perbedaan ketebalan kain denim terhadap hasil jadi …

9
e-Journal Volume 10 Nomor 02 Tahun 2021. Edisi Yudisium periode Juli 2021. Hal 113-121 113 PERBEDAAN KETEBALAN KAIN DENIM TERHADAP HASIL JADI HAND QUILTING SASHIKO PADA COAT Erynira Saleh Citaleka 1) , dan Yulistiana 2) 1) Program Studi S1 Pendidikan Tata Busana, Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya Jl. Ketintang, Ketintang, Kec. Gayungan, Kota Surabaya, Jawa Timur 60231 2) Program Studi D3 Tata Busana, Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya Jl. Ketintang, Ketintang, Kec. Gayungan, Kota Surabaya, Jawa Timur 60231 e-mail: [email protected] 1) , [email protected] 2) ABSTRAKHand Quilting Sashiko adalah proses menggabungkan kain lapisan atas (facing), busa angin (batting) dan kain lapisan bawah (backing) dengan tusuk jelujur menggunakan benang berwarna putih yang diaplikasikan di atas kain berwarna indigo. Tujuan penelitian ini adalah (1) mengetahui perbedaan ketebalan kain denim terhadap hasil jadi hand quilting sashiko pada coat (2) mengetahui hasil jadi hand quilting sashiko pada coat yang terbaik. Metode penelitian dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian komparatif. Teknik pengumpulan data menggunakan kuisioner melalui google form dengan mengamati desain dan foto hasil jadi produk keseluruhan yang dilakukan oleh 30 observer yaitu 5 dosen program studi Tata Busana dan 25 mahasiswa program studi Tata Busana. Teknik analisis data menggunakan uji T dengan bantuan program komputer SPSS 25. Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan bahwa (1) ada perbedaan yang signifikan hasil jadi hand quilting sashiko pada coat antara ketebalan kain denim tipis sedang (0,51mm) dan kain denim sedang (1,16mm) yang ditinjau dari aspek efek timbul dan aspek jahitan, tetapi tidak ada perbedaan yang signifikan hasil jadi hand quilting sashiko pada coat antara ketebalan kain denim tipis sedang (0,51mm) dan kain denim sedang (1,16mm) yang ditinjau dari aspek bentuk motif (2) hasil jadi hand quilting sashiko pada coat yang terbaik antara ketebalan kain denim tipis sedang (0,51mm) dan kain denim sedang (1,16mm) yang ditinjau dari berbagai aspek yaitu aspek efek timbul, aspek bentuk motif dan aspek jahitan adalah dengan menggunakan ketebalan kain denim tipis sedang (0,51mm). Kata Kunci: coat, denim, hand quilting, sashiko. I. PENDAHULUAN Fashion dan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) disadari ataupun tidak merupakan dua bidang yang saling berkaitan. Perkembangan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) sangat berpengaruh dalam kehidupan manusia salah satunya pada bidang Fashion. Fashion sudah ada sejak dahulu kala dan selalu berkembang mengikuti zaman. Hal ini dapat dilihat dari adanya berbagai macam model busana dengan manipulating fabric yang berinovasi, bervariasi, unik dan menarik sehingga dapat menambah nilai jual pada busana. Manipulating Fabric adalah suatu teknik menghias bahan dengan memanfaatkan beberapa macam teknik menghias kain dan membuat bahan baru (Wolff, 1996:vii). Macam-macam manipulating fabric antara lain: gathering, shirring, ruffles, flounces, godets, pleating, smocking, tucking, cording, quilting, stuffing dan darts. Manipulating fabric Hand Quilting Sashiko merupakan kombinasi dua teknik manipulating fabric yaitu Hand Quilting dan Sashiko. Hand Quilting adalah proses menggabungkan lapisan atas (facing) dengan dakron atau busa angin (batting) dan kain lapisan bawah (backing) dengan jahitan tangan yang sudah digambarkan pola (Yunita, 2011:14). Sedangkan Sashiko adalah seni tradisional Jepang sulaman fungsional yang menggabungkan beberapa lapisan kain menjadi satu menggunakan tusuk jelujur dan pola geometris untuk memperkuat, menambal dan memperbaiki lapisan kain pada busana sehingga tahan lama (Marquez, 2019:1). Biasanya, pola geometris dibuat dengan benang katun putih pada kain yang diwarnai indigo. Secara tradisional, sashiko menggunakan kain katun, linen, rami dan serat tumbuhan lainnya yang dipintal, ditenun dan diwarnai indigo alami dengan tangan. Pewarna indigo alami dihasilkan dari ekstrak tumbuhan yaitu bagian kulit kayu, akar, daun, biji, bunga dan buah. Namun pada zaman modern saat ini banyak yang menggunakan pewarna indigo sintetis untuk bahan dalam pewarnaan kain karena efisien, harga terjangkau, mudah digunakan, selalu tersedia di pasaran sehingga dengan mudah ditemukan, tidak memakan waktu yang lama, warna yang dihasilkan cerah, pekat, tahan lama, tidak luntur dan bervariasi. Menurut Vogue (2020:4) dalam buku Simply Sashiko: Classic Japanese Embroidery Made Easy, lapisan atas (facing) yang paling umum digunakan untuk bahan dalam mengaplikasikan sashiko adalah kain katun yang diwarnai indigo salah satunya seperti kain denim. Kain denim yang digunakan untuk membuat hand quilting sashiko dalam penelitian ini adalah kain denim yang diwarnai indigo sintetis. Kain denim selalu tersedia di pasaran sehingga dengan mudah ditemukan, bahannya kuat tidak mudah sobek, tidak mudah kusut, tahan lama, mudah menyerap keringat dan terasa dingin di kulit sehingga nyaman dipakai. Selain itu, kain denim

Upload: others

Post on 02-Oct-2021

19 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERBEDAAN KETEBALAN KAIN DENIM TERHADAP HASIL JADI …

e-Journal Volume 10 Nomor 02 Tahun 2021. Edisi Yudisium periode Juli 2021. Hal 113-121

113

PERBEDAAN KETEBALAN KAIN DENIM TERHADAP HASIL JADI

HAND QUILTING SASHIKO PADA COAT

Erynira Saleh Citaleka1), dan Yulistiana2) 1)Program Studi S1 Pendidikan Tata Busana, Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

