perbedaan penggunaan bahan pengikat na …... · ikatan-ikatan protein yang menempel pada gigi...

59
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERBEDAAN PENGGUNAAN BAHAN PENGIKAT Na-CMC DAN HPMC TERHADAP SIFAT FISIK, KIMIA DAN UJI HEDONIK SEDIAAN PASTA GIGI ENZIM PAPAIN PEPAYA (Carica papaya L.) TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Ahli Madya D3 Farmasi Oleh : EKA OKTYO SANDI M3509025 DIPLOMA 3 FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Upload: truongdat

Post on 09-Feb-2018

237 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERBEDAAN PENGGUNAAN BAHAN PENGIKAT Na …... · ikatan-ikatan protein yang menempel pada gigi penyebab plak dan karang gigi. Na-CMC dan HPMC merupakan bahan pengikat yang dapat digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERBEDAAN PENGGUNAAN BAHAN PENGIKAT Na-CMC DAN HPMC

TERHADAP SIFAT FISIK, KIMIA DAN UJI HEDONIK SEDIAAN

PASTA GIGI ENZIM PAPAIN PEPAYA (Carica papaya L.)

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan

memperoleh gelar Ahli Madya D3 Farmasi

Oleh :

EKA OKTYO SANDI

M3509025

DIPLOMA 3 FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: PERBEDAAN PENGGUNAAN BAHAN PENGIKAT Na …... · ikatan-ikatan protein yang menempel pada gigi penyebab plak dan karang gigi. Na-CMC dan HPMC merupakan bahan pengikat yang dapat digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 3: PERBEDAAN PENGGUNAAN BAHAN PENGIKAT Na …... · ikatan-ikatan protein yang menempel pada gigi penyebab plak dan karang gigi. Na-CMC dan HPMC merupakan bahan pengikat yang dapat digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa tugas akhir saya yang berjudul

“PERBEDAAN PENGGUNAAN BAHAN PENGIKAT Na CMC DAN HPMC

TERHADAP SIFAT FISIK, KIMIA DAN UJI HEDONIK SEDIAAN PASTA

GIGI ENZIM PAPAIN PEPAYA (Carica papaya L.)” adalah hasil penelitian

saya sendiri dan tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh

gelar apapun di suatu perguruan tinggi, serta tidak terdapat karya atau pendapat

yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis diacu

dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila di kemudian hari dapat ditemukan adanya unsur penjiplakan maka gelar

yang telah diperoleh dapat ditinjau dan/ dicabut.

Surakarta, 28 Agustus 2012

Eka Oktyo Sandi

M3509025

Page 4: PERBEDAAN PENGGUNAAN BAHAN PENGIKAT Na …... · ikatan-ikatan protein yang menempel pada gigi penyebab plak dan karang gigi. Na-CMC dan HPMC merupakan bahan pengikat yang dapat digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERBEDAAN PENGGUNAAN BAHAN PENGIKAT Na-CMC DAN HPMC

TERHADAP SIFAT FISIK, KIMIA DAN UJI HEDONIK SEDIAAN

PASTA GIGI ENZIM PAPAIN PEPAYA (Carica papaya L.)

EKA OKTYO SANDI

Jurusan D3 Farmasi, Fakultas MIPA Universitas Sebelas Maret

INTI SARI

Enzim papain yang terdapat di pepaya dapat dimanfaatkan untuk memecah

ikatan-ikatan protein yang menempel pada gigi penyebab plak dan karang gigi.

Na-CMC dan HPMC merupakan bahan pengikat yang dapat digunakan pada

formulasi sediaan pasta gigi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui enzim

papain dapat diformulasikan dalam bentuk sediaan pasta gigi dan perbedaan

penggunaan Na-CMC dan HPMC sebagai bahan pengikat terhadap sifat fisik,

kimia dan uji hedonik pasta gigi ekstrak enzim papain.

Penelitian ini menggunakan metode eksperimental laboratorium untuk

memperoleh data hasil. Penelitian ini dilakukan dengan pembuatan ekstrak enzim

papain pepaya (Carica papaya L), dan pembuatan pasta gigi dengan dua formula

menggunakan bahan pengikat yaitu Na-CMC (FI) dan HPMC (FII). Kedua

formula dilakukan pengujian yang meliputi pengujian organoleptis (fisik),

homogenitas (fisik), pH (kimia), viskositas (fisik), dan uji hedonik. Data yang

diperoleh akan dianalisis menggunakan pendekatan teoritis dan menggunakan

statistik uji t independent dengan taraf kepercayaan 95%.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sediaan pasta gigi ekstrak papain

telah memenuhi parameter standar dan penggunaan Na-CMC dan HPMC sebagai

bahan pengikat berpengaruh signifikan terhadap sifat fisik terutama viskositasnya

namun tidak pada sifat kimia (pH). Hasil uji hedonik menunjukkan formula II

lebih disukai dari segi tampilan warna dan kekentalan.

Kata kunci : pasta gigi, papain, Na-CMC, HPMC

Page 5: PERBEDAAN PENGGUNAAN BAHAN PENGIKAT Na …... · ikatan-ikatan protein yang menempel pada gigi penyebab plak dan karang gigi. Na-CMC dan HPMC merupakan bahan pengikat yang dapat digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DIFFERENT OF USAGE Na-CMC AND HPMC AS BINDING AGENT

ABOUT PHYSICAL PROPERTIES, CHEMICAL AND HEDONIK TEST

OF EXTRACT PAPAYA (Carica papaya L.) PAPAIN ENZIM

TOOTHPASTE

EKA OKTYO SANDI

Departement of Pharmacy, Faculty of Mathematic and Science

Sebelas Maret University

ABSTRACT

Papain enzyme contained in papaya can usage for break proteins binding

stick cause plaque and tartar on teeth. Na-CMC and HPMC as bindinng agent

have used in formulation of toothpaste. This study aimed to determine papain

enzyme can be formulated in toothpaste and different of usage Na-CMC and

HPMC as binding agent about physical properties, chemical and hedonik test of

extract papaya papain enzyme toothpaste.

This study used experimental laboratory method to get result. The reseach

was done manufacture of papaya papain extract (Carica papaya L.), and

toothpaste with two formulas use Na-CMC (FI) and HPMC (FII) as binding agent.

Two formulas do physical properties test of toothpaste such as organoleptic test

(physical), homogenity test (physical), pH test (chemical), viscosity test

(physical), dan hedonik test. The result analyzed with teoritic approach and t

independent statistic test with 95% confidence level.

The result showed that papain enzyme toothpaste that is formed in

accordanced with the parameter standard and Na-CMC and HPMC as binding

agent to give significant effect about physical properties, especially viscosity but

not at chemical (pH). Based on hedonik test of toothpaste formula II can be

conclude usage HPMC as binding agent most preferred in terms of color and

viscosity.

Keywords : toothpaste, papain, Na-CMC, HPMC

Page 6: PERBEDAAN PENGGUNAAN BAHAN PENGIKAT Na …... · ikatan-ikatan protein yang menempel pada gigi penyebab plak dan karang gigi. Na-CMC dan HPMC merupakan bahan pengikat yang dapat digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

MOTTO

Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga

mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri (Q.S. Ar

Raad : 11)

Karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (Q.S. Al

Insyirah : 5-6)

Page 7: PERBEDAAN PENGGUNAAN BAHAN PENGIKAT Na …... · ikatan-ikatan protein yang menempel pada gigi penyebab plak dan karang gigi. Na-CMC dan HPMC merupakan bahan pengikat yang dapat digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERSEMBAHAN

Tugas Akhir ini Kupersembahkan untuk :

Ibu, Bapak tercinta dan adik tersayang.

Page 8: PERBEDAAN PENGGUNAAN BAHAN PENGIKAT Na …... · ikatan-ikatan protein yang menempel pada gigi penyebab plak dan karang gigi. Na-CMC dan HPMC merupakan bahan pengikat yang dapat digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penulisan Laporan Tugas Akhir dengan judul “PERBEDAAN PENGGUNAAN

BAHAN PENGIKAT Na-CMC DAN HPMC TERHADAP SIFAT FISIK,

KIMIA DAN UJI HEDONIK SEDIAAN PASTA GIGI ENZIM PAPAIN

PEPAYA (Carica papaya L.)” dengan baik.

Penyusunan laporan Tugas Akhir merupakan salah satu syarat untuk dapat

memperoleh gelar Ahli Madya Farmasi pada jurusan D3 Farmasi di Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Dalam penulisan laporan Tugas Akhir ini penulis telah berusaha semaksimal

mungkin untuk memberikan hasil yang terbaik. Dan tak mungkin terwujud tanpa

adanya dorongan, bimbingan, semangat, motivasi serta bantuan baik moril

maupun materiil, dan do’a dari berbagai pihak. Karena itu penulis pada

kesempatan ini mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu dan bapak atas dukungannya, ,ateri, semangat, motivasi, do’a yang tiada

henti selama ini serta cinta dan kasih sayang yang telah diberikan kepada

penulis.

2. Prof. Ir. Ari Handono Ramelan, M.Sc.(Hons), Ph.D, selaku Dekan Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Ahmad Ainurofiq, M.Si., Apt, selaku ketua program studi D3 Farmasi

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Page 9: PERBEDAAN PENGGUNAAN BAHAN PENGIKAT Na …... · ikatan-ikatan protein yang menempel pada gigi penyebab plak dan karang gigi. Na-CMC dan HPMC merupakan bahan pengikat yang dapat digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4. Fea Prihapsara S. Farm., Apt, selaku pembimbing akademik dan pembimbing

tugas akhir atas segala ketulusan, kesabaran dan keikhlasannya dalam

memberikan arahan, pengertian, saran, dan ilmunya yang tiada tara nilainya.

5. Bapak Hadi, selaku pemilik kebun pepaya atas keikhlasannya telah

memberikan bahan baku untuk proses penelitian ini.

6. Segenap dosen pengajar dan staff jurusan D3 Farmasi yang telah banyak

memberikan ilmu dan pelajaran berharga.

7. Paramita Ryan, Sufia, Syaiful, Deni Yudha, Deni Septi, A’al, Adi, Duta dan

Titis yang telah memberikan bantuan dan dukungan selama proses penelitian.

8. Teman-teman seperjuangan D3 Farmasi, atas kerjasamanya selama masa-masa

kuliah.

9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah membantu

dalam Tugas Akhir ini.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan laporan

Tugas Akhir ini. Untuk itu penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang

membangun dari semua pihak untuk perbaikan sehingga akan menjadi bahan

pertimbangan dan masukan untuk penyusunan tugas-tugas selanjutnya. Penulis

berharap semoga laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada

umumnya dan dapat menjadi bekal bagi penulis dalam pengabdian Ahli Madya

Farmasi di masyarakat pada khususnya.

Surakarta, 28 Agustus 2012

Penulis

Page 10: PERBEDAAN PENGGUNAAN BAHAN PENGIKAT Na …... · ikatan-ikatan protein yang menempel pada gigi penyebab plak dan karang gigi. Na-CMC dan HPMC merupakan bahan pengikat yang dapat digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………..…....

HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………..………..

HALAMAN PERNYATAAN ...........................................................................

INTISARI ...........................................................................................................

ABSTRACT .........................................................................................................

HALAMAN MOTTO ........................................................................................

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................

KATA PENGANTAR ………………………………………….…………..…

DAFTAR ISI ………………………………………………….…………….....

DAFTAR GAMBAR …………………………………………...……………..

DAFTAR TABEL ....…………………………………………...…………..…

DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………..…

DAFTAR SINGKATAN ...................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah……………………….....................………..

B. Perumusan Masalah .............................................................................

C. Tujuan Penelitian……………………………….…...................……..

D. Manfaat Penelitian ……………………………..……….....................

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka.....................................………………..…..………..

