perawat muslim
TRANSCRIPT
Perawat Muslim
Setelah Rasulullah menyampaikan risalah Islam, banyak tokoh-tokoh Islam di bidang ilmu pengetahuan lahir, pada saat itu Islam memegang peranan penting di semua bidang ilmu pengetahuan seperti Filsafat, Astronomi, Matematika dan bahkan di bidang kesehatan, untuk bidang kesehatan mereka adalah : Ibnu Qoyyim Al-Jauzy, Ibnu Sina ( Avicenna ), Abu bakar Ibnu Zakariya Ar-Razi ( Ar-Razi ), Imam al Ghazali, Abu Raihan Muhammad Al-Biruni dan tak ketinggalan untuk dunia keperawatan seorang tokoh muslimah yang ikut membantu rasul untuk mengobati kaum muslimin yang terluka yang bernama RUFAIDAH BINTI SA' AD Al- Asalmiya, Ummu Attiyah, dan masih banyak lagi tokoh2 ilmu pengetahuan dan keperawatan lainnya baik di jaman rasul maupun sesudah kerasulan.
Banyak perawat2 muslim tidak mengenal Rufaidah binti Sa' ad, mereka lebih mengenal tokoh keperawatan yang berasal dari dunia barat yaitu Florence Nighttingale seorang tokoh keperawatan yang berasal dari Inggris.
Apabila temen-temen mau menelaah lebih jauh lagi ke belakang jauh sebelum agama Islam menyentuh dunia barat, dunia barat saat itu mengalami masa kegelapan dan kebodohan di karnakan kebijakan dari pihak gereja yang lebih banyak menguntungkan mereka, tapi disisi lain di belahan dunia lainnya yaitu Jazirah Arab dimana Islam telah di ajarkan oleh Rasulullah ilmu pengetahuan mengalami kemajuan terutama dlm duni keperawatan. Bukan berarti rasul menjadi seorang tabib tapi dalam ajaran Islam yang beliau sampaikan mengandung ajaran dan nilai-nilai kesehatan seperti: pentingnya menjaga kebersihan diri ( Personal Hygiene ), menjaga kebersihan makanan, mencuci tangan, ibadah puasa, berwudhu dan lain sebagainya.
Sekarang saya akan menjelaskan secara ringkas siapa Rufaidah binti Sa' ad:).Rufaidah binti Sa'ad memiliki nama lengkap Rufaidah binti Sa'ad Al Bani Aslam Al-Khazraj yang tinggal di Madinah, dia lahir di Yathrib dan termasuk kaum Ansar yaitu suatu golongan yang pertama kali menganut Islam di Madinah. Ayahnya seorang dokter dan dia mempelajari ilmu keperawatan saat membantu ayahnya. Dan saat kota Madinah berkembang Rufaidah mengabdikan dirinya merawat kaum muslimin yang sakit dan membangun tenda di luar Mesjid Nabawi saat dalam keadaan damai. Dan saat perang Badar, Uhud, Khandaq, dia menjadi sukarelawan dan merawat korban yang terluka akibat perang. Dia juga mendirikan Rumah Sakit lapangang sehingga terkenal saat perang dan Rasulullah SAW pun memerintahkan agar para korban yang terluka di bantu oleh dia.
Rufaidah juga melatih beberapa kelompok wanita untuk menjadi perawat dan dalam perang Khibar mereka meminta ijin kepada rasul untuk ikut di garis belakang pertempuran untuk merawat mereka yang terluka dan rasul pun mengijinkannya.
Inilah dimulainya awal mula dunia medis dan dunia keperawatan. Rufaidah juga memberikan perhatian terhadap aktifitas masyarakat, kepada anak yatim, penderita gangguan jiwa, beliau mempunyai kepribadian yang luhur dan empati sehingga memberikan pelayanan keperawatan kepada pasiennya dengan baik dan teliti. Sentuhan sisi kemanusiaan ini penting bagi seorang perawat (nurse), sehingga sisi tekhnologi dan sisi kemanusiaan ( human touch ) jadi seimbang.
