perancangan virtual reality …repository.amikom.ac.id/files/2017/publikasi_13.12.7731.pdf · 2.5...
TRANSCRIPT
PERANCANGAN VIRTUAL REALITY MENGGUNAKAN UNREAL
ENGINE 4 DENGAN METODE SCREEN MIRRORING
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh
Zenwar Subianto
13.12.7731
kepada
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2017
NASKAH PUBLIKASI
PERANCANGAN VIRTUAL REALITY MENGGUNAKAN UNREAL
ENGINE 4 DENGAN METODE SCREEN MIRRORING
yang dipersiapkan dan disusun oleh
Zenwar Subianto
13.12.7731
Dosen Pembimbing
Dhani Ariatmanto, M.Kom.
NIK. 190302197
Tanggal, 2 Maret 2017
Ketua Program Studi
S1 – Sistem Informasi
Krisnawati, S.Si., M.T.
NIK. 190302038
1
PERANCANGAN VIRTUAL REALITY MENGGUNAKAN UNREAL
ENGINE 4 DENGAN METODE SCREEN MIRRORING
Zenwar Subianto1), Dhani Ariatmanto2)
1) Sistem Informasi Universitas AMIKOM Yogyakarta
2) Magister Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta
Jl Ringroad Utara, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta Indonesia 55283
Email : [email protected]), [email protected])
Abstract - Virtual reality in the form of a 3D
environment today has grown rapidly, However not
everyone can use it, because of the high cost required to
enjoy the virtual reality, the high cost was due to the
computer used must have a high specification and also
must be compatible with the VR devices that currently
on the market.
In this research the, researchers try to design and create
a virtual reality applications with the screen mirroring
method to android device and vr box as a HMD (head
mounted display). Application making using Unreal
Engine 4 as the game engine, Blender 3D is used to
create 3D assets, Adobe Photoshop for texture creation
and 2d assets to be used in virtual reality applications.
Researchers as much as possible try to use freeware
applications in this research. And the application can be
implemented on the computer with standart
specification.
The resulting application in this research a virtual
reality applications that run on desktop platforms and
using android devices with vr box as HMD with the
screen mirroring method.
Keywords: Virtual reality, Unreal Engine 4, Screen
Mirroring
1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi virtual reality setiap
tahunnya terus mengalami kemajuan, hal ini dibuktikan
dengan banyaknya perangkat HMD(Head Mount
Display) virtual reality yang beredar Oculus Rift
contohnya, hal ini tidak lepas dari penggunaan game
engine yang cukup mumpuni untuk menghasilkan
kualitas grafis yang hampir menyerupai dengan dunia
yang sesungguhnya atau dunia nyata. Pesatnya
perkembanagn ini turut merambah pada platforms
Smartphone GearVr contohnya yang mampu
menjalankan aplikasi virtual reality menggunakan
smartphone Samsung.
Dengan kemajuan pada teknologi virtual reality ini
diharapkan bisa dimanfaatkan dalam bidang pendidikan,
simulasi, virtual tour dan lain sebagainya.
Pada kenyataannya untuk bisa menggunakan virtual
reality menggunakan HMD(Head Mount Display)
diperlukan biaya yang cukup banyak, hal ini dikarenakan
perangkat yang digunakan untuk menjalankan suatu
aplikasi virtual reality harus memiliki spesifikasi yang
tinggi. Sehingga cukup memberatkan bagi orang yang
ingin menikmati virtual reality.
Berdasarkan pada kenyaatan tersebut, peneliti
mencoba untuk merancang dan membuat sebuah aplikasi
virtual reality, yang bisa dijalankan pada komputer
dengan spesifikasi yang tidak terlalu tinggi, aplikasi ini
dibuat menggunakan unreal engine 4 yang bisa di
gunakan seacara gratis. Sedangkan untuk HMD(Head
Mount
Display) mengunakan smartphone android yang
terpasang pada VR Box. Peneliti menggunakan Amikom
Resource Centre sebagai lingkungan virtualnya dengan
judul penelitian “Perancangan Virtual reality
menggunakan Unreal Engine 4 dengan metode Screen
Mirroring”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang sudah dibahas
sebelumnya, maka peneliti dapat mengambil
permasalahan dalam penelitian sebagai berikut :
Bagaimana merancang dan membuat aplikasi virtual
reality dengan teknik screen mirroring menggunakan
Unreal Engine 4.
