peraturan kepala bpn nomor 3 tahun 2008 ttg juknis program pemberdayaan usaha mikro dan kecil lewat...
TRANSCRIPT
PUSAT HUKUM DAN HUMAS BPN RI SJDI HUKUM
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 3 TAHUN 2008
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PROGRAM PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO DAN KECIL MELALUI KEGIATAN
SERTIPIKASI HAK ATAS TANAH UNTUK PENINGKATAN AKSES PERMODALAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka pemberdayaan masyarakat khususnya usaha
mikro dan kecil, diperlukan upaya peningkatan aksesibilitas untuk
memperoleh kredit/pembiayaan dari perbankan/koperasi melalui
peningkatan kemampuan penyediaan jaminan kredit sendiri
dengan meningkatkan status hukum hak atas tanah yang dimiliki;
b. bahwa untuk meningkatkan penyediaan jaminan kredit
sebagaimana dimaksud, telah diselenggarakan Program
Pemberdayaan Usaha Mikro dan Kecil melalui kegiatan sertipikasi
hak atas tanah Usaha Mikro dan Kecil sebagaimana diamanatkan
dalam Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2006 tentang Paket
Kebijakan Perbaikan Iklim Investasi, yang dilanjutkan dengan
Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2007 tentang Kebijakan
Percepatan Pengembangan Sektor Riil dan Pemberdayaan Usaha
Mikro, Kecil dan Menengah;
c. bahwa dengan meningkatkan status hukum hak atas tanah usaha
mikro dan kecil dapat meningkatkan akses permodalan
keperbankan/koperasi, untuk meningkatkan modal usaha dalam
rangka peningkatan kesejahteraan usaha mikro dan kecil;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada
huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Kepala
Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia tentang Petunjuk
Teknis Program Pemberdayaan Usaha Mikro dan Kecil Melalui
Kegiatan Sertipikasi Hak Atas Tanah Untuk Peningkatan Akses
Permodalan.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar
Pokok-Pokok Agraria (Lembaran Negara Republik Indonesia
- 2 -
PUSAT HUKUM DAN HUMAS BPN RI SJDI HUKUM
Tahun 1960 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 2043);
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 116,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3502);
3. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 74,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3611);
4. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan
Atas Tanah beserta Benda-Benda Yang Berkaitan Dengan Tanah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 44,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3636);
5. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1997 tentang Bea Perolehan
Hak Tanah dan Bangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1997 Nomor 44, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3688) sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2000 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 130, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3988);
6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
7. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
8. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4421);
9. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4437);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran
Tanah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor
59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3696);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1998 tentang Pembinaan
dan Pemgembangan Usaha Kecil (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1998 Nomor 46, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3743);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2002 tentang Tarif atas
Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku pada Badan
Pertanahan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2002 Nomor 88, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4220);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah
- 3 -
PUSAT HUKUM DAN HUMAS BPN RI SJDI HUKUM
Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
14. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2004 tentang Perubahan
Atas Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 42 Tahun
2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara;
15. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2004 – 2009;
16. Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2005 tentang Perubahan
Atas Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang
Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Negara Republik Indonesia;
17. Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2006 tentang Badan
Pertanahan Nasional;
18. Keputusan Presiden Nomor 98/M Tahun 2005 tentang
Pengangkatan Kepala Badan Pertanahan Nasional;
19. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2003 tentang Paket Kebijakan
Ekonomi Menjelang dan Sesudah Berakhirnya Program Kerjasama
dengan International Monetary Fund (IMF);
20. Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2006 tentang Paket Kebijakan
Iklim Investasi;
21. Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2007 tentang Kebijakan
Percepatan Pengembangan Sektor Riil dan Pemberdayaan Usaha
Mikro, Kecil dan Menengah;
22. Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah Nomor 70/KEP/Meneg/XII/2001 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kantor Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah Republik Indonesia sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah Nomor 19.2/Per/M.KUKM/VIII/2006;
23. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
12/PMK.06/2005 tentang Pendanaan Kredit Usaha Mikro dan
Kecil;
24. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
91/PMK.03/2005 tentang Perubahan Kedua Keputusan
Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 561/PMK.03/2004
tentang Pemberian Pengurangan Bea Perolehan Hak Atas Tanah
dan Bangunan;
25. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia
Nomor 3 Tahun 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan
Pertanahan Nasional Republik Indonesia;
26. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia
Nomor 4 Tahun 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor
Wilayah Badan Pertanahan Nasional dan Kantor Pertanahan.
