perancangan komunikasi visual animasi film …thesis.binus.ac.id/doc/ringkasanind/2011-2-01492-ds...

8
PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI FILM PENDEK “ANNOYING FLY” Carel Kurniawan Kosambi Baru, Jln Akasia Hijau 4 Blok D6/3, 021-54373154, [email protected] Carel Kurniawan, Ahmad Faisal Choiril Anam Fathoni, S.Sn, Ardiyansah, ST ABSTRAK Tujuan Penulis adalah membuat animasi pendek dengan cerita yang ringan diselingi dengan humor agar mudah dipahami oleh setiap kalangan. Penulis menggunakan pendekatan disiplin ilmu Desain Komunikasi Visual dengan pendekatan animasi 3d yang dikerjakan secara digital dan sedikit dialog dan tanpa narasi sama sekali. Media yang digunakan adalah brainstorming ide cerita secara total. Hasil yang dicapai Penulis adalah berupa produk animasi film pendek yang dengan cerita humor yang ringan, mudah dimengerti serta menghibur bagi orang setelah menontonnya. Penulis mengambil simpulan, bahwa diharapkan film pendek ini dapat mengajak para penonton secara luas sehingga dapat dinikmati dan dapat ikut membantu mengembangkan industri animasi di Indonesia. The writer’s goal is to make a short animated story is interspersed with light humor to be easily understood by all people. The writer’s uses a disciplined approach to the science of Visual Communication Design 3d animation approach is done digitally and little dialogue and no narration at all. Media used were brainstorming story ideas in total. Results achieved The writer is a product of short animated films with a humorous story that is light, easy to understand and entertaining for people after watching it. The author takes the conclusion, that this short film is expected to invite the audience that can be enjoyed widely and can help to develop the animation industry in Indonesia. Kata kunci: Perancangan Komunikasi Visual, animasi, film pendek, Annoying Fly, keusilan, komedi

Upload: truongthuan

Post on 31-Mar-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI FILM PENDEK

“ANNOYING FLY”

Carel Kurniawan Kosambi Baru, Jln Akasia Hijau 4 Blok D6/3, 021-54373154, [email protected]

Carel Kurniawan, Ahmad Faisal Choiril Anam Fathoni, S.Sn, Ardiyansah, ST

ABSTRAK

Tujuan Penulis adalah membuat animasi pendek dengan cerita yang ringan diselingi dengan humor agar mudah dipahami oleh setiap kalangan. Penulis menggunakan pendekatan disiplin ilmu Desain Komunikasi Visual dengan pendekatan animasi 3d yang dikerjakan secara digital dan sedikit dialog dan tanpa narasi sama sekali. Media yang digunakan adalah brainstorming ide cerita secara total. Hasil yang dicapai Penulis adalah berupa produk animasi film pendek yang dengan cerita humor yang ringan, mudah dimengerti serta menghibur bagi orang setelah menontonnya. Penulis mengambil simpulan, bahwa diharapkan film pendek ini dapat mengajak para penonton secara luas sehingga dapat dinikmati dan dapat ikut membantu mengembangkan industri animasi di Indonesia. The writer’s goal is to make a short animated story is interspersed with light humor to be easily understood by all people. The writer’s uses a disciplined approach to the science of Visual Communication Design 3d animation approach is done digitally and little dialogue and no narration at all. Media used were brainstorming story ideas in total. Results achieved The writer is a product of short animated films with a humorous story that is light, easy to understand and entertaining for people after watching it. The author takes the conclusion, that this short film is expected to invite the audience that can be enjoyed widely and can help to develop the animation industry in Indonesia. Kata kunci: Perancangan Komunikasi Visual, animasi, film pendek, Annoying Fly, keusilan, komedi

