perancangan virtual galeri permainan tradisional...

20
PERANCANGAN VIRTUAL GALERI PERMAINAN TRADISIONAL DI INDONESIA NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Muzakki Ahmad 09.11.3413 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2013

Upload: dangdung

Post on 08-Mar-2019

229 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERANCANGAN VIRTUAL GALERI PERMAINAN TRADISIONAL …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.11.3413.pdf · melalui alat penangkap citra, seperti kamera dan scanner, ... Karena

PERANCANGAN VIRTUAL GALERI PERMAINAN TRADISIONAL

DI INDONESIA

NASKAH PUBLIKASI

diajukan oleh

Muzakki Ahmad

09.11.3413

kepada

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIKOM YOGYAKARTA

YOGYAKARTA

2013

Page 2: PERANCANGAN VIRTUAL GALERI PERMAINAN TRADISIONAL …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.11.3413.pdf · melalui alat penangkap citra, seperti kamera dan scanner, ... Karena

NASKAH PUBLIKASI

PERANCANGAN VIRTUAL GALERI PERMAINAN TRADISIONAL

DI INDONESIA

disusun oleh

Muzakki Ahmad

09.11.3413

Dosen Pembimbing

Amir Fatah Sofyan, ST., M.Kom

NIK. 190302047

Tanggal, 11 Maret 2013

Ketua Jurusan

Teknik Informatika

Sudarmawan, MT NIK. 190302035

Page 3: PERANCANGAN VIRTUAL GALERI PERMAINAN TRADISIONAL …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.11.3413.pdf · melalui alat penangkap citra, seperti kamera dan scanner, ... Karena

DESIGN OF VIRTUAL GALLERY TRADITIONAL GAME AT INDONESIA

PERANCANGAN VIRTUAL GALERI PERMAINAN TRADISIONAL DI INDONESIA

Muzakki Ahmad

Amir Fatah Sofyan Jurusan Teknik Informatika

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT

Ancestral wealth inheritance of traditional games that are passed down from generation to generation are becoming obsolete, even extinct. Many children in today's digital age prefer playing digital gaming desktop or mobile game. Even a lot of children do not know anything about traditional game.

To prevent this problem so that not to get worse, a virtual gallery of traditional Indonesian game created based in desktop applications, in order to make traditional games of Indonesia hasn’t been forgotten by children.

In the gallery, there is a virtual information that is presented to the user interactively. The purpose of this research is to preserve the nation's traditional Indonesian game from extinction.

Keyword : Tradisional Indonesian game, virtual gallery.

Page 4: PERANCANGAN VIRTUAL GALERI PERMAINAN TRADISIONAL …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.11.3413.pdf · melalui alat penangkap citra, seperti kamera dan scanner, ... Karena

1. Pendahuluan

Peninggalan nenek moyang akan kekayaan permainan tradisional yang

diwariskan turun-temurun sudah mulai ditinggalkan dan dilupakan. Anak-anak sekarang

sangat perlu dikenalkan dengan permainan-permaian tradisional supaya kelestarian

permainan-permainan tradisional tetap terjaga.

Kecintaan terhadap permainan tradisional di Indonesia harus ditanamkan sejak

kecil karena didalam permainan-permainan tradisional memiliki nilai-nilai positif untuk

perkembangan psikologi dan fisik anak.

Agar keanekaragaman permainan tradisional di Indonesia tidak dilupakan oleh

anak-anak, ada cara yang dapat dilakukan yaitu dengan membuat virtual galeri

permainan tradisional di Indonesia berbasis aplikasi desktop.

2. Landasan Teori

2.1 Pengertian Multimedia

Multimedia adalah semua kombinasi teks, seni grafis, suara, animasi dan video

(Vaughan, 2006 h. 3).

2.2 Objek-Objek Multimedia

Seperti yang tertera dalam pengertian multimedia di atas, multimedia memiliki

objek-objek penyusun didalamnya. Menurut M. Suyanto (2003, h. 255 ), terdapat enam

jenis objek multimedia yaitu; teks, grafis, bunyi, video, animasi, dan software.

2.2.1 Teks

Text (teks) adalah elemen multimedia yang paling mudah dipahami karena

setiap manusia sudah mengenalnya.

2.2.2 Grafis

Image (grafik) merupakan hasil sebuah pengambilan citra yang didapat

melalui alat penangkap citra, seperti kamera dan scanner, yang hasilnya sering

disebut dengan gambar (Sofyan & Purwanto, 2008 h.3).

