perancangan metode kerja berdasarkan kriteria biomekanika …

244
PERANCANGAN PERBAIKAN METODE KERJA DAN ALAT BANTU PADA STASIUN KERJA PENGEPAKAN DI CV. BUKITRAYA LAENDRYS - BUKITTINGGI SUMATERA BARAT TESIS OLEH ZAYYINUL HAYATI ZEN 107025004 / TI F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N 2 0 1 2 Universitas Sumatera Utara

Upload: others

Post on 03-Oct-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

PERANCANGAN PERBAIKAN METODE KERJA DAN

ALAT BANTU PADA STASIUN KERJA PENGEPAKAN

DI CV. BUKITRAYA LAENDRYS - BUKITTINGGI

SUMATERA BARAT

TESIS

OLEH

ZAYYINUL HAYATI ZEN

107025004 / TI

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

M E D A N

2 0 1 2

Universitas Sumatera Utara

Page 2: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

PERANCANGAN PERBAIKAN METODE KERJA DAN

ALAT BANTU PADA STASIUN KERJA PENGEPAKAN

DI CV. BUKITRAYA LAENDRYS - BUKITTINGGI

SUMATERA BARAT

TESIS

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat

untuk Memperoleh Gelar Magister Teknik

dalam Program Studi Teknik industri

pada Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara

OLEH

ZAYYINUL HAYATI ZEN

107025004 / TI

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

M E D A N

2 0 1 2

Universitas Sumatera Utara

Page 3: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

Judul Penelitian : PERANCANGAN PERBAIKAN METODE KERJA

DAN ALAT BANTU PADA STASIUN KERJA

PENGEPAKAN DI CV. BUKITRAYA LAENDRYS

BUKITTINGGI - SUMATERA BARAT

Nama Mahasiswa : Zayyinul Hayati Zen

Nomor Pokok : 107025004

Program Studi : Teknik Industri

Menyetujui

Komisi Pembimbing

(Prof. Dr. Ir. Sukaria Sinulingga, M.Eng) (Aulia Ishak, ST, MT)

Ketua Anggota

Ketua Program Studi Dekan

(Prof. Dr. Ir. Sukaria Sinulingga, M.Eng) (Prof. Dr. Ir. Bustami Syam, MSME)

Tanggal Lulus : 27 Juli 2012

Universitas Sumatera Utara

Page 4: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

Telah diuji pada

Tanggal : 27 Juli 2012

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua : Prof. Dr. Ir. Sukaria Sinulingga, M.Eng

Anggota : Aulia Ishak, ST, MT

Prof. Dr. Ir. A. Rahim Matondang, MSIE

Dr. Ir. Nazaruddin, MT

Ir. Rosnani Ginting, MT

Universitas Sumatera Utara

Page 5: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul:

PERANCANGAN PERBAIKAN METODE KERJA DAN ALAT BANTU PADA

STASIUN KERJA PENGEPAKAN DI CV. BUKITRAYA LAENDRYS

BUKITTINGGI - SUMATERA BARAT

Adalah benar hasil karya saya sendiri dan belum dipublikasikan oleh siapapun

sebelumnya. Sumber-sumber data dan informasi yang digunakan telah

dinyatakan secara benar dan jelas.

Medan, Juni 2012

Yang Membuat Pernyataan,

Zayyinul Hayati Zen

NIM: 107025004/TI

Universitas Sumatera Utara

Page 6: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

Universitas Sumatera Utara

Page 7: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

ABSTRAK

CV. Bukitraya Laendrys merupakan perusahaan manufaktur usaha menengah

yang memproduksi kapur pertanian (kaptan), kapur tohor (quick limes), pupuk

dolomite, agrodolomite, kieserite, dan pupuk organik. Hampir seluruh kegiatan

dilakukan secara manual yang salah satu dari kegiatan tersebut ialah pemindahan

produk dari stasiun pengepakan ke gudang produk jadi. Cara kerja seperti ini

menimbulkan rasa lelah (fatique) yang berlebihan dan keluhan musculoskeletal.

Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan rancangan perbaikan metode

kerja dan alat bantu pada stasiun kerja pengepakan di perusahaan yang efektif untuk

mengurangi kedua masalah tersebut.

Pendekatan yang digunakan untuk memperbaiki metode kerja untuk

mendeteksi keluhan musculoskeletal dipakai Standard Nordic Questionnaire,

sedangkan untuk menilai postur kerja digunakan metode Quick Exposure Check

(QEC). Hasil penilaian untuk kondisi aktual dari metode yang ada dianalisis

berdasarkan keluhan musculoskeletal yang terjadi. Kemudian dilakukan penilaian

biomekanika dan antropometri operator. Gambaran kondisi aktual yang diperoleh

dianalisis dan dievaluasi sehingga dapat menghasilkan rancangan alat bantu yang

ergonomis sehingga metode kerja menjadi lebih baik. Rancangan fasilitas alat bantu

pemindahan yang cocok adalah berupa trolley berdasarkan prinsip antropometri

dengan melibatkan tiga dimensi tubuh yaitu Tinggi Siku Berdiri (TSB), Lebar Bahu

(LB) dan Diameter Genggaman (DG). Ketiga dimensi tubuh tersebut menghasilkan

sebuah rancangan trolley yang nyaman dan ergonomis digunakan oleh operator dalam

aktivitas pemindahan produk dari stasiun pengepakan ke gudang.

Kata Kunci : Perbaikan Metode Kerja, Keluhan Musculoskeletal, Quick Exposure

Check (QEC), Biomekanika

Universitas Sumatera Utara

Page 8: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

ABSTRACT

CV. Bukitraya Laendrys is a medium manufacturing company producing

agricultural lime (kaptan), calcium oxide (quick lime), dolomite, agrodolomite,

kieserite and organic fertilizer. Almost all of the activities were carried out manually,

one of the activities is handling facility to move products from packing station to the

warehouse. This caused the tired (fatigue) is excessive and musculoskeletal disorders.

The purpose of this research was to provide a conceptual design for the

improvement of the work method and tools used in the packing station of the company

that effective to reduce both of the problems.

The approach applied to improve the work method to detect musculoskeletal

disorder were Standard Nordic Questionnaire while the work postures were assessed

through Quick Exposure Check (QEC) method. The result of actual condition

assessment of existing method was analyzed based on the musculoskeletal disorders

occurred and then biomechanics and anthropometry of the operator were assessed.

The description of actual condition was analyzed and assessed to produce an

ergonomic tool design that result in a better work method. The design of handling

facility that best suitable to the condition was a trolley based on the anthropometric

principle involved three body dimensions such as the height of upright elbow, width of

shoulder, and grip diameter. The three body dimensions produced a comfortable and

ergonomic trolley design used by the operator in the activity of transferring the

product from the packing station to the warehouse.

Keywords: Work Method, Improvement, Musculoskeletal Disorder, Quick Exposure

Check (QEC), Biomechanics

Universitas Sumatera Utara

Page 9: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT, hanya atas rahmat dan hidayah-

Nya yang tak terhingga, penulis diberi kekuatan dan kesabaran dalam menyelesaikan

tesis ini. Penulisan tesis ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan studi

pada Program Studi Magister Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sumatera

Utara, sekaligus mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di bangku perkuliahan.

Dalam penulisan tesis ini, penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai

pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati penulis

ingin menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada Bapak Prof.Dr.Ir. Bustami

Syam,MSME, selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara. Bapak

Prof.Dr.Ir. Sukaria Sinulingga,M.Eng, selaku Ketua Program Studi sekaligus

Pembimbing Utama, Bapak Aulia Ishak, ST,MT, selaku anggota pembimbing yang

telah bersedia membimbing dan mengarahkan penulis dalam penyusunan tesis ini.

Demikian juga kepada Bapak Prof. Dr.Ir.A. Rahim Matondang,MSIE, Bapak Dr.Ir.

Nazaruddin,MT, Ibu Ir. Rosnani Ginting,MT, sebagai tim pembanding yang telah

banyak memberikan masukan dan saran demi kesempurnaan tesis ini. Terima kasih

juga penulis ucapkan kepada seluruh Staf Pengajar pada Program Studi Magister

Teknik Industri atas semua pengetahuan yang diberikan. Terima kasih kepada Bapak

Ir. Indra Hasan,MT selaku Dekan dan Bapak Dedi Dermawan, ST, MT selaku Wakil

Dekan Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Riau, atas motivasi dan

rekomendasi yang diberikan kepada penulis. Demikian juga kepada Bapak Haris

Novika, selaku Pimpinan CV. Bukitraya Laendrys, atas semua kemudahan dan

Universitas Sumatera Utara

Page 10: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

fasilitas yang diberikan selama penelitian dilaksanakan. Secara khusus penghargaan

setinggi-tingginya penulis ucapkan kepada suami tercinta Iqbal Hidayat,ST, terima

kasih atas cinta, kasih sayang, kesabaran dan motivasi serta do’anya. Disampaikan

juga rasa hormat dan ucapan terima kasih kepada Papa Drs. Zen Alianus, Mama Dra.

Erma Sawier, Papa Drs. Zein Ahsan,MH, Mama Sofianis,BA, adikku tercinta Azizah

Zen, Yaumil Fitri Zen, kakak Attya Inayati, S.Farm,Apt. dan Rahmah Alhadi,SH atas

segala do’a, kasih sayang, dan motivasi yang diberikan untuk menyelesaikan studi.

Terima kasih atas kebersamaan dan bantuan selama perkuliahan kepada kakakku

tersayang Osie Banabana dan rekan-rekan seperjuangan Angkatan 13 (Rini, kak Ella,

Margie, Indah, Windi, Bang Fitriadi, Mahdi, Umar), Angkatan 11, 12, 14 dan 15.

Kemudian kepada seluruh pihak yang pernah memberikan bantuan dan dukungan

kepada penulis yang namanya tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari

itu sangat diharapkan saran dan masukan yang konstruktif untuk perbaikan pada masa

yang akan datang. Terima Kasih.

Medan, Juli 2012

Penulis,

Zayyinul Hayati Zen

Universitas Sumatera Utara

Page 11: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di sebuah kota wisata yaitu Bukittinggi Sumatera Barat pada

tanggal 14 Januari 1988, sebagai putri pertama dari 3 putri, dari Bapak Drs. Zen

Alianus dan Ibu Dra. Erma Sawier. Telah menikah dengan seorang pemuda terbaik

Iqbal Hidayat,ST pada tanggal 23 september 2011 dan sekarang menetap di Komplek

Damai Langgeng Blok 1/15, Pekanbaru.

Riwayat pendidikan formal yang dilalui penulis berawal dari pendidikan taman

kanak-kanak tahun 1992 di TK. Aisyiah di daerah Talago Payakumbuh Sumatera

Barat. Melanjutkan ke Sekolah Dasar (SD) tahun 1993-1999 di SD Negeri 19 Koto

Kaciak Payakumbuh, Sekolah Menengah Pertama (SMP) tahun 1999-2002 di SMP

Negeri 3 Bukittinggi, Sekolah Menengah Atas tahun 2002-2005 di SMA Negeri 2

Bukittinggi. Pada tahun 2005 melanjutkan pendidikan Strata-1 di Universitas Bung

Hatta, Fakultas Teknologi Industri, Program Studi Teknik Industri, menyelesaikan

pendidikan dengan predikat lulusan terbaik pada bulan Oktober 2009.

Sebagai lulusan terbaik di Program Studi Teknik Industri Universitas Bung

Hatta, pada awal November 2009 penulis langsung diterima sebagai staf pengajar pada

Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Riau.

April 2010 penulis mendapatkan status Dosen Tetap dan Agustus 2010 penulis

mendapatkan izin sekolah untuk melanjutkan pendidikan Strata-2 di Program Studi

Magister Teknik Industri Universitas Sumatera Utara Angkatan 13.

Universitas Sumatera Utara

Page 12: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ............................................................................................................. i

ABSTRACT ............................................................................................................ ii

KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii

RIWAYAT HIDUP ............................................................................................... v

DAFTAR ISI .......................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL ................................................................................................. ix

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xi

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xiv

BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1

1.2 Perumusan Masalah ...................................................................... 5

1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................... 6

1.4 Batasan Masalah dan Asumsi........................................................ 7

1.5 Sistematika Penulisan Tesis .......................................................... 8

BAB 2 TINJAUAN LITERATUR ................................................................... 10

2.1 Perancangan Kerja (Work Design) ................................................ 10

2.2 Telaah Metode Kerja ..................................................................... 10

2.3 Prosedur Sistematis Untuk Melaksanakan Telaah Metode Kerja . 14

2.4 Rancangan Metode Kerja Berdasarkan Konsep Ergonomi ........... 15

2.4.1 Definisi Ergonomi................................................................. 15

2.4.2 Tujuan Ergonomi................................................................... 16

2.4.3 Tipe-tipe Masalah Ergonomi ................................................ 16

2.4.4 Aplikasi Ergonomi untuk Perancangan Tempat Kerja.......... 18

2.4.5 Peta Kerja.............................................................................. 22

2.4.6 Keluhan Muskuloskeletal...................................................... 24

2.4.7 Antropometri........................................................................ 29

2.4.8 Postur Kerja.......................................................................... 31

2.4.9 The Quick Exposure Check (QEC)...................................... 33

2.5 Biomekanika ................................................................................. 36

2.5.1 Pengertian Biomekanika...................................................... 36

Universitas Sumatera Utara

Page 13: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

2.5.2 Keterkaitan Biomekanika dengan Egonomi ......................... 37

2.6 Manual Material Handling dan Masalah yang Dihadapi .............. 39

2.7 Macam-macam Persamaan Pembebanan ...................................... 40

2.7.1 MPL (Maximum Permissible Limit)...................................... 40

2.7.2 RWL (Recommended Weight Limit) .................................... 45

2.8 Penelitian Terdahulu ..................................................................... 48

BAB 3 GAMBARAN UMUM OBJEK STUDI .............................................. 55

3.1 Sejarah Singkat Perusahaan .......................................................... 55

3.1.1 Visi dan Misi Perusahaan .................................................... 56

3.1.2 Produk .................................................................................. 56

3.2 Organisasi dan Manajemen ........................................................... 59

3.2.1 Struktur Organisasi Perusahaan ........................................... 59

3.2.2 Tenaga Kerja dan Jam Kerja................................................ 60

3.2.3 Sistem Pengupahan dan Fasilitas ......................................... 60

3.3 Sumberdaya dan Kapasitas Perusahaan ........................................ 61

3.4 Proses Produksi ............................................................................. 61

3.4.1 Bahan Baku .......................................................................... 62

3.4.2 Uraian Proses Produksi ........................................................ 62

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN .......................................................... 65

4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................ 65

4.2 Objek Penelitian ............................................................................ 65

4.3 Jenis Penelitian .............................................................................. 65

4.4 Identifikasi Variabel Penelitian ..................................................... 66

4.4.1 Variabel Penelitian............................................................... 66

4.4.2 Variabel Dependen .............................................................. 67

4.4.3 Kerangka Konseptual Penelitian.......................................... 67

4.5 Instrumen Penelitian...................................................................... 68

4.6 Sumber Data .................................................................................. 69

4.6.1 Data Primer .......................................................................... 69

4.6.2 Data Sekunder ...................................................................... 69

4.7 Pelaksanaan Penelitian .................................................................. 70

4.8 Tahap Pengumpulan Data ............................................................. 72

4.9 Tahap Pengolahan Data................................................................. 73

4.10 Tahap Analisis Pemecahan Masalah ............................................. 76

4.11 Tahap Kesimpulan dan Saran........................................................ 77

Universitas Sumatera Utara

Page 14: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

BAB 5 PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA ............................. 79

5.1 Data Standard Nordic Questionnaire (SNQ) ................................ 79

5.2 Elemen Kegiatan pada Kondisi Aktual ......................................... 85

5.3 Penilaian Postur Kerja Aktual dengan QEC ................................. 87

5.4 Data Biomekanika Operator .......................................................... 95

5.5 Data Antropometri ........................................................................ 100

5.6 Penilaian Biomekanika Operator .................................................. 100

5.6.1 Penentuan RWL dan LI ........................................................ 100

5.6.2 Penilaian Nilai MPL ............................................................ 108

5.7 Perhitungan Antropometri untuk Perancangan ............................. 130

5.7.1 Uji Keseragaman Data ......................................................... 130

5.7.2 Uji Kecukupan Data ............................................................ 134

5.7.3 Uji Kenormalan Data dengan Chi-Square ........................... 135

5.7.4 Penetapan Data Antropometri.............................................. 136

5.8 Metode Kerja Aktual ..................................................................... 139

BAB 6 ANALISA PEMECAHAN MASALAH ............................................. 141

6.1 Analisis Keluhan MSDs Berdasarkan SNQ .................................. 141

6.2 Analisis Postur Kerja .................................................................... 142

6.3 Analisis Prosedur Kerja................................................................. 143

6.4 Analisis Biomekanika ................................................................... 144

6.4.1 Analisis dan Evaluasi Penentuan Nilai RWL dan LI ............ 144

6.4.2 Analisis dan Evaluasi Penentuan Nilai MPL ....................... 150

6.5 Perancangan Fasilitas Kerja Usulan .............................................. 153

6.6 Metode Kerja Usulan .................................................................... 156

6.7 Analisis Produktivitas Tenaga Kerja (Operator) ........................... 158

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 159

7.1 Kesimpulan ................................................................................... 159

7.2 Saran .............................................................................................. 161

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 162

LAMPIRAN ........................................................................................................... 164

Universitas Sumatera Utara

Page 15: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

2.1 Penilaian Pekerja (Worker) QEC ......................................................... 33

2.2 Penilaian Observer QEC ...................................................................... 34

2.3 Nilai Level Tindakan QEC ................................................................... 35

2.4 Lokasi Pusat Massa Setiap Segmen Tubuh .......................................... 41

2.5 Faktor Pengali Frekuensi (FM)............................................................. 47

2.6 Faktor Pengali Kopling (CM) ............................................................... 47

2.7 Review Penelitian .................................................................................. 49

5.1 Hasil Pengolahan Standart Nordic Questionnaire ............................... 81

5.2 Skor Postur Kerja Pemindahan Produk dari Mesin Hammer Mill ....... 88

5.3 Nilai Level Tindakan QEC ................................................................... 89

5.4 Skor Postur Kerja Pengepakan Produk ................................................. 90

5.5 Nilai Level Tindakan QEC ................................................................... 91

5.6 Skor Postur Kerja Op.A Membantu Op.B Menaikkan ke Punggung ... 92

5.7 Nilai Level Tindakan QEC ................................................................... 92

5.8 Skor Postur Kerja Pengangkatan Produk Dipindahkan ke Gudang ..... 93

5.9 Nilai Level Tindakan QEC ................................................................... 94

5.10 Rekapitulasi Hasil Analisis Postur Kerja.............................................. 94

5.11 Data RWL pada Aktivitas Pemindahan Produk ................................... 96

5.12 Data MPL pada Aktivitas Pengangkatan Produk dari Lantai ke

Punggung Operator ............................................................................... 98

5.13 Data MPL pada Aktivitas Pemindahan Produk dari Stasiun

Pengepakan ke Gudang ........................................................................ 99

5.14 Hasil Rekapitulasi Perhitungan Nilai RWL dan LI untuk Situasi

Origin pada Aktivitas Pengangkatan Produk dari Lantai ke

Punggung Operator ............................................................................... 107

5.15 Hasil Rekapitulasi Perhitungan Nilai RWL dan LI untuk Situasi

Destination pada Aktivitas Pengangkatan Produk dari Lantai ke

Punggung Operator ............................................................................... 107

Universitas Sumatera Utara

Page 16: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

5.16 Hasil Rekapitulasi Perhitungan Nilai MPL untuk Situasi Origin dan

Destination pada Aktivitas Pengangkatan Produk dari Lantai ke

Punggung Operator ............................................................................... 128

5.17 Hasil Perhitungan Nilai MPL Situasi Origin dan Destination pada

Aktivitas Pemindahan Produk dari Stasiun Pengepakan ke Gudang ... 129

5.18 Data Dimensi LB Revisi 1 .................................................................... 132

5.19 Perhitungan Uji Kecukupan Data ......................................................... 135

5.20 Uji Kenormalan Data dengan Chi-Square Menggunakan

Software SPSS 19.0 .............................................................................. 136

6.1 Rekapitulasi Hasil Analisis Postur Kerja.............................................. 142

6.2 Nilai RWL dan LI pada Aktivitas Pengangkatan Produk dari Lantai

ke Trolley pada Kondisi Origin ............................................................ 149

6.3 Nilai RWL dan LI pada Aktivitas Pengangkatan Produk dari Lantai

ke Trolley pada Situsi Destination ....................................................... 149

6.4 Nilai RWL dan LI pada Aktivitas Pemindahan Produk Melalui Trolley

dari Stasiun Pengepakan Menuju Gudang pada Kondisi Origin .......... 150

6.5 Nilai RWL dan LI pada Aktivitas Pemindahan Produk Melalui Trolley

dari Stasiun Pengepakan Menuju Gudang pada Kondisi Destination .. 150

6.6 Nilai MPL pada Aktivitas Pengangkatan Produk dari Lantai ke

Punggung Operator pada Kondisi Origin dan Destination ................. 152

6.7 Nilai MPL pada Aktivitas Pemindahan Produk dari Stasiun

Pengepakan ke Gudang pada Kondisi Origin dan Destination ............ 152

Universitas Sumatera Utara

Page 17: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

1.1 Beberapa Aktivitas Operator Penyebab Keluhan MSDs ...................... 4

2.1 Langkah-langkah dalam Telaah Metode Kerja .................................... 11

2.2 Interaksi Faktor-Faktor Produksi dalam Analisa Metode Kerja ........... 13

2.3 Standard Nordic Questionnaire ........................................................... 28

2.4 Persentase Persegmen Tubuh ............................................................... 40

2.5 Model Sederhana dari Punggung Bawah (Low Back) .......................... 43

3.1 Merek Dagang CV. Bukitraya Laendrys .............................................. 56

3.2 Struktur Organisasi CV. Bukitraya Laendrys ....................................... 60

3.3 Blok Diagram Proses Produksi CV. Bukitraya Laendrys..................... 64

4.1 Kerangka Konseptual Penelitian .......................................................... 67

4.2 Blok Diagram Prosedur Penelitian ....................................................... 78

5.1 Keluhan Musculoskeletal pada Pekerja 1 dan 2 ................................... 82

5.2 Keluhan Musculoskeletal pada Pekerja 3 dan 4 ................................... 83

5.3 Keluhan Musculoskeletal pada Pekerja 5 dan 6 ................................... 84

5.4 Aktivitas Memindahakan Produk dari Corong Mesin Hammer Mill ... 85

5.5 Aktivitas Pengepakan Produk Jadi ....................................................... 86

5.6 Aktivitas Op.A Membantu Op.B Menaikkan Produk ke Punggung .... 86

5.7 Pengangkatan Produk Dipindahkan ke Gudang ................................... 87

5.8 Pemindahan Produk dari Corong Mesin Hammer Mill ........................ 88

5.9 Pengepakan Produk .............................................................................. 90

5.10 Op.A Membantu Op.B Menaikkan Produk ke Punggung .................... 91

5.11 Pengangkatan Produk Dipindahkan ke Gudang ................................... 93

5.12 Aktivitas Pengangkatan Produk ........................................................... 101

5.13 Sudut yang Terbentuk di Telapak Tangan ............................................ 109

5.14 Free Body Diagram Segmen Tubuh Telapak Tangan

Aktivitas Pengangkatan Produk dari Lantai ke Punggung

Operator pada Situasi Origin ................................................................ 109

5.15 Sudut yang Terbentuk di Lengan Bawah ............................................. 111

Universitas Sumatera Utara

Page 18: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

5.16 Free Body Diagram Segmen Tubuh Lengan Bawah

Aktivitas Pengangkatan Produk dari Lantai ke Punggung

Operator pada Situasi Origin ................................................................ 111

5.17 Sudut yang Terbentuk di Lengan Atas ................................................. 113

5.18 Free Body Diagram Segmen Tubuh Lengan Atas

Aktivitas Pengangkatan Produk dari Lantai ke Punggung

Operator pada Situasi Origin ................................................................ 113

5.19 Free Body Diagram Segmen Tubuh Bagian Punggung

Aktivitas Pengangkatan Produk dari Lantai ke Punggung

Operator pada Situasi Origin ................................................................ 115

5.20 Sudut yang Terbentuk di Telapak Tangan ............................................ 118

5.21 Free Body Diagram Segmen Tubuh Telapak Tangan

Aktivitas Pengangkatan Produk dari Lantai ke Punggung

Operator pada Situasi Destination ........................................................ 119

5.22 Sudut yang Terbentuk di Lengan Bawah ............................................. 120

5.23 Free Body Diagram Segmen Tubuh Lengan Bawah

Aktivitas Pengangkatan Produk dari Lantai ke Punggung

Operator pada Situasi Destination ........................................................ 121

5.24 Sudut yang Terbentuk di Lengan Atas ................................................. 122

5.25 Free Body Diagram Segmen Tubuh Lengan Atas

Aktivitas Pengangkatan Produk dari Lantai ke Punggung

Operator pada Situasi Destination ........................................................ 123

5.26 Sudut yang Terbentuk di Punggung ..................................................... 124

5.27 Free Body Diagram Segmen Tubuh Bagian Punggung

Aktivitas Pengangkatan Produk dari Lantai ke Punggung

Operator pada Situasi Destination ........................................................ 125

5.28 Uji Keseragaman Dimensi LB .............................................................. 131

5.29 Uji Keseragaman Dimensi LB (Revisi 1) ............................................. 133

5.30 Peta Aliran Proses ................................................................................. 140

6.1 Data Total Keluhan Standart Nordic Questionnaire ................................. 141

6.2 Kondisi Kerja Aktual pada Aktivitas Pemindahan Produk dari

Stasiun Pengepakan Menuju Gudang ................................................... 153

6.3 Alat Bantu Usulan (Trolley) untuk Pemindahan Produk Pupuk .......... 154

6.4 (a) Kondisi Trolley sebelum Diletakkan Produk Pupuk

(b) Kondisi Trolley setelah Diletakkan Produk Pupuk ......................... 155

6.5 Peta Aliran Proses Usulan .................................................................... 157

Universitas Sumatera Utara

Page 19: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman

1. Standard Nordic Questionnaire (SNQ) ................................................ 163

2. Hasil Penilaian Postur Kerja Aktual dengan Software Quick

Exposure Check for Work-Related Musculoskeletal Risk 2003

Version .................................................................................................. 170

3. Data Pengukuran Antropometri Lab. Ergonomi dan Perancangan

Sistem Kerja ......................................................................................... 178

4. Rekapitulasi Uji Keseragaman Data ..................................................... 187

5. Uji Kecukupan Data ............................................................................. 191

6. Perhitungan Nilai RWL dan LI setelah Evaluasi (Perancangan) ......... 194

7. Perhitungan Nilai MPL setelah Evaluasi (Perancangan) ...................... 202

8. Perhitungan Produktivitas .................................................................... 221

Universitas Sumatera Utara

Page 20: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

ABSTRAK

CV. Bukitraya Laendrys merupakan perusahaan manufaktur usaha menengah

yang memproduksi kapur pertanian (kaptan), kapur tohor (quick limes), pupuk

dolomite, agrodolomite, kieserite, dan pupuk organik. Hampir seluruh kegiatan

dilakukan secara manual yang salah satu dari kegiatan tersebut ialah pemindahan

produk dari stasiun pengepakan ke gudang produk jadi. Cara kerja seperti ini

menimbulkan rasa lelah (fatique) yang berlebihan dan keluhan musculoskeletal.

Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan rancangan perbaikan metode

kerja dan alat bantu pada stasiun kerja pengepakan di perusahaan yang efektif untuk

mengurangi kedua masalah tersebut.

Pendekatan yang digunakan untuk memperbaiki metode kerja untuk

mendeteksi keluhan musculoskeletal dipakai Standard Nordic Questionnaire,

sedangkan untuk menilai postur kerja digunakan metode Quick Exposure Check

(QEC). Hasil penilaian untuk kondisi aktual dari metode yang ada dianalisis

berdasarkan keluhan musculoskeletal yang terjadi. Kemudian dilakukan penilaian

biomekanika dan antropometri operator. Gambaran kondisi aktual yang diperoleh

dianalisis dan dievaluasi sehingga dapat menghasilkan rancangan alat bantu yang

ergonomis sehingga metode kerja menjadi lebih baik. Rancangan fasilitas alat bantu

pemindahan yang cocok adalah berupa trolley berdasarkan prinsip antropometri

dengan melibatkan tiga dimensi tubuh yaitu Tinggi Siku Berdiri (TSB), Lebar Bahu

(LB) dan Diameter Genggaman (DG). Ketiga dimensi tubuh tersebut menghasilkan

sebuah rancangan trolley yang nyaman dan ergonomis digunakan oleh operator dalam

aktivitas pemindahan produk dari stasiun pengepakan ke gudang.

Kata Kunci : Perbaikan Metode Kerja, Keluhan Musculoskeletal, Quick Exposure

Check (QEC), Biomekanika

Universitas Sumatera Utara

Page 21: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

ABSTRACT

CV. Bukitraya Laendrys is a medium manufacturing company producing

agricultural lime (kaptan), calcium oxide (quick lime), dolomite, agrodolomite,

kieserite and organic fertilizer. Almost all of the activities were carried out manually,

one of the activities is handling facility to move products from packing station to the

warehouse. This caused the tired (fatigue) is excessive and musculoskeletal disorders.

The purpose of this research was to provide a conceptual design for the

improvement of the work method and tools used in the packing station of the company

that effective to reduce both of the problems.

The approach applied to improve the work method to detect musculoskeletal

disorder were Standard Nordic Questionnaire while the work postures were assessed

through Quick Exposure Check (QEC) method. The result of actual condition

assessment of existing method was analyzed based on the musculoskeletal disorders

occurred and then biomechanics and anthropometry of the operator were assessed.

The description of actual condition was analyzed and assessed to produce an

ergonomic tool design that result in a better work method. The design of handling

facility that best suitable to the condition was a trolley based on the anthropometric

principle involved three body dimensions such as the height of upright elbow, width of

shoulder, and grip diameter. The three body dimensions produced a comfortable and

ergonomic trolley design used by the operator in the activity of transferring the

product from the packing station to the warehouse.

Keywords: Work Method, Improvement, Musculoskeletal Disorder, Quick Exposure

Check (QEC), Biomechanics

Universitas Sumatera Utara

Page 22: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

Universitas Sumatera Utara

Page 23: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sumber daya manusia sebagai komponen utama dalam sistem kerja perlu

mendapatkan perhatian khusus karena keterbatasan kemampuannya. Kemampuan

manusia terbatas untuk melaksanakan berbagai macam kegiatan, baik yang bersifat

mental maupun fisik. Banyak faktor yang mempengaruhi keterbatasan tersebut,

diantaranya fasilitas dan metode kerja yang digunakan. Metode kerja dan fasilitas

kerja merupakan komponen yang berhubungan langsung dengan manusia dimana

rancangan metode kerja yang baik sangat diperlukan sesuai dengan kemampuan

manusia untuk berinteraksi dengan fasilitas kerjanya.

Fasilitas dan metode kerja pada suatu industri merupakan aspek penting yang

berpengaruh terhadap kegiatan produksi. Kedua aspek tersebut saling berhubungan

dan mendukung satu sama lain dalam menciptakan suatu kondisi kerja yang kondusif.

Dengan adanya fasilitas dan metode kerja yang baik, maka dapat meningkatkan

performansi dari para pekerja yang meminimumkan kemungkinan terjadinya

kecelakaan kerja. Oleh karena itu dibutuhkan perbaikan metode kerja dan perancangan

fasilitas kerja yang memperhatikan aspek egronomis, agar dapat menciptakan suatu

kenyamanan dan keamanan dalam bekerja.

Pengaturan metode kerja yang baik adalah memaksimalkan efisiensi dalam

pelaksanaan suatu produksi. Sistem kerja terdiri dari empat komponen utama yaitu

manusia, bahan, peralatan/fasilitas kerja dan lingkungan kerja seperti ruangan dan

Universitas Sumatera Utara

Page 24: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

keadaan pekerja di sekelilingnya (Sritomo, 2008, p. 91). Dari keempat komponen

utama, komponen manusia adalah pusat dalam sistem kerja karena pada dasarnya

manusia selain berperan sebagai perencana suatu sistem kerja, juga sebagai pelaksana

dan pengendali yang harus berinteraksi dengan sistem untuk dapat mengendalikan

proses yang sedang berlangsung pada sistem kerja secara keseluruhan. Sistem kerja

yang baik dan memuaskan para pekerja tentu akan meningkatkan produktivitas

kerjanya. Sebaliknya sistem kerja yang tidak baik akan menurunkan produktivitas

kerja para pekerja dan secara tidak langsung juga menurunkan produktivitas

perusahaan.

CV. Bukitraya Laendrys yang berlokasi di desa Durian Kamang Mudik,

Bukittinggi, Sumatera Barat merupakan salah satu perusahaan manufaktur usaha

menengah memproduksi kapur pertanian (kaptan) merk BIOTAN, kapur tohor (quick

limes), pupuk dolomite, agrodolomite, kieserite, dan pupuk organik. Produk-produk

yang dihasilkan perusahaan digunakan oleh berbagai sektor industri, mulai dari sektor

pertanian (produk pupuk alam), subsektor perikananan untuk pakan ikan, pakan

ternak, tambak udang, sektor usaha air minum, industri gula, industri tambang batu

bara, bahkan industri pulp & paper membutuhkan produk kaptan untuk pemutih

kertas-kertas hasil produksinya.

Sehubungan dengan banyaknya peminat dari produk-produk yang

dihasilkannya, CV. Bukitraya Laendrys sangat berpotensi untuk dikembangkan. Hal ini

juga didukung oleh kemudahan dan ketersediaan bahan bakunya. Perusahaan ini memiliki

peluang besar untuk terus berproduksi dalam jangka panjang karena semua bahan baku

Universitas Sumatera Utara

Page 25: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

tersedia di sekeliling area perusahan, yaitu berupa perbukitan batu kapur yang banyak

mengandung unsur kapur.

Dalam menjalankan proses produksinya, perusahaan menggunakan bahan baku

langsung dari sekitar area industri. Proses produksinya mulai dari menghancurkan

dengan cara menggiling batu dengan menggunakan mesin stone crusher, penghalusan

dengan menggunakan hammer mill, dan pengepakan pupuk pada corong pengisian

pupuk dan mesin jahit. Hampir seluruh kegiatan dilakukan secara manual, salah

satunya kegiatan pengangkatan yang dilakukan untuk memindahkan produk dari

stasiun pengepakan ke gudang produk jadi. Kegiatan manual dengan sikap kerja yang

tidak benar dan berlebihan dapat menyebabkan kelelahan bagi operator, selain itu

fasilitas kerja yang ada juga kurang memadai sehingga dapat menyebabkan sikap kerja

yang tidak benar pada operator saat melakukan kegiatannya, serta menimbulkan

postur kerja yang tidak alamiah yang hasilnya menyebabkan keluhan sampai dengan

cidera otot bagi operator.

Keluhan muskuloskeletal yang dirasakan operator berasal dari kegiatan yang

tidak ergonomis dan dari kondisi lingkungan kerja di lantai produksi. Khusus pada

stasiun pengepakan telah ditemukan bahwa para operator bekerja memindahkan

produk kapur pertanian dengan cara mengangkat secara manual sehingga cara kerja ini

dapat menimbulkan rasa lelah (fatique) yang berlebihan. Dari kuisioner yang

dibagikan kepada 6 orang operator di stasiun pengepakan dan pemindahan produk

didapat bahwa operator mengalami sakit pada bahu kiri dan kanan, lengan atas dan

bawah, leher, dan punggung belakang. Hal itu disebabkan karena tidak tersedianya

Universitas Sumatera Utara

Page 26: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

fasilitas kerja untuk memudahkan operator di dalam melakukan pekerjaannya,

sebagaimana terlihat pada Gambar 1.1.

Gambar 1.1 Beberapa Aktivitas Operator Penyebab Keluhan MSDs

Kondisi yang terlihat pada Gambar 1.1, operator bekerja menggunakan metode

kerja yang tidak ergonomis seperti membungkuk secara berulang-ulang pada waktu

yang cukup lama. Selain itu terlihat pada proses pemindahan produk pupuk setelah

pengepakan ke gudang masih dilakukan dengan manual. Tidak ada fasilitas kerja yang

dapat digunakan sebagai alat bantu pemidahan produk tersebut. Operator sering

melakukan gerakan relaksasi yaitu gerakan untuk perenggangan otot agar dapat

Universitas Sumatera Utara

Page 27: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

menghilangkan rasa lelah. Jika keluhan musculoskeletal disorders terjadi terus

menerus akan mengakibatkan kondisi tubuh yang melemah. Ini pastinya akan

berdampak kepada kinerja operator yang berakibat menurunnya hasil produksi

perusahaan atau tidak tercapainya target produksi yang telah ditentukan oleh

perusahaan.

