perawat muslim

16
Perawat Muslim Setelah Rasulullah menyampaikan risalah Islam, banyak tokoh-tokoh Islam di bidang ilmu pengetahuan lahir, pada saat itu Islam memegang peranan penting di semua bidang ilmu pengetahuan seperti Filsafat, Astronomi, Matematika dan bahkan di bidang kesehatan, untuk bidang kesehatan mereka adalah : Ibnu Qoyyim Al-Jauzy, Ibnu Sina ( Avicenna ), Abu bakar Ibnu Zakariya Ar-Razi ( Ar-Razi ), Imam al Ghazali, Abu Raihan Muhammad Al- Biruni dan tak ketinggalan untuk dunia keperawatan seorang tokoh muslimah yang ikut membantu rasul untuk mengobati kaum muslimin yang terluka yang bernama RUFAIDAH BINTI SA' AD Al- Asalmiya, Ummu Attiyah, dan masih banyak lagi tokoh2 ilmu pengetahuan dan keperawatan lainnya baik di jaman rasul maupun sesudah kerasulan. Banyak perawat2 muslim tidak mengenal Rufaidah binti Sa' ad, mereka lebih mengenal tokoh keperawatan yang berasal dari dunia barat yaitu Florence Nighttingale seorang tokoh keperawatan yang berasal dari Inggris. Apabila temen-temen mau menelaah lebih jauh lagi ke belakang jauh sebelum agama Islam menyentuh dunia barat, dunia barat saat itu mengalami masa kegelapan dan kebodohan di karnakan kebijakan dari pihak gereja yang lebih banyak menguntungkan mereka, tapi disisi lain di belahan dunia lainnya yaitu Jazirah Arab dimana Islam telah di ajarkan oleh Rasulullah ilmu pengetahuan mengalami kemajuan terutama dlm duni keperawatan. Bukan berarti rasul menjadi seorang tabib tapi dalam ajaran Islam yang beliau sampaikan mengandung ajaran dan nilai-nilai kesehatan seperti: pentingnya menjaga kebersihan diri ( Personal Hygiene ), menjaga kebersihan makanan, mencuci tangan, ibadah puasa, berwudhu dan lain sebagainya. Sekarang saya akan menjelaskan secara ringkas siapa Rufaidah binti Sa' ad:). Rufaidah binti Sa'ad memiliki nama lengkap Rufaidah binti Sa'ad Al Bani Aslam Al-Khazraj yang tinggal di Madinah, dia lahir di Yathrib dan termasuk kaum Ansar yaitu suatu golongan yang pertama kali menganut Islam di Madinah. Ayahnya seorang dokter dan dia mempelajari ilmu keperawatan saat membantu ayahnya. Dan saat kota Madinah berkembang Rufaidah mengabdikan dirinya merawat kaum muslimin yang sakit dan membangun tenda di luar Mesjid Nabawi saat dalam keadaan damai. Dan saat perang Badar, Uhud, Khandaq, dia menjadi sukarelawan dan merawat korban yang terluka akibat perang. Dia juga mendirikan Rumah Sakit lapangang sehingga terkenal saat perang dan Rasulullah SAW pun memerintahkan agar para korban yang terluka di bantu oleh dia. Rufaidah juga melatih beberapa kelompok wanita untuk menjadi perawat dan dalam perang Khibar mereka meminta ijin kepada rasul untuk ikut di garis belakang pertempuran untuk merawat mereka yang terluka dan rasul pun mengijinkannya.

Upload: angga-sentun

Post on 26-Oct-2015

14 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Perawat Muslim

Perawat Muslim

Setelah Rasulullah menyampaikan risalah Islam, banyak tokoh-tokoh Islam di bidang ilmu pengetahuan  lahir, pada saat itu Islam memegang peranan penting di semua bidang ilmu pengetahuan seperti Filsafat, Astronomi, Matematika dan bahkan di bidang kesehatan, untuk bidang kesehatan mereka adalah : Ibnu Qoyyim Al-Jauzy, Ibnu Sina ( Avicenna ), Abu bakar Ibnu Zakariya Ar-Razi ( Ar-Razi ), Imam al Ghazali, Abu Raihan Muhammad Al-Biruni  dan tak ketinggalan untuk dunia keperawatan seorang tokoh muslimah yang ikut membantu rasul untuk mengobati kaum muslimin yang terluka yang bernama RUFAIDAH BINTI SA' AD Al- Asalmiya, Ummu Attiyah, dan masih banyak lagi tokoh2 ilmu pengetahuan dan keperawatan lainnya baik di jaman rasul maupun sesudah kerasulan.

