perancangan rumah susun dengan …library.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab2doc/2012-2... · web...

39
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Perancangan Perancangan dalam arsitektur menurut John Wade dalam Barliana (2012 : 9) adalah usulan pokok yang mengubah sesuatu yang sudah ada menjadi sesuatu yang lebih baik, melalui tiga proses : mengidentifikasi masalah-masalah, mengidentifikasi metoda untuk pemecahan masalah, dan pelaksanaan pemecahaan masalah. Dengan kata lain adalah pemograman, penyusunan rancangan, dan pelaksanaan perancangan. 2.2 Rumah Susun 2.2.1 Pengertian Rumah Susun Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No 60/PRT/1992 tentang Persyaratan Teknis Pembangunan Rumah Susun, pengertian dan pembangunan rumah susun adalah : 11

Upload: ngotuyen

Post on 26-May-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERANCANGAN RUMAH SUSUN DENGAN …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewMenunjang fungsi-fungsi aktivitas penghuni yang paling pokok bagi dan segi besaran

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Definisi Perancangan

Perancangan dalam arsitektur menurut John Wade dalam Barliana

(2012 : 9) adalah usulan pokok yang mengubah sesuatu yang sudah ada

menjadi sesuatu yang lebih baik, melalui tiga proses : mengidentifikasi

masalah-masalah, mengidentifikasi metoda untuk pemecahan masalah, dan

pelaksanaan pemecahaan masalah. Dengan kata lain adalah pemograman,

penyusunan rancangan, dan pelaksanaan perancangan.

2.2 Rumah Susun

2.2.1 Pengertian Rumah Susun

Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No 60/PRT/1992

tentang Persyaratan Teknis Pembangunan Rumah Susun,

pengertian dan pembangunan rumah susun adalah :

1) Lingkungan rumah susun adalah sebidang tanah dengan batas-batas

yang jelas, di atasnya dibangun rumah susun termasuk prasarana

dan fasilitasnya secara keseluruhan merupakan tempat

permukiman.

2) Satuan lingkungan rumah susun adalah kelompok susun yang

terletak pada tanah bersama sebagai salah satu lingkungan yang

merupakan satu kesatuan sistem pelayanan pengelolaan.

11

Page 2: PERANCANGAN RUMAH SUSUN DENGAN …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewMenunjang fungsi-fungsi aktivitas penghuni yang paling pokok bagi dan segi besaran

12

3) Prasarana lingkungan rumah susun adalah kelengkapan dasar fisik

lingkungan yang memungkinkan rumah susun dapat berfungsi

sebagaimana mestinya.

Sehingga dapat disimpulkan, rumah susun dapat diartikan sebagai

suatu bangunan gedung bertingkat yang memiliki sistem kepemilikan

perseorangan dengan hak bersama, yang penggunaannya bersifat hunian,

untuk mewadahi fungsi dan aktivitas keluarga yang dilaksanakan secara

sederhana.

Pembangunan rumah susun diarahkan untuk mempertahankan

kesatuan komunitas kampung asalnya. Pembangunannya diprioritaskan

pada lokasi di atas bekas kampung kumuh dan sasaran utamanya adalah

penghuni kumuh itu sendiri yang mayoritas penduduknya berpenghasilan

rendah. Mereka diprioritaskan untuk dapat membeli atau menyewa rumah

susun tersebut secara kredit atau angsuran ringan (Peraturan Pemerintah RI

No 4/1988).

2.2.2 Karakteristik Rumah Susun

Berdasarkan peraturan pemerintah, karakteristik rumah susun di

Indonesia memiliki ketetapan standar sebagi berikut (Teddy, 2010 : 11) :

1) Satuan Rumah Susun

Mempunyai ukuran standar minimum 18 m2, lebar muka

minimal 3 meter.

Dapat terdiri dari satu ruang utama (ruang tidur) dan ruang lain

(ruang penunjang) di dalam dan/atau diluar ruang utama.

Dilengkapi dengan sistem penghawaan dan pencahayaan

buatan yang cukup, sistem evakuasi penghuni yang menjamin

Page 3: PERANCANGAN RUMAH SUSUN DENGAN …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewMenunjang fungsi-fungsi aktivitas penghuni yang paling pokok bagi dan segi besaran

13

kelancaran dan kemudahan, serta penyediaan daya listrik yang

cukup, serta sistem pemompaan air.

Batas pemilikan satuan rumah susun dapat berupa ruang

tertutup dan/atau sebagian terbuka dan/atau ruang terbuka.

2) Benda Bersama

Benda bersama dapat berupa prasaran lingkungan dan fasilitas

lingkungan.

3) Bagian Bersama

Bagian bersama dapat berupa ruang untuk umum, struktur, dan

kelengkapan rumah susun, prasarana lingkungan dan fasilitas

lingkungan yang menyatu dengan bangunan rumah susun.

4) Prasarana Lingkungan

Prasarana lingkungan berupa jalan setapak, jalan kendaraan

sebagai penghubung antar bangunan rumah susun atau keluar

lingkungan rumah susun, tempat parkir, utilitas umum yang

terdiri dari jaringan air limbah, sampah, pemadam kebakaran,

listrik, gas, telepon, dan alat komunikasi lainnya.

5) Fasilitas Lingkungan

Lingkungan rumah susun harus dilengkapi fasilitas perniagaan

dan perbelanjaan, lapangan tebuka, kesehatan, pendidikan,

peribadatan, pelayanan umum, serta pertanaman.

