peraturan daerah kabupaten jayapura · 1 bupati jayapura peraturan daerah kabupaten jayapura nomor...

23
1 BUPATI JAYAPURA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI JASA USAHA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JAYAPURA, Menimbang : a. bahwa retribusi adalah salah satu sumber pendapatan guna meningkatkan Pendapatan Asli Daerah sehingga dapat mewujudkan kemandirian daerah dalam rangka membiayai penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan; b. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 156 ayat (1) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, menyatakan bahwa pemungutan retribusi ditetapkan dengan Peraturan Daerah; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Jayapura tentang Retribusi Jasa Usaha; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1969 tentang Pembentukan Propinsi Otonom Irian Barat dan Kabupaten-kabupaten Otonom di Propinsi Irian Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1969 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2907); 2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 135, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4151) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4884); 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 4. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049); 5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587);

Upload: others

Post on 26-Oct-2020

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA · 1 bupati jayapura peraturan daerah kabupaten jayapura nomor 9 tahun 2012 tentang retribusi jasa usaha dengan rahmat tuhan yang maha esa bupati

1

BUPATI JAYAPURA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA NOMOR 9 TAHUN 2012

TENTANG RETRIBUSI JASA USAHA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI JAYAPURA,

Menimbang : a. bahwa retribusi adalah salah satu sumber pendapatan guna meningkatkan Pendapatan Asli Daerah sehingga dapat mewujudkan kemandirian daerah dalam rangka membiayai penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan;

b. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 156 ayat (1) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, menyatakan bahwa pemungutan retribusi ditetapkan dengan Peraturan Daerah;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Jayapura tentang Retribusi Jasa Usaha;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1969 tentang Pembentukan Propinsi Otonom Irian Barat dan Kabupaten-kabupaten Otonom di Propinsi Irian Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1969 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2907);

2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 135, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4151) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4884);

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

4. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049);

5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan

Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4587);

Page 2: PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA · 1 bupati jayapura peraturan daerah kabupaten jayapura nomor 9 tahun 2012 tentang retribusi jasa usaha dengan rahmat tuhan yang maha esa bupati

2

7. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pemberian dan Pemanfaatan Insentif Pemungutan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 119, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5161);

8. Peraturan Daerah Kabupaten Jayapura Nomor 8 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Kabupaten Jayapura (Lembaran Daerah Kabupaten Jayapura Tahun 2008 Nomor 8);

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN JAYAPURA

dan

BUPATI JAYAPURA

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG RETRIBUSI JASA USAHA.

BAB I KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan :

1. Daerah adalah Kabupaten Jayapura.

2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Jayapura.

3. Bupati adalah Bupati Jayapura.

4. Kas Daerah adalah kas Daerah Kabupaten Jayapura.

5. Bendahara Penerimaan adalah Pejabat Fungsional yang ditunjuk untuk menerima, menyimpan, menyetorkan, menatausahakan dan mempertanggungjawabkan uang pendapatan daerah dalam rangka pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah pada Satuan Kerja Perangkat Daerah.

6. Pejabat adalah Pegawai yang diberi tugas tertentu di bidang Retribusi Daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

7. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Kabupaten Jayapura.

8. Badan adalah sekumpulan orang dan/atau modal yang merupakan kesatuan, baik yang melakukan usaha yang meliputi Perseroan Terbatas, Komanditer, perseroan lainnya, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dengan nama dan dalam bentuk apapun, firma, kongsi, koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi massa, organisasi sosial politik, atau organisasi lainnya, lembaga dan bentuk Badan lainnya termasuk kontrak investasi kolektif dan bentuk usaha tetap.

9. Retribusi Daerah adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan.

10. Jasa adalah kegiatan Pemerintah Daerah berupa usaha dan pelayanan yang menyebabkan barang, fasilitas, atau kemanfaatan lainnya yang dapat dinikmati oleh orang pribadi atau Badan.

11. Jasa Usaha adalah jasa yang disediakan oleh Pemerintah Daerah dengan menganut prinsip-prinsip komersial karena pada dasarnya dapat pula disediakan oleh sektor swasta.

12. Retribusi Jasa Usaha adalah retribusi atas jasa yang disediakan oleh Pemerintah Daerah dengan menganut prinsip komersial karena pada dasarnya dapat pula disediakan oleh sektor swasta.

Page 3: PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA · 1 bupati jayapura peraturan daerah kabupaten jayapura nomor 9 tahun 2012 tentang retribusi jasa usaha dengan rahmat tuhan yang maha esa bupati

3

13. Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah adalah pembayaran atas pemakaian kekayaan daerah.

14. Retribusi Terminal adalah pembayaran atas pelayanan penyediaan tempat parkir untuk kendaraan penumpang dan bis umum, tempat kegiatan usaha dan fasilitas lainnya di lingkungan terminal.

15. Retribusi Rumah Potong Hewan adalah pembayaran atas pelayanan penyediaan fasilitas rumah pemotongan hewan ternak termasuk pelayanan pemeriksaan hewan sebelum dan sesudah dipotong.

16. Hewan Potong adalah sapi, kerbau, kuda, kambing, domba, babi dan unggas.

17. Rumah Potong Hewan yang selanjutnya disingkat RPH adalah suatu bangunan atau kompleks bangunan dengan desain dan syarat tertentu yang digunakan sebagai tempat memotong hewan bagi konsumsi masyarakat umum.

18. Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga adalah pembayaran atas pelayanan tempat rekreasi, pariwisata dan olahraga.

19. Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah adalah pembayaran atas penjualan hasil produksi usaha daerah.

20. Retribusi Penyeberangan di Air adalah pembayaran atas penyeberangan orang atau barang dengan menggunakan kendaraan di air.

21. Retribusi Pelayanan Kepelabuhanan adalah pembayaran atas pelayanan penyediaan dermaga sebagai tempat tambatan perahu/kapal dan fasilitas lainnya yang dimiliki dan/atau dikelola oleh pemerintah daerah.

22. Wajib Retribusi Jasa Usaha adalah orang pribadi atau Badan yang menurut Peraturan Daerah ini diwajibkan untuk melakukan pembayaran retribusi, termasuk pemungut atau pemotong Retribusi Jasa Usaha.

