perancangan novel grafis asal usul surabaya … · 2012-05-25 · the style of drawing semirealis,...
TRANSCRIPT
PERANCANGAN NOVEL GRAFIS ASAL USUL SURABAYA
DENGAN TEMA RADEN WIJAYA MENGUSIR TENTARA
MONGOL Mahendra Dinata Jurusan Desain Produk Industri, FTSP ITS
Kampus ITS Sukolilo, Surabaya 60111, Telp./Fax (031) 5931147
ABSTRAK Buku Novel grafis di Indonesia khususnya yang mengadaptasi cerita sejarah masih
belum terlalu banyak, hal ini dikarenakan belum terlalu banyak komikus yang berperan
langsung dalam perancangan novel grafis, padahal menurut salah satu supervisor
toko buku Gramedia Jakarta, media Novel grafis sangat potensial untuk mengangkat
cerita sejarah,. Hal ini tentu menjanjikan, mengingat novel grafis adalah media
sequential art. Media sequential art, sejauh ini sangat menjanjikan jika dilihat dari segi
penjualan buku keseluruhan, walaupun secara mayoritas, media sequential art komik
menjadi yang terdepan, novel grafis selalui mendapat tempat di kalangan pembaca,
umumnya usia dewasa.
Perancangan novel grafis asal usul Surabaya ini sebetulnya mengangkat
masa sejarah peralihan kerajaan Singasari dan Majapahit, peristiwa terusirnya tentara
Mongol oleh Raden Wijaya, terjadi di daerah sungai Jagir Surabaya, hal ini membuat
hari jadi kota Surabaya berpatokan pada peristiwa itu. Selain itu novel grafis ini
bertujuan untuk memberikan informasi tentang bagaimana sejarah tersebut terjadi.
Untuk itu penulis melakukan riset terhadap fakta sejarah yang ada untuk diaplikasikan
kepada media. Selain fakta sejarah, faktor-faktor teknis sequential art, seperti gaya
gambar, karakter, environment sudut pandang, transisi antar panel, efek cahaya, dan
studi eksisting berperan besar dalam mencapai bentuk visual dengan tepat. Adapun
penelitian teknik sampling sangat berpengaruh dalam menentukan karakteristik
audien, yang sangat bermanfaat untuk menentukan kata kunci dan teknis gambar
dalam media sequential art.
Hasil dari analisa tersebut menghasilkan visual yang berwujud sebuah buku
novel grafis, dengan gaya gambar semirealis, berwarna, yang berisikan tentang cerita
peralihan kerajaan Singasari ke Majapahit, disertai dengan informasi berbagai artefak
sejarah yang memang ada di jaman itu. Buku novel grafis Soerabaia yang memiliki
dimensi 26 cm x 18 cm ini memiliki USP lebih karena mengungkap secara detail, dari
segi gaya gambar, environment, artefak sejarah, sehingga dapat memenuhi semua
kriteria yang jamak ditemukan dalam sebuah novel grafis.
ABSTRACT Books Graphic Novels in Indonesia in particular who adapted the story of
history is still not too much, this is because not too many comic artists who play a
direct role in the design of graphic novels, but according to one store supervisor
Jakarta Scholastic book, graphic novel medium is potential to lift the story of history. It
is certainly promising, given the graphic novel is the sequential art medium. Media
sequential art, so far is very promising if viewed in terms of overall book sales,
although the majority, media comics sequential art into the forefront, the graphic novel
is always a place among the readers, generally aged adults.
The design of the graphic novel origins of Surabaya is actually lifting the
transitional history Singasari and Majapahit kingdom, the expulsion of the Mongol army
events by Raden Wijaya, occurred in the area of Jagir Surabaya river, it makes the day
so the city of Surabaya based on the event. Besides graphic novel is intended to
provide information about how history happens. To the authors research the historical
fact that there is to be applied to the media. In addition to historical facts, technical
factors of sequential art, such as drawing style, character, environment point of view,
the transition between panels, light effects, and existing studies play a major role in
achieving a visual form to the right. The study of sampling techniques are very
influential in determining the characteristics of the audience, which is very useful to
determine the keywords and technical drawings in the sequential art medium.
The results of the analysis produces a visually tangible book graphic novel,
the style of drawing semirealis, colored, which contains the story of the transition to the
Majapahit kingdom Singasari, along with information of various historical artifacts that
do exist in those days. Book graphic novel Soerabaia which has dimensions 26 cm x
18 cm has a USP more for revealing detail, in terms of drawing style, environment,
historical artifacts, so it can meet all the criteria that the plural is found in a graphic
novel.
KEYWORD Gaya gambar semirealis dengan sentuhan warna, Beautifully Detail Artwork.
PENDAHULUAN
Novel grafis adalah media baru dalam kategori Sequential Art, yang dipelopori
oleh Will Eisner, dalam bukunya, Contract With God. Dalam waktu dekat buku ini
akan hadir di Indonesia, setelah mengalami penjualan yang meningkat di luar negeri.
Sequential art, adalah media grafis yang menyampaikan sebuah pesan, hiburan,
edukasi, dalam himpunan jalinan gambar dan narasi dialog. Media ini populer dengan
istilah komik.
Prospek sequential art, dalam segi ekonomi sangat menjanjikan. Hasil dari
semua laporan penjualan yang terbesar di berbagai toko buku membuktikan hal itu.
