perawatan fasilitas dan peralatan menentukan...

12
Perawatan Fasilitas dan Peralatan Menentukan Keselamatan Maintenance of Facility and Equipment Ensures Safety

Upload: dangnga

Post on 06-Feb-2018

307 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Perawatan Fasilitas dan Peralatan Menentukan Keselamatanintra-02.gmf-aeroasia.co.id/App_GMFAA_SAFETY/penity/023._Agustus... · K egiatan perawatan pesawat terbang memerlukan fa-siltas

Perawatan Fasilitas dan Peralatan

Menentukan Keselamatan

Maintenance of Facility andEquipment Ensures Safety

Page 2: Perawatan Fasilitas dan Peralatan Menentukan Keselamatanintra-02.gmf-aeroasia.co.id/App_GMFAA_SAFETY/penity/023._Agustus... · K egiatan perawatan pesawat terbang memerlukan fa-siltas

Kegiatan perawatan pesawat terbang memerlukan fa-siltas dan gedung (housing and facility) serta fasilitaspenunjang lainnya agar prosesnya tidak terganggu

oleh lingkungan. Fasilitas pendukung memainkan peranyang sangat besar terhadap kefektifan proses inspeksi danperawatan.

Fasilitas pendukung harus memenuhi beberapa per-syaratan meliputi pengaturan suhu, kebersihan, pencaha-yaan, tingkat kebisingan, serta hal-hal lainnya yang bisamengganggu pelaksanaan inspeksi dan proses perawatan.

Untuk menjamin fasilitas pendukung selalu sesuai de-ngan ketentuan, maka perawatan berkala harus dilakukansesuai dengan Preventive Maintenance Instruction (PMI).

Selain menjamin kesiapan peralatan untuk dipakai, pe-rawatan berkala juga membuat usia pakainya bisa menca-pai titik optimal. Secara ekonomis, usia pakai yang optimalmerupakan bentuk efisiensi karena perusahaan tidak per-lu investasi peralatan sebelum waktunya. Fasilitas yang si-ap pakai setiap saat menentukan kelancaran proses pro-duksi, pada gilirannya tentu saja meningkatkan produktifi-tas.

Kehandalan dan kesesuaian fasilitas ini menjadi temaPenity edisi Agustus 2010 dengan bahasan utama dalamrubrik Persuasi dan Cakrawala. Kesalahan kecil tidak terdu-ga yang menimbulkan insiden menjadi sajian rubrik Seli-sik. Adapun Intermeso membahas pengelolaan limbah bu-angan industri. Rubrik lain seperti Opini dan Rumpi me-lengkapi sajian utama edisi ini. Tidak lupa kami tetap ber-harap kritik dan masukan dari pembaca.

Selamat membaca.

Aircraft maintenance activities require facilities andbuildings (housing and facility) as well as other sup-porting facilities so that the process is not disturbed

by the environment. Support facilities play a huge role to-wards the effectiveness of inspection and maintenanceprocess.

Support facilities must meet several requirements inclu-ding temperature settings, cleanliness, lighting, noise level,as well as other matters that might interfere with the imple-mentation of inspection and maintenance process.

To ensure the facilities are always in accordance withthe requirements, then regular maintenance should beconducted in accordance with the Preventive MaintenanceInstruction (PMI).

In addition to ensuring the readiness of equipment tobe used, regular maintenance also make the lifetime canreach the optimal point. Economically, the optimal lifetimeis a form of efficiency because the company does not needto invest on equipment prematurely. Facility that is readyfor use any time determines the smoothness of the produc-tion process, in turn, of course, increases productivity.

Facility reliability and conformity is the theme of PenityAugust 2010 issue with the major discussion within the Per-suasi and Cakrawala rubric. Unexpected small error thatcause incident is the topic of the Selisik rubric. The Intermesodiscusses the management of the industry's waste. Other ru-brics such as Opini and Rumpi complement the main featu-re of this edition. In addition, we still expect critics and recom-mendation from readers.

Happy reading.

2 | Edisi Agustus 2010

Diterbitkan oleh Quality Assurance & Safety GMF AeroAsia, Hangar 2 Lantai Dua Ruang 94, Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Ceng-kareng - Indonesia, PO BOX 1303 - Kode Pos 19130, Telepon: +62-21-5508082/8032, Faximile: +62-21-5501257. Redaksi menerima saran,masukan, dan kritik dari pembaca untuk disampaikan melalui email [email protected]

Prolog

Fasilitas Mendukung Produktifitas

Facility Supports Productivity

Page 3: Perawatan Fasilitas dan Peralatan Menentukan Keselamatanintra-02.gmf-aeroasia.co.id/App_GMFAA_SAFETY/penity/023._Agustus... · K egiatan perawatan pesawat terbang memerlukan fa-siltas

3 | Edisi Agustus 2010

PENERBITAN BARU (INITIAL)1. Surat pengantar dari unit kerja

pemohon.2. Menegisi formulir aplikasi (Form:

DAAO 65-02).3. Mengisi buku Schedule of Type Ex-

perience (STE) yang disahkan olehexaminer dan divalidasi oleh asses-sor.

4. Melampirkan copy basic certificate(General License).

5. Melampirkan copy certificate typerating training.

6. Melampirkan copy certificate cur-rent human factor.

7. Melampirkan pas foto 2X3 dan 3X4@ 1 lembar dengan backgroundmerah.

8. Membayar biaya Rp 150.000,- (sera-tus lima puluh ribu rupiah).

PERPANJANGAN (RENEWAL)1. Surat pengantar dari unit kerja

pemohon.

2. Mengisi formulir aplikasi (Form :DAAO 65-02).

3. Mengisi buku catatan kegiatan (Ex-perience Logbook Form : GMF/Q-251) dengan isi berurutan dan mini-mal 6 (enam) bulan.