Jl. Ketintang, Ketintang, Kec. Gayungan, Kota Surabaya, Jawa Timur 60231 2)Program Studi D3 Tata Busana, Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya

Jl. Ketintang, Ketintang, Kec. Gayungan, Kota Surabaya, Jawa Timur 60231

e-mail: [email protected]), [email protected])

ABSTRAK— Hand Quilting Sashiko adalah proses

menggabungkan kain lapisan atas (facing), busa angin

(batting) dan kain lapisan bawah (backing) dengan tusuk

jelujur menggunakan benang berwarna putih yang

diaplikasikan di atas kain berwarna indigo. Tujuan penelitian

ini adalah (1) mengetahui perbedaan ketebalan kain denim

terhadap hasil jadi hand quilting sashiko pada coat (2)

mengetahui hasil jadi hand quilting sashiko pada coat yang

terbaik. Metode penelitian dalam penelitian ini adalah metode

penelitian kuantitatif. Jenis penelitian dalam penelitian ini

adalah penelitian komparatif. Teknik pengumpulan data

menggunakan kuisioner melalui google form dengan

mengamati desain dan foto hasil jadi produk keseluruhan

yang dilakukan oleh 30 observer yaitu 5 dosen program studi

Tata Busana dan 25 mahasiswa program studi Tata Busana.

Teknik analisis data menggunakan uji T dengan bantuan

program komputer SPSS 25. Berdasarkan hasil analisis data

menunjukkan bahwa (1) ada perbedaan yang signifikan hasil

jadi hand quilting sashiko pada coat antara ketebalan kain

denim tipis sedang (0,51mm) dan kain denim sedang

(1,16mm) yang ditinjau dari aspek efek timbul dan aspek

jahitan, tetapi tidak ada perbedaan yang signifikan hasil jadi

hand quilting sashiko pada coat antara ketebalan kain denim

tipis sedang (0,51mm) dan kain denim sedang (1,16mm) yang

ditinjau dari aspek bentuk motif (2) hasil jadi hand quilting

sashiko pada coat yang terbaik antara ketebalan kain denim

tipis sedang (0,51mm) dan kain denim sedang (1,16mm) yang

ditinjau dari berbagai aspek yaitu aspek efek timbul, aspek

bentuk motif dan aspek jahitan adalah dengan menggunakan

ketebalan kain denim tipis sedang (0,51mm).

Kata Kunci: coat, denim, hand quilting, sashiko.

I. PENDAHULUAN

Fashion dan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi)

disadari ataupun tidak merupakan dua bidang yang saling

berkaitan. Perkembangan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan

Teknologi) sangat berpengaruh dalam kehidupan manusia

salah satunya pada bidang Fashion. Fashion sudah ada sejak

dahulu kala dan selalu berkembang mengikuti zaman. Hal ini

dapat dilihat dari adanya berbagai macam model busana

dengan manipulating fabric yang berinovasi, bervariasi, unik

dan menarik sehingga dapat menambah nilai jual pada busana.

Manipulating Fabric adalah suatu teknik menghias bahan

dengan memanfaatkan beberapa macam teknik menghias kain

dan membuat bahan baru (Wolff, 1996:vii). Macam-macam

manipulating fabric antara lain: gathering, shirring, ruffles,

flounces, godets, pleating, smocking, tucking, cording,

quilting, stuffing dan darts.

Manipulating fabric Hand Quilting Sashiko merupakan

kombinasi dua teknik manipulating fabric yaitu Hand Quilting

dan Sashiko. Hand Quilting adalah proses menggabungkan

lapisan atas (facing) dengan dakron atau busa angin (batting)

dan kain lapisan bawah (backing) dengan jahitan tangan yang

sudah digambarkan pola (Yunita, 2011:14). Sedangkan

Sashiko adalah seni tradisional Jepang sulaman fungsional

yang menggabungkan beberapa lapisan kain menjadi satu

menggunakan tusuk jelujur dan pola geometris untuk

memperkuat, menambal dan memperbaiki lapisan kain pada

busana sehingga tahan lama (Marquez, 2019:1). Biasanya,

pola geometris dibuat dengan benang katun putih pada kain

yang diwarnai indigo. Secara tradisional, sashiko

menggunakan kain katun, linen, rami dan serat tumbuhan

lainnya yang dipintal, ditenun dan diwarnai indigo alami

dengan tangan. Pewarna indigo alami dihasilkan dari ekstrak

tumbuhan yaitu bagian kulit kayu, akar, daun, biji, bunga dan

buah. Namun pada zaman modern saat ini banyak yang

menggunakan pewarna indigo sintetis untuk bahan dalam

pewarnaan kain karena efisien, harga terjangkau, mudah

digunakan, selalu tersedia di pasaran sehingga dengan mudah

ditemukan, tidak memakan waktu yang lama, warna yang

dihasilkan cerah, pekat, tahan lama, tidak luntur dan

bervariasi.

Menurut Vogue (2020:4) dalam buku Simply Sashiko:

Classic Japanese Embroidery Made Easy, lapisan atas (facing)

yang paling umum digunakan untuk bahan dalam

mengaplikasikan sashiko adalah kain katun yang diwarnai

indigo salah satunya seperti kain denim. Kain denim yang

digunakan untuk membuat hand quilting sashiko dalam

penelitian ini adalah kain denim yang diwarnai indigo sintetis.

Kain denim selalu tersedia di pasaran sehingga dengan mudah

ditemukan, bahannya kuat tidak mudah sobek, tidak mudah

kusut, tahan lama, mudah menyerap keringat dan terasa dingin

di kulit sehingga nyaman dipakai. Selain itu, kain denim

Page 2: PERBEDAAN KETEBALAN KAIN DENIM TERHADAP HASIL JADI …

e-Journal Volume 10 Nomor 02 Tahun 2021. Edisi Yudisium periode Juli 2021. Hal 113-121

114

merupakan salah satu must have fashion items yang dimiliki

banyak orang karena dapat dipakai di berbagai mode yang

berubah (timesless) dan mudah dipadupadankan dengan

berbagai macam warna, jenis dan model busana.

Benang sashiko terbuat dari katun serabut panjang yang

dipilin longgar. Jika tidak bisa mendapatkan benang sashiko,

benang katun, benang bordir, benang rajut dan benang sutra

dapat dijadikan sebagai alternatif pengganti benang sashiko.