Itulah sejarah singkat tokoh keperawatan dalam sejarah Islam dan saya akan menjelaskan sejarah perkembangan dunia keperawatan dalam dunia Islam
1. Masa penyebaran Islam ( The Islamic Period ) 570 - 632 M. Pada masa ini keperawatan sejalan dengan perang kaum muslimin / jihad ( holy wars ), pada masa ini lah Rufaidah binti Sa' ad memberikan kontribusinya kepada dunia keperawatan.
2. Masa setelah Nabi ( Post prophetic era ) 632 - 1000 M. Masa ini setelah nabi wafat, pada masa ini lebih di dominasi oleh kedokteran dan mulai muncul tokoh2 Islam dalam dunia kedokteran seperti Ibnu Sinna ( Avicenna ), Abu bakar ibnu Zakariya Ar-Razi ( Ar-Razi ), bahkan Ar-Razi sendiri menulis dua karangang tentang " The Reason why some persons and common people leave a physician even if he is clever "
3. Masa pertengahan 1000 - 1500 M. Pada masa ini negara2 arab membangun RS dengan baik dan mengenalkan perawatan orang sakit, dan di RS tsb dimulai pemisahan antara kamar perawatan laki2 dan perempuan dan sampai sekarang banyak di ikuti semua RS di seluruh dunia.
4. Masa Modern ( 1500 - sekarang ). Pada masa inilah perawat2 asing dari dunia barat mulai berkembang dan mulai ada. Tapi pada masa ini seorang perawat bidan muslimah pada tahun 1960 yang bernama Lutfiyyah Al-Khateeb mendapatkan Diploma Keperawatan di Kairo.
Jadi, demikianlah sekelumit dunia keperawatan dalam Islam dan saya ingin mengajak para pembaca terutama para perawat bahwa ilmu pengetahuan sudah dimulai oleh islam terutama dunia kesehatan dan keperawatan sudah ada di jaman rasul.
Saya bukan menganggap ilmu-ilmu dari dunia barat tsb buruk dan tidak bagus tapi sekali lagi saya katakan sebelum dunia barat mengenal ilmu pengetahuan dunia Islam sudah mengenalnya dan bahkan lahirnya tokoh2 yang menguasai ilmu pengetahuan.
Demikianlah tulisan ini saya buat mudah-mudahan bisa bermanfaat untuk kita semua
( Diambil dari http://moelqan.blogs.friendster.com/my_blog/2007/06/tokoh_dunia_kep.html dan di edit kembali, Selasa, 14 Juni 07, 21.47wib )
(http://de-badroe.blogs.friendster.com/badroe/2007/07/index.html)
TOKOH DUNIA KEPERAWATAN DALAM SEJARAH ISLAM
Rufaidah binti Sa'ad Perawat muslim yang terlupakan
Setelah Rasulullah menyampaikan risallah Islam banyak tokoh2 islam di bidang
ilmu pengetahuan lahir, pada saat itu islam memegang peranan penting di semua
bidang ilmu pengetahuan seperti Filsafat, Astronomi, Matematika dan bahkan di
bidang kesehatan, untuk bidang kesehatan mereka adalah : Ibnu Qoyyim Al-Jauzy,
Ibnu Sina ( Avicenna ), Abu bakar Ibnu Zakariya Ar-Razi ( Ar-Razi ), Imam al
Ghazali, Abu Raihan Muhammad Al-Biruni dan tak ketinggalan untuk dunia
keperawatan seorang tokoh muslimah yang ikut membantu rasul untuk mengobati
kaum muslimin yang terluka yang bernama RUFAIDAH BINTI SA' AD Al- Asalmiya,
Ummu Attiyah, dan masih banyak lagi tokoh2 ilmu pengetahuan dan keperawatan
lainnya baik di jaman rasul maupun sesudah kerasulan.