Apakah kualitas dari aplikasi virtual reality yang
menggunakan teknik screen mirroring sama dengan
HMD(Head Mount Device) yang dikususkan untuk
aplikasi virtual reality.
1.3 Batasan Masalah
Agar penelitian lebih terfokus pada pembuatan virtual
reality, maka dalam melakukan penelitian akan dibatasi
pada hal-hal pokok berikut .
1. Aplikasi hanya di jalankan pada platform PC.
2. Untuk saat ini hanya bisa dilakukan dengan satu
visualisasi saja.
3. Hanya menggunakan Vr-Box dengan
smartphone sebagai media visualisasi
4. Lingkungan virtual hanya sebatas interior dari
Amikom Resource Centre.
2
1.4 Metode Penelitian
Metode perancangan yang dilakukan yaitu Metode
Pengumpulan Data, Metode Analisis, Metode
Perancangan, Metode Pengembangan, dan Metode
Testing.
1.5 Tinjauan Pustaka
Menurut Servasius Vidiardi Teknik Elektro
Universitas Negeri Semarang yang berjudul
“Pengembangan Museum Virtual Interaktif
Menggunakan Teknologi Desktop Virtual Reality Pada
Museum” MuVIR dikembangkan menggunakan Third
Person Controller dengan Unity3D sebagai game engine,
yang memungkinkan pengguna dapat melihat karakter
yang digunakan dalam MuVIR. Karakter dibuat
menggunakan program blender, dengan beberapa animasi
3D yang dapat dikontrol oleh pengguna. Fitur yang ada
MuVIR adalah interaksi pengguna terhadap objek yang
dapat menampilkan informasi objek tersebut. MuVIR
juga dilengkapi dengan suara dan video[1].
Berbeda dengan penelitian tersebut, penelitian
Perancangan virtual Reality Mengunakan Unreal Engine
Metode Screen Mirroring ini membahas tentang
pembuatan aplikasi virtual reality yang dalam
penggunaannya menggunakan vr-box sebagai head mount
display dengan metode screen mirroring.
1.6 Landasan Teori
1.6.1 Definisi Virtual reality
Bidang ini biasanya menggunakan alat-alat kusus,
misalnya kacamata, helm, sarung tangan, dan antarmuka
pengguna yang tidak lazim, dan berusaha untuk
menempatkan pengguna “di dalam” pengalaman yang
nyata.
Dalam VR, lingkungan yang diciptakan sebenarnya
merupakan ribuan objek geometris yang digambar dalam
ruang 3 dimensi. Semakin banyak objek dan titik yang
mendeskripsikan objek serta semakin tingginya resolusi,
semakin realistis hasil yang akan diperoleh[2].
1. Virtual Environment (reality) merupakan teknologi
yang membuat pengguna dapat berinteraksi dengan suatu
lingkungan yang disimulasikan oleh komputer (computer-
simulated environment), dimana suatu lingkungan
sebenarnya yang ditiru atau benar-benar suatu lingkungan
yang hanya ada dalam imaginasi. [3]
2. Sebuah simulasi komputer realitas, menggunakan
grafis 3D dan efek suara, dengan antarmuka pengguna
seperti kacamata khusus dan sarung tangan, untuk
menciptakan lingkungan manusia hidup untuk hiburan,
eksperimentasi, dan pelatihan [3]
3. Teknologi ini memungkinkan seseorang melakukan
suatu simulasi terhadap suatu objek nyata dengan
menggunakan komputer yang mampu membangkitkan
suasana tiga dimensi sehingga membuat pemakai seolah-
olah terlibat secara fisik [3]
1.6.2 Screen Mirroring
Screen Mirroring adalah istilah industri yang
digunakan untuk menggambarkan teknologi perangkat
lunak Wireless display dari satu perangkat ke perangkat
lainnya. Dalam definisi lain Screen mirroring adalah
proses menampilkan konten dari satu layar ke layar lain.