Memperhatikan : 1. Kesepakatan Bersama antara Menteri Negara Koperasi dan Usaha
Kecil dan Menengah, Menteri Dalam Negeri dan Kepala Badan
- 4 -
PUSAT HUKUM DAN HUMAS BPN RI SJDI HUKUM
Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor :
01/SKB/M.KUKM/VII/2007 dan Nomor : 570-351 tahun 2007 dan
No.5-SKB-BPN RI-2007, tanggal 31 Juli 2007 tentang Percepatan
Program Pemberdayaan Usaha Mikro dan Kecil Melalui Kegiatan
Sertipikasi Hak Atas Tanah untuk Peningkatan Akses Permodalan;
2. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 500/117/V/Bangda
tanggal 13 Pebruari 2008 tentang Percepatan Program
Pemberdayaan Usaha Mikro dan Kecil.
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL
TENTANG PETUNJUK TEKNIS PROGRAM PEMBERDAYAAN
USAHA MIKRO DAN KECIL MELALUI KEGIATAN SERTIPIKASI HAK
ATAS TANAH UNTUK PENINGKATAN AKSES PERMODALAN.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan :
1. Program Pemberdayaan Usaha Mikro dan Kecil (UMK) Melalui Kegiatan Sertipikasi Hak
Atas Tanah yang selanjutnya disebut Program adalah rangkaian kegiatan yang meliputi
sosialisasi, identifikasi, seleksi, verifikasi subyek (Usaha Mikro dan Kecil) sebagai
peserta program dan obyek dalam hal ini tanah, proses pengurusan sertipikasi hak atas
tanah untuk peningkatan akses permodalan guna pengembangan usaha, dengan biaya
dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Badan Pertanahan Nasional Republik
Indonesia.
2. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik keluarga atau perorangan Warga Negara
Indonesia (WNI) secara individu atau tergabung dalam Koperasi, yang memiliki hasil
penjualan secara individu paling banyak Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah) per
tahun.
3. Usaha Kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dan memenuhi kriteria
memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp.200.000.000,- (dua ratus juta rupiah), tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, atau memiliki hasil penjualan tahunan
paling banyak Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar rupaih) milik Warga Negara Indonesia
(WNI), berdiri sendiri bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang
dimiliki, dikuasai atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha
menengah atau usaha besar.
4. Perbankan adalah bank penyalur kredit atau pembiayaan Usaha Mikro dan Kecil yang
ditetapkan Menteri Negara Koperasi dan Usaha kecil dan Menegah cq. Deputi Menteri
Bidang Pembiayaan, dalam pelaksanaan Program.
5. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum
koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus
sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan,
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang di bidang perkoperasian, yang dalam hal ini
sebagai penyalur pinjaman atau pembiayaan kepada Usaha Mikro dan Kecil/anggota
koperasi.
- 5 -
PUSAT HUKUM DAN HUMAS BPN RI SJDI HUKUM
6. Tim Pelaksana Program adalah Tim yang terdiri dari Kelompok Kerja Pusat, Kelompok
Kerja Provinsi dan Kelompok Kerja Kabupaten/Kota.
7. Kelompok Kerja Usaha Mikro dan Kecil Pusat, yang selanjutnya disebut Pokja Pusat
adalah Tim yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha
Kecil dan Menegah.
8. Kelompok Kerja Usaha Mikro dan Kecil di Provinsi yang selanjutnya disebut Pokja
Provinsi adalah Tim Pelaksana yang ditetapkan oleh Gubernur atau Pejabat yang
ditunjuk untuk melaksanakan Program yang anggotanya terdiri dari instansi terkait di
tingkat Provinsi.