1. Pepaya (Carica papaya L.).........……………………..……….......

i

ii

iii

iv

v

vi

vii

viii

x

xiii

xiv

xv

xvi

1

2

3

3

4

4

10

….

Page 11: PERBEDAAN PENGGUNAAN BAHAN PENGIKAT Na …... · ikatan-ikatan protein yang menempel pada gigi penyebab plak dan karang gigi. Na-CMC dan HPMC merupakan bahan pengikat yang dapat digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

a. Sistematika Pepaya....................................................................

b. Nama Lain Pepaya....................................................................

c. Morfologi Pepaya......................................................................

d. Kandungan Kimia Pepaya..........................................................

e. Khasiat Pepaya..........................................................................

f. Enzim Papain............................................................................

g. Metode Ekstraksi.......................................................................

2. Pasta.............................…...........…………………….…..………..

3. Monografi Bahan.............................................................................

B. Kerangka Pemikiran …........................………………….…………....

C. Hipotesis ......................................................................……..………..

BAB III METODE PENELITIAN

A. Kategori penelitian dan rancangan penelitian.......………..…………

B. Tempat Waktu Penelitian.....................................................................

C. Alat dan Bahan ………………..................………………….………..

1. Alat yang digunakan .......................................................................

2. Bahan yang digunakan ....................................................................

D. Prosedur Penelitian ...........................…………………….………….

1. Pengumpulan Bahan .......................................................................

2. Determinasi ..........……………………….………......................…

3. Pembuatan Ekstrak ............................…………..………………...

4. Pengujian Ekstrak.............................................................................

5. Rancangan Formula.........................................................................

4

4

5

5

5

6

7

8

13

20

21

22

22

23

23

23

23

23

23

24

24

24

Page 12: PERBEDAAN PENGGUNAAN BAHAN PENGIKAT Na …... · ikatan-ikatan protein yang menempel pada gigi penyebab plak dan karang gigi. Na-CMC dan HPMC merupakan bahan pengikat yang dapat digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6. Pembuatan Pasta Gigi......................................................................

7. Pengujian Pasta Gigi........................................................................

a. Pengujian Homogenitas.............................................................

b. Pengujian Viskositas.................................................................

c. Pengujian Organoleptis.............................................................

d. Pengujian pH.............................................................................

e. Penilaian Kesukaan...................................................................

8. Analisis Hasil...................................................................................

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Determinasi Tanaman...........................................................................

B. Pembuatan Ekstrak Papain Pepaya.................................................

C. P

engamatan dan Pengujian Ekstrak......................................................

D. P

embuatan dan Pengujian Sediaan Pasta Gigi Ekstrak Papain Pepaya

1. Pengamatan Organoleptis.................................................................

2. Pengujian Homogenitas ……………..............................................

3. Pengujian pH……………………………………….......................

4. Pengujian Viskositas.......................................................................

5. Pengujian Hedonik..........................................................................

BAB V. KESIMPULAN ...................................................................................

A. Kesimpulan .............................………………………..………….......

B. Saran ........................................…………..….…….............................

25

25

25

26

26

26

26

27

28

28

30

31

32

34

34

36

38

43

43

44

Page 13: PERBEDAAN PENGGUNAAN BAHAN PENGIKAT Na …... · ikatan-ikatan protein yang menempel pada gigi penyebab plak dan karang gigi. Na-CMC dan HPMC merupakan bahan pengikat yang dapat digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................

LAMPIRAN .......................................................................................................

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Tanaman Pepaya................................................................................

Gambar 2. Struktur Hidroksipropil Metilselulosa……...............…….................

Gambar 3. Struktur Natrium Karboksimetilselulosa.........................................

Gambar 4. Struktur Gliserol.................................................................

Gambar 5. Struktur Sorbitol...............................................................................

Gambar 6. Struktur Sakarin.................................................................................

Gambar 7. Struktur Metil Paraben......................................................................

Gambar 8. Struktur Natrium Laurylsulfat..........................................................

Gambar 9. Kerangka Pemikiran.........................................................................

Gambar 10. Gambar Tepung Enzim Papain.......................................................

Gambar 11. Hasil Pengujian Ekstrak..................................................................

47

24

24

25

25

25

26

26

26

26

28

28

30

31

32

33

34

36

38

42

42

4

14

16

17

17

18

18

19

20

54

55

Page 14: PERBEDAAN PENGGUNAAN BAHAN PENGIKAT Na …... · ikatan-ikatan protein yang menempel pada gigi penyebab plak dan karang gigi. Na-CMC dan HPMC merupakan bahan pengikat yang dapat digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR TABEL

Tabel I. Persyaratan standar mutu pasta gigi menurut SNI 12-3524-1995............

Tabel II . Rancangan Formula Sediaan Pasta Gigi Enzim Papain Pepaya..........

Tabel III. Hasil Pengamatan Organoleptis Ekstrak Papain Pepaya....................

Tabel IV. Hasil Pengamatan Organoleptis ...................................................

Tabel V. Hasil Pengujian Homogenitas........ ..............................................

Tabel VI. Hasil Pengujian pH....................................................................

Tabel VII. Hasil Pengujian Viskositas........................................................

9

24

30

33

34

35

36

Page 15: PERBEDAAN PENGGUNAAN BAHAN PENGIKAT Na …... · ikatan-ikatan protein yang menempel pada gigi penyebab plak dan karang gigi. Na-CMC dan HPMC merupakan bahan pengikat yang dapat digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Hasil Determinasi Tanaman Pepaya.........................................

Lampiran 2. Hasil Sediaan Pasta Gigi Enzim Papain Pepaya..........................

Lampiran 3. Diagram Alir Cara Kerja...............................................................

Lampiran 4. Hasil Pemeriksaan Ekstrak Enzim Papain Pepaya........................

Lampiran 5. Hasil Pengujian Ekstrak Papain Pepaya.....................................

Lampiran 6. Form Uji Kesukaan (Hedonik)....................................................

Lampiran 7. Hasil Pemeriksaan Sifat Fisik....................................................

Lampiran 8. Hasil Pemeriksaan Uji Hedonik...............................................

Lampiran 9. Daftar Harga t Tabel..............................................................

48

49

50

54

55

56

57

68

75

Page 16: PERBEDAAN PENGGUNAAN BAHAN PENGIKAT Na …... · ikatan-ikatan protein yang menempel pada gigi penyebab plak dan karang gigi. Na-CMC dan HPMC merupakan bahan pengikat yang dapat digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR SINGKATAN

cm = centimeter

FI = Formula I

FII = Formula II

HPMC = Hidroksi Propil Metil Selulosa

g = gram

Na-CMC = Natrium Karboksi Metil Selulosa

mg = miligram

ml = mililiter

Lab. = laboratorium

cps = centipoise

Page 17: PERBEDAAN PENGGUNAAN BAHAN PENGIKAT Na …... · ikatan-ikatan protein yang menempel pada gigi penyebab plak dan karang gigi. Na-CMC dan HPMC merupakan bahan pengikat yang dapat digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Penderita gigi berlubang di Indonesia jumlahnya tidak sedikit. Gigi

berlubang dapat disebabkan oleh karies pada gigi. Karies pada gigi ini timbul

akibat adanya plak pada gigi yang merupakan lapisan lunak yang terbentuk dari

campuran sisa-sisa makanan serta bakteri yang diperantarai oleh saliva yang

melekat pada permukaan gigi (Wilkinson et al., 1982). Lapisan lembut ini akan

membentuk suatu matriks pada gigi sehingga bakteri dapat melekat. Jika plak

tidak dibersihkan, maka lama-kelamaan mikroorganisme yang berkontak pada

permukaan gigi akan menyebabkan karang gigi dan menimbulkan karies pada

gigi (Cracken et al.,1982).

Untuk menjaga kesehatan dan mencegah kerusakan pada gigi maka

diperlukan suatu pasta gigi yang dapat melindungi gigi dari plak. Saat ini pasta

gigi yang ada di pasaran umumnya menggunakan fluoride yang berfungsi untuk

mencegah terjadinya karies gigi. Berdasarkan hasil penelitian telah dibuktikan

bahwa fluoride merupakan zat yang dapat menimbulkan berbagai efek samping,

yaitu dapat menimbulkan tulang rapuh (osteoporosis), dan dapat menyebabkan

kerusakan saraf (Anonim, 2010). Penggunaan pasta gigi enzim dapat dijadikan

solusi untuk mengatasi permasalahan ini. Berdasarkan penelitian terdahulu,

pasta gigi enzim bromelain kasar 5% dari nanas mempunyai efek proteolitik

sehingga dapat berfungsi sebagai antiplak pada gigi (Harmely et al., 2010).

Page 18: PERBEDAAN PENGGUNAAN BAHAN PENGIKAT Na …... · ikatan-ikatan protein yang menempel pada gigi penyebab plak dan karang gigi. Na-CMC dan HPMC merupakan bahan pengikat yang dapat digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Salah satu enzim proteolitik selain enzim bromelain adalah enzim papain

yang dihasilkan oleh pepaya. Kelebihan enzim papain dibandingkan proteolitik

yang lain adalah lebih tahan terhadap suhu proses, mempunyai kisaran pH yang

luas dan lebih murni dibandingkan bromelin (Sudarminto et al., 2008).

Penggunaan enzim papain dalam sediaan pasta gigi belum pernah dilakukan

sebelumnya sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terkait hal tersebut.

Terdapat komponen penting pada formulasi sediaan pasta gigi yaitu bahan

pengikat yang berfungsi mempertahankan bentuk sediaan semi solid sehingga

terjaga kestabilannya. Bahan-bahan yang biasa digunakan sebagai bahan

pengikat seperti selulosa sintetik yaitu hidroksipropil metilselulosa (HPMC) dan

natrium karboksimetilselulosa (Na-CMC). Kedua bahan tersebut adalah bahan

pengikat yang sering dipakai karena bersifat non toksik, dapat menyediakan

stabilitas yang baik dalam suhu ruang dan waktu yang lama serta dalam rentang

pH yang luas.

Berdasarkan uraian di atas, maka akan dilakukan penelitian mengenai

perbedaan penggunaan Na-CMC dan HPMC sebagai bahan pengikat terhadap

sifat fisik, kimia dan uji hedonik sediaan pasta gigi dari enzim papain pepaya

(Carica papaya L.)

B. Perumusan Masalah

Menurut latar belakang di atas, maka rumusan masalah untuk penelitian

ini adalah :

1. Apakah ekstrak papain pepaya (Carica papaya L.) dapat dibuat sediaan

pasta gigi?

Page 19: PERBEDAAN PENGGUNAAN BAHAN PENGIKAT Na …... · ikatan-ikatan protein yang menempel pada gigi penyebab plak dan karang gigi. Na-CMC dan HPMC merupakan bahan pengikat yang dapat digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2. Bagaimana perbedaan penggunaan Na-CMC dan HPMC sebagai bahan

pengikat terhadap sifat fisik, kimia dan uji hedonik sediaan pasta gigi dari

enzim papain pepaya (Carica papaya L.)?

C. Tujuan Penelitian

Menurut rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui dapat tidaknya ekstrak papain pepaya (Carica papaya

L.) dapat dibuat sediaan pasta gigi.

2. Untuk mengetahui perbedaan penggunaan Na-CMC dan HPMC sebagai

bahan pengikat terhadap sifat fisik, kimia dan uji hedonik sediaan pasta

gigi papain pepaya (Carica papaya L.)

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini memberikan manfaat antara lain:

1. Menambah dan meningkatkan perspektif peneliti khususnya yang

berkaitan tentang ilmu pengetahuan dan teknologi pemanfaatan tanaman

pepaya.

2. Diperoleh informasi tentang sifat fisik dan kimia sediaan pasta gigi papain

pepaya dengan bahan pengikat Na-CMC dan HPMC.

3. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang penggunaan pasta gigi

papain pepaya (Carica papaya L.) yang dapat menjadi alternatif pengganti

penggunaan pasta gigi yang mengandung flouride.

Page 20: PERBEDAAN PENGGUNAAN BAHAN PENGIKAT Na …... · ikatan-ikatan protein yang menempel pada gigi penyebab plak dan karang gigi. Na-CMC dan HPMC merupakan bahan pengikat yang dapat digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Pepaya

a. Sistematika pepaya

Divisio : Spermathophyta

Subdivisio : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae

Bangsa : Caricalis

Suku : Euphorbiaceae

Marga : Caricae

Spesies : Carica papaya L.

Gambar tanaman pepaya dapat dilihat pada Gambar 1 dibawah ini:

Gambar 1. Tanaman Pepaya (Carica papaya L)

b. Nama lain pepaya

Setiap daerah mempunyai sebutan nama sendiri untuk tanaman pepaya

(Carica papaya L.) diantaranya gedang (Sunda), betik, kates, gandul (Jawa),

kabaelo, peute, partek (Sumatra), Bua medung, pisang malaka (Kalimantan),

Page 21: PERBEDAAN PENGGUNAAN BAHAN PENGIKAT Na …... · ikatan-ikatan protein yang menempel pada gigi penyebab plak dan karang gigi. Na-CMC dan HPMC merupakan bahan pengikat yang dapat digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Kapalay, papaya, pepaya, kaliki (Sulawesi), sampain, asawa, menam,

siberiani, tapaya (Irian).

c. Morfologi pepaya

Tumbuhan dengan habitat: pada tanah lembab yang subur dan tidak

tergenang air, dapat ditemukan di dataran rendah sampai ketinggian 1000 m

diatas permukaan laut. Batang: bulat berongga, tangkai di bagian atas kadang

dapat bercabang. Daun: berkumpul di ujung batang dan ujung percabangan,

tangkainya bulat silindris, berongga, panjang 25-100 cm. Helaian daun bulat

telur dengan diameter 25-75 cm, berbagi menjari, ujung runcing, pangkal

warna permukaan atas hijau tua, permukaan bawah warnanya hijau muda,

tulang daun menonjol di permukaan bawah. Bunga: berkumpul dalam tandan,

mahkota berbentuk terompet, warnanya putih kekuningan. Buah: buah buni

yang bisa bermacam-macam bentuk, warna, ataupun rasa daging buahnya.

Biji: berwarna hitam (Dalimartha dan Hembing, 1994).

d. Kandungan kimia pepaya

Daun: enzim papain, alkaloid karpaina, pseudo-karpaina, glikosid,

karposid, saponin, sakarosa, dekstrosa, dan levulosa. Buah: β-karotena,

pektin, d-galaktosa, l-arabinosa, papain, papayotimin papain, serta fitokinase.

Biji: glukoside kakirin dan karpain. Getah: papain, kemokapain, lisosim,

lipase, glutamin, dan siklotransferase (Dalimarta dan Hembing,1994).

e. Khasiat pepaya

Secara umum daun pepaya telah lama dikenal untuk obat sakit malaria,

menambah nafsu makan, dan memperbaiki pencernaan. Selain itu, akar dan

Page 22: PERBEDAAN PENGGUNAAN BAHAN PENGIKAT Na …... · ikatan-ikatan protein yang menempel pada gigi penyebab plak dan karang gigi. Na-CMC dan HPMC merupakan bahan pengikat yang dapat digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

bijinya dimanfaatkan untuk obat cacing. Ibu-ibu yang sedang hamil muda

tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi biji dan buah pepaya muda karena bisa

mengakibatkan keguguran (Gunawan, 1999).

f. Enzim papain

Papain adalah suatu zat (enzim) yang dapat diperoleh dari getah tanaman

pepaya dan buah pepaya muda. Getah pepaya tersebut terdapat hampir di

semua bagian tanaman pepaya, kecuali bagian akar dan biji. Kandungan

papain paling banyak terdapat dalam buah pepaya yang masih muda. Getah

pepaya (papain) cukup banyak mengandung enzim yang bersifat proteolitik

(Warisno, 2003). Getah pepaya mengandung sebanyak 10% papain, 45%

kimopapain dan lisozim sebesar 20% (Winarno, 1995).

Adapun sifat enzim proteolitik adalah senang menyerang bahan-bahan

protein dalam makanan. Bila enzim ini dicampurkan dalam makanan maka

protein makanan akan terpecah-pecah menjadi peptida, yang selanjutnya akan

terpecah-pecah lagi menjadi bentuk-bentuk yang lebih sederhana yang

disebut asam amino (Warisno, 2003).

Berdasarkan klasifikasi The International Union of Biochemistry, papain

termasuk enzim hidrolase yang mengkatalisis reaksi hidrolisis suatu substrat

dengan pertolongan molekul air. Aktivitas katalisis papain dilakukan melalui

hidrolisis yang berlangsung pada sisi-sisi aktif papain. Pemisahan gugus-

gugus amida yang terdapat di dalam protein tersebut berlangsung melalui

pemutusan ikatan peptida (Budiman, 2003). Enzim ini mempunyai aktivitas

katalitik sebagai proteinase dan sanggup menghidrolisis peptida. Berdasarkan

Page 23: PERBEDAAN PENGGUNAAN BAHAN PENGIKAT Na …... · ikatan-ikatan protein yang menempel pada gigi penyebab plak dan karang gigi. Na-CMC dan HPMC merupakan bahan pengikat yang dapat digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

sifat-sifat kimia dari lokasi aktif, papain termasuk protease sulfhidril, karena

bagian aktif papain adalah gugus –SH (Reed, 1975).

Aktivitas enzim papain cukup spesifik karena papain hanya dapat

mengkatalisis proses hidrolisis dengan baik pada kondisi pH serta suhu dalam

kisaran waktu tertentu. Suhu optimal papain sendiri adalah 50-60 °C.

Kelebihan papain dibandingkan proteolitik yang lain adalah lebih tahan

terhadap suhu proses, mempunyai kisaran pH yang luas dan lebih murni

dibandingkan bromelin dan ficin. Selain itu, papain menurut De Man (1997)

juga tidak mengandung karbohidrat seperti pada bromelin dan ficin sehingga

mempunyai energi aktivasi yang lebih rendah karena lebih murni

dibandingkan enzim lain (Sudarminto et al., 2008).

g. Metode Ekstraksi

Ekstraksi adalah kegiatan penarikan kandungan kimia yang dapat larut

sehingga terpisah dari bahan yang tidak dapat larut dengan pelarut cair.

Tujuan dari ekstraksi adalah untuk menarik semua komponen kimia yang

terdapat dalam simplisia. Ekstraksi ini didasarkan pada perpindahan massa

komponen zat padat ke dalam pelarut yang mulai terjadi pada lapisan antar

muka, kemudian berdifusi masuk ke dalam pelarut (Anonim, 2000). Metode

penyarian yang digunakan tergantung dari wujud dan kandungan zat dari

bahan tumbuhan yang diekstraksi dan serta jenis senyawa yang diisolasi

(Voight, 1994).

Ekstrak adalah sediaan yang diperoleh dengan mengekstraksi senyawa

aktif dari simplisia nabati atau simplisia hewani menggunakan pelarut yang

Page 24: PERBEDAAN PENGGUNAAN BAHAN PENGIKAT Na …... · ikatan-ikatan protein yang menempel pada gigi penyebab plak dan karang gigi. Na-CMC dan HPMC merupakan bahan pengikat yang dapat digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

sesuai, kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau

serbuk yang tersisa diperlukan sedemikian hingga memenuhi baku yang telah

ditetapkan.

Atas dasar sifatnya, ekstrak dapat dikelompokkan menjadi:

1) Ekstrak encer (extractum tenue)

Memiliki konsistensi seperti madu dan dapat dituang.

2) Ekstrak kental (extractum spissum)

Dalam keadaan dingin liat dan tidak dapat dihitung. Kandungan

airnya mencapai 30%.

3) Ekstrak kering (extractum siccum)

Memiliki konsistensi kering dan dapat digosokkan. Kandungan

airnya tidak lebih dari 5%.

4) Ekstrak cair (extractum liquidum)

Dalam hal ini dapat diartikan sebagai ekstrak cair yang dibuat

sedemikian rupa sehingga satu bagian simplisia sesuai dengan dua

bagian (kadang-kadang satu bagian) ekstrak cair (Voight, 1994).

2. Pasta

Pasta adalah sediaan berupa massa lembek yang dimaksudkan untuk

pemakaian luar. Pasta biasa dibuat dengan mencampurkan bahan obat yang

berbentuk serbuk dalam jumlah besar dengan vaselin atau parafin cair atau

dengan bahan dasar yang tidak berlemak yang dibuat dengan gliserol, mucilago

atau sabun yang digunakan sebagai antiseptik atau pelindung kulit (Anonim,

1979). Pasta gigi adalah suatu pasta yang pemanfaatannya menggunakan sikat

Page 25: PERBEDAAN PENGGUNAAN BAHAN PENGIKAT Na …... · ikatan-ikatan protein yang menempel pada gigi penyebab plak dan karang gigi. Na-CMC dan HPMC merupakan bahan pengikat yang dapat digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

gigi dengan tujuan untuk membersihkan permukaan gigi (dentifrice). Untuk

membersihkan gigi dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai bentuk

sediaan seperti serbuk gigi, pasta gigi, cairan atau bentuk padat. Bentuk sediaan

yang sering digunakan adalah bentuk pasta dan serbuk.

Pasta gigi lebih disenangi dibandingkan dengan bentuk sediaan serbuk,

sebab lebih mudah pemakaiannya dan lebih mudah menyebar di atas sikat gigi.

Pasta gigi juga tergolong sediaan yang mudah diukur jumlahnya sehingga

penggunaannya dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan karena

penyimpanannya dalam tube dan konsentrasinya lebih menarik.

Persyaratan pasta gigi yang memenuhi standar mutu menurut SNI 12-3524-

1995) dapat dilihat pada Tabel I berikut:

Tabel I. Persyaratan standar mutu pasta gigi menurut SNI 12-3524-1995

No Jenis uji Satuan Syarat

1 pH - 4,5-10,5

2 Cemaran logam

a. Pb

b. Hg

c. As

ppm

ppm

ppm

Maksimal 5,0

Maksimal 0,02

Maksimal 2,0

3 Cemaran mikroba

a. Angka lempeng total

b. E. Coli

-

-

< 105

negatif

4 Zat pengawet - Sesuai dengan yang diijinkan DepKes

5 Zat warna - Sesuai dengan yang diijinkan DepKes

6 Organoleptik

a. Keadaan

b. Benda asing

-

-

Harus lembut, serba sama (homogen),

tidak terlihat adanya gelembung udara,

gumpalan dan partikel terpisah

Tidak tampak

Page 26: PERBEDAAN PENGGUNAAN BAHAN PENGIKAT Na …... · ikatan-ikatan protein yang menempel pada gigi penyebab plak dan karang gigi. Na-CMC dan HPMC merupakan bahan pengikat yang dapat digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Bahan-bahan pasta gigi:

a. Bahan abrasive (pembersih gigi).

Biasanya berupa bahan padat berwarna putih yang berfungsi

menghilangkan kotoran bekas karang-karang yang menempel pada

permukaan gigi. Berbagai bahan abrasive sebaiknya dipilih bahan yang

mempunyai daya pembersih maksimal tapi tidak boleh merusak email gigi,

tidak toksik dan tidak campur dengan bahan-bahan penyusun pasta gigi. Daya

pembersih bahan abrasive ini tergantung pada ukuran partikel. Pada

umumnya apabila ukuran partikel besar dalam jumlah banyak akan

mempunyai daya pembersih yang besar. Contoh bahan abrasive: kalsium

karbonat, dikalsium fosfat, trikalsium fosfat, dan kalsium sulfat (Balsam dan

Sagarin, 1972).

b. Bahan pengikat (binder).