Menurut Yudohusodo dalam Audy (2008 : 9), rumah susun memiliki

karakteristik yang berbeda dengan hunian horizontal. Rumah susun

mengandung dualism sistem kepemilikan, yaitu kepemilikan seorangan

Page 4: PERANCANGAN RUMAH SUSUN DENGAN …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewMenunjang fungsi-fungsi aktivitas penghuni yang paling pokok bagi dan segi besaran

14

dan bersama baik dalam bentuk ruang maupun benda. Sistem kepemilikan

bersama yang terdiri dari bagian-bagian yang masing-masing merupakan

satuan yang dapat digunakan secara terpisah yang dikenal dengan istilah

condominium. Sistem ini diwajibkan untuk mengadakan pemisahan hak

dari masing-masing satuan yang dilaksanakan dengan pembuatan akta

pemisahan yang mengandung nilai perbandingan proporsional yang akan

digunakan sebagai penerbitan sertifikat hak milik atas satuan yang

bersangkutan.

Tipe unit rumah susun juga beragam. Kisaran luas unit rumah susun

pada umumnya minimal 18m2 dan paling besar adalah 50 m2.

Tipe Unit FasilitasTipe 18 m2

Tipe 21 m2

Tipe 24 m2

Tipe ini biasanya untuk keluarga muda atau seseorang yang belum memiliki keluarga

- 1 kamar tidur- ruang tamu/keluarga- kamar mandi- dapur/pantry

Tipe 30 m2

Tipe 36 m2

Tipe 42 m2

Tipe 50 m2

Tipe ini untuk keluarga yang sudah memiliki anak

- 2 kamar tidur- ruang tamu / keluarga- kamar mandi / WC- dapur / pantry- ruang makan

2.2.3 Fasilitas Rumah Susun

Rumah susun merupakan hunian vertikal yang menjadi tempat tinggal

bagi sejumlah penduduk yang menjadi penghuninya, sehingga terdapat

fasilitas-fasilitas tertentu yang disediakan guna menunjang kehidupan

penghuni didalamnya. Berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI 03-

7013-3004) mengenai Tata Cara Perencanaan Fasilitas Lingkungan Rumah

sumber : Rosfian (2009)

Tabel 2.1 Tipe Unit Rumah Susun

Page 5: PERANCANGAN RUMAH SUSUN DENGAN …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewMenunjang fungsi-fungsi aktivitas penghuni yang paling pokok bagi dan segi besaran

15

Susun Sederhana, rumah susun haruslah memiliki fasilitas lingkungan,

yaitu fasilitas penunjang yang berfungsi untuk penyelenggaraan dan

pengembangan kehidupan ekonomi, sosial dan budaya, yang antara lain

dapat berupa bangunan perniagaan atau perbelanjaan (aspek ekonomi),

lapanagan terbuka, pendidikan, kesehatan, peribadatan, fasilitas

pemerintahan dan pelayanan umum, pertamanan serta pemakaman (lokasi

diluar lingkungan rumah susun atau sesuai rencana tata ruang kota).

Fasilitas lingkungan rumah susun harus memenuhi persyaratan

sebagai berikut menurut Standar Nasional Indonesia adalah :

1) Memberi rasa aman, ketenangan hidup, kenyamanan dan sesuai

dengan budaya setempat

2) Menumbuhkan rasa memiliki dan merubah kebiasaan yang tidak

sesuai dengan gaya hidup di rumah susun

3) Mengurangi kecenderungan untuk memanfaatkan atau

menggunakan fasilitas lingkungan bagi kepentingan pribadi atau

kelompok tertentu

4) Menunjang fungsi-fungsi aktivitas penghuni yang paling pokok

bagi dan segi besaran maupun jeni sesuai dengan keadaan

lingkungan yang ada

5) Menampung fungsi-fungsi yang berkaitan dengan

penyelenggaraan dan pengembangan aspek-aspek ekonomi dan

sosial budaya.

Tentunya, pelayanan sarana dan prasarana harus memenuhi kebutuhan

penghuni. Dalam hal ini apabila fasilitas lingkungan masih dapat dilayani

oleh fasilitas yang berada diluar lingkungan rumah susun, maka

Page 6: PERANCANGAN RUMAH SUSUN DENGAN …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewMenunjang fungsi-fungsi aktivitas penghuni yang paling pokok bagi dan segi besaran

16

pemenuhan kebutuhan jenis dan jumlah fasilitas lingkungan dapat

disesuaikan sesuai dengan kebutuhan.

Perancangan Fasilitas Lingkungan

Dalam melakukan perancangan fasilitas lingkungan pada rumah susun

sederhana, terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan guna memenuhi

kebutuhan penghuni. Hal ini telah dijelaskan pula dalam Standar Nasional

Indonesia, yaitu bahwa fasilitas lingkungan yang ditempatkan pada lantai

bangunan rumah susun harus memenuhi kebutuhan sebagai berikut :

1) Maksimal 30% dari jumlah luas lantai bangunan

2) Tidak ditempatkan lebih dari lantai 3 (tiga) bangunan rumah

susun.

