peraturan daerah kabupaten lombok utara nomor 2 … no 2 tahun 2011.pdf · d. sebuah masjid kuno...
TRANSCRIPT
LOMBOK UTARA
PERATURAN DAERAH
KABUPATEN LOMBOK UTARA
NOMOR 2 TAHUN 2011 SERI E NOMOR 2 TAHUN 2011
PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
NOMOR 2 TAHUN 2011
TENTANG
LAMBANG DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI LOMBOK UTARA,
Menimbang : a. bahwa dengan telah terbentuknya Pemerintah Kabupaten Lombok
Utara berdasarkan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2008, maka
untuk menunjukkan identitas yang mencerminkan karakteristik
sebagai daerah otonom harus memiliki Lambang Daerah;
b. bahwa mengingat pentingnya fungsi dan kegunaan dari suatu
Lambang Daerah dalam kegiatan penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan serta pelayanan kepada masyarakat, maka dipandang
perlu diatur dan dituangkan dalam Peraturan Daerah;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a dan
b diatas, perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Lambang Daerah
Kabupaten Lombok Utara.
Mengingat : 1. Wapen Ordonnantie Staatsblad 1928 Nomor 394 tentang Lambang
Daerah;
2 Undang-undang Nomor 8 tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana
(Lembaran Negara Tahun 1981 Nomor 76,Tambahan Lembaran
Negara Nomor 3209);
3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4389);
4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-
undang Nomor 12 tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 59,Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4844);
5. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2008 tentang Pembentukan
Kabupaten Lombok Utara di Propinsi Nusa Tenggara Barat
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 99,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4872);
JDIH Kabupaten Lombok Utara Tahun 2015| 2
6. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 1951 tentang Lambang Negara
(Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 176);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1958 tentang Penggunaan
Lambang Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958
Nomor 7);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 77 Tahun 2007 tentang lambang Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 161,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4790);
9. Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Utara Nomor 10 Tahun 2010
tentang Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan
Pemerintahan Daerah Kabupaten Lombok Utara (Lembaran Daerah
Kabupaten Lombok Utara Tahun 2010 Nomor 10, Tambahan
Lembaran Daerah Kabupaten Lombok Utara Nomor 10);
10.
Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Utara Nomor 11 Tahun 2010
tentang Pembentukan Susunan Organisasi Perangkat Daerah
Kabupaten Lombok Utara (Lembaran Daerah Kabupaten Lombok
Utara Tahun 2010 Nomor 11, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten
Lombok Utara Nomor 11);
Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
dan
BUPATI LOMBOK UTARA
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG LAMBANG DAERAH
KABUPATEN LOMBOK UTARA.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kabupaten Lombok Utara.
2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Lombok Utara.
3. Bupati adalah Bupati Lombok Utara.
4. Wakil Bupati adalah Wakil Bupati Lombok Utara.
5. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Lombok
Utara.
6. Perangkat Daerah adalah Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Dinas Daerah, Lembaga Teknis
Daerah, Kecamatan dan Desa Kabupaten Lombok Utara.
7. Lambang Daerah adalah Lambang Daerah Kabupaten Lombok Utara
JDIH Kabupaten Lombok Utara Tahun 2015| 3
BAB II
BENTUK, ISI DAN TULISAN LAMBANG DAERAH
Pasal 2
(1) Bentuk Lambang Daerah adalah Perisai Segilima dengan garis tepi warna hitam, di
dalamnya berisi lukisan-lukisan yang menggambarkan identitas dari Daerah dengan
ukuran 2 (dua) berbanding 3 (tiga) dan 4 (empat) berbanding 5 (lima).
