perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran … · long jump with a squat-style drill approach...

65
i PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DRILL DAN BERMAIN TERHADAP HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA PUTRA KELAS X SMA NEGERI 1 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI Oleh: HENDRA PRANATA K4607041 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Upload: vanthuan

Post on 09-Mar-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN … · long jump with a squat-style drill approach amounted to 20 students and group 2 is a group of students who received the treatment

i

PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DRILL DAN BERMAIN

TERHADAP HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

PADA SISWA PUTRA KELAS X SMA NEGERI 1 SUKOHARJO

TAHUN AJARAN 2010/2011

SKRIPSI

Oleh:

HENDRA PRANATA

K4607041

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN … · long jump with a squat-style drill approach amounted to 20 students and group 2 is a group of students who received the treatment

ii

PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN DRILL DAN BERMAIN

TERHADAP HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

PADA SISWA PUTRA KELAS X SMA NEGERI 1 SUKOHARJO

TAHUN AJARAN 2010/2011

Oleh:

HENDRA PRANATA

K4607041

SKRIPSI

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 3: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN … · long jump with a squat-style drill approach amounted to 20 students and group 2 is a group of students who received the treatment

iii

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Surakarta, Juni 2011

Page 4: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN … · long jump with a squat-style drill approach amounted to 20 students and group 2 is a group of students who received the treatment

iv

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar sarjana pendidikan.

Pada hari : Kamis

Tanggal : 21 Juli 2011

Tim Penguji Skripsi :

(Nama Terang) (Tanda Tangan)

Page 5: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN … · long jump with a squat-style drill approach amounted to 20 students and group 2 is a group of students who received the treatment

v

ABSTRAK

Hendra Pranata. PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN

DRILL DAN BERMAIN TERHADAP HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA

JONGKOK PADA SISWA PUTRA KELAS X SMA NEGERI 1 SUKOHARJO

TAHUN AJARAN 2010/2011, Skripsi. Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Mei. 2011.

Tujuan penelitian adalah (1) Mengetahui perbedaan pengaruh antara

pendekatan pembelajaran drill dan bermain terhadap hasil belajar lompat jauh

gaya jongkok pada siswa putra kelas X SMA Negeri 1 Sukoharjo. (2) Mengetahui

pendekatan pembelajaran yang lebih baik pengaruhnya antara pendekatan

pembelajaran drill dan pendekatan pembelajaran bermain terhadap hasil belajar

lompat jauh gaya jongkok pada siswa putra kelas X SMA Negeri 1 Sukoharjo

Metode dalam penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Populasi

adalah seluruh siswa putra kelas X SMA Negeri 1 Sukoharjo tahun ajaran

2010/2011 yang terdiri dari 11 kelas dengan jumlah siswa sebanyak 155 siswa.

Sampel diambil dengan Purposive Proportional Random Sampling sejumlah 40

siswa, yang selanjutnya dikelompokkan menjadi dua kelompok dengan cara

ordinal pairing berdasar hasil belajar pada tes awal. Kelompok 1 adalah

kelompok siswa yang mendapatkan perlakuan pembelajaran lompat jauh gaya

jongkok dengan pendekatan drill berjumlah 20 siswa dan kelompok 2 adalah

kelompok siswa yang mendapat perlakuan pembelajaran lompat jauh gaya

jongkok dengan pendekatan bermain berjumlah 20 siswa. Data pada penelitian ini

berupa hasil belajar lompat jauh gaya jongkok, yaitu kemampuan atau

keterampilan siswa untuk melakukan lompat jauh dengan gaya jongkok secara

baik dan benar meliputi penguasaan aspek-aspek teknik dasar dalam lompat jauh.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes hasil belajar

lompat jauh gaya jongkok. Untuk memenuhi persyaratan tes yang baik dilakukan

uji validitas, reliabilitas, dan subyektivitas. Desain penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini adalah Matched by subject Design. Analisa data dalam penelitian ini

menggunakan uji prasayarat analisis dengan uji normalitas metode Liliefors untuk

menguji keadaan distribusi sampel dan uji homogenitas dengan metode Bartlett. Uji

Hipotesis menggunakan uji t untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa.

Page 6: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN … · long jump with a squat-style drill approach amounted to 20 students and group 2 is a group of students who received the treatment

vi

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan : 1) Terdapat perbedaan

pengaruh pendekatan pembelajaran driil dan bermain terhadap hasil belajar lompat

jauh gaya jongkok pada siswa putra kelas X SMA Negeri 1 Sukoharjo. Hal ini

ditunjukan dengan thitung > ttabel atau 4,91 > 2,09 pada taraf signifikan 5% dan db=

19. 2) Pendekatan pembelajaran bermain lebih baik pengaruhnya terhadap hasil

belajar lompat jauh gaya jongkok pada siswa putra kelas X SMA Negeri 1

Sukoharjo dibandingkan dengan pendekatan pembelajaran drill. Hal ini ditandai

dengan perbedaan rata-rata hasil belajar lompat jauh gaya jongkok setelah

mendapat perlakuan, rata-rata hasil belajar dengan pendekatan bermain 76,25

sedangkan rata-rata hasil belajar dengan pendekatan drill 69,70.

Page 7: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN … · long jump with a squat-style drill approach amounted to 20 students and group 2 is a group of students who received the treatment

vii

ABSTRACT

Hendra Pranata. EFFECT OF DIFFERENT APPROACHES TO LEARNING

AND PLAY DRILL RESULTS ON LEARNING STYLES LONG JUMP

SQUATS STUDENTS IN CLASS X MALE SMA NEGERI 1 SUKOHARJO

ACADEMIC YEAR 2010/2011, Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, May. 2011.

The research objective is to (1) Knowing the difference between learning

approaches influence of drill and play against the learning outcomes in the long

jump squat style class X student son SMA Negeri 1 Sukoharjo. (2) Knowing that

a better approach to learning effect between learning approaches and learning

approaches play drill towards learning outcomes in the long jump squat style class

X student son SMA Negeri 1 Sukoharjo

The method in this study using experimental methods. Entire student

population is the son of class X SMA Negeri 1 Sukoharjo 2010/2011 academic

year consisting of 11 classes with enrollment of 155 students. Samples were taken

with the Proportional Purposive Random Sampling of some 40 students, which in

turn are grouped into two groups by ordinal pairing based learning results in early

tests. Group 1 is the group of students who received the treatment of learning the

long jump with a squat-style drill approach amounted to 20 students and group 2

is a group of students who received the treatment of learning the long jump with a

squat-style approach to playing numbered 20 students. The data in this study was

a result of studying the long jump squat style, the students' abilities or skills to do

the long jump with a squat style well and properly include mastering the basic

technical aspects in the long jump. Techniques of data collection in this study

using the test results of studying the long jump squat style. To meet the

requirements of a good test tested the validity, reliability, and subjectivity. The

study design used in this study is subject Matched by Design. Analysis of the data

in this study using the analysis to test the normality test prerequisite Liliefors

method to test state and test the homogeneity of the sample distribution by the

method of Bartlett. Hypothesis Testing using the t test to determine differences in

student learning outcomes.

Page 8: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN … · long jump with a squat-style drill approach amounted to 20 students and group 2 is a group of students who received the treatment

viii

Based on the results of research can be concluded: 1) There are

differences influence learning approaches driil and play against the learning

outcomes in the long jump squat style class X student son SMA Negeri 1

Sukoharjo. This is evidenced by thitung> TTable or 4.91> 2.09 at the significant

level of 5% and db = 19. 2) The approach of learning to play better effect on

learning outcomes in the long jump squat style class X student son SMA Negeri 1

Sukoharjo compared to the drill of learning approaches. It is characterized by

differences in average learning outcomes long jump squat style after receiving

treatment, the average learning outcomes approach to playing an average of 76.25

while the learning outcomes approach to drill 69.70.

Page 9: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN … · long jump with a squat-style drill approach amounted to 20 students and group 2 is a group of students who received the treatment

ix

MOTTO

“Tidak boleh iri, kecuali didalam dua hal yaitu terhadap orang yang diberi harta

oleh Allah, kemudian ia mempergunakannya untuk membela kebenaran, dan

terhadap orang yang diberi ilmu pengetahuan oleh Allah, kemudian ia

mengamalkannya dan mengajarkannya”.

(HR. Bukhari dan Muslim)

“Satukan hati dan pikiran untuk meraih kesuksesan”

(Penulis)

“Syukuri segala sesuatu yang terjadi, jadikan hari esok lebih baik dari hari ini”

(Penulis)

Page 10: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN … · long jump with a squat-style drill approach amounted to 20 students and group 2 is a group of students who received the treatment

x

PERSEMBAHAN

Karya ini dipersembahkan kepada :

• Ibu dan Bapak tercinta yang selalu

mengiringi langkahku dengan doa dan

dukungannya.

• Dik Sulis, adikku tersayang yang selalu

memberikan semangat.

• Fitria Dewiningrum, yang selalu

memberikan bantuan, dukungan dan

semangatnya.

• Riana, Jho, Andan, Yogi, Ringgo, Muchlis,

Wowok, Heri, Agung (Teman-temanku

yang selalu semangat membantu

penelitianku).

• Rekan-rekan Penjas 2007 Hore.

• Rekan-rekan crew Radio ABC Solo.

• Rekan-rekan KOPAJA, Karang Taruna Ds.

Pondok dan Putra Janji FC.

• Almamater.

Page 11: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN … · long jump with a squat-style drill approach amounted to 20 students and group 2 is a group of students who received the treatment

xi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah

memberikan kenikmatan dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini guna memenuhi sebagian persyaratan mendapat gelar Sarjana

Pendidikan. Selama pembuatan skripsi ini, tidak lepas dari bantuan dan dukungan

berbagai pihak. Untuk itu, penulis ucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd., Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret yang telah memberikan

ijin penulisan skripsi;

2. Drs. H. Agus Margono, M. Kes., Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan

Kesehatan yang telah memberikan persetujuan skripsi;

3. Drs. H. Sunardi, M. Kes., Ketua Prodi Penjaskesrek yang telah

memberikan ijin penulisan skripsi;

4. Drs. H. Sunardi, M. Kes. selaku pembimbing I dan Pomo Warih Adi, S. Pd,

M. Or selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, arahan

dan dorongan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat penulis

selesaikan dengan lancar;

5. Drs. Wahyu Sulistyo, M. Kes, Pembimbing Akademik, yang telah

memberikan arahan dan dan bimbingan selama menjadi mahasiswa di

Prodi Penjaskesrek JPOK FKIP UNS;

6. Bapak dan ibu dosen Program Studi Penjaskesrek yang secara tulus

memberikan ilmu dan masukan-masukan kepada penulis;

7. Hj. Sri Lastari, M.Pd., Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Sukoharjo yang

telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian;

8. Drs. Suhudi, Wakasek Humas SMA Negeri 1 Sukoharjo yang telah

memberikan ijin untuk melakukan penelitian;

9. Wagiyo S. Pd dan Dwi Haryadi, S. Pd selaku guru pamong mata

pelajaran Penjasorkes, yang telah memberikan ijin dan bantuannya dalam

penelitian di SMA Negeri 1 Sukoharjo;

Page 12: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN … · long jump with a squat-style drill approach amounted to 20 students and group 2 is a group of students who received the treatment

xii

10. Siswa Putra Kelas X SMA Negeri 1 Sukoharjo yang telah berkenan

membantu selama penelitian;

11. Rekan-rekan Penjas 2007 yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu

yang membantu dan memberikan warna selama menjadi mahasiswa dan

dalam menyelesaikan skripsi ini;

12. Berbagai pihak yang telah membantu penulis, yang tidak mungkin

penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu,

saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan. Akhirnya penulis

berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi para

pembaca.

