103259 robiatul adawiyah fitk
DESCRIPTION
biologiTRANSCRIPT
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED
LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS
BELAJAR SISWA
(Penelitian Tindakan Kelas di SMP Islam Al – Fatah Jakarta Utara)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi
Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Disusun oleh :
ROBIATUL ADAWIYAH
NIM: 107015001143
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2011 M/1432 H
7' -T
LBMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
PENERAPAN MODBL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING(PBL) UNTUK MENIGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA(Penelitian Tindakan Kelas di SMP Islam Al-Fatah Jakarta Utara)
SkripsiDiajukan Kepada X'akultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar Sariana Pendidikan
OLEH
Robiatul AdawivahNIM : 107015001173
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPS
JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
20t0t20tl
DOSEN
NIP : 1959 0715 1984 03 I
./
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI
Skripsi ini berjudul "Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning
(PBL) Untuk Meningkatkan Aktivitas Pembelajaran Siswa (Penelitian Tindakan Kelas di
SMP Islam Al-Fatah Jakarta Utara) , disusun oleh Robiatul Adawiyah, NIM:
107015001173, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqosah, pada hari Kamis
tanggal 6 Oktober 2011 di hadapan Dewan Penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh
gelar Sarjana 51 (S.Pd) dalam bidang Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (Pendidikan
IPS/Pendidikan Ekonomi) "
Jakarta,6 Oktober 2011
Panitia Ujian Munaqosah
Ketua Sidang (Ketua JurusarVProgram Studi)
Drs. H. Nurochim. MMNrP. i9s9 0715 1984 03 1003
Sekretaris Sidang (Sekretaris Jurusan)
Dr. Iwan Purwanto. M.PdNrP. 19730424200801 r AI2
Penguji I
Dr. Iwan Purwanto" M.PdNIP" 19730424 2008A1 I 012
Penguii II
Dr. Rukmina Gonibala. M.SiNrP. 196 rrr 20 199202 0 2002
Tanggal
;/"f-tt-Jaft
A -il^?rlt
Jl -rt*Jo (
Mengetahui,
Dekan F Itas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
JI-lt -)-olt frr,nowrnfr^--"
Tanda Tan
---
F-2 --Z-=\----
,_4
---2 ----ZG, ,*o
NIP. 19591020 198603 2 001
.. .-\ KEMENTERTAN AGAMA
,m. urN JAKARTA1x 6im, FITKL WyYS I Jt. tr H Juanda No ss cipurat 1s412 tndonesia
FORM (FR)
No. Dokumen : FITK-FR-AKD-089
Tgl. Terbit : 1 Maret 2010
No. Revisi: : 0'l
Hal 1t1
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama
Tempat/Tgl.Lahir
NIM
Jurusan / Prodi
Judul Skripsi
Robiatul Adawiyah
J akarta, 27 Desember I 989
107015001 173
Pendidikan IPS / Ekonomi
Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa (Penelitian Tindakan
Kelas di SMP Islam Al-Fatah Jakarta Utara)
Dosen Pembimbing : 1. Drs. H. Nurochim,MM.
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya sendiri dan
saya berlanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis.
Pernyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah.
J akarta,23 Agustus 20 1 1
Mahasiswa Ybs.
rw1 381"ffiffi,
Robiatul.AdawiyahNIM.107015001173
v
ABSTRAK
Robiatul Adawiyah, NIM.107015001173 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah, Penerapan Model Pembelajaran
Problem Based Learning (PBL) untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa
di SMP I Al – Fatah Jakarta.
Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas
(PTK). Dimana penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas belajar
siswa melalui penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL).
Instrumen yang digunakan berupa lembar observasi aktivitas siswa, hasil
wawancara, lembar soal tes akhir siklus, catatan lapangan dan dokumentasi.
Berdasarkan analisis dan pengamatan hasil dari penelitian tersebut
diperoleh informasi bahwa penerapan model pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa, dapat
terlihat pada siklus I rata-rata persentase aktivitas belajar sebesar 55,2% dan rata-
rata hasil belajar siswa sebesar 46,9. Sedangkan pada siklus II rata-rata persentase
aktivitas sebsesar 82% dan rata-rata hasil belajar siswa sebesar 71,04. Pada siklus
I masih ada siswa yang mendapat nilai dibawah KKM yaitu 65, namun pada
siklus II nilai terendahnya adalah 67 dan sudah tidak ada lagi siswa yang
mendapat nilai dibawah KKM. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
semakin besar rata-rata aktivitas belajar siswa, semakin besar pula rata-rata nilai
tes hasil belajar siswa, dan sebaliknya.
Kata kunci : Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL), Proses
aktivitas Pembelajaran, Hasil belajar, IPS TERPADU
(Ekonomi)
v
ABSTRACT
Robiatul Adawiyah, NIM. 107015001173 Tarbiyah's Knowledge
Faculty and UIN Syarif Hidayatullah's teachership, Learnings Model
implement Problem Based Learning (PBL) to Increase Student Studying
Activity at i. SMP Al – Fatah Jakarta.
In this research utilize action research method brazes (PTK). Where does
this research aim to increase student studying activity via implemented model
learning Problem Based Learning (PBL). Instrument that is utilized as sheet of
student activity observation, interview result, trifling sheet essays cycle final, field
and documentation note.
Base analisis and result watch of that research is acquired that information
learnings model implement Problem Based Learning (PBL) can increase activity
and student studying result, can visually on i. cycle average activity percentage
studies as big as 55,2% and average yielding learned students as big as 46,9.
Meanwhile on cycle II. activity percentage average sebsesar 82% and average
yielding learned students as big as 71,04. On extant i. cycle student which get
point under KKM which is 65, but on cycle II. point be contemned is 67 and have
no more student which get points under KKM. Thus can be concluded that the
greater average students learned activity, the greater too average appreciative
essays student studying result, conversely.
Key word: Learning model Problem Based Learning (PBL), Learning activity
process, Learned result, COHERENT IPS (Economy)
vi
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan Taufiq dan Hidayah-
Nya kepada penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi. Shalawat serta salam
penulis haturkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW yang telah membawa
umat manusia dari zaman jahiliyah ke zaman yang terang benderang seperti
sekarang ini. Oleh karena itu, ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Dede Rosyada, MA., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islan Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Drs. Nurochim, MM. Ketua Program Studi Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta dan sekaligus pembimbing skripsi, yang tak lelah telah
membimbing dan memberikan arahan pada penulisan skripsi saya .
3. Seluruh Dosen Pendidikan IPS UIN Syarif Hidayatullah.
4. Kepala Sekolah dan Guru bidang studi IPS di SMP I Al – Fatah, yang telah
membantu peneliti dalam melakukan penelitian ini.
5. Ayahanda dan Ibunda tercinta, H. A. Badrudin dan Hj. Sri Murni yang telah
memberikan banyak dukungan moril dan materil serta do’a restu dalam masa
perkuliahan.
6. Adek Zaki, Kak Isal dan Kak Winarsih yang tercinta semoga Allah selalu
memberikan kemudahan kepada kita semua. Canda dan semangat kalian yang
selalu mengiringi perjalanan kita, semoga menjadikan motivasi yang lebih
dalam menapaki makna kehidupan ini hendaknya. Amien.
7. Rekan-rekan Mahasiswa Pendidikan IPS, khususnya sahabat-sahabatku yang
tersayang, Neli, Yenni, Pipit, Ayu 3, Dwi, dan keluarga PPKT terima kasih
kalian selalu memberikan semangat kepada saya. Canda dan tawa kalian yang
selalu menemani hari-hari saya. Semoga kalian selalu menjadi yang terbaik
untuk saya.
vii
Penulis berharap semoga Allah SWT memberikan imbalan yang terbaik
dari apa yang telah dikontribusikan baik langsung maupun tidak langsung
kepada penulis.
Jakarta, 11 Agustus 2011
11 Ramadhan 1432
Penulis
viii
DAFTAR ISI
Abstrak ....................................................................................................... v
Kata Pengantar ........................................................................................... vi
Daftar Isi ...................................................................................................... viii
Daftar Tabel .................................................................................................. xi
Daftar Gambar ............................................................................................. xii
Daftar Lampiran .......................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian .............................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ...................................................................... 4
C. Pembatasan Masalah...................................................................... 4
D. Perumusan Masalah ....................................................................... 4
E. Tujuan Penelitian ........................................................................... 5
F. Manfaat Penelitian ......................................................................... 5
BAB II. KAJIAN TEORETIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL
A. Acuan Teori Area dan Fokus yang Diteliti
1. Hakikat Problem Based Learning (PBL) ...................................... 7
a. Pengertian Problem Based Learning (PBL) .......................... 7
b. Ciri-ciri Pembelajaran Problem Based Learning(PBL) ........ 9
c. Tahap-tahap PBL ................................................................... 10
d. Manfaat Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) ........ 11
B. Aktivitas Belajar
1. Hakikat Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran ............................... 11
a. Pengertian Aktivitas .............................................................. 11
b. Prinsip Aktivitas .................................................................... 13
c. Klasifikasi Aktivitas belajar siswa ........................................ 14
d. Nilai Aktivitas dalam Pengajaran .......................................... 15
2. Pembelajaran IPS
a. pengertian Pembelajaran IPS .................................................. 15
ix
b. Tujuan Pembelajaran IPS ....................................................... 17
c. Aktivitas Siswa Pada Konsep Permintaan dan Penawaran
serta Terbentuknya Harga Keseimbangan .............................. 18
C. Hasil Penelitian yang Relevan ........................................................... 20
D. Pengajuan Konseptual Perencanaan Tindakan .................................. 20
E. Hipotesis ............................................................................................. 21
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................... 22
B. Metode dan Rancangan Siklus ........................................................ 22
C. Subjek/Partisipan yang Terlibat dalam Penelitian .......................... 25
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian ..................................... 25
E. Tahapan Intervensi Tindakan .......................................................... 26
F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan ................................... 29
G. Sumber Data .................................................................................... 29
H. Instrumen-instrumen Penelitian ..................................................... 29
I. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 30
J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan .............................................. 31
K. Analisis Data dan Interprestasi Hasil Analisis ................................ 32
L. Pengembangan Perencanaan Tindakan ........................................... 33
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Hasil Intervensi Tindakan
1. Penelitian Pendahuluan ................................................................. 34
2. Tindakan Pembelajaran Siklus I .................................................... 35
3. Tindakan Pembelajaran Siklus II .................................................. 44
B. Pemeriksaan Keabsahan Data ........................................................... 52
C. Analisis Data .................................................................................... 53
D. Interpretasi Hasil Analisis ................................................................. 57
E. Pembahasan Temuan Penelitian ........................................................ 57
x
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .................................................................................... 60
B. Saran .............................................................................................. 61
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 62
xi
DAFTAR TABEL
1. Tabel 4.1………………………………………………………………….. 36
2. Tabel 4.2………………………………………………………………….. 39
3. Tabel 4.3………………………………………………………………….. 42
4. Tabel 4.4………………………………………………………………….. 43
5. Tabel 4.5………………………………………………………………….. 45
6. Tabel 4.6………………………………………………………………….. 48
7. Tabel 4.7…………………………………………………………………. 51
8. Tabel 4.8…………………………………….……………………………. 53
9. Tabel 4.9……………………………………….…….…………………… 55
10. Tabel 4.10……………………………..………………………………….. 56
xii
DAFTAR GAMBAR
1. Gambar 4.1 …………………………………………………………... 38
2. Gambar 4.2 …………………………………………………………… 47
3. Gambar 4.3 …………………………………………………………… 54
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ......................................... 64
2. Lampiran 2 Lembar Kerja Siswa ................................................................. 74
3. Lampiran 3 Lembar Obsevasi Aktivitas Belajar Siswa ............................... 83
4. Lampiran 4 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa .................................. 84
5. Lampiran 5 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa ............. 85
6. Lampiran 6 Lembar Observasi Guru Pada KBM ........................................ 87
7. Lampiran 7 Rekapitulasi Hasil Observasi Guru Pada KBM ....................... 88
8. Lampiran 8 Lembar Instrumen Tes Siklus I ................................................ 89
9. Lampiran 9 Lembar Instrumen Tes Siklus II ............................................... 91
10. Lampiran 10 Lembar Hasil Wawancara Guru pada Pra Penelitian ............. 93
11. Lampiran 11 Lembar Hasil Wawancara Siswa pada Pra Penelitian ........... 94
12. Lampiran 12 Lembar Hasil Wawancara pada Guru Siklus I ........................ 95
13. Lampiran 13 Lembar Hasil Wawancara Siswa pada Siklus I ..................... 96
14. Lampiran 14 Lembar Hasil Wawancara Guru pada Siklus II ...................... 98
15. Lampiran 15 Lembar Hasil Wawancara Siswa pada Siklus II .................... 99
16. Lampiran 16 Daftar Kelompok Diskusi Model pembelajaran
Problem Based Learning (PBL) ................................................................ 101
17. Lampiran 17 Lembar Pedoman Catatan Lapangan ................................... 102
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan sangat diperlukan oleh manusia sebagai sarana untuk
pengembangan diri, karena pendidikan merupakan salah satu fondasi yang
menentukan ketangguhan dan kemajuan suatu bangsa. Jalur pendidikanpun
dapat diperoleh melalui jalur pendidikan formal maupun jalur pendidikan non
formal. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal dituntut untuk
melaksanakan proses pembelajaran yang baik dan seoptimal mungkin.
Sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I, Pasal I, dijelaskan
bahwa:
“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.1
Pelaksanaan pembelajaran saat ini telah mengalami perubahan, dinama
siswa tidak hanya dianggap sebagai objek pembelajaran semata, tetapi harus
diberikan peran aktif serta dijadikan mitra dalam proses pembelajaran
1 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan
Nasional Tahun 2003. Bidang DIKBUD KBRI Tokyo. hal:1
2
sehingga siswa bertindak sebagai peserta didik yang aktif sedangkan guru
bertindak sebagai fasilitator dan mediator yang kreatif.
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu disiplin ilmu
yang didalamnya mengkaji berbagai kajian sosial diantaranya geografi,
sejarah, ekonomi dan sosial. Mata pelajaran IPS ini sangat penting
kedudukannya dalam masyarakat karena membahas tentang kehidupan
sehari-hari. Namun selama ini masih banyak siswa yang mengalami kesulitan
dalam memahami dan mengikuti pelajaran ini.
Menurut Slameto adanya kesulitan atau kekurangsenangan siswa terhadap
pelajaran IPS dapat disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor internal
merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa, faktor ini
dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu faktor jasmani, faktor psikologi dan
faktor kelelahan. Sedangkan faktor eksternal merupakan faktor yang
berasal dari luar diri siswa, dimana faktor ini mempengaruhi siswa dalam
kegiatan belajar adalah faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor
masyarakat.2
Para siswa hanya bisa mendengar dan melihat bagaimana sang guru
menjelaskan suatu pokok bahasan dan siswa terbiasa selalu menerima
penjelasan dari guru. Ketika ditanyakan apakah ada yang belum mengerti,
mereka hanya diam, diam karena sudah paham atau diam karena takut untuk
mengajukan pertanyaan.
Tidak sedikit siswa beranggapan IPS sebagai mata pelajaran yang sangat
membosankan dan tidak sedikit pula siswa yang berusaha menghindari mata
pelajaran tersebut. Anggapan ini salah satunya disebabkan oleh cara mengajar
guru yang membuat siswa menjadi bosan.
Dalam proses belajar mengajar, perhatian siswa terhadap materi yang
diberikan guru akan sangat mempengaruhi berhasil tidaknya proses belajar
mengajar. Perhatian siswa yang lebih intensif terhadap materi yang diberikan
guru akan menyebabkan transfer pengetahuan yang terjadi lebih mudah,
sehingga di harapkan proses belajar mengajar akan dapat lebih berhasil.
2 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya, Jakarta; PT. Rineka Cipta,
2003, hal. 54
3
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan di
kelas VIII SMP Islam AL-Fatah Jakarta diperoleh kenyataan sebagai berikut:
1. Metode pembelajaran yang sering dilakukan oleh guru adalah metode
ceramah dan pemberian tugas.
2. Siswa merasa takut untuk bertanya tentang materi pelajaran yang belum
dipahami.
3. Siswa tidak berani mengerjakan soal di depan kelas, karena dikhawatirkan
jawaban akan salah
4. Guru lebih mendominasi jalannya pembelajaran di kelas, sehingga
mengakibatkan siswa pasif.3
Berhubungan dengan hal tersebut, guru harus dapat memilih dan
menyajikan strategi dan pendekatan belajar yang efektif. Tugas guru adalah
menerapkan suatu metode yang memberikan jaminan tertinggi untuk
mencapai tujuan dari kegiatan belajar mengajar. Dengan pemilihan metode
belajar yang menarik, maka akan tumbuh semangat para siswa untuk lebih
aktif dan menyukai pelajaran IPS.
Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan melakukan terobosan
dalam pembelajaran IPS sehingga tidak menyajikan materi yang bersifat
abstrak, tetapi juga harus melibatkan siswa secara aktif di dalam
pembelajaran
Untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa, guru harus dapat memilih
dan menyajikan strategis dan pendekatan belajar yang efektif. Salah satunya
dengan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Dalam model
ini terdapat tahapan-tahapan dalam pelaksanaannya. Salah satunya adalah
diskusi kelompok dimana siswa harus beraktivitas di dalam kelompok
tersebut seperti mengeluarkan pendapat, memecahkan soal dan menjadi tutor
sebaya. Model pembelajaran PBL secara efektif akan membantu
meningkatkan aktivitas belajar siswa karena mengharuskan siswa untuk aktif
dalam tahapan diskusi kelompok. Dengan kegiatan ini diharapkan
3 Hasil wawancara Guru dan siswa pada tanggal 16-18 Mei 2011
4
aktivitas belajar siswa akan meningkat yang berdampak pada peningkatan
hasil belajar.
Berdasarkan kenyataan bahwa rendahnya aktivitas siswa dalam
belajar IPS, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul
“Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) untuk
Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa di SMP AL-FATAH Jakarta”.
B. Identifikasi Masalah
Penelitian ini mengenai penggunaan Model Pembelajaran Problem
Based Learning (PBL) untuk meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa, dengan
identifikasi masalah :
1. Semangat belajar siswa kurang
2. Rendahnya perhatian siswa terhadap pelajaran IPS
3. Rendahnya keaktifan belajar siswa
4. Rendahnya hasil belajar siswa
5. Cara mengajar masih dilakukan secara konvesional.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas,
permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini dibatasi hanya pada :
1. Aktivitas pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
Problem Based Learning (PBL) pada konsep permintaan dan penawaran
serta terbentuknya harga keseimbangan.
2. Hasil Belajar pada konsep permintaan dan penawaran serta terbentuknya
harga keseimbangan.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah dan identifikasi masalah diatas,
maka peneliti merumuskan :
1. Apakah penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
dapat meningkatkan aktivitas belajar IPS siswa?
5
2. Apakah penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
dapat meningkatkan hasil belajar siswa?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah :
1. Mengetahui sejauhmana proses penerapan model Problem Based Learning
(PBL) sehingga dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam belajar
IPS
2. Mengetahui bagaimana hasil belajar IPS siswa pada konsep permintaan
dan penawaran serta terbentuknya harga keseimbangan setelah diterapkan
model pembelajaran Problem Based learning (PBL).
F. Manfaat Penelitan
Penelitian ini diharapkan berguna bagi para pendidik untuk
memanfaatkan model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) menjadi
alternatif penggunaan media yang efektif dalam pengajaran IPS TERPADU.
1. Bagi sekolah
Menjadi bahan masukan untuk para guru untuk mengembangkan
kompetensinya, terutama yang berkaitan dengan aktivitas belajar siswa
dengan penerapan model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
dalam pembelajaran IPS.
2. Bagi guru
Menjadi bahan masukan untuk para praktisi pendidikan khususnya guru
IPS dalam penggunaan model Pembelajaran Problem Based Learning
(PBL) agar mengarah kepada keaktifan siswa sehingga hasil belajar dapat
tercapai dengan maksimal.
3. Bagi siswa, penelitian ini dapat membantu siswa lebih mengaktifkan
dirinya dalam proses belajar mengajar sehingga keinginan siswa untuk
belajar meningkat. Selain itu, dengan menggunakan model PBL dapat
menunjukkan cara berpikir siswa, serta saling tukar menukar pengalaman
informasi .
6
3. Bagi peneliti sendiri bermanfaat untuk mengenalkan dan memanfaatkan
model Problem Based Learning (PBL) kepada siswa sebagai alternatif
penggunaan media yang efektif dan peneliti dapat memahami lebih jauh
penggunaan model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) sebagai
upaya memperbaiki dan memudahkan mengajar konsep permintaan dan
penawaran serta terbentuknya harga keseimbangan sehingga dapat
meningkatkan keaktifan siswa dengan baik. Sedangkan bagi mahasiswa,
penelitian ini diharapkan menjadi awal bagi penelitian selanjutnya
sehingga dapat menambah khasanah penggunaan dalam bidang yang
dikaji.
