peranan ternak sapi dalam pengembangan agrowisata ... file1 peranan ternak sapi dalam pengembangan...

14
1 PERANAN TERNAK SAPI DALAM PENGEMBANGAN AGROWISATA BERKELANJUTAN DI KABUPATEN TABANAN, BALI Oleh: Ni wayan Tatik Inggriati, Wayan Sayang Yupardhi, dan Gede Suarta Fakultas Peternakan, Universitas Udayana, Bali e-mail: [email protected] ABSTRAK Penelitian telah dilakukan di Kabupaten Tabanan, dari Bulan Mei sampai Oktober Tahun 2017, dengan tujuan untuk: 1) mengetahui seberapa banyak agrowisata di Kab. Tabanan yang menggunakan sapi sebagai atraksi wisata, 2) Mengidentifikasi alasan pengelola agrowisata dalam penggunaan sapi sebagai atraksi wisata, 3) Mengetahui tingkat pengetahuan pengelola agrowisata tentang manfaat ternak sapi bali; 4)Menganalisis hubungan antara tingkat pengetahuan pengelola agrowisata tentang sapi bali dengan tingkat penggunaan sapi bali sebagai atraksi wisata. Metoda Penelitian: lokasi penelitian dipilih secara purposive, di dua kecamatan yaitu (1) Kecamatan Marga, dengan mengambil tiga desa yaitu: Desa Tunjuk yang memiliki agrowisata Taman Sari Buana, di Desa Baru memiliki, Agrowisata Rumah Desa dan Desa Wisata Pinge, serta di Desa Tua yang memiliki Agrowisata Cau Chocolates; (2) Kecamatan Penebel di desa Mengesta yang memiliki Agrowisata Somya Pertiwi. Responden sebanyak 50 orang, yang terdiri dari lima orang pemilik agrowisata, 20 orang pegawai agrowisata, dan 25 orang pemandu wisata. Data dianalisis secara deskriptif dan corelasi jenjang sepearman. Hasil Penelitian: 1) Jumlah agrowisata, di Kabupaten Tabanan belum tercatat secara pasti, namun berdasarkan informasi dari responden, bahwa kelima agrowisata yang menjadi renponden penelitian masih aktif menggunakan sapi; 2) Alasan utama pengelola agrowisata dalam menggunakan sapi sebagai atraksi wisata adalah, karena sangat disukai oleh wisatawan ( dinyatakan oleh 84,00 persen) sisanya 8,00 persen menyatakan ingin membantu peternak untuk meningkatkan pendapatannya; 4,00 persen karena ingin menjaga lingkungan; dan 4,00 persen untuk pelestarian sapi bali; 3) Tngkat pengetahuan pengelola agrowisata tergolong tinggi dengan pencapaian skor 70,23 persen dari total skor maksimal ideal 25; 4) Semakin tinggi tingkat pengetahuan pelaku pariwisata maka semakin tinggi tingkat penggunaan sapi sebagai pendukung aktivitas agrowisata (rs.= 0,335; t hitung = 1,825>t tabel 0,05= 1,645).

Upload: nguyenquynh

Post on 11-Aug-2019

272 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERANAN TERNAK SAPI DALAM PENGEMBANGAN AGROWISATA ... file1 PERANAN TERNAK SAPI DALAM PENGEMBANGAN AGROWISATA BERKELANJUTAN DI KABUPATEN TABANAN, BALI Oleh: Ni wayan Tatik Inggriati,

1

PERANAN TERNAK SAPI DALAM PENGEMBANGAN AGROWISATA

BERKELANJUTAN DI KABUPATEN TABANAN, BALI

Oleh:

Ni wayan Tatik Inggriati, Wayan Sayang Yupardhi, dan Gede Suarta

Fakultas Peternakan, Universitas Udayana, Bali

e-mail: [email protected]

ABSTRAK

Penelitian telah dilakukan di Kabupaten Tabanan, dari Bulan Mei sampai Oktober

Tahun 2017, dengan tujuan untuk: 1) mengetahui seberapa banyak agrowisata di Kab.