2.2.3 Bunyi (Suara)

Suara merupakan elemen multimedia yang paling inderawi. Suara dapat

memberikan kenikmatan saat mendengarkan musik, aksen yang mengejutkan dari

efek-efek khusus (Vaughan, 2006 h. 92).

2.2.4 Video

Video merupakan media gambar bergerak. Karena fungsinya dan mudah

menggunakannya, video kini menjadi media yang tidak dapat dilepaskan dari

kehidupan manusia terutama masyarakat modern (Arisasangka, 2003 h.1).

Page 5: PERANCANGAN VIRTUAL GALERI PERMAINAN TRADISIONAL …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.11.3413.pdf · melalui alat penangkap citra, seperti kamera dan scanner, ... Karena

2.2.5 Animasi

Animasi adalah seni menangkap serangkaian gerakan individu, baik di film

maupun bentuk digital, dan memutar merekan dalam suksesi cepat untuk

memberikan ilusi gerakan (Thames & Hudson, 2003 h.6).

2.3 Pengertian 3D

Giambruno (1997, h. 9) menjelaskan bahwa „3d singkatan dari tiga-

dimensi. Hal tersebut berarti bahwa hal-hal memiliki tiga dimensi, yaitu lebar, tinggi, dan

kedalaman. Jika Anda melihat sekeliling ruangan, semua yang Anda lihat adalah tiga-

dimensi dan dapat dilihat dari sisi manapun - kursi, meja, bangunan, halaman, binatang,

everithing.‟

2.4 Pengertian Virtual Galeri

Tidak ada definisi standar tentang Virtual Reality. Definisi yang paling umum dari

Virtual Reality adalah lingkungan tiruan yang diciptakan dengan perangkat keras dan

perangkat lunak komputer dan disajikan kepada pemakai sehingga pemakai tersebut

merasakan seperti dalam lingkungan nyata (M. Suyanto, 2003 h. 335).

Menurut ektimologinya kata gallery atau galeri , berasal dari bahasa latin:

Galleria dapat diartikan sebagai ruang beratap dengan satu sisi terbuka. Di Indonesia,

galeri sering diartikan sebagai ruang atau bangunan tersendiri yang digunakan untuk

memamerkan karya seni (Ensiklopedia Naional Indonesia, 1986).

Dari dua pengertian kata virtual dan galeri dapat ditarik kesimpulan bahwa virtual

galeri adalah ruang atau gedung tempat memamerkan benda/ objek yang ditangkap

seluruhnya dalam bentuk simulasi digital yang divisualisasikan seperti kenyataannya.

2.5 Permainan Tradisional di Indonesia

Negara Indonesia sangat kaya akan permainan tradisional. Setiap daerah

dimasing-masing propinsi memiliki ciri khas sendiri-sendiri tentang permainan

tradisionalnya. Pada umumnya permainan tradisional dimainakan oleh anak-anak, namun

sebenarnya permainan-permainan ini tidak terpaut oleh umur, siapapun bisa

memainkannya asalkan memahami konsep-konsep peraturan dari permainan tersebut.

Permainan tradisional yang ada di Indonesia antara lain: egrang, congklak, gasing,

bekelan, gobak sodor, dhelikan, bentengan, ular naga, dan bebelotokan.

3. Analisis

Tahapan analisis pada aplikasi Virtual Galeri Permainan Tradisional di Indonesia

adalah langkah awal sebelum melakukan perancangan aplikasi. Hal-hal yang perlu di

analisis adalah sasaran dan batasan aplikasi Virtual Galeri Permainan Tradisional di

Indonesia.

Page 6: PERANCANGAN VIRTUAL GALERI PERMAINAN TRADISIONAL …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.11.3413.pdf · melalui alat penangkap citra, seperti kamera dan scanner, ... Karena

Tahap analisis ini sangatlah penting dan harus fokus saat mengerjakannya.

Setelah ini akan dibahas analisis sistem sebagai berikut:

3.1. Analisis Sasaran dan Batasan Sistem Multimedia

Sasaran atau tujuan aplikasi Virtual Galeri Permainan Tradisional di

Indonesia adalah:

- Melestarikan peninggalan nenek moyang Indonesia tentang permainan-

permainan tradisional.

