perancangan ulang desain kemasan mallorythesis.binus.ac.id/doc/lain-lain/2011-2-01400-ds...

10
PERANCANGAN ULANG DESAIN KEMASAN MALLORY Afrita Rosavianti Jl. Komplek Hankam Kebayoran Lama, 7224815, [email protected] ABSTRAK Buku konsep pengantar tugas akhir ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi strata 1 jurusan Desain Komunikasi Visual Universitas Bina Nusantara. Demikian pula tujuan dari tema tugas akhir ini adalah mencapai solusi pengemasan untuk produk Mallory yang merupakan UKM (usaha menengah kecil & menengah) bukan hanya dari aspek visual, tetapi juga dapat sekaligus memecahkan solusi dari segi informasi. Metode yang digunakan adalah pengumpulan data melalui survey, riset terhadap target konsumen dll, yang dilanjutkan oleh pemecahan masalah melalui proses brainstorming dan mindmapping, kemudian diteruskan melalui proses sketsa dan desain/visual yang prosesnya terus dibimbing oleh para dosen pembimbing. Melalui proses-proses tersebut maka sejalan dengan proses pembuatan tugas akhir akan didapat hasil yang sesuai dengan konsep awal dan tidak melenceng dari tujuan tugas akhir ini dibuat. Karena itu buku konsep pengantar trugas akhir sangat penting untuk membahas dan melihat kembali proses terbentuknya tugas akhir ini dari awal hingga terealisasikan pada akhirnya. Dengan desain kemasan yang menarik diharapkan konsumen tertarik untuk mencoba membeli produk Mallory ini, sehingga penjualan dapat meningkat dan brand Mallory ini dapat terus menerus tertanam di benak para konsumen. Kata Kunci: Perancangan ulang, kemasan, Mallory. PENDAHULUAN Zaman dahulu makanan hanya untuk memenuhi kebutuhan pokok, pada dewasa ini fungsi makanan juga sama seperti zaman dahulu, tetapi fungsi dari makanan sekarang ini menjadi luas. Dewasa ini, fungsi dari makanan sendiri tidak lagi hanya untuk memuaskan dan mengenyangkan perut saja. Tetapi juga untuk memenuhi asupan gizi dan kesehatan. Berbagai ide dan inovasi untuk makanan saat ini sangat berkembang pesat. Mallory merupakan usaha makanan untuk balita yang tergolong home industry, yang mempunyai logo yang cukup menunjang dan kemasan yang masih menggunakan wadah plastik dan hanya berlabelkan stiker logo dari Mallory sendiri. Pada kali ini penulis mengambil tema tentang packaging, dimana penulis akan membuat sentuhan yang unik dan menarik pada kemasannya untuk para balita dan memikirkan solusi untuk mengkomunikasikan pesan melalui visual yang ada pada kemasan Mallory. Maka dari itu, penulis tertarik untuk mengambil usaha tersebut sebagai bahan tugas akhir. Dimana penulis dapat merancang ulang kembali desain kemasan Mallory yang lebih menonjol dibanding dengan kompetitor-kompetitor Mallory.

Upload: dangnhu

Post on 06-Mar-2019

237 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERANCANGAN ULANG DESAIN KEMASAN MALLORYthesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2011-2-01400-DS Ringkasan001.pdf · studi strata 1 jurusan Desain Komunikasi Visual Universitas Bina Nusantara

PERANCANGAN ULANG DESAIN KEMASAN MALLORY

Afrita Rosavianti Jl. Komplek Hankam Kebayoran Lama, 7224815, [email protected]

ABSTRAK

Buku konsep pengantar tugas akhir ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi strata 1 jurusan Desain Komunikasi Visual Universitas Bina Nusantara. Demikian pula tujuan dari tema tugas akhir ini adalah mencapai solusi pengemasan untuk produk Mallory yang merupakan UKM (usaha menengah kecil & menengah) bukan hanya dari aspek visual, tetapi juga dapat sekaligus memecahkan solusi dari segi informasi.

