perbedaan penelitian tindakan

19
 Perbedaan Penelitian Tindakan (PTK) dengan Ekperimen  Penelitian Tindakan (PTK) Penelitian tindakan adalah suatu penyelidikan atau penelitian dalam konteks usaha yang berfokus  pada peningkatan kualitas organisasi serta kinerjanya. Biasanya didesain serta dilakukan oleh  praktisi yang menganalisa data untuk mengingkakan mutu praktek mereka. Penelitian tindakan dapat dilakukan dalam suatu tim atau oleh perorangan. Pendekatan penelitian dengan tim disebut sebagai Penelitian Kolaborativ. Pen eli tia n tin daka n memili ki pot ens i unt uk mencip takan peni ngkata n yan g rel ati f sta bil disekolah. Hal ini memberikan kemungkinan baru kepada pendidik untuk melakukan refleksi terha dap cara mengajar mereka, mencari dan menguj i ide, metoda, material baru, serta melihat seberapa efektifnya suatu pendekatan baru, berbagi upan balik dengan anggota tim lainnya, membua t keputusan mengenai pendeka tan yan g akan diguna kan dal am sat u ti m mengena i evaluasi terhadap kurikulum, instruksi serta sistem evaluasi.  Penelitian tindakan kelas pada umumnya dilakukan beberapa kali siklus, karena dalam penelitian tindakan fokus pada sisi perbaikan. Artinya, penelitian tindakan ini memberikan beberapa kali  pe rla kua n sampai dit emukan has il yan g maksimal. Jika dal am sat u kal i per lakuan sudah didapatkan hasil yang optimal, maka penelitian tindakan hanya cukup pada satu siklus saja, namun hal ini ini jarang terjadi. Penelitian Eksperimen Penel itian eksperimental dapat diart ikan sebaga i sebuah studi yang objektif, sistemat is, dan terkontrol untuk memprediksi atau mengontrol fenomena. Penelitian eksperimen bertujuan untuk menyelidiki hubungan sebab akibat (cause and effect relationship), dengan cara mengekspos satu at au le bi h kelompok eksper iment al dan satu at au lebi h kon di si eksper imen. Hasi lnya dibandingkan dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak dikenai perlakuan. Oleh karena nya, peneli tian eksperimen bertu juan untuk pengajuan hipot esis peneli tian , memprediksi kej adi an ata u per ist iwa di ala m lat ar eks per ime nta l, unt uk men ari k generalisasi hubu ngan - hubungan antar variabel.  Dalam penelitian ini, peneliti melakukan desain atau uji coba dengan mengajukan stimuli baru atau perlakuan pada sampel penelitian. Selanjutnya peneliti menganalisis hasil penelitian dengan menguj i hipote sis yang dia jukan seb agai simpul an dal am pene li tia n. Dal am pene li tia n ini ,  pe nel iti juga ditunt ut unt uk kri ti s dalam memahami faktor -fakto r pengaruh yan g mungki n mendasari obyek eksperimen. Dengan demikian, maka hasil penelitian benar-benar diperoleh dari stimuli atau perlakuan yang dieksperimenkan.  Kesimpulan Dari wacana di atas, dapat ditarik kesimpulan mengenai perbedaan penelitian tindakan dengan  penelitian eksperimen seperti di bawah ini: Penel itian eksperimen pada umumnya dilakukan satu kali, karena dalam peneli tian eksperimen hanya sekedar menguji hipotesis. Sedangkan penelitian tindakan kelas (PTK) dilakukan beberapa kal i sik lus , kar ena pene lit ian ber ahi r jik a has il yan g diperoleh sudah maksimal atau ses uai dengan ukuran yang diberikan.

Upload: kurnia-wan

Post on 16-Jul-2015

450 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Perbedaan Penelitian Tindakan

5/13/2018 Perbedaan Penelitian Tindakan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perbedaan-penelitian-tindakan 1/19

 

Perbedaan Penelitian Tindakan (PTK) dengan Ekperimen 

Penelitian Tindakan (PTK)

Penelitian tindakan adalah suatu penyelidikan atau penelitian dalam konteks usaha yang berfokus pada peningkatan kualitas organisasi serta kinerjanya. Biasanya didesain serta dilakukan oleh praktisi yang menganalisa data untuk mengingkakan mutu praktek mereka. Penelitian tindakandapat dilakukan dalam suatu tim atau oleh perorangan. Pendekatan penelitian dengan tim disebutsebagai Penelitian Kolaborativ.

Penelitian tindakan memiliki potensi untuk menciptakan peningkatan yang relatif stabildisekolah. Hal ini memberikan kemungkinan baru kepada pendidik untuk melakukan refleksiterhadap cara mengajar mereka, mencari dan menguji ide, metoda, material baru, serta melihatseberapa efektifnya suatu pendekatan baru, berbagi upan balik dengan anggota tim lainnya,membuat keputusan mengenai pendekatan yang akan digunakan dalam satu tim mengenaievaluasi terhadap kurikulum, instruksi serta sistem evaluasi. Penelitian tindakan kelas pada umumnya dilakukan beberapa kali siklus, karena dalam penelitian

tindakan fokus pada sisi perbaikan. Artinya, penelitian tindakan ini memberikan beberapa kali  perlakuan sampai ditemukan hasil yang maksimal. Jika dalam satu kali perlakuan sudahdidapatkan hasil yang optimal, maka penelitian tindakan hanya cukup pada satu siklus saja,namun hal ini ini jarang terjadi.

Penelitian EksperimenPenelitian eksperimental dapat diartikan sebagai sebuah studi yang objektif, sistematis, danterkontrol untuk memprediksi atau mengontrol fenomena. Penelitian eksperimen bertujuan untuk menyelidiki hubungan sebab akibat (cause and effect relationship), dengan cara mengekspos satuatau lebih kelompok eksperimental dan satu atau lebih kondisi eksperimen. Hasilnyadibandingkan dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak dikenai perlakuan. Olehkarenanya, penelitian eksperimen bertujuan untuk pengajuan hipotesis penelitian, memprediksikejadian atau peristiwa di alam latar eksperimental, untuk menarik generalisasi hubungan-hubungan antar variabel. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan desain atau uji coba dengan mengajukan stimuli baruatau perlakuan pada sampel penelitian. Selanjutnya peneliti menganalisis hasil penelitian denganmenguji hipotesis yang diajukan sebagai simpulan dalam penelitian. Dalam penelitian ini,  peneliti juga dituntut untuk kritis dalam memahami faktor-faktor pengaruh yang mungkinmendasari obyek eksperimen. Dengan demikian, maka hasil penelitian benar-benar diperolehdari stimuli atau perlakuan yang dieksperimenkan. Kesimpulan

Dari wacana di atas, dapat ditarik kesimpulan mengenai perbedaan penelitian tindakan dengan penelitian eksperimen seperti di bawah ini:

Penelitian eksperimen pada umumnya dilakukan satu kali, karena dalam penelitian eksperimenhanya sekedar menguji hipotesis. Sedangkan penelitian tindakan kelas (PTK) dilakukan beberapakali siklus, karena penelitian berahir jika hasil yang diperoleh sudah maksimal atau sesuaidengan ukuran yang diberikan.

Page 2: Perbedaan Penelitian Tindakan

5/13/2018 Perbedaan Penelitian Tindakan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perbedaan-penelitian-tindakan 2/19

 

Penelitian eksperimen menekankan hasil, karena hasil pengujian hipotesis yang diperoleh pastiditerima meskipun nihil. Sedangkan penelitian tindakan kelas (PTK) menekankan pada proses,karena selama hasil belum dicapai dimungkinkan terjadi kekurang tepatan proses yangdilakukan.

Penelitian eksperimen dapat digunakan dalam prosedur penelitian tindakan, misalnya dengan bereksperimen berbagai metode sampai hasilnya sesuai. Sedangkan penelitian tindakan tidak termasuk dalam prosedur penelitian eksperimen.