7
BAB II
KAJIAN TEORETIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL
A. Acuan Teori Area dan Fokus yang Diteliti
1. Hakikat Problem Based Learning (PBL)
a. Pengertian Problem Based Learning (PBL)
Problem Based Learning (PBL) merupakan salah satu model yang dapat
menjadikan siswa aktif, mandiri, menyenangkan dan mampu membentuk kerja
sama yang baik antara guru dan siswa serta siswa dengan siswa yang lainnya
dalam menemukan dan memahami konsep tersebut.
Menurut I wayan Dasna „„PBL merupakan pelaksanaan pembelajaran
berangkat dari sebuah kasus tertentu dan kemudian di analisis lebih lanjut guna
untuk ditemukan masalahnya, dan merupakan salah satu model pembelajaran
inovatif yang dapat memberikan kondisi belajar aktif kepada siswa”.1
Menurut Wiantinaisyah “Problem Based Learning adalah metode belajar
yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan
mengintegrasikan pengetahuan baru-baru”.2
Model pembelajaran berbasis masalah adalah “suatu pendekatan
pembelajaran yang menggunakan masalah faktual sebagai suatu konteks bagi
1 I wayan Dasna dan Sutrisno, Pembelajaran berbasis masalah (problem based learning),
dari http://lubisgrafura.wordpress.com. Diakses pada tanggal 10 Maret 2011 2 Wiantinaisyah, dkk. Pembelajaran melalui metode PBL dalam upaya meningkatkan
mutu pendidikan. Fakultas Farmasi Universitas Padjajaran. http:/wiantimultiply.com/journal/
item/7/. diakses tanggal 10 Maret 2011
8
siswa untuk belajar berpikir kritis dan terampil dalam pemecahan masalah,
sehingga mereka memperoleh pengetahuan dan konsep-konsep yang esensial
dari materi pembelajaran”.3
Menurut Ibrahim dan Nur (2002) “pembelajaran berdasarkan masalah
merupakan salah satu bentuk pengajaran yang memberikan penekanan
untuk membantu siswa menjadi pembelajar yang mandiri dan otonom.
Melalui bimbingan yang diberikan secara berulang akan mendorong
mereka mengajukan pertanyaan, mencari penyelesaian terhadap masalah
konkrit oleh mereka sendiri serta menyelesaikan tugas – tugas tersebut
secara mandiri”.4
Menurut Muhibbin Syah “Belajar pemecahan masalah pada dasarnya
adalah belajar menggunakan metode-metode ilmiah atau berpikir secara
sistematis, logis, rasional, lugas, dan teratur, dan teliti”.5
Menurut Nurhayati Abbas “PBL merupakan suatu pendekatan pengajaran
yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa
untuk belajar berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk
memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensi dari materi pelajaran”.6
Menurut Stepien, dkk, yang dikutip I wayan bahwa “PBL adalah suatu
model pembelajaran yang melibatkan siswa untuk memecahkan suatu masalah
melalui tahap-tahap metode ilmiah sehingga siswa dapat mempelajari
pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut dan sekaligus
memiliki keterampilan untuk memecahkan masalah”.7
Dalam model Problem Based Learning (PBL), fokus pembelajaran ada
pada masalah yang dipilih sehingga siswa tidak saja mempelajari konsep-
konsep yang berhubungan dengan masalah yang menjadi pusat perhatian tetapi
3 Standar penilaian dan Buku pelajaran sosial SD, SMP, dari
www.dikdasdki.go.id/download/standarbuku/ips.doc. diakses pada tanggal 10 Maret 2011 4 Latifah, Upaya meningkatkan proses dan Hasil Belajar IPA siswa kelas 6 SD Negeri
Loktabat I melalui pembelajaran berdasarkan masalah, wordpress, dari http
://latifah04.wordpress.com, diakses pada tanggal 11 Maret 2011 5 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan (Dengan Pendekatan Baru). Bandung:PT. Remaja
Rosdakarya. hal. 123 6 Nurhayati Abbas, Penerapan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah (problem based
Instruction) dalam pembelajaran matematika di SMU, dalam jurnal Pendidikan dan kebudayaan
Jakarta, November 2004 Tahun ke-10, No.051, hal. 834 7 I wayan Dasna dan Sutrisno, Pembelajaran berbasis masalah...... Diakses pada tanggal
10 Maret 2011
9
juga metode ilmiah untuk memecahkan masalah tersebut. Oleh sebab itu siswa
tidak saja harus memahami konsep yang relevan dengan masalah yang menjadi
pusat perhatian tetapi juga memperoleh pengalaman belajar yang berhubungan
dengan keterampilan menggunakan metode ilmiah dalam pemecahan masalah
dan menumbuhkan pola berpikir kritis.
Berdasarkan beberapa definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa
model pembelajaran berdasarkan masalah (problem based learning)
merupakan salah satu model yang dikembangkan untuk membantu peserta
didik mengembangkan kemampuan berpikir, pengetahuan, pemecahan masalah
dan keterampilan intelektual (belajar berbagai peran orang dewasa melalui
keterlibatan mereka dalam pengalaman nyata atau stimulasi dan menjadi
pembelajar yang otonom atau mandiri) serta bertanggung jawab. Model
pengajaran ini sangat efektif untuk mengajarkan proses-proses berpikir tingkat
tinggi, membantu peserta didik membangun sendiri pengetahuannya tentang
dunia sosial dan fisik di sekelilingnya.
Maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran berdasarkan masalah
adalah pembelajaran yang berpusat pada siswa untuk memecahkan suatu
masalah melalui tahap-tahap metode ilmiah sehingga siswa dapat mempelajari
pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut.
b. Ciri-ciri Pembelajaran Problem Based Learning(PBL)
Nurhayati mengemukakan “pelaksanaan model pembelajaran PBL
memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1). Mengajukan pertanyaan atau masalah
2). Berfokus pada keterkaitan antar disiplin
3). Penyelidikan auntentik
4). Menghasilkan produk atau karya dan memamerkannya
5). Kerja sama”.8
Selain itu menurut I wayan Dasna dan Sutrisno, Problem Based
8 Achmad Saifudin, Upaya meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa dengan
menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL), Jakarta; UIN Syarif
Hidayatullah. Hal. 14
10
learning (PBL) memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut:
1) Belajar dimulai dengan suatu masalah
2) Memastikan bahwa masalah yang diberikan berhubungan dengan
dunia nyata siswa.
3) Mengorganisasikan pelajaran diseputar masalah,
4) Memberikan tanggung jawab yang besar kepada pembelajar dalam
membentuk dan menjalankan secara langsung proses belajar
mereka sendiri
5) Menggunakan Kelompok kecil.
6) Menuntut siswa untuk mendemontrasikan apa yang telah mereka
pelajari dalam bentuk suatu kinerja.9
Berdasarkan uraian tersebut terdapat tampak jelas bahwa pembelajaran
dengan model PBL dimulai adanya masalah (dapat dimunculkan oleh siswa
atau guru), kemudian siswa memperdalam pengetahuannya untuk memecahkan
masalah tersebut sehingga siswa terdorong berperan aktif dalam belajar.
c. Tahap-tahap PBL
Menurut Nurhayati, pelaksanaan model pembelajaran berdasarkan
masalah meliputi lima tahapan, yaitu:
1) Orientasi siswa terhadap masalah auntentik. Pada tahap ini guru
menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yang
diperlukan, memotivasi siswa terlibat dalam aktivitas pemecahan
masalah.
2) Mengorganisasikan peserta didik. Pada tahap ini guru membagi
peserta didik ke dalam kelompok, membantu peserta didik
mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang
berhubungan dengan masalah.
3) Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok. Pada tahap
ini guru mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi
yang sesuai, melaksanakan eksperimen dan penyelidikan untuk
mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah.
4) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya. Pada tahap ini guru
membantu peserta didik dalam merencanakan dan menyiapkan
karya yang sesuai.
5) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Pada
tahap ini guru membantu peserta didik untuk melakukan refleksi
atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses yang
9 I wayan Dasna dan Sutrisno, Pembelajaran berbasis masalah...... Diakses pada tanggal
20 Agustus 2011
11
mereka gunakan.10
Menurut Iwayan Sadia, langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam
merancang program pembelajaran PBL sehingga proses pembelajaran benar-
benar menjadi berpusat pada siswa (student center) adalah sebagai berikut :
1) Fokuskan permasalahan, sekitar pembelajaran konsep-konsep
sains yang esensial dan strategis.
2) Berikan kesempatan kepada siswa untuk mengevaluasi gagasannya
melalui eksperimen atau studi lapangan. Siswa akan menggali data-
data yang diperlukan untuk memecahkan masalah yang
dihadapinya.
3) Berikan kesempatan siswa untuk mengelola data yang mereka
miliki yang merupakan proses latihan metakognisi.
4) Berikan kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan solusi-
solusi yang mereka kemukaan. Penyajiannya dapat dilakukan
dalam bentuk seminar atau publikasi atau dalam bentuk penyajian
poster.11
d. Manfaat Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
Menurut Sudjana “manfaat khusus yang diperoleh dari metode
Dewey adalah metode pemecahan masalah. Tugas guru adalah membantu
para siswa merumuskan tugas-tugas, dan bukan menyajikan tugas-tugas
pelajaran. Objek pelajaran tidak dipelajari dari buku, tetapi dari masalah
yang ada di sekitarnya”.12
B. Aktivitas Belajar
1. Hakikat Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran
a. Pengertian Aktivitas
Sebelum membahas tentang aktivitas belajar, akan diuraikan
terlebih dahulu maksud dari belajar itu sendiri. Menurut Sadirman
belajar memiliki maksud antara lain untuk :
10
Nurhayati Abbas, Penerapan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah....., hal. 833 11
Sadia, I Wayan. “Pengembangan Kemampuan Berpikir Formal Siswa SMA Melalui
Penerapan Model Pembelajaran "Problem Based Learning" dan "Cycle Learning" Dalam
Pembelajaran Fisika”. dalam Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA Jakarta, No. 1
Th.XXXX Januari 2007. Diakses pada tanggal 14 Maret 2011. hal. 6-7 12
Anwar Holil, Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah dari
http://anwarholil.blogspot.com/2009/01/model-pembelajaran -berdasarkan-masalah.html. diakses
pada tanggal 10 Maret 2011
12
1) Mengetahui kepandaian, kecakapan atau konsep yang
sebelumnya tidak pernah diketahui.
2) Dapat mengerjakan sesuatu yang sebelumnya tidak dapat
diperbuat, baik tingkah laku maupun keterampilan.
3) Mampu mengombinasikan dua pengetahuan (dua lebih) ke
dalam suatu pengertian baru, baik keterampilan, pengetahuan,
konsep maupun sikap/tingkah laku.
4) Dapat memahami dan/ atau menerapkan pengetahuan yang
telah diperoleh.13
Dengan melihat beberapa maksud belajar seperti disebut di atas,
faktor keaktifan siswa sebagai subjek belajar sangat menentukan. Pada
prinsipnya belajar adalah berbuat. Menurut Sadirman “berbuat untuk
mengubah tingkah laku jadi melakukan kegiatan, tidak ada belajar kalau
tidak ada aktivitas”.14
Dalam konsep belajar aktif pengetahuan merupakan pengalaman
pribadi yang diorganisasikan dan dibangun melalui proses belajar bukan
merupakan pemindahan pengetahuan yang dimiliki guru kepada anak
didiknya. Sedangkan mengajar merupakan upaya menciptakan lingkungan
agar siswa dapat memperoleh pengetahuan melalui keterlibatan secara
aktif dalam kegiatan belajar.
Aktivitas siswa merupakan salah satu ciri interaksi belajar
mengajar sebagaimana yang dikemukakan oleh Edi Suardi dalam bukunya
pedagogik (1980), yaitu “bahwa siswa merupakan sentral, maka aktivitas
siswa merupakan syarat mutlak bagi berlangsungnya interaksi belajar
mengajar”.15
Menurut Sriyono “aktivitas adalah segala kegiatan yang
dilaksanakan baik secara jasmani atau rohani”.16
Menurut Ahmad Rohani “aktivitas fisik adalah peserta didik giat-
aktif dengan anggota badan, membuat sesuatu, bermain, ataupun bekerja,
13
Sadirman AM, Interaksi dan motivasi belajar mengajar, Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.2008. hal. 3 14
Sadirman AM, Interaksi dan motivasi belajar mengajar..... hal. 95 15
Sadirman AM, Interaksi dan motivasi belajar mengajar... hal. 17 16
Aktivitas dan Prestasi Belajar. Dalam http:ipotes.wordpress.com. diakses pada tanggal
14 Maret 2011
13
ia tidak hanya duduk dan mendengarkan, melihat hanya pasif. Sedangkan
aktivitas psikis adalah peserta didik yang daya jiwanya bekerja sebanyak-
banyaknya atau banyak berfungsi dalam rangka pengajaran”.17
Dari pengertian beberapa di atas, dapat disimpulkan bahwa
aktivitas adalah segala kegiatan yang dilakukan siswa baik kegiatan fisik
ataupun mental selama proses belajar mengajar.
b. Prinsip Aktivitas
Menurut Pieget “seorang anak berpikir sepanjang ia berbuat. Tanpa
perbuatan anak tak berpikir. Agar anak berpikir sendiri, ia harus diberi
kesempatan untuk berbuat sendiri”.18
Menurut Pieget ada 4 prinsip
belajar aktif yaitu :
1) Siswa harus membangun pengetahuannya sendiri, sehingga
bermakna.
2) Cara belajar yang paling baik adalah jika mereka aktif dan
berinteraksi dengan objek yang konkrit.
3) Belajar harus berpusat pada siswa yang bersifat pribadi
4) Interaksi sosial dari kerja sama harus diberi peranan penting
dalam kelas.19
Dengan demikian dalam kegiatan belajar, siswa yang sebagai
subjek haruslah aktif berbuat. Dengan kata lain bahwa dalam belajar
sangat diperlukan adanya aktivitas, tanpa aktivitas belajar tidak akan
mungkin berlangsung dengan baik. Jadi, dalam proses belajar mengajar
siswalah yang harus membangun pengetahuannya sendiri. Sedangkan
guru berperan untuk menciptakan kondisi yang kondusif dan
mendukung bagi terciptanya pembelajaran yang bermakna. Siswa harus
mengalami dan berinteraksi langsung dengan objek yang nyata.
17
Ahmad Rohani. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: PT. Bhineka Cipta. hal. 6-9 18
S. Nasution. Didaktik Asas-asas mengajar (Jakarta: Bumi Aksara,2000). Cet.II. hal. 89 19
http://hemow.wordpress.com. Implementasi Improving Learning dengan teknik
Inquiry sebagai usaha untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika.
Diakses pada tanggal 14 Maret 2011
14
c. Klasifikasi Aktivitas Belajar Siswa
Aktivitas siswa selama proses belajar mengajar merupakan salah
satu indikator adanya keinginan siswa untuk belajar. Ditinjau dari segi
proses dan hasil, Sriyono mengemukakan “bahwa siswa dikatakan
memiliki keaktifan apabila memiliki ciri-ciri perilaku sebagi berikut :
1) Sering bertanya kepada guru atau siswa lain
2) Mampu menjawab pertanyaan
3) Senang dan mau mengerjakan tugas yang diberikan
4) Mengajukan pendapat
5) Dapat bekerjasama dengan siswa lain”.20
Menurut Paul B. Diedrich menyimpulkan kegiatan peserta didik
yang meliputi aktivitas jasmani dan aktivitas jiwa, klasifikasinya antara
lain sebagai berikut :
1) Visual activitiest, membaca, memperhatikan: gambar,
demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain dan sebagainya.
2) Oral activities, menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi
saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan interview, diskusi,
interupsi, dan sebagainya.
3) Listening activities, mendengarkan: uraian, percakapan,
diskusi, musik, pidato, dan sebagainya.
4) Writing activities, menulis: cerita, karangan, laporan, tes
angket, menyalin, dan sebagainya.
5) Drawing activities, menggambar, membuat grafik, peta,
diagram, pola, dan sebagainya.
6) Motor activities, melakukan percobaan, membuat konstruksi,
model, mereparasi, bermain, berkebun, dan sebagainya.
7) Mental activities, menganggap, mengingat, memecahkan
masalah, menganalisis, melihat hubungan, mengambil
keputusan, dan sebagainya.
8) Emitional activities, menaruh minat, merasa bosan, gembira,
berani, tenang, gugup dan sebagainya. 21
Dari beberapa klasifikasi aktivitas di atas siswa diminta untuk
memiliki aktivitas tersebut dalam proses pembelajaran agar proses
belajarnya lebih bermakna dan aktif dalam melakukan kegiatan belajar.
20
Aktivitas dan prestasi belajar dalam http//ipotes.wordpress.com. diakses pada tanggal
14 Maret 2011 21
Ahmad Rohani. Pengelolaan pengajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2004, hal. 10
15
d. Nilai Aktivitas dalam Pengajaran
Pengajaran yang efektif adalah pengajaran yang menyediakan
kesempatan belajar sendiri atau melakukan aktivitas sendiri. Dengan
melakukan aktivitas peseta didik dapat memperoleh pengetahuan,
pemahaman, dan aspek tingkah laku lainnya, serta mengembangkan
keterampilan yang bermakna untuk hidup bermasyarakat.
Menurut Oemar Hamalik, penggunaan asas aktivitas besar
nilainya bagi pengajaran para siswa, karena :
1). Para siswa mencari pengalaman sendiri dan langsung
mengalami sendiri
2). Berbuat sendiri akan mengembangkan seluruh aspek pribadi
siswa secara integral
3). Memupuk kerja sama yang harmonis dikalangan siswa
4). Para siswa bekerja menurut minat dan kemampuan sendiri
5). Mempererat hubungan sekolah dan masyarakat, dan hubungan
antara orang tua dengan guru
6). Pengajaran diselenggarakan secara realistis dan konkrit
sehingga mengembangkan pemahaman dan berpikir kritis serta
menghindarkan verbalitas
7). Pengajaran di sekolah menjadi hidup sebagaimana aktivitas
dalam kehidupan di masyarakat.22
2. Pembelajaran IPS
a. Pengertian Pembelajaran IPS
Ada beberapa pengertian yang diberikan oleh para ahli
pendidikan dan teori belajar itu sendiri.
Menurut Slameto secara psikologis “Belajar merupakan
suatu proses perubahan tingkah laku sseorang sebagai hasil
dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan tersebut akan
dalam seluruh aspek tingkah laku. Pengertian belajar dapat
didefinisikan sebagai suatu proses usaha yang dilakukan
individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman
individu itu sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya”.23
22
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara,2008.Cet. ke-8. hal. 175 23
Slameto, Proses Belajar Mengajar dalam Sistem Kredit Semester (SKS), (Jakarta: Bumi
Aksara, 1991), Cet. 1 hal. 78
16
Dari definisi belajar tersebut di atas dapat dikatakan bahwa
belajar dapat didefinisikan sebagai suatu hasil proses pengalaman
dalam suatu prubahan yang berlangsung aktif dengan lingkungan
dalam pengetahuannya memanipulasi sumber-sumber belajar agar
terjadi proses belajar dalam diri siswa.
Menurut Isjoni menyatakan Pembelajaran adalah suatu
kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi,
material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling
mempngaruhi mncapai tujuan pmbelajaran. Manusia terlibat
dalam sistem pengajaran terdiri dari siswa, guru, dan tenaga
lainnya, misalnya laboratorium. Material, meliputi buku-
buku, papan tulis, dan spidol, fotografi, slide dan film,
audio dan vido tape. Fasilitas dan perlengkapan, terdiri dari
ruangan kelas, perlengkapan audio visual, juga komputer.
Prosedur, meliputi jadwal dan metode penyampaian
informasi, praktik, belajar, ujian dan sebagainya.24
Menurut Sudjana “Pembelajaran adalah penyiapan suatu
kondisi agar terjadinya belajar. Sedangkan menurut Mariana
“Pembelajaran adalah upaya logis yang didasarkan pada
kebutuhan-kebutuhan belajar anak. Pembelajaran sangat tergantung
kepada pemahaman guru tentang hakikat anak sebagai peserta atau
sasaran belajar”.25
Rumusan tersebut di atas tidak terbatas dalam ruang saja,
akan tetapi juga sistem pembelajaran. Sistem pembelajaran dapat
dilaksanakan dengan cara membaca buku, belajar di kelas atau di
sekolah. Pembelajaran diarahkan pada pengembangan dan
penyempurnaan potensi kemampuan yang dimiliki seperti
kemampuan berbahasa, sosio-emosional, motorik, dan intelektual.