Banyak perawat2 muslim tidak mengenal Rufaidah binti Sa' ad, mereka lebih
mengenal tokoh keperawatan yang berasal dari dunia barat yaitu Florence
Nighttingale seorang tokoh keperawatan yang berasal dari Inggris.
Apabila kwn2 mo menelaah lebih jauh lagi ke belakang jauh sebelum agama Isla
menyentuh dunia barat, dunia barat saat itu mengalami masa kegelapan dan
kebodohan di karnakan kebijakan dari pihak gereja yang lebih banyak
menguntungkan mereka, tapi disisi lain di belahan dunia lainnya yaitu Jazirah Arab
dimana Islam telah di ajarkan oleh Rasulullah ilmu pengetahuan mengalami
kemajuan terutama dlm duni keperawatan. Bukan berarti rasul menjadi seorang
tabib tapi dalam ajaran Islam yang beliau sampaikan mengandung ajaran dan nilai2
kesehatan seperti: pentingnya menjaga kebersihan diri ( Personal Hygiene ),
menjaga kebersihan makanan, mencuci tangan, ibadah puasa, berwudhu dan lain
sebagainya.
Sekarang saya akan menjelaskan secara ringkas siapa Rufaidah binti Sa' ad:).
Rufaidah binti Sa'ad memiliki nama lengkap Rufaidah binti Sa'ad Al Bani Aslam
Al-Khazraj yang tinggal di Madinah, dia lahir di Yathrib dan termasuk kaum Ansar
yaitu suatu golongan yang pertama kali menganut Islam di Madinah. Ayahnya
seorang dokter dan dia mempelajari ilmu keperawatan saat membantu ayahnya. Dan
saat kota Madinah berkembang Rufaidah mengabdikan dirinya merawat kaum
muslimin yang sakit dan membangun tenda di luar Mesjid Nabawi saat dalam
keadaan damai. Dan saat perang Badar, Uhud, Khandaq, dia menjadi sukarelawan
dan merawat korban yang terluka akibat perang. Dia juga mendirikan Rumah Sakit
lapangang sehingga terkenal saat perang dan Rasulullah SAW pun memerintahkan
agar para korban yang terluka di bantu oleh dia.
Rufaidah juga melatih beberapa kelompok wanita untuk menjadi perawat dan
dalam perang Khibar mereka meminta ijin kepada rasul untuk ikut di garis belakang
pertempuran untuk merawat mereka yang terluka dan rasul pun mengijinkannya.
Inilah dimulainya awal mula dunia medis dan dunia keperawatan.
Rufaidah juga memberikan perhatian terhadap aktifitas masyarakat, kepada
anak yatim, penderita gangguan jiwa, beliau mempunyai kepribadian yang luhur dan
empati sehingga memberikan pelayanan keperawatan kepada pasiennya dengan
baik dan teliti. Sentuhan sisi kemanusiaan ini penting bagi seorang perawat
(nurse), sehingga sisi tekhnologi dan sisi kemanusiaan ( human touch ) jadi
seimbang.
Itulah sejarah singkat tokoh keperawatan dalam sejarah Islam dan saya akan menjelaskan sejarah perkembangan dunia keperawatan dalam dunia Islam
1. Masa penyebaran Islam ( The Islamic Period ) 570 - 632 M. Pada masa ini keperawatan sejalan dengan perang kaum muslimin / jihad ( holy wars ), pada masa ini lah Rufaidah binti Sa' ad memberikan kontribusinya kepada dunia keperawatan.