Media buku hiburan yang paling banyak laku, adalah komik. Memang dalam
perkembangannya komik yang paling diminati adalah komik dari negara lain,
khususnya adalah Manga, komik dalam negeri lebih menitikberatkan pada ceruk
pasar khusus, dengan oplah penjualan yang tidak seberapa daripada komik impor.
Jika komik bergenre Manga, ataupun komik pada jenisnya lebih memberikan
hiburan kepada pembacanya, tidak demikian dengan novel grafis. Will Eisner
menyimpulkan, bahwa ada dua hal yang membuat pembeda novel grafis dengan
komik. Dua hal itu adalah, cara bercerita yang unik, dan gaya gambar yang
eksperimental. Kombinasi itu membuat novel grafis cenderung memberikan sesuatu
yang lebih “berat”, dan memang novel grafis ditujukan untuk menampung konten
sastra, dimana novel grafis ini menjadi titik tengah antara karya sastra yang rumit,
dengan komik yang menghibur.
Selain konten sastra, konten sejarah juga dapat diaplikasikan dalam novel
grafis. Karya-karya seperti The White Lama, karya Alexandro Jodorowsky dan George
Best, A Thousand Ship, karya Erc Shanower, serta Peradaban, karya Larry Gonick,
adalah contoh novel grafis berkonten sejarah. Karya mereka bahkan mendapatkan
penghargaan atas sumbangsihnya dalam dunia sejarah.
Berbicara sejarah, maka yang terlintas dalam pikiran kita adalah, suatu
peristiwa besar pada masa lalu yang akan terkenang dalam benak orang untuk
melestarikannya kembali. Identitas suatu daerah, kota, bahkan negara, pasti terdapat
fakta sejarah yang melandasi. Seperti halnya kota Surabaya, banyak sejarah heroik
yang hadir di kota ini, diantaranya adalah peristiwa 10 nopember 1945.
Hari jadi Surabaya yang bertanggal 31 Mei 1293, diambil dari peristiwa
perang antara Raden Wijaya dengan tentara Mongol yang bertempat di pertigaan jagir
tepatnya. Para kawula muda dan anak-anak, bahkan orang dewasa sekalipun hampir
separuhnya masih mengetahui bahwa sejarah kota Surabaya diambil dari peristiwa
Sura dan Baya di sungai kalmias, padahal cerita ini hanyalah fiksi belaka. Untuk lebih
memperjelas fakta yang ada maka penulis menyebarkan kuesioner, yang hasilnya
adalah sebagai berikut :
Tabel 1.1. Tabel perbandingan pengetahuan masyarakat tentang hari jadi, atau asal usul kota Surabaya
Chapter pengusiran tentara mongol dari Ujunggaluh sangat mencerminkan
semangat khas arek-arek Suroboyo. Cerita tersebut hampir sama dengan peristiwa
pertempuran 10 November 1945, dalam hal semangat juang. Menurut Bapak
Srihono1
Saat itu Raden Wijaya terlibat konflik dengan Jayakatwang yang
memberontak, menggusur kertanegara dari singgasana kerajaan. kemudian berhasil
memperdaya pasukan Mongol yang dipimpin oleh Ika Mese (utusan Kubilai Khan
lewat jalur darat) untuk menyerang Kediri karena mereka telah melakukan
penghinaan terhadap salah satu pasukan mereka. Penyerangan itu membuat
Jayakatwang kalang kabut dan menyerahkan diri. Euforia kemenangan antara Raden
Wijaya dan tentara Mongol kontan berubah, setelah dengan cerdik menantu
Kertanegara tersebut menyerang balik tentara Mongol.
, Ujunggaluh (pertigaan sungai Jagir, Sekarang), adalah saksi bisu kisah
heroik Raden Wijaya yang dipatenkan menjadi hari jadi kota Surabaya pada 31 Mei
1293. Cerita tersebut merupakan penggalan dari keseluruhan cerita kerajaan
Majapahit, dimana pada momen tersebut Raden Wijaya memploklamirkan sebagai
raja pertama Majapahit.
1 Depth Interview dengan Bpk Srihono, Sejarahwan Surabaya yang ikut terlibat dalam majalah berbahasa Jawa Panjebar Semangat
0
10
20
30
40
50
60
cerita Sura dan Baya Adipati Jayanegara melawan Sawunggaling
Raden Wijaya mengusir tentara Mongol
Ujunggaluh
Pengetahuan Audiens tentang cerita asal usul Surabaya
Series 1
Peristiwa tersebut merupakan awal berdirinya kerajaan Majapahit, setelah
Jayakatwang menyerahkan diri, dan terbunuh. Secara otomatis kerajaan Kediri
berakhir pula pada masa itu. Majapahit adalah salah satu kerajaan terbesar di
Indonesia, wilayah kekuasaannya terdiri dari semenanjung malaya, Borneo,
Sumatera, Bali, Malaysia, Brunei, Thailand, hingga Filipina. Dalam perkembangannya
situs-situs peninggalan kerajaan Majapahit terletak di museum Trowulan Mojokerto.