- Mengenalkan permaian tradisional kepada anak-anak bangsa Indonesia.

- Memancing rasa ingin tahu anak terhadap permainan tradisional di

Indonesia dan menumbuhkan rasa ingin memainkan permainan tersebut

secara langsung.

- Mendokumentasikan peninggalan nenek moyang berupa permainan

tradisional Indonesia kedalam bentuk digital.

Batasan aplikasi Virtual Galeri Permainan Tradisional di Indonesia sebagai

sistem Multimedia adalah:

- Menampilkan informasi tentang permainan tradisional berupa nama

permainan, dan cara atau aturan permainan tradisional tersebut.

- Penyajian secara interaktif dengan menggunakan taman tiga dimensi

sebagai tempat virtual yang didalamnya terdapat almari galeri yang berisi

alat permainan tradisional dalam bentuk 3D dan kumpulan galeri foto-foto

permainan tradisional yang menghubungkan dengan video serta narasi

untuk penjelasan dari masing-masing permainan.

- Terdapat 9 jenis permainan tradisional yang akan ditampilkan kedalam

galeri, yaitu: egrang, congklak, gasing, bekelan, gobak sodor, dhelikan,

bentengan, ular naga, dan bebelotokan.

3.2 Perancangan

Sebelum memulai pembuatan aplikasi Virtual Galeri Permainan Tradisional di

Indonesia, sangatlah perlu dilakukan perancangan aplikasi agar proses pembuatan dapat

berjalan sesuai dengan alur dan dapat menghasilkan aplikasi yang optimal sesuai

dengan tujuan. Beberapa hal yang perlu dirancang akan dibahas sebagai berikut:

3.3.1 Merancang Konsep

Secara gambaran keseluruhan, aplikasi Virtual Galeri Permainan Tradisional

di Indonesia berisi sembilan modeling permainan tradisional yang dikonsep dalam

sebuah taman tiga dimensi. Galeri permainan tradisional diletakan secara rapi dan

diberikan link yang berisi informasi seputar permainan tradisional tersebut berupa

Page 7: PERANCANGAN VIRTUAL GALERI PERMAINAN TRADISIONAL …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.11.3413.pdf · melalui alat penangkap citra, seperti kamera dan scanner, ... Karena

video dan narasi. Sebelum aplikasi memasuki menu utama, aplikasi dimulai dengan

pilihan menu terlebih dahulu, yaitu menu petunjuk, menu utama (galeri), dan menu

keluar. Menu petunjuk berisi tetang cara menggunakan aplikasi Virtual Galeri

Permainan Tradisional di Indonesia. Menu utama (galeri) berisi taman galeri

permainan tradisional. Menu keluar berfungsi untuk menutup aplikasi.

3.3.2 Merancang Isi

Tahap selanjutnya setelah selesai merancang konsep adalaha merancang

isi aplikasi. Pada rancangan isi akan dibahas lebih detail tentang menu-menu yang

ada dalam aplikasi serta tentang objek-objek yang akan dimasukan dalam aplikasi.

Seperti yang dijelaskan dalam rancangan konsep bahwa apalikasi Virtual Galeri

Permainan Tradisional di Indonesia memiliki menu-menu sebagai berikut:

1. Pembuka

Menu ini berisi tampilan awal aplikasi yang menawarkan menu utama,

petunjuk penggunaan aplikasi, dan tombol keluar aplikasi. Tampilan dibuat

sesuai dengan tema anak usia 7 tahun sampai 15 tahun. Terdapat tulisan

Virtual Galeri Permainan Tradisional di Indonesia.

2. Menu Utama

Menu ini berisi ruang galeri berbentuk 3D yang bisa di interaktifkan oleh

pengguna. Pada ruang galeri terdapat 9 galeri permainan tradisional yang asli

milik Indonesia dalam bentuk modeling 3D di dalam almari dan foto pada papan

3D. Pada galeri foto terdapat link yang akan masuk kedalam menu video sesuai

dengan foto permainan yang ada di papan serta pada galeri modeling 3D di

dalam almari terdapat link yang menuju ke bentuk modeling permainan sesuai

dengan isi almari secara interaktif.

Pada menu ini juga di pasang tombol keluar, pengaturan volume, tombol

petunjuk apabila pengguna belum sempat melihat petunjuk penggunaan

aplikasi pada menu pembuka dan tombol tampilan penuh untuk membuat

tampilan aplikasi penuh pada layar.

