peraturan bupati bungo nomor - jambi.bpk.go.id · pdf filepenerbitan surat perintah pencairan...
TRANSCRIPT
LAMPIRAN III.8 : PERATURAN BUPATI BUNGO
NOMOR : 45 TAHUN 2009
TANGGAL : 11 NOVEMBER 2009
TENTANG : SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN
KEUANGAN DAERAH KABUPATEN BUNGO.
SISTEM DAN PROSEDUR
PENERBITAN SURAT PERINTAH PENCAIRAN DANA (SP2D)
III-8.1. KERANGKA HUKUM
(1) Surat Perintah Pencairan Dana merupakan dokumen yang diterbitkan oleh Kuasa BUD setelah
meneliti terlebih dahulu SPM beserta lampiran dokumen pendukungnya yang diajukan oleh
Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran.
(2) Peraturan Daerah Kabupaten Bungo Nomor 12 Tahun 2007 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan
Keuangan Daerah Pasal 161 dan Pasal 162 mensyaratkan penelitian kelengkapan lampiran
dokumen dan pengujian SPM sebelum dilakukan penerbitan SP2D, dengan tujuan agar
pengeluaran yang dilakukan tidak melampaui pagu dan memenuhi persyaratan peraturan
perundangan.
(3) Dalam hal SP2D yang diterbitkan untuk keperluan Uang Persediaan/Ganti Uang
Persediaan/Tambahan Uang Persediaan, Kuasa BUD menyerahkan SP2D pada Pengguna
Anggaran. Sedangkan dalam hal SP2D yang diterbitkan untuk keperluan pembayaran langsung,
Kuasa BUD menyerahkannya langsung pada pihak ketiga.
III-8.2. DESKRIPSI KEGIATAN
(1) Perintah pencairan dana diterbitkan oleh Kuasa BUD sesuai jenis SPM yang diajukan oleh
Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran, melalui penerbitan :
a. SP2D-LS
b. SP2D-UP
c. SP2D-GU, dan
d. SP2D-TU.
(2) Perintah pencairan dana nihil dilakukan oleh Kuasa BUD melalui penerbitan SP2D-GU Nihil atau
SP2D-TU Nihil dalam rangka pengesahan atas penggunaan uang persediaan sebelumnya
meliputi :
a. penggunaan dana GU yang terakhir atau penggunaan uang persediaan telah mencapai
batas pagu anggaran belanja suatu kegiatan dalam DPA-SKPD atau Dokumen Pelaksanaan
Anggaran Lainnya, atau atas penggunaan dana GU pada akhir tahun anggaran untuk
seluruh Kelompok Belanja; atau
b. penggunaan dana TU; atau
c. penggunaan dana secara langsung yang bersumber dari penerimaan sendiri pada BLUD.
(3) Proses penerbitan SP2D dimulai dengan penelitian dan pengujian atas SPM yang diajukan oleh
Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran beserta lampiran pendukungnya, secara garis
besar mencakup :
a. pengujian. . . .
- 2 -
a. pengujian kelengkapan lampiran dokumen pendukung SPM
b. pengujian formal
c. pengujian substantif
(4) SP2D diterbitkan sesuai jumlah yang diminta dalam SPM, apabila :
a. Pengeluaran yang diminta tidak melebihi pagu anggaran yang tersedia.
b. Didukung dengan kelengkapan dokumen yang sah sesuai peraturan perundangan.
(5) Jangka waktu penerbitan SP2D :
a. Diterbitkan paling lambat 2 hari sejak SPM diterima secara lengkap dan benar
pengisiannya.
b. Apabila berdasarkan penelitian dan pengujian ternyata SPM ditolak, dikembalikan paling
lambat 1 hari sejak diterima SPM.