Banyak perawat2 muslim tidak mengenal Rufaidah binti Sa' ad, mereka lebih mengenal tokoh keperawatan yang berasal dari dunia barat yaitu Florence Nighttingale seorang tokoh keperawatan yang berasal dari Inggris.

Apabila temen-temen mau menelaah lebih jauh lagi ke belakang jauh sebelum agama Islam menyentuh dunia barat, dunia barat saat itu mengalami masa kegelapan dan kebodohan di karnakan kebijakan dari pihak gereja yang lebih banyak menguntungkan mereka, tapi disisi lain di belahan dunia lainnya yaitu Jazirah Arab dimana Islam telah di ajarkan oleh Rasulullah ilmu pengetahuan mengalami kemajuan terutama dlm duni keperawatan. Bukan berarti rasul menjadi seorang tabib tapi dalam ajaran Islam yang beliau sampaikan mengandung  ajaran dan nilai-nilai kesehatan seperti: pentingnya menjaga kebersihan diri ( Personal Hygiene ), menjaga kebersihan makanan, mencuci tangan, ibadah puasa, berwudhu dan lain sebagainya.

Sekarang saya akan menjelaskan secara ringkas siapa Rufaidah binti Sa' ad:).Rufaidah binti Sa'ad memiliki nama lengkap Rufaidah binti Sa'ad Al Bani Aslam Al-Khazraj yang tinggal di Madinah, dia lahir di Yathrib dan termasuk kaum Ansar yaitu suatu golongan yang pertama kali menganut Islam di Madinah. Ayahnya seorang dokter dan dia mempelajari ilmu keperawatan saat membantu ayahnya. Dan saat kota Madinah berkembang Rufaidah mengabdikan dirinya merawat kaum muslimin yang sakit dan membangun tenda di luar Mesjid Nabawi saat dalam keadaan damai. Dan saat perang Badar, Uhud, Khandaq, dia menjadi sukarelawan dan merawat korban yang terluka akibat perang. Dia juga mendirikan Rumah Sakit lapangang sehingga terkenal saat perang dan Rasulullah SAW pun memerintahkan agar para korban yang terluka di bantu oleh dia.

Rufaidah juga melatih beberapa kelompok wanita untuk menjadi perawat dan dalam perang Khibar mereka meminta ijin kepada rasul untuk ikut di garis belakang pertempuran untuk merawat mereka yang terluka dan rasul pun mengijinkannya.

Inilah dimulainya awal mula dunia medis dan dunia keperawatan. Rufaidah juga memberikan perhatian terhadap aktifitas masyarakat, kepada anak yatim, penderita gangguan jiwa, beliau mempunyai kepribadian yang luhur dan empati sehingga memberikan pelayanan keperawatan kepada pasiennya dengan baik dan teliti. Sentuhan sisi kemanusiaan ini penting bagi seorang perawat (nurse), sehingga sisi tekhnologi dan sisi kemanusiaan ( human touch ) jadi seimbang.

Itulah sejarah singkat tokoh keperawatan dalam sejarah Islam dan saya akan menjelaskan sejarah perkembangan dunia keperawatan dalam dunia Islam

1. Masa penyebaran Islam ( The Islamic Period ) 570 - 632 M. Pada masa ini keperawatan sejalan dengan perang kaum muslimin / jihad ( holy wars ), pada masa ini lah Rufaidah binti Sa' ad memberikan kontribusinya kepada dunia keperawatan.

Page 2: Perawat Muslim

2. Masa setelah Nabi ( Post prophetic era ) 632 - 1000 M. Masa ini setelah nabi wafat, pada masa ini lebih di dominasi oleh kedokteran dan mulai muncul tokoh2 Islam dalam dunia kedokteran seperti Ibnu Sinna ( Avicenna ), Abu bakar ibnu Zakariya Ar-Razi ( Ar-Razi ), bahkan Ar-Razi sendiri menulis dua karangang tentang " The Reason why some persons and common people leave a physician even if he is clever "

3. Masa pertengahan 1000 - 1500 M. Pada masa ini negara2 arab membangun RS dengan baik dan mengenalkan perawatan orang sakit, dan di RS tsb dimulai pemisahan antara kamar perawatan laki2 dan perempuan dan sampai sekarang banyak di ikuti semua RS di seluruh dunia.