Penelitian eksperimen dan Penelitian Tindakan

Posted Januari 14, 2010 by bayusatriyawan in Keilmiahan, Penelitian. Ditandai:Penelitian.Tinggalkan sebuah Komentar 

I. Penelitian Eksperimen Secara harfiah

Penelitian eksperimental dapat diartikan sebagai sebuah studi yang objektif, sistematis,dan terkontrol untuk memprediksi atau mengontrol fenomena. Penelitian eksperimenbertujuan untuk menyelidiki hubungan sebab akibat (cause and effect relationship),dengan cara mengekspos satu atau lebih kelompok eksperimental dan satu atau lebihkondisi eksperimen. Hasilnya dibandingkan dengan satu atau lebih kelompok kontrolyang tidak dikenai perlakuan (Danim, 2OO2).

II. Karakteristik Penelitian Eksperimen

Danim (2002) menyebutkan beberapa karakteristik penelitian eksperimental, yaitu,(1)Variabel-veniabel penelitian dan kondisi eksperimental diatur secara tertib ketat(rigorous management), baik dengan menetapkan kontrol, memanipulasi langsung,

maupun random (rambang). (2) Adanya kelompok kontrol sebagai data dasar (baseline) untuk dibandingkan dengan kelompok eksperimental. (3) Penelitian inimemusatkan diri pada pengontrolan variansi, untuk memaksimalkan variansi variabelyang berkaitan dengan hipotesis penelitian, meminimalkan variansi variabelpengganggu yang mungkin mempengaruhi hasil eksperimen, tetapi tidak menjadi tujuanpenelitian. Di samping itu, penelitian ini meminimalkan variansi kekeliruan, termasukkekeliruan pengukuran. Untuk itu, sebaiknya pemilihan dan penentuan subjek, sertapenempatan subjek dalarn kelompok-kelompok dilakukan secara acak. (4) Validitasinternal (internal validity) mutlak diperlukan pada rancangan penelitian eksperimental,untuk mengetahui apakah manipulasi eksperimental yang dilakukan pada saat studi inimemang benar-benar menimbulkan perbedaan. (5) Validitas eksternalnya (externalvalidity) berkaitan dengan bagaimana kerepresentatifan penemuan penelitian dan

berkaitan pula dengan penggeneralisasian pada kondisi yang sama. (6) Semua variabelpenting diusahakan konstan, kecuali variabel perlakuan yang secara sengajadimanipulasikan atau dibiarkan bervariasi. (Sumber: www .ncrel.org , Action Research, NorthCentral Regional Education Lab. Diakses Desember 2006.)

III. Penelitian Tindakan Secara harfiah Keilmuan

Penelitian tindakan adalah suatu penyelidikan atau penelitian dalam konteks usaha yang berfokus pada peningkatan kualitas organisasi serta kinerjanya. Biasanya didisain serta dilakukan oleh praktisi yang menganalisa data untuk mengingkakan mutu praktek mereka. Penelitian tindakan

Page 3: Perbedaan Penelitian Tindakan

5/13/2018 Perbedaan Penelitian Tindakan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perbedaan-penelitian-tindakan 3/19

 

dapat dilakukan dalam suatu tim atau oleh perorangan. Pendekatan penelitian dengan tim disebutsebagai Penelitian Kolaborativ. Penelitian tindakan memiliki potensi untuk menciptakan peningkatan yang relatif stabil disekolah. Hal ini memberikan kemungkinan baru kepada pendidik untuk melakukan refleksi terhadap cara mengajar mereka, mencari dan menguji ide,metoda, material baru, serta melihat seberapa efektifnya suatu pendekatan baru, berbagi upan balik dengan anggota tim lainnya, membuat keputusan mengenai pendekatan yang akandigunakan dalam satu tim mengenai evaluasi terhadap kurikulum, instruksi serta sistem evaluasi

PERBEDAAN PENELITIAN EKSPERIMEN DENGAN PTK:1. PENELITIAN EKSPERIMEN PADA UMUMNYA DILAKUKAN SATU KALI,SEDANGKAN PTK BEBERAPA KALI SIKLUS2. PENELITIAN EKSPERIMEN MENEKANKAN HASIL, SEDANGKAN PTK MENEKANKAN PADA PROSESPERBEDAAN PENELITIAN LAIN DENGAN PTK:1. PENELITIAN LAIN INGIN TAHU APA YANG SUDAH TERJADI SEDANGKAN PTK INGIN TAHU APA YANG SEDANG TERJADI

2. AKHIR KEGIATAN PENELITIAN LAIN UNTUK MEMBERI SARAN SEDANGKANAKHIR PTK UNTUK PERBAIKAN RENCANA KEGIATAN

PENELITIAN EKSPERIMEN

A. Pendahuluan 

Pada waktu melihat prestasi siswanya rendah seorang guru sudah berpikir bagaimana caramengatasinya. Untuk itu, berdasarkan hasil diklat yang diikutinya, mereka ingin mencobamenerapkan melalui penelitian. Apakah hasil belajar siswa yang diajar dengan metode belajar 

yang selama ini dilakukan lebih jelek dibandingkan dengan metode baru yang diperoleh waktudiklat. Untuk mencoba guru tersebut tidak memahami jenis penelitian apa yang tepat digunakanuntuk mengatasi masalah itu? Belum semua guru menguasai berbagai jenis penelitian. Jenis penelitian yang sering digunakan guru dalam mengatasi masalah pembelajaran adalah penelitiantindakan kelas, penelitian deskriptif, penelitian korelasional, dan penelitian eksperimen. Jenis pendekatan penelitian yang paling tepat untuk merealisasi kegiatan guru dalam membandingkandua metode pembelajaran terhadap hasil belajar adalah melalui penelitian eksperimen.Apakah penelitian eksperimen itu? Apa tujuannya? Bagaimana cara melakukan yang benar?Bagaimana menulis laporan hasil penelitiannya agar memenuhi syarat dan dapat nilai kreditnya?Marilah kita belajar bersama untuk memahami dan kemudian melaksanakan secara hati-hati danterarah.

Penelitian eksperimen (Experimental Research) merupakan kegiatan penelitian yang bertujuanuntuk menilai pengaruh suatu perlakuan/ tindakan/treatment pendidikan terhadap tingkah lakusiswa atau menguji hipotesis tentang ada-tidaknya pengaruh tindakan itu bila dibandingkandengan tindakan lain. Berdasarkan hal tersebut maka tujuan umum penelitian eksperimen adalahuntuk meneliti pengaruh dari suatu perlakuan tertentu terhadap gejala suatu kelompok tertentudibanding dengan kelompok lain yang menggunakan perlakuan yang berbeda. Misalnya, suatueksperimen dimaksudkan untuk menilai/ membuktikan pengaruh perlakuan pendidikan(pembelajaran dengan metode pemecahan soal) terhadap prestasi belajar matematika pada siswaSMA atau untuk menguji hipotesis tentang ada-tidaknya pengaruh perlakuan tersebut bila

Page 4: Perbedaan Penelitian Tindakan

5/13/2018 Perbedaan Penelitian Tindakan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perbedaan-penelitian-tindakan 4/19

 

dibandingkan dengan metode pemahaman konsep. Tindakan di dalam eksperimen disebuttreatment, dan diartikan sebagai semua tindakan, semua variasi atau pemberian kondisi yangakan dinilai/diketahui pengaruhnya. Sedangkan yang dimaksud dengan menilai tidak terbatasadalah mengukur atau melakukan deskripsi atas pengaruh treatment yang dicobakan sekaligusingin menguji sampai seberapa besar tingkat signifikansinya (kebermaknaan atau berartitidaknya) pengaruh tersebut bila dibandingkan dengan kelompok yang sama tetapi diberi perlakuan yang berbeda.

Apakah perlu kelompok pembanding? Marilah kita renungkan jawaban ini. Di dalam prosesyang disebabkan oleh satu macam tindakan/ perlakuan, kita tidak pernah dapat menyatakan bahwa tindakan dan proses itu menghasilkan sesuatu yang lebih baik, kurang baik, dan kita barudapat menyatakan kalau sudah dibandingkan dengan yang lain. Dari suatu tindakan kita hanyadapat menyatakan bahwa proses ini begini dan begitu itu akan menimbulkan gejala yang beginiatau begitu. Gejala itu baru dapat dikatakan lebih baik jika gejala lain menjadi ukuran sebagai pembanding. Oleh karena itu dalam suatu eksperimen ilmiah dituntut sedikitnya dua kelompok,yang satu ditugaskan sebagai kelompok pembanding (control group), sedang kelompok yang satulagi sebagai kelompok yang dibandingkan (experimental group).

