perancangan aplikasi sistem penentuan peminatan...
TRANSCRIPT
i
PERANCANGAN APLIKASI SISTEM PENENTUAN
PEMINATAN SISWA BERDASARKAN MINAT DAN KEMAMPUAN
AKADEMIK SISWA BERBASIS WEB
(Studi Kasus : SMA Negeri 1 Tangerang)
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Komputer
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
ADE AMALIA NAZRI
107091002920
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLIGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2011 M / 1432 H
ii
PERANCANGAN APLIKASI SISTEM PENENTUAN
PEMINATAN SISWA BERDASARKAN MINAT DAN KEMAMPUAN
AKADEMIK SISWA BERBASIS WEB
(Studi Kasus : SMA Negeri 1 Tangerang)
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Komputer
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh:
ADE AMALIA NAZRI
107091002920
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLIGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2011 M / 1432 H
iii
iv
v
PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKIRPSI INI BENAR-
BENAR ASLI HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH
DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA
PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.
Jakarta, November 2011
Ade Amalia Nazri
107091002920
vi
ABSTRAK
ADE AMALIA NAZRI, Perancangan Aplikasi Sistem Penentuan Peminatan
Siswa Berdasarkan Minat dan Kemampuan Akademik Siswa Berbasis Web (Studi
Kasus: SMAN 1 Tangerang) (Dibawah bimbingan HERLINO NANANG, MT.
dan HATTA MAULANA, S.Si, M.T.I.).
SMAN 1 Tangerang adalah salah satu contoh Sekolah Menengah Atas
Negeri di kota Tangerang yang sedang mengembangkan teknologi komputer
dalam berbagai aspek-aspek pendukung kegiatan belajar dan mengajar disana,
meskipun belum terhubung antara database yang satu dengan lainnya secara
menyeluruh dan terpusat. Oleh karena itu data-data yang mendukung dalam hal
penempatan dan peminatan siswa kelas X yang naik ke kelas XI dalam penentuan
jurusan yang ada masih manual. Selain itu, guru BK (Bimbingan dan Konseling)
dan guru-guru wali kelas yang menjadi penentu siswa dalam penempatan
peminatan jurusan mengalami beberapa kesulitan. Dengan memodelkan suatu
proses peminatan ke dalam Aplikasi Pada Bidang Peminatan, diperoleh sejumlah
alternative solusi untuk menentukan peminatan siswa. Variabel yang sangat
menentukan dan member pertimbangan bagi pengambilan keputusan peminatan
yaitu, variabel keputusannya minat siswa dan parameter acuannya ialah nilai
akademik siswa yang merupakan variabel batasan. Dalam pembuatan tugas akhir
ini penulis menggunakan metode pengembangan System Development Life Cycle
(SDLC) dengan model waterfall sampai tahap pengujian. Hasil dari skripsi ini
adalah Aplikasi Pada Bidang Peminatan Berdasarkan Minat dan Kemampuan
Akademik Siswa. Aplikasi ini diperuntukan bagi sekolah yang bersangkutan
sehingga keputusan yang diambil pihak sekolah dengan dibantu aplikasi ini, lebih
berkualitas karena keputusan peminatan didasarkan pada proses objektif.
Kata kunci: Aplikasi Pada Bidang Peminatan, SDLC Waterfall Model.
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas berkat rahmat dan
karunia yang diberikan dari-Nya, sehingga akhirnya saya dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul “Perancangan Aplikasi Sistem Penentuan Peminatan
Siswa Berdasarkan Minat dan Kemampuan Akademik Siswa Berbasis Web”
ini dengan baik. Adapun maksud dan tujuan penyusunan skripsi ini adalah untuk
memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna mencapai gelar Sarjana Komputer di
Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Selain itu penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-
pihak yang telah banyak membantu secara langsung dan tidak langsung dalam
proses pembuatan skripsi ini yaitu :
1. Bapak Dr. Ir. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis. selaku Dekan Fakultas Sains dan
Teknologi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Yusur Durrachman, MIT. selaku Ketua Program Studi Teknik
Informatika Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
dan penguji 1.
3. Bapak Herlino Nanang, MT. selaku dosen pembimbing 1, dan Bapak Hatta
Maulana, S.Si, M.T.I. selaku dosen pembimbing 2 yang telah memberikan
kesempatan, waktu, kesabaran dan perhatiannya untuk membimbing penulis
dalam menyelesaikan skripsi.
4. Ibu Ria Hari Gusmita, M. Kom selaku dosen penguji 2 yang membantu
penulis dalam penyelesaian penulisan skripsi ini.
viii
5. Papa dan Mama tercinta dan tersayang yang selalu bersama penulis dalam
suka maupun duka. Yang tiada henti-hentinya selalu memberikan motivasi
serta do‟anya, sehingga penulis telah berhasil dalam menyelesaikan kuliah dan
skripsi ini.
6. Kakak-kakakku (Dr. Fajar Nazri, Drg. Agustamar Nazri, Permata Sari Nazri,
SE.) yang tercinta yang sudah membantu dan mensupport penulis selama ini.
7. Seluruh dosen dan staff karyawan Program Studi Teknik Informatika Fakultas
Sains dan Teknologi, serta semua pihak yang selalu membantu melancarkan
proses administrasi penulis.
8. Kakek yang tercinta dan tersayang, terimakasih atas semua doa-doanya
sehingga cucumu ini bisa meyelesaikan kuliahnya.
9. Kak Budi Aji, S.Kom yang telah sangat membantu dan telah direpotkan oleh
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini hingga penulis dapat menyelesaikan
aplikasi.
10. Yasdiandra Yaunin yang selalu menemani dan mensupport dalam segala hal
(yang penulis tidak bisa sebutkan satu per satu), serta doanya sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini.
11. Sahabat-sahabatku, yaitu Siti, Muslikhah, Syifa, Fitri, Nurul, Iqbal, Irsyad,
Agus, Taufiq, Faruq, Odad, Ono, vetgaz dan semua sahabatku lainnya,
terimakasih karena selalu bersama dan membantu penulis baik suka maupun
duka.
ix
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,
oleh karena itu penulis mengharapkan peneliti selanjutnya dengan topik yang
sejenis dapat melakukan penelitian yang lebih baik lagi. Akhir kata, penulis
juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang belum disebutkan di
atas, semoga hasil penelitian penulis dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Jakarta, November 2011
Peneliti
Ade Amalia Nazri
107091002920
x
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ........................................................................................... i
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. ii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN ...................................................................... iv
LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................... v
ABSTRAK .............................................................................................................. vi
KATA PENGANTAR ............................................................................................ vii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. xiii
DAFTAR TABEL .................................................................................................. xv
DAFTAR ISTILAH ............................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.2.Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
1.3.Batasan Masalah ........................................................................................... 3
1.4.Tujuan .......................................................................................................... 3
1.5.Manfaat Penulisan ........................................................................................ 4
1.6.Metodelogi Penelitian .................................................................................. 4
1.6.1. Metode Pengumpulan Data ........................................................ 5
1.6.2. Metode Pengembangan Sistem .................................................. 5
1.7.Sistematika Penulisan .................................................................................. 6
BAB II LANDASAN TEORI
2.1.Konsep Dasar Sistem ................................................................................... 8
2.1.1. Karakteristik Sistem .................................................................... 8
2.1.2. Klasifikasi Sistem ....................................................................... 9
2.2.Konsep Dasar Informasi ............................................................................... 11
xi
2.3.Konsep Dasar Sistem Informasi .................................................................... 12
2.4.Pengertian Software ..................................................................................... 13
2.5.Proses Software ............................................................................................ 14
2.6.Aplikasi ........................................................................................................ 15
2.7.Konsentrasi ................................................................................................... 15
2.8.Kemampuan Bakat Akademik ..................................................................... 15
2.9.Konsep Penentuan Penjurusan Di Sekolah Menengah Atas ........................ 16
2.10. Konsep Dasar Aplikasi Berbasis Web ................................................... 19
2.11. Pemrograman Java ................................................................................. 20
2.11.1. Sejarah Java ................................................................................. 22
2.11.2. Keunggulan Java ......................................................................... 23
2.11.3. Konsep Pemrograman Java ......................................................... 25
2.12. Java Server Pages ................................................................................... 29
2.13. Tomcat .................................................................................................... 31
2.14. MySQL ................................................................................................... 31
2.15. Metode Pengembangan Sistem .............................................................. 33
2.16. Elemen Model Analisis .......................................................................... 35
2.17. Model Perancangan Sistem .................................................................... 37
2.17.1. Data Flow Diagram (DFD) ........................................................ 37
2.17.2. Entity Relationship Diagram (ERD) ........................................... 38
2.17.3. Kamus Data ................................................................................. 39
2.17.4. Bagan Alir (Flowchart) ............................................................... 40
2.18. Desain Perancangan Sistem ................................................................... 41
2.19. Studi Sejenis ........................................................................................... 43
BAB III METODELOGI PENELITIAN
3.1. Metode Pengumpulan Data .................................................................... 55
3.1.1. Studi Pustaka .............................................................................. 55
3.1.2. Interview ..................................................................................... 56
3.1.3. Observasi ................................................................................... 56
3.2. Metode Pengembangan Sistem .............................................................. 56
xii
3.2.1. Tahap Rekayasa Sistem (System Engineering) ........................... 58
3.2.2. Tahap Analisa (Analisys) ............................................................ 59
3.2.3. Tahap Perancangan (Design) ...................................................... 59
3.2.4. Tahap Pengkodean (Code) .......................................................... 61
3.2.5. Tahap Pengujian (Testing) .......................................................... 61
3.3. Alur Kerangka Penelitian ....................................................................... 62
BAB IV HASIL PEMBAHASAN
4.1. Tahap Rekayasa Sistem (System Engineering) ...................................... 63
4.1.1. Studi Kelayakan (Feasibility Study)............................................ 63
4.1.2. Alokasi Waktu ............................................................................ 65
4.1.3. Cakupan Sistem ........................................................................... 65
4.2. Tahap Analisa (Analisys) ....................................................................... 65
4.2.1. Profil Umum SMAN 1 Tangerang ............................................. 65
4.2.2. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan ....................................... 69
4.2.3. Analisis Sistem Baru .................................................................. 71
4.2.4. Solusi Pemecahan Masalah ........................................................ 73
4.2.5. Kebutuhan Sistem Baru .............................................................. 73
4.3. Tahap Desain (Design) ........................................................................... 74
4.3.1. Pemodelan Proses ....................................................................... 75
4.3.2. Pemodelan Data ......................................................................... 79
4.3.3. Pemodelan Program ................................................................... 81
4.4. Tahap Pengkodean (Coding) .................................................................. 107
4.5. Tahap Pengujian (Testing) ..................................................................... 107
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan ............................................................................................ 110
5.2. Saran ....................................................................................................... 110
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 112
LAMPIRAN ............................................................................................................ 114
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Siklus Informasi ............................................................................... 12
Gambar 2.2. Komponen Sistem Informasi ........................................................... 13
Gambar 2.3. System Development Life Cycle (Sekuensial Linier) ........................ 34
Gambar 2.4. Struktur Model Analisis ................................................................... 36
Gambar 2.5. Desain Perancangan Sistem ............................................................. 42
Gambar 3.1. Alur Kerangka Penelitian .................................................................. 62
Gambar 4.1. Struktur Organisasi SMA Negeri 1 Tangerang ................................. 69
Gambar 4.2. Flowchart Sistem Yang Sedang Berjalan .......................................... 70
Gambar 4.3. Context Diagram Aplikasi Pada Bidang Peminatan ......................... 75
Gambar 4.4. DFD Level 1 Diagram 0 Aplikasi Pada Bidang Peminatan .............. 75
Gambar 4.5. DFD Level 2 Diagram 1 Proses 1.0 Aplikasi Pada Bidang
Peminatan ......................................................................................... 77
Gambar 4.6. DFD Level 2 Diagram 1 Proses 2.0 Aplikasi Pada Bidang
Peminatan ......................................................................................... 77
Gambar 4.7. DFD Level 2 Diagram 1 Proses 3.0 Aplikasi Pada Bidang
Peminatan ......................................................................................... 78
Gambar 4.8. DFD Level 2 Diagram 1 Proses 4.0 Aplikasi Pada Bidang
Peminatan ......................................................................................... 79
Gambar 4.9. ERD Bidang Peminatan ................................................................... 80
Gambar 4.10. Flowchart Menu Login Aplikasi Bidang Peminatan ....................... 82
Gambar 4.11. Flowchart Menu Utama Aplikasi Bidang Peminatan ...................... 83
Gambar 4.12. Flowchart Menu File Aplikasi Bidang Peminatan .......................... 84
Gambar 4.13. Flowchart Menu Log Out Aplikasi Bidang Peminatan ................... 84
Gambar 4.14. Flowchart Menu Master Aplikasi Bidang Peminatan ..................... 85
Gambar 4.15. Flowchart Menu Siswa Aplikasi Bidang Peminatan ....................... 86
Gambar 4.16. Flowchart Menu Menu Pelajaran Aplikasi Bidang Peminatan ........ 88
Gambar 4.17. Flowchart Menu Entry Aplikasi Bidang Peminatan ........................ 89
Gambar 4.18. Flowchart Menu Nilai Aplikasi Bidang Peminatan ......................... 90
xiv
Gambar 4.19. Flowchart Menu Hasil Keputusan Aplikasi Bidang Peminatan ...... 92
Gambar 4.20. Flowchart Proses Pengambilan Keputusan Aplikasi Bidang
Peminatan ......................................................................................... 93
Gambar 4.21. Flowchart Menu Laporan Aplikasi Bidang Peminatan ................... 94
Gambar 4.22. Flowchart Menu User Aplikasi Bidang Peminatan ......................... 95
Gambar 4.23. STD Halaman Login ......................................................................... 96
Gambar 4.24. STD Layar Pilihan Menu .................................................................. 97
Gambar 4.25. STD Log Out .................................................................................... 98
Gambar 4.26. STD Layar Siswa .............................................................................. 98
Gambar 4.27. STD Pelajaran ................................................................................... 99
Gambar 4.28. STD Nilai Siswa ............................................................................... 99
Gambar 4.29. STD Hasil Keputusan ....................................................................... 99
Gambar 4.30. STD Laporan .................................................................................... 100
Gambar 4.31. STD User ........................................................................................... 100
Gambar 4.32. Rancangan Interface Halaman Login ................................................ 101
Gambar 4.33. Rancangan Menu Utama Aplikasi Bidang Peminatan ...................... 102
Gambar 4.34. Rancangan Form Input Data Siswa .................................................. 102
Gambar 4.35. Rancangan Form Input Data Mata Pelajaran ................................... 103
Gambar 4.36. Rancangan Form Input Nilai Siswa .................................................. 103
Gambar 4.37. Rancangan Halaman Hasil Keputusan ............................................. 104
Gambar 4.38. Rancangan Hasil Laporan Keputusan untuk Bahasa ....................... 105
Gambar 4.39. Output dalam bentuk PDF ................................................................ 106
Gambar 4.40. Rancangan Form Input Data User ................................................... 106
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Operator Matematika ....................................................................... 28
Tabel 2.2. Operator Penaikan dan Penurunan ................................................... 28
Tabel 2.3. Operator Bitwise ............................................................................... 29
Tabel 2.4. Notasi DFD Dasar ............................................................................ 38
Tabel 2.5. Notasi ERD Dasar ............................................................................ 39
Tabel 2.6. Simbol-simbol Flowchart ................................................................. 40
Tabel 4.1. Tabel Mata Pelajaran Berdasarkan Peminatan .................................. 71
Tabel 4.2. Spesifikasi Tabel Siswa..................................................................... 80
Tabel 4.3. Spesifikasi Tabel Mata Pelajaran ...................................................... 81
Tabel 4.4. Spesifikasi Tabel Nilai ...................................................................... 81
Tabel 4.5. Spesifikasi Tabel User ...................................................................... 81
Tabel 4.6. Tabel User Accpetance Test (UAT) .................................................. 109
\
xvi
DAFTAR ISTILAH
Sistem : adalah suatu kumpulan dari komponen yang saling
berhubungan satu dengan yang lainnya membentuk
satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu
Informasi : adalah proses lebih lanjut dari data yang sudah
memiliki nilai tambah
Sistem Informasi : adalah sekumpulan prosedur yang pada saat dilakukan
akan memberikan informasi bagi pengambilan
keputusan atau untuk mengendalikan organisasi
Software : kumpulan dari perintah atau fungsi yang ditulis
dengan aturan tertentu untuk memerintahkan
komputer melaksanakan tugas tertentu
Aplikasi : adalah sebuah program komputer yang dibuat khusus
untuk menjalankan fungsi-fungsi tertentu sesuai
dengan kebutuhan pengguna yang digunakan untuk
mempercepat suatu pekerjaan
Konsentrasi : adalah kemampuan kita untuk mengarahkan perhatian
atau fokus kita kesatu pikiran atau mental kita
Java : adalah suatu teknologi di dunia software komputer,
yang merupakan suatu bahasa pemrograman, dan
skaligus suatu platform
Java Server Pages (JSP) : adalah teknologi Java yang menyederhanakan proses
pengembangan situs web
Tomcat : adalah web kontainer yang dapat dijalankan secara
stand alone, yang berarti tidak dijalankan bersamaan
dengan web server lainnya.
Waterfall : adalah model proses pengembangan perangkat lunak
klasik yang bersifat sistematis, berurutan dalam
membangun perangkat lunak
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan zaman, kemajuan dalam bidang
ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang sangat pesat. Dimana
informasi yang cepat, akurat, dan terarah sangat dibutuhkan untuk
membantu mengambil keputusan yang tepat. Keputusan merupakan
kegiatan memilih suatu tindakan dalam pemecahan masalah. Untuk
menunjang keputusan diperlukan suatu aplikasi yang didukung oleh tools
yang mampu menganalisa prospek dimasa yang akan datang atau dalam
periode waktu tertentu.
Salah satu bidang yang membutuhkan aplikasi yang dapat
menunjang keputusan adalah bidang pendidikan yaitu untuk penentuan
peminatan siswa SMA Negeri 1 Tangerang, karena bidang peminatan ini
memerlukan pendukung keputusan yang tepat dan cepat dalam penentuan
kemampuan akademik siswa.
Proses peminatan yang sedang berjalan dilakukan dengan
mengumpulkan semua data minat siswa yang dilakukan oleh guru
Bimbingan dan Konseling (BK) yang nantinya akan diserahkan kepada
wali kelas, kemudian wali kelas melakukan perhitungan nilai rata-rata dari
nilai akademik siswa yang kemudian akan disinkronkan dengan minat
yang diinginkan siswa tersebut. Jika ada siswa yang bermasalah maka
2
akan dilakukan rapat untuk memutuskan peminatan siswa tersebut.
Masalah yang sering terjadi misalnya tidak sesuai minat siswa dengan
kemampuan akademik siswa. Proses pendukung keputusan ini memakan
waktu lama dan tidak efisien.
Agar permasalahan tersebut dapat diatasi maka penulis mencoba
membangun “Perancangan Aplikasi Sistem Penentuan Peminatan
Siswa Berdasarkan Minat dan Kemampuan Akademik Siswa
Berbasis Web” dimana aplikasi ini diharapkan mampu memberikan
informasi sebagai alternatif solusi dalam menentukan bidang peminatan,
karena kegunaan informasi adalah untuk mengurangi ketidak pastian
didalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan
(Ladjamudin, 2005:9).
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan permasalahan
penelitian ini sebagai berikut :
1. Bagaimana merancang aplikasi pada bidang peminatan yang dapat
membantu untuk menentukan keputusan akhir dalam penentuan sesuai
atau tidaknya peminatan yang diinginkan oleh siswa.
2. Bagaimana Aplikasi Pada Bidang Peminatan dapat membantu pihak
sekolah dalam menentukan peminatan bagi siswa agar lebih efektif dan
tidak menghabiskan waktu yang lama.
3
1.3. Batasan Masalah
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis akan merancang aplikasi
pada bidang peminatan dengan batasan-batasan sebagai berikut :
1. Pengambilan data siswa kelas X-1 SMAN 1 Tangerang tahun angkatan
2010/2011.
2. Nilai akademik mata pelajaran berdasarkan persyaratan yang telah
ditetapkan oleh guru-guru SMAN 1 Tangerang.
3. Dalam hal ini program yang digunakan adalah java J2EE, sedangkan
databasenya adalah mysql, dan dalam tahap perancangannya masih
menggunakan DFD dan flowchart.
4. Metodologi pengembangan sistem yang digunakan adalah SDLC
(System Development Life Cycle) dengan model proses waterfall
hingga tahap pengujian (testing).
1.4. Tujuan
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka tujuan penulisan
skripsi ini adalah:
1. Merancang aplikasi pada bidang peminatan yang dapat membantu
dalam menentukan peminatan siswa tanpa manghabiskan waktu lama.
