perbedaan pengaruh pendekatan …/perbedaa… · v abstrak lenny rosita dhewi. perbedaan pengaruh...

91
i PERBEDAAN PENG ARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN KO O RDINASI MATA-TANG AN TERH ADAP H ASIL BELAJAR PASSING BAWAH BO LAVO LI PADA SISW A PUTRI KELAS VII S MP NEGERI 2 TAWANG SARI KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2009/2010 Skripsi Oleh: Lenny Rosita Dhewi NIM. K.4604038 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERS ITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Upload: hatu

Post on 24-Feb-2018

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaa… · v abstrak lenny rosita dhewi. perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar passing

i

PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN KOORDINASI MATA-TANGAN TERHADAP HASIL BELAJAR

PASSING BAWAH BO LAVOLI PADA SISW A PUTRI KELAS VII SMP NEGERI 2 TAWANGSARI KABUPATEN

SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2009/2010

Skripsi Oleh:

Lenny Rosita Dhewi NIM. K.4604038

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERS ITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2010

Page 2: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaa… · v abstrak lenny rosita dhewi. perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar passing

ii

PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN KOORDINASI MATA-TANGAN TERHADAP HASIL BELAJAR

PASSING BAWAH BO LAVOLI PADA SISW A PUTRI KELAS VIII SMP NEGERI 2 TAWANGSARI KABUPATEN

SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2009/2010

Oleh :

Lenny Rosita Dhewi NIM. K.4604038

SKRIPSI

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERS ITAS SEBELAS MARET

S U R A K A R T A 2010

Page 3: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaa… · v abstrak lenny rosita dhewi. perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar passing

iii

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Persetujuan Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. H. Sunardi, M.Kes. H. Rony Syaifullah, S.Pd., M.Pd. NIP. 19581121199003 1 004 NIP. 19760826200212002

Page 4: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaa… · v abstrak lenny rosita dhewi. perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar passing

iv

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar sarjana pendidikan.

Pada hari : Senin

Tanggal : 08 Pebruari 2010

Tim Penguji Skripsi:

(Nama Terang) (Tanda Tangan)

Ketua : Drs. H. Mulyono M.M.

Sekretaris : Drs. Sugiyoto, M.Pd.

Anggota I : Drs. H. Sunardi, M.Kes.

Anggota II : H. Rony Syaifullah, S.Pd., M.Pd.

Disahkan oleh:

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Dekan,

Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd. NIP. 19600727198702 1 001

Page 5: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaa… · v abstrak lenny rosita dhewi. perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar passing

v

ABSTRAK

Lenny Rosita Dhewi. PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DAN KOORDINASI MATA-TANGAN TERHADAP HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLA VOLI PADA SISWA PUTRI KELAS VII SMP NEGERI 2 TAWANGSARI SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2009/2010. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Januari 2010.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: (1) Perbedaan pengaruh

pendekatan pembelajaran bermain dan konvensional terhadap hasil belajar

passing bawah bola voli pada siswa putri kelas VII SMP Negeri 2 Tawangsari

Kabupaten Sukoharjo tahun pelajaran 2009/2010. (2) Perbedaan pengaruh

koordinasi mata-tangan tinggi dan koordinasi mata-tangan rendah terhadap hasil

belajar passing bawah bola voli pada siswa putri kelas VII SMP Negeri 2

Tawangsari Kabupaten Sukoharjo tahun pelajaran 2009/2010. (3) Ada tidaknya

interaksi antara pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata-tangan terhadap

hasil belajar passing bawah bola voli pada siswa putri kelas VII SMP Negeri 2

Tawangsari Kabupaten Sukoharjo tahun pelajaran 2009/2010.

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Populasi penelitian

adalah siswa putri kelas VII SMP Negeri 2 Tawangsari Kabupaten Sukoharjo

tahun pelajaran 2009/2010 berjumlah 100 siswa terbagi dalam lima kelas. Teknik

pengambilan sampel yang digunakan adalah stratified sampling. Starta sampel

yang digunakan berdasarkan hasil tes koordinasi mata-tangan dengan klasifikasi

koordinasi mata-tangan tinggi dan koordinasi mata-tangan rendah. Sampel yang

digunakan sebanyak 20 siswa dengan kategori koordinasi mata-tangan tinggi dan

20 siswa dengan kategori koordinasi mata-tangan rendah. Teknik pengumpulan

data dengan tes dan pengukuran. Untuk mengukur koordinasi mata-tangan dengan

lempar tangkap bola tenis dan tes keterampilan passing bawah bola voli dari

Depdiknas. (2003: 7-8). Teknik analisis data yang digunakan adalah ANAVA 2

X 2 dan uji lanjut Newman Keuls.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh simpulan sebagi berikut: (1) Ada

perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran bermain dan konvensional

terhadap hasil belajar passing bawah bola voli pada siswa putri kelas VII SMP

Page 6: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaa… · v abstrak lenny rosita dhewi. perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar passing

vi

Negeri 2 Tawangsari Kabupaten Sukoharjo tahun pelajaran 2009/2010. Dari hasil

analisis data menunjukkan Fo = 9.851 > Ft 4.11. (2) Ada perbedaan pengaruh

antara koordinasi mata-tangan tinggi dan koordinasi mata-tangan rendah terhadap

hasil belajar passing bawah bola voli pada siswa putri kelas VII SMP Negeri 2

Tawangsari Kabupaten Sukoharjo tahun pelajaran 2009/2010. Dari hasil analisis

data menunjukkan Fo = 15.147 > Ft 4.11. (3) Ada interaksi antara pendekatan

pembelajaran dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar passing bawah

bola voli pada siswa putri kelas VII SMP Negeri 2 Tawangsari Kabupaten

Sukoharjo tahun pelajaran 2009/2010. Dari hasil analisis data menunjukkan

bahwa Fhitung = 5.690 > Ftabel = 4,11.

Page 7: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaa… · v abstrak lenny rosita dhewi. perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar passing

vii

MO TTO

• Allah meninggikan orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang

diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.

(Terjemahan Q.S. Al Mujadalah:11)

• Tidak ada simpanan yang lebih berguna daripada ilmu, tidak ada sesuatu yang

lebih terhormat dari pada adab dan tidak akan kawan yang lebih bagus

daripada akal.

(Al Imam Al Mawardi)

Page 8: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaa… · v abstrak lenny rosita dhewi. perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar passing

viii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini dipersem bahkan kepada :

Bapak dan Ibu tercinta

Kakak dan Adik tersayang

Teman-teman Angkatan 2004

Adik-adik JPOK FKIP UNS

Almamater

Page 9: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaa… · v abstrak lenny rosita dhewi. perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar passing

ix

KATA PENGANTAR

Dengan diucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah Nya, sehingga dapat diselesaikan penulisan

skripsi ini.

Disadari bahwa penulisan skripsi ini banyak mengalami hambatan, tetapi

berkat bantuan dari beberapa pihak maka hambatan tersebut dapat diatasi. Oleh

karena itu dalam kesempatan ini disampaikan ucapan terima kasih kepada yang

terhormat:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

2. Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Ketua Program Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Bapak Drs.H. Sunardi, M.Kes. sebagai pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi.

5. Bapak H. Rony Syaifullah, S.Pd., M.Pd. sebagai pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi.

6. Kepala SMP Negeri 2 Tawangsari Kabupaten Sukoharjo yang telah

memberikan ijin untuk mengadakan penelitian.

7. Siswa putri kelas VII SMP Negeri 2 Tawangsari Kabupaten Sukoharjo tahun

pelajaran 2009/2010 yang telah bersedia menjadi sampel penelitian.

8. Semua pihak yang telah membantu terlaksananya penelitian ini.

Semoga segala amal baik tersebut mendapatkan imbalan dari Tuhan Yang

Maha Esa. Akhirnya berharap semoga hasil penelitian yang sederhana ini dapat

bermanfaat.

Surakarta, Januari 2010

LRD

Page 10: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaa… · v abstrak lenny rosita dhewi. perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar passing

x

DAFTAR ISI

Halam an JUDUL ................................…………………………………………………

PENGAJUAN ...............................………………………………………….

PERSETUJUAN .........................…………………………………………..

PENGESAHAN ..............................………………………………………..

ABSTRAK .................………………………………………………………

MOTTO .....................………………………………………………………

PERSEMBAHAN .............................……………………………………….

KATA PENGANTAR ..................................………………………………

DAFTAR ISI ......................................………………………………………

DAFTAR GAMBAR ...................................……………………………….

DAFTAR TABEL ....................…………………………………………….

DAFTAR LAMPIRAN ...............................……………………………….

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………..

A. Latar Belakang Masalah ………………………………………...

B. Identifikasi Masalah ..…………………………………………...

C. Pembatasan Masalah ...................……………………………..…

D. Perumusan Masalah ......………………………………………….

E. Tujuan Penelitian .....…………………………………………….

F. Manfaat Penelitian .....……………………………………………

BAB II LANDASAN TEORI ……………………………………………..

A. Tinjauan Pustaka ...……………………………………………….

1. Pendekatan Pembelajaran……………………………………..

a. Hakikat Pendekatan Pembelajaran…………………………

b. Merumuskan Tujuan Pembelajaran……………………….

c. Komponen-Komponen Pembelajaran……………………..

d. Ciri-Ciri Perubahan dari Belajar Keterampilan……………

i

ii

iii

iv

v

vii

viii

ix

x

xi

xii

xv

1

1

5

6

6

7

7

8

8

8

8

9

11

15

Page 11: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaa… · v abstrak lenny rosita dhewi. perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar passing

xi

2. Permainan Bola Voli………………………………………….

a. Pengertian Permainan Bola Voli………………………….

b. Macam-Macam teknik Dasar Bermain Bola Voli…………

c. Pentingnya Menguasai Teknik Dasar Bola Voli………….

3. Passing Bawah Bola Voli…………………………………….

a. Pengertian Passing………………………………………..

b. Passing Bawah…………………………………………….

c. Teknik Passing Bawah……………………………………

d. Kesalahan yang Sering Terjadi pada Passing Bawah……..

4. Pembelajaran Passing Bawah Bola Voli dengan Pendekatan

Bermain……………………………………………………….

a. Pengertian Pendekatan Bermain…………………………

b. Pelaksanaan Pembelajaran Passing Bawah Bola Voli

Dengan Pendekatan Bermain…………………………….

c. Kelebihan dan Kelamahan Pembelajaran Passing Bawah

dengan Pendekatan Bermain……………………………..

5. Pembelajaran Passing Bawah Bola Voli dengan Pendekatan

Konvensional…………………………………………………

a. Pengertian Pendekatan Konvensional…………………….

b. Pelaksanaan Pembelajaran Passing Bawah Bola Voli

dengan Pendekatan Konvensional………………………..

c. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Passing Bawah

Bola Voli dengan Pendekatan Konvensional……………

6. Koordinasi……………………………………………………

a. Pengertian Koordinasi Mata-Tangan……………………

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Koordinasi…………

c. Peranan Koordinasi Mata - Tangan terhadap

Kemampuan Passing Bawah Bola Voli…………………

B. Kerangka Pemikiran .......……………………………………….

C. Perumusan Hipotesis ............………………………….…………

20

20

21

22

24

24

25

26

27

28

28

30

32

33

33

35

36

37

37

38

39

40

43

Page 12: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaa… · v abstrak lenny rosita dhewi. perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar passing

xii

BAB III MET ODOLOGI PENELITIAN ...........……………………………

A. Tempat dan Waktu Penelitian ....………………………………

B. Metode Penelitian………………………………………………

C. Variabel Penelitian………………………………………………

D. Populasi dan Sampel Penelitian…………………………………

E. Teknik Pengumpulan Data……………………………………..

F. Teknik Analisis Data……………………………………………

BAB IV HASIL PENELITIAN ...................…………………………………

A. Deskripsi Data ...............……………………………………….

B. Mencari Reliabilitas……………………………………………

C. Uji Prasyarat Analisis………………………………………….

1. Uji Normalitas ……………………………………………

2. Uji Homogenitas ………………………………………….

D. Pengujian Hipotesis…………………………………………….

1. Pengujian Hipotesis Pertama………………………………

2. Pengujian Hipotesis Kedua………………………………..

3. Pengujian Hipotesis Ketiga………………………………..

E. Pembahasan Hasil Penelitian…………………………………..

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN .........……….…………

A. Simpulan……………………………………………………….

B. Implikasi ....................…………………………………………

C. Saran .........................…………………………………………..

DAFTAR PUSTAKA .............................……………………………………

LAMPIRAN.........................…………………………………………………

44

44

44

45

45

46

47

53

53

55

56

56

56

57

58

59

59

59

63

63

63

64

65

68

Page 13: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaa… · v abstrak lenny rosita dhewi. perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar passing

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halam an

Gambar 1. Rangkaian Gerakan Passing Bawah…………………………

Gambar 2. Ilustrasi Pembelajaran Passing Bawah dengan Pendekatan

Bermain……………………………………………………..

Gambar 3. Pembelajaran Passing Bawah dengan Pendekatan

Konvensional………………………………………………..

Gambar 4. Grafik Nilai Rata-Rata Hasil Belajar Passing Bawah Bola

Voli Berdasarkan Tiap Kelompok Perlakuan dan Tingkat

Koordinasi Mata-Tangan……………………………………

Gambar 5. Grafik Nilai Rata-Rata Peningkatan Hasil Belajar Passing

Bawah Bola Voli antara Kelompok Perlakuan………………

Gambar 6. Interaksi Pendekatan Pembelajaran Passing Bawah dan

Koordinasi Mata-Tangan……………………………………

Gambar 7. Tes Koordinasi Mata-Tangan……………………………….

Gambar 8. Tes Passing Bawah Bola Voli……………………………….

27

31

36

54

55

62

85

87

Page 14: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaa… · v abstrak lenny rosita dhewi. perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar passing

xiv

DAFTAR TABEL

Halam an

Tabel 1. Ringkasan Angka - Angka Statistik Deskriptif Data Hasil

Belajar Passing Bawah Bola Voli Menurut Kelompok

Penelitian…………………………………………………….

Tabel 2. Ringkasan Hasil Uji Reliabilitas Data Tes Awal…………

Tabel 3. Range Kategori Reliabilitas………………………………….

Tabel 4. Hasil Uji Normalitas dengan Lilliefors………………………

Tabel 5. Hasil Uji Homogenitas dengan Uji Bartlet…………………

Tabel 6. Ringkasan Nilai Rerata Kemampuan Passing Bawah

Bola Voli Berdasarkan Latihan Pembebanan dan Tingkat

Koordinasi Mata - Tangan Sebelum dan Sesudah Diberi

Perlakuan…………………………………………………….

Tabel 7. Ringkasan Keseluruhan Hasil Analisis Varians Dua Faktor….

Tabel 8. Ringkasan Hasil Uji Rentang Newman Keuls……………….

Tabel 9. Pengaruh Sederhana, Pengaruh Utama dan Interaksi Faktor

Utama terhadap Peningkatan Kemampuan Passing Bawah

Bola Voli…………………………………………………….

53

55

56

56

56

57

58

58

47

61

Page 15: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaa… · v abstrak lenny rosita dhewi. perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar passing

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Data Tes Awal Kemampuan Passing Bawah……………

Lampiran 2. Uji Reliabilitas Kemampuan Passing Bawah…………..

Lampiran 3. Kelompok Sampel Penelitian……………………………

Lampiran 4. Uji Normalitas Data Tes Awal Kelompok 1 dan 2……..

Lampiran 5. Uji Normalitas Data tes Awal Kelompok 3 dan 4……….

Lampiran 6. Uji Homogenitas Data Tes Awal………………………..

Lampiran 7. Data Tes Akhir Kemampuan Passing Bawah Bola Voli

Lampiran 8. Uji Reliabilitas Data Tes Akhir Kemampuan Passing

Bawah ……………………………………………………

Lampiran 9. Rekapitulasi Data Tes Awal, Tes Akhir dan

Peningkatan Kemampuan Passing Bawah Kelompok 1

dan Kelompok 2………………………………………....

Lampiran 10. Rekapitulasi Data Tes Awal, Tes Akhir dan

Peningkatan Kemampuan Passing Bawah Kelompok 3

dan Kelompok 4………………………………………....

Lampiran 11. Deskripsi Data Hasil Peningkatan Rata - Rata antar

Kelompok Sampel sebagai Persiapan Analisis Anava

Factorial 2 X 2…………………………………………..

Lampiran 12. Hasil Uji Rata-Rata Rentang Newman-Keuls…………..

Lampiran 13. Petunjuk Pelaksanaan Tes dan Pengukuran Koordinasi

Mata-Tangan……………………………………………

Lampiran 14. Petunjuk Pelaksanaan Tes dan Pengukuran

Kemampuan Passing Bawah Bola Voli…………………

Lampiran 15. Program Pembelajaran Passing Bawah dengan

Pendekatan Bermain dan Konvensional………………..

69

70

72

73

74

75

76

77

79

80

81

83

84

86

88

Page 16: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaa… · v abstrak lenny rosita dhewi. perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar passing

xvi

Lampiran 16. Dokumentasi Pelaksanaan Penelitian…………………..

Lampiran 17. Surat Ijin Penelitian dari Universitas Sebelas Maret

Surakarta…………………………………………………

Lampiran 18. Surat Keterangan Penelitian dari SMP Negeri 2

Tawangsari Kabupaten Sukoharjo……………………….

94

96

102

Page 17: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaa… · v abstrak lenny rosita dhewi. perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar passing

xvii

Page 18: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaa… · v abstrak lenny rosita dhewi. perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar passing

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan jasmani merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari

pendidikan pada umumnya. Pada dasarnya pendidikan jasmani merupakan

pendidikan yang dilakukan dengan gerak tubuh atau fisik. Hal ini sesuai pendapat

Toho Cholik dan Rusli Lutan (2001: 2) bahwa, “Pendidikan jasmani merupakan

bagian dari pendidikan secara umum. Pendidikan jasmani merupakan sebagai

suatu proses pendidikan yang ditujukan untuk mencapai tujuan pendidikan

melalui gerak fisik”. Sedangkan tujuan umum dari pendidikan jasmani menurut

Adang Suherman, (2000: 23) diklasifikasikan menjadi empat kelompok yaitu: “(1)

perkembangan fisik, (2) perkembangan gerak, (3) perkembangan mental dan, (4)

perkembangan sosial”.

Gerak fisik atau gerak tubuh merupakan sarana dalam pendidikan jasmani.

Melalui gerak fisik dikembangkan kemampuan jasmani siswa dan potensi lainnya

seperti afektif, kognitif dan psikomotor. Untuk mencapai tujuan pendidikan

jasmani, maka dalam pendidikan jasmani diajarkan beberapa macam cabang

olahraga yang dituangkan dalam kurikulum pendidikan jasmani sesuai dengan

jenjang sekolah masing-masing. Menurut Depdiknas (2004: 19-20) bahwa,

“Materi pokok pendidikan jasmani untuk Sekolah Menengah pertama (SMP)

dikelompokkan menjadi enam aspek yaitu: (1) permainan dan olahraga, (2)

aktivitas pengembangan, (3) uji diri/senam, (4) akt ivitas ritmik, (5) akuatik dan,

(6) aktivitas luar sekolah”.

Bola voli merupakan salah satu cabang olahraga permainan beregu yang

digolongkan dalam materi pokok pendidikan jasmani. Sepert i dijelaskan

Depdiknas (2004: 20) bahwa, “Permainan dan olahraga terdiri dari berbagai jenis

permainan dan olahraga baik terstruktur maupun tidak yang dilakukan

perseorangan maupun beregu”.

Upaya membelajarkan permainan bola voli bagi siswa sekolah harus

menguasai macam-macam teknik dasar bola voli. Hal ini sesuai pendapat

Page 19: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaa… · v abstrak lenny rosita dhewi. perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar passing

2

Soedarwo, Sunardi dan Agus Margono (2000: 6) bahwa, “Teknik dasar bola voli

harus betul-betul dikuasai terlebih dahulu guna dapat mengembangkan mutu

prestasi permainan bola voli”. Adapun macam-m acam teknik dasar bvolavoli

yang harus dikuasai yaitu passing, service, smash dan block.