Bagaimana cara melaksanakan jenis penelitian eksperimen ini ? Untuk melaksanakan suatueksperimen yang baik, kita perlu memahami terlebih dahulu segala sesuatu yang berkaitandengan komponen-komponen eksperimen. Baik yang berkaitan dengan pola-pola eksperimen(design experimental), maupun penentuan kelompok eksperimen dan kontrol, bagaimana kondisikedua kelompok sebelum eksperimen dilaksanakan, cara pelaksanaannya, kesesatan-kesesatanyang dapat mempengaruhi hasil eksperimen, cara pengumpulan data, dan teknik analisis statistik yang tepat digunakan. Hal itu semua, para guru dapat mempelajari, mempersiapkan danmelaksanakan kegiatan penelitian itu, tanpa meninggalkan tugas sehari-hari di kelas.

B. Mempersiapkan EksperimenMarilah kita mempersiapkan penelitian eksperimen secara baik. Sebelum peneliti melaksanakan

treatment/perlakuan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Sebagai ilustrasi seorang guruakan mengadakan percobaan tentang keampuhan dua metode mengajar dalam bidangMatematika, Mana di antara dua macam metode yang dapat memberikan prestasi belajar yanglebih baik (metode pemahaman konsep atau metode pemecahan soal). Hal ini disebabkan karenaselama ini ditemukan oleh guru bahwa penggunaan metode pemahaman konsep yang dilakukanmenyebabkan prestasi belajar siswanya belum menggembirakan.1. Langkah awal dijumpai ada problem terhadap prestasi belajar matematika yang selama inidiajarkan melalui metode pemahaman konsep. Seorang guru matematika sewaktu mengikutidiklat mendapatkan metode baru yaitu metode pemecahan soal", kemudian muncul pertanyaan:manakah di antara dua metode pembelajaran Matematika yang dapat menumbuhkan prestasi belajar lebih baik?2. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah metode pemecahan soal lebih baik dalam

mengembangkan kecakapan matematika dibandingkan dengan pemahaman konsep (untuk mengetahui pengaruh metode pemecahan soal terhadap prestasi belajar matematika). Guru jugadapat mengetahui sikap siswa terhadap metode pembelajaran tersebut.3. Langkah berikutnya, mencari dasar teori yang berkaitan dengan variabel penelitian (metode pembelajaran pemecahan soal dan pemahaman konsep, serta prestasi belajar). Diupayakanadanya kerangka pemikiran yang mengarah pada simpulan bahwa metode pemecahan soal lebih baik dalam menanamkan pemahaman matematika dibandingkan dengan metode pemahamankonsep.

Page 5: Perbedaan Penelitian Tindakan

5/13/2018 Perbedaan Penelitian Tindakan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perbedaan-penelitian-tindakan 5/19

 

4. Selanjutnya, perlu dikemukakan hipotesisnya: "Metode pemecahan soal lebih baik dibandingkan dengan metode pemahaman konsep dalam meningkatkan prestasi belajar matematika". Hipotesis ini diperlukan untuk pedoman peneliti dalam merancang lebih lanjut.5. Langkah awal bagian metode penelitian adalah melakukan pengukuran kepada dua kelompok yang siswanya mempunyai kesamaan kemampuan /IQ dalam matematika. Dari dua kelompok yang sudah mempunyai kesamaan itu dipilih secara acak atau random untuk menentukan manakelompok kontrol dan mana yang akan ditugaskan sebagai kelompok eksperimen.6. Menentukan siapa guru yang akan ditugasi untuk mengajar pada masing-masing kelompok tersebut. Bilamana telah mendapatkan guru yang memiliki kualitas yang sama, kemudian dipilihsecara acak/random untuk ditugaskan ke kelompok eksperimen/kontrol. Kalau gurunyasama/satu orang, wajib menjaga obyektivitas dalam menerapkan kedua metode tersebut.7. Persiapkan materi ajar dan rincian tindakan yang akan dilakukan pada metode yang telahditetapkan untuk kedua kelompok tersebut.

Sesudah memahami langkah-langkah tersebut, kita perlu melihat kembali hal hal mendasar yang perlu diperhatikan sebelum eksperimen dilakukan. Kalau semua komponen tersebut sudahdipersiapkan dengan baik dan lengkap barulah mencoba menyusun rancangan/desaineksperimennya.

C. Faktor Yang Perlu DikontrolSebelum eksperimen dilaksanakan ada berbagai faktor, variabel, serta kondisi apa saja yang berkaitan dengan kegiatan eksperimen yang perlu diperhatikan. Hal ini untuk mengantisipasiadanya perbedaan sesudah eksperimen itu benar-benar disebabkan oleh metode bukan karenafaktor lain. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan antara lain sebagai berikut.a) Latar belakang kebudayaan. Pelajar yang mempunyai kebudayaan yang berbeda besar kemungkinan mempunyai sifat dan kebiasaan yang berbeda pula. Untuk itu perlu diperhatikanagar adanya perbedaan bukan karena faktor ini tetapi faktor metode mengajarnya. Ada siswayang setiap hari selalu belajar bersama dengan kakak-kakaknya, mengikuti pelajaran tambahansetiap sore, dan sebagainya. b) Dasar matematika; Sebelum eksperimen dimulai siswa masing-masing kelas/kelompok perludiseimbangkan agar tidak terjadi salah satu kelas terdiri atas siswa yang pandai-pandai, sedangkelas lainnya terdiri atas siswa yang sedang dan kurang pandai. Sehingga adanya perbedaan hasilakhir eksperimen bukan disebabkan oleh metode mengajar tetapi oleh kondisi siswa yang berbeda.c) Ruangan kelas. Ruangan kelas kedua calon kelompok eksperimen dan kontrol itu harus dibuatsedemikian sehingga tidak ada perbedaan kebisingan, kepengapan karena ventilasi yang kurang,tata ruang, dan tata cahaya.d) Waktu belajar: Perlu diperhatikan waktu berlangsungnya jam pelajaran, tidak diperkenankankelompok eksperimen (E) masuk pagi kelompok control (K) masuk sore atau sebaliknya.Jikakelas E masuk pagi, kelas K harus masuk pagi, kalau kelas E masuk jam 8.00 kelas K tidak bolehmasuk jam 12.00, sehingga hasil eksperimen dikotori oleh faktor masuk sekolah. Selain itu,

 jumlah jam kedua kelas/kelompok harus samae) Cara mengajar : Metode-metode yang akan dicobakan harus ditetapkan dan dirancang lebihdahulu serta dijalankan secara tertib dan benar. Cara guru mengajar harus sesuai dengan polayang ditetapkan dalam desain eksperimen yang dipersiapkan.f) Guru/pengajar : Latar belakang pendidikan, serta pengalaman mengajar diupayakanmempunyai tingkat, level, atau derajat yang seimbang. Demikian tingkat kedisiplinan maupunkemampuannya.g) Lain-lain : walaupun peneliti sudah berupaya mengendalikan variabel non eksperimen agar 

Page 6: Perbedaan Penelitian Tindakan

5/13/2018 Perbedaan Penelitian Tindakan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perbedaan-penelitian-tindakan 6/19

 

tidak memengaruhi hasil eksperimen, namun sering dijumpai adanya kejadian yang sulitdikontrol dan diprediksi, misalnya: tiba-tiba dijumpai adanya siswa yang suka mengganggu jalannya pelajaran, sehingga mempengaruhi temannya untuk tidak disiplin, atau terganggukonsentrasinya akibat ulah satu atau beberapa temannya. Dapat terjadi pula adanya pemberian bimbingan belajar di luar jam pelajaran, baik oleh anggota keluarga atau yang lain.

Perlu disadari bahwa sebenarnya banyak sekali faktor yang mungkin dapat berpengaruh terhadapeksperimen. Oleh karena itu, peneliti eksperimen perlu hati-hati pada setiap langkah agar selalumemperhatikan adanya kemungkinan timbulnya kesesatan, dan ada upaya untuk mengendalikan.