23. Surat Ketetapan Retribusi Daerah, yang selanjutnya dapat disingkat SKRD adalah Surat Keputusan yang menentukan besarnya jumlah retribusi yang terutang.

24. Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan untuk mencari, mengumpulkan dan mengelola data dan/atau keterangan lainnya dalam rangka pengawasan kepatuhan pemenuhan kewajiban retribusi Daerah berdasarkan peraturan perundang-undangan retribusi Daerah.

25. Penyidikan Tindak Pidana di bidang retribusi Daerah adalah serangkaian tindakan yang dilakukan oleh Penyelidik Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disebut penyidik, untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang tindak pidana di bidang retribusi Daerah yang terjadi serta menemukan tersangkanya.

BAB II

JENIS RETRIBUSI JASA USAHA

Pasal 2

(1) Jenis Retribusi Jasa Usaha terdiri atas :

a. Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah; b. Retribusi Terminal; c. Retribusi Rumah Potong Hewan; d. Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga; e. Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah; f. Retribusi Penyeberangan di Air; dan g. Retribusi Pelayanan Kepelabuhanan.

(2) Jenis Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) termasuk dalam golongan Retribusi Jasa Usaha.

Page 4: PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA · 1 bupati jayapura peraturan daerah kabupaten jayapura nomor 9 tahun 2012 tentang retribusi jasa usaha dengan rahmat tuhan yang maha esa bupati

4

BAB III

NAMA, OBJEK, CARA MENGUKUR TINGKAT PENGGUNAAN JASA, STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF RETRIBUSI

Bagian Kesatu

Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah

Paragraf 1

Nama dan Objek Retribusi

Pasal 3

Dengan nama Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah, dipungut retribusi atas pemakaian kekayaan yang dimiliki/dikelola oleh Pemerintah Daerah.

Pasal 4

(1) Objek Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah adalah Pemakaian Kekayaan Daerah untuk jangka waktu tertentu, yang meliputi :

a. pemakaian tanah; b. pemakaian bangunan; c. pemakaian ruangan untuk pesta; d. pemakaian kendaraan/alat-alat berat milik Daerah; e. mobil ambulan dan rumah duka; f. pemakaian kekayaan lainnya.

(2) Dikecualikan dari objek retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah penggunaan tanah yang tidak mengubah fungsi dari tanah tersebut.

Paragraf 2

Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa Pasal 5

Tingkat Penggunaan jasa diukur berdasarkan jenis, lokasi dan jangka waktu.

Paragraf 3

Struktur dan Besarnya Tarif Retribusi Pasal 6

Struktur dan besarnya tarif Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah adalah sebagaimana tercantum dalam lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Bagian Kedua

Retribusi Terminal

Paragraf 1

Nama dan Objek Retribusi

Pasal 7

Dengan nama Retribusi Terminal, dipungut retribusi atas penyediaan fasilitas terminal.

Pasal 8

(1) Objek Retribusi Terminal adalah pelayanan penyediaan fasilitas terminal yang disediakan, dimiliki dan/atau dikelola oleh Pemerintah Daerah yang meliputi :

Page 5: PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA · 1 bupati jayapura peraturan daerah kabupaten jayapura nomor 9 tahun 2012 tentang retribusi jasa usaha dengan rahmat tuhan yang maha esa bupati

5

a. penyediaan tempat parkir untuk kendaraan penumpang dan bis umum; b. penyediaan tempat kegiatan usaha; c. fasilitas lainnya di lingkungan terminal.

(2) Dikecualikan dari obyek retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pelayanan peron dan penyediaan fasilitas terminal yang disediakan dan dikelola oleh Pemerintah, Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah dan Pihak Swasta.

Paragraf 2

Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa

Pasal 9

Tingkat penggunaan jasa diukur berdasarkan Jenis pelayanan, jenis dan ukuran kendaraan, frekuensi dan jangka waktu.

Paragraf 3

Struktur dan Besarnya Tarif Retribusi

Pasal 10

Struktur dan besarnya tarif Retribusi Terminal adalah sebagaimana tercantum dalam lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Bagian Ketiga

Retribusi Rumah Potong Hewan

Paragraf 1

Nama dan Objek Retribusi

Pasal 11

Dengan nama Retribusi Rumah Potong Hewan, dipungut retribusi atas pelayanan penyediaan fasilitas rumah potong hewan termasuk pemeriksaan hewan sebelum dan/atau sesudah dipotong.

Pasal 12

(1) Objek Retribusi Rumah Potong Hewan adalah pelayanan penyediaan fasilitas rumah potong hewan ternak, yang meliputi :

a. pemakaian kandang istirahat (karantina); b. pemeriksaan kesehatan hewan sebelum dipotong; c. pemeriksaan kesehatan daging sesudah dipotong; d. pemakaian tempat pemotongan; e. pemakaiaan tempat pelayuan daging; f. pelayanan pengangkutan daging dari RPH ke kios daging.

(2) Dikecualikan dari obyek retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pelayanan penyediaan fasilitas rumah potong hewan ternak yang disediakan, dimiliki, dan/atau dikelola oleh Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah, dan pihak swasta.

Paragraf 2

Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa

Pasal 13

Tingkat Penggunaan jasa diukur berdasarkan jenis pelayanan, jenis dan jumlah ternak yang dipotong.

Page 6: PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA · 1 bupati jayapura peraturan daerah kabupaten jayapura nomor 9 tahun 2012 tentang retribusi jasa usaha dengan rahmat tuhan yang maha esa bupati

6

Paragraf 3

Struktur dan Besarnya Tarif Retribusi

Pasal 14

Struktur dan besarnya tarif Retribusi Rumah Potong Hewan adalah sebagaimana tercantum dalam lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Bagian Keempat

Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga

Paragraf 1

Nama dan Objek Retribusi

Pasal 15

Dengan nama Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga, dipungut retribusi atas jasa pelayanan yang diberikan oleh Pemerintah Daerah pada tempat rekreasi dan olahraga.

Pasal 16

(1) Objek retribusi tempat rekreasi dan olahraga adalah pelayanan tempat rekreasi, pariwisata, dan olahraga yang disediakan, dimiliki, dan/atau dikelola oleh Pemerintah Daerah.