Menurut Takano (2015:3) dalam buku Japanese Quilting

Sashiko, pilihan benang sangat tergantung pada kain. Saat

memutuskan jenis benang yang akan digunakan, cocokkan

kandungan serat benang dengan kandungan serat kain.

Misalnya, menggunakan benang katun saat menjahit kain

katun.

Sashiko sering disebut sebagai sulaman Jepang. Indonesia

juga mempunyai sulaman namun sulaman Indonesia sangat

berbeda dengan sashiko karena sashiko menggunakan motif

tradisional Jepang. Motif tradisional Jepang sangat beragam,

memiliki ciri khas dan makna tersendiri. Awalnya motif yang

digunakan dalam mengaplikasikan sashiko berasal dari Cina

kemudian masyarakat Jepang mulai banyak mengembangkan

dengan motif tradisional Jepang yang terinspirasi dari

lingkungan sekitar mereka sebagai dasar untuk membuat motif

baru yang berbeda daripada yang lain dan diedarkan dari

tangan ke tangan. Macam-macam motif tradisional Jepang

antara lain: Juji-Tsunagi (Linked Crosses), Dan-Tsunagi

(Linked Steps), Shippo-Tsunagi (Seven Treasures), Hanazashi

(Flower Stitches), Kaku-Shippo (Angled Seven Treasures),

Tsuno-Kikko (Horned Tortoiseshell), Kasane-Kikko (Layered

Tortoiseshell), Musubi-Kikko (Tied Tortoiseshell), Bishamon-

Kikko (Bishamon Tortoiseshell), Maru-Bishamon (Round

Bishamon), Seigaiha (Blue Ocean Wave), Nowaki (Pampas

Grass), Asa-No-Ha (Hemp Leaf), dll.

Selain sebagai unsur dekoratif yang dapat memperindah

dan menambah nilai jual busana, hand quilting sashiko juga

sebagai unsur fungsional dengan menambah volume lapisan

kain sehingga dapat melindungi tubuh dari benturan, gesekan

dan cuaca dingin serta dapat memperkuat lapisan kain pada

busana agar lebih tahan lama. Pada abad ke-18 produksi kain

industri tidak tersedia secara luas di Jepang yang

menyebabkan harga kain mahal dan tidak terjangkau oleh

masyarakat Jepang kalangan kelas menengah ke bawah.

Mereka lebih memilih menenun ukuran yard untuk membuat

berbagai macam jenis dan model pakaian serta linen rumah

tangga atau memperbaiki pakaian yang telah rusak dan

membuatnya seperti pakaian baru lagi menggunakan konsep

sustainable fashion yaitu reuse recycle repair dan upcycle

dengan menggabungkan beberapa lapisan kain lainnya

menjadi satu dari kain perca atau pakaian lama yang sudah

tidak terpakai lagi kemudian dijahit secara bersamaan

menggunakan sashiko. Kain dalam kondisi terbaik berada di

atas sebagai lapisan atas (facing) dengan lapisan yang

berurutan.

Coat adalah baju luar yang dikenakan di atas baju lain

untuk memberi kehangatan saat udara dingin (Hardisurya,

Pambudy dan Jusuf, 2019:157). Macam-macam coat antara

lain: Raincoat, Trench Coat, Topcoat, Overcoat, Three-

quarter Coat dan Duffle Coat. Saat ini jenis busana yang

sedang banyak diminati adalah outerwear, salah satunya yaitu

coat karena flexible dapat dipakai pada berbagai kesempatan

baik formal maupun non formal sehingga mudah

dipadupadankan dengan berbagai macam jenis dan model

busana. Selain itu, belum pernah ada yang mengaplikasikan

hand quilting sashiko pada coat di penelitian sebelumnya

yaitu penelitian Puspa Nur Ayda dan Astuti tentang

pembuatan surface design pada busana ready to wear dengan

teknik sashiko serta Nabila Fasza tentang eksplorasi serat

nanas dengan aplikasi sulam sashiko pada tas dan busana

paper wear.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan

ketebalan kain denim terhadap hasil jadi hand quilting sashiko

pada coat dan mengetahui hasil jadi hand quilting sashiko

pada coat yang terbaik diantara ketebalan kain denim yang

berbeda yang ditinjau dari berbagai aspek yaitu aspek efek

timbul hand quilting sashiko, aspek bentuk motif hand

quilting sashiko dan aspek jahitan hand quilting sashiko.

Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti memutuskan untuk

melakukan eksperimen dengan mengaplikasikan hand quilting

sashiko pada coat menggunakan kain denim dengan ketebalan

kain yang berbeda yaitu kain denim sedang (1,16mm) dan kain

denim tipis sedang (0,51mm), benang dmc dan motif

tradisional Jepang Seigaiha sehingga peneliti mengambil judul

penelitian “Perbedaan Ketebalan Kain Denim Terhadap

Hasil Jadi Hand Quilting Sashiko Pada Coat”.

II. METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti dalam

penelitian ini adalah penelitian komparatif. Menurut

(Arikunto, 2015:6) penelitian komparatif adalah penelitian

yang membandingkan dua kejadian atau lebih dengan

melihat penyebabnya. Dalam penelitian ini yang

dibandingkan yaitu hasil jadi hand quilting sashiko pada

coat menggunakan kain denim dengan ketebalan kain yang

berbeda yaitu kain denim sedang (1,16mm) dan kain

denim tipis sedang (0,51mm).

B. Variabel dan Definisi Operasional Variabel

Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Variabel Bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah

ketebalan kain denim sedang (1,16mm) dan kain denim

tipis sedang (0,51mm)

2. Variabel Terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil

jadi hand quilting sashiko pada coat yang ditinjau dari

aspek efek timbul hand quilting sashiko, aspek bentuk

motif hand quilting sashiko dan aspek jahitan hand

quilting sashiko

3. Variabel Kontrol

Page 3: PERBEDAAN KETEBALAN KAIN DENIM TERHADAP HASIL JADI …

e-Journal Volume 10 Nomor 02 Tahun 2021. Edisi Yudisium periode Juli 2021. Hal 113-121