Setelah memahami definisi dari pembelajaran di atas
selanjutnya akan dipaparkan mengenai pengertian dan
pembelajaran IPS. Menurut S. Nasution “IPS adalah pembelajaran
24
Isjoni, Model pembelajaran yang efektif Pendidikan Anak Usia Dini, .yang dikutip dari
http://www.isjoni.net/, diakses pada tanggal 18 Juli 2011 25
Isjoni, Model pembelajaran yang efektif Pendidikan Anak Usia Dini, .yang dikutip dari
http://www.isjoni.net/, diakses pada tanggal 18 Juli 2011
17
yang merupakan suatu fungsi atau paduan dari sejumlah mata
pelajaran sosial.”26
Menurut Ali Amran Udin, “Social studies atau ilmu
pengetahuan sosial (IPS) adalah illmu-ilmu sosial yang
disederhanakan untuk tujuan-tujuan pendidikan dan pengajaran di
sekolah dasar dan menengah (elementary and scondary school)”.27
Dari berbagai pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan
bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial adalah perpaduan semua mata
pelajaran sosial di antaranya ekonomi, sejarah, geografi, sosiologi,
yang mempunyai tujuan pembelajaran di SD maupun Di SMP.
Pembelajaran IPS mempunyai sasaran utama yaitu pengembangan
aspek teoritis seperti yang menjadi penekanan pada social sciences.
Dapat juga disimpulkan bahwa pembelajaran IPS
merupakan proses belajar dimana ada interaksi antara peserta didik
dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar dalam mencapai
tujuan kurikulum yang terdiri dari mata pelajaran sosial. Dimana
pembelajaran IPS bukan hanya hafalan tetapi menerapkannya
dalam kehidupan sosial.
b. Tujuan Pembelajaran IPS
Menurut Cranton yang dikutip oleh Hisyam Zaini
mengemukakan bahwa “tujuan pembelajaran adalah pernyataan-
pernyataan tentang pengetahuan dan kemampuan yang diharapkan
dari peserta setelah selesai pembelajaran”.28
Sedangkan menurut
Mager dalam bukunya yang berjudul Preparing Instructional
Objectives yang dikutip oleh Hisyam Zaini, menyatakan “bahwa
“tujuan pembelajaran adalah gambaran kemampuan
siswa/mahasiswa yang menunjukkan kinerja yang diinginkan yang
26
N. Daldjoeni, Dasar-dasar Ilmu Pengetahuan Sosial, Bandung: Alumni, 1992, hal. 9 27
Abu Ahmadi, ilmu Sosial Dasar, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1991, hal. 2 28
Hisyam Zaini dkk, Desain Pembelajaran di Perguruan Tinggi, Yogyakarta: CTSD IAIN
Sunan Kalijaga, 2002, hal. 56
18
sebelumnya mereka tidak mampu”.29
Berdasarkan pendapat Cranton dan Mager dapat
disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran adalah hasil belajar yang
akan dicapai untuk menunjukkan kemampuannya dalam menuntut
ilmu.
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan ilmu yang
mempelajari, menelaah, dan mengkaji sistem kehidupan manusia
dipermukaan bumi ini dalam konteks sosialnya atau manusia
sebagai anggota masyarakat.
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) selama ini diajarkan melalui
penyampaian yang umumnya bersifat hafalan. Dengan demikian
materi yang cukup luas tersebut menjadi beban tersendiri bagi
siswa. Karena itulah keaktifan siswa sangat dibutuhkan dalam
kegiatan interaksi pada saat proses pembelajaran.
c. Aktivitas Siswa pada konsep Permintaan dan Penawaran serta
Terbentuknya Harga Keseimbangan
1). Pengertian dan Hukum Permintaan
Permintaan adalah jumlah barang yang akan dibeli oleh
pembeli pada tingkat harga yang beragam yang berlaku pada
tempat dan waktu tertentu. Faktor-faktor yang mempengaruhi
permintaan meliputi; harga barang itu sendiri, harga barang lain,
pendapatan penduduk, jumlah penduduk, cita rasa (selera)
masyarakat, waktu, ramalan masa datang, dan kualitas barang yang
bersangkutan.
Bunyi hukum permintaan adalah “Permintaan itu
berbanding terbalik dengan harga”, artinya sebagai berikut:
a). Apabila harga barang naik maka permintaan barang berkurang.
b). Apabila harga barang turun maka permintaan barang bertambah.
Apabila ditinjau dari sebaliknya yaitu permintaan dan
29
Hisyam Zaini dkk, Desain Pembelajaran................................... hal. 57.
19
pengaruhnya terhadap harga maka terjadi hubungan fungsional
sebagai berikut:
a). Apabila permintaan naik bertambah maka harga akan naik.
b). Apabila permintaan berkurang maka harga akan turun.
Kurva permintaan adalah kurva yang menunjukkan
hubungan antara jumlah barang dan jasa yang dibeli oleh
konsumen pada berbagai tingkat harga. Apabila kurva permintaan
bergeser ke kiri, berarti terjadi penurunan permintaan.
2). Pengertian dan Hukum Penawaran
Penawaran adalah jumlah barang yang ditawarkan pada
berbagai tingkat harga dalam waktu dan tempat tertentu. Faktor-
faktor yang memengaruhi penawaran adalah biaya produksi,
tingkat teknologi, harga barang lain, dan tujuan perusahaan.
Bunyi hukum penawaran adalah “penawaran itu berbanding
lurus dengan harga barang”, artinya:
a). Apabila harga barang naik maka penawaran barang bertambah.
b). Apabila harga barang turun maka penawaran barang berkurang.
Apabila ditinjau dari sebaliknya yaitu penawaran,
pengaruhnya terhadap harga, maka terjadi hubungan fungsional
sebagai berikut:
a). Apabila penawaran bertambah maka harga akan turun.
b). Apabila penawaran berkurang maka harga akan naik.
Kurva penawaran adalah kurva yang menunjukkan hubungan
jumlah barang dan jasa yang ditawarkan oleh penjual pada berbagai
tingkat harga. Apabila kurva penawaran bergeser ke kanan,berarti
terjadi kenaikan penawaran, tapi apabila kurva penawaran bergeser
ke kiri, berarti terjadi penurunan penawaran.
20
3). Menentukan Harga Keseimbangan
Harga keseimbangan adalah harga kesepakatan antara
penjual dan pembeli yang tercipta melalui proses tawar menawar.
kurva keseimbangan harga adalah kurva yang dibuat dengan
menggabungkan kurva penawaran dengan kurva permintaan. Titik
pertemuan antara kurva penawaran disebut ekuilibrium.
Penggunaan model pembelajaran Based Problem Learning
(PBL) ini memberikan keuntungan kepada siswa sebagai alat yang
sempurna untuk selalu memproses dan mengolah pengetahuan
belajarrnya secara efektif, siswa harus aktif secara fisik, intelektual
dan emosional. Selain memberikan keuntungan bagi siswa, dapat
juga digunakan profesor dan pengajar untuk mengetahui sejauh
mana kualitas hasil belajar siswa dengan diberikan penilaian. Hal
ini memberi peluang bagi guru untuk mengembangkan belajar
mengajar bermakna kepada siswa dengan menggunakan model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL).
C. Hasil Penelitian yang Relevan
Untuk mendukung penelitian ini, berikut ini disajikan hasil penelitian
yang relevan dengan penelitian yang sudah dilakukan. Penelitian ini dirujuk
pada skripsi yang dilakukan oleh Achmad Saifudin (2010) dalam penelitian
yang berjudul “Upaya meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa dengan
Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) di MAN
12 Jakarta Barat. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa Hasil penelitian tersebut
dapat meningkatkan hasil belajar, serta siswa aktif dan berpikir kritis dalam
proses pembelajaran menggunakan Model Pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) dalam pembelajaran kimia.
D. Pengajuan konseptual Perencanaan Tindakan
Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL), dapat
membuka ruang yang luas bagi peserta didik untuk mengalami sebuah
21
pengalaman belajar yang lebih bermakna, berkesan, dan menyenangkan.
Pembelajaran Problem Based learning (PBL) lebih menekankan pada
keterlibatan peserta didik dalam proses belajar secara aktif dalam proses
pembelajaran. Sehingga siswa perlu belajar berpikir, memecahkan masalah
dan belajar untuk mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan, serta
saling memberitahukan pengetahuan, konsep kepada siswa yang
membutuhkan.
Pembelajaran model PBL dalam IPS diduga membantu para siswa
dalam meningkatkan aktivitas belajarnya. Para siswa dalam kelompok dapat
bekerja sama dalam mengerjakan tugas, memecahkan masalah, dan dapat
saling bertukar pendapat dengan yang lain sehingga siswa akan termotivasi
untuk berperan aktif dalam proses belajar dan pembelajaran. Salah satu
metode dalam pembelajaran ini yang dapat meningkatkan aktivitas siswa
dalam belajar adalah model pembelajaran Problem Based Learning (PBL).
Pembelajaran ini diterapkan dalan proses belajar dan pembelajaran IPS pada
konsep permintaan dan penawaran serta terbentuknya harga keseimbangan di
kelas VIII dengan menggunakan diskusi kelompok sehingga meningkatkan
aktivitas siswa untuk belajar IPS.
Berdasarkan pemikiran yang telah dipaparkan di atas, maka
diharapkan bahwa penerapan model pembelajaran Problem Based Learning
(PBL) dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa.
E. Hipotesis
Berdasarkan deskripsi teoritis dan hasil penelitian yang relevan di
atas, maka hipotesis penelitian dirumuskan sebagai berikut: ”Penerapan
Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan
aktivitas belajar IPS siswa kelas VIII di SMP Islam Al – Fatah Jakarta
Utara”.
22
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juni 2011
(Semester Genap) yang beralokasi di SMP Islam Al-Fatah Jl. Pluit Dalam
No.10 Penjaringan Jakarta Utara, yang telah terakreditasi dengan peringkat B.
B. Metode dan Rancangan Siklus Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas
(classroom action research) dengan model Pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) mencoba untuk memperbaiki proses belajar mengajar di
dalam kelas tersebut.
Menurut Suharsimi Arikunto “Penelitian tindakan kelas atau lebih
dikenal dengan Action Research adalah sebuah kegiatan penelitian yang
dilakukan di kelas”.1
Penelitian tindakan kelas berkembang dari penelitian tindakan. Oleh
karena itu, untuk memahami pengertian PTK perlu kita telusuri pengertian
penelitian tindakan. Menurut Kemmis, penelitian tindakan adalah suatu bentuk
1 Suharsimi Arikunto (ed), Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta, Bumi Aksara, 2008, Cet.
Ke- 7, hal. 2
23
penelitian reflektif dan kolektif yang dilakukan oleh peneliti dalam situasi
sosial untuk meningkatkan penalaran praktik sosial mereka.2
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas.
Penelitian tindakan kelas (PTK) yaitu suatu penelitian yang dikembangkan
berdasarkan permasalahan yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang
bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses belajar mengajar di
kelas. Dengan demikian, prosedur langkah-langkah pelaksanaan penelitian ini
akan mengikuti prinsip-prinsip dasar penelitian tindakan yang telah umum
dilakukan. Pada penelitian tindakan kelas ini terdiri dari empat rangkaian
kegiatan yang dilakukan dalam siklus berulang, pada penelitian ini peneliti
menggunakan dua siklus. Prosedur penelitian ini tersebut terdiri dari empat
tahap kegiatan setiap siklus, yaitu:
1. Perencanaan (planning)
Dalam tahap ini peneliti merencanakan dengan merumuskan
pertanyaan apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana
tindakan dilakukan.
2. Tindakan (acting)
Pada tahap ini peneliti melaksanakan apa yang telah direncanakan
pada tahap perencanaan.
3. Pengamatan (observing)
Peneliti melakukan pengamatan pada siswa selama proses belajar
mengajar berlangsung dengan lembar observasi.
4. Refleksi (reflection)
Pada tahap ini peneliti beserta guru menganalisis data yang telah
diperoleh dari kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan sesuai
dengan tujuan yang direncanakan. Hal ini kemudian dianalisis dan akan
digunakan untuk merencanakan tindakan selanjutnya.
Keempat tahapan kegiatan tersebut dapat di ilustrasikan sebagai
berikut:
2 Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Prenada Media Group, 2010, Cet.
Ke-2, hal. 24
24
Alur Penelitian Tindakan Kelas
(Suharsimi Arikunto, dkk. 2007:74)
Siklus I
Siklus II
Siklus II
Permasalahan Perencanaan
tindakan I
Pengamatan/peng
umpulan data I
Perencanaan
tindakan II
Pengamatan/pengumpul
an data II
Permasalahan baru
hasil refleksi
Pelaksanaan
tindakan I
Pelaksanaan tindakan II
Refleksi II
Apabila masalah
belum
terselesaikan
Refleksi I
Dilanjutkan ke siklus
berikutnya
25
C. Subjek/Partisipan yang Terlibat dalam Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMP Islam Al – Fatah yang terletak di jalan
pluit dalam Penjaringan Jakarta Utara. Penelitian dilakukan di kelas VIII
terdiri atas 21 siswa, laki-laki 15 siswa dan perempuan 6 siswa.
Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah peneliti sendiri. Dalam hal
ini peneliti berperan langsung sebagai guru yang melakukan proses
pembelajaran dengan menggunakan model Problem Based Learning (PBL) .
Partisipan yang terlibat dalam penelitian ini adalah guru IPS dan siswa kelas
VIII SMP Islam Al-Fatah. Guru bidang studi IPS dalam penelitian ini terlibat
sebagai obsever sedangkan siswa kelas VIII/A SMP Islam Al-Fatah sebagai
objek dari penelitian ini.
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian
Dalam pelaksanaannya, peran dan posisi peneliti dalam penelitian
bertindak sebagai guru yang melakukan proses pembelajaran IPS Terpadu
dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL).
Sedangkan guru bidang studi IPS dalam penelitian ini terlibat sebagai
kolaborator dan obsever. Dimana guru membantu peneliti dalam hal membuat
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), membantu dalam melakukan
refleksi dan menentukan tindakan-tindakan yang akan dilaksanakan pada
siklus selanjutnya. Selain itu, guru bidang studi sebagai pemberi penilaian
terhadap peneliti dalam mengajar dengan menerapkan model pembelajaran
Problem Based Learning (PBL) dan mengamati seluruh aktivitas belajar IPS
siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
Peneliti dan guru bidang studi masing-masing memilki kedudukan
yang setara artinya masing-masing mempunyai peran dan posisi yang saling
membutuhkan satu sama lain dan saling melengkapi untuk mencapai tujuan.
26
E. Tahapan Intervensi Tindakan
Sebelum penelitian tindakan kelas ini dilakukan, peneliti melakukan
penelitian pendahuluan (pra penelitian). Kemudian akan dilanjutkan dalam
dua siklus pada Mata Pelajaran IPS TERPADU. Hal ini dimaksudkan untuk
melihat perkembangan aktivitas siswa pada setiap siklus setelah diberikan
tindakan. Bila pada siklus I terdapat masalah dalam tindakan, dan indikator
keberhasilan belum tercapai. Selanjutnya, dilakukan tindakan ulang melalui
siklus berikutnya (siklus II) lebih banyak diarahkan pada perbaikan dan
penyempurnaan terhadap kekurangan yang terdapat pada siklus I.
Adapun uraian dari tahap-tahap penelitian penelitian tindakan kelas ini
adalah sebagai berikut :
1. Penelitian Pendahuluan
a. Wawancara antara peneliti dan guru serta peneliti dan siswa tentang
tinggi rendahnya aktivitas belajar siswa, Respon siswa terhadap mata
pelajaran IPS.
b. Observasi proses pembelajaran
Pada kegiatan ini peneliti melakukan pengamatan terhadap proses
pembelajaran IPS di kelas VIII SMP I Al – Fatah Jakarta. Peneliti
mengamati segala aktivitas siswa dan guru dalam proses pembelajaran
IPS di kelas tersebut.
2. Siklus I
a. Tahap Perencanaan Tindakan
1). Peneliti dan guru bidang studi IPS bekerjasama membuat acuan
program pembelajaran berupa rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) dengan menggunakan model Problem
Based Learning (PBL).
2). Guru bidang studi IPS menentukan materi yang akan diajarkan
oleh peneliti untuk setiap pertemuan.
27
3). Peneliti membuat instrumen-instrumen penelitian, yaitu lembar
observasi guru pada KBM, lembar observasi aktivitas belajar
IPS TERPADU, lembar wawancara untuk guru dan siswa,
lembar kerja siswa (LKS) serta lembar soal pada akhir siklus
ini.
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan
1). Guru memberikan penjelasan mengenai materi dan langkah-
langkah model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
kepada siswa
2). Guru melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan
metode diskusi dengan menggunakan LKS
3). Guru memonitor kegiatan-kegiatan siswa pada saat proses
pembelajaran
4). Pada akhir pembelajaran guru dan siswa bersama-sama
menyimpulkan materi pelajaran
5). Guru memberikan tugas kepada siswa pada materi yang akan
dibahas selanjutnya
c. Tahap observasi
1). Observer (guru bidang studi) mencatat secara detail aktivitas
guru dan siswa di kelas pada format observasi.
2). Wawancara kepada guru dan beberapa siswa untuk mengetahui
tanggapan tentang proses pembelajaran model Problem Based
Learning (PBL) yang telah dilaksanakan.
d. Tahap Refleksi
Pada tahap ini peneliti dan guru bidang studi IPS
melakukan refleksi. Refleksi dilakukan untuk mengkaji dan
memproses data yang didapat saat dilakukan pengamatan atau
28
observasi tindakan. Kemudian hasil refleksi digunakan untuk
perbaikan pada tahap perencanaan siklus II.
3. Siklus II
a. Tahap Perencanaan Tindakan
1). Guru membuat acuan program pembelajaran rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP)
2). Peneliti membuat instrumen-instrumen penelitian, yaitu lembar
observasi guru pada KBM, lembar observasi aktivitas belajar IPS
TERPADU, lembar wawancara untuk guru dan siswa, lembar kerja
siswa (LKS) serta lembar soal pada akhir siklus ini.
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan
1). Guru melakukan proses model pembelajaran Problem Based
Learnig (PBL) dengan menggunakan metode diskusi
2). Peneliti membagikan LKS kepada siswa, untuk dikerjakan secara
kelompok
3). Setelah semua kelompok mengerjakan LKS, peneliti meminta hasil
kerja setiap kelompok di kemukakan di depan kelas. Apabila hasil
kerja kelompok ada yang berbeda, peneliti kelompok tersebut
mengemukakan alasannya.
4). Pada akhir pelajaran guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan
materi pelajaran
c. Tahap Observasi dan evaluasi
1). Observer (guru bidang studi IPS) mencatat secara detail aktivitas
guru dan siswa di kelas pada format observasi
2). Wawancara kepada guru dan beberapa siswa untuk mengetahui
tanggapan tentang proses pembelajaran Problem Based Learning
(PBL) yang telah dilaksanakan.
d. Tahap Analisis dan Refleksi
1). Mengolah dan menganalisis data yang diperoleh dari siklus II
29
2). Menyimpulkan dan merefleksi proses pembelajaran siklus II
dengan melihat perkembangan peningkatan aktivitas siswa, tes
hasil belajar dan wawancara. Jika masih terdapat kekurangan dapat
diperbaiki pada siklus selanjutnya. Tetapi, jika pada saat refleksi
dari siklus II sudah tidak ditemukan masalah, dan indikator
keberhasilan sudah tercapai, maka penelitian diberhentikan.
F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan
Dengan melakukan Penelitian Tindakan Kelas dalam penerapan model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL), hasil penelitian yang
diharapkan oleh penulis adalah aktivitas belajar IPS siswa semakin meningkat,
sehingga dapat memperoleh hasil belajar sesuai dengan yang diharapkan.
G. Sumber Data
Data dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu data kualitatif dan data
kuantitatif.
1. Data Kualitatif : hasil observasi aktivitas belajar siswa, hasil observasi
guru pada KBM, hasil wawancara terhadap guru dan siswa, catatan
lapangan, serta hasil dokumentasi.
2. Data Kuantitatif : hasil lembar kerja siswa dan nilai tes siswa pada
setiap akhir siklus.
H. Instrumen-instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
1. Lembar wawancara
Wawancara terhadap guru dan siswa dilakukan pada saat
peneliti melakukan observasi pendahuluan (pra penelitian) dan pada
saat akhir siklus. Wawancara ini dilakukan dengan maksud untuk
mengetahui pandangan guru dan siswa, peran dan permasalahan yang
30
dihadapi siswa dalam pembelajaran IPS serta penerapan model
pembelajaran “Problem Based Learning (PBL)”
2. Lembar observasi aktivitas belajar IPS siswa
Lembar observasi aktivitas belajar IPS siswa digunakan
untuk mengetahui persentase aktivitas belajar IPS siswa dengan
diterapkan model pembelajaran “Problem Based Learning (PBL)”.
