perbandingan dhf

Upload: nurulsharaswati

Post on 10-Jan-2016

9 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

mengenai perbandingan dalam kasus DHF

TRANSCRIPT

  • keterangan Malaria Campakdefinisi Penyakit malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh

    parasit dari genus Plasmodium yang termasuk golongan protozoa melalui perantaraan tusukan (gigitan) nyamuk Anopheles spp. Indonesia merupakan salah satu negara

    yang memiliki endemisitas tinggi (medscape)

    Morbili adalah penyakit virus akut, menular yang ditandai dengan 3 stadium, yaitu stadium prodormal stadium erupsi

    dan stadium konvalisensi, yang dimanifestasikan dengan demam, konjungtivitis dan bercak koplik ( Sari Pediatric K

    UI )

    Morbili adalah penyakit anak menular yang lazim biasanya ditandai dengan gejala gejala utama ringan, ruam serupa

    dengan campak ringan atau demam, scarlet, pembesaran serta nyeri limpa nadi (Nelson)

    epidemiologi Sex-related demographics

    Laki laki dan wanita sama P falciparum adalah spesies utama yang

    bertanggung jawab terhadap kehamilan dan pada trimester pertama memberikan dampak buruk bagi kehamilan

    Age-related demographics pada anak-anak usia 6 bulan sampai 3 tahun

    yang hidup di wilayah endemis dapat meningkat risiko kematian karena malaria.

    pengunjung tanpa pertahanan imun dapat meningkatkan risiko mortalitas , dan usia

    Disease

    P. falciparum, salah satu organisme penyebab malaria, merupakan jenis yang paling berbahaya dibandingkan dengan jenis plasmodium lain yang menginfeksi manusia, yaitu P. vivax, P. malariae, dan P. ovale. Saat

    Age-related demographics

    dapat muncuk pada individu yang belum divaksinasi maupun yang sudah pada iun yang turun pada semua kalangan usia.

    Spesifik usia mencapai lebih dari 12 bulan, usia sekolah atau dewasa muda, bergantung pada imunisasi local dan insidensi

    Komplikasi speerti otitis media, bronkopneumonia, diare sangat umum pada anak-anak

    Usia lebih dari 2 tahun banyak pada populasi

    Sex- and race-related demographics

    Semua gender yang belum divaksinasi dapat dengan mudah terjangkit, namun kebnyakan adalah wanita pada semua usia, dan kebanyakan adalah anak-anak dan dewasa muda. dapat mengenai semua ras

  • ini, P. falciparum merupakan salah satu spesies penyebab malaria yang paling banyak diteliti. Hal tersebut karena spesies ini banyak menyebabkan angka kesakitan dan kematian pada manusia.

    Areas

    Di Indonesia, malaria merupakan masalah kesehatan yang penting, oleh karena penyakit ini endemik di sebagian besar wilayah Indonesia terutama di luar Universitas Sumatera Utara Jawa dan Bali. Epidemi malaria seringkali dilaporkan dari berbagai wilayah dengan angka kematian yang lebih tinggi pada anak-anak di bawah 5 tahun dibanding orang dewasa

    etiologi empat macam agent penyebab malaria yaitu Plasmodium Falciparum, Plasmodium vivax,

    Plasmodium malariae, Plasmodium ovale

    Morbillivirus (fam. Paramixoviridae)

    Gambaran klinis Malaria menunjukkan gejala-gejala yang khas, yaitu: 17 a. Demam berulang yang terdiri dari tiga stadium: stadium kedinginan, stadium panas, dan stadium berkeringat b. Splenomegali (pembengkakan limpa) c. Anemi yang disertai malaise

    Serangan malaria biasanya berlangsung selama 6-10 jam dan terdiri dari tiga tingkatan

    stadium dingin Stadium ini mulai dengan menggigil dan perasaan yang sangat dingin .berlangsung antara 15 menit - 1 jam

    Stadium Demam

    Masa inkubasi : 14 21 hari. Masa penularan : 2 hari sebelum gejala prodromal

    sampai 4 hari timbulnya erupsi.

