peraturan bupati gianyar nomor 76 tahun 2016 … · kedudukan, tugas dan fungsi pasal6 (1) ......

29
PERATURAN BUPATI GIANYAR NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN GIANYAR PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR DINAS KESEHATAN KABUPATEN GIANYAR

Upload: dangthu

Post on 10-Jun-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PERATURAN BUPATI GIANYAR

NOMOR 76 TAHUN 2016

TENTANG

SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA K E R J A

DINAS KESEHATAN KABUPATEN GIANYAR

PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR

DINAS KESEHATAN

KABUPATEN GIANYAR

BUPATI GIANYAR PROVINSI BAL I

PERATURAN BUPATI GIANYAR

NOMOR 76 TAHUN 2016

TENTANG

SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA K E R J A DINAS KESEHATAN KABUPATEN GIANYAR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA E S A

BUPATI GIANYAR,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 6 Peraturan Daerah Kabupaten Gianyar Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar;

Mengingat : 1 . Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Tingkat I I dalam Wilayah Daerah-Daerah Tingkat I Bal i , Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara T imur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655);

2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494);

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana

2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Gianyar.

3. Bupat i adalah Bupat i Gianyar.

4. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Bupati dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam penyelenggaraan urusan pemerintah yang menjadi kewenangan daerah.

5. Urusan Pemerintahan adalah kekuasaan pemerintahan yang menjadi kewenangan Presiden yang pelaksanaannya di lakukan Kementerian Negara dan penyelenggaran Pemerintahan Daerah untuk melindungi, melayani, memberdayakan dan mensejahterakan masyarakat.

6. Dinas adalah Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar.

7. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar.

8. Unit Pelaksana Teknis Dinas yang selanjutnya disingkat UPT adalah unsur pelaksana kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu.

9. Jabatan Fungsional adalah jabatan yang ditinjau dari sudut fungsinya harus ada untuk melaksanakan sebagian tugas pemerntah daerah sesuai keahlian dan kebutuhan.

B A B I I

KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI

Pasal 2

(1) Dinas berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati .

(2) Dinas dipimpin oleh Kepala Dinas.

Pasal 3

Dinas mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan untuk membantu Bupat i dalam menyelenggarakan pemerintahan daerah.

Pasal 4

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, Dinas menyelenggarakan fungsi :

a. perumusan kebijakan dibidang kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, sumber daya kesehatan;

b. pelaksanaan kebijakan di bidang kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, sumber daya kesehatan;

c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kreteria di bidang kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, sumber daya kesehatan;

d. pemberian bimbingan tehnis dan supervisi di bidang kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, sumber daya kesehatan;

e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan, sumber daya kesehatan;

f. pelaksanaan administrasi Dinas;

g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati .

B A B I I I

SUSUNAN ORGANISASI

Pasal 5

(1) Susunan Organisasi Dinas terdiri atas :

a. Sekretariat Dinas;

b. Bidang Kesehatan Masyarakat;

c. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit;

d. Bidang Pelayanan Kesehatan;

e. Bidang Sumber Daya Kesehatan;

f. UPT; dan

g. Jabatan Fungsional.

(2) Susunan Organisasi Dinas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas :

a. Sekretariat Dinas:

1. Sub Bagian Perencanaan;

2. Sub Bagian Keuangan; dan

3. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

b. Bidang Kesehatan Masyarakat:

1. Seksi Kesehatan Keluarga Gizi;

2. Seks i Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat; dan

3. Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olah Raga.

c. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit:

1. Seksi Surveilans dan Imunisasi ;

2. Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular; dan

3. Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan J i w a .

d. Bidang Pelayanan Kesehatan:

1. Seksi Pelayanan Kesehatan Primer;

2. Seks i Pelayanan Kesehatan Rujukan; dan

3. Seksi Pelayanan Kesehatan Tradisional dan Pelayanan Khusus .

e. Bidang Sumber Daya Kesehatan:

1. Seksi Kefarmasian;

2. Seksi Mat Kesehatan dan PKRT; dan

3. Seksi B ina Fasi l i tasi Akreditasi.

f. UPT.

g. JabatanFungsional.

(3) Susunan Organisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupat i ini .

B A B IV

SEKRETAR IAT DINAS

Bagian Kesatu

Kedudukan, Tugas dan Fungsi

Pasa l6

(1) Sekretariat Dinas berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.

(2) Sekretariat Dinas dipimpin oleh Sekretaris Dinas.