(6) Menjelang berakhirnya tahun anggaran, penerbitan SP2D oleh Kuasa BUD dilaksanakan
sebagai berikut :
a. SP2D LS pengadaan barang/jasa, diterbitkan paling lambat tanggal 31 Desember atau hari
kerja sebelumnya;
b. SP2D LS non gaji dan tunjangan, diterbitkan paling lambat tanggal 31 Desember atau hari
kerja sebelumnya;
c. SP2D LS Belanja SKPKD, diterbitkan paling lambat tanggal 31 Desember atau hari kerja
sebelumnya;
d. SP2D TU dan atau SP2D GU yang terakhir, diterbitkan paling lambat tanggal 24 Desember
atau hari kerja sebelumnya; dan
e. SP2D-Nihil atas penggunaan dana TU dan atau GU yang terakhir, diterbitkan paling lambat
tanggal 31 Desember atau hari kerja sebelumnya;
(7) Penerbitan SP2D sebagaimana dimaksud angka (6) huruf a sampai dengan huruf c di akhir
tahun anggaran disesuaikan lebih lanjut dengan hari kerja layanan kas bank operasional mitra
kerja BUD.
(8) Lampiran kelengkapan dokumen pendukung SPM-UP/GU/TU/Nihil dan SPM-LS yang diteliti dan
diuji oleh Kuasa BUD adalah sejalan dengan lampiran kelengkapan dokumen pendukung SPP-
UP/GU/TU/Nihil dan SPP-LS.
III-8.3. PIHAK TERKAIT
(1) Dalam kegiatan ini, Kuasa BUD memiliki tugas sebagai berikut :
a. Melakukan pengujian kelengkapan lampiran dokumen pendukung SPM.
b. Melakukan pengujian formal atas SPM beserta kelengkapan lampiran dokumen
pendukungnya, meliputi :
a) mencocokkan tandatangan pejabat penandatangan SPM dengan specimen
tandatangan;
b) memeriksa kelengkapan dan kebenaran penulisan angka dan huruf mencakup informasi
yang tercantum dalam SPM;
c. Melakukan pengujian substantif atas SPM beserta kelengkapan lampiran dokumen
pendukungnya, meliputi :
a) menguji kebenaran perhitungan tagihan yang tercantum dalam SPM dan meneliti
kelengkapan perintah pembayaran yang diterbitkan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa
Pengguna Anggaran;
b) meneliti . . . .
- 3 -
b) meneliti ketersediaan pagu anggaran dalam DPA-SKPD untuk memperoleh keyakinan
tidak terlampauinya batas pagu anggaran belanja;
c) menguji kebenaran material surat-surat bukti dan dokumen transaksi pembayaran
lainnya;
d) menguji surat pernyataan yang ditandatangani oleh Pengguna Anggaran/ Kuasa
Pengguna Anggaran;
e) menguji faktur pajak beserta SSP-nya;
d. Menandatangani SP2D yang telah melalui proses pengujian SPM.
e. Mencatat penerimaan SPM dalam register penerimaan SPM;
f. Mencatat SP2D yang diterbitkan dalam register SP2D; dan
g. Menyerahkan SP2D kepada pihak yang berhak.
(2) Dalam kegiatan ini, Pengguna Anggaran memiliki tugas :
a. Menandatangani SPM
b. Melengkapi dan memperbaiki SPM dan kelengkapan lampiran pendukungnya yang belum
memenuhi persyaratan
c. Menerima SP2D UP/TU/GU/Nhil dan SP2D LS gaji dan tunjangan serta SP2D LS non gaji
dan tunjangan yang diserahkan oleh Kuasa BUD
III-8.4. LANGKAH-LANGKAH TEKNIS
(1) Langkah 1 (Penelitian SPM)
a. Kuasa BUD atau petugas yang ditunjuk, menerima SPM-UP/GU/TU/Nihil dan SPM-LS
beserta lampiran dokumen pendukungnya dan langsung mencatat ke dalam register
penerimaan SPM, sekaligus meneliti kelengkapan dokumennya. Penelitian kelengkapan
lampiran dokumen pendukung SPM selanjutnya dituangkan ke dalam lembaran ceklist
kelengkapan berkas SPM. Apabila telah lengkap, langsung dibuatkan tanda terima. Apabila
belum lengkap, maka langsung dikembalikan saat itu juga.
b. Dalam hal penelitian kelengkapan belum dapat dilaksanakan saat itu juga, maka petugas
cukup memberikan tanda terima dokumen. Hasil penelitian diberitahukan secara lisan pada
hari kerja berikutnya kepada Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran.