4. Melampirkan copy basic certificate(General License).

5. Melampirkan copy certificate cur-rent human factor.

6. Membayar biaya Rp 100.000,- (sera-tus ribu rupiah).

7. Bila sudah melewati batas validityharus membuat surat pernyataanbermaterai.

PENAMBAHAN RATING (ADDITIONAL)

1. Surat pengantar dari unit kerjapemohon.

2. Menegisi formulir aplikasi (Form:DAAO 65-02).

3. Mengisi buku Schedule of Type Expe-

rience (STE) yang disahkan olehexaminer dan divalidasi oleh assessor.

4. Melampirkan copy basic certivicate(General License).

5. Melampirkan copy certivicate typerating training.

6. Melampirkan copy certificate cur-rent human factor..

7. Membayar biaya Rp 100.000,- (sera-tus ribu rupiah) untuk masing-mas-ing rating:* Airframe Group-2 : Rp 100.000,-* Engine Group-6 : Rp 100.000,-* Radio Group-6 : Rp 100.000,-* Instrument Group-6 : Rp 100.000,-* Electrical Group-6 : RP 100.000,-

Opini

Sebanyak dua unit crane control yang terdapat di ruang in-coming Engine Test Cell tombolnya banyak yang hilangdan marking guide-nya sudah tidak terlihat. Hal ini me-

nyulitkan operator dan membahayakan personel maupunproperty. Mohon responsible unit memperbarui crane controlitu untuk mencegah terjadinya incident maupun accident. (Di-laporkan Saryono /TQY)

Tombol Crane Control Banyak Hilang

INTERNAL OCCURRENCE REPORT

SSeebbeelluumm

SSeessuuddaahh

Corrective Action

Responsible unit sudah memeriksa crane control yang dila-porkan dan telah melakukan penggantian tombol yang rusakdan hilang serta mengganti sticker marking guide yang sudahtidak terlihat.

(Suminto/DCF)

Tanggapan Redaksi

Redaksi mengucapkan terimakasih kepada saudara Saryonoyang melaporkan potensi bahaya ini kepada unit terkait mela-lui IOR. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada respon-sible unit yang melakukan corrective action dengan cepat se-hingga potensi bahaya dapat dimitigasi sedini mungkin.

AIRCRAFT MAINTENANCE ENGINEER LICENCE (AMEL)

Syarat Pembuatan dan Perpanjangan AMEL

Dengan mereferensi Surat Edaran DKUPPU/0456/UMM/2009 dan merujuk Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.. 6Tahun 2009 tentang "Jenis dan Tarif dan Atas Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku pada Departemen Perhubungan,Unit Personnel Qualification & Licensing mengumumkan syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk pembuatan baru atau perpan-jangan AMEL dan Company Authorization. Pengumuman ini dilanjutkan di halaman yang sama pada Penity edisi berikutnya.

Page 4: Perawatan Fasilitas dan Peralatan Menentukan Keselamatanintra-02.gmf-aeroasia.co.id/App_GMFAA_SAFETY/penity/023._Agustus... · K egiatan perawatan pesawat terbang memerlukan fa-siltas

Cakrawala

Facility Reliability Ensures Safety

4 | Edisi Agustus 2010

Setiap perusahaan perawatan pesawat membutuhkanfasilitas pendukung berupa gedung, peralatan meka-nikal dan sarana kelistrikan yang memadai untuk da-

pat menjalankan bisnisnya dengan baik. Fasilitas tersebutharus memenuhi standar yang telah ditetapkan baik olehotoritas penerbangan maupun ketenaga kerjaan. Fasilitasyang baik harus dapat memenuhi standar keselamatan (sa-fety) dan kesiapan (readiness) saat dibutuhkan sehinggadapat menjamin keselamatan dan kelancaran operasionaldi perusahaan.

Penataan fasilitas bangunan perawatan pesawat bukanhanya memperhatikan aspek fungsi dan estetika namunyang lebih penting adalah pada aspek keselamatan baikterhadap manusia maupun pesawat udara dan peralatankerja. Guna menjaga keselamatan, keamanan dan kenya-manan kerja , ruangan atau area kerja dirancang denganmemperhatikan aspek-aspek Kesehatan & KeselamatanKerja (K3) sesuai fungsi dan jenis pekerjaan. Sedangkan un-tuk menjaga keselamatan dan keamanan pesawat udaradan komponennya, area perawatan pesawat harus dapatmelindungi pesawat dari "foreign object" FO(D) yang dapatmenyebabkan kerusakan pada properti bahkan bisa me-nyebabkan kecelakaan . Selain itu marka-marka juga harusdibuat dengan jelas untuk mengatur tata letak yang baikdan menjamin kelancaran mobilitas pesawat , material,peralatan dan pekerja.

Fasilitas kelistrikan pada pusat perawatan pesawat ju-ga merupakan salah satu yang harus selalu dijaga kehan-dalan dan keamanannya. GMF sebagai pusat perawatanpesawat udara memiliki dua system fasilitas kelistrikan yak-ni sistem 50 Hz untuk area perkantoran dan 400Hz untukmemasok kebutuhan perawatan pesawat. Pasokan listrik diGMF sebagian besar untuk memenuhi kebutuhan di hangarmaupun perbengkelan (workshop). Pasokan listrik harus se-lalu dijaga ketersediaannya untuk menjamin kesinambung-an proses pekerjaan. Oleh karena itu harus ada sumber pa-sokan cadangan yang bekerja otomatis bila pasokan dariperusahaan penyedia tenaga listrik terputus. Untuk meng-hindari bahaya kebakaran atau kecelakaan akibat arus pen-dek (hazard), maka pemeriksaan dini dilakukan oleh ahli K3Listrik dari Unit Building Management & Maintenance Sup-port. Perawatan listrik, dilakukan dari hulu sampai hilir, ter-masuk pemeriksaan dan peremajaan jalur listrik berkaitandengan usia gedung.