Pasal 7

Sekretariat Dinas mempunyai tugas menyelenggarakan koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan dan pemberian dukungan administrasi kepada se luruh unit organisasi di Dinas.

Pasa l8

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 Sekretariat Dinas menyelenggarakan fungsi :

a. koordinasi kegiatan, penyusunan rencana, program dan anggaran Dinas;

b. pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan, kerja sama, hubungan masyarakat, arsip dan dokumentasi Dinas;

c. koordinasi dan penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria kegiatan Dinas;

d. penyelenggaraan pengelolaan barang milik daerah dan milik negara dan layanan pengadaan barang/jasa;

e. pelaksanaan administrasi Sekretariat Dinas;

f. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan program, kegiatan dan anggaran Dinas; dan

g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

Bagian Kedua

Susunan Organisasi

Pasal 9

Sekretariat Dinas terdiri atas :

a. Sub Bagian Perencanaan; b. Sub Bagian Keuangan; dan c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

Bagian Ketiga

Sub Bagian Perencanaan

Pasal 10

Sub Bagian Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan penyusunan rencana, program, anggaran, indikator kinerja utama, pemantauan dan evaluasi, serta penyusunan laporan Dinas.

Pasal 11

Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 Sub Bagian Perencanaan, menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana strategis Dinas;

b. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan perubahan rencana, program dan anggaran Dinas;

c. penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan indikator kinerja utama Dinas;

d. penyiapan bahan koordinasi, pemantauan, evaluasi, pengendalian pelaksanaan rencana, program dan anggaran Dinas;

e. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan laporan pelaksanaan rencana, program, anggaran dan akuntabilitas kinerja Dinas;

f. pelaksanaan administrasi Sub Bagian Perencanaan; dan

g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Sekretaris Dinas.

Bagian Keempat

Sub Bagian Keuangan

Pasal 12

Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan keuangan, barang milik daerah dan milik negara dan layanan pengadaan barang/jasa di Dinas.

Pasal 13

Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12, Sub Bagian Keuangan menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan bahan koordinasi, pengelolaan tata laksana keuangan, pengelolaan akuntansi , u rusan perbendaharaan, dan pelaporan keuangan;

b. penyiapan bahan koordinasi dan pengelolaan layanan pengadaan barang / j asa ;

c. penyiapan bahan koordinasi, pengelolaan barang milik daerah dan barang milik negara;

d. penyiapan bahan koordinasi, pemantauan, evaluasi penerimaan dan pelaporan penerimaan pendapatan daerah;

e. penyiapan bahan koordinasi, pengelolaan perbendaharaan dan penyelesaian kerugian daerah;

f. pelaksanaan administrasi Sub Bagian Keuangan; dan

g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Sekretaris Dinas.

Bagian Kel ima

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Pasal 14

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan ketatausahaan, kerumahtanggaan, arsip, dokumentasi dan kepegawaian di Dinas.

Pasal 15

Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14, Sub Bagian Umum dan Kepegawaian menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan urusan tata usaha, kearsipan, dan dokumentasi Dinas;

b. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan urusan kerumahtanggaan dan perlengkapan Dinas;

c. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan analisis pendapat umum, pemberitaan media masa, dan pengelolaan media sosial;

d. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan pengembangan dan peningkatan kompetensi pegawai;

e. penyiapan bahan koordinasi, mutasi pegawai, analisis jabatan, analisis kinerja organisasi, administrasi jabatan fungsional, organisasi dan tata laksana Dinas;

f. pelaksanaan administrasi Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan

g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Sekretaris Dinas.

B A B V

BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT

Bagian Kesatu

Kedudukan, Tugas dan Fungsi

Pasal 16

(1) Bidang Kesehatan Masyarakat berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.

(2) Bidang Kesehatan Masyarakat dipimpin oleh Kepala Bidang.

Pasal 17

Bidang Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan kesehatan keluarga, gizi masyarakat, promosi kesehatan, pemberdayaan masyarakat, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olah raga.