(2) Dikecualikan dari obyek retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pelayanan penyediaan tempat rekreasi, pariwisata dan olahraga yang disediakan, dimiliki, dan/atau dikelola oleh Pemerintah, Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah, dan pihak swasta.

Paragraf 2

Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa

Pasal 17

Tingkat Penggunaan jasa diukur berdasarkan jenis fasilitas, frekuensi dan jangka waktu.

Paragraf 3

Struktur dan Besarnya Tarif Retribusi

Pasal 18

Struktur dan besarnya tarif Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga adalah sebagaimana tercantum dalam lampiran IV yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Bagian Kelima

Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah

Paragraf 1

Nama dan Objek Retribusi

Pasal 19

Dengan nama Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah, dipungut retribusi atas penjualan hasil produksi atas usaha Pemerintah Daerah.

Page 7: PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA · 1 bupati jayapura peraturan daerah kabupaten jayapura nomor 9 tahun 2012 tentang retribusi jasa usaha dengan rahmat tuhan yang maha esa bupati

7

Pasal 20

(1) Objek Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah adalah penjualan Produksi Hasil Usaha Daerah yang meliputi :

a. bibit tanaman; b. pertamanan; c. bibit ikan;

d. bibit ternak.

(2) Dikecualikan dari objek Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah adalah penjualan hasil usaha produksi oleh Pemerintah, Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah, dan pihak swasta.

Paragraf 2

Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa

Pasal 21

Tingkat penggunaan jasa diukur berdasarkan volume hasil produksi yang dijual.

Paragraf 3

Struktur dan Besarnya Tarif

Pasal 22

Struktur dan besarnya tarif retribusi penjualan produksi usaha daerah adalah sebagaimana tercantum dalam lampiran V yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Bagian Keenam

Retribusi Penyeberangan di Air

Paragraf 1

Nama dan Objek Retribusi

Pasal 23

Dengan nama Retribusi Penyeberangan di Air, dipungut retribusi atas pelayanan penyeberangan di air.

Pasal 24

(1) Objek Retribusi Penyeberangan di Air adalah pelayanan penyeberangan orang atau barang dengan menggunakan kendaraan di air yang dimiliki dan/atau dikelola oleh Pemerintah Daerah.

(2) Dikecualikan dari obyek retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pelayanan penyeberangan yang dikelola oleh Pemerintah, Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah dan Pihak Swasta.

Paragraf 2

Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa

Pasal 25

Tingkat penggunaan jasa diukur berdasarkan frekuensi pemanfaatan jasa penyeberangan di air.

Page 8: PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA · 1 bupati jayapura peraturan daerah kabupaten jayapura nomor 9 tahun 2012 tentang retribusi jasa usaha dengan rahmat tuhan yang maha esa bupati

8

Paragraf 3

Struktur dan Besarnya Tarif Retribusi

Pasal 26

Struktur dan besarnya Tarif Retribusi Penyeberangan di Air adalah sebagaimana tercantum dalam lampiran VI yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Bagian Ketujuh

Retribusi Kepelabuhanan

Paragraf 1

Nama dan Objek Retribusi

Pasal 27

Dengan nama Retribusi Pelayanan Kepelabuhanan, dipungut retribusi atas pelayanan jasa kepelabuhanan.

Pasal 28

(1) Objek Retribusi Pelayanan Kepelabuhanan adalah pelayanan jasa kepelabuhanan, termasuk fasilitas lainnya di lingkungan pelabuhan yang disediakan, yang dimiliki dan/atau dikelola oleh Pemerintah Daerah, yang meliputi :

a. penyediaan dermaga tambatan perahu motor tempel/kapal;

b. penyediaan tempat kegiatan usaha; dan

c. fasilitas lainnya di lingkungan pelabuhan.

(2) Dikecualikan dari obyek retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pelayanan jasa kepelabuhanan yang disediakan, dimiliki dan/atau dikelola oleh Pemerintah, Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah dan pihak swasta.

Paragraf 2

Cara Mengukur Tingkat Penggunaan Jasa

Pasal 29

Tingkat penggunaan jasa dihitung berdasarkan frekuensi pemanfaatan jasa kepelabuhanan.

Paragraf 3

Struktur dan Besarnya Tarif Retribusi

Pasal 30

Struktur dan besarnya tarif Retribusi Pelayanan Kepelabuhanan adalah sebagaimana tercantum dalam lampiran VII yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

BAB IV SUBJEK DAN WAJIB RETRIBUSI

Pasal 31

(1) Subjek Retribusi Jasa Usaha adalah orang pribadi atau Badan yang menggunakan/menikmati pelayanan jasa usaha yang bersangkutan.

(2) Wajib Retribusi Jasa Usaha adalah orang pribadi atau Badan yang menurut ketentuan Peraturan Daerah ini diwajibkan untuk melakukan pembayaran Retribusi, termasuk pemungut atau pemotong Retribusi Jasa Usaha.

Page 9: PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA · 1 bupati jayapura peraturan daerah kabupaten jayapura nomor 9 tahun 2012 tentang retribusi jasa usaha dengan rahmat tuhan yang maha esa bupati

9

BAB V PRINSIP DAN SASARAN DALAM PENETAPAN TARIF RETRIBUSI

Pasal 32

(1) Prinsip dan sasaran dalam penetapan tarif Retribusi Jasa Usaha didasarkan pada tujuan untuk memperoleh keuntungan yang layak.

(2) Keuntungan yang layak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah keuntungan yang diperoleh apabila pelayanan jasa usaha tersebut dilakukan secara efisien dan berorientasi pada harga pasar.

BAB VI

WILAYAH PEMUNGUTAN

Pasal 33

Retribusi Jasa Usaha yang terutang dipungut di wilayah Daerah tempat pelayanan jasa usaha diberikan.

BAB VII

SAAT RETRIBUSI TERUTANG

Pasal 34

Saat Retribusi Terutang adalah pada saat ditetapkannya SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan.

BAB VIII

TATA CARA PEMUNGUTAN

Pasal 35

(1) Pemungutan Retribusi tidak dapat diborongkan.

(2) Retribusi terutang dipungut dengan menggunakan SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan.

(3) Dokumen lain yang dipersamakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa karcis, kupon, dan kartu langganan.

(4) Bentuk, isi, tata cara pengisian dan penyampaian SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan ditetapkan dengan Peraturan Bupati.