Begitu juga dengan fasilitas mekanikal terdiri dari duasistem yakni system udara (ventilation and air condition-ing) dan sistem pompa. Sistem pengaturan udara ruangandiperlukan untuk menjamin suhu udara yang nyaman bagikaryawan dalam melakukan aktivitas kerja. Selain itu untukmenjaga usia simpan dan usia pakai yang optimal, peng-

Every aircraft maintenance company needs supportingfacilities such as buildings, mechanical equipmentand adequate power supply, to be able to run the busi-

ness properly. The facility must meet the standards, set bothby aviation authority, as well as labor authority. Good faci-lity should meet safety standards and readiness, so as toensure safety and smooth operation of the company.

Managing building facilities for an aircraft maintenan-ce isnot only related with functionality and aesthetics as-pects but more importantly is the safety aspect of human,aircraft and work equipment. To maintain safety, securityand work comfort, workspace or work area is designed totake into consideration of Occupational Safety & Health(OS&H). While, to maintain safety and security of aircraftand its components, aircraft maintenance area must beable to protect aircraft from "foreign object" FO(D) thatcause damage to the property or even cause accidents. Inaddition, markers should also be made clear to set a goodlayout and ensure smooth mobility of aircraft, materials,equipment and workers.

Electrical facility on aircraft maintenance center is alsoone that we must always keep its reliability and safety stan-dard. GMF as an aircraft maintenance center has two elec-trical facility systems, which are the 50 Hz system for the of-fice area and 400Hz to supply the needs of aircraft mainte-nance. Power supply in GMF is mostly used to for hangarand workshop needs. Electricity supply must always be ma-intained its availability to ensure the continuity of workprocesses. Therefore, there is a backup supply source thatworks automatically when supply of electric power fromthe provider company is low. To avoid danger of fire or acci-dent caused by short circuits (hazard), early inspections areconducted by OS&H Electric experts from Building Manage-ment & Maintenance Support Unit. Electrical maintenance,carried out from upstream to downstream, including in-spection and renewal of electric lines related to the age ofthe building.

So does with mechanical facility, is consists of two sys-tems namely air system (Ventilation and Air conditioning)and pump system. Air conditioned our office environmentis needed to ensure a comfortable temperature for emplo-yees in performing their activities. In addition to maintainoptimal shelf-life, temperature settings are also required onmaterials, components and equipment storage area. Thereis a specifications for temperature standard.

Similar treatment also applies to the pump and com-pressor equipment. Hydrant pump maintenance for exam-ple, is required to maintain fire extinguisher system pressu-re so that reliability and readiness of this equipment is ma-intained. For the purpose of aircraft maintenance, there are

Kehandalan Fasilitas Menentukan Keselamatan

Page 5: Perawatan Fasilitas dan Peralatan Menentukan Keselamatanintra-02.gmf-aeroasia.co.id/App_GMFAA_SAFETY/penity/023._Agustus... · K egiatan perawatan pesawat terbang memerlukan fa-siltas

5 | Edisi Agustus 2010

Cakrawala

aturan suhu udara juga diperlukan pada tempat-tempatpenyimpanan material, komponen dan perlatan sesuai de-ngan spesifikasi nya.

Perawatan serupa juga berlaku untuk peralatan pompadan kompresor. Perawatan pompa hydrant misalnya, diper-lukan untuk menjaga tekanan sistem pemadam kebakaransehingga kehandalan dan kesiapan peralatan ini tetap ter-jaga. Untuk keperluan perawatan pesawat ada dua systempompa udara bertekanan yakni Tekanan Tinggi dan Tekan-an Rendah. Pompa tekanan tinggi memasok udara untukkeperluan pengujian komponen pesawat di workshop se-dangkan pompa tekanan rendah memasok udara antaralain untuk keperluan pneumatic system di pesawat udara.

Fasilitas lain yang tidak kalah penting untuk dirawatadalah aircraft dock untuk mendukung kegiatan perawa-tan. Beberapa tipe pesawat membutuhkan dock berbedasesuai dengan desain dan ukurannya. Perawatan berkaladilakukan agar fasilitas ini selalu siapdan layak pakai serta bebas dari potensibahaya selama digunakan.

Untuk mencegah dan menanggu-langi bahaya kebakaran fasilitas ge-dung di GMF dilengkapi dengan fireprotection and extinguisher system.Khusus untuk proteksi kebakaran di areahangar tersedia foam system yakni alatpemadam kebakaran dengan media fo-am (busa). Media ini berupa campuranyang terdiri dari air 97 persen dan bahankimia AF3 sebesar 3 persen.

Foam system dipakai jika terjadi ke-bakaran pesawat di hangar. Media foamakan menutupi benda yang terbakar un-tuk mengisolir oksigen (O2). Setiap ha-ngar di GMF dilengkapi dengan Instalasipemadam kebakaran foam system. Un-tuk mempertahankan kesiapan fasilitas,harus dilakukan perawatan secara ber-kala terhadap bangunan dan peralatan-peralatan pendukungnya sesuai Preven-tive Maintenance Instruction (PMI) yangterkait. Perencanaan PMI harus dilakukandengan baik sehingga dapat mempre-diksi kebutuhan perawatan fasilitas pada setiap area kerja.Perawatan fasilitas ini harus sesuai prosedur dan standar in-dustri perawatan pesawat. Kelengkapan, kesiapan, dan ke-handalannya merupakan bagian tidak terpisahkan dari pro-ses pencapaian safety sebagai prioritas perusahaan MRO.

Untuk menjamin keamanan, kehandalan , dan kesiapanfasilitas perawatan tersebut sangat diperlukan kepeduliansetiap unit kerja sebagai pemakai. Tanpa adanya kesadar-an untuk saling memelihara peralatan yang ada di unit ter-kait, akan menyebabkan peralatan kurang berdaya gunadan menimbulkan pemborosan, bahakan bisa menjadi pe-nyebab terjadinya kecelakaan kerja. Maka dari itu setiaporang harus sadar bahwa: facility is everybody concern.

(Eddy Suyanto GM Building Management & Maintenance Support)

two systems of pressurized air pump, which is High Pressu-re and Low Pressure. High pressure pump supply air for tes-ting aircraft components in workshop while a low pressu-re pump supply air, such as for aircraft pneumatic purpo-se.