Dengan memperhatikan keadaan banyaknya keluhan operator selama

melaksanakan pekerjaannya, maka peneliti perlu mengadakan penelitian tentang

“Perancangan Perbaikan Metode Kerja dan Alat Bantu pada Stasiun Kerja Pengepakan

di CV. Bukitraya Laendrys”. Diharapkan dengan adanya usulan rancangan tersebut

keluhan-keluhan operator dapat diminimisasi dan diharapkan produktivitas untuk

setiap operator dapat ditingkatkan.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka perumusan masalah dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut:

1. Banyaknya operator yang mengalami keluhan musculoskeletal disorders

pada aktivitas pengangkatan dan pemindahan produk dari stasiun

pengepakan ke gudang produk jadi.

2. Tidak adanya tata cara kerja yang baku sehingga masing-masing operator

dalam melakukan pekerjaannya memiliki tata cara masing-masing agar

dapat menyelesaikan pekerjaannya dalam waktu yang singkat.

Universitas Sumatera Utara

Page 28: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

1.3 Tujuan, Sasaran dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan dan Sasaran Penelitian

Tujuan dari penelitian yang dilakukan ini adalah untuk mendapatkan sebuah

usulan rancangan perbaikan metode kerja dan alat bantu yang efektif

diimplementasikan di perusahaan, dalam mengatasi masalah-masalah yang terjadi

guna meningkatkan produktivitas perusahaan.

Sasaran dari penelitian ini adalah:

1. Mengidentifikasi keluhan muskuloskeletal yang dialami operator di stasiun

pengepakan dan pemindahan produk ke gudang.

2. Menganalisa dan menilai serta mendapatkan skor dan level resiko postur

kerja aktual operator di stasiun pengepakan pemindahan produk ke gudang

dengan menggunakan Quick Exposure Check (QEC).

3. Merumuskan tindakan perbaikan yang mungkin dilakukan terhadap postur

kerja aktual.

4. Merancang perbaikan metode kerja dan membuat standar operasional

metode kerja baru pada stasiun kerja pengepakan dan pemindahan produk

ke gudang.

5. Perancangan alat bantu ergonomis pemindahan produk dari stasiun

pengepakan ke gudang produk jadi berdasarkan dimensi dan prinsip data

antropometri.

Universitas Sumatera Utara

Page 29: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

1.3.2 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Peningkatan keterampilan peneliti untuk dapat menyelesaikan permasalahan

yang sebenarnya terjadi di lapangan melalui penerapan ilmu yang telah

didapatkan di bangku perkuliahan.

2. Sebagai bahan masukan bagi perusahaan dalam perbaikan metode kerja

untuk meningkatkan produktivitas pekerja.

3. Bagi pekerja, metode kerja yang diusulkan diharapkan akan meningkatkan

kemampuan kerja sehingga pekerja dapat melakukan pekerjaan secara

optimal.

1.4 Batasan Masalah dan Asumsi

Agar penyelesaian masalah tidak menyimpang dari tujuan dan menghindari

kemungkinan meluasnya pembahasan dari yang seharusnya diteliti, maka penulis

membuat batasan masalah dan asumsi.

Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Penelitian dilakukan pada pekerja di CV. Bukitraya Laendrys pada stasiun

kerja pengepakan produk kapur pertanian dan pupuk.

2. Faktor lingkungan kerja tidak mempengaruhi hasil dari penelitian yang

dilakukan.

3. Penggunaan alat bantu usulan yang akan dirancang dibatasi untuk penduduk

(operator) Indonesia saja.

Universitas Sumatera Utara

Page 30: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

4. Tidak ada dilakukan kajian aspek biaya dalam perancangan metode kerja

dan alat bantu.

5. Rekayasa yang dilakukan sebatas rekayasa teknik, rekayasa manajemen

diabaikan.

Sedangkan asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Operator yang diamati adalah operator yang bekerja dalam kondisi normal

serta sehat secara jasmani dan rohani.

2. Tempat kerja dan susunan fasilitas kerja tidak menjadi penghambat, artinya

operator leluasa bekerja.

3. Mekanisme dan aktivitas pada proses produksi kapur pertanian dan pupuk

pada perusahaan berjalan normal.

4. Rancangan yang dibuat hanya berupa usulan kepada perusahaan.

1.5 Sistematika Penulisan Tesis

Agar penulisan tesis ini dapat dipahami dengan mudah, maka disusun

sistematika yang digunakan dalam penulisan tesis ini terdiri atas beberapa bagian,

yaitu:

BAB I : PENDAHULUAN

Menguraikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, asumsi penelitian dan sistematika

penulisan tesis.

Universitas Sumatera Utara

Page 31: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

BAB II : TINJAUAN LITERATUR

Menguraikan literatur yang melandasi dan mendukung penelitian ini.

Memberikan pemahaman singkat melalui penjelasan umum, uraian

pengertian, dan teori-teori.

BAB III : GAMBARAN UMUM OBJEK STUDI

Menguraikan tentang gambaran umum perusahaan, ruang lingkup usaha

dan proses serta fasilitas produksi yang ada di perusahaan.

BAB IV : METODOLOGI PENELITIAN

Menguraikan metodologi penelitian sebagai kerangka pemecahan

masalah baik dalam mengumpulkan data ataupun dalam menganalisis

data yang diperoleh.

BAB V : PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Menguraikan data yang dikumpulkan untuk kepentingan penelitian dan

pengolahan data tersebut sesuai dengan metodologi penelitian. Kemudian

pada bab ini juga dilakukan pengolahan data penelitian.

BAB VI : ANALISA PEMECAHAN MASALAH

Pada bab ini akan dipaparkan hasil perancangan yang dianalisa dari hasil

pengolahan data yang telah dilakukan.

BAB VII : KESIMPULAN DAN SARAN

Menguraikan tentang kesimpulan yang didapat dari hasil rancangan dan

saran-saran yang diberikan kepada pihak perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Universitas Sumatera Utara

Page 32: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

Universitas Sumatera Utara

Page 33: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

BAB 2

TINJAUAN LITERATUR

2.1 Perancangan Kerja (Work Design)

Perancangan kerja (work design) adalah bertujuan untuk meningkatkan

produktivitas dan performansi kerja (Sritomo, 2008, p. 33), melalui:

a. Work method, berupa pengembangan tata cara kerja lebih efektif dan efisien

dalam proses produksi.

b. Environment, berupa pengaturan kondisi lingkungan yang lebih ergonomis.

c. Organization, berupa pemanfaatan dan pendayagunaan secara maksimal

semua potensi SDM.

Teknik tata cara kerja merupakan suatu ilmu yang terdiri dari teknik–teknik

dan prinsip-prinsip untuk mendapatkan rancangan (desain) terbaik dari sistem kerja,

teknik dan prinsip–prinsip ini digunakan untuk mengatur komponen-komponen sistem

kerja yang terdiri dari manusia dengan sifat dan kemampuannya, bahan, perlengkapan

dan peralatan kerja serta lingkungan kerja sehingga tercapai tingkat efisien dan

produktivitas tinggi yang diukur dengan waktu yang dihabiskan.

2.2 Telaah Metode Kerja

Telaah metode adalah kegiatan pencatatan secara sistematis dan pemeriksaan

dengan seksama mengenai cara-cara yang berlaku atau yang diusulkan untuk

melaksanakan kerja. Sasaran pokok dari efektifitas ini adalah mencari,

Universitas Sumatera Utara

Page 34: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

mengembangkan dan menerapakan metode kerja yang lebih efektif dan efesien dengan

tujuan akhir adalah waktu penyelesaian lebih singkat dan cepat (Sritomo, 2008, p. 91).

Dengan telaah metode kerja, atau yang lazim disebut dengan istilah “method

analysis”, maka hal ini dimaksudkan untuk mempelajari prinsip-prinsip dan teknik-

teknik pengaturan kerja yang optimal dalam suatu sistem dimana komponen-

komponen kerja seperti manusia (operator), mesin dan/atau fasilitas kerja lainnya,

material serta lingkungan kerja fisik akan berinteraksi. Hal ini secara skematis dapat

diperlihatkan dalam Gambar 2.1.

Gambar 2.1 Langkah-langkah dalam Telaah Metode Kerja

Dari gambar yang ada jelas bahwa di dalam telaah/analisis metode, maka ada 4

macam komponen sistem kerja yang harus diperhatikan guna memperoleh metode

kerja yang sebaik-baiknya, meliputi:

ANALISIS METODE

KERJA

SISTEM KERJA

Pekerja Bahan

Mesin/peralatan Lingkungan

Alternatif-alternatif

PEMILIHAN ALTERNATIF

SISTEM KERJA TERBAIK

EFEKTIF

EFISIEN

Universitas Sumatera Utara

Page 35: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

1. Komponen material: Bagaimana cara menempatkan material, jenis

material yang mudah diproses dan lain-lain. Yang dimaksudkan material

disini meliputi bahan baku, supplies (komponen, parts, dan lain-lain)

produk jadi, limbah dan lain-lain.

2. Komponen manusia: Bagaimana sebaiknya posisi orang pada saat proses

kerja berlangsung agar mampu memberikan gerakan-gerakan kerja yang

efektif dan efisien (duduk, berdiri, jongkok, merunduk, dan lain-lain).

3. Komponen mesin: Bagaimana desain dari mesin dan/atau peralatan kerja

lainnya, apakah sudah sesuai dengan prinsip ergonomi.

4. Komponen lingkungan kerja fisik: Bagaimana kondisi lingkungan kerja

fisik tempat operasi kerja tersebut dilaksanakan, apakah dirasa cukup

aman dan nyaman.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan pokok dari kegiatan telaah

metode ini adalah sebagai berikut:

1. Perbaikan proses dan tata cara pelaksanaan penyelesaian pekerjaan.

2. Perbaikan dan penghematan penggunaan material, tenaga mesin/fasilitas

kerja lainnya serta tenaga kerja manusia pekerjanya.

3. Pendayagunaan usaha manusia dan pengurangan keletihan yang tidak perlu.

4. Perbaikan tata ruang kerja yang mampu memberikan suasana lingkungan

kerja yang nyaman dan aman.

Universitas Sumatera Utara

Page 36: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

Gambar 2.2. selanjutnya akan menunjukkan faktor-faktor produksi yang harus

diperhatikan didalam menganalisa metode kerja dengan tujuan pokok mencari tata

kerja dengan tujuan pokok mencari tata kerja yang lebih sederhana, efektif dan efisien.

Gambar 2.2 Interaksi Faktor-Faktor Produksi dalam Analisa Metode Kerja

Penelitian metode kerja adalah penelitian tentang prinsip-prinsip pengaturan

komponen-komponen sistem kerja untuk memperoleh beberapa alternatif sistem kerja

yang baik. Komponen sistem kerja ini diatur dan secara bersama-sama berada dalam

suatu komposisi yang baik, sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas

usaha.

2.3 Prosedur Sistematis Untuk Melaksanakan Telaah Metode Kerja

Sebelum diputuskan apakah perlu dilaksanakan kegiatan telaah metode kerja

maka terlebih dahulu hal-hal berikut ini dipertimbangkan benar-benar (Sritomo, 2008,

p. 93):

METODE KERJA (prosedur, langkah, urutan, dll.)

Operator, Mesin & Fasilitas Kerja Lainnya

Bahan Baku & Supplies Input

PRODUK JADI (Output)

Lingkungan Kerja Fisik (temperatur, penerangan, noise, dll.)

Universitas Sumatera Utara

Page 37: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

1. Adakah keuntungan ekonomis yang bisa dipakai sebagai hasil akhir dari

pelaksanaan kegiatan telaah metode ini?

2. Adakah tersedia cukup pengetahuan teknis yang melatar-belakangi proses

kerja yang akan ditelaah?

3. Apakah benar-benar tidak ada reaksi yang negatif terhadap pelaksanaan

aktivitas telaah motode yang berasal dari pekerja?

Kalau tiga pertanyaan tersebut diatas sudah berhasil dijawab dengan jenis dan

positif maka langkah-langkah berikut harus ditempuh guna memperoleh hasil analisis

yang sebaik-baiknya yaitu:

1. Identifikasi operasi kerja yang harus diamati dan dipelajari. Kumpulkan

semua data dan fakta yang ada terutama yang berkaitan dengan komponen-

komponen yang berkaitan dengan komponen-komponen yang terlihat

didalam sistem kerja tersebut.

2. Apabila diperlukan maka dapatkan input data dari pekerja ataupun penyelia

atau supervisor langsung, terutama untuk pekerjaan yang telah berlangsung

lama (dalam hal ini metode kerja tersebut perlu ditelaah lagi sebab dianggap

tidak efektif dan efisien).

3. Dokumentasikan metode kerja yang sesuai dengan langkah-langkah urutan

kerja yang sistematis dan logis. Untuk menggambar prosedur kerja ini

direkomendasikan untuk menggunakan bantuan peta proses (proses chart)

atau peta kerja lainnya.

4. Buat usulan metode kerja yang baru yang dianggap lebih efektif dan efisien

dibandingkan dengan metode kerja sebelumnya.

Universitas Sumatera Utara

Page 38: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

5. Buatlah beberapa alternatif untuk ini dan pilih alternatif yang terbaik yaitu

alternatif metode kerja yang mampu memberikan kesederhanaan prosedur

yang harus ditempuh (work simplification), kemudahan dan kenyamanan

pelaksanaan kerja, serta waktu lebih singkat.

6. Terapkan metode kerja yang baru ini dan ikuti terus pelaksanaannya sampai

akhirnya benar terbukti bahwa perbaikan metode kerja yang diinginkan

tercapai.

2.4 Rancangan Metode Kerja Berdasarkan Konsep Ergonomi

2.4.1 Definisi Ergonomi

Istilah “Ergonomi” berasal dari bahasa Latin, yaitu Ergon (kerja) dan Nomos

(hukum), sehingga ergonomi dapat didefenisikan sebagai studi tentang aspek-aspek

manusia dalam lingkungan kerjanya yang ditinjau secara anatomi, fisiologi, psikologi,

engineering, manajemen, dan desain/perancangan. Ergonomi berkenaan juga dengan

optimisasi, efisiensi, kesehatan, keselamatan, dan kenyamanan manusia di tempat

kerja, di rumah, dan dimana saja manusia berada (Eko Nurmianto, 2004, p. 1).

Ergonomi merupakan studi tentang manusia, fasilitas kerja dan lingkungan yang

saling berinteraksi dengan tujuan utama yaitu menyesuaikan suasana kerja dengan

manusia.

2.4.2 Tujuan Ergonomi

Secara umum tujuan dari penerapan ergonomi (Tarwaka, 2004, p. 7) adalah:

Universitas Sumatera Utara

Page 39: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

1. Meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental melalui upaya pencegahan

cidera dan penyakit akibat kerja, menurunkan beban kerja fisik dan mental

dan mengupayakan kepuasan kerja.

2. Meningkatkan kesejahteraan sosial melalui peningkatan kualitas kontak

sosial, mengelola dan mengkoordinir kerja secara tepat guna dan

meningkatkan jaminan sosial baik selama waktu produktif maupun setelah

tidak produktif.

3. Menciptakan keseimbangan rasional antara aspek teknis, ekonomis,

antropologis dan budaya dari sistem kerja, sehingga tercipta kualitas kerja

dan kualitas hidup yang tinggi.

2.4.3 Tipe-tipe Masalah Ergonomi

Masalah ergonomi dapat dikategorikan ke dalam bermacam-macam grup yang

berbeda, bergantung kepada wilayah spesifik dari efek tubuh seperti (Tarwaka, 2004,

p. 8):

a. Anthropometric

Antropometri berhubungan dengan dimensi antara ruang geometri

fungsional dengan tubuh manusia. Antropometri ini merupakan pengukuran

dari dimensi tubuh secara linier, termasuk berat dan volume, jarak

jangkauan, tinggi mata saat duduk, dan lain-lain. Masalah antropometri

merupakan ketidaksesuaian antara dimensi terhadap desain ruang dan sarana

kerja. Pemecahan masalah ini dengan memodifikasi desain dan

menyesuaikan kenyamanan.

Universitas Sumatera Utara

Page 40: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

b. Cognitive

Masalah cognitive muncul ketika beban kerja berlebih atau berada di bawah

kebutuhan proses. Keduanya dalam jangka waktu panjang maupun dalam

jangka waktu pendek dapat menyebabkan ketegangan. Pada sisi lain fungsi

ini tidak sepenuhnya berguna untuk pemeliharaan tingkat optimum.

Pemecahan masalah ini dengan melengkapkan fungsi manusia dengan

fungsi mesin untuk meningkatkan performansi.

c. Musculoskeletal

Ketegangan otot dan sistem kerangka termasuk dalam kategori ini. Hal

tersebut dapat menyebabkan insiden kecil atau trauma efek kumulatif.

Pemecahan masalah ini terletak pada penyediaan bantuan performansi kerja

atau mendesain kembali pekerjaan untuk menjaga agar kebutuhannya sesuai

dengan batas kemampuan manusia.

d. Cardiovaskular

Masalah ini diakibatkan oleh ketegangan sistem sirkulasi, termasuk jantung.

Jantung memompa lebih banyak darah ke otot untuk memenuhi tingginya

permintaan oksigen. Pemecahan masalah ini dengan mendesain kembali

pekerjaan untuk melindungi pekerja dan melakukan rotasi pekerjaan.

e. Psychomotor

Permasalahan dalam hal ini adalah ketegangan pada sistem psychomotor.

Pemecahannya adalah dengan menegaskan kebutuhan pekerjaan untuk

disesuaikan dengan kemampuan manusia dan menyediakan bantuan

performansi pekerjaan.

Universitas Sumatera Utara

Page 41: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

2.4.4 Aplikasi Ergonomi untuk Perancangan Tempat Kerja

Penerapan ergonomi pada umumnya merupakan aktivitas rancang bangun

(desain) ataupun rancang ulang (re-desain). Hal ini dapat meliputi perangkat keras

seperti misalnya perkakas kerja (tools), control and display, dan lain-lain.

Ergonomi dapat berperan sebagai desain pekerjaan pada suatu organisasi,

misalnya penentuan jumlah jam istirahat, pemilihan jadwal pergantian waktu kerja

(shift kerja), meningkatkan variasi pekerjaan, dan lain-lain.

Ergonomi juga memberikan peranan penting dalam meningkatkan faktor

keselamatan dan kesehatan kerja, misalnya desain suatu sistem kerja untuk

mengurangi rasa nyeri dan ngilu pada sistem kerangka dan otot manusia dan desain

stasiun kerja untuk alat peraga visual (Visual Display Unit Station). Hal tersebut untuk

mengurangi ketidaknyamanan visual, postur kerja, serta desain suatu perkakas kerja

untuk mengurangi kelelahan kerja, desain suatu peletakan instrumen dan sistem

pengendalian untuk mendapatkan optimasi dalam proses transfer informasi dengan

dihasilkannya suatu respon yang cepat dengan meminimumkan resiko kesalahan serta

upaya untuk mendapatkan optimasi, efisiensi kerja dan hilangnya resiko kesehatan

akibat metode kerja yang kurang tepat.

Ilmu ergonomi dalam penerapannya perlu informasi yang lengkap mengenai

kemampuan manusia dengan segala keterbatasannya. Manusia tidak cukup

mempelajarinya dari satu segi ilmu saja, tetapi diperlukan berbagai disiplin ilmu

antara lain psikologi, antropologi, faal kerja, biologi, sosiologi, perencanaan kerja,

fisika, dan lain-lain. Disiplin ilmu tersebut berfungsi sebagai pemberi informasi dan

Universitas Sumatera Utara

Page 42: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

para ahli teknis bertugas untuk meramu masing-masing informasi sebagai

pengetahuan untuk merancang fasilitas sehingga fasilitas tersebut mencapai kegunaan

yang optimal. Usaha yang dapat ditempuh untuk memperoleh informasi tersebut

(Sutalaksana, 1979, p. 64) adalah:

1. Penyelidikan tentang display

Display adalah bagian dari lingkungan yang mengkomunikasikan

keadaannya langsung kepada manusia dalam bentuk lambang atau tanda.

Persoalan yang sering terjadi adalah display yang tidak mengkomunikasikan

keadaan secara langsung dan oleh karena itu kita perlu memikirkan

bagaimana merancang suatu alat yang bisa menerjemahkan informasi

sehingga mudah dimengerti manusia. Display harus dirancang dengan baik

agar dapat menjalankan fungsinya untuk menyajikan informasi yang

diperlukan manusia dalam melaksanakan pekerjaannya. Perancangan

display yang baik adalah apabila display tersebut dapat menyampaikan

informasi selengkap mungkin tanpa menimbulkan banyak kesalahan dari

manusia yang menerimanya.

2. Penyelidikan Mengenai Hasil Kerja Manusia dan Proses Pengendaliannya

Dalam hal ini dilakukan penyelidikan tentang aktivitas manusia pada saat

bekerja dan kemudian mempelajari cara mengukur setiap aktivitas tersebut.

Penyelidikan ini banyak berhubungan dengan biomekanika. Hal ini

mencakup pengukuran kekuatan/daya tahan fisik manusia ketika bekerja

dan mempelajari bagaimana cara bekerja sehingga peralatan harus

Universitas Sumatera Utara

Page 43: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

dirancang agar sesuai dengan kemampuan fisik manusia ketika melakukan

aktivitas tersebut. Pengukuran kekuatan fisik manusia dalam hal ini adalah

mengukur berapa besarnya tenaga yang dibutuhkan oleh seorang pekerja

untuk melaksanakan pekerjaannya. Secara umum kriteria pengukuran

aktivitas dapat dibagi dalam dua kelas, yaitu:

a. Kriteria Fisiologi

Kriteria ini merupakan kegiatan manusia yang ditentukan berdasarkan

kecepatan denyut jantung dan pernafasan. Usaha untuk menentukan

besarnya tenaga yang akurat berdasarkan kriteria ini agak sulit karena

perubahan fisik dari keadaan normal menjadi keadaan fisik yang aktif

akan melibatkan beberapa fungsi fisiologis, seperti tekanan darah,

peredaran udara dalam paru-paru, jumlah oksigen yang digunakan,

jumlah karbondioksida yang dihasilkan, temperatur badan dan

sebagainya.

b. Kriteria Operasional

Kriteria ini melibatkan teknik untuk mengukur atau menggambarkan

hasil yang bisa dilakukan tubuh atau anggota tubuh pada saat

melaksanakan gerakan. Secara umum gerakan yang dapat dilakukan

tubuh atau anggota tubuh dapat dibagi dalam bentuk range (rentang)

gerakan, pengukuran aktivitas berdasarkan kekuatan, ketahanan,

kecepatan dan ketelitian.

3. Penyelidikan Mengenai Tempat Kerja.

Universitas Sumatera Utara

Page 44: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

Ukuran tempat kerja harus sesuai dengan ukuran dimensi tubuh manusia.

Hal ini dipelajari di antropometri. Data hasil pengukuran (data

antropometri) dijadikan sebagai data untuk perancangan peralatan.

4. Penyelidikan Mengenai Lingkungan Fisik.

Lingkungan fisik meliputi ruangan dan fasilitas yang digunakan manusia

serta kondisi lingkungan kerja yang keduanya banyak mempengaruhi

tingkah laku manusia. Pendekatan khusus yang ada dalam disiplin ergonomi

adalah aplikasi yang sistematis dari segala informasi relevan yang berkaitan

dengan karakteristik dari prilaku manusia dalam perancangan peralatan,

fasilitas dan lingkungan kerja yang dipakai. Untuk analisa dan penelitian

maka ergonomi akan meliputi hal yang berkaitan dengan :

a. Anatomi (struktur), fisiologi, dan antropometri tubuh manusia.

b. Psikologi yang fisiologis mengenai berfungsinya otak dan sistem syaraf

yang berperan dalam tingkah laku manusia.

Kondisi kerja yang dapat mencederai baik dalam waktu yang pendek

maupun panjang, atau membuat celaka manusia sehingga diperlukan desain

kondisi kerja yang dapat membuat nyaman manusia dalam bekerja.

2.4.5 Peta Kerja

2.4.5.1 Definisi Peta Kerja

Peta kerja adalah suatu alat yang menggambarkan kegiatan kerja secara

sistematis dan jelas. Dengan menggunakan peta kerja dapat dilihat semua langkah atau

kejadian yang dialami oleh benda kerja mulai dari masuk ke pabrik yang berbentuk

bahan baku, kemudian menggambarkan semua langkah yang dialaminya seperti

Universitas Sumatera Utara

Page 45: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

transportasi, operasi, pemeriksaan dan perakitan, sampai menjadi produk, baik produk

jadi atau produk setengah jadi. Dengan menggunakan peta kerja maka usaha

memperbaiki metode kerja dari suatu proses produksi akan lebih mudah dilaksanakan.

Peta kerja merupakan alat yang baik untuk menganalisa suatu pekerjaan sehingga akan

mudah untuk menganalisa dan memperbaiki kesalahan, dan akan sangat bermanfaat

dalam perencanaan sistem kerja. Perbaikan yang mungkin dilakukan antara lain:

1. Menghilangkan operasi yang tidak perlu.

2. Menggabungkan suatu operasi dengan operasi lainnya.

3. Menemukan urutan kerja/proses produksi yang lebih baik.

4. Menentukan mesin yang lebih ekonomis.

5. Menghilangkan waktu menunggu antar operasi.

Pada dasarnya semua perbaikan tersebut ditujukan untuk mengurangi biaya

produksi secara keseluruhan, jadi peta ini merupakan alat yang baik untuk

menganalisis suatu pekerjaan sehingga mempermudah perencanaan perbaikan.

2.4.5.2 Jenis-jenis Peta Kerja

Berdasarkan kegiatannya peta kerja dibagi atas dua kelompok besar, yaitu:

1. Peta kerja untuk menganalisis kegiatan kerja keseluruhan.

Yang termasuk peta kerja keseluruhan yaitu:

a. Peta Proses Operasi (Operation Process Chart)

b. Peta Aliran Proses (Flow Process Chart)

c. Peta Proses Perakitan (Assembly Process Chart)

d. Peta Proses Kelompok Kerja (Gang Process Chart)

Universitas Sumatera Utara

Page 46: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

e. Diagram Aliran (Flow Diagram)

2. Peta-peta kerja untuk menganalisis kegiatan kerja setempat.

Yang termasuk peta kerja setempat yaitu:

a. Peta Pekerja dan Mesin (Man-Machine Chart)

b. Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan

Suatu kegiatan disebut kegiatan kerja keseluruhan apabila kegiatan tersebut

melibatkan sebagian besar atau semua fasilitas yang diperlukan untuk membuat

produk yang bersangkutan. Sedangkan suatu kegiatan disebut kegiatan kerja setempat

apabila kegiatan tersebut terjadi dalam suatu stasiun kerja yang biasanya melibatkan

orang dan fasilitas dalam jumlah terbatas. Hubungan antara kedua macam kegiatan

adalah untuk menyelesaikan suatu produk diperlukan beberapa stasiun kerja, di mana

satu sama lainnya saling berhubungan dan kelancaran proses produksi secara

keseluruhan tergantung pada kelancaran setiap stasiun kerja.

2.4.6 Keluhan Muskuloskeletal

Keluhan muskuloskeletal adalah keluhan pada otot skeletal yang dirasakan

oleh seseorang mulai dari keluhan yang sangat ringan sampai pada yang sangat sakit.

Apabila otot menerima beban statis secara berulang dan dalam waktu yang lama,

maka dapat menyebabkan keluhan berupa kerusakan pada sendi, ligamen, dan tendon.

Keluhan hingga kerusakan ini disebut juga musculoskeletal disorders (MSDs) atau

cedera pada sistem muskuloskeletal (Tarwaka, 2004, p. 117).

Secara garis besar keluhan otot dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:

Universitas Sumatera Utara

Page 47: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

1. Keluhan sementara (Reversible), yaitu keluhan otot yang terjadi pada saat

otot menerima beban statis, keluhan tersebut segera hilang apabila

pembebanan dihentikan.

2. Keluhan menetap (Persistent), yaitu keluhan otot yang bersifat menetap.

Walaupun pembebanan kerja telah dihentikan, namun rasa sakit pada otot

masih berlanjut.

Keluhan muskuloskeletal dapat terjadi oleh beberapa penyebab, diantaranya

adalah:

1. Peregangan otot yang berlebihan.

Peregangan otot yang berlebihan pada umumnya sering dikeluhkan oleh

pekerja yang aktivitas kerjanya menuntut pengerahan tenaga yang besar

seperti aktivitas mengangkat, mendorong, menarik, dan menahan beban

yang berat.

2. Aktivitas berulang.

Aktivitas berulang adalah pekerjaan yang dilakukan secara terus-menerus

seperti pekerjaan mencangkul, membelah kayu, dan sebagainya. Keluhan

otot terjadi karena otot menerima tekana akibat beban kerja secara terus-

menerus tanpa memperoleh waktu untuk relaksasi.

3. Sikap kerja tidak alamiah.

Posisi bagian tubuh yang bergerak menjauhi posisi alamiah, misalnya

pergerakan tangan terangkat, punggung terlalu membungkuk, kepala

terangkat, dan sebagainya dapat menyebabkan keluhan pada otot skeletal.

Universitas Sumatera Utara

Page 48: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

4. Faktor penyebab sekunder.

Faktor sekunder yang juga berpengaruh terhadap keluhan muskuloskeletal

adalah tekanan, getaran dan mikroklimat.

5. Penyebab kombinasi.

Resiko terjadinya keluhan otot skeletal akan semakin meningkat apabila

dalam melakukan tugasnya pekerja dihadapkan pada beberapa faktor resiko

dalam waktu yang bersamaan, misalnya pekerja harus melakukan aktivitas

mengangkat beban di bawah tekanan panas matahari.

Langkah-langkah untuk mengatasi keluhan muskuloskeletal sebagai berikut:

1. Rekayasa Teknik

Rekayasa teknik dilakukan melalui pemilihan beberapa alternatif sebagai

berikut:

a. Eliminasi, yaitu menghilangkan sumber bahaya yang ada. Hal ini jarang

dapat dilakukan mengingat kondisi dan tuntutan pekerjaan yang

mengharuskan menggunakan peralatan yang ada.

b. Substitusi, yaitu mengganti alat/bahan lama dengan alat/bahan baru yang

aman, menyempurnakan proses produksi dan menyempurnakan prosedur

penggunaan peralatan.

c. Partisi, yaitu melakukan pemisahan antara sumber bahaya dengan

pekerja, contohnya memisahkan ruang mesin yang bergetar dengan ruang

kerja lainnya.

Universitas Sumatera Utara

Page 49: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

d. Ventilasi, yaitu dengan menambah ventilasi untuk mengurangi resiko

sakit, misalnya akibat suhu udara yang terlalu panas.

2. Rekayasa Manajemen

Rekayasa manajemen dapat dilakukan melalui tindakan sebagai berikut:

a. Pendidikan dan pelatihan

Melalui pendidikan dan pelatihan, pekerja menjadi lebih memahami

lingkungan dan alat kerja sehingga diharapkan lebih inovatif dalam

upaya pencegahan resiko sakit akibat kerja.

b. Pengaturan waktu kerja istirahat yang seimbang

Menyesuaikan kondisi lingkungan kerja dan karakteristik pekerjaan

sehingga dapat mencegah paparan yang berlebihan terhadap sumber

bahaya.

c. Pengawasan yang intensif

Melalui pengawasan yang intensif dapat dilakukan pencegahan secara

lebih dini terhadap kemungkinan terjadinya resiko sakit akibat kerja.

2.4.6.1 Standard Nordic Questionnaire (SNQ)

Ada beberapa cara dalam melakukan evaluasi ergonomi untuk mengetahui

hubungan antara tekanan fisik dengan resiko keluhan otot skeletal. Pengukuran

terhadap tekanan fisik ini cukup sulit karena melibatkan berbagai faktor subjektif

seperti kinerja, motivasi, harapan dan toleransi kelelahan. Salah satunya adalah

melalui Standard Nordic Questionnaire (SNQ). Melalui kuesioner ini dapat diketahui

Universitas Sumatera Utara

Page 50: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

bagian otot yang mengalami keluhan dengan tingkat keluhan mulai dari Tidak Sakit

(TS), Agak Sakit (AS), Sakit (S) dan Sangat Sakit (SS). Dengan melihat dan

menganalisis peta tubuh seperti pada Gambar 2.3. maka dapat diestimasi jenis dan

tingkat keluhan otot skeletal yang dirasakan oleh pekerja.

Universitas Sumatera Utara

Page 51: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

Gambar 2.3 Standard Nordic Questionnaire

Keterangan:

TS : Tidak Sakit

AS : Agak Sakit

S : Sakit

SS : Sangat Sakit

NO JENIS KELUHAN

TINGKAT

KELUHAN

TS AS S SS

0 Sakit kaku di leher bagian atas

1 Sakit kaku di bagian leher bagian bawah

2 Sakit di bahu kiri

3 Sakit di bahu kanan

4 Sakit lengan atas kiri

5 Sakit di punggung

6 Sakit lengan atas kanan

7 Sakit pada pinggang

8 Sakit pada bokong

9 Sakit pada pantat

10 Sakit pada siku kiri

11 Sakit pada siku kanan

12 Sakit pada lengan bawah kiri

13 Sakit pada lengan bawah kanan

14 Sakit pada pergelangan tangan kiri

15 Sakit pada pergelangan tangan kanan

16 Sakit pada tangan kiri

17 Sakit pada tangan kanan

18 Sakit pada paha kiri

19 Sakit pada paha kanan

20 Sakit pada lutut kiri

21 Sakit pada lutut kanan

22 Sakit pada betis kiri

23 Sakit pada betis kanan

24 Sakit pada pergelangan kaki kiri

25 Sakit pada pergelangan kaki kanan

26 Sakit pada kaki kiri

27 Sakit pada kaki kanan

Universitas Sumatera Utara

Page 52: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

2.4.7 Antropometri

Istilah Antropometri berasal dari kata “anthro” yang berarti manusia dan

“metri” yang berarti ukuran. Antropometri dapat diartikan sebagai studi yang

berkaitan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia (Sritomo, 2008, p. 60). Manusia

pada umumnya memiliki bentuk, ukuran, berat dan lain-lain yang berbeda satu dengan

lainnya. Data antropometri yang berhasil diperoleh akan diaplikasikan secara luas

antara lain dalam hal:

1. Perancangan areal kerja (work station, interior mobil, dan lain-lain).

2. Perancangan peralatan kerja seperti mesin, equipment, perkakas, dan

sebagainya.

3. Perancangan produk konsumtif seperti pakaian, kursi, meja, komputer, dan

lain-lain.

4. Perancangan lingkungan kerja fisik.

Pada dasarnya peralatan kerja yang dibuat dengan mengambil referensi

dimensi tubuh tertentu jarang sekali bisa mengakomodasikan seluruh range ukuran

tubuh dari populasi yang akan memakainya. Kemampuan penyesuaian (adjustability)

suatu produk merupakan satu prasyarat yang sangat penting dalam proses

perancangan, terutama untuk produk yang berorientasi ekspor.

Beberapa faktor yang akan mempengaruhi ukuran tubuh manusia dan seorang

perancang produk harus memperhatikan faktor tersebut, yaitu:

Universitas Sumatera Utara

Page 53: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

1. Umur

Secara umum dimensi tubuh manusia akan tumbuh dan bertambah besar

dengan bertambahnya umur sejak awal kelahiran sampai dengan umur

sekitar 20 tahunan.

2. Jenis kelamin (Sex)

Dimensi ukuran tubuh laki-laki umumnya akan lebih besar dibandingkan

dengan ukuran tubuh wanita, kecuali untuk beberapa ukuran tubuh tertentu

seperti pinggul, dan sebagainya.

3. Suku/bangsa (Ethnic)

Setiap suku, bangsa ataupun kelompok etnik akan memiliki karekteristik

fisik yang akan berbeda satu dengan yang lainnya.

4. Posisi tubuh (Posture)

Posisi tubuh standar harus diterapkan untuk survei pengukuran karena

berpengaruh terhadap ukuran tubuh. Pengukuran posisi tubuh dapat

dilakukan dengan dua cara pengukuran yaitu:

a. Pengukuran dimensi struktur tubuh (Structural Body Dimension).

Posisi tubuh diukur dalam berbagai posisi standar dan tidak bergerak.

Istilah lain dari pengukuran tubuh dengan cara ini dikenal dengan “Static

Anthropometry”. Ukuran diambil dengan persentil tertentu seperti 5-th,

50-th dan 95-th.

b. Pengukuran dimensi fungsional tubuh (Functional Body Dimensions).

