perancangan interior museum kota makassar …digilib.isi.ac.id/1850/1/bab i.pdf · gaya modern dan...

18
i PERANCANGAN INTERIOR MUSEUM KOTA MAKASSAR DENGAN KONSEP PINISIQ PERANCANGAN Nur Alamsyah Hatta NIM 121 1868 023 Tugas Akhir ini diajukan kepada Fakultas Seni Rupa Institut Seni Indonesia Yogyakarta sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana dalam bidang Desain Interior 2017 UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

Upload: duongcong

Post on 13-Mar-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

i

PERANCANGAN INTERIOR MUSEUM KOTAMAKASSAR DENGAN KONSEP PINISIQ

PERANCANGAN

Nur Alamsyah Hatta

NIM 121 1868 023

Tugas Akhir ini diajukan kepada Fakultas Seni Rupa

Institut Seni Indonesia Yogyakarta

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar sarjana dalam bidang Desain Interior

2017

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

iii

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas

rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini, yang

merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar kesarjanaan Desain Interior,

Fakultas Seni Rupa, Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa dalam penyelesaian dan penyusunan tugas akhir

ini tidak terlepas dari dorongan, bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak,

sehingga pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih sebesar-

besarnya kepada:

1. Allah SWT yang Maha Rahman dan Rahiim serta berbagai kemudahan yang

telah diberikan oleh-Nya.

2. Nabi besar Muhammad SAW. sosok yang senantiasa memberikan contoh dan

suri tauladan yang baik bagi umatnya.

3. HM Hatta H.M & Hj. Rahmatiah P yang selalu memberikan semangat,

dukungan, dan doa.

4. Kiki Rizki Fitriyani selaku pendamping yang senantiasa menemani dalam

suka maupun duka.

5. Yth. Bapak M. Sholahuddin, S.Sn., M.T. dan Bapak Danang Febriyantoko,

S.Sn.,M.Ds. selaku Dosen Pembimbing I dan II yang telah memberikan

dorongan, semangat, dan nasehat, maupun kritik serta saran yang membangun

bagi keberlangsungan penyusunan Tugas Akhir Karya Desain ini.

6. Yth. Bapak Hangga Hardhika, S.Sn., M.Ds. selaku Dosen Wali atas segala

masukan, motivasi dan do’anya.

7. Yth. Ibu Yulita Kodrat P., M.T. selaku Ketua Program Studi S-1 Desain

Interior, Fakultas Seni Rupa Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

8. Yth. Bapak Martino Dwi Nugroho, S.Sn., M.A. selaku Ketua Jurusan Desain,

Fakultas Seni Rupa Institut Seni Indonesia Yogyakarta.

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

iv

9. Seluruh dosen Program Studi Desain Interior, yang telah memberikan

bimbingan selama ini dan dorongan semangat dalam proses penyusunan

Tugas Akhir Karya Desain ini.

10. Pimpinan serta para staff Museum Kota Makassar atas izin survey dan data-

data yang diberikan.

11. Rekan-rekan Kanca Studio.

12. Singgih Tri Kamanto selaku rekan yang bersedia meluangkan banyak

waktunya dalam keberlangsungan pengerjaan Tugas Akhir Karya Desain ini.

13. Teman-teman seperjuangan INDIS (PSDI 2012).

14. Serta semuanya yang turut membantu dan memberi dukungan saat proses

penyusunan Tugas Akhir Karya Desain ini yang tidak dapat saya sebutkan

satu per satu.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan Tugas

Akhir Karya Desain ini. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat diharapkan dan

semoga Tugas Akhir Karya Desain ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Yogyakarta, 16 Januari 2017

Penulis

Nur Alamsyah Hatta

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

v

PERANCANGAN INTERIOR

MUSEUM KOTA MAKASSAR DENGAN KONSEP PINISIQ

Interior Design in Museum Kota Makassar with Pinisiq Concept

NUR ALAMSYAH HATTA 1

Program Studi Desain Interior, Jurusan Desain, Fakultas Seni Rupa, ISI Yogyakarta

Jl. Parangtritis km 6,5 Sewon Bantul Yogyakarta

1) Email: [email protected]

Abstract

Makassar, the gate of eastern Indonesia has great potential as a tourismcity. One of them is tourism culture through museums with the historical relics.Museum is a building that was built in order to accommodate the relic of the past.Expected from the presence of these museums could raise awareness about theprecious heritage of our ancestors. Ironically, people now think that museum is anold, boring, and unattractive building. The result will be obtained is a concept ofmuseum that not just displaying some of relic and collection, but also as anamusement park for its visitor.

