peraturan daerah kabupaten karimun - … · web viewsurat menteri dalam negeri dan otonomi daerah...

489
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 01 TAHUN 2001 TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN KARIMUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPALA DAERAH KABUPATEN KARIMUN Menimbang : a. bahwa dengan dibentuknya kabupaten karimun, maka dipandang perlu menetapkan Peraturan daerah tentang Lambang daerah Kabupaten; b. bahwa Lambang Daerah sebagai suatu identitas Daerah yang melambangkan letak geografis, kepribadian, adat-istiadat, budaya menjadi sumber motivasi pembangunan daerah; c. bahwa Lambang Daerah yang mencerminkan kepribadian daerah tersebut, perlu dikukuhkan dengan semboyan daerahsebagai pencerminan tekad, semangat yang kokoh dan semangat kebersamaan; d. bahwa sehubungan dengan hal tersebut diatas, perlu ditetapkan suatu Peraturan

Upload: duongngoc

Post on 31-Mar-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN

NOMOR 01 TAHUN 2001

TENTANG

LAMBANG DAERAH KABUPATEN KARIMUN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESABUPATI KEPALA DAERAH KABUPATEN KARIMUN

Menimbang : a. bahwa dengan dibentuknya kabupaten karimun, maka dipandang perlu menetapkan Peraturan daerah tentang Lambang daerah Kabupaten;

b. bahwa Lambang Daerah sebagai suatu identitas Daerah yang melambangkan letak geografis, kepribadian, adat-istiadat, budaya menjadi sumber motivasi pembangunan daerah;

c. bahwa Lambang Daerah yang mencerminkan kepribadian daerah tersebut, perlu dikukuhkan dengan semboyan daerahsebagai pencerminan tekad, semangat yang kokoh dan semangat kebersamaan;

d. bahwa sehubungan dengan hal tersebut diatas, perlu ditetapkan suatu Peraturan Daerah tentang lambing Daerah kabupaten karimun;

Mengingat : 1. Undang – Undang Nomor 12 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Jo. Undang – Undang 58 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat II Dalam Lingkungan Daerah Swatantra Tingkat I Sumatera Tengah;

2. Undang – Undang Nomor 61 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat I Sumatra Barat, Jambi dan Riau;

Page 2: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

3. Undang – Undang Nomor 4 tahun 1999 tentang Susunan dan Kedudukan MPR, DPR, dan DPRD (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 24, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3811);

4. Undang – Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah daerah ( Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, tambahan Lembaran Negara Nomor 3839 );

5. Undang-undang Nomor 53 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kab. Pelalawan, Kab. Rokan Hulu, Kab. Rokan Hilir, Kab. Siak, Kab. Karimun, Kab. Natuna, Kab. Kuantan Singingi dan Kota Batam (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 181, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3902);

6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 14 Tahun 1974 tentang Bentuk Peraturan Daerah;

7. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 1999 tentang Pedoman Penyusunan Peraturan Tata Tertib DPRD;

8. Keputusan Gubernur Riau Nomor : KPTS. 492 / X / 2000 tanggal 16 Oktober 2000, Keputusan Gubernur Riau Nomor : KPTS 507 / X / 2000 tanggal 28 Oktober 2000, Keputusan Gubernur Riau Nomor : KPTS 532 / XI / 2000 tanggal 13 Nopember 2000 tanggal 13 Nopember 2000, Keputusan Gubernur Riau Nomor KPTS. 532 / XI / 2000 tanggal 13 Nopember 2000, Keputusan Gubernur Riau Nomor KPTS 593 / XII / 2000 tanggal 20 Desember 2000 dan Keputusan Gubernur Riau Nomor KPTS 04 / I / 2001 tanggal 05 Januari.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG LAMBANG DAERAH KABUPATEN KARIMUN.

2

Page 3: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

BAB IKETENTUAN UMUM

Pasal I

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :

a. Daerah adalah Kabupaten Karimun.b. Kepala Daerah adalah Kepala Daerah Kabupaten Karimun.c. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah Kabupaten Karimun.d. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Daerah Kabupaten

Karimun.e. Lambang Daerah adalah Lambang Daerah Kabupaten Karimun.

BAB IIBENTUK UKURAN DAN WARNA

Pasal 2

(1) Lambang Daerah berbentuk perisai bersegi lima beraturan bersudut lima, pada sisi bawah bertulis KABUPATEN KARIMUN dilengkapi dengan pita.

(2) Di dalam perisai bersegi lima terdapat antara lainBintang terletak paling atasa. Rantai dengan mata rantai berjumlah 12 buahb. Payung berjumbaic. Padi kapas, kapas sebelah kanan padi sebelah kirid. Roda gigie. Kolek dengan layar berkembangf. Gelombang laut ada 3 buahg. Tiga pulauh. Keris.

Pasal 3

Perbandingan ukuran adalah sebagai mana tercantum dalam gambar lambang Daerah terlampir, yang perbandingan ukuran antara wadah dan lukisan-lukisan dalam lambang itu serasi satu sama lainsesuai dengan kebutuhan dan kepentingan masing-masing.

3

Page 4: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

Pasal 4

(1) Warna kuning, kuning muda, kuning keemasan(2) Warna putih(3) Warna hijau tua(4) Warna hitam(5) Warna biru, biru muda, biru tua(6) Warna Coklat.

BAB IIIBENTUK UKURAN DAN WARNA

Pasal 5

Arti Warna Lambang adalah sebagai berikut

a. Hitam adalah Ketenanganb. Kuning adalah Kebesaran, Keagunganc. Putih adalah Kesucian, Kebersihand. Hijau adalah Ketaqwaan, Kesuburan, Kemakmurane. Biru adalah Kelembutan, Kedamaianf. Coklat adalah Kekekalan, keabadian

Pasal 6

Arti Lambang adalah :

a. Berbentuk perisai adalah masyarakat Kabupaten Karimun siap sedia mempertahankan wilayahnya,

b. Bersudut lima adalah berlandaskan Pancasila,c. Bintang adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, Toleransi

beragama,d. Padi Kapas, Padi berjumlah 19 dan Kapas berjumlah 9

merupakan berdirinya Kabupaten Karimun 1900 yang melambangkan kemakmuran, kesejahteraan masyarakat Karimun tidak kekurangan sandang pangannya,

e. Payung dengan lidi payung berjumlah 10 merupakan Kabupaten Karimun pada bulan 10 yang melambangkan Pemerintah yang adil dan mengayomi masyarakatnya.

4

Page 5: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

f. Rantai dengan mata rantai berjumlah 12 buah merupakan Kabupaten Karimun berdiri pada tanggal 12 adalah Persatuan,

g. Roda Gigi berjumlah 9 merupakan Kabupaten Karimun berdiri pada tahun 1999 yang mengartikan Pertambangan dan Perindustrian,

h. Sampan Kolek merupan Daerah bercirikan bahari.i. Terdiri dari Tiga Pulau melambangkan Kabupaten Karimun

terdiri dari Kepulauan diantaranya tiga buah pulau yang besar.j. Terdapat tiga gelombang laut yang mengartikan gelombang

laut yang mengartikan gelombang laut sebagi sarana tranportasi, Gelombang laut sumberdaya perikanan , gelombang laut sumberdaya perikanan yang melambangkan bahwa Kabupaten karimun sebagai daerah maritim pada umumnya lautan.

k. Keris berkepala elang laut yang melambangkan keperkasaan kesatriaan yang merupakan lambang perjuangan dan pertahanan dan keamanan.

BAB IVPENGGUNAAN

Pasal 7

(1). Penggunaan lambang daerah dibagian luar gedung hanya diperbolehkan pada :

a. Rumah – rumah jabatan Kepala daerah, Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Sekretaris Daerah.

b. Kantor Kepala Daerah dan kantor dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Karimun.

(2). Penggunaan Lambang Daerah di dalam gedung diharuiskan pada a. Gedung daerah.b. Kantor Kepala Daerah.c. Kantor Dewan Ruang Sidang Dewan.d. Kantor – Kantor Dinas Otonomi Daerah.e. Kantor Perusahaan Daerah.f. Kantor – Kantor Camat.g. Kantor – Kantor Kepala Desa/Kelurahan.

Pasal 85

Page 6: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

Lambang Daerah dapat digunakan pada :a. Barang – barang Milik Pemerintah Daerah.b. kapal – kapal milik Pemerintah Daerah.

c. Kendaraan Bermotor, milik Pemerintah Daerah.d. Surat – surat Dinas Kepala Daerah, Dewan Perwakilan rakyat Daerah

dan Dinas – Dinas Daerah.e. Buku – buku dan Majalah – majalah yang diterbitkan Pemerintah

Daerah.f. Pakaian Dinas yang dianggap perlu.g. Gapura, Pintu Gerbang.h. Panji, Plakat, Vendel dan Lencana yang diperlukan Daerah.

Pasal 9

(1). Lambang yang digunakan pada gerbang kantor Rumah jabatan, kapal milik Pemerintah daerah dan Kendaraan bermotor ditempatkan pada yang pantas dan menarik.

(2). Apabila lambang daerah ditempat bersama – sama dengan lambang Propinsi atau Lambang Negara, maka lambang Propinsi dan lambang Negara diberikan tempat utama.

Pasal 10

(1). Lambang Daerah digunakan pada surat – surat resmi yang dikeluarkan Pemerintah daerah ditempatkan pada bagian muka kiri atas surat.

(2). Lambang Daerah digunakan sebagi cap jabatan pimpinan Dewan.

Pasal 11

(1). Lambang Daerah dalam bentuk panji dapat digunakan pada :a. Mobil Dinas Kepala Daerah dipasang dimuka Bagian

tengah.b. Upacara Resmi yang diselenggarakan oleh Pemerintah

daerah dan atau Dinas – Dinas Otonomi Daerah.

6

Page 7: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

(2). Warna dasar Panji yang diguinakan lambang daerah berwarna cokelat muda.

Pasal 12

Lambang Daerah dalam bentuk Lencana dipakai oleh Pejabat Pemerintah daerah dipasang pada dada kiri atas.

Pasal 13

Hal – hal yang mengatur tentang penggunaan lambang daerah ditentukan oleh Pejabat yang lebih tinggi.

BAB VKETENTUAN LARANGAN

Pasal 14

(1). Dilarang menggunakan lambang daerah yang bertentangan dengan Peraturan daerah ini.

(2). Dilarang menulis huruf, angka, kalimat, gambar dan tanda- tanda lain pada lambang daerah.

(3). Dilarang menggunakan lambang Daerah untuk tujuan penghinaan,dagang dan propaganda politik.

(4). Lambang untuk perorangan, berkumpul organisasi swasta atau

perusahaan tidak boleh sama atau pada pokoknya menyerupai Lambang Daerah.

BAB VIKETENTUAN PIDANA

Pasal 15

Pelanggaran terhadap pasal 14 Peraturan daerah ini diancam pidana kurungan maksimal 6 (enam) bulan atau denda sebanyak – banyaknya Rp. 10.000.000,- ( sepuluh juta rupiah ) dan atau kedua duanya.

BAB VIIKETENTUAN PENYIDIKAN

7

Page 8: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

Pasal 16

(1). Selain oleh Penyidik umum yang bertugas menyidik tindakan pidana, penyidikan atas tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Daerah ini dapat pula dilakukan oleh penyidik Pegawai Negeri sipil dilingkungan Pemerintah Daerah yang pengangakatannya ditetapkan sesuai dengan Peraturan Perundang – undangan yang berlaku.

(2). Dalam melaksanakan tugas penyidikan, penyidik Pegawai Negri Sipil sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini berwenang :a. Menerima laporan atau pengaduan dari seseorang tentan

adanya tindak pidana.b. Melakukan tindakan pertama pada saat itu ditempat kejadian

serta melakukan pemeriksaan.c. Menyuruh berhenti seseorang tersangka dan memeriksa tanda

pengenaldiri tersangka.d. Melakukan penyitaan benda atau surat.e. Mengambil sidik jari dan memotret seseorang.f. Memanggil seseorang untuk didengar dan diperiksa sebagai

tersangka dan saksi.g. Mendatangkan orang ahli yang diperlukan dalam hubungannya

dengan pemeriksaan perkara.h. Menghentikan penyidikan setelah mendapatkan petunjuk dari

penyidik umum bahwa tidak terdapat cukup bukti atau peristiwa tersebut bukan merupakan tindak pidana dan selanjutnya melalui penyidik umum memberitahukan hal tersebut kepada penuntut umum tersangka dan keluarganya.

i. Mengadakan tindakan lain menurut hubungan yang dapat dipertanggungjawabkan.

BAB VIIIKETENTUAN PERALIHAN

Pasal 17

Hal – hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini akan diatur dengan surat Keputusan Bupati Karimun, mengenai teknis pelaksanaannya dan dengan persetujuan prinsif Dewan Perwakilkan rakyat Daerah Kabupaten Karimun.

8

Page 9: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

BAB IXPENUTUP

Pasal 18

(1). Peraturan daerah ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan.

(2). Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangannya dengan menempatkan dalam Lembaran Daerah.

Ditetapkan di Tanjung Balai KarimunPada tanggal 9 Janurai 2001

Plt. BUPATI KARIMUN,

d.t.o

H. RISMAN BACKRI

Diundangkan dalam Lembaran Daerah Kabupaten KarimunNomor : 01 Tahun 2001Tanggal : 8 Pebruari 2001

SEKRETARIS DAERAH,

d.t.o

H. RISMAN BACKRIPembina TK.I NIP.010079053

9

Page 10: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

10

Page 11: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

LAMBANG DAERAH KABUPATEN KARIMUN

PENJELASANPERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN

NOMOR 01 TAHUN 2001

TENTANG

LAMBANG DAERAH KABUPATEN KARIMUN

I. U M U M :

Bahwa Peraturan Daerah Kabupaten Karimun ini ditetapkan untuk memperkuat eksistensi Kabupaten Karimun yang telah dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 53 Tahun 1999.

Dipergunakannya perisai atau tameng yang merupakan dasar lambang oleh karena perisai / lambang cukup dikenal dalam peradaban bangsa Indonesia sebagai alat atau senjata dalam perjuangan dan melindungi diri, mempunyai wujud dan arti yang tidak akan berubah yaitu sebagai lambang perjuangan dan perlindungan.

Bila dihayati secara sungguh dan menyeluruh maka lambang daerah ini akan mencerminkan spesifikasi daerah Kabupaten Karimun secara utuhh, merupakan bagian-bagian dari ciri dan kepribadian masyarakat Melayu karimun.

Sesuai dengan derajat lambang, maka lambang daerah mempunyai kedudukan penting sehingga perlu ditempatkan pada tempat yang pantas selaras dengan kedudukannya.

II. PASAL DEMI PASALPasal 1 : Cukup jelas

11

Page 12: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

Pasal 2 : Cukup jelasPasal 3 : Lambang daerah dibuat dalam bentuk yang

serasi sesuai dengan sifat penggunaannya dengan menggunakan ukuran perbandingan sebagaimana gambar terlampir.

Pasal 4 : Jika lambang daerah dipakai lebih dari satu warna maka diindahkan warna-warna yang dimaksud dalam peraturan Daerah ini, dan bila dipakai satu warna saja hendaknya mempergunakan bahan yang tahan lama seperti perunggu, kuningan, emas dan lain-

lain sedangkan yang dimaksud dengan dasar, tempat tanda tangan lambang itu akan detempel, dijahit dan disulam.

Pasal 5 : Cukup jelasPasal 6 : Cukup jelasPasal 7 : Cukup jelasPasal 8 : Tidak ditentukan ditempat mana yang harus

dipasang baik diluar maupun didalam gedung, kantor-kantor Pemerintah Daerah, rumah jabatan dan kapal milik Pemerintah Daerah, tetapi hendaknya pada tempat-tempat yang pantas sesuai dengan derajat lambang dan dapat menarik perhatian, mudah terlihat. Yang dimaksud dengan rumah jabatan disini adalah rumah khusus yang disediakan untuk pejabat tersebut.

Pasal 9 : Cukup jelasPasal10 ayat (1) : Bagian muka kiri atas surat, dipandang dari

sudut orang yang melihatnya.Pasal 11 ayat (1) : Yang dimaksud dengan rombongan dalam

Peraturan Daerah ini, adalah organisai, badan atau perkumpulan yang mewakili secara resmi sebagai utusan daerah.

Pasal 12 : Cukup jelas Pasal 13 : Bahwa pemakaian lambang daerah pada

nomor-nomor rumah penduduk dan pada KTP dilakukan berdasarkan instruksi Bupati Karimun.

12

Page 13: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

Pasal 14 : Cukup jelasPasal 15 : Cukup jelasPasal 16 : Cukup jelasPasal 17 : Cukup jelasPasal 18 : Cukup jelas

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN

NOMOR 02 TAHUN 2001

TENTANG

PERUSAHAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KEPALA DAERAH KABUPATEN KARIMUN

Menimbang : a. bahwa Perusahan Daerah ikut mendorong perkembangan perekonomian Daerah agar berjalan sesuai dengan pola Dasar Pembangunan Daerah di bidang ekonomi;

b. bahwa salah satu sumber Pendapatan Daerah adalah dari hasil usaha Perusahan Daerah;

c. bahwa dipandang perlu mengatur dan menetapkan Peraturan Daerah yang sesuai

13

Page 14: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

dengan usaha meningkatkan perkembangan Perusahan Daerah;

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Jo. Undang-undang Nomor 58 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat II Dalam Lingkungan Daerah Swantara Tingkat I Sumatera Tengah;

2. undang-undang Nomor 61 Tahun 1958 Tentang Pembentukian Daerah Swatantra Tingkat I Sumatera Barat, Jambi dan Riau;

3. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1962 tentang Pendirian Perusahan Daerah Jo Undang-undang Nomor 6 Tahun 1969 tentang pernyataan tidak berlakunya sesbagai Undang-undang dan Peraturan Pengganti Undang-undang;

4. Undang-undang No 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian.

5. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1999 tentang Susunan dan Kedudukan MPR, DPR, dan DPRD (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 24, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3811),

6. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839);

7. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah;

14

Page 15: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

8. Undang-undang Nomor 53 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Pelelawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan Singingi dan Kota Batam (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 181, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3902) yang telah disempurnakan dengan Undang-undang Nomor 80, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3968);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 1975 tentang Pengurusan Pertanggung jawaban dan Pengawasan Keuangan;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1975 tentang Tata Cara Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah dan Penyusunan Perhitungan Anggaran dan Belanja Daerah;

11. Peraturan Menteri Dalam Negeri 14 Tahun 1974 tentang Bentuk Peraturan Daerah;

12. Peraturan Menteri Dalam Negeri 1 Tahun 1984 tanggal 31 Januari 1984 tentang Tata Cara Pembinaan dan Pengawasan Perusahan Daerah di Lingkungan Pemerintahan Daerah;

13. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 536-666 tanggal 7 Oktober 1981, tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengangkatan dan Pemberhentian Anggota Direksi dan Badan Pengawasan Perusahan Daerah;

14. Keputusan Menteri Dalam Negeri No.59 Tahun 1999 tentang Pedoman penyusunan Peraturan Tata Tertib DPRD;

15

Page 16: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

15. Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 26 Tahun 1974 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan Daerah;

16. Keputusan Gubernur Riau Nomor : KPTS 492 / x / 2000 Tanggal 16 Oktober 2000, Keputusan Gubernur Riau Nomor : KPTS, 507 / X / 2000 tanggal 28 Oktober 2000, Keputusan Gubernur Riau Nomor : KPTS 532 / XI / 2000 tanggal 13 Nopember 2000, Keputusan Gubernur Riau Nomor KPTS. 593 / XII / 2000 tanggal 20 Desember 2000 dan Keputusan Gubernur Riau Nomor KPTS. 04 / I / 2001 tanggal 05 Januari 2001.

M E M U T U S K A N :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH PERUSAHA DAERAH KABUPATEN KARIMUN

B A B IKETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan :

a. Daerah ialah Kabupaten Karimun.b. Kepala Daerah ialah Bupati Kepala Daerah Kabupaten Karimun.c. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ( DPRD ) ialah Dewan Perwakilan

Daerah Kabupaten Karimun d. Perusahan Daerah adalah Perusahan Daerah Kabupaten Karimun.e. Direksi adalah Direksi Perusahan Daerah Kabupaten Karimun.f. Badan Pengawas adalah Badan Pengawas Perusahan Daerah

Kabupaten Karimun.

B A B II16

Page 17: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

P E N D I R I A N

Pasal 2

(1) Perusahan Daerah didirikan sebagaimana dimaksud didalam Undang-undang Nomor 5 Tahun 1962 Jo Undang-undang Nomor 6 Tahun 1969 tentang tidak berlakunya Undang-undang dan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang.

(2) Perusahan Daerah adalah Badan Hukum yang kedudukannya sebagai Badan Hukum berhak melakukan usaha-usaha berdasarkan Peraturan Daerah.

(3) Dengan tidak mengurangi ketentuan dalam Peraturan Daerah ini maka Perusahan Daerah harus tunduk kepada ketentuan Peraturan Perundang-undangan yangt berlaku.

B A B IIITEMPAT DAN KEDUDUKAN

Pasal 3Perusahan Daerah berkedudukan dan berkantor pusat di Ibukota Kabupaten Karimun dan dapat mempunyai Kantor Cabang, Kantor Perwakilan dan mempunyai Kantor Cabang, Kantor Perwakilan dan Keaganan di dalam dan di luar daerah.

B A B IVTUJUAN DAN LAPANGAN USAHA

Pasal 4

Tujuan Perusahan Daerah ialah turut serta melaksanakan Pembangunan Daerah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan memenuhi kebutuhan rakyat menuju masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila.

Pasal 5

Perusahan Daerah bergerak di bidang : 17

Page 18: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

a. Pasar dan Pertokoan.b. Air Minum. c. Listrik.d. Apotik. e. Pengangkutan laut dan darat.f. Penyaluran bahan bakar cair. g. Kontraktor dan Leveransir.h. Perhotelan, Parawisata dan Jasa.i. Taman Hiburan dan rekriasi.j. Pertanian.k. Dan lain-lain.

B A B VM O D A L

Pasal 6

(1) Modal Dasar Perusahan Daerah adalah Kekayaan Perusahaan Daerah sendiri yang berasal dari pemisahan kekayaan Pemerintah Daerah dengan persetujuan DPRD.

(2) Modal Perusahaan Daerah tersebut pada ayat ( 1 ) diatas, dapat ditambah dengan keputusan Kepala Daerah atas Persetujuan DPRD.

(3) Perusahaan Daerah mempunyai cadangan umum yang dibntuk dan dikembangkan menurut ketentuan pasal 6 ayat (1) Peraturan Daerah ini.

(4) Daerah mempunyai cadangan umum yang dibentuk dan dipupuk menurut ketentuan pasal 6 ayat 1 sub Peraturan Daerah ini.

(5) Perusahaan Daerah tidak mengadakan cadangan diam dan cadangan rahasia.

B A B VISTRUKTUR ORGANISASI, FUNGSI DAN TUGAS

Pasal 7

Kepala Daerah menetapkan Struktur Organisasi, Fungsi dan Tugas Perusahaan Daerah.

B A B VII18

Page 19: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

P E N G E L O L A A N

Pasal 8

(1) Pengelolaan Perusahaan Daerah sebagai satuan usaha dilakukan oleh Direktur Perusahaan Daerah sesuai dengan ketentuan Peraturan dan Perundang–undangan yang berlaku.

(2) Tanggug jawab administrasi fungsional Perusahaan Daerah kepada Kepala Daerah dilakukan oleh Direktur Perusahaan Daerah.

B A B VIIID I R E K S I

Pasal 9

(1) Kepala Daerah mengangkatkan dan memberhentikan Anggota Direksi Perusahaan Daerah berdasarkan Surat Keputusan Kepala Daerah Kabupaten Karimun seteleh mendapatkan persetujuan prinsip dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Karimun.

(2) Pengangkatan dan pemberhentian Anggota Direksi sebagaimana dimaksud dalam ayat ( 1 ) pasal ini, dilaksanakan oleh Kepala Daerah setelah mendapat persetujuan prinsip dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Karimun.

Pasal 10

Kepala Daerah melaksanakan pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan Anggota Direksi sebelum menjalankan tugasnya sesuai dengan ketentuan Peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 11

Direksi Perusahaan diangkat berdasarkan

(1) Syarat-Syarat Umum :a. Warga Negara Indonesiab. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.c. Setia dan taat kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

19

Page 20: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

d. Setia dan taat Kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia, baik Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah.

e. Tidak pernah terlibat baik langsung maupun tidak langsung dalam setiap kegiatan yang menghianati Negara Kesatuan Repubik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 seperti G 30 S / PKI atau Organisasi terlarang lainnya.

f. Mempunyai rasa pengabdian terhadap Nusa dan Bangsa terutama kepada Pemerintah Daerah.

g. Tidak pernah dihukum penjara, karena melakukan tindak pidana dan tidak sedang dicabut hak pilihnya berdasarkan keputusan Pengadilan Negeri.

h. Sehat rohani dan jasmani.

(2) Syarat-syarat khusus :a. Pendidikan Minimal SLTA atau sederajatb. Umur minimal 30 tahunc. Mempunyai kepribadian dan sifat-sifat kepemimpinan.d. Mempunyai pengetahuan, kecakapan dan pengalaman pekerjaan

yang cukup dibidang pengelolaan perusahaane. Berwibawa, jujur dan bertanggung jawab

Pasal 12

Anggota Direksi Perusahaan tidak dibenarkan untuk memangku jabatan rangkap sebagaimana tersebut dibawah ini :a. Anggota Direksi Perusahaan Daerah lainnya atau Perusahaan Swasta

atau jabatan lain yang berhubungan dengan pengelolaan Perusahaan

b. Jabatan lain sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Daerah dan ketentauan Peraturan dan Perundang-undangan yang berlaku

c. Jabatan Struktural dan Fungsional lainnya dalam instansi / Lembaga Pemerintah Pusat dan Daerah

Pasal 13

(1) Anggota Direksi terdiri atas sebanyak-banyaknya 3 orang dan sekurang-kuranya 2 (dua) orang.

20

Page 21: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

(2) Pengecualian sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Pasal ini, harus dengan persetujuan terlebih dahulu dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Karimun.

(3) Salah seorang anggota Direksi tersebut dalam ayat (1) Pasal ini ditetapkan sebagai Direktur Utama dan lainnya sebagai Direktur

(4) Penetapan Direktur Utama dan lainnya dilakukan oleh Kepala Daerah atas persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Karimun.

Pasal 14

(1) Masa Jabatan Anggota Direksi adalah 4 tahun.

(2) Anggota Direksi setelah selesai masa jabatannya sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Pasal ini, dapat diangkat kembali dengan tetap memperhatikan ketentuan dalam Pasal 11 Peraturan Daerah ini.

Pasal 15

(1) Antara sesama Anggota Direksi tidak diperkenankan ada hubungan keluarga sampai derajat ketiga, baik menurut garis lurus maupun garis kesamping termasuk menantu dan ipar.

(2) Jika setelah Pengangkatan mereka masuk dalam hubungan keluarga sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Pasal ini, maka untuk melanjutkan jabatannya diperlukan izin tertulis dari Kepala Daerah setelah mendengar pertimbangan dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Karimun.

Pasal 16

(1) Kepala Daerah atas usul badan Pengawas dapat memberhentikan untuk sementara Anggota Direksi yang diduga telah melakukan tindakan yng bertentangan dengan kepentingan Negara dan atau kepentingan Daerah serta memberitahukan pemberhentian sementara itu secara tertulis kepada Anggota Direksi yang bersangkutan disertai alasan-alasan yang menyebabkan tindakan itu.

(2) Dalam hal seluruh Anggota Direksi diberhentikan unuk sementara oleh Kepala Daerah sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini, maka Kepala

21

Page 22: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

Daerah dapat menunjuk seorang atau lebih Anggota Badan Pengawas untuk menjalankan tugas-tugas Direksi.

(3) Selambat-selambatnya dalam jangka waktu 2 (dua) bulan setelah pemberhentian sementara sebagaimana dimaksud ayat (1) dan (2) pasal ini, Badan Pengawas harus mengadakan sidang, dimana Anggota Direksi yang bersangkutan diberikan kesempatan untuk membela diri.

(4) Selambat-lambatnya dalam jangka waktu 2 ( dua ) bulan sesudah sidang Badan Pengawas sebagaimana dimaksud dala ayat ( 3 ) pasal ini, Kepala Daerah menetapkan lebih lanjut status Anggota Direksi yang bersangkutan diberhentikan seterusnya atau dibatalkan pemberhentian sementaranya. Dan harus memberitahukan keputusannya kepada Anggota Direksi yang bersangkutan.

(5) Jika pemberitahuan tentang pemberhentian sebagaimana dimaksud dalam ayat (4) pasal ini tidak dilakukan maka pemberhentian sementara Anggota Direksi dimaksud menjadi batal.

(6) Kepala Daerah merehabilitasi Anggota Direksi yang pemberhentian sementaranya dibatalkan atau menjadi batal baik karena Kepala Daerah tidak memberitahukan keputusannya terhadap usul sidang Badan Pengawas maupun karena Badan Pengawas tidak mengadakan sidang.

Pasal 17

Direksi mewakili Perusahaan didalam dan diluar Pengadilan dan dapat menyerahkan kekuasaan mewakili tersebut kepada seorang Anggota Direksi atau kepada seorang / beberapa orang Pegawe Perusahaan Daerah yang khusus ditunjuk untuk itu ataupun kepada orang / Badan lain diluar Perusahaan.

Pasal 18

(1) Direksi menjalankan Pimpinan Perusahaan Daerah sehari-hari berdasarkan kebijaksanaan umum yang digariskan oleh Kepala Daerah atau Badan Pengawas dengan mengikuti Peraturan dan Perundangan- undangan yang berlaku.

22

Page 23: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

(2) Direksi mengurus dan menguasai kekayaan Perusahaan Daerah.

Pasal 19

(1) Direksi memerlukan persetujuan atau pemberian kuasa dari Kepala Daearh dalam hal-hal :a. Mengadakan Perjajian-janjian yang berlaku untuk jangka waktu

lebih dari 1 tahun b. Mengadakan pijaman dan mengeluarkan Obligasic. Memperoleh dan memindah tangankan atau membebani benda tak

bergerak.d Mengadakan investasi baru.e. Penyertaan modal dalam Perusahaan lain.f. Mengadakan tindakan-tindakan lain yang dipandang adanya

persetujuan atau pengesahan Kepala Daerah.

(2) Persetujuan dan atau pemberian kuasa sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini, diberikan oleh Kepala Daerah dengan pertibangan Badan Pengawas.

(3) Dalam hal Direksi tidak melaksanakan ketentuan – ketentuan tersebut pada ayat (1) pasal ini, maka tindakan Direksi tersebut dianggap tidak mewakili Perusahaan Daerah dan menjadi tanggung jawab pribadi Anggota Direksi yang bersangkutan.

Pasal 20

Bilamana Direktur Utama berhalangan, maka tugasnya dilakukan oleh seorang Anggota Direksi yang tertua dalam jabatannya dan / atau umur.

Pasal 21

Direksi menerima gaji, penghasilan-penghasilan dan fasilitas-fasilitas lainnya menurut ketentuan yang ditetapkan oleh Kepala Daerah.

Pasal 22

Direksi dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Daerah melalui Badan Pengawas.

23

Page 24: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

Pasal 23

Direksi dapat minta naik banding kepada Pejabat yang berwenang dalam hal yang bersangkutan diberhentikan tanpa alasan yang cukup menurut pendapatnya dengan memperhatikan ketentuan Peraturan Perundang- undangan yang berlaku.

B A B IXBADAN PENGAWAS

Pasal 24

Untuk membatu Kepala Daerah dalam menetapkan garis-garis kebijaksanaan umum Perusahaan secara terarah dan melaksanakan pengawasan terhadap pimpinan Perusahaan Daerah dalam menjalankan kebijaksanaan itu dibentuk Badan Pengawas.

Pasal 25

(1) Badan Pengawas sebagaimana dimaksud dalam pasal 24 Peraturan Daerah ini terdiri dari unsur-unsur Pejabat Pemerintah / Instansi lain yang kegiatannya berhubungan dengan Perusahaan Daerah dan tenaga ahli yang dianggap cakap dan mampu melaksanakan.

(2) Kepala Daerah secara ex- officio menjabat sebagai Ketua Badan Pengawas.

Pasal 26

(1) Anggota Badan Pengawas diangkat dari tenaga yang mempunyai dedikasi dipandang cakap dan mempunyai kemampuan untuk menjalankan kebijaksanaan Kepala Daerah mengenal pembinaan dan pengawasan Daerah.

(2) Disamping syarat sebagaimana dimaksud dalam ayat ( 1 ) pasal ini, Anggota Badan Pengawas tidak dibenarkan memiliki kepentingan yang bertentangan dengan atau mengganggu kepentingan Perusahaan Daerah.

Pasal 2724

Page 25: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

(1) Anggota Badan Pengawas berjumlah sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang dan sebanyak-banyaknya 5 ( lima ) orang yang terdiri dari Ketua dan Anggota.

(2) Masa Jabatan Anggota Badan Pengawas adalah 3 ( tiga ) tahun.

(3) Anggota Badan Pengawas setelah selesai masa jabatannya sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) pasal ini, dapat diangkat kembali.

(4)Pasal 28

(1) Badan Pengawas sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 24 Peraturan Daerah ini diangkat dan diberhentikan oleh Kepala Daerah setelah mendapatkan persetujuan prinsip dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Karimun.

(2) Badan Pengawas melaksanakan tugas wewenang dan tanggung jawab sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku terhadap Perusahaan Daerah dan menjalankan keputusan-keputusan serta petunjuk-petunjuk dari Kepala Daerah.

(3) Badan pengawas betugas untuk melaksanakan pengawasan terhadap pengelolaan Perusahaan Daerah termasuk pelaksanakan rencana kerja dan Anggaran Perusahaan Daerah.

Pasal 29

Kepala Daerah melaksanakan pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan Anggota Badan Pengawas sebelum menjalankan tugasnya sesuai dengan ketentuan Peraturan dan Perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 30

Antara sesama Anggota Badan Pengawas dan antara Anggota Badan Pengawas dengan Direksi tidak boleh ada hubungan keluarga sampai derajat ketiga baik menurut garis lurus maupun garis kesamping termasuk dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Karimun.

25

Page 26: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

Pasal 31

Badan Pengawas dalam melaksanakan tugasnya berkewajiban :

a. Memberikan pendapat dan saran kepada Kepala Daerah mengenai rancangan rencana kerja dan Anggaran Perusahaan serta perubahan / tambahannya, dan laporan-laporan lainnya dari Direksi.

b. Mengawasi pelaksanaan rencana kerja dan Anggaran Perusahaan Daerah serta menyampaikan hasil penilaiannya kepada Kepala Daerah dengan tembusan kepada Direksi dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Karimun.

c. Mengikuti perkembangan kegiatan Perusahaan Daerah dan dalam hal Perusahaan menunjukkan gejala kemunduran, segera melaporkan kepada Kepala Daerah dengan disertai saran mengenai langkah perbaikan yang harus ditempuh.

d. Memberikan pendapat dan saran kepada Kepala Daerah dengan tembusan kepada Direksi dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Karimun mengenai setiap masalah lainnya yang dianggap penting bagi pengelolaan Perusahaan Daerah.

e. Melakukan tugas-tugas pengawas lain yang ditentukan oleh Kepala Daerah.

f. Memberikan laporan secara berkala (triwulan dan tahunan) serta pada setiap waktu yang diperlukan kepada Kepala Daerah mengenai perkembangan Perusahaan Daerah dan hasil Pelaksanaan tugasnya.

Pasal 33

(1) Badan Pengawas mengadakan rapat sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan sekali dan sewaktu-waktu bila diperlukan.

(2) Dalam rapat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini, dibicarakan hal-hal yang berhubungan dengan Perusahaan Daerah sesuai dengan tugas pokok, fungsi dan hak serta kewajibannya.

26

Page 27: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

(3) Keputusan Rapat Badan Pengawas diambil atas dasar musyawarah untuk mufakat.

(4) Untuk setiap rapat dibuat risalah rapat

Pasal 34

Untuk membantu kelancaran pelaksanan tugas Badan Pengawas Kepala Daerah dapat mengangkat seorang Sekretaris dari Anggota Badan Pengawas.

Pasal 35

Apabila Kepala Daerah berpendapat bahwa Anggota-Anggota atau salah seorang Anggota Badan Pengawas setelah menjabat beberapa waktu ternyata tidak atau tidak dapat menjalankan tugasnya dengan baik, maka Kepala Daerah dapat memberhentikannya setelah mendapat persetujuan dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Karimun.

Pasal 36

(1) Anggota Badan Pengawas tidak dibenarkan merangkap jabatan lain pada Badan Usaha Swasta yang dapat menimbulkan pertentangan kepentingan secara langsung maupun secara tidak langsung dengan kepentingan Perusahaan Daerah.

(2) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Karimun dapat memberikan Pengecualian dari ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Pasal ini.

Pasal 37

Semua pembiayaan dalam rangka pelaksanaan tugas Badan Pengawas dibebankan kepada Perusahaan Daerah.

B A B XWEWENANG KEPALA DAERAH DALAM PENGELOLAAN

Pasal 38

(1) Kepala Daerah menetapkan penyimpanan uang Perusahaan Daerah pada Bank Pembangunan Daerah atau Bank pemerintah lainnya.

27

Page 28: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

(2) Kepala Daerah menetapkan Peraturan dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Karimun tentang penggunaan dana penyusutan dan cadangan tujuan setelah mendengar pendapat / pertimbangan Badan Pengawas dan Dewan Perwakilan Daerah Rakyat Kabupaten Karimun.

Pasal 39

Kepala Daerah mengesahkan Rencana Anggaran Perusahaan Daerah ( RAPD ) selambat-lambatnya sebelum tahun buku yang baru berjalan dan laporan keuangan tahunan setelah tahun buku berakhir yang diterima dari Direksi dengan mendengar pendapat / pertimbangan Badan Pengawas.

Pasal 40

(1) Kepala Daerah menyampaikan Rencana Anggaran Perusahaan Daerah (RAPD) dan laporan keuangan tahunan (Neraca dan perhitungan Rugi / Laba) yang telah disahkan sebagaimana dimaksud dalam pasal 39 Peraturan Daerah ini kepada Pejabat yang berwenang selambat-lambatnya dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan.

(2) Laporan-laporan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal inidisampaikan oleh Kepala Daerah kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Karimun.

Pasal 41

(1) Kepala Daerah menetapkan Peraturan Daerah tentang Perubahan Perusahaan Daerah dan berlakunya serta menunjukan likwidaturnya setelah mendapat pengesahan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Karimun.

(2) Kepala Daerah memberikan pembebasan tanggung jawab pekerjaan yang telah diselesaikan oleh likwidatur.

(3) Dalam hal likwidasi, Pemerintah Daerah bertanggung jawab atas kerugian yang diterima oleh pihak ketiga.

Pasal 42

Kepala Daerah memerlukan persetujuan dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Karimun terhadap hal-hal sebagai berikut :

28

Page 29: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

a. Semua kegiatan dan atau pemindahan tangan, pembebanan dan atau penghapusan aktifa tetap Perusahaan Daerah.

b. Mengadakan usaha kerja sama patungan (Joint Venture) yang berdasarkan Penanaman Modal Asing (PMA).

c. Mengadakan usaha kerja sama dengan pihak ketiga untuk jangka waktu yang melebihi (lima) tahun.

B A B XISISTIM LAPORAN KEUANGAN DAN AKUTANSI

Pasal 43

Laporan Keuangan Tahunan (Neraca dan perhitungan Rugi/ Laba) dari Perusahaan, dilakukan berdasarkan hasil pemeriksaan Akuntan Negara dan Akuntan Publik.

Pasal 44

(1) Selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum tahun buku baru mulai berlaku, Rencana Anggaran Perusahaan Daerah (RAPD) disampaikan oleh Direksi kepada Kepala Daerah untuk mendapatkan pengesahan.

(2) Perubahan/ tambahan Anggaran Perusahaan Daerah yang terjadi dalam tahunan yang sedang berjalan, harus disampaikan oleh Direksi kepada Kepala Daerah untuk mendapatkan pengesahan.

(3) Selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum tahun buku berakhir laporan keuangan tahunan (Neraca dan perhitungan Rugi/ Laba) disampaikan oleh Direksi kepada Kepala Daerah untuk mendapatkan pengesahan.

(4) Pengesahan Rencana Anggaran Perusahaan Daerah dan laporan Keuangan Tahunan (neraca) dan perhitungan Rugi / Laba Perusahaan Daerah, diberikan oleh Kepala Daerah setelah mendapatkan pertimbangan dari Badan Pengawas.

Pasal 45

29

Page 30: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

(1) Setiap perubahan baik yang diakibatkan oleh transaksimaupun oleh kejadian lain dalam Perusahaan Daerah yang mempengaruhi aktiva, modal, biaya dan pendapatan harus dibukukan atas dasar sistem akuntansi yang dapat dipertanggung jawabkan.

(2) Sistem akuntansi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini disusun dan dilaksanakan oleh Direktur Perusahaan Daerah agar dapat berjalan dengan baik berdasarkan prinsip-prinsip pengendalian intem, terutama pemisahan fungsi pengurusan, pencatatan, penyimpanan dan pengeluaran.

Pasal 46

(1) Tahun Anggaran Perusahaan Daerah adalah tahun takwin.

(2) Bagian dari laba bersih Perusahaan Daerah yang menjadi hak Pemerintah Daerah yang diperoleh selama Anggaran Perusahaan Daerah setelah disahkan oleh Kepala Daerah dimaksud dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah(APBD), dan disetor ke Kas Daerah selambat-lambatnya akhir Tahun Anggaran yang bersangkutan.

B A B XIIP E L A P O R A N

Pasal 47

Direksi wajib menyampaikan Laporan Keuangan Tahunan, triwulan dan laporan berkala lainnya kepada Kepala Daerah dengan tembusan kepada Badan Pengawas dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Karimun sebagai berikut :Laporan selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan stelah tutup buku berakhir.

Laporan triwulanselambat-lambatnya 1 (satu) setelah triwulan yang bersangkutan.

Laporan berkala lainnya selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sesudah jangka waktunya.

Pasal 48

Kepala Daerah wajib menyampaikan hasil penilaian atas laporan keuangan tahunan serta laporan lainnya dari Perusahaan Daerah kepada Pejabat yang

30

Page 31: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

berwenang dalam batas waktu selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah menerima laporan dari Direksi.

Pasal 49

(1) Laporan-laporan sebagaimana dimaksud dalam pasal 47 dan 48 Peraturan Daerah ini disampaikan tepat pada waktunya.

(2) Bentuk laporan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini ditetapkan oleh Kepala Daerah.

B A B XIIILAPORAN PERHITUNGAN HASIL USAHA BERKALA

DAN KEGIATAN PERUSAHAAN DAERAH

Pasal 50

Laporan perhitungan hasil usaha berkala dan kegiatan Perusahaan Daerah dikirimkan oleh Direksi kepada Daerah dan Badan Pengawas setiap triwulan menurut tahun takwin

B A B XIVLAPORAN PERHITUNGAN TAHUNAN

Pasal 51

(1) Untuk setiap tahun buku dalam batas waktu 3 (tiga) bulan oleh Direksi disusun perhitungan tahunan yang terdiri dari Neraca dan perhitungan Rugi / Laba yang dikirimkan kepada Kepala Daerah melalui Badan Pengawas untuk mendapatkan Pengesahan.

(2) Cara penilaian pos-pos dalam perhitungan tahunan harus disebutkan.

(3) Jika dalam waktu 2 (dua) bulan sesudah menerima perhitungan tahunan itu oleh kepala Daerah tidak keberatan tertulis maka perhitungan tahunan itu dianggap telah disahkan.

B A B XVK E P E G A W A I A N

Pasal 52

31

Page 32: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

(1) Direksi mengangkat dan memberhentikan Pegawai Perusahaan Daerah menurut Peraturan Kepegawaian Perusahaan Daerah.

(2) Gaji, pensiun dan tunjangan serta penghasilan lain dari Pegawai / Perusahaan Daerah diatur sesuai dengan ketentuan Peraturan dan Perundang-undangan yang berlaku.

B A B XVITUNTUTAN GANTI RUGI DAN TANGGUNG JAWAB

Pasal 53

(1) Direktur Utama dan Direktur dalam kedudukannya sebagi anggota Direksi serta semua Pegawai Perusahaan Daerah yang karena tindakan-tindakan Hukum atau melalaikan tanggung jawab yang dibebankan kepada mereka dengan langsung ataupun tidak langsung telah menimbulkan kerugian bagi Perusahaan Daerah diwajibkan menggantikan kerugian tersebut.

(2) Ketentuan-ketentuan tentang tuntutan ganti rugi terhadap Pegawai Negeri berlaku sepenuhnya terhadap Pegawai Perusahaan Daerah.

(3) Dengan Peraturan Daerah dapat ditetapkan pengecualian dari ketentuan mengenai cara tuntutan ganti rugi yang berlaku bagi Perusahaan Daerah.

Pasal 54

(1) Semua Pegawai Perusahaan Daerah yang dibebani tugas penyimpanan, pembayaran atau penyerahan uang dan surat-surat berharga milik Perusahaan Daerah yang disimpan didalam gedung atau tempat penyimpan yang khusus dan semata-mata digunakan untuk keperluan itu diwajibkan memberikan pertanggung jawaban tentang pelaksanaan tugasnya kepada Badan Pengawas.

(2) Pegawai tersebut pada ayat (1) pasal ini tidak perlu mengirimkan pertanggung jawaban mengenai cara pengurusannya kepada Badan Pengawas.

(3) Tuntutan terhadap Pegawai tersebut sebagaimana ayat (1) pasal ini dilakukan menurut ketentuan yang ditetapkan bagi Pegawai Bendaharawan.

32

Page 33: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

(4) Semua Surat Bukti dan Surat lainnya, yang termasuk pembukuan dan administrasi Perusahaan disimpan di Perusahaan Daerah atau ditempat lain yang ditunjuk oleh Kepala Daerah, kecuali jika dianggap perlu guna kepentingan suatu pemeriksaan oleh Badan Pengawas untuk sementara dapat dipindahkan ke tempat lain.

(5) Untuk keperluan pemeriksaan bertalian dengan penetapan pajak dan pemeriksaan Akuntan pada umumnya surat bukti dan surat lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (4) pasal ini untuk sementara dapat dipindahkan kejawatan Akuntan Negara.

B A B XVIIPENETAPAN DAN PENGGUNAAN LABA SERTA

PEMBERIAN JAKSA PRODUKSI

Pasal 55

(1) Penggunaan laba bersih setelah terlebih dulu dikurangi dengan penyusutan, cadangan tujuan dan pengurangan lain yang wajar dalam Perusahaan Daerah ditetapkan sebagai berikut :a. Untuk Dana Pembangunan Daerah 30 %b. Untuk Anggaran Belanja Daerah 25 %c. Untuk Cadangan Umum, Sosial dan Pendidikan, jasa produksi

sumbangan dana pensiun dan sumbang 45 %(2) Penggunaan Laba untuk cadangan umum bilamana telah tercapaiu

tujuannya dapat dialihkan kepada penggunaan lain dengan keputusan Kepala Daerah atas usul Badan Pengawas.

(3) Cara mengurus serta penggunaan umum dana penyusutan dan cadangan umum tujuan termasuk pada ayat (1) pasal ini ditetapkan oleh Kepala Daerah atas usul badan Pengawas.

B A B XVIIIKETENTUAN PENUTUP

Pasal 56

(1) Sejak berlaku Peraturan Daerah ini, maka Peraturan Daerah Kabupaten Karimun Nomor 2 tahun 1967 tentang Pendirian Perusahaan Daerah dinyatakan tidak berlaku lagi.

(2) Segala ketentuan yang bertentangan atau tidak sesuai dengan Peraturan Daerah ini dinyatakan tidak berlaku lagi.

33

Page 34: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

(3) Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini akan ditetapkan oleh Kepala Daerah.

Pasal 57

(1) Peraturan Daerah ini dapat disebut Peraturan tentang Perusahaan Daerah.

(2) Peraturan Daerah ini Mulai berlaku sejak tanggal diundangkan.(3) Agar setiap orang dapat mengetahuinya memerintahakan

pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Karimun.

Ditetapkan di Tanjung Balai KarimunPada tanggal 8 FEBRUARI 2001

Plt. BUPATI KARIMUN,

d.t.o

H. RISMAN BACKRIDiundangkan dalam Lembaran Daerah Kabupaten KarimunNomor : 2 Tahun 2001

SEKRETARIS DAERAH,

d.t.o

H. RISMAN BACKRIPembina TK.I NIP.010079053

34

Page 35: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN

NOMOR 03 TAHUN 2001

TENTANG

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAHKABUPATEN KARIMUN TAHUN ANGGARAN 2001

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KARIMUN,

Menimbang : bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Karimun Tahun Anggaran 2001 perlu ditetapkan dengan Peraturan Daerah sesuai dengan ketentuan pasal 86 ayat (1) Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999

Mengingat : 1. Udang-undang Nomor 61 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Swatantra Tingkat 1 Sumatera Barat, Jambi dan Riau (Lembaran Negara Tahun 1958 Nomor 112);

2. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan (Lembaran Negara Tahun 1985 Nomor 68, tambahan Lembaran Nomor 3312) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1994 (Lembaran Negara 1994 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3569);

3. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 41 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3685);

35

Page 36: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

4. Undang-undang Nomor 21 Tahun 1997 tentang Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 44, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3688);

5. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah.

6. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah,

7. Undang-unang nomor 34 Tahun 2000 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

8. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1975 Tentang Cara Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah dan Penyusunan Perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (Lembaran Negara Tahun 1975 Nomor 6);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3691);

10. Peraturan Pemerintah nomor 20 Tahun 1997 tentang Retribusi Daerah (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3691);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 21 tahun 1997 tentang Pajak Bahan bakar Kendaraan Bermotor (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 56, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3693);

36

Page 37: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

12. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang kewenangan Pemerintah Pusat dan Kewenangan Pemerintah Propinsi sebagai Daerah Otonom.

13. Peraturan Pemerintah Nomor 104 tahun 2000 tentang Dana perimbangan

14. Peraturan Pemerintah Nomor 105 tahun 2000 tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah

15. Peraturan Pemerintah Nomor 106 tahun 2000 tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan dalam Pelaksanaan Dekosentrasi dan Tugas Pembantuan.

16. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 18 tahun 2000 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang / Jasa Instansi Pemerintah

17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 11 tahun 1975 tentang Contoh Cara Penyusunan Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah, Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah dan Penyusunan Perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

18. Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 8 tahun 1987 tentang Penerimaan Sumbangan Pihak Ketiga Kepada Daerah;

19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 1979 tentang Pelaksanaan Pengelolan Barang Milik Pemerintah Daerah;

20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 1985 tentang Pengurusan Pendapatan Daerah Hasil Pajak Bumi dan Bangunan;

37

Page 38: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 1994 tentang Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 1996;

22. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 570 – 360 tanggal 28 Oktober 1981 tentang Program Pembinaan Anggaran Daerah dan Pengendalian Kredit Anggaran;

23. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 903 – 1316 Tanggal 18 September 1998 tentang Penyempurnaan Bentuk dan Susunan Perubahan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah sebgaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 903 -617 Tanggal 25 Juli 1988;

24. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 903 – 379 Tanggal 11 April 1987 tentang Penggunaan Sistem Digit dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah serta Petunjuk Teknis Tata Usaha Keuangan Daerah;

25. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 110 tahun 1998 tentang Bentuk dan Susunan Anggaran Pendapatan Daerah;

26. Surat Menteri Dalam Negeri Nomor 910 / 3316 / PUOD Tanggal 7 Oktober 1998 tentang Petunjuk Pelaksanaan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 110 tahun 1998 tentang Bentuk dan Susunan Anggaran Pendapatan Daerah;

Memperhatikan : 1. Surat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 903/2735/SJ tanggal 17 Nopember 2000 Perihal Pedoman Penyusunan dan Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2001;

38

Page 39: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

2. Surat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi Umum Tahun Anggaran 2001;

3. Surat Edaran Bersama Direktur Jenderal Anggaran dan Direktur Jenderal Pemerintahan Umum Daerah Tanggal 14 Desember 2000 No. SE-186/A/2000 dan No.911/2189/PUMDA Perihal Pengalihan 9 Instansi vertikal dilingkungan Pemda;

4. Risalah rapat-rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Karimun mengenai Pembahasan Rancangan Peraturan Daerah tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Karimun Tahun Anggaran 2001.

Dengan Persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Karimun.

M E M U T U S K A N :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN KARIMUN TAHUN ANGGARAN 2001

P a s a l 1

Jumlah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Karimun Tahun Anggaran 2001 sebesar Rp 223.247.176.346,04 Terdiri dari :

a. PENDAPATAN : - Pendapatan : Rp. 223.247.176.346,04

b. BELANJA :39

Page 40: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

- Rutin : Rp. 140.517.238.346,04- Pembangunan : Rp. 82.729.938.000,00

P a s a l 2

Jumlah Urusan Kas dan Perhitungan adalah sebagai berikut :a. Pendapatan : Rp. 2.380.956.955,00b. Belanja : Rp. 2.380.956.955,00

P a s a l 3

(1) Ringkasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tersebut pada Pasal 1, sebagaimana Lampiran 1 Peraturan Daerah ini;

(2) Pengeseran Pasal-pasal Anggaran yang diperkenankan sesuai dengan Peraturan yang berlaku, sebagaimana Lampiran III Peraturan Daerah ini;

(3) Rincian lebih lanjut (1) Pasal ini, sebagaimana Lampiran Peraturan Daerah ini;a. Lampiran II : Pendapatanb. Lampiran IV : Belanja Rutinc. Lampiran V : Belanja Pembangunan

P a s a l 4

Rincian Bagian Urusan Kas dan Perhitungan pada Pasal 2, sebagaimana Lampiran VI dan VII Peraturan ini.

P a s a l 5

Lampiran-lampiran tersebut pada Pasal 3 dan Pasal 4 merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

P a s a l 6

40

Page 41: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada setelah mendapatkan persetujuan dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Karimun dan diberlakukan muali awal Tahun Anggaran 2001.

Agar supaya setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah.

Ditetapkan di Tanjung Balai KarimunPada tanggal 23 Maret 2001

Plt. BUPATI KARIMUN,

d.t.o

H. RISMAN BACKRIDiundangkan dalam Lembaran Daerah Peraturean Daerah Kabupaten KarimunNomor : 03 Tahun 2001

SEKRETARIS DAERAH,

d.t.o

H. RISMAN BACKRIPembina TK.I NIP.010079053

41

Page 42: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN

NOMOR 04 TAHUN 2001

TENTANG

PEMBENTUKAN BADAN PERWAKILAN DESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KARIMUN

Menimbang : a. bahwa untuk menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat, membuat Peraturan Desa serta melakukan pengawasan terhadap PenyelenggaraanPemerintahan Desa, sebagaimana dimaksud pada Pasal 104 Undang-undang Nomor 22 Tahun1999 perlu dibentuk Badan Perwakilan Desa;

b. bahwa sesuai dengan ketentuan pasal 42 ayat (1) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun1999 tentang Pedoman Umum Pengaturan Mengenai Desa maka Pembentukan Perwakilan Desa perlu ditetapkan dengan suatu Peraturan Daerah.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839);

42

Page 43: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

2. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3848);

3. Undang-undang Nomor 44 Tahun 1999 tentang Teknis Penyusunan Peraturan Perundang-undangan dan Bentuk Rancangan Undang-undang, Rancangan Peraturan Pemerintah dan Rancangan Keputusan Presiden;

4. Undang-undang Nomor 53 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Pelelawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan Singingi, dan Kota Batam (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 181, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3902) yang telah disempurnakan dengan Undang-undang Nomor 13 tahun 2000 (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 80, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3968);

5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 1999 tentang Pencabutan Beberapa Peraturan Menteri Dalam Negeri, Keputusan Menteri Dalam Negeri, mengenai Pelaksanaan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1979 Tentang Pemerintahan desa;

6. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 63 Tahun 1999 Tentang Petunjuk Pelaksanaan dan Penyesuaian Peristilahan dan Penyelenggaran Pemerintahan Desa dan Kelurahan;

7. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 1999 Tentang Pedoman Umum Pengaturan mengenai Desa;

8. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 65 Tahun 1999 tentang Pedoman Pengaturan Pembentukan Kelurahan;

43

Page 44: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

9. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 99 Tahun 1999 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Dalam Negeri.

Dengan Persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Karimun.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN TENTANG PEMBENTUKAN BADAN PERWAKILAN DESA.

BAB IKETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :a. Bupati adalah Bupati Karimun.b. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki

kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat-istiadat setempat yang diakui dalam Sistem Pemerintahan Nasional dan berada di Daerah Kabupaten.

c. Pemerintahan Desa adalah kegiatan Pemerintahan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Desa dan Badan Perwakilan Desa.

d. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa.e. Badan Perwakilan Desa yang selanjutnya disebut dengan

BPD adalah Badan Perwakilan yang terdiri atas pemuka-pemuka masyarakat yang ada di Desa, berfungsi mengayomi adat-istiadat, membuat Peraturan Desa, menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat serta melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan Pemerintahan Desa.

44

Page 45: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

BAB IIPEMBENTUKAN

Pasal 2

Tujuan Pembentukan BPD adalah untuk memperkuat Pemerintah Desa serta merupakan wahana untuk melaksanakan Demokrasi berdasarkan Pancasila di Desa.

Pasal 3

(1) Pembentukan Keanggotaan BPD oleh Kepala Desa dengan unsur-unsur Tokoh masyarakat Desa yaitu Kalangan Adat, Agama, Organisai Sosial Politik, golongan Profesi dan unsur-unsur pemuka masyarakat Desa yang bersangkutan.

(2) Jumlah Anggota BPD ditentukan berdasarkan jumlah penduduk Desa yang bersangkutan dengan ketentuan :a. Jumlah penduduk sampai dengan 1500 jiwa, 5 orang anggota;b. 1501sampai dengan 2000 jiwa, 7 orang anggota;c. 2001 sampai dengan 2500 jiwa, 9 orang anggota;d. 2501 sampai dengan 3000 jiwa, 11 orang anggota;e. Lebih dari 3000 jiwa, 13 orang anggota.

(3) Jumlah Anggota BPD sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) Pasal ini ditetapkan denga Surat Keputusan Bupati.

Pasal 4

Untuk dapat dipilih menjadi anggota BPD adalah penduduk Desa Warga Negara Republik Indonesia dengan syarat-syarat :a. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;b. Setia dan taat kepada Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945;c. Tidak pernah terlibat langsung atau tidak langsung dalam kegitan yang

mengkhianati Pacasila dan Uandang-undang Dasar 1945, G 30 S PKI dan atau kegiatan Organisasi terlarang lainnya;

d. Berpendidikan sekurang-kurangnya Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama dan atau berpendidikan sederajat dan atau berpengalaman dan aktif di bidang kenggotaan;

e. Berumur sekurang-kurangnya 25 tahun;f. Sehat jasmani dan rohani;g. Nyata-nyata tidak terganggu jiwa / ingatannya;h. Berkelakuan baik,jujur dan adil;

45

Page 46: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

i. Tidak pernah dihukum penjara karena melakukan tindakan pidana;j. Terdaftar sebagai penduduk Desa yang bersangkutan secara sah dan

bertempat tinggal tetap di Desa yang bersangkutan sekurang-kurangnya 2 ( dua) tahun terakhir pada saat pemilihan Anggota BPD dengan tidak terputus-putus;

k. Tidak dicabut hak pilihnya berdasarkan Keputusan Pengadilan yang mempunyai kekuatan Hukum yang tetap;

l. Mengenal daerah yang dikenal oleh masyarakat di Desa setempat;m. Bersedia dicalonkan menjadi Anggota dan Pimpinan BPD;

n. Memenuhi syarat-syarat lain yang sesuai dengan adat-istiadat yang diatur dalam Peraturan Daerah.

Pasal 5

Anggota BPD dipilih dari calon yang ajukan oleh kalangan Adat, Pemuka Organisasi Sosial Politik, Golongan Profesi dan Unsur-unsur Pemuka Masyarakat lainnya yang memenuhi persyaratan sebagaimana yang dimaksud pada Pasal 4.

BAB IIIKEDUDUKAN DAN FUNGSI

Pasal 6

(1) BPD sebagai Badan Perwakilan yang merupakan wahana untuk melakukan Demokrasi berdasarkan Pancasila.

(2) BPD berkedudukan sejajar dan menjadi mitra dari Pemerintah Desa.

Pasal 7(1) BPD mempunyai fungsi :

a. Menjaga kelestarian Adat-istiadat yang hidup dan berkembang di Desa sepanjang menunjang pelaksanaan pembangunan;

b. Legislasi yaitu merumuskan dan menetapkan Peraturan Desa bersama-sama Pemerintah Desa;

c. Pengawasan yaitu meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan Peraturan Desa, Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa serta Keputusan Kepala Desa;

d. Menampung aspirasi masyarakat yaitu masyarakat kepada pejabat dan instansi yang berwenang.

46

Page 47: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

(2) Pelaksanaan Fungsi BPD sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini ditetapkan dalam Peraturan Tata Tertib BPD.

Pasal 8

(1) Bentuk Kepengurusan BPD terdiri dari :a. Pimpinan BPD terdiri dari Ketua dan Wakil Ketua;b. Wakil Ketua sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini

sebanyak-banyaknya 2 (dua) orang sesuai dengan jumlah anggota BPD;

c. Pimpinan BPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini huruf a dipilih dari dan oleh Anggota BPD secara langsung dalam rapat BPD yang diadakan secara khusus;

d. Rapat Pemilihan Pimpinan BPD untuk pertama kalinya dipimpin oleh Anggota tertua dibantu oleh anggota termuda.

(2) Dalam pelaksanaan tugasnya Pimpinan BPD dibantu oleh Sekertaris BPD.