9. Kelompok Kerja Usaha Mikro dan Kecil Kabupaten/Kota yang selanjutnya disebut Pokja
Kabupaten/Kota adalah Tim Pelaksana yang ditetapkan oleh Bupati/Walikota atau
pejabat yang ditunjuk untuk melaksanakan Program yang anggotanya terdiri dari instansi
terkait di tingkat kabupaten/kota.
BAB II
TUJUAN DAN SASARAN
Pasal 2
Program ini bertujuan memberikan kepastian hukum hak atas tanah Usaha Mikro dan Kecil
untuk meningkatkan akses permodalan berupa peningkatan kemampuan jaminan
kredit/pembiayaan pada perbankan atau koperasi, dalam rangka pengembangan usaha.
Pasal 3
Sasaran Program adalah Usaha Mikro dan Kecil calon dan/atau debitur Bank atau Koperasi
yang membutuhkan tambahan plafon kredit/pembiayaan yang secara teknis dinyatakan
layak (feasible) akan tetapi jaminan hak atas tanahnya belum terdaftar atau belum
bersertipikat.
BAB III
PEMBENTUKAN KELOMPOK KERJA
Bagian Kesatu
Pembentukkan Pokja
Pasal 4
(1) Dalam pelaksanaan Program dibentuk Tim Pelaksana Program yang terdiri dari :
a. Pokja Pusat;
b. Pokja Provinsi; dan
c. Pokja Kabupaten/Kota.
(2) Pokja Pusat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a pembentukkan/penetapannya
merupakan kewenangan Menteri Negara Koperasi dan Usaha dan Menengah atau
pejabat yang ditunjuk;
(3) Pokja Provinsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b ditetapkan oleh Gubernur
atau pejabat yang ditunjuk.
(4) Pokja Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c ditetapkan oleh
Bupati/Walikota atau Pejabat yang ditunjuk.
(5) Dalam menjalankan tugasnya Pokja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibantu oleh
Sekretariat.
- 6 -
PUSAT HUKUM DAN HUMAS BPN RI SJDI HUKUM
Bagian Kedua
Susunan dan Tugas Pokja Provinsi
Pasal 5
(1) Susunan Pokja Provinsi, terdiri dari:
a. Ketua : Sekretaris Daerah Provinsi;
b. Wakil Ketua I : Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional;
c. Wakil Ketua II : Kepala Dinas/Badan yang Membidangi Pembinaan Koperasi dan
UKM Provinsi;
d. Sekretaris : Kepala Bidang Pengendalian Pertanahan dan Pemberdayaan
Masyarakat, Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional;
e. Anggota : 1. Kepala Bidang Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah, Kantor
Wilayah Badan Pertanahan Nasional;
2. Kepala Bidang Survei, Pengukuran dan Pemetaan, Kantor
Wilayah Badan Pertanahan Nasional;
3. Kasubdin pada Dinas/Badan yang Membidangi Koperasi dan
UKM;
4. Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Provinsi; dan
5. Pejabat/petugas dari unsur perbankan pelaksana dan penyalur
kredit/ pembiayaan.
(2) Tugas Pokja Provinsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit sebagai
berikut:
a. melakukan koordinasi dan konsolidasi perencanaan, serta pelaksanaan Program
dengan instansi terkait di lingkungan provinsi wilayah kerjanya;
b. melakukan supervisi dan bimbingan pelaksanaan Program di Kabupaten/Kota;
c. menangani dan menyelesaikan permasalahan dalam pelaksanaan Program tahun
berjalan dan tahun sebelumnya yang tidak dapat diselesaikan Pokja Kabupaten/Kota;
d. memantau, mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Program pada
Pokja Kabupaten/Kota baik fisik maupun keuangan, tahun berjalan dan tahun
sebelumnya;
e. melaporkan perkembangan fisik, keuangan dan penyelesaian sertipikat hak atas
tanah lingkup provinsi serta permasalahannya kepada Pokja Pusat secara berkala
(setiap triwulan) dan akhir tahun;
f. menyampaikan laporan hasil kinerja, dan dampak pelaksanaan program terhadap
pengembangan penyaluran kredit/pembiayaan dari perbankan/koperasi, serta
pengembangan usaha pada akhir tahun kepada Pokja Pusat;
g. melakukan pembinaan peserta program agar menjadi pelaku usaha yang produktif
pasca sertipikasi hak atas tanah; dan
h. memberikan rekomendasi dan mengupayakan replikasi Program dengan dukungan
APBD atau sumber pembiayaan lainnya.