Tabanan yang menggunakan sapi sebagai atraksi wisata, 2) Mengidentifikasi alasan

pengelola agrowisata dalam penggunaan sapi sebagai atraksi wisata, 3) Mengetahui tingkat

pengetahuan pengelola agrowisata tentang manfaat ternak sapi bali; 4)Menganalisis

hubungan antara tingkat pengetahuan pengelola agrowisata tentang sapi bali dengan tingkat

penggunaan sapi bali sebagai atraksi wisata. Metoda Penelitian: lokasi penelitian dipilih

secara purposive, di dua kecamatan yaitu (1) Kecamatan Marga, dengan mengambil tiga

desa yaitu: Desa Tunjuk yang memiliki agrowisata Taman Sari Buana, di Desa Baru

memiliki, Agrowisata Rumah Desa dan Desa Wisata Pinge, serta di Desa Tua yang memiliki

Agrowisata Cau Chocolates; (2) Kecamatan Penebel di desa Mengesta yang memiliki

Agrowisata Somya Pertiwi. Responden sebanyak 50 orang, yang terdiri dari lima orang

pemilik agrowisata, 20 orang pegawai agrowisata, dan 25 orang pemandu wisata. Data

dianalisis secara deskriptif dan corelasi jenjang sepearman. Hasil Penelitian: 1) Jumlah

agrowisata, di Kabupaten Tabanan belum tercatat secara pasti, namun berdasarkan informasi

dari responden, bahwa kelima agrowisata yang menjadi renponden penelitian masih aktif

menggunakan sapi; 2) Alasan utama pengelola agrowisata dalam menggunakan sapi sebagai

atraksi wisata adalah, karena sangat disukai oleh wisatawan ( dinyatakan oleh 84,00 persen)

sisanya 8,00 persen menyatakan ingin membantu peternak untuk meningkatkan

pendapatannya; 4,00 persen karena ingin menjaga lingkungan; dan 4,00 persen untuk

pelestarian sapi bali; 3) Tngkat pengetahuan pengelola agrowisata tergolong tinggi dengan

pencapaian skor 70,23 persen dari total skor maksimal ideal 25; 4) Semakin tinggi tingkat

pengetahuan pelaku pariwisata maka semakin tinggi tingkat penggunaan sapi sebagai

pendukung aktivitas agrowisata (rs.= 0,335; t hitung = 1,825>t tabel 0,05= 1,645).

Page 2: PERANAN TERNAK SAPI DALAM PENGEMBANGAN AGROWISATA ... file1 PERANAN TERNAK SAPI DALAM PENGEMBANGAN AGROWISATA BERKELANJUTAN DI KABUPATEN TABANAN, BALI Oleh: Ni wayan Tatik Inggriati,

2

Kesimpulan: 1) jumlah agrowisata yang ada di kabupaten Tabanan, belum tercatat secara

pasti. 2) Alasan utama pengelola agro wisata menggunakan sapi bali sebagai atraksi wisata

adalah karena disenangi oleh wisatawan; 3) Tinkat pengetahuan pelaku pariwisata tentang

manfaat sapi bali tergolong tinggi; 4) Semakin tinggi tingkat pengetahuan pelaku agrowisata

tentang manfaat sapi bali,maka semakin tinggi pula tingkat penggunaan sapi bali sebagai

pendukung agrowisata. Manfaat hasil penelitian adalah untuk memberikan masukan pada

peternak, bahwa sapi bali selain sebagai sumber daging, tenaga kerja, hewan upakara dalam

agama Hindu dan tabungan masyarakat, tetapi juga dapat mendukung aktivitas agrowisata di

Kabupaten Tabanan. Saran: pemerintah dan masyarakat agar berupaya terus menerus untuk

melestarikan sapi bali, sehingga dapat menduking aktivitas agro wisata berkelanjutan di

Kabupaten tabanan.

Kata Kunci: Sapi bali, Atraksi wisata, Agrowisata berkelanjutan

Page 3: PERANAN TERNAK SAPI DALAM PENGEMBANGAN AGROWISATA ... file1 PERANAN TERNAK SAPI DALAM PENGEMBANGAN AGROWISATA BERKELANJUTAN DI KABUPATEN TABANAN, BALI Oleh: Ni wayan Tatik Inggriati,

3

PART OF CATTLE ON DEVELOPMENT

OF AGROTORISM SUSTAINABLE IN TABANAN BALI

By

Ni Wayan Tatik Inggriati, Wayan Sayang Yupardhi, and Gede Suarta

Faculty of Animal Sciece, Udayana University, Bali

e-mail: [email protected]

ABSTRACT

This research was conducted in Tabanan Regency on May to Oktober 2017, The

obyetives of the research were: 1) To know haw much agrotorism in Tabanan Regency use

cattle as tourism attraction; 2) To identify the reason of agrotorism owner in using the animal

as the attraction of tourist; 3) To know knoladge of agrotorism owner level about bali cattle

uses; 4) To Analyse relationship between nkoledgment level of agrotorism owner about bali

cattle in using it attraction of torism. Method of the research used was purposive sampling i e:

two district: (1) Marga district were: Tunjuk Village that has Taman Sari Buana Agrotorism,

Baru village has Rumah Desa Agrotorism, and Pinge Village Torism an Tua village with its

Cau Chocolates Agrotorism; (2) Penebel district at Mengesta village that has Somya Pertiwi

Agrotorism. Therewere 50 respondents consisted of 5 owner agrotorism, 20 eployers of

agrotorism,and 25 tour guides. Data were analized descriptively and Spearman Correlation.