Atas ketentuan tersebut maka luasan lahan yang digunakan untuk fasilitas

lingkungan rumah susun harus diperhatikan. Luas lahan yang diperuntukan

sebagai fasilitas lingkungan harus memenuhi ketentuan :

1) Luas lahan untuk fasilitas rumah susun seluas-luasnya 30% dari

luas seluruhnya

2) Luas lahan untuk fasilitas ruang terbuka, berupa taman sebagai

penghijauan, tempat bermain anak, dan atau lapangan olah raga

seluas-luasnya 20% dari luas lahan fasilitas lingkungan rumah

susun

No Jenis PeruntukanLuas Lahan

Maksimum (%) Minimum (%)

1 Bangunan untuk hunian 50 -

2 Banguanan fasilitas 10 -

3 Ruang Terbuka - 20

Tabel 2.2 Peruntukan Luas Lahan Rumah Susun

Page 7: PERANCANGAN RUMAH SUSUN DENGAN …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewMenunjang fungsi-fungsi aktivitas penghuni yang paling pokok bagi dan segi besaran

17

4 Prasarana Lingkungan - 20

Jenis Fasilitas Lingkungan

Lingkungan rumah susun harus dilengkapi dengan fasilitas

lingkungan yang dapat berupa ruang atau bangunan. Jenis fasilitas

lingkungan yang pokok berada di lingkungan rumah susun ada 6 (enam)

jenis seperti yang tertera pada tabel.

No. Jenis Fasilitas Lingkungan Fasilitas Yang Tersedia

1 Fasilitas niaga

- Warung- Toko-toko perusahaan dan

dagang- Pusat perbelanjaan

2 Fasilitas pendidikan

- Ruang belajar untuk pra belajar

- Ruang belajar untuk sekolah dasar

- Ruang belajar untuk sekolah lanjutan tingkat pertama

- Ruang belajar untuk sekolah menengah umum

3 Fasilitas kesehatan

- Posyandu- Balai pengobatan- BKIA dan ruamah bersalin- Puskesmas- Praktek dokter- Apotek

4 Fasilitas peribadatan - Musola- Masjid kecil

5 Fasilitas pelayanan umum

- Kantor RT- Kantor/balai RW- Post hansip/siskamling- Pos polisi- Telepon umum- Gedung serba guna- Ruang duka- Kotak Surat

6 Ruang terbuka

- Taman- Tempat bermain- Lapangan olah raga- Peralatan usaha- Sirkulasi - Parkir

sumber : Standar Nasional Indonesia (2003)

sumber : Standar Nasional Indonesia (2003)

Tabel 2.3 Fasilitas Lingkungan Rumah Susun

Tabel 2.2 Peruntukan Luas Lahan Rumah Susun

Page 8: PERANCANGAN RUMAH SUSUN DENGAN …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewMenunjang fungsi-fungsi aktivitas penghuni yang paling pokok bagi dan segi besaran

18

2.2.4 Penghunian dan Pengelolaan Rumah Susun

Di dalam sebuah rumah susun diharuskan memiliki perhimpunan

penghuni rumah susun. Seperti yang disebutkan dalam Peraturan

Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1988 Tentang Rumah

Susun. Pada Pasal 54 tertulis bahwa para penghuni dalam suatu

lingkungan rumah susun baik untuk hunian maupun bukan hunian wajib

membentuk perhimpunan penghuni untuk mengatur dan mengurus

kepentingan bersama yang bersangkutan sebagai pemilikan, penghunian,

dan pengelolaannya.

Perhimpunan penghuni mempunyai fungsi sebagai berikut :

1) Membina terciptanya kehidupan lingkungan yang sehat, tertib, dan

aman

2) Mengatur dan membina kepetingan penghuni

3) Mengelola rumah susun dan lingkungannya

Salah satu kegiatan yang dibentuk oleh perhimpunan penghuni pada

rumah susun adalah unit koperasi penghuni. Seperti yang dilakukan oleh

perhimpunan penghuni Rumah Susun Otorita Batam, Kota Batam.

Koperasi ini bertujuan untuk menaungi pekerja dan penghuni Rumah

Susun Otorita Batam khususnya dan masyarakat umumnya yang berminat

beraktifitas di koperasi.

Sistem koperasi yang dapat digunakan yang ada kaitannya dengan

topik dan tema dalam penelitian ini, yaitu urban farming, adalah koperasi

petani. Sebagai contoh sistem baru koperasi petani yang cukup efektif,

Koperasi Jardin du Chorrotons, yang berada di Jenewa, Swiss. Koperasi

ini didasarkan atas kesepakatan yang dibuat dengan petani dilingkungan

Page 9: PERANCANGAN RUMAH SUSUN DENGAN …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewMenunjang fungsi-fungsi aktivitas penghuni yang paling pokok bagi dan segi besaran

19

tempat tinggal para anggota dengan model pertanian yang didukung

konsumen. Jumlah anggotanya mencapai 140 keluarga. Para anggota

membayar iuran per tahun untuk produk yang disetujui antara anggota

koperasi untuk ditanam di tanah tersebut. Sehingga dengan ini, petani yang

bekerja mendapatkan kepastian gaji per bulannya. Tiap minggunya

anggota koperasi mendapatkan keranjang bahan makanan. Hasil panen

tidak ada yang dijual ke luar anggota koperasi. Resiko produk pangan yang

dihasilkan ditanggung bersama. Jika produksi berlimpah, maka konsumen

mendapatkan hasil panen yang banyak. Namun, jika produksi susut, maka

konsumen juga mendapatkan hasil panen yang sedikit. Sebagai bentuk

kontribusi anggota koperasi, tiap anggota wajib bekerja di lahan tani

selama 16 jam per tahunnya. Dengan adanya kontrak antara anggota

koperasi dan pekerja, maka menguatkan sistem koperasi ini berjalan,

kontrak tidak boleh dilanggar. Sistem yang dilakukan Koperasi Jardin du

Chorrotons ini dapat menjadi contoh aplikasi pengelolaan urban farming di

dalam rumah susun.

2.2.5 Karakteristik Penghuni Rumah Susun

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Harsiti (2003:99-115)

pola perilaku masyarakat penghuni rumah susun dalam melestarikan

fungsi lingkungan rumah susun adalah sebagai berikut :

1) Sikap terhadap lingkungan ikut menentukan perilaku melestarikan

fungsi lingkungan permukiman. Makin tinggi sikap terhadap

lingkungan maka makin baik perilaku melestarikan fungsi

lingkungan permukiman.