(3) Pokja Provinsi dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh Sekretariat yang
berkedudukan di Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional setempat.
- 7 -
PUSAT HUKUM DAN HUMAS BPN RI SJDI HUKUM
Bagian Ketiga
Susunan dan Tugas Pokja Kabupaten/Kota
Pasal 6
(1) Susunan Pokja Kabupaten/Kota, terdiri dari :
a. Ketua : Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota;
b. Wakil Ketua I : Kepala Kantor Pertanahan;
c. Wakil Ketua II : Kepala Dinas/Badan yang Membidangi Pembinaan Koperasi dan
UKM Kabupaten/Kota;
d. Sekretaris : Kepala Seksi Pengendalian dan Pemberdayaan Masyarakat,
Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota;
e. Anggota : 1. Kepala Seksi Hak Tanah dan Pendaftaran Tanah, Kantor
Pertanahan;
2. Kepala Seksi Survei Pengukuran dan Pemetaan, Kantor
Pertanahan;
3. Unsur Dinas/Badan yang Membidangi Koperasi dan UKM
Kabupaten/Kota;
4. Kepala Seksi Pelayanan KPP Pratama atau Kepala Seksi
Keberatan dan Pengurangan KPPBB, Kantor Pelayanan Pajak;
dan
5. Pejabat/petugas dari unsur Perbankan.
(2) Tugas Pokja Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit
sebagai berikut :
a. melaksanakan sosialisasi Program kepada dinas/instansi terkait, perbankan, aparatur
kecamatan dan desa/kelurahan, gerakan koperasi dan lintas pelaku lainnya, serta
UMK debitur/calon debitur perbankan/koperasi yang agunannya belum bersertipikat;
b. melaksanakan seleksi atas calon-calon peserta program hasil inventarisasi dan
identifikasi UMK dari Dinas/Badan yang Membidangi Koperasi dan UKM
Kabupaten/Kota dan Kantor Pertanahan, sesuai kriteria subyek dan obyek Program;
c. menyampaikan hasil seleksi UMK calon peserta Program kepada Kepala Kantor
Pertanahan setempat untuk diverifikasi dan ditetapkan sebagai peserta Program;
d. melaporkan hasil penetapan UMK terpilih kepada Pokja Provinsi dengan tembusan
kepada Pokja Pusat, Kepala Badan Pertanahan Nasional RI cq. Deputi Bidang
Pengendalian dan Pemberdayaan Masyarakat, Menteri Negara Koperasi dan Usaha
Kecil dan Menengah cq. Deputi Menteri Bidang Pembiayaan dan Menteri Dalam
Negeri cq. Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah;
e. melaksanakan pemantauan dan penyelesaian sertipikasi Program tahun 2007 dan
sebelumnya sesuai arahan Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah;
f. memantau, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan Program kepada Pokja
Provinsi dengan tembusan kepada Pokja Pusat secara berkala setiap bulan, triwulan,
dan akhir tahun termasuk kegiatan tahun sebelumnya;
g. menyampaikan laporan hasil kinerja, dan dampak pelaksanaan program terhadap
pengembangan penyaluran kredit/ pembiayaan perbankan, serta pengembangan
usaha pada akhir tahun anggaran kepada Pokja Provinsi dengan tembusan Pokja
Pusat;
- 8 -
PUSAT HUKUM DAN HUMAS BPN RI SJDI HUKUM
h. melakukan pembinaan peserta program agar menjadi pelaku usaha yang produktif
pasca sertipikasi hak atas tanah; dan
i. memberikan rekomendasi dan mengupayakan replikasi Program dengan dukungan
APBD atau sumber pembiayaan lainnya.
(3) Pokja Kabupaten/Kota dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh Sekretariat yang
berkedudukan di Kantor Pertanahan setempat.
