perang aceh

15

Upload: zhafira-rahmayanti

Post on 10-Jul-2015

723 views

Category:

Education


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Perang Aceh
Page 2: Perang Aceh

• Setelah Malaka jatuh ke tangan Portugis tahun 1511, banyak pedagang islam yang menyingkir dari Malaka menuju Aceh. Dengan demikian, Aceh berkembang menjadi bandar dan pusat perdagangan. Perkembangan Aceh ini dipandang Portugis sebagai ancaman. Oleh karena itu, Portugis berkehendak untuk menghancurkan Aceh.

Page 3: Perang Aceh
Page 4: Perang Aceh
Page 5: Perang Aceh

II. Jalannya Peperangan

ACEH MELAWAN PORTUGIS

• Pada tahun 1523 Portugis melancarkan serangan ke Aceh dibawah

pimpinan Henrigues, dan menyesul tahun 1524 dimpimpin de

Sauza. Beberapa Serangan Portugis ini mengalami kegagalan.

Portugis terus mencari cara untuk melemahkan posisi Aceh sebagai

pusat perdagangan. Kapal-kapal dagang Aceh yang sedang berlayar

di Laut Merah tahun 1524/1525 diburu kapal Portugis untuk

ditangkap.

Page 6: Perang Aceh
Page 7: Perang Aceh
Page 8: Perang Aceh

Periode-Periode Perang Aceh

Perang Aceh Pertama (1873-1874) dipimpin oleh

Panglima Polim dan Sultan Mahmud Syah melawan

Belanda yang dipimpin Köhler. Köhler dengan 3000

serdadunya dapat dipatahkan, dimana Köhler sendiri tewas

pada tanggal 14 April 1873.

Sepuluh hari kemudian, perang berkecamuk di mana-

mana. Yang paling besar saat merebut kembali Masjid

Raya Baiturrahman, yang dibantu oleh beberapa kelompok

pasukan.

Pada Perang Aceh Kedua (1874-1880), di bawah Jend.

Jan van Swieten, Belanda berhasil menduduki Keraton

Sultan, 26 Januari 1874, dan dijadikan sebagai pusat

pertahanan Belanda. 31 Januari 1874 Jenderal Van

Swieten mengumumkan bahwa seluruh Aceh jadi bagian

dari Kerajaan Belanda. Ketika Sultan Machmud Syah wafat

Page 9: Perang Aceh
Page 10: Perang Aceh
Page 11: Perang Aceh

IV. Akhir Peperangan

MELAWAN PORTUGIS

• Setelah mempersiapkan pasukannya, pada tahun 1629 Iskandar Muda melancarkan serangan ke Malaka. Menghadapi serangan kali ini Portugis sempat kewalahan. Portugis harus mengerahkan semua kekuatan tentarauntuk menghadapi pasukan Iskandar Muda. Namun, serangan Aceh kali ini juga tidak berhasil mengusirPortugis dari Malaka. Hubungan Aceh dan Portugissemakin memburuk. Bentrokan-bentrokan antara keduabelah pihak mash sering terjadi, tetapi Portugis tetaptidak berhasil menguasai Aceh dan begitu juga Aceh tidakberhasil mengusir Portugis dan Malaka. Yang berhasilmengusir Portugis dari Malaka adalah VOC pada tahun1641.

Page 12: Perang Aceh

MELAWAN VOC (BELANDA)

Selama perang Aceh, Van Heutz telah menciptakan suratpendek (korte verklaring, Traktat Pendek) tentang penyerahanyg harus ditandatangani oleh para pemimpin Aceh yg telahtertangkap & menyerah. Di mana isi dari surat pendekpenyerahan diri itu berisikan, Raja (Sultan) mengakuidaerahnya sebagai bagian dari daerah Hindia Belanda, Raja berjanji tak akan mengadakan hubungan dengan kekuasaan diluar negeri, berjanji akan mematuhi seluruh perintah-perintahyg ditetapkan Belanda.

Perjanjian pendek ini menggantikan perjanjian-perjanjianterdahulu yg rumit & panjang dengan para pemimpinsetempat. Walau demikian, wilayah Aceh tetap tak bisadikuasai Belanda seluruhnya, dikarenakan pada saat itu tetapsaja terjadi perlawanan terhadap Belanda meskipun dilakukanoleh sekelompok orang (masyarakat). Hal ini berlanjut sampaiBelanda enyah dari Nusantara & diganti kedatangan penjajahbaru yakni Jepang.

Page 13: Perang Aceh

V. Dampak Perang bagi Rakyat Indonesia

PADA SAAT ITU:

1. Menguatnya rasa persatuan dan kesatuan diseluruh lapisan masyarakat Indonesia.

2. Jatuh banyak korban dipihak Aceh.

3. Perang yang berlangsung selama kurang lebih 33 tahun, membuat jatuhnya banyak korban dari pihak Aceh juga gugurnya beberapa panglima Perang Aceh.

4. Rakyat Indonesia menderita akibat tindakan kekerasan belanda.

5. Kerajaan-kerajaan Indonesia jatuh ke tangan belanda.

6. Rakyat Indonesia harus tunduk terhadap pemerintahan hindia belanda.

7. Biaya untuk mendanai sebuah perang tidaklah murah, dan pemerintah Indonesia harus menyisihkan sebagian dari anggaranya untuk membiayai perang.

Page 14: Perang Aceh

1. Indonesia masih dapat mempertahankan wilayah-wilayahnya dari berbagai macam ancaman.

2. Indonesia masih tetap bersatu

3. Indonesia memiliki rasa persatuan dan kesatuan yang kuat.

Page 15: Perang Aceh