kata pengantar - jambi.bpk.go.id

101

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 I

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dapat menyusun dan menyampaikan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Daerah (IHPD) Tahun 2020 kepada lembaga perwakilan dan pemerintah daerah.

IHPD Tahun 2020 ini, memuat pembagian tugas dan wewenang Pimpinan BPK,

profil BPK Perwakilan Provinsi Jambi, ringkasan eksekutif, profil pemerintah daerah dan indikator makro ekonomi di wilayah Provinsi Jambi. IHPD juga memberikan gambaran yang menyeluruh mengenai hasil pemeriksaan keuangan, pemeriksaan kinerja dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu (PDTT) kepatuhan selama Tahun 2020 pada pemerintah daerah di wilayah Provinsi Jambi, serta menyajikan hasil pemantauan tindak lanjut rekomendasi hasil pemeriksaan dan pemantauan penyelesaian ganti kerugian daerah.

BPK Perwakilan Provinsi Jambi telah melakukan pemeriksaan atas laporan keuangan TA 2019 pada 12 pemerintah daerah dengan opini keseluruhan adalah Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Selain opini atas laporan keuangan, laporan juga memuat hasil pemeriksaan atas Sistem Pengendalian Intern (SPI) dan ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan.

Pemeriksaan kinerja dilaksanakan atas 5 objek pemeriksaan yang merupakan pemeriksaan tematik nasional. Pemeriksaan kinerja tersebut terdiri dari; 1) Efektivitas Penanganan Pandemi Covid-19 Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2020 pada Pemerintah Provinsi Jambi; Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat; 2) Efektivitas Pengelolaan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dalam penyelenggaraan administrasi pemerintahan pada Pemerintah Kabupaten Batang Hari; Pemerintah Kabupaten Sarolangun; dan 3) Efektivitas Pengelolaan Bank pada PT Bank Pembangunan Daerah Jambi dan Instansi Terkait Lainnya Tahun Buku 2018 s.d. Triwulan III Tahun 2020 di Provinsi Jambi.

IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 II

Selain itu, BPK Perwakilan Provinsi Jambi melaksanakan pemeriksaan kepatuhan atas 5 objek pemeriksaan, 3 diantaranya tematik nasional. Pemeriksaan tersebut terdiri dari pemeriksaan kepatuhan atas Penanganan Pandemi COVID-19 pada 3 pemerintah daerah yaitu Pemerintah Provinsi Jambi, Kabupaten Merangin, dan Kota Jambi, serta pemeriksaan kepatuhan atas Belanja Modal Infrastruktur pada Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi dan Kabupaten Tebo TA 2020.

BPK berharap IHPD Tahun 2020 dapat memberikan informasi kepada Gubernur dan DPRD serta pemangku kepentingan lainnya, sehingga dapat dijadikan acuan dalam rangka pembinaan, penyusunan kebijakan, dan peningkatan transparan dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah.

Badan Pemeriksa Keuangan RI

Anggota V,

Prof. Dr. Bahrullah Akbar, MBA., CIPM., CA.,

CPA., CSFA., CFrA., CGCAE.

IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 III

DAFTAR ISI

Hal.

Kata Pengantar i

Daftar Isi iii

Daftar Tabel iv

Daftar Grafik V

Daftar Gambar vi

Daftar Lampiran vi

Tentang BPK vii

Ringkasan Eksekutif 1

BAB I Pendahuluan 8

A. Indikator makro ekonomi 11

B. Ringkasan LRA dan Neraca 14

C. BUMD 20

BAB II Hasil Pemeriksaan 22

A. Pemeriksaan Keuangan 22

B. Pemeriksaan Kinerja 33

C. Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu (DTT) Kepatuhan 48

BAB III Hasil Pemantauan 65

A. Pemantauan Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pemeriksaan 65

B. Pemantauan Penyelesaian Ganti Kerugian Daerah 67

Lampiran 70

Daftar Singkatan & Akronim 75

Glosarium 81

IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 IV

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Jumlah LHP, Temuan Pemeriksaan, dan Rekomendasi Tahun 2020

Tabel 1.1 Pendapatan Tahun 2020 dan 2019

Tabel 1.2 IKF Tahun 2020 dan 2019

Tabel 1.3 Belanja dan Transfer Tahun 2020 dan 2019

Tabel 1.4 Pembiayaan Netto Tahun 2020 dan 2019

Tabel 1.5 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun 2020 dan 2019

Tabel 1.6 Aset Tahun 2020 dan 2019

Tabel 1.7 Kewajiban Tahun 2020 dan 2019

Tabel 1.8 Ekuitas Tahun 2020 dan 2019

Tabel 2.1 Opini atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah TA 2015-2019

Tabel 2.2 Rekapitulasi Hasil Pemeriksaan Kinerja yang Dilaksanakan oleh BPK Perwakilan Provinsi Jambi

Tabel 2.3 Rekapitulasi Hasil Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu yang Dilaksanakan oleh BPK Perwakilan Provinsi Jambi

Tabel 2.4 Kesimpulan Kepatuhan Penanganan Pandemi COVID-19

Tabel 2.5 Daftar Hasil Pemeriksaan atas Pertanggungjawaban Penerimaan dan Pengeluaran Dana Bantuan Keuangan Partai Politik TA 2019

Tabel 3.1 Pemantauan Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pemeriksaan per 31 Desember 2020

Tabel 3.2 Hasil Pemantauan terhadap Pelaksanaan TLRHP atas LHP per 31 Desember 2020

Tabel 3.3 Pemantauan Kerugian Daerah per 31 Desember 2020

Tabel 3.4 Hasil Pemantauan Penyelesaian Ganti Kerugian Daerah per 31 Desember 2020 dengan Status Telah Ditetapkan Menurut Tingkat Penyelesaian

IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 V

DAFTAR GRAFIK

Grafik 2.1 Tren Opini atas LKPD TA 2015 – 2019 di Provinsi Jambi

Grafik 3.1 Penyelesaian Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pemeriksaan

Grafik 3.2 Status Kerugian Daerah Telah Ditetapkan Menurut Tingkat Penyelesaian

IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 VI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Agenda Pembangunan Nasional dan Strategi Pemeriksaan

Renstra 2020 -2024

Gambar 2 Laporan Hasil Pemeriksaan TA 2020

Gambar 3 Provinsi Jambi dalam Angka

Gambar 1.1 Peta Wilayah Provinsi Jambi

Gambar 1.2 Indikator Makro Ekonomi

Gambar 1.3 Profil Keuangan Pemerintah Provinsi Jambi

Gambar 1.4 Rekapitulasi Laba Rugi BUMD

Gambar 2.1 Hasil Pemeriksaan Keuangan Tahun 2020

Gambar 2.2 Penyerahan LHP atas LKPD Pemerintah Provinsi Jambi TA 2019

Gambar 2.3 Smart City

Gambar 2.4 Lingkup Pemeriksaan Kinerja COVID-19

Gambar 2.5 Testing, Tracing, Treatment

Gambar 2.6 BPK dan Bank 9 Jambi

Gambar 2.7 Upaya Penanganan Covid-19

Gambar 2.8 Hasil Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu

Gambar 2.9 Jumlah Parpol Per Pemerintah Daerah Tahun 2019

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Daftar LHP Tahun Anggaran 2020

Lampiran 2 Temuan dan Permasalahan LHP LKPD TA 2019

Lampiran 3 Temuan dan Permasalahan LHP Kinerja TA 2020

Lampiran 4 Temuan dan Permasalahan LHP PDTT TA 2020

IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 VII

Sesuai dengan amanat Pasal 23E Undang Undang Dasar Negara Republik

Indonesia 1945 (UUD 1945), Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dibentuk

untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara

secara bebas dan mandiri. Untuk melaksanakan amanat UUD tersebut,

BPK berkedudukan di ibu kota negara dan memiliki perwakilan di setiap

provinsi.

PERATURAN PERUNDANG-

UNDANGAN YANG TERKAIT

TUGAS BPK

PEMERIKSAAN BPK

DILAKUKAN TERHADAP

pemerintah pusat, pemerintah

daerah, lembaga negara lainnya,

Bank Indonesia, badan usaha

milik negara, badan layanan

umum, badan usaha milik

daerah dan lembaga atau badan

lain yang mengelola keuangan

negara. Pemeriksaan dimaksud

meliputi pemeriksaan keuangan,

pemeriksaan kinerja, dan

pemeriksaan dengan tujuan

tertentu

Undang-Undang (UU) Nomor 17

Tahun 2003 tentang Keuangan

Negara, UU Nomor 1 Tahun 2004

tentang Perbendaharaan Negara,

UU Nomor 15 Tahun 2004

tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara, serta UU

Nomor 15 Tahun 2006 tentang

Badan Pemeriksa Keuangan

DALAM MELAKUKAN PEMERIKSAAN, BPK menetapkan Standar

Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) sebagai patokan bagi pemeriksa

untuk melakukan tugasnya. Selain itu, BPK menetapkan kode etik untuk

menegakkan nilai-nilai dasar integritas, independensi, dan

profesionalisme.

Tentang BPK

IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 VIII

Lembaga Perwakilan dan Pemerintah

HASIL PEMERIKSAAN BPK DISAMPAIKAN KEPADA Dewan

Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah sesuai dengan kewenangannya. Hasil pemeriksaan

tersebut disampaikan pula kepada pemerintah dan pimpinan pihak

yang diperiksa untuk ditindaklanjuti. BPK memantau tindak lanjut yang

dilakukan oleh pemerintah dan pihak yang diperiksa. Apabila dalam

pemeriksaan ditemukan indikasi unsur pidana, BPK melaporkan hal

tersebut kepada instansi yang berwenang sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

VISI “Menjadi Lembaga Pemeriksa Tepercaya yang Berperan

Aktif dalam Mewujudkan Tata Kelola Keuangan Negara

yang Berkualitas dan Bermanfaat untuk Mencapai Tujuan

Negara”

MISI 1. Memeriksa tata kelola dan tanggung jawab keuangan

negara untuk memberikan rekomendasi, pendapat, dan

pertimbangan

2. Mendorong pencegahan korupsi dan percepatan

penyelesaian ganti kerugian negara

3. Melaksanakan tata kelola organisasi yang transparan

dan berkesinambungan agar menjadi teladan bagi

institusi lainnya

Tema & Fokus Pemeriksaan

BPK mempunyai peran strategis dalam mendorong pemerintah

melaksanakan kebijakan dan strategi pembangunan yang telah

dirumuskan dalam RPJMN 2020-2024. Melalui kegiatan pemeriksaan,

BPK mengawal dan memastikan program prioritas pembangunan

nasional direncanakan, dilaksanakan dan dilaporkan secara transparan

dan akuntabel serta dapat memberikan manfaat pada kesejahteraan

rakyat Indonesia.

IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 IX

Oleh sebab itu, pemeriksaan BPK didasarkan pada Renstra BPK 2020-

2024 yang mengacu pada RPJMN 2020-2024. Renstra BPK 2020- 2024

menetapkan pemeriksaan atas program pembangunan pemerintah

lintas dimensi. Berdasarkan strategi pemeriksaan berbasis risiko,

pemeriksaan BPK dikelompokkan menjadi pelaksanaan pemeriksaan

sesuai mandat, pemeriksaan tematik, pemeriksaan investigatif dan

pemeriksaan atas permintaan pemangku kepentingan, tindak lanjut

rekomendasi hasil pemeriksaan dan pemeriksaan atas tindak lanjut,

penggunaan KAP dalam pemeriksaan keuangan, dan manajemen

pemeriksaan. Penyelarasan tema pemeriksaan tematik nasional

difokuskan pada isu yang menjadi perhatian bersama (focal point) para

pemangku kepentingan, dan dilaksanakan secara lintas satker sebagai

sarana meningkatkan sinergi dan kolaborasi antarsatker untuk

menghasilkan rekomendasi, pendapat, atau pertimbangan yang lebih

komprehensif, berdasarkan 7 (tujuh) agenda pembangunan nasional

dengan rincian, yang dimuat dalam RPJMN 2020–2024

Gambar 1. Agenda Pembangunan Nasional dan Strategi Pemeriksaan Renstra 2020 -2024

IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 X

Dr. Achsanul Qosasi, CSFA. Anggota III BPK (Pimpinan Pemeriksaan Keuangan Negara III) TUGAS DAN WEWENANG: Pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara

pada MPR, DPR, DPD, MA, BPK, MK, KY, Kemenko

Bidang PMK, Kemensetneg, Setkab, Kemensos,

Kemenpar, Kemenaker, Kemkominfo, Kemenpan RB,

KPPPA, Kemenpora, Kemenristekdikti, Kementerian

ATR, Kemendesa PDTT, Bapeten, BATAN, BPPT, LIPI,

LAPAN, Perpusnas RI, BNPB, Bapertarum, BKKBN,

BKN, BPKP, LAN, ANRI, PPK GBK, PPK Kemayoran,

BNP2TKI, LPP RRI, LPP TVRI, TMII, BIG, ORI, BPN,

Bekraf serta lembaga yang dibentuk dan terkait di

lingkungan entitas tersebut.

Dr. Pius Lustrilanang S.IP., M.Si., CSFA. Anggota II BPK (Pimpinan Pemeriksaan Keuangan Negara II) TUGAS DAN WEWENANG: Pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan

negara pada Kemenko Bidang Perekonomian,

Kemenkeu, Kemendag, Kemenperin,

Kementerian PPN/BAPPENAS, Kementerian

Koperasi dan UKM, BKPM, BPS, BI, OJK, PPATK, PT

PPA, LPS, BSN, LKPP, KPPU serta lembaga yang

dibentuk dan terkait di lingkungan entitas

tersebut.

Prof. Dr. H. Harry Azhar Azis, M.A., CSFA. Anggota VI BPK (Pimpinan Pemeriksaan Keuangan Negara VI) TUGAS DAN WEWENANG: Pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan

negara pada Kemenkes, Kemendikbud, BPJS

Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, BPOM,

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan

daerah pada Pemerintah Provinsi, Kabupaten,

Kota, dan Badan Usaha Milik Daerah di Wilayah II

(Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi,

Maluku, dan Papua) serta lembaga yang dibentuk

dan terkait di lingkungan entitas tersebut.

Dr. Ir. Isma Yatun, M.T., CSFA. Anggota IV BPK (Pimpinan Pemeriksaan Keuangan Negara IV) TUGAS DAN WEWENANG: Pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan

negara pada Kemenko Bidang Kemaritiman,

Kementan, KKP, Kementerian ESDM, Kemen PU

Pera, KLHK, BPH Migas, Badan Restorasi Gambut

serta lembaga yang dibentuk dan terkait di

lingkungan entitas tersebut.

IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 XI

Dr. Agung Firman Sampurna, CSFA. Ketua BPK RI TUGAS DAN WEWENANG: Pemeriksaan pengelolaan

dan tanggung jawab keuangan negara secara umum

bersama dengan Wakil Ketua, tugas dan wewenang yang

berkaitan dengan kelembagaan BPK, hubungan

kelembagaan dalam negeri dan luar negeri, pengarahan

pemeriksaan investigatif, dan pembinaan tugas

Sekretariat Jenderal, Direktorat Utama Perencanaan,

Evaluasi, dan Pengembangan Pemeriksaan Keuangan

Negara, Direktorat Utama Pembinaan dan

Pengembangan Hukum Pemeriksaan Keuangan Negara,

Inspektorat Utama, dan Badan Pendidikan dan

Pelatihan Pemeriksaan Keuangan Negara bersama

dengan Wakil Ketua.

Dr. Agus Joko Pramono, S.ST., M.Acc., Ak., CA., CPA., CSFA. Wakil Ketua BPK RI TUGAS DAN WEWENANG: Pemeriksaan pengelolaan

dan tanggung jawab keuangan negara secara umum

bersama dengan Ketua, proses Majelis Tuntutan

Perbendaharaan, pengarahan pemeriksaan investigatif,

dan pembinaan tugas Sekretariat Jenderal, Direktorat

Utama Perencanaan, Evaluasi, dan Pengembangan

Pemeriksaan Keuangan Negara, Direktorat Utama

Pembinaan dan Pengembangan Hukum Pemeriksaan

Keuangan Negara, Inspektorat Utama, dan Badan

Pendidikan dan Pelatihan Pemeriksaan Keuangan Negara

bersama dengan Ketua.

Dr. Hendra Susanto M. Eng., M.H., CSFA.,CFrA.

Anggota I BPK (Pimpinan Pemeriksaan Keuangan Negara I)

TUGAS DAN WEWENANG: Pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara pada Kemenko Polhukam, Kemenlu,

Kemenkumham, Kemenhan, Kemenhub, Kejaksaan RI, POLRI, BIN, BNN, BMKG, Lemhanas, Wantanas, Badan Siber dan Sandi Negara, Komnas

HAM, KPK, KPU, Basarnas, BNPT, Bawaslu, Bakamla serta lembaga yang dibentuk dan terkait di lingkungan entitas tersebut.

Prof. Dr. Bahrullah Akbar, MBA., CIPM., CA., CPA., CSFA., CFrA., CGCAE. Anggota V BPK (Pimpinan Pemeriksaan Keuangan Negara V)

TUGAS DAN WEWENANG: Pemeriksaan pengelolaan

dan tanggung jawab keuangan negara pada Kemendagri,

Kemenag, BPKS, BP Batam, BPWS, BNPP, pengelolaan dan

tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah

Provinsi, Kabupaten, Kota, dan Badan Usaha Milik Daerah

di Wilayah I (Sumatera dan Jawa) serta lembaga yang

dibentuk dan terkait di lingkungan entitas tersebut.

Ir. Daniel Lumban Tobing, CSFA. Anggota VII BPK (Pimpinan Pemeriksaan Keuangan Negara

VII)

TUGAS DAN WEWENANG: Pemeriksaan pengelolaan

dan tanggung jawab keuangan negara pada Kementerian

BUMN, SKK Migas, BUMN dan anak perusahaan, Badan

Pembina Proyek Asahan dan Otorita Pengembangan

Proyek Asahan serta lembaga yang dibentuk dan terkait

di lingkungan entitas tersebut.

IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 XII

IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 XIII

IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 XIV

BPK Perwakilan Provinsi Jambi secara organisasi

berada di bawah Auditorat Utama Keuangan Negara V

Dr. Akhsanul Khaq MBA., CMA., CFE., CA., Ak., CSFA., CPA., CFrA.

Auditor Utama KN V

TUGAS DAN WEWENANG: Pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan

negara pada Kemendagri, Kemenag, BPKH,

BPWS, BNPP, PB Batam, PB Sabang, dan

lembaga terkait di lingkungan entitas

tersebut, serta keuangan daerah dan

kekayaan daerah yang dipisahkan pada

pemerintah daerah di wilayah Sumatera dan

Jawa. Auditor Utama KN V bertanggung

jawab kepada Anggota V BPK.

Rio Tirta, S.E., M.Acc., CSFA. Kepala Perwakilan BPK Provinsi Jambi

TUGAS DAN WEWENANG: Pemeriksaan

pengelolaan dan tanggung jawab

keuangan daerah pada Pemerintah

Provinsi Jambi, BUMD, dan Lembaga

terkait di lingkungan entitas, termasuk

melaksanakan pemeriksaan yang

ditugaskan oleh AKN dan Auditorat

Utama Investigasi.

IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 XV

Hermawan, S.E.

Kepala Sekretariat Perwakilan

TUGAS DAN WEWENANG: Penyelenggaraan dan pengkoordinasian dukungan administrasi, hukum, dan hubungan masyarakat, protokoler, serta sumber daya untuk kelancaran tugas dan fungsi BPK RI Perwakilan Provinsi Jambi.

Nur Miftahul Lail S.E., Ak., CA Kepala Subauditorat Jambi I

TUGAS DAN WEWENANG: Pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Provinsi Jambi, Kabupaten Kerinci, Kabupaten Tebo, Kabupaten Bungo, Kabupaten Batang Hari, Kota Sungai Penuh, BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang ditugaskan oleh AKN.

Ronald Sinaga, S.E., M.I.M., Ak., CA. Kepala Subauditorat Jambi II

TUGAS DAN WEWENANG: Pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan daerah pada Pemerintah Pemerintah Kota Jambi, Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Merangin, Kabupaten Muaro Jambi, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, BUMD dan lembaga terkait di lingkungan entitas, termasuk melaksanakan pemeriksaan yang ditugaskan oleh AKN.

IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 XVI

Selain melakukan pemeriksaan keuangan sesuai mandat,

BPK Perwakilan Provinsi Jambi juga melakukan pemeriksaan sesuai

Renstra dan pemeriksaan atas Pandemi COVID-19.

RENSTRA

Pengembangan Wilayah

Belanja Modal Infrastruktur pada Pemerintah Kabupaten

Muaro Jambi dan Kabupaten Tebo.

Efektivitas Pengelolaan Bank pada PT Bank Pembangunan

Daerah pada Pemerintah Provinsi Jambi

Penguatan Stabilitas Polhukhankam dan Transformasi

Pelayanan Publik

Efektivitas Pengelolaan Sistem Pemerintahan Berbasis

Elektronik (SPBE) dalam Penyelenggaraan Administrasi

Pemerintahan pada Pemerintah Kabupaten Batanghari dan

Kabupaten Sarolangun.

PENANGANAN PANDEMI COVID-19

• Kinerja Efektivitas Penanganan Pandemi COVID-19 pada

Pemerintah Provinsi Jambi dan Pemerintah Kabupaten

Tanjung Jabung Barat.