Disini pengukuran dilakukan terhadap posisi tubuh pada saat melakukan

gerakan tertentu. Hal pokok yang ditekankan dalam pengukuran dimensi

Universitas Sumatera Utara

Page 54: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

fungsional tubuh ini adalah mendapatkan ukuran tubuh yang nantinya

berkaitan erat dengan gerakan nyata yang diperlukan tubuh untuk

melaksanakan kegiatan tertentu. Cara pengukuran semacam ini juga

biasa disebut dengan “Dynamic Anthropometry”.

5. Cacat tubuh

Data antropometri diperlukan untuk perancangan produk bagi orang cacat

seperti kursi roda, kaki/tangan palsu, dan lain-lain.

6. Tebal/tipisnya pakaian yang dipakai

Faktor iklim yang berbeda akan memberikan variansi yang berbeda pula

dalam bentuk rancangan dan spesifikasi pakaian. Dengan demikian dimensi

tubuh orangpun akan berbeda dari satu tempat dengan tempat yang lain.

7. Kehamilan (Pregnancy)

Kondisi ini jelas akan mempengaruhi bentuk dan ukuran tubuh (khusus bagi

perempuan). Hal tersebut jelas membutuhkan perhatian khusus terhadap

produk yang dirancang bagi segmentasi ini.

2.4.8 Postur Kerja

Pertimbangan ergonomi yang berkaitan dengan postur kerja dapat membantu

mendapatkan postur kerja yang nyaman bagi pekerja, baik itu postur kerja berdiri,

duduk maupun postur kerja lainnya. Pada beberapa jenis pekerjaan terdapat postur

kerja yang tidak alami dan berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Hal ini akan

mengakibatkan keluhan sakit pada bagian tubuh, cacat produk bahkan cacat tubuh.

Universitas Sumatera Utara

Page 55: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

Berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan berkaitan dengan postur

tubuh saat bekerja:

1. Semaksimal mungkin mengurangi keharusan pekerja untuk bekerja dengan

postur membungkuk dengan frekuensi kegiatan yang sering atau dalam

jangka waktu yang lama. Untuk mengatasi masalah ini maka stasiun kerja

harus dirancang dengan memperhatikan fasilitas kerjanya yang sesuai

dengan kondisi fisik pekerja, agar operator dapat menjaga postur kerjanya

dalam keadaan tegak dan normal. Ketentuan ini sangat ditekankan

khususnya pada pekerjaan yang harus dilaksanakan dalam keadaan berdiri.

2. Pekerja tidak seharusnya menggunakan jangkauan maksimum. Pengaturan

postur kerja dalam hal ini dilakukan dalam jarak jangkauan normal. Untuk

hal-hal tertentu operator harus mampu dan cukup leluasa mengatur

tubuhnya agar memperoleh postur kerja yang nyaman.

3. Pekerja tidak seharusnya duduk atau berdiri dengan leher, kepala, dada atau

kaki berada dalam posisi miring.

Beberapa sikap kerja yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut:

1. Hindari posisi kepala dan leher yang terlalu menengadah ke atas.

2. Hindari tungkai yang menaik.

3. Hindari postur memutar atau asimetris.

4. Sediakan sandaran bangku yang cukup di setiap bangku.

Universitas Sumatera Utara

Page 56: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

2.4.9 The Quick Exposure Check (QEC)

QEC adalah suatu alat untuk penilaian terhadap resiko kerja yang berhubungan

dengan ganguan otot (Work Related Musculoskeletal Disorders – WMSDs) pada

tempat kerja. QEC menilai gangguan resiko yang terjadi pada bagian belakang

punggung (back), bahu/lengan (should arm), pergelangan tangan (hand wrist), dan

leher (neck).

Alat ini mempunyai beberapa fungsi, antara lain:

1. Mengidentifikasi faktor resiko WMSDs.

2. Mengevaluasi gangguan resiko untuk daerah/bagian tubuh yang berbeda-

beda.

3. Mengevaluasi efektivitas dari suatu intervensi ergonomi di tempat kerja.

4. Menyarankan suatu tindakan yang perlu diambil dalam rangka mengurangi

gangguan resiko yang ada.

5. Mendidik para pemakai tentang resiko muskuloskeletal di tempat kerja.

Penilaian QEC dilakukan kepada peneliti dan pekerja. Selanjutnya dengan

penjumlahan setiap skor hasil kombinasi masing-masing bagian diperoleh skor dengan

kategori level tindakan, terlihat pada Tabel 2.1 s.d 2.3.

Tabel 2.1 Penilaian Pekerja (Worker) QEC

Faktor Kode 1 2 3 4

Beban a ≤ 5 kg 6-10 kg 11-20 kg > 20 kg

Durasi b < 2 jam 2-4 jam > 4 jam

Kekuatan tangan c <1 kg 1-4 kg 4 kg

Vibrasi d Tidak ada/kecil Sedang Tinggi

Universitas Sumatera Utara

Page 57: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

Tabel 2.1 Penilaian Pekerja (Worker) QEC (Lanjutan)

Faktor Kode 1 2 3 4

Visual e Tidak

diperlukan

Diperlukan untuk

melihat detail

Langkah f Tidak

susah

Kadang-kadang

susah

Lebih sering

susah

Tingkat

stres

g Tidak ada Kecil Sedang tinggi

Sumber : www.hse.gov.uk

Tabel 2.2 Penilaian Observer QEC

Faktor Kode 1 2 3

Belakang A Hampir

netral

Berputar atau

bengkok sedikit

Cenderung

berputar atau

bengkok

Frekuensi

pergerakan bagian

belakang

B ≤ 3 / menit Kira-kira 8 /

menit

≥12 / menit

Tinggi tugas C Pada atau

setinggi

pinggang

Setinggi dada Setinggi bahu

Gerakan bahu /

lengan

D Sesekali Reguler / teratur

dengan jeda

Hampir kontinu

Postur

pergelangan

tangan/tangan

E Hampir

lurus

Bengkok /

berputar

Pergerakan

pergelangan

tangan/tangan

F ≤ 10 /

menit

11-20 / menit ≥ 20 / menit

Postur leher G Hampir

netral

Kadang-kadang

bengkok/berputar

secara berlebihan

pada kepala/leher

Bengkok/

berputar secara

berlebihan pada

kepala/leher

Sumber : www.hse.gov.uk

Universitas Sumatera Utara

Page 58: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

Tabel 2.3 Nilai Level Tindakan QEC

Level

Tindakan

Persentase

Skor Tindakan

Total Skor

Exposure

1 0-40% Aman 32-70

2 41-50% Diperlukan beberapa

waktu ke depan

71-88

3 51-70% Tindakan dalam

waktu dekat

89-123

4 71-100% Tindakan sekarang

juga

124-176

Sumber : www.hse.gov.uk

Exposure level (E) dihitung berdasarkan persentase antara total skor aktual

exposure (X) dengan total skor maksimum (Xmaks) yaitu:

% 100 X

X (%) E

maks

Dimana:

X = Total skor yang diperoleh dari penilaian terhadap postur

(punggung + bahu / lengan + pergelangan tangan + leher)

Xmaks = Total skor maksimum untuk postur kerja

(punggung + bahu / lengan + pergelangan tangan + leher)

Xmaks adalah konstan untuk tipe-tipe tugas tertentu. Pemberian skor maksimum

(Xmaks = 162) apabila tipe tubuh adalah statis, termasuk duduk atau berdiri dengan

/tanpa pengulangan (repetitive) yang sering dan penggunaan tenaga/beban yang relatif

rendah. Untuk Pemberian skor maksimum (Xmaks = 176) apabila dilakukan manual

handling, yaitu mengangkat, mendorong, menarik, dan membawa beban.

(2.1)

Universitas Sumatera Utara

Page 59: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

2.5 Biomekanika

2.5.1 Pengertian Biomekanika

Biomekanika merupakan ilmu yang digunakan dalam pendekatan ergonomi

dalam merancang dan menentukan sikap tubuh manusia dalam menjalani aktivitas

dengan nyaman. Biomekanika membahas aspek-aspek dari gerakan tubuh manusia

dan kombinasi antara keilmuan mekanika, antropometri, dan dasar ilmu kedokteran

(biologi dan fisiologi). Biomekanika didefinisikan sebagai bidang ilmu aplikasi

mekanika pada sistem biologi. Biomekanika menyangkut tubuh manusia dan hampir

semua tubuh mahluk hidup. Biomekanika menggunakan prinsip-prinsip mekanika

dalam memecahkan masalah yang berhubungan dengan struktur dan fungsi tubuh

makhluk hidup.

Dalam upaya meminimumkan kelelahan dan resiko tulang dan otot dalam

kondisi saat bekerja yang bersifat berulang (repetitive) diperlukan penempatan dan

pengoperasian posisi yang harus diciptakan seergonomis mungkin, salah satu

diantaranya dengan cara analisis dengan menggunakan biomekanika. Dengan

menggunakan dan mengaplikasikan biomekanika, maka bisa ditentukan inklinasi

(kemiringan) sudut posisi kaki atau tangan yang relatif terhadap horizontal agar gaya

maksimum dapat diterapkan. Berdasarkan hal tersebut mampu ditentukan sikap tubuh

saat bekerja yang nyaman dan pada level aman.

Biomekanika merupakan subdisiplin dari biofisika dan biomedis. Biomekanika

sendiri dibagi menjadi 3, yaitu:

1. Biostatik, yaitu studi tentang struktur mahluk hidup yang berhubungan

dengan gaya-gaya ketika mereka berinteraksi.

Universitas Sumatera Utara

Page 60: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

2. Biodinamik, yaitu studi tentang dasar-dasar dan pembagian gerakan

(berhubungan dengan gaya) yang dilakukan mahluk hidup.

3. Bioenergetik, yaitu studi tentang transformasi energi yang terjadi dalam

tubuh mahluk hidup. Bioenergetik terkait dengan proses biotermodinamika.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan fungsi dari biomekanika adalah

sebagai berikut:

1. Dengan mengaplikasikan ilmu biomekanika, dapat dinyatakan besarnya

gaya otot yang diperlukan oleh seorang operator dalam menyelesaikan

pekerjaan dengan menggunakan prinsip-prinsip fisika dan mekanika.

2. Dengan mengaplikasikan ilmu biomekanika, dapat diketahui dan

memahami serta dapat menentukan sikap kerja yang berbeda yang

menghasilkan kekuatan atau tingkat produktivitas yang terbaik.

3. Dengan mengaplikasikan ilmu biomekanika, dapat dievaluasi pekerjaan

operator sehingga dapat menghasilkan cara kerja yang lebih baik yang

meminimumkan gaya dan momen yang dibebankan pada operator supaya

tidak terjadi kecelakaan kerja.

4. Dengan mengaplikasikan ilmu biomekanika, dapat ditentukan perancangan

sistem kerja dengan pertimbangan dari gerakan-gerakan tubuh

manusia/pekerja.

2.5.2 Keterkaitan Biomekanika dengan Egonomi

Ergonomi dapat didefinisikan sebagai studi tentang aspek-aspek manusia

dalam lingkungan kerjanya yang ditinjau secara anatomi, fisiologi, psikologi,

Universitas Sumatera Utara

Page 61: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

engineering, manajemen, dan desain perancangan. Ergonomi juga berkaitan dengan

optimasi, efisiensi, kesehatan, keselamatan, dan kenyamanan manusia di tempat kerja,

di rumah, dan tempat rekreasi. Ergonomi memberikan peranan penting dalam

meningkatkan faktor keselamatan dan kesehatan kerja, mengurangi ketidaknyamanan

visual dan postur kerja, desain suatu perkakas kerja untuk mengurangi kelelahan kerja,

meminimumkan resiko kesalahan serta supaya didapatkan optimasi dan efisiensi kerja.

Pada prinsipnya disiplin ergonomi akan mempelajari apa akibat-akibat

jasmani, kejiwaan, dan sosial dari teknologi dan produk-produknya terhadap manusia

melalui pengetahuan-pengetahuan tersebut pada jenjang mikro maupun makro. Karena

yang dipelajari adalah dampak dari teknologi dan produk-produknya, maka

pengetahuan yang khusus dipelajari akan berkaitan dengan teknologi seperti

biomekanika, antropometri teknik, teknologi produksi, lingkungan fisik, dan lain-lain.

Biomekanika dapat digunakan dalam merancang sistem kerja dengan pertimbangan

gerak tubuh manusia agar operator yang bekerja dapat bekerja dengan nyaman dan

aman sehingga terciptanya sistem kerja dengan gerakan tubuh yang ergonomi. Dengan

terciptanya suasana yang ergonomis dapat meningkatkan performansi, efisiensi, dan

produktivitas kerja operator.

Dari penjelasan tersebut maka biomekanika memiliki hubungan yang erat

dengan ergonomi. Keterkaitan biomekanika dengan ergonomi adalah dengan

menerapkan biomekanika maka dapat dirancang dan diciptakan sistem kerja serta

gerakan tubuh operator dalam bekerja sehingga operator bekerja secara ergonomis,

mampu memaksimalkan produktivitas dan keselamatan operator serta meminimumkan

terjadinya cedera.

Universitas Sumatera Utara

Page 62: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

2.6 Manual Material Handling dan Masalah-masalah yang Dihadapi

Manual Material Handling adalah proses membawa secara manual bahan atau

produk pada bidang industri. Setiap tugas penanganan menimbulkan tuntutan unik

pada pekerja. Akan tetapi, tempat kerja dapat membantu pekerja untuk melaksanakan

tugas ini aman dan mudah dengan menerapkan dan menegakkan kebijakan dan

prosedur yang tepat.

Material handling yang dilakukan manusia disebut sebagai Manual Material

Handling (MMH). Jika manusia harus bekerja dalam aktivitas Manual Material

Handling secara berulang-ulang dalam waktu yang lama, maka harus diperhatikan

batasan kemampuan metabolisme dan sirkulasi dalam tubuh.

Pemindahan bahan secara manual apabila tidak dilakukan secara ergonomis

akan menimbulkan kecelakaan dalam industri. Kecelakaan industri (industrial

accident) ini dapat menyebabkan kerusakan jaringan tubuh yang diakibatkan oleh

beban angkatan berlebih. Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yakni

dengan kepala, bahu, tangan, punggung, dan sebagainya. Beban yang terlalu berat

dapat menimbulkan cedera tulang punggung, jaringan otot, dan persendian akibat

gerakan yang berlebihan.

2.7 Macam-macam Persamaan Pembebanan

2.7.1 MPL (Maximum Permissible Limit)

MPL merupakan batas besarnya gaya tekan pada segmen L5/S1 dari kegiatan

pengangkatan dalam satuan newton yang distandarkan oleh NIOSH (National Institute

of Occupational Safety and Health) pada tahun 1981 (Laboratorium UII, Modul

Universitas Sumatera Utara

Page 63: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

Biomekanika). Besar gaya tekannya adalah di bawah 6500 N pada L5/S1. Sedangkan

batasan gaya angkat normal (Action Limit) sebesar 3500N pada L5/S1 sehingga:

1. Fc < AL dikategorikan aman

2. AL < Fc < MPL dikategorikan perlu hati-hati

3. Fc > MPL dikategorikan berbahaya

Keterangan:

Fc = Gaya kompresi pada segmen vartebrae 5/Sacrum 1 (L5/S1)

AL = Batasan gaya angkat normal (Action Limit)

MPL = Batas besarnya gaya tekan pada segmen L5/S1

Persentase persegmen tubuh dijabarkan pada Gambar 2.4 berikut:

Gambar 2.4 Persentase Persegmen Tubuh

Lokasi pusat massa setiap segmen tubuh dari bagian bawah dan atas dijabarkan

dalam persentase pada Tabel 2.4.

Universitas Sumatera Utara

Page 64: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

Tabel 2.4 Lokasi Pusat Massa Setiap Segmen Tubuh

Segmen Jarak Titik Massa dari

Bagian Bawah (%)

Jarak Titik Massa dari

Bagian Atas (%)

Telapak kaki 57,1 42,9

Kaki 56,7 43,3

Paha 53,7 43,3

Badan dan Kepala 39,6 60,4

Lengan atas 56,4 43,6

Lengan bawah 57 43

Telapak tangan 50,6 49,4

Di bawah ini merupakan perhitungan tiap segmen yang mempengaruhi tulang

belakang dalam melakukan atkvitas pengangkatan, kecuali segmen kaki adalah

sebagai berikut:

1. Telapak Tangan

ΣFy = 0

ΣFx = 0

ΣM = 0

WH = 0,6% x Wbadan

Fyw = W0/2 + WH

Mw = (W0/2 + WH ) x SL1 x cos Ө1

Universitas Sumatera Utara

Page 65: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

2. Lengan Bawah

ΣFy = 0

ΣFx = 0

ΣM = 0

WLA = 1,7% x Wbadan

Fye = Fyw + WLA

Me = Mw + (WLA x λ2 x SL2 x cosθ2) +

(Fyw x SL2 x cos θ2)

3. Lengan Atas

ΣFy = 0

ΣFx = 0

ΣM = 0

λ3 = 43,6%

WUA = 2,8% x Wbadan

Fys = Fye + WUA

Ms = Me + (WUA x λ3 x SL3 x cosθ3) + (Fye

x SL3 x cos θ3)

Universitas Sumatera Utara

Page 66: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

4. Punggung

ΣFy = 0

ΣFx = 0

ΣM = 0

λ4 = 67%

WT = 50% x Wbadan

Fyt = 2Fys + WT

Mt = 2Ms + (WT x λ4 x SL4 x cos θ4) +

(2Fys x SL4 x cos θ4)

Dengan menggunakan teknik perhitungan keseimbangan gaya pada tiap

segmen tubuh manusia, maka didapat moment resultan pada L5/S1. Kemudian untuk

mencapai keseimbangan tubuh pada aktivitas pengangkatan, moment pada L5/S1

tersebut diimbangi gaya otot pada spinal erector (FM) yang cukup besar dan juga

gaya perut (FA) sebagai pengaruh tekanan perut (PA) atau Abdominal Pressure yang

berfungsi untuk membantu kestabilan badan karena pengaruh momen dan gaya yang

ada seperti model pada Gambar 2.5.

Gambar 2.5 Model Sederhana dari Punggung Bawah (Low Back)

Universitas Sumatera Utara

Page 67: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

Gaya otot pada spinal erector dirumuskan sebagai berikut:

FM x E = M(L5/S1) – FA x D

Keterangan:

FM = Gaya otot pada Spinal Erector (Newton)

E = Panjang Lengan momen otot spinal erector dari L5/S1

M(L5/S1) = Momen resultan pada L5/S1

FA = Gaya Perut

D = Jarak dari gaya perut ke L5/S1

Untuk mencari Gaya Perut (FA), maka perlu dicari Tekanan Perut (PA) dengan

persamaan:

FA = PA x AA

Keterangan:

PA = Tekanan Perut

θH = Sudut inklinasi perut

θT = Sudut inklinasi kaki

AA = Luas diafragma (465 cm2)

Kemudian berat total dihitung dengan menggunakan rumus berikut:

Wtot = Wo +2WH + 2WLA+ 2WUA + Wt

Keterangan:

Wtot = Gaya keseluruhan yang terjadi

Wo = Berat beban

WH = Berat tangan

WLA = Berat lengan bawah

WUA = Berat lengan atas

WT = Berat punggung

(2.2)

(2.3)

(2.4)

Universitas Sumatera Utara

Page 68: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

Sehingga gaya kompresi atau tekan pada L5/S1 dapat dirumuskan seperti:

FC = Wtot . cos θ4 – FA + Fm

Keterangan:

Fc = Gaya kompresi pada L5/S1

2.7.2 RWL (Recommended Weight Limit)

RWL (Recommended Weight Limit) adalah suatu perhitungan yang dilakukan

untuk menentukan batas angkatan atau batasan berat yang direkomendasikan atau

ditentukan dalam suatu proses kerja terutama untuk pemindahan material atau manual

material handling dengan suatu posisi pengangkatan tertentu.

Perhitungan itu sendiri tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut

seperti jarak perpindahan pengangkatan benda, jarak vertikal antara posisi awal

material pada saat diangkat, jarak horizontal antara mata kaki dan material yang akan

diangkat dan sebagainya. Pendekatan terhadap batasan dari massa beban yang akan

diangkat meliputi:

1. Batasan legal (legal limitiations)

2. Batasan biomekanika (biomechanical limitations)

3. Batasan fisiologis (physiological limitations)

4. Batasan psiko-fisik (psycho-physical limitations)

Sebuah lembaga yang menangani masalah kesehatan dan keselamatan kerja di

Amerika Serikat, NIOSH (National Institute of Occupational Safety and Health)

melakukan analisis terhadap kekuatan manusia dalam mengangkat atau memindahkan

beban, dan merekomendasikan batas beban maksimum yang masih boleh diangkat

(2.5)

Universitas Sumatera Utara

Page 69: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

oleh pekerja yaitu AL (Action Limit) dan MPL (Maximum Permissible Limit) pada

tahun 1981. Kemudian persamaan tersebut direvisi sehingga dapat mengevaluasi dan

menyediakan pedoman untuk pembatasan yang lebih luas untuk kegiatan angkat.

Revisi tersebut menghasilkan RWL (Recommended Weight Limit) pada tahun 1991,

yaitu batas beban yang dapat diangkat oleh manusia tanpa menimbulkan cedera

meskipun pekerjaan tersebut dilakukan dalam durasi waktu tertentu dan dalam jangka

waktu yang cukup lama.

Persamaan dari RWL adalah sebagai berikut:

RWL = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM

Keterangan:

RWL = Batas beban yang direkomendasikan

LC = Konstanta pembebanan = 23 kg

HM = Faktor pengali horizontal = 25/H (H dalam cm)

VM = Faktor pengali vertikal = (1-(0,003[V-75])) (V dalam cm)

DM = Faktor pengali perpindahan = 0,82 + 4,5/D (D dalam cm)

AM = Faktor pengali asimetrik = 1 – (0,0032 Aº)

FM = Faktor pengali frekuensi (dapat dilihat pada tabel)

CM = Faktor pengali kopling (handle) (dapat dilihat pada tabel)

(2.6)

Universitas Sumatera Utara

Page 70: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

Nilai dari FM dan CM dapat dilihat pada Tabel 2.5 dan 2.6.

Tabel 2.5 Faktor Pengali Frekuensi (FM)

Frekuensi

Angkat/Menit

(F)

Durasi Kerja

1 jam 1 jam t 2 jam 2 jam t 8 jam

V 30 V 30 V 30 V 30 V 30 V 30

0, 1 1 0,95 0,95 0,85 0,85

0,5 0,97 0,97 0,92 0,92 0,81 0,81

1 0,94 0,94 0,88 0,88 0,75 0,75

2 0,91 0,91 0,84 0,84 0,65 0,65

3 0,88 0,88 0,79 0,79 0,55 0,55

4 0,84 0,84 0,72 0,72 0,45 0,45

5 0,8 0,8 0,6 0,6 0,35 0,35

6 0,75 0,75 0,5 0,5 0,27 0,27

7 0,7 0,7 0,42 0,42 0,22 0,22

8 0,6 0,6 0,35 0,35 0,18 0,18

9 0,52 0,52 0,30 0,30 0,00 0,15

10 0,45 0,45 0,26 0,26 0,00 0,13

11 0,41 0,41 0,00 0,23 0,00 0,00

13 0,00 0,34 0,00 0,00 0,00 0,00

14 0,00 0,31 0,00 0,00 0,00 0,00

15 0,00 0,28 0,00 0,00 0,00 0,00

0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

Tabel 2.6 Faktor Pengali Kopling (CM)

Couling

Type

Coupling Multiplier

V < 30 inches V > 30 inches

(75 cm) (75 cm)

Good 1,00 1,00

Fair 0,95 1,00

Poor 0,90 0,95

LI (Lifting Index) adalah nilai estimasi yang menyatakan ketahanan manusia

dari rasio perbandingan berat beban dengan batas pengangkatan yang

direkomendasikan dari tingkat tegangan dalam suatu kegiatan pengangkatan material

secara manual dan dirumuskan sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara

Page 71: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

LI = Load Weight (L) / Recommended Weight Limit (RWL)

Nilai RWL dan LI dapat digunakan sebagai pedoman dalam perancangan kerja

secara ergonomis melalui cara:

1. Nilai RWL dapat digunakan sebagai dasar dalam perancangan pekerjaan

pengangkatan manual yang sudah ada atau pada perancangan pekerjaan

pengangkatan manual yang sama sekali baru terutama mengenai posisi dari

beban yang diangkat terhadap posisi manusia.

2. Semakin besar LI, maka semakin sedikit jumlah pekerja yang mampu secara

aman bertahan dalam melakukan pekerjaan dalam tingkat tegangan tersebut.

Jika LI ≤ 1 maka aktivitas tersebut tidak menyebabkan resiko cedera tulang

belakang dan jika LI > 1, maka aktivitas tersebut mengandung resiko cedera

tulang belakang. Jadi harus dilakukan perancangan kerja yang lebih baik

dengan memperkecil jumlah LI.

2.8 Penelitian Terdahulu

Penelitian ini dilakukan berdasarkan beberapa penelitian yang pernah

dilakukan sebelumnya yang berkaitan dengan masalah metode kerja, postur kerja,

ruang lingkup ergonomi dan biomekanika. Tabel 2.7 menunjukkan beberapa

penelitian terdahulu yang dijadikan literatur dalam penelitian.

Universitas Sumatera Utara

Page 72: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

Tabel 2.7 Review Penelitian

No

Nama

Peneliti /

Tahun

Judul Penelitian Fokus Penelitian Variabel Metodologi Hasil

1.

Derrick

Franklin /

2008

Investigation of

Ergonomic

Improvements for

Manual Material

Handling of Heavy

Awkward Loads on

a Loading Dock

Perbaikan

keselamatan

pekerja, keamanan

produk

(pengurangan

produk gagal), dan

retensi karyawan

(peningkatan masa

produktif karyawan

dan penurunan

absensi).

- Keluhan

MSDs

- Beban Kerja

- Resiko Kerja

3D Michigan

Model,

NIOSH Equation,

Brainstorming,

Antropometri.

Permasalah berat beban yang

tinggi dalam pemuatan

produk ke dalam truk dan

trailer di daerah dermaga,

diberikan usulan perancangan

CCLS untuk meminimalkan

frekuensi pengangkatan dan

risiko muskuloskeletal.

Sistem ini juga diharapkan

dapat mengurangi waktu

loading, meningkatkan

retensi karyawan, dan

meningkatkan kenyamanan

karyawan.

Universitas Sumatera Utara

Page 73: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

Tabel 2.7 (Lanjutan)

No

Nama

Peneliti /

Tahun

Judul Penelitian Fokus Penelitian Variabel Metodologi Hasil

2.

Ian A.

Kudryk /

2008

A Biomechanical

Analysis of a

Specialized Load

Carriage

Technique and the

Development of an

Assistive Load

Carriage Device

Menilai perbedaan

antara biomekanik

genggam kereta

beban anterior dan

posterior ke

panggul, dan

menentukan apakah

suatu

beban perangkat

bantu kereta bisa

mengurangi usaha

otot sambil

membawa beban

baik anterior atau

posterior panggul

- Postur kerja

- Beban Kerja

Manual

Material

Handling,

Biomechanic.

Analisis menunjukkan bahwa beberapa

daerah yang diamati sistem

muskuloskeletal secara signifikan

dipengaruhi oleh metode PC, sementara

daerah lainnya tetap tidak signifikan

dipengaruhi antara dua teknik kereta

beban. Tingkat aktivitas di digitorum

fleksor, abdominus rektus eksternal,

miring, dan anterior deltoideus tidak

berbeda nyata antara dua kondisi

pemindahan. Namun, trapezius, deltoid

posterior, erector spinae dada dan otot

erector spinae lumbal memang

menunjukkan perbedaan kegiatan yang

signifikan dalam persentilnya.

Universitas Sumatera Utara

Page 74: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

Tabel 2.7 (Lanjutan)

No Nama Peneliti

/ Tahun Judul Penelitian Fokus Penelitian Variabel Metodologi Hasil

3.

Mirmohamadi

/ 2004

Evaluation of

Risk Factors

Causing

Musculoskeletal

Disorders Using

QEC Method in

a Furniture

Producing Unite

Mengevaluasi

gangguan

Musculoskeletal

Disorder,

bahu/lengan,

pergelangan

tangan, leher, dan

mengidentifikasi

faktor resiko yang

berhubungan

dengan pekerjaan

yang tidak

ergonomis.

- Keluhan

MSDs

- Resiko Kerja

Metode kerja,

QEC, dan

SNQ

Penelitian menemukan bahwa

ada beberapa stasiun kerja

yang memberikan tingkat

psikologis stress yang tinggi

terhada pekerja. Dengan

kondisi tersebut diberikan

usulan antara lain :

a. Rotasi kerja

b. Perancangan kursi dan meja

kerja

c. Pengoreksian program kerja

d. Pelaksanaan training secara

berkala

Universitas Sumatera Utara

Page 75: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

Tabel 2.7 (Lanjutan)

No

Nama

Peneliti /

Tahun

Judul Penelitian Fokus Penelitian Variabel Metodologi Hasil

4.

Hari

Purnomo

/ 2007

Work System

Using Total

Ergonomic

Approach

Reduces

Musculoskeletal

Complaint,

Fatigue,

Workload, And

Increases The

Workers

Productivity Of

Ceramic

Industry In

Kasongan,

Bantul

Perbaikan sistem

kerja dengan

pendekatan

ergonomi total

yang terdiri dari

pendekatan

SHIP dan

teknologi tepat

guna

- Keluhan

MSDs

- Kelelahan

- Frekuensi

denyut nadi

- Resiko

cedera

Rancangan

penelitian

eksperimental

yang

menggunakan

randomized pre

and post-test

control group

design

Sistem kerja dengan pendekatan

ergonomi total :

a. Menurunkan keluhan MSDs pekerja

87,8%

b. Menurunkan kelelahan pekerja 77,5%

c. Menurunkan beban kerja pekerja

21,55 denyut/mnt 21,69%

d. Menurunkan risiko cedera di tempat

kerja 10,65%

e. Meningkatkan produktivitas pekerja

59,49%

f. Meningkatkan pendapatan pekerja

23,81% dan pendapatan perusahaan

76,19%.

Universitas Sumatera Utara

Page 76: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

Tabel 2.7 (Lanjutan)

No

Nama

Peneliti /

Tahun

Judul Penelitian Fokus Penelitian Variabel Metodologi Hasil

5.

Nyoman

Wijana /

2007

Teaching and

Learning Science

through Ergonomic

Approach Reduces

Musculoskeletal

Complaint, Boredom,

Fatigue, and

Increases Motivation

and Achievement of

Learning among

Elementary School

Students No. 1

Sangsit

Sawan District

Buleleng Regency

Mengetahui

peranan

pendekatan

ergonomi

dalam

pembelajaran

sains antara

kelompok

kontrol dengan

kelompok

eksperimen

- Keluhan

MSDs

- Kebosanan

- Kelelahan

- Motivasi

- Prestasi

belajar

Rancangan

penelitian

eksperimental

yang

menggunakan

randomized

pre and post-

test control

group design

Pendekatan ergonomi (p < 0,05) dapat:

a. Penurunan keluhan MSDs akibat

penggunaan meja dan tempat

duduk siswa 42,54 (99,88%) dan

akibat penggunaan tas punggung

47,97 (99,83%)

b. Penurunan kebosanannya 18,73

(26,40%)

c. Penurunan kelelahannya 30,78

(73,76%)

d. Peningkatan motivasi belajar siswa

14,65 (65,81%)

e. Peningkatan prestasi belajar siswa

di bidang sains 12,72 (33,70%)

Universitas Sumatera Utara

Page 77: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

Tabel 2.7 (Lanjutan)

No

Nama

Peneliti /

Tahun

Judul Penelitian Fokus Penelitian Variabel Metodologi Hasil

6.

Etika

Muslimah

/ 2006

Analisis

Manual

Material

Handling

Menggunakan

Niosh Equation

Menghitung besarnya

konsumsi energi,

besar beban yang

direkomendasikan,

melihat pengrauh

beban-beban yang

diangkat oleh pekerja

panggul terhadap

kondisi keamanan

dan keselamatan

kerja, berdasarkan

kriteria LI

- Beban kerja

- Konsumsi

energi

- Denyut

jantung

Electro Cardio

Graph (ECG),

RWL dan LI

a. Berdasarkan perhitungan

konsumsi energi terlihat bahwa

energi yang dikeluarkan termasuk

dalam kondisi beban kerja ringan.

b. Berdasarkan perhitungan RWL

diketahui beban angkat di

Pergudangan Beras terlalu berat

antara 8,87 – 10,7 kg.

c. Berdasarkan perhitungan LI,

beban yang diangkat

menimbulkan dampak resiko

cedera tulang belakang karena

nilai LI > 1

Universitas Sumatera Utara

Page 78: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

Universitas Sumatera Utara

Page 79: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

BAB 3

GAMBARAN UMUM OBJEK STUDI

3.1 Sejarah Singkat Perusahaan

CV. Bukitraya Laendrys adalah perusahaan swasta yang bergerak dalam

bidang industri kapur pertanian, quick limes, dolomite, agrodolomite, kieserite, lime

stone dan pupuk organik. Berlokasi di Jorong Durian Kamang Mudiak Kecamatan

Kamang Magek, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Mulai berkiprah dalam industri

kapur pertanian semenjak tahun 1983 dengan nama CV. Bukit Raya dan pada kurun

waktu 1985-1987 mempunyai andil yang cukup besar dalam pembukaan lahan

transmigrasi di wilayah Sumbar-Riau-Jambi yakni sebagai rekanan penyedia kapur

pertanian Departemen Pertanian.

Ditahun 1990-1998 disamping terus mengembangkan industri kapur pertanian

untuk pemenuhan permintaan dari PT. Pertani, PT. Incasi Raya dan PT. TKA, CV.

Bukitraya Laendrys juga mengembangkan Industri quicklime (kapur tohor) dan lime

stone untuk pemenuhan permintaan PT. Riau Andalan Pulp Paper dan PT. Indah Kiat

Pulp Paper.

Pada tanggal 11 September 2004 barulah CV. Bukit Raya berganti nama

dengan CV. Bukitraya Laendrys. Sampai saat sekarang ini kami terus berupaya

melakukan pengembangan-pengembangan, baik dalam mutu produk dan pelayanan

terhadap konsumen. Produk-produk CV. Bukitraya Laendrys terdaftar di Dirjen HAKI

dengan nama merk dagang BIOTAN. Dan saat sekarang kami sedang berusaha

Universitas Sumatera Utara

Page 80: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

menjadikan produk kami agar mendapatkan standarisasi SNI demi kualitas produk dan

kepuasan konsumen.

3.1.1 Visi dan Misi Perusahaan

Visi CV. Bukitraya Laendrys adalah “Become Partner to Every Agrobusiness

in Indonesia”. Sedangan misinya adalah “Deliver More Than Exellence“.

3.1.2 Produk

CV. Bukitraya Laendrys meproduksi kapur pertanian, quicklime, dolomite,

agrodolomite, kieserite, lime stone dan pupuk organik dengan merek dagang BIOTAN

yang telah terdaftar di Dirjen HAKI (No.Reg:D00-2010-005831). Serta tiap-tiap

produk mempunyai sertifikat hasil uji mutu kandungan dari Sucofindo dan Lembaga

Penelitian Pengembangan Tanah Departemen Pertanian. Merek Dagang CV.

Bukitraya Laendrys terlihat pada Gambar 3.1.

Gambar 3.1 Merek Dagang CV. Bukitraya Laendrys

Universitas Sumatera Utara

Page 81: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

Spesifikasi produk :

1. Kapur Pertanian (Kaptan) BIOTAN

Kandungan : CaO 54% , CaCO3 90%

Tingkat Kehalusan : 80 mesh

Kadar Air : 1-2%

Whiteness : 90%

2. Super Dolomite BIOTAN M80

Kandungan : MgO 10-18% , CaO 30%

Tingkat Kehalusan : 80 mesh

Kadar Air : 1-2%

Whiteness : 87%

3. Super Dolomite BIOTAN M100

Kandungan : MgO 10-18% , CaO 30%

Tingkat Kehalusan : 100 mesh

Kadar Air : 1-2%

Whiteness : 87%

4. Dolomite Plus BIOTAN M80

Kandungan : MgO 20-24% , CaO 34%

Tingkat Kehalusan : 80 mesh

Kadar Air : 1-2%

Whiteness : 85%

Universitas Sumatera Utara

Page 82: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

5. Dolomite Plus BIOTAN M100

Kandungan : MgO 20-24% , CaO 34%

Tingkat Kehalusan : 100 mesh

Kadar Air : 1-2%

Whiteness : 85%

6. Agrodolomite BIOTAN

Kandungan : MgO 15-18% , CaO 34%

Granular : 2-4 mm

Kadar Air : 2-3%

7. Kieserite

Kandungan : MgO 27% ,

S : 16%

K2O : 3%

Manfaat produk:

1. Di bidang Pupuk Alam

a. Menetralisir keasaman struktur tanah

b. Menambah unsur kalsium dan magnesium yang sangat dibutuhkan bagi

pertumbuhan tanaman

c. Mencegah gejala dielbeck (mati pucuk) dan defisiensi Magnesium di

dalam tanah

Universitas Sumatera Utara

Page 83: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

2. Di bidang Perikanan

Untuk meningkatkan PH tanah dasar tambak pada kolam perikanan sehingga

dapat meningkatkan hasil tambak

3. Di bidang industri

Diantaranya adalah bahan baku untuk pembuatan kaca, cat, plywood, keramik,

pakan ternak, pengikat senyawa sulfur dan lain-lain.