4. Masa Modern ( 1500 - sekarang ). Pada masa inilah perawat2 asing dari dunia barat mulai berkembang dan mulai ada. Tapi pada masa ini seorang perawat bidan muslimah pada tahun 1960 yang bernama Lutfiyyah Al-Khateeb mendapatkan Diploma Keperawatan di Kairo.

Jadi, demikianlah sekelumit dunia keperawatan dalam Islam dan saya ingin mengajak para pembaca terutama para perawat bahwa ilmu pengetahuan sudah dimulai oleh islam terutama dunia kesehatan dan keperawatan sudah ada di jaman rasul.

Saya bukan menganggap ilmu-ilmu dari dunia barat tsb buruk dan tidak bagus tapi sekali lagi saya katakan sebelum dunia barat mengenal ilmu pengetahuan dunia Islam sudah mengenalnya dan bahkan lahirnya tokoh2 yang menguasai ilmu pengetahuan.

Demikianlah tulisan ini saya buat mudah-mudahan bisa bermanfaat untuk kita semua

( Diambil dari http://moelqan.blogs.friendster.com/my_blog/2007/06/tokoh_dunia_kep.html  dan di edit kembali, Selasa, 14 Juni 07, 21.47wib )

(http://de-badroe.blogs.friendster.com/badroe/2007/07/index.html)

TOKOH DUNIA KEPERAWATAN DALAM SEJARAH ISLAM

Rufaidah binti Sa'ad Perawat muslim yang terlupakan

   

    Setelah Rasulullah menyampaikan risallah Islam banyak tokoh2 islam di bidang

ilmu pengetahuan  lahir, pada saat itu islam memegang peranan penting di semua

bidang ilmu pengetahuan seperti Filsafat, Astronomi, Matematika dan bahkan di

bidang kesehatan, untuk bidang kesehatan mereka adalah : Ibnu Qoyyim Al-Jauzy,

Ibnu Sina ( Avicenna ), Abu bakar Ibnu Zakariya Ar-Razi ( Ar-Razi ), Imam al

Ghazali, Abu Raihan Muhammad Al-Biruni  dan tak ketinggalan untuk dunia

keperawatan seorang tokoh muslimah yang ikut membantu rasul untuk mengobati

kaum muslimin yang terluka yang bernama RUFAIDAH BINTI SA' AD Al- Asalmiya,

Ummu Attiyah, dan masih banyak lagi tokoh2 ilmu pengetahuan dan keperawatan

Page 3: Perawat Muslim

lainnya baik di jaman rasul maupun sesudah kerasulan.

    Banyak perawat2 muslim tidak mengenal Rufaidah binti Sa' ad, mereka lebih

mengenal tokoh keperawatan yang berasal dari dunia barat yaitu Florence

Nighttingale seorang tokoh keperawatan yang berasal dari Inggris.

    Apabila kwn2 mo menelaah lebih jauh lagi ke belakang jauh sebelum agama Isla

menyentuh dunia barat, dunia barat saat itu mengalami masa kegelapan dan

kebodohan di karnakan kebijakan dari pihak gereja yang lebih banyak

menguntungkan mereka, tapi disisi lain di belahan dunia lainnya yaitu Jazirah Arab

dimana Islam telah di ajarkan oleh Rasulullah ilmu pengetahuan mengalami

kemajuan terutama dlm duni keperawatan. Bukan berarti rasul menjadi seorang

tabib tapi dalam ajaran Islam yang beliau sampaikan mengandung  ajaran dan nilai2

kesehatan seperti: pentingnya menjaga kebersihan diri ( Personal Hygiene ),

menjaga kebersihan makanan, mencuci tangan, ibadah puasa, berwudhu dan lain

sebagainya.

    Sekarang saya akan menjelaskan secara ringkas siapa Rufaidah binti Sa' ad:).