    Cara penularan melalui droplet. Manifestasi klinis: -

    Masa prodromal antara 2-4 hari ditandai dengan demam 38,4 40,6C, koriza, batuk, konjungtivitis,

    bercak Koplik. - Bercak Koplik timbul 2 hari sebelum dan sesudah erupsi kulit,

    terletak pada mukosa bukal posterior berhadapan dengan geraham bawah,

  • penderita merasa kepanasan. : Muka merah, kulit kering dan terasa sangat panas seperti terbakar, sakit kepala dan muntah sering terjadi, nadi menjadi kuat lagi. merasa sangat haus dan suhu badan dapat meningkat sampai 41C atau lebih. berlangsung 2 - 4 jam.

    Stadium Berkeringatberkeringat banyak sekali sampai-sampai tempat tidurnya basah., Suhu badan meningkat dengan cepat, kadang-kadang sampai dibawah suhu normal

    manifestasi umum : a. Badan terasa lemas dan pucat karena kekurangan darah dan berkeringat. b. Nafsu makan menurun.c. Mual-mual kadang-kadang diikuti muntah. d. Sakit kepala yang berat, terus menerus, khususnya pada infeksi dengan plasmodium Falciparum. e. Dalam keadaan menahun (kronis) gejala diatas, disertai pembesaran limpa. f. Malaria berat, seperti gejala diatas disertai kejang-kejang dan penurunan. g. Pada anak, makin muda usia makin tidak jelas gejala klinisnya tetapi yang menonjol adalah mencret (diare) dan pusat karena kekurangan darah (anemia) serta adanya riwayat kunjungan ke atau berasal dari daerah malaria

    berupa papul warna putih atau abu-abu kebiruan di atas dasar bergranulasi atau eritematosa.

    Demam sangat tinggi di saat ruam merata dan menurun dengan cepat setelah 2-3 hari timbulnya eksantema.

    Dapat disertai adanya adenopati generali ata dan splenomegali.

    Terjadinya eritema berbentuk makula-papula disertai menaiknya suhu badan. Ruam ini muncul pertama pada daerah batas rambut dan dahi, serta belakang telinga kemudian menyebar dengan cepat pada seluruh muka, leher, lengan atas dan bagian atas dada pada sekitar 24 jam pertama.

    Selama 24 jam berikutnya ruam menyebar ke seluruh punggung, abdomen, seluruhlengan, dan paha. Ruam umumnya saling rengkuh sehingga pada muka dan dada menjadi confluent.

    Bertahan selama 5-6 hari. Suhu naik mendadak ketika ruam muncul dan sering mencapai 40-40,5 C.

    Penderita saat ini mungkin tampak sangat sakit, tetapi dalam 24 jam sesudah suhu turun mereka pada dasarnya tampak baik. Selain itu, batuk dan diare menjadi bertambah parah sehingga anak bisa mengalami sesak nafas atau dehidrasi.

    - Bercak menghilang disertai dengan hiper pigmentasi kecoklatan dan deskuamasi ringan yang menghilang setelah 7-10 hari.

  • Black measles merupakan keadaan yang berat dari campak, terdapat demam dan delirium diikuti penekanan fungsi pernafasan dan erupsi hemoragik yang luas.

    Pemeriksaan penunjang

    1. Pemeriksaan dengan mikroskopsediaan darah (SD) tebal dan tipis di Puskesmas/Iapangan/rumah sakit untuk menentukan:

    Ada tidaknya parasit malaria (positif atau negatif).

    Spesies dan stadium plasmodium* Bila pemeriksaan sediaan darah pertama negatif, perlu diperiksa ulang setiap 6 jam sampai 3 hari berturut-turut.*Bila hasil pemeriksaan sediaan darah tebal selama 3hari berturut-turut tidak ditemukan parasit maka diagnosis malaria disingkirkan

    2. Pemeriksaan dengan tes diagnostik cepat (Rapid Diagnostic Test)

    antigen parasit malaria, dengan menggunakan metoda imunokromatografi, dalam bentuk dipstik

    unit gawat darurat, pada saat terjadi kejadian luar biasa dan di daerah terpencil yang tidak tersedia fasilitas lab serta untuk survey tertentu.

    Pada pemeriksaan darah didapatkan jumlah leukosit normal atau meningkat apabila ada komplikasi infeksi bakteri.

    Pemeriksaan antibodi IgM merupakan cara tercepat untuk memastikan adanya infeksi campak akut. Karena IgM mungkin belum dapat dideteksi pada 2 hari pertama munculnya rash, maka untuk mengambil darah pemeriksaan IgM dilakukan pada hari ketiga untuk menghindari adanya false negative.