• Pemeriksaan PDTT Kepatuhan atas Penanganan Pandemi

COVID-19 pada Pemerintah Provinsi Jambi, Pemerintah

Kabupaten Merangin, dan Kota Jambi.

IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 1

Ringkasan Eksekutif

Ikhtisar hasil pemeriksaan daerah (IHPD) disusun untuk

memberikan gambaran yang menyeluruh mengenai hasil pemeriksaan

laporan keuangan, kinerja, dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu

yang bersifat kepatuhan (DTT kepatuhan) yang telah dilakukan oleh

BPK Perwakilan Provinsi Jambi pada pemerintah daerah dan entitas

lainnya di wilayah Provinsi Jambi. Ikhtisar ini merupakan rangkuman

dari 22 Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) yang diselesaikan oleh BPK

Perwakilan Provinsi Jambi sepanjang Tahun 2020, terdiri atas 12 LHP

atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD), lima LHP kinerja

dan lima LHP DTT kepatuhan, sebagaimana disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1 Jumlah LHP, Temuan Pemeriksaan, dan Rekomendasi Tahun 2020

Pemerintah/Jenis Pemeriksaan

Jumlah LHP

Jumlah Temuan

Jumlah Rekomendasi

Laporan Keuangan SPI Kepatuhan

12

132

347

Pemeriksaan Kinerja

5 57 134

PDTT Kepatuhan 5 48 140

TOTAL 22 237 621

Secara lebih terperinci, BPK Perwakilan Provinsi Jambi mengungkapkan

237 temuan yang memuat 366 permasalahan sebesar Rp37,53 miliar,

meliputi 145 permasalahan ketidakpatuhan terhadap ketentuan

peraturan perundang-undangan sebesar Rp36,22 miliar, 119

permasalahan kelemahan sistem pengendalian intern (SPI), serta 72

permasalahan ketidakhematan, ketidakefisienan, dan ketidakefektifan

sebesar Rp1,31 miliar.

IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 2

Gambar 2 Laporan Hasil Pemeriksaan BPK TA 2020

IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 3

Hasil Pemeriksaan Tahun 2020

IHPD ini memuat rangkuman atas pelaksanaan pemeriksaan BPK

Perwakilan Provinsi Jambi yang dilakukan pada Tahun 2020, dengan

pokok permasalahan sebagai berikut.

A. Pemeriksaan Laporan Keuangan

Pemeriksaan atas laporan keuangan TA 2019 telah dilakukan pada

Pemerintah Provinsi Jambi dan 11 pemerintah kabupaten/kota

dengan menghasilkan keseluruhan opini Wajar Tanpa

Pengecualian (WTP). Hasil pemeriksaan mengungkapkan 132

temuan yang memuat 199 permasalahan sebesar Rp32,52 miliar,

dengan rincian 60 permasalahan kerugian daerah sebesar Rp23,96

miliar, 6 permasalahan potensi kerugian daerah sebesar Rp5,29

miliar, 18 permasalahan kekurangan penerimaan sebesar Rp3,27

miliar, 29 permasalahan administrasi, dan 86 permasalahan

kelemahan SPI.

B. Pemeriksaan Kinerja

Dalam tahun 2020, BPK Perwakilan Provinsi Jambi melakukan 5

objek pemeriksaan kinerja dengan 3 tema, rincian sebagai berikut.

1. Efektivitas penanganan pandemi Covid-19 Bidang Kesehatan

Tahun Anggaran 2020, dengan kesimpulan Kurang Efektif pada

Pemerintah Provinsi Jambi dan Cukup Efektif pada Pemerintah

Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Dengan tidak

mengesampingkan hal-hal positif atau capaian keberhasilan

atas upaya yang telah dilakukan Pemerintah Provinsi Jambi dan

Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat, hasil

pemeriksaan signifikan yang perlu mendapatkan perhatian

antara lain: a) Upaya pemerintah daerah dalam penemuan

kasus secara aktif belum memadai, dan b) Upaya pemerintah

daerah dalam pelaksanaan tahapan manajemen klinis belum

memadai.

BPK merekomendasikan Gubernur dan Bupati antara lain agar:

a) menetapkan strategi untuk penemuan kasus secara aktif

IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 4

pada pintu masuk wilayah, pelacakan kontak, dan fasilitas

tertutup yang dilengkapi dengan rincian rencana kegiatan yang

terukur, dan b) menyusun dan menetapkan strategi

manajemen klinis sesuai skenario transmisi yang direviu dan

dimutakhirkan secara berkala.

2. Efektivitas pengelolaan Sistem Pemerintahan Berbasis

Elektronik (SPBE) dalam penyelenggaraan administrasi

pemerintahan pada Pemerintah Kabupaten Batang Hari dan

Kabupaten Sarolangun. BPK mengapresiasi upaya-upaya yang

dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Batang Hari dan

Kabupaten Sarolangun dalam penerapan dan pengelolaan

SPBE. Namun demikian, apabila tidak segera diatasi oleh

Pemerintah Kabupaten Batang Hari dan Kabupaten

Sarolangun, maka permasalahan-permasalahan tersebut dapat

mempengaruhi efektivitas pengelolaan SPBE dalam

penyelenggaraan administrasi pemerintahan.

Hasil pemeriksaan signifikan yang perlu mendapatkan

perhatian antara lain: a) Pemerintah Kabupaten Batang Hari

dan Kabupaten Sarolangun belum sepenuhnya melakukan

integrasi antar layanan SPBE terkait perencanaan,

penganggaran, keuangan, dan pengawasan, dan b) Pemerintah

Kabupaten Batang Hari dan Kabupaten Sarolangun belum

merencanakan dan mengembangkan layanan adminstrasi

pemerintahan yang berorientasi kepada pengguna,

terintegrasi, dan berkesinambungan.

BPK merekomendasikan Bupati Batang Hari dan Bupati

Sarolangun antara lain agar: a) menyusun rencana atau

rancangan kebutuhan dan integrasi layanan dan aplikasi SPBE

serta berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan

Informatika mengenai penyediaan dan penggunaan Sistem

Penghubung Layanan, dan b) menyusun rencana kebutuhan

layanan administrasi pemerintahan berbasis elektronik serta

rencana desain integrasi layanan SPBE serta merencanakan

pemenuhan kanal untuk mendukung IoT dan kemudahan akses

portal layanan adminstrasi pemerintahan berbasis elektronik.

IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 5

3. Efektivitas Pengelolaan Bank pada PT Bank Pembangunan

Daerah pada Pemerintah Provinsi Jambi, dengan perumusan

kesimpulan secara tidak langsung. BPK mengapresiasi upaya-

upaya yang telah dilakukan Bank Jambi dalam efektivitas

pengelolaan bank, namun demikian BPK menemukan masalah

pokok yang dapat mengganggu efektivitas pengelolaan bank.

Permasalahan signifikan yang perlu mendapatkan perhatian

antara lain: a) Terdapat penyaluran kredit atau pembiayaan

belum sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan, dan b) Tidak

terdapat perencanaan kebutuhan SDM terkait kegiatan

penempatan dana pada perencanaan jangka menengah dan

jangka panjang Bank Jambi.

BPK merekomendasikan Direktur Utama Bank Jambi antara

lain agar: a) Memerintahkan Kepala Divisi Kredit untuk

menyusun atau memperbaiki kebijakan internal terkait

perkreditan khususnya tatacara penilaian agunan dan

dokumentasinya, melakukan monitoring penyelesaian APHT

serta pengajuan klaim asuransi serta melaporkannya secara

periodik kepada Direksi, menyusun upaya atau strategi yang

efektif untuk meningkatkan penyaluran kredit produktif pada

setiap kantor cabang, dan b) Selalu memastikan pelaksanaan

penempatan telah sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang

ditetapkan.

C. Pemeriksaan DTT Kepatuhan

Dalam tahun 2020, BPK Perwakilan Provinsi Jambi melakukan 5

objek pemeriksaan dengan 2 tema, rincian sebagai berikut.

1. Pemeriksaan Kepatuhan atas Penanganan Pandemi Corona

Virus Disease-2019 (COVID-19) pada Pemerintah Provinsi

Jambi, Kabupaten Merangin dan Kota Jambi dengan

kesimpulan Sesuai Kriteria Dengan Pengecualian.

Permasalahan signifikan yang perlu mendapatkan perhatian

diantaranya a) Verifikasi dan validasi DTKS dan data penerima

bansos sembako non DTKS tidak sesuai dengan Peraturan, b)

Pengelolaan Sumbangan dari Pihak Ketiga dalam Penanganan

Pandemi COVID-19 belum memadai.

IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 6

2. Pemeriksaan Kepatuhan atas Belanja Modal Infrastruktur pada

Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi dan Pemerintah

Kabupaten Tebo dengan kesimpulan Sesuai Kriteria Dengan

Pengecualian.

Permasalahan signifikan yang perlu mendapatkan perhatian di

antaranya kekurangan volume pekerjaan dan potensi kerugian.

D. Pemantauan

Pemantauan Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan

Ikhtisar hasil pemeriksaan memuat hasil pemantauan terhadap

pelaksanaan TLRHP per 31 Desember 2020 atas LHP yang

diterbitkan periode Tahun 2005 s.d. 31 Desember 2020. Pada

periode 2005 s.d. 31 Desember 2020, BPK Perwakilan Provinsi

Jambi telah menyampaikan 13.267 rekomendasi kepada entitas

yang diperiksa senilai Rp1,50 triliun dan USD591,46 ribu. Total

persentase tindak lanjut atas 12 pemda di wilayah Provinsi Jambi

adalah 71,36%.

Pemantauan Penyelesaian Ganti Kerugian Daerah

Hasil pemantauan terhadap pelaksanaan pemantauan

penyelesaian ganti kerugian daerah s.d. 31 Desember 2020

menunjukkan kerugian daerah yang telah ditetapkan berdasarkan

SK Pembebanan dan Surat Keterangan Tanggung Jawab Mutlak dan

Putusan Pengadilan sebanyak 271 Kasus sebesar Rp8,26 miliar.

Tingkat penyelesaian yang terjadi pada periode per 31 Desember

2020 menunjukkan terdapat pengembalian sebesar Rp5,26 miliar

(63,69%). Dengan demikian, masih terdapat sisa kerugian sebesar

Rp3,00 miliar (36,31%).

IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 7

Gambar 3 Provinsi Jambi dalam Angka

IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 8

Provinsi Jambi dibentuk berdasarkan Undang-Undang Darurat

Nomor 19 tahun 1957, tentang Pembentukan Daerah-Daerah

Swatantra Tingkat I Sumatera Barat, Jambi dan Riau, yang

kemudian ditetapkan menjadi Undang-Undang Nomor 61 tahun

1958 (Lembaran Negara Tahun 1958 Nomor 112), yang terdiri

dari 5 Kabupaten dan 1 Kota. Pada tahun 1999, dilakukan

pemekaran terhadap beberapa wilayah administratif di Provinsi

Jambi melalui Undang-undang Nomor 54 tahun 1999 tentang

pembentukan Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Tebo,

Kabupaten Muaro Jambi dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

Selanjutnya melalui Undang-undang nomor 25 tahun 2008,

tentang Pembentukan Kota Sungai Penuh, sehingga sampai

tahun 2010, secara administratif Provinsi Jambi menjadi

sembilan kabupaten dan dua kota.

Gambar 1.1 Peta Wilayah Provinsi Jambi

Secara geografis, wilayah Provinsi Jambi terletak pada 0º45’ -

2º45’ Lintang Selatan dan 101º10’-104º55’ Bujur Timur di bagian

tengah Pulau Sumatera. Sebelah Utara Provinsi Jambi berbatasan

dengan Provinsi Riau, sebelah Timur dengan Provinsi Kepulauan

Riau dan Selat Malaka, sebelah Selatan berbatasan dengan

Provinsi Sumatera Selatan dan sebelah Barat berbatasan dengan

BAB I

Pendahuluan

IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 9

Provinsi Sumatera Barat dan Provinsi Bengkulu. Luas wilayah

Provinsi Jambi adalah seluas 53.435,72 Km² dengan luas daratan

50.160,05 Km² dan luas perairan 3.274,95 Km².

IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 10

Gambar 1.2 Indikator Makro Ekonomi

IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 11

Gambaran umum perkembangan Provinsi Jamb, dapat dilihat

pada indikator makro ekonomi, ringkasan keuangan berupa

Laporan Realisasi Anggaran (LRA) dan Neraca, perkembangan

BUMD dan Indeks Kemandirian Fiskal (IKF) sebagai berikut.

A. Indikator Makro Ekonomi

Makro ekonomi merupakan gambaran perubahan ekonomi yang

mempengaruhi masyarakat, perusahaan dan pasar. Makro

ekonomi dapat difungsikan sebagai alat bagi Pemerintah Daerah

untuk menentukan dan mengevaluasi arah kebijakan dalam

mengalokasikan sumberdaya ekonomi dan target pembangunan

daerah dalam rangka meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan

masyarakat. Laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi merupakan

indikator keberhasilan pembangunan. Data terkait indikator

makro Tahun 2020 Provinsi Jambi disajikan berdasar data laporan

BPS Provinsi Jambi.

1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB),

PDRB Provinsi Jambi pada Tahun 2020 atas dasar harga

berlaku sebesar Rp206,85 triliun, menurun dari tahun

sebelumnya sebesar Rp217,06 triliun. Empat sektor utama

penyumbang PDRB adalah industri Pertanian, Kehutanan,

dan Perikanan sebesar 30,85%, disusul sektor Perdagangan

Besar dan Eceran sebesar 12,63%, sektor Pertambangan dan

Penggalian sebesar 12,21% dan sektor Industri Pengolahan

sebesar 10,83%.

2. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)

TPT Provinsi Jambi pada tahun 2020 mencapai 5,13% atau

mengalami peningkatan sebesar 1,07% dari tahun 2019. TPT

Provinsi Jambi pada tahun 2019 sebesar 4,06%.

3. Kemiskinan dan Pembangunan Manusia

Berdasarkan Hasil Sensus Penduduk tahun 2020, jumlah

penduduk Indonesia sebanyak 270.203,90 ribu jiwa. Provinsi

Jambi menempati urutan ke-21 dari 34 Provinsi di Indonesia

dengan jumlah penduduk sebanyak 3.548,20 ribu jiwa. Pada

tahun 2020 jumlah penduduk miskin di Provinsi Jambi

sebesar 277,80 ribu jiwa (7,58 persen) pada bulan Maret dan

IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 12

288,10 ribu jiwa (7,97 persen) pada bulan September. Indeks

pembangunan Manusia pada tahun 2020 sebesar 71,29

meningkat 0,03 persen poin dari tahun sebelumnya.

4. Indeks Gini

Indeks Gini Provinsi Jambi pada Tahun 2020 sebesar 0,31

sedangkan pada Tahun 2019 sebesar 0,32 atau mengalami

penurunan sebesar 0,01.

5. Pertumbuhan ekonomi

Laju Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Jambi pada Tahun 2020

menunjukkan angka -0,46% sedangkan pada Tahun 2019

sebesar 4,37%.

6. Peringkat Kemiskinan

Persentase Penduduk Miskin di Provinsi Jambi pada Tahun

2020 sebesar 7,58% sedangkan di Tahun 2019 sebesar 7,60%.

IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 13

Gambar 1.3 Profil Keuangan Pemerintah Provinsi Jambi

IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 14

B. Ringkasan LRA dan Neraca

Data LRA dan Neraca dalam IHPD disusun berdasarkan data audited LKPD Tahun 2020 Provinsi Jambi dan 11 kabupaten/kota di wilayah Provinsi Jambi.

1. Ringkasan LRA

Realisasi Anggaran (LRA) Pemerintah Daerah di wilayah Provinsi Jambi Tahun 2020 dan 2019 yang memuat pendapatan, belanja dan transfer, pembiayaan netto dan silpa, dapat dilihat pada tabel berikut.

a. Pendapatan

Total realisasi pendapatan 2020 dibandingkan dengan realisasi 2019 terdapat penurunan sebesar 11,62%. Penurunan tertinggi terdapat di Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan terendah di Provinsi Jambi.

Tabel 1.1 Pendapatan Tahun 2020 dan 2019 (dalam miliar rupiah)

Uraian

Pendapatan

Anggaran 2020

Realisasi 2020

Realisasi 2019

Naik/Turun

(%)

Kab. Muaro Jambi 1.378,38 1.323,38 1.400,69 -5,52

Kab. Tanjung Jabung Barat

1.302,41 1.421,42 1.642,34 -13,45

Kab. Sarolangun 1.196,94 1.155,46 1.324,27 -12,75

Kab. Tanjung Jabung Timur

1.060,40 1.052,61 1.195,75 -11,97

Kab. Batang Hari 1.291,77 1.197,38 1.320,72 -9,34

Kab. Merangin 1.358,01 1.370,62 1.508,60 -9,15

Kota Sungai Penuh 743,90 749,34 823,16 -8,97

Kab. Kerinci 1.223,13 1.203,60 1.298,74 -7,33

Kab. Tebo 1.066,78 1.085,60 1.157,28 -6,19

Kab. Bungo 1.598,90 1.273,51 1.349,86 -5,66

Kota Jambi 1.617,66 1.621,83 1.699,54 -4,57

Provinsi Jambi 4.176,32 4.400,63 4.575,19 -3,82

Jumlah 8.331,83 8.144,76 9.215,52 -11,62

IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 15

Indeks Kemandirian Fiskal (IKF) merupakan indeks yang

menunjukkan kemandirian suatu pemerintah daerah, yaitu

dengan membandingkan antara Pendapatan Asli Daerah

(PAD) dengan Total Pendapatan, dapat dilihat pada tabel

berikut.

Tabel 1.2 IKF Tahun 2020 dan 2019

No Kabupaten/Kota IKF Naik/Turun

2020 2019 %

1 Kab. Batang Hari 8,70 6,93 25,54

2 Kab. Muaro Jambi 7,75 6,70 15,67

3 Kab. Tanjung Jabung Barat 8,13 7,32 11,07

4 Kab. Tanjung Jabung

Timur

4,72 4,51 4,66

5 Kab. Merangin 7,32 7,04 3,98

6 Kab. Kerinci 6,79 6,61 2,72

7 Kab. Tebo 7,23 7,19 0,56

8 Provinsi Jambi 34,89 36,09 -3,33

9 Kab. Bungo 9,94 10,40 -4,42

10 Kota Jambi 21,93 23,15 -5,27

11 Kota Sungai Penuh 3,88 4,24 -8,49

12 Kab. Sarolangun 6,07 7,15 -15,10

Perbandingan antara IKF 2020 dibandingkan dengan IKF

2019 menunjukkan kenaikan pada tujuh pemda yaitu:

Kabupaten Batanghari, Kabupaten Muaro Jambi, Kabupaten

Tanjung Jabung Barat, Kabupaten Tanjung Jabung Timur,

Kabupaten Merangin, Kabupaten Kerinci, dan Kabupaten

Tebo. Sedangkan lima pemda lainnya menunjukkan

penurunan IKF dengan jumlah penurunan terbanyak pada

Kabupaten Sarolangun.

IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 16

b. Belanja dan Transfer

Total realisasi belanja dan transfer 2020 dibandingkan

dengan realisasi 2019 terdapat penurunan sebesar 8,75%.

Penurunan tertinggi terdapat di Kabupaten Tanjung Jabung

Barat dan terendah di Kota Jambi sebagaimana dapat dirinci

pada tabel berikut.

Tabel 1.3 Belanja dan Transfer Tahun 2020 dan 2019

(dalam miliar rupiah)

No Kabupaten/Kota

Belanja dan Transfer

2020

Belanja dan

Transfer 2019

Naik/

Turun

Anggaran Realisasi Realisasi %

1 Kab. Tanjung Jabung

Barat 1.508,77 1.390,38 1.702,41 -18,33

2 Kab. Sarolangun 1.316,81 1.221,82 1.425,29 -14,28

3 Kota Sungai Penuh 795,33 711,31 809,31 -12,11

4 Kab. Muaro Jambi 1.472,33 1.391,58 1.425,41 -2,37

5 Kab. Batang Hari 1.304,62 1.196,95 1.341,86 -10,80

6 Kab. Tebo 1.127,87 1.021,78 1.119,84 -8,76

7 Provinsi Jambi 4.585,97 4.430,39 4.824,37 -8,17

8 Kab. Tanjung Jabung

Timur 1.140,53 1.095,36 1.188,86 -7,86

9 Kab. Kerinci 1.284,60 1.229,59 1.330,74 -7,60

10 Kab. Bungo 1.624,65 1.294,68 1.386,88 -6,65

11 Kab. Merangin 1.596,02 1.422,30 1.448,97 -1,84

12 Kota Jambi 1.828,84 1.667,72 1.661,36 0,38

TOTAL 19.586,32 17.944,38 19.665,28 -8,75

c. Pembiayaan Netto

Pembiayaan netto Tahun 2020 dibandingkan dengan

Tahun 2019 terdapat kenaikan pada lima pemda antara

lain Kab. Merangin, Kab. Tebo, Kota Sungai Penuh, Kota

Jambi, Kab. Tanjung Jabung Timur. Sedangkan tujuh

pemda lainnya emengalami penurunan.

IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 17

Tabel 1.4 Pembiayaan Netto Tahun 2020 dan 2019

(dalam miliar rupiah)

No Kabupaten/Kota Pembiayaan Netto 2020

Pembiayaan Netto 2019

Naik/ Turun

Anggaran Realisasi Realisasi %

1 Kab. Merangin 238,00 116,19 35,24 229,69

2 Kab. Tebo 61,10 61,10 35,15 73,80

3 Kota Sungai Penuh 51,43 51,45 37,58 36,89

4 Kota Jambi 211,18 211,18 173,00 22,07

5 Kab. Tanjung Jabung Timur

80,13 81,05 75,23 7,73

6 Kab. Muaro Jambi 93,94 94,59 121,31 -22,03

7 Kab. Tanjung Jabung Barat

206,36 206,36 266,43 -22,55

8 Provinsi Jambi 409,66 420,32 669,50 -37,22

9 Kab. Kerinci 61,61 61,62 101,73 -39,43

10 Kab. Sarolangun 119,87 126,36 239,17 -47,17

11 Kab. Bungo 25,75 26,99 64,77 -58,33

12 Kab. Batang Hari 12,84 12,84 38,48 -66,62

d. Sisa lebih Perhitungan Anggaran (Silpa)

Perbandingan antara Silpa Tahun 2020 dengan Silpa

Tahun 2019 menunjukkan adanya kenaikan pada tiga

pemda, yaitu Kota Sungai Penuh, Kab. Tebo, Kab.

Tanjung Jabung Barat. Sedangkan sembilan pemda

lainnya mengalami penurunan jumlah Silpa.

Tabel 1.5 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun 2020 dan 2019

(dalam miliar rupiah)

No Kabupaten/Kota Silpa Naik/Turun

2020 2019 %

1 Kota Sungai Penuh 89,48 51,43 73,99

2 Kab. Tebo 124,92 72,60 72,07

3 Kab. Tanjung Jabung Barat

237,39 206,36 15,04

4 Provinsi Jambi 390,56 420,32 -7,08

5 Kota Jambi 165,27 211,18 -21,74

6 Kab. Batang Hari 13,27 17,34 -23,45

7 Kab. Merangin 64,51 94,87 -32,00

8 Kab. Kerinci 35,63 69,74 -48,92

9 Kab. Tanjung Jabung Timur

38,30 82,13 -53,37

IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 18

No Kabupaten/Kota Silpa Naik/Turun

2020 2019 %

10 Kab. Sarolangun 59,99 138,16 -56,58

11 Kab. Muaro Jambi 26,37 96,59 -72,70

12 Kab. Bungo 5,82 27,75 -79,03

Ringkasan Neraca

a. Aset

Perbandingan antara Aset Tahun 2020 dengan Aset

Tahun 2019 menunjukkan adanya kenaikan pada tujuh

pemda. Sedangkan empat pemda lainnya mengalami

penurunan, yaitu Kabupaten Batang Hari, Kabupaten

Kerinci, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, dan

Kabupaten Bungo. Aset tertinggi pada Tahun 2020 pada

Provinsi Jambi, sementara terendah pada Kota Sungai

Penuh.

Tabel 1.6 Aset Tahun 2020 dan 2019 (dalam miliar rupiah)

No Kabupaten/Kota ASET Naik/Turun

2020 2019 %

1 Kota Sungai Penuh 1.419,14 1.360,21 4,33

2 Kab. Tebo 2.320,60 2.310,50 0,44

3 Kab. Tanjung Jabung Barat

4.350,53 4.278,43 1,69

4 Provinsi Jambi 9.058,80 8.941,72 1,31

5 Kota Jambi 3.836,41 3.708,40 3,45

6 Kab. Batang Hari 1.893,42 1.935,18 -2,16

7 Kab. Merangin 2.270,81 2.170,24 4,63

8 Kab. Kerinci 1.687,88 1.709,16 -1,24

9 Kab. Tanjung Jabung Timur

2.105,12 2.132,86 -1,30

10 Kab. Sarolangun 2.659,30 2.615,57 1,67

11 Kab. Muaro Jambi 2.441,30 2.389,07 2,19

12 Kab. Bungo 1.754,98 1.804,26 -2,73

b. Kewajiban

Perbandingan antara kewajiban 2020 dengan kewajiban

2019 menunjukkan kenaikan pada enam pemda, yaitu:

Kota Jambi, Kabupaten Batang Hari, Kabupaten

IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 19

Merangin, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Kabupaten

Muaro Jambi, dan Kabupaten Bungo. Sementara pada

enam pemda lainnya menunjukkan penurunan.

Kewajiban tertinggi pada Tahun 2020 pada Provinsi

Jambi, sementara terendah pada Kabupaten Tebo.

Tabel 1.7 Kewajiban Tahun 2020 dan 2019 (dalam miliar rupiah)

c. Ekuitas

Perbandingan ekuitas antara 2020 dengan ekuitas 2019

menunjukkan kenaikan pada tujuh pemda. Sementara

pada empat pemda menunjukkan penurunan, yaitu:

Kabupaten Batang Hari, Kabupaten Kerinci, Kabupaten

Tanjung Jabung Timur, dan Kabupaten Bungo. Ekuitas

tertinggi pada Tahun 2020 dimiliki oleh Pemprov Jambi,

sementara terendah dimiliki oleh Kota Sungai Penuh.

Tabel 1.8 Ekuitas Tahun 2020 dan 2019

(dalam miliar rupiah)

No Kabupaten/Kota EKUITAS Naik/Turun

2020 2019 %

1 Kota Sungai Penuh 1.416,72 1.356,39 4,45

2 Kab. Tebo 2.318,52 2.304,92 0,59

3 Kab. Tanjung Jabung Barat

4.332,00 4.251,96 1,88

4 Provinsi Jambi 8.669,52 8.530,69 1,63

5 Kota Jambi 3.790,22 3.671,28 3,24

No Kabupaten/Kota KEWAJIBAN Naik/Turun

2020 2019 % 1 Kota Sungai Penuh 2,42 3,82 -36,64 2 Kab. Tebo 2,08 5,58 -62,70 3 Kab. Tanjung Jabung

Barat 18,53 26,48 -30,00

4 Provinsi Jambi 389,28 411,03 -5,29 5 Kota Jambi 46,20 37,12 24,44 6 Kab. Batang Hari 83,45 47,77 74,68 7 Kab. Merangin 107,22 11,66 819,32 8 Kab. Kerinci 12,89 17,06 -24,45 9 Kab. Tanjung Jabung

Timur 3,96 3,91 1,48

10 Kab. Sarolangun 4,54 10,79 -57,94 11 Kab. Muaro Jambi 5,46 2,30 137,43 12 Kab. Bungo 107,31 85,29 25,82

IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 20

No Kabupaten/Kota EKUITAS Naik/Turun

2020 2019 %

6 Kab. Batang Hari 1.809,97 1.887,41 -4,10

7 Kab. Merangin 2.163,59 2.158,58 0,23

8 Kab. Kerinci 1.674,99 1.692,10 -1,01

9 Kab. Tanjung Jabung Timur

2.101,15 2.128,95 -1,31

10 Kab. Sarolangun 2.654,76 2.604,78 1,92

11 Kab. Muaro Jambi 2.435,84 2.386,77 2,06

12 Kab. Bungo 1.647,67 1.718,97 -4,15

C. BUMD

BUMD pada Pemerintah daerah di Wilayah Provinsi Jambi

adalah sebanyak 18 BUMD. Berdasarkan data kontribusi

BUMD terhadap Pemerintah Daerah sebagaimana

tercantum dalam Laporan Keuangan Tahun 2020

diketahui:

1. Prosentase kepemilikian berkisar 0,60% s.d. 100%;

2. Sembilan BUMD mengalami kerugian sebesar Rp60,59 miliar;

3. Sembilan BUMD mengalami laba sebesar Rp358,28 miliar.

IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 21

Gambar 1.4 Rekapitulasi Laba Rugi BUMD

IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 22

Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Daerah (IHPD) Tahun 2020 memuat

22 hasil pemeriksaan, yaitu pemeriksaan atas 12 Laporan Keuangan

Pemerintah Daerah, 5 pemeriksaan kinerja, dan 5 pemeriksaan dengan

tujuan tertentu (DTT). Daftar laporan hasil pemeriksaan (LHP) pada

pemerintah daerah dapat dilihat pada Lampiran 1. IHPD pada

pemerintah daerah dapat dijelaskan sebagai berikut.

A. Pemeriksaan Keuangan

BPK Perwakilan Provinsi Jambi melaksanakan pemeriksaan atas

laporan keuangan TA 2019 pada 12 pemerintah daerah di Provinsi

Jambi. Pemeriksaan mengungkapkan 12 pemerintah daerah

mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian. Tren opini atas

Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) TA 2015 - 2019 di

Provinsi Jambi dapat dilihat pada Grafik 2.1.

Grafik 2.1 Tren Opini atas LKPD TA 2015 – 2019 di Provinsi Jambi

BAB II

Hasil Pemeriksaan

5

9

10

12

12

5

2 2

0 00 0 0 0 0

2

1

0 0 0

0

2

4

6

8

10

12

14

TA 2015 TA 2016 TA 2017 TA 2018 TA 2019

WTP WDP TW TMP

IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 23

Secara detail, opini masing-masing pemerintah daerah dapat

dilihat pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1 Opini atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah TA 2015 – 2019

No. Entitas

Pemeriksaan

Daerah

TA 2015 TA 2016 TA 2017 TA 2018 TA 2019

1. Pemprov Jambi WTP WTP WTP WTP WTP

2. Pemkot Jambi TMP WTP WTP WTP WTP

3. Pemkot Sungai

Penuh

WTP WTP WTP WTP WTP

4. Pemkab Batang Hari WTP WTP WTP WTP WTP

5. Pemkab Bungo WDP WDP WDP WTP WTP

6. Pemkab Kerinci WTP WTP WTP WTP WTP

7. Pemkab Muaro

Jambi

WDP WTP WTP WTP WTP

8. Pemkab Merangin WDP WTP WTP WTP WTP

9. Pemkab Sarolangun WDP WTP WTP WTP WTP

10. Pemkab Tanjung

Jabung Barat

TMP TMP WDP WTP WTP

11. Pemkab Tanjung

Jabung Timur

WDP WDP WTP WTP WTP

12. Pemkab Tebo WTP WTP WTP WTP WTP

Keterangan:

WTP : Wajar Tanpa Pengecualian (unqualified opinion) WDP : Wajar Dengan Pengecualian (qualified opinion) TW : Tidak Wajar (adverse opinion) TMP : Pernyataan Menolak Memberikan Opini atau Tidak Memberikan

Pendapat (disclaimer of opinion)

BPK Perwakilan Provinsi Jambi mengungkapkan 199

permasalahan pada pemeriksaan laporan keuangan TA 2019 yang

terdiri atas kelemahan Sistem Pengendalian Intern (SPI) sebanyak

86 permasalahan dan ketidakpatuhan terhadap ketentuan

peraturan perundang-undangan sebanyak 113 permasalahan serta

rekomendasi sebanyak 347 (rekapitulasi dapat dilihat pada

Lampiran 2).

IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 24

Gambar 2.1 Hasil Pemeriksaan Keuangan Tahun 2020

IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 25

Permasalahan Ketidakpatuhan Terhadap Ketentuan Peraturan

Perundang-Undangan

BPK Perwakilan Provinsi Jambi mengidentifikasi 113

permasalahan ketidakpatuhan terhadap ketentuan peraturan

perundang-undangan sebesar Rp32,52 miliar dari pemeriksaan

laporan keuangan TA 2019. Kategori permasalahan dari

ketidakpatuhan tersebut adalah sebagai berikut.

1. Permasalahan Ketidakpatuhan Terhadap Ketentuan Peraturan

Perundang-undangan yang Dapat Mengakibatkan Kerugian

Daerah

Dari 113 permasalahan ketidakpatuhan terhadap peraturan

perundang-undangan yang masih ditemukan dalam

pemeriksaan keuangan, sebanyak 60 permasalahan dapat

mengakibatkan kerugian daerah sebesar Rp23,96 miliar.

Permasalahan tersebut berupa:

Belanja tidak sesuai atau melebihi ketentuan sebanyak 11

permasalahan sebesar Rp1,44 miliar, yang terjadi pada

Pemkab Bungo, Pemkot Jambi, Pemkab Tanjab Timur,

Pemkab Tanjab Barat, Pemkab Tebo, dan Pemkab Merangin;

Pembayaran honorarium dan/atau biaya perjalanan dinas

ganda dan/atau melebihi standar yang ditetapkan sebanyak

11 permasalahan sebesar Rp754,14 juta, yaitu terjadi pada

Pemkab Muaro Jambi, Pemkab Batang Hari, Pemkab Kerinci,

Pemkot Jambi, Pemkab Tanjab Timur, Pemkab Tanjab Barat,

Pemkab Merangin, dan Pemkab Tebo;

Kekurangan volume pekerjaan dan/atau barang sebanyak 24

permasalahan sebesar Rp20,33 miliar, yaitu terjadi pada

Pemprov Jambi, Pemkab Bungo, Pemkab Batang Hari,

Pemkab Muaro Jambi, Pemkot Sungai Penuh, Pemkot Jambi,

Pemkab Merangin, Pemkab Kerinci, Pemkab Tanjab Barat,

Pemkab Tanjab Timur, Pemkab Sarolangun, serta Pemkab

Tebo;

Kelebihan pembayaran selain kekurangan volume pekerjaan

dan/atau barang sebanyak enam permasalahan sebesar

Rp541,77 juta, yaitu terjadi pada Pemkot Jambi, Pemkab

Muaro Jambi, Pemkab Bungo, Pemkab Batang Hari, Pemkab

Tebo, dan Pemkab Sarolangun;

IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 26

Spesifikasi barang/jasa yang diterima tidak sesuai dengan

kontrak sebanyak satu permasalahan sebesar Rp71,21 juta

yang terjadi pada Pemkab Batang Hari;

Belanja atau Pengadaan Barang/Jasa Fiktif sebanyak dua

permasalahan sebesar Rp392,01 juta yang terjadi pada

Pemkab Sarolangun, dan Pemkab Tanjab Timur;

Rekanan Pengadaan Barang/Jasa Tidak Menyelesaikan

Pekerjaan sebanyak satu permasalahan sebesar Rp276,42

juta yang terjadi pada Pemkab Tanjab Timur;

Penggunaan Uang/Barang untuk Kepentingan Pribadi

sebanyak satu permasalahan sebesar Rp32 juta yang terjadi

pada Pemkab Tanjab Timur;

Permasalahan lainnya sebanyak tiga permasalahan sebesar

Rp109,58 juta, yang terjadi pada Pemkot Jambi, Pemkot

Sungai Penuh, dan Pemkab Kerinci.

Terhadap permasalahan tersebut, BPK merekomendasikan

kepada kepala daerah antara lain agar:

Memerintahkan kepala perangkat daerah terkait untuk

memproses kelebihan pembayaran dari pelaksana kegiatan

dan/atau pihak lain yang bertanggung jawab untuk

mempertanggungjawabkan kelebihan pembayaran sesuai

peraturan perundang-undangan dan menyetorkan ke kas

daerah.

Memerintahkan kepala perangkat daerah terkait untuk

meningkatkan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan

anggaran belanja yang menjadi tanggung jawabnya.

Memerintahkan PPK, PPTK, Konsultan Pengawas, serta PPHP

masing-masing kegiatan untuk lebih cermat dalam

mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan pekerjaan yang

menjadi tanggung jawabnya serta lebih cermat melakukan

pengujian yang dipersyaratkan untuk penerimaan hasil

pekerjaan.

2. Permasalahan Ketidakpatuhan Terhadap Peraturan

Perundang-undangan yang Dapat Mengakibatkan Potensi

Kerugian Daerah

Dari 113 permasalahan ketidakpatuhan terhadap peraturan

perundang-undangan yang masih ditemukan dalam

IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 27

pemeriksaan keuangan, sebanyak enam permasalahan dapat

mengakibatkan potensi kerugian daerah sebesar Rp5,29 miliar.

Permasalahan tersebut berupa:

Kelebihan pembayaran dalam pengadaan barang/jasa tetapi

pembayaran pekerjaan belum dilakukan sebagian atau

seluruhnya sebanyak lima permasalahan sebesar Rp4,84

miliar yang terjadi pada Pemkab Tebo, Pemprov Jambi,

Pemkab Tanjab Barat, serta Pemkab Tanjab Timur;

Aset pemerintah daerah dikuasai pihak lain sebanyak satu

permasalahan sebesar Rp445,80 juta yang terjadi pada

Pemkab Kerinci.

Terhadap permasalahan tersebut, BPK merekomendasikan

kepada kepala daerah terkait antara lain agar:

Menginstruksikan PPK dan pejabat yang bertanggung jawab

untuk memperhitungkan kelebihan pembayaran kepada

rekanan melalui pemotongan pembayaran dan/atau

menyetorkan ke kas daerah.

Memerintahkan Kepala OPD selaku Pengguna Barang untuk

memroses Aset pemerintah daerah yang digunakan pihak lain

sesuai ketentuan yang berlaku.

3. Permasalahan Ketidakpatuhan Terhadap Peraturan

Perundang-undangan yang Dapat Mengakibatkan Kekurangan

Penerimaan

Dari 113 permasalahan ketidakpatuhan terhadap peraturan

perundang-undangan yang masih ditemukan dalam

pemeriksaan keuangan, sebanyak 18 permasalahan dapat

mengakibatkan kekurangan penerimaan sebesar Rp3,26 miliar.

Permasalahan tersebut berupa:

Denda keterlambatan pekerjaan belum/tidak ditetapkan atau

dipungut/diterima/disetor ke Kas Daerah sebanyak tujuh

permasalahan sebesar Rp713,37 juta, yaitu terjadi pada

Pemprov Jambi, Pemkab Merangin , Pemkab Tanjab Barat,

serta Pemkab Tanjab Timur;

Penerimaan daerah lainnya (selain denda keterlambatan)

belum/tidak ditetapkan atau dipungut/diterima/disetor ke

IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 28

Kas Daerah sebanyak 10 permasalahan sebesar Rp2,55 miliar,

yaitu terjadi pada Pemkab Muaro Jambi, Pemkab Batang Hari,

Pemkab Kerinci, Pemkab Tanjab Timur, Pemkab Tanjab Barat,

Pemkab Tebo, Pemkot Sungai Penuh, dan Pemkab Bungo.

Pengenaan Tarif Pajak/PNBP Lebih Rendah dari Ketentuan

sebesar Rp1,01 juta yang terjadi pada Pemkab Tebo.

Terhadap permasalahan tersebut, BPK merekomendasikan

kepada kepala daerah terkait antara lain agar:

Memerintahkan Kepala Dinas terkait untuk memproses

kekurangan penerimaan dari denda keterlambatan dan

jaminan pelaksanaan sesuai peraturan perundang-undangan

dan menyetorkan ke Kas Daerah.

Memerintahkan BUD terkait untuk membuat perjanjian

kerjasama dengan bank terkait besaran suku bunga seluruh

deposito yang dimiliki Pemda dan tata cara pencairan

deposito serta perjanjian kerjasama terkait penyetoran jasa

giro untuk seluruh rekening giro milik Pemda ke kas daerah.

Menyusun standar operasional prosedur terkait dengan

penerimaan retribusi pemakaian kekayaan daerah pada

Dinas PUPR yang berisikan antara lain proses penerimaan

uang dari pihak ketiga, penyetoran ke kasda, penatausahaan

dan pelaporan di UPTD Workshop serta proses monitoring

dan evaluasi penerimaan retribusi oleh kepala dinas,

kewajiban dan tanggung jawab masing-masing pihak, dan

menyediakan format dokumen dan laporan harian/bulanan

yang diselenggarakan dalam rangka pengawasan penerimaan

daerah

Terhadap permasalahan ketidakpatuhan yang dapat

mengakibatkan kerugian, potensi kerugian, dan kekurangan

penerimaan, pada saat pemeriksaan entitas yang diperiksa telah

menindaklanjuti dengan menyerahkan aset atau menyetor ke kas

daerah senilai Rp1,64 miliar.

IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 29

Permasalahan Kelemahan Sistem Pengendalian Internal (SPI)

BPK Perwakilan Provinsi Jambi mengidentifikasi 86

permasalahan terkait kelemahan SPI pada pemeriksaan laporan

keuangan TA 2019. Kategori permasalahan dari kelemahan

pengendalian tersebut adalah sebagai berikut.

1. Permasalahan Kelemahan Sistem Pengendalian Akuntansi dan

Pelaporan

Dari permasalahan kelemahan sistem pengendalian intern yang

masih ditemukan dalam pemeriksaan keuangan, sebanyak 29

permasalahan merupakan Kelemahan Sistem Pengendalian

Akuntansi dan Pelaporan. Permasalahan tersebut di antaranya

berupa:

Pencatatan tidak/belum dilakukan atau tidak akurat

sebanyak 14 permasalahan, yang terjadi pada Pemprov

Jambi, Pemkab Bungo, Pemkab Kerinci, Pemkab Merangin,

Pemkab Tanjab Barat, dan Pemkab Tanjab Timur;

Proses penyusunan laporan tidak sesuai ketentuan sebanyak

delapan permasalahan, yang terjadi pada Pemprov Jambi,

Pemkot Jambi, Pemkab Tebo, Pemkot Sungai Penuh;

Sistem informasi akuntansi dan pelaporan tidak memadai

sebanyak enam permasalahan, yang terjadi pada Pemprov

Jambi, Pemkot Sungai Penuh, Pemkab Batang Hari, dan

Pemkab Tanjab Timur;

Sistem Informasi Akuntansi dan Pelaporan belum didukung

SDM yang memadai sebanyak satu permasalahan yang terjadi

pada Pemkab Kerinci.