Metode yang digunakan adalah pengumpulan data melalui survey, riset terhadap target konsumen dll, yang dilanjutkan oleh pemecahan masalah melalui proses brainstorming dan mindmapping, kemudian diteruskan melalui proses sketsa dan desain/visual yang prosesnya terus dibimbing oleh para dosen pembimbing.

Melalui proses-proses tersebut maka sejalan dengan proses pembuatan tugas akhir akan didapat hasil yang sesuai dengan konsep awal dan tidak melenceng dari tujuan tugas akhir ini dibuat. Karena itu buku konsep pengantar trugas akhir sangat penting untuk membahas dan melihat kembali proses terbentuknya tugas akhir ini dari awal hingga terealisasikan pada akhirnya. Dengan desain kemasan yang menarik diharapkan konsumen tertarik untuk mencoba membeli produk Mallory ini, sehingga penjualan dapat meningkat dan brand Mallory ini dapat terus menerus tertanam di benak para konsumen.

Kata Kunci: Perancangan ulang, kemasan, Mallory.

PENDAHULUAN

Zaman dahulu makanan hanya untuk memenuhi kebutuhan pokok, pada dewasa ini fungsi makanan juga sama seperti zaman dahulu, tetapi fungsi dari makanan sekarang ini menjadi luas. Dewasa ini, fungsi dari makanan sendiri tidak lagi hanya untuk memuaskan dan mengenyangkan perut saja. Tetapi juga untuk memenuhi asupan gizi dan kesehatan. Berbagai ide dan inovasi untuk makanan saat ini sangat berkembang pesat.

Mallory merupakan usaha makanan untuk balita yang tergolong home industry, yang mempunyai logo yang cukup menunjang dan kemasan yang masih menggunakan wadah plastik dan hanya berlabelkan stiker logo dari Mallory sendiri.

Pada kali ini penulis mengambil tema tentang packaging, dimana penulis akan membuat sentuhan yang unik dan menarik pada kemasannya untuk para balita dan memikirkan solusi untuk mengkomunikasikan pesan melalui visual yang ada pada kemasan Mallory.

Maka dari itu, penulis tertarik untuk mengambil usaha tersebut sebagai bahan tugas akhir. Dimana penulis dapat merancang ulang kembali desain kemasan Mallory yang lebih menonjol dibanding dengan kompetitor-kompetitor Mallory.

Page 2: PERANCANGAN ULANG DESAIN KEMASAN MALLORYthesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2011-2-01400-DS Ringkasan001.pdf · studi strata 1 jurusan Desain Komunikasi Visual Universitas Bina Nusantara

METODE PENELITIAN

Proyek desain yang akan dilakukan adalah merancang kembali kemasan Mallory.

Sumber data yang diperoleh adalah berdasarkan:

1. Data Literatur:

Pencarian dan pengumpulan data melalui buku, majalah, maupun website yang bersangkutan dengan topik yang penulis angkat.

2. Melakukan wawancara dan berdiskusi langsung dengan owner (narasumber) dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan.

HASIL DAN BAHASAN

Analisa SWOT

Strength:

- Merupakan produk yang membantu pengadaptasian anak dalam mencerna makanan, melatih mengunyah, menggenggam.

- Dapat melatih koordinasi saraf dan mata / saraf motorik untuk mengambil makanan di dalam kemasan.

- Resep dari produk Mallory adalah resep pribadi dari owner.

- Resep disesuaikan dengan panduan MPASI, AAP, WHO dan UNICEF.

- Produk Mallory tidak memakai bahan pengawet, pewarna

maupun MSG.

- Produk selalu fresh

- Pelanggan dapat memilih shape biscu sesuai dengan keinginan.

Weakness:

- Visual pada kemasan sangat sederhana, hanya menempelkan stiker logo pada kemasan, hal tersebut dapat menurunkan ketertarikan pelanggan dibandingkan dengan para kompetitor yang sudah mempunyai visual yang lebih baik untuk menarik perhatian pelanggan.