D. Kesesatan Dalam EksperimenSegala sesuatu yang berkaitan dengan kondisi, keadaan, faktor, perlakuan, atau tindakan yangdiperkirakan dapat memengaruhi hasil eksperimen disebut variabel. Dalam eksperimen selaludibedakan adanya variabel-variabel yang berkaitan secara langsung diberlakukan untuk mengetahui suatu keadaan tertentu dan diharapkan mendapatkan dampak/akibat dari eksperimensering disebut variabel eksperimental atau treatment variable, dan variabel yang tidak dengansengaja dilakukan tetapi dapat memengaruhi hasil eksperimen disebut variabel

noneksperimental. Variabel eksperimental adalah kondisi yang hendak diteliti bagaimana pengaruhnya terhadap suatu gejala. Untuk mengetahui pengaruh varibel itu, kedua kelompok,yaitu kelompok eksperimental dan kontrol dikenakan variabel eksperimen yang berbeda(misalnya metode pemecahan soal untuk kelompok eksperimen dan metode pemahaman konsepuntuk kelompok control) atau yang bervariasi.

Variabel noneksperimental sebagian dapat dikontrol, baik untuk kelompok eksperimen maupunkelompok kontrol. Ini disebut variabel yang dikontrol atau controlled variable. Akan tetapisebagian lagi dari variabel non-eksperimen ada di luar kekuasaan eksperimen untuk dikontrolatau dikendalikan. Ini disebut variabel ekstrane atau extraneous variable. Dalam setiapeksperimen, hasil yang berbeda pada kelompok eksperimen dan kontrol sebagian disebabkanoleh variabel eksperimental dan sebagian lagi karena pengaruh variabel ekstrane. Oleh karena

itu, setiap guru yang akan melakukan eksperimen harus memprediksi akan munculnya variabel pengganggu ini.

Adanya perbedaan hasil eksperimen yang dilakukan oleh peneliti/guru/ pengawas dari kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol, bukan secara mutlak disebabkan tindakan yang diberikan,tetapi sebagian lagi karena adanya variabel luar/ekstrane yang ikut mempengaruhinya. Besar kecilnya pengaruh variabel ekstrane yang dapat menyebabkan terjadinya perbedaan dengan yangdiobservasi dalam hasil eksperimen disebut kesesatan atau errors. Dalam eksperimen dapatdijumpai adanya dua jenis kesesatan yaitu : (1) Kesesatan konstan, dan (2) Kesesatan tidak konstan (kesesatan kompensatoris). Kesesatan konstan merupakan pengaruh akibat variabelekstrane, yang selalu ada dalam setiap eksperimen. Variabel ini tidak dapat diketahui, tidak dapatdiukur dan sulit untuk dikendalikan, serta tidak mudah untuk diperhitungkan dan dipisahkan

dengan perbedaan hasil yang ditimbulkan oleh variabel eksperimen. Sebagai contoh darikesesatan konstan adalah sebagai berikut.Suatu penelitian eksperimen dilakukan untuk mengetahui pengaruh suatu metode (pemecahansoal) terhadap prestasi belajar matematika. Prosedur eksperimen telah dilaksanakan sesuaidengan metodologi yang benar, maka peneliti berkeyakinan bahwa adanya perbedaan hasil belajar siswa nanti secara mutlak dipengaruhi oleh baiknya metode yang dilakukan. Ia tidak menyadari adanya berbagai variabel yang mungkin dapat mengganggu proses dan hasileksperimen. Variabel pengganggu kesesatan konstan; misalnya pada kelompok kontrol terdapatsiswa yang pada sore hari ikut pelajaran tambahan/privat. Di samping itu, banyak orang

Page 7: Perbedaan Penelitian Tindakan

5/13/2018 Perbedaan Penelitian Tindakan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perbedaan-penelitian-tindakan 7/19

 

tua/keluarga yang peduli sekali terhadap waktu dan kedisiplinan belajar anaknya, sehingga anak itu selalu dibimbing atau diawasi orang tuanya. Ditinjau dari segi guru yang mengajar dikelompok kontrol mempunyai karakteristik kecakapan mengajar, penguasaan bahan ajar,kepribadian, dan pendekatan kepada siswa sangat bagus. Alat untuk mengukur kemampuansiswa baru mampu mengukur sebagian dari kecakapan dan materi yang diajarkan. Variabel-variabel tersebut merupakan variabel luar/ekstrane yang sulit diperhitungkan, sulit dikendalikan,sehingga disinilah muncul adanya kesesatan konstan.

Dengan adanya kesesatan itu, berakibat setelah data akhir eksperimen diperoleh dan dianalisisterjadi tidak adanya perbedaan antara hasil belajar matematika bagi siswa kelompok eksperimenyang diberi perlakukan metode A (pemecahan soal) dengan kelompok kontrol yangmenggunakan metode B (pemahaman konsep). Mengapa hal ini terjadi ? Padahal secara teori jelas bahwa metode pemecahan soal lebih baik dibandingkan dengan metode pemahamankonsep. Apa jawabannya? Hal ini terjadi karena banyaknya variabel luar/ekstrane yang muncul pada suatu kelompok tertentu pada saat waktu pelaksanaan eksperimen. Jadi, hasil belajar padasiswa kelompok kontrol telah dicemar oleh varibel ekstrane yang peneliti tidak mampumemperhitungkannya. Padahal kalau eksperimen berjalan dengan mulus tanpa banyak dipengaruhi variabel yang menyesatkan, besar kemungkinan metode yang dicobakan padakelompok eksperimen akan mampu memberikan hasil belajar yang lebih baik.

Kemudian, tindakan apa yang sebaiknya dilakukan guru yang akan melakukan eksperimen?Perlu mempersiapkan secara maksimal berbagai komponen yang berkaitan dengan metode yangakan dieksperimenkan pada bidang materi pelajaran tertentu, baik yang berkaitan dengan metode pembelajaran yang akan diperlakukan, materi pelajaran, guru pelaksana tindakan, siswa yangdikenai tindakan, kondisi/situasi kelas, lingkungan belajar, maupun komponen lain yangmungkin dapat mempengaruhi hasil eksperimen. Selama proses kegiatan ekperimen berlangsung, peneliti perlu memperhatikan adanya variabel lain yang dimungkinkan akan dapat mengganggu.Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi munculnya variabel luar yang dapat menyesatkan hasileksperimen.Kemudian, apa yang dimaksud dengan kesesatan tidak konstan itu? Kesesatan tidak konstanadalah kesesatan yang terjadi pada satu atau beberapa kelompok dalam suatu eksperimen, tetapitidak terjadi pada satu kelompok lain. Kesesatan pada jenis ini ada kemungkinan untuk dapatdiperhatikan atau dikendalikan pada waktu mempersiapkan eksperimen, atau menentukan polaeksperimen. Kesesatan tipe ini dapat dibedakan ke dalam tiga jenis, yaitu:1). Kesesatan tipe S (Subyek).2). Kesesatan tipe G (Group), dan3). Kesesatan tipe R (Replikasi).Untuk mendapatkan pemahaman tentang beberpa tipe kesesatan tersebut di atas berikut inidisampaikan penjelasan singkatnya.

1) Kesesaatan Tipe S

Ciri khusus dari kesesatan adalah adanya fluktuasi subyek sampling pada suatu penugasan subjek 

ke dalam kelompok eksperimen dan kelompok pembanding/kontrol pada suatu eksperimen.Kejadian ini kemungkinan muncul karena dalam salah satu atau kedua kelompok itu terhimpun beberapa orang dalam segi perimbangan menguntungkan salah satu dari kelompok. Misalnya,dalam suatu eksperimen yang ingin diketahui pengaruh metode terhadap hasil belajar matematika pada suatu kelas di sekolah dasar, mungkin sekali secara kebetulan pada kelas pembanding terhimpun siswa yang memiliki IQ yang lebih tinggi dan rajin belajar. Setelah proses eksperimen berakhir, diadakan tes kepada kedua kedua kelompok secara bersamaan.Setelah diadakan analisis statistik dengan menggunakan uji t diperoleh kesimpulan bahwa tidak 

Page 8: Perbedaan Penelitian Tindakan

5/13/2018 Perbedaan Penelitian Tindakan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perbedaan-penelitian-tindakan 8/19

 

ada perbedaan pengaruh antara metode A dan metode B terhadap hasil belajar matematika padasiswa kelas tertentu pada SD tersebut. Mengapa demikian? Hal ini dapat disebabkan hasil belajar dari kedua kelompok eksperimen (kontrol dan eksperimen) bukan disebabkan oleh pengaruhmetode, tetapi karena adanya perbedaan subyek (S) yang ditugasi pada kedua kelompok tersebut.Maka dalam pelaksanaan eksperimen, distribusi subyek yang akan ditugasi pada kelompok-kelompok eksperimen harus diseimbangkan, hal ini agar mendapatkan perhatian bagi para peneliti eksperimen pembelajaran.