2. Tersedianya sistem (perangkat lunak) sebagai fasilitas yang
memberikan alternatif solusi dalam peminatan siswa sehigga
membantu dalam menentuakan peminatan siswa.
3. Meningkatkan kualitas pengambilan keputusan.
4
1.5. Manfaat Penulisan
1. Bagi Penulis
a. Untuk menambah pengetahuan penulis serta untuk mengamalkan
dan mengaplikasikan teori yang didapat selama masa kuliah.
b. Untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh gelar Strata
Satu (S-1) pada Fakultas Sains dan Teknologi program studi
Teknik Informatika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bagi Univetsitas
a. Menambah literatur studi kasus tentang aplikasi peminatan,
khususnya yang berkaitan dengan peminatan siswa SMA dalam
penentuan jurusan yang akan diambil.
3. Bagi SMAN 1 Tangerang
a. Tersedianya perangkat lunak yang memberikan alternatif solusi
dalam menentukan peminatan siswa, sehingga membantu pihak
sekolah dalam pengambilan keputusan secara cepat dan objektif.
1.6. Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian yang digunakan meliputi dua metode, yaitu
metode pengumpulan data dan metode perancangan dengan menggunakan
model waterfall.
5
1.6.1. Metode Pengumpulan Data
1. Metode Studi Pustaka
Pengumpulan data dan informasi tertulis maupun secara teoritis
dan empiris yang terkait dengan topik penelitian. Selain itu
studi pustaka yang dilakukan peneliti pengumpulan bahan-
bahan yang terkait dengan judul skripsi melalui buku-buku
bacaan dan situs internet, penelitian yang terkait dengan
penelitian.
2. Metode Interview
Pengumpulan data dan informasi dengan cara melakukan
wawancara.
3. Metode Observasi
Observasi adalah metode pengumpulan informasi dengan cara
pengamatan atau peninjauan langsung terhadap obyek
penelitian.
1.6.2. Metode Pengembangan Sistem
Adapun metode perancangan yang digunakan pada
perancangan aplikasi bidang peminatan menggunakan metode
System Develop Life Cycle (SDLC) dengan model proses waterfall
yang meliputi aktifitas-aktifitas dimulai dari rekayasa sistem
(system engineering), analisa (analysis), perancangan (design),
6
pengkodean (code), dan pengujian (testing). (Pressman, 2002: 37-
38).
1.7. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah skripsi ini, maka penulis membaginya
menjadi lima bab. Dibawah ini juga diuraikan penjelasan masing-masing
bab dengan perincian sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menerangkan latar belakang masalah, identifikasi
masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan
manfaat penulisan, metode penelitian dan sistematika
penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini akan menjelaskan secara singkat teori dan sumber
daya yang diperlukan dalam pembuatan aplikasi pada
bidang peminatan.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini akan menjelaskan proses penelitian penulis
dalam merancang dan membangun aplikasi pada bidang
peminatan sesuai dengan metode perancangan dengan
metode SDLC dengan model proses waterfall.
7
BAB IV HASIL PEMBAHASAN
Bab ini penulis mengimplemntasikan aplikasi pada bidang
peminatan siswa berdasarkan hasil penelitian penulis.
BAB V PENUTUP
Bab ini merupakan bab terakhir dari skripsi, yang berisi
kesimpulan yang berhubungan dengan penulisan skripsi ini
serta saran yang diharapkan berguna bagi perkembangan
aplikasi ini dimasa mendatang.
8
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Sistem
Terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem,
yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada
komponen atau elemennya.
1. Pendekatan sistem yang menekankan pada prosedurnya
mendefinisikan sistem sebagai berikut : “Sistem adalah suatu jaringan
kerja dari prosedur – prosedur yang saling berhubungan, berkumpul
bersama – sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk
menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.” (Jogianto, 1990:1).
2. Pendekatan sistem yang menekankan pada elemen atau komponennya
mendefinisikan sistem sebagai berikut : “Sistem adalah kumpulan dari
elemen – elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan
tertentu”. (Jogianto, 1990:2).
2.1.1. Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik. Karakteristik sistem
itu adalah suatu sistem mempunyai :
1. Batasan Sistem (Boundary)
Penggambaran ini suatu elemen atau unsur mana yang
termasuk didalam sistem dan dimana yang diluar sistem.
9
2. Lingkungan Luar (Environment)
Segala sesuatu diluar sistem, lingkungan yang menyediakan
asumsi, kendala, dan input terhadap sistem.
3. Masukan (Input).
Sumber daya (data, bahan baku, peralatan, energi) dari
lingkungan yang dikonsumsi dan dimanipulasi oleh suatu
sistem.
4. Keluaran (Output).
Sumber daya atau produk (informasi, laporan, dokumen,
tampilan layer komputer, barang jadi) yang disediakan untuk
lingkungan sistem oleh kegiatan-kegiatan dalam suatu sistem.
5. Komponen (Component).
Kegiatan-kegiatan atau proses dalam suatu sistem yang
mentransformasikan input menjadi bentuk setengah jadi
(output)
6. Penghubung (Interface).
Tempat ini dimana komponen atau sistem dan lingkungannya
bertemu atau berinteraksi (Al Fatta, 2007:3)
2.1.2. Klasifikasi Sistem
Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara suatu
komponen lainnya. Karena sistem memiliki sasaran yang berbeda
untuk setiap kasus yang terjadi yang ada dalam sistem tersebut.
10
Oleh karena itu sistem dapat diklasifikasikan kedalam beberapa
sudut pandang seperti:
a. Sistem abstrak dan sistem fisik
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-
ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologin
yaitu sistem yang berupa pemikiran tetntang antara manusia
dengan Tuhan. Sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang
ada secara fisik, seperti sistem komputer, sistem operasi, sistem
penjualan dan lain-lain.
b. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam,
tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi,
sedangkan sistem buatan manusia adalah sistem yang
melibatkan hubungan manusia dengan mesin, yang disebut
dengan human machine system.
c. Sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu
(probabilistic system)
Sistem tertentu adalah sistem beroperasi dengan tingkah laku
yang dapat diprediksi, sedangkan sistem tak tentu adalah sistem
yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi, karena
mengandung unsur probabilitas.
11
d. Sistem terbuka dan sistem tertutup
Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan
dipengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sedangkan sistem
tertutup merupakan sistem yang tidak terhubung dan tidak
dipengaruh oleh lingkungan luarnya (Ladjamudin, 2005:6).
2.2. Konsep Dasar Informasi
Informasi merupakan proses lebih lanjut dari data yang sudah
memiliki nilai tambah, informasi dapat dikelompokkan menjadi 3 bagian,
yaitu:
1. Informasi strategis. Informasi ini digunakan untuk mengambil
keputusan jangka panjang, mencakup informasi eksternal, rencana
perluasan perusahaan, dan sebagainya.
2. Informasi taktis. Informasi ini dibutuhkan untuk mengambil keputusan
jangka menengah, seperti informasi trend penjualan yang dapat
dimanfaatkan untuk menyusun rencana penjualan.
3. Informasi teknis. Informasi ini dibutuhkan untuk keperluan operasional
sehari-hari, seperti informasi persediaan stock, return penjualan dan
laporan kas harian (Sutabri, 2004:17).
Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi ketidak pastian
didalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Untuk
memperoleh informasi yang bermanfaat bagi penerimanya, perlu
dijelaskan bagaimana siklus yang dibutuhkan dalam menghasilkan
12
informasi. Siklus informasi atau siklus pengolahan data adalah sebagai
berikut:
Proses
(Pengolahan Data)
Input
(Data)
Output
(Informasi)
Gambar 2.1 Siklus Informasi (Ladjamudin: 2005, hal 4)
2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi
Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai berikut:
1. Suatu sistem informasi yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari
komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan
yaitu dengan menyajikan informasi.
2. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan
memberikan informasi bagi pengambilan keputusan atau untuk
mengendalikan organisasi.
3. Suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan
kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat
manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan
menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang
diperlukan (Ladjamudin, 2005:13-14).
Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin menyebutkan bahwa
komponen sistem informasi dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
a. Hardware dan Software yang berfungsi sebagai mesin.
b. People dan procedure yang merupakan manusia dan tatacara
menggunakan mesin.
13
c. Data merupakan jembatan penghubung antara manusia agar terjadi
suatu proses pengolahan data.
DATASoftware
(Perangkat Lunak)
Hardware
(Perangkat Keras)
Procedure
(prosedur)
People
(Manusia)
Mesin Manusia
Gambar 2.2. Komponen Sistem Informasi (Ladjamudin, 2005: 15)
2.4. Pengertian Software
Software merupakan kumpulan dari perintah atau fungsi yang
ditulis dengan aturan tertentu untuk memerintahkan komputer
melaksanakan tugas tertentu (Ladjamudin, 2005:20). Software (perangkat
lunak) adalah perintah (program komputer) yang bila di eksekusi
memberikan fungsi dan unjuk kerja seperti yang diinginkan, struktur data
yang memungkinkan program memanipulasi informasi secara proposional
dan dokumen yang menggambarkan operasi dan kegunaan program
(Pressman, 2002:10).
Software tidak sama dengan program (komputer), karena software
terdiri dari program, dokumen, dan data. Perangkat lunak lebih merupakan
elemen logika dan bukan merupakan elemen fisik. Dengan demikian,
perangkat lunak memiliki ciri yang berbeda dari perangkat keras, yaitu:
1. Perangkat lunak dibangun dan dikembangkan, tidak dibuat dalam
bentuk yang klasik.
2. Perangkat lunak tidak pernah using.
14
3. Sebagian besar perangkat lunak dibuat berdasarkan kebutuhan, tidak
hanya dibuat dari komponen yang sudah ada.
2.5. Proses Software
Proses software merupakan serangkaian kegiatan dan hasil yang
menghubungkan dengan proses tersebut, yang menuju pada dihasilkannya
produk perangkat lunak (Sommerville, 2003:41).
Walaupun ada banyak proses perangkat lunak, ada kegiatan-
kegiatan mendasar yang umum bagi semua proses perangkat lunak.
Menurut Sommerville, kegiatan-kegiatan tersebut adalah:
1. Penspesifikasian perangkat lunak. Fungsionalitas perangkat lunak dan
batasan operasinya harus didefinisikan.
2. Perancangan dan implementasi perangkat lunak. Perangkat lunak yang
memenuhi persyaratan harus dibuat.
3. Pemvalidasian perangkat lunak. Perangkat lunak tersebut harus
divalidasi untuk menjamin bahwa perangkat lunak bekerja sesuai
dengan apa yang diinginkan pelanggan.
4. Pengevolusian perangkat lunak. Perangkat lunak harus dapat
berkembang untuk menghadapi kebutuhan pelanggan yang berubah.
Model proses perangkat lunak merupakan representasi abstrak dari
proses perangkat lunak. Ada banyak proses perangkat lunak, diantaranya:
model air terjun (waterfall), pengembangan evolusioner, pengembangan
15
sistem formal, pengembangan berdasarkan pemakaian ulang
(Sommerville, 2003:42).
2.6. Aplikasi
Aplikasi adalah sebuah program komputer yang dibuat khusus
untuk menjalankan fungsi-fungsi tertentu sesuai dengan kebutuhan
pengguna yang digunakan untuk mempercepat suatu pekerjaan
(http://www.unduhan.systes.net/Dokumen/Poltek: 2005).
2.7. Konsentrasi
Konsentrasi pada dasarnya adalah kemampuan kita untuk
mengarahkan perhatian atau fokus kita kesatu pikiran atau mental kita.
Konsentrasi membantu kita dalam belajar dan mengerti lebih cepat,
meningkatkan daya ingat memori kita serta membantu untuk fokus dalam
melakukan tugas (www.sumpahpalapa.com: 2008).
2.8. Kemampuan atau Bakat Akademik
Siswa yang memiliki kemampuan akademik dapat dikenali dari
kinerjanya, yang menonjol dalam berprestasi atau tes bakat dalam suatu
bidang tertentu.
Anak berbakat adalah mereka yang di identifikasikan oleh ahli
yang professional sebagai memiliki kemampuan yang menonjol atau
berkinerja tinggi (www.Indosiar.com: 2002).
16
2.9. Konsep Penentuan Penjurusan Di Sekolah Menengah Atas
Sesuai kurikulum yang berlaku di seluruh Indonesia, maka siswa
kelas X SMA yang naik ke kelas XI akan mengalami pemilihan
jurusan/penjurusan. Penjurusan yang tersedia di SMA meliputi Ilmu Alam
(IPA), Ilmu Sosial (IPS), dan Ilmu Bahasa. Penjurusan akan disesuaikan
dengan minat dan kemampuan siswa. Tujuannya agar kelak di kemudian
hari, pelajaran yang akan diberikan kepada siswa menjadi lebih terarah
karena telah sesuai dengan minatnya. Dari keseluruhan mata pelajaran di
SMA, tidak seluruhnya dijadikan dasar untuk proses penjurusan,
melainkan hanya mata pelajaran inti dari tiap jurusan tersebut. Mata
pelajaran inti untuk jurusan IPA terdiri atas: Biologi, Fisika, Matematika
IPA, Kimia. Mata pelajaran inti untuk IPS adalah: Sosiologi, Geografi,
Sejarah dan Ekonomi. Sedangkan mata kuliah inti untuk jurusan Bahasa
adalah: Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia.
Tujuan dilaksanakannya penjurusan adalah :
1. Mengelompokkan siswa sesuai kecakapan, kemampuan, dan bakat,
yang relatif sama.
2. Membantu mempersiapkan siswa melanjutkan studi dan memilih dunia
kerja.
3. Membantu memperkokoh keberhasilan dan kecocokan atas prestasi
yang akan dicapai di waktu mendatang (kelanjutan studi dan dunia
kerja).
17
Waktu penentuan penjurusan bagi peserta didik untuk program
IPA, IPS dan Bahasa dilakukan mulai akhir semester 2 (dua) kelas X.
Pelaksanaan penjurusan program dimulai pada semester 1 (satu) kelas XI.
Kriteria penjurusan program dilakanakan berdasarkan nilai akademik.
Peserta didik yang naik kelas XI dan akan mengambil program tertentu
yaitu: Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
atau Bahasa: boleh memiliki nilai yang tidak tuntas paling banyak 3 (tiga)
mata pelajaran pada mata pelajaran-mata pelajaran yang bukan menjadi
ciri khas program tersebut. Peserta didik yang naik ke kelas XI, dan yang
bersangkutan mendapat nilai tidak tuntas 3 (tiga) mata pelajaran, maka
nilai tersebut harus dijadikan dasar untuk menentukan program yang dapat
diikuti oleh peserta didik, misalnya :
a. Apabila mata pelajaran yang tidak tuntas adalah Fisika, Kimia dan
Geografi (2 mata pelajaran ciri khas program IPA dan 1 ciri khas
program IPS), maka siswa tersebut secara akademik dapat dimasukkan
ke program Bahasa.
b. Apabila mata pelajaran yang tidak tuntas adalah Bahasa Indonesia,
Bahasa Inggris, dan Fisika, (2 mata pelajaran ciri khas Bahasa dan 1
ciri khas IPA), maka siswa tersebut secara akademik dapat dimasukkan
ke program IPS.
c. Apabila mata pelajaran yang tidak tuntas adalah Ekonomi, Sosiologi,
dan Bahasa Inggris (2 mata pelajaran ciri khas program IPS dan 1 ciri
18
khas program Bahasa), maka peserta didik tersebut secara akademik
dapat dimasukkan ke program IPA.
d. Apabila mata pelajaran yang tidak tuntas adalah Fisika, Ekonomi, dan
Bahasa Indonesia (mencakup semua mata pelajaran yang menjadi ciri
khas ketiga program di SMA) maka perlu diperhatikan prestasi nilai
mata pelajaran yang lebih unggul daripada program lainya (siswa
tersebut dapat dijuruskan ke program yang nilai prestasi mata pelajaran
yang lebih unggul tersebut), atau dengan mempertimbangkan minat
peserta didik. Untuk mengetahui minat peserta didik dapat dilakukan
melalui angket/kuesioner dan wawancara, atau cara lain yang dapat
digunakan untuk mendeteksinya.
Skala penilaian penilaian yang dapat dijadikan acuan bagi sekolah-
sekolah di Indonesia adalah :
1. Nilai ketuntasan belajar untuk aspek pengetahuan dan praktik
dinyatakan dalam bentuk bilangan bulat, dengan rentang 0 -100.
2. Ketuntasan belajar setiap indikator yang telah ditetapkan dalam suatu
kompetensi dasar berkisar antara 0 – 100 %. Kriteria ideal ketuntasan
untuk masing-masing indikator 75 %.
3. Satuan pendidikan dapat menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) dibawah nilai ketuntasan belajar ideal. Satuan pendidikan
diharapkan meningkatkan kriteria ketuntasan belajar secara terus
menerus untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal.
4. KKM ditetapkan oleh forum guru pada awal tahun pelajaran.
19
5. KKM tersebut dicantumkan dalam LHB dan harus diinformasikan
kepada seluruh warga sekolah dan orang tua siswa.
2.10. Konsep Dasar Aplikasi Berbasis Web
Web merupakan kumpulan informasi pada server komputer yang
terhubung satu sama lain dalam jaringan internet maupun intranet.
Sedangkan aplikasi berbasis web (web based) secara prinsip menyerupai
aplikasi dalam komputer biasa. Yang membedakan adalah dalam aplikasi
web based menggunakan tag-tag html sebagai dasar tampilan, sedangkan
aplikasi program komputer menggunakan berbagai platform bahasa
pemrograman. Aplikasi web terdiri dari beberapa golongan, diantaranya
adalah :
1. Inisialisasi Data Master
Proses yang dilakukan adalah pengisian satu atau beberapa tabel yang
akan digunakan sebagai referensi program aplikasi. Pengisian data
master secara umum terdiri dari input data, verifikasi data, proses
insert data jika data belum terdaftar sebelumnya, atau update data jika
data telah ada sebelumnya, serta delete data jika data hendak dihapus
dari tabel master.
2. Operasi Reporting
Operasi mendapatkan data hasil query yang telah diolah sehuingga
didapat informasi yang digunakan untuk kepentingan manajerial dan
rekapitulsi beberapa transaksi. Selain beberapa golongan tersebut juga
20
terdapat operasi verifikasi, penampilan profil, penyampaian pesan,
pengisian pesan khusus serta kombinasi dari beberap golongan
tersebut.
2.11. Pemrograman Java
Java adalah suatu teknologi di dunia software komputer, yang
merupakan suatu bahasa pemrograman, dan skaligus suatu platform.
Sebagai bahasa pemrograman, Java dikenal sebagai bahasa pemrograman
tingkat tinggi. Java mudah dipelajari, terutama bagi programmer yang
telah mengenal C/C++.
Java merupakan bahasa pemrograman berorientasi objek yang
merupakan paradigma pemrograman masa depan. Sebagai bahasa
pemrograman, Java dirancang menjadi handal dan aman. Java juga
dirancang agar dapat dijalankan disemua platform, dan juga dirancang
untuk menghasilkan aplikasi-aplikasi dengan performansi yang terbaik.
Sebagai sebuah platform, Java terdiri atas dua bagian utama, yaitu:
1. Java Virtual Machine (JVM)
2. Java Application Programming Interface (Java API)
Sun membagi arsitektur Java membagi tiga bagian, yaitu:
1. J2EE (Java 2 Enterprise Edition)
J2EE adalah kelompok dari beberapa API (Application
Programming Interface) dari Java dan teknologi selain Java. J2EE
dirancang untuk membuat aplikasi yang rumit. J2EE sering dianggap
21
sebagai middle-ware atau teknologi yang berjalan di server, namun
sebenarnya J2EE tidak hanya terbatas untuk itu. Faktanya J2EE juga
mencakup teknologi yang dapat digunakan disemua lapisan dari
sebuah sistem informasi.
Implementasi J2EE menyediakan kelas dasar dan API dari
Java yang mendukung pengembangan dan rutin standard untuk
aplikasi client maupun server, termasuk aplikasi yang berjalan di web
browser. untuk aplikasi berbasis web, aplikasi sistem tersebar dengan
beraneka ragam klien dengan kompleksitas yang tinggi.
2. J2SE (Java 2 Standard Edition)
J2SE merupakan bahasa pemrograman Java untuk aplikasi
desktop yang merupakan object-oriented programming. Pada J2SE
,terdiri dari dua buah produk yang dikeluarkan untuk membantu dalam
membuat aplikasi tanpa tergantung dari platform yang digunakan,
yaitu:
1) Java SE Runtime Environment (JRE)
Java Runtime Environment (JRE) menyediakan perpustakaan, Java
Virtual Machine (JVM), dan komponen lain untuk menjalankan
applet dan aplikasi yang ditulis dengan bahasa pemrograman Java.