Passing merupakan salah satu teknik dasar bola voli yang bertujuan untuk

mengoperkan bola kepada teman seregunya untuk dimainkan di lapangan

permainan sendiri. Berdasarkan jenisnya, passing bola voli dibedakan menjadi

dua yaitu passing bawah dan passing atas. Dalam membelajarkan passing bola

voli bagi siswa sekolah terlebih dahulu diajarkan passing bawah. Hal ini karena

passing bawah gerakannya cukup sederhana dibandingkan dengan passing atas.

Untuk meningkatkan kemampuan passing bawah bagi siswa sekolah perlu belajar

secara sistematis dan kontinyu. Di samping itu, dibutuhkan metode mengajar yang

baik dan efektif. PBVSI (1995: 69) menyatakan:

Metode-metode yang dapat digunakan dalam mengajar atau melatih bola voli di antaranya (1) metode keseluruhan, (2) metode bagian, (3) metode gabungan, (4) metode drill, (5) metode pemecahan masalah, (6) metode pendekatan ketapatan, (7) metode pendekatan kecepatan, (8) metode pertandingan, (9) metode interval dan, (10) metode ulangan. Selain metode-metode mengajar sepert i di atas, seorang guru dapat

menerapkan beberapa pendekatan pembelajaran. Pendekatan pembelajaran yang

dapat diterapkan dalam pembelajaran pendidikan jasmani di antaranya pendekatan

bermain, konvensional, inovatif, PAIKEM. Berkaitan dengan macam-macam

pendekatan pembelajaran, penelitian ini ingin mengkaji dan meneliti pendekatan

bermain dan konvensional dalam upaya meningkatkan kemampuan passing

bawah bola voli. Depdiknas. (2004: 28) menjelaskan, “Pendekatan bermain

bertujuan untuk mengajarkan permainan agar anak memahami manfaat teknik

permainan tertentu dengan cara mengenalkan situasi permainan tertentu terlebih

dahulu kepada anak”. Sedangkan pendekatan konvensional (t radisional) menurut

Toho Cholik dan Rusli Lutan (2001: 3) bahwa, “Pembelajaran konvensional

(tradisional) ditekankan pada teacher centered dimana para siswa melakukan

latihan fisik berdasarkan perintah yang ditentukan guru. Latihan-latihan tersebut

hampir t idak dilakukan anak sesuai inisiatif sendiri”.

Page 20: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaa… · v abstrak lenny rosita dhewi. perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar passing

3

Pendekatan pembelajaran bermain dan konvensional merupakan bentuk

pembelajaran yang memiliki karakteristik yang berbeda. Masing-masing

pendekatan pembelajaran tersebut memiliki kelebihan dan kelemahan, sehingga

belum diketahui pendekatan mana yang lebih baik pengaruhnya terhadap

peningkatan hasil belajar passing bawah bola voli. Disisi lain, kemampuan

passing bawah bola voli tidak hanya dipengaruhi oleh pendekatan pembelajaran

yang diterapkan oleh guru. Keberadaan siswa yang mencakup banyak aspek

seperti semangat belajar, kesungguhan mengikuti pelajaran, kemampuan fisik

yang baik dan lain sebagainya merupakan aspek yang tidak dapat dispisahkan

untuk mencapai hasil belajar yang opt imal.

Kemampuan fisik yang baik merupakan faktor yang tidak dapat dipisahkan

untuk menguasai teknik dasar passing bawah bola voli. Seperti dikemukakan

Sudjarwo (1993: 41) bahwa, “Mempelajari teknik dalam cabang olaharga tertentu

tidak mungkin dilakukan sebelum atlet memiliki kemampuan fisik yang

menunjang gerakan teknik tersebut”. Kemampuan fisik yang baik merupakan

faktor pent ing untuk menguasai teknik passing bawah bola voli. Salah satu

kom ponen kondisi fisik yang dapat mendukung kemampuan passing bawah bola

voli yaitu koordinasi mata-tangan.

Koordinasi mata-tangan merupakan kemampuan untuk mengintegrasikan

mata dalam mengamati rangsangan yang diterima oleh mata dan tangan sebagai

penggerak utama untuk melakukan gerakan berdasarkan rangsangan yang

diterima. Dalam permainan bola voli hampir seluruh permainannya dibutuhkan

kecermatan pandangan dan keakuratan pukulan. Hal ini artinya, baik tidaknya

koordinasi mata-tangan yang dimiliki siswa akan mempengaruhi kemampuan

passing bawah. Apakah benar siswa yang memiliki koordinasi mata-tangan yang

baik, kemampuan passing bawahnya juga baik. Demikian juga sebaliknya, apakah

siswa yang tingkat koordinasi mata-tangannya rendah kemampuan passing

bawahnya juga rendah. Nampaknya hal ini perlu dibukt ikan, karena kemampuan

passing bawah tidak hanya dipengaruhi oleh kemampuan koordinasi mata-tangan

saja, tetapi masih ada faktor lain seperti kekuatan, kelincahan, keseimbangan,

kecepatan reaksi, penguasaan teknik yang baik dan lain sebagainya.

Page 21: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaa… · v abstrak lenny rosita dhewi. perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar passing

4

Pendekatan pembelajaran bermain dan konvensional merupakan

pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar

passing bawah bola voli. Dari kedua pendekatan pembelajaran tersebut

dibutuhkan kemampuan koordinasi mata-tangan. Untuk mengetahui pendekatan

pembelajaran mana yang lebih efekt if untuk meningkatkan hasil belajar passing

bawah bola voli, serta pengaruh kemampuan koordinasi mata-tangan terhadap

kemampuan passing bawah bola voli, maka perlu dikaji dan diteliti secara lebih

medalam melalui penelitian eksperimen.

Upaya mengetahui permasalahan dalam penelitian ini, pendekatan

pembelajaran bermain dan konvensional dieksperimenkan pada siswa putri kelas

VII SMP Negeri 2 Tawangsari Sukoharjo tahun pelajaran 2009/2010. Penelitian

ini dilakukan pada siswa putri kelas VII SMP Negeri 2 Tawangsari Sukoharjo

tahun pelajaran 2009/2010, karena kemampuan passing bawahnya masih rendah,

jika dibandingkan dengan siswa putra. Hal ini karena, siswa putri pada umumnya

aktivitas geraknya dalam mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani kurang

maksimal, termasuk mengikuti pembelajaran passing bawah.

Pembelajaran dengan pendekatan bermain merupakan bentuk

pembelajaran yang dikemas dalam bentuk permainan (game). Pembelajaran ini

berorientasi pada siswa (oriented student), guru bert indak sebagai motivator,

fasilitator, katalisator. Teknik dari suatu cabang olahraga yang dipelajari dikemas

atau dibelajarkan dalam bentuk permainan. Melalui permainan passing bawah

hasrat gerak siswa terpenuhi, siswa menjadi senang. Selain itu juga, dengan

bermain aspek-aspek sepert i kerjasama, saling menghargai, kesegeran jasmani

dapat dikembangkan.

Pembelajaran secara konvensional merupakan bentuk pembelajaran yang

berorientasi pada guru (oriented teacher). Teknik cabang olahraga yang dipelajari

dijelaskan secara runtut selanjutnya diberi contoh pelaksanaannya. Guru bertugas

mengorganisasi pembelajaran dan merancang bentuk pembelajaran passing

bawah, misalnya memperagakan teknik passing bawah tanpa bola baik gerakan

passing bawah ke depan, ke samping kanan atau kiri, ke belakang dan lain

sebagainya. Setelah gerakan passing bawah dikuasai, dilanjutkan dengan bentuk

Page 22: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaa… · v abstrak lenny rosita dhewi. perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar passing

5

pembelajaran passing bawah sepert i passing dengan diumpan, passing bawah

berpasangan, passing bawah secara sendiri. Dari bentuk-bentuk pembelajaran

passing bawah tersebut siswa harus melakukan secara berulang-ulang, hingga dari

masing-masing bentuk-bentuk pembelajaran dikuasai dengan baik.

Menciptakan pembelajaran yang menyenangkan adalah sangat penting

agar siswa lebih senang dan motivasi belajar meningkat . Disisi lain, memberikan

pembelajaran passing bawah dengan runtut dan jelas juga pent ing. Selain itu

juga, komponen-komponen kondisi fisik yang mendukung kemampuan passing

bawah seperti koordinasi mata-tangan belum ditingkatkan. Untuk meningkatkan

kemampuan passing bawah bola voli siswa putri kelas VII SMP Negeri 2

Tawangsari Sukoharjo tahun pelajaran 2009/2010, maka perlu dilakukan

penelitian dengan judul, “Perbedaan Pengaruh Pendekatan Pembelajaran dan

Koordinasi Mata-Tangan terhadap Hasil Belajar Passing Bawah Bola Voli pada

Siswa Putri Kelas VII SMP Negeri 2 Tawangsari Sukoharjo Tahun Pelajaran

2009/2010”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas,

masalah dalam penelitian ini dapat diident ifikasi sebagai berikut:

1. Kemampuan passing bawah siswa putri kelas VII SMP Negeri 2 Tawangsari

Kabupaten Sukoharjo tahun pelajaran 2009/2010 perlu ditingkatkan.

2. Pendekatan pembelajaran yang diterapkan di SMP Negeri 2 Tawangsari

Kabupaten Sukoharjo belum menunjukkan hasil yang maksimal.

3. Belum diketahui pengaruh pendekatan pembelajaran bermain dan

konvensional terhadap peningkatan hasil belajar passing bawah bola voli.

4. Belum diketahui pengaruh koordinasi mata-tangan terhadap kemampuan

passing bawah bola voli.

5. Perlu diterapkan pendekatan pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan

hasil belajar passing bawah bola voli pada siswa putri kelas VII SMP Negeri 2

Tawangsari Kabupaten Sukoharjo tahun pelajaran 2009/2010.

Page 23: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaa… · v abstrak lenny rosita dhewi. perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar passing

6

C . Pembatasan Masalah

Banyaknya masalah yang muncul dalam penelitian perlu dibatasi agar

tidak menyimpang dari tujuan penelitian. Pembatasan masalah dalam penelitian

ini sebagai berikut:

1. Pengaruh pendekatan pembelajaran bermain dan konvensional terhadap hasil

belajar passing bawah bola voli.

2. Pengaruh koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar passing bawah bola

voli.

3. Kemampuan passing bawah bola voli siswa putri kelas VII SMP Negeri 2

Tawangsari Kabupaten Sukoharjo tahun pelajaran 2009/2010.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan ident ifikasi masalah, pembatasan masalah, masalah dalam

penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Adakah perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran bermain dan

konvensional terhadap hasil belajar passing bawah bola voli pada siswa putri

kelas VII SMP Negeri 2 Tawangsari Kabupaten Sukoharjo tahun pelajaran

2009/2010?

2. Adakah perbedaan pengaruh koordinasi mata-tangan tinggi dan koordinasi

mata-tangan rendah terhadap hasil belajar passing bawah bola voli pada siswa

putri kelas VII SMP Negeri 2 Tawangsari Kabupaten Sukoharjo tahun

pelajaran 2009/2010?

3. Adakah interaksi antara pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata-tangan

terhadap hasil belajar passing bawah bola voli pada siswa putri kelas VII SMP

Negeri 2 Tawangsari Kabupaten Sukoharjo tahun pelajaran 2009/2010?

Page 24: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaa… · v abstrak lenny rosita dhewi. perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar passing

7

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di atas, penelitian ini

mempunyai tujuan untuk mengetahui:

1. Perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran bermain dan konvensional

terhadap hasil belajar passing bawah bola voli pada siswa putri kelas VII SMP

Negeri 2 Tawangsari Kabupaten Sukoharjo tahun pelajaran 2009/2010.

2. Perbedaan pengaruh koordinasi mata-tangan tinggi dan koordinasi mata-

tangan rendah terhadap hasil belajar passing bawah bola voli pada siswa putri

kelas VII SMP Negeri 2 Tawangsari Kabupaten Sukoharjo tahun pelajaran

2009/2010.

3. Ada tidaknya interaksi antara pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata-

tangan terhadap hasil belajar passing bawah bola voli pada siswa putri kelas

VII SMP Negeri 2 Tawangsari Kabupaten Sukoharjo tahun pelajaran

2009/2010.

F. Manfaat Penelitian

Masalah dalam penelitian ini pent ing untuk diteliti dengan harapan dapat

memberi manfaat antara lain:

1. Dapat meningkatkan kemampuan passing bawah bola voli bagi siswa yang

dijadikan obyek penelitian.

2. Dapat dijadikan sebagai masukan dan pedoman bagi guru Penjaskes di SMP

Negeri 2 Tawangsari Sukoharjo pentingnya pendekatan pembelajaran yang

baik dan efektif, sehingga akan diperoleh hasil belajar yang opt imal.

3. Dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi penelitian tentang karya

ilmiah untuk dapat dikembangkan lebih lanjut.

Page 25: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaa… · v abstrak lenny rosita dhewi. perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar passing

8

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Pendekatan Pembelajaran

a. H akikat Pendekatan Pem belajaran

Pendekatan pembelajaran merupakan salah satu bagian yang tidak dapat

diabaikan dalam kegaiatan belajar mengajar. Menurut Depdikbud (1990: 180)

pendekatan dapat diart ikan, “Sebagai proses, perbuatan, atau cara untuk

mendekati sesuatu”. Menurut Suharno dkk., (1998: 25) bahwa, “Pendekatan

pembelajaran diart ikan model pembelajaran”. Sedangkan pengertian pembelajaran

menurut H.J. Gino dkk. (1998: 32) bahwa, “Pembelajaran atau instruction

merupakan usaha sadar dan disengaja oleh guru untuk membuat siswa belajar

dengan jalan mengaktifkan faktor intern dan faktor ekstern dalam kegiatan belajar

mengajar”. Menurut Sukintaka (2004: 55) bahwa, “Pembelajaran mengandung

pengert ian, bagaimana para guru mengajarkan sesuatu kepada peserta didik, tetapi

di samping itu juga terjadi peristiwa bagaimana peserta didik mempelajarinya”.

Menurut M. Sobry Sutikno (2009: 32) bahwa, “Inti pembelajaran itu adalah segala

upaya yang dilakukan oleh guru (pendidik) agar terjadi proses belajar pada diri

siswa”. Hal senada dikemukakan Benny A. Pribadi (2009: 10) bahwa, “

Pembelajaran adalah proses yang sengaja dirancang untuk menciptakan terjadinya

aktivitas belajar dalam diri individu”.

Berdasarkan pengertian pendekatan dan pembelajaran tersebut dapat

disimpulkan, pendekatan pembelajaran merupakan cara kerja yang mempunyai

sistem untuk memudahkan pelaksanaan proses pembelajaran dan membelajarkan

siswa guna membantu dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Berkaitan

dengan pendekatan pembelajaran Wahjoedi (1999: 121) berpendapat,

“Pendekatan pembelajaran adalah cara mengelola kegiatan belajar dan perilaku

siswa agar ia dapat aktif melakukan tugas belajar sehingga dapat memperoleh

hasil belajar secara opt imal”. Menurut Syaiful Sagala (2005: 68) bahwa,

Page 26: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaa… · v abstrak lenny rosita dhewi. perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar passing

9

“Pendekatan pembelajaran merupakan jalan yang akan ditempuh oleh guru dan

siswa dalam mencapai tujuan instruksional untuk suatu satuan instruksional

tertentu”.

Merencanakan pendekatan pembelajaran sangat penting dalam kegiatan

belajar mengajar. Penerapan pendekatan pembelajaran yang tepat maka akan

memiliki efekt ifitas terhadap proses pembelajaran, sehingga akan diperoleh hasil

belajar yang opt imal. Adang Suherman dan Agus Mahendra (2001: 143)

menyatakan, “Efekt ifitas pengajaran sangat ditentukan oleh pendekatan

pengajaran yang dipilih guru atas dasar pengetahuan guru terhadap sifat

keterampilan atau tugas gerak yang kan dipelajari siswa”.

Pendapat tersebut menunjukkan bahwa, penerapan pendekatan

pembelajaran didasarkan pada pengetahuan guru dan keterampilan yang

dipelajari. Untuk mencapai hasil belajar yang maksimal, maka seorang guru harus

cermat dan tepat dalam menerapkan pendekatan pemblajaran, sehingga

keterampilan yang dipelajari dapat dikuasai siswa dengan baik.

b. Merumuskan Tujuan Pembelajaran

Merumuskan tujuan pembelajaran adalah sangat penting. Hal ini karena,

tidak ada suatu pembelajaran yang diprogramkan tanpa tujuan. Pembelajaran yang

tidak mempunyai tujuan merupakan suatu hal yang tidak memiliki kepastian

dalam menentukan arah, target akhir dan prosedur yang dilakukan. Secara umum

tujuan dari pembelajaran yaitu, terjadinya perubahan kemampuan yang lebih baik

pada diri siswa setelah melalui proses pembelajaran. Sepert i dikemukakan M.

Sobry Sutikno (2009: 80) bahwa, “Tujuan pembelajaran adalah kemampuan-

kemampuan yang diharapkan dimiliki siswa setelah memperoleh memperoleh

pengalaman belajar”.

Perubahan kemampuan atau keterampilan pada diri siswa merupakan

tujuan dari pembelajaran. Untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut, maka

perlu dirumuskan secara operasional, dapat diukur dan dapat diamati

tercapainya.M. Sobry Sutikno (2009: 81) memberikan petunjuk praktis

merumuskan tujuan pembelajaran sebagai berikut:

Page 27: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaa… · v abstrak lenny rosita dhewi. perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar passing

10

1) Formulasikan dalam bentuk yang operasional. 2) Rumuskan dalam bentuk produk belajar, bukan proses belajar. 3) Rumuskan dalam tingkah laku siswa buka perilaku guru. 4) Rumuskan standart perilaku yang akan dicapai. 5) Hanya mengandung satu tujuan belajar. 6) Rumuskan dalam kondisi mana perilaku itu terjadi.

Pendapat tersebut menunjukkan, untuk merumuskan tujuan pembelajaran

ada tujuh hal yang harus diperhatikan. Untuk mencapai tujuan pembelajaran,

maka petunjuk-petunjuk dalam merumuskan tujuan pembelajaran tersebut harus

diperhatikan. Berkaitan dengan perumusan tujuan pembelajaran Sudjana (2001:

40) memberikan rumus formula pembelajaran sebagai berikut, “Pb = fp (m s x y

z). Formula pembelajaran tersebut diartikan bahwa, pembelajaran (Pb) adalah

fungsi (f), pendidik (p), untuk membelajarkan (m), peserta didik (s), terhadap

materi pelajaran (x), untuk mencapai hasil belajar (y), yang menimbulkan

pengaruh belajar (z)”.

Rumus formula pembelajaran tersebut, jika dikaitan dengan tujuan

pembelajaran maka mencapai hasil belajar (y) merupakan tujuan yang hendak

dicapai dalam pembelajaran. Hasil belajar (y) dapat mencakup perubahan perilaku

peserta didik dalam ranah kognitif, afektif, dan atau psikomotorik.

Ranah kognitif merupakan tujuan pendidikan yang berkenaan dengan

aktivitas berfikir yang meliputi ingatan, pengenalan pengetahuan serta

perkembangan kemampuan dan kecakapan intelektual. Ranah afektif merupakan

tujuan pendidikan yang berkenaan dengan perilaku, perasaan dan emosi. Perilaku

afektif bisa diklasifikasi ke dalam kategori-kategori dari sifat yang sederhana

sampai yang sifatnya kompleks. Sedangkan ranah psikomotorik merupakan tujuan

pendidikan yang berkenaan dengan gerakan atau keterampilan. Aktivitas

psikomotor terutama berorientasi pada gerakan dan menekankan respon-respon

fisik yang nampak.