Based on the thought above, the author tries to analyze and find anyinformation so that it appears a solution which is then used in the process ofpreservation of the collection and the museum building. Design theme at MuseumKota Makassar is pinisiq covered modern style and combined with the colonialfeel of the building itself.

The concept of making pinisi, pinisiq shape transforms as interpretation ofMakassar applied to the circulation and display systems retaining the existingbuilding. Supporting facilities in this design are the lobby, gift shop, café, whichwill make visitors comfortable. This amusement concept will be blended withfolklore and pinisiq's geometrical shapes with a little touch of colonial. Thisgeometric formation is used in order to make the displayed looks more prominentand attractive.

Keywords: Interior, Museum, Makassar, Pinisiq

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

vi

Abstrak

Makassar merupakan pintu gerbang wilayah timur Indonesia yang memiliki

potensi besar dalam bidang pariwisata. Salah satunya yaitu pariwisata budaya

melalui museum-museum yang menyimpan sisi historis kota Makassar. Museum

adalah bangunan penting yang dapat mewadahi peninggalan masa lalu. Sehingga

dari kehadiran museum ini, ada harapan agar masyarakat sadar akan kayanya

harta warisan nenek moyang. Namun permasalahan yang dihadapi adalah

pemikiran masyarakat yang menganggap museum sebagai sebuah bangunan kuno

yang tidak menarik, serta membosankan. Hasil akhir yang ingin dicapai yaitu

sebuah konsep museum yang tidak hanya menampilkan sebuah koleksi saja, tetapi

juga sebagai wahana hiburan bagi pengunjung.

Berangkat dari pemikiran di atas, penulis mencoba menganalisis dan

mencari informasi secara keseluruhan sehingga muncul solusi yang kemudian

digunakan dalam proses pelestarian koleksi dan bangunan museum. Tema

perancangan pada Museum Kota Makassar adalah Pinisiq yang dikemas dengan

gaya modern dan dipadukan dengan nuansa kolonial bangunan itu sendiri.

Konsep prosesi pembuatan pinisiq, gubahan bentuk pinisiq sebagai

interpretasi kota Makassar diterapkan ke dalam perancangan sirkulasi dan sistem

display Museum Kota Makassar dengan tetap mempertahankan eksisting

bangunan. Fasilitas pendukung dalam perencanaan ini; yaitu adanya lobby, ruang-

ruang diskusi, cafe dan giftshop sehingga pengunjung akan merasa nyaman.

Bentukan geometris digunakan agar yang dipamerkan, dapat terlihat lebih

menonjol dan lebih menarik.

Kata kunci: Interior, Museum, Makassar, Pinisiq

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... ii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... iii

ABSTRAK ....................................................................................................... v

DAFTAR ISI.................................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xi

DAFTAR TABEL............................................................................................ xiii

BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. Judul ................................................................................................. 1

B. Latar Belakang ................................................................................. 1

BAB II. LANDASAN PERANCANGAN ........................................................ 5

A. Deskripsi Proyek .............................................................................. 5

1. Tujuan Perancangan .............................................................. 5

2. Sasaran Perancangan............................................................. 5

3. Data Lapangan ...................................................................... 5

a. Data Fisik ........................................................................ 5

1) Lokasi Proyek ........................................................... 6

2) Tampak Bangunan .................................................... 6

3) Denah Bangunan (Block Plan).................................. 7

4) Aspek Arsitektural .................................................... 7

5) Unsur Pembentuk Ruang .......................................... 8

6) Tata Kondisional ....................................................... 9

7) Foto Dokumentasi Lapangan .................................... 9

b. Data Non Fisik ................................................................ 22

1) Profil dan Sejarah...................................................... 22

2) Visi dan Misi ............................................................. 23

3) Jam Kerja .................................................................. 24

4) Struktur Organisasi ................................................... 24

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

viii

5) Lingkup Perencanaan ................................................ 31

6) Fungsi dan Pengguna Ruang..................................... 33

7) Organisasi dan Hubungan Antar Ruang.................... 34

8) Pengguna ................................................................... 34