2. Masa setelah Nabi ( Post prophetic era ) 632 - 1000 M. Masa ini setelah nabi wafat, pada masa ini lebih di dominasi oleh kedokteran dan mulai muncul tokoh2 Islam dalam dunia kedokteran seperti Ibnu Sinna ( Avicenna ), Abu bakar ibnu Zakariya Ar-Razi ( Ar-Razi ), bahkan Ar-Razi sendiri menulis dua karangang tentang " The Reason why some persons and common people leave a physician even if he is clever "
3. Masa pertengahan 1000 - 1500 M. Pada masa ini negara2 arab membangun RS dengan baik dan mengenalkan perawatan orang sakit, dan di RS tsb dimulai pemisahan antara kamar perawatan laki2 dan perempuan dan sampai sekarang banyak di ikuti semua RS di seluruh dunia.
4. Masa Modern ( 1500 - sekarang ). Pada masa inilah perawat2 asing dari dunia barat mulai berkembang dan mulai ada. Tapi pada masa ini seorang perawat bidan muslimah pada tahun 1960 yang bernama Lutfiyyah Al-Khateeb mendapatkan Diploma Keperawatan di Kairo.
Jadi, demikianlah sekelumit dunia keperawatan dalam Islam dan saya ingin
mengajak para pembaca terutama para perawat bahwa ilmu pengetahuan sudah
dimulai oleh islam terutama dunia kesehatan dan keperawatan sudah ada di jaman
rasul.
Saya bukan menganggap ilmu2 dari dunia barat tsb buruk dan tidak bagus tapi
sekali lagi saya katakan sebelum dunia barat mengenal ilmu pengetahuan dunia
islam sudah mengenalnya dan bahkan lahirnya tokoh2 yang menguasai ilmu
pengetahuan.
Demikianlah tulisan ini saya buat mudah2n bisa bermanfaat untuk kita semua
( Diambil dari berbagai sumber dan di sadur kembali, Selasa, 27 Juni 07, 23.30 wib )
(http://moelqan.blogs.friendster.com/my_blog/2007/06/tokoh_dunia_kep.html)
Menelusuri Jejak Dunia Keperawatan dalam Sejarah Islam (Mengenal lebih dekat :
Rufaidah binti Sa'ad) Kegiatan pelayanan keperawatan berkualiatas telah dimulai sejak
seorang perawat muslim pertama yaitu Siti Rufaidah pada jaman Nabi
Muhammad S.A.W, yang selalu berusaha memberikan pelayanan
terbaiknya bagi yang membutuhkan tanpa membedakan apakah
kliennya kaya atau miskin. 1).(Elly Nurahmah, 2001). Ada pula yang
mengenal sebagai Rufaidah binti Sa'ad/Rufaidah Al-Asalmiya dimana
dalam beberapa catatan publikasi menyebutkan Rufaidah Al-Asalmiya,
yang memulai praktek keperawatan dimasa Nabi Muhammad SAW
adalah perawat pertama muslim (Kasule, 2003; Mansour & Fikry,
1987). Sementara sejarah perawat di Eropa dan Amerika mengenal
Florence Nightingale sebagai pelopor keperawatan modern, Negara
di timur tengah memberikan status ini kepada Rufaidah, seorang
perawat muslim (Jan, 1996). Talenta perjuangan dan kepahlawanan
Rufaidah secara verbal diteruskan turun temurun dari generasi ke
generasi di perawat Islam khususnya di Arab Saudi dan diteruskan ke
generasi modern perawat di Saudi dan Timur Tengah 2) (Miller
Rosser, 2006)
Selama ini pula perawat Indonesia khususnya lebih mengenal
Florence Nightingale sebagai tokoh keperawatan, yang mungkin saja
lebih dikarenakan konsep keperawatan modern yang mengadopsi
litelature barat. Florence Nightingale (Firenze, Italia, 12 Mei 1820 -
13 Agustus 1910) adalah pelopor perawat modern. Ia dikenali dengan
nama The Lady With The Lamp dalam bahasa Inggris yang berarti
"Sang Wanita dengan Lampu". Nama depannya, Florence merujuk
kepada kota kelahirannya, Firenze dalam bahasa Italia atau Florence
dalam bahasa Inggris. 3) (Wikipedia)
Florence dilahirkan dalam keluarga berada dan tumbuh sebagai
wanita yang menawan dan periang yang mempunyai masa depan yang
cerah. Bagaimanapun penderitaan yang dilihatnya semasa
peperangan di semenanjung Krim di Rusia tahun 1858, menyebabkan
hati Florence Nightingale tersentuh melihat penderitaan tentara yang
luka dan dibiarkan saja dalam rumah sakit yang kotor. 3) (Wikipedia).