Terhadap permasalahan tersebut, BPK merekomendasikan

kepala daerah antara lain agar:

Memerintahkan pejabat yang bertanggung jawab agar

menginventarisasi pencatatan aset serta selanjutnya

memutakhirkannya ke dalam laporan keuangan.

Memerintahkan Sekretaris Daerah mengoptimalkan

pengawasan dan pengendalian pengelolaan BMD.

Merevisi kebijakan akuntansi terkait pendapatan transfer,

beban transfer, beban penyisihan piutang, kas di bendahara

BOS, penyusutan aset tetap sesuai dengan SAP.

IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 30

Memerintahkan Kepala BPKPD untuk memerintahkan Kabid

PBB dan BPHTB II lebih cermat mengawasi pelaksanaan

pengelolaan Pendapatan PBB dan pelaporan piutang PBB.

2. Permasalahan Kelemahan Sistem Pengendalian Pelaksanaan

Anggaran Pendapatan dan Belanja

Dari permasalahan kelemahan sistem pengendalian intern yang

masih ditemukan dalam pemeriksaan keuangan, sebanyak 46

permasalahan merupakan Kelemahan Sistem Pengendalian

Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja. Permasalahan

tersebut berupa:

Perencanaan kegiatan tidak memadai sebanyak 12

permasalahan yang terjadi pada Pemprov Jambi, Pemkab

Batang Hari, Pemkab Kerinci, Pemkab Tebo, Pemkab Bungo,

dan Pemkab Tanjab Barat;

Mekanisme pemungutan, penyetoran dan pelaporan serta

penggunaan Penerimaan Daerah dan Hibah tidak sesuai

ketentuan sebanyak tiga permasalahan yang terjadi pada

Pemprov Jambi, Pemkab Batang Hari, Pemkab Kerinci;

Penyimpangan terhadap peraturan perundang-undangan

bidang teknis tertentu atau ketentuan intern organisasi yang

diperiksa tentang pendapatan dan belanja sebanyak tujuh

permasalahan yang terjadi pada Pemkab Tanjab Timur,

Pemkab Sarolangun, Pemkab Bungo, Pemkab Tebo, dan

Pemkab Batang Hari;

Penetapan/pelaksanaan kebijakan tidak tepat atau belum

dilakukan berakibat hilangnya potensi

penerimaan/pendapatan sebanyak sembilan permasalahan

yang terjadi pada Pemkab Muaro Jambi, Pemkab Bungo,

Pemkab Tanjab Timur, Pemkot Jambi, Pemkab Batang Hari,

Pemkot Sungai Penuh, dan Pemkab Merangin;

Penetapan/pelaksanaan kebijakan tidak tepat atau belum

dilakukan berakibat peningkatan biaya/belanja sebanyak 13

permasalahan yang terjadi pada Pemkab Tanjab Timur,

Pemkot Jambi, Pemkab Kerinci, Pemkot Sungai Penuh,

Pemkab Muaro Jambi, Pemkab Bungo, dan Pemkab Batang

Hari;

Dua permasalahan lainnya, yaitu pada Pemkot Jambi dan

Pemkab Kerinci.

IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 31

Terhadap permasalahan tersebut, BPK merekomendasikan

kepada kepala daerah terkait antara lain agar:

Memerintahkan Sekretaris Daerah agar lebih cermat dalam

memverifikasi anggaran pendapatan dan belanja dalam APBD

dan APBD-P dengan mengacu kepada pedoman penyusunan

APBD

Memerintahkan Kepala OPD terkait dalam menyusun

Anggaran Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat - Dana Bagi

Hasil Pajak agar mengacu kepada pedoman penyusunan

APBD dan dalam menyusun anggaran belanja sesuai dengan

kepastian tersedianya dana atas penerimaan daerah dalam

jumlah yang cukup.

Memerintahkan Kepala Badan Keuangan Daerah agar: 1)

Mengusulkan revisi perbup tentang pengelolaan Belanja

Bansos dan Hibah sesuai dengan ketentuan yang berlaku; 2)

Memonitoring penerima hibah agar menyampaikan laporan

penggunaan hibah dan/atau memberikan sanksi sesuai

ketentuan yang berlaku jika penerima hibah tidak

menyampaikan laporan penggunaan hibah atau

menggunakan hibah tidak sesuai dengan usulan proposal

awal.

Memerintahkan Kepala OPD terkait untuk melakukan

pemeriksaan pajak atas adanya potensi pajak sesuai

ketentuan dan prosedur yang berlaku.

3. Permasalahan Kelemahan Struktur Pengendalian Intern

Dari permasalahan kelemahan sistem pengendalian intern yang

masih ditemukan dalam pemeriksaan keuangan, sebanyak 11

permasalahan merupakan Kelemahan Struktur Pengendalian

Intern. Permasalahan tersebut berupa:

Entitas tidak memiliki SOP yang formal untuk suatu prosedur

atau keseluruhan prosedur sebanyak lima permasalahan,

yang terjadi pada Pemkab Tanjab Timur, Pemkab Batang Hari,

dan Pemkab Kerinci;

SOP yang ada pada entitas tidak berjalan secara optimal atau

tidak ditaati sebanyak empat permasalahan yang terjadi

Pemkab Tanjab Timur, Pemkab Batang Hari, dan Pemkab

Tebo;

IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 32

Satuan Pengawas Intern yang ada tidak memadai atau tidak

berjalan optimal sebanyak dua permasalahan yang terjadi

pada Pemkab Merangin.

Atas permasalahan tersebut, BPK merekomendasikan Kepala

Daerah terkait antara lain agar:

Menyusun, merevisi, dan menetapkan Peraturan Kepala

Daerah terkait SOP atau mekanisme pelaksanaan,

pengawasan, dan pelaporan belanja dan pendapatan Pemda;

Menetapkan status rekening yang digunakan di lingkungan

Pemerintah Daerah dengan Keputusan Kepala Daerah dan

mengoptimalkan pengelolaan rekening yang dimiliki Pemda;

Memerintahkan Pengelola BMD untuk menelusuri perbedaan

pencatatan Aset Tetap dan menelusuri Aset Tetap yang tidak

diketahui keberadaanya.

Gambar 2.2 Penyerahan LHP atas LKPD Pemerintah

Provinsi Jambi TA 2019

IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 33

B. Pemeriksaan Kinerja BPK Perwakilan Provinsi Jambi mengungkapkan 57 temuan

dengan 64 permasalahan kinerja yang dapat dikelompokkan

menjadi permasalahan kerugian daerah, ketidakhematan,

ketidakefisienan, dan ketidakefektifan dengan rincian pada Tabel 17

berikut.

Tabel 2.2 Rekapitulasi Hasil Pemeriksaan Kinerja yang Dilaksanakan

oleh BPK Perwakilan Provinsi Jambi

Dalam juta rupiah

Uraian

Pemerintah

Provinsi

Pemerintah

Kab/Kota BUMD Total

Jumlah

Perma-

salahan

Nilai

(Rp)

Jumlah

Perma-

salahan

Nilai

(Rp)

Jumlah

Perma-

salahan

Nilai

(Rp)

Jumlah

Perma-

salahan

Nilai

(Rp)

Kerugian 1 11,08 - - - - 1 11,08

Ketidakhematan - - - - - - - -

Ketidakefisienan - - - - - - - -

Ketidakefektifan 9 0,00 37 0,00 17 0,00 63 0,00

Total 10 11,08 37 0,00 17 0,00 64 11,08

Permasalahan-permasalahan tersebut dihimpun dari lima

pemeriksaan kinerja dengan tiga tema pemeriksaan nasional yang

dilaksanakan pada pemerintah daerah dan BUMD di wilayah

Provinsi Jambi sebagai berikut:

1. Efektivitas Pengelolaan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik

(SPBE) dalam Penyelenggaraan Administrasi Pemerintahan

Tahun Anggaran 2019 s.d. 2020 (Semester I) pada Pemerintah

Kabupaten Batang Hari dan Pemerintah Kabupaten Sarolangun;

2. Efektivitas Penanganan Pandemi COVID-19 Bidang Kesehatan TA

2020 pada Pemerintah Provinsi Jambi dan Pemerintah

Kabupaten Tanjung Jabung Barat; dan

3. Efektivitas Pengelolaan Bank pada PT Bank Pembangunan

Daerah (BPD) Jambi dan Instansi Terkait Lainnya Tahun Buku

2018 s.d. Triwulan III Tahun 2020 di Provinsi Jambi.

Hasil pemeriksaan kinerja pada pemda menunjukkan

pencapaian target kinerja yang ditetapkan, namun pemda perlu

IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 34

segera mengatasi permasalahan dalam perencanaan, pelaksanaan,

dan pengendalian kegiatan pelayanan, yang mungkin memengaruhi

efektivitas kegiatan. Secara lebih terperinci, BPK Perwakilan Provinsi

Jambi mengungkapkan 64 permasalahan kinerja yang dapat

dikelompokkan menjadi permasalahan kerugian sebanyak satu

permasalahan pada Pemerintah provinsi dan permasalahan

ketidakefektifan dengan rincian pada Pemerintah Provinsi sebanyak

9 permasalahan, pemerintah kabupaten/kota sebanyak 37

permasalahan, dan BUMD sebanyak 17 permasalahan

Efektivitas Pengelolaan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik

Pemeriksaan kinerja ini dilakukan dengan mempertimbangkan

bahwa sejak inisiasi pengembangan SPBE oleh pemerintah melalui

Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan

Strategi Nasional Pengembangan E-Government, berbagai

penerapan SPBE telah dihasilkan oleh Instansi Pusat dan

Pemerintah Daerah, namun demikian hasil pengembangan SPBE

dan tingkat maturitasnya masih sangat beragam antar Instansi

Pusat dan Pemerintah Daerah.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melakukan penilaian penerapan

SPBE pada negara – negara di dunia melalui suatu survei. Hasil

survei tersebut dilaporkan dalam bentuk peringkat

E-Government Development Index (EGDI). Berdasarkan hasil survei

PBB tahun 2020, Indonesia mendapat peringkat ke-88 EGDI dan

hanya menempati peringkat ke-7 di Asia Tenggara. Nilai EGDI

Indonesia pada angka 0,6612 berada sedikit di atas rata-rata di

regional Asia Tenggara yaitu 0,6321. Nilai dari EGDI merupakan

gambaran dari kondisi pengimplementasian E-Government apakah

dengan menerapkan aplikasi E-Government aktivitas lembaga

publik lebih efektif, efisien, transparan dan akuntabel.

IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 35

Gambar 2.3 Smart City

Pemeriksaan kinerja efektivitas pengelolaan SPBE dalam

penyelenggaraan administrasi pemerintahan pada Pemerintah

Kabupaten Batang Hari dan Kabupaten Sarolangun, menekankan

pada aspek tata kelola dalam rangka penyediaan layanan

administrasi pemerintahan berbasis elektronik.

Pemeriksaan ini ditujukan untuk menilai efektivitas

pengelolaan SPBE dalam penyelenggaraan administrasi

pemerintahan TA 2019 sampai dengan Semester I 2020 pada

pemerintah kabupaten Batang Hari dan Kabupaten Sarolangun

serta instansi terkait lainnya yang disasarkan pada:

a. Komitmen pemerintah kabupaten dalam rangka penguatan tata

kelola SPBE;

b. Kegiatan dan capaian pemerintah kabupaten dalam upaya

pengembangan infrastruktur untuk mendukung penerapan SPBE;

c. Kegiatan dan capaian pemerintah kabupaten dalam upaya

penyediaan dan pengembangan aplikasi dan layanan

administrasi pemerintahan berbasis eletronik (dengan fokus

pada layanan perencanaan, penganggaran, keuangan, dan

pengawasan) yang mendukung penerapan SPBE;

d. Kegiatan dan hasil-hasil monitoring dan evaluasi yang dilakukan

oleh pemerintah kabupaten dalam upaya pengembangan dan

penerapan SPBE.

Pemeriksaan kinerja

efektivitas

pengelolaan SPBE ini

menekankan pada

aspek tata kelola

dalam rangka

penyediaan layanan

administrasi

pemerintahan

berbasis elektronik

IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 36

Pemerintah Kabupaten Batang Hari

Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa upaya yang telah

dilakukan Pemkab Batang Hari dalam penyelenggaraan SPBE antara

lain Pemkab Batang Hari telah membangun Portal Pelayanan

Administrasi Pemerintahan yang mengintegrasikan layanan

administrasi pemerintahan berbasis elektronik agar memudahkan

ASN mengakses pelayanan administrasi pemerintahan. Namun

demikian, hasil pemeriksaan masih menunjukkan permasalahan

yang perlu diperbaiki dan mendapat perhatian, antara lain.

1. Pemkab Batang Hari belum menyusun rencana strategis yang

menjadi acuan dalam pengembangan dan percepatan

penerapan SPBE;

2. Pemkab Batang Hari belum menyusun rencana dan anggaran

dalam pengembangan dan percepatan penerapan SPBE secara

memadai;

3. Pusat Data Pemkab Batang Hari belum memenuhi SNI, belum

mendapatkan pertimbangan kelaikan operasi dan kelaikan

keamanan;

4. Pemkab Batang Hari belum sepenuhnya melakukan integrasi

antar layanan SPBE terkait perencanaan, penganggaran,

keuangan, dan pengawasan, dan belum membuat

keterhubungan dan akses Jaringan Intra Pemerintah Daerah

dengan Jaringan Intra Pemerintah, serta belum mendapatkan

kelaikan operasi dan keamanan;

5. Pemkab Batang Hari belum sepenuhnya merencanakan dan

mengembangkan layanan sesuai dengan kebutuhan Pemerintah

Daerah yang memperhatikan kebutuhan pengguna, belum

berintegrasi dan belum sesuai dengan kebutuhan internal

birokrasi pemerintahan serta belum menyediakan kanal

terintegrasi untuk mendukung IoT dan kemudahan akses Portal

Pelayanan Administrasi Pemerintah;

6. Pemkab Batang Hari belum melaksanakan monev SPBE secara

terencana dan periodik serta belum melaksanakan monev SPBE

secara menyeluruh yang mencakup sedikitnya domain

kebijakan, tata kelola, dan layanan SPBE tahun 2020.

BPK menyimpulkan bahwa apabila tidak segera diatasi oleh

Pemkab Batang Hari, maka permasalahan-permasalahan tersebut

dapat mempengaruhi efektivitas pengelolaam SPBE dalam

IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 37

penyelenggaraan administrasi pemerintahan. BPK

merekomendasikan Bupati Batang Hari antara lain agar:

1. Menyusun renstra pengembangan dan penerapan SPBE yang

dicantumkan dalam RPJMD Tahun 2021-2026 Kabupaten Batang

Hari;

2. Memerintahkan Kepala Bappeda untuk mengoordinasikan

penyusunan rencana dan anggaran yang dibutuhkan untuk

penerapan dan pengembangan SPBE;

3. Memerintahkan Kepala Dinas Kominfo dan Kepala Bakeuda

untuk menyusun rencana kebutuhan dan pemenuhan standar

serta kelaikan operasi dan keamanan Pusat Data;

4. Memerintahkan Kepala Dinas Kominfo untuk membuat layanan

pengawasan yang terintegrasi dengan layanan perencanaan,

penganggaran dan keuangan, mendesain keterhubungan dan

akses Jaringan Intra Pemkab Batang Hari dengan Jaringan Intra

Pemerintah, berkoordinasi dengan Kemkominfo atas

pemenuhan standar interoperabilitas Sistem Penghubung

Layanan yang dibangun serta mengurus perolehan kelaikan

operasi Sistem Penghubung Layanan dengan Kemkominfo dan

kelaikan keamanan dengan BSSN;

5. Memerintahkan Kepala Dinas Kominfo untuk menyusun rencana

pengembangan layanan administrasi pemerintahan yang

berorientasi kepada pengguna, terpadu, dan

berkesinambungan, serta pemenuhan kanal untuk mendukung

IoT dan kemudahan akses portal layanan administrasi

pemerintahan;

6. Membentuk tim evaluasi mandiri, menginstruksikan kepada tim

evaluasi mandiri untuk menyusun rencana monev dan

melaksanakan monev SPBE secara menyeluruh yang mencakup

sedikitnya domain kebijakan, tata kelola, dan layanan SPBE serta

menyampaikan hasilnya kepada Sekretaris Daerah.

Pemerintah Kabupaten Sarolangun

Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa upaya-upaya yang

telah dilakukan Pemerintah Kabupaten Sarolangun dalam

penyelenggaraan SPBE antara lain:

1. Misi Pemerintah Kabupaten Sarolangun untuk meningkatkan

tata kelola pemerintahan yang baik dan responsif gender dan

IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 38

misi meningkatkan pelayanan publik serta Rencana Strategis

Dinas Komunikasi dan Informatika telah sejalan dengan tujuan

SPBE yang dimuat dalam Rencana Induk SPBE Nasional;

2. Merumuskan dan menetapkan berbagai kebijakan dan regulasi

sesuai kewenangannya sebagai upaya dalam penerapan SPBE,

antara lain Peraturan Bupati Nomor 58 Tahun 2020 tentang

Penyelenggaraan SPBE di Kabupaten Sarolangun dan SE Bupati

Nomor 049/40/SPBE/Diskominfo/2020 tentang Optimalisasi

Penyelenggaraan SPBE di Pemerintah Kabupaten Sarolangun;

3. Bupati Sarolangun telah menunjuk dan menetapkan Tim

Koordinasi SPBE Pemerintah Kabupaten Sarolangun dengan

Keputusan Bupati Nomor 441/DISKOMINFO/2019 dan Nomor

345/DISKOMINFO/2020;

4. Menyediakan Jaringan Intra Pemerintah Daerah, berupa jaringan

kabel fiber optic dan radio tower yang difungsikan untuk

mendistribusikan akses internet (bandwith) ke masing-masing

perangkat daerah yang terhubung dan mempercepat

pengiriman data dari dan ke Pusat Data;

5. Menggunakan dan mengembangkan aplikasi untuk mendukung

layanan publik berbasis elektronik maupun layanan administrasi

pemerintahan berbasis elektronik serta portal yang

menyediakan dan mengintegrasikan layanan berbasis elektronik

untuk memudahkan ASN mengakses layanan administrasi

pemerintahan.

Namun demikian, hasil pemeriksaan masih menunjukkan

adanya permasalahan yang perlu diperbaiki dan mendapat

perhatian, antara lain:

1. Rencana dan anggaran pengembangan dan penerapan SPBE

belum memadai yang dapat mengakibatkan target setiap

tahapan pengembangan SPBE yang ditetapkan dalam Rencana

Induk SPBE Nasional berpotensi tidak tercapai dan realisasi

belanja TIK berpotensi tidak dapat memberikan nilai tambah

terhadap pengembangan dan percepatan penerapan SPBE;

2. Spesifikasi dan manajemen Pusat Data belum memenuhi SNI

serta belum dilengkapi pertimbangan kelaikan operasi dan

kelaikan keamanan sehingga kelaikan Pusat Data belum

terjamin;

IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 39

3. Layanan administrasi pemerintahan berbasis elektronik belum

seluruhnya terintegrasi dan belum menggunakan sistem

penghubung layanan sehingga tujuan keterpaduan proses

perencanaan, penganggaran, keuangan, dan pengawasan untuk

optimalisasi, transparansi, dan akuntabilitas pengelolaan

keuangan daerah belum sepenuhnya tercapai;

4. Pemerintah Kabupaten Sarolangun belum merencanakan dan

mengembangkan layanan adminstrasi pemerintahan yang

berorientasi kepada pengguna, terintegrasi, dan

berkesinambungan sehingga tujuan layanan administrasi

pemerintahan berbasis elektronik untuk mendukung tata

laksana internal birokrasi dalam rangka meningkatkan kinerja

dan akuntabillitas pemerintah belum sepenuhnya tercapai;

5. Pemerintah Kabupaten Sarolangun belum menindaklanjuti

seluruh hasil evaluasi SPBE sehingga hasil evaluasi belum dapat

memberikan nilai tambah yang optimal terhadap perbaikan

pelaksanaan SPBE di lingkungan Pemerintah Kabupaten

Sarolangun.

BPK menyimpulkan bahwa apabila tidak segera diatasi oleh

Pemerintah Kabupaten Sarolangun, maka permasalahan-

permasalahan tersebut dapat mempengaruhi efektivitas

pengelolaam SPBE dalam penyelenggaraan administrasi

pemerintahan.