Surakarta, Juni 2011

Penulis

Page 13: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN … · long jump with a squat-style drill approach amounted to 20 students and group 2 is a group of students who received the treatment

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

HALAMAN PENGAJUAN .......................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iv

ABSTRAK ..................................................................................................... v

MOTTO ......................................................................................................... vii

PERSEMBAHAN .......................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ................................................................................... ix

DAFTAR ISI .................................................................................................. xi

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvi

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................... 3

C. Pembatasan Masalah .................................................................. 4

D. Perumusan Masalah .................................................................... 4

E. Tujuan Penelitian ........................................................................ 5

F. Manfaat Penelitian ...................................................................... 5

BAB II LANDASAN TEORI ...................................................................... 6

A. Tinjauan Pustaka ........................................................................ 6

1. Belajar dan Pembelajaran ...................................................... 6

a. Pengertian Belajar ............................................................. 6

b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar ..................... 7

c. Pengertian Pembelajaran ................................................... 8

d. Hakekat Pembelajaran ....................................................... 9

e. Prinsip – Prinsip Pembelajaran ......................................... 12

2. Pendekatan Pembelajaran ...................................................... 13

a. Pengertian Pendekatan Pembelajaran ................................ 13

Page 14: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN … · long jump with a squat-style drill approach amounted to 20 students and group 2 is a group of students who received the treatment

xiv

b. Pentingnya Pendekatan Pembelajaran ............................... 14

c. Pendekatan dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani ....... 14

d. Pendekatan Pembelajaran Drill ......................................... 15

1) Pengertian Pendekatan Pembelajaran Drill ................. 15

2) Kelebihan dan Kekurangan Pendekatan Pembelajaran

Drill .............................................................................. 16

e. Pendekatan Pembelajaran Bermain … ............................... 17

1) Pengertian Pendekatan Pembelajaran Bermain ............. 17

2) Kelebihan dan Kekurangan Pendekatan Pembelajaran

Bermain ......................................................................... 17

f. Penerapan Pendekatan Pembelajaran Drill dan Bermain

dalam Lompat Jauh Gaya Jongkok .................................... 18

3. Lompat Jauh .......................................................................... 19

a. Pengertian Lompat Jauh .................................................... 19

b. Pengertian Lompat Jauh Gaya Jongkok ............................ 19

c. Teknik Lompat Jauh Gaya Jongkok .................................. 20

4. Hasil Belajar .......................................................................... 24

a. Pengertian Hasil Belajar .................................................... 24

b. Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok ........................ 24

B. Kerangka Berpikir ...................................................................... 26

C. Hipotesis ..................................................................................... 28

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 29

A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 29

B. Populasi dan Sampel .................................................................. 30

C. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 31

D. Rancangan Penelitian .................................................................. 34

E. Teknis Analisis Data .................................................................... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN ................................................................... 39

A. Deskripsi Data ............................................................................ 39

B. Pengujian Prasyarat Analisis ...................................................... 39

C. Pengujian Hipotesis .................................................................... 41

Page 15: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN … · long jump with a squat-style drill approach amounted to 20 students and group 2 is a group of students who received the treatment

xv

D. Pembahasan Hasil Analisis Data ................................................ 43

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ................................... 47

A. Simpulan .................................................................................... 47

B. Implikasi ..................................................................................... 47

C. Saran ............................................................................................ 48

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 49

LAMPIRAN ................................................................................................... 51

Page 16: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN … · long jump with a squat-style drill approach amounted to 20 students and group 2 is a group of students who received the treatment

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jadwal Rencana Penelitian .............................................................. 29

Tabel 2. Daftar Pengambilan Sampel............................................................. 30

Tabel 3. Nilai Kemampuan Mencapai Jarak Lompatan ................................. 33

Tabel 4. Deskripsi Data Tes Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok

Kelompok 1 dan Kelompok 2 .......................................................... 39

Tabel 5. Ringkasan Hasil Uji Reliabilitas Data Tes Awal dan Tes Akhir Hasil

Belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok ................................................ 39

Tabel 6. Range Kategori Reliabilitas ............................................................. 40

Tabel 7. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Data .......................................... 40

Tabel 8. Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Data ........................................ 41

Tabel 9. Rangkuman Hasil Uji Perbedaan Tes Awal Pada Kelompok 1 dan

Kelompok 2 ...................................................................................... 42

Tabel 10. Rangkuman Hasil Uji Perbedaan Tes Akhir Pada Kelompok 1 dan

Kelompok 2 ...................................................................................... 42

Page 17: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN … · long jump with a squat-style drill approach amounted to 20 students and group 2 is a group of students who received the treatment

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Ilustrasi Awalan Lompat ............................................................. 21

Gambar 2. Ilustrasi Tumpuan Lompat Jauh............... ..................................... 22

Gambar 3. Ilustrasi Melayang di Udara ........................................................ 23

Gambar 4. Ilustrasi Rangkaian Gerakan Lompat Jauh Gaya Jongkok .......... 23

Gambar 5. Rancangan Penelitian .................................................................... 34

Gambar 6. Desain Ordinal Pairing ................................................................. 35

Page 18: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN … · long jump with a squat-style drill approach amounted to 20 students and group 2 is a group of students who received the treatment

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelompok 1

(Pendekatan Drill) .................................................................... 51

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelompok 2

(Pendekatan Bermain) .............................................................. 68

Lampiran 3. Instrumen Penilaian dan Petunjuk Pelaksanaan Tes Hasil Belajar

Lompat Jauh Gaya Jongkok ..................................................... 88

Lampiran 4. Data Tes Awal / Pre Test .......................................................... 96

Lampiran 5. Data Rangking / Peringkat Berdasar Tes Awal ......................... 98

Lampiran 6. Pembagian Kelompok Treatment .............................................. 100

Lampiran 7. Data Tes Akhir / Post Test ......................................................... 102

Lampiran 8. Uji Reliabilitas .......................................................................... 105

Lampiran 9. Uji Prasyarat Analisis ............................................................... 112

Lampiran 10. Uji t (Uji Perbedaan) ................................................................. 115

Lampiran 11. Pengajuan Judul, Validasi Proposal Skripsi ............................. 120

Lampiran 12. Surat-Surat Penelitian ................................................................ 122

Page 19: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN … · long jump with a squat-style drill approach amounted to 20 students and group 2 is a group of students who received the treatment

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini banyak negara yang menempatkan pendidikan jasmani sebagai

bagian integral dari sistem pendidikan yang diterapkan di negaranya. Begitu pula di

Indonesia, pendidikan jasmani sudah melekat dan tidak dapat dipisahkan dari sistem

pendidikan nasional. Hal ini dapat diamati dari pelaksanaan pendidikan jasmani

disetiap jenjang dan tingkat pendidikan di Indonesia. Eksistensi pendidikan jasmani

dalam lingkup sistem pendidikan nasional tidak lepas dari suatu keyakinan terhadap

nilai-nilai pendidikan jasmani yang terkandung didalamnya, dimana jika dilaksanakan

akan memberikan kontribusi yang cukup berarti terhadap pencapaian tujuan

pendidikan secara keseluruhan.

Pendidikan jasmani adalah proses pendidikan melalui aktivitas jasmani,

permainan atau olahraga yang terpilih untuk mencapai tujuan pendidikan (Yudy

Hendrayana, 2007 : 3). Tujuan utama pendidikan adalah untuk mengembangkan

individu menjadi individu-individu yang kreatif, berdaya cipta dan mampu

menyesuaikan dengan lingkungannya. Dengan demikian diharapkan tujuan

pendidikan jasmani bukan hanya sekedar pencapaian yang bersifat fisik semata, akan

tetapi pendidikan jasmani memiliki tujuan ideal yaitu untuk mengembangkan

kepribadian secara menyeluruh, meliputi aspek fisik, mental, emosional, intelektual,

sosial, moral dan estetika. Selain itu pengaruh positif dari pendidikan jasmani

diharapkan mampu untuk menunjang perkembangan kognitif, afektif dan

psikomotorik bagi siswa secara ideal.

Sejalan dengan tujuan tersebut, pendidikan jasmani sebagai sarana

pendidikan bukan hanya menitik beratkan pada penguasaan keterampilan motorik

semata, namun harus mampu mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki siswa

baik yang melibatkan aspek-aspek kognitif, afektif, psikomotor maupun sosial dalam

Page 20: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN … · long jump with a squat-style drill approach amounted to 20 students and group 2 is a group of students who received the treatment

2

pengertian yang lebih luas. Oleh karena itu tugas utama dalam menyelenggarakan

pembelajaran pendidikan jasmani adalah untuk membantu siswa menjalani proses

pertumbuhan, baik yang berkenaan dengan keterampilan fisik maupun aspek sikap

dan pengetahuannya.

Untuk mampu secara utuh mengembangkan aspek psikomotorik, afektif,

kognitif pada siswa dengan pendidikan jasmani, diperlukan suatu usaha untuk

menciptakan lingkungan pembelajaran pendidikan jasmani yang edukatif dan

menarik, serta diperlukan juga suatu pendekatan pembelajaran yang mampu untuk

mengoptimalkan hasil belajar siswa. Dalam pembelajaran pendidikan jasmani

terdapat beberapa pendekatan yang dapat dipilih guru untuk melaksankan proses

pembelajaran. Diantaranya pendekatan driil dan bermain, dari kedua pendekatan

tersebut tentunya memiliki karakteristik, kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Pendekatan drill adalah pendekatan pembelajaran dalam pendidikan jasmani yang

menekankan penguasaan teknik secara berulang-ulang. Sedangkan pendekatan

bermain adalah pendekatan pembelajaran dalam pendidikan jasmani yang dikemas

atau dikonsep dalam bentuk permainan yang mengarah pada teknik-teknik yang

diajarkan.

Dalam memilih pendekatan pembelajaran, guru diharapkan dapat memilih

pendekatan pembelajaran dengan bijak dan tepat, sehingga mampu menghantarkan

siswa untuk memperoleh hasil belajar yang maksimal dalam mempelajari materi ajar

yang diberikan. Salah satu materi ajar yang diberikan kepada siswa kelas X SMA

sesuai dengan silabus pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan untuk Sekolah

Menengah Atas (SMA) kelas X adalah atletik, dimana materi ajar atletik terbagi

dalam beberapa nomor, yaitu nomor lari, nomor lompat dan nomor lempar. Dari

nomor-nomor atletik tersebut yang diajarkan pada siswa kelas X SMA adalah lari

jarak pendek untuk nomor lari, lompat jauh untuk nomor lompat dan tolak peluru

untuk nomor lempar. Lari jarak pendek yang diajarkan adalah lari sprint 100 m, untuk

lompat jauh yang diajarkan adalah lompat jauh gaya jongkok, gaya menggantung, dan

Page 21: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN … · long jump with a squat-style drill approach amounted to 20 students and group 2 is a group of students who received the treatment

3

gaya berjalan diudara, sedangkan untuk tolak peluru diajarkan gaya orthodoc dan

o’brien. Dalam pelaksanaannya khusus untuk pembelajaran lompat jauh siswa

diberikan kebebasan dalam memilih gaya yang paling mudah untuk dilaksanakan.

Lompat jauh adalah suatu keterampilan gerak dari suatu tempat ketempat lain dengan

satu kali tolakan kedepan untuk mencapai jarak lompatan sejauh mungkin menuju

bak pendaratan yang berisi pasir (Joko Supriyanto,2008:19). Pada kenyataannya

dilapangan para siswa dalam belajar lompat jauh lebih memilih menggunakan gaya

jongkok karena merupakan gaya yang paling mudah untuk dipelajari. Lompat jauh

gaya jongkok adalah gerakan lompat jauh dimana sikap badan saat melayang diudara

posisi kedua tungkai jongkok, kedua lutut ditekuk,dan kedua tangan kedepan.

Berdasarkan hasil pengamatan dilapangan, saat penulis melaksanakan

Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMA Negeri 1 Sukoharjo diketahui bahwa

hasil belajar lompat jauh gaya jongkok dari siswa putra kelas X di SMA Negeri 1

Sukoharjo tahun ajaran 2010/2011 masih rendah. Banyak diantara mereka yang

belum mampu melakukan lompat jauh gaya jongkok dengan maksimal. Melihat dari

hasil pengamatan tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

eksperimen dengan judul “ Perbedaan pengaruh pendekatan pembelajaran drill dan

bermain terhadap hasil belajar lompat jauh gaya jongkok pada siswa putra kelas X

SMA Negeri 1 Sukoharjo tahun ajaran 2010/2011”

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang yang telah dikemukakan diatas, masalah dalam

penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut :

1. Pembelajaran lompat jauh gaya jongkok pada siswa putra kelas X SMA

Negeri 1 Sukoharjo tahun ajaran 2010/2011 belum menunjukkan hasil yang

maksimal.

Page 22: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN … · long jump with a squat-style drill approach amounted to 20 students and group 2 is a group of students who received the treatment

4

2. Sejauh mana peranan pendekatan pembelajaran terhadap hasil belajar lompat

jauh gaya jongkok.

3. Pentingnya pemilihan pendekatan pembelajaran yang tepat oleh guru dalam

pembelajaran lompat jauh gaya jongkok.

4. Belum diketahuinya pendekatan pembelajaran yang tepat digunakan untuk

mengajarkan lompat jauh gaya jongkok pada siswa putra.

