perbedaan gigi susu dan permanen

1
Perbedaan Gigi Susu dan Permanen 1. Pada gigi susu tidak ada gigi premolar atau gigi yang menyerupai premolar. 2. Akar gigi susu mengalami responsi. 3. Pada gigi susu tidak terbentuk sekunder dentin. 4. Permukaan fasial gigi susu lebih licin dari pada gigi permanen. 5. Gigi geligi susu lebih putih dari pada gigi geligi permanen. 6. Permukaan bukal dan lingual dari gigi molar susu lebih datar dari pada gigi molar permanen. 7. Ukuran mesio distal lebih lebar dari pada ukuran serviko insisalnya dibandingkan dengan gigi permanen. 8. Ukuran mesio distal akar – akar gigi susu anterior sempit. 9. Bentuknya menyerupai bentuk elemen yang bersangkutan pada gigi geligi permanen tetapi lebih kecil. 10. Servikal ridge pada pandangan bukal dan lingual dari gigi molar susu lebih tegas dari pada molar tetap. 11. Ruang pulpa gigi susu lebih besar daripada rung pulpa gigi permanen. 12. Secara keseluruhan ukuran gigi susu lebih kecil daripada gigi permanen (Itjingningsih, 1991). Itjingningsih. 1991. Anatomi Gigi. Jakarta: EGC

Upload: rosliana-mahardhika

Post on 19-Dec-2015

53 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Perbedaan Gigi Susu dan Permanen

1. Pada gigi susu tidak ada gigi premolar atau gigi yang menyerupai premolar.

2. Akar gigi susu mengalami responsi.

3. Pada gigi susu tidak terbentuk sekunder dentin.

4. Permukaan fasial gigi susu lebih licin dari pada gigi permanen.

5. Gigi geligi susu lebih putih dari pada gigi geligi permanen.

6. Permukaan bukal dan lingual dari gigi molar susu lebih datar dari pada gigi molar

permanen.

7. Ukuran mesio distal lebih lebar dari pada ukuran serviko insisalnya dibandingkan dengan

gigi permanen.

8. Ukuran mesio distal akar – akar gigi susu anterior sempit.

9. Bentuknya menyerupai bentuk elemen yang bersangkutan pada gigi geligi permanen

tetapi lebih kecil.

10. Servikal ridge pada pandangan bukal dan lingual dari gigi molar susu lebih tegas dari

pada molar tetap.

11. Ruang pulpa gigi susu lebih besar daripada rung pulpa gigi permanen.

12. Secara keseluruhan ukuran gigi susu lebih kecil daripada gigi permanen (Itjingningsih,

1991).

Itjingningsih. 1991. Anatomi Gigi. Jakarta: EGC