Pasal 18

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17, Bidang Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan rencana, program dan anggaran di bidang kesehatan keluarga, gizi masyarakat, promosi kesehatan, pemberdayaan masyarakat, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olah raga;

b. pelaksanaan kebijakan di bidang kesehatan keluarga, gizi masyarakat , promosi kesehatan, pemberdayaan masyarakat, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olah raga;

c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang sertifikasi kompetensi, akreditasi lembaga pelatihan kerja, kelembagaan pelatihan kerja, instruktur dan tenaga pelatihan, pemagangan, pelatihan dan produktivitas;

d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang kesehatan keluarga, gizi masyarakat, promosi kesehatan, pemberdayaan masyarakat, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olah raga;

e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang skesehatan keluarga, gizi masyarakat, promosi kesehatan, pemberdayaan masyarakat, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olah raga;

f. pelaksanaan administrasi Bidang kesehatan masyarakat; dan

g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

Bagian Kedua

Susunan Organisasi

Pasal 19

a. Seksi Kesehatan Keluarga G i z i ;

b. Seks i Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat dan

c. Seks i Kesehatan Lingkungan,Kesehatan Kerja dan Olah Raga

Bagian Ketiga

Seksi Kesehatan Keluarga Gizi

Pasal 20

Seksi Kesehatan Keluarga Gizi mempunyai tugas melaksanakan pemantauan kesehatan keluarga gizi.

Pasal 21

Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20, Seksi Kesehatan Keluarga Gizi menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran kesehatan keluarga gizi masyarakat;

b. penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan kebijakan pembinaan di bidang kesehatan keluarga gizi masyarakat;

c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur dan kreteria kesehatan keluarga gizi masyarakat;

d. penyiapan bahan koordinasi dan pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang kesehatan keluarga gizi masyarakat;

e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang kesehatan keluarga gizi masyarakat ;

f. pelaksanaan administrasi Seksi Kesehatan Keluarga Gizi Masyarakat ; dan

g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat.

Bagian Keempat

Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat

Pasal 22

Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan promosi dan pemberdayaan masyarakat.

Pasal 23

Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22, Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran pembinaan promosi dan pemberdayaan masyarakat;

b. penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan kebijakan pembinaan promosi dan pemberdayaan masyarakat;

c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang promosi dan pemberdayaan masyarakat;

d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang promosi dan pemberdayaan masyarakat;

e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang promosi dan pemberdayaan masyarakat;

f. pelaksanaan administrasi Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat; dan

g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat.

Bagian Kelima

Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olah Raga

Pasal 24

Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olah Raga mempunyai tugas melaksanakan pembinaan kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olah raga

Pasal 25

Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24, Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olah Raga menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran pembinaan kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olah raga;

b. penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan kebijakan pembinaan kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olah raga;

c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria pembinaan kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olah raga;

d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pembinaan kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olah raga;

e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pembinaan kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olah raga;

f. pelaksanaan administrasi Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olah Raga; dan

g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat.

B A B VI

BIDANG PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT

Bagian Kesatu

Kedudukan, Tugas dan Fungsi

Pasal 26

(1) Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.

(2) Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dipimpin oleh Kepala Bidang.

Pasal 27

Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang surveilans, imunisasi , pencegahan ,dan pengendalian penyakit menular, pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan j iwa.

Pasal 28

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27, Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan rencana, program dan anggaran surveilans, imunisasi , pencegahan ,dan pengendalian penyakit menular, pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan j iwa;

b. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang surveilans, imunisasi , pencegahan ,dan pengendalian penyakit menular, pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan j iwa;

c. pelaksanaan kebijakan surveilans, imunisasi , pencegahan ,dan pengendalian penyakit menular, pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan j iwa;

d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang surveilans, imunisasi , pencegahan ,dan pengendalian penyakit menular, pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan j iwa ;

e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang surveilans, imunisasi , pencegahan ,dan pengendalian penyakit menular, pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan j iwa;

f. pelaksanaan administrasi Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit; dan

g. pelaksana fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

Bagian Kedua

Susunan Organisasi di Tata Kerja

Pasal 29

Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit terdiri atas :

a. Seksi Surveilans dan Imunisasi ;

b. Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular; dan

c. Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan J i w a .

Bagian Ketiga

Seksi Surveilans dan Imunisasi

Pasal 30

Seksi Surveilans dan Imunisasi mempunyai tugas melaksanakan surveilans dan imunisasi .

Pasal 31

Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30, Seksi Pengembangan Pasar Kerja menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran surveilans dan imunisasi;

b. penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan kebijakan dibidang surveilans dan imunisasi ;

c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria surveilans dan imunisasi pemantauan;

d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang surveilans dan imunisasi;

e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang dibidang surveilans dan imunisasi ;

f. pelaksanaan administrasi Seksi Surveilans dan Imunisasi ; dan

g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.

Bagian Keempat

Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular

Pasal 32

Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular mempunyai tugas melaksanakan pencegahan dan pengendalian penyakit menular.