3.2 Organisasi dan Manajemen

3.2.1 Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi adalah bagian yang menggambarkan hubungan kerjasama

antara dua orang atau lebih dengan tugas yang saling berkaitan untuk pencapaian suatu

tujuan tertentu. Pendistribusian tugas, wewenang dan tanggung jawab serta hubungan

satu sama lain dapat digambarkan pada suatu struktur organisasi, sehingga para

pegawai dan karyawan mengetahui dengan jelas apa tugas yang harus dilakukan, dari

siapa perintah diterima dan kepada siapa harus bertanggung jawab.

CV. Bukitraya Laendrys memiliki struktur organisasi yang berbentuk lini.

Bentuk lini atau hubungan garis ditunjukkan dengan hubungan pimpinan kepada

operator masing-masing stasiun kerja yang di bawahnya, mereka hanya bertanggung

jawab kepada satu pemimpin. Struktur organisasi CV. Bukitraya Laendrys dapat

dilihat pada Gambar 3.2.

Universitas Sumatera Utara

Page 84: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

Pimpinan

Bagian

Penghancuran Material

(Penanggung jawab Stone Crusher)

Bagian

Penghalusan

(Penanggung jawab Hammer Mill)

Bagian

Pengepakan & Pemindahan

Produk ke Gudang

Gambar 3.2 Struktur Organisasi CV. Bukitraya Laendrys

3.2.2 Tenaga Kerja dan Jam Kerja

CV. Bukitraya Laendrys didukung tenaga berpengalaman dalam industri Kapur

Pertanian, Dolomite, Quick Limes, Lime Stone dalam memenuhi kebutuhan akan

produk-produk yang dihasilkan. Jumlah tenaga kerja di CV. Bukitraya Laendrys saat

ini adalah 31 orang. 1 orang pimpinan dan 30 orang yang didistribusikan pada masing-

masing bagian/unit kerja.

Hari kerja di CV. Bukitraya Laendrys adalah 7 hari kerja dari hari Senin

sampai hari Minggu. Terdiri dari 2 shift kerja, Shift I dari pukul 08.00 WIB sampai

17.00 WIB. Dilanjutkan Shift II dari pukul 19.00 WIB sampai 04.00 WIB. Ada jeda

waktu 2 jam dari Shift I ke Shift II, dimaksudkan untuk pendinginan mesin, sebagai

alasan perawatan mesin.

3.2.3 Sistem Pengupahan dan Fasilitas

Upah karyawan dibayar dengan sistem mingguan. Karyawan diberikan fasilitas

berupa perumahan di sekitar area pabrik.

Universitas Sumatera Utara

Page 85: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

3.3 Sumberdaya dan Kapasitas Perusahaan

CV. Bukitraya Laendrys memiliki area penambangan bukit kapur yang saat ini

total 10 Ha berlokasi di Jorong Durian dan Jorong Pauh Kanagarian Kamang Mudiak

Kecamatan Kamang Magek Kabupaten Agam Propinsi Sumatera Barat.

Luas area penambangan dolomite saat ini adalah total 5 Ha dan berlokasi di

Jorong Kampung Jambak Kecamatan Kamang Magek Kabupaten Agam Propinsi

Sumatera Barat.

CV. Bukitraya Laendrys didukung dengan bahan baku sendiri dengan izin

yang diberikan oleh pemerintah untuk memproduksi produknya dengan total

kemampuan produksi yang beragam (sampai 150 ton perhari). Adapun mesin-mesin

yang kami miliki berupa Stone Crusher (2 unit), Hammer Mill (4 unit) dan Granulator

(1 unit). Sedangkan untuk proses penunjang perusahaan memiliki 6 unit dump truk

untuk membawa bahan baku dari lokasi penambangan ke pabrik dan 2 unit truk untuk

pengiriman produk ke konsumen, dan apabila dalam kontrak diperlukan pengiriman

barang dalam jumlah yg banyak dan waktu yang singkat perusahaan juga memiliki

beberapa rekanan perusahaan pengangkutan yang mampu mengakomodir kebutuhan

tersebut.

3.4 Proses Produksi

Proses produksi merupakan suatu proses transformasi (mengalami perubahan

bentuk secara fisik dan kimia) yang mengubah input yang berupa bahan baku, mesin,

peralatan, modal, energi, tenaga kerja menjadi output sehingga memiliki nilai tambah.

Universitas Sumatera Utara

Page 86: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

CV. Bukitraya Laendrys yang merupakan perusahaan industri kapur pertanian,

quick limes, dolomite, agrodolomite, kieserite, lime stone dan pupuk organik,

menggunakan teknologi produksi yang manual dan semi otomatis yaitu selain

menggunakan mesin juga masih menggunakan tenaga kerja sebagai operator maupun

pekerjaan manual.

3.4.1 Bahan Baku

Bahan baku adalah bahan yang digunakan sebagai bahan utama dalam suatu

proses produksi, dimana sifat dan bentuknya akan mengalami perubahan fisik maupun

kimia yang langsung ikut di dalam proses produksi sampai dihasilkannya barang jadi.

Bahan baku yang digunakan adalah batu kapur. Batu kapur didapat dari area

penambangan bukit kapur yang saat ini total 10 Ha berlokasi di Jorong Durian dan

Jorong Pauh Kanagarian Kamang Mudiak Kecamatan Kamang Magek Kabupaten

Agam Propinsi Sumatera Barat.

3.4.2 Uraian Proses Produksi

Batu kapur sebagai bahan baku pada proses produksi melewati berbagai

tahapan hingga menjadi produk jadi. Berikut ini adalah uraian proses produksi:

1. Pemecahan batu kapur dengan Stone Cruscher

Bahan baku (batu kapur) yang akan diolah dimasukkan ke dalam Stone

Crusher. Stone crusher atau alat pemecah batu yang dipakai adalah Jaw

Crusher. Alat ini meremas batu kapur antara dua permukaan, salah satu

yang membuka dan menutup seperti rahang (jaw). Batu kapur memasuki

Universitas Sumatera Utara

Page 87: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

jaw crusher dari atas. Potongan batu yang lebih besar dari pembukaan di

bagian bawah jaw crusher antara dua pelat logam. Tindakan membuka dan

menutup rahang bergerak melawan “fix jaw” terus mengurangi ukuran

potongan batu sampai potongan cukup kecil hingga kemudian jatuh melalui

lubang di bagian bawah rahang. Fungsi operator pada bagian ini hanya

untuk memasukkan batu kapur tersebut melalui jaw crusher dari atas.

2. Penghalusan dengan Hammer Mill

Mesin Hammer Mill adalah jenis mesin penepung yang digunakan untuk

menghacurkan dan menghaluskan batu kapur yang sudah dipecah di Stone

Crusher, yang dialirkan ke Hammer Mill. Pada mesin ini batu kapur tersebut

dihaluskan sampai menjadi tepung. Operator menunggu produk kapur

pertanian (kaptan) di bagian corong bawah mesin. Halus lembutnya tepung

yang dihasilkan bisa diatur dengan ukuran screen yang bisa disesuaikan

dengan kebutuhan.

3. Pengepakan dan Pemindahan Produk Jadi

Produk jadi yang keluar dari corong bawah mesin Hammer Mill langsung

ditampung oleh si operator dengan karung-karung yang telah disediakan.

Setelah karung tersebut penuh, operator melakukan penjahitan karung

secara manual. Kemudian operator lainnya langsung melakukan

pemindahan produk jadi ke gudang dengan cara mengangkat secara manual.

Universitas Sumatera Utara

Page 88: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

Pemecahan Batu Kapur

(Mesin Stone Crusher)Batu Kapur

Penghalusan

(Mesin Hammer Mill)

Pengepakan &

Pemindahan Produk Jadi

ke Gudang

Karung/Kemasan

Pupuk

Mesin Jahit

Karung

Blok diagram proses produksi CV. Bukitraya Laendrys dapat dilihat pada

Gambar 3.3.

Gambar 3.3 Blok Diagram Proses Produksi CV. Bukitraya Laendrys

Universitas Sumatera Utara

Page 89: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

Universitas Sumatera Utara

Page 90: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

BAB 4

METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada lantai produksi di perusahaan CV. Bukitraya

Laendrys yang berlokasi di desa Kamang Mudiak, Bukittinggi, Sumatera Barat.

Penelitian ini dimulai pada bulan Februari 2012 sampai dengan Mei 2012.

4.2 Objek Penelitian

Objek penelitian adalah sesuatu yang akan menjadi pusat penelitian. Objek

penelitian dapat dikaitkan dengan populasi penelitian, yaitu setiap subjek yang

memenuhi kriteria yang telah ditetapkan. Berdasarkan hal tersebut maka objek pada

penelitian ini adalah operator, fasilitas kerja, dan prosedur kerja pada lantai produksi

khususnya stasiun kerja pengepakan di CV. Bukitraya Laendrys.

4.3 Jenis Penelitian

Menurut metode penelitian, jenis penelitian ini merupakan penelitian

correlational research karena penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki metode

kerja yang lebih efisien dengan melakukan perancangan alat bantu yang ergonomis

pada stasiun pengepakan untuk pemindahan produk jadi ke gudang. Penelitian ini akan

melihat hubungan variabel-variabel yang menjadi faktor penyebab terjadinya

musculoskeletal disorders pada operator, dimana hal tersebut yang akan digunakan

sebagai acuan dilakukannya perancangan.

Universitas Sumatera Utara

Page 91: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

4.4 Identifikasi Variabel Penelitian

4.4.1 Variabel Independen

Variabel independen yang berpengaruh terhadap perancangan penelitian adalah

sebagai berikut:

1. Elemen Kerja

Elemen kerja digunakan untuk identifikasi elemen kerja yang dilakukan

oleh pekerja dalam satu siklus pekerjaan.

2. Data Waktu Proses Produksi

Data waktu proses produksi bertujuan untuk mengetahui waktu standar yang

dibutuhkan pekerja dalam melaksanakan proses produksi.

3. Postur Kerja

Postur kerja aktual akan dihitung untuk menilai resiko kerja yang dilakukan

oleh operator berbahaya atau tidak, setelah itu dijadikan pertimbangan untuk

memberikan usulan posisi kerja yang baik dalam perancangan metode dan

fasilitas kerja yang baru agar operator dapat lebih aman dan nyaman

sehingga kinerja operator meningkat.

4. Prosedur Kerja Aktual

Prosedur kerja aktual bertujuan untuk mengetahui apakah prosedur kerja

yang dilakukan oleh pekerja sekarang sudah memberikan rasa nyaman bagi

pekerja atau belum. Selanjutnya akan bisa sebelum melakukan perbaikan

kerja.

Universitas Sumatera Utara

Page 92: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

4.4.2 Variabel Dependen

Variabel dependen yang dipengaruhi terhadap perancangan penelitian adalah:

1. Keluhan Musculoskeletal Disorder

Keluhan musculoskeletal disorders diperoleh dari hasil penilaian Standard

Nordic Questionnaire, postur kerja, dan prosedur kerja.

4.4.3 Kerangka Konseptual Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti ingin memperbaiki metode kerja dan fasilitas kerj

(berupa alat bantu) di lantai produksi CV. Bukitraya Laendrys. Adapun kerangka

konseptual yang digunakan dapat dilihat pada Gambar 4.1. berikut:

Keluhan

Musculoskeletal Disorders

Elemen Kerja

Waktu Proses Produksi

Postur Kerja

Perancangan

Metode Kerja & Alat Bantu

Prosedur Kerja

Gambar 4.1 Kerangka Konseptual Penelitian

4.5 Instrumen Penelitian

Penelitian ini menggunakan beberapa instrumen untuk membantu dalam

pengumpulan data. Instrumen yang digunakan yaitu:

Universitas Sumatera Utara

Page 93: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

1. Panduan wawancara

Berisi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan ketika melakukan wawancara

dengan pemimpin perusahaan dan pekerja.

2. Standard Nordic Quistionnaire

Digunakan untuk mengetahui keluhan musculoskeletal yang dialami

operator pada lantai produksi.

3. Kamera SLR Nikon D3100

Digunakan untuk mengambil foto postur kerja operator di lantai produksi.

4. Meteran

Digunakan untuk mengukur panjang, lebar, dan tinggi fasilitas kerja aktual

operator. Selain itu, digunakan untuk mengukur segmen tubuh operator dan

dimensi antropometri.

5. Goniometer, digunakan untuk menentukan sudut yang terbentuk pada

segmen tubuh operator terhadap sumbu X dan Y.

6. Stopwatch

Digunakan untuk mengukur waktu proses produksi pada lantai produksi

CV. Bukitraya Laendrys.

4.6 Sumber Data

Jenis data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah data primer dan juga

data sekunder.

4.6.1 Data Primer

Universitas Sumatera Utara

Page 94: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

Data primer adalah data yang diperoleh dari pengamatan dan pengukuran

langsung terhadap objek penelitian di lapangan.

1. Elemen kerja

2. Data waktu proses produksi

3. Standard Nordic Questionnaire (SNQ)

4. Postur Kerja

5. Data Biomekanika Operator

6. Prosedur Kerja Aktual

4.6.2 Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari tempat objek penelitian dan

bukan pengukuran langsung terhadap objek penelitian di lapangan, data sekunder yang

diperoleh sebagai berikut:

1. Sejarah perusahaan

2. Struktur organisasi

3. Proses produksi yang ada di perusahaan

4. Jam kerja

5. Data pekerja

4.7 Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilaksanakan dalam dua tahap yaitu peneltian pendahuluan dan juga

penelitian tahap pengumpulan data.

Universitas Sumatera Utara

Page 95: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

1. Penelitian Pendahuluan

Penelitian pendahuluan dilakukan pada tanggal 4 Februari 2012 dengan

tujuan untuk mengidentifikasi permasalahan yang terdapat di perusahaan

sehingga dapat digunakan sebagai penelitian dalam proses pengerjaan tesis.

Dalam penelitian pendahuluan ini dilihat adalah:

a. Bagaimana proses kerja yang dilakukan oleh pekerja

b. Tahapan elemen kegiatan yang dilakukan oleh pekerja

c. Fasilitas kerja aktual yang digunakan oleh pekerja

d. Kendala-kendala dan masalah yang terdapat di tempat tersebut.

e. Analisa umum terhadap kendala dan masalah aktual

2. Tahapan penelitian

Pada tahapan penelitian ini peneliti melakukan penelitian selama 7 hari

secara berturut mulai dari tanggal 30 April 2012 sampai dengan 6 Mei 2012,

adapun kegiatan yang dilakukan pada saat penelitian adalah sebagai berikut:

a. Penyebaran Formulir SNQ

Penyebaran SNQ ini bertujuan untuk mengidentifikasi keluhan

musculoskeletal disorders yang dialami pekerja pada saat melaksanakan

aktivitasnya.

b. Pengkuran waktu kerja pekerja

Pengukuran waktu kerja pekerja dilakuka selama 7 hari kerja dimana

pengukuran di sesuaikan dengan waktu mereka melaksanakan aktivitas

kerjanya di bagian kerja masing-masing.

Universitas Sumatera Utara

Page 96: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

c. Pengambilan video elemen kerja

Pengambilan video elemen kerja diakukan selama satu hari kerja mulai

dari tahap awal hingga tahap akhir pekerjaan, pengambilan video ini

bertujuan untuk mengidentifikasi postur kerja pekerja yang dilakukan

pekerja secara aktual.

d. Pengukuran dimensi tubuh pekerja

Pengukuran fasilitas tubuh pekerja dengan menggunkan human body

martin ditujukan untuk mengetahui ukuran dimensi tubuh yang akan

digunakan untuk merancang fasilitas kerja yang baru berdasarkan

analisis ketidaksesuaian dimensi pekerja dan fasilitas yang digunakan.

e. Pengambilan data perusahan

Pengambilan data perusahaan tempat dilaksanakannya penelitian, data

perusahaan yang diambil yaitu: sejarah perusahaan, struktur organisasi,

proses produksi yang ada di perusahaan, jam kerja, dan data pekerja.

4.8 Tahap Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:

1. Observasi adalah studi yang disengaja dan sistematik tentang fenomena

sosial dan gejala-gejala fisik dengan jalan mengamati dan mencatat. Pada

penelitian ini peneliti melihat dan mengamati postur kerja operator.

2. Metode survey dengan kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada

responden untuk dijawabnya. Rangkaian pertanyaan tersebut berisi

Universitas Sumatera Utara

Page 97: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

pertanyaan yang berkenaan terhadap masalah yang akan diteliti pada proses

penelitian.

Adapun kuesioner yang dilakukan pada penelitian ini adalah Standard

Nordic Questionnaire (SNQ).

3. Metode wawancara, teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

melakukan wawancara secara langsung kepada pimpinan perusahaan dan

para pekerja untuk mendapatkan informasi yang diperlukan untuk

menunjang penyelesaian masalah.

4. Metode Pengukuran Anthropometri, adalah pengukuran terhadap dimensi

tubuh pekerja dan dimensi kaki pekerja, dimana dimensi-dimensi tersebut

digunakan pada produk yang akan dirancang.

Data pertama yang dikumpulkan adalah data keluhan musculoskeletal yang

diidentifikasi melalui Standart Nordic Questionnaire (SNQ) yang disebarkan kepada

operator. Kemudian dilakukan penilaian postur kerja aktual dengan menggunakan

QEC untuk mengetahui gerakan yang tidak sesuai dengan postur kerja alami manusia.

Dari hasil pengolahan data SNQ dan QEC dapat diketahui bagian tubuh operator yang

mengalami keluhan sakit dan pegal serta postur kerja yang tidak alamiah. Kemudian

juga dilakukan penilaian biomekanika terhadap operator, sehingga dengan adanya

analisis biomekanika tersebut dapat diberikan usulan perancangan alat bantu untuk

mengurangi keluhan-keluhan operator.

Universitas Sumatera Utara

Page 98: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

4.9 Tahap Pengolahan Data

Pengolahan data terdiri dari:

1. Pengolahan Standart Nordic Questionnaire (SNQ).

SNQ yang telah dibagikan kepada 6 operator di stasiun kerja pengepakan

dan pemindahan produk jadi ke gudang. Hasil SNQ direkapitulasi kemudian

dilakukan pengolahan sehingga dapat diketahui tingkat keluhan

muskuloskeletal yang dialami operator.

2. Penilaian postur kerja dengan Quick Exposure Check (QEC).

Postur kerja aktual operator dianalisa dan dinilai dengan menggunakan QEC

sehingga dapat diketahui skor penilaian postur kerja dan level resiko. Dari

hasil pengolahan data dapat dirumuskan tindakan perbaikan yang mungkin

dilakukan terhadap fasilitas kerja berdasarkan hasil pengolahan SNQ dan

QEC.

3. Uji kenormalan data antropometri.

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah data diperoleh telah

memenuhi distribusi normal atau dapat didekati oleh distribusi normal

sehingga dapat dipakai dalam statistik parametrik. Pada penelitian ini uji

kenormalan data dilakukan dengan model chi-square dengan bantuan

software SPSS 19.0 for Windows. Metode Chi-Square digunakan karena

data antropometri yang digunakan adalah data parametrik yang dapat

diketahui nilai parameter/statistik data (rata-rata, standar deviasi, dan

sebagainya), merupakan data kontiniu (hasil pengukuran), dan ukuran

sampel memenuhi sehingga metode Chi-Square dapat digunakan untuk

Universitas Sumatera Utara

Page 99: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

melakukan uji kenormalan data. Program ini akan secara otomatis

menampilkan output uji kenormalan data yang diinputkan.

4. Uji keseragaman data antropometri.

Uji keseragaman data dilakukan untuk mengetahui apakah data dimensi

tubuh yang diambil seragam atau berada pada batas kendali atas (BKA) dan

dan batas kendali bawah (BKB). Apabila dalam satu pengukuran terdapat

satu jenis atau lebih data tidak seragam maka data tersebut akan langsung

ditolak atau dilakukan revisi dengan cara membuang data out of control

tersebut dan melakukan perhitungan kembali. Pada penelitian ini peneliti

menggunakan tingkat kepercayaan 95% dan tingkat ketelitian 5% karena

tujuan penelitian yaitu merancang fasilitas kerja yang ergonomis tidak

berpengaruh langsung atau tidak memberikan dampak secara langsung

terhadap tujuan pendirian perusahaan tersebut yaitu memperoleh profit dari

hasil penjualan untuk menambah kesejahteraan karyawan, sehingga dengan

tingkat kepercayaan 95% dan tingkat ketelitian 5% peneliti yakin data yang

disajikan layak untuk membuat perbaikan metode dan rancangan alat bantu

untuk fasilitas pekerja. Persamaan yang digunakan untuk menguji

keseragaman data adalah:

2 XBKA 2 XBKB

Jika X min > BKB dan Xmax < BKA maka data seragam.

Jika X min < BKB dan Xmax > BKA maka data tidak seragam.

Universitas Sumatera Utara

Page 100: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

5. Uji kecukupan data antropometri.

Uji kecukupan data dilakukan untuk mengetahui apakah data dimensi tubuh

operator yang telah dikumpulkan dan telah melewati uji sebelumnya sudah

mencukupi untuk melakukan perbaikan metode kerja dan alat bantu. Untuk

uji kecukupan data dengan tingkat ketelitian 5% dan tingkat kepercayaan

95% digunakan persamaan:

2

1

2

11

240

'

n

ii

n

ii

n

ii

X

XXN

N

Keterangan:

NI = Jumlah pengamatan yang seharusnya dilakukan

(dari hasil perhitungan)

N = Pengamatan pendahuluan

Jika NI < N, maka data pengamatan cukup

Jika NI > N, maka data pengamatan kurang dan perlu tambahan data

6. Penentuan usulan dimensi fasilitas kerja.

Data antropometri hasil pengukuran yang telah melewati uji statistik

selanjutnya menjadi ukuran untuk menentukan dimensi alat bantu usulan

yang sesuai dengan dimensi operator.

7. Pembuatan aliran proses.

Data waktu dan urutan proses produksi CV. Bukitraya Laendrys

digambarkan dalam sebuah peta yaitu Peta Aliran Proses (Flow Process

Chart) sebelum dilakukan perbaikan.

(4.1)

Universitas Sumatera Utara

Page 101: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

4.10 Tahap Analisis Pemecahan Masalah

Analisis dan pemecahan masalah yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Analisis hasil SNQ yang telah dibagikan kepada 6 operator di stasiun

pengepakan untuk mengetahui keluhan tingkat muskuloskeletal yang

dialami oleh operator yang menjadi landasan dalam menentukan perbaikan

metode kerja dan rancangan alat bantu sebagai fasilitas bagi pekerja.

2. Analisis postur kerja aktual untuk mengetahui gerakan yang tidak sesuai

dengan postur kerja alami manusia sehingga dapat ditentukan bagian-bagian

kerja yang harus diperbaiki.

3. Analisis Biomekanika Operator. Analisis yang akan dilakukan dalam

menganalisis biomekanika kerja yaitu dengan penentuan Recommended

Weight Limit (RWL) dan Lifting Index (LI), juga penentuan nilai Maximum

Permissible (MPL). Pada analisis-analisis tersebut akan terlihat jelas posisi

operator pada kondisi origin dan destination. Kedua kondisi ini akan

dibandingkan satu sama lain, sehingga nantinya didapatkan posisi operator

yang nyaman dan aman pada saat melaksanakan aktivitasnya.

4. Analisis prosedur kerja aktual. Analisis ini dilakukan dengan menganalisis

Peta Aliran Proses yang dirancang, sehingga dapat dihasilkan Standard

Operating Procedure bagi perusahaan.

5. Perancangan alat bantu usulan sebagai fasilitas bagi kerja. Hal yang menjadi

pertimbangan adalah kondisi belum adanya fasilitas berupa alat bantu

pemindahan produk setelah proses pengepakan akan dipindahkan ke gudang

Universitas Sumatera Utara

Page 102: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

produk jadi. Maka dari itu perlu dilakukan perancangan alat bantu sebagai

fasilitas bagi kerja khusunya di bagian pengepakan.

6. Analisis postur kerja pada alat bantu usulan. Postur kerja dianalisis melalui

gambar usulan yang memperlihatkan penggunaan alat bantu usulan.

7. Membuat Peta Aliran Proses

Pembuatan Peta Aliran Proses berikutnya dilakukan lagi untuk mendapatkan

perbaikan prosedur kerja berdasarkan Peta Aliran Proses sekarang.

8. Membuat prosedur kerja baru sesuai dengan penggunaan alat bantu usulan.

9. Membandingkan prosedur kerja aktual dengan prosedur kerja usulan.

4.11 Tahap Kesimpulan dan Saran

Tahap terakhir yang dilakukan adalah penarikan kesimpulan yang berisi butir

penting dalam penelitian ini. Kesimpulan merupakan perumusan dari tahap analisis

sebelumnya. Saran-saran yang diberikan berguna untuk perbaikan hasil penelitian dan

pemberian saran kepada pihak perusahaan untuk mengimplementasikan hasil

penelitian ini. Blok diagram prosedur penelitian dapat dilihat pada Gambar 4.2.

Universitas Sumatera Utara

Page 103: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

STUDI PENDAHULUAN

- Observasi Langsung

- Wawancara

STUDI LITERATUR

- Buku Pendukung

- Jurnal Internet

PERUMUSAN MASALAH

Banyaknya operator mengalami keluhan MSDs pada

stasiun pengepakan dan tidak adanya tata cara kerja

yang baku bagi operator untuk melaksanakan pekerjaan

DATA PRIMER

1. Data elemen kerja

2. Data waktu proses produksi

3. Data SNQ

4. Data postur kerja

5. Prosedur kerja aktual

6. Data Biomekanika Operator

DATA SEKUNDER

1. Sejarah perusahaan

2. Struktur organisasi

3. Pembagian waktu kerja

4. Proses produksi yang ada di

perusahaan

5. Data pekerja

PENGUMPULAN DATA

ANALISIS DAN PERANCANGAN

KESIMPULAN DAN SARAN

PENETAPAN TUJUAN

Perancangan perbaikan metode kerja dan alat bantu yang

digunakan pada stasiun kerja pengepakan, agar pekerja

dapat bekerja dengan baik, aman, dan nyaman

PENGOLAHAN DATA

1. Pemetaan tubuh operator sebagai hasil SNQ untuk melihat keluhan MSDs

2. Penilaian postur kerja dengan QEC

3. Perhitungan biomekanika operator

4. Perancangan fasilitas kerja berdasarkan nilai yang diperoleh dari prinsip

perancangan

5. Menyusun SOP baru setelah perbaikan metode kerja

1. Analisis tingkat keluhan muskuloskeletal

2. Analisis postur kerja aktual

3. Analisis dan evaluasi biomekanika

4. Perancangan usulan metode kerja dan alat bantu.

5. Membandingkan metode kerja aktual dengan usulan

Gambar 4.2 Blok Diagram Prosedur Penelitian

Universitas Sumatera Utara

Page 104: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

Universitas Sumatera Utara

Page 105: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

BAB 5

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

5.1 Data Standard Nordic Questionnaire (SNQ)

Standard Nordic Questionnaire (SNQ) dibuat untuk mengetahui keluhan yang

dialami oleh operator selama melaksanakan aktivitas pengepakan dan pemindahan

produk jadi ke gudang. Pengumpulan data SNQ diberikan kepada enam orang

operator. Setiap operator yang mengisi kuesioner SNQ tersebut memiliki beban dan

waktu kerja yang sama. Pengambilan data SNQ hanya dilakukan sebanyak satu kali.

Data yang dikumpulkan merupakan data primer yang dihasilkan melalui

pengisian SNQ. Data tersebut direkapitulasi dengan melakukan pembobotan untuk

mengetahui tingkat keluhan muskuloskeletal pada tiap bagian tubuh dengan masing-

masing kategori rasa sakit, sehingga dapat diketahui bagian tubuh mana yang paling

merasakan sakit untuk dilakukan perbaikan metode kerja dan rancangan alat bantu

sebagai fasilitas bagi pekerja yang dapat meminimalkan rasa sakit tersebut.

Rekapitulasi bobot SNQ dapat dilihat pada Tabel 5.3. Nilai bobot pada masing-

masing kategori tersebut yaitu:

Tidak sakit : bobot 0

Agak sakit : bobot 1

Sakit : bobot 2

Sangat sakit : bobot 3

Universitas Sumatera Utara

Page 106: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

Kategori rasa sakit yang dirasakan saat bekerja adalah sebagai berikut:

Tidak sakit:

Bagian tubuh operator tidak terasa nyeri sedikitpun karena kontraksi otot yang

terjadi berjalan normal, biasanya hal ini terjadi jika bagian tubuh tidak

langsung bersentuhan dengan benda kerja.

Agak sakit:

Bagian tubuh operator mulai terasa nyeri, namun rasa nyeri yang timbul tidak

membuat operator jenuh atau cepat lelah.

Sakit:

Bagian tubuh operator merasakan nyeri yang cukup hebat dan keadaan ini

membuat operator mulai jenuh dan cepat lelah.

Sangat sakit:

Bagian tubuh operator merasakan nyeri yang sangat luar biasa disertai dengan

ketegangan (kontraksi otot yang sangat hebat) sehingga membuat operator

merasakan jenuh dan kelelahan yang cukup besar.

Universitas Sumatera Utara

Page 107: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

Tabel 5.1 Hasil Pengolahan Standart Nordic Questionnaire

Op No. Dimensi Tubuh Total

Keluhan 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

Op-1 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 55

Op-2 1 1 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 53

Op-3 2 1 3 3 3 3 3 3 3 0 2 2 3 3 2 2 3 3 0 0 0 0 1 1 2 2 1 1 52

Op-4 2 1 3 3 3 3 3 3 2 1 2 2 3 3 3 3 3 3 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 50

Op-5 2 2 3 3 3 1 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 0 0 1 1 1 1 2 2 2 2 56

Op-6 1 2 3 3 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 3 3 2 2 1 1 1 1 0 0 2 2 1 1 56

Sumber : Hasil Pengukuran

Keterangan No. Dimensi Tubuh:

0 : Leher Bagian Atas 16 : Tangan Kiri

1 : Leher Bagian Bawah 17 : Tangan Kanan

2 : Bahu Kiri 18 : Paha Kiri

3 : Bahu Kanan 19 : Paha Kanan

4 : Lengan Atas Kiri 20 : Lutut Kiri

5 : Pinggang 21 : Lutut Kanan

6 : Lengan Atas Kanan 22 : Betis Kiri

7 : Punggung 23 : Betis Kanan

8 : Bokong 24 : Pergelangan Kaki Kiri

9 : Pantat 25 : Pergelangan Kaki Kanan

10 : Siku Kiri 26 : Kaki Kiri

11 : Siku Kanan 27 : Kaki Kanan

12 : Lengan Bawah Kiri

13 : Lengan Bawah Kanan

14 : Pergelangan Tangan Kiri

15 : Pergelangan Tangan Kanan

Universitas Sumatera Utara

Page 108: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

Warna Keterangan

Keluhan Tidak Sakit

Keluhan Agak Sakit

Keluhan Sakit

Keluhan Sangat Sakit

Gambar 5.1 Keluhan Musculoskeletal pada Pekerja 1 dan 2

0

1 2 3

4 5

6

7

8

9

10 11

12 13

14 15

0

16 17

18 19

20 21

22 23

24 25

26 27

0

1 2 3

4 5

6

7

8

9

10 11

12 13

14 15

0

16 17

18 19

20 21

22 23

24 25

26 27

Universitas Sumatera Utara

Page 109: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

Warna Keterangan

Keluhan Tidak Sakit

Keluhan Agak Sakit

Keluhan Sakit

Keluhan Sangat Sakit

Gambar 5.2 Keluhan Musculoskeletal pada Pekerja 3 dan 4

0

1 2 3

4 5

6

7

8

9

10 11

12 13

14 15

0

16 17

18 19

20 21

22 23

24 25

26 27

0

1 2 3

4 5

6

7

8

9

10 11

12 13

14 15

0

16 17

18 19

20 21

22 23

24 25

26 27

Universitas Sumatera Utara

Page 110: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

Warna Keterangan

Keluhan Tidak Sakit

Keluhan Agak Sakit

Keluhan Sakit

Keluhan Sangat Sakit

Gambar 5.3 Keluhan Musculoskeletal pada Pekerja 5 dan 6

0

1 2 3

4 5

6

7

8

9

10 11

12 13

14 15

0

16 17

18 19

20 21

22 23

24 25

26 27

0

1 2 3

4 5

6

7

8

9

10 11

12 13

14 15

0

16 17

18 19

20 21

22 23

24 25

26 27

Universitas Sumatera Utara

Page 111: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

5.2 Elemen Kegiatan pada Kondisi Aktual

Pada stasiun kerja pengepakan dan pemindahan produk jadi ke gudang

terdapat beberapa elemen kegiatan yang harus dikerjakan operator. Adapun uraian

kegiatan operator tersebut dapat dilihat pada Gambar 5.4 s.d Gambar 5.7

1. Operator memindahkan produk jadi (kapur pertanian) yang telah

ditampung dengan karung dari corong mesin Hammer Mill. Aktivitas

pemindahan tersebut dapat dilihat pada Gambar 5.4

Gambar 5.4 Aktivitas Memindahakan Produk dari Corong Mesin Hammer Mill

2. Operator melakukan pengepakan produk jadi (kapur pertanian) dengan

menggunakan mesin jahit karung. Penjahitan karung kemasan produk

dilakukan secara manual. Aktivitas pengepakan tersebut dapat dilihat

pada Gambar 5.5

Universitas Sumatera Utara

Page 112: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

Gambar 5.5 Aktivitas Pengepakan Produk Jadi

3. Operator A membantu operator B menaikkan produk ke punggung

operator B (pemindahan dilakukan secara manual). Terlihat kondisi

bahwa pengangkatan produk ke punggung operator harus melibatkan

operator lainnya, ini menunjukkan bahwa beban produk yang dipikul

pekerja sangat berat yaitu ± 50 kg. Aktivitas tersebut dapat dilihat pada

Gambar 5.6

Gambar 5.6 Aktivitas Op.A Membantu Op.B Menaikkan Produk ke Punggung

Universitas Sumatera Utara

Page 113: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

4. Pengangkatan produk dipindahkan ke gudang.

Pada aktivitas ini operator hanya menggunakan punggungnya untuk

memikul produk kapur pertanian untuk dipindahkan ke gudang tanpa

menggunakan alat bantu pemindahan. Aktivitas tersebut dapat dilihat

pada Gambar 5.7

Gambar 5.7 Pengangkatan Produk Dipindahkan ke Gudang

5.3 Penilaian Postur Kerja Aktual dengan Quick Exposure Check (QEC)

Penilaian postur kerja dilakukan di stasiun pengepakan dan pemindahan

produk ke gudang dengan menggunakan software Quick Exposure Check for

Work-Related Musculoskeletal Risk 2003 Version. Penilaian postur kerja

bertujuan untuk mengetahui elemen gerakan atau kegiatan yang menyebabkan

terjadinya keluhan pada tubuh operator. Sehingga gerakan yang menimbulkan

keluhan dapat dihilangkan atau diperbaiki. Penilaian postur kerja untuk setiap

elemen kerjanya dapat diuraikan sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara

Page 114: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

1. Pemindahan produk jadi (kaptan) yang telah ditampung dengan karung

dari corong mesin Hammer Mill, terlihat pada Gambar 5.8.

Gambar 5.8 Pemindahan Produk dari Corong Mesin Hammer Mill

Perhitungan skor postur kerja pemindahan produk dari mesin hammer mill

dijabarkan pada Tabel 5.2.