BAB IV
KOORDINASI PELAKSANAAN
Pasal 7
Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia bersama Kementerian Negara Koperasi dan
Usaha Kecil dan Menengah melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka
optimalisasi pelaksanaan program.
BAB V
KRITERIA, FASILITAS DAN KEWAJIBAN USAHA MIKRO DAN KECIL
PESERTA PROGRAM
Bagian Kesatu
Kriteria Subyek dan Obyek Peserta Program
Pasal 8
(1) Kriteria subyek peserta Program :
a. Usaha mikro, kecil dan/atau koperasi; dan/atau
b. Calon dan/atau debitur Perbankan/Koperasi yang memenuhi kriteria kelayakan usaha
dari Perbankan/Koperasi.
(2) Kriteria obyek program :
a. tanah tidak dalam sengketa;
b. luas tanah :
1) tanah pertanian maksimal 2 Ha (dua hektar);
2) tanah non pertanian maksimal 2.000 M2 (dua ribu meter persegi);
c. bukan tanah warisan yang belum dibagi;
d. tanah sudah dikuasai secara fisik oleh pelaku Usaha Mikro dan Kecil;
e. lokasi tanah berada dalam wilayah Kabupaten/Kota lokasi peserta Program yang
dibuktikan dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP);
f. mempunyai alas hak (bukti kepemilikan); dan
g. bidang tanah yang dimohonkan haknya tidak diatas Hak Pengelolaan.
Bagian Kedua
Fasilitas dan Kewajiban Usaha Mikro dan Kecil Peserta Program
Pasal 9
Usaha Mikro dan Kecil Peserta Program memperoleh fasiltas dalam bentuk :
a. Bantuan biaya sertipikasi tanah sesuai dengan DIPA Badan Pertanahan Nasional: dan
- 9 -
PUSAT HUKUM DAN HUMAS BPN RI SJDI HUKUM
b. Pengurangan BPHTB dengan cara mengajukan permohonan kepada Kepala Kantor
Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan/KPP Pratama setempat sesuai peraturan
perundang-undangan.
Pasal 10
Kewajiban Usaha Mikro dan Kecil calon peserta Program adalah :
a. memberikan kuasa kepada Bank atau Koperasi untuk bertindak atas nama Peserta
Program dalam mengajukan permohonan dan menerima sertipikat hak atas tanah;
b. melengkapi surat dan/atau dokumen asli tanah yang diperlukan dalam proses sertipikasi
tanah;
c. membuat surat pernyataan kesanggupan membayar Bea Perolehan Hak atas Tanah dan
Bangunan (BPHTB), uang pemasukan kepada negara dan biaya-biaya lain sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
d. menunjukkan letak bidang tanah dan memasang tanda-tanda batasnya.
BAB VI
INFORMASI DAN SOSIALISASI PROGRAM SERTA PROSEDUR SELEKSI DAN
PENETAPAN UMK SEBAGAI PESERTA PROGRAM
Bagian Kesatu
Informasi dan Sosialisasi Program
Pasal 11
(1) Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia dapat bersama-sama dengan Menteri
Dalam Negeri dan Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
menyampaikan informasi mengenai anggaran, target, dan/atau lokasi kepada Kepala
Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional dan Kepala Dinas/Badan di Provinsi yang
membidangi Koperasi dan Usaha Kecil dan menengah.
(2) Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional meneruskan informasi tersebut
Kepala Kantor Pertanahan untuk ditindaklanjuti.
(3) Kepala Kantor Pertanahan meneruskan informasi tersebut kepada dinas yang
membidangi Koperasi dan Usaha Mikro dan Kecil di tingkat kabupaten/kota dan Pokja
Kabupaten/Kota untuk mengambil langkah-langkah yang berkaitan dengan pelaksanaan
kegiatan.
Pasal 12
Pokja Kabupaten/Kota melakukan sosialisasi program kepada perbankan, koperasi,
dinas/badan yang membidangi Koperasi dan Usaha Mikro dan Kecil, perikanan, kecamatan,
desa/kelurahan, dan Usaha Mikro dan Kecil debitur/calon debitur perbankan atau pemangku
kepentingan lain.