3. Menu Video

Pada menu ini berisi video yang didalamnya dijelaskan bentuk dan cara

memainkan permainan tradisional. Agar memudahkan pengguna, pada menu

ini di berikan tombol pemutaran video seperti play, pause, mundur dan maju.

Terdapat juga tombol kembali untuk menuju ke menu utama.

Page 8: PERANCANGAN VIRTUAL GALERI PERMAINAN TRADISIONAL …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.11.3413.pdf · melalui alat penangkap citra, seperti kamera dan scanner, ... Karena

4. Menu Modeling

Pada menu ini berisi model 3D permainan tradisional yang bisa dilihat

dari segala arah, bertujuan agar pengguna bisa melihat bentuk permainan

sesuai dengan kenyataannya. Terdapat tombol untuk mengarahkan kamera

agar model 3D dapat di putar ke atas, bawah, dan juga ke samping. Terdapat

juga tombol kembali untuk menuju ke menu utama.

3.3.3 Merancang Alur

Perancangan alur ditujukan agar pembuat aplikasi memiliki acuan pada saat

membangun aplikasi. Dalam menu aplikasi virtual galeri ini akan dilengkapi dengan

narasi dalam format audio yang diselaraskan dengan video untuk bertujuan agar

aplikasi ini lebih komunikatif dan mempermudah pengguna dalam memahami cara

atau aturan-aturan permaian tradisional yang ditampilkan. Berikut adalah rancangan

aplikasi dalam bentuk diagram:

Pada gambar di atas, maksud dari huruf “V” adalah video dan huruf “N”

adalah narasi serta “M” adalah modeling.

4. Hasil Penelitian dan Pembahasan

4.1 Memproduksi Objek-objek Aplikasi

Aplikasi Virtual Galeri Permainan Tradisional di Indonesia dibangun

menggunakan lima software, software grafis (Adobe Photoshop), software sound editing

(Adobe Audition), software video editing (Adobe Premiere), software 3D (Autodesk 3D

Studio Max), dan untuk menggabungkan objek-objek yang dibuat pada keempat software

di atas penulis menngunakan software Macromedia Director.

Intro/ Pembuka

Menu Utama

V.1

N.1

V.2

N.2

V.3

N.3

V.4

N.4

V.5

N.5

V.6

N.6

V.7

N.7

V.8

N.8

V.9

N.9

M.1 M.2 M.3 M.4 M.5

Gambar 3.1 Rancangan Aplikasi

Page 9: PERANCANGAN VIRTUAL GALERI PERMAINAN TRADISIONAL …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.11.3413.pdf · melalui alat penangkap citra, seperti kamera dan scanner, ... Karena

Proses pembangunan aplikasi mengacu pada bab empat tentang sketsa

kasar aplikasi berupa grafis. Dalam pembuatan aplikasi Galeri Permainan

Tradisional di Indonesia tahapan yang akan ditempuh adalah:

- membuat tampilan grafis menggunakan Photoshop

- merekam narasi menggunakan Audition

- mengedit video menggunakan Premiere

- membuat modeling 3D dengan 3D S Max

- menggabungkan seluruh objek menggunakan Macromedia Director

Setelah ini akan dijelaskan langkah-langkah pembangunan aplikasi Galeri

Permainan Tradisional di Indonesia secara lebih detail.

4.1.1 Membuat Tampilan Antar Muka (User Interface)

4.1.1.1 Membuat Background Aplikasi

Pembuatan background untuk aplikasi Galeri Permainan

Tradisional di Indonesia dikerjakan di Adobe Photosop. Langkah-

langkah pembuatan backgrond sebagai berikut:

Membuat New Canvas dengan ukuran :

Width x Height = 832 pixel x 624 pixel

Resolution 72 pixels/ inch

Color mode RGB Color dengan nilai 8 bit

Pembuatan backgound masing-masing menu:

1. Menu Pembuka

Dengan menggunakan gradient tool dan brush dihasilkan tampilan sebagai

berikut:

Gambar 4.1 Background Finish Menu Pembuka

Page 10: PERANCANGAN VIRTUAL GALERI PERMAINAN TRADISIONAL …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.11.3413.pdf · melalui alat penangkap citra, seperti kamera dan scanner, ... Karena

2. Menu Petunjuk

Dengan langkah yang sama menu petunjuk dibuat menngunakan ukuran

Width x Height = 832 pixel x 624 pixel. Kemudian pembuatan backgrond menu

petunjuk sebagai berikut:

Selanjutnya adalah melengkapi tampilan menu petunjuk dengan

menggunakan text tool, roundded rectangle tool, dan brush:

Gambar 4.2 Background Finish Menu Petunjuk

3. Menu Utama

Menu ini sedikit berbeda dengan menu yang lain, pada menu utama lebih

menonjolkan ruang galeri dibandingkan dengan grafisnya.