Tabel 5.2 Skor Postur Kerja Pemindahan Produk dari Mesin Hammer Mill

No. Kategori Skor

1 Belakang punggung 26

2 Bahu/lengan 34

3 Pergelangan tangan/tangan 28

4 Leher 8

5 Kekuatan tangan 1

6 Getaran 1

7 Langkah 1

8 Tingkat stres 1

Total 100

Sumber : Hasil Pengolahan Data

Universitas Sumatera Utara

Page 115: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

Persentase Exposure Level (E) dengan menggunakan rumus:

%100)(max

00

X

XE

Dimana:

X = Total skor postur

Xmax = Total skor postur statis (162)

Sehingga:

%62%100162

100(%) E

Kategori level resiko ditunjukkan Tabel 5.3

Tabel 5.3 Nilai Level Tindakan QEC

Level

Tindakan

Persentase

Skor Tindakan

Total Skor

Exposure

1 0-40% Aman 32-70

2 41-50%

Diperlukan beberapa waktu ke

depan 71-88

3 51-70% Tindakan dalam waktu dekat 89-123

4 71-100% Tindakan sekarang juga 124-176

Sumber : Hasil Pengolahan Data

2. Pengepakan produk dengan menggunakan mesin jahit karung, terlihat

pada Gambar 5.9.

Gambar 5.9 Pengepakan Produk

(5.1)

Universitas Sumatera Utara

Page 116: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

Perhitungan skor postur kerja pengepakan produk (kaptan) dijabarkan

pada Tabel 5.4.

Tabel 5.4 Skor Postur Kerja Pengepakan Produk

No. Kategori Skor

1 Belakang punggung 12

2 Bahu/lengan 10

3 Pergelangan tangan/tangan 14

4 Leher 4

5 Kekuatan tangan 1

6 Getaran 1

7 Langkah 1

8 Tingkat stres 1

Total 44

Sumber : Hasil Pengolahan Data

Persentase Exposure Level (E) dengan menggunakan rumus:

%100)(max

00

X

XE

Dimana:

X = Total skor postur

Xmax = Total skor postur statis (162)

Sehingga:

%27%100162

44(%) E

Kategori level resiko ditunjukkan Tabel 5.5

Tabel 5.5 Nilai Level Tindakan QEC

Level

Tindakan

Persentase

Skor Tindakan

Total Skor

Exposure

1 0-40% Aman 32-70

2 41-50%

Diperlukan beberapa waktu ke

depan 71-88

3 51-70% Tindakan dalam waktu dekat 89-123

4 71-100% Tindakan sekarang juga 124-176

Sumber : Hasil Pengolahan Data

Universitas Sumatera Utara

Page 117: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

3. Operator A membantu operator B menaikkan produk ke punggung operator

A (pemindahan dilakukan secara manual), terlihat pada Gambar 5.10.

Gambar 5.10 Op.A Membantu Op.B Menaikkan Produk ke Punggung

Perhitungan skor postur kerja op.A membantu op.B menaikkan produk ke

punggung dijabarkan pada Tabel 5.6.

Tabel 5.6 Op.A Membantu Op.B Menaikkan Produk ke Punggung

No. Kategori Skor

1 Belakang punggung 30

2 Bahu/lengan 42

3 Pergelangan tangan/tangan 40

4 Leher 8

5 Kekuatan tangan 1

6 Getaran 1

7 Langkah 1

8 Tingkat stres 4

Total 127

Sumber: Hasil Pengolahan Data

Perhitungan E(%):

%78%100162

127(%) E

Kategori level resiko ditunjukkan Tabel 5.7

Universitas Sumatera Utara

Page 118: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

Tabel 5.7 Nilai Level Tindakan QEC

Level

Tindakan

Persentase

Skor Tindakan

Total Skor

Exposure

1 0-40% Aman 32-70

2 41-50%

Diperlukan beberapa waktu ke

depan 71-88

3 51-70% Tindakan dalam waktu dekat 89-123

4 71-100% Tindakan sekarang juga 124-176

Sumber : Hasil Pengolahan Data

4. Pengangkatan produk dipindahkan ke gudang, terlihat pada Gambar 5.11

Gambar 5.11 Pengangkatan Produk Dipindahkan ke Gudang

Perhitungan skor postur kerja pengangkatan produk dipindahkan ke

gudang dijabarkan pada Tabel 5.8.

Tabel 5.8 Skor Postur Kerja Pengangkatan Produk Dipindahkan ke Gudang

No. Kategori Skor

1 Belakang punggung 34

2 Bahu/lengan 42

3 Pergelangan tangan/tangan 40

4 Leher 8

5 Kekuatan tangan 1

6 Getaran 1

7 Langkah 1

8 Tingkat stres 9

Total 136

Sumber : Hasil Pengolahan Data

Universitas Sumatera Utara

Page 119: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

Persentase Exposure Level (E) dengan menggunakan rumus:

%100)(max

00

X

XE

Dimana:

X = Total skor postur

Xmax = Total skor postur statis (162)

Sehingga:

%84%100162

136(%) E

Kategori level resiko ditunjukkan Tabel 5.9

Tabel 5.9 Nilai Level Tindakan QEC

Level

Tindakan

Persentase

Skor Tindakan

Total Skor

Exposure

1 0-40% Aman 32-70

2 41-50%

Diperlukan beberapa waktu ke

depan 71-88

3 51-70% Tindakan dalam waktu dekat 89-123

4 71-100% Tindakan sekarang juga 124-176

Sumber : Hasil Pengolahan Data

Rekapitulasi analisis postur kerja dapat dilihat pada Tabel 5.10

Tabel 5.10 Rekapitulasi Hasil Analisis Postur Kerja No. Elemen Kerja Persentase Tindakan

1 Pemindahan produk jadi (kapur

pertanian) yang telah ditampung dengan

karung dari corong mesin Hammer Mill.

62 Tindakan dalam waktu

dekat

2 Pengepakan produk dengan menggunakan

mesin jahit karung.

27 Aman

3 Operator A membantu operator B

menaikkan produk ke punggung operator

B (pemindahan dilakukan secara manual)

78 Tindakan sekarang juga

4 Pengangkatan produk dipindahkan ke

gudang

84 Tindakan sekarang juga

Sumber : Hasil Pengolahan Data

Universitas Sumatera Utara

Page 120: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

5.4 Data Biomekanika Operator

Data pengukuran variabel-variabel pekerjaan diambil dari operator stasiun

pengepakan dan pemindahan produk jadi ke gudang. Adapun data pengukuran

Recommended Weigth Limit (RWL) dan Maximum Permissible Limit (MPL) yang

diperoleh pada saat melakukan pengamatan adalah sebagai berikut:

1. Data Recommended Weigth Limit (RWL)

Data RWL dapat dibedakan menjadi 2, yaitu ketika pada posisi awal

sebelum pengangkatan produk (origin) dan pada posisi setelah

pengangkatan produk (destination).

Data RWL pada saat operator A melakukan pengangkatan produk dari

lantai ke punggung operator B, dan selanjutnya pemindahan produk dari

stasiun pengepakan ke gudang dapat dilihat pada Tabel 5.17

Universitas Sumatera Utara

Page 121: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

Tabel 5.11 Data RWL pada Aktivitas Pemindahan Produk

Aktivitas : Pengangkatan Produk dari Lantai ke Punggung Operator

Operator

Berat Objek (kg) Lokasi Tangan (cm) Jarak

Vertikal

(cm)

Sudut Asimetrik Frekuensi

angkat/menit

Durasi

Kerja

Pegangan

Objek L

(Nyata)

L

(Max)

Origin Destination

H V H V Origin Destination

1

2

3

4

5

6

50

50

50

50

50

50

23

23

23

23

23

23

17

18,5

20

17,3

19,7

18

15,5

15,5

15,5

15,5

15,5

15,5

38,5

39

40

39,2

39

40

135,7

135,7

135,7

135,7

135,7

135,7

128,2

128,2

128,2

128,2

128,2

128,2

0

0

0

0

0

0

27,3

28

29,5

27,8

29

28,5

2

2

2

2

2

2

2-8 jam

2-8 jam

2-8 jam

2-8 jam

2-8 jam

2-8 jam

poor

poor

poor

poor

poor

poor

Aktivitas : Pemindahan Produk dari Stasiun Pengepakan ke Gudang

Pegangan

Objek

Operator

Berat Objek (kg) Lokasi Tangan (cm) Jarak

Vertikal

(cm)

Sudut Asimetrik Frekuensi

angkat/menit

Durasi

Kerja L

(Nyata)

L

(Max)

Origin Destination

H V H V Origin Destination

1 50 23 18,7 128,2 20,2 15 12,5 0 18,5 2 2-8 jam poor

2 50 23 19 128,2 19,7 15 12,5 0 19,7 2 2-8 jam poor

3 50 23 17,4 128,2 21 15 12,5 0 20 2 2-8 jam poor

4 50 23 19,5 128,2 20,5 15 12,5 0 18,3 2 2-8 jam poor

5 50 23 19,8 128,2 21,3 15 12,5 0 19,3 2 2-8 jam poor

6 50 23 18 128,2 20 15 12,5 0 19 2 2-8 jam poor

Sumber : Hasil Pengukuran

Universitas Sumatera Utara

Page 122: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

2. Data Maximum Permissible Limit (MPL)

Data MPL dapat dibedakan menjadi 2, yaitu pada posisi awal sebelum

pengangkatan produk (origin) dan pada posisi setelah pengangkatan

produk (destination).

a. Data MPL pada saat operator A melakukan pengangkatan produk

dari lantai ke punggung operator B. Adapun data MPL tersebut dapat

dilihat pada Tabel 5.18

Data MPL pada saat pemindahan produk dari stasiun pengepakan ke

gudang. Adapun data MPL tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.19

Universitas Sumatera Utara

Page 123: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

Tabel 5.12 Data MPL pada Aktivitas Pengangkatan Produk dari Lantai ke Punggung Operator

Operator Kondisi 1 (Ο) 2 (

Ο) 3 (

Ο) 4 = H (

Ο)

(Ο)

PKT

(cm)

PLB

(cm)

PLA

(cm) PP (cm) BB (kg) Wo (kg)

1 O 40,1 29,9 70,5 70,1 50,0 11,7 27,8 30,5 70,5 62,0 50,0

D 69,5 61,5 40,0 57,3 52,2 11,7 27,8 30,5 70,5 62,0 50,0

2 O 41,5 29,8 69,3 69,2 49,5 11,5 26,7 31,0 72,0 63,0 50,0

D 60,0 60,0 39,5 57,3 46,0 11,5 26,7 31,0 72,0 63,0 50,0

3 O 39,0 30,0 70,0 70,2 50,1 11,0 25,3 29,5 71,0 61,0 50,0

D 57,7 61,0 39,8 58,0 47,3 11,0 25,3 29,5 71,0 61,0 50,0

4 O 42,0 28,9 69,0 68,5 48,0 12,2 28,0 32,0 73,3 69,0 50,0

D 60,2 59,5 40,2 54,8 45,5 12,2 28,0 32,0 73,3 69,0 50,0

5 O 40,0 30,1 68,5 67,1 49,0 10,5 25,0 29,6 72,0 65,0 50,0

D 59,0 60,0 38,7 56,0 46,5 10,5 25,0 29,6 72,0 65,0 50,0

6 O 40,3 30,0 70,2 70,0 50,0 11,3 27,1 31,7 70,5 59,0 50,0

D 60,5 59,5 38,5 59,2 46,7 11,3 27,1 31,7 70,5 59,0 50,0

Keterangan : O : Origin PKT : Panjang Kepalan Tangan

D : Destination PLB : Panjang Lengan Bawah

1 : Sudut Telapak Tangan PLA : Panjang Lengan Atas

2 : Sudut Lengan Bawah PP : Panjang Punggung

3 : Sudut Lengan Atas BB : Berat Badan

4=H : Sudut Punggung Wo : Berat Beban Angkat

: Sudut Pinggang

Universitas Sumatera Utara

Page 124: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

Tabel 5.13 Data MPL pada Aktivitas Pemindahan Produk dari Stasiun Pengepakan ke Gudang

Operator Kondisi 1

)

2

)

3

)

4 = H

)

)

PKT

(cm)

PLB

(cm)

PLA

(cm)

PP (cm) BB (kg) Wo (kg)

1 O 30,3 61,5 41,3 15,5 20,1 10,8 27,5 32,2 73,0 62,0 50,0

D 47,5 40,0 59,7 57,5 38,3 10,8 27,5 32,2 73,0 62,0 50,0

2 O 32,0 59,0 38,5 14,7 19,4 11,5 26,7 31,0 72,0 63,0 50,0

D 49,1 37,8 60,0 56,0 36,5 11,5 26,7 31,0 72,0 63,0 50,0

3 O 29,5 60,2 39,0 17,2 19,1 11,0 25,3 29,5 71,0 61,0 50,0

D 48,0 38,3 61,2 58,0 36,3 11,0 25,3 29,5 71,0 61,0 50,0

4 O 31,5 60,0 38,2 16,5 18,0 12,2 28,0 32,0 73,3 69,0 50,0

D 50,0 39,5 59,4 56,4 37,5 12,2 28,0 32,0 73,3 69,0 50,0

5 O 30,3 60,0 40,0 17,0 19,5 10,5 25,0 29,6 72,0 65,0 50,0

D 48,7 39,7 61,0 58,1 38,0 10,5 25,0 29,6 72,0 65,0 50,0

6 O 31,2 61,5 38,1 17,1 20,0 11,3 27,1 31,7 70,5 59,0 50,0

D 49,0 40,1 59,0 59,0 39,7 11,3 27,1 31,7 70,5 59,0 50,0

Keterangan : O : Origin PKT : Panjang Kepalan Tangan

D : Destination PLB : Panjang Lengan Bawah

1 : Sudut Telapak Tangan PLA : Panjang Lengan Atas

2 : Sudut Lengan Bawah PP : Panjang Punggung

3 : Sudut Lengan Atas BB : Berat Badan

4=H : Sudut Punggung Wo : Berat Beban Angkat

: Sudut Pinggang

Universitas Sumatera Utara

Page 125: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

5.5 Data Antropometri

Data pengukuran antropometri diperoleh berdasarkan pengukuran yang

didapat dari data hasil pengukuran di Laboratorium Ergonomi dan Perancangan

Sistem Kerja (Lab. E dan PSK), Departemen Teknik Industri, USU. Jumlah

dimensi tubuh yang diambil berjumlah 44 dimensi yang ada di Lab. E dan PSK.

Sedangkan untuk dimensi tubuh yang terkait untuk merancang alat bantu berupa

trolley, yaitu Lebar Bahu (TB), Tinggi Siku Berdiri (TSB), dan Diameter

Genggaman (DG). Data-data dimensi tersebut dapat dilihat pada Lampiran 3.

5.6 Penilaian Biomekanika Operator

5.6.1 Penentuan Nilai Recommended Weight Limit (RWL) dan Lifting Index

(LI)

Setelah dilakukan pengukuran terhadap variabel-variabel pekerjaan, akan

dihitung nilai RWL dari operator. Untuk mendapatkan RWL, maka terlebih

dahulu ditentukan pengukuran faktor-faktor yang mempengaruhi dalam

pengangkatan beban dengan acuan ketetapan NIOSH. Faktor-faktor yang akan

diukur untuk menentukan beban yang direkomendasikan untuk diangkat seorang

pekerja dalam kondisi tertentu menurut NIOSH adalah konstanta pembebanan,

faktor pengali horizontal, faktor pengali vertikal, faktor pengali perpindahan,

faktor pengali asimetrik, faktor pengali frekuensi, dan faktor pengali kopling

(handle). Sebagai contoh elemen kegiatan pengangkatan produk dari lantai ke

punggung operator dapat dilihat pada Gambar 5.12

Universitas Sumatera Utara

Page 126: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

Gambar 5.12 Aktivitas Pengangkatan Produk

Berikut ini merupakan cara perhitungan RWL untuk aktivitas

pengangkatan produk dari lantai ke punggung operator :

1. Nilai LC atau konstanta pembebanan, dimana LC = 23 Kg.

2. Faktor pengali horizontal (HM). Dalam penghitungan, digunakan nilai

Horizontal Location (H) yang merupakan jarak horizontal dari titik

tengah antara dua tumit ke jarak beban yang terdekat. Nilai Horizontal

Location (H) terbagi dua situasi, yaitu H pada situasi origin merupakan

jarak horizontal dari titik pusat antara dua tumit ke beban sebelum

operator mengangkat beban.

H

Universitas Sumatera Utara

Page 127: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

Sedangkan H pada situasi destination merupakan jarak horizontal dari

titik pusat antara dua tumit ke beban setelah operator mengangkat

beban. Gambar posisi H dapat dilihat pada Gambar 5.12

Berikut ini adalah perhitungan nilai HM dengan H saat situasi origin

dan destination:

a. Nilai H pada saat origin adalah 17 cm, maka:

HM = 25/H

= 25/17

= 1,47

b. Nilai H pada saat destination adalah 38,5 cm, maka:

HM = 25/H

= 25/38,5

= 0,65

3. Faktor pengali vertikal (VM). Dalam penghitungan, digunakan nilai

Vertical Location (V) yang merupakan jarak vertikal posisi genggaman

tangan yang memegang beban (diukur dari titik pangkal jari tengah)

terhadap lantai. Nilai Vertical Location (V) terbagi dalam dua situasi,

yaitu V pada situasi origin yang merupakan jarak vertikal posisi

genggaman tangan dari operator pada saat menggenggam beban

terhadap lantai sebelum operator memindahkan beban. Sedangkan V

pada situasi destination merupakan jarak vertikal posisi genggaman

Universitas Sumatera Utara

Page 128: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

tangan dari operator pada saat menggenggam beban terhadap lantai

setelah operator memindahkan beban.

Berikut ini adalah perhitungan nilai VM dengan V pada situasi origin

dan destination:

a. Nilai V pada saat origin adalah 15,5 cm, maka:

VM = 1 – 0,00326 │V-75│

= 1 – 0,00326 │15,5-75│

= 1 – 0,00326 │-59,5│

= 0,82

b. Nilai V pada saat destination adalah 135,7 cm, maka:

VM = 1 – 0,00326 │V-75│

= 1 – 0,00326 │135,7-75│

= 1 – 0,00326 │60,7│

= 0,80

4. Nilai faktor perpindahan (DM). Dalam penghitungan, digunakan nilai

Vertical Travel Distance (D) yang merupakan jarak perpindahan beban

secara vertikal antara tempat asal ke tempat tujuan.

Berikut ini adalah perhitungan nilai faktor pengali perpindahan (DM):

Nilai D adalah 128,2 cm, maka:

DM = 0,825 + 4,5/D

= 0,825 + 4,5/128,2

= 0,86

Universitas Sumatera Utara

Page 129: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

5. Nilai faktor pengali asimetrik (AM). Dalam penghitungan, digunakan

nilai A (sudut asimetrik) yang merupakan sudut yang dibentuk antara

garis asimetrik dan pertengahan garis sagital. Pada saat situasi origin,

nilai A adalah 0°, Sedangkan pada saat situsi destination, nilai A dapat

dihitung besar sudutnya.

Berikut ini adalah perhitungan nilai faktor pengali perpindahan (AM):

a. Nilai A pada saat origin adalah 0̊, maka:

AM = 1 – 0,0032 A

= 1 – 0,0032 (0̊)

= 1

b. Nilai A pada saat destination adalah 27,30, maka:

AM = 1 – 0,0032 A

= 1 – 0,0032 (27,30)

= 0,91

6. Nilai faktor pengali frekuensi (FM). Untuk menentukan nilai faktor

pengali frekuensi dapat dilihat melalui tabel faktor pengali frekuensi.

Nilai FM terbagi atas dua, yaitu:

a. Nilai FM pada saat origin dengan frekuensi pengangkatan/menit

adalah 2, durasi waktu 2-8 jam, dan Vertical Location = 15,5 cm (V <

75), maka nilai FM adalah sebesar 0,65.

Universitas Sumatera Utara

Page 130: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

b. Nilai FM pada saat destination dengan frekuensi pengangkatan/menit

adalah 2, durasi waktu 2-8 jam, dan jarak vertikal = 135,7 cm (V > 75)

maka nilai FM adalah sebesar 0,65.

7. Nilai faktor pengali coupling (CM). Faktor pengali coupling adalah poor,

maka:

a. Nilai CM pada saat origin dengan V<75 adalah 0,9

b. Nilai CM pada saat destination dengan V>75 adalah 0,9

Setelah semua faktor pengali diketahui maka RWL dapat ditentukan,

dengan cara sebagai berikut:

a. Nilai RWL pada saat origin adalah sebagai berikut:

RWL = LC × HM × VM × DM × AM × FM × CM

RWL = 23 x 1,47 x 0,82 x 0,86 x 1 x 0,65 x 0,90

RWL = 13,95 kg

b. Nilai RWL pada saat destination adalah sebagai berikut:

RWL = LC × HM × VM × DM × AM × FM × CM

RWL = 23 x 0,65 x 0,82 x 0,86 x 0,91 x 0,65 x 0,90

RWL = 5,61 kg

Setelah nilai RWL didapatkan, maka perhitungan nilai Lifting Index (LI)

dapat dicari dengan rumus sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara

Page 131: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

Keterangan:

L = Berat beban yang diangkat operator

LI = Lifting Index

RWL = Recommended Weight Limit

Adapun perhitungan nilai Lifting Index (LI) ini dilakukan untuk

mengetahui apakah aktivitas pengangkatan memberikan risiko cedera bagi

operator. Aktivitas pengangkatan akan memberikan resiko cedera jika nilai Lifting

Index (LI) > 1. Berikut adalah perhitungan Lifting Index (LI) pada aktivitas

pengangkatan produk dari lantai ke punggung operator:

1. Nilai LI pada saat origin, dimana:

L = 50 kg

RWL = 13,95 kg

Maka:

LI = L/RWL

= 50/13,95

= 3,58

RWL

LLI (5.2)

Universitas Sumatera Utara

Page 132: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

2. Nilai LI pada saat destination, dimana:

L = 50 kg

RWL = 5,61 kg

Maka:

LI = L/RWL

= 50/5,61

= 8,91

Perhitungan Nilai RWL dan LI direkapitulasi pada Tabel 5.14 dan 5.15.

Tabel 5.14 Hasil Rekapitulasi Perhitungan Nilai RWL dan LI untuk Situasi Origin

pada Aktivitas Pengangkatan Produk dari Lantai ke Punggung Operator

Operator Variabel

RWL LI

LC HM VM DM AM FM CM

1 23 1,47 0,82 0,86 1 0,65 0,9 13,95 3,58

2 23 1,35 0,82 0,86 1 0,65 0,9 12,81 3,90

3 23 1,25 0,82 0,86 1 0,65 0,9 11,86 4,22

4 23 1,45 0,82 0,86 1 0,65 0,9 13,76 3,63

5 23 1,27 0,82 0,86 1 0,65 0,9 12,05 4,15

6 23 1,39 0,82 0,86 1 0,65 0,9 13,19 3,79

Tabel 5.15 Hasil Rekapitulasi Perhitungan Nilai RWL dan LI untuk

Situasi Destination pada Aktivitas Pengangkatan Produk dari

Lantai ke Punggung Operator

Operator Variabel RWL

(Kg) LI

LC HM VM DM AM FM CM

1 23 0,65 0,82 0,86 0,91 0,65 0,9 5,61 8,91

2 23 0,64 0,82 0,86 0,91 0,65 0,9 5,53 9,04

3 23 0,63 0,82 0,86 0,91 0,65 0,9 5,44 9,19

4 23 0,64 0,82 0,86 0,91 0,65 0,9 5,53 9,04

5 23 0,64 0,82 0,86 0,91 0,65 0,9 5,53 9,04

6 23 0,63 0,82 0,86 0,91 0,65 0,9 5,44 9,19

Universitas Sumatera Utara

Page 133: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

5.6.2 Penentuan Nilai Maximum Permissible Limit (MPL)

Perhitungan Maximum Permissible Limit (MPL) terdiri atas dua jenis

perhitungan, yaitu posisi operator sebelum mengangkat beban (origin) dan posisi

operator setelah mengangkat beban (destination).

Setiap posisi pengangkatan tersebut memerlukan beberapa segmen tubuh

yang mendukung dalam melakukan aktivitas pengangkatan beban. Adapun

segmen tubuh tersebut adalah segmen telapak tangan, lengan bawah, lengan atas,

dan punggung. Disini gaya segmen kaki diabaikan.

Di bawah ini akan diperhitungkan gaya tiap segmen tubuh operator baik

sebelum melakukan pengangkatan (origin) maupun setelah melakukan

pengangkatan (destination) untuk aktivitas pengangkatan produk dari lantai ke

punggung operator.

Adapun perhitungan MPL yang dilakukan adalah sebelum operator

mengangkat beban (origin) dan sesudah operator mengangkat beban tersebut

(destination). Beban yang diangkat sebesar 50 kg. Perhitungan kedua kondisi di

atas akan diuraikan lebih terperinci, yaitu:

a. Sebelum melakukan pengangkatan (origin)

Adapun perhitungan masing-masing segmen tubuh dilakukan hanya pada satu

operator, yaitu pada operator (1). Hal ini dilakukan karena semua operator

melakukan jenis pekerjaan, beban, dan waktu kerja yang sama. Gambar setiap

segmen tubuh untuk menghitung MPL pada situasi origin dapat dilihat pada

Gambar 5.13 s.d 5.20.

Universitas Sumatera Utara

Page 134: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

1. Telapak tangan

Gambar 5.13 Sudut yang Terbentuk di Telapak Tangan

Gambar 5.14 Free Body Diagram Segmen Tubuh Telapak Tangan Aktivitas

Pengangkatan Produk dari Lantai ke Punggung Operator pada Situasi Origin

Fx

W 1

W

O

FyW

MW SL1

WH

1

Universitas Sumatera Utara

Page 135: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

∑Fy = 0

∑Fx = 0

∑M = 0

WH = 0,6% x Wbadan

= 0,6% x 62 N

= 0,372 N

Wo = 50 N

Fyw = Wo/2 + WH

= 50 N /2 + 0, 372 N

= 25,372 N

Mw = (Wo + WH) x ½ x PKT x cos 1

= (50 N + 0,372 N) x ½ x 11,7 cm x cos 40,1o

= 225,404 Ncm

Keterangan:

WH = Berat Telapak Tangan (N)

Wbadan = Berat Badan (BB) (N)

Wo = Berat Beban (N)

MW = Momen Berat (Ncm)

1 = Jarak Titik Massa Kepalan Tangan dari Bagian Atas (cm)

SL1 = Panjang Kepalan Tangan (PKT) (cm)

1 = Sudut Telapak Tangan (Q1)

Universitas Sumatera Utara

Page 136: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

2. Lengan Bawah

Gambar 5.15 Sudut yang Terbentuk di Lengan Bawah

Gambar 5.16 Free Body Diagram Segmen Tubuh Lengan Bawah Aktivitas

Pengangkatan Produk dari Lantai ke Punggung Operator pada Situasi Origin

MW

Fyw

SL2

Fxe

Me

Fye

2

WLB

2

Fxw

Universitas Sumatera Utara

Page 137: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

∑Fy = 0

∑Fx = 0

∑M = 0

λ2 = 43%

WLB = 1,7% x Wbadan

= 1,7% x 62 N

= 1,054 N

Fye = Fyw + WLB

= 25,372 N + 1,054 N

= 26,426 N

Me = Mw + (WLB x λ2 x PLB x cos 2) + (Fyw x PLB x cos 2)

= 225,404 N + (1,054 N x 43% x 27,8 cm x cos 29,9o) + (25,372 N x 27,8

cm

x cos 29,9o)

= 847,785 Ncm

Keterangan:

WLB = Berat Lengan Bawah (N)

Wbadan = Berat Badan (BB) (N)

Mw = Momen Berat (Ncm)

2 = Jarak Titik Massa Lengan Bawah dari Bagian Atas (cm)

SL2 = Panjang Lengan Bawah (PLB) (cm)

2 = Sudut Lengan Bawah (Q2)

Universitas Sumatera Utara

Page 138: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

3. Lengan atas

Gambar 5.17 Sudut yang Terbentuk di Lengan Atas

Gambar 5.18 Free Body Diagram Segmen Tubuh Lengan Atas Aktivitas Pengangkatan Produk dari Lantai ke Punggung Operator pada Situasi Origin

Me

Fye

SL3

Fxs

Ms

Fye

3

WLA

3

Fxe

Universitas Sumatera Utara

Page 139: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

∑Fy = 0

∑Fx = 0

∑M = 0

λ3 = 43,6%

WLA = 2,8% x Wbadan

= 2,8% x 62 N

= 1,736 N

Fys = Fye + WLA

= 26,426 N + 1,736 N

= 28,162 N

Ms = Me + (WLA x λ3 x PLA x cos 3) + (Fye x PLA x cos 3)

= 847,785 N + (1,736 N x 43,6% x 30,5 cm x cos 70,5o) + (26,426 N x 30,5

cm x cos 70,5o)

= 1124,537 Ncm

Keterangan:

WLA = Berat Lengan Atas (N)

Wbadan = Berat Badan (BB) (N)

Wo = Berat Beban (N)

MW = Momen Berat (Ncm)

3 = Jarak Titik Massa Lengan Atas dari Bagian Atas (cm)

SL3 = Panjang Lengan Atas (PLA) (cm)

3 = Sudut Lengan Atas (Q3)

Universitas Sumatera Utara

Page 140: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

4. Punggung

Gambar 5.19 Sudut yang Terbentuk di Punggung

Gambar 5.20 Free Body Diagram Segmen Tubuh Bagian Punggung Aktivitas

Pengangkatan Produk dari Lantai ke Punggung Operator pada Situasi Origin

Mt

SL4

-Fxs Ms

2Fys

4

WP

4

FA

Universitas Sumatera Utara

Page 141: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

∑Fy = 0

∑Fx = 0

∑M = 0

λ4 = 67%

WT = 50% x Wbadan

= 50% x 62 N

= 31 N

Fyt = 2Fys + WT

= (2 x 28,162 N) + 31 N

= 87,324 N

MT = 2Ms + (WT x λ4 x PP x cos 4) + (2Fys x PP x cos 4)

= (2 x 1124,537 N) + (31 N x 67% x 70,5 cm x cos 70,1o) + (2 x 28,162 N x

70,5 cm x cos 70,1o)

= 4099,080 Ncm

Keterangan:

WP = Berat Punggung (N)

Wbadan = Berat Badan (BB) (N)

MT = Momen Punggung (Ncm)

4 = Jarak Titik Massa Punggung dari Bagian Atas (cm)

SL4 = Panjang Punggung (PP) (cm)

4 = Sudut Punggung (Q4)

Untuk mencari Gaya Perut (FA) maka terlebih dahulu cari variabel nilai

Tekanan Perut (PA) dengan rumusan:

Universitas Sumatera Utara

Page 142: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

PA = 10-4

[43-0,36(H+T)] [ML5/S1]1,8

/75

= 10-4

[43-0,36(70,1+50,0)] [4099,080]1,8

/75

= 5,079 N/cm2

Kemudian setelah mencari nilai Tekanan Perut (PA) maka selanjutnya

mencari Gaya Perut (FA) adalah:

FA = PA x AA

= 5,079 x 465

= 2361,735 N

Maka Gaya Otot (FM) pada spinal erector dirumuskan sebagai berikut:

FM = (ML5/S1 – FA x D)/E

= (4099,080 – 2361,735 x 11)/5

= -4376,001 N

Kemudian berat total (Wtotal) dihitung menggunakan rumus berikut:

Wtotal = WO + 2WH + 2WLB + 2WLA + WT

= 50 + 2(0,372) + 2(1,054) + 2(1,736) + 31

= 87,324 N

Sehingga gaya kompressi (FC) atau gaya tekan pada L5/S1 dapat

dirumuskan sebagai berikut:

FC = |Wtotal x cos 4 – FA + FM|

= |87,324 x cos(70,1o) – 2361,735 + (-4376,001)|

= 6708,013 N

Universitas Sumatera Utara

Page 143: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

Karena nilai Fc > 6500 N, maka posisi operator sebelum melakukan

pengangkatan (origin) dengan beban 50 kg dikategorikan “Berbahaya”.

b. Sesudah melakukan pengangkatan (destination)

Gambar setiap segmen tubuh untuk menghitung MPL pada situasi destination

dapat dilihat pada Gambar 5.21 s.d 5.28.

1. Telapak tangan

Gambar 5.21 Sudut yang Terbentuk di Telapak Tangan

Universitas Sumatera Utara

Page 144: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

Gambar 5.22 Free Body Diagram Segmen Tubuh Telapak Tangan Aktivitas

Pengangkatan Produk dari Lantai ke Punggung Operator pada Situasi Destination

∑Fy = 0

∑Fx = 0

∑M = 0

WH = 0,6% x Wbadan

= 0,6% x 62 N

= 0,372 N

Wo = 50 N

Fyw = Wo/2 + WH

= 50 N /2 + 0,372 N

= 25,372 N

Mw = (Wo + WH) x ½ x PKT x cos 1

= (50 N + 0,372 N) x ½ x 11,7 cm x cos 69,5o

= 105,198 Ncm

Fx

W

WH

W

O

SL1

MW

FyW

1 1

Universitas Sumatera Utara

Page 145: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

Keterangan:

WH = Berat Telapak Tangan (N)

Wbadan = Berat Badan (BB) (N)

Wo = Berat Beban (N)

MW = Momen Berat (Ncm)

1 = Jarak Titik Massa Kepalan Tangan dari Bagian Atas (cm)

SL1 = Panjang Kepalan Tangan (PKT) (cm)

1 = Sudut Telapak Tangan (1)

2. Lengan bawah

Gambar 5.23 Sudut yang Terbentuk di Lengan Bawah

Universitas Sumatera Utara

Page 146: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

Gambar 5.24 Free Body Diagram Segmen Tubuh Lengan Bawah Aktivitas

Pengangkatan Produk dari Lantai ke Punggung Operator pada Situasi Destination

∑Fy = 0

∑Fx = 0

∑M = 0

λ2 = 43%

WLB = 1,7% x Wbadan

= 1,7% x 62 N

= 1,054

Fye = Fyw + WLB

= 25,372 N + 1,054 N

= 26,426 N

Me = Mw + (WLB x λ2 x PLB x cos 2) + (Fyw x PLB x cos 2)

= 105,198 N + (1,054 N x 43% x 27,8 cm x cos 61,5o) + (25,372 N x 27,8

cm x cos 61,5o)

= 445,770 Ncm

MW

Fyw

SL2

Fxe

Me

Fye

2

WLB

2

Fxw

Universitas Sumatera Utara

Page 147: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

Keterangan :

WLB = Berat Lengan Bawah (N)

Wbadan = Berat Badan (BB) (N)

Mw = Momen Berat (Ncm)

2 = Jarak Titik Massa Lengan Bawah dari Bagian Atas (cm)

SL2 = Panjang Lengan Bawah (PLB) (cm)

2 = Sudut Lengan Bawah (2)

3. Lengan atas

Gambar 5.25 Sudut yang Terbentuk di Lengan Atas

Universitas Sumatera Utara

Page 148: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

Gambar 5.26 Free Body Diagram Segmen Tubuh Lengan Atas Aktivitas

Pengangkatan Produk dari Lantai ke Punggung Operator pada Situasi Destination

∑Fy = 0

∑Fx = 0

∑M = 0

λ3 = 43,6%

WLA = 2,8% x Wbadan

= 2,8% x 62 N

= 1,736 N

Fys = Fye + WLA

= 26,426 N + 1,736 N

= 28,162 N

Me

Fye

SL3

Fxs

Ms

Fye

3

WLA

3

Fxe

Universitas Sumatera Utara

Page 149: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

Ms = Me + (WLA x λ3 x PLA x cos 3) + (Fye x PLA x cos 3)

= 445,770 N + (1,736 N x 43,6% x 30,5 cm x cos 40o) + (26,426 N x 30,5

cm x cos 40o)

= 1080,881 Ncm

Keterangan:

WLA = Berat Lengan Atas (N)

Wbadan = Berat Badan (BB) (N)

Wo = Berat Beban (N)

MW = Momen Berat (Ncm)

3 = Jarak Titik Massa Lengan Atas dari Bagian Atas (cm)

SL3 = Panjang Lengan Atas (PLA) (cm)

3 = Sudut Lengan Atas (3)

4. Punggung

Gambar 5.27 Sudut yang Terbentuk di Punggung

Universitas Sumatera Utara

Page 150: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

Gambar 5.28 Free Body Diagram Segmen Tubuh Bagian Punggung Aktivitas

Pengangkatan Produk dari Lantai ke Punggung Operator pada Situasi Destination

∑Fy = 0

∑Fx = 0

∑M = 0

λ4 = 67%

WT = 50% x Wbadan

= 50% x 62 N

= 31 N

Fyt = 2Fys + WT

= (2 x 28,162 N) + 31 N

= 87,324 N

Mt

SL4

-Fxs Ms

2Fys

4

WP

4

FA

Universitas Sumatera Utara

Page 151: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

MT = 2Ms + (WT x λ4 x PP x cos 4) + (2Fys x PP x cos 4)

= (2 x 1080,881 N) + (31 N x 67% x 70,5 cm x cos 57,3o) + (2 x 28,162 N x

70,5 cm x cos 57,3o)

= 5098,037 Ncm

Keterangan:

WP = Berat Punggung (N)

Wbadan = Berat Badan (BB) (N)

MT = Momen Punggung (Ncm)

4 = Jarak Titik Massa Punggung dari Bagian Atas (cm)

SL4 = Panjang Punggung (PP) (cm)

4 = Sudut Punggung (4)

Untuk mencari Gaya Perut (FA) maka terlebih dahulu cari variabel nilai

Tekanan Perut (PA) dengan rumusan:

PA = 10-4

[43-0,36(H + T)] [ML5/S1]1,8

/75

= 10-4

[43-0,36(57,3 + 52,2)] [5098,037]1,8

/75

= 16,993 /cm2

Kemudian setelah mencari nilai Tekanan Perut (PA) maka selanjutnya

mencari Gaya Perut (FA) adalah:

FA = PA x AA

= 16,993 x 465

= 7901,745 N

Universitas Sumatera Utara

Page 152: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

Maka Gaya Otot (FM) pada spinal erector dirumuskan sebagai berikut:

FM = (ML5/S1 – FA x D)/E

= (5098,037 – 7901,745 x 11)/5

= -16364,232 N

Kemudian berat total (Wtotal) dihitung dengan menggunakan rumus sebagai

berikut:

Wtotal = WO + 2WH + 2WLB + 2WLA + WT

= 50 + 2(0,372) + 2(1,054) + 2(1,736) + 31

= 87,324 N

Sehingga gaya kompressi (FC) atau gaya tekan pada L5/S1 dapat

dirumuskan sebagai berikut:

FC = |Wtotal x cos 4 – FA + FM|

= |87,324 x cos(57,3o) – 7901,745 + -16364,232)|

= 24218,801 N

Karena nilai Fc > 6500 N, maka posisi operator sesudah melakukan pengangkatan

(destination) dengan beban 50kg dikategorikan “Berbahaya”.