(2) Isi Lambang Daerah sebagai berikut :
a. Sebuah Bintang bersegi lima berwarna kuning.
b. Setangkai buah padi berjumlah 21 butir berwarna kuning dan setangkai kapas
berjumlah 8 (delapan) buah berwarna hijau putih yang kedua tangkainya diikat
seutas tali ikat berjumlah 7 putaran.
c. Lingkaran yang berwarna putih, merah dan hitam.
d. Sebuah Masjid kuno Bayan berwarna merah dan sebuah Gunung Rinjani berwarna
coklat.
e. Sesanti “ Tioq Tata Tunaq “ yang ditulis berwarna hitam.
(3) Pada bagian atas Lambang Daerah terdapat tulisan LOMBOK UTARA
(4) Visualisasi bentuk, isi dan tulisan Lambang Daerah sebagaimana tercantum dalam
lampiran I Peraturan Daerah ini.
BAB III
MAKNA SIMBOL DAN WARNA PADA LAMBANG DAERAH
Pasal 3
Makna simbol yang terdapat dalam Lambang Daerah
1. Gunung Rinjani
: Gunung Rinjani berwarna coklat merepresentasikan beberapa
simbol yang melekat pada masyarakat Lombok Utara khususnya
dan Lombok (sasak) pada umumnya, sebagai berikut :
a. Rinjani sebagai pusat kosmos yang merupakan orientasi
kosmologis masyarakat Sasak pada umumnya dengan
menyebutnya sebagai “daya”. Pusat kosmos dalam konsep
masyarakat Sasak merupakan pusat kekuatan magnit bumi dan
pusat kekuatan spiritualitas sehingga seluruh arah (dalam
konteks peradaban) diorientasikan ke arahnya, misalnya dalam
orientasi penataan ruang.
b. Rinjani sebagai simbol ekologis disebut sebagai pasak gumi
yang menjamin keharmonisan kehidupan dalam kelestarian
dan keseimbangan lingkungan.
c. Rinjani sebagai kebanggaan masyarakat Lombok Utara
sebagai salah satu gunung berapi aktif yang termasuk dalam
kategori tertinggi di Indonesia.
JDIH Kabupaten Lombok Utara Tahun 2015| 4
d. Warna coklat pada gunung rinjani merupakan keaslian warna
tanah dan segala mineral yang dikandungnya menggambarkan
kekokohan.
2. Masjid Kuno
Bayan
: Bangunan Masjid Kuno Bayan berwarna merah menggambarkan
integritas peradaban masyarakat Lombok Utara dengan penjelasan
sebagai berikut :
a. Bangunan Masjid Kuno Bayan menggambarkan tonggak
peradaban masyarakat Lombok Utara yang dibangun
berdasarkan kesadaran kosmos, kesadaran sejarah, kesadaran
adat dan kesadaran spiritual.
b. Konstruksi Masjid Kuno Bayan terdiri dari kepala, badan dan
kaki, menggambarkan dunia atas, dunia tengah dan dunia
bawah yang merupakan satu kesatuan dalam entitas kosmos
masyarakat Lombok Utara.
c. Masjid Kuno Bayan, merupakan salah satu warisan budaya
yang harus dipelihara sebagai situs cagar budaya yang
berkontribusi dalam National Heritages.
d. Warna merah pada stilisasi bangunan masjid kuno bayan
menunjukkan keberanian untuk menegakkan jati diri sebagai
masyarakat budaya yang dibangun berdasarkan religiusitas
yang kuat.
3. Lingkaran yang
berwarna putih,
merah dan
hitam
: Lingkaran yang berwarna putih, merah dan hitam menggambarkan
kondisi sistem sosial masyarakat Lombok Utara yang dibangun
secara fungsional dengan penjelasan sebagai berikut :
a. Lingkaran melambangkan keutuhan masyarakat dalam
dinamika yang tinggi namun tetap bertumpu pada poros yang
satu.
b. Lingkaran juga melambangkan dinamika musyawarah
masyarakat Lombok Utara yang mengakomodasi seluruh
komponen masyarakat secara proporsional.