    Titer IgM mulai sulit diukur pada 4 minggu setelah muncul rash.

    Sedangkan IgG antibodi dapat dideteksi 4 hari setelah rash muncul,

    terbanyak IgG dapat dideteksi 1 minggu setelah onset sampai 3 minggu setelah onset. IgG masih dapat ditemukan sampai beberapa tahun kemudian.

    Virus measles dapat diisolasi dari urine, nasofaringeal aspirat, darah yang diberi heparin, dan swab tenggorok selama masa prodromal sampai 24 jam setelah timbul bercak-bercak.

    diagnosis a. Anamnesis1. Keluhan utama: demam, menggigil, berkeringat dan dapat disertai sakit kepala, mual, muntah, diare dan nyeri otot atau pegal-pegal2. Riwayat berkunjung dan bermalam 1-4 minggu yang

    - manifestasi klinis, tanda patognomonik bercak Koplik- isolasi virus dari darah, urin, atau sekret nasofaring -pemeriksaan serologis: titer antibodi 2 minggu setelah timbulnya penyakit

  • lalu ke daerah endemik malaria3. Riwayat tinggal di daerah endemik malaria4. Riwayat sakit malaria5. Riwayat minum obat malaria satu bulan terakhir6. Riwayat mendapat transfusi darah

    b. Pemeriksaan fisik

    1. Malaria tanpa komplikasi:a. Demam (pengukuran dengan termometer 37,5C)b. Konjungtiva atau telapak tangan pucatc. Pembesaran limpa (splenomegali)d. Pembesaran hati (hepatomegali)

    2. Malaria dengan komplikasi dapat ditemukan keadaan dibawah ini:a. Gangguan kesadaran dalam berbagai derajatb. Keadaan umum yang lemah (tidak bisa duduk/berdiri)c. Kejang-kejangd. Panas sangat tinggie. Mata atau tubuh kuning

    Karakteristik agent

    Masa inkubasi malaria atau waktu antara gigitan nyamuk dan munculnya gejala klinis sekitar

    7-14 hari untuk P. falciparum, 8-14 hari untukP. vivax dan P. ovale, dan 7-30 hari untuk P. malariae

    Virion campak berbentuk spheris, pleomorphic, dan mempunyai sampu! (envelope) dengan diameter 100-250 nm.

    Virion terdiri dari nukleocapsid yaitu helix dari protein RNA

    Virus ini menjadi tidak aktif bila terkena panas, sinar, pH asam,

    bertahan kurang dari 2 jam di udara terbuka. kemungkinan melalui kelenjar air mata.

    Patogenitas dan Malaria ditularkan ke penderita dengan Virus campak ditularkan lewat droplet, menempel

  • patofisiologi masuknya sporozoit plasmodium melalui gigitan nyamuk betina Anopheles yang spesiesnya dapat berbeda dari satu daerah dengan daerah lainnya

    Daur hidup spesies malaria pada manusia yaitu : Fase seksual, Fase Aseksual

    mekanisme dalma tubuh manusia : Penghancuran eritrosit, Mediator endotoksin-makrofag, Sekuestrasi eritrosit yang terinfeksi

    dan berbiak pada epitel nasofaring. Virus ini masuk melalui saluran pernafasan terutama bagian atas,

    Virus campak menginfeksi dengan invasi pada epitel traktus respiratorius mulai dari hidung sampai traktus respirat&rius bag'an bawah.

    Multiplikasi lokal pada mukosa respiratorius segera disusul

    viremia pertama dimana virus menyebar dalam leukosit pada sistern retikukoendotelial.

    Setelah terjadi nekrosis pada sel retikuloendotelial sejumtah virus terlepas kembali dan terjadilah viremia kedua.

    Setelah terjadi viremia kedua seluruh mukosa respiratorius ter'ibat dalam peijalanan penyakit sehingga menyebabkan timbulnya gejala batuk dan korisa.

    Campak dapat secara langsung menyebabkan croup, bronchiolitis dan pneumonia, selain itu adanya kerusakan respiratorius seperti edema dan hilangnya silia menyebabkan timbulnya komplikasi otitis media dan pneumonia

    Setelah beberapa hari sesudah seluruh mukosa respiratorius terlibat, maka timbullah bercak koplik dan kemudian timbui ruam pada kulit.

    Kedua manifestasi ini pada pemeriksaan mikroskopik menunjukkan multinucleated giant cells, edema inter dan intraseluler, parakeratosis dan dyskeratosi

    reff jurnal USU IPD UI BUKU AJAR DIVISI PNY TROPIS, HERRY

    GARNA

    sari pediatric UI nelson medscape

  • Rubela (German Measles)

    Etiologi : Rubivirus (fam. Togaviridae), virus RNA. Masa inkubasi : 14 21 hariMasa penularan:

    Sejak akhir masa inkubasi sampai 5 hari setelah timbulnya ruam.

    Cara penularan melalui droplet. Manifestasi klinis :

    Masa prodromal 1-5 hari ditandai dengan demam subfebris,malaise, anoreksia, konjungtivitis ringan, koriza, nyeri tenggorokan, batuk dan limf denopati.

    Gejala cepat menurun setelah hari pertama timbulnya ruam. - Demam berkisar 380 C 38,70 C.

    Biasanya timbul dan menghilang bersamaan dengan ruam kulit

    Enantema pada rubela (Forschheimer spots) ditemukan pada periode prodrodromal sampai satu hari setelah timbulnya ruam, berupa bercak pinpoint atau lebih besar, warna merah muda, tampak pada palatum mole sampai uvula.

    Bercak Forsch heimer bukan tanda patognomonik. Terdapat limfadenopati generalisata tapi lebih sering

    pada nodus limfatikus suboksipital, retroaurikular atau suboksipital.

    - Eksantema berupa makulopapular, eritematosa, diskret.

    Pertama kali ruam tampak di muka dan menyebar ke bawah dengan cepat (leher,badan, dan ekstremitas) Ruam pada akhir hari pertama mulai merata di badan kemudian pada hari ke dua ruam di muka mulai menghilang, dan pada hari ke tiga ruam tampak lebih jelas di ekstremitas sedangkan di tempat lain mulai menghilang

  • Diagnosis:- Manifestasi klinis yaitu prodromal ringan, ruam menghilang dalam 3 hari, limfadenopati retroaurikular dan suboksipital. -Isolasi virus, virus ditemukan pada faring 7 hari sebelum dan 14 hari sesudah timbulnya ruam. - Serologis dapat dideteksi mulai hari ke tiga timbulnya ruam

    Komplikasi: Jarang pada anak. Komplikasi dapat berupa artritis, purpura danensefalitis. Terapi: simptomatik Pencegahan: vaksinasi MMR

  • patogenitas dan patofisiologi

    INFLUENZA

    Antigen S merupakan suatu inti partikel virus yang terdiri atas ribonukleoprotein. Antigen ini spesifik untuk masing-masing tipe.

    Hemaglutinin dan neurominidase menonjol keluar dari selubung virus dan memegang peran pada imunitas terhadap virus

    Transmisi virus influenza lewat partikel udara dan lokalisasinya pada traktus respiratorius. Penularan bergantung pada ukuran partikel (droplet) yang membawa virus tersebut masuk ke dalam saluran napas. Pada dosis infeksius, 10

    virus/droplet, maka 50% orang-orang yang terserang dosis ini akan menderita influenza.

    Salah satu ciri penting dari virus influenza adalah kemampuannya untuk mengubah antigen permukaannya (H dan N) baik secara cepat atau mendadak maupun lambat. Peristiwa terjadinya perubahan besar dari struktur antigen

    permukaan yang terjadi secara singkat disebut antigenic shift.

    Virus akan melekat pada epitel sel di hidung dan bronkus. Setelah virus berhasil menerobos masuk kedalam sel, dalam beberapa jam sudah mengalami replikasi

    Partikel-partikel virus baru ini kemudian akan menggabungkan diri dekat permukaan sel, dan langsung dapat meninggalkan sel untuk pindah ke sel lain Virus influenza dapat

    mengakibatkan demam

  • Pada avian influenza (AI) membran mukosa yang melapisi saluran napas atau langsung memasuki alveoli (tergantung dari ukuran droplet).

    epitel permukaan saluran napas reseptor membrane mukosa Replikasi virus terjadi selama 4-6 jam menyebar ke sel-sel di dekatnya

    Masa inkubasi virus 18 jam sampai 4 hari, sel-sel kolumnar yang bersilia.

    Sel-sel yang terinfeksi akan membengkak dan intinya mengkerut dan kemudian mengalami piknosis. hilangnya silia selanjutnya akan terbentuk badan inklusi.