Seperti yang telah dibahas diatas, analisis penulis tentang media yang
tepatnya untuk mengangkat konten sejarah, adalah media buku, dan itu adalah
Sequential Art. Menurut Mirna Yulityanti, Editor toko buku Gramedia Jakarta
penjualan novel grafis memang sedang naik, walaupun tidak sedrastis komik. Beliau
juga mengatakan bahwa saat ini konten budaya dan sejarah di Indonesia memang
banyak, hanya saja jarang ada yang mengajukannya. Hal ini kontras karena animo
masyarakat untuk menyaksikan tema sejarah dalam media novel grafis cukup besar.
Tabel 1.4 tabel polling kuesioner mengenai media yang cocok untuk mengangkat cerita Majapahit
Peristiwa untuk mengangkat kisah sejarah Raden Wijaya mengusir tentara
mongol, yang kemudian diangkat kembali dalam media novel grafis, membutuhkan
fakta sejarah yang benar-benar ada. Untuk itu penulis telah mengumpulkan beberapa
diantaranya yaitu :
0
5
10
15
20
25
30
35
FilmAnimasi
NovelNovel Grafis
KomikLainnyaMedia yang cocok mengangkat cerita Majapahit, Menurut Audien
Series 1
1. Busana
Gbr 1.1 Searah jarum jam, Busana Kasatrian, Surengpati, Busana Narpati, Busana Prajurit
2. Senjata, aksesoris, dan peralatan ibadah.
Gbr 1.2 Senjata, aksesori dan peralatan ibadah yang terangkum dalam sebuah peninggalan museum
3. Terakota dan peralatan sehari-hari
Gbr 1.3 terakota dan peralatan sehri-hari yang terangkum dalam sebuah peninggalan museum
4. Arca dan patung-patung
Gbr 1.4 Arca dan berbagai jenis patung yang terangkum dalam sebuah peninggalan museum
5. Relief
Gbr 1.5 Arca dan berbagai jenis patung yang terangkum dalam sebuah peninggalan museum
6. Enviroment alam
Gbr 1.6 Arca dan berbagai jenis patung yang terangkum dalam sebuah peninggalan museum
Adapun konten bergenre sejarah, terutama bersetting Majapahit
diperkenalkan melalui media non statis (bergerak), seperti film, sebagai contoh film
Saur Sepuh, Tutur Tinular, dsb. Melalui media sequential art, cerita berlatar
Majapahit, pernah diadaptasi dalam komik Imperium Majapahit, tetapi serial yang
berseri hingga lima buah ini, berhenti diproduksi sejak awal 1990an. Invasi manga,
pada masa itu menjadi satu-satunya penyebab komik Imperium Majapahit, dan
sebagian besar komik lokal vakum.
Gbr 1.7 Komik Imperium Majapahit, karya Jan Mintaraga
Faktor gaya gambar Indonesia, atau lebih dikenal dengan gaya gambar
semirealis, seakan hilang ketika komik dari Jepang (Manga) yang bergenre Shonen
dan Shojo. Awal millenium tahun 2000, hampir semua karya Sequential art Indonesia
mengadaptasi gaya gambar Manga, serial cerita rakyat milik Penerbit Bentang
Pustaka, Komik pendidikan Archie dan Meidy hingga komik hiburan semacam komik
Windrider, Knights Of Apocalipse, dan Garudayana semuanya adalah manga style.
Novel grafis adalah media yang membawa, tatanan komik ke tingkat yang
lebih tinggi. Gaya bercerita yang unik, dan gaya gambar yang eksperimental adalah
ciri khas novel grafis yang diutarakan oleh maestro sequential art Will Eisner. Cara
bercerita yang unik adalah bagaimana menggabungkan konten cerita yang berat
dengan teknik bercerita ala manga, dan gaya gambar eksperimental dengan
menghadirkan kembali gaya gambar Indonesia, Semirealis. Sudah menjadi rahasia
umum, jika manga sukses di Indonesia dan dunia, bukan hanya faktor gaya gambar
saja, karena tidak sedikit komikus Indonesia yang memakai gaya gambar ini,
produknya mengalami penjualan stagnan, alias berjalan ditempat. Tetapi storytelling.
Menurut, majalah Concept, edisi komik, teknik Manga, secara sederhana
adalah upaya media sequential art tersebut untuk mendekatkan diri terhadap
pembacanya, dalam hal ini faktor storytelling komikus Indonesia masih lemah,
walaupun mereka memiliki teknik menggambar kelas dunia. Faktor storytelling inilah
adalah yang paling sulit, bahkan penulis sendiri dalam perancangannya, masih gagal
menghadirkan teknik storytelling manga dengan benar. Selain teknik storytelling,
bahkan adalah yang terpenting, menurut pak Pudjiono, Direktur toko buku Petra
Toagamas, bagaimana membuat karakter, sehingga diingat oleh pembaca watak,
gestur, dan posturnya.
Setelah teknik storytelling dan karakter, elemen berikut yang tidak dapat
dipisahkan dari media novel grafis, adalah konten cerita tentunya. Polling dalam
sebuah situs pragatcomic,menunjukkan bahwa 20,3 persen responden memillih cerita
bergambar dengan konten drama, sedangkan konten sejarah berada ditengah-
tengah. Sementara cerita berkonten Drama lebih banyak disukai oleh audien. Hal ini
tidak terlalu mengejutkan karena hampir semua cerita, baik genre Action, Horror,
Thriller, Komedi, selalu disisipkan kisah drama, sehingga ceritanya lebih berwarna.