(3) Sekertaris BPD, dipimpin oleh Sekertaris dibantu oleh staf sesuai dengan ketentuan yang diangkat oleh Pemerintah Desa atas persetujuan Pimpinan BPD dan bukan dari perangkat Desa.

Pasal 9

Anggota dan Pimpinan BPD tidak dibenarkan merangkap jabatan dengan Kepala Desa dan Perangkat Desa.

BAB IVPEMILIHAN ANGGOTA BADAN PERWAKILAN DESA

Pasal 10

(1) Nama-nama bakal calon Anggota BPD yang dipilih dan telah memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada pasal 5, diusulkan oleh Kepala Desa kepada Bupati dengan tembusan Camat dan menetapkan calon Anggota BPD yang berhak dipilih dengan suatu Surat Keputusan Bupati.

(2) Untuk pelaksanaan pemilihan calon Anggota BPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini dibentuk Panitia Pemilihan BPD.

47

Page 48: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

(3) Nama-nama cacoln yang ditetapkan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini disampaikan kepada yang bersangkutan.

(4) Kepala Desa bersama-sama unsur tokoh masyarakat yaitu Kalangan Adat, Agama, Sosial Politik, Golongan Profesi, mengadakan rapat musyawarah/mufakat untuk menetapkan waktu pelaksanaan pemilihan calon Anggota BPD.

(5) Panitia Pemilihan sebagaimana dimaksud ayat (2) pasal ini mempunyai tugas :a. Menerima Pendaftaran Bakal Calon;b. Melaksanakan pendaftaran pemilih untuk selanjutnya disyahkan

oleh Ketua Panitia Pemilihan;

c. Menerima dan melakukan penelitian administrasi persyaratan Bakal Calon untuk ditetapkan sebagai Calon yang berhak dipilih;

d. Mengumumkan nama-nama Calon yang berhak dipilih;e. Menetapkan jadwal proses pencalonan anggota BPD;f. Mengajukan rencana biaya pemilihan kepada Pemerintah Desa;g. Melaksanakan Pemilihan;h. Menetapkan hasil Pemilihan;i. Membuat Berita Acara Pemilihan.

Pasal 11

(1) Pemilihan Calon Anggota BPD yang berhak dipilih dan dilaksanakan dalam rapat pemilihan Anggota BPD yang dipimpin oleh Kepala Desa dibantu Sekretaris Desa dengan dihadiri para Calon Anggota BPD, Perangakat Desa, Lembaga Kemasyarakatan dan Pemuka-pemuka Masyarakat.

(2) Pemilihan Calon Anggota BPD dilaksanakan secara Langsung, Umum, Bebas, Rahasia, Jujur dan Adil oleh Penduduk Desa.

(3) Pada saat pemilihan Anggota BPD dilaksanakan, para Calon yang berhak dipilih harus berada ditempat yang telah ditentukan untuk mengikuti pelaksanaan pemilihan.

(4) Apabila Calon Anggota BPD yang terdaftar sesuai Pasal 3 ayat 2 tidak perlu dilakukan pemilihan.

BAB V48

Page 49: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

PENETAPAN CALON TERPILIHANGGOTA BADAN PERWAKILAN DESA

Pasal 12

(1) Setelah pelaksanaan pemilihan Anggota BPD selesai, Kepala Desa membuat dan menandatangani serta membacakan Berita Acara Hasil Pemilihan.

(2) Dalam hal pemilihan Anggota BPD sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini, maka untuk menetapkan Calon Terpilih Kepala Desa mengusulkan kepada Bupati dan ditetapkan dengan Surat Keputusan Bupati.

BAB VIPENGESAHAN HASIL PEMILIHAN HASIL BPD

Pasal 13

(1) Keputusan Bupati sebagaimana dimaksud dalam pasal 12 ayat (2) berlaku sejak tanggal pelantikan.

(2) Penggantian Anggota dan Pimpinan BPD antar waktu diberikan Petikan Keputusan Bupati.

(3) Anggota BPD yang bersangkutan dilantik oleh Bupati atau Pejabat yang ditunjuk olehnya.

(4) Pada saat pelantikan sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) pasal ini, Anggota BPD bersangkutan bersumpah menurut Agamanya atau berjanji dengan sungguh-sungguh dihadapan Bupati atau Pejabat yang ditunjuk untuk itu dan dihadiri Perangkat Desa dan Pemuka-pemuka Masyarakat setempat.

Pasal 14

Susunan Kata-kata Sumpah / Janji Anggota BPD adalah sebagai berikut :

” Demi Allah (Tuhan), Saya bersumpah / berjanji bahwa saya akan memenuhi kewajiban saya selaku Anggota Badan Perwakilan Desa dengan sebaik-

49

Page 50: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

baiknya, sejujur-jujurnya dan seadil-adilnya, bahwa saya akan selalu taat dalam mengamalkan dan mempertahankan Pancasila sebgai Dasar Negara : dan bahwa saya akan menegakkan kehidupan Demokrasi dan Undang-Undang Dasar 1945 sebagai Konstitusi Negara serta segala Peraturan Perundang-undangan yang berlaju bagi Desa, Daerah dan Negara Republik Indonesia”.

BAB VIITUGAS DAN WEWENANG, HAK DAN KEWAJIBAN

Pasal 15

(1) Dalam menjalankan fungsinya BPD mempunyai tugas dan wewenang a. Membahas Rancangan Peraturan BPD bersama-sama dengan

Kepala Desa;b. Melaksanakan pencalonan dan pemilihan Kepala Desa dalam

kedudukannya sebagai Anggota Panitia Tehnis Pemilihan Kepala Desa;

c. Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat di Desa yang bersangkutan;

d. Memberi pertimbangan terhadap Calon Perangkat Desa yaitu unsur Staf dan Kepala Wilayah Pembantu Kepala Desa di wilayah bagian Desa / Kepala Dusun;

e. Menilai keterangan pertanggungjawaban Kepala Desa;f. Menilai pelaksanaan Peraturan Desa;g. Menyampaikan saran/pertimbangan kepada Kepala Desa.

Pasal 16

BPD Mempunyai Hak sebagai berikut :a. Menjadi Panitia Pencalonan dan Pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa;b. Berbicara dan mengajukan pendapat dalam rapat BPD;c. Meminta pertanggungjawaban Kepala Desa;d. Menilai keterangan pertanggungjawaban Kepala Desa.

Pasal 17

(1) Anggota BPD berhak meminta uang rapat sesuai dengan ketentuan / kemampuan keuangan Desa.

50

Page 51: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

(2) Uang Rapat Anggota BPD sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini diatas ditetapkan setiap Tahun Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa.

Pasal 18

(1) Untuk keperluan kegiatan BPD disediakan biaya sesuai dengan kemampuan Keuangan Desa yang dikelola oleh Sekertaris BPD.

(2) Biaya sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini ditetapkan setiap Tahun Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa.

Pasal 19BPD berkewajiban :a. Menghadiri rapat;b. Menjaga kelancaran dan kertetiban jalannya rapat;c. Menampung dan menyalurkan pendapat masyarakat Desa;d. Memperhatikan sungguh-sungguh kenyataan yang hidup dan

berkembang adat-istiadat dan kondisi budaya dalam masyarakat Desa.

BAB VIIITATA CARA RAPAT DAN PENGATURAN TATA TERTIB

Pasal 20

(1) Rapat BPD diadakan dalam rangka penetapan Peratuaran Desa yang mengatur mengenai Pungutan Desa, penyampaian pertanggungjawaban Kepala Desa dan lain kebijaksanaan Kepala Desa terlebih dahulu harus dimusyawarahkan.

(2) Penentuan rapat BPD diadakan menurut kebutuhan sekurang-kurangnya satu kali dalam setahun.

(3) Rapat BPD dapat dilaksanakan pada hari yang ditentukan atau pada setiap hari sesuai dengan kebutuhan situasi Masyarakat Desa setempat.

(4) Rapat BPD dipimpin oleh Ketua dan Wakil Ketua Badan Perwakilan Desa.

(5) Dalam hal Kepala Desa memberikan pertanggungjawaban, rapat dipimpin Ketu atau Wakil Ketua dibantu oleh Sekertaris BPD dan dihadiri oleh seluruh anggota BPD, Perangkat Desa, dan Lembaga Kemasyarakatan lainnya yang tidak duduk sebagai Anggota BPD, berfungsi sebagai peninjau.

Pasal 2151

Page 52: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

Dalam Pelaksanan Rapat BPD, perlu diatur dengan Tata Tertib :a. Sebelum rapat dimulai, setiap Anggota BPD wajib menandatangani

daftar hadir yang telah disediakan;b. Rapat dimulai dan dibuka oleh Pimpinan Rapat jika daftar hadir telah

ditanda tangani oleh sekurang-kurangnya dua pertiga dari jumlah Anggota;

c. Anggota yang tidak menandatangani daftar hadir apabila akan meninggalkan ruangan harus mendapat izin dari Pimpinan Rapat dengan tidak mengganggu jalannya rapat.

Pasal 22

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya BPD menetapkan peraturan tentang Tata Tertib BPD dengan mengacu kepada Pedoman yang ditetapkan oleh Bupati.

Pasal 23

(1) Apabila pembicaraan dalam rapat mempergunakan perkataan-perkataan yang tidak layak dan mengganggu ketertiban atau menganjurkan untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, maka Pimpinan rapat memperingatkan supaya pembicaraan tertib kebali.

(2) Dalam hal terjadi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini pimpinan rapat memberikan kesempatan kepada pembicara untuk meralat kembali perkataan-perkataan yang mengakibatkan ia diberi peringatan dan jika mempergunakan kesempatan tersebut, maka perkataan-perkataan tersebut tidak dimuat dalam Berita Acara karena tidak pernah diucapkan.

(3) Apabila seseorang pembicara tidak memenuhi peringatan pimpinan rapat sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) pasal ini pimpinan rapat menghentikan yang bersangkutan, untuk meneruskan pembicaraannya.

(4) Apabila peringatan sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (3) pasal ini tidak diindahkan, Pimpinan rapat dapat mengambil tindakan seperlunya untuk kelancaran rapat, maka untuk tertib jalannya rapat, Pimpinan rapat menskors sampai dengan waktu yang ditentukan.

(5) Setelah Skors dicabut dan rapat kembali Pimpinan Rapat menjelaskan pokok permasalahan yang dibahas semula.

52

Page 53: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

Pasal 24

(1) Dalam hal pimpinan rapat berpendapat bahwa pembahasan masalah tetap dianggap cukup, maka pimpinan rapat menyampaikan pokok-pokok kesimpulan rapat.

(2) Pokok-pokok Kesimpulan rapat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini, ditetapkan sebagaimana keputusan rapat.

(3) Keputusan rapat dimaksud dalam ayat (2) pasal ini diatas dibacakan oleh Pimpinan rapat atau Sekretaris atas perintah Pimpinan Rapat.

(4) Jalannya rapat sebagaimana dimaksud dalam pasal 20 dan 21 diatas selambat-lambatnya 3 (tiga) hari setelah rapat diusulkan dalam bentuk risalah atau berita acara yang memuat :a. Hari, tanggal dan tempat rapat;b. Acara rapat;c. Daftar hadir anggota dan peninjau rapat;d. Hasil keputusan rapat.

Pasal 25

Berita Acara Rapat sebagaimana dimaksud dalam pasal 24 ayat (4) dijadikan dasar penetapan kebijaksanaan selanjutnya.

BAB IXPEMBERHENTIAN DAN MASA KEANGGOTAAN

Pasal 26

(1) Pimpinan dan Anggota BPD yang dituduh dan tersangkut dalam suatu tindakan pidana, atas usul Kepala Desa dapat diberhentikan sementara.

(2) Pemberhentian sementara ditetapkan dengan keputusan Bupati.(3) Selama Pimpinan dan Anggota BPD dikenakan pemberhentian

sementara, maka pekerjaan sehari-hari dilaksanakan oleh dari anggota yang diangkatkan oleh Bupati.

(4) Apabila berdasarkan pemberitahuan dari Penyidikan Umum dan berdasarkan Putusan Pengadilan Tingkat Pertama dinyatakan bahwa Pimpinan dan Anggota yang bersangkutan tidak terbukti melakukan perbuatan yang dituduhkan, maka Kepala Desa mengusulkan untuk

53

Page 54: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

mencabut kembali Keputusan Bupati tentang pemberhentian sementara, dengan tembusan kepada camat.

(5) Apabila berdasarkan Putusan Pengadilan Tingkat Pertama terbukti melakukan perbuatan yang dituduh sedang Pimpinan dan Anggota yang bersangkutan melakukan upaya banding, maka selambat-lambatnya 1 (satu) tahun sejak putusan Pengadilan Tingkat Perama upaya banding dimaksud belum selesai, Kepala Desa mengusulkan agar Pimpinan dan Anggota yang bersangkutan diberhentikan dengan tembusan kepaa Camat.

Pasal 27

Pimpinan dan Anggota BPD berhenti atau diberhentikan oleh Pejabat yang berwenang karena :a. Meninggal dunia;b. Mengajukan berhenti atas permintaan sendiri;c. Berakhi masa keanggotaannya dan telah dilantik Pimpinan dan

Anggota yang baru;

d. Tidak lagi memenuhi syarat-syarat dalam pasal 4 Peraturan Daerah ini dan atau melanggar sumpah / janji;

e. Melakukan perbuatan yang brtentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku atau norma-norma yang hidup dan berkembang dalam Masyarakat Desa.

Pasal 28

Pemberhentian Pimpinan dan Anggota BPD sebagaimana dimaksud dalam pasal 27 dilakukan oleh Bupati atas usulan Kepala Desa.

Pasal 29

Masa keanggotaan BPD adalah lima tahun, mereka berhenti bersama-sama setelah masa keanggotaanny berakhir.

BAB XPENGGANTIAN ANGGOTA DAN PIMPINAN BPD

54

Page 55: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

Pasal 30

Penggantian Anggota dan Pimpinan BPD antar waktu meninggal dunia atau tidak lagi bertempat tinggal di Desa yang bersangkutan dilakukan oleh Kepala Desa menjabat pada waktu itu, melalui musyawarah antara Kepala Desa dengan BPD.

Pasal 31

Penggantian Anggota dan Pimpinan BPD antar waktu sebagaimana yang dimaksud pada pasal 30 diatas, dilaporkan kepada Bupati, dengan tembusan kepada Camat.

BAB XITINDAKAN PENYIDIKANTERHADAP ANGGOTA BPD

Pasal 32

(1) Anggota dan Pimpinan BPD yang melalaikan tugasnya sehingga

merugikan Negara, Daerah dan Masyarakat Desa dikenakan tindakan administratif berupa teguran, pemberhentian sementara atau pemberhentian sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(2) Anggota dan Pimpinan BPD yang melakukan perbuatan bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku atau norma-norma yang hidup dan berkembang dalam kehidupan masyarakat di Desa yang bersangkutandapat dikenakan tindakan administrasi berupa teguran, pemberhentian sementara dan atau pemberhentian oleh pejabat yang berwenang.

Pasal 33

(1) Ketentuan-ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Daerah ini menjadi Pedoman bagi penyusunan peraturan Desa tentang pembentukan BPD.

55

Page 56: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

(2) Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini maka semua Peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai pembentukan LMD dan ketentuan-ketentuan lain yang bertentangan dengan Peraturan Daerah ini dinyatakan tidak berlaku lagi.

Pasal 34

Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini akan diaturkan dengan Keputusan Bupati, sepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan Daerah ini.

Pasal 35

(1) Peraturan Daerah ini berlaku sejak tanggal diundangkan.

(2) Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan menempatkannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Karimun.

Di sahkan di Tanjung Balai KarimunPada tanggal 18 AGUSTUS 2001

BUPATI KARIMUN,

d.t.o

H. MUHAMMAD SANIDiundangkan dalam Lembaran Daerah Peraturan Daerah Kabupaten KarimunNomor : 4 Tahun 2001

SEKRETARIS DAERAH,56

Page 57: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

d.t.o

H. MUHAMMAD TAUFIKPembina TK.I NIP.090013135

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN

NOMOR 05 TAHUN 2001

TENTANG

TATA CARA PENCALONAN, PEMILIHAN, PELANTIKANDAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KARIMUN

57

Page 58: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

Menimbang : a. bahwa sistem Pemerintahan Desa memberikan keluasan kepada masyarakat untuk berpartisipasi dengan memperhatikan aspek-aspek daya guna dan hasil guna dalam pencapaian tujuan pembangunan, kemasyarakatan, dan pemerintahan, serta potensi Desa;

b. bahwa sehubungan dengan hal tersebut diatas dan sesuai dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 1999 tentang Pedoman Umum Pengaturan mengenai Desa, dipandang perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Tata Cara Pencalonan, Pemilihan, Pelantikandan Pemberhentian kepala Desa.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839);

2. Undang-undang Nomor 25 tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara nomor 3848);

3. Undang-undang Nomor 44 Tahun 1999 tentang Teknis Penyusunan Peraturan Perundang-undangan dan Bentuk Rancangan Undang-undang, Rancangan Peraturan Pemerintah dan Rancangan Keputusan Presiden;

4. Undang-undang Nopmor 53 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Pelelawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun , Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan Singingi dan Kota Batam (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 181, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3902) yang telah disempurnakan dengan Undang-undang Nomor 13 Tahun 2000 (Lembaran

58

Page 59: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

Negara Tahun 2000 Nomor 80 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3968);

5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 1999 tentang Pencabutan Beberapa Peraturan Menteri Dalam Negeri, Keputusan Menteri Dalam Negeri, mengenai Pelaksanaan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1979 tentang Pemerintahan Desa.

6. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 63 Tahun 1999 tentang Petunjuk Pelaksanaan dan Penyesuaian Peristilahan dan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa dan Kelurahan.

7. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 1999 tentang Pedoman Umum Pengaturan Mengenai Desa;

8. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 65 Tahun 1999 Pedoman Pengaturan Pembentukanh Kelurahan;

9. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 99 Tahun 1999 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Dalam Negeri.

Dengan Persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Karimun

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN TENTANG TATA CARA PENCALONAN, PEMILIHAN, PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA.

BAB IKETENTUAN UMUM

Pasal I

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :a. Daerah adalah Kabupaten Karimun.

59

Page 60: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

b. Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah beserta Perangakat Daerah Otonom yang lain sebagai Badan Eksekutif Daerah.

c. Pemerintah Daerah adalah Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Otonom oleh Pemerintah Daerah dan DPRD menurut Azas Desentralisasi.

d. Desa atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarka asal – usul dan adat istiadat setempat yang diakui dalam sistem Pemerintahan Nasional dan berada di Daerah.

e. Pemerintahan Desa adalah kegiatan Pemerintahan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Desa dan Badan Perwakilan Desa.

f. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa.g. Badan Perwakilan Desa yang selanjutnya disebut BPD adalah Badan

Perwakilan yang terdiri atas pemuka-pemuka masyarakat di Desa yang berfungsi mengayomi adat istiadat, membuat Peraturan Desa, menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat serta melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan Pemerintahan Desa.

h. Bakal Calon adalah warga masyarakat Desa setempat yang berdasarkan Penjaringan, Pemeriksaan, dan Penyaringan oleh Panitia Pemilihan dan Panitia Penaggungjawab Pemilihan dan ditetapkan sebagai Bakal Calon Kepala Desa.

i. Calon adalah Calon Kepala Desa yang telah memenuhi persyaratan administrasi dan ditetapkan oleh Panitia Penanggungjawab Pemilihan untuk mengikuti Penyaringan sebagai Calon yang berhak dipilih.

j. Calon yang berhak dipilih adalah Calon Kepala Desa yang telah lolos penyaringan dan mendapat persetujuan BPD.

k. Calon yang berhak dipilih diusulkan oleh BPD kepada Bupati melalui Panitia Penanggungjawab Pemilihan Pemerintah Kabupaten.

l. Calon terpilih adalah Calon Kepala Desa yang memperoleh suara terbanyak dalam pemilihan Kepala Desa.

m. Pejabat Kepala desa adalah seorang Pejabat yang diangakat oleh BPD untuk melaksanakan hak, wewenang dan kewajiban Kepala Desa dalam kurun waktu tertentu dan disahkan oleh pejabat yang berwenang.

n. Pejabat yang berwenang adalah Bupati yang berhak untuk mengangkat dan memberhentikan Kepala Desa dan Pejabat kepala Desa atas usul BPD.

60

Page 61: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

o. Pegawai negeri adalah mereka yang telah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam Peraturan oleh Pejabat yang berwenang dan diserahi tugas Negara lainnya yang ditetapkan berdasarkan sesuatu Peraturan Perundang-undangan dan digaji menurut menurut Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

p. Pemilih adalah Penduduk Desa yang bersangkutan dan telah memenuhi persyaratan untuk menggunakan hak pilihnya.

q. Hak pilih adalah hak yang dimiliki pemilih untuk menentukan sikap pilihnya.

r. Putra Desa adalah mereka yang lahir di Desa atau dari orang yang terdaftar sebagai penduduk Desa yang bersangkutan atau mereka yang lahir diluar Desa kemudian pernah menjadi penduduk Desa yang bersangkutan sehingga betul-betul mengenal Desa tersebut.

BAB IIPENANGGUNGJAWAB PEMILIHAN DAN

PANITIA PEMILIHAN KEPALA DESA

Bagian PertamaPembentukan Panitia

Pasal 2

(1) Bupati menetapkan Panitia Penanggungjawab Pemilihan dengan Surat Keputusan Bupati.

(2) BPD membentuk Panitia Pemilihan yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Bupati.

(3) Panitia sebagaimana dimaksud pada ayat (2) pasal ini keanggotaannya terdiri dari :a. Ketua dipilih dari anggota BPD.b. Sekretaris, Bendaharawan dan Anggota dipilih dari unsur-unsur

BPD, Perangkat Desa dan Tokoh Masyarakat.(4) Apabila Ketua / Anggota BPD atau diantara anggota Panitia Pemilihan

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) pasal ini, ada yang mencalonkan untuk Pemilihan Kepala Desa atau berhalangan tetap, maka yang bersangkutan harus mengundurkan diri dari Keanggotaan Panitia dan perubahan Susunan Panitia Pemilihan ditetapkan kembali oleh BPD.

61

Page 62: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

(5) Panitia Penanggungjawab Pemilihan Mempunyai tugas : a. Melakukan penyaringan Bakal Calon;b. Panitia Penanggungjawab dengan Surat Keputusan Bupati

menyampaikan Daftar Calon yang lulus seleksi;c. Melaksanakan pengawasan terhadap jalannya pelaksanaan

pemilihan;d. Menghadiri pelaksanaan pemilihan;e. Mengambil keputusan apabila timbul permasalahan dalam

pelaksanaan pemilihan.(6) Panitia Pemilihan mempunyai tugas :

a. Menerima pendaftaran Bakal Calon;b. Melaksanakan pendaftaran pemilih untuk selanjutnya disahkan

oleh Ketua Panitia Pemilihan;c. Menerima dan melakukan penelitian administrasi persyaratan

Bakal Calon dan menyampaikan kepada Panitia Penanggungjawab Pemilihan;

d. Mengajukan rencana biaya pemilihan;e. Membuat Berita Acara Pemilihan;f. Mengumumkan nama-nama calon yang berhak dipilih;g. Menetapkan Tata Tertib Kampanye;h. Menetapkan Tanda Gambar untuk Pemungutan Suara;i. Melakukan undian Tanda Gambar bagi Calon yang berhak

dipilih;j. Menetapkan pencabutan status calon yang berhak dipilih

berkenaan dengan pelanggaran tata tertib kampanye;k. Menetapkan pembatalan pemilihan berkenaan dengan

pelanggaran tata tertib pemilihan.

Bagian KeduaPersyaratan Pemilih

Pasal 3

Yang dapat memilih Kepala Desa adalah Penduduk Desa Warga Negara Republik Indonesia yang :

62

Page 63: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

a. Terdaftar sebagai Penduduk Desa yang bersangkutan secara sah dan telah bertempat tinggal sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan dengan tidak terputus-putus pada saat pendaftaran terpilih;

b. Sudah mencapai usia 17 (tujuh belas) tahun pada saat pemilihan atau telah / pernah kawin pada saat pendaftaran yang dibuktikan dengan KTP / KK;

c. Sehat jasmani dan rohani serta tidak dicabut hak pilihnya berdasarkan keputusan Pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum yang tetap.

Bagian KetigaTata Cara Pedaftaran Pemilih

Pasal 4

(1) Pendaftaran Pemilih dilakukan oleh Panitia dilaksanakan dari rumah ke rumah, untuk menghindari terdaftarnya pemilih dibawah umur, pemilih dari luar desa. Tidak terdaftarnya pemilih atau pemilih terdaftar dua kali.

(2) Jika pada saat pendaftaran pemilih dilaksanakan, ditemukan lebih dari satu bukti yang sah mengenai usia pemilih, maka yang dijadikan dasar penentuan usia pemilih adalah bukti yang sah menurut waktu yang ditetapkan paling lama dan dikeluarkan oleh Instansi yang berwenang.

(3) Daftar pemilih yang sudah ditetapkan oleh Panitia diumumkan di papan pengumuman terbuka sehingga masyarakat mengetahuinya.

(4) Untuk menghindari terjadinya pemilih yang mewakilkan, maka setiap pemilih diwajibkan memperlihatkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau tanda bukti diri lainnya yang dianggap sah disamping surat panggilan untuk pemungutan suara.

Bagian KeempatPersyaratan Penjaringan dan Penyaringan Bakal Calon

Pasal 5

(1) Yang dapat dipilih menjadi Kepala Desa adalah Penduduk Desa Warga Negara Republik Indonesia dengan syarat-syarat :

a. Bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa;b. Setia dan taat kepada Pancasila, Undang-undang Dasar 1945,

Negara dan Pemerintah Republik Indonesia;c. Berkelakuan baik, jujur, adil, cerdas, mampu dan berwibawa;d. Tidak pernah terlibat langsung maupun tidak langsung

berdasarkan suatu kegiatan yang berwajib dalam suatu kegiatan 63

Page 64: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

yang menghianati Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 seperti G 30 S PKI dan atau kegiatan Organisasi Terlarang lainnya;

e. Sekurang-kurangnya Berijazah / STTB Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama atau yang sederajat;

f. Berumur sekurang-kurangnya 25 (dua puluh lima) Tahun dan setinggi-tingginya 60 (enam puluh) Tahun pada saat pendaftaran;

g. Sehat jasmani dan rohani dibuktikan dengan Surat Keterangan Dokter;

h. Tidak dicabut hak pilihnya berdasarkan Keputusan Pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap;

i. Tidak pernah dihukum penjara karena melakukan tindak pidana atau sedang menjalankan pidana penjara atau kurungan berdasarkan keputusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap, karena tindak pidana yang dikenakan ancaman pidana 5 (lima) tahun;

j. Terdaftar sebagai penduduk Desa yang bersangkutan secara sah dan bertempat tinggal tetap di Desa yang bersangkutan sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun terakhir pada saat pendaftaran bakal calon dengan tidak terputus-putus, kecuali bagi Putra Desa yang berada di luar Desa yang bersangkutan;

k. Mengenal daerahnya dan dikenal oleh masyarakat di Desa yang bersangkutan;

l. Bersedia dicalonkan menjadi Kepala Desa;m. Memenuhi syarat-syarat lain yang sesuai dengan adat istiadat

setempat.(2) Pegawai Negeri yang mencalonkan diri sebagai Kepala Desa selain

harus memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini, harus pula memiliki Surat Keterangan Persetujuan Pejabat yang berwenang sesuai ketentuan perundang – undangan yang berlaku.

(3) Pengaturan lebih lanjut mengenai persayaratan Bakal Calon Kepala Desa diatur kemudian dengan peraturan Desa.

Pasal 6

64

Page 65: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

(1) Bagi pegawai Negeri atau Putra Desa yang telah dilantik menjadi Kepala Desa, terhitung mulai tanggal pelantikan harus bertempat tinggal di Desa yang bersangkutan.

(2) Bagi Pegawai Negeri yang terpilih / diangakat menjadi Kepala Desa, debebaskan sementara waktu dari jabatan organiknya selama menjadi kepala desa tanpa kehilanagan statusnya sebagai Pegawai Negeri.

(3) Kepala Desa yang dipilih / diangkat dari Pegawai Negeri, berhak mendapat gaji, kenaikan gaji berkala, kenaikan pangkat, penghasilan lainnya dan kepadanya dapat diberikan tambahan penghasilan dari Desa yang bersangkutan yang dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa.

(4) Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP-3) Pegawai Negeri sebagaiman dimaksud dalam ayat (1) pasal ini diberikan oleh Instansi Induknya.

(5) Pegawai Negeri yang telah selesai melaksanakan tugasnya sebagai Kepala Desa dikembalikan ke Instansi Induknya.

(6) Pegawai Negeri yang dipilih / diangkat menjadi Kepala Desa, harus menyesuaikan dengan ketentuan dalam Peraturan Daerah ini serta memperhatikan ketentuan yang berlaku.

Pasal 7

(1) 6 (enam) bulan sebelum berakhirnya masa jabatan, Kepala Desa yang bersangkutan mengajukan permohonan berhenti kepada BPD.

(2) Berdasarkan permohonan berhenti dari Kepala Desa, BPD mengusulkan kepada Bupati tentang Pemberhentiannya, dan selambat-lambatnya 14(empat belas) hari sebelum berakhir jabatan Kepala Desa, BPD telah menetapkan Kepala Desa terpilih.

(3) BPD membentuk Panitia untuk memproses pencalonan Kepala Desa sebagai pengganti Kepala Desa yang bersangkutan.

(4) Ketua Panitia, setelah menerima persetujuan Calon yang berhak dipilih segera menetapkan waktu pelaksanaan Rapat Pemilihan Calon Kepala Desa dan menetapkan nomor urut berdasarkan photo setiap Calon setelah berkonsultasi dengan Ketua BPD.

Pasal 8

(1) Apabila dalam tahap penjaringan Bakal Calon terdapat lebih dari 5 (lima) bakal calon, maka Panitia melaksanakan penjaringan untuk -

memperoleh 5 orang bakal calon.65

Page 66: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

(2) Calon Tunggal dapat dimungkinkan setelah Panitia Pemilihan membuka pendaftaran perpanjangan selama 3 (tiga) kali.

Bagian KelimaPenetapan Calon

Pasal 9

(1) Rapat Pemilihan Calon yang berhak dipilih, dilaksanakan setelah Panitia Pemilihan menerima persetujuan Calon yang berhak dipilih dari BPD.

(2) Pemilihan Pencalonan sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini, dihadiri oleh Tim Penanggungjawab Pemilihan dari unsur Pemerintah Kabupaten, Pimpinan dan Anggota BPD dan Panitia serta dihadiri oleh Calon yang berhak dipilih.

(3) Apabila Calon yang berhak dipilih sakit mendadak dan tidak bisa menghadiri pelaksanaan Rapat Pemilihan, maka yang bersangkutan dapat mewakilkan atau diganti dengan Photo.

(4) Calon yang berhak dipilh tidak dibenarkan mengundurkan diri dan dalam hal yang bersangkutan mengundurkan diri, secara administratif dianggap tidak terjadi pengunduran diri.

(5) Dalam hal Calon sebagaimana dimaksud ayat (3) pasal ini, mendapat dukungan suara terbanyak, maka Calon tersebut dianggap batal.

(6) Untuk Menentukan Calon terpilih adalah Calon yang berhak dipilih yang mendapat dukungan suara terbanyak kedua, dengan tetap memperhatikan ketentuan seperlima dari jumlah pemilih yang menggunakan hak pilih.

Pasal 10

(1) Pemilihan Calon yang berhak dipilih dilaksanakan dalam Rapat Pemilihan Calon Kepala Desa yang dipimpin oleh Ketua Panitia dengan dihadiri sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) dari jumlah seluruh pemilih yang telah disahkan oleh ketua Panitia.

(2) Apabila pembukaan Rapat Pemilihan Calon Kepala Desa, sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini, jumlah pemilih belum mencapai quorum, Pimpinan Rapat mengundurkan rapat paling lama 3 (tiga) jam dengan ketentuan quorum tetap 2/3 (dua pertiga) dari jumlah pemilih.

66

Page 67: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

(3) Apabila sampai batas waktu pengunduran sebagaimana dimaksud ayat (2) pasal ini, quorum juga belum tercapai, Rapat Pemilihan Pelaksanaan Calon Kepala Desa diundurkan oleh Pimpinan Rapat selambat-lambatnya dalam waktu 10 (sepuluh) hari, dengan quorum ½ (setengah) jumlah pemilih.

(4) Pengunduran waktu rapat Pemilihan Calon Kepala Desa sebagaimana dimaksud ayat (3) pasal ini, diumumkan dalam Forum Rapat oleh Pimpinan Rapat dan dituangkan dalam Berita Acara Penundaan Pemilihan.

Pasal 11

Panitia Pemilihan yang mempunyai Hak Memilih serta calon yang berhak dipilih dalam Pemilihan Calon Kepala Desa tetap mempunyai hak untuk menggunakan hak pilihnya dengan tetap bersikap netral dalam melaksanakan tugasnya.

Pasal 12

(1) Pemilihan Calon yang berhak dipillih dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, dan rahasia.

(2) Pemberian suara dilakukan dengan mencoblos tanda gambar yang berhak dipilih dalam bilik suara yang disediakan oleh Panitia Pemilihan.

(3) Seoran pemilih hanya memberikan suaranya kepada 1 (satu) orang calon yang berhak dipilih.

(4) Seorang pemilih yang berhalangan hadir karena sesutau alasan, tidak dapat diwakilkan dengan cara apapun juga.

BAB IIIPELAKSANAAN PEMILIHAN

Bagian PertamaKampanye

Pasal 13

(1) Kampanye merupakan kesempatan bagi para Calon yang berhak dipilih untuk menyampaikan program kerja yang akan dilaksanakan apabila yang bersangkutan berhasil terpilih menjadi Kepala Desa.

(2) BPD menetapakan berbagai ketentuan untuk mengatur supaya pelaksanaan Kampanye berjalan tanpa mengganggu ketentraman dan ketertiban masyarakat.

67

Page 68: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

(3) Pelaksanaan Kampanye para Calon yang berhak dipilih hendaknya diarahkan pada hal-hal yang bersifat positif dan menunjang kelancaran penyelenggaraan Pemerintahan Desa dan pelaksanaan pembangunan.

(4) Pelaksanaan Kampanye para Calon yang berhak dipilih, dengan ketentuan urutan berdasarkan abjad nama Calon yang berhak dipilih dan masa kampanye untuk semua Calon selesai paling lambat 2 (dua) hari sebelum pemungutan suara.

(5) Panitia melakukan undian nomor urut berdasarkan photo Calon paling lambat 1(satu) hari sebelum masa kampanye dengan dilengkapi Berita Acara.

(6) Pemasangan photo Calon yang berhak dipilih hanya dibenarkan dipasang dilingkungan rumah Calon Kepala Desa serta dilakukan pada siang hari.

(7) Kampanye para Calon yang berhak dipilih tidak diperkenankan diadakan secara berlebihan dalam bentuk pembagian barang, uang, dan fasilitas lainnya serta tidak dibenarkan mengadakan pawai sehingga mengganggu ketentraman dan ketertiban masyarakat.

(8) Panitia Pemilihan memberi tindakan terhadap Calon yang berhak dipilih yang melakukan pelenggaran ketentuan serta tata tertib kampanye, berupa peringatan atau pencabutan status yang bersangkutan sebagai Calon yang berhak dipilih.

(9) Pencabutan status yang bersangkutan sebagai Calon yang berhak dipilih sebagaimana dimaksud ayat (8) pasal ini, harus disetujui BPD.

(10) Dalam hal terjadi pencabutan status Calon yang berhak dipilih sebagaimana dimaksud ayat (9) pasal ini, yang mengakibatkan terjadinya Calon Tunggal, maka pelaksanaan pemilihan Kepala Desa tetap dilaksanakan dan untuk menentukan Calon Terpilih berlaku ketentuan Pasal 14 ayat (5) Peraturan Daerah ini.

Pasal 14

Setiap Calon Kepala Desa wajib :a. Mentaati segala ketentuan yang telah ditetapkan oleh Panitia.b. Hadir pada saat pemilihan, kecuali sakit mendadak yang bersangkutan

dapat diwakilkan.c. Meembantu kelancaran pelaksanaan pemilihan.d. Berlapang dada dalam hal tidak memperoleh suara terbanyak dan tidak

melakukan tindakan yang merugikan mayarakat dan Pemerintah serta pembangunan.

e. Menggunakan hak pilihnya.68

Page 69: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

Bagian KeduaPelaksanaan Pemungutan suara

Pasal 15

Untuk dan model Surat Suara ditetapkan oleh Panitia.

Pasal 16

Panitia menetapkan nomor urut berdasarka photo untuk pemungutan suara setelah mendapat pesetujuan BPD.

Pasal 17

(1) Sebelum melaksanakan pemungutan suara, Panitia membuka kotak suara dan memperlihatkan kepeda para pemilih bahwa kotak suara dalam keadaan kosong serta ditutupnya kembali, mengunci dan menyegel dengan menggunakan kertas yang telah dibubuhi Cap dan Stempel Panitia;

(2) Selama pemungutan suara berlangsung, anak kunci kotak suara dipegang oleh Ketua Panitia.

Pasal 18

(1) Pemilih yang hadir diberikan selembar surat suara oleh Panitia melalui pemanggilan berdasarkan urutan daftar hadir.

(2) Setelah menerima surat suara, pemilih memeriksa atau meneliti dan apabila suarat suara dimaksud dalam keadaan cacat atau rusak, pemilih berhak meminta surat suara baru setelah menyerahkan kembali surat suara yang cacat atau rusak.

Pasal 19

(1) Pencoblosan surat suara dilaksanakan dalam bilik suara dengan menggunakan alat yang telah disediakan oleh panitia.

(2) Pemilih yang telah jeluar dari bilik suara adalah pemilih yang telah menggunakan hak pilihnya.

(3) Pemilih yang keliru mencoblos surat suara, dapat meminta surat baru setelah menyerahkan surat suara yang keliru dicoblos kepada Panitia.

69

Page 70: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

(4) Setelah surat suara dicoblos, pemilih memasukkan surat suara kedalam kotak suara yang disediakan dalam keadaan terlipat.

Pasal 20

(1) Pada saat pemungutan suara dilaksanakan, para Calon yang berhak dipilih harus berada ditempat yang telah ditentukan untuk mengikuti pelaksanaan Rapat Pemilihan Kepala Desa.

(2) Panitia Pemilihan menjaga agar setiap orang yang berhak memilih hanya memberikan satu suara dan menolak pemberian suara yang diwakili dengan alasan apapun.

Pasal 21

Panitia menentukan batas waktu pelaksanaan pemungutan suara dengan tidak menutup kemungkinan atas kesempatan para calon yang berhak dipilih untuk mengakhiri pelaksanaan pemungutan suara sebelum waktu ditentukan atau melebihi batas waktu yang ditentukan.

Bagian KetigaPelaksanaan Perhitungan Suara

Pasal 22

(1) Setelah pelaksanaan pemungutan suara dinyatakan selesai, Panitia meminta kepada masing-masing Calon yang berhak dipilih agar menugaskan pemilih untuk menjadi saksi dalam perhitungan suara.

(2) Dalam hal itu seorangpun yang mau menjadi saksi, perhitungan suara tetap berjalan terus dan pemilihan dinyatakan sah.

Pasal 23

(1) Panitia memeriksa Kotak Suara serta membuka kotak suara dan menghitung surat suara, setelah saksi-saksi hadir.

(2) Setiap lembar surat suara diteliti satu demi satu untuk mengetahui suara yang diberikan kepada Calon yang berhak dipilih dan kemudian Panitia Pemilihan menebutkan gambar yang dicoblos tersebut serta mencatatnya dipapan tulis yang ditempatkan sedemikain rupa, sehingga dapat dilihat dengan jelas oleh semua skai yang hadir.

Pasal 2470

Page 71: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

(1) Surat suara dianggap tidak sah apabila :a. tidak menggunakan surat suara yang telah ditetapkan.

b. Tidak ditandatangani Ketua Panitia atau yang mewakili.c. Terdapat tanda-tanda lain selain tanda yang telah ditetapkan.d. Ditandatangani atau memuat tanda yang menunjukkan identitas

pemilih.e. Memberikan suara untuk lebih dari 1 (satu) Calon.f. Mencoblos tidak tepat pada bagian dalam batas kotak gambar

yang disediakan.g. Coblosan mengenai garis batas kotak gambar.

(2) alasan-alasan yang menyebabkan surat suara tidak sah, diberitahukan kepada Pemilih pada saat itu juga.

(3) Dalam hal terjadi perbedaan pendapat mengenai sah atau tidak sahnya surat suara, antara Panitia dengan Calon atau saksi, maka Ketua Panitia berkewajiban untuk menentukan dan bersifat mengikat.

Pasal 25

(1) Calon yang memperoleh suara terbanyak dengan dukungan suara sekurang-kurangnya 1/5 (seperlima) dari jumlah pemilih yang menggunakan hak pilihnya, dinyatakan sebagai Calon terpilih.

(2) Apabila tidak seorang Calonpun mendapat dukungan suara terbanyak sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini, Panitia mengadakan pemilihan ulang.

(3) Pemilihan ulang sebagaimana dimaksud ayat (2) pasal ini, dilaksanakan selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sejak saat penandatanganan Berita Acara Pemilihan.

(4) Apabila setelah pemilihan ulang sebagaimana dimaksud ayat (3), hasilnya tetap sama, maka BPD mengusulkan Pejabat Kepala Desa kepada Bupati untuk mendapatkan pengesahan.

Bagian Keempat Penetapan Hasil Penghitungan Suara

Pasal 26

(1) Setelah perhitungan suara selesai, Panitia membuat, menandatangani dan membacakan Berita Acara Pemilihan didepan para Calon yang berhak dipilih dan saksi serta menyerahkannya kepada BPD.

71

Page 72: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

(2) Berita Acara Pemilihan sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini, diketahui dan ditandatangani oleh Ketua dan Anggota Panitia pada saat itu juga.

(3) Ketua Panitia Pemilihan mengumumkan hasil pemilihan Calon yang berhak dipilih dan menyatakan sahnya pemilihan calon terpilih.

Pasal 27

(1) Apabila lebih dari 1 (satu) orang Calon mendapat jumlah dukungan surat terbanyak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (1) Peraturan Daerah ini dengan jumlah yang sama, maka diadakan pemilihan ulang hanya untuk Calon-calon yang berhak dipilih dengan perolehan jumlah suara yang sama.

(2) Pemilihan ulang sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini, dilaksanakan selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sejak penandatanganan Berita Acara Pemilihan.

(3) Dalam hal pemilihan ulang sebagaimana dimaksud ayat (2) pasal ini, hasilnya tetap sama, maka untuk menetapkan Calon yang dinyatakan terpilih dan diangkat sebagai Kepala Desa menjadi kewenangan BPD.

Pasal 28

Segera setelah selesai pelaksanaan Pemilihan, paling lambat 2 (dua) hari setelah pemilihan, Ketua Panitia mengajukan Calon terpilih kepada BPD dengan dilengkapi Berita Acara Pemilihan untuk ditetapkan dalam keputusan.

BAB IVPENGESAHAN, PENGANGKATAN DAN

PELANTIKAN KEPALA DESA

Pasal 29

(1) Hasil pemilihan Kepala Desa ditetapkan dengan Keputusan BPD berdasarkan laporan dan Berita Acara Pemilihan dari Panitia dan disahkan oleh Bupati.

(2) Pengesahan Bupati tentang Pengangkatan Kepala Desa selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum berakhir masa jabatan Kepala Desa yang bersangkutan.

(3) Kepada Calon terpilih diangkat sebagai Kepala Desa pada saat pelantikan diberikan Keputusan Bupati tentang Pengesahan.

72

Page 73: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

Pasal 30

(1) Tanggal pelantikan Kepala Desa yang baru dilaksanakan tepat pada saat berakhirnya jabatan Kepala Desa lama.

(2) Pada saat pelantikan sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini, Kepala Desa yang bersangkutan diambil sumpah/janji menurut agamanya dengan sugguh-sungguh, oleh Bupati atau Pejabat lain yang ditunjuk untuk itu, disaksikan oleh para anggota BPD dan pemuka-pemuka masyarakat lainnya dalam wilayah Desa yang bersangkutan.

(3) Susunan kata-kata sumpah/janji dimaksud adalah sebagai berikut : Demi Allah (Tuhan), saya bersumpah / berjanji bahwa saya akan memenuhi kewajiban selaku Kepala Desa dengan sebaik-baiknya, sejujurnya dan seadil-adilnya, bahwa saya akan selalu taat dalam mengamalkan dan mengamankan Pancasila sebagai Dasar Negara, dan bahwa saya akan menegakkan kehidupan demokrasi dan Undang-undang Dasar 1945 sebagai konstitusi Negara serta segala Peraturan Perundang-undangan yang berlaku bagi Desa, Daerah dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pasal 31

Apabila pelaksanaan pelantikan Kepala Desa jatuh pada hari libur, maka pelantikan dilaksanakan pada hari kerja berikutnya atau sehari sebelum hari libur.

Pasal 32

Pelantikan Kepala Desa yang tidak dapat dilaksanakan tepat waktu karena alasan-alasan yang dapat dipertanggungjawabkan, dapat ditunda paling lama 3 (tiga) bulan sejak tanggal berakhirnya masa jabatan Kepala Desa yang bersangkutan atas persetujuan Bupati, dengan ketentuan bahwa Kepala Desa yang lama tetap melaksanakan tugasnya selama masa penundaan tersebut.

Pasal 33

Ketentuan sebagaimana dimaksud pada pasal 32 Peraturan Daerah ini berlaku pula bagi Desa yang dijabat oleh Penjabat Kepala Desa.

Pasal 3473

Page 74: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

(1) Kepala Desa diangkat untuk masa jabatan paling lama 10 (sepuluh) tahun atau 2 (dua) kali masa jabatan terhitung sejak tanggal pelaksanaan pelantikan.

(2) Apabila masa jabatan kedua kali telah berakhir, yang bersangkutan tidak boleh dicalonkan kembali untuk masa jabatan ketiga kalinya di Desa yang bersangkutan.

BAB VPEMBERHENTIAN KEPALA DESA

Bagian PertamaPemberhentian Sementara

Pasal 35

(1) Kepala Desa yang disangka telah melakukan tindak pidana dan perkaranya sedang dalam pemeriksaan sampai dengan putusan oleh Pengadilan dapat diberhentikan sementara dengan Keputusan BPD atas persetujuan Bupati.

(2) Selama Kepala Desa dikenakan Pemberhentian Sementara, tugas sehari-hari dilakukan oleh seorang Penjabat Kepala Desa yang ditetapkan oleh BPD atas persetujuan Bupati.

(3) Penahanan terhadap Kepala Desa yang disangka telah melakukan tindak pidana untuk kepentingan proses pemeriksaan / penyidikan oleh aparat penyidik hukum setelah diberitahukan kepada Bupati.

(4) Atas usul dan saran BPD serta berdasarkan Keputusan Pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap, Pejabat yang berwenang Mencabut Keputusan Pemberhentian Sementara Kepala Desa yang bersangkutan untuk dikukuhkan kembali dan dalam hal yang bersangkutan dinyatakan tidak bersalah serta menunjukkan sikap yang baik selama pemberhentian sementara atau dinyatakan bersalah.

(5) Apabila berdasarkan Putusan Pengadilan Tingkat Pertama, terbukti melakukan perbuatan yang dituduhkan sedang Kepala Desa yang bersangkutan melakukan upaya Banding, maka selambat-lambatnya 1 (satu) tahun sejak Putusan Pengadilan Tingkat Pertama, sekalipun upaya Banding dimaksud belum selesai, BPD mengusulkan agar Kepala Desa yang bersangkutan diberhentikan.

Bagian KeduaPemberhentian Kepala Desa

74

Page 75: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

Pasal 36

Kepala Desa berhenti atau diberhentikan atas usul BPD karena :a. Meninggal dunia.b. Atas permintaan sendiri.c. Berakhir masa jabatannya dan telah dilantik Kepala Desa baru atau

Penjabat Kepala Desa.d. Tidak lagi memenuhi salah satu syarat yang ditentukan sebagaimana

Pasal 5 Peraturan Daerah ini.e. Melanggar sumpah / janji yang dimaksud ayat (3) Pasal 98 Undang-

undang Nomor 22 Tahun 1999.f. Tindakan-tindakan yang menghilangkan kepercayaan masyarakat Desa

terhadap Kepemimpinan sebagai Kepala Desa.g. Sebab-sebab lain yang bertentangan dengan ketentuan Peraturan

Perundang-undangan dan atau norma-norma kehidupan masyarakat Desa yang bersangkutan.

Pasal 37

Kepala Desa yang melalaikan tugasnya atau melakukan perbuatan yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku sehingga merugikan Negara, Daerah / Desa dan atau Masyarakat Desa, dikenakan sanksi dan atau tindakan administratif berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 38

(1) Bagi Kepala Desa yang tidak bisa menjalankan tugas, wewenang dan Kewajibannya karena sakit atau mengalami kecelakaan dalam menjalankan tugasnya sampai dengan 6 (enam) bulan berturut-turut, maka pada bulan keenam terakhir BPD mengajukan permohonan pengujian kesehatan yang bersangkutan kepada Majelis Penguji Kesehatan.

(2) Apabila berdasarkan keterangan Majelis Penguji Kesehatan Pegawai, bahwa Kepala Desa dimaksud belum dapat menjalankan tugas, Wewenang dan Kewajibannya maka BPD mengusulkan pemberhentian yang bersangkutan kepada Bupati dari jabatannya sebagai Kepala Desa dan menetapkan Penjabat kepala Desa.

Pasal 39

75

Page 76: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

Kepala Desa yang berasal dari Pegawai Negeri yang belum berakhir masa jabatannya, tidak dapat diberhentikan dengan alasan bahwa yang bersangkutan memasuki usia atau sudah pensiun sebagai Pegawai Negeri.

Pasal 40

Kepala Desa yang berasal dari Pegawai Negeri yang belum berakhir masa jabatannya, tidak dapat dicalonkan :a. Dalam jabatan struktural, fungsional atau anggota DPR /DPRD kecuali

yang bersangkutan bersedia meninggalkan jabatan Kepala Desa dan Pejabat yang berwenang mengijinkan.

b. Sebagai Calon Kepala Desa di Desa lain.

Pasal 41

Kepala Desa yang berasal dari Pegawai Negeri yang berhenti atau diberhentikan oleh Pejabat yang berwenang, dikembalikan ke Instansi Induknya, selama yang bersangkutan belum memasuki masa pensiunnya.

BAB VIPENGANGKATAN PENJABAT KEPALA DESA

Pasal 42

(1) Penjabat Kepala Desa adalah Sekretaris Desa yang bersangkutan atau Perangkat Desa lainnya yang ditunjuk oleh Pejabat yang berwenang dan pengangkatannya ditetapkan dengan Keputusan BPD atas persetujuan Bupati.

(2) Masa jabatan Penjabat Kepala Desa sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini, terhitung mulai tanggal pelantikannya sampai dengan dilantiknya Kepala Desa baru hasil pemilihan.

(3) Penjabat Kepala Desa diambil sumpah / janji dan dilantik oleh Pejabat yang berwenang.

Pasal 43

Hak, wewenang dan kewajiban Penjabat Kepala Desa adalah sama dengan hak, wewenang dan kewajiban Kepala Desa sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999.

BAB VIIPEMBATALAN PEMILIHAN DAN SANKSI

76

Page 77: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

Pasal 44

(1) Pembatalan Pemilihan dalam hal tertentu dapat dilakukan oleh Pejabat yang berwenang berdasarkan masukan dari BPD dan Panitia.

(2) Anggota Panitia sebagaimana dimaksud Pasal 2 ayat (4) Peraturan Daerah ini, atau siapapun yang terbukti melakukan pelanggaran terhadap ketentuan yang berlaku bagi pemilihan Kepala Desa untuk kepentingan pribadi atau golongan dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB VIIIBIAYA PEMILIHAN KEPALA DESA

Pasal 45

(1) Biaya pemilihan Kepala Desa ditanggung oleh, Pemerintah Desa setempat dan bantuan Pemerintah Kabupaten serta tidak dibenarkan dibebankan kepada Calon.

(2) Biaya pemilihan Kepala Desa yang berasal dari Pemerintah Desa sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini, ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa.

(3) Biaya pemilihan Kepala Desa dipergunakan sehemat-hematnya sejak persiapan sampai dengan pelantikan.

BAB IXPEMBINAAN DAN PENGAWASAN

Pasal 46

Terhadap Kepala Desa yang telah dilantik, Bupati berkewajiban menyelenggarakan pembekalan, mengenai wewenang, tugas dan kewajiban serta aspek-aspek lainnya yang menyangkut penyelenggaraan Pemerintahan Desa.

Pasal 47

Pembekalan sebagaimana dimaksud Pasal 46 Peraturan Daerah ini, harus dilakukan secara terprogram dan terpadu serta diarahkan untuk dapat, meningkatkan kualitas Kepala Desa sesuai dengan tuntutan kemajuan jaman.

77

Page 78: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

BAB XKETENTUAN-KETENTUAN LAIN

Pasal 48

(1) Apabila penyelenggaraan pencalonan sampai dengan pengangkatan Kepala Desa tidak dapat dilaksanakan tepat waktu, Bupati atas usul masyarakat dapat memperpanjang waktunya untuk paling lama 3 (tiga), dengan ketentuan bahwa Kepala Desa yang lama tetap menjalankan tugas sampai dilantiknya Kepala Desa hasil pemilihan.

(2) Apabila perpanjangan waktu sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini, ternyata belum cukup, maka BPD atas persetujuan Bupati menetapkan Penjabat Kepala Desa.

BAB XIKETENTUAN PERALIHAN

Pasal 49

(1) Kepala Desa yang terpilih sebelum Peraturan Daerah ini ditetapkan, masih tetap melakukan tugasnya sampai habis masa jabatannya.

(2) Kepala Desa yang terpilih setelah diberlakukan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999, masa jabatannya 5 (lima) tahun dan dapat diangkat kembali untuk satu kali masa jabatan.

BAB XIIKETENTUAN PENUTUP

Pasal 50

Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka ketentuan-ketentuan lain yang mengatur hal yang sama dan bertentangan dengan Peraturan Daerah ini dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 51

78

Page 79: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

Peratruran Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Karimun.

Ditetapkan di Tanjung Balai KarimunPada tanggal 10 Mei 2001

BUPATI KARIMUN,

d.t.o

H. MUHAMMAD SANI

Diundangkan dalam Lembaran Daerah Peraturan Daerah Kabupaten KarimunNomor : 5 Tahun 2001

SEKRETARIS DAERAH,

d.t.o

H. RISMAN BACKRIPembina TK.I NIP.010079053

79

Page 80: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN

NOMOR 06 TAHUN 2001

TENTANG

PERATURAN DESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KARIMUN

Menimbang : a. bahwa dengan telah dikeluarkannya Undang-undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, untuk menyelenggarakan Pemerintahan Desa diberi kewenangan untuk mengatur rumah tangganya sendiri dengan membuat Peraturan Desa.

b. bahwa sesuai ketentuan dari pasal III Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 dan pasal 51 Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 1999 tentang Pedoman Umum Peraturan Mengenai Desa dipandang perlu untuk

80

Page 81: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

menetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Karimun Tentang Peraturan Desa.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839);

2. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 27, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3848);

3. Undang-undang Nomor 53 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Pelelawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten -

Kuantan Sengingi dan Kota Batam (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 181, Tambahan LembaranNegara Nomor 3902) yang telah disempurnakan dengan Undang-undang Nomor 13 Tahun 2000 (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 80, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3968);

4. Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1999 tentang Teknis Penyusunan Peraturan Perundang-undangan dan Bentuk Rancangan Undang-undang Rancangan Peraturan Pemerintah dan Rancangan Keputusan Presiden;

5. Peraturan Mentri Dalam Negeri Nomor 4 tahun 1999 tentang Pencabutan beberapa Peraturan Menteri Dalam Negeri mengenai Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1979 tentang Pemerintahan Desa;

6. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 63 Tahun 1999 tentang Petunjuk Pelaksanaan dan penyesuaian Peristilahan Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Desa dan Kelurahan;

7. keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 1999 tentang Pedoman Umum Pengaturan Mengenai Desa.

8. keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 65 Tahun 1999 tentang Pedoman Pengaturan Mengenai Pembentukan Kelurahan.

81

Page 82: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

Dengan Persetujuan Dewan Perwakilkan Rakyat Daerah Kabupaten Karimun.

MEMUTUSKAN ;

Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN TENTANG PERATURAN DESA

BAB IKETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :a. Daerah adalah Daerah Kabupaten Karimun;b. Bupati adalah Bupati Karimun;c. Camat adalah Kepala Kecamatan di Kabupaten Karimun;

d. Desa adalah Kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentigan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat-istiadat setempat yang diakui dalam system Pemerintahan Nasional dan berada di Daerah Kabupaten;

e. Peraturan Desa adalah semua peraturan-peraturan yang ditetapkan oleh Kepala Desa melalui musyawarah dan mufakat untuk mendapat persetujuan dari Badan Perwakilan Desa;

f. Keputusan Kepala Desa adalah semua Keputusan yang merupakan pelaksanaan dari Peraturan Desa dan kebijaksanaan Kepala Desa yang menyangkut Pemerintahan dan Pembangunan di desa sepanjang tidak bertentangan dengan kepentingan umum maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku;

g. Badan Perwakilan Desa yang selanjutnya disebut BPD adalah Badan Permusyawaratan / Permufakatan yang keanggotaannya terdiri atas pemuka-pemuka masyarakat yang ada di Desa yang bersangkutan;

h. Pemuka-pemuka masyarakat adalah pemuka-pemuka masyarakat yang dipilih dari kalangan adat istiadat dan Golongan dari Frofesi, Agama, Budayawan, Seniman dan Pendidikan yang sesuai dengan kondisi sosial budaya masyarakat Desa.

BAB IIBENTUK PERATURAN DESA

82

Page 83: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

Pasal 2

(1) Bentuk Peraturan Desa ditetapkan sebagaimana tercantum dalam lampiran Peraturan Daerah ini;

(2) Muatan materi Peraturan Desa dengan perumusan yang jelas singkat dan tidak bertentangan dengan kepentingan umum dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi tingakatannya.

BAB IIITATA CARA PENETAPAN PERATURAN DESA

Pasal 3

(1) Rancanagan Peraturan Desa disusun oleh Kepala Desa dan atau BPD.(2) Kepala Desa menetapkan Peraturan Desa setelah mendapatkan

persetujuan dari BPD.

Pasal 4

(1) Dalam menetapkan Peraturan Desa BPD mengadakan rapat yang dihadiri oleh sekurang-kurangnya dua pertiga dari jumlah anggota BPD.

(2) Dalam hal jumlah anggota BPD yang hadir kurang dari jumlah sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) Rapat Perwakilan Desa tidak sah.

(3) Apabila rapat BPD dinyatakan tidak syah maka BPD menetukan waktu mengadakan rapat berikutnya selambat-lambatnya tiga hari setelah rapat sebelumnya.

Pasal 5

Rancangan Peraturan Desa yang menyangkut bidang pembangunan Desa, didalam penyusunannya Kepala Desa disamping tugasnya dibantu oleh Perangkat Desa juga dibantu oleh Lembaga Kemasyarakatan Desa bidang Pembangunan dan mendapat persetujuan dari BPD.

Pasal 6

(1) Peraturan Desa ditetapkan secara musyawarah / mufakat dan harus mencerminkan keinginan masyarakat Desa sesuai dengan adat-istiadat

83

Page 84: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

dan kondisi sosial budaya serta tidak boleh berlaku bertentangan dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

(2) Dalam penetapan Peraturan Desa, sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini sejauh mungkin dihindari adanya pemungutan suara.

(3) Dlam hal musyawarah / mufakat tidak tercapai, Camat atau Pejabat lain yang ditunjuk menghadiri penetapan tersebut, untuk memberi pengarahan.

Pasal 7

(1) Peraturan Desa ditandatangani oleh Kepala Desa.(2) Peraturan Desa sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Pasal ini tidak

memerlukan pengesahan dari Bupati.

BAB IVTATA CARA PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pasal 8

(1) Peraturan Desa sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 dilaksanakan setelah mendapat persetujuan dari BPD.

(2) Peraturan Desa yang harus mendapat persetujuan dari BPD sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 (satu) pasal ini adalah peraturan Desa yang :

a. Menetapkan peraturan-peraturan yang bersifat mengatur.b. Menetapkan segala sesuatu yang menyangkut kepentingan

masyarakat Desa dengan memperhatikan kondisi sosial budaya dan adat istiadat.

c. Menetapkan segala sesuatu yang meimbulkan beban bagi keuangan Desa.

(3) Untuk mendapat persetujuan dari BPD sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini selambat-lambatnya 30 hari setelah selesainya musyawarah, harus sudah dapat diterima BPD.

Pasal 9

(1) BPD yang telah menerima Peraturan Desa sebagaimana dimaksud pada pasal 8 ayat (3) selambat-lambatnya 30 hari sudah dapat memberikan persetujuan atau penolakan.

84

Page 85: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

(2) Apabila dalam waktu sebagaimana dalam ayat (1) pasal ini, BPD belum memberikan persetujuan, maka Peraturan Desa dimaksud dinyatakan berlaku.

Pasal 10

(1) Peraturan Desa yang telah mendapat persetujuan dari BPD, selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari terhitung mulai tanggal persetujuan harus sudah dilaporkan kepada Bupati dengan tembusan kepada Camat oleh Kepala Desa.

(2) Peraturan Desa yang ditolak oleh BPD, selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari terhitung mulai tanggal penolakan, harus sudah dilaporkan kepada Bupati dengan tembusan kepada Camat oleh Kepala Desa disertai dengan penjelasan dan alasan penolakan.

(3) Pemerintah Kabupaten dapat membatalkan Peraturan Desa dan Keputusan Kepala Desa yang bertentangan dengan kepentingan umum atau peraturan perundangan-undangan yang lebih tinggi tingkatannya.