Berkaitan dengan perubahan perilaku siswa dalam belajar keterampilan,

maka perubahan psikomotorik merupakan tujuan utama yang akan dicapai dalam

belajar keterampilan. Melalui belajar yang teratur dengan diterapkan pendekatan

pembelajaran yang baik, maka suatu keterampilan dapat dikuasai oleh siswa

Page 28: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaa… · v abstrak lenny rosita dhewi. perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar passing

11

dengan baik. Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang optimal, maka seorang

guru harus mampu merumuskan tujuan pembelajaran yang baik dan tepat,

sehingga akan diperoleh hasil belajar yang optimal.

c. Kom ponen-Komponen Pembelajaran

Dalam kegaiatn pembelajaran ada beberapa komponen yang terlibat di

dalamnya. Karena pembelajaran merupakan proses, maka sudah barang tentu

harus dapat mengembangkan dan menjawab beberapa persoalan yang mendasar

mengenai kemana proses akan diarahkan, apa yang harus dibahas dalam proses

tersebut, bagaimana cara melakukannya dan bagaimana mengetahui berhasil

tidaknya proses tersebut. Hal ini artinya, dalam kegiatan pembelajaran harus

mengetahui komponen-komponen yang terlibat di dalamnya. Berkaitan dengan

kom ponen pembelajaran Muhammad Ali (2004: 4) menyatakan, “Kom ponen-

kom ponen dalam kegiatan belajar mengajar dikelompokkan ke dalam tiga

kategori yaitu (1) guru, (2) isi atau materi pelajaran dan (3) siswa”. Menurut H.J.

Gino dkk., (1998: 30) berpendapat komponen-komponen dalam suatu kegiatan

pembelajaran yaitu: “Siswa, guru, tujuan, isi pelajaran, metode, media dan

evaluasi”. Sedangkan Nana Sudjana (2005: 30) menggambarkan skematis

kom ponen-komponen pembelajaran sebagai berikut:

Komponen-komponen pembelajaran tersebut pada prinsipnya saling

berkaitan antara yang satu dengan lainnya. Hal senada tentang kom ponen-

kom ponen pembelajaran dikemukakan. M. Sobry Sutikno (2009: 35-40) bahwa,

“Komponen pembelajaran meliputi beberapa aspek yaitu: “(1) Tujuan

Tujuan

Metode dan alat

Penilaian

Bahan

Page 29: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaa… · v abstrak lenny rosita dhewi. perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar passing

12

pembelajaran, (2) materi pelajaran, (3) kegiatan pembelajaran, (4) metode, (5)

media, (6) sumber belajar dan, (7) evaluasi”. Untuk lebih jelasnya kom ponen-

kom ponen pembelajaran diuraikan secara singkat sebagai berikut:

1) Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran pada dasarnya merupakan kemampuan-kemampuan

yang diharapkan dimiliki siswa setelah memperoleh pengalaman belajar. Dengan

kata lain, tujuan pembelajaran merupakan suatu cita-cita yang ingin dicapai dari

pelaksanaan pembelajaran. Tujuan pembelajaran mempunyai jenjang dari yang

luas atau umum sampai kepada yang sempit atau khusus. Semua tujuan itu

berhubungan antara satu dengan yang lainnya, dan tujuan di atasnya. Bila tujuan

terendah tidak tercapai, maka tujuan di atasnya tidak tercapai pula. Oleh karena

itu, aspek tujuan pembelajaran merupakan faktor utama yang harus dirumuskan

secara jelas dan spesifik, karena akan menentukan arah pembelajaran. Tujuan-

tujuan pembelajaran harus berpusat pada perubahan perilaku siswa yang

diinginkan, dan karenanya harus dirumuskan secara operasional, dapat diukur dan

dapat diamati ketercapaiannya.

2) Materi Pelajaran

Materi pelajaran merupakan unsur belajar yang pent ing mendapat

perhatian oleh guru. Materi pelajaran merupakan medium untuk mencapai tujuan

pembelajaran yang dikonsumsi oleh siswa. Oleh karena itu, penentuan materi

pelajaran harus berdasarkan tujuan yang hendak dicapai, misalnya berupa

pengetahuan, keterampilan, sikap dan pengalaman lainnya. Materi pelajaran yang

diterima siswa harus mampu merespons setiap perubahan dan mengantisipasi

setiap perkembangan yang akan terjadi di masa depan. Nana Sudjana (2005: 69)

menyatakan, beberapa hal yang harus diperhat ikan dalam menetapkan materi

pelajaran sebagai berikut:

1) Bahan pelajaran harus sesuai dan menunjang tercapainya tujuan. 2) Materi pelajaran yang ditulis dalam perencaan pembelajaran terbatas

pada konsep saja, atau berbentuk garis besar bahan pelajaran tidak pula diuraikan terinci.

Page 30: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaa… · v abstrak lenny rosita dhewi. perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar passing

13

3) Menetapkan materi pelajaran harus serasi dengan urutan tujuan. 4) Urutan materi pelajaran hendaknya memperhatikan kesinambungan

(kontinuitas). 5) Materi pelajaran disusun dari yang sederhana menuju yang kompleks,

dari yang mudah menuju yang sulit, dari yang kongkret menuju yang abstrak. Dengan cara ini siswa akan mudah memahaminya.

6) Sifat materi pelajaran ada yang faktual dan ada yang konseptual.

Untuk menetapkan materi pelajaran hendaknya harus selalu berpedoman

pada tujuan pembelajaran. Oleh karena itu, merumuskan tujuan pembelajaran

pada awal pembelajaran sangat pent ing agar pembelajaran dapat berjalan dengan

baik.

3) Kegiatan Pem belajaran

Dalam kegiatan pembelajaran, guru dan siswa terlibat dalam interaksi

dengan materi pelajaran sebagai mediumnya. Dalam interaksi itu siswalah yang

lebih aktif, bukan guru. Keaktifan siswa tentu mencakup kegiatan fisik dan

mental, individual dan kelompok. Interaksi dikatakan maksimal bila terjadi antara

guru dengan semua siswa, antara siswa dengan guru, antara siswa dengan siswa

dengan materi pelajaran dan media pembelajaran, bahkan siswa dengan sendirinya

sendiri, namun tetap dalam kerangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan

bersama. Agar memperoleh hasil belajar yang optimal, hendaknya guru

memperhatikan perbedaan individual siswa, baik aspek biologis, intelektual dan

psikologis. Ketiga aspek ini diharapkan memberikan informasi pada guru bahwa,

setiap siswa dapat mencapai prestasi belajar yang optimal, sekalipun dalam tempo

yang berlainan. Guru harus mampu membangun suasana belajar yang kondusif,

sehingga siswa mampu belajar mandiri. Guru juga harus mampu menjadikan

proses pembelajaran sebagai salah satu sumber yang penting dalam kegiatan

eksplorasi.

4) Metode

Metode merupakan suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan

yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan pembelajaran, metode diperlukan oleh guru

Page 31: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaa… · v abstrak lenny rosita dhewi. perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar passing

14

dengan penggunaan yang bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

Menurut Nana Sudjana (2005: 77-89) metode pembelajaran terdiri dari:

1) Metode ceramah 2) Metode tanya jawab 3) Metode diskusi 4) Metode tugas belajar dan resitasi 5) Metode kerja kelompok 6) Metode demonstrasi dan eksperimen 7) Metode sosio drama (role-playing) 8) Metode problem solving 9) Metode sistem regu (team taching) 10) Metode latihan (drill) 11) Metode keryawisata (field trip) 12) Metode resource person (manusia sumber) 13) Metode masyarakat 14) Metode simulasi

Menguasai dan memahami metode-metode pembelajaran tersebut sangat

pent ing bagi seorang guru. Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah

dirumuskan, maka dalam pelaksanaan pembelajaran dapat diterapkan macam-

macam metode pembelajaran menurut kebutuhan.

5) Media

Media merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan dalam rangka

mencapai tujuan pembelajaran. Berkaitan dengan media pembelajaran,

Muhammad Ali 2004: 88) menyatakan:

Media pengajaran merupakan bagian integral dalam sistem pengajaran. Banyak media pengajaran yang dapat digunakan. Penggunaannya meliputi manfaat yang banyak pula. Penggunaan media harus didasarkan kepada pemilihan yang tepat, sehingga dapat memperbesar art i dan fungsi dalam menunjang efektifitas dan efisiensi proses belajar dan m engajar. Pendapat tersebut menujukkan, penggunaan media atau alat dalam

pembelajaran sangat penting. Penggunaan media atau alat yang tepat sesuai materi

pelajaran, maka akan memperbesar hasil belajar.

Page 32: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaa… · v abstrak lenny rosita dhewi. perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar passing

15

6) Sumber Belajar

Sumber belajar merupakan segala sesuatu yang dapat dipergunakan

sebagai tempat dimana materi pelajaran terdapat. Menurut M. Sobry Sutikno

(2009: 39) bahwa, “Sumber belajar dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sumber

belajar yang direncanakan dan sumber belajar karena m anfaat”.

Sumber belajar yang direncanakan adalah semua sumber yang secara

khusus telah dikembangkan sebagai komponen sistem pembelajaran untuk

memberikan fasilitas belajar yang terarah dan bersifat formal. Sedangkan sumber

belajar karena dimanfaatkan adalah sumber-sumber yang tidak secara khusus

didesain untuk keperluan pembelajaran, namun dapat ditemukan, diaplikasikan

dan digunakan untuk keperluan belajar.

7) Evaluasi

Evaluasi merupakan suatu tindakan atau proses untuk menentukan nilai

dari suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu.

Sudjana (2005: 111) menyatakan, ”Penilaian yang dilakukan terhadap proses

pembelajaran berfungsi (1) untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan pengajaran.

(2) Untuk mengetahui keefektifan proses belajar mengajar yang telah dilakukan

guru”.

Evaluasi merupakan aspek yang penting yang berguna untuk mengukur

dan menilai seberapa jauh tujuan pembelajaran telah tercapai atau sampai mana

terdapat kemajuan belajar siswa dan bagaimana tingkat keberhasilan sesuai

dengan tujuan pembelajaran. Apakah tujuan yang telah dirumuskan dapat dicapai

atau tidak, apakah materi pelajaran yang telah diberikan dapat dikuasai atau tidak,

dan apakah penggunaan metode dan alat pembelajaran tepat atau t idak.

c. C iri-Ciri Perubahan dari Belajar Keteram pilan

Tujuan utama dalam proses belajar mengajar yaitu terjadi perubahan yang

lebih baik pada diri siswa. Sebagai contoh, pada awalnya siswa tidak mampu

melakukan passing bawah bola voli, setelah melalui proses belajar maka siswa

mampu melakukan passing bawah dengan teknik yang benar. Prinsip perubahan

Page 33: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaa… · v abstrak lenny rosita dhewi. perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar passing

16

pada siswa dari belajar suatu keterampilan bersifat permanen. Hasil belajar

bersifat permanen maksudnya, keterampilan yang telah dikuasai siswa tidak

mudah hilang sesudah kegiatan selesai dilakukan atau dalam waktu tertentu.

Tetapi jika tidak belajar lagi (latihan secara rutin) kemampuan atau keterampilan

yang telah dikuasai akan menurun. Menurut Schmidt (1982) yang dikutip Rusli

Lutan (1988: 102-107) karakteristik dari belajar gerak yaitu:

1) Belajar sebagai sebuah proses. 2) Belajar motorik adalah hasil langsung dari latihan. 3) Belajar motorik tak teramati secara langsung. 4) Belajar menghasilkan kapabilitas untuk bereaksi (kebiasaan). 5) Belajar motorik relatif permanen. 6) Belajar motorik bisa menimbulkan efek negatif dan, 7) Kurve hasil belajar. Ciri-ciri perubahan akibat belajar gerak (motorik) ada tujuan macam yaitu

belajar sebagai proses, belajar sebagai hasil langsung dari latihan, belajar tidak

teramat i secara langsung, belajar menghasilkan kebiasaan, belajar keterampilan

bersifat permanen, belajar keterampilan dapat menimbulkan efek negatif, dan

dalam waktu tertentu keterampilan yang dimiliki akan mengalami penurunan.

Dalam kegiatan belajar mengajar keterampilan, ciri-ciri pembelajaran tersebut

harus dipahami oleh seorang pengajar. Untuk lebih jelasnya ciri-ciri perubahan

dari proses pembelajaran keterampilan diuraikan secara singkat sebagai berikut:

1) Belajar Sebagai Proses

Proses merupakan seperangkat kejadian atau peristiwa yang berlangsung

bersama, menghasilkan beberapa prilaku tertentu. Sebagai contoh dalam

membaca, proses diasosiasikan dengan gerakan mata, menangkap kode dan

simbol di dalam teks, memberikan pengert ian sesuai dengan perbendaharaan kata

yang tersimpan dalam ingatan, dan seterusnya. Demikian halnya dalam belajar

keterampilan motorik, di dalamnya terlibat suatu proses yang menyumbang

kepada perubahan dalam perilaku m otorik sebagai hasil dari belajar atau berlatih

dalam organisme yang memungkinkannya untuk melakukan sesuatu yang berbeda

dengan sebelum belajar atau berlatih.

Page 34: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaa… · v abstrak lenny rosita dhewi. perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar passing

17

Proses perubahan yang terjadi akibat dari belajar harus disadari oleh siswa,

sehingga siswa dapat merasakan bahwa dirinya telah mencapai peningkatan

keterampilan yang lebih baik dari sebelumnya. Seperti dikemukakan Slameto

(1995: 3) bahwa, “Seseorang yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan

atau sekurang-kurangnya merasakan telah terjadi adanya sesuatu perubahan pada

dirinya”. Dengan kemampuan siswa menyadari akan perubahan yang terjadi

dalam dirinya, ini art inya telah terjadi proses belajar gerak dalam diri siswa.

Dengan terjadinya proses belajar maka akan dicapai hasil belajar yang lebih baik.

2) Belajar Motorik adalah Hasil Langsung dari Latihan

Perubahan perilaku m otorik berupa keterampilan dipahami sebagai hasil

dari latihan dan pengalaman. Hal ini perlu dipertegas untuk membedakan

perubahan yang terjadi karena faktor kematangan dan pertumbuhan. Faktor-faktor

tersebut juga menyebabkan perubahan perilaku (sepert i anak yang dewasa lebih

terampil melakukan suatu keterampilan yang baru daripada anak yang muda),

meskipun dapat disimpulkan perubahan itu karena belajar. Sugiyanto dan Agus

Kristiyanto (1998: 33) menyatakan bahwa, “Perubahan-perubahan hasil belajar

gerak sebenarnya bukan murni dari hasil suatu pengkondisian proses belajar,

melainkan wujud interaksi antara kondisi belajar dengan faktor-faktor

perkembangan individu”.

Ini art inya, perubahan kemampuan individu dalam penguasaan gerak

ditentukan oleh adanya interaksi yang rumit antara faktor keturunan dan pengaruh

lingkungan. Perkembangan individu berproses sebagai akibat adanya perubahan

anatomis-fisiologis yang mengarah pada status kematangan. Pertumbuhan fisik

yang menunjukkan pada pembesaran ukuran tubuh dan bagian-bagiannya, terkait

dengan perubahan-perubahan fungsi faal dan sistem lain dalam tubuh. Pola-pola

perubahan tersebut pada gilirannya akan selalu mewarnai pola penguasaan gerak,

sebagai hasil proses belajar gerak.

Page 35: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaa… · v abstrak lenny rosita dhewi. perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar passing

18

3) Belajar Motorik Tak Teramati secara Langsung

Belajar motorik atau keterampilan olahraga tak teramati secara langsung.

Proses yang terjadi dibalik perubahan keterampilan sangat kompleks dalam sistem

persyarafan, sepert i misalnya bagaimana informasi sensori diproses, diorganisasi

dan kemudian diubah menjadi pola gerak otot-otot. Perubahan itu semuanya tidak

dapat diamati secara langsung, tetapi hanya dapat ditafsirkan eksistensinya dari

perubahan yang terjadi dalam keterampilan atau perilaku m otorik.

4) Belajar Menghasilkan Kapabilitas untuk Bereaksi (Kebiasaan)

Pembahasan belajar m otorik juga dapat ditinjau dari munculnya

kapabilitas untuk melakukan suatu tugas dengan terampil. Kemampuan tersebut

dapat dipahami sebagai suatu perubahan dalam sistem pusat syaraf. Tujuan belajar

atau latihan adalah untuk memperkuat atau memantapkan jumlah perubahan yang

terdapat pada kondisi internal. Kondisi internal ini sering disebut kebiasaan.

Menurut Rusli Lutan (1988: 104) kapabilitas ini pent ing maknanya karena

berimplikasi pada keadaan yaitu, “Jika telah tercipta kebiasaan dan kebiasaan itu

kuat, keterampilan dapat diperagakan jika terdapat kondisi yang mendukung,

tetapi jika kondisi tidak mendukung (lelah) keterampilan yang dimaksud tidak

dapat dilakukan”.

5) Belajar Motorik Relati f Perm anen

Perubahan yang bersifat sementara atau temporer terjadi hanya untuk

beberapa saat saja, sepert i berkeringan, lelah dan lain sebagainya, tidak dapat

digolongan sebagai perubahan akibat belajar. Perubahan yang terjadi akibat proses

belajar bersifat menetap atau permanen. Hasil belajar gerak relatif bertahan hingga

waktu relatif lama. Sebagai contoh, kemampuan siswa melakukan passing bawah

tidak akan hilang begitu saja, melainkan akan semakin berkembang jika terus

dipergunakan atau berlatih secara teratur. Memang sukar untuk menjawab, berapa

lama hasil belajar itu akan melekat. Meskipun sukar ditetapkan secara kuantitatif,

apakah selama satu bulan, bertahun-tahun atau hanya dua atau tiga hari. Untuk

Page 36: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaa… · v abstrak lenny rosita dhewi. perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar passing

19

kebutuhan analisis dapat ditegaskan bahwa, belajar akan menghasilkan beberapa

efek yang melekat pada diri siswa setelah melakukan belajar gerak.

6) Belajar Motorik Bisa Menim bulkan Efek Negatif

Dilihat hasil yang dicapai dari belajar gerak menunjukkan belajar dapat

menimbulkan efek positif yaitu, penyempurnaan keterampilan atau penampilan

gerak seseorang. Namun disisi lain, belajar dapat menimbulkan efek negatif.

Sebagai contoh, seorang pesenam belajar gerakan salto ke belakang. Pada suatu

ketika lom patannya kurang tinggi dan putaran badannya terlampau banyak

sehingga jatuh terlentang. Akibatnya ia mengalami rasa sakit pada punggungnya

dan menyebabkan tidak berani lagi melakukan gerakan salto ke belakang. Rasa

takut ini mungkin berlangsung beberapa lama, sampai kemudian keberaniannya

muncul kembali. Contoh semacam ini dapat dipakai sebagai ilustrasi gejala

kemunduran suatu keterampilan sebagai rangkaian akibat kegiatan belajar pada

waktu sebelumnya.

Kesan buruk terhadap pengalaman masa lampau, kegagalan pahit dalam

suatu kegiatan atau tidak berhasil melakukan suatu jenis keterampilan dengan

sempurna justru bukan berakibat negatif, tetapi hendaknya dijadikan pendorong

ke arah perubahan positif. Pengalaman semacam ini hendaknya menjadi

pendorong untuk lebih giat belajar hingga mencapai hasil yang lebih baik.

7) Kurva Hasil Be lajar

Salah satu persoalan yang paling rumit dalam proses belajar gerak adalah

tentang penggambaran perkembangan hasil belajar dan kecermatan dalam hasil

penafsirannya. Kurva hasil belajar adalah gambaran penguasaan kapabilitas untuk

bereaksi (yaitu kebiasaan) dalam satu jenis tugas setelah dilakukan berulang-

ulang. Kurva hasil belajar ini biasanya dibuat grafik, dimana grafik tersebut

menampilkan perkembangan penampilan kemampuan gerak sebagai cerminan

dari proses belajar internal yang berlangsung dalam diri seseorang.

Meskipun kurva belajar tidak mampu sepenuhnya mencerminkan

perubahan internal pada diri seseorang, tetapi untuk kebutuhan praktis atas dasar

Page 37: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaa… · v abstrak lenny rosita dhewi. perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar passing

20

penampilan nyata dapat ditafsirkan kemajuan, kemandegan atau kemunduran hasil

belajar yang dicapai seseorang pada suatu waktu.