B. Program Perancangan....................................................................... 35

1. Pola Pikir Perancangan ......................................................... 35

2. Cakupan dan Arahan Tugas .................................................. 36

a. Konsep Desain ................................................................ 36

1) Analisis...................................................................... 36

2) Sintesis ...................................................................... 36

3) Evaluasi ..................................................................... 36

b. Desain.............................................................................. 36

1) Gambar Kerja ............................................................ 36

2) Perspektif .................................................................. 36

c. Aksonometri dan Animasi .............................................. 36

d. Rencana Anggaran Biaya................................................ 36

e. Pameran........................................................................... 36

3. Keinginan Klien .................................................................... 37

4. Kebutuhan Klien ................................................................... 38

5. Analisa Aktifitas Pengunjung ............................................... 39

6. Data Literatur ........................................................................ 40

a. Tinjauan Umum Museum ............................................... 40

1) Klasifikasi Museum ................................................... 41

2) Fungsi, Tugas dan Tujuan Museum.......................... 43

3) Persyaratan Sebuah Museum .................................... 45

4) Tinjauan Kegiatan dan Pelaku Kegiatan Pada Museum

................................................................................... 46

5) Tinjauan Fisik Museum ............................................ 50

b. Tinjauan Umum Kota Makassar ..................................... 93

1) Letak Geografis ......................................................... 93

2) Kependudukan........................................................... 94

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

ix

3) Agama dan Sistem Kepercayaan............................... 94

4) Pendidikan................................................................. 95

5) Kehidupan Sosial Budaya ......................................... 96

6) Model-model Interaksi .............................................. 97

7) Simbol-simbol Budaya yang dimaknai bersama....... 98

8) Ruang Publik Sebagai Arena yang Menyatukan....... 98

9) Peran Institusi/Lembaga Kebudayaan Dalam

Pengelolaan Ruang Publik. ...................................... 99

c. Tinjauan Umum Gaya Post-Modern ............................... 99

1) Definisi Post Modern ................................................ 100

2) Fenomena Post Modern dalam Perkembangan

Kebudayaan............................................................... 101

3) Post Modern dalam Bidang Arsitektur...................... 102

4) Ciri-ciri Post Moderrn dan Beberapa Karakternya ... 104

5) Gejolak Post Modernisme dalam Budaya Masyarakat

Abad 21 ..................................................................... 107

d. Bangunan Kolonial.......................................................... 108