115

Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

a. Desain coat dan penempatan hand quilting sashiko

b. Kain lapisan atas (facing) yang digunakan untuk

membuat hand quilting sashiko pada coat adalah

kain denim

c. Kain lapisan bawah (backing) yang digunakan

untuk membuat hand quilting sashiko pada coat

adalah kain hero

d. Warna kain denim yang digunakan untuk membuat

hand quilting sashiko pada coat adalah warna biru

sedang

e. Benang yang digunakan untuk membuat hand

quilting sashiko pada coat adalah benang dmc

f. Isi (batting) yang digunakan untuk membuat hand

quilting sashiko pada coat adalah busa angin

dengan ketebalan 0,5mm

g. Motif tradisional Jepang yang digunakan untuk

membuat hand quilting sashiko pada coat adalah

Seigaiha (Blue Ocean Wave)

h. Pola dasar untuk membuat hand quilting sashiko

pada coat menggunakan sistem Porrie Muliawan

dengan ukuran standart M

i. Orang yang membuat hand quilting sashiko pada

coat adalah peneliti

j. Alat dan mesin jahit portable digunakan untuk

membuat hand quilting sashiko pada coat

k. Teknik jahit yang digunakan untuk membuat hand

quilting sashiko pada coat adalah setikan lurus dan

tusuk jelujur

C. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut: TABEL I

DESAIN PENELITIAN

Aspek Yang Diamati

Y1 Y2 Y3

X1 X1 Y1 X1 Y2 X1 Y3

X2 X2 Y1 X2 Y2 X2 Y3

Keterangan:

X : Ketebalan kain denim

Y : Hasil jadi hand quilting sashiko

X1 : Ketebalan kain denim sedang (1,16mm)

X2 : Ketebalan kain denim tipis sedang (0,51mm)

Y1 : Hasil jadi hand quilting sashiko yang ditinjau dari

aspek efek timbul hand quilting sashiko

Y2 : Hasil jadi hand quilting sashiko yang ditinjau dari

aspek bentuk motif hand quilting sashiko

Y3 : Hasil jadi hand quilting sashiko yang ditinjau dari

aspek jahitan hand quilting sashiko

X1Y1 : Hasil jadi hand quilting sashiko menggunakan

kain

denim sedang (1,16mm) yang ditinjau dari aspek

efek timbul hand quilting sashiko

X1Y2 : Hasil jadi hand quilting sashiko menggunakan

kain

denim sedang (1,16mm) yang ditinjau dari aspek

bentuk motif hand quilting sashiko

X1Y3 : Hasil jadi hand quilting sashiko menggunakan

kain

denim sedang (1,16mm) yang ditinjau dari aspek

jahitan hand quilting sashiko

X2Y1 : Hasil jadi hand quilting sashiko menggunakan

kain

denim tipis sedang (0,51mm) yang ditinjau dari

aspek efek timbul hand quilting sashiko

X2Y2 : Hasil jadi hand quilting sashiko menggunakan

kain

denim tipis sedang (0,51mm) yang ditinjau dari

aspek bentuk motif hand quilting sashiko

X2Y3 : Hasil jadi hand quilting sashiko menggunakan

kain

denim tipis sedang (0,51mm) yang ditinjau dari

aspek jahitan hand quilting sashiko

D. Strategi Pelaksanaan Penelitian

1. Pemilihan Bahan

Peneliti menentukan jenis kain, ketebalan kain dan

benang yang akan digunakan untuk membuat hand

quilting sashiko pada coat

2. Pemilihan Motif

Peneliti menentukan motif tradisional Jepang yang

akan digunakan untuk membuat hand quilting sashiko

pada coat

3. Pelaksanaan Pra-Eksperimen

Pra-eksperimen yang dilakukan oleh peneliti dalam

penelitian ini adalah membuat fragmen hand quilting

sashiko ukuran kertas HVS A4 menggunakan kain

denim sedang (1,16mm) dengan tiga jenis benang yaitu

benang dmc, benang polyester dan benang nilon serta

menggunakan tiga jenis motif tradisional Jepang yaitu

Nowaki (Pampas Grass), Asa-No-Ha (Hemp Leaf) dan

Seigaiha (Blue Ocean Wave).

4. Pelaksanaan Eksperimen

Eksperimen yang dilakukan oleh peneliti dalam

penelitian ini adalah membuat hand quilting sashiko

pada coat menggunakan ketebalan kain denim yang

berbeda yaitu kain denim sedang (1,16mm) dan kain

denim tipis sedang (0,51mm) dengan benang dmc serta

menggunakan motif tradisional Jepang Seigaiha (Blue

Ocean Wave).

Proses pembuatan hand quilting sashiko pada coat

adalah sebagai berikut:

a. Menyiapkan alat dan bahan

b. Membuat desain motif tradisional Jepang Seigaiha

(Blue Ocean Wave)

X Y

Page 4: PERBEDAAN KETEBALAN KAIN DENIM TERHADAP HASIL JADI …

e-Journal Volume 10 Nomor 02 Tahun 2021. Edisi Yudisium periode Juli 2021. Hal 113-121

116

c. Membuat desain coat, desain produksi 1 dan desain

produksi 2

d. Membuat pola dasar sistem Porrie Muliawan

dengan ukuran standart M, pola master coat dan

pecah pola coat

e. Membuat pola hand quilting sashiko

f. Mencuci kering kain denim

g. Menyetrika kain denim dan kain hero

h. Meletakkan pola di atas kain denim, kain hero dan

busa angin

i. Memotong kain denim, kain hero dan busa angin

sesuai dengan bentuk pola coat dan pola hand

quilting sashiko

j. Memindahkan tanda pola pada kain denim dan kain

hero

k. Menjahit hand quilting sashiko

l. Menjahit bahan utama (kain denim), bahan pelapis

(kain hero) dan kelim coat

m. Menyetrika coat

5. Penilaian dan Evaluasi Produk

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik ipengumpulan idata idalam ipenelitian iini idengan

imelakukan iobservasi ipada i30 iobserver iyang iterdiri idari i5

idosen iprogram istudi iTata iBusana iyang iahli idibidangnya

idan i25 imahasiswa iprogram istudi iTata iBusana iyang itelah

imenempuh imata ikuliah iManajemen iBusana iWanita i1 idan

iManajemen iBusana iWanita i2 idi ijurusan iPendidikan

iKesejahteraan iKeluarga iFakultas iTeknik iUniversitas

iNegeri iSurabaya. iObservasi idilakukan idengan imengisi

iform idi igoogle iform iyang itelah idisediakan ioleh ipeneliti.

iTeknik ianalisis idata idalam ipenelitian iini imenggunakan iuji

iT idengan ibantuan iSPSS i25.