Page 10: PERANCANGAN RUMAH SUSUN DENGAN …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewMenunjang fungsi-fungsi aktivitas penghuni yang paling pokok bagi dan segi besaran

20

2) Motivasi hidup sehat ikut menentukan perilaku melestarikan

fungsi lingkungan permukiman. Makin kuat motivasi hidup sehat,

maka makin baik perilaku masyarkat dalam melestarikan fungsi

lingkungan. Sehingga untuk dapat melestarikan fungsi lingkungan

permukiman, pola hidup sehat harus ditanamkan.

3) Status sosial ekonomi turut menentukan. Makin tinggi status

sosial ekonomi maka makin baik perilaku melestarikan fungsi

lingkungan permukiman.

Dari ketiga faktor tersebut, faktor yang paling kuat dalam menentukan

perilaku melestarikan lingkungan secara berurutan adalah (1) status sosial,

(2) sikap terhadap lingkungan, dan (3) motivasi hidup sehat.

2.3 Urban Farming

Urban farming meliputi produksi, pengelolaan, dan distribusi ke

berbagai bentuk makanan, termasuk produksi sayuran di dalam atau pada

pinggiran suatu wilayah perkotaan. Termasuk kultivasi tanaman corps,

buah dan sayuran formal, hutan, taman, kebun, kebun buah, dan aktivitas

yang terkait.

Urban farming yang dimaksud dalam perancangan ini adalah

produksi dan pengelolaan makanan/tanaman berskala rumah tangga.

Sehingga penghuni dapat melakukan aktivitas komunal berkebun yang

dapat bermanfaat bagi seluruh keluarga untuk mengonsumsi sayuran yang

sehat dan bergizi.

Menurut Bakker dalam Herman (2000 : 37), menunjukan bahwa

pertanian kota adalah salah satu pilihan untuk mengatasi ketahanan pangan

Page 11: PERANCANGAN RUMAH SUSUN DENGAN …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewMenunjang fungsi-fungsi aktivitas penghuni yang paling pokok bagi dan segi besaran

21

rumah tangga. Hal ini sejalan dengan pendapat Haletky dan Tylor (2006 :

51) bahwa pertanian kota adalah salah satu komponen kunci pembangunan

sistem pangan masyarakat yang berkelanjutan.

Kegiatan urban farming telah banyak diterapkan di negara-negara

luar. Banyak komunitas yang melakukan kegiatan ini dalam satu

lingkungan tempat tinggal. Contohnya adalah ReVision House Urban

Farm yang berada di Boston, Massachusetts, diatas tanah 1 hektar. Mereka

menanam banyak varietas buah-buahan, sayuran, dan bunga. Mereka

memiliki dua rumah kaca dan 1/2 hektar tanah untuk menanam

pertaniannya. Mereka menggunakan metode berkebun konvensional yang

menggunakan media tanam tanah dan pupuk. Hasilnya digunakan untuk

keperluan penampungan, didstrubusikan ke komunitas-komunitas dengan

cara penjualan, dan dijual ke dua pasar terdekat. Dalam berkebun mereka

selalu menggunakan produk dan metode yang sustainable.

Konsep urban farming juga sudah mulai diterapkan ke dalam konsep

perancangan rumah tinggal vertikal guna memenuhi kebutuhan pangan

penghuni, seperti yang The Weave yang berada di New Delhi, India.

Living Weave membentuk sebuah komunitas hidup dan tani di dalam satu

Gambar 2.1 ReVision House Urban Farmsumber : ReVision House Urban Farm Website

Page 12: PERANCANGAN RUMAH SUSUN DENGAN …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewMenunjang fungsi-fungsi aktivitas penghuni yang paling pokok bagi dan segi besaran

22

modul. Dengan luas lahan sebesar 3 hektar di jantung kota New Delhi,

bangunan ini dibagi menjadi blok-blok cluster yang merupakan kombinasi

dari 4 unit rumah yang terintegrasi dengan pertanian individu. Blok-blok

tersebut terkoneksi satu sama lain oleh plat lahan pertanian yang berada di

atap dari unit blok.

Konsep urban farming yang diterapkan pada The Weave ini juga

menggunakan sistem graywater bagi pemeliharaannya. Desain bangunan

terintegrasi dengan sistem pemeliharaan dengan pemanfaatan graywater.

Skema perawatan dan pemeliharaan lahan tanam pada The Weave dapat

terlihat pada Gambar 2.2. Terdapat tangki yang berada di lantai atas yang

berguna untuk mengumpulkan air hujan yang kemudian diolah dan dapat

digunakan sebagai irigasi lahan pertanian. Sisa air yang digunakan untuk

pengairan lahan pertanian juga diolah kembali dan diputar kembali untuk

digunakan sebagai pengairan lahan pertanian.