Bahan ini digunakan dalam sediaan pasta gigi untuk mencegah

memisahnya fase padat dan fase cair terutama dalam penyimpanan dalam

waktu yang lama. Binder umumnya koloid hidrofil yang mengembang atau

mengabsorbsi air dan membentuk fase cair yang kental. Binder merupakan

bahan pemisah antara fase padat dan fase cair dengan cara bertindak sebagai

protektif dan meningkatkan kekentalan. Contoh binder yang dapat digunakan

diantaranya amilum, tragakan, gummi arabikum, karboksimetilselulosa,

bentonit dan veegum. Pada umumnya konsentrasi binder dalam sediaan pasta

gigi adalah 0,5 – 2,0 % (Balsam dan Sagarin, 1972).

Page 27: PERBEDAAN PENGGUNAAN BAHAN PENGIKAT Na …... · ikatan-ikatan protein yang menempel pada gigi penyebab plak dan karang gigi. Na-CMC dan HPMC merupakan bahan pengikat yang dapat digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

c. Humectant.

Pada pembuatan sebuah pasta gigi, biasanya bahan abrasive dicampur

dengan fase padat yang mengandung humectant. Bahan ini digunakan dalam

pasta gigi agar pasta tetap lembab apabila terjadi penguapan air sehingga

mencegah pasta menjadi keras. Bahan yang digunakan sebagai humectant

adalah gliserin, sorbitol dan propilenglikol (Balsam dan Sagarin, 1972).

d. Surfaktan.

Bahan ini digunakan dalam pasta gigi sebagai pembersih (detergen) yang

mengeluarkan buih. Surfaktan yang sering digunakan yaitu natrium lauryl

sulfat yang cocok digunakan sebagai detergen dalam sediaan pasta gigi sebab

reaksinya netral, dapat berbuih baik dalam cairan maupun alkalis, tidak

membentuk endapan atau air sadah maupun saliva. Sebagai detergen

sebaiknya memiliki sifat-sifat stabil, dapat bercampur dengan bahan-bahan

penyusun pasta gigi yang lain dan mengenai rasa juga perlu diperhatikan

(Balsam dan Sagarin, 1972).

e. Flavouring agent.

Bahan ini digunakan dalam pasta gigi agar dapat memberi bau dan rasa

yang enak di rongga mulut. Pada umumnya konsentrasi flavouring agent

yang digunakan adalah 0,5-2,0 %. Sebagai flavouring agent sebaiknya dipilih

bahan yang tidak menimbulkan efek yang merugikan pada membran mukosa

di dalam mukosa mulut. Minyak atsiri yang banyak digunakan sebagai

flavouring agent dalam pasta gigi antara lain minyak cengkeh, minyak anisi

dan minyak permen. Bahan penolong lain juga dapat ditambahkan seperti

Page 28: PERBEDAAN PENGGUNAAN BAHAN PENGIKAT Na …... · ikatan-ikatan protein yang menempel pada gigi penyebab plak dan karang gigi. Na-CMC dan HPMC merupakan bahan pengikat yang dapat digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

bahan pemanis agar pasta mempunyai rasa yang enak (manis) seperti sakarin,

bahan pewarna carmin cosin agar pasta lebih menarik (Balsam dan Sagarin,

1972).

f. Bahan pengawet.

Berfungsi untuk menjaga struktur fisik, kimiawi dan biologi pasta gigi. Bahan

ini haruslah tidak bersifat toksik. Bahan pengawet yang digunakan yaitu

sodium benzoate, metil paraben.

Pasta gigi yang baik harus memenuhi sifat-sifat yaitu bila digunakan dengan

sikat gigi harus dapat membersihkan atau menghilangkan partikel asing, plak,

sisa makanan, dan mempunyai daya pembersih yang baik, tidak toksik, memberi

rasa enak di mulut serta mudah dihilangkan dari mulut setelah pemakaian,

mempunyai konsistensi yang cocok sehingga mudah dikeluarkan dari wadah

(Michael dan Ash, 1977).

Persyaratan lain yang harus dipenuhi oleh sediaan pasta gigi adalah harus

cukup lunak agar mudah dikeluarkan dari wadah, dapat menyebar di atas sikat

gigi, tidak boleh kering atau keras, dan tidak boleh mengadakan interaksi dengan

bahan lain (Jellineck, 1970). Persyaratan umum basis atau bahan pembantu yaitu

harus memiliki stabilitas yang memuaskan dan dapat tersatukan dengan bahan

pembantu lainnya dan juga dengan bahan obat yang digunakan sebagai terapi

(Voigt, 1994).

Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam menentukan basis pasta

yaitu laju pelepasan bahan obat dari basis yang diinginkan, jangka waktu obat

Page 29: PERBEDAAN PENGGUNAAN BAHAN PENGIKAT Na …... · ikatan-ikatan protein yang menempel pada gigi penyebab plak dan karang gigi. Na-CMC dan HPMC merupakan bahan pengikat yang dapat digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

yang stabil dalam pasta, dan pengaruh obat bila ada, terhadap kekentalan atau

hal lainnya dari dasar pasta (Ansel, 1989).

3. Monografi Bahan

a. HPMC (Hydroksipropil Methylcellulosum)

Hidroksipropilmetilselulosa adalah suatu propilenglikol eter dari

metilselulosa yang mengandung bagian O-metil dan O-(2-hidroksipropil)

selulosa. HPMC terdapat dalam beberapa tipe yang bervariasi dalam

viskositas dan tingkat substitusi (Parfitt, 1999). HPMC secara luas digunakan

sebagai suatu eksipien di dalam suatu formulasi pada sediaan topikal dan oral.

Dibandingkan dengan metil selulosa, HPMC menghasilkan cairan yang lebih

jernih. HPMC juga digunakan sebagai zat pengemulsi, agen pensuspensi dan

agen penstabil di dalam sediaan salep, gel dan pasta. HPMC digunakan

sebagai bahan pembentuk gel pada konsentrasi 2-10% (Swarbrick and

Boylan, 2007).

Sifat merekat dari HPMC cenderung menjadi lebih kental dan merekat.

Peningkatan konsentrasi juga menghasilkan sediaan yang lebih kental dan

merekat. HPMC yaitu dapat larut dalam air dingin, membentuk satu larutan

koloid yang merekat, pada kenyataannya tidak dapat larut dalam kloroform

etanol (95%) dan eter, tetapi dapat larut dalam campuran etanol dan

dichloromethane, campuran metanol dan dichloromethane, dan campuran

dari alkohol dan air. Titik kestabilan larutan gel yaitu pada suhu 50-90 °C,

dan dipengaruhi konsentrasi serta nilai material. Larutan HPMC stabil pada

pH 3-11. Sediaan HPMC menyediakan stabilitas kekentalan yang baik disuhu

Page 30: PERBEDAAN PENGGUNAAN BAHAN PENGIKAT Na …... · ikatan-ikatan protein yang menempel pada gigi penyebab plak dan karang gigi. Na-CMC dan HPMC merupakan bahan pengikat yang dapat digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ruang walau disimpan dalam waktu yang panjang. HPMC secara umum

diakui sebagai bahan tidak beracun dan non iritasi, walaupun konsumsi oral

berlebih dapat menimbulkan laksatif (Rowe et al., 2006). Rumus struktur

dari HPMC dapat diamati pada Gambar 2 berikut:

O

OO

HOR

H

H

OR

HH2C

OR

H

HOR

H

H

OR

H2C

OR

H

O

R = -CH2CH(CH3)OH, -CH3

n-2 2

Gambar 2. Struktur Hidroksipropil Metilselulosa (Parfitt, 1999)

b. Na-CMC (Natrium Carboxymethylcellulosum)

Natrium karboksimetilselulosa adalah garam natrium polikarboksimetil

eter yang larut pada air dan stabil pada pH 5-10. Jadi larutan ini memiliki pH

netral. Natrium karboksimetilselulosa adalah garam natrium karboksimetil

eter selulosa mengandung 6,5% dan tidak lebih dari 9,5% dihitung terhadap

zat yang telah dikeringkan, berupa serbuk atau butiran putih atau putih kuning

gading, tidak berbau atau hampir tidak berbau,dan higroskopis (Anonim,

1995).

Turunan selulosa termasuk golongan polimer semi sintetik. Turunan

selulosa yang banyak digunakan sebagai bahan pembentuk gel misalnya

karboksimetil selulosa, hidroksipropil selulosa dan metil selulosa. Perbedaan

Page 31: PERBEDAAN PENGGUNAAN BAHAN PENGIKAT Na …... · ikatan-ikatan protein yang menempel pada gigi penyebab plak dan karang gigi. Na-CMC dan HPMC merupakan bahan pengikat yang dapat digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

metil selulosa dengan natrium karboksimetil selulosa yaitu dapat larut dalam

air dingin maupun air panas. Larutan berairnya stabil terhadap suhu dan

dalam waktu yang lebih lama dapat ditempatkan pada suhu 100°C tanpa

terkoagulasi (Voigt, 1994).

Na-CMC larut dalam air dan campurin air-gliserin. Gel dengan medium

air stabil pada pH 2-10, tetapi rentan terhadap pertumbuhan mikroba.

Kelarutan dari Na-CMC mudah mendispersi dalam air membentuk koloidal,

tidak larut dalam etanol (95%) p, dalam eter p, dan dalam pelarut organik

yang lain (Anonim, 1979).

Fungsi dari Na-CMC adalah sebagai coating agent, penstabil, gelling

agent, suspending agent, desintegran pada tablet dan kapsul bahan pengisi

pada tablet, meningkatkan kekentalan, dan water absorbing agent. Aplikasi

pada formulasi farmasetikal dan teknologi, pada sediaan oral dan topikal,

biasanya Na-CMC digunakan untuk suspending atau peningkat kekentalan

(viskositas) sediaan. Konsentrasi yang tinggi sekitar 3-6% digunakan untuk

membentuk gel yang digunakan sebagai dasar untuk aplikasi pembuatan

pasta. (Rowe et al., 2003)

Natrium karboksimetilselulosa stabil walaupun bahannya higroskopis.

Dibawah kondisi basa yang tinggi, Na-CMC mampu menyerap air secara

besar kuantitasnya. Air mudah didispersi pada semua suhu, pada bentuk yang

murni, pada solut koloid. Peningkatan konsentrasi akan menghasilkan

peningkatan kekentalan larutan, sedangkan memperpanjang pemanasan pada

temperatur yang tinggi akan dapat mempermanen penurunan kekentalan.

Page 32: PERBEDAAN PENGGUNAAN BAHAN PENGIKAT Na …... · ikatan-ikatan protein yang menempel pada gigi penyebab plak dan karang gigi. Na-CMC dan HPMC merupakan bahan pengikat yang dapat digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Kekentalan solut menurun dengan cepat di atas pH 10. Umumnya, solut

menunjukkan kekentalan maksimal dan stabil pada pH 7 – 8 (Anonim, 2011).

Rumus struktur dari Na-CMC dapat diamati pada Gambar 3 berikut:

Gambar 3. Struktur Natrium Karboksimetilselulosa (Anonim, 2011)

c. Gliserol.