2. Perm ainan Bola Vol i

a. Pengertian Permainan Bola Vol i

Permainan bola voli merupakan salah satu cabang olahraga yang cukup

banyak penggemarnya dan dari tahun ke tahun mengalami perkembangan yang

pesat. Permainan bola voli dimainkan oleh dua regu yang saling berhadapan dan

masing-masing regu terdiri enam orang pemain. Permainan bola voli dilakukan

dengan cara bola dipantulkan sebanyak-banyaknya tiga kali. Seperti dijelaskan

dalam peraturan permainan bola voli edisi (2001-2004: 7) bahwa, “Tujuan dari

permainan bola voli adalah melewatkan bola di atas net agar dapat jatuh

menyentuh lantai lapangan lawan dan untuk mencegah usaha yang sama dari

lawan. Setiap tim dapat memainkan tiga pantulan untuk mengembalikan bola (di

luar perkenaan blok)”. Sedangkan A. Sarumpaet, Zulfar Djazet, dan Imam

Sadikun (1992: 86) berpendapat, “Prinsip bermain bola voli adalah memainkan

bola dengan memvoli (memukul dengan tangan) dan berusaha menjatuhkannya ke

dalam permainan lapangan lawan dengan menyeberangkan bola lewat atas net

atau jaring, dan mempertahankannya agar bola tidak jatuh di lapangan sendiri”.

Permainan bola voli harus dilakukan dengan dipantulkan. Syarat pantulan

bola harus sempurna tidak bertentangan dengan peraturan yang berlaku. Dari

masing-masing tim dapat memantulkan bola sebanyak-banyaknya tiga kali dan

setelah itu bola harus diseberangkan melewati net ke daerah permainan lawan.

Untuk memantulkan bola dapat menggunakan seluruh tubuh. Sepert i

dikemukakan Amung Ma’mun & Toto Subroto (2001: 37) bahwa, “Semula

bagian tubuh yang sah untuk memainkan bola batasannya dari lutut ke atas.

Sekarang seluruh bagian tubuh diperkenankan untuk memainkan bola”. Untuk

mencapai keterampilan bermain bola voli harus menguasai teknik dasar bola voli.

Page 38: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaa… · v abstrak lenny rosita dhewi. perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar passing

21

b. Macam-Macam Teknik Dasar Bermain Bola Vol i

Syarat utama agar dapat bermain bola voli adalah menguasai teknik dasar

bermain bola voli. Hal ini sesuai pendapat A. Sarumpaet dkk., (1992: 86) bahwa,

“Agar permainan bola voli berjalan atau berlangsung dengan baik, lancar dan

teratur, maka para pemain dituntut harus menguasai unsur-unsur dasar permainan,

yaitu teknik dasar bermain bola voli”.

Teknik dasar bola voli pada dasarnya merupakan suatu upaya seorang

pemain untuk memainkan bola berdasarkan peraturan dalam permainan bola voli.

Berkaitan dengan teknik dasar bola voli Aip Syarifuddin dan Muhadi (1991/1992:

187) m enyatakan, “Teknik dasar permainan bola voli merupakan permainan untuk

melakukan bentuk-bentuk gerakan yang berhubungan dengan permainan bola

voli”. Menurut M. Yunus (1992: 68) bahwa, “Teknik dalam permainan bola voli

dapat diart ikan sebagai cara memainkan bola dengan efektif dan efisien sesuai

dengan peraturan permainan yang berlaku untuk mencapai hasil yang optimal”.

Sedangkan Dieter Beutelstahl (2005: 9) berpendapat, “Teknik merupakan

prosedur yang telah dikembangkan berdasarkan praktek, dan bertujuan mencari

penyelesaian suatu problem pergerakan tertentu dengan cara yang paling

ekonomis dan berguna”.

Berdasarkan pengertian teknik dasar bola voli yang dikemukakan tiga ahli

tersebut dapat disimpulkan bahwa, teknik dasar bola voli merupakan suatu

gerakan yang dilakukan secara efektif dan efisien untuk menyelesaikan tugas yang

pasti dalam permainan bola voli. Teknik dalam permainan bola voli merupakan

aktivitas jasmani yang menyangkut cara memainkan bola dengan efektif dan

efisien sesuai peraturan permainan yang berlaku untuk mencapai suatu hasil yang

opt imal. Adapun macam-macam teknik dasar bola voli menurut A. Sarumpaet

dkk. (1992: 87) yaitu: “(1) passing atas, (2) passing bawah, (3) set-up (4)

bermacam-macam service, (5) bermacam-m acam smash (spike), (5) bermacam-

macam block (bendungan)”. Sedangkan teknik dasar bermain bola voli menurut

Suharno HP. (1991: 23) dibedakan menjadi dua yaitu:

1) Teknik tanpa bola terdiri atas: (1) Sikap siap normal (2) Pengambilan posisi yang tepat dan benar

Page 39: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaa… · v abstrak lenny rosita dhewi. perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar passing

22

(3) Langkah kaki gerak ke depan, ke belakang, ke samping kiri, ke samping kanan.

(4) Langkah kaki untuk awalan smash dan block (5) Guling ke samping , ke belakang (6) Gerak meluncur (7) Gerak tipuan

2) Teknik dengan bola terdiri atas : (1) Servis untuk penyajian bola pertama (2) Pass bawah untuk passing dan umpan bertahan (3) Pass atas berguna untuk umpan dan passing (4) Umpan untuk menyajikan bola ke sm asher (5) Sm ash untuk menyerang/mematikan lawan (6) Block, pertahanan di net.

Teknik dasar bermain bola voli pada prinsipnya terdiri dua macam yaitu,

teknik tanpa bola dan teknik dengan bola. Teknik tanpa bola berupa gerakan-

gerakan khusus yang mendukung teknik dengan bola, sedangkan teknik dengan

bola adalah cara memainkan bola dengan anggota badan secara efektif dan efisien

sesuai dengan peraturan yang berlaku. Teknik tanpa bola dan teknik dengan bola

merupakan dua komponen yang tidak dapat dipisahkan dalam bermain bola voli.

Keterkaitan antara teknik tanpa bola dan teknik dengan bola didasarkan kebutuhan

dalam permainan.

c. Pentingnya Menguasai Teknik Dasar Bola Vol i

Hal yang mendasar dan harus dikuasai agar dapat bermain bola voli adalah

menguasai macam-macam teknik dasar bola voli. Tanpa menguasai teknik dasar

bola voli tidak mungkin mencapai prestasi bola voli yang optimal. Dalam hal ini

Marta Dinata (2004: 5) menyatakan, “Untuk meningkatkan prestasi, seorang

pemain bola voli harus menguasai beberpa teknik dasar terlebih dahulu. Teknik

dasar merupakan faktor utama selain kondisi fisik, taktik dan m ental”.

Penguasaan teknik dasar bola voli merupakan unsur yang sangat

mendasar untuk mencapai prestasi bola voli, selain faktor fisik, taktik dan mental.

Teknik dasar bola voli merupakan faktor utama yang harus dikembangkan melalui

latihan yang baik dan teratur. Berkaitan dengan teknik dasar bola voli M. Yunus

(1992: 68) menyatakan, “Teknik dalam permainan bola voli dapat diart ikan

sebagai cara memainkan bola dengan efektif dan efisien sesuai dengan peraturan

Page 40: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaa… · v abstrak lenny rosita dhewi. perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar passing

23

permainan yang berlaku untuk mencapai hasil yang optimal”. Menurut Soedarwo

dkk. (2000: 6) bahwa, “Teknik dasar bola voli adalah proses melahirkan keakt ifan

jasmani dan pembukt ian praktek dengan sebaik mungkin untuk menyelesaikan

tugas yang pasti dalam cabang olahraga permainan bola voli”. Sedangkan Dieter

Beutelstahl (2003: 9) berpendapat, “Teknik merupakan prosedur yang telah

dikembangkan berdasarkan praktek, dan bertujuan mencari penyelesaian suatu

problem pergerakan tertentu dengan cara yang paling ekonomis dan berguna”.

Berdasarkan pengertian teknik dasar bola voli yang dikemukakan tiga ahli

tersebut dapat disimpulkan bahwa, teknik dasar permainan bola voli merupakan

suatu proses gerak tubuh yang dibukt ikan dengan praktek yang dilakukan dengan

sebaik mungkin dalam art i efekt if dan efisien untuk menyelesaikan tugas yang

pasti guna mencapai hasil yang baik dalam permainan bola voli. Teknik

permainan bola voli merupakan akt ivitas jasmani yang menyangkut cara

memainkan bola dengan efektif dan efisien sesuai dengan peraturan permainan

yang berlaku untuk mencapai suatu hasil yang optimal.

Penguasaan teknik dasar bermain bola voli mempunyai peran penting

dalam usaha mencapai prestasi yang optimal. Seorang pemain yang menguasai

teknik dasar bola voli dengan baik akan mendukung penampilannya baik secara

individu maupun secara kolekt if. M. Yunus (1992: 68) menyatakan, “Seni dalam

permainan bola voli terlihat dari pemain yang sudah menguasai teknik tinggi

hingga menyerupai akrobatik dengan pukulan-pukulan dan tipu muslihat yang

indah serta mempesona para penonton yang menyaksikannya”. Menurut A.

Sarumpaet dkk. (1992: 87) bahwa, “Penguasaan teknik dasar bola voli merupakan

salah satu unsur yang menentukan menang atau kalahnya suatu regu dalam

pertandingan. Oleh karena itu, teknik dasar tersebut harus benar-benar dikuasai

terlebih dahulu, agar dapat mengembangkan mutu permainan, lancar dan teratur”.

Hal senada dikemukakan Soedarwo dkk. (2000: 6) menyatakan, “Penguasaan

teknik dasar permainan bola voli merupakan salah satu unsur yang ikut

menentukan menang atau kalahnya suatu regu di dalam suatu pertandingan di

samping unsur-unsur kondisi fisik, taktik dan mental”.

Page 41: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaa… · v abstrak lenny rosita dhewi. perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar passing

24

Berdasarkan tiga pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa, penguasaan

teknik dasar bola voli mempunyai peran pent ing baik secara individual maupun

secara kolektif dalam bermain bola voli di samping faktor fisik, taktik dan mental.

Dengan menguasai teknik dasar bola voli akan mendukung penampilan seorang

pemain lebih baik, dan secara kolektif dapat mempengaruhi menang atau kalahnya

sutau tim dalam pertandingan. Pentingnya penguasaan teknik dasar permainan

menurut Soedarwo dkk. (2000: 6) mengingat hal-hal sebagai berikut:

1) Hukuman terhadap pelanggaran permainan yang hubungannya dengan kesalahan teknik.

2) Karena terpisahnya tempat antara regu ke satu dengan regu yang lain, sehingga tidak terjadi adanya sentuhan badan dari permainan lawan, maka pengawasan wasit terhadap kesalahan teknik ini lebih seksama.

3) Banyaknya unsur-unsur yang menyebabkan terjadinya kesalahan-kesalahan teknik ini antara lain membawa bola, mengangkat bola, serta pukulan rangkap.

4) Permainan bola voli adalah, waktu untuk memainkan bola sangat sempurna sehingga akan memungkinkan timbulnya kesalahan-kesalahan teknik yang lebih besar.

5) Penguasaan teknik-teknik yang tinggi hanya memungkinkan kalau penguasaan teknik dasar, teknik tinggi dalam bola voli ini cukup sempurna.

Hal-hal sepert i di atas harus dipahami dan dimengerti oleh setiap pemain

bola voli. Setiap pemain harus mengerti dan memahami peraturan dasar

permainan bola voli, sehingga akan terhindar dari kesalahan teknik. Kesalahan

teknik yang dilakukan seorang pemain akan merugikan timnya dan

menguntungkan pihak lawan.

3. Passing Bawah Bola Voli

a. Pengertian Passing

Passing dalam permainan bola voli merupakan upaya seorang pemain bola

voli untuk memainkan bola dengan tujuan diumpan kepada teman seregunya atau

dimainkan di lapangan permainan sendiri. Berkaitan dengan passing, M. Yunus

(1992: 79) menyatakan, “Passing adalah mengoperkan bola kepada teman sendiri

dalam satu regu dengan suatu teknik tertentu, sebagai langkah awal untuk

Page 42: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaa… · v abstrak lenny rosita dhewi. perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar passing

25

menyusun pola serangan kepada regu lawan”. Menurut Soedarwo dkk, (2000: 8)

bahwa, “Passing adalah usaha ataupun upaya seorang pemain bola voli dengan

cara menggunakan teknik tertentu yang tujuannya adalah untuk mengoperkan bola

yang dimainkannya itu kepada teman seregunya untuk dimainkan di lapangan

sendiri”.

Berdasarkan dua pendapat tersebut dapat disimpulkan, passing merupakan

upaya seorang pemain bola voli untuk memainkan bola dengan teknik tertentu

bertujuan untuk mengoperkan bola kepada teman seregunya sebagai langkah awal

untuk melakukan serangan. Pelaksanaan passing bola voli dapat dilakukan dengan

passing bawah dan passing atas. Pelaksanaan passing bawah dan passing atas

tersebut sangat bergantung pada ketinggian bola. Untuk passing bawah ket inggian

bola dari dada ke bawah, sedangkan passing atas dari ketinggian dada sampai ke

atas.

b. Passing Bawah

Passing bawah merupakan teknik memainkan bola menggunakan kedua

lengan. Hal ini sesuai pendapat Sugiyanto, Soedarwo dan Sunardi (1994: 24)

bahwa, “Prinsip pokok dalam melakukan underhand pass yaitu sentuhan bola

dengan permukaan kedua lengan bawah (2/3 bagian ujung) yang bertautan di

depan badan”. Menurut Amung Ma’mum dan Toto Subroto (2001: 56) bahwa,

“Pada umumnya passing dari bawah bola menyentuh bagian di atas pergelangan

tangan, bisa dilakukan dengan satu atau dua tangan”.

Berdasarkan dua pendapat tersebut dapat disimpulkan, passing bawah

merupakan cara memainkan bola dengan menggunakan kedua lengan yang saling

bertautan atau dengan satu lengan. Perkenaan bola pada pssing bawaah yaitu di

atas pergelangan tangan. Dan pada umumnya passing bawah dilakukan untuk

menerima servis, atau smash atau bola-bola setinggi pinggang ke bawah. Sepert i

dikemukakan Barbara L.V. & Bonnie J.F. (1996:19) bahwa, “Operan tangan

bawah (underhand passing) atau bum p biasanya digunakan untuk menerima

servis, menerima spike, memukul bola setinggi pinggang ke bawah dan memukul

bola yang memantul dari net”.

Page 43: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaa… · v abstrak lenny rosita dhewi. perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar passing

26

Passing bawah merupakan salah satu teknik passing bola voli yang

memiliki keuntungan yang lebih baik, jika dibandingkan dengan teknik passing

atas terutama untuk bola-bola cepat dan kencang. Sepert i dikemukakan Gerhard

Durrwachter (1990: 52) bahwa, “Teknik passing bawah bagi anak didik dirasakan

lebih wajar, gampang dan terutama lebih aman pada saat menerima bola yang

keras, dibandingkan dengan gerak passing atas yang memerlukan sikap tangan

dan jari khusus”.

Pendapat tersebut menunjukkan, passing bawah merupakan teknik passing

yang sangat efektif untuk menerima bola-bola keras sepert i servis atas dan smash.

Untuk menerima bola-bola servis atas smash gerakan passing bawah lebih

sederhana dan lebih aman dan tidak memerlukan sikap tangan serta jari tangan

secara khusus seperti passing atas. Selain itu juga passing bawah jarang terjadi

pukulan ganda.

c. Teknik Passing Bawah

Kualitas passing bawah dapat dilakukan dengan baik, apabila didukung

penguasaan teknik passing bawah yang baik dan benar. Teknik passing bawah

merupakan rangkaian gerakan yang dikombinasikan secara baik dan harmonis

dalam satu rangkaian gerakan yang utuh. Menurut Barbara L.V. & Bonnie J.F.

(1996: 20) bahwa, “Elemen dasar bagi pelaksanaan operan lengan depan yang

baik adalah (1) gerakan mengambil bola, (2) mengatur posisi badan, (3) memukul

bola, dan (4) mengarahkan bola ke sasaran”. Pendapat lain dikemukakan

Sugiyanto dkk. (1994: 24) bahwa, prinsip dasar melakukan underhand-pass yaitu:

1) Sentuhlah bola dengan permukaan kedua lengan bawah (2/3 bagian ujung) yang bertautan lurus di depan badan.

2) Ayunan lengan bergerak dengan poros sendi bahu, jangan ada gerakan sendi siku. Otot-otot lengan dikontraksikan dan jangan mengendor pada saat mengenai bola.

3) Bersamaan dengan ayunan lengan, pinggang, panggul, lutut dan pergelangan kaki bergerak bersama-sama secara harmonis yang berfungsi sepert i per, ke arah bola yang datang.

Berikut ini disajikan ilustrasi rangkaian gerakan passing bawah sebagai

berikut:

Page 44: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaa… · v abstrak lenny rosita dhewi. perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar passing

27

Gambar 1. Rangkaian Gerakan Passing Bawah (Barbara L.V. & Bonnie J.F., 1996: 20)

Gambar tersebut menunjukkan, teknik pelaksanaan passing bawah terdiri

empat tahapan yaitu: gerakan mengambil bola, mengatur posisi badan, memukul

bola, dan mengarahkan bola ke sasaran. Kesalahan teknik merupakan suatu

kegagalan. Teknik passing yang salah mengakibatkan bola tidak memantul

dengan sempurna bahkan melenceng, sehingga menyulitkan teman seregunya

untuk memainkannya.

d. Kesalahan yang Sering Terjadi pada Passing Bawah

Passing bawah bola voli merupakan salah satu bentuk keterampilan yang

memiliki unsur gerakan yang sederhana. Namun tidak jarang para siswa seringkali

melakukan kesalahan. Menurut Barbara L.V. & Bonnie J.F. (1996: 21) kesalahan

dalam melakukan passing bawah antara lain:

1) Lengan terlalu tinggi ketika memukul bola. 2) Merendahkan tubuh dengan menekuk pinggang bukan lutut, sehingga

bola yang dioperkan terlalu rendah dan terlalu kencang. 3) Tidak memindahkan berat badan ke arah sasaran, sehingga bola tidak

bergerak ke muka. 4) Lengan terpisah sebelum, pada saat atau sesaat sesudah menerima

bola, sehingga operan salah. 5) Bola mendarat di lengan di daerah siku, atau menyentuh tubuh. Kesalahan-kesalahan seperti tersebut di atas hendaknya dicermati oleh

guru atau pelatih, agar kualitas passing lebih baik. Bila terjadi kesalahan segera

dibetulkan. Lebih lanjut Barbara L.V. & Bonnie J.F. (1996: 21) memberikan tips

cara memperbaiki kesalahan pada passing bawah sebagai berikut:

Page 45: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaa… · v abstrak lenny rosita dhewi. perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar passing

28

1) Biarkan bola bergerak sampai sejajar pinggang sebelum memukulnya. 2) Tekuk lutut, jaga punggung tetap lurus pada saat berada di bawah bola. 3) Pastikan berat badan bertumpu pada kaki depan dan tubuh

membungkuk ke depan. 4) Tetap satukan lengan dengan menggenggam jari atau membungkus

jemari yang satu dengan jemari yang lain dengan ibu jari sejajar. 5) Tahan lengan pada posisi sejajar paha dan t erima bola jauh dari dada.

Kesalahan maupun cara memperbaiki passing bawah harus diperhatikan

oleh guru. Pada umumnya siswa tidak mampu mengamati letak kesalahan yang

dilakukan. Seorang guru harus mampu memcermat i setiap bentuk gerakan yang

dilakukan siswa, sehingga akan diketahui letak kesalahannya. Setiap kesalahan

yang dilakukan siswa, guru segera mungkin untuk membetulkan gerakan yang

salah tersebut. Kesalahan yang dibiarkan akan membentuk pola gerak yang salah,

sehingga kualitas passing bawah yang dilakukan hasilnya tidak sesuai yang

diharapkan.

4. Pembelajaran Passing Bawah Bola Voli dengan Pendekatan Bermain

a. Pengertian Pendekatan Bermain

Bermain merupakan suatu akt ivitas atau kegiatan yang disukai oleh anak-

anak. Dengan bermain anak akan merasa senang dan germbira. Jika diamati di

sekolah-sekolah pada saat waktu luang, waktu sebelum masuk atau waktu

istirahat, para siswa bermain di halaman sekolah, mereka berlari, berkejar-kejaran,

main bola dan masih banyak aktivitas bermain lainnya. Menurut Loy. Mc.