(4) Keputusan pembatalan Peraturan Desa dan Keputusan Kepala Desa sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) pasal ini diberitahukan kepada Pemerintah Desa yang bersangkutan dan BPD dengan menyebutkan alasan-alasannya.

(5) Pemerintah Desa dalam hal ini tidak dapat menerima keputusan Pemerintah Kabupaten tentang pembatalan Peraturan Desa dan Keputusan Kepala Desa sebagaimana dimaksud dalam ayat (4) pasal ini dapat mengajukan keberatan kepada Pemerintah dan atau Pemerintah Provinsi.

Pasal 11

Peraturan Desa sebagaimana dimaksud dalam pasal 10 ayat (1) selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari sejak tanggal diterima oleh Bupati harus sudah memberikan tanggapan atas Peraturan Desa dimaksud, dan jika dalam waktu yang ditentukan tidak ada tanggapan, maka Peraturan Desa tersebut dapat diberlakukan di desa.

Pasal 12

(1) dalam hal ini Pelaksanaan Peraturan Desa, Kepala Desa Wajib menetapkan Petunjuk Pelaksanaan dengan Keputusan Kepala Desa.

(2) Keputrusan Kepala Desa sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatas dilaporkan kepada Bupati dan tembusan kepada Camat.

85

Page 86: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

Pasal 13

(1) Kepala Desa memberikan Pertanggungjawaban tentang Pelaksanaan Peraturan Desa kepada BPD.

(2) Kepala Desa menyampaikan laporan pertanggungjawaban sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini kepada Bupati dengan tembusan kepada Camat.

BAB VKEDUDUKAN PERATURAN DESA TERHADAP KEPENTINGAN UMUM, PERATURAN DAERAH DAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

YANG LEBIH TINGGI TINGKATANNYA

Pasal 14

(1) Untuk pengawasan Pelaksanaan Peraturan Desa dilakukan oleh BPD dan melaporkan hasilnya kepada Bupati dengan tembusan kepada Camat.

(2) Peraturan Desa dan Keputusan Kepala Desa sebagaimana dimaksud dalam pasal 13, apabila ternyata setelah dilaksanakan bertentangan dengan kepentingan masyarakat dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dibatalkan oleh Bupati, atas usul dari BPD melalui Camat setempat.

(3) Keputusan pembatalan Peraturan Desa dan Keputusan Kepala Desa diberitahukan kepada Desa yang bersangkutan disertai alasan-alasannya.

BAB VIKETENTUAN PENUTUP

Pasal 15

Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka segala ketentuan-ketentuan lain yang mengatur mengenai Peraturan Desa, yang bertentangan dengan Peraturan Daerah ini dinyatakan tidak berlaku lagi.

Pasal 16

Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini akan diatur kemudian dengan Surat Keputusan Bupati sepanjang mengenai pelaksanaannya.

Pasal 17

(1) Peraturan Daerah ini mualai berlaku sejak tanggal diundangkan.86

Page 87: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

(2) Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Karimun.

Ditetapkan di Tanjung Balai KarimunPada tanggal 10 Mei 2001

BUPATI KARIMUN,

d.t.o

H. MUHAMMAD SANIDiundangkan dalam Lembaran Daerah Peraturan Daerah Kabupaten KarimunNomor : 06 Tahun 2001

SEKRETARIS DAERAH,

d.t.o

H. RISMAN BACKRIPembina TK.I NIP.010079053

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN

NOMOR 07 TAHUN 2001

TENTANG

SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KARIMUN

87

Page 88: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 111 Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah dan pasal 31 Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 tahun 1999 tentang Pedoman Umum Pengaturan Daerah mengenai Desa, maka dipandang perlu untuk menetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Karimu tentang susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839);

2. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keungan antara Pemerintah Pusat dan Daerah ( Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 27, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3848)

3. Undang-undang Nomor 53 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Pelelawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan Singingi, dan Kota Batam (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 181, Tambahan Lembaran Negara -

Nomor 3902) yang telah disempurnakan dengan Undang-undang Nomor 13 Tahun 2000 (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 80, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3968);

4. keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1999 tentang Teknis Penyusunan Peraturan Perundang-undangan dan Bentuk Rancangan Undang-undang, Rancangan Peraturan Pemerintah dan Rancangan Keputusan Presiden;

5. peratuan Menteri Dalam Negara Nomor 4 Tahun 1999 tentang Pencabutan beberapa Peraturan Menteri Dalam Negeri mengenai Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1979 tentang Pemerintahan Desa;

88

Page 89: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

6. Keputusan Menteri Dalam Negara Nomor 6 tahun 1999 tentang Prosedur Penetapan Produk-Produk Hukum di lingkungan Departemen Dalam Negeri;

7. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 63 Tahun 1999 tentang Petunjuk Pelaksanaan dan Penyesuaian Peristilahan Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Desa dan Kelurahan;

8. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 tahun 1999 tentang Pedoman Umum Pengeaturan mengenai Desa;

9. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 65 Tahun 1999 tentang Pedoman Pengaturan Mengenai Pembentukan Kelurahan;

10. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 99 Tahun 1999 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Dalam Negeri.

Dengan Persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Karimun

M E M U T U S K A N :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA.

BAB IKETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud :a. Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah beserta Perangkat Daerah

Otonom yang lain sebagai Badan Exsekutuf Daerah;b. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, selanjutnya disebut DPRD adalah

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Karimun;c. Pemerintah Daerah adalah Penyelenggaraan Pemerintah Daerah

89

Page 90: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

Otonom oleh Pemerintah Daerah dan DPRD menurut azas Desentralisasi;

d. Kecamatan adalah Wilayah kerja Camat sebagai Perangkat Daerah Kabupaten dan Daerah;

e. Desa atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa adalah Kesatuan masyarakat hukum yang memiliki wewenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat yang diakui dalam sistem Pemerintahan Nasional dan berada di daerah Kabupaten;

f. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat Desa;g. Pemerintahan Desa adalah kegiatan Pemerintahan yang dilaksanakan

oleh Pemerintah Desa dan Badan Perwakilan Desa;h. Badan Perwakilan Desa yang selanjutnya disebut BPD adalah Badan

Perwakilan yang terdiri dari Pemuka-pemuka masyarakat yang ada di Desa yang berfungsi mengayomi adat istiadat, membuat Peraturan Desa, menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat serta melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan Pemerintahan Desa;

i. Perangkat Desa adalah Unsur Staf, unsur pelaksanaan dan unsur wilayah bagian Desa;

j. Unsur Staf adalah unsur pelayanan staf seperti Sekretaris Desa dan Tata Usaha;

k. Unsur Wilayah adalah Bagian wilayah didalam Desa yang merupakan lingkungan kerja didalam Desa yang disebut dengan nama lain;

l. Unsur pelaksanaan adalah unsur pelaksanaan teknis lapangan seperti Urusan pamong Tani Desa dan Urusan Keamanan.

BAB IISUSUNAN ORGANISASI

Pasal 2

(1) Susunan Organisasi Pemerintah Desa terdiri dari :a. Kepala Desa sebagai pimpinan;b. Sekertaris Desa sebagai unsur staf dibantu Kepala Urusan;c. Kepala Dusun sebagai Unsur Wilayah.

90

Page 91: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

(2) Bagan Susunan Organisasi Pemerintahan Desa sebagaimana terlampir dalam Peraturan Daerah ini.

BAB IIIKEDUDUKAN TUGAS DAN FUNGSI

Bagian PertamaKedudukan

Pasal 3

(1) Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dan Perangkat.(2) Pemerintah Desa dipimpin oleh seorang Kepala Desa yang dalam

melaksanakan tugas dan kewajibannya bertanggung jawab kepada rakyat melalui Badan Perwakilan Desa dan menyampaikan laporan mengenai pelaksanaan tugasnya kepada Bupati dengan tembusan kepada Camat.

Bagian Kedua Tugas dan Fungsi

Pasal 4

(1) Pemerintah Desa mempunyai tugas menyelenggarakan Urusan Rumah Tangga Desa dan Urusan Pemerintah di Desa serta melaksanakan Tugas Pembantuan dari Pemerintah, Pemerintah Propinsi dan Pemerintah Kabupaten.

(2) Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada ayat (1) Pemerintah Desa mempunyai fungsi :a. Pelaksanaan pembinaan masyarakat Desa;b. Pelaksanaan pembinaan perekonomian Desa;c. Pemeliharaan ketentraman dan ketertiban masyarakat Desa;d. Pelaksanaan musyawarah penyelesaian perselisihan masyarakat

Desa;e. Penyusunan dan pengajuan Rancangan Peraturan Desa dan

menetapkannya menjadi Peraturan Desa bersama dengan BPD.

BAB IVTATA KERJA

Pasal 591

Page 92: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

Organisasi Pemerintahan Desa terdiri dari :(1) Kepala Desa atau disebut dengan nama lain sebagai unsur Pimpinan,

bertugas memimpin Penyelenggaraan Urusan Rumah Tangga Desa dan Urusan Pemerintahan Desa yang mempunyai tugas dan kewajiban :a. Memimpin Penyelenggaraan Pemerintah Desa;b. Membina Kehidupan Masyarakat Desa;c. Membina Perekonomian Desa;d. Memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat desa dan

mewakili desanya didalam dan diluar Pengadilan dan dapat menunjuk kuasa hukumnya;

(2) Kepala Desa atau disebut dengan nama lain dalam menjalankan tugas dan kewajiban dapat dibantu oleh :a. Unsur Staf Ketatausahaan, dibidang pelayanan administratifyaitu

Sekretaris Desa dan Kepala-kepala Urusan dengan kegiatan diantaranya :- Kegiatan Pemerintahan;- Kegiatan Umum;- Kegiatan Keuangan;- Kegiatan Pembangunan;- Kegiatan Ketentraman dan Ketertiban;- Kegiatan Perekonomian;- Kegiatan Kesejahteraan Rakyat;

b. Unsur Pelaksanaan Teknis dilapangan di bidang tugas seperti urusan Pamong Tani Desa, Urusan Pengairan dan lainnya;

c. Unsur Wilayah (Dusun dalam Desa) adalah Pembantu Kepala Desa di wilayah bagian Desa;

(3) Sekretaris Desa sebagai Unsur Pembantu Pimpinan yang bertugas memberikan pelayanan staf atau ketatausahaan dan membantu Kepala Desa mempunyai uraian tugas :a. Memberikan saran dan pendapat kepada Kepala Desa;b. Memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan serta

mengawasi semua unsur/kegiatan Sekertariat Desa;c. Memberikan informasi mengenai keadaan Sekertariat Desa dan

keadaan Desa;d. Merumuskan program kegiatan Kepala Desa;e. Melaksanakan urusan surat menyurat, kearsipan dan laporan;f. Mengadakan dan melaksanakan persiapan rapat dan mencatat

hasil-hasil rapat;g. Menyusun Rancangan Anggaran Penerimaan dan Belanja Desa;

92

Page 93: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

h. Mengadakan kegiatan inventarisasi (mencatat, mengaeasi dan memelihara) kekayaan Desa;

i. Mengadakan kegiatan pencatatan mutasi tanah dan pencatatan administrasi pertanahan;

j. Melaksanakan administrasi kepegawaian aparat Desa;k. Melaksanakan administrasi kependudukan administrasi

pembangunan, administrasi kemasyarakatan;l. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Desa.

(4) Urusan Pemerintahan dalam membantu Sekertaris Desa mempunyai tugas :a. Melaksanakan kegiatan administrasi penduduk Desa;b. Melaksanakan dan memberikan pelayanan terhadap masyarakat

dalam hal pembuatan Kartu Tanda Penduduk;c. Melaksanakan pencatatan kegiatan Monografi Desa;d. Melaksanakan kegiatan administrasi pertanahan;e. Melaksanakan kegitan kemasyarakatan termasuk kegiatan

ketentraman dan ketertiban serta Peertahanan Sipil ( HANSIP);f. Melaksanakan penyelenggaraan Buku Administrasi Peraturan Desa

dan Keputusan Kepala Desa;g. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh sekretaris Desa.

(5) Urusan Kesejahteraan Rakyst, memiliki Urusan Tugas berikut :a. Melaksanakan kegiatan pencatatan keadaan kesejahteraan rakyat

termasuk bencana alam, bantuan sosial, pendidikan dan kebudayaan, kesenian, olahraga, pemuda, pramuka, dan PMI Desa;

b. Menyelenggarakan infentarisasi penduduk yang tuna karya, tuna wisma, tuna sosial, para penyandang cacat baik mental maupun pisik, yatim piatu, jompo, panti asuhan, dan pencatatan dalam rangka pemasyarakatan kembali bekas narapidana;

c. Mengikuti perkembangan serta melaporkan tentang keadaan kesehatan masyarakat dan kegiatan lainnya di Desa (Perpustakaan);

d. Mengikuti pekembangan serta mencatat kegiatan program kependudukan.

(6) Urusan keuangan, memiliki Uraian Tugas sebagai berikut :a. Melakukan kegiatan pencatatan mengenai penghasilan Kepala

Desa dan Perangakat Desa sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku;

b. Mengumpilkan dan menganalisa data sumber penghasilan Desa baru untuk dikembangkan;

93

Page 94: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

c. Melakukan kegitan administrasi pajak yang dikelola oleh Desa;d. Melakukan kegiatan administrasi keuangan Desa;e. Merencanakan penyusunan Anggaran Belanja Desa untuk

dikonsultasikan dengan BPD;f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris Desa.

(7) Urusan umum, memiliki Uraian Tugas sebagai berikut :a. melakukan, menerima dan mengendalikan surat-surat masuk dan

keluar serta melaksnakan tata kearsipan;b. melasanakan pengetikan surat-surat hasil persidangan dan rapat-

rapat atas naskah-naskah lainnya.c. Melaksanakan penyediaan, penyimpanan dan pendistribusian alat-

alat tulis kantor serta pemeliharaan dan perbaikan peralatan kantor;d. Melaksanakan dan mengusahakan ketertiban dan kebersihan

kantor dan bangunan lain milik Desa;e. Menyelenggarakan pengelolaan administrasi kepegawaian aparat

desa;f. Melaksanakan pengelolaan buku administrasi umum;g. Mencatat impentarisasi kekayaan Desa;h. Melaksanakan persiapan penyelenggaraan rapat dan penerimaan

tamu dinas dan kegiatan kerumahtanggaan pada umumnya;i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris Desa;

Pasal 6

Pengembangan maupun perampingan organisasi masing-masing Pemerintah Desa disesuaikan dengan kebutuhan dan kemempuan Desa yang bersangkutan.

Pasal 7

Dalam penetapan Struktur Organisasi pada pasal 7 sesuai dengan sebutan nama Desa atau istilah lain (Kepenghuluan, Kampung dan lain-lain) ditetapkandengan Peraturan Desa.

Pasal 8

Struktur Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 Peraturan Daerah ini dilaporkan oleh Kepala Desa setelah mendapat persetujuan BPD.

Pasal 9

94

Page 95: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

Struktur Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 Peraturan Daerah ini dilaporkan oleh Kepala Desa kepada Bupati dengan tembusan kepada Camat.

Pasal 10

Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Desa dan Perangkat Desa wajib menerapkan prinsip koordinasi integrasi dan singkronisasi atas segala kegiatan Pemerintah Desa.

Pasal 11

Setiap Pimpinan Unit Organisasi dilingkungan Pemerintah Desa wajib melaksanakan Pengawasan Melekat.

Pasal 12

Setiap Pimpinan Unit Organisasi dilingkungan Pemerintah Desa bertanggungjawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya serta memberikan bimbingan dan petunjuk dalam melaksanakan tugasnya.

Pasal 13

Setiap Pimpinan Unit Organisasi di lingkungan Pemerintah Desa bertanggungjawab kepada atasannya masing-masing dan menyampaikan laporan tepat pada waktunya.

Pasal 14

(1) dalam hal Kepala Desa berhalangan menjalankan tugas untuk kurun waktu 1 (satu) hari sampai dengan 21 (dua puluh satu) hari maka Sekretaris Desa dapat mewakili tugas dan fungsi Kepala Desa, sedangkan apabila berhalangan lebih dari 21 (dua puluh satu) hari maka BPD dapat mengajukan Pejabat Kepala Desa kepada Bupati.

(2) Dalam hal Sekretaris Desa berhalangan menjalankan tugas, maka atas perintah Kepala Desa, salah seorang Kepala Urusan dapat mewakilinya dengan memperhatikan kemampuan dan pengalaman tugasnya.

BAB VKETENTUAN PENUTUP

95

Page 96: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

Pasal 15

Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka segala ketentuan-ketentuan lain yang mengatur mengenai, susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa yang bertentangan dengan Daerah ini dinyatakan tidak berlaku lagi.

Pasal 16

Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan Daerah ini akan diatur kemudian dengan Keputusan Bupati sepanjang mengenai pelaksanaannya.

Pasal 17

Peraturan Daerah ini berlaku sejak tanggal diundangkan.Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Karimun.

Ditetapkan di Tanjung Balai KarimunPada tanggal 10 Mei 2001

BUPATI KARIMUN,

d.t.o

H. MUHAMMAD SANIDiundangkan dalam Lembaran Daerah Peraturan Daerah Kabupaten KarimunNomor : 07 Tahun 2001

SEKRETARIS DAERAH,

d.t.o

H. RISMAN BACKRIPembina TK.I NIP.010079053

LAMPIRAN KEPALA DAERAH KABUPATEN KARIMUN

NOMOR : 7 TAHUN 2001TANGGAL : 10 MEI 2001

96

Page 97: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

TENTANG : SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

BAGIAN SUSUNAN ORGANISASI PEMERINTAH DESA

97

KEPALA DESA

SEKRETARISDESA

KEPALAURUSANUNIT PELAKSANA

TEKNIS

KEPALADUSUN

Page 98: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN

NOMOR 08 TAHUN 2001

TENTANG

PAJAK PENERANGAN JALAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KARIMUN

Menimbang : a. bahwa Pajak Penerangan Jalan merupakan Sumber Penerimaan Pendapatan Asli Daerah.

b. bahwa untuk melaksanakan sebagaimana dimaksud huruf a diatas, perlu ditetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Karimun tentang Pajak Penerangan Jalan.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1956 jo Undang-undang Nomor 58 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat II Dalam Lingkungan Daerah Swatantra Tingkat I Sumatera Tengah (Lembaran Negara Tahun 1958 Nomor 158 Tambahhan Lembaran Negara Nomor 1643);

2. Undang-undang Nomor 61 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat I Sumatera Barat, Jambi dan Riau (Lembaran Negara Tahun 1958 Nomor 112 Tambahan Lembaran Negara Nomor 1646);

3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 1997 tentang Pajak Badan Penyelesaian Sengketa Pajak (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 40 Tambahan Lembaran Negara);

4. Undang-undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 41 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3685);

5. Undang-undang Nomor 19 Tahun 1997 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 41 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3685);

98

Page 99: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

6. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839);

7. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah;

8. Undang-undang Nomor 53 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan Sengingi dan Kota Batam;

9. Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah;

11. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 84 Tahun 1993 tentang Bentuk Peraturan Daerah dan Peraturan Daerah Perubahan;

12. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 170 Tahun 1997 tentang Pedoman Tata Cara Pemungutan Pajak Daerah;

13. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 173 Tahun1997 tentang Tata Cara Pemeriksaan di Bidang Pajak Daerah;

Dengan Persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Karimun.

M E M U T U S K A N :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN TENTANG PAJAK PENERANGAN JALAN

B A B IKETENTUAN UMUM

99

Page 100: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud ;a. Daerah Otonom, selanjutnya disebut Daerah adalah kesatuan

masyarakat hukum yang mempunyai batas daerah tertentu berwenang mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sediri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam ikatan Negara Republik Indonesia;

b. Pemerintah Daerah adalah Kepala Daearah beserta perangkat Daerah Otonom yang lain sebagai Badan Eksekutif Daerah;

c. Kepala Daerah adalah Bupati Kabupaten Karimun;d. Pejabat adala Pegawai yang diberikan tugas tertentu dibidang

perpajakan Daerah dan / atau retribusi Daerah sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku;

e. Perusahaan Listrik Negara yang selanjutnbya disingkat PLN adalah PT Perusahaan Listrik Negara (persero)

f. Pajak Penerangan jalan yang selanjutnya disebut pajak pungutan Daerah atas penggunaan tenaga listrik

g. Badan adalah suatu bentuk usaha yang meliputi perseroan terbatas, persoroaan komanditer, perseroaan lainnya, badan usaha milik negara atau daerah dengan nama dan dalam bentuk apapun, persekutuan, perkumpulan, firma, kongsi, koperasi, yayasan atau organisasi yang sejenis, lembaga, dana pensiun, bentuk usaha tetap serta bentuk usaha badan lainnya;

h. Surat Pemberitahuan Tagihan Pajak Daerah yang dapat disingkat SPTPD adalah surat yang oleh wajib pajak digunakan untuk melaporkan penghitungan dan / atau pembayaran pajak, Objek Pajak dan / atau bukan Objek Pajak, dan atau harta dan kewajiban menurut peraturan perundang-undangan perpajakan daerah.

i. Surat Setoran Pajak Daerah, yang dapat disingakat SSPD adalah surat yang oleh wajib pajak digunakan untuk melakukan pembayaran atau penyetoran pajak yang terhutang ke Kas Daerah atau ke tempat pembayaran lain yang ditunjuk oleh Kepala Daerah;

j. Surat Ketetapan Pajak Daerah yang dapat disingkat SKPD adalah surat ketetapan pajak yang mnentukan besarnya jumlah pokok pajak;

k. Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar yang dapat disingakat SKPDKB adalah surat ketetapan pajak yang menentukan besarnya jumlah pokok pajak, jumlah kredit pajak, jumlah kekurangan

100

Page 101: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

pembayaran pokok pajak, besarnya sanksi administrasi dan jumlah yang masih harus dibayar;

l. Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar Tambahan yang dapat disingkat SKPDKBT adalah surat ketetapan pajak yang menentukan tambahan atas jumlah pajak yang telah ditentukan;

m. Surat Ketetapan Pajak Daerah Lebih Bayar yang dapat disingkat SKPDLB adalah surat ketetapan pajak yang menentukan jumlah kelebihan pembayaran pajak karena jumlah kredit pajak lebih besar dari pajak yang terhutang atau tidak seharusnya terhutang;

n. Surat Ketetapan Daerah Nihil yang dapat disingkat SKPDN adalah surat ketetapan pajak yang menentukan jumlah pokok pajak sama besarnya dengan jumlah kredit pajak atau pajak tidak terhutang dan tidak ada kredit pajak;

o. Surat Tagihan Pajak Daerah yang dapat disingakat STPD adalah surat untuk melakukan tagihan pajak dan / atau sanksi administrasi berupa bunga dan / atau denda.

B A B IINAMA, OBJEK DAN SUBJEK PAJAK

Pasal 2

(1). Dengan nama pajak penerangan jalan dipungut pajak atas setiap penggunaan tenaga listrik.

(2) Objek Pajak adalah setiap penggunaan tenaga listrik.(3) Tenaga listrik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini adalah

tenaga listrik yang berasal dari PLN maupun bukan PLN.

Pasal 3

Dikecualikan dari objek pajak adalah a. Penggunaan tenaga listrik oleh instansi Pemerintah Pusat dan

Pemerintah Daerah;b. Penggunaan tenaga lisatrik pada tempat-tewempat yang digunakan

oleh kedutaan, konsulat, perwakilan asing dan lembaga-lembagaa Internasional dengan asas timbal balik sebagaimana berloaku untuk pajak negara;

101

Page 102: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

c. Penggunaan tenaga listrik yang berasal dari bukan PLN dengan kapasitas tertentu yang tidak memerlukan izin dari instansi teknis terkait;

d. Penggunaan tenaga listrik lainnya diatur dengan Keputusan Kepala Daerah.

Pasal 4

(1) Subjek Pajak adalah orang pribadi atau badan yang menggunakan tenaga listrik.

(2) Wajib pajak adalah orang pribadi atau badan yang menjadi pelanggan listrik dan atau pengguna tenaga listrik.

B A B IIIDASAR PENGENAAN DAN TARIP PAJAK

Pasal 5

(1) Dasar Pengenaan Pajak adalah Nilai Jual Tenaga Listrik;(2) Nilai jual tenaga listrik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini

ditetapkan :a. Dalam hal tenaga listrik berasal dari PLN dan bukan dengan

pembayaran nilai jual tenaga listrik adalah besarnya tagihan biaya penggunaan listrik / rekening listrik;

b. Dalam hal tenaga listrik berasal bukan dari PLN dengan tidak dipungut bayaran, nilai jual tenaga listrik dihitung berdasrkan kapasitas tersedia dan penggunaan energi listrik atau taksiran penggunaan listrik serta harga satuan listrik yang berlaku di wilayah Daerah;

(3) Harga satuan listrik sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b pasal ini ditetapkan oleh Kepala Daerah dengan persetujuan DPRD yang berpedomankan berdasarkan harga satua listrik yang berlaku untuk PLN.

Pasal 6

Tarif pajak ditetapkan sebesar 6 % (enam persen).

102

Page 103: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

B A B IVWILAYAH PEMUNGUTAN DANCARA PENGHITUNGAN PAJAK

Pasal 7

(1) Pajak yang terhutang dipungut di wilayah Daerah.(2) Besarnya Pajak yang terhutang dihitung dengan cara mengalikan Tarip

Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 Peraturan Daerah ini, dengan dasar dikenakan Pajak sebgaimana dimaksud dalam Pasal 5 dalam Peraturan Daerah ini.

B A B VMASA PAJAK, SAAT PAJAK TERHITUNG

DAN SURAT PEMBERITAHUAN PAJAK DAERAH

Pasal 8

Masa Pajak adalah jangka waktu yang lamanya 1 (satu) bulan takwin.

Pasal 9

Pajak terhutang dalam masa pajak terjadi sejak diterbitkannya SKPD.

Pasal 10

(1) Setiap Wajib Pajak yang menggunakan tenaga listrik bukan PLN wajib mengisi SPTPD.

(2) SPTPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini, harus diisi dengan jelas, benar dan lengkap serta ditandatangani oleh wajib pajak atau Kuasanya dan disampaikan kepada Kepala Daerah atau Pejabat Daerah sesuai jangka waktu yang ditentukan.

(3) Untuk pelanggan listrik PLN, Daftar Rekening Listrik yanga diterbitkan oleh PLN merupakan SPTPD.

(4) SPTPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini, harus disampaikan kepada Kepala Daerah selambat-lambatnya 15 (Lima Belas) hari setelah berakhirnya masa pajak.

(5) Bentuk, isi dan tata cara pengisian SPTPD ditetapkan oleh Kepala Daerah.

103

Page 104: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

B A B VITATA CARA PERHITUNGAN PENETAPAN PAJAK

Pasal 11

(1) Berdasarkan SPTPD sebgaimana dimaksud dalam pasal 11 ayat (1) peraturan Daerah ini Kepala Daerah menetapkan pajak terhutang dengan menerbitkan SKPD.

(2) Apabila pemungutan pajak bekerja sama dengan PLN rekening listrik dipersamakan dengan SKPD.

(3) Apabila SKPD sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini, tidak atau kurang dibayar setelah lewat waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak SKPD diterima, dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2 % (dua persen) sebulan ditagih dengan menerbitkan STPD.

Pasal 12

(1) Wajib Pajak yang membayar sendiri, SPTPD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1) Peraturan Daerah ini digunakan untuk menghitung, memperhitungkan dan menetapkan pajak sendiri yang terhutang.

(2) Dalam jangak waktu 5 (Lima) tahun sesudah saat terhitungnya pajak, Kepala Daerah dapat menerbitkan :a. SKPDKB;b. SKPDKBT;c. SKPDN;

(3) SKPDKB sebagaimana dimaksud ayat (2) hurup a pasal ini diterbitkan :a. Apabila berdasarkan hasil pemeriksaan atau keterangan lain

pajak yang terhutang atau kurang dibayar, dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2% (dua persen) sebulan dihitung dari pajak yang kurang atau terlambat dibayar untuk jangka waktu paling lama 24 (dua puluh empat) bulan dihitung sejak saat terhutangnnya pajak.

b. Apabila SPTPD tidak disampaikan dalam jangka waktu yang ditentukan dan telah ditegur secara tertulis, dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2 % (dua persen) sebulan dihitung dari pajak yang kurang atau terlamabat dibayar untuk

104

Page 105: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

jangka waktu paling lama 24 (dua puluh empat) bulan terhitung sejak saat terhutangnya pajak.

c. Apabila kewajiban mengisi SPTPD tidak dipenuhi, pajak yang terhutang dihitung secara jabatan, dalam hal ini oleh pejabat teknis daerah yang ditunjuk dan dikenakan sanksi administrasi berupa kenaikan sebesar 25 % (dua puluh lima persen) dari pokok pajak ditambah sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2 % (dua Persen) sebulan dihitung dari pajak yang kurang atau terlambat dibayar untuk jangka waktu paling lama 24 (dua puluh empat) bulan terhitung sejak saat terhutangnya pajak.

(4) SKPDKBT sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b pasal ini, diterbitkan apabila ditemukan data baru atau data yang semula belum terungkap yang menyebabkan penambahan jumlah pajak yang terhitung, akan dikenakan sanksi administrasi berupa bunga kenaikan sebesar 100 % dari jumlah kekurangan pajak tersebut.

(5) SKPDN sebagaimana dimaksudkan pada ayat (2) huruf c pasal ini, diterbitkan apabila jumlah pajak yang terhutang sama besarnya dengan jumlah kredit pajak atau pajak yang tidak terhutang dan tidak ada kredit pajak.

(6) Apabila kewajiban membayar pajak terhutang dalam SKPDKB dan SKPDKBT sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a dan b pasal ini, atau tidak sepenuhnya dibayar dalam jangka waktu yang lebih ditentukan, ditagih dengan menerbitkan STPD ditambah dengan sanksi administrasi berupa bunga 2 % (dua persen) sebulan.

B A B VIITATA CARA PEMBAYARAN

Pasal 13

(1) Pembayaran pajak dibayarkan di Kas Daerah atau tempat lain yang ditunjuk oleh Kepala Daerah dengan persetujuan DPRD berdasarkan waktu yang ditentukan dalam SPTPD,SKPD,SKPDKB dan STPD.

(2) Apabila pembayaran pajak dilakukan ditempat lain yang ditunjuk, hasil penerimaan pajak harus disetor ke Kas Daerah selambat-lambatnya 1 x 24 jam atau dalam waktu yang ditentukan oleh Kepala Daerah.

105

Page 106: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

(3) Pembayaran pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) pasal ini dilakukan dengan menggunakan SSPD.

Pasal 14

(1) Pembayaran pajak harus dilakukan sekaligus atau lunas.(2) Kepala Daerah dapat memberikan persetujuan kepada Wajib Pajak

untuk mengangsur pajak terhutang dalam kurun waktu tertentu, setelah memenuhi persyaratan tertentu.

(3) Angsuran pembayaran pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (2) pasal ini, harus dilakukan secara teratur dan berturut-turut dengan dikenakan bunga sebesar 2 % (dua persen) sebulan dari jumlah pajak yang belum atau kurang dibayar.

(4) Kepala Daerah dapat memberikan persetujuan kepada Wajib Pajak untuk menunda pembayaran pajak sampai batas yang ditentukan setelah memenuhi persyaratan yang ditentukan dengan dikenakan bunga 2 % (dua persen) sebulan dari jumlah pajak yang belum atau kurang dibayar.

(5) Persyaratan untuk dapat mengangsur dan menunda pembayaran serta tata cara pembayaran angsuran penundaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (4) pasal ini ditetapkaqn oleh Kepala Daerrah.

Pasal 15

(1) Setiap pembayaran pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 Peraturan Daerah ini, diberikan tanda bukti pembayaran dan dicatat dalam bukupenerimaan.

(2) Bentuk, jenis, isi, ukuran, tanda buktipembayaran dan buku penerimaan pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini, ditetapkan oleh Kepala Daerah.

B A B VIIITATA CARA PENAGIHAN PAJAK

Pasal 16

(1) Surat Teguran dan Surat Peringatan atau surat lain yang sejenis sebagai awal tindakan pelaksanaan penagihan pajak dikeluarkan 7 (tujuh) hari sejak saat jatuh tempo pembayaran.

106

Page 107: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

(2) Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari setelah tanggal Surat Teguran atau Surat Peringatan atau surat lain yang sejenis, Wajib pajak harus melunasi pajak yang terhutang.

(3) Surat Teguran, Surat Peringatan atau surat lain yang sejenis sebagaimana yang deimaksud pada ayat (1) pasal ini, dikeluarkan oleh Pejabat.

Pasal 17

(1) Apabila jumlah pajak yang masih harus dibayar tidak dilunasi dalam jangka waktu sebagaimana ditentukan dalam Surat Teguran dan, Surat Peringatan atau surat lain yang sejenis, jumlah pajak yang harus dibayar ditagih dengan Surat Paksa.

(2) Pejabat menerbitkan Surat Paksa segera setelah lewat 21 (dua puluh satu) hari sejak tanggal Surat Teguran atau Surat Peringatan atau surat lain yang sejenis.

Pasal 18

Apabila pajak yang harus dibayar tidak dilunasi dalam jangka waktu 2 x 24 jam sesudah tanggal pemberitahuan Surat Paks, Pejabat Daerah segera menerbitkan Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan.

Pasal 19

Setelah dilakukan penyitaan Wajib Pajak belum juga melunasi hutang pajaknya, setelah lewat 14 (empat belas) hari sejak tanggal pelaksanaan Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan, Pejabat mengajukan permintaan penetapan tanggal kepada Kantor lelang Negara.

Pasal 20

Setelah Kantor Lelang Negara menetapkan hari, tanggal, jam, dan tempat pelaksanaan lelang, juru sita memberitahukan dengan segera secara tertulis kepada Wajib Pajak.

Pasal 21

Bentuk, Jenis dan isi formulir yang dipergunakan untuk pelaksanaan penagihan pajak Daerah ditetapkan oleh Kepala Daerah.

B A B IXTATA CARA PENGURANGAN, KERINGANAN

107

Page 108: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

DAN PEMBEBASAN PAJAK

Pasal 22

(1) Kepala Daerah berdasrkan permohonan Wajib Pajak dapat memberikan, pengurangan, keringanan, dan pembebasan pajak dengan persetujuan DPRD.

(2) Tata cara pemberian pengurangan, keringanan dan pembebasan pajak sebagaimana dimaksud ayat (1) pada pasal ini, ditetapkan oleh Kepala Daerah dengan persetujuan DPRD.

B A B XTATA CARA PEMBETULAN, PEMBATALAN

PENGURANGAN KETETAPAN, DAN PENGHAPUSAN ATAUPENGURANGAN SANKSI ADMINISTRASI

Pasal 23

(1) Kepala Daerah karena jabatan atau atas permohonan Wajib Pajak dapat :

a. Membetulkan SKPD atau SKPDKB atau SKPDKBT atau STPD yang dalam penerbitannya terdapat kesalahan tulis, kesalahan hitung, dan atau keliruan dalam penerapan peraturan perundang-undang perpajakan Daerah;

b. Membatalkan atau mengurangkan ketetapan pajak yang tidak benar;

c. Mengurangkan atau menghapuskan sanksi administrasi berupa bunga denda dan kenaikan pajak yang terhutang dalam hal sanksi tersebut dikenakan karena kekhilafan Wajib Pajak atau bukan karena kesalahannya.

(2) Permohonan pembetilan, pembatalan, pengurangan ketetapan dan penghapusan atau pengurangan sanksi administrasi atas SKPD, SKPDKB, SKPDKBT dan STPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal i ni, harus disampaikan secara tertulisoleh Wajib Pajak kepada Kepala Daerah, atau Pejabat selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal diterima SKPD, SKPDKB, SKPDKBT dan STPD dengan memberikan alasan yang jelas.

108

Page 109: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

(3) Kepala Daerah atau Pejabat daerah paling lama 3 (tiga) bulan sejak surat permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) pasal ini diterima, sudah harus memberikan keputusan.

(4) Apabila setelah lewat waktu 3 (tiga) bulan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) pasal ini, Kepala Daerah atau Pejabat tidak memberkan keputusan, permohonan pembetulan,pembatalan, pengurangan ketetapan dan penghapusan atau pengurangan sanksi administrasi dianggap dikabulkan.

B A B XITATA CARA PENYELESAIANKEBERATAN DAN BANDING

Pasal 24

(1) Wajib Pajak dapat mengajukan keberatan hanya kepada Kepala Daerah atau Pejabat daerah atas suatu :a. SKPD;b. SKPDKB;c. SKPDKBTd. SKPDLB;e. SKPDN.

(2) Permohonan keberatan sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini, harus disampaikan secara tertulis dalam bahasa Indonesia paling lama 3 (tiga) bulan sejak tanggal SKPD, SKPDKB, SKPDKBT, KSPDLB dan SKPDN ditrima oleh Wajib Pajak, kecuali apabila Wajib Pajak dapat menunjukan bahwa jangka waktu itu tidak dapat dipenuhi karena keadaan diluar kekuasaannya.

(3) Kepala Daerah atau Pejabat dalam jangka waktu paling lama 12 (dua belas) bulan sejak tanggal surat permohonan keberatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) pasal iniditerima, harus memberikan keputusan.

(4) Apabila setelah lewat waktu 12 (dua belas) bulan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) pasal ini Kepala Daerrah atau Pejabat tidak memberiakan keputusan, permohonan keberatan dianggap dikabulkan.

(5) Pengajuan keberatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini tidak menunda kewajiban membayar pajak.

Pasal 25109

Page 110: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

(1) Wajib Pajak dapat mengajukan banding kepada Badan Penyelesaian sengketa Pajak dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan setelah diterimanya surat keputusan keberatan.

(2) Pengajuan banding sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini tidak menunda kewajiban membayar pajak.

Pasal 26

Apabila pengajuan keberatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 -

Peraturan Daerah ini atau banding sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 Peraturan Daerah ini, dikabulkan sebagian atau seluruhnya, kelebihan pembayaran pajak dikembalikan dengan ditambah imbalan bunga sebesar 2 % (dua persen) sebulan untuk paling lama 24 (dua puluh empat) bulan.

B A B XIITATA CARA PENGEMBALIAN KELEBIHAN

PEMBAYARAN PAJAK

Pasal 27

(1) Wajib Pajak dapat mengajukan permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak kepada Kepala Daerah atau Pejabat daerah secara tertulis dengan menyebutkan sekurang-kurangnya:a. Nama dan Alamat wajib pajak;b. Masa pajak;c. Besarnya kelebihan pembayaran pajak;d. Alasan yang jelas.

(2) Kepala Daerah atau Pejabat dalam jangka waktu paling lama 12 (dua belas) bulan sejak diterimanya permohonan pengambilan kelebihan pembayaran pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini, harus memberikan keputusan.

(3) Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) pasal ini dilampaui, Kepala Daerah atau Pejabat daerah tidak memberikan keputusan, permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak dianggap dikabulkan dan SKPDLB harus diterbitkan dalamwaktu paling lama 1 (satu) bulan.

110

Page 111: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

(4) Apabila Wajib Pajak mempunyai hutang pajak lainnya, kelebihan pembayaran pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (2) pasal ini langsung diperhitungkan untuk melinasi terlebih dahulu hutang pajak dimaksud.

(5) Pengembalian kelebihan pembayaran pajak dilakukan dalam waktu paling lama 2 (dua) bulansejak diterbitkannya SKPDLB dengan menerbitkan Surat Perintah Pembayaran Kelebihan Pajak (SPPKP).

(6) Apabila pengembalian kelebihan pembayaran pajak dilakukan setelah lewat waktu 2 (dua) bulan sejak diterbitkannya SKPDLB, Kepala Daerah atau Pejabat daerah menetapkan bunga sebesar 2 % (dua persen) sebulan atas keterlambatan pembayaran kelebihan pajak.

Pasal 28

Apabila kelebihan pembayaran pajak diperhitungkan dengan hutang pajak lainnya, sebagaimana dimaksud dalam pasal 28 ayat (4) Peraturan Daerah ini, pembayarannya dilakukan dengan cara pemindahan pembukuan dan bukti pemindahan pembukuan juga beraku sebagai bukti pembayaran.

B A B XIIIKEDALUWARSA PENAGIHAN

Pasal 29

(1) Hak untuk melakukan penagih pajak, kedaluwarsa setelah melampaui jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak saat terhitungnya pajak, kecuali apabila wajib pajak melakukan tindak pidana dibidang Perpajakan Daerah.

(2) Kedaluwarsa penagihan pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini tertunda apabila :a. Diterbitkan Surat Teguran dan Surat Paksa atau;b. Ada pengakuan hutang pajak dari Wajib Pajak baik langsung

maupun tidak langsung.

B A B XIVKETENTUAN PIDANA

111

Page 112: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

Pasal 30

(1) Wajib Pajak yang karena kealpaannya tidak menyampaikan SPTPD atau mengisi dengan tidak benar atau tidak lengkap melampirkan keterangan sehingga dapat merugikan keuangan Daerah dapat dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun dan atau denda paling banyak 3 (tiga) kali jumlah pajak yang terhutang.

(2) Wajib Pajak yang dengan sengaja tidak menyampaikan SPTPD atau mengisi dengan tidak benar atau tidak lengkap melampirkan keterangan sehingga dapat merugikan keuangan Daerah dapat dipidana dengan pidana kurungan paling lama 2 (dua) tahun dan atau denda paling banyak 5 (lima) kali jumlah pajak yang terhutang.

Pasal 31

Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam pasal 30 Peraturan Daerah ini tidak dituntut setelah melampaui jangka waktu 10 (sepuluh) tahun sejak saat terhutangnya pajak atau berakhinya Masa Pajak atau berakhinya Bagian Tahun pajak atau berakhirnya Tahun Pajak.

B A B XVPENYIDIKAN

Pasal 32

(1) Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu dilingkungan Pemerintahan Daerah diberikan kewenangan khusus sebagai Penyidik untuk melakukan penyidikan tindak pidana dibidang perpajakan daerah sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 1861 tentang Hukum Acara Pidana.

(2) Wewenang penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini adalah :a. Menerima, mencari, mengumpulkan dan meneliti keterangan atau

lapaoran berkanaan dengan tindak pidana dibidang perpajakan daerah agar keterangan atau laporan tersebut menjadi lengkap dan jelas;

112

Page 113: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

b. Meneliti, mencari dan mengumpulkan keterangan mengenai orang pribadi atau badan tentang kebenaran perbuatan yang dilakukan sehubungan dengan tindak pidana perpajakan daerah tersebut;

c. Meminta keterangan dan bahan bukti dari orang pribadi atau badan sehubungan dengan tindak pidana dibidang perpajakan daerah;

d. Memeriksa buku-buku, catatan-catatan dan dokumen-dokumen lain berkenaan dengan tindak pidana dibidang perpajakan daerah;

e. Melakukan penggeledahan untuk mendapatkan bahan bukti pembukuan, pencatatan dan dokumen lain serta melakukan penyitaan terhadap bahan bukti tersebut;

f. Meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas pentidikan tindak pidana dibidang perpajakan daerah;

g. Menyuruh berhenti, melarang seseorang meninggalkan ruangan atau tempat pada saat pemeriksaan sedang berlangsung dan memeriksa identitas orang dan atau dokumen yang dibawa sebagaimana dimaksud pada huruf e pasal ini;

h. Memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak pidana perpajakan daerah;

i. Memanggil orang untuk didengar keterangannya dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi;

j. Menghentikan penyidikan;k. Melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran penyidikan

tindak pidana dibidang perpajakan daerah menurut hukum yang dapat dipertanggungjawabkan.

(3) Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) sebagaimana dimaksud ayat (2) pasal ini membuat berita acara setiap tindakan tentang :a. Pemeriksaan tersangka;b. Pemasukan rumah;c. Penyitaan benda;d. Pemeriksaan surat;e. Pemeriksaan saksi;f. Pemeriksaan ditempat kejadian.

(4) Penyidikan sebagaimana ddimaksud ayat (1) pasal ini memberitahukan dimulainya penyidikan dan menyampaikan hasil penyidikan kepada Penbuntut Umum, sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana.

113

Page 114: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

B A B XVIKETENTUAN PENUTUP

Pasal 33

Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Surat Keputusan Bupati Karimun Nomor 17 / III / 2000 tentang memberlakuakan secara Mutatis Mutandis Peraturan Daerah Kabuoaten Kepulauan Riau Nomor 7 Tahun 1998 tentang Pajak Penerangan Jalan dinaytakan tidak berlaku lagi.

Pasal 34

Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dengan Keputusan Kepala Daerah.

Pasal 35

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar supaya setiap orang dapat mengetahui, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan menempatkannya dalam Lembaran daerah Kabupaten Karimun.

Ditetapkan di Tanjung Balai Karimun Pada tanggal 31 Mei 2001

BUPATI KARIMUN,

d.t.o

H. MUHAMMAD SANI

Diundangkan dalam Lembaran Daerah Peraturan Daerah Kabupaten KarimunNomor : 08 Tahun 2001

SEKRETARIS DAERAH,

114

Page 115: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

d.t.o

H. RISMAN BACKRIPembina TK.I NIP.010079053

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN

NOMOR 09 TAHUN 2001

TENTANG

PAJAK HOTEL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KARIMUN

Menimbang : a. bahwa dengan ditetapkannya Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000 tentsng Perubahan Atas Undang-undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan

115

Page 116: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

Retribusi Daerah, maka Pajak Hotel dan Restoran dirubah menjadi Pajak Hotel dan Pajak Restoran;

b. bahwa untuk melaksanakan sebagaimana dimaksud huruf a diatas, perlu ditetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Karimun tentang Pajak Hotel.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1956 jo Undang-undang Nomor 58 tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat II Dalam lingkungan Daerah Swatantra Tingkat I Sumatera Tengah (Lembaran Negara Tahun 1958 Nomor 158 Tambahan Lembaran Negara Nomor 1643);

2. Undang-undang Nomor 61 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah Swatantra Tingakt I sumatera Barat, Jambi dan Riau (Lembaran Negara Tahun 1958 Nomor 112 Tambahan Lembaran Negara Nomor 1646);

3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 1997 tentang Badan Penyelesaian Sengketa Pajak (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 40 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3684);

4. Undang-undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 41 Tambahan Lembaran Negara 3685);

5. Undang-undang Nomor 19 Tahun 1997 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 42 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3686);

6. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah;

7. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Penambangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerrah;

8. Undang-undang Nomor 53 Tahun 1999 tentang Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan Sengingi dan Kota Batam;

116

Page 117: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

9. Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 18 Tahun1997 tentang pajak Daerrah dan Retribusi Daerah;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah;

11. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 84 Tahun 1993 tentang Bentuk Peraturan Daerah dan Peraturan Daerah Perubahan;

12. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 170 Tahun 1997 tentang Pedoman Tata Cara Pemungutan Pajak Daerah;

13. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 173 Tahun 1997 tentang Tata Cara Pemeriksaan di Bidang Pajak Daerah.

Dengan Persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Karimun.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN TENTANG PAJAK HOTEL

B A B IKETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksudkan dengan :a. Daerah Otonom, selanjutnya disebut Daerah adalah

Kesatuan masyarakat hukumyang mempunyaibatas daerah tertentu berwenang mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam ikatan Negara Republik Indonesia;

b. Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah beserta Perangkat Daerah Otonom yang lain sebagai Badan Eksekutif Daerah;

c. Kepala Daerah adalah Bupati Kabupaten Karimun;

117

Page 118: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

d. Pejabat adalah Pegawai yang diberikan tugas tertentu dibidang perpajakan Daerah dan/ atau Retribusi Daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

e. Pajak Hotel yang selanjutnya disebut Pajak adalah pungutan daerah atas pelayanan Hotel;

f. Hotel adalah bangunan yang khusus disediakan bagi orang untuk dapat menginap/istirahat, memperoleh pelayanan dan/atau fasilitas lainnya dengan dipungut bayaran, termasuk bangunan lainnya yang menyatu,dikelola dan dimiliki oleh pihak yang sama, kecuali untuk pertokoan dan perkantoran;

g. Pengusaha hotel adalah perorangan atau badan yang menyelenggarakan usaha hotel untuk dan atas namanya sendiri atau untuk dan atas nama pihak lain yang menjadi tanggungannya;

h. Surat Pemberitahuan Pajak Daerah yang dapat disingkat SPTPD adalah surat yang oleh Wajib Pajak digunakan untuk melaporkan perhitungan dan/ atau pembayaran Pajak, objek Pajak dan atau bukan objek Pajak, dan/ atau harta dan kewajiban menurut peraturan perundang-undangan perpajakan Daerah;

i. Surat Setoran Pajak Daerah yang dapat disingkat SSPD adalah surat yang oleh Wajib Pajak digunakan untuk melakukan pembayaran atau penyetoran pajak yang terhutang ke Kas Daerah atau ke tempat pembayaran lain yang ditunjuk oleh Kepala Daerah;

j. Surat Ketetapan Pajak Daerah yang dapat disingkat SKPD adalah surat ketetapan pajak yang menentukan besarnya jumlah pokok pajak;

k. Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar yang dapat disingkat SKPDKB adalah surat ketetapan pajak yang menentukan besarnya -

jumlah pokok pajak, jumlah kredit pajak, jumlah kekurangan pembayaran pokok pajak, besarnya sanksi administrasi dan jumlah yang masih harus dibayar;

l. Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar Tambahan, yang dapat disingkat SKPDKBT adalah surat ketetapan pajak yang menentukan tambahan atas jumlah pajak yang telah ditetapkan;

m. Surat Ketetapan Pajak Daerah Lebih Bayar yang dapat disingkat SKPDLB adalah surat ketetapan pajak yang menentukan jumlah kelebihan pembayaran pajak karena jumlah kredit pajak lebih besar dari pajak yang terhutang atau tidak seharusnya terhutang;

n. Surat Ketetapan Daerah Nihil yang dapat disingkat SKPDN adalah surat ketetapan pajak yang menentukan jumlah pokok

118

Page 119: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

pajak sama besarnya dengan jumlah kresit pajak atau pajak tidak terhutang dan tidak ada kredit pajak;

o. Surat Tagihan Pajak Daerah yang dapat disingkat STPD adalah surat untuk melakukan tagihan pajak dan / atau sanksi administrasi berupa bunga dan / atau denda.

B A B IINAMA OBJEK DAN SUBJEK PAJAK

Pasal 2

(1) dengan nama pajak hotel dipungut Pajak atas setiap pelayanan di hotel.

(2) Objek Pajak adalah setiap pelayanan yang disediakan dengan pembayaran di hotel.

(3) Objek Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (2) pasal ini meliputi :a. fasilitas penginapan atau fasilitas tinggal jangaka pendek antara

lain gubuk pariwisata (cottage) Motel, Wisma Pariwisata. Pesanggrahan (hostel) losmen dan rumah penginapan, termasuk rumah kos dengan jumlah 5 (lima) kamar atau lebih yang menyediakan fasilitas seperti rumah penginapan.

b. Pelayanan penunjang antara lain telepon, faximel, telex, fotocopy, pelayanan cuci, setrika, taxi, dan pengangkutan lainnya, yang disediakan atau dikelola hotel;

c. Fasilitas olahraga, antara lain pusat kebugaran (fitness center), kolam renang, tennis, golf, dan biliyard, yang disediakan atau dikelola hotel, khusus tamu hotel bukan untuk umum;

d. Jasa penyewaan ruangan untuk kegiatan acara atau pertemuan di hotel;

Pasal 3

Dikecualikan dari objek pajak adalah :a. Penyewaan rumah atau kamar, apartemen dan fasilitas tempat tinggal

lainnya tidak menyatu dengan hotel;b. Pelayanan tinggal di Asrama dan Pondok Pesantren;c. Fasilitas Olahraga dan hiburan yang disediakan di hotel yang

dipergunakan oleh bukan tamu hotel dengan pembayaran;d. Pertokoan, perkantoran, perbankan, salon yang dipergunakan oleh

umum di hotel;

119

Page 120: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

e. Pelayanan perjalanan wisata yang disenggelarakan oleh hotel dan dapat dimanfaatkan oleh umum.

Pasal 4

(1) Subjek Pajak adalah orang pribadi atau badan yang melakukan pembayaran atas pelayanan hotel.

(2) Wajib Pajak adalah pengusaha hotel.

B A B IIIDASAR PENGENAAN DAN TARIF PAJAK

Pasal 5

Dasar pengenaan Pajak adalah jumlah pembayaran yang dilakukan kepada hotel.

Pasal 6

Tarif Pajak ditetapkan sebesar 10 % (sepuluh persen).

B A B IVWILAYAH PEMUNGUTAN

DAN CARA PENGHITUNGAN PAJAK

Pasal 7

(1) Pajak yang terhutang dipungut di wilayah Daerah.(2) Besarnya pokok Pajak Hotel yang terhutang dihitung dengan cara

mengalihkan Tarif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 Peraturan Daerah ini, dengan Dasar Pengenaan Pajak sebagimana dimaksud dalam Pasal 5 Peraturan Daerah ini.

B A B VMASA PAJAK, SAAT PAJAK TERHUTANG DAN

SURAT PEMBERITAHUAN PAJAK DAERAH

Pasal 8

Masa Pajak adalah jangka waktu yang lama 1 (satu) bulan takwin.

Pasal 9120

Page 121: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

Pajak terhutang dalam masa pajak terjadi pada saat pelayanan di hotel.

Pasal 10

(1) Setiap Wajib Pajak wajib mengisi SPTPD ;(2) SPTPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini, harus diisi

dengan jelas, benar dan lengkap serta ditandatangani oleh wajib pajak atau Kuasanya dan disampaikan kepada Kepala Daerah atau Pejabat sesuai jangka waktu yang ditentukan;

(3) SPTPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus disampaikan Kepala Daerah selambat-lambatnya 15 (Lima Belas) hari setelah berakhirnya masa pajak.

(4) Bentuk, isi dan tata cara pengisian SPTPD ditetapkan oleh Kepala Daerah.

B A B VITATA CARA PERHITUNGAN PENETAPAN PAJAK

Pasal 11

(1) Berdasarkan SPTPD sebagaimana dimaksudkan dalam pasal 11 ayat (1) Peraturan Daerah ini, Kepala Daerah menetapkan pajak terhutang dengan menerbitkan SKPD.

(2) Apabila SKPD sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini, tidak atau kurang dibayar setelah lewat waktu paling lama 30 (tiga puluh ) hari sejak SKPD diterima, dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2 % (dua Persen) sebulan ditagih dengan menrbitkan STPD .

Pasal 12

(1) Wajib Pajak yang membayar sendiri, SPTPD sebagaimana dimaksud dalam pasal 11 ayat (1) Peraturan Daerah ini di gunakan untuk menghitung, memperhitungkan dan menetapkan pajak sendiri yang terhutang;

(2) dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sesudah saat terhitungnnya pajak Kepala Daerah dapat menerbitkan :a. SKPDKB.b. SKPDKBT.c. SKPDN

(3) SKPDKB sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a pasal ini diterbitkan :

121

Page 122: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

a. Apabila berdasarkan hasil pemeriksaan atau keterangan lain pajak yang terhutang atau kurang dibayar, dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2 % (dua persen) sebulan dihitung dari pajak yang kurang atau terlambat dibayar untuk jangaka waktu paling lama 24 (dua puluh empat) bulan terhitung sejak saat terhutangnnya pajak.

b. Apabila SPTPD tidak disampaikan dalam jangka yang ditentukan dan telah ditegur secara tertulis, dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2 % (dua persen) sebulan dihtung dari pajak yang kurang atau terlambat dibayar untuk jangka waktu paling lama 24 (dua puluh empat) bulan terhitung sejak saat terhutangnnya pajak.

c. Apabila kewajiban mengisi SPTPD tidak dipenuhi,pajak yang terhutang dihitung secara jabatan, dan dikenakan sanksi berupa kenaikan sebesar 25 % (dua puluh lima persen) dari pokok pajak ditambah sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2 % (dua persen) sebulan dihitung dari pajak yang kurang atau terlambat dibayar untuk jangka waktu paling lama 24 (dua puluh empat) bulan terhitung sejak saat terhutangnya pajak.

(4) SKPDKBT sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b pasal ini, diterbitkan apabila ditemukan data baru atau data yang semula belum terungkap yang menyebabkan penambahan jumlah pajak yang terhitung, akan dikenakan sanksi administrasi berupa kenakan sebesar 100 % dari jumlah kekurangan pajak tersebut.

(5) SKPDN sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c pasal ini, diterbitkan apabila jumlah pajak yang terhutang sama besarnya dengan jumlah kredit pajak atau pajak tidak terhutang dan tidak ada kredit pajak,

(6) Apabila kewajiban membayar pajak tehutang dalam SKPDKB dan SKPDKBT sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b pasal ini, tidak atau tidak sepenuhnya dibayar dalam jangka waktu yang lebih -

ditentukan, ditagih dengan menerbitkan STPD ditambah dengan sanksi administrasi berupa bunga 2 % (dua persen) sebulan.

(7) Penambahan jumlah pajak yang terhutang sebagaimana dimaksud ayat (4) tidak dikenakan pada wajib pajak apabila melaporkan sendiri sebelum dilakukan tindakan pemeriksaan.

Pasal 13

122

Page 123: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

(1) Pembayaran Pajak dilakukan di Kas Daerah atau tempat lain yang ditunjuk oleh Kepala Daerah sesuai waktu yang ditentukan dalam SPTPD, SKPD, SKPDKBT dan STPD.

(2) Apabila pembayaran pajak dilakukan ditempat lain yang ditunjuk, hasil penerimaan pajak harus disetor ke Kas Daerah selambat-lambatnya 1x24 jam atau dalam waktu yang ditentukan oleh Kepala Daerah.

(3) Pembayaran pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) pasal ini dilakukan dengan menggunakan SSPD,

Pasal 14

(1) pembayaran pajak harus dilakukan sekaligus atau lunas.(2) Kepala Daerah dapat memberikan persetujuan kepada Wajib Pajak

untuk mengangsur pajak terhutang dalam kurun waktu tertentu, setelah memenuhi persyaratan yang ditentukan.

(3) Angsuran pembayran pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (2) pasal ini, harus dilakukan secara teratur dan berturut-turut dengan dikenakan bunga sebesar 2% (dua persen) sebulan dari jumlah pajak yang belum atau kurang dibayar.

(4) Kepala Daerah dapat memberikan persetujuan kepada Wajib Pajak untuk menunda pembayaran pajak sampai batas yang ditentukan setelah memenuhi persyaratan yang ditentukan dengan dikenakan bunga 2 % (dua persen) sebulan dari jumlah pajak yang belum atau kurang dibayar.

(5) Persyaratan untuk dapat mengangsur dan menunda pembayaran serta tata cara pembayaran angsuran penundaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (4) pasal ini ditetapkan oleh Kepala Daerah.

Pasal 15

(1) Setiap pembayaran pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 Peraturan Daerah ini, diberikan tanda bukti pembayaran dan dicatat dalam buku penerimaan.

(2) Bentuk, jenis, isi, ukuran tanda bukti pembayaran dan buku penerimaan pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini, ditetapkan oleh Kepala Daerah.

B A B VIIITATA CARA PENAGIHAN PAJAK

Pasal 16123

Page 124: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

(1) Surat Teguran dan Surat Peringatan atau Surat lain yang sejenis sebagai awal tindakan pelaksanaan penagihan pajak dikeluarkan 7 (tujuh) hari sejak saat jatuh tempo pembayaran.

(2) Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari setelah tanggal Surat Teguran atau Surat Peringatan atau surat lain yang sejenis, Wajib Pajak harus melunasi pajak yang terhutang.

(3) Surat Teguran, Surat Peringatan atau surat lain yang sejenis sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) pasal ini, dikeluarkan oleh Pejabat.

Pasal 17

(1) Apabila jumlah pajak yang masih harus dibayar tidak dilunasi dalam jangka waktu sebagaimana ditentukan dalam Surat Teguran atau Surat Peringatan atau surat lain yang sejenis, jumlah pajak yang harus dibayar ditagih dengan Surat Paksa.

(2) Pejabat menerbitkan Surat Paksa segera setelah lewat 21 (dua puluh satu) hari sejak tanggal Surat Teguan atau Surat lain yang sejenis.

Pasal 18

Apabila Pajak yang harus dibayar tidak dilunasi dalam jangka waktu 2 x 24 jam sesudah tanggal pemberitahuan Surat Paksa, Pejabat segera menerbitkan Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan.

Pasal 19

Setelah dilakukan penyitaan Wajib Pajak belum juga melunasi hutang pajaknya, setelah lewat 10 (sepuluh) hari sejak tanggal pelaksanaan Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan, Pejabat mengajukan permintaan tanggal kepada Kantor Lelang.

Pasal 20

Setelah Kantor Lelang Negara menetapkan hari, tanggal, jam dan tempat pelaksanaan lelang, juru sita memberitahukan dengan segera secara tertulis kepada Wajib Pajak.

Pasal 21

124

Page 125: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

Bentuk, jenis dan isi formulir yang dipergunakan untuk pelaksanaan penagihan Pajak Daerah ditetapkan oleh Kepala Daerah.

B A B IXTATA CARA PENGURANGAN, KERINGANAN

DAN PEMBEBASAN PAJAK

Pasal 22

(1) Kepala Daerah berdasarkan permohonan Wajib Pajak dapat memberikan, pengurangan, keringanan dan pembebasan pajak.

(2) Tata cara pemberian pengurangan, keringanan dan pembebasan pajak sebagaimana dimaksud ayat (1) pada pasal ini, ditetapkan oleh Kepala Daerah.

B A B XTATA CARA PEMBETULAN, PEMBATALAN

PENGURANGAN KETETAPAN, DAN PENGHAPUSAN ATAUPENGURANGAN SANKSI ADMINISTRASI

Pasal 23

(1) Kepala Daerah karena jabatan atau atas permohonan Wajib Pajak -dapat :a. Membetulkan SKPD atau SKPDKB atau SKPDKBT atau STPD

yang dalam penerbitannya terdapat kesalahan tulis, kesalahan hitung dan atau kekeliruan dalam penerapan peraturan perundang-undangan perpajakan Daerah.

b. Membatalkan atau mengurangkan ketetapan pajak yang tidak benar.

c. Mengurangkan atau menghapus sanksi administrasi berupa bunga denda dan kenaikan pajak yang terhutang dalam hal sanksi tersebut dikenakan karena kekhilafan Wajib Pajak atau bukan karena kesalahannya.