Gambar 2.2 Sistem Perawatan The Weave, Indiasumber : Archdaily (2012)

Page 13: PERANCANGAN RUMAH SUSUN DENGAN …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewMenunjang fungsi-fungsi aktivitas penghuni yang paling pokok bagi dan segi besaran

23

2.4 Vertikultur

2.4.1 Definisi Vertikultur

Menurut Badan Penelitian Tanaman Sayuran, vertikultur adalah

sistem budidaya pertanian yang dilakukan secara vertikal atau bertingkat,

baik indoor maupun outdoor. Sistem budidaya pertanian secara vertikal

atau bertingkat ini merupakan konsep penghijauan yang cocok untuk

daerah perkotaan dan lahan terbatas. Misalnya, umumnya pada lahan 1 m2

hanya memungkinkan untuk menanam 5 batang tanaman, namun dengan

menggunkan sistem vertikultur tanaman yang ditanam dapat mencapai 20

batang tanaman. Vertikultur dapat meningkatkan hasil pertanian hingga

sepuluh kali lipat bahkan lebih. Veritkultur merupakan pemanfaatan lahan

sempit dengan seoptimal mungkin. Sehingga lahan sempit yang tidak

produktif dapat dimanfaatkan untuk produksi pertanian. Pada umur 50 hari

tanaman sudah bisa memetik hasil panen sayuran, dan selang 1-7 hari

kemudian dapat dilakukan panen kedua.

2.4.2 Kelebihan dan Kekurangan Vertikultur

Budidaya secara vertikultur memiliki kelebihan dan kekurangan,

Keuntungan budidaya secara vertikultur adalah (Pujo, 2006 : 425) :

1) Kualitas produksi lebih baik dan lebih bersih

2) Kuantitas produksi lebih tinggi dan kontinuitas produksi dapat

dijaga

3) Menjadi lahan bisnis, baik langsung maupun tidak langsung

4) Dapat digunakan sebagai sumber tanaman obat keluarga

Page 14: PERANCANGAN RUMAH SUSUN DENGAN …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewMenunjang fungsi-fungsi aktivitas penghuni yang paling pokok bagi dan segi besaran

24

5) Menambah dan memperbaiki gizi keluarga

6) Efisiensi lahan, pupuk, air, benih, dan tenaga kerja

7) Menghilangkan stress atau mengurangi beban pikiran

Sedangkan kekurangan dari budidaya secara vertikultur menurut Pujo

(2006 : 425) adalah :

1) Rawan terhadap serangan jamur

2) Investasi awal yang dibutuhkan cukup tinggi

3) Apabila menggunakan atap plastik, maka harus dilakukan

penyiraman tiap hari

4) Perlu tangga atau alat khusus yang dapat dinaiki untuk

pemeliharaan dan pemanenan di lantai atas.

2.4.3 Jenis Vertikultur

Menurut Ir. Mulyono Niti Sapto, staff edukatif pada Fakultas Pertanian

UGM, jenis pot vertikultur dapat berupa gerabah, bambu, ataupun peralon.

Jenis-jenis tersebut cocok untuk menanam sayuran berbatang kecil, seperti

selada, sawi, kol, bunga, seledri, atau kangkung (Gede : 2012). Ada

beberapa jenis vertikultur yang memiliki karakteristik yang berbeda,

diantaranya adalah :

1) Vertikultur Vertikal

Biasanya jenis ini ditemui dalam bentuk wadah-wadah kokoh

berbentuk kolom yang tegak berdiri di lahan.

Page 15: PERANCANGAN RUMAH SUSUN DENGAN …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewMenunjang fungsi-fungsi aktivitas penghuni yang paling pokok bagi dan segi besaran

25

2) Vertikultur Horizontal

Jenis ini ditemui dalam bentuk rak-rak atau tangga bertingkat.

3) Vertikultur Gantung

Jenis ini umum terlihat dalam bentuk pot-pot atau wadah yang

diikat oleh tali/kawat dan digantung pada atap.

Gambar 2.3 Vertikultur Vertikalsumber : thegreenstall.blogspot.com

Gambar 2.4 Vertikultur Horizontalsumber : thegreenstall.blogspot.com

Gambar 2.5 Vertikultur Gantungsumber : thegreenstall.blogspot.com

Page 16: PERANCANGAN RUMAH SUSUN DENGAN …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewMenunjang fungsi-fungsi aktivitas penghuni yang paling pokok bagi dan segi besaran

26

4) Vertikultur Susun

Jenis ini mirip dengan vertikultur vertikal, hanya berbeda dalam

penyajian wadah dan kolom untuk media tanam yang akan

digunakan

2.4.4 Sistem Vertikultur

Berikut ini merupakan sistem vertikultur yang dijelaskan oleh Balai

Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah (Pujo, 2006 : 424-429)

A. Media Tanam

Media tanam yang dapat digunakan dalam becocok tanam secara

vertikultur sebenarnya beragam. Namun pilihan yang paling baik adalah

menggunakan tanah gambut. Dari penelitian yang telah dilakukan oleh

Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, campuran media tanam

yang baik digunakan adalah menggunakan campuran kompos, tanah, dan

arang sekam dengan perbandingan 1 : 1 : 1. Sekam berfungsi untuk

menampung air di di dalam tanah, sedangkan kompos berfungsi untuk

menyediakan unsur-unsur penting yang dibutuhkan. Sebaiknya media

Gambar 2.6 Vertikultur Susunsumber : thegreenstall.blogspot.com

Page 17: PERANCANGAN RUMAH SUSUN DENGAN …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewMenunjang fungsi-fungsi aktivitas penghuni yang paling pokok bagi dan segi besaran

27

tanam juga ditambah dengan pupuk TSP dan KCL masing-masing 10 gram

per tanaman, bisa juga menggunakan pupuk majemuk yaitu NPK Ponska.

B. Persemaian

Sebelum penanaman ada proses yang disebut persemaian, yaitu proses

pematangan benih hingga menjadi bibit sehingga siap untuk ditanam pada

media tanam vertikultur. Beberapa jenis tanaman yang membutuhkan

proses persemaian adalah tomat, cabai, terong, mentimun, bunga kol,

brokoli, selada, caisim, kailan, dan lain-lain.