Risults of the research shwed that: 1) The amount of agrotorism in TabananRegency was not

registered ternly, but based on respondents information, those 5 agrotorism are still active to

use cattle; 2) The main reason of the owner of agrotorism in using cattle as torist attraction

was the high interest to see at 84,00% and the rest 12,00% said that they want to helpt

farmers to increase their income, and among them 4,00 want to kipt environment, and 4,00%

preserved bali cattle, 3) Knoeladge level of agrotorism owner classified high (score 70,23%)

of total score 25); 4) The higher the level of knowlagement of owner of agrotorism, the

higher level use d of bali cattle as supporter of ogrotorism (rs = 0,33, t calculated = 1,825>t

table 0,05= 1,645). Cnclusions were 1) The amount of agrotorism in Tabanan Regency was

not good registrated yet, 2) The main reason of the agrotorism owner used bali cattle as

tourist attraction was due to the interesting of the tourist; 3) Tlevel of knowledge ogout bali

cattle as high; 4) The higher knoladge level of the owner about advantages of bali cattle, the

higher used 0f bali cattle as supporter of agrotorism. Results of The reseach could be used to

Page 4: PERANAN TERNAK SAPI DALAM PENGEMBANGAN AGROWISATA ... file1 PERANAN TERNAK SAPI DALAM PENGEMBANGAN AGROWISATA BERKELANJUTAN DI KABUPATEN TABANAN, BALI Oleh: Ni wayan Tatik Inggriati,

4

give information to farmers that bali cattle besides as source of meat, worker power, sacrifice

animal in Hindu religion and social savings, but also to support agrotorism in Tabanan

Regency. Suggestion: government and public should do the best to preseave cali cattle, so it

could Supports agrotorism sustainable in Tabanan Regency.

Key Words: Bali cattle, tourist attraction, sustainable agrotorism.

Page 5: PERANAN TERNAK SAPI DALAM PENGEMBANGAN AGROWISATA ... file1 PERANAN TERNAK SAPI DALAM PENGEMBANGAN AGROWISATA BERKELANJUTAN DI KABUPATEN TABANAN, BALI Oleh: Ni wayan Tatik Inggriati,

5

BAB I . PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ternak sapi merupakan salah satu jenis ternak yang memiliki peran penting dalam

kehidupan masyarakat Bali. Sapi bali di Bali memiliki banyak peran yaitu sebagai penghasil

daging, sarana upacara Hindu, sebagai tenaga kerja khususnya untuk membajak, dan

merupakan sumber pendapatan untuk peternak. Aktivitas membajak dengan sapi disukai oleh

wisatawan, sehingga belakangan ini banyak agro wisata di Kabupaten Tabanan,

menggunakan sapi sebagai atraksi wisata.

Perkembangan Agro Wisata di Kabupaten Tabanan saat ini cukup pesat, namun

belum tercatat dengan baik, sehingga jumlah yang tepat belum diketahui dengan pasti.

Atraksi wisata, sesuai dengan Anon (2017) yang menyatakan bahwa yang paling digemari

oleh wisatawan adalah dalam bidang pengolahan lahan pertanian seperti metekap (membajak

sawah dengan menggunakan sapi sebagai tenaga kerja.

Terkait dengan penjelasan di atas, apakah pemanfaatan ternak sapi dalam

pengembangan pariwisata khususnya agrowsiata di Tabanan Bali, terkait dengan alasan-

alasan tersebut, ataukah karena faktor lain. Untuk itu dilakukan penelitian tentang: Peranan

Ternak Sapi dalam Pengembangan Agrowisata Berkelanjutan di Kabupaten Tabanan, Bali.

I.2 Rumusan Masalah

Masalah yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini antara lain:

a. Berapa banyak agrowisata di Kabupaten Tabanan yang menggunakan ternak sapi

sebagai salah satu komponen agrowisata?

b. Mengapa pengelola agrowisata menggunakan ternak sapi dalam pengembangan

agrowisata yang dikelolanya.

c. Bagaimana tingkat pengetahuan pengelola agrowisata tentang peran ternak sapi

dalam kehidupan masyarakan Bali.

d. Apakah ada hubungan antara tingkat pengetahuan pengelola agrowisata dengan

keputusan dalam menggunakan ternak sapi sebagai salah satu komponen

agrowisata.