Baik pada perangkat dengan layar yang sama, seperti
beberapa monitor atau layar pada komputer, atau adaptor
yang dirancang untuk membantu satu layar perangkat ke
perangkat lain[4].
1.6.3 Virtual Tour
Virtual tour adalah simulasi dari lokasi yang ada,
biasanya terdiri dari urutan video atau gambar diam. Hal
ini juga dapat menggunakan unsur-unsur multimedia
lainnya seperti efek suara, musik, narasi, dan teks.
1.6.4 Unreal Engine
Unreal engine 4 merupakan game engine yang
dikembangkan oleh Epic Games. Unreal Engine memiliki
kerangka kerja yang lengkap untuk para pengembang
profesional, yang tidak hanya untuk membuat game 3D
tapi juga 2D. Untuk bahasa pemrograman Unreal Engine
menggunakan bahasa pemrograman C++ dan bahasa
pemrograman visual yang disebut dengan Blueprints.
2 Pembahasan
2.1 Gambaran Umum
Aplikasi virtual reality yang akan dibangun dalam
penelitian ini yaitu berupa aplikasi room tour, dimana user
dapat menjelajahi sebuah lingkungan virtual yang
dihasilkan oleh komputer. Lingkungan virtual dalam
aplikasi ini yaitu mengambil setting dari Amikom
Resource Center yang terletak di lantai 1 gedung unit 5
Universitas Amikom Yogyakarta.
2.2 Analisis Kebutuhan
2.2.1 Perangkat keras
Kebutuhan perangkat keras dalam pembuatan aplikasi
virtual reality.
Tabel 1. Perangkat Keras
Perangkat Keras
Prosesor Intel Core i5 4440 3.5 GHz
Ram 8192MB DDR 3
VGA Zotac GTX 760
VR-Box Vr-box
Smartphone Os Android Minimal versi 3.1
2.2.2 Perangkat Lunak
Kebutuhan perangkat lunak dalam pembuatan aplikasi
virtual reality.
Tabel 2. Perangkat Lunak
Perangkat Lunak
Unreal Engine 4 Versi 4.12.5
Blender 3D Versi 2.78
3
Adobe
Photoshop
Cs 6
Trinus VR Versi 2.08
2.3 Analisis Bahan Penelitian
Dalam perancangan aplikasi virtual reality ini
membutuhkan beberapa bahan penelitian, yaitu:
Referensi berupa foto foto ruangan amikom resourch
center, denah ruangan amikom resourch center.
Referennsi foto ruangan amikom resource center
digunakan untuk membuat objek-objek yang ada di
ruangan resource center. Sementara denah ruangan
berfungsi sebagai acuan untuk penempatan objek-objek
3d yang telah dibuat sehingga penempatannya sesuai
dengan sebagaimana mestinya.
2.4 Analisis Data
2.4.1 Observasi
Observasi dilakukan dengan mengamati dan
mempelajari objek-objek yang terdapat pada ruangan
amikom resource center. Misalkan dengan mengetahui
luas dari amikom resourch center, ukuran dari rak buku
serta warna dari setiap objek yang ada.
Gambar 1. Rak Buku
Setelah didapat contoh dari objek yang terdapat di
amikom resource center, dalam hal ini berupa rak buku
kemudian dibuat sketsa dari objek tersebut.
Gambar 2. Sketsa Rak Buku
2.5 Perancangan Aplikasi
2.5.1 Metode Pengembangan
Perangkat lunak multimedia mempunyai karakterisitik
yang berbeda dengan perangkat lunak klasik. Hal ini
disebabkan multimedia merupakan kombinasi dari
elemen teks, gambar diam/foto/seni grafis, suara, animasi,
dan video yang dimanipulasi secara digital (Molina
&Vilamil, 1997), (French & Haynes, 2003), (Vaughan,
2004).[5]
2.5.2 Perancangan Flowchart
Diagram alir menunjukkan perubahan tampilan pada
suatu layout. Transisi dari satu menu ke menu lainnya
dijelaskan, hubungan antara satu halaman dengan
halaman yang lain yang dinyatakan dengan garis berikut
tanda panah
Gambar 3. Flowchart
2.5.3 Struktur Navigasi
Struktur navigasi memberikan gambaran link dari
halaman satu ke halaman lainnya. Dalam aplikasi ini
desain struktur navigasi yang digunakan adalah struktur
navigasi dengan hierarki model, dimana pada model ini
diadaptasi dari top-down design.