(2) Permohonan pembetulan, pembatalan, pengurangan ketetapan dan penghapusan atau pengurangan sanksi administrasi atas SKPD, SKPDKB, SKPDKBT, dan STPD sebagaimana dimaksudkan pada ayat (1) pasal ini, harus disampaikan secara tertulis oleh Wajib Pajak kepada Kepala Daerah, atau Pejabat selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal diterima SKPD, SKPDKB, SKPDKBT, dan STPD dengan memberikan alasan yang jelas.

125

Page 126: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

(3) Kepala Daerah atau Pejabat paling lama 3 (tiga) bulan sejak surat permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) pasal ini diterima, sesudah harus memberikan keputusan.

(4) Apabila setelah lewat waktu 3 (tiga) bulan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) pasal ini, Kepala Daerah atau Pejabat tidak memberikan keputusan, permohonan pembetulan, pembatalan, pengurangan ketetapan dan penghapusan atau pengurangan sanksi administrasi dianggap dikabulkan.

B A B XITATA CARA PENYELESAIAN KEBERATAN DAN BANDING

Pasal 24

(1) Wajib Pajak dapat mengajukan keberatan hanya kepada Kepala Daerah atau Pejabat atas suatu a. SKPD;b. SKPDKB;c. SKPDKBT;d. SKPDLB;e. SKPDN.

(2) Permohonan keberatan sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini harus disampaikan secara tertulis dalam bahasa Indonesia paling lama 3 (tiga) bulan sejak tanggal SKPD, SKPDKB, SKPDKBT, SKPDLB dan SKPDN diterima oleh Wajib Pajak, kecuali apabila Wajib Pajak dapat menunjukan bahwa jangka waktu itu tidak dapat dipenuhi karena keadaan diluar kekusaannya.

(3) Kepala Daerah atau Pejabat dalam jangka waktu paling lama 12 (dua belas) bulan sejak tanggal surat permohonan keberatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) pasal ini diterima / harus memberikan keputusan.

(4) Apabila setelah lewat waktu 12 (dua belas) bulan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) pasal ini Kepala Daerah atau Pejabat tidak memberikan keputusan, permohonan keberatan dianggap dikabulkan.

(5) Pengajuan keberatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini tidak menunda kewajiban membayar pajak.

Pasal 25

126

Page 127: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

(1) Wajib Pajak dapat mengajukan banding kepada Badan Penyelesaian sengketa Pajak dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan setelah diterimanya keputusan keberatan.

(2) Pengajuan banding sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini tidak menunda kewajiban membayar pajak

Pasal 26

Apabila pengajuan keberatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 24 Peraturan Daerah ini atau banding sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 Peraturan Daerah ini, dikabulkan sebagian atau seluruhnya, kelebihan pembayaran pajak dikembalikan dengan ditambah imbalan bunga sebesar 2 % (dua persen) sebulan untuk paling lama 24 (dua puluh empat) bulan.

B A B XIITATA CARA PENGEMBALIAN

KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK

Pasal 27

(1) Wajib Pajak dapat mengajukan permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak kepada Kepala Daerah atau Pejabat secara tertulis dengan menyebutkan sekurang-kurangnya :a. Nama dan Alamat wajib pajak.b. Masa pajak.c. Besarnya kelebihan pembayaran pajak.d. Alasan yang jelas.

(2) Kepala Daerah atau Pejabat dalam jangka waktu paling lama 12 (dua belas) bulan sejak diterimanya permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini, harus memberikan keputusan.

(3) Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) pasal ini dilampaui, Kepala Daerah atau Pejabat tidak memberikan keputusan, permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak dianggap dikabulkan dan SKPDLB harus diterbitkan dalam waktu paling lama 1 (satu) bulan.

(4) Apabila Wajib Pajak mempunyai hutang pajak lainnya, kelebihan pembayaran pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (2) pasal ini langsung diperhitungkan untuk melunasi terlebih dahulu hutang pajak dimaksud.

127

Page 128: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

(5) Pengembalian kelebihan pembayaran pajak dilakukan dalam waktu paling lama 2 (dua) bulan sejak diterbitkannya SKPDLB dengan menerbitkan Surat Perintah Membayar Kelebihan Pajak (SPMKP).

(6) Apabila pengembalian kelebihan pembayaran pajak dilakukan setelah lewat waktu 2 (dua) bulan sejak diterbitkannya SKPDLB, Kepala Daerah atau Pejabat memberikan imbalan bunga sebesar 2 % (dua persen) sebulan atas keterlambatan pembayaran kelebihan pajak.

Pasal 28

Apabila kelebihan pembayaran pajak diperhitungkan dengan hutang pajak lainnya, sebagaimana dimaksud dalam pasal 28 ayat (4) Peraturan Daerah ini, pembayarannya dilakukan dengan cara pemindah bukuan dan bukti pemindahan bukuan juga berlaku sebagai bukti pembayaran.

B A B XIIIKEDALUWARSA PENAGIHAN

Pasal 29

(1) Hak untuk melakukan penagih pajak, kedaluwarsa setelah melampaui jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak saat terhutangnya pajak, kecuali apabila wajib pajak melakukan tindak pidana di bidang Perpajakan Daerah.

(2) Kedaluwarsa penagihan pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini tertangguh apabila :a. Diterbitkan Surat Teguran dan Surat Paksa atau;b. Ada pengakuan hutang pajak dari Wajib Pajak baik langsung

maupun tidak langsung.

B A B XIVKETENTUAN PIDANA

Pasal 30

(1) SPTPD atau mengisi dengan tidak benar atau tidak lengkap Wajib -

Pajak yang karena kealpaannya tidak menyampaikan melampirkan keterangan yang tidak sehingga merugikan keuangan daerah dapat

128

Page 129: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun dan atau denda paling banyak 2 (dua) kali jumlah pajak yang terhutang.

(2) Wajib Pajak yang dengan sengaja tidak menyampaikan SPTPD atau mengisi dengan tidak benar atau tidak lengkap melampirkan keterangan yang tidak sehingga merugikan keuangan Daerah dapat dipidana dengan pidana kurungan paling lama 2 (dua) tahun dan atau denda paling banyak 4 (empat) kali jumlah pajak yang terhutang.

Pasal 31

Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam pasal 30 Peraturan Daerah ini tidak dituntut setelah melampaui jangka waktu 10 (sepuluh) tahun sejak saat terhutangnya pajak atau berakhirnya Masa Pajak atau berakhirnya Bagian Tahun Pajak atau berakhirnya Tahun Pajak.

B A B XVPENYIDIKAN

Pasal 32

(1) Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu dilingkungan Pemerintahan Daerah diberi wewenang khusus sebagai Penyidik untuk melakukan penyidikan tindak pidana dibidang perpajakan daerah sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana.

(2) Wewenang penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini adalah :a. Menerima, mencari, mengumpulkan dan meneliti keterangan

atau laporan berkenaan dengan tindak pidana dibidang perpajakan daerah agar keterangan atau laporan tersebut menjadi lengkap dan jelas;

b. Meneliti, mencari dan mengumpulkan keterangan mengenai orang pribadi atau badan tentang kebenaran perbuatan yang dilakukan sehubungan dengan tindak pidana perpajakan daerah tersebut;

129

Page 130: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

c. Meminta keterangan dan bahan bukti dari orang pribadi atau badan sehubungan dengan tindak pidana dibidang perpajakan daerah;

d. Memeriksa buku-buku, catatan-catatan dan dokumen-dokumen lain berkenaan dengan tindak pidana dibidang perpajakan daerah;

e. Melakukan penggeledahan untuk mendapatkan bahan bukti pembukuan, pencatatan dan dokumen lain serta melakukan penyitaan terhadap bahan bukti tersebut;

f. Meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan tindak pidana dibidang perpajakan daerah;

g. Menyuruh berhenti, melarang seseorang meninggalkan ruangan atau tempat pada saat pemeriksaan sedang berlangsung dan memeriksa identitas orang dan atau dokumen yang dibawa sebagaimana dimaksud pada huruf e;

h. Memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak pidana perpajakan daerah;

i. Memanggil orang untuk didengar keterangannya dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi;

j. Menghentikan Penyidikan;k. Melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran penyidikan

tindak pidana dibidang perpajakan daerah menurut hukum yang dapat dipertanggungjawabkan.

(3) Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) sebagaimana dimaksud ayat (2) pasal ini membuat berita acara setiap tindakan tentang :a. Pemeriksaan tersangka;b. Pemasukan rumah;c. Penyitaan benda;d. Pemeriksaan surat;e. Pemeriksaan saksi;f. Pemeriksaan ditempat kejadian.

(4) Penyidikan sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini memberitahukan dimulainya penyidikan dan menyampaikan hasil penyidikannya kepada Penuntut Umum, sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana.

130

Page 131: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

B A B XVIKETENTUAN PENUTUP

Pasal 33

Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Surat Keputusan Bupati Karimun Nomor 17/ III/2000 tentang memberlakukan secara Mutatis Mutandis Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan Riau Nomor 4 Tahun 1998 tentang Pajak Hotel dan Restoran dinyatakan tidak berlaku lagi.

Pasal 34

Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang megenai teknis pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dengan Keputusan Kepala Daerah.

Pasal 35

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar supaya setiap orang dapat mengetahui,memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Karimun.

Ditetapkan di Tanjung Balai KarimunPada tanggal 31 Mei 2001

BUPATI KARIMUN,

d.t.o

H. MUHAMMAD SANI

Diundangkan dalam Lembaran Daerah Peraturan Daerah Kabupaten KarimunNomor : 09 Tahun 2001

SEKRETARIS DAERAH,

d.t.o

H. RISMAN BACKRIPembina TK.I NIP.010079053

131

Page 132: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN

NOMOR 10 TAHUN 2001

TENTANG

PAJAK HIBURAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KARIMUN

Menimbang : a. bahwa Pajak Hiburan merupakan Sumber Penerimaan Pendapatan Asli Daerah;

b. bahwa untuk pelaksanaannya sebagaimana dimaksud huruf a diatas perlu, ditetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Karimun tentang Pajak Hiburan.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1956 jo Undang-Undang Nomor 58 Tahun 1958 tentang pembentukan Daerah Swantantra Tingkat II Dalam lingkungan Daerah Swantantra Tingkat I Sumatera Tengah (Lembaran Negara Tahun 1958 Nomor 108 Tambahan Lembaran Negara Nomor 1643);

2. Undang-undang Nomor 61 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah Swantantra Tingkat I Sumatera Barat, Jambi, dan Riau (Lembaran Negara Tahun 1958 Nomor 112 Tambahan Negara Nomor 1646);

3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 1997 tentang Pajak Badan Penyelesaian Sengketa Pajak (Lembaran Negara Tahun1997 Nomor 40 Tambahan Lembaran Negara 3684);

4. Undang-undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Tahun

132

Page 133: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

1997 Nomor 41 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3685);

5. Undang-undang Nomor 19 Tahun 1997 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 42 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3686);

6. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1974 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839);

7. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah;

8. Undang-undang Nomor 53 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan Singingi dan Kota Batam;

9. Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah;

11. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 84 Tahun 1993 tentang Bentuk Peraturan Daerah dan Peraturan Daerah Perubahan;

12. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 170 Tahun 1997 tentang Pedoman Tata Cara Pemungutan Pajak Daerah;

13. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 173 Tahun 1997 tentang Tata Cara Pemeriksaan di Bidang Pajak Daerah;

Dengan Persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Karimun.

M E M U T U S K A N ;

Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN TENTANG PAJAK HIBURAN.

133

Page 134: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

B A B IKETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksudkan dengan :a. Daerah Otonom, selanjutnya disebut Daerah adalah Kesatuan

masyarakat hukum yang mempunyai batas daerah tertentu berwenang mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam ikatan Negara Republik Indonesia;

b. Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah beserta perangkat Daerah Otononm yang lain sebagai Badan Eksekutif Daerah;

c. Kepala Daerah adalah Bupati Kabupaten Karimun;d. Pejabat adalah Pegawai yang diberikan tugas tertentu di bidang

perpajakan Daerah dan/ atau retribusi Daerah sesuai dengan peraturan Perundang-undangan yang berlaku;

e. Pajak Hiburan yang selanjutnya disebut Pajak pungutan Daerah atas penyelenggaraan Hiburan;

f. Badan adalah suatu bentuk usaha yang meliputi peseroaan terbatas, perseroaan komanditer, perseroaan lainnya, badan usaha milik negara atau daerah dengan nama dan dalam bentuk apapun, persekutuan, perkumpulan, firma, kongsi, koperasi, yayasan atau Organisasi yang sejenis, lembaga, dana pensiun, bentuk usaha tetap serta bentuk badan usaha lainnya;

g. Hiburan adalah semua jenis pertunjukan, permainan ketangkasan dan atau keramaian dengan nama dan bentuk apapun, yang ditonton atau dinikmati oleh setiap orang dengan dipungut bayaran, tidak termasuk penggunaan fasilitas untuk berolah raga;

h. Penyelenggara Hiburan adalah Perorangan atau badan yang menyelenggara hiburan baik untuk dan atas namanya sendiri atau untuk dan atas nama pihak lain yang menjadi tanggungannya;

i. Penonton atau Pengunjung adalah setiap orang yang menghadiri suatu hiburan untuk melihat dan atau mendengar atau menikmatinya atau menggunakan fasilitas yang disediakan oleh penyelenggara hiburan kecuali penyelenggara, karyawan, artis dan petugas yang menghadiri untuk melakukan tugas pengawasan;

134

Page 135: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

j. Tanda Masuk adalah suatu tanda atau alat yang sah dengan nama dan dalam bentuk apapun yang dapat digunakan untuk menonton menggunakan atau menikmati hiburan;

k. Surat Pemberitahuan Pajak Daerah yang dapat disingkat SPTPD adalah surat yang oleh Wajib Pajak digunakan untuk melaporkan penghitungan dan/ atau pembayaran Pajak, objek Pajak dan atau bukan objek Pajak, dan/ atau harta dan kewajiban menurut peraturan perundang-undangan perpajakan Daerah;

l. Surat Setoran Pajak Daerah, yang dapat disingkat SSPD adalah surat yang oleh Wajib Pajak digunakan untuk melakukan pembayaran atau penyetoran pajak yang terhutang ke Kas Daerah atau ke tempat pembayaran lain yang ditunjuk oleh Kepala Daerah;

m. Surat Ketetapan Pajak Daerah yang dapat disingkat SKPD adalah surat ketetapan pajak yang menentukan besarnya jumlah pokok pajak;

n. Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar yang dapat disingkat SKPDKB adalah surat ketetapan pajak yang menentukan besarnya jumlah pokok pajak, jumlah kredit pajak, jumlah kekurangan pembayaran pokok pajak, besarnya sanksi administrasi dan jumlah yang masih harus dibayar;

o. Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar Tambahan, yang dapat disingkat SKPDKBT adalah surat ketetapan pajak yang menentukan tambahan atas jumlah pajak yang telah ditetapkan;

p. Surat Ketetapan Pajak Daerah Lebih Bayar yang dapat disingkat SKPDLB adalah surat ketetapan pajak yang menentukan jumlah kelebihan pembayaran pajak karena jumlah kredit pajak lebih besar dari pajak yang terhutang atau tidak seharusnya terhutang;

q. Surat Ketetapan Daerah Nihil yang dapat disingkat SKPDN adalah surat ketetapan pajak yang menentukan jumlah pokok pajak sama besarnya dengan jumlah kredit pajak atau pajak tidak terhutang dan tidak ada kredit pajak;

r. Surat Tagihan Pajak Daerah yang dapat disingkat STPD adalah surat untuk melakukan tagihan pajak dan/ atau sanksi administrasi berupa bunga dan/ atau denda.

B A B IINAMA, OBJEK DAN SUBJEK PAJAK

Pasal 2

135

Page 136: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

(1) Dengan nama Pajak Hiburan dipungut Pajak atas penyelenggaraan Hiburan.

(2) Objek Pajak Hiburan adalah semua penyelenggaraan hiburan.(3) Hiburan sebagaimana dimaksudkan pada ayat (2) pasal ini antara lain :

a. Pertunjukan Film;b. Pertunjukan Kesenian dan Jenisnya;c. Pegelaran Musik dan Tari;d. Diskotik;e. Karaoke;f. Klab Malam / PUB;g. Permainan Rakyat;h. Permainan Bilyard;i. Permainan Ketangkasan;j. Panti Pijit;k. Mandi Uap / Sauna;l. Pertandingan;m. Pekerja komersial, terutama di tempat DISKOTIK, Karoke, Klab

malam / Pub, Panti Pijit, Mandi uap / Sauna yang diberikan Tanda Kartu Pekerja Komersial ( TK PK )

Pasal 3

(1) Subjek Pajak Hiburan adalah orang pribadi atau badan yang menonton dan atau menikmati hiburan;

(2) Wajib Pajak Hiburan adalah orang pribadi atau badan yang menyelenggarakan hiburan.

B A B IIIDASAR PENGENAAN DAN TARIP PAJAK

Pasal 4

Dasar Pengenaan Pajak adalah jumlah pembayaran atau seharusnya dibayar untuk menonton dan atau menikmati hiburan.

Pasal 5

Besarnya Tarip Pajak untuk setiap jenis hiburan adalah :

136

Page 137: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

a. Untuk jenis pertunjukan dan keramaian umum yang menggunakan sarana film di bioskop ditetapkan :1. Golongan A II utama sebesar 20% ( dua

puluh persen );2. Golongan A II sebesar 18% ( delapan

belas persen );3. Golongan A I sebesar 16% ( enam belas

persen );4. Golongan B II sebesar 14% ( empat belas

persen );

5. Golongan B I sebesar 12% ( dua belas persen );

6. Golongan C sebesar 10% ( sepuluh persen );

7. Golongan D sebesar 8% ( delapan persen );

8. Jenis keliling sebesar 5% ( lima persen );

b. Untuk penyelenggaraan Olahraga, sanggar senam ditetapkan sebesar 10% ( sepuluh persen ) dari pembayaran.

c. Untuk pertunjukan kesenian antara lain kesenian tradisional, pertunjukan sirkus, pameran seni, pameran busana, kontes kecantikan yang pembayarannya dibayar satu persatu atau kesatuan serta pertunjukan musik dan tari ditetapkan sebesar 10% ( sepuluh persen).

d. Untuk penyelenggaraan klab malam, disko bar, diskotik, karaoke, panti pijat, mandi uap/ sauna dan sejenisnya ditetapkan sebesar 25% ( dua puluh lima persen).

e. Untuk permainan bilyard, ditetapkan sebesar 15% ( lima belas persen);f. Untuk permainan ketangkasan dan sejenisnya ditetapkan sebesar 25%

( dua puluh lima persen).g. Untuk subjek pekerja komersil ditetapkan sebesar 10% ( sepuluh persen).

B A B IVWILAYAH PEMUNGUTAN DANCARA PENGHITUNGAN PAJAK

Pasal 6

137

Page 138: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

(1) Pajak yang terhutang dipungut di wilayah Daerah;(2) Besarnya Pajak yang terhutang dihutang dengan cara mengalikan Tarip

Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 Peraturan Daerah ini, dengan Dasar Pengenaan Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 Peraturan Daerah ini.

B A B VMASA PAJAK,SAAT PAJAK TERHUTANG DAN

SURAT PEMBERITAHUAN PAJAK DAERAH

Pasal 7

Masa Pajak adalah jangka waktu yang lama 1 (satu) bulan takwin.

Pasal 8

Pajak terhutang dalam masa pajak terjadi pada saat penyelenggaraan hiburan.

Pasal 9

(1) Setiap Wajib Pajak wajib mengisi SPTPD.(2) SPTPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini, harus diisi

dengan jelas, benar dan lengkap serta ditandatangani oleh wajib pajak atau Kuasanya dan disampaikan kepada Kepala Daerah atau Pejabat Daerah sesuai jangka waktu yang ditentukan.

(3) SPTPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus disampaikan kepada Kepala Daerah selambat-lambatnya 15 (Lima Belas) hari setelah berakhirnya masa pajak.

(4) Bentuk, isi dan tata cara pengisian SPTPD ditetapkan oleh Kepala Daeah.

B A B VITATA CARA PERHITUNGAN PENETAPAN PAJAK

Pasal 10

(1) Berdasarkan SPTPD sebagaimana dimaksudkan dalam pasal 10 ayat (1) Peraturan Daerah ini, Kepala Daerah menetapkan pajak terhutang dengan menerbitkan SKPD;

138

Page 139: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

(2) Apabila SKPD sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini, tidak atau kurang dibayar setelah lewat waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak SKPD diterima, dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2 % (dua persen) sebulan ditagih dengan menerbitkan STPD.

Pasal 11

(1) Wajib Pajak yang membayar sendiri, SPTPD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1) Peraturan Daerah ini, digunakan untuk menghitung, memperhitungkan dan menetapkan pajak sendiri yang terhutang.

(2) Dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sesudah saat terhitungnya pajak, Kepala Daerah tetap menerbitkan :a. SKPDKB;b. SKPDKBT;c. SKPDN.

(3) SKPDKB sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a pasal ini diterbitkan :a. Apabila berdasarkan hasil pemeriksaan atau keterangan lain

pajak yang terhutang tidak atau kurang dibayar, dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2 % (dua persen) sebulan dihitung dari pajak yang kurang atau terlambat dibayar untuk jangka waktu paling lama 24 (dua puluh empat ) bulan dihitung sejak saat terhutangnya pajak;

b. Apabila SPTPD tidak disampaikan dalam jangka waktu yang ditentukan dan telah ditegur secara tertulis, dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2% (dua persen) sebulan dihitung dari pajak yang kurang atau terlambat dibayar untuk jangka waktu paling lama 24 (dua puluh empat) bulan terhitung sejak saat terhutangnya pajak;

c. Apabila kewajiban mengisi SPTPD tidak dipenuhi, pajak yang terhutang dihitung secara jabatan, dalam hal ini oleh pejabat teknis daerah yang ditunjuk dan dikenakan sanksi administrasi berupa kenaikan sebesar 25 % (dua puluh lima persen) dari pokok pajak ditambah sanksi admnistrasi berupa bunga sebesar 2 % (dua persen) sebulan dihitung dari pajak yang kurang atau terlambat dibayar untuk jangka waktu paling lama 24 (dua pilih empat) bulan terhitungnya sejak saat terhutangnya pajak.

(4) SKPDKBT sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b pasal ini, diterbitkan apabila ditemukan data baru atau data yang semula belum terungkap yang menyebabkan penambahan jumlah pajak yang

139

Page 140: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

terhitung, akan dikenakan sanksi administrasi berupa kenaikan sebesar 100 % dari jumlah kekurangan pajak tersebut.

(5) SKPDN sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c pasal ini, diterbitkan apabila jumlah pajak yang terhutang sama besarnya dengan jumlah kredit pajak atau pajak tidak terhutang dan tidak ada kredit pajak.

(6) Apabila kewajiban membayar pajak terhutang dalam SKPDKB dan SKPDKBT sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a dan b pasal ini, tidak atau tidak sepenuhnya dibayar dalam jangka waktu yang telah ditentukan, ditagih dengan menerbitkan STPD ditambah dengan sanksi administrasi berupa bunga 2 % (dua persen) sebulan.

(7) Penambahan jumlah pajak yang terhutang sebagaimana dimaksud ayat (4) tidak dikenakan pada wajib pajak apabila melaporkan sendiri sebelum dilakukan tindakan pemeriksaan

B A B VIITATA CARA PEMBAYARAN

Pasal 12

(1) Pembayaran pajak dibayarkan di Kas Daerah atau tempat lain yang ditunjuk oleh Kepala Daerah dengan persetujuan DPRD berdasarkan yang ditentukan dalam SPTPD, SKPD, SKPDKBT, dan STPD.

(2) Apabila pembayaran pajak dilakukan ditempat lain yang ditunjuk, hasil penerimaan pajak harus disetor ke Kas Daerah selambat-lambatnya 1x24 jam atau dalam waktu yang ditentukan oleh Kepala Daerah.

(3) Pembayaran pajak yang dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) pasal ini dilakukan dengan menggunakan SSPD.

Pasal 13

(1) Pembayaran pajak harus dilakukan sekaligus atau lunas.(2) Kepala Daerah dapat memberikan persetujuan kepada Wajib Pajak

untuk mengangsur pajak terhutang dalam kurun waktu tertentu, setelah memenuhi persyaratan yang ditentukan. Angsuran pembayaran pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (2) pasal ini, harus dilakukan secara teratur dan berturut-turut dengan dikenakan bunga sebesar 2 % (dua persen) sebulan dari jumlah pajak yang belum atau kurang dibayar.

140

Page 141: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

(3) Kepala Daerah dapat memberikan persetujuan kepada Wajib Pajak untuk menunda pembayaran pajak sampai batas yang ditentukan setelah memenuhi persyaratan yang ditentukan dengan dikenakan bunga sebesar 2 % (dua persen) sebulan dari jumlah pajak yang belum atau kurang dibayar.

(4) Persyaratan untuk dapat mengangsur dan menunda pembayaran serta tata cara pembayaran angsuran penundaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (4) pasal ini ditetapkan oleh Kepala Daerah

Pasal 14

(1) Setiap pembayaran pajak sebagaimana dimaksud dalam pasal 14 Peraturan Daerah ini, diberikan tanda bukti pembayaran dan dicatat dalam buku penerimaan.

(2) Bentuk, jenis, isi, ukuran tanda bukti pembayaran dan buku penerimaan pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini, ditetapkan oleh Kepala Daerah.

B A B VIIITATA CARA PENAGIHAN PAJAK

Pasal 15

(1) Surat Teguran dan Surat Peringatan atau surat lain yang sejenis sebagai awal tindakan pelaksanaan penagihan pajak dikeluarkan 7 (tujuh) hari sejak saat jatuh tempo pembayaran;

(2) Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari setelah tanggal Surat Teguran atau Surat Peringatan atau surat lain yang sejenis, Wajib Pajak harus melunasi pajak yang terhutang;

(3) Surat Teguran, Surat Peringatan atau surat lain yang sejenis sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) pasal ini, dikeluarkan oleh Pejabat Daerah.

Pasal 16

(1) Apabila jumlah pajak yang masih harus dibayar tidak dilunasi dalam jangka waktu sebagaimana ditentukan dalam Surat Teguran dan Surat Peringatan atau surat lain yang sejenis, jumlah pajak yang harus dibayar ditagih dengan Surat Paksa.

141

Page 142: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

(2) Pejabat Daerah menerbitkan Surat Paksa segera setelah lewat 21 (dua puluh satu) hari sejak tanggal Surat Teguran atau Surat Peringatan atau surat lain yang sejenis.

Pasal 17

Apabila pajak yang harus dibayar tidak dilunasi dalam jangka waktu 2x24 jam sesudah tanggal pemberitahuan Suat Paksa, Pejabat Daerah segea menerbitkan Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan.

Pasal 18

Setelah dilakukan penyitaan Wajib Pajak belum juga melunasi hutang pajaknya, setelah lewat 14 (empat belas) hari sejak tanggal pelaksanaan Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan, Pejabat mengajukan permintaan penetapan tanggal kepada Kantor Lelang Negara.

Pasal 19

Setelah Kantor Lelang Negara menetapkan hari, tanggal, jam, dan tempat pelaksanaan lelang, juru sita memberitahukan dengan segera secara tertulis kepada Wajib Pajak.

Pasal 20

Bentuk, jenis dan isi formulir yang dipergunakan untuk pelaksanaan penagihan Pajak Daerah ditetapkan oleh Kepala Daerah.

B A B IXTATA CARA PENGURANGAN, KERINGANAN

DAN PEMBEBASAN PAJAK

Pasal 21

(1) Kepala Daerah berdasrkan permohonan Wajib Pajak dapat memberikan, pengurangan, keringanan dan pembebasan pajak dengan persetujuan DPRD.

(2) Tata cara pemberian pengurangan, keringanan dan pembebasan pajak sebagaimana dimaksud ayat (1) pada pasal ini, ditetapkan oleh Kepala Daerah dengan persetujuan DPRD.

142

Page 143: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

B A B XTATA CARA PEMBETULAN, PEMBATALAN

PENGURANGAN KETETAPAN, DAN PENGHAPUSANATAU PENGURANGAN SANKSI ADMINISTRASI

Pasal 22

(1) Kepala Daerah karena jabatan atau atas permohonan Wajib Pajak dapat :a. Membetulkan SKPD atau SKPDKB atau SKPDKBT atau STPD

yang dalam penerbitannya terdapat kesalahan tulis, kesalahan hitung, dan atau kekeliruan dalam penetapan peraturan perundang-undangan perpajakan Daerah;

b. Membatalkan atau mengurangkan ketetapan pajak yang tidak benar;

c. Mengurangkan atau menghapuskan sanksi administrasi berupa bunga denda dan kenaikan pajak yang terhutang dalam hal sanksi tersebut dikenakan karena kekhilafan Wajib Pajak atau bukan karena kesalahannya.

(2) Permohonan pembetulan, pembatalan, pengurangan ketetapan dan pengahpusan atau penguangan sanksi administrasi atas SKPD, SKPDKB, SKPDKBT, dan STPD sebagaimana dimaksudkan pada -ayat (1) pasal ini, harus disampaikan secara tertulis oleh Wajib Pajak kepada Kepala Daerah, atau Pejabat selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal diterima SKPD, SKPDKB, SKPDKBT dan STPD dengan memberikan alasan yang jelas.

(3) Kepala Daerah atau Pejabat Daerah paling lama 3 (tiga) bulan sejak surat permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) pasal ini diterima, sesudah harus memberikan keputusan.

(4) Apabila setelah lewat waktu 3 (tiga) bulan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) pasal ini, Kepala Daerah atau Pejabat tidak memberikan keputusan, permohonan pembetulan, pembatalan, pengurangan ketetapan dan penghapusan atau pengurangan sanksi administrasi dianggap dikabulkan.

B A B XITATA CARA PENYELESAIANKEBERATAN DAN BANDING

Pasal 23143

Page 144: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

(1) Wajib Pajak dapat mengajukan keberatan hanya kepada Kepala Daerah atau Pejabat Daerah atas suatu :a. SKPD.b. SKPDKB;c. SKPDKBT;d. SKPDLB;e. SKPDN.

(2) Permohonan keberatan sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini harus disampaikan secara tertulis dalam bahasa Indonesia paling lama 3 (tiga) bulan sejak tanggal SKPD, SKPDKB, SKPDKBT, SKPDLB dan SKPDN diterima oleh Wajib Pajak, kecuali apabila Wajib Pajak dapat menunjukkan bahwa jangka waktu itu tidak dapat dipenuhi karena keadaan diluar kekuasaannya.

(3) Kepala Daerah atau Pejabat Daerah dalam jangka waktu paling lama 12 (dua belas) bulan sejak tanggal surat permohonan keberatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) pasal ini diterima, harus memberikan keputusan.

(4) Apabila setelah lewat waktu 12 (dua belas) bulan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) pasal ini Kepala Daerah atau Pejabat Daerah tidak memberikan keputusan, permohonan keberatan dianggap dikabulkan.

(5) Pengajuan keberatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini tidak menunda kewajiban membayar pajak.

Pasal 24

(1) Wajib Pajak dapat mengajukan banding kepada Badan Penyelesaian sengketa Pajak dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan setelah diterimanya surat keputusan keberatan.

(2) Pengajuan banding sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini tidak menunda kewajiban membayar pajak.

Pasal 25

Apabila pengajuan keberatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 24 Peraturan Daerah ini atau banding sebagaimana dimaksud dalam pasal 26 Peraturan Daerah ini, dikabulkan sebagian atau seluruhnya, kelebihan

144

Page 145: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

pembayaran pajak dikembalikan dengan ditambah imbalan bunga sebesar 2 % (dua persen) sebulan untuk paling lama 24 (dua puluh empat) bulan.

B A B XIITATA CARA PENGEMBALIAN

KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK

Pasal 26

(1) Wajib Pajak dapat mengajukan permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak kepada Kepala Daerah atau Pejabat Daerah secara tertulis dengan menyebutkan sekurang- kurangnya :a. Nama dan Alamat wajib pajak;b. Masa pajak;c. Besarnya kelebihan pembayaran pajak;d. Alasan yang jelas.

(2) Kepala Daerah atau Pejabat dalam jangka waktu paling lama 12 (dua belas) bulan sejak diterimanya permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini, harus memberikan keputusan.

(3) Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) pasal ini dilampaui Kepala Daerah atau Pejabat Daerah tidak memberikan keputusan, permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak dianggap dikabulkan dan SKPDLB harus diterbitkan dalam waktu paling lama 1 (satu) bulan.

(4) Apabila Wajib Pajak mempunyai hutang lainnya, kelebihan pembayaran pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (2) pasl ini langsung diperhitungkan untuk melunasi terlebih dahulu hutang pajak dimaksud.

(5) Pengembalian kelebihan pembayaran pajak dilakukan dalam waktu paling lama 2 (dua) bulan sejak diterbitkannya SKPDLB dengan menerbitkan Surat Perintah Pembayaran Kelebihan Pajak (SPPKP).

(6) Apabila pengembalian kelebihan pembayaran pajak dilakukan setelah lewat waktu 2 (dua) bulan sejak diterbitkannya SKPDLB. Kepala Daerah atau Pejabat menetapkan bunga sebesar 2 % (dua persen) sebulan atas keterlambatan pembayaran kelebihan pajak.

Pasal 27

Apabila kelebihan pembayaran pajak diperhitungkan dengan kelebihan pajak lainnya, sebagaimana dimaksud dalam pasal 28 ayat (4) Peraturan Daerah ini,

145

Page 146: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

pembayarannya dilakukan dengan cara pemindahan pembukuan dan bukti pemindahan pembukuan juga berlaku sebgai bukti pembayaran.

B A B XIIIKEDALUWARSA PENAGIHAN

Pasal 28

(1) Hak untuk melakukan penagih pajak, kedaluwarsa setelah melampaui jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak saat terhutangnya pajak, kecuali apabila wajib pajak melakukan tindak pidana dibidang Perpajakan Daerah.

(2) Kedaluwarsa penagihan pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini tertunda apabila :a. Diterbtkan Surat Teguran dan Surat Paksa atau;b. Ada pengakuan hutang pajak dari Wajib Pajak baik langsung

maupun tidak langsung.

B A B XIVKETENTUAN PIDANA

Pasal 29

(1) Wajib Pajak yang karena kealpaannya tidak menyampaikan SPTPD atau mengisi dengan tidak benar atau tidak lengkap melampirkan keterangan sehingga dapat merugikan keuangan daerah dapat dipidanakan dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun dan atau denda paling banyak 3 (tiga) kali jumlah pajak yang terhutang.

(2) Wajib Pajak yang dengan sengaja tidak menyampaikan SPTPD atau mengisi dengan tidak benar atau tidak lengkap melampirkan keterangan sehingga dapat merugikan keuangan Daerah dapat dipidana dengan pidana kurungan paling lama 2 (dua) tahun dan atau denda paling banyak 5 (lima) kali jumlah pajak yang terhutang.

Pasal 30

Tinadak pidana sebagaimana dimaksud dalam pasal 30 Peraturan Daerah ini tidak dituntut setelah melampaui jangka waktu 10 (sepuluh) tahun sejak saat terhutangnya pajak atau berakhirnya Masa Pajak atau berakhirnya bagian tahun pajak atau berakhirnya Tahun Pajak.

146

Page 147: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

B A B XVPENYIDIKAN

Pasal 31

(1) Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu dilingkungan Pemerintah Daerah diberikan kewenangan khusus sebagai Penyidik untuk melakukan penyidikan tindak pidana dibidang perpajakan daerah sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 8 tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana.

(2) Wewenang penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini adalah :a. Menerima, mencari, mengumpulkan dan meneliti keterangan

atau laporan berkenaan dengan tindak pidana dibidang perpajakan daerah agar keterangan atau laporan tersebut menjadi lengkap dan jelas.

b. Meneliti, mencari dan mengumpulkan keterangan mengenai orang pribadi atau badan tentang kebenaran perbuatan yang dilakukan sehubungan dengan tindak pidana perpajakan daerah tersebut.

c. Meminta keterangan dan bahan bukti dari orang pribadi atau badan sehubungan dengan tindak pidana dibidang perpajakan daerah;

d. Memeriksa buku-buku, catatan-catatan dan dokumen-dokumen lain berkenaan dengan tindak pidana dibidang perpajakan daerah;

e. Melakukan penggeledahan untuk mendapatkan bahan bukti pembukuan, pencatatan dokumen lain serta melakukan penyitaan terhadap bahan bukti tersebut;

f. Meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan tindak pidana dibidang perpajakan daerah;

g. Menyuruh berhenti, melarang seseorang meninggalkan ruangan atau tempat pada saat pemeriksaan sedang berlangsung dan memeriksa identitas orang dan atau dokumen yang dibawa sebagaimana dimaksud pada huruf e pasal ini;

h. Memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak pidana perpajakan daerah;

i. Memanggil orang untuk didengar keterangannya dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi;

j. Menghentikan penyidikan;

147

Page 148: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

k. Melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran penyidikan tindak pidana dibidang perpajakan daerah menurut hukum yang dapat dipertanggungjawabkan.

(3) Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) sebagaimana dimaksud ayat (2) pasal ini membuat berita acara setiap tindakan tentang :a. Pemeriksaan tersangka;b. Pemasukan rumah;c. Penyitaan benda;d. Pemeriksaan surat;e. Pemeriksaan saksi;f. Pemeriksaan ditempat kejadian.

(4) Penyidikan sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini memberitahukan dimulainya penyidikan dan menyampaikan hasil penyidikannya kepada Penuntut Umum, sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana.

B A B XVIKETENTUAN PENUTUP

Pasal 32

Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Surat Keputusan Bupati Karimun Nomor 17/ III/ 2000 tentang pemberlakuan secara Mutatis Mutandis Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan Riau Nomor 5 Tahun 1998 tentang Pajak Hiburan dinyatakan tidak berlaku lagi.

Pasal 33

Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dengan Keputusan Kepala Daerah.

Pasal 34

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.Agar supaya setiap orang dapat mengetahui, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah inidengan menempatkannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Karimun.

Ditetapkan di Tanjung Balai Karimun

148

Page 149: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

Pada tanggal 31 Mei 2001

BUPATI KARIMUN,

d.t.o

H. MUHAMMAD SANIDiundangkan dalam Lembaran Daerah Peraturan Daerah Kabupaten KarimunNomor : 10 Tahun 2001

SEKRETARIS DAERAH,

d.t.o

H. RISMAN BACKRIPembina TK.I NIP.010079053

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN

NOMOR 11 TAHUN 2001

TENTANG

149

Page 150: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

PAJAK REKLAME

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KARIMUN

Menimbang : a. bahwa Pajak Reklame merupakan salah satu Sumber Penerimaan Pendapatan Asli Daerah;

b. bahwa untuk melaksanakan sebagaimana dimaksud huruf a diatas, perlu ditetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Karimun tentang Pajak Reklame.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1956 jo Undang-undang Nomor 58 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat II Dalam Lingkungan Daerah Swatantra Tingkat I Sumatera Tengah (Lembaran Negara Tahun 1958 Nomor 108 Tambahan Lembaran Negara Nomor 1643);

2. Undang-undang Nomor 61 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat I Sumatera Barat, Jambi dan Riau (Lembaran Negara Tahun 1958 Nomor 112 Tambahan Lembaran Negara Nomor 1646);

3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 1997 tentang Pajak Badan Penyelesaian Sengketa Pajak (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 40 Tambahan Lembaran Negara 3684);

4. Undang-undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 41 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3685);

5. Undang-undang Nomor 19 Tahun 1997 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 42 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3686);

6. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839);

150

Page 151: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

7. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah;

8. Undang-undang Nomor 53 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan Singingi dan Kota Batam;

9. Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah;

11. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 84 Tahun 1993 tentang Bentuk Peraturan Daerah dan Peraturan Daerah Perubahan;

12. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 170 Tahun 1997 tentang Pedoman Tata Cara Pemungutan Pajak Daerah;

13. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 173 Tahun 1997 tentang Tata Cara Pemeriksaan di Bidang Pajak Daerah.

Dengan Persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Karimun

M E M U T U S K A N :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN TENTANG PAJAK REKLAME.

B A B IKETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksudkan dengan :151

Page 152: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

a. Daerah Otonom, selanjunya disebut Daerah adalah Kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas daeah tertentu berwenang mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam ikatan Negara Republik Indonesia;

b. Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah beserta perangkat Daerah Otonom yang lain sebagai Badan Eksekutif Daerah;

c. Kepala Daerah adalah Bupati Kabupaten Karimun;d. Pejabat adalah Pegawai yang diberikan tugas tertentu di bidang

perpajakan Daerah dan/ atau retribusi Daerah sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku;

e. Pajak Reklame yang selanjutnya disebut Pajak pungutan Daerah atas penyelenggaraan reklame;

f. Badan adalah suatu bentuk usaha yang meliputi peseroaan terbatas, perseroaan komanditer, perseroaan lainnya, badan usaha milik negara atau daerah dengan nama dan dalam bentuk apapun, persekutuan, perkumpulan, firma, kongsi, koperasi, yayasan atau Organisasi yang sejenis, lembaga, dana pensiun, bentuk usaha tetap serta bentuk badan usaha lainnya;

g. Reklame adalah benda, alat, perbutan atau media yang menurut bentuk susunan dan corak ragamnya untuk dan tujuan komersial, dipergunakan untuk memperkenalkan, menganjurkan atau memujikan suatu barang, jasa atau orang ataupun untuk menarik perhatian umum kepada suatu barang, jasa atau orang yang ditempatkan atau yang dapat dilihat, dibaca, dan atau didengar dari suatu tempat oleh umum, kecuali yang dikeluarkan oleh pemerintah;

h. Penyelenggaraan Reklame adalah Perorangan atau badan yang menyelenggara reklame baik untuk dan atas namanya sendiri atau untuk dan atas nama pihak lain yang menjadi tanggungannya;

i. Nilai Jual Objek Pajak Reklame adalah keseluruhan pembayaran/ pengeluaran biaya yang dikeluarkan oleh pemilik dan atau penyelenggara reklame termasik dalam hal ini adalah biaya/ harga beli bahan reklame, konstruksi, instalasi listrik, pembayaran/ ongkos perakitan pemancaran, peragaan, penayangan, pegeceran -

pemasangan dan transportasi pengangkutan dan lain sebagainya sampai dengan bangunan reklame rampung, dipancarkan, diperagakan,ditayangkan dan atau terpasang di tempat yang telah diizinkan;

152

Page 153: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

j. Nilai strategis lokasi reklame adalah ukuran nilai yang ditetapkan pada titik lokasi pemasangan reklame tersebut berdasarkan kriteria kepadatan pemanfaatan tata ruang kota untuk berbagai aspek kegiatan di bidang usaha;

k. Surat Pemberitahuan Pajak Daerah yang dapat disingkat SPTPD adalah surat yang oleh Wajib Pajak digunakan untuk melaporkan penghitungan dan/atau pembayaran Pajak, objek Pajak dan atau bukan objek Pajak, dan/ atau harta dan kewajiban menurut Peraturan Perundang-undangan Perpajakan Daerah;

l. Surat Setoran Pajak Daerah, yang dapat disingkat SSPD adalah surat yang oleh Wajib Pajak digunakan untuk melakukan pembayaran atau penyetoran pajak yang terhutang ke Kas Daerah atau ke tempat pembayaran laian yang ditunjuk oleh Kepala Daerah;

m. Surat Ketetapan Pajak Daerah yang dapat disingkat SKPD adalah surat ketetapan pajak yang menentukan besarnya jumlah pokok pajak;

n. Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar yang dapat disingkat SKPDKB adalah surat ketetapan pajak yang menentukan besarnya jumlah pokok pajak, besarnya sanksi administrasi dan jumlah yang masih harus dibayar;

o. Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar Tambahan, yang dapat disingkat SKPDKBT adalah surat ketetapan pajak yang menentukan tambahan atas jumlah pajak yang telah ditetapkan;

p. Surat Ketetapan Pajak Daerah Lebih Bayar yang dapat disingkat SKPDLB adalah surat ketetapan pajak yang menentukan jumlah kelebihan pembayaran pajak karena jumlah kredit pajak lebih besar dari pajak yang terhutang atau tidak seharusnya terhutang.

q. Surat Ketetapan Pajak Daerah Nihil yang dapat disingkat SKPDN adalah surat ketetapan pajak yang menentukan jumlah pokok pajak sama besarnya dengan jumlah kredit pajak atau pajak tidak terhutang dan tidak ada kredit pajak;

r. Surat Tagihan Pajak Daerah yang dapat disingkat STPD adalah surat untuk melakukan tagihan pajak dan / atau sanksi administrasi berupa bunga dan / atau denda.

B A B IINAMA, OBJEK DAN SUBJEK PAJAK

153

Page 154: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

Pasal 2

(1) Dengan nama pajak Reklame diungut Pajak atas penyelenggaraan reklame;

(2) Objek Pajak adalah semua penyelenggaraan reklame.(3) Penyelenggaraan sebagaimana dimaksudkan pada ayat (2) pasal ini

meliputi :a. Reklame papan / billboard / megatron;b. Reklame kain;c. Reklame melekat (stiker);d. Reklame selebaran;e. Reklame berjalan, termasuk pada kendaraan;f. Reklame udara;g. Reklame suara;h. Reklame film / slide;i. Reklame peragaan;j. Reklame / Iklan Warta Harian, Warta Mingguan, Warta Bulanan dan

sejenisnya yang menyangkut ruang lingkup Kabupaten Karimun.

Pasal 3

Dikecualikan dari objek pajak adalah :a. Penyelenggaraan Reklame oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah

Daerah;b. Penyelenggaraan Reklame melalui Televisi dan Radio;c. Penyelenggaraan Reklame lainnya yang ditetapkan oleh Kepala

Daerah.

Pasal 4

(1) Subjek Pajak adalah orang pribadi atau badan yang penyelenggaraan atau memesan Reklame.

(2) Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan yang meyelenggarakan Reklame.

B A B IIIDASAR PENGENAAN DAN TARIF PAJAK

154

Page 155: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

Pasal 5

(1) Dasar Pengenaan Pajak adalah Nilai Sewa Reklame.(2) Nilai Sewa Reklame sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dihitung

berdasarkan pemasangan, lama pemasangan, nilai strategis, lokasi jenis reklame.

(3) Dalam hal reklame diselenggarakan oleh orang pribadi atau badan yang memanfaatkan reklame untuk kepentingan sendiri, maka nilai reklame dihitung berdasarkan besarnya pemasangan, pemeliharaan, lama pemasangan, nilai strategis, lokasi dan jenis reklame.

(4) Dalam hal reklame diselenggarakan oleh pihak ketiga, maka nilai sewa reklame ditentukan berdasarkan jumlah pembayaran untuk satu masa pajak / masa penyelenggaraan reklame dengan memperhatikan, biaya pemeliharan lamanya pemasangan, nilai strategis, lokasi dan jenis reklame.

(5) Hasil perhitungan nilai sewa reklame sebagaimana dimaksud pada ayat (2) pasal ini dinyatakan dalam bentuk tabel dan ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah dengan persetujuan DPRD.

Pasal 6

Tarip pajak ditetapkan sebesar 20 % (dua puluh Persen)

B A B IVWILAYAH PEMUNGUTAN DANCARA PENGHITUNGAN PAJAK

Pasal 7

(1) Pajak yang terhutang dipungut di Wilayah Daerah;(2) Besarnya Pajak yang terhutang dihitung dengan cara mengalikan Tarip

Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 Peraturan Daerah ini, dengan Dasar dikenakan Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 Peraturan Daerah ini.

B A B V155

Page 156: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

MASA PAJAK, SAAT PAJAK TERHUTANGDAN SURAT PEMBERITAHUAN PAJAK DAERAH

Pasal 8

Masa pajak adalah jangka waktu yang lamanya sama dengan penyelenggaraan reklame.

Pasal 9

Pajak terhutang dalam masa pajak terjadi pada saat penyelenggaraan reklame.

Pasal 10

(1) Setiap Wajib Pajak wajib mengisi SPTPD.(2) SPTPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini, harus diisi

dengan jelas, benar dan lengkap serta ditandatangani oleh wajib pajak atau Kuasanya dan disampaikan kepada Kepala Daerah atau Pejabat Daerah sesuai jangka waktu yang ditentukan.

(3) SPTPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus disampaikan kepada Kepala Daerah selamabat-lambatnya 15 (Lima Belas) hari setelah berakhirnya masa pajak.

(4) Bentuk, isi dan tata cara pengisian SPTPD ditetapkan oleh Kepala Daerah.

B A B VITATA CARA PERHITUNGAN PENETAPAN PAJAK

Pasal 11

(1) Berdasarkan SPTPD sebagaimana dimaksudkan dalam pasal 11 ayat (1) Peraturan Daerah ini, Kepala Daerah menetapkan pajak terhutang dengan menerbitkan SKPD;

(2) Apabila SKPD sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini, tidak atau kurang dibayar setelah lewat waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak SKPD diterima, dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2 % (dua persen) sebulan ditagih dengan menerbitkan STPD.

156

Page 157: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

Pasal 12

(1) Wajib Pajak yang membayar sendiri, SPTPD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1) Peraturan Daerah ini, digunakan untuk menghitung, memperhitungkan dan menetapkan pajak sendiri yang terhutang.

(2) Dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sesudah saat terhitungnya pajak, Kepala Daerah tetap menerbitkan :a. SKPDKB;b. SKPDKBT;c. SKPDN.

(3) SKPDKB sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a pasal ini diterbitkan :a. Apabila berdasarkan hasil pemeriksaan atau keterangan lain

pajak yang terhutang tidak atau kurang dibayar, dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2 % (dua persen) sebulan dihitung dari pajak yang kurang atau terlambat dibayar untuk jangka waktu paling lama 24 (dua puluh empat ) bulan dihitung sejak saat terhutangnya pajak;

b. Apabila SPTPD tidak disampaikan dalam jangka waktu yang ditentukan dan telah ditegur secara tertulis, dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2% (dua persen) sebulan dihitung dari pajak yang kurang atau terlambat dibayar untuk jangka waktu paling lama 24 (dua puluh empat) bulan terhitung sejak saat terhutangnya pajak;

c. Apabila kewajiban mengisi SPTPD tidak dipenuhi, pajak yang terhutang dihitung secara jabatan, dalam hal ini oleh pejabat teknis daerah yang ditunjuk dan dikenakan sanksi administrasi berupa kenaikan sebesar 25 % (dua puluh lima persen) dari pokok pajak ditambah sanksi admnistrasi berupa bunga sebesar 2 % (dua persen) sebulan dihitung dari pajak yang kurang atau terlambat dibayar untuk jangka waktu paling lama 24 (dua puluh empat) bulan terhitungnya sejak saat terhutangnya pajak.

(4) SKPDKBT sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a dan b pasal ini, diterbitkan apabila ditemukan data baru atau data yang semula belum terungkap yang menyebabkan penambahan jumlah pajak yang terhitung, akan dikenakan sanksi administrasi berupa kenaikan sebesar 100 % dari jumlah kekurangan pajak tersebut.

157

Page 158: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

(5) SKPDN sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c pasal ini, diterbitkan apabila jumlah pajak yang terhutang sama besarnya dengan jumlah kredit pajak atau pajak tidak terhutang dan tidak ada kredit pajak.

(6) Apabila kewajiban membayar pajak terhutang dalam SKPDKB dan SKPDKBT sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a dan b pasal ini, tidak atau tidak sepenuhnya dibayar dalam jangka waktu yang telah ditentukan, ditagih dengan menerbitkan STPD ditambah dengan sanksi administrasi berupa bunga 2 % (dua persen) sebulan.

(7) Penambahan jumlah pajak yang terhutang sebagaimana dimaksud ayat (4) tidak dikenakan pada wajib pajak apabila melaporkan sendiri sebelum dilakukan tindakan pemeriksaan

B A B VIITATA CARA PEMBAYARAN

Pasal 13

(1) Pembayaran pajak dibayarkan di Kas Daerah atau tempat lain yang ditunjuk oleh Kepala Daerah dengan persetujuan DPRD berdasarkan yang ditentukan dalam SPTPD, SKPD, SKPDKBT, dan STPD.

(2) Apabila pembayaran pajak dilakukan ditempat lain yang ditunjuk, hasil penerimaan pajak harus disetor ke Kas Daerah selambat-lambatnya 1x24 jam atau dalam waktu yang ditentukan oleh Kepala Daerah.

(3) Pembayaran pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) pasal ini dilakukan dengan menggunakan SSPD.

Pasal 14

(1) Pembayaran pajak harus dilakukan sekaligus atau lunas.(2) Kepala Daerah dapat memberikan persetujuan kepada Wajib Pajak

untuk mengangsur pajak terhutang dalam kurun waktu tertentu, setelah memenuhi persyaratan yang ditentukan.

(3) Angsuran pembayaran pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (2) pasal ini, harus dilakukan secara teratur dan berturut-turut dengan dikenakan bunga sebesar 2 % (dua persen) sebulan dari jumlah pajak yang belum atau kurang dibayar.

(4) Kepala Daerah dapat memberikan persetujuan kepada Wajib Pajak untuk menunda pembayaran pajak sampai batas yang ditentukan setelah memenuhi persyaratan yang ditentukan dengan dikenakan bunga sebesar 2 % (dua persen) sebulan dari jumlah pajak yang belum atau kurang dibayar.

158

Page 159: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

(5) Persyaratan untuk dapat mengangsur dan menunda pembayaran serta tata cara pembayaran angsuran penundaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (4) pasal ini ditetapkan oleh Kepala Daerah

Pasal 15

(1) Setiap pembayaran pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 Peraturan Daerah ini, diberikan tanda bukti pembayaran dan dicatat dalam buku penerimaan.

(2) Bentuk, jenis, isi, ukuran tanda bukti pembayaran dan buku penerimaan pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini, ditetapkan oleh Kepala Daerah.

B A B VIIITATA CARA PENAGIHAN PAJAK

Pasal 16

(1) Surat Teguran dan Surat Peringatan atau surat lain yang sejenis sebagai awal tindakan pelaksanaan penagihan pajak dikeluarkan 7 (tujuh) hari sejak saat jatuh tempo pembayaran;

(2) Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari setelah tanggal Surat Teguran atau Surat Peringatan atau surat lain yang sejenis, Wajib Pajak harus melunasi pajak yang terhutang;

(3) Surat Teguran, Surat Peringatan atau surat lain yang sejenis sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) pasal ini, dikeluarkan oleh Pejabat Daerah.

Pasal 17

(1) Apabila jumlah pajak yang masih harus dibayar tidak dilunasi dalam jangka waktu sebagaimana ditentukan dalam Surat Teguran dan Surat Peringatan atau surat lain yang sejenis, jumlah pajak yang harus dibayar ditagih dengan Surat Paksa.

(2) Pejabat Daerah menerbitkan Surat Paksa segera setelah lewat 21 (dua puluh satu) hari sejak tanggal Surat Teguran atau Surat Peringatan atau surat lain yang sejenis.

Pasal 18159

Page 160: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

Apabila pajak yang harus dibayar tidak dilunasi dalam jangka waktu 2x24 jam sesudah tanggal pemberitahuan Surat Paksa, Pejabat Daerah segea menerbitkan Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan.

Pasal 19

Setelah dilakukan penyitaan Wajib Pajak belum juga melunasi hutang pajaknya, setelah lewat 14 (empat belas) hari sejak tanggal pelaksanaan Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan, Pejabat mengajukan permintaan penetapan tanggal kepada Kantor Lelang Negara.

Pasal 20

Setelah Kantor Lelang Negara menetapkan hari, tanggal, jam, dan tempat pelaksanaan lelang, juru sita memberitahukan dengan segera secara tertulis kepada Wajib Pajak.

Pasal 21

Bentuk, jenis dan isi formulir yang dipergunakan untuk pelaksanaan penagihan Pajak Daerah ditetapkan oleh Kepala Daerah.

B A B IXTATA CARA PENGURANGAN,

KERINGANAN DAN PEMBEBASAN PAJAK

Pasal 22

(1) Kepala Daerah berdasrkan permohonan Wajib Pajak dapat memberikan, pengurangan, keringanan dan pembebasan pajak dengan persetujuan DPRD.

(2) Tata cara pemberian pengurangan, keringanan dan pembebasan pajak sebagaimana dimaksud ayat (1) pada pasal ini, ditetapkan oleh Kepala Daerah dengan persetujuan DPRD.

B A B XTATA CARA PEMBETULAN, PEMBATALAN

PENGURANGAN KETETAPAN, DAN PENGHAPUSANATAU PENGURANGAN SANKSI ADMINISTRASI

Pasal 23

160

Page 161: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

(1) Kepala Daerah karena jabatan atau atas permohonan Wajib Pajak dapat :

a. Membetulkan SKPD atau SKPDKB atau SKPDKBT atau STPD yang dalam penerbitannya terdapat kesalahan tulis, kesalahan hitung, dan atau kekeliruan dalam penetapan peraturan perundang-undangan perpajakan Daerah;

b. Membatalkan atau mengurangkan ketetapan pajak yang tidak benar;

c. Mengurangkan atau menghapuskan sanksi administrasi berupa bunga denda dan kenaikan pajak yang terhutang dalam hal sanksi tersebut dikenakan karena kekhilafan Wajib Pajak atau bukan karena kesalahannya.

(2) Permohonan pembetulan, pembatalan, pengurangan ketetapan dan pengahpusan atau penguangan sanksi administrasi atas SKPD, SKPDKB, SKPDKBT, dan STPD sebagaimana dimaksudkan pada ayat (1) pasal ini, harus disampaikan secara tertulis oleh Wajib Pajak kepada Kepala Daerah, atau Pejabat selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal diterima SKPD, SKPDKB, SKPDKBT dan STPD dengan memberikan alasan yang jelas.

(3) Kepala Daerah atau Pejabat Daerah paling lama 3 (tiga) bulan sejak surat permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) pasal ini diterima, sesudah harus memberikan keputusan.

(4) Apabila setelah lewat waktu 3 (tiga) bulan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) pasal ini, Kepala Daerah atau Pejabat tidak memberikan keputusan, permohonan pembetulan, pembatalan, pengurangan ketetapan dan penghapusan atau pengurangan sanksi administrasi dianggap dikabulkan.

B A B XITATA CARA PENYELESAIANKEBERATAN DAN BANDING

Pasal 24

(1) Wajib Pajak dapat mengajukan keberatan hanya kepada Kepala Daerah atau Pejabat Daerah atas suatu :a. SKPD.b. SKPDKB;c. SKPDKBT;

161

Page 162: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

d. SKPDLB;e. SKPDN.

(2) Permohonan keberatan sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini harus disampaikan secara tertulis dalam bahasa Indonesia paling lama

3 (tiga) bulan sejak tanggal SKPD, SKPDKB, SKPDKBT, SKPDLB dan SKPDN diterima oleh Wajib Pajak, kecuali apabila Wajib Pajak dapat menunjukkan bahwa jangka waktu itu tidak dapat dipenuhi karena keadaan diluar kekuasaannya.

(3) Kepala Daerah atau Pejabat Daerah dalam jangka waktu paling lama 12 (dua belas) bulan sejak tanggal surat permohonan keberatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) pasal ini diterima, harus memberikan keputusan.

(4) Apabila setelah lewat waktu 12 (dua belas) bulan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) pasal ini Kepala Daerah atau Pejabat Daerah tidak memberikan keputusan, permohonan keberatan dianggap dikabulkan.

(5) Pengajuan keberatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini tidak menunda kewajiban membayar pajak.

Pasal 25

(1) Wajib Pajak dapat mengajukan banding kepada Badan Penyelesaian sengketa Pajak dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan setelah diterimanya surat keputusan keberatan.

(2) Pengajuan banding sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini tidak menunda kewajiban membayar pajak.

Pasal 26

Apabila pengajuan keberatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 24 Peraturan Daerah ini atau banding sebagaimana dimaksud dalam pasal 26 Peraturan Daerah ini, dikabulkan sebagian atau seluruhnya, kelebihan pembayaran pajak dikembalikan dengan ditambah imbalan bunga sebesar 2 % (dua persen) sebulan untuk paling lama 24 (dua puluh empat) bulan.

B A B XIITATA CARA PENGEMBALIAN

KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK

162

Page 163: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

Pasal 27

(1) Wajib Pajak dapat mengajukan permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak kepada Kepala Daerah atau Pejabat Daerah secara tertulis dengan menyebutkan sekurang- kurangnya :

a. Nama dan Alamat wajib pajak;b. Masa pajak;c. Besarnya kelebihan pembayaran pajak;d. Alasan yang jelas.

(2) Kepala Daerah atau Pejabat dalam jangka waktu paling lama 12 (dua belas) bulan sejak diterimanya permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini, harus memberikan keputusan.

(3) Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) pasal ini dilampaui Kepala Daerah atau Pejabat Daerah tidak memberikan keputusan, permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak dianggap dikabulkan dan SKPDLB harus diterbitkan dalam waktu paling lama 1 (satu) bulan.

(4) Apabila Wajib Pajak mempunyai hutang lainnya, kelebihan pembayaran pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (2) pasl ini langsung diperhitungkan untuk melunasi terlebih dahulu hutang pajak dimaksud.

(5) Pengembalian kelebihan pembayaran pajak dilakukan dalam waktu paling lama 2 (dua) bulan sejak diterbitkannya SKPDLB dengan menerbitkan Surat Perintah Pembayaran Kelebihan Pajak (SPPKP).

(6) Apabila pengembalian kelebihan pembayaran pajak dilakukan setelah lewat waktu 2 (dua) bulan sejak diterbitkannya SKPDLB. Kepala Daerah atau Pejabat Daerah menetapkan bunga sebesar 2 % (dua persen) sebulan atas keterlambatan pembayaran kelebihan pajak.