C. Pembatasan Masalah

Banyaknya masalah yang muncul dalam penelitian, maka perlu dibatasi agar

tidak menyimpang dari permasalahan. Pembatasan masalah dalam penelitian ini

adalah pengaruh perbedaan pendekatan pembelajaran drill dan bermain terhadap hasil

belajar lompat jauh gaya jongkok pada siswa putra kelas X SMA Negeri 1 Sukoharjo

tahun ajaran 2010/2011.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang telah

diungkapkan diatas, masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Adakah perbedaan pengaruh antara pendekatan pembelajaran driil dan

pendekatan bermain terhadap hasil belajar lompat jauh gaya jongkok pada

siswa putra kelas X SMA Negeri 1 Sukoharjo tahun ajaran 2010/2011?

2. Pendekatan pembelajaran manakah yang lebih baik pengaruhnya antara

pendekatan drill dan bermain terhadap hasil belajar lompat jauh gaya jongkok

pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Sukoharjo tahun ajaran 2010/2011?

Page 23: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN … · long jump with a squat-style drill approach amounted to 20 students and group 2 is a group of students who received the treatment

5

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di atas, penelitian ini

mempunyai tujuan untuk mengetahui :

1. Perbedaan pengaruh antara pendekatan pembelajaran driil dan pendekatan

bermain terhadap hasil belajar lompat jauh gaya jongkok pada siswa putra

kelas X SMA Negeri 1 Sukoharjo tahun ajaran 2010/2011.

2. Pendekatan pembelajaran yang lebih baik antara pendekatan drill dan bermain

terhadap hasil belajar lompat jauh gaya jongkok pada siswa kelas X SMA

Negeri 1 Sukoharjo tahun ajaran 2010/2011.

F. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat baik bagi peneliti

maupun guru dan siswa yang dijadikan obyek penelitian, antara lain :

1. Bagi siswa yang dijadikan obyek penelitian dapat menambah pengetahuan dan

wawasan akan manfaat pendekatan pembelajaran untuk meningkatkan hasil

belajar lompat jauh.

2. Dapat dijadikan sebagai masukan dan bahan referensi untuk program

pembelajaran bagi guru penjasorkes.

3. Memberi masukan bagi penyusunan model pembelajaran penjasorkes.

4. Bagi peneliti dapat menambah wawasan tentang karya ilmiah untuk

dikembangkan lebih lanjut.

Page 24: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN … · long jump with a squat-style drill approach amounted to 20 students and group 2 is a group of students who received the treatment

6

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Belajar dan Pembelajaran

a. Pengertian Belajar

Proses pembelajaran adalah salah satu kegiatan yang dilakukan pada

dunia pendidikan pada umumnya. Menurut Cronbach yang dikutip oleh

Sardiman (2010:20) menyatakan bahwa belajar adalah suatu perubahan

tingkah laku, perubahan perbuatan sebagai hasil dari pengalaman. Menurut

Hamzah Uno (2007:15) belajar adalah pemerolehan pengalaman baru oleh

seseorang dalam bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap, sebagai

akibat adanya proses dalam bentuk interaksi belajar terhadap suatu objek,

atau melalui suatu penguatan dalam bentuk pengalaman terhadap suatu objek

yang ada dalam lingkungan belajar.

Sejalan dengan hal tersebut Sardiman (2010:20) juga menyatakan

bahwa belajar itu senantiasa merupakan perubahan tingkah laku atau

penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya membaca, mengamati,

mendengarkan, meniru dan lain sebagainya. Proses belajar akan terjadi

apabila siswa melakukan kegiatan untuk mempelajari segala sesuatu yang ada

dilingkunganya sebagai bahan belajar. Setiap aktivitas belajar akan

mengahasilkan perubahan-perubahan yang dapat berupa tingkah laku,

kecakapan, sikap, minat, nilai maupun pola beraktivitas. Perubahan sebagai

hasil belajar biasanya merupakan peningkatan menjadi lebih baik. Dari

beberapa pengertian belajar yang telah dikemukakan terdapat beberapa

perumusan yang berbeda, tetapi secara umum dapat didefinisikan bahwa

belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku untuk menjadi lebih baik

melalui proses latihan, pengamatan dan percobaan. Perubahan tersebut dapat

terjadi dalam suatu laboratorium, kelas ataupun dalam lingkungan yang lebih

luas.

Page 25: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN … · long jump with a squat-style drill approach amounted to 20 students and group 2 is a group of students who received the treatment

7

b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dapat dibedakan menjadi

dua golongan antara lain :

1) Faktor individual

a) Kematangan/pertumbuhan. Mengajarkan sesuatu baru dapat berhasil

jika taraf pertumbuahan pribadi telah memungkinkannya, potensi-

potensi jasmani atau rohaninya telah matang untuk itu.

b) Kecerdasan/intelejensi. Disamping kematangan, dapat tidaknya

seseorang memperlajari sesuatu dengan baik ditentukan/dipengaruhi

pula oleh taraf kecerdasannya.

c) Latihan dan ulangan. Karena terlatih maka kecakapan dan pengetahuan

yang dimilikinya dapat menjadi makin dikuasi dan makin mendalam.

d) Motivasi. Motif intrinsik dapat mendorong seseorang sihingga

akhirnya orang itu menjadi spesialis dalam bidang ilmu pengetahuan

tertentu.

e) Sifat-sifat pribadi seseorang. Sifat-sifat kepribadian yang ada pada

seseorang itu sedikit banyak turut pula mempengaruhi sampai

manakah hasil belajar dapat dicapai.

2) Faktor sosial

a) Keadaan keluarga. Suasana dan keadaan keluarga turut menentukan

belajar yang dialami dan dicapai oleh anak-anak.

b) Guru dan cara mengajar. Sikap dan kepribadian guru, tinggi rendahnya

pengetahuan guru, dan cara guru mengajarkan pengetahuan kepada

anak didiknya turut menentukan hasil belajar yang dapat dicapai

anak didik.

c) Alat-alat pengajaran. Ketersediaan alat-alat dan perlengkapan yang

diperlukan untuk belajar akan mempermudah dan mempercepat

belajar anak didik.

d) Motivasi sosial. Guru dan orang tua dapat memberikan motivasi

yang baik pada anak-anak sehingga timbul dalam diri anak dorongan

dan hasrat untuk belajar lebih baik.

e) Lingkungan dan kesempatan. Adanya lingkungan dan kesempatan

yang baik untuk belajar dapat mempermudah belajar anak didik.

(Ngalim Purwanto, 2004:102-106)

Terdapat tiga tujuan belajar, ketiga tujuan tersebut adalah sebagai

berikut :

1) Untuk mendapatkan pengetahuan. Hal ini ditandai dengan kemampuan

berfikir. Seseorang tidak dapat mengembankan kemampuan berfikir tanpa

Page 26: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN … · long jump with a squat-style drill approach amounted to 20 students and group 2 is a group of students who received the treatment

8

bahan pengetahuan, sebaliknya kemampuan berfikir akan memperkaya

pengetahuan.

2) Penanaman konsep dan ketrampilan. Penanaman konsep atau perumusan

konsep memerlukan suatu ketrampilan. Baik ketrampilan jasmani maupun

rohani.

3) Pembentukan sikap. Dalam menumbuhkan sikap mental, perilaku dan

pribadi anak didik, guru harus lebih bijak dan hati-hati dalam pendekatannya.

c. Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik

dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan

bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu

dan pengetahuan penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap

dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain pembelajaran adalah

proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Proses

pembelajaran dialami sepanjang hayat seorang manusia serta dapat berlaku

dimanapun dan kapanpun.

Pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan belajar,

walaupun mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks pendidikan,

guru mengajar supaya peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran

sehingga mencapai sesuatu objektif yang ditentukan (aspek kongnitif), juga

dapat mempengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), serta keterampilan

(aspek psikomotor) seseorang peserta didik.

Peran guru bukan semata memberikan informasi melainkan juga

mengarahkan dan memberi fasilitas belajar (directing and facilitating the

learning) agar proses belajar lebih memadai dan mudah diterima oleh siswa.

Pembelajaran mengandung arti bahwa setiap kegiatan yang dirancang untuk

membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan atau nilai yang baru.

Proses pembelajaran merupakan seperangkat prinsip-prinsip yang dapat

Page 27: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN … · long jump with a squat-style drill approach amounted to 20 students and group 2 is a group of students who received the treatment

9

digunakan sebagai pedoman untuk menyusun berbagai kondisi yang

dibutuhkan dalam mencapai tujuan pendidikan.

a.Hakekat Pembelajaran

Untuk menjalankan proses pendidikan, kegiatan belajar dan

pembelajaran merupakan suatu usaha yang amat strategis untuk mencapai

tujuan yang diharapkan. Pergaulan yang sifatnya mendidik itu terjadi melalui

interaksi aktif antara siswa sebagai peserta didik dan guru sebagai pendidik.

Kegiatan belajar dilakukan oleh siswa, dan melalui kegiatan itu akan ada

perubahan perilakunya, sementara kegiatan pembelajaran dilakukan oleh guru

untuk memfasilitasi proses belajar, kedua peranan itu tidak akan terlepas dari

situasi saling mempengaruhi dalam pola hubungan antara dua subyek,

meskipun disini guru lebih berperan sebagai pengelola.

Istilah pembelajaran sama dengan pengajaran atau cara mengajar.

Menurut Sardiman A.M (2010: 47) menyatakan bahwa mengajar pada

dasarnya merupakan suatu usaha untuk menciptkan kondisi atau sistem

lingkungan yang mendukung dan memungkinkan untuk berlangsungnya

proses belajar. Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik

dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang

lebih baik. Interaksi adalah saling mempengaruhi yang bermula adanya saling

hubungan antar komponen yang satu dengan yang lainnya. Interaksi dalam

pembelajaran adalah kegiatan timbal balik dan saling mempengaruhi antara

guru dengan peserta didik.

Pembelajaran merupakan upaya sistematis untuk memfasilitasi dan

meningkatkan proses belajar, maka kegiatan pembelajaran berkaitan erat

dengan jenis belajar dan hasil belajar tersebut. Kegiatan belajar merupakan

masalah yang sangat kompleks dan melibatkan keseluruhan aspek psiko-fisik,

bukan saja aspek kejiwaan, tetapi juga aspek neuro-fisiologis. Pada tahap

baru mengenal substansi yang dipelajari, baik yang menyangkut pembelajaran

Page 28: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN … · long jump with a squat-style drill approach amounted to 20 students and group 2 is a group of students who received the treatment

10

kognitif, afektif, maupun psikomotor bagi siswa materi pembelajaran itu

menjadi sesuatu yang pada mulanya. Namun setelah guru berusaha untuk

memusatkannya dan menangkap perhatian siswa pada peristiwa

pembelajaran, maka sesuatu yang asing itu menjadi berangsur-angsur

berkurang. Oleh karena itu, guru harus mengupayakan semaksimal mungkin

penataan lingkungan belajar dan perencanaan materi agar terjadi proses

pembelajaran di dalam maupun di luar kelas.

Dengan demikian proses belajar bisa terjadi di kelas, lingkungan

sekolah, dan dalam kehidupan masyarakat, termasuk dalam bentuk interaksi

sosial kultural melalui media masa. Dalam konteks pendidikan non formal

justru sebaliknya proses pembelajaran sebagian besar terjadi dalam

lingkungan masyarakat, termasuk dunia kerja, media massa dan lain

sebagainya. Hanya sebagian kecil saja pembelajaran terjadi di kelas dan

lingkungan.

Kegiatan mengajar selalu terkait langsung dengan tujuan yang jelas.

Ini berarti, proses mengajar itu tidak begitu bermakna jika tujuannya tidak

jelas. Jika tujuan tidak jelas maka isi pengajaran berikut metode mengajar

juga tidak mengandung apa-apa. Oleh karena itu, seorang guru harus

menyadari benar-benar keterkaitan antara tujuan, pengalaman belajar,

metode, dan bahkan cara mengukur perubahan atau kemajuan yang dicapai.

Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam proses belajar mengajar,

maka seorang guru harus mampu menerapkan cara mengajar yang cocok

untuk mencapai tujuan yang dimaksud.

Mengajar merupakan kegiatan yang dilakukan seseorang yang

memiliki pengetauhan dan ketrampilan yang lebih dari pada yang diajar,

untuk memberikan suatu pengertian, kecakapan, ketangkasan, kegitan

mengajar meliputi pengetahuan, menularkan sikap kecakapan atau

ketrampilan yang diatur sesuai dengan lingkungan dan menghubungkannya

dengan subyek yang sedang belajar. Kompetensi yang harus dimiliki oleh

Page 29: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN … · long jump with a squat-style drill approach amounted to 20 students and group 2 is a group of students who received the treatment

11

seorang guru ini sesuai dengan yang dikemukakan Nana Sudjana (2009: 19)

yaitu:

Untuk keperluan analisis tugas guru sebagai pengajar, maka kemampuan

guru atau kompetensi guru yang banyak hubungannya dengan usaha

meningkatkan proses dan hasil belajar dapat diguguskan kedalam empat

kemampuan yakni:

1) Merencanakan program belajar mengajar.