F. Instrumen iPenelitian

Aspek ipenilaian iinstrumen iobservasi idalam ipenelitian

iini iadalah isebagai iberikut:

1. Aspek iEfek iTimbul

a. Hasil ijadi ihand iquilting isashiko itimbul i(motif

ibagian iA)

b. Hasil ijadi ihand iquilting isashiko itimbul i(motif

ibagian iB)

c. Efek itimbul ihand iquilting isashiko imembentuk irelief

i(motif ibagian iA)

d. Efek itimbul ihand iquilting isashiko imembentuk irelief

i(motif ibagian iB)

2. Aspek iBentuk iMotif

a. Bentuk imotif ihand iquilting isashiko isesuai idengan

idesain

b. Bentuk imotif ihand iquilting isashiko iantara isatu

idengan iyang ilainnya isama

c. Ukuran imotif ihand iquilting isashiko iantara isatu

idengan iyang ilainnya isama

d. Motif ihand iquilting isashiko ilurus, isejajar idan

imenyambung

3. Aspek iJahitan

a. Jahitan ihand iquilting isashiko isama i(panjang ijahitan,

ijarak iantar ijahitan idan ijumlah ijahitan isama)

b. Jahitan ihand iquilting isashiko irata itidak iberkerut

c. Jahitan ihand iquilting isashiko irapat itidak irenggang

i(benang ipada ijahitan irapat itidak irenggang)

d. Jahitan ipada ibagian isudut imotif ihand iquilting

isashiko i(motif ibagian iA) ibertemu

III. HASIL IDAN IPEMBAHASAN

A. Hasil iPenelitian

Desain iMotif iHand iQuilting iSashiko

Gambar i1. iDesain imotif itradisional ijepang ihand iquilting

isashiko iseigaiha i(blue iocean iwave) idengan iukuran i5x9 icm

idan i3x7 icm

Desain, iDesain iProduksi iI idan iDesain iProduksi iII iCoat

Gambar i2. iDesain, iDesain iProduksi iI idan iDesain iProduksi

iII ihand iquilting isashiko ipada icoat

Hasil iJadi iHand iQuilting iSashiko iPada iCoat iEksperimen i1

i(Denim iSedang i: i1,16mm)

Page 5: PERBEDAAN KETEBALAN KAIN DENIM TERHADAP HASIL JADI …

e-Journal Volume 10 Nomor 02 Tahun 2021. Edisi Yudisium periode Juli 2021. Hal 113-121

117

Gambar i3. iHasil ijadi ihand iquilting isashiko ipada icoat

itampak ibadan idepan idan ibadan ibelakang imenggunakan

ikain idenim isedang i(1,16mm) ieksperimen i1

Gambar i4. iDetail ihasil ijadi ihand iquilting isashiko ipada icoat

imenggunakan ikain idenim isedang i(1,16mm) ieksperimen i1

Hasil iJadi iHand iQuilting iSashiko iPada iCoat iEksperimen i2

i(Denim iSedang i: i1,16mm)

Gambar i5. iHasil ijadi ihand iquilting isashiko ipada icoat

itampak ibadan idepan idan ibadan ibelakang imenggunakan

ikain idenim isedang i(1,16mm) ieksperimen i2

Gambar i6. iDetail ihasil ijadi ihand iquilting isashiko ipada icoat

imenggunakan ikain idenim isedang i(1,16mm) ieksperimen i2

Hasil iJadi iHand iQuilting iSashiko iPada iCoat iEksperimen i1

i(Denim iTipis iSedang i: i0,51mm)

Gambar i7. iHasil ijadi ihand iquilting isashiko ipada icoat

itampak ibadan idepan idan ibadan ibelakang imenggunakan

ikain idenim itipis isedang i(0,51mm) ieksperimen i1

Gambar i8. iDetail ihasil ijadi ihand iquilting isashiko ipada icoat

imenggunakan ikain idenim itipis isedang i(0,51mm)

Page 6: PERBEDAAN KETEBALAN KAIN DENIM TERHADAP HASIL JADI …

e-Journal Volume 10 Nomor 02 Tahun 2021. Edisi Yudisium periode Juli 2021. Hal 113-121

118

ieksperimen i1

Hasil iJadi iHand iQuilting iSashiko iPada iCoat iEksperimen i2

i(Denim iTipis iSedang i: i0,51mm)

Gambar i9. iHasil ijadi ihand iquilting isashiko ipada icoat

itampak ibadan idepan idan ibadan ibelakang imenggunakan

ikain idenim itipis isedang i(0,51mm) ieksperimen i2

Gambar i10. iDetail ihasil ijadi ihand iquilting isashiko ipada

icoat imenggunakan ikain idenim itipis isedang i(0,51mm)

ieksperimen i2

1. Hasil iUji iPerhitungan iRata-rata i(Mean)

Perolehan idata idengan imenggunakan iuji

iperhitungan inilai irata-rata i(mean) ihasil ijadi ihand

iquilting isashiko ipada icoat idapat idilihat ipada idiagram idi

ibawah iini:

a. Aspek iEfek iTimbul

Hasil ijadi ihand iquilting isashiko ipada icoat iyang

iditinjau idari iaspek iefek itimbul idengan

imenggunakan iketebalan ikain idenim itipis isedang

i(0,51mm) idiperoleh inilai irata-rata i(mean) isebesar

i3,39 i(sangat ibaik), isedangkan ihasil ijadi ihand

iquilting isashiko ipada icoat iyang iditinjau idari iaspek

iefek itimbul idengan imenggunakan iketebalan ikain

idenim isedang i(1,16mm) idiperoleh inilai irata-rata

i(mean) isebesar i3,29 i(sangat ibaik). iJadi inilai irata-

rata i(mean) itertinggi ihasil ijadi ihand iquilting isashiko

ipada icoat iyang iditinjau idari iaspek iefek itimbul

iadalah ihasil ijadi ihand iquilting isashiko ipada icoat

idengan iketebalan ikain idenim itipis isedang

i(0,51mm).