Pasal 28

Apabila kelebihan pembayaran pajak diperhitungkan dengan kelebihan pajak lainnya, sebagaimana dimaksud dalam pasal 28 ayat (4) Peraturan Daerah ini, pembayarannya dilakukan dengan cara pemindahan pembukuan dan bukti pemindahan pembukuan juga berlaku sebgai bukti pembayaran.

B A B XIIIKEDALUWARSA PENAGIHAN

163

Page 164: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

Pasal 29

(1) Hak untuk melakukan penagih pajak, kedaluwarsa setelah melampaui jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak saat terhutangnya pajak, kecuali apabila wajib pajak melakukan tindak pidana dibidang Perpajakan Daerah.

(2) Kedaluwarsa penagihan pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini tertunda apabila :a. Diterbitkan Surat Teguran dan Surat Paksa atau;b. Ada pengakuan hutang pajak dari Wajib Pajak baik langsung

maupun tidak langsung.

B A B XIVKETENTUAN PIDANA

Pasal 30

(1) Wajib Pajak yang karena kealpaannya tidak menyampaikan SPTPD atau mengisi dengan tidak benar atau tidak lengkap melampirkan keterangan sehingga dapat merugikan keuangan daerah dapat dipidanakan dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun dan atau denda paling banyak 3 (tiga) kali jumlah pajak yang terhutang.

(2) Wajib Pajak yang dengan sengaja tidak menyampaikan SPTPD atau mengisi dengan tidak benar atau tidak lengkap melampirkan keterangan sehingga dapat merugikan keuangan Daerah dapat dipidana dengan pidana kurungan paling lama 2 (dua) tahun dan atau denda paling banyak 5 (lima) kali jumlah pajak yang terhutang.

Pasal 31

Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam pasal 30 Peraturan Daerah ini tidak dituntut setelah melampaui jangka waktu 10 (sepuluh) tahun sejak saat terhutangnya pajak atau berakhirnya Masa Pajak atau berakhirnya bagian tahun pajak atau berakhirnya Tahun Pajak.

B A B XVPENYIDIKAN

Pasal 32164

Page 165: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

(1) Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu dilingkungan Pemerintahan Daerah diberikan kewenangan khusus sebagai Penyidik untuk melakukan penyidikan tindak pidana dibidang perpajakan daerah sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 8 tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana;

(2) Wewenang penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini adalah :a. Menerima, mencari, mengumpulkan dan meneliti keterangan

atau laporan berkenaan dengan tindak pidana dibidang perpajakan daerah agar keterangan atau laporan tersebut menjadi lengkap dan jelas.

b. Meneliti, mencari dan mengumpulkan keterangan mengenai orang pribadi atau badan tentang kebenaran perbuatan yang dilakukan sehubungan dengan tindak pidana perpajakan daerah tersebut.

c. Meminta keterangan dan bahan bukti dari orang pribadi atau badan sehubungan dengan tindak pidana dibidang perpajakan daerah;

d. Memeriksa buku-buku, catatan-catatan dan dokumen-dokumen lain berkenaan dengan tindak pidana dibidang perpajakan daerah;

e. Melakukan penggeledahan untuk mendapatkan bahan bukti pembukuan, pencatatan dan dokumen lain serta melakukan penyitaan terhadap bahan bukti tersebut;

f. Meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan tindak pidana dibidang perpajakan daerah;

g. Menyuruh berhenti, melarang seseorang meninggalkan ruangan atau tempat pada saat pemeriksaan sedang berlangsung dan memeriksa identitas orang dan atau dokumen yang dibawa sebagaimana dimaksud pada huruf e pasal ini;

h. Memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak pidana perpajakan daerah;

i. Memanggil orang untuk didengar keterangannya dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi;

j. Menghentikan penyidikan;k. Melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran penyidikan

tindak pidana dibidang perpajakan daerah menurut hukum yang dapat dipertanggungjawabkan.

165

Page 166: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

(3) Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) sebagaimana dimaksud ayat (2) pasal ini membuat berita acara setiap tindakan tentang :a. Pemeriksaan tersangka;b. Pemasukan rumah;

c. Penyitaan benda;d. Pemeriksaan surat;e. Pemeriksaan saksi;f. Pemeriksaan ditempat kejadian.

(4) Penyidikan sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini memberitahukan dimulainya penyidikan dan menyampaikan hasil penyidikannya kepada Penuntut Umum, sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana.

B A B XVIKETENTUAN PENUTUP

Pasal 33

Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Surat Keputusan Bupati Karimun Nomor 17/ III/ 2000 tentang pemberlakuan secara Mutatis Mutandis Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan Riau Nomor 6 Tahun 1998 tentang Pajak Reklame dinyatakan tidak berlaku lagi.

Pasal 34

Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dengan Keputusan Kepala Daerah.

Pasal 35

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

166

Page 167: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

Agar supaya setiap orang dapat mengetahui, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan menempatkannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Karimun.

Ditetapkan di Tanjung Balai KarimunPada tanggal 31 Mei 2001

BUPATI KARIMUN,

d.t.o

H. MUHAMMAD SANI

Diundangkan dalam Lembaran Daerah Peraturan Daerah Kabupaten KarimunNomor : 11 Tahun 2001

SEKRETARIS DAERAH,

d.t.o

H. RISMAN BACKRIPembina TK.I NIP.010079053

167

Page 168: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN

NOMOR 12 TAHUN 2001

TENTANG

PAJAK RESTORAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KARIMUN,

M enimbang : a. bahwa dengan ditetapkannya Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang perubahan Pajak Daerah dan Retribusi Daerahmaka Pajak Hotel dan Restoran dirubah menjadi Pajak Hotel dan Pajak Restoran;

b. bahwa untuk melaksanakan sebgaimana dimaksud huruf a diatas, perlu ditetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Karimun tentang Pajak Restoran.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1956 jo Undang-undang Nomor 58 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat II Dalam Lingkungan Daerah Swatantra Tingkat I Sumatera Tengah (Lembaran

168

Page 169: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

Negara Tahun 1958 Nomor 158 Tambahan Lembaran Negara Nomor 1643);

2. Undang-undang Nomor 61 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat I Sumatera Barat, Jambi dan Riau (Lembaran Negara Tahun 1958 Nomor 112 Tambahan Lembaran Negara Nomor 1646);

3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 1997 tentang Pajak Badan Penyelesaian Sengketa Pajak (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 40 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3684);

4. Undang-undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 41 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3685);

5. Undang-undang Nomor 19 Tahun 1997 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 42 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3686);

6. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah;

7. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah;

8. Undang-undang Nomor 53 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan Singingi dan Kota Batam;

9. Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah;

169

Page 170: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

10. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah;

11. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 84 Tahun 1993 tentang Bentuk Peraturan Daerah dan Peraturan Daerah Perubahan;

12. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 170 Tahun 1997 tentang Pedoman Tata Cara Pemungutan Pajak Daerah;

13. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 173 Tahun 1997 tentang Tata Cara Pemeriksaan di Bidang Pajak Daerah.

Dengan Persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Karimun

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN TENTANG PAJAK RESTORAN.

B A B IKETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksudkan dengan :a. Daerah Otonom, selanjunya disebut Daerah adalah Kesatuan

masyarakat hukum yang mempunyai batas daeah tertentu berwenang mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam ikatan Negara Republik Indonesia;

b. Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah beserta perangkat Daerah Otonom yang lain sebagai Badan Eksekutif Daerah;

c. Kepala Daerah adalah Bupati Kabupaten Karimun;d. Pejabat adalah Pegawai yang diberikan tugas tertentu di bidang

perpajakan Daerah dan/ atau retribusi Daerah sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku;

170

Page 171: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

e. Pajak Restoran yang selanjutnya disebut Pajak adalah pungutan Daerah atas pelayanan Restoran;

f. Restoran adalah tempat menyantap makanan dan / atau minuman yang disediakan dengan dipungut bayaran, tidak termasuk usaha jasa boga atau catering;

g. Pengusaha Restoran dalah perorangan atau badan yang menyelenggarakan usaha hotel dan restoran untuk dan atas namanya sendiri atau untuk dan atas nama pihak lain yang menjadi tanggungannya;

h. Surat Pemberitahuan Pajak Daerah yang dapat disingkat SPTPD adalah surat yang oleh Wajib Pajak digunakan untuk melaporkan penghitungan dan/ atau pembayaran Pajak, objek Pajak dan atau bukan objek pajak, dan / atau harta dan kewajiban menurut peraturan perundang-undangan perpajakan Daerah;

i. Surat Setoran Pajak Daerah, yang dapat disingkat SSPD adalah surat yang oleh Wajib Pajak digunakan untuk melakukan pembayaran atau penyetoran pajak yang terhutang ke Kas Daerah atau ke tempat pembayaran lain yang ditunjuk oleh Kepala Daerah;

j. Surat Ketetapan Pajak Daerah yang dapat disingkat SKPD adalah Surat Ketetapan Pajak yang menentukan besarnya jumlah pokok pajak;

k. Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar yang dapat disingkat SKPDKB adalah surat ketetapan pajak yang menentukan besarnya jumlah pokok pajak, jumlah kredit pajak, jumlah kekurangan pembayaran pokok pajak, besarnya sanksi administrasi dan jumlah yang masih harus dibayar.

l. Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar Tambahan, yang dapat disingkat SKPDKBT adalah surat ketetapan pajak yang menentukan tambahan atas jumlah pajak yang telah ditetapkan;

m. Surat Ketetapan Pajak Daerah Lebih Bayar yang dapat disingkat SKPDLB adalah surat ketetapan pajak yang menentukan jumlah kelebihan pembayaran pajak karena jumlah kredit pajak lebih besar dari pajak yang terhutang atau tidak seharusnya terhutang;

n. Surat Ketetapan Pajak Daerah Nihil yang dapat disingkat SKPDN adalah surat ketetapan pajak yang menentukan jumlah pokok pajak sama besarnya dengan jumlah kredit pajak atau pajak tidak terhutang dan tidak ada kredit pajak;

o. Surat Tagihan Pajak Daerah yang dapat disingkat STPD adalah surat untuk melakukan tagihan pajak dan/ atau sanksi administrasi berupa bunga dan/ atau denda;

171

Page 172: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

B A B IINAMA OBJEK DAN SUBJEK PAJAK

Pasal 2

(1) Dengan nama pajak Restoran dipungut pajak atas setiap pelayanan di Restoran;

(2) Objek Pajak adalah setiap pelayanan yang disediakan dengan pembayaran di Restoran;

(3) Objek Pajak sebgaimana dimaksudkan pada ayat (2) pasal ini meliputi :a. Penjualan makanan dan atau minuman ditempat yang disertai

dengan fasilitas penyantapnya;b. Pelayanan di Restoran atau Rumah Makan meliputi penjualan

makanan dan / atau minuman di Restoran atau Rumah Makan, termasuk penyediaan penjualan makanan / minuman yang diantar / dibawa pulang.

Pasal 3

Dikecualikan dari objek pajak adalah :a. Pelayanan usaha jasa boga / katering;b. Pelayanan yang disediakan oleh restoran atau rumah makan yang

peredarannya tidak melebihi batas tertentu yang ditetapkan oleh Peraturan Daerah.

Pasal 4

(1) Subjek Pajak adalah orang pribadi atau badan yang melakukan pembayaran atas pelayanan di Restoran.

(2) Wajib pajak adalah pengusaha Restoran.

B A B IIIDASAR PENGENAAN DAN TARIP PAJAK

Pasal 5

Dasar pengenaan Pajak adalah jumlah pembayaran yang dilakukan kepada Restoran.

Pasal 6172

Page 173: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

Tarip Pajak ditetapkan sebesar 10 % (sepuluh persen).

B A B IVWILAYAH PEMUNGUTAN

DAN CARA PERHITUNGAN PAJAK

Pasal 7

(1) Pajak yang terhutang dipungut di Wilayah Daerah;(2) Besarnya pokok Pajak Restoran yang terhutang dihitung dengan cara

mengalikan Tarip Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 Peraturan Daerah ini, dengan Dasar Pengenaan Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 Peraturan Daerah ini.

B A B VMASA PAJAK, SAAT PAJAK TERHUTANG

DAN SURAT PEMBERITAHUAN PAJAK DAERAH

Pasal 8

Masa pajak adalah jangka waktu paling lama 1 (satu) bulan takwin.

Pasal 9

Pajak terhutang dalam masa pajak terjadi pada saat pelayanan di Restoran.

Pasal 10

(1) Setiap Wajib Pajak wajib mengisi SPTPD.(2) SPTPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini, harus diisi

dengan jelas, benar dan lengkap serta ditandatangani oleh wajib pajak atau Kuasanya dan disampaikan kepada Kepala Daerah atau Pejabat sesuai jangka waktu yang ditentukan.

(3) SPTPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus disampaikan kepada Kepala Daerah selamabat-lambatnya 15 (Lima Belas) hari setelah berakhirnya masa pajak.

173

Page 174: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

(4) Bentuk, isi dan tata cara pengisian SPTPD ditetapkan oleh Kepala Daerah.

B A B VITATA CARA PERHITUNGAN PENETAPAN PAJAK

Pasal 11

(1) Berdasarkan SPTPD sebagaimana dimaksudkan dalam pasal 11 ayat (1) Peraturan Daerah ini, Kepala Daerah menetapkan pajak terhutang dengan menerbitkan SKPD;

(2) Apabila SKPD sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini, tidak atau kurang dibayar setelah lewat waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak SKPD diterima, dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2 % (dua persen) sebulan ditagih dengan menerbitkan STPD.

Pasal 12

(1) Wajib Pajak yang membayar sendiri, SPTPD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1) Peraturan Daerah ini, digunakan untuk menghitung, memperhitungkan dan menetapkan pajak sendiri yang terhutang.

(2) Dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sesudah saat terhitungnya pajak, Kepala Daerah tetap menerbitkan :a. SKPDKB;b. SKPDKBT;c. SKPDN.

(3) SKPDKB sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a pasal ini diterbitkan :a. Apabila berdasarkan hasil pemeriksaan atau keterangan lain

pajak yang terhutang tidak atau kurang dibayar, dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2 % (dua persen) sebulan dihitung dari pajak yang kurang atau terlambat dibayar untuk jangka waktu paling lama 24 (dua puluh empat ) bulan dihitung sejak saat terhutangnya pajak;

b. Apabila SPTPD tidak disampaikan dalam jangka waktu yang ditentukan dan telah ditegur secara tertulis, dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2% (dua persen) sebulan dihitung dari pajak yang kurang atau terlambat dibayar untuk jangka waktu paling lama 24 (dua puluh empat) bulan terhitung sejak saat terhutangnya pajak;

174

Page 175: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

c. Apabila kewajiban mengisi SPTPD tidak dipenuhi, pajak yang terhutang dihitung secara jabatan, dan dikenakan sanksi administrasi berupa kenaikan sebesar 25 % (dua puluh lima persen) dari pokok pajak ditambah sanksi admnistrasi berupa bunga sebesar 2 % (dua persen) sebulan dihitung dari pajak yang kurang atau terlambat dibayar untuk jangka waktu paling lama 24 (dua puluh empat) bulan terhitungnya sejak saat terhutangnya pajak.

(4) SKPDKBT sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b pasal ini, diterbitkan apabila ditemukan data baru atau data yang semula belum terungkap yang menyebabkan penambahan jumlah pajak yang terhitung, akan dikenakan sanksi administrasi berupa kenaikan sebesar 100 % dari jumlah kekurangan pajak tersebut.

(5) SKPDN sebagaimana dimaksudkan pada ayat (2) huruf c pasal ini, diterbitkan apabila jumlah pajak yang terhutang sama besarnya dengan jumlah kredit pajak atau pajak tidak terhutang dan tidak ada kredit pajak.

(6) Apabila kewajiban membayar pajak terhutang dalam SKPDKB dan SKPDKBT sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a dan b pasal ini, tidak atau tidak sepenuhnya dibayar dalam jangka waktu yang telah ditentukan, ditagih dengan menerbitkan STPD ditambah dengan sanksi administrasi berupa bunga 2 % (dua persen) sebulan.

(7) Penambahan jumlah pajak yang terhutang sebagaimana dimaksud ayat (4) tidak dikenakan pada wajib pajak apabila melaporkan sendiri sebelum dilakukan tindakan pemeriksaan.

B A B VIITATA CARA PEMBAYARAN

Pasal 13

(1) Pembayaran pajak dilakukan di Kas Daerah atau tempat lain yang ditunjuk oleh Kepala Daerah sesuai waktu yang ditentukan dalam SPTPD, SKPD, SKPDKBT, dan STPD.

(2) Apabila pembayaran pajak dilakukan ditempat lain yang ditunjuk, hasil penerimaan pajak harus disetor ke Kas Daerah selambat-lambatnya 1x24 jam atau dalam waktu yang ditentukan oleh Kepala Daerah.

(3) Pembayaran pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) pasal ini dilakukan dengan menggunakan SSPD.

175

Page 176: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

Pasal 14

(1) Pembayaran pajak harus dilakukan sekaligus atau lunas.(2) Kepala Daerah dapat memberikan persetujuan kepada Wajib Pajak

untuk mengangsur pajak terhutang dalam kurun waktu tertentu, setelah memenuhi persyaratan yang ditentukan.

(3) Angsuran pembayaran pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (2) pasal ini, harus dilakukan secara teratur dan berturut-turut dengan dikenakan bunga sebesar 2 % (dua persen) sebulan dari jumlah pajak yang belum atau kurang dibayar.

(4) Kepala Daerah dapat memberikan persetujuan kepada Wajib Pajak untuk menunda pembayaran pajak sampai batas yang ditentukan setelah memenuhi persyaratan yang ditentukan dengan dikenakan bunga sebesar 2 % (dua persen) sebulan dari jumlah pajak yang belum atau kurang dibayar.

(5) Persyaratan untuk dapat mengangsur dan menunda pembayaran serta tata cara pembayaran angsuran penundaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (4) pasal ini ditetapkan oleh Kepala Daerah

Pasal 15

(1) Setiap pembayaran pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 Peraturan Daerah ini, diberikan tanda bukti pembayaran dan dicatat dalam buku penerimaan.

(2) Bentuk, jenis, isi, ukuran tanda bukti pembayaran dan buku penerimaan pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini, ditetapkan oleh Kepala Daerah.

B A B VIIITATA CARA PENAGIHAN PAJAK

Pasal 16

(1) Surat Teguran dan Surat Peringatan atau surat lain yang sejenis sebagai awal tindakan pelaksanaan penagihan pajak dikeluarkan 7 (tujuh) hari sejak saat jatuh tempo pembayaran;

(2) Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari setelah tanggal Surat Teguran atau Surat Peringatan atau surat lain yang sejenis, Wajib Pajak harus melunasi pajak yang terhutang;

176

Page 177: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

(3) Surat Teguran, Surat Peringatan atau surat lain yang sejenis sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) pasal ini, dikeluarkan oleh Pejabat.

Pasal 17

(1) Apabila jumlah pajak yang masih harus dibayar tidak dilunasi dalam jangka waktu sebagaimana ditentukan dalam Surat Teguran atau Surat Peringatan atau surat lain yang sejenis, jumlah pajak yang harus dibayar ditagih dengan Surat Paksa.

(2) Pejabat menerbitkan Surat Paksa segera setelah lewat 21 (dua puluh satu) hari sejak tanggal Surat Teguran atau Surat Peringatan atau surat lain yang sejenis.

Pasal 18

Apabila pajak yang harus dibayar tidak dilunasi dalam jangka waktu 2x24 jam sesudah tanggal pemberitahuan Surat Paksa, Pejabat segea menerbitkan Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan.

Pasal 19

Setelah dilakukan penyitaan Wajib Pajak belum juga melunasi hutang pajaknya, setelah lewat 10 (sepuluh) hari sejak tanggal pelaksanaan Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan, Pejabat mengajukan permintaan penetapan tanggal kepada Kantor Lelang Negara.

Pasal 20

Setelah Kantor Lelang Negara menetapkan hari, tanggal, jam, dan tempat pelaksanaan lelang, juru sita memberitahukan dengan segera secara tertulis kepada Wajib Pajak.

Pasal 21

Bentuk, jenis dan isi formulir yang dipergunakan untuk pelaksanaan penagihan Pajak Daerah ditetapkan oleh Kepala Daerah.

B A B IX177

Page 178: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

TATA CARA PENGURANGAN,KERINGANAN DAN PEMBEBASAN PAJAK

Pasal 22

(1) Kepala Daerah berdasrkan permohonan Wajib Pajak dapat memberikan, pengurangan, keringanan dan pembebasan pajak.

(2) Tata cara pemberian pengurangan, keringanan dan pembebasan pajak sebagaimana dimaksud ayat (1) pada pasal ini, ditetapkan oleh Kepala Daerah.

B A B XTATA CARA PEMBETULAN, PEMBATALAN

PENGURANGAN KETETAPAN, DAN PENGHAPUSANATAU PENGURANGAN SANKSI ADMINISTRASI

Pasal 23

(1) Kepala Daerah karena jabatan atau atas permohonan Wajib Pajak dapat :a. Membetulkan SKPD atau SKPDKB atau SKPDKBT atau STPD

yang dalam penerbitannya terdapat kesalahan tulis, kesalahan hitung, dan atau kekeliruan dalam penerapan peraturan perundang-undangan perpajakan Daerah;

b. Membatalkan atau mengurangkan ketetapan pajak yang tidak benar;

c. Mengurangkan atau menghapuskan sanksi administrasi berupa bunga denda dan kenaikan pajak yang terhutang dalam hal sanksi tersebut dikenakan karena kekhilafan Wajib Pajak atau bukan karena kesalahannya.

(2) Permohonan pembetulan, pembatalan, pengurangan ketetapan dan pengahpusan atau penguangan sanksi administrasi atas SKPD, SKPDKB, SKPDKBT, dan STPD sebagaimana dimaksudkan pada ayat (1) pasal ini, harus disampaikan secara tertulis oleh Wajib Pajak kepada Kepala Daerah, atau Pejabat selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal diterima SKPD, SKPDKB, SKPDKBT dan STPD dengan memberikan alasan yang jelas.

(3) Kepala Daerah atau Pejabat Daerah paling lama 3 (tiga) bulan sejak surat permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) pasal ini diterima, sesudah harus memberikan keputusan.

178

Page 179: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

(4) Apabila setelah lewat waktu 3 (tiga) bulan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) pasal ini, Kepala Daerah atau Pejabat tidak memberikan keputusan, permohonan pembetulan, pembatalan, pengurangan ketetapan dan penghapusan atau pengurangan sanksi administrasi dianggap dikabulkan.

B A B XITATA CARA PENYELESAIANKEBERATAN DAN BANDING

Pasal 24

(1) Wajib Pajak dapat mengajukan keberatan hanya kepada Kepala Daerah atau Pejabat Daerah atas suatu :a. SKPD.a. SKPDKB;b. SKPDKBT;c. SKPDLB;d. SKPDN.

(2) Permohonan keberatan sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini harus disampaikan secara tertulis dalam bahasa Indonesia paling lama 3 (tiga) bulan sejak tanggal SKPD, SKPDKB, SKPDKBT, SKPDLB dan SKPDN diterima oleh Wajib Pajak, kecuali apabila Wajib Pajak dapat menunjukkan bahwa jangka waktu itu tidak dapat dipenuhi karena keadaan diluar kekuasaannya.

(3) Kepala Daerah atau Pejabat Daerah dalam jangka waktu paling lama 12 (dua belas) bulan sejak tanggal surat permohonan keberatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) pasal ini diterima, harus memberikan keputusan.

(4) Apabila setelah lewat waktu 12 (dua belas) bulan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) pasal ini Kepala Daerah atau Pejabat Daerah tidak memberikan keputusan, permohonan keberatan dianggap dikabulkan.

(5) Pengajuan keberatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini tidak menunda kewajiban membayar pajak.

Pasal 25

(1) Wajib Pajak dapat mengajukan banding kepada Badan Penyelesaian sengketa Pajak dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan setelah diterimanya keputusan keberatan.

179

Page 180: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

(2) Pengajuan banding sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini tidak menunda kewajiban membayar pajak.

Pasal 26

Apabila pengajuan keberatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 24 Peraturan Daerah ini atau banding sebagaimana dimaksud dalam pasal 26 Peraturan Daerah ini, dikabulkan sebagian atau seluruhnya, kelebihan pembayaran pajak dikembalikan dengan ditambah imbalan bunga sebesar 2 % (dua persen) sebulan untuk paling lama 24 (dua puluh empat) bulan.

B A B XIITATA CARA PENGEMBALIAN

KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK

Pasal 27

(1) Wajib Pajak dapat mengajukan permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak kepada Kepala Daerah atau Pejabat Daerah secara tertulis dengan menyebutkan sekurang- kurangnya :a. Nama dan Alamat wajib pajak;b. Masa pajak;

c. Besarnya kelebihan pembayaran pajak;d. Alasan yang jelas.

(2) Kepala Daerah atau Pejabat dalam jangka waktu paling lama 12 (dua belas) bulan sejak diterimanya permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini, harus memberikan keputusan.

(3) Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) pasal ini dilampaui Kepala Daerah atau Pejabat Daerah tidak memberikan keputusan, permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak dianggap dikabulkan dan SKPDLB harus diterbitkan dalam waktu paling lama 1 (satu) bulan.

(4) Apabila Wajib Pajak mempunyai hutang lainnya, kelebihan pembayaran pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (2) pasl ini langsung diperhitungkan untuk melunasi terlebih dahulu hutang pajak dimaksud.

(5) Pengembalian kelebihan pembayaran pajak dilakukan dalam waktu paling lama 2 (dua) bulan sejak diterbitkannya SKPDLB dengan menerbitkan Surat Perintah Pembayaran Kelebihan Pajak (SPPKP).

180

Page 181: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

(7) Apabila pengembalian kelebihan pembayaran pajak dilakukan setelah lewat waktu 2 (dua) bulan sejak diterbitkannya SKPDLB. Kepala Daerah atau Pejabat Daerah menetapkan bunga sebesar 2 % (dua persen) sebulan atas keterlambatan pembayaran kelebihan pajak.

Pasal 28

Apabila kelebihan pembayaran pajak diperhitungkan dengan kelebihan pajak lainnya, sebagaimana dimaksud dalam pasal 28 ayat (4) Peraturan Daerah ini, pembayarannya dilakukan dengan cara pemindahan pembukuan dan bukti pemindahan pembukuan juga berlaku sebgai bukti pembayaran.

B A B XIIIKEDALUWARSA PENAGIHAN

Pasal 29

(1) Hak untuk melakukan penagih pajak, kedaluwarsa setelah melampaui jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak saat terhutangnya pajak, kecuali apabila wajib pajak melakukan tindak pidana dibidang Perpajakan Daerah.

(2) Kedaluwarsa penagihan pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini tertangguh apabila :a. Diterbitkan Surat Teguran dan Surat Paksa atau;b. Ada pengakuan hutang pajak dari Wajib Pajak baik langsung

maupun tidak langsung.

B A B XIVKETENTUAN PIDANA

Pasal 30

(1) Wajib Pajak yang karena kealpaannya tidak menyampaikan SPTPD atau mengisi dengan tidak benar atau tidak lengkap melampirkan keterangan yang tidak sehingga dapat merugikan keuangan daerah dapat dipidanakan dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun dan atau denda paling banyak 2 (dua) kali jumlah pajak yang terhutang.

(2) Wajib Pajak yang dengan sengaja tidak menyampaikan SPTPD atau mengisi dengan tidak benar atau tidak lengkap melampirkan keterangan yang tidak sehingga merugikan keuangan Daerah dapat

181

Page 182: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

dipidana dengan pidana kurungan paling lama 2 (dua) tahun dan atau denda paling banyak 4 (empat) kali jumlah pajak yang terhutang.

Pasal 31

Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam pasal 30 Peraturan Daerah ini tidak dituntut setelah melampaui jangka waktu 10 (sepuluh) tahun sejak saat terhutangnya pajak atau berakhirnya Masa Pajak atau berakhirnya bagian tahun pajak atau berakhirnya Tahun Pajak.

B A B XVPENYIDIKAN

Pasal 32

(1) Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu dilingkungan Pemerintahan Daerah diberi wewenang khusus sebagai Penyidik untuk melakukan penyidikan tindak pidana dibidang perpajakan daerah sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 8 tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana;

(2) Wewenang penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini adalah :a. Menerima, mencari, mengumpulkan dan meneliti keterangan

atau laporan berkenaan dengan tindak pidana dibidang perpajakan daerah agar keterangan atau laporan tersebut menjadi lengkap dan jelas.

b. Meneliti, mencari dan mengumpulkan keterangan mengenai orang pribadi atau badan tentang kebenaran perbuatan yang dilakukan sehubungan dengan tindak pidana perpajakan daerah tersebut.

c. Meminta keterangan dan bahan bukti dari orang pribadi atau badan sehubungan dengan tindak pidana dibidang perpajakan daerah;

d. Memeriksa buku-buku, catatan-catatan dan dokumen-dokumen lain berkenaan dengan tindak pidana dibidang perpajakan daerah;

182

Page 183: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

e. Melakukan penggeledahan untuk mendapatkan bahan bukti pembukuan, pencatatan dan dokumen lain serta melakukan penyitaan terhadap bahan bukti tersebut;

f. Meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan tindak pidana dibidang perpajakan daerah;

g. Menyuruh berhenti, melarang seseorang meninggalkan ruangan atau tempat pada saat pemeriksaan sedang berlangsung dan memeriksa identitas orang dan atau dokumen yang dibawa sebagaimana dimaksud pada huruf e;

h. Memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak pidana perpajakan daerah;

i. Memanggil orang untuk didengar keterangannya dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi;

j. Menghentikan penyidikan;k. Melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran penyidikan

tindak pidana dibidang perpajakan daerah menurut hukum yang dapat dipertanggungjawabkan.

(3) Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) sebagaimana dimaksud ayat (2) pasal ini membuat berita acara setiap tindakan tentang :a. Pemeriksaan tersangka;b. Pemasukan rumah;c. Penyitaan benda;d. Pemeriksaan surat;

e. Pemeriksaan saksi;f. Pemeriksaan ditempat kejadian.

(4) Penyidikan sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini memberitahukan dimulainya penyidikan dan menyampaikan hasil penyidikannya kepada Penuntut Umum, sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana.

B A B XVIKETENTUAN PENUTUP

Pasal 33

183

Page 184: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dengan Keputusan Kepala Daerah.

Pasal 35

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.Agar supaya setiap orang dapat mengetahui, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan menempatkannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Karimun.

Ditetapkan di Tanjung Balai KarimunPada tanggal 31 Mei 2001

BUPATI KARIMUN,

d.t.o

H. MUHAMMAD SANIDiundangkan dalam Lembaran Daerah Peraturan Daerah Kabupaten KarimunNomor : 12 Tahun 2001

SEKRETARIS DAERAH,

d.t.o

H. RISMAN BACKRIPembina TK.I NIP.010079053

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN

NOMOR 13 TAHUN 2001

TENTANG

ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH

184

Page 185: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KARIMUN,

Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 11 dan Pasal 68 ayat (1) Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, maka dipandang perlu dibentuk Organisasi Perangkat Daerah;

b. bahwa salah satu organisasi perangkat daerah adalah Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;

c. bahwa sehubungan dengan huruf a dan b diatas perlu ditetapkan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Kabupaten Karimun dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Karimun dengan Peraturan Daerah.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839);

2. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 Tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Indonesia Nomor 3848);

3. Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3890);

4. Undang-undang Nomor 53 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Pelelawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan Singingi dan Kota Batam (Lembaran Negara

185

Page 186: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

Tahun 1999 Nomor 181, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3902);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 Tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonomi (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Nomor 3952);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 2000 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 165);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 197, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4018);

8. Keputusan Presiden Nomor 44 Tahunn 1999 tentang Teknik Penyusunan Peraturan Perundang-undangan, Bentuk Rancangan Undang-undang, Rancangan Peraturan Pemerintah dan Rancangan Keputusan Presiden (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 70);

9. Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Nomor 50 Tahun 2000 tetang Pedoman Susunan Organisasi dan Tata Cara Kerja Perangkat Daerah Kabupaten / Kota.

Dengan Persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Karimun

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN TETANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH.

186

Page 187: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

B A B IKETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :a. Daerah adalah Kabupaten Karimun ;b. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Karimun;c. Kepala Daerah adalah Bupati Karimun;d. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Karimun;e. Sekretariat Daerah adalah Sekretariat Daerah Kabupaten Karimun;f. Sekretaris Dewan adalah Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

Kabupaten Karimun;g. Sekretariat Dewan adalah Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah Kabupaten Karimun;h. Dewan adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Karimun;i. Asisten adalah Asisten Sekretaris Daerah Kabupaten Karimun;j. Bagian adalah bagian pada Sekretariat Daerah Kabupaten Karimun

dan bagian pada Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Karimun;

k. Kelompok Jabatan Fungsional adalah Kelompok yang melaksanakan kegiatan teknis sesuai bidang keahlian yang dimilikinya.

B A B IIPEMBENTUKAN

Pasal 2

Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Kabupaten Karimun dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Karimun.

B A B IIIKEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Pasal 3

(1) Sekretariat Daerah adalah merupakan unsur staf Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh seorang Sekretaris Daerah, berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Daerah;

187

Page 188: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

(2) Sekretariat Dewan adalah merupakan unsur pelayanan terhadap Dewan, dipimpin oleh seorang Sekretaris yang bertanggung jawab kepada Pimpinan Dewan dan cara Administratif dibina oleh Sekretaris Daerah sesuai dengan ketentuan Perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 4

Sekretariat Daerah mempunyai tugas pokok membentuk Kepala Daerah dalam menjalankan tugas penyelanggaraan pemerintahan, administrasi, organisasi dan tata laksana serta memberikan pelayanan administratif kepada seluruh Perangkat Daerah.

Pasal 5

(1) Sekretariat Dewan mempunyai tugas pokok memberikan pelayanan administratif kepada Pimpinan Dewan dan Anggota Dewan.

(2) Dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Pimpinan Dewan.

Pasal 6

Sekretsriat Daerah mempunyai fungsi :a. Pengkoordinasian perumusan kebijakan Pemerintah Daerah;b. Penyelenggaraan administrasi pemerintahan;c. Pengelolaan sumber daya aparatur, keuangan, prasarana dan sarana

Pemerintahan;d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah sesuai

dengan tugas fungsinya.Pasal 7

Sekretariat Dewan mempunyai fungsi :a. Fasilitasi rapat anggota Dewan;b. Pelaksanaan urusan rumah tangga dan perjalanan dinas Pimpinan

Dewan dan Anggota Dewan;c. Pengelolaan tata usaha Dewan.

B A B IVORGANISASI

Bagian PertamaSekretariat Daerah

Pasal 8188

Page 189: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

(1) Organisasi Sekretariat Daerah, terdiri dari Sekretaris Daerah, tiga Asisten dan Delapan bagian :a. Sekretaris Daerah;b. Asisten

1. Asisten Tata Praja;2. Asisten Ekonomi dan Pembangunan;3. Asisten Administrasi dan Kemasyarakatan;

c. Bagian-Bagian :1. Bagian Pemerintahan;2. Bagian keuangan;3. Bagian Hukum / Organisasi;4. Bagian Ekonomi / Pembangunan;5. Bagian Bina Sosial;6. Bagian Kepegawaian;7. Bagian Hubungan Masyarakat;8. Bagian Umum dan Perlengakapan.

d. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2) Masing-masing Asisten Sekretaris sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf (b) membawahi :1. Asisten Tata Praja, terdsiri dari :

a. Bagian Pemerintahan;b. Bagian Hukum / Organisasi;

2. Asisten Ekonomi dan Pembangunan, terdiri dari :a. Bagian Ekonomi / Pembangunan;b. Bagian Bina Sosial;

3. Asisten Administrasi dan Kemasyarakatan, terdiri dari :a. Bagian Keungan;b. Bagian Kepegawaian;c. Bagian Hubungan Masyarakat;d. Bagian Umum dan Perlengkapan.

(3) Masing-masing bagian, membawahi sub bagian :1. Bagian Pemeintahan, dipimpin oleh seorang Kepala Bagian,

Membawahi :a. Subbagian Tata Pemerintahan Umum;b. Subbagian Perangkat Daerah;c. Subbagian Administrasi Kependudukan;

189

Page 190: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

d. Subbagian Ketertiban Umum;e. Subbagian Pengembangan Desa;f. Subbagian Pendapatan dan Kekayaan Desa.

2. Bagian Hukum, dan Organisasi dipimpin oleh seorang Kepala Bagian, membawahi :a. Subbagian Peraturan Perundang-undangan / Dokumentasi

Hukum;b. Subbagian Bantuan Hukum / Penyuluhan Hukum;c.Subbagian Kelembagaan dan Organisasi Kemasyarakatan;d. Subbagian Tata Laksana dan Analisa Formasi Jabatan;

3. Bagian Ekonomi dan Pembangunan dipimpin oleh seorang Kepala Bagian, membawahi :a. Subbagian Sarana Perekonomian Pemukikan dan Prasarana

Wilayah;b. Subbagian Produksi Daerah, Industri, Perdagangan dan

Porsonilbud;c. Subbagian Program dan Pengendalian Pembangunan;d. Subbagian Kerjasama Luar Negeri.

4. Bagian Bina Sosial, dipimpin oleh seorang Kepala Bagian, membawahi :a. Subbagian Agama dan Kebudayaan;b. Subbagian Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga;c. Subbagian Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga

Berencana;

5. Bagian Keuangan, dipimpin oleh seorang Kepala Bagian, membawahi :a. Subbagian Anggaran;b. Subbagian Pembukuan;c. Subbagian Perbendaharaan;d. Subbagian Verifikasi dan Kas Daerah.

6. Bagian Kepegawaian, dipimpin oleh seorang Kepala Bagian, membawahi :a. Subbagian Perencanaan dan Pengembangan Pegawai;b. Subbagian Umum Kepegawaian;c. Subbagian Mutasi dan Promosi Pegawai.

190

Page 191: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

7. Bagian Hubungan Masyarakat, dipimpin oleh seorang Kepala Bagian, membawahi :a. Subbagian Pemberitaan / Dokumentasi / Perpustakaan;b. Subbagian Protokol.

8. Bagian Umum dan Perlengkapan, dipimpin oleh seorang Kepala Bagian, membawahi : a. Subbagian Umum/ketatausahaan;b. Subbagian Pengadaan, Penyimpanan dan Distribusi;c. Subbagian Rumah Tangga, Pemeliharaan dan Penghapusan.

Pasal 9

(1) Sekretaris Daerah mempunyai tugas dan tanggung jawab membantu Kepala Daerah dalam menyusun kebijaksanaan serta membina hubungan kerjasama dengan Perangkat Daerah, Lembaga Tehnis Daerah dan Unit pelaksana lainnya.

(2) Asisten Sekertaris Daerah mempunyai tugas dan tanggung jawab membantu Sekretaris Daerah sesuai dengan bidang tugasnya.

(3) Kepala Bagian mempunyai tugas dan tanggung jawab membantu Sekretaris Daerah melalui Asisten yang membidangi tugasnya.

(4) Kepala Subbagian mempunyai tugas dan tanggung jawab membantu Kepala Bagian sesuai dengan tugas dan wewenangnya.

Bagian KeduaSekretaris DPRD

Pasal 10

(1) Susunan Organisasi Sekretariat Dewan, terdiri atas :a. Sekretaris Dewan;b. Bagian Umum;

c. Bagian Risalah dan Persidangan;d. Bagian Keuangan / Bendahara;

(2) Bagian Umum, dipimpin oleh seorang Kepala Bagian, membawahi:a. Subbagian Urusan Dalam;

191

Page 192: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

b. Subbagian Tata Usaha.

(3) Bagian Risalah dan Persidangan, dipimpin oleh seorang Kepala Bagian, membawahi :a. Subbagian Risalah;b. Subbagian Persidangan.

(4) Bagian Keuangan / Bendahara dipimpin oleh seorang Kepala Bagian, membawahi :a. Subbagian Anggaran;b. Subbagian.

Pasal 11

(1) Sekretaris Dewan mempunyai tugas dan tanggung jawab membantu Pimpinan Dewan dan Anggota Dewan dalam bidang pelayanan administratif Sesuai Peraturan dan Perundangan-undangan.

(2) Kepala bagian mempunyai tugas dan tanggung jawab membantu Sekretaris Dewan sesuai dengan tugas dan wewenangnya.

(3) Kepala Subbagian mempunyai tugas dan tanggung jawab membantu Kepala Bagian sesuai dengan tugas dan wewenangnya.

Bagian KetigaKelompok Jabatan Fungsional

Pasal 12

(1) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan kegiatan teknis fungsional;

(2) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior selaku Ketua Kelompok yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris Daerah;

(3) Kelompok Jabatan Fungsional dapat dibagi atas Sub Kelompok sesuai bidang keahlian fungsional;

(4) Jumlah Jabatan Fungsional ditentukan berdasarkan sifat, jenis dan beban kerja.

BAB VPENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN DALAM JABATAN

SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN

192

Page 193: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

Pasal 13

(1) Sekretaris Daerah diangkat dan di berhentikan oleh Kepala Daerah atas persetujuan Pimpinan Dewan dari Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi syarat;

(2) Asisten Sekretaris Daerah, Kepala Bagian dan Kepala Subbagian pada Sekretariat Saerah diangkat dan diberhentikan oleh Kepala Bagian atas usul Sekretaris Daerah, dari Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi syarat;

(3) Atas pelimpahan kewenangan Kepala Daerah, Kepala Subbagian pada Sekretariat Daerah dan Kepala Subbagian pada Sekretariat Dewan, dapat diangakat dan diberhentikan oleh Sekretaris Daerah dari Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi syarat;

(4) Sekretaris Dewan diangkat dan diberhentikan oleh Kepala Daerah dari Pegawai Negeri Sipil yang memenuhi syarat atas persetujuan Pimpinan Dewan.

BAB VITATA KERJA

Pasal 14

(1) Dalam menjalankan tugasnya Sekretaris Daerah, Asisten Sekretaris Daerah, Kepala Bagian dan Kepala Subbagian wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi secara vertikal maupun horizontal;

(2) Dalam menjalankan tugasnya Sekretaris Dewan, Kepala Bagian dan Keopala Subbagian pada Sekretariat Dewan, wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan simplifikasi secara vertikal maupun horizontal;

(3) Pembagian tugas Sekretaris Daerah, Asisten Sekretaris Daerah, Kepala Bagian dan Kepala Subbagian pada Sekretariat Daerah dan Sekretaris Dewan, Kepala Bagian dan Kepala Subbagian pada Sekretariat Dewan, diatur dan ditetapkan secara tersendiri melalui keputusan Kepala Daerah;

193

Page 194: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

(4) Setiap pimpinan satuan organisasi dan atau satuan kerja wajib mematuhi ketentuan yang berlaku dan bertanggungjawab kepada Kepala Daerah melalui atasan masing-masing menurut hirarkhi organisasi.

B A B VIIPEMBIAYAAN

Pasal 15

(1) Sumber-sumber pembiayaan Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, subsidi dan atau bantuan Pemerintah / Pemerintah Propinsi serta bantuan Lembaga lainnya yang ditetapkan oleh Kepala Daerah atas persetujuan DPRD;

(2) Sumber-sumber Pembiayaan Sekretariat DPRD dibebankan kepada APBD, subsidi dan atau bantuan Pemerintah / Pemerintah Propinsi serta Lembaga Kerja sesuai dengan Perundang-undangan.

B A B VIIIKETENTUAN PENUTUP

Pasal 16

(1) Peraturan Daerah ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan;(2) Dengan berlakunya Peraturan ini maka :

Segala ketentuan yang bertentangan dengan Peraturan Daerah ini dinyatakan tidak berlaku lagi;

(3) Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan ini akan diatur dalam Keputusan tersendiri sepanjang mengenai Peraturan pelaksanaannya;

194

Page 195: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

(4) Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peratuan Daerah ini dengan menetapkan dalam Lembaran Daerah Kabupaten Karimun.

Ditetapkan di Tanjung Balai KarimunPada tanggal 31 Mei 2001

BUPATI KARIMUN,

d.t.o

H. MUHAMMAD SANI

Diundangkan dalam Lembaran Daerah Peraturan Daerah Kabupaten KarimunNomor : 13 Tahun 2001Tanggal : 31 Mei 2001Seri

SEKRETARIS DAERAH,

d.t.o

H. RISMAN BACKRIPembina TK.I NIP.010079053

195

Page 196: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

BAGIAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJASEKRETARIAT DPRD KABUPATEN KARIMUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN

NOMOR : 13 Tahun 2001 TANGGAL : 31 Mei tahun 2001

BUPATI KARIMUN

d.t.o

H.MUHAMMAD SANI

196

BAGIANUMUM

SUB BAGIANPERSIDANGAN

SUB BAGIANRISALAH

SEKRETARIAT DPRD

BAGIAN RISALAHDAN PERSIDANGAN

SUB BAGIANURUSAN DALAM

SUB BAGIANTATA USAHA

SUB BAGIANPEMBAYARAN

BAGIANKEUANGAN/BENDAHARA

SUB BAGIANANGGARAN

Page 197: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN

NOMOR 14 TAHUN 2001

TENTANG

ORGANISASI TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KARIMUN,

Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 11 dan pasal 68 ayat (1) Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, maka dipandang perlu dibentuk Organisasi Perangkat Daerah;

b. bahwa salah satu Organisasi Perangkat Daerah adalah Lembaga Teknis Daerah yang merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah;

c. bahwa sehubungan dengan huruf a dan b diatas dipandang perlu menerapkan organisasi dan tata kerja Lembaga Teknis Daerah dengan Peraturan Daerah.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten dilingkungan Daerah Propinsi Sumatera Tengah (Lembaran Negara Tahun 1956 Nomor 25);

2. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat I Sumatera

197

Page 198: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

Barat, Jambi dan Riau (Lembaran Negara Tahun 1958 Nomor 112);

3. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839);

4. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Indonesia Nomor 38480);

5. Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3980);

6. Undang-undang Nomor 53 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Pelelawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan Sangingi dan Kota Batam (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 181, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3920) yang telah disempurnakan dengan Undang-undang Nomor 13 Tahun 2000 (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 80, Tambahan Lembaran Negara 3968);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 2000 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 165);

198

Page 199: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

9. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 197 dan Tambahan Lembaran Negara Nomor 4018);

10. Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1999 tentang Tehnik Penyusunan Peraturan Perundang-undangank, Bentuk Rancangan Undang-undang, Rancangan Peraturan Pemerintah dan Rancangan Keputusan Presiden (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 70);

11. Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Nomor 50 Tahun 2000 Tentang Pedoman Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten / Kota.

Dengan Persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Karimun

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH.

BAB IKETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :a. Daerah adalah Kabupaten Karimun;b. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Karimun yang terdiri

dari Kepala Daerah beserta perangkat daerah otonom yang lain sebagai Badan Eksekutif Daerah;

c. Kepala Daerah adalah Bupati Kabupaten Karimun;

199

Page 200: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

d. Perangkat Daerah adalah organisasi / lembaga pada Pemerintah Daerah yang bertanggung jawab kepada Kepala Daerah dan membantu Kepala Daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan;

e. Desentralisasi adalah penyerahan wewenang pemerintah oleh Pemerintah Kepala Daerah Otonom dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia;

f. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Karimun;

g. Badan dan Kantor adalah Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Karimun yang merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah;

h. Kepala Badan dan Kepala Kantor adalah Kepala pada Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Karimun;

i. Kelompok Jabatan Fungsional adalah kelompok yang melaksanakan kegiatan teknis sesuai dengan Bidang Teknis sesuai dengan Bidang tugas yang dimilikinya.

BAB IIPEMBENTUKAN

Pasal 2

(1) Dengan Peraturan Daerah ini, dibentuk 6 (enam) Lembaga Teknis Daerah sebagai Perangkat Daerah Kabupaten Karimun.

(2) Pembentukan 6 (enam) Lembaga Teknis Daerah sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini terdiri dari :1. Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten Karimun.2. Badan Pengawas Kabupaten Karimun.3. Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Kabupaten Karimun.4. Badan Penanaman Modal Kabupaten Karimun.5. Badan Informasi, Komunikasi dan Kesatuan bangsa Kabupaten

Karimun.6. Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Karimun.

BAB IIIKEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI

Pasal 3

(1) Lembaga Teknis Daerah merupakan unsur penunjang bagi Pemerintah Daerah.

200

Page 201: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

(2) Lembaga Teknis Daerah dipimpin oleh seorang Kepala yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah.

Pasal 4

Lembaga Teknis Daerah mempunyai tugas membantu Kepala Daerah dalam penyelenggaraan Pemerintah Daerah dibidangnya.

Pasal 5

Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 4, Lembaga Teknis Daerah, mempunyai fungsi :a. Perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya;b. Pelayanan Penunjang penyelenggaraan Pemerintah Daerah;

BAB IVSUSUNAN ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS DAERAH

Bagian PertamaORGANISASI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Pasal 6

(1) Susunan Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan sebagai berikut :a. Kepala;b. Sekretariat, membawahi :

1) Sub Bagian Penyusunan Rencana Kegiatan.2) Sub Bagian Umum.3) Sub Bagian Statistik dan Pelaporan.4) Sub Bagian Penelitian dan Pengembangan Sistem

Perencanaan. c. Bidang Perencanaan Pembangunan I, membawahi :

1) Sub Bidang Pertanian.2) Sub Bidang Industri dan Perdagangan.3) Sub Bidang Koperasi dan Dunia Usaha.

d. Bidang Perencanaan Pembangunan II, membawahi :1) Sub Bidang Perhubungan, Pariwisata dan Seni Budaya.

201

Page 202: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

2) Sub Bidang Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia.3) Sub Bidang Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial.

e. Bidang Perencanaan Pembangunan III, membawahi :1) Sub Bidang Agama dan Pendidikan.2) Sub Bidang Pemukiman dan Pengembangan Wilayah. 3) Sub Bidang Pertambangan dan Energi.

f. Kelompok Jabatan Fungsional.(2) Bagan Susunan Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan

sebagaimana tercantum pada lampiran I ( disesuaikan ).

Bagian KeduaORGANISASI BADAN PENGAWAS

Pasal 7

(1) Susunan Organisasi Badan Pengawas, sebagai berikut :a. Kepala;b. Sekretariat, membawahi :

1) Sub Bagian Penyusunan Program, Evaluasi dan Pelaporan.2) Sub Bagian Umum.

c. Bidang Pemerintahan dan Pertanahan, membawahi :1) Sub Bidang Pemerintahan.2) Sub Bidang Pertanahan.

d. Bidang Keuangan dan Perlengkapan, membawahi :1) Sub Bidang Keuangan.2) Sub Bidang Perlengkapan.3) Sub Bidang Perusahaan Daerah.

e. Bidang Pembangunan, membawahi :1) Sub Bidang Proyek Program Bantuan Pembangunan

Kabupaten.2) Sub Bidang Proyek Pembangunan lainnya.

f. Bidang Aparatur, membawahi :1) Sub Bidang Kesatuan Bangsa, Perlindungan Masyarakat dan

Satuan Polisi Pamong Praja. 2) Sub Bidang Pembinaan Kepegawaian.

g. Bidang Perekonomian Daerah dan Kesejahteraan Rakyat, membawahi :1) Sub Bidang Perekonomian Daerah. 2) Sub Bidang Kesejahteraan Rakyat.

202

Page 203: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

(2). Bagan susunan Organisasi Badan Pengawas sebagaimana tercantum pada lampiran II.

Bagian KetigaORGANISASI BADAN PENGENDALIAN DAMPAK

LINGKUNGAN DAERAH

Pasal 8

(1) Susunan Organisasi Badan Pengendalian Dampak Lingkungan sebagai berikut :a. Kepala;

b. Sekretariat, membawahi :1) Sub Bagian umum.2) Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan.3) Sub Bagian Hukum dan Kepegawaian.

c. Bidang Analisis Pencegahan Dampak Lingkungan, membawahi :1) Sub Bidang Teknis Analisa mengenai Dampak Lingkungan.2) Sub Bidang Pengembangan Kelembagaan dan Kapasitas .

d. Bidang Pengawasan dan Pengendalian, membawahi :1) Sub Bidang Pengendalian.2) Sub Bidang Perizinan.

e. Bidang Pemantauan dan Pemulihan, membawahi :1) Sub Bidang Pemulihan Kualitas Lingkungan.2) Sub Bidang Pemantauan.

f. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2). Bagan susunan Organisasi Badan Pengendalian Dampak Lingkungan sebagaimana tercantum pada lampiran III.

Bagian KeempatORGANISASI BADAN PENANAMAN MODAL

KABUPATEN KARIMUN

Pasal 9

(1) Susunan Organisasi Badan Penanaman Modal, sebagai berikut :a. Kepala;b. Sekretariat, membawahi :

203

Page 204: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

1) Sub Bagian Keuangan.2) Sub Bagian Kepegawaian.3) Sub Bagian Umum.

c. Bidang Pengembangan Program, membawahi :1) Sub Bidang Penyusunan Program.2) Sub Bidang Penelittian ddan Pengkajian.3) Sub Bidang Data dan Informasi.4) Sub Bidang Promosi dan Kerjasama Investasi.

d. Bidang Perizinan, membawahi :1) Sub Bidang Persetujuan Penanaman Modal.2) Sub Bidang Penetapan Lokasi, Bangunan dan Undang –

Undang Gangguan.3) Sub Bidang Tenaga Kerja Asing.

e. Bidang Pengendalian dan Pengawasan, membawahi :1) Sub Bidang Inventarisasi dan Pengawasan.2) Sub Bidang Monitoring.3) Sub Bidang Evaluasi dan Pelaporan.

f. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2). Bagan susunan Organisasi Badan Penanaman Modal sebagaimana tercantum pada lampiran IV.

Bagian KelimaORGANISASI BADAN INFORMASI, KOMUNIKASI DAN KESATUAN

BANGSA KABUPATEN KARIMUN

Pasal 10

(1) Susunan Organisasi Badan Informasi, Kominikasi dan Kesatuan Bangsa, sebagai berikut :a. Kepala;b. Sekretariat, membawahi :

1) Sub Bagian Kepegawaian.2) Sub Bagian Keuangan.3) Sub Bagian Umum.

c. Bidang Hubungan Antar Lembaga dan Parpol , membawahi :1) Sub Bidang Hubungan Antar Lembaga Pemerintah dan Parpol.2) Sub Bidang Hubungan Organisasi Kemasyarakatan

( ORMAS ) .3) Sub Bidang Pemilihan Umum.

204

Page 205: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

d. Bidang Kesatuan Bangsa , membawahi :1) Sub Bidang Pembaruan Bangsa dan Wawasan Kebangsaan.2) Sub Bidang Demokratisasi dan HAM.

e. Bidang Humas dan Komunikasi , membawahi :1) Sub Bidang Humas.2) Sub Bidang Komunikasi.

f. Bidang Pemantauan Sosial Politik, membawahi :1) Sub Bidang Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan.2) Sub Bidang Pengkajian dan Penanggulangan Masalah.

(2). Bagan susunan Organisasi Badan Informasi, Komunikasi dan Kesatuan Bangsa sebagaimana tercantum pada lampiran V.

Bagian KeenamORGANISASI KANTOR SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

Pasal 11

(1) Susunan Organisasi Kantor Satuan Polisi Pamong Praja, sebagai berikut:a. Kepala;b. Sub Bagian Tata Usaha;c. Seksi Pembinaan Operasional;d. Seksi Penanggulangan Kebakaran;e. Seksi Pembinaan Pengembangan Kapasitas;f. Kelompok Jabatan Fungsional;

(2). Bagan susunan Organisasi Kantor Satuan Polisi Pamong Praja sebagaimana tercantum pada lampiran VI.

BAB VKELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

Pasal 12

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Lembaga Teknis Daerah sesuai dengan kebutuhan.(1) Kelompok Jabatan Fungsional diatur dan ditetapkan berdasarkan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.205

Page 206: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

(2) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana tersebut pada ayat (1) dikoordinir oleh seorang tenaga fungsional senior.

(3) Jumlah tenaga fungsional sebagaimana tersebut pada ayat (1) ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.

(4) Jenis dan jenjang jabatan sebagaimana tersebut pada ayat (1) diatas diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB VITATA KERJA

Pasal 13

Dalam melaksanakan tugas setiap Kepala Badan, Kepala Kantor dan Kelompok Tenaga Fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi -

dan sinkronisasi, simplikasi, efisiensi, efektifitas, transfaransi dan akuntabilitas publik, baik dalam lingkungan masing-masing maupun antar satuan organisasi dilingkungan Pemerintah Daerah serta dengan Instansi lain diluar Pemerintah Daerah sesuai dengan tugas masing-masing.

Pasal 14

Setiap Kepala Badan dan Kepala Kantor Wajib mengawasi bawahannya masing-masing dan bila terjadi penyimpangan agar mengambil tindakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 15

Setiap Kepala Badan dan Kepala Kantor bertanggung jawab memimpin, mengkoodinasikan dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya.

Pasal 16

Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti, mematuhi petunjuk, bertanggung jawab kepada atasan masing-masing dan menyiapkan laporan berkala tepat pada waktunya.

Pasal 17

206

Page 207: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

Setiap laporan yang diterima oleh Kepala Badan dan Kepala Kantor diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk penyusunan laporan dan bimbingan.

Pasal 18

Dalam penyampaian laporan kepada Kepala Daerah, tembusan laporan disampaikan kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja.

BAB VIIPEMBIAYAAN

Pasal 19

Pembiayaan Lembaga Teknis Daerah dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, subsidi atau bantuan lain yang sah sepengetahuan DPRD.

BAB VIIIKETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 20

(1) Ketentuan mengenai eselon jabatan, formasi kepegawaian, penempatan dalam jabatan dan pemberhentian dari jabatan, pemberian tunjangan jabatan, pengajian dan susunan kepangkatan pegawai ditetapkan oleh pejabat yang berwenang sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku;

(2) Rincian uaraian tugas dari jabatan tugas masing-masing satuan organisasi Lembaga Teknis Daerah akan ditetapkan lebih lanjut oleh Kepala Daerah.

(3) Pengangkatan dan Pemberhentian tenaga fungsional ditetapkan oleh Kepala Daerah sesuai dengan sifat keperluannya.

(4) Pengangkatan dan Pemberhentian Koordinator Tenaga Fungsional ditetapkan oleh Kepala Daerah.

BAB IXKETENTUAN PERALIHAN

Pasal 21

207

Page 208: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

Organisasi Lembaga Teknis Daerah yang masih ada sekarang ini tetap menjalankan tugas dan fungsinya sampai dibentuk organisasi Lembaga Teknis Daerah yang baru berdasarkan Peraturan Daerah ini.

Pasal 22

Proses perubahan organisasi Lembaga Teknis Daerah, pengisian formasi pegawai dan jabatan dilaksanakan oleh Kepala Daerah dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta situasi dan kondisi daerah.

BAB XKETENTUAN PENUTUP

Pasal 23

Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini akan diatur lebih lanjut oleh Kepala Daerah sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya.

Pasal 24

Peraturan Daerah ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkannya.

Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Karimun.

Ditetapkan di Tanjung Balai Karimun pada tanggal 31 Mei 2001

BUPATI KARIMUN,

d.t.o

H. MUHAMMAD SANIDiundangkan dalam Lembaran Daerah Peraturan Daerah Kabupaten KarimunNomor : 14 Tahun 2001Tanggal : 31 Mei 2001

208

Page 209: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

SEKRETARIS DAERAH,

d.t.o

Drs. H. RISMAN BACKRIPembina TK.I NIP.010079053

209

Page 210: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

210

Page 211: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

211

Page 212: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

212

Page 213: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

213

Page 214: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

214

Page 215: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN

NOMOR 15 TAHUN 2001

TENTANG

ORGANISASIDAN TATA KERJA DINAS-DINAS DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

215

Page 216: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

BUPATI KARIMUN

Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 11 dan pasal 68 ayat (1) Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, maka dipandang perlu dibentuk Organisasi Perangkat Daerah;

b. bahwa salah satu Organisasi Perangkat Daerah adalah Dinas-dinas Daerah yang merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah;

c. bahwa sehubungan dengan huruf a dan b diatas dipandang perlu menerapkan organisasi dan tata kerja Dinas-dinas Daerah dengan Peraturan Daerah.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839);

2. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Indonesia Nomor 38480);

3. Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3980);

4. Undang-undang Nomor 53 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Pelelawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan Sangingi dan Kota Batam (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 181, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3920) yang telah disempurnakan dengan Undang-undang Nomor 13 Tahun 2000 (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 80, Tambahan Lembaran Negara 3968);

216

Page 217: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

5. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 2000 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 165);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 197 dan Tambahan Lembaran Negara Nomor 4018);

8. Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1999 tentang Tehnik Penyusunan Peraturan Perundang-undangan, Bentuk Rancangan Undang-undang, Rancangan Peraturan Pemerintah dan Rancangan Keputusan Presiden (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 70);

9. Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Nomor 50 Tahun 2000 Tentang Pedoman Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten / Kota.

Dengan Persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Karimun

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS-DINAS DAERAH.

BAB IKETENTUAN UMUM

217

Page 218: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :a. Daerah adalah Kabupaten Karimun;b. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Karimun yang

terdiri dari Kepala Daerah beserta perangkat daerah otonom yang lain sebagai Badan Eksekutif Daerah;

c. Kepala Daerah adalah Bupati Kabupaten Karimun;d. Perangkat Daerah adalah organisasi / lembaga pada Pemerintah

Daerah yang bertanggung jawab kepada Kepala Daerah dan membantu Kepala Daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan;

e. Desentralisasi adalah penyerahan wewenang pemerintah oleh Pemerintah Kepala Daerah Otonom dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia;

f. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Karimun;g. Dinas Daerah adalah Dinas Daerah Kabupaten Karimun yang

merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah;h. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas-dinas Daerahi. Unit Pelaksana Teknis yang selanjutnya disebut UPT adalah unsur

pelaksana operasional dinas dilapangan;j. Kepala UPT adalah Kepala UPT pada Dinas-dinas Daerah;k. Kelompok Jabatan Fungsional adalah kelompok yang

melaksanakan kegiatan teknis sesuai dengan keahlian dan keterampilan.