Pasal 33

Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32, Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran pencegahan dan pengendalian penyakit menular;

b. penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan kebijakan di bidang pencegahan dan pengendalian penyakit menular;

c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria pencegahan dan pengendalian penyakit menular;

d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pencegahan dan pengendalian penyakit menular;

e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pencegahan dan pengendalian penyakit menular;

f. pelaksanaan administrasi Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular; dan

g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.

Bagian Kelima

Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan J i w a

Pasal 34

Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan J i w a mempunyai tugas melaksanakan pencegahan, pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan j iwa.

Pasal 35

Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34, Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan J i w a Asing menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran pencegahan, pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan j iwa;

b. penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan kebijakan di bidang pencegahan, pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan j iwa;

c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria pencegahan, pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan j iwa;

d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pencegahan, pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan j iwa;

e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pencegahan, pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan j iwa;

f. pelaksanaan administrasi Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan J i w a ; dan

g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.

B A B VI I

BIDANG PELAYANAN KESEHATAN

Bagian Kesatu

Kedudukan, Tugas dan Fungsi

Pasal 36

(1) Bidang Pelayanan Kesehatan berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.

(2) Bidang Pelayanan Kesehatan dipimpin oleh Kepala Bidang.

Pasal 37

Bidang Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pelayanan kesehatan primer, pelayanan kesehatan rujukan, pelayanan kesehatan tradisional dan pelayanan khusus .

Pasal 38

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37, Bidang Pelayanan Kesehatan menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan rencana, program dan anggaran pelayanan kesehatan primer, pelayanan kesehatan rujukan, pelayanan kesehatan tradisional dan pelayanan khusus ;

b. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria pelayanan kesehatan primer, pelayanan kesehatan rujukan, pelayanan kesehatan tradisional dan pelayanan khusus ;

c. pelaksanaan kebijakan di bidang pelayanan kesehatan primer, pelayanan kesehatan rujukan, pelayanan kesehatan tradisional dan pelayanan khusus ;

d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pelayanan kesehatan primer, pelayanan kesehatan ru jukan, pelayanan kesehatan tradisional dan pelayanan khusus ;

e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pelayanan kesehatan primer, pelayanan kesehatan rujukan, pelayanan kesehatan tradisional dan pelayanan khusus ;

f. pelaksanaan administrasi Bidang Pelayanan Kesehatan; dan

g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

Bagian Kedua

Susunan Organisasi di Tata Kerja

Pasal 39

Bidang Pelayanan Kesehatan terdiri atas ;

a. Seksi Pelayanan Kesehatan Primer;

b. Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan; dan

c. Seks i Pelayanan Kesehatan Tradisional dan Pelayanan Khusus .

Bagian Ketiga

Seksi Pelayanan Kesehatan Primer

Pasal 40

Seksi Pelayanan Kesehatan Primer mempunyai tugas melaksanakan pelayanan kesehatan primer.

Pasal 41

Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40, Seksi Pelayanan Kesehatan Primer menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran pelayanan kesehatan primer;

b. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan kebijakan di bidang pelayanan kesehatan primer;

c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria pelayanan kesehatan primer;

d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pelayanan kesehatan primer;

e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pelayanan kesehatan primer;

f. pelaksanaan administrasi Seksi Pelayanan Kesehatan Primer; dan

g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan.

Bagian Keempat

Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan

Pasal 42

Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan mempunyai tugas melaksanakan pelayanan kesehatan rujukan.

Pasal 43

Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42, Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan Kerja menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran pelayanan kesehatan rujukan;

b. penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan kebijakan pelayanan kesehatan ru jukan;

c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria pelayanan kesehatan ru jukan;

d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pelayanan kesehatan rujukan;

e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pelayanan kesehatan rujukan;

f. pelaksanaan administrasi Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan; dan

g. pelaksanaan fungsi la in yang diberikan oleh Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan .

Bagian Kelima

Seksi Pelayanan Kesehatan Tradisional dan Pelayanan Khusus

Pasal 44

Seksi Pelayanan Kesehatan Tradisioanal dan Pelayanan Khusus mempunyai tugas melaksanakan pelayanan kesehatan tradisioanal dan pelayanan khusus .