Pherson dan Keyon (1978: 21) mendefinisikan bahwa, “Bermain adalah berbagai

aktivitas yang bersifat bebas, terpisah, tak pasti atau berubah-ubah, secara

spontan, tidak mempertimbangkan hasil dan diatur oleh peraturan serta membuat

kepercayaan”. Hurlock (1991: 320) berpendapat , “Bermain adalah setiap kegiatan

yang dilakukan untuk kesenangan yang ditimbulkannya tanpa mempertimbangkan

hasil akhir”. Sedangkan M. Furqon H. (2006: 2) berpendapat, “Bermain

merupakan cara untuk bereksplorasi dan bereksperimen dengan dunia sekitar

sehingga menemukan sesuatu dari pengalaman bermain”.

Page 46: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaa… · v abstrak lenny rosita dhewi. perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar passing

29

Berdasarkan pengertian bermain yang dikemukakan tiga ahli tersebut

dapat disimpulkan, pendekatan bermain merupakan suatu cara pembelajaran yang

dikonsep dalam bentuk permainan untuk mendatangkan kesenangan bagi siswa

yang melakukan. Adapun yang dimaksud pendekatan bermain menurut Wahjoedi

(1999: 121) yaitu, “Pendekatan bermain adalah latihan yang diberikan dalam

bentuk atau situasi permainan”. Menurut Beltasar Tarigan (2001: 17) bahwa,

“Pengajaran melalui pendekatan bermain adalah meningkatkan kesadaran siswa

tentang konsep bermain melalui penerapan teknik yang tepat sesuai dengan

masalah atau situasi dalam permainan sesungguhnya”. Menurut Depdiknas.

(2004: 28) menjelaskan, “Pendekatan permainan bertujuan untuk mengajarkan

permainan agar anak memahami manfaat teknik permainan tertentu dengan cara

mengenalkan situasi permainan tertentu terlebih dahulu kepada anak”. Sedangkan

Benny A. Pribadi (2009: 43-44) bahwa:

Metode pembelajaran bermainan bersifat kompetetif dan mengarahkan siswa untuk dapat mencapai prestasi atau hasil belajar tertentu. Permainan harus menyenangkan dan memberi pengalaman belajar baru bagi siswa. Pada umumnya dalam metode pembelajaran permainan ada pihak yang menang dan ada pihak yang kalah. Pihak yang menang akan mendapat reward, sedangkan pihak yang kalah perlu berlatih lebih keras untuk memenangkan pertandingan. Berdasarkan pengertian pendekatan bermain yang dikemukakan empat ahli

tersebut dapat disimpulkan, pendekatan bermain merupakan bentuk pembelajaran

yang mengaplikasikan teknik ke dalam suatu permainan atau belajar teknik suatu

cabang olahraga yang dikonsep dalam bentuk permainan. Dalam pelaksanaan

pendekatan bermain siswa belajar teknik suatu cabang olahraga yang dikonsep

dalam bentuk permainan. Dalam pelaksanaan permainan tersebut ada pihak yang

menang dan ad apihak yang kalah.

Pendekatan bermain pada prinsipnya untuk memenuhi hasrat gerak anak

agar menimbulkan rasa senang bagi diri mereka. Halini sesuai pendapat Yusuf

Adisasmita dan Aif Syaifuddin (1996: 144) bahwa,, “Latihan melalui kompetisi-

kom petisi merupakan salah satu kegiatan yang lebih efektif dan para atlet senang

melakukannya”. Dengan bermain anak akan mengekspresikan kegembiraannya

dan berusaha menampilkan kemampuannya. Namun disisi lain seorang guru harus

Page 47: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaa… · v abstrak lenny rosita dhewi. perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar passing

30

menanamkan sikap sport ivitas, karena dalam bermain ada yang menang ada yang

kalah. Seperti dikemukakan Rusli Lutan dan Adang Suherman (1999/2000: 37)

bahwa, “Karena permainan, akan menyebabkan ada yang kalah dan yang menang,

maka guru harus pula mengembangkan sikap seorang pemenang dan sikap

seorang yang kalah secara fair kepada siswa, karena sikap sepert i itu tidak

terbentuk dengan sendirinya melalui permainan, maka usaha pengembangan sikap

ini harus dilakukan secara terencana dan disengaja oleh guru”.

Berdasarkan pendapat tersebut menunjukkan, pendekatan bermain di

dalamnya terkandung pembelajaran yang cukup kompleks yaitu penguasaan

teknik cabang olahraga yang dipelajari, penerapan taktik yang baik dan

memecahkan masalah yang terjadi di dalam permainan serta pembentukan sikap

mental yaitu saling menghargai.

b. Pelaksanaan Pembelajaran Passing Bawah Bola Vol i dengan Pendekatan

Bermain

Bertolak dari pengert ian pendekatan bermain, maka pembelajaran passing

bawah bola voli dengan pendekatan bermain merupakan cara belajar passing

bawah yang dikonsep dalam bentuk permainan. Banyak manfaat yang diperoleh

melalui pendekatan bermain. Rusli Lutan dan Adang Suherman (2000: 15-16)

berpendapat ada beberapa keuntungan yang akan diperoleh melalui permainan di

antaranya:

1) Menunjukkan kemampuan mengkombinasikan keterampilan menipulatif, lokomotor dan non lokomotor baik yang dilakukan secara perorangan maupun dengan orang lain.

2) Menunjukkan kemampuan pada aneka ragam bentuk akt ivitas jasmani. 3) Menunjukkan penguasaan pada beberapa bentuk akt ivitas jasmani.

Memiliki kemampuan tentang bagaimana caranya mempelajari keterampilan baru.

4) Menerapkan konsep-konsep dan prinsip-prinsip pengembangan keterampilan gerak.

5) Mengetahui aturan, strategi dan perilaku yang harus dipenuhi pada aktivitas jasmani yang dipilih.

6) Memahami bahwa akt ivitas jasmani memberi peluang untuk mendapatkan kesenangan, menyatakan diri pribadi dan berkomunikasi.

7) Menghargai hubungan dengan orang lain yang diperoleh dari part isipasi dalam aktivitas jasmani.

Page 48: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaa… · v abstrak lenny rosita dhewi. perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar passing

31

Berdasarkan keuntungan dari pendekatan bermain menunjukkan, banyak

manfaat yang diperoleh dari bermain di antaranya meningkatkan kemampuan

gerak manipulatif, lokomotor dan non lokomotor, meningkatkan kebugaran

jasmani, meningkatkan penguasaan keterampilan baru dan masih banyak lainnya,

seperti aspek sosial yaitu menghargai orang lain.

Pelaksanaan pembelajaran passing bawah bola voli dengan pendekatan

bermain yaitu: guru menjelaskan teknik passing bawah dari sikap permulaan,

gerakan pelaksanaan dan gerak lanjut serta mendemonatrasikannya. Setelah siswa

paham konsep teknik passing bawah, selanjutnya melakukan permainan bola voli

dengan teknik khusus passing bawah. Agar terjadi unsur kompetetif atau bersaing

yang menjadi karakteristik permainan, maka dibuat peraturan-peraturan yang

harus ditaati dalam permainan sepert i tidak diperbolehkan passing atas, passing

menggunakan kaki. Jika peraturan ini dilanggar, maka point untuk lawan. Adanya

aturan dari permainan yang diberikan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Dengan demikian siswa akan berkompetisi melaksanakan tugas ajar secara

maksimal dan menghindari dari kesalahan-kesalahan berdasarkan aturan

permainan yang telah ditetapkan. Untuk lebih jelasnya berikut ini disajikan

ilustrasi pembelajaran passing bawah dengan pendekatan bermain sebagai berikut:

Gambar 2. Ilustrasi Pembelajaran Passing Bawah dengan Pendekatan Bermain

(Gerhard Durrwacher, 1990: 8)

X X X X X X X X X X X X

Page 49: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaa… · v abstrak lenny rosita dhewi. perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar passing

32

c. Kelebihan dan Kelem ahan Pem belajaran Passing Bawah Bola Vol i

dengan Pendekatan Bermain

Pembelajaran passing bawah bola voli dengan pendekatan bermain

merupakan cara belajar teknik passing bawah yang dalam pelaksanaannya

dikonsep dalam bentuk permainan. Bentuk permainan yang dimaksud yaitu,

melakukan permainan bola voli dengan teknik khusus passing bawah. Melalui

pendekatan bermain ini siswa dapat bereksplorasi dan mengeksperimenkan tugas

ajar yang diberikan oleh guru. Siswa saling berlom ba, sehingga pendekatan

bermain dapat mendatangkan kesenangan bagi siswa dan hasrat geraknya dapat

terpenuhi. Namun dalam pendekatan bermain menuntut kemandirian siswa dalam

melaksanakan tugas ajar serta menuntut kemampuan untuk memecahkan masalah

atau mengambil keputusan terhadap masalah yang muncul dalam permainan.

Ditinjau dari pelaksanaan pembelajaran passing bawah dengan pendekatan

bermain, pembelajaran ini dapat diidentifikasi kelebihan dan kelemahannya.

Kelebihan pembelajaran passing bawah bola voli dengan pendekatan bermain

antara lain:

1) Hasrat gerak siswa terpenuhi sehingga dapat menimbulkan rasa senang dan

gembira serta motivasi belajar meningkat.

2) Dengan bermain berarti siswa aktif bergerak sehingga dapat meningkatkan

kesegaran jasmani siswa.

3) Siswa dapat terlibat akt if dalam pembelajaran serta dapat meningkatkan

penampilan siswa dalam bermain.

4) Dapat merangsang kemampuan berpikir, memecahkan masalah, dan

mengambil keputusan yang tepat sesuai situasi yang terjadi dalam permainan.

5) Dapat meningkatkan keberanian.

6) Meningkatkan kemampuan siswa untuk menilai dirinya sendiri dan teman

bermainnya selama proses pembelajaran.

Sedangkan kelemahan pembelajaran passing bawah dengan pendekatan

bermain antara lain:

1) Siswa kurang memahami konsep gerakan teknik passing bawah yang baik dan

benar.

Page 50: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaa… · v abstrak lenny rosita dhewi. perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar passing

33

2) Pengorganisasian pembelajaran sulit dikendalikan.

3) Akan sering terjadi kesalahan teknik dan siswa tidak mampu mengenalinya.

4) Guru akan mengalami kesulitan untuk mengontrol kesalahan teknik yang

dilakukan siswa.

5) Dibutuhkan waktu yang agak lama untuk beradaptasi dengan teknik gerakan

passing bawah.

5. Pem belajaran Passing Bawah Bola Voli dengan Pendekatan Konvensional

a. Pengertian Pendekatan Konvesional

Ditinjau dari Kamus Umum Bahasa Indonesia (2001: 592) konvensional

diart ikan, “Kesepakatan, umum sepert i ada istiadat, kebiasaan, kelaziman dan

tradisional”. Berdasarkan arti konvensional tersebut, maka pengertian pendekatan

konvensional diart ikan pendekatan tradisional. Berkaitan dengan pendekatan

tradisional Amung Ma’mun & Toto Subroto (2001: 7) menyatakan, “Pendekatan

tradisional adalah cara belajar yang lebih menekankan komponen-komponen

teknik”. Sedangkan Beltasar Tarigan (2001:15) berpendapat, “Pendekatan

tradisional mempunyai pengertian yang sama dengan pendekatan teknik yaitu

pembelajaran yang menekankan pada penguasaan keterampilan atau teknik dasar

suatu cabang olahraga”.

Berdasarkan pengertian pendekatan tradisional yang dikemukakan dua ahli

tersebut dapat disimpulkan, pendekatan konvensional merupakan pendekatan

pembelajaran yang menekankan pada penguasaan teknik suatu cabang olahraga

yang dalam pelaksanaannya dilakukan secara berulang-ulang. Dalam hal ini

pembelajaran passing bawah bola voli dengan pendekatan konvensional

dilakukan drilling atau latihan secara terus menerus. Sugiyanto (1996: 72)

menyatakan, “Dalam pendekatan drill siswa melakukan gerakan-gerakan sesuai

dengan apa yang diinstruksikan guru dan melakukannya secara berulang-ulang”.

Sedangkan Benny A. Pribadi (2009: 45) menyatakan:

Page 51: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaa… · v abstrak lenny rosita dhewi. perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar passing

34

Metode latihan dan pengulangan biasa disebut juga dengan istilah drill and practice, yaknik metode yang menekankan pada latihan intensif dan berulang-ulang dengan tujuan agar siswa dapat menguasai keterampilan yang bersifat spesifik. Latihan dan pengulangan akan mengarahkan siswa untuk menguasai pengetahuan dan keterampilan dalam topik atau mata pelajaran tertentu. Pengulangan gerakan dalam pendekatan konvensional dimaksudkan agar

terjadi otomasisasi gerakan. Oleh karena itu, dalam pendekatan konvensional

perlu disusun tata urutan pembelajaran yang baik agar siswa terlibat aktif,

sehingga akan diperoleh hasil belajar yang optimal. Lebih lanjut Sugiyanto (1996:

72) memberikan beberapa saran yang perlu dipert imbangkan apabila pendekatan

drill yang digunakan yaitu:

1) Drill digunakan sampai gerakan yang benar bisa dilakukan secara otomatis atau menjadi terbiasa, serta menekankan dalam keadaan tertentu gerakan itu harus dilakukan.

2) Pelajar diarahkan agar berkonsentrasi pada kebenaran pelaksanaan gerakan serta ketepatan penggunaannya. Apabila pelajar tidak meningkat penguasaan geraknya, situasinya perlu dianalisis untuk menemukan penyebabnya dan kemudian membuat perbaikan pelaksanaannya.

3) Selama pelaksanaan drill perlu selalu mengoreksi agar perhatian tetap tertuju pada kebenaran gerak.

4) Pelaksanaan drill disesuaikan dengan bagian-bagian dari situasi permainan olahraga yang sebenarnya. Hal ini bisa menimbulkan daya tarik dalam latihan.

5) Perlu dilakukan latihan peralihan dari situasi drill ke situasi permainan yang sebenarnya.

6) Suasana kompetetif perlu diciptakan dalam pelaksanaan drill, tetapi tetap ada kontrol kebenaran geraknya.

Saran-saran dalam pendekatan drill tersebut sangat pent ing untuk

dipahami dan dimengerti oleh seorang guru dalam pelaksanaan mengajar

keterampilan gerak. Seorang guru harus mampu menyusun tugas-tugas ajar secara

baik, dapat membelajarkan siswa secara akt if sehingga pelaksanaan proses belajar

mengajar berjalan secara kondusif.

Page 52: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaa… · v abstrak lenny rosita dhewi. perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar passing

35

b. Pelaksanaan Pembelajaran Passing Bawah Bola vol i dengan Pendekatan

Konvensional

Bertolak dari pengertian pendekatan konvensional tersebut di atas,

pelaksanaan pembelajaran passing bawah dengan pendekatan konvensional yaitu,

guru menjelaskan teknik gerakan passing bawah dari sikap permulaan, gerakan

pelaksanaan dan gerak lanjut. Setelah teknik passing bawah dijelaskan,

selanjutnya guru mendemonstrasikan agar siswa memahami konsep gerakan

passing bawah yang benar. Dari rangkaian teknik gerakan passing bawah yang

telah dijelaskan guru, selanjutnya memilah-milah teknik gerakan passing. Bagian-

bagian dari teknik passing bawah dipelajari secara berulang-ulang dari sikap

permulaan, gerakan pelaksanaan dan gerak lanjut. Berikut ini disajikan konsep

atau kerangka kerja pendekatan konvensional sebagai berikut:

Teknik Proses Pem belajaran 1. Sikap permulaan

2. Sikap saat perkenaan

3. Sikap akhir/gerak lanjut

• Dijelaskan sikap permulaan passing bawah

• Dijelaskan posisi siap normal • Dijelaskan saat tangan akan dikenakan bola • Dijelaskan siku tidak boleh ditekuk • Siswa mempraktikkan sikap permulaan passing

bawah sesuai instruksi dari guru • Dijelaskan bagain tangan yang dikenakan bola

saat passing bawah (bagian proximal) • Dijelaskan sikap badan saat akan melakukan

passing bawah sedemikian rupa dan saat melakukan bawah.

• Siswa mempraktikkan gerakan saat perkenaan bola sesuai instruksi guru.

• Dijelaskan sikap akhir setelah mampu

melakukan passing bawah diikuti sikap siap normal

• Siswa mempraktikkan sikap akhir passing bawah sesuai instruksi guru

Berdasarkan kerangka pembelajaran passing bawah bola voli tersebut,

guru bertugas mengorganisasi pembelajaran di antaranya mengatur tata urutan

Page 53: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaa… · v abstrak lenny rosita dhewi. perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar passing

36

pembelajaran, formasi pembelajaran, alokasi waktu pembelajaran dan lain

sebagainya. Setiap kegiatan pembelajaran yang dilakukan siswa harus sesuai

instruksi dari guru.

Dalam pelaksanaan pembelajaran passing bawah dengan pendekatan

konvensional dapat dilakukan dari cara yang mudah yaitu, melakukan gerakan-

gerakan teknik passing bawah tanpa bola. Gerakan-gerakan passing bawah tanpa

bola dapat dikombinasikan sepert i sikap atau gerakan passing bawah ke depan, ke

samping kanan atau kiri, ke belakang atau dengan menjatuhkan badan. Untuk

selanjutnya dapat ditingkatkan dengan menggunakan bola sepert i passing bawah

dengan di umpan, passing bawah dipantulkan tembok, passing bawah

berpasangan dan lain sebagainya. Untuk lebih jelasnya berikut ini disajikan

ilustrasi pembelajaran passing bawah dengan pendekatan konvensional sebagai

berikut:

Gambar 3. Pembelajaran Passing Bawah dengan Pendekatan Konvensional (Theo Kleinmen & Dieter Kruber, 1992: 73)

c. Kelebihan dan Kelem ahan Pem belajaran Passing Bawah Bola Voli dengan

Pendekatan Konvensional

Berdasarkan pengertian dan pelaksanaan pembelajaran passing bawah

dengan pendekatan konvensional yang telah dikemukakan di atas dapat

diidentifikasi kelebihan dan kelemahannya. Kelebihan pembelajaran passing

bawah bola voli dengan pendekatan konvensional antara lain:

Page 54: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaa… · v abstrak lenny rosita dhewi. perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar passing

37

1) Siswa dapat mengerti dan menguasai teknik-teknik passing bawah bola voli

yang benar.

2) Siswa dapat memperagakan atau mempraktikkan teknik passing bawah

dengan baik dan benar.

3) Kesalahan teknik dapat dikenali lebih awal karena ada koreksi dari guru,

sehingga dapat menimalkan kesalahan teknik.

Kelemahan pembelajaran passing bawah bola voli dengan pendekatan

konvensional antara lain:

1) Dapat menimbulkan rasa bosan, karena harus mengulang-ulang gerakan yang

sama secara terus menerus dan menunggu giliran untuk melaksanakan tugas

ajar.

2) Hasrat gerak siswa tidak terpenuhi karena pembelajaran harus dilakukan

secara runtut.

6. Koordinasi

a. Pengertian Koordinasi Mata-Tangan

Koordinasi merupakan suatu kemampuan biom otorik yang sangat

kom pleks yang di dalam pelaksanaannya terdiri dari beberapa unsur fisik yang

saling berinteraksi satu dengan lainnya. Seperti dikemukakan Harsono (1988:

219) bahwa, “Koordinasi sangat erat hubungannya dengan kecepatan, kekuatan,

daya tahan dan fleksibilitas”.

Pendapat tersebut menunjukkan bahwa, beroperansinya koordinasi dalam

kegiatan olahraga selalu melibatkan unsur kondisi fisik lainnya sepert i kecepatan,

kekuatan daya tahan dan fleksibilitas. Hal ini art inya, jika unsur-unsur kondisi

fisik sepert i kecepatan, kekuatan, daya tahan dan fleksibilitas baik, maka akan

sangat mendukung koordinasi.

