PERANCANGAN VISUAL BUKU FOTOGRAFI PARIWISATA YOGYAKARTA

“ WAJAH JOGJA DI BALIK LENSA “

Setiadi Ranu Wijaya

Kemayoran Gempol RT 008 RW 007 Kebon Kosong, 081287738438, setiadyranu_photography@yahoo.com

Dosen Pembimbing : Hanny Wijaya, S.Sn

ABSTRAK

TUJUAN PENELITIAN, Mencari data yang akurat mengenai subyek yang di bahas dalam Tugas Akhir dengan diperkuat landasan teori dari beberapa literature METODE PENELITIAN Metode penelitian yang dilakukan adalah wawancara dari pihak terkait, observasi terhadap lingkungan yang terkait serta melalui studi pustaka HASIL YANG DI CAPAI Data-data yang di dapat sangat akurat dan memadai KESIMPULAN Pihak yang terkait adalah masyarakat yang menyukai pariwisata untuk lebih cinta terhadap wisata dalam negeri dan memiliki tujuan untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air didalam diri masyarakat. KATA KUNCI Perancangan Visual, Buku Fotografi , Pariwisata, Yogyakarta

Pendahuluan Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu faktor penting dalam perkembangan perekonomian Indonesia. Hal ini disebabkan karena Pariwisata merupakan ujung tombak dari kemajuan perekonomian suatu negara.

Pariwisata biasanya menarik investor asing yang dibutuhkan oleh setiap negara yang sedang berkembang. Pariwisata juga mempunyai tanggung jawab untuk membawa nama atau citra suatu bangsa agar dikenal di dunia Internasional. Semakin berkualitas pelayanan pariwisata di suatu negara atau disuatu daerah maka negara atau daerah tersebut semakin berkembang dan dikenal.

Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai tempat untuk memperkenalkan kebudayaan Bangsa, karena Yogyakarta adalah kota yang penuh budaya serta masih terus melestarikan kebudayaannya. Di tengah gencar masuknya kebudayaan asing di dalam negeri ini, Yogyakarta merupakan salah satu kota di Indonesia yang mampu bertahan akan kebudayaan aslinya, sehingga banyak sekali turis lokal maupun Internasional yang datang ke kota ini. Selain itu di kota ini juga banyak peninggalan purbakala yang masih dijaga keasliannya, salah satunya adalah Borobudur yang pernah menjadi salah satu dari 7 keajaiban dunia. Kurangnya minat wisatawan lokal untuk mengunjungi tempat wisata yang ada di negeri sendiri menjadi alasan diangkatnya tema ini. Dengan pembuatan buku yang bertema pariwisata dan didalamnya lebih dominan foto atau visual ini diharapkan dapat memberikan rasa rindu akan keindahan alam yang ada di dalam negeri sendiri. Dan membuat masyarakat menjadi semakin mencintai tanah airnya yaitu Indonesia. Rumusan Masalah Bagaimana membuat sebuah buku visual fotografi tentang tempat wisata Yogyakarta yang Memberikan gambaran tentang keindahan budaya dan alam Yogyakarta. Membantu pemerintah dalam mengedukasi generasi muda dengan buku ini. Serta diharapkan dapat mengajak masyarakat untuk mengenal lebih jauh tentang kebudayaan dan daerah Yogyakarta. Menambah minat para wisatawan asing maupun lokal agar berkunjung ke Yogyakarta.

Tujuan Penelitian Sebagai media visual/Publication Design yang mampu memperkenalkan, melestarikan, dan mendokumentasikan tentang kebudayaan tradisional dan peninggalan sejarah sebagai salah satu warisan budaya bangsa Indonesia yang berada di Yogyakarta, sekaligus untuk menarik wisatawan asing mapun lokal untuk mengunjungi Daerah Istimewa Yogyakarta yang ramai akan budaya, sejarah, tempat wisata dan keramah-tamahan penduduknya. Serta menumbuhkan rasa cinta terhadap wisata yang terdapat di dalam negeri sendiri.

Metode Penelitian Dalam kaitannya dengan bidang studi Desain Komunikasi Visual, penulis akan membuat atau mendesain sebuah buku fotografi berisikan tempat wisata yang ada di Yogyakarta . Pembuatan item-item pendukung, media komunikasi dan informasi yang jelas dan mudah dimengerti, Data dan informasi yang digunakan sebagai bahan pendukung proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari berbagai sumber, antara lain internet, wawancara, buku,. Internet berupa artikel-artikel, dan website dari wisata Yogyakarta . Melakukan wawancara dengan beberapa pihak terkait yaitu; kepada pejabat daerah ,kepada para wisatawan dan kepada warga jogjaitu sendiri. Buku-buku desain sebagai sumber teori desain dan buku pengetahuan tentang mata dan masalahnya. Dari hasil penelitian itulah penulis mendapatkan informasi bagaimana perkembangan pariwisata yang ada di jogja dan bagai mana pula cara untuk mendukung pembuatan buku ini agar di terima oleh pembacanya nanti.