Florence Nightingale dikenal sebagai perawat dan teoris pertama
yang memiliki body of knowledge keperawatan. Nigtingale
menekankan fokus intervensi keperawatan adalah membuat
lingkungan yang kondusif bagi manusia untuk hidup sehat. Sebagian
besar dari pemikiran Nightingale masih relevan dengan pendidikan
keperawatan di Indonesia pada masa sekarang maupun yang akan
datang. 4) (A.Yani, 2004)
Tulisan ini bermaksud mengeksplorasi lebih jauh studi litelatur
sejarah islam dalam bidang keperawatan dan mengenalkan kita
tentang tokoh perawat islam. Tentu saja perkembangan keperawatan
di masa Rufaidah binti Sa'ad (thn 570 – 632 SM ), dengan
perkembangan keperawatan era Florence Nightingale, dan
perkembangan keperawatan era tahun 2000 akan tetap berbeda
seiring dengan tuntutan pelayanan kesehatan. Kedua tokoh
keperawatan tersebut muncul di masa-masa peperangan, sedangkan
saat ini keperawatan bergerak maju dalam suasana damai, namun
dengan kompleksitas tuntutan asuhan keperawatan dan beragam
penyakit infeksi dan penyakit degeneratif (double burden disease).
* Mengenal Rufaidah binti Sa'ad (Ruafaidah Al-Asalmiya)
Prof. Dr. Omar Hasan Kasule, Sr, 1998 dalam studi Paper Presented
at the 3rd International Nursing Conference "Empowerment and
Health: An Agenda for Nurses in the 21st Century" yang
diselenggarakan di Brunei Darussalam 1-4 Nopember 1998,
menggambarkan Rufaidah adalah perawat profesional pertama
dimasa sejarah islam. Beliau hidup di masa Nabi Muhammad SAW di
abad pertama Hijriah/abad ke-8 Sesudah Masehi, dan diilustrasikan
sebagai perawat teladan, baik dan bersifat empati. Rufaidah adalah
seorang pemimpin, organisatoris, mampu memobilisasi dan
memotivasi orang lain. Dan digambarkan pula memiliki pengalaman
klinik yang dapat ditularkan kepada perawat lain, yang dilatih dan
bekerja dengannya. Dia tidak hanya melaksanakan peran perawat
dalam aspek klinikal semata, namun juga melaksanakan peran
komunitas dan memecahkan masalah sosial yang dapat
mengakibatkan timbulnya berbagai macam penyakit. Rufaidah adalah
public health nurse dan social worker, yang menjadi inspirasi bagi
profesi perawat di dunia Islam. 5)
Rufaidah binti Sa'ad memiliki nama lengkap Rufaidah binti Sa'ad Al
Bani Aslam Al Khazraj, yang tinggal di Madinah, dia lahir di Yathrib
dan termasuk kaum Ansar (golongan yang pertama kali menganut
Islam di Madinah). Ayahnya seorang dokter, dan dia mempelajari ilmu
keperawatan saat bekerja membantu ayahnya. Dan saat kota Madinah
berkembang, Rufaidah mengabdikan diri merawat kaum muslim yang
sakit, dan membangun tenda di luar Masjid Nabawi saat damai. Dan
saat perang Badr, Uhud, Khandaq dan Perang Khaibar dia menjadi
sukarelawan dan merawat korban yang terluka akibat perang. Dan
mendirikan Rumah sakit lapangan sehingga terkenal saat perang dan
Nabi Muhammad SAW sendiri memerintahkan korban yang terluka
dirawat olehnya. Pernah digambarkan saat perang Ghazwat al
Khandaq, Sa'ad bin Ma'adh yang terluka dan tertancap panah di
tangannya, dirawat oleh Rufaidah hingga stabil/homeostatis. 5)(Omar
Hassan, 1998)
Rufaidah melatih pula beberapa kelompok wanita untuk menjadi
perawat, dan dalam perang Khaibar mereka meminta ijin Nabi
Muhammad SAW, untuk ikut di garis belakang pertempuran untuk
merawat mereka yang terluka, dan Nabi mengijinkannya. Tugas ini
digambarkan mulia untuk Rufaidah, dan merupakan pengakuan awal
untuk pekerjaaannya di bidang keperawatan dan medis.