Rufaidah binti Sa'ad memiliki nama lengkap Rufaidah binti Sa'ad Al Bani Aslam

Al-Khazraj yang tinggal di Madinah, dia lahir di Yathrib dan termasuk kaum Ansar

yaitu suatu golongan yang pertama kali menganut Islam di Madinah. Ayahnya

seorang dokter dan dia mempelajari ilmu keperawatan saat membantu ayahnya. Dan

saat kota Madinah berkembang Rufaidah mengabdikan dirinya merawat kaum

muslimin yang sakit dan membangun tenda di luar Mesjid Nabawi saat dalam

keadaan damai. Dan saat perang Badar, Uhud, Khandaq, dia menjadi sukarelawan

dan merawat korban yang terluka akibat perang. Dia juga mendirikan Rumah Sakit

lapangang sehingga terkenal saat perang dan Rasulullah SAW pun memerintahkan

agar para korban yang terluka di bantu oleh dia.

    Rufaidah juga melatih beberapa kelompok wanita untuk menjadi perawat dan

dalam perang Khibar mereka meminta ijin kepada rasul untuk ikut di garis belakang

pertempuran untuk merawat mereka yang terluka dan rasul pun mengijinkannya.

Page 4: Perawat Muslim

Inilah dimulainya awal mula dunia medis dan dunia keperawatan.

    Rufaidah juga memberikan perhatian terhadap aktifitas masyarakat, kepada

anak yatim, penderita gangguan jiwa, beliau mempunyai kepribadian yang luhur dan

empati sehingga memberikan pelayanan keperawatan kepada pasiennya dengan

baik dan teliti. Sentuhan sisi kemanusiaan ini penting bagi seorang perawat

(nurse), sehingga sisi tekhnologi dan sisi kemanusiaan ( human touch ) jadi

seimbang.

Itulah sejarah singkat tokoh keperawatan dalam sejarah Islam dan saya akan menjelaskan sejarah perkembangan dunia keperawatan dalam dunia Islam

1. Masa penyebaran Islam ( The Islamic Period ) 570 - 632 M. Pada masa ini keperawatan sejalan dengan perang kaum muslimin / jihad ( holy wars ), pada masa ini lah Rufaidah binti Sa' ad memberikan kontribusinya kepada dunia keperawatan.

2. Masa setelah Nabi ( Post prophetic era ) 632 - 1000 M. Masa ini setelah nabi wafat, pada masa ini lebih di dominasi oleh kedokteran dan mulai muncul tokoh2 Islam dalam dunia kedokteran seperti Ibnu Sinna ( Avicenna ), Abu bakar ibnu Zakariya Ar-Razi ( Ar-Razi ), bahkan Ar-Razi sendiri menulis dua karangang tentang " The Reason why some persons and common people leave a physician even if he is clever "

3. Masa pertengahan 1000 - 1500 M. Pada masa ini negara2 arab membangun RS dengan baik dan mengenalkan perawatan orang sakit, dan di RS tsb dimulai pemisahan antara kamar perawatan laki2 dan perempuan dan sampai sekarang banyak di ikuti semua RS di seluruh dunia.

4. Masa Modern ( 1500 - sekarang ). Pada masa inilah perawat2 asing dari dunia barat mulai berkembang dan mulai ada. Tapi pada masa ini seorang perawat bidan muslimah pada tahun 1960 yang bernama Lutfiyyah Al-Khateeb mendapatkan Diploma Keperawatan di Kairo.

    Jadi, demikianlah sekelumit dunia keperawatan dalam Islam dan saya ingin

mengajak para pembaca terutama para perawat bahwa ilmu pengetahuan sudah

dimulai oleh islam terutama dunia kesehatan dan keperawatan sudah ada di jaman

rasul.

    Saya bukan menganggap ilmu2 dari dunia barat tsb buruk dan tidak bagus tapi

sekali lagi saya katakan sebelum dunia barat mengenal ilmu pengetahuan dunia

islam sudah mengenalnya dan bahkan lahirnya tokoh2 yang menguasai ilmu

pengetahuan.

