perawatan antenatal
TRANSCRIPT
-
8/3/2019 Perawatan Antenatal
1/7
Perawatan Antenatal (PAN)
PAN adalah perawatan yang dilakukan/diberikan kepada seorang ibu hamil sampai saat
persalinan. Dalam literatur barat sering disingkat ANC (Ante Natal Care). Tujuannya adalah
agar ibu dapat melalui masa kehamilan, persalinan dan nifasnya dengan baik, dan melahirkan
anaknya yang sehat.(Siswosudarmo. 1992)Jadwal Kunjungan Asuhan AntenatalBila kehamilan termasuk resiko tinggi perhatian dan jadwal kunjungan harus lebih
ketat. Namun, bila kehamilan normal jadwal asuhan cukup empat kali. Dalam bahasa
program kesehatan ibu dan anak, kunjungan antenatal ini diberi kode angka K yang
merupakan singkatan dari kunjungan. Pemeriksaan antenatal yang lengkap adalah K1, K2,
K3 dan K4. Hal ini berarti, minimal dilakukan sekali kunjungan antenatal selama kehamilan
28 - 36 minggu dan sebanyak dua kali kunjungan antenatal pada usia kehamilan di atas 36
minggu.
Selama melakukan kunjungan untuk asuhan antenatal, para ibu hamil akan
mendapatkan serangkaian pelayanan yang terkait dengan upaya memastikan ada tidaknya
kehamilan dan penulusuran berbagai kemungkinan adanya penyulit atau gangguan kesehatan
selama kehamilan yang mungkin dapat mengganggu kualitas dan luaran kehamilan.
Identifikasi kehamilan diperoleh melalui engenalan perubahan anatomic dan fisiologik
kehamilan seperti yang telah diuraikan sebelumnya. Bila diperlukan, dapat dilakukan uji
hormonal kehamilan dengan menggunakan berbagai metode yang tersedia. (Prawirohardjo,
Sarwono. 2010)
Pemeriksaan Rutin dan Penelusuran Penyulit selama Kehamilan
Dalam pemeriksaan rutin, dilakukan pula pencatatan data klien dan keluarganya serta
pemeriksaan fisik dan obstetrik seperti di bawah ini:
Anamnesis Data Umum Pribadi : nama, usia, alamat, usia nikah,pekerjaan,
Keluhan saat ini: Jenis, sifat dan lama keluhan
Riwayat Haid: Hari pertama haid terakhir (HPHT),usia kehamilan dan taksiranpersalinan ( tgl + 7, bln -3, thn +1)*perhatikan HPHT apakahmerupakan siklus mens
Riwayat Kehamilan Persalinan.
-
8/3/2019 Perawatan Antenatal
2/7
Beberapa Gejala dan Tanda Bahaya Selama Kehamilan
Pada umumnya 80 90% kehamilan akan berlangsung normal dan hanya 10 12 %
kehamilan yang disertai dengan penyulit atau berkembang menjadi kehamilan patologis.
Kehamilan patologis sendiri tidak terjadi secara mendadak karena kehamilan dan efeknya
terhadap organ tubuh berlangsung secara bertahap dan berangsur angsur. Deteksi dini
Anamnesis Riwayat kehamilan saat ini: penyulit (preeklampsia,hipertensi), gerakan bayi dlmkandungan
Riwayat Penyakit keluarga:
Riwayat Penyakit Ibu: DM, ISK, Jantung, alergisesuatu,tranfusi darah, rhesus
Riwayat Operasi: Abdominal, Panggul
Riwayat mengikuti KB
Riwayat imunisasi, menyusui
PemeriksaanFisik Keadaan Umum Tanda vital, jantung, paru,
kelainan otot dan rangka
Abdomen Inspeksi
Bentuk, tanda kehamilan, varises,hernia, edema
Palpasi
tinggi fundus, punggung bayi
Auskultasi
10 minggu : Dopler
20 minggu : Fetoskop pinard
PemeriksaanLaboratorium Pemeriksaan urin
Pemeriksaan darah
Hb, MCV
Antigen hepatitis B
Antibodi rubela
-
8/3/2019 Perawatan Antenatal
3/7
gejala dan tanda bahaya selama kehamilan merupakan upaya terbaik untuk mencegah
terjadinya gangguan yang serius terhadap kehamilan ataupun keselamatan ibu hamil. Faktor
predisposisi dan adanya penyakit penyerta sebaiknya juga dikenali sejak awal sehingga dapat
dilakukan berbagai upaya maksimal untuk mencegah gangguan yang berat baik terhadap
kehamilan dan keselamatan ibu maupun bayi yang dikandungnya.