4. Menu Video

Menu Video dibuat dari menu pembuka, penulis hanya merubah komposisi

peletakan design dan tambahan bingkai menggunakan roundded rectangle tool

serta menghilangkan awan agar tidak terlalu banyak warna:

Gambar 4.3 Background Menu Video

Page 11: PERANCANGAN VIRTUAL GALERI PERMAINAN TRADISIONAL …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.11.3413.pdf · melalui alat penangkap citra, seperti kamera dan scanner, ... Karena

5. Menu Modeling

Menu modeling menggunakan design menu video, penulis hanya mengkopi

background menu video untuk dijadikan menu modeling.

4.1.1.2 Membuat Tombol Aplikasi

Pembuatan tombol-tombol untuk aplikasi masih menggunakan

adobe photoshop. Dalam membuat tombol aplikasi digunakan

penggabungan bentuk shape pada rondded rectangle tool, layer stile,

gradient tool, serta text tool.

Gambar 4.4 Button Menu

4.1.2 Membuat Narasi Video

Pembuatan narasi yang berisi peraturan-peraturan dan tata cara permainan

dari masing-masing permainan tradisional di Indonesia menggunakan software

Audition. Penulis merekam suaranya sendiri untuk dimasukan kedalam aplikasi

berupa hasil akhir video.

Proses perekaman menggunakan microphone pada headset dan

membutuhkan suasana yang hening agar tingkat noise suara rendah. Penulis

memilih pagi hari jam 5 sampai jam 6 untuk melakukan perekaman.

Langkah awal perekaman adalah membuka software adobe audition, langkah

selanjutnya adalah membuat new wavefrom dengan ketentuan sample rate = 44100,

channels = stereo, dan resolution 32 bit (float).

Saat wavefrom sudah dibuat, headset sudah dipasang pada port-portnya

masing-masing maka perekaman siap untuk dimulai. Klik tombol rec berwarna

merah bulat untuk memulai merekam.

Page 12: PERANCANGAN VIRTUAL GALERI PERMAINAN TRADISIONAL …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.11.3413.pdf · melalui alat penangkap citra, seperti kamera dan scanner, ... Karena

Gambar 4.5 Proses Merekam Suara

Terdapat sembilan narasi untuk dimasukan kedalam video masing-masing

permaian. Jumlah sembilan sama dengan banyaknya permainan yang penulis

angkat dalam pembuatan aplikasi ini. Hasil akhir suara narasi berupa ekstensi .wav

yang bisa diedit kembali apabila sewaktu-waktu dilakukan perubahan.

4.1.3 Membuat Video Peraturan dan Tata Cara Permaian

Pembuatan video disesuikan dengan narasi yang telah direkam pada

audition. Proses pembuatan video dilakukan pada premiere. Langkah awal

pembuatan video adalah membut project premiere baru dengan nama sesuai nama

permainan masing-masing. Ketentuan resolusinya sebagai berikut:

Available Presets DV-NTSC Widwscreen 48 kHz

Custom Setting yang di gunakan adalah default dari software Adobe Premiere.

Import narasi sebagai acuan editing dan bahan video yang akan digunakan.

Masukan narasi kedalam sequence dan diikuti dengan video-video yang sesuai

dengan kata pada narasi.

Page 13: PERANCANGAN VIRTUAL GALERI PERMAINAN TRADISIONAL …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.11.3413.pdf · melalui alat penangkap citra, seperti kamera dan scanner, ... Karena

Gambar 4.6 Proses Edit Video Bekelan

Dengan menggunakan tools yang disediakan pada software premiere peulis

memotong dan menyambung video sesuai dengan panjang dan isi narasi. Langkah

ini dilakukan pada delapan permainan lainnya sama seperti saat membuat video

bekelan di atas.