Mempunyai rumus molekul CH2OH-CHOH-CH2OH. Pemerian yaitu

cairan seperti sirop, jernih, tidak berwarna, tidak berbau, manis diikuti rasa

hangat, higroskopik. Kelarutan yaitu dapat campur dengan air dan etanol

(95%) p, praktis tidak larut dalam kloroform p, dalam eter p, dan dalam

minyak lemak. Khasiat sebagai zat tambahan (Anonim, 1979). Berfungsi

sebagai pelembab, mencegah penguapan pada plastisizer, pelarut, pemanis

dan pengisotonis. Di bidang farmasi gliserin digunakan dalam formulasi

untuk sediaan oral, mata, topikal dan parenteral. Gliserin pada sediaan topikal

dan kosmetik digunakan sebagai humektan. Rumus struktur dari gliserol

dapat diamati pada Gambar 4 berikut:

Page 33: PERBEDAAN PENGGUNAAN BAHAN PENGIKAT Na …... · ikatan-ikatan protein yang menempel pada gigi penyebab plak dan karang gigi. Na-CMC dan HPMC merupakan bahan pengikat yang dapat digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gambar 4. Struktur Gliserol (Price, 2005)

d. Sorbitol 70 %.

Pemerian berupa cairan jernih, tidak berwarna, cairan seperti sirup dapat

dicampur dengan air, gliserol 85% dan dengan propilenglikol serta dapat larut

alkohol. Memiliki titik lebur 110°-112° C dan berfungsi sebagai pemanis

(Anonim, 2011). Rumus struktur dari sorbitol 70% dapat diamati pada

Gambar 5 berikut:

Gambar 5. Struktur Sorbitol (Anonim, 2011)

e. Sakarin

Mengandung tidak kurang dari 98,0 % C7H4NaO3S, dihitung terhadap zat

yang telah dikeringkan. Pemerian yaitu serbuk hablur, putih, tidak berbau

atau agak aromatik dan sangat manis. Kelarutan yaitu larut dalam 1,5 bagian

air dan dalam 50 bagian etanol (95%) p. Khasiat sebagai zat tambahan

(Anonim, 1979). Rumus struktur dari sakarin dapat diamati pada Gambar 6

berikut:

Page 34: PERBEDAAN PENGGUNAAN BAHAN PENGIKAT Na …... · ikatan-ikatan protein yang menempel pada gigi penyebab plak dan karang gigi. Na-CMC dan HPMC merupakan bahan pengikat yang dapat digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gambar 6. Struktur Sakarin (Fatma, 2011)

f. Metil paraben

Mengandung tidak kurang dari 99% dan tidak lebih dari 101% C8H8O3.

Pemeriannya yaitu serbuk hablur halus, putih, hampir tidak berbau, tidak

mempunyai rasa, kemudian agak membakar diikuti rasa tebal. Kelarutan yaitu

larut dalam 500 bagian air, dalam 20 bagian air mendidih dan dalam 3,5

bagian etanol 95% p. Berkhasiat sebagai zat pengawet (Anonim, 1979).

Rumus struktur dari metil paraben dapat diamati pada Gambar 7 berikut:

Gambar 7. Struktur Metil Paraben (Aeni, 2010)

g. Natrium laurylsulfat

Pemerian yaitu bongkahan hablur, putih. Kelarutan yaitu larut dalam air

(Anonim, 1979). Surfaktan merupakan agen pembasah yang menurunkan

tegangan permukaan cairan, menjadi lebih mudah menyebar dari tetesan ke

permukaan, sehingga menurunkan tegangan antar muka antara ke dua cairan.

Surfaktan seperti natrium lauril sulfat digunakan sebagai deterjen dibidang

Page 35: PERBEDAAN PENGGUNAAN BAHAN PENGIKAT Na …... · ikatan-ikatan protein yang menempel pada gigi penyebab plak dan karang gigi. Na-CMC dan HPMC merupakan bahan pengikat yang dapat digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

yaitu sebuah pembersih yang efektif (Anonim, 2007). Rumus struktur dari

natrium laurylsulfat dapat diamati pada Gambar 8 berikut:

Gambar 8. Struktur Natrium Laurylsulfat (Anonim, 2007)

h. Oleum menthae piperitae

Minyak permen adalah minyak atsiri yang diperoleh dengan penyulingan

uap pucuk bunga Menthae piperitae L. yang segar. Kadar mentol bebas

(C10H20O) pada minyak permen adalah tidak kurang dari 45,0%. Kadar ester

dihitung sebagai metil asetat (C12H22O2) tidak kurang dari 4,0% dan tidak

lebih dari 9,0%. Minyak permen berupa cairan tidak berwarna, kuning pucat

atau kuning kehijauan, bau aromatik, rasa pedas dan hangat kemudiaan

dingin. Minyak ini digunakan sebagai zat tambahan dan karminativum

(Anonim, 1979).

i. Kalsium karbonat

Kalsium karbonat berupa serbuk hablur putih, tidak berbau, tidak berasa.

Kelarutan yaitu praktis tidak larut dalam air hangat, sangat sukar larut dalam

air yang mengandung karbondioksida (Anonim, 1979). Dalam formulasi

pasta gigi kalsium karbonat dipakai sebagai pembersih (cleansing) dan

pengkilap (polishing material). Kalsium karbonat dapat mengembalikan

discoloration gigi dan melepaskan sisa makanan yang menempel pada gigi.

Page 36: PERBEDAAN PENGGUNAAN BAHAN PENGIKAT Na …... · ikatan-ikatan protein yang menempel pada gigi penyebab plak dan karang gigi. Na-CMC dan HPMC merupakan bahan pengikat yang dapat digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

B. Kerangka Pemikiran

Gambar 9. Kerangka Pemikiran

Enzim papain pepaya yang berfungsi

sebagai proteolitik

Sediaan pasta gigi

Terdapat bahan penting dalam formulasi yaitu bahan pengikat yang berfungsi

mencegah terjadinya pemisahan fase padat dan cair dalam penyimpanan

Na-CMC dengan sifat stabil pada

pH antara 5-10, higroskopis, dapat

larut dalam air dingin atau panas.

HPMC dengan sifat stabil pada pH antara 3-

11, sedikit higroskopis, larut dalam air dingin

(melarut lambat) dan dapat menghasilkan

larutan pengental (gel) yang jernih

Merupakan turunan selulosa namun apabila digunakan pada

formulasi kemungkinan akan memberikan pengaruh atau

perbedaan pada pasta gigi yang dihasilkan

Pengujian meliputi sifat fisik

(organoleptis, homogenitas, dan

viskositas), sifat kimia (pH), dan

hedonik (tampilan warna, kekentalan

dan jumlah busa)

Page 37: PERBEDAAN PENGGUNAAN BAHAN PENGIKAT Na …... · ikatan-ikatan protein yang menempel pada gigi penyebab plak dan karang gigi. Na-CMC dan HPMC merupakan bahan pengikat yang dapat digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

C. Hipotesis

Dari tinjauan pustaka di atas dapat diambil suatu hipotesis:

3. Ekstrak enzim papain pepaya (Carica papaya L.) diduga dapat

diformulasikan dalam sediaan pasta gigi.

4. Penggunaan Na-CMC dan HPMC sebagai bahan pengikat diduga terdapat

perbedaan signifikan terhadap sifat fisik, kimia dan uji hedonik sediaan

pasta gigi papain pepaya (Carica papaya L.).

Page 38: PERBEDAAN PENGGUNAAN BAHAN PENGIKAT Na …... · ikatan-ikatan protein yang menempel pada gigi penyebab plak dan karang gigi. Na-CMC dan HPMC merupakan bahan pengikat yang dapat digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Kategori dan rancangan penelitian

Kategori dan rancangan penelitian yang digunakan adalah kategori

penelitian eksperimental laboratorium dan dalam penelitian ini digunakan 3

macam variabel yaitu :

1. Variabel bebas: bahan pengikat pada pembuatan pasta gigi ekstrak

enzim papain pepaya, yaitu pada formula I digunakan Na CMC dan

pada formula II digunakan HPMC.

2. Variabel tergantung: sifat sediaan pasta gigi ekstrak enzim papain

pepaya (Carica papaya L.) yang meliputi pengujian organoleptis

(fisik), pengujian homogenitas (fisik), pengujian viskositas (fisik),

pengujian pH (kimia) dan penilaian kesukaan (tampilan warna,

kekentalan dan jumlah busa).

3. Variabel terkendali: jumlah bahan yang digunakan, alat yang

digunakan, cara pembuatan sediaan pasta gigi.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian ini dilaksanakan di 2 tempat yaitu di Laboratorium

Farmasetika Dasar Farmasi Unversitas Sebelas Maret, dan Laboratorium

Teknologi Farmasi Universitas Setia Budi. Waktu pelaksanaan penelitian dari

Mei 2012 - Juli 2012.

Page 39: PERBEDAAN PENGGUNAAN BAHAN PENGIKAT Na …... · ikatan-ikatan protein yang menempel pada gigi penyebab plak dan karang gigi. Na-CMC dan HPMC merupakan bahan pengikat yang dapat digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

C. Alat dan Bahan

1. Alat

Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi pisau stainless steel,

lemari pendingin, termometer (YENACO), oven, corong, kertas saring

wheatman, Viskotester (E Rion), pH meter (EUTECH), gelas obyek, mortir dan

stamper, waterbath, alat-alat gelas (PYREX) dan alat-alat pendukung lainnya.

2. Bahan

Bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah getah pepaya.

Pada pengujian ekstrak digunakan susu murni. Bahan untuk sediaan pasta antara

lain kalsium karbonat (CV. Agung Jaya), HPMC (CV. Agung Jaya), gliserol

sorbitol 70%, Na-CMC, sakarin, metilparaben, natrium lauryl sulfat, dan oleum

menthae piperathe yang diperoleh dari laboratorium farmasetika UNS, serta

aquades (Lab. Biologi).

D. Prosedur Penelitian

1. Pengumpulan bahan

Bahan utama yaitu getah pepaya yang didapatkan dari pepaya dengan jenis

bangkok. Pengambilan dilakukan dengan cara menyadap dengan pisau pada

bagian buah yang masih tergantung pada pohonnya.

2. Determinasi.

Bahan yang didapatkan dilakukan determinasi untuk memastikan bahwa

tanaman yang digunakan adalah benar-benar pepaya (Carica papaya L.).

determinasi dilakukan di Universitas Setia Budi, Surakarta.

Page 40: PERBEDAAN PENGGUNAAN BAHAN PENGIKAT Na …... · ikatan-ikatan protein yang menempel pada gigi penyebab plak dan karang gigi. Na-CMC dan HPMC merupakan bahan pengikat yang dapat digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3. Pembuatan ekstrak

Getah pepaya ditambah dengan etanol 95% sebanyak 4x dari jumlah

getah. Kemudian diendapkan secara spontan pada suhu rendah. Setelah timbul

endapan dilakukan pemisahan. Selanjutnya endapan dilakukan pengeringan pada

suhu 55° C pada oven selama 5 jam.

4. Pengujian ekstrak

Dilakukan dengan cara melarutkan ekstrak ke dalam air hingga diperoleh

larutan. Dalam tabung reaksi, 5 ml susu sapi dipanaskan pada suhu 37° C.

Kemudian ditambahkan 1 ml larutan. Dilakukan pengamatan, apabila timbul

endapan menandakan ekstrak mengandung enzim proteolitik yaitu enzim papain.

5. Rancangan formula pasta gigi ekstrak enzim papain pepaya

Rancangan formula mengacu pada penelitian Harmely, et al., (2010)

dengan formula sebagai berikut:

Tabel II. Rancangan Formula Sediaan Pasta Gigi Enzim Papain Pepaya

Bahan Formula I (g) Formula II (g)

Papain papaya 2,5 2,5

Kalsium karbonat 20 20

Gliserol 9 9

Sorbitol 70% 5 5

Na-CMC 0,5 -

HPMC - 0,5

Sakarin 0,1 0,1

Metil paraben 0,05 0,05

Natrium lauryl sulfat 0,5 0,5

Oleum minthae piperathe 0,15 0,15

Aqua ad ad 50 ad 50

Page 41: PERBEDAAN PENGGUNAAN BAHAN PENGIKAT Na …... · ikatan-ikatan protein yang menempel pada gigi penyebab plak dan karang gigi. Na-CMC dan HPMC merupakan bahan pengikat yang dapat digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6. Pembuatan pasta gigi

a. Memanaskan air sejumlah 15x jumlah bahan pengikat di atas waterbath.