Aktivitas belajar siswa yang diukur tercantum dalam lembar observasi
tersebut.
3. Catatan Lapangan
Catatan lapangan adalah catatan tertulis tentang kejadian-
kejadian yang terjadi pada saat proses pembelajaran berlangsung.
Catatan lapangan ini berfungsi untuk menganalisis apabila terdapat
temuan-temuan aktivitas siswa pada saat proses belajar mengajar
berlangsung.
4. Lembar soal tes akhir siklus
Lembar soal diberikan kepada siswa-siswi untuk mengetahui
tingkat kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal. Lembar soal
pada akhir siklus I berbentuk pilihan ganda, sedangkan lembar soal
pada siklus II berbentuk pilihan ganda dan essay.
I. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:
1. Observasi guru pada KBM, data diperoleh dari lembar observasi guru
pada KBM yang diisi oleh guru bidang studi IPS yang bertindak
sebagai observer dengan cara mengamati peneliti yang bertindak
sebagai guru yang mengajar di kelas dengan mencheklist setiap aspek
yang dinilai pada setiap pertemuan.
2. Observasi aktivitas siswa belajar IPS siswa, data diperoleh dari lembar
observasi aktivitas belajar IPS siswa yang diisi oleh guru bidang studi
31
yang bertindak sebagai observer dengan mencheklist skor untuk setiap
aktivitas yang diukur pada setiap pertemuan.
3. Wawancara, data diperoleh dengan mewawancarai guru bidang studi
IPS dan beberapa siswa kelas VIII pada observasi pendahuluan dan
pada setiap akhir siklus.
4. Dokumentasi, dokumentasi diperoleh dengan cara mengambil gambar
segala bentuk aktivitas siswa pada saat proses belajar mengajar
berlangsung.
5. Catatan lapangan, diperoleh dengan cara mencatat setiap aktivitas
yang dilakukan oleh siswa selama proses pembelajaran.
Data yang sudah terkumpul, kemudian didiskusikan dan dianalisis oleh
peneliti dan guru bidang studi untuk perencanaan tindakan pada siklus
berikutnya.
J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan
Dalam penelitian ini digunakan teknik triangulasi, yaitu teknik
pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar
data itu sebagai pembanding. Untuk itu perlu diadakan pengecekan ulang
terhadap sumber data yang berbeda yaitu pengamatan aktivitas belajar siswa,
wawancara dan catatan lapangan.
Selain itu, penelitian ini juga menggunakan instrumen tes hasil belajar.
Menurut suharsimi arikunto “sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut
mengukur apa yang hendak diukur”.3 Sebelum tes hasil belajar diberikan
kepada siswa maka peneliti terlebih dahulu mengukur validitasnya yaitu
menggunakan validitas tes secara rasional. Validitas rasional adalah validitas
yang diperoleh berdasarkan hasil pemikiran, validitas yang diperoleh dengan
berpikir secara logis. Dengan demikian maka suatu tes hasil belajar dapat
dikatakan telah memiliki validitas rasional, apabila setelah dilakukan
3 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT . Bumi Aksara,
2006, edisi revisi, Cetakan. Ke- 6. hal. 65
32
penganalisisan secara rasional ternyata bahwa tes hasil belajar itu memang
(secara rasional) dengan tepat telah dapat mengukur apa yang seharusnya
diukur.4
Untuk dapat menentukan apakah tes hasil belajar sudah memiliki
validitas rasional ataukah belum, dapat dilakukan penelusuran dari segi isinya
(content). Validitas isi adalah validitas yang ditilik dari segi tes itu sendiri
sebagai alat pengukur hasil belajar yaitu: sejauhmana tes hasil belajar sebagai
alat pengukur hasil belajar peserta didik, isinya telah dapat mewakili secara
representatif terhadap keseluruhan materi atau bahan pelajaran yang
seharusnya diteskan (diujikan).
K. Analisis Data dan Interprestasi Hasil Analisis
Menganalisis data merupakan cara yang digunakan peneliti untuk
menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan hanya oleh orang
yang meneliti, tetapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui hasil
penelitian .
Data yang diperoleh berupa kalimat-kalimat dan aktivitas-aktivitas
guru dan siswa, diubah menjadi kalimat yang bermakna dan ilmiah. Analisis
data tersebut dilakukan saat pengumpulan data dengan mempertimbangkan
pembahasan pembelajaran untuk tindakan selanjutnya.
Untuk menganalisis setiap indikator aktivitas belajar siswa digunakan
teknik analisis secara deskriptif dengan rumus sebagai berikut :
X 100%
Sedangkan dalam menganalisis data pada aspek kognitif/penguasaan
konsep dengan menggunakan gain Skor. Gain adalah selisih antara nilai postes
4 Anas, Sudjiono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
1996), Hal. 164.
33
dan pretes. Gain ini menunjukkan peningkatan pemahaman atau penguasaan
konsep setelah pembelajaran dilakukan guru.
Adapun rumusnya adalah sebagai berikut:
Peningkatan pemahaman konsep diperoleh dari N-Gain.
N-Gain = skor postes – skor pretes
Skor ideal – skor pretes
Terdapat kategorisasi perolehan skor gain ternormalisasi, yaitu:
a. g tinggi : nilai (<g>) > 0,70
b. g sedang : nilai 0,70 > (<g>) < 0,30
c. g rendah : nilai (<g>) < 0,305
L. Pengembangan Perencanaan Tindakan
Peneliti mengawali penelitian ini dengan dilakukannya penelitian
pendahuluan (pra penelitian), dan akan dilanjutkan dalam dua siklus. Masing-
masing siklus terdiri dari 4 tahap, yaitu tahap perencanaan tindakan, tahap
pelaksanaan tindakan, observasi, serta analisis dan refleksi. Setelah melakukan
analisis dan refleksi pada siklus I, apabila indikator keberhasilan belum
tercapai, maka penelitian akan dilanjutkan dengan siklus II.
Penelitian ini akan dihentikan jika indikator keberhasilan dalam proses
pembelajaran IPS dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) telah tercapai, yaitu aktivitas siswa meningkat dan seluruh
indikator aktivitas belajar IPS siswa meningkat dan seluruh indikator
mencapai ≥ 70% serta nilai rata-rata tes ≥ 70.
5 Yanti, “Peningkatan Penguasaan Konsep Fisika Siswa Melalui permainan Bernuansa
Nilai”, skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta: Perpustakaan UIN Jakarta, 2008, hal.
41
34
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Hasil Intervensi Tindakan
1. Penelitian Pendahuluan
Penelitian tindakan kelas ini dimulai dengan melakukan observasi
pembelajaran di SMP Islam Al – Fatah Jakarta di kelas VIII serta melakukan
wawancara terhadap guru IPS kelas VIII dan orang siswa kelas VIII. Kegiatan
ini dilaksanakan pada tanggal 16 dan 18 Mei 2011.
Penelitian diawali dengan melakukan kunjungan ke sekolah SMP Islam
Al-Fatah Jakarta untuk konfirmasi tentang penerapan model pembelajaran
“Problem Based Learning (PBL)” pada pembelajaran IPS Terpadu sudah atau
belum diterapkan di SMP I AL-Fatah Jakarta.
Setelah mendapat izin, penentuan kelas yang dapat dijadikan objek
penelitian yaitu kelas VIII. Pada tahapan ini peneliti melakukan wawancara
dengan guru bidang studi IPS dan siswa. Tujuan dari wawancara ini adalah
mengetahui tingkat aktivitas belajar siswa, tanggapan guru tersebut tentang
model pembelajaran “Problem Based Learning (PBL)” dan permasalahan yang
terjadi pada pembelajaran IPS di kelas tersebut. Berdasarkan hasil wawancara
dan observasi di kelas, diperoleh informasi sebagai berikut:
35
1) Beberapa siswa menyukai pelajaran IPS, tetapi sebagian siswa ada yang
kurang senang dengan IPS disebabkan IPS materinya banyak sehingga
membuat siswa bosan (ngantuk).
2) Umumnya siswa memperhatikan penjelasan guru, tetapi terkadang masih
ada siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru, tergantung kondisi
guru
3) Metode pembelajaran yang sering dilakukan oleh guru adalah metode
ceramah
4) Guru masih mendominasi jalannya pembelajaran di kelas, sehingga
mengakibatkan siswa pasif
5) Beberapa siswa masih takut jika di minta oleh guru untuk mengerjakan
soal di depan kelas, karena khawatir jawabannya akan salah.
6) Beberapa siswa masih takut untuk bertanya atau menjawab kepada
gurunya.1
Hasil wawancara dan observasi pembelajaran IPS di kelas tersebut
digunakan sebagai bahan untuk merencanakan tindakan siklus I selanjutnya.
2. Tindakan Pembelajaran Siklus I
a. Tahap Perencanaan
Berdasarkan seluruh informasi yang telah diperoleh, pada
penelitian ini dilakukan proses perencanaan penelitian. Adapun proses
perencanaannya adalah merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan
dengan menggunakan model pembelajaran “Problem Based Learning
(PBL)”, membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), membuat
instrument-instrument penelitian yaitu lembar observasi aktivitas, lembar
observasi guru pada KBM, pedoman wawancara untuk guru dan siswa,
membuat LKS untuk setiap pertemuan serta soal tes untuk akhir siklus I ini.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dibuat dan didiskusikan
bersama guru IPS yang bertidak sebagai kolaborator sehingga apa yang
1 Hasil Wawancara Guru dan Siswa pada Pra penelitian Tanggal 16-18 Mei 2011
36
disusun dalam RPP sesuai dengan kurikulum yang telah ditetapkan di
sekolah tersebut. Selain itu, peneliti juga menjelaskan cara mengisi lembar
observasi serta cara penilaian baik pada lembar observasi guru pada KBM,
ataupun lembar observasi aktivitas belajar IPS siswa.
b. Tahap Pelaksanaan
Pembelajaran siklus I ini terdiri dari 2 pertemuan (4x40 menit)
dengan menggunakan model pembelajaran “Problem Based Learning”
(PBL). Pada pertemuan pertama siswa tidak hadir 2 orang siswa sedangkan
pada pertemuan kedua siswa yang tidak hadir 4 orang siswa. Pembelajaran
ini terdiri dari 3 bagian yaitu penjelasan materi, diskusi dengan
menggunakan LKS dan pembahasan. Materi yang dibahas adalah pengertian
permintaan, faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan, Hukum
permintaan, pengertian dan contoh daftar permintaan dalam permintaan,
kurva permintaan serta macam-macam permintaan. Pelaksanaan penerapan
dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
di kelas VIII sebagai berikut:
Tabel 4.1
Tindakan Siklus I
No. Tahapan Tindakan Siswa
1. Orientasi siswa
pada masalah
a. Guru menjelaskan
tujuan pembelajaran
dan kegiatan-kegiatan
yang akan dilakukan
siswa siswa dalam
diskusi kelompok.
b. Guru memotivasi
siswa untuk aktif
dalam pembelajaran.
c. Guru menjelaskan
materi pelajaran dan
a. Siswa
mendengarkan,
menyimak dan
mencatat
penjelasan
guru.
b. Siswa
termotivasi
untuk aktif
dalam
pembelajaran.
37
memberikan masalah
berupa LKS yang
telah dibuat guru.
2. Mengorganisasi
siswa untuk
belajar
a. Pada tahap ini guru
membagi siswa ke
dalam kelompok yang
terdiri dari teman
sebangku dan
meminta setiap
kelompok untuk
menggunakan ide dari
kelompoknya sendiri
menyelesaikan
masalah yang
diberikan.
b. Guru
menginformasikan
kepada siswa untuk
mempersiapkan diri
menjawab pertanyaan
di depan kelas.
a. Siswa bekerja
sama dalam
kelompok
untuk
menyelesaikan
LKS yang
diberikan.
3. Membimbing
penyelidikan
individu maupun
kelompok
a. Guru mengaktifkan
diskusi antar
kelompok dan
berkeliling memantau
kerja masing-masing
kelompok serta
membantu kelompok
yang mengalami
kesulitan.
a. Siswa
menyusun
jawaban yang
akan digunakan
untuk
menjawab di
depan kelas.
b. Siswa
melakukan
tanya jawab
pada kelompok
masing-masing.
4. Mengembangkan a. Secara random, guru a. Setiap
38
dan menyajikan
hasil karya.
menunjuk salah satu
kelompok untuk
mempresentasikan
hasil kerja diskusi
kelompok, serta
kelompok lain sebagai
penyangga dan akan
mempersiapkan
pertanyaan.
b. Guru berperan sebagai
fasilitator, dan
mediator.
kelompok
mempersentasi
kan hasil
diskusinya di
depan kelas.
b. Siswa
diarahkan dan
dimotivasi
untuk membuat
atau menjawab
pertanyaan.
5. Menganalisis dan
mengevaluasi
proses
pemecahan
masalah
a. Guru membantu siswa
untuk melakukan
refleksi atau evaluasi
terhadap jawaban
yang dibuat
b. Guru memberikan
informasi dan
klarifikasi terhadap
pertanyaan dan
jawaban siswa.
Siswa menyimak
penjelasan dari guru.
Gambar 4.1 Aktivitas pada pelaksanaan siklus I
39
c. Tahap Observasi dan analisis
Hasil pengamatan aktivitas belajar siswa melalui lembar observasi
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.2
Rekapitulasi Persentase Aktivitas Belajar Siswa
Pada Pembelajaran Siklus I
No. Klasifikasi
Aktivitas Aspek yang diteliti
Skor
Pertemuan
1
Skor
Pertemuan
2
Rata-
rata
1. Visual
activities
Aktivitas siswa
memperhatikan
penjelasan guru
2 3 49,5%
Rata-rata visual activities 47% 52% 49,5%
40
2. Oral
activities
Aktivitas keberanian
Siswa (mengajukan
pertanyaan dan
menjawab/menanggapi
pertanyaan)
1 2 23,5%
Aktivitas siswa di
dalam berdiskusi antar
teman
2 3 54%
Rata-rata Oral activities 28% 49,5% 38,7%
3. Emotional
activities
Aktivitas semangat
siswa dalam
mengerjakan tugas
3 3 61,5%
Rata-rata Emotional activities 57% 66% 61,5%
4. Mental
activities
Aktivitas siswa dalam
memecahkan masalah
pada LKS
3 3 71%
Rata-rata Mental activities 71% 71% 71%
Rata-rata activities siklus 55,2%
Keterangan persentase aktivitas siswa
1 = kurang (0%-25%)
2 = cukup (25%-50%)
3 = baik (50%-75%)
4 = sangat baik (lebih dari 75%)
Berdasarkan tabel 4.2 di atas, diperoleh informasi bahwa aktivitas
belajar siswa pada siklus I adalah sebagai berikut:
1). Aktivitas memperhatikan penjelasan guru
Rata-rata persentase aktivitas siswa yang memperhatikan
penjelasan guru sebesar 49,5%. Aspek memperhatikan penjelasan guru
pada setiap pertemuan mengalami peningkatan skor. Skor terendah yaitu
47% pada pertemuan pertama. Hal ini dikarenakan siswa belum siap
untuk mengikuti pelajaran dan masih bingung dengan model
41
pembelajaran Problem based Learning (PBL). Tetapi, pada pertemuan
berikutnya aktivitas memperhatikan penjelasan guru mengalami
peningkatan karena siswa mendapat teguran jika tidak memperhatikan
penjelasan guru.
2). Aktivitas keberanian Siswa (mengajukan pertanyaan dan
menjawab/menanggapi pertanyaan)
Rata-rata persentase aktivitas keberanian siswa dalam mengajukan
pertanyaan dan menjawab/menanggapi pertanyaan sebesar 23,5%. Hal ini
menunjukkan bahwa siswa belum berani bertanya dan menjawab atau
menanggapi pertanyaan dari guru maupun dari siswa lainnya,
dikarenakan beberapa siswa masih kurang yakin dengan jawabannya.
Hal ini dapat dikatakan belum baik sehingga perlu adanya perbaikan pada
siklus II.
3). Aktivitas berdiskusi antar teman
Rata-rata persentase aktivitas siswa berdiskusi dengan teman 54%.
Pada pertemuan pertama skor persentase sebesar 42%, kebanyakan siswa
mengandalkan jawaban dari teman kelompoknya saja. Tetapi pada
pertemuan kedua aktivitas ini mengalami peningkatan yaitu sebesar 66%.
Masing-masing kelompok dipantau dan jika dijumpai ada pasangan yang
tidak bekerja sama, maka siswa diminta untuk bekerja sama dalam
kelompoknya. Hal ini dapat dikatakan belum baik sehingga perlu adanya
perbaikan pada siklus II.
4). Aktivitas semangat siswa dalam mengerjakan tugas
Rata-rata persentase aktivitas semangat siswa dalam mengerjakan
tugas sebesar 61,5%. Pada dua pertemuan berturut-turut, masih terdapat
siswa yang malas untuk mengerjakan tugasnya, karena merasa tidak akan
dihukum apabila tidak mengerjakan tugas tersebut. Hal ini dapat
dikatakan belum baik sehingga perlu adanya perbaikan pada siklus II.
42
5). Aktivitas siswa dalam memecahkan masalah pada LKS
Rata-rata persentasi aktivitas siswa dalam memecahkan masalah
sebesar 71%. Pada dua pertemuan siswa dalam memecahkan masalah
baik, karena siswa merasa cukup semangat dalam memecahkan masalah
pada LKS. Meskipun ada beberapa siswa yang masih merasa bingung
dalam menjawab atau memecahkan masalah pada LKS.
Tahap observasi berlangsung bersamaan dengan tahap pelaksanaan
tindakan. Pada tahap ini, guru IPS kelas VIII yang bertindak sebagai
observer mengobservasi aktivitas belajar IPS siswa sekaligus mengamati
proses pembelajaran di kelas dengan diterapkannya model pembelajaran
Problem Based Learning (PBL).
Hasil belajar siswa selama siklus I diperoleh dari nilai tes akhir
siklus I pada pertemuan kedua. Hasil tes akhir siklus I tersebut dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 4.3
Nilai Tes Hasil Belajar Siklus 1
No Nama Pre-test Pos-test N-gain
1 S1 30 40 0,14
2 S2 40 0 -0,67
3 S3 45 70 0,45
4 S4 45 60 0,27
5 S5 35 40 0,08
6 S6 55 50 -0,11
7 S7 50 55 0,10
8 S8 25 45 0,27
9 S9 20 60 0,50
10 S10 55 35 -0,44
11 S11 30 65 0,50
12 S12 25 65 0,53
13 S13 50 0 -1,00
14 S14 20 55 0,44
15 S15 0 0 0,00
16 S16 40 55 0,25
17 S17 25 70 0,60
18 S18 55 75 0,44
43
19 S19 0 0 0,00
20 S20 60 80 0,50
21 S21 50 65 0,30
JUMLAH 755 985 3,16
RATA-RATA 35,95238 46,90476 0,29
Berdasarkan tabel 4.3 di atas dapat diperoleh informasi bahwa hasil
belajar siswa pada siklus I ini mencapai rata-rata 46,91 dan rata-rata N-gain
sebesar 0,29. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar pada siklus I ini masih
rendah, dan masih banyak siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM (65).
Penyebabnya karena siswa belum terbiasa menggunakan model pembelajaran
Problem Based Lerning (PBL) ini.
Hasil observasi terhadap guru pada KBM cukup baik, hanya saja
peneliti harus lebih memotivasi siswa untuk bertanya dan menjawab/
menanggapi pertanyaan guru atau siswa.
d. Refleksi
Tahap ini oleh peneliti dan guru bidang studi setelah melakukan analisis
pada siklus I. Berdasarkan analisis pada observasi, wawancara dan tes
ditemukan beberapa kekurangan yang ada pada siklus I. Hasil tersebut
dijelaskan pada tabel 4.4 berikut:
Tabel 4.4
Refleksi Tindakan Pembelajaran pada Siklus I
No Kekurangan-kekurangan Perencanaan perbaikan pada siklus II
1. Pada awal pembelajaran, masih
ada siswa yang n gobrol dengan
temannya dalam proses diskusi
Memberikan pengurangan skor pada
siswa yang berbuat kesalahan
2. Kemampuan bertanya dan
menjawab siswa masih rendah
dilihat dari jumlah siswa yang
aktif
Peneliti mengarahkan siswa lebih
banyak membaca buku pelajaran dan
lebih aktif dalam kegiatan
pembelajaran dengan memberikan
point plus dalam pembelajaran
3. Siswa masih malu untuk Memberikan hadiah pada siswa yang
44
mengangkat tangannya ketika
akan menjawab pertanyaan yang
diajukan oleh peneliti. Siswa
sering menjawab pertanyaan
secara bersamaan
berani mengangkat tangannya untuk
menjawab pertanyaan yang diajukan
oleh peneliti.