Konstribusi Rufaidah tidak hanya merawat mereka yang terluka
akibat perang. Namun juga terlibat dalam aktifitas sosial di komuniti.
Dia memberikan perhatian kepada setiap muslim, miskin, anak yatim,
atau penderita cacat mental. Dia merawat anak yatim dan
memberikan bekal pendidikan. Rufaidah digambarkan memiliki
kepribadian yang luhur dan empati sehingga memberikan pelayanan
keperawatan yang diberikan kepada pasiennya dengan baik pula.
Sentuhan sisi kemanusiaan adalah hal yang penting bagi perawat,
sehingga perkembangan sisi tehnologi dan sisi kemanusiaan (human
touch) mesti seimbang. 5). Rufaidah juga digambarkan sebagai
pemimpin dan pencetus Sekolah Keperawatan pertama di dunia
Isalam, meskipun lokasinya tidak dapat dilaporkan (Jan, 1996), dia
juga merupakan penyokong advokasi pencegahan penyakit (preventif
care) dan menyebarkan pentingnya penyuluhan kesehatan (health
education) 2)
Sejarah islam juga mencatat beberapa nama yang bekerja bersama
Rufaidah seperti : Ummu Ammara, Aminah, Ummu Ayman, Safiyat,
Ummu Sulaiman, dan Hindun. Beberapa wanita muslim yang terkenal
sebagai perawat adalah : Ku'ayibat, Aminah binti Abi Qays Al Ghifari,
Ummu Atiyah Al Ansariyat dan Nusaibat binti Ka'ab Al Maziniyat 6).
Litelatur lain menyebutkan beberapa nama yang terkenal menjadi
perawat saat masa Nabi Muhammad SAW saat perang dan damai
adalah : Rufaidah binti Sa'ad Al Aslamiyyat, Aminah binti Qays al
Ghifariyat, Ummu Atiyah Al Anasaiyat, Nusaibat binti Ka'ab Al
Amziniyat, Zainab dari kaum Bani Awad yang ahli dalam penyakit dan
bedah mata. 8)
Ummu Ammara juga dikenal juga sebagai Nusaibat binti Ka'ab bin
Maziniyat, dia adalah ibu dari Abdullah dan Habi, anak dari Bani Zayd
bin Asim. Nusaibat dibantu suami dan anaknya dalam bidang
keperawatan. Dia berpartisipasi dalam Perjanjian Aqabat dan
perjanjian Ridhwan, dan andil dalam perang Uhud dan perang
melawan musailamah di Yamamah bersama anak dan suaminya. Dia
terluka 12 kali, tangannya terputus dan dia meninggal denan
luka2nya. Dia terlibat dalam perang Uhud, merawat korban yang luka
dan mensuplai air dan juga digambarkan berperang menggunakan
pedang membela Nabi.