2) Kesesatan Tipe GPada suatu eksperimen dapat terjadi adanya variabel-variabel luar yang mempengaruhi satu atau beberapa kelompok siswa dalam suatu kegiatan eksperimen, tetapi tidak menyangkut seluruhkelompok yang digunakan. Dalam suatu eksperimen bidang pembelajaran seorang guru yangditugasi untuk mengajar dengan metode CTL (eksperimen) sedemikian baiknya sehinggamemberikan pengaruh yang sangat sistematis terhadap prestasi belajar siswa, dan sebaliknya dikelas lain, diajar oleh guru yang kurang mempunyai motivasi mengajar, kurang menguasai bahanajar, dan bahkan kurang disiplin. Demikian pula kalau dalam suatu kelompok eksperimenterdapat siswa yang nakal, dan sering mengganggu temannya waktu pelajaran sedang berlangsung, akan mempengaruhi hasil eksperimen pada kelas tersebut. Kalau hal ini terjadimaka kesesatan tipe G telah mempengaruhi eksperimen, dan hasil eksperimen tersebut akantercemari.

3) Kesesatan Tipe R Ada pola eksperimen yang dilakukan terhadap beberapa eksperimen yang dilakukan secaraserentak dengan menggunakan sampel dari bermacam-macam sub-populasi. Pada eksperimentersebut disebut Replikasi. Berdasarkan pada istilah inilah kesesatan tipe R ini muncul.Pada eksperimen-eksperimen yang menggunakan metode mengajar yang dilakukan beberapa kaliumumnya dikerjakan oleh seorang guru. Akan tetapi, guru lain juga dapat mereplika(mengulangi dalam keadaan yang sama) setelah memahami apa yang dilakukan oleh gurusebelumnya. Kesesatan tipe R ini terjadi bilamana variabel luar memberikan pengaruh secarasistematis terhadap satu replikasi, tetapi tidak memberikan pengaruh pada replikasi yang lain.Metode mengajar yang pernah diberikan sebelumnya mungkin memberikan landasan yangsangat menguntungkan bagi metode yang sedang dicobakan, dan tidak demikian halnya yang ada pada kondisi sebaliknya. Metode yang akan dicobakan ternyata sudah biasa diberikan, sehinggasiswa pada sekolah itu akan mendapatkan prestasi belajar yang lebih baik daripada sekiranyamereka diajarkan dengan metode lain. Kalau eksperimen ini dilaksanakan pada suatu sekolah,maka perbedaan pengaruh variabel yang diobservasi dapat dianggap bebas dari kesesatan R itu.Akan tetapi kalau ditinjau dari segi banyaknya replikasi pada suatu eksperimen yang diadakan di beberapa sekolah, mungkin terjadi kesesatan tipe ini dan berpengaruh terhadap rerata darivariabel yang dieksperimenkan.

E. Pelaksanaan EksperimenSesudah mempersiapkan desain/rancangan eksperimen serta berusaha mengantisipasi berbagaikesesatan yang mungkin dapat mengganggu pelaksanaan dan hasil eksperimen, maka apa yangharus dilakukan agar eksperimen tersebut dapat berjalan dengan baik? Namun, sebelum ke pelaksanaannya perlu dikaji ulang, apakah materi yang akan diajarkan sudah disiapkan dengan baik? Apakah kedua kelompok eksperimen sudah dipersiapkan sesuai prosedur penelitianeksperimen? Dan, guru yang akan melaksanakan sudah dipersiapkan secara memadai danmemiliki kualitas yang seimbang? Kalau semuanya sudah dikaji barulah kita memperhatikan

Page 9: Perbedaan Penelitian Tindakan

5/13/2018 Perbedaan Penelitian Tindakan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perbedaan-penelitian-tindakan 9/19

 

langkah berikut ini.1. Selama 4 bulan (kalau ini rencana eksperimennya) kelompok A sebagai kelompok eksperimendiberikan materi yang sama dengan kelompok kontrol. Sedangkan metode pembelajaran yangdigunakan berbeda. Kelompok A dengan metode pemecahan soal, sedangkan kelompok Bdengan metode pemahaman konsep (umpama ini yang direncanakan).2. Selama pelaksanaan eksperimen diupayakan semaksimal mungkin agar kesesatan tidak timbulterutama kesesatan yang tidak konstan, baik siswa maupun guru pelaksana, agar tidak mengganggu hasil eksperimen.3. Selama eksperimen perlu diamati semua perubahan yang terjadi berdasarkan pedomanobservasi yang telah dipersiapkan, misalnya aspek perhatian siswa, keberanian siswa berpendapat, kondisi kelas, kedisiplinan siswa, dan lain-lain.4. Sesudah waktu eksperimen selesai (sesudah 4 bulan), diadakan tes akhir eksperimen. Jenis tes,materi tes serta waktu pelaksanaan tes yang diberikan pada kelompok eksperimen dan kontrolharus sama.5. Sesudah data dikoreksi dan dianggap lengkap, ditabulasi dan dideskripsikan sesuai dengantujuan penelitian. Data yang sudah disusun dari kedua kelompok tersebut dianalisis denganstatistik uji t. Kalau kesimpulan menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan, maka perlu

dilihat mana Meannya yang lebih besar itulah yang lebih efektif/baik. Kalau Mean padakelompok eksperimen lebih baik, maka dapat disimpulkan bahwa metode pemecahan soal lebihefektif dalam upaya meningkatkan prestasi belajar matematika yang berarti hipotesis kerjanyaditerima.

Bagaimana kalau hasil eksperimen ternyata menolak hipotesis kerja? Apakah penelitian itukemudian tidak berarti dan tidak dapat diajukan untuk mendapatkan kredit pengembangan profesi? Kalau diajukan apakah tidak dapat dinilai sehingga hasil penelitian itu tidak bermanfaat?Kita tidak bisa langsung menjawab ya atau tidak. Perlu dikaji secara hati-hati denganmenggunakan dasar berpikir ilmiah/logika. Coba marilah kita diperhatikan beberapa asumsi berikut untuk direnungkan:1) Dasar penyusunan hipotesis apakah sudah menggunakan dasar teori serta temuan ilmiah yang

relevan? Jawabannya sudah, kalau sudah kita ke alur berikutnya.2) Bilamana penelitian itu merupakan penelitian eksperimen, apakah persiapan eksperimensudah dilakukan secara ilmiah menurut dasar-dasar penelitian eksperimen? Jawabannya sudah; baik yang menyangkut penetapan kedua kelompok kontrol dan eksperimen), maupun penetapan pelaksana eksperimen. Kalau sudah, marilah ke pertanyaan berikutnya.3) Kalau demikian, apakah kondisi-kondisi pada kedua kelompok eksperimen tersebut sudahdiperhatikan dengan baik dan seimbang? Jawabannya sudah, waktu masuk sekolah, lingkungankelas, peralatan/ alat peraga serta bahan ajar yang akan diberikan dan komponen lain yangterkait. Kalau demikian perlu kita lanjut ke pertanyaan selanjutnya.4) Penyebabnya ada kemungkinan peneliti kurang memperhatikan adanya kesesatan tidak konstan yang ditimbulkan dari berbagai aspek, misalnya adanya siswa yang sering mengganggusalah satu kelompok eksperimen, atau adanya tindakan guru pelaksana eksperimen/kontrol yangkurang serius dalam bertugas, atau di suatu kelas terhimpun siswa yang memiliki potensi danmotivasi belajar yang kuat yang berkaitan dengan materi pelajaran yang dieksperimenkan.Misalnya pelajaran matematika, di suatu kelas terhimpun siswa yang IQ-nya bagus-bagus dantidak demikian pada kelas yang lain. Kalau hal ini jawabannya tidak dan masalah itu sudahdiperhatikan serta sudah dilaksanakan guru pelaku eksperimen/peneliti, maka peneliti perlumengajukan pertanyaan berikutnya.5) Kemungkinan peneliti waktu menyusun alat evaluasi belajar hasil eksperimen tidak memperhatikan tingkat validitas dan reliabilitasnya. Artinya ketepatan dan ketelitian alat