2) Melaksnakan dan memimpin/mengelola proses belajar mengajar.

3) Menilai kemajuan proses belajar mengajar.

4) Menguasai bahan pelajaran dalam pengertian menguasai bidang studi

atau mata pelajaran yang dipegangnya.

Dalam kegiatan pembelajaran guru bertugas merencanakan program

pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai kemajuan pembelajaran

dan menguasai materi atau bahan yang diajarkannya. Jika seorang guru

memiliki kemampuan yang baik sesuai dengan bidang studi yang diajarkan,

maka akan diperoleh hasil belajar yang optimal. Hasil belajar dapat dicapai

dengan baik, jika seorang guru mampu melaksanakan tugas diantaranya

mengelola proses pengajaran berupa aktivitas merencanakan dan

mengorganisasikan semua aspek kegiatan. Husdarta dan M. Saputra Yudha

(2001: 4) bahwa:

Tugas utama guru adalah untuk menciptakan iklim atau atmosfir supaya

proses belajar terjadi di kelas dan di lapangan, ciri utamanya terjadinya

proses belajar adalah siswa dapat secara aktif ikut terlibat didalam proses

pembelajaran. Para guru harus selalu berupaya agar para siswa dimotivasi

untuk lebih berperan. Walau demikian guru tetap berfungsi sebagai

pengelola proses belajar dan pembelajaran.

Untuk itu seorang guru harus memiliki beberapa kemampuan dalam

menyampaikan tugas ajar agar tujuan pengajaran dapat tercapai. Hal yang

terpenting dan harus diperhatikan dalam mengajar yaitu, guru harus mampu

menerapkan metode mengajar yang tepat dan mampu membelajarkan siswa

manjadi aktif melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru.

Page 30: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN … · long jump with a squat-style drill approach amounted to 20 students and group 2 is a group of students who received the treatment

12

b. Prinsip - Prinsip Pembelajaran

Belajar suatu ketrampilan adalah sangat kompleks. Belajar membawa

suatu perubahan pada individu yang belajar. Perubahan akibat dari belajar

adalah menyeluruh pada diri siswa untuk mencapai perubahan atau

peningkatan pada diri siswa, maka dalam proses pembelajaran harus diterapkan

prinsip-prinsip pembelajaran yang tepat. Menurut Paul Suparno dalam

Sardiman A.M (2010: 38) bahwa sejumlah prinsip yang harus diperhatikan

dalam pengelolaan kegiatan belajar siswa diantaranya:

1) Belajar berarti mencari makna. Makna diciptakan oleh siswa dari apa yang

mereka lihat, dengar, rasakan dan alami.

2) Konstruksi makna adalah proses yang terus menerus

3) Belajar bukanlah kegiatan mengumpulkan fakta, tetapi merupakan

pengembangan pemikiran dengan membuat pengertian yang baru. Belajar

bukanlah hasil perkembangan tetapi perkembangan itu sendiri.

4) Hasil belajar dipengaruhi oleh pengalaman subjek belajar dengan dunia

fisik dan lingkungannya.

5) Hasil belajar seseorang tergantung pada apa yang telah diketahui, si subjek

belajar, tujuan, motivasi yang memengaruhi proses interaksi dengan bhan

yang sedang dipelajari.

Sesuai dengan prinsip-prinsip tersebut, maka proses mengajar atau

pembelajaran, bukanlah kegiatan memindahkan pengetahuan dari guru ke

siswa, tetapi suatu kegiatan ynag memungkinkan subjek belajar atau siswa

merekontruksi sendiri pengetahuannya. Prinsip-prinsip pembelajaran tersebut

sangat penting untuk diperhatikan oleh seorang guru dalam melaksanakan

kegiatan pembelajaran. Pembelajaran yang didasarkan pada prinsip-prinsip

belajar yang benar, maka akan diperoleh hasil belajar yang optimal. Dalam

penelitian ini peran guru dalam memilih pendekatan pembelajaran diharapkan

mampu untuk meningkatkan hasil belajar lompat jauh gaya jongkok siswa.

Page 31: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN … · long jump with a squat-style drill approach amounted to 20 students and group 2 is a group of students who received the treatment

13

2. Pendekatan Pembelajaran

a. Pengertian Pendekatan Pembelajaran

Salah satu komponen utama dalam proses belajar adalah pendekatan

pembelajaran. Menurut Winataputra (2003:21) pendekatan pembelajaran

dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses

pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses

yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi,

menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis

tertentu. Berdasarkan pengertian pendekatan dan pembelajaran tersebut dapat

disimpulkan bahwa, pendekatan pembelajaran merupakan cara kerja yang

mempunyai sistem untuk memudahkan pelaksanaan proses pembelajaran dan

membelajarkan siswa guna membantu dalam mencapai tujuan yang telah

ditetapkan. Hal ini sesuai dengan pendapat Wahjoedi (1999: 121) bahwa

”pendekatan pembelajaran adalah cara mengelola kegiatan belajar dan

perilaku siswa agar ia dapat aktif melakukan tugas belajar sehingga dapat

memperoleh hasil belajar secara optimal”. Sedangkan Syaiful Sagala (2005:

68) berpendapat bahwa ”pendekatan pembelajaran merupakan jalan yang

akan ditempuh oleh guru dan siswa dalam mencapai tujuan instruksional

untuk suatu satuan instruksional tertentu”.

Dari pemaparan tersebut dapat dilihat bahwa pendekatan

pembelajaran berfungsi sebagai cara dalam penyajian isi pembelajaran atau

merupakan kegiatan yang dipilih guru dalam proses pembelajaran guna

memberikan kemudahan siswa menuju tercapainya tujuan yang telah

ditetapkan.

b. Pentingnya Pendekatan Pembelajaran

Dalam proses pembelajaran terdapat komponen siswa sebagai obyek

yang sedang belajar dan guru sebagai pengajar untuk memberikan materi

pelajaran guna terjadi perubahan pada diri siswa. Mengajar merupakan suatu

Page 32: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN … · long jump with a squat-style drill approach amounted to 20 students and group 2 is a group of students who received the treatment

14

kegiatan yang dilakukan seseorang yang memiliki pengetahuan atau

keterampilan yang lebih dari pada yang diajar, untuk memberikan suatu

pengertian, kecakapan atau ketangkasan.

Upaya untuk menyampaikan materi atau keterampilan kepada siswa,

maka harus diterapkan pendekatan pembelajaran yang tepat. Pendekatan

pembelajaran yang diterapkan hendaknya mengacu pada penemuan yang

terarah dan pemecahan masalah. Penemuan dan pemecahan masalah tersebut

merupakan pendekatan yang membantu tercapainya dengan mengacu pada

pendekatan pembelajaran yang terkendali, dengan seksama menyusun seri-

seri pembelajaran yang memberi urutan pembelajaran terhadap tujuan yang

telah dirumuskan. Pendekatan pembelajaran merupakan salah satu bagian

integral yang dapat mempengaruhi pencapaian hasil belajar. Berhasil dan

tidaknya tujuan pembelajaran dapat dipengaruhi oleh pendekatan

pembelajaran yang diterapkan oleh guru.

Penerapan metode pembelajaran yang dilakukan seorang guru akan

mempengaruhi pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

Dengan metode pebelajaran yang tepat akan dapat membangkitkan motivasi

belajar siswa, sehingga akan mendukung pencapaian hasil belajar lebih

optimal.

Dari pemaparan tersebut dapat dilihat bahwa pendekatan

pembelajaran berfungsi sebagai cara dalam penyajian isi pembelajaran atau

merupakan kegiatan yang dipilih guru dalam proses pembelajaran guna

memberikan kemudahan siswa menuju tercapainya tujuan yang telah

ditetapkan.

c. Pendekatan dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani

Pendekatan dalam pembelajaran pendidikan jasmani adalah cara atau

jalan yang ditempuh untuk menyajikan tugas-tugas ajar yang pada dasarnya

berupa kerja fisik dan keterampilan. Guru pendidikan jasmani dalam

merencanakan pembelajaran harus memilih pendekatan yang akan digunakan

Page 33: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN … · long jump with a squat-style drill approach amounted to 20 students and group 2 is a group of students who received the treatment

15

dalam pembelajaran yang dapat memotivasi siswa untuk berlatih, bergembira,

menikmati proses pembelajaran serta dapat meningkatkan hasil belajar.

Beberapa pendekatan yang dapat dipilih oleh guru pendidikan jasmani, antara

lain:

1) Pendekatan drill (pendekatan konvensional)

2) Pendekatan bermain

3) Pendekatan kompetitif

4) Pendekatan pola gerak dominan

Dari keempat macam pendekatan pembelajaran diatas, pendekatan

drill adalah pendekatan yang selama ini dilakukan oleh guru dalam proses

pembelajaran pendidikan jasmani dan sering disebut dengan pendekatan

konvensional, sedangkan pendekatan bermain, pendekatan kompetitif dan

pendekatan pola gerak dominan adalah pendekatan pembelajaran baru yang

merupakan inovasi yang disesuaikan dengan karakteristik kebutuhan anak

dalam proses pembelajaran. Pendekatan bermain dilakukan untuk

pembelajaran atletik, pendekatan kompetitif untuk pembelajaran renang dan

pendekatan pola gerak dominan dilakukan untuk pembelajaran senam.

Meskipun demikian dalam proses pembelajaran bermain tidak menutup

kemungkinan didalamnya juga terjadi proses kompetisi yang merupakan ciri

khas dari pendekatan kompetitif dan gerakan-gerakan dominan yang

merupakan ciri khas dari pendekatan pola gerak dominan. Menyesuaikan

dengan materi pembelajaran yang diteliti yaitu lompat jauh gaya jongkok

yang merupakan bagian dari pembelajaran atletik, dalam penelitian ini

dibatasi hanya pada pendekatan drill dan pendekatan bermain.

d. Pendekatan Pembelajaran Drill

1) Pengertian Pendekatan Pembelajaran Drill

Pendekatan driil adalah pendekatan pembelajaran yang selama ini

diterapkan oleh guru pendidikan jasmani disekolah-sekolah. Menurut

Suwarna, dkk (2006: 111) pendekatan drill adalah cara mengajar dengan

Page 34: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN … · long jump with a squat-style drill approach amounted to 20 students and group 2 is a group of students who received the treatment

16

memberikan latihan berulang-ulang mengenai apa yang telah diajarkan

guru sehingga siswa memperoleh pengetahuan dan keterampilan tertentu.

Agar pelaksaaan pendekatan driil dapat berjalan dengan lancar, maka perlu

diperhatikan hal-hal sebagai berikut:

a) Perlu adanya penjelasan tentang apa yang menjadi tujuan

pembelajaran, sehingga setelah selesai latihan siswa dapat

mengerjakan sesuatu yang diharapakan guru.

b) Perlu adanya penjelasan tentang apa yang harus dikerjakan oleh siswa.

c) Lama latihan perlu disesuaikan dengan kemampuan siswa.

d) Perlu adanya kegiatan selingan agar siswa merasa tidak bosan.

e) Jika ada kesalahan segera diadakan perbaikan oleh guru.

(Suwarna, dkk , 2006 : 111).

Sejalan dengan hal tersebut Danu Hoedaya (2001:3) menerangkan

bahwa pendekatan drill adalah pendekatan pembelajaran jasmani yang

menekankan pada penguasaan teknik dasar, dan berorientasi pada

keterampilan teknik.

Berdasar pendapat ahli tersebut dapat diartikan bahwa pendekatan

pembelajaran drill dalam pendidikan jasmani adalah cara mengajar dengan

memberikan latihan yang berulang-ulang hingga siswa mampu menguasai

teknik yang diajarkan.

2) Kelebihan dan Kekurangan Pendekatan Pembelajaran Drill

Kelebihan pendekatan pembelajaran drill antara lain:

a) Siswa dapat mengerti dan menguasai teknik-teknik yang diajarkan dengan

baik dan benar.

b) Siswa dapat memperagakan atau mempraktekkan teknik yang diajarkan

dengan baik dan benar.

c) Kesalahan teknik dapat dikenali lebih awal karena ada koreksi dari

guru,sehingga dapat meminimalkan kesalahan teknik.

Sedangkan kelemahan pendekatan pembelajaran drill antara lain:

a) Dapat menimbulkan rasa bosan, karena harus mengulung-ulang gerakan

yang sama secara terus menerus dan menunggu giliran untuk melakukan

tugas ajar.