Universitas Sumatera Utara

Page 153: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

Tabel 5.16 Hasil Rekapitulasi Perhitungan Nilai MPL untuk Situasi Origin dan Destination pada

Aktivitas Pengangkatan Produk dari Lantai ke Punggung Operator

Op. Kond. WH Fyw

(N)

Mw

(N.cm)

WLB

(N)

Fye

(N)

Me

(N.cm)

WLA

(N)

Fys

(N)

Ms

(N.cm)

WT

(N)

Fyt

(N)

MT

(N.cm)

PA

(N/cm2) FA (N) FM (N)

Wtot

(N) Fc (N) Kategori

1 O

0,372 25,372 225,404 1,054 26,426 847,785 1,736 28,162 1124,537 31,000 87,324 4099,080 5,079 2361,735 -4376,001 87,324 6708,013 Berbahaya

D 0,372 25,372 103,198 1,054 26,426 445,770 1,736 28,162 1080,881 31,000 87,324 5098,037 16,993 7901,745 -16364,232 87,324 24218,801 Berbahaya

2 O

0,378 25,378 216,953 1,071 26,449 815,615 1,764 28,213 1113,863 31,500 87,926 4210,015 3,035 1411,275 -2262,802 87,926 3642,854 Perlu Hati-

hati

D 0,378 25,378 144,837 1,071 26,449 489,781 1,764 28,213 1140,848 31,500 87,926 5297,443 33,572 15610,980 -33284,667 87,926 48848,146

Berbahaya

3 O

0,366 25,366 215,280 1,037 26,403 780,830 1,708 28,111 1054,739 30,500 86,722 3953,109 5,051 2348,715 -4376,551 86,722 6695,890 Berbahaya

D 0,366 25,366 148,023 1,037 26,403 464,624 1,708 28,111 1079,909 30,500 86,722 5043,981 26,199 12182,535 -25792,781 86,722 37929,360

Berbahaya

4 O

0,414 25,414 228,536 1,173 26,587 863,874 1,932 28,519 1178,428 34,500 91,538 4510,129 0,645 299,925 242,191 91,538 24,185 Aman

D 0,414 25,414 152,832 1,173 26,587 521,160 1,932 28,519 1191,574 34,500 91,538 5769,812 47,821 22236,765 -47766,921 91,538 69950,921

Berbahaya

5 O

0,390 25,390 202,655 1,105 26,495 762,087 1,820 28,315 1058,125 32,500 89,130 4312,917 1,280 595,200 -446,857 89,130 1007,374 Aman

D 0,390 25,390 136,252 1,105 26,495 459,566 1,820 28,315 1089,951 32,500 89,130 5336,635 36,029 16753,485 -35790,340 89,130 52493,984

Berbahaya

6 O

0,354 25,354 216,979 1,003 26,357 822,141 1,652 28,009 1112,897 29,500 85,518 4053,106 4,824 2243,160 -4124,331 85,518 6338,242 Berbahaya

D 0,354 25,354 140,095 1,003 26,357 494,753 1,652 28,009 1166,504 29,500 85,518 5068,700 25,057 11651,505 -24619,571 85,518 36227,287

Berbahaya

Universitas Sumatera Utara

Page 154: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

Tabel 5.17 Hasil Perhitungan Nilai MPL untuk Situasi Origin dan Destination pada

Aktivitas Pemindahan Produk dari Stasiun Pengepakan ke Gudang

Op. Kond. WH Fyw

(N)

Mw

(N.cm)

WLB

(N)

Fye

(N)

Me

(N.cm)

WLA

(N)

Fys

(N)

Ms

(N.cm)

WT

(N)

Fyt

(N)

MT

(N.cm)

PA

(N/cm2) FA (N) FM (N)

Wtot

(N) Fc (N) Kategori

1 O

0,372 25,372 234,851 1,054 26,426 573,726 1,736 28,162 1231,299 31,000 87,324 7885,777 412,020 191589,300 -419919,305 87,324 611424,457 Berbahaya

D 0,372 25,372 183,766 1,054 26,426 727,806 1,736 28,162 1169,414 31,000 87,324 5362,676 53,319 24793,335 -53472,802 87,324 78219,218 Berbahaya

2 O

0,378 25,378 245,657 1,071 26,449 600,976 1,764 28,213 1261,310 31,500 87,926 7922,133 423,116 196748,940 -431263,241 87,926 627927,133 Berbahaya

D 0,378 25,378 189,661 1,071 26,449 734,780 1,764 28,213 1156,661 31,500 87,926 5434,867 63,181 29379,165 -63547,190 87,926 92877,187 Berbahaya

3 O

0,366 25,366 241,100 1,037 26,403 565,645 1,708 28,111 1188,028 30,500 86,722 7575,299 379,979 176690,235 -387203,457 86,722 563810,848 Berbahaya

D 0,366 25,366 185,358 1,037 26,403 697,849 1,708 28,111 1083,665 30,500 86,722 5051,493 51,292 23850,780 -51461,417 86,722 75266,241 Berbahaya

4 O

0,414 25,414 262,209 1,173 26,587 625,066 1,932 28,519 1314,843 34,500 91,538 8262,958 454,237 211220,205 -463031,859 91,538 674164,296 Berbahaya

D 0,414 25,414 197,674 1,173 26,587 757,653 1,932 28,519 1204,459 34,500 91,538 5660,212 64,066 29790,690 -64407,476 91,538 94147,510 Berbahaya

5 O

0,390 25,390 228,409 1,105 26,495 551,723 1,820 28,315 1170,488 32,500 89,130 7739,469 393,950 183186,750 -401462,956 89,130 584564,471 Berbahaya

D 0,390 25,390 174,602 1,105 26,495 672,118 1,820 28,315 1063,718 32,500 89,130 5110,555 48,195 22410,675 -48281,374 89,130 70644,949 Berbahaya

6 O

0,354 25,354 243,351 1,003 26,357 576,781 1,652 28,009 1252,246 29,500 85,518 7611,009 379,404 176422,860 -386608,090 85,518 562949,212 Berbahaya

D 0,354 25,354 186,649 1,003 26,357 721,162 1,652 28,009 1163,245 29,500 85,518 5078,185 41,676 19379,340 -41618,911 85,518 60954,206 Berbahaya

Universitas Sumatera Utara

Page 155: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

5.7 Perhitungan Antropometri untuk Perancangan

5.7.1 Uji Keseragaman Data

Uji keseragaman data digunakan untuk mengetahui apakah data-data yang

diperoleh telah berada dalam keadaan terkendali atau belum. Suatu data yang

berada dalam batas kendali yang telah ditetapkan yaitu BKA (Batas Kendali Atas)

dan BKB (Batas Kendali Bawah) dapat dikatakan berada dalam keadaan

terkendali, sebaliknya jika data berada di luar BKA dan BKB, maka data tersebut

berada dalam keadaan tidak terkendali. Suatu data yang berada dalam keadaan

tidak terkendali harus dibuang untuk kemudian dilakukan uji keseragaman

kembali sehingga tidak tidak ada lagi data yang berada di luar BKA dan BKB.

Pada penelitian ini peneliti menggunakan tingkat kepercayaan 95% dan tingkat

ketelitian 5%.

Persamaan yang digunakan untuk menguji keseragaman data adalah:

Dimana :

n = Banyaknya Pengamatan

𝑋𝑛 = Jumlah pengamatan ke n dari i = 1 hingga j = 57

𝑋 = Nilai rata-rata

(5.3)

(5.4)

Universitas Sumatera Utara

Page 156: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

Sebagai contoh untuk perhitungan digunakan dimensi Lebar Bahu (LB):

cm 38,3857

2187,60

57

38,7...40,242,436,4

1)( 1

2

n

XX

SD

n

i

i

Nilai standar deviasinya adalah:

08,4157

)38,3838,7...()38,3842,4()38,3836,4()(

222

SD

BKA = 38,38 + (2 x 4,08)

= 46,54 cm

BKB = 38,38 - (2 x 4,08)

= 30,22 cm

Hasil dari uji keseragaman untuk dimensi Lebar Bahu (LB) dapat dilihat

pada Gambar 5.29

Gambar 5.29 Uji Keseragaman Dimensi LB

25.00

27.00

29.00

31.00

33.00

35.00

37.00

39.00

41.00

43.00

45.00

47.00

49.00

1 3 5 7 9 111315171921232527293133353739414345474951535557

UJI KESERAGAMAN DIMENSI LEBAR BAHU (LB)

LB

X-rata-rata

BKA

BKB

Universitas Sumatera Utara

Page 157: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

Dari gambar di atas terlihat masih adanya data out of control sehingga

perlu dilakukan revisi. Data yang out of control yang dibuang adalah data ke- 27,

44, 47, dan 56. Adapun data baru setelah data out of control dibuang dapat dilihat

pada Tabel 5.18

Tabel 5.18 Data Dimensi LB Revisi 1

Data LB Data LB Data LB

1 36,40 21 36,00 41 39,50

2 42,40 22 35,10 42 33,50

3 40,20 23 40,10 43 37,20

4 44,80 24 35,30 44 34,50

5 37,70 25 40,40 45 39,40

6 34,50 26 43,50 46 38,90

7 41,00 27 36,10 47 39,00

8 40,90 28 38,60 48 43,00

9 44,50 29 36,40 49 42,80

10 36,20 30 34,30 50 35,70

11 33,50 31 36,50 51 37,30

12 38,20 32 39,40 52 34,20

13 35,30 33 42,90 53 38,70

14 44,50 34 41,60

15 42,00 35 35,20

16 41,20 36 40,20

17 35,30 37 40,00

18 34,30 38 32,50

19 36,00 39 41,00

20 35,00 40 42,00

Setelah data hasil revisi pertama diperoleh, selanjutnya menghitung ulang

keseragaman data.

cm 38,3953

2034,70

53

38,7...40,242,436,4

Universitas Sumatera Utara

Page 158: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

1)( 1

2

n

XX

SD

n

i

i

Nilai standar deviasinya adalah :

32,3153

)39,3838,7...()39,3842,4()39,3836,4()(

222

SD

BKA = 38,39 + (2 x 3,32)

= 45,03 cm

BKB = 38,39 - (2 x 3,32)

= 31,75 cm

Hasil dari uji keseragaman untuk dimensi Lebar Bahu (LB) Revisi

Pertama dapat dilihat pada Gambar 5.30

Gambar 5.30 Uji Keseragaman Dimensi LB (Revisi 1)

Dari gambar di atas terlihat bahwa seluruh data sudah berada di dalam

batas kontrol. Maka dari itu, data dikatakan telah seragam. Hasil uji keseragaman

30.00

32.00

34.00

36.00

38.00

40.00

42.00

44.00

46.00

48.00

50.00

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37 39 41 43 45 47 49 51 53

UJI KESERAGAMAN DIMENSI LEBAR BAHU (LB)

(Revisi 1)

LB

X-rata-rata

BKA

BKB

Universitas Sumatera Utara

Page 159: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

data untuk dimensi Tinggi Siku Berdiri (TSB) dan Diameter Genggaman (DG)

dapat dilihat pada Lampiran 4.

5.7.2 Uji Kecukupan Data

Uji kecukupan data digunakan untuk menganalisis jumlah pengukuran

apakah sudah representatif, dimana tujuannya untuk membuktikan bahwa data

sampel yang diambil sudah mewakili populasi.

Untuk melakukan uji kecukupan data digunakan persamaan berikut:

2

22)( /

'

X

XXNskN

Dimana:

N = Jumlah pengamatan yang dilakukan

N’ = Jumlah pengamatan yang harus dilakukan

k = Tingkat kepercayaan 95%

s = Tingkat ketelitian 5%

Dengan ketentuan :

Jika N’ < N, maka jumlah data pengamatan sudah mencukupi.

Jika N’ > N, maka jumlah data pengamatan belum mencukupi.

Uji kecukupan untuk dimensi Lebar Bahu (LB) dilakukan setelah uji

keseragaman revisi satu dilakukan. Adapun perhitungan uji kecukupan data

adalah sebagai berikut:

N = 53

k = 2

s = 0,05

(5.5)

Universitas Sumatera Utara

Page 160: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

70,203438,7...40,242,436,4xi

85,786847,38...2,404,424,3622222xi

maka :

70,112034,70

(2034,70) )85,78684(5305,0/2'

2 2

N

Dari perhitungan terlihat bahwa nilai N’= 11,70 < 53. Sehingga jumlah

data pengamatan telah mencukupi. Perhitungan uji kecukupan data untuk dimensi

lain terlihat dalam Tabel 5.19 berikut:

Tabel 5.19 Perhitungan Uji Kecukupan Data

No. Pengukuran 𝒙𝒊 𝒙𝒊𝟐 N N’ Keterangan

1 LB 2034,70 78684,85 53 11,70 DATA CUKUP

2 TSB 5422,46 546370,29 54 5,48 DATA CUKUP

3 DG 193,99 789,79 49 45,43 DATA CUKUP

Perhitungan uji kecukupan data untuk dimensi tubuh lainnya dapat dilihat

pada Lampiran 5.

5.7.3 Uji Kenormalan Data dengan Chi-Square

Uji Normal dengan Chi-Square digunakan untuk Uji Goodness of Fit

(kesesuaian) antara frekuensi hasil pengamatan dengan frekuensi yang diharapkan

yang tidak memerlukan anggapan tertentu tentang bentuk distribusi populasi dari

mana sampel diambil. Pengujian distribusi normal dengan Chi-Square dapat

dilakukan dengan menggunakan software SPSS 19.0. Adapun hasil yang diperoleh

dapat dilihat pada Tabel 5.20.

Universitas Sumatera Utara

Page 161: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

Tabel 5.20 Uji Kenormalan Data dengan Chi-Square Menggunakan

Software SPSS 19.0

Test Statistics

Lebar Bahu

(LB)

Tinggi Siku Berdiri

(TSB)

Diameter Genggaman

(DG)

Chi-Square 10.528a 34.667

b 21.449

c

df 12 20 3

Asymp. Sig. .570 .022 .000

a. 13 cells (100.0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is 4.1.

b. 21 cells (100.0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is 2.6.

c. 0 cells (.0%) have expected frequencies less than 5. The minimum expected cell frequency is 12.3.

5.7.4 Penetapan Data Antropometri

Penetapan data antropometri dilakukan untuk merancang fasilitas kerja

operator pemindahan produk pupuk kapur pertanian dari stasiun pengepakan ke

gudang produk jadi. Dimensi-dimensi tubuh operator yang telah dihitung akan

menjadi dasar dalam perancangan alat bantu pemindahan produk berupa trolley.

Perancangan alat bantu tersebut menggunakan prinsip dimensi tubuh yang

ekstrim. Persentil yang digunakan adalah persentil 5 untuk dimensi Tinggi Siku

Berdiri (TSB) dan Diameter Genggaman (DG). Sedangkan persentil 95 digunakan

untuk dimensi tubuh Lebar Bahu (LB).

1. Persentil 5

Dalam perhitungan persentil ini digunakan harga persentil 5 yang dapat dicari

dengan menggunakan persamaan berikut:

100

155

n

Universitas Sumatera Utara

Page 162: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

Dimana:

P5 = besar persentil 5

n = jumlah data

100 = persentase

Perhitungan dimensi Tinggi Siku Berdiri (TSB):

75,2100

)154(55

P

Berarti nilai 5P dapat dilihat diantara data ke 3 dan data ke 4.

Selanjutnya setelah dilakukan perhitungan persentil, maka dilakukan

interpolasi terhadap data hasil perhitungan persentil.

Interpolasi = nilai data ke n + selisih nilai data*(data ke n+1 – data P5)

= 101,6 + (101,6- 99,4)*(4-2,75)

= 101,6 + (2,2)*(1,25)

= 101,6 - 2,75

= 98,85 cm

Sedangkan perhitungan dimensi Diameter Genggaman (DG):

5,2100

)149(55

P

Berarti nilai 5P dapat dilihat diantara data ke 3 dan data ke 4.

Selanjutnya setelah dilakukan perhitungan persentil, maka dilakukan

interpolasi terhadap data hasil perhitungan persentil.

Interpolasi = nilai data ke n + selisih nilai data*(data ke n+1 – data P5)

= 5,02 + (5,02-4,84)*(4-2,5)

Universitas Sumatera Utara

Page 163: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

= 5,02 + (0,18)*(1,5)

= 5,02 + 0,27

= 5,29 cm

2. Persentil 50

Dalam perhitungan persentil ini digunakan harga persentil 50 yang dapat

dicari dengan menggunakan persamaan berikut:

100

15050

n

Dimana:

P50 = besar persentil 50

n = jumlah data

100 = persentase

Perhitungan dimensi Lebar Bahu (LB):

27100

)153(5050

P

Berarti nilai 50P dapat dilihat diantara data ke 26 dan data ke 27.

Selanjutnya setelah dilakukan perhitungan persentil, maka dilakukan

interpolasi terhadap data hasil perhitungan persentil.

Interpolasi = nilai data ke n + selisih nilai data*(data ke n+1 – data P50)

= 43,5 + (43,5- 36,1)*(27-27)

= 43,5 + (7,4)*(0)

= 43,5 cm

Universitas Sumatera Utara

Page 164: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

5.8 Metode Kerja Aktual

Dari hasil pengamatan yang dilakukan metode kerja aktual di stasiun

pengepakan dan pemindahan produk jadi adalah sebagai berikut:

1. Produk jadi yang keluar dari corong bawah mesin Hammer Mill

langsung ditampung oleh si operator dengan karung-karung yang telah

disediakan.

2. Karung tersebut diisi sampai penuh, kemudian dipindahkan ke sisi

sebelah kiri operator.

3. Penjahitan karung pupuk secara manual oleh operator

4. Operator A mengangkat produk pupuk dari lantai ke punggung

operator B.

5. Operator B melakukan pemindahan produk jadi ke gudang dengan

cara mengangkat secara manual.

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap elemen kegiatan aktual yang

terdapat pada aktivitas di stasiun pengepakan dan pemindahan produk jadi maka

dapat diketahui data waktu pengerjaan pada Peta Aliran Proses, terlihat pada

Gambar 5.31 berikut:

Universitas Sumatera Utara

Page 165: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

Gambar 5.31 Peta Aliran Proses

Universitas Sumatera Utara

Page 166: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

Universitas Sumatera Utara

Page 167: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

BAB 6

ANALISA PEMECAHAN MASALAH

6.1 Analisis Keluhan Musculoskletal Disorders Berdasarkan SNQ

Berdasarkan hasil pengukuran dengan menggunakan Standart Nordic

Questionnaire (SNQ) yaitu melihat tingkat keluhan operator saat melakukan pekerjaan,

ternyata didapat hasil bahwa tingkat keluhan yang di alami oleh operator berbeda-beda.

Perbedaan ini terjadi karena bedanya dimensi tubuh dan metode kerja pada operator

sehingga akan berbeda pula dampak yang terjadi pada operator. Persentase pembobotan

masing-masing kategori di setiap dimensi tubuh dapat dilihat pada Gambar 6.1

Gambar 6.1 Data Total Keluhan Standart Nordic Questionnaire

Gambar diatas memperlihatkan bahwa bagian tubuh di bahu kiri, bahu kanan,

lengan atas, lengan bawah kiri dan kanan memiliki persentase 100% untuk kriteria

“Sangat Sakit”. Hal ini disebabkan karena pada bagian-bagian tersebut sangat besar

menahan gaya dari beban produk pupuk seberat 50 kg. Selain dari beban kerja fisik

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27

Bobot 0 Bobot 1 Bobot 2 Bobot 3

Universitas Sumatera Utara

Page 168: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

yang besar, pergerakan berulang-ulang (repeatitive) untuk memindahkan produk

membuat otot-otot pada daerah tersebut cepat terjadi konstraksi sehingga otot

mengalami kelelahan dan timbul rasa sakit.

6.2 Analisis Postur Kerja

Hasil penilaian postur kerja dengan menggunakan metode QEC, terlihat pada

Tabel 6.1.

Tabel 6.1 Rekapitulasi Hasil Analisis Postur Kerja

No. Elemen Kerja Persentase Tindakan

1 Pemindahan produk jadi (kapur

pertanian) yang telah ditampung

dengan karung dari corong mesin

Hammer Mill.

62 Tindakan dalam waktu

dekat

2 Pengepakan produk dengan

menggunakan mesin jahit karung.

27 Aman

3 Operator A membantu operator B

menaikkan produk ke punggung

operator B (pemindahan dilakukan

secara manual)

78 Tindakan sekarang juga

4 Pengangkatan produk dipindahkan

ke gudang

84 Tindakan sekarang juga

Sumber : Hasil Pengolahan Data

Berdasarkan tabel di atas elemen kerja pengepakan produk dengan

menggunakan mesin jahit karung tidak perlu dilakukan tindakan karena berstatus

aman. Sementara pada elemen kerja pemindahan produk jadi (kapur pertanian) yang

telah ditampung dengan karung dari corong mesin Hammer Mill perlu dilakukan

Universitas Sumatera Utara

Page 169: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

tindakan dalam waktu dekat. Sedangkan 2 elemen lainnya terlihat bahwa perlu

tindakan sekarang juga akibat postur kerja yang tidak ergonomis, yaitu:

1. Operator A membantu operator B menaikkan produk ke punggung operator

B (pemindahan dilakukan secara manual)

Pada elemen kerja ini kondisi berat beban yang diangkat jauh melebihi batas

berat beban yang diizinkan untuk diangkat secara manual. Proses

pengangkatan yang dilakukan berulang juga menjadi penyebab kurang

ergonomisnya elemen kerja tersebut.

2. Pengangkatan produk dipindahkan ke gudang

Pada elemen kerja ini produk dipindahkan secara manual dari stasiun kerja

pengepakan ke gudang produk jadi dengan cara dipikul di punggung

operator. Kondisi ini jelas sangat tidak ergonomis karena beban yang

dipikul sangat berat, dan dilakukan secara berulang. Maka dari itu, memang

sangat dibutuhkan alat bantu dalam pemindahan produk ini.

6.3 Analisis Prosedur Kerja

CV. Bukitraya Laendrys belum mempunyai prosedur yang baku atau tertulis

bagi karyawan dalam menjalankan proses kerja. Dari peta aliran proses sekarang dapat

disimpulkan bahwa operator umumnya bekerja secara manual tanpa ada fasilitas kerja

terutama untuk pemindahan produk. Terlihat dalam Peta Aliran Proses aktual,

pemindahan produk satu per-satu dan dilakukan secara manual akan menghabiskan

banyak waktu. Untuk itu prosedur kerja aktual perlu diperbaiki dengan menambahkan

Universitas Sumatera Utara

Page 170: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

suatu alat bantu pemindahan produk sehingga kerja operator bisa lebih cepat, serta

keluhan operator dapat diminimasi.

6.4 Analisis Biomekanika

6.4.1 Analisis dan Evaluasi Penentuan Nilai Recommended Weight Limit (RWL) dan

Lifting Index (LI)

RWL adalah batas beban yang dapat diangkat oleh manusia tanpa

menimbulkan cidera meskipun pekerjaan tersebut dilakukan secara berulang-ulang

dalam durasi kerja tertentu dan dalam jangka waktu yang cukup lama. Dari hasil

pengolahan data dapat dilihat bahwa nilai Recommended Weight Limit (RWL) yang

paling besar terdapat aktivitas aktivitas pengangkatan produk dari lantai ke punggung

operator, yaitu sebesar 13,95 kg (situasi origin) untuk operator pertama. Sedangkan

nilai Recommended Weight Limit (RWL) yang paling kecil terdapat pada operator

ketiga dan keenam untuk aktivitas yang sama dengan nilai RWL sebesar 5,44 kg

(destination).

Besar kecilnya nilai RWL pada seorang operator bergantung pada faktor-faktor

berikut ini:

1. Faktor pengali horizontal (HM)

Faktor pengali horizontal (HM) dipengaruhi oleh nilai Horizontal Location

(H). Nilai HM dan H berbanding terbalik, semakin besar nilai H, maka HM

yang dihasilkan semakin kecil. Sebaliknya, semakin kecil nilai H yang

didapat, maka nilai HM yang dihasilkan semakin besar. Sedangkan

hubungan antara HM dengan RWL adalah berbanding lurus di mana

Universitas Sumatera Utara

Page 171: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

semakin besar nilai HM, maka nilai RWL akan semakin besar dan

sebaliknya. Dari tabel hasil perhitungan nilai RWL dapat dilihat bahwa nilai

HM yang dihasilkan untuk masing-masing aktivitas lebih besar dari satu,

sehingga menyebabkan nilai RWL yang dihasilkan semakin besar. Faktor

pengali horizontal (HM), di mana jarak antara beban dan operator diperbaiki

menjadi 25 cm karena jarak ini merupakan jarak yang direkomendasikan

NIOSH. Pada pengumpulan data aktivitas pengangkatan produk dari lantai

ke punggung operator kondisi origin, nilai H adalah 17 cm. Agar nilai RWL

semakin besar, maka jarak antara operator ke beban harus didekatkan lagi

agar nilai HM menjadi lebih besar, sehingga RWL juga semakin besar.

2. Faktor pengali Vertikal (VM)

Faktor pengali vertikal (VM) dipengaruhi oleh Vertical Location (V).

Hubungan V terhadap besarnya VM, yaitu semakin besar selisih antara V

dengan nilai 75 yang telah ditetapkan NIOSH, maka nilai VM yang

dihasilkan akan semakin kecil. Sebaliknya makin kecil selisihnya, maka

nilai VM yang dihasilkan akan semakin besar. Sedangkan hubungan antara

nilai VM dengan RWL ialah berbanding lurus di mana jika nilai VM yang

didapatkan dari pengolahan data besar maka nilai RWL yang dihasilkan pun

juga akan semakin besar dan sebaliknya. Maka untuk mendapatkan nilai

RWL yang besar maka selisih antara jarak genggaman tangan operator pada

saat menggenggam beban terhadap lantai harus diperpendek, sehingga nilai

RWL yang dihasilkan pun akan semakin besar dan tingkat terjadinya risiko

cedera kerja semakin kecil. Faktor pengali vertikal (VM), di mana beban

Universitas Sumatera Utara

Page 172: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

diangkat sampai ketinggian genggaman tangan, yang berada pada jarak 75

cm. Pada pengumpulan data aktivitas aktivitas pengangkatan produk dari

lantai ke punggung operator di kondisi origin, nilai V adalah 15,5 cm. Agar

nilai RWL semakin besar, maka jarak antara operator ke beban harus

mendekati nilai 75 cm agar nilai HM menjadi lebih besar, sehingga RWL

juga semakin besar.

3. Faktor perpindahan (DM)

Nilai faktor perpindahan (DM) dipengaruhi oleh Vertical Travel Distance

(D). D merupakan jarak perpindahan beban secara vertikal antara tempat

asal ke tempat tujuan. Pengaruh nilai D terhadap besarnya DM adalah

semakin besar nilai D yang didapat, maka semakin kecil nilai DM yang

dihasilkan begitu juga sebaliknya. Dari hubungan tersebut dapat

disimpulkan bahwa nilai RWL yang dihasilkan akan besar jika jarak

perpindahan beban dari tempat asal ke tempat tujuan diperpendek, dengan

begini risiko terjadinya cidera kerja akan semakin kecil. Pada pengumpulan

data aktivitas pengangkatan produk dari lantai ke punggung operator di

kondisi origin dan destination, nilai D adalah 128,2 cm. Agar nilai RWL

semakin besar, maka jarak antara operator ke beban harus didekatkan lagi

agar nilai DM menjadi lebih besar, sehingga RWL juga semakin besar.

4. Faktor pengali asimetrik (AM)

Nilai faktor pengali asimetrik (AM) dipengaruhi oleh sudut yang dibentuk

operator dari posisi awal ke posisi akhir setelah pengangkatan (A). Semakin

besar nilai A, maka nilai AM akan semakin kecil, sehingga nilai RWL yang

Universitas Sumatera Utara

Page 173: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

dihasilkan pun akan kecil pula hal ini disebabkan AM berbanding lurus

terhadap RWL. Faktor pengali asimetrik (AM), dengan melakukan

perubahan pada lokasi pemindahan beban, di mana lokasi pemindahan

beban, beban, dan operator dibuat pada keadaan lurus tanpa melibatkan

perputaran tubuh (AM=1). Hal ini akan membuat nilai RWL akan menjadi

lebih besar. Hal ini akan membuat nilai LI semakin besar.

5. Faktor pengali frekuensi (FM)

Faktor pengali frekuensi (FM) menyatakan frekuensi seorang operator

mengangkat beban dalam berapa menit dan berapa lama operator tersebut

bekerja. Nilai FM dipengaruhi oleh frekuensi pengangkatan/menit, durasi

waktu, dan Vertical Location. Dengan memasukkan data yang ada, maka

dapat dilihat nilai FM dari tabel Faktor Pengali Frekuensi. Adapun

hubungan antara nilai FM dengan nilai RWL adalah berbanding lurus, di

mana jika nilai FM besar maka nilai RWL yang dihasilkan pun juga akan

besar. Begitu juga sebaliknya jika nilai FM kecil maka nilai RWL yang

dihasilkan pun juga akan kecil. Dari tabel perhitungan nilai RWL diperoleh

nilai FM operator yang lebih kecil dari satu. Hal ini mengakibatkan nilai

RWL semakin kecil. Untuk membuat nilai FM semakin besar, maka

frekuensi pengangkatan/menit, durasi waktu, dan Vertical Location harus

diperkecil agar nilai FM yang diperoleh akan semakin besar.

6. Faktor Pengali Coupling (CM)

Faktor Pengali Coupling (CM) merupakan keadaan operator pada saat

menggenggam beban apakah dirasakan nyaman atau tidak. Keadaan

Universitas Sumatera Utara

Page 174: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

tersebut mempunyai kriteria masing-masing yang dapat dilihat pada tabel

Faktor Pengali Coupling. Selain itu, faktor pengali ini juga dipengaruhi oleh

jarak Vertical Location (V). Nilai CM berbanding lurus dengan besar RWL,

sehingga semakin besar nilai CM, maka semakin besar pula nilai RWL.

Sebaliknya semakin kecil nilai CM, maka semakin kecil pula nilai RWL

yang diperoleh. Dari tabel perhitungan nilai RWL diperoleh nilai CM pada

operator yang lebih kecil dari 1. Hal ini mengakibatkan nilai RWL semakin

kecil. Oleh karena itu pegangannya perlu diperbaiki dengan cara memasang

pegangan yang nyaman sehingga tipe coupling tergolong dalam keadaan

good . Hal ini akan menyebabkan faktor pengali coupling akan menjadi 1.

Dengan meningkatnya nilai CM, maka nilai RWL akan semakin besar.

Lifting Index digunakan untuk mengetahui index pengangkatan yang tidak

mengandung risiko cidera tulang belakang. Nilai LI pada situasi origin sebesar 3,58

dan pada situasi destination sebesar 8,91 pada aktivitas pengangkatan produk dari

lantai ke punggung operator. Jika LI > 1, massa beban yang diangkat melebihi batas

pengangkatan yang direkomendasikan, maka aktivitas tersebut mengandung risiko

cidera tulang belakang. Sedangkan, jika LI < 1, massa beban yang diangkat tidak

melebihi batas pengangkatan yang direkomendasikan, maka aktivitas tersebut tidak

mengandung risiko cidera tulang belakang (standard dari NIOSH). Untuk menghindari

nilai LI > 1, maka nilai RWL dibuat menjadi besar. Maka dari itu, faktor-faktor yang

mempengaruhi RWL juga harus sebanding dengan RWL, yaitu harus bernilai besar.

Universitas Sumatera Utara

Page 175: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

Selain dari evaluasi pada nilai RWL, massa beban juga berpengaruh terhadap

besar kecilnya nilai LI. Dengan adanya trolley, maka operator tidak perlu mengangkat

beban yang cukup besar.

Perhitungan nilai RWL dan LI pada aktivitas pemindahan produk dari stasiun

pengepakan ke trolley yang telah dirancang pada situasi origin dan destination dapat

dilihat pada Lampiran 6. Sedangkan hasil perhitungan nilai RWL dan LI dapat dilihat

pada Tabel 6.2 dan 6.3.

Tabel 6.2 Nilai RWL dan LI pada Aktivitas Pengangkatan Produk dari

Lantai ke Trolley pada Kondisi Origin

Operator Variabel

RWL LI

LC HM VM DM AM FM CM

1 23 1,25 0,82 0,86 0,81 0,65 0,9 9,61 0,52

Tabel 6.3 Nilai RWL dan LI pada Aktivitas Pengangkatan Produk dari

Lantai ke Trolley pada Situsi Destination

Operator Variabel

RWL LI

LC HM VM DM AM FM CM

1 23 1 0,80 0,86 0,76 0,65 0,9 7,04 0,71

Sedangkan nilai RWL dan LI pada aktivitas pemindahan produk melalui

trolley dari stasiun pengepakan menuju gudang dapat dilihat pada Tabel 6.4 dan 6.5.

Tabel 6.4 Nilai RWL dan LI pada Aktivitas Pemindahan Produk

Melalui Trolley dari Stasiun Pengepakan Menuju Gudang pada Kondisi Origin

Operator Variabel

RWL LI

LC HM VM DM AM FM CM

1 23 2,5 0,99 0,9 1 0,65 0,9 29,97 0,50

Universitas Sumatera Utara

Page 176: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

Tabel 6.5 Nilai RWL dan LI pada Aktivitas Pemindahan Produk

Melalui Trolley dari Stasiun Pengepakan Menuju Gudang pada Kondisi Destination

Operator Variabel

RWL LI

LC HM VM DM AM FM CM

1 23 1,67 0,93 0,9 0,79 0,65 0,9 16,51 0,91

6.4.2 Analisis dan Evaluasi Penentuan Nilai Maximum Permissible Limit (MPL)

Dari perhitungan MPL diperoleh nilai Fc (6708,013 N) > 6500 N pada kondisi

origin dan Fc (24218,801 N) > 6500 N pada kondisi destination pada aktivitas

pengangkatan produk dari lantai ke punggung operator, maka posisi operator pertama

sebelum dan sesudah pengangkatan beban 50 kg dikategorikan “Berbahaya” (standard

NIOSH). Faktor utama yang mempengaruhi besarnya MPL seseorang adalah posisi

tubuh operator saat sebelum melakukan pengangkatan maupun sesudah melakukan

pengangkatan. Posisi tersebut menyebabkan sudut yang dibentuk pada segmen tubuh

akan bernilai maksimum. Oleh karena itu, sebaiknya saat sebelum atau melakukan

pengangkatan beban, besar sudut kepada segmen tubuh dibuat membentuk sudut yang

bernilai 90ᴼ atau tegak lurus dengan segmen tubuh lainya sehingga gaya yang akan

dikeluarkan juga tidak maksimum dari kekuatan otot tersebut.