BAB IIPEMBENTUKAN

Pasal 2

(1) Dengan Peraturan Daerah ini, dibentuk 15 (lima belas) Dinas-dinas Daerah sebagai Perangkat Daerah Kabupaten Karimun.

(2) Pembentukan 15 (lima belas) Dinas-dinas Daerah sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini terdiri dari :1. Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun;2. Dinas Pendidikan Kabupaten Karimun;3. Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Karimun;4. Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Karimun;

218

Page 219: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

5. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Karimun;6. Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Karimun;7. Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Karimun;8. Dinas Perhubungan Kabupaten Karimun;9. Dinas Parawisata, Seni dan Budaya Kabupaten Karimun;10. Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Karimun;11. Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Karimun;12. Dinas Kependudukan Kabupaten Karimun;13. Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Karimun;14. Dinas Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Karimun;15. Dinas Pertenakan Kabupaten Karimun.

BAB IIIKEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI

Bagian PertamaKEDUDUKAN

Pasal 3

(1) Dinas Daerah adalah unsur pelaksana Pemerintah Daerah.(2) Dinas Daerah dipimpin oleh seorang kepala yang berada dibawah dan

bertanggung jawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah. (3) Dalam Kedudukannya menjalankan tugas Kepala dibantu oleh seorang

Wakil Kepala.

Bagian KeduaTUGAS

Pasal 4

Dinas-dinas Daerah mempunyai tugas melaksanakan kewenangan otonomi daerah dalam rangka pelaksanaan tugas desentralisasi.

Bagian KetigaFUNGSI

Pasal 5219

Page 220: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

Dinas-dinas Daerah dalam menyelenggarakan tugasnya sebagaimana dimaksud pada pasal 4, mempunyai fungsi :a. Merumuskan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup bidang tugasnya;b. Pemberian perizinan dan pelaksanaan pelayanan umum;c. Pembinaan terhadap unit pelaksana teknis dinas dalam lingkup tugasnya.

BAB IVSUSUNAN ORGANISASI DINAS-DINAS DAERAH

Bagian PertamaORGANISASI DINAS KESEHATAN

Pasal 6

(1) Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan sebagai berikut :a. Kepala;b. Wakil Kepala;c. Bagian Tata Usaha, membawahi :

1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;2) Sub Bagian Keuangan;

d. Sub Dinas Program, membawahi :1) Seksi Penyusunan Program, Evaluasi dan Pelaporan;2) Seksi Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.

e. Sub Dinas Pelayanan Kesehatan, membawahi :1) Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan Medik;2) Seksi Sediaan Farmasi;3) Seksi Pengawasan Obat, Makanan, Minuman dan

Laboraturium.f. Sub Dinas Pemberantasan Penyakit dan Pebyehatan Lingkungan,

membawahi :1) Seksi Pemberantasan Penyakit;2) Seksi Pencegahan Surveilans Epidemiologi;3) Seksi Penyehatan Lingkunagan;

g. Sub Dinas Kesehatan Keluarga, Ibu dan Anak, membawahi :1) Seksi Kesehatan Keluarga, Ibu, Anak dan Institusi;2) Seksi Peningkatan Gizi Masyarakat;

h. Unit Pelaksana Teknis.i. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2) Bagan Susunan Organisasi Dinas Kesehatan sebagaimana terantum pada lampiran I.

220

Page 221: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

Bagian KeduaORGANISASI DINAS PENDIDIKAN

Pasal 7

(1) Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendidikan sebagai berikut :b. Kepala;c. Wakil Kepala;d. Bagian Tata Usaha, membawahi :

1) Sub Bagian Umum;2) Sub Bagian Kepegawaian;3) Sub Bagian Keuangan;4) Sub Bagian Penyusunan Program.

e. Sub Dinas Pendidikan, membawahi :1) Seksi Pendidikan Dasar;2) Seksi Pendidikan Menengah Umum;3) Seksi Pendidikan Menengah Kejuruan;4) Seksi Pendidikan Swasta.

f. Sub Dinas Kurikulum, membawahi :1) Seksi Kurikulum Pendidikan Dasar;2) Seksi Kurikulum Pendidikan Menengah Umum;3) Seksi Kurikulum Pendidikan Menengah Kejuruan.

g. Sub Dinas Pendidikan Luar Sekolah, membawahi :1) Seksi Bimbingan, Penyuluhan serta Bina Keterampilan;2) Seksi Tenaga Pendidikan Luar Sekolah.

h. Sub Dinas Sarana dan Prasarana Pendidikan, membawahi :1) Seksi Gedung;2) Seksi Laboratorium, Alat Bantu Belajar dan Perlengkapan

Sekolah;

3) Seksi Perpustakaan.i. Cabang Dinas Pendidikan Kecamata.j. Unit PelaksanaTeknis.

(2) Bagan Susunan Organisasi Dinas Pendidikan sebagaimana tercantum pada lampiran II.

Bagian KetigaORGANISASI DINAS PERTANIAN, PERKEBUNAN DAN

KEHUTANAN

221

Page 222: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

Pasal 8

(1) Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan sebagai berikut :a. Kepala;b. Wakil Kepala;c. Bagian Tata Usaha, membawahi :

1) Sub Bagian Umum dan Kpegawaian;2) Sub Bagian Keuangan;3) Sub Bagian Program dan Evaluasi.

d. Sub Prasarana dan Sarana, membawahi :1) Seksi Data dan Pemetaan;2) Seksi Benih Bibit Penangkarandan Pestisida

Pupuk;3) Peralatan Mesin dan Irigasi;

e. Sub Dinas Bina Usaha, membawahi :1) Seksi Bimbingan Usaha / Teknologi dan Perizinan;2) Seksi Kelambangan Tani dan Kemitraan;3) Seksi Pengolahan Hasil dan Pemasaran;

f. Sub Dinas Pengembangan Produksi, membawahi :1) Seksi Produksi Pangan dan Holtikultura;2) Seksi Produksi Perkebunan;3) Seksi Eksploitasi Hutan.

g. Sub Dinas Perlindungan dan Konservasi Alam, membawahi :1) Seksi Proteksi Tanaman;2) Seksi Tata Guna dan Pengamanan Hutan;3) Seksi Reboisasi dan Konservasi Alam.

h. Cabang Dinas;i. Unit Pelaksana Teknis;j. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2) Bagan Susunan Organisasi Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan sebagaimana tercantum pada lampiran III.

Bagian KeempatORGANISASI DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN

Pasal 9

(1) Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Perikanan dan Kelautan sebagai berikut :

222

Page 223: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

a. Kepala;b. Wakil Kepala;c. Bagian Tata Usaha, membawahi :

1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;2) Sub Bagian Keuangan;3) Sub Bagian Program dan Evaluasi.

d. Sub Dinas Perikanan, membawahi :1) Seksi Pengembangan Usaha dan Perizinan;2) Seksi Sarana dan Prasarana Perikanan;3) Seksi Pengembangan Teknologi Produksi dan Mutu.

e. Sub Dinas Kelautan, membawahi :1) Seksi Observasi, Eksplorasi, Eksploitasi, Kekayaan Laut dan

Perairan;2) Seksi Konservasi dan Suaka Perikanan.

f. Cabang Dinas;g. Unit Pelaksana Teknis;h. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2) Bagan Susunan Organisasi Dinas Perikanan dan Kelautan sebagaimana tercantum pada lampiran IV.

Bagian KelimaORGANISASI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

Pasal 10

(1) Susunan organisasi dan Tata Kerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan sebagai berikut :a. Kepala;b. Wakil Kepala;

c. Bagian Tata Usaha, membawahi :1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;2) Sub Bagian Keuangan;

d. Sub Dinas Program, membawahi :1) Seksi Penyusunan Program, Data, Informasi,

Evaluasi dan Pelaporan;2) Seksi Kerjasama dan Iklim Usaha;3) Seksi Penyuluhan, Pengawasan dan

Pengendalian;223

Page 224: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

e. Sub Dinas Perindustrian dan Perdagangan, membawahi :1) Seksi Pembinaan dan Pengembangan;2) Seksi Usaha;3) Seksi Gangguan Dampak Lingkungan;4) Seksi Pendaftaran dan Informasi Perusahaan.

f. Sub Dinas Perlindungan, membawahi :1) Seksi Perlindungan Konsumen;2) Seksi Metrologi.

g. Cabang Dinas;h. Unit Pelaksanaan Teknis Dinas (UPTD);i. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2) Bagan Susunan Organisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan sebagaimana tercantum pada lampiran V.

Bagian KeenamORGANISASI DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI

Pasal 11

(1) Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pertambangan dan Energi sebagai berikut :a. Kepala;b. Wakil Kepala; c. Bagian Tata Usaha, membawahi :

1) Sub Bagian Penyusunan Program, Evaluasi dan Pelaporan;

2) Sub Bagian Keuangan;3) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

d. Sub Dinas Penyuluhan dan Pengawasan Pertambangan, membawahi :1) Seksi Bimbingan dan Pertambangan;2) Seksi Pengawasan K3 dan Lingkungan;

3) Seksi Pengawasan Air Bawah Tanah;4) Seksi Peralatan Eksplorasi dan Pengawasan Peralatan

Eksplorasi.e. Sub Dinas Pengusaha Pertambangan Umum, membawahi :

1) Seksi Perizinan dan Bina Usaha;2) Seksi Konservasi dan Produksi;

224

Page 225: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

3) Seksi Sumber Daya Mineral (SDM);4) Seksi Geologi Tata Lingkungan.

f. Sub Dinas Migas, Kelistrikan dan Energi, membawahi :1) Seksi Penelitian dan Pendataan Potensi Cadangan Migas;2) Seksi Perizinan Pengembangan Pengusahaan Tenaga Listrik;3) Seksi Bimbingan Teknis Ketenagalistrikan.

g. Cabang Dinas;

(2) Bagan Susunan Organisasi Dinas Pertambangan dan Energi sebagaimana tercantum pada lampiran VI.

Bagian KetujuhORGANISASI DINAS TENAGA KERJA

Pasal 12

(1) Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Tenaga Kerja sebagai berikut :a. Kepala;b. Wakil Kepala;c. Bagian Tata Usaha, membawahi :

1) Sub Bagian Keuangan;2) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

d. Sub Dinas Program, membawahi :1) Seksi Penyusunan Program, Data dan Informasi;2) Seksi Pengawasan, Pengendalian, Evaluasi dan

Pelaporan;e. Sub Dinas Pendapatan dan Upah Kerja, membawahi :

1) Seksi Pengkajian dan Penetapan;2) Seksi Pemantauan dan Pengawasan;3) Seksi Sengketa Kerja.

f. Sub Dinas K 3 dan Kesejahteraan, membawahi :1) Seksi HIPERKES;2) Seksi Santunan, Asuransi dan Kesehatan;

g. Sub Dinas Ketenagakerjaan, membawahi :1) Seksi Balai Latihan Kerja;2) Seksi Tenaga Kerja Asing;

h. Unit Pelaksana Teknis;225

Page 226: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

i. Cabang Dinas;j. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2) Bagan Susunan Organisasi Dinas Tenaga Kerja sebagaimana tercantum pada lampiran VII.

Bagian KedelapanORGANISASI DINAS PERHUBUNGAN

Pasal 13

(1) Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Perhubungan sebagai berikut :a. Kepala;b. Wakil Kepala;c. Bagian Tata Usaha, membawahi :

1) Sub Bagian Kepegawaian;2) Sub Bagian Keuangan;3) Sub Bagian Hukum atau Humas;4) Sub Bagian Umum.

d. Sub Dinas Program, membawahi :1) Seksi Data dan Informasi;2) Seksi Penyusunan Rencana dan Program;3) Seksi Pemantauan dan Pengendalian;4) Seksi Evaluasi dan Pelaporan;

e. Sub Dinas Perhubungan Darat, membawahi :1) Seksi Manajemen Lalu Lintas;2) Seksi Angkutan;3) Seksi Prasarana;4) Seksi Keselamatan dan Tehnik Sarana.

f. Sub Dinas Perhubungan Laut, membawahi :1) Seksi Lalu Lintas Angkutan Laut;2) Seksi Kepelabuhan;3) Seksi Penunjang Keselamatan Pelayaran.

g. Sub Dinas Perhubungan Udara, membawahi :1) Seksi Kebandarudaraan;

226

Page 227: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

2) Seksi Penunjang Keselamatan Penerbangan;h. Sub Dinas Pos dan Telekomunikasi, membawahi :

1) Seksi Pos;2) Seksi Telekomunikasi

i. Cabang Dinas;j. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)k. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2) Bagan Susunan Organisasi Dinas Perhubungan sebagaimana tercantum pada lampiran VIII.

Bagian KesembilanORGANISASI DINAS PARIWISATA, SENI DAN BUDAYA

Pasal 14

(1) Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya sebagai berikut :a. Kepala;b. Wakil Kepala;c. Bagian Tata Usaha, membawahi :

1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;2) Sub Bagian Keuangan;

d. Sub Dinas Seni dan Kebudayaan, membawahi :1) Seksi Kesenian dan Budaya;2) Seksi Tradisi dan Kepercayaan;3) Seksi4) Seksi

e. Sub Dinas Objek / Daya Tarik Wisata, membawahi :1) Seksi Objek Wisata;2) Seksi Atraksi Wisata;3) Seksi Rekreasi dan Hiburan Umum.

f. Sub Dinas Sarana Wisata, membawahi :1) Seksi Akomodasi;2) Seksi Rumah Makan,BAR dan Restauran;3) Seksi Tenaga Kerja.

g. Sub DinasPemasaran/Penyuluhan, membawahi :1) Seksi Promosi;2) Seksi Informasi;

3) Seksi Bimbingan Masyarakat;227

Page 228: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

h. Kelompok Jabatan Fungsional. i. Cabang Dinas;j. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD);

(2) Bagan Susunan Organisasi Dinas Pariwisata, Seni dan Kebudayaan sebagaimana tercantum pada lampiran IX.

Bagian KesepuluhORGANISASI DINAS PENDAPATAN DAERAH

Pasal 15

(1) Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas pendapatan Daerah sebagai berikut :a. Kepala;b. Wakil Kepala;c. Bagian Tata Usaha, membawahi :

1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;2) Sub Bagian Keuangan;3) Sub Bagian Program dan Evaluasi.

d. Sub Dinas Pendataan dan Penetapan, membawahi :1) Seksi Pendataan dan Penetapan;2) Seksi Perhitungan dan Pengolahan Data;3) Seksi Pemeriksaan.

e. Sub Dinas Pembukuan dan Penagihan, membawahi :1) Seksi Pembukuan, Penagihan, Penerimaan dan Pelaporan;2) Seksi Pemeriksaan dan Pengawasan.

f Sub Dinas Bagi Hasil dan Pendapatan Lain-lain, membawahi :1) Seksi Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak;2) Seksi Pengelolaan Sumber pendapatan Lain-lain, 3) Peraturan Perundang-undangan, Pengkajian Pendapatan dan

Pembinaan.g. Cabang Dinas;h. Unit Pelaksana Teknisi. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2) Bagan Susunan Organisasi Dinas Pendapatan Daerah sebagaimana tercantum pada lampiran X.

228

Page 229: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

Bagian KesebelasORGANISASI DINAS PEKERJAAN UMUM

Pasal 16

(1) Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Perkerjaan Umum sebagai berikut :a. Kepala;b. Wakil Kepala;c. Bagian Tata Usaha, membawahi :

1) Sub Bagian Keuangan;2) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;3) Sub Bagian Perencanaan, Program dan Evaluasi.

d. Sub Dinas Pengairan, membawahi :1) Seksi Pembangunan; 2) Seksi Operasi dan Pemeliharaan;

e. Sub DinasBina Marga, membawahi :1) Seksi Perencanaan Teknis;2) Seksi Pembangunan Jalan dan Jembatan;3) Seksi Pemeliharaan Jalan dan Jembatan;

f. Sub Dinas Cipta Karya, membawahi :1) Seksi Tata Ruang;2) Seksi Bangunan;3) Seksi Perencanaan dan Penyehatan Lingkungan.

g. Cabang Dinas;h. Unit Pelaksanaan Teknis;i. Kelompok Jabatan Fungsional.

(3) Bagan Susunan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum sebagaimana tercantum pada lampiran XI.

Bagian KeduabelasORGANISASI DINAS KEPENDUDUKAN

Pasal 17

(1) Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kependudukan sebagai berikut :a. Kepala;b. Wakil Kepala;

229

Page 230: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

c. Bagian Tata Usaha, membawahi :1) Sub Bagian Perencanaan, Program dan Evaluasi;2) Sub Bagian Keuangan;3) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

d. Sub Dinas Pelayanan dan Pendaftaran, membawahi :1) Seksi Nomor Induk Kependudukan;2) Seksi Kartu Keluarga dan Kartu Tanda Penduduk;

e. Sub Dinas Pelayanan Pencatatan, membawahi :1) Seksi Kelahiran, Kematian dan Pengakuan Pengesahan Anak ;2) Seksi Perkawinan dan Perceraian;

f. Sub Dinas Mutasi, Data dan Laporan, membawahi :1) Seksi Perubahan Data dan Perpindahan Penduduk;2) Seksi Pengolahan Data, Statistik dan Informasi;3) Seksi Penyimpanan dan Pelaporan;

g. Sub Dinas Pengendalian Penduduk yang mencakup Pengawasan dan Penyuluhan.

h. Cabang Dinas;i. Unit Pelaksana Teknis(UPTD).j. Kelompok Jabatan Fungsional.

(3) Bagan Susunan Organisasi Dinas Kependudukan sebagaimana tercantum pada lampiran XII.

Bagian KetigabelasORGANISASI DINAS KOPERASI, USAHA KECIL

DAN MENENGAH

Pasal 18

(1) Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Sebagai Berikut :a. Kepala;b. Wakil Kepala;c. Bagian Tata Usaha Membawahi :

1) Sub Bagian Keuangan;2) Sub Bagian Umum dan kepegawaian.

d. Sub Dinas Program, membawahi :1) Seksi pendataan, Penyusunan Program, Dukungan dan

Pengembangan.2) Seksi Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan;

230

Page 231: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

e. Sub Dinas Koperasi, membawahi :1) Seksi Badan Hukum Koperasi Perkebunan dan Kehutanan;2) Seksi Badan Hukum Koperasi Perikanan dan Peternakan.

f. Sub Dinas Usaha Kecil dan Menengah, membawahi :1) Seksi industri Pertanian, perkebunan dan Kehutanan;2) Seksi industri Non Pertanian.3) Seksi Perdagangan dan Aneka Usaha.

g. Sub Dinas pembiayaan dan Simpan Pinjam, membawahi :1) Seksi Permodalan dan jasa Keuangan;2) Seksi Penilaian dan Penetapan Simpan pinjam.

h. Kelompok Jabatan Fungsional.i. Cabang Dinas.j. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)

(2) Bagan Susunan Organisasi Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah sebagaimana tercantum pada lampiran XIII.

Bagian KeempatbelasORGANISASI DINAS PEMUDA DAN OLAH RAGA

Pasal 19

(1) Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pemuda dan Olah Raga sebagai berikut :a. Kepala;b. Wakil Kepala;c. Bagian Tata Usaha, membawahi :

1) Sub Bagian Keuangan;2) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

d. Sub Dinas Bina Program, membawahi :1) Seksi Pendataan dan Prnyusunan Program;2) Seksi Sarana dan Prasarana;

e. Sub Dinas Kelautan, membawahi :1) Seksi Pengembangan Program;2) Seksi Bina Produktivitas dan Lembaga Kepemudaan.

f. Sub Dinas Keolahragaan, meliputi :1) Seksi Kesejahteraan Jasmani dan Rohani;2) Seksi Bina Prestasi Masyarakat.

g. Unit Pelaksana Teknis;h. Kelompok Jabatan Fungsional.

231

Page 232: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

(2) Bagan Susunan Organisasi Dinas Pemuda dan Olah Raga sebagaimana tercantum pada lampiran XIV.

Bagian KelimabelasORGANISASI DINAS PERTERNAKAN

Pasal 20

(1) Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Perternakan sebagai berikut:a. Kepala;b. Wakil Kepala;c. Bagian Tata Usaha, membawahi :

1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;2) Sub Bagian Keuangan;3) Sub Bagian Program dan Evaluasi.

d. Sub Dinas Pengembangan Sumber Daya dan Teknologi, membawahi :1) Seksi Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya;2) Seksi Teknologi dan Kelembagaan;

e. Sub Dinas Dinas Hewan dan Kesmavet, membawahi :1) Seksi Perlindungan dan Pemberantasan Penyakit Hewan;2) Seksi Pelayanan Pengawasan Obat Hewan, Kesmavet dan

Karantina Hewan.f Sub Dinas Produksi, membawahi :

1) Seksi Pengembangan dan Penyebaran Ternak;2) Seksi Pelayanan, Pengolahan dan Pemasaran; 3) Pembibitan dan Pakan Ternak.

g. Unit Pelaksana Teknis.h. Cabang Dinas;i. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2) Bagan Susunan Organisasi Dinas Perternakan sebagaimana tercantum pada lampiran XV.

Bagian KeenambelasORGANISASI UNIT PELAKSANA TEKNIS

Pasal 21232

Page 233: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

(1) Susunan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Sebagai Berikut :

a. Kepala;b. Petugas Administrasi;c. Petugas Operasi;d. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2) Bagan Susunan Organisasi Unit Pelaksana sebagaimana tercantum pada lampiran XVI.

BAB VKELOMPOK JABATAN FUGSIONAL

Pasal 22

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Daerah sesuai dengan kebutuhan.

Pasal 23

(1) Kelompok Jabatan Fungsional diatur dan ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan.

(2) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana tersebut pada ayat (1) dikoordinir oleh seorang tenaga fungsional senior.

(3) Jumpah tenaga fungsional sebagaimana tersebut pada ayat (1) ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.

(4) Jenis dan jenjang jabatan sebagaimana tersebut pada ayat (1) diatas diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB VITATA KERJA

Pasal 24

Dalam melaksanakan tugas setiap Kepala Dinas, Kepala UPT dan Kelompok Tenaga Fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi, simplikasi, efisiensi, efektifitas, transfaransi dan akuntabilitas publik, baik dalam lingkungan masing-masing maupun antar satuan organisasi

233

Page 234: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

dilingkungan Pemerintah Daerah serta dengan Instansi lain diluar Pemerintah Daerah sesuai dengan tugas masing-masing.

Pasal 25

Setiap Kepala Dinas Wajib mengawasi bawahannya masing-masing dan bila terjadi penyimpangan agar mengambil tindakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 26

Setiap Kepala Dinas bertanggung jawab memimpin, mengkoodinasikan dan memberikan bimbingan serta petunjuk lagi pelaksanaan tugas bawahannya.

Pasal 27

Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti, mematuhi petunjuk, bertanggung jawab kepada atasan masing-masing dan menyiapkan laporan berkala tepat pada waktunya.

Pasal 28

Setiap laporan yang diterima oleh Kepala Dinas diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk penyusunan laporan dan bimbingan.

Pasal 29

Dalam penyampaian laporan kepada Kepala Daerah, tembusan laporan disampaikan kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja.

BAB VIIPEMBIAYAAN

Pasal 30

Pembiayaan Dinas-dinas Daerah dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, subsidi atau bantuan lain yang sah.

BAB VIII

234

Page 235: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 31

(1) Ketentuan mengenai eselon jabatan, formasi kepegawaian, penempatan dalam jabatan dan pemberhentian dari jabatan, pemberian

tunjangan jabatan, pengajian dan susunan kepangkatan pegawai ditetapkan oleh pejabat yang berwenang sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku;

(2) Rincian uaraian tugas dari jabatan tugas masing-masing satuan organisasi dinas-dinas daerah akan ditetapkan lebih lanjut oleh Kepala Daerah.

Pasal 32

Jumlah dan Jenis Unit Pelaksana Teknis Dinas Daerah ditetapkan oleh Kepala Daerah sesuai dengan kebutuhan.

Pasal 33

(1) Pengangakatan dan Pemberhentian tenaga fungsional ditetapkan oleh Kepala Daerah sesuai dengan sifat keperluannya;

(2) Pengangkatan dan Pemberhentian Koordinator Tenaga Fungsional ditetapkan oleh Kepala Daerah.

Pasal 34

Kedudukan Kantor-kantor Dinas dan Penempatan Jabatan Kepala Dinas oleh Bupati dimusyawarahkan / konsultasikan kepada DPRD.

BAB IXKETENTUAN PERALIHAN

Pasal 35

Organisasi Dinas-dinas Daerah yang masih ada sekarang ini tetap menjalankan tugas dan fungsinya sampai dibentuk organisasi Dinas-dinas Daerah yang baru berdasarkan Peraturan Daerah ini.

Pasal 36235

Page 236: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

Proses perubahan organisasi Dinas-dinas Daerah, pengisian formasi pegawai dan jabatan dilaksanakan oleh Kepala Daerah dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta situasi dan kondisi daerah.

BAB XKETENTUAN PENUTUP

Pasal 37

Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini akan diatur lebih lanjut oleh Kepala Daerah sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya.

Pasal 38

Peraturan Daerah ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkannya.

Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Karimun.

Ditetapkan di Tanjung Balai Karimun Pada tanggal 31 Mei 2001

BUPATI KARIMUN,

d.t.o

H. MUHAMMAD SANIDiundangkan dalam Lembaran Daerah Peraturan Daerah Kabupaten KarimunNomor : 15 Tahun 2001Tanggal : 31 Mei 2001

SEKRETARIS DAERAH,

d.t.o

Drs. H. RISMAN BACKRI236

Page 237: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

Pembina TK.I NIP.010079053

237

Page 238: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

238

Page 239: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

239

Page 240: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

240

Page 241: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

241

Page 242: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

242

Page 243: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

243

Page 244: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

244

Page 245: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

245

Page 246: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

246

Page 247: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

247

Page 248: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

248

Page 249: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

249

Page 250: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

250

Page 251: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

251

Page 252: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

252

Page 253: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN

NOMOR : 16 TAHUN 2001

TENTANG

PEMBENTUKAN DAN STRUKTUR ORGANISASI TATA KERJA KECAMATAN TEBING, KECAMATAN MERAL, KECAMATAN BURU,

KECAMATAN KUNDUR UTARA DAN KECAMATAN KUNDUR BARAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

253

Page 254: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

BUPATI KARIMUN

Menimbang : a. bahwa berhubung dengan perkembangan dan kemajuan Kabupaten Karimun serta adanya aspirasi yang berkembang dalam masyarakat, dipandang perlu meningkatkan penyelenggaraan Pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan guna menjamin perkembangan dan kemajuan dimaksud pada masa mendatang;

b. bahwa sehubungan dengan hal tersebut diatas dan memperhatikan perkembangan jumlah penduduk, luas wilayah, potensi ekonomi, sosial budaya, sosial politik dan meningkatnya beban tugas serta volume kerja dibidang penyelenggaraan Pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan di Kabupaten Karimun;

c. bahwa pembentukan Kecamatan Tebing, Kecamatan Meral, Kecamatan Buru, Kecamatan Kundur Utara dan Kecamatan Kundur Barat akan dapat mendorong peningkatan pelayanan di bidang Pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan serta memberikan kemampuan dalam memanfaatkan potensi Daerah untuk menyelenggarakan Otonomi Daerah;

d. bahwa sesuai dengan butir a, b dan c serta berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, Kecamatan Tebing, Kecamatan Meral, Kecamatan Buru, Kecamatan Kundur Utara dan Kecamatan Kundur Barat harus ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (1), Pasal 18 dan Pasal 20 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945;

2. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Sumatera Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 1956 Nomor 25);

254

Page 255: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

3. Undang –undang Nomor 61 Tahun 1958 tentang Penetapan Undang-undang Darurat Nomor 19 Tahun 1957 tentang Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat I Sumatera Barat, Jambi dan Riau (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1957 nomor 75) sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1646);

4. Undang-undang Nomor 4 Tahun 1999 tentang Susunan dan Kedudukan Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ((Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 24, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3811);

5. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839);

6. Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 Tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3890);

7. Undang-undang Nomor 53 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Pelelawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan Singingi dan Kota Batam;

8. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 2000 tentang Pedoman pembentukan Kecamatan.

Dengan Persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Karimun.

M E M U T U S K A N ;255

Page 256: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN TENTANG PEMBENTUKAN DAN STRUKTUR ORGANISASI TATA KERJA KECAMATAN TEBING, KECAMATAN MERAL, KECAMATAN BURU, KECAMATAN KUNDUR UTARA, DAN KECAMATAN KUNDUR BARAT.

BAB IKETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :a. Daerah adalah Daerah Kabupaten Karimun;b. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Daerah Kabupaten

Karimun;c. Bupati adalah Kepala Daerah Kabupaten Karimun;d. Camat adalah Kepala Kecamatan di Daerah Kabupaten

Karimun.

BAB IIPEMBENTUKAN, WILAYAH DAN BATAS

Pasal 2

Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Kecamatan Tebing, Kecamatan Meral, Kecamatan Buru, Kecamatan Kundur Utara dan Kecamatan Kundur Barat.

Pasal 3

Kecamatan Karimun sebelumnya sebagai Kecamatan induk berasal dari sebagian Wilayah Kecamatan Karimun yang terdiri dari 4 (Empat) Kelurahan dan 2 (Dua) Desa :a. Kelurahan Tanjung Balai;b. Kelurahan Teluk Air;c. Kelurahan Sungai Lakam;d. Kelurahan Lubuk Semut;e. Desa Parit;f. Desa Tulang.

256

Page 257: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

Pasal 4

Kecamatan Tebing berasal dari sebagian Wilayah Kecamatan Karimun yang terdiri atas 4 (Empat) Kelurahan dan 3 (Tiga) Desa :a. Kelurahan Tebing;b. Kelurahan Teluk Uma;c. Kelurahan Kapling;d. Kelurahan Pamak;e. Desa Kampung Harapan;f. Desa Jelutung;g. Desa Pongkar.

Pasal 5

Kecamatan Meral berasal dari sebagian Wilayah Kecamatan Karimun yang terdiri atas 4 (Empat) Kelurahan dan 1 (Satu) Desa :a. Kelurahan Tebing;b. Kelurahan Baran;c. Kelurahan Sungai Raya;d. Kelurahan Pasir Panjang;e. Desa Pangke;

Pasal 6

Kecamatan Buru berasal dari sebagian Wilayah Kecamatan Karimun, yang terdiri atas 2 (Dua) Kelurahan dan 2 (Dua) Desa :a. Kelurahan Buru;b. Kelurahan Lubuk Puding;c. Desa Tanjung Hutan;d. Desa Tanjung Batu Kecil.

Pasal 7

Kecamatan Kundur sebelumnya sebagai Kecamatan induk berasal dari sebagian Wilayah Kecamatan Kundur yang terdiri dari 3 (Tiga) Kelurahan dan 4 (Empat) Desa, terdiri dari :a. Kelurahan Tanjungbatu Kota;b. Kelurahan Tanjungbatu Barat;c. Kelurahan Alai;d. Desa Sungai Sebesi;e. Desa Sungai Ungar;

257

Page 258: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

f. Desa Lubuk;g. Desa Batu Limau.

Pasal 8

Kecamatan Kundur Utara berasal dari Kecamatan Pembantu Urung, yang terdiri atas1 (Satu) Kelurahan dan 6 (Enam) Desa :e. Kelurahan Urung;f. Desa Urung Barat;g. Desa Sungai Ungur Utara;h. Desa Teluk Radang;i. Desa Sebele;j. DesaPanarah;k. Desa Lebuh;l. Desa Sungai Asam.

Pasal 9

Kecamatan Kundur Barat berasal dari sebagian Wilayah Kecamatan Kundur dan wilayah Kecamatan Pembantu Urung yang terdiri dari 1 (Satu) Kelurahan dan 4 (Empat) Desa, terdiri dari :a. Kelurahan Sawang;b. Desa Sawang Selatan;c. Desa Sawang Laut;d. Desa Kundur;e. Desa Gemuruh.

Pasal 10

(1) Kecamatan Tebing mempunyai batas wilayah :a. Sebelah Utara dengan Negara Singapura;b. Sebelah Timur dengan Kecamatan Karimun;c. Sebelah Selatan dengan Kecamatan Belakang Padang/ Negara

Singapura;

d. Sebelah Barat dengan Kecamatan Meral.(2) Kecamatan Meral mempunyai batas wilayah :

a. Sebelah Utara dengan Negara Malaysia;b. Sebelah Timur dengan Kecamatan Tebing;c. Sebelah Selatan dengan Kecamatan Karimun;d. Sebelah Barat dengan Kabupaten Bengkalis.

(3) Kecamatan Meral mempunyai batas wilayah :a. Sebelah Utara dengan Kecamatan Karimun;b. Sebelah Timur dengan Kecamatan Moro;

258

Page 259: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

c. Sebelah Selatan dengan Kecamatan Kundur Utara;d. Sebelah Barat dengan Kecamatan Kundur Barat.

(4) Kecamatan Meral mempunyai batas wilayah :a. Sebelah Utara dengan Kecamatan Karimun dan Kecamatan

Buru;b. Sebelah Timur dengan Kecamatan Moro;c. Sebelah Selatan dengan Kecamatan Kundur;d. Sebelah Barat dengan Kecamatan Kundur Barat.

(5) Kecamatan Kundur Barat mempunyai batas wilayah :a. Sebelah Utara dengan Kecamatan Meral;b. Sebelah Timur dengan Kecamatan Karimun dan Kundur Utara;c. Sebelah Selatan dengan Kecamatan Kundur;d. Sebelah Barat dengan Kabupaten Pelalawan.

(5) Batas wilayah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat (3), ayat (4), dan ayat (5) Pasal ini dituangkan dalam peta yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

(6) Penetuan batas wilayah Kecamatan Tebing, Kecamatan Meral, Kecamatan Buru, Kecamatan Kundur Utara dan Kecamatan Kundur Barat secara pasti dilapangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat (3), ayat (4), dan ayat (5) Pasal ini ditetapkan oleh Bupati Karimun.

Pasal 11

(1) Dengan dibentuknya Kecamatan Tebing, Kecamatan Meral, Kecamatan Buru, Kecamatan Kundur Utara dan Kecamatan Kundur Barat sebgaimana dimaksud pasal 2 Peraturan Daerah ini dan mempunyai wilayah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, Pasal 4, dan Pasal 5 Peraturan Daerah ini, maka Pemerintah Kecamatan Tebing, Pemerintah Kecamatan Meral, Pemerintah Kecamatan Buru, Kecamatan Kundur Utara dan Kecamatan Kundur Barat wajib menetapkan Tata Ruang Wilayah Kecamatan masing-masing, sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

(2) Penetapan Tata ruang Wilayah Kecamatan Karimun, Kecamatan Tebing, Kecamatan Meral, Kecamatan Buru, Kecamatan Kundur Utara dan Kecamatan Kundur Barat sebgaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini, dilakukan secara terpadu dan tidak terpisahkan dari Tata Ruang Wilayah Kabupaten Karimun.

Pasal 12

(1) Ibukota Kecamatan Tebing di Tebing;259

Page 260: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

(2) Ibukota Kecamatan Meral di Meral(3) Ibukota Kecamatan Buru di Pulau Buru;(4) Ibukota Kecamatan Kundur Utara di Tanjung Berlian;(5) Ibukota Kecamatan Kundur Barat di Sawang;

BAB IIISTRUKTUR ORGANISASI KECAMATAN TEBING, KECAMATAN MERAL,

KECAMATAN BURU, KECAMATAN KUNDUR UTARA, DAN KECAMATAN KUNDUR BARAT

Pasal 13

Organisasi Kecamatan terdiri dari :a. Camat;b. Sekretariat Kecamatan;c. Seksi Pemerintahan;d. Seksi Pembangunan Masyarakat Desa;e. Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal 14

Camat adalah Kepala Pemerintahan Kecamatan yang berada dibawah dan bertanggung jawab Kepada Bupati.

Pasal 15

Camat mempunyai tugas memimpin penyelenggaraan Pemerintahan, Pembinaan Pemerintahan, Pemerintahan Desa /Kelurahan, Pembangunan dan Pembinaan Kehidupan kemasyarakatan serta menyelenggarakan koordinasi atas kegiatan instansi vertikal lainnya dalam Wilayah Kecamatan.

Pasal 16

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada pasal 15 Peraturan Daerah ini, Camat mempunyai tugas :a. Menyelenggarakan tugs-tugas pemerintahan Umum dan Pembinaan

Pemerintahan Desa/ Kelurahan;b. Membina ketentraman dan ketertiban, terutama dalam wilayahnya;

260

Page 261: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

c. Membina pembangunan masyarakat Desa yang meliputi pembinaan sarana dan prasarana perekonomian, produksi dan pembinaan pembangunan dan pada umunya serta pembinaan lingkungan hidup.

d. Membina Kesejahteraan Sosial;e. Membina pelayanan umum;f. Menyusun rencana dan program, membina administrasi

ketatarumahtanggaan.

Pasal 17

(1) Sekretariat Kecamatan adalah Unsur Staf;(2) Sekretariat Kecamatan dipimpin oleh seorang Sekretaris (Sekcam), yang

berada dan bertanggung jawab kepada Camat.

Pasal 18

Sekretariat Kecamatan mempunyai tugas melakukan pembinaan administratif terhadap seluruh satuan organisasi Pemerintahan Kecamatan.

Pasal 19

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana tersebut pada pasal 18 Peraturan Daerah ini, Sekretariat Kecamatan mempunyai fungsi :a. Menyusun Rencana, mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaannya;b. Mengurus segala sesuatu yang berkaitan dengan ketatausahaan,

administrasi keuangan, kepegawaian, perlengkapan, dan rumah tangga.

Pasal 20

(1) Sekretariat Kecamatan terdiri dari :a. Urusan Perencanaan;b. Urusan umum.

(2) Urusan Perencanaan dan Urusan Umum tersebut pada ayat (1) pasal ini masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Urusan (KAUR) yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Kecamatan (SEKCAM).

Pasal 21

261

Page 262: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

(1) Urusan Perencanaan mempunyai tugas dan fungsi mengurus penyusunan pengendalian dan mengevaluasi pelaksanaannya serta penyusunan laporan.

(2) Urusan umum mempunyai tugas dan fungsi mengurus ketatausahaan dan menyusun pertanggungjawaban keuangan, kearsipan, kepegawaian dan rumah tangga.

Pasal 22

(1) Seksi Pemerintahan adalah unsur pelakksanaan Pemerintahan Kecamatan dibidang Pemerintahan, Pelayanan umum, Ketentraman dan Ketertiban.

(2) Seksi Pemerintahan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi (KASI) yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Camat.

Pasal 23

Seksi Pemerintahan mempunyai tugas melaksanakan urusan Pemerintahan Umum dan Pemerintahan Desa/ Kelurahan, pelayanan umum, ketentraman dan ketertiban.

Pasal 24

Untuk melaksanakanh tugas tersebut pada pasal 23 Peraturan Daerah ini, Seksi Pemerintahan mempunyai fungsi :a. Menyelenggarakan Pemerintahan Umumdan membina Pemerintahan

Desa/Kelurahan;b. Menyusun program dan menyelenggarakan pembinaan pembinaan

pelayanan kependudukan, catatan sipil, kebersihan, keindahan, pertamanan, dan perizinan;

c. Menyusun program dan menyelenggarakan pembinaan ketertiban wilayah, Ideologi Negara, politik dalam negeri dan pembinaan Polisi Pamong Praja.

Pasal 25

(1) Seksi Pemerintahan terdiri dari :a. Sub Seksi Pemerintahan Umum dan Pemerintahan Desa/

Kelurahan;

b. Sub Seksi Pelayanan Umum;c. Sub Seksi Ketentraman dan Ketertiban.

262

Page 263: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

(2) Sub Seksi-Sub Seksi tersebut pada ayat (1) pasal ini masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Sub Seksi (KASUBSI), yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Seksi (KASI).

Pasal 26

(1) Sub Seksi Pemerintahan Umum dan Pemerintahan Desa/ Kelurahan mempunyai tugas dan fungsi pembinaan dan menyiapkan bahan-bahan penyelenggaraan pemerintahan umum, keagrariaan, pemerintahan, aparatur dan addministrasi Desa/Kelurahan.

(2) Sub Seksi Pelayanan Umum mempunyai tugas dan fungsi pembinaan dan menyiapkan bahan-bahan penyusunan program pelayanan kependudukan, catatan sipil, kebersihan, keindahan, pertamanan dan perizinan.

(3) Sub Seksi Ketentraman dan Ketertiban mempunyai tugas dan dan fungsi pembinaan dan menyiapkan bahan-bahan penyusunan program penyelenggaraan ketertiban umum, pemilihan umum (PEMILU), Organisasi Kemasyarakatan (ORMAS) / Lembaga Kemasyarakatan lainnya, ketentraman aparatur ketertiban dan Polisi Pamong Praja.

Pasal 27

(1) Seksi Pembangunan Masyarakat Desa adalah unsur pelaksana Pemerintahan Kecamatan dibidang Pembangunan dan Pembinaan Kesejahteraan Masyarakat.

(2) Seksi Pembangunan Masyarakat Desa dipimpin oleh seorang Kepala Seksi (KASI) yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Camat.

Pasal 28

Seksi Pembangunan Masyarakat Desa mempunyai tugas melakukan perencanaan dan penyusunan, pengendalian serta pembinaan dibidang pembangunan serta kesejahteraan sosial.

Pasal 29

Untuk melaksanakan tugas tersebut pada Pasal 28, Seksi Pembangunan Masyarakat Desa mempunyai fungsi :

263

Page 264: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

a. Menyusuun program dan membina pembangunan sarana dan prasarana fisik, perekonomian, produksi dan lingkungan;

b. Menyusun program dan memmbina pelayanan bantuan sosial, kependudukan, Kepemudaan, peranan wanita, olah raga, kehidupan beragama, pendidikan, kebudayaan dan kesejahteraan masyarakat.

Pasal 30

(1) Seksi Pembangunan Masyarakat Desa terdiri dari :a. Sub Seksi Perekonomian dan Produksi;b. Sub Seksi Kesejahteraan Sosial;c. Sub Seksi Pembangunan dan Lingkungan Hidup.

(2) Sub Seksi-Sub Seksi tersebut pada ayat (1) pasal ini masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Sub Seksi (KASUBSI) yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Seksi.

Pasal 31

(1) Sub Seksi Perekonomian dan Produksi mempunyai tugas dan fungsi menyiapkan bahan-bahan penyusunan program, melaksanakan pembinaan pembanngunan sarana dan prasarana fisik perekonomian serta produksi.

(2) Sub Seksi Kesejahteraan Sosial mempunyaii tugas dan fungsi menyiapkan bahan-bahan penyusunan program dan banntuan sosial kependudukan, kepemudaan peranan wanita, olah raga, kehidupan beragama, pendidikan, kebudayaan dan kesehatan masyarakat.

(3) Sub Seksi Pembangunan dan Lingkungan Hidup mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan program pembangunan pada umumnya dan pembinaan lingkungan hidup.

BAB IVKELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

Pasal 32

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Camat sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.(1) Kelompok Jabatan Fungsional tersebut pada Pasal 32 Peraturan

Daerah ini terdiri dari sejumlah tenaga fungsional dalam jenjang jabatannya yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya.

264

Page 265: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

(2) Setiap kelompok tersebut pada ayat (1) pasal ini dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh dan bertanggung jawab kepada Camat.

(3) Jumlah jabatan fungsional tersebut pada ayat (1) pasal ini ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.

(4) Jenis dan jenjang jabatan fungsional tersebut pada ayat (1) pasal ini diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB VTATA KERJA

Pasal 33

Dalam melaksanakan tugas Camat, Sekretaris Kecamatan (SEKCAM), para Kepala Seksi (KASI) dan Kelompok Jabatan Fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing maupun antar satuan organisasi dalam pemerintahan kecamatan sesuai dengan tugas pokok masing-masing.

Pasal 34

Setiap Pemimpin Satuan Organisasi wajib mengawasi bawahan nya masing-masing dan jika terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Pasal 35

Setiap pemimpin satuan organisasi bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya masing-masing dan memberikan bimbingan dan petunjuk terhadap pelaksanaan tugas bawahannya.

Pasal 36

Setiap Pemimpin Satuan Organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk-petunjuk dan bertanggungjawab kepada atasannya masing-masing serta menyampaikan laporan secara berkala tepat pada waktunya.

265

Page 266: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

BAB VIKETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 37

(1) Dengan telah ditetapkannya Peraturan Daerah ini maka Bupati Karimun, agar segera mempersiapkan Pengisian Jabatan Struktural dan Fungsional pada setiap Kantor Camat sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

(2) Bagan Struktur Organisasi Pemerintahan Kecamatan dan Peta Administrasi Pemerintahan Kecamatan sebagaimana dimaksud dalam Daftar Lampiran Peraturan Daerah ini, yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan.

BAB VIIKETENTUAN PENUTUP

Pasal 38

Peraturan Daerah ini berlaku pada tanggal ditetapkan.Agar setiap orang mengetahuinya, memintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah.

Ditetapkan di Tanjung Balai Karimun Pada tanggal 28 April 2001

BUPATI KARIMUN,

d.t.o

H. MUHAMMAD SANIDiundangkan dalam Lembaran Daerah Peraturan Daerah Kabupaten KarimunNomor : 16 Tahun 2001Tanggal : 18 Agustus 2001

SEKRETARIS DAERAH,

d.t.o

DRS. MUHAMMAD TAUFIKPembina TK.I NIP.0 9 0 0 1 3 1 3 5

266

Page 267: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

267

Page 268: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

268

Page 269: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

269

Page 270: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

270

Page 271: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

271

Page 272: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN

NOMOR : 18 TAHUN 2001

TENTANG

PENYELENGGARAAN PENDAFTARANDAN PENCATATAN PENDUDUK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KARIMUN

Menimbang : a. bahwa untuk kelancaran dan tertib Administrasi penyelenggaraan kependudukan di Kabupaten Karimun, perlu diatur pedoman penyelenggaraan Kependudukan di Kabupaten Karimun;

e. bahwa untuk menetapkan ketentuan sebagaimana dimaksud huruf a diatas, perlu diatur dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara RepublikTahun 1999 Nomor 60 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839);

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Pelelawan,

272

Page 273: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan Singingi dan Kota Batam (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 181, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3902);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1999 tentang Tatacara Penyelenggaraan Pendaftaran Penduduk;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Pemerintah Provinsi sebagai Daerah Otonom;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 2000 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah;

6. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Penduduk;

7. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1983 tentang Penataan dan Peningkatan Pembinaan Penyelenggaraan Catatan Sipil.

Dengan Persetujuan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KARIMUN

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN TENTANG PENYELENGGARAAN KEPENDUDUKAN DI DAERAH KABUPATEN KARIMUN

BAB IKETENTUAN UMUM

Pasal 1273

Page 274: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud :

1. Daerah adalah Daerah Kabupaten Karimun.2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Daerah Kabupaten Karimun.3. Bupati adalah Bupati Karimun.4. Dinas Pendaftaran Penduduk adalah Dinas Pendaftaran Penduduk

Kabupaten Karimun.

5. Camat adalah Camat di Daerah Kabupaten Karimun.6. Lurah adalah seluruh Lurah di Daerah Kabupaten Karimun.7. Kepala Desa adalah seluruh Kepala Desa di Daerah Kabupaten

Karimun. 8. Penyidik Pegawai Negeri Sipil adalah Penyidik Pegawai Negeri Sipil di

Lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Karimun.9. Pendaftaran Penduduk adalah kegiatan pendaftaran, pengolahan dan

penyajian informasi data penduduk termasuk penerbitan Nomor Induk Kependudukan.

10. Pejabat adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas dibidang pendaftaran dan pencatatan Penduduk sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

11. Penduduk adalah setiap Warga Negara Indonesia (selanjutnya disingkat WNI) maupun Warga Negara Asing (selanjutnya disingkat WNA) yang bertempat tinggal di Kabupaten Karimun.

12. Penduduk Sementara adalah setiap Warga Negara Asing pemegang izin tinggal terbatas di Kabupaten Karimun.

13. Penduduk Musiman adalah setiap Warga Negara Republik Indonesia yang datang dari luar dan berdiam sementara yang diberi NIKS di Kabupaten Karimun, sedangkan yang bersangkutan tidak bermaksud menjadi Penduduk Kabupaten Karimun.

14. Penduduk Karimun adalah setiap orang, Warga Negara Indonesia maupun Warga Negara Asing yang bertempat tinggal tetap di dalam Daerah Kabupaten Karimun dan memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) Kabupaten Karimun sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan oleh Peraturan Daerah dan Keputusan Bupati Karimun dan WNA yang memenuhi persyaratan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

15. Buku Induk Penduduk adalah buku yang memuat catatan seluruh keluarga dan anggota keluarga yang ada dalam wilayah suatu Desa/Kelurahan.

274

Page 275: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

16. Buku Mutasi adalah buku yang dipergunakan untuk mencatat seluruh kejadian vital (yaitu kejadian kelahiran, kematian, dan perpindahan yang terjadi di Desa/Kelurahan.

17. Pindah atau Datang adalah setiap perubahan tempat tinggal seseorang dari tempat tinggal lama ke tempat tinggal yang baru di Kabupaten Karimun untuk menetap.

18. Tamu adalah orang datang ke dalam wilayah suatu Desa/Kelurahan di Daerah Kabupaten Karimun dan tidak untuk menetap.

19. Kartu Tanda Penduduk yang selanjutnya disingkat KTP adalah Kartu sebagai Bukti diri (legitimasi) bagi setiap penduduk dalam wilayah Kabupaten Karimun.

20. Kartu Identitas Penduduk Musiman yang selanjutnya disingkat KIPEM adalah sebagi Surat Bukti Diri yang Wajib dimiliki Penduduk Musiman.

21. Akta pencatatan Penduduk adalah bukti outhentik yang diterbitkan oleh pejabat berwenang mengenai peristiwa kelahiran, perkawinan, perceraian, kematian, dan pengakuan pengesahan anak.

22. Kutipan Akta adalah catatan pokok yang dikutip dari Akta yang dibuat oleh pejabat yang berwenang merupakan bukti outhentik bagi diri yang bersangkutan maupun pihak ketiga mengenai kelahiran, perkawinan, perceraian, pengakuan dan pengesahan anak , kematian, pengangkatan anak dan perubahan status kewarganegaraan serta ganti nama.

23. Salinan Akta adalah salinan lengkap isi akta yang dibuat oleh pejabat yang berwenang.

24. Surat Keterangan adalah surat yang diterbitkan oleh Dinas Pendaftaran Penduduk mengenai sesuatu hal yang berkaitan dengan tugas pelayanan Dinas di Bidang Kependudukan dan Catatan Sipil.

25. Keluarga adalah seseorang atau sekelompok orang yang mempunyai hubungan darah dan orang lain yang tinggal dalam satu rumah /bangunan dan terdaftar dalam Kartu Keluarga.

26. Kartu Keluarga adalah yang berisi Daftar nama dan Identitas Keluarga.27. Anggota Keluarga adalah mereka yang tercantum dalam Kartu

Keluarga atau secara kemasyarakatan menjadi tanggung jawab Kepala Keluarga.

28. Kepala Keluarga adalah orang atau mereka yang tercatat dalam Kartu Keluarga dan bertanggung jawab dalam Keluarga tersebut.

29. Nomor Induk Kependudukan yang selanjutnya disingkat NIK adalah Nomor Identitas yang diberikan kepada setiap penduduk tetap di Daerah Kabupaten Karimun.

30. Nomor Induk Kependudukan Sementara selanjutnya disingkat NIKS adalah Nomor Identitas yang diberikan kepada setiap penduduk Warga

275

Page 276: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

Negara Asing yang memiliki izin tinggal terbatas di Daerah Kabupaten Karimun.

31. Tanda Bukti Pelaporan adalah tanda bukti yang diterbitkan oleh Dinas Kependudukan Kabupaten Karimun atas pelayanan yang dilakukan Warga Negara Indonesia mengenai kelahiran, perkawinan, perceraian dan kematian yang telah dicatat di Luar Negeri.

32. Pelaporan Data Kependudukan adalah proses perekaman dan pemutakhiran data hasil Pendaftaran Penduduk di Kabupaten Karimun.

33. Data Kependudukan adalah data yang diperoleh dari hasil Pendaftaran Penduduk di Kabupaten Karimun.

BAB IHAK DAN KEWAJIBAN

Pasal 2

Setiap Penduduk sebagaimana dimaksud pada pasal 1 butir 11, 12 dan 13 berhak mendapat pelayanan kependudukan.

Pasal 3

(1) Setiap kejadian kelahiran, perkawinan, perceraian, kematian, pengakuan dan pengangkatan anak serta perpindahan penduduk wajib dilaporkan dan didaftarkan kepada Pemerintah Daerah.

(2) Kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan Keputusan Bupati.

BAB IIIIDENTITAS KEPENDUDUKAN

Pasal 4

(1) Setiap penduduk wajib memiliki Identitas Kependudukan.

(2) Identitas Kependudukan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 adalah sebagai berikut :a. Penduduk tetap diberi Identitas NIK;b. Penduduk Sementara diberi Identitas NIKS;c. Penduduk Musiman diberi Identitas KIPEM;

Pasal 5276

Page 277: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

(1) Setiap Kartu Identitas Kependudukan sebagaimana dimaksud pada pasal 4 diberi nomor urut identitas dan dicantumkan dalam KK.

(2) Nomor Identitas Kependudukan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dicantumkan dalam KK.

BAB IVKARTU KELUARGA

Pasal 6

(1) Setiap Keluarga baik WNI maupun WNA yang berdomisili di Kabupaten Karimun wajib memeiliki Kartu Keluarga.

(2) Kartu Keluarga sebagaimana dimaksud pada ayat 1 berisi data seluruh anggota keluarga.

Pasal 7

Kartu Keluarga sebagaimana dimaksud pada pasal 6 ditanda tangani oleh Kepala Keluarga, RT, RW dan Kepala Desa / Lurah dibuat dalam rangkap 6 (enam) dan diberikan kepada masing-masing :a. Kepala Keluarga;b. RT;c. RW;d. Desa dan Keluarga;e. Camat;f. Dinas Kependudukan;

Pasal 8

(1) Kartu Keluarga sebagaimana yang dimaksud pada pasal 7 yang rusak atau hilang, diganti dengan Kartu Keluarga yang baru.

(2) Untuk mengurus penggantian Kartu Keluarga yang rusak atau hilang sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1), yang bersangkutan membawa pengantar dari RT / RW.

(3) Apabila terjadi perubahan susunan Keluarga, Kepala Keluarga atau yang dikuasakan melaporkan perubahan dimaksud kepada Kepala Desa / Lurah.

(4) Perubahan susunan keluarga sebagaimana dimaksud pada ayat (3), harus ditanda tangani atau diparaf oleh Kepala Desa / Lurah.

277

Page 278: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

Pasal 9

(1) Setiap penduduk yang telah berusia minimal 17 (tujuh belas) tahun atau sudah / pernah kawin wajib memiliki Kartu Tanda Penduduk.

(2) Setiap penduduk sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya diperkenankan memiliki 1 (satu) Kartu Tanda Penduduk.

(3) Kewajiban memiliki Kartu Tanda Penduduk sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini diurus selambat-lambatnya dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari kerja, sejak yang bersangkutan menjadi penduduk dan atau telah berusia 17 (tujuh belas) tahun, atau sebelumnya telah kawin.

(4) Apabila tenggang waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (3) telah lewat, maka proses penyelesainnya dilakukan oleh Kepala Desan / Lurah setelah mendapat persetujuan dari Bupati atau pejabat lain yang ditunjuk.

(5) Setiap Penduduk Musiman hanya memiliki Kartu Identitas Penduduk Musiman (KIPEM) untuk masa 6 (enam) bulan.

(6) Setiap penduduk sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dapat menjadi penduduk tetap setelah memenuhi persyaratan peraturan perundangan yang berlaku.

(7) Kartu Tanda Penduduk diberi keterangan sesuai dengan kewarganegaraannya.

(8) Kewajiban memiliki Kartu Identitas Penduduk Musiman sebagaimana dimaksud pada yat (4) diurus selambat-lambatnya dalam jangka waktu 4 (empat) hari kerja sejak yang bersangkutan datang ke Kabupaten Karimun.

Pasal 10

(1) Kartu Tanda Penduduk ditanda tangani oleh Bupati dan dapat dilimpahkan kepada Pejabat yang ditunjuk.

(2) Kartu Tanda Penduduk berlaku 3 (tiga) tahun sejak tanggal diterbitkan.

278

Page 279: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

(3) Kartu Tanda Penduduk yang telah habis masa berlakunya, dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari kerja yang bersangkutan wajib melaporkan kembali kepada Kepala Desa / Lurah dan kepadanya dapat diberikan Kartu Tanda Penduduk yang baru.

(4) Kartu Tanda Penduduk yang rusak, hilang atau terjadi perubahan data, harus segera diganti yang baru.

(5) Kartu Tanda Penduduk yang hilang harus dilaporkan kepada Kepolisian setempat dan kemudian diganti dengan yang baru.

(6) Kewajiban melaporkan kembali yang melebihi jangak waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (3) pasal ini, proses penyelesaiannya dilaksanakan oleh Kepala Desa /Lurah setelah mendapat persetujuan Camat.

Pasal11

(1) Penduduk Warga Negara Indonesia yang berusia 60 (enam puluh) tahun keatas diberikan Kartu Penduduk yang berlaku seumur hidup.

(2) Kartu Tanda Penduduk sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) dilakukan penggantian apabila yang bersangkutan pindah ke Desa / Kelurahan lain.

(3) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan (2) hanya berlaku bagi Warga Negara Indonesia yang bertempat tinggal di Kabupaten Karimun.

Pasal 12

Setiap penduduk dan penduduk sementara yang pindah ke luar Daerah Kabupaten Karimun, wajib menyerahkan Kartu Tanda Penduduk kepada pejabat yang ditunjuk.

BAB VIPENDAFTARAN DAN PENCATATAN PENDUDUK

Pasal 13

(1) setiap penduduk wajib memiliki Akta Pencatatan Penduduk.

279

Page 280: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

(2) Akta Pecatatan Penduduk sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa :a. Akta Kelahiran;b. Akta Perkawinan;c. Akta Perceraian;d. Akta Kematian, dane. Akta Pengakuan dan Pengesahan Anak.

Bagian PertamaAkta Kelahiran

Pasal 14

(1) Setiap kelahiran wajib dilaporkan oleh orang tuanya atau keluarganya atau kuasanya kepada Bupati atau pejabat yang ditunjuk, selambat-lambatnya :

a. 60 (enam puluh) hari kerja sejak tanggal kelahiran, bagi yang tunduk pada stbl.1917 Nomor 130 tentang Pencatatan Sipil Golongan Tionghoa, Stbl. 1920 Nomor 751 tentang Pencatatan Sipil bagi orang Indonesia, Stbl. 1933 Nomor 75 tentang Pencatatan Sipil bagi Bangsa Indonesia Kristen Jawa, Madura dan Minahasa serta Non Stbl;

b. 10 (sepuluh) hari sejak tanggal kelahiran, bagi yang tunduk pada Stbl. 1849 Nomor 25 tentang Pencatatan Sipil Golongan Eropa;

(2) Pelaporan kelahiran yang melebihi jangka waktu sebagaimana dimaksud ayat (1) terlebih dahulu mendapat :a. Persetujuan Bupati atau pejabat lain yang ditunjuk, bagi yang

tunduk pada Stbl. 1920 Nomor 751 tentang Pencatatan Sipil bagi orang Indonesia, Stbl. 1933 Nomor 75 tentaqng Pencatatan Sipil Bagi Bangsa Indonesia Kristen Jawa, Madura dan Minahasa serta Non Stbl;

b. Putusan Pengadilan, bagi yang tunduk pada Stbl. 1849 Nomor 25 tentang Pencatatan Sipil Golongan Eropa dan Stbl.1917 Nomor 130 tentang Pencatatan Sipil Golongan Tionghoa;

(3) Pelaporan Kelahiran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan melampirkan data sebagai berikut :

280

Page 281: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

a. Surat Keterangan Kelahiran dari Dokter / Bidan / Rumah Sakit yang menolong, atau;

b. Surat Kelahiran dari Kepala Desa / Kelurahan (A3);c. Surat Nikah / Akta Perkawinan orang tua;d. Fotocopy Kartu Keluarga dan Kartu Tanda Penduduk orang tua;e. Surat Bukti Kewarganegaraan Orang Tua dan Ganti Nama (jika

ada);f. Dokumen imigrasi orang tua bagi Warga Negara Asing;g. Surat Keputusan Pengadilan negeri bagi Warga Negara

Indonesia keturunan yang terlambat melapor kelahiran.

Pasal 15

Pelaporan kelahiran sebagaimana dimaksud pada pasal 14, diterbitkan Akte Kelahiran.

Pasal 16

(1) Setiap penduduk Kabupaten Karimun yang melahirkan di luar negeri, setelah kembali ke Indonesia melaporkan kelahiran anaknya kepada Bupati atau pejabat yang ditunjuk.

(2) Anak yang lahir di luar negeri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi Warga Negara Indonesia setelah memenuhi ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.

Bagian KeduaAkta Perkawinan

Pasal 17

(1) Setiap perkawinan yang telah terjadi dilaporkan kepada Bupati atau pejabat lain yang ditunjuk.