c. Warna putih, hitam dan merah diambil dari warna tiang
sekenem yang digunakan dalam Upacara Gawe Ayu. Setiap
warna menggambarkan kedudukan fungsional orang yang
duduk pada tiang yang bersangkutan yaitu : warna putih untuk
tokoh agama, warna hitam untuk tokoh adat dan warna merah
untuk unsur pemerintah.
d. Kedudukan warna putih sebagai lingkar dalam karena paling
dekat dengan inti yang menguasai kosmos. Umumnya para
tokoh agama dalam masyarakat Sasak tradisional diyakini
sebagai orang yang menguasai kosmos. Warna hitam fungsi
adat sebagai penunjang dalam sistem kosmologi Sasak,
terutama di Lombok Utara. Lembaga adat, pranata adat
keseluruhannya diorientasikan untuk menjamin keharmonisan
kosmos. Warna merah diletakkan pada lingkar paling luar
karena secara fungsional komponen pemerintah memang
berfungsi operasional dan menangani aspek-aspek teknis
pragmatis dalam membangun tatanan masyarakat Lombok
Utara.
JDIH Kabupaten Lombok Utara Tahun 2015| 5
4. Bintang
bersegi lima
: Bintang bersegi lima melambangkan masyarakat Lombok Utara
adalah masyarakat yang religius (berke -Tuhan- an Yang Maha
Esa) , dalam bingkai Ideologi Pancasila dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
5. Padi dan Kapas
: Padi dan Kapas yang terikat menggambarkan kesejahteraan yang
dituju oleh masyarakat Lombok Utara yaitu kesejahteraan yang
berkeadilan, dengan penjelasan sebagai berikut :
a. Butir padi berjumlah 21 menggambarkan tanggal 21 yaitu
tanggal pengundangan terbentuknya Kabupaten Lombok
Utara.
b. Tali ikatan berjumlah 7 putaran menggambarkan bulan ke 7
yaitu bulan Juli bulan pengundangan terbentuknya Kabupaten
Lombok Utara.
c. Bunga kapas berjumlah 8 kuntum menggambarkan tahun 2008
tahun pengundangan terbentuknya Kabupaten Lombok Utara.
d. Tanggal 21 Juli 2008 ditetapkan sebagai hari lahirnya
Kabupaten Lombok Utara yang diperingati setiap tahun.
6. Sesanti “Tioq
Tata Tunaq”
: Sesanti “Tioq Tata Tunaq” merupakan cerminan kepribadian dan
semangat kerja masyarakat Lombok Utara dengan penjelasan
konsepsional sebagai berikut :
a. Tioq berarti tumbuh yang bermakna bahwa masyarakat
Lombok Utara menerima anugerah dari Tuhan Yang Maha
Kuasa sebagai modal dasar yang harus disyukuri dan
dipertanggungjawabkan. Segala sesuatu yang ada melekat
pada diri seseorang maupun diluar diri seseorang yang
menunjang kehidupan adalah anugrah dari Tuhan Yang Maha
Esa yang tumbuh pada lahan Rahman Rahim – kasih sayang
Nya. Tidak mungkin adanya sesuatu tanpa kasih sayang
Tuhan Yang Maha Esa.
b. Tata berarti atur dalam konteks ini bermakna mengelola
kehidupan dan segala sumberdaya yang dianugerahkan oleh
Tuhan dengan bertanggungjawab kepada Tuhan dan generasi
mendatang serta diorientasikan untuk membangun
kesejahteraan bersama. Tata juga mengandung makna sistem
yang dibangun untuk membangun harmoni antara manusia
dengan sesama, manusia dengan alam dan manusia dengan
Tuhan.
c. Tunaq berarti menyayangi, memelihara, mendayagunakan
secara maksimal, tidak menyia-nyiakan seluruh potensi dan
sumberdaya yang dianugrahkan baik yang melekat pada
individu maupun sumberdaya budaya, sosial dan sumberdaya
alam.