Adapun nilai MPL setelah dilakukan perbaikan metode kerja dengan

menggunakan trolley dapat dilihat pada Tabel 6.6 dan 6.7. Sedangkan perhitungan

nilai MPL setelah perancangan tersebut dapat dilihat pada Lampiran 7.

Universitas Sumatera Utara

Page 177: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

Tabel 6.6 Nilai MPL pada Aktivitas Pengangkatan Produk dari Lantai ke Punggung Operator

pada Kondisi Origin dan Destination

Op. Kond. WH Fyw

(N)

Mw

(N.cm)

WLB

(N)

Fye

(N)

Me

(N.cm)

WLA

(N)

Fys

(N)

Ms

(N.cm)

WT

(N)

Fyt

(N)

MT

(N.cm)

PA

(N/cm2) FA (N) FM (N)

Wtot

(N) Fc (N) Kategori

1 O 0,372 2,872 29,531 1,054 3,926 118,822 1,736 5,662 150,951 31,000 42,324 694,803 2,122 986,730 -2031,845 42,324 3011,226 Aman

D 0,372 2,872 30,355 1,054 3,926 117,221 1,736 5,662 161,357 31,000 42,324 793,141 2,124 987,660 -2014,224 42,324 2993,084 Aman

Tabel 6.7 Nilai MPL pada Aktivitas Pemindahan Produk dari Stasiun Pengepakan ke Gudang

pada Kondisi Origin dan Destination

Op. Kond. WH Fyw

(N)

Mw

(N.cm)

WLB

(N)

Fye

(N)

Me

(N.cm)

WLA

(N)

Fys

(N)

Ms

(N.cm)

WT

(N)

Fyt

(N)

MT

(N.cm)

PA

(N/cm2) FA (N) FM (N)

Wtot

(N) Fc (N) Kategori

1 O

0,372 2,872 28,020 1,054 3,926 110,896 1,736 5,662 149,923 31,000 42,324 422,462 1,572 730,980 -1523,664 42,324 2252,429 Aman

D 0,372 2,872 28,568 1,054 3,926 116,896 1,736 5,662 163,492 31,000 42,324 531,178 2,177 1012,305 -2120,835 42,324 3129,451 Aman

Universitas Sumatera Utara

Page 178: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

6.5 Perancangan Fasilitas Kerja Usulan

CV. Bukitraya Laendrys belum memiliki fasilitas kerja dalam pemindahan

produk dari stasiun pengepakan menuju gudang. Sehubungan dengan hal tersebut

telah dilakukan serangkaian penelitian mulai dari mengidentifikasi keluhan-keluhan

para operator yang diperoleh dari hasil kuesioner SNQ dan juga postur kerja yang

tidak aman yang diperoleh dari hasil QEC. Selain itu dari hasil penilaian postur kerja

juga memperlihatkan adanya indikasi “berbahaya” sehingga diperlukan adanya

perbaikan sekarang juga, baik dari metode maupun fasilitas kerja. Sedangkan dari

penilaian biomekanika dengan menggunakan metode RWL dan MPL juga

memperlihatkan adanya indikasi bahaya karena nilai yang diperoleh melewati batas

yang telah direkomendasikan oleh NIOSH.

Fasilitas kerja aktual tersebut akan berdampak pada buruk pada operator yang

akan menyebabkan keluhan MSDs. Kondisi aktual dapat dilihat pada Gambar 6.2.

Gambar 6.2 Kondisi Kerja Aktual pada Aktivitas Pemindahan Produk

dari Stasiun Pengepakan Menuju Gudang

Pada gambar diatas terlihat jelas bahwa belum adanya fasilitas kerja yang

digunakan sebagai alat bantu pada aktivitas pemindahan tersebut. Pekerjaan tersebut

Universitas Sumatera Utara

Page 179: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

berdampak buruk pada fisik operator yang mengakibatkan keluhan MSDs. Maka dari

itu, rancangan fasilitas kerja berupa alat bantu pemindahan produk perlu diusulkan

untuk mengurangi keluhan MSDs tersebut. Adapun alat bantu usulan berupa trolley

yang digunakan operator untuk memindahkan beban dari stasiun pengepakan menuju

ke gudang.

Trolley tersebut dirancang berdasarkan prinsip data antropometri. Adapun

dimensi yang paling penting dalam perancangan tersebut adalah Lebar Bahu (LB),

Tinggi Siku Berdiri (TSB), dan Diameter Genggaman (DG). Adapun trolley sebagai

alat bantu dalam pemindahan produk pupuk dapat dilihat pada Gambar 6.3.

Gambar 6.3 Alat Bantu Usulan (Trolley) untuk Pemindahan Produk Pupuk

Trolley yang dirancang ini melibatkan sistem pegas dan sistem hidrolik pada

papan penampung produk. Dengan bantuan kedua sistem tersebut menjadikan beban

maksimal awal 50 kg dapat dikurangi. Pada kondisi ini pun operator yang diperlukan

hanya 1 orang. Hal tersebut dapat diilustrasikan pada Gambar 6.4 (a) dan (b).

Universitas Sumatera Utara

Page 180: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

Gambar 6.4 (a) Kondisi Trolley sebelum Diletakkan Produk Pupuk

(b) Kondisi Trolley setelah Diletakkan Produk Pupuk

6.6 Metode Kerja Usulan

Adapun perbaikan metode kerja baru untuk pemindahan produk dari stasiun

pengepakan dan pemindahan produk jadi adalah sebagai berikut:

(a)

(b)

Universitas Sumatera Utara

Page 181: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

1. Produk jadi yang keluar dari corong bawah mesin Hammer Mill langsung

ditampung oleh si operator dengan karung-karung yang telah disediakan.

2. Penjahitan karung pupuk secara manual oleh operator.

3. Operator mendorong dan mengarahkan produk ke trolley hingga produk

berada di atas trolley.

4. Setelah sampai pada tumpukan ketiga, maka operator membawa produk

dengan mendorong trolley ke gudang.

5. Ketiga tumpukan produk diturunkan dari trolley di gudang.

Elemen kegiatan dengan melibatkan usulan alat bantu (trolley) untuk aktivitas

pada stasiun pengepakan dan pemindahan produk jadi dapat dijabarkan lebih jelas

pada Peta Aliran Proses, terlihat pada Gambar 6.5.

Universitas Sumatera Utara

Page 182: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

Gambar 6.5 Peta Aliran Proses Usulan

Universitas Sumatera Utara

Page 183: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

Universitas Sumatera Utara

Page 184: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

BAB 7

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan

Hasil pengolahan data dan analisis pembahasan memberikan beberapa

kesimpulan sebagai berikut:

1. Resiko cidera musculoskletal disorders yang dialami operator berdasarkan

kuesioner SNQ terdapat pada bagian tubuh bahu kiri, bahu kanan, lengan

atas, lengan bawah kiri dan kanan memiliki persentase 100% untuk kriteria

“sangat sakit”. Keluhan ini disebabkan oleh pengangkatan beban (produk

pupuk kapur pertanian 50 kg) yang secara repetitif dari stasiun pengepakan

ke gudang produk jadi.

2. Hasil penilaian postur kerja dengan metode QEC menunjukkan bahwa

elemen kerja pengepakan produk dengan menggunakan mesin jahit karung

tidak perlu dilakukan tindakan karena berstatus aman. Sementara pada

elemen kerja pemindahan produk jadi (kapur pertanian) yang telah

ditampung dengan karung dari corong mesin Hammer Mill perlu dilakukan

tindakan dalam waktu dekat. Sedangkan elemen kegiatan Operator A

membantu operator B menaikkan produk ke punggung operator B

(pemindahan dilakukan secara manual) dan pengangkatan produk

dipindahkan dari stasiun pengepakan ke gudang perlu tindakan sekarang

juga akibat postur kerja yang tidak ergonomis. Kondisi ini tidak ergonomis

karena beban yang dipikul sangat berat, dan dilakukan secara berulang.

Universitas Sumatera Utara

Page 185: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

3. Hasil penilaian biomekanika memperlihatkan bahwa nilai RWL ketika

situasi origin sebesar 13,95 Kg dan destination sebesar 5,61 Kg pada

aktivitas pengangkatan produk dari lantai ke punggung operator yang

membuat nilai LI berturut-turut sebesar 3,58 dan 8,91 (sangat berbahaya

dan menimbulkan resiko cidera tulang belakang). Begitu juga untuk

aktivitas pemindahan produk dari stasiun pengepakan menuju gudang, nilai

RWL pada situasi origin dan destination berturut-turut adalah 16,94 Kg dan

17 Kg sedangkan nilai LI berturut-turut sebesar 2,95 dan 2,94 (sangat

berbahaya dan menimbulkan risiko cidera tulang belakang).

4. Penilaian biomekanika untuk metode MPL pada aktivitas pengangkatan

produk dari lantai ke punggung operator untuk situasi origin dan destination

berturut-turut sebesar 6708,013 Newton dan 24218,801 Newton (kategori

sangat berbahaya). Sedangkan nilai MPL pada aktivitas pemindahan produk

dari stasiun pengepakan menuju gudang untuk situasi origin dan destination

berturut-turut sebesar 611424,457 Newton dan 78219,218 Newton (kategori

sangat berbahaya).

5. Untuk mereduksi keluhan MSDs yang diperoleh dari hasil penilaian SNQ,

postur kerja, dan biomekanika, maka dibuat suatu usulan alat bantu

pemindahan produk berupa trolley yang dirancang berdasarkan perhitungan

prinsip antropometri.

Universitas Sumatera Utara

Page 186: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

7.2 Saran

Adapun saran yang diberikan dari hasil penelitian ini adalah:

1. Usulan metode kerja dan alat bantu yang baru ini sebaiknya digunakan di

lapangan untuk mengurangi keluhan muskuloskeletal yang dialami operator

dan memberikan rasa nyaman kepada operator saat melaksanakan

pekerjaannya serta cara kerja operator lebih seragam dan efisien.

2. Perlu dilakukan sosialisasi penggunaan metode kerja dan alat bantu yang

baru kepada operator di CV. Bukitraya Laendrys sebelum dilakukan

penerapan di lapangan.

3. Perlu dilakukan pemahaman tentang pentingnya keselamatan dan kesehatan

kerja terhadap pemilik dan operator di CV. Bukitraya Laendrys.

Universitas Sumatera Utara

Page 187: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

Universitas Sumatera Utara

Page 188: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta. 2006.

David, G. C. Ergonomic Methods for Assessing Exposure to Risk Factors for Work-

Related Musculoskeletal Disorders. Occupational Medicine Journal

2005;55:190–199

Franklin, Derrick, dkk. Investigation of Ergonomic Improvements for Manual

Material Handling of Heavy Awkward Loads on a Loading Dock : Journal’s

University of Utah. 2008

Freivalds, Andris. Niebel’s Methods, Standards, and Work Design, Twelfth Edition.

New York: McGraw-hill. 2003.

Health and Safety Executive. Further Development of the Usability and Validity of the

Quick Exposure Check (QEC) : University of Surrey. 2005

Kudryk, Ian. A Biomechanical Analysis of A Specialized Load Carriage Technique

and the Development of An Assistive Load Carriage Device. Kanada : Queen’s

University. 2008

Li, G. and Buckle, P. 1998. The Development of a Practical Method for the Exposure

Assessment of Risks to Work-Related Musculoskeletal Disorders. HSE Books.

Suffolk

(http://www.hse.gov.uk/research/content/crr/1999/crr99251.htm)

Li, G. and Buckle, P. Quick Exposure Checklist (QEC) for the Assessment of

Workplace Risks for Work-Related Musculoskeletal Disorders (WMSDs). In :

Stanton, N., Hedge, A., Brookhuis, K., Salas, E. and Hendrick, H. editors.

Handbook of Human Factors and Ergonomics Methods. USA : CRC PRESS.

p. 6.1-6.10. 2005.

Mirmohamadi, J Nasl Seraji. Evaluation of Risk Factors Causing Musculoskeletal

Disorders Using QEC Method in a Furniture Producing Unite : Journal of

Iranian J Publ Health, Vol. 33, No. 2, pp.24-27, 2004

Universitas Sumatera Utara

Page 189: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

Muslimah, Etika. Analisis Manual Material Handling Menggunakan Niosh Equation.

Jurnal Ilmiah Teknik Industri : Vol. 5 No. 2. Universitas Muhammadiyah

Surakarta. 2006

Wijana, Nyoman. Teaching and Learning Science through Ergonomic Approach

Reduces Musculoskeletal Complaint, Boredom, Fatigue, and Increases

Motivation and Achievement of Learning among Elementary School Students

No. 1 Sangsit Sawan District Buleleng Regency. Medical Science. Jurnal

Ergonomi : Udayana University. 2007

Purnomo, Hari. Work System Using Total Ergonomic Approach Reduces

Musculoskeletal Complaint, Fatigue, Workload, And Increases The Workers

Productivity Of Ceramic Industry In Kasongan, Bantul. Medical Science.

Jurnal Ergonomi : Udayana University. 2007

Sinulingga, Sukaria. Metode Penelitian. Medan: USU Press. 2011.

Sanders, M.S.; McCormick, E.J. Human Faktors in Engineering and Design. New

York: McGraw-hill. 1987.

Santoso, Gempur. Ergonomi Manusia, Peralatan dan Lingkungan. Surabaya: PT.

Guna Widya. 2004.

Sastrowinoto, Suyatno. Meningkatkan Produktivitas dengan Ergonomi. Jakarta: PT.

Pustaka Binaman Pressindo. 1985.

Suma’mur, P.K. Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan. Jakarta: CV.

Masagung. 1984.

Sutalaksana, I.Z, dkk. Teknik Tata Cara Kerja. Bandung: ITB. 1979.

Tarwaka, Solichul, dkk. Ergonomi untuk Keselamatan, Kesehatan Kerja dan

Produktivitas. Denpasar: Universitas Udayana. 2004.

Wignjosoebroto, Sritomo. Ergonomi, Studi Gerakan dan Waktu. Surabaya: PT Guna

Widya. 1995.

Universitas Sumatera Utara

Page 190: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

Worths, Butter. Applied Ergonomi Handbook. London: Loughborough University of

Technology. 1989.

Woods, P Buckle, dkk. Development of the Quick Exposure Check (QEC) : Robens

Centre for Health Ergonomics, EIHMS, University of Surrey. Guildford, GU2

7TE UK

Universitas Sumatera Utara

Page 191: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

Universitas Sumatera Utara

Page 192: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

LAMPIRAN 1

Standard Nordic Questionnaire (SNQ)

Nama : ……………………..

Umur : …………………….. tahun

Jenis kelamin : Pria / Wanita

Tugas : ……………………..……………………..

Berilah tanda (√) pada kolom yang tersedia berikut ini :

NO JENIS KELUHAN TINGKAT KELUHAN

Tidak

Sakit

Agak

Sakit Sakit

Sangat

Sakit

0 Sakit kaku di leher bagian atas

1 Sakit kaku di bagian leher bagian bawah

2 Sakit di bahu kiri

3 Sakit di bahu kanan

4 Sakit lengan atas kiri

5 Sakit di punggung

6 Sakit lengan atas kanan

7 Sakit pada pinggang

8 Sakit pada bokong

9 Sakit pada pantat

10 Sakit pada siku kiri

11 Sakit pada siku kanan

12 Sakit pada lengan bawah kiri

13 Sakit pada lengan bawah kanan

14 Sakit pada pergelangan tangan kiri

15 Sakit pada pergelangan tangan kanan

16 Sakit pada tangan kiri

17 Sakit pada tangan kanan

18 Sakit pada paha kiri

19 Sakit pada paha kanan

20 Sakit pada lutut kiri

21 Sakit pada lutut kanan

22 Sakit pada betis kiri

23 Sakit pada betis kanan

24 Sakit pada pergelangan kaki kiri

25 Sakit pada pergelangan kaki kanan

26 Sakit pada kaki kiri

27 Sakit pada kaki kanan

Universitas Sumatera Utara

Page 193: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

LAMPIRAN 2

Hasil Penilaian Postur Kerja Aktual dengan

Software Quick Exposure Check for Work-Related

Musculoskeletal Risk 2003 Version

1. Pemindahan Produk dari Mesin Hammer Mill

Universitas Sumatera Utara

Page 194: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

Universitas Sumatera Utara

Page 195: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

2. Pengepakan produk dengan menggunakan mesin jahit karung

Universitas Sumatera Utara

Page 196: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

Universitas Sumatera Utara

Page 197: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

3. Operator A membantu operator B menaikkan produk ke punggung operator B

(pemindahan dilakukan secara manual)

Universitas Sumatera Utara

Page 198: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

Universitas Sumatera Utara

Page 199: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

4. Pengangkatan produk dipindahkan ke gudang

Universitas Sumatera Utara

Page 200: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

Universitas Sumatera Utara

Page 201: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

LAMPIRAN 3

Data Pengukuran Antropometri Lab. Ergonomi danPerancangan Sistem Kerja

Operator TDT TSD TBD TMD TP Tpo PP PKL LP LB TSB PLB TMB TBT TBB TB

1 83,00 77,81 57,30 71,20 13,20 38,60 43,00 46,00 35,20 36,40 91,70 24,00 145,10 158,20 132,00 24,00

2 92,10 78,00 64,20 72,00 12,70 45,60 47,80 58,00 27,00 42,40 101,10 28,00 166,40 177,70 149,70 16,00

3 83,60 66,70 59,30 71,60 12,10 43,40 44,60 54,00 31,30 40,20 101,60 23,00 151,00 161,10 135,00 24,70

4 89,80 86,00 64,80 80,10 14,20 46,60 46,10 56,20 29,90 44,80 99,40 24,00 154,00 164,60 138,50 21,30

5 84,50 87,40 59,50 78,50 10,20 45,40 43,70 50,50 26,00 37,70 99,30 26,00 151,10 161,00 134,60 14,60

6 77,50 68,70 19,10 53,60 10,00 42,30 44,50 51,20 33,60 34,50 91,00 21,00 140,00 150,00 128,00 21,00

7 86,50 78,00 18,10 60,00 12,50 49,70 48,50 61,00 33,20 41,00 106,00 26,00 160,00 175,00 145,00 22,00

8 89,90 78,00 20,00 61,00 12,90 47,10 46,50 58,40 29,30 40,90 106,00 25,00 161,00 174,00 146,00 21,00

9 89,50 77,00 19,00 59,70 14,20 49,90 48,60 61,80 34,30 44,50 105,00 25,00 162,00 174,00 147,00 23,00

10 81,60 70,00 21,20 54,20 13,40 46,20 47,70 55,60 31,80 36,20 92,00 20,00 134,00 156,00 127,00 22,00

11 80,00 69,00 18,00 55,50 11,40 40,80 44,80 51,20 29,30 33,50 93,00 20,00 144,00 150,00 126,00 20,00

12 85,60 77,00 18,60 60,00 12,70 47,90 48,60 59,30 30,80 38,20 104,00 24,00 159,00 172,00 144,00 20,00

13 77,60 67,00 20,00 53,00 12,20 42,00 44,50 51,40 30,00 35,30 96,90 20,00 139,70 149,00 123,50 19,00

14 88,70 78,50 16,00 59,40 15,90 45,80 44,70 60,90 35,00 44,50 101,00 26,00 156,50 168,00 142,00 23,00

15 91,00 80,40 21,80 63,00 12,70 48,20 47,50 59,00 32,90 42,00 106,00 26,50 161,20 173,00 146,00 22,00

16 83,00 70,10 17,50 53,70 12,00 45,20 46,40 56,60 32,30 41,20 99,50 24,00 150,50 163,00 150,50 21,00

17 82,50 71,70 23,40 56,70 13,30 42,60 42,50 52,40 30,30 35,30 92,30 20,00 144,00 153,30 126,50 20,00

18 76,80 65,20 16,60 51,00 10,30 43,80 44,10 52,30 32,70 34,30 91,50 21,00 140,50 152,50 127,00 18,00

19 78,60 66,50 16,60 54,50 11,80 39,90 43,60 51,70 31,00 36,00 94,90 24,20 138,50 126,80 126,80 15,00

20 93,00 78,00 20,00 63,60 13,40 4,30 47,70 58,00 30,00 35,00 109,70 29,00 163,20 145,00 145,00 20,00

21 84,20 75,50 19,80 56,80 10,70 44,30 47,90 55,60 32,20 36,00 101,00 23,50 151,30 134,90 134,90 15,20

22 77,00 65,70 17,00 51,90 13,20 40,60 41,80 52,20 35,10 35,10 85,70 22,30 136,00 121,10 121,10 14,50

Universitas Sumatera Utara

Page 202: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

23 95,30 85,00 23,30 67,30 11,00 49,10 48,00 58,60 40,10 40,10 112,00 30,40 171,00 153,00 153,00 19,10

24 78,00 70,00 22,00 54,00 11,70 44,00 41,60 51,30 32,80 35,30 125,10 40,20 140,80 153,00 91,90 16,00

25 86,50 76,00 23,00 58,00 17,90 42,60 42,50 49,10 31,60 40,40 97,20 57,00 149,00 159,00 130,60 17,00

26 90,00 76,00 23,00 59,50 15,10 47,40 48,00 59,00 37,50 43,50 108,50 44,00 163,80 178,00 149,50 24,00

27 92,00 76,00 24,00 62,00 19,20 47,60 51,40 61,00 38,00 47,00 110,40 57,00 166,60 178,70 152,10 24,00

28 78,20 56,00 18,00 54,20 11,30 41,00 41,80 50,50 27,00 36,10 93,60 24,20 138,40 148,80 126,30 19,70

29 78,30 64,00 20,00 50,80 12,30 46,30 45,30 55,70 30,00 38,60 97,20 25,50 142,60 155,10 129,60 18,80

30 76,00 63,50 19,60 51,00 10,00 43,00 47,50 54,60 21,00 36,40 94,20 27,00 140,30 153,40 126,80 18,70

31 84,00 72,50 18,60 58,00 12,60 46,80 46,10 46,10 34,30 34,30 101,20 28,80 150,40 161,30 137,30 19,20

32 88,10 78,50 24,00 59,00 10,70 43,90 43,90 47,90 33,90 36,50 107,00 28,00 145,40 164,40 139,50 18,80

33 83,20 71,10 16,50 57,40 10,10 42,00 44,30 50,50 29,50 39,40 99,90 30,50 146,60 160,40 133,70 15,30

34 93,40 80,50 18,40 63,60 14,10 48,60 49,00 58,70 32,10 42,90 110,30 29,00 166,00 178,50 147,20 16,20

35 88,00 74,50 23,50 60,00 11,70 42,00 42,00 52,40 31,90 41,60 101,60 25,00 152,30 163,10 147,80 19,30

36 84,90 72,40 20,40 60,30 13,20 42,10 44,90 53,70 31,00 35,20 99,80 27,50 148,50 160,80 136,60 15,40

37 86,40 75,00 15,90 59,20 12,80 46,50 47,10 57,90 31,60 40,20 104,10 27,50 156,80 169,70 141,10 18,00

38 82,50 70,50 23,00 59,00 14,00 40,00 35,00 41,00 33,00 40,00 102,00 24,00 144,00 154,00 132,00 19,00

39 83,00 69,00 23,00 53,00 11,00 43,00 31,00 44,00 30,00 32,50 93,50 22,00 142,20 151,00 125,00 16,00

40 92,50 82,00 22,50 67,00 11,50 45,00 42,00 52,00 33,00 41,00 111,00 24,00 160,00 172,00 150,00 16,00

41 80,00 70,00 23,00 55,00 19,00 43,00 46,00 50,00 37,00 42,00 101,00 20,00 135,00 159,00 143,00 28,00

42 88,00 77,00 21,00 65,00 12,00 46,00 42,00 54,00 30,00 39,50 114,00 25,00 161,50 173,00 153,00 15,00

43 76,80 65,70 14,30 50,20 11,50 40,60 45,70 54,70 31,50 33,50 88,00 25,00 141,10 125,50 149,90 15,50

44 83,20 72,50 17,70 55,70 11,10 39,40 44,80 53,00 26,40 29,20 95,70 25,00 145,30 130,90 158,00 17,50

45 80,10 67,80 17,30 54,80 12,60 42,00 46,70 54,20 30,50 37,20 85,00 24,50 145,00 132,30 156,00 15,60

46 77,70 66,40 18,50 53,00 12,50 41,80 46,70 53,50 33,80 34,50 95,00 25,00 141,50 127,70 154,00 17,60

47 85,80 76,00 20,20 59,80 14,00 40,80 47,60 59,20 32,20 28,30 104,00 26,00 152,00 137,00 164,00 17,80

Universitas Sumatera Utara

Page 203: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

48 82,00 71,10 19,20 58,50 13,50 45,00 37,80 43,00 30,50 39,40 99,20 24,00 144,20 155,20 131,20 17,40

49 81,00 71,00 20,80 53,00 12,00 45,00 56,00 59,30 37,00 38,90 101,70 23,00 151,80 164,00 136,30 18,60

50 88,00 77,00 25,00 60,00 14,00 45,00 63,00 53,00 39,00 39,00 103,10 24,00 155,60 168,20 137,80 15,50

51 93,60 64,00 25,10 80,50 11,90 45,00 59,20 49,00 37,00 43,00 105,70 29,00 160,90 173,50 142,80 18,00

52 92,00 80,50 20,50 62,70 15,00 45,00 72,00 63,00 34,30 42,80 104,40 28,50 166,10 177,00 147,00 21,80

53 80,50 71,00 22,50 57,50 12,50 36,20 41,40 47,70 29,00 35,70 97,00 21,00 139,50 150,00 122,50 16,00

54 80,00 68,00 22,00 53,00 11,50 37,10 41,90 48,80 30,70 37,30 91,00 22,00 135,50 145,50 119,50 15,40

55 85,50 73,00 23,00 56,50 10,50 40,80 41,60 51,00 30,60 34,20 99,00 21,00 143,00 155,00 127,50 12,50

56 96,50 84,00 27,00 69,00 17,00 46,10 50,50 61,20 41,80 48,40 114,00 26,00 167,50 182,50 150,00 23,00

57 85,50 69,00 21,50 56,00 13,40 38,70 46,60 56,00 35,80 38,70 99,00 23,00 145,50 156,00 131,50 15,50

Universitas Sumatera Utara

Page 204: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

Operator JT RT PTK PTLK PKJK LK LTK TMK TBTK JMTMK PJ1 PJ2 PJ3 PJ4 PJ5 PPt

1 78,00 162,00 23,50 19,30 21,00 8,11 4,63 6,82 4,24 4,81 5,65 8,14 8,52 7,51 6,14 7,94

2 90,00 188,00 27,50 20,10 23,20 8,71 5,14 7,71 5,33 6,11 7,44 9,83 11,72 10,64 8,43 10,41

3 80,00 167,00 25,80 20,00 20,80 9,33 6,42 7,50 5,91 5,91 5,31 9,15 10,51 9,32 7,92 9,65

4 80,00 172,00 23,40 17,00 20,20 9,02 5,44 7,40 6,23 5,32 6,72 8,51 9,73 9,60 7,34 9,50

5 70,00 160,00 22,80 17,20 19,40 9,02 5,03 7,23 5,30 5,63 6,11 8,81 9,60 9,13 6,44 9,62

6 70,00 144,00 23,50 15,00 18,00 9,30 5,50 6,00 4,30 5,00 6,00 8,30 9,50 8,60 7,50 8,00

7 80,00 180,00 27,00 20,00 21,00 8,90 5,00 7,00 6,40 2,90 6,53 8,53 9,70 8,63 9,70 8,50

8 78,00 174,00 26,00 20,00 21,00 8,80 5,30 6,80 6,10 5,40 6,30 8,70 9,40 8,50 6,80 10,20

9 77,00 155,00 28,00 20,30 24,00 9,30 6,00 7,10 6,50 4,90 7,00 10,40 11,40 9,70 7,90 10,00

10 65,00 153,00 23,00 16,00 18,00 7,70 5,10 5,50 5,50 4,10 5,60 8,93 9,00 8,50 6,30 8,90

11 68,00 184,00 23,00 14,00 18,00 8,00 5,10 5,00 6,00 3,90 6,20 9,50 9,70 8,80 6,50 9,00

12 68,00 179,00 25,50 19,00 23,00 8,90 6,10 7,50 5,70 4,60 6,50 9,70 10,00 9,40 7,30 9,20

13 78,00 160,00 23,50 16,00 18,00 9,50 6,00 6,50 5,00 4,00 6,30 7,30 8,70 8,00 6,90 8,00

14 83,00 178,00 27,50 16,50 21,30 8,10 6,00 8,50 7,20 6,50 6,10 8,70 8,40 8,00 6,10 7,20

15 85,00 181,00 24,50 16,00 20,50 8,00 5,00 7,00 7,50 6,00 6,20 9,80 10,00 9,70 7,70 9,70

16 78,00 165,00 24,50 19,00 21,00 9,60 7,00 8,20 5,30 5,20 5,60 8,20 10,00 8,30 5,60 8,50

17 78,00 162,00 24,00 16,00 19,00 8,00 5,80 5,40 4,90 3,80 6,20 8,30 8,80 8,30 7,20 8,50

18 80,00 164,00 24,00 15,00 21,00 9,00 7,00 8,20 5,50 4,50 6,00 8,60 8,90 8,50 6,60 8,80

19 74,60 150,50 20,30 13,70 18,00 6,60 4,80 6,50 4,50 3,90 5,30 7,20 7,90 6,80 5,90 7,70

20 87,00 190,50 26,20 19,60 21,50 10,60 5,70 6,65 3,80 5,50 6,00 8,60 9,70 9,30 7,20 9,20

21 78,20 163,00 24,00 15,30 20,00 8,40 5,00 7,90 4,10 5,70 6,20 7,70 8,70 8,10 6,50 8,10

22 75,00 151,50 22,50 15,30 19,50 7,20 4,80 7,40 3,90 4,70 6,10 7,50 8,90 7,60 5,90 6,90

23 87,20 182,50 26,20 18,80 21,00 8,10 5,80 7,30 3,80 3,80 6,40 8,90 9,20 8,00 7,60 7,60

24 75,00 152,00 21,00 13,30 18,30 7,63 4,81 6,40 4,40 3,70 5,80 8,50 9,00 8,50 6,60 6,50

Universitas Sumatera Utara

Page 205: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

25 79,00 153,50 22,00 14,70 19,00 8,85 5,75 6,65 4,00 4,54 6,00 8,10 8,90 8,40 6,40 6,70

26 87,00 103,50 24,50 19,60 21,10 9,31 5,95 6,72 5,70 5,50 6,40 10,00 11,10 9,90 8,00 7,60

27 91,00 183,00 25,70 20,20 25,20 10,30 6,60 8,40 6,00 5,30 7,50 10,10 11,00 10,50 7,60 10,50

28 74,80 146,50 20,00 16,30 17,00 8,06 4,80 6,94 6,43 3,80 5,70 7,40 8,50 8,10 6,20 6,40

29 75,00 152,30 22,00 16,50 18,00 8,50 5,40 7,00 6,90 4,40 6,10 8,80 9,20 8,60 6,20 5,90

30 68,00 167,00 22,40 16,40 18,30 7,50 4,45 6,00 5,80 3,10 6,00 8,40 8,70 8,30 6,90 6,10

31 75,00 165,00 23,00 16,50 18,00 8,48 5,26 6,49 6,50 4,50 6,30 7,30 7,60 6,70 5,70 6,10

32 72,00 164,00 23,50 16,00 19,00 8,50 5,00 7,40 8,20 4,60 6,60 8,50 9,20 8,70 7,40 7,70

33 73,00 170,00 23,50 16,00 20,50 8,67 4,85 8,43 5,80 3,41 6,34 8,40 9,50 8,73 7,00 9,60

34 76,00 179,00 24,50 18,00 21,00 9,16 5,40 8,80 7,10 3,90 6,20 9,00 10,40 9,10 7,30 11,65

35 69,00 166,00 24,00 17,00 19,00 9,21 5,20 7,80 6,15 4,40 5,40 7,86 10,10 9,80 6,90 8,90

36 66,00 164,00 23,50 16,50 19,50 8,40 4,82 8,00 3,52 3,00 5,00 7,77 9,21 7,89 6,20 8,40

37 70,00 167,00 24,00 16,00 19,50 8,90 4,90 7,00 5,14 4,00 5,90 7,80 9,20 8,98 7,00 8,36

38 69,00 151,00 22,00 16,00 18,50 9,00 5,50 8,20 4,10 3,00 5,10 7,72 8,33 7,50 5,42 6,12

39 65,00 139,00 21,80 16,00 18,00 7,00 4,50 7,00 4,20 3,00 6,50 7,20 7,60 7,73 6,14 6,55

40 72,00 170,00 24,50 18,00 20,00 9,60 5,00 8,00 4,30 4,40 6,43 7,92 9,73 8,63 7,20 7,82

41 71,00 163,00 24,30 16,50 20,50 9,50 4,80 9,00 4,10 4,50 6,50 8,62 10,02 8,43 7,20 6,81

42 79,50 173,00 24,70 17,50 20,20 9,20 5,00 6,20 4,30 4,00 6,40 9,11 9,63 8,42 7,11 7,22

43 69,80 155,00 22,00 15,50 17,00 7,65 4,40 7,00 4,84 4,00 5,35 6,80 7,65 9,00 7,00 7,80

44 72,00 160,80 22,00 15,90 177,10 9,30 5,90 7,45 5,25 5,00 5,60 9,20 10,20 9,50 7,60 8,50

45 70,00 165,00 21,30 17,30 19,10 7,72 5,32 7,70 4,61 4,50 6,00 8,80 10,00 9,00 7,00 7,20

46 70,00 156,80 24,50 16,50 21,00 8,45 5,00 6,21 4,95 4,50 6,50 9,00 9,50 8,50 7,20 8,50

47 73,00 163,50 24,50 18,50 20,00 8,65 5,50 7,50 5,75 4,50 6,40 9,00 9,90 9,00 7,00 7,50

48 72,60 152,00 22,00 17,00 18,50 9,00 5,00 8,00 5,00 6,00 5,60 8,50 9,70 8,60 6,63 8,34

49 76,80 166,50 24,50 17,50 21,00 9,50 5,40 9,00 5,60 7,00 6,30 8,53 9,92 9,03 7,50 10,10

Universitas Sumatera Utara

Page 206: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

50 81,10 166,00 24,00 17,00 20,00 10,00 6,00 8,00 6,00 6,00 5,73 9,10 10,11 9,72 7,70 8,93

51 86,00 180,00 25,00 19,00 20,00 9,20 6,20 8,50 6,00 5,50 6,24 9,63 10,50 10,00 7,35 9,30

52 87,00 178,50 25,30 17,50 22,00 9,30 6,00 10,00 6,50 5,50 7,30 9,20 10,50 9,85 7,34 9,65

53 67,00 155,00 21,00 14,00 17,00 8,00 5,00 5,00 4,50 5,00 5,60 7,20 8,71 7,82 5,53 7,13

54 72,00 147,00 21,00 15,00 17,00 7,50 5,00 5,50 4,50 5,00 5,80 7,42 8,90 7,50 6,50 8,19

55 74,00 154,00 21,00 15,00 17,00 8,50 5,00 6,50 6,00 4,50 6,13 7,80 9,43 9,30 7,33 7,72

56 93,50 187,00 24,00 18,00 22,00 9,00 6,00 8,00 6,50 5,00 7,10 9,20 11,24 10,53 7,90 9,82

57 76,00 152,00 19,00 15,00 16,50 8,00 5,00 6,00 5,00 5,00 5,30 6,93 8,30 7,60 6,23 7,13