I.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini antara lain untuk mengetahui:

Page 6: PERANAN TERNAK SAPI DALAM PENGEMBANGAN AGROWISATA ... file1 PERANAN TERNAK SAPI DALAM PENGEMBANGAN AGROWISATA BERKELANJUTAN DI KABUPATEN TABANAN, BALI Oleh: Ni wayan Tatik Inggriati,

6

a. Jumlah agrowisata di Kabupaten Tabanan yang menggunakan ternak sapi sebagai

salah satu komponen agrowisata.

b. Tujuan pengelola agrowisata menggunakan ternak sapi dalam pengembangan

agrowisata yang dikelolanya.

c. Tingkat pengetahuan pengelola agrowisata tentang peran ternak sapi dalam

kehidupan masyarakan Bali.

d. Hubungan antara pengetahuan pengelola agrowisata tentang ternak sapi dalam

kehidupan masyarakat Bali dengan keputusan menggunakan ternak sapi sebagai

salah satu komponen agrowisata.

BAB II. METODE PENELITIAN

2.1 Tempat dan Lama Penelitian

Penelitian telah dilakukan di Kabupaten Tabanan, dengan mengambil lokasi secara

purposive, yaitu di uda kecamatan yaitu: (1) Kec. Marga, dengan tiga desa yaitu

Tunjuk/dengan Agro wisata Sari Buana, Desa Tua/dengan Agro Wisata Cau Choco;ates, dan

Baru/ dengan agro Wisatadan Rumah Desa dan Agro Wisata Desa Wisata Pinge; (2) Kec.

Penebel, dengan dua desa yaitu Mengesta dan Jati Luih/ dengan Agro wisata Somya Pertiwi.

Penelitian dilakukan selama 1 tahun, dari Januari sampai Desember 2017.

2.2 Materi

Materi (bahan) yang digunakan dalam penelitian ini adalah: kertas dan tinta printer

untuk mencetak kuisioner, alat tulis seperti alas kuisioner, balpoint, pensil, tas untuk

membawa kuisioner ke lapangan, external ardisk untuk menyimpan data.

23 Metode

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metoda wawancara langsung

pada responden, dengan menggunakan kuisioner yang telah disiapkan sebelumnya, dan

Observasi.

Responden dalam penelitian terdiri dari: pemilik agrowisata (masing-masing 1 orang),

tim manajmen (masing-masing 5 orang), gaid (masing-masing 4 orang), sehingga total

responden menjadi 50 orang.

2.5 Variabel yang Diamati

Variabel yang akan diamati dalam penelitian ini antara lain:

1) Karakteristik responden

Page 7: PERANAN TERNAK SAPI DALAM PENGEMBANGAN AGROWISATA ... file1 PERANAN TERNAK SAPI DALAM PENGEMBANGAN AGROWISATA BERKELANJUTAN DI KABUPATEN TABANAN, BALI Oleh: Ni wayan Tatik Inggriati,

7

2) Tingkat pengetahuan responden mengenai manfaat sapi bali untuk kehidupan manusia

seperti: a). sebagai sumber daging, b). sebagai Ternak pendukung upacara Agama

Hindu di Bali, c). sebagai plasma nutfah yang harus dilestarikan demi perkembangan

ilmu pengetahuan, khususnya bidang peternakan (sebagai variable X/independen

variable).

3) Tingkat pemanfaatan sapi untuk aktifitas pariwisata (seberapa sering atraksi

menggunakan sapi untuk membajak sawah, memandikan sapi, dan memberi makan

sapi, dipilih oleh wisatawan untuk ditonton ataupun dilakukan sebagai kesukaan

wisatawan tersebut) (sebagai Variabel Y/devenden variable)

4) Untuk mengukur variable X dan Y, digunakan sekala jenjang 5 seperti tabel berikut

No Tingkat pengetahuan

(variable X)

Tingkat pemanfaatan sapi dalam

atraksi pariwisata (variable Y)

Nilai/pencapaian

scor (%)

1 Sangat rendah Sangat jarang 1/20 - 36

2 Rendah Jarang 2/37 - 52

3 Sedang Sedang 3/53 - 68

4 Tinggi Sering 4/69 - 84

5 Sangat tinggi Sangat sering 5/85 - 100

Pemberian scor pada variable X dan Y, berdasarkam scor yang dicapai oleh masing-

masing responden, yang merupakan jawaban yang diberikan oleh responden dalam

wawancara menggunakan kuisioner, dikalikan dengan scor maksimal ideal yang dapat

diperolel oleh responden dan dibagi 100.