Page 10: Perbedaan Penelitian Tindakan

5/13/2018 Perbedaan Penelitian Tindakan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perbedaan-penelitian-tindakan 10/19

 

evaluasinya tidak terpenuhi, atau tingkat keterandalannya belum diperhatikan, atau belummencakup seluruh materi pelajaran. Atau, waktu pelaksanaan evaluasi/tes akhir tidak dilakukan bersamaan, sehingga siswa pada salah satu kelas mendapatkan bocoran dari kelas lain. Kalau jawabannya juga tidak, maka lanjutkan ke pertanyaan yang ke-6.6) Jika demikian ada kemungkinan cara analisis datanya tidak tepat, tidak mengikuti teknik analisis statistik eksperimen sesuai dengan pola yang digunakan. Dimulai dari koreksi hasil posttest/evaluasi akhir, tabulasi sampai penggunaan pada analisis dengan teknik statistiknya harus benar, kesalahan tanda koma saja dapat mengakibatkan dari ada perbedaan menjadi tidak adaatau sebaliknya. Bilamana hal ini juga sudah dilaksanakan dengan statistik dan prosedur analisisyang tepat dan hati-hati oleh peneliti. maka tinggal kemungkinan/ alternatif atau asumsi terakhir.7) Kalau keenam hal di atas sudah dilaksanakan dengan baik, hati-hati dan juga tidak melakukan penyimpangan, maka kemungkinan terakhir yaitu adanya kesesatan konstan yang tidak mungkin peneliti mampu untuk mengatasi/menghilangkan, tetapi peneliti juga tidak mencoba mengurangikesesatan ini. Kondisi itu misalnya, pada salah satu kelompok sebagian besar siswa pada sorehari mengikuti pelajaran tambahan, banyak dibimbing saudara/orang tuanya pada malam hari, budaya disiplin belajar telah tertanam pada sebagian siswa, alat/sarana/media belajar siswalengkap atau sebaliknya pada kelompok lain banyak anak yang malas belajar dan faktor lain

yang dapat berpengaruh terhadap hasil belajar.

Untuk itu, bilamana hasil penelitiannya menolak hipotesis dan peneliti mampu memberialasan/bahasan yang logis dan argumentasi yang jelas, dan kuat maka hasil penelitian tersebuttetap dapat diajukan dan bahkan mungkin mempunyai nilai/kredit atau dapat diusulkan/diajukanuntuk kenaikan jabatan/ pangkat pengembangan profesi. Justru kalau hasil penelitian menolak,hipotesisnya dibangun dengan mempunyai dasar kuat dan data lapangan yang dihasilkan secarafaktual memang mendukung adanya, maka akan dapat menumbuhkan pemikiran baru, konsep baru yang dapat mengarah ke pembentukan teori baru kalau penelitian lanjutan untuk memperkuat hasil penelitian tersebut dilakukan. Akibatnya, diperolehnya konsep baru, preposisi baru akan dapat mengembangkan teori baru dan meninggalkan teori lama. Memang jarangdijumpai adanya peneliti yang demikian atau peneliti tidak berani menyampaikan hasil

 penelitiannya bilamana hasil analisis tidak menerima hipotesis kerjanya, karena peneliti belummampu memberikan alasan yang mendasar atas ditolaknya hipotesis tersebut.Sesudah dipahami bagaimana mempersiapkan/menyusun rancangan eksperimen, melaksanakanserta faktor apa yang harus dikendalikan agar tidak mengganggu hasil eksperimen, perludipelajari beberapa jenis eksperimen mana yang paling sesuai bagi guru yang akan mencobametode pembelajaran dalam upaya memperbaiki hasil belajar siswa. Dipersilahkan Andamembaca bagian berikut ini.

F. Desain Eksperimen

Apakah desain eksperimen itu? Desain eksperimen adalah suatu rancangan percobaan dengansetiap langkah tindakan yang terdefinisikan, sehingga informasi yang berhubungan dengan atau

diperlukan untuk persoalan yang akan diteliti dapat dikumpulkan secara faktual. Dengan katalain, desain sebuah eksperimen merupakan langka-langkah lengkap yang perlu diambil jauhsebelum eksperimen dilakukan agar data yang semestinya diperlukan dapat diperoleh sehinggaakan membawa ke analisis obyektif dan kesimpulan yang berlaku dan tepat menjawab persoalanyang dibahas.

Sebagai contoh, untuk meneliti pengaruh metode pemecahan soal terhadap prestasi belajar matematika, perlu dipersiapkan rancangan/proposal penelitian. Untuk itu, perlu jawaban atas pertanyaan-pertanyaan berikut:

Page 11: Perbedaan Penelitian Tindakan

5/13/2018 Perbedaan Penelitian Tindakan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perbedaan-penelitian-tindakan 11/19

 

a. Persoalan apa yang menjadi pusat perhatian peneliti sehingga harus melakukan penelitiandengan penelitian eksperimen? b. Bagaimana mempersiapkan kelompok eksperimen dan kontrol?c. Karakteristik metode pembelajaran apa yang akan dibandingkan?d. Variabel tergantung (dependent) apa yang menjadi pusat perhatian peneliti dan apa instrumen pengukurnya?e. Apa teori dasar yang harus dipersiapkan?f. Berapa lama eksperimen akan dilakukan?g. Metode analisis apa yang tepat digunakan?h. Bagaimana mengurangi kesesatan pada kedua kelompok?Pertanyaan di atas memberi gambaran bahwa suatu desain untuk mengerjakan suatu eksperimen perlu dipikirkan selengkap dan serinci mungkin, agar dapat dipakai pegangan dalam pelaksanaannya.

Dalam penelitian eksperimen kita tidak terkonsentrasi pada satu jenis desain/ pola eksperimensaja. Ada tiga desain yang disajikan, guru dapat memilih alternatif mana yang paling tepat untuk mencoba suatu tindakan tertentu bilamana kondisi siawa/kelas/sekolah mengalami masalah.Setiap pola/desain eksperimen mempunyai kelemahan dan kebaikannya, namun peneliti harusmampu memilih desain eksperimen yang dapat dilaksanakan dan paling minim mengandungresiko kelemahan.Sebenarnya lebih dari 8 (delapan) desain eksperimen yang dapat kita pelajari, namun berikut inihanya disampaikan beberapa desain eksperimen yang sering digunakan guru dalam memperbaikihasil belajar siswa, yaitu:1) Treatments by Levels Designs,2) Treatment by Matched Groups Designs, dan3) Matched Subjects Designs.Untuk mendapatkan gambaran yang agak jelas berikut ini diuraikan secara singkat ketiga desaineksperimen tersebut.

1. Treatment by Levels Designs.Desain ini memberikan dasar-dasar pengamatan stratifikasi yang lebih baik. Kita sadari bahwa pada setiap kelompok/kelas selalu dijumpai adanya siswa yang masuk kelompok tinggi danrendah, ada siswa-siswa yang pandai dan kurang pandai, maka melalui desain ini stratifikasi itu perlu mendapat perhatian dalam menentukan kelompok kontrol dan eksperimen. Kondisisemacam ini dalam pelaksanaan suatu eksperimen perlu diperhatikan agar tidak banyak mengganggu hasil akhir eksperimen.Untuk itu, dalam persiapan eksperimen, peneliti harus menentukan dua kelompok yang didalamnya terdistribusi siswa yang berkemampuan yang seimbang. Walupun demikian bukan berarti bahwa desain ini sudah terbebas dari kesesatan, masih juga dapat terjadi bilamana tidak memperhatikan pelaksana/guru pelaku tindakan baik di kelompok eksperimen atau di kelompok kontrol. Pengulangan juga terjadi kalau tidak diperhatikan kemungkinan pengulangan metode

 pada kedua kelompok itu. Di samping itu, juga perlu diperhatikan variabel lain yang dapat berpengaruh terhadap hasil eksperimen, maka persiapan perlu dilakukan sebaik-baiknya.