Another facility that is no less important to be main-tained is aircraft dock for supporting maintenance activi-ties. Some types of aircraft requires different dock in accor-dance with its design and size. Periodic maintenance isconducted so that this facility is always ready, use worthyand also free from potential hazards while being used.

To prevent and overcome the danger of fire, buildingfacilities in GMF are equipped with fire protection and ex-tinguisher systems. Specific for fire protection in hangararea a fire extinguisher with a foam media. This media is amixture consisting of 97 percent water and 3 percent AF3chemicals.

Foam systemis used in case ofaircraft fire inhangar. Foammedia will coverburned object,and to isolatethe oxygen (O2).Each hangar atGMF is equippedwith fire exting-uishing foamsystems installa-tion. To main-tain the readi-ness of facilities,regular mainte-nance should bedone to buildingand supportingequipment ac-cording to rela-ted PreventiveMaintenance In-struction (PMI).PMI planning

must be done properly so it can predict needs for mainte-nance of the facilities at each work area. Maintenance offacilities must comply with the procedures and standardsof aircraft maintenance industry. Completeness, readi-ness, and reliability are an integral part of the process ofachieving safety as an MRO company priority.

To ensure the security, reliability, and readiness of themaintenance facilities, awareness of user of every workunit is required. Without the awareness to maintain eachequipment in related units will cause the equipment to beless efficient and generate waste, and could even be causeaccidents. Therefore everyone should be aware that: facili-ty is everybody concern.

(Eddy SuyantoGM Building Management & Maintenance Support)

Page 6: Perawatan Fasilitas dan Peralatan Menentukan Keselamatanintra-02.gmf-aeroasia.co.id/App_GMFAA_SAFETY/penity/023._Agustus... · K egiatan perawatan pesawat terbang memerlukan fa-siltas

Setiap perusahaan Maintenance Repair & Overhaul(MRO) membutuhkan housing dan facilities sebagai sa-rana perawatan pesawat dan menggerakkan aktifitas

perusahaan yang berkaitan dengan produksi maupun pen-dukung produksi. Housing dan facilities meliputi lokasi, ha-ngar, workshop, storage, perkantoran, dan area khusus. Ter-masuk di dalamnya peralatan pendukung produksi, instala-si pencegah dan pemadam kebakaran, instalasi kelistrikan,instalasi udara bertekanan, dan alat pengujian.

Kemampuan MRO merawat pesawat ditentukan olehempat unsur utama yakni personel yang kompeten (man),tool and equipment termasuk housing and facility (machi-ne), reference document dan procedure (method), danpart/material/komponen pengganti (material). Kesesuaiandan kehandalan empat unsur inisangat berpengaruh terha-dap keselamatan pekerja maupun kualitas produk yang di-hasilkan.

Otoritas penerbangan sipil telah menentukan persyarat-an housing dan facilities bagi perusahaan MRO seperti ter-tuang dalam CASR Part 145, FAR Section 145 dan EASA Part145. Dalam CASR Part 145.103 misalnya tertuang ketentuanbahwa perusahaan MRO harus menyediakan housing danfacility untuk dapat melakukan perawatan secara proper.Begitu juga EASA Part 145.A.25 yang mensyaratkan tersedia-nya housing dan facilities yang proper untuk pekerjaan yangdirencanakan.

Untuk memastikan MRO memenuhi ketentuan, authori-ty selalu melakukan verifikasi terhadap housing dan faciliti-es-nya. Verifikasi dilakukan baik untuk pengajuan approvalmaupun perpanjangan approval yang dimiliki. Verifikasi inibertujuan untuk memastikan bahwa MRO menjaga kese-suaian dan kehandalan housing dan facilities yang dimilikimelalui perawatan sesuai dengan design awal.

Program perawatan fasilitas atau dikenal sebagai In-struction for Continued Airworthiness (ICA) berisikan prose-dur untuk melakukan proses perawatan termasuk toleransi-toleransi kerusakan yang diijinkan. ICA bertujuan untukmempertahankan kehandalan fasilitas dan peralatan yang

Every Maintenance Repair & Overhaul (MRO) companyneeds housings and facilities to accommodate aircraftmaintenance activities associated with the production

as well as production support. Housings and facilities inclu-des location, hangars, workshops, storage, offices, and speci-al areas. These include production support equipment, fireprevention and installation such as extinguishing, electrical,compressed air as well as testing tools.

The MRO capability in maintaining aircraft is determinedby four main elements namely competent personnel (man),tools and equipment, including housing and facility (machi-ne), reference document and procedure (method), and repla-cement parts / material / component (material). Conformityand reliability of these four elements significantly affect wor-ker safety and product quality.

Civil aviation authorities have determined requirementsfor housings and facilities for MRO companies stated in CASRPart 145, FAR Section 145 and EASA Part 145. In CASR Part145.103 for example, contains requirements that MRO com-panies must provide housing and facility in order to performproper maintenance. Likewise, EASA Part 145.A.25 requiresthe availability of proper housings and facilities for the plan-ned work.

To ensure MRO compliances with requirements, authori-ty enspeaks verifies housings and facilities of MRO. Verifica-tion is carried out both for initial application of approval, orrenewal of approval owned. The verification is intended toensure that the MRO maintain conformity and reliability ofhousings and facilities owned through maintenance, is in ac-cordance with initial design.

Facility maintenance programs or known as the Instruc-tion for Continued Airworthiness (ICA) contain proceduresfor conducting maintenance processes, including allowabledamage tolerances. ICA aims to maintain reliability of facili-ties and equipment, that in turn maintain aircraft airworthi-ness.