Selanjutnya air yang telah panas dipindah ke dalam mortir.

b. Melakukan pembuatan bahan pengikat pasta gigi (massa 1) dengan cara:

1) Bahan pengikat untuk formula I yaitu Na-CMC dikembangkan dengan

cara ditabur di atas air panas, didiamkan selama 15 menit, kemudian

diaduk hingga homogen.

2) Bahan pengikat untuk formula II yaitu HPMC dikembangkan dengan

cara ditambahkan air sedikit demi sedikit sambil terus diaduk, hingga

membentuk massa gel, selanjutnya diaduk homogen.

c. Kalsium karbonat dan papain digerus ditambah gliserol diaduk homogen,

ditambahkan larutan sorbitol 70 % dan diaduk homogen (massa 2).

d. Massa 1 ditambahkan ke massa 2 diaduk sampai homogen (massa 3).

e. Sakarin dan natrium benzoat dilarutkan dalam sisa air, diaduk hingga

homogen, dimasukkan ke dalam massa 3 dan di gerus hingga homogen.

f. Natrium lauryl sulfat ditambahkan ke dalam massa 3, diaduk homogen

sampai terbentuk massa pasta.

g. Oleum menthae piperitae dimasukkan terakhir, diaduk sampai homogen.

7. Pengujian sediaan

a. Pengujian homogenitas

Uji homogenitas dilakukan dengan cara mengoleskan 0,1 gram sediaan

pada kaca transparan. Sediaan yang baik akan menunjukkan susunan yang

homogen.

Page 42: PERBEDAAN PENGGUNAAN BAHAN PENGIKAT Na …... · ikatan-ikatan protein yang menempel pada gigi penyebab plak dan karang gigi. Na-CMC dan HPMC merupakan bahan pengikat yang dapat digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b. Pengujian viskositas

Uji viskositas sediaan pasta dilakukan dengan menggunakan alat

viskometer Cup and Bob Viskometer VT-04 E Rion.. Rotor dipasang pada

viskotester dengan menguncinya berlawanan arah dengan jarum jam. Mangkuk

diisi sampel pasta yang diuji, setelah ditempatkan rotor tepat di tengah-tengah

mangkuk yang berisi pasta, kemudian alat dihidupkan. Rotor mulai berputar dan

jarum penunjuk nilai viskositas secara otomatis akan bergerak menuju ke kanan

dan kemudian setelah stabil dapat diamati hasil viskositasnya.

c. Pengujian organoleptis

Pengamatan organoleptis dilakukan terhadap perubahan-perubahan

konsistensi, warna dan bau pasta selama proses penyimpanan.

d. Pengujian pH

Pengukuran pH dilakukan dengan menggunakan pH meter, dengan cara

melarutkan sediaan pasta (1 gram) dengan aquades (10 mL), dicampur hingga

homogen. Kemudian bagian katoda pH meter dicelupkan dalam larutan pasta

dan selanjutnya dilihat nilai pH yang terukur pada layar hingga diperoleh angka

yang stabil (Sensel, 1977).

e. Penilaian kesukaan

Penilaian dilakukan dengan cara mengisi kuisioner yang telah disediakan

dengan menggunakan tiga parameter yaitu penilaian tampilan warna, tingkat

kekentalan dan jumlah busa yang dihasilkan. Penilaian ini dilakukan oleh 20

responden secara acak.

Page 43: PERBEDAAN PENGGUNAAN BAHAN PENGIKAT Na …... · ikatan-ikatan protein yang menempel pada gigi penyebab plak dan karang gigi. Na-CMC dan HPMC merupakan bahan pengikat yang dapat digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8. Cara analisa

Data diperoleh dari hasil pengamatan sifat fisik sediaan pasta gigi yang

meliputi pengujian homogenitas, pengamatan organoleptis, pengukuran pH,

pengukuran viskositas, dan penilaian kesukaan. Analisa data yang digunakan

adalah sebagai berikut:

a. Pendekatan secara teoritis

Data yang diperoleh dari pengujian dibandingkan terhadap parameter

dari Farmakope Indonesia dan pustaka lain.

b. Pendekatan statistik

Data yang diperoleh dianalisis dengan statistik menggunakan program

SPSS 16 menggunakan uji Saphiro-Wilk, jika data terdistribusi normal maka

dilanjutkan dengan uji Independent Sample t Test dengan taraf kepercayaan

95% dan jika data tidak terdistribusi normal maka dilanjutkan dengan uji

Mann-Whitney.

Page 44: PERBEDAAN PENGGUNAAN BAHAN PENGIKAT Na …... · ikatan-ikatan protein yang menempel pada gigi penyebab plak dan karang gigi. Na-CMC dan HPMC merupakan bahan pengikat yang dapat digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dapat tidaknya ekstrak

papain pepaya (Carica papaya L.) dibuat dalam sediaan pasta gigi dan

perbedaan penggunaan dari Na-CMC dan HPMC sebagai bahan pengikat

terhadap sifat fisik, kimia dan uji hedonik sediaan pasta gigi ekstrak papain

pepaya (Carica papaya L.).

A. Determinasi Tanaman

Determinasi tanaman merupakan salah satu bagian terpenting dalam suatu

penelitian dengan menggunakan bahan alam. Determinasi ini bertujuan untuk

mengetahui kebenaran tanaman yang akan digunakan dalam penelitian,

sehingga kesalahan saat pengumpulan bahan dapat dihindari. Hasil determinasi

yang telah dilakukan di Laboratorium Morfologi Sistematika Tumbuhan

Universitas Setia Budi, berdasarkan acuan dari buku Flora untuk Sekolah di

Indonesia karangan Dr.C.G.G.J Van Steenis menyatakan bunga, daun, batang

dan buah yang digunakan dalam penelitian ini adalah benar – benar tanaman

pepaya (Carica papaya L.). Hasil determinasi tanaman pepaya (Carica papaya

L.) dapat dilihat pada Lampiran 1.

B. Pembuatan Ekstrak Papain Pepaya (Carica papaya L.)

Getah yang digunakan sebagai bahan baku berasal dari pepaya jenis

pepaya bangkok yang diambil dari Bulur, Polokarto, Sukoharjo. Pepaya yang

dipilih adalah jenis bangkok karena lebih mudah didapat, selain itu

pengambilan getah juga tidak terlalu sulit karena pohon pepaya jenis bangkok

Page 45: PERBEDAAN PENGGUNAAN BAHAN PENGIKAT Na …... · ikatan-ikatan protein yang menempel pada gigi penyebab plak dan karang gigi. Na-CMC dan HPMC merupakan bahan pengikat yang dapat digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

tidak terlalu tinggi. Pengambilan getah dilakukan pada pepaya yang masih

berumur muda dengan cara menyadap dengan pisau pada bagian buah dari

pepaya yang masih dalam keadaan tergantung pada pohon. Proses ini harus

dilakukan dengan hati-hati karena apabila penyadapan dilakukan secara

berlebihan maka dapat menimbulkan bekas luka yang akan tampak jelas pada

pepaya tersebut. Pengambilan getah dilakukan saat pagi hari antara jam 05.30 –

07.45 WIB. Menurut Anonim (2006) hal ini dilakukan untuk menjaga kondisi

kelembapan lingkungan tetap tinggi. Apabila kelembapan lingkungan relatif

tinggi maka kecepatan alir getah akan tinggi. Hal ini disebabkan getah akan

naik dari batang menuju ke bagian buah dan dalam keadaan ini getah yang

terdapat dalam bagian buah berjumlah maksimal sehingga apabila getah di

ambil maka getah dapat mengalir dengan cepat. Getah yang diperoleh yaitu

sebesar 245 ml dengan berat 248,62 g.

Getah yang telah diperoleh kemudian dilakukan proses ekstraksi dengan

menambahkan etanol 95% sebanyak 4x dari jumlah volume getah yaitu

sejumlah 980 ml. Penggunaan volume etanol yang lebih banyak ini ditujukan

agar mengikat molekul air yang terdapat dalam getah. Karena jumlah molekul

etanol lebih banyak dari pada molekul air pada getah, maka kekuatan solvasi

etanol terhadap air semakin besar sedangkan kekuatan solvasi air terhadap

papain semakin berkurang dan mengakibatkan papain dapat mengendap.

Setelah penambahan etanol, larutan diendapkan pada suhu rendah yaitu pada

lemari es selama 1 hari. Pengendapan spontan pada suhu rendah akan

Page 46: PERBEDAAN PENGGUNAAN BAHAN PENGIKAT Na …... · ikatan-ikatan protein yang menempel pada gigi penyebab plak dan karang gigi. Na-CMC dan HPMC merupakan bahan pengikat yang dapat digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

menghasilkan kemurnian tinggi pada produk papain karena endapan akan

segera terbentuk dengan cepat (Oktaviani, 2007).

Proses selanjutnya yaitu dilakukan penyaringan dari endapan yang

dihasilkan dengan kertas saring dan endapan yang diperoleh kemudian

dikeringkan pada oven dengan suhu 55°C selama 5 jam. Suhu optimal papain

adalah 50-60 °C. Papain relatif tahan terhadap suhu, bila dibandingkan dengan

enzim proteolitik lainnya seperti bromelin dan fisin (Winarno, 1995).

Pengeringan menggunakan oven memiliki keuntungan yaitu suhu pengeringan

dapat terjaga dan hasil ekstrak yang diperoleh berwarna lebih cerah dan

menghasilkan bau ekstrak yang tidak terlalu menyengat dibandingkan

pengeringan pada sinar matahari. Dari proses ekstraksi ini diperoleh rendemen

sebesar 11,89% ( ) dari 248,62 g getah pepaya (lihat Lampiran 4).

C. Pengamatan dan Pengujian Ekstrak

Dari proses ekstraksi yang dilakukan, didapatkan ekstrak kering berupa

tepung papain. Selanjutnya dilakukan pengamatan secara organoleptis dan uji

kandungan enzim papain yang terdapat dalam ekstrak tersebut. Pengamatan

organoleptis meliputi warna, bau, dan pH dapat dilihat pada Tabel III berikut:

Tabel III. Hasil pengamatan organoleptis ekstrak papain pepaya

Pengamatan Hasil

pH 6,0

Bau Khas getah

Warna Putih sedikit kekuningan

Page 47: PERBEDAAN PENGGUNAAN BAHAN PENGIKAT Na …... · ikatan-ikatan protein yang menempel pada gigi penyebab plak dan karang gigi. Na-CMC dan HPMC merupakan bahan pengikat yang dapat digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pengujian kandungan enzim papain dilakukan dengan memanfaatkan

sifatnya yaitu sebagai proteolitik. Sebanyak 0,25 gram ekstrak dilarutkan ke

dalam 10 ml air. Kemudian diteteskan ke dalam susu murni yang telah

dipanaskan hingga suhu 37 °C karena rata-rata enzim akan bekerja optimal

pada suhu tersebut dan suhu ini merupakan suhu yang sesuai dengan keadaan

mulut. Hasil menunjukkan terjadi pemecahan ikatan protein oleh larutan

ekstrak yang ditandai dengan adanya koagulasi dan timbulnya endapan. Hal ini

menunjukkan dalam ekstrak terdapat enzim yang bersifat proteolitik yaitu

enzim papain. Papain termasuk enzim hidrolase yang mengkatalisis reaksi

hidrolisis suatu substrat dengan pertolongan molekul air. Aktivitas katalisis

papain dilakukan melalui hidrolisis yang berlangsung pada sisi-sisi aktif

papain. Pemisahan gugus-gugus amida yang terdapat di dalam protein tersebut

berlangsung melalui pemutusan ikatan peptida (Budiman, 2003).