Pasal 45

Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44, Seksi Pelayanan Kesehatan Tradisional dan Pelayanan Khusus menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran pelayanan kesehatan tradisioanal dan pelayanan khusus ;

b. penyiapan bahan koordinasi, pelaksana kebijakan pelayanan kesehatan tradisioanal dan pelayanan khusus ;

c. penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria pelayanan kesehatan tradisioanal dan pelayanan khusus ;

d. penyiapan bahan koordinasi, pelaksana kebijakan pelayanan kesehatan tradisioanal dan pelayanan khusus ;

e. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pelayanan kesehatan tradisioanal dan pelayanan khusus ;

f. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pelayanan kesehatan tradisioanal dan pelayanan khusus ;

g. pelaksanaan administrasi Seksi Pelayanan Kesehatan Tradisional dan Pelayanan Khusus ; dan

g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan.

B A B VI I I

BIDANG S U M B E R DAYA KESEHATAN

Bagian Kesatu

Kedudukan, Tugas dan Fungsi

Pasal 46

(1) Bidang Sumber Daya Kesehatan berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.

(2) Bidang Sumber Daya Kesehatan dipimpin oleh Kepala Bidang.

Pasal 47

Bidang Sumber Daya Kesehatan mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang kefarmasian, alat kesehatan dan PKRT dan bina fasilitasi akreditasi.

Pasal 48

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 47, Bidang Sumber Daya Kesehatan menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan rencana, program dan anggaran kefarmasian, alat kesehatan dan PKRT dan bina fasilitasi akreditasi;

b. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria kefarmasian, alat kesehatan dan PKRT dan bina fasilitasi akreditasi;

c. pelaksanaan kebijakan di bidang kefarmasian, alat kesehatan dan PKRT dan bina fasilitasi akreditasi;

d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang kefarmasian, alat kesehatan dan PKRT dan bina fasilitasi akreditasi;

e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang kefarmasian, alat kesehatan dan PKRT dan bina fasilitasi akreditasi;

f. pelaksanaan administrasi Bidang Sumber Daya Kesehatan; dan

g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

Bagian Kedua

Susunan Organisasi

Pasal 49

Bidang Sumber Daya Kesehatan terdiri atas :

a. Seksi Kefarmasian;

b. Seks i Alat Kesehatan dan PKRT; dan

c. Seksi B ina Fasil i tasi Akreditasi.

Bagian Ketiga

Seksi Kefarmasian

Pasal 50

Seksi Kefarmasian mempunyai tugas melaksanakan penyedian dan pengelolaan kefarmasian.

Pasal 51

Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50, Seksi Kefarmasian menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran kefarmasian;

b. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan kebijakan kefarmasian;

c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur, kriteria kefarmasian;

d. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan kebijakan kefarmasian;

e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang kefarmasian;

e. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang kefarmasian;

f. pelaksanaan administrasi Seksi Kefarmasian; dan

g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan.

Bagian Keempat

Seksi Alat Kesehatan dan PKRT

Pasal 52

Seksi Alat Kesehatan dan PKRT mempunyai tugas melaksanakan pemantauan alat kesehatan dan PKRT.

Pasal 53

Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 52, Seksi Alat Kesehatan dan PKRT :

a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran alat kesehatn dan PKRT;

b. penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan kebijakan di bidang alat kesehatn dan PKRT;

c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria alat kesehatn dan PKRT;

d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang alat kesehatn dan PKRT;

e. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran alat kesehatn dan PKRT;

f. pelaksanaan administrasi Seksi Alat Kesehatan dan PKRT; dan

g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan.

Bagian Kelima

Seksi B ina Fasil i tasi Akreditasi

Pasal 54

Seksi B i n a Fasi l i tasi Akreditasi mempunyai tugas melaksanakan pembinaan fasilitasi akreditasi.

Pasal 55

Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54 Seksi B ina Fasi l i tasi Akreditasi menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran bina fasilitasi akreditasi;

b. penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan kebijakan bina fasilitasi akreditasi;

c. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria bina fasilitasi akreditasi;

d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang bina fasilitasi akreditasi;

e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang bina fasilitasi akreditasi;

f. pelaksanaan administrasi Seksi B ina Fasi l i tasi Akreditasi; dan

g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan.

B A B IX

UPT INSTALASI FARMASI Bagian Kesatu

Kedudukan, Tugas dan Fungsi

Pasal 56

(1) UPT Instalasi Farmasi berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

(2) UPT Instalasi Farmasi dipimpin oleh Kepala UPT.

Pasal 57

UPT Instalasi Farmasim mempunyai tugas melaksanakan pembinaan ,bimbingan dan pengawasan pendistribusian dan penyimpanan obat obatan serta kelengkapannya.