Hasil dan Bahasan Konsep Nama

Memiliki arti, Wajah Jogja adalah apa yang ingin kita lihat di Jogja dalam hal ini adalah Pariwisatanya, sedangkan Dibalik Lensa memiliki arti ketika kita mengunjungi tempat pariwisata, benda yang slalu kita bawa adalah kamera, oleh sebab itu secara keseluruhan buku ini berisi tentang gambaran keindahan pariwisata yang berada di Yogyakarta, buku ini juga berisi informasi mengenai lokasi wisata tersebut. Tipografi Jacoba Bold Font yang tergolong dalam jenis script ini memiliki karakter yang romantis seolah-olah melambangkan keindahan. Font ini digunakan sebagai judul buku karena font ini memiliki karakter yang pas dengan isi dan judul buku itu sendiri. Minion Pro Font yang berjenis serif ini memiliki karakter yang klasik dan elegan, font ini memiliki tingkat legibility yang baik apabila digunakan sebagai teks. Pada buku “ Wajah Jogja Dibalik Lensa “ font ini digunakan sebagai teks. Bodoni Normal Font ini memiliki bentuk fisik yang baik karakternya kuat dan tegas, namun tetap terlihat elegan dan klasik. Oleh sebab itu font ini digunakan sebagai judul bab dan sub bab pada buku ini. Dimensi Buku

Dimensi buku berukuran 62cm dalam keadaan terbuka dan 30cm dalam keadaan tertutup. kurang lebih memiliki ketebalan 2cm. Dengan ukuran buku yang besar diharapkan dapat memberi gambaran yang jelas bagaimana keindahan pariwisata Yogyakarta.

Grid System

Grid system merupakan item utama dalam buku, karena semua isinya diatur dan berpegang pada pedoman ini. Buku Wajah Jogja Dibalik Lensa menggunakan sistem modular grid yand dicerminkan atas halaman kanan dan kiri, supaya tetap mudah di baca. Selain itu gunanya untuk menghasilkan lebih banyak variasi layout, karena semakin banyak kolom grid maka semakin fleksibel penempatan elemen-elemen layoutnya. Ini digunakan agar mempermudah pebaca dalam membaca serta mempermudah dalam meletakan teks dan gambar. Material Buku Buku ini menggunakan material kertas Matte paper 150gsm sebagai isi buku dan Via Linen 150gsm sebagai sub bab buku. Untuk cover buku saya menggunakan hard cover tebal agar buku terlihat kuat dan elegan. Serta diberikan packaging yang menggunakan tulisan emas menambah kesan elegan

Layout Buku

Penempatan foto yang maksimal, komposisi yang beragam serta terkadang memberikan ruang kosong pada layout memberi kesan rapih, bersih, dan dinamis. Dengan demikian hirarki bisa langsung tertuju pada foto lalu ke teks.

Item Tambahan

Poster

Poster yang akan di display pada saat peluncuran buku, mungkin akan ada beberapa desain lain.

Post Card

Contoh salah satu desain postcard

Pembatas Buku

Contoh Desain Pembatas buku

X-Baner

X-Baner yang akan di display pada saat peluncuran buku, mungkin akan ada beberapa desain lain.

Simpulan dan Saran Kesimpulan Selain memberikan refrensi dengan tema buku fotografi pariwisata. Buku “ Wajah Jogja di Balik Lensa “ ini ditujukan untuk memberikan gambaran dengan jelas tentang lokasi dan foto dengan menggunakan bahasa visual fotografi yang indah yang dimana sangat jarang sekali buku pariwisata yang memberikan gambaran visual yang mendominasi. Pada akhirnya dapat dirasakan bahwa visual fotografi mampu memberikan emosi kepada setiap pembacanya. Dengan demikian diharapkan dengan hasil karya fotografi pada buku “ Wajah Jogja di Balik Lensa “ para pembaca dapat merasakan betapa indahnya pariwisata yang ada di negeri kita Indonesia. Saran Dalam penyusunan buku “ Wajah Jogja di Balik Lensa “ hambatan yang terjadi adalah jauhnya jarak dari satu tempat wisata ke tempat wisata lainya. Dan Penulis kurang mengetahui lokasi-lokasi pariwisata itu sehingga penulis banyak menghabiskan waktu di jalan dengan begitu tidak banyak tempat yang bisa di kunjungi. Seandainya ada pihak lain yang ingin membuat buku mengenai pariwisata diharapkan agar mengetahui lokasi dan medan yang akan di tempuhnya sehingga dapat lebih banyak lagi menyajikan keindahan tempat-tempat yang belum di ketahui sebelumnya. Untuk kemudian menjadi karya publikasi yang berhasil. Referensi

Ries, Al and Trout, Jack. (2002). Positioning : The Battle for Your Mind. Terjemahan Bertha Lucia .

Manuel Baud Bouvy & Fred Lawson, Tourism & Recreation Handbook of Planing and Design

(Architectural Press, 1998) “Tourism products are an amalgam of resources, facilities and services”.

Gavin Amborse & Paul Harris. (2005). Basics Design Layout. 1st. London: AVA Publishing.

Keputusan Walikota Yogyakarta, 2007 dan modifikasi 2010, Data Pariwisata,

http://www.gudeg.web.id/investasi

Wikipedia, 2012, Teori Brewster, http://id.wikipedia.org/wiki/Teori_Brewster

Wikipedia, 2012, Pariwisata, http://id.wikipedia.org/wiki/Pariwisata

Riwayat dan Penulis Setiadi Ranu Wijaya lahir di kota jakarta pada 28 mei 1990. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Desain Komunikasi Visual pada 2012. Saat ini belum bekerja.