Perdarahan
Perdarahan pada kehamilan muda atau usia kehamilan di bawah 20 minggu, umumnya
disebabkan oleh keguguran. Sekitar 10 12 % kehamilan akan berakhir dengan keguguran
yang pada umumnya (60-80%) disebabkan oleh kelainan kromosom yang ditemui pada
spermatozoa ataupun ovum. Penyebab yang sama dan menimbulkan gejala perdarahan pada
kehamilan muda dan ukuran pembesaran uterus yang di atas normal, pada umumnya
disebabkan oleh mola hidatidosa. Perdarahan pada kehamilan muda dengan uji kehamilan
yang tidak jelas, pembesaran uterus yang tidak sesuai (lebih kecil) dari usia kehamilan, dan
adanya massa di adneksa biasanya disebabkan oleh kehamilan ektopik.
Perdarahan pada kehamilan lanjut atau di atas 20 minggu pada umumnya disebabkan
oleh plasenta previs. Perdarahan yang sangat terjadi terkait dengan luas plasenta dan kondisi
segmen bawah Rahim yang menjadi tempat implantasi plasenta. Pada plasenta yang tipis danmenutupi dan menutupi sebagian jalan lahir, maka umumnya terjadi perdarahan bercak
berulang dan apabila segmen bawah Rahim mulai terbentuk disertai dengan sedikit
penurunan bagian terbawah janin, maka perdarahan mulai meningkat hingga tingkatan yang
dapat membahayak keselamatan ibu. Plasenta yang tebal yang menutupi seluruh jalan lahir
dapat menimbulkan perdarahan hebat tanpa didahului oleh perdarahan bercak atau berulang
sebelumnya. Plasenta previa merupakan penyebab 25% kasus perdarahan antepartum. Bila
-
8/3/2019 Perawatan Antenatal
4/7
mendekati saat persalinan, perdarahan dapat disebabkan oleh solusio plasenta (40%) atau
vasa previa (5%) dari keseluruhan perdarahan antepartum.
Preeklampsia
Pada umumnya ibu hamil dengan usia di atas 20 minggu disertai dengan peningkatan
tekanan darah di atas normal sering diasosiasikan dengan preeclampsia. Data atau informasi
awal terkait dengan tekanan darah sebelum hamil akan sangat membantu petugas kesehatan
untuk membedakan hipertensi kronis dengan preeklampsia. Gejala gejala preeklampsia
yaitu:
a) Hiperrefleksia(irritabilitas SSP)b) Sakit kepala atau sefalgia yang tidak membaik dengan pengobatan umum.c) Gangguan penglihatan seperti kabur, skotomata, silau atau berkunang kunang.d) Nyeri epigastrike) Oliguria ( +3)h) Edema
Nyeri Hebat di daerah Abdominopelvikum
Bila gejala preeklampsia terjadi pada kehamilan trimester kedua atau ketiga dan disertai
riwayat dan tanda tanda di bawah ini, maka diagnosisnya mengarah pada solusio plasenta,
baik dari jenis yang disertai perdarahan maupun tersembunyi.
Gejala dan Tanda Lain yang Harus Diwaspadai
y Muntah berlebihany Disuriay Menggigil atau demamy Ketuban pecah diniy Uterus lebih besar atau kecil dari usia kehamilan.