Bagian Kedua
Prosedur Seleksi dan Penetapan UMK Sebagai Peserta Program
- 10 -
PUSAT HUKUM DAN HUMAS BPN RI SJDI HUKUM
Pasal 13
(1) Dinas/Badan di Kabupaten/Kota yang membidangi Koperasi dan Usaha Mikro dan
Menengah melakukan inventarisasi dan identifikasi calon peserta Program.
(2) Hasil inventarisasi, dan identifikasi calon peserta program sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) disampaikan kepada Pokja Kabupaten/Kota untuk dilakukan seleksi atas calon
peserta program.
(3) Kantor Pertanahan melakukan verifikasi atas hasil seleksi sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) dan hasilnya dibuat dalam bentuk daftar yang memuat nama, luas tanah, letak
tanah dan status tanah.
(4) Jika terdapat peserta Program yang mengundurkan diri, maka penggantinya diambil dari
daftar calon peserta program hasil seleksi sebagaimana dimaksud pada ayat (3), dengan
mempertimbangkan urutan prioritas.
(5) Kepala Kantor Pertanahan menetapkan Surat Keputusan peserta Program definitif.
BAB VII
PELAKSANAAN SERTIPIKASI HAK ATAS TANAH
Pasal 14
(1) Kantor Pertanahan melakukan penyuluhan kepada peserta Program mengenai
pelaksanaan kegiatan sertipikasi hak atas tanah.
(2) Berdasarkan daftar UMK definitif, Kantor Pertanahan menyampaikan formulir
permohonan kepada peserta Program atau Kuasanya untuk diisi dan melengkapi
persyaratan serta asli dokumen penguasaan kepemilikan tanah.
(3) Setelah Kantor Pertanahan menerima permohonan dan asli dokumen
penguasaan/kepemilikan tanah serta foto copy syarat-syarat lainnya secara lengkap,
Kantor Pertanahan melakukan proses sertipikasi hak atas tanah meliputi kegiatan
pengukuran, pemeriksaan tanah, pengumuman, penerbitan Surat Keputusan hak atas
tanah, dan pembukuan hak serta penerbitan sertipikat hak atas tanah.
BAB VIII
PEMBIAYAAN
Pasal 15
Seluruh pembiayaan kegiatan pertanahan dalam pelaksanaan Program Sertipikasi Hak Atas
Tanah dibebankan pada Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Badan Pertanahan Nasional,
Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional, dan Kantor Pertanahan lokasi kegiatan.
BAB IX
PELAPORAN
Pasal 16
(1) Pokja Kabupaten/Kota menyampaikan laporan bulanan, triwulanan, dan akhir tahun
kepada Pokja Provinsi paling lambat tanggal 5 bulan berikutnya dengan tembusan
kepada Pokja Pusat.
- 11 -
PUSAT HUKUM DAN HUMAS BPN RI SJDI HUKUM
(2) Pokja Provinsi menyampaikan laporan triwulanan dan akhir tahun kepada Pokja Pusat
paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya dengan tembusan kepada :
a. Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia u.p. Deputi Bidang
Pengendalian Pertanahan dan Pemberdayaan Masyarakat; dan
b. Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan menengah u.p. Deputi Menteri Bidang
Pembiayaan.
BAB X
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 17
Peraturan Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 10 Maret 2008
KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA
ttd.
JOYO WINOTO, Ph.D.
PUSAT HUKUM DAN HUMAS BPN RI SJDI HUKUM
Lampiran 2
Form 4/DPMK/08 SE DJA No. DLR/4/377/4-78SE DJA No. DLR/4/377/4-78
LAPORAN PERKEMBANGAN PROGRAM PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO DAN KECIL (UMK) MELALUI KEGIATAN PERSERTIPIKATAN HAK ATAS TANAH
PROVINSI :.................... TAHUN ANGGARAN ...........................
BULAN .............. TAHUN .............