Sehubungan dengan permasalahan tersebut, BPK

merekomendasikan Bupati Sarolangun, antara lain agar:

1. Memerintahkan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika untuk

mengoordinasikan dan menyusun rencana kebutuhan

pendanaan untuk penerapan dan pengembangan SPBE serta

Kepala Bappeda dan Kepala BPKAD untuk mengoordinasikan

rencana dan penganggaran SPBE mengacu pada tahapan

pengembangan SPBE dan rencana kebutuhan anggaran

penerapan SPBE;

2. Memerintahkan Tim Koordinasi SPBE untuk menyusun rencana

kebutuhan serta pemenuhan standar dan kelaikan Pusat Data

serta dikoordinasikan dengan Tim Koordinator SPBE Nasional;

3. Memerintahkan Tim Koordinasi SPBE untuk menyusun rencana

atau rancangan kebutuhan dan integrasi layanan dan aplikasi

SPBE serta berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan

IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 40

Informatika mengenai penyediaan dan penggunaan Sistem

Penghubung Layanan;

4. Memerintahkan Tim Koordinasi SPBE untuk mengoordinasikan

dan menyusun rencana kebutuhan layanan adminitrasi

pemerintahan berbasis elektronik serta rencana desain integrasi

layanan SPBE serta memerintahkan Kepala Dinas Komunikasi

dan Informatika untuk merencanakan pemenuhan kanal untuk

mendukung IoT dan kemudahan akses portal layanan

adminstrasi pemerintahan berbasis elektronik;

5. Memerintahkan Tim Koordinasi SPBE agar menindaklanjuti hasil

evaluasi SPBE untuk perbaikan penyelenggaraan SPBE serta

memerintahkan Sekretaris Daerah untuk memantau tindak

lanjut hasil evaluasi SPBE.

Efektivitas Penanganan Pandemi COVID-19 Bidang Kesehatan

Pemeriksaan kinerja ini dilakukan dengan mempertimbangkan

bahwa kurva perkembangan pandemi kasus positif COVID-19 sejak

kasus pertama kali ditemukan di Indonesia yang masih terus

menanjak dengan positivity rate di atas standar WHO. Kasus

kematian akibat COVID-19 di Indonesia secara persentase juga

melebihi rata-rata kematian di dunia. Pandemi COVID-19 tersebut

juga berdampak pada penurunan pertumbuhan ekonomi yang

berpengaruh kepada seluruh lapisan masyarakat mulai rumah

tangga, Usaha Mikro, Kecil Menengah (UMKM) dan korporasi.

Untuk itu, perlu diketahui efektivitas pengendalian pandemi COVID-

19 yang dilakukan pemerintah melalui kegiatan Testing, Tracing,

Treatment serta Edukasi dan Sosialisasi dalam rangka memberikan

rekomendasi kepada pemangku kepentingan pada pelaksanaan

kegiatan pengendalian pandemi COVID-19 serta kesiapan dalam

menghadapi ancaman pandemi di masa mendatang.

Pemeriksaan kinerja ini bertujuan untuk menilai efektivitas

penanganan pandemi COVID-19 bidang kesehatan TA 2020 pada

Pemerintah Provinsi Jambi dan Pemerintah Kabupaten Tanjung

Jabung Barat serta instansi terkait lainnya. Lingkup pemeriksaan

kinerja ini mencakup kegiatan Testing, Tracing, Treatment, serta

edukasi dan Sosialisasi dalam penanganan pandemi COVID-19

bidang kesehatan yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jambi

dan Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat melalui Gugus

IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 41

Tugas Penanganan COVID-19 yang dibentuk masing-masing

pemerintah daerah tersebut pada Tahun Anggaran 2020.

Gambar 2.4 Lingkup Pemeriksaan Kinerja COVID-19

Pemerintah Provinsi Jambi

Berdasarkan hasil pemeriksaan, BPK menyimpulkan Pemprov Jambi

Kurang Efektif melakukan penanganan pandemi COVID-19. Dalam

rangka penanganan pandemi COVID-19, Pemerintah Provinsi Jambi

telah berupaya antara lain melakukan testing melalui jejaring

laboratorium untuk pengendalian wabah telah memuat anggaran

untuk kegiatan koordinasi penemuan kasus pada pintu masuk; serta

telah menyediakan satu rumah sakit rujukan provinsi dan dua

rumah isolasi bagi pasien dengan status Orang Tanpa Gejala (OTG)

yang berlokasi di gedung Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) dan

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi

Jambi.

Gambar 2.5 Testing, Tracing, Treatment

IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 42

Dengan tidak mengesampingkan hal-hal positif atau capaian

keberhasilan atas upaya yang telah dilakukan Pemerintah Provinsi

Jambi, hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa masih terdapat

permasalahan yang perlu mendapat perhatian, antara lain:

1. Belum ada mekanisme pelaporan terkait pasien yang telah

terkonfirmasi dari RSUD Raden Mattaher kepada Dinas

Kesehatan (Dinkes) Kota Jambi sehingga proses tracing tidak

berjalan optimal;

2. Upaya Pemprov Jambi Melakukan Evaluasi dan Koordinasi

Penginputan Data Pengambilan Spesimen ke Sistem All Record

TC-19 Kurang Optimal;

3. Upaya Pemprov Jambi Melakukan Evaluasi dan Koordinasi

Penemuan Kasus Secara Aktif dari Fasilitas Tertutup Kurang

Optimal;

4. Pemprov Jambi Belum Sepenuhnya Memberikan Insentif kepada

Tenaga Kesehatan Sesuai Pedoman Juknis; dan

5. Upaya Pemprov Jambi Melakukan Sosialisasi Ketentuan Pidana

Bagi Individu yang Sengaja Menghalangi Penanganan Pandemi

COVID-19 Belum Optimal.

Berdasarkan pokok hasil pemeriksaan tersebut, BPK

merekomendasikan Gubernur Jambi agar:

1. Selaku Satgas melakukan evaluasi atas permasalahan

connecting/bridging yang dihadapi antara RSUD Raden Mattaher

dan Dinkes Kota serta laboratorium atau rumah sakit swasta di

lingkungan Provinsi Jambi;

2. Menginstruksikan Kepala Dinkes Provinsi Jambi untuk:

a. Melakukan monitoring tindak lanjut dan koordinasi terkait

spesimen COVID-19 dengan hasil invalid pada RSUD Raden

Mattaher;

b. Melakukan koordinasi dengan Kemenkes, Dinkes

Kabupaten/Kota, RSUD Raden Mattaher, laboratorium dan

fasyankes swasta terkait kendala yang dihadapi untuk

menginput All Record TC-19 dan pelaporan hasil pengujian

yang diumumkan, sehingga All Record TC-19 bisa diinput

dengan tepat waktu dan benar.

3. Menetapkan strategi untuk penemuan kasus secara aktif yang

berasal dari pintu masuk wilayah, pelacakan kontak, dan fasilitas

tertutup yang dilengkapi dengan rincian rencana kegiatan yang

IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 43

terukur, termasuk mengatur bentuk evaluasi dan koordinasi

strategi yang direviu dan diperbarui secara berkala;

4. Menginstruksikan Direktur RSUD Raden Mattaher segera

menyampaikan usulan anggaran insentif tenaga kesehatan

periode Juni s.d. Desember 2020 kepada Dinkes Provinsi Jambi

dan segera membayarkan kepada para nakes insentif yang

menjadi hak mereka;

5. Menerbitkan Surat Edaran/Instruksi Kepala Daerah tentang

pelaksanaan sosialisasi ketentuan pidana bagi individu yang

sengaja menghalangi upaya penanganan pandemi sesuai UU No

4 tahun 1984.

Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat

Berdasarkan hasil pemeriksaan, BPK menyimpulkan

Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat cukup efektif dalam

melakukan penanganan pandemi COVID-19 bidang kesehatan pada

TA 2020.

Pada Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat juga telah

menunjukkan capaian dalam penanganan pandemi COVID-19

bidang kesehatan antara lain:

1. Upaya Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat dalam

penatalaksanaan pengambilan dan pengepakan sampel telah

memadai;

2. Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat telah melakukan

upaya penemuan kasus secara aktif kepada para pelaku

perjalanan melalui screening di Pelabuhan Roro dan Pelabuhan

LLASDP serta menindaklanjuti setiap kasus terkonfirmasi positif

dengan pelacakan kontak erat;

3. Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat telah menyediakan

fasilitas perawatan dan/atau isolasi pada RSUD KH Daud Arif,

RSUD Suryah Khairuddin, dan Bangunan Eks-Puskesmas Tungkal

II;

4. Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat telah menetapkan

Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2020 tentang Penegakan

Protokol Kesehatan COVID-19 sebagai dasar hukum untuk

melakukan upaya penegakan disiplin masyarakat.

IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 44

Dengan tidak mengesampingkan upaya yang telah dilakukan,

hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa masih terdapat

permasalahan yang perlu mendapat perhatian, yaitu:

1. Upaya Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat untuk

penyediaan jejaring Laboratorium RT-PCR belum memadai;

2. Upaya penemuan kasus secara aktif pada Pemerintah Kabupaten

Tanjung Jabung Barat belum sepenuhnya memadai;

3. Upaya manajemen klinis dalam penanganan pandemi COVID-19

di bidang kesehatan belum sepenuhnya memadai; dan

4. Peningkatan disiplin diri masyarakat melalui penegakan hukum

(enforcement) belum memadai.

Berdasarkan pokok hasil pemeriksaan tersebut, BPK

merekomendasikan Bupati Tanjung Jabung Barat, antara lain agar:

1. Memerintahkan Kepala Dinas Kesehatan untuk berkoordinasi

dengan Dinas Kesehatan Provinsi Jambi dan Kementerian

Kesehatan dalam upaya mendukung kebutuhan sarana dan

prasarana untuk pemanfaatan TCM;

2. Memerintahkan Satuan Tugas Penanganan COVID-19 untuk

mereviu dan memperbarui strategi penanganan pandemi

COVID-19 untuk penemuan kasus secara aktif pada pintu masuk

wilayah, pelacakan kontak erat, dan pada fasilitas tertutup yang

dilengkapi dengan rincian rencana kegiatan yang terukur sesuai

dengan skenario transmisi, tren perkembangan kasus dan

kondisi terakhir di Kabupaten Tanjung Jabung Barat;

3. Memerintahkan Kepala Dinas Kesehatan untuk menyusun

analisa kebutuhan jumlah dan jenis sumber daya kesehatan

serta strategi pemenuhannya dan menyusun perencanaan

kebutuhan insentif tenaga kesehatan yang bertugas dalam

penanganan COVID-19; dan

4. Merevisi Perda Nomor 4 Tahun 2020 tentang Penegakan

Protokol Kesehatan COVID-19 dengan menambahkan ketentuan

terkait sanksi pidana bagi individu yang menghalangi

penanganan pandemi COVID-19.

Efektivitas Pengelolaan Bank pada Bank Pembangunan Daerah

Persaingan yang ketat dalam industri perbankan, baik bank

negara maupun bank swasta, menuntut Bank Pembangunan Daerah

(BPD) untuk beroperasi secara lebih efektif. Sebagai bank daerah,

IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 45

BPD memiliki keunggulan dalam akses dan informasi pasar di

wilayahnya. BPD merupakan bank milik pemerintah daerah yang

sebagian besar dana pihak ketiga (DPK) yang dikelolanya didominasi

oleh low cost deposit sehingga seharusnya BPD lebih unggul

dibandingkan bank lainnya dalam penetapan pricing tingkat suku

bunga kredit. Namun demikian proporsi kredit yang disalurkan oleh

BPD lebih besar untuk kredit sektor konsumtif dari pada disalurkan

ke sektor riil yang lebih produktif dan belum optimal dalam

memberikan kontribusi kepada pengelolaan keuangan pemerintah

daerah.

Gambar 2.6 BPK dan BPD Jambi

Pada Semester II Tahun 2020, BPK telah melakukan

pemeriksaan kinerja tematik atas efektifitas pengelolaan bank pada

BPD Tahun Buku 2018 sampai dengan triwulan III Tahun 2020.

Pemeriksaan dilakukan secara serentak pada delapan BPD, salah

satunya yaitu pada PT Bank Pembangunan Daerah Jambi.

Berdasarkan hasil pemeriksaan efektivitas pengelolaan bank

diketahui bahwa Bank Jambi telah melakukan upaya-upaya antara

lain:

1. Bank Jambi telah memiliki rencana menciptakan produk

dan/atau fitur baru untuk meningkatkan jumlah dan volume

dana pihak ketiga;

IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 46

2. Bank Jambi telah merencanakan strategi atau program

pengembangan dan peningkatan kualitas jaringan teknologi

informasi;

3. Kebijakan Bank Jambi telah didukung Standar Operasional

perkreditan/pembiayaan bank;

4. Penyaluran kredit telah sesuai dengan target Rencana Bisnis

Bank;

5. Bank Jambi telah menyediakan modal minimum sesuai dengan

ketentuan;

6. Bank Jambi telah melakukan evaluasi atas pemenuhan

kebutuhan modal perusahaan sesuai dengan target ekspansi

bisnis yang telah ditetapkan;

7. Bank Jambi telah memetakan data jenis pelayanan pengelolaan

keuangan daerah di wilayah layanan Bank Jambi dan

mencantumkannya ke dalam rencana strategis (corporate plan)

dan rencana tahunan;

8. Bank Jambi memiliki struktur organisasi/perangkat yang

memadai untuk melaksanakan aktivitas pelayanan pengelolaan

keuangan daerah dan struktur organisasi tersebut telah terisi

dan berfungsi secara memadai.

BPK mengapresiasi upaya-upaya yang telah dilakukan Bank

Jambi dalam efektivitas pengelolaan bank, namun demikian BPK

menemukan sepuluh masalah pokok yang dapat mengganggu

efektivitas pengelolaan bank sebagai berikut:

1. Realisasi pertumbuhan dan volume DPK Bank Jambi tidak sesuai

dengan Corporate plan dan RBB;

2. Bank Jambi belum menyusun laporan kinerja penjualan produk

dan fitur produk Dana Pihak Ketiga;

3. Terdapat penyaluran kredit atau pembiayaan belum sesuai

dengan SOP yang telah ditetapkan;

4. Perencanaan kegiatan penempatan dana Bank Jambi belum

memadai;

5. Tidak terdapat perencanaan kebutuhan SDM terkait kegiatan

penempatan dana pada perencanaan jangka menengah dan

jangka panjang Bank Jambi;

6. Pelaksanaan penempatan dana belum sepenuhnya sesuai

dengan perencanaan;

7. Pelaksanaan penempatan dana belum sesuai pedoman yang

berlaku pada saat penempatan terjadi;

IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 47

8. Peningkatan permodalan Bank Jambi masih belum sesuai yang

direncanakan;

9. Bank Jambi belum sepenuhnya melaksanakan pelayanan

pengelolaan keuangan daerah berdasarkan hasil pemetaan data

jenis pelayanan pengelolaan keuangan daerah di wilayah

pelayanan Bank Jambi; dan

10. Pengawasan terhadap aktivitas pelayanan pengelolaan

keuangan daerah belum dilaksanakan secara periodik.

Berdasarkan pokok hasil pemeriksaan tersebut, BPK

merekomendasikan Direktur Utama Bank Jambi, antara lain agar:

1. Menginstruksikan Kepala Divisi Treasury dan Dana serta Kepala

Cabang untuk melaksanakan strategi yang telah direncanakan

untuk peningkatan DPK serta melakukan monitoring secara

berkala atas pelaksanaan strategi tersebut;

2. Menginstruksikan Kepala Divisi Treasury dan Dana untuk

menyusun laporan kinerja dan melakukan evaluasi untuk

perbaikan atas penjualan per jenis produk dan/atau fitur produk

DPK secara periodik;

3. Menginstruksikan Kepala Divisi Kredit untuk: a) Menyusun atau memperbaiki kebijakan internal terkait

perkreditan khususnya tatacara penilaian agunan dan dokumentasinya.

b) Melakukan monitoring penyelesaian APHT serta pengajuan klaim asuransi serta melaporkannya secara periodik kepada Direksi.

c) Menyusun upaya atau strategi yang efektif untuk meningkatkan penyaluran kredit produktif pada setiap kantor cabang.

4. Menginstruksikan Kepala Divisi Perencanaan berkoordinasi

dengan Kepala Divisi Treasury untuk menyusun dokumen

perencanaan yang komprehensif dan selaras mulai dari

perencanaan jangka panjang hingga ke perencanaan jangka

pendek serta memuat perencanaan terkait kebutuhan SDM

khususnya untuk pelaksanaan kegiatan treasury;

5. Selalu memastikan pelaksanaan penempatan telah sesuai

dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan;

IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 48

6. Menginstruksikan Kepala Divisi Treasury untuk lebih optimal

dalam mengidentifikasi risiko-risiko yang melekat pada transaksi

penempatan;

7. Berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah sebagai pemegang

saham dengan lebih intens agar ketentuan terkait besaran modal

dasar Bank Jambi dapat terpenuhi sesuai ketentuan;

8. Menginstruksikan Kepala Divisi Treasury dan Dana untuk

berkoordinasi dengan Kepala Divisi Teknologi Informasi untuk

melakukan upaya peningkatan pelayanan pengelolaan keuangan

daerah antara lain penggunaan aplikasi CMS oleh pemerintah

daerah serta pelayanan pembayaran 9 pajak daerah secara

online; dan

9. Menginstruksikan Kepala Divisi SKAI untuk melakukan

pengawasan secara periodik terhadap pelayanan pengelolaan

keuangan daerah yang dilakukan unit kerja terkait.

Rekapitulasi permasalahan dapat dilihat pada Lampiran 3.

C. Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu

IHPD Tahun 2020 memuat 5 hasil pemeriksaan dengan tujuan

tertentu, 3 di antaranya merupakan tematik nasional yaitu:

Pemeriksaan Kepatuhan atas Penanganan Pandemi COVID-19 pada

Pemerintah Provinsi Jambi, Pemerintah Kota Jambi, dan Pemerintah

Kabupaten Merangin. Rincian Pemeriksaan PDTT sebagai berikut.

1. Pemeriksaan Kepatuhan Atas Penanganan Pandemi Corona

Virus Disease-2019 (COVID-19) Tahun 2020 pada Pemerintah

Provinsi Jambi, Pemerintah Kota Jambi, dan Pemerintah

Kabupaten Merangin; dan

2. Pemeriksaan Kepatuhan Pengelolaan dan Pertanggungjawaban

Belanja Modal Tahun Anggaran 2020 pada Pemerintah

Kabupaten Tebo; dan

3. Pemeriksaan Kepatuhan Pengelolaan dan Pertanggungjawaban

Belanja Modal Infrastruktur Tahun Anggaran 2020 pada

Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi.

Pemeriksaan tersebut mengungkapkan 48 temuan yang

memuat 73 permasalahan senilai Rp4.997.137.426,17 dengan

rekapitulasi pada tabel berikut.

IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 49

Tabel 2.3 Rekapitulasi Hasil Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu yang Dilaksanakan oleh BPK Perwakilan Provinsi Jambi

(dalam juta rupiah)

Uraian

Pemerintah Provinsi

Pemerintah Kab/Kota

Total

Jumlah Perma-salahan

Nilai

(Rp)

Jumlah Perma-salahan

Nilai

(Rp)

Jumlah Perma-salahan

Nilai

(Rp)

1. Ketidakpatuhan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan yang dapat mengakibatkan:

Kerugian 3 1.445,74 8 749,64 11 2.195,38

Potensi kerugian - - 3 1.020,03 3 1.020,03

Kekurangan penerimaan

- - 3 467,71 3 467,71

Administrasi 6 - 8 - 14 -

Subtotal Ketidakpatuhan

9 1.445,74 22 2.237,38 31 3.683,12

2. Kelemahan SPI 14 - 19 - 33 -

3. Permasalahan 3E:

Ketidakhematan 5 806,98 2 507,03 7 1.314,01

Ketidakefektifan 1 - 1 - 2 -

Subtotal 3E 6 806,98 3 507,03 9 1.314,01

TOTAL 29 2.252,72 44 2.744,41 73 4.997,13

Permasalahan-permasalahan tersebut dihimpun dari lima

objek pemeriksaan pada lima pemerintah daerah terkait, dengan

rincian sebagai berikut:

Pemeriksaan Kepatuhan atas Penanganan Pandemi COVID-19

Pemeriksaan Kepatuhan atas Penanganan Pandemi COVID-19

Tahun 2020 dilakukan pada Pemerintah Provinsi Jambi, Pemerintah

Kota Jambi, dan Pemerintah Kabupaten Merangin, yang bertujuan:

(a) menilai apakah refocusing dan realokasi APBD pada pemerintah

daerah dialokasikan dan digunakan dalam rangka penanganan

IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 50

pandemi COVID-19 sesuai peraturan perundangundangan; (b)

menilai apakah proses pengadaan barang dan jasa bidang

kesehatan, bidang sosial, dan bidang penanganan dampak ekonomi

dalam rangka penanganan pandemi COVID-19 pada pemerintah

daerah telah dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan perundang-

undangan; dan (c) menilai apakah penanganan bidang kesehatan,

bidang sosial, dan bidang penanganan dampak ekonomi dalam

rangka penanganan pandemi COVID-19 pada pemerintah daerah

telah dilaksanakan sesuai dengan peruntukannya dan diterima

pihak yang berhak secara tepat waktu, tepat jumlah, dan tepat

kualitas.

Lingkup pemeriksaan mencakup kegiatan penanganan COVID-

19 pada Pemerintah Provinsi Jambi, Pemerintah Kota Jambi, dan

Pemerintah Kabupaten Merangin, yang berasal dari dana APBD dan

sumbangan pihak ketiga TA 2020 (s.d. 15 November 2020). Dalam

hal ini termasuk kegiatan yang bersumber dari dana APBN yang

dilakukan melalui mekanisme APBD atau Kas Daerah.

Hasil pemeriksaan Kepatuhan atas Penanganan Pandemi

COVID-19 sebanyak 44 temuan, dengan pokok-pokok temuan

sebagai berikut.