Page 35: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN … · long jump with a squat-style drill approach amounted to 20 students and group 2 is a group of students who received the treatment

17

b) Hasrat gerak siswa tidak terpenuhi karena pembelajaran harus dilakukan

secara runtut.

e. Pendekatan Pembelajaran Bermain

1) Pengertian Pendekatan Pembelajaran Bermain

Menurut Rusli Lutan (2000:31) memaparkan bahwa bermain

sebagai aktivitas yang dilakukan secara bebas dan sukarela. Sejalan

dengan hal tersebut M. Furqon Hidayatullah (2008:4) menerangkan bahwa

bermain merupakan cara untuk bereksplorasi dan bereksperimen dengan

dunia sekitar sehingga anak akan menemukan sesuatu dari pengalaman

bermain. Pendekatan bermain merupakan bentuk pembelajaran yang

dikonsep dalam bentuk permainan. Menurut Wahjoedi (1999:121)

pendekatan bermain adalah pembelajaran yang diberikan dalam bentuk

atau situasi permainan.

Berdasar pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa

pendekatan bermain merupakan pembelajaran yang dikonsep dalam bentuk

permainan yang mengarah pada teknik-teknik yang diajarkan dan

diharapkan mampu untuk meningkatkan motivasi dan minat siswa dalam

belajar, sehingga hasil belajar siswa akan lebih optimal.

2) Kelebihan dan Kekurangan Pendekatan Pembelajaran Bermain

Kelebihan pendekatan pembelajaran bermain antara lain :

a) Pembelajaran dalam bentuk permainan akan menimbulkan rasa senang

dan motivasi belajar meningkat.

b) Dapat merangsang kemampuan berpikir, memecahkan masalah, dan

mengambil keputusan yang tepat sesuai situasi yang terjadi dalam

permainan.

Page 36: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN … · long jump with a squat-style drill approach amounted to 20 students and group 2 is a group of students who received the treatment

18

c) Meningkatkan kemampuan siswa untuk menilai dirinya sendiri dan

kemampuannya selama proses pengajaran apakah sudah baik atau

belum.

Sedangkan kelemahan pendekatan pembelajaran bermain antara

lain :

a) Siswa kurang memahami konsep gerakan teknik yang diajarkan

dengan baik dan benar, sehingga akan sering terjadi kesalahan teknik.

b) Pengorganisasian pembelajaran kurang terkendali.

c) Guru akan mengalami kesulitan untuk mengontrol kesalahan teknik

yang dilakukan siswa.

f. Penerapan Pendekatan Pembelajaran Drill dan Bermain dalam Lompat

Jauh Gaya Jongkok

Dalam pembelajaran lompat jauh gaya jongkok,ada beberapa

pendekatan pembelajaran yang dapat dipilih guru untuk mampu

mengoptimalkan hasil belajar siswa, diantaranya adalah pendekatan

pembelajaran drill dan pendekatan pembelajaran bermain. Adapun pengertian

dari pendekatan drill dan bermain dalam pembelajaran lompat jauh gaya

jongkok adalah sebagai berikut:

1) Pendekatan drill dalam pembelajaran pada lompat jauh gaya jongkok

Pembelajaran lompat jauh gaya jongkok yang mengutamakan

latihan teknik dasar dengan sistem pengulangan agar siswa dapat

menguasai teknik lompat jauh gaya jongkok yang berupa awalan, tolakan,

melayang diudara dan teknik mendarat dengan baik dan benar.

2) Pendekatan bermain dalam pembelajaran lompat jauh gaya jongkok

Pembelajaran lompat jauh gaya jongkok yang dikonsep dalam

bentuk permainan yang mengarah pada teknik-teknik yang diajarkan dan

diharapkan mampu untuk meningkatkan motivasi dan minat siswa dalam

belajar. Adapun bentuk-bentuk permainan yang dapat dilakukan dalam

pembelajaran lompat jauh gaya jongkok adalah: melompat parit, lompat

Page 37: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN … · long jump with a squat-style drill approach amounted to 20 students and group 2 is a group of students who received the treatment

19

melewati rintangan (bilah, tali dan kardus), melompati ban sepeda,

melompat dari atas bangku atau kursi, lomba lompat jauh, dan sebagainya.

Sehingga siswa dapat menemukan sendiri cara melakukan lompatan

melalui diskusi dan bermain secara berkelompok.

3. Lompat Jauh

a. Pengertian Lompat Jauh

Lompat jauh merupakan salah satu nomor dalam cabang olahraga

atletik. Atletik sebagaimana kita ketahui adalah merupakan cabang olahraga

yang paling tua dan merupakan induk dari semua cabang olahraga, yang

gerakannya merupakan ragam dan pola gerak dasar hidup manusia. Gerakan-

gerakan dalam atletik adalah gerakan yang dilakukan manusia sehari-hari

yaitu seperti gerakan jalan, lari, lompat dan lempar. Sebagai salah satu nomor

dalam cabang olahraga atletik lompat jauh mempunyai pengertian suatu

keterampilan gerak dari suatu tempat ketempat lain dengan satu kali tolakan

kedepan untuk mencapai jarak lompatan sejauh mungkin menuju bak

pendaratan yang berisi pasir (Joko Supriyanto,2008:19). Untuk itu diperlukan

penguasaan teknik yang kontinyu untuk menghasilkan lompatan yang

maksimal. Dalam melakukan lompat jauh terdapat rangkaian gerakan teknik

yang merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, yaitu: awalan,

tolakan, saat melayang diudara, dan pendaratan.

b. Pengertian Lompat Jauh Gaya Jongkok

Dalam dunia pendidikan lompat jauh sebagai salah satu nomor dari

cabang olahraga atletik merupakan suatu materi ajar yang diberikan kepada

siswa disekolah. Dalam belajar lompat jauh untuk memperoleh hasil

lompatan yang maksimal selain harus menguasai rangkaian gerakan teknik

dalam lompat jauh dengan baik, siswa dapat melakukan lompatan dengan

berbagai macam gaya. Agus Mukholid (2007:150-152) menerangkan bahwa

Page 38: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN … · long jump with a squat-style drill approach amounted to 20 students and group 2 is a group of students who received the treatment

20

beberapa macam gaya yang dapat digunkan siswa dalam belajar lompat jauh

adalah: gaya jongkok, gaya menggantung, dan gaya berjalan diudara.

Sesuai dengan kompetensi yang harus dicapai oleh siswa kelas X

SMA pada aspek pengembangan olahraga, maka gaya yang digunakan dalam

penelitian ini adalah gaya jongkok. Disebut lompat jauh gaya jongkok karena

pada saat melayang diudara posisi badan seperti orang jongkok. Lompat jauh

gaya jongkok adalah gerakan lompat jauh dimana sikap badan saat melayang

diudara posisi kedua tungkai jongkok, kedua lutut ditekuk, dan kedua tangan

kedepan .

c. Teknik Lompat Jauh Gaya Jongkok

Teknik merupakan rangkuman metode yang dipergunakan dalam

melakukan gerakan dalam suatu cabang olahraga. Teknik juga merupakan

suatu proses gerakan dan pembuktian dalam suatu cabang olahraga, atau

dengan kata lain teknik merupakan pelaksanaan suatu kegiatan secara efektif

dan rasional yang memungkinkan suatu hasil yang optimal dalam latihan,

perlombaan ataupun pembelajaran. Rangkaian gerakan teknik yang harus

dikuasai dalam belajar lompat jauh gaya jongkok adalalah sebagai berikut :

1) Awalan

Awalan dilakukan untuk mendapatkan kekuatan tumpuan yang

maksimal dan mendapatkan daya dorong pada saat melayang. Awalan

dilakukan dengan jarak 30 sampai 40 meter dengan panjang langkah,

jumlah langkah dan kecepatan lari konstan. Dalam hal ini tidak boleh

mengurangi kecepatan dan berganti langkah. Awalan merupakan tahap

pertama dalam lompat jauh. Tujuan awalan adalah untuk mendapatkan

kecepatan maksimal pada saat akan melompat dan membawa pelompat

pada posisi yang optimal untuk tolakan. Awalan yang benar merupakan

prasyarat yang harus dipenuhi, untuk menghasilkan jarak lompatan yang

sejauh-jauhnya.

Page 39: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN … · long jump with a squat-style drill approach amounted to 20 students and group 2 is a group of students who received the treatment

21

Awalan lompat jauh dilakukan dengan berlari secepat-cepatnya

sebelum salah satu kaki menumpu pada balok tumpuan. Awalan lompat

jauh harus dilakukan dengan harmonis, lancar dan dengan kecepatan yang

tinggi, tanpa ada gangguan langkah agar diperoleh ketepatan bertumpu

pada balok tumpuan. Menurut Aip Syarifuddin (1992: 91) bahwa "Untuk

menjaga kemungkinan pada waktu melakukan awalan itu tidak cocok, atau

ketidak tepatan antara awalan dan tolakan, biasanya pelompat membuat

dua buah tanda (cherkmark) antara permulaan akan memulai melakukan

awalan dengan papan tolakan". Untuk lebih jelasnya berikut ini disajikan

ilustrasi pemberian tanda untuk membuat cherkmark untuk ketepatan

tumpuan sebagai berikut:

Bak Pasir

Tanda Tanda

pertama kedua

Papan tolak

Gambar 1. Ilustrasi Awalan Lompat (Aip Syarifuddin, 1992:91)

2) Tolakan

Tolakan adalah perpindahan yang sangat cepat antara lari awalan dan

melayang. Ketepatan tolakan pada balok tumpu dan besarnya hasil tolakan

oleh kaki, sangat menentukan pencapaian hasil lompatan. Tolakan dilakukan

dengan kaki kiri maupun kanan, tergantung kaki mana yang lebih kuat dan

dominan. Pada waktu menolak, badan condong kedepan dengan titik berat

terletak agak kedepan, setelah menolak kaki diayun kedepan atas dengan

sudut tolakan 40 sampai 50 derajat. Berikut ini disajikan ilustrasi gerakan

menumpu untuk menolak sebagai berikut:

Page 40: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN … · long jump with a squat-style drill approach amounted to 20 students and group 2 is a group of students who received the treatment

22

Gambar 2. Ilustrasi Tumpuan Lompat Jauh (Aip Syarifuddin, 1992:91)

3) Melayang di Udara

Sikap dan gerakan badan di udara sangat erat kaitannya dengan

kecepatan awalan dan kekuatan tolakan. Karena pada waktu lepas dari papan

tolak, badan si pelompat dipengaruhi oleh suatu kekuatan yang disebut “daya

penarik bumi”. Daya penarik bumi ini bertitik tangkap pada suatu titik yang

disebut titik berat badan (T.B./center of gravity). Titik berat badan ini

letaknya kira-kira pada pinggang si pelompat sedikit di bawah pusar agak ke

belakang. Hal yang perlu diperhatikan pada saat melayang di udara yaitu

menjaga keseimbangan tubuh, sehingga akan membantu pendaratan. Sikap

badan diudara lompat jauh gaya jongkok yaitu, waktu lepas dari balok tumpu,

kedua tungkai diudara dalam keadaan jongkok, kedua lutut ditekuk, kedua

tangan kedepan. Pada waktu akan mendarat kedua kaki dijulurkan kedepan,

kemudian mendarat dengan dua kaki. Berikut ini disajikan ilustrasi gerakan

melayang di udara lompat jauh gaya jongkok sebagai berikut:

Page 41: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN … · long jump with a squat-style drill approach amounted to 20 students and group 2 is a group of students who received the treatment

23

Gambar 3. Ilustrasi Melayang di Udara (Aip Syarifuddin, 1992:91)

4) Mendarat

Pada saat mendarat pelompat harus menjulurkan kedua tungkainya

kedepan sejauh-jauhnya dengan tidak kehilangan keseimbangan. Pendaratan

sebaiknya dilakukan dengan kedua belah kaki pada bagian tumit terlebih

dahulu, Sebelum tumit menyentuh pasir kaki diluruskan kedepan, jarak antar

kaki jangan terlalu berjuhan dan setelah tumit menyentuh pasir kedua lutut

segera ditekuk dan badan condong kedepan disertai kedua tangan mengayun

kedepan.

Untuk lebih jelasnya mengenai rangkaian gerakan lompat jauh gaya

jongkok dapat diperhatikan dalam gambar dibawah ini.

Gambar 4. Ilustrasi Rangkaian Gerakan Lompat Jauh Gaya Jongkok

(Sumber, http://grandmall10.wordpress.com. Diakses 2 Januari 2011)

Page 42: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN … · long jump with a squat-style drill approach amounted to 20 students and group 2 is a group of students who received the treatment

24

4. Hasil Belajar

a. Pengertian Hasil Belajar

Menurut Gagne serta Jenkins yang dikutip Hamzah Uno (2007:17)

mengartikan bahwa hasil belajar merupakan pengalaman-pengalaman belajar

yang diperoleh siswa dalam bentuk kemampuan-kemampuan tertentu.