Demikianlah tulisan ini saya buat mudah2n bisa bermanfaat untuk kita semua

( Diambil dari berbagai sumber dan di sadur kembali, Selasa, 27 Juni 07, 23.30 wib )

(http://moelqan.blogs.friendster.com/my_blog/2007/06/tokoh_dunia_kep.html)

Page 5: Perawat Muslim

Menelusuri Jejak Dunia Keperawatan dalam Sejarah Islam (Mengenal lebih dekat :

Rufaidah binti Sa'ad) Kegiatan pelayanan keperawatan berkualiatas telah dimulai sejak

seorang perawat muslim pertama yaitu Siti Rufaidah pada jaman Nabi

Muhammad S.A.W, yang selalu berusaha memberikan pelayanan

terbaiknya bagi yang membutuhkan tanpa membedakan apakah

kliennya kaya atau miskin. 1).(Elly Nurahmah, 2001). Ada pula yang

mengenal sebagai Rufaidah binti Sa'ad/Rufaidah Al-Asalmiya dimana

dalam beberapa catatan publikasi menyebutkan Rufaidah Al-Asalmiya,

yang memulai praktek keperawatan dimasa Nabi Muhammad SAW

adalah perawat pertama muslim (Kasule, 2003; Mansour & Fikry,

1987). Sementara sejarah perawat di Eropa dan Amerika mengenal

Florence Nightingale sebagai pelopor keperawatan modern, Negara

di timur tengah memberikan status ini kepada Rufaidah, seorang

perawat muslim (Jan, 1996). Talenta perjuangan dan kepahlawanan

Rufaidah secara verbal diteruskan turun temurun dari generasi ke

generasi di perawat Islam khususnya di Arab Saudi dan diteruskan ke

generasi modern perawat di Saudi dan Timur Tengah 2) (Miller

Rosser, 2006)

Selama ini pula perawat Indonesia khususnya lebih mengenal

Florence Nightingale sebagai tokoh keperawatan, yang mungkin saja

lebih dikarenakan konsep keperawatan modern yang mengadopsi

litelature barat. Florence Nightingale (Firenze, Italia, 12 Mei 1820 -

13 Agustus 1910) adalah pelopor perawat modern. Ia dikenali dengan

nama The Lady With The Lamp dalam bahasa Inggris yang berarti

"Sang Wanita dengan Lampu". Nama depannya, Florence merujuk

kepada kota kelahirannya, Firenze dalam bahasa Italia atau Florence

dalam bahasa Inggris. 3) (Wikipedia)

Page 6: Perawat Muslim

Florence dilahirkan dalam keluarga berada dan tumbuh sebagai

wanita yang menawan dan periang yang mempunyai masa depan yang

cerah. Bagaimanapun penderitaan yang dilihatnya semasa

peperangan di semenanjung Krim di Rusia tahun 1858, menyebabkan

hati Florence Nightingale tersentuh melihat penderitaan tentara yang

luka dan dibiarkan saja dalam rumah sakit yang kotor. 3) (Wikipedia).

Florence Nightingale dikenal sebagai perawat dan teoris pertama

yang memiliki body of knowledge keperawatan. Nigtingale

menekankan fokus intervensi keperawatan adalah membuat

lingkungan yang kondusif bagi manusia untuk hidup sehat. Sebagian

besar dari pemikiran Nightingale masih relevan dengan pendidikan

keperawatan di Indonesia pada masa sekarang maupun yang akan

datang. 4) (A.Yani, 2004)

Tulisan ini bermaksud mengeksplorasi lebih jauh studi litelatur

sejarah islam dalam bidang keperawatan dan mengenalkan kita

tentang tokoh perawat islam. Tentu saja perkembangan keperawatan

di masa Rufaidah binti Sa'ad (thn 570 – 632 SM ), dengan

perkembangan keperawatan era Florence Nightingale, dan

perkembangan keperawatan era tahun 2000 akan tetap berbeda

seiring dengan tuntutan pelayanan kesehatan. Kedua tokoh

keperawatan tersebut muncul di masa-masa peperangan, sedangkan

saat ini keperawatan bergerak maju dalam suasana damai, namun

dengan kompleksitas tuntutan asuhan keperawatan dan beragam

penyakit infeksi dan penyakit degeneratif (double burden disease).