PENDAHULUAN Penulis ingin membuat film short animasi yang ditunjukan pada remaja hingga dewasa dengan jalan cerita bergenre komedi. Yang menceritakan pendekatan manusia dengan hewan, yaitu seorang kakek dan seekor lalat. Selain itu untuk membuat film animasi yang menarik dan unik. Visual yang ditampilkan mampu untuk menarik audience supaya yang melihat animasi ini tidak bosan. Jalan cerita dibuat sederhana, sehingga setiap orang dapat menangkap dan mengerti humor seperti apa yang ingin disampaikan Penulis menyampaikan pesan dengan animasi 3D, karena animasi 3D sudah mulai diminati, dimulai dari anak-anak maupun dewasa. Hal ini didukung dengan banyaknya serial animasi maupun layar lebar yang ditayangkan di televisi dan bioskop. Dalam menciptakan karya “Annoying Fly”, sebelumnya Penulis melakukan penelitian terhadap penelitian terdahulu. Penulis meneliti dari 2 penelitian terdahulu, yaitu dari buku Animator’s Survival Kit (Williams : 2002) yang membahas segala esensi dan dasar dari animasi yang merupakan fondasi dari animasi itu sendiri, dan dari buku Ideas for the animated short (Sullivan : 2008.) yang meneliti tentang cara mengolah ide untuk dijadikan cerita dalam sebuah film pendek. Dalam buku Richard Williams, terdapat teori-teori yang mendukung terciptanya animasi yang baik dan enak dilihat, termasuk di dalamnya adalah 12 prinsip animasi yang sangat membantu Penulis dalam membuat karyanya. Prinsip-prinsip animasi yang digunakan oleh penulis meliputi: 1. Solid Drawing 2. Timing & Spacing 3. Anticipation 4. Slow In and Slow Out 5. Straight Ahead Action and Pose to Pose 6. Staging 7. Appeal 8. Exaggeration Di dalam buku Ideas for the animated short, Penulis menemukan berbagai tips dan trik dalam menemukan ide yang baik. Teori yang Penulis maksudkan adalah teori pembuatan cerita, yang meliputi: 1. Struktur Paralel 2. Struktur Halte Bus 3. Struktur Zig-zag 4. Struktur Lingkaran 5. Struktur Bintang 6. Struktur Outline Penelitian Penulis mempunyai nilai yang lebih dan terkini dari apa yang telah dibahas oleh Williams dan Sullivan, karena penulis menggabungkan kedua ilmu dari masing-masing, yang Penulis sesuaikan dan pakai untuk karya yang telah dihasilkan. Dengan cerita yang memiliki struktur outline, dan eksekusi animasi yang didasarkan pada 12 prinsip animasi, Penulis telah berusaha dengan semaksimal mungkin memaksimalkan usaha yang ada untuk membuat animasi yang dapat memuaskan seluruh lapisan penonton, baik itu anak-anak maupun dewasa, walaupun target primernya adalah anak-anak dan target sekundernya adalah orang dewasa. Penulis membuat sebuah animasi yang dapat dinikmati siapa pun. Selain dari sisi teknis, Penulis meneliti tentang beberapa bagian-bagian dari drama komedi, yaitu drama komedi situasi dimana Cerita lucu yang kelucuannya bukan berasal dari para pemain, melainkan karena situasinya. Contoh drama jenis ini antara lain Sister Act dan Si Kabayan. Sementara contoh sinetron yang termasuk dalam jenis ini antara lain Kawin Gantung, Bajaj Bajuri, dan Kecil-Kecil Jadi Manten. Penulis juga meneliti tentang lalat, pada umumnya orang mengenal lalat sebagai binatang yang kotor. Lalat rumah (Musca domestica) merupakan serangga yang menyukai kondisi lingkungan yang kotor dan berbau. Ini disebabkan karena pada lingkungan kotor dan berbau adalah tempat yang sangat baik bagi pertumbuhan dan perkembangan lalat. Dengan demikian, spesies ini dapat dikategorikan sebagai vektor atau pembawa penyakit yang berbahaya bagi manusia. Penyakit yang ditimbulkan diantaranya adalah

penyakit kolera, diare, disentri, typus, dan TBC. Bahkan baru-baru ini telah lansir hasil penelitian yang dilakukan oleh Prof. drh. R. Wasito Msc, PhD dan istrinya Prof. drh. Hastari Wuryastuti Msc. PhD dari Fakultas kedokteran Hewan, Universitas Gajah Mada yang menyatakan, bahwa lalat dapat menyebarkan virus "flu burung" (H5NI). Dalam hal ini, semua bagian tubuh lalat dapat berperan sebagai alat penular penyakit, yaitu badan, bulu, tangan, kaki, dan sayap. Dalam ilmu biologi lalat yang disebut juga Musca domestica adalah hewan jenis serangga yang lalat digolongkan pada subordo Cyclorrapha, ordo Diptera. Dalam bahasa Arab, lalat disebut "addzubab". Lalat adalah hewan yang lincah. Selain bisa terbang dengan cepat, lalat juga mempunyai kepekaan yang sangat tinggi terhadap gerakan. Lalat mempunyai mata majemuk yang terdiri dari 3000 lensa sehingga dia mampu melihat ke segala arah dan mampu mentransfer gerakan ke syaraf penglihatan dengan cepat, sehingga lalat sulit dipukul. Rentang usia 14-25 tahun merupakan waktu seorang remaja untuk menempuh pendidikan sekolah menengah hingga dewasa, dimana pada masa pertumbuhan ketika beranjak dewasa berdasarkan lingkungannya. Dunia pengetahuan dan komunikasi semakin luas, demikian pula dengan pengertian tentang manusia dan berbagai objek lainnya yang sebelumnya kurang berarti. Daya pikir orang yang bersifat imajinatif dan egosentris berangsur-angsur berkembang ke arah berpikir konkret, rasional, dan objektif. Perkembangan kognitif remaja hingga dewasa ditandai dengan perkembangan pola pikir, pemahaman moral, memori, dan bahasa. Rumusan masalah yang ditemukan Penulis adalah, bagaimana membuat sebuah film animasi pendek yang memiliki isi yang cukup ringan untuk remaja hingga dewasa, tetapi juga memiliki sensasi humor yang bagus hingga dapat dinikmati juga oleh kalangan dewasa, yang mengkomunikasikan eksistensi literatur di dalam kehidupan anak-anak. Tujuan yang membuat Penulis menciptakan karya “Annoying Fly” adalah: 1. Membuat orang merasa terhibur setelah melihat animasi ini