c. Berkas SPM-UP/GU/TU/Nihil dan SPM-LS beserta lampiran dokumen pendukungnya
selanjutnya diserahkan kepada petugas verifikasi yang bertugas melakukan pengujian
substantif dan formal. Apabila berdasarkan penelitian kelengkapan bahan, pengujian formal
dan pengujian substantif ternyata belum memenuhi persyaratan, maka Kuasa BUD
menerbitkan surat penolakan penerbitan SP2D disertai penjelasan.
d. Apabila telah memenuhi persyaratan, maka dilanjutkan dengan proses berikutnya yakni
penerbitan SP2D.
e. Khusus untuk SPM-TU, Kuasa BUD meneliti nilai SPM-TU yang diajukan. Apabila melebihi
Rp50.000.000,- per kegiatan dan atau rencana penggunaan dana melebihi 30 (tiga puluh)
hari kalender, maka sebelum dilakukan pengujian formal dan pengujian substantif terlebih
dahulu permohonan dari Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran diajukan
persetujuannya kepada Bendahara Umum Daerah.
f. Khusus untuk SPM-LS pengadaan barang/jasa, secara bersamaan pada saat pengujian
formal dan pengujian substantif juga dilakukan pencatatan data yang tercantum di dalam
kontrak/perjanjian kerja termasuk tahapan pembayarannya ke dalam Kartu Kendali
Pencairan Dana untuk setiap kontrak/perjanjian kerja.
g. Demikian. . . .
- 4 -
g. Demikian pula terhadap SPM-LS Belanja SKPKD khsusunya untuk dana Alokasi Dana Dusun
(ADD), juga dilakukan pencatatan ke dalam Kartu Kendali Pencairan Dana untuk setiap
dusun.
h. Kartu kendali pencairan dana lainnya sesuai kebutuhan.
(2) Langkah 2 (Pembuatan SP2D)
a. Apabila berdasarkan penelitian kelengkapan bahan, pengujian formal dan pengujian
substantif ternyata memenuhi persyaratan, maka Kuasa BUD menandatangani SP2D.
b. Setiap SP2D yang hendak ditandatangani oleh Kuasa BUD terlebih dahulu harus diparaf
oleh petugas secara berjenjang.
c. SP2D yang telah ditandatangani oleh Kuasa BUD dicatat ke dalam register penerbitan
SP2D.
(3) Langkah 2 (Penyerahan SP2D)
a. Kuasa menyerahkan SP2D kepada pihak yang berhak disertai bukti tanda terima.
b. SP2D dibuat tiga rangkap, meliputi :
Lembar asli untuk pihak yang berhak untuk diserahkan kepada Bank yang ditunjuk
Salinan 1 untuk Bendahara Pengeluaran
Salinan 2 untuk Seksi Akuntansi dan Pelaporan Keuangan atau fungsi yang membidangi
akuntansi Pemerintah Daerah
Salinan 3 untuk arsip Kuasa BUD
c. Lembar asli untuk pihak yang berhak, antara lain meliputi :
Pengguna Anggaran untuk SP2D UP/TU/GU/Nhil dan SP2D LS gaji dan tunjangan serta
SP2D LS non gaji dan tunjangan
Pihak Ketiga atau Rekanan untuk SP2D LS Pengadaan Barang/Jasa
Pihak Ketiga meliputi perorangan, pengurus organisasi, atau pejabat Instansi atau
Bendahara Dusun untuk SP2D LS Belanja SKPKD
III-8.5. BENTUK FORMAT DOKUMEN
(1) Bentuk format dokumen terkait yang dipergunakan berkenaan dengan pelaksanaan sistem dan
prosedur adalah sebagaimana berikut ini.
(2) Contoh format sebagaimana dimaksud butir (1) dapat disesuaikan lebih lanjut menurut
kebutuhan dan perkembangan keadaan dalam rangka tertib administrasi keuangan.
- 5 -
PEMERINTAH KABUPATEN BUNGOSURAT PERINTAH PENCAIRAN DANA (SP2D)
Nomor : ………/Kode SKPD/SP2D*/Tahun....
Nomor SPM : Dari : Kuasa BUD
Tanggal : Tahun Anggaran :
SKPD :
Bank / Pos : ……………………………………………………………………..
Hendaklah mencairkan/ memindahbukukan dari baki Rekening Nomor … … …
Uang sebesar Rp. … … … … (Terbilang : … … … ...)