Konten cerita, merupakan aspek paling penting dalam novel grafis2
Gbr 1.7 Komik Imperium Majapahit, karya Jan Mintaraga
Dalam tabel diatas, menunjukkan bahwa, konten sejarah yang akan
diadaptasi ke media novel grafis, berada di peringkat keempat. Adapun cerita
berkonten tentang wayang berada di tempat terakhir, terlihat bahwa konten wayang
tidak diminati oleh sebagian besar pemilih polling disini.
, tidak jarang
sebuah novel grafis mendapatkan penghargaan karena sumbangsihnya pada bidang
tertentu.
2 Ibid
0
5
10
15
20
25
Polling Cerita Komik
Drama
Misteri/Horor/Detektif
Humor/Parodi
Pendidikan/sejarah
Superhero
Aksi
Biografi/Kisah nyata
Dongeng
Silat
Wayang
Tujuan Makalah ini mencoba menambah kekayaan jajaran sequential art lokal,
dengan konten sejarah lokal pula, gaya gambar semirealis, teknik storytelling
khas manga, dan cerita berlatar Majapahit sebagai konten, diharapkan
mampu membangkitkan animo masyarakat, terutama generasi muda untuk
mengenal sejarah dalam negeri, yang selama ini didominasi oleh kultur
sejarah dari negeri tetangga. Selain itu perancangan ini diharapkan untuk
meningkatkan pamor para sequential art lokal, untuk dapat bersaing dengan
karya impor.
Masalah Masalah yang diangkat dalam makalah ini adalah : Bagaimana merancang
novel grafis Asal Usul Surabaya dengan tema Raden Wijaya mengusir tentara Mongol
untuk audiens usia 21-35 tahun?.
METODOLOGI
Perancangan novel grafis asal usul Surabaya. Perancangan dapat diartikan
sebagai kegiatan dalam membuat apa yang direncanakan atau di program.
Perancangan dalam hal ini dikhususkan untuk membuat suatu media informasi
tentang cerita sejarah dan bagaimana artefak-artefak sejarah tersebut ada, dan
digunakan pada masa lampau. Melalui perancangan ini, diharapkan mampu
membangkitkan kembali animo masyarakat, terutama generasi muda, untuk
menghargai kultur budaya dalam negeri. Berbeda dengan media non statis, seperti
film, ataupun interaktif, buku, dalam hal ini memiliki kelebihan yang sifatnya praktis
dan collectible item, tidak harus repot dengan adanya media kedua, layaknya media
non statis, dimana kita harus mempunyai laptop, TV, atau komputer untuk
menikmatinya.
Selain itu sifat collectible item, membuat buku novel grafis dapat bertahan
dalam waktu yang cukup lama, konsumen yang membeli pun akan menghargai media
ini dan menjadi simpanan yang berharga, yang sewaktu-waktu bisa digunakan
sebagai bacaan untuk mengusir penat ketika terdapat waktu luang. Media sequential
art, terdapat dua versi bacaan, konservatif, dalam bentuk buku, dan online, berbentuk
digital, dan dinikmati melalui komputer, tablet, ataupun laptop. Diunduh melalui
internet. Dalam kuesioner, masyarakat masih cenderung untuk menikmati serial
sequential art non digital, karena dinilai lebih mudah untuk dibaca, dan praktis.
Gbr 1.8 . Bagan Berpikir
PEMBAHASAN Target Audiens dari perancangan ini merupakan target audiens dari buku Novel grafis
Surabaya itu sendiri, yang secara garis besar adalah orang yang memiliki ketertarikan
pada hiburan, seperti film, komik, dan seni.
Analisis STP (Segmentation, Targeting, Positioning) Buku novel grafis Surabaya sebagai buku collectible item yang ini disasarkan bagi
masyarakat untuk kepentingan individu seperti penikmat hiburan, khususnya, hobi
baca, dan penikmat film. dan untuk memperkenalkan cerita sejarah, yang berlatar
Majapahit, kepada masyarakat sebagai identitas sebuah kota Surabaya.
a. Geografis
Kota-kota yang berada di Jawa Timur, khususnya Surabaya.
b. Demografis
• Usia : 21-35 tahun
• Karena pada usia ini adalah usia dimana adalah usia dengan karakteristik
ingin menambah pengetahuan mereka di tingkat yang lebih tinggi, karena itu
mereka mulai menyukai bacaan, film, dan novel yang lebih membutuhkan
pemikiran lebih.
• Jenis Kelamin : Laki-laki dan perempuan
• Pengeluaran : Rp 1.000.000 – Rp 3.500.000/ bulan
• Khusus untuk Mahasiswa desain, mereka mempunyai pengeluaran yang lebih
besar dengan berbagai kebutuhan. Khususnya yang berhubungan dengan
aktivitas mereka, mereka sebagian memiliki minat yang mendalam dengan
media sequential art (komik dan novel grafis) sebagian besar dari mereka
mengoleksi dalam jilid lengkap komik dan novel grafis, dan itu berpengaruh
terhadap aktivitasnya berupa menggambar karakter-karakter yang serupa
dengan komik dan novel grafis yang mereka koleksi
• Pendidikan : Minimal SMU
• Karena biasanya dengan pendidikan yang seperti itu mereka telah banyak
membangun jaringan pertemanan yang luas, sehingga walaupun
pendidikannya hanya sebatas SMU, mereka tetap memiliki pengetahuan yang
luas.