e. Tinjauan Umum Pinisiq .................................................. 109

1) Budaya Pinisiq .................................................... 110

f. Definisi Umum Motivasi ................................................ 112

1) Proses Motivasi ................................................... 113

2) Kebutuhan Sebagai Dasar Motivasi .................... 115

3) Arti Penting Motivasi.......................................... 118

g. Tinjauan Khusu Tipologi Museum Kota Makassar ........ 119

1) Museum Konfrensi Asia Afrika .......................... 119

2) Museum Louvre .................................................. 123

BAB III. PERMASALAHAN PERANCANGAN ......................................... 128

A. Umum............................................................................................... 128

1. Fungsi ................................................................................... 128

2. Fisik ...................................................................................... 128

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

x

3. Estetika .................................................................................128

B. Khusus..............................................................................................129

1. Hall .......................................................................................129

2. Ruang Koleksi Museum Kota Makassar ..............................130

3. Ruang Penitipan Barang.......................................................130

4. Area Transisi ........................................................................130

5. Pusat Informasi lt 1& 2 ........................................................131

6. Ruang Auditorium / Ruangan Sinema..................................131

7. Cafe ......................................................................................132

8. Kios Cenderamata ................................................................132

BAB IV. KONSEP DESAIN ...........................................................................133

A. Konsep Desain..................................................................................133

1. Tema dan Gaya Perancangan ................................................134

2. Aplikasi Gaya Modern dan Pinisiq........................................136

3. Warna dan Material Perancangan..........................................137

B. Konsep Program Perancangan Ruang ..............................................140

1. Hall ........................................................................................140

2. Ruang Penitipan Barang ........................................................141

3. Ruang Introduksi ...................................................................141

4. Area Pamer Permanen ...........................................................142

5. Area Transisi .........................................................................143

6. Ruang Workshop & Sinema ..................................................143

7. Ruang Pamer TVRI dan PDAM............................................143

8. Cafe & Kios Cinderamata .....................................................144

C. Konsep Perancangan Fisik ...............................................................144

BAB V. PENUTUP...........................................................................................145

A. Kesimpulan.......................................................................................145

B. Saran.................................................................................................145

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................147

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

xi

LAMPIRAN.......................................................................................................144

1. Rencana Anggaran Biaya (RAB)

2. Perhitungan Titik Lampu

3. Poster dan Katalog Pameran

4. Konsep Grafis

5. Gambar Perspektif

6. Gambar Kerja

7. Skema Bahan

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Lokasi Proyek............................................................................. 6

Gambar 2.2. Tampak Bangunan....................................................................... 6

Gambar 2.3. Denah Bangunan ......................................................................... 7

Gambar 2.4. Hall Museum Kota Makassar ...................................................... 10

Gambar 2.5. Front Office Museum Kota Makassar ......................................... 11

Gambar 2.6. Koleksi Piano .............................................................................. 11

Gambar 2.7. Tangga (view dari lantai 1) ......................................................... 12

Gambar 2.8. Tangga (view dari lantai 2) ......................................................... 12

Gambar 2.9. Ruang Tengah Lantai2 ................................................................ 14

Gambar 2.10. Pintu Brankas yang Menyatu dengan Ruangan ........................ 15

Gambar 2.11. Ruang Diorama yang Menggambarkan Pelaminan................... 16

Gambar 2.12. Koleksi Ruang Sejarah .............................................................. 17

Gambar 2.13. Koleksi Meriam dan Beberapa Bola Meriam............................ 18

Gambar 2.14. Koleksi Medalion ...................................................................... 19

Gambar 2.15. Koleksi Patung Ratu Wilhemina ............................................... 19

Gambar 2.16. Koleksi Piano Kuno .................................................................. 19

Gambar 2.17. Panel yang Menampilkan foto Walikota Makassar................... 21

Gambar 2.18. Pattompo Memorial Room ........................................................ 21

Gambar 2.19. Struktur Organisasi Museum Kota Makassar............................ 24

Gambar 2.20. Diagram Matrix Hubungan Antar Ruang Museum Kota Makassar

.......................................................................................................................... 34

Gambar 2.21. Langkah-langkah Proses Desain Interior Rosemary Kilmer..... 35

Gambar 2.22. Skema Aktifitas Pengunjung..................................................... 39

Gambar 2.23. Perjalanan Dalam Pengamatan Objek ....................................... 55

Gambar 2.24. Jarak Pandang dan Kejelasan visual.......................................... 62

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

xiii

Gambar 2.25. Kemampuan Gerak Anatomi Manusia...................................... 62

Gambar 2.26. Teknik Pencahayaan pada Ruangan.......................................... 66

Gambar 2.27. Ilustrasi Sistem Pencahayaan Merata........................................ 70

Gambar 2.28. Ilustrasi Sistem Pencahayaan Terarah....................................... 71

Gambar 2.29. Ilustrasi Sistem Pencahayaan Highlighting 1............................ 72

Gambar 2.30. Ilustrasi Sistem Pencahayaan Highlighting 2............................ 72

Gambar 2.31. Ilustrasi Sistem Pencahayaan Wall Washing ............................ 73

Gambar 2.32. Ilustrasi Sistem Pencahayaan Beam Play.................................. 74

Gambar 2.33. Ilustrasi Sistem Pencahayaan Backlighting .............................. 75

Gambar 2.34. Teknik Galeri Display ............................................................... 91

Gambar 2.35. Hall Display............................................................................... 93

Gambar 2.36. Penggunaan Material Bahan Hi-tech......................................... 105

Gambar 2.37. Ciri Karakter Bangunan Akhir Post Modern ............................ 106

Gambar 2.38. Pola Papan Perahu..................................................................... 109

Gambar 2.39. Pengrajin Perahu ....................................................................... 110

Gambar 2.40. Skema Proses Motivasi ............................................................. 113

Gambar 2.41. Skema Teori Kebutuhan Maslow.............................................. 115

Gambar 2.42. Skema Faktor Motivasi Herzberg ............................................. 117

Gambar 2.43. Denah Museum KAA................................................................ 120