BAB IX

TATA CARA PENAGIHAN

Pasal 36

(1) Untuk melakukan penagihan Retribusi, Bupati dapat menerbitkan STRD jika Wajib Retribusi tidak membayar Retribusi Terutang tepat pada waktunya atau kurang membayar.

(2) Penagihan Retribusi terutang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) didahului dengan Surat Teguran.

(3) Jumlah kekurangan Retribusi yang terutang dalam STRD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditambah dengan sanksi administratif berupa bunga sebesar 2% (dua persen) setiap bulan dari Retribusi yang terutang yang tidak atau kurang dibayar.

(4) Tata cara penagihan Retribusi ditetapkan dengan Peraturan Bupati.

Page 10: PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA · 1 bupati jayapura peraturan daerah kabupaten jayapura nomor 9 tahun 2012 tentang retribusi jasa usaha dengan rahmat tuhan yang maha esa bupati

10

BAB X

TATA CARA PEMBAYARAN

Pasal 37

(1) Pembayaran retribusi yang terutang harus dilunasi sekaligus.

(2) Retribusi yang terutang dilunasi selambat-lambatnya 15 (lima belas) hari sejak diterbitkannya SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan yang merupakan tanggal jatuh tempo pembayaran Retribusi.

(3) Bupati atas permohonan Wajib Retribusi setelah memenuhi persyaratan yang ditentukan dapat memberikan persetujuan kepada Wajib Retribusi untuk mengangsur atau menunda pembayaran Retribusi, dengan dikenakan bunga sebesar 2% (dua persen) sebulan.

(4) Tatacara pembayaran, pembayaran dengan angsuran dan penundaan pembayaran Retribusi ditetapkan dengan Peraturan Bupati.

Pasal 38

(1) Pembayaran Retribusi yang terutang dilakukan di Kas Daerah atau tempat lain yang ditetapkan oleh Bupati.

(2) Pembayaran Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan menggunakan SSRD.

(3) Bentuk, jenis, ukuran dan tatacara pengisian SSRD, ditetapkan dengan Peraturan Bupati.

BAB XI

SANKSI ADMINISTRASI

Pasal 39

Dalam hal Wajib Retribusi tidak membayar tepat pada waktunya atau kurang membayar, dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2% (dua persen) setiap bulan dari retribusi yang terutang yang tidak atau kurang dibayar dan ditagih dengan menggunakan STRD.

BAB XII

KEBERATAN

Pasal 40

(1) Wajib Retribusi dapat mengajukan keberatan hanya kepada Bupati atau Pejabat yang ditunjuk atas SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan dan SKRDLB.

(2) Keberatan diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia dengan disertai alasan-alasan yang jelas.

(3) Dalam hal Wajib Retribusi mengajukan keberatan atas ketetapan retribusi Wajib Retribusi harus dapat membuktikan ketidakbenaran ketetapan retribusi tersebut.

(4) Keberatan harus diajukan dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) bulan sejak tanggal SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan dan SKRDLB diterbitkan, kecuali apabila Wajib Retribusi tertentu dan menunjukkan bahwa jangka waktu itu tidak dapat dipenuhi karena keadaan diluar kekuasaannya.

(5) Keberatan yang tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) tidak dianggap sebagai surat keberatan, sehingga tidak dipertimbangkan.

(6) Pengajuan keberatan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) tidak menunda kewajiban membayar retribusi dan pelaksanaan penangihan retribusi.

Page 11: PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA · 1 bupati jayapura peraturan daerah kabupaten jayapura nomor 9 tahun 2012 tentang retribusi jasa usaha dengan rahmat tuhan yang maha esa bupati

11

Pasal 41

(1) Bupati dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan sejak tanggal Surat Keberatan diterima harus memberi Keputusan atas keberatan yang diajukan.

(2) Keputusan Bupati atas keberatan dapat berupa menerima seluruhnya atau sebagian, menolak, atau menambah besarnya retribusi yang terutang.

(3) Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) telah lewat dan Bupati tidak memberikan suatu Keputusan, keberatan yang diajukan tersebut dianggap dikabulkan.

BAB XIII

PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN

Pasal 42

(1) Atas kelebihan pembayaran retribusi, Wajib Retribusi dapat mengajukan permohonan pengembalian kepada Bupati.

(2) Bupati dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan sejak diterimanya permohonan kelebihan pembayaran retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), harus memberikan keputusan.

(3) Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) telah dilampaui dan Bupati tidak memberikan suatu keputusan, permohonan pengembalian kelebihan retribusi dianggap dikabulkan dan SKRDLB harus diterbitkan dalam jangka waktu paling lama 1 (satu) bulan.

(4) Apabila wajib retribusi mempunyai utang retribusi lainnya, kelebihan pembayaran retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) langsung diperhitungkan untuk melunasi terlebih dahulu utang retribusi tersebut.

(5) Pengembalian kelebihan pembayaran retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) bulan sejak diterbitkannya SKRDLB.

(6) Apabila pengembalian kelebihan pembayaran retribusi dilakukan setelah lewat jangka waktu 2 (dua) bulan, Bupati memberikan imbalan bunga sebesar 2 % (dua persen) sebulan atas keterlambatan pembayaran kelebihan retribusi.

Pasal 43

(1) Permohonan pengembalian kelebihan pembayaran retribusi diajukan secara tertulis kepada Bupati dengan sekurang-kurangnya menyebutkan :

a. nama dan alamat Wajib Retribusi; b. masa retribusi; c. besarnya kelebihan pembayaran; d. alasan yang singkat dan jelas.

(2) Permohonan pengembalian kelebihan pembayaran retribusi disampaikan secara langsung atau melalui pos tercatat.

(3) Bukti penerimaan oleh Pejabat Daerah atau bukti pengiriman pos tercatat merupakan bukti saat permohonan diterima oleh Bupati.

Pasal 44

(1) Pengembalian kelebihan retribusi dilakukan dengan menerbitkan Surat Perintah Membayar Kelebihan Retribusi.

(2) Apabila kelebihan pembayaran Retribusi diperhitungkan dengan utang retribusi lainnya, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 ayat (4), pembayaran dilakukan dengan cara memindahbukukan dan bukti pemindahbukuan juga berlaku sebagai bukti pembayaran.