(2) Pelaporan perkawinan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan melampirkan :a. Surat Pemberkatan / Perkawinan menurut agama;b. Surat Keterangan dari Kepala Desa / Kelurahan;c. Akte Kelahiran kedua calon mempelai;d. Fotocopy Kartu Keluarga dan Kartu Tanda Penduduk t/yang

dilegalisir oleh Kepala Desa / Kelurahan;

281

Page 282: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

e. Pas foto ukuran 3x4 cm sebanyak 5 (lima) lembar kedua mempelai;

f. 2 (dua) orang saksi yang telah berusia 21 tahun ke atas serta fotocopy Kartu Tanda Penduduk saksi;

g. Surat Bukti Kewarganegaraan Republik Indonesia dan Ganti Nama (jika ada);

h. Akte Kelahiran anak yang diakui / disahkan (jika ada);i. Akte perceraian / Kematian jika yang bersangkutan telah pernah

menikah;j. Izin komandan bagi anggota TNI/POLRI;k. Bagi calon mempelai yang belum mencapai umur 21 tahun harus

mendapat izin orang tuanya, baik secara lisan ataupun tertulis jika orang tuanya berhalangan hadir;

l. Kalau ada perjanjian kawin harus dibuat di hadapan Notaris atau Pengadilan Negeri;

m. Dokumen Imigrasi bagi Warga Negara Asing;n. Izin / Rekomendasi dari Kedutaan / Perwakilan Negara yang

bersangkutan bagi Warga Negara Asing.

Pasal 18

Pelaporan Perkawinan bagi yang bukan beragama Islam diterbitkan Akta Perkawinan.

Pasal 19

Penduduk yang melaksanakan perkawinan di luar negeri, wajib melaporkan perkawinannya kepada Bupati atau pejabat lain yang ditunjuk setelah kembali ke Indonesia.

Bagian KetigaAkta Perceraian

Pasal 20

(1) Setiap perceraian yang sah atau telah mendapat penetapan pengadilan mempunyai kekuatan hukum tetap, wajib dilaporkan kepada Bupati atau pejabat yang ditunjuk.

(2) Pelaporan perceraian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melampirkan :

282

Page 283: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

a. Putusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap;

b. Akte perkawinan;c. Surat bukti kewarganegaraan RI dan ganti nama (jika ada);d. Akte kelahiran;e. Surat Keterangan dari Kepala Desa / Lurah;f. Fotocopy KK dan KTP yang telah dilegalisir oleh Kepala

Desa / Lurah;g. Dokumen Imigrasi bagi WNA;h. Surat dari Kedutaan / Konsul / Perwakilan Negara yang

bersangkutan.

Pasal 21

Pelaporan perceraian bagi yang bukan beragama Islam diterbitkan Akte Perceraian dan memberikan catatan pinggir pada Akte Perceraian yang bersangkutan.

Pasal 22

Penduduk yang melaksanakan perceraian di Luar Negeri, wajib melaporkan perceraiannya kepada Bupati atau pejabat lain yang ditunjuk.

Bagian KeempatAkta Kematian

Pasal 23

(1) Setiap kematian wajib dilaporkan oleh orang tuanya, keluarganya atau kuasanya kepada Bupati atau pejabat lain yang ditunjuk.a. 60 (enam puluh) hari kerja tanggal kematian, bagi yang tunduk

pada stbl.1917 Nomor 130 tentang Pencatatan bagi orang Tionghoa, Stbl. 1920 Nomor 751 tentang Pencatatan bagi orang Indonesia, Stbl. 1933 Nomor 75 tentang Pencatatan Sipil bagi Bangsa Indonesia Kristen Jawa, Madura dan Minahasa serta Non Stbl;

b. 10 (sepuluh) hari kerja tanggal Kematian bagi yang tunduk pada Stbl. 1849 Nomor 25 tentang Pencatatan Sipil Golongan Eropa;

(2) Pelaporan Kematian sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

melampirkan :283

Page 284: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

a. Surat Keterangan Kematian dari Dokter / Rumah Sakit / Izin Penguburan Mayat /dari pejabat yang berwenang;

b. Surat Keterangan Kematian dari Kepala Desa / Lurah;c. KK asli dan KTP yang bersangkutan;d. Surat Bukti kewarganegaraan RI dan Ganti Nama (jika ada);e. Dokumen Imigrasi bagi WNA;f. Akta kelahiran /perkawinan yang bersangkutan.

Pasal 24

Setiap Pelaporan Kematian sebagaimana dimaksud pada pasal 23 Akta kematian dan diberikan catatan pinggir pada Akta Kelahiran dan Akta Perkawinan yang bersangkutan.

Pasal 25

Setiap Kematian penduduk yang terjadi di Luar Negeri, wajib dilaporkan oleh orang tua, keluarganya atau kuasanya kepada Bupati atau pejabat yang ditunjuk.

Pasal 26

Setiap Pelaporan Kematian sebagaimana dimaksud pada pasal 24 diterbitkan Akta Kematian dan diberikan catatan pinggir pada Akta kelahiran yang bersangkutan.

Bagian KelimaAkta Pengakuan dan Pengesahan Anak

Pasal 27

(1) Setiap Pengakuan dan Pengesahan Anak, dilaporkan kepada Bupati atau pejabat lain yang ditunjuk.

(2) Pelaporan Pengakuan dan Pengesahan Anak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melampirkan :a. Akta Kelahiran anak yang akan diakui/ disahkan;b. Surat Keterangan dari Kepala Desa / Lurah;c. Fotocopy KTP/KK yang dilegalisir oleh Kepala Desa/ Lurah;d. Surat Nikah /Akta perkawinan orang;e. Surat Bukti kewarganegaraan RI dan Ganti Nama (jika ada);f. Dokumen Imigrasi bagi WNA;g. Penepatan Pengadilan Negeri.

284

Page 285: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

Pasal 28

Pelaporan pengakuan dan pengesahan anak diterbitkan Akta Pengakuan dan Pengesahan Anak dan diberikan catatan pinggir pada Akta Kelahiran anak yang bersangkutan.

Bagian KeenamAkta Pengakuan Anak

Pasal 29

(1) Setiap pengakuan anak yang telah mendapatkan penetapan dari Pengadilan Negeri dilaporkan oleh orang tua angkatnya atau diberikan kuasa kepada Bupati atau pejabat yang ditunjuk dengan melampirkan :a. Penetapan dari Pengadilan Negeri;b. Akta Kelahiran yang bersangkutan atau Surat Keterangan lain

yang dianggap sah;c. Surat Keterangan dari Kepala Desa / Lurah;d. Fotocopy KTP / KK yang dilegalisir oleh Kepala Desa/Lurah ;e. Surat Nikah / Akta Perkawinan yang akan mengangkat anak (jika

ada);f. Surat Bukti Kewarganegaraan RI dan Ganti Nama (jika ada);g. Dokumen Imigrasi bagi WNA.

(2) Pelaporan pengangkatan Anak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dicatat dengan diberikan catatan pinggir pada Akta Kelahiran anak yang bersangkutan.

Pasal 30

Pengangkatan anak oleh Warga Negara Indonesia yang dilaksanakan di Luar Negeri dilaporkan kepada Bupati atau pejabat yang ditunjuk.

Bagian KetujuhAkta Perubahan Ganti Nama

Pasal 31

(1) Perubahan Nama yang telah mendapat penetapan dari Pengadilan Negeri dilaporkan kepada Bupati atau pejabat yang ditunjuk dengan melampirkan :a. Surat Penetapan Perubahan Nama dari Pengadilan Negeri;

285

Page 286: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

b. Akta Kelahiran;c. Akta Perkawinan (jika ada);d. Dokumen Imigrasi bagi WNA (jika ada);e. Surat Keterangan dari Kepala Desa / Lurah.

(2) Perubahan Nama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dicatat dengan memberikan catatan pinggir Akta Pencatatan Penduduk.

Bagian KedelapanPendaftaran Perpindahan

Pasal 32

(1) Setiap perpindahan penduduk dalam wilayah Kabupaten Karimun melaporkan diri kepada Kepala Desa / Lurah setempat.

(2) Khusus perpindahan Warga Negara Asing terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan dokumen oleh pejabat yang berwenang.

Pasal 33

(1) Setiap perpindahan penduduk sebagaimana dimaksud pada pasal 32 dicatat dalam Buku Mutasi Penduduk kemudian diterbitkan Surat Keterangan Pindah, dengan ketentuan sebagai berikut :a. Perpindahan penduduk antara Desa / Kelurahan dalam suatu

Kecamatan dilakukan dengan Surat Keterangan pindah dari Kepala Desa / Lurah tempat tinggal yang lama;

b. Perpindahan penduduk antar Desa pada Kecamatan yang berbeda dalam Daerah diberikan Surat Keterangan oleh Kepala Desa / Lurah dan diketahui oleh Camat;

c. Perpindahan penduduk antar kabupaten dalam satu propinsi atau perpindahan penduduk antar kabupaten lain propinsi dibuat surat keterangan pindah oleh Bupati atau pejabat yang ditunjuk, berdasarkan rekomendasi Camat.

(2) Khusus perpindahan penduduk Warga Negara Asing sebagaimana dimaksud ayat (1) berlaku ketentuan pasal 32 ayat (2).

(3) Persyaratan dan proses perpindahan diatur dengan Keputusan Bupati.

286

Page 287: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

Bagian KesembilanPendaftaran Pendatang

Pasal 34

(1) Setiap penduduk yang datang disalah satu Desa / Kelurahan baik dari dalam maupun dari luar Kabupaten mendaftarkan diri kepada Kepala Desa / Lurah setempat selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja sejak tanggal kedatangan.

(2) Pendaftaran penduduk Warga Negara Asing yang akan menetap berlaku ketentuan ayat (1) dan terlebih dahulu memenuhi peraturan keimigrasian .

(3) Persyaratan dan pendaftaran kedatangan penduduk diatur dengan Keputusan Bupati.

Pasal 35

Penduduk yang datang dicatat dalam Buku Induk Penduduk setelah menunjukkan Surat Keterangan pindah dan atau Surat Identitas diri lainnya.

Bagian KesepuluhPENGOLAHAN DATA KEPENDUDUKAN DAN PELAPORAN

Pasal 36

Data Kependudukan merupakan dokumen Pemerintah yang harus dipelihara dan dilindungi.

Pasal 37

Pengelolaan Data kependudukan untuk kegiatan penyelenggaraan pendaftaran penduduk dilaksanakan oleh Dinas Kependudukan Kabupaten.

Pasal 38

(1) Data Kependudukan yang diperoleh dari hasil penyelenggaraan pendaftaran penduduk disimpan oleh Dinas Kependudukan.

287

Page 288: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

(2) Dinas Kependudukan melaksanakan pengelolaan data kependudukan dengan menggunakan Sistem Informasi Manajemen Kependudukan.

Pelaporan

Pasal 39

Kepala Desa/Lurah melaporkan data hasil pendaftaran penduduk kepada Bupati atau pejabat lain yang ditunjuk setiap bulannya.

Bagaian KesebelasPERUBAHAN KEWARGANEGARAAN

Pasal 40

(1) Perubahan kewarganegaraan yang telah mendapat penetapan Pengadilan Negeri dilaporkan kepada Dinas Kependudukan.

(2) Pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) termasuk juga perubahan status kewarganegaraan yang menyebabkan perubahan status kependudukan dan yang karena ketetapan Undang-undang, telah memperoleh Surat Kewarganegaraan Indonesia.

(3) Dinas Kependudukan mencatat perubahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2), dan menerbitkan Surat Keterangan PerubahanStatus Kewarganegaraan serta Surat Keterangan Pelaporan Warga Negara Indonesia yang karena Ketetapan Undang-undang mendapat Kewarganegaraan Republik Indonesia.

(4) Perubahan status kewarganegaraan yang telah dilaporkan sebagaimana pada ayat (1), (2) dan (3) diterbitkan Kartu Keluarga dan Kartu Tanda Penduduk.

Perubahan Status Kependudukan

Pasal 41

(1) Setiap perubahan status kependudukan Warga Negara Asing dari Izin Tinggal sementara menjadi Izin Tinggal Tetap dilaporkan kepada Dinas Kependudukan, selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja sejak tanggal diterimanya Surat Izin Tetap, untuk memperoleh Surat

288

Page 289: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

Keterangan Pendaftaran Penduduk Tetap, Nomor Induk Kependudukan, Kartu Keluarga dan Kartu Tanda Penduduk.

(2) Surat Keterangan Pendaftaran Penduduk Tetap sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diberikan apabila penduduk sementara yang bersangkutan telah memperoleh penetapan perubahan Status Kependudukan dari Direktur Jenderal Imigrasi Departemen Kehakiman.

Pendaftaran Mutasi Penduduk

Pasal 42

(1) Setiap mutasi penduduk didaftarkan kepada Kepala Desa/Lurah melalui Ketua RT/RW.

(2) Penduduk yang mengalami mutasi sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) dilaporkan kepada Dinas Kependudukan.

Pasal 43

(1) Pendaftaran Mutasi Penduduk dicatat dalam Buku Induk Penduduk dan Buku Mutasi Penduduk.

(2) Mutasi Penduduk bagi Penduduk Warga Negara Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diterbitkan Kartu Keluarga dan Kartu Tanda Penduduk.

(3) Mutasi Penduduk bagi Warga Negara Asing selain berlaku ketentuan ayat (2) juga diterbitkan Surat Keterangan Penduduk Tetap.

(4) Pendaftaran Mutasi Penduduk bagi penduduk Sementara dicatat dalam Buku Induk Sementara dan Buku Mutasi Penduduk Sementara

(5) Mutasi Penduduk bagi penduduk Sementara yang telah dicatat sebagaimana dimaksud pada ayat (4) diterbitkan Surat keterangan Pendaftaran Penduduk Sementara.

BAB VIPENGAWASAN PENDUDUK

Pasal 44289

Page 290: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

(1) Setiap orang yang datang atau berkunjung ke daerah Kabupaten Karimun kepadanya dilakukan pengawasan.

(2) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Bupati atau Pejabat lain yang ditunjuk.

(3) Pelaksanaan pengawasan dilaksanakan sesuai peraturan kependudukan yang berlaku.

(4) Mekanisme dan syarat-syarat pengawasan diatur dengan Keputusan Bupati.

Pasal 45

Untuk memudahkan pelaksanaan pengawasan sebagaimana dimaksud Pasal 44, setiap pendatang melengkapi syarat-syarat sebagai berikut :a. Surat Keterangan Pindah dari daerah asal;b. Surat Berkelakuan Baik dari Kepolisian daerah asal;c. Surat Izin orang tua atau wali bagi yang berumur dibawah 17 Tahun

dan belum menikah, masih sekolah dan atau surat keterangan pindah dari sekolah tempat tinggal lama;

d. Surat Panggilan Kerja;e. Surat jaminan bagi tenaga kerja yang berasal dari luar Kabupaten

Karimun dan perusahaan / Biro Jasa lainnya.

Pasal 46

(1) Ketentuan pengawasan sebagaimana dimaksud pada pasal 44 tidak berlaku bagi :a. Penduduk Kabupaten Karimun;b. Anak dibawah umur yang didampingi orang tua / wali;c. Pendatang lain yang mempunyai tujuan khusus.

(2) Pendatang lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c ditentukan dengan Keputusan Bupati.

Pasal 47

290

Page 291: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

Pendatang diklafikasikan sebagai berikut :a. Wisatawan;b. Keluarga;c. Dinas/Bisnis;d. Transit;e. Berobat;f. Pencari Kerja.

Pasal 48

(1) Pendatang sebagai wisatawan sebagaimana dimaksud pada Pasal 47 huruf a adalah pendatang yang bermaksud untuk wisata ke tempat tertentu dalam jangaka waktu tertentu.

(2) Wisatawan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan kemudahan oleh Pemda untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan.

(3) Pemberian pelayanan informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) antara lain diperoleh melalui Dinas Parawisata, Asosiasi Perhotelan dan Biro-Biro Perjalanan.

Pasal 49

(1) Pendatang yang melakukan kunjungan keluarga sebagaimana dimaksud pada pasal 47 huruf b perlu mendapatkan jaminan dari keluarga yang dikunjungi, baik jaminan jasmani berupa ketidak terlantaran maupun jaminan untuk tidak menyalahgunakan kunjungannya.

(2) Penjaminan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh keluarga yang memiliki tempat tinggal tetap.

(3) Penjamin melaporkan kedatangan keluarganya kepada RT/RW setempat selambat-lambatnya satu kali dua puluh empat jam.

Pasal 50

(1) Pendatang yang melakukan kunjungan Dinas sebagaimana yang dimaksud Pasal 47 huruf c adalah pendatang yang melakukan tugas kedinasan tertentu baik atas perintah atasannya maupun atas undangan Pemda atau instansi lain yang resmi.

291

Page 292: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

(2) Pendatang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memperlihatkan Surat Bukti Kedinasan kepada petugas yang ditunjuk.

Pasal 51

(1) Pendatang yang melakukan kunjungan bisnis sebagaimana dimaksud pada Pasal 47 huruf d, adalah pendatang yang melakukan kegiatan bisnis tertentu.

(2) Jenis dan kriteria kegiatan Bisnis dan syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk melakukan kunjungan kegiatan bisnis diatur dengan keputusan Bupati.

Pasal 52

Pendatang yang melakukan kunjungan transit sebagaimana dimaksud Pasal 47 huruf e, harus memperlihatkan tiket perjalanan lanjutan atau sejumlah uang yang diperlukan untuk melanjutkan perjalanan ke tempat tujuan.

Pasal 53

(1) Pendatang yang melakukan kunjungan berobat sebagaimana dimaksud pada pasal 47 huruf f, adalah pendatang dengan maksud berobat sebagai akibat penyakitnya tidak disembuhkan ditempat asalnya.

(2) Pendatang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) membawa rekomendasi/rujukan dari Rumah Sakit / Puskesmas atau Dokter tertentu.

Pasal 54

(1) Pendatang yang melakukan kunjungan dengan maksud mencari kerja harus mempunyai jaminan dari keluarga yang bertempat tinggal -

tetap dan wajib melaporkan diri kepada Ketua RT/RW selama 1x24 jam.

(2) Pendatang yang melakukan kunjungan dengan maksud mencari kerja sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) harus menyerahkan uang jaminan sebesar ongkos pulang ke daerah asal, dan menunjukkan biaya hidup untuk sedikitnya 15 (lima belas) hari, apabila tidak menyerahkan uang jaminan, Pemerintah Kabupaten Karimun berhak menolak pendatang tersebut.

292

Page 293: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

(3) Pendatang sebagaimana dimaksud dalam Pasal ini belum mendapat pekerjaan dan atau biaya hidup telah habis, Pemerintah Kabupaten Karimun berhak memulangkan ke daerah asal atas biaya sendiri.

(4) Pendatang yang menolak atau melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud ayat (1), (2) dan (3) dapat diberikan perpanjangan / membayar jaminan dengan boleh jangka panjang selama 15 (lima belas) hari, dan selanjutnya apabila terjadi hal yang sama dengan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.

Pasal 55

Pendatang sebagaimana dimaksud pada Pasal 54 yang tidak memenuhi persyaratan yang ditentukan Bupati atau pejabat lain yang ditunjuk dapat melakukan upaya paksa pemulangan ke daerah asal.

Pasal 56

(1) Badan Hukum sebagai penyalur tenaga kerja ke Kabupaten Karimun wajib memberikan jaminan berupa :a. Jaminan kerja perusahaan;b. Biaya hidup sebelum bekerja sampai mendapat pekerjaan;c. Biaya pemulangan ke daerah asal apabila tidak mendapat

pekerjaan;d. Tempat tinggal atau biaya tempat tinggal sebelum mendapat

pekerjaan.

(2) Badan Hukum sebagai penyalur tenaga kerja yang tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak diperkenankan meyalurkan tenaga kerja ke Kabupaten Karimun dan kepadanya diwajibkan mengembalikan tenaga kerja atas biaya sendiri.

Pasal 57

(1) Bupati atau pejabat lain yang ditunjuk dapat melakukan razia Kartu Tanda Penduduk atau Surat Identitas lainnya berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

(2) Bagi pendatang yang tidak memiliki Kartu Tanda Penduduk atau Surat Identitas lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan pemulangan ke daerah asal oleh Bupati atau pejabat lain yang ditunjuk.

293

Page 294: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

(3) Pelaksanaan ketentuan ayat (1) dan (2) diatur dengan Keputusan Bupati.

Pasal 58

(1) Dinas Kependudukan berwenang melakukan pemeriksaan keabsahan dokumen kependudukan dan kelengkapan persyaratan lainnya.

(2) Dinas Kependudukan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat meminta keterangan pembuktian keabsahan dokumen kependudukan baik kepada yang bersangkutan atau kepada instansi yang berwenang.

(3) Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2), diatur dengan keputusan Bupati.

Bagian Ketiga Belas

PERSYARATAN

Pasal 59

(1) Setiap orang berhak melakukan kunjungan dengan membawa identitas diri atau persyaratan lainnya.

(2) Persyaratan yang diperlukan untuk melakukan kunjungan ke Kabupaten Karimun adalah sebagai berikut :a. Memiliki surat jalan daerah asal, dan / atau Kartu Identitas Diri;b. Memiliki orang yang bersedia menjadi penjamin dan memiliki

alamat yang jelas, sebagai tempat tujuan kunjungan ke Kabupaten Karimun;

c. Jika kunjungan bersifat sementara, harus memiliki sejumlah uang yang diperlukan untuk kembali ke tempat asal, atau berupa tiket pulang pergi dari dan ke tempat asal;

d. Jika kunjungan untuk memenuhi panggilan kerja, maka harus memiliki surat panggilan kerja dari perusahaan yang menerima;

e. Jika kunjungan bersifat transit, maka harus memiliki tiket perjalanan lanjutan atau sejumlah uang yang diperlukan untuk melanjutkan perjalananke tempat tujuan;

294

Page 295: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

f. Memiliki jaminan biaya untuk kehidupan sehari-hari selama berada di Kabupaten Karimun, jika yang bersangkutan tidak memiliki orang yang bersedia menjadi penjamin selama berada di Kabupaten Karimun;

g. Jika kunjungan untuk mendapatkan pekerjaan atau melakukan usaha, maka harus memiliki surat penjaminan dari orang yang akan dikunjungi yang tidak berdomisili atau tidak tinggal dipermukiman liar.

(3) Dikecualikan dari ketentuan ayat (1) adalah :a. Penduduk Kabupaten Karimun;b. Pegawai Negeri yang melakukan tugas ke Kabupaten Karimun;c. Anak dibawah umur yang didampingi oleh orang tua atau walinya;d. Karyawan dan pengurus perusahaan yang berdomisili di

Kabupaten Karimun.

(4) Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Keputusan Bupati.

BAB VIIPEMBATALAN

Pasal 60

(1) Apabila ditemukan Kartu Keluarga, Kartu Tanda Penduduk, Surat Keterangan Kependudukan yang lain yang didapat tanpa melalui prosedur sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Daerah ini, maka Kartu dan Surat Keterangan Kependudukan dimaksud dinyatakan batal.

(2) Sebelum dinyatakan batal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terlebih dahulu meminta keterangan dari yang bersangkutan atau instansi yang menerbitkan.

(3) Permintaan keterangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dibuatkan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) oleh pejabat yang ditunjuk.

(4) Pelaksanaan ketentuan ayat (1),(2) dan (3) ditetapkan dengan Keputusan Bupati.

BAB VIIIKETENTUAN PIDANA

295

Page 296: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

Pasal 61

(1) Pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan sebagaimana dimaksud pada Pasal 6 ayat (1) dan (2), Pasal 9 ayat (1) dan (2), Pasal 32 ayat (1), Pasal 34 ayat (1), Pasal 41 ayat (1) dan Pasal 42 ayat (1) Peraturan daerah ini diancam dengan hukuman Pidana Kurungan selama-lamanya 6 (enam) bulan atau denda sebesar-besarnya Rp. 5.000.000,- (Lima Juta Rupiah).

(2) Tindak Pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah Tindak Pidana Pelanggaran.

BAB IXPENYIDIKAN

Pasal 62

(1) Selain penyidik POLRI yang bertugas menyidik tindak pidana suatu pelanggaran ketentuan Peraturan Daerah ini penyidikan dapat juga dilakukan oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil.

(2) Dalam melaksanakan tugas Penyidikan, para pejabat penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berwenang.

a. Menerima laporan atau pengaduan seseorang tentang adanya tindak pidana;

b. Melakukan tindakan pertama pada saat itu ditempat kejadian dan melakukan pemeriksaan;

c. Menyuruh berhenti seorang tersangka dan memeriksa tanda pengenal diri tersangka;

d. Melakukan penyitaan benda atau surat;

e. Mengambil sidik jari dan memotret seseorang;f. Memanggil orang untuk didengar dan diperiksa sebagai tersangka

atau sanksi;g. Mendatangkan ahli yang diperlukan dalam hubungan dengan

pemeriksaan perkara;h. Mengadakan penghentian penyidikan setelah mendapat petunjuk

dari penyidik bahwa tidak terdapat bukti atau peristiwa tersebut 296

Page 297: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

bukan merupakan tindak pidana dan selanjutnya melalui Penyidik memberitahukan hal tersebut kepada Penuntut Umum, tersangka atau keluarga;

i. Mengadakan tindakan lain menurut hukumyang dapat dipertanggungjawabkan;

j. Melakukan tindakan-tindakan lain yang berkaitan dengan kepentingan penyidikan.

(3) Dalam hal kepentingan penyidikan Pegawai Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berwenang melakukan penangkapan atau penahanan.

(4) Kewenangan melakukan penangkapan selain dilakukan oleh Polri dapat juga dilakukan oleh Polisi Pamong Praja, sedangkan kewenangan penahan sepenuhnya menjadi tanggung jawab Polri.

(5) Penyidik Pegawai Negeri Sipil dalam melakukan tugas penyidikan melakukan :a. Pemeriksaan tersangka;b. Pemeriksaan surat-surat;c. Pemeriksaan saksi-saksi;dand. Tindakan lain demi kepentingan penyidikan berdasarkan

Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

BAB XSANKSI ADMINISTRASI

Pasal 63

Selain ketentuan Pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62 terhadap Pelanggaran ketentuan dalam Pasal 13 ayat (2), Pasal 16, Pasal 22, Pasal 24 sampai dengan hari yang ke 90 (sembilan puluh), sejak batas waktu kewajiban melapor dikenakan sanksi administrasi berupa peringatan yaitu Pemberian Surat Keterangan Penjernihan Pendaftaran Penduduk.

BAB XKETENTUAN PERALIHAN

Pasal 64

297

Page 298: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka Kartu Keluarga dan Kartu Tanda Penduduk yang dikeluarkan dan masih berlaku berdasarkan peraturan daerah yang lama masih berlaku sampai habis masa berlakunya.

BAB XIIKETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 65

(1) Dinas Kependudukan melaksanakan ketentuan Peraturan Daerah ini yang telah menjadi kewenangannya berdasarkan tugas dan fungsinya.

(2) Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang menyangkut dengan pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut oleh Bupati.

BAB XIIIKETENTUAN PENUTUP

Pasal 67

Dengan berlakunya Peraturan Daerah, semua Peraturan Perundang-undangan tentang penyelenggaraan kependudukan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 68

Peraturan Daerah ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan.

Agar supaya setiap orang dapat mengetahuinya memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Karimun.

298

Page 299: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

Ditetapkan di Tanjung Balai Karimun Pada tanggal 5 OKTOBER 2001

BUPATI KARIMUN,

d.t.o

H. MUHAMMAD SANI

Diundangkan dalam Lembaran Daerah Peraturan Daerah Kabupaten KarimunNomor : 18 Tahun 2001Tanggal : 11 OKTOBER 2001

SEKRETARIS DAERAH,

d.t.o

DRS. MUHAMMAD TAUFIKPembina TK.I NIP.0 9 0 0 1 3 1 3 5

299

Page 300: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN

NOMOR 19 TAHUN 2001

TENTANG

RETRIBUSI PENGGANTIAN BIAYA CETAKKARTU TANDA PENDUDUK DAN AKTA CATATAN SIPIL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KARIMUN

Menimbang : a. bahwa dengan belum terbentuknya DPRD II di Kabupaten Karimun, perlu dikeluarkan Surat Keputusan Bupati Karimun, untuk membantu kelancaran dan terbitnya penyelenggaraan Pendaftaran Penduduk dan Catatan Sipil;

b. bahwa dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan kebutuhan untuk menetapkan Retribusi Penggantian biaya Cetak sebagaimana dimaksud huruf a tersebut diatas, perlu diatur dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3871);

2. Undang-undang Nomor 53 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Pelelawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan Singingi dan Kota Batam (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3902);

300

Page 301: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

3. Undang-undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yang telah direvisi Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Pajak dan Retribusi (Lembaran Negara Nomor 245, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4048);

4. Peraturan Daerah Nomor 31 tahun 1998 tentang Penyerahan sebagian Urusan Pemerintahan dibidang Penyelenggaraan Pendaftaran Penduduk kepada Daerah (Lembaran Negara Tahun 1998 No. 45 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 3742);

5. Keputusan Presiden No. 12 Tahun 1983 Tentang Penataan dan Peningkatan Pembinaan Penyelenggaraan Catatan Sipil;

6. Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 117 Tahun 1992 tentang Biaya Pelayanan Catatan Sipil;

7. Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 150 Tahun 1998 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendaftaran Penduduk Daerah Tingkat II;

Dengan Persetujuan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KARIMUN

M E M U T U S K A N

Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN TENTANG RETRIBUSI PENGGANTIAN BIAYA CETAK KARTU TANDA PENDUDUK DAN AKTA CATATAN SIPIL.

B A B IKETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :Daerah adalah Daerah Kabupaten Karimun.

a. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Karimun.

301

Page 302: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

b. Bupati adalah Bupati Karimun.c. Pejabat adalah Pegawai yang diberi tugas tertentu dibidang

retribusi daerah sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

d. Badan adalah suatu bentuk suatu badan usaha yang meliputi perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan lain-lain, badan usaha milik negara atau daerah dengan nama dan bentuk apapun, persekutuan, perkumpulan, firma, kongsi, koperasi atau organisasi yang sejenis, lembaga, dana pensiun, bentuk usaha tetap serta bentuk badan usaha lainnya.

e. Pendidik adalah setiap orang baik Warga Negara Indonesia (Selanjutnya disingkat WNI) maupun Warga Negara Asing ( selanjutnya disingkat WNA) yang bertempat tinggal tetap di dalam wilayah Negara Republik Indonesia dan telah memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

f. Kartu Tanda Penduduk adalah kartu sebagai bukti (legitimasi bagi setiap penduduk dalam Wilayah Republik Indonesia).

g. Akta Catatan Sipil adalah akta yang dibuat oleh Kepala Dinas Pendaftaran Penduduk Daerah Kabupaten Karimun.

h. Kutipan Akta adalah catatan pokok yang dikutip dari Akta Catatan Sipil dan merupakan bukti otentik bagi diri yang bersangkutan maupun pihak ketiga mengenai Kelahiran, Perkawinan, Perceraian, Kematian, Pengakuan dan Pengesahan Anak, Pengangkatan Anak dan Status Kewarganegaraan serta ganti nama.

i. Salinan Akta adalah salinan lengkap isi Akta Catatan Sipil yang diterbitkan oleh Dinas Pendaftaran Penduduk.

j. Surat Keterangan Penduduk dan Catatan Sipil adalah surat yang diterbitkan oleh Dinas Pendaftaran Penduduk mengenai sesuatu hal yang berkaitan dengan tugas pelayanan Dinas dibidang Kependudukan dan Catatan Sipil.

k. Tanda Bukti Pelaporan adalah tanda bukti yang diterbitkan oleh Dinas Pendaftaran Penduduk atas pelayanan yang dilakukan Warga Negara Indonesia mengenai Kelahiran, Perkawinan, Perceraian, Kematian yang telah dicatat di Luar Negeri.

302

Page 303: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

l. Pengolahan Data Kependudukan adalah proses perekaman dan pemutahiran data hasil pendaftaran penduduk.

m. Data Kependudukan adalah kumpulan elemen data penduduk yang terstruktur yang diperoleh dari hasil pendaftaran penduduk.

n. Kas Daerah adalah Kas Daerah Kabupaten Karimun.o. Retribusi adalah Biaya atas jasa yang disediakan atau

diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Karimun berupa pencetakan Kartu Tanda Penduduk dan pembuatan Akta Catatan Sipil.

p. Surat Ketetapan Retribusi Daerah selanjutnya disebut SKRD adalah surat ketetapan yang menentukan besarnya jumlah retribusi yang terhutang.

q. Surat Ketetapan Retribusi Daerah Tambahan yang selanjutnya disingkat SKRDTadalah surat keputusan yang menentukan besarnya jumlah retribusi tambahan yang terutang apabila berdasarkan hasil pemeriksaan yang ditemukan data baru dan atau data yang semula belum lengkap.

r. Surat Ketetapan Retribusi Daerah Kurang Bayar selanjutnya disingkat SKRDKB adalah surat keputusan yang menentukan besarnya jumlah retribusi yang terutang, jumlah kekurangan pembayaran pokok retribusi, besarnya sanksi administrasi dan jumlah yang masih harus dibayar.

s. Surat Ketetapan Retibusi Daerah Lebih Bayar selanjutnya disingkat SKRDLB adalah surat keputusan yang menentukan kelebihan pembayaran retribusi karena jumlah kredit retribusi lebih besar dari pada retribusi yang terutang atau seharusnya terutang.

t. Surat Ketetapan Retibusi Daerah Kurang Bayar Tambahan selanjutnya disingkat SKRDKBT adalah surat keputusan yang menentukan tambahan atas jumlah retribusi yang telah ditetapkan.

u. Surat Tagihan Retribusi Daerah selanjutnya disingkat STRD adalah surat untuk melakukan tagihan retribusi dan atau sanksi administrasi berupa bunga dan atau lebih.

303

Page 304: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

B A B IINAMA, OBJEK DAN SUBJEK RETRIBUSI

Pasal 2

(1) Dengan Retribusi Pengganti Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Akta Catatan Sipil dipungut retribusi atas pergantian biaya cetak meliputi penerbitan Kartu Tanda Penduduk dan Akta Catatan Sipil.

(2) Objek Retribusi adalah pelayanan yang diberikan oleh Pemerintah Daerah dibidang Kependudukan dan Catatan Sipil.

(3) Subjek Retribusi adalah setiap orang yang menerima pelayanan yang diberikan oleh Pemerintah Daerah dibidang Kependudukan dan Catatan Sipil.

Pasal 3

Pelayanan Kependudukan dan Catatan Sipil sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal 2 terdiri dari :a. Penerbitan Kartu Keluarga (KK).b. Penerbitan Kartu Tanda Penduduk (KTP).c. Penerbitan Nomor Induk Kependudukan (NIK).d. Penerbitan dan Pencatatan Akta Kelahiran.e. Penerbitan dan Pencatatan Akta Perkawinan bagi yang bukan

beragama Islam.f. Penerbitan dan Pencatatan Akta Perceraian bagi yang bukan

beragama Islam.g. Penerbitan dan Pencatatan Akta Kematian.h. Penerbitan dan Pencatatan Akta Pengakuan dan Pengesahan

Anak.i. Mutasi Penduduk.j. Pengelolaan Data Penduduk.k. Penerbitan dan Pencatatan Surat Keterangan Kependudukan dan

Catatan Sipil lainnya.l. Penyimpanan dan Pemeliharaan akta kelahiran, akta perkawinan,

akta perceraian, akta pengakuan dan pengesahan anak, akta kematian.m. Penyuluhan dan melakukan urusan tata usaha.n. Mutasi data.

304

Page 305: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

BAB IIIGOLONGAN RETRIBUSI

Pasal 4

Retribusi Pengganti Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan Akta Catatan Sipil digolongkan sebagai Retribusi Jasa Umum.

BAB IVBIAYA KARTU TANDA PENDUDUK

Pasal 5

(1). Biaya penerbitan Kartu Keluarga Rp.2.000,-(2). Blangko Kartu Keluarga Rp.3.000.-

Pasal 6

(1). Biaya penerbitan Kartu Tanda Penduduk WNI Rp.4000,-(2). Biaya penerbitan Kartu Tanda Penduduk WNA Rp.10.000,-(3). Blangko Kartu Tanda Penduduk Rp.1.500,-

BAB VBIAYA PENCATATAN

Bagian PertamaBiaya Pencatatan Kelahiran

Pasal 7

(1). Biaya Pencatatan dan Penerbitan Kutipan Akta Kelahiran Warga Negara Indonesia adalah sebagai berikut :a. Anak Kesatu dan Kedua sebesar Rp.4.000,-(empat ribu rupiah).

b. Anak Ketiga dan seterusnya sebesar Rp.10.000,-(sepuluh ribu rupiah).

305

Page 306: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

(2). Biaya Pencatatan dan Penerbitan Kutipan Akta Kelahiran Warga Negara Asing adalah sebagai berkut :a. Anak Kesatu dan Kedua sebesar Rp.15.000,-(limas belas ribu

rupiah).

b. Anak Ketiga dan seterusnya sebesar Rp.30.000,-(tiga puluh ribu rupiah).

Pasal 8

(1). Biaya Kutipan Akta Kelahiran Kedua dan seterusnya untuk Warga Negara Indonesia sebesar Rp.10.000,-(sepuluh ribu rupiah).

(2). Biaya Kutipan Akta Kelahiran Keduanya dan seterusnya untuk Warga Negara Asing sebesar Rp.50.000,-(lima puluh ribu rupiah).

Bagian KeduaBiaya Pencatatan Perkawinan

Pasal 9

(1). Biaya Pencatatan Perkawinan Warga Negara Indonesia ditetapkan sebagai berikut :a. Di dalam Kantor sebesar Rp.10.000,-(sepuluh ribu rupiah).b. Di luar Kantor sebesar Rp.25.000,-(duapuluh lima ribu rupiah).

(2). Biaya Pencatatan Perkawinan Warga Negara Asing ditetapkan sebagai berikut :a. Di dalam Kantor sebesar Rp.25.000,(dua puluh lima ribu rupiah).b. Di luar Kantor sebesar Rp.50.000,-(lima puluh ribu rupiah).

(3). Disamping biaya tersebut ayat (1) bagi nWarga Negara Indonesia dan ayat (2) bagi Warga Negara Asing, yang bersangkutan diwajibkan membayar biaya Kutipan Akta Perkawinan adalah sebagai berikut :a. Warga Negara Indonesia (1 set untuk Suami dan Isteri) sebesar

Rp.4.000,-(empat ribu rupiah).b. Warga Negara Asing (1 set untuk Suami dan Isteri sebesar

Rp.15.000,-(lima belas ribu rupiah).

Pasal 10

306

Page 307: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

Bagi Pencatatn Perkawinan yang melebihi jangka waktu 1 (satu) bulan sejak tanggal pengesahan perkawinan menurut agama dikenakan biaya :

a. Warga Negara Indonesia di dalam Kantor sebesar Rp.20.000,-(dua puluh ribu rupiah).

b. Warga Negara Indonesia di luar Kantor sebesar Rp.50.000,-(lima puluh ribu rupiah).

c. Warga Negara Asing di dalam Kantor sebesar Rp.50.000,-(lima puluh ribu rupiah).

d. Warga Negara Asing di luar Kantor sebesar Rp.100.000,-(seratus ribu rupiah).

Pasal 11

(1). Biaya Kutipan Akta Perkawinan kedua dan seterusnya untuk Warga Negara Indonesia (1 set untuk Suami dan Isteri) sebesar Rp.25.000,-(duapuluh lima ribu rupiah).

(2). Biaya Kutipan Akta Perkawinan kedua dan seterusnya untuk Warga Negara Asing (1set untuk Suami dan Isteri) sebesar Rp.50.000,-(lima puluh ribu rupiah).

Bagian KetigaBiaya Pencatatan Perceraian

Pasal 12

(1). Biaya Pencatatan dan Penerbitan Kutipan Akta Perceraian Warga Negara Indonesia (1 set) sebesar Rp.50.000,-(lima puluh ribu rupiah).

(2). Biaya Pencatatan dan Penerbitan Kutipan Akta Perceraian Warga Negara Asing (1set) Rp.100.000,-(seratus ribu rupiah).

Pasal 13

(1). Bagi Pencatatn Perceraian yang melebihi jangka waktu 1 (satu) bulan sejak tanggal Keputusan Pegadilan Negeri yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap dikenakan biaya :a. Warga Negara Indonesia sebesar Rp.100.000,-(seratus ribu

rupiah).b. Warga Negara sebesar Rp.300.000,-(tiga ratus ribu rupiah).

307

Page 308: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

(2). Biaya Pencatatan sebagaimana dimaksud ayat (1) sudah termasuk biaya kutipan Akta Perceraian (1set).

Pasal 14

(1). Biaya Kutipan Akta Perceraian kedua dan seterusnya untuk Warga Negara Indonesia sebesar Rp.100.000,-(seratus ribu rupiah).

(2). Biaya Kutipan Akta Perceraian kedua dan seterusnya untuk Warga Negara Asing sebesar Rp.500.000,-(lima ratus ribu rupiah).

Bagian KeempatBiaya Pencatatan Kematian

Pasal 15

(1). Biaya Pencatatan dan Penerbitan Akta Kematian Warga Negara Indonesia sebesar Rp.2.500,-(dua ribu lima ratus rupiah).

(2). Biaya Pencatatan dan Penerbitan Kutipan Akta Kematian Warga Negara Asing sebesar Rp.5.000,-(lima ribu rupiah).

Pasal 16

(1). Biaya Kutipan Akta Kematian kedua dan seterusnya untuk Warga Negara Indonesia sebesar Rp.5.000,-( lima ribu rupiah).

(2). Biaya Kutipan Akta Kematian kedua dan seterusnya untuk Warga Negara Asing sebesar Rp.10.000,-(sepuluh ribu rupiah).

Bagian KelimaBiaya Pencatatan Pengakuan dan Pengesahan Anak

Pasal 17

308

Page 309: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

(1). Biaya Pencatatan dan Penerbitan Kutipan Akta Pengakuan dan Pengesahan Anak oleh Warga Negara Indonesia sebesar Rp.25.000,-(dua puluh lima ribu rupiah).

(2). Biaya Pencatatan dan Penerbitan Kutipan Akta Pengfakuan dan Pengesahan Anak oleh Warga Negara Asing sebesar Rp.50.000,-(lima puluh ribu rupiah).

Pasal 18

(1). Biaya Pencatatan Pengesahan Anak oleh Warga Negara Indonesia sebesar Rp.25.000,-(dua puluh lima ribu rupiah).

(2). Biaya Pencatatan Pengesahan Anak oleh Warga Negara Asing sebesar Rp.50.000,-(lima puluh ribu rupiah).

Pasal 19

(1). Biaya Kutipan Akta Pengakuan Anak kedua dan seterusnya untuk Warga Negara Indonesia sebesar Rp.25.000,-(dua puluh lima ribu rupiah).

(2). Biaya Kutipan Akta Pengakuan Anak kedua dan seterusnya untuk Warga Negara Asing sebesar Rp.50.000,-(lima puluh ribu rupiah).

Bagian KeenamBiaya Pencatatan Pengangkatan Anak

Pasal 20

(1). Biaya Pencatatan Pengangkatan Anak oleh Warga Negara Indonesia sebesar Rp.50.000,-(lima puluh ribu rupiah).

(2). Biaya Pencatatan Pengangkatan Anak oleh Warga Negara Asing sebesar Rp.100.000,-(seratus ribu rupiah).

Pasal 21

309

Page 310: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

Bagi Pencatatn Pengangkatan Anak yang melebihi jangka waktu 1 (satu) bulan sejak tanggal Keputusan Pengangkatan Anak dari Pegadilan Negeri yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap dan atau tinggal pengukuhan Pengadilan Negeri bagi pengangkatan anak melalui Notaris, dikenakan biaya sebagai berikut :a. Warga Negara Indonesia sebesar Rp.50.000,-(lima puluh ribu rupiah).b. Warga Negara sebesar Rp.100.000,-(seratus ribu rupiah).

Bagian KetujuhBiaya Pencatatan Perubahan Nama

Pasal 22

Biaya Pencatatan Perubahan Nama sebesar Rp.10.000,-(sepuluh ribu rupiah).

BAB VBIAYA SALINAN AKTA

Bagian PertamaBiaya Salinan Akta Kelahiran

Pasal 23

(1). Biaya Salinan Akta Kelahiran Warga Negara Indonesia sebesar Rp.25.000,-(dua puluh lima ribu rupiah).

(2). Biaya Salinan Akta Kelahiran Warga Negara Asing sebesar Rp.50.000,-(lima puluh ribu rupiah).

Bagian KeduaBiaya Salinan Akta Perkawinan

Pasal 24

(1). Biaya Salinan Akta Perkawinan Warga Negara Indonesia sebesar Rp.30.000,-(tiga puluh ribu rupiah).

310

Page 311: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

(2). Biaya Salinan Akta Perkawinan Warga Negara Asing sebesar Rp.60.000,-(enam puluh ribu rupiah).

Bagian KetigaBiaya Salinan Akta Perceraian

Pasal 25

(1). Biaya Salinan Akta Perceraian Warga Negara Indonesia sebesar Rp.100.000,-(seratus ribu rupiah).

(2). Biaya Salinan Akta Perceraian Warga Negara Asing sebesar Rp.200.000,-(duaratus ribu rupiah).

Bagian KeempatBiaya Salinan Akta Kematian

Pasal 26

(1). Biaya Salinan Akta Kematian Warga Negara Indonesia sebesar Rp.10.000,-(sepuluh ribu rupiah).

(2). Biaya Salinan Akta Kematian Warga Negara Asing sebesar Rp.20.000,-(dua puluh ribu rupiah).

Bagian KelimaBiaya Pencatatan Pengakuan dan Pengesahan Anak

Pasal 27

(1). Biaya Salinan Akta Pengakuan Anak oleh Warga Negara Indonesia sebesar Rp.30.000,-(tiga puluh ribu rupiah).

(2). Biaya Salinan Akta Pengakuan Anak oleh Warga Negara Asing sebesar Rp.60.000,-(enam puluh ribu rupiah).

BAB VIBIAYA PENERBITAN SURAT KETERANGAN

DAN TANDA BUKTI PELAPORAN

311

Page 312: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

Pasal 28

(1). Biaya Penerbitan Surat Keterangan Catatan Sipil bagi Warga Negara Indonesia sebesar Rp.2.500,-(dua ribu lima ratus rupiah).

(2). Biaya Penerbitan Surat Keterangan Catatan Sipil bagi Warga Negara Asing sebesar Rp.5.000,-(lima ribu rupiah).

Pasal 29

(1). Biaya Pelaporan dan Penerbitan Tanda Bukti Pelaporan Warga Negara Indonesia mengenai kelahiran, perkawinan, perceraian dan -

kematian yang terjadi di luar negeri sebesar Rp.10.000,-(sepuluh ribu rupiah).

(2). Pelaporan sebagaimana dimaksud ayat (1) yang melebihi jangka waktu 1 (satu) tahun sejak yang bersangkutan kembali di Indonesia di kenakan biaya sebesar Rp.20.000,-(dua puluh ribu rupiah).

BAB VIIWILAYAH PUNGUTAN

Pasal 30

Retribusi dipungut di wilayah Daerah Kabupaten Karimun.

BAB VIIISAAT RETRIBUSI TERUTANG

Pasal 31

Retribusi terutang dalam masa retribusi terjadi pada saat ditetapkan SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan.

BAB IXTATA CARA PEMUNGUTAN

Pasal 32312

Page 313: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

(1). Pemungutan Retribusi tidak dapat diborongkan.

(2). Retribusi dipungut dengan menggunakan SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan.

BAB XSANKSI ADMINISTRASI

Pasal 33

Dalam hal wajib retribusi tidak membayar tepat waktunya atau kurang membayar dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2% (dua persen) setiap bulan dari besarnya retribusi yang terutang yang tidak atau kurang bayar dan ditagih dengan menggunakan Surat Tagihan Retribusi Daerah.

BAB XITATA CARA PEMBAYARAN RETRIBUSI

Pasal 34

(1). Pembayaran retribusi daerah dilakukan di Kas Daerah atau ditempat lain yang ditunjuk sesuai waktu yang ditentukan dengan menggunakan SKRD, SKRD secara Jabatan dan SKRD Tambahan.

(2). Penerimaan retribusi KTP dan Akta Catatan Sipil disetor ke Kas Daerah Kabupaten Karimun.

(3). Dalam hal pembayaran dilakukan ditempat lain yang ditunjuk, maka hasil penerimaan retribusi daerah tersebut harus disetor ke Kas Daerah selambat-lambatnya 1x24 jam.

Pasal 35

(1). Pembayaran retribusi harus dilakukan secara tunai/lunas.

(2). Bupati dapat memberikan izin kepada Subjek Retribusi untuk mengangsur retribusi yang terutang dalam kurun waktu tertentu dengan alasan yang dapat di pertanggungjawabkan.

313

Page 314: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

Pasal 36

(1). Pembayaran retribusi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 Peraturan Daerah ini diberikan tanda bukti pembayaran.

(2). Setiap pembayaran dicatat dalam buku penerimaan.

(3). Bentuk, isi, ukuran buku tanda bukti pembayaran dan buku penerimaan retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2) Pasal ini ditetapkan oleh Bupati Karimun.

BAB XIIKETENTUAN PIDANA

Pasal 37

(1). Wajib retribusi yang tidak melaksanakan kewajibannya sehingga -

merugikan keuangan Daerah diancam dengan pidana kurungan paling lama 6 (enam) bulan atau denda paling banyak 4 (empat) kali retribusi terutang.

(2). Tindak pidana sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini adalah pelanggaran.

BAB XIIIKETENTUAN PENUTUP

Pasal 38

Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai teknis pelaksanaanya akan diatur lebih lanjut oleh Bupati Karimun.

Pasal 39314

Page 315: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka semua ketentuan yang mengatur ini yang sama dan atau bertentangan dengan Peraturan Daerah ini dinyatakan dicabut dan tidak berlaku lagi.

Pasal 40

(1). Peraturan Daerah ini dimulai berlaku pada tanggal diundangkan.

(2). Agar supaya setiap orang dapat mengetahuinya memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Karimun.

Ditetapkan di Tanjung Balai Karimun Pada tanggal 5 OKTOBER 2001

BUPATI KARIMUN,

d.t.o

H. MUHAMMAD SANI

Diundangkan dalam Lembaran Daerah Peraturan Daerah Kabupaten KarimunNomor : 19 Tahun 2001Tanggal : 11 OKTOBER 2001

SEKRETARIS DAERAH,

d.t.o315

Page 316: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

DRS. MUHAMMAD TAUFIKPembina TK.I NIP.0 9 0 0 1 3 1 3 5

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN

NOMOR 27 TAHUN 2001

TENTANG

PERTAMBANGAN DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KARIMUN

Menimbang : a. bahwa dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-undang No. 25 tahun 1999 tentang perimbangan keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah maka segala peraturan perundang-undangan yang

316

Page 317: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

bertentangan dan / atau tidak sesuai dengan Undang-undang tersebut perlu diadakan penyesuaian;

b. bahwa Daerah Kabupaten Karimun terdiri dari daratan dan perairan yang banayk mengandung berbagai jenis bahan Galian yang berupa sumber daya alam yang cukup potensial sebagai msalah satu sumber penerimaan daerah dan negara, dalam pengelolaannya telah menjadi wewenang pemerintah daerah, untuk itu perlu dilakukan pem binaan, pengendalian dan pengawasan secara terpadu dan terkoordinir untuk mencegah / mengurangi berbagai dampak negatif yang dapat merugikan daerah dan masyarakat, serta dalam rangka mewujudkan program Pembangunan kemasyarakatan;

c. bahwa peraturan daerah Propinsi Riau dan atau peraturan yang mengatur tetang pertambangan ternyata sudah tidak sesuai dengan perkembangan otonomi -

daerah yang akan dilaksanakan sebagaimana dimaksud Undang-undang tersebut diatas, untuk menghindari kekosongan pelayanan masyarakat terhadap dibidang perttambangan tanpa mengurangi arti dan pentingnya prakarsa daerah dalam menyelenggarakan otonominya sesuai dengan kondisi daerah masing-masing, dipanadng perlu mengatur kembali tata cara pelaksanaan pembinaan, pengendalian dan pengawasan pertambangan yang ditetapkan dalam peraturan daerah.

Mengingat : 1. Undang-undang No 61 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah Swantara Tingkat I Sumatera Barat, Jambi dan Riau (Lembaran Negara Tahun 1958 Nomor 112, tambahan lembaran negara nomor 1646);

2. Undang-undang No. 11 Tahun 1967, tentang ketentuan-ketentuan pokok Pertambangan (Lembaran Negara Tahun 1967 Nomor 22, tambahan lembaran negara No. 2831);

3. Undang-undang No. 18 Tahun 1967, tentang Pajak Daerah dan kontribusi dan peratuan pelaksanaannya

317

Page 318: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

(Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 40, tambahan lembaran nomor 3684);

4. Undang-undang No. 23 Tahun 1997, tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 68, tambahan lembaran negara No. 3699);

5. Undang-undang No. 24 Tahun 1997, tentang Penataan Ruang;

6. Undang-undang No. 22 Tahun 1999, tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Tahun 1999 Nomor 60, tambahan lembaran negara Nomor 3839);

7. Undang-undang No. 25 Tahun 1999, tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 72, tambahan lembaran negara No. 3851);

8. Undang-Undang Nomor 53 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Pelelawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan Singingi dan Kota Batam (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 181, Tambahan Lembaran Negara

Nomor 3902) yang telah disempurnakan dengan Undang-undang Nomor 13 Tahun 2000 (Lembnaran Negara tahun 2000 Nomor 80, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3968);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1969, tentang pelaksanaan Undang-undang Nomor 11 Tahun 1967 (Lembaran Negara Tahun 1967 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2831) sebagaimana telah dirubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 1992 (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3003);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1973, tentang Pengaturan dan Pengawasan Keselamatan Kerja dibidang Pertambangan (Lembaran Negara Tahun 1973 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3003);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1980, tentang Pengolahan Bahan-Bahan Galian (Lembaran Negara Tahun 1980 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3147);

318

Page 319: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

12. Peraturan Pemerintah No. 06 Tahun 1988, tentang Koordinasi kegiatan Instansi Vertikal di daerah, (Lembaran Negara Tahun 1989 No.10, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3373);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999, Tentang Analisa Mengenai Dampak Lingkungan.

14. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2000. Tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1998 Tentang tarif atas jenis penerimaan Negara bukan Pajak yang Berlaku pada Departemen Pertambangan dan energi di bidang Pertambangan Umum.

15. Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1999 Mei 1999, Tentang Teknik Penyusunan Peraturan perundangan-undangan dan bentuk Rancangan Keputusan Presiden (Lembaran Negara tahun 1999 Nomor 70);

16. Keputusan Menteri Kehakiman Nomor M-04PW.07.03 Tahun 1984 tentang wewenang penyidik pegawai negeri sipil.

17. Keputusan Menteri Dalam Negeri No.23 Tahun 1986 Tentang Pegetahuan Umum Megenai Penyidik Pegawai Negeri Sipil dilingkungan Pemerintah Daerah.

18. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor:KEP.39 / MENLH / 8 / 98 Tentang Jenis Usaha atau kegiatan yang wajib dilengkapi dengan Analisa mengenai Dampak Lingkungan.

19. Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor : 1256 K/M.PE/1991, tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pengawasan Usaha Pertambangan bahan galian golongan C oleh pelaksana Inspeksi Pertambangan Daerah (PITDA).

20. Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor : 1211.K/008/M.PE/1995, tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan Umum.

21. Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor : 555.K/26/M.PE/1995, tentang Pencegahan dan Penanggulangan Perusakan dan Pencemaran Lingkungan pada Kegiatan Usaha Pertambangan Umum.

319

Page 320: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

Dengan Persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Karimun

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN TENTANG PERTAMBANGAN DAERAH

BAB IKETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :

a. Daerah, adalah Daerah Kabupaten Karimun;b. Pemerintah Daerah, adalah Pemerintah Daerah Kabupaten Karimun;c. Bupati adalah Kepala Daerah Kabupaten Karimun;d. Dewan Perwkilan Rakyat Daerah adalah Dewan Perwkilan Rakyat

Daerah Kabupaten Karimun;

e. Dinas Pertambangan dan Energi adalah Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Karimun;

f. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Karimun;

g. Bahan Galian Usaha Pertambangan yang selanjutnya disebut bahan galian adalah semua jenis endapan yang terdapat didalam dan diatas permukaan bumi yang terdiri dari unsur-unsur kimia, mineral-mineral bijih, batubara, gambut, pasir dan segala macam batuan termasuk batu mulia;

h. Pertambangan Daerah, kegiatan Pertambangan yang terdiri dari eksplorasi, eksploitasi, pengolahan / pemurnian, pengangkutan dan penjualan serta fasilitas penunjang lainnya baik yang berada dalam satu wilayah maupun pada lokasi terpisah;

i. Pertambangan Rakyat adalah semua atau sebagian kegiatan Pertambangan yang dilakukan oleh rakyat setempat secara kecil-kecilan atau secara gotong royong dengan menggunakan alat yang sederhana;

320

Page 321: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

j. Hak Tanah adalah hak atas sebidang tanah pada permukaan bumi menurut hukum yang berlaku di Indonesia;

k. KP. Adalah Kuasa Pertambangan yang memberikan wewenang untuk melakukan semua atau sebagian kegiatan Pertambangan;

l. Penyelidikan umum, adalah Penyelidikan secara Geologis umum atau Geofisika, di daratan, perairan, dan dari udara dengan maksud untuk membuat peta Geologi umum atau untuk menetapkan tanda-tanda adanya bahan galian pada umumnya;

m. Eksplorasi, adalah Tahapan usaha Pertambangan yang meliputi eksplorasi umum dan eksplorasi rinci untuk memperoleh informasi secara teliti dan seksama tentang kwalitas, letak /posisi serta jumlah cadangan bahan galian yang terkandung;

n. Eksploitasi / Produksi, adalah tahapan usaha penambangan dengan maksud untuk menghasilkan dan memanfaatkan bahan galian;

o. Pengolahan / Permunian, adalah usaha untuk mempertinggi mutu bahan galian serta memanfaatkan dan memperoleh unsur-unsur yang terdapat dalam bahan galian;

p. Pengangkutan, adalah segala kegiatan pemindahan bahan galian dari tempat eksploitasi atau pengolahan /pemurnian ke tempat berikutnya;

q. Penjualan, adalah segala usaha penjualan bahan galian dari hasil eksploitasi atau pengolahan /pemurnian;

r. Pajak Daerah, adalah iuran wajib yang dilakukan oleh perorangan /pribadi atau badan hukum kepada Daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang, yang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan digunakan untuk membiayai penyelenggaraan Pemerintah Daerah dan Pembangunan Daerah;

s. Iuran adalah Pungutan-pungutan Daerah dan /atau pungutan negara yang dikenakan kepada setiap pemegang SIPD /Surat Izin Penambangan Daerah yang bersangkutan, sebagaimana yang diatur dalam peraturan daerah dan /atau ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya yang berhubungan dibidang Pertambangan;

t. Reklamasi, adalah setiap pekerjaan yang bertujuan memperbaiki, mengembalikan kemanfaatan atau meningkatkan daya guna lahan yang diakibatkan oleh usaha Pertambangan;

u. Konservasi, adalah Pengolahan Sumber Daya Alam yang menjamin pemanfaatannya secara bijaksana dan bagi sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui (Unrenewable) menjamin kesinambungan penyediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kwalitas, nilai dan keanekaragamannya;

v. Garis pantai, adalah batas tempat yang dicapai air laut pada waktu air surut terendah pada pulau yang terluar;

321

Page 322: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

w. Wilayah Pertambangan, adalah seluruh lokasi kegiatan Pertambangan dan lokasi fasilitas penunjang kegiatan penambangan.

BAB II

PENGUASAAN BAHAN GALIAN

Pasal 2

(1) Bahan galian yang dimaksud dalam peraturan daerah ini adalah bahan galian yang telah menjadi kewenangan dan dikuasai oleh Pemerintah Daerah;

(2) Bahan galian sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini, adalah bahan galian yang terletak di wilayah daerah baik didarat maupun dilaut sejauh batas wilayah perairan daerah yang diukur dari garis pantai kearah laut lepas minimal 2 (dua) mil untuk pertambangan pasir laut;

(3) Penguasaan oleh daerah sebagaimana dimaksud ayat (1) dilaksanakan sepenuhnya oleh Pemerintah Daerah;

(4) Pemerintah Daerah mengatur dan membuat semua kebijakan umum pengelolaan bahan galian dan bertanggung jawab sepenuhnya kepada DPRD atas pelaksanaannya.

BAB IIIPENGUASAAN BAHAN GALIAN

Pasal 3

(1) Kebijaksanaan umum pengusahaan bahan galian sebagai pelaksana penguasaan daerah yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah meliputi :a. Penetapan standar Penambangan daerah secara umum.b. Penetapan pedoman pemberian izin, Pembinaan dan

Pengawasan.c. Penatapan kebijakan tentang kemitraan.d. Penetapan tarif iuran tetap dan iuran produksi.e. Melakukan kegiatan Survey, Inventarisasi dan Pemetaan bahan

galian.

322

Page 323: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

(2) Kebijakan operasional pengawasan dan penguasahaan bahan galian sebagai pelaksanaan penguasaan daerah dilakukan oleh Bupati sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawab.

(3) Kebijakan umum sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Daerah.

BAB IVKEWENANGAN DAN TANGGUNG JAWAB

Pasal 4

Wewenang dan tanggung jawab pengaturan kegiatan Pertambangan daerah dilakukan oleh Bupati.

Pasal 5

(1) Bupati menetapkan wilayah Pertambangan Daerah;

(2) Bupati menetapkan wilayah yang tertutup untuk kegiatan usaha Pertambangan Daerah.

(3) Pelaksanaan ayat (1) dan (2) pasal ini akan diatur dan ditetapkan lebih lanjut dengan keputusan Bupati.

Pasal 6

Bupati berdasarkan pertimbangan tertentu dapat :

1). Menerbitkan Surat Izin Kuasa Pertambangan.2). Menetapkan sebagian dan atau seluruh wilayah Pertambangan Daerah.

Pasal 7

Wewenang dan tanggung jawab sebagaimana dimaksud pasal 4 daerah ini, meliputi :

a. Mengatur, membina dan mengembangkan kegiatan Pertambangan Daerah;

323

Page 324: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

b. Melakukan kegiatan survei, iventarisasi dan pemetaan bahan galian daerah;

c. Melakukan pengendalian dan pengawasan kegiatan pertambangan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

d. Melakukan penertiban kegiatan pertambangan daerah;e. Menyampaikan laporan mengenai pelaksanaan dan

perkembangan/kemajuan kegiatan pertambangan daerah termasuk hasil produksinya kepada DPRD, Menteri Dalam Negeri dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.