Pemerintah Provinsi Jambi

1. Refocusing dan Realokasi APBD

Pemanfaatan rasionalisasi anggaran sebesar Rp27,78 miliar dan

nilai pembiayaan sebesar Rp1,83 miliar tidak sesuai ketentuan

serta kekurangan penetapan Anggaran Pendapatan Dana Bagi

Hasil sebesar Rp65,77 miliar sehingga berpotensi tidak

tersedianya anggaran yang cukup untuk penanganan Covid-19.

2. Pengadaan Barang dan/atau Jasa di Bidang Kesehatan dan Sosial

a. Pengadaan barang dan jasa untuk penanganan Covid-19

belum dilengkapi bukti kewajaran harga dan terdapat

ketinggian harga barang pada RSUD Raden Mattaher

sehingga harga pengadaan barang dan jasa dalam

penanganan pandemi Covid-19 belum dapat diyakini

kewajarannya;

IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 51

b. Pelaksanaan pengadaan sembako untuk Program Jaring

Pengaman Sosial Covid-19 Provinsi Jambi pada Dinas

Sosdukcapil tidak sesuai ketentuan sehingga terjadinya

pemborosan keuangan daerah atas ketinggian harga

sembako sebesar Rp422,48 juta dan masyarakat tidak dapat

memanfaatkan bantuan secara tepat waktu;

3. Penanganan Bidang Kesehatan dan Sosial

a. Dinas Sosdukcapil belum melakukan verifikasi dan validasi

Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan data penerima

bantuan non DTKS tidak valid sehingga bantuan JPS Covid-19

Provinsi Jambi yang diusulkan berdasarkan DTKS berisiko

tidak tersalur atau tidak tepat sasaran;

b. Pembayaran atas pelaksanaan penyaluran bantuan JPS Covid-

19 Provinsi Jambi tidak sesuai kondisi senyatanya sebesar

Rp1,36 miliar dan sisa bantuan tidak tersalurkan tidak

diketahui jumlahnya sehingga kelebihan pembayaran kepada

Kantor Pos Jambi sebesar Rp1,36 miliar atas wesel yang tidak

disalurkan.

Berdasarkan pokok hasil pemeriksaan tersebut, BPK

merekomendasikan Gubernur Jambi antara lain agar:

1. Memprioritaskan ketersediaan dana pada APBD TA 2021

Pemprov Jambi untuk penanganan bidang kesehatan, sosial, dan

dampak ekonomi selama masa pandemi Covid-19 sesuai

ketentuan yang berlaku;

2. Inspektur Provinsi Jambi supaya lebih optimal dalam melakukan

pengawasan atas pengadaan barang dan jasa untuk penanganan

Covid-19;

3. Merevisi Petunjuk Teknis Pemberian Jaring Pengaman Sosial

(Social Safety Net) Penanganan Dampak Covid-19 Provinsi Jambi

dan menetapkan kriteria penilaian kelayakan penerima bantuan

secara detail serta berkoordinasi dengan pemkab/pemkot dalam

menyediakan DTKS yang valid;

4. Memerintahkan Kepala Dinas Sosdukcapil supaya lebih cermat

dalam melakukan monitoring dan evaluasi setiap tahap

IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 52

pelaksanaan penyediaan bantuan JPS Covid-19 Provinsi Jambi

dan memerintahkan Kepala Dinas Sosdukcapil selaku Pengguna

Anggaran untuk memproses kelebihan pembayaran kepada

Kantor Pos Jambi sebesar Rp1,36 miliar atas wesel yang tidak

disalurkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan

menyetorkannya ke Kas Daerah.

Pemerintah Kota Jambi

Tanpa mengurangi keberhasilan atas upaya-upaya yang telah

dilakukan Pemerintah Kota Jambi dalam penanganan pandemi

Covid-19, BPK menemukan beberapa permasalahan

ketidakpatuhan yang perlu mendapatkan perhatian, yaitu:

1. Pengadaan Barang dan Jasa dalam Rangka Penanganan Covid-

19 Bidang Kesehatan Belum Didukung Bukti Kewajaran Harga;

2. Pengadaan Barang dan Jasa dalam Rangka Penanganan Covid-

19 Bidang Sosial Belum Didukung Bukti Kewajaran Harga.

Berdasarkan pokok hasil pemeriksaan tersebut, BPK

merekomendasikan Wali Kota Jambi agar memerintahkan:

1. Inspektorat Kota Jambi untuk memastikan kelengkapan bukti

kewajaran harga telah tersedia pada setiap transaksi pengadaan

barang/jasa bidang kesehatan dan untuk selanjutnya

melaksanakan audit atas kewajaran harga;

2. Inspektorat Kota Jambi untuk memastikan kelengkapan bukti

kewajaran harga telah tersedia pada setiap transaksi pengadaan

barang/jasa bidang sosial dan untuk selanjutnya melaksanakan

audit atas kewajaran harga.

Pemerintah Kabupaten Merangin

Tanpa mengurangi keberhasilan atas upaya-upaya yang

telah dilakukan Pemerintah Kabupaten Merangin dalam

penanganan pandemi COVID-19, BPK menemukan beberapa

permasalahan yang perlu mendapatkan perhatian, antara lain

sebagai berikut:

1. Refocusing dan Realokasi

APBD Pemerintah KabupatenMerangin merasionalisasi

anggaran belanja daerah tidak sesuai dengan Keputusan

IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 53

Bersama Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri,

sehingga risiko kesehatan, sosial, dan dampak ekonomi

terhadap masyarakat Kabupaten Merangin selama masa

pandemi COVID-19 meningkat.

2. Pengadaan Barang dan/atau Jasa di Bidang Kesehatan dan

Bidang Sosial

a. Pengadaan barang untuk penanganan kesehatan pada Dinas

Kesehatan dan RSD Kol. Abundjani tidak sesuai dengan

Peraturan Kepala LKPP Nomor 13 Tahun 2018 sebesar

Rp500,18 juta, sehingga memboroskan keuangan daerah;

b. Pengadaan barang untuk penanganan kesehatan tidak sesuai

dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor

28/PMK.03/2020 sebesar Rp441,34 juta, sehingga terjadi

kelebihan pembayaran;

3. Penanganan Bidang Sosial

a. Pendataan penerima bansos sembako non DTKS tidak sesuai

dengan Surat Edaran Komisi Pemberantasan Korupsi

Nomor 11 Tahun 2020, sehingga berpotensi tidak mewakili

masyarakat miskin di Pemerintah Kabupaten Merangin

karena tidak didukung dokumentasi pendataan yang

menggambarkan fakta di lapangan;

b. Penyaluran bansos sembako tidak sesuai dengan Keputusan

Bupati Merangin Nomor 233/DSPPPA/2020, sehingga bansos

sembako tidak disalurkan tepat jumlah dan tepat sasaran

sesuai keputusan Bupati Merangin;

4. Penanganan Dampak Ekonomi

Pemerintah Kabupaten Merangin belum merencanakan

Program/Kegiatan Penanganan Dampak Ekonomi, sehingga

Bupati dan Gugus Tugas tidak dapat menyusun RKB PDE.

Berdasarkan pokok hasil pemeriksaan tersebut, BPK

merekomendasikan Bupati Merangin agar memerintahkan:

1. Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) untuk

memprioritaskan ketersediaan dana pada APBD Tahun Anggaran

2021 Pemerintah Kabupaten Merangin untuk penanganan

pandemi COVID-19 sesuai ketentuan yang berlaku berdasarkan

IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 54

antara lain naik/turunnya jumlah kasus dan naik/turunnya

pendapatan yang ekstrim;

2. Kepala Dinas Kesehatan dan Direktur RSD Kol. Abundjani agar

menginstruksikan PPK Dinas Kesehatan dan PPK RSD Kol.

Abundjani untuk lebih cermat dalam menegosiasikan harga dan

memilih penyedia;

3. Kepala Dinas Kesehatan untuk memproses kelebihan

pembayaran sebesar Rp114,15 juta sesuai dengan peraturan

perundang-undangan dan menyetorkan ke Kas Daerah yaitu

pekerjaan pengadaan alat kesehatan oleh PT CDD; Direktur RSD

Kol. Abundjani untuk memproses kelebihan pembayaran

sebesar Rp327,18 juta sesuai dengan peraturan perundang-

undangan dan menyetorkan ke Kas Daerah;

4. Kepala Dinas Sosial P3A untuk melakukan pendataan di lapangan

untuk keperluan pemberian bantuan sosial dengan

menggunakan data rujukan yaitu DTKS;

5. Kepala Dinas Sosial P3A untuk membuat mekanisme penyaluran

bansos sembako atas tindak lanjut permasalahan bansos

sembako dengan data ganda atau tidak diambil oleh penerima;

6. Kepala Dinas KUKMPP untuk berkoordinasi dengan Kepala

Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah supaya menyampaikan

dokumentasi hasil analisis yang matang, mendalam, dan

berdasarkan evidence-based untuk memperhitungkan dampak

ekonomi yang mungkin dialami pelaku UMKM dan koperasi

berdasarkan data mengenai kondisi UMKM dan koperasi selama

masa pandemi kepada Ketua Gugus Tugas.

Hasil Pemeriksaan Kepatuhan Penanganan Pandemi COVID-19

yang dilaksanakan pada Pemerintah Provinsi Jambi, Pemerintah

Kota Jambi, dan Pemerintah Kabupaten Merangin, menyimpulkan

hasil pemeriksaan sebagai berikut.

Tabel 2.4 Kesimpulan Kepatuhan Penanganan Pandemi COVID-19

No. Entitas Kesimpulan 1. Provinsi Jambi Sesuai Kriteria dengan Pengecualian

2. Kota Jambi Sesuai Kriteria dengan Pengecualian 3. Kabupaten Merangin Sesuai Kriteria dengan Pengecualian

IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 55

Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Belanja Modal

Pemeriksaan atas Belanja Modal TA 2020 pada BPK Perwakilan

Provinsi Jambi dilakukan pada Pemerintah Kabupaten Tebo.

Pemeriksaan atas Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Belanja

Modal merupakan Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu (PDTT)

dalam bentuk pemeriksaan kepatuhan yang bertujuan untuk

menguji dan menilai apakah pengelolaan dan pertanggungjawaban

belanja modal telah dilaksanakan sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku. Lingkup pemeriksaan meliputi

Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Belanja Modal TA 2020 pada

Pemerintah Kabupaten Tebo. Pemeriksaan atas Pengelolaan dan

Gambar 2.7 Upaya Penanganan Covid-19

IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 56

Pertanggungjawaban Belanja Modal TA 2020 mencakup

keseluruhan tahapan perencanaan, pelaksanaan,

pertanggungjawaban, pelaporan dan pembayaran atas realisasi

Belanja Modal yang didanai APBD Pemerintah Kabupaten Tebo,

terdiri dari:

a. Belanja Modal Peralatan dan Mesin;

b. Belanja Modal Gedung dan Bangunan; dan

c. Belanja Modal Jalan Irigasi dan Jaringan. Sasaran pemeriksaan

juga memperhatikan isu-isu lokal yang sedang terjadi.

Hasil pemeriksaan DTT atas pengelolaan dan

pertanggungjawaan belanja modal pada Pemerintah Kabupaten

Tebo dapat dijabarkan sebagai berikut.

1. Kekurangan Volume pada 24 Paket Pekerjaan Sebesar Rp288,45

juta serta Selisih Harga Satuan pada 2 Paket Pekerjaan Minimal

Sebesar Rp6,85 juta. Permasalahan tersebut mengakibatkan

kelebihan pembayaran kepada penyedia sebesar Rp238,19 juta

dan pemborosan keuangan negara sebesar Rp6,85 juta serta

potensi kelebihan pembayaran kepada penyedia sebesar

Rp50,25 juta.

2. Keterlambatan Penyelesaian Pekerjaan pada Empat Paket

Pekerjaan Belum Dikenakan Sanksi Denda Minimal Sebesar

Rp99,51 juta. Permasalahan tersebut mengakibatkan potensi

pendapatan daerah belum diterima dan aset tetap peralatan dan

mesin serta gedung dan bangunan yang dibangun dari belanja

modal tersebut tidak dapat segera dimanfaatkan.

Berdasarkan pokok hasil pemeriksaan tersebut, BPK

merekomendasikan Bupati Tebo antara lain agar:

1. Memerintahkan Kepala Dinas PUPR, Kepala Dinas Kesehatan dan

KB, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk

mempertanggungjawabkan kelebihan pembayaran sebesar

Rp238,19 juta dengan menyetorkan ke kas daerah;

2. Memerintahkan Kepala Dinas Kesehatan dan KB serta Direktur

RSUD Sultan Thaha untuk mempertanggungjawabkan potensi

pendapatan daerah yang belum diterima atas sanksi denda

IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 57

keterlambatan sebesar Rp99,51 juta dengan memperhitungkan

pembayaran pada termin terakhir.

Hasil Pemeriksaan Kepatuhan Belanja Modal yang

dilaksanakan pada Pemerintah Kabupaten Tebo, menyimpulkan

hasil pemeriksaan Sesuai dengan Kriteria.

Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Belanja Modal

Infrastruktur

Pemeriksaan atas Belanja Modal Infrastruktur TA 2020 pada

BPK Perwakilan Provinsi Jambi dilakukan pada Pemerintah

Kabupaten Muaro Jambi. Pemeriksaan atas kepatuhan pengelolaan

dan pertanggungjawaban belanja modal infrastruktur merupakan

Pemeriksaan dengan Tujuan Tertentu (PDTT) dalam bentuk

pemeriksaan kepatuhan yang bertujuan untuk menguji dan menilai

apakah pengelolaan dan pertanggungjawaban belanja modal

infrastruktur telah dilaksanakan sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku. Lingkup pemeriksaan yang

dilaksanakan pada pemeriksaan terinci adalah pelaksanaan dan

pertanggungjawaban belanja daerah, khususnya

diarahkan/difokuskan pada belanja modal infrastruktur yang

dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

(DPUPR) yang meliputi kegiatan:

a. Perencanaan Pengadaan Barang dan Jasa;

b. Proses Pelelangan/Pengadaan Barang dan Jasa;

c. Pelaksanaan dan Pengawasan Pengadaan Barang dan Jasa.

Pemeriksaan atas Kepatuhan Pengelolaan dan

Pertanggungjawaban Belanja modal infrastruktur mencakup

keseluruhan tahapan perencanaan dan pelaksanaan belanja modal

Infrastruktur yang didanai oleh Anggaran Pendapatan Belanja

Daerah Pemkab Muaro Jambi, yang terdiri dari:

a. Belanja Modal Gedung dan Bangunan;

b. Belanja Modal Jalan Irigasi dan Jaringan.

Sasaran pemeriksaan tersebut memperhatikan isu-isu lokal

yang sedang terjadi.

IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 58

Hasil pemeriksaan DTT atas pengelolaan dan

pertanggungjawaan Belanja Modal Infrastruktur pada Pemerintah

Kabupaten Muaro Jambi dapat dijabarkan sebagai berikut.

1. Kekurangan Volume pada 19 Paket Pekerjaan JIJ Sebesar

Rp907.662.072,66

Hasil pemeriksaan fisik secara uji petik terhadap 19 paket

pekerjaan Belanja Modal JIJ Dinas PUPR menunjukkan bahwa

terdapat kekurangan volume dan kekurangan mutu yang tidak

dapat diperhitungkan sebagai item pembayaran terpisah pada

19 paket pekerjaan sebesar Rp907.662.072,66. Kekurangan

volume didasarkan pada hasil pengujian fisik pekerjaan, yang

diantaranya didukung hasil pengujian kualitas/mutu pekerjaan

oleh Unit Pelaksana Teknis Dinas Daerah (UPTD) Laboratorium

Bahan Konstruksi Provinsi Jambi.

Permasalahan tersebut mengakibatkan potensi kelebihan

pembayaran sebesar Rp907.662.072,66.

2. Kekurangan Volume pada Pekerjaan Pembangunan Pasar

Sengeti sebesar Rp62.116.992,39

Hasil pemeriksaan pemeriksaan fisik menunjukkan bahwa

terdapat kekurangan volume atas pekerjaan kolom struktur,

kuda-kuda baja dan dinding bata bangunan sebesar

Rp62.116.992,39.

Permasalahan tersebut mengakibatkan potensi kelebihan

pembayaran sebesar Rp62.116.992,39.

BPK merekomendasikan Bupati Muaro Jambi agar

memerintahkan, antara lain:

1. Kepala Dinas PUPR untuk mempertanggungjawabkan potensi

kelebihan pembayaran sebesar Rp907.662.072,66 dan sebesar

Rp62.116.992,39 dengan memperhitungkan pembayaran pada

termin terakhir; dan

2. Memerintahkan PA/KPA, PPK, PPTK dan Pengawas Lapangan

agar lebih optimal dalam melakukan pengawasan dan

pengendalian kegiatan.

IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 59

Hasil Pemeriksaan Kepatuhan Belanja Modal yang

dilaksanakan pada Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi,

menyimpulkan hasil pemeriksaan Sesuai dengan Kriteria.

Gambar 2.8 Hasil Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu

Secara keseluruhan, temuan pada pemeriksaan DTT selama

tahun 2020 dapat dikelompokkan sebagai berikut (rekapitulasi

permasalahan dapat dilihat di Lampiran 4):

IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 60

a. Ketidakpatuhan terhadap ketentuan perundang-undangan yang

dapat mengakibatkan kerugian daerah

Ketidakpatuhan terhadap ketentuan perundang-undangan yang

dapat mengakibatkan kerugian daerah dapat terjadi diantaranya

karena adanya kelebihan pembayaran atas kekurangan volume

pekerjaan/barang, kelebihan pembayaran selain kekurangan

volume pekerjaan dan/atau barang, maupun belanja yang tidak

sesuai atau melebihi ketentuan. Hasil pemeriksaan DTT pada

lima pemerintah daerah di wilayah Provinsi Jambi pada Tahun

2020 ditemukan adanya 11 temuan yang memuat

11 permasalahan yang dapat mengakibatkan kerugian dengan

total nilai sebesar Rp2.195.377.987,91. Atas permasalahan

tersebut, BPK merekomendasikan kepada Kepala Daerah antara

lain untuk memerintahkan KPA agar mempertanggungjawabkan

kelebihan pembayaran dengan menyetorkan ke Kas Daerah;

b. Ketidakpatuhan terhadap ketentuan perundang-undangan yang

dapat mengakibatkan potensi kerugian daerah

Ketidakpatuhan terhadap ketentuan perundang-undangan yang

dapat mengakibatkan potensi kerugian daerah dapat terjadi

diantaranya karena kelebihan pembayaran dalam pengadaan

barang/jasa tetapi pembayaran pekerjaan belum dilakukan

sebagian atau seluruhnya. Hasil pemeriksaan DTT pada lima

pemerintah daerah di wilayah Provinsi Jambi pada Tahun 2020

ditemukan tiga temuan yang memuat tiga permasalahan yang

dapat mengakibatkan potensi kerugian dengan total nilai

sebesar Rp1.020.032.345,54. Atas permasalahan tersebut, BPK

merekomendasikan kepada Kepala Daerah antara lain untuk

memerintahkan KPA agar mempertanggungjawabkan kelebihan

pembayaran dengan memperhitungkan pembayaran pada

pencairan berikutnya dan/atau menyetorkan ke Kas Daerah;

c. Ketidakpatuhan terhadap ketentuan perundang-undangan yang

dapat mengakibatkan potensi kekurangan penerimaan

Ketidakpatuhan terhadap ketentuan perundang-undangan yang

dapat mengakibatkan potensi kekurangan penerimaan dapat

terjadi diantaranya karena denda keterlambatan pekerjaan

belum/tidak ditetapkan atau dipungut/diterima/disetor ke Kas

Daerah atau kekurangan atas penerimaan lainnya seperti pajak

IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 61

atau retribusi daerah. Hasil pemeriksaan DTT pada lima

pemerintah daerah di wilayah Provinsi Jambi pada Tahun 2020

ditemukan tiga temuan yang memuat tiga permasalahan yang

dapat mengakibatkan kekurangan penerimaan dengan total nilai

sebesar Rp467.714.577,34.

Atas permasalahan tersebut, BPK merekomendasikan kepada

Kepala Daerah antara lain untuk memerintahkan KPA agar

mempertanggungjawabkan kekurangan penerimaan tersebut

dengan menyetorkan ke Kas Daerah;

d. Ketidakpatuhan terhadap ketentuan perundang-undangan

lainnya yang dapat mengakibatkan permasalahan administrasi

Hasil pemeriksaan DTT pada lima pemerintah daerah di wilayah

Provinsi Jambi pada Tahun 2020 ditemukan 14 permasalahan

administrasi yang dapat dikelompokkan sebagai berikut:

1. Pertanggungjawaban tidak akuntabel (bukti tidak

lengkap/tidak valid) lainnya (selain perjalanan dinas)

sebanyak satu permasalahan;

2. Proses Pengadaan Barang/Jasa Tidak Sesuai Ketentuan (Tidak

Menimbulkan Kerugian Negara) sebanyak enam

permasalahan;

3. Penyimpangan terhadap peraturan per-UU bidang

pengelolaan perlengkapan atau Barang Milik Negara/Daerah

sebanyak tiga permasalahan;

4. Penyimpangan terhadap peraturan perundang-undangan

bidang tertentu lainnya seperti kehutanan, pertambangan,

perpajakan, dll sebanyak empat permasalahan;

e. Kelemahan Sistem Pengendalian Intern

Hasil pemeriksaan DTT pada lima pemerintah daerah di wilayah

Provinsi Jambi pada Tahun 2020 ditemukan 33 permasalahan

Kelemahan Sistem Pengendalian Intern yang terdiri dari:

1. Kelemahan Sistem Pengendalian Akuntansi dan Pelaporan

a) Pencatatan tidak/belum dilakukan atau tidak akurat

sebanyak lima permasalahan;

IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 62

b) Proses penyusunan laporan tidak sesuai ketentuan

sebanyak satu permasalahan.