* Mengenal Rufaidah binti Sa'ad (Ruafaidah Al-Asalmiya)

Prof. Dr. Omar Hasan Kasule, Sr, 1998 dalam studi Paper Presented

at the 3rd International Nursing Conference "Empowerment and

Health: An Agenda for Nurses in the 21st Century" yang

Page 7: Perawat Muslim

diselenggarakan di Brunei Darussalam 1-4 Nopember 1998,

menggambarkan Rufaidah adalah perawat profesional pertama

dimasa sejarah islam. Beliau hidup di masa Nabi Muhammad SAW di

abad pertama Hijriah/abad ke-8 Sesudah Masehi, dan diilustrasikan

sebagai perawat teladan, baik dan bersifat empati. Rufaidah adalah

seorang pemimpin, organisatoris, mampu memobilisasi dan

memotivasi orang lain. Dan digambarkan pula memiliki pengalaman

klinik yang dapat ditularkan kepada perawat lain, yang dilatih dan

bekerja dengannya. Dia tidak hanya melaksanakan peran perawat

dalam aspek klinikal semata, namun juga melaksanakan peran

komunitas dan memecahkan masalah sosial yang dapat

mengakibatkan timbulnya berbagai macam penyakit. Rufaidah adalah

public health nurse dan social worker, yang menjadi inspirasi bagi

profesi perawat di dunia Islam. 5)

Rufaidah binti Sa'ad memiliki nama lengkap Rufaidah binti Sa'ad Al

Bani Aslam Al Khazraj, yang tinggal di Madinah, dia lahir di Yathrib

dan termasuk kaum Ansar (golongan yang pertama kali menganut

Islam di Madinah). Ayahnya seorang dokter, dan dia mempelajari ilmu

keperawatan saat bekerja membantu ayahnya. Dan saat kota Madinah

berkembang, Rufaidah mengabdikan diri merawat kaum muslim yang

sakit, dan membangun tenda di luar Masjid Nabawi saat damai. Dan

saat perang Badr, Uhud, Khandaq dan Perang Khaibar dia menjadi

sukarelawan dan merawat korban yang terluka akibat perang. Dan

mendirikan Rumah sakit lapangan sehingga terkenal saat perang dan

Nabi Muhammad SAW sendiri memerintahkan korban yang terluka

dirawat olehnya. Pernah digambarkan saat perang Ghazwat al

Khandaq, Sa'ad bin Ma'adh yang terluka dan tertancap panah di

tangannya, dirawat oleh Rufaidah hingga stabil/homeostatis. 5)(Omar

Hassan, 1998)

Rufaidah melatih pula beberapa kelompok wanita untuk menjadi

perawat, dan dalam perang Khaibar mereka meminta ijin Nabi

Page 8: Perawat Muslim

Muhammad SAW, untuk ikut di garis belakang pertempuran untuk

merawat mereka yang terluka, dan Nabi mengijinkannya. Tugas ini

digambarkan mulia untuk Rufaidah, dan merupakan pengakuan awal

untuk pekerjaaannya di bidang keperawatan dan medis.

Konstribusi Rufaidah tidak hanya merawat mereka yang terluka

akibat perang. Namun juga terlibat dalam aktifitas sosial di komuniti.

Dia memberikan perhatian kepada setiap muslim, miskin, anak yatim,

atau penderita cacat mental. Dia merawat anak yatim dan

memberikan bekal pendidikan. Rufaidah digambarkan memiliki

kepribadian yang luhur dan empati sehingga memberikan pelayanan

keperawatan yang diberikan kepada pasiennya dengan baik pula.

Sentuhan sisi kemanusiaan adalah hal yang penting bagi perawat,

sehingga perkembangan sisi tehnologi dan sisi kemanusiaan (human

touch) mesti seimbang. 5). Rufaidah juga digambarkan sebagai

pemimpin dan pencetus Sekolah Keperawatan pertama di dunia

Isalam, meskipun lokasinya tidak dapat dilaporkan (Jan, 1996), dia

juga merupakan penyokong advokasi pencegahan penyakit (preventif

care) dan menyebarkan pentingnya penyuluhan kesehatan (health

education) 2)

Sejarah islam juga mencatat beberapa nama yang bekerja bersama

Rufaidah seperti : Ummu Ammara, Aminah, Ummu Ayman, Safiyat,

Ummu Sulaiman, dan Hindun. Beberapa wanita muslim yang terkenal

sebagai perawat adalah : Ku'ayibat, Aminah binti Abi Qays Al Ghifari,

Ummu Atiyah Al Ansariyat dan Nusaibat binti Ka'ab Al Maziniyat 6).

