peraturan-menteri-dalam-negeri-nomor-72-tahun-2012(1).docx

8
 M ENTERI DALAM NEG ERI R E PU B LIKIND O N E SI A PERATUR AN M EN TERI D ALAM N EG ERI RE PUB LIKI N DONESI A NO M O R72T AHU N2012  T E N T A NG BI AY AO P ERASI O NALDAN BI AY AP END U KU NG P EN YEL EN G G ARAAN P EN G AD AAN  TA N A HB A GI P E MB A NGUNA N UNTUKK E PE N T ING A NU M UM Y A NGBER S UMBERD A RI  A NGG A RA N PE N D A PA T A N D A N B EL A N J A DA E R A H D ENGANRAHMA T T UHANY AN G M AHAES A M EN TERI DALAM NE GERI RE P U B LIKI N D ONESI A, M en i mb a n g: a. ba h w au n t u kmel ak san ak an ket entuan Pa sal 1 2 0ayat ( 2) Per atur an Pr esiden N omor 71 Tah u n 20 12tent an gPenye l enggar aan Pe nga daanTanahB ag i Pembangun an U nt u kK epenti nga n U mu m  y a n g b ersumb e r d a r i A n g a r a n Penda p a t andanBela n j aDae r ah, p er l u d iat u r b ia y a o perasiona l d an b ia y a pen d u k un g pe nye l enggaraa n pengadaa n t ana h b a g i p e mb a ng una n untuk kepe n t i n g an u mu m y an gbe r s u mber dari A ngga ran Pendap at an dan B el anj aD aer ah .  b . b a h w a b er d a sar k an p e r t i mb an g a n pa d a h ur u f a, p e r l u me n eta p k a n PeraturanM en ter i D al am N ege r i tent an g B i aya O p er asi on al D an Bia y aPe ndukung Pe ny ele ng g a r a a n Pe ng ada a nT ana hB a g i Pembang u nan U nt uk Ke pe nt i ng anU mum Y angB ersu mbe r dar i  A n g g a r a nPen d a p a t and a nBela n jaD a er a h. M e ngi ng at : 1. U ndang- U ndangN om or 17Ta hu n2003te nt angKe uanga n N e g ar a ( Lem bar anNe gar aR epu bl ikI n don esi aTahu n 20 03 N omor 47 ,  T a mb a h anLemb a r a n N e g ara R e p ubl i kIndo n esiaNomo r 4 286 ) ; 2. U n dan g- U n dan g N om or 1Tahu n2 004 t en t an g Perbendahar aan N eg ara( Lem bar an N eg ar aR epu bli kI n don esiaTah u n 20 04 N om or 5,  T a mb a h anLemb a r a n N egara R epu b l i k In d o n esiaNomo r 4 3 5 5 ) ; 3. U nd ang- U nd ang P en gel ol aa n d an N egar aR epu b l i k Le m bar an N eg ar a N omor 15Tah u n 200 4tent angPem er i ksaan  Tan g gun g j a w a b Keuan g a n N egara ( Lemb aran Indonesi aTahu n2004 N omor 66, Ta mbahan R epu bl i kI n don es i aN omor 44 00 ) 4. U n dan g- U n dan g N omor 32Tahun2004t e n t an g Pemerintahan D aer ah seba gai man at el ah d iu b ah b eber ap ak al i t er ak h ir d en gan U ndan g - U ndan gN om or 12 T ahu n2008tent angPe r u bahan K e du a  A t as U ndan g - U ndan g N o mor 32 T a hun2004tent a n g Pemer i ntaha n D aerah( Lem bar anN egaraRepubl i kIndones i aT ahun2 00 8N omor 59, Tam bah an Lem baran N eg ar aR epu bl i kIndonesi aN omor 48 44 ) ;

Upload: palbummer

Post on 05-Oct-2015

9 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

penting sekalii

TRANSCRIPT

MENTERI DALAM NEGERIREPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIANOMOR 72 TAHUN 2012

TENTANGBIAYA OPERASIONAL DAN BIAYA PENDUKUNG PENYELENGGARAAN PENGADAANTANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGAN UMUM YANG BERSUMBER DARIANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang

:

a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 120 ayat (2) PeraturanPresiden Nomor 71 Tahun 2012 tentang PenyelenggaraanPengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umumyang bersumber dari Angaran Pendapatan dan Belanja Daerah,

perlu

diatur

biaya

operasional

dan

biaya

pendukung

penyelenggaraan

pengadaan

tanah

bagi

pembangunan

untuk

kepentingan umum yang bersumber dari Anggaran Pendapatan danBelanja Daerah.b. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a, perlu menetapkanPeraturan Menteri Dalam Negeri tentang Biaya Operasional Dan

Biaya Pendukung Penyelenggaraan

Pengadaan Tanah Bagi

Pembangunan Untuk Kepentingan Umum Yang Bersumber dariAnggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

Mengingat

: 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang PerbendaharaanNegara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

3. Undang-UndangPengelolaan danNegara RepublikLembaran Negara

Nomor 15 Tahun 2004 tentang PemeriksaanTanggungjawab Keuangan Negara (LembaranIndonesia Tahun 2004 Nomor 66, TambahanRepublik Indonesia Nomor 4400)

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang PemerintahanDaerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir denganUndang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan KeduaAtas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang PemerintahanDaerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

2

5. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan TanahBagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2012 Nomor 22, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 5280);6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang PengelolaanKeuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4578);7. Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012 tentang PenyelenggaraanPengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 156);8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentangPedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubahbeberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam NegeriNomor 21 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Atas PeraturanMenteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang PedomanPengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik IndonesiaTahun 2011).