Cara melakukan penyemaian yang diuraikan oleh Pusat Penelitian dan

Pengembangan Peternakan adalah sebagai berikut :

1) Siapkan media untuk penyemaian benih yang biasanya terdiri dari

campuran tanah kebun yang telah diayak dengan pupuk kandang

atau pasir dengan perbandingan 2:1:2. Dapat pula dicampur

dengan pupuk NPK.

2) Masukan media semai ke dalam wadah bak plastik datar,

sementara itu benih yang akan disemai direndam terlebih dahulu

kedalam air hangat selama kurang lebih satu jam.

3) Setelah direndam selama satu jam, benih langsung dibariskan

kedalam bak persemaian dan ditutupi dengan hamparan media

tipis.

4) Setelah tiga minggu benih telah tuimbuh menjadi bibit dan siap

dipindahkan ke dalam pot verti.

Page 18: PERANCANGAN RUMAH SUSUN DENGAN …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewMenunjang fungsi-fungsi aktivitas penghuni yang paling pokok bagi dan segi besaran

28

Perawatan yang dilakukan selama dalam persemaian cukup dengan

melakukan penyiraman saja dengan menggunakan hand sprayer yang

disemprotkan secara halus.

C. Penanaman

Pada pot yang telah dipersiapkan, isikan media tanam yang telah

disiapkan sebelumnya. Masukan media tanam sebanyak 2/3 bagian.

Setelah pot diisi dengan media, sebaiknya disiram terlebih dahulu sehingga

didapatkan kelembaban yang ideal. Setelahnya, barulah tanamkan bibit

yang telah disemaikan. Pastikan semua bagian akar dari semua bibit telah

tertanam kedalam media. Sedangkan untuk jenis tanaman kangkung,

bayam, baby capro, lebih baik ditanam langsung dari saat masih benih.

Karena menggunakan pot bertingkat, maka aturlah penanaman. Misalnya

rak terbawah dengan satu jenis tanaman, kemudian rak atasnya lagi dengan

jenis tanaman yang berbeda, sehingga akan didapatkan susunan yang

serasi dan punya nilai seni.

Gambar 2.7 Proses Persemaiansumber : ReVision House Urban Farm

Page 19: PERANCANGAN RUMAH SUSUN DENGAN …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewMenunjang fungsi-fungsi aktivitas penghuni yang paling pokok bagi dan segi besaran

29

D. Perawatan

Perawatan mulai dilakukan sejak tanaman dipindahkan kedalam pot

verti. Kegiatan perawatan terdiri dari penyiraman, pemupukan, dan

pencegahan hama/penyakit yang dilakukan secara rutin dan teliti.

Penyiraman pada tanaman sebaiknya dengan memperhatikan ukuran

tanaman dan daya cengkeram akar terhadap medianya. Tanaman yang

berukuran kecil dan akarnya halus dilakukan penyiraman dengan

semprotan halus. Namun, tanaman yang berukuran besar dan relatif kuat

bisa dengan gayung secara hati-hati.

Hama/penyakit pada sayuran yang ditanam di dalam pot sangat relatif

dikit. Namun, untuk mencegahnya perlu dilakukan dengan menjaga

kelembaban. Kelembaban yang ada di area pot jangan terlalu tinggi,

karena akan menjadi tidak sehat yang dapat menimbulkan kematian.

Proses pemupukan juga tidak dapat dilepaskan dari aktivitas

perawatan tanaman vertikultur. Pemupukan dilakukan secara rutin 2-7 hari

sekali. Pada sayuran daun, karena titik beratnya pertumbuhan vegetatif,

maka pupuk yang diberikan harus banyak mengandung unsur nitrogen,

dosis 20gr pupuk urea atau ZA yang dilarutkan dalam 10 liter air yang

disiramkan pada masing-masing pot secukupnya saja sampai media tanam

basah. Apabila kesulitan menemukan pupuk, maka limbah dapur dan

daun-daun kering dapat dimanfaatkan untuk pembuatan pupuk bokashi.

Pupuk bokashi adalah hasil fermentasi bahan-bahan organik (jerami,

sampah organik, pupuk kandang, dll). Pupuk ini dapat menjadi pupuk

organik yang membantu menyuburkan tanah dan meningkatkan hasil

pertanian.

Page 20: PERANCANGAN RUMAH SUSUN DENGAN …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewMenunjang fungsi-fungsi aktivitas penghuni yang paling pokok bagi dan segi besaran

30

E. Pemanenan

Pemanenan sayuran biasanya dilakukan dengan sistem cabut akar.

Seperti pemanenan sawi, bayam, seledri, kemangi, selada, kangkung, dan

sebagainya. Apabila fungsi tanaman ini untuk dikonsumsi sendiri, maka

akan lebih menghemat apabila pemanenan dilakukan dengan cara potong

daunnya. Dengan cara tersebut maka tanaman sayuran bisa bertahan lebih

lama dan dapat dipanen berulang-ulang.

2.4.5 Jenis Tanaman Vertikultur

Dalam bercocok tanam dengan sistem vertikultur persyaratannya

adalah kuat dan mudah dipindah-pindahkan. Tanaman yang ditanam

sebaiknya memiliki nilai ekonomis tinggi, berumur pendek, dan berakar

pendek. Tidak semua jenis tanaman dapat ditanam secara vertikultur.

Tanaman yang sesuai untuk dibudidayakan dengan cara ini adalah jenis

tanaman sayur-sayuran, tanaman hias, dan tanaman obat-obatan yang

memiliki perakaran yang dangkal dan memiliki berat yang relatif rimgan

sehingga tidak akan membebani media tanam vertikultur pada

pertumbuhan tanaman tersebut.