* Masa Sejarah Perkembangan Islam dalam Keperawatan
Masa sejarah perkembangan islam dalam keperawatan, tidak dapat
dipisahkan dalam konteks perkembangan keperawatan di Arab Saudi
khususnya, dan negara-negara di timur tengah umumnya. Berikut ini
akan lebih dijelaskan tentang sejarah perkembangan keperawatan di
masa Islam dan di Arab Saudi khususnya.
1. Masa penyebaran Islam/ The Islamic Period (570 – 632 M)
Dokumen tentang keperawatan sebelum-islam (pre-islamic period)
sebelum 570 M sangat sedikit ditemukan. Perkembangan
keperawatan di masa ini, sejalan dengan perang kaum muslimin/jihad
(holy wars), memberikan gambaran tentang keperawatan dimasa ini.
Sistem kedokteran masa lalu yang lebih menjelaskan pengobatan
dilakukan oleh dokter ke rumah pasien dengan memberikan resep,
lebih dominan. Hanya sedikit sekali lilature tentang perawat, namun
dalam periode ini dikenal seorang perawat yang bersama Nabi
Muhammad SAW telah melakukan peran keperawatan yaitu Rufaidah
binti Sa'ad/Rufaidah Al-Asamiya (Tumulty 2001, Al Osimy, 1994) 2)
2. Masa Setelah Nabi/Post –Prophetic Era (632 – 1000 M).
Sejarah tentang keperawatan setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW
jarang sekali (Al Simy, 1994). Dokumen yang ada lebih didominasi
oleh kedokteran dimasa itu. Dr Al-Razi yang digambarkan sebagai
seorang pendidik, dan menjadi pedoman yang juga menyediakan
pelayanan keperawatan. Dia menulis dua karangan tentang "The
Reason Why Some Persons and the Common People Leave a Physician
Even if He Is Clever" dan "A Clever Physician Does Not Have the
Power to Heal All Diseases, for That is Not Within the Realm of
Possibility." Di masa ini ada perawat diberi nama "Al Asiyah" dari kata
Aasa yang berarti mengobati luka, dengan tugas utama memberikan
makanan, memberikan obat, dan rehidrasi.
3. Masa Late to Middle Ages (1000 – 1500 M)
Dimasa ini negara-negara Arab membangun RS dengan baik, dan
mengenalkan perawatan orang sakit. Ada gambaran unik di RS yang
tersebar dalam peradaban Islam dan banyak dianut RS modern saat
ini hingga sekarang, yaitu pemisahan anatar ruang pasien laki-laki
dan wanita, serta perawat wanita merawat pasien wanita dan perawat
laki-laki, hanya merawat pasien laki-laki (Donahue, 1985, Al Osimy,
2004) 2).
4. Masa Modern (1500 – sekarang) Early Leaders in Nursing’s
Development
Masa ini ditandai dengan banyaknya ekspatriat asing (perawat asing
dari Eropa, Amerika dan Australia, India, Philipina) yang masuk dan
bekerja di RS di negara-negara Timur Tengah. Bahkan dokumen
tentang keperawatan di Arab, sampai tahun 1950 jarang sekali,
namun di tahun 1890 seorang misionaris Amerika, dokter dan
perawat dari Amerika telah masuk Bahrain dan Riyadh untuk
merawat Raja Saudi King Saud. (Amreding, 2003) 2).
Dimasa ini ada seorang perawat Timur Tengah bernama Lutfiyyah Al-
Khateeb, seorang perawat bidan Saudi pertama yang mendapatkan
Diploma Keperawatan di Kairo dan kembali ke negaranya, dan di
tahun 1960 dia membangun Institusi Keperawatan di Arab Saudi.