- Karena masih tergolong home industry, promosi yang dilakukan hanya melalui blog, facebook, twitter dan grup di messenger handphone, pelanggan hanya dapat melihat visual dan tidak dapat merasakan cita rasa produk Mallory. Hal tersebut menjadi kendala, karena visual yang kurang menarik, sulit untuk menarik perhatian pelanggan untuk membeli produk Mallory.

- Kemasan kurang informatif hal tersebut dapat mengurangi kepercayaan pelanggan baru Mallory.

- Kemasan Mallory kurang menunjang untuk penataan pada rak (display)

Page 3: PERANCANGAN ULANG DESAIN KEMASAN MALLORYthesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2011-2-01400-DS Ringkasan001.pdf · studi strata 1 jurusan Desain Komunikasi Visual Universitas Bina Nusantara

Opportunity:

- Merupakan produk yang membantu pengadaptasian anak dalam mencerna makanan, melatih mengunyah, menggenggam.

- Banyak ibu yang sibuk dengan pekerjaannya, sehingga tidak sempat membuat asupan gizi sang anak sesuai dengan umurnya.

- Dapat melatih koordinasi saraf dan mata / saraf motorik untuk mengambil makanan di dalam kemasan.

Threat:

- Tidak banyak ibu yang mengerti dengan istilah MPASI.

- Merek produk kompetitor lebih dikenal diantara target audiens.

- Banyak munculnya UKM baru di bidang yang sama.

- Persaingan menjadi ketat.

Identifikasi Masalah

Packaging yang baik sangatlah penting bagi setiap usaha, terutama pada usaha yang memproduksi makanan. Disini, packaging dari Mallory sendiri hanya memakai wadah plastik yang bertempelkan stiker logo Mallory. Sangat disayangkan informasi produk Mallory tidak diperlihatkan dalam kemasan, padahal Mallory merupakan produk makanan bayi dan balita yang sehat. Selain itu, diantara beberapa kompetitor, Mallory kurang mempunyai visual yang menunjang untuk menarik perhatian para orang tua (konsumen) dan sang anak dan juga kemasan kurang informatif. Seharusnya diberi keterangan seperti jenis produk bahkan komposisi, agar dapat lebih meyakinkan para pelanggan, akan tetapi Mallory hanya menempelkan stiker logo saja ditiap kemasannya. Karena masih tergolong home industry, promosi yang dilakukan hanya melalui blog, facebook, twitter dan grup di messenger handphone, pelanggan hanya dapat melihat visual dan tidak dapat merasakan cita rasa produk Mallory. Hal tersebut menjadi kendala, karena visual yang kurang menarik, sulit untuk menarik perhatian pelanggan untuk membeli produk Mallory. Selain penjualan online, owner Mallory berencana untuk mendistribusikan produk-produknya ke baby shop untuk di jual dan di display. Selain itu, konsep dari Mallory sendiri adalah tumbuh kembang bersama, hal tersebut kurang ditonjolkan oleh Mallory sendiri. Maka dari itu, konsep tersebut akan diterapkan pada desain visual kemasan Mallory. Agar dapat menonjolkan konsep dari Mallory sendiri.

Logo

Logo Mallory Konfigurasi logo

Page 4: PERANCANGAN ULANG DESAIN KEMASAN MALLORYthesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2011-2-01400-DS Ringkasan001.pdf · studi strata 1 jurusan Desain Komunikasi Visual Universitas Bina Nusantara

Logogram

Logogram

Logogram pada Mallory berupa perubahan dari logotype ‘M’ ke bentuk biskuit yang tergigit, sehingga terlihat seperti biskuit yang berbentuk huruf ‘M’. Pemilihan biskuit sendiri dikarenakan Mallory lebih dikenal dengan produk biskuitnya dan ingin mempertahankan keunggulan dari produk utama Mallory ini.

Logotype

Logotype

Logotype pada logo Mallory menggunakan typeface dari Cinnamon yang berkarakter lebih akrab dan kasual karena termasuk jenis handwritten.