Litelatur lain menyebutkan beberapa nama yang terkenal menjadi

perawat saat masa Nabi Muhammad SAW saat perang dan damai

adalah : Rufaidah binti Sa'ad Al Aslamiyyat, Aminah binti Qays al

Ghifariyat, Ummu Atiyah Al Anasaiyat, Nusaibat binti Ka'ab Al

Amziniyat, Zainab dari kaum Bani Awad yang ahli dalam penyakit dan

bedah mata. 8)

Page 9: Perawat Muslim

Ummu Ammara juga dikenal juga sebagai Nusaibat binti Ka'ab bin

Maziniyat, dia adalah ibu dari Abdullah dan Habi, anak dari Bani Zayd

bin Asim. Nusaibat dibantu suami dan anaknya dalam bidang

keperawatan. Dia berpartisipasi dalam Perjanjian Aqabat dan

perjanjian Ridhwan, dan andil dalam perang Uhud dan perang

melawan musailamah di Yamamah bersama anak dan suaminya. Dia

terluka 12 kali, tangannya terputus dan dia meninggal denan

luka2nya. Dia terlibat dalam perang Uhud, merawat korban yang luka

dan mensuplai air dan juga digambarkan berperang menggunakan

pedang membela Nabi.

* Masa Sejarah Perkembangan Islam dalam Keperawatan

Masa sejarah perkembangan islam dalam keperawatan, tidak dapat

dipisahkan dalam konteks perkembangan keperawatan di Arab Saudi

khususnya, dan negara-negara di timur tengah umumnya. Berikut ini

akan lebih dijelaskan tentang sejarah perkembangan keperawatan di

masa Islam dan di Arab Saudi khususnya.

1. Masa penyebaran Islam/ The Islamic Period (570 – 632 M)

Dokumen tentang keperawatan sebelum-islam (pre-islamic period)

sebelum 570 M sangat sedikit ditemukan. Perkembangan

keperawatan di masa ini, sejalan dengan perang kaum muslimin/jihad

(holy wars), memberikan gambaran tentang keperawatan dimasa ini.

Sistem kedokteran masa lalu yang lebih menjelaskan pengobatan

dilakukan oleh dokter ke rumah pasien dengan memberikan resep,

lebih dominan. Hanya sedikit sekali lilature tentang perawat, namun

dalam periode ini dikenal seorang perawat yang bersama Nabi

Muhammad SAW telah melakukan peran keperawatan yaitu Rufaidah

binti Sa'ad/Rufaidah Al-Asamiya (Tumulty 2001, Al Osimy, 1994) 2)

2. Masa Setelah Nabi/Post –Prophetic Era (632 – 1000 M).

Page 10: Perawat Muslim

Sejarah tentang keperawatan setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW

jarang sekali (Al Simy, 1994). Dokumen yang ada lebih didominasi

oleh kedokteran dimasa itu. Dr Al-Razi yang digambarkan sebagai

seorang pendidik, dan menjadi pedoman yang juga menyediakan

pelayanan keperawatan. Dia menulis dua karangan tentang "The

Reason Why Some Persons and the Common People Leave a Physician

Even if He Is Clever" dan "A Clever Physician Does Not Have the

Power to Heal All Diseases, for That is Not Within the Realm of

Possibility." Di masa ini ada perawat diberi nama "Al Asiyah" dari kata

Aasa yang berarti mengobati luka, dengan tugas utama memberikan

makanan, memberikan obat, dan rehidrasi.

3. Masa Late to Middle Ages (1000 – 1500 M)

Dimasa ini negara-negara Arab membangun RS dengan baik, dan

mengenalkan perawatan orang sakit. Ada gambaran unik di RS yang

tersebar dalam peradaban Islam dan banyak dianut RS modern saat

ini hingga sekarang, yaitu pemisahan anatar ruang pasien laki-laki

dan wanita, serta perawat wanita merawat pasien wanita dan perawat

laki-laki, hanya merawat pasien laki-laki (Donahue, 1985, Al Osimy,

2004) 2).

4. Masa Modern (1500 – sekarang) Early Leaders in Nursing’s

Development

Masa ini ditandai dengan banyaknya ekspatriat asing (perawat asing

dari Eropa, Amerika dan Australia, India, Philipina) yang masuk dan

bekerja di RS di negara-negara Timur Tengah. Bahkan dokumen

tentang keperawatan di Arab, sampai tahun 1950 jarang sekali,

namun di tahun 1890 seorang misionaris Amerika, dokter dan

perawat dari Amerika telah masuk Bahrain dan Riyadh untuk

merawat Raja Saudi King Saud. (Amreding, 2003) 2).