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI TENTANG BIAYA

OPERASIONAL DAN BIAYA PENDUKUNG PENYELENGGARAANPENGADAAN TANAH BAGI PEMBANGUNAN UNTUK KEPENTINGANUMUM YANG BERSUMBER DARI ANGARAN PENDAPATAN DANBELANJA DAERAH.

BAB IKETENTUAN UMUMPasal 1Dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri ini, yang dimaksud dengan:1. Pemerintah Daerah adalah Gubernur, Bupati, atau Walikota, dan perangkat daerahsebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.2. Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia yang selanjutnya disingkat BPN RIadalah Lembaga Pertanahan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor2 Tahun 2012 Tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk KepentinganUmum.3. Gubernur/Bupati/Walikota adalah Gubernur bagi daerah Provinsi, Bupati bagidaerah Kabupaten, Walikota bagi daerah Kota.4. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disebut dengan APBDadalah rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang dibahas dan disetujuibersama oleh pemerintah daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, danditetapkan dengan peraturan daerah.5. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah perangkatdaerah pada pemerintah daerah selaku pengguna anggaran/pengguna barang.6. Dokumen Pelaksanaan Anggaran SKPD yang selanjutnya disingkat DPA-SKPDadalah dokumen yang memuat pendapatan dan belanja setiap SKPD yang digunakansebagai dasar pelaksanaan oleh pengguna anggaran/pengguna barang.7. Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi yang selanjutnya disebutKantor Wilayah BPN adalah BPN di Provinsi yang dipimpin oleh Kepala KantorWilayah BPN yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala BPN RI.

3

8. Kantor Pertanahan adalah BPN di Kabupaten/Kota yang dipimpin oleh kepalaKantor Pertanahan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepalaBPN melalui kepala kantor wilayah BPN9. Pengadaan Tanah adalah kegiatan menyediakan tanah dengan cara memberi gantikerugian yang layak dan adil kepada pihak yang berhak.10. Pihak yang Berhak adalah pihak yang menguasai atau memiliki objek pengadaantanah.11. Objek Pengadaan Tanah adalah tanah, ruang atas tanah dan bawah tanah,bangunan, tanaman, benda yang berkaitan dengan tanah, atau lainnya yang dapatdinilai dengan uang.12. Hak atas Tanah adalah hak atas tanah sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria danhak lain yang akan ditetapkan dengan Undang-Undang.13. Kepentingan Umum adalah kepentingan bangsa, negara, dan masyarakat yangharus diwujudkan oleh pemerintah dan digunakan sebesar-besarnya untukkemakmuran rakyat.

14. Hak

Pengelolaan

adalah hak menguasai dari negara

yang

kewenangan

pelaksanaannya sebagian dilimpahkan kepada pemegangnya.15. Konsultasi Publik adalah proses komunikasi dialogis atau musyawarah antar pihakyang berkepentingan guna mencapai kesepahaman dan kesepakatan dalamperencanaan pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum.16. Pelepasan Hak adalah kegiatan pemutusan hubungan hukum dari pihak yangberhak kepada negara melalui BPN RI.17. Ganti Kerugian adalah penggantian yang layak dan adil kepada pihak yang berhakdalam proses pengadaan tanah.18. Penetapan Lokasi adalah penetapan atas lokasi pembangunan untuk kepentinganumum yang ditetapkan dengan keputusan Gubernur, yang dipergunakan sebagaiizin untuk pengadaan tanah, perubahan penggunaan tanah, dan peralihan hak atastanah dalam pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum.19. Tim Persiapan Pengadaan Tanah yang selanjutnya disebut Tim Persiapan adalah timyang dibentuk oleh Gubernur untuk membantu Gubernur dalam melaksanakanpemberitahuan rencana pembangunan, pendataan awal lokasi rencanapembangunan dan konsultasi publik rencana pembangunan.20. Tim Kajian Keberatan yang selanjutnya disebut sebagai Tim Kajian adalah Tim yangdibentuk oleh Gubernur untuk membantu Gubernur melaksanakan inventarisasimasalah yang menjadi alasan keberatan, melakukan pertemuan atau klarifikasidengan pihak yang keberatan, melakukan kajian dan membuat rekomendasiditerima atau ditolaknya keberatan.21. Biaya Perencanaan adalah alokasi dana yang dikeluarkan oleh pemerintah daerahyang bersumber dari APBD untuk menyusun dokumen perencanaan pengadaantanah untuk pembangunan bagi kepentingan umum.22. Biaya Persiapan adalah alokasi dana yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah yangbersumber dari APBD untuk mendukung pelaksanaan tugas dari Tim Persiapandan/atau Tim Kajian dalam pelaksanaan pengadaan tanah untuk pembangunanbagi kepentingan umum.23. Biaya Pelaksanaan adalah alokasi dana yang dikeluarkan oleh pemerintah daerahyang bersumber dari APBD untuk mendukung tugas pelaksana pengadaan tanahdan/atau Satuan Tugas dalam pelaksanaan pengadaan tanah untuk pembangunanbagi kepentingan umum.