BAB VKEPENTINGAN DAERAH

Pasal 8

(1) Dalam Pengelolaan Usaha Pertambangan Daerah, Bupati wajib mengutamakan kepentingan daerah.

(2) Dalam pelaksanaan Usaha Pertambangan Daerah, Pemegang KP wajib mengutamakan kepentingan daerah.

(3) Kepentingan Daerah sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan (2) pasal ini adalah kepentingan dalam rangka menjaga stabilitas dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Pasal 9

(1) Izin usaha Pertambangan yang diajukan dalam rangka penanaman modal asing harus dilakukan dalam bentuk usaha patungan antara pemodal asing dengan modal yang dimiliki oleh warga negara Indonesia dan atau Badan Hukum Indonesia.

(2) Usaha patungan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini adalah usaha patungan dengan saham kepemilikan dikuasai Warga Negara Indonesiadan Badan Hukum Indonesia.

324

Page 325: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

(3) Persyaratan dan tata cara kerja sama dalam rangka penanaman modal asing sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan (2) pasal ini diatur lebih lanjut dengan peraturan daerah.

(4) Izin usaha Pertambangan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pada pasal ini dikeluarkan dengan Surat Keputusan Bupati.

BAB VIKUASA PERTAMBANGAN (KP)

Pasal 10

(1) Izin usaha Pertambangan dikeluarkan oleh Bupati / Pejabat yang ditunjuk serta baru dapat melaksanakan kegiatannya setelah mendapat KP, Kecuali kegiatan Pertambangan yang menggunakan teknologi tinggi yang srategis, konservasi dan standarisasi nasional sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah.

(2) KP sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini, terdiri dari :a. KP Eksplorasi;b. KP Eksploitasi;c. KP Pengolahan dan Pemurnian;d. KP Pengangkutan ;e. KP Penjualan.

(3) Kuasa Pertambangan (KP ) sebagaimana dimaksud ayat (2) pasal ini, yang dilakukan oleh perorangan dan Badan Hukum yang sama dapat diberikan satu KP dalam satu paket kecuali untuk perorangan dan badan Hukum yang berbeda maka masing-masing kegiatan Pertambangan Diberikan satu KP;

(4) KP Pengolahan dan Pemurnian hanya dapat dipertimbangkan sepanjang adanya jaminan bahan baku dari pengusaha yang telah memiliki KP Eksploitasi;

(5) KP Pengangkutan dan KP Penjualan hanya dapat dipertimbangkan sepanjang adanya jaminan bahan baku dari pengusaha yang telah memiliki KP Eksploitasi dan/ atau KP Pengolahan dan Permunian.

Pasal 11

325

Page 326: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

Izin Pertambangan Daerah adalah dapat diberikan kepada :a. Badan usaha milik Daerah.b. Koperasi dengan mengutamakan yang berada dikabupaten;c. Badan Hukum Swasta, yang didirikan sesuai dengan peraturan

perundang-undangan Republik Indonesia dan berkedudukan di daerah, pengurusnya berkewarganegaraan Indonesia serta bertempat tinggal di daerah dan mempunyai lapangan usaha dibidang Pertambangan;

d. Perorangan yang berkewarganegaraan Indonesia dengan mengutamakan mereka yang bertempat tinggal di daerah kabupaten;

e. Kelompok usaha Pertambangan Rakyat yang berkedudukan di Daerah Kabupaten.

Pasal 12

(1) Setiap KP sebagaimana dimaksud pada pasal 10 ayat (2) Peraturan Daerah ini hanya diberikan untuk satu jenis bahan galian.

(2) Luas wilayah yang dapat diberikan untuk satu KP untuk masing-masing jenis bahan galian akan diatur dan ditetapkan dengan keputusan Bupati.

(3) KP Eksploitasi dapat diberikan untuk jangka waktu selama-lamanya 10 tahun dan dapat diperpanjang maksimal dua kali, setiap kali perpanjangan selama-lamanya lima tahun dan/ atau menurut hasil pertimbangan teknis jumlah deposit yang tersedia dan kondisi lapangan.

(4) Permohonan perpanjangan KP diajukan kepada Bupati selambat-lambatnya 6 (enam) bulan sebelum berakhirnya masa berlaku KP yang bersangkutan.

Pasal 13

(1) Pemegang KP dapat mengurangi wilayah kerjanya baik sebagian atau bagian-bagian tertentu dari wilayah dimaksud dengan persetujuan Bupati.

(2) KP tidak dapat dipindah tangankan / dialihkan kepada pihak lain dan/ atau dikerjasamakan dengan pihak lain tanpa persetujuan Bupati

326

Page 327: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

BAB VIITATA CARA MEMPEROLEH KP

Pasal 14

(1) Permohonan KP disampaikan kepada Bupati melalui kepala Dinas Pertambangan menurut bentuk yang akan diatur dan ditetapkan dengan keputusan Bupati dan ditembuskan ke DPRD.

(2) Permohonan KP harus dilampiri dengan :a. Peta wilayah dan peta lokasi Pertambangan Daerah yang

menunjukkan batas-batas titik kordinat secara jelas dan keterangan lainnya yang diperlukan;

b. Status tanah atau wilayah yang bersangkutan;c. Proposal pembinaan masyarakat di sekitar lokasi tambang;d. Rancangan Dokumen AMDAL dan/ atau UKL / UPL sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

(3) Permohonan yang telah memenuhi syarat administrasi dan ketentuan-ketentuan seperti tersebut dalam ayat (2), harus mempresentasikan rencana kerja keseluruhan, baik mencakup aspek teknis maupun aspek-aspek lain yang akan ditimbulkan sebagai dampak dari kegiatan usaha pertambangan.

(4) Apabila dalam wilayah yang sama diajukan lebih dari satu pemohon yang memenuhi syarat dan kwalitas, maka prioritas pertama diberikan kepada pemohon pertama.

(5) Perusahan berkantor dan berdomosili di Kabupaten Karimun.

BAB VIIIPEMBERIAN KP

Pasal 15

(1) KP diberikan oleh Bupati.

327

Page 328: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

(2) Bupati dapat melimpahkan wewenang pemberian KP kepada Kepala Dainas untuk luas dan jenis bahan galian tambang yang akan diatur dan ditetapkan dengan keputusan Bupati.

(3) Bupati atau Kepala Dinas menyampaikan tembusan KP tersebut diatas kepada DPRD Kabupaten Karimun, Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Menteri Kelautan dan Perikanan.

(4) Sebelum Bupati memberikan KP, terlebih dahulu dimintakan pendapat / Pertimbangan Instansi Teknis terkait, antara lain mengenai status tanah atau wilayah, dengan ini memberikan pertimbangan yang menyangkut dengan lingkungan hidup serta kondisi sosial masyarakat setempat.

(5) Setiap pemberian KP harus dipertimbangkan jenis dan besarnya endapan bahan galian serta kemampuan pemohon baik secara teknis maupun dari segi keuangan.

BAB IXPELAKSANAAN PERTAMBANGAN DAERAH

Pasal 16

(1) Pelaksanaan kegiatan Pertambangan bahan galian harus sudah dimulai selambat-lambatnya 4 (empat) bulan sejak KP dikeluarkan dan / atau ditentukan dalam KP.

(2) Apabila waktu sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini kegiatan Pertambangan belum dapat dimulai, pemegang KP harus memberikan laporan tertulis kepada Bupati dan / atau Pejabat yang berwenang dengan disertai alasan-alasan yang dapat dipertanggung jawabkan;

(3) Jangka waktu sebgaimana dimaksud ayat (1) pasal ini, dapat diperpanjang apabila alasan-alasan yang diajukan sebgaimana yang dimaksud ayat (2) pasal ini dapat diterima dalam jangka waktu selambat-lambatnya 2 bulan.

Pasal 17328

Page 329: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

(1) Apabila dalam pelaksanaan kegiatan pertambangan bahan galian, telah terjadi kerusakan yang membahayakan kesehatan dan keselamatan kerja (K-3) atau lingkungan hidup, pemegang KP diwajibkan menghentikan kegiatannya atau dapat dihentikan oleh Instansi terkait dan mengusahakan penanggulangannya serta segera melaporkan kepada Bupati melalui Kepala Dinas.

(2) Dalam hal terjadi dan diperhitungkan akan terjadi bencana yang akan mengakibatkan kerugian terhadap masyarakat atau merusak lingkungan hidup karena kegiatan pertambangan bahan galian, Bupati dapat mencabut KP yang bersangkutan.

Pasal 18

Pembuangan limbah yang berasal dari kegiatan Penambangan bahan galian harus memenuhi persyaratan sesuai dengan dokumen Amdal dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 19

Pembelian, Penyimpanan / Penimbunan, Pengankutan penggunaan dan pemusnahan bahan peledak dalam kegiatan Pertambangan bahan galian harus mendapat izin sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB XHUBUNGAN PEMEGANG SIPD DENGAN HAK ATAS TANAH

Pasal 20

(1) Untuk kegitan Penambangan bahan galian, tidak diperkenankan adanya pengalihan hak atas tanah.

(2) Apabila pengalihan hak atas tanah tidak dapat dihindarkan atas permintaan pemilik tanah yang berhak, maka tanah tersebut harus dibebaskan atas nama perusahaan pemegang KP dengan ketentuan seluruh pasca Pertambangan diserahkan kepada Pemerintah Daerah.

329

Page 330: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

(3) Pemegang KP wajib mengganti kerugian akibat dari kegiatan usahanya atas segala sesuatau yang berada atas tanah kepada yang berhak didalam lingkungan daerah atau wilayah KP maupun diluarnya, dengan tidak memandang apakah perbuatan itu dilakukan dengan atau / tidak dengan sengaja, maupun dapat atau tidak dapat diketahui terlebih dahulu.

(4) Kerugian yang desebabkan oleh usaha dari dua pemegang KP atau lebih dibebankan kepada mereka bersama.

(5) Besarnya ganti rugi dan /atau biaya pengalihan hak atas tanah sebagaimana dimaksud ayat (2) dan (3) pasal ini, ditetapkan berdasarkan musyawarah dan mufakat antara pihak terkait dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 21

(1) Apabila telah diberi KP atas suatu daera atau wilayah, maka pemegang hak tanah diwajibkan memperbolehkan kegiatan usaha pertambangan pada tanah yang bersangkutan dengan ketentuan sebagai berikut :a. Sebelum pekerjaan dimulai, pemegang KP memperlihatkan KP atau

salinannya yang sah, dan memberitahukan tentang maksud dan tempat kegiatan itu akan dilakukan;

b. Memberikan ganti rugi kepada pemilik tanah yang besarnya ditetapkan atas musyawarah / mufakat kedua belah pihak.

(2) Segala biaya yang berhubungan dengan proses ganti rugi dibeban kan kepada pemegang KP yang bersangkutan.

Pasal 22

(1) Apabila para pihak yang bersangkutan tidak mencapai kata sepakat tentang ganti rugi sebagaimana dimaksud dalam pasal 20 dan pasal 21 maka penentuannya diserahkan kepada Bupati.

(2) Apabila para pihak yang bersangkutan tidak dapat menerima penentuan Bupati sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), maka penyelesaiannya dilimpahkan kepada pengadilan negeri setempat.

Pasal 23330

Page 331: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

Apabila telah diberi KP pada sebidang tanah yang diatasnya tidak terdapat hak atas tanah, maka pada tanah tersebut tidak dapat diberikan tanah lain kecuali dengan persetujuan Bupati sesuai dengan kewenangannya.

BAB XIKEWAJIBAN PEMEGANG KP

Pasal 24

Pemegang KP berkewajiban untuk :(1) Membayar Pajak Daerah yang telah ditetapkan dalam peraturan daerah

dan / atau melunasi iuran lainnya seperti yang telah ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku dibidang Pertambangan.

(2) Melaksanakan pemeliharaan dibidang keselamatan dan kesehatan kerja (K-3), teknik Pertambangan yang baik dan benar serta pengelolaan lingkungan hidup, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan petunjuk-petunjuk dari pejabat pelaksana Inspeksi Tambang Daerah dan/ atau oleh pejabat Instansi lainnya yang berwenang.

(3) Menyampaikan laporan tertulis atas pelaksana kegiatannya secara berlaku sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, kepada Bupati melalui kepala Dinas yang bersangkutan dan DPRD.

(4) Menyampaikan laporan tertulis hasil pengelolaan lingkungan dan pemantauan lingkungan secara berkala kepada Dinas pertambangan dan Instansi teknis terkait yang bertanggung jawab atas pengendalian dampak lingkungan sesuai dengan Dokumen AMDAL dan / atau UKL-UPL yang telah mendapat persetujuan dari pejabat yang berwenang dan tembusan disampaikan kepada Bupati dan DPRD.

(5) Mendaftarkan pada Dinas Pertambangan semua peralatan tambang dan memasang tanda pendaftaran menurut bentuk dan tempat yang akan diatur dan ditetapkan dalam keputusan Bupati.

(6) Mengutamakan tenaga kerja lokal yang disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan dan kemampuan tenaga kerja yang tersedeia minimal 50 % untuk pertambangan pasir laut dan 70 % untuk pertambangan pasir

331

Page 332: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

darat, pertambangan granit, pertambangan timah dan laporannya disampaikan kepada Bupati dan DPRD secara berkala.

(7) Mematuhi semua ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam KP.

Pasal 25

(1) Berdasarkan perintah dan petunjuk pejabat yang berwenang atas sepengetahuan DPRD, pemegang KP, diwajibkan memperbaiki atas beban dan biaya sendiri semua kerusakan lingkungan termasuk bangunan-bangunan perairan, tanggul-tanggul, sarana dan prasarana penangkapan ikan, bagian tanah yang berguna bagi saluran air dan badan jualan, yang terjadi atau akibat karena pengambilan / penambangan dan / atau pengangkutan bahan galian.

(2) Apabila pemegang KP tidak dapat melakukan pekerjaan sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini, maka pekerjaan dapat dilakukan oleh pihak ketiga dibawah pengawasan Pejabat yang berwenang dengan beban biaya dari pemegang KP.

(3) Apabila kerusakan sebgaimana dimaksaud ayat (1) pasal ini, disebabkan oleh lebih dari 1 (satu) pemegang KP, maka biaya tesebut dibebankan kepada mereka secara bersama.

Pasal 26

(1) Untuk terjaminnya pelaksanaan kegiatan Reklamasi dan pengelolaan lingkungan pada kegiatan pertambangan daerah, pemegang KP diwajibkan menyetor dana Jaminan Pengelolaan Lingkungan dan Reklamasi (JPLR) pada bank yang telah ditunjuk yang besarnya, tata cara penyetoran dan tata cara pencairan akan diatur dan ditetapkan dengan keputusan Bupati.

(2) Pelaksanaan Reklamasi dan Pengelolaan lingkungan pada lahan bekas Pertambangan mempedomani Rencana Tata Ruang Wilayah dan / atau mengikuti perencanaan peruntukan wilayah yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten yang bersangkutan dengan memperhatikan permintaan masyarakat setempat dan diketahui oleh DPRD.

BAB XIIBERAKHIRNYA KP

332

Page 333: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

Pasal 27

(1) KP dinyatakan tidak berlaku, karena :a. Masa berlakunya KP telah berakhir dan tidak diperpanjang lagi.b. Pemegang KP mengembalikan kepada Bupati melalui kepala

Dinas sebelum berakhirnya masa berlaku yang telah ditetapkan dalam KP yang bersangkutan;

c. Dicabut oleh Bupati, karena :- Melanggar ketentuan yang berlaku sebagimana yang dimuat

dalam peraturan daerah ini, dan atau peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku dibidang pertambangan memenuhi kewajiban yang tercantum dalam KP yang bersangkutan;

- Pemegang KP tidak melaksanakan kegiatan pertambangan tanpa memberikan alasan-alasan yang dapat dipertanggung jawabkan.

d. Dibatalkan dengan keputusan Bupati untuk kepentingan Negara.

(2) Selambat-lambatnya dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak masa berlaku KP Eksploitasi berakhir sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini, Bupati menetapkan jangka waktu kesempatan terakhir untuk mengangkat keluar segala sesuatu yang menjadi milik pemegang KP yang masih terdapat dalam batas wilayah pertambangan, kecuali benda dan bangunan yang telah dipergunakan untuk keperluan umum sewaktu KP yang masih berlaku. Segala sesuatu yang belum diangkat keluar setelah jangka waktu yang ditetapkan, menjadi milik pemerintah daerah.

(3) Sebelum meninggalkan bekas wilayah Pertambangan, baik karena pembatalan maupun karena hal lain, Pemegang KP harus terlebih dahulu melakukan usaha-usaha pengamanan terhadap benda-benda maupun bangunan-bangunan dan keadaan tanah disekitarnya yang dapat membahayakan keamanan umum.

(4) Bupati dapat menetapkan pengaturan keamanan bangunan dan pengendalian keadaan tanah yang harus dipenuhi dan ditaati oleh pemegang KP sebelum meninggalkan bekas wilayah Pertambangan.

Pasal 28333

Page 334: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

Apabila jangka waktu yang telah ditentukan dalam KP telah berakhir dan pemegang izin tidak mengajukan permohonan perpanjangan maka SIPD tersebut berakhir menurut hukum.

BAB XIIIPERTAMBANGAN RAKYAT

Pasal 29

(1) Izin Usaha Pertambangan Rakyat diberikan oleh Kepala Dinas dalam bentuk surat Keterangan Izin Pertambangan Daerah (KIPD).

(2) Dalam rangka memperdayakan dan terpenuhinya kaidah Pertambangan yang baik, usaha pertambangan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dibina oleh Bupati.

(3) Ketentuan-ketentuan mengenai tatacara dan syarat untuk memperoleh KIPD diatur lebih lanjut dengan Peraturan Daerah.

BAB XIVKEMITRAAN USAHA PERTAMBANGAN

Pasal 30

Pemerintah Daerah wajib mengupayakan terciptanya kemitraan berdasarkan prinsip saling membutuhkan, memperkuat dan menyenangkan.

Pasal 31

(1) Bentuk kemitraan sebagaimana dimaksud dalam pasal 30 peraturan daerah ini antara lain :a. Menyerahkan kepada kelompok masyarakat setempat / Koperasi

sebagian lahan yang mengandung bahan galian beserta data potensinya;

b. Membeli hasil produksi usaha penambangan yang dilakukan rakyat;

c. Membina atau sebagai bapak angkat usaha Pertambangan Rakyat;

334

Page 335: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

d. Memberikan kesempatan pengusaha kecil/ menengah setempat untuk melakukan kegiatan penunjang;

e. Memberi kesempatan kepada masyarakat setempat ikut dalam pelaksanaan reklamasi daerah bekas penambangan.

(2) Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) akan diatur lebih lanjut dengan keputusan Bupati.

BAB XVIURAN PERTAMBANGAN DAERAH

Pasal 32

(1) Obyek Iuran Pertambangan Daerah, terdiri dari :a. Luas Wilayah KP Eksplorasi;b. Luas Wilayah KP Eksploitasi;c. Hasil produksi yang diperoleh dari eksploitasi.

(2) Subyek pada Iuran Pertambangan Daerah, adalah sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 11 peraturan Daerah ini.

Pasal 33

(1) Besarnya Iuran Pertambangan Daerah adalah sebagaimana yang diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku dibidang Pertambangan.

(2) Khusus untuk pasir laut besarnya Iuran Pertambangan Daerah adalah sebagai berikut :a. KP Eksplorasi sebesar Rp.25.000,-(dua puluh lima ribu

rupiah)per-hektar pertahun ;b. KP Eksploitasi sebesar Rp.40.000,-(empat puluh ribu rupiah) per-

hektar pertahun ;c. Iuran Hasil Produksi yang besarnya ditetapkan 30 %(tiga puluh

persen) dari harga Cost and Freight (C & F), yang secara berkala akan diatur dan ditetapkan oleh Bupati.

(3) Hasil penerimaan Iuran Pertambangan Daerah sebagaimana dimaksud ayat (1) dan (2) pasal ini, disetorkan seluruhnya ke Kas Daerah.

335

Page 336: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

Pasal 34

(1) Pendapatan, pencatatan, penetapan dan pemungutan Iuran Pertambangan dilakukan oleh Instansi teknis yang akan diatur dan ditetapkan dalam keputusan Bupati, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pungutan, perhitungan dan pembayaran/ pelunasan akan diatur dan ditetapkan dengan keputusan Bupati.

BAB XVIUANG PERANGSANG DAN

BIAYA OPERASIONAL

Pasal 35

(1) Kepada Instansi Teknis dan unit penunjang diberikan uang perangsang sebesar 5 % (lima persen) dari jumlah penerimaan Iuran Pertambangan Daerah ;

(2) Biaya Operasional Instansi Teknis dibidang Pertambangan disisihkan sebesar 2 % (dua persen) dari jumlah penerimaan.

BAB XVIIPEMBINAAN, PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN

Pasal 36

(1) Pembinaan, pengendalian dan pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan usaha pertambangan ditujukan untuk pengaturan keselamatan dan kesehatan kerja (K-3), Pengelolaan lingkungan pertambangan, Produksi, Konservasi dan Teknik / tata cara Penambangan.

(2) Pembinaan, pengendalian dan pengawasan sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini, dilaksanakan oleh Dinas Pertambangan dengan berpedoman pada ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

336

Page 337: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

BAB XVIIIPENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

Pasal 37

(1) Pemegang KP wajib melakukan pengelolaan dan pemantauan lingkungan serta reklamasi lahan bekas tambang yang dilaksanakan sesuai dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan yang di setujui.

(2) Peruntukan lahan bekas tambang dan tingkat produktifitas lahan setelah reklamasi ditetapkan oleh Bupati sesuai dengan kewenangannya dengan mengikut sertakan masyarakat dan pemilik tanah.

(3) Peruntukan lahan bekas tambang dicantumkan dalam perjanjian penggunaan tanah.

(4) Ketentuan tentang reklamasi lahan bekas tambang harus sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

(5) Bupati sesuai kewenangannya melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan perundang-undangan tentang pengelolaan lingkungan hidup.

(6) Pelaksanaan Pengelolaan dan Pemantauan lingkungan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan selama Usaha Pertambangan berlangsung dan pada Pasca Penambangan.

BAB XIXPENGEMBANGAN WILAYAH DAN PROGRAM

PEMBANGUNAN KEMASYARAKATAN(COMMUNITY DEVELOPMENT)

Pasal 38

(1) Pemegang KP yang telah mencapai kegiatan eksploitasi / produksi wajib melaksanakan pengembangan wilayah dan masyarakat setempat,

337

Page 338: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

meliputi peningkatan sumber daya manusia, kesehatan, pertumbuhan ekonomi.

(2) Pemegang KP yang telah mencapai kegiatan eksploitasi / produksi wajib membina dan menumbuh kembangkan usaha kecil dan menengah setempat.

(3) Perencanaan dan pelaksanaan pengembangan wilayah dan masyarakat dilakukan bersama-sama dengan Pemerintah Daerah dan masyarakat setempat.

(4) Untuk merealisasikan terlaksananya program Pembangunan kemasyarakatan dan wilayah seperti pada ayat (1), (2) dan (3) masing-masing pemegang KP Eksploitasi, Pengangkutan dan penjualan wajib menyetorkan dana sebesar Rp.500 – per meter kubik dari hasil penjualan Kepadaa Pemerintah Daerah.

Pasal 39

(1) Pembangunan Kemasyarakatan (Community Development) merupakan suatu wujud usaha bersama dari berbagai komponen untuk meningkatkan kondisi sosial ekonomi masyarakat, terutama masyarakat di daerah sekitar lokasi penambangan.

(2) Pelaksanaan dan pengawasan terhadap program pembangunan kemasyarakatan (Community Development) bertujuan untuk meminimalisir berbagai dampak negatif akibat dari adanya Usaha kegiatan Penambangan.

Pasal 40

(1) Dalam rangka realisasi untuk mempermudah tugas pelaksanaan dan pengawasan terhadap program Pembangunan Kemasyarakatan (Community Development), dibentuk suatu tim kerja yang terdiri dari :a. Tim Pengawas; b. Tim Pengarah dan Penasehat;c. Tim Perencanaan;d. Tim Pelaksanaan Teknis Operasional Lapangan.

(2) Tim Pengawas terdiri dari unsur DPRD Kabupaten Karimun, Tim Pengarah dan Penasehat terdiri dari unsur Musyawarah Pimpinan

338

Page 339: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

Daerah Kabupaten Karimun, Tim Perencanaan terdiri dari Unsur Dinas / Instansi terkait, Timj Pelaksanaan teknisi operasional lapangan terdiri dari unsur LSM yang berbadan hukum.

(3) Pelaksanaan pengawasan pada ayat (1) butir b, c dan d diatur dan ditetapkan dalam Keputusan Bupati.

(4) Struktur Tim Pengawas terpisah dari Tim Pengarah dan Penasehat, Tim Perencanaan dan Tim Pelaksanaan Teknis Operasional lapangan.

BAB XXKEADAAN MEMAKSA

Pasal 41

(1) Apabila keadaan memaksa yang tidak dapat diperkirakan terlebih dulu maka pemegang KP diberi kesempatan untuk menghentikan pelaksanaan kegiatan dalam suatu wilayah penambangan baik sebahagian atau seluruhnya.

(2) Pemegang KP diberi kesempatan untuk menunda kegiatan usaha penambangan apabila terjadi kondisi yang dapat merugikan kegiatan usaha pemegang KP.

(3) Dalam tenggang waktu penghentian / penundaan pelaksanaan kegiatan penambangan seperti tersebut dalam ayat (1) dan ayat (2) maka kewajiban pemegang KP tetap berlaku atau kewajibannya dapat ditinjau kembali dengan kebijakan Bupati atas permintaan pemegang KP.

(4) Apabila pemegang KP telah menghentikan pelaksanaan kegiatan penambangan, Bupati mengeluarkan surat keputusan mengenai tenggang waktu penghentian pekerjaan / kegiatan penambangan seperti tersebut dalam ayat (1) dan (2) serta melakukan kajian ulang tentang layak atau tidaknya perusahaan tersebut untuk dapat beroperasi kembali.

(5) Keadaan memaksa pada pasal ini diatur dengan kebijakan Bupati.

BAB XXIKETENTUAN PIDANA

339

Page 340: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

Pasal 42

(1) Barang siapa yang tidak mempunyai KP tahap eksploitasi / produksi -

sebgaimana dimaksud dalam pasal 16 ayat (1) melakukan penambangan sehingga menimbulkan kerugian pada Negara dan Daerah dan kerusakan lingkungan diancam dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan atau denda paling banyak Rp.5.000.000.000. (lima miliyar rupiah).

(2) Barang siapa yang tidak mem punyai KP melakukan penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, pengangkutan dan penjualan diancam dengan pidana kurungan paling lama 2 (dua) tahun dan atau denda paling banyak Rp. 1.000.000.000. (satu miliyar rupiah).

(3) Setiap orang atau badan hukum yang melanggar ketentuan-ketentuan dan / atau lalai memenuhi kewajiban sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 19, pasal 20, pasal 24, pasal 25, dan pasal 26 dalam Peraturan Daerah ini, diancam dengan Pidana kurungan paling lama 6 (enam) bulan dan atau denda sebanyak-banyaknya Rp. 5.000.000 (lima juta rupiah) dengan atau tidak merampas barang tertentu untuk Daerah, kecuali jika ditentukan lain dalam peraturan perundang-undangan.

(4) Pemegang KP yang dengan sengaja menyampaikan laporan yang tidak benar sehingga menyebabkan kerugian bagi Negara dan Daerah diancam dengan tindak pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan atau denda paling banyak Rp. 1.000.000.000 (satu miliyar rupiah) .

(5) Pemegang KP yang melakukan usaha Pertambangan sebelum memenuhi kewajiban-kewajiban terhadap yang berhak atas tanah diancam dengan tindak pidana kurungan paling lama 2 (dua) tahun dan atau denda paling banyak Rp. 1.000.000.000 (satu miliyar rupiah).

Pasal 43

Barang siapa yang berhak atas tanah dan benda yang berada diatasnya merintangi atau mengganggu usaha pertambangan yang sah setelah pemegang KP memenuhi syarat-syarat sebagaimana dimaksud dalam pasal 21 diancam tindak pidana kurungan paling lama 2 (dua) tahun dan denda paling banyak Rp. 300.000.000 (tiga ratus juta rupiah).

340

Page 341: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

Pasal 44

Selain ketentuan sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 42 ayat 4 dan ayat 5 kepada pemegang KP dapat dikenakan pidana tambahan berupa pencabutan hak atau perampasan barang-barang yang dipergunakan dalam melakukan tindak pidana tersebut.

BAB XXIIPENYIDIKAN

Pasal 45

(1) Selain Pejabat Penyidik POLRI yang bertugas menyidik tindak pidana, penyidikan atas tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam peraturan Daerah ini, dilakukan oleh penyidik Pegawai Negeri Sipil dilingkungan Pemerintah Daerah yang pengankatannya ditetapkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(2) Dalam melaksanakan tugas penyidikan, penyidik Pegawai Negeri Sipil sebgaimana dimaksud ayat (1) pasal ini, berwenang :

a. Menerima laporan atau pengaduan dari seseorang tentang adanya tindak pidana;

b. Melakukan tindakan pertama pada saat itu ditempat kejadian melakukan pemeriksaan;

c. Menyuruh berhenti seorang tersangka dan memeriksa tanda pengenal diri tersangka;

d. Melakukan penyitaan benda dan atau surat;e. Mengambil sidik jari dan memotret seseorang;f. Memanggil orang untuk didengar dan diperiksa sebagai

tersangka atau saksi;g. Mendatangkan orang ahli yang diperlukan dalam hubungannya

dengan pemeriksaan perkara;h. Menghentikan penyidikan setelah mendapat petunjuk dari

penyidik umum bahwa tidak terdapat cukup bukti atau peristiwa tersebut bukan merupakan tindak pidana dan selanjutnya melalui penyidik umum memberitahukan hal tersebut kepada penuntut umum, tersangka atau keluarganya;

i. Mengadakan tindakan lain menurut hukum yang dapat dipertanggungjawabkan.

341

Page 342: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

(3) Penyidik Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dalam melakukan penyidikan berdasarkan peraturan perundanga-undangan yang berlaku.

BAB XXIIIKETENTUAN PERALIHAN

Pasal 46

(1) Kuasa Penambangan (KP) yang dimiliki oleh Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah, Koperasi, Badan Hukum Swasta, Perorangan dan Kelompok Usaha Pertambangan Rakyat yang mempunyai hak berdasarkan peraturan yang ada sebelum berlakunya peraturan Daerah ini, wajib mendaftarkan ulang untuk diklarifikasi keabsahan dan kelengkapan dokumen perizinan yang dimilikinya sesuai dengan ketentuan yang berlaku, bagi yang tidak dapat membuktikan keabsahan dan kelengkapan dokumen perizinan yang dimilikinya dikenakan tindakan penertiban.

(2) Penyetoran / Pelunasan Iuran Pertambangan Daerah dan / atau Kuasa Pertambangan sebagaimana yang diatur dalam peraturan daerah ini, mulai berlaku terhitung mulai tanggal diundangkannya peraturan daerah ini.

(3) Sepanjang belum diatur oleh Bupati menurut Peraturan Daerah ini, maka ketentuan-ketentuan pelaksanaan Peraturan Daerah sebagaimana dimaksud ayat (2) pasal ini, tetap berlaku.

BAB XXIVKETENTUAN PENUTUP

Pasal 47

Hal-hal yang belum diatur dalam peraturan Daerah ini, sepanjang mengenai teknis pelaksanaan, akan diatur dan ditetapkan dengan keputusan Bupati.

Pasal 48342

Page 343: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam lembaran Daerah Kabupaten Karimun.

Ditetapkan di Tanjung Balai KarimunPada tanggal Agustus 2001

BUPATI KARIMUN,

d.t.o

H. MUHAMMAD SANI

Diundangkan dalam Lembaran Daerah Peraturan Daerah Kabupaten KarimunNomor : 17 Tahun 2001Tanggal : 22 september 2001

SEKRETARIS DAERAH,

d.t.o

DRS. MUHAMMAD TAUFIKPembina TK.I NIP.0 9 0 0 1 3 1 3 5

343

Page 344: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

PENJELASAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUNNOMOR 27 TAHUN 2001

TENTANG

PERTAMBANGAN DAERAH

I. U M U M

a. Bahan Galian adalah Semua endapan mineral yang terdapat didalam dan diatas permukaan bumi yang mempunyai nilai ekonomis serta merupakan pemanfaatan kekayaan alam dalam rangka memenuhi berbagai kebutuhan hidup manusia yang cenderung semakin meningkat, disisi lain ketersediaannya semakin terbatas, untuk itu perlu dimanfaatkan secara optimal demi untuk kepentingan Pembangunan Nasional pada umumnya dan Pembangunan Daerah pada khususnya.

b. Daerah Kabupaten Karimun terdiri dari daratan dan lautan yang banyak mengandung potensi berbagai jenis bahan galian yang merupakan salah satu sumber daya alam yang cukup potensial sebagai sumber penerimaan Negara dan Daerah, untuk itu dalam pengelolaannya perlu dilakukan pembinaan, pengawasan dan pengendalian untuk mencegah /mengurangi berbagai dampak negatif sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.

c. Berdasarkan Undang-undang Nomor 11 Tahun 1967 tentang ketentuan-ketentuan pokok Pertambangan, telah ditetapkan bahwa pelaksanaan penguasaan negara dan pengaturan usaha pertambangan bahan galian golongan C dilakukan oleh Pemerintah Daerah Tingkat I tempat terdapatnya bahan galian, namun dalam

344

Page 345: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

peraturan daerah nomor 37 Tahun 1986 tentang penyerahan sebagian urusan pemerintah dibidang Pertambangan kepada Pemerintah Daerah Tingkat I, jenis bahan Galian tersebut adalah nitrat-nitrat, fosfat, garam, batu (halite), asbes, talk, mika, granite, magnesit, yarist, leosit, tawas (alu), oker, batu permata, batu setengah permata, pasir kuarsa, kaolin, felspar, gips, bentonit, batu apung, tras, obsidian, perlit, tanah diatome, tanah serap -

(fullers earth), marmer, batu tulis, batu kapur, dolomit, kalsit, andesit, basalt, trakhit, tanah liat, tanah urug, dan zeolit, kecuali sepanjang tidak terletak dilepas pantai dan/ atau pengusahaannya dilakukan dalam rangka penanaman modal asing.

Untuk terlaksananya urusan Pemerintah Daerah Kabupaten Karimun dibidang Pertambangan mengacu pada berbagai peraturan daerah Propinsi Riau yang mengatur tentang usaha Pertambangan yang telah menjadi urusan Pemerintah Daerah Propinsi Riau, sebagai berikut :

(1). Peraturan Daerah Propinsi Tingkat I Riau Nomor 19 Tahun 1986 tentang izin penguasahaan Pertambangan bahan galian golongan C yang telah dirubah dengan peraturan daerah nomor 19 Tahun 1989 tentang perubahan pertama Peraturan Daerah Propinsi Riau Nomor 19 Tahun 1986.

(2). Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Riau Nomor 2 Tahun 1989 tentang pembentukan Organisasi dan tata kerja Dinas Pertambangan Propinsi Daerah Tingkat I Riau.

(3). Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Riau Nomor 7 Tahun 1996 tentang Usaha Pertambangan Bahan Galian Golongan C, yang merupakan penyempurnaan/ pengganti Peraturan Daerah Propinsi Tingkat I Riau Nomor 19 Tahun 1986 tentang Izin Penguasahaan Pertambangan Bahan Galian Golongan C beserta Perubahannya.

d. Dengan berlakunya Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah dan Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang pertimbangan keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah, telah ditetapakan bahwa segala peraturan perundang-undangan yang bertentangan dan/ atau tidak sesuai dengan Undang-undang tersebut perlu diadakan penyesuaian.

345

Page 346: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

e. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 1986 tentang penyerahan sebagaian urusan Pemerintah dibidang Pertambangan kepada Pemerintah Daerah Tingkat I yang menjadi dasar penyusunan Peraturan Daerah dibidang Pertambangan, sudah tidak sesuai lagi dengan Undang-undang nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah dan Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah. Dalam pasal7 Undang-Undang Nomor 22 tahun 1997 ditetapkan -

bahwa kewenangan Daerah mencakup kewenangan dalam seluruh bidang Pemerintahan, kecuali kewenangan-kewenangan dalam seluruh bidang Pemerintahan, kecuali kewenangan dalam bidang politik luar negeri, Pertahanan Keamanan, Peradilan, Moneter dan Fiskal, Agama serta kewenangan dibidang lain yang meliputi kebijaksanaan tentang perencanaan Nasional dan Pengendalian Pembangunan Nasional secara Makro, dana Perimbangan Keuangan, Sistem Administrasi Negara dan Lembaga Perekonomian Negara, Pembinaan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia, Pembeerdayaan Sumber Daya Alam serta Teknologi tinggi yang strategis, konservasi, dan standarisai Nasional.

Untuk terlaksananya Otonomi Daerah sesuai kewengan Pemerintah Daerah Propinsi Riau dibidang Pertambangan, sebagaimana dimaksud Undang-Undang tersebut diatas, dipandang perlu mengatur kembali tata cara pelaksanaan pembinaan pengendalian dan pengawasan dibidang pertambangan yang diatur dan ditetapkan dalam Peraturan Daerah, sesui dengan kewenangan dan tanggung jawab Pemerintah Daerah Propinsi Riau.

f. Dalam Peraturan Daerah ini tidak lagi hanya mengatur kegiatan Pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian Usaha Pertambangan bahan galian golongan C saja, akan tetapi telah mencakup semua jenis bahan galian ( minyak bumi, bitumen cair, lilin bumi, gas alam, bitumen padat, aspal, antrsit, batubara, batubara muda, uranium, radium, thorium, bahan-bahan galian radio aktif lainnya, nikel, kabal, timah, besi, mangan, molibdan, khrom, wolfram, vanadium, titan, bouksit, tembaga, timbal, seng, emas, platina, perak, air raksa, intan, arsen, antimony, bismut, yttrium, rhutenium, cerium, dan logam-logam langka lainnya, berillium, korondum, zircon, kristal kuarsa, kriolid, fluespar, bairt, yodium, brom, khlor, belerang, nitrat-nitrat, garam batu (halite), oker, batu permata, batu setengah permata, pasir kuarsa, kaolin, feldspar, gips, bentonit, batu apung, tras, obsidian, perlit, tanah

346

Page 347: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

diatome, tanah serap (fullers earth), marmer, batu tulis, batu kapur, dolomit, kalsit, granit, andesit, basalt, trakhit, tanah liat, dan pasir. Kecuali yang dalam pengelolaannya termasuk kategori pendayagunaan sumber daya yang menggunakan teknologi tinggi yang strategis, konservasi dan standarisasi Nasional sebagaimana dimaksud pasal 7 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 Tentang pemerintah Daerah.

g. Besarnya Pajak Daerah terhdap bahan galian tetentu yang telah menjadi objek dan subjek Pajak Daerah Tingkat II sebgaimana yang ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah sepenuhnya berlaku menurut Peraturan Daerah Kabupaten dimana terdapatnya bahan galian tersebut.

h. Besarnya tarif iuran Pertambangan Daerah terhadap jenis bahan galianyang telah menjadi urusan Daerah berdasarkan pasal 7 Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tetang Pemerintah Daerah yang tidak diatur dalam Peraturan Daerah ini, sepenuhnya memperlakukan tarif iuran pertambangan yang telah diatur dan ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku dibidang Pertambangan.

II PENJELASAN PASAL DEMI PASAL

Pasal 1Cukup jelas

Pasal 2Ayat (1)

Yang dimaksud dengan bahan galian yang telah yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah adalah nitrat-nitrat, fosfat, garam, batu (halite), asbes, talk, mika, granite, yarosit, leusit, tawas, oker, batu permata, batu setengah permata, pasir kuarsa, kaolin, feldspar, gips, bentonit, batu apung, tras, obsidian, perlit, tanah diatome, tanah serap, marmer, batu tulis, batu kapur, dolomit, kalsit,granit, andesit, basalt, trakhit, tanah liat, dan jenis bahan galian lainnya kecuali yang dalam pengelolaannya termasuk kategori pendayagunaan sumber

347

Page 348: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

daya alam yang menggunakan teknologi yang strategis, konservasi dan standarisasi nasional, sebagaimana dimaksud pasal 10 undang-undang nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah.

Pasal 3Cukup jelas

Pasal 4Cukup jelas

Pasal 5 dan 6Berdasarkan hasil survei dan disesuaikan dengan tata ruang, sesuai dengan fungsinya sebagai kepala wilayah, maka Bupati menetapkan wilayah-wilayah yang dapat dilakukan Penambangan, dan sebaliknya juga berwenang menetapkan wilayah-wilayah tertentu yang tetutup untuk kegiatan penambangan. Karena pada situasi dan kondisi tertentu, ataupun karena kepentingan umum termasuk kepentingan penambangan, wilayah yang belum dan ataupun yang sudah dilakukan penambangan dapat saja ditutup baik sebagian ataupun diseluruh wilayah Pertambangan. Dalam pelaksanaannya harus memperhatikan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Disamping itu menutup sebagian atau seluruh wilayah pertambangan ini dapat juga dilakukan oleh gubernur, apabila pemegang KP tidak mengindahkan peraturan-peraturan yang berlaku.

Pasal 7Cukup jelas

Pasal 8Cukup jelas

Pasal 9Ayat (1)

Penjelasan

Pasal 10Ayat (1)

Cukup jelas

Ayat (2)

348

Page 349: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

Dalam Pasal ini ditetapkan beberapa macam KP, dengan maksud memudahkan melakukan tugas dan fungsi Pembinaan, Pengendalian dan Pengawasan. Dengan adanya sistem ini bukan berarti mempersulit pengusaha melainkan dimaksudkan agar pengusaha yang telah mempunyai izin benar-benar melaksanakan usahanya, sehingga dengan demikian dapat dihindari munculnya praktek-praktek spikulasi. Ketentuan persyaratan KP pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan, akan diatur dan ditetapkan tersendiri dalam keputusan Bupati.

Ayat (3)Cukup jelas

Ayat (4)Yang dimaksud dengan masing-masing kegiatan Pertambangan diberikan 1 (satu) KP pada pasal ini, adalah kepada perorangan dan / atau badan hukum yang berbeda tersebut dapat diberikan KP sesuai dengan kegiatan Pertambangan yang dilakukan.

Pasal 11a. Izin Pertambangan Daerah dapat diberikan pada BUMD

sepanjang tidak melakukan monopoli usaha Pertambangan.b. b S /d e cukup jelas

Pasal 12Ayat (1)

KP eksplorasi adalah kewenangan yang diberikan kepada perorangan / dan atau Badan Hukum untuk melakukan penyelidikan Geologi Pertambangan, menetapkan lebih teliti / seksama adanya sifat letakkan bahan galian.KP eksplorasi yang diberikan kepada si pemohon bukanlah suatu jaminan untuk dapat diberikan KP eksploitasi, dan masa berlakunya dibatasi yang ditetapkan dalam KP Eksplorasi tersebut dimaksudkan agar Pemerintah Daerah mendapatkan kepastian apakah yang bersangkutan akan meneruskan ke KP eksploitasi atau tidak, sehingga dengan demikian Pemerintah Daerah akan menetapkan lebih lanjut kebijaksanaan mengenai peruntukannya atau memberikan kesempatan kepada perorangan / Badan Hukum yang lain.

349

Page 350: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

Ayat (2) s/d (4) Cukup jelas

Pasal 13Ayat (1)

Pemegang KP dapat mengurangi wilayah kerjanya sebagian atau bagian-bagian tertentu apabila wilayah-wilayah yang akan dikurangi tersebut :- tidak ada deposit atau tidak layak tambang.- Telah selesai dilakukan Penambangan dan telah

direklamasi.

Ayat (2)Cukup jelas

Pasal 14Ayat (1)

Cukup jelas

Ayat (2)I. Permohonan KP Eksplorasi :

a. Pengajuan Rancangan AMDAL / UKL / UPL selambat-lambatnya 150 hari.

b. Perjanjian KP Eksplorasi ke Bupati melalui Dinas Pertambangan selambat-lambatnya 30 hari

II. Permohonan KP Eksploitasi :a. Pengajuan Rancangan AMDAL / UKL / UPL selambat-

lambatnya 150 hari.b. Perjanjian KP Eksploitasi ke Bupati melalui Dinas

Pertambangan selambat-lambatnya.

III. Sesuai ketentuan yang berlaku.IV. Permohonan KP Pengangkutan bersamaan dengan

Permohonan Ekploitasi.V. Permohonan KP Penjualan bersamaan dengan Permohonan

Ekploitasi.Sangsi terhadap Eksekutif atas Permohonan KP.

350

Page 351: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

1. Unsur kealpaan, pengajuan terhadap KP yang belum ditetapkan dengan Keputusan Bupati dianggap KP tersebut layak untuk diterbitkan.

2. Unsur kesengajaan, pengajuan terhadap KP yang belum ditetapkan dengan Keputusan Bupati, maka biaya pengurusan tersebut akan menjadi tanggung jawab Bupati.

Ayat (3)Pemohon KP harus mempresentasikan secara keseluruhan tentang rencana kerja, baik yang mencakup aspek teknis maupun aspek-aspek lain diahadapan komosi AMDAL yang dibentuk Pemerintah Daerah, lembaga wakil rakyat, unsur masyarakat yang mewakili daerah tempat kegiatan pertambangan dan Instansi lain yang terkaity.

Ayat (4)

Cukup jelas

Pasal 15Ayat (1)

Yang dimaksud dengan Pejabat yang ditunjuk adalah pejabat tertentu yang diberi wewenang oleh Bupati untuk menerbitkan KP, dalam rangka deregulasi dan debirokratisasi pembinaan, pengendalian dan pengawasan usaha Pertambangan, yang diatur dan ditetapkan dengan keputusan Bupati.

Ayat (2) s/d (5)Cukup jelas

Pasal 16Ayat (1)

Terhitung sejak diberikannya KP, pelaksanaan kegiatan Pertambangan selambat-lambatnya harus sudah dimulai 4 (empat) bulan dan / atau ditetntukan lain didalam KP berdasarkan pertimbangan teknis.

Ayat (2) dan (3)Cukup jelas

Pasal 17Ayat (1)

351

Page 352: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

Cukup jelas

Ayat (2)Yang dimaksud dengan diperhitungkan akan terjadi bencana dalam ayat ini adalah adanya petunjuk berdasarkan hasil pengamatan dilapangan oleh petugas instansi yang berwenang.

Pasal 18Cukup jelas

Pasal 19Cukup jelas

Pasal 20 Ayat (1)

Yang dimaksud dengan untuk kegiatan Pertambangan dalam ayat ini adalah untuk setiap kegiatan Pertambangan setelah berlakunya Pertambangan Daerah ini.Yang dimaksud dengan hak atas tanah dalam pasal ini, ialah hak-hak atas tanah yang diatur dalam Peraturan Perundang-undangan yang mengatur tentang Hak Atas Tanah.

Ayat (2)Yang dimaksud dengan lahan pasca Pertambangan dalam ayat ini, adalah lahan yang telah selesai direklamasi.

Ayat (3), (4) dan (5)Cukup jelas

Pasal 21Cukup jelas

Pasal 22Cukup jelas

Pasal 23Cukup jelas

Pasal 24Ayat (1)

Cukup jelasAyat (2)

352

Page 353: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

Untuk menjaga keselamatan dan kesehatan kerja (K-3) dan lingkungan hidup diwilayah usaha Pertambangan, pemegang KP wajib mengangkat Kepala Teknik dan Wakil Kepala Teknik Tambang untuk memimpin langsung dilapangan dalam pelaksanaan pencegahan dan penanggulangan perusakan dan pencemaran lingkungan pada kegiatan usaha Pertambangan bahan galian sesuai dengan ketentuan yang berlaku.Dalam hal Kepala Teknik / Wakil Kepala Teknik Tambang berhalangan, sehingga tidak dapat memimpin langsung pelaksanaan kegiatan seperti tersebut diatas, Kepala Teknik Tambang wajib menunjuk petugas untuk melaksanakan tugas dan kewajiban Kepala Teknik Tambang.

Ayat (3)Yang dimaksud dengan kepada Bupati melalui Kepala Dinas / Bupati yang bersangkutan dalam ayat ini, adalah kepada Bupati dan / atau Kepala Dinas sesuai kewenangannya.

Ayat (4)Yang dimaksud dengan yang bertanggung jawab dalam ayat ini, adalah sesuai kewenangannya.

Ayat (5)Maksud dan tujuan kewajiban pendaftaran dan pemasangan tanda pendaftaran peralatan tambang adalah untuk memudahkan dalam rangka pembinaan, pengendalian dan pengawasan keswehatan dan keselamatan kerja serta memegang tanda identitas perusahaan yaitu Bendera Perusahaan sewaktu beroperasi.

Pasal 25Cukup jelas

Pasal 26Cukup jelas

Pasal 27Cukup jelas

Pasal 28Cukup jelas

Pasal 29353

Page 354: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

Cukup jelas

Pasal 30Cukup jelas

Pasal 31Cukup jelas

Pasal 32Ayat (1)

Besarnya Iuran Pertambangan Daerah terhadap jenis bahan galian tertentu yang tidak diatur dalam Peraturan Daerah ini sepenuhnya diberlakukan besarnya iuran pertambangan yang telah diatur dalam peraturan peundang-undangan yang berlaku dibidang Pertambangan, dimaksudkan untuk memberikan kepastian kepada masyarakat atas kewajiban yang akan menjadi beban dalam melaksanakan kegiatan Pertambangan.

Ayat (2)Cukup jelas

Pasal 33Ayat (1)

Cukup jelasAyat (2)

a. Cukup jelasb. Cukup jelas c. Penetapan besarnya iuran produksi sebesar 30 % dari

harga jual C & F mengacu kepada nilai pasar atau harga dasaryang akan ditetapkan oleh Bupati, dengan demikian secara berkala dan bertahap kita dapat menyesuaikan dengan perkembangan harga.

Penetapan harga jual C & F pada dasarnya dimaksudkan untuk :

- Membuka usaha pengerukan (dredging) dan pengangkutan / transportasi dikendalikan secara langsung oleh pemegang KP, baik sebagai pemilik kapal keruk (dredger), penyewa atau kerja sama dengan pemilik kapal keruk (dredger).

354

Page 355: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

Memudahkan kontrol bagi Pemerintah Daerah untuk menghindari terjadinya penyimpangan / manipulasi laporan produksi sehingga laporan yang diterima Pemerintah Daerah sesuai dengan jumlah realisasi yang diterima pihak pembeli (buyer).

Nilai pasar dan /atau harga dasar adalah harga rata-rata yang berlaku dilokasi setempat, dan apabila nilai pasar dari hasil produksi sulit diperoleh, maka digunakan harga standar yang ditetapakan oleh instansi yang berwewenang dalam bidang Pertambangan.

Pasal 34Cukup jelas

Pasal 35Tata Cara Uang Perangsang di atur oleh SK Bupati setelah Bupati berkonsultasi dengan DPRD.

Pasal 36Cukup jelas

Pasal 37Cukup jelas

Pasal 38Cukup jelas

Pasal 39Cukup jelas

Pasal 40Tim kerja yang dimaksud dalam pasal 40, mempunyai tugas sebagai berikut :- Tim Pengawas mempunyai tugas sebagai berikut :

a. Mengawasi tugas perencanaan dan pelaksanaan secara terpadu dan terkoordinir sesuai dengan kebijaksanaan dan kebijakan yang telah ditetapkan oleh Tim Pengarah/ Penasehat.

b. Mengawasi bahan pertimbangan kepada Tim Pengarah/ Penasehat, dalam merumuskan kebijakan Operasional/

355

Page 356: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

Teknis Perencanaan, Pelaksanaan dan pengawasan Program Pembangunan Kemasyarakatan (Community Development / CD) kegiatan Pertambangan yang sesuai dengan situasi dan kondisi wilayah yang ada / tempat.

c. Mengawasi klarifikasi terhadap perencanaan yang patut / layak Program Pembangunan Kemasyarakatan (Community Development / CD) dengan mempertimbangkan kualitas, kelayakan / kepatutan dan tingkat kemampuan.

d. Mengawasi petunjuk tekni operasional sebagai pedoman bagi Tim Teknis (Operasional) dalam melaksanakan tugas / kegiatan di lapangan.

- Tim Pengarah dan Penasehat mempunyai tugas sebagai berikut

a. Merumuskan dan menetapkan kebijaksanaan dan kebijakan perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan Program Pembangunan Kemasyarakatan (Community Development / CD) dari kegiatan Pertambangan Kabupaten Karimun.

b. Melakukan Evaluasi terhadap Laporan Tim Perencanaan, Pelaksanaan dan Pengawasan Program Penambangan Kemasyarakatan (Community Development) kegiatan Pertambangan di Kabupaten Karimun.

c. Menetukan arah sasaran perioritas kebijakan dan kebijaksanaan Perencanaan, Pelaksanaan dan Pengawasan Program Peambangunan Kemasyarakatan (Community Development / CD) kegiatan Pertambangan sebagai Pedoman Teknis Operasional bagi Pimpinan dan Anggota Teknis / Tim Teknis / Operasional di lapangan.

- Tim Perencanaan mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut :a. Melaksanakan tugas perencanaan dan pelaksanaan

secara terpadu dan terkoordinir sesuai dengan kebijaksanaan dan kebijakan yang telah ditetapkan oleh Tim Pengarah / Penasehat.

b. Memberikan bahan pertimbangan kepada Tim Pengarah / Penasehat, dalam merumuskan kebijakan Operasional / Teknis Perencanaan, Pelaksanaan dan Pengawasan Program Pembangunan Kemasyarakatan (Community Development / CD) kegiatan Pertambangan yang sesuai dengan situasi dan kondisi wilayah yang ada / tempat.

356

Page 357: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

c. Melakukan klarifikasi terhadap perencanaan yang patut / layak Program Pembangunan Kemasyarakatan (Community Development / CD) dengan mempertimbangkan kualitas, kelayakan / kepatutan dan tingkat kemampuan.

d. Mempersiapkan petunjuk teknis operasional sebagai pedoman bagi Tim Teknis (Operasional) dalam melaksanakan tugas / kegiatan di lapangan.

- Tim Teknis / Operasional lapangan mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut :a. Melaksanakan tugas dan fungsi sesuai dengan arahan

dan pedoman yang diberikan oleh Tim Perencana, pelaksanaan program Pembangunan Kemasyarakatan (Community Development / CD) kegiatan Pertambangan yang meliputi :- Melaksanakan Teknis / Operasional Pembangunan

Kemasyarakatan (Community Development / CD) yang telah disepakati dan ditentukan.

- Melaksanakan Pengawasan Preventif dengan melakukan pemantauan (Monitoring) Pelaksanaan Operasional setiap kegiatan program Pembangunan Kemasyarakatan (Community Development / CD) kegiatan Pertambangan secara terpadu dan kontinue.

- Melaksanakan klarifikasi atas keabsahan, kelengkapan dan kesesuaian perencanaan dan realisasi pelaksanaan program Pembangunan Kemasyarakatan (Community Development) yang telah ditetapkan dan disepakati, termasuk kelengkapan administrasi / dokumen yang diperlukan dan material kelengkapan alat / instrumentnya.Membuat laporan tertulis terhadap setiap pelaksanaan kegiatan program Pembangunan Kemasyarakatan yang telah dilaksanakan di lapangan dengan usul saran kepada Tim Perencanaan, Pelaksanaan dan Pengawasan.

Pasal 41Cukup jelas

357

Page 358: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

Pasal 42Cukup jelas

Pasal 43Cukup jelas

Pasal 44Cukup jelas

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN

NOMOR : 28 TAHUN 2001

T E N T A N G

PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAHKABUPATEN KARIMUN TAHUN ANGGARAN 2001

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KARIMUN

358

Page 359: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

Menimbang : a. bahwa dengan adanya penambahan dan atau Pengurangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2001 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, maka perlu dilakukan perubahan Anggaran Daerah;

b. bahwa dengan memperhatikan Risalah Sidang-sidang Pleno Dewan Perwakilan Rakyat Daerah mengenai pembahasan Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2001;

c. bahwa untuk memenuhi maksud huruf a dan b diatas maka perlu ditetapkan dengan Peraturan Daerah tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Karimun Tahun Anggaran 2001;

Mengingat : 1. Undang-undang 61 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Swantantra Tingkat I Sumatera Barat, Jambi dan Riau (Lembaran Negara Tahun 1958 Nomor 112);

2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839);

3. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3851);

4. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 1999, tentang Pembentukan Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan Singingi dan Kota Batam (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 181, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3902);

359

Page 360: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

5. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3691);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1997 tentang Retribusi Daerah (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3692);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah Pusat dan Kewenangan Pemerintah Propinsi sebagai Daerah Otonomi;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 104 Tahun 2000 tentang Dana Perimbangan;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban keuangan Daerah;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 106 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban keuangan dalam Pelaksanaan Dekosentrasi dan Tugas Pembantuan;

11. Keputusan Presiden RI Nomor 18 Tahun 2000 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/ jasa Instansi Pemerintah;

12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 1978 tentang Penerimaan Sumbangan Pihak Ketiga Kepada Daerah;

13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 1985 tentang Pengurusan Pendapatan Daerah Hasil Pajak Bumi dan Bangunan;

14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 1994 tentang Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 1996;

360

Page 361: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 1997 tentang Tuntutan Perbendaharaan dan Tuntutan Ganti Rugi Keuangan dan Barang Daerah;

16. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 570-360 tanggal 28 Oktober 1981 tentang Program Pembinaan Anggaran Daerah dan Pengendalian Kredit Anggaran;

17. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 903-1316 tanggal 18 September 1985 tentang Penyempurnaan Bentuk dan Susunan Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 903-617 tanggal 18 September 1988;

18. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 903-379 tanggal 11April 1987 tentang Penggunaan Sistem Digit dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah serta Petunjuk Teknis Tata Usaha Keuangan Daerah;

19. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 110 Tahun 1998 tentang Bentuk dan Susunan Anggaran Pendapatan Daerah;

20. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 131.24-009 tanggal 22 Maret 2001 tentang Pengangkatan Bupati Karimun;

21. Peraturan Daerah Kabupaten Karimun Nomor 3 Tahun 2001 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Karimun Tahun Anggaran 2001.

DENGAN PERSETUJUANDEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KARIMUN

M E M U T U S K A N

361

Page 362: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR TAHUN 2001 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2001;

Pasal 1

(1). Anggaran Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2001 semula Rp.223.247.176.346,04 bertambah sejumlah Rp.76.167.471.380,92 sehingga menjadi Rp.301.414.647.726,96

(2). Anggaran Belanja Daerah Tahun Anggaran 2001 semula Rp.223.247.176.346,04 bertambah sejumlah Rp.76.167.471.380,92 sehingga menjadi Rp.301.414.647.726,96 dengan rincian sebagai berikut :

a. Belanja Rutin sebelum perubahan sebesar :Rp.140.517.238.346,04:Bertambah................................................... Rp. 64.234.669.380,96Belanja Rutin setelah perubahan sebesar :RP.204.751.907.726,96

b. Belanja Pembangunan sebelum perubahan :Rp. 82.729.938.000,00Bertambah.................................................... Rp. 13.932.802.000,00Belanja Pembangunan setelah perubahansebesar........................................................ Rp. 96.662.740.000,00

Pasal 2

(1) Ringkasan Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dimaksud pada pasal 1 di atas, sebagaimana Lampiran II Keputusan ini;

(2) Rincian Penambahan/ Pengurangan Anggaran Pendapatan dimaksud pada pasal 1 ayat (1) di atas, sebagaimana Lampiran II Peraturan Daerah ini;

(3) Rincian Penambahan/ Pengurangan Anggaran Belanja Rutin dimaksud pada pasal 1 ayat (2) di atas, sebagaimana Lampiran III Peraturan Daerah ini;

362

Page 363: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

(4) Rincian Penambahan/ Pengurangan Pendapatan dimaksud pada pasal 1 ayat (2) di atas, sebagaimana Lampiran IV Peraturan Daerah ini;

Pasal 3

(1) Anggaran Pendapatan Bagian Urusan Kas dan Perhitungan Tahun Anggaran 2001 semula berjumlah Rp.2.380.956.955,00 tidak mengalami penambahan/ pengurangan sehingga menjadi Rp. 2.380.956.955,00;

(2) Rincian penambahan/ pengurangan Pendapatan dimaksud ayat (1) Pasal ini dimuat dalam Lampiran V Peraturan Daerah ini.

Pasal 4

(1) Anggaran Belanja Urusan Kas dan Perhitungan Tahun Anggaran 2001 semula Rp.2.380.956.955,00 tidak mengalami penambahan/ pengurangan sehingga menjadi Rp.2.380.956.955,00;

(2) Rincian penambahan/ pengurangan Belanja dimaksud pada ayat (1) Pasal ini masing-masing dimuat dalam Lampiran VI Peraturan Daerah ini.

Pasal 5

Lampiran-lampiran tersebut pada pasal 1 dan pasal 2, pasal 3 dan pasal 4 merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Pasal 6

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada hari diundangkan setelah mendapat Pengesahan dari Pejabat yang berwenang.

Agar supaya setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah.

Disahkan di Tanjung Balai Karimun Pada tanggal 5 Oktober 2001

BUPATI KARIMUN,

363

Page 364: PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN - … · Web viewSurat Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah No. 912/2232/PUMDA Tanggal 29 Desember 2000 Perihal Penyampaian Rincian Dana Alokasi

d.t.o

H. MUHAMMAD SANIDiundangkan dalam Lembaran Daerah Peraturan Daerah Kabupaten KarimunNomor : 28 Tahun 2001

SEKRETARIS DAERAH,

d.t.o

DRS. MUHAMMAD TAUFIKPembina TK.I NIP.0 9 0 0 1 3 1 3 5

364