VISUAL

Ilustrasi

Ilustrasi yang digunakan untuk kemasan produk Mallory adalah ilustrasi balita yang merupakan pencitraan target dari produk Mallory dan juga terinspirasi dari sejarah berdirinya Mallory sendiri. Disini ilustrasi balita tersebut dibuat sesuai dengan tema kemasan yaitu “cita-cita”. Pada ilustrasi digambarkan bagaimana suasana pada masing-masing profesi. Karakter ini bernama Mallo, namanya diambil dari nama produknya sendiri yaitu Mallory.

Page 5: PERANCANGAN ULANG DESAIN KEMASAN MALLORYthesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2011-2-01400-DS Ringkasan001.pdf · studi strata 1 jurusan Desain Komunikasi Visual Universitas Bina Nusantara

Ilustrasi balita seasonal

Page 6: PERANCANGAN ULANG DESAIN KEMASAN MALLORYthesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2011-2-01400-DS Ringkasan001.pdf · studi strata 1 jurusan Desain Komunikasi Visual Universitas Bina Nusantara

Ilustrasi Suasana

Tipografi

Tipografi yang dipakai dalam kemasan Mallory terdiri dari 3 (tiga) jenis typeface yaitu Sniglet, Kiddish dan Tahoma.

Sniglet

Sniglet

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ

abcdefghijklmnopqrstuvwxyz

1234567890 !@#$%^&*()_+-=<>?

Typeface Sniglet digunakan pada keterangan varian produk. Typeface ini mempunyai konstruksi yang simpel dan hanya memiliki sedikit detail yang membingungkan untuk para balita. Kiddish

Kiddish

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ

abcdefghijklmnopqrstuvwxyz

1234567890 !@#$%^&*()_+-=<>?

Page 7: PERANCANGAN ULANG DESAIN KEMASAN MALLORYthesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2011-2-01400-DS Ringkasan001.pdf · studi strata 1 jurusan Desain Komunikasi Visual Universitas Bina Nusantara

Typeface Kiddish digunakan untuk penamaan dari jenis produk serta pada penjelasan produk Mallory.

Typeface ini dapat mewakilkan tone dan manner yang telah ditentukan.

Tahoma

Tahoma

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ

abcdefghijklmnopqrstuvwxyz

1234567890 !@#$%^&*()_+-=<>?

Typeface Tahoma digunakan untuk informasi penting pada kemasan, seperti tanggal kadaluarsa dan berat bersih dari produk. Kemasan Mallory Biscu

Kemasan Mallory biscu terdiri dari 6 (enam) varian dan 2 (dua) ukuran. Masing-masing varian memiliki ilustrasi yang berbeda sesuai dengan tema kemasan yaitu “cita-cita”. Dari kemasan tersebut orang tua terutama bunda, dapat berinteraksi dengan sang anak. Sesuai dengan kebiasaan balita pada umumnya, pada jangka umur tersebut para balita ingin mengeksplor dan bertanya-tanya kepada orang tua, sehingga dapat menciptakan “quality time” bersama yang hanya dapat dialami sekali dalam seumur hidup.

Page 8: PERANCANGAN ULANG DESAIN KEMASAN MALLORYthesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2011-2-01400-DS Ringkasan001.pdf · studi strata 1 jurusan Desain Komunikasi Visual Universitas Bina Nusantara

Label Kemasan Cake in Jar

Kemasan Mallory Cake in Jar terdiri dari 6 (enam) varian. Masing-masing varian memiliki ilustrasi yang berbeda sesuai dengan tema kemasan yaitu “cita-cita”.

Kemasan Paket Seasonal Mallory dengan ilustrasi suasana pada musim tertentu seperti Natal dan Lebaran. Pemakaian warna juga mengikuti warna identik pada season-season tersebut.