4. Beberapa siswa masih malu untuk
bertanya jika ada pembahasan
materi yang belum dimengerti
siswa.
Mengarahkan siswa untuk bertanya
pada pembahasan yang belum
dimengerti.
5. Siswa masih merasa takut untuk
mengerjakan hasil kerjanya di
depan kelas, sehingga siswa hanya
mengandalkan kelompoknya saja
Memilih satu siswa dari pasangan yang
mendapat giliran mengerjakan hasil
kerjanya dalam kelompokya.
6. Siswa mulai merasa bosan dengan
diskusi kelompok yang
dilakukannya
Diadakan sebuah permainan antar
kelompok dan adanya pemberian
reward (hadiah) pada kelompok yang
menang.
Berdasarkan hasil tes akhir siklus I diperoleh hasil belajar siswa
mencapai nilai rata-rata 46,91 dan masih banyak siswa yang mendapat nilai
masih dibawah KKM. Hal ini menujukkan bahwa tes hasil belajar pada
siklus I belum mencapai indikator keberhasilan penelitian.
Berdasarkan hasil refleksi tindakan pembelajaran pada pada siklus
I diperoleh informasi bahwa aktivitas dan nilai tes akhir siklus I belum
mencapai indikator keberhasilan, sehingga perlu perlu dilanjutkan pada
siklus berikutnya dengan hasil refleksi siklus I di gunakan sebagai
perbaikan.
3. Tindakan Pembelajaran Siklus II
a. Tahap Perencanaan
Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dengan
menggunakan model pembelajaran “Problem Based Learning (PBL)”,
45
membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), membuat instrumen-
instrumen penelitian yaitu lembar observasi aktivitas, lembar observasi
guru pada KBM, pedoman wawancara untuk guru dan siswa, membuat
LKS untuk setiap pertemuan serta soal tes untuk akhir siklus II ini.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dibuat dan didiskusikan
bersama guru IPS yang bertidak sebagai kolaborator sehingga apa yang
disusun dalam RPP sesuai dengan kurikulum yang telah ditetapkan di
sekolah tersebut. Selain itu, peneliti juga menjelaskan cara mengisi lembar
observasi serta cara penilaian baik pada lembar observasi guru pada KBM,
ataupun lembar observasi aktivitas belajar IPS siswa.
b. Tahap Pelaksanaan
Pembelajaran siklus II ini terdiri dari 2 pertemuan (4x40 menit)
dengan menggunakan model pembelajaran “Problem Based Learning”
(PBL). Pada pertemuan ketiga terdapat 3 orang siswa tidak hadir siswa
sedangkan pada pertemuan keempat hanya 1 orang siswa yang tidak hadir.
Pembelajaran ini terdiri dari 3 bagian yaitu penjelasan materi, diskusi
dengan menggunakan LKS dan pembahasan. Materi yang dibahas adalah
penawaran barang dan jasa dan terbentuknya harga keseimbangan pasar.
Dalam tahapan pelaksanaan ini peneliti melaksanakan tindakan sebagai
berikut:
Tabel. 4.5
Tindakan siklus II
No Tahapan Tindakan Siswa
1. Orientasi siswa
pada masalah
a. Guru menjelaskan
tujuan pembelajaran
dan kegiatan-kegiatan
yang akan dilakukan
siswa siswa dalam
diskusi kelompok.
b. Guru memotivasi
a. Siswa
mendengarkan,
menyimak dan
mencatat
penjelasan
guru.
b. Siswa
46
siswa untuk aktif
dalam pembelajaran.
c. Guru menjelaskan
materi pelajaran dan
memberikan masalah
berupa LKS yang
telah dibuat guru.
termotivasi
untuk aktif
dalam
pembelajaran.
2. Mengorganisasi
siswa untuk
belajar
a. Guru mengarahkan
siswa untuk kumpul
dalam kelompoknya.
b. Guru
menginformasikan
untuk mempersiapkan
diri untuk melakukan
presentasi di depan
kelas.
Siswa bekerja sama
dalam kelompok untuk
menyelesaikan LKS
yang diberikan.
3. Membimbing
penyelidikan
individu maupun
kelompok
a. Guru memberikan
bimbingan agar
dilakukan tanya jawab
dalam kelompok
sebagai persiapan
persentasi.
b. Guru melakukan
bimbingan kepada
setiap kelompok.
a. Siswa
menjawab LKS
yang digunakan
untuk
persentasi.
b. Siswa
melakukan
tanya jawab
pada kelompok
masing-masing.
4. Mengembangkan
dan menyajikan
hasil karya.
c. Secara random, guru
menunjuk salah satu
kelompok untuk
mempresentasikan
hasil kerja diskusi
kelompok, serta
c. Setiap
kelompok
mempersentasi
kan hasil
diskusinya di
47
kelompok lain sebagai
penyangga dan akan
mempersiapkan
pertanyaan.
d. Guru berperan sebagai
fasilitator, dan
mediator.
depan kelas.
d. Siswa
diarahkan dan
dimotivasi
untuk membuat
atau menjawab
pertanyaan.
5. Menganalisis dan
mengevaluasi
proses pemecahan
masalah
c. Guru membantu siswa
untuk melakukan
refleksi atau evaluasi
terhadap jawaban
LKS yang dibuat
d. Guru memberikan
informasi dan
klarifikasi terhadap
pertanyaan dan
jawaban siswa.
Siswa menyimak
penjelasan dari guru.
Gambar 4.2 Aktivitas pada pelaksanaan siklus II
48
c. Tahap Observasi dan analisis
Hasil pengamatan aktivitas belajar siswa melalui lembar obsrvasi
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.6
Rekapitulasi Persentase Aktivitas Belajar Siswa
Pada Pembelajaran Siklus II
No. Klasifikasi
Aktivitas Aspek yang diteliti
Skor
Pertemuan
3
Skor
Pertemuan
4
Rata-
rata
1. Visual Aktivitas siswa 3 4 73%
49
activities memperhatikan
penjelasan guru
Rata-rata visual activities 71% 76% 73%
2. Oral
activities
Aktivitas keberanian
Siswa (mengajukan
pertanyaan dan
menjawab/menanggapi
pertanyaan)
3 3 66,5%
Aktivitas siswa di
dalam berdiskusi antar
teman
4 4 88%
Rata-rata Oral activities 78,5% 73,5% 77,25%
3. Emotional
activities
Semangat siswa dalam
mengerjakan tugas 4 4 90,5%
Rata-rata Emotional activities 86% 95% 90,5%
4. Mental
activities
Aktivitas siswa dalam
memecahkan masalah 4 4 88%
Rata-rata Mental activities 81% 95% 88%
Rata-rata activities siklus 82%
Keterangan persentase aktivitas siswa
1 = kurang (0%-25%)
2 = cukup (25%-50%)
3 = baik (50%-75%)
4 = sangat baik (lebih dari 75%)
1). Aktivitas memperhatikan penjelasan guru
Rata-rata persentase aktivitas siswa yang memperhatikan
penjelasan guru sebesar 73%. Pada tes siklus I, masih ada siswa yang
mendapat nilai di bawah KKM. Sehingga pada siklus II ini, aktivitas
memperhatikan penjelasan guru mengalami peningkatan sebesar 23,5%.
Pembelajaran pada siklus II ini guru menggunakan kurva dalam
pembelajaran. Sehingga siswa lebih fokus dalam memperhatikan
50
penjelasan peneliti. Karena kalau tidak memperhatikan siswa akan
merasa kesulitan dalam mengerjakan kurva.
2). Aktivitas keberanian Siswa (mengajukan pertanyaan dan
menjawab/menanggapi pertanyaan)
Rata-rata persentase aktivitas keberanian siswa dalam mengajukan
pertanyaan dan menjawab/menanggapi pertanyaan sebesar 66,5%. Hal ini
menunjukkan bahwa siswa sudah cukup berani bertanya dan menjawab
atau menanggapi pertanyaan dari guru maupun dari siswa lainnya,
dikarenakan pada siklus II ini, guru memberikan reward kepada siswa
yang berani mengajukan pertanyaan dan menjawab/menanggapi
pertanyaan.
3). Aktivitas berdiskusi antar teman
Rata-rata persentase aktivitas siswa berdiskusi dengan teman 88%.
Rata-rata ini aktivitas ini mengalami peningkatan dari siklus I sebesar
34%. Karena jika teman kelompoknya belum mengerti membuat grafik
maka teman satu kelompoknya akan mengajarinya.
4). Aktivitas semangat siswa dalam mengerjakan tugas
Rata-rata persentase aktivitas semangat siswa dalam mengerjakan
tugas sebesar 90,5%. Pada setiap pertemuan siswa selalu mengerjakan
tugas, hanya siswa yang tidak hadir yang tidak mengerjakan tugas.
5). Aktivitas siswa dalam memecahkan masalah pada LKS
Rata-rata persentasi aktivitas siswa dalam memecahkan masalah
pada LKS sebesar 88%. Pada siklus II ini, selama dua pertemuan siswa
dalam memecahkan masalah baik, karena siswa semangat dalam
memecahkan masalah pada LKS.
Adapun hasil belajar selama siklus II diperoleh dari tes akhir siklus
II. Hasil tes akhir siklus II tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
51
Tabel 4.7
Nilai Tes Hasil Belajar Siklus II
No Nama Pre-test Pos-test N-gain
1 S1 60 80 0,50
2 S2 50 70 0,40
3 S3 62 75 0,34
4 S4 60 70 0,25
5 S5 60 70 0,25
6 S6 70 75 0,17
7 S7 64 73 0,25
8 S8 65 75 0,29
9 S9 60 70 0,25
10 S10 60 67 0,18
11 S11 62 70 0,21
12 S12 62 77 0,39
13 S13 0 70 0,70
14 S14 60 70 0,25
15 S15 62 0 -1,63
16 S16 50 70 0,40
17 S17 70 80 0,33
18 S18 62 85 0,61
19 S19 0 70 0,70
20 S20 0 85 0,85
21 S21 60 90 0,75
JUMLAH 1099 1492 6,43
RATA-RATA 52,33333 71,04762 0,31
Berdasarkan tabel 4.7 di atas terlihat bahwa hasil belajar siswa pada
siklus II ini mencapai rata-rata 71,05 dan nilai rata-rata N-gain sebesar 0,31.
Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada siklus II ini baik, dan
sudah tidak ada siswa yang mendapat nilai di bawah KKM.
d. Tahap Refleksi
Tahap ini dilaksanakan oleh peneliti bersama guru kolaborator,
setelah melakukan analisis pada siklus II. Pada pelaksanaan pembelajaran
siklus II ini, siswa terlihat bersemangat, siswa sudah tidak malu untuk
bertanya jika ada pembahasan yang belum dimengerti, dan berani
52
mengungkapkan pendapatnya jika ada jawaban yang berbeda dengan
jawaban kelompok lain.
Berdasarkan hasil observasi aktivitas belajar siswa diperoleh rata-
rata persentase aktivitas belajar siswa pada siklus II mencapai 85,9%. Hal
ini menunjukkan bahwa rata-rata persentase aktivitas belajar siswa pada
siklus II ini mengalami peningkatan dan telah mencapai indikator
keberhasilan penelitian ini, dimana rata-rata persentase aktivitas siswa
belajar siswa harus mencapai 70%.
Berdasarkan tes hasil berlajar yaitu tes akhir siklus II ini mencapai
rata-rata 71,05 dengan nilai terendah 67. Hal ini juga menunjukkan bahwa
tes hasil belajar siswa pada siklus II telah mencapai indikator keberhasilan
penelitian ini, dumana rata-rata tes hasil belajar siswa mencapai nilai 70 dan
sudah tidak ada lagi siswa yang mendapat nilai di bawah KKM.
Adapun hasil wawancara terhadap guru dan siswa memberikan
informasi bahwa siswa sangat antusias terhadap pembelajaran IPS
menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Dan
guru bidang studi mengatakan bahwa penerapan model pembelajaran ini
telah dilaksanakan dengan baik, sehingga benar-benar meningkatkan
aktivitas belajar IPS siswa.2
Berdasarkan hasil refleksi siklus II ini, yaitu bahwa kedua indikator
keberhasilan telah tercapai maka penelitian tindakan kelas ini dihentikan
sampai dengan siklus II.
B. Pemeriksaan Keabsahan Data
Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan
data yaitu instrumen tes dan non tes. Untuk instrument tes yang digunakan
adalah tes formatif yang diberikan setiap akhir siklus, dan tes submatif
diberikan setiap akhir pembelajaran berupa soal latihan pada LKS (Lembar
Kerja Siswa). Tes ini bertujuan untuk menganalisis peningkatan hasil belajar
2 Hasil wawancara guru dan siswa pada tanggal 1 Juni 2011
53
IPS siswa pada setiap pertemuan dari tiap siklus sebagai implikasi dari PTK.
Sedangkan untuk instrument non tes berupa lembar observasi dan wawancara
yang ditujukan untuk guru dan siswa. Untuk lembar observasi, data yang
digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari hasil aktivitas yang dilakukan
oleh guru dan siswa di dalam kelas pada saat proses pembelajaran IPS
berlangsung, sedangkan wawancara dilakukan pada akhir siklus.
Dalam penelitian ini untuk dat-data kualitatif digunakan teknik
Triangulasi, yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan
sesuatu yang lain di luar data itu sebagai pembanding. Untuk itu, perlu
diadakan pengecekan ulang terhadap sumber data dengan cara membandingkan
data pengamatan aktivitas belajar siswa dengan lembar observasi aktivitas
belajar IPS siswa, lembar wawancara terhadap siswa, dan catatan lapangan.
C. Analisis Data
Tahap analisis dimulai dengan membaca keseluruhan data yang ada, yang
diperoleh dari berbagai sumber. Diantaranya sebagai berikut:
1. Aktivitas belajar siswa
Aktivitas belajar siswa dianalisis berdasarkan lembar hasil observasi
aktivitas belajar IPS siswa, yang bertujuan untuk mengetahui persentase
aktivitas belajar IPS siswa. Lembar observasi juga digunakan untuk
menganalisis dan merefleksi setiap tindakan pada akhir siklus.
Adapun hasil observasi aktivitas belajar siswa dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 4.8
Hasil observasi aktivitas belajar siswa
No Komponen Aktivitas Rata-rata Persentase
Siklus I Siklus II
1. Visual activities 49,5% 73%
2. Oral activities 38,7% 77,25%
3. Emotional activities 61,5% 90,5%
54
4. Mental activities 71% 88%
Rata-rata 55,2% 82%
Dari skor pada lembar observasi aktivitas belajar siswa, jumlah rata-rata untuk
siklus I terlihat masih rendah yaitu 55,2%. Akan tetapi, pada siklus II jumlah rata-
rata aktivitas belajar IPS siswa meningkat menjadi 82%. Hal ini membuktikan
bahwa pembelajaran menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning
(PBL) dapat meningkatkan aktivitas belajar IPS siswa. Peningkatan ini rata-rata
aktivitas belajar siswa sebesar 26,8%. Perbandingan persentase aktivitas belajar
siswa pada siklus I dan siklus II disajikan dalam diagram sebagai berikut:
Gambar 4.3
Diagram Batang Peningkatan Persentase Aktivitas Belajar IPS Siswa
2. Tes hasil belajar
Untuk tes hasil belajar digunakan tes formatif yang dilaksanakan pada
awal dan akhir siklus (pretes-postes). Adapun hasil tes tersebut dapat dilihat
pada tabel berikut:
0.00%
10.00%
20.00%
30.00%
40.00%
50.00%
60.00%
70.00%
80.00%
90.00%
100.00%
Visual activities Oral activities Emotionalactivities
Mental activities
Siklus I
Siklus II
55
Tabel 4.9
Perbandingan Nilai Tes Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II
No. Nama
Siswa
SIKLUS I SIKLUS II
Pre-Tes Pos-Tes N-Gain Pre-Tes Pos-Tes N-Gain
1 S1 30 40 0,14 60 80 0,50
2 S2 40 0 -0,67 50 70 0,40
3 S3 45 70 0,45 62 75 0,34
4 S4 45 60 0,27 60 70 0,25
5 S5 35 40 0,08 60 70 0,25
6 S6 55 50 -0,11 70 75 0,17
7 S7 50 55 0,10 64 73 0,25
8 S8 25 45 0,27 65 75 0,29
9 S9 20 60 0,50 60 70 0,25
10 S10 55 35 -0,44 60 67 0,18
11 S11 30 65 0,50 62 70 0,21
12 S12 25 65 0,53 62 77 0,39
13 S13 50 0 -1,00 0 70 0,70
14 S14 20 55 0,44 60 70 0,25
15 S15 0 0 0,00 62 0 -1,63
16 S16 40 55 0,25 50 70 0,40
17 S17 25 70 0,60 70 80 0,33
18 S18 55 75 0,44 62 85 0,61
19 S19 0 0 0,00 0 70 0,70
20 S20 60 80 0,50 0 85 0,85
21 S21 50 65 0,30 60 90 0,75
JUMLAH 755 985 3,16 1099 1492 6,43
RATA-RATA 35,95238 46,90476 0,29 52,33333 71,04762 0,31
Berdasarkan tabel 4.9 tersebut diperoleh informasi bahwa rata-rata hasil
belajar siswa meningkat. Pada siklus I rata-rata hasil belajar siswa sebesar
46,9 dan rata-rata N-Gain sebesar 0,29, dimana siswa yang mendapatkan nilai
dibawah KKM pada siklus I sebanyak 14 orang siswa dan siswa yang
mendapatkan nilai diatas KKM pada siklus I sebanyak 7 orang siswa. Nilai
terendah adalah 35 dan nilai tertinggi adalah 80. Hal ini menunjukkan bahwa
hasil belajar pada siklus I tergolong rendah. Sedangkan pada siklus II rata-
rata hasil belajar siswa sebesar 71,04 dan rata-rata N-gain 0,31.
56
Selanjutnya pada siklus II ini nilai terendahnya adalah 67 dan nilai
tertingginya adalah 90 dan sudah tidak ada lagi siswa yang mendapat nilai
dibawah KKM.
Sedangkan hasil lembar observasi dari aktivitas belajar siswa dan hasil
belajar siswa disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 4.10
Rekapitulasi rata-rata aktivitas belajar siswa dan hasil belajar siswa
No. Aspek yang dinilai Siklus I Siklus II
1. Rata-rata aktivitas belajar siswa 55,2% 82%
2. Rata-rata nilai tes hasil belajar siswa 46,9 71,05
Berdasarkan tabel 4.10 di atas diperoleh kesimpulan bahwa semakin besar
rata-rata aktivitas belajar siswa, semakin besar pula rata-rata nilai tes hasil
belajar siswa, dan sebaliknya.
Karena seluruh indikator keberhasilan telah tercapai yaitu untuk aktivitas
belajar siswa mengalami peningkatan dan telah mencapai batasan indikator
yaitu 70% sedangkan untuk hasil belajar rata-rata tes akhir siklus juga telah
mencapai batasan indikator, yaitu 70 dan sudah tidak ada lagi siswa yang
mendapat nilai di bawah KKM. Maka peneliti ini tidak perlu dilanjutkan pada
siklus berikutnya.
3. Wawancara
Wawancara dilakukan pertama kali pada saat pra peneliti dan setelah
dilakukannya tindakan pada akhir siklus. Wawancara dilakukan terhadap guru
bidang studi IPS dan siswa.
Dari hasil wawancara saat pra penelitian diperoleh informasi bahwa
sebagian siswa cukup antusias dengan IPS, tetapi sebagian siswa ada yang
kurang senang dengan IPS karena mata pelajaran IPS membuat mengantuk,
siswa masih takut bertanya jika ada materi pembahasan yang belum
57
dipahami, cara mengajar guru cenderung ceramah sehingga membuat siswa
merasa bosan dalam pembelajaran IPS.3
Dari hasil wawancara saat siklus I diperoleh informasi bahwa
model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) cukup baik digunakan
sehingga siswa dapat memecahkan masalah dengan teman kelompoknya,
sebagian siswa sudah tidak malu untuk bertanya, meskipun masih ada
beberapa siswa yang masih malu.4
Adapun dari hasil wawancara saat akhir siklus II diperoleh
informasi bahwa siswa cukup antusias dengan pembelajaran IPS khususnya
dengan model pembelajaran PBL, dan guru kolaborator mengatakan bahwa
model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) sudah dilaksanakan
cukup baik sehingga dapat meningkatkan aktivitas belajar IPS siswa.5
D. Interpretasi Hasil Analisis
Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian
tindakan kelas (PTK). Hasil dari dari penelitian ini yaitu pada siklus I rata-rata
persentase aktivitas belajar IPS siswa sebesar 55,2% dan rata-rata hasil belajar
IPS siswa sebesar 46,9. Sedangkan pada siklus II rata-rata persentase aktivitas
belajar IPS siswa sebesar 82% dan rata-rata hasil belajar IPS siswa sebesar
71,05. Pada siklus II seluruh indikator telah tercapai maka penelitian berakhir
sampai siklus II. Jadi, dengan diterapkannya model pembelajaran Problem
Based Learning (PBL) aktivitas belajar IPS siswa mengalami peningkatan
sebesar 26,8% dan rata-rata hsil belajar IPS siswa meningkat.