2.6 Analisis Statistika

Data yang diperoleh dianalisis sesuai dengan tujuan penelitian antara lain:

1) Untuk mengetahui jumlah agrowisata di Kabupaten Tabanan yang menggunakan

ternak sapi sebagai salah satu komponen agrowisata; tujuan pengelolaan

agrowisata dengan menggunakan sapi sebagai komponen pariwisata; dan tingkat

pengetahuan responden mengenai manfaat ternak sapi untuk kehidupan

masyarakat; dianalisis secara deskriptif (Steel dan Torrie, 1989).

2) Untuk melihat hubungan antara tingkat pengetahuan (variable X) dengan tingkat

pemanfaatan ternak sapi (membajak) sebagai komponen pariwisata (variable Y),

dianalisis dengan Corelasi Jenjang Spearman (Steel dan Torrie, 1989). Dengan

tingkat keparcayaan 5% dan 10%.

Page 8: PERANAN TERNAK SAPI DALAM PENGEMBANGAN AGROWISATA ... file1 PERANAN TERNAK SAPI DALAM PENGEMBANGAN AGROWISATA BERKELANJUTAN DI KABUPATEN TABANAN, BALI Oleh: Ni wayan Tatik Inggriati,

8

III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

3.1 Jumlah Agrowisata di Kabupaten Tabanan

Jumlah agrowisata, di Kabupaten Tabanan belum tercatat secara pasti, karena belum

ada agrowisata yang secara resmi melaporkan keberadaannya pada pemerintah kabupaten

Tabanan. Agrowisata di Kabupaten Tabanan, sesungguhnya perlu mendapat perhatian

pemerintah karena Tabanan merupakan daerah pertanian lahan basah (sawah). Sesuai dengan

definisi yang disampaikan oleh Damardjati (1995) bahwa yang dimaksud dengan agrowisata

adalah wisata pertanian dengan objek kunjungan daerah pertanian atau perkebunan yang

sifatnya khas.

Tumbuhnya agrowisata di Tabanan karena inisiatif pemilik yang merupakan inspirasi

dari keadaan peternak sapi yang masih memelihara sapi secara tradisional, sehingga

peternakan sapi hanya sebagai pekerjaan sambilan dan sebagai tabungan yang dapat dijual

pada saat membutuhkan uang. Berdasarkan kondisi tersebut para pemilik agrowisata

berkeinginan untuk membantu peternak sapi dalam meningkatkan pendapatannya dengan

menggunakan sapi sebagai pendukung aktivitas agrowisata.

Data tersebut sesuai dengan definisi tentang agrowisata yang disampaikan oleh

Deptan (2013) dan Rai Utama (2013) bahwa di Indonesia, agrowisata atau agroturisme

didefinisikan sebagai sebuah bentuk kegiatan pariwisata yang memanfaatkan usaha agro

(agribisnis) sebagai objek wisata dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan, pengalaman,

rekreasi dan hubungan usaha di bidang pertanian. Kondisi pada agrowisata di Tabanan, sesuai

dengan depinisi tersebut.

Hasil penelitian menunjukkan, kelima agrowisata memiliki cara yang berbeda dalam

menjalin kerjasama dengan peternak sapi dalam melaksanakan atraksi wisata. Agrowisata

Cau Chocolates, menjalin kerjasama dengan menyiapkan kandang sapi di lokasi agrowisata,

dam menyewa sapi tersebut dengan harga Rp. 500.000/bulan. Jumlah sapi yang dipelihara

tidak dibatasi, yang penting ada sapi yang bisa digunakan untuk membajak, jinak kalau di

mandikan atau diberi pakan oleh wisatawan. Pendapatan lain yang bisa diperoleh peternak

adalah setiap atraksi untuk wisatawan yang berjumlah 1 – 5 orang dibayar Rp. 200.000,- dan

jika lebih dari 5 orang di bayar Rp. 250.000,- untuk sekali atraksi. Hal tersebut menunjukkan

bahwa, peternak mendapat tambahan pendapatan dari aktivitas tersebut.