Besides related with requirements of the authority, main-tenance of housing and facilities on a regular basis also opti-

Persuasi

6 | Edisi Agustus 2010

Oleh: YDK. Dameirianto

Lead Auditor Quality System & Auditing Engine

Perawatan Fasilitas danPeralatan Menentukan

Keselamatan

Maintenance of Facility andEquipment Ensures Safety

Page 7: Perawatan Fasilitas dan Peralatan Menentukan Keselamatanintra-02.gmf-aeroasia.co.id/App_GMFAA_SAFETY/penity/023._Agustus... · K egiatan perawatan pesawat terbang memerlukan fa-siltas

pada gilirannya untuk mempertahankan airworthiness pesa-wat terbang.

Selain berhubungan dengan ketentuan dari authority,perawatan housing dan facilities secara berkala juga untukmengoptimalkan usia pakainya. Investasi di bidang housingdan facilities membutuhkan dana besar, dengan perawatanyang baik mulai dari pembersihan, inspeksi, kalibrasi, perba-ikan dan penggantian part hingga sertifikasi bisa menghe-mat investasi. Proses perawatan afsilitas dan peralatan jugaberkaitan dengan lembaga-lembaga yang berwenang lain-nya seperti Departemen Tenaga Kerja, Badan Akreditasi, danpabrik pembuat part atau komponen.

Program perawatan fasilitas atau ICA tersebut diatas di-buat dengan mengacu persyaratan otoritas penerbangandan rekomendasi pabrik pembuat peralatan dan instalasiyang dipakai..

Secara garis besar program perawatan (ICA) itu meng-identifikasi empat hal yakni (1) proses perawatan apa sajayang harus dilakukan, (2) bagaimana perawatan dilakukan,(3) referesi yang digunakan, (4) interval waktu perawatan.Program perawatan ini kemudian diturunkan ke dalam taskcard atau job card berisi menu atau paket perawatan. Paketperawatan bisa berbentuk paket harian, mingguan, bulanan,tiga bulanan, enam bulanan maupun tahunan.

Sebagai contoh, fasilitas kelistrikan yang harus dimilikiperusahaan perawatan pesawat. Otoritas penerbangan danpabrik pembuat pesawat mensyaratkan tersedianya sistemlistrik 115 VAC/400 Hz dan 28 VDC baik di hangar maupunworkshop untuk mendukung perawatan pesawat maupunkomponen pesawat. Sedangkan Departemen Tenaga Kerjamelalui Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) mensyarat-kan setiap perusahaan harus memiliki instalasi dan perawa-tan listrik yang benar.

Contoh lain yang bisa kita gunakan adalah fasilitas listrikdi Engine Test Cell. Fasilitas Engine Test Cell digunakan untukmelakukan testing mesin pesawat terbang dengan cara si-mulasi pengoperasian mesin. Otoritas penerbangan men-syaratkan adanya program perawatan di Engine Test Cell. Ke-

Persuasi

mize remaining lifetime. Investment in housing and facilitiesrequires large funds, with proper maintenance starts from cle-aning, inspection, calibration, repair and parts replacementup to certification. This can minimize investment needed. Faci-lities and equipment maintenance process are also associatedwith the authorized agencies such as Department of Labor,the National Accreditation, and the manufacturer of the partsor components.

Facility maintenance program (ICA) mentioned above iscreated with reference to the requirements of aviation autho-rities and recommendations of the manufacturers of the in-stallations and equipments that are used.

In general, maintenance program (ICA) identified fourthings: (1) Maintenance process that must be performed, (2)how maintenance is performed, (3) references used, (4) main-tenance time interval. The maintenance program is imple-mented into task card or job card containing menu or mainte-nance packages. Maintenance packages can be daily, weekly,monthly, quarterly, six monthly or yearly.

For example, electrical facilities must be provided by air-craft maintenance companies. Aviation authority and manu-facturer of aircraft requires availability of electrical systems115 Hz and 28 VDC VAC/400 both in hangars and workshopsto support aircraft and aircraft components maintenance.

7 | Edisi Agustus 2010

Page 8: Perawatan Fasilitas dan Peralatan Menentukan Keselamatanintra-02.gmf-aeroasia.co.id/App_GMFAA_SAFETY/penity/023._Agustus... · K egiatan perawatan pesawat terbang memerlukan fa-siltas

Persuasi

8 | Edisi Agustus 2010

tentuan ketersediaan listrik ini karena fasilitas Engine TestCell cukup komplek yang terdiri dari kelengkapan mekani-kal, elektrikal, elektronik dan biasanya menggunakansoftware sebagai sistem operasinya.

Perlengakapan Engine Test Cell, sangat menentukankualitas performance dari engine pesawat setelah meng-alami perawatan. Selain itu juga menyangkut biaya danbahaya yang besar dalam pengoperasiannya. Karena ituprogram perawatannya harus mendapatkan pengakuanotoritas penerbangan. Dalam program perawatan enginetest cell biasanya ada tiga bagian utama yaitu cara peng-operasian, perawatan, dan penanganan keadaan emer-gency.

Sementara itu, aspek yang berkaitan dengan ling-kungan hidup seperti instalasi pengolahan air limbah,pemerintah telah mengatur melalui Keputusan MenteriKependudukan dan Lingkungan Hidup Nomor KEP-02/MENKLH/I/1998. Aturan ini berlaku untuk industri se-cara umum, termasuk industri perawatan pesawat uda-ra.

Perusahaan perawatan pesawat terbang harus memi-liki instalasi pengolahan limbah air agar tidak merusaklingkungan dan tidak membahayakan masyarakat. Untukmenjamin limbah air yang dikelola sesuai ketentuan, hasilolahan instalasi pengolahan harus dites oleh badan yangberwenang untuk mengetahui jenis limbah dan kadarnya.

Selain beberapa contoh yang sudah disebutkan diatas, masih banyak fasilitas dan instalasi lain di dalamperusahaan perawatan pesawat terbang yang harusmendapat perhatian serius. Aspek penting yang harus se-lalu dijaga adalah kesesuaian, kelengkapan dan kehan-dalannya.