Kepada :
NPWP :
No. Rekening
Bank :
Bank/Pos :
Keperluan
Untuk :
NO. KODE REKENING URAIAN JUMLAH (Rp)
1 2 3 4
Kolom 2
Kolom 1
Kolom 3
Contoh Dokumen SP2D
- 6 -
Potongan-potongan :
NO. Uraian (No. Rekening) Jumlah (Rp) Keterangan
1. Iuaran wajib Pegawai Negeri
2. Tabungan Perunmahan Pegawai
3. ……….
Jumlah
Informasi : (tidak mengurangi jumlah pembayaran SP2D)
NO. Uraian Jumlah (Rp) Keterangan
1. PPN
2. PPh
3. ……….
Jumlah
SP2D yang Dibayarkan
Jumlah yang Diminta Rp …………………,-
Jumlah Potongan Rp …………………,-
Jumlah yang DibayaDPAn Rp …………………,-
Uang Sejumlah : ………………………………………………………………………………………………………………………………….
Lembar 1 : Pihak yang berhak (diserahkan kepada Bank Yang Ditunjuk) ………….., tanggal … …. ….
Lembar 2 : Bendahara Pengeluaran Kuasa Bendahara Umum Daerah
Lembar 3 : Fungsi akuntansi Pemerintah Daerah
Lembar 4 : Arsip Kuasa BUD
(tanda tangan)
* jenis SP2D
(nama lengkap)
NIP.
- 7 -
Cara pengisian SP2D
Kolom 1
a. Nomor SPM diisi dengan nomor SPM.
b. Tanggal diisi dengan tanggal SPM.
c. SKPD diisi dengan nama SKPD.
d. Dari diisi dengan Kuasa Bendahara Umum Daerah (Kuasa BUD).
e. Tahun Anggaran diisi dengan tahun anggaran berkenaan.
f. Bank/Pos diisi dengan nama bank/pos yang ditunjuk untuk mencairkan SP2D.
g. Hendaklah mencairkan /memindahbukukan ke Rekening Nomor diisi dengan nomor rekening kas umum daerah
(nomor rekening bank kuasa BUD).
h. Uang sejumlah diisi dengan jumlah rupiah dan bilangan rupiah SP2D yang dicairkan.
i.
Kolom 2
Khusus SPP-UP/ GU/ TU
a. Kepada diisi dengan bendahara pengeluaran yang berhak atas SP2D.
b. NPWP diisi dengan nomor pokok wajib pajak bendahara pengeluaran atau yang berhak atas SP2D.
c. Kode rekening bank diisi dengan nomor rekening bank bendahara pengeluaran yang berhak atas SP2D.
d. Bank/pos diisi dengan nama bank/pos yang ditunjuk untuk mencairkan SP2D.
e. Keperluan untuk diisi dengan uraian keperluan peruntukan pencairan SP2D.
Khusus SPP LS gaji/ barang dan jasa pihak ketiga
a. Kepada diisi dengan pihak ketiga yang berhak atas SP2D.
b. NPWP diisi dengan nomor NPWP pihak ketiga yang berhak atas SP2D.
c. Kode rekening bank diisi dengan nomor rekening bank milik pihak ketiga yang berhak atas SP2D.
d. Bank/pos diisi dengan nama bank/pos yang ditunjuk untuk mencairkan SP2D.
e. Keperluan untuk diisi dengan uraian keperluan peruntukan pencairan SP2D.
Kolom 3
a. Nomor diisi dengan nomor urut.
b. Kode rekening diisi dengan kode rekening peruntukan SP2D.
c. Uraian diisi dengan uraian nama kode rekening peruntukan SP2D.
d. Jumlah diisi dengan jumlah rupiah atas masing-masing kode rekening peruntukan SP2D.
Khusus Hanya ada pada SPP LS Gaji (nomor 4 dan 5)
Potongan-potongan:
a. Iuran wajib pegawai negeri diisi dengan jumlah potongan gaji pegawai sesuai ketentuan perundang-undangan.
b. Tabungan perumahan diisi dengan jumlah potongan tabungan perumahan pegawai sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
Khusus hanya ada pada SPP LS barang dan jasa
Informasi (tidak mengurangi jumlah pembayaran SP2D)
a. PPN diisi dengan dengan jumlah potongan PPN sesuai ketentuan perundang-undangan.
b. PPh diisi dengan jumlah potongan PPh sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
SP2D yang dibayarkan:
a. Jumlah yang diminta diisi dengan jumlah SPM yang diajukan.
b. Jumlah potongan diisi dengan jumlah potongan (No. 4).
c. Jumlah yang dibayarkan diisi dengan jumlah yang diminta dikurangi dengan jumlah potongan.
d. Uang sejumlah diisi dengan jumlah rupiah dan bilangan rupiah SP2D yang dicairkan.