Agrowisata Rumah Desa di Desa Baru, menjalin kerjasama dengan peternak sapi

dengan cara yang berbeda, yaitu Imbalan yang didapat oleh peternak sebesar Rp. 300.000,-

Page 9: PERANAN TERNAK SAPI DALAM PENGEMBANGAN AGROWISATA ... file1 PERANAN TERNAK SAPI DALAM PENGEMBANGAN AGROWISATA BERKELANJUTAN DI KABUPATEN TABANAN, BALI Oleh: Ni wayan Tatik Inggriati,

9

setiap atraksi, dan sapi dipelihara di lahannya petani yang bersangkutan. Hal tersebut dapat

menambah pendapatan peternak..

Agrowisata di Desa Wisata Pinge, Desa Baru, memiliki cara yang berbeda yaitu,

wisatawan diajak langsung ke sawah untuk melihat atraksi yang dilakukan oleh peternak

setempat, dan peternak diberi imbalan Rp. 100.000,-/sekali atraksi. Semua peternak yangada

di dusun Pinge bisa ikut mengambil bagian dalam atraksi tersebut, karena dikelola oleh

masyarakat di dusun tersebu.

Agrowisata Sari Buana, di Desa Tunjuk, menggunakan ternak sapi milik peternak di

desa tersebut, yang diberi imbalan Rp. 300.000,- setiap atraksi. Wisatawan yang dating

sangat menyukai atraksi membajak sawah. Hal tersebut juga menunjukkan bahwa,

pendapatan peternak sapi di Desa Tunjuk dapat ditingkatkan melalui aktivitas agrowisata.

Agrowisata di Desa Mengesta, tidak memiliki kerjasama yga terstruktur, seperti

agrowisata yang lain, namun wisatawan dapat menyaksikan atraksi sapi untuk membajak

dengan memesan terlebih dahulu, dan dicarikan peternak yang mau melakukan aktivitas

tersebut di sawahnya sendiri. Imbalan yang diberikan antara Rp. 100.000 - 200.000,- setiap

atraksi. Hal tersebut disambut baik oleh peternak, karena dapat meningkatkan pendapatannya.

3.2 Alasan Pengelola Agrowisata dalam Menggunakan Sapi Sebagai Atraksi Wisata

Berdasarkan hasil wawancara dari 50 responden, didapatkan bahwa, alasan pengelola

agrowisata dalam menggunakan sapi sebagai atraksi agrowisata adalah, karena sangat disukai

oleh wisatawan ( dinyatakan oleh 42 orrang/84,00 persen) sisanya 4 orang/8,00 persen

menyatakan ingin membantu peternak untuk meningkatkan pendapatannya, dan 2 orang/ 4,00

persen karena ingin menjaga lingkungan, dan 2 orang/4,00 persen untuk pelestarian sapi bali.

Melihat data tersebut dapat dikatakan bahwa, wisatawan sangat menyukai atraksi wisata

dengan menggunakan sapi. Hal tersebut sudah terjadi sejak adanya wisatawan asing dating ke

Bali. Ternak sapi selalu menjadi teman petani Bali di sawah, karena dapat membantu

membajak. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Annon (2012) yang menyatakan bahwa sapi

Bali merupakan hewan ternak yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat petani

di Bali., sehingga aktivitas pariwisata khususnya di kabupaten Tabanan sangat bergantung

pada keberadaan sapi bali.

Beberapa atraksi yang disuguhkan oleh agrowisata antaralain: atraksi membajak

merupakan atraksi yang paling disukai, kemudian diikuti oleh atraksi memandikan sapi, dam

memberi pakan pada sapi. Atraksi tersebut tidak hanya disukai oleh wisatawan asing, namun

juga sangat digemari oleh anak-anak, mulai dari Taman kanak-kanak sampai sekolah Dasar..

Page 10: PERANAN TERNAK SAPI DALAM PENGEMBANGAN AGROWISATA ... file1 PERANAN TERNAK SAPI DALAM PENGEMBANGAN AGROWISATA BERKELANJUTAN DI KABUPATEN TABANAN, BALI Oleh: Ni wayan Tatik Inggriati,

10

Hal tersebut sesuai dengan laporan Heri Sidik (2015) bahwa Kepala Bidang Pengembangan

Destinasi Wisata Dispar DIY, mengatakan bahwa festival gerobak sapi digelar untuk

meningkatkan daya tarik wisatawan. Gerobak sapi yang semula hanya berfungsi sebagai

pengangkut hasil bumi dan bahan bangunan, kini gerobak sapi juga bisa mendukung paket-

paket wisata tertentu.