Gambar 2.44. Alur Sirkulasi Pengunjung Museum KAA ............................... 120

Gambar 2.45. Museum Louvre ........................................................................ 123

Gambar 2.46. Denah Museum Louvre............................................................. 124

Gambar 2.47. Koleksi Museum Louvre........................................................... 125

Gambar 2.48. Tampak Luar Louvre................................................................. 126

Gambar 2.49. Koleksi Museum Louvre........................................................... 126

Gambar 4.1. Bangunan Kolonial...................................................................... 134

Gambar 4.2. Prosesi Pembuatan Pinisiq .......................................................... 134

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

xiv

Gambar 4.3. Skema Warna .............................................................................. 138

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Daftar Fungsi dan Pengguna Ruang....................................................33

Tabel 2.2 Daftar Kebutuhan Ruang Museum Kota Makassar ............................38

Tabel 2.3 Tabel tinggi Rata-rata Manusia dan Jarak Pandang............................61

Tabel 2.4 Tabel Standar Iluminasi Cahaya pada Museum..................................78

Tabel 2.5 Tabel Klasifikasi Rosponsibilitas Objek Pamer..................................80

Tabel 2.6 Tabel Responsibilitas Objek Pamer Menurut Materialnya .................80

Tabel 2.7 Rasio Murid, Guru dan Sekolah serta Tingkat Kemampuan Baca Tulis

Penduduk Usia 10 Tahun ke atas ........................................................................96

Tabel 2.8 Tabel Lapangan Pekerjaan Utama ......................................................97

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. JUDUL

PERANCANGAN INTERIOR MUSEUM KOTA MAKASSAR DENGAN

KONSEP PINISIQ

B. LATAR BELAKANG

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1994: 675), kata museum

memiliki arti yaitu gedung yang digunakan sebagai tempat untuk pameran tetap

benda-benda yang patut mendapat perhatian umum, seperti peninggalan sejarah,

seni, dan ilmu; tempat menyimpan barang kuno. Sedangkan pengertian museum

seperti yang telah dirumuskan oleh ICOM (International Council of Museum),

suatu badan kerjasama profesional di bidang permuseuman yang didirikan oleh

kalangan profesi permuseuman dari seluruh dunia, adalah sebuah lembaga yang

bersifat tetap, tidak mencari keuntungan, melayani masyarakat dan

perkembangannya, terbuka untuk umum, mengumpulkan, merawat, dan

memamerkan benda-benda bukti material manusia dan lingkungannya, untuk

tujuan penelitian, pendidikan, dan hiburan.

Adapun menurut Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 1995 tentang

Pemeliharaan dan Pemanfaatan Benda Cagar Budaya di Museum, mendefinisikan

museum sebagai lembaga, tempat penyimpanan, perawatan, pengamanan dan

pemanfaatan benda-benda bukti material hasil budaya manusia serta alam dan

lingkungannya guna menunjang upaya perlindungan dan pelestarian kekayaan

budaya bangsa.

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa museum adalah

sebuah lembaga yang diperuntukkan bagi masyarakat umum, tempat

mengumpulkan, merawat, meriset, mengomunikasikan, dan memamerkan benda

nyata kepada masyarakat serta melestarikan warisan budaya manusia serta alam

dan lingkungannya untuk tujuan studi, penelitian dan kesenangan atau

hiburan. Museum bisa menjadi bahan studi oleh kalangan akademis, dokumentasi

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

2

kekhasan masyarakat tertentu, ataupun dokumentasi dan

pemikiran imajinatif pada masa depan sehingga dari kehadiran museum ini, ada

harapan agar masyarakat luas sadar akan kayanya harta warisan dari nenek

moyang kita. Salah satu yang menjadi permasalahan yang dihadapi adalah

masyarakat sekarang kurang tertarik akan kehadiran museum. Museum cenderung

dianggap sebagai gudang tempat penyimpanan barang bersejarah yang tidak

menarik serta membosankan. Hal ini banyak disebabkan oleh faktor kurang

matangnya perencanaaan untuk mendirikan sebuah museum. Banyak museum

yang keadaan dan kondisinya tidak memenuhi persyaratan dan perlu mendapat

perhatian yang cukup serius untuk dapat dikategorikan sebagai museum dengan

kualitas baik sehingga diperlukan wadah atau fasilitas yang dapat mengakomodasi

kebutuhan rekreasi, edukasi dan diskusi pengunjungnya.