D. Pembuatan dan Pengujian Sediaan Pasta Gigi Ekstrak Papain

Pepaya (Carica papaya L.).

Pasta gigi ekstrak papain pepaya (Carica papaya L.) dibuat dalam 2

formulasi dengan variasi bahan pengikat yaitu formula I menggunakan

Natrium Karboksimetilselulosa (Na-CMC) dan formula II menggunakan

Hidroksipropil Metilselulosa (HPMC). Na-CMC dikembangkan dengan cara

ditabur diatas air dan didiamkan, sedangkan HPMC dikembangkan dengan cara

ditaburkan pada air sambil diaduk terus menurus hingga larut sepenuhnya dan

membentuk larutan gel. Penambahan gliserin dan sorbitol 70% digunakan

sebagai pelembab agar pasta yang dihasilkan memiliki tampilan luar yang

Page 48: PERBEDAAN PENGGUNAAN BAHAN PENGIKAT Na …... · ikatan-ikatan protein yang menempel pada gigi penyebab plak dan karang gigi. Na-CMC dan HPMC merupakan bahan pengikat yang dapat digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

halus. Natrium benzoat dicampurkan dengan dilarutkan terlebih dahulu dengan

air karena bahan ini dapat larut baik dalam air. Natrium lauryl sulfat

ditambahkan terakhir sebelum oleum menthae dengan cara sedikit-sedikit

sambil diaduk pelan. Hal ini dilakukan karena apabila pencampuran dilakukan

dengan terlalu menekan maka dapat membuat pasta menjadi berbusa sehingga

tidak memenuhi syarat organoleptis dari pasta gigi.

Kedua formula tersebut dilakukan beberapa pengujian untuk mengetahui

pengaruh bahan pengikat yang digunakan terhadap sifat fisik, kimia dan uji

hedonik dari sediaan pasta gigi yang dihasilkan.

1. Pengamatan organoleptis

Pengamatan organoleptis pasta gigi bertujuan untuk mengetahui ada

tidaknya perubahan secara organoleptis selama penyimpanan dari minggu ke

minggu. Pengamatan organoleptis meliputi warna, bau dan bentuk yang dapat

diamati secara visual dengan panca indera. Pengamatan organoleptis dilakukan

pada minggu ke-0, minggu ke-1, minggu ke-2, minggu ke-3, dan minggu ke-4

selama proses penyimpanan.

Hasil pengamatan menunjukkan bahwa dari kedua pasta terdapat

perbedaan warna yaitu untuk formula I berwarna putih kekuningan sedangkan

untuk formula II berwarna lebih putih. Perbedaan ini dipengaruhi bahan

pengikat yang digunakan. Bahan pengikat HPMC memiliki warna dasar putih

dan dapat menghasilkan larutan gel yang lebih jernih sedangkan Na-CMC

memiliki warna dasar putih agak kekuningan. Pada pasta gigi juga tidak

terdapat partikel asing sehingga sesuai dengan syarat mutu pasta gigi menurut

Page 49: PERBEDAAN PENGGUNAAN BAHAN PENGIKAT Na …... · ikatan-ikatan protein yang menempel pada gigi penyebab plak dan karang gigi. Na-CMC dan HPMC merupakan bahan pengikat yang dapat digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

SNI 12-3524-1995. Pengamatan juga menunjukkan selama penyimpanan tidak

terjadi perubahan pada warna, bau, adanya partikel asing dan bentuk secara

visual sehingga dapat dinyatakan bahwa pasta formula I dan formula II stabil

secara organoleptis dalam penyimpanan selama 4 minggu.

Hasil pengamatan organoleptis pasta gigi enzim papain pepaya pada

kedua formula dari minggu ke-0, minggu ke-1, minggu ke-2, minggu ke-3, dan

minggu ke-4 dapat dilihat pada Tabel IV berikut:

Tabel IV. Hasil pengamatan organoleptis

Pengamatan

Pasta Gigi

(minggu)

Formulasi Pasta Gigi

F1 F2

Partikel

asing

Bau Warna Bentuk

visual

Partikel

asing

Bau Warna Bentuk

visual

0 - KM + SP - KM ++ SP

1 - KM + SP - KM ++ SP

2 - KM + SP - KM ++ SP

3 - KM + SP - KM ++ SP

4 - KM + SP - KM ++ SP Keterangan: F1 : Formula 1( Na-CMC) KM : Khas menthae piperitea

F2 : Formula 2 (HPMC) ++ : Putih

+ : Putih Agak Kekuningan

SP : Sediaan Pasta

- : Tidak Ada

2. Pengujian homogenitas

Pengujian homogenitas pasta gigi bertujuan untuk mengetahui homogen

tidaknya pasta yang dihasilkan. Homogenitas adalah faktor penting yang

menyatakan tolok ukur kualitas sediaan pasta gigi karena zat aktif yang

digunakan berupa ekstrak yang harus terdistribusi merata dalam sediaan pasta

gigi enzim papain pepaya agar dapat memberikan efek yang maksimal.

Homogenitas mencerminkan tidak terbentuknya partikel-partikel yang

memisah atau fase dispers terdistribusi secara merata pada fase pendispers.

Page 50: PERBEDAAN PENGGUNAAN BAHAN PENGIKAT Na …... · ikatan-ikatan protein yang menempel pada gigi penyebab plak dan karang gigi. Na-CMC dan HPMC merupakan bahan pengikat yang dapat digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Hasil pengujian homogenitas pasta gigi enzim papain pepaya pada kedua

formula dari minggu ke-0, minggu ke-1, minggu ke-2, minggu ke-3, dan

minggu ke-4 dapat dilihat pada Tabel V berikut:

Tabel V. Hasil pengujian homogenitas

Formulasi Pengamatan Pasta Gigi (minngu ke-)

0 1 2 3 4

F1 - - - - - F2 - - - - -

Keterangan : F1 : formulasi 1 (Na-CMC) (-) : homogen, tidak ada perubahan

F2 : formulasi 2 (HPMC) (+) : tidak homogen, ada perubahan

Hasil pengujian menunjukkan bahwa pada formula I dan formula II kondisi

pasta gigi adalah homogen dan tidak mengalami perubahan selama

penyimpanan. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak papain dapat terdistribusi

merata dalam pasta gigi sehingga pasta gigi dapat bekerja secara maksimal.

3. Pengujian pH

Pengujian pH pasta gigi bertujuan untuk mengetahui nilai keasaman

pasta gigi dan mengetahui sesuai tidaknya pH pasta gigi enzim papain pepaya

dengan standar yang telah ditentukan. pH sediaan pasta gigi papain pepaya

diusahakan sama dengan pH fisiologis mulut yaitu sebesar 7,0 dan apabila

terdapat perbedaan, pH harus aman digunakan. Berdasarkan SNI 12-3524-1995

telah ditentukan bahwa syarat pasta gigi harus memiliki pH antara 4,5-10,5.

Hasil pengamatan pH pasta gigi enzim papain pepaya pada kedua

formula dari minggu ke-0, minggu ke-1, minggu ke-2, minggu ke-3, dan

minggu ke-4 dapat dilihat pada Tabel VI berikut:

Page 51: PERBEDAAN PENGGUNAAN BAHAN PENGIKAT Na …... · ikatan-ikatan protein yang menempel pada gigi penyebab plak dan karang gigi. Na-CMC dan HPMC merupakan bahan pengikat yang dapat digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel VI. Hasil pengujian pH

Formulasi Pengamatan Pasta Gigi (minggu ke-)

0 1 2 3 4

F1 7,82±0,25 7,86±0,43 8,01±0,94 8,05±0,87 8,09±0,98

F2 7,91±0,26 8,01±0,90 8,04±0,55 8,12±0,87 8,14±0,52

Keterangan : F1 : formulasi 1 (Na-CMC)

F2 : formulasi 2 (HPMC)

Dari tabel VI dapat diamati bahwa pH kedua formula telah memenuhi standar

pH sediaan pasta gigi yaitu 4,5-10,5 dan tidak jauh dari pH netral dari

pengamatan dari minggu ke-0, minggu ke-1, minggu ke-2, minggu ke-3, dan

minggu ke-4. Harga pH yang mendekati basa ini diakibatkan oleh adanya

pengaruh dari bahan lain yang ada dalam pasta gigi yaitu kalsium karbonat

yang memiliki sifat basa dan memiliki persentasi jumlah paling banyak dalam

formulasi. Dari kedua formula tersebut dapat diamati bahwa formula II

memiliki nilai pH yang lebih tinggi dibanding dengan formula I.

Berdasarkan uji statistik menggunakan program SPSS 16 dengan uji

normalitas Saphiro-wilk menunjukkan bahwa pada formula I didapatkan nilai

signifikasi sebesar 0,490 sedangkan pada formula II didapatkan nilai signifikasi

sebesar 0,363 sehingga dapat dinyatakan data dari kedua formula terdistribusi

normal dengan nilai signifikasi lebih dari 0,05. Pengujian dilanjutkan pada

homogenitas dengan melihat nilai dari Levene's Test for Equality of Variances

dan didapatkan nilai signifikasi sebesar 0,270 sehingga dapat dinyatakan data

telah homogen dengan nilai signifikasi lebih dari 0,05. Pengujian dilanjutkan

dengan uji Independent sample T test dengan taraf kepercayaan 95% dan

didapatkan nilai t hitung sebesar -0,775 sehingga dapat dinyatakan tidak

terdapat perbedaan yang signifikan dari kedua formula tersebut dengan nilai t

Page 52: PERBEDAAN PENGGUNAAN BAHAN PENGIKAT Na …... · ikatan-ikatan protein yang menempel pada gigi penyebab plak dan karang gigi. Na-CMC dan HPMC merupakan bahan pengikat yang dapat digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

hitung lebih dari t tabel dengan df= 4 yaitu 2,132 (lihat Lampiran 9).

Berdasarkan pengolahan data dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat

perbedaan signifikan terhadap penggunaan Na-CMC dan HPMC sebagai bahan

pengikat dalam sediaan pasta gigi enzim papain pepaya.

4. Pengujian viskositas

Pengujian viskositas bertujuan untuk mengetahui tingkat kekentalan yang

dimiliki oleh pasta gigi enzim papain pepaya yang dihasilkan. Viskositas

merupakan parameter yang menyatakan besarnya kekuatan suatu cairan untuk

mengalir. Makin tinggi viskositas maka makin besar tahanannya (Martin et al,

1993). Dalam pembuatan pasta gigi viskositas perlu diperhatikan karena pasta

gigi merupakan sediaan semi padat yang memiliki konsentrasi zat padat yang

tinggi. Bila pasta gigi memiliki viskositas yang rendah maka pasta gigi akan

sangat lunak sehingga mengakibatkan pasta gigi tenggelam dalam bulu sikat

gigi dan menetes dari sikat gigi namun bila pasta gigi memiliki viskositas yang

terlalu tinggi maka pasta gigi akan sulit keluar dari dalam tube dan kurang

dapat terdispersi baik dalam mulut.