3.3 Tingkat Pengetahuan Pengelola Agrowisata tentang Manfaat Ternak Sapi

Tingkat pengetahuan pengelola agrowisata tentang manfaat Ternak sapi tergolong

tinggi, dengan pencapaian skor 70,23 persen dari total skor maksimal ideal 25. Hal ini

menunjukkan bahwa, tingkat pengetahuan pengelola agrowisata tentang manfaat sapi seperti:

sapi sebagai sumber daging untuk masyarakat, sebagai tabungan kluarga yang bisa dijual

setiap saat jika diperlukan, sebagai sarana upakara dalam Agama Hindu, sebagai plasma utfah

yang harus dilestarikan, dan juga dapat sebagai atraksi wisata. Tingginya pengetahuan

tersebut harus dipertahankan untuk pelestarian sapi bali yang sudah terbukti dapat

mendukung aktivitas agrowisata. Sesuai pendapat Wiguna, dkk (2015) yang menyatakan

bahwa, hilangnya budaya metekap menyebabkan hilangnya berbagai ilmu pengetahuan dan

teknologi tradisional masyarakat Bali, seperti pengetahuan tentang membuat bajak berserta

perkengkapannya., yang berarti pula hilangnya sebagian budaya Masyarakat Bali.

Pengetahuan yang tinggi pada pengelola agrowisata dapat diharapkan untuk memberi

motivasi pada peternak sapi, untuk terus mengembangkan ternak sapi, karena dapat

meningkatkan pendapatan peternak melalui aktivitas agrowisata berkelanjutan di kabupaten

tabanan, selain sebagai sarana upacara dalam Agama Hindu di Bali. Hal tersebut sesuai

dengan pernyataan Paguyuban Majapahit (2010), bahwa sapi adalah hewan yang sangat

disakralkan oleh umat Hindu. Menurut ajaran agama Hindu, sapi merupakan lambang dari

ibu pertiwi yang memberikan kesejahteraan kepada semua makhluk hidup di bumi ini.

3.4 Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Dengan Pemanfaatan Sapi Sebagai Atraksi

Agrowisata

Semakin tinggi tingkat pengetahuan pelaku pariwisata maka semakin tinggi tingkat

penggunaan sapi sebagai pendukung aktivitas agrowisata (rs.=0, 335, t hitung = 1,825>t

tabel 0,05= 1,645). Hal tersebut dapat dikatakan, bahwa semakin tinggi tingkat pengetahuan

pelaku agrowisata tentang manfaat Ternak sapi bali khususnya, maka semakin tinggi

upayanya untuk membawa tamu-tamunya dating ke agrowisata untuk menyaksikan atraksi

wisata dengan menggunakan Ternak sapi.

Page 11: PERANAN TERNAK SAPI DALAM PENGEMBANGAN AGROWISATA ... file1 PERANAN TERNAK SAPI DALAM PENGEMBANGAN AGROWISATA BERKELANJUTAN DI KABUPATEN TABANAN, BALI Oleh: Ni wayan Tatik Inggriati,

11

Atraksi wisata dengan menggunakan sapi, perlu dikembangkan di Bali, karena selain

sapi bali harus dilestarikan, tetapi juga sangat bermanfaat terhadap kehidupan manusia. Sapi

bali selain dipelihara di sawah, juga dapat dipelihara di kebun untuk dicari kotorannya

dijadikan pupuk, sehingga kotoran sapi tidak mencemari lingkungan. Hal tersebut sesuai

dengan pernyataan Iwan, dkk. (2014) bahwa konsep Sistem Pertanian Terintegrasi (Simantri)

di Bali, dapat mendorong pemanfaatan limbah pertanian dan ternak menjadi pupuk, sehingga

dapat berorientasi pada usaha pertanian tanpa limbah (zero waste) dan menghasilkan 4 F

(food, feed, fertilizer, dan fuel).

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari hasil Penelitian sementara ini adalah::

1) Jumlah agrowisata yang ada di Kabupaten Tabanan, belum tercatat secara pasti.

2) Alasan utama pengelola agro wisata menggunakan sapi bali sebagai atraksi wisata adalah

karena disenangi oleh wisatawan.

3) Tingkat pengetahuan pelaku agrowisata tentang mantaaf sapi bali tergolong tinggi

3) Semakin tinggi tingkat pengetahuan pelaku agrowisata tentang manfaat sapi bali,maka

semakin tinggi pula tingkat penggunaan sapi bali sebagai pendukung agrowisata.

4.2 Saran

. Saran yang dapat diajukan dari hasil penlitian ini antaralain:

1) Untuk Pemerintah Daerah Kabupaten Tabanan, agar berupaya mencari data tentang

keberadaan agrowisata yang ada di daerahnya.