4.1.4 Membuat Modeling 3D

Tahapan pembuatan modeling 3D ada tiga, yaitu modeling, pemberian

material, dan pencahayaan serta rendering. Dengan menggunakan 3D Studio Max

penulis mengawali dengan membuka dan menjalankan aplikasi 3D Studio Max.

Pembuatan model meniru model masing-masing permainan dari bentuk

kenyataanya. Pada object type penulis membangun modeling 3D lima permainan

sebagai berikut:

Page 14: PERANCANGAN VIRTUAL GALERI PERMAINAN TRADISIONAL …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.11.3413.pdf · melalui alat penangkap citra, seperti kamera dan scanner, ... Karena

1. Pembuatan Modeling Dakon

Gambar 4.7 Proses Modeling Dakon

Papan dakon dibuat menggunakan object type Cylinder yang diedit

dengan Convert to Editable Poly, untuk membuat lubang pada papan dakon

dilakukan pembuatan Sphere yang diduplikat sebanyak 14 buah menggunakan

Tools Array sehingga hasil duplikat memiliki jarak dan posisi yang seimbang.

Setelah itu gouping seluruh sphere dan dengan menggunakan fasilitas Compound

Object Boolean terbentuklah lubang pada papan dakon.

Biji dakon dibentuk dengan menggunakan Sphere yang diedit menggunakan

Modifier List Bend. Tahapan coloring menggunakan material dan tahap akhir

adalah render dalam bentuk ekstensi .w3d.

Page 15: PERANCANGAN VIRTUAL GALERI PERMAINAN TRADISIONAL …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.11.3413.pdf · melalui alat penangkap citra, seperti kamera dan scanner, ... Karena

2. Pembuatan Modeling Bebelotokan

Gambar 4.8 Proses Modeling Bebelotokan

3. Pembuatan Modeling Gasing

Gambar 4.9 Proses Modeling Gasing

Page 16: PERANCANGAN VIRTUAL GALERI PERMAINAN TRADISIONAL …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.11.3413.pdf · melalui alat penangkap citra, seperti kamera dan scanner, ... Karena

4. Pembuatan Modeling Egrang

Gambar 4.10 Proses Modeling Egrang

5. Pembuatan Modeling Bekelan

Gambar 4.11 Proses Modeling Bekelan

Selanjutnya adalah pembuatan ruang galeri. Dalam proses

pembangunan ruang galeri penulis menggunakan model manusia yang penulis

dapatkan default dari modeling presets. Pada ruang galeri menggunakan material

presets dan tambahan pembuatan material sendiri menggunakan adobe photoshop.

Hasil dari modeling ruang galeri yaitu sebagai berikut:

Page 17: PERANCANGAN VIRTUAL GALERI PERMAINAN TRADISIONAL …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.11.3413.pdf · melalui alat penangkap citra, seperti kamera dan scanner, ... Karena

Gambar 4.12 Proses Modeling Ruang Galeri

Setelah ruang galeri selesai dibangun maka tahapan akhir adalah

pemberian camera dan rendering. Ekstensi yang penulis gunakan adalah .w3d.

ekstensi ini bisa dibaca oleh macromedia director sebagai sarana interaktif. Langkah

merender:

File Export

Setingan eksport sebagai berikut:

Gambar 4.13 Rendering .w3d Ruang GalerI

Page 18: PERANCANGAN VIRTUAL GALERI PERMAINAN TRADISIONAL …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.11.3413.pdf · melalui alat penangkap citra, seperti kamera dan scanner, ... Karena

4.1.5 Menggabung Objek-objek Aplikasi

Tahapana akhir dari pembangunan aplikasi adalah menyatukan seluruh

objek yang sudah dibuat agar bisa diinteraktifkan sesuai dengan konsep pada bab I.

Langkah awal adalah membuat stage baru pada macromedia director:

Disesuaikan dengan desain awal pada grafis photoshop, resolusi yang

digunakan penulis dalam membuat stage baru adalah 832 pixel x 624 pixel.

Tahapan selanjutnya adalah mengimport dan menyusun semua objek yang

telah dibuat sebelumnya.

Gambar 4.14 Penyusunan Objek-objek

Penggunaan script pada macromedia director sudah ada fasilitasnya.

Penulis hanya menggunakan action script pada library untuk menginteraktifkan

objek-objek. Selanjutnya adalah tahapan publish agar aplikasi dapat berjalan

disemua komputer yang support dengan ekstensi .exe. Langkah terakhir adalah

mengatur publish setting agar tampilan aplikasi sesuai dengan yang ada pada

konsep perancangan.