Meskipun keperawatan masih baru sebagai profesi di Timur tengah,
sebenarnya telah dibangun di masa Nabi Muhammad SAW. Dimana
mempengaruhi philosofi praktek, dan profesi keperawatan. Dan sejak
tahun 1950 dengan dikenalkannya organized health care dan
pembangunan RS di Arab Saudi, keperawatan menjadi lebih maju dan
bukan hanya sekedar pekerjaan (job training) 7)
* Keperawatan, Islam, Masa Kini dan Mendatang
Dr. H Afif Muhammad dalam seminar perawat rohani Islam di Akper
Aisyiyah, Bandung 31/8/2004 mengatakan, masalah sehat dan sakit
adalah alami sebagai ujian dari Allah SWT, hingga manusia tidak akan
bisa terbebas dari sakit. "Sehat kerap membuat orang lupa dan lalai
baik dalam melaksanakan perintah-perintah Allah maupun
mensyukuri nikmat sehatnya. Kita sering menyebut kondisi yang tidak
menyenangkan seperti sakit sebagai musibah yang terkesan negatif,
padahal musibah berkonotasi positif," jelasnya. 9)
Tugas seorang perawat, menurut H. Afif, menekankan pasien agar
tidak berputus asa apalagi menyatakan kepada pasiennya tidak
memiliki harapan hidup lagi. "Pernyataan tidak memiliki harapan
hidup untuk seorang muslim tidak dapat dibenarkan. Meski secara
medis tidak lagi bisa menanganinya, tapi kalau Allah bisa saja
menyembuhkannya dengan mengabaikan hukum sebab akibat,"
katanya. Perawat juga memandu pasiennya untuk mendekatkan diri
kepada Allah SWT hingga kondisinya semakin saleh yang bisa
mendatangkan "manjurnya" doa. 9)
Dr. Ahmad Khan (lulusan suma cumlaude dari Duke University) yang
menemukan Ayat-ayat Al Quran dalam DNA (Deoxy Nucletida Acid)
berpesan semoga penerbitan buku saya "Alquran dan Genetik",
semakin menyadarkan umat Islam, bahwa Islam adalah jalan hidup
yang lengkap. Kita tidak bisa lagi memisahkan agama dari ilmu
politik, pendidikan atau seni. Semoga muslim menyadari bahwa tidak
ada gunanya mempertentangkan ilmu dengan agama. Demikian juga
dengan ilmu-ilmu keperawatan penulis berharap akan datang suatu
generasi yang mendalami prinsip-prinsip ilmu keperawatan yang
digali dari agama Islam. Hal ini dapat dimulai dari niat baik para
pemegang kebijakan (decission maker) yang beragama Islam baik di
institusi pendidikan atau pada level pemerintah. 10)
Di negara-negara timur tengah, konteks keperawatan sendiri banyak
dipengaruhi oleh sejarah keperawatan dalam Islam, budaya dan
kepercayaan di Arab, keyakinan akan kesehatan dari sudut pandang
islam (Islamic health belief), dan nilai-nilai profesional yang diperoleh
dari pendidikan keperawatan. Tidak seperti pandangan keperawatan
di negara barat, keyakinan akan spiritual islam tercermin dalam
budaya mereka.
Di Indonesia mungkin hal serupa juga terjadi, tinggal bagaimana
keperawatan dan islam dapat berkembang sejalan dalam harmoni
percepatan tuntutan asuhan keperawatan, kompleksitas penyakit,
perkembangan tehnologi kesehatan dan informatika kesehatan. Agar
tetap mengenang dan menteladani sejarah perkembangan
keperawatan yang di mulai oleh Rufaida binti Sa'ad.
Nur Martono
Penulis, staf keperawatan, RS Amiri – Kuwait
Ditulis menjelang :
• Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW dan Ramadhan 1427 H
• Kegiatan Umroh INNAK (Indonesian National Nurses Association –
Kuwait) 6 – 10 September 2006, semoga ibadahnya diterima Allah
SWT
(http://bondanserbaneka.blogspot.com/2007/01/menelusuri-jejak-dunia-
keperawatan.html)
http://inna-ppni.or.id/index.php?name=News&file=article&thold=-
1&mode=flat&order=0&sid=86