Hasil pengamatan viskositas pasta gigi enzim papain pepaya pada kedua

formula dari minggu ke-0, minggu ke-1, minggu ke-2, minggu ke-3, dan

minggu ke-4 dapat dilihat pada Tabel VII berikut:

Tabel VII. Hasil pengujian viskositas

Formula Pengamatan Pasta Gigi (minggu ke-)

0 (cps) 1 (cps) 2 (cps) 3 (cps) 4 (cps)

F1 49000±1000 51333±1527 53000±1000 54000±1000 54333±1527

F2 37000±1000 38000±1000 39000±0 40000±1000 41000±1000

Keterangan : F1 : formulasi 1 (Na-CMC)

F2 : formulasi 2 (HPMC)

Page 53: PERBEDAAN PENGGUNAAN BAHAN PENGIKAT Na …... · ikatan-ikatan protein yang menempel pada gigi penyebab plak dan karang gigi. Na-CMC dan HPMC merupakan bahan pengikat yang dapat digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dari tabel VII dapat diamati bahwa pasta gigi formula I memiliki nilai

viskositas yang lebih tinggi dibandingkan dengan formula II namun kedua

formula tersebut sama-sama mengalami kenaikan dalam 4 minggu

penyimpanan. Hal ini dimungkinkan karena bahan pengikat semakin besar

mengikat air dalam waktu penyimpanan. Pasta adalah sediaan yang sebagian

besar penyusunnya zat padat sehingga ketika bahan pengikat semakin banyak

mengikat air maka akan terjadi pemisahan ikatan antara zat padat dengan air

dan membuat zat padat lama-lama menjadi semakin keras. Nilai viskositas

yang tinggi pada formula I akan berdampak pada konsistensi pasta gigi yang

dihasilkan sehingga pada formula I pasta gigi mempunyai konsistensi yang

lebih kenyal dan padat sedangkan formula II memiliki konsistensi yang lebih

lunak karena memiliki viskositas yang tidak terlalu tinggi.

Berdasarkan uji statistik menggunakan program SPSS 16 dengan uji

normalitas Saphiro-wilk, pada formula I didapatkan nilai signifikasi sebesar

0,637 sedangkan pada formula II didapatkan nilai signifikasi sebesar 1,000

sehingga dapat dinyatakan data dari kedua formula terdistribusi normal dengan

nilai signifikasi lebih dari 0,05. Pengujian dilanjutkan pada homogenitas

dengan melihat nilai dari Levene's Test for Equality of Variances dan

didapatkan nilai signifikasi sebesar 0,442 sehingga dapat dinyatakan data telah

homogen dengan nilai signifikasi lebih dari 0,05. Pengujian dilanjutkan dengan

uji Independent sample T test dengan taraf kepercayaan 95% dan didapatkan

nilai t hitung sebesar 12,649 sehingga dapat dinyatakan terdapat perbedaan

yang signifikan dari kedua formula tersebut dengan nilai t hitung lebih dari

Page 54: PERBEDAAN PENGGUNAAN BAHAN PENGIKAT Na …... · ikatan-ikatan protein yang menempel pada gigi penyebab plak dan karang gigi. Na-CMC dan HPMC merupakan bahan pengikat yang dapat digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

nilai t tabel dengan df= 4 yaitu 2,132 (lihat Lampiran 9). Berdasarkan

pengolahan data dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan signifikan

terhadap penggunaan Na-CMC dan HPMC sebagai bahan pengikat dalam

sediaan pasta gigi enzim papain pepaya.

5. Penilaian kesukaan (Uji Hedonik)

Penilaian kesukaan bertujuan untuk mengetahui penerimaan responden

terhadap produk pasta gigi enzim papain yang dihasilkan. Uji hedonik

merupakan salah satu uji penerimaan yang dilakukan dengan meminta

responden untuk mengungkapkan tanggapan pribadinya tentang kesukaan atau

ketidaksukaannya terhadap produk yang dihasilkan.

Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan tiga parameter yaitu

penilaian tampilan warna, kekentalan dan jumlah busa. Teknik pengambilan

sampel yang digunakan yaitu accidental sampling. Teknik ini memiliki

keuntungan yaitu lebih praktis dan cepat dalam memperoleh data.

Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuisioner dengan 5 skala yaitu

sangat tidak suka (1), tidak suka (2), netral (3), suka (4), dan sangat suka (5).

Jumlah responden yang digunakan untuk uji hedonik ini sebanyak 20 orang

(Nugroho, 1995).

a) Penilaian tampilan warna

Penilaian kesukaan terhadap tampilan warna sediaan pasta gigi enzim

papain pepaya dilakukan dengan cara melakukan pengamatan secara

langsung pada kedua formula pasta gigi yang dihasilkan. Tingkat kesukaan

yang tinggi mewakili tampilan warna yang paling disukai oleh responden.

Page 55: PERBEDAAN PENGGUNAAN BAHAN PENGIKAT Na …... · ikatan-ikatan protein yang menempel pada gigi penyebab plak dan karang gigi. Na-CMC dan HPMC merupakan bahan pengikat yang dapat digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tingkat penilaian responden terhadap kesukaan tampilan warna pasta

gigi enzim papain pepaya yang tinggi adalah pada formula II yaitu pasta gigi

enzim papain pepaya dengan bahan pengikat HPMC. Rata-rata nilai respon

dari 20 responden terhadap tampilan warna pasta gigi enzim papain pepaya

adalah 2,70 (antara tidak suka dan netral) untuk formula I dan 3,95 (antara

netral dan suka) untuk formula II.

Berdasarkan uji statistik menggunakan program SPSS 16 dengan uji

normalitas Saphiro-wilk. Pada formula I didapatkan nilai signifikasi sebesar

0,000 sedangkan pada formula II didapatkan nilai signifikasi sebesar 0,000

menunjukkan bahwa data pada kedua formula tidak terdistribusi normal

dengan nilai signifikasi kurang dari 0,05 sehingga pengujian dilanjutkan

dengan uji non parametrik Mann-Whitney. Hasil pengujian diperoleh nilai

Asymp. Sig. (2-tailed) kurang dari 0,05 yaitu sebesar 0,000 (lihat Lampiran 8)

sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan atau

dengan kata lain penggunaan bahan pengikat memberikan pengaruh yang

nyata pada kesukaan responden terhadap tampilan dari pasta gigi yang

dihasilkan. Formula II adalah formula yang lebih banyak dipilih karena

menghasilkan pasta gigi yang memiliki tampilan warna lebih putih

dibandingkan dengan pasta gigi yang dihasilkan formula I.

b) Penilaian kekentalan

Penilaian kesukaan terhadap kekentalan sediaan pasta gigi enzim papain

pepaya dilakukan dengan cara menyentuh langsung kedua formula pasta gigi

Page 56: PERBEDAAN PENGGUNAAN BAHAN PENGIKAT Na …... · ikatan-ikatan protein yang menempel pada gigi penyebab plak dan karang gigi. Na-CMC dan HPMC merupakan bahan pengikat yang dapat digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dengan tangan. Tingkat kesukaan yang tinggi mewakili kekentalan yang

paling disukai oleh responden.

Tingkat penilaian responden terhadap kesukaan kekentalan pasta gigi

enzim papain pepaya yang tinggi adalah pada formula II yaitu pasta gigi

enzim papain pepaya dengan bahan pengikat HPMC. Rata-rata nilai respon

dari 20 responden terhadap tampilan warna pasta gigi enzim papain pepaya

adalah 2,60 (antara tidak suka hingga netral) untuk formula I dan 3,45 (antara

netral hingga suka) untuk formula II.

Berdasarkan uji statistik menggunakan program SPSS 16 dengan uji

normalitas Saphiro-wilk. Pada formula I didapatkan nilai signifikasi sebesar

0,005 sedangkan pada formula II didapatkan nilai signifikasi sebesar 0,010

menunjukkan bahwa data pada kedua formula tidak terdistribusi normal

dengan nilai signifikasi kurang dari 0,05 sehingga pengujian dilanjutkan

dengan uji non parametrik Mann-Whitney. Hasil pengujian diperoleh nilai

Asymp. Sig. (2-tailed) kurang dari 0,05 yaitu 0,004 (lihat Lampiran 8)

sehingga dapat dinyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan atau

dengan kata lain penggunaan bahan pengikat memberikan pengaruh yang

nyata pada kesukaan responden terhadap kekentalan dari pasta gigi yang

dihasilkan. Formula II adalah formula yang lebih banyak dipilih karena

menghasilkan pasta gigi yang tidak terlalu kental atau dapat dikatakan

memiliki viskositas yang tidak terlalu tinggi sehingga konsistensinya lebih

lunak dan tekstur yang dihasilkan juga lebih halus. Hal ini akan lebih

memudahkan dalam pengeluaran pasta gigi dari wadah.

Page 57: PERBEDAAN PENGGUNAAN BAHAN PENGIKAT Na …... · ikatan-ikatan protein yang menempel pada gigi penyebab plak dan karang gigi. Na-CMC dan HPMC merupakan bahan pengikat yang dapat digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

c) Jumlah busa

Penilaian kesukaan terhadap jumlah busa yang dihasilkan sediaan pasta

gigi enzim papain pepaya dilakukan dengan menggosokkan pasta gigi dari

kedua formula ke tangan dan dilakukan penilaian terhadap banyaknya jumlah

busa yang dihasilkan. Tingkat kesukaan yang tinggi mewakili jumlah busa

kecepatan timbulnya busa dan kelembutan pasta gigi yang paling disukai oleh

responden.

Tingkat penilaian responden terhadap kesukaan jumlah busa dan

kelembutan yang dihasilkan pasta gigi enzim papain pepaya yang tinggi

adalah pada formula II yaitu pasta gigi enzim papain pepaya dengan bahan

pengikat HPMC. Rata-rata nilai respon dari 20 responden terhadap jumlah

busa, kecepatan timbulnya busa dan kelembutan pasta gigi enzim papain

pepaya adalah 2,75 (antara tidak suka hingga netral) untuk formula I dan

3,45 (antara netral hingga suka) untuk formula II.

Berdasarkan uji statistik menggunakan program SPSS 16 dengan uji

normalitas Saphiro-wilk. Pada formula I didapatkan nilai signifikasi sebesar

0,000 sedangkan pada formula II didapatkan nilai signifikasi sebesar 0,002

menunjukkan bahwa data pada kedua formula tidak terdistribusi normal

dengan nilai signifikasi kurang dari 0,05. Sehingga pengujian dilanjutkan

dengan uji non parametrik Mann-Whitney. Hasil pengujian diperoleh nilai

Asymp. Sig. (2-tailed) lebih dari 0,05 yaitu sebesar 0,071 (lihat Lampiran 8)

sehingga dapat dinyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan

atau dengan kata lain penggunaan bahan pengikat tidak memberikan

Page 58: PERBEDAAN PENGGUNAAN BAHAN PENGIKAT Na …... · ikatan-ikatan protein yang menempel pada gigi penyebab plak dan karang gigi. Na-CMC dan HPMC merupakan bahan pengikat yang dapat digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

pengaruh yang nyata pada kesukaan responden terhadap jumlah busa,

kecepatan timbul busa dan kelembutan pasta gigi yang dihasilkan.

Page 59: PERBEDAAN PENGGUNAAN BAHAN PENGIKAT Na …... · ikatan-ikatan protein yang menempel pada gigi penyebab plak dan karang gigi. Na-CMC dan HPMC merupakan bahan pengikat yang dapat digunakan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Ekstrak enzim papain pepaya (Carica papaya L.) dapat diformulasikan dalam

sediaan pasta gigi.

2. Berdasarkan penelitian, terdapat perbedaan signifikan terhadap penggunaan

bahan pengikat Na-CMC dan HPMC terhadap sifat fisik yaitu viskositas dan

organoleptis (tampilan warna) namun tidak memberikan perbedaan yang

signifikan terhadap sifat kimia yaitu pH serta diperoleh Formula II pasta gigi

ekstrak enzim papain pepaya dengan bahan pengikat HPMC sebagai formula

yang lebih disukai dalam hal tampilan warna dan kekentalan.

B. Saran

Penulis menyarankan perlu adanya penelitian lebih lanjut tentang variasi

konsentrasi dan bahan pengikat turunan selulosa lain untuk mendapatkan sediaan

pasta gigi enzim papain pepaya (Carica papaya L.) yang berkualitas baik