Fasilitas dan peralatan yang tidak sesuai (proper) dapatmenurunkan kualitas produk, yang artinya menimbulkanCost of Poor Quality (COPQ). Fasilitas dan peralatan yang ti-dak dirawat dengan baik juga berdampak pada penurunanproduktifitas kerja, berpotensi meningkatkan kecelakaankerja atau dikenal dengan istilah Lost Time Injury (LTI), bah-kan bisa menimbulkan kecelakaan penerbangan. Kesim-pulannya perawatan fasilitas dan peralatan secara berkaladan tepat memiliki nilai ekonomis, meningkatkan kualitasproduk dan produktifitas kerja, serta meningkatkan kesela-matan penerbangan (flight safety).

While Labor Department through the General Requirementsfor Electrical Installation requires every company should haveproper electrical maintenance and installation.

Another example, is electrical facilities in the Engine TestCell. Engine Test Cell facility is used for testing aircraft enginesby simulating engine operation. Aviation authorities requirethe maintenance program in Engine Test Cell. Terms of theavailability of electricity is required due to complexity of Engi-ne Test Cell facility. It consists of mechanical, electrical, electro-nic completeness and also use the software as operating sys-tem.

Engine Test Cell equipments, significantly determine quali-ty of aircraft engines performance after maintenance. It invol-ves large cost and danger in operation. Therefore, its mainte-nance programs must have approval from aviation authoriti-es. In the engine test cell maintenance programs, usually havethree major parts, which as method of operation, maintenan-ce, and handling of emergency situation.

Meanwhile, aspects related to environment such as wastewater treatment plant, are regulated by the governmentthrough the Decree of the Minister of Population and Environ-ment Number KEP-02/MENKLH/I/1998. This rule applies to ge-neral industry, including aircraft maintenance industry.

Aircraft maintenance company must have a wastewatertreatment plant, so, not to breach environment, as well as notendanger public. To ensure wastewater is managed accordingto requirements, treatment plant processed products must betested by competent authorities to identify waste types and le-vels.

In addition to several examples already mentioned above,there are still many facilities and other installations in aircraftmaintenance company that should receive serious attention.Important aspects that must always be maintained are theconformity, completeness and reliability.

In-Proper Facilities and equipment degrade quality of pro-ducts, which means raises potential of Cost of Poor Quality(COPQ). Facilities and equipment that are not well maintainedalso resulted in decreased of work productivity, potentially in-crease work accidents or known as the Lost Time Injury (LTI), oreven cause a flight accident. In conclusion, facilities and equip-ments maintenance at regular and appropriate intervals haveeconomic value, increase product quality and work productivi-ty, and improve flight safety.

Page 9: Perawatan Fasilitas dan Peralatan Menentukan Keselamatanintra-02.gmf-aeroasia.co.id/App_GMFAA_SAFETY/penity/023._Agustus... · K egiatan perawatan pesawat terbang memerlukan fa-siltas

Selisik

Sejumlah pekerja memulai mutilasiatau penghancuran pesawat ter-bang disuatu sing yang terik. Pesa-

wat terbang tersbut dimutilasi karena su-dah tidak ekonomis jika diperbaiki. Di-mensi pesawat yang besar juga membu-tuhkan ruang luas untuk parkir sehinggatidak ekonomis jika dibiarkan utuh. Se-lain itu mutilasi juga dilakukan untukmencegah beredarnya bogus part

Proses mutilasi dimulai berdasarkanperencanaan dengan mempertimbang-kan faktor keselamatan pekerja. Sesuaiurutan yang dibuat, seluruh engine danAPU pesawat dilepas lebih dulu dan mu-tilasi dimulai dengan jacking pesawatuntuk menjaga keseimbangan. Pelepas-an komponen dimulai yang kecil sepertikomponen avionic, komputer, kokpitdan kabin penumpang. Setelah pesawatdi jacking sempurna, pelepasan landinggear dilakukan.

Mutilasi memasuki fase kritis ketikamelepas sayap dan elevator. Karena se-lain berfungsi mengendalikan dan mem-beri daya angkat pesawat, kedua bagianini juga berfungsi sebagai tangki bahan

bakar pesawat. Sebelum dilepas, bahanbakar yang tersisa di sayap dan elevatorharus dikosongkan .

Pengosongan tangki dilakukan de-ngan membuka semua tank panel dandrain hole. Setelah tangki bahan bakardianggap benar-benar kosong, barulah

pemotongan sayap mulai dilakukan. Pro-ses pemotogan harus bertahap dimulaidari sekitar setengah sampai tiga perem-pat panjang sayap lebih dulu yakni sisiluar jacking point. Berdasarkan rencanayang ada, pemotongan tidak bisa lang-sung dari pangkal sayap.

Pengosongan Tangki Tidak Hati-hati Memicu Api

Quiz Penity Berhadiah

Formulir jawaban di halaman 10

1. Untuk mempertahankan agar Housing dan Facilities berfungsi sebagaimana mestinya harus dibuatkana. Maintenance Program b. Development program c. Inspection Program

2. Untuk keperluan pesawat terbang dan componentnya sebuah MRO dipersyaratkan harus menyediakan listrik:a. 115 VAC /400 Hz dan 28 VDC b. 220 VAC / 50 Hz dan 12 VDC c. 115 VAC / 50 Hz dan 12 VDC

3. Untuk proteksi kebakaran kita mengenal Foam System, media ini berupa campuran yang terdiri dari:a. Powder 97 % dan AF3 3 % b. CO2 80 % dan AF3 20 % c. Air 97 % dan AF3 3 %

4. Element-element penting pada quality system adalah:a. Quality management & corrective actionb. Quality monitoring & corrective actionc. Proactive action & reactive action

5. Metode identifikasi hazard yaitu:a. Reactive, proactive, predictive b. Reactive, proactive, investigative c. Resistif, intuitif, primitif

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memilih satu pilihan jawaban yang tepat.