-
8/3/2019 Perawatan Antenatal
5/7
Kunjungan Berkala Asuhan Antenatal
Bila kehamilan normal, jumlah kunjungan cukup empat kali, satu kali pada semester I
dan II, serta dua kali pada semester III. Beberapa penyakit atau penyulit tidak segera timbul
bersamaan dengan terjadinya kehamilan misal preeklampsia atau baru menampakkan gejala
pada usia kehamilan tertentu misal perdarahan antepartum karena plasenta previa. Selain itu,
upaya memberdayakan ibu hamil dan keluarga dapat efektif bila tersedia cukup waktu untuk
melaksanakan pendidikan kesehatan. Dari satu kunjungan ke berikut sebaik dilakukan
pencatatan:
y Keluhan yang dirasakany Hasil pemeriksaan tiap kunjungan
Umumy Tekanan Darahy Respirasiy Nadiy Temperatur
Abdomeny Tinggi fundusy Letak janiny Presentasi janiny Denyut jantung janin
Pemeriksaan tambahany Proteinuriay glukosuriay Keton
y Menilai Kesejahteraan Janin Untuk menilai kesejahteraan janin pada kehamilan resiko tinggi dapat dilakukan
berbagai jenis pemeriksaan atau pengumpulan informasi. Dapat menggunakan
peralatan seperti peralatan pencatatan denyut jantung janin (kardiotografi) dan
USG, pemeriksaan profil biofasik. Berbagai jenis pemeriksaan tersebut adalah:
y Pengukuran tinggi fundus uteri > 20 minggu yang akan disesuaikan denganusia kehamilan saat pemeriksaan dilakukan.
y Gerakan menendang (10 gerakan/12jam)y Gerakan janiny Gerakan yang menghilang dalam 48 jam dikaitkan hipoksia atau janin
meninggal.
-
8/3/2019 Perawatan Antenatal
6/7
y DJJy USG
Bila usia kehamilan memasuki 34 minggu, selain pemeriksaan tersebut, jugadilakukan:
y Penilaian besar, letak dan presentasi janiny Penilaian luas panggul
Aktivitas Selama Hamil
Seorang wanita hamil boleh mengerjakan pekerjaan sehari hari asal hal tersebut tidak
memberikan gangguan rasa tidak enak. Bagi wanita yang bekerja, ia boleh tetap masuk
kantor sampai menjelang partus. Pada keadaan tertentu seperti partus prematurus imminens,
ketuban sudah pecah, menderita kelainan jantung, aktivitas sehari hari harus dibatasi. Bila
sedang bepergian, ia tidak boleh duduk terus menerus selama 1- 2 jam, melainkan harus
diselang seling dengan berdiri dan berjalan.
Koitus Selama Kehamilan
Selama kehamilan berjalan normal, koitus diperbolehkan sampai akhir kehamilan,
meskipun beberapa ahli sepakat sebaiknya tidak lagi koitus pada empat minggu terakhir.
Koitus tidak diperbolehkan apabila:
a) Terdapat perdarahan pervaginamb) Terdapat riwayat abortus berulangc)
Abortus
d) Ketuban pecahe) Serviks telah membuka
Pakaian Selama Kehamilan
Pada dasarnya pakaian apa saja dapat dipakai, ada dua yang harus diperhatikan:
a) Sabuk dan stocking yang terlalu ketatb) Sepatu dengan hak tinggi
Bowel Habits
Defekasi sering tidak teratur karena:
a) Pengaruh relaksasi otot polos oleh progesteroneb) Tekanan uterus membesarc) Tekanan kepala yang masuk ke panggul.
Kadang kadang disertai hemoroid atau prolaps. Konstipasi dapat dicegah dengan:
-
8/3/2019 Perawatan Antenatal
7/7
a) Cukup banyak minumb) Olahragac) Bila perlu diberi laksatif ringan seperti jus buah buahan.
Daftar Pustaka
1. Prawirohardjo, Sarwono. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT Bina Pustaka SarwonoPrawirohardjo
2. Siswosudarmo. 1992. Obstetri Fisiologi. Yogyakarta: Andi Offset