peraturan & regulasi 1

5
PERATURAN & REGULASI 1 1. Azka Maulana Dwiputra 2. Fajar Sultani 3. M. Najiulloh Alamuddin

Upload: alfina-ashri

Post on 14-Aug-2015

227 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Peraturan & regulasi 1

PERATURAN & REGULASI 1

1. Azka Maulana Dwiputra

2. Fajar Sultani

3. M. Najiulloh Alamuddin

Page 2: Peraturan & regulasi 1

Perbandingan

Cyber Law

Computer crime act (Malaysia)

Council of Europe Convention on Cyber crime

Page 3: Peraturan & regulasi 1

Cyber Law

Cyber Law adalah istilah umum yang menyangkut semua aspek legal dan peraturan Internet dan juga World Wide Web. Hal apapun yang berkaitan atau timbul dari aspek legal atau hal-hal yang berhubungan dengan aktivitas para pengguna Internet aktif dan juga yang lainnya di dunia siber, dikendalikan oleh cyber law.

Page 4: Peraturan & regulasi 1

Computer crime act (Malaysia)

Digital Signature Act 1997 merupakan Cyber Law pertama yang disahkan oleh parlemen Malaysia. Tujuan cyberlaw ini adalah untuk memungkinkan perusahaan dan konsumen untuk menggunakan tanda tangan elektronik (bukan tanda tangan tulisan tangan) dalam hukum dan transaksi bisnis. Pada cyberlaw berikutnya yang akan berlaku adalah Telemedicine Act 1997. Cyberlaw ini praktis medis untuk memberdayakan memberikan pelayanan medis/konsultasi dari lokasi jauh melalui penggunaan fasilitas komunikasi elektronik seperti konferensi video.

Page 5: Peraturan & regulasi 1

Council of Europe Convention on Cyber crime

Council of Europe Convention on Cyber crime merupakan salah satu contoh organisasi internasional yang bertujuan untuk melindungi masyarakat dari kejahatan di dunia maya, dengan mengadopsikan aturan yang tepat dan untuk meningkatkan kerja sama internasional dalam mewujudkan hal ini.

COCCC telah diselenggarakan pada tanggal 23 November 2001 di kota Budapest, Hongaria. Konvensi ini telah menyepakati bahwa Convention on Cybercrime dimasukkan dalam European Treaty Series dengan nomor 185. Konvensi ini akan berlaku secara efektif setelah diratifikasi oleh minimal lima Negara, termasuk paling tidak ratifikasi yang dilakukan oleh tiga Negara anggota Council of Europe. Substansi konvensi mencakup area yang cukup luas, bahkan mengandung kebijakan criminal yang bertujuan untuk melindungi masyarakat dari cybercrime, baik melalui undang-undang maupun kerja sama internasional.