No KAB/KOTA PRA SERTIPIKASI SERTIPIKASI PASCA
SERTIPIKASI
TARGET SESUAI
DIPA (Bidang) HASIL SELEKSI POKJA (Bidang)
JUMLAH PESERTA PROGRAM SESUAI
SK KAKANTAH (KK/Bidang)
SELESAI PENGUKURAN
(Bidang)
SELESAI PENETAPAN HAK /
SK (Bidang)
SELESAI SERTIPIKAT
(Bidang)
IDENTIPIKASI POTENSI
PEMBEBANAN (Bidang)
KETERANGAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
JUMLAH
Kepala Kantor Wilayah BPN
Provinsi ..............................
PUSAT HUKUM DAN HUMAS BPN RI SJDI HUKUM
Form 5/DPMK/08
LAPORAN PERKEMBANGAN PROGRAM PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO DAN KECIL (UMK) MELALUI KEGIATAN PERSERTIPIKATAN HAK ATAS TANAH
PROVINSI : .......................... TAHUN ANGGARAN ........
TRIWULAN KE ..... TAHUN ......
NO KAB/KOTA PRA SERTIPIKASI SERTIPIKASI PASCA
SERTIPIKASI
TARGET SESUAI
DIPA (Bida ng) HASIL SELEKSI POKJA (Bida ng)
JUMLAH PESERTA PROGRAM SESUAI SK KAKANTAH (KK/Bidang)
SELESAI PENGUKURAN
(Bidang)
SELESAI PENETAPAN HAK/
SK (Bidang)
SELESAI SERTIPIKAT
(Bidang)
SERTIPIKAT SUDAH
DISERAHKAN KEPADA
PERBANKAN (Bidang)
IDENTIPIKASI POTENSI
PEMBE BANAN (Bidang)
KETERANGAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 JUMLAH
............., .....................
Kepala Kantor Wilayah BPN
Provinsi .........................
PUSAT HUKUM DAN HUMAS BPN RI SJDI HUKUM
Form 6A/DPMK/08
LAPORAN KUMULATIF AKHIR TAHUN PERKEMBANGAN PROGRAM PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO DAN KECIL (UMK)
MELALUI KEGIATAN PERSERTIPIKATAN HAK ATAS TANAH
PROVINSI : ..........................
TAHUN ANGGARAN ................
NO KAB/
KOTA PRA SERTIPIKASI SERTIPIKASI PASCA SERTIPIKASI
KE T E
RANGAN
TARGET
SESUAI DIPA
(Bidang)
HASIL
SELEKSI
POKJA
(Bidang)
JUMLAH
PESERTA
PROGRAM
SESUAI SK
KAKANTAH
(KK/Bidang)
SELESAI
PENGUKURAN
(Bidang)
SELESAI
PENETAPAN
HAK/SK
(Bidang)
SELESAI SERTIPIKAT
(Bidang)
SERTIPIKAT SUDAH
DISERAHKAN KEPADA
PERBANKAN (Bidang)
IDENTIPIKASI
POTENSI
PEMBEBANAN
(Bidang)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
JUMLAH
.............., ...........
Kepala Kantor Wilayah BPN
Provinsi .........................
PUSAT HUKUM DAN HUMAS BPN RI SJDI HUKUM
Form 1/DPMK/08
LAPORAN PERKEMBANGAN PROGRAM PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO DAN KECIL (UMK)
MELALUI KEGIATAN PERSERTIPIKATAN HAK ATAS TANAH TAHUN ANGGARAN
KABUPATEN/KOTA ..........................
Bulan ....... Tahun .........
NO KAB/
KOTA PRA SERTIPIKASI SERTIPIKASI PASCA SERTIPIKASI KETERANGAN
TARGET SESUAI
DIPA (Bidang)
HASIL
SELEKSI
POKJA
(Bidang)
JUMLAH PESERTA
PROGRAM SESUAI SK
KAKANTAH (KK/Bidang)
SELESAI
PENGUKURAN
(Bidang)
SELESAI
PENETAPAN
HAK/SK
(Bidang)
SERTIPIKAT (Bidang)
IDENTIPIKASI POTENSI
PEMBEBANAN (Bida ng)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
JUMLAH
................, ..................