Koordinasi pada dasarnya merupakan kemampuan seseorang untuk

merangkaikan beberapa gerakan menjadi satu pola gerakan yang efektif dan

efisien. Berkaitan dengan koordinasi Suharno HP. (1993: 61) menyatakan,

“Koordinasi adalah kemampuan atlet untuk merangkaikan beberapa gerak

Page 55: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaa… · v abstrak lenny rosita dhewi. perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar passing

38

menjadi satu gerak yang utuh dan selaras”. Menurut Depdiknas. (2000: 119)

menjelaskan. “Koordinasi merupakan kemampuan untuk menyelesaikan tugas-

tugas motorik secara cepat dan terarah yang ditentukan oleh proses pengendalian

dan pengaturan gerakan serta kerjasama sistem persarafan pusat”. Menurut

Ismaryati (2006: 53-54) bahwa, “Koordinasi merupakan hubungan yang harmonis

dari hubungan saling berpengaruh di antara kelompok-kelompok otot selama

melakukan kerja, yang ditunjukkan dengan tingkat keterampilan. Sedangkan

Brian J. Sharkey (2003: 169) menyatakan, “Koordinasi mengimplikasikan

hubungan yang harmonis, penyatuan atau aliran gerak yang halus dalam

melakukan pekerjaan”.

Berdasarkan pengertian koordinasi yang dikemukakan tiga ahli tersebut

dapat disimpulkan, koordinasi merupakan kemampuan seseorang untuk

merangkaikan beberapa gerakan menjadi satu pola gerakan yang efektif dan

efisien. Bertolak pengertian koordinasi tersebut di atas dapat dirumuskan

pengert ian koordinasi mata-tangan yaitu, kemampuan seseorang untuk

mengintegrasikan rangsangan yang diterima melalui mata dan tangan sebagai

fungsi penggerak utama untuk melakukan gerakan sesuai yang diinginkan.

Berkaitan dengan koordinasi mata-tangan Sadoso Sumosardjuno (1994: 125)

bahwa, “Koordinasi mata-tangan adalah suatu integrasi antara mata sebagai

pemegang fungsi utama, dan tangan sebagai pemegang fungsi yang melakukan

suatu gerakan tertentu”.

c. Faktor-Faktor yang Mem pengaruhi Koordinasi

Koordinasi merupakan kemampuan biomotorik yang di dalamnya terdapat

beberapa unsur kondisi fisik yang saling berkaitan. Sugiyanto dan Sudjarwo

(1992: 227) menyatakan, “Syarat-syarat kualitas koordinasi adalah kualitas

persepsi selama melakukan gerakan, kualitas penyesuaian gerak dalam dimensi

waktu dan jarak, kualitas pemahaman gerak, kualitas pengorganisaian syaraf dan

otot”. Pendapat lain dikemukakan Suharno HP. (1993: 62) bahwa dalam usaha

untuk pencapaian prestasi, koordinasi dipengaruhi oleh “(1) Pengaturan syaraf

pusat dan tepi, hal ini berdasarkan pembawaan atlet dan hasil dari latihan. (2)

Page 56: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaa… · v abstrak lenny rosita dhewi. perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar passing

39

Tergantung tonus dan elastisitas dari otot yang melakukan gerakan. (3) Baik dan

tidaknya keseimbangan, kelincahan, dan kelentukan atlet. (4) Baik dan tidaknya

koordinasi kerja syaraf, otot dan indera”.

Berdasarkan dua pendapat tersebut menunjukkan, faktor yang

mempengaruhi koordinasi sangat kompleks. Kemampuan koordinasi seseorang

dipengaruhi oleh faktor pembawaan dan unsur-unsur kondisi fisik lainnya sepert i

kelincahan, kelentukan, keseimbangan, kekuatan, daya tahan. Di samping itu juga,

kualitas koordinasi dipengaruhi kualitas persepsi selama melakukan gerakan,

kualitas penyesuaian gerak dalam dimensi waktu dan jarak serta pengorganisasian

syaraf dan otot sangat menentukan koordinasi. Jika komponen-kom ponen tersebut

dalam kondisi baik, maka kemampuan koordinasi yang dimiliki juga baik. Dengan

koordinasi yang baik, maka gerakan-gerakan keterampilan atau gerakan yang

ganda dapat dilakukan lebih efekt if dan efisien.

c. Peranan Koordinasi Mata-Tangan Terhadap Kemampuan Passing Bawah

Bola Vol i

Bola voli merupakan cabang olahraga yang cukup kompleks. Hampir

semua gerakan dalam permainan bola voli membutuhkan koordinasi. Koordinasi

mata-tangan merupakan kemampuan kondisi fisik yang mempunyai peran penting

dalam bermain bola voli. Dalam memainkan teknik dasar bola voli termasuk

passing bawah membutuhkan koordinasi mata-tangan yang baik. Dengan

koordinasi mata-tangan yang baik memungkinkan seseorang lebih baik

melakukan gerakan passing bawah lebih lancar, luwes, efekt if dan efisien.

Koordinasi mata-tangan berperan pada passing bawah terutama pada saat

pemain melihat datangnya bola dari lawan, dan biasanya bola dari lawan selalu

berubah-ubah atau tidak tepat pada dirinya. Dalam hal ini seorang pemain harus

cermat dan tepat bergerak untuk menjangkau bola tersebut. Suharno HP. (1985:

31) menyatakan bahwa, “Salah satu kesalahan umum dalam melakukan passing

bawah yaitu, penguasaan koordinasi gerakan yang sangat kurang akibat

kurangnya latihan-latihan fisik”. Pendapat lain dikemukakan Gerhard

Durrwatcher (1990: 12) bahwa, “Berdasarkan bentuk dasar gerak passing bawah

Page 57: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaa… · v abstrak lenny rosita dhewi. perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar passing

40

antara lain siap menunggu bola datang, lari - berhent i - passing bawah. Cepat

menyosong datangnya bola pada posisi tepat (di bawah dan agak belakang arah

gerak bola).

Pendapat tersebut menunjukkan bahwa, kemampuan seorang pemain

mengant isipasi datangnya bola dan segera bergerak menyongsong bola serta

menempatkan diri sedemikian rupa untuk melakukan passing bawah dibutuhkan

koordinasi mata-tangan yang baik. Pada saat mata melihat datangnya bola melalui

syaraf merespon rangsang tersebut, untuk kemudian memerintah badan segera

bergerak ke arah bola dan melakukan posisi siap passing bawah sedemikian rupa.

Koordinasi mata-tangan yang baik memungkinkan akan lebih baik dalam

melakukan passing bawah. Namun sebaliknya, tingkat koordinasi mata-tangan

yang kurang baik, maka hasil passing bawah kurang baik.

B. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah diuraikan di atas dapat

dirumuskan kerangka pemikiran sebagai berikut:

1. Perbedaan Pengaruh Pendekatan Pem belajaran Bermain dan

Konvensional terhadap Hasil Be lajar Passing Bawah Bola Voli

Pendekatan pembelajaran bermain dan konvensional masing-masing

memiliki karakteritik yang berbeda. Pendekatan pembelajaran passing bawah bola

voli dengan pendekatan bermain merupakan bentuk pembelajaran passing yang

dirancang dalam bentuk permainan. Pembelajaran dirancang dalam bentuk

permainan yang bertujuan untuk memenuhi hasrat gerak siswa yang di dalamnya

terdapat unsur belajar atau dengan kata lain bermain sambil belajar. Dalam hal ini

belajar teknik passing bawah yang dilakukan dalam bentuk permainan yang

sederhana. Pembelajaran ini dilakukan secara kompetetif antara tim satu dengan

lainnya atau kelompok satu dengan kelompok lainnya. Dengan bermain siswa

dituntut mampu menerapkan teknik yang benar ke dalam situasi permainan.

Kemandirian, kreativitas dan kemampuan mengambil keputusan yang terjadi

dalam permainan sangat dituntut dalam pendekatan bermain. Sedangkan

Page 58: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaa… · v abstrak lenny rosita dhewi. perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar passing

41

pembelajaran teknik passing bawah bola voli dengan pendekatan konvensional

menekankan penguasaan teknik passing bawah yang dalam pelaksanaannya

dilakukan secara berulang-ulang. Pendekatan pembelajaran konvensional

menekankan pengulangan gerakan secara kontinyu agar siswa memiliki

otomatisasi gerak sesuai dengan teknik yang dipelajari. Dengan pengulangan

gerakan secara konsisten siswa akan menguasai teknik passing bawah dengan

baik dan benar.

Berdasarkan karakteristik dari pendekatan pembelajaran bermain dan

konvensional tersebut, masing-masing pendekatan pembelajaran tersebut akan

menimbulkan pengaruh terhadap hasil belajar passing bawah bola voli. Hal ini

karena, setiap pendekatan pembelajaran akan memberikan pengaruh terhadap

peningkatan hasil belajar passing bawah bola voli. Namun perbedaan karakteristik

dari masing-masing pendekatan pembelajaran tersebut tentu akan menimbulkan

pengaruh yang berbeda. Dengan demikian diduga pendekatan pembelajaran

bermain dan konvensional memiliki perbedaan pengaruh terhadap peningkatan

hasil belajar passing bawah bola voli.

2. Perbedaan Pengaruh Koordinasi Mata-Tangan Tinggi dan Kordinasi

Mata-Tangan Rendah terhadap Kemampuan Passing Bawah Bola Voli

Bola voli merupakan olahraga permainan yang membutuhkan kecermatan

pandangan dan keakuratan pukulan dari tangan. Hal ini karena, hampir seluruh

permainan bola voli dibutuhkan kecermatan dan keakuratan pukulan. Agar dapat

melakukan permainan bola voli, maka setiap pemain bola voli harus memiliki

koordinasi mata-tangan yang baik. Demikian halnya dalam melakukan passing

bawah bola voli dibutuhkan koordinasi mata-tangan.

Koordinasi mata-tangan berperan dalam gerakan passing bawah terutama

saat pemain akan melakukan passing bawah harus mencermati datangnya bola

dan segera bergerak ke arah bola dengan posisi sedemikian rupa dengan kedua

tangan telah terjulur ke bawah dan saling berpegangan untuk selanjutnya

mengayun kedua tangan untuk melakukan passing bawah. Untuk melakukan

serangkaian gerakan passing bawah tersebut dibutuhkan koordinasi mata-tangan

Page 59: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaa… · v abstrak lenny rosita dhewi. perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar passing

42

yang baik. Dengan koordinasi mata-tangan yang baik, maka passing bawah dapat

dilakukan dengan baik. Namun sebaliknya, koordinasi mata-tangan yang buruk

akan mengakibatkan passing bawah yang dilakukan kurang sempurna, sehingga

akan menyulitkan teman seregunya untuk memainkan bola berikutnya. Dengan

demikian diduga, antara koordinasi mata-tangan tinggi dan koordinasi mata-

tangan rendah memiliki perbedaan pengaruh terhadap kemampuan passing bawah

bola voli.

3. Interaksi antara Pendekatan Pembelajaran dan Koordinasi Mata-Tangan

terhadap Hasil Be lajar Passing Bawah Bola Voli

Pendekatan pembelajaran bermain dan konvensional merupakan

pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan

passing bawah bola voli. Dari kedua pendekatan pembelajaran tersebut memiliki

karakteristik yang berbeda. Namun demikian dalam pembelajaran passing bawah

bola voli baik dengan pendekatan bermain dan konvensional dibutuhkan

koordinasi mata-tangan yang baik. Hal ini karena koordinasi mata-tangan

merupakan salah satu kom ponen kondisi fisik yang dapat mendukung kemampuan

passing bawah bola voli.

Berdasarkan karakteristik dari pendekatan pembelajaran bermain dan

konvensional menunjukkan bahwa, siswa yang memiliki tingkat koordinasi mata-

tangan tinggi lebih cocok diberi pendekatan pembelajaran bermain. Hal ini

karena, dalam pendekatan bermain unsur gerakannya cukup komplek baik dalam

mengant isipasi datangnya bola yang berubah-ubah maupun mengarahkan bola ke

permainan lawan yang sulit dijangkau. Dengan koordinasi mata-tangan yang

tinggi anak akan lebih mudah memainkan bola dalam situasi permainan.

Sedangkan siswa yang memiliki koordinasi mata-tangan rendah cocok diberi

pendekatan pembelajaran konvensional. Hal ini karena, dalam pendekatan

konvensional dilakukan dari cara yang sederhana atau mudah. Bentuk

pembelajaran yang sederhana dan mudah anak yang memiliki tingkat koordinasi

mata-tangan rendah akan mampu mengkoordinasikan gerakan passing bawah

Page 60: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaa… · v abstrak lenny rosita dhewi. perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar passing

43

Dengan demikian diduga, antara pendekatan pembelajaran passing bawah bola

voli dan koordinasi mata-tangan memiliki interaksi diantara keduanya.

C . Perumusan Hipotesis

Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka pemikiran di atas dapat

dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

1. Ada perbedaan pengaruh antara pendekatan pembelajaran bermain dan

konvensional terhadap hasil belajar passing bawah bola voli pada siswa putri

kelas VII SMP Negeri 2 Tawangsari Kabupaten Sukoharjo tahun pelajaran

2008/2009.

2. Ada perbedaan pengaruh antara koordinasi mata-tangan tinggi dan koordinasi

mata-tangan rendah terhadap hasil belajar passing bawah bola voli pada siswa

putri kelas VII SMP Negeri 2 Tawangsari Kabupaten Sukohargjo tahun

pelajaran 2008/2009.

3. Ada interaksi antara pendekatan pembelajaran passing dan koordinasi mata-

tangan terhadap hasil belajar passing bawah bola voli pada siswa putri kelas

VII SMP Negeri 2 Tawangsari Kabupaten Sukohargjo tahun pelajaran

2008/2009.

Page 61: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaa… · v abstrak lenny rosita dhewi. perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar passing

44

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tem pat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di lapangan bola voli SMP Negeri 2

Tawangsari Kabupaten Sukoharjo.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan selama satu setengah bulan dengan tiga kali

latihan dalam satu minggu. Penelitian dilaksanakan dari tanggal 28 Oktober

sampai dengan 22 Desember 2009.

B. Metode Penelitian

1. Metode Eksperimen

Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode eksperimen.

Dasar penggunaan metode ini adalah kegiatan percobaan yang diawali dengan

memberikan perlakuan kepada subjek yang diakhiri dengan suatu bentuk tes guna

mengetahui pengaruh perlakuan yang telah diberikan.

2. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan adalah faktorial 2 X 2. Untuk lebih

jelasnya berikut ini disajikan gambar rancangan penelitian ini sebagai berikut :

Pendekatan Pembelajaran Passing Bawah

Koordinasi Mata-Tangan

Bermain

(A1)

Konvensional

(A2)

Tinggi (B1) A1B1 A2B1

Rendah (B2) A1B2 A2B2

Page 62: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaa… · v abstrak lenny rosita dhewi. perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar passing

45

Keterangan:

A1B1:Kelom pok pendekatan pembelajaran bermain dengan kriteria sampel koordinasi mata-tangan tinggi.

A1B2 :Kelompok pendekatan pembelajaran bermain dengan kriteria sampel koordinasi mata-tangan rendah

A2B1:Kelom pok pendekatan pembelajaran konvensional dengan kriteria sampel koordinasi mata-tangan tinggi.

A2B2:Kelom pok pendekatan pembelajaran konvensional dengan kriteria sampel koordinasi mata-tangan rendah .

C. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel bebas (independen)

dan satu variabel terikat (dependen) yaitu:

1) Variabel bebas (independen) yaitu variabel yang mempengaruhi variabel lain.

Variabel bebas (independen) dalam penelitian ini yaitu:

a) Variabel manipulatif terdiri atas :

(1) Pendekatan pembelajaran bermain.

(2) Pendekatan pembelajaran konvensional.

b) Variabel atributif adalah variabel yang melekat pada diri sampel yaitu

koordinasi mata-tangan tinggi dan koordinasi mata-tangan rendah.

2) Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain. Variabel

terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan passing bawah dalam

permainan bola voli.

D. Populasi dan Sam pel Penelitian

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini putri kelas VII SMP Negeri 2 Tawangsari

Kabupaten Sukoharjo tahun pelajaran 2008/2009 berjumlah 100 siswa yang

terbagi dalam lima kelas.

Page 63: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaa… · v abstrak lenny rosita dhewi. perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar passing

46

2. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel penelitian yang digunakan adalah stratified

sam pling. Sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini sebanyak 40 siswa

dengan ciri koordinasi mata-tangan tinggi dan koordinasi mata-tangan rendah.

Adapun cara menentukan jumlah dan kriteria sampel yaitu: keseluruhan siswa

putri kelas VII SMP Negeri 2 Tawangsari Kabupaten Sukoharjo tahun pelajaran

2008/2009 sebanyak 100 siswa dites koordinasi mata-tangan. Dari hasil tes

koordinasi mata-tangan, kemudian direngking dari nilai tertinggi sampai nilai

terendah dan diklasifikasi koordinasi mata-tangan tinggi, koordinasi mata-tangan

sedang dan koordinasi mata-tangan rendah. Setelah diketahui koordinasi mata-

tangan tinggi, koordinasi mata-tangan sedang dan koordinasi mata-tangan rendah,

kemudian diambil 20 siswa dengan kategori koordinasi mata-tangan tinggi tinggi

dan 20 siswa dengan kategori koordinasi mata-tangan rendah. Sedangkan siswa

yang memiliki kategori koordinasi mata-tangan sedang dihilangkan atau tidak

digunakan sebagai sampel. Selanjutnya dari 40 siswa yang terpilih dikelompokkan

menjadi 4 kelompok sesuai rancangan faktorial 2 X 2. Untuk mengelompokkan

sampel penelitian dengan cara ordinal pairing. Teknik pembagian kelompok

secara ordinal pairing menurut Sutrisno Hadi (1995: 485) sebagai berikut:

1 2

4 3

5 6

8 7

9 dan seterusnya

E. Teknik Pengum pulan Data

Data dalam penelitian ini diperoleh melalui tes dan pengukuran. Bentuk

tes yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1) Untuk mengukur koordinasi mata-tangan dengan lempar tangkap bola tenis

dari Ismaryati (2006: 54-55) petunjuk pelaksanaan tes terlampir.

Page 64: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaa… · v abstrak lenny rosita dhewi. perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar passing

47

2) Tes tes dan pengukuran kemampuan passing bawah bola voli dari Depdiknas.

(2003: 7-8). Pentunjuk pelaksanaan tes masing-masing terlampir.

E. Teknik Anal isis Data

1. Mencari Reliabilitas

Tingkat keajegan hasil tes yang dilakukan diketahui melalui uji reliabilitas

dengan korelasi intraklas, dengan rumus sebagai berikut:

MSA – MSW

R = MSA

Keterangan :

R = Koefisien reliabilitas

MSA = Jumlah rata-rata dalam kelompok

MSW = Jumlah rata-rata antar kelom pok

2. Uji Prasyarat Analisis

Uji prasyarat analisis dalam penelitian ini meliputi uji normalitas dan uji

hom ogenitas. Adapun langkah masing-masing uji prasyarat tersebut sebagai

berikut:

a. Uji Normalitas (Metode Lilliefors)

Uji normalitas ini digunakan untuk mengetahui apakah sampel penelitian ini berasal dari populasi yang normal atau tidak.

Langkah-langkah :

1) Pengamatan X1,X2,X3,………….Xn dijadikan bilangan baku

Z1,Z2,Z3,………..Zn, dengan menggunakan rumus :

Zi = { Xi – X }/ SD, dengan X dan SD berturut-turut merupakan rata-rata dan simpangan baku.

2) Data dari sampel tersebut kemudian diurutkan dari skor terendah sampai skor

tertinggi.

3) Untuk tiap bilangan baku ini dan dengan menggunakan daftar distribusi

normal baku kemudian dihitung peluang F(Zi) = P(Z < Zi).

Page 65: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaa… · v abstrak lenny rosita dhewi. perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar passing

48

4) Menghitung perbandingan antara nomor subyek I dengan subyek n yaitu :

S(Zi) = i/n.

5) Mencari selisih antara F(Zi) – S(Zi), dan ditentukan harga mutlaknya.

6) Menentukan harga terbesar dari harga mutlak diambil sebagai Lo.

Rumusnya : Lo = | F(Zi) – S(Zi) | maksimum.