Page 10: Perawatan Fasilitas dan Peralatan Menentukan Keselamatanintra-02.gmf-aeroasia.co.id/App_GMFAA_SAFETY/penity/023._Agustus... · K egiatan perawatan pesawat terbang memerlukan fa-siltas

Selisik

Potongan demi potongan sayap mu-lai terkumpul. Pemotongan pertamasampai potongan berikutnya diletakkanterbaring di lantai apron. Pemotonganberhenti ketika tiba waktu istirahat. Sete-lah jam istirahat usai, pekerja mulai me-motong bagian sayap yang terletak dilantai apron menjadi bagian yang lebihkecil agar mudah diangkut.

Pemotongan bagian sayap ini meng-gunakan las. Belum lama pekerjaan dimu-lai tiba-tiba timbul percikan api yangmembesar dalam waktu cepat. Sejumlahpekerja tidak sempat menghindar ketikaasap hitam membubung tinggi. Upayamemadamkan api dilakukan memakaiAlat Pemadan Api Ringan (APAR). Tapi,sampai APAR habis api belum juga padam.

Kobaran api akhirnya bisa dipadam-kan setelah tiga truk pemadam kebakar-an dikerahkan ke lokasi kebakaran. Aki-bat kejadian ini seorang pekerja meng-alami luka bakar ringan.

Investigasi mendalam terhadap keja-dian ini kemudian dilakukan. Kesimpul-an kejadian ini menghasilkan fakta bah-wa proses pengosongan tangki bahanbakar tidak maksimal. Pengosongan ha-nya melalui drain hole dan tank panel se-hingga bahan bakar tidak dapat dike-luarkan seluruhnya dengan sempurna.Sisa-sisa bahan bakar masih ada yangterjebak dalam sekat sekat di dalamtangki.

Sisa-sisa bahan bakar di sekat-sekattangki itu menguap dengan cepat kare-

na potongan sayap sudah terbaring dilantai apron yang panas selama bebera-pa waktu. Apalagi kondisi cuaca saat itusangat terik. Kondisi ini ditunjang meto-de pemotongan bagian sayap yangmenggunakan las sehingga terbentu-klah segitiga api (media, panas dan oxy-gen) dan selanjutnya berkobarlah apidengan cepat.

Untuk mencegah kejadian serupaterulang kembali, perlu diperhatikanprosedur pemotongan (mutilasi) pesa-wat. Pengosongan tangki bahan bakarmenjadi poin penting dan mendapatperhatian serius. Dalam prosedur ini di-atur setelah bahan bakar dikeluarkan se-mua melalui drain hole dan tank panel,tangki bahan bakar harus diisi air sampai

meluap. Tujuannya membuang sisa ba-han bakar yang mungkin masih menem-pel di sekat-sekat tangki.

Untuk memastikan bahan bakar be-nar benar tidak tersisa di dalam tangki,langkah terakhir yang harus dilakukanadalah melobangi bagian bawah tangkidi beberapa lokasi. Selanjutnya pemo-tongan tangki bahan bakar tidak diijin-kan menggunakan las tapi alat lain agartidak memicu terbentuknya segitiga api.

Kebakaran yang terjadi beberapa ta-hun lalu itu menyisakan banyak pelajar-an untuk meningkatkan aspek kesela-matan dalam bekerja. Meski kerugianmateri tidak banyak, citra perusahaan sa-ngat dirugikan dengan kejadian ini.

| Umar Fauzi

Formulir Jawaban Quiz Berhadiah

10 | Edisi Agustus 2010

Nama / No. Pegawai : ..............................................................................................................................Unit : ...............................................................................................................................No. Telepon : ...............................................................................................................................Saran untuk PENITY : ...............................................................................................................................

Jawaban dapat dikirimkan melalui email Penity ([email protected]) atau melaluiKotak Kuis Penity yang tersedia di Posko Security GMF AeroAsia. Jawaban ditunggu palingakhir 15 September 2010. Lima pemenang akan dipilih dan masing masing mendapatkanhadiah berupa jaket eksklusif. Silakan kirimkan saran atau kritik anda mengenai majalahPenity melalui email Penity ([email protected])

Pemenang Quiz Berhadiah Juli 2010

1. Fajrin Askhan / 087436 - TBN

2. A M A L (Amaluddin) / 780822 - TBT

3. Dadang Juanda / 527627 - TEA

4. Agung Setiawan / 520182 - TRP3

5. Bakri / 527724 - TMP

Ketentuan Pemenang

1. Batas pengambilan hadiah 30 Agustus 2010 di Unit TQ hangar 2 denganmenghubungi Bp. Wahyu Prayogi setiap hari kerja pukul 09.00-15.00 Wib.

2. Pemenang menunjukkan ID card pegawai sebagai tanda bukti pengam-bilan hadiah.

3. Pengambilan hadiah tidak dapat diwakilkan.

Page 11: Perawatan Fasilitas dan Peralatan Menentukan Keselamatanintra-02.gmf-aeroasia.co.id/App_GMFAA_SAFETY/penity/023._Agustus... · K egiatan perawatan pesawat terbang memerlukan fa-siltas

Sistem pengaturan udara (airconditioning system) ruangandiperlukan untuk menjamin

suhu udara yang nyaman bagi kar-yawan yang melakukan aktifitaskerja.

"Suhu ruangan yang nya-man seharusnya bisa mening-katkan produktifitas kerja. Ja-ngan sampai udara yang semi-lir malah bikin ngantuk dan lu-pa kerja."

Perusahaan MRO harus memi-liki instalasi pengolahan lim-bah buangan agar tidak me-

rusak lingkungan dan tidak mem-bahayakan masyarakat.

"Instalasi pengolahan lim-bah memang mahal. Tapi, kitatidak ingin mewarisi anak cucukita dengan lingkungan yangpenuh limbah beracun, kan."

Pasokan listrik untuk perawa-tan pesawat harus dijamin ke-tersediaannya secara terus

menerus karena sangat vital bagikelangsungan proses produksi.

"Apalagi industri perawa-tan pesawat banyak menggu-nakan peralatan yang hanyadapat beroperasi mengguna-kan sumber tenaga listrik."

11 | Edisi Agustus 2010

Inilah salah satu cara mengatur fasilitas yang-mengudang bahaya. Tak perlu ditiru karenahanya memicu bencana.