Sardiman A.M (2010 : 49) menerangkan bahwa proses belajar akan

menghasilkan hasil belajar. Hasil belajar yang baik dipengaruhi oleh

komponen-komponen yang mendukung proses belajar dan aktivitas siwa

sebagai subjek belajar. Adapun hasil pengajaran dikatakan betul-betul baik

apabila memiliki cirri-ciri sebagai berikut : a) Hasil itu tahan lama dan dapat

digunakan dalam kehidupan sehari-hari oleh siswa, b) Hasil itu merupakan

pengetahuan asli atau otentik (Sardiman A.M, 2010 : 50). Berdasar pendapat

para ahli tersebut dapat diartikan bahwa hasil belajar adalah hasil yang

diperoleh siswa setelah mengalami proses belajar, berupa penguasaan

kemampuan atau keterampilan tertentu.

b. Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok

Belajar sebagai perubahan perilaku terjadi setelah siswa mengikuti

atau mengalami suatu proses belajar, yaitu hasil belajar dalam bentuk

penguasaan kemampuan atau keterampilan tertentu (Hamzah Uno, 2007 :16).

Menurut Klausmeier yang dikutip oleh Hamzah Uno (2007 :17) menjelaskan

bahwa untuk meraih hasil belajar dalam penguasaan keterampilan, proses

belajar yang dilalui memiliki beberapa kekhasan sebagi berikut :

1) Peralihan dari kontrol sengaja pada kontrol otomatis, mula-mula gerakan

terjadi secara perlahan dan tidak beraturan kemudian menjadi gerakan

yang semakin cepat, tepat dan beraturan.

2) Gerakan mula-mula samar, tidak jelas, kemudian menjadi semakin jelas

dan nyata, baik dalam kualitas dan kuantitasnya.

3) Umpan balik menjadi semakin cepat.

Dalam pembelajaran lompat jauh gaya jongkok, hasil belajar siswa

dapat dikatakan suatu kemampuan atau keterampilan siswa untuk melakukan

Page 43: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN … · long jump with a squat-style drill approach amounted to 20 students and group 2 is a group of students who received the treatment

25

lompat jauh dengan gaya jongkok secara baik dan benar meliputi penguasaan

aspek-aspek teknik dasar dalam lompat jauh. Hasil belajar lompat jauh gaya

jongkok yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil dari proses belajar

yang merupakan kemampuan untuk melakukan rangkaian gerakan lompat

jauh dalam hal sebagai berikut :

1) Kemampuan melakukan awalan

a) Jarak awalan 20 sampai 30 meter

b) Panjang langkah konstan

c) Jumlah langkah konstan

d) Kecepatan lari konstan

e) Pandangan ke depan

2) Kemampuan melakukan tolakan

a) Menggunakan satu kaki

b) Bertumpu pada balok tumpu

c) Badan condong kedepan

d) Sudut tolakan 40 sampai 50 derajat

e) Kedua lengan ikut serta diayunkan ke depan atas. Pandangan ke depan

atas (jangan melihat kebawah)

3) Kemampuan melakukan sikap badan diudara

a) Pada saat melayang tungkai diposisikan dalam keadaan jongkok

b) Kedua lutut ditekuk

c) Sikap badan seperti posisi orang jongkok

d) Kedua lengan diayun kedepan menuju belakang

e) Pandangan lurus kedepan

4) Kemampuan mendarat

a) Menjulurkan kedua tungkai kedepan

b) Membungkukkan badan hingga badan dan lutut hampir merapat

c) Lutut dibengkokkan

d) Menjulurkan tangan kedepan

e) Mendarat dengan kedua kaki dengan tumit terlebih dahulu

5) Kemampuan mencapai jarak lompatan.

Page 44: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN … · long jump with a squat-style drill approach amounted to 20 students and group 2 is a group of students who received the treatment

26

B. Kerangka Berpikir

Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah dikemukakan, untuk

memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai arah penelitian, maka disajikan

kerangka pemikiran sebagi berikut.

1. Perbedaan Pengaruh antara Pendekatan Drill dan Pendekatan Bermain

Terhadap Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok

Pendekatan pembelajaran drill dan bermain masing-masing memiliki

karakteristik yang berbeda. Pembelajaran dengan pendekatan drill

menekankan pada penguasaan teknik lompat jauh gaya jongkok yang baik

dan benar. Dalam pelaksanaannya pembelajaran lompat jauh gaya jongkok

dengan pendekatan drill yaitu, teknik-teknik dalam lompat jauh gaya jongkok

dipelajari secara berulang-ulang dengan komando dari guru hingga terjadi

otomatisasi dalam gerakan lompat jauh gaya jongkok yang benar.

Pembelajaran lompat jauh gaya jongkok dengan pendekatan bermain

merupakan bentuk pembelajaran yang dirancang dalam konsep permainan

yang mengarah pada teknik-teknik lompat jauh gaya jongkok. Dalam

pelaksanaannya pembelajaran lompat jauh gaya jongkok dengan pendekatan

bermain yaitu mengemas pembelajaran lompat jauh gaya jongkok dalam

bentuk permainan lompat-lompatan dihalaman sekolah, melompati parit,

melompati rintangan, melompati ban sepeda, melompat dari bangku, dan

sebagainya. Sehingga siswa dapat menemukan sendiri cara melakukan lompat

jauh gaya jongkok melalui diskusi dan bermain secara berkelompok.

Berdasarkan karakteristik dan kelebihan serta kelemahan pendekatan

pembelajaran drill dan bermain, hal ini akan mempunyai pengaruh terhadap

hasil belajar lompat jauh gaya jongkok. Perbedaan perlakuan dan tingkat

kesulitan maupun kemudahan dalam pelaksanaan pembelajaran keterampilan

akan menimbulkan pengaruh yang berbeda pula. Dengan demikian diduga,

terdapat perbedaan pengaruh antara pendekatan pembelajaran drill dan

bermain terhadap hasil belajar lompat jauh gaya jongkok.

Page 45: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN … · long jump with a squat-style drill approach amounted to 20 students and group 2 is a group of students who received the treatment

27

2. Pendekatan Pembelajaran Bermain Lebih Baik Dibanding Pendekatan

Pembelajaran Drill Terhadap Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok.

Dalam pembelajaran, pendekatan pembelajaran drill dan bermain

mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Pendekatan

pembelajaran drill memiliki kelebihan antara lain: siswa dapat mengerti dan

menguasai teknik-teknik yang diajarkan dengan baik dan benar, siswa dapat

memperagakan atau mempraktekkan teknik yang diajarkan dengan baik dan

benar, kesalahan teknik dapat dikenali lebih awal karena ada koreksi dari

guru,sehingga dapat meminimalkan kesalahan teknik. Kelemahan pendekatan

pembelajarn drill antara lain : dapat menimbulkan rasa bosan, karena harus

mengulung-ulang gerakan yang sama secara terus menerus dan menunggu

giliran untuk melakukan tugas ajar, hasrat gerak siswa tidak terpenuhi karena

pembelajaran harus dilakukan secara runtut. Sedangkan pendekatan

pembelajaran bermain memiliki kelebihan antara lain : menimbulkan rasa

senang dan motivasi belajar meningkat, dapat merangsang kemampuan

berpikir, memecahkan masalah, dan mengambil keputusan yang tepat sesuai

situasi yang terjadi dalam permainan, meningkatkan kemampuan siswa untuk

menilai dirinya sendiri dan kemampuannya selama proses pengajaran apakah

sudah baik atau belum dan mampu mempelajari teknik-teknik yang diajarkan

secara mandiri. Sedangkan kelemahan pendekatan pembelajaran bermain

adalah Siswa kurang memahami konsep gerakan teknik yang diajarkan

dengan baik dan benar, sehingga akan sering terjadi kesalahan teknik,

pengorganisasian pembelajaran kurang terkendali, guru akan mengalami

kesulitan untuk mengontrol kesalahan teknik yang dilakukan siswa.

Dalam teori belajar, untuk meraih hasil belajar yang maksimal dalam

penguasaan keterampilan, maka siswa harus mendapatkan pembelajaran

teknik secara berulang-ulang agar terjadi otomatisasi gerakan teknik yang

baik dan benar. Pada pembelajaran lompat jauh gaya jongkok, bahwa

semakin banyak siswa melakukan pengulangan gerakan teknik lompat jauh

yang baik dan benar maka penguasaan keterampilan teknik yang diajarkan

Page 46: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN … · long jump with a squat-style drill approach amounted to 20 students and group 2 is a group of students who received the treatment

28

akan semakin maksimal sehingga hasil belajar siswa dalam hal penguasaan

keterampilan teknik akan optimal.

Berdasarkan pemikiran dan pemaparan diatas diduga bahwa dalam

pembelajaran lompat jauh gaya jongkok dengan pendekatan drill, siswa akan

memperoleh hasil belajar yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang

belajar dengan pendekatan bermain.

C. Hipotesis

Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka berpikir yang telah

dikemukakan diatas dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

1. Terdapat perbedaan pengaruh antara pendekatan drill dan pendekatan

bermain terhadap hasil belajar lompat jauh gaya jongkok.

2. Pendekatan pembelajaran drill lebih baik pengaruhnya terhadap hasil belajar

lompat jauh gaya jongkok.

Page 47: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN … · long jump with a squat-style drill approach amounted to 20 students and group 2 is a group of students who received the treatment

29

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1

Sukoharjo Tahun Ajaran 2010/2011.

2. Waktu Penelitian

Waktu yang direncanakan untuk kegiatan penelitian ini kurang lebih 7 bulan

yaitu dari bulan Desember 2010 sampai dengan Juni 2011.

Tabel 1. Jadwal Rencana Penelitian

Keterangan

201

0 2011

Des Jan Peb Mar Apr Mei Juni

1. Persiapan penelitian

a. Pengajuan judul

b. Penyusunan proposal

c. Seminar Proposal

d. Mengurus perijinan

2. Pelaksanaan penelitian

a. Mengumpulkan data

b. Perlakuan atau treatment

c. Mengolah data

3. Menyusun laporan

29

Page 48: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN … · long jump with a squat-style drill approach amounted to 20 students and group 2 is a group of students who received the treatment

30

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Suharsimi Arikunto (2006:130) populasi adalah keseluruhan subjek

penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa putra kelas X SMA Negeri 1

Sukoharjo tahun ajaran 2010/2011 yang berjumlah 155 siswa yang terbagi dalam

sebelas kelas.

2. Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive proportional

random sampling. Suharsimi Arikunto(2006: 134), menyatakan bahwa sebagai ancer-

ancer dalam pengambilan sampel apabila subjeknya kurang dari 100 lebih baik

diambil semua sehingga penelitianya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika

jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10-15 % atau 20-25 % atau lebih

tergantung kemampuan peneliti. Mengacu pada pendapat tersebut peneliti mengambil

sampel dengan proporsi 25 % dari masing-masing kelas. Adapun rata-rata jumlah

populasi masing-masing kelas siswa putra kelas X SMA Negeri 1 Sukoharjo sebagai

berikut :

Tabel 2. Daftar Pengambilan Sampel

No. Kelas Populasi Proporsi Sampel

1 X1 16 16 x 25% = 4 4

2 X2 14 14 x 25% = 3,5 4

3 X3 12 12 x 25% = 3 3

4 X4 12 12 x 25% = 3 3

5 X5 12 12 x 25% = 3 3

6 X6 15 15 x 25% = 3,75 4

7 X7 17 17 x 25% = 4,25 4

8 X8 14 14 x 25% = 3,5 4

9 X9 16 16 x 25% = 4 4

10 X10 14 14 x 25% = 3,5 4

11 X11 13 13 x 25% = 3,25 3

Jumlah 155 40

Page 49: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN … · long jump with a squat-style drill approach amounted to 20 students and group 2 is a group of students who received the treatment

31

C. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel bebas dan satu variabel terikat,

yaitu :

1. Variabel bebas

a. Pembelajaran lompat jauh gaya jongkok dengan pendekatan drill

b. Pembelajaran lompat jauh gaya jongkok dengan pendekatan bermain

2. Variabel terikat

Hasil belajar lompat jauh gaya jongkok.

D. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data dalam penelitian menggunakan tes hasil belajar

lompat jauh gaya jongkok. Instrumen yang dipergunakan dalam pengumpulan data

adalah instrumen tes berbentuk tes perbuatan, dengan 20 butir indikator yang harus

dilakukan oleh siswa. Penskoran dilakukan dengan memberikan skor 1 apabila siswa

dapat melakukan gerakan sesuai dengan indikator dan skor 0 apabila siswa tidak

dapat melakukan gerakan sesuai dengan indikator, perolehan nilai total tiap indikator

yang dicapai siswa dijumlahkan dengan nilai jarak lompatan untuk mengetahui hasil

belajar lompat jauh gaya jongkok siswa yang dihitung dengan rumus :

Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok =

�T���� ��� �� ������ � N�� J� �� L������� � x10

Berikut indikator-indikator tes yang harus dilakukan siswa :

a. Kemampuan melakukan awalan

1) Jarak awalan 20 sampai 30 meter

2) Panjang langkah konstan

3) Jumlah langkah konstan

Page 50: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN … · long jump with a squat-style drill approach amounted to 20 students and group 2 is a group of students who received the treatment

32

4) Kecepatan lari konstan

5) Pandangan ke depan

b. Kemampuan melakukan tolakan

1) Menggunakan satu kaki

2) Bertumpu pada balok tumpu

3) Badan condong kedepan

4) Sudut tolakan 40 sampai 50 derajat

5) Kedua lengan ikut serta diayunkan ke depan atas. Pandangan ke depan atas

(jangan melihat ke bawah).

c. Kemampuan melakukan sikap badan diudara

1) Pada saat melayang tungkai diposisikan dalam keadaan jongkok

2) Kedua lutut ditekuk

3) Sikap badan seperti posisi orang jongkok

4) Kedua lengan diayun kedepan menuju belakang

5) Pandangan lurus kedepan

d. Kemampuan mendarat

1) Menjulurkan kedua tungkai kedepan

2) Membungkukkan badan hingga badan dan lutut hampir merapat

3) Lutut dibengkokkan

4) Menjulurkan tangan kedepan

5) Mendarat dengan kedua kaki dengan tumit terlebih dahulu

e. Kemampuan mencapai jarak lompatan

Tabel 3. Nilai Kemampuan Mencapai Jarak Lompatan

NO JARAK LOMPATAN (Meter) NILAI

1. 0,50-1,00 1

2. 1,01-1,50 2

3. 1,51-2,00 3

4. 2,01-2,50 4

5. 2,51-3,00 5

Page 51: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN … · long jump with a squat-style drill approach amounted to 20 students and group 2 is a group of students who received the treatment

33

6. 3,01-3,50 6

7. 3,51-4,00 7

8. 4,01-4,50 8

9. 4,51-5,00 9

10. 5,01-5,50 10

D. Rancangan Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian eksperimen menggunakan rancangan

penelitian Matched by subject Design. Gambar rancangan penelitian dapat

digambarkan sebagai berikut:

K1 X1 Y2

S Y1 OP

K2 X2 Y2

Gambar 5. Rancangan Penelitian

Keterangan:

S = Subjek penelitian

Y1 = Tes awal hasil belajar lompat jauh gaya jongkok

K1 = Kelompok 1

K2 = Kelompok 2

OP = Ordinal Pairing

X1 = Pembelajaran dengan pendekatan drill

X2 = Pembelajaran dengan pendekatan bermain

Y2 = Tes akhir hasil belajar lompat jauh gaya jongkok

Pembagian kelompok eksperimen didasarkan pada hasil belajar lompat jauh

gaya jongkok pada tes awal. Setelah hasil tes awal dirangking, kemudian subjek yang

memiliki hasil belajar setara dipasang-pasangkan ke dalam kelompok 1(K1) dan

kelompok 2 (K2). Apabila pada akhirnya terdapat perbedaan, maka disebabkan oleh

Page 52: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN … · long jump with a squat-style drill approach amounted to 20 students and group 2 is a group of students who received the treatment

34

pengaruh perlakuan yang diberikan. Pembagian kelompok dalam penelitian ini

dengan cara ordinal pairing. Adapun pembagian kelompok secara ordinal pairing

menurut Sutrisno Hadi (1995: 485) sebagai berikut:

Kelompok 1 Kelompok 2

1 2

4 3

5 6

8 7

dst

Gambar 6. Ordinal Pairing

E. Teknik Analisis Data

1. Uji Reliabilitas

Untuk mengetahui tingkat keajegan hasil tes yang dilakukan dalam

penelitian, dilakukan uji reabilitas dengan menggunakan korelasi intraklas. Adapun

rumus uji reliabilitas intraklas menurut Mulyono B. (2008 :44) sebagai berikut :

MSA - MSW

R =

MSA

Keterangan :

R = Koefisien reliabilitas

MSA = Jumlah rata-rata dalam kelompok

Page 53: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN … · long jump with a squat-style drill approach amounted to 20 students and group 2 is a group of students who received the treatment

35

MSW = Jumlah rata-rata antar kelompok

2. Uji Prasyarat Analisis

Uji prasyarat analisis dalam penelitian ini meliputi uji normalitas dan uji

homogenitas. Adapun langkah masing-masing uji prasyarat tersebut sebagai berikut :

a. Uji Normalitas

Uji normalitas ini digunakan untuk mengetahui apakah sampel

penelitian ini berasal dari populasi yang normal atau tidak normal. Adapun

langkah-langkah uji normalitas metode Lilliefors menurut Sudjana (2005:466)

sebagai berikut :

1) Pengamatan x1, x2, ….., xn dijadikan bilangan baku z1, z2, …., zn dengan

menggunakan rumus zi = {xi – x}/ SD, masing-masing merupakan rata-rata

dan simpangan baku sampel.

2) Untuk tiap bilangan baku ini dan menggunakan daftar distribusi normal

baku, kemudian dihitung peluang F(Zi) = P(Z≤ Zi)

3) Selanjutnya dihitung proporsi z1, z2, . . ., zn yang lebih kecil atau sama

dengan zi. Jika proporsi ini dinyatakan oleh S(zi), maka

z1, z2, . . ., zn yang ≤ zi

S(zi) =

n

4) Hitung selisih F(zi) – S(zi) kemudian tentukan harga mutlaknya.

5) Ambil harga paling besar diantara harga-harga mutlak selisih tesebut.

b. Uji Homogenitas

Untuk mengetahui homogenitas dari sampel, pada penelitian ini

menggunakan uji homogenitas dengan metode Bartlett, dimana untuk

langkah-langkahnya adalh sebagai berikut (Sudjana, 2005:261) :

1) Membuat tabel perhitugan yang terdri dari kolom-kolom kelompok sampel

:

Page 54: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN … · long jump with a squat-style drill approach amounted to 20 students and group 2 is a group of students who received the treatment

36

dk (n-1), 1/dk, Sdi2, dan (dk) log Sdi

2

2) Menghitung varians gabungan dari semua sampel.

Rumusnya : SD2 = ����������…… ��

�����

B = Log Sdi2 (n-1)

3) Menghitung X2

Rumusnya : X2 = (Ln) B-(n-1) Log Sdi 1 …… (2)

Dengan (Ln 10) = 2,3026

Hasilnya (X2 hitung) kemudian dibandingkan dengan (X

2 tabel), pada taraf

signifikansi α = 0,05 dan dk (n-1)

4) Apabila X2 hitung < X2 tabel, maka H0 diterima.

Artinya varians sampel bersifat homogen. Sebaliknya apabila X2 hitung > X

2

tabel, maka H0 ditolak. Artinya varians sampel bersifat tidak homogen.

3. Pengujian Hipotesis

a. Uji Perbedaan

Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan uji

perbedaan dari Sutrisno Hadi (1995: 457) sebagai berikut :

Md

t =

∑ d 2

N (N-1)

Keterangan :

t = Nilai uji perbedaan

Md = Mean perbedaan dari pasangan

∑d 2 = Jumlah deviasi kuadrat tiap sampel dari mean perbedaan

N = Jumlah pasangan

Untuk mencari mean deviasi digunakan rumus sebagai berikut :

Page 55: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN … · long jump with a squat-style drill approach amounted to 20 students and group 2 is a group of students who received the treatment

37

∑D

Md =

N

Keterangan :

D = Perbedaan masing-masing subjek

N = Jumlah pasangan

Page 56: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN … · long jump with a squat-style drill approach amounted to 20 students and group 2 is a group of students who received the treatment

39

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data

Pada bab ini disajikan mengenai hasil penelitian beserta interpretasinya.

Penyajian hasil penelitian berdasarkan analisis statistik yang dilakukan pada tes

awal dan tes akhir hasil belajar lompat jauh gaya jongkok. Berdasarkan data yang

diperoleh dalam penelitian ini maka dapat dibuat deskripsi data sebagai berikut :

Tabel 4. Deskripsi Data Tes Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok Kelompok

1 dan Kelompok 2

Kelompok Tes N Hasil Belajar

Terendah

Hasil Belajar

Tertinggi

M s

Kelompok 1 Awal 20 56 86 68,65 7,94

Akhir 20 60 86 69,70 7,07

Kelompok 2 Awal 20 56 83 68,70 7,54

Akhir 20 63 86 72,65 8,20

B. Pengujian Prasyarat Analisis

Pada penelitian ini uji prasyarat analisis dilakukan dengan uji normalitas

dan homogenitas. Sebelum pengujian prasyarat analisis dilakukan, terlebih dahulu

dilakukan uji reliabilitas untuk mengetahui tingkat keajegan dari instrumen tes

yang pada tes awal dan tes akhir, berikut sajian hasil uji reliabilitas data tes awal

dan akhir hasil belajar lompat jauh gaya jongkok :

Tabel 5. Ringkasan Hasil Uji Reliabilitas Data Tes Awal dan Tes Akhir Hasil

Belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok

Tes r Kategori

Awal 0,98 Tinggi sekali

Akhir 0,97 Tinggi sekali

39

Page 57: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN … · long jump with a squat-style drill approach amounted to 20 students and group 2 is a group of students who received the treatment

40

Adapun dalam mengartikan kategori koefisien Reliabilitas tes tersebut,

menggunakan pedoman tabel koefisien korelasi dari Book Walter seperti yang

dikutip Mulyono B (2007 : 15) sebagai berikut:

Tabel 6. Range Kategori Reliabilitas

Kategori Validitas Reliabilitas Obyektivitas

Tinggi Sekali

Tinggi

Cukup

Kurang

Tidak Signifikan

0,80 – 1,0

0,70 – 0,79

0,50 – 0,69

0,30 – 0,49

0,00 – 0,29

0,90 – 1,0

0,80 – 0,89

0,60 – 0,79

0,40 – 0,59

0,00 - 0,39

0,95 – 1,0

0,85 – 0,94

0,70 – 0,84

0,50 – 0,69

0,00 – 0,49

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tes hasil belajar lompat jauh

gaya jongkok yang digunakan dalam penelitian memiliki validitas, reliabilitas dan

objektivitas yang tinggi sekali.

1. Uji Normalitas

Sebelum dilakukan analisis data, data pada penelitian ini diuji terlebih

dahulu distribusi kenormalannya. Uji normalitas dalam penelitian ini

menggunakan metode Liliefors dari Sudjana. Hasil uji normalitas data yang

dilakukan terhadap tes awal pada kelompok 1 dan 2 sebagai berikut :

Tabel 7. Rangkuman Hasil Uji Normalitas Data

Kelompok N M s L hitung L tabel

(5%)

Kelompok 1 20 68,65 7,94 0,1793 0.19

Kelompok 2 20 68,70 7,54 0.1764 0.19

Berdasar hasil uji normalitas yang dilakukan pada kelompok 1 (K1)

diperoleh nilai L hitung = 0,1793. Sedangakan dari hasil uji normalitas yang

dilakukan pada kelompok 2 (K2) diperoleh L hitung = 0,1764. Kedua nilai tersebut

Page 58: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN … · long jump with a squat-style drill approach amounted to 20 students and group 2 is a group of students who received the treatment

41

lebih kecil dari angka batas penolakan Ho pada taraf signifikasi 5 % yaitu 0,19.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kelompok 1 dan kelompok 2 sama-

sama berdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dimaksudkan untuk mengetahui kesamaan varians dari

kedua kelompok. Jika kedua kelompok tersebut memiliki kesamaan varians, maka

apabila nantinya kedua kelompok memiliki perbedaan, perbedaan tersebut

disebabkan oleh perbedaan perlakuan. Hasil uji homogenitas data antara

kelompok 1 dan kelompok 2 sebagai berikut:

Tabel 8. Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Data

Kelompok N Sd2 X

2 hitung X

2 tabel (5%)

Kelompok 1 20 63,08 0,051 3,84

Kelompok 2 20 56,85 0,051 3,84

Berdasarkan hasil uji homogenitas yang dilakukan diperoleh nilai X 2

hitung sebesar 0,051dibandingkan dengan X 2 tabel pada dk 19 dengan taraf

signifikasi 5% sebesar 3,84. Karena X 2 hitung < X

2 tabel maka Ho diterima. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa kelompok 1 (K1) dan kelompok 2 (K2)

memiliki varians homogen.