• Status : Mahasiswa, dan karyawan, sebagian besar masyarakat
kota dalam range ini adalah usia yang masih mencari sebuah hiburan baru
yang ingin mereka nikmati sebagai bentuk refreshing untuk beristirahat
sejenak dari segala rutinitas yang mereka alami
• Sosial : Umumnya mereka yang tinggal di perkotaan memiliki
jaringan network yang luas dan update tentang sesuatu hal, dan biasanya
mereka tidak pernah puas akan sesuatu hal, karena mereka
mencoba/membutuhkan sesuatu yang senantiasa baru untuk mereka coba.
c. Segmentasi Psikografis
• Kelas sosial : Menengah - Atas
Umumnya membutuhkan biaya yang lebih besar untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari.
• Gaya hidup : Cenderung konsumtif, berkumpul dengan teman, dan
aktif dalam media jejaring sosial
Kebiasaan cenderung untuk menghabiskan uang dan waktu untuk bersenang-
senang dan mencari hal baru disela-sela kegiatan yang mereka hadapi.
Psikografis Target Segment
• Suka Membaca buku, aktif, menyukai budaya dan seni local, penikmat film.
Karakteristik Audien
1. Penikmat Hiburan
2. Membutuhkan rehat di tengah kesibukan mereka sehari-hari
3. Senang mencari informasi, sesuatu yang baru, untuk menghilangkan rasa bosan
4. Rata-rata memiliki sosialisasi yang cukup tinggi
5. Peka terhadap teknologi, minimal memiliki gadget tertentu. seperti smartphone.
6. Internet digunakan sebagai media bersosialisasi melalui jejaring sosial
7. Golongan ini suka menonton TV membaca novel dan komik
8. Mendengarkan musik, mengamati iklan, selalu menginginkan sebuah informasi
baru (Up-date).
9. Bagi mereka membaca adalah cara efektif untuk menghabiskan waktu. Novel dan
Komik menjadi yang terdepan.
10. Mayoritas menyukai komik Jepang
11. Dalam membaca komik, pembaca lebih mengutamakan isi cerita daripada produk
komik itu sendiri.
12. Informasi yang dicari audien ketika membeli novell grafis, ketika novel grafis itu
dinilai menarik yang dinilai pertama kali adalah konten ceritanya.
13. Konten cerita menjadi faktor paling penting dalam novel grafis, menurut audien
14. Sejarah menjadi genre pilihan novel grafis audiens
15. Film layar lebar menjadi jenis acara yang banyak ditonton audien, dan mayoritas
memilih genre drama dan action
16. Mereka jarang menonton televisi di rumah, media yang sering digunakan untuk
menonton adalah DVD dan layar bioskop.
17. Film layar lebar menjadi jenis acara yang banyak ditonton audien di rumah, dan
mayoritas memilih genre drama dan action.
18. Dalam menikmati sebuah cerita tertentu, audiens tidak terpaku hanya dalam satu
media saja (biasanya berkesinambungan).
19. Tertarik dengan sejarah, budaya, dan seni.
Unique Selling Preposition
Sisi unik dari novel grafis ini, adalah menghadirkan kembali sebuah factbase
mengenai sejarah Indonesia, dengan setting cinematic. Setting cinematic
memungkinkan pembaca dapat lebih dekat dengan suasana yang dibangun dalam
novel grafis, seperti manga. Penggunaan gaya gambar surealis dipadu dengan efek
yang menggambarkan setting suasana yang sedang terjadi menambah nilai novel
grafis ini. Adapun penggunaan factbase pada environment semakinj menguatkan
genre novel grafis ini
PERANCANGAN NOVEL GRAFIS ASAL USUL SURABAYA DENGAN TEMA RADEN WIJAYA MENGUSIR TENTARA MONGOL
Gbr 1.9 . Bagan Konsep
Kriteria Desain
Gbr 1.10 bagan Kriteria Desain
Media Buku
Kebutuhan
Pengenalan, konten sejarah Surabaya,
berlatar Majapahit, dalam media Novel
grafis
Acuan buku referensi Scott McCloud, tentang delapan adaptasi teknik Manga
Teknik Manga
Karakter ikonik - Variasi karakter - Panel bisu - Setting kuat - Kematangan
genre - Rancangan
dunia nyata - Efek subyektif - Efek ekspresif
Rancangan karakter
Setting tempat kuat
Kematangan genre
Warna Turunan skema warna dari tone dresscode, tone traditional dan powerfull
Layout Panel
Komik Naruto
Font - Vivaldi std (sebagai font cover)
- Digitalscript (sebagai text)
Komunikasi Pengenalan sejarah
Majapahit
Keyword : Beautifully Detail Artwork
Kriteria Desain
Judul Buku Soerabaia, Kisah Raden
Wijaya mengusir tentara
Ukuran 26 cm x 18 cm
Strategi Komunikasi Spesifikasi Buku
Jenis Buku : Buku Novel grafis
1. Ukuran : 26 cm x 18 cm
2. Jumlah Halamn : 50 Halaman
3. Finishing : Soft Cover
Jenis Kertas : Cover : Art Paper 260 gr
Isi : Art Paper 150 gr
Buku ini berukuran 26 cm x 21 cm, format buku ini sesuai untuk novel grafis
yang menitikberatkan tentang gaya gambar yang eksperimental dipadu dengan
konten berat. Ukuran tersebut pas, karena tidak terlalu kecil (seperti komik Manga),
dan tidak terlalu besar, sehingga tetap nyaman digenggam dan dibaca. Selain itu
kertas art paper, lebih menekankan aspek prestise sebuah media novel grafis, yang
diadaptasi dari komik marvel.