E. Pembahasan Temuan Penelitian
1. Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat
meningkatkan aktivitas belajar IPS siswa
3 Hasil wawancara guru dan siswa pada pra penelitian pada tanggal 16-18 Mei 2011
4 Hasil wawancara guru dan guru pada siklus I tanggal 25 Mei 2011
5 Hasil wawancara guru dan siswa pada siklus II tanggal 01 Juni 2011
58
Peningkatan aktivitas belajar IPS dapat terligat dari hasil observasi
aktivitas belajar siswa bahwa rata-rata persentase aktivitas belajar IPS
siswa pada siklus I sebesar 55,2%, sedangkan pada rata-rata persentase
aktivitas belajar IPS siswa pada siklus II sebesar 82%. Hasilnya
mengalami peningkatan sebesar 26,8%
2. Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat
meningkatkan hasil belajar IPS siswa
Peningkatan hasil belajar siswa dapat terlihat dari rata-rata nilai tes
akhir siklus I sebesar 46,9, sedangkan rata-rata nilai tes akhir siklus II
sebesar 71,05. Hasilnya mengalami peningkatan yang cukup signifiean.
3. Dengan diterapkannya model pembelajaran Problem Based Learning
(PBL) terdapat respon yang positif bagi siswa
Dalam penerapan model pembelajaran Problem Based Learning
(PBL) dapat memberikan respon positif bagi siswa, karena siswa dapat
saling membantu dan mengajarkan dalam memahami materi yang
diajarkan sehingga memudahkan siswa dalam menyerap materiyang
diajarkan. Selain itu, respon positif dari model pembelajaran ini dapat
menumbuhkan solidaritas dan tanggung jawab siswa dalam menyelesaikan
soal serta memecahkan masalah pada LKS.
4. Pemberian hadiah dapat meningkatkan aktivitas siswa pada aspek
keberanian Siswa (mengajukan pertanyaan dan menjawab/menanggapi
pertanyaan)
Pemberian hadiah berupa makanan kecil (seperti coklat, wafer) dan
alat-alat tulis (seperti pensil, pulpen) bagi siswa yang berani
mengungkapkan pendapatnya/jawabannya terhadap kelompok lain atau
guru dapat meningkatkan aktivitas siswa pada aspek keberanian siswa
(mengajukan pertanyaan dan menjawab/menanggapi pertanyaan) terhadap
guru atau siswa lainnya. Dalam hal ini siswa lebih berani mengungkapkan
pendapatnya dan berusaha untuk mendapatkan hadiah sebanyak-
banyaknya. Pemberian hadiah ini hanya dilakukan kadang-kadang saja.
59
5. Aktivitas belajar mempunyai hubungan berbanding lurus terhadap hasil
belajar IPS siswa.
Berdasarkan hasil analisis data terhadap persentase aktivitas belajar
IPS siswa dan rata-rata hasil belajar siswa, keduanya mempunyai
hubungan berbanding lurus yaitu semakin meningkat rata-rata persentase
aktivitas belajar siswa, maka semakin meningkat pula rata-rata hasil
belajar siswa pada tes akhir siklus.
60
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan sebagaimana telah
diuraikan dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat
meningkatkan aktivitas belajar siswa. Hal ini dapat terlihat dari
aktivitas belajar IPS siswa meningkat sebesar 26,8%. Berdasarkan
data rata-rata persentase aktivitas belajar IPS siswa pada siklus I
sebesar 55,2%, sedangkan pada rata-rata persentase aktivitas belajar
IPS siswa pada siklus II sebesar 82%, hal ini dilihat dari siswa yang
awalnya pasif menjadi aktif.
2. Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat terlihat dari rata-rata
nilai tes akhir siklus I sebesar 46,9 dan N-gainna sebesar 0.29,
sedangkan rata-rata nilai tes akhir siklus II sebesar 71,05 n N-gainnya
sebesar 0,31. Jadi hasil belajar IPS siswa mengalami peningkatan.
Dengan demikian penerapan model pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) dianggap berhasil dalam meningkatkan aktivitas dan hasil
belajar siswa, karena telah mencapai indikator keberhasilan yang telah
61
ditetapkan. Sehingga penelitian ini tidak perlu dilanjutkan pada siklus
berikutnya.
B. Saran
1. Sekolah hendaknya dapat menerapkan model pembelajaran Problem
Based Learning (PBL) karena model pembelajaran ini dapat
meningkatkan aktivitas belajar IPS siswa dan hasil belajar siswa.
2. Guru bidang studi hendaknya menunjuk satu siswa secara acak dari
salah satu kelompoknya dalam mengerjakan hasil kerjanya di depan
kelas, sehingga lama-kelamaan siswa akan terbiasa mengerjakan hasil
kerjanya di depan kelas.
3. Siswa hendanya lebih aktif lagi ketika sharing dengan kelompoknya
dalam memecahkan masalah.
4. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai referensi
untuk melakukan penelitian sejenis dalam pembelajaran berbeda.
62
DAFTAR PUSTAKA
Abbas, Nurhayati. Penerapan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah
(problem based Instruction) dalam pembelajaran matematika di SMU.
dalam Jurnal Pendidikan dan kebudayaan Jakarta, November 2004 Tahun
ke-10, No.051.
Ahmadi, Abu. Ilmu Sosial Dasar. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1991
Aktivitas dan Prestasi Belajar. Dalam http:ipotes.wordpress.com.
AM, Sadirman. Interaksi dan motivasi belajar mengajar. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2008.
Anas, Sudjiono. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 1996.
Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2006. edisi revisi, cet,6.
Arikunto, Suharsimi. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara, 2008.
Daldjoeni, N. Dasar-dasar Ilmu Pengetahuan Sosial. Bandung: Alumni, 1992,
Dasna, I wayan, Sutrisno, Pembelajaran berbasis masalah (problem based
learning). dari http://lubisgrafura.wordpress.com.
Departemen Pendidikan Nasional, UU RI Nomor 20 Tahun 2003. Tentang Sistem
Pendidikan Nasional Tahun 2003. Bandung : Citra Umbara.
Hamalik, Oemar. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara,2008.Cetakan
ke-8.
Holil, Anwar. Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah dari
http://anwarholil.blogspot.com/2009/01/model-pembelajaran - berdasarkan
- masalah.html
http://hemow.wordpress.com. Implementasi Improving Learning dengan teknik
Inquiry sebagai usaha untuk meninkatkan keaktifan siswa dalam
pembelajaran matematika.
Isjoni, Model pmbelajaran yang efektif Pendidikan Anak Usia Dini,. yang dikutip
dari http://www.isjoni.net/
Latifah. Upaya meningkatkan proses dan Hasil Belajar IPA siswa kelas 6 SD
Negeri Loktabat I melalui pembelajaran berdasarkan masalah.wordpress.
dari http ://latifah04.wordpress.com.
63
Nasution, S. Didaktik Asas-asas mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. 2000. Cetakan
Ke II.
Rohani ,Ahmad. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: PT. Bhineka Cipta, 2004.
Sadia, I Wayan. “Pengembangan Kemampuan Berpikir Formal Siswa SMA
Melalui Penerapan Model Pembelajaran "Problem Based Learning" dan
"Cycle Learning" Dalam Pembelajaran Fisika”. dalam Jurnal Pendidikan
dan Pengajaran UNDIKSHA Jakarta, No. 1 Th.XXXX Januari 2007.
Saifudin, Achmad. Upaya meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa dengan
menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL).
Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah.
Sanjaya, Wina. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Prenada Media Group, 2010.
Slameto, Proses Belajar Mengajar dalam Sistem Kredit Semester (SKS), Jakarta:
Bumi Aksara, 1991. Cet. 1
Slameto. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka
Cipta, 2003.
Standar penilaian dan Buku pelajaran sosial SD, SMP, dari
www.dikdasdki.go.id/download/standarbuku/ips.doc.
Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan (Dengan Pendekatan Baru). Bandung:PT.
Remaja Rosdakarya.
Wiantinaisyah, dkk. Pembelajaran melalui metode PBL dalam upaya
meningkatkan mutu pendidikan. Fakultas Farmasi Universitas Padjajaran.
http:/wiantimultiply.com/journal/item/7/.
Yanti, “Peningkatan Penguasaan Konsep Fisika Siswa Melalui permainan
Bernuansa Nilai”, skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta:
Perpustakaan UIN Jakarta, 2008.
Zaini, Hisyam, dkk. Desain Pembelajaran di Perguruan Tinggi. Yogyakarta:
CTSD IAIN Sunan Kalijaga, 2002.
64
Lampiran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS I
Nama Sekolah : SMP I Al- Fatah
Mata Pelajaran : IPS TERPADU
Kelas/Semester : VIII / I
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Pertemuan ke - : 1
Standar Kompetensi : Memahami Kegiatan perekonomian Indonesia
Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan permintaan dan penawaran serta terben-
tuknya harga pasar.
Indikator :
1. Mendeskripsikan pengertian permintaan
2. Mendeskipsikan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan barang /
jasa.
3. Mendefinisikan Hukum Permintaan.
Tujuan Pembelajaran :
Setelah kegiatan pembelajaran selesai siswa dapat :
1. Mendeskripsikan pengertian dan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan
barang / jasa.
2. Mendefinisikan Hukum Permintaan
Materi Pembelajaran : Permintaan
Metode Pembelajaran
1. Problem Based Learning (PBL)
2. Diskusi
3. Penugasan
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan awal (15 menit)
1. Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan berdoa
2. Guru mengabsen siswa
65
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
4. Guru memberikan uji tes sebelum pembelajaran (Pretes) kepada siswa
5. Guru menjelaskan kepada siswa tentang model pembelajaran PBL
Kegiatan Inti (55 menit)
1. Siswa menyimak penjelasan guru tentang pembahasan yang diajarkan
2. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok dengan anggota masing-masing
3 orang.
3. Guru merencanakan kegiatan kelompok dengan memilih ketua kelompok dalam
diskusi
4. Guru memberikan soal atau permasalahan (LKS) kepada kelompok untuk
didiskusikan dalam diskusi
5. siswa berdiskusi berdasarkan permasalahan dari guru
6. masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya dan
ditanggapi oleh siswa dan guru.
Kegiatan Penutup (10 menit)
1. Bersama-sama membuat kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang telah
dilakukan atau dikoreksi oleh guru
2. Guru memberikan tugas rumah untuk membaca materi selanjutnya.
Sumber dan Media Pembelajaran
1. LKS IPS TERPADU kelas VIII. Supardiyono. Klaten ; GALILEO
2. Spidol, whiteboard, kertas karton.
3. Buku Paket Galeri Pengetahuan Sosial Terpadu kelas VIII. Sudarmi,sri. Pusat
Perbukuan DEPDIKNAS
4. Buku paket Ekonomi Dunia keseharian kita. 2 SMP kelas VIII. Kadirman,dkk. Jakarta:
Yudhistira.
Penilaian
Teknik Penilaian
1. Tes unjuk kerja (Menganalisis permasalahan permintaan dengan model pemecahan
masalah)
2. Tes Proses
Lembar Penilaian Proses
66
NO
Nama
Kelompok
Aspek yang dinilai
Jumlah
Skor
Nilai Kerjasama
(25)
Keaktifan
(25)
Keberanian
(25)
Menghargai
pendapat
(25)
Jakarta, Mei 2011
Guru Mata Pelajaran IPS
Robiatul. Adawiyah
NIM. 107015001173
67
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : SMP I Al- Fatah
Mata Pelajaran : IPS TERPADU
Kelas/Semester : VIII / I
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Pertemuan ke - : 2
Standar Kompetensi : Memahami Kegiatan perekonomian Indonesia
Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan permintaan dan penawaran serta terben-
tuknya harga pasar.
Indikator :
1. Mendeskripsikan tabel permintaan
2. Mendeskipsikan kurva permintaan
3. Menjelaskan macam-macam permintaan.
.
Tujuan Pembelajaran :
Setelah kegiatan pembelajaran selesai siswa dapat :
1. Mendeskripsikan tabel dan kuva permitaan
2. Menyebutkan macam-macam permintaan
Materi Pembelajaran : Permintaan
Metode Pembelajaran
1. Problem Based Learning (PBL)
2. Diskusi
3. Penugasan
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan awal (5 menit)
1. Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan berdoa
2. Guru mengabsen siswa dan memotivasi siswa dalam pembelajaran
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
4. Guru mengulang kembali materi kemarin
68
Kegiatan Inti (65 menit)
1. Siswa menyimak penjelasan guru tentang tabel, kurva dan macam-macam
permintaan
2. Guru meminta siswa berkumpul ke kelompoknya masing-masing
4. Guru memberikan soal atau permasalahan (LKS) kepada kelompok untuk
didiskusikan dalam diskusi
5. siswa berdiskusi berdasarkan permasalahan dari LKS
6. masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya dan
ditanggapi oleh siswa dan guru.
Kegiatan Penutup (10 menit)
1. Bersama-sama membuat kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang telah
dilakukan atau dikoreksi oleh guru
2. Guru memberikan penghargaan pada kelompok yang kinerjanya baik
3. Guru memberikan tes belajar siswa setelah pembelajaran.
3. Guru memberikan tugas rumah dengan mengumpulkan informasi dari media cetak
tentang permintaan.
Sumber dan Media Pembelajaran
1. LKS IPS TERPADU kelas VIII. Supardiyono. Klaten ; GALILEO
2. Spidol, whiteboard, kertas karton.
3. Buku Paket Galeri Pengetahuan Sosial Terpadu kelas VIII. Sudarmi,sri. Pusat
Perbukuan DEPDIKNAS
4. Buku paket Ekonomi Dunia keseharian kita. 2 SMP kelas VIII. Kadirman,dkk. Jakarta:
Yudhistira.
Penilaian
Teknik Penilaian
1. Tes unjuk kerja (Menganalisis permasalahan permintaan dengan model pemecahan
masalah)
Jakarta, Mei 2011
Guru Mata Pelajaran IPS
Robiatul. Adawiyah
NIM. 107015001173
69
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS II
Nama Sekolah : SMP I Al- Fatah
Mata Pelajaran : IPS TERPADU
Kelas/Semester : VIII / I
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Pertemuan ke - : 3
Standar Kompetensi : Memahami Kegiatan perekonomian Indonesia
Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan permintaan dan penawaran serta terben-
tuknya harga pasar.
Indikator :
1. Mendeskripsikan pengertian dan faktor-faktor penawaran
2. Menjelaskan Hukum penawaran
3. Mendeskripsikan Tabel dan Kurva Penawaran
4. Mendeskripsikan macam-macam penawaran
Tujuan Pembelajaran :
Setelah kegiatan pembelajaran selesai siswa dapat :
1. Mendeskripsikan pengertian dan faktor-faktor penawaran
2. Menjelaskan Hukum penawaran
3. Mendeskripsikan Tabel dan Kurva Penawaran
4. Mendeskripsikan macam-macam penawaran
Materi Pembelajaran : Penawaran
Metode Pembelajaran
1. Problem Based Learning (PBL)
2. Diskusi
3. Penugasan
70
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan awal (15 menit)
1. Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam
2. Guru mengabsen siswa
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
4. Guru meminta kepada siswa untuk mengerjakan uji tes sebelum pembelajaran
5. Guru memberikan motivasi
Kegiatan Inti (65 menit)
1. Guru meminta siswa duduk dalam kelompoknya yang telah ditentukan
2. . Siswa menyimak penjelasan guru tentang pengertian
3. Guru memberikan soal atau permasalahan (LKS) kepada kelompok untuk
didiskusikan dalam diskusi
4. siswa berdiskusi berdasarkan permasalahan dari guru
5. masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya di depan
kelas dan ditanggapi oleh siswa dan guru.
Kegiatan Penutup (10 menit)
1. Bersama-sama membuat kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang telah
dilakukan atau dikoreksi oleh guru
2. Guru memberikan penghargaan pada kelompok yang kinerjanya baik
3. Guru memberikan tugas rumah untuk membaca materi selanjutnya
Sumber dan Media Pembelajaran
1. LKS IPS TERPADU kelas VIII. Supardiyono. Klaten ; GALILEO
2. Spidol, whiteboard, kertas karton.
3. Buku Paket Galeri Pengetahuan Sosial Terpadu kelas VIII. Sudarmi,sri. Pusat
Perbukuan DEPDIKNAS
4. Buku paket Ekonomi Dunia keseharian kita. 2 SMP kelas VIII. Kadirman,dkk. Jakarta:
Yudhistira.
Penilaian
Teknik Penilaian
1. Tes unjuk kerja (Menganalisis permasalahan permimtaan dengan model pemecahan
masalah)
2. Tes Proses
71
Lembar Penilaian Proses
NO
Nama
Kelompok
Aspek yang dinilai
Jumlah
Skor
Nilai Kerjasama
(25)
Keaktifan
(25)
Keberanian
(25)
Menghargai
pendapat
(25)
Jakarta, Mei 2011
Guru Mata Pelajaran IPS
Robiatul. Adawiyah
NIM. 107015001173
72
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : SMP I Al- Fatah
Mata Pelajaran : IPS TERPADU
Kelas/Semester : VIII / I
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Pertemuan ke - : 4
Standar Kompetensi : Memahami Kegiatan perekonomian Indonesia
Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan permintaan dan penawaran serta
terbentuknya harga pasar.
Indikator :
1. Dapat menjelaskan Harga Pasar
2. Dapat menjelaskan proses terbentuknya harga pasar
3. Dapat mendeskripsikan tabel dan kurva harga pasar
4. Dapat menyebutkan macam-macam penjual dan pembeli
.
Tujuan Pembelajaran :
Setelah kegiatan pembelajaran selesai siswa dapat :
1. Dapat menjelaskan Harga Pasar
2. Dapat menjelaskan proses terbentuknya harga pasar
3. Dapat mendeskripsikan tabel dan kurva harga pasar
4. Dapat menyebutkan macam-macam penjual dan pembeli
Materi Pembelajaran : Harga Pasar
Metode Pembelajaran
1.Problem Based Learning (PBL)
2.Diskusi
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan awal (5 menit)
1. Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan berdoa
2. Guru mengabsen siswa dan memotivasi siswa dalam pembelajaran
3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
4. Guru mengulang kembali materi kemarin
73
Kegiatan Inti (65 menit)
1. Siswa menyimak penjelasan guru terbentuknya harga pasar
2. Guru meminta siswa berkumpul ke kelompoknya masing-masing
4. Guru memberikan soal atau permasalahan (LKS) kepada kelompok untuk
didiskusikan dalam diskusi
5. siswa berdiskusi berdasarkan permasalahan dari LKS
6. masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya dan
ditanggapi oleh siswa dan guru.
Kegiatan Penutup (10 menit)
1. Bersama-sama membuat kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang telah
dilakukan atau dikoreksi oleh guru
2. Guru memberikan penghargaan pada kelompok yang kinerjanya baik
3. Guru memberikan tes belajar siswa setelah pembelajaran. .
Sumber dan Media Pembelajaran
1. LKS IPS TERPADU kelas VIII. Supardiyono. Klaten ; GALILEO
2. Spidol, whiteboard, kertas karton.
3. Buku Paket Galeri Pengetahuan Sosial Terpadu kelas VIII. Sudarmi,sri. Pusat
Perbukuan DEPDIKNAS
4. Buku paket Ekonomi Dunia keseharian kita. 2 SMP kelas VIII. Kadirman,dkk. Jakarta:
Yudhistira.
Penilaian
Teknik Penilaian
1. Tes unjuk kerja (Menganalisis permasalahan permimtaan dengan model pemecahan
masalah)
2. Tes tulisan
Jakarta, Juni 2011
Guru Mata Pelajaran IPS
Robiatul. Adawiyah
NIM. 107015001173
74
Lampiran 2
LEMBAR KEJA SISWA (LKS)
PERTEMUAN 1
Tujuan :
1. Dapat menjelaskan pengertian permintaan
2. Dapat mendeskripsikan faktor-faktor yang
mempengaruhi permintaan
3. Dapat menjelaskan hukum permintaan
Kelompok : …………………………………….
Nama : 1. ………………………………….
2. ………………………………….
3. ………………………………….
PERMINTAAN
Sebagian besar dari kamu pasti pernah pergi ke pasar bersama
teman-teman. Kebersamaan itu tentu saja tidak menjamin masing-masing
kamu mempunyai kesamaan pemikiran dan tujuan mengenai jenis barang
dan jasa.kondisi ini pula akan berpengaruh pada tingkat permintaan dan
harga suatu barang.
Dari pernyataan di atas menurut kalian apa yang dimaksud
dengan permintaan dan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan
setiap orang itu berbeda?
a. Pengertian Permintaan
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………….……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………..