JDIH Kabupaten Lombok Utara Tahun 2015| 6
Pasal 4
(1) Arti warna yang terdapat dalam Lambang Daerah :
a. Merah
dan Putih
: Warna Merah dan putih pada nama Kabupaten Lombok Utara
melambangkan bendera merah putih.
b. Hijau
: Warna hijau pada latar lambang daerah melambangkan kesuburan
dan kemakmuran.
c. Hitam : Warna hitam di dalam lingkaran berarti keajegan, kekuatan serta
kearifan lokal.
d. Coklat
: Warna coklat pada gunung Rinjani adalah warna asli tanah dan
mineral yang dikandungnya, yang melambangkan kekokohan.
e. Merah
: Warna merah pada masjid kuno Bayan melambangkan keberanian
untuk menunjukkan dan mengukuhkan jati diri kebudayaan
masyarakat Lombok Utara, keberanian untuk menghadapi
peradaban dan keberanian untuk menegakkan nilai-nilai
religiusitas dan tradisionalitas dalam peradaban masyarakat
modern.
f. Hitam,
merah dan
putih
: Warna Hitam, merah dan putih pada lingkaran melambangkan 3
unsur kepemimpinan dalam masyarakat yaitu kepemimpinan
agama, adat dan pemerintah
g. Kuning : Warna kuning melambangkan keagungan
(2) Penggunaan warna dimaksud pada ayat (1) adalah :
a. Pilihan
dan
makna
warna
: Pertimbangan pilihan warna disamping memperhatikan aspek-
aspek filosofis warna, juga memperhatikan irama dan keserasian
warna serta kesan keseluruhan dalam sebuah Lambang Daerah.
a. Pilihan Warna :
i. Pilihan warna berdasarkan warna yang banyak dikenal
dan digunakan oleh masyarakat Lombok Utara.
ii. Warna-warna tersebut diatur dalam komposisi senada
yang berkaitan satu sama lain sehingga membangun satu
keutuhan yang kompak.
iii. Warna dasar dipilih yang memiliki kekuatan tetapi tidak
menyerap warna lain, dalam hal ini warna hijau tidak
digunakan oleh Kabupaten / Kota lain di NTB sehingga
menonjol, memiliki filosofi yang kuat sesuai dengan
karakter geografis Lombok Utara dan tidak menyerap
kekuatan warna lain sehingga warna lain dalam
Lambang Daerah itu tetap muncul.
b. Makna Warna :
i. Warna Merah dan putih pada nama Kabupaten Lombok
Utara melambangkan bendera merah putih.
ii. Warna hijau pada latar Lambang Daerah melambangkan
kesuburan dan kemakmuran.
iii. Warna hitam di dalam lingkaran berarti keajegan,
kekuatan serta kearifan lokal.
JDIH Kabupaten Lombok Utara Tahun 2015| 7
iv. Warna coklat pada gunung Rinjani adalah warna asli
tanah dan mineral yang dikandungnya, yang
melambangkan kekokohan.
v. Warna merah pada masjid kuno Bayan melambangkan
keberanian untuk menunjukkan dan mengukuhkan jati
diri kebudayaan masyarakat Lombok Utara, keberanian
untuk menghadapi peradaban dan keberanian untuk
menegakkan nilai-nilai religiusitas dan tradisionalitas
dalam peradaban masyarakat modern.
vi. Warna Hitam, merah dan putih pada lingkaran
melambangkan 3 unsur kepemimpinan dalam
masyarakat yaitu kepemimpinan agama, adat dan
pemerintah.
vii. Warna kuning berarti keagungan.
c. Makna keseluruhan :
Berdasarkan uraian makna yang terinci di atas, makna
keseluruhan lambang Daerah Kabupaten Lombok Utara
adalah :
i. Masyarakat Lombok Utara adalah masyarakat yang setia
dan patuh pada Negara Kesatuan Republik Indonesia.
ii. Masyarakat Lombok Utara adalah masyarakat yang
memiliki integritas kepribadian yang dilandasi tradisi,
reliligiusitas dan kesadaran kosmos sebagai modal dasar
untuk membangun kesejahteraan bersama dalam
lingkaran tatanan dan pranata sosial yang ditaati
bersama.