Gambar i11. iDiagram inilai irata-rata i(mean) ihand

iquilting isashiko ipada icoat iyang iditinjau idari iaspek

iefek itimbul

b. Aspek iBentuk iMotif

Hasil ijadi ihand iquilting isashiko ipada icoat iyang

iditinjau idari iaspek ibentuk imotif idengan

imenggunakan iketebalan ikain idenim itipis isedang

i(0,51mm) idiperoleh inilai irata-rata i(mean) isebesar

i3,44 i(sangat ibaik), isedangkan ihasil ijadi ihand

iquilting isashiko ipada icoat iyang iditinjau idari iaspek

ibentuk imotif idengan imenggunakan iketebalan ikain

idenim isedang i(1,16mm) idiperoleh inilai irata-rata

i(mean) isebesar i3,35 i(sangat ibaik). iJadi inilai irata-

rata i(mean) itertinggi ihasil ijadi ihand iquilting isashiko

ipada icoat iyang iditinjau idari iaspek ibentuk imotif

iadalah ihasil ijadi ihand iquilting isashiko ipada icoat

idengan iketebalan ikain idenim itipis isedang

i(0,51mm). i

Gambar i12. iDiagram inilai irata-rata i(mean) ihand

iquilting isashiko ipada icoat iyang iditinjau idari iaspek

ibentuk imotif

c. Aspek iJahitan

Hasil ijadi ihand iquilting isashiko ipada icoat iyang

iditinjau idari iaspek ijahitan idengan imenggunakan

iketebalan ikain idenim itipis isedang i(0,51mm)

idiperoleh inilai irata-rata i(mean) isebesar i3,35 i(sangat

ibaik), isedangkan ihasil ijadi ihand iquilting isashiko

ipada icoat iyang iditinjau idari iaspek ijahitan idengan

Page 7: PERBEDAAN KETEBALAN KAIN DENIM TERHADAP HASIL JADI …

e-Journal Volume 10 Nomor 02 Tahun 2021. Edisi Yudisium periode Juli 2021. Hal 113-121

119

imenggunakan iketebalan ikain idenim isedang

i(1,16mm) idiperoleh inilai irata-rata i(mean) isebesar

i3,34 i(sangat ibaik). iJadi inilai irata-rata i(mean)

itertinggi ihasil ijadi ihand iquilting isashiko ipada icoat

iyang iditinjau idari iaspek ijahitan iadalah ihasil ijadi

ihand iquilting isashiko ipada icoat idengan iketebalan

ikain idenim itipis isedang i(0,51mm).

Gambar i13. iDiagram inilai irata-rata i(mean) ihand

iquilting isashiko ipada icoat iyang iditinjau idari iaspek

ijahitan

2. Hasil iUji iIndependent iT iTest

Perolehan idata idengan imenggunakan iuji

iindependent iT ites ihasil ijadi ihand iquilting isashiko ipada

icoat idapat idilihat ipada idiagram idi ibawah iini:

a. Aspek iEfek iTimbul TABEL III

UJI IT IASPEK IEFEK ITIMBUL

Independent iSample iTest

Equal ivariances

iassumed Kestabilan

t

df

Sig i(2-tailed)

0,655

58

0,007

Berdasarkan itabel idi iatas idapat idijelaskan ibahwa

it ihitung i0,655 idengan itingkat isignifikansi iα i0,007 i<

i0,05 imaka iHa iditerima. iHal iini imembuktikan ibahwa

ipada iaspek iefek itimbul iterdapat iperbedaan ihasil ijadi

ihand iquilting isashiko ipada icoat iantara iketebalan

ikain idenim itipis isedang i(0,51mm) idan ikain idenim

isedang i(1,16mm).

b. Aspek iBentuk iMotif TABEL IIII

UJI IT IASPEK IBENTUK IMOTIF

Independent iSample iTest

Equal ivariances

iassumed Kestabilan

t

df

Sig i(2-tailed)

0,276

58

0,783

Berdasarkan itabel idi iatas idapat idijelaskan ibahwa

it ihitung i0,276 idengan itingkat isignifikansi iα i0,783 i>

i0,05 imaka iHa iditolak. iHal iini imembuktikan ibahwa

ipada iaspek ibentuk imotif itidak iterdapat iperbedaan

ihasil ijadi ihand iquilting isashiko ipada icoat iantara

iketebalan ikain idenim itipis isedang i(0,51mm) idan

ikain idenim isedang i(1,16mm).

c. Aspek iJahitan TABEL IIV

UJI IT IASPEK IJAHITAN

Independent iSample iTest

Equal ivariances

iassumed Kestabilan

t

df

Sig i(2-tailed)

0,919

58

0,003

Berdasarkan itabel idi iatas idapat idijelaskan ibahwa

it ihitung i0,919 idengan itingkat isignifikansi iα i0,003 i<

i0,05 imaka iHa iditerima. iHal iini imembuktikan ibahwa

ipada iaspek ijahitan iterdapat iperbedaan ihasil ijadi

ihand iquilting isashiko ipada icoat iantara iketebalan

ikain idenim itipis isedang i(0,51mm) idan ikain idenim

isedang i(1,16mm).

B. Pembahasan

Perbedaan ihasil ijadi ihand iquilting isashiko ipada icoat

idengan imenggunakan iketebalan ikain idenim isedang

i(1,16mm) idan ikain idenim itipis isedang i(0,51mm) iyang

iditinjau idari iberbagai iaspek iyaitu iaspek iefek itimbul ihand

iquilting isashiko, iaspek ibentuk imotif ihand iquilting isashiko

idan iaspek ijahitan ihand iquilting isashiko.

1. Aspek iEfek iTimbul

Berdasarkan ihasil iuji iindependen iT ites iterdapat

iperbedaan ihasil ijadi ihand iquilting isashiko ipada icoat

iantara iketebalan ikain idenim itipis isedang i(0,51mm) idan

ikain idenim isedang i(1,16mm) iyang iditinjau idari iaspek

iefek itimbul. iHal itersebut idikarenakan isemakin itipis

iketebalan ikain iyang idigunakan imaka ihasil ijadi ihand

iquilting isashiko ipada icoat ilebih imenonjol idan

imembentuk irelief isedangkan isemakin itebal iketebalan

ikain iyang idigunakan imaka ihasil ijadi ihand iquilting

isashiko ipada icoat ikurang imenonjol idan imembentuk

irelief. iHal iini isesuai idengan ipendapat iAldrich

i(2013:24), i“setiap ijenis ikain imemiliki iketebalan iyang

iberbeda-beda idan isetiap iketebalan ikain iakan

iberpengaruh iterhadap ihasil ijadi ibusana” idan iBriscoe

i(2016:5), i“kain iyang imenggunakan ibahan idasar iserat

ialami idengan iketebalan itipis idan iberat iringan

idirekomendasikan iuntuk iproyek iberlapis iseperti ihand

iquilting isashiko ikarena ilebih imudah imenonjol idan

imembentuk irelief”. iSelain iitu ijuga isesuai idengan

iwawancara idengan ibapak iDenny iDjoewardi iselaku

iketua iAPPMI iJawa iTimur imengatakan ibahwa ikriteria

ihasil ijadi ihand iquilting isashiko iyang ibaik iadalah ihand

iquilting isashiko iyang imembentuk irelief isehingga

itampak imenonjol.