- 8 -
PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO
REGISTER SP2D
Halaman : …………..
Nomor SP2D Jumlah SP2D (Rp)
LS LSNo.
UrutTanggal
UP GU TUGaji
Barang &
Jasa
UraianUP GU TU
GajiBarang &
Jasa
1 2 3 4 5
Jumlah
……………., tanggal ………
Kuasa Bendahara Umum Daerah
(Tanda tangan)
Contoh Dokumen Register SP2D
- 9 -
PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO
SURAT PENOLAKAN PENERBITAN SP2D
Nomor : ................... ............., ................... 20.....
Lampiran : ...................
Perihal : Pengembalian SPM
Kepada Yth
Pengguna Anggaran / Kuasa Pengguna Anggaran.
................................................................
di –
......................
Bersama ini terlampir Surat Perintah Membayar Uang Persediaan/Ganti Uang/Tambahan
Uang dan Langsung (SPM-UP/GU/TU/LS) Saudara Nomor: .......................... tanggal ..................
200..... dikembalikan karena tidak memenuhi syarat untuk diproses. Adapun kekurangannya sebagai
berikut :
1. .........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
...........................
2. .........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
..........................
3. .........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
..........................
Demikian disampaikan, atas kerjasamanya diucapkan terima kasih.
Kuasa Bendahara Umum Daerah
(tanda tangan)
(nama lengkap)
NIP ...................
Contoh Surat Penolakan SP2D
- 10 -
Cara pengisian Register SP2D
Kolom 1 diisi dengan nomor urut SP2D untuk pengeluaran UP/GU/TU/LS (Gaji, barang dan jasa) yang diterbitkan.
Kolom 2 diisi dengan tanggal diterbitkannya SP2D.
Kolom 3 diisi dengan nomor SP2D untuk pengeluaran UP/GU/TU/LS yang diterbitkan.
Kolom 4 diisi dengan uraian SP2D yang diterbitkan.
Kolom 5 diisi dengan jumlah rupiah dikeluarkan untuk pengeluaran UP/GU/TU/LS.
Bendahara pengeluaran mencatat SP2D ke dalam dokumen penatausahaan yang terdiri dari:
BKU Pengeluaran.
Buku Pembantu Simpanan/ bank.
Buku pembantu pajak.
Buku pembantu panjar.
Buku rekapitulasi pengeluaran per rincian objek.
- 11 -
PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO
REGISTER SURAT PENOLAKAN PENERBITAN SP2D
Jumlah (Rp)No.Urut Tanggal
Nomor
SPMUraian
UP/GU/TU LSKeterangan
1 2 3 4 5 6 7
Jumlah
……………., tanggal …………….
Kuasa Bendahara Umum
Daerah
(Tanda tangan)
(nama lengkap)
NIP.
- 12 -
Cara Pengisian Register penolakan SP2D
Kolom 1 diisi dengan nomor urut.
Kolom 2 diisi dengan tanggal dan nomor surat penolakan penerbitan SP2D.
Kolom 3 diisi dengan nomor SPM yang ditolak.
Kolom 4 diisi dengan alasan penolakan penerbitan SP2D.
Kolom 5 diisi dengan jumlah SPM-UP/GU/TU yang ditolak penerbitan SP2D.
Kolom 6 diisi dengan jumlah SPM LS yang ditolak penerbitan SP2D.
Kolom 7 diisi dengan penjelasan yang diperlukan.
- 13 -
- 14 -
- 15 -
- 16 -
- 17 -
- 18 -
- 19 -
- 20 -
III-8.6. BAGAN ALIR. . . .
- 21 -
III-8.6. BAGAN ALIR
- 22 -
- 23 -
- 24 -
- 25 -
- 26 -
BUPATI BUNGO,
dto
H. ZULFIKAR ACHMAD