Gaya Visual Gaya visual Semirealis dengan aplikasi warna dan efek cahaya Konsep Visual
Adapun yang ditampilkan adalah halaman-halaman dengan proses rendering
yang berbeda, mulai pemberian warna hitam-putih, halaman full colour , konsep tiap
panelnya mencoba untuk mengambil sudut pandang yang bervariasi, tiap panel dibuat
sederhana, mungkin agar cerita yang akan disampaikan lebih mengena dan detail.
Proses dan teknik coloring, mulai dari halaman sketching, penciling akan di scan dan
diwarna secara digital. Tone warna yang dihadirkan adalah tone warna tradisional dan
powerfull, sesuai tone peradaban mereka pada masa lampau,
Panel per panel akan dikerjakan secara cinematic, artinya setting yang
digunakan benar-benar bisa mendekatkan diri terhadap pembacanya. Penggunaan
sudut pandang dan beberapa teknis visual, semisal Focal Points, Formal Balance dan
Linear Focus diadaptasi dengan setting cerita yang telah ada. Terkadang terdapat
dramatisasi yang membuat pembaca dapat mengapresiasi adegan yang dimaksud.
Layout tidak terputus, panel per panel akan dibuat untuk memancing reaksi emosi dari
para pembacanya.
Selain itu tampilan visual akan merujuk kepada peninggalan peradaban yang
telah ada. Disini peninggalan tersebut berupa Artefak, Arsitektur Bangunan, busana,
corak busana, setting kerajaan, dsb. Hal ini akan sangat bermanfaat sebagai acuan
dalam merancang, sehingga sebisa mungkin suasana dan peradaban masa lalu
dapat diabadikan sepersis mungkin. Hal ini memang sesuai dengan kekuatan novel
grafis, berbagai macam peninggalan tersebut antara lain
Tone Warna atau Scheme Color : Traditional, Powerfull,
Gbr 1.11 Buku “Pantone – Guide to Communicating with Color” by Leatrice Eiseman
Gambar 1.12 penggunaan tone warna tradisional dan powerfull pada setiap panel
Komik Teknik : Subjective move effect, Strong environment, Silent panel, Realistic expressive character.
Gbr 1.13 Panel Novel Grafis The White Lama (The White Lama, Alexandro Jodorowsky & George Bess)
Gbr 1.14 Penggunaan teknik efek gerak subyektif pada setiap panel
Gbr 1.15 Panel Novel Grafis The White Lama (The White Lama, Alexandro Jodorowsky & George Bess)
Panel Novel Grafis 300 (300, Frank Miller & LynnVarley)
Gbr 1.16 Penerapan environment dengan karakter kuat pada setiap panel
Karakter : Strong character, Expressive emotional effect.
Gbr 1.17 Panel Novel Grafis 300 (300, Frank Miller & LynnVarley), Panel Novel Grafis The White Lama
(The White Lama, Alexandro Jodorowsky & George Bess)
Gbr 4.18 penerapan karakter yang kuat dan ekspresi emosional pada panel
Konsep cerita Pembagian chapter
Chapter satu : Awal Rencana Karena minimnya pengamanan di daerah Singasari akibat melakukan
ekspansi Menceritakan tentang niat jahat dari Arya Wiraraja kepada Kertanegara
dengan mengirim Surat hasutan, terhadap Jayakatwang untuk memberontak.
Rencana ini tampaknya akan berjalan mulus politik ke Swarnabhumi. Politik ekspansi
ke Swarnabhumi akhirnya sukses, tetapi kesuksesan itu pun harus dibayar mahal.
Script atau dialog Narator ; Pada tahun 1292 terjadi perang besar saudara antara dua negara besar,
yakni singasari dan kadiri. jayakatwang menjadi pemenang ketika menlihat celah
lemahnya pertahanan keamanan pasukan singasari. raja kertanegara meninggal di
medan pertempuran, diikuti oleh para petingi singasari seperti sang ramadyaksa mpu
raganata, dan mahamenteri panji aragani. satu-satunya orang dalam yang selamat
dalam kejadian tersebut adalah nararya sanggeramawijaya. kerajaan singasari yang
berdiri di tumapel mempertlihatkan bahwa kertanegara adalah raja terakhir sebelum
singasari jatuh ke tangan kadiri pada saat itu
Narator : Semua ini bermula, dari Raja keempat Singasari, Wisnuwardhana, berniat
untuk mengangkat puteranya Kertanegara, untuk menjadi Raja kelima Singasari
Prajurit : “Apa tuanku ingin melantik kisanak sekarang?”