2. Treatment by Matched Group DesignsDesain eksperimen ini merupakan desain yang paling banyak digunakan para guru dalammenguji keampuhan suatu metode pembelajaran dibandingkan metode lain. Data untuk persiapandengan desain eksperimen ini dapat diperoleh dari dokumen atau memberikan pretest kepadasiswa yang akan dijadikan subyek penelitian. Persoalan pokok yang perlu dipikirkan lebih awal

Page 12: Perbedaan Penelitian Tindakan

5/13/2018 Perbedaan Penelitian Tindakan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perbedaan-penelitian-tindakan 12/19

 

 pada matching group adalah faktor-faktor yang harus diseimbangkan agar kelompok-kelompok yang mengikuti eksperimen dapat berjalan pada kondisi eksperimental tanpa dipengaruhi faktor ekstrane. Prinsipnya semua faktor yang dipandang dapat mempengaruhi/mengotori pengaruhtindakan/ treatment harus di-matched/ dijodohkan sebelum tindakan atau eksperimen dilakukan.Misalnya prestasi belajar dan kecerdasan /inteligensi dipandang akan berpengaruh pada hasileksperimen, maka kedua faktor itu harus di-matched.Cara melakukan matching dapat dilakukan dengan menguji perbedaan kelompok-kelompok yangdicoba akan menjadi kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan analisis t-test.Bilamana ada perbedaan antara kedua kelompok itu eksperimen tidak dapat diteruskan, berartikedua kelompok itu harus menunjukkan adanya kesamaan.

3. Matched Subjects DesignsDesain ini berlandaskan pada adanya matched subjects pada dua kelompok yang dipersiapkanuntuk eksperimen. Pada matched groups, yang dipakai dasar adalah menjodohkan keduakelompok itu dengan perhitungan seluruh subyek yang ada pada tiap kelompok, sedang matchedsubjects yang dijodohkan tiap-tiap subyek pada kelompok yang satu dengan subyek padakelompok yang lain. Pada matched subjects dapat dijodohkan dengan sistem: a) nominal pairing, b) ordinal pairing, atau c) combined pairing. Pada Nominal pairing yang dipasang-pasangkanseperti jenis kelamin, jenis pekerjaan orang tua, sedang ordinal pairing yang dipasang-pasangkanadalah intelegensi, prestasi belajar, atau tingkat pendidikan. Sedangkan pada combined pairing,yang dipasang-pasangkan adalah kombinasi antara nominal dan ordinal pairing. Pada pelaksanaannya sangat tergantung pada pelaku eksperimen, sistem apa yang akan dipakai.Desain ini mempunyai kepekaan (sensitivitas) yang lebih tinggi dibandingkan dengan desainlainnya dalam mendeteksi perbedaan pengaruh tindakan/treatment, apalagi kalau mampumemperhatikan faktor-faktor lain yang dapat mencemari hasil eksperimen.

G. Laporan Penelitian

Kegiatan paling akhir dan sering tertunda-tunda serta menjemukan adalah menyusun laporanhasil penelitian. Agar tidak tertunda dan tetap segar untuk menyusun laporan dapat dimulai sejak  peneliti melaksanakan kegiatan eksperimennya. Apa yang harus ditulis awal, penelitiannya saja baru dimulai? Kalau kita memperhatikan materi yang akan ditulis pada laporan hasil penelitianitu, harus diingat rancangan/proposal penelitian yang sudah disusun sejak awal. Rancangan penelitian yang sudah lengkap dan terstruktur secara sistematis, akan memberikan bahan dasar laporan yang sangat berharga dan mengurangi beban waktu penyusunan laporan. Tiga bab darilima bab pada laporan sudah ada di dalam rancangan/proposal penelitian, walaupun masih perludipertajam, disempurnakan dan dilengkapi sesuai dengan apa yang akan dilaksanakan peneliti.Oleh karena itu, sambil melaksanakan eksperimen guru/peneliti dapat mengawali menyusunlaporan pada bab pendahuluan, kajian teori dan pustaka, serta bab metode penelitiannya.Bab atau bagian baru dan lebih membutuhkan pemikiran peneliti dan belum ada di proposaladalah Bab IV yang menyajikan hasil penelitian dan pembahasan. Bab ini baru dapat dituliskalau kegiatan pengumpulan data dan kegiatan eksperimennya sudah selesai. Semua data dari

 proses sampai hasil akhir eksperimen harus disajikan pada bagian ini. Cara menyajikan dapatdalam bentuk tabel, grafik, skema atau bagan, dan bertujuan untuk mempermudah pembacamemahmi makna yang disampaikan peneliti. Hasil analisis data didasarkan pada hasil yangdiperoleh dari tes materi pelajaran serta angket pada akhir pelajaran/eksperimen.Untuk menyusun laporan penelitian, guru diharapkan memahami sistematika penulisan yangsudah ditetapkan, seperti yang terlampir pada bagian akhir dari hand-out ini. Pada prinsipnyasistematika pembahasan mengandung tiga bagian pokok yaitu, bagian awal, bagian inti dan bagian pendukung. Agar karya ilmiah jenis penelitian ini memenuhi syarat untuk dinilai angka

Page 13: Perbedaan Penelitian Tindakan

5/13/2018 Perbedaan Penelitian Tindakan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perbedaan-penelitian-tindakan 13/19

 

kreditnya, diwajibkan ada pengesahan dari kepala sekolah dan guru pengusul/peneliti.

H. PenutupPenelitian eksperimen merupakan jenis penelitian yang dapat dilaksanakan oleh guru di samping penelitian tindakan kelas. Kalau dilakukan dengan hati-hati dan cermat besar kemungkinan akan

mendapatkan kepuasan tersendiri, baik dalam bidang akademik maupun ilmu pengetahuan yangdiperoleh. Guru sering sekali memperoleh ilmu baru, mendapat metode baru yang dapatdicobakan untuk mendapatkan gambaran secara jelas perbedaan yang diakibatkan, terlebih kalaumampu mengendalikan variabel pengganggu pelaksanaan eksperimen. Untuk itu mempelajari berbagai jenis penelitian sangat penting dalam mengantarkan guru dalam meningkatkan/mengembangkan profesinya secara nyata dalam menghayati berbagai masalah yang dihadapisehari-hari di kelas. Dengan penguasaan penelitian eksperimen akan dapat melengkapi tugasguru dalam upaya mengantarkan para siswanya untuk mendapatkan prestasi yang lebih baik.Selamat mencoba untuk melakukan penelitian eksperimen yang sesuai dengan disiplin ilmu yangsedang ditekuni dan dikembangkan.

 

Rosyid dot info 

Situs resmi Muh Rosyid, S.Pd., M.M.Pd.

  Home 

Posts RSS 

Comments RSS 

r3m1ck 

Kebumen Kab 

About Me 

SearchTop of Form

Bottom of Form

Translator

Page 14: Perbedaan Penelitian Tindakan

5/13/2018 Perbedaan Penelitian Tindakan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perbedaan-penelitian-tindakan 14/19

 

Rabu, 07 Oktober 2009

PRINSIP-PRINSIP PENELITIAN TINDAKAN 

Oleh : Muh Rosyid,S.Pd.,M.M.Pd.

 Tutor UT-UPBJJ Purwokerto

Suber : Amat Jaedun - Puslit Dikdasmen, Lemlit UNY

 Tujuan Penelitian Tindakan:

Mengubah situasi awal suatu kelompok, organisasi, sekolah atau masyarakat yg

kondisinya memiliki berbagai permasalahan, ke arah keadaan yang lebih baik.

 TUJUAN PTK:

¤ Memperbaiki dan meningkatkan kualitas isi, efisiensi

dan efektivitas pembelajaran, proses dan hasil

pembelajaran di sekolah.

¤ Menumbuhkembangkan kebiasaan meneliti bagi para

guru agar lebih proaktif mencari pemecahan masalah

pembelajaran.

¤ Meningkatkan produktivitas penelitian para guru

tentang pembelajaran.

¤ Meningkatkan kolaborasi guru - guru, dan guru – siswa

dalam memecahkan masalah pembelajaran, mencipta-

kan dan mengimplementasikan inovasi pembelajaran.

Manfaat Penelitian Tindakan:

Memperbaiki layanan maupun kinerja dari suatu lembaga.

Mengembangkan rencana tindakan, yg bersifat me-ningkatkan apa yg telah

dilakukan selama ini.