2. Kelemahan Sistem Pengendalian Pelaksanaan Anggaran

Pendapatan dan Belanja

a) Perencanaan kegiatan tidak memadai sebanyak delapan

permasalahan;

b) Mekanisme pemungutan, penyetoran dan pelaporan

serta penggunaan Penerimaan

Negara/Daerah/Perusahaan dan Hibah tidak sesuai

ketentuan sebanyak empat permasalahan;

c) Penyimpangan terhadap peraturan perundang-undangan

bidang teknis tertentu atau ketentuan intern organisasi

yang diperiksa tentang pendapatan dan belanja sebanyak

tiga permasalahan.

3. Kelemahan Struktur Pengendalian Intern

a) Entitas tidak memiliki SOP yang formal untuk suatu

prosedur atau keseluruhan prosedur sebanyak dua

permasalahan;

b) SOP yang ada pada entitas tidak berjalan secara optimal

atau tidak ditaati sebanyak enam permasalahan;

c) Satuan Pengawas Intern yang ada tidak memadai atau

tidak berjalan optimal sebanyak empat permasalahan.

f. Temuan 3E

Hasil pemeriksaan pada lima pemerintah daerah di wilayah

Provinsi Jambi pada Tahun 2020 ditemukan adanya sembilan

permasalahan terkait ketidakhematan dan ketidakefektifan yang

terdiri dari:

1. Permasalahan yang bersifat ketidakhematan/ pemborosan/

ketidakekonomisan berupa pemborosan keuangan

negara/daerah/perusahaan atau kemahalan harga sebanyak

tujuh permasalahan sebesar Rp1.314.012.515,38;

2. Permasalahan yang bersifat ketidakefektifan berupa

penggunaan anggaran tidak tepat sasaran/tidak sesuai

peruntukan sebanyak satu permasalahan dan pelaksanaan

IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 63

kegiatan terlambat/terhambat sehingga mempengaruhi

pencapaian tujuan organisasi sebanyak satu permasalahan.

Pemeriksaan Bantuan Keuangan Partai Politik

Pada Tahun 2020, BPK Perwakilan Provinsi Jambi melakukan

pemeriksaan atas 131 laporan pertanggungjawaban (LPJ) bantuan

keuangan partai politik (banparpol) dari Dewan Pimpinan

Wilayah/Daerah/Cabang (DPW/D/C) atas partai politik (parpol)

Tahun Anggaran 2019.

Pemeriksaaan ini dilaksanakan untuk memenuhi amanat Pasal

34A Undang-Undang (UU) Nomor 2 Tahun 2008 sebagaimana telah

diubah dengan UU Nomor 2 Tahun 2011 tentang Partai Politik, dan

khususnya Pasal 13 dan 14 Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 5

Tahun 2009 sebagaimana telah diubah dengan PP Nomor 83 Tahun

2012 tentang Bantuan Keuangan kepada Partai Politik.

Gambar 2.9 Jumlah Parpol Per Pemerintah Daerah Tahun 2019

Menurut ketentuan perundangan, banparpol digunakan

sebagai dana penunjang kegiatan pendidikan politik dan

operasional sekretariat, dan diprioritaskan untuk melaksanakan

pendidikan politik bagi anggota parpol dan masyarakat.

IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 64

Pemeriksaan atas banparpol adalah pemeriksaan kepatuhan

dengan tujuan untuk memberikan kesimpulan atas kesesuaian LPJ

banparpol yang bersumber dari APBD dengan ketentuan yang

berlaku. Sedangkan sasaran pemeriksaan atas LPJ banparpol

adalah: (1) kesesuaian antara nomor rekening yang digunakan

untuk menerima banparpol dengan rekening kas umum parpol atau

rekening parpol penerima bantuan keuangan; (2) kesesuaian antara

jumlah banparpol yang disalurkan pemerintah dan dilaporkan di

dalam LPJ; (3) kelengkapan dan keabsahan bukti pendukung yang

dilampirkan dalam LPJ; dan (4) kesesuaian prioritas penggunaan

banparpol dengan ketentuan yang berlaku. Berdasarkan kondisi

yang ditemukan pada sasaran pemeriksaan tersebut, selanjutnya

BPK melakukan penarikan kesimpulan hasil pemeriksaan dengan

hasil sebagaimana tabel berikut.

Tabel 2.5 Daftar Hasil Pemeriksaan atas Pertanggungjawaban Penerimaan dan Pengeluaran Dana Bantuan Keuangan Partai Politik

TA 2019

No Prov/Kab/Kota Jml LHP Hasil Pemeriksaan

Sesuai Sesuai dengan pengecualian

1 Provinsi Jambi 11 9 2

2 Kota Jambi 11 7 4

3 Kota Sungai Penuh 10 5 5

4 Kab. Batanghari 11 1 10

5 Kab. Bungo 11 9 2

6 Kab. Kerinci 12 5 7

7 Kab. Muaro Jambi 10 4 6

8 Kab. Merangin 14 8 6

9 Kab. Sarolangun 12 2 10

10 Kab. Tanjung Jabung Barat 12 6 6

11 Kab. Tanjung Jabung Timur 8 6 2

12 Kab. Tebo 9 3 6

Jumlah 131 65 66

IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 65

Hasil pemantauan BPK Perwakilan Provinsi Jambi terdiri atas

pemantauan pelaksanaan Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil

Pemeriksaan (TLRHP) dan pemantauan penyelesaian ganti kerugian

negara/daerah. Dalam memantau TLRHP, BPK Perwakilan Jambi telah

menerapkan Sistem Informasi Pemantauan Tindak Lanjut (SIPTL),

sehingga penyampaian bukti pendukung tindak lanjut lebih cepat dan

terdokumentasi dengan baik. Selain itu, penggunaan aplikasi SIPTL

dapat menghasilkan data TLRHP yang lebih mutakhir, akurat dan

informatif.

Dalam hal pemantauan atas kerugian daerah, BPK Perwakilan

Povinsi Jambi juga telah menggunakan Sistem Informasi Kerugian

Negara dan Daerah (SIKAD). Aplikasi SIKAD menyediakan informasi

laporan perkembangan kasus-kasus kerugian yang disajikan secara

lengkap dan mudah diakses.

A. Pemantauan Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pemeriksaan

Hasil pemantauan tindak lanjut per 31 Desember 2020

menunjukkan bahwa dari 13.267 rekomendasi telah ditindaklanjuti

dengan status sesuai rekomendasi sebanyak 9.468 rekomendasi

atau 71,36%. Urutan persentase terbesar hingga terkecil sebagai

berikut:

Grafik 3.1 Penyelesaian Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pemeriksaan

BAB III

Hasil Pemantauan

IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 66

Pemantauan Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pemeriksaan

BPK Perwakilan Provinsi Jambi per 31 Desember 2020 adalah

sebagai berikut:

Tabel 3.1 Pemantauan Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pemeriksaan

per 31 Desember 2020 No. Status TLRHP Jumlah

Rekomendasi Persentase

1 Sesuai 9.468 71,36% 2 Belum Sesuai 3.050 22,99% 3 Belum Ditindaklanjuti 743 5,60% 4 Tidak Dapat Ditindaklanjuti 6 0,05% Jumlah 13.267 100,00%

*) Sumber Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester II Tahun 2020

Hasil pemantauan terhadap pelaksanaan TLRHP atas LHP

yang diterbitkan periode Tahun 2005 s.d 2020 per 31 Desember

2020 disajikan pada tabel berikut.

Tabel 3.2 Hasil Pemantauan terhadap Pelaksanaan TLRHP atas

LHP per 31 Desember 2020

(dalam miliar rupiah, dalam ribu USD) No Entitas Status Pemantauan Tindak Lanjut Nilai

Penyerahan aset atau

penyetoran uang ke kas

negara/ daerah

Sesuai Belum Sesuai Belum Ditindaklanjuti

Tidak Dapat Ditindak lanjuti dengan

alasan yang sah

Jml Nilai Jml Nilai Jml Nilai Jml Nilai Nilai

1 Kab. Batanghari

837 32,90 177 8,60 35 - 49,66

$124,55

2 Kab. Bungo 992 45,11 267 40,78 0 - 43,36

3 Kab. Muaro Jambi

805 41,52 234 11,24 6 0,96 - 46,13

4

Kab. Tanjabtim

648 54,38 201 24,00 11 0,091 - 56,94

5 Kota Sungai Penuh

347 10,83 129 8,55 0 - 13,67

6

Kab. Sarolangun

815 48,44 239 41,57 83 2,01 - 68,02

$466,91

7 Kab. Tebo 741 71,89 242 45,76 55 0,88 - 76,17

8 Kab. Tanjabar

832 43,55 288 54,48 45 5 0,23 46,44

9 Kota Jambi 824 28,51 311 25,58 103 0,53 - 29,09

10 Kab. Kerinci 683 27,11 315 22,53 38 0 1 - 18,70

IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 67

No Entitas Status Pemantauan Tindak Lanjut Nilai Penyerahan

aset atau penyetoran uang ke kas

negara/ daerah

Sesuai Belum Sesuai Belum Ditindaklanjuti

Tidak Dapat Ditindak lanjuti dengan

alasan yang sah

Jml Nilai Jml Nilai Jml Nilai Jml Nilai Nilai

11 Kab. Merangin

731 22,79 306 23,48 79 0,61 - 27,62

12 Prov. Jambi 1.213 168,12 341 86,29 288 509,41 182,63

Jumlah 9.468 595,21 3.050 392,93 743 514,52 6 0,23 658,42

$591,46

Secara rinci hasil pemantauan atas TLRHP periode Tahun

2005 s.d 2020 per 31 Desember 2020 sebagai berikut:

Telah sesuai dengan rekomendasi sebanyak 9.468

rekomendasi (71,36%) senilai Rp595,21 miliar;

Belum sesuai dengan rekomendasi sebanyak 3.050

rekomendasi (22,99%) senilai Rp392,93 miliar dan USD 591,46

ribu;

Rekomendasi belum ditindaklanjuti sebanyak 743 rekomendasi

(5,60%) senilai Rp514,52 miliar;

Rekomendasi tidak dapat ditindaklanjuti sebanyak 6

rekomendasi (0,05%) senilai Rp235,00 juta.

Secara kumulatif sampai dengan 31 Desember 2020,

rekomendasi BPK telah ditindaklanjuti entitas dengan penyerahan

aset dan/atau penyetoran uang ke kas negara/daerah senilai

Rp658,42 miliar.

B. Pemantauan Penyelesaian Ganti Kerugian Daerah

Pemantauan kerugian daerah BPK Perwakilan Provinsi Jambi

per 31 Desember 2020 adalah sebagai berikut :

Tabel 3.3 Pemantauan Kerugian Daerah Per 31 Desember 2020

(dalam miliar rupiah) No Status Kerugian

Daerah Kerugian

(Rp) Angsuran

(Rp) Pelunasan

(Rp) Penghapusan

(Rp) Sisa (Rp)

1 Penetapan 8,26 4,53 0,73 0 3,00

2 Proses Penetapan 15,09 2,36 0,004 0 12,73

3 Informasi Kerugian 433,23 193,35 48,21 0 191,72

Jumlah 456,58 200,24 48,944 0 207,45

IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 68

Hasil pemantauan per 31 Desember 2020 menunjukkan dari

jumlah kerugian daerah senilai Rp456,58 miliar, yang telah

ditetapkan senilai Rp8,26 miliar. Terhadap kasus kerugian daerah

yang telah berstatus penetapan, telah disetor senilai Rp5,26 miliar

(pelunasan senilai Rp733,15 juta dan angsuran senilai Rp4,53 miliar)

dan penghapusan senilai Rp0,00. Rincian hasil pemantauan

kerugian daerah dengan status yang telah ditetapkan pada 12

pemerintah daerah disajikan sebagai berikut.

Tabel 3.4 Hasil Pemantauan Penyelesaian Ganti Kerugian Daerah per 31 Desember 2020 dengan Status Telah Ditetapkan Menurut

Tingkat Penyelesaian (dalam juta rupiah)

No Pemerintah

Daerah

Kerugian

(Rp)

Angsuran

(Rp)

Pelunasan

(Rp)

Penghapusan

(Rp)

Sisa

(Rp)

1 Pemprov Jambi 905,07 601,16 25,30 - 278,59

2 Pemkot Jambi 17,50 1,90 3,00 - 12,60

3 Pemkab Batang

Hari

2.047,89 1.704,68 317,66 - 25,54

4 Pemkab Bungo 132,38 109,03 - - 23,35

5 Pemkab Kerinci - - - - -

6 Pemkab Muaro

Jambi

132,21 93,56 2,16 - 36,48

7 Pemkab

Merangin

326,05 17,95 256,26 - 51,83

8 Pemkab

Sarolangun

345,53 113,85 10,97 - 220,71

9 Pemkab Tanjung

Jabung Barat

2.516,59 660,70 4,10 - 1.851,79

10 Pemkab Tanjung

Jabung Timur

- - - - -

11 Pemkab Tebo 1.606,43 1.218,84 88,67 - 298,91

12 Pemkot Sungai

Penuh

239,33 12,00 25,00 - 202,33

Jumlah 8.269,02 4.533,70 733,15 - 3.002,16

Dari nilai kerugian daerah yang telah ditetapkan senilai Rp8,26 miliar

tersebut, berdasarkan hasil pemantauan kerugian daerah per 31

Desember 2020 diketahui kasus kerugian dalam status penetapan

terbesar pada Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat senilai

IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 69

Rp2,51 miliar dan terkecil pada Kabupaten Kerinci dan Kabupaten

Tanjung Jabung Timur dimana belum terdapat kerugian negara yang

ditetapkan. Sedangkan nilai penyetoran (pelunasan + angsuran)

terbesar adalah Pemerintah Kabupaten Batang Hari senilai Rp2,02

miliar.

Grafik 3.2 Status Kerugian Daerah Telah Ditetapkan Menurut Tingkat Penyelesaian

IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 70

Lampiran I

Daftar LHP Tahun Anggaran 2020

No. Judul Pemeriksaan

Realisasi Pelaporan Pemeriksaan

Nomor LHP Tanggal

Surat Keluar

Pemeriksaan Keuangan

1 Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Jambi TA 2019

23.A/LHP/XVIII.JMB/6/2020 30 Juni 2020

2 Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Batang Hari TA 2019

14.A/LHP/XVIII.JMB/6/2020 24 Juni 2020

3 Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bungo TA 2019

19.A/LHP/XVIII.JMB/6/2020 29 Juni 2020

4 Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Kerinci TA 2019

15.A/LHP/XVIII.JMB/6/2020 26 Juni 2020

5 Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Merangin TA 2019

25.A/LHP/XVIII.JMB/6/2020 30 Juni 2020

6 Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi TA 2019

21.A/LHP/XVIII.JMB/6/2020 29 Juni 2020

7 Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Sarolangun TA 2019

16.A/LHP/XVIII.JMB/6/2020 26 Juni 2020

8 Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat TA 2019

20.A/LHP/XVIII.JMB/6/2020 29 Juni 2020

9 Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur TA 2019

17.A/LHP/XVIII.JMB/6/2020 26 Juni 2020

10 Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Tebo TA 2019

18.A/LHP/XVIII.JMB/6/2020 26 Juni 2020

11 Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kota Jambi TA 2019

24.A/LHP/XVIII.JMB/6/2020 30 Juni 2020

12 Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kota Sungai Penuh TA 2019

22.A/LHP/XVIII.JMB/6/2020 29 Juni 2020

Pemeriksaan Kinerja

13 Pemeriksaan Kinerja atas Efektivitas Pengelolaan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dalam Penyelenggaraan Administrasi Pemerintahan Tahun Anggaran 2019 s.d. 2020 (Semester I) pada Pemerintah Kabupaten Batang Hari dan Instansi terkait lainnya.

26/LHP/XVIII.JMB/12/2020 17 Desember 2020

14 Pemeriksaan Kinerja atas Efektivitas Pengelolaan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dalam Penyelenggaraan Administrasi Pemerintahan Tahun Anggaran 2019 s.d. 2020 (Semester I) pada Pemerintah Kabupaten Sarolangun dan Instansi terkait lainnya.

27/LHP/XVIII.JMB/12/2020 17 Desember 2020

15 Pemeriksaan Kinerja atas Efektivitas Pengelolaan Bank pada PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Jambi dan Instansi Terkait Lainnya Tahun Buku 2018 s.d. Triwulan III Tahun 2020.

35/LHP/XVIII.JMB/12/2020 23 Desember 2020

16 Pemeriksaan Kinerja atas Efektivitas Penanganan Pandemi COVID-19 Bidang Kesehatan TA 2020 pada Pemerintah Provinsi Jambi dan Instansi terkait lainnya di Provinsi Jambi.

28/LHP/XVIII.JMB/12/2020 18 Desember 2020

17 Pemeriksaan Kinerja Pendahuluan atas Penanganan Pandemi COVID-19 Bidang Kesehatan TA 2020 pada Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan Instansi terkait lainnya di Kuala Tungkal.

29/LHP/XVIII.JMB/12/2020 18 Desember 2020

Pemerksaan Dengan Tujuan Tertentu

18 Pemeriksaan Kepatuhan pada Pemerintah Provinsi Jambi dan Instansi terkait lainnya atas Penanganan Pandemi COVID-19 Tahun 2020.

34/LHP/XVIII.JMB/12/2020 23 Desember 2020

IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 71

No. Judul Pemeriksaan

Realisasi Pelaporan Pemeriksaan

Nomor LHP Tanggal

Surat Keluar

19 Pemeriksaan Kepatuhan pada Pemerintah Kota Jambi dan Instansi terkait lainnya atas Penanganan Pandemi COVID-19 Tahun 2020.

32/LHP/XVIII.JMB/12/2020 23 Desember 2020

20 Pemeriksaan Kepatuhan pada Pemerintah Kabupaten Merangin dan Instansi terkait lainnya atas Penanganan Pandemi COVID-19 Tahun 2020.

33/LHP/XVIII.JMB/12/2020 23 Desember 2020

21 Pemeriksaan atas Kepatuhan Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Belanja Modal Tahun Anggaran 2020 pada Pemerintah Kabupaten Tebo.

30/LHP/XVIII.JMB/12/2020 18 Desember 2020

22 Pemeriksaan Terinci atas Kepatuhan Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Belanja Modal Infrastruktur Tahun Anggaran 2020 pada Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi.