Kreteria :

Lo < Ltab : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Lo > Ltab : Sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas ( Metode Bartlet )

Uji Homogenitas dilakukan dengan Uji Bartlet. Langkah-langkah

pengujiannya sebagai berikut :

1) Membuat tabel perhitungan yang terdiri dari kolom – kolom kelompok sample

: dk (n-1), 1/dk, Sdi2, dan (dk) log Sdi2.

2) Menghitung varians gabungan dari semua sample.

Rumusnya :

3) Menghitung X2

Rumusnya : X2 = (Ln) B-(n-1) Log Sdi 1………(2)

Dengan (Ln 10) = 2,3026

Hasilnya ( X2 hitung ) kemudian dibandingkan dengan ( X2 tabel ), pada taraf

signifikansi α = 0,05 dan dk (n-1).

4) Apabila X2

hitung < X2 tabel, maka Ho diterima.

Art inya varians sampel bersifat homogen. Sebaliknya apabila X2 hitung > X2

tabel, maka Ho ditolak. Artinya varians sampel bersifat tidak homogen.

Page 66: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaa… · v abstrak lenny rosita dhewi. perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar passing

49

2. Analisis Data

a. ANAVA Rancangan Faktorial 2 x 2

Metode AB untuk perhitungan ANAVA dua Faktor

Tabel Ringkasan ANAVA untuk Eksperimen factorial 2 x 2

Sumber

Variasi dk JK RJK Fo

Rata – rata

Perlakuan

A B AB

1

a-1

b-1

(a-1) (b-1)

Ry

Ay

By

ABy

R

A

B

AB

A/E

B/E

AB/E

Kekeliruan ab(n-1) Ey E

Keterangan :

A = Taraf factorial A N = Jumlah sampel

B = Taraf factorial B

Langkah- langkah perhitungan :

a)

b)

c)

d)

e)

Page 67: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaa… · v abstrak lenny rosita dhewi. perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar passing

50

f)

g)

2) Kreteria Pengujian Hipotesis

Jika , maka hipotesis nol ditolak.

Jika , maka hipotesis nol di terima dengan : dk pembilang

dan dk penyebut = taraf siknifikan untuk

pengujian hipotesis.

Keterangan:

∑Y2

: Jumlah kuadrat data

Ry : Rata-rata peningkatan karena perlakuan

Ay : Jumlah peningkatan pada kelompok berdasarkan pendekatan pembelajaran bermain dan konvensional.

By : Jumlah peningkatan berdasarkan koordinasi mata-tangan.

Aby: Selisih antara jumlah peningkatan data keseluruhan dan jumlah peningkatan kelompok perlakuan dan koordinasi mata-tangan.

Jab : Selisih jumlah kuadrat data dan rata-rata peningkatan perlakuan.

b. Uji Rentang Newm an – Keuls setelah ANAVA

Menurut Sudjana (1994: 36) langkah-langkah untuk melakukan uji

Newman –Keuls adalah sebagai berikut:

1) Susun k buah rata-rata perlakuan menurut urutan nilainya dari yang terkecil

sampai keoada yang terbesar.

2) Dari rangkaian ANAVA, diambil harga RJK disertai dk-nya.

3) Hitung kekeliruan buku rata-rata untuk setiap perlakuan dengan rumus:

RJK (Kekeliruan) juga didapat dari hasil

rangkuman ANAVA.

Page 68: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaa… · v abstrak lenny rosita dhewi. perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar passing

51

4) Tentukan taraf siknifikan α, lalu gunakan daftar rentang student . Untuk uji

Newman – Keuls, diambil V = dk dari RJK ( Kekeliruan ) dan P = 2,3…,k.

Harga – harga yang didapat dari bagian daftar sebanyak (k-1) untuk V dan P

supaya dicatat.

5) Kalikan harga – harga yang didapat di titik…….. di atas masing – masing

dengan jalan demikian diperoleh apa yang dinamakan rentang siknifikan

terkecil (RST).

6) Bandingkan selisih rata – rata terkecil dengan RST untuk mencari P-k selisih

rata – rata terbesar dan rata – rata terkecil kedua dengan RST untuk P = (k-

1), dan seterusnya. Demikian halnya perbandingan selisih rata – rata terbesar

kedua rata – rata terkecil dengan RTS untuk P = (k-1), selisih rata-rata

terbesar kedua dan selisih rata-rata terkecil kedua dengan RST untuk P = (k-

2), dan seterusnya. Dengan jalan begitu semua akan ada pasangan

yang harus dibandingkan. Jika selisih – selisih yang didapat lebih besar dari

pada RST-nya masing – masing maka disimpulkan bahwa terdapat perbedaan

yang siknifikan antara rata – rata perlakuan.

c. Hipotesa Statistik

Hipotesa 1

Hipotesa 2

Hipotesa 3

Page 69: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaa… · v abstrak lenny rosita dhewi. perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar passing

52

Keterangan

µ = Nilai rata – rata

A1 = Pendekatan pembelajaran bermain.

A2 = Pendekatan pembelajaran konvensional.

B1 = Koordinasi mata-tangan tinggi

B2 = Koordinasi mata-tangan rendah

Page 70: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaa… · v abstrak lenny rosita dhewi. perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar passing

53

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Tujuan penelitian dapat dicapai melalui pengambilan data terhadap

sampel yang telah ditentukan. Data yang dikumpulkan terdiri dari data tes awal

secara keseluruhan, kemudian dikelompokkan menjadi empat sesuai rancangan

factorial 2 X 2. Rangkuman hasil analisis data secara keseluruhan disajikan dalam

bentuk tabel.

A. Deskripsi Data

Deskripsi hasil analisis data hasil belajar servis bawah bola voli siswa

putri kelas VII SMP Negeri 2 Tawangsari Kabupaten Sukoharjo tahun pelajaran

2009/2010 sesuai dengan kelompok yang dibandingkan, disajikan dalam bentuk

tabel sebagai berikut:

Tabel 1. Ringkasan Angka-Angka Statistik Deskriptif Data Hasil Belajar Passing Bawah Bola voli Menurut Kelompok Penelitian.

Pendekatan KMT Statistik Tes Awal Tes Akhir Peningkatan

A1

Tinggi

B1)

Jumlah 156 245 89

Mean 15.60 24.50 8.90

SD 4.09 5.32 3.93

Rendah (B2)

Jumlah 111 156 45

Mean 11.10 15.60 4.50

SD 2.92 3.66 1.58

A2

Tinggi (B1)

Jumlah 154 193 39

Mean 15.40 19.30 3.90

SD 5.30 5.17 1.85

Rendah (B2)

Jumlah 117 150 33

Mean 11.70 15.00 3.30

SD 2.63 2.58 1.83

1. Jika antara kelompok siswa yang mendapat perlakuan pembelajaran passing

bawah bola voli dengan pendekatan bermain dan konvensional dibandingkan,

maka dapat diketahui bahwa kelompok pembelajaran passing bawah bola voli

Page 71: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaa… · v abstrak lenny rosita dhewi. perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar passing

54

dengan pendekatan bermain lebih besar 3,10 daripada kelompok pembelajaran

passing bawah bola voli dengan pendekatan konvensional

2. Jika antara kelompok siswa yang memiliki koordinasi mata-tangan tinggi dan

yang memiliki koordinasi mata-tangan rendah dibandingkan, dapat diketahui

bahwa kelompok siswa yang memiliki koordinasi mata-tangan tinggi sebesar

2.50 lebih besar dari kelompok siswa yang memiliki koordinasi mata-tangan

rendah.

3. Untuk mengetahui gambaran menyeluruh dari nilai rata-rata hasil peningkatan

hasil belajar servis bawah bola voli sebelum dan sesudah diberi perlakuan

maka dapat dibuat grafik perbandingan nilai-nilai sebagai berikut :

Gambar 4. Grafik Nilai Rata-Rata Hasil Belajar Passing Bawah Bola Voli Berdasarkan Tiap Kelom pok Perlakuan dan Tingkat Koordinasi Mata-tangan

Keterangan :

M. Bola Mini : Pendekatan bermain

M. Bola Lunak : Pendekatan konvensional

K.O.L.Tinggi : Koordinasimata-tangan tinggi

K.O.L.Rendah : Koordinasi mata-tangan rendah

4. Agar nilai-nilai rata-rata peningkatan hasil belajar passing bawah bola voli

yang dicapai tiap kelompok perlakuan mudah dipahami, maka nilai

peningkatan hasil belajar passing bawah bola voli pada tiap kelompok

perlakuan disajikan dalam bentuk grafik sebagai berikut:

13.35

20.05

6.70

13.55

17.15

3.60

15.50

21.90

6.40

11.40

15.30

3.90

0.00

5.00

10.00

15.00

20.00

25.00

A1 A2 B1 B2

T.awal

T.akhir

Pn

Page 72: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaa… · v abstrak lenny rosita dhewi. perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar passing

55

Gambar 5. Grafik Nilai Rata-Rata Peningkatan Hasil Belajar Passing

Bawah Bola Voli antara Kelompok Perlakuan Keterangan:

A1B1:Kelom pok pendekatan pembelajaran bermain dengan kriteria sampel koordinasi mata-tangan tinggi.

A1B2 :Kelompok pendekatan pembelajaran bermain dengan kriteria sampel koordinasi mata-tangan rendah

A2B1:Kelom pok pendekatan pembelajaran konvensional dengan kriteria sampel koordinasi mata-tangan tinggi.

A2B2:Kelom pok pendekatan pembelajaran konvensional dengan kriteria sampel koordinasi mata-tangan rendah.

B. Mencari Reliabilitas

Tingkat reliabilitas hasil tes awal dan tes akhir hasil belajar passing bawah

bola voli diketahui melalui uji reliabilitas. Hasil uji reliabilitas tes awal dan tes

akhir hasil belajar passing bawah bola voli dalam penelitian sebagai berikut:

Tabel 2. Ringkasan Hasil Uji Reliabilitas Data Tes Awal dan Tes Akhir

Hasil Tes Reliabilitas Kategori

Tes awal passing bawah bola voli

Tes akhir passing atas bola voli

0.8958

0.8966

Tinggi

Tinggi

Adapun dalam mengartikan kategori koefisien reliabilita tes tersebut,

menggunakan pedoman tabel koefisien korelasi dari Book Walter sepert i dikutip

Mulyono B.(1992: 15) sebagai berikut:

8.90

4.50 3.90

3.30

0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 8.00 9.00

A1B1 (1) A1B2 (2) A2B1 (3) A2B2 (4)

Page 73: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaa… · v abstrak lenny rosita dhewi. perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar passing

56

Tabel 3. Range Kategori Reliabilitas

Kategori Validitas Reliabilitas Obyekt ivitas

Tinggi sekali

Tinggi

Cukup

Kurang

Tidak signifikan

0,80 – 1,0

0,70 – 0,79

0,50 – 0,69

0,30 – 0,49

0,00 – 0,29

0,90 – 1,0

0,80 – 0,89

0,60 – 0,79

0,40 – 0,59

0,00 – 0,39

0,95 – 1,0

0,85 – 0,94

0,70 – 0,84

0,50 – 0,69

0,00 – 0,49

C . Uji Prasyarat Analisis

1. Uji Norm alitas

Sebelum dilakukan analisis data perlu diuji distribusi kenormalannya. Uji

normalitas data dalam penelitian ini menggunakan metode Lilliefors. Hasil uji

normalitas data yang dilakukan pada tiap kelompok sebagai berikut:

Tabel 4. Hasil Uji Normalitas dengan Lilliefors.

Kelompok N Prob Lo Lt Kesim pulan

A1B1

A1B2

A2B1

A2B2

10

10

10

10

0,05

0,05

0,05

0,05

0.2522

0.2468

0.2549

0.2049

0,258

0,258

0,258

0,258

Distribusi normal

Distribusi normal

Distribusi normal

Distribusi normal

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa Lo < Lt. Hal ini

menunjukkan bahwa sampel yang terambil berasal dari populasi yang

berdistribusi normal. Dengan demikian persyaratan normalitas data telah

terpenuhi. Rincian dan prosedur uji normalitas dapat dilihat pada lampiran.

2. Uji Homogenitas

Dengan data yang sama, setelah dianalisis menggunakan uji bartlet, maka

diperoleh hasil pengujian homogenitas sepert i tabel berikut:

Page 74: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaa… · v abstrak lenny rosita dhewi. perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar passing

57

Tabel 5. Hasil Uji Homogenitas dengan Uji Bartlet.

∑ Kelom pok Ni S2 X

2hit X

2tabel Kesimpulan

4 10 40.760 1.787 7.81 Homogen

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui X

2hit lebih kecil dari pada X

2tabel.

Hal ini menunjukkan bahwa sampel penelitian bersifat homogen. Dengan

demikian persyaratan hom ogenitas juga dipenuhi. Mengenai rincian dan prosedur

analisis uji hom ogenitas varians dapat diperiksa pada lampiran.

D. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis berdasarkan pada hasil analisis data dan interprestasi

analisis varians. Uji rentang newman keuls ditempuh sebagai langkah uji rerata

setelah anava. Bila anava menghasilkan kesimpulan tentang perbedaan pengaruh

kelompok yang dibandingkan, maka uji rentang newman keuls dimaksudkan

untuk mengetahui pengaruh kelom pok mana yang lebih baik.

Berkenaan dengan hasil analisis dan uji rentang newman keuls, ada

beberapa hipotesis yang harus diuji. Hasil analisis data dapat dilihat seperti tabel

berikut ini:

Tabel 6. Ringkasan Nilai Rerata Hasil Belajar Passing Bawah Bola Voli Berdasarkan Pendekatan Pembelajaran dan Tingkat Koordiansi Mata-Tangan Sebelum dan Sesudah Diberi Perlakuan.

Variabel penelitian Rerata

A1

A2

B1 B2 B1 B2

Sebelum Sesudah

15.60 24.50

11.10 15.60

15.40 19.30

11.70 15.00

Peningkatan 8.90 4.50 3.90 3.30

Page 75: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaa… · v abstrak lenny rosita dhewi. perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar passing

58

Tabel 7. Ringkasan Keseluruhan Hasil Analisis Varians Dua Faktor

Sumber Varians dk Jk RJk Fo Ft

rerata lat 1 1060.900 1060.900

A 1 62.500 62.500 9.851* 4.11

B 1 96.100 96.100 15.147*

AB 1 36.100 36.100 5.690*

Kekeliruan 36 228.400 6.344

1484.000

Keterangan :

A : Kelompok pendekatan pembelajaran bermain dan konvensional

B : Kelompok siswa berdasarkan tinggi-rendahnya koordinasi mata-tangan

AB : Interaksi antara pendekatan pembelajaran dengan tinggi-rendahnya

koordinasimata-tangan

Tabel 8. Ringkasan Hasil Uji Rentang Newman Keuls.

KP Rerata

A2B2 A1B2 A2B1 A1B1 RST 3.3 3.9 4.5 8.9

A2B2 3.3 0.60 1.20 5.60 2.3019

A2B1 3.9 0.6 5.00 2.7719

A1B2 4.5 4.40 3.0586

A1B1 8.9

Keterangan : * signifikan pada P < 0,05

Keterangan:

A1B1:Kelom pok pendekatan pembelajaran bermain dengan kriteria sampel koordinasi mata-tangan tinggi.

A1B2 :Kelompok pendekatan pembelajaran bermain dengan kriteria sampel koordinasi mata-tangan rendah

A2B1:Kelom pok pendekatan pembelajaran konvensional dengan kriteria sampel koordinasi mata-tangan tinggi.

A2B2:Kelom pok pendekatan pembelajaran konvensional dengan kriteria sampel koordinasi mata-tangan rendah.

1. Pengujian Hipotesis Pertama

Pendekatan pembelajaran bermain dan konvensional dari hasil penelitian

menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan terhadap peningkatan hasil

belajar passing bawah bola voli pada siswa putri kelas VII SMP Negeri 2

Page 76: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaa… · v abstrak lenny rosita dhewi. perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar passing

59

Tawangsari Kabupaten Sukoharjo tahun pelajaran 2009/2010. Dari hasil

penghitungan yang telah dilakukan diperoleh nilai F0 = 9.851 lebih besar dari Ft =

4,11 ( F0 > Ft ) pada taraf signifikansi 5%. Ini berarti hipotesis nol (H0) ditolak.

Hasil ini menunjukkan, pendekatan pembelajaran bermain dan konvensional

terdapat perbedaan yang signifikan terhadap peningkatan hasil belajar passing

bawah dalam permainan bola voli.

2. Pengujian Hipotesis Kedua

Berdasarkan tingkat koordinasimata-tangan yang dimiliki siswa putri

kelas VIII SMP Negeri 2 Tawangsari Kabupaten Sukoharjo tahun pelajaran

2009/2010 hasil penelitian ini menunjukkan ada perbedaan yang signifikan

terhadap hasil belajar passing bawah bola voli. Dari hasil penghitungan yang telah

dilakukan diperoleh nilai F0 = 15.147 lebih besar dari Ft = 4,11 ( F0 > Ft ) pada

taraf signifikansi 5%. Ini artinya hipotesis nol (H0) ditolak. Hasil ini menunjukkan

antara koordinasi mata-tangan tinggi dan koordinasi mata-tangan rendah terdapat

perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar passing bawah dalam permainan

bola voli.

3. Pengujian Hipotesis Ketiga

Interaksi faktor utama penelitian dalam bentuk interaksi dua faktor

menunjukkan ada interaksi antara pendekatan pembelajaran passing bawah bola

voli dan koordinasi mata-tangan. Dari hasil penghitungan diperoleh nilai F0 =

5.690 ternyata lebih besar dari Ft = 4,11 ( F0 > Ft ) pada taraf signifikansi 5%

sehingga H0 ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, pendekatan

pembelajaran passing bola voli dan koordiansi mata-tangan terdapat interaksi

terhadap peningkatan hasil belajar passing bawah dalam permainan bola voli.

E. Pembahasan Hasil Penelitian

Pembahasan hasil penelitian ini memberikan penafsiran lebih lanjut

mengenai hasil-hasil analisis data yang telah dikemukakan sebelumnya.

Page 77: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaa… · v abstrak lenny rosita dhewi. perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar passing

60

Berdasarkan pengujian hipotesis telah menghasilkan tiga simpulan yaitu: (1) ada

perbedaan pengaruh yang signifikan antara pendekatan pembelajaran bermain dan

konvensional terhadap hasil belajar passing bawah bola voli pada siswa putri

kelas VII SMP Negeri 2 Tawangsari Kabupaten Sukoharjo tahun pelajaran

2009/2010. (2) ada perbedaan yang signifikan antara koordiansi mata-tangan

tinggi dan koordinasi mata-tangan rendah terhadap hasil belajar passing bawah

bola voli pada siswa putri kelas VII SMP Negeri 2 Tawangsari Kabupaten

Sukoharjo tahun pelajaran 2009/2010. (3) ada interaksi antara pendekatan

pembelajaran passing bawah bola voli dan kootrdiansi mata-tangan terhadap hasil

belajar passing bawah bola voli pada siswa putri kelas VII SMP Negeri 2

Tawangsari Kabupaten Sukoharjo tahun pelajaran 2009/2010. Simpulan analisis

tersebut dapat dipaparkan secara rinci sebagai berikut:

1. Perbedaan Pengaruh Pendekatan Pem belajaran Bermain dan

Konvensional terhadap Hasil Belajar Passing Bawah Bola Voli

Berdasarkan pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa, ada

perbedaan pengaruh antara pendekatan pembelajaran bermain dan konvensional

terhadap hasil belajar passing bawah bola voli. Pada kelompok siswa yang diberi

perlakuan pendekatan pembelajaran bermain mempunyai peningkatan lebih baik

dibandingkan dengan kelom pok siswa yang diberi perlakuan pendekatan

pembelajaran konvensional. Pendekatan pembelajaran bermain memberi dampak

yang lebih menyenangkan, hasrat gerak siswa terpenuhi, dalam menjalin

kerjasama, dapat meningkatkan kesegaran jasmani siswa. Sedangkan pendekatan

pembelajaran konvensional sangat monoton, membosankan, hasarat gerak siswa

tidak t erpenuhi, sehingga motivasi belajar siswa menurun.