Label Paket Natal Mallory

Label Paket Lebaran Mallory

Page 9: PERANCANGAN ULANG DESAIN KEMASAN MALLORYthesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2011-2-01400-DS Ringkasan001.pdf · studi strata 1 jurusan Desain Komunikasi Visual Universitas Bina Nusantara

Brosur

Brosur

Brosur dengan ilustrasi dibuat seakan-akan seperti langit cerah dengan awan. Konsep pada brosur adalah mimpi. Mimpi yang berkaitan dengan cita-cita dan harapan masa depan yang cerah untuk sang anak. Ada pepatah yang mengatakan “raihlah cita-citamu setinggi langit”. Konsep tersebut berkaitan dengan tema kemasan Mallory. Maka dari itu dengan Mallory, diharapkan sang anak mempunyai keinginan untuk terus meraih cita-cita, memupuk cita-cita sejak dini.

KESIMPULAN

Pada dewasa ini fungsi makanan juga sama seperti zaman dahulu, tetapi fungsi dari

makanan sekarang ini menjadi luas. Terlalu banyaknya produsen yang juga memproduksi

makanan, membuat para produsen berlomba-lomba dalam hal desain kemasan disamping hal

rasa. Akan tetapi lain halnya dengan produsen UKM yang kurang memperhatikan desain

kemasan yang dikarenakan masalah biaya produksi. Padahal kemasan merupakan hal yang

penting dalam suatu produk dalam penjualan dan pengenalan produk. Untuk menghasilkan

sesuatu yang menonjol dan menarik perhatian para konsumen secara spesifik, diperlukan ide

dan inovasi yang berani dan tepat sasaran. Disini penulis sebagai desainer jugalah untuk

mewujudkan tujuan tersebut. Menjadikan kemasan Mallory seperti yang sekarang, dibutuhkan

proses dan evaluasi terus menerus. Karena kemasan dalam konteksnya sekarang tidak hanya

sebagai pembungkus makanan saja tetapi juga sebagai identitas, pengenalan produk dan juga

sebagai penarik perhatian konsumen. Banyak hal yang perlu diperhatikan selain dari segi visual.

Sehingga melalui buku Perancangan Ulang Desain Kemasan Mallory ini, dijelaskan proses dan

pengertian mendalam mengenai kemasan dari awal hingga akhir.

SARAN

Dengan adanya riset yang cukup mendalam, penulis menjadi lebih mengetahui masalah-masalah yang ada dalam materi yang penulis angkat. Maka dari itu, bagi para junior yang ingin melaksanakan tugas akhir haruslah melakukan riset yang mendalam agar mencapai suatu target yang diinginkan. Selain itu harus ada kesiapan dari diri sendiri baik mental maupun materi. Agar tugas akhir dapat terlaksana dengan baik dan lancar.

Page 10: PERANCANGAN ULANG DESAIN KEMASAN MALLORYthesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2011-2-01400-DS Ringkasan001.pdf · studi strata 1 jurusan Desain Komunikasi Visual Universitas Bina Nusantara

REFERENSI

Calver, Giles. (2004). What is Packaging Design. Switzerland: Roto Vision SA

Iwan Wirya. (1999). Kemasan yang Menjual. PT. Gramedia Pustaka Utama

Danton Sihombing. (2001). Tipografi dalam Desain Grafis, PT. Gramedia Pustaka Utama

Opie, Robert. (1991). Packaging Source Book.

Wheeler, Alina. (2010). Designing Brand Identity.

Samara, Timothy. (2010). Type Style Finder, Page One

Garcia, Joseph. (2005). Sign With Your Baby, Platinum Diglossia Media Group

Iswati, Erna. (2009). Pahami Pertumbuhan Bayi, Gerailmu

DR. Sa’ad Riyadh. (2011). Melatih Otak dan Komunikasi Anak, Akbarmedia

www.ideasthatkick.com

www.wikipedia.com

www.dafont.com

www.thedieline.com

www.lovelypackage.com

www.sensationalcolor.com

www.who.int/childgrowth/standards/motor_milestones/en/index.html

www.cdc.gov/ncbddd/actearly/milestones/milestones-12mo.html

RIWAYAT PENULIS

Afrita Rosavianti, lahir di kota Jakarta pada tanggal 26 Agustus 1990. Penulis menamatkan pendidikan S1 pada Universitas Bina Nusantara dalam bidang ilmu desain komunikasi visual – new media pada tahun 2008-2012.