Mewujudkan penelitian yang mempunyai manfaat ganda, baik bagi peneliti maupunsubyek yang diteliti.

Mengembangkan budaya meneliti, atau mencari solusi atas suatu permasalahan

melalui proses berpikir ilmiah;

Menumbuhkan kesadaran pada subyek yang diteliti mengenai pentingnya

partisipasi dan sikap kooperatif demi keberhasilan bersama dan keter-capaian

tujuan penelitian.

Prinsip utama PTK:

masalah penelitian yang diambil harus sesuai dengan komitmen guru/peneliti dan

pemecahannya berada dalam jangkauan kemampuan/kewenangannya.

Semua pihak yg terlibat dalam penelitian menginginkan terjadinya perbaikan,peningkatan, dan perubahan ke arah yang lebih baik.

PTK didasarkan pada masalah keseharian yang dirasakan dan dihadapi baik oleh

peneliti/guru maupun pihak/subyek yang diteliti.

Upaya pemecahan atau perbaikannya dilakukan bersama-sama antara komponen-

komponen tersebut secara kolaboratif dan partisipatif 

Perbaikan yang dilakukan bukan sekedar kegiatan yang rutin, namun merupakan

kegiatan/tindakan yang baru atau inovatif 

Page 15: Perbedaan Penelitian Tindakan

5/13/2018 Perbedaan Penelitian Tindakan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perbedaan-penelitian-tindakan 15/19

 

Karakteristik PTK :

Permasalahan yang dipecahkan merupakan permasalahan praktis dan urgen yang

dihadapi oleh para guru dalam menjalankan tugasnya sehari-hari.Praktisi sebagai peneliti memberikan tindakan yang terencana untuk memecahkan

permasalahan, dan sekaligus meningkatkan kualitas layanan yang dapat dirasakan

oleh subjek yang diteliti.

Langkah-langkah tindakan yang dilakukan dalam bentuk siklus (daur)

memungkinkan terjadinya peningkatan/ perbaikan dalam setiap siklusnya. Jumlah

siklus mestinya tidak dapat ditetapkan terlebih dahulu oleh peneliti, karena apa

yang akan terjadi dengan adanya tindakan tersebut, dan kapan tindakan tsb. akan

mendatangkan hasil belum diketahui sebelumnya.

Adanya empat komponen penting dalam setiap langkahnya, yaitu: (1) perencanaan;

(2) tindakan; (3) observasi (M & E); dan (4) refleksi.Adanya langkah/upaya untuk berpikir secara reflektif, baik sesudah maupun

sebelum tindakan dilakukan.

Penelitian tindakan biasanya bisa dikenali dari ”judulnya” Judul penelitian tindakan

seyogyanya mencerminkan dua hal, yaitu:

 Tindakan apa yang akan dilakukan? dan

 Tujuan/target apa yang ingin dicapai dengan penerapan tindakan tersebut?

Contoh:

Peningkatan Kemampuan Apresiasi Puisi melalui Strategi Cooperative

Learning ............

Penerapan Metode DIKSI untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Puisi................

Penelitian tindakan juga bisa dikenali dari rumusan masalahnya, yang sekaligusmembedakan dengan penelitian untuk menguji hipotesis atau penelitian positivistik

lainnya.

Contoh:

Apakah metode diskusi dapat meningkatkan partisipasi kelas?

Sejauhmanakah metode diskusi dapat meningkat-kan partisipasi kelas?

Bagaimanakah metode diskusi dapat meningkatkan partisipasi kelas ?

Secara metodologis, karakteristik penelitian tindakan:

Orientasi penelitian tindakan adalah bukan utk mencari ”kebenaran” tetapi utk

memecahkan permasalahan riil yg dihadapi baik oleh peneliti maupun subyek ygditeliti melalui langkah-langkah penerapan tindakan.

Bersifat kooperatif, antara yg memberikan tindakan dan pihak yang dikenai

tindakan (Dokter dalam mengobati pasien akan lebih efektif jika pasiennya juga

bersifat kooperatif/mau bekerja sama).

Dilaksanakan pada lokasi terjadinya permasalahan tersebut (tidak diuji-cobakan

pada subjek yang lain atau di tempat lain).

Bersifat partisipatif, karena memerlukan partisipasi dari pihak yang dikenai

Page 16: Perbedaan Penelitian Tindakan

5/13/2018 Perbedaan Penelitian Tindakan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perbedaan-penelitian-tindakan 16/19

 

tindakan.

Dilakukan pada setting yang natural, tidak ada perubahan atau pengaturan apapun,

kecuali tindakan yang akan diterapkan.

 Tidak ada upaya pengendalian terhadap faktor (variabel) pengganggu atau yg

berpengaruh thd. hasil.

PERBEDAAN PENELITIAN EKSPERIMEN DENGAN PTK:1. PENELITIAN EKSPERIMEN PADA UMUMNYA DILAKUKAN SATU KALI, SEDANGKAN

PTK BEBERAPA KALI SIKLUS

2. PENELITIAN EKSPERIMEN MENEKANKAN HASIL, SEDANGKAN PTK MENEKANKAN

PADA PROSES

PERBEDAAN PENELITIAN LAIN DENGAN PTK:

1. PENELITIAN LAIN INGIN TAHU APA YANG SUDAH TERJADI SEDANGKAN PTK INGIN

 TAHU APA YANG SEDANG TERJADI

2. AKHIR KEGIATAN PENELITIAN LAIN UNTUK MEMBERI SARAN SEDANGKAN AKHIR

PTK UNTUK PERBAIKAN RENCANA KEGIATAN

Fokus Permasalahan PTK :

Ukuran keberhasilan program perbaikan mutu pendidikan kita à lebih banyak yg

hanya di-orientasikan pada perbaikan output/prestasi saja, karena data ttg proses

tidak ada.

Dampak tindakan yg kita rancang sebaiknya diarahkan utk meningkatkan kualitas

proses dan bukan sekedar prestasi belajar, karena akan berakibat ketidak-akuratan

peneliti dlm meng-identifikasi permasalahan PBM yg sebenarnya

Dampak tindakan lebih baik diorientasikan pada indikator-indikator perbaikan

kualitas proses pembelajaran, spt: partisipasi siswa, kemampuan mengemukakan

pendapat, interaksi kelas, motivasi, kemampuan memecahkan permasalahan dsb.

Posted by Muh_Rosyid at Rabu, Oktober 07, 2009 

Labels: DIKLAT, PENDIDIKAN, UT 

0 comments:

Poskan Komentar 

Posting Lebih Baru » « Posting Lama Beranda 

Langgan: Poskan Komentar (Atom) 

Page 17: Perbedaan Penelitian Tindakan

5/13/2018 Perbedaan Penelitian Tindakan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perbedaan-penelitian-tindakan 17/19

 

DEMI KEMAJUAN BANGSA INDONESIA DISEGALA BIDANG, RELA WAKTU TENAGA DAN

DANA SEMAMPUNYA

Friendlist

Chatbox

Info Situs

Recent Visitors

Page 18: Perbedaan Penelitian Tindakan

5/13/2018 Perbedaan Penelitian Tindakan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perbedaan-penelitian-tindakan 18/19

 

Labels

• Bisnis (5)

• DIKLAT (140)

• KABAR BARU (182)

• ORARI  (6)

• PENDIDIKAN (270)

• RELIGI  (17)

• SOSIAL (38)

• STIE-PUTRA-BANGSA (198)

• UT (139)

• UU (33)

Blog Archive

• Desember (4)

• November (2)

• Oktober (2)

• September (12)

• Agustus (5)

•  Juli  (4)

•  Juni  (3)

• Mei  (1)

• April  (7)

Maret (5)• Februari  (6)

•  Januari  (4)

• Desember (5)

• November (2)

• Oktober (16)

• September (22)

Page 19: Perbedaan Penelitian Tindakan

5/13/2018 Perbedaan Penelitian Tindakan - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/perbedaan-penelitian-tindakan 19/19

 

• Agustus (6)

•  Juli  (5)

•  Juni  (28)

• Mei  (10)

April  (20)• Maret (17)

• Februari  (7)

• November (2)

• Oktober (10)

• September (66)

• Maret (13)

• Februari  (51)

Copyright © Rosyid dot info. All rights reserved.Blogger templates created by r3m1ck - Anynomous Web Developer