2) Java Development Kit (JDK)
Java Development Kit (JDK) merupakan perangkat lunak yang
digunakan untuk menajemen dan membangun berbagai aplikasi
Java. JDK merupakan superset dari JRE, berisikan segala sesuatu
22
yang ada di JRE ditambahkan compiler dan debugger yang
diperlukan untuk mengembangkan applet dan aplikasi.
3. J2ME (Java 2 Micro Edition)
J2ME adalah lingkungan pengembangan yang dirancang untuk
meletakan perangkat lunak Java pada barang elektronik beserta
perangkat pendukungnya. Pada J2ME, jika perangkat lunak berfungsi
baik pada sebuah perangkat, maka belum tentu juga berfungsi baik
pada perangkat yang lainnya. J2ME biasa digunakan pada telepon
selular, pager, personal digital assistants (PDA) dan sejenisnya.
J2ME adalah bagian dari J2SE, karena itu tidak semua librabry
yang ada pada J2SE dapat digunakan pada J2ME. Tetapi J2ME
mempunyai beberapa library khusus yang tidak dimiliki J2SE.
2.11.1. Sejarah Java
Sejarah Java berawal pada tahun 1991 ketika perusahaan
Sun Microsystem memulai Green Project, yakni projek penelitian
untuk membuat bahasa yang akan digunakan pada chip-chip
embedded untuk device intelligent consumer electronic. Bahasa
tersebut haruslah bersifat multiplatform, tidak tergantung kepada
vendor yang memanufaktur chip tersebut.
Dalam penelitiannya, Projek Green berhasil membuat
prototype semacam PDA (Personal Data Assistance) yang dapat
berkomunikasi antara satu dengan lain dan diberi nama Star 7. Ide
23
berawal untuk membuat sistem operasi bagi Star 7 berbasis C dan
C++. Setelah berjalan beberapa lama, James Gosling, salah seorang
anggota team, merasa kurang puas dengan beberapa karakteristik
dari kedua bahasa tersebut berusaha mengembangkan bahasa lain.
Bahasa tersebut kemudian dinamakan Oak, diinspirasi ketika dia
melihat pohon di seberang kara ruang kantornya. Belakangan Oak
beralih nama menjadi Java.
Karena pada awalnya ditujukan untuk pemrograman device
kecil, Java memiliki karakteristik berukuran kecil, efisien, dan
portable untuk berbagai hardware. Projek Green sempat terancam
terhenti karena dalam perkembangannya, device ini belom
memiliki pasar seperti yang diramalkan semula. Selanjutnya Java
diarahkan untuk pemrograman internet. Secara kebetulan, fitur-
fitur Java sangat sesuai bagi pengembangan internet sehingga
dalam beberapa tahun belakangan ini Java telah menjadi
primadona untuk pemrograman yang berbasis internet (Benny,
2004:6).
2.11.2. Keunggulan Java
Java memiliki beberapa keunggulan bila dibandingkan
dengan bahasa pemrograman lainnya. Ada beberapa aspek yang
akan dibahas disini, yaitu:
24
1. Java bersifat sederhana dan relatif murah
Java dimodelkan sebagian dari bahasa C++, namun dengan
memperbaiki beberapa karakteristik C++, seperti mengurangi
kompleksitas beberapa fitur, penambahan fungsionalitas, serta
penghilangan beberapa aspek pemicu ketidakstabilan sistem
pada C++.
2. Java berorientasi pada objek (Object Oriented)
Java adalah bahasa pemrograman yang berorientasi objek
(OOP), bukan seperti Pascal, Basic, atau C yang berbasis
procedural. Dalam memecahkan masalah, Java membagi
program menjadi objek-objek, kemudian memodelkan sifat dan
tingkah laku masing-masing. Selanjutnya, Java menentukan
dan mengatur interaksi antara objek yang satu dengan lainnya.
3. Java bersifat terdistribusi
Pada dekade awal perkembangan PC, komputer hanya bersifat
sebagai workstation tunggal, tidak terhubung satu sama lain.
Saat ini, sistem komputerisasi cenderung terdistribusi, mulai
dari workstation client, e-mail server, database server, web
server, proxy server, dan sebagainya.
4. Java bersifat Multiplatform
Pada umumnya, program yang dibuat dan dkompile di suatu
platform hanya bisa dijalankan di platform tersebut. Java
25
bersifat multiplatform, yakni dapat diterjemahkan oleh Java
Interpreter pada berbagai sistem operasi.
5. Java bersifat MultiThread
Thread adalah proses yang dapat dikerjakan oleh program
dalam suatu waktu. Java bersifat Multithreaded, artinya dapat
mengerjakan beberapa program dalam waktu yang hampir
bersamaan (Benny, 2004:7).
2.11.3. Konsep Pemrograman Java
Java merupakan bahasa pemrograman berorientasi objek.
Pada bagian ini akan dibahas konsep-konsep penting dalam
pemrograman berorientasi objek, sehingga kita akan lebih mudah
dalam mempelajari bahasa Java (Fikri, 2005 : 74-105)
1). Object
Pada dasarnya semua benda yang ada di dunia nyata dapat
dianggap sebagai sebuah objek. Jika perhatikan lebih lanjut,
pada dasarnya ada dua karakteristik yang utama pada sebuah
objek, yaitu: 1) setiap objek memiliki atribut sebagai status
yang kemudian akan disebut sebagai state, 2) setiap objek
memiliki tingkah laku yang kemudian akan disebut sebagai
behavior. Contoh sederhananya adalah: objek sepeda. Sepeda
memiliki atribut (state): pedal, roda, jeruji, dan warna. Sepeda
26
memiliki tingkah laku (behaviour): kecepatan menaik dan
menurun, dan perpindahan gigi sepeda.
2). Class
Class berbeda dengan objek. Class mrupakan prototipe yang
mendefinisikan variabel-variabel dan method-method secara
umum. Sedangkan objek pada sisi yang lain merupakan
instansiasi dari suatu kelas.
3). Enkapsulasi
Dalam sebuah objek yang mengandung variabel-variabel dan
method-method, dapat ditentukan hak akses pada sebuah
variable atau method dari objek. Pembungkusan variabel dan
method dalam sebuah objek dalam bagian yang terlindungi
inilah yang disebut dengan enkapsulasi. Jadi, enkapsulasi dapat
diartikan sebagai bungkusan (wrapper) pelindung program dan
data yang sedang diolah. Pembungkusan ini mendefinisikan
perilaku dan melindungi program dan data yang sedang diolah
agar tidak diakses sembarang oleh program lain.
4). Inheritance
Class dapat didefinisikan dengan referensi pada class yang lain
yang telah terdefinisi. Inheritance merupakan pewarisan atribut
dan method pada sebuah class yang diperoleh dari class yang
telah terdefinisi tersebut. Setiap subclass akan mewarisi state
(variabel-variabel) dan behavior (method-method) dari
27
superclass-nya. Subclass kemudian dapat menambahkan state
dan behavior baru yang spesifik dan dapat pula memodifikasi
(overrid) state dan behavior yang diturunkan oleh superclass-
nya.
5). Polimorfisme
Kata polimorfisme yang berarti satu objek dengan banyak
bentuk yang berbeda
6). Tipe data
Setiap variabel harus memiliki tipe data. Tipe data pada suatu
variabel akan menentukan nilai dari variabel yang dapat dimuat
dan operasi-operasi yang dapat dilakukannya. Contohnya
sebuah tipe data interger (int) dapat memuat hanya nilai-nilai
interger (baik positif maupun negatif)
7). Operator
Operator merupakan simbol yang biasa digunakan dalam
menulis suatu penyataan (statement) dalam bahasa
pemrograman apapun. Operator akan melakukan suatu operasi
terhadap operand sesuai dengan fungsinya. Dalam java
terdapat beberapa operator antara lain:
1. Operator Penugasan
Operator ini adalah operator yang paling sederhana dan
hanya dilambangkan dengan karakter „=‟. Operator ini
digunakan untuk menugaskan suatu nilai ke suatu variabel.
28
Contoh:
int hitung = 4;
2. Operator Matematika
Operator ini digunakan dalam ekspresi matematika. Berikut
ini daftar operator matematika yang dikenal dalam Java:
Tabel 2.1 Operator Matematika
Operator Keterangan
+ Penjumlahan
- Pengurangan
* Perkalian
/ Pembagian
% Modulus (sisa bagi)
(sumber: Fikri, 2005:50)
3. Operator Penaikan dan Penurunan
Operator ini digunakan untuk menaikkan atau menurunkan
suatu nilai interger (bilangan bulat) sebanyak satu satuan,
dan hanya digunakan pada variabel.
Tabel 2.2 Operator Penaikan dan Penurunan
Operator Keterangan
++ Penambahan dengan nilai satu
-- Pengurangan dengan niali satu
(sumber: Fikri, 2005:50)
Sebagai contoh:
x = x +1;
dapat ditulis menjadi:
x++ ; atau ++x ;
29
4. Operator Bitwise (manipulasi bit)
Operator ini digunakan untuk operasi secara langsung
terhadap bit yang menyusun suatu bilangan. Daftar
operator bitwise dalam Java adalah sebagai berikut:
Tabel 2.3 Operator Bitwise
Operator Arti
- Bitwise negasi (NOT)
& Bitwise AND
| Bitwise OR
^ Bitwise XOR
>> Geser kanan
>>> Geser kanan tanpa mempertahankan sign
(dengan nilai 0 sebagai pengisi bit paling kiri)
<< Geser kiri
(sumber: Fikri, 2005:55)
Karena operasi bitwise manipulasi hingga ke bagian yang
paling kecil dari suatu bilangan, yaitu bit maka diperlukan
penjelasan lebih lanjut tentang bagaimanan Java
menyimpan representasi suatu bilangan dalam bit, terutama
sekali untuk representasi bilangan negatif.
Java menyimpan representasi dari suatu bilangan sebagai
bilangan basis dua (binary) yang tersusun atas bit. Contoh:
bilangan binary: 00100111, angka 0 dan 1 yang
membentuk bilangan binary inilah yang disebut bit.
2.12. Java Server Pages
Java Server Pages yang disingkat JSP merupakan teknologi Java
yang menyederhanakan proses pengembangan situs web. Dengan JSP,
30
perancang web dan pengembang aplikasi dapat dengan cepat
mengembangkan elemen dinamik dan statik dari halaman web dengan
menggunakan embedded Java dan beberapa tag sederhana. Dengan tag
tersebut, perancang HTML dapat mengakses data dan business logic yang
tersimpan dalam objek Java (skip Java atau Java Beans) tanpa harus
menguasai kerumitan detail pengembangannya. Pemrograman Java dapat
lebih fokus dalam menulis kode program untuk mengimplementasikan
kapabilitas Java pada halaman web. Berkas JSP adalah sebuah teks dengan
ekstensi .jsp yang menggantikan posisi dari berkas HTML tradisional.
Sama seperti servlet, JSP bersifat server-side. Saat browser
memanggil berkas JSP, browser akan mengirimkannya ke web server yang
dalam hal ini adalah server Hyper Text Transport Protocol (HTTP).
Bagian statik yang berupa tag-tag HTML dari halaman web akan langsung
dilewatkan. Bagian dinamik yang berupa kode program Java akan
dieksekusi dan dikompilasi menjadi servlet oleh mesin JSP yang telah
aktif pada web server. Hasilnya kemudian akan digabungkan kembali dan
dikirim balik ke browser yang aktif pada komputer klien. JSP
menyediakan teknologi yang tepat untuk aplikasi-aplikasi berbasis web.
JSP saat ini merupakan bagian integral dari pengembangan aplikasi
berbasis web dengan menggunakan teknologi Java (Foenadioen dan
Prakoso, 2008:73).
31
2.13. Tomcat
Pada bulan Juli 1999 SUN Microsystems memulai kerjasama
dengan Apache Software Foundation untuk mengembangkan versi open
source dari implementasi servlet dan JSP API, dan Jakarta Project
merupakan proyek yang diadakan untuk mewujudkannya. Pada bulan
Desember 1999, Jakarta Project berhasil merilis Tomcat 3.0.
Tomcat ditujukan untuk mendukung teknologi JavaServer, yaitu
dapat menjalankan servlet dan JSP. Dalam Tomcat sendiri tercakup server
web sehingga dapat dipakai sebagai container untuk melakukan tes bagi
servlet dan JSP.
Tomcat merupakan web kontainer yang dapat dijalankan secara
stand alone, yang berarti tidak dijalankan bersamaan dengan web server
lainnya. Di dalam Tomcat terdapat sebuah server HTTP yang asli seperti
Apache, MIIS, atau Netscape Enterprise Server.
Tomcat merupakan perangkat lunak yang ditulis dengan
menggunakan bahasa pemrograman Java. Jadi untuk mengoperasikannya
dibutuhkan Java Development Kit (JDK).
2.14. MySQL
MySQL merupakan database server dimana pemrosesan data
terjadi di server, dan client hanya mengirim data serta meminta data. Oleh
karena itu pemrosesan terjadi di server sehingga pengaksesan data tidak
terbatas. MySQL merupakan Relational DataBase Management System
32
(RDBMS) yaitu hubungan antara tabel yang berisi data-data pada suatu
database.
MySQL merupakan database yang dikembangkan dari bahasa SQL
(Structured Query Language). SQL merupakan bahasa yang terstruktur
yang digunakan untuk interaksi antara script program dengan database
server dalam hal pengolahan data.
Perintah dasar SQL :
1). Mambuat basis data
CREATE DATABASE nama_database;
2). Membentuk tabel
CREATE TABLE nama_tabel
( nama_kolom1 tipe_data[ukuran], nama_kolom2 tipe_data[ukuran],
…);
3). Memasukkan data
INSERT INTO nama_tabel VALUES („…‟,‟…‟,….);
4). Melihat isi tabel
SELECT *FROM nama_tabel
5). Mengganti struktur tabel
ALTER TABLE nama_tabel
RENAME kolom_lama TO kolom_baru;
6). Manghapus tabel
DROP TABEL nama_tabel;
33
7). Fungsi Agregate
SUM() melakukan penjumlahan yang bertipe numerik
AVG() untuk mendapatkan nilai rata-rata
MAX() untuk mendapatkan niali terbesar (maksismum)
MIN() untuk mendapatkan nilai terkecil (minimum)
COUNT() untuk mengetahui jumlah baris dari suatu tabel
(Sidik, 2003:57)
2.15. Metode Pengembangan Sistem
Sistem Development Life Cycle (SDLC) adalah suatu urutan atau
tahapan dari aktifitas yang berhungan erat, yang dikerjakan oleh orang-
orang yang terlibat dalam sistem informasi bersama-sama dengan pemakai
akhir (end user) dengan tujuan membangun sistem informasi yang
berbasiskan komputer (McLeod, 1995:18). Ada berbagai model yang
digunakan dalam membuat perangkat lunak sebuah sistem, salah satunya
adalah sekuensial liniear (waterfall). Waterfall adalah model klasik yang
bersifat sistematis, berurutan dalam membangun perangkat lunak.
Waterfall disebut juga siklus klasik (1970-an) dan sekarang ini lebih
dikenal dengan sekuensial linier. Metode pengembangan Waterfall terdiri
dari aktivitas-aktivitas sebagai berikut:
1. Rekayasa sistem, yaitu pengumpulan kebutuhan pada tingkat sistem,
tingkat bisnis strategis dan tingkat area bisnis, misalnya jadwal proyek
(feasibility study), dan cakupan (scope) sistem yang akan dibangun.
34
2. Analisa, yaitu memahami sistem yang sedang berjalan,
mengidentifikasi masalah yang ada serta mencari solusinya.
3. Desain, yaitu membuat desain data, desain arsitektur, dan desain
procedural yang diperlukan untuk pengembangan sistem penunjang
keputusan yang diusulkan.
4. Kode, tahap ini sering disebut juga sebagai tahap implementasi
perangkat lunak atau coding. Dengan kata lain, pada tahap ini
dilakukan implementasi hasil rancangan ke dalam baris-baris kode
program yang dapat dimengerti oleh mesin (komputer).
5. Tes, yaitu melakukan pengujian terhadap sistem penunjang keputusan
peminatan SMA yang telah dibuat.
Metode pengembangan sistem model Sekuensial Linier ini terlihat
seperti pada gambar 2.3.
Gambar 2.3 System Development Life Cycle (Sekuensial Linier)
(Pressman, 2002 :37)
Adapun berbagai kelebihan yang dimiliki oleh model waterfall.
Berikut adalah kelebihan dari pemodelan waterfall :
35
1. Pengerjaan dari setiap proses lebih disiplin, karena dilakukan
berdasarkan tahap-tahapan yang telah ditentukan.
2. Pengaplikasian menggunakan model ini mudah.
3. Ketika semua kebutuhan sistem dapat didefinisikan secara utuh,
eksplisit, dan benar di awal proyek, maka software engineering dapat
berjalan dengan baik dan tanpa ada masalah.
Selain memiliki kelebihan, model waterfall juga memiliki beberapa
kekurangan, diantaranya adalah :
1. Jika terjadi suatu masalah, maka proses akan berhenti dikarenakan
tidak dapat menuju ke tahapan selanjutnya.
2. Client kesulitan untuk menyatakan semua keinginannya secara
eksplisit diawal tahap pengembangan.
3. Karena pendekatannya secara sequential, maka setiap tahap harus
menunggu hasil dari tahap sebelumnya.
2.16. Elemen Model Analisis
Model analisis harus dapat mencapai tiga sasaran utama yaitu:
1. Untuk menggambarkan apa yang dibutuhkan dalam pengembangan
sistem.
2. Untuk membangun dasar bagi pembuatan desain perangkat lunak.
3. Untuk membatasi serangkaian persyaratan yang dapat divalidasi begitu
perangkat lunak dibangun.
36
Dibawah ini digambarkan struktur model analisis dari literatur
Pressman, mencakup tiga sasaran utama yaitu : (1) data flow diagram
(DFD). Deskripsi setiap fungsi yang disajikan DFD diisikan dalam sebuah
spesifikasi proses/process specification (PSPEC). (2) Entity relationship
diagram (ERD). Atribut dari masing-masing objek data yang ditulis pada
ERD dapat digambarkan dengan deskripsi objek data/data object
description. (3) State Transtition diagram (STD). STD berfungsi sebagai
dasar dari pemodelan tingkah laku. Informasi tambahan mengenai aspek
kontrol dari perangkat lunak diisikan dalam spesifikasi kontrol/control
specification (CSPEC). Pada inti model ada kamus data (data dictionary)
sebagai sarana penyimpanan yang berisi deskripsi dari semua objek data
yang dikomsumsi dan diproduksi oleh perangkat lunak.
Gambar 2.4. Struktur Model Analisis (Pressman, 2002:351)
37
2.17. Model Perancangan Sistem
Mendeskripsikan data yang terlibat dalam perangkat lunak dengan
menggunakan tools sebagai berikut:
2.17.1. Data Flow Diagram (DFD)
Pada saat informasi mengalir melalui perangkat lunak, dia
dimodifikasi oleh suatu deretan transformasi. Data Flow Diagram (DFD)
adalah sebuah teknik grafis yang menggambarkan aliran informasi dan
transformasi yang diimplikasikan pada saat data bergerak dari input
menjadi output (Pressman, 2002:364).
Untuk membaca suatu DFD kita harus memahami dulu tingkatan /
level diagram dari atas ke bawah yang menyusun suatu DFD. Adapun
tingkatan yang menyusun suatu DFD yaitu:
1. Diagram Konteks (Context Diagram level 0)
Merupakan diagram teratas dari suatu proses dan menggambarkan
ruang lingkup suatu proses. Hal yang digambarkan dalam diagram
konteks adalah hubungan terminator dengan sistem dan juga sistem
dalam suatu proses. Sedangkan hubungan antar terminator dan data
store dalam diagram konteks tidak digambarkan.
2. Diagram Zero (Level 1)
Merupakan diagram yang berada diantara diagram konteks dan
diagram detail, serta menggunakan proses utama dari suatu DFD. Hal
yang digambarkan dalam diagram zero adalah proses utama dari
sistem serta hubungan entity, process, alur data dan data store.
38
3. Diagram Detail (Primitif)
Merupakan penguraian dalam proses yang ada dalam diagram zero.
Diagram yang terendah dan tidak dapat diuraikan lagi.
Berikut ini tabel empat notasi DFD dasar menurut Pressman:
Tabel 2.4. Notasi DFD Dasar
No Simbol Nama Keterangan
1
Simbol Proses
Aktifitas atau kerja yang mentransformasikan
satu atau beberapa data masukan menjadi satu
atau beberapa data keluaran sesuai dengan
spesifikasi yang diinginkan.