Pasal 58

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 57,UPT Instalasi Farmasi menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan rencana, program dan anggaran di bidang instalasi farmasi;

b. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang instalasi farmasi;

c. pelaksanaan kebijakan pelatihan tenaga kerja di bidang instalasi farmasi;

d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang instalasi farmasi;

e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan pelatihan di bidang instalasi;

f. pelaksanaan administrasi UPT Instalasi Farmasi ; dan

g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

Bagian Kedua

Susunan Organisasi

Pasal 59

UPT Instalasi Farmasi terdiri atas Sub Bagian Tata Usaha.

Bagian Ketiga

Sub Bagian Tata Usaha

Pasal 60

Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan urusan administrasi kepegawaian, organisasi dan tata laksana, keuangan, tata usaha , rumah tangga, kearsipan dan dokumentasi, serta pengelolaan barang milik daerah dan milik Negara.

Pasal 61

Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 60,Sub Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran administrasi kepegawaian, organisasi dan tata laksana, keuangan, tata usaha, rumah tangga, kearsipan dan dokumentasi, serta pengelolaan barang milik daerah dan milik Negara;

b. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang administrasi kepegawaian, organisasi dan tata laksana, keuangan, tata usaha, rumah tangga, kearsipan dan dokumentasi, serta pengelolaan barang mil ik daerah dan milik Negara;

c. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan kebijakan di bidang administrasi kepegawaian, organisasi dan tata laksana, keuangan, tata usaha, rumah tangga, kearsipan dan dokumentasi, serta pengelolaan barang milik daerah dan milik Negara;

d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang administrasi kepegawaian, organisasi dan tata laksana, keuangan, tata usaha, rumah tangga, kearsipan dan dokumentasi, serta pengelolaan barang milik daerah dan milik Negara;

e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang administrasi kepegawaian, organisasi dan tata laksana, keuangan, tata usaha, rumah tangga, kearsipan dan dokumentasi, serta pengelolaan barang milik daerah dan milik Negara;

f. pelaksanaan administrasi Sub Bagian Tata Usaha; dan

g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Unit Pelaksana Teknis.

B A B X

UPT KESEHATAN MATRA

Bagian Kesatu

Kedudukan, Tugas dan Fungsi

Pasal 62

(1) UPT Kesehatan Matra berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.

(2) UPT Kesehatan Matra dipimpin oleh Kepala UPT.

Pasal 63

UPT Kesehatan Matra mempunyai tugas melaksanakan pelayanan kematraan meliputi penanggulangan bencana alam, gangguan keamanana dan ketertiban masyarakat, dan kesehatan situasi khusus berdasarkan rencana oprasional Dinas .

Pasal 64

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 63, UPT Kesehatan Matra menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan rencana, program dan anggaran di bidang kesehatan matra;

b. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria penyelenggaraan pelayanan kesehatan matra;

c. pelaksana kebijakan penyelenggaraan pelayanan kesehatan matra;

d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi penyelenggaraan di bidang kesehatan matra;

e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan di bidang kesehatan matra;

f. pelaksanaan administrasi UPT Kesehatan Matra; dan

g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

Bagian Kedua

Susunan Organisasi

Pasal 65

UPT Kesehatan Matra terdiri atas Sub Bagian Tata Usaha.

Bagian Ketiga

Sub Bagian Tata Usaha

Pasal 66

Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan urusan administrasi kepegawaian, organisasi dan tata laksana, keuangan, tata usaha, rumah tangga, kearsipan dan dokumentasi, serta pengelolaan barang milik daerah dan milik Negara.

Pasal 67

Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 66 Sub Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran penyelenggaraan di bidang administrasi kepegawaian, organisasi dan tata laksana, keuangan, tata usaha, rumah tangga, kearsipan dan dokumentasi, serta pengelolaan barang mil ik daerah dan milik Negara;

b. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria penyelenggaraan administrasi kepegawaian, organisasi dan tata laksana, keuangan, tata usaha, rumah tangga, kearsipan dan dokumentasi, serta pengelolaan barang milik daerah dan milik Negara;

c. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan administrasi kepegawaian, organisasi dan tata laksana, keuangan, tata usaha, rumah tangga, kearsipan dan dokumentasi, serta pengelolaan barang milik daerah dan milik Negara;

d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi penyelenggaraan administrasi kepegawaian, organisasi dan tata laksana, keuangan, tata usaha, rumah tangga, kearsipan dan dokumentasi, serta pengelolaan barang milik daerah dan milik Negara;

e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan administrasi kepegawaian, organisasi dan tata laksana, keuangan, tata usaha, rumah tangga, kearsipan dan dokumentasi, serta pengelolaan barang milik daerah dan milik Negara;

f. pelaksanaan administrasi Sub Bagian Tata Usaha; dan g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala UPT.