Universitas Sumatera Utara

Page 207: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

Operator LJ 2,3,4,5 LT PT DG PK LK DMD DPK TPK TBK ADT MPK

1 6,63 7,45 19,15 4,13 16,80 15,50 21,60 20,40 14,30 10,00 14,40 14,60

2 8,24 10,24 21,30 6,05 17,60 16,10 24,50 23,90 15,30 10,00 14,60 14,10

3 7,42 9,34 20,50 5,00 17,70 15,60 22,80 22,10 14,30 10,30 15,20 14,90

4 8,32 10,20 20,10 5,02 18,90 14,60 24,30 23,80 14,70 12,70 14,50 12,10

5 7,52 9,51 19,30 4,84 18,40 15,30 24,30 23,00 13,20 12,70 13,40 13,00

6 5,70 7,00 16,00 2,80 16,50 14,00 23,00 21,00 10,00 9,00 13,80 11,00

7 7,30 8,66 18,30 3,10 17,10 15,60 23,40 22,40 16,30 9,60 14,30 11,00

8 7,20 9,00 18,00 4,30 17,50 15,00 24,00 23,50 12,50 11,60 12,00 10,00

9 7,40 8,60 20,00 4,00 17,50 16,00 26,50 23,00 15,00 13,00 17,00 13,50

10 6,50 7,50 17,00 3,20 17,20 15,50 25,00 21,00 16,00 11,50 14,00 11,00

11 5,50 7,00 17,00 4,00 16,00 15,00 23,50 26,50 16,00 9,00 20,00 14,00

12 6,10 7,20 19,00 4,20 17,50 15,20 24,00 23,00 13,50 10,50 14,50 11,00

13 6,00 8,80 14,00 4,00 18,00 15,50 25,50 22,90 17,40 11,10 17,20 12,50

14 7,10 9,10 19,00 5,50 17,70 15,60 22,90 20,40 14,50 11,90 16,00 10,70

15 6,10 9,60 19,50 6,00 17,60 18,50 24,70 24,10 16,10 10,00 17,00 14,10

16 7,80 9,00 18,00 5,00 18,70 14,00 25,10 20,20 14,80 10,60 15,00 16,20

17 6,50 7,80 15,00 4,50 18,00 14,60 22,80 18,90 11,80 10,20 15,50 11,30

18 5,20 7,80 17,00 4,00 17,80 16,00 24,40 18,90 13,50 9,60 15,50 12,30

19 6,60 8,40 16,50 3,60 17,10 15,10 23,40 21,60 14,70 13,10 13,50 13,10

20 8,80 9,90 20,00 4,40 16,20 15,10 24,70 23,00 16,00 13,50 13,00 18,00

21 7,20 8,10 17,50 3,30 17,50 14,10 21,50 23,60 15,50 11,00 12,50 16,50

22 6,30 7,90 16,00 3,30 17,00 15,00 23,50 21,00 14,00 12,00 13,00 13,70

23 7,53 8,90 18,80 5,60 17,70 15,00 24,00 23,00 14,50 12,70 17,70 13,00

24 7,10 8,20 17,00 4,31 15,00 14,00 22,30 25,00 12,50 7,00 14,30 10,00

Universitas Sumatera Utara

Page 208: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

25 7,80 9,40 17,30 4,50 18,60 15,40 25,40 23,30 15,40 8,60 14,30 14,20

26 8,40 9,60 19,50 6,10 17,00 14,80 24,50 23,00 14,00 8,50 14,80 12,50

27 8,60 10,70 21,00 6,10 19,00 15,50 24,40 22,00 13,30 6,80 14,80 11,00

28 7,00 8,20 17,00 2,30 16,50 15,30 22,00 19,50 12,20 12,00 15,50 11,20

29 6,50 7,00 15,80 3,20 18,00 15,50 23,40 20,20 14,40 11,00 17,40 13,00

30 6,40 7,20 17,50 2,50 16,50 16,40 23,60 21,10 13,70 12,00 17,20 13,90

31 7,00 9,40 16,70 3,10 17,50 15,60 25,60 20,10 12,50 11,60 17,40 11,10

32 7,40 9,30 17,90 3,20 17,70 15,30 23,60 21,00 11,60 12,30 18,40 10,00

33 6,54 7,65 21,40 6,10 16,60 15,20 24,40 21,20 12,50 10,10 16,20 11,20

34 7,40 10,10 20,00 4,50 18,00 15,20 25,60 23,60 13,70 10,80 13,70 13,60

35 6,50 8,90 18,50 5,00 17,90 16,10 24,60 23,30 13,10 11,20 16,70 13,00

36 5,70 7,50 18,00 4,20 16,10 15,60 23,30 21,30 12,30 11,00 16,00 12,60

37 7,00 9,20 19,50 4,40 17,30 15,20 25,40 23,90 12,00 10,00 15,20 14,60

38 7,50 9,30 6,50 2,82 17,20 16,00 22,00 19,50 14,20 11,50 17,80 12,00

39 6,82 9,60 15,21 3,32 16,20 14,60 22,70 20,60 12,80 8,20 16,70 10,50

40 6,64 9,20 18,50 3,21 18,10 14,70 21,90 19,10 14,90 9,10 15,80 11,50

41 7,40 9,64 18,50 4,01 18,30 15,60 24,00 18,40 11,10 7,10 17,20 8,00

42 7,10 9,53 19,00 3,41 18,70 13,80 22,00 24,00 12,40 9,40 16,00 15,30

43 9,00 9,00 15,20 3,20 16,20 11,10 23,50 18,00 14,50 11,10 13,20 14,20

44 10,70 10,70 17,50 3,60 17,30 15,60 23,50 18,10 15,50 11,00 14,50 14,50

45 9,50 9,50 16,00 4,00 16,60 13,70 24,00 19,40 13,00 12,40 14,00 13,30

46 9,60 9,60 17,60 4,00 17,20 13,70 22,60 22,30 15,50 11,00 11,60 15,30

47 10,00 10,00 16,00 4,20 16,00 15,00 23,20 18,00 15,20 11,00 14,30 14,30

48 7,40 8,90 16,80 4,40 17,10 14,30 23,30 22,00 15,50 10,40 17,50 15,20

49 8,21 9,54 17,90 4,70 17,70 15,20 23,70 22,00 17,20 11,50 19,20 14,50

Universitas Sumatera Utara

Page 209: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

50 7,41 9,01 18,00 3,80 18,10 15,50 24,00 23,70 15,20 6,10 18,00 14,30

51 8,55 10,85 19,50 5,20 17,10 16,70 25,40 24,60 17,00 6,70 20,40 13,00

52 8,45 10,80 19,60 5,00 18,00 15,30 25,10 22,00 15,90 10,60 19,50 15,00

53 7,00 7,62 15,50 3,60 16,80 13,50 23,00 21,00 12,00 11,00 16,50 10,00

54 7,00 8,42 18,00 3,70 17,60 13,00 20,70 21,10 13,50 12,20 13,20 15,40

55 6,73 7,60 18,00 4,31 17,70 15,30 24,20 22,30 16,20 9,50 13,00 16,30

56 8,70 10,70 21,00 4,32 17,50 16,40 26,30 21,50 15,30 9,80 21,00 12,50

57 6,62 8,13 15,50 3,60 16,80 14,80 17,80 21,40 15,00 13,50 15,20 15,10

Universitas Sumatera Utara

Page 210: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

LAMPIRAN 4

Rekapitulasi Uji Keseragaman Data

1. Uji Keseragaman Dimensi Tinggi Siku Berdiri (TSB) Revisi 2

Data TSB X-rata-rata BKA BKB

1 91,70 100,42 112,3 88,54

2 101,10 100,42 112,3 88,54

3 101,60 100,42 112,3 88,54

4 99,40 100,42 112,3 88,54

5 99,30 100,42 112,3 88,54

6 91,00 100,42 112,3 88,54

7 106,00 100,42 112,3 88,54

8 106,00 100,42 112,3 88,54

9 105,00 100,42 112,3 88,54

10 92,00 100,42 112,3 88,54

11 93,00 100,42 112,3 88,54

12 104,00 100,42 112,3 88,54

13 96,90 100,42 112,3 88,54

14 101,00 100,42 112,3 88,54

15 106,00 100,42 112,3 88,54

16 99,50 100,42 112,3 88,54

17 92,30 100,42 112,3 88,54

18 91,50 100,42 112,3 88,54

19 94,90 100,42 112,3 88,54

20 109,70 100,42 112,3 88,54

21 101,00 100,42 112,3 88,54

22 112,00 100,42 112,3 88,54

23 97,20 100,42 112,3 88,54

24 108,50 100,42 112,3 88,54

25 110,40 100,42 112,3 88,54

26 93,60 100,42 112,3 88,54

27 97,20 100,42 112,3 88,54

28 94,20 100,42 112,3 88,54

29 101,20 100,42 112,3 88,54

30 107,00 100,42 112,3 88,54

Universitas Sumatera Utara

Page 211: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

31 99,90 100,42 112,3 88,54

32 110,30 100,42 112,3 88,54

33 101,60 100,42 112,3 88,54

34 99,80 100,42 112,3 88,54

35 104,10 100,42 112,3 88,54

36 102,00 100,42 112,3 88,54

37 93,50 100,42 112,3 88,54

38 111,00 100,42 112,3 88,54

39 101,00 100,42 112,3 88,54

40 88,00 100,42 112,3 88,54

41 95,70 100,42 112,3 88,54

42 95,00 100,42 112,3 88,54

43 104,00 100,42 112,3 88,54

44 99,20 100,42 112,3 88,54

45 101,70 100,42 112,3 88,54

46 103,10 100,42 112,3 88,54

47 105,70 100,42 112,3 88,54

48 104,40 100,42 112,3 88,54

49 97,00 100,42 112,3 88,54

50 91,00 100,42 112,3 88,54

51 99,00 100,42 112,3 88,54

52 99,00 100,42 112,3 88,54

53 107,50 100,42 112,3 88,54

54 104,76 100,42 112,3 88,54

Universitas Sumatera Utara

Page 212: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

2. Uji Keseragaman Dimensi Diameter Genggaman (DG) Revisi 4

Data DG X-rata-rata BKA BKB

1 4,13 3,96 5,30 2,62

2 5,00 3,96 5,30 2,62

3 5,02 3,96 5,30 2,62

4 4,84 3,96 5,30 2,62

5 2,80 3,96 5,30 2,62

6 3,10 3,96 5,30 2,62

7 4,30 3,96 5,30 2,62

8 4,00 3,96 5,30 2,62

9 3,20 3,96 5,30 2,62

10 4,00 3,96 5,30 2,62

11 4,20 3,96 5,30 2,62

12 4,00 3,96 5,30 2,62

13 5,00 3,96 5,30 2,62

14 4,50 3,96 5,30 2,62

15 4,00 3,96 5,30 2,62

16 3,60 3,96 5,30 2,62

17 4,40 3,96 5,30 2,62

18 3,30 3,96 5,30 2,62

19 3,30 3,96 5,30 2,62

20 4,31 3,96 5,30 2,62

85.00

90.00

95.00

100.00

105.00

110.00

115.00

1 3 5 7 9 11131517192123252729313335373941434547495153

UJI KESERAGAMAN DIMENSI TINGGI SIKU BERDIRI (TSB)

Revisi 2

TSB

X-rata-rata

BKA

BKB

Universitas Sumatera Utara

Page 213: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

21 4,50 3,96 5,30 2,62

22 3,20 3,96 5,30 2,62

23 2,50 3,96 5,30 2,62

24 3,10 3,96 5,30 2,62

25 3,20 3,96 5,30 2,62

26 4,50 3,96 5,30 2,62

27 5,00 3,96 5,30 2,62

28 4,20 3,96 5,30 2,62

29 4,40 3,96 5,30 2,62

30 2,82 3,96 5,30 2,62

31 3,32 3,96 5,30 2,62

32 3,21 3,96 5,30 2,62

33 4,01 3,96 5,30 2,62

34 3,41 3,96 5,30 2,62

35 3,20 3,96 5,30 2,62

36 3,60 3,96 5,30 2,62

37 4,00 3,96 5,30 2,62

38 4,00 3,96 5,30 2,62

39 4,20 3,96 5,30 2,62

40 4,40 3,96 5,30 2,62

41 4,70 3,96 5,30 2,62

42 3,80 3,96 5,30 2,62

43 5,20 3,96 5,30 2,62

44 5,00 3,96 5,30 2,62

45 3,60 3,96 5,30 2,62

46 3,70 3,96 5,30 2,62

47 4,31 3,96 5,30 2,62

48 4,32 3,96 5,30 2,62

49 3,60 3,96 5,30 2,62

Universitas Sumatera Utara

Page 214: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

2.00

3.00

4.00

5.00

6.00

7.00

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37 39 41 43 45 47 49

UJI KESERAGAMAN DIMENSI DIAMETER GENGGAMAN (DG)

Revisi 4

DG

X-rata-rata

BKA

BKB

Universitas Sumatera Utara

Page 215: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

LAMPIRAN 5

Uji Kecukupan Data

1. Uji Kecukupan Data Dimensi Lebar Bahu (Lebar Bahu)

Data LB X^2 Data LB X^2

1 36,40 1324,96 28 38,60 1489,96

2 42,40 1797,76 29 36,40 1324,96

3 40,20 1616,04 30 34,30 1176,49

4 44,80 2007,04 31 36,50 1332,25

5 37,70 1421,29 32 39,40 1552,36

6 34,50 1190,25 33 42,90 1840,41

7 41,00 1681,00 34 41,60 1730,56

8 40,90 1672,81 35 35,20 1239,04

9 44,50 1980,25 36 40,20 1616,04

10 36,20 1310,44 37 40,00 1600,00

11 33,50 1122,25 38 32,50 1056,25

12 38,20 1459,24 39 41,00 1681,00

13 35,30 1246,09 40 42,00 1764,00

14 44,50 1980,25 41 39,50 1560,25

15 42,00 1764,00 42 33,50 1122,25

16 41,20 1697,44 43 37,20 1383,84

17 35,30 1246,09 44 34,50 1190,25

18 34,30 1176,49 45 39,40 1552,36

19 36,00 1296,00 46 38,90 1513,21

20 35,00 1225,00 47 39,00 1521,00

21 36,00 1296,00 48 43,00 1849,00

22 35,10 1232,01 49 42,80 1831,84

23 40,10 1608,01 50 35,70 1274,49

24 35,30 1246,09 51 37,30 1391,29

25 40,40 1632,16 52 34,20 1169,64

26 43,50 1892,25 53 38,70 1497,69

27 36,10 1303,21 2034,70 78684,85

N’ = 11,70 < 53 DATA CUKUP

Universitas Sumatera Utara

Page 216: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

2. Uji Kecukupan Data Dimensi Tinggi Siku Berdiri (TSB)

Data TSB X^2 Data TSB X^2

1 91,70 8408,89 28 94,20 8873,64

2 101,10 10221,21 29 101,20 10241,44

3 101,60 10322,56 30 107,00 11449,00

4 99,40 9880,36 31 99,90 9980,01

5 99,30 9860,49 32 110,30 12166,09

6 91,00 8281,00 33 101,60 10322,56

7 106,00 11236,00 34 99,80 9960,04

8 106,00 11236,00 35 104,10 10836,81

9 105,00 11025,00 36 102,00 10404,00

10 92,00 8464,00 37 93,50 8742,25

11 93,00 8649,00 38 111,00 12321,00

12 104,00 10816,00 39 101,00 10201,00

13 96,90 9389,61 40 88,00 7744,00

14 101,00 10201,00 41 95,70 9158,49

15 106,00 11236,00 42 95,00 9025,00

16 99,50 9900,25 43 104,00 10816,00

17 92,30 8519,29 44 99,20 9840,64

18 91,50 8372,25 45 101,70 10342,89

19 94,90 9006,01 46 103,10 10629,61

20 109,70 12034,09 47 105,70 11172,49

21 101,00 10201,00 48 104,40 10899,36

22 112,00 12544,00 49 97,00 9409,00

23 97,20 9447,84 50 91,00 8281,00

24 108,50 11772,25 51 99,00 9801,00

25 110,40 12188,16 52 99,00 9801,00

26 93,60 8760,96 53 107,50 11556,25

27 97,20 9447,84 54 104,76 10974,66

5422,46 546370,29

N’ = 5,48 < 54 DATA CUKUP

Universitas Sumatera Utara

Page 217: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

3. Uji Kecukupan Data Dimensi Diameter Genggaman (DG)

Data DG X^2 Data DG X^2

1 4,13 17,02 26 4,50 20,25

2 5,00 25,00 27 5,00 25,00

3 5,02 25,20 28 4,20 17,64

4 4,84 23,38 29 4,40 19,36

5 2,80 7,84 30 2,82 7,95

6 3,10 9,61 31 3,32 11,02

7 4,30 18,49 32 3,21 10,30

8 4,00 16,00 33 4,01 16,08

9 3,20 10,24 34 3,41 11,63

10 4,00 16,00 35 3,20 10,24

11 4,20 17,64 36 3,60 12,96

12 4,00 16,00 37 4,00 16,00

13 5,00 25,00 38 4,00 16,00

14 4,50 20,25 39 4,20 17,64

15 4,00 16,00 40 4,40 19,36

16 3,60 12,96 41 4,70 22,09

17 4,40 19,36 42 3,80 14,44

18 3,30 10,89 43 5,20 27,04

19 3,30 10,89 44 5,00 25,00

20 4,31 18,58 45 3,60 12,96

21 4,50 20,25 46 3,70 13,69

22 3,20 10,24 47 4,31 18,58

23 2,50 6,25 48 4,32 18,66

24 3,10 9,61 49 3,60 12,96

25 3,20 10,24 193,99 789,79

N’ = 45,43 < 49 DATA CUKUP

Universitas Sumatera Utara

Page 218: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

LAMPIRAN 6

Perhitungan Nilai RWL dan LI setelah Evaluasi (Perancangan)

a. Perhitungan RWL dan LI pada Aktivitas Pemindahan Produk dari Stasiun

Pengepakan ke Trolley pada Kondisi Origin da Destination

1. Nilai LC atau konstanta pembebanan, dimana LC = 23 Kg

2. Faktor pengali horizontal (HM)

a. Nilai H pada saat origin adalah 20 cm, maka:

HM = 25/H

= 25/20

= 1,25

b. Nilai H pada saat destination adalah 25 cm, maka:

HM = 25/H

= 25/25

= 1

3. Faktor pengali vertikal (VM)

a. Nilai V pada saat origin adalah 15,5 cm, maka:

VM = 1 – 0,00326 │V-75│

= 1 – 0,00326 │15,5-75│

= 1 – 0,00326 │-59,5│

= 0,82

Universitas Sumatera Utara

Page 219: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

b. Nilai V pada saat destination adalah 135,7 cm, maka:

VM = 1 – 0,00326 │V-75│

= 1 – 0,00326 │135,7-75│

= 1 – 0,00326 │60,7│

= 0,80

4. Nilai faktor perpindahan (DM)

Nilai D adalah 128,2 cm, maka:

DM = 0,825 + 4,5/D

= 0,825 + 4,5/128,2

= 0,86

5. Nilai faktor pengali asimetrik (AM)

a. Nilai A pada saat origin adalah 60o, maka:

AM = 1 – 0,0032 A

= 1 – 0,0032 (60o)

= 0,81

b. Nilai A pada saat destination adalah 75o, maka:

AM = 1 – 0,0032 A

= 1 – 0,0032 (75o)

= 0,76

Universitas Sumatera Utara

Page 220: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

6. Nilai faktor pengali frekuensi (FM)

a. Nilai FM pada saat origin dengan frekuensi pengangkatan/menit adalah 2,

durasi waktu 2-8 jam, dan Vertical Location = 15,5 cm (V < 75), maka nilai

FM adalah sebesar 0,65.

b. Nilai FM pada saat destination dengan frekuensi pengangkatan/menit adalah

2, durasi waktu 2-8 jam, dan jarak vertikal = 135,7 cm (V > 75) maka nilai

FM adalah sebesar 0,65.

7. Nilai faktor pengali coupling (CM). Faktor pengali coupling adalah poor, maka:

a. Nilai CM pada saat origin dengan V<75 adalah 0,9

b. Nilai CM pada saat destination dengan V>75 adalah 0,9

Setelah semua faktor pengali diketahui maka RWL dapat ditentukan, dengan

cara sebagai berikut:

a. Nilai RWL pada saat origin adalah sebagai berikut:

RWL = LC × HM × VM × DM × AM × FM × CM

= 23 x 1,25 x 0,82 x 0,86 x 0,81 x 0,65 x 1

RWL = 10,67 kg

Universitas Sumatera Utara

Page 221: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

b. Nilai RWL pada saat destination adalah sebagai berikut:

RWL = LC × HM × VM × DM × AM × FM × CM

RWL = 23 x 1 x 0,80 x 0,86 x 0,76 x 0,65 x 1

RWL = 7,82 kg

Setelah nilai RWL didapatkan, maka perhitungan nilai LI adalah:

1. Nilai LI pada saat origin

L = 7,5 kg dan RWL = 10,67 kg, maka:

LI = L/RWL

= 7,5/10,67

= 0,70

2. Nilai LI pada saat destination

L = 7,5 kg dan RWL = 7,82 kg, maka:

LI = L/RWL

= 7,5/7,82

= 0.96

Universitas Sumatera Utara

Page 222: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

b. Perhitungan RWL dan LI pada Aktivitas Pemindahan Produk Melalui

Trolley dari Stasiun Pengepakan Menuju Gudang pada Kondisi Origin dan

Destination

1. Nilai LC atau konstanta pembebanan, dimana LC = 23 Kg

2. Faktor pengali horizontal (HM)

a. Nilai H pada saat origin adalah 10 cm, maka:

HM = 25/H

= 25/10

= 2,5

b. Nilai H pada saat destination adalah 15 cm, maka:

HM = 25/H

= 25/15

= 1,67

3. Faktor pengali vertikal (VM)

a. Nilai V pada saat origin adalah 80 cm, maka:

VM = 1 – 0,00326 │V-75│

= 1 – 0,00326 │80-75│

= 1 – 0,00326 │5│

= 0,99

Universitas Sumatera Utara

Page 223: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

b. Nilai V pada saat destination adalah 100 cm, maka:

VM = 1 – 0,00326 │V-75│

= 1 – 0,00326 │100-75│

= 1 – 0,00326 │25│

= 0,93

4. Nilai faktor perpindahan (DM)

Nilai D adalah 60 cm, maka:

DM = 0,825 + 4,5/D

= 0,825 + 4,5/60

= 0,9

5. Nilai faktor pengali asimetrik (AM)

a. Nilai A pada saat origin adalah 0̊, maka:

AM = 1 – 0,0032 A

= 1 – 0,0032 (0̊)

= 1

b. Nilai A pada saat destination adalah 65̊, maka:

AM = 1 – 0,0032 A

= 1 – 0,0032 (65̊)

= 0,79

Universitas Sumatera Utara

Page 224: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

6. Nilai faktor pengali frekuensi (FM)

a. Nilai FM pada saat origin dengan frekuensi pengangkatan/menit adalah 2,

durasi waktu 2-8 jam, dan Vertical Location = 60 cm (V < 75), maka nilai

FM adalah sebesar 0,65.

b. Nilai FM pada saat destination dengan frekuensi pengangkatan/menit adalah

2, durasi waktu 2-8 jam, dan Vertical Location = 60 cm (V < 75) maka nilai

FM adalah sebesar 0,65.

7. Nilai faktor pengali coupling (CM). Faktor pengali coupling adalah poor, maka:

a. Nilai CM pada saat origin dengan V<75 adalah 0,9

b. Nilai CM pada saat destination dengan V<75 adalah 0,9

Setelah semua faktor pengali diketahui maka RWL dapat ditentukan, dengan cara

sebagai berikut:

a. Nilai RWL pada saat origin adalah sebagai berikut:

RWL = LC × HM × VM × DM × AM × FM × CM

RWL = 23 x 2,5 x 0,99 x 0,9 x 1 x 0,65 x 0,9

RWL = 29,97 kg

Universitas Sumatera Utara

Page 225: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

b. Nilai RWL pada saat destination adalah sebagai berikut:

RWL = LC × HM × VM × DM × AM × FM × CM

RWL = 23 x 1,67 x 0,93 x 0,9 x 0,79 x 0,65 x 0,9

RWL = 16,51 kg

Setelah nilai RWL didapatkan, maka perhitungan nilai LI adalah:

1. Nilai LI pada saat origin

L = 15 kg dan RWL = 29,97 kg, maka:

LI = L/RWL

= 15/29,97

= 0,51

2. Nilai LI pada saat destination

L = 15 kg dan RWL = 16,51 kg, maka:

LI = L/RWL

= 15/16,51

= 0,91

Universitas Sumatera Utara

Page 226: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

LAMPIRAN 7

Perhitungan Nilai MPL setelah Evaluasi (Perancangan)

Nilai MPL pada Aktivitas Pemindahan Produk Melalui Trolley dari Stasiun

Pengepakan ke Gudang pada Kondisi Origin dan Destination

a. Kondisi Origin

1. Telapak tangan

Sudut yang Terbentuk di Telapak Tangan

Free Body Diagram Segmen Tubuh Telapak Tangan pada Situasi Origin

1 1

W

O

FyW Fx

W

SL1 MW

WH

Universitas Sumatera Utara

Page 227: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

∑Fy = 0

∑Fx = 0

∑M = 0

WH = 0,6% x Wbadan

= 0,6% x 62 N

= 0,372 N

Wo = 5 N

Fyw = Wo/2 + WH

= 5 N /2 + 0,372 N

= 2,872 N

Mw = (Wo + WH) x ½ x PKT x cos 1

= (5 N + 0,372 N) x ½ x 11,7 cm x cos 20o

= 29,531 Ncm

Keterangan:

WH = Berat Telapak Tangan (N)

Wbadan = Berat Badan (BB) (N)

Wo = Berat Beban (N)

MW = Momen Berat (Ncm)

1 = Jarak Titik Massa Kepalan Tangan dari Bagian Atas (cm)

SL1 = Panjang Kepalan Tangan (PKT) (cm)

1 = Sudut Telapak Tangan (Q1)

Universitas Sumatera Utara

Page 228: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

2. Lengan Bawah

Sudut yang Terbentuk di Lengan Bawah

Free Body Diagram Segmen Tubuh Lengan Bawah pada Situasi Origin

Fye

2

2 Fxe

SL2 Me

Fxw

Fyw

MW WLB

Universitas Sumatera Utara

Page 229: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

∑Fy = 0

∑Fx = 0

∑M = 0

λ2 = 43%

WLB = 1,7% x Wbadan

= 1,7% x 62 N

= 1,054 N

Fye = Fyw + WLB

= 2,872 N + 1,054 N

= 3,926 N

Me = Mw + (WLB x λ2 x PLB x cos 2) + (Fyw x PLB x cos 2)

= 29,531 N + (1,054 N x 43% x 27,8 cm x cos 15o) + (2,872 N x 27,8 cm x cos

15o)

= 118,822 Ncm

Keterangan:

WLB = Berat Lengan Bawah (N)

Wbadan = Berat Badan (BB) (N)

Mw = Momen Berat (Ncm)

2 = Jarak Titik Massa Lengan Bawah dari Bagian Atas (cm)

SL2 = Panjang Lengan Bawah (PLB) (cm)

2 = Sudut Lengan Bawah (Q2)

Universitas Sumatera Utara

Page 230: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

3. Lengan atas

Sudut yang Terbentuk di Lengan Atas

Free Body Diagram Segmen Tubuh Lengan Atas pada Situasi Origin

Me

Fye

SL3

Fxs

Ms

Fye

3

WLA

3

Fxe

Universitas Sumatera Utara

Page 231: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

∑Fy = 0

∑Fx = 0

∑M = 0

λ3 = 43,6%

WLA = 2,8% x Wbadan

= 2,8% x 62 N

= 1,736 N

Fys = Fye + WLA

= 3,926 N + 1,736 N

= 5,662 N

Ms = Me + (WLA x λ3 x PLA x cos 3) + (Fye x PLA x cos 3)

= 118,822 N + (1,736 N x 43,6% x 30,5 cm x cos 77o) + (3,926 N x 30,5 cm x

cos 77o)

= 150,951 Ncm

Keterangan:

WLA = Berat Lengan Atas (N)

Wbadan = Berat Badan (BB) (N)

Wo = Berat Beban (N)

MW = Momen Berat (Ncm)

3 = Jarak Titik Massa Lengan Atas dari Bagian Atas (cm)

SL3 = Panjang Lengan Atas (PLA) (cm)

3 = Sudut Lengan Atas (Q3)

Universitas Sumatera Utara

Page 232: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

4. Punggung

Sudut yang Terbentuk di Punggung

Free Body Diagram Segmen Tubuh Bagian Punggung pada Situasi Origin

Mt

SL4

-Fxs Ms

2Fys

4

WP

4

FA

Universitas Sumatera Utara

Page 233: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

∑Fy = 0

∑Fx = 0

∑M = 0

λ4 = 67%

WT = 50% x Wbadan

= 50% x 62 N

= 31 N

Fyt = 2Fys + WT

= (2 x 5,662 N) + 31 N

= 42,324 N

MT = 2Ms + (WT x λ4 x PP x cos 4) + (2Fys x PP x cos 4)

= (2 x 150,951 N) + (31 N x 67% x 70,5 cm x cos 80o) + (2 x 5,662 N x

70,5 cm x cos 80o)

= 694,803 Ncm

Keterangan:

WP = Berat Punggung (N)

Wbadan = Berat Badan (BB) (N)

MT = Momen Punggung (Ncm)

4 = Jarak Titik Massa Punggung dari Bagian Atas (cm)

SL4 = Panjang Punggung (PP) (cm)

4 = Sudut Punggung (Q4)

Universitas Sumatera Utara

Page 234: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

Untuk mencari Gaya Perut (FA) maka terlebih dahulu cari variabel nilai

Tekanan Perut (PA) dengan rumusan:

PA = 10-4

[43-0,36(H+T)] [ML5/S1]1,8

/75

= 10-4

[43-0,36(80+70)] [694,803]1,8

/75

= 2,122 N/cm2

Kemudian setelah mencari nilai Tekanan Perut (PA) maka selanjutnya

mencari Gaya Perut (FA) adalah:

FA = PA x AA

= 2,122 x 465

= 986,730 N

Maka Gaya Otot (FM) pada spinal erector dirumuskan sebagai berikut:

FM = (ML5/S1 – FA x D)/E

= (694,803 – 986,730 x 11)/5

= -2031,845 N

Kemudian berat total (Wtotal) dihitung dengan menggunakan rumus sebagai

berikut:

Wtotal = WO + 2WH + 2WLB + 2WLA + WT

= 5 + 2(0,372) + 2(1,054) + 2(1,736) + 31

= 42,324 N

Universitas Sumatera Utara

Page 235: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

Sehingga gaya kompressi (FC) atau gaya tekan pada L5/S1 dapat dirumuskan

sebagai berikut:

FC = |Wtotal x cos 4 – FA + FM|

= |42,324 x cos(80o) – 986,730 + (-2031,845)|

= 3011,226 N

Karena nilai Fc < AL (3500 N), maka posisi operator sebelum melakukan

pengangkatan (origin) dengan beban 5 kg dikategorikan “Aman”.

b. Kondisi Destination

1). Telapak tangan

Sudut yang Terbentuk di Telapak Tangan

Universitas Sumatera Utara

Page 236: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

Free Body Diagram Segmen Tubuh Telapak Tangan pada Situasi Origin

∑Fy = 0

∑Fx = 0

∑M = 0

WH = 0,6% x Wbadan

= 0,6% x 62 N

= 0,372 N

Wo = 5 N

Fyw = Wo/2 + WH

= 5 N /2 + 0,372 N

= 2,872 N

Mw = (Wo + WH) x ½ x PKT x cos 1

= (5 N + 0,372 N) x ½ x 11,7 cm x cos 15o

= 30,355 Ncm

Fx

W 1

W

O

FyW

MW SL1

WH

1

Universitas Sumatera Utara

Page 237: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

Keterangan:

WH = Berat Telapak Tangan (N)

Wbadan = Berat Badan (BB) (N)

Wo = Berat Beban (N)

MW = Momen Berat (Ncm)

1 = Jarak Titik Massa Kepalan Tangan dari Bagian Atas (cm)

SL1 = Panjang Kepalan Tangan (PKT) (cm)

1 = Sudut Telapak Tangan (Q1)

2). Lengan Bawah

Sudut yang Terbentuk di Lengan Bawah

Universitas Sumatera Utara

Page 238: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

Free Body Diagram Segmen Tubuh Lengan Bawah pada Situasi Origin

∑Fy = 0

∑Fx = 0

∑M = 0

λ2 = 43%

WLB = 1,7% x Wbadan

= 1,7% x 62 N

= 1,054 N

Fye = Fyw + WLB

= 2,872 N + 1,054 N

= 3,926 N

MW

Fyw

SL2

Fxe

Me

Fye

2

WLB

2

Fxw

Universitas Sumatera Utara

Page 239: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

Me = Mw + (WLB x λ2 x PLB x cos 2) + (Fyw x PLB x cos 2)

= 30,355 N + (1,054 N x 43% x 27,8 cm x cos 20o) + (2,872 N x 27,8 cm x cos

20o)

= 117,221 Ncm

Keterangan:

WLB = Berat Lengan Bawah (N)

Wbadan = Berat Badan (BB) (N)

Mw = Momen Berat (Ncm)

2 = Jarak Titik Massa Lengan Bawah dari Bagian Atas (cm)

SL2 = Panjang Lengan Bawah (PLB) (cm)

2 = Sudut Lengan Bawah (Q2)

3). Lengan atas

Sudut yang Terbentuk di Lengan Atas

Universitas Sumatera Utara

Page 240: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

Free Body Diagram Segmen Tubuh Lengan Atas pada Situasi Origin

∑Fy = 0

∑Fx = 0

∑M = 0

λ3 = 43,6%

WLA = 2,8% x Wbadan

= 2,8% x 62 N

= 1,736 N

Fys = Fye + WLA

= 3,926 N + 1,736 N

= 5,662 N

Me

Fye

SL3

Fxs

Ms

Fye

3

WLA

3

Fxe

Universitas Sumatera Utara

Page 241: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

Ms = Me + (WLA x λ3 x PLA x cos 3) + (Fye x PLA x cos 3)

= 117,221 N + (1,736 N x 43,6% x 30,5 cm x cos 72o) + (3,926 N x 30,5 cm x

cos 72o)

= 161,357 Ncm

Keterangan:

WLA = Berat Lengan Atas (N)

Wbadan = Berat Badan (BB) (N)

Wo = Berat Beban (N)

MW = Momen Berat (Ncm)

3 = Jarak Titik Massa Lengan Atas dari Bagian Atas (cm)

SL3 = Panjang Lengan Atas (PLA) (cm)

3 = Sudut Lengan Atas (Q3)

4) Punggung

Sudut yang Terbentuk di Punggung

Universitas Sumatera Utara

Page 242: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

Free Body Diagram Segmen Tubuh Bagian Punggung pada Situasi Origin

∑Fy = 0

∑Fx = 0

∑M = 0

λ4 = 67%

WT = 50% x Wbadan

= 50% x 62 N

= 31 N

Fyt = 2Fys + WT

= (2 x 5,662 N) + 31 N

= 42,324 N

Mt

SL4

-Fxs Ms

2Fys

4

WP

4

FA

Universitas Sumatera Utara

Page 243: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

MT = 2Ms + (WT x λ4 x PP x cos 4) + (2Fys x PP x cos 4)

= (2 x 161,357 N) + (31 N x 67% x 70,5 cm x cos 78o) + (2 x 5,662 N x 70,5

cm x cos 78o)

= 793,141 Ncm

Keterangan:

WP = Berat Punggung (N)

Wbadan = Berat Badan (BB) (N)

MT = Momen Punggung (Ncm)

4 = Jarak Titik Massa Punggung dari Bagian Atas (cm)

SL4 = Panjang Punggung (PP) (cm)

4 = Sudut Punggung (Q4)

Untuk mencari Gaya Perut (FA) maka terlebih dahulu cari variabel nilai

Tekanan Perut (PA) dengan rumusan:

PA = 10-4

[43-0,36(H+T)] [ML5/S1]1,8

/75

= 10-4

[43-0,36(78+65)] [793,141]1,8

/75

= 2,124 N/cm2

Kemudian setelah mencari nilai Tekanan Perut (PA) maka selanjutnya

mencari Gaya Perut (FA) adalah:

FA = PA x AA

= 2,124 x 465

= 987,660 N

Universitas Sumatera Utara

Page 244: PERANCANGAN METODE KERJA BERDASARKAN KRITERIA BIOMEKANIKA …

Maka Gaya Otot (FM) pada spinal erector dirumuskan sebagai berikut:

FM = (ML5/S1 – FA x D)/E

= (793,141 – 987,660 x 11)/5

= -2014,224 N

Kemudian berat total (Wtotal) dihitung dengan menggunakan rumus sebagai

berikut:

Wtotal = WO + 2WH + 2WLB + 2WLA + WT

= 5 + 2(0,372) + 2(1,054) + 2(1,736) + 31

= 42,324 N

Sehingga gaya kompressi (FC) atau gaya tekan pada L5/S1 dapat dirumuskan

sebagai berikut:

FC = |Wtotal x cos 4 – FA + FM|

= |42,324 x cos(78o) – 987,660 + (-2014,224)|

= 2993,084 N

Karena nilai Fc < AL (3500 N), maka posisi operator sesudah melakukan

pengangkatan (destination) dengan beban 5 kg dikategorikan “Aman”.

Universitas Sumatera Utara