2 Terminal
(entity eksternal)
Suatu kesatuan di lingkungan luar sistem
sedang dikembangkan. Dimana yang
memberikan data kepada sistem (source) atau
yang menerima informasi dari sistem (sink)
3
Simbol Data
Flow atau arus
data
Menunjukan aliran data dari suatu entity ke
entity lainnya. Dimana aliran data terjadi
antara dua proses yang berurutan, dari data
store ke proses dan sebaliknya serta dari
proses ke entity eksternal atau sebaliknya.
4 Penyimpanan
Data
Tempat penyimpanan sementara sebelum
melakukan proses lebih lanjut.
2.17.2. Entity-Relationship Diagram (ERD)
Entity Relationship Diagram (ERD) menggambarkan hubungan
antara objek data. ERD adalah notasi yang digunakan untuk melakukan
39
aktifitas pemodelan data. Model data ini terdiri dari tiga informasi yang
saling tergantung, yaitu: objek data, atribut yang menggambarkan
hubungan objek data tersebut, dan hubungan yang menghubungkan objek
data yang satu dengan yang lain. Atribut dari masing-masing objek data
yang ditulis dengan menggunakan deskripsi objek data. Berikut ini tabel
notasi ERD dasar:
Tabel 2.5. Notasi ERD Dasar
No Simbol Nama Keterangan
1 Simbol Entitas
(Entity)
Merupakan suatu kumpulan objek
atau suatu yang dapat dibedakan
secara unik
2
Simbol
Hubungan
(Relationship)
Hubungan antar entitas
3
Simbol atribut
Karakteristik suatu entitas yang
menyediakan penjelasan secara detail
tentang entitas tersebut
2.17.3. Kamus Data
Kamus data adalah katalog (tempat penyimpanan) dari elemen-
elemen yang berada dalam satu sistem. Kamus data mempunyai fungsi
yang sama dalam pemodelan sistem dan juga berfungsi membantu pelaku
sistem untuk mengerti aplikasi secara detil, dan merorganisasi semua
elemen data yang digunakan dalam sistem sehingga pemakai dan
40
penganalisa sistem punya dasar pengertian yang sama tentang masukan,
keluaran, penyimpanan dan proses. Kamus data dibuat berdasarkan arus
data dari DFD, arus data di DFD sifatnya adalah global hanya ditunjukan
nama arus datanya saja.
[http://www.ilkom.unsri.ac.id/dosen/hartini/materi/VIII_DFD.pdf]
2.17.4. Bagan Alir (Flowchart)
Bagan Alir (flowchart) adalah bagan (chart) yang menunjukkan
alir (flow) didalam program atau prosedur sistem secara logika. Flowchart
digunakan terutama untuk alat bantu komunikasi dan untuk dokumentasi.
Berikut ini tabel simbol-simbol dalam flowchart.
Tabel 2.6. Simbol-simbol Flowchart
No Simbol Nama Keterangan
1
Simbol Dokumen
Menunjukan dokumen input dan
output baik dalam proses manual,
mekanik atau komputer
2
Simbol Kegiatan
Manual
Digunakan untuk menunjukan
pekerjaan yang dilakukan secara
manual
3
Symbol Operasi
Luar
Menunjukkan operasi yang
dilakukan di luar proses operasi
komputer‟
41
4
Simbol Proses
Menunjukan kegiatan atau proses
yang dilakukan secara
komputerisasi
5
Simbol Display Menujukan output yang
ditampilkan di monitor
6
Simbol hubungan
Komunikasi
Menunjukan proses transmisi data
melalui channel komunikasi
7
Simbol Garis Alir Menunjukan arus dari suatu proses
8
Simbol Penjelasan Menunjukan penjelasan dari suatu
proses
9
Simbol
Penghubung
Simbol penghubung menunjukan
penghubung ke halaman yang
masih sama atau halaman lain
2.18. Desain Perancangan Sistem
Menurut Pressman (2002 : 401) Perancangan Perangkat lunak
adalah satu-satunya cara dimana kita dapat secara akurat menterjemahkan
kebutuhan pelanggan kedalam produk atau sistem perangkat lunak yang
berfungsi sebagai dasar bagi semua rekayasa perangkat lunak dan
kemudian diikuti oleh suatu pemeliharaan perangkat lunak.
42
Gambar 2.5. Desain Perancangan Sistem (Pressman, 2002:401)
A. Perancangan Data
Perancangan data mentransformasikan model domain informasi
yang dibuat selama analisis ke dalam struktur data yang akan diperlukan
untuk mengimplementasi perangkat lunak. Objek dan hubungan data yang
ditetapkan dalam diagram hubungan entitas (ERD) dan isi data detail yang
digambarkan di dalam kamus data, menjadi basis bagi aktifitas
perancangan data (Pressman, 2002:400).
B. Perancangan Arsitektur
Perancangan arsitektur menentukan hubungan di antara elemen-
elemen struktural utama dari program. Representasi perancangan tersebut
kerangka kerja modular dari sebuah program komputer dapat diperoleh
dari model-model analisis dan interaksi subsistem yang ditentukan dalam
model analisis (Pressman, 2002:400).
43
C. Perancangan Antar Muka
Perancangan antar muka menggambarkan bagaimana perangkat
lunak berkomunikasi dalam dirinya sendiri, dengan sistem yang
berinteroperasi dengannya, dan dengan manusia yang menggunakannya.
Antar muka mengimplementasikan aliran informasi (misal data dan
kontrol) dengan demikian, data dan diagram aliran kontrol memberikan
informasi yang di butuhkan bagi antar muka (Pressman, 2002:400).
D. Perancangan Prosedural
Perancangan prosedural mentransformasi elemen-elemen struktural
dari arsitektur program ke dalam suatu deskripsi prosedural dari
komponen-komponen perangkat lunak. Informasi yang diperoleh dari
(STD) berfungsi sebagai dasar bagi perancangan prosedural (Pressman,
2002:400).
2.19. Studi Sejenis
Penulis dalam membuat skripsi ini melakukan studi terhadap
beberapa skripsi terdahulu, dengan maksud mempelajari dan mencari
beberapa poin yang dapat dilengkapi di dalam skripsi ini.
Lydia (2009) dalam penulisan skripsinya yang berjudul Aplikasi
Pada Bidang Peminatan Berdasarkan Kemampuan Akademik Mahasiswa.
Aplikasi ini diperuntukan bagi program studi sehingga keputusan yang
diambil pihak prodi dengan dibantu aplikasi ini, lebih berkualitas karena
keputusan peminatan didasarkan pada proses penilaian objektif. Dalam
44
pembuatan tugas akhir ini penulis menggunakan metode pengembangan
SDLC dengan model waterfall hingga tahap pengujian.
Dina Andayanti (2010), dalam penelitiannya yang bertemakan
sistem pendukung keputusan dengan judul Sistem Pendukung Keputusan
Pra-Seleksi Penerimaan Siswa Baru (PSB) Online Yogyakarta. Penelitian
ini bertujuan untuk menentukan sekolah yang dipilih sesuai UNAS,
penelitian ini menyimpulkan akan peran sistem informasi dalam
pengambilan kesimpulan akurat karena didukung oleh data-data yang tepat
waktu. Penelitian ini membuka wacana, akan pentingnya sistem informasi,
basisdata sebagai alat untuk mendukung keputusan, atau yang sering
disebut pemodelan dalam sistam pendukung keputusan.
Edwin Kurnianto (2008) dalam penulisan skripsinya yang berjudul
Perancangan Sistem Penempatan dan Penyuluhan Siswa Dengan
Menggunakan Logika Fuzzy Pada SMUN 1 Citereup. Sistem penempatan
dan peminatan siswa dengan pendekatan algoritma fuzzy memiliki
kemampuan dalam menerjemahkan keadaan dengan lebih fleksibel.
Penelitian ini memiliki tujuan untuk membantu pihak sekolah dalam
menentukan peminatan siswanya. Metode pengembangan sistem
penelitian ini adalah waterfall (sekuensial linier).
Terdapat penelitian sejenis yang objek pembahasannya dapat
dijadikan acuan untuk pembuatan skripsi ini. Hendra N C (2006), yang
melakukan penelitian tentang sistem pendukung keputusan dengan judul
Sistem Pendukung Keputusan Di SMA Negeri 3 Purwakarta Sebagai
45
Prediksi Penentuan Penjurusan Bagi Siswa. Penelitian ini bertujuan untuk
membantu pihak sekolah dalam mencari informasi penjurusan.
Pembangunan aplikasi multiuser ini dibangun dengan menggunakan
aplikasi Visual Basic 6.0 sebagai interface sistem. Pengolahan basis data
dalam hal ini menggunakan SQL Server 2000. Software ini menggunakan
sistem operasi Windows XP yang telah familiar di lingkungan SMA
Negeri 3 Purwakarta, sedangkan sebagai aplikasi untuk membuat laporan
digunakan Cristalreport. Metodologi yang digunakan dalam
pengembangan sistem adalah paradigma Waterfall dengan menggunakan
tool Data Flow Diagram (DFD). Perancangan basis data menggunakan
model relasi dengan tool Entity-Relationship Diagram (E-R Diagram).
Pada penelitian lain tentang sistem pendukung keputusan, Hafsah,
Heru Cahya Rustamaji, Yulia Inayati (2008) melakukan penelitian tentang
SPK dengan logika fuzzy. Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan
Jurusan Di SMU Dengan Logika Fuzzy dilakukan dengan tujuan
memeberikan keputusan yang tepat dengan hasil yang terbaik dalam
proses penentuan suatu jurusan. Proses penentuan jurusan ini dengan cara
mempertimbangkan kemampuan, bakat dan minat siswa terhadap suatu
jurusan, dengan menggunakan logika fuzzy. Logika fuzzy berfungsi
melakukan pemrosesan terhadap faktor kepastian dan ketidakpastian.
Secara umum logika fuzzy dapat menangani faktor ketidakpastian secara
baik sehingga dapat diimplementasikan pada proses pengambilan
keputusan. Model logika fuzzy bekerja dengan menggunakan derajat
46
keanggotaan dari sebuah nilai, kemudian digunakan untuk menentukan
hasil yang diinginkan, berdasarkan aturan-aturan yang telah ditentukan.
Sistem pendukung keputusan penjurusan siswa SMU ini dibangun dengan
menggunakan Borland Delphi version 7.0 dan Microsoft Access 2003
sebagai databasenya.
Selain itu Arim Wijaya (2005) juga melakukan penelitian yang
sama yaitu Analisis Algoritma K-Means Untuk Sistem Pendukung
Keputusan Penjurusan Siswa Di MAN Binong Subang. Pada penelitian ini
akan diangkat suatu kasus yaitu menganalisis algoritma K-Means untuk
sistem pendukung keputusan penjurusan siswa di MAN Binong Subang.
Algoritma K-Means dapat mengelompokkan (segmentasi) data yang
mempunyai atribut dan mempunyai jumlah data yang banyak, sehingga
dapat dimanfaatkan dalam sistem penentuan penjurusan siswa yang sesuai
dengan kemampuan akademik siswa Berdasarkan hasil analisis terhadap
algoritma K-Means untuk sistem pendukung keputusan penjurusan, maka
kesimpulan yang dapat diambil adalah algoritma K-Means kurang tepat
untuk sistem pendukung keputusan penjurusan tetapi algoritma K-Means
lebih tepat untuk mengelompokan data siswa berdasarkan data nilai yang
bisa memberikan gambaran untuk penjurusan siswa.
Penelitian tentang sistem pendukung keputusan lainnya adalah
Aplikasi Sistem pendukung Keputusan Pemilihan Sekolah yang dibuat oleh
Dedi Trisnawarman, Margaret Livereja (2006). Tujuan penelitian ini
adalah membangun suatu program aplikasi sistem pendukung keputusan
47
pemilihan sekolah berbasis web. Aplikasi diharapkan dapat digunakan
untuk mendapatkan informasi dan pengambilan keputusan pemilihan
sekolah secara efektif. Model-model yang digunakan adalah simulasi
untuk perhitungan biaya dan Analitical Hierarcy Process (AHP) untuk
pembobotan multikritera pemilihan. Aplikasi yang dirancang terdiri dari
beberapa modul seperti modul home, modul spk, modul simulasi, modul
lokasi dan modul Informasi. Modul-modul yang dirancang menggunakan
piranti lunak Hyper Text Preprocessor (PHP), MySql, Visual Basic 6.0,
Macromedia Flash dan Macromedia Dreamweaver.
Kemudian pada objek penelitian pengambilan keputusan yaitu
untuk jalur peminatan mahasiswa. Penelitian yang dilakukan oleh Samuel
Lukas, Meiliayana, William Simson (2009) tentang Penerapan Logika
Fuzzy Dalam Pengambilan Keputusan Untuk Jalur Peminatan Mahasiswa
dengan tujuan untuk untuk membantu mahasiswa dalam menentukan
peminatannya. Hasilnya adalah Setelah dilakukan uji coba terhadap 20
mahasiswa maka hasil bidang peminatan mahasiswa tidak selalu sama
dengan bidang peminatan yang diinginkan. Hal ini sangat masuk akal
karena bidang peminatan yang diinginkan mahasiswa dipengaruhi oleh
banyak faktor bahkan ada faktor-faktor yang tak terstruktur. Sedangkan
bidang peminatan yang disarankan sistem, sangat dipengaruhi oleh nilai
matakuliah yang diperoleh, kerelasian matakuliah dengan kompetensi,
kompetensi dengan bidang peminatan serta besaran bobot yang telah
ditetapkan.
48
Kemudian penelitian lain yaitu Sistem Pendukung Keputusan
Pemilihan Jurusan Di Perguruan Tinggi oleh Alfi Dwi Sukmawan (2008)
yang memiliki tujuan yaitu membuat Sistem Pendukung Keputusan untuk
pemilihan jurusan di perguruan tinggi. Tes – tes dalam skripsi ini
menggunakan tes DAT ( Differential Aptitude Test) yaitu tes yang
dikembangkan pada tahun 1947 dengan memadukan prosedur ilmiah dan
prosedur pembakuan yang baik untuk mengungkap kemampuan ( ability )
pria dan wanita pada para siswa kelas tiga SMP sampai dengan siswa kelas
tiga SMU untuk tujuan bimbingan kependidikan dan bimbingan karir. Tes
DAT terdiri dari 8 subtes : Tes Verbal, Tes Numerik, Tes Abstrak, Tes
Kecepatan dan Ketelitan, Tes Mekanikal, Tes Visual, Tes Mengeja dan
Tes Kosakata. Hasil pengukuran bakat ini bukanlah secara tepat
memberikan suatu keputusan yang pasti dalam memecahkan masalah –
masalah yang dihadapi siswa dalam studi dan karir, tetapi skor – skor
bakat ini hanyalah merupakan suatu informasi pelengkap yang dapat
dipercaya guna membantu para siswa untuk menjawab pertanyaan dalam
lapangan pendidikan.
Ada juga penelitian tentang Implementasi Sistem Pendukung
Keputusan Layanan Bimbingan Konseling (BK) Untuk Menentukan
Penjurusan Siswa Dengan Menggunakan Metode Weighted Product oleh
Kania Purnama (2007) yang bertujuan untuk memberikan informasi
laporan penjurusan kepada siswa, kepala sekolah dan guru dengan data
yang lebih akurat, mengurangi banyaknya kesalahan dalam menentukan
49
penjurusan siswa, dan memudahkan dalam memberilan laporan penjurusan
sehingga dapat mengefektifkan dan mengefisienkan waktu, karena siswa,
guru, dan kepala sekolah mempunyai hak akses masing masing. Dengan
metode weighted product, didapatkan hasil terkait dengan penjurusan yaitu
adanya informasi lebih cepat dan lebih mudah untuk menentukan
penjurusan siswa.
Selanjutnya pada objek penelitian sistem pendukung keputusan
lainnya Muthia Sidratull Muntaha (2006) melakukan penelitian Sistem
Pendukung Keputusan Untuk penjurusan Siswa SLTA Berdasarkan
Multiple Intelligence adalah penelitian yang bertujuan untuk membantuk
pihak sekolah dalam menentukan penjurusan siswa. Aplikasi ini
berdasarkan multiple intelligence agar hasil dari keputusan sesuai dengan
kecerdasan siswa tersebut. Untuk mengetahuinya maka diberikan psikotes
mengenai multiple intelligence untuk mengukur tingkat kecerdasan yang
dimiliki setiap siswa.
Selain itu Defi Rahmah Fatih (2010) juga melakukan penelitian
yang berjudul DSS Untuk Rekomendasi Pemilihan Jurusan Pada
Perguruan Tinggi Bagi Siswa SMU. Proyek akhir ini telah mengerjakan
perancangan aplikasi Decission Suport System untuk merekomendasikan
pemilihan jurusan yang tepat bagi siswa SMU dengan menggunakan
metode Fuzzy AHP. Fuzzy AHP adalah suatu metode yang merupakan
penggabungan dari metode Fuzzy dan Metode AHP. Jenis Fuzzy yang
digunakan adalah Triangular Fuzzy Number. Nilai fuzzy didefinisikan
50
bagi setiap alternatif pada setiap criteria menggunakan fungsi keanggotaan
linier turun, naik, segitiga sebagai pendekatan untuk memperoleh derajad
keanggotaan. DSS yang mempunyai tipe inputan dengan kualitas yang
baik akan menghasilkan output dengan interprestasi yang baik dan
sebaliknya. Oleh karena itu, karakteristik inputan harus diperhatikan
dengan tinjauan dari segi karakteristik nilai maupun dari segi minat siswa.
Sistem sudah bisa memberikan hasil rekomendasi kepada siswa
berdasarkan bakat, minat dan kemampuan dengan menggunakan metode
Fuzzy AHP. Hasil output dari sistem ini berupa rangking rekomendasi
jurusan berdasarkan bakat, minat dan kemampuan anak.
Selanjutnya pada objek penelitian sistem pendukung keputusan
lainnya Pepi Dwi Ariani (2009) melakukan penelitian Sistem Pendukung
Keputusan Pemilihan Jurusan SMK Menggunakan Neuro-Fuzzy adalah
penelitian yang bertujuan untuk mengimplementasikan metode Neuro-
Fuzzy untuk menentukan SMK yang cocok berdasarkan kemampuan yang
dimiliki siswa. Pada proyek akhir ini akan dibuat sistem yang
mengimplementasikan metode Neuro-Fuzzy untuk menentukan jurusan
SMK yang sesuai dengan kemampuan siswa. Hal ini dapat dilakukan
dengan cara melihat nilai mata pelajaran serta ketramipilan yang dimiliki.
Metode Neuro-Fuzzy (Integrasi sistem fuzzy dan jaringan syaraf) yaitu
metode yang menggunakan jaringan syaraf tiruan untuk
mengimplementasikan sistem inferensi fuzzy.
51
Ada juga penelitian tentang Penentuan Jurusan SMAN 8 Surakarta
Dengan Fuzzy Interface System (FIS) Mamdani oleh Mohammad Glesung
Gautama (2010) yang bertujuan untuk membangun FIS Mamdani
penentuan jurusan di SMA N 8 Surakarta. Variabel inputnya adalah NIPA,
NIPS, IQ, Minat dan kapasitas kelas. Variabel outputnya adalah IPA dan
IPS. Dalam skripsi ini, dibangun dua FIS dengan fungsi keanggotaan yang
berbeda. Dari pengujian data output, diperoleh nilai output IPA dan IPS
untuk kedua FIS tidak beda secara signifikan. Dari percobaan yang
dilakukan terhadap data siswa kelas X tahun ajaran 2008/2009 didapat
kedua FIS memberikan keputusan yang sama. FIS 1 lebih
direkomendasikan untuk digunakan karena fungsinya lebih sederhana.
Selain itu Tri Munfaikoh (2011) juga melakukan penelitian yang
berjudul Sistem Informasi Penjurusan Pada SMAN 1 Klirong Kebumen.
Berdasarkan pada proses pembuatan sistem informasi untuk menentukan
jurusan bagi siswa SMA N 1 Klirong dengan menggunakan metode GAP
kompetensi ini. Sistem penjurusan menjadi lebih objektif dan akurat
karena tidak hanya mengggunakan nilai raport saja melainkan juga aspek –
aspek yang mempengaruhi dalam menentukan jurusan siswa, seperti aspek
tes bakat. Dengan menggunakan GAP kompetensi dapat membantu dalam
memilih jurusan bagi siswa SMA N 1 Klirong dengan mudah dan dengan
kemungkinan hasil yang lebih baik karena memeberikan nilai rangking
yang sesuai dengan kemampuan siswa.