Page 12: PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA · 1 bupati jayapura peraturan daerah kabupaten jayapura nomor 9 tahun 2012 tentang retribusi jasa usaha dengan rahmat tuhan yang maha esa bupati

12

BAB XIV

PENGURANGAN, KERINGANAN DAN PEMBEBASAN RETRIBUSI

Pasal 45

(1) Bupati dapat memberikan pengurangan, keringanan dan pembebasan retribusi.

(2) Pemberian pengurangan, keringanan dan pembebasan retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat memperhatikan kemampuan Wajib Retribusi.

(3) Tata cara pengurangan, keringanan dan pembebasan retribusi ditetapkan dengan Peraturan Bupati.

BAB XV

KEDALUWARSA PENAGIHAN

Pasal 46

(1) Hak untuk melakukan penagihan retribusi menjadi kedaluwarsa setelah melampaui jangka waktu 3 (tiga) tahun terhitung sejak saat terutangnya retribusi, kecuali apabila Wajib Retribusi melakukan tindak pidana dibidang retribusi.

(2) Kedaluwarsa penagihan retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tertangguh apabila :

a. diterbitkan Surat Teguran, atau b. ada pengakuan utang retribusi dari Wajib Retribusi baik langsung maupun tidak langsung. (3) Dalam hal diterbitkan Surat Teguran sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a,

kedaluwarsa penagihan dihitung sejak tanggal diterimanya Surat Teguran tersebut.

(4) Pengakuan utang Retribusi secara langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b adalah Wajib Retribusi dengan kesadarannya menyatakan masih mempunyai utang Retribusi dan belum melunasinya kepada Pemerintah Daerah.

(5) Pengakuan utang Retribusi secara tidak langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b dapat diketahui dari pengajuan permohonan angsuran atau penundaan pembayaran dan permohonan keberatan oleh Wajib Retribusi.

Pasal 47

(1) Piutang Retribusi yang tidak mungkin ditagih lagi karena hak untuk melakukan penagihan sudah kedaluwarsa dapat dihapuskan.

(2) Bupati menetapkan Keputusan Penghapusan Piutang Retribusi yang sudah kedaluwarsa sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

(3) Tata cara penghapusan piutang Retribusi yang sudah kedaluwarsa diatur dengan Peraturan Bupati.

BAB XVI

KETENTUAN PIDANA

Pasal 48

(1) Wajib Retribusi yang tidak melaksanakan kewajibannya sehingga merugikan keuangan Daerah diancam Pidana kurungan paling lama 3 (tiga) bulan atau pidana denda paling banyak 3 (tiga) kali jumlah retribusi terutang yang tidak atau kurang dibayar.

(2) Denda sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan penerimaan negara.

Page 13: PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA · 1 bupati jayapura peraturan daerah kabupaten jayapura nomor 9 tahun 2012 tentang retribusi jasa usaha dengan rahmat tuhan yang maha esa bupati

13

BAB XVII

PENYIDIKAN

Pasal 49

(1) Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di lingkungan Pemerintah Daerah diberi wewenang khusus sebagai penyidik untuk melakukan penyidikan tindak pidana di bidang Perpajakan Daerah atau Retribusi Daerah sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana.

(2) Wewenang Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah :

a. menerima, mencari, mengumpulkan dan meneliti keterangan atau laporan berkenaan dengan tindak pidana di bidang retribusi Daerah agar keterangan atau laporan tersebut menjadi lengkap dan jelas;

b. meneliti,mencari dan mengumpulkan keterangan mengenai orang pribadi atau badan tentang kebenaran perbuatan yang dilakukan sehubungan dengan tindak pidana retribusi daerah tersebut;

c. meminta keterangan dan bahan bukti dari orang pribadi atau badan sehubungan dengan tindak pidana dibidang retribusi Daerah;

d. memeriksa buku-buku, catatan-catatan dan dokumen-dokumen lain berkenaan dengan tindak pidana di bidang retribusi Daerah;

e. melakukan penggeledahan untuk mendapat bahan bukti pembukuan, pencatatan dan dokumen-dokumen lain, serta melakukan penyitaan terhadap bahan bukti tersebut;

f. meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka tugas penyidikan tindak pidana di bidang retribusi Daerah;

g. menyuruh berhenti dan atau melarang seseorang meninggalkan ruangan atau tempat pada saat pemeriksaan sedang berlangsung dan memeriksa identitas orang atau dokumen yang dibawa sebagaimana dimaksud huruf c;

h. memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak pidana retribusi Daerah;

i. memanggil orang untuk didengar keterangannya dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi;

j. menghentikan penyidikan;

k. melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran penyidikan tindak pidana di bidang retribusi Daerah menurut hukum yang dapat dipertanggungjawabkan.

(3) Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memberitahukan dimulainya penyidikan dan menyampaikan hasil penyidikannya kepada Penuntut Umum, sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana.

BAB XVIII

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 50

Dengan ditetapkannya Peraturan Daerah ini, maka :

1. Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 1999 tentang Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Jayapura Tahun 1999 Nomor 103);

2. Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 1999 tentang Retribusi Tempat Penitipan Anak (Lembaran Daerah Kabupaten Jayapura Tahun 1999 Nomor 106);

3. Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 1999 tentang Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Jayapura Tahun 1999 Nomor 109);

Page 14: PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA · 1 bupati jayapura peraturan daerah kabupaten jayapura nomor 9 tahun 2012 tentang retribusi jasa usaha dengan rahmat tuhan yang maha esa bupati

14

4. Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 1999 tentang Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga (Lembaran Daerah Kabupaten Jayapura Tahun 1999 Nomor 113);

5. Peraturan Daerah Nomor 17 Tahun 1999 tentang Retribusi Rumah Potong Hewan (Lembaran Daerah Kabupaten Jayapura Tahun 1999 Nomor 116);

6. Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2000 tentang Retribusi Terminal (Lembaran Daerah Kabupaten Jayapura Tahun 2000 Nomor 30);

7. Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2000 tentang Retribusi Tempat Penginapan (Lembaran Daerah Kabupaten Jayapura Tahun 2000 Nomor 35);

dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi.

Pasal 51

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Daerah Jayapura.

