perancangan aplikasi sistem informasi pariwisata berbasis ......wawancara adalah disporapar ingin...

18
Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Pariwisata Berbasis Web di Kabupaten Semarang Artikel Ilmiah Peneliti: Arnest Mahardika (682013062) Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Agustus 2017

Upload: others

Post on 20-Nov-2020

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Pariwisata Berbasis ......wawancara adalah DISPORAPAR ingin memiliki aplikasi sistem informasi pariwisata berbasis web yang berguna untuk menyajikan

Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Pariwisata Berbasis Web

di Kabupaten Semarang

Artikel Ilmiah

Peneliti:

Arnest Mahardika (682013062)

Program Studi Sistem Informasi

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

Agustus 2017

Page 2: Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Pariwisata Berbasis ......wawancara adalah DISPORAPAR ingin memiliki aplikasi sistem informasi pariwisata berbasis web yang berguna untuk menyajikan
Page 3: Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Pariwisata Berbasis ......wawancara adalah DISPORAPAR ingin memiliki aplikasi sistem informasi pariwisata berbasis web yang berguna untuk menyajikan
Page 4: Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Pariwisata Berbasis ......wawancara adalah DISPORAPAR ingin memiliki aplikasi sistem informasi pariwisata berbasis web yang berguna untuk menyajikan
Page 5: Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Pariwisata Berbasis ......wawancara adalah DISPORAPAR ingin memiliki aplikasi sistem informasi pariwisata berbasis web yang berguna untuk menyajikan
Page 6: Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Pariwisata Berbasis ......wawancara adalah DISPORAPAR ingin memiliki aplikasi sistem informasi pariwisata berbasis web yang berguna untuk menyajikan

1. Pendahuluan

Pariwisata pada masa sekarang semakin berkembang dan menjadi daya tarik bagi orang-orang

untuk mendatangi suatu daerah atau negara tertentu. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya tempat-

tempat wisata yang mulai bermunculan di sekitar kita, mulai dari wisata alam maupun wisata buatan

manusia. Pariwisata menjadi salah satu aktor penting untuk pemasukkan daerah, khususnya di

Kabupaten Semarang. Kabupaten Semarang adalah salah satu daerah yang memiliki potensi wisata

yang tinggi. Terletak pada jalur lintas Jogja-Solo-Semarang, atau biasa disebut JOGLOSEMAR,

Kabupaten Semarang memiliki pertumbuhan perekonomian yang tinggi dari segi perindustrian,

pertanian, dan juga pariwisata. Kabupaten Semarang memiliki lebih dari sepuluh objek wisata alam

maupun buatan yang dapat dikunjungi saat berkunjung ke kabupaten ini.

Perencanaan pariwisata menerapkan konsep dasar dan pendekatan yang sama dengan perencaan

pada umumnya, tetapi diadaptasikan ke karakteristik-karakteristik khusus pada sistem kepariwisataan.

Perencanaan adalah mengatur masa depan untuk tujuan yang pasti [1]. Maksud dari kalimat tersebut

adalah perencanaan dilakukan untuk dapat mengetahui apa saja tujuan yang ingin dicapai, dan juga

dapat mengatur hal-hal apa saja yang dapat membantu dalam proses pencapaian tujuan. Banyak hal

yang harus dipertimbangkan dalam proses perencanaan pariwisata, seperti keadaan alam, transportasi,

ketersediaan informasi, dll. Kemajuan teknologi dapat membantu proses perencaan dalam aspek

ketersediaan informasi yang berhubungan dengan pariwisata pada era modern tourism ini, salah

satunya dengan menggunakan teknologi web.

Perancangan aplikasi sistem informasi pariwisata Kabupaten Semarang memanfaatkan teknologi

berupa web. Teknologi web menjadi teknologi yang sangat berpengaruh pada aspek perencanaan

perjalanan wisata bagi calon wisatawan yang ingin berkunjung ke suatu tempat, misalnya website

YogYes.com. Website tersebut menampilkan beberapa profil tempat wisata yang ada di Jogja.

Pengunjung website tersebut dapat membaca dan mengetahui tempat wisata yang bisa dikunjungi di

Jogja dan sekitarnya. Calon wisatawan yang akan berkunjung ke Jogja dapat merencanakan, memilih,

dan memutuskan tempat mana saja yang bisa dikunjungi ketika berada di kota yang memiliki julukan

Kota Gudeg tersebut hanya dengan membuka web melalui komputer ataupun handphone, dengan

adanya web, proses perencanaan perjalanan wisata menjadi lebih mudah dan praktis.

Rumusan masalah pada penelitian ini berdasarkan pernyataan diatas sebagai berikut: “Bagaimana

merancang aplikasi sistem informasi berbasis web yang dapat menyediakan media informasi

mengenai potensi wisata dan menyediakan media komunikasi bagi wisatawan di Kabupaten

Semarang?” Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian adalah untuk merancang dan membuat

aplikasi sistem informasi berbasis web yang dapat digunakan untuk menyajikan informasi mengenai

tempat wisata dan menyediakan media layanan interaksi untuk wisatawan dan masyarakat. Manfaat

dari penilitian ini adalah diharapkan aplikasi sistem informasi berbasis web ini dapat membantu

masyarakat dan calon wisatawan yang akan berkunjung ke Kabupaten Semarang untuk dapat menilai

dan mendiskusikan mengenai tempat wisata di Kabupaten Semarang, sekaligus untuk

mempromosikan potensi wisata yang ada di Kabupaten Semarang kepada wisatawan domestik dan

juga wisatawan mancanegara.

2. Kajian Pustaka dan Teori

Penelitian sebelumnya yang sudah dilakukan memiliki tujuan penelitian untuk merancang aplikasi

sistem informasi yang dapat membantu wisatawan menentukan wisata yang dikunjungi serta

membantu transaksi pelaporan data tiket, data pengunjung, data perawatan pada tempat obyek wisata

Kabupaten Semarang dengan cara memberikan alternatif dan kemudahan kepada user dan wisatawan

dalam mengakses informasi melalui website. Perancangan sistem informasi dilakukan dengan cara

mendefinisikan masalah, merancang konsep, kemudian mengimplementasikannya ke dalam

pengkodean bahasa pemrograman. Aplikasi sistem informasi ini dibuat dengan menggunakan bahasa

pemprograman PHP yang digunakan administrator untuk mengolah data-data yang dibutuhkan dalam

memanipulasi data dan mengunggah laporan obyek wisata dalam menggunakan sistem informasi ini

Page 7: Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Pariwisata Berbasis ......wawancara adalah DISPORAPAR ingin memiliki aplikasi sistem informasi pariwisata berbasis web yang berguna untuk menyajikan

melalui website. Hasil penelitian yang diperoleh adalah sebuah sistem informasi yang dapat

dimanfaatkan wisatawan untuk mengakses berbagai macam informasi wisata serta bagi Dinas

Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (DISPORAPAR) Bagian Pariwisata Sub. Bidang Promosi

Informasi, Pemasaran dan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Obyek Wisata Kabupaten

Semarang dapat meningkatkan kualitas pelayanan obyek wisata [2].

Penelitian lainnya memiliki tujuan penelitian untuk merancang sistem informasi terintegrasi yang

dapat membantu wisatawan menentukan hotel, penginapan, tempat makan, penerjemah bahasa, dan

fitur lainnya untuk memudahkan wisatawan yang mengunjungi lokasi wisata di Fiji merasa nyaman

melalui website dan aplikasi berbasis android. Hasil penelitian yang diperoleh adalah sebuah sistem

informasi berbasis android yang dapat dimanfaatkan wisatawan untuk mengatur perjalanan mereka,

dan juga aplikasi dapat diandalkan untuk wisatawan selama berada di Fiji. Salah satu fitur yang

menarik dari aplikasi ini adalah penerjemah bahasa, karena setiap wisatawan mancanegara yang

bertamasya keluarga sering mengalami kendala berkomunikasi dengan warga setempat, sehingga fitur

ini sangat berguna untuk wisatawan mancanegara yang akan berkunjung ke Fiji. [3]

Ide yang didapatkan berdasarkan kedua penelitian diatas untuk merancang aplikasi sistem

informasi pariwisata berbasis web adalah aplikasi yang memiliki fitur untuk menyediakan media bagi

pengunjung tempat wisata dan masyarakat sekitar untuk memberikan tinjauan, kritik, ataupun saran

mengenai tempat wisata tersebut yang dapat berguna untuk menjadikan potensi wisata Kabupaten

Semarang menjadi lebih baik. Pengguna dapat memberikan masukan kepada DISPORAPAR dengan

cara menyampaikan apa yang dirasakan selama di lokasi wisata yang ada di Kabupaten Semarang ke

dalam fitur yang disediakan dalam web tersebut. Pengguna dapat juga berkomunikasi dengan

pengguna lain dalam media tersebut, dan juga dapat mencari dan melihat lokasi wisata apa saja yang

ditawarkan di web tersebut.

Teknologi informasi pada sektor pariwisata dimanfaatkan ke dalam bentuk electronic tourism (e-

tourism). E-tourism adalah pemanfaatan teknologi dan komunikasi secara maksimal dalam

manajemen pariwisata sehingga kinerja industri pariwisata lebih efektif dan efisien. E-tourism

membantu keseluruhan dari proses bisnis dalam pariwisata serta mengambil keuntungan dari internet

untuk berinteraksi dengan semua pemangku kepentingan dan pelanggan. E-tourism menggambarkan

digitalisasi dari semua proses dan rantai nilai di dalam pariwisata, perjalanan, keramahtamahan, dan

industri katering. Pada tingkat taktis, e-tourism memasukkan e-commerce, e-procurement, dan juga

semua fungsi ICT yang diperkuat. ICT merupakan kependekan dari Information and Communication

Technologies. ICT mencakup seluruh rangkaian elektronik yang memfasilitasi operasi dan manajemen

strategi organisasi dengan memungkinkan mereka untuk mengatur informasi, fungsi, dan proses-

proses mereka sebaik mungkin untuk berkomunikasi secara interaktif dengan pemegang saham

mereka untuk mencapai tujuan mereka. ICT memasukkan kombinasi dari perangkat keras, perangkat

lunak, alat telekomunikasi, netware, groupware, dan humanware [4]. Netware adalah sistem

informasi jaringan yang dikembangkan oleh sebuah perusahaan Novell, Inc. [5]. Groupware adalah

aplikasi yang dibuat untuk mendukung kolaborasi bersama antar sekelompok pengguna dalam suatu

lingkungan tertentu [6]. Humanware adalah orang terlibat dalam di dalam mengoperasikan serta

mengatur sistem komputer. E-tourism mengaplikasikan ICT untuk memaksimalkan keefektifan dan

keefisienan dari organisasi pariwisata, sehingga ICT mengubah seluruh rantai nilai dan hubungan

strategi dari organisasi pariwisata dengan semua pemegang saham mereka. E-tourism juga dapat

menentukan daya saing dari semua tujuan dan organisasi perjalanan wisata [4].

Page 8: Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Pariwisata Berbasis ......wawancara adalah DISPORAPAR ingin memiliki aplikasi sistem informasi pariwisata berbasis web yang berguna untuk menyajikan

Gambar 1. Konsep E-tourism [4]

E-tourism tergabung bersama dengan tiga dispilin khusus, yaitu bisnis, informasi, dan

pariwisata. Bisnis terdiri dari beberapa bagian, yaitu manajemen, pemasaran, keuangan, sumber

daya manusia, dan usaha. Informasi terdiri dari beberapa bagian, yaitu sistem informasi, ICT, dan

telekomunikasi. Pariwisata terdiri dari beberapa bagian pula, yaitu transportasi, perjalanan,

keramahtamahan, waktu luang, dan warisan budaya. Gambar 1 menjelaskan bahwa e-tourism

terletak pada bagian tengah dari gabungan ketiga lingkaran disiplin. E-tourism menggabungkan

ketiga hal tersebut untuk membantu organisasi pariwisata mencapai tujuan bisnisnya [4].

Model View Controller adalah sebuah metode untuk membuat sebuah aplikasi dengan

memisahkan data (model) dari tampilan (view) dan cara bagaimana memprosesnya (controller).

MVC pertama kali dipublikasikan oleh peneliti XEROX PARC yang bekerja dalam perusahaan

pembuatan bahasa pemrograman Smalltalk, lebih tepatnya diciptakan oleh seorang programmer

yang bernama Trygve Reenskug pada tahun 1979 [7]. Konsep MVC pada saat ini semakin

populer digunakan oleh programmer karena kemudahannya dalam proses perawatan aplikasi.

Gambar 2. Konsep Model View Controller [7]

Gambaran konsep MVC terdapat pada gambar 2. Gambar tersebut memiliki tiga komponen

penting, yaitu model, view, controller. Model mewakili struktur data yang berisi fungsi-fungsi

yang membantu pengguna dalam melakukan pengolahan data di dalam aplikasi, misalnya

memasukkan data ke dalam database, melakukan penghapusan data, memperbarui data, dll. View

merupakan bagian dari aplikasi yang dapat dilihat oleh pengguna, dapat disebut juga tampilan

aplikasi, dan Controller merupakan jembatan yang menghubungkan antar model dan view.

Controller bertugas untuk menerima perintah yang dimasukan oleh pengguna melalui view,

mengirimkan fungsi-fungsi yang akan di proses oleh model, lalu model mengirimkan hasil olahan

data ke controller, lalu memberikan hasil olahannya ke view sehingga dapat dimanfaatkan oleh

pengguna.

Page 9: Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Pariwisata Berbasis ......wawancara adalah DISPORAPAR ingin memiliki aplikasi sistem informasi pariwisata berbasis web yang berguna untuk menyajikan

3. Metodologi Penelitian

Gambar 3. Tahapan Penelitian

Tahapan penelitian divisualisasikan pada gambar 3. Tahap pertama adalah mengidentifikasi

masalah dan tinjauan masalah. Pengidentifikasian masalah dan melakukan tinjauan pustaka telah

dilakukan penelitian dan pengamatan secara langsung ke beberapa lokasi wisata di Kabupaten

Semarang dan juga melakukan kunjungan ke kantor DISPORAPAR Kabupaten Semarang untuk

melakukan beberapa pengamatan. Selain itu, telah dilakukan wawancara untuk mendapatkan

informasi apa saja yang dibutuhkan oleh DISPORAPAR. Setelah melakukan wawancara, hasil ada

wawancara adalah DISPORAPAR ingin memiliki aplikasi sistem informasi pariwisata berbasis web

yang berguna untuk menyajikan profil wisata yang ada di Kabupaten Semarang, dan juga terdapat

media komunikasi untuk menampung ulasan yang diberikan oleh pengunjung ataupun masyarakat

supaya dapat menjadi masukan bagi DISPORAPAR untuk memberikan kualitas pariwisata yang

terbaik. Tinjauan pustaka yang digunakan adalah teori E-tourism dan Model View Controller (MVC)

serta beberapa penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya.

Tahapan kedua yaitu rancangan penelitian, dimana tahapan ini merupakan tahapan untuk

merancang keseluruhan tahapan yang akan dilakukan. Proses yang dilakukan adalah menetapkan

berapa lama waktu dibutuhkan untuk menyelesaikan aplikasi, membuat model aplikasi, dan

menentukan teknik pengumpulan data yang dibutuhkan dan pengolahan data yang telah didapatkan.

Tahapan ketiga yaitu pengumpulan data. Proses pengumpulan data dilakukan dengan cara

mengumpulkan data berupa profil tempat wisata yang berada di Kabupaten Semarang yang bersifat

data primer dan data sekunder. Data primer didapatkan dari wawancara langsung dengan pihak

DISPORAPAR, sedangkan data-data sekunder didapatkan dari brosur yang dikeluarkan oleh

DISPORAPAR yang bisa diambil di kantor tersebut. Bukan hanya itu saja, data sekunder juga

dikumpulkan dari internet dan juga buku untuk melengkapi dan menanggulangi terjadinya kerancuan

data. Proses pengumpulan data selanjutnya penulis melakukan observasi ke kantor DISPORAPAR. Di

kantor tersebut dapat dilihat bahwa teknologi komputer sudah cukup memadai untuk internal kantor.

Teknologi tersebut cukup memadai untuk menggunakan teknologi web yang akan di rancang, oleh

karena hal tersebut pemanfaatan web ini akan dapat dimanfaatkan secara maksimal dengan baiknya

pemanfaatan teknologi di kantor tersebut. Kunjungan ke DISPORAPAR Kabupaten Semarang juga

telah dilakukan untuk melakukan wawancara kepada Kepala Dinas perihal apa saja yang dibutuhkan

dalam aplikasi sistem informasi dan juga untuk mendapatkan data profil mengenai objek-objek wisata

di Kabupaten Semarang.

Perancangan aplikasi sistem informasi pariwisata berbasis web ini menggunakan model Waterfall,

dan dirancang menggunakan Unified Modeling Language yang terdiri dari use case, activity diagram,

dan class diagram. Perancangan aplikasi sistem informasi pariwisata berbasis web yang dilakukan

penulis menggunakan model Waterfall. Model Waterfall adalah model klasik yang bersifat sistematis,

Page 10: Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Pariwisata Berbasis ......wawancara adalah DISPORAPAR ingin memiliki aplikasi sistem informasi pariwisata berbasis web yang berguna untuk menyajikan

berurutan dalam membangun perangkat lunak [8]. Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam model

Waterfall terdapat pada gambar 4.

Gambar 4. Model Waterfall [8]

Tahapan communication yang tertera pada gambar 4, dilakukan analisis terhadap apa saja yang

dibutuhkan pada aplikasi yang akan dibuat. Analisis dan pengumupulan data dapat dilakukan dengan

cara melakukan wawancara kepada pengguna secara langsung dan dapat melalui jurnal, buku, ataupun

internet. Tahapan ini merupakan tahap penting karena dalam tahapan ini penulis dapat berkomunikasi

secara langsung dan dapat mengetahui apa saja yang dibutuhkan pada aplikasi ketika sudah selesai

dikerjakan dan dapat memberikan manfaat.

Tahapan selanjutnya adalah tahapan perencanaan. Tahapan ini menghasilkan dokumen yang

dibutuhkan dalam proses sebelumnya, yang disebut user requirement. Dokumen tersebut berisi daftar

kebutuhan apa saja yang dibutuhkan pengguna dalam pembuatan aplikasi, dan juga terdapat rencana

apa saja yang akan dilakukan dalam proses pembuatan aplikasi.

Tahapan pemodelan dilakukan untuk merancang model aplikasi yang akan dihasilkan. Tahapan

ini berisi proses merancang struktur data, arsitektur aplikasi, representasi tampilan aplikasi, dan

prosedur algoritma dalam aplikasi. Tahapan ini menghasilkan dokumen yang disebut software

requirement.

Tahapan ini merupakan tahapan pembangunan aplikasi dengan cara coding atau pengkodean.

Pengkodean adalah proses penerjemahan desain yang sudah dibuat ke dalam bahasa yang bisa

dikenali komputer, setelah pengkodean selesai dikerjakan, maka dilakukan proses pengujian aplikasi

yang sudah dibuat untuk mengetahui apakah aplikasi masih memiliki kendala yang terjadi selama

proses pembuatannya dan dapat segera diperbaiki.

Tahapan ini merupakan tahapan akhir dari proses pembuatan aplikasi. Aplikasi sudah dapat

digunakan oleh pengguna apabila tahapan-tahapan sebelumnya yang telah dilakukan pada aplikasi

sudah tidak memiliki kendala, setelah aplikasi sudah digunakan, dilakukan pemeliharaan secara

berkala kepada aplikasi tersebut.

Unified Modeling Language atau disingkat UML adalah bahasa standar untuk membuat

rancangan perangkat lunak [9]. Menurut pakar lain, UML adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau

perangkat lunak yang berparadigma berorientasi objek. Kesimpulan yang dapat diambil mengenai

UML adalah bahasa pemodelan yang digunakan untuk memvisualisasikan desain sistem yang akan

dirancang. UML dikembangkan oleh Grady Booch, Ivar Jacobson, dan James Rumbaugh di Rational

Software pada tahun 1994 sampai tahun 1995.

Page 11: Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Pariwisata Berbasis ......wawancara adalah DISPORAPAR ingin memiliki aplikasi sistem informasi pariwisata berbasis web yang berguna untuk menyajikan

4. Hasil dan Pembahasan

Gambar 5. Use Case

Use case diagram adalah urutan langkah-langkah yang secara tindakan saling terkait [10].

Gambar 5 memvisualisasikan secara ringkas siapa saja yang menggunakan sistem dan apa saja yang

akan dilakukan dalam sistem. 3 aktor menjadi pengguna sistem yang divisualisasikan dalam gambar

4, yaitu Admin, Dinas, dan Pengguna. Aktor Admin memiliki asosiasi pada profil tempat wisata, yang

memiliki dependensi untuk memasukkan profil tempat wisata baru, mengubah profil tempat wisata,

dan menghapus profil tempat wisata dalam database. Aktor Pengguna memiliki asosiasi untuk

melihat profil tempat wisata, dan juga mendaftar dan memiliki akun dalam web sistem informasi ini

untuk memberikan ulasan pada tempat wisata yang telah dikunjungi, sedangkan aktor Dinas tidak

jauh beda dengan asosiasi Pengguna, Dinas dapat melihat profil wisata yang ditampilkan dalam web

sistem informasi ini dan juga mendaftar dan memiliki akun juga ingin memberikan ulasan terhadap

suatu tempat wisata. Dinas memiliki hak yang sama dengan Pengguna dalam hal mengisi ulasan.

Admin bertugas untuk mengubah, memasukkan, dan menghapus profil tempat wisata pada web.

Gambar 6. Activity Diagram - Memasukkan Profil Wisata

Activity diagram pada gambar 6 menggambarkan mengenai proses memasukkan profil wisata

baru ke dalam database. Proses yang dilakukan pertama adalah admin mengisikan profil yang terdiri

dari nama tempat wisata, lokasi wisata, daya tarik yang dimiliki, dan juga beberapa deskripsi

pendukung, dan menyertakan foto tempat wisata, setelah lengkap terisi, profil di simpan ke dalam

database, kemudian sistem menampilkan hasil yang telah dimasukkan oleh admin.

Page 12: Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Pariwisata Berbasis ......wawancara adalah DISPORAPAR ingin memiliki aplikasi sistem informasi pariwisata berbasis web yang berguna untuk menyajikan

Gambar 7. Activity Diagram - Pendaftaran Sebagai Pengguna

Gambar 7 merupakan gambar activity diagram untuk menggambarkan proses pendaftaran sebagai

pengguna di aplikasi ini. Pendaftaran pengguna bertujuan untuk memudahkan pengguna untuk

memberikan ulasan, kritik, dan saran mengenai suatu lokasi wisata, dan juga untuk memudahkan

admin untuk mengontrol siapa saja yang bisa memberikan ulasan, kritik, dan saran agar tidak dapat

disalahgunakan oleh kelompok yang tidak bertanggung jawab. Tahap pertamanya yaitu memasukkan

data diri, pengguna dapat memasukkan nama lengkap, tanggal lahir, jenis kelamin, alamat e-mail, kata

sandi, dan juga foto profil. Data diri pengguna tersimpan pada database dan registrasi berhasil.

Pengguna dapat login ke dalam web sebagai anggota dan juga dapat memberikan tinjauan, kritik dan

saran.

Gambar 8. Activity Diagram – Mengisi Ulasan

Activity diagram pada gambar 8 menggambarkan tentang proses untuk mengisi ulasan atau

tinjauan, kritik, dan saran. Tahap pertama, pengguna yang sudah mendaftar sebagai anggota wajib

untuk melakukan login ke dalam web, setelah berhasil, web akan menampilkan data-data mengenai

lokasi wisata yang tersimpan dalam database. Tahap selanjutnya, pengguna membuka halaman web

yang berisi tentang lokasi wisata yang akan diberikan tinjauan, kritik, ataupun saran. Sistem

menyimpan dan menampilkan hasil tinjauan apabila pengguna selesai mengetik dan menyimpan hasil

ulasan yang telah dibuat, dan tahap terakhir adalah pengguna dapat melihat hasil ulasannya yang

sudah tersimpan ke dalam database.

Page 13: Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Pariwisata Berbasis ......wawancara adalah DISPORAPAR ingin memiliki aplikasi sistem informasi pariwisata berbasis web yang berguna untuk menyajikan

Gambar 9. Activity Diagram - Melihat Ulasan

Activity diagram pada gambar 9 menggambarkan tentang proses untuk melihat hasil tinjauan yang

sudah disimpan di database aplikasi. Pengguna tidak perlu mendaftar sebagai anggota untuk melihat

ulasan, namun jika ingin memberikan tinjauan, pengguna diharuskan untuk mendaftar sebagai

anggota. Tahap pertama, pengguna dapat membuka web, kemudian sistem akan menampilkan profil-

profil tempat wisata yang sudah tersimpan dalam database, kemudian sistem sekaligus menampilkan

tinjauan yang sudah pernah dimasukkan oleh pengguna lain, kemudian pengguna yang sedang

mengunjungi web dapat membaca apa saja yang pengguna pikirkan mengenai suatu lokasi wisata.

Gambar 10. Class Diagram

Class Diagram menjelaskan mengenai kelas dan atribut yang terjadi di dalam proses bekerjanya

web. Setiap kelas memiliki relasi yang terhubung dengan kelas lain, sehingga memudahkan proses

untuk berbagi data. Kelas dalam class diagram pada gambar 10 dibagi menjadi tiga, yaitu boundary,

controller, dan entity. Kelas Profil Wisata memiliki atribut Alamat, Foto, ID Tempat Wisata, Kontak,

Nama, dan Tanggal Input. Kelas Pengguna memiliki atribut Alamat, Email, Foto, ID User, Jenis

Kelamin, dan Nama. Kelas Review memiliki atribut Foto Review jika pengguna ingin memberikan

foto mengenai apa yang menjadi kendala di suatu lokasi, ID Review, Isi Review, dan Tanggal review

diunggah. Entitas Kelola Review memiliki atribut Alamat lokasi wisata, Foto, ID Review, ID Tempat

Wisata, ID User, Kontak, Nama, dan Tanggal. Entitas Profil Wisata memiliki atribut Alamat, Foto, ID

Tempat Wisata, Kontak, Nama, dan Tanggal. Entitas Pengguna memiliki atribut Alamat, Email, Foto,

ID User, Jenis Kelamin, dan Nama. Entitas Review memiliki atribut Foto Review, ID Review, dan

Tanggal.

Page 14: Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Pariwisata Berbasis ......wawancara adalah DISPORAPAR ingin memiliki aplikasi sistem informasi pariwisata berbasis web yang berguna untuk menyajikan

Gambar 11. Halaman utama aplikasi

Halaman utama aplikasi ini dapat dilihat pada gambar 11. Pengunjung dapat melihat sebagian

informasi mengenai DISPORAPAR dan dapat dilanjutkan mengenai informasi lengkapnya pada

tombol yang tersedia. Menuju kebawah halaman utama, terdapat informasi mengenai kategori-

kategori wisata yang ada di Kabupaten Semarang, antara lain Kategori Alam, Kategori Buatan,

Kategori Budaya, dan Kategori Religi.

Gambar 12. Formulir Untuk Menambahkan Profil WIsata Baru

Gambar 12 memvisualisasikan formulir untuk menambahkan profil wisata baru ke database dan

nantinya akan ditampilkan dalam web. Formulir tersebut hanya dapat dilakukan oleh Admin yang

sebelumnya sudah melakukan login pada halaman login khusus Admin. Formulir tersebut terdapat

text area untuk memasukkan nama tempat wisata dan deskripsi mengenai tempat wisata tersebut, lalu

ada dropdown untuk memilih kategori tempat wisata yang aka ditambahkan, dan juga dapat

menunggah gambar untuk memperindah profil wisata yang ditampilkan pada web.

Kode Program 1 Memasukkan Profil Wisata Baru

1. if($_SERVER["REQUEST_METHOD"] == "POST"){ 2. if($_POST['submit'] == 'Upload'){ 3. $target_dir = 'gambar_wisata/'; 4. $target_file = $target_dir . basename($_FILES['foto']['name']); 5. $uploadOk = 1; 6. $imageFileType = pathinfo($target_file,PATHINFO_EXTENSION);

7. if($imageFileType != "jpg" && $imageFileType != "png" && $imageFileType

!= "jpeg" && $imageFileType != "gif" ) { 8. $uploadOk = 0;

Page 15: Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Pariwisata Berbasis ......wawancara adalah DISPORAPAR ingin memiliki aplikasi sistem informasi pariwisata berbasis web yang berguna untuk menyajikan

9. } 10. 11. if ($_FILES["foto"]["size"] < 5000000) { 12. $uploadOk = 0; 13. } 14. 15. if (move_uploaded_file($_FILES['foto']['tmp_name'], $target_file) &&

$uploadOk == 1) { 16. $result = mysqli_query($conn, "insert into wisata (nama, deskripsi,

kategori, foto) values ('$_POST[nama]', '$_POST[deskripsi]', '$_POST[kategori]', '$target_file')");

17. if($result == true){ 18. echo '<script type="text/javascript">alert("Berhasil Memasukkan Data

Baru.");</script>'; 19. header("location: destination_tables.php"); 20. } else { 21. echo '<script type="text/javascript">alert("Gagal Memasukkan Data

Baru.");</script>'; 22. } 23. } else { 24. echo 'Ada kesalahan pada gambar.'; 25. } 26. } else { 27. header("location: index.php"); 28. } 29. }

Proses memasukkan data profil wisata baru ke dalam database menggunakan kode program 1.

Sistem akan menentukan gambar profil wisata akan ditempatkan pada folder gambar_wisata, dan

memeriksa ekstensi pada gambar yang akan di unggah saat admin menekan tombol Upload. Gambar

yang ditentukan harus berekstensi diantara .jpg, .png, .jpeg, atau .gif, dan berukuran tidak lebih dari 5

MB, apabila gambar memenuhi syarat maka gambar dapat dimasukkan ke dalam database. Formulir

yang tersedia untuk memasukkan data profil wisata baru di isi secara menyeluruh dan tidak boleh

kosong. Data yang akan dimasukkan ke dalam database harus melewati tahap pemeriksaan apakah

semua text area sudah terisi, selanjutnya jika gambar dan data sudah berhasil melalui tahap

pemeriksaan, maka data profil wisata dimasukkan ke dalam database. Saat berhasil memasukkan data

ke dalam database, maka akan muncul tanda “Berhasil Memasukkan Data Baru”, jika terdapat text

area yang belum di isi sehingga tidak dapat dimasukkan ke dalam database, maka akan muncul tanda

“Gagal Memasukkan Data Baru”, dan jika format gambar yang akan dimasukkan tidak ada dalam

format yang telah ditentukan atau pun ukuran gambar melebihi 5 MB, maka akan muncul tanda “Ada

Kesalahan Pada Gambar”.

Page 16: Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Pariwisata Berbasis ......wawancara adalah DISPORAPAR ingin memiliki aplikasi sistem informasi pariwisata berbasis web yang berguna untuk menyajikan

Gambar 13. Mendaftar Sebagai Anggota

Formulir untuk mendaftar sebagai anggota dapat dilihat pada gambar 13. Pengguna harus

mendaftar diri sebagai anggota pada web ini jika ingin memberikan ulasan terhadap tempat wisata

yang ada di Kabupaten Semarang. Pengguna diwajibkan untuk memasukkan nomer KTP sebagai ID

karena agar setiap ulasan dapat dipertanggungjawabkan, namun nomer KTP tidak disebarluaskan

kepada umum dan dapat dijaga kerahasiaannya, dan juga memberikan nama depan, nama belakang,

alamat e-mail, kata sandi, tanggal lahir, dan jenis kelamin.

Gambar 14. Melihat dan Menambahkan Ulasan

Gambar 14 merupakan tampilan untuk melihat ulasan dan menambahkan ulasan terhadap tempat

wisata. Jika pengguna tidak melakukan login ataupun mendaftar pada web, maka hanya bisa melihat

ulasan saja, namun jika pengguna melakukan login atau setelah melakukan proses melakukan

pendaftaran sebagai anggota, maka bisa melihat ulasan sekaligus menambahkan ulasan.

Menggunakan session, data anggota yang telah melakukan login akan tersimpan sebagai nama

pemberi ulasan.

Page 17: Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Pariwisata Berbasis ......wawancara adalah DISPORAPAR ingin memiliki aplikasi sistem informasi pariwisata berbasis web yang berguna untuk menyajikan

Kode Program 2 Menambahkan Ulasan

1. if($_SERVER["REQUEST_METHOD"] == "POST"){ 2. if($_POST['submit'] == 'unggah'){

3. if(strlen($_POST['komentar']) < 20) { 4. echo '<script type="text/javascript">alert("Mohon beri ulasan lebih

dari 20 karakter.");</script>'; 5. } else { 6. $result = mysqli_query($conn, "INSERT INTO review (id_wisata, id_user,

isi) VALUES ('$_GET[id]', '$_SESSION[login]', '$_POST[komentar]')"); 7. if($result == true){ 8. header("location: post.php?id=".$_GET['id']); 9. } else { 10. echo '<script type="text/javascript">alert("Mohon login terlebih

dahulu.");</script>'; 11. header("location: login.php"); 12. } 13. } 14. } 15. }

Proses menambahkan ulasan yang telah diberikan di salah satu tempat wisata menggunakan kode

program 2. Saat pengguna yang akan memberikan ulasan di salah satu tempat wisata, maka sistem

akan memeriksa apakah ulasan yang akan di unggah memiliki karakter lebih dari 20 karakter. Apabila

karakter ulasan yang akan di unggah kurang dari 20 karakter, maka akan muncul tanda “Mohon beri

ulasan lebih dari 20 karakter”, dan apabila karakter sudah mencukupi sesuai kriteria, maka data akan

dimasukkan ke dalam database. Ada pemeriksaan dimana query membutuhkan data dari $-

_SESSION[login] yang berfungsi untuk memasukkan nama pengunggah ulasan ke dalam database.

Jika sistem gagal untuk mendapatkan data pengguna, maka akan muncul tanda “Mohon login terlebih

dahulu.” Formulir login membutuhkan alamat email dan kata sandi anggota, namun jika pengguna

belum terdaftar sebagai anggota, maka terdapat tombol untuk mendaftarkan diri sebagai anggota di

atas tombol login dalam formulir tersebut.

Tabel 1. Black Box Testing

Fungsi Skenario Input Hasil Validitas

Login Memasukkan

alamat email dan

kata sandi yang

sudah terdaftar

Teks email dan

kata sandi

Login berhasil

Memasukkan

alamat email dan

kata sandi yang

belum terdaftar

Teks email dan

kata sandi

Login gagal

Memasukkan

Data Profil

Wisata Baru

Memasukkan

nama tempat

wisata, deskripsi

tempat wisata,

foto lokasi wisata

secara lengkap

Teks nama tempat

wisata, deskripsi

tempat wisata,

dan berkas foto

Memasukkan data

profil wisata baru

berhasil

Memasukkan

nama tempat

wisata, deskripsi

Teks nama tempat

wisata, deskripsi

tempat wisata,

Memasukkan data

profil wisata baru

gagal

Page 18: Perancangan Aplikasi Sistem Informasi Pariwisata Berbasis ......wawancara adalah DISPORAPAR ingin memiliki aplikasi sistem informasi pariwisata berbasis web yang berguna untuk menyajikan

tempat wisata,

foto lokasi wisata

secara tidak

lengkap

dan berkas foto

Memberi Ulasan Memasukkan

ulasan sesuai

dengan kriteria

yang dibutuhkan

Teks ulasan Memberi ulasan

berhasil

Memasukkan

ulasan tidak

sesuai dengan

kriteria yang

dibutuhkan

Teks ulasan Memberi ulasan

gagal

Tabel 1 merupakan tabel Black Box Testing yang berisi catatan hasil keberhasilan mengenai

fungsi-fungsi penting yang ada dalam aplikasi ini. Fungsi-fungsi yang berhasil sesuai dengan

kebutuhan akan diberikan tanda centang () pada bagian kolom Validitas. Tabel diatas menjelaskan

fungsi-fungsi yang ada dapat bekerja dengan baik, dan juga proteksi-proteksi untuk mengatasi kurang

lengkapnya data juga berhasil bekerja dengan baik.

5. Kesimpulan

Perancangan aplikasi sistem informasi pariwisata berbasis web ini dapat berfungsi dengan baik

untuk membantu DISPORAPAR dalam proses memberikan media untuk melihat lokasi wisata dan

juga memberikan media untuk menampung ulasan dari pengunjung dan masyarakat untuk

mempertimbangkan manakah tempat wisata yang dapat memikat banyak pengunjung wisata domestik

dan luar negeri dan juga menjadi media untuk DISPORAPAR untuk memperbaiki tempat wisata yang

dinilai kurang baik oleh pengunjung berdasarkan ulasan yang diberikan.

Kekurangan dalam pembuatan aplikasi sistem informasi pariwisata berbasis web ini adalah belum

adanya proses penilaian (rating) bagi tempat wisata. Saran untuk penelitian selanjutnya diharapkan

dapat memberikan fitur untuk memberikan penilaian dan juga dapat memberikan rekomendasi tempat

wisata mana yang menjadi favorit pengunjung agar dapat memajukan potensi wisata di Kabupaten

Semarang.

6. Daftar Pustaka

[1.] Wiley, J., & Sons. (1991). Tourism Planning; An Integrated and Sustainable Development

Approach. Canada.

[2.] Handoyo, T., & Priyoatmoko, W. (2014). Rancang Bangun Sistem Informasi Obyek Wisata di

Kabupaten Semarang. TRANSFORMASI, 21-37.

[3.] Singh, V. Bali, A. Adhikthikar, A., & Chandra, R. (2014). Web and Mobile Based Tourist Travel

Guide System for Fiji’s Tourism Industry. Computer Science and Engineering (APWC on CSE),

2014 Asia-Pacific World Congress, 1-7.

[4.] Buhalis, D. (2003). eTourism: Information Technology for Strategic Tourism Management.

London, UK: Pearson (Financial Times/Prentice Hall).

[5.] Haris, J. (2005). Novell Open Enterprise Server Administrator's Handbook. Novell Press.

[6.] Dix, A. (1993). Human Computer Interaction. London: Prentice Hall, Europe.

[7.] http://lib.itenas.ac.id/kti/wp-content/uploads/2013/10/No.-2-Vol.-2-Mei-Agustus-2011-3.pdf,

diakses pada 20 Mei 2017, pukul 19.37 WIB.

[8.] Pressman, R. S. (2010). Software Engineering: A Practitioner's Approach. New York: McGraw-

Hill.

[9.] Booch, G. (2005). Object Oriented Analysis and Design with Application 2nd. United States of

America.

[10.] Whitten, J. (2004). Metode dan Analisis Sistem Edisi ke-6. Yogyakarta: ANDI.