52
Sukma Puspitorini (2011), dalam penelitiannya yang bertemakan
sistem pendukung keputusan dengan judul Sistem Pendukung Keputusan
Untuk Menentukan Pilihan Minat Perguruan Tinggi Di Kota Jambi
Dengan Menggunakan Fuzzy Multi Criteria Decisison Making. Penelitian
ini bertujuan untuk untuk membantuk pihak sekolah dalam menentukan
penjurusan siswa. Tugas Akhir ini akan mengaplikasikan Sistem
Pendukung Keputusan dengan menggunakan Metode Fuzzy Multi
Criteria Decision Making (FMCDM) untuk menentukan pilihan minat
Perguruan Tinggi di Kota Jambi. Fuzzy Multi-Criteria Decision Making
(FMCDM). Metode ini akan membantu pengambil keputusan
untuk menentukan keputusan akhir dengan memperhatikan nilai alternatif
keputusan dengan beberapa kriteria.
Fahmi Hakim (2006) dalam penulisan skripsinya yang berjudul
Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Program Studi
Dengan Metode Formal Assessment. Dengan adanya aplikasi sistem
pendukung keputusan pemilihan program studi berbasis web, diharapkan
dapat memberikan referensi tambahan yang terintegrasi terhadap proses
konsultasi dalam pemilihan program studi. Hasil akhir dari sistem
pendukung keputusan ini diharapkan dapat memberikan gambaran
terhadap masa depan siswa, tentunya dengan bantuan interpretasi dari
tentor. Hasil akhir dari sistem pendukung keputusan ini juga dapat
berorientasi jangka panjang dan jangka pendek. Dalam jangka panjang
aplikasi sistem pendukung keputusan dapat memberikan arahan terhadap
53
arah karir, bidang studi dan kegiatan apa saja yang bisa dilakukan untuk
menajamkan kemampuan dan meraih karir yang diinginkan. Dalam jangka
pendek dapat memberikan arahan program studi dan perguruan tinggi
negeri yang bisa dijadikan referensi bagi siswa.
Selanjutnya pada objek penelitian sistem pendukung keputusan
lainnya A. Saifudin Hajar (2011) melakukan penelitian Aplikasi Sistem
Pendukung Keputusan Dengan Metode Promethe Untuk Pemilihan
Jurusan Di Sekolah Menengah Atas NU 1 adalah penelitian yang bertujuan
untuk mengimplementasikan metode Promethe untuk menentukan jurusan
SMA yang cocok berdasarkan kemampuan yang dimiliki siswa. Metode
ini merupakan bagian dari metode Multiple Criteria Decision Making
(MCDM). Metode Promethee ini merupakan bentuk model pendukung
keputusan untuk pengambilan keputusan dengan kriteria beragam dan
dapat digunakan untuk memecahkan masalah pengambilan keputusan
yang mengandalkan intuisi sebagai input utamanya. Sistem pendukung
keputusan menggunakan metode Promethee mampu menganalisa kriteria
dan alternatif yang dibandingkan dan dapat memberikan alternatif
rekomendasi jurusan yang sesuai dengan minat serta kemampuan siswa.
Sistem pendukung keputusan ini memiliki beberapa kelebihan
daripada sistem yang sebelummnya. Pertama faktor penilai dalam
memberikan arahan program studi ada 2 faktor yaitu : Keinginan Siswa,
dan Nilai Akademik Siswa. Kedua memiliki prosedur yang lebih lengkap
dari sistem sebelumnya. Ketiga sistem dapat dijalankan secara online
54
tanpa terbatas waktu dan ruang. Keempat memberikan layanan nilai
tambah bagi pihak manajemen terhadap siswa dengan memberikan arahan
program studi yang jelas. Dengan melihat manfaat dan kelebihan dari
sistem pendukung keputusan ini pihak sekolah dapat mempertimbangkan
untuk menggunakan sistem pendukung keputusan ini sebagai solusi dalam
menentukan penjurusan siswa dalam program studi yang sesuai dengan
kepribadian dan minat siswa.
55
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Metodelogi penelitian yang digunakan oleh penulis dalam pembuatan
aplikasi pada bidang peminatan ini meliputi dua metode, yaitu metode
pengumpulan data dan metode pengembangan sistem yang akan dijelaskan
dibawah ini.
3.1. Metode Pengumpulan Data
Dalam rangka penulisan tugas akhir ini, diperlukan data-data serta
informasi yang relatif lengkap sebagai bahan yang dapat mendukung
kebenaran materi uraian dan pembahasan. Oleh karena itu sebelum
penulisan skripsi ini, dalam persiapannya terlebih dahulu dilakukan
pengamatan langsung untuk menjaring data serta informasi atau bahan
materi yang diperlukan. Metode pengumpulan data yang digunakan
meliputi empat metode, yaitu studi pustaka, interview, dan observasi.
3.1.1. Studi Pustaka
Pada tahap ini dilakukan penelusuran data-data dan
pengumpulan informasi yang digunakan untuk merancang aplikasi
pada bidang peminatan. Dengan cara membaca dan mempelajari
literatur, buku-buku, serta artikel-artikel yang berhubungan dengan
penulisan skripsi yang mendukung dengan topik yang akan dibahas
dalam penyusunan skripsi ini. Sumber data yang dipakai adalah
data-data hasil literatur yang penulis dapatkan dari jurnal dan
56
penelitian sejenis yang berhubungan dengan sistem pendukung
keputusan dan berkaitan dengan bidang peminatan.
3.1.2. Interview
Penulis melakukan wawancara kepada Ibu Ida Nursyanti,
S.Pd. selaku guru Bimbingan dan Konseling (BK) yang dilakukan
pada tanggal 13 Juni 2011 di SMAN 1 Tangerang untuk
memperoleh informasi dan data-data yang diperlukan dalam
pembuatan aplikasi pada bidang peminatan.
3.1.3. Observasi
Dalam melaksanakan metode observasi penulis melakukan
pengamatan atau peninjauan langsung untuk mendapatkan
informasi dan data siswa kelas X-1 angkatan 2010/2011 SMAN 1
Tangerang.
3.2. Metode Pengembangan Sistem
Sistem yang dikembangkan penulis diberi judul: Aplikasi Sistem
Penentuan Peminatan Siswa Berdasarkan Minat dan Kemampuan
Akademik Siswa Berbasis Web. Dalam perancangan aplikasi ini penulis
menggunakan Metode System Development Life Cycle (SDLC). SDLC
adalah keseluruhan proses dalam membangun sistem informasi melalui
beberapa langkah. Ada beberapa model SDLC, Dalam tugas akhir ini
penulis memakai model waterfall yang cukup popular dan banyak
digunakan. Waterfall model pertama kali diperkenalkan oleh Winston
57
Royce tahun 1970. Waterfall Model merupakan model klasik yang
sederhana dengan aliran sistem yang linier. Output dari setiap tahap
merupakan input bagi tahap berikutnya. Model ini disebut waterfall karena
dikerjakan langkah per langkah seperti air mengalir.
Penulis menggunakan metode SDLC dengan model waterfall
karena aplikasi yang dibangun adalah aplikasi yang sederhana dan pelaku
yang terlibat didalam aplikasi ini hanya sebagian orang. Aplikasi ini hanya
memiliki tingkat resiko yang kecil serta waktu pengembangan aplikasinya
cukup panjang sehingga penggunaan model waterfall sangatlah sesuai
dengan perancangan aplikasi ini.
Model pengembangan sistem waterfall ini sering disebut dengan
Classic Life Cycle dan ada juga yang menyebutkan model ini sebagai
model sekuensial linier. Siklus hidup pengembangan ini dapat diuraikan
tahapan-tahapannya sebagai berikut:
1. Tahap Rekayasa Sistem (System Engineering)
Pada tahap ini dilakukan studi kelayakan (feasibility study), alokasi
waktu, dan cakupan dari sistem yang akan dikembangkan.
2. Tahap Analisa (Analysis)
Pada tahap ini akan diuraikan mengenai profil SMAN 1 Tangerang,
analisis sistem yang sedang berjalan, solusi pemecahan masalah dan
kebutuhan sistem baru.
58
3. Tahap Perancangan (Design)
Tahap perancangan adalah tahap untuk menggambarkan panduan yang
jelas mengenai perancangan sistem yang dibuat secara detail, meliputi
pemodelan proses, pemodelan data, pemodelan program dan desain
screen layout.
4. Tahap Pengkodean (Code)
Pada tahap ini penulis melakukan coding terhadap program-program
yang diperlukan.
5. Tahap Pengujian (Testing)
Pengujian dilakukan dengan metode White Box dan Black Box
terhadap aplikasi yang telah selesai ditulis atau setelah proses coding
terhadap aplikasi selesai.
Siklus SDLC ini dijalankan secara berurutan. Setiap tahap yang
telah selesai harus dikaji ulang (review), terutama dalam langkah rekayasa
sistem dan desain untuk memastikan bahwa langkah-langkah dikerjakan
dengan benar dan sesuai dengan harapan. Jika tidak maka langkah tersebut
perlu diulang lagi atau kembali kelangkah sebelumnya. Berikut ini akan
diuraikan secara garis besar mengenai tahapan-tahapan siklus SDLC di
aplikasi pada bidang peminatan.
3.2.1. Tahap Rekayasa Sistem (System Engineering)
Yaitu tahap dimana semua pekerjaan dan aktifitas yang
dikerjakan sebelum aplikasi pada bidang peminatan ini diproduksi
secara nyata, dalam tahap ini dilakukan:
59
1. Studi Kelayakan (Feasibility Study)
Feasibility Study yaitu membuat studi kelayakan untuk aplikasi
yang akan dibuat, dengan melakukan observasi pada instansi
yang bersangkutan, untuk mengetahui apakah aplikasi ini
benar-benar diperlukan.
2. Alokasi Waktu
Alokasi waktu yang diperlukan untuk pembuatan aplikasi pada
bidang peminatan.
3. Cakupan (Scope)
Yaitu menentukan batasan ruang lingkup aplikasi yang akan
dibangun, dalam kasus ini yaitu pada bidang peminatan
berdasarkan minat dan kemampuan akademik.
3.2.2. Tahap Analisa (Analysis)
Setelah perancangan selesai, langkah selanjutnya adalah
membuat analisa. Dalam tahap analisa aplikasi bidang peminatan
ini akan diuraikan mengenai:
1. Profil umum SMAN 1 Tangerang.
2. Analisa sistem yang sedang berjalan.
3. Solusi pemecahan masalah.
4. Kebutuhan sistem yang baru.
3.2.3. Tahap Perancangan (Design)
Setelah dilakukannya analisa, maka yang dilakukan
berikutnya adalah melakukan perancangan bagaimana aplikasi
60
pada bidang peminatan tersebut akan berjalan. Ada empat jenis
pemodelan yang dibuat untuk aplikasi pada bidang peminatan ini,
yaitu:
1. Pemodelan Proses
Desain dimana dilakukan pemodelan dan analisis terhadap
model data yang merupakan analisis proses-proses aliran data
yaitu data flow diagram (DFD).
2. Pemodelan Data
Pemodelan data termasuk dalam desain database, karena desin
database merupakan salah satu desain yang diperlukan dalam
penulisan source code program. Perancangan database aplikasi
pada bidang paminatan ini, terdiri dari:
1. Entity Relationship Diagram (ERD) dan bentuk hubungan
relasinya (cardinality) yang ada di aplikasi pada bidang
peminatan.
2. Kamus Data
3. Pemodelan Program
Pada langkah ini hasil dari perancangan pemodelan program,
terdiri dari:
1. Diagram Alir (Flowchart).
2. STD (State Transition Diagram).
61
4. Desain Screen Layout
Perancangan screen layout yang terdiri dari tampilan input data
dan tampilan output-nya. Pada langkah ini hasil perancangan
screen layout desain antarmuka (Interface Design).
3.2.4. Tahap Pengkodean (Code)
Program dalam aplikasi pada bidang peminatan terdiri dari:
1. Transaction program adalah program-program untuk
melakukan tugas penanganan akses data ke/dari database,
seperti menambah data (add/create), melihat data (display),
dan menghapus data (delete).
2. Proses program adalah program-program untuk melakukan
tugas-tugas (proses) tertentu, misalnya proses laporan
peminatan (report).
3.2.5. Tahap Pengujian (Testing)
Pada tahap ini akan dilakukan testing atau pengujian
program secara keseluruhan dari aplikasi pada bidang peminatan
yang telah dibuat. Adapun testing terhadap program dapat
dilakukan dengan 2 metode, yaitu white box dan black box.
Metode white box melakukan testing dengan melihat source
code program dengan cara menjalankan debugging. Metode black
box dilakukan tanpa melihat source code program dan dijalankan
oleh tester atau user untuk mengamati apakah program telah
62
menerima input, output, memproses, dan menghasilkan output
dengan benar.
3.3. Alur Kerangka Penelitian
Secara keseluruhan metodelogi penelitian yang penulis gunakan
dalam penelitian dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Pengumpulan
Data
Studi
Pustaka
Interview
Observasi
Pengembangan Sistem
SDLC, Waterfall
(pressman, 2002)
Rekayasa
Sistem
Analisa
Studi kelayakan, alokasi
waktu, dan cakupan dari
aplikasi yang dikembangkan
Profil umum, analisis sistem
yang sedang berjalan, solusi
pemecahan masalah,
kebutuhan sistem baru
Perancangan
DFD
Relasi Tabel
Flowchart
STD
Pengkodean Aplikasi
PengujianWhite box &
Black box
User Acceptance
Test
Gambar 3.1 Alur Kerangka Penelitian
63
BAB IV
HASIL PEMBAHASAN
4.1. Tahap Rekayasa Sistem (System Engineering)
Dalam tahap ini, penulis melakukan beberapa hal yang sangat
diperlukan sebelum tahap analisa, yaitu studi kelayakan (feasibility study),
alokasi waktu, dan menentukan cakupan aplikasi pada bidang peminatan,
pada SMA Negeri 1 Tangerang.
4.1.1. Studi Kelayakan (Feasibility Study)
Membuat studi kelayakan untuk aplikasi yang akan dibuat,
mengkaji bagaimana proses peminatan yang ada di SMAN 1
Tangerang, agar dapat dibuat pengembangan aplikasi pada bidang
peminatan yang sesuai dengan kebutuhan. Berikut adalah kegiatan
yang dilakukan:
1. Interview
Hasil dari wawancara tersebut menyatakan bahwa proses
peminatan masih dilakukan secara manual dimana wali kelas
menghitung rata-rata nilai akademik siswa yang kemudian
disinkronkan dengan minat siswa tersebut. Karena hal tersebut
kurang efisien, maka diusulkan pembuatan aplikasi sistem
pendukung peminatan. Dimana pada aplikasi tersebut
penentuan peminatan disesuaikan dari nilai akademik dan
minat siswa tersebut dengan ketentuan baru yang telah
64
ditetapkan yaitu dengan batasan nilai tiap minat bukan dengan
perhitungan rata-rata. Syarat tiap peminatan berbeda-beda yaitu
untuk peminatan IPA batas nilai minimum yaitu 70 tiap mata
pelajarn peminatan tersebut, untuk BAHASA dan IPS batas
nilai minimum 75 tiap mata pelajarn peminatan tersebut. Siswa
diperbolehkan memiliki 1 nilai mata pelajaran dibawah nilai
minimum, jika lebih dari 1 maka siswa tersebut tidak lulus
peminatan yang diinginkan dan akan masuk kedalam
peminatan lainnya dan jika tidak lulus disemua peminatan
maka keputusan peminatan terakhir adalah IPS.
2. Observasi
Observasi dilakukan penulis dengan melakukan pengamatan
langsung pada SMAN 1 Tangerang, Jl. Daan Mogot No. 50
Kode Pos 15111 selama 2 bulan, terhitung dari 23 Mei – 30
Juli 2011, kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui masalah
apa saja yang dialami di SMAN 1 Tangerang pada saat proses
peminatan dan apakah aplikasi yang akan dibuat benar-benar
dibutuhkan. Hasil dari observasi ini, penulis menerima 37 data
siswa kelas X-1 yang berisikan minat yang diinginkan beserta
nilai akademik siswa tersebut yang nantinya akan diproses pada
aplikasi.
65
4.1.2. Alokasi Waktu
Alokasi waktu penelitian pembuatan aplikasi bidang peminatan
membutuhkan waktu kurang lebih 4 bulan terhitung dari Mei 2011-
September 2011.
4.1.3. Cakupan Sistem
Cakupan kebutuhan sistem pengambilan keputusan pada aplikasi
bidang peminatan ini yaitu cakupan perangkat lunak menentukan
peminatan sesuai dengan sistem yang disarankan oleh pihak
sekolah dan lingkup informasi maupun kemampuan perangkat
lunak sangat diperlukan pada saat proses penjurusan berlangsung.
4.2. Tahap Analisa (Analysis)
Dalam analisa sistem, seperti yang telah dijelaskan pada bab
sebelumnya akan diuraikan beberapa hal, yaitu mengenai profil SMAN 1
Tangerang, analisis sistem yang sedang berjalan, solusi pemecahan
masalah, dan kebutuhan sistem yang baru.
4.2.1. Profil Umum SMAN 1 Tangerang
Sejak mulai berdirinya pada tahun 1959, gedung SMA
Negeri 1 Tangerang berada di Jl. Daan Mogot No. 5 (Sekarang No.
50) di atas tanah milik Pemda seluas ± 3.585 M 2. Gedung tersebut
merupakan swadaya masyarakat dengan bantuan Pemda.
66
Pada tahun 1965 SMA Negeri 1 Tangerang membuka filial
di Balaraja (Yang sekarang menjadi SMA Negeri 1 Balaraja) dan
di Cengkareng (Yang sekarang menjadi SMA Negeri 33 Jakarta).
Pada tahun 1968, karena alasan kesejahteraan guru pada
waktu itu, SMA Negeri 1 Tangerang secara administratif dikelola
oleh Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
DKI Jakarta dengan nama SMA Negeri 27 Jakarta di Tangerang.
Atas permohonan dan desakan dari Kepala Sekolah pada Gubernur
DKI Jakarta untuk mencegah banyaknya anak-anak di Tangerang
yang bersekolah ke Jakarta. Maka pada tahun 1979 SMA Negeri
27 diberi bantuan satu unit gedung diatas tanah milik Departemen
Kehakiman di Jalan Taman Makam Pahlawan Taruna, yang
sekarang menjadi SMA Negeri 2 Tangerang.
Mulai tahun 1982 SMA Negeri 27 secara administratif
diambil alih oleh Kanwil Depdikbud Propinsi Jawa Barat, dan
diganti namanya menjadi SMA Negeri Tangerang, dan karenanya
SMA yang ada di Jalan TMP Taruna berdiri sendiri menjadi SMA
Negeri 2 Tangerang, Sekolah induk menjadi SMA Negeri 1
Tangerang.
Selain SMA Negeri Balaraja, SMA Negeri 33 Jakarta dan
SMA Negeri 2 Tangerang, sebagai filial/binaan SMA Negeri 1
juga pernah di beri tugas untuk merintis di bukanya sekolah baru
(SMA) di Wilayah Tangerang antara lain:
67
a. SMA Negeri Ciledug (Sekarang SMA Negeri 3 Tangerang)
b. SMA Negeri Ciputat
c. SMA Negeri Mauk
d. SMA Negeri Curug
e. SMA Negeri Serpong
f. SMA Negeri Teluknaga
g. SMA Negeri 6 ( Sekarang SMAN 7 Tangerang )
Visi, Misi, Tujuan, dan struktur organisasi SMAN 1
Tangerang ialah:
1. Visi SMA Negeri 1 Tangerang
a. Sukses Prestasi
b. Unggul dalam Pelayanan
c. Santun dalam Pergaulan
d. Terdepan dalam Pembaharuan
2. Misi SMA Negeri 1 Tangerang
a. Mempertebal semangat keunggulan warga SMA Negeri 1
Tangerang baik di bidang akademik maupun non akademik.
b. Meningkatkan kualitas partisipasi seluruh unsur pendidikan
secara proposional dan professional untuk mewujudkan
kinerja yang optimal.
c. Mendorong terciptanya layanan edukatif dan administratif
yang komonikatif sehingga tercapai kepuasan internal dan
eksternal.
68
d. Menjaga keharmonisan hubungan silaturahmi antar unsur
pendidikan berlandaskan etika pergaulan yang humanis.
e. Terdepan dalam setiap perubahan dan pembaharuan dalam
bidang pendidikan sejalan dengan kemajuan ilmu dan
teknologi.
f. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif,
sehingga setiap siswa berkembang secara optimal,sesuai
dengan potensi yang dimiliki.
g. Melaksanakan proses belajar mengajar dengan Bahasa
Inggris
h. Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif
kepada seluruh warga sekolah
i. Mendorong dan membantu setiap siswa untuk mengenali
potensi dirinya, sehingga dapat dikembangkan secara
optimal.
j. Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang
dianut dan juga budayabangsa sehingga menjadi sumber
kearifan dalam bertindak.