Ditetapkan di Sentani pada tanggal 20 November 2012

BUPATI JAYAPURA,

ttd.

MATHIUS AWOITAUW, SE., M.Si

Diundangkan di Sentani pada tanggal 20 November 2012

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN JAYAPURA,

ttd.

Drs. EDISON MUABUAY, M.Si PEMBINA UTAMA MUDA

NIP 195905021984101003.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA TAHUN 2012 NOMOR 9 untuk salinan yang sah sesuai dengan aslinya,

a.n. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN JAYAPURA KEPALA BAGIAN HUKUM DAN

PERUNDANG-UNDANGAN,

T R I O N O, S.H. PEMBINA

NIP 196309061993031005

Page 15: PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA · 1 bupati jayapura peraturan daerah kabupaten jayapura nomor 9 tahun 2012 tentang retribusi jasa usaha dengan rahmat tuhan yang maha esa bupati

15

LAMPIRAN I : PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA NOMOR 9 TAHUN 2012

TANGGAL 20 NOVEMBER 2012

STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH

NO JENIS PELAYANAN BESAR TARIF (Rp.) 1 2 3

I. Penggunaan Tanah

5 % x NJOP x luas tanah/ tahun

II. - Penggunaan Gedung Tabita 1. Gedung Serba Guna/Aula untuk keperluan:

a. pesta pernikahan; b. rapat kerja/seminar, sosialisasi dan sejenisnya c. kegiatan sosial/keagamaan d. pelatihan

2. Sewa kamar

- Penggunaan Gedung Tempat Penitipan Anak a. anak PNS di lingkungan Pemda Kabupaten Jayapura b. umum

1.000.000/hari 750.000/hari 600.000/hari 750.000/hari

100.000/tempat tidur/hari

250.000/anak/bulan

500.000/anak/bulan

III. Pemakaian Kendaraan : 1. Sewa Bus (biaya BBM dan sopir ditanggung penyewa):

a. Wilayah Pembangunan I b. Wilayah Pembangunan II

- Sentani Barat; - Depapre; - Demta;

c. Wilayah Pembangunan III

- Kemtuk; - Kemtuk Gresi; - Nimboran; - Namblong; - Nimbokrang.

d. Wilayah Pembangunan IV - Unurum Guay; - Yapsi; - Gresi Selatan; - Kaureh.

2. Mobil Ambulan Jarak : a. 0 sampai dengan 10 km b. >10 sampai dengan 50 km c. >50 sampai dengan 100 km d. >100 km keatas

500.000/hari 500.000/hari 750.000/hari 1.000.000/hari

750.000/hari 800.000/hari 800.000/hari 800.000/hari 900.000/hari 1.200.000/hari 1.500.000/hari 1.700.000/hari 2.000.000/hari

250.000 375.000 450.000 500.000

BUPATI JAYAPURA,

ttd.

MATHIUS AWOITAUW, SE., M.Si

untuk salinan yang sah sesuai dengan aslinya, a.n. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN JAYAPURA

KEPALA BAGIAN HUKUM DAN PERUNDANG-UNDANGAN,

T R I O N O, S.H. PEMBINA

NIP 196309061993031005

Page 16: PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA · 1 bupati jayapura peraturan daerah kabupaten jayapura nomor 9 tahun 2012 tentang retribusi jasa usaha dengan rahmat tuhan yang maha esa bupati

16

LAMPIRAN II : PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA NOMOR 9 TAHUN 2012

TANGGAL 20 NOVEMBER 2012

STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF RETRIBUSI TERMINAL

NO JENIS PELAYANAN JENIS

KENDARAAN/UKURAN FASILITAS

BANYAKNYA TARIF (Rp.)

1 2 3 4

1.

Penyediaan Tempat Parkir Khusus Kendaraan Penumpang Umum

a. 0 s/d 8 Sit b. 9 s/d 18 Sit c. 18 s/d 24 Sit

1.000/sekali masuk 2.000/sekali masuk 2.000/sekali masuk

2. Penyediaan tempat parkir kendaraan Penumpang Umum antar Kota

a. s/d 8 Sit b. 9 s/d 12 Sit c. 13 s/d 18 Sit d. 19 s/d 24 Sit

1.000/sekali masuk 2.000/sekali masuk 2.500/sekali masuk 3.000/sekali masuk

3. Pemakaian Ruang Tidur Tempat Tidur/ 1 Orang 15.000/malam

4. Pemakaian Fasilitas Terminal a. Toko b. Kios c. Gerobak dorong

20.000/M2/bulan 15.000/M2/bulan 2.500/1 hari

5. Pemakaian Fasilitas Terminal Lainnya

a. Pencucian Mobil Roda 4 Roda 6 Roda lebih dari 6

b. Sepeda Motor

10.000/sekali cuci 15.000/sekali cuci 25.000/sekali cuci 5.000/sekali cuci

Mandi Cuci Kakus(MCK) Umum c. Mandi d. Buang Air Besar e. Buang Air Kecil

3.000/orang 2.000/orang 1.000/orang

BUPATI JAYAPURA,

ttd.

MATHIUS AWOITAUW, SE., M.Si

untuk salinan yang sah sesuai dengan aslinya, a.n. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN JAYAPURA

KEPALA BAGIAN HUKUM DAN PERUNDANG-UNDANGAN,

T R I O N O, S.H. PEMBINA

NIP 196309061993031005

Page 17: PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA · 1 bupati jayapura peraturan daerah kabupaten jayapura nomor 9 tahun 2012 tentang retribusi jasa usaha dengan rahmat tuhan yang maha esa bupati

17

LAMPIRAN III : PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA

NOMOR 9 TAHUN 2012 TANGGAL 20 NOVEMBER 2012

STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF RETRIBUSI RUMAH POTONG HEWAN

NO JENIS HEWAN JENIS DAN FASILITAS

PELAYANAN

TARIF (RP)

SATUAN JUMLAH

(Rp)

1 2 3 4 5 6

1.

Sapi/Kerbau/Kuda

Pemakaian kandang istirahat

5.000,-

Ekor/hari

Pemeriksaan kesehatan hewan

sebelum dipotong

20.000,-

ekor

Pemeriksaan kesehatan daging sesudah dipotong

20.000,-

ekor

Pemakaian tempat pemotongan

45.000,-

ekor

Pemakaian tempat pelayuan daging

10.000,-

Ekor

Jumlah 100.000,-

2.