Berdasarkan hasil penghitungan yang telah dilakukan diperoleh nilai Fo

sebesar 9.851 > Ft 4.11. Dengan selisih perbedaan peningkatan sebesar 3.10

Dengan demikian hipotesis yang menyatakan, ada perbedaan pengaruh

pendekatan pembelajaran bermain dan konvensional terhadap hasil belajar

passing bawah bola voli pada siswa putri kelas VII SMP Negeri 2 Tawangsari

Kabupaten Sukoharjo tahun pelajaran 2009/2010, dapat diterima kebenarannya.

Page 78: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaa… · v abstrak lenny rosita dhewi. perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar passing

61

2. Perbedaan Pengaruh Koordinasi Mata-Tangan Tinggi dan Koordinasi

Mata-Tangan Rendah terhadap Hasil Belajar Passing Bawah Bola Vol i

Berdasarkan pengujian hipotesis kedua menunjukkan bahwa, ada

perbedaan signifikan antara koordinasi mata-tangan tinggi dan koordinasi mata-

tangan rendah terhadap hasil belajar servis bawah bola voli. Hal ini karena,

kekuatan otot lengan yang tinggi siswa akan mampu mengkoordinasikan gerakan

passing bawah dengan baik dan benar. Gerakan passing bawah dapat dilakukan

secara berulag-ulang. Sedangkan siswa yangmemiliki koordinasi mata-tangan

rendah gerakan passing bawah tidak mampu dikoordinasikan dengan lancar,

gerakan passing bawah kurang dapat dilakukan secara kontinyu.

Berdasarkan hasil penghitungan yang telah dilakukan diperoleh nilai Fo

15.147 > Ft 4.11. Dengan selisih perbedaan peningkatan 2.50. Dengan demikian

hipotesis yang menyatakan, ada perbedaan pengaruh antara koordiansi mata-

tangan tinggi dan koordinasi mata-tangan rendah terhadap hasil belajar passing

bawah bola voli pada siswa putri kelas VII SMP Negeri 2 Tawangsari Kabupaten

Sukoharjo tahun pelajaran 2009/2010, dapat diterima kebenarannya.

3. Interaksi antara Pendekatan Pembelajaran dan Koordinasi Mata-Tangan

terhadap Hasil Be lajar Passing Bawah Bola Voli

Dari tabel 7 tampak ada interaksi secara nyata antara kedua faktor utama

penelitian. Untuk kepentingan pengujian interaksi faktor utama terbentuklah tabel

sebagai berikut:

Tabel 9. Pengaruh Sederhana, Pengaruh Utama dan Interaksi Faktor Utama terhadap Peningkatan Hasil Belajar Passing Bawah Bola Voli

A1 A2 Rerata A2 – A1

B1 8.90 3.90 6.4 -5.0

B2 4.50 3.30 3.9 -1.2

Rerata 6.7 3.9 5.3 -2.8

B2 – B1 -4.4 -0.6 - -

Page 79: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaa… · v abstrak lenny rosita dhewi. perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar passing

62

Gambar 7. Interaksi Pendekatan Pembelajaran Passing Bawah dan Koordinasi Mata-Tangan

Berdasarkan gambar 7 menunjukkan, bentuk garis perubahan besarnya

nilai peningkatan hasil belajar passing bawah bola voli yaitu tidak sejajar,

sehingga jika garis tersebut diteruskan akan terdapat satu titik pertemuan atau

berpotongan. Hal ini art inya, ada kecenderungan interaksi antara pendekatan

pembelajaran passing bawah bola voli dan koordinasi mata-tangan. Dengan

demikian dalam menerapkan pendekatan pembelajaran passing bawah bola voli

perlu mempertimbangkan tingkat koordinasi mata-tangan tinggi dan tingkat

koordiansi mata-tangan rendah. Hal ini karena interaksi antara pendekatan

pembelajaran passing bawah dan koordinasimata-tangan termasuk jenis interaksi

indepanden. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan, ada interaksi antara

pendekatan pembelajaran passing bawah bola voli dan koordinasi mata-tangan

terhadap hasil belajar passing bawah bola voli pada siswa putri kelas VII SMP

Negeri 2 Tawangsari Kabupaten Sukoharjo tahun pelajaran 2009/2010, dapat

diterima kebenarannya.

B1, A1, 8.90

B1, A2, 3.90B2, A1, 4.50

B2, A2, 3.30

0.00

1.00

2.00

3.00

4.00

5.00

6.00

7.00

8.00

9.00

10.00

A1 A2

B1 B2

Page 80: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaa… · v abstrak lenny rosita dhewi. perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar passing

63

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasannya yang telah diungkapkan

pada BAB IV, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut:

1. Ada perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran bermain dan konvensional

terhadap hasil belajar passing bawah bola voli pada siswa putri kelas VII SMP

Negeri 2 Tawangsari Kabupaten Sukoharjo tahun pelajaran 2009/2010. Dari

hasil analisis data menunjukkan Fo = 9.851 > Ft 4.11.

2. Ada perbedaan pengaruh antara koordiansi mata-tangan tinggi dan

koordinasimata-tangan rendah terhadap hasil belajar passing bawah bola voli

pada siswa putri kelas VII SMP Negeri 2 Tawangsari Kabupaten Sukoharjo

tahun pelajaran 2009/2010. Dari hasil analisis data menunjukkan Fo = 15.147

> Ft 4.11.

3. Ada interaksi antara pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata-tangan

terhadap hasil belajar passing bawah bola voli pada siswa putri kelas VII SMP

Negeri 2 Tawangsari Kabupaten Sukoharjo tahun pelajaran 2009/2010. Dari

hasil analisis data menunjukkan bahwa Fhitung = 5.690 > Ftabe l = 4,11.

B. Im plikasi

Simpulan dari hasil penelitian ini dapat mengandung pengembangan ide

yang lebih luas jika dikaji pula tentang implikasi yang ditimbulkan. Atas dasar

simpulan yang telah diambil, dapat dikemukakan implikasinya sebagai berikut:

1. Secara umum dapat dikatakan bahwa pendekatan pembelajaran passing bawah

bola voli dan koordinasi mata-tangan merupakan variabel-variabel yang dapat

mempengaruhi peningkatan hasil belajar passing bawah dalam permainan bola

voli.

2. Pendekatan pembelajaran bermain ternyata memberikan pengaruh yang lebih

baik daripada pendekatan konvensional terhadap hasil belajar passing bawah

Page 81: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaa… · v abstrak lenny rosita dhewi. perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar passing

64

dalam permainan bola voli. Hal ini karena, pendekatan pembelajaran bermain

dapat mengembangkan aspek-aspek dalam pendidikan jasmani yaitu,

mengembangkan aspek kebugaran jasmani, skill, kerjasama, kompetisi, saling

menghargai.

3. Pendekatan pemebelajaran bermain dan konvensional merupakan bentuk

pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan passing bawah dalam

permainan bola voli. Di samping itu juga, koordinasi mata-tangan yang baik

merupakan komponen yang dapat mendukung kemampuan passing bawah

bola voli.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, saran-saran yang dapat dikemukakan

kepada guru Penjaskes di SMP Negeri 2 Tawangsari Kabupaten Sukoharjo

sebagai berikut:

1. Untuk mencapai hasil belajar passing bawah bola voli yang optimal harus

menguasai teknik passing bawah yang benar dan perlu dilatih faktor-faktor

yang mendukung kemampuan passing bawah di antaranya koordinasi mata-

tangan

2. Untuk meningkatkan hasil belajar passing bawah bola voli dapat diterapkan

pendekatan pembelajaran bermain dan konvensional. Dari hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa, pendekatan pembelajaran bermain lebih baik

pengaruhnya terhadap hasil belajar passing bawah bola voli, sehingga

pendekatan pembelajaran bermain dapat diterapkan untuk meningkatkan hasil

belajar passing bawah dalam permainan bola voli.

3. Dalam usaha meningkatkan hasil belajar passing bawah bola voli, di samping

menerapkan pendekatan pembelajaran yang tepat, tingkat koordinasi mata-

tangan yang dimiliki siswa juga dapat mempengaruhi hasil belajar passing

bawah bola voli. Untuk meningkatkan hasil belajar passing bawah bola voli,

maka perlu mempert imbangkan tingkat koordiansi mata-tangan yang dimiliki

siswa.

Page 82: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaa… · v abstrak lenny rosita dhewi. perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar passing

65

DAFTAR PUSTAKA

Adang Suherman.2000. Dasar-Dasar Penjaskes. Jakarta: Depdikbud. Direktorat

Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III.

Aip Syarifuddin dan Muhadi. 1991/1992. Pendidikan Jasmani. Jakarta:

Depdikbud. Dirjendikti. Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan. Amung Ma’mum & Toto Subroto. 2001. Pendekatan Keteram pilan Taktis Dalam

Perm ainan Bola voli Konsep & Metode Pem belajaran. Jakarta: Depdiknas. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Bekerjasama Dengan Direktorat jenderal Olahraga.

A. Sarumpaet, Zulfar Djazet dan Imam Sadikun. 1992. Permainan Bola Besar.

Jakarta: Depdikbud. Dirjendikti. Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan. Barbara L.V. & Bonnie J.F. 1996. Bola Voli Tingkat Pemula. Alih Bahasa. Monti.

Jakarta: Raja Grafindo. Beltasar Tarigan. 2001. Pendekatan Keterampilan Taktis dalam Pembelajaran

Sepakbola. Jakarta: Depdiknas. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Bekerjasama Dengan Direktorat Jenderal Olahraga.

Benny A. Pribadi. 2009. Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: PT. Dian

Rakyat. Depdiknas. 2000. Pedom an dan Modul Pelatihan Kesehatan Olahraga bagi

Pelatih Olahragawan Pelajar. Jakarta: Pusat Pengembangan Kualitas Jasmani.

2001. Kam us Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. 2003. Petunjuk Tes Keterampilan Bola Voli Usia 13-15 Tahun.

Jakarta: Pusat Pengambangan Kualitas Jasmani. 2004. Kurikulum 2004 Sekolah Menengah Pertama (SMP). Pedoman

Khusus Pengembangan Silabus Berbasis Kompetesnsi Sekolah Menengah Pertam a Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani. Jakarta: Depdiknas. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama.

Dieter Beutelstahl. 2005. Belajar Bermain Bola Volley. Bandung: Pioner Jaya. Dewan & Bidang Perwasitan PP.PBVSI. 2001-2004. Peraturan Perm ainan Bola

Voli. Jakarta: PBVSI.

Page 83: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaa… · v abstrak lenny rosita dhewi. perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar passing

66

Gerhard Durrwachter. 1990. Bola Voli Belajar dan Berlatih Sambil Bermain. Jakarta: PT. Gramedia.

Harsono. 1988. Aspek-aspek Psikologi dalam Coaching. Jakarta: CV. Tambak

Kusuma Jakarta. H.J. Gino, Suwarni, Suripto, Maryanto dan Sutijan. 1998. Belajar dan

Pem belajaran II. Surakarta: UNS Press. Hurlock Elizabeth B. 1991. Perkembangan Anak. Alih Bahasa Tjandrosa dan

Muslichah Zarkasih. Jakarta: Erlangga. Ismaryati. 2006. Tes dan Pengukuran Olahraga. Surakarta: Lembaga

Pengembangan Pendidikan (LPP) dan UPT UNS Press. Loy, John W., Mc. Pherson, Barry D., and Kenyon, Gerald. 1978. Sport and

Social Systems. London: Addison-Wesley Publishing Company. Marta Dinata. 2004. Belajar Bolavoli. Jakarta: Penerbit Cerdas Jaya. M. Furqon H. 2006. Mendidik Anak dengan Bermain. Surakarta: Program Studi

D-2 Pendidikan Jasmani. JPOK FKIP UNS. Muhammad Ali. 2005. Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar

Baru Algensindo. M. Yunus. 1992. Bola voli Olahraga Pilihan. Jakarta: Depdikbud Direktorat

Jenderal Pendidikan Tinggi. M. Sobry Sutikno. 2009. Belajar dan Pem belajaran Upaya Kreatif dalam

Mewujudkan Pembelajaran yang Berhasil. Bandung: Prospect. Nana Sudjana. 2005. Dasar- Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar

Baru Algensindo. Rusli Lutan. 1988. Belajar Ketrampilan Motorik Pengantar Teori dan Metode.

Jakarta: Depdikbud. Dirjendikti. Rusli Lutan dan Adang Suherman. 2000. Perencanaan Pembelajaran Penjaskes.

Depdiknas. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III.

Sadoso Sumosardjuno. 1994. Pengetahuan Praktis Kesehatan dalam Olahraga.

Jakarta: PT. Gramedia

Page 84: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaa… · v abstrak lenny rosita dhewi. perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar passing

67

Slameto. 1995. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Soedarwo, Sunardi dan Agus Margono. 2000. Teori dan Praktek Bola voli Dasar.

Surakarta: UNS Press. Sudjana. 1994. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito 2001. Metode dan Teknik Pembelajaran Partisipatif. Bandung: Falah

Production. Sudjarwo. 1993. Ilmu Kepelatihan Dasar. Surakarta: UNS Press. Sugiyanto, Soedarwo dan Sunardi. 1994. Kepelatihan Bola Voli. Surakarta: UNS

Press. Sugiyanto. 1996. Belajar Gerak I. Surakarta: UNS Press. Sugiyanto & Agus Kristiyanto. 1998. Belajar Gerak II. Surakrta: UNS Press. Sugiyanto & Sudjarwo. 1992. Materi Pokok Perkembangan dan Belajar Gerak.

Jakarta: Depdikbud. Proyek Peningkatan Mutu Guru SD Setara D-II. Suharno HP. 1985. Dasar-Dasar Permianan Bola voli. Yogyakarta: IKIP

Yogyakarta. 1991. Metodologi Pelatihan Bolavoli. Yogyakarta: IKIP

Yogyakarta. 1993. Metodologi Pelatihan. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta. Suharno, Sukardi, Chodijah dan Suwalni. 1998. Belajar dan Pembelajaran II.

UNS Press. Sukintaka. 2004. Teori Pendidikan Jasmani Filosofi Pembelajaran dan Masa

Depan. Bandung: Yayasan Nuansa Cendekia. Sutrisno Hadi.1995. Metodologi Research Jilid IV. Yogyakarta: Andi Offset. Syaiful Sagala. 2005. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Theo Kliemen & Dieter Kruber. 1990. Bolavoly Pembinaan Teknik dan Kondisi. Jakarta: PT. Gramedia.

Toho Cholik M. dan Rusli Lutan. 2001. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan.

Bandung: CV. Maulana.

Page 85: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaa… · v abstrak lenny rosita dhewi. perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar passing

68

Wahjoedi. 1999. Jurnal Iptek Olahraga. Jakarta: Pusat Pengkajian dan Pengembangan IPTEK (PPPITOR). Kantor Menteri Negara dan Olahraga.

Yusuf Adisasmita & Aip Syarifuddin. 1996. Ilmu Kepelatihan Dasar. Jakarta:

Depdikbud. Dirjendikt i. Proyek Pendidikan Tingkat Akademik.

Page 86: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaa… · v abstrak lenny rosita dhewi. perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar passing

69

LAMPIRAN

Page 87: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaa… · v abstrak lenny rosita dhewi. perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar passing

70

Lampiran 1

Petunjuk Pelaksanaan Tes dan Pengukuran Variabel Penelitian

1. Tes Koordinasi Mata-Tangan

Untuk mengukur kemampuan koordinasi mata-tangan dengan tes lempar

tangkap bola dari Ismaryati (2006: 54-55).

a. Alat dan perlengkapan :

- Bola tenis

- Tembok sasaran yang rata

- Sasaran bundar berdiameter 30 cm.

- Pita pengukur

- Blangko dan alat tulis

b. Petugas :

- Seorang pengamat gerakan.

- Seorang pencatat.

- Seorang penghitung lemparan

c. Pelaksanaan :

- Sasaran ditempatkan pada dinding dengan ujung bawah setingkat dengan

bahu testi.

- Beri tanda dengan sebuah garis di tanah atau lantai berjarak 2,5 meter dari

sasaran dengan menggunakan pita pembatas.

- Testi berdiri di belakang garis pembatas lemparan.

- Testi melempar bola dengan tangan yang disukai ke arah sasaran,

kemudian menangkap dengan tangan yang sama. Percobaan

diperkenankan sehingga testi memahami tugas tersebut dan telah dapat

merasakan (fell for it) gerakan tersebut.

- Bola harus dilemparkan dengan under arm dan tidak boleh memantul di

lantai sebelum ditangkap.

Page 88: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaa… · v abstrak lenny rosita dhewi. perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar passing

71

- Tiap lemparan dianggap sah, apabila bola mengenai sasaran (bagian bola

yang mana saja yang mengenai sasaran dapat diterima) dan testi dapat

menangkapnya.

- Tangkapan dianggap sah apabila bola ditangkap dengan “bersih” dan tidak

mengenai tubuh.

- Testi tidak diperbolehkan berdiri di depan garis batas pada waktu

menangkap bola.

- Tiap testi diberi kesempatan 10 kali untuk melempar dan menangkap

dengan tangan yang disukai, kemudian diikuti dengan 10 kali kesempatan

untuk melempar dengan tangan yang disukai dan menangkap dengan

tangan yang lain.

- Testi yang menggunakan kacamata diperkenankan menggunakan

kacamata pada saat melakukan tugas ini.

d. Penilaian :

- Tiap lemparan yang mengenai sasaran dan tertangkap tangan memperoleh

nilai satu.

- Untuk memperoleh nilai satu :

• Bola harus dilemparkan dari arah bawah (underarm).

• Bola harus mengenai sasaran.

• Bola harus dapat langsung ditangkap tangan tanpa halangan

sebelumnya.

• Testi tidak beranjak atau berpindah keluar garis batas untuk

menangkap bola.

- Jumlah nilai hasil 10 lemparan pertama dan 10 lemparan kedua. Nilai total

yang mungkin dapat dicapai 20.

Page 89: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaa… · v abstrak lenny rosita dhewi. perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar passing

72

Gambar 4. Tes Koordinasi Mata-Tangan (Ismaryat i, 2006: 54)

2. Tes dan Pengukuran Kem am puan Passing Bawah Bola voli

Tes dan pengukuran kemampuan passing bawah bola voli dengan tes

keterampilan passing bawah bola voli selama 60 detik dari Depdiknas, (2003: 7-

8).

a) Alat dan perlengkapan:

- Tiang berukuran 2,30 m untuk putra dan 2,15 m untuk putri.

- Bola voli

- Stopwatch

- Lapangan dengan bentuk segi empat sama sisi dengan ukuran 4,5 m x 4,5

m.

- Bangku/box yang bisa diatur tinggi rendahnya agar petugas tes berdiri di

atasnya, pandangannya segaris (horisontal) dengan tinggi net .

- Blangko dan alat tulis

b) Petugas:

- Petugas I:

• Berdiri bebas di dekat area peserta tes.

• Menghitung waktu selama 60 detik

• Memberi aba-aba

• Mengamati kaki peserta jika keluar area

- Petugas II:

• Berdiri di atas bangku/box

• Menghitung passing bawah yang benar

Page 90: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaa… · v abstrak lenny rosita dhewi. perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar passing

73

• Seorang pencatat

c) Pelaksanaan:

- Peserta tes berdiri di tengah area ukuran 4,5 m x 4,5.

- Untuk memulai tes, bola dilambungkan sendiri oleh peserta tes setelah

mendengar aba-aba “ya”.

- Setelah bola dilambungkan, peserta tes melakukan passing bawah dengan

ketinggian minimum 2,30 untuk putra dan 2,15 m untuk putri.

- Bila peserta tes gagal melakukan passing bawah dan bola keluar area,

maka peserta tes segera mengambil bola tersebut dan melanjutkan passing

bawah kembali.

- Bila kedua kaki peserta tes berada di luar area, maka petugas tes I

memerintahkan agar peserta tes segera kembali ke area, dan bola yang

terpantul sewaktu kedua kaki berada di luar area tidak dihitung.

d) Pencatatan hasil:

- Pass bawah yang dianggap benar dan dihitung adalah, bila bola mencapai

ketinggian 2,30 m untuk putra dan 2,15 m untuk putri dan dilakukan dalam

area selama 60 detik.

Gambar 2. Tes Passing Bawah Bola voli (Depdiknas, 2003: 8)

Page 91: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN …/Perbedaa… · v abstrak lenny rosita dhewi. perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran dan koordinasi mata-tangan terhadap hasil belajar passing

74