2. Membuat cerita animasi yang mudah diingat dan dipahami oleh penonton

METODE PENELITIAN Untuk menghasilkan sebuah karya yang baik, maka Penulis melakukan perancangan sebagai berikut yang digunakan untuk membuat karya:

Pre-Production - Brainstorming ide - Mencari referensi-referensi - Menyiapkan proposal - Menyiapkan dan mematangkan konsep - Membuat treatment dan skrip - Membuat storyboard

Gambar 1 Referensi Cerita dan Scene

Gambar 2 Sket awal karakter

Production - Modeling karakter dan aset environment - Texturing semua aset dan karakter - Membuat layout/preview dari storyboard - Menganimasikan karakter dan objek yang bersangkutan - Mengatur lighting and shading - Rendering - Mencari BGM dan SFX

Gambar 3 Model 3D kakek dan lalat

Post-production - Compositing - Mematangkan paperwork untuk keperluan universitas

HASIL DAN BAHASAN Melalui proses compositing yang telah dilakukan Penulis, maka Penulis mencapai hasil yang optimal untuk memaksimalkan hasil akhir render. Berikut adalah hasil yang dicapai setelah melalui proses compositing.

Gambar 4 Hasil Compositing

Pada hasil yang didapatkan di atas, dapat dilihat bahwa Penulis menciptakan atmosfir yang cukup hangat yang menggambarkan kesendirian seorang kakek tua. Penulis juga menambahkan efek bloom untuk membuat kesan yang cozy dan soft.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Begitu jarangnya adanya kehadiran cerita-cerita ringan di Indonesia sekaligus kurangnya kehadiran pengajaran moral di dalamnya. Hampir semua cerita yang disuguhkan kepada masyarakat tampak kompleks, kebanyakan ditujukan untuk remaja dan dewasa. Tayangan yang ditujukan untuk anak-anak tampak berkurang drastis. Tanpa adanya konsumsi cerita bagi anak yang mengandung moral yang baik, maka ada baiknya jika anak-anak disuguhkan sesuatu yang ringan dan memuat konten yang baik adanya. Saran Secara pengalaman mungkin penulis belum terlalu berpengalaman di bidang ini. Namun banyak artist di industri seperti ini yang cukup berbakat namun tidak disupply dengan cukup baik, seperti di Indonesia. Para negara-negara yang cukup berkembang pesat dalam bidang animasi, mereka mau mengeluarkan biaya yang cukup tinggi untuk membuat iklan maupun film animasi. Dalam pengerjaan, hal yang ingin Penulis tekankan adalah perlunya komitmen dan kesabaran dalam menyelesaikan film ini. Membuat film animasi bukanlah sesuatu hal yang mudah, dan pengerjaannya pun membutuhkan waktu yang tidak sedikit pula. Setiap waktu yang dimiliki harus dapat direncanakan dan digunakan dengan baik untuk pengerjaan. Ini merupakan kunci keberhasilan dalam hal apapun, termasuk membuat film animasi.

REFERENSI Christopher Kenworthy (2009) Master Shots, published by Michael Wiese Production Ardiyansah. (2004). 12 Prinsip Animasi. Diakses 20 Februari 2012 dari http://dkv.binus.ac.id Pamela. (2010). Perancangan Film Animasi Pendek ‘Dewi yang Kesepian’ . Disertasi tidak diterbitkan. Jakarta: Binus University http://imilirsalimran.blogspot.com/2010/11/penjelasan-ilmiah-tentang-hadits-lalat.html http://dramakreasi.blogspot.com/2010/04/jenis-jenis-drama.html#ixzz1n88w55Ho http://kesmas-unsoed.blogspot.com/2011/04/makalah-lalat-dan-pengendaliannnya.html http://animia.mywapblog.com/pengertian-animasi-dan-konsep-pembuatan.xhtml http://www.desainstudio.com/2010/05/5-hal-penting-terkait-warna-pada-desain.html http://id.shvoong.com/humanities/linguistics/2198711-unsur-unsur-komunikasi/#ixzz1oSBLj5BZ

RIWAYAT PENULIS Carel Kurniawan lahir di kota Jakarta pada 05 Juli 1989. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Binus University dalam bidang ilmu Desain Komunikasi Visual peminatan Animasi pada tahun 2012.