Kambing/domba

Pemakaian kandang istirahat

5.000,-

Ekor/hari

Pemeriksaan kesehatan hewan sebelum dipotong

15.000,-

ekor

Pemeriksaan

kesehatan daging sesudah dipotong

15.000,-

ekor

Pemakaian tempat pemotongan

35.000,-

ekor

Pemakaian tempat pelayuan daging

10.000,-

ekor

Jumlah 80.000,-

3.

Babi

Pemakaian kandang istirahat

5.000,-

ekor/hari

Pemeriksaan kesehatan hewan sebelum dipotong

15.000,-

ekor

Pemeriksaan kesehatan daging sesudah dipotong

15.000,-

ekor

Pemakaian tempat

pemotongan

35.000,-

ekor

Pemakaian tempat pelayuan daging

10.000,-

ekor

Jumlah 80.000,-

4.

Unggas

Pemakaian kandang istirahat

100,-

ekor

Pemeriksaan kesehatan hewan sebelum dipotong

200,-

ekor

Pemeriksaan kesehatan daging sesudah dipotong

200,-

ekor

Pemakaian tempat pemotongan

500,-

ekor

Jumlah 1.000,-

Page 18: PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA · 1 bupati jayapura peraturan daerah kabupaten jayapura nomor 9 tahun 2012 tentang retribusi jasa usaha dengan rahmat tuhan yang maha esa bupati

18

1 2 3 4 5 6 Pemakaian

kendaraan Angkutan Daging: WP I WP II WP III (tidak termasuk Distrik Gresi Selatan) Distrik Gresi Selatan dan WP IV (tidak termasuk Distrik Airu dan Kaureh). Distrik Kaureh

100.000,- 175.000,- 300.000,- 400.000,- 450.000,-

1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali

BUPATI JAYAPURA,

ttd.

MATHIUS AWOITAUW, SE., M.Si

untuk salinan yang sah sesuai dengan aslinya, a.n. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN JAYAPURA

KEPALA BAGIAN HUKUM DAN PERUNDANG-UNDANGAN,

T R I O N O, S.H. PEMBINA

NIP 196309061993031005

Page 19: PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA · 1 bupati jayapura peraturan daerah kabupaten jayapura nomor 9 tahun 2012 tentang retribusi jasa usaha dengan rahmat tuhan yang maha esa bupati

19

LAMPIRAN IV : PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA NOMOR 9 TAHUN 2012

TANGGAL 20 NOVEMBER 2012

STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF RETRIBUSI TEMPAT REKREASI DAN OLAHRAGA

NO JENIS PELAYANAN JENIS RETRIBUSI GOLONGAN TARIF TARIF (Rp.)

1 2 3 4 5

1. Tempat Rekreasi/wisata Masuk Anak-anak 1.000,-/orang

Dewasa 3.000,-/orang

2. Prasarana Olahraga

Lapangan sepak bola (Stadion

Barnabas Youwe)

Anggota

Bukan anggota

3.500.000,-/hari

5.000.000,-/hari

GOR Toware Anggota 15.000.000,-/hari

Bukan Anggota 20.000.000,-/hari

Lapangan Bulu Tangkis Gunung

Merah

a. Perorangan

Anggota 250.000,- (pendaftaran)

250.000,-/bulan

Bukan Anggota 40.000,-/jam

250.000,-/bulan

b. Club

Anggota 500.000,- (pendaftaran)

350.000,-/bulan

Bukan Anggota 75.000,-/jam

500.000,-/bulan

Fitnes Center Gunung Merah a. Perorangan

Anggota 250.000,- (pendaftaran)

150.000,-/bulan

Bukan Anggota 35.000,-/jam

450.000,-/bulan

b. Club

Anggota 2.500.000,- (pendaftaran)

2.500.000,-/bulan

Bukan Anggota 500.000,-/jam

4.000.000,-/bulan

Senam Aerobik a. Perorangan

Anggota 250.000,- (pendaftaran)

150.000,-/bulan

Bukan Anggota 35.000,-/jam

450.000,-/bulan

b. Club

Anggota 2.500.000,-(pendaftaran)

2.500.000,-/bulan

Bukan Anggota 500.000,-/jam

4.000.000,-/bulan

BUPATI JAYAPURA,

ttd.

MATHIUS AWOITAUW, SE., M.Si

untuk salinan yang sah sesuai dengan aslinya, a.n. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN JAYAPURA

KEPALA BAGIAN HUKUM DAN PERUNDANG-UNDANGAN,

T R I O N O, S.H. PEMBINA

NIP 196309061993031005

Page 20: PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA · 1 bupati jayapura peraturan daerah kabupaten jayapura nomor 9 tahun 2012 tentang retribusi jasa usaha dengan rahmat tuhan yang maha esa bupati

20

LAMPIRAN V : PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA NOMOR 9 TAHUN 2012

TANGGAL 20 NOVEMBER 2012

STRUKTUR DAN BESAR TARIF RETRIBUSI PENJUALAN PRODUKSI USAHA DAERAH

A. Jasa Pembibitan/pembenihan dan Jasa Pertamanan

No. Jenis Retribusi Volume Retribusi (Rp) dan Satuan

1 2 3 A. Jasa Pembibitan/Pembenihan

1. Benih/Bibit Padi Palawija Rp 500,-/Kg

2. Benih/Bibit Hortikultura Rp 1.000,-/Pohon

B. Jasa Pertamanan

1. Pertamanan Rp 5.000.000,-/Tahun

2. Pupuk Organik Rp 500,-/Kg

B. Bibit Ternak

No

Jenis Ternak

Klas

Umur (bulan)

Harga Ternak (Rp.)