2. Aspek iBentuk iMotif

Page 8: PERBEDAAN KETEBALAN KAIN DENIM TERHADAP HASIL JADI …

e-Journal Volume 10 Nomor 02 Tahun 2021. Edisi Yudisium periode Juli 2021. Hal 113-121

120

Berdasarkan ihasil iuji iindependen iT ites itidak

iterdapat iperbedaan ihasil ijadi ihand iquilting isashiko ipada

icoat iantara iketebalan ikain idenim itipis isedang i(0,51mm)

idan ikain idenim isedang i(1,16mm) iyang iditinjau idari

iaspek ibentuk imotif. iHal itersebut idikarenakan ijenis,

iukuran idan ipeletakan imotif ihand iquilting isashiko ipada

icoat isama iserta isesuai idengan idesain iantara iketebalan

ikain idenim itipis isedang i(0,51mm) idan ikain idenim

isedang i(1,16mm). iHal iini isesuai idengan ipendapat

iRiyanto i(2009:17), i“jenis, iukuran idan ipeletakan imotif

iyang isama ipada ibusana idengan imenggunakan ijenis idan

iketebalan ikain iyang iberbeda itidak imempengaruhi ihasil

ijadi ipada ibusana” idan iErnawati i(2008:174), i“kain

idenim iterbuat idari icampuran iserat ipoliester idan iserat

ikatun iyang idimensinya istabil isehingga ijenis, iukuran

idan ipeletakan imotif ipada ibusana itetap isama iwalaupun

imenggunakan iketebalan ikain idenim iyang iberbeda”.

iSelain iitu ijuga isesuai idengan iwawancara idengan ibapak

iDenny iDjoewardi iselaku iketua iAPPMI iJawa iTimur

imengatakan ibahwa ikriteria ihasil ijadi ihand iquilting

isashiko iyang ibaik iadalah imotif ihand iquilting isashiko

iantara isatu idengan iyang ilainnya iharus isama idan isesuai

idesain iyang itelah idibuat.

3. Aspek iJahitan

Berdasarkan ihasil iuji iindependen iT ites iterdapat

iperbedaan ihasil ijadi ihand iquilting isashiko ipada icoat

iantara iketebalan ikain idenim itipis isedang i(0,51mm) idan

ikain idenim isedang i(1,16mm) iyang iditinjau idari iaspek

ijahitan. iHal itersebut idikarenakan isemakin itipis

iketebalan ikain iyang idigunakan imaka itarikan ibenang

itidak isemakin ikuat isehingga itidak imenyebabkan ihasil

ijadi ihand iquilting isashiko ipada icoat iberkerut. iHal iini

isesuai idengan ipendapat iAldrich i(2013:24), i“setiap ijenis

ikain imemiliki iketebalan iyang iberbeda-beda idan isetiap

iketebalan ikain iakan iberpengaruh iterhadap ihasil ijadi

ibusana” idan iVogue i(2020:4), i“Pilih ikain iyang itipis iagar

iketiga ilapisan ihand iquilting isashiko iyaitu ilapisan iatas

i(facing), ibusa iangin i(batting) idan ikain ilapisan ibawah

i(backing) itidak iada ikerutan isaat idijahit imenjadi isatu”.

iSelain iitu ijuga isesuai idengan iwawancara idengan ibapak

iDenny iDjoewardi iselaku iketua iAPPMI iJawa iTimur

imengatakan ibahwa ikriteria ihasil ijadi ihand iquilting

isashiko iyang ibaik iadalah ijahitan i(panjang ijahitan, ijarak

iantar ijahitan idan ijumlah ijahitan) ihand iquilting isashiko

iantara isatu idengan iyang ilainnya iharus isama, itidak

iberkerut idan itidak irenggang isehingga ihasil ijadi ihand

iquilting isashiko irapi.

IV. KESIMPULAN

A. Ada iperbedaan iyang isignifikan iantara ihasil ijadi ihand

iquilting isashiko ipada icoat idengan imenggunakan iketebalan

ikain idenim itipis isedang i(0,51mm) idan ikain idenim isedang

i(1,16mm) iyang iditinjau idari iaspek iefek itimbul ihand

iquilting isashiko idan iaspek ijahitan ihand iquilting isashiko,

itetapi itidak iada iperbedaan iyang isignifikan idari ihasil ijadi

ihand iquilting isashiko ipada icoat idengan imenggunakan

iketebalan ikain idenim itipis isedang i(0,51mm) idan ikain

idenim isedang i(1,16mm) iyang iditinjau idari iaspek ibentuk

imotif ihand iquilting isashiko.

B. Hasil ijadi ihand iquilting isashiko ipada icoat iyang iterbaik

iantara iketebalan ikain idenim itipis isedang i(0,51mm) idan

ikain idenim isedang i(1,16mm) iadalah idengan imenggunakan

iketebalan ikain idenim itipis isedang i(0,51mm) iyang imemiliki

inilai irata-rata i(mean) itertinggi idari iketiga iaspek iyaitu iaspek

iefek itimbul ihand iquilting isashiko, iaspek ibentuk imotif ihand

iquilting isashiko idan iaspek ijahitan ihand iquilting isashiko.

DAFTAR IPUSTAKA

Buku: i

[1] Arifah iA. iRiyanto idan iLiunir iZulbahri, iModul iDasar

iBusana, iBandung, iIndonesia, i2009.

[2] Colette iWolff, iThe iArt iof iManipulating iFabric,

iWisconsin, iUnited iStates, i1996.

[3] Eka iYunita, iPatchwork idan iQuilting iUntuk iPemula

iBerkreasi iDengan iKain iPerca, iJakarta, iIndonesia, i2011.