B A B X I

UPT LABKESMAS

Bagian Kesatu

Kedudukan, Tugas dan Fungsi

Pasal 68

(1) UPT Labkesmas berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.

(2) UPT Labkesmas dipimpin oleh Kepala UPT.

Pasal 69

UPT Labkesmas mempunyai tugas melaksanakan pelayanan Labkesmas berdasarkan oprasional Dinas.

Pasal 70

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69, UPT Labkesmas menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan rencana, program dan anggaran di bidang Labkesmas;

b. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria penyelenggaraan pelayanan kesehatan labkesmas;

c. pelaksana kebijakan penyelenggaraan pelayanan kesehatan labkesmas;

d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi penyelenggaraan di bidang kesehatan labkesmas;

e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan di bidang kesehatan labkesmas;

f. pelaksanaan administrasi UPT Labkesmas; dan

g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

Bagian Kedua

Susunan Organisasi

Pasal 71

UPT Labkesmas terdiri atas Sub Bagian Tata Usaha.

Bagian Ketiga

Sub Bagian Tata Usaha

Pasal 72

Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan urusan administrasi kepegawaian, organisasi dan tata laksana, keuangan, tata usaha, rumah tangga, kearsipan dan dokumentasi, serta pengelolaan barang mil ik daerah dan milik Negara.

Pasal 73

Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 72 Sub Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan anggaran penyelenggaraan di bidang administrasi kepegawaian, organisasi dan tata laksana, keuangan, tata usaha, rumah tangga, kearsipan dan dokumentasi, serta pengelolaan barang milik daerah dan mil ik Negara;

b. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria penyelenggaraan administrasi kepegawaian, organisasi dan tata laksana, keuangan, tata usaha, rumah tangga, kearsipan dan dokumentasi, serta pengelolaan barang milik daerah dan milik Negara;

c. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan administrasi kepegawaian, organisasi dan tata laksana, keuangan, tata usaha, rumah tangga, kearsipan dan dokumentasi, serta pengelolaan barang mil ik daerah dan milik Negara;

d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi penyelenggaraan administrasi kepegawaian, organisasi dan tata laksana, keuangan, tata usaha, rumah tangga, kearsipan dan dokumentasi, serta pengelolaan barang milik daerah dan milik Negara;

e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan administrasi kepegawaian, organisasi dan tata laksana, keuangan, tata usaha, rumah tangga, kearsipan dan dokumentasi, serta pengelolaan barang milik daerah dan milik Negara;

f. pelaksanaan administrasi Sub Bagian Tata Usaha; dan g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala UPT.

B A B X I I

UPT KESEHATAN MASYARAKAT

Bagian Kesatu

Kedudukan, Tugas dan Fungsi

Pasal 74

(1) UPT Kesehatan Masyarakat berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.

(2) UPT Kesehatan Masyarakat dipimpin oleh Kepala UPT.

Pasal 75

UPT Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau bagi masyarakat,berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan kebijakan oprasional dari dinas kesehatan.

Pasal 76

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75, UPT Kesehatan Masyarakat menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan rencana, program dan anggaran di bidang kesehatan masyarakat;

b. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria penyelenggaraan pelayanan kesehatan masyarakat;

c. pelaksana kebijakan penyelenggaraan pelayanan kesehatan masyarakat;

d. pemberian bimbingan teknis dan supervisi penyelenggaraan di bidang kesehatan masyarakat;

e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan di bidang kesehatan masyarakat;

f. pelaksanaan administrasi UPT Kesehatan masyarakat dan;

g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

Bagian Kedua

Susunan Organisasi

Pasal 77

UPT Kesehatan Masyarakat terdiri atas Sub Bagian Tata Usaha.

Bagian Ketiga

Sub Bagian Tata Usaha

Pasal 78

Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan urusan administrasi kepegawaian, organisasi dan tata laksana, keuangan, tata usaha, rumah tangga, kearsipan dan dokumentasi, serta pengelolaan barang milik daerah dan milik Negara.