Sebelum menentukan jenis tanaman yang akan dibudidayakan dengan

menggunakan sistem vertikultur, harus diketahui terlebih dahulu sifat-sifat

tanaman yang ingin ditanam. Karena tidak semua tanaman dapat ditanam

secara vertikultur, ada tanaman yang hanya dapat tumbuh didataran rendah

ada pula yang hanya dapat tumbuh di dataran tinggi. Pencahayaan

matahari juga mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Badan Penelitian

Page 21: PERANCANGAN RUMAH SUSUN DENGAN …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewMenunjang fungsi-fungsi aktivitas penghuni yang paling pokok bagi dan segi besaran

31

Tanaman Sayuran mengatakan bahwa tanaman sayuran yang sering

dibudidayakn secara vertikultur antara lain selada, kangkung, bayam,

pokcoy, caisim, katuk, kemangi, tomat pare, kacang panjang, mentimun,

dan tanaman sayuran daun lainnya.

Pujo (2006 : 425) mengatakan bahwa jenis tanaman pangan rumah

tangga yang dapat dibudidayakan menggunakan sistem vertikultur terbagi

menjadi 5 jenis tanaman :

1) Sayuran Buah

Jenis sayuran buah biasanya dikonsumsi bagian buahnya. Yang

bisa ditanam dalam pot diantaranya adalah cabai besar, cabai

rawit, terong, mentimun, tomat, kacang panjang, buncis, dan

paprika. Pertumbuhan dan produksi paprika, kapri, dan tomat

akan lebih bagus bila ditanam di daerah dataran tinggi. Namun,

jenis tomat tertentu seperti mutiara, intan, berlian, dan tomat

sayur dapat diusahakan di dataran rendah dengan hasil yang baik.

2) Sayuran Daun

Jenis tanaman sayuran daun yang dapat dipotkan lebih beragam,

antara lain : bayam, kangkung, selada, seledri, bawang daun,

kobis, kemangi, pokcoy, dan kailan. Selada merupakan sayuran

dataran tinggi. Namun, jenis selada betawi yang berdaun tipis dan

rasanya renyah dapat diusahakan di dataran rendah. Beberapa

sayuran yang baik diusahakan di dataran rendah adalah pokcoi,

kailan, kubis, dan baby capri.

Page 22: PERANCANGAN RUMAH SUSUN DENGAN …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewMenunjang fungsi-fungsi aktivitas penghuni yang paling pokok bagi dan segi besaran

32

3) Sayuran Bunga

Hanya beberapa jenis sayuran bunga saja yang bisa ditanam

dalam pot, yaitu bunga kol dan brokoli. Itupun harus

memperhatikan kondisi iklim setempat, karena kedua tanaman ini

umumnya banyak ditanam di dataran tinggi.

4) Sayuran Umbi

Sayuran umbi memang jarang ditemukan tumbuh di dalam pot.

Syarat pot harus tinggi agar pertumbuhan umbinya maksimal.

Jenis sayuran umbi yang dipotkan antara lain adalah wortel,

kentang, bawang merah, bawang putih, dan bawang bombay.

Semua jenis sayuran umbi umumnya di dataran tinggi hanya

bawang merah dan beberapa jenis bawang putih yang cocok

diusahakan di dataran rendah.

5) Tanaman Empon-empon

Jenis empon-empon umumnya banyak disukai ibu-ibu rumah

tangga. Alasannya, jika memerlukan bumbu tidak perlu ke

warung atau pasar. Jenis tanaman bumbu dan empon-empon yang

dapat dipotkan adalah kunyit, kencur, lengkuas, dan lain-lain.

Tanaman ini baik diusahakan di dataran rendah maupun tinggi.

Dari penjabaran jenis tanaman diatas maka dapat dilihat bahwa jenis

tanaman pangan untuk rumah tangga pada umumnya dapat ditanam secara

vertikultur, yaitu :

Page 23: PERANCANGAN RUMAH SUSUN DENGAN …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewMenunjang fungsi-fungsi aktivitas penghuni yang paling pokok bagi dan segi besaran

33

No. Jenis Tanaman Kelompok Tanaman1 Cabai Besar

Sayuran Buah

2 Cabai Rawit3 Terong4 Mentimun5 Tomat6 Kacang Panjang7 Buncis8 Paprika9 Bayam

Sayuran Daun

10 Kangkung11 Selada12 Seledri13 Bawang Daun14 Kemangi15 Pokcoy16 Kailan17 Bunga Kol Sayuran Bunga18 Brokoli19 Wortel

Sayuran Umbi20 Kentang21 Bawang Merah22 Bawang Putih 23 Bawang Bombay24 Kunyit

Tanaman Empon-Emponan

25 Kencur26 Lengkuas27

Serai

Syarat Tumbuh Tanaman

Pertumbuhan tanaman tidak terlepas dari faktor-faktor lingkungan

yang ada di sekitarnya. Menurut para ahli pertanian, faktor eksternal yang

mempengaruhi pertumbuhan tanaman adalah nutrisi, air, cahaya, suhu, dan

kelembapan. Persyaratan tumbuh masing-masing tanaman memiliki angka

yang berbeda-beda. Pada Tabel 2.5 dapat terlihat syarat tumbuh tanaman

pangan rumah tangga yang telah dijabarkan sebelumnya.

sumber : Pujo Rasapto (2006)

Tabel 2.4 Jenis Tanaman Pangan Rumah Tangga

Page 24: PERANCANGAN RUMAH SUSUN DENGAN …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewMenunjang fungsi-fungsi aktivitas penghuni yang paling pokok bagi dan segi besaran