Pasal 5
Visualiasasi Makna simbol dan warna Lambang Daerah sebagaimana dimaksud pasal 3 dan
pasal 4 tercantum dalam lampiran II Peraturan Daerah ini.
BAB IV
PENGGUNAAN DAN PENEMPATAN LAMBANG DAERAH
Pasal 6
Lambang Daerah dipergunakan pada :
a. Kantor-kantor Pemerintah Kabupaten, Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah,
Kantor Satuan Kerja Perangkat Daerah dan Lembaga Pendidikan Lingkup Pemerintah
Kabupaten Lombok Utara.
b. Rumah kediaman resmi Bupati dan Wakil Bupati Lombok Utara.
c. Naskah surat-surat resmi yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Lombok Utara.
d. Barang-barang milik Pemerintah Kabupaten Lombok Utara (mobil, mebel,
cap/stempel).
JDIH Kabupaten Lombok Utara Tahun 2015| 8
e. Bedge perlengkapan pakaian dinas pegawai negeri sipil di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Lombok Utara.
f. Di tempat-tempat resmi dan pada pintu gerbang dan gapura yang ada di Wilayah
Pemerintah Kabupaten Lombok Utara.
g. Di tempat-tempat lain yang dianggap perlu.
Pasal 7
(1) Dalam hal penempatan secara bersama-sama dengan Lambang Negara dan atau
Lambang Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat, maka Lambang Daerah ditempatkan
disebelah kiri dari Lambang Negara/Lambang Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat
atau ditempatkan secara berhadapan.
(2) Lambang Daerah harus ditempatkan pada tempat yang tidak menimbulkan kesan
merendahkan derajat Pemerintah Kabupaten Lombok Utara
BAB V
LARANGAN
Pasal 8
(1) Dilarang menggunakan Lambang Daerah yang bertentangan dengan ketentuan dalam
Peraturan Daerah.
(2) Dilarang merusak,merubah bentuk warna,ukuran termasuk membuat,mengurangi dan
menghilangkan huruf, kalimat, angka, gambar atau tanda-tanda lainnya yang telah
ditetapkan dalam Peraturan Daerah ini.
(3) Dilarang menggunakan Lambang Daerah sebagai cap dagang, reklame perdagangan
atau propaganda politik dengan cara apapun juga serta penggunaan Lambang Daerah
yang dapat merendahkan Lambang Daerah Kabupaten Lombok Utara.
Pasal 9
Lambang untuk perseorangan, perkumpulan, organisasi atau perusahaan swasta, tidak boleh
sama atau pada pokoknya menyerupai Lambang Daerah Kabupaten Lombok Utara.
BAB VI
KETENTUAN PIDANA
Pasal 10
(1) Setiap orang dan atau Badan yang melakukan pelanggaran terhadap ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 dan pasal 9 diancam dengan pidana kurungan
selama-lamanya 6 (enam) bulan atau denda sebanyak-banyaknya Rp. 50.000.000,- (lima
puluh juta rupiah).
(2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pelanggaran.