Wisnuwardhana : “Tentu saja, ini adalah saat yang tepat untuk itu”
Wisnuwardhana :”Segera kau beritahukan kepada rakyat, juga para petinggi
Singasari, karena hari ini adalah hari bersejarah, aku dan dewan pertimbangan agung
akan mengangkat Shri Kertanegara sebagai raja Singasari yang kelima”
Prajurit : “Baik sang Prabu”
Narator : Prabu Kertanegara naik tahta, pada tahun 1292 M. Segenap rakyat dari
Jenggala, dan Panjalu, datang untuk menyaksikan penobatan putera mahkota, yang
diberi nama Abhiseka Shri Kertanegara.
Wisnuwardhana : “Jangan lupa beritahukan ini kepada negeri Daha”
Karakter
Karakter dalam perancangan kali ini, menggunakan gaya gambar semirealis
sebagai acuan, hal ini selaras dengan keinginan audien untuk menyaksikan karya
sequential art Indonesia yang berbeda dengan karya sequential art luar negeri
populer, seperti Manga contohnya. Gaya semirealis yang dipilih oleh audien tersebut
membantu penulis untuk merumuskan kata kunci, Beautifully Detail Artwork. Kata
kunci tersebut menitikberatkan pada kedetailan pada sebuah objek, tekstur, material,
gradasi, hingga sampai ke tahap pewarnaan. Maka dari gambar perbandingan, antara
gambar nyata ke kartun, karakter berada di tengah-tengah.
Gaya gambar semirealis pilihan audiens
Gbr 1.19 Aplikasi gaya gambar semirealis pilihan audien
Gaya gambar diatas telah melalui proses studi karakter, dan polling di bab
sebelumnya (Bab 4, Hal 112), sehingga yang dimaksud dengan gaya gambar
semirealis dalam implementasi desain adalah :
a. Goresan arsir lebih kompleks, tetapi tidak realistis 100%
b. Anatomi manusia pada umumnya
c. Gestur, dan ekspresi manusia pada umumnya
Gbr 1.20 urutan karakter berdasarkan teori logika dalam perancangan komik. Penyederhanaan gambar dari
realis ke kartun, karakter yang digunakan berada di peringkat ke tiga.
Implementasi Gaya gambar semirealis pada tiap-tiap karakter Nararya Sanggramawijaya (Raden Wijaya)
Gbr 1.21 Sanggramawijaya a.ka Raden Wijaya
Keadaan Emosionalnya : tenang,
Sifat tenang diwakilkan dengan, : a. garis mata yang serius, tetapi tidak terlalu.
b. Sorot mata yang tidak terlalu tajam
c. Wajah yang cenderung agak kotak
Ciri Fisik : Cekatan, berperawakan gagah ,proporsional
Gbr 1.22 Postur dan Gesture, sketsa Sanggramawijaya
Arya Wiraraja
Gbr 1.23 Arya Wiraraja, dan eksisting karakter serupa, dalam komik Imperium Majapahit
Keadaan Emosionalnya : penuh, Muslihat, Misterius
Sifat Misterius diwakilkan dengan, :
a. wajah tirus.
b. Sorot mata yang tajam
c. Wajah yang cenderung agak memanjang, dengan jenggot panjang
d. Karakter dengan visual serupa, juga terdapat padak komik Imperium
Majapahit, dengan ciri karakter berwajah tirus, berjenggot, dan
bermata tajam
Ciri Fisik : Cekatan, berperawakan gagah ,proporsional
Gbr 1.24 Postur dan Gesture, Arya Wiraraja
Jayakatwang
Gbr 1.25 Jayakatwang, dan referensi karakter Danzo dari anime Naruto
Keadaan Emosionalnya tempramental , dan dingin
Sifat tempramental , dan dingin diwakilkan dengan, :
a. wajah tirus.
b. Sorot mata yang cenderung lesu, tetapi tetap tajam, melambangkan
kekejian.
c. Wajah yang cenderung agak memanjang, dan berkumis, mata agak
menyipit
d. Perbandingan dengan referensi, karakter Danzo, pada anime naruto
mempunyai sifat dingin, kejam.
Ciri Fisik : berperawakan gagah ,proporsional
Gbr 1.26 Postur dan Gesture, karakter Jayakatwang
Kertanegara
Gbr 1.27 Kertanegara, dan eksisting karakter serupa dalam komik Imperium Majapahit
Keadaan Emosionalnya : terus terang, pemberani
Sifat terus terang, dan pemberani, diwakilkan dengan, :
a. wajah membulat,.
b. Sorot mata yang tajam dan mata yang besar
c. Wajah yang cenderung membulat, dengan pipi yang tembem
d. Karakter dengan visual serupa, juga terdapat padak komik Imperium
Majapahit, dengan ciri karakter berwajah gemuk, membulat, dan sorot
mata tajam
Ciri Fisik : Cekatan, berperawakan gagah ,gemuk
Gambar 1.28 Postur dan Gesture Karakter Kertanegara
Cover
Gbr 1.29 Cover Depan dan Belakang jadi satu
Lima alternatif cover, semuanya menuju ke satu tema. Perjuangan. Ketika
alternatif dua terpilih, maka penjelasan dari cover, terutama bagian depan ingin
menyampaikan, bahwa dua tokoh dengan ukuran dominan itu, ialah Arya Wiraraja
dan Nararya Sanggramawijaya. Pendiri salah satu kerajaan terbesar di Indonesia.