34

No Jenis TanamanSuhu(oC)

Kelembaban(%)

Intensitas cahaya

1 Cabai Besar 18-30 60-80 Cukup2 Cabai Rawit 18-30 60-80 Cukup3 Terong 20-30 - Penuh4 Mentimun 21-30 80-85 Cukup5 Tomat 18-25 - Cukup6 Kacang Panjang 20-35 - Penuh7 Buncis 25 50-60 Penuh8 Paprika 21-27 80 Cukup9 Bayam 20 40-60 Penuh10 Kangkung 20-32 - Penuh11 Selada 15-20 - Cukup12 Seledri 18-24 80-90 Cukup13 Bawang Daun 19-24 80-90 Cukup14 Kemangi 5-30 - Cukup15 Pokcoy 15-21 60 Penuh16 Kailan 15-20 - Penuh17 Bunga Kol 24 80-90 Cukup18 Brokoli 24 80-90 Cukup19 Wortel 26 80-90 Cukup20 Kentang 18-21 80-90 Penuh21 Bawang Merah 30 70 Penuh22 Bawang Putih 15-25 60-70 Penuh23 Bawang Bombay 18-20 60-70 Penuh24 Kunyit 19-30 60-80 Penuh25 Kencur 19-30 60-80 Penuh26

Lengkuas

25-29 60-80 Penuh

Wilayah Kebon Kacang termasuk dalam Kecamatan Tanah Abang,

Jakarta Pusat yang memiliki letak geografis 6.188 lintang selatan dan

106.8 bujur timur. Data iklim Jakarta rata-rata menurut bulan pada tahun

2011 dapat dilihat dari Tabel 2.6.

sumber : berbagai buku pertanian

Tabel 2.5 Persyaratan Tumbuh Tanaman Pangan

Tabel 2.6 Data Iklim Rata-Rata Jakarta

Page 25: PERANCANGAN RUMAH SUSUN DENGAN …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewMenunjang fungsi-fungsi aktivitas penghuni yang paling pokok bagi dan segi besaran

35

No Bulan Suhu(oC)

Kelembaban(%)

Penyinaran Matahari

(%)1 Januari 27,3 79 30,82 Februari 27,4 79 46,63 Maret 27,9 76 44,84 April 28,6 75 70,35 Mei 28,8 76 51,7

6 Juni 28,7 73 50,87 Juli 28,3 74 70,08 Agustus 28,8 69 98,29 September 29,0 68 98,510 Oktober 29,2 72 70,511 November 28,9 74 61,212 Desember 28,9 76 37,7

Dari data diatas maka didapatkan suhu rata-rata Jakarta adalah 27,35 oC,

kelembaban rata-rata 74,25%, dan penyinaran matahari 60,92%.

Produksi Tanaman Vertikultur

Kemampuan produksi tiap tanaman berbeda-beda per meter

perseginya. Untuk dapat mengetahui berapa luasan yang dibutuhkan untuk

mencukupi kebutuhan seluruh penghuni rumah susun, maka harus

diketahui banyaknya produksi tiap tanaman per meter perseginya, dapat

dilihat pada tabel 2.7. Data didapatkan dari Data Kementrian Pertanian dan

hasil penelitian yang dilakukan oleh Evy Latiffah pada tahun 2012.

sumber : Badan Pusat Statistik Jakarta (2003)

Tabel 2.7 Hasil Panen Tanaman Pangan

Tabel 2.6 Data Iklim Rata-Rata Jakarta

Page 26: PERANCANGAN RUMAH SUSUN DENGAN …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewMenunjang fungsi-fungsi aktivitas penghuni yang paling pokok bagi dan segi besaran

36

2.5 Kebutuhan Sayuran Rumah Tangga

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Sekretariat Jendral

Kementrian Pertanian dalam Statistik Konsumsi Pangan Tahun 2012

mengeluarkan data konsumsi kelompok sayur-sayuran per kapita yang

dapat dilihat pada Tabel 2.8.

Dari data di atas dapat terlihat kebutuhan konsumsi tiap orang terhadap

jenis-jenis sayuran tertentu.

2.6 Kesimpulan Landasan Teori

No Jenis TanamanHasil Produksi per triwulan

(kg/m2)

Hasil Produksi per tahun

(kg/m2)Sumber

1 Cabai Besar 6,8 27,2 Kementrian Pertanian

2 Terong 8,8 35,2 Evy Latiffah3 Mentimun 4,6 18,4 Evy Latiffah 4 Kacang Panjang 3,6 14,6 Evy Latiffah 5 Kangkung 2,6 10,4 Evy Latiffah

6 Bawang Merah 9,6 38,4 Kementrian Pertanian

No Jenis Sayuran Konsumsi per kapita/tahun (kg)

1 Cabai Besar 1,52 Terong 2,553 Mentimun 1,774 Kacang Panjang 3,45 Kangkung 4,36 Bawang Merah 2,36

sumber : Badan Pusat Statistik (2012) dan Latiffah (2012)

Tabel 2.8 Konsumsi Sayuran per Kapita

sumber : Kementrian Pertanian (2012)

Page 27: PERANCANGAN RUMAH SUSUN DENGAN …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2... · Web viewMenunjang fungsi-fungsi aktivitas penghuni yang paling pokok bagi dan segi besaran

37

Sehingga dapat disimpulkan variabel yang diperlukan untuk

menjawab pertanyaan penelitian ini adalah :

1) Syarat Tumbuh Tanaman Pangan Rumah Tangga

2) Intensitas Cahaya

3) Konsumsi Tanaman Pangan Rumah Tangga

4) Produksi Panen Tanaman Pangan Rumah Tangga