Pasal 79

Dalam melaksaanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 78 Sub Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi : a. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan rencana, program dan

anggaran penyelenggaraan di bidang administrasi kepegawaian, organisasi dan tata laksana, keuangan, tata usaha, rumah tangga, kearsipan dan dokumentasi, serta pengelolaan barang milik daerah dan mil ik Negara;

b. penyiapan bahan koordinasi, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria penyelenggaraan administrasi kepegawaian, organisasi dan tata laksana, keuangan, tata usaha, rumah tangga, kearsipan dan dokumentasi, serta pengelolaan barang mil ik daerah dan milik Negara;

c. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan administrasi kepegawaian, organisasi dan tata laksana, keuangan, tata usaha, rumah tangga, kearsipan dan dokumentasi, serta pengelolaan barang milik daerah dan milik Negara;

d. penyiapan bahan koordinasi, pemberian bimbingan teknis dan supervisi penyelenggaraan administrasi kepegawaian, organisasi dan tata laksana, keuangan, tata usaha, rumah tangga, kearsipan dan dokumentasi, serta pengelolaan barang milik daerah dan mil ik Negara;

e. penyiapan bahan koordinasi, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan administrasi kepegawaian, organisasi dan tata laksana, keuangan, tata usaha, rumah tangga, kearsipan dan dokumentasi, serta pengelolaan barang milik daerah dan mil ik Negara;

f. pelaksanaan administrasi Sub Bagian Tata Usaha; dan g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala UPT.

B A B X I I I

JABATAN FUNGSIONAL

Bagian Kesatu

Kedudukan, Tugas dan Fungsi

Pasal 80

Jabatan Fungsional berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.

Pasal 81

Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan.

Pasal 82

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 81 Jabatan Fungsional menyelenggarakan fungsi sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan.

Bagian Kedua

Jabatan Fungsional

Pasal 83

Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 80 terdiri atas :

a. Jabatan Fungsional Arsiparis;

b. Jabatan Fungsional Pranata Komouter;

c. Jabatan Fungsional Analis Kebijakan;

d. Jabatan Fungsional Auditor;

e. Jabatan Fungsional Pengadaan Barang/Jasa;

f. Jabatan Fungs ional ;

g. Jabatan Fungsional Kesling; dan

h. Jabatan Fungsional Kesehatan lainya;

Pasal 84

Masing-masing Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 83 dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditetapkan oleh Kepala Dinas.

B A B XIV

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 85

Peraturan Bupat i in i mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupat i ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Gianyar.

Ditetapkan di Gianyar pada tanggal 14 Desember 2016

BUPATI GIANYAR,

/$/ iA .A .GDE AGUNG BHARATA

Diundangkan di Gianyar pada tanggal 14 Desember 2016

KEPALA BAGIAN HUKUM DAN HAM S E T D A KABUPATEN GIANYAR,

DEWA MADE APRAMANA

B E R I T A DAERAH KABUPATEN GIANYAR TAHUN 2016 NOMOR 76

LAMPIRAN PERATURAN BUPATI GIANYAR NOMOR 76 TAHUN 2016 TANGGAL 14 D E S E M B E R 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA K E R J A DINAS K E S E H A T A N KABUPATEN GIANYAR

S T R U K T U R ORGANISASI DINAS K E S E H A T A N K A B U P A T E N GIANYAR

Dinas

Kelompok Jaba tan

Fungsional

Bidang

Kesehatan Masyarakat

S e k s i

Kesehatan Keluarga Giz i

S e k s i

Promosi dan Pemberdayaan

Masyarakat

S e k s i

Kesehatan Lingkungan, Kesehatan

Ker ja dan Olah Raga

B idang

Pencegahan dan Pengendalian

Penyakit

S e k s i

Surve i lans dan Imun i sas i

S e k s i

Pencegahan dan Pengendalian

Penyakit Menular

S e k s i

Pencegahan dan Pengendalian

Penyaki t T idak Menular dan

Kesehatan J i w a

1 Sekretariat D inas

S u b Bagian

Perencanaan S u b Bag ian Keuangan S u b Bag ian

U m u m dan K e n e c a w a i a n

B idang

Pelayanan Kesehatan

S e k s i

Pe layanan Kesehatan Primer

S e k s i

Pe layanan Kesehatan R u j u k a n

Seks i Pelayanan Kesehatan Tradis ional

dan Pelayanan K h u s u s

Bidang

Sumber Daya Kesehatan

Se k s i

Kefarmasian

Se k s i

A lat Kesehatan dan PKRT

Seks i

B i n a Fas i l i tas i Akredi tas i

ur T

S u b Bag ian Ta ta U s a h a

BUPATI GIANYAR,

A.A. G D E AGUNG BHARATA