Betina Jantan

1 2 3 4 5 6 1. Sapi Bali

I II III

8 - 12 6.000.000 5.000.000 4.000.000

6.500.000 5.500.000 4.500.000

2. Kerbau I II III

8 - 12 6.000.000 5.500.000 4.500.000

7.000.000 6.000.000 5.000.000

3. Babi Ras/Campuran I

II III

2 - 3 1.500.000

1.200.000 1.000.000

4. Kambing Kacang I II III

4 - 6 900.000 800.000 700.000

1.000.000 900.000 800.000

5. Kambing PE I II III

4 - 6 1.300.000 1.200.000 1.000.000

1.500.000 1.400.000 1.200.000

6. Ayam Buras 3- 4 30.000 – 40.000

C. Bibit Ikan

NO JENIS IKAN UKURAN HARGA BIBIT IKAN (Rp)

1 2 3 4 1. Ikan Nila 3-5 cm 500/ekor

5-7 cm 700/ekor

7-9 cm 900/ekor

9-12 cm 1200/ekor

2. Ikan Mas 1-3 cm 1000/ekor

3-5 cm 1500/ekor

5-8 cm 2000/ekor

8-12 cm 3000/ekor

3. Ikan Patin 1-3 cm 500/ekor

3-5 cm 1000/ekor

5-8 cm 1600/ekor

8-12 cm 3000/ekor

Page 21: PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA · 1 bupati jayapura peraturan daerah kabupaten jayapura nomor 9 tahun 2012 tentang retribusi jasa usaha dengan rahmat tuhan yang maha esa bupati

21

1 2 3 4 4. Lele Sangkuriang 1-3 cm 500/ekor

3-5 cm 800/ekor

5-8 cm 1500/ekor

8-12 cm 2000/ekor

BUPATI JAYAPURA,

ttd.

MATHIUS AWOITAUW, SE., M.Si

untuk salinan yang sah sesuai dengan aslinya, a.n. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN JAYAPURA

KEPALA BAGIAN HUKUM DAN PERUNDANG-UNDANGAN,

T R I O N O, S.H. PEMBINA

NIP 196309061993031005

Page 22: PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA · 1 bupati jayapura peraturan daerah kabupaten jayapura nomor 9 tahun 2012 tentang retribusi jasa usaha dengan rahmat tuhan yang maha esa bupati

22

LAMPIRAN VI : PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA NOMOR 9 TAHUN 2012

TANGGAL 20 NOVEMBER 2012

STRUKTUR DAN BESAR TARIF RETRIBUSI PENYEBERANGAN DI AIR

NO JENIS PELAYANAN NAMA LINTASAN BANYAKNYA TARIF

(Rp)

Umum Pelajar/Mahasiswa

1 2 3 4 5 Antar Muat Penumpang

- Danau Yahim – Ajau atau sebaliknya - Yahim – Putali atau sebaliknya - Yahim – Abar atau sebaliknya

- Yahim – Kameyakha atau sebaliknya - Yahim – Kameyakha - Yahim – Yoboi atau sebaliknya - Yahim – Simporo atau sebaliknya - Yoka – Puai atau sebaliknya - Yoka – Ayapo atau sebaliknya - Ayapo Telagamaya atau sebaliknya - Ayapo – Kalkote atau sebaliknya - Asei – kalkote atau sebaliknya - Dondai – Toware atau sebaliknya - Kwadeware – Toware atau sebaliknya - Depapre – Tablanusu atau sebaliknya - Depapre – Demoi atau sebaliknya - Depapre – Kendate atau sebaliknya - Depapre – Kantumilena atau sebaliknya - Depapre – Wanya atau sebaliknya

- Depapre – Bukisi atau sebaliknya - Depapre – Demta atau sebaliknya - Depapre – Tarfia atau sebaliknya - Depapre – Tablasupa atau sebaliknya - Depapre – Yepase atau sebaliknya - Depapre – Wambena atau sebaliknya - Depapre – Dormena atau sebaliknya - Depapre – Yongsu atau sebaliknya - Depapre – Desoyo atau sebaliknya - Depapre – Ormu atau sebaliknya

3.500,- 5.000,- 8.000,-

6.000,- 7.500,- 3.000,- 8.000,- 20.000,- 7.000,- 5.500,- 3.500,- 3.500,- 7.000,- 4.000,- 7.000,- 15.000,- 7.000,- 20.000,- 35.000,-

40.000,- 45.000,- 55.000,- 7.000,- 20.000,- 20.000,- 25.000,- 35.000,- 35.000,- 55.000,-

2.500,- 3.500,- 5.000,-

4.000,- 4.500,- 2.500,- 5.000,- 12.000,- 4.000,- 2.000,- 2.000,- 2.000,- 4.000,- 2.500,- 4.000,- 12.000,- 4.000,- 10.000,- 20.000,-

25.000,- 25.000,- 35.000,- 4.000,- 10.000,- 10.000,- 15.000,- 20.000,- 20.000,- 35.000,-

BUPATI JAYAPURA,

ttd.

MATHIUS AWOITAUW, SE., M.Si

untuk salinan yang sah sesuai dengan aslinya, a.n. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN JAYAPURA

KEPALA BAGIAN HUKUM DAN PERUNDANG-UNDANGAN,

T R I O N O, S.H. PEMBINA

NIP 196309061993031005

Page 23: PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA · 1 bupati jayapura peraturan daerah kabupaten jayapura nomor 9 tahun 2012 tentang retribusi jasa usaha dengan rahmat tuhan yang maha esa bupati

23

LAMPIRAN VII : PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA NOMOR 9 TAHUN 2012

TANGGAL 20 NOVEMBER 2012

STRUKTUR DAN BESAR TARIF RETRIBUSI PELAYANAN KEPELABUHANAN

NO JENIS PELAYANAN TARIF (Rp) 1 2 3

1 2 3

Tambatan pada dermaga a. Tambatan perahu motor tempel (PMT) b. Tambatan kapal dibawah 7 GT

Penyediaan tempat kegiatan usaha Toko/kios Pemakaian fasilitas lainnya

a. Mandi b. Buang air besar c. Buang air kecil d. Gerobak dorong

2.000,-/sekali tambat 10.000,-sekali tambat

50.000/bulan

3.000,-/orang 2.000,-/orang 1.000,-/orang 2.000,-/hari

BUPATI JAYAPURA,

ttd.

MATHIUS AWOITAUW, SE., M.Si

untuk salinan yang sah sesuai dengan aslinya, a.n. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN JAYAPURA

KEPALA BAGIAN HUKUM DAN PERUNDANG-UNDANGAN,

T R I O N O, S.H. PEMBINA

NIP 196309061993031005