..............................
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya permintaan
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
……………….....................................................................................................
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………
……………….....................................................................................................
75
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………….………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………...................................................
...................
HUKUM PERMINTAAN
a. Pengertian hukum permintaan
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………........................................................
76
LEMBAR KEJA SISWA (LKS)
PERTEMUAN 2
Tujuan :
1. Dapat menjelaskan daftar permintaan dalam Tabel
2. Dapat mendeskripsikan kurva permintaan
3. Dapat menyebutkan macam-macam permintaan
Kelompok : …………………………………….
Nama : 1. ………………………………….
2. ………………………………….
3. ………………………………….
1. Permintaan dalam tabel
a. Pengertian permintaan dalam tabel
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………….……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………..
...................................................................................................................................
b. Contoh permintaan dalam tabel
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………….………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………….........................................................................
Kurva permintaan
a. Pengertian kurva permintaan
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………...........................................................................................................
77
b. Buatlah kurva dari contoh tabel permintaan
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………..............................................................................
2. Macam-macam Permintaan
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………...........................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
78
LEMBAR KEJA SISWA (LKS)
PERTEMUAN 3
Tujuan :
1. Dapat menjelaskan pengertian penawaran
2. Dapat menyebutkan faktor-faktor penawaran
3. Dapat menjelaskan hukum penawaran
4. Dapat mendeskripsikan daftarr penawaran dan hukum
penawaran
5. Dapat menyebutkan macam-macam penawaran
Kelompok : …………………………………….
Nama : 1. ………………………………….
2. ………………………………….
3. ………………………………….
PENAWARAN BARANG DAN JASA
Coba kamu perhatikan perilaku para produsen atau pedagang yang
ada disekitar tempat kita. Berbagai cara mereka lakukan agar konsumen
berminat membeli barang yang ditawarkannya. Contohnya: Tuan
ismailpergi ke pasar untuk menjual 10 ekor ayam. Ia mengharapkan
ayamnya laku terjual seharga Rp.40.0000/ekor. Namun diluar harapan
ayam-ayam tadi hanya ditawar Rp.25.000/ekor. Melihat kondisi seperti ini,
menurut kalian apa yang akan dilakukan pak ismail? Jelaskan!.
Jawaban:
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………….………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………....................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
a. Pengertian Penawaran
jawaban………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………….……………….
79
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………...............................................................................................
........................………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………..…………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
c. Hukum permintaan
jawaban………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………
d. Daftar Penawaran
adalah
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
………….........................................................................................................................
Dari uraian daftar di samping, bahwa sifat hubungan
antara tingkat harga dengan penawaran barang dan jasa
adalah
...........................................................................................
...........................................................................................
..........................................................................................................
Harga penawaran
10.000 500
8000 400
6000 300
2000 200
80
Buatlah kurva penawaran dari daftar penawaran di atas.
……………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………....................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
...................................................
e. Macam-macam penawaran barang dan jasa
Jawaban...........................................................................................................................
.........................…………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………........................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
..............................................................
81
LEMBAR KEJA SISWA (LKS)
PERTEMUAN 4
Tujuan :
5. Dapat menjelaskan Harga Pasar
6. Dapat menjelaskan proses terbentuknya harga pasar
7. Dapat mendeskripsikan tabel dan kurva harga pasar
8. Dapat menyebutkan macam-macam penjual dan
pembeli
Kelompok : …………………………………….
Nama : 1. ………………………………….
2. ………………………………….
3. ………………………………….
HARGA PASAR
1. Pengertian harga pasar
Jawaban………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………….………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
…………….....................
2. Bagaimana proses terbentuknya harga pasar
...........…………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………….……………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………
3. Buatlah tabel dan kurva dari harga di bawah ini
Harga A = 7000 Harga B = 6000 harga C = 5000
Permintaan A = 1 permintaan B = 5 permintaan C =10
Penawaran A = 15 penawaran B = 9 penawaran C = 10
82
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………
4. Macam-macam Penjual dan Pembeli
jawaban………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………......................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...............................................................................................
83
Lampiran 3
Lembar Pedoman Observasi Aktivitas Belajar Siswa dalam Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
Pertemuan Ke - Hari/Tanggal : Pokok Bahasan : Tujuan Observasi : Untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar IPS siswa pada
Penerapan model problem based learning (PBL) Petunjuk : Beri tanda checklist (√) pada kolom yang sesuai pengamatan anda!
Keterangan : A = Aktivitas memperhatikan penjelasan guru (visual activities) B = Aktivitas semangat siswa dalam mengerjakan tugas (mental activities) C = Keberanian (Mengajukan pertanyaan dan Menjawab pertanyaan)/Oral activities D = Berdiskusi dengan baik (oral activities) E = Aktivitas siswa dalam memecahkan masalah pada LKS (Emotional activities).
Jakarta, Mei 2011 Observer
M. Mukhlis, S.Pd.I (Guru Kolaborator)
NO NAMA SISWA ASPEK YANG DINILAI KETERANGAN
A B C D E 1. S1 2. S2 3. S3 4. S4 5. S5 6. S6 7. S7 8. S8 9. S9 10. S10 11. S11 12. S12 13. S13 14. S14 15. S15 16. S16 17. S17 18. S18 19. S19 20. S20 21. S21
Jumlah Persentase Skor
84
Lampiran 4
Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa dalam Penerapan Model
Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
KELAS VIII SMP I AL-FATAH
NO. Klasifikasi
Aktivitas Aspek yang diteliti
Skor Pertemuan ke-
Siklus I Siklus II
1 2 3 4
1.
Visual
activities
Aktivitas siswa memperhatikan
penjelasan guru 10 11 15 16
Persentase skor visual activities 47% 52% 71% 76%
2.
Oral
activities
Aktivitas keberanian Siswa
(mengajukan pertanyaan dan
menjawab/menanggapi pertanyaan)
3 7 13 15
Persentase Skor Oral Activities 14% 33% 62% 71%
Aktivitas siswa di dalam berdiskusi
antar teman 9 14 17 20
Persentase Skor Oral activities 42% 66% 81% 95%
3.
Emotional
activities
Aktivitas semangat siswa dalam
mengerjakan tugas 12 14 18 20
Persentase Skor Emotional
activities 42% 66% 86% 95%
4.
Mental
activities
Aktivitas siswa dalam memecahkan
masalah pada LKS 15 15 17 20
Persentase Skor Mental activities 71% 71% 81% 95%
Keterangan persentase aktivitas siswa
1 = kurang (0%-25%)
2 = cukup (25%-50%)
3 = baik (50%-75%)
4 = sangat baik (lebih dari 75%)
Jumlah Siswa = 21 orang siswa
85
Lampiran 5
Rekapitulasi Persentase Aktivitas Belajar Siswa
Pada Pembelajaran Siklus I
Tabel 4.2
No. Klasifikasi
Aktivitas Aspek yang diteliti
Skor
Pertemuan
1
Skor
Pertemuan
2
Rata-rata
1. Visual
activities
Aktivitas siswa
memperhatikan penjelasan
guru
2 3 49,5%
Rata-rata visual activities 47% 52% 49,5%
2. Oral
activities
Aktivitas keberanian Siswa
(mengajukan pertanyaan
dan menjawab/menanggapi
pertanyaan)
1 2 23,5%
Aktivitas siswa di dalam
berdiskusi antar teman 2 3 54%
Rata-rata Oral activities 28% 49,5% 38,7%
3. Emotional
activities
Aktivitas semangat siswa
dalam mengerjakan tugas 3 3 61,5%
Rata-rata Emotional activities 57% 66% 61,5%
4. Mental
activities
Aktivitas siswa dalam
memecahkan masalah pada
LKS
3 3 71%
Rata-rata Mental activities 71% 71% 71%
Rata-rata activities siklus 55,2%
Keterangan: pada pertemuan pertama siswa yang tidak hadir 1 orang siswa sedangkan pada
pertemuan kedua siswa yang tidak hadir 4 orang siswa.
86
Rekapitulasi Persentase Aktivitas Belajar Siswa
Pada Pembelajaran Siklus II
Tabel 4.5
No. Klasifikasi
Aktivitas Aspek yang diteliti
Skor
Pertemuan
3
Skor
Pertemuan
4
Rata-rata
1. Visual
activities
Aktivitas siswa
memperhatikan penjelasan
guru
3 4 73,%
Rata-rata visual activities 71% 76% 73%
2. Oral
activities
Aktivitas keberanian Siswa
(mengajukan pertanyaan dan
menjawab/menanggapi
pertanyaan)
3 3 66,5%
Aktivitas siswa di dalam
berdiskusi antar teman 4 4 88%
Rata-rata Oral activities 71,5% 83% 77,25%
3. Emotional
activities
Semangat siswa dalam
mengerjakan tugas 4 4 90,5%
Rata-rata Emotional activities 86% 95% 90,5%
4. Mental
activities
Aktivitas siswa dalam
memecahkan masalah 4 4 88%
Rata-rata Mental activities 81% 95% 88%
Rata-rata activities siklus 82%
Keterangan: pada pertemuan ketiga siswa yang tidak hadir 3 orang siswa dan pada pertemuan
keempat siswa yang tidak hadir 1 orang siswa.
87
Lampiran 6 Lembar Observasi Guru pada KBM
Nama Guru : Semester/kelas: Mata Pelajaran : Materi : Pertemuan ke- : Siklus : Hari/Tanggal : Tujuan : Sebagai Evaluasi terhadap guru dalam proses pembelajaran IPS dengan
menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Petunjuk : Beri tanda checklist (√) pada kolom yang sesuai menurut anda!
No. Aspek yang dinilai penilaian
Komentar 1 2 3 4
1. Merumuskan Tujuan Pembelajaran
2. Memilih metode yang tepat 3. Memilih media yang tepat 4. Menyusun alat evaluasi/penilaian 5. Membuka pelajaran 6. Memotivasi siswa 7. Menjelaskan materi 8. Penguasaan materi 9. Menuntun siswa dalam
mengerjakan LKS
10. Penguasaan Kelas 11.
Penggunaan model Pembelajaran Problem Based Learning
a. Membuat masalah pada LKS
b. Membentuk siswa ke dalam kelompok
c. Mengarahkan siswa dalam diskusi kelompok
d. Mengarahkan siswa agar dapat memecahkan masalah pada LKS
12. Menutup Pengajaran Jumlah Skor Total
Saran-saran :
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
................................................................................................................. Keterangan skala penilaian : 1 = kurang Pengamat 2 = cukup 3 = baik 4 = sangat baik Guru Kolaborator
88
Lampiran 7
Rekapitulasi Hasil Observasi Guru pada KBM
No. Aspek yang dinilai Siklus I Siklus II
Jumlah Rata-rata Pertemuan Pertemuan
1 2 3 4
1. Merumuskan Tujuan Pembelajaran
2 3 3 4 12 3
2. Memilih metode yang tepat 2 3 3 3 11 2,75
3. Memilih media yang tepat 3 3 3 3 12 3
4. Menyusun alat evaluasi/penilaian
2 3 3 4 12 3
5. Membuka pelajaran 2 3 3 4 12 3
6. Memotivasi siswa 2 3 3 3 9 2,25
7. Menjelaskan materi 2 3 3 4 12 3
8. Penguasaan materi 2 3 3 4 12 3
9. Menuntun siswa dalam mengerjakan LKS
2 3 2 3 10 2,5
10. Penguasaan Kelas 2 3 3 4 12 3
11.
Penggunaan model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
a. Membuat masalah pada LKS
b. Membentuk siswa ke dalam kelompok
c. Mengarahkan siswa dalam diskusi kelompok
d. Mengarahkan siswa agar dapat memecahkan masalah pada LKS
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
4
3
4
4
4
4
12
12
13 12
3
3
3,25
3
12. Menutup Pengajaran 2 3 3 4 12 3
Jumlah 31 45 45 56 174 45
Rata-rata 2,07 3 3 3,7 11,6 3
Jadi rata-rata obsevasi guru pada KBM sebesar 3, maka guru pada proses KBM baik dalam
pelaksanaannya.
Keterangan skala penilaian :
1 = kurang 3 = baik
2 = cukup 4 = sangat baik
89
Lampiran 8
INSTRUMEN TES
SIKLUS I
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d dengan tepat!
1. Jumlah barang atau jasa yang akan dibeli pada berbagai tingkat harga, waktu dan
tempat tertentu disebut ...
a. Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan
b. Permintaan
c. Hukum permintaan
d. Penawaran
2. Permintaan yang disertai dengan kemampuan membeli, tetapi belum melakukan
transaksi disebut ...
a. Pasar c. Efektif
b. Absolut d. Potensial
3. Permjintaan yang datang dari seseorang disebut dengan ....
a. Primer c. Tersier
b. Sekunder d. Individu
4. Pernyataan di bawah ini yang yang paling benar tentang permintaan adalah....
a. Jika harga turun, permintaan naik dan jika harga naik permintaan turun
b. Jika pendapatan naik, permintaan turun dan sebaliknya
c. Jika selera turun, permintaan turun dan sebaliknya
d. Jika harga barang subtitusi naik, maka permintaan akan turun.
5. 1). Harga barang 3). Biaya produksi
2). Pendapatan 4). Teknologi
Faktor yang mempengaruhi permintaan adalah nomor.....
a. 1 dan 3 c. 1 dan 2
b. 2 dan 4 d. 3 dan 4
6. Bunyi hukum permintaan adalah .....
a. Jika harga turun, permintaan turun dan jika harga naik, permintaan naik
b. Jika harga turun, permintaan naik dan jika harga naik, permintaan turun
c. Jika permintaan naik, harga turun dan jika permintaan turun , harga turun
d. Jika harga naik, permintaan naik dan jika permintaan turun, harga turun.
7. Permintaan yang disertai daya beli dan sudah dilaksanakan disebut permintaan .....
a. Efektif c. Individu
b. Potensial d. Pasar
8. Daftar angka-angka yang menggambarkan keterkaitan antara tingkat harga barang
atau jasa dengan tingkat permintaannya disebut ....
a. Kuva penawaran c. Kurva permintaan
b. Daftar penawaran d. Daftar permintaan
9. Kurva permintaan akan melereng dari kiri atas ke kanan bawah, karena ....
a. Permintaaan mempunyai hubungan negatif dengan harga barang
b. Permintaaan mempunyai hubungan positif dengan harga barang
c. Permintaaan mempunyai hubungan searah dengan harga barang
d. Permintaaan dipengaruhi oleh banyak faktor.
90
10. Kata lain dari permintaan adalah ........
a. Demand c. Ekonomis
b. Supply d. Industri
11. Berdasarkan jumlah konsumen yang melakukan permintaan terhadap suatu barang,
permintaan yang dilakukan oleh konsumen secara keseluruhan disebut permintaan.....
a. Elastis c. Individu
b. Inelastis d. Pasar / kolektif
12. Sejumlah barang yang ditawarkan pada tingkat harga, waktu dan tempat tertentu
disebut.......
a. Permintaan c. Hukum permintaan
b. Penawaran d. Hukum penawaran
13. Hukum penawaran berbunyi ......
a. Jika harga naik, penawaran naik
b. Jika harga naik, penawaran turun
c. Jika penawaran naik, harga naik
d. Jika penawaran naik, harga turun
14. Hukum penawaran adalah hukum yang mengatur hubungan antara .........
a. Penawaran dengan permintaan
b. Penawaran dengan biaya produksi
c. Harga barang dengan penawaran
d. Harga barang dengan jumlah penjual
15. Pernyataan di bawah ini yang paling benar adalah .....
a. Jika teknologi semakin maju, maka penawaran akan semakin bertambah
b. Jika biaya produksi bertambah, maka penawaran akan bertambah
c. Jika harga barang berkurang, maka penawaran akan bertambah
d. Jika harga barang bertambah, maka penawaran akan berkurang
16. Kurva penawaran akan naik dari kiri bawah ke kanan atas, karena ....
a. Penawaran mempunyai hubungan negatif dengan harga barang
b. Penawaran mempunyai hubungan positif dengan harga barang
c. Penawaran mempunyai hubungan berbanding terbalik dengan harga barang
d. Penawaran dipengaruhi oleh banyak faktor.
17. Berikut merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran, kecuali....
a. Harga barang lain c. Tujuan perusahaan
b. Harga barang itu sendiri d. Tingkat teknologi
18. Penawaran yang datang dari berupa produsen disebut penawaran....
a. Primer c. Terserier
b. Sekunder d. Kolektif
19. Grafik yang menggambarkan sifat hubungan antara harga suatu barang disebut
dengan....
a. Kurva c. Grafik
b. Tabel d. Elips
20. Suatu keadaan dimana faktor-faktor lain yang mempengaruhi permintaan atau
penawaran tidak berubah disebut.....
a. Dialog c. Kuantitas
b. Cateris Paribus d. Produktif
91
Lampiran 9
INSTRUMEN TES
SIKLUS II
A. Pilihan Ganda
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d dengan tepat!
1. Poin-poin berikut merupakan pernyataan yang menyatakan harga pasar, kecuali...
a. Tingkat harga yang terbentuk pada saat jumlah permintaan dengan penawaran
sama
b. Harga kesepakatan antara penjual dan pembeli
c. Nilai tukar barang yang diukur dengan uang
d. Titik potong antara kurva permintaan dengan kurva penawaran
2. Perhatikan kurva berikut!
Jika P harga dan Q jumlah barang, maka harga pasar
tercapai pada ......
a. P1 d. Q1
b. E e. P
3. Kurva penawaran berbagai jenis barang pada umumnya bergerak ......
a. Dari kiri bawah naik ke kanan atas
b. Dari kanan atas turun ke kiri bawah
c. Dari kiri atas turun ke kanan bawah
d. Dari kanan bawah naik ke kiri bawah
4. Jumlah barang yang ditawarkan melebihi jumlah barang yang diminta pembeli, disebut....
a. Kelebihan penawaran c. Harga keseimbangan
b. Kelebihan permintaan d. Kekurangan Harga
5. Jumlah barang yang diminta pembeli melebihi jumlah barang yang ditawarkan penjual
disebut.....
a. Kelebihan penawaran c. Harga keseimbangan
b. Kelebihan permintaan d. Kekurangan harga
6. Kurva yang dibuat dengan menggabungkan kurva penawaran dengan kurva permintaa,
disebut dengan....
a. Kurva penawaran c. Kurva hrga pasar
b. Kurva permintaan d. Kurva marginal
7. Kurva permintaan berbagai jenis harga pada umumnya bergerak .....
a. Dari kiri atas turun ke kanan bawah
b. Dari kiri bawah naik ke kanan atas
c. Dari kanan atas turun ke kiri bawah
d. Dari kanan bawah naik ke kiri bawah
8. Pada harga pasar/ harga keseimbangan, tingkat harga yang terbentuk pada saat jumlah....
a. Penawaran dan permintaan tidak sama
b. Penawaran dengan permintaan sama
c. Penawaran dengan permintaan naik turun
d. Jawaban semua
92
9. Di bawah ini merupakan golongan-golongan pembeli, kecuali....
a. Pembeli marginal c. Super marginal
b. Pembeli sub marginal d. Demand
10. Harga pasar disebut juga harga keseimbangan atau ....
a. Demand c. Supply
b. Equilibrium d. Excess Supply
11. Di dalam pasar terdapat beberapa golongan pembeli antara lain adalah pembeli marginal.
Pembeli marginal adalah pembeli yang .....
a. Mempunyai harga subjektif lebih tinggi dari harga pasar
b. Mempunyai harga subjektif lebih rendah dari harga pasar
c. Mempunyai harga subjektif lebih sama dengan harga pasar
d. Mempunyai harga subjektif sama dengan harga yang ditentukan oleh pemerintah
12. Pembeli yang mempunyai daya beli lebih besar dibanding dengan harga pasar disebut
pembeli ....
a. Super marginal c. Marginal
b. Sub marginal d. Hiper marginal
13. Penjual yang mempunyai harga pokok lebih tinggi dibandingkan dengan harga pasar disebut
penjual ....
a. Super marginal c. Marginal
b. Sub marginal d. Hiper marginal
14. Penawaran yang datang dari beberapa produsen disebut penawaran.....
a. Primer c. Tertier
b. Sekunder d. Kolektif
15. Di bawah ini yang termasuk golongan penjual adalah ......
a. Marginal c. Tertier
b. Sekunder d. Primer
B. ESSAY
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Diketahui data permintaan, penawaran dan tingkat harga telur ayam di pasar Kramat Jati
bulan Juni 2006
Harga Rp.7500 Rp. 7000 Rp. 6000 Rp. 5500 Rp. 5000
Permintaan 150 250 400 500 550
Penawaran 600 500 400 300 200
Ditanya:
a. Tentukan harga dan jumlah keseimbangan pada tabel di atas!
b. Buatlah grafik/kurva keseimbangan pasar (harga pasar)!