31/LHP/XVIII.JMB/12/2020 18 Desember 2020

IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 72

La

mp

iran

2

Tem

uan d

an P

erm

asala

han L

HP L

KPD

TA 2

01

9

Jm

l

Pe

rma

sala

ha

n

Nil

ai

Jm

l P

erm

asa

lah

an

Nil

ai

Jm

l

Pe

rma

sala

ha

n N

ila

i

Jm

l

Pe

rma

sala

ha

n N

ila

i

Jm

l

Pe

rma

sala

ha

n N

ila

i

Jm

l

Pe

rma

sala

ha

n N

ila

i

Jm

l

Pe

rma

sala

ha

n N

ila

i

Nil

ai

12

34

56

78

910

11

12

13

14

15

16

17

18

1P

em

eriksaan a

tas L

apora

n

Keuangan P

em

erinta

h

Daera

h T

A 2

019 p

ada

812

5.7

20.4

30.4

14,3

1

0

1.2

17.3

71.4

76,0

7

0

4.1

68.3

32.4

86,6

0

0334.7

26.4

51,6

4

3-

9-

0

-

-

2P

em

eriksaan a

tas L

apora

n

Keuangan P

em

erinta

h

Daera

h T

A 2

019 p

ada

13

20

1.3

58.9

35.0

76,2

1

6

934.4

14.5

28,2

7

01

424.5

20.5

47,9

4

211

01.0

24.1

23.4

35,0

9

3P

em

eriksaan a

tas L

apora

n

Keuangan P

em

erinta

h

Daera

h T

A 2

019 p

ada

10

15

798.0

59.8

87,4

1

5792.3

09.8

87,4

1

01

5.7

50.0

00,0

0

36

0

4P

em

eriksaan a

tas L

apora

n

Keuangan P

em

erinta

h

Daera

h T

A 2

019 p

ada

15

19

4.5

59.1

82.6

05,7

1

9

2.1

51.4

08.7

30,1

9

1

490.1

92.2

44,0

1

4

1.9

17.5

81.6

31,5

1

2

30

64.8

74.4

10,1

7

5P

em

eriksaan a

tas L

apora

n

Keuangan P

em

erinta

h

Daera

h T

A 2

019 p

ada

11

26

1.9

37.3

05.9

10,2

3

8

1.6

80.4

21.8

94,4

4

1

81.1

28.4

93,8

4

3175.7

55.5

21,9

5

212

0

6P

em

eriksaan a

tas L

apora

n

Keuangan P

em

erinta

h

Daera

h T

A 2

019 p

ada

11

16

917.7

62.2

66,8

0

3368.6

66.8

67,0

6

1445.8

00.0

00,0

0

1

103.2

95.3

99,7

4

29

0

7P

em

eriksaan a

tas L

apora

n

Keuangan P

em

erinta

h

Daera

h T

A 2

019 p

ada

710

127.1

85.9

42,3

6

3103.9

35.5

64,9

4

01

23.2

50.3

77,4

2

1

50

13.1

92.7

29,1

9

8P

em

eriksaan a

tas L

apora

n

Keuangan P

em

erinta

h

Daera

h T

A 2

019 p

ada

710

1.2

60.8

89.2

57,0

1

4

1.0

00.9

52.7

26,0

1

0

2259.9

36.5

31,0

0

13

0165.1

68.5

49,4

6

9P

em

eriksaan a

tas L

apora

n

Keuangan P

em

erinta

h

Daera

h T

A 2

019 p

ada

88

10.4

49.7

74.3

50,0

0

410.4

49.7

74.3

50,0

0

00

31

029.8

36.5

00,0

0

10

Pem

eriksaan a

tas L

apora

n

Keuangan P

em

erinta

h

Daera

h T

A 2

019 p

ada

13

16

2.5

89.8

41.5

22,3

9

4

2.4

59.1

82.5

11,2

0

1

108.9

10.4

86,1

9

2

21.7

48.5

25,0

0

2

70

24.8

59.6

75,0

0

11

Pem

eriksaan a

tas L

apora

n

Keuangan P

em

erinta

h

Daera

h T

A 2

019 p

ada

12

16

2.0

89.8

76.6

27,8

3

6

2.0

89.8

76.6

27,8

3

0

03

70

252.6

84.4

43,6

3

12

Pem

eriksaan a

tas L

apora

n

Keuangan P

em

erinta

h

Daera

h T

A 2

019 p

ada

14

23

717.0

58.8

19,1

1

6713.9

58.8

19,1

1

01

3.1

00.0

00,0

0

412

070.4

15.0

83,9

0

Ju

mla

h129

191

32.5

26.3

02.6

79,3

7

58

23.9

62.2

73.9

82,5

3

45.2

94.3

63.7

10,6

4

16

3.2

69.6

64.9

86,2

0

28

-

85

-

0-

1.6

45.1

54.8

26,4

4

To

tal

Ke

ku

ran

ga

n P

en

eri

ma

an

To

tal

Ad

min

istr

asi

To

tal

Ke

lem

ah

an

Sis

tem

Pe

ng

en

da

lia

n I

nte

rn

To

tal

ke

tid

ake

ko

no

mis

an

,

ke

tid

ake

fisi

en

an

, d

an

ke

tid

ake

fekti

fan

Nil

ai

pe

nye

rah

an

ase

t a

tau

pe

nye

tora

n k

e k

as

ne

ga

ra/d

ae

rah

ata

s

tem

ua

n y

an

g t

ela

h

dit

ind

ak l

an

juti

da

lam

pro

ses

pe

me

riksa

an

No

Te

ma

/Su

b T

em

a/O

bye

k

Pe

me

riksa

an

Jm

l

Te

mu

an

To

tal

To

tal

ke

rug

ian

ne

ga

ra/d

ae

rah

ata

u

ke

rug

ian

ne

ga

ra/d

ae

rah

ya

ng

te

rja

di

di

pe

rusa

ha

an

To

tal

Po

ten

si K

eru

gia

n

Ne

ga

ra/D

ae

rah

/ P

ote

nsi

ke

rug

ian

ne

ga

ra y

an

g a

da

di

Pe

rusa

ha

an

IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 73

Lam

pir

an 3

Tem

uan d

an P

erm

asala

han L

HP K

inerja

TA 2

02

0

Jm

l P

erm

asa

lah

an

N

ilai

J

ml

Perm

asa

lah

an

Nil

ai

J

ml

Perm

asa

lah

an

Nil

ai

J

ml

Perm

asa

lah

an

Nil

ai

Jm

l P

erm

asa

lah

an

Nil

ai

J

ml

Perm

asa

lah

an

Nil

ai

J

ml

Perm

asa

lah

an

Nil

ai

N

ilai

12

34

56

78

910

11

12

13

14

15

16

17

18

1

Pem

erik

saan

Kin

erja

ata

s B

ank

Pem

ban

gun

an D

aera

h p

ada

Ban

k

Jam

bi P

emer

inta

h P

rovi

nsi

Jam

bi

1417

00

00

017

2

Pem

erik

saan

ata

s K

iner

ja K

eseh

atan

Pen

anga

nan

Co

vid

19

di P

emer

inta

h

Kab

up

aten

Tan

jun

g Ja

bu

ng

Bar

at

99

00

00

09

3

Pem

erik

saan

ata

s K

iner

ja K

eseh

atan

Pen

anga

nan

Co

vid

19

di P

emer

inta

h

Pro

vin

si J

amb

i

910

11

.08

2.7

27

,00

1

11

.08

2.7

27

,00

0

00

09

4

Pem

erik

saan

ata

s K

iner

ja S

iste

m

Pem

erin

tah

Ber

bas

is E

lekt

ron

ik d

i

Pem

erin

tah

Dae

rah

Kab

up

aten

Bat

ang

Har

i

1313

00

00

013

5

Pem

erik

saan

ata

s K

iner

ja S

iste

m

Pem

erin

tah

an B

erb

asis

Ele

ktro

nik

pad

a P

emer

inta

h K

abu

pat

en

Saro

lan

gun

1215

00

00

015

5764

11

.08

2.7

27

,00

1

11

.08

2.7

27

,00

0

-

0-

0

-

0-

63

-

-

Ju

mla

h

To

tal

Kek

uran

gan

Pen

erim

aan

To

tal

Ad

min

istr

asi

To

tal

Kele

mah

an

Sis

tem

Pen

gen

dali

an

In

tern

To

tal

keti

dak

ek

on

om

isan

,

keti

dak

efi

sien

an

, d

an

keti

dak

efe

kti

fan

Nil

ai

pen

yerah

an

ase

t ata

u

pen

yeto

ran

ke k

as

neg

ara/d

aerah

ata

s te

mu

an

yan

g t

ela

h d

itin

dak

lan

juti

dala

m p

ro

ses

pem

erik

saan

No

Tem

a/S

ub

Tem

a/O

byek

Pem

erik

saan

Jm

l

Tem

uan

To

tal

To

tal

keru

gia

n n

eg

ara/d

aerah

ata

u

keru

gia

n n

eg

ara/d

aerah

yan

g t

erja

di

di

peru

sah

aan

To

tal

Po

ten

si K

eru

gia

n

Neg

ara/D

aerah

/ P

ote

nsi

keru

gia

n n

eg

ara y

an

g a

da

di

Peru

sah

aan

IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 74

Lam

pir

an 4

Tem

uan d

an P

erm

asala

han L

HP P

DTT T

A 2

02

0

Jm

l

Perm

asa

lah

an

N

ilai

J

ml

Perm

asa

lah

an

Nil

ai

J

ml

Perm

asa

lah

an

Nil

ai

J

ml

Perm

asa

lah

an

Nil

ai

J

ml

Perm

asa

lah

an

Nil

ai

J

ml

Perm

asa

lah

an

Nil

ai

J

ml

Perm

asa

lah

an

Nil

ai

12

34

56

78

910

11

12

13

14

15

16

17

18

1

Pem

erik

saan

ata

s B

elan

ja

Dae

rah

TA 2

020

pada

Pem

erin

tah

Kab

Teb

o

24

394.

823.

792,

10

123

8.19

8.86

1,27

150

.253

.280

,49

199

.519

.081

,34

0

01

6.85

2.56

9,00

2

Pem

erik

saan

ata

s B

elan

ja

Dae

rah

TA 2

020

pada

Pem

erin

tah

Kabu

pate

n M

uaro

Jam

bi

22

969.

779.

065,

05

02

969.

779.

065,

05

00

00

242.

835.

739,

98

3

Pem

erik

saan

kep

atuh

an

pen

angg

ulan

gan

Co

vid-

19 p

ada

Pem

erin

tah

Kabu

pate

n

Mer

angi

n

1825

1.03

9.19

6.95

7,86

7

511.

438.

157,

18

0

127

.578

.575

,00

5

102

500.

180.

225,

68

4

Pem

erik

saan

kep

atuh

an

pen

angg

ulan

gan

Co

vid-

19 p

ada

Pem

erin

tah

Kota

Jam

bi

913

340.

616.

921,

00

00

134

0.61

6.92

1,00

3

90

5

Pem

erik

saan

kep

atuh

an

pen

angg

ulan

gan

Co

vid-

19 p

ada

Pem

erin

tah

Pro

vins

i Jam

bi

1729

2.25

2.72

0.69

0,16

3

1.44

5.74

0.96

9,46

0

06

146

806.

979.

720,

70

4873

4.99

7.13

7.42

6,17

11

2.19

5.37

7.98

7,91

3

1.02

0.03

2.34

5,54

346

7.71

4.57

7,34

14

-

33-

9

1.31

4.01

2.51

5,38

24

2.83

5.73

9,98

To

tal

Kek

uran

gan

Pen

erim

aan

To

tal

Ad

min

istr

asi

To

tal

Kele

mah

an

Sis

tem

Pen

gen

dali

an

In

tern

To

tal

keti

dak

ek

on

om

isan

,

keti

dak

efi

sien

an

, d

an

keti

dak

efe

kti

fan

Nil

ai

pen

yerah

an

ase

t ata

u

pen

yeto

ran

ke k

as

neg

ara/d

aerah

ata

s te

mu

an

yan

g

tela

h d

itin

dak

lan

juti

dala

m

pro

ses

pem

erik

saan

Jum

lah

No

Tem

a/S

ub

Tem

a/O

byek

Pem

erik

saan

Jm

l

Tem

uan

To

tal

To

tal

keru

gia

n n

eg

ara/d

aerah

ata

u

keru

gia

n n

eg

ara/d

aerah

yan

g t

erja

di

di

peru

sah

aan

To

tal

Po

ten

si K

eru

gia

n N

eg

ara/D

aerah

/

Po

ten

si k

eru

gia

n n

eg

ara y

an

g a

da d

i

Peru

sah

aan

IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 75

Daftar Singkatan

A

AKN : Auditorat Keuangan Negara

APBD : Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

B

Basarnas : Badan SAR Nasional

Bakamla : Badan Keamanan Laut

Bappenas : Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

Bawaslu : Badan Pengawas Pemilu

BI : Bank Indonesia

BIN : Badan Inteligen Negara

BKPM : Badan Koordinasi Penanaman Modal

BMKG : Badan Meteorologi dan Geofisika

BNN :

Badan Narkotika Nasional

BNPT : Badan Nasional Penanggulangan Teroris

BPD : Bank Pembangunan Daerah

BPBD : Badan Penanggulangan Bencana Daerah

BPHTB : Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan

BPS : Badan Pusat Statistik

BPK : Badan Pemeriksa Keuangan

BUMD : Badan Usaha Milik Daerah

BTT : Belanja Tidak Terduga

IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 76

C

COVID-19 : Corona Virus Disease-2019

D

DPR : Dewan Perwakilan Rakyat

DPRD : Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

DTKS : Data Terpadu Kesejahteraan Sosial

DTT : Dengan Tujuan Tertentu

DPW : Dewan Pimpinan Wilayah

E

EGDI : E-Government Development Index

ESDM

: Energi dan Sumber Daya Mineral

I

IHPD : Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Daerah

IHPS : Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester

IKM : Indeks Kemandirian Fiskal

IPM : Indeks Pembangunan Manusia

INTOSAI : International Organization of Supreme Audit Institutions

ISSAI : International Standard of Supreme Audit Institutions

K

Kemenag : Kementerian Agama

IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 77

Kemendag : Kementerian Perdagangan

Kemendagri : Kementerian Dalam Negeri

Kemendes PDTT : Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

Kemendikbud : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Kemenhan : Kementerian Pertahanan

Kemenhub : Kementrian Perhubungan

Kemenkes : Kementerian Kesehatan

Kemenkeu : Kementerian Keuangan

Kemenkominfo : Kementerian Komunikasi dan Informatika

Kemenkumham : Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia

Kemenlu : Kementerian Luar Negeri

KemenPANRB : Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Kemenristekdikti : Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi

Kemensos : Kementerian Sosial

KRB : Kajian Risiko Bencana

KUA : Kebijakan Umum Anggaran

KUA PPAS : Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara

L

Labkesda : Laboratorium Kesehatan Daerah

LHP : Laporan Hasil Pemeriksaan

LPJ : Laporan Pertanggungjawaban

LKPD : Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

M

MDGs : Millennium Development Goals

IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 78

O

OJK : Otoritas Jasa Keuangan

OPD : Organisasi Perangkat Daerah

P

PAD : Pendapatan Asli Daerah

PD : Perusahaan Daerah

PDAM : Perusahaan Daerah Air Minum

PDRB : Produk Domestik Regional Bruto

PDTT : Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu

Pemda : Pemerintah Daerah

Pemkab : Pemerintah Kabupaten

Pemkot : Pemerintah Kota

Pemprov : Pemerintah Provinsi

PMA : Penanaman Modal Asing

POLRI : Kepolisian Negara Republik Indonesia

PPATK : Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan

PANRB : Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

PUPR : Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

PPLP : Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar

PRKP : Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman

R

Renstra : Rencana Strategis

RENAS PB : Rencana Nasional Penanggulangan Bencana

RKP : Rencana Kerja Pemeriksaan

IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 79

RKPD : Rencana Kerja Pemerintah Daerah

RPB : Rencana Penanggulangan Bencana

RPJMN : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Negara

RTRW : Rencana Tata Ruang Wilayah

RUTLH : Rumah Umum Tidak Layak Huni

S

SAI PMF : Supreme Audit Institutions Performance Measurement Framework

SJSN : Sistem Jaminan Sosial Nasional

SiLPA : Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran

SIMRAL : Sistem Informasi Manajemen Perencanaan, Penganggaran dan

Pelaporan

SIPD : Sistem Informasi Pemerintahan Daerah

SKPD : Satuan Kerja Perangkat Daerah

SOP : Standard Operating Procedure

SOTK : Susunan Organisasi dan Tata Kerja

SPBE : Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik

SPI : Sistem Pengendalian Intern

SPKN : Standar Pemeriksaan Keuangan Negara

T

TA : Tahun Anggaran

TAPD : Tim Anggaran Pemerintah Daerah

TLRHP : Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pemeriksaan

TPT : Tingkat Pengangguran Terbuka

U

UU : Undang-undang

IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 80

UUD :

Undang-undang Dasar

UMKM : Usaha Mikro, Kecil Menengah

UN ISDR : United Nations International Strategy for Disaster Reduction ISDR

W

WDP : Wajar Dengan Pengecualian

WTP : Wajar Tanpa Pengecualian

WHO : World Health Organization

Y

Yankes : Pelayanan Kesehatan

IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 81

Glosarium

A

Akuntabel : Harus mencapai sasaran baik fisik, keuangan maupun manfaat

bagi kelancaran pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan

pelayanan masyarakat sesuai dengan prinsip-prinsip serta

ketentuan yang berlaku dalam pengadaan barang/jasa

Akuntabilitas : Sebuah kewajiban melaporkan dan bertanggung jawab atas

keberhasilan atau pun kegagalan pelaksanaan misi organisasi

dalam mencapai hasil yang telah ditetapkan sebelumnya, melalui

media pertanggungjawaban yang dikerjakan secara berkala.

Anggaran

Pendapatan dan

Belanja Daerah

(APBD)

: Rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang dibahas

dan disetujui bersama oleh pemerintah daerah dan DPRD, dan

ditetapkan dengan peraturan daerah.

Audited : Telah diaudit oleh pihak independen yang berwenang.

B

Badan Usaha Milik

Daerah (BUMD)

: Badan usaha yang didirikan oleh pemerintah daerah yang

modalnya sebagian besar/ seluruhnya adalah milik pemerintah

daerah

Belanja Modal : Pengeluaran yang dilakukan dalam rangka pembentukan modal

yang sifatnya menambah aset tetap/ inventaris yang

memberikan manfaat lebih dari satu periode akuntansi,

termasuk di dalamnya adalah pengeluaran untuk biaya

pemeliharaan yang sifatnya mempertahankan atau menambah

masa manfaat, serta meningkatkan kapasitas dan kualitas aset

C

COVID-19 Penyakit yang disebabkan oleh jenis coronavirus baru yaitu Sars-

CoV-2, yang dilaporkan pertama kali di Wuhan Tiongkok pada

tanggal 31 Desember 2019

E

Efisiensi : Suatu ukuran keberhasilan sebuah kegiatan yang dinilai

berdasarkan besarnya biaya/sumber daya yang digunakan untuk

mencapai hasil yang diinginkan.

IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 82

Efektif : suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target

(kuantitas,kualitas dan waktu) telah tercapai

Efektivitas : Suatu tingkat keberhasilan yang dihasilkan oleh seseorang atau

organisasi dengan cara tertentu sesuai dengan tujuan yang

hendak dicapai. Dengan kata lain, semakin banyak rencana yang

berhasil dicapai maka suatu kegiatan dianggap semakin efektif.

I

Indeks Gini : Ukuran statistik distribusi yang dikembangkan oleh ahli statistik

Italia Corrado Gini pada tahun 1912. Indeks gini digunakan

sebagai tolok ukur ketimpangan ekonomi, mengukur distribusi

pendapatan atau distribusi kekayaan di antara suatu populasi.

Indeks

Pembangunan

Manusia (IPM)

: Ukuran perbandingan dari harapan hidup, melek

huruf, pendidikan dan standar hidup. IPM menjelaskan

bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan

dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan

sebagainya.

Inflasi : Kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus

dalam jangka waktu tertentu.

Investasi : komitmen untuk menempatkan sejumlah dana atau sumber

daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan

memeroleh sejumlah keuntungan di masa mendatang.

K

Koordinasi : Kegiatan yang dikerjakan oleh banyak pihak dari satu organisasi

yang sederajat dan untuk mencapai suatu tujuan bersama

dengan kesepakatan masing-masing pihak agar tidak terjadi

kesalahan dalam bekerja baik mengganggu pihak yang satu

dengan pihak yang lainnya.

L

Laju Pertumbuhan

Ekonomi

: Ukuran pertumbuhan ekonomi dari satu periode ke periode lain

menggunakan persentase

O

OPD : Organisasi perangkat Daerah adalah organisasi atau lembaga

pada Pemerintah Daerah yang bertanggung jawab kepada

IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 83

Kepala Daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan di

daerah. Pada Daerah Provinsi, Perangkat Daerah terdiri atas

Sekretariat Daerah, Dinas Daerah, dan Lembaga Teknis Daerah.

Pada Daerah Kabupaten/Kota, Perangkat Daerah terdiri atas

Sekretariat Daerah, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah,

Kecamatan, dan Kelurahan.

P

PAD : Penerimaan yang diperoleh dari sumbersumber pendapatan di

dalam daerahnya sendiri.

Pemeriksaan : Kegiatan untuk menilai Perusahaan Daerah dengan cara

membandingkan antara keadaan yang sebenarnya dengan

keadaan yang seharusnya dilakukan, baik dalam bidang

keuangan dan atau dalam bidang teknis operasional.

Pemerintah

Daerah

: Gubernur, bupati, atau walikota, dan perangkat daerah sebagai

unsur penyelenggara pemerintahan daerah.

Penanggulangan

Bencana

: Serangkaian upaya yang meliputi penetapan kebijakan

pembangunan yang berisiko timbulnya bencana, kegiatan

pencegahan bencana, tanggap darurat, dan rehabilitasi.

Produk Domestik

Regional Bruto

(PDRB)

: Jumlah nilai tambah atas barang dan jasa yang dihasilkan oleh

berbagai unit produksi di wilayah suatu negara dalam jangka

waktu tertentu (biasanya satu tahun)

Pengadaan : Kegiatan penyediaan barang/jasa, baik yang berasal dari

produksi dalam negeri maupun dari luar negeri.

Pengawasan : Serangkaian kegiatan pemeriksaan terhadap pengadaan,

peredaran dan penggunaan agar terjamin mutu dan

efektivitasnya, tidak mengganggu kesehatan dan keselamatan

manusia serta kelestarian lingkungan hidup dan sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

R

Regulasi : Pengaturan, cara (ketentuan, patokan, petunjuk, perintah) yang

telah ditetapkan untuk tujuan mengatur sesuatu agar tercapai

tujuannya.

Rencana Strategis

(Renstra)

: Proses yang dilakukan suatu organisasi untuk menentukan

strategi atau arahan, serta mengambil keputusan untuk

mengalokasikan sumber dayanya (termasuk modal dan sumber

daya manusia) untuk mencapai strategi tersebut.

S

IHPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2020 84

SPBE Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik adalah

penyelenggaraan pemerintahan yang memanfaatkan teknologi

informasi dan kominikasi untuk memberikan layanan kepada

Pengguna SPBE

T

TAPD : Tim Anggaran Pemerintah Daerah adalah tim yang dibentuk

dengan keputusan kepala daerah dan dipimpin oleh

sekretaris daerah yang mempunyai tugas menyiapkan serta

melaksanakan kebijakan kepala daerah dalam rangka

penyusunan APBD yang anggotanya terdiri dari pejabat

perencana daerah, PPKD dan pejabat Iainnya sesuai

dengan kebutuhan.

Tingkat

Pengangguran

Terbuka (TPT)

: Persentase jumlah pengangguran terhadap jumlah angkatan

kerja. Pekerja Tidak Penuh adalah mereka yang bekerja di

bawah jam kerja normal (kurang dari 35 jam seminggu)