3. Bertolak dari misi dan visi, maka tujuan pembelajaran di SMA
Negeri 1 terdiri dari tujuan jangka pendek, tujuan jangka
menengah dan tujuan jangka panjang sebagai berikut:
a. Tujuan jangka pendek yaitu terselenggaranya sekolah
Nasional bertaraf Internasional tahun 2006/2007
69
b. Tujuan jangka menengah yaitu siswa yang lulus dapat
diterima di Perguruan Tinggi Negeri 90% dan Perguruan
Tinggi luar negeri 10 % pada tahun 2010/2011.
c. Tujuan jangka panjang yaitu bersaing dengan sekolah-
sekolah luar negeri dari negara-negara maju di dunia pada
tahun 2015/2016.
4. Struktur Organisasi
Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMA Negeri 1 Tangerang
4.2.2. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan
SMAN 1 Tangerang merupakan sebuah sarana pendidikan
yang memfokuskan siswa agar berprestasi. Permasalahan yang
terjadi saat ini sekolah kurang memanfaatkan teknologi yang
berkembang dalam pengambilan suatu keputusan, dimana
70
pengambilan keputusan dilakukan secara manual oleh yang
bersangkutan.
Berikut adalah flowchart sistem pengambilan keputusan
yang sedang berjalan untuk mengambil keputusan peminatan di
SMAN 1 Tangerang :
Mulai
Siswa konsultasi
peminatan yang diinginkan
ke guru BK
Guru BK mendapatkan
peminatan yang diinginkan
siswa
Guru BK memberikan
hasil peminatan yang
diinginkan siswa kepada
Wali Kelas
Wali Kelas
membandingkan nilai
dengan peminatan yang
diinginkan siswa
Siswa menerima hasil
keputusan peminatan dari
Wali Kelas
Selesai
Gambar 4.2 Flowchart Sistem Yang Sedang Berjalan
Proses penjurusan pada sistem yang sedang berjalan pada
SMAN 1 Tangerang, seperti yang disampaikan pada gambar 4.2,
dimana proses peminatan masih dilakukan secara manual yang
dilakukan oleh wali kelas untuk mendapatkan hasil akhir keputusan
71
peminatan. Pada proses penentuan peminatan siswa, wali kelas
menghitung rata-rata nilai akademik siswa apakah rata-rata nilai
sudah sesuai atau tidak dengan peminatan yang diinginkan siswa.
Rata-rata tiap peminatan ialah 70. Proses penjurusan ini akan
sangat membutuhkan waktu yang lama dan kurang efisien.
Berdasarkan hasil wawancara yang penulis lakukan, dapat
disimpulkan bahwa proses penentuan peminatan siswa dari sistem
yang sedang berjalan ini kurang efisien. Oleh karena itu pihak
sekolah akan merubah proses dan metode peminatan siswa yang
sedang berjalan ini menjadi sistem baru.
4.2.3. Analisis Sistem Baru
Proses peminatan menggunakan sebuah model analisis
sistem baru yaitu submodel nilai. Submodel nilai ini terdiri dari
nilai akademik dan minat siswa, ada 3 bidang peminatan, yaitu
IPA, IPS, dan BAHASA.
Tabel 4.1 Tabel Mata Pelajaran Berdasarkan Peminatan
No Peminatan Mata Pelajaran
1 Ilmu Pengetahuan Alam Matematika
2 Ilmu Pengetahuan Alam Biologi
3 Ilmu Pengetahuan Alam Fisika
4 Ilmu Pengetahuan Alam Kimia
5 BAHASA Bahasa Indonesia
6 BAHASA Bahasa Inggris
7 BAHASA Bahasa Jepang
72
8 Ilmu Pengetahuan Sosial Geografi
9 Ilmu Pengetahuan Sosial Sejarah
10 Ilmu Pengetahuan Sosial Akuntansi
11 Ilmu Pengetahuan Sosial Ekonomi
Setiap peminatan memiliki kriteria kelulusan yang akan
dijelaskan berikut ini.
1. Untuk peminatan IPA, siswa yang berminat pada IPA harus
memiliki nilai mata pelajaran dibidang IPA dengan
minimal nilai 70 dan maksimal 1 mata pelajaran yang tidak
lulus dari nilai minimal yang telah ditentukan. Jika lebih
dari 1 maka dinyatakan tidak lulus IPA dan akan diproses
ke peminatan yang lain.
2. Untuk peminatan IPS, siswa yang berminat pada IPS harus
memiliki nilai mata pelajaran dibidang IPS dengan minimal
nilai 75 dan maksimal 1 mata pelajaran yang tidak lulus
dari nilai minimal yang telah ditentukan. Jika lebih dari 1
maka dinyatakan tidak lulus IPS dan akan diproses ke
peminatan yang lain.
3. Untuk peminatan BAHASA, siswa yang berminat pada
BAHASA harus memiliki nilai mata pelajaran dibidang
BAHASA dengan minimal nilai 75 dan maksimal 1 mata
pelajaran yang tidak lulus dari nilai minimal yang telah
73
ditentukan. Jika lebih dari 1 maka dinyatakan tidak lulus
BAHASA dan akan diproses ke peminatan yang lain.
Jika dari keseluruhan nilai siswa tidak lulus pada semua
peminatan maka siswa tersebut akan dimasukkan pada
peminatan IPS.
4.2.4. Solusi Pemecahan Masalah
Berdasarka hasil analisa sistem yang berjalan maka
diusulkan untuk dibuat aplikasi pengambilan keputusan pada
bidang peminatan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan sistem
berjalan untuk membantu para pengambil keputusan dalam proses
peminatan.
Adapun tujuan operasional utama aplikasi yang akan
dibentuk adalah:
1. Menganalisis data setiap aspek nilai dan minat siswa kemudian
menentukan peminatan.
2. Menentukan bidang peminatan yang sesuai dengan kemampuan
akademik siswa.
4.2.5. Kebutuhan Sistem Baru
Untuk mencapai tujuan operasional utama aplikasi, maka
perlu ditentukan kebutuhan-kebutuhan spesifik sistem yang baru.
Kebutuhan-kebutuhan untuk sistem yang baru tersebut adalah:
74
1. Input
Input yang diperlukan untuk proses yang ada dalam aplikasi
peminatan adalah minat siswa. Parameter acuan ialah nilai
akademik siswa. Dalam aplikasi, input merupakan variabel
keputusan sebagai kondisi alamiah dan parameter acuan
merupakan variabel batasan.
2. Proses
Pembacaan data nilai siswa dan parameter acuan nilai,
melakukan analisis data nilai dengan memeriksa kesesuaian
nilai akademik dengan nilai batasan disetiap peminatan dan
minat siswa. Hasil dari proses analisis ini merupakan bidang
peminatan.
3. Output
Output yang harus dihasilkan atau ditampilkan adalah
informasi bidang peminatan yang sesuai dengan minat dan
kemampuan akademik siswa.
4.3. Tahap Desain (Design)
Setelah melakukan analisis sistem, maka yang dilakukan
berikutnya adalah melaksanakan perancangan aplikasi pada bidang
peminatan. Proses desain sistem meliputi pemodelan proses, pemodelan
data, pemodelan program, dan desain screen layout.
75
4.3.1. Pemodelan Proses
DFD (Data Flow Diagram)
Dalam pemodelan proses akan digambarkan Diagram
Aliran Data yang mempresentasikan aliran data dan proses yang
terjadi secara logic. Desain aliran data dalam aplikasi bidang
peminatan ini ditunjukkan pada gambar 4.3 sampai 4.8:
a. Context Diagram
Admin
Aplikasi
Bidang
Peminatan
Wali KelasUser Name dan Password
User Name dan
Password valid
User Name dan
Password valid
User Name dan Password
Minat Siswa
Data Siswa, Pelajaran, Nilai Siswa, Data User
Report Minat Siswa
Report Data Siswa, Pelajaran, Nilai Siswa, Data User
Minat IPA, IPS, Bahasa
Report Minat IPA, IPS, Bahasa
Minat IPA, IPS, Bahasa
Report Minat IPA, IPS, Bahasa
Data Siswa, Nilai Siswa
Report Data Siswa, Nilai Siswa
Gambar 4.3. Context Diagram Aplikasi Pada Bidang Peminatan
Berdasarkan Minat dan Nilai Akademik Siswa
b. DFD Level 1 Diagram 0
Admin
2.0
Olah
Data Master
Data Siswa, Pelajaran,
Nilai Siswa, Data User
Report Data Siswa,
Pelajarn, Nilai Siswa,
Data User
1.0
Validasi
LoginUser Name dan
Password Valid
User Name dan Password
tbl userPassword
Wali Kelas
User Name dan Password valid
User Name dan Password
tbl
matapelajaran
Data
Mata Pelajaran
tbl
siswa
Data Siswa
tbl
nilai_siswa
Data Nilai
3.0
Keputusan
Minat
Report Minat Siswa
Minat Siswa
4.0
Report
Peminatan
Minat IPA,
IPS,
Bahasa
Report Minat
IPA,IPS,
Bahasa
Minat IPA, IPS, Bahasa
Report Minat IPA, IPS, Bahasa
tbl
hasilkeputusan
Data Siswa, Nilai Siswa
Report Data Siswa, Nilai Siswa
Hasil Keputusan
Hasil Keputusan
tbl
user
Data User
Gambar 4.4. DFD Level 1 Diagram 0 Aplikasi Pada Bidang Peminatan
Berdasarkan Minat dan Nilai Akademik Siswa
76
Keterangan umum DFD level 1:
Proses Validasi Login, admin dan wali kelas melakukan
login dengan memasukkan username dan password, admin
login untuk menginput data serta memproses hasil
keputusan peminatan, sedangkan walikelas login untuk
menginput dan menerima hasil keputusan.
Poses Olah Data Master, walikelas memasukkan data
siswa dan nilai ke tabel siswa dan tabel nilai. Admin
memasukkan data mata pelajaran pada tabel matapelajaran
yang berhubungan dengan peminatan.
Proses Hasil Komulatif, admin setelah menerima inputan
data dari wali kelas dan data dari guru BP maka sistem
akan mensinkronisasikan antara minat yang diinginkan
siswa dengan nilai akademik siswa.
Proses Report Peminatan, admin dan walikelas dapat
melihat laporan peminatan siswa beserta nilai mata
pelajaran peminatannya.
77
c. DFD Level 2 Diagram 1 Proses 1.0
Admin1.1'
Validasi LoginUser Name dan Password
1.2'
Cek User Name
Dan Password
User Name dan Password
User Name dan
Password Valid
tbl
user
Password
Wali KelasUser Name dan Password
User Name dan
Password Valid
Gambar 4.5 DFD Level 2 Diagram 1 Proses 1.0 Aplikasi Pada Bidang
Peminatan Berdasarkan Minat dan Nilai Akademik Siswa
Keterangan umum level 2 diagram 1.0:
Proses Validasi Login, admin dan wali kelas melakukan
login, proses akan melakukan pengecekan user name dan
password ke tabel user.
d. DFD Level 2 Diagram 1 Proses 2.0
Admin
2.1'
Olah Data
Master
Data Siswa, Pelajaran,
Nilai Siswa
2.2'
Simpan Data
simpan
Report Dana Siswa, Pelajaran,
Nilai Siswa, Data User
tbl
siswa
data siswa
tbl
nilai _siswa
data nilai
tbl
matapelajaran
Data Pelajaran
Wali KelasData Siswa, Nilai Siswa
Report Data Siswa, Nilai Siswa
tbl
user
data user
Gambar 4.6 DFD Level 2 Diagram 1 Proses 2.0 Aplikasi Pada Bidang
Peminatan Berdasarkan Minat dan Nilai Akademik Siswa
78
Keterangan umum level 2 diagram 1 proses 2.0:
Proses Olah Data Master, admin dan wali kelas
memasukkan data siswa dan nilai siswa yang akan
disimpan dalam tabel siswa dan tabel nilai_siswa. Untuk
data master mata pelajaran hanya bisa diinputkan oleh
admin yang akan disimpan dalam tabel matapelajaran.
e. DFD Level 2 Diagram 1 Proses 3.0
Admin
3.1'
Input Nilai
Dan Minat
Minat Siswa
Data Nilai Siswa
3.2'
Hitung Minat
3.3'
Bandingkan
Nilai Minat
Data Nilai
Dan Minat
3.4'
Keputusan
Minat
Data Nilai
Banding
Report Minat
Siswa
tbl
hasilkeputusan
Hasil Keputusan
Gambar 4.7 DFD Level 2 Diagram 1 Proses 3.0 Aplikasi Pada Bidang
Peminatan Berdasarkan Minat dan Nilai Akademik Siswa
Keterangan umum DFD level 2 diagram proses 3.0:
Proses Hasil Komulatif, admin memasukkan nis siswa
yang akan menampilakn nilai siswa dan minat siswa
kemudian sistem akan melakukan proses hitung nilai yang
akan dibandingkan dengan minat siswa.
79
f. DFD Level 2 Diagram 1 Proses 4.0
Admin4.1'
Penjurusan IPA
Minat IPA, IPS,
Bahasa
4.2'
Penjurusan IPS
4.3'
Penjurusan
Bahasa
tbl
hasilkeputusan
4.4'
Report
Peminatan
Hasi lKeputusan
Report Minat
IPA, IPS, Bahasa
Report Minat
IPA, IPS, BahasaWali Kelas
Minat IPA, IPS,
Bahasa
Gambar 4.8 DFD Level 2 Proses 4.0 Aplikasi Pada Bidang Peminatan
Berdasarkan Minat dan Nilai Akademik Siswa
Keterangan umum DFD level 2 diagram 1 proses 4.0:
Proses Report Peminatan, admin dan wali kelas dapat
melihat data hasil keputusan minat yang tersimpan pada
tabel hasilkeputusan.
4.3.2. Pemodelan Data
1. Entity Relationship Diagram (ERD)
Entity Relationship Diagram (ERD) adalah sebuah diagram
yang menggambarkan hubungan relasi antar Entity terdiri atas
satu atau lebih atribut. Untuk dapat melihat hubungan yang
terjadi antar tabel satu dengan tabel yang lain maka digunakan
ERD untuk menggambarkannya. Dalam sistem pengambilan
keputusan ini, relasi antar tabel dapat dilihat pada gambar 4.9.
80
User Input1 SiswaM
Nilai MemilikiM
1
Memiliki
1
Mata
Pelajaran1
Memiliki1
Hasil
Keputusan
1
nip
pass
nama
role
nis
nama
kelas
tmp_lahirtgl_lahir
emailwali_kelas
nis
nama
kode
nilai
kategorinis
kode nama kategori
Gambar 4.9 ERD Bidang Peminatan
2. Kamus Data
Kamus data merupakan deskripsi dari semua objek data yang
dikonsumsi atau diproduksi sistem. Dalam sistem ini terdapat
empat tabel yang direpresentasikan oleh kamus data:
Tabel 4.2. Spesifikasi Tabel Siswa
Nama Field Tipe Field Kunci Panjang Field Keterangan
nis varchar PK 10 nomor induk siswa
nama varchar 50 nama siswa
kelas varchar 10 kelas siswa
tmp_lahir varchar 100 tempat lahir siswa
tgl_lahir timestamp - tanggal lahir siswa
email varchar 50 email siswa
wali_kelas varchar 50 wali kelas siswa
81
Tabel 4.3. Spesifikasi Tabel Mata Pelajaran
Nama Field Tipe Field Kunci Panjang Field Keterangan
kode varchar PK 10 kode mata pelajaran
nama varchar 50 nama mata pelajaran
kategori varchar 10 kategori mata pelajaran
Tabel 4.4. Spesifikasi Tabel Nilai
Nama Field Tipe Field Kunci Panjang Field Keterangan
nis varchar FK1 10 nomor induk siswa
nama varchar 50 nama siswa
kode varchar FK2 10 kode mata pelajaran
nilai int 11 nilai siswa
Tabel 4.5. Spesifikasi Tabel User
Nama Field Tipe Field Kunci Panjang Field Keterangan
nip varchar PK 10 nomor induk pegawai
pass varchar 25 password
nama varchar 50 nama user
role varchar 10 kategori user
4.3.3. Pemodelan Program
1. Diagram Alir (Flowchart)
Diagram alir proses aplikasi pada bidang peminatan
dapat dilihat pada gambar 4.10 sampai 4.22.
1) Flowchart Log In
82
Pada flowchart ini menggambarkan alur proses dari
log in. Pada saat pertama kali program dijalnkan akan
muncul menu Log In yang gunanya untuk membatasi
pengguna. Didalamnya terdapat NIP dan password sebagai
kata kunci. Bila terjadi kesalahan dalam penginputan, maka
akan muncul pesan menunjukan bahwa data yang di input
salah. Jika NIP dan password yang di input sesuai dengan
database, maka akan muncul menu utama.
start
tampilkan
halaman
login
input user
dan
password
login valid
Tampil
pesan
kesalahan
tidak
A
1
Bya
1
Gambar 4.10 Flowchart Menu Login Aplikasi Bidang Peminatan
2) Flowchart Menu Utama Aplikasi Bidang Peminatan
83
Pada flowchart ini menggambarkan alur proses dari
menu utama. Pada menu utama didalamnya terdapat menu
bar untuk memanggil class lain lalu menampilkannya.
Class lain yang terdapat pada menu utama diantaranya
adalah Menu File yang berisi Log Out, Menu Master yang
berisi Siswa dan Pelajaran, Menu Entry yang berisi Nilai,
hasil Keputusan dan Laporan, dan Menu User yang berisi
User untuk menambah, mengubah, dan menghapus data
user.
B
tampilkan
menu
utama
Menu File
Menu Master
tidak
Menu Entry
tidak
User
tidak
2
tidak
Cya
Eya
Hya
Mya
2
Gambar 4.11 Flowchart Menu Utama Aplikasi Bidang Peminatan
3) Flowchart Menu File
84
Pada flowchart ini menggambarkan alur proses dari
menu File, jika admin mengkonfirmasi pengguanaan maka
admin akan kembali ke menu Log In yang dapat diakses
dari menu File.
c
Tampilkan
Menu FileLog Out
konfirmasi
Ya
BTidak Ya
D
Gambar 4.12 Flowchart Menu File Aplikasi Bidang Peminatan
4) Flowchart Log Out
Pada flowchart ini menggambarkan alur proses dari
Log Out. Bila administrator mengklik menu Log Out maka
akan kembali ke menu Log In.
Tampilkan
Menu Log OutOK
B
Tidak
A
Ya
D
Gambar 4.13 Flowchart Menu Log Out Aplikasi Bidang
Peminatan
5) Flowhart Menu Master
85
Pada flowchart ini menggunakan alur proses dari
menu Master. Pada menu Master terdapat menu Siswa dan
menu Pelajaran.
E
Tampilkan
Menu Master
Pilih
Siswa
Pilih
PelajaranTidak
Ya
G
Ya
B
Tidak
F
Gambar 4.14 Flowchart Menu Master Aplikasi Bidang Peminatan
6) Flowchart Siswa
Pada flowchart ini menggambarkan alur proses dari
form siswa, pada saat menu siswa di klik maka akan tampil
layar form siswa, setelah itu input No. Induk Siswa, Nama
Siswa, Kelas, Tempat Lahir, Tanggal Lahir, Email, dan
Wali Kelas. Setelah itu jika yang dipilih adalah tombol
“Save” maka akan dilakukan proses simpan data siswa
kedalam tabel siswa setelah proses simpan selesai maka
alur proses akan kembali ke form siswa. Pilihan tombol
“Edit” digunakan untuk mengubah data siswa yang sudah
tersimpan pada tabel siswa. Setelah itu kembali ketampilan
awal form siswa. Jika yang dipilih tombol “Delete”, maka
86
proses akan menghapus data siswa ke tabel siswa. Setelah
itu kembali ketampilan awal form siswa. Jika yang dipilih
tombol “Cancel”, maka proses akan membatalkan data
siswa ke tabel siswa. Kembali ke tampilan awal form siswa.
Jika yang dipilih tombol “Close”, maka proses akan
kembali ke menu utama.
Tampilkan
Layar
Siswa
3
Input Biodata
Siswa
Pilih Save
Pilih Delete
Pilih Cancel
Tidak
Pilih Close
Tidak
BYa
3
Tidak
Proses simpan data
siswa ke tabel siswaYa
Proses hapus data
siswa ke tabel siswaYa
Proses batal data siswa
ke tabel siswaYa
Pilih Edit
Tidak
Tidak
Proses ubah data siswa
ke tabel siswaYa
3
F
Gambar 4.15 Flowchart Menu Siswa Aplikasi Bidang Peminatan
7) Flowchart Mata Pelajaran
87
Pada flowchart ini menggambarkan alur proses dari
form pelajaran, pada saat menu pelajaran di klik maka akan
tampil layar form pelajaran, setelah itu input id pelajaran,
nama pelajaran dan kategori minat. Setelah itu jika yang
dipilih tombol “Save” maka akan dilakukan proses simpan
data pelajaran prasyarat bidang peminatan ke dalam tabel
pelajaran setelah proses simpan selesai maka alur proses
akan kembali ke form pelajaran. Jika yang dipilih “Edit”,
maka proses akan mengubah data pelajaran ke tabel
pelajaran setelah proses ubah selesai maka alur proses akan
kembali ke form pelajaran. Jika yang dipilih “Delete”,
maka proses akan menghapus data pelajaran ke tabel
pelajaran setelah proses hapus selesai maka alur proses
akan kembali ke tampilan awal. Jika yang dipilih tombol
“Cancel”, maka proses akan membatalkan data pelajaran
ke tabel pelajaran. Kembali ke tampilan awal form siswa.