Pada umumnya perencanaan pendirian museum yang ada di Indonesia saat

ini hanya sampai pada tahap museum selesai dibangun dan kurang memikirkan

rencana yang perlu dipersiapkan pada proses penyelenggaraan dan pengelolaan

museum selanjutnya. Sedangkan pada kenyataanya, sistem penyelenggaraan dan

pengelolaan museum yang baik harus telah dipersiapkan dengan matang, bahkan

sebelum museum itu berdiri.

Tahun 2010 dicanangkan sebagai Tahun Kunjungan Museum (visit

museum year). Dua upaya yang digelar adalah “Gerakan Nasional Cinta

Museum” dan melaksanakan “Program Revitalisasi Museum”. Revitalisasi adalah

upaya untuk “menghidupkan” kembali bangunan, kawasan atau bagian kota yang

mengalami kemunduran/degradasi.

Salah satu bangunan museum cagar budaya di kota Makassar yang

terdaftar dalam Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Rencana Tata

Ruang Wilayah Kota Makassar yang diperkuat dengan Peraturan Undang-Undang

Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya dalam rangka pengembangan

kawasan budaya terpadu di kota Makassar, yang saat ini berfungsi sebagai

museum, adalah Museum Kota Makassar, tujuannya adalah untuk melindungi

kawasan bersejarah dan bangunannya, agar dapat terjaga dan terpelihara sehingga

dapat menarik minat pengunjung sebagai tempat wisata sambil belajar. Dengan

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

3

memadukan beberapa ilmu di dalamnya seperti unsur kebudayaan, edukasi,

morfologi, rekreasi empirik serta etimologinya diharapkan menghasilkan suatu

hasil yang baik untuk perkembangan kognitif, afektif dan psikomotorik pada

pengunjung khususnya siswa sekolah maupun turis domestik dari luar negeri yang

ingin mengetahui perjalanan sejarah suatu bangsa.

Museum Kota Makassar pada mulanya merupakan bangunan kantor

pemerintahan namun kini beralih fungsi menjadi museum kategori bangunan

cagar budaya yang harus dijaga dan dilestarikan, salah satunya melalui program

konservasi. Konservasi adalah sebuah proses yang bertujuan memperpanjang

umur warisan budaya bersejarah, dengan cara memelihara dan melindungi

keotentikan dan maknanya dari gangguan dan kerusakan, agar dapat dipergunakan

pada saat sekarang maupun pada masa yang akan datang, baik dengan

menghidupkan kembali fungsi lama atau dengan memperkenalkan fungsi baru

yang dibutuhkan.

Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan bangsa yang majemuk

dengan warisan budaya yang tak ternilai harganya. Kekayaan budaya ini sekaligus

menjadi bukti sejarah dan identitas bangsa, namun sampai saat ini masih sedikit

kurikulum yang menerapkan peragaan atau visualisasi secara langsung untuk

pemahaman yang lebih baik. Keberadaan visualisasi yang lebih baik akan

menunjang pemahaman agar lebih mudah terekam di dalam otak. Pemahaman

yang kurang mendalam inipun perlahan-lahan membawa masyarakat ke arah

kurangnya rasa cinta dan hilangnya identitas akan warisan budaya sendiri. Salah

satunya pada kasus Perahu Pinisiq, warisan budaya yang ternyata lebih dikenal

oleh bangsa-bangsa lain dibandingkan dengan generasi muda saat ini.

Pinisiq sesungguhnya memiliki tempat terhormat dalam kepribadian

bangsa Indonesia sebagai wujud dari “nilai warisan” nenek moyang bangsa.

Telaahan “kebudayaan” selalu berpijak pada unsur-unsur buah pikiran “idea”,

perbuatan, sikap dan prilaku “behavior” serta hasil karya seni “artefak” agar

secara utuh dapat menggambarkan identitas lingkungan dan kehidupan budaya

Makassar.

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

4

Lokasi Museum Kota Makassar yang strategis dan eksisting bangunan

bernuansa kolonial merupakan potensi tersendiri yang dapat dieksplore dengan

kemasan nilai filosofi setempat agar lebih menarik bagi pengunjung lokal maupun

mancanegara.

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta