peranan tipe-tipe pemaafan terhadap...

133
PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP PENGENDALIAN EMOSI PADA ISTRI YANG MENJADI KORBAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (KORT) Oleh: ROBIATUL ADAWIYAH NIM : 103070029117 Skripsi ini diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Psikologi FAKULTAS PSIKOLOIGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARllF HIDAYATULLAH JAKARTA 1429 H / 2008 M

Upload: phamdiep

Post on 11-Mar-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP

PENGENDALIAN EMOSI PADA ISTRI YANG MENJADI

KORBAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA

(KORT)

Oleh:

ROBIATUL ADAWIYAH

NIM : 103070029117

Skripsi ini diajukan untuk memenuhi seba~1ian persyaratan dalam

memperoleh gelar Sarjana Psikologi

FAKULTAS PSIKOLOIGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARllF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1429 H / 2008 M

Page 2: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP PENGENDALIAN EMOSI PADA ISTRI ):'ANG MENJADI

J(ORJBAN I(El(ER.ASAN DALAM RUMAI-I T ANGGA (IillRT)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk 111e111enuhi syarat-syarat

me111peroleh gelar Smjana Psikologi

.Pembimbing I

NIP. 150 283 344

Oleh:

ROBIATUL ADA WIY AH

NIM : 103070029117

Di bawah Bimbingan

Pembimbing-II ...

------~-~~

~~Ilchwan LutfL M.Psi

NIP. 150 368 809

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1429 HI 2008 M

Page 3: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

PENGESAHAN PANITIA UJl1l\.N

Skripsi yang berjudul PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP PENGENDALIAN EMOSI PADA ISTRI YANG MENJADI KORBAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (KORT) telah diujikan dalam sidang munaqosyah Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 27 Maret 2008, skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memenuhi gelar Sarjana Psikologi.

Jakarta, 27 Maret 2008

Sidang Munaqosyah

Angg0ta

Penguji

I

artati M.Si 5938

Pembimbing I

Dr. Al5 Mujib. M.Ag NIP. 150 :Z83 344

PeM11bimbing II

i l :e±~~~t=:~= ,-:;-z -------

lktiwan Lutfi, M.Psi NIP. 150 :li68 809

Page 4: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

<Buk,an[afi kgtinggian pendidilign yang align menentuk,an 6aik, 6urufiJiiya nifai seseorang, 1nefainlign ak,fifak,yang 1nufia.

"I ngatfafi untuk, rnengem6al11ign se[urufi urusan1nu kgpaaa Jl{{afi S11fJT di a'T;va[ aan di ak,fiir.pekg1jaan. <Dengan 6ertau6at, istiafar aan senantiasa 6erzilijr kgpada-9\fya align mengfiiaupk,an fiatimu."

9/(r},1:1'..,, oechrli.aua. hli R.lb Jert5el'n0alifi:a.Th

,{!l;;;fJ1frrh ~1/i.a11d'a ckf/11, lbruula, (:_CJ:lk11J 6ertcb J.:ahah

rla11aa'IA-A-a·16reinfa. 6m110ffa· rkjxrt me1Jla.cliha n//!n'}l/i.raAt wr.tt oebaak

Jf-eltidtjXI11;fa41f! teia/i/ dibertA•a11/ !Mk;,, <j}/C~

Page 5: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

A. Fakultas Psikologi B. Februari 2008 C. Robiatul Adawiyah D. Peranan tipe-tipe pemaafan terhadap pengendalian 1emosi pada istri yang

menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17 F. Penelitian ini dilatarbelakangi dengan hadirnya fenornena kekerasan

dalam rumah tangga di seluruh lapisan masyarakat di pe11juru dumia termasuk Indonesia. Jumlah kasus yang dilaporkan Mitra Perempuan pada tallun 2005 sebanyak 455 kasus dalam bentuk kekerasan secara fisik sebanyak 8.33%, kekerasan secara psikis 45.8~1%, penelantaran rumall tangga (ekonomi) 16.67% dan kekerasan seksual sebanyak 12.50%. Hal ini menunjukkan bahwa telah banyak keluarga di Indonesia yang mengalami KORT terutama terhadap istri yang dilakukan olell suaminya. Tipe pemaafan model total forgiveness, hollow forgiveness, silent forgiveness dan no forgiveness yang dimiliki SE~tiap istri diharapkan dapat memperlihatkan dan menyelesaikan masalah mereka dalam menghadapi KORT dari suami. Maka dari itu dalam penelitian ini penulis berusaha untuk menjawab rumusan masalah yaitu "bagaimana tipe-tipe pemaafan berperan dalam mengendalikan emosi istri yang mengalami KORT?" dan "mengapa tipe-tipe pemaafan dapat mengendalikan emosi pada istri yang menjadi korban KORT?"

Tipe-tipe pemaafan yang dimaksud adalah tipe pemaafan model Total forgiveness yait:..i terjadi pemaafan secara intrapsikis dan interpersonal. Hubungan antara ke dua belah pihak kembali mernbaik. Hollow forgiveness yaitu terjadi pernaafan, tetapi belurn sepc~nuhnya karena masih dalam proses penyembuhan Iuka. Silent forgilfeness yaitu terjadi pemaafan secara intrapsikis namun tidal< disertai pemaafan secara interpersonal. No forgiveness yaitu tidak terjadi pemaafan secara intrapsikis dan interperpesonal.

Pendekatan yang penulis gunakan adalah pendekatan kualitatif. Jumlah subyek penelitian sebanyak 4 orang istri yang mengalami KORT. Dari hasil analisa kasus dan analisa perbandingan antar kasus, maka dapat disimpulkan bahwa tipe pemaafan model total forgivimess, hollow forgiveness dan silent forgiveness memiliki peranan yang penting dalam mempengaruhi pengendalian emosi pada istri yang rnengalami KORT.

Page 6: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

lstri akan merespon perlakuan kasar suami dengan 13mosi negatif menjadi emosi positif serta dapat mengendalikan emosi de11~1an positif pula. Berbeda halnya dengan tipe pemaafan model no forgiveness, istri yang memiliki tipe pemaafan model no forgiveness maka ia beium dapat mengendalikan emosinya dengan cara positif dikareinakan masih berada dalam lingkaran transgresi sehingga pengendalian emosi yang ditampilkanpun dalam bentuk negatif

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disarankan kepada para istri, khususnya istri :1ang mengalami KORT diharapkan untuk memberitahukan tindak kekerasan yang dilakukan suaminya kepada pihak kepolisian agar kejadian serupa tidak terulang kembali. Kepada lembaga institusi pemerintah, perlindungan anal< dan perempuan agar segera memperbanyak sosialisasi Undang-undang No.23 Tahun 2004 untuk mencegah KORT dan meningkatkan perlindungan bagi korban kekerasan dalam rumah tangga dengan menambah jumlah bantuan dan layanan pendampingan.

G. Bahan bacaan 29 buku + 4 website+ 3 jurnal + 1 majalah

Page 7: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

KAT.A PENGANTAll

Seiring dengan cura:1an ni'mat dan kari.mia yang telah Allah limpahkan

kepada penulis, maka marilah sama-sama kita haturka111 puja dan puji syukur

kehadirat Allah SWT yang telah memberikan hidayah-Nya kepada semua

umat manusia yang dikehendakinya. Tak lupa shalawat dan salam kita

haturkan kepada junjungan besar nabi kita Muhammad SAW beserta

keluarga dan para sahabatnya, Amin, amin Yaa Robbal'aalamin.

Dengan segala l<etulL·san, kerendahan hati dan keterbatasan kemampuan

yang penulis miliki, Alhamdulillah saya ucapkan akhirnya penulisan skripsi ini

dapat terselesaikan dengan baik walaupun begitu banyak halang rintang dan

kendala waktu yang menyebabkan keterlambatan dalam berbagai aspek

namun terasa indah untuk dikenang dalam suka maupun duka selama

menempuh studi strata satu Fakultas Psikologi pada Universitas Islam

Negeri. Untuk itu sudah menjadi suatu keharusan bagi penulis untuk

mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besamya kepada :

1. Dekan Fakultas Psil<ologi lbu Dra. Netty Hartati, M.Si, beserta segenap

pembantu Del<an, Pengajar dan Staf-stafnya yang tE>lah membimbing dan

memfasilitasi penulis dalam hal pendidikan dan mencurahkar. segenap

wal<tunya untuk berdedikasi dalam memajukan Fal<ultas Psikologi yang

tercinta ini.

2. Bapak Dr. Abdul Mujib, M.Ag, selaku pembimbin£1 I yang telah banyak

meluangkan waktunya memberikan kontribusi, petuinjuk, bimbingan serta

saran demi terselesaikannya skripsi ini.

Page 8: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

3. Bapak lkhwan Lutfi, M.Psi, selaku pembimbing II yang telah banyak

meluangkan waktunya dalam memberikan bimbingan, arahan serta

masukan yang berarti demi terselesaikannya skripsi ini.

4. Bapak R.H. Zaenal Arifin dan lbu Siti Cholilah (Almh) (Allahummagfirlaha)

selaku orang tua tercinta, kakakku Fitria Anggraeni, Maria Ulfah dan

adikku Muhammad Iqbal, Fathur Rochman yang telah banyak

memberikan semangat serta motivasi baik moral maupun materil.

5. Rika, Nurhikmah, Maya, Hartin, Nita Mutiah S.Psi, selaku sahabat dekat

yang senantiasa memberikan dukungan baik suka maupun duka.

6. Arifah, Ade, Nurhidayati S.Psi, yang telah membantu memberikan

masukan-masukan positif dalam merampungkan penelitian ini serta

teman-teman Fakultas Psikologi angkatan 2003 yang telah memberikan

manisnya arti sebuah persahabatan.

7. Bazis Profinsi OKI Jakarta yang telah memberikan Beasiswa kepada

penulis hingga dapat menyelesaikan studi ini dengan hasil yang sangat

baik.

8. lstri-istri yang mengalami KORT yang telah bersedia meluangkan

waktunya untuk diwawancarai dan segenap pihak yang telah membar.tu

dan tidal< dapat disebutkan satu persatu dalam m<:>mmpungkan Skripsi ini.

Semoga amal ibadah, jasa dan pengorbanan kalian yang tulus dicatat dan

diberikan pahala yang berlimpah oleh Allah SWT dan s1~moga membawa

manfaat bagi diri saya selaku penulis, akhir kalam penulis berharap semoga

skripsi ini berguna dan bermanfaat bagi siapa saja yan£1 membacanya.

Jakarta, 3 Februari 2008

Penulis

Page 9: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

Daftar lsi

Halaman Judul .................................................................................. i

Halaman Persetujuan .......................................................................... ii

Halaman Pengesahan ....................................................................... iii

Motto ............................................................................................. .iv

Abstrak ........................................................................................... v

Kata Pengantar ............................................................................... vii

Daftar lsi ......................................................................................... ix

Daftar Ta be I .................................................................................... xii

Daftar Skema ................................................................................. xiii

Daftar Bagan dan Grafik ................................................................... xiv

BAB 1 PElllDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah .................................................... 1

1.2. ldentifikasi Masalah ...................................................... 11

1.3. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah ................. 11

1.3.1. Pembatasan masalah ........................................... 11

1.3.2. Perumusan masalah ............................................ 12

1.4. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ........................... 13

1.4.1 Tujuan penelitian ................................................. 13

'1.4.2 Manfaat penelitian ............................................... 13

1.5. Sistematika Penulisan ................................................... 14

BAB 2 KERANGKA TEOR!TIS

2.1. Pengendalian Emosi. ....................................................... 16

2. ·1.1. Definisi pengendali:Jn emosi. .................................. 16

Page 10: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

2.1.2. Macam-macam dan komponen ernosi ..................... 20

2.1.3. lndikator pengendalian emosi ............................... .24

2.2. Maaf ................................................................................ 25

2.2.1. Definisi maaf ........................................................... 25

2.2.2. Tahapan memberi maaf ........................................... 29

2.2.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemaafan ............ 33

2.2.4. Dimensi dan tipe-tipe pemaafan ................................. 36

2.3. Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KORT) ....................... .40

2.3.1. Definisi kekerasan dalam rumah tangga ................ .40

2.3.2. Bentuk-bentuk kekerasan dalam rumah tangga ........ .41

2.3.3. lingkaran kekerasan dalam rumah tangga ............. .43

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Jen is Penelitian ............................................................. .49

3. ·1.1. Pendekatan Penelitian ............................................. 49

3.1.2. Metode penelitian .................................................. 50

3.2. Subyek Penelitian .......................................................... 50

3.3. Variabel Penelitian ......................................................... 51

3.4. Teknik Pengumpulan Data .............................................. 52

3.5. lnstrumen Pe11elitian ..................................................... 53

3.5.1. Pedoman wawancara ........................................... 53

3.5.2. lembar observasi ................................................ 56

3.5.3. Alat perekam ...................................................... 55

3.6. Prosedur Penelitian ....................................................... 57

BAB 4 PRESENTASI DAN ANALISIS DATA

4.1. Gambarnn Umum Subyek Penelitian ................................ 59

4.2. Penyajian dan Analisis Kasus ......................................... 60

4.2.1. Kasus KS ......................................................... 60

Page 11: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

4.2:1.1. Gamba ran um urn subyek KS ......................... 60

4.2.1.2. KORT yang dialami ....................................... 61

4.2.1.3. Pengendalian emosi yang dihasilkan ................ 63

4.2.1.4. Tipe-tipe pemaafan yang ditampilkan ................ 65

4.2.2. Kasus N ............................................................. 71

4.2.2.1. Gambaran um um subyek N ............................ 71

4.2.2.2. KORT yang dialami ...................................... 72

4.2.2.3. Pengendalian emosi yang dialami .................... 75

4.2.2.4. Tipe-tipe pemaafan yang ditampilkan ............... 76

4.2.3. Kasus NR .......................................................... 81

4.2.3.1. Gambaran umum subyek NR: .......................... 81

4.2.3.2. KDRT yang dialami ....................................... 82

4.2.3.3. Pengendalian emosi yang dialami ................... 84

4.2.3.4. Tipe-tipe pemaafan yang clitaunpilkan ................ 85

4.2.4. Kasus SM .......................................................... 90

4.2.4.1. Gamba ran um um subyek SIVI ......................... 90

4.2.4.2. KORT yang dialami ...................................... 91

4.2.4.3. Pengendalian e~mosi yang dialami .................... 93

4.2.4.4. Tipe-t1pe pemaafan yang d1tampilkan ................ 94

4.3. Analisis Perbandingan Antar Kasus .................................. 98

BAB 5 KES!MPULAN, DISKUSI DAN SARAN

5.1. Kesimpulan ............................................................... 102

5.2. Diskusi ..................................................................... 103

5.3. Saran ....................................................................... 105

DAFT AR PUST J.\KA

LAMPI RAN

Page 12: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

DAFTAR ·rABEL

Tabel 1.1 Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan ............................... 3

Tabel 2.1.4 Kombinasi Dimensi Pernaafan Yang Akan Membentuk Tipe-tipe

Pernaafan .................................................................... 37

Tabel 3.5.1. Guide Interview .................................................................. 56

Tabel 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian ................................... 59

Tabel 4.3. Analisis Perbandingan Antar Kasus .................................. 101

Page 13: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

DAFTAR SKEMA

Skema 2.3.3. Lingkaran KORT .......................................................... 47

Skema 4.2.1. Analisis Kasus KS ........................................................ 70

Skema4.2.2. Analisis Kasus N .......................................................... 80

Skema 4.2.3. Analisis Kasus NR ........................................................ 89

Skema 4.2.4. Analisis Kasus SM ........................................................ 97

Page 14: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

DP\FTAR BAGAN DAN GR,A.FIK

Bagan 2.1.2. Proses Pemaafan menurutWorthington (2003) ................... 31

Grafik 1.1. Bentuk Kekerasan Yang Dia la mi Perempuan ....................... 2

Page 15: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang masalah

Kekerasan dalam rumah tangga atau biasa disebut den~1an kekerasan

domestik, merupakan fenome11a yang sampai saat ini masih selalu

diperbincangkan. Fenomena ini telah menjadi kecemas;~n bagi setiap negara

di dunia, termasuk negara-negara maju ya,1g dapat dikatal<an sangat

menghargai dan peduli pada hak-hak asasi manusia. Padahal kekerasan

dalam rumah tangga merupakan salah satu fenomena pelanggaran hak asasi

manusia.

Kekerasan dalam rumah tangga tidak hanya terjadi pada kelompok soslal

menengah bawah, tetapi juga dapat terjadi pada semua golongan tanpa

terkecuali. Kalyanamitra (1999) mengatakan bahwa pemmpuan dari semua

golongan suku/bangsa, budaya, agama, tua/muda, kaya atau miskin bisa

mengalami perlakuan kejam.

Page 16: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

2

Seperti yang dikemukakan Mitra Perempuan dalam Kolibonso (2006)

menyebutkan bentuk-bentuk kekerasan yang telah dialami perempuan berikut

dengan prosentase tingkat kekerasan yang terjadi.

12

10

Grafik 1.1

Bentuk l'<ekernsan Yang Dialami Perempuan

8 Pene!antaran/Ekonan1j 16 67 Q&,

6 //____ ~~- . 1fi.fi7...11i 4 / f'.ekerasan fi •ii< _ ekeraDeksual 12.50 %

2 ~% - - - -

0

Sumber: Mitra Perempwrn, 2005

Grafik ·1.1 mengenai bentuk kekerasan yang dialami perempuan

memperlihatkan bahwa perempuan (wanita) lebih banyak mengalami

kekerasan secara psil :is dengan prosentase sebesar 45.83 %. Perempuan

merupakan subyek yang sangat rentan mengalami tindak l<ekerasan, data

statistik yang menunjukkan kekerasan suami terhadap istri sebanyak 77.36%.

Begitu pula data yang menjelaskan berapa banyak kekerasan yang dialami

perempuan. Salah satunya sebagaimana yang dipublikasil<an Mitra

Perempuan berdasarkan data statistik tahun 2002-2005 pada kasus

kekerasan terhadap perempuan. (f<olibonso, 2006)

Page 17: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

Tabel 1.1

Kasus l<ekerasan Terhadap Perempuan

(Data Mitra Perempuan) ---·

Tahun l<asus --

2005 455

-2004 329

2003 272

2002 226

2001 258

Sumber : Mitra Perempuan 2002-2005

Kekerasan dalarn rurnah tangga rnerupakan rnasalah sosial serius yang

kurang rnenclapat tanggapan clari rnasyarakat karena, pertama, KORT

3

merniliki ruang lingkup yang relatif tertutup (pribadi) dan terjaga ketat privacy-

nya karena persoalannya terjadi dalam area keluarga. fCedua, KORT

seringkali dianggap \i\lajar' karena diyakini bahwa rnernperlakukan istri

sekehendak suarni merupakan hak suami sebagai pernimpin dan kepala

rumah tangga. (Hasbianto, 1996) Kenyataan inilah yan~J mcmyebabkan

minimnya respon masyarakat terhadap keluh kesah para istri yang

mengalami persoalan KORT dalam perkawinannya. Akibatnya, mereka

rnemendam persoalan itu sendirian, tidak tahu bagairnana menyelesaikannya

clan semal<in yakin pada anggapan yang keliru, yaitu bahwa suami memang

mengontrol istrinya.

Page 18: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

4

Tindak kekerasan yang dilakukan suami terhadap istri akan menyebabkan

Iuka hati yang sangat mendalam pada istri, pengalaman disakiti atau

mendapat perlakuan tidak adil dari suami inilah yang disebut dengan

transgresi. Transgresi dalam diri individu yang tersakiti dapat menimbulkan

Iuka. Sebagian orang dripat mengatasi Iuka tersebut, na1mun sebagian yang

lain masih memendam Iuka yang pernah clialaminya, apabila terus menerus

dipendam maka Iuka hati tersebut akan menjadi beban berupa urusan yang

ticlak terselesaikan dalam hidupnya saat ini. Dalam kes<>hariannya ia akan

merasakan adanya perasaan tertekan yang menetap dan emosi negatif yang

masih ditanggung terhadap orang yang menyebabkan Iuka (pelaku) dalam

dirinya. (Malcom, Green Berg, dalam MGCullougl1 et.al. 2000)

Memaafkan bagi sebagian orang bukanlah hal yang rnudah, terlebih lagi

ketika hati sudah terlalu dilukai maka pintu rnaaf untuk pelaku transgresi tidak

kunjung terbuka. Tetapi rnemberi maaf merupakan perbuatan yang sangat di

senangi oleh Allah SWT. Seperti yang te1iera dalam (QS Al-Nur [24]: 22).

" ... D<m hendaklah mereka memberi maaf dan me/apangkan dada. Tidakkah kamu ingin diampuni oleh Allah?dan A!lah maha pengampun /agi maha penyayang" (GS Al-Nur [24]: 22).

Page 19: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

5

Kesan yang disampaikan oleh ayat ini adalah anjuran untuk tidak rnenanti

perrnohonan maaf dari orang yang bersalah, melainkan hendaknya

memberi maaf sebelum diminta. Mereka yang enggan memberi maaf

pada hakikatnya enggan memperoleh pengampunan dari Allah SWT. Tidak

ada alasan untuk berkata, "Tiada maaf bagimu", kanena segalanya telah

dijamin dan ditanggung oleh Allah SWT.

Karena seorang muslim yang benar-benar bertaqwa dan menerapkan

petunjuk agamanya akan senantiasa memberikan maaf kepada orang yang

telah menyakitinya. ;1stri yang memilil<i kebesaran jiwa dan kemurahan hati

dalam memberikan maaf dengan tulus perlakuan kasar :suami, rnaka ia telah

rnerniliki sifat pemaaf yang tertanam dalam hati. Sifat pernaaf rnerupakan

salah satu sifat yang sangat mulia dan sangat diutamakan, sebagaimana

Allah berfirman dalam (Q.S As-Syuura: 43 & Al-A'raf: 199)

Artinya : "Tetapi orang yang bersabar dan memaafkan sesungguhnya (perbuatan) yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan." (Q.S As­Syuura: 43)

Page 20: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

Artinya: "Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma ·rut, serta berpa/inglah daripada orang-orang yang bodoh." (Q.S Al-A 'raf: 199)

Mernaafkan tidak dap Jt rnenghilangkan perasaan sakit, narnun setelah

rnernaafkan bekas rasa sakit tersebut dapat ditahan, setelah memaafkan

individu menyadari bahwa l<.ernarahan dan l\ebencian dapat membuat

keadaan menjadi lebih buruk. (Enright, 2001)

Memberi maaf atau pemaafan merupakan dasar bagi terwujudnya islah,

pemaafan berarti "mengingat" dan sekaligus memaafkan. Dalam Islam,

proses ini disebut muhasabah, yakni saling "menghitung" atau "menimbang"

peristiwa-peristiwa yang melukai pihak-pihak tertentu. Melalui muhasabah,

6

berbagai pihak melakukan introspeksi dan 3ekaligus penilaian moral terhadap

kejadian-kejadian yang merugikan perorangan maupun masyarakat banyak.

(Azra, 2004, dalam www.icrni.or.id/ind/content/view/88/40/)

Memaafkan pelaku transgresi sangatlah sulit, ada banyak orang yang dengan

mudah memaafkan pelaku transgresi, tetapi tidak seclikit pula yang enggan

memaafkan. Setiap individu memiliki tipe-tipe pemaafan yang berbeda-beda,

model tipe-tipe pemaafan tersel:;ut antara lain hollow forgiveness, silent

Page 21: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

forgiveness, total forgiveness, dan no forgiveness. (Baumister et.al dalam

Worthington, 1998)

7

Model hollow forgiveriess, digambarkan bahwa korban sesungguhnya belum

memaafkan pelaku, narnun ia dapat berkata "/forgive you" Ketika korban

berkata bahwa ia rnemaafkan pelaku, bisa saja sebenarnya ia baru membuat

komitmen untuk memaafkan atau dalam dirinya sedang dimulai proses untuk

mencoba rnemaafkan.

Model silent forgiveness, Pemaafan model ini nampaknya manipulatif, karena

korban sesungguhnya sudah memaafkan secara individual (intrapsikis)

namun tidak mengekspresikannya secara interpersonal (antar pribadi)

dengan kata lain, korban sesungguhnya sudah memaafkan pelaku, namun

tetap berpura-pura serta bersikap tidak m :imberi maaf l<epada pelaku.

Model total forgiveness, pada model ini pemaafan intrapsikis dan

interpersonal terjadi sekaligus, pemaafan total ini bisa cligambarkan sebagai

suatu kondisi yang ideal karena korban pada situasi ini sudah mampu

menghilangkan rasa marah, kecewa dan sedih serta sudah menerima

transgression yang terjadi.

Page 22: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

Model no forgiveness, pada model tipe pemaafan ini tidak terjadi pemaafan,

baik secara intrapsikis maupun interpersonal. Hal tersebut dapat diketahui

darikondisi korban yang masih marah dan memendam semua Iuka yang

dirasakan serta menolak adanya perjumpaan dengan pelaku kejahatan.

8

Untuk memaafkan dibutuhkan sebuah pengendalian terhadap emosi, hal ini

dimaksudkan dengan 111engendalikan emosi individu dapat mengarahkan

emosi negatif seperti (marah, benci dan dendam) menjadi emosi positif

seperti (cinta, empati, simpati, kasih sayang) dengan dE~rnikian maka dendam

dan permusuhan dapat rnenjadi perdamaian antara keduanya.

Menurut Worthington (2003) jika korban benar-benar siap memberi maaf, ia

melakukan penggantian emosi negatif (seperti marah atau takut) dari

transgresi individu yang telah dipersepsi atau keengganan untuk memaafkan

(unforgiveness) ke arah emosi positif (seperti empati, simpati, belas kasih dan

cinta)

Emosi adalah setiap kegiatan atau pergolakan pemikir<:m, perasaan, nafsu,

atau setiap keadaan mental (psikologis) yang hebat atau meluap-luap.

Bentuk emosi ini bermacam-macam, sulit untuk didefinisikan karena

terkadang emosi itu bercampur aduk rnenjadi satu. Berbagai macam emosi

Page 23: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

tersebut bisa dikategorikan menjadi amarah, kesedihan, rasa takut, cinta,

terkejut, jengkel, maiu, dan sebagainya. (www.kompas.com)

Emosi yang negatif dapat mengganggu atau menurunkan kapasitas memori

dalam memproses informasi, mengurangi akurasi dan sering tidak efisien

dalam melakukan tugas-tugas kognitif (seperti dalam hal memaafkan).

(Suharnan, 1996)

9

Rasa marah, kesal dan gembira adalah hal yang wajar, yang tentunya sering

dialami oleh setiap individu meskipun hat tersebut tidak setiap saat terjadi.

Pengungkapan emosi memiliki pengaturan, agar bisa mengekspresikan

emosi secara tepat maka pengendalian emosi sangat diperlukan.

Pengendalian emosi dibutuhkan bukan sebagai upaya nnenekan atau

menghilangkan emosi, melainkan untuk belajar menghadapi situasi dengan

sikap rasional.

Pengendalian emosi bukan berarti harus rnenyangkal atau menekan

perasaan, sejatinya pengendalian emosi berarti meredam rasa tertekan atau

menahan gejolak emosi dan dengan sengaja dapat menghayati suatu emosi

termasuk emosi yang tidak menyenangkan. (Goleman, :W03) Dengan

mengendalikan emosi, individu dapat menurunkan komponen-komponen

pengalaman (intrapsikis) dengan tingkah laku (interpersonal) dari emosi-

Page 24: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

emosi negatif sehingg<i istri memiliki kesiapan untuk melepaskan emosi

negatif yang disebabkan pelaku (suami) yang pada akhirnya ia akan

merasakan ketenangan.

10

Seperti yang diutarakan oleh Worthington (2003) bahwa pemaafan terwujud

dengan penggantian emosi dari emosi-emosi keengganan untuk rnemaafkan

(unforgiveness) seperti dendam dan benci, kearah memaafkan (forgiveness).

Berdasarkan latar belakang di atas dapat diketahui bahwa seorang istri yang

mendapatkan perlakuan kasar dari suaminya akan menorehkan Iuka hati

yang dalam dan cenderung untuk tidak memaafkan, tetapi akan jauh lebih

baik jika memberikan maaf terhadap orang yang tel ah melakukan kejahatan,

karena disaat istri tidak membalas dendam dan lebih mc3ngutamakan

memberi maaf kepada pelaku (suami) maka ia bisa menjadi orang yang

dapat memiliki kendali atas emosinya. Begitu pula dengan berbagai tipe

pemaafan yang dimiliki setiap istri yang sedang dan telah mendapatkan

perlakuan kasar dalam rumah tangga akibat perlakuan suami (pelaku) akan

dapat mempengaruhi pengendalian emosi istri untuk memberikan maaf atau

tidak kepada pelaku. Maka dari itu penulis tertaril< untuk mengangkat

masalah ini dan memberikan judul pada skripsi ini dengan: Peranan Tipe-tipe

Pemaafan Terhadap Pengendalian Emosi Pada lstri Yang Menjadi Korban

Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KORT).

Page 25: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

11

1.2. ldentifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah di atas, maka ada beberapa permasalahan yang

dapat diidentifikasikan, yaitu:

1. Tipe-tipe pemaafan yang seperti apakah yang akan dapat mengendalikan

emosi seorang istri dalam menghadapi l<ekerasan yang dilakukan suami.

2. Bagaimanakah garnbaran pemaafan pada istri yang memiliki tipe

pernaafan model hollow forgiveness, silent forgivemass, total forgiveness,

dan no forgiveness dalarn mengatasi KORT yang dilakukan suami.

3. Bagaimanal<ah gambaran pengendalian emosi yang ditampilkan pada

kc,rban yang mengalami KDRT.

4. Bagaimanakah peranan tipe-tipe pemaafan terhadap pengendalian emosi

pada istri yang menjadi korban KORT.

1.3. Pembatasan Masalah Dan Perumusan Masalah

1.3.1. Pembatasan masalah

Agar penulisan dan r.iembahasan masalah lebih terarah dan mudah untuk

difahami, rnaka penulis memberikan batasan permasalahan sebagai berikut :

Page 26: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

12

1. Pemaafan yang dimaksud adalah proses, cara, perbuatan memaafkan;

pengampunan.Sedangkan tipe-tipe pemaafan yan!J dimaksud ialah Tipe

pemaafan model /Joflow forgiveness, silent forgiveness, total forgiveness,

dan no forgiveness.

2. Pengendalian emosi yang dimaksud yaitu mengamhkan energi ernosi ke

saluran ekspresi yang bennanfaat dan dapat diterima secara sosial.

3. Kekerasan dalam rumah tangga (KCRT) yang dimaksud adalah setiap

perbuatan terhadap seseorang terutama perempuan yang berakibat pada

timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, seksual, psikologis

dan penelantaran rumah tangga.

1.3.2. Perumusa11 masalah

Dari uraian masalah diatas maka perumusan masalahnya dapat dilihat pada

pertanyaan dibawah ini:

1. Bagaimanakah tipe-tipe pemaafan dalam mengendalikan emosi pada istri

yang menjadi kcrban KORT?

2. Mengapa tipe-tipe pernaafan dapat rnengendalikan •::mosi pada istri yang

menjadi korban KORT?

Page 27: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

1.4. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

1.4.1. Tujuan penelitian

Sesuai dengan perrnasalahan yang dirumuskan dan a~iar penelitian ini

menjadi lebih terarah t'ecara jelas, maka perlu ditetapkan tujuannya yaitu :

1. lngin mengetahui bagaimanakah tipe-tipe pemaafan dalam

mengendalikan emosi pada istri yang menjadi korban KORT.

2. lngin mengetahui mengapa tipe-tipe pemaafan dapat mengendalikan

emosi pada istri yang menjadi korban KORT?

1.4.2. Manfaat pemilitian

Manfaat penelitian ini terbagi rnenjadi dua, yaitu :

13

Secara Teoritis : Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi sumbangan

ilmu pengetahuan bidang psik0logi pada Fakultas Psikologi

khususnya bagi pengembangan ilmu pengetahuan dalam

bidang psikologi sosial dimasa yang akan datang.

Page 28: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

14

Secara Praktis : Memb:::~!kan kontribusi dan acuan bagi masyarakat agar

dapat mendukung peran aktif dalam memberikan

pengetahuan dan pe111ahama11 mengenai manfaat

memberikan maaf kepada orang yang melukai hati (pelaku

transgresi). Karena individu yang memiliki sifat pemaaf

merupakan individu yang senantiasa ingin mencapai

kerukunan dan perdamaian bagi sesamanya.

1.5. Sistematika Penulisan

Kaidah yang dipakai dalam penulisan skripsi ini, berpedoman pada buku

panduan skripsi Fakultas Psilcologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dengan

sistematilca sebagai berilcut :

BAB 1 : PENDAHULUAN, mencakup latar belalcang m;asalah, identifilcasi

masalah, perumusan dan pembatasan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian serta sistematika penulisan.

BAB 2 : KAJIAN PUSTAKA, menguraikan tentang teori-teori yang digunakan

dalam penelitian. Teori yang digunalcan adalah teori mengenai maaf

dan tipe-tipe pemaafan, teori pengendalian emosi serta teori tentang

lcekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

Page 29: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

15

BAB 3 : METODOLOGI PENELITIAN, berisi tentang metodologi penelitian

yang digunakan berupa pendekatan penelitian, subyek penelitian,

teknik pengumpulan data, instrument penelitian, prosedur penelitian.

BAB 4: PERSENTASI DAN ANALISIS DATA, menguraikan tentang

gambaran umum subyek penelitian, analisis kasus, analisis

perbandingan antar kasus.

BAB 5 : KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN, berisi hasil penelitian, diskusi

mengenai temuan-f:emuan dalam penelitian d<m saran untuk

penelitian lanjutan.

Page 30: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

BAB2

KAJIAN PUSTAKA

2.1. Pengendalian Emosi

2.1.1. Det1nisi Pengendaiian Emosi

Pengendalian emosi terdiri dari dua kata yaitu pengendalian dan emosi,

masing-masing kata dapat dijAlaskan satu persatu. Menurut Kamus Besar

Bahasa Indonesia (1991) Pengendalian adalah prosEis, i::ara, perbuatan

mengendalikan; pengekang. Sedangkan l'.:mosi berasal dari Bahsa Latin

yang menunjukkan kata kerja yakni movere yang berarl:i "menggerak,

bergerak", ditambah awalar. "e" untuk memberi arti "bergerak menjauh"

menyiratkan bahwa kecenderungan bertindak merupakan hal yang mutlak

dalam emosi. (Goleman, 1996)

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia (1991), emosi adalah Luapan

peras.aan yang berl<embang dan surut dalam waktu singkat, keadaan dan

reaksi psikologis dan fisiologis (seperti kegembiraan, kEisedihan, keharuan

dan kecintaan).

Page 31: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

17

Emosi adalah suatu keadaan di dalam diri seseorann yang tidak kentara dan

sulit diukur. Emosi atau perasaan adalah suatu keadaan dalam diri seseorang

yang memperlihatkan ciri-ciri: kognisi tertentu, pengind1eraan, reaksi fisiologis

dan pelampiasan dalam perilaku. (Davidoff, 1991)

Emosi adalah sebuah signal yang berbentuk haru, sedih, kecewa, marah atau

bahagia (pada sistem limbik). (Agustian, 2003) Emoi;i dapat digolongkan

sebagai emosi yang menyenangkan (kegembiraan, cinta) atau tidak

menyenangkan (rasa marah, rasa takut). Emosi dapat diklasifikasikan

berdasarkan intensitasnya. Pasangan kata seperti rasa tidak senang-rasa

marah, rasa sakit-rasa tersiksa dan rasa sedih-rasa duka menunjukkan

perbedaan intensitas. (Atkinson, 1983)

Sedangkan yang dimaksud dengan pengendalian emosi Menurut Ch<1plin

(2005) adalah bahwa "usaha di pihak individu untuk mengatur dan menguasai

emosinya"

Berdasarkan konsep ilmiah, Hurlock (1978) mengemukakan bahwa

pengendalian emosi berarti: mengarahkan energi yang timbul pada saat

terbangkitnya emosi ke saluran ekspresi yang bermanfaat dan dapat diterima

secara sosial. Untuk mencapai pengendalian emosi yang baik, seseorang

harus dapat mengendalikan ekspresi emosi yang ditampakkannya, baik

Page 32: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

18

dalam ekspresi wajah, tubuh maupun bicara. Selain itu seseorang juga harus

dapat mengatasi situasi yang membangkitkan emosi seirta mengatasi reaksi

yang biasanya menyertai timbulnya emosi tersebut.

Pengendalian emosi oleh diri sendiri tidak hanya berarti meredam rasa

tertekan saja atau menahan gejolak emosi, ini juga berarti dengan sengaja

menghayati suatu emosi termasuk yang tidak menyenangkan. (Goleman,

2003)

Pengendalian diri adalah menjaga agar emosi dan impuls yang merusak

tetap terkendali. Pengendalian diri mewujud dalam ketiadaan api-api emosi

yang lebih mencolok, tanda-tandanya meliputi ketegaran saat menghadapi

stres atau menghadapi seseorang yang bersikap bermusuhan tanpa

membalas dengan sikap serupa. (Goleman, 2003)

Orang yang memilil<i kemampuan untuk mengendalikani dirinya akan dapat

1. Mengelola dengan baik perasaan-perasaan impulsive dan emosi-emosi

yang menekan mereka.

2. Tetap teguh, tetap positif dan tidak goyah bahkan dalam situasi yang

paling berat.

3. Berpikir dengan jernih dan tetap terfokus kendati dalam tekanan.

Page 33: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

19

Penguasaan diri (pengendalian diri emosi) dalam bahasa Yunani adalah

sophrosyne yaitu hati-hati dan cerdas dalam mengatur l~ehidupan;

keseimbangan dan kebijaksanaan yang terkendali. Sedangkan penguasaan

diri menurut orang-orang Romawi adalah temperantia atau kendali, yaitu

pengendalian tindakan emosional yang berlebihan den~1an tujuan

menyeimbangkan emosi dan bukan menekan emosi, karena setiap perasaan

mempunyai nilai dan makna. (Goleman, 1999)

Setiap individu dapat mengekspresikan bentuk-bentuk emosi tersebut dengan

berbagai cara, namun seiring meningkatnya usia setiap individu dituntut untuk

dapat rnengendalikan emosinya. lndividu yang dapat rnengendalikan

emosinya akan mendapat reaksi positif dari lingkungan sosial,

mengendalikan emosi berarti mampu mengenali, memahami serta mengelola

emosinya sendiri. (www.sinarharapan.com, 2003)

Dari penjelasan di atas, peneliti rnenyimpulkan bahwa pengendalian emosi

merupakan pengalihan energi dan penyeimbangan emc1si yang bersifat

negatif yang ditimbulkan oleh tubuh menjadi energi positif yang akan

menjadikan hidup seorang individu terkendali dan individu tersebut akan

dapat mengenali emosinya serta dapat mengendalikannya dengan bail<.

Page 34: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

20

2.1.2. Macam··macam dan Komponen Emosi

Setiap manusia memiliki macam-macari emosi dasar, diantaranya:

1. Amarah

Menurut Davidoff (1981) amarah merupakan suatu ernosi yang

rnempunyai ciri-ciri aktivitas sistem saraf simpatetrk yang tinggi dan

adanya perasaan tidak suka yang amat kuat yang disebabkan adanya

kesalahan, yang mungkin nyata salah atau rnungkin pula tidak.

Nabi Muhammad SAW, bersabda: "ketahuilah, sesungguhnya amarah

itu adalah bara api dalarn hati manusia. Tidakkah kalian melihat kepada

kedua mata (orang yang sedang marah) itu menjadi rnerah dan otot-otot

lehernya rnenjadi besar. Maka barang siapa yang mengalami hal itu,

hendaldah ia tempelkan pipinya di tanah (berbaring). (Ghazali, 2003)

Beliau juga bersabda:

/ / / ') / :: )J ?J // / / '/ '1 / ')/ .:i /-"". 7/

J,..;,JIY....;;JI ~/ , L~ ,J~;/I ~ '." ;.. .. J\ / /

Artinya: " Amarah itu dapat merusak iman, sebagaimana jadam (buah yang pahit) dapat merusak manisnya madu."

Artinya: "Orang kuat itu bukanlah orang yang panclai bergu/at. Akan tetapi orang kuat ada/ah orang yang mampu men(lendalikan dirinya ketika marah."

Page 35: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

21

Menurut Ja'far bin Muhammad, mengatakan bahwa: "kemarahan adalah

kunci segala keburukan. Jauhilah kemarahan, karena ia menyeretmu

· kepada hinany;i meminta maaf." (Hawwa, 2006)

2. Kesedihan (duka cita)

Duka cita adalah trauma psikis, suatu kesengsaraan emosional yang

disebabkan oleh hilangnya sesuatu yang dicintai. (Hurlock, 1978) dalam

bentuk yang lebih ringan keadaan ini dikenal sebagai kesusahan atau

kesedihan.

3. Kecemasan

Kecemasan sebagai emosi yang ditandai oleh perasaan akan bahaya

yang diantisipasikan, termasuk juga ketegangan dan stres yang

menghadang oleh karena bangkitnya sistem saraf simpatetik. (Davidoff,

1981)

Rasa cemas ialah keadaan mental yang tidak enak berkenaan dengan

sakit yang mengancani atau yang dibayangkan. Rasa cemas ditandai

oleh kekhawatiran, ketidakenakan perasaan yang ltidak baik dan tidak

dapat dihindari oleh seseorang, disertai dengan ketidakmampuan

menemukan pemacahan masalah yang dihadapi. (Hurlock, 1978)

4. Takut

Takut adalah perasaan yang sangat mendorong indivitlu untuk menjauhi

sesuatu dan sedapat mungkin menghindari kontak dengan hal tersebut.

(Rahman, 2004)

Page 36: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

22

Ketakutan sering kali dibedakan dalam dua dimensi, yaitu: (a) objek

suatu ketakutan biasanya mudah dispesifikasi. (b) intensitas rasa takut

· itu sesuai dengan besar kecilnya ancaman. (Hurlock, 1978)

5. Kegembiraan

Kegembiraan adalah emosi yang menyenangkan 11ang juga dikenal

dengan keriangan, kesenangan atau kebahagiaan. (Hurlock, 1978)

Menurut Sarwono (2000) Gembira adalah ekspresi dari kelegaan, yaitu

perasaan terbebas dari ketegangan.

6. Cinta adalah luapan emosi kasih sayang yang dibEirikan seseorang

terhadap sesamanya. (Depdiknas, 1991)

7. Terkejut sebagai emosi yang ditandai oleh pera::aan yang munculnya

tiba-tiba dan ticlak diduga-duga sebelumnya.

Adapun emosi memiliki tiga komponen, sebagaimana yang dikemukakan oleh

Davidoff (1981). ia menyebutkan bahwa terdapat tiga komponen dalam emosi

diantaranya adalah:

1. Komponen fisiologis emosi

Walter Cannon, seorang psikolog Amerika menyatakan bahwa respon

fisiologis yang berhubungan dengan emosi dapat memberikan kekuatan

pada makhluk ketika rnenghadapi keadaan darurat Cannon

menyatakan bahwa situasi yang menimbulkan rasa sakit, marah clan

takut dapat menimbulkan perubahan fisiologis tertentu sedemikian rupa

Page 37: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

sehingga makhluk tersebut siap untuk menghadapi tantangan yang

datang.

23

Selama emosi timbul, reaksi fisiologis akan tampil !<arena sistem saraf

pusat, sistem saraf otonom dan kelenjar-kelenjar emdokrin.

(1 ). Sistem saraf pusat, sirkuit dalam system saraf pusat

membangkitkan, mengatur, mengintegrasikan respons yang terjadi

selama emosi. Cortex cerebral diliba~kan untuk mengenali,

mengevaluasi dan membuat keputusan tentang data indera dan perilaku

berikutnya. Pikiran-pikiran, pengharapan dan persepsi yang muncul

mempunyai arti yang penting sekali bagi mempertahankan atau

menghilangkan emosi dan perilaku yang menyertainya.

(2). Sistem saraf otonom, saat timbul emosi dahsyat, biasanya orang

merasakan kekacauan batin (intemal turmoil), misalnya jantung

f:Jerdenyut lebih cepat, otot tegang, gemetar dan gejala lainnya. Respon

ini dikenal dengan nama reaksi otonomik, karena dikendalikan oleh

sistem saraf otonom (SSO).

(3). Kelenjar-lff1lenjar adrenalin, kelenjar ini tei'letal< dibagian atas ginjar,

bila dia mengalami keadaan emosional l<elenjar adrenalin akan melepas

hormon adrenalin dan non adrenalin.

2. Komponen subyektif emosi

Komponen ini merupakan penilaian subyektif individu terhadap respon

emosi yang diternui, ditandai dengan pemberian S(~buah label. Misalnya

Page 38: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

24

jika seseorang baru saja menerima hinaan maka reaksi fisiologis yang

ditimbulkan berupa jantung berdenyut cepat, tangan berkeringat, wajah

merona kemerah-merahan. Banyak psikolog percaya bahwa interpretasi

orang terhadap situasi yang dihadapi saat itu akan menentukan

pemberian label terhadap emosi yang dilaminya.

3. Komponen behavior emosi (perilaku)

Manusia dan hewan, berespons terhadap emosi dengan menggunakan

ekspresi wajah, gera!c-gerik dan tindakannya sendiri. Manusia di seluruh

dunia, bila merasa susah maka mulutnya akan cemberut, begitu juga

sebaliknya, jika merasakan senang mulutnya akan tersenyum.

Kemudian perilaku atau gerak-gerik yang menyertai emosi, misal Bill

sedang marah, dia akan cemberut dan mencaci-maki.

2.1.3. lndikator Pengendalian Emosi

lndikator yang dapat dijadikan sebagai pengukuran dalam pengendalian

emosi seorang istri dalam menghadapi kekerasan yang dilakukan suami

yang pada kasus ini sebagai pelaku kejahatan di kemukakan oleh Goleman

(2003) adalah sebagsi berixut:

1. Dapat menghadapi situasi (keadaan) dengan sikap rasional.

2. Dapat mengelola dengan baik perasaan-perasaan impulsif dan emosi­

emosi yang menekan.

Page 39: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

3. Tetap teguh, tetap positif dalam berpikir serta tidak goyah dalam

situasi (permasalahan) yang paling berat.

25

4. Dapat berpikir dengan jemi:1 dan tetap fokus waiaupun berada dalam

tekanan.

5. Dengan mudah dapat mengenali emosi dan menghindari dari

penafsiran yang berlebihan terhadap situasi yang dapat menimbulkan

respon emosional.

2.2. Maaf

2.2.1. Definisi Maaf

Kata maaf berasal dari bahasa Arab, yaitu a/-afw. "Memaafkan" secara

etimologis adalah memberi ampun atas kesalahan dan tidak menganggap

salah. (Depdiknas, 1991) kata Al-afw sebagai suatu istilah dalam Islam yang

berarti bahwa seseorang menghapuskan kesalahan atau membatalkan

melakukan pembalasan terhadap orang yang berbuat jahat atas dirinya.

Dengan pemberian maaf tersebut, seseorang berarti berbuat kebaikan

kepada orang lain dan membersihkan dirinya dari sifat marah, dendam,

dengki dan permusuhan. (Asmaran, 1994)

Page 40: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

26

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991), "Maaf' adalah Pembebasan

seseorang dari hukuman (tuntutan, denda dan sebagainya) karena suatu

kesalahan, ungkapan permintaan ampun atau penyesalan, serta ungkapan

permintaan izin untuk melakukan sesuatu. Sedangkan "pemaafan" adalah

proses, cara, perbuatan memaafkan; pengampunan.

Kata al-'afw terulang dalam Al-Quran sebanyak 34 kall. Makna kata a/-'afw

adalah keterhapusan. Memaafkan berarti menghapus Iuka atau bekas-bekas

Iuka yang ada di dalam hati. (www.

media.isnet.org/islam/Quraish/Wawasan/Hala1Bihalal2.html)

Tujuh ayat dalam QS. Al-Baqarah: 51, 187, Al-Taubah: 43, Ali- lmran: 152,

Al-Maidah: 95, An-Nur, 22, Al-Syura: 40. menggunakan kata 'afa' adalah

berbicara tentang pem;:iafan. Semuanya dikemukakan tanpa adanya usaha

terlebih dahulu dari orar.;; yang bersalah. Adapun salah satu dari ketujuh ayat

tersebut berbunyi:

Artinya: "Dan ba/asan suatu kejahatan adalah pembalasan yang setimpa/, tetapi barangsiapa yang memaafkan dan berbuat baik, ganjarannya ditanggung oleh Allah (QS Al-Syura [42]: 40).

Page 41: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

27

Memaafkan merupakan perilaku yang tidak mudah diiakukan oleh setiap

orang, tidak ada seorangpun yang lahir dengan cukup kemampuan dan bakat

untuk memaafkan, setiap manusia perlu belajar memaaifl<an yang hampir

merupakan upaya yang amat sukar. (Smedes, 1993) saat memulai upaya

memaafkan, keinginan untuk menyakiti orang lain akan hilang menguap

bersama kemarahan, jika dalam hati telah timbul kesediaan untuk

memaafkan, individu akan mulai sembuh da111 bersama itu pula mulai

hilanglah kebencian yang dimiliki.

Memberi maaf atau oemaafan merupakan dasar bagi terwujudnya ish/ah

(perbaikan). (Azra, 2004) Allah sangat menyukai orang yang selalu menahan

amarahnya dan mudah memaafkan orang yang telah menyakitinya,

sebagaimana Allah bertirman dalam QS. Ali lmran: 134

Perintah dan anjuran pemberian maaf banyak ditemukan dalam al-Qur'an

dan hadits. Salah satu ayat yang memerintahkan untuk memberikan maaf

yaitu dalam (Q.S Al-araf: 199)

Artinya: "Jadilah engkau pemaaf dan suruh/ah orang mEmgetjakan yang ma'ruf, serta betpalinglah daripada orang-orang yang bodoh." (Q.S Al-A'raf: 199)

Page 42: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

28

Memaafkan adalah alternatif terbaik untuk memperbaiki relasi manusiawi

yang dirusakkan, namun memaafkan bukanlah tindakan atau pengalaman

yang mudah dilakukan dan didapatkan. (Smedes, 1993) sedangkan menurut

Assaf (2001) Pemaafan adalah akhlak konstruktif yang menguatkan fondasi

persatuan, menegakkan monumen-monumen kekuatan, serta meninggikan

identitas kemuliaan dan kebesaran.

Kata Al-Afuww dalam Asmaul Husna berarti melebur dosa dan

menghilangkannya sama sekali. Pemberian maaf atas dosa merupakan

dorongan bagi orang-orang yang ingkar agar mereka mengubah jalan hidup

mereka untuk mengikllti jalan yang lurus. (Al-Kumayi, 2005)

Memaafkan merupakan pembebasan yang dilakukan dengan tulus hati

·· karena dilakukan bersamaan dengan penilaian yang jujur, rasa sakit yang

diterima dengan lapang dada dan rasa benci yang bersifat terbuka. (Smedes,

1993)

Dari pengertian yang telah dijabarkan di atas, maka c'apat disimpulkan bahwa

memaafkan merupakan sebuah proses atau cara untuk: memberi ampun atas

kesalahan yang dilakukan pelaku dan menjadi alternati'f terbaik untuk

memperbaiki relasi antar sesama manusia serta merupakan perbuatan yang

sangat dicintai Allah SWT.

Page 43: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

2.2.2. Tahapan Memberi ttfaaf

Tindakan memaafkan sangat sederhana, tetapi tindakan itu selalu terjadi di

tengah amukan berbagai macam perasaan. Tindakan rnemberi maaf

merupakan sesuatu yang amat sukar dilakukan dalam hubungan antar

pribadi. Tindakan memberi maaf berlangsung melalui 1~mpat tahap, jika

keempat tahap ini dapat dilalui dengan baik maka akan dicapai titik puncak

yaitu rekonsilisasi. (Smedes, 1993) Adapun empat tE1hap memberi maaf

menurut Smedes, yaitu:

1. Tahap Pertama: Merasa disakiti

Bila individu merasa disakiti secara mendalam sehingga ia sulit untuk

melupakan, maka dalam dirinya akan terjadi tahap pertama yaitu krisis

pemberian maaf.

2. Tahap Kedua: Merasa benci

29

lngatan bahwa individu telah disakiti selalu muncul clengan amat jelas dan

selalu diingat, serta individu itu tidak pemah lagi mengharapkan hal-hal

yang baik bagi orang yang telah menyakitinya.

3. Tahap Ketiga: Penyembuhan

lndividu tersebut telah diberi "mata ajaib" atau kesadaran agar dapat

memandang kepada orang yang telah menyakitinya dengan cara

p:mdang yang baru dan ingatannya pun terjemihkan, lalu individu itu

dapat menolak arus masuk rasa sakit.

Page 44: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

4. Tahap Keempat: Tercapainya damai, rujuk l<embali

lndividu menerima kemba:i orang yang telah menyakitinya untuk

memasuki kehidupannya.

30

Adapun proses-proses yang terjadi dalam tahapan untuk memberikan maaf,

yaitu: ketika individu memutuskan untuk memberi maaf (decisional

forgiveness), ia setuju !.mtul< mengontrol perilaku negatifnya (seperti

menghindar atau baias uandam) terhadap pelaku dan memperbaiki

hubungan dengan pelaku, sama seperti sebelum transgresi terjadi. lndividu

berharap suatu saat dapat mengurangi atau menghilangkan emosi-emosi dan

motivasi-rnotivasi negatifnya. Akan tetapi kemudian individu sadar bahwa hal

tersebut rnemerlukan waktu yang lama. Hal ini dikarenakan adanya

perbedaan antara pikiran dan hati dalam diri individu. Tipe pemaafan yang

dapat merubah hati adalah pemaafan secara emosional (emotional

forgiveness). Dalam hal ini proses pemaafan didefinisikan sebagai

penyesuaian emosi-emosi negatif menjadi positif. Emosi-emosi negatif bisa

berupa emosi marah, emosi takut dari transgresi yang telah dipersepf.i

individu atau emosi keengganan untuk memaafkan (unforgiveness),

sedangkan emosi po:>itif bisa berupa empati, simpati, belas kasih dan cinta.

Emosi positif pada awalnya akan menurunkan intensitas dari emosi negatif.

Jika penggantian emosi yang terjadi cukup kuat dan berlangsung cukup lama

Page 45: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

31

maka keengganan untuk memaafkan akan berubah dan penggantian emosi

pun terjadi. Emosi positif seperti empati, simpati, betas kasih dan cinta akan

dirasakan individu t.:mpa adanya emosi negatif dari transgresi. lndividu tidal<

lagi merniliki keinginan untuk menghindar atau membalas dendam.

Pemaafan secara ernosional (emotional forgiveness) yang lengkap sudah

dialami oleh individu. Untuk lebih jelasnya lihat bagan 2.1.2

['.'!"tan akan Iuka

IFp>t;;e;;;ris<ilu;;Jw;,-a i-.J--1> Lln11karanTransgresl

Emosi marah dan takut

Setelah memaafkan:

Mengingat kenangan memaafkan

Llngkaran Pemaafan

Emosi Positif

(empati, simpatj, belas kasih,

cinla} : Mengga~tikan emosi­

emosi Unforgiveness

Sebelum memaafkan:

- , Pengulangan transgresCJ

- Lin11karan Unforgiveness

- Emosi Unforgiveness

- (Kepahitan, dendam, benci, di!)

I

Bagan 2.1.2. Proses Pemaafan menurut Worthington (2003)

Pada bagan 2.1.2. proses memaafkan dimulai saat ingatan individu akan

...

transgresi mengaktifkan lingkaran transgresi. Sebelum individu memaafkan,

ia akan tertangkap pada lingkaran keengganan untuk memaafkan

Page 46: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

(unforgiveness). Setelah penggantian emosi-emosi dari keengganan untuk

memaafkan individu tersebut dilalui maka ia melangkah pada lingkaran

pemaafan yang utuh.

32

Enright dan Coyle (1998) secara lebih detail merinci, proses pemaafan yang

dilalui individu meliputi aspek kognitif, afektif dan tingkah laku. Ada empat

fase dalam proses ini, yaitu fase pengungkapan (uncovering phase), fase

pengambilan keputusan (decision phase), fase kerja (work phase) dan fase

pemantapan (deepening phase).

Dalam fase pengungkapan (uncovering phase), korban sadar akan masalah

yang terjadi. Kesadaran ini dibarengi dengan Iuka emosional yang

diasosiasikan dengan Iuka dan ketidakadilan yang dialami individu. Kemudian

dalam fase pengambilan keputusan (decision phase), korban menyadari

bahwa bergumul dengan transgresinya tidaklah sehat. Pada fase ini, korban

memiliki kemauan untuk memberi maaf. Kemudian dalam fase ke1ja (work

phase), korban rnernulai proses 'bekerja' untuk memaa1kan pelaku. Pada

fase ini korban melakukan reframing, pemaknaan kembali terhadap

transgresi dengan rnemposisikan dirinya sebagai pelaku.

Hal ini mengembangkan empati korban terhadap pelaku, korban menyadari

bahwa pemaafan membutuhkan penerimaan pada Iuka yang terjadi. Korban

Page 47: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

33

pun memastikan diri untuk tidak membalas dendam atau melakukan

transgresi yang dialaminya terhadap orang lain, termauuk pelaku. Kemudian

saat korban rnerasa bahwa setelah ia melewati proses memaafkan, ia

mendapatl<an keuntungan-keuntungan pribadi. Maka dalam fase pemantapan

(deepening phase), korban akan mengalami penemuan makna akan

penderitaan yang ia alami. Selain itu ia menyadari adanya pengurangan

perasaan negatif digantikan dengan perasaan positif.

Baik proses pernaafan menu rut Worthington (2003) maupun Enright dan

Coyle ('1998) bul<anlah sesuatu yang berlangsung secam kaku sesuai

urutannya rnelainkan f!eksibel. Yaitu adanya umpan balik serta memberi

peluang terhadap perbedaan atau variasi individual dalarn proses memaafkan

yang terjadi.

2.2.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemaafan

McCullough, Rachal, Sandage, Brown, Hight dan Worthington (1998),

menyebutkan bahwa terdapat ernpat faktor yang mempengaruhi pemaafan,

yaitu:

Page 48: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

1. Faktor Sosial-kognitif

Diantara beberapa faktor yang mempengaruhi pemaafan, aspek inilah

yang paling berpengaruh. Aspek yang terdapat dalam sosial-kognitif ini

adalah empati, atribusi dan ruminasi (perenungan). E:mpati adalah

kemampuan untuk merasakan orang lain. Atribusi adalah adanya

pengetahuan yang cukup baik tentang peristiwa kekerasan terhadap

pelaku kejahatan. Sedangkan ruminasi (perenungan) yaitu kemampuan

individu melihat efek sebab-akibat dan membuat penilaian baru.

2. Aspek Transgresi

34

Aspek ini aga'< kurang mempengaruhi dibandingkan aspek sebelumnya,

hakekat dari transgresi yang mempengaruhi pemaafan seperti jenis dan

keparahan kesaki1an akibat langsung atau tidak laniisung dari kesalahan

dan penunjukkan permintaan maaf dari pelaku.

3. Aspek hubungan dengc:n pelaku

Kualitas dari hubungan antara korban dan pelaku yang mempengaruhi

pemaafan, seperti kedekatan, komitmen, kepuasan hubungan dan

lamanya waktu hubungan sebelum kejadian.

4. Aspek kepribadian

Aspek ini merupakan aspek yang paling jauh diantara faktor yang

mempengaruhi pemaafan. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa

kesiapan seseorang untuk memaafkan atau tidak memaafkan tergantung

dengan kepribadicin yang dimiliki oleh orang tersebut. Kepribadian

Page 49: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

35

agreebleness, emphatic dan concem memiliki kesiapan untuk memaafkan

lebih besar dibandingkan dengan kepribadian narsis, neurotic dan anxiety.

Keempat faktor di atas belum menyentuh pada aspek psiko-religius yang

menyatakan bahwa memaafkan adalah perintah agama. Dalam Islam telah

dijelasl<an apabila kejahatan (kekerasan) dibalas dengan kebaikan

(memaafkan) maka akan mampu menghentikan kobaran rasa benci dan

dengki sehingga dua individu yang pada awalnya bermusuhan berubah

menjadi dua kawan yang setia dan akhimya dapat merubah permusuhan

menjadi persaudaraan serta kebencian menjadi cinta kasih. (Al-Hasyimi,

1999) Allah SVVT telah menjelaskan dalam QS An-Nur (24): 22 yaitu anjuran

untuk memberikan maaf

" ... Dan hendaklah mereka memberi maaf dan me/apangkan dada. Tidakkah kamu ingin diampuni a/eh Allah?dan Allah maha pengampun /agi mafia penyayang" (QS An-Nur [24]: 22).

Ditegaskan pula dalam Al-qur" an bahwa pemberian maaf termasuk salah

satu sifat yang diutamakan dan merupakan al<hlak yan1;i mulia. Khususnya

dalam menjaga hubungan baik manusia dengan sesamanya. Sebagaimana

Allah berfirman dalam QS. As-Syura: "'3

"Tetapi orang yang bersabar dan memaafkan sesungguhnya (perbuatan) yang demikian itu termasuk ha/-hal yang diutamakan." (QS. As-Syura: 43)

Page 50: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

2.2.4. Dimensi dan tipe-tipe pemaafan

Baumister, Exline dan Sommer (dalam Worthington, 1998), menyatakan

bahwa ada dua dimensi pemaafan, yaitu:

1. Pemaafan lntrapsikis (individual)

36

Yaitu pemaafan sebagai suatu sikap emosional berdasarkan tinjauan

kognitif dan interpretatif, disini memaafkan berarti berhenti merasa marah

atau benci setelah transgression terjadi. Pemaafan dalam dimensi

emosional ini dimediasi memahami transgression dari sudut pandang

pelaku tersebut.

2. Pemaafan Interpersonal (antar pribadi)

Yaitu pemaafan sebagai bentuk social action biasanya dalam situasi

khusus, sehingga relasi dan situasi dipulihkan seperti sebelum terjadi

transgression, kemudian dari pemaafan antar pribacli nantinya akan

tercapai rekonsiliasi.

Selanjutnya dua dimensi di atas dikembangkan oleh Baumistre, Exline, dan

Sommer (dalam Worthington, 1998) menjadi empat dimensi pemaafan, yaitu:

hollow forgiveness, silent forgeveness, total forgiveness dan no forgiveness.

Page 51: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

37

Tabel 2.1.4

Kombinasi Dimensi Pemaafan Yang Akan Membentuk Tipe-tipe Pemaafan

1. Interpersonal Act + No lntrapsychic State := Hollow Forgiveness

2. lnterpsychic State + No Interpersonal Act = Silent Forgiveness

3. lntrapsychic State + Interpersonal Act = Total Forgiveness

4. No lntrapsychic State + No Interpersonal Act = No Forgiveness

1. Model Hollow Forgiveness (Interpersonal Act + No lntrapsychic State)

Pada model ini terjadi pemaafan interpersonal, namun tidak disertai

pemaafan intrapersonal atau individual. Pada kombinasi ini digambarkan

bahwa korban sesungguhnya belum memaafkan pelaku, riamun ia dapat

berkata "I forgive you"

Ketika korban berkata bahwa ia memaafkan pelaku, bisa saja sebenarnya

ia baru membuat komitmen untuk memaafkan atau dalam dirinya sedang

dimulai proses untuk mencoba memaafkan sementara masih tetap ada

rasa sakit yang mendalam dan korban masih belum mampu mengatasi

perasaan terluka yang ditimbulkan pelaku, terlebih lagi jika korban merasa

sebagai pihak yang tidak bersalah.

Namun dalam banyak peristiwa, pemaafan interpersonal ini dibutuhkan

untuk memperlihatkan sebentuk pemaafan kepacla masyarakat luas. Saat

komitmen telah dimiliki maka korban dapat mengekspresikan ungkapan

memaafkan ini dengan baik kepada pelaku, maupun kepada pihak lain

Page 52: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

walaupun sesungguhnya pemaafan intrapsikis belum terjadi atau

prosesnya baru akan dimulai.

38

2. Model Silent Forgiveness (lnterpsychic State + No Interpersonal Act)

Yaitu model pemaafan dimana pemaafan secara individual ini terjadi

namun tidak disertai dengan pemaafan interpersonal atau antar pribadi.

Pemaafan model ini nampaknya manipulatif, karena1 korban

sesungguhnya sudah memaafkan secara individual (intrapsikis) namun

tidak mengekspresikannya secara interpersonal (antar pribadi) dengan

kata lain, korban sesungguhnya sudah memaafkan pelaku, namun tetap

berpura-pura serta bersikap tidal< mernberi maaf kepada pelaku. Dari

sudut pandang korban, sikap berpura-pura ini bisa climengerti karena

pada dasarnya adalah demi kebaikan pihak korban. Misalnya untuk

menghindari korban dari ketakutan dan perlakuan yang berakibat lebih

parah lagi.

Di lain pihak, bentuk pemaafan ini juga sangat menuuntungkan korban,

karena berusaha untuk menghindarkan korban dari kerugian yang lebih

besar lagi. Misal, mencegah korban tidak kehilangan kesempatan

rnendapat ganti rugi. Karena itu penting untuk korban bersikap

membiarkan pelal<u terus merasa bersalah. Walaupun sesungguhnya

l<orban sudah memaalkan pelaku dan tidak lagi menyimpan marah,

dendam dan benci.

Page 53: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

39

3. Model Total Forgiveness (lntrapsychic State+ Interpersonal Act)

Pada model ini pemaafan intrapsikis dan interpersonal terjadi sekaligus,

pemaafan total ini bisa digarnbarkan sebagai suatu kondisi yang ideal,

karena korban pada situasi ini sudah marnpu rnenghilangkan rasa rnarah,

kecewa dan sedih serta sudah menerima transgression yang terjadi.

Pada kondisi dimana terjadi pemaafan total, maka hubungan antara

lmrban dan pelaku kejahatan sudah demikian pulih, keadaannya bisa

disarnakan seperti sebelum terjadi transgression. Hubungan yang kembali

rnernbaik ini pertarna-tarna dihasilkan dari kernampuan individu

mernaafkan secara intrapsychic, dirnana ia melepaskan haknya untuk

marah terhadap pelaku.

4. Model No Forgiveness (No lntrapsychic + No Interpersonal Act)

Pada model kornbinasi ini, tidak terjadi pemaafan baik secara intrapsikis

maupun interpersonal. Hal tersebut dapat diketahui dari kondisi yang

rnasih rnarah dan mernendarn sernua Iuka yang ia rasakan serta menolak

adanya perjumpaan dengan pelaku kejahatan.

Allah berfirman dalam Al-qur'an untuk mernerintahkan kepada seluruh

rnanusia agar menghiasi diri dengan berpedoman pada kitab suci Al-qur'an,

ayat-ayat Al-qur'an tersebut rnenjelaskan kepada umat mukmin untuk

senantiasa menahan arnarah, rnernberikan maaf serta toleran antar sesarna

manusia dengan tidak rnernberikan (rnenghapus) bekas kedengkian, iri hati

Page 54: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

dan kebencian karena sesungguhnya setiap manusia itu bersaudara. Allah

Azza Wa Jalla berfirman :

"maka maafkanla/1 mereka dengan cara yang bail<' (QS. Al-Hijr: 85)

2.3. Kel<erasan Dalam Rumah Tangga (KORT)

2.3.1. Definisi kekerasan dalam rumah tangga

40

Kekerasan dalam kamus bahasa Indonesia (1991) adalah perbuatan

seseorang atau kelompok yang menyebabkan cedera atau matinya orang lain

atau menyebabkan kerusakan fisik atau barang orang lain.

Kekerasan adalah suatu serangan atau invasi terhadap fisik maupun

integritas mental P<'ikologis seseorang. (Roza, 2006) S19dangkan kekerasan

dalam rumah tangga (KORT) adalah perbuatan fisik dan kata-kata yang

terjadi di tempat dimana seseorang seharusnya bisa merasa aman, yaitu

dirumah. (Kalyanamitra, 1999)

Kekerasan dalam rumah tangga adalah setiap perbuatan terhadap seseorang

terutama perempuan, yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau

penderitaan secara fisik, seksual, psikologis dan penelantaran rumah tangga

termasuk ancarnan untuk rnelakukan perbuatan, pemaksaan, atau

Page 55: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

perampasan kernerdekaan rnelawan hukurn dalam lingkup rumah tangga.

(Pasal 1 Undang-undang Penghapusan KORT no 23, 2004)

41

Kekerasan dalarn rumah tangga adalah suatu bentuk penganiayaan (abuse)

secara fisik maupun ernosional/psikologis yang merupakan suatu cara

pengontrolan terhadap pasangan dalam kehidupan rumah tangga.

(Hasbianto, 1996)

Dari pengertian yang telah dikemukakan, maka dapat disimpulkan bahwa

kekerasan dalam rumah tangga merupakan suatu bentuk penganiayaan yang

dilakukan pasangan (suarni) terhadap istri dalarn bentuk kekerasan fisik,

psikis, keksual dan penelantaran rurnah tangga.

2.3.2. Bentuk-bentuk kekerasan dalam rumah tangga

Bentuk kekerasan yar.g terjadi dalam rumah tangga sangat beragam,

sebagaimana yang terdapat pada UUD Penghapusan KORT (2004) yaitu :

1. Kekerasan fisik adalah setiap perbuatan yang mengakibatkan rasa

sakit, jatuh sakit atau bekas Iuka berat.

2. Kekerasan psikis yang dimaksud adalah perbuatan yang

mengakibatkan ketakutan, hilangnya rasa pereaya diri, hilangnya

Page 56: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

kemampuan untuk bertindak dan/atau penderitaan psikis berat pada

seseorang. (pasal 7)

42

3. Kekerasan seksual adalah setiap perbuatan yang berupa pemaksaan

hubungan seksual dengan orang lain untuk tujua.n komersil atau tujuan

tertentu. Kekerasan ceksual (pasal 8) meliputi:

a. Pemaksaan hubungan seksual yang dilakukan terhadap orang

yang menetap dalam lingkup rumah tangga tersebut.

b. Pemaksaan hubungan seksual terhadap salah seorang dalam

lingkup rumc,1h tangganya dengan orang lain untuk tujuan

komersial dan/atau tujuan tertentu.

4. Penelantaran rumah tangga merupakan kekerasan yang dilakukan

dengan tidak mernberikan kehidupan perawatun atau peme!iharaan

kepada orang dalam lingkup rumah tangga dall rnembatasi serta

melarang untuk bekerja yang layak didalam atau diluar rumah

sehingga korban berada dibawah kendali orang tersebut.

Menurut Kalyanamitra (1999) ada beberapa macam l<ekerasan yang terjadi

didalam rumah tangga, yang dilakukan suami terhadap istri. Kekerasan

tersebut berupa:

1. Meninju, memukul, inenampar, mendorong sampai jatuh,

melemparkan sesuatu, rnenarik rambut, menelikung tangan dan kaki,

mencekik dan b:::::-:tuk-bentuk lain serangan fisik.

Page 57: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

43

2. Menggunakan senjata, seperti pisau makan, pisau dapur, dan tongkat.

3. Mengancam melukai istri/pasangan atau anak-ani:lk.

4. Merusak barang-barang, seperti mebel, untuk menakut-nakuti.

5. Perbuatan penganiayaan emosional dan mentl'IL

6. Penganiayaan atau penyerangan seksual.

7. Mencabut hak istri/pasangan ata s keperluan pokok, seperti makanan,

uang, berhubungan dengan teman atau keluarga, serta melakukan

intimidasi dan isolasi.

8. Merendahkan atau menghins istri/pasangan dan membuatnya merasa

tidak berarti.

9. Pembatasan ruang gerak (misalnya, dibatasi pergaulannya)

2.3.3. lingkaran Kekerasan dalam Rumah Tangga

Kekerasan yang terjadi dalam rumah tangga tidak selalu terjadi sepanjang

waktu, melainkan berlangsung seperti lingkaran. Lingkaran kekerasan dalam

keluarga sering berpola sebagai berikut:

1. Tahap Pertama: Ketegangan yang meningkat

.. Ketegangan mulai muncul. Pelaku membuat insiden kecil,

kekerasan lisan seperti memaki, mengancam dan kekeras:in fisik

kecil-kecilan.

Page 58: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

44

.. Perempuan mencoba menenangkan atau menyabarkan pasangan

dengan cara apapun yang rnenurutnya akan membawa hasil.

.. Tetapi perempuan merasa tidak banyak yang bisa dilakukan,

karena sekuat apapun ia berusaha menyenangkan

suami/pasangan, kekerasan terus saja terjadL

" Suami/pasangan melakukan penganiayaan sewal<tu tidak ada

orang lai11 .

., Suami/pasangan rnulai ada kekhawatiran bahwa istri/pasangannya

akan pergi rneninggalkannya karena ia tahu bahwa perbuatannya

tidak pantas.

" Pada diri suarni, terdapat rasa cemburu yang berlebihan juga.

.. Perempuan semakin merasa takut dan semakin rnenarik diri.

" Ketegangan kecil mulai bertarnbah.

" Ketegangan sernakin tidal< tertahankan oleh perernpuan.

2. Tahap Kedua: Penganiayaan

" Ketegangan yang rneningkat rneledak rnenjadi penganiayaan.

.. Suami/pasangan kehilangan kendali atas perbuatannya.

" Suami memulai dengan "ingin memeberi pelajaran" kepada

perempuan, bukan menyakiti.

" Saat suarni benar-benar rnenyerang, istri me1rasa tidal< berdaya

menghentikannya. la merasa tidal< akan ada yang sanggup

Page 59: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

45

menolong. Kekerasan fisik memang buruk dan kekerasan

emosional (seperti mengatai bodoh, meremehkan dan sebagainya)

sangat menghancurkan batinnya, membuatnya merasa hidup

tanpa a1ii.

" Perempuan berusaha bersabar dan menunggu sampai keadaan

menjadi tenang kembali dengan pikiran bahwa jika melawan, ia

akan semakin dianiaya.

" Ketegangan yang berasal dari "ketidaktahuan atas apa yang akan

terjadi" mengakibatkan stress, sukar tidur, hilang nafsu makan atau

sebaliknya yaitu makan berlebihan, selalu merasa lelah, sakit

kepala dan lain-lain.

" Setelah penganiayaan terjadi, biasanya korban menjadi tidak

percaya bahwa pasangannya memang bermal<sud memukul dan

mengingkari kenyataan bahwa pasangannya telah berbuat kejam

terhadap dirinya.

" Kedua belah pihak berusaha merasionalisasi penganiayaan yang

telah terjadi.

" Pada tahap ini, korban biasanya tidak mencari pertolongan kecuali

jika lukanya sangat parah.

Page 60: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

46

3. Tahap Ketiga: "Minta maaf dan kembali mesra"

" Setelah episode kekerasan, kadang-kadang lelaki jadi mengetahui

bahwa dirinya bertindak melewati batas, kemudian merasa

menyesal dan berjanji tidak mengulangi perbuatannya. Janji ini

diucapkan khususnya jika istri mengancam meninggalkannya.

Suami biasanya mengajukan banyak alasan.

" lstri meyakinkan dirinya untuk mempercayai janji-janjinya,

sehingga ia tetap bertahan.

" lstri sebagni korban, lebih mengingat perbuatan-perbuatan baik

suami/pasangan.

" Korban merasa yakin bahwa "cinta mengalahkan segalanya."

" Suami/pasangan meyakinkan betapa ia membutuhkan istrinya.

" Keduanya saling membutuhkan. Terbentukjalinan hubungan

"baru. 11

" Sampai suatu saat ketegangan bermula kembali dan lingkaran

berlanjut ke tahap pertama lagi.

Berikut ini penjabaran lingkaran kekerasan dalam rumah tangga dalam

bentuk skema lingkaran kekerasan yang terjadi.

Page 61: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

Keterangan

Bulan Madu

Konflik

Cinta Hara pan Terror

[ Kekerasan

Reda <1--·--'

Skema 2.3.3. Lingkaran KDiRT

Cinta : Rasa cinta dan sayang kepada pasangan (suami)

Harapan : Berharap suami al<an berubah menjadi baik

47

Terror : Ancaman setiap saat akan dipukul, ditinggal, tidak dapat

menjalani hidup sendirian akan tetapi k"takutan dan sakit hati

atas perlakuan pasangan (suami)

Jangka waktu lingkaran ini berbeda-beda pada setiap keluarga yang

mengalami kekerasan. Di sebagian perkawinan, satu lingkaran lamanya bisa

berlangsung berbulan-bulan. (Kalyanamitra, 1999)

Kalyanamitra (1999) menjelaskan bahwa kekerasan dalam rumah tangga

sangat merusak pada diri korban kekerasan. Adapun p•engaruh kekerasan

yang ditimbulkan pada diri korban, sebagai berikut:

Page 62: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

48

1. Menderita ketegangan (stress) tingkat tinggi.

2. Menderita kecemasan, depresi dan sakit kejiwaan tingkat tinggi.

3. Tinggi kemungkinannya untuk melakukan bunuh diri.

4. Kemungkinan kegugurannya dua kali lebiil tinggi dibandingkan yang

bukan korban kekerasan.

5. Kemampuan menghaciapi dan menyelesalkan masalah lebih rendah.

6. lebih terpencil secara sosial.

7. lebih berkemungkinan untuk bertindak kejam terhadap anaknya.

8. lebih sering datang ke dokter, karena menderita sakit kepala, asma

dan penyakit-penyakit lain akibat stress.

Page 63: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

BAB3

Metodologi Penelitian

3.1. Jenis Penelitian

3.1.1. Pendekaum Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini ialah pendekatan kualitatif.

Pendekatan ini dipilih karena data yang hendak dikumpulkan adalah data

mengenai tipe-tipe pemaafan terhadap pengendalian emosi pada istri yang

menjadi korban KORT, Yang dikehendaki dari ungkapan konsep tersAbut

adalah suatu informasi dalam bentuk deskripsi. Menurut Bogdan dan Taylor

(dalarn Moleong, 1987) menyatakan bahwa "rnetodolo~Ji kualitatif adalah

prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata

tertulis atau lisan dari orang-orang dan peritaku yan~J diamati. Yang pada

akhirnya data yang akan diperoleh dari masing-masing subyek dapat digali

secara mendalarn.

Page 64: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

50

3.1.2. Metode penelitian

Metode penelitian ade>lah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

mengumpulkan data penelitiannya. (Arikunto, 2002) IVletode yang digunakan

dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif berupa wawancara

sebagai metode utama dan observasi sebagai metode penunjang, yang

bertujuan untuk mengetallui sejaull mana peranan tipe-tipe pemaafan

terlladap pengendalian emosi seseorang. Metode penelitian ini dipilill karena

dengan metode ini penelitian dapat memperolell gambaran mengenai

keterkaitan antara dua variabel yang akan diteliti.

3.2. Subyek Penelitian

Peneliti melakukan pemilihan subyek dengan membuat kategori yang llarus

dipenulli olell subyek. Adapun kategorinya adalall sebagai berikut:

i. Para istri yang telall menikall minimal selama ·1 tallun.

2. lstri yang belum bercerai (divorce).

3. lstri yang menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga.

Adapun subyek penelitian yang peneliti gunakan sebanyak empat orang.

Menurut Patton (dalam Poerwandari, 1898) bahwa penelitian kualitatiftidak

menentukan jumlall subyek yang digunakan, yang terpemting adalah

Page 65: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

kekayaan data yang diperoleh sehingga penelitian kualitatif cendeirung

menggunakan subyek yang sedikit.

3.3. Variabel Penelitian

51

Variabel yaitu suatu objek penelitian atau sesuatu yang menjadi titik perhatian

pada suatu penenlitian (Arikunto, 2002) variabel dalam penelitian ini terdiri

dari dua variabel yaitu: variabel bebas (Independent V;;1riable) dan variabel

terikat (Dependent Variable). Variabel bebas adalah variabel yan11 dipandang

sebagai sebab kemunculan, sedangkan variabel teril<at adalah konsekuensi

atau yang dipandang sebagai akibatnya. \lariabel bebas dalam penelitian ini

adalah tipe-tipe pemaafan sedangkan yang menjadi variabel terikat adalah

pengendalian emosi.

Definisi konseptual pemaafan adalah proses, cara, perbuatan memaafkan;

pengampunan. Sedangkan definisi operasional ialah hasil yang clidapatkan

dari wawancara mengenai maaf yang dipersepsikan oh~h istri dalam

menrhadapi masalah yang timbul akibat kekerasan yang dialaminya dalam

berumah tangga dan pemaafan yang seperti apa yang digunakan istri serta

bagaimanakah proses pemaafan itu berlangsung. Sedangkan tipe-tipe

Page 66: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

pemaafan yang dimaksud adalah tipe pemaafan model hollow forgiveness,

silent forgiveness, total forgiveness, dan no forgiveness.

52

Definisi konseptual pengendalian emosi adalah meredam rasa terlekan atau

menahan gejolak emosi dan dengan sengaja menghayati suatu emosi yang

timbul termasuk emosi yang tidak menyenangkan. Sedangkan definisi

operasional ialah hasil yang didapatkan dari wawancara mengenai usaha­

usaha yang dilakukan istri (korban) dalam mengendalikan emosi yang

menyenangl<an maupun tidal< menyenangkan.

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan adalah wawancara secara

mendalam dan observasi. Peneliti menggunakan metocle wawancara karena

dengan metode ini peneliti dapat menggali secara mendalam berbagai

informasi mengenai penghayatan subyek terhadap sebuah masalah. Seisin

itu wawancara akan dilakul<an dengan tel<nil< terbul<a terstruktur yaitu dengan

membuat pedoman wawancara yang nantinya al<an ditanyal<an l<epada

responden.

Page 67: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

53

Wawancara adalah iOentuk komunikasi antara dua orang, melibatkan

seseorang yang ingin memperoleh informasi dari seorang lainnya dengan

mengajukan pertanyaan-pertanyaan, berdasarkan tujuan tertentu. (Mulyana,

2003). Menurut Kerlinger (1990) kelebihan metode wawancara adalah

didapatnya banyak informasi wawancara yang bersifat fleksibel, dapat

diadaptasi sesuai lcondisi subyek dan l<ebutuhan peneliti sehingga ia dapat

mengulang pertanyaan untuk memastikan bahwa pertanyaan yang diajukan

telah dimengerti oleh subyek. Dengan adanya tatap mu1ka maka peneliti

dapat berinteraksi langsung dengan subyek sehingga dlapat diperoleh data

yang detil sesuai dengan pandangan subyek.

3.5. lnstrumen Penelitian

3.5.1. Pedoman wawancara

lnstrumen penelitian berbentuk pedoman wawancara. lnstrumen penelitian

adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan

data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti

cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah cliolah. (Arikunto, 2002)

Adapun pedoman wawancara berisikan sejumlah pe1ta11yaan-pertanyaan

yang berkaitan dengan hal-hal yang akan diteliti. (Poerwandari, 1998)

Page 68: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

Pedornan wawancara ini hanyalah bersifat urnurn, tanpa perlu rnernperinci

setiap pertanyaan yang rnungkin akan ditanyakan, pedornan wawancara

digunakan untuk rnenglngatkan peneliti rnengenai aspek apa sajakah yang

harus dibahas, juga digunakan sebagai daftar pengecek dari setiap

pertanyaan yang akan diajukan.

54

Guide interview pada aspek KDRT diarnbil dari undang-undang dasar

penghapusan l<DRT tahun 2004, kernudian guide interview pada aspek tipe­

tipe pemaafan diambil dari Baurnister, Exline, Sommer (dalarn Worthington,

1998), sedangkan pada aspek pengendalian ernosi diambil dari Goleman

(2003)

Page 69: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

55

Tabel 3.5.1. Guide Interview

Aspek Kategori

Kekerasan Dalam 1. Kekerasan fisik Rumah Tangga 2. Kekerasan psikis

(KORT) 3. Kekerasan seksual 4. Penelantaran rumah tangga

Tipe-tipe 1. Total forgiveness Pemaafan 2. Hollow forgiveness

dengan -

Pengendalian Emosi (+) A Menghadapi situasi dengan sikap rasional I.

2. Mengelola perasaan-perasaan irnpulsif dan emosi-e(llosi yang menekan

3. Tetap teguh dan positif dalam berpikir pada situasi yang paling berat

4. Berpikir jernih 3. Mengenali emosi dan menghindari penafsiran yang

berlebihan terhadap situasi yang dapat menimbulkan respon emosional

Tipe-tipe 1. Silent forgiveness Pemaafan 2. No forgiveness

dengan Pengendalian

Emosi (-) 1. Menghadapi situasi dengan sikap emosional 2. Membiarkan perasan-perasaan impulsif dan emosi-

emosi yang menekan 3. Ragu-ragu dan berpikir negatil pada situasi yang

paling berat 4. Berpikir aangkal 5. Tidak dapat mengenali emosi dan menafsirkan secara

berlebihan, situasi yang dapat menimbulkan respon emosional

--

Page 70: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

3.5.2. lembar Observasi

Lembar observasi digunakan sebagai pedoman untuk melakukan

pengamatan terhadap garr.baran subyek, sikap dan tingl<ah laku subyek

selama wawancara berlangsung.

3.5.3. Alat perekam

56

Untuk memperoleh data secermat mungkin maka peneliti menggunakan alat

perekam, adapun alat perekam yang digunakan berupa tape recorder, alat

perekam ini juga dimaks:Jdkan untuk meminimalisir bias pada saat proses

wawancara berlangsung. Deddy Mulyana (2003) mengernukakan bahwa

keuntungan peneliti dalam menggunakan tape recorder antara lain: peneliti

dapat berkonsentrasi penuh terhadap informasi yang dib1~rikan responden

(tidak perlu repot menulis) dan data yang peneliti peroleh juga lengkap,

sehingga ia lebih leluasa untuk merumuskan temuannya.

Untuk penggunaan alat perekam, peneliti harus terlebih dahulu meminta izin

kepada subyek agar subyel( merasa nyaman dan proses wawancara dapat

berlangsung dengan baik.

Page 71: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

57

3.6. Prosedur Penelitian

Tahapan-tahapan yang peneliti lakukan dalam pene!itian ini adalah sebagai

berikut:

1. Tahap pra lapangan

Pada tahap ini, peneliti rnembuat rancangan peneliltian, memilih lapangan

penelitian, mengu;us perizinan, memilih informan, rnenentukan subyek

penelitian, meminta kesediaan subyek penelitian untuk diwawancarai,

membangun rapori dengan subyek penelitian serta menyiapkan instrumen

penelitian.

2. Tahap pekerjaan lapangan

Pada tahapan ini, kegiatan peneliti adalah mempersiapkan diri memasuki

lapangan penelitian, berperan serta sambil mengumpulkan data dari hasil

perolehan selama wawancara kepada subyek peme1iitian beserta orang­

orang terdekat. lnstumen yang digunakan peneliti saat mewawancarai

adalah alat perekam (tape recorder) dan alat tulis serta lembar observasi

untuk mencatat sesuatu yang terjadi selama wawancara berlangsung.

3. Tahap analisis data

Tahap ini peneliti melakukan kegiatan analisa data yang telah didapatkan

dari proses wawancara dan observasi. Data yang t1::ilah didapatkan

kemudian diolah untuk mendeskripsikan masalah sehingga dapat

dilakukan analisa, kemudian dilakukan pengkodean untuk dapat

Page 72: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

58

mengorganisir dan mensistemasi data secara lengkap dan detil sehingga

data dapat mernunculkan gambaran topik yang dipelajari. Keding dapat

dilakukan dengan cara menyusun transkrip verbatim dan catatan

lapangan. Setelah menguraikan masing-masing kasus dengan r.ara

mempresentasikan secara kronologis peristiwa yang dialami setiap

subyek mulai dari <iwal sampai akhir, kemudian dilakukan analisa banding

antar kasus untuk mengetahui apakah ada perbedaan antara satu subyek

dengan subyek lainnya dalarn rnengatasi setiap permasalahan yang

dihadapi.

Page 73: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

BAB4

PRESENTASI DAN ANALISIS DATA

4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian

Dalam penelitian ini subjek yang digunakan sebanyak 4 orang, yaitu istri yang

menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga. Data yang penulis dapatkan

dari penelitian ini dalam bentuk wawancara dengan subyek penelitian dan

beberapa sumber lain (informan) yang berkaita;·, :angsung dengan keseharian

subjek agar memperkuat data yang didapatkan. Dalam menceritakan

gambaran umum subyek, penulis hanya menggunakan inisial demi menjaga

kerahasiaan identitas subyek.

Tabel 4.1. Gambaran Umum Subyek Pe•nelitian

lstri (korban) KS N 11\lR SM Usia 24 tahun 47 ta:1un 30 tahun 34 tahun Suku Betawi-sunda Batak Jawa Betawi

Pekerjaan Karyawati Pegawai lbu rumah !bu rumah a!'luransi tangga tangga

-- '-Jwarunn\ Aaama Islam Kristen Islam Islam ·-

Pendidikan SMA SMA SMP SMP Suami !Eelaku} SA A I B

Usia 30 tahun 53 tahun :32 tahun 37 tahun Suku Betawi Batak Padang Betawi

Pekeriaan Karvawan PNS soeir Satoam Pendidikan SMA SMA :30 SMA

Lama 7 tahun 27 tahun r 5 tahun 12 tahun Pernikahan I

__l ______ -·--·--·---·-J·_ - - . ·-·--· - . -.-··--

Page 74: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

4.2. Penyajian dan Analisis Kasus

4.2.1. Kasus KS

4.2.1.1. Gambara11 umum subyek KS

60

KS adalah seorang istri yang saat ini berusia 24 tahun dan mempunyai suami

berusia 30 tahun. Dalam membina mahligai rumah tangga bersama suami

selama 7 tahun, KS telah dianugerahi dua orang anak laki-laki. Anak pertama

berusia 3 tahun sedangkan anak bungsunya berusia 1 tahun.

Wawancara berlangsung di rumah kediaman suami KS, saat itu KS

mengenakan pakaian daster berwarna putih deng;m corak garis-garis pink

sepanjang lutut. Pagi hari itu KS terlihat sangat segar dan tenang, walaupun

suaranya sedang serak dikarenakan kelelahan setelah merayakan hari ulang

tahun anak bungsunya yang berusia 1 tahun. Rambut panjang berwarna

kuning kecoi<latan membuat dirinya semakin terlihat dewasa dalam

berpenampilan disertai dengan tinggi ± 152 cm dan berat badan ± 47 kg.

Pekerjaan yang saat ini KS geluti yaitu sebagai karyawati di sebuah ternpat

ke1raoke yang berada di selatan Jakarta, sedangkan suaminya beke1ja

sebagai karyawan pada sebuah Dealer rnobil.

Page 75: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

61

4.2.1.2. Kekerasan dalam rumah tangga yang dialami

Awai mula pertemuan KS dengan suami yaitu pada sebuah acara pernikahan

teman KS yang saat itu tinggal berdekatan dengan rumah !luami, kemudian

mereka berkenalan. Semenjak pertemuan itulah akhirnya KS semakin dekat

dengan SA yang hingga saat ini menjadi suaminya.

"pertama kali ketemu disini (rumah suami) waktu acara pemikahan temen saya, kebetulan saya kesini kondangan, di sini ketemu deh karena dia anak sini yaa ... diundang temennya juga, nah di acara itu dia kenalan sama saya." (14 Januari 2008, pukul 09.45 WIB)

Tahun 2001 SA memutuskan untuk menikahi KS yang pada saat itu masih

duduk di bangku sekolah menengah atas (SMA) tingkat ke dua,

pernikahannya IJerlangsung sederhana dan tanpa sepengetahuan teman-

teman sekolahnya. Setelah menikah KS dan suami langsung memisahkan

diri dari orang tua dan mertua, mereka memilih u:ituk mengontrak disebuah

rnmah yang tidak begitu jauh dari tempat tinggal orang tua SA (suami).

Kehidupan rumah tangga KS dan suami terbilang cukup harmonis, hanya

terdapat hambatan-hambatan kecil yang ditemuinya dalam menjalani

kehidupan berumah tangga selama 6 tahun terakhir, hambatan yang

biasanya muncul mengenai masalah ekonomi dan penyatuan ke dua sifat

Page 76: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

62

yang berbeda, tetapi hal tersebut tidal< rnenjadikan sebuah pernicu

pertengkaran yang besar antara rnerel<:a berdua.

"masa/ah dalam ke/uarga ya ... banyak kaya macem keuangan, ketja sih udah tef,3p tapi yang tadinya uangnya dipegang sendiri buat orang tua ... sekarang dibagi sama istri. lsti/ahnya ya ... makan cukup ga' nih St)bu/an. Terus nyatuin dua sifat yang berbeda ehmm ... dia pengennya saya ehm ... ngertiin dia, tapi saya pengen dia ngertiin saya, yaa ... memang begitu susah juga sih."

Saal terjadi pertengkaran kecil upaya KS rnenyelesaikan pertengkaran

tersebut dengan cara rnengalah, karena rnenurutnya jika salah satu diantara

rnereka tidal< ada yang rnengalah sarnpai kapanpun masalah tidak akan

dapat terselesaikan.

"untuk nye/esain masa/ah salah satu /1arus ada yang ngalah gitu kan, karena ka/au ga' ada yang nga/a/1 sampe kapanpun bakal tabrakan terus. Kaya macem dia pengennya saya dirumah ngurus s;,::;;;r:i, tapi saya ga' mau udah biasa kerja gitu kan (sambil mengemyitkan kening) tapi suami saya pengen saya ngurus rumah aja, yaa ... saya ngala/1 ga' kerja-kerja nganggur selama 2 tahun."

Selarna 7 tahun rnembina l<ehidupan berumah tangga, baru pertama kalinya

KS mendapatkan perlakuan kc.tsar dari suami pada bulan Oktober tahun 2007

yang lalu, sebab terjadinya kekerasan yang dilakukan suami KS dikarenakan

suaminya tidak rnengizinkan anak pertarnanya untuk ikut serta bersarnanya

pergi ke kantor SA (suami) yang pada saat itu SA sedang libur kerja dan SA

pergi ke kantor untuk mengambil surat kontrak.

Page 77: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

63

"waktu itu hari minggujam 11.00 pagi, dia kan ga' ke~ia maksudnya dia mau pergi gitu ke kantor ada yang mau diambil .. ., kebetu/an saya mau nidurin anak yang kecil kama udah rewel. Anak saya yang besar nangis mau ikut suami, ya akhimya saya bi/ang 'ya udah ajak aja' kama anak saya yang pertama ka/au udah bi/ang mau-mau ya harus, percuma ga' diajakpun saya yang repot harus ngebujuk-bujuk dia berenti nangis soalnya anak yang satunya mau tidur, ya udah ajak aja saya bilang, ini kan hari minggu kalau memang mau ngambil kontrak doang yaa .. . ajak aja (sambil meninggikan suara) dia marah, terus saya makin marah, kesel, saya bilang 'ada apa nih? Bilang aja lo mo kemana gitukan', maksud saya ga' usah alesan mo kekantor /ah, mo inilah ituleh."

Setelah terjadi pertengkaran antara KS dan suami di hari minggu, situasi

semakin tidak kondusif dan membuat SA memukul (menonjok) hidung KS

hingga mengeluarkan darah, belum puas dengan pukulan yang mengenai

hidung KS, kemudian SA memukul kembali kepala bagian belakang KS

dengan menggunakan kaleng susu.

"saya kese/ sama dia, saya curiga, tapi tetep dia bilang banyak keqaan, saya terus marah-marah ke dia, akhimya dia mau pukul saya tapi dia berenti, saya terus ngomong ke dia 'kenapa? elo mo pukul gua' terus akhimya teqadi dia puku/ saya, hidung saya di tonjok sampe berdarah terus saya kan jatuh ke tempat tidur, terus dia juga pukul kepala bagian belakang saya pake kaleng SLJSU."

4.2.1.3. Pengendalian emosi yang dihasilkan

Kekerasan fisik yang dilakukan SA kepada KS tidak membuatnya berdiam

diri menerima perlakuan suaminya tersebut, tetapi KS secara spontan

membalas perlakuan kasar suami dengan mencakar-cakar wajah suaminya.

Page 78: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

64

Belum cukup puas membuat jera suaminya KS akhirnya pergi dari rumahnya

untuk melaporkan perlakuan suaminya ke POLRES Jakarta Selatan dan

memeriksakan Iuka-Iuka untuk di visum di sebuah rumah sakit, yang nantinya

akan digunakan sebagai bukti [)enganiayaan yang dilakukan suami kepada

dirinya.

Saat terjadi kekerasan dalam rumah tangga KS, orang yang pertama kali

didatanginya untuk menenangkan hatinya akibat kekerasan yang baru

dialaminya adalah sahabat terdekatnya, disanalah ia menceritakan semua

hal yang telah terjadi pada dirinya. Setelah lega menceritakan keluh

kesahnya ia kemudian pergi untuk melaporkan kejadian tersHbut ke

POLRES. Berikut penuturannya

"temen saya tanya 'kenapa? ... kejadiannya gimana? ... awalnya kenapa? ... ' ya saya certain aja gini-gini, pas udah selesai saya trus /angsung pergi lagi ... trus dia tanya 'lo mau kemana? Udah di sini aja, istirahat' maksudnya gitu, saya bilang 'engga gua mau ke POLRES terus ke rumah sakit' gitu kan, trus akhimya dia bilang 'ngapain? ... pikir panjang' tapi tetep saya ngotot mau pergi, trus dia bilang 'terserah lo aja' ... "

Sesaat setelah terjadi kekerasan, KS memutuskan untuk pergi mengontrak

rumah dan terpisah sementara waktu dari suami, selama ± 2 bulan KS

memisahkan diri dikarenakan KS ingin introspeksi diri atas apa yang telah

terjadi sebelumnya dalam kehidupan berumah tangga.

Page 79: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

65

Selama terpisah d2ri suami, KS masih tetap menyimpan perasaan sakit yang

sangat dalam atas perlakuan kasar yang dilakukan suaminya dan ia masih

sulit untuk memaafkan suaminya, berulang kali suami KS memintanya untuk

kembali lagi dan memaafkan atas semua kesalahan yang diperbuat SA

(suami), tetapi hal tersebut belum mendapat tanggapan dari KS.

"sampe al<himya itu dia nemuin saya di tempat kerja saya, nungguin saya pas saya mo pu/ang kerja, trus dia bilang mo ajak saya ngomong, saya bilang 'apa /agi yang mau diomongin?(sambil marah) ga ada! Sekarang gini aja du/u, aku lagi nikmati l<esendirian, lagi mo mikir juga salahnya dimana, sekarang masing-masing aja introspeksi diri saya hilan~r gitu kan. Mau mikir /agi dan ga pengen kan sakitnya masih terasa ga cumen istilahnya fisik gitu kan yang terasa sakit tapi semuanya kan sakit, jadi saya bilang 'udah/ah nanti dulu' ... "

4.2.1.4. Tipe-tipe pemaafan yang ditampilkan

Saat pertama kali mendapatkan kekerasan dari suami, KS menampilkan tipe

pemaafan model no forgiveness dan masih bergelL.t pada

ketidakseimbangan emosi, serta rasa sakit yang masih terasa baik fisik

maupun psikis.

"memang waktu awal-awal dipukul pertama kali emang ga akan balik, ga akan mau maafin ... ya ... kama rasa sakitnya itu loh ... (sambil meninggikan suara) rasa sakitnya itu ampun deh ... kaya gimana gitu ... pokoknya ga bisa diungkapin, kama udah sakit fisik, psikis juga sakit, fro bisa ... ko sampe t " ega ...

Page 80: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

66

Hari demi hari dilalui KS dalam kesendirian, pemikiran-pemikiran positif pun

sedikit demi sedikit mulai terbangun kembali da:.:;;-;-i diri KS dalam

menyelesaikan masalah rumah tangganya. Akhirnya KS pun kembali kepada

suaminya, tetapi saat itu yang ia pikirkan adalah anak-anaknya yang masih

balita dan masih sangat memerlukan perhatian dari kesua orang tuanya dan

KS belum sepenuhnya memaafkan suami.

"dimaafin sih dimaafin, tapi masih terasa nyesek aja, saya bilang gitu karna baru seka/i, jadi nyeseknya kan gimana ya ... aduh ko bisa begini? Saat ini saya kembaii lagi karna yang utama itu anak, ya udah al\hirnya selama 2 bulanan inilah masih ga terlalu deket karna rasa sakitnya ini masi/1 ada."

Setelah panggilan demi panggilan dari kepolisian mengenai tuntutan yang

diajukan KS terradap suami tidak diperdulikan suami, SA akhirnya berjanji

untuk tidak akan mengulangi perlakuan l<asar yang lalu dan SA meminta

kepada istrinya untuk memulai kembali rumah tar.gga yang baru.

"kata dia, 'kan kamu udah tau aku orangnya begim ... kan manusia ga ada yang sempuma, yaa ... aku khilaf ... maafin, namanya orang khilaf ... aku janji ga u/angin /agi, aku mau berubah'dia bi/ang begitu ke saya."

Tetapi KS belum mempercayai janji-janji yang diucapl<an oleh suami KS,

melainkan bukti yang ia perlukan, pada akhirnya SA rnuiai baik kernbali dan

memperhatikan istrinya dengan cara jika SA sedang libur dari pekerjaannya

kemudian ia mulai memasak dan mereka makan bersama-sarna. Sejak saat

Page 81: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

67

itulah KS rnulai bisa rnernaafkan kesalahan suaminya dan mereka

rnernutuskan untuk kernbali rnernulai kehidupan rurnah tangga rnereka yang

baru.

"dia ngebuktiin ke saya mau berubah, dia ngobatin hati saya, dia ambil hati saya biasanya tuh dia ga pemah masak ... trus dia masak, saya kan tidur nanti tiba-tiba dibangunin dia bilang 'makan' saya bilang 'orang ga masak' dia bilang 'ini udah dimasakin' dan yang bikin saya seneng banget dia tuh jadi perhatian banget sama anak-anak."

Analisis Kasus

P!'lngendalian Ernosi yang Ditampilkan

KS rneng<1larni kekerasan dalam rumah tangga yang pertama kalinya

dalam bentuk kekerasan fisik yang sangat fatal dan melukai hatinya,

kekerasan yang dilakukan suami terhadap KS berupa pukulan-pukulan bail<

menggunakan t<lngan maupun dengan menggunakan benda-benda lain

sebagai alat pemuxul, seperti kaleng susu yang dilemparkan suaminya ke

arah kepala bagian belakang, darnpak yang ditimbulkan dari pukulan

tersebut salah satunya yaitu hidung KS mengeluarkan darah dan tulang

hidungnya agak sedikit retak.

Pada saat itu KS merasa sangat rnarah, benci dan dendarn atas perlakuan

kasar suami, semakin ia mengingat peristiwa yang melukai hati dan fisiknya

rnaka akan semakin rnembuat dirinya benci kepada SA (suarni), saat inilah ia

Page 82: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

68

masih berada dalam lingkaran transgresi. Perasaan yang dimiliki KS

adalah kemarahan dan kebenciannya terhadap sua;ni yang mana KS masih

belum dapat mengendalikan emosinya dengan baik dan menghadapi

situasi yang menyakitkan dengan sikap emosional (emosi negatif).

Setelah mendapatkan masukan dari teman dan keluarga besar mengenai

penyelesaian permasalahan yang harus diselesaikc-n dengan cara

berkomunikasi antara KS dan suami, kemudian KS dan suami mulai

int:ospeksi diri mereka masing-masing, dengan memikirkan akan dibawa

kemanakah rumah tangga yang baru dibinanya selama 7 tahun dan

bagaimanakah dengan kehidupan anak-anaknya yang masih balita. Pada

akhirnya KS mulai bisa mengendalikan emosinya secara baik yaitu

menghadapi situasi dengan sikap rasional serta aapat berpikir dengan

jernih dalam memecahkan persoalan dari sinilah KS l<embali memuncull<an

emosi positif (perasaan cinta, simpati, empati dam kasih sayanq).

Tipe-tipe Pemaafan

Pertama kali mendapatkan perlakuan kasar dari suami, KS merespon

perlakuan suaminya dengan cara tidal< memaatl<annya (no forgiveness),

dikarenakan kondisi KS yang masih marah terhadap suami, tetapi setelah

suaminya meminta maaf karena l<ekhilafannya dan berjanji untuk tidak

Page 83: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

69

mengulanginya kembali, kemudian pihak keluarga dan temannya

memberikan dukungan dan tanggapan yang positif terhadap permasalahan

mereka serta rasa cintanya kepada anak-anak dan suami, akhirnya l<S mulai

dapat memaafkan sepenuhnya (total forgi11eness) kesalahan yang telah

diperbuat suami.

Page 84: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

70

Situafil KORT yang dilakukan suami • Kekerasan fisik

" Lingkaran Transgresi lngatan akan Iuka, menjadi rasa marah, benci

~ Tipe-tipe pemaafan

./ t1P :=orgiveness

• Tidak terjadi pemaafan secara intrapsikis dan interperpesonal Karena kondisi yang masih ma rah

' • Unfomfveness

Emosi (-) Perasaan - - - - -marah, benci, dendam

L Pengendalian Emosi

1. Menghadapi situasi dengan sikap emosional

2. Membiarkan perasan-perasaan impulsif dan emosi-emosi yang menekan

3. Ragu-ragu dan berpikir negatif pada situasi yang paling berat

4. Berpikir dangkal 5. Tidak dapat mengenali emosi dan

menafsirkan secara berlebihan, situasi yang dapat menimbulkan respon emosional

-

~

-

Total For qiveness emaafan trapsikis personal. n antara elah pihak Tiembaik

• Terjadi p secarain dan inter Hubung<1 ke dua b kembali 1

- - -

Pen

Forgiveness Emosi ( +) Perasaan cinta, empati, simpati

dan kasih sayang

1.Menghadapi gendalian Emosi situasi dengan sikap

rasional 2. Mengelola pe irasaan-perasaan impulsif

mosi yang menekan dan emosi-e 3.Tetap teguh ( jan positif dalam berpikir

yang paling berat pada situasi 4. Berpikir jernil 1

5.Mengenali e mosi dan menghindari penafsiran y< mg berlebihan terhadap

lapat menimbulkan respon situasi yang < emosional

Skema 4.2.1. Analisis Kasus KS

Page 85: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

71

4.2.2. Kasus N

4.2.2.1. Gambaran umum subyek N

Pertama kali menemui N, ia sedang tidak beg!tu sehat d.an baru saja pulang

dari rumah sakit untuk berobat dikarenakan sehari sebelumnya ia sangat

sibuk membantu menyiapkan acara resepsi pernikahGm adiknya.

Wawancara berlangsung di rumah kediaman N dan suami. Suasana pada

saat wawancara sangat sejuk disertai dengan rintik-rintif; gerimis yang

semakin menambah kesejukkan suasana rumah dan ketenangan keluarga

yang berada didalamnya. Saat di temui, N berada dirumah seorang diri,

sui: minya sedang bekerja, dan keempat anaknya sedang tidal< berada

dirumah. Wawancarapun dilakukan di kamar N, saat itu N mengenakan

pakaian tangan pendek berwarna hitam putih dan celana panjang berwarna

hitam. Rambut keriting sebahu membuatnya terlihat muda walaupun saat ini

ia sudah berusia 47 tahun dan masih bekerja di sebuah perusahaan yang

bergerak dalam bidang asuransi.

Gereja merupakan tempat awal pertemuan antara N dan suami saat sedang

me.rayakan natal. Ketika itu N masih menjalani pendidikan di sekolah

menengah atas tingkat satu, setelah lima tahun perkenalan akhirnya mereka

berdua memutuskan untuk menikah. Selama 1 tahun pemikahan mereka

Page 86: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

72

tinggal bersama orang tua suami N, setelah 1 tahun akhirnya N dan suami

mernisahkan diri dari mertua dan tinggal bersama keluarga barunya.

4.2.2.2. Kekerasan dalam rumah tangga yang dialami

Selama 27 tahun menikah, N tidak sekalipun mendapatkan kelcerasan secara

fisik dari suami, melainkan setiap harinya N selalu mendlapatkan kekerasan

secara psikis, perlakuan tersebut selalu terjadi dimalam hari setelah A

{suami) pulang kerja larut malam bahkan sampai jam 05,.0o pagi dalam

keadaan mabuk. Sesampainya dirumah, A selalu saja rnembuat kegaduhan

dengan cara marah-marah ke seisi rumah, hal t<:,rsebut tidah hanya rnembuat

N dan anak-anak takut, melaink::m tetangga N pun selalu terganggu jika A

sedang marah-marah kepada keluarganya.

"kalau kekerasan dia ngga pema/1 mukul, ngga pemah ngapa-ngapain, jadi kerasnya ngomongnya, soa/nya posisi kerasnya dia posisi minum alko/Jo/ diluar kadang ampe ma/em, kadang bisa ampe pagi, trus ampe ruma/J ngomong ... ngoce/1-ngoce/1, paling kerasnya disitu." (wawancara di rumah N, Kamis, 31Januari2008, pukul 14.00 WIB}

Suami N selalu marah terhadapnya hanya apabila suaminya pulang kerumah

dalam keadaan mabuk, jil<a tidal< dalam keadaan mabuk suaminya lebih

sering berdiam diri. Dalam kehidupan berumah tangga permasalahan kecil

sering terjadi namun tidal< menjadikan merel<a bertengkar, tetapi yang

Page 87: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

menjadi masalah adalah perilaku buruk suaminya yang tidak pernah

berubah. Apabila N menanyakan kepada suaminya habis pergi dari mana

suaminya dan mengapa pulang hingga larut rnalam serta kenapa mabuk, A

langsung marah kepada N.

"ka/o saya tan ya a bis dari mana ... dia pasti ngomong 'suka-suka gua mau kemana, uang-ua11g gua ko, yang gua abisin uang gw.i ko, elu mau apa?' kasar kan omongannya ... "

Suami yang setiap harinya pulang larut malam dalam keadaan mabuk

rnenurut N dikarenakan terpengaruh oleh teman-temannya, ia bahkan rela

mengeluarkan uang ratusan ribu rupiah dalam satu harinya hanya untuk

mentraktir temannya min um alkohol.

73

"setiap ma/em pasti mabok, ga ada angin ga ada ujan pasti mabok bikin perkara /ah, dia minum karena pengaru/1 temen, dia orangnya sok-sok an gitu, dia bilang 'aaa ... guajago nih pengen minum' maksudnya biardiliat orang hebat gitu .. . , sering satu kafe ditraldirin dia sampe abis 400 tibu, 500 ribu."

Saat sebelum menikah, A selalu membuat N bahagia, ia selalu penuh

perhatian terhadap N, maka dari itu N sangat mencintainya dan memutuskan

untuk menikah denuan A, tetapi setelah menikah A terkadang pulang dalam

keadaan rnabuk ter:.ebih lagi saat anak kedua rnerel<a lahir, A hampir setiap

malamnya pulang dalam keadaan mabuk dan tidak perhatian pada keluarga

baru mereka.

Page 88: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

"dulu waktu pacaran baik banget, tapi lama-lama pas rumah tangga baru ketauan buruknya, saya tau kelakuan dia sejak punya anak yang kedua, waktu anak pertama udah minum-minum tapi be/um parah banget, ngga­ngga terlalu ngocel1, tapikan lama-lama ketauan belangnya, kalo masih pacaran ga ketauan."

Kemarahan suami terhadapnya yang tanpa sebab membuatnya sangat

kesal, tetapi aaat suaminya marah-marah ia hanya bisa berdiam diri saja,

karena menurutnya jika ia menanggapi kemarahan suami maka suaminya

akan sernakin rnarah. Perkataan kasar yang diucapkan suami pada saat

rnabuk kepada N dan anak-anak lebih kepada keAKUannya atau

keangkuhan dalarn dirinya.

74

"dia biasanya ngomel 'kalian tau ... saya ini orang hebat, terkenal dimana­mana, semua orang menghargai saya ... keci/ kalian dimata saya' (.sambil meninggikan suara) ya ... angkuh gitu, dia /ebih ke AKU annya, kalo /agi marah pasti bikin heboh, .. kadang ngambil golok, kedang ngambil pisau, dia bilang 'nih bunuh saya ... saya kuat ... ga mempan dibunuh'. Saya gondok banget waktu dia /agi ngomel-ngomel, pengennya ngantem (menghantam), kita hajar, pengennya diusir dari rumah kalo bisa ngga usah pulang, kama minum terus kan., .ngapain jug a pulang /Ji kin ribut gitu kan ... "

Bagi N masalah ekonomi dalam keluarga cul<Up mengganggunya, bukan

dikarenakan suami tidal< mempunyai uang tetapi dikarenakan suami N lebih

mnmentingkan biaya pendidikan keluarga suaminya dibandingkan

membiayai pendidikan anak-anaknya dan kebutuhan sehari-hari anak serta

istrinya, saat N meminta uang untuk keperluan anak-anak kepada suaminya,

Page 89: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

75

terkadang ia diberi dan lebih sering tidak diberi uang dengan alasan tidak

punya uang.

"kalo sama keluarganya dia tanpa dipinta uangnya d!kasih tapi ka/o sama anak dan istri ngga, soalnya dia ke kekeluargaannya lebih dominan bagi dia, anak sama istri ga peduli, yang penting adiknya, kakaknya dibiayain ampe sekarang."

Hal terberat yang dihadapi N dalam hidupnya adalah pada saat ia harus

membiayai anak-anak bersekolah, dan suaminya tid<il< memperdulikan biaya

tersebut.

"saat-saat paling sulit waktu membiayai anak-anak selwlah, saya harus cari sendiri untuk bayar uang kuliah, dia ngga peduli ... kalo ada dikasih, ngga ada yaa ... ngga dikasih, padahal misalnya waktunya udah harus nih, dia ngga berusaha untuk mendapatkan uang, jadi saya pinjem sana pinjem sini (dengan suara yang sendu)."

4.2.2.3. Pengendalian emosi yang dihasilkan

Upaya N untuk membuat suaminya memperhatikan ia dan anak-anak telah

dilakukan tetapi tidak membuahkan hasil, sehingga membuatnya sangat

stress menghadapi kehidupan rumc;h tangganya.

"saya ngomong ke dia kalo dirumah ngobrol ke'sama anak-anak, deket ke'sama anak-anak, trus dia bilang yaa ... yaa ... yaa . .' sambil masa bodo gitu, saya ampe ngga kuat ngadepin ini semua, saya stress banget ... "

Page 90: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

76

Kebenciannya kepada suami, membuat anak-anaknya pun ikut membenci

ayahnya, karena melihat ibunya yang selalu sedih akibat perlakuan a1ahnya,

sampai pada saat suami N sal<it dan tidak bisa bekerja selama 2 tahun, N

dan anak-anaknya tidak memperhatikannya.

"waktu dia sakit saya ngga rawat, saya dan anak-anak udah masa bodo, mekanan minuman si ada aja di rumah tapi saya ngga nganterin ke dia, itu ma lagu lama, dia bilang 'saya ko ngga diurusin' saya bilang aja 'panggi/ aja temen lu diluar noh yang ngurusin, yang biasa ngajak maen, yang biasa suka ditraldirin satu kafe (sambil marah)."

Untuk menghilangkan rasa sakit hatinya kepada suarni, biasanya disela-sela

kesibukkannya beke~a N selalu meluangkan waktu untu!c pergi mengikuti

perkumpulan para ibu gereja sekali dalam seminggu dan terkadang ia juga

meluangkan waktunya untuk pergi bersama anak-anaknya makan-rnakan di

luar rumah.

"biasanya saya ilwt kumpu/an para ibu di gereja setiap l?ari kemis jam 4 sore, disana pokok utamanye membahas rumah tangga, ngurusin anak tuh bagaimana caranya, kadang-kadang saya ja/an sama anak-anak ke mall, makan-makan."

4.2.2.4. Tipe-tipe pemaafan yang ditampilkan

Kebiasaan suami yang sudah berpuluh-puluh tahun selalu saja meminurn-

minuman alkohol, marah-marah tanpa sebab dalam kea1daan mabuk, tidak

Page 91: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

memperhatikan anak-anak dan istri baik itu dalam be• 1tuk perhatian kepada

anak dan istri maupun dalam membiayai pendidikan untuk anak-anaknya,

membuat N tidak dapat memaafkan suami.

"ngeliat kelakuan dia ... saya ngga maafin, ngga kepikiran buat maafin dia, sis!imnya gini /oh .. jalanin aja kaya air, ngga ada istifah maafin sih."

Perasaan N saat tidak memaafkan suamipun biasa saja, baginya keadaan

suaminya dirumah sama saperti saat suaminya tidak berada dirumah.

77

"perasaan saya ngga maafin suami ... biasa aja, gitu aja, ngga ada, kayanyagimana ya ... ah masa bodo, biarin aja ... sekarang udah ngga ada rasa tertekan, misalnya dia ngga pulang atau bagaimena-l:mgaimana udah ga kepikiran, tau kenapa ... ? Hati aku udah kapalan lmli yah sailing disakitin, dari pada diajak ngbrol ribut mendingan dibodoin aja."

Analisis Kasus

Pengendalian Emosi yi'lng Ditampilkan

Kemarahan yang c ialami N setiap harinya dari suami yang selalu dalam

keadaan mabuk m .:!rupakan suatu bentuk kekerasan cfalarn 1·umah tangga

secara psikis dan kesulitan masalah ekonomi dalam membiayai sekolah

anak-anaknya akibat suaminya tidak terlalu mementingkan anak serta

istrinya merupakan salah satu bentuk penelantanm dailam rnm&1h tangga.

Page 92: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

78

Selama 27 tahun pernikahan, setiap harinya suami N selalu pulang kerja

dalam keadaan mabuk dan marah-marah tanpa sebab sehingga membuat

keluarga dan tetangga N terbangun akibat keributan yang ditimbull<an

suaminya, hal tersebut menjadikan N membenci suami. Waiau telah

dinasehati berkali-kali agar tidak rnerninurn-rninurnan keras tetapi suarni N

tidal< rnernperdulikannya dan rnernbuat N semakin marah dan rnernbenci A

(suami). lngatan akan Iuka yang dialarninya selalu saja terulang dan terulang

kernbali yang pada akhirnya rnernposisikan N selalu berada dalam lingkamm

transgresi, yang sernakin hari rnenambah rasa bencinya terhadap suami.

Sarnpai saat ini N tidak dapat mengendalikan emosi secara baik, disini

terlihat bahwa N masih menghadapi situasi den~iar sikap emosiona!,

belum dapFJt berpikir jernih (berpikir dimgkai), membiarkan perasai:m­

perasaan impulsif dan emosi-emosi yang menekan serta tidak dapat

mengenali emosi dan menafsirkan secarn berlebihan situasi y<l>ng dapat

rnenirnbulkan respon emoskmal.

Tipe-tipe Pemaafan

N rnerniliki tipe pernaafan model no forgiveness (tidak memaafkan) perilaku

suarni yang selalu rninum-minunan keras setiap harinva sarnpai saat ini,

mara'1-rnarah tanpa sebab, pe ·hatian suami yang kurang pada N dan anak­

anak, kesulitan N dalarn rnernbiayai anak-anak sekolah, rnembuat N menjadi

Page 93: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

79

marah, benci dan dendam terhadap perilaku su2mi ';ehingga ia selalu berada

dalam lingkaran transgresi. N lebih senang jika Udak memaafkan suami,

baJinya tidak ada perasaan menyesal atau sedill jika tidal< memaafkan suami

dan membuat hatinya membatu untuk memaafkannya.

Page 94: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

Situasi KORT yang dilakukan suami

• Kekuasan psikis

• Penelantaran ruma11 '"' 1gg a

l Lingkaran Transgresi

lngatan akan Iuka, menjadi rasa marah, ben

i Tipe-tipe pemaafam

i No Forgiveness

• Tidak terjadi pemaafan secara intrc:p~ikis dan interperpesonal. Dikarenalmn kondisi yang masih marah

Unforoiveness Emosi (-) Perasaan

marah, benci, dendam

ci, dendam I

~-------------------

Pengendalian Emosi 1.Menghadapi situasi dengan sikap emosional 2.Membiarkan perasan-perasaan impulsif dan

emosi-emosi yang menekan 3. Ragu-ragu dan berpikir negatif p01da situasi

yang paling berat 4. Berpikir dangkal 5. Tidak dapat mengenali emosi dan menafsirkan

secara berlebihan, situasi 'lang uapat menimbulkan respon emosional

Skema 4.2.2. Analisis Kasus N

80

Page 95: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

81

4.2.3. Kasus NR

4.2.3.1. Gambaran umum subyek NR

Banyaknya suara mobil yang lalu lalang, pembeli yang seilalu datang silih

berganti seakan menambah keramaian disekeliling rumah NR. Saat ini NR

sedang disibukkan dengan warung yang baru digelutinya selama satu tahun,

wawancarapun berlangsung dirumDh kediamannya de igan ditemani kedua

anaknya yang mana putera sulungnya berusia 4 tahun sedang puteri

bungsunya berusia 2 tahun, walaupun situasi saat itu seclang hujan deras

namun tidak mengurangi keantusiasan NR untuk diwawancarai. Pada waktu

wawancara NR mengenakan pakaian kaos berwarna putih dan celana levis

sepanjang lutut yarig menjadikannya tampil muda dan cerah. Rambut

panjang yang diurai menambah kecantikkannya pada saat diwawancarai.

Pada tahun 2003 merupakan awal pertemuan antara NR dengan suami, NR

yang pada saat itu baru pertama kalinya datang ke Jakarta untllk mencari

alamat saudaranya dan bertemu dengan I (sllami) yang sampai saat ini

berpropesi sebagai sopir angkutan umum.

"waktu itu saya ketemu dia pas saya dari Jawa ke Jakaita mau cari alamat sodara, dia itu kan sopir ... trus dia tanya /agi cari apa? ... saya bilang aja alamat sodara, eh saya diante1in nyari sama dia, sebememya sih takut, tapi dia baik banget sayajadi ngga talwt deh ... " (Wawancara di rumah NR, Rabu, 30 Januari 2008, p Jkul 10.15 WIB)

Page 96: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

82

4.2.3.2. Kekerasan dalam rumah tangga yang diaiarni

Setelah dua bulan berpacaran akhirnya mereka menikah, awal pernil~ahan

berjalan dengan baik, setelah NR mengandung an'llk pertamanya, ia mulai

mendapatkan kekerasan dari suami, namun itu bukan pertama kalinya suami

NR melakukan kekerasan terhadap dirinya, pada saat pacaran iapun pernah

ditendang oleh suaminya dikarenakan ia telah dipercayakan untuk

menyimpan uang setoran suami, tetapi NR rneminjamkan sebagian uang

tersebut kepada tema;inya yang saat itu sedang butuh uang dan temannya

berjanji untuk mengembalikannya esok hari, saat suaminya mengetahui uang

tersebut dipinjamkan ia tidak percaya dan rnemarahi se1ia menendang NR.

"dari pertama kenal saya udah pemah sekali, gara-garanya saya punya temen ketja dia mau pinjem uang besoknya dipulangin, kan ... ngga masalah, ka ta dia gini mungkin pu/ang narik sepi yah trus nanyain duit setoran, itu gara-garanya trus saya ditendang, dia ngomong 'enak fu maen ambi/-ambil aja, maen kasih-kasih, emangnya duit siapa?'. .. "

Kekerasan yang terjadi kedua kalinya pada saat kandungan NR memasuki

usia 7 bulan, sampai menyebabkan pendarahan pac a diri NR akibat

tendangan keras pada perutnya.

"saya mah mba' ... sering ditendang waktu saya !Jamil 7 bu/an anal< pertama, perut saya dite11dang sama suami, saya nangis, perut saya sakit banget kaya mau melahirkEln ... (dengan suara yang sendu) trus saya pendaral1an ... tapi Alhamdulillah engga sampai keguguran lahir waktu hamil 9 bu/an ... normal."

Page 97: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

83

Kekerasan tersebut berdampak langsung pada kondisi anak pertarna yang

baru dilahirkan NR, seringnya cacian dan makian yang dituju/,an padanya

membuatnya stress berat dan rnempengaruhi berat badan anaknya.

"kekerasan EJUami bikin saya jadi stress, banyak pikiran, sampe-sampe berat badan anak yang pertama /ebih ringan dari pada waktu ,baru !ahir sekitar 4 kg, pas saya nyusuin berat badan anal\ turun terus, mungl<in karna sava /agi stress kali ya ... "

Perlakuan kasar suami terhadap NR tidak hanya menendang tetapi suami

sering memukul ke.:iala dengan menggunakan gelas, menjambak rambut dan

menampar. Selain itu NR juga mendapatkan kekerasan secara psikis dimana

suaminya selalu memarahi dengan cacian dan makian yang sangat kasar.

Perlakuan kasar yang lakukan suami biasanya dis,,babkan karena ia kalah

dalam berjudi, mabuk-mabuk:<an dan sedang mempunyai rnasalah dengan

teman-temannya, saat pulang ke rumah ia melampiaskan kemarahannya

kepada NR dengan cara dimarahi dan diperlakukan kasar.

"dia biasanya kasar ke saya kalo dia lagi ada masalah, lagi mabok­mabokkan, maen judi, trus kalo kalah mara/J-marah di rumah apa aja dibanting keseringan saya jadi pelampiasan kemarahan dia, nantila/7 saya dijenggut, ditendang, dipukul pake benda-benda tumpuf, .. "

Setiap harinya NR selalu mendapatl<an kekerasan secara fisik rnaupun

psikis, suami NR lebih sering menghabiskan uang untuk berjudi dan mabuk-

mabukkan dari pada untuk menafkahi anak dan istri.

Page 98: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

84

"dulu waktu perlama-tama suami saya jarang banget kasih uang belanja mba' padaha/ penghasilannya sei1ari /ebih dari cukup tapi sama dia di buat maen judi, mabok-mabokkan, dia /ebih baik buat judi dari pada buat makan anak istrinya."

NR masih terus mengingat perlakuan kasar suami yang sangat fatal

dialaminya pada tahun lalu, waktu itu I (suami) pulan~1 di malam hari dalam

keadaan rnabuk dan marah-marah, NR yang saat itu berada dirumc..11 menjadi

pelampiasan kemarahan suami, kemudian suarninya mernukul NR dengan

gelas pada bagian kepalanya, saat itu pula l~epala NH mengeluarkan darall.

"dia udah keterlafuan dan udah sering banget ngasatin saya, waktu dia pu/ang kerumah mabok, dia marah-marah trus saya dipuku! kepalanya peke gelas sampe bocor, trus pinggang saya dipukul pake lrnyu, disitu saya langsung nangis kesakitan ... "

4.2.3.3. Pengendalian emosi yang dihasnkan

Biasanya NR menghad::ipi kemarahan dan kekerasan suami dengan berdiam

diri, menangis, karena jika ia membalas maka suaminya akan semakin

marah dan ia akan terus mendapatkan pukulan-pul<ulan dari suami.

"kalo dia udah niarah-marah saya diem aja, kama kalo cli lawan dia bakalan /ebih marah lagi, j<1di kalo saya diem, ak/1imya dia cape ngomel-ngomef sendiri, biasanya abis itu dia langsung pegi keluar."

Page 99: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

85

Untuk menenangl<.an perasaannya yang galau, biasanya NR menceritakan

permasalahannya kep;;ida teman dekatnya sambil menangis.

"saya biasanya kalo lagi ngga kuat nanggung masala/1 saya sering cerita ke temen deket yang saya percaya sambil nangis, pas udah cerita kayanya hati plong banget ... "

4.2.3.4. Tipe-tipe pemaafan yang ditampilkan

Dengan kehidupan rumah tangga yang selalu di wamai kekerasan dan

kemarahan, membuat NR lebih bersikap sabar dan tabah menghadapi

suami, walaupun ia tidak bisa memaafkan kesalahan yang di!akukan suami

dikarenakan ia masih belum melupakan kekerasan yang dialaminya selama

bertahun-tahun yang akhirnya membuat ia sangat dendam terhadap suami.

"kalo dia /agi kasar, kadang saya pengen pergi aja bawa anak-anak deh ... ninggalin dia, biar dia tau rasa sendirian dirumah, lapi saya mikir lagi ... (sambil merenung) saya harus lebih sabar demi anak-anak. Tapi untuk saat ini saya be/um blsl'I maafin dia, saya setengah mati sampai mendendam kama dia puku/in saya terus- menerus bertaun-taun, perasaan saye ya ... biasa aja ga maafin dia, kama udah terlanjur saf\it hati sih jadi ga ada perasaan nyese/. "

Dalam hati yang paling dalam NR berharap suatu saat nanti suaminya akan

merubah sikapnya agar tidak mabuk-mabukkan, berjudi dan tidak

memperlakukan kasar baik secara fisik, psikis maupun secara el<anomi.

Page 100: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

86

"saya pengen dia tuh berubah bisa lebih baik lagi ... sayang sama anak-anak, sayang sama istri (dengan perasaan yang sedih) ... "

Tetapi saat ini ia akan mencoba menjalani sebuah proses pemaafan dengan

cara lebih bersabar lagi menghadapi kesalahan suami, karena yang ada

dalam pikirannya snat ini adalah kebahagiaan anak-anal<, masa depan

mereka.

"saya berusaha maafin dia walaupun masih sering keingetan /agi waktu dia mukul, marah-marahin saya, ini semua ... kan masih butuh proses orang kan ngga bisa /angsung rnaafin aja, kita fiat du/u, kaya sekarang ini dia udah ada l'tikad baik mu/ai dari uang setoran dan keuntungan dari warung saya yang pegang, dia agak mulai merhatiin anak-anal<. Tapi kalo mara/1-marah masih sering, kalo dia mau pukul sa.va ... saya langsung k&!uar aja dari rumah biar ngga kena pulwl. Kalo dia udah ngga pukul saya, mungkin saya akan benar­benar maafin dia, tapi untuk saat ini saya masih coba maafin dia."

Analisls Kasus

Pengendalian Emosi yang Ditampilkan

Selama 5 tahun pernikahan, NR selalu saja mendapatkan kekernsan secara

fisik diantaranya adalah pemukulan pada bagian kepala, tamparan di wajah,

tendangan dibagian perut, jambakan pada rambut, lernparan dengan

menggunakan botol. Tidak hanya sampai disitu NR pun seringkali

rnendapatkan kekerasan secara psikis seperti cacian clan makian kasar

yc.ng selalu diucapkan suami terhadapnya. Penela111taran rumah tangga

Page 101: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

87

juga dialarni NR dikarenakan suarni lebih rnernentingkan uang kerjanya

dipakai untuk berjudi dan rnabuk-mabukkan dibandingkan untuk

menafkahkan anak dan istrinya.

Bermain judi, mabuk-mabukkan, sering tidak pulang ke rumah, merupakan

kebiasaan dari I (suami), tidak perduli anak-anak dan is!ri, selalu

melampiaskan kemarahannya kepada NR selama 5 tahun terakhir c.sngan

cara memukul, menendang dan sebagainya dikarenakan ia kalal1 judi atau

sedang ada masalah dengan teman-temannya yang kurang baik. Hal

tersebut membuat NR mernunculkan emosi negatlf seperti sedih, marah,

stress bahkan dendam atas semua perlakuan kasar suaminya selama ini.

Saat ia mengingat kekerasan dari suami maka ia akan terbawa kepada

lingkaran transgresi dimana ia selalu mengingat peristiwa transgresi dan

menghasilkan sebuah pengendalian emosi negatif dalam diri NR dengan

membiarkan perasaan-perasaan impulsif d:cin emosi--emosi yang

menekan serta tidak dapat mengenali emosi yang ditampilkarmya.

Tetapi setelah sedikit demi sedikit I (suami) mulai menunjukkan

keseriusannya mernperhatikan anak-anak, memberikan kepercayaan kepada

NR untuk memegang uang hasil kerjanya. Akhirnya,.NRmulai memunculkan / ,,,,

/ ,,

emosi positif dan memulai sebuah proses pengend~iil'!ltl eriiosi positif

dengan cara lebih bersabar, berpildr jemih m11mghadapi permasalahan

Page 102: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

serta Tetap taguh dan positif dalam berpikir pada situasi yang paling

be rat.

Tipe-tipe Pemaafan

88

Respon yang dimunculkan NR untuk pertama kalinya yaitu dengan cara tidak

memaafkan (no forgiveness) kesalahan suami yang dilakukannya selama 5

tahun terakhir ini, sehingga membuatnya mengendalikan emosi secara

negatif, tetapi setelah berpikir dan berpikir kembali akhirnya NR akan

berusaha mencoba untuk memaafkan perilaku kasar terhadap dirinya (hollow

forgiveness) dikarenakan ia lebih mengutamakan kebahagiaan dan masa

depan anak-anaknya dikemudian hari.

Page 103: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

Situasi KORT yang dilakul<an suami • '<el<erasan fisilc • Kekerasan rsil<is • Penelantaran rumah

tangga

Lingkaran Transgresi lngatan akan Iuka, menjadi rasa marall, benci, dendam

Tipe-tipe pemaa~

7 ~ ~

., -~.

No Fom/veness • Tidak terjadi

pemaafan secara intrapsikis dan interperpesonal. Karena kondisi yang masih marah

'Ir

Unfom_iveness

Ho//owFo ivenesq m m

u y a a

• Terjadi pe aafan, tetapi bel m sepenuhn a memaafk n, karena korban m sih dalam proses penyemb u hen Iuka

Total Forgiveness • Terjadi pemaafan

secara intrapsikis dan interpersonal. Hubungan antara ke dua belah pihak kembali membaik

"' Emosi (-) Perasaan ,_ - - -marah, benci, dendam -[ -~"-- - - Emosi ( +) Perasaan

cinta, empati, simpati dan kasih sayang .,

"' Penqendalian Emosi ' ]'en.gendalian Emosi 1. Menghadapi situasi dengan sikap 1. Menghadapi situasi dengan sikap

emosional rasional

89

2. Membiarl<an perasan-perasaan impulsif 2.Mengelola perasaan-perasaan impulsif dan emosi-emosi yany menel<an dan emosi-emosi yang menekan

3. Ragu-ragu dan berpikir negatif pada 3. Tetap teguh dan positif dalam berpil<ir situasl yang paling berat pada situasi yang paling berat

4. Berpikir dangkal 4. Berpikir j<wnih 5. Tidak dapat mengenali emosi dan 5.Mengenali emosi dan menghindari

menafsirkan secara berlebihan, situasi penafsiran yang berlebihan terhadap yang dapat menimbulkan respon situasi yang dapal menimbulkan respon emosional eniosi mat

Skema 4.2.3. Ana!isis Ka:ims lllR.

Page 104: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

90

4.2.4. Kasus SM

4.2.4.1. Gambaran umum subyek SM

Hujan gerimis menambah kesejukan situasi wawancara di sore hari bersama

SM yang saat itu sedang berada di rumah kediaman orang tuanya. SM

adalah seorang ibu rumah tangga dan telah dikarunia dua orang anak laki­

laki dalam 12 tahun pernikahannya dengan suarm.

Selama wawancara berlangsung, SM hanya ditemani dengan ibunya yang

saat itu sedang memasak, sedangkan suaminya sedan1~ bekerja. Walaupun

sedang hujan tetapi tidak menrihalangi kami untuk terus melanjutkan

wawancara mengenai pengalaman kekerasan dalam rumah tangga yang

pernah dialami SM, SM merupakan pribadi yang ramah, murah senyum dan

banyak bicara sehingga situasi ini semakin menambah keakraban dalam

berwawancara. Saat wawancara berlangsung SM mi~ngenakan pakaian

hitam putih bergari dibalut dengan celana pendek berwarna putih yang

memperlihatkar1 keceriaan pada wanita yang saat ini telah memasuki usia 34

tahun.

Pengajian remaja masjid merupakan kebiasaan yan£1 selalu diikuti SM tanpa

terlewati di masa-masa remaja, begitu pula dengan B (suami)yang tidak

pemah absen menghadiri pengajian rernaja. Setelah satu tahun perkenalan

Page 105: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

91

dengan B, meyakinkan mereka untuk membina mahligai rumah tangga

bersama B.

''pertama ketemu itu dipengajian remaja masjid, waktu taun 95 ... dari temen ngaji kalo abis se/esai ngaji biasanya ama temen-temen ngumpu/ dirumah sejak itu saya mulai deket (dengan gaya bicara yang cadel) ... pas pacaran setaun abis itu langsung nikah." (Sabtu, 16 Februari 2008, pukul 16.30 WIB)

Tcrhun pertama pemikahan, mereka tinggal dirumah orang tua angkat suami

yang telah sejak kecil diasuh, kemudian mereka tinggal dirumah orang tua

SM selama lima tahun, setelah itu mereka tinggal kembali dirumah orang tua

asuh B karena ibunya hanya tinggal seorang diri sepeninggal suaminya.

"waktu abis nikah saya /angsung tinggal dirumah mertua ... tapi cuma satu tahun, trus pindah ke rumah orang tuanya selama lima tahun, tapi pas ayah angkat /aki saya meningga/ kita pindah kesana lagi soafnya dia cuma sendiri kaga punya anak (dengan /ogat betawi yang khas)."

4.2.4.2. Kekerasan dalam rumah tangga yang dialami

Setelah kelahiran anak pertama, SM mulai menuC1patka11 kekerasan dari

suami, kekerasan demi kekerasan dialami SM. Himpitan ekonomi menjadi

salah satu faktor penyebab kekerasan yang dilakukan suami terhadap SM,

suami yang saat itu belum mempunyai pekerjaan tetap membuat hidup

mereka tidak berkecukupan. Ketika SM tidak memas:ak dikarenakan ia belum

diberikan uang rnasak, B yang sedang bingung menc:ari kerja marah-marah

Page 106: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

kepada SM, ketika. SM menjawab pertanyaan suami maka suaminya akan

semakin marah dan melakukan kekerasan secara fisik pada SM.

92

"waktu itu kan dia kerjanya be/um stabil be/um jadi satpt;m masih serabutan jadi kadang-kadang punya duit, kadang-kadang engga, trus kalo dia ya ... laki saya ka/o dia lagi emosi, /agi marah-marah, misa/nya saya be/om masak saya suka dibentak-bentak, kadang-kadang suka maen tangan, kalo dia ngomong saya sautin dia maen tangan, saya ditabok ama dia (sambil memperagakan tamparan suami)."

Dalam sebulan SM hanya diberikan uang masak dan jajan sel<0lah anak-

anak sebesar dua ratus sampai tiga ratus ribu rupiah dan menurutnya uang

tersebut sangat kurang, karena kebutuhan pokok saat ini sangatlah mahal,

tet.api ia tidak bisa berbuat apa-apa, dikarenakan gaji suami yang tidak terlalu

besar.

"da/em sebulanan saya dikasih duit 200-300 ribu, itu udah sekalian buat jajan anak diseko/ah, buat makan, bayar sekolah, sampe kadang-kadang uang seko/ah suka nunggak (dengan nada bicara ;1ang sedih) untung sekarang sekolah udah gratis jadi udah ngga bayaran, udah bebas biaya."

Sifat keras suami membuat su 3mi dapat dengan mudah emosi dan

melakukan kekerasan terhadap SM, perlakuan kasar yang pernah dia!ami

SM diantaranya kekerasan fisik seperti jambakkan, tamparan, tendangan

sedangkan kekerasan secara psikis seperti marah-marah, membentak,

mencacimaki dengan cacian dan makian yang yang tidak sesuai dengan

etika.

Page 107: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

93

"saya pemah ditabok ampe pingsan, dijenggut, ditendang ... trus kalo marah­marah suka ngomong kasar, ntarlah dia ngomong 'setan tu' .. . apalah nama­nama binatang juga bisa keluar Udah gitu saya mikir kenapa, saya tanya ke dia tapi dia marah-marah, disitu dah perang dunia ... tetangga pada bangun, saya ditendang, dipuku/ ama ditabok."

Masa-masa sulit yang dialami SM, ialah pada saat uang yang ia dapatkan

dari arisan dijadikan modal untuk usaha suaminya berdagang, tetapi

keuntungan hasil dagang tersebut tidak diberitahukan kepada SM, terlebih

sebelum berangkat kerja suaminya selalu mengantarkan seorang wanita

yang tidak dikenalnya untuk menjaga warung mereka dan menjemputnya

saat pulang kerja. Ketika SM menanyakan apakah B mempunyai hubungan

dengan wanita itu, B marah-marah disertai dengan tendangan, tamparan dan

jambakkan di bagian rambut SM.

"gara-gara masalah perempuan. Waktu itu saya punya pikiran curiga, waktu itu ceritanya bisnis dagang buka warung, nah yang jagain warung itu cewe' yang suka pake rok pendek, tu modal buka waning dari saya, sedangkan sebagai bini nih saya ngga dikasih tau dapetnya berapa? (dengan meninggikan suaranya), saya kan sebagai cewe perasaannya gimana gitu, udah gitu eh ... tidur saya mfmpi tiga mafem berturut-turut baju suami saya ada yang ngambil ... ada yang make."

4.2.4.3. Pengendalian emosi yang dihasilkan

SM hanya bisa menangis atas perlakuan kasar suami, ia tidal< pernah

menceritakan sf:!gala kekerasan yang dialami kepada orang lain terlebih

kepada orang tuanya. Walaupun perasaan yang dialaminya sangatlah sakit,

Page 108: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

94

tapi ia berpikir bahwa dirinya tidak bisa membalasnya hanya yang maha

kuasalah yang dapat membalas semua perlakuan suarni. Berikut

penuturannya :

"saya kalo lagi masa/ah apa ... ngga pemah cerita ama keluarga, paling kalo /agi kese/ benget saya nangis, kalo udah nangis uda/1 1-.:mang udah keluar semua. Tapi kalo dia marah-marah saya suka kesel, dongkol, gedek, saya ngomong dalem hoti 'gua sumpain Ju mati dija/anan' saking kese/nya ama dia itupun cuma saat itu aja, saya juga suka ikut pengajian ibu-ibu tiap ma/em jum 'at biar makin deket sama tuhan yang maha kuasa. "

4.2.4.4. Tipe-tip<il pemaafan yang ditampiikan

Walaupun pmilaku B yang selalu ringan tangan, tetapi ketika suaminya

meminta maaf kepada SM, SM pun langsung memaafkannya tanpa melihat

kekerasan yang dilakukan suami, ia selalu menumpahkan kekesalannya

hanya pada saat kekerasan terjadi setelah satu hciri berlalu ia sudah bisa

rnelupakannya.

"dia abis marahin saya ... kasar ke saya, suka mint3 maaf, dia bilang 'yaa ... maapin gua dah, /u juga sih /agian bildn gua marah, /u udah tau kan gua begini' dia ngomong gitu, sifat dia kan keras, emosian, jangankan ama saya ama orang tuanya aja dia berani. paling ka/o saya marah cuma sehari ngga ngomong kama masih kese/ ama dia, biar ngomong lagi terkadang saya yang bae-baein, makan apalah saya siapin, saya yang suka ngajak ngobro/ terus ... saya yang nga/ah ... kalo ngga ada yang ngala/1 berantakan rumah tanggakama sama-sama keras."

Page 109: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

95

SM merasakan perasaan yang sangat tenang dan lega ketika ia dapat

memaafkan suami, karena baginya yang harus rnernbalas kejahatan suarni

hanyalah Allah tuhan yang rnaha kuasa. Kebahagiaan suarni dan anaklah

yang rnernbuat ia a a pat rnernaafkan perlakuan suarn i.

"saya suka ngomong sendiri 'kalo ga punya anak gua tinggalin lu' tapi ini kan laen saya punya anak. Tapi perasaan saya lega banget ka/o udah maapin dia, saya coba ga pinta uang lagi ke dia buat makan lebih baik saya minjem uang diwarung dari pada nantinya dia marah-marah tru.s nabok saya lagi, biar kalo punya duit dia aja yang ngasih ke saya dari pada saya harus minta ke dia, dengan begitu saya ngga kena marah."

Analisis Kasus

Pengendalian Emosi yang Ditampilkan

Faktor ekonomi yang kurang mencukupi rnernbuat SM rnengalami

kekerasan secara fisik dan psikis, ketika SM tidak rnenghidangkan

masakan dikarenakan suami tidak rnemberinya uang, t(~tapi suami tidak bisa

menerimanya kemudian suarninya marah-rnarah d 311 rnernperlakukan SM

secara kasar, cacian dan makian yang terucap dari suarnipun rnernbuat

hatinya sakit.

la rnerasakan perasaan marah dan kesal terl1adap suarni hal ini rnernbuat

SM berada dalam lingkaran transgmsi dan mernunculkan emosi dalam

Page 110: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

96

bentuk negatif, tetapi ia dapat dengan mudah mengatasi perasaan marah

dan kesalnya dengan merubah emosi negatif menjadi emosi positif yaitu

perasaan simpati, empati terhadap suami yang telah meminta maaf dan

kebahagiaan anak-anaknya sehingga ia dapat mengendalikan emosinya

secara positif dengan cara menghadapi situasi dengan sikap rimional,

dapat berpikir jernih, mengelola perasaan-perasaan impulsif dan emosi­

emosi yang menekan, tetap teguh dan positif dalam berpikir pada

situasi yang paling ber;;d dan mengem111i err'~"'' dan menghim::!ari

penafsiran yang berlebihan terhadap situasi yar.g dapat menimbulkan

respon emosional.

Tipe-tipe Pemaafan

Total forgiveness adalah tipe pemaafan ya'lg ditampilkan SM, yaitu dengan

cara merr.aafkan suami dan tidak mengingat lagi kesalahan suami. Pada

akhirnya dapat membuat perasaan SM menjadi sangat tenang dan lega saat

ia telah memaafkan suami, baginya semua pembalasan atas kesalahan

suami hanya tu.1an yang maha kuasalah yang berhak membalas sedangkan

dirinya hanya bisa memaafkan suami dengan sepenuh hati agar nantinya B

jera dan tidRk mengulangi kesalahan itu.

Page 111: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

--Situasi

KORT yang dilakukan suarr.i

• Kekerasan fisik

• Kekerasan psikis

• Penelantaran rumah ta11gga (kesulitan ekonomi)

--!

Lingkaran Transgresi lngatan akan Iuka, menjadi rasa marah, benci, dend

,!, Tipe-tipe pemaafan

i --Total Fomiveness

• Terjadi pemaafan secara intrapsikis dan interpersonal. Hubungan antara ke du2 belah pihak kembali membaik

,/,

Forgiveness Emosi ( +) Perasaan cinta, empa!i, simpati

dan kasih sayang

i Pengendalian Err,osi

1. Menghadapi situasi dengan sikap rasional

2. Menge Iola perasaan-perasaan im1 •ulsif dan emosi-emosi yang menekan

3. Terap teguh dan positif dalam berpil\ir pada situasi yang paling berat

4.Ber ikir ·ernih p J 5.Mengenali emosi dan menghindari I

penafsiran yang berlebihan terhadap situasi yang dapat menimbulkan respon emosional

Skiema 4.2.4. Analisis Kasus !SM

97

Page 112: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

98

4.3. Analisis Perbandingan Antar Kasus

Setelah dilakukan analisa terhadap masing-masing kasus maim selanjutnya

akan dilakukan analisa pBrbandingan antar kasus yang digambarkan dalarn

bentuk tabel. Pada tabel ini dimasukkan hasil analisa dari masing-rnasing

kasus yang kemudian dibandingkan antara <;atu kasus dengan kasus lainnya

untuk mengetahui sejauh mana kesamaan dan perbedaan pada setiap kasus

sehingga dapat diketahui pola umum dari subyek yang telah diteliti. Dari

analisis setiap kasus di atas dapat dilihat bahwa keempat subyek memiliki

kesamaan dan perbedaan.

Semua subyek teiah mengalami masalah kekerasan dalam rumah tangga

(KORT) akibat perlakuan suaminya, bedanya pada subyek N, ia tidak

mendapatkan k8kerasan fisik sedang ketiga subyek lainnya mengalami

kekerasan secara fisik mulai dari pukulan, tendangan, tarnparan ballkan

jambakkan. Penyebab kekerasan yang dilakukar. suami mereka pun

berbeda-beda. Pada kasus N dan NI, penyebab kekerasan dikarenakan

suami selalu melakukan kekerasan dalam keada2n mabuk, namun pada

pada kasus SM, salah satu penyebab kekerasan karena faktor ekonomi.

Saat awal terjadinya kekerasan semua subyek menampilkan ernosi negatif

berupa perasaan marah, kesal bahkan dendam akan perlakuan kasar suami

Page 113: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

baik itu secara fisik, psikis maupun penelantaran rumah tangga, sehingga

dengan situasi ini dapat memposisikan semua saubyek kepada lingkaran

transgresi dengan cara mengingat peristiwa yang menimbulkan lul<a pada

semua subyek. Subyek KS dan SM dapat dengan mudah merubah emosi

negatif menjadi emosi positif dan melakukan rengendalian emosi dalam

bentuk positif yaitu dapat mengendalikan emosinya dengan positif juga

dengan menghadapi situasi dengan sikap rasional, tapat berpikir jernih,

mengelola perasaan-perasaan impulsif dan emosi-ernosi yang menekan,

tetap teguh dan positif dalam berpikir pada situasi yang paling berat dan

mengenali emosi dan menghindari penafsiran yang berlebihan terhadap

situasi yang dapat menimbulkan respon emosional.

99

Pada subyek NR, masih diialrnkan sebuah proses pengendalian emosi

dengan bail< dimaksudkan agar ia benar-benar dapat mengendalikan

emosinya secara positif, namun berbeda kasusnya pada subyek N. ia lebil1

memilih berada pada emosi yang negatif sampai saat ini dengan mengingat

peristiwa transgresi serta mengendalikan emosinya dalam bentuk negatif

pula seperti menghadapi situasi dengan sikap <>rnosional dan tidal< dapat

mengenali ernosi dan manafsirkan secara berlebihan, situasi yang dapat

rnenimbulkan respon emosional.

Page 114: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

100

Tipe-tipe pemaafan yang ditunjukkan pada masing-masing subyek dapat

berbeda-beda, subyek KS menunjukkan dua model tipe pemaafan yaitu no

forgiveness pada awal terjadinya kekerasan karena disertai dengan emosi

marah dan benci, kemudian pemuafan yang keduapun ditampilkan subyek

yaitu total forgiveness. Pada subyek N model tipe pernaafan yang ditunjukkan

ialah no forgiveness dikarenakan N telah berpuluh-puluh tahun hidup dalam

tekanan dan ketidakperdulian sehingga pengendalian emosi N dalam bentuk

negatif seperti IT'enghadapi situasi dengan sikap emosional, membiarkan

perasan-perasaan :mpulsif dan emosi-emosi yang menekan, ragu-ragu dan

berpikir negatif pada situasi yang paling berat, berpikir dangkal, tidak dapat

rnengenali emosi cian manafsirkan secara berlebihan, situasi yang dapat

menimbulkar. respon emosional. Sedangkan SM menunjukkan tipe pemaafan

model total forgiveness dengan tidak mempunyai perasaan dendam terhadap

suami dan lebih memilih untuk memaafkan sehingga perasaan yang

dihasilkanpun akan menjadi sangat tenang dan senantiasa mendekatkan diri

dengan tuhan. Lain halnya pada subyek NR ia menampilkan dua tipe

pemaafan, pertama no forgiveness dan kedua hoilow forgiveness.

Untuk lebih jelasnya mengenai perbandingan analisis antar kasus dapat

dilihat dari t;:ibel perbandingan antar kasus ddn tabel perbandingan peranan

tipe-tipe pemaafa11 terhadap pengendalian emosi dibawah ini.

Page 115: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

Tabel 4.3. Analisis Perband;ilgan Antar Kasus

Keteran1<an Kasus KS KasusN Kasus NR KasusSM Masalah yang I. Mendapatkan kekerasan fisik I. Kekerasan secara psikis I. Mengalami kekerasan secara I. Kekerasan secara fisik

dihadapi dalam bentuk pukulan 2. Penelantaran dalam rum"h fisik dan psikis dalarn bentuk pukulan, tangga dengan tidak . Pcaelantaran rumah tangga tendangan dan tarnparan mementingkan Keluarga . l<.esah dengan perilaku . Kekerasan secara psikis

3. Keadaan suami yang setiap suami yang selaln mabuk . Penelantaran rumah tangga harinva selalu mabuk dan beriudi akibat himpitan ekonomi

Pengendalian emosi l. Mengendalikan emosi dalarn 1. Mengendalikan emosi secara J. Mengendalikan emosi secara l. Mengendalikan emosi secara yang ditampilkan bentuk (-) salah satunya (-) dengan membiarkan (-)salah sattmya :lengan (+) dengan berpikir jemih

dengan cara menghlldapi perasaan-perasaan impulsif membiarkan perasaan- dan menghadapi situasi dengan sikap emosional dan emosi-emosi yang perasaan yang menekan permasalahan dengan sikap

2. Merubah pengendalian emosi menekan o. Merubah proses rasional (-) menjadi (+) dengan pengendalian emosi ke arah menghadapi situasi secara (+) rasional

Tipe-tipe pemaafan I. No forgiveness (tidak 1. No forgiveness (tidak jl. No forgiveness (tidak l. Total forgiveness 1nemaatKan) karena perasaan memaafkan) Tidak terjadi ~ mo-&~) "'""'' ''"' (memaafkan sepenuhnya) masih kesal dan marah.Namun pemaafan sei 1ra intrapsikis_ marah,benci dan dendam kekerasan dengan kemudian berubah menjadi dan int'3rper~ esonal. Karena . Hollow forgiveness (Terjadi melupakan semua peristiwa

2. Total forgiveness (memaafkan kondisi yang masih marah pemaafan, tetapi belum transgresi.dan hubur.0 .:n sepenuhnya) emosi berubah kesal,benci dan dendam I sepenuhnya dan masih I baik antara kedua belah

I

1nenjadi cinta, dan sayang dan I i daiarn prost:s pemaafan

I

pihak k~rnbaii terjalin hubungan baik antara kedua

I I karena dalam tahap

belah pihak kembali terialin oenyembuhan Iuka hati Persnan tipe-tipe 11. Dimilikinya tipe pemaafan l . Tipe pemaafan model no ,l. Tipe pemaafan n1odel no I. Tipe pemaafan model total

pemaafan terhadap n1odel totaljOr~r;iveness dapat forgiveness n1e1nbuat N se!alu forgiveness membuat NR forgiveness rnenimbulkan

I merubah pengendalian emosi berada dalam lingkaran I mengelola emosi secara emosi (+) dan mengelola pengenda!ian emosi negatif f.CS menjadi positif rranygresi Jan memiliki en1osi I negatif (-); 2. Tipe en1osi secara ( +) serta

dengan cara rnenghadapi negatif serta mengendalikan I pemaafan model hollow merubah emosi (-) sehingga situasi dengan sikap rasional emosi secara negatif yaitu forgiveness membuat NR dapat menghasilkan sebuah dan berpikir jemih rnembiarkan en1osi-e1nosi lebih berpikir jemih dengan pengendalian emosi ( +) menyelesaikan masalah yang menekan n1engendalikan emosi secara

J (+)

Page 116: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

BAB 5

l<ESIMPULAN, DISKUSI DAN SAR1A.N

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapal: disimpulkan bahwa

tipe-tipe pemaafan sangat diperlukan istri dalam mBngatasi pennasalahan

yang dihadapi istri dengan cara menampilkan tipe-tipe pemaafan model total

forgiveness (pemaafan secara menyeluruh), hollow forgiveness (proses

pemaafan) dan no forgiveness (tidak terjadi pernaafan). Tiga subyek

menampilkan tipe pemaafan model no forgiveness, l<emudian dua dari tiga

subyek dapat merubah tipe pemaafan dalarn dirinya menjadi hollow

forgiveness dan total forgiveness, sedangl<an seorang subyek dapat dengan

mudah menampilkan pemaafan model total forgiveness. Tipe-tipe pemaafan

yang dimiliki istri dalam mengatasi KORT memil:l<i reranan penting untuk

mengendalikan emosi ke arah pengendalian emosi positif dengan sangat

efuktif.

Tipe pemaafan model total forgiveness dan hollow forgiveness yang dimiliki

pada tiga orang subyek dapat berperan penting dalam mengendalikan emosi

Page 117: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

103

pada istri yang menjadi korban KORT, dikarenakan ti1 e--tipe pemaafan

tersebut dapat merubah emosi negatif dan pengendalian emosi negatif istri

pada awalnya menjadi pengendalian emosi positif dengan cara menghadapi

situasi dengan sikap rasional dan berpikir jemih dalam menyelesaikan

masalah. Namun satu orang subyek menampilkan tipe pemaafan model no

forgiveness sehingga ia hanya menampilkan pengendalian emosi clalam

bentuk negatif dengan cara membiarkan perasaan-perasaan impulsif dan

emosi-emosi yang menekan.

5.2. Diskusi

Hasil penelitian yang telah diperc 1eh saat ini memperlihatkan bahwa tipe··tipe

pemaafan memiliki peranan penting dalam mempengaruhi pengendalian

emosi. Semua ini ~ijak luput dari sifat dan pribadi individu yang

dilatarbelakangi dari aspek pendidikan, agama, pergaulan dan kebudayaan

serta pengalaman nidup yang berbeda antara satu subyek dengan subyek

lainnya sehingga dgpat membedakan setiap subyek saat menghadapi

kekerasan dalam rumah tangga.

Dari hasil penelitian ini, dapat dilihat bahwa dua 01 an~1 suami dari em pat

orang subyek yang diteliti, dapat melakukan kekere1san terlladap istrinya

karena sebelumnya dipicu oleh alkohol sehingga rnereka mabuk.

Page 118: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

104

Sebagaimana Kalyanamitra (1991) menjelaskan bcihwa alkohol dapat

menjadi pemicu terjadinya penyerangan dan kekerasan dalam rumah tangga.

Selain alkohol, dapat dilihat pula bahwa minimnya pengetahuan agama dan

kecemburuan yang berlebihan dapat memicu seseoran~1 untuk melakukan

kekerasan.

Pengendalian emosi dimal~sudkan untuk menetralkan perasaan marah,

benci, takut yang berlebihan dari semua subyek. Subyek yang dapat

mengendalikan ernosinya dengan baik maka ia akan merasa tenang dan

dapat terbebas dari stress akibat masalah yang dia1ami. Goleman (2003)

mengatakan bahwa Pengendalian emosi oleh diri sendiri tidak llanya berarti

meredam rasa tertekan saja atau menahan gejolak emosi, ini juga berarti

dengan sengaja menghayati suatu emosi tennasuk yang tidak

menyenangkan.

Tipe-tipe pemaafan dapat membantu subyek untuk mengendalikan emosi

dan menyelesaikan permasalahan yang sedang dihadapi. Setiap subyek

memiliki tipe pemaafan yang berbeda, salah satu subyek hanya ITT( narnpilkan

tipe pemaafan model no forgiveness dan pada akhirnya mernbuat subyek

tarsebut berlarut-larut dalam permasalahan yang tidak akan pernah

terselesaikan jika subyek tersebut masill menarnpilkan tipe pemaafan

sebelumnya.

Page 119: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

105

Dengan segala keterbatasan yang peneliti miliki daiam melakukan penelitian

ini sehingga menghasilkan penelitian yang mungkin jauh dafi sempurna,

karena hasil penelitian yang telah didapatkan ini hanya berlaku pada keempat

subyek penelitian dan tidal< dapat digunakan untuk menggeneralisasikan

pengendalian emosi yang ditampilkan istri-istri yang rnemiliki masalah serupa

dengan tipe-tipe pemaafan yang dimilikinya.

5.3. Saran

Dari hasil penelitian ini, peneliti memiliki beberapa saran diantaranya :

1. Bagi para peneliti yang tertarik untuk menelili lebih dalam mengenai

masalah ini, maka perlu diperhatikan faktor-faktor penting yang dapat

menunjang keberagaman dan kedalaman data yang diperkira:,an akan

mempengaruhi pemaafan pada istri. Adapun faktor-faktor tersebut

adalah:

a) Memperhatikan faktor usia pada setl2;-> "'Jbyek

b) Memperhatikan faktor anak

c) Memperhatikan faktor istri yang telah bekerja dengan yang tidak

bekerja

d) Memperhatikan lamenya siklus kekerasan yang berlangsung pada

istri

Page 120: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

106

e) Melakukan deep interview (wawancara mendalam) agar dihasilkan

data yang mendalam.

2. Bagi istri yang.mengalami masalah kekerasan dalam rumah tangga

diharapkan untuk tidak segan memberitahukan tindak kekerasan yang

dilakukan suami kepada pihak kepolisian agar k1,jadian serupa tidak

dapat terulang kembali.

3. Bagi para suami, diharapkan untuk memperlakukan istri mereka dengan

perlakuan yang bail< dan penuh kasih sayang, apabila hendak 11enegur

tegurlah denga1n teguran lembut serta dapat menghindari segala macam

bentuk kekerasan terhadap istri.

4. Bagi lembaga institusi pemerintah seperti Kepoiisian dan lembaga

perlindungan anak dan perempuan agar dapat dengan segera

menindak lanjuti kekerasan dalam rumah tangga yang semakin hari

semakin bertambah banyak dalam masyarakat luas, serta hendaknya

memberikan penyuluhan kepada setiap keluarga untul< menghindari

kekerasan oaik itu secara fisik, psikis, seksual maupun penelantaran

rumah tangga. Serta mengkomunikasikan setiap masalah dengan kedua

belah pihak yang berseteru.

Page 121: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

DAFT AR PUST AKA,

Abdul Rahman S & Abdul Muhbib W, 2004, Psikolcgi Suatu Pengantar dalam

Perspektif Islam, Jakarta: Prenada Media.

Assaf, Syaikh Ahmad Muhammad, 2001, B&rf<as-berkas Cahaya Kenabian,

Solo: Era lntermedia.

Asmaran As, 1994, Pengantar Studi Akhlak, Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada.

Atkinson, Rita L, et.al, 1983, Pengantar Psikologi, Ed 8, Jakarta: Erlangga

Bidang Pendampingan Perempuan Korban dan Bidang Penerbitan

Kalyanamitra, 1999, Menghadapi l<ekerasan dalam Rumah

Tangga, Jakarta: Kalyanamitra.

Davidoff, L, Linda, 1981, Psilwlogi Suatu Pengantar, Ed 2, ,Jilicl 2, Jakarta:

Erlangga.

Davidoff, L, Linda, 1991, Psikologi Suatu Pengantar, Jilid 1, Jakarta:

Erlangga.