Jika yang dipilih tombol “Close”, maka proses akan
kembali ke menu utama.
88
G
Tampilkan Layar
Pelajaran
4
Input Data
Pelajaran
Pilih Save
Pilih Edit
Tidak
Pilih Delete
Tidak
Pilih Cancel
Pilih Close
Tidak
4
Tidak
Tidak
BYa
Proses simpan data
mata pelajaran ke tabel
pelajaran
Ya
Proses hapus data
mata pelajaran ke tabel
pelajaran
Ya
Proses batal data mata
pelajaran ke tabel
pelajaran
Proses ubah data mata
pelajaran ke tabel
pelajaran
Ya
Ya
4
Gambar 4.16 Flowchart Menu Pelajaran Aplikasi Bidang
89
Peminatan
8) Flowchart Menu Entry
Pada flowchart ini menggambarkan alur proses dari
menu entry. Pada menu entry terdapat Nilai, Hasil
Keputusan dan Laporan.
H
Tampilkan
Menu Entry
Pilih
Nilai Siswa
Pilih Hasil
KeputusanTidak
B
I
Ya
J
Ya
Laporan
Tidak
Tidak
L
Ya
Gambar 4.17 Flowchart Menu Entry Aplikasi Bidang Peminatan
9) Flowchart Nilai Siswa
Pada flowchart ini menggambarkan alur proses dari
form nilai, pada saat menu nilai siswa di klik akan tampil
layar form nilai, setelah itu input No Induk Siswa kemudian
klik tombol “Cari” untuk mencari data siswa yang
tersimpan. Setelah itu akan tampil tabel nilai untuk input
nilaai oleh admin. Setelah itu jika yang dipilih adalah
tombol “Save” maka akan dilakukan proses simpan data
nilai kedalam tabel nilai_siswa setelah proses simpan
selesai maka alur proses akan kembali ke form nilai. Jika
90
yang dipilih “Edit”, maka proses mengubah data nilai ke
tabel nilai_siswa setelah proses ubah selesai maka alur
proses akan kembali ke form nilai. Jika yang dipilih
“Cancel”, maka proses akan membatalkan data nilai ke
tabel nilai_siswa. Kembali ketampilan awal form nilai. Jika
yang dipilih “Close”, maka proses akan kembali ke menu
utama.
I
Tampilkan Layar
Nilai
5
Input Data
Nilai
Pilih Save
Pilih Cancel
Pilih Close
Tidak
Proses simpan nilai ke
tabel nilai siswaYa
Proses batal nilai ke
tabel nilai siswaYa
5
Tidak
5
B
Pilih Edit Proses ubah nilai ke
tabel nilai siswaYa
Tidak
Tidak
Gambar 4.18 Flowchart Menu Nilai Aplikasi Bidang Peminatan
91
10) Flowchart Hasil Keputusan
Pada flowchart ini menggambarkan alur proses dari
form hasil keputusan, pada saat menu hasil keputusan di
klik maka akan tampil layar form hasil keputusan, setelah
itu input No Induk Siswa kemudian klik tombol “Cari”
untuk mencari data siswa yang tersimpan. Setelah itu akan
ditampilkan tabel nilai siswa, sebelum melakukan proses
berikutnya admin akan meng-input-kan kategori minat
siswa terlebih dahulu. Setelah itu jika yang dipilih
“Decision” maka proses akan memberikan hasil keputusan
peminatan dan akan menyimpan hasil keputusan ke tabel
hasil_keputusan. Setelah proses hasil keputusan selesai
maka alur proses akan menampilkan laporan hasil
keputusan peminatan. Jika yang dipilih “Cancel” maka
proses akan membatalkan proses pangambilan keputusan
peminatan ke tabel hasil_keputusan. Kembali ke tampilan
awal form hasil keputusan. Jika yang dipilih “Close”, maka
proses akan kembali ke menu utama.
92
J
Tampilkan Layar
Hasil Keputusan
6
Input Data Siswa
Pilih Decision
Pilih Cancel
Tidak
Pilih Close
Tidak
6
Tidak
BYa
Proses keputusan
peminatan ke tabel
hasil_keputusan
Proses batal
pengambilan keputusan
peminatan ke tabel
hasil_keputusan
Ya
Ya
6
K
Gambar 4.19 Flowchart Menu Hasil Keputusan Aplikasi Bidang
Peminatan
11) Flowchart Proses Pengambilan Keputusan
Pada flowchart ini menggambarkan alur proses sistem
pengambilan keputusan peminatan bekerja, pada saat
pilihan decision di klik pada menu hasil keputusan maka
93
akan terjadi proses komputerisasi yang secara otomatis
melakukan proses skoring sesuai dengan minat yang
diinginkan siswa.
K
Proses sinkronisasi
peminatan IPA dengan nilai
kategori nilai IPA siswa
Proses sinkronisasi
peminatan IPS dengan nilai
kategori nilai IPS siswa
Tidak
Proses sinkronisasi
peminatan BAHASA
dengan nilai kategori nilai
BAHASA siswa
Tidak
Setiap nilai mata pelajaran
kategori IPA ≥ 70 dan maksimal 1
nilai mata pelajaran < 70
Ya
Setiap nilai mata pelajaran
kategori IPS ≥ 75 dan maksimal 1
nilai mata pelajaran < 75
Ya
Setiap nilai mata pelajaran
kategori BAHASA ≥ 75 dan
maksimal 1 nilai mata pelajaran <
75
Ya
Proses nilai siswa yang tidak
memenuhi syarat ke-3
penjurusan seluruhnya
memasuki peminatan IPS
Tidak
Proses keputusan
peminatan ke tabel
hasil_keputusan
Ya
Ya
Ya
Ya
L
Gambar 4.20 Flowchart Proses Pengambilan Keputusan Aplikasi Bidang
Peminatan
12) Flowchart Menu Laporan
Pada flowchart ini menggambarkan alur proses dari
menu laporan, pada saat menu laporan di klik maka akan
terdapat menu laporan IPA, IPS, dan BAHASA.
94
L
Tampilkan
Layar Laporan
7
Pilih IPA
Pilih IPS
Tidak
Pilih BAHASA
Tidak
7
Tidak
Ya
Ya
Ya
L
Tampilkan peminatan
IPA
Tampilkan peminatan
IPS
Tampilkan peminatan
Bahasa
Gambar 4.21 Flowchart Menu Laporan Aplikasi Bidang
Peminatan
13) Flowchart Menu User
Pada flowchart ini menggambarkan alur proses dari
form user, pada saat menu siswa di klik maka akan tampil
layar form user, setelah itu input No. Induk Pegawai, Nama
User, Password, dan Role. Setelah itu jika yang dipilih
adalah tombol “Save” maka akan dilakukan proses simpan
data user kedalam tabel user setelah proses simpan selesai
maka alur proses akan kembali ke form user. Pilihan
tombol “Edit” digunakan untuk mengubah data user yang
sudah tersimpan pada tabel user. Setelah itu kembali
95
ketampilan awal form user. Jika yang dipilih tombol
“Delete”, maka proses akan menghapus data user ke tabel
iser. Setelah itu kembali ketampilan awal form user. Jika
yang dipilih tombol “Cancel”, maka proses akan
membatalkan data user ke tabel user. Kembali ke tampilan
awal form user. Jika yang dipilih tombol “Close”, maka
proses akan kembali ke menu utama.
M
Tampilkan
Layar User
Input Data
User
Pilih Save
Pilih Edit
Tidak
Pilih Delete
Tidak
Pilih Cancel
Tidak
Pilih Close
Tidak
7
Tidak
7
Proses simpan data
user ke tabel user
Proses hapus data user
ke tabel user
Proses batal user ke
tabel user
Proses ubah data user
ke tabel user
Ya
Ya
Ya
Ya
BYa
7
Gambar 4.22 Flowchart Menu User Aplikasi Bidang Peminatan
96
2. STD (State Transition Diagram)
STD adalah sebuah model tingkah laku yang bertumpu
pada definisi dari serangkaian keadaan sistem.
1). STD Halaman Log In
Aplikasi Pada
Bidang Peminatan
Layar Login
running aplikasi bidang
peminatan pada NetBeans
Tampilkan login
Layar Halaman
Utama
Masukkan NIP dan password
Tampilkan halaman utama
Gambar 4.23. STD Halaman Login
Penjelasan STD layar Log In:
Dimulai dengan running aplikasi pada NetBeans dan
selanjutnya akan menampilkan layar Log In pada halam
Web kemudian masukkan NIP dan password, kemudian
klik “Login” maka akan menampilkan layar halaman
utama.
97
2). STD Layar Pilihan Menu (Halaman Utama)
Menu Utama Login
Klik “Log Out”
Tampil Layar Login
Siswa
Klik “Siswa”
Tampil Layar form input data siswa
Pelajaran
Klik “Pelajaran”
Tampil Layar form input pelajaran
Nilai
Klik “Nilai”
Tampil Layar form input nilai siswa
Hasil Keputusan
Klik “Hasil Keputusan”
Tampil Layar hasil keputusan
Laporan
Klik “Laporan”
Tampil Layar laporan
User
Klik “User”
Tampil Layar input data user
Klik “Close”
Tampil Halaman Utama
Gambar 4.24. STD Layar Pilihan Menu
Penjelasan STD layar piliha menu:
Setelah memasuki layar halaman utama, terdapat tujuh
pilihan menu utama. Misalkan klik menu “Siswa”, maka
akan menampilkan layar Siswa. Dari masing-masing layar
menu tersebut, jika ingin keluar sistem klik tombol “Close”
untuk kembali ke layar halaman utama.
98
3). STD Log Out
Log Out Login
Ya
Tampil Layar Login
Halaman Menu
Utama
Tidak
Tampil Halaman Menu Utama
Gambar 4.25. STD Log Out
Penjelasan STD Log Out:
Di menu utama aplikasi pada bidang peminatan terdapat
menu file berisi menu “Log Out” jika pilih menu log out
maka akan menampilkan layar login.
4). STD Layar Siswa
Siswa Form Siswa
Klik “Siswa”
Tampil Layar Form Siswa
Halaman Menu
Utama
Klik “Close”
Tampil Halaman Menu Utama
Gambar 4.26 STD Siswa
99
5). STD Pelajaran
Pelajaran Form Pelajaran
Klik “Pelajaran”
Tampil Layar Pelajaran
Halaman Menu
Utama
Klik “Close”
Tampil Halaman Menu Utama
Gambar 4.27 STD Pelajaran
6). STD Nilai Siswa
Nilai Form Nilai
Klik “Nilai”
Tampil Layar Form Nilai
Halaman Menu
Utama
Klik “Close”
Tampil Halaman Menu Utama
Gambar 4.28 STD Nilai Siswa
7). STD Hasil Keputusan
Hasil KeputusanForm Hasil
Keputusan
Klik “Hasil Keputusan”
Tampil Layar Form Hasil Keputusan
Halaman Menu
Utama
Klik “Close”
Tampil Halaman Menu Utama
Gambar 4.29 STD Hasil Keputusan
100
8). STD Laporan
Laporan Layar Laporan
Klik “Laporan”
Tampil Layar Laporan Peminatan
Gambar 4.30 STD Laporan
9). STD User
User Form User
Klik “User”
Tampil Layar Form User
Halaman Menu
Utama
Klik “Close”
Tampil Halaman Menu Utama
Gambar 4.31 STD User
4.3.4. Desain Screen Layout
Desain Antarmuka (Interface Design)
Pada desain antarmuka dibuat beberapa antarmuka pemakai
yang menggabungkan data, arsitektur dan representasi procedural
ke dalam rancangan antarmuka pemakai. Desain antarmuka yang
dibuat menggunakan notasi desain grafis berupa yampilan layar.
Adapun antarmuka yang dibuat dapat dilihat pada gambar
4.32 hingga gambar 4.40 yang diperuntukkan bagi administrator.
101
Gambar 4.32. Rancangan Interface Halaman Login
Gambar 4.32. merupakan halaman login untuk
administrator dan user. Jika klik “Login” dan login benar maka
user akan masuk ke menu utama aplikasi seperti yang ditunjukan
pada gambar 4.33. tetapi jika login salah maka akan tampil pesan
kesalahan dengan informasi “NIP atau Password Anda tidak
valid”. Menu utama akan menghubungkan dengan berbagai
halaman yang merupakan representasi fungsi sistem yang
dirancang.
102
Gambar 4.33. Rancangan Menu Utama Aplikasi Bidang Peminatan
Tampilan pada menu master yaitu gambar 4.34 dan gambar
4.35.
Gambar 4.34. Rancangan Form Input Data Siswa
103
Gambar 4.34. berfungsi untuk menginput data siswa.
Sedangkan gambar 4.35. berfungsi untuk menginput data mata
pelajaran.
Gambar 4.35. Rancangan Form Input Data Mata Pelajaran
Tampilan menu entry pada gambar 4.36 sampai gambar
4.48.
Gambar 4.36. Rancangan Form Input Nilai Siswa
104
Keterangan gambar 4.36 untuk menginput nilai siswa,
admin atau user harus memasukkan nomor induk siswa dan
diperiksa apakah data dan nilai siswa tersebut sudah ada dalam
database atau belum. Jika sudah diperiksa maka akan
ditampilkan tabel input nilai untuk semua mata pelajaran yang
berhubungan dengan peminatan untuk diinputkan nilai siswa
tersebut.
Gambar 4.37. Rancangan Halaman Hasil Keputusan
Keterangan gambar 4.37. untuk mendapatkan hasil
keputusan peminatan, admin harus memasukkan nomor induk
siswa dan diperiksa apakah data dan nilai siswa tersebut sudah
ada dalam database atau belum. Jika sudah diperiksa maka
akan ditampilkan tabel nilai siswa yang tersimpan untuk
diproses peminatannya. Sebelum memproses peminatannya
105
admin harus mengimputkan minat siswa yang diperoleh dari
guru BK pada menu pilihan “Kategori Minat”. Jika semua data
sudah tersedia dan siap maka akan diproses kesesuaian minat
siswa dengan nilai akademik siswa dan hasil keputusan akan
ditampilkan. Pada Gambar 4.38 akan ditampilkan hasil
keputusan minat siswa yang telah diproses.
Gambar 4.38. Rancangan Hasil Laporan Keputusan untuk Bahasa
Keterangan untuk gambar 4.38. untuk rancangan hasil
laporan, aplikasi akan menampilkan nomor induk, nama dan
kelas siswa yang bersangkutan. Pada tabel “Detail” akan
ditampilkan nilai siswa sesuai dengan hasil keputusan
peminatan. Untuk hasil export to PDF dapat dilihat pada
gambar 4.39.
106
Gambar 4.39 Output dalam bentuk PDF
Gambar 4.40. Rancangan Form Input Data User
Pada gambar 4.40. akan ditampilkan menu untuk
menambah, mengubah dan menghapus user. Menu ini hanya
terdapat pada tampilan administrator.
107
4.4. Tahap Pengkodean (Coding)
Desain sistem dan program diterjemahkan ke dalam kode-kode
dengan menggunakan bahasa pemrograman yang sudah ditentukan. Dalam
aplikasi pada bidang peminatan, bahasa pemrograman yang digunakan
adalah Java. Kode pemrograman dapat dilihat pada lampiran. MySQL
sebagai basis datanya.
4.5. Tahap Pengujian (Testing)
Ujicoba software merupakan elemen yang kritis dan
merepresentasikan tinjauan ulang yang menyeluruh terhadap spesifikasi,
desain dan pengkodean. Ujicoba merepresentasikan ketidaknormalan yang
terjadi pada pengembangan software.
Tujuan dari ujicoba :
1. Ujicoba merupakan proses eksekusi program dengan tujuan untuk
menemukan kesalahan
2. Sebuah ujicoba kasus yang baik adalah yang memiliki probabilitas
yang tinggi dalam menemukan kesalahan-kesalahan yang belum
terungkap
3. Ujicoba yang berhasil adalah yang mengungkap kesalahan yang
belum ditemukan
Sehingga tujuan dari ujicoba ini adalah mendesain serangkaian tes
yang secara sistematis mengungkap beberapa jenis kesalahan yang
berbeda dan melakukannya dalam waktu dan usaha yang minimum.
108
Jika pengujian diselenggarakan dengan sukses, maka akan
membongkar kesalahan yang ada didalam perangkat lunak, manfaat lain
dari pengujian adalah menunjukkan bahwa fungsi perangkat lunak telah
bekerja sesuai dengan spesifikasi, dan kebutuhan fungsi telah tercapai.
Sebagai tambahan, data yang dikumpulkan pada saat pengujian
dilaksanakan akan menyediakan suatu indikasi keandalan perangkat lunak
yang baik dan beberapa indikasi mutu perangkat lunak secara keseluruhan.
Pada tahap ini penulis menguji aplikasi bidang peminatan dengan
metode black box dan white box. Dengan menggunakan metode white box
yaitu melakukan testing dengan melihat source code program dengan cara
menjalankan debugging program ternyata tidak ditemukan program yang
error dan dengan metode black box yaitu melakukan pengujian tanpa
melihat source code program dan dijalankan oleh tester atau user untuk
mengamati program apakah telah menerima input, memproses, dan
menghasilkan output sesuai dengan yang diinginkan. Dimana fokus
pengujian terdapat pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Pada
pengujian black box, skenario pengujian yang diterapkan adalah variasi
input yang diberikan kepada aplikasi dengan penilaian hasil uji adalah
kesesuaian output aplikasi dengan input yang diterima aplikasi. Spesifikasi
minimal perangkat keras dan perangkat lunak yang diusulkan adalah:
1. Perangkat Keras (Hardware)
a) Prosessor yang berkapasitas 2.26 GHz
b) Memori 256 MB
109
c) Hard disk 100 MB
d) Monitor SVGA 15
2. Perngakat Lunak (Software)
a) Windows XP / Windows 7
b) Jdk1.6.0_23
c) MySQL Database
d) Apache Tomcat 6.0.29
e) MySQL connector java 5.1.17
Berikut adalah salah satu hasil pengujian aplikasi pada bidang
peminatan berdasarkan minat dan kemampuan akademik siswa SMAN 1
Tangerang.
Tabel 4.6. Tabel User Acceptance Test (UAT)
No. 1. Title Tampil Halaman Login
Purpose Untuk menguji berhasil atau tidak proses menuju
layar Login
Procedure 1. Running sistem pada Browser
Expected
Result
1. View layar halaman login
Actual Result
Verification OK
110
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Setelah diuraikan proses penelitian pada bab-bab sebelumnya,
maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
a. Aplikasi pada bidang peminatan ini mampu memeberikan alternatif
solusi bagi pengambilan keputusan peminatan, sehingga menunjang
pengambilan keputusan dalam menentukan hasil akhir bidang
peminatan.
b. Aplikasi pada bidang peminatan ini tidak hanya berdasarkan nilai
akademik siswa, tetapi dibandingkan juga dengan minat siswa
sehingga siswa dapat memilih terlebih dahulu minat yang diinginkan.
c. Aplikasi pada bidang peminatan yang dibuat dapat membantu pihak
sekolah melakukan proses peminatan sehingga memberikan keputusan
yang sesuai.
5.2. Saran
Dari pembahasan diatas, penulis mencoba memberikan saran
semoga dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang ingin mengembangkan
aplikasi ini ke depan, yaitu:
111
a. Perlu dikembangkannya metode pengambilan keputusan untuk
mendapatkan hasil yang lebih baik lagi. Misalkan menggunakan
metode logika fuzzy.
b. Aplikasi bidang peminatan berbentuk website yang tidak hanya
intranet tapi juga dapat diakses internet di web browser.