93
Lampiran 10
Lembar Hasil wawancara dengan Guru Bidang Studi IPS
Tahap : Pra Penelitian
Hari/Tanggal : 16 Mei 2011
Responden : Bapak M. Mukhlis, S.Pd
Tujuan Wawancara : Untuk mengetahui tingkat aktivitas belajar IPS siswa, dan
permasalahan yang dihadapi siswa terkait dengan pelajaran IPS
sebelumnya.
Daftar pertanyaan :
1. Apa yang Bapak persiapkan dalam melaksanakan proses pembelajaran?
Jawab: Saya membuat RPP terlebih dahulu sesuai materi yang akan saya bahas.
2. Bagaimana keaktifan belajar IPS siswa di kelas VIII yang bapak pegang?
Jawab: Keaktifan siswa kelas VIII ini kurang baik dibandingkan kelas yang lainnya,
mungkin karena jam pelajarannya tergolong terakhir.
3. Apakah anak-anak bersemangat dalam pembelajaran IPS di kelas?
Jawab: Lumayan, tapi terkadang anak-anak pada malas dikarenakan dapat waktunya
jam terakhir itu.
4. Metode apa saja yang bapak terapkan dalam pembelajaran IPS?
Jawab: Metode yang saya pakai biasanya ceramah, dan pemberian tugas saja.
5. Apakah metode Problem Based Learning (PBL) pernah bapak terapkan pada
pembelajaran IPS?
Jawab: Belum.
6. Apakah Bapak pernah menyuruh siswa untuk menjawab pertanyaan bapak di depan
kelas?
Jawab: Pernah.
7. Apakah siswa selalu menjawab pertanyaan bapak di depan kelas?
Jawab: Tidak terlalu sering, mereka maju ke depan kelas hanya disueuh sama saya
saja. Mereka belum berani.
8. Apakah siswa memperhatikan penjelasan bapak, ketika bapak sedang menjelaskan
pembahasan materi?
Jawab: Memperhatikan, tetapi ada juga siswa yang asik dengan kegiatannya sendiri.
Seperti, mengobrol dengan temannya, sampai pula ada yang tertidur.
9. Apabila siswa tidak memperhatikan penjelasan bapak, apa yang akan bapak lakukan?
Jawab: Saya akan memberikan teguran, seperti: siswa harus mengulang kembali
materi yang baru saja saya jelaskan.
94
Lampiran 11 Lembar Hasil wawancara dengan Siswa
Tahap : Pra Penelitian Hari/Tanggal : 18 Mei 2011 Tujuan Wawancara : Untuk mengetahui tingkat aktivitas belajar IPS siswa, dan
permasalahan yang dihadapi siswa terkait dengan pelajaran IPS sebelumnya.
Daftar pertanyaan : 1. Apakah adik-adik menyukai pelajaran IPS
a. Iya b. Tidak c. Biasa saja Jawab: S3 : Iya S14 : Biasa saja S20 : Iya
2. Dari jawaban no.1 (satu), beri alasan! Jawab: S3 : karena saya suka dengan sejarah tentang masa lalu S14 : Bikin Ngantuk saya bu. S20 : Suka saja.
3. Apakah kamu bertanya tentang materi pelajaran yang disampaikan guru jika masih kurang jelas atau belum paham? Jawab: S3 : Jarang. S14 : Tidak Pernah S20 : Iya, saya sering bertanya kalau ada materi yang saya belum mengerti.
4. Apabila guru memberi pertanyaan, apakah kamu berusaha ingin menjawabnya? Jawab: S3 : kadang-kadang, kalau saya bisa menjawabnya saja S14 : Tidak, karena takut salah. S20 : Iya.
5. Apakah kamu mengerjakan tugas oleh guru? a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah
Jika menjawab b dan c, beri alasan kenapa pada saat itu kamu tidak mengerjakan tugas. Jawab : S3: Kadang-kadang, karena ikut-ikutan teman yang tidak mengerjakan juga. S14 : Kadang-kadang, karena males mengerjakannya S20 : Selalu
6. Apabila kamu diminta mengerjakan soal ke depan kelas, apakah kamu merasa....? a. Senang b. Takut c. malu d...... (isi jika tidak ada
pilihan) Jawab : S3 : Takut salah S14 : Takut salah, nanti diketawain teman-teman kalau salah S20 : Senang, tetapi takut salah juga kalau lagi mengerjakan soal di depan kelas.
7. Pernahkah kamu merasa bosan pada saat pelajaran IPS? Jika Iya, pada saat kondisi apa? Jawab : S3 : Terkadang, pada saat guru cerita terus. S14 : Iya, mencatat terus dan gurunya cerita saja. S20 : Terkadang sih, pada saat guru ceramah terus, jadinya membuat saya merasa
bosan.
95
Lampiran 12
Lembar Hasil wawancara dengan Guru
Hari/Tanggal : Rabu, 25 Mei 2011
Responden : Bapak M. Muchlis, S.Pd
Tujuan Wawancara : Untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan kekurangan yang
ada pada tindakan dalam aktivitas siswa dalam belajar IPS.
Daftar pertanyaan wawancara dengan guru setelah siklus I
1. Menurut bapak, apakah penerapan pembelajaran model Problem Based Learning
(PBL) ini cocok diterapkan pada pembelajaran IPS?
Jawab : Iya, cukup cocok diterapkan Pada pembelajaran IPS
2. Berdasarkan pengamatan yang bapak lakukan, apakah terdapat kemajuan dalam
belajar IPS siswa setelah dilakukan pembelajaran model Problem Based Learning
(PBL)?
Jawab : Lumayan, dilihat dari semangat siswa dalam berdiskusi cukup meningkat.
3. Apa saja kemajuan yang ada pada siswa selama bapak melakukan pengamatan?
Jawab : kemajuannya dalam semangat belajarnya dengan diskusi, para siswa berusaha
untuk menyelesaikan LKS yang disajikan, menskipun ada beberapa siswa
yang masih mengandalkan temannya dalam mengerjakan LKS tersebut.
4. Apakah siswa menyukai metode ini?
Jawab : Dilihat dari semangat belajarnya, sebagian siswa mulai menyukai model
pembelajaran ini.
5. Apakah terdapat keluhan siswa terhadap penggunaan model pembelajaran Problem
Based Learning (PBL)?
Jawab : Beberapa siswa, ada yang mengeluhkan bahwa teman sekolompoknya masih
ada yang tidak bekerja sama dalam proses diskusinya.
6. Bagaimana solusi untuk mengatasi kekurangan yang ada pada tindakan siklus I ini?
Jawab : Menurut saya, lebih banyak memberikan motivasi kepada siswa yang kurang
aktif dalam proses pembelajaran.
96
Lampiran 13
Lembar Hasil Wawancara dengan Siswa Siklus I
Hari/Tanggal : Rabu, 25 Mei 2011
Tujuan Wawancara : Untuk mengetahui tingkat aktivitas belajar IPS siswa, dan
permasalahan yang dihadapi siswa terkait dengan pelajaran IPS
pada siklus I
Daftar pertanyaan :
1. Apakah kamu menyukai pembelajaran IPS menggunakan model pembelajaran
Problem Based Learning (PBL)?
Jawab :
S3 : Iya
S14 : biasa saja
S20 : Iya
2. Metode manakah yang kamu sukai, pembelajaran seperti biasa atau model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL)?
Jawab :
S3 : Dua-duanya, yang biasa dengan yang PBL
S14 : lebih suka PBL.
S20 : PBL
3. Metode manakah yang kamu sukai atau tidak kamu sukai dari model pembelajaran
Problem Based Learning (PBL)?
Jawab :
S3 : Semua saya sukai ko bu
S14 : Saya suka karena belajarnya bersama-sama, tapi ga sukanya disuruh majunya
dan banyak ngerjain tugasnya.
S20 : Tidak ada yang saya tidak sukai. Karena metode PBL bikin saya aktif.
4. Perbedaan apa yang kamu rasakan setelah belajar IPS menggunakan model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL)?
Jawab :
S3 : lebih aktif
S14 : Biasa saja
S20 : Saya lebih sering bertanya kalo ada materi yang saya tidak tahu.
5. Apakah kamu lebih sulit memahami pelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL)?
Jawab :
S3 : Tidak
S14 : Agak sulit
S20 : Tidak sulit ko
6. Apakah kamu aktif dalam bertanya?
Jawab :
97
S3 : Kadang-kadang
S14 : Belum aktif saya
S20 : Aktif dong bu
7. Apakah kamu mengerjakan tugas dengan tepat waktu? Berikan alasannya!
Jawab :
S3 : Iya, Karena saya takut Terkena hukuman kalo tidak mengerjakan tugasnya
S14 : Kadang-kadang
S20 : Iya, karena itu kewajiban saya bu.
8. Apakah kamu aktif dalam menjawab masalah yang terdapat di LKS?
Jawab :
S3 : Iya
S14 : Tidak terlalu aktif, karena sudah dijawab sama temen saya yang satu kelompok
dengan saya.
S20 : Iya bu.
9. Apakah model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) ini memotivasi kamu
untuk lebih mempelajari IPS?
Jawab :
S3 : Iya.
S14 : Iya, karena nanti ditanya sama gurunya tentang materi yang akan dibahas.
S20 : Iya.
10. Menurut kamu apa kekurangan dan kelebihan dari pembelajaran dengan model PBL
ini?
Jawab :
S3: waktu dalam mengerjakan LKS terlalu cepat. Kelebihan dapat belajar bersama-
sama.
S14 : Tidak tahu bu.
S20 : Kelebihannya saya bisa belajar sendiri bersama teman-teman tentang materi
yang diajarkan.
98
Lampiran 14
Lembar Hasil Wawancara dengan Guru Siklus II
Hari/Tanggal : Rabu, 01 Juni 2011
Responden : Bapak M. Muchlis, S.pd
Tujuan Wawancara : Untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar IPS siswa,
setelah dilakukan perbaikan-perbaikan terhadap siklus I
Daftar pertanyaan wawancara dengan guru setelah siklus II
1. Menurut Bapak, apakah penerapan pembelajaran model Problem Based Learning
(PBL) ini cocok diterapkan pada pembelajaran IPS?
Jawab: Iya, cocok sekali
2. Berdasarkan pengamatan yang Bapak lakukan, apakah terdapat kemajuan dalam
belajar IPS siswa setelah dilakukan pembelajaran model Problem Based Learning
(PBL)?
Jawab : Iya, pada siklus ke dua ini kemajuan proses aktivitas siswa sangat terlihat.
3. Apa saja kemajuan yang ada pada siswa selama Bapak melakukan pengamatan?
Jawab: Hampir semua indikator proses aktivitas pembelajaran meningkat. Seperti
keberanian siswa sudah meningkat dan semangat dalam mengerjakan tugas
pula meningkat.
4. Dengan yang bapak lakukan selama tindakan II ini, bagaimana tingkat aktivitas siswa
terhadap pembelajaran IPS?
Jawab : Tingkat aktivitas siswa cukup baik meningkat.
5. Apakah siswa menyukai metode ini?
Jawab: Menurut saya siswa sangat antusias dalam mengikuti pembelajaran dengan
metode PBL ini.
6. Apakah terdapat keluhan siswa terhadap penggunaan model pembelajaran Problem
Based Learning (PBL)?
Jawab : Pada siklus ini siswa tidak ada yang mengeluh kepada saya, mungkin
dikarenakan semua siswa telah berdiskusi dengan baik.
7. Apakah model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) sudah dapat
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa?
Jawab : Iya, karena dapat terlihat dari hasil observasi aktivitas dan nilai tes akhir
siklus II ini.
99
Lampiran 15
Lembar Hasil Wawancara dengan Siswa Siklus II
Hari/Tanggal : Rabu, 01 Juni 2011
Tujuan Wawancara : Untuk mengetahui tingkat aktivitas dan hasil belajar IPS siswa,
pada siklus II
.Daftar pertanyaan :
1. Apakah kamu menyukai pembelajaran IPS menggunakan model pembelajaran
Problem Based Learning (PBL)?
Jawab :
S3 : Iya
S14 : Iya
S20 : Iya
2. Metode manakah yang kamu sukai, pembelajaran seperti biasa atau model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL)?
Jawab :
S3 : PBL dan ceramah
S14 : PBL
S20 : PBL
3. Metode manakah yang kamu sukai atau tidak kamu sukai dari model pembelajaran
Problem Based Learning (PBL)?
Jawab :
S3 : Yang saya sukai saat mengerjakan dan memecahkan masalah di LKS
S14 : dapat hadiahnya kalo bisa menjawab dan bertanya.
S20 : semuanya saya suka bu.
4. Perbedaan apa yang kamu rasakan setelah belajar IPS menggunakan model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL)?
Jawab :
S3 : Lebih asyik dalam belajarnya
S14 : Saya lebih rajin ngerjain tugasnya
S20 : saya lebih aktif dalam belajar
5. Apakah kamu lebih sulit memahami pelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL)?
Jawab :
100
S3 : Tidak
S14 : Tidak
S20 : Tidak
6. Apakah kamu aktif dalam bertanya?
Jawab :
S3 : Iya
S14 : Kadang-kadang
S20 : Iya
7. Apakah kamu mengerjakan tugas dengan tepat waktu? Berikan alasannya!
Jawab :
S3 : Iya
S14 : Iya
S20 : Iya
8. Apakah kamu aktif dalam menjawab masalah yang terdapat di LKS?
Jawab :
S3 : Iya
S14 : Iya
S20 : Iya
9. Apakah model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) ini memotivasi kamu
untuk lebih mempelajari IPS?
Jawab :
S3 : Iya
S14 : Iya
S20 : Iya
10. Menurut kamu apakah model pembelajaran problem Based Learning dapat
meningkatkan aktivitas belajar kamu?
Jawab :
S3 : Iya
S14 : Iya
S20 : Iya
101
Lampiran 16
Nama-nama Kelompok Belajar IPS Pada Penerapan Model Pembelajaran Problem
Based Learning (PBL) di Kelas VIII SMP I Al- Fatah
Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3
Eko Dedi Andri
Agung Ajun Bambang
Putri Ayu Ana
Kelompok 4 Kelompok 5 Kelompok 6
Dicky Tia Inggit
Syape’i Afrizal Aldo
Wanda Nicko Hasan maulana
Kelompok 7
Bayu
Dollar
M. Dwi
102
Lampiran 17
Lembar Pedoman Catatan Lapangan
Nama Sekolah :
Kelas :
Pertemuan Ke- :
Hari/Tanggal :
Jumlah Siswa Yang Hadir :
Siswa yang Tidak Hadir :
Catatan :
UJI REFERENSI
Nama : Robiatul Adawiyah
NIM : 107015001173
Jurusan : Pendidikan IPS
Judul Skripsi : Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa (Penelitian
Tindakan Kelas di SMP Islam Al-Fatah Jakarta).
No Nama Buku dan Halaman Paraf Dosen
Pembimbing
BAB I
1 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional Tahun.
Bidang DIKBUD KBRI Tokyo. Hal:1-2
2 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang
mempengaruhinya, Jakarta; PT. Rineka Cipta, 2003. hal.
54
3. Hasil wawancara Guru dan siswa pada tanggal 16-18 Mei
2011
BAB II
1
I wayan Dasna dan Sutrisno, Pembelajaran berbasis
masalah (problem based learning), dari
http://lubisgrafura.wordpress.com. Diakses pada tanggal
10 maret 2011
2
Wiantinaisyah, dkk. Pembelajaran melalui metode PBL
dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan.Fakultas
farmasi universitas Padjajaran.
http:/wiantimultiply.com/journal/item/7/. diakses tanggal
10 maret 2011
3 Standar penilaian dan Buku pelajaran sosial SD, SMP,
dari www.dikdasdki.go.id/download/standarbuku/ips.doc.
diakses pada tanggal 10 maret 2011
4 Latifah, Upaya meningkatkan proses dan Hasil Belajar
IPA siswa kelas 6 SD Negeri Loktabat I melalui
pembelajaran berdasarkan masalah, wordpress, dari http
://latifah04.wordpress.com, diakses pada tanggal 11
maret 2011
5 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan (Dengan
Pendekatan Baru). Bandung:PT. Remaja Rosdakarya.
Hal. 123
6
Nurhayati Abbas, Penerapan Model Pembelajaran
Berdasarkan Masalah (problem based Instruction) dalam
pembelajaran matematika di SMU, dalam jurnal
Pendidikan dan kebudayaan Jakarta, November 2004
Tahun ke-10, No.051, h. 834
7 I wayan Dasna dan Sutrisno, Pembelajaran berbasis
masalah...... Diakses pada tanggal 10 maret 2011
8
Achmad Saifudin, Upaya meningkatkan Hasil Belajar
Kimia Siswa dengan menggunakan Model Pembelajaran
Problem Based Learning (PBL), Jakarta; UIN Syarif
Hidayatullah. Hal : 14
9 I wayan Dasna dan Sutrisno, Pembelajaran berbasis
masalah...... Diakses pada tanggal 20 Agustus 2011
10 Nurhayati Abbas, Penerapan Model Pembelajaran
Berdasarkan Masalah....., h. 833
11
Sadia, I Wayan. “Pengembangan Kemampuan Berpikir
Formal Siswa SMA Melalui Penerapan Model
Pembelajaran "Problem Based Learning" dan "Cycle
Learning" Dalam Pembelajaran Fisika”. dalam Jurnal
Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA Jakarta, No. 1
Th.XXXX Januari 2007. Diakses pada tanggal 14 maret
2011. Hal 6-7
12
Anwar Holil, Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah
dari http://anwarholil.blogspot.com/2009/01/model-
pembelajaran - berdasarkan - masalah.html. diakses pada
tanggal 10 maret 2011
13 Sadirman AM, Interaksi dan motivasi belajar mengajar,
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.2008. hal: 3
14 Sadirman AM, Interaksi dan motivasi belajar
mengajar..... hal: 95
15 Sadirman AM, Interaksi dan motivasi belajar mengajar...
hal: 17
16 Aktivitas dan Prestasi Belajar. Dalam
http:ipotes.wordpress.com. diakses pada tanggal 14 maret
2011
17 Ahmad Rohani. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: PT.
Bhineka Cipta. Hal:6-9
18 S. Nasution. Didaktik Asas-asas mengajar (Jakarta: Bumi
Aksara,2000). Cet.II. Hal: 89
19
http://hemow.wordpress.com. Implementasi Improving
Learning dengan teknik Inquiry sebagai usaha untuk
meninkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran
matematika. Diakses pada tanggal 14 maret 2011
20 Aktivitas dan prestasi belajar dalam
http//ipotes.wordpress.com. diakses pada tanggal 14
maret 2011
21 Ahmad Rohani. Pengelolaan pengajaran. Jakarta: PT
Rineka Cipta, 2004, Hal: 10
22 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi
Aksara,2008.Cetakan ke-8. Hal: 175
23 Slameto, Proses Belajar Mengajar dalam Sistem Kredit
Semester (SKS), (Jakarta: Bumi Aksara, 1991), Cet. 1
hal. 78
24 Isjoni, Model pembelajaran yang efektif Pendidikan Anak
Usia Dini, .yang dikutip dari http://www.isjoni.net/,
diakses pada tanggal 18 juli 2011
25 Isjoni, Model pembelajaran yang efektif Pendidikan Anak
Usia Dini, .yang dikutip dari http://www.isjoni.net/,
diakses pada tanggal 18 juli 2011
26 N. Daldjoeni, Dasar-dasar Ilmu Pengetahuan Sosial,
(Bandung: Alumni, 1992, h. 9
27 Abu Ahmadi, ilmu Sosial Dasar, (Jakarta: PT. Rineka
Cipta, 1991), hal. 2
28 Hisyam Zaini dkk, Desain Pembelajaran di Perguruan
Tinggi, (Yogyakarta: CTSD IAIN Sunan Kalijaga, 2002),
hal. 56
29 Hisyam Zaini dkk, Desain
Pembelajaran..................................
hal. 57.
BAB III
30 Suharsimi Arikunto (ed), Penelitian Tindakan Kelas,
(Jakarta, BUMI AKSARA, 2008), Cet 7, hal. 2
31 Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta:
Prenada Media Group, 2010), Cet. Ke-2, hal. 24
32 Alur Penelitian Tindakan Kelas. Suharsimi Arikunto,
dkk. Penelitian Tindakan ...... Hal: 74
33 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan,
(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006), edisi revisi, cet,6,
hal,65
34 Anas, Sudjiono, Pengantar Evaluasi Pendidikan,
(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada 1996), hal. 164.
35
Yanti, “Peningkatan Penguasaan Konsep Fisika Siswa
Melalui permainan Bernuansa Nilai”, skripsi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, (Jakarta: Perpustakaan UIN Jakarta,
2008), h.41
Jakarta, Agustus 2011
Dosen Pembimbing
Drs. H. Nurochim,MM
NIP. 19590715 198403 1 003