Deddy Mulyana, 2003, Metode Penelitian J<ualitatif (Paradigma Baru I/mu

J<om1111ikasi dan I/mu Sosial Lainnya), Bandung: PT Rc.;maja

Rosdakarya.

Depdiknas, 1991, l<amus Besar Bahasa Indonesia, .Jakarta: Balai Pustaka.

Enright, RD, Coyle, CT, 1998, Researching Tile Process Model of

Forgiveness Within Psychological Intervention. dalam Worthington,

E.L, Dimentions of Forgiving Psychological, Pennsylvania:

Templetion Foundation Press.

Page 122: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

Al-Ghazali, Imam, terj. Moh. Syamsi Hasan & abu Shofia, 2003,

Membersihkan Hati dari Akhlak Tercela, Surabaya: Ampel Mulia.

Goleman, Daniel, 1996, ,'<.ecerdasan Emosi, J:=ikarta: PT Grameclia Pustaka

Utama.

___ , 2003, Kecerdasan Emosi untuk Mencapai Puncak Prestasi, Cet.5,

Jakarta: PT Grarnedia Pustaka Utarna.

Hamidi, 2004, Metode Penelitian Kualitatif (Aplikflsi Praktis Pembuatan

Proposal dan Lapomn Penelitian), Malang: UMM Press.

Al-Hasyimi, Muhammad Ali, 1999, Jati Diri Muslim, Jakarta: Pustaka Al

Kautsar.

Hawwa, Eaid, tefj. Aunur Rafiq & Saleh Tamhid, 2006, "Mensucikan Jiwa"

Konsep Tazkiyatun Nafs Ter{;adu, Jakarta: Rabbani Press.

Hurlock, Elisabeth 8, 1978, Perkembangan Anak, Jilicl 1, Jakarta: Erlangga

Kerlinger, Fred M, 1990, Asas-asas Penelitian Behavioral, Yogyakarta:

Gadji.1h Mada University Press.

Kristi E Poerwandari, 1998, Pendekatan Kualitatif dalam Penelitian Psikologi,

Jakarta: Lembaga Pengembangan se1rana Pengukuran Psikologi

Universitas Indonesia.

Al-Kurnayi, Sulaiman, 2005, Kecerdasan 99, Jakarta: Hikrnah

Marx, Melvin H, 1976, Introduction to Psychology: Problem, Procedures and

Principles, New York: Macrnilan Publishing, Co.Inc

McCullough, ME, Pargernent, Kl & Thoresen, CE, 2000, Forgiveness: Theory,

Research and Practise, New York: The Guilford Press.

Page 123: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

Moleong, Lexy J, 1997, Metode Penelitian r(ualitatif, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Sarlito Wirawan S, 2000, Pengantar Umum Psikologi. Jakarta: Bulan Bintang.

Smedes, Lewis 8, terj. petrus bere, 1993, Memaafkan J(ekuatan yang

Membebaskan, Yogyakarta: Kanisius.

Suharsimi Arikunto, 2002, Prosedur penelitian (suatu pendekatan praktek),

Jakarta: PT Rineka Cipta.

Undang-undang Dasar No 23, Pasal I, 2004, Penghapusan J(ekerasan Dalam

Rumah Tangga (KDR7).

Worthington, E.L, 1998, The Pyramid Model of Forgiveness, Some

lnterdiciplinary Speculations about Unforgiveness and The

Promotion of :=orgiveness, Worthington (ed) Dimention of

Forgiveness, Pennsylvania: Templeton Foundation Press.

____ , 2003, Forgiving and Reconciling: Bri:Jges Towholeness and

Hope, Illinois: lntervarsity.

www.media.isnet.org/islam/Quraish/Wawasan/Hala1Bihalal2.html/Al-'Afw

(Maaf)

www.kompas.com

www.sinarharapan.com

www.icmi.or.id!ind/contentlview/88140/AzyumardiAzral2004!1du/F'it1il/s/ahlPe

maafan.com

Page 124: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

Jurnal, Seminar clan Majalah

Elli N Hasbianto, 1996, Kekerasan Oalam Rumah Tangga: Potret Muram

Kehidupan Perempuan Da/am Perkawinan, Seminar Nasional

Pe:-lindungan Perempuan dari Pelecehan dan Kekerasan SeksuaL

1996: 1-9.

Ellya Roza, 2006, Eksistensi Perempuan Pada Masa Rasullullah SAW, Jurnal

Marwah (Perempuan, Agama dan gender) Vol. IV, No.1, 2006, 88.

M.E, McCullougt, Worthington, Jr, E.L, Rachal, K.C (1997) Interpersonal

Forgiving in Close Relationship. Journal of Pmsonality and Social

Psychology. Vol.73, No.2, 1997, 231-336.

Rita Serena Kolibonso, 2006, Diskriminasi /tu Bernama Kekerasan TerlJadap

Perempuan, Jurnal Perempuan untuk Pencerallan dan

Kesetaraan. No. 45 (2006) : 25-28.

Suharnan, 1996, Peranan Emosi dalam Proses Kognisi, Anima: Media

Psikologi Indonesia, 11(44)1996: 403-411.

Page 125: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

DEP ARTEMEN AGAl\1A UNIVERSITAS ISLAM NEGERl (VIN) SY ARIF IIIDA YATULLAH JAKARTA

FAKULTAS PSIKOLOGI

,TJ, Kerin Mukli No.5 Circncle .Jalrnrta Sclatnn 15419 Telp. (021) 7433060 Fax. 74714714

------omor : Un. 71/0T.Ol.7/ '?lyl) /Xl/2007 imp.

Jakarta, 29 Nopember 2007

al : lzin Pene!itian

Kepada Yth. POLRES Jakarta Selatan

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Dengan hormat, kami sampaikan bahwa :

: Robiatul Adawiyah : Jakarla, 3 Oktober 1985

Nam a TcmpaUTgl Lahir A lama! JI. Bckasi Timur I Rt. 04/J 3 Cipinang Bcsar Utara

Jatincgara Jakarta Timur

ad al ah benar malrnsiswa Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Semester Nomor Pokok Tahun Akademik Program

IX (Sembilan) 103070029117 200712008 Strata I (S-1)

Sehulnmgan dengan tugas pcnyelesaian skripsi yang berjudul :"Pcranan Tipc­tipc Pemaafan Terhndap Pcngcndalian Emosi Pada Istri Yang l'vlenjadi Korba11 Kckcrasan Dalnm Rumah Tanggn (KDRT)"mahasiswa tersebut memcrlukan Izin Pcnclitian di lembaga yang Bapak/Ibu/Saudara pirnpin. Oleh karena itu kami mohon kesediaan Bapak/lbu/Saudara untuk menerima mahasiswa tersebut: clan memberikan bantuannya.

Dcmikian alas perhatian dan bantuan Bapakilbu/Saudara karni ucapkan terirna kasih.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

A.n. Dekan P~w1J,311.t1,1 Dekan

/f:',~i9ang ~;rn~

\,Dru ... ~$ihaya11, M.Si f.

Page 126: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

No

1.

2.

1--

3.

Item Permasalahan

Awai hubungan suami istri

Pengalaman KORT

Pengendalian emosi

Pedoman Wawancara

a.

b.

C.

,a.

I 1b. I IC.

d.

a.

b.

c.

d.

e.

f.

g.

--·-Pertanyaan --------1

-----Kapan pertama kali ibu bertemu d engan suami?

! bagaimana proses perkenalannya Hambatan apa saja yang ditemui dalarn rnembina hubungan bersama suami? Upaya yang seperti apakah yang i bu lakukan

suami? untuk membina hubungan dengan Kapan pertama kali ibu menclapat kan perlakuan kasar dari suami? Masalah apa saja yang sering me njadi pemicu suami melakukan kekerasan? Bentuk-bentuk kekerasan apa saj a yang suami

an secara rinci ibu lakukan ?sebutkan dan ceritak kejadiannya! Seberapa sering frekuensi kekera san yang

yang telah ibu kah upaya

dilakukan suami?uraya apa saja lakukan untuk melerai suami?apa tersebut dapat membuat jera sua mi dan tidak menqulanqi i<ekerasan terhadai::i i b~; ibu-----1 Perlakuan yang seperti a, iakah ya

<ekerasan? I t tersulit yang saat terjad i

tunjukkan saat suami melakukan I Menurut ibu, seperti apa saat-saa ibu alami? Apa yang ibu rasakan kekerasan? Bagaimana cara ibu untuk mengatasinya! Bagaimana cara ibu mengelola p perasaan yang menekan dan me

erasaan­nyakitkan hati

ibu akibat perlakuan dari suami? Hal apa saja yang terlintas dalam pil<iran ibu, saat suami melakukan kekerasr-m? Bagaimana reaksi ibu dala.11 men ghadapitindak kekerasan suami? Apa saja yang ibu lakukan saat di kasar oleh suami?mambalas atau posit if? cerita l<a n ! Bagaimana cara ibu untuk melam

perlakukan tetap berpikir

piaskari ernosi

--~- yang ibu alarni?

Page 127: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

4. Tipe-tipe pemaafan

Total a. Apakah ibu memaafkan semua kesalahan Forgiveness suami?Apa alasannya!

b. Apa yang membuat ibu dengan mudah I memaafkan kesalahan suami? I Bagaimana perasaan ibu setelah memaafkan r I

semua kesalahan suami?

Hollow 'a. Apakah saat ini ibu masih dalam proses Forgiveness memaafkan kesalahan suarni?

b. Mengapa ibu tidak dapat dengan mudah memaafkan kesalahan suarni ibu?

c. Perlakuan kasar suami yang seperti apakah yang masih ibu pendam, sehingga sampai saat ini ibu belum sepenuhnva memnafkan suami?

Silent a. Mengapa ibu tidak mengatakan secara jujur, jika Forgiveness sebenarnya ibu telah memaafkan suami?

b. Sebab lain yang seperti apakah, yang akhirnya membuat ibu tidak mengatakan secara jujur kalau sebenarnva ibu telah memaafkannva?

No a. Apakah ibu benar-benar tidak akan memaafkan Forgiveness suami?

b. Seberapa besar rasa marah dan benci ibu kepada suami?

c. Perbuatan apa yang akhirnya membuat ibu mengambil keputusan untl 'k tidak memaafkan suami?

d. Bagaimana perasaan ibu saat memilih untuk tidal< memaafkan semua kesalahan yang dilakukan suami selama ini?

Page 128: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

Pernyataan Kesediaan

Nama Tempat Tanggal Lahir Pekerjaan Alam at

Assalamu'a/aikum Wr. Wb

Saya bersedia untuk diwawancarai dan memberikan keterangan yang sebenar-benarnya untuk keperluan skripsi dengan judul "Peramm Tipe-tipe Pemaafan Terhadap Pengendalian Emosi Pada lstri Yang Menjadi Korban Kekeras2:n Dalam Rumah Tangga (KORT)" yang disusun oleh Robiatul Adawiyah sebagai mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Wawancara ini berkaitan dengan aspek peng?1'-'rnan tingkah laku, keadaan psikologis dan emosi yang berkaitan dengan keadaan saya sebagai seorang istri yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga.

Adapun data pribadi dan hasil wawancara saya ini merupakan hal yang rahasia dan semat-mata untuk keperluan skripsi ini. Apabila di temukan data yang masih kurang lengkap, saya bersedia untuk diwawancarai kembali.

Wassalamu'a/aikum Wr. Wb

Jakarta, Januari 2008

Interviewee Interviewer

(Nama Lengkap) (Robiatul Adawiyah)

Page 129: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

Lembar Observasi

Subjek

Tempat

Tanggal

Jam

: 1/2/3/4 (lnisial)

Catalan Lapangan

1. Keadaan tampat waw2ncara, cuaca dan kehadiran pihak lain disekitar

tempat wawancara.

2. Gambaran fisik dan penampilan subyek.

3. Ringkasan sikap subyek selama berlangsungnya proses wawancara

(suara, intonasi, posisi tubuh, antusiasme dan lain-lain.

4. Gangguan dan hambatan selama wawancara.

5. Catalan khusus selama wawancara.

Page 130: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

Kutipan langsung Hasil Wawancara Suhyek KS

Hari Tanggal Waktu Tempat Situasi

: Senin : 14 Jam:ari 2008 : 09.45-11.20 WIB : Rumah kediaman mertua : Pagi yang cerah, beserta dengan anak kedua KS dan ibu mertuanya

P : Assalamu'alaikum KS : wa'alaikum salam P : Bagaimana kabar mba hari ini? KS : Alhamdulillah baik, cuma lagi sedikit flu soalnyakan tadi malem abis

ngerayain ulang tahun anak pertama, repot. .. ngurusinnya ... sampe kurang tidur sama kena angin malem, jadi sekarang ngga begitu fit deh.

P : Maaf ya mba mengganggu, tapi hari ini apa mba sudah siap untuk memberi keterangan mengenai masalah yang baru-baru ini mba alami.?

KS : Ngga pa-pa ko! Saya siap Saya lean cuma m<1u bantu mba menyelesaikan tugas skripsinya.

P : Terimakasih ya mba. Untuk pertanyaan yang pertama saya mau ~anya ke mba, kapan pertama kali mba bertemu dengan suami? Dan bagaimana proses perkenalannya!

KS : Pertama kali ketemu disini (rumah suami) waktu acara pernikahan temen saya, kebetulan saya kesini kondangan, di sini ketemL1 deh karena dia anak sini yaa ... diundang temennya ju~ia, nah di acara itu dia kenalan sama saya.

P : Setelah menikah apa mba langsung menetap dirumah orang tua atau mertua?

KS : Oh ngga ... saya ngga nyatu, ni saya tinggal disini karna ada kejadian waktlJ itu, pertama kali nikah langsung ngontrak deket rumah mertua sampe ada kejadian ini, trus saya pindah ke deket Fatmawati, suami saya pindah ke rumah orang tuanya disini ... barang-barang saya sama anak yang ke dua dibawa ke rumah orang tuanya. Anak pertama saya dibawa ke rumah orang tua saya.

P : Hambatan apa saja yang mba temui dalam membina hubungan bersama suami?

Page 131: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

KS : Masalah d ~lam keluarga ya ... banyak kaya macem keuangan, kerja sih udah teti::lp tapi yang tadinya uangnya dipegang sendiri buat orang tua ... sekarang dibagi sama istri. fstilahnya ya ... makan cukup ga' nih sebulan. Terus nyatuin dua sifat yang berbeda ehmm ... egois-egoisnya kan namanya hidup rumah tangga harus jadi satu itu kan susah mungkin dia pengennya saya ehm ... ngertiin clia, tapi saya pengen clia ngertiin saya, yaa ... memang begitu susah juga sih.

P : Upaya yang seperti apakah yang mba lakukan untul< membina hubungan dengan suami?

KS : Untuk nyelesain masalah salah satu harus ada yang ngalah gitu kan, karena kalau ga' ada yang ngalah sampe kapanpun bakal tabrakan terus. f<aya macem dia pengennya saya dirumah ngurus suami, tapi saya ga' mau uclah biasa kerja gitu kan (sambil mengernyitkan kening) walaupun istilahnya cuma SPG jaga-jaga konter parfum apa segala macem saya seneng, karna kan ya ... yimana ya pengen aja punya banyak temen banyak kesibukkan, tapi suami saya pengen saya ngurus rumah aja, yaa ... saya ngafah ga' kerja-kerja nganggur sefama 2 tahun.

P : Kapan pertama kali mba mendapatkan per1akuan kasar dari suami? Bisa diceritakan!

KS : Baru pertama kali pas Oktober tahun lalu, jadi ginikan memang selama ini dia ga pernah pukul, yaa ... ga sampe separah itu, kan parah banget ditonjok yang kemaren itu ... sampe hidung saya berdarah clan agak-agak retak, retalc zih engga cumGn tulang racla-rada bengkok sedikit gitu kan, trus juga dipukul dari belakang pake toples susu, kalo ngga salah susunya masih ada. Ceritanyakan waktu itu hari minggu jam 11.00 pagi, dia kan ga' kerja mal<sudnya dia mau pergi gitu ke kantor ada yang mau diambil. .. , kebetulan j<.m 1·1.00 saya mau nidurin anak yang kecil karna udah rewel. Anak saya yang besar nangis mau ikut suami, ya akhirnya saya bilang 'ya udah ajak aja' karna anak saya yang pertama kalau udah bilang mau-mau ya harus, percuma ga' diajakpun saya yang repot harus ngebujuk-bujuk dia berenti nangis soalnya anak yang satunya mau tidur, ya uclah ajak aja saya bilang, ini kan hari minggu kalau memang mau ngambil kontrak doang yaa ... ajak aja (sambil meninggikan suara) clia marah, terus i;aya makin marah, kesel, saya bilang 'ada apa nih? Bilang aja lo mo kemana gitukan', maksud saya ga' usah alesan mo kekantor lah, mo inilah itulah. Kala sabtu itu kan biasanya dia Yi hari kerja, jam 12 siang udah pulang, biasanya itu dirumah rnisalnya sama anak, ss.ya yang pertama mlnta makan, misalnyakar. dia pengen makan apa nih? ... masak dong mau masak ... misalnya gitukan, dia !<an suka capcay sama goreng tempe diteriguin ... mendoan gitukan sama goreng telor, ya udah kita rnasal<, kita mal<an biasanya. Tapi sekarang ini udah ngga ... yang tadinya

Page 132: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

pulang jam 12 sekarang pulang-pulang jam 7 malem. Yah namanya istri wajar kan suka nanya dari mana, dia bilang banyak kerjaan abis nganter mobil inllah, itulah. Trus besol< minggunya yang namanya kita bersih-bersih rumah, ini malah pergi gitukan, setiap saya tanya mo kemana dia bilang mau nganter mobil selalu gitu, jadi saya kesel mulai curiga, ya ... tapi dia tetep bilang banyak kerjaan gini-gini sampe ... pada saat kejadian itu. Saya terus marah-marah l<e dia, akhirnya dia rnau pukul saya tapi dia berenti, saya terus ngornong ke dia 'kenapa? elo mo pukul gua' terus akhirnya terjadi dia pukul saya, hidung saya di tonjok sampe berdarah terus saya kan jatuh ke te~mpat tidur, terus dia juga pukul kepala bagian belakang saya pake kaleng susu.

P : Upaya apa scija yang telah ibu lakukan untuk melerai suami?apakah upaya tersebut dapat mernbuat jera suarni dan tidak mengulangi kekerasan terhadap mba?

KS : Saya langsung pergi ke POLSEK, temen saya tanya 'kenapa? ... kejadiannya gimana? ... awalnya kenapa? .. .' ya saya certain aja gini-girn, pas udah selesai saya trus langsung pergi lagi. .. trus dia tanya 'lo mau kemana? Udah di sini aja, istirahat' maksudnya gitu, saya bilang 'engga gua mau ke POLRES terus ke rumah sakit' gitu kan, trus akhirnya dia bilang 'ngapain? ... pikir panjang' tapi tetep saya ngotot mau pergi, trus dia bilang 'terserah lo aja' ... pas saya kesana ternyata dlsitu ngga ada, ngga bisa menangani tentang masalah KDRT terus akhirnya saya ke POLRES nail< ojeg, setelah saya divisum terus dianterin ke rumah sakit. Karnakan saya ngga kepengen digampangin, udah gitu dalam hal. .. oke dia ngga pernah pukul saya, baru kali ini. .. fatal (sambil marah) tapi karna baru kali ini dan sangat fatal, saya tuh ga rnau nanti dan seterusnya atau mungkin kapan entahlah apa namanya berumah tangga saya kan ngga tau entah sampe kapan gitu kan, akan terulang lagi, akrn1 terjadi lagi. Karna nanti dia merasa oh ... bini gua kalo gua pukul diem, cuma nagis ... nah saya ga mau hal itu terjadi lagi sama saya, jadi saya langsung ambil tindakan biar dia juga sadar, sekarang kan udah ada hukumnya KORT jadi dia ga berani segala macem, ya ... istilahnya kasih pelajaran sama suarni.

P : Bagaimana cara mba rnengelola perasaan-perasaan yang .11enekan dan menyakitkan hati mba akibat perlakuan dari suami?

KS : Saya pergi dari kontrakkan untuk nenangin diri ngontrak lagi sendiri di deket tempat kerja, disana saya sampe dua bulanan Sampe akhirnya itu dia nemuin saya di tempat kerja saya, nungguin saya pas saya mo pulang kerja, trus jia bilang mo ajak saya ngomong, saya bilang 'apa lagi yang mau diomongin?(sarnbii marah) ga ada! Sekarang gini aja dulu, aku lagi nikmati kesendirian, lagi mo mikir juga salahnya dimana, sekarang masing-masing aja introspeksi diri saya

Page 133: PERANAN TIPE-TIPE PEMAAFAN TERHADAP …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24454/1/ROBIATUL...menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KORT) E. Halaman i-i 17

bilang gitu kan. 'iya ... udah ... udah introspekci diri' dia bilang gitu kan, 'ya udah okehlah tapi sekarang tetep saya mau introspeksi lebih dalem lagi' mau mikir lagi dan ga pengen l<an sakitnya masih terasa ga cumen istilahnya fisik gitu kan yang terasa sakit tapi semuanya kan sakit, jadi saya bilang 'udahlah nanti dulu' ...

P : Apakah mba tidal< memaafkan suami? KS :Memang waktu awal-awal dipukul pertama kali memang ga akan

balik, ga akan mau maafin, ya ... karna rasa sakitnya itu loh ... sakitnya itu ampun deh, kaya gimana yah ... pokuknya ga bisa diungkapkanlah karna udah sakit fisik, psikis juga sakit, ko bisa ... ko ampe tega padahal sebelumnya kita baik-baik aja, masalah yang diributin juga masalah kecil.

P : Apa yang pada akhirnya membuat mba dapat dengan mudah memaafkan kesalahan suami?

KS : Dimaafin sih dimaafin, tapi masih terasa nyesek aja, saya bilang gitu karna barn sekali, jadi nyeseknya kan gimana ya ... aduh ko bisa begini? Saat ini saya kembali lagi karna yang utama itu anal<, ya uclah akhirnya selama 2 bulanan inilah masih ga terlalu deket karna rasa sakitnya ini masih ada. kata dia, 'kan kamu uclah tau aku orangnya begini. .. kan manusia ga acla yang sempurna, yaa ... aku khilaf ... maafin, namanya orang khilaf ... aku janji ga ulangin lagi, aku mau berubah'dia bilang begitu ke saya. dia ngebuk!iin ke saya mau berubah, dia ngobatin hati saya, dia amhil hati saya biasanya tuh dia ga pernah masak ... trus dia masak, saya kan tidur nanti tiba-tiba dibangunin dia bilang 'makan' saya bilang 'orang ga masak' dia bilang 'ini udah dimasakin' dan yang bikin saya seneng banget dia tuh jadi perhatian banget sama anak-anak.

P : Saya cukupkan wawancara sampai disini, makasih banyak ya mba sudah meluangkan waktunya untuk ngobrol-ngobrol sama mba, mungkin nanti jika masih ada data yang saya perlukan saya bisa menemui mba lagi?

KS : Ngga apa-apa ko, ka1na saya disini hanya membantu aja ko, nanti kalo sewaktu-waktu saya butuh bantuan orang lain bisa cepat dibantu juga.

P : Saya pamit dulu ya mbc;, Assalamu'alaikum KS : Wa'alaikumsalam hati-hati dijalan ya mba