Menjauhkan benda dari engine yang sedangmenyala itu harus dilakukan. Kalau dilanggar, jangansalahkan kalau engine menyedot barang kita.

Hal-hal kecil yang seringkali di-anggap remeh dapat menjadipenyebab kejadian besar. Pada

tahun 1962, sebuah roket terpaksa di-hancurkan setelah meluncur karenabergerak ke arah yang salah.

Penyebab kejadian hanya karenapetugas lupa memasukkan lambangminus (-) pada program komputer.

Meskipun tidak ada korban jiwa, keru-gian material mencapai US$ 18 juta.Ingat, hanya karena tidak memasukkanlambang minus, uang US$ 18 juta ha-ngus begitu saja.

Manusia memang tidak luput darikesalahan (error). Tapi, potensi error bi-sa ditekan jika dilakukan pemeriksaanulang atas pekerjaan yang sudah dila-

kukan. Jangan mempunyai anggapanbahwa semua bakal lancar. Jika kita sa-dar telah berbuat error, segera akui danambil tindakan perbaikan. Inilah perila-ku seorang teknisi perawatan pesawatyang profesional.

(FAAS Team Maintenance Safety Tip |By Western-Pacific FAAS Team | July 2010)

Hal Kecil Berdampak Besar

SAFETY TIPS

Page 12: Perawatan Fasilitas dan Peralatan Menentukan Keselamatanintra-02.gmf-aeroasia.co.id/App_GMFAA_SAFETY/penity/023._Agustus... · K egiatan perawatan pesawat terbang memerlukan fa-siltas

12 | Edisi Agustus 2010

Tentu kita masih ingatperistiwa longsornyatumpukan sampah di

tempat pembuangan sam-pah TPA Leuwigajah Bandungbulan Februari yang lalu. Pa-da saat itu, para pemulung ti-dak menyadari bahwa mere-ka tinggal di dekat tumpuk-an sampah yang dibagian ba-wahnya terkandung gas me-tana sebagai hasil pembusuk-an sampah. Gas metana inimemicu ledakan yang me-nyebabkan gundukan sam-pah tersebut longsor dan me-nimpa pemukiman pemu-lung yang adadi dekatnya.Akibatnya ratusan rumah ter-timbun longsoran sampahyang mengakibatkan 143orang tewas.

Pada setiap aktivitas atauproses selain menghasilkanoutput yang diharapkan, ter-nyata juga menimbulkan ha-sil buangan atau waste. Lalubagaimana dengan hasil bu-angan dari industri perawa-tan pesawat terbang?

Seperti kita ketahui mate-rial, part atau componentyang digunakan dalam indus-tri penerbangan selalu dikon-trol secara ketat. Materialatau part yang sekali pakaitentu harus disingkirkan dan"dikelola" dengan baik, demi-kian pula part atau compo-nent yang sudah dinyatakanscrap. Dikelola dalam artibahwa material atau part ter-sebut jangan sampai tercam-pur dengan serviceable partserta diletakkan/disimpan ditempat khusus.

Di area kerja kita baik dihangar maupun di workshop,akan selalu tersedia tempatuntuk menaruh scrap ataucondemed part. Dalam pe-ngelolaanya, kita diharuskanmemberikan label sebagai

identifikasi bahwa sudah ti-dak bisa dipakai atau scrap.Beberapa part yang secara fi-sik masih baik, namun daritest dan inspeksi sudah tidakmemenuhi syarat dan harusdi scrap, perlu dilakukan pe-rusakan secara terkontrol ser-ta dilengkapi label scrap part.Hal ini untuk mencegah parttersebut beredar kembali se-bagai serviceable part.

Beberapa scrap part yangmengandung bahan kimiaberbahaya seperti halnyaoxygen generator, memerlu-kan penanganan yang khu-sus. Diantaranya, dipisahkandari bahan yang mudah ter-bakar seperti oil, grease, ker-tas. Diletakkan di permukaanyang tahan panas seperti lan-tai beton atau besi, serta areatersebut dilengkapi alat pe-madam kebakaran.

Penyimpanan scrap partdi masing masing area pro-duksi tersebut, tentunya ber-

sifat sementara. Apabila su-dah menumpuk dan meme-nuhi tempatnya, scrap partharus dikirimkan ke scraparea di tempat yang khususdan jauh dari proses mainte-nance. Analoginya sama de-ngan tempat pembuangansampah akhir seperti cerita diawal. Di scrap area, sebagaitempat pembuangan akhirini, diperlukan juga pena-

nganan yang sesuai agar ti-dak timbul potensi bahayaseperti kebakaran, ledakan,dan pencemaran lingkung-an.

Pembuangan akhir dariscrap part yang mengandungbahan kimia seperti oxigengenerator misalnya, tidak bo-leh dilakukan sembarangan.Karena oxigen generatormengandung barium oxideyang termasuk limbah bera-cun. Demikian pula pembu-angan bahan kimia lain yangsudah expired dan berkate-

gori limbah beracun.Dalam proses pemindah-

annya, kita perlu juga berhatihati terhadap bahan bahantoksik seperti limbah bera-cun ini . Gunakan alat pelin-dung diri (APD) seperti sa-rung tangan dan masker. Ter-jadinya kontak meskipun da-lam jumlah yang kecil akansangat beresiko terhadap tu-buh kita.

Dengan mempertim-bangkan resiko seperti diatas,maka jangan sepelekan pe-ngelolaan scrap area, teruta-ma yang menyimpan partyang mengandung bahan ki-mia berbahaya.. Agar terhin-dar dari bahaya kontaminasidi tubuh kita, serta potensikebakaran, ledakan, dan pen-cemaran lingkungan, diperlu-kan prosedur khusus baik da-lam penyimpanan sementa-ra, pemindahan serta pembu-angan akhir di scrap area.(Hariyadi Wirja)

Intermeso

Ikuti Prosedur Pengelolaan Scrap Parts