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembangunan aplikasi Virtual Galeri Permaian Tradisional Di

Indonesia dalam bab IV dapat ditarik kesimpulan tentang sistem bahwa:

1. Aplikasi dapat menggambarkan mekanisme peraturan dan tata cara

permainan tradisional di Indonesia yaitu: egrang, congklak, gasing, bekelan,

gobak sodor, dhelikan, bentengan, ular naga, dan bebelotokan kedalam

tampilan interaktif.

Page 19: PERANCANGAN VIRTUAL GALERI PERMAINAN TRADISIONAL …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.11.3413.pdf · melalui alat penangkap citra, seperti kamera dan scanner, ... Karena

2. Pembuatan interaktif berhasil dibangun melalui objek-objek multimedia

dengan tema permainan tradisional di Indonesia. Objek tersebut adalah

suara, teks, video, gambar, dan animasi. Seluruh objek disatukan dan

diinteraktifkan sehingga pengguna dapat berinteraksi dengan aplikasi.

3. Pembangunan aplikasi terhalang dengan pembuatan ruang 3D yang

membutuhkan spesifikasi hardware yang tinggi.

4. Aplikasi berhasil mendokumentasi permainan-permainan tradisional secara

digital agar tetap terlestarikan dan dimainkan langsung oleh anak-anak

dalam bentuk aslinya.

5.2 Saran

Penulis menyadari bahwa dalam proses pembuatan aplikasi Virtual Galeri

Permainan Tradisional Di Indonesia masih memiliki kekurangan, maka dari itu penulis

mengharapkan saran-saran yang dapat membangun dan bermanfaat untuk

pengembangan aplikasi Virtual Galeri Permainan Tradisional Di Indonesia selanjutnya.

Kekurangan aplikasi ini adalah:

1. Baru terdapat 9 permainan tradisional di Indonesia.

2. Aplikasi melakukan loading sekitar 3 sampai 8 detik saat mau masuk ke

menu utama.

3. Aplikasi masih statis, artinya aplikasi ini belum bisa melibatkan orang lain

untuk berkontribusi dalam memberikan inputan tambahan permainan

tradisional yang belum dimasukan kedalam aplikasi tanpa harus

mendevelop ulang.

4. Masih hanya berbentuk .exe sehingga kesempatan untuk digunakan banyak

orang belum bisa maksimal seperti web yang semua orang bisa

mengaksesnya.

Semoga aplikasi dapat dikembangkan lebih baik lagi agar dapat menjalankan

fungsinya dengan baik yaitu melestarikan permainan tradisional di Indonesia yang sudah

mulai dilupakan.

Page 20: PERANCANGAN VIRTUAL GALERI PERMAINAN TRADISIONAL …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_09.11.3413.pdf · melalui alat penangkap citra, seperti kamera dan scanner, ... Karena

DAFTAR PUSTAKA

Giambruno, Mark. 1997. 3D Graphics & Animation. New Riders. Indiana.

Hendratman, Hendi. 2008. 32+ Total Tutorial, The Magic Of Macromedia Director.

Informatika. Bandung

Hendratman, Hendi. 2008. The Magic Of 3D Studio Max. Informatika. Bandung

Husna M, A. 2009. 100 + Permainan Tradisional Indonesia untuk Kreativitas,

Ketangkasan, dan Keakraban. Andi. Yogyakarta.

Madcoms. 2008. Panduan Lengkap Adobe Photoshop CS3. Andi. Yogyakarta

Madcoms. 2010. Kupas Tuntas Editing Video dengan Adobe Premiere Pro CS5. Andi.

Yogyakarta.

Purwanto, Agus dan Sofyan, Amir Fatah. 2008. Digital Multimedia: Animasi, Sound

Editing & Video Editing. Andi. Yogyakarta.

Suyanto, M. 2005. Multimedia Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing. Andi.

Yogyakarta.

Suyanto, M. 2004. Analisis dan Desain Aplikasi Multimedia untuk Pemasaran. Andi

Yogyakarta.

Wardani, Dani. 2010. 33 Permainan Tradisional yang Mendidik. Cakrawala. Yogyakarta.

Vaughan, Tay. 2006. Multimedia: Making It Work Edisi 6. Andi. Yogyakarta