JDIH Kabupaten Lombok Utara Tahun 2015| 9
BAB VII
P E N Y I D I K A N
Pasal 11
Selain pejabat penyidik umum yang bertugas menyidik tindak pidana, Penyidikan atas
pelanggaran sebagaimana dimaksud pasal 8 dan pasal 9 Peraturan Daerah ini dapat juga
dilakukan oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil dilingkungan Pemerintah Daerah yang
pengangkatannya ditetapkan sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 12
1. Dalam melaksanakan tugas penyidikan, penyidik sebagaimana dimaksud pasal 11
Peraturan Daerah ini berwenang :
a. Menerima laporan atau pengaduan dari seseorang tentang adanya tindak pidana;
b. Melakukan tindakan pertama pada saat itu ditempat kejadian dan melakukan
pemeriksaan;
c. Menyuruh berhenti seorang tersangka dari kegiatannya dan memeriksa tanda
pengenal dari tersangka;
d. Melakukan penyitaan benda atau surat;
e. Mengambil sidik jari atau memotret seorang tersangka;
f. Mengambil orang untuk didengar dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi;
g. Mendatangkan orang ahli yang diperlukan dalam hubungannya dengan pemeriksaan
perkara;
h. Mengadakan penghentian penyidikan setelah mendapat petunjuk dari penyidik
umum bahwa tidak dapat cukup bukti atau peristiwa tersebut bukan merupakan
tindak pidana dan selanjutnya disampaikan melalui penyidik umum, tersangka atau
keluarganya;
i. Mengadakan tindakan lain menurut hukum yang dapat dipertanggung jawabkan.
2. Penyidik Pegawai Negeri Sipil wajib membuat Berita Acara terhadap setiap tindakan :
a. Pemeriksaan tersangka;
b. Pemasukan rumah;
c. Penyitaan benda;
d. Pemeriksaan Surat;
e. Pemeriksaan ditempat kejadian.
3. Berita acara sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dikirim kepada Penuntut Umum
melalui penyidik POLRI.
BAB VIII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 13
Penyesuaian Penggunaan/pemakaian Lambang Daerah sebagaimana dimaksud pada Peraturan Daerah
ini dilaksanakan selambat-lambatnya 6 (enam) bulan setelah Peraturan Daerah ini diundangkan.
JDIH Kabupaten Lombok Utara Tahun 2015| 10
BAB IX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 14
(1) Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Peraturan Bupati Lombok Utara Nomor 8 Tahun
2009 tentang Lambang Daerah Kabupaten Lokmbok Utara (Berita Daerah Kabupaten Lombok
Utara Tahun 2009 Nomor 8) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi.
(2) Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan
penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Lombok Utara.
Ditetapkan di Tanjung
pada tanggal 11 April 2011
BUPATI LOMBOK UTARA,
H. DJOHAN SJAMSU
Diundangkan di Tanjung
pada tanggal 11 April 2011
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN LOMBOK UTARA,
SUARDI
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA TAHUN 2011 NOMOR 2
PENJELASAN
ATAS
RANCANGAN PERATURAN DAERAH
KABUPATEN LOMBOK UTARA
NOMOR TAHUN 2010
TENTANG
LAMBANG DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA
1. UMUM
Bahwa dengan telah terbentuknya Pemerintah Kabupaten Lombok Utara sebagai
Daerah Otonom baru berdasarkan Undang-undang Nomor 26 Tahun 2008,haruslah
memiliki Lambang Daerah untuk menunjukkan identitas yang mencerminkan
karakteristik suatu daerah agar dapat dikenal oleh masyarakat luas.Selain itu dari
Lambang Daerah dapat pula diketahui pandangan dan harapan dari seluruh masyarakat
dan pemerintahnya.
Mengingat arti pentingnya fungsi dan kegunaan dari suatu lambang Daerah
dalam kegiatan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan serta pelayanan
kepada masyarakat maka Lambang Daerah perlu diatur dalam Peraturan Daerah.
2. PASAL DEMI PASAL
Pasal 1
Cukup Jelas
Pasal 2
Cukup Jelas
Pasal 3
Cukup Jelas
Pasal 4
Jika Lambang Daerah dipakai lebih dari satu warna maka diindahkan warna-warna yang
dimaksud dalam Peraturan Daerah ini,dan bila dipakai satu warna saja hendaknya
menggunakan bahan yang tahan lama seperti perunggu,kuningan,emas dan lain-lain.
Pasal 5
Cukup Jelas
Pasal 6 huruf g
Pada tempat-tempat yang pantas sesuai dengan derajat Lambang dan dapat menarik
perhatian,mudah terlihat.
Pasal 7
Cukup Jelas
Pasal 8