Dimasa ini ada seorang perawat Timur Tengah bernama Lutfiyyah Al-

Khateeb, seorang perawat bidan Saudi pertama yang mendapatkan

Page 11: Perawat Muslim

Diploma Keperawatan di Kairo dan kembali ke negaranya, dan di

tahun 1960 dia membangun Institusi Keperawatan di Arab Saudi.

Meskipun keperawatan masih baru sebagai profesi di Timur tengah,

sebenarnya telah dibangun di masa Nabi Muhammad SAW. Dimana

mempengaruhi philosofi praktek, dan profesi keperawatan. Dan sejak

tahun 1950 dengan dikenalkannya organized health care dan

pembangunan RS di Arab Saudi, keperawatan menjadi lebih maju dan

bukan hanya sekedar pekerjaan (job training) 7)

* Keperawatan, Islam, Masa Kini dan Mendatang

Dr. H Afif Muhammad dalam seminar perawat rohani Islam di Akper

Aisyiyah, Bandung 31/8/2004 mengatakan, masalah sehat dan sakit

adalah alami sebagai ujian dari Allah SWT, hingga manusia tidak akan

bisa terbebas dari sakit. "Sehat kerap membuat orang lupa dan lalai

baik dalam melaksanakan perintah-perintah Allah maupun

mensyukuri nikmat sehatnya. Kita sering menyebut kondisi yang tidak

menyenangkan seperti sakit sebagai musibah yang terkesan negatif,

padahal musibah berkonotasi positif," jelasnya. 9)

Tugas seorang perawat, menurut H. Afif, menekankan pasien agar

tidak berputus asa apalagi menyatakan kepada pasiennya tidak

memiliki harapan hidup lagi. "Pernyataan tidak memiliki harapan

hidup untuk seorang muslim tidak dapat dibenarkan. Meski secara

medis tidak lagi bisa menanganinya, tapi kalau Allah bisa saja

menyembuhkannya dengan mengabaikan hukum sebab akibat,"

katanya. Perawat juga memandu pasiennya untuk mendekatkan diri

kepada Allah SWT hingga kondisinya semakin saleh yang bisa

mendatangkan "manjurnya" doa. 9)

Dr. Ahmad Khan (lulusan suma cumlaude dari Duke University) yang

menemukan Ayat-ayat Al Quran dalam DNA (Deoxy Nucletida Acid)

Page 12: Perawat Muslim

berpesan semoga penerbitan buku saya "Alquran dan Genetik",

semakin menyadarkan umat Islam, bahwa Islam adalah jalan hidup

yang lengkap. Kita tidak bisa lagi memisahkan agama dari ilmu

politik, pendidikan atau seni. Semoga muslim menyadari bahwa tidak

ada gunanya mempertentangkan ilmu dengan agama. Demikian juga

dengan ilmu-ilmu keperawatan penulis berharap akan datang suatu

generasi yang mendalami prinsip-prinsip ilmu keperawatan yang

digali dari agama Islam. Hal ini dapat dimulai dari niat baik para

pemegang kebijakan (decission maker) yang beragama Islam baik di

institusi pendidikan atau pada level pemerintah. 10)

Di negara-negara timur tengah, konteks keperawatan sendiri banyak

dipengaruhi oleh sejarah keperawatan dalam Islam, budaya dan

kepercayaan di Arab, keyakinan akan kesehatan dari sudut pandang

islam (Islamic health belief), dan nilai-nilai profesional yang diperoleh

dari pendidikan keperawatan. Tidak seperti pandangan keperawatan

di negara barat, keyakinan akan spiritual islam tercermin dalam

budaya mereka.

Di Indonesia mungkin hal serupa juga terjadi, tinggal bagaimana

keperawatan dan islam dapat berkembang sejalan dalam harmoni

percepatan tuntutan asuhan keperawatan, kompleksitas penyakit,

perkembangan tehnologi kesehatan dan informatika kesehatan. Agar

tetap mengenang dan menteladani sejarah perkembangan

keperawatan yang di mulai oleh Rufaida binti Sa'ad.

Nur Martono

Penulis, staf keperawatan, RS Amiri – Kuwait

Ditulis menjelang :

• Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW dan Ramadhan 1427 H

• Kegiatan Umroh INNAK (Indonesian National Nurses Association –

Kuwait) 6 – 10 September 2006, semoga ibadahnya diterima Allah

SWT