Gambar 4. Struktur Navigasi
2.5.4 Perancangan Interface
Perancangan wireframe dari interface aplikasi yang
akan digunakan dalam penelitian.
4
Gambar 5. Menu Utama
2.6 Pembuatan Aplikasi
2.6.1 Pembuatan 3D Assets
Pemodelan asset 3d berdasarkan hasil observasi di
Amikom Resource Centre.
Gambar 6. Pembuatan Asset 3D
2.6.2 Pembuatan Interface
Asset 2d berupa berikut ini merupakan asset yang
sebelumnya dirancang dalam tahapan perancangan
aplikasi.
Gambar 7. Pembuatan Asset 2D
2.6.3 Pembuatan Aplikasi Menggunakan Unreal
Engine
Setelah semua bahan berupa asset 3D dan antarmuka
aplikasi dibuat, tahap selanjutnya adalah menggabungkan
semua bahan-bahan tersebut di dalam aplikasi aplikasi
unreal engine. Dalam pembuatan aplikasi pada unreal
engine 4 memiliki beberapa tahapan yakni mulai dari
menjalankan aplikasi unreal engine melalui Epic Game
Launcher, memilih versi dari engine yang akan
digunakan, menentukan mode yang akan digunakan,
membuat terrain atau lanskap, mengimport asset berupa
asset 3D serta 2D, pengkodingan menggunakan
Blueprint, serta tahap deployment aplikasi.
Gambar 8. Semua Asset Pada Unreal Engine
2.6.4 Pemrograman Dengan Blueprints
Pemrograman logika aplikasi ini menggunakan
blueprint yakni suatu cara pemrograman pada unreal
engine yang menggunakan node – node yang saling
dihubungkan. Berikut ini adalah pemrograman logika
pergerakan di dalam aplikasi.
Gambar 9. Blueprints
2.7 Konfigurasi Trinus VR Dengan VR-BOX
Untuk menghubungkan komputer dengan smartphone
android, peneliti menggunakan aplikasi Trinus VR,
aplikasi ini terbagi dua yakni trinus server yang harus
diinstal di perangkat komputer dan trinus client yang
diinstal di perangkat smartphone android.
Gambar 10. Konfigurasi trinus dengan Vr-Box
Setelah semua tahap di atas selesai dan koneksi antara
komputer dengan smartphone terhubung dengan baik,
maka tampilan pada layar smartphone adalah seperti pada
berikut.
5
Gambar 11. Trinus Vr Terhubung
2.8 Testing
2.8.1 Alpha Testing
Testing dilakukan terhadap aplikasi untuk memastikan
bahwa aplikasi dapat berjalan dengan benar sesuai dengan
kebutuhan dan tujuan yang diharapkan. Proses pengujian
terhadap aplikasi akan menggunakan black box testing.
Tabel 3. Pengujian Menu Utama
Kasus Dan Hasil Uji
Masukan Yang
Diharapka
n
Pengamata
n
Kesimpula
n
Pilih
Menu
Mulai
Sistem
melakukan
proses
memuat
level
lingkungan
virtual
Sistem
menampilka
n level
lingkungan
virtual
[]
Berhasil
[ ] Tidak
Berhasil
Pilih
Menu
Pengatura
n
Sistem
melakukan
proses
membuka
halaman
pengaturan
Sistem
menampilka
n halaman
pengaturan
[]
Berhasil
[ ] Tidak
Berhasil
Pilih
Menu
Bantuan
Sistem
melakukan
proses
membuka
halaman
Bantuan
Sistem
menampilka
n halaman
Bantuan
[]
Berhasil
[ ] Tidak
Berhasil
Pilih
Menu
Tentang
Sistem
melakukan
proses
membuka
halaman
Tentang
Sistem
menampilka
n halaman
Tentang
[]
Berhasil
[ ] Tidak
Berhasil
Pilih
Menu
Keluar
Sistem
melakukan
proses
membuka
halaman
menu
konfirmasi
keluar
aplikasi
Sistem
menampilka
n halaman
konfirmasi
keluar
aplikasi
[]
Berhasil
[ ] Tidak
Berhasil
2.8.2 Beta Testing
Pengujian beta merupakan pengujian yang dilakukan
secara objektif, dimana dilakukan pengujian secara
langsung terhadap pengguna dengan menggunakan
kuisioner mengenai kepuasan pengguna atas aplikasi
yang telah dibangun. Adapun metode penilaian pengujian
yang digunakan adalah metode kuantitatif berdasarkan
data dari pengguna.