C. Pengujian Hipotesis

Dalam penelitian ini pengujian hipotesis dilakukan dengan uji perbedaan

pada tes akhir serta uji perbedaan peningkatan prosentase setelah sampel

mendapat perlakuan. Sebelum uji perbedaan pada tes akhir dilakukan, terlebih

dahulu uji perbedaan dilakukan pada tes awal untuk mengetahui apakah kedua

kelompok dalam penelitian ini mempunyai kemampuan awal yang sama dan

Page 59: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN … · long jump with a squat-style drill approach amounted to 20 students and group 2 is a group of students who received the treatment

42

berangkat dari titik yang sama. Berikut hasil uji perbedaan kelompok 1 dan 2

sebelum diberi perlakuan :

Tabel 9. Rangkuman Hasil Uji Perbedaan Tes Awal Pada Kelompok 1 dan

Kelompok 2

Kelompok N M t hitung t tabel (5%)

Kelompok 1 20 68,65 0,1487 2,09

Kelompok 2 20 68,70 0,1487 2,09

Berdasarkan hasil uji perbedaan tes awal antara kelompok 1 dan

kelompok 2 diperoleh nilai sebesar 0,1487 dan t tabel dengan N = 20, db = 20 – 9 =

19 dengan taraf signifikasi 5 % adalah sebesar 2,09. Hal ini menunjukkan t hitung <

t tabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 diterima. Dengan demikian antara

kelompok 1 (K1) dan Kelompok 2 (K2) sebelum diberi perlakuan tidak ada

perbedaan yang signifikan, kelompok 1 dan kelompok 2 berangkat dari titik yang

sama.

1. Hipotesis Pertama

Setelah dilakukan perlakuan, yaitu kelompok 1 diberi pembelajaran

lompat jauh gaya jongkok dengan pendekatan drill dan kelompok 2 diberi

pembelajaran lompat jauh gaya jongkok dengan pendekatan bermain, kemudian

dilakukan uji perbedaan pada tes akhir. Uji perbedaan yang dilakukan dalam

penelititan ini sebagai berikut :

Tabel 10. Rangkuman Hasil Uji Perbedaan Tes Akhir Pada Kelompok 1 dan

Kelompok 2

Kelompok N M t hitung t tabel (5%)

Kelompok 1 20 69,70 4,91 2,09

Kelompok 2 20 72,65 4,91 2,09

Page 60: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN … · long jump with a squat-style drill approach amounted to 20 students and group 2 is a group of students who received the treatment

43

Berdasarkan hasil uji perbedaan tes akhir antara kelompok 1 (K1) dan

Kelompok 2 (K2) diperoleh nilai sebesar 4,91 dan t tabel dengan db 19 pada taraf

signifikasi 5% adalah 2,09. Hal ini menunjukkan bahwa t hitung > t tabel. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak, yang berarti bahwa hasil belajar

lompat jauh gaya jongkok pada tes akhir antara kelompok 1 dan kelompok 2

terdapat perbedaan yang signifikan.

2. Hipotesis Kedua

Berdasarkan hasil perhitungan pada tes akhir diperoleh nilai rata-rata

kelompok 1 sebesar 69,70 dan nilai rata-rata kelompok 2 sebesar 72,65. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa hasil belajar lompat jauh gaya jongkok dengan

menggunakan pendekatan pembelajaran bermain lebih baik dibandingkan dengan

menggunakan pendekatan pembelajaran drill. Dengan demikian hipotesis yang

diajukan peneliti ditolak.

D. Pembahasan Hasil Analisis Data

Pada penelitian ini sampel dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok

1 dan kelompok 2. Kelompok 1 adalah sampel yang mendapat pengajaran atau

perlakuan dengan pendekatan drill, sedangkan kelompok 2 adalah sampel yang

mendapat pengajaran atau perlakuan dengan pendekatan bermain. Karena

penelitian ini sifatnya membandingkan hasil belajar antara dua kelompok, maka

sebelum penelitian dimulai harus dipastikan terlebih dahulu bahwa kedua kelas

berangkat dari titik yang sama. Untuk itu perlu diadakan analisis prasyarat dengan

menggunakan uji normalitas dan homogenitas. Berdasarkan hasil perhitungan uji

normalitas pada kelompok 1 diperoleh hasil Lhitung < Ltabel yaitu 0,1793 < 0,19

sedangkan uji normalitas pada kelompok 2 diperoleh hasil Lhitung < Ltabel yaitu

0.1764 < 0.19 sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok berdistribusi

normal. Untuk perhitungan uji homogenitas pada kedua kelompok diperoleh hasil

X2

hitung < X2

tabel yaitu 0,02275 < 3,84 , disimpulkan bahwa kedua kelompok

homogen. Dengan demikan berdasar uji prasyarat analisis kedua kelompok

berdistribusi normal dan homogen. Dan untuk memastikan bahwa antara

Page 61: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN … · long jump with a squat-style drill approach amounted to 20 students and group 2 is a group of students who received the treatment

44

kelompok 1 dengan kelompok 2 memiliki kemampuan yang setara sebelum

mendapat pengajaran atau perlakuan dilakukan uji perbedaan pada tes awal

dengan hasil thitung < ttabel yaitu 0,1487< 2,09 sehingga memastikan bahwa kedua

kelompok memiliki kemampuan yang setara pada tes awal. Dengan demikian

kedua kelompok adalah sampel yang berdistribusi normal dan homogen, serta

memiliki kemampuan yang setara sebelum mendapat perlakuan atau dapat

diartikan bahwa kedua kelompok berangkat dari titik yang sama.

Selanjutnya kedua kelompok diberi perlakuan dengan pendekatan

pembelajaran yang berbeda kemudian diberikan tes akhir hasil belajar untuk

pengambilan data. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan t-test atau

uji-t untuk menguji hipotesis penelitian. Hasil dari pengujian hipotesis diperoleh -

thitung ≤ –ttabel dan thitung ≥ ttabel atau -4,91≤ -2,09 dan 4,91 ≥ 2,09. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar belajar antara kelompok 1 yang

diberi perlakuan pendekatan pembelajaran drill dengan kelompok 2 yang diberi

perlakuan pendekatan pembelajaran bermain..

Perhitungan nilai rata-rata post-test kelompok 1 sebesar 69,70 dan nilai

rata-rata post-test kelompok 2 sebesar 72,65. Berdasarkan nilai rata-rata post test

kedua kelompok tersebut maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar menggunakan

pendekatan pembelajaran bermain lebih baik dibandingkan dengan menggunakan

pendekatan pembelajaran drill.

Dengan demikian hipotesis yang diajukan peneliti yang menyatakan

bahwa pendekatan pembelajaran drill lebih baik pengaruhnya terhadap hasil belajar

lompat jauh gaya jongkok ditolak, dan pada kenyataan dilapangan menunjukkan

bahwa kelompok yang diberi perlakuan pendekatan pembelajaran bermain memiliki

hasil belajar lompat jauh gaya jongkok yang lebih baik. Hal ini dapat terjadi

dikarenakan beberapa faktor diluar kemampuan peneliti, diantaranya: 1) Peneliti

tidak bisa mengontrol kegiatan siswa diluar jadwal pembelajaran selama treatment.

2) Peneliti tidak bisa mengetahui apakah kedua kelompok benar-benar melakukan

rancangan treatment masing-masing diluar jadwal treatment pembelajaran yang

telah ditentukan.3) Keaktifan dan fokus siswa dalam kelompok 1 (Kelompok siswa

dengan pendekatan pembelajaran drill) kurang. 4) Beberapa siswa dalam kelompok

Page 62: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN … · long jump with a squat-style drill approach amounted to 20 students and group 2 is a group of students who received the treatment

45

1 (Kelompok siswa dengan pendekatan drill) memiliki kegiatan-kegiatan yang

padat sebelum pelaksanaan treatment pembelajaran sehingga dalam mengikuti

pembelajaran kurang antusias dan sedikit kelelahan.

Dari hasil pengamatan dan data-data kuantitatif yang telah dikemukakan

diatas dapat dilihat bahwa pendekatan pembelajaran bermain lebih baik dalam

meningkatkan hasil belajar siswa dari pada pendekatan pembelajaran drill. Akan

tetapi hal ini terjadi dikarenakan beberapa faktor yang telah dikemukakan peneliti

diatas.

Page 63: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN … · long jump with a squat-style drill approach amounted to 20 students and group 2 is a group of students who received the treatment

47

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil analisis data yang telah

dilakukan pada bab sebelumnya maka penulis menarik kesimpulan sebagai

berikut:

1. Terdapat perbedaan pengaruh antara penerapan pendekatan pembelajaran

drill dengan penerapan pendekatan pembelajaran bermain terhadap hasil

belajar lompat jauh gaya jongkok pada siswa putra kelas X SMA Negeri 1

Sukoharjo Tahun Ajaran 2010/2011.

2. Pendekatan pembelajaran bermain lebih baik pengaruhnya terhadap hasil

belajar lompat jauh gaya jongkok pada siswa putra kelas X SMA Negeri 1

Sukoharjo tahun ajaran 2010/2011, dikarenakan beberapa faktor diluar

kemampuan peneliti.

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka implikasi/dampak yang dapat

ditimbulkan dari penelitian ini adalah bahwa setiap pendekatan pembelajaran

memiliki efektivitas yang berbeda dalam meningkatkan hasil belajar lompat juah

gaya jongkok. Oleh karena itu hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan

pertimbangan bagi guru dalam memilih pendekatan pembelajaran yang tepat

sesuai dengan tujuan pengajaran yang akan dicapai.

C. Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan dan implikasi penelitian, maka peneliti

mengajukan saran-saran sebagai berikut :

47

Page 64: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN … · long jump with a squat-style drill approach amounted to 20 students and group 2 is a group of students who received the treatment

48

1. Bagi Guru

Untuk dapat meningkatkan hasil belajar materi lompat jauh gaya jongkok

dan materi-materi yang lain dalam penjasorkes guru dapat menerapkan

pendekatan pembelajaran drill dan bermain, yang keduanya memiliki kelebihan

dan kekurangan masing-masing sehingga dapat dipilih sesuai dengan tujuan

pembelajaran.

2. Bagi Siswa

Untuk meningkatkan hasil belajar lompat jauh gaya jongkok siswa dapat

menggunakan pendekatan drill dan bermain.

3. Bagi Sekolah

Sekolah hendaknya menyediakan sarana dan prasarana pendekatan

pembelajaran drill dan bermain agar pembelajaran penjasorkes dapat berjalan

dengan baik dan hasil belajar siswa dapat optimal.

D. Diskusi

Berdasarkan simpulan, implikasi dan saran dalam penelitian ini, peneliti

perlu mendiskusikan bahwa berdasar kajian teori, hasil belajar siswa dalam hal

penguasaan teknik, khususnya untuk siswa SMA dengan karakteristik

pembelajaran Penjasorkes untuk siswa SMA yang menekankan pada

pembelajaran teknik yang diajarkan, maka diduga hasil belajar siswa dalam hal

penguasaan teknik akan lebih baik apabila menggunakan pendekatan

pembelajaran drill, karena dengan pendekatan pembelajaran drill siswa akan

memiliki otomatisasi gerakan teknik yang baik dan benar sehingga akan tercapai

hasil belajar penguasaan keterampilan yang maksimal. Akan tetapi berdasar

kenyataan dilapangan penggunaan pendekatan pembelajaran bermain ternyata

mampu menjadikan hasil belajar siswa lebih baik dibandingkan dengan

pendekatan drill. Hal ini dapat terjadi dikarenakan beberapa faktor diluar

kemampuan peneliti, diantaranya :

Page 65: PERBEDAAN PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN … · long jump with a squat-style drill approach amounted to 20 students and group 2 is a group of students who received the treatment

49

1. Peneliti tidak bisa mengontrol kegiatan siswa diluar jadwal pembelajaran

selama treatment.

2. Peneliti tidak bisa mengetahui apakah kedua kelompok benar-benar

melakukan rancangan treatment masing-masing diluar jadwal treatment

pembelajaran yang telah ditentukan.

3. Keaktifan, fokus siswa dalam kelompok 1 (Kelompok siswa dengan

pendekatan pembelajaran drill) kurang.

4. Beberapa siswa dalam kelompok 1 (Kelompok siswa dengan pendekatan

drill) memiliki kegiatan-kegiatan yang padat sebelum pelaksanaan treatment

pembelajaran sehingga dalam mengikuti pembelajaran kurang antusias dan

sedikit kelelahan.