Kepala Kantor Pertanahan
Kab/Kota .......................
PUSAT HUKUM DAN HUMAS BPN RI SJDI HUKUM
Form 2/DPMK/08
LAPORAN PERKEMBANGAN PROGRAM PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO DAN KECIL (UMK)
MELALUI KEGIATAN PERSERTIPIKATAN HAK ATAS TANAH TAHUN ANGGARAN .............
KABUPATEN/KOTA ..........................
Triwulan ke ... Tahun ...
.........................
Kepala Kantor Pertanahan
Kab/Kota ..................
NO KECAMaTAN PRA SERTIPIKASI SERTIPIKASI PASCA
SERTIPIKASI KETERANGAN
TARGET
SESUAI DIPA
(Bidang)
HASIL SELEKSI
POKJA (Bidang)
JUMLAH PESERTA
PROGRAM SESUAI
SK KAKANTAH
(KK/Bidang)
SELESAI
PENGUKURAN
(Bidang)
SELESAI
PENETAPAN HAK/
SK (Bidang)
SELESAI
SERTIPIKAT
(Bidang)
SERTIPIKAT SUDAH
DISERAHKAN KEPADA
PERBANKAN (Bidang)
IDENTIPIKASI
POTENSI
PEMBEBANAN
(Bidang)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
JUMLAH
PUSAT HUKUM DAN HUMAS BPN RI SJDI HUKUM
Form 3A/DPMK/08
LAPORAN KUMULATIF AKHIR TAHUN PERKEMBANGAN PROGRAM
PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO DAN KECIL (UMK) MELALUI KEGIATAN
PERSERTIPIKATAN HAK ATAS TANAH
KABUPATEN/KOTA ..........................
TAHUN ANGGARAN .....................
NO KECAMATAN PRA SERTIPIKASI SERTIPIKASI
PASCA SERTIPIKASI
TARGET
SESUAI DIPA
(Bidang)
HASIL
SELEKSI
POKJA
(Bidang)
JUMLAH PESERTA
PROGRAM SESUAI SK
KAKANTAH
(KK/Bidang)
SELESAI
PENGUKURAN
(Bidang)
SELESAI
PENETA
PAN
HAK/ SK
(Bida ng)
SELESAI
SERTIPIKAT
(Bidang)
SERTIPIKAT SUDAH DISERAHKAN KEPADA PERBANKAN (Bidang)
IDENTIPIKASI
POTENSI
PEMBEBANAN
(Bidang)
KETERANGAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
JUMLAH
.........................
Kepala Kantor Pertanahan
Kab/Kota ..................
PUSAT HUKUM DAN HUMAS BPN RI SJDI HUKUM
Form 3B/DPMK/08
DAFTAR UMK PENERIMA SERTIPIKAT TANAH
PROGRAM PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO DAN KECIL (UMK)
KABUPATEN/KOTA ..........................
TAHUN ANGGARAN ....................
AKHIR TAHUN ........
..............., .........................
Kepala Kantor Pertanahan
Kabupaten/Kota .....................
SERTIPIKAT NO
NAMA PESERTA
PROGRAM
ALAMAT/LETAK TANAH
(Desa/Kelurahan, Kecamatan)
LUAS TANAH (M2) NOMOR HM, HGU, HGB, HP
KETERANGAN
1 2
4 5 6 7 8
JUMLAH
PUSAT HUKUM DAN HUMAS BPN RI SJDI HUKUM
Form 6B/DPMK/08
DAFTAR UMK PENERIMA SERTIPIKAT TANAH
PROGRAM PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO DAN KECIL (UMK)
PROVINSI ........................................
TAHUN ANGGARAN .........................
AKHIR TAHUN ........
SERTIPIKAT KETERANGAN NO KAB/KOTA
NAMA PESERTA
PROGRAM
ALAMAT/LETAK TANAH
(Desa/Kelurahan, Kecamatan)
LUAS TANAH (M2) NOMOR HM, HGU, HGB, HP
1 2 3 4 5 6 7 8
JUMLAH
..............., .........................
Kepala Kantor Wilayah BPN
Provinsi .........................