Tabel 4. Hasil Uji Beta
No Jawaban Responden Prosentase
%
1 Sangat Baik 8 72,72
2 Baik 3 27,27
3 Tidak Baik 0 0
4 Sangat Tidak
Baik
0 0
2.9 Deployment Aplikasi
Sebelum aplikasi di distribusikan, proses yang harus
dilakukan sebelumnya yaitu proses deployment aplikasi
sesuai platform yang dituju. Dalam penelitian platform
yang digunakan adalah Microsoft Windows.
Gambar 12. Konfigurasi Deployment
Gambar 13. Hasil Deployment
3 Penutup
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil perancangan dan pembuatan
virtual reality dengan menggunakan unreal engine
dengan metode screen mirroring dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1. Dapat memahami cara pembuatan aplikasi virtual
reality dengan unreal engine mulai dari tahap
perancangan dan pembuatan modelling,
6
pembuatan UvMap, Texturing, Rigging, hingga
mengimport asset ke Unreal Engine.
2. Berdasarkan hasil percobaan kualitas grafis yang
dihasilkan menggunakan metode screen mirroring
memiliki kekurangan hal ini di pengaruhi oleh
kualitas grafis yang dimiliki oleh smartphone
android yang digunakan.
3.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka
saran dari peneliti sebagai berikut.
1. Sebaiknya menggunakan sumber daya hardware
yang cukup besar dalam pembuatan map seperti
penggunaan memory RAM diatas 4Gb dan
harddisk yang cukup agar pengerjaan map
berlangsung cepat dan tidak menghabiskan waktu
lama.
2. Perbaikan pada pencahayaan serta penggunaan
tekstur yang lebih baik.
3. Perlu adanya penambahan interaksi pada setiap
bagian.
4. Meningkatkan kualitas karakter dan penambahan
animasi dari karakter.
5. Ditambahkan eksterior dari lingkungan virtual.
6. Penambahan karakter pengunjung serta petugas di
lingkungan virtual.
7. Penambahan petunjuk atau dialog sehingga
pengguna mengetahui apa yang harus dilakukan.
Daftar Pustaka
[1] i. Binanto, Multimedia Digital - Dasar Teori dan
Pengembangannya, Yogyakarta: Andi, 2010.
[2] Reference, "reference.com," 01 01 2015. [Online].
Available:
https://www.reference.com/technology/screen-
mirroring-7e22162d9657fa0a#. [Diakses 11
Oktober 2016].
[3] AplikasiErgonomi, 26 desember 2011. [Online].
Available:
https://aplikasiergonomi.wordpress.com/2011/12/2
6/virtual-reality/. [Diakses 11 10 2016].
[4] S. Vidiardi, "Pengembangan Museum Virtual
Interaktif Menggunakan Teknologi Desktop
Virtual Reality Pada Museum Ranggawarsita,"
2015.
[5] i. binanto, “Perbandingan Metode Pengembangan
Perangkat Lunak Multimedia,” dalam Prosiding
Seminar RiTekTra 2013 , Yogyakarta, 2013.
Biodata Penulis
Zenwar Subianto, memperoleh gelar Sarjana (S.Kom)
Program Studi Informatika Universitas AMIKOM
Yogyakarta, lulus tahun 2017.
Dhani Ariatmanto, M.Kom, memperoleh gelar Sarjana
Komputer (S.Kom) Jurusan Teknik Informatika STMIK
Amikom Yogyakarta, lulus tahun 2006. Memperoleh
gelar Magister komputer (M.Kom) di STMIK Amikom
Yogyakarta, lulus tahun 2012. Saat ini sebagai Dosen
tetap di Universitas AMIKOM Yogyakarta.