[4] Gail iBaugh, iThe iFashion iDesigner’s iTextile iDirectory,

iNew iYork, iUnited iStates, i2011.

[5] Goet iPoespo, iA ito iZ iIstilah iFashion, iJakarta, iIndonesia,

i2013.

[6] Hamid iDarmadi, iMetode iPenelitian iPendidikan,

iBandung, iIndonesia, i2011.

[7] Hiromitsu iTakano, iJapanese iQuilting: iSashiko, iLondon,

iUnited iKingdom, i2015.

[8] Irma iHardisurya, iNinuk iMardiana iPambudy idan iHerman

iJusuf, iKamus iMode iIndonesia, iJakarta, iIndonesia, i2019.

[9] Jessica iMarquez, iMake iand iMend: iThe iJapanese iArt iof

iSashiko iEmbroidery-15 iBeautiful iSashiko iand iVisible

iMending iProjects, iLondon, iUnited iKingdom, i2019.

[10] Nihon iVogue, iSimply iSashiko: iClassic iJapanese

iEmbroidery iMade iEasy, iTokyo, iJapan, i2020.

[11] Porrie iMuliawan, iKonstruksi iPola iBusana iWanita,

iJakarta, iIndonesia, i2012.

[12] Ruth iSinger, iFabric iManipulation i150 iCreative iSewing

iTechniques, iExeter, iUnited iKingdom, i2013.

[13] Sandu iSinyoto idan iM. iAli iSodik, iDasar iMetodologi

iPenelitian, iYogyakarta, iIndonesia, i2015.

[14] Starin iSani, iFashion iand iStyle iHandbook, iYogyakarta,

iIndonesia, i2013.

[15] Suharsimi iArikunto, iProsedur-Prosedur iPenelitian,

iJakarta, iIndonesia, i2015.

[16] Susan iBriscoe, iSimple iSashiko: i8 iSashiko iSewing

iProjects iFor iThe iModern iHome, iExeter, iUnited

iKingdom, i2016.

[17] Winifred iAldrich, iFabrics iand iPattern iCutting,

iChichester, iUnited iKingdom, i2013.

Jurnal: i

[18] Barara iBaridah. i(Mei i2018). iPengaruh iUkuran iMedium

iTerhadap iHasil iJadi iHandpainting iDengan iCat iAcrylic

Page 9: PERBEDAAN KETEBALAN KAIN DENIM TERHADAP HASIL JADI …

e-Journal Volume 10 Nomor 02 Tahun 2021. Edisi Yudisium periode Juli 2021. Hal 113-121

121

iPada iKain iQuilting. i[Online]. i07(02), ihal. i82-86.

iTersedia:

ihttps://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/jurnal-tata-

busana/article/view/24699/22613

[19] Denny iHusin, iFermanto iLianto. i(Mei i2020).

iPengembangan iTektonika iFashion iArchitecture iMantel.

i[Online]. i03(01), ihal. i322-328. iTersedia:

ihttps://journal.untar.ac.id/index.php/baktimas/article/view

/8101

[20] Eka iJayanti. i(Mei i2014). iPengaruh iKetebalan iKain iDenim

iTerhadap iHasil iJadi iHiasan iUnfinish iDengan iPosisi iArah

iSerat iSerong iPada iRompi. i[Online]. i03(02), ihal. i26-33.

iTersedia:

ihttps://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/jurnal-tata-

busana/article/view/7883/8178

[21] Ike iAgus iTalisa. i(Agustus i2014). iPengaruh iKetebalan

iBusa iAngin iTerhadap iHasil iJadi iQuilting iPada iTas

iJinjing i(Tote iBag). i[Online]. i03(03), ihal. i77-82. iTersedia:

ihttps://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/jurnal-tata-

busana/article/view/9416/9223

[22] Merycho iPermata iWulandari. i(Agustus i2017). iPengaruh

iJenis iKetebalan iKain iDenim iTerhadap iHasil iJadi

iManipulating iFabric iStuffing iHalf-Round iPada iTas

iCasual iWanita. i[Online]. i06(03), ihal. i1-6. iTersedia:

ihttps://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/jurnal-tata-

busana/article/view/19442/17758

[23] Nabila iFasza. i(Desember i2016). iEksplorasi iSerat iNanas

idengan iAplikasi iSulam iSashiko. i[Online]. i01(02), ihal. i78-

150. iTersedia:

ihttps://journals.telkomuniversity.ac.id/rupa/article/view/7

39

[24] Puspa iNur iAyda, iAstuti. i(Januari i2020). iPembuatan

iSurface iDesign ipada iBusana iReady ito iWear idengan

iTeknik iSashiko. i[Online]. i08(01), ihal. i62-69. iTersedia:

ihttps://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/teknobuga/articl

e/view/24065

[25] iRiza iUswatun iKhasanah, iEnny iZuhni iKhayati. i(Januari

i2016). iPengaruh iPenggunaan iMedia iJobsheet iTerhadap

iPencapaian iKompetensi iKeterampilan iSulam iJelujur

i(Sashiko) iDi iSLB- iB iTunas iBhakti iPleret iBantul. i[Online].

i01(01), ihal. i1-10. iTersedia:

ihttp://journal.student.uny.ac.id/ojs/index.php/busana/artic

le/viewFile/3652/4119

[26] Ryanda iEsa iAprianti. i(Februari i2020). iPengaruh

iKetebalan iKain iDenim iTerhadap iHasil iJadi iTote iBag

iDengan iTeknik iLasser iCut. i[Online]. i09(01), ihal. i27-33.

iTersedia:

ihttps://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/jurnal-tata-

busana/article/view/30768/28010

[27] U’ul iMuhaiminu. i(Februari i2014). iPerbandingan iHasil

iTiga iDesain iGorden iDengan iAplikasi iPerca

iMenggunakan iTeknik iHand iQuilting. i[Online]. i03(01),

ihal. i124-129. iTersedia:

ihttps://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/jurnal-tata-

busana/article/view/6816/7452

[28] Yoni iNilasari. i(Agustus i2015). iTeknik iPewarnaan iTekstur

iBerbulu iPada iDesain iCoat iMenggunakan iBerbagai iJenis

iPewarna. i[Online]. i04(03), ihal. i53-58. iTersedia:

ihttps://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/jurnal-tata-

busana/article/view/12750/11754