Majapahit. Sudut pandang mata katak, dan tone warna cokelat keemasan
melambangkan keagungan dan kemegahan. Cover belakang terdapat tiga tokoh
petinggi Majapahit dengan wajah serius, Pesan yang ingin disampaikan adalah
media ini adalah novel grafis dengan konten cerita yang berat. Melihat cover dan gaya
gambarnya saja, pembaca sudah mengetahui perbedaannya dengan media komik.
5.4 Dresscode
Gbr 1.30 Busana Kasatrian, Surengpati, Narpati dan Prajurit, diimplementasikan dengan karakter
Membawa konten sejarah, maka faktor factbase, pada masa lalu tidak bisa
ditinggalkan. Adapun semua dresscode tidak di buat alternatif, melainkan langsung
diadaptasi dari dresscode aslinya. Dibuat semiri mungkin, dari bentuk, ukiran, detail
ukuran, hingga tone warna.
Enviroment Buatan
Gbr 1.31 Enviroment Balairung, Rumah dan alat transportasi Singasari
Sama seperti dresscode, environment pada media novel grafis mengadaptasi
dari fakta sejarah yang telah ada, seperti arsitektur bangunan, sarana transportasi
kuda dan kapal, environment alam, seperti pohon dan medan, dengan tekstur,
material, dan tone warna yang dibuat mirip dengan aslinya.
Contoh Aplikasi dari penggabungan gaya gambar dan fakta sejarah.
+ =
Gambar 1.32 Implementasi dari hasil fakta sejarah, dan gaya gambar
Enviroment Alam Pohon Sono
Gambar 1.33 Implementasi dari Pohon sono
Pohon Maja
Gambar 1.34 Implementasi dari Pohon Maja
Panel
Gbr 1.35 desain panel mengadaptasi dari manga Naruto
Bentukan panel, mengadaptasi dari manga dengan penjualan komik terlaris di
Indonesia. Naruto. Panel dengan dua sisi vertikan lebih kecil daripada sisi horizontal
tersebut member kesan dinamis, dan tidak monoton. Dalam analisa penulis, panel
jenis ini memang tidak memberikan pengalaman cinematic layaknya panel-panel lain
yang lebih ekstrim, tetapi disini yang dilihat adalah visual. Kesimpulannya, adalah
gambar yang berada didalam panel adalah yang terpenting.
Efek visual
Gbr 1.36 contoh panel dalam novel grafis asal usul Surabaya, yang terinspirasi dari The White lama
Sementara dari sisi efek visual, The White lama menjadi inspirasi dari proses
shading dan rendering. Dikarenakan tone warna novel grafis karya Jodorowsky dan
Best tersebut memang terlihat realistis, terutama dari efek cahaya dan tekstur
material. Sangat sesuai dengan konsep Beautifully Detail Artwork.
DAFTAR RUJUKAN
Buku
Muljana, Slamet, Prof.Dr, 2006, NegaraKretagama Tafsir Sejarah, Jakarta,
Kartodirjo, Sartono, Prof, Dr, Soekmono, R, Prof, Dr, Atmadi Parmono, Prof, Dr,
Sedyawati, Prof, Dr, dkk, 1993, 700 TAHUN MAJAPAHIT (1293-1993), Suatu
Bunga Rampai, CV Wisnu Murti, Surabaya
MCcLoud Scott, 2008, Understanding Comics, KPG (Kepustakaan Populer Gramedia),
Surabaya
McCloud Scott, 2008, Membuat Komik, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Koendoro, Dwi, BR, 2007, Yuk Membuat Komik, PT Mizan Bunaya Kreativa, Bandung.
Ediron, Rina, 2007, Cergam a.ka Komik, Concept, Edisi 20, PT Concept Media, Jakarta
Timotius, Handi, Lapotan TA, Perancangan Novel Grafis, Srikandi Ksatria Putri yang
Perkasa, Jurusan DKV ITS
Prayogo, Hadi, Laporan TA, Perancangan Novel Grafis Majapahit, Jurusan DKV ITS
Wawancara
Depth Interview, Editor P.T JPBooks, Bpk Ratman
Depth Interview, Kapokja Trowulan, Bpk Kuswanto
Depth Interview, Karyawan administrasi majalah Panjebar Semangat, Bpk Srihono
Depth Interview, Supervisor TB Gramedia Manyar, Bpk Pandu Kristanto
Depth Interview, Direktur P.T Togamas Surabaya, Bpk Pudjiono
Depth Interview wakil Direktur PT Togamas, Bpk
Internet
http://bataviase.co.id/detailberita-10522603.html diunduh pada tanggal 28 oktober
2010
http://melayuonline.com/ind/news/read/6629/generasi-muda-kurang-peduli-
budaya-sendiri diunduh pada tanggal 28 Oktober 2010
http://www.elexmedia.co.id/index.php?option=com_poll&task=results&id=15
diunduh pada tanggla l4 September 2009
http://kelasajaib.multiply.com/journal/item/19 diunduh pada tanggal 5 oktober
2010
http://www.surabaya.go.id/eng/about.php?/page=surabaya diunduh pada tanggal
12 Juli 2009
http://Kompas cyber media/memperkenalkan budaya baca lewat
komik/18/07/05/16:07. Diunduh pada tanggal 18 Juli 2005
htttp://www.surabaya.go.id/eng/about.php?pagesurabaya diunduh pada tanggal 4
maret 2009