112
DAFTAR PUSTAKA
Al Fatta, Hanif, Analisis & Perancangan Sistem Informasi Untuk Keunggulan
Bersaing Perusahaan & Organisasi Modern, Penerbit Andi, Yogyakarta,
2007
Diana, Jurnal Sistem Pendukung Keputusan Pra-Seleksi Penerimaan Siswa Baru
(PSB) Online Yogyakarta, FTI Institut Sains dan Teknologi AKPRIND,
Yogyakarta, 2010
Fikri, Rijalul, Pemrograman Java, Penerbit Andi, Yogyakarta 2005
Hermawan, Benny, Menguasai Java 2 & Object Oriented Programming, Penerbit
Andi, Yogyakarta, 2004
Jogiyanto, Sistem Teknologi Informasi : Pendekatan Terintegrasi Konsep Dasar,
Teknologi, Aplikasi, Pengembangan dan Pengelolaan Edisi 2. Penerbit
Andi, Yogyakarta 2005
Kusrini, Konsep Dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan, Penerbit Andi,
Yogyakarta, 2007
Ladjamudin, Al-Bahra, Bin, Analisa dan Desain Sistem Informasi, Penerbit Graha
Ilmu, Yogyakarta, 2005
113
Pressman, Roger, S. Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktis (Buku I).
Penerbit Andi, Yogyakarta, 2002
Saputro, Haris, Manajemen DataBase MySQL, Penerbit Elex Media Komputindo,
Jakarta 2003
Sidik, Betha, Ir, MySQL, Penerbit Informatika, Bandung, 2003
Sommerville, Ian, Software Engineering, Rekayasa Perangkat Lunak Jilid I,
Penerbit Erlangga, 2003
Online:
Ilkom.unsri.ac.id. 2008, Metode SDLC Menggunakan Waterfall Model,
http://www.ilkom.unsri.ac.id/dosen/dianpalupirini
Indosiar.com. 2002, Kemampuan, http://www.indosiar.com/berita
Java.vavai.com. 2008, Sejarah Java, http://www.Java.vavai.com/2008/01/23/
sejarah-java/
Sumpahpalapa.com. 2008, Konsentrasi, http://www.sumpahpalapa.com/blog
/index.php/intuisi-dan-visualisasi/konsentrasi
Unduhan.sytes.net. 2005, Definisi Aplikasi, http://74.125.155.132/search?q=cache
pSG_dxiG3UJ:unduhan.systes.net/Dokumen/Poltek%2520%2520Materi/
Database%2520dan%2520Aplikasi/Modul%2520Teori%2520-
%2520Konsep%2520Database%2520v1.1.doc+definisi+aplikasi&cd=5&h
l=id&ct=clnk&gl=id&client=firefox-a
114
WAWANCARA
Penulis melakukan wawancara pada :
Hari/tanggal : Senin, 13 Juni 2011
Tempat : SMAN 1 Tangerang
Interview : Ibu Ida Nursyanti, S.Pd.
Interviewer : Ade Amalia Nazri
Pertanyaan :
1. Kapan proses peminatan dilakukan?
Peminatan di lakukan siswa kelas X yang akan naik ke kelas XI.
2. Bagaimana proses menentukan peminatan yang selama ini dilakukan di
SMAN 1 Tangerang?
Proses peminatan masih dilakukan dengan mengumpulkan semua data-data
kemampuan akademik siswa, yaitu nilai akademik siswa dan minat yang
diinginkan siswa. Siswa konsultasi peminatan yang diinginkan ke guru BK,
kemudian hasil minat yang diterima guru BP dari siswa diberikan kepada wali
kelas masing-masing siswa. Setelah itu wali kelas membandingkan nilai dan
minat yang diinginkan siswa. Setelah ditentukan keputusan peminatan wali
kelas memberikan hasil keputusan kebagian TU untuk disimpan dan dibuat
laporan.
115
3. Peminatan apa saja yang ada di SMAN 1 Tangerang?
Peminatan yang terdapat pada SMAN 1 Tangerang yaitu:
a. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
1. Biologi
2. Fisika
3. Kimia
4. Matematika
b. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
1. Sosiologi
2. Ekonomi
3. Akuntansi
4. Sejarah
c. Bahasa
1. Bahasa Indonesia
2. Bahasa Inggris
3. Bahasa Jepang
4. Bagaimana sistem panilaian siswa hingga ditentukan hasil akhir
peminatannya?
Sistem penilaian yang wali kelas lakukan saat ini dalam menentukan
keputusan peminatan dilihat dari rata-rata mata pelajaran setiap peminatan dan
disesuaikan dengan minat siswa tersebut.
116
5. Apa yang diinginkan pihak sekolah jika disediakan aplikasi penunjang
pengambilan keputusan bidang peminatan bagi siswa?
Pihak sekolah berharap disediakan aplikasi yang memudahkan pihak sekolah
dalam menentukan peminatan siswa. Aplikasi yang tidak hanya berdasarkan
nilai akademik siswa tetapi juga disesuaikan dengan minat yang diinginkan
siswa.
6. Bagaimana ketentuan / syarat yang diinginkan sekolah jika aplikasi peminatan
itu terbentuk? Bagaimana sistem pengambilan keputusan yang diinginkan
sehingga menghasilkan hasil keputusan peminatan siswa?
Pihak sekolah ingin merubah proses perhitungan nilai untuk penentuan
peminatan. Perhitungan nilai akademik berdasarkan rata-rata masih kurang
efisien karena jika da 2 mata pelajar paminatan kurang bagus tapi ada mata
pelajaran yang nilainya tinggi siswa tersebut bisa memiliki rata-rata yang
mencukupi peminatan. Misal ada siswa minat IPA, nilai biologi 90, kimia 80,
matematika 60, fisika 60 maka rata-ratanya 72. Siswa tersebut seharusnya
tidak lulus IPA tapi karena rata-ratanya diatas 70 maka siswa tersebut masuk
IPA. Jadi pihak sekolah ingin merubah metode perhitungannya dengan
memberikan batas minimum tiap peminatan, yaitu IPA 70, BAHASA 75, dan
IPS 75. Dengan minimal 1 mata pelajaran yang tidak lulus. Jika lebih dari 1
maka siswa tersebut masuk kepeminatan lainnya.
117
Tampilan User Interface Aplikasi Sistem Penentuan Peminatan Siswa
Berdasarkan Minat dan Kemampuan Akademik Siswa Berbasis Web
1. Layar Login
2. Layar Halaman Menu Utama
3. Layar Menu Siswa
118
4. Layar Menu Pelajaran
5. Layar Menu Nilai
6. Layar Menu Hasil Keputusan
119
7. Layar Menu Laporan
8. Layar Output Print to PDF
9. Layar Menu User
120
No. 1. Title Tampil Halaman Login
Purpose Untuk menguji berhasil atau tidak proses menuju
layar Login
Procedure 1. Running sistem pada Browser
Expected Result 1. View layar halaman login
Actual Result
Verification OK
2. Title Tampil Halaman Menu Utama
Purpose Untuk menguji berhasil atau tidak proses menuju
layar menu utama
Procedure 1. Login sukses
Expected Result 1. View layar halaman menu utama
Actual Result
Verification OK
121
3. Title Tampil Halaman Siswa
Purpose Untuk menguji berhasil atau tidak proses menuju layar
siswa
Procedure 1. Klik menu “Master”
2. Klik menu “Siswa”
Expected
Result
1. View layar halaman siswa
Actual Result
Verification OK
4. Title Tampil Halaman Pelajaran
Purpose Untuk menguji berhasil atau tidak proses menuju layar
pelajaran
Procedure 1. Klik menu “Master”
2. Klik menu “Pelajaran”
Expected
Result
1. View layar halaman pelajaran
122
Actual Result
Verification OK
5. Title Tampil Halaman Nilai
Purpose Untuk menguji berhasil atau tidak proses menuju layar
nilai
Procedure 1. Klik menu “Entry”
2. Klik menu “Nilai”
Expected
Result
1. View layar halaman nilai
Actual Result
Verification OK
6. Title Tampil Halaman Hasil Keputusan
Purpose Untuk menguji berhasil atau tidak proses menuju layar
hasil keputusan
Procedure 1. Klik menu “Entry”
2. Klik menu “Hasil Keputusan”
Expected
Result
1. View layar halaman hasil keputusan
123
Actual Result
Verification OK
7. Title Tampil Halaman Laporan Bahasa
Purpose Untuk menguji berhasil atau tidak proses menuju
layar Laporan Bahasa
Procedure 1. Klik menu “Entry”
2. Klik menu “Laporan”
3. Klik menu “Bahasa”
Expected Result 1. View layar halaman laporan bahasa
Actual Result
Verification OK
8. Title Tampil Halaman User
Purpose Untuk menguji berhasil atau tidak proses menuju
layar user
124
Procedure 1. Klik menu “User”
2. Klik menu “User”
Expected Result 1. View layar halaman user
Actual Result
Verification OK
125
NilaiSiswaService.java
package org.sman1tng.service;
import java.util.ArrayList;
import java.util.Iterator;
import java.util.List;
import org.sman1tng.constant.SQLConstant;
import org.sman1tng.model.NilaiSiswa;
import org.sman1tng.model.Pelajaran;
import org.sman1tng.util.DateUtil;
public class NilaiSiswaService extends
BaseService {
/*
* IPA --> minimal nilai 70
* IPS dan Bahasa --> minimal nilai 75
*/
public static final int MIN_IPA_SCORE
= 70;
public static final int MIN_IPS_SCORE =
75;
public static final int
MIN_BAHASA_SCORE = 75;
public static int COUNT_FAIL_IPA = 0;
public static int COUNT_FAIL_IPS = 0;
public static int
COUNT_FAIL_BAHASA = 0;
public static int MAX_FAIL = 2;
public NilaiSiswaService(){
resetCountFail();
}
public void resetCountFail(){
COUNT_FAIL_IPA = 0;
COUNT_FAIL_IPS = 0;
COUNT_FAIL_BAHASA = 0;
}
public NilaiSiswa
getNilaiSiswaByNip_Pelajaran(String nip,
String kodePelajaran) {
NilaiSiswa nilaiSiswa = null;
try {
openConnection();
pst =
conn.prepareStatement(SQLConstant.GET_
NILAI_SISWA_BY_NIP_PELAJARAN);
pst.setString(1, nip);
pst.setString(2, kodePelajaran);
rs = pst.executeQuery();
while (rs.next()) {
nilaiSiswa = new NilaiSiswa();
nilaiSiswa.setId(rs.getInt("id"));
nilaiSiswa.setNip(rs.getString("nip"));
nilaiSiswa.setKodePelajaran(rs.getString("k
ode_pelajaran"));
nilaiSiswa.setNilai(rs.getInt("nilai"));
nilaiSiswa.setCreated(rs.getTimestamp("crea
ted"));
nilaiSiswa.setModified(rs.getTimestamp("m
odified"));
PelajaranService pelS = new
PelajaranService();
Pelajaran pelajaran =
pelS.getPelajaranByCode(rs.getString("kode
_pelajaran"));
nilaiSiswa.setPelajaran(pelajaran);
}
} catch (Exception e) {
e.printStackTrace();
} finally {
closeConnection();
}
return nilaiSiswa;
}
public List<NilaiSiswa>
getNilaiSiswaByNip(String nip) {
List<NilaiSiswa> list = new
ArrayList();
try {
openConnection();
pst =
conn.prepareStatement(SQLConstant.GET_
NILAI_SISWA_BY_NIP);
pst.setString(1, nip);
rs = pst.executeQuery();
while (rs.next()) {
NilaiSiswa nilaiSiswa = new
NilaiSiswa();
nilaiSiswa.setId(rs.getInt("id"));
nilaiSiswa.setNip(rs.getString("nip"));
nilaiSiswa.setKodePelajaran(rs.getString("k
ode_pelajaran"));
nilaiSiswa.setNilai(rs.getInt("nilai"));
nilaiSiswa.setCreated(rs.getTimestamp("crea
ted"));
nilaiSiswa.setModified(rs.getTimestamp("m
odified"));
list.add(nilaiSiswa);
}
} catch (Exception e) {
e.printStackTrace();
} finally {
126
closeConnection();
}
return list;
}
public List<NilaiSiswa>
getNilaiSiswaByNip_Kategori(String nip,
String kategori) {
List<NilaiSiswa> list = new
ArrayList();
try {
openConnection();
pst =
conn.prepareStatement(SQLConstant.GET_
NILAI_SISWA_BY_NIP_KATEGORI);
pst.setString(1, nip);
pst.setString(2, kategori);
rs = pst.executeQuery();
while (rs.next()) {
NilaiSiswa nilaiSiswa = new
NilaiSiswa();
nilaiSiswa.setId(rs.getInt("id"));
nilaiSiswa.setNip(rs.getString("nip"));
nilaiSiswa.setKodePelajaran(rs.getString("k
ode_pelajaran"));
nilaiSiswa.setNilai(rs.getInt("nilai"));
nilaiSiswa.setCreated(rs.getTimestamp("crea
ted"));
nilaiSiswa.setModified(rs.getTimestamp("m
odified"));
PelajaranService pelS = new
PelajaranService();
Pelajaran pelajaran =
pelS.getPelajaranByCode(rs.getString("kode
_pelajaran"));
nilaiSiswa.setPelajaran(pelajaran);
list.add(nilaiSiswa);
}
} catch (Exception e) {
e.printStackTrace();
} finally {
closeConnection();
}
return list;
}
public boolean
createNilaiSiswa(NilaiSiswa nilaiSiswa) {
try {
openConnection();
pst =
conn.prepareStatement(SQLConstant.INSE
RT_NILAI_SISWA);
pst.setString(1, nilaiSiswa.getNip());
pst.setString(2,
nilaiSiswa.getKodePelajaran());
pst.setInt(3, nilaiSiswa.getNilai());
pst.setTimestamp(4,
nilaiSiswa.getCreated());
pst.setTimestamp(5,
nilaiSiswa.getModified());
pst.executeUpdate();
return true;
} catch (Exception e) {
e.printStackTrace();
} finally {
closeConnection();
}
return false;
}
public boolean
updateNilaiSiswa(NilaiSiswa nilaiSiswa) {
try {
openConnection();
nilaiSiswa.setModified(DateUtil.getTimeSta
mpNow());
pst =
conn.prepareStatement(SQLConstant.UPDA
TE_NILAI_SISWA);
pst.setInt(1, nilaiSiswa.getNilai());
pst.setTimestamp(2,
nilaiSiswa.getModified());
pst.setString(3, nilaiSiswa.getNip());
pst.setString(4,
nilaiSiswa.getKodePelajaran());
pst.executeUpdate();
return true;
} catch (Exception e) {
e.printStackTrace();
} finally {
closeConnection();
}
return false;
}
public boolean
isPassIPA(List<NilaiSiswa> lstNilaiSiswa){
for(Iterator it = lstNilaiSiswa.iterator();
it.hasNext();){
NilaiSiswa nilaiSiswa = (NilaiSiswa)
it.next();
int score = nilaiSiswa.getNilai();
if(!isScorePass(score,
MIN_IPA_SCORE)){
COUNT_FAIL_IPA++;
127
}
}
if(COUNT_FAIL_IPA >=
MAX_FAIL)
return false;
return true;
}
public boolean
isPassIPS(List<NilaiSiswa> lstNilaiSiswa){
for(Iterator it = lstNilaiSiswa.iterator();
it.hasNext();){
NilaiSiswa nilaiSiswa = (NilaiSiswa)
it.next();
int score = nilaiSiswa.getNilai();
if(!isScorePass(score,
MIN_IPS_SCORE)){
COUNT_FAIL_IPS++;
}
}
if(COUNT_FAIL_IPS >=
MAX_FAIL)
return false;
return true;
}
public boolean
isPassBahasa(List<NilaiSiswa>
lstNilaiSiswa){
for(Iterator it = lstNilaiSiswa.iterator();
it.hasNext();){
NilaiSiswa nilaiSiswa = (NilaiSiswa)
it.next();
int score = nilaiSiswa.getNilai();
if(!isScorePass(score,
MIN_BAHASA_SCORE)){
COUNT_FAIL_BAHASA++;
}
}
if(COUNT_FAIL_BAHASA >=
MAX_FAIL)
return false;
return true;
}
public boolean isScorePass(int score, int
minScore){
if(score >= minScore)
return true;
return false;
}
}
HasilKeputusanService.java
package org.sman1tng.service;
import java.util.ArrayList;
import java.util.HashMap;
import java.util.List;
import org.sman1tng.constant.MsgConstant;
import org.sman1tng.constant.SQLConstant;
import org.sman1tng.model.HasilKeputusan;
import org.sman1tng.model.Pelajaran;
import org.sman1tng.model.Siswa;
public class HasilKeputusanService extends
BaseService {
public boolean
createHasilKeputusan(HasilKeputusan
hasilKeputusan) {
try {
openConnection();
pst =
conn.prepareStatement(SQLConstant.INSE
RT_HASIL_KEPUTUSAN);
pst.setString(1,
hasilKeputusan.getSiswa().getNip());
pst.setString(2,
hasilKeputusan.getKategori());
pst.setTimestamp(3,
hasilKeputusan.getCreated());
pst.executeUpdate();
return true;
} catch (Exception e) {
e.printStackTrace();
} finally {
closeConnection();
}
return false;
}
public List<HasilKeputusan>
getHasilKeputusanByKategori(String
kategori) {
List<HasilKeputusan> list = new
ArrayList();
SiswaService siswaS = new
SiswaService();
try {
openConnection();
pst =
conn.prepareStatement(SQLConstant.GET_
HASIL_KEUPUTUSAN_BY_KATEGORI)
;
pst.setString(1, kategori);
rs = pst.executeQuery();
while (rs.next()) {
HasilKeputusan hasilKeputusan =
new HasilKeputusan();
Siswa siswa =
siswaS.getSiswaByNip(rs.getString("nip"));
hasilKeputusan.setSiswa(siswa);
hasilKeputusan.setKategori(rs.getString("kat
egori"));
128
hasilKeputusan.setCreated(rs.getTimestamp(
"created"));
list.add(hasilKeputusan);
}
} catch (Exception e) {
e.printStackTrace();
} finally {
closeConnection();
}
return list;
}
public HasilKeputusan
getHasilKeputusanByNip(String nip) {
HasilKeputusan hasilKeputusan = null;
SiswaService siswaS = new
SiswaService();
try {
openConnection();
pst =
conn.prepareStatement(SQLConstant.GET_
HASIL_KEUPUTUSAN_BY_NIP);
pst.setString(1, nip);
rs = pst.executeQuery();
while (rs.next()) {
hasilKeputusan = new
HasilKeputusan();
Siswa siswa =
siswaS.getSiswaByNip(rs.getString("nip"));
hasilKeputusan.setSiswa(siswa);
hasilKeputusan.setKategori(rs.getString("kat
egori"));
hasilKeputusan.setCreated(rs.getTimestamp(
"created"));
}
} catch (Exception e) {
e.printStackTrace();
} finally {
closeConnection();
}
return hasilKeputusan;
}
public HashMap deciding(String nip,
String kategori, boolean passIPA, boolean
passIPS, boolean passBahasa) {
HashMap map = new HashMap();
HasilKeputusan hk = new
HasilKeputusan();
hk.getSiswa().setNip(nip);
String message = "";
if (kategori != null) {
if (kategori.equals(Pelajaran.IPA)) {
if (passIPA) {
message =
MsgConstant.ACK_TRUE + Pelajaran.IPA;
hk.setKategori(Pelajaran.IPA);
} else {
if (passIPS) {
message =
MsgConstant.ACK_FALSE + Pelajaran.IPS;
hk.setKategori(Pelajaran.IPS);
} else {
if (passBahasa) {
message =
MsgConstant.ACK_FALSE +
Pelajaran.BAHASA;
hk.setKategori(Pelajaran.BAHASA);
} else {
message =
MsgConstant.ACK_FALSE + Pelajaran.IPS;
hk.setKategori(Pelajaran.IPS);
}
}
}
}
if (kategori.equals(Pelajaran.IPS)) {
if (passIPS) {
message =
MsgConstant.ACK_TRUE + Pelajaran.IPS;
hk.setKategori(Pelajaran.IPS);
} else {
if (passIPA) {
message =
MsgConstant.ACK_FALSE +
Pelajaran.IPA;
hk.setKategori(Pelajaran.IPA);
} else {
if (passBahasa) {
message =
MsgConstant.ACK_FALSE +
Pelajaran.BAHASA;
hk.setKategori(Pelajaran.BAHASA);
} else {
message =
MsgConstant.ACK_FALSE + Pelajaran.IPS;
hk.setKategori(Pelajaran.IPS);
}
}
}
}
if
(kategori.equals(Pelajaran.BAHASA)) {
129
if (passBahasa) {
message =
MsgConstant.ACK_TRUE +
Pelajaran.BAHASA;
hk.setKategori(Pelajaran.BAHASA);
} else {
if (passIPA) {
message =
MsgConstant.ACK_FALSE +
Pelajaran.IPA;
hk.setKategori(Pelajaran.IPA);
} else {
message =
MsgConstant.ACK_FALSE + Pelajaran.IPS;
hk.setKategori(Pelajaran.IPS);
}
}
}
map.put("message", message);
map.put("kategori",
hk.getKategori());
if (createHasilKeputusan(hk)) {
map.put("isSaved", true);
} else {
map.put("isSaved", false);
}
}
return map;
}
}