2) Untuk penyuluh di Kabupaten Tabanan, agar belajar tentang manfaat adanya atraksi

agrowista dengan menggunakan sapi, sehingga bisa meyakinkan peternak bahwa, sapi

tidak hanya dapat dijual sebagai sumber daging, tetapi juga sebagai obyek wisata

untuk meningkatkan pendapatan.

3) Pemahaman tentang pentingnya pelestarian sapi bali, perlu ditingkatkan baik pada

pelaku pariwisata, penyuluh, maupun peternak sapi di Kabupaten Tabanan khususnya,

dan di Bali pada umumnya.

Page 12: PERANAN TERNAK SAPI DALAM PENGEMBANGAN AGROWISATA ... file1 PERANAN TERNAK SAPI DALAM PENGEMBANGAN AGROWISATA BERKELANJUTAN DI KABUPATEN TABANAN, BALI Oleh: Ni wayan Tatik Inggriati,

12

DAFTAR PUSTAKA

Annon. “tt”. Sapi Gerumbungan. http://www.balitoursclub.com/berita 204. Sapi

Gerumbungan.html

Annon. 2012. Sapi Bali. http://ternakssapi.blogspot.co.id/2010/12/sapi-bali.html

Annon. 2013b. Tim Pemetaan Kawasan Warisan Budaya. Laporan Pemetaan Jaringan Irigasi,

Kawasan Warisan Budaya. Pemerintah Provinsi Bali. Dinas Kebudayaan Provinsi

Bali. 2013.

Annon. 2016. Musim Bajak Sawah Jatiluwih Jadi Magnet Wisatawan.

http://radarbali.jawapos.com/read/2016/07/30/4559/musim-bajak-sawah-jatiluwih-

jadi-magnet-wisatawan

Agrowisata Desa Tunjuk. 2017. http://tabanan.tabanankab.go.id/berita/desa-tunjuk/

Heri Sidik. 2015. Festival Gerobak Sapi dukung pariwisata budaya.

http://www.antaranews.com /berita/516534/sultan-festival-gerobak-sapi-dukung-

pariwisata-budaya

Iwan S.A, Sarwititi S, Kedi S dan Ninuk P. 2014. Sistem Pertanian Terintegrasi – Simantri:

Konsep, Pelaksanaan Dan Perannya Dalam Pembangunan Pertanian Di Provinsi

Bali. FORUM PENELITIAN AGRO EKONOMI, Volume 32 No. 2, Desember

2014: 157 – 176

Iendro. 2013. Metekap - Membajak Sawah. http://iendro.blogspot.co.id/2013/ 02/matekap-

membajak-sawah.html

Maha Dwija Santya. 2015. Mengapa Orang Hindu Tidak Memakan Daging Sapi? Dalam

Inspirasi & Renungan. http://www.kulkulbali.co/post.php?

a=373&t=mengapa_orang_ hindu_tidak_memakan_daging_sapi#.WIFy-_KDAQI

Paguyuban Majapahid. 2010. Sapi Binatang Suci Menurut Hindu.

http://majapahid.blogspot.co.id/2010/08/sapi-binatang-suci-menurut-hindu.html

Rachmat. 2012. Teknik Budidaya Penggemukan Sapi Bali. Http://rahmatumi.

blogspot.co.id/2012/11/teknik-budidaya-penggemukan-sapi-bali.html

Steel, R.G.D. and Torrie, J.H. l989. Principles and Procedures of Statistics. 2nd Ed.

McGraw-Hill International Book Co., London.

Wiguna A.A. 2006. Transformasi Inovasi Teknologi Pertanian dengan Pendekatan

Ecofarming pada Ekosistem Subak di Bali. Laporan Akhir. Badan Penelitian

dan Pengembangan Pertanian. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bali 2006

Wiguna A.A., Mark Infield and Ahmand Kusworo. 2015. Valuing Biodiversity and

Ecosystem Services in the Subak rice terraces, a cultural landscape of Bali,

Indonesia. Detail Pilot Site Report and Recommendations. Fauna and Flora

Internationa.

Page 13: PERANAN TERNAK SAPI DALAM PENGEMBANGAN AGROWISATA ... file1 PERANAN TERNAK SAPI DALAM PENGEMBANGAN AGROWISATA BERKELANJUTAN DI KABUPATEN TABANAN, BALI Oleh: Ni wayan Tatik Inggriati,

13

Page 14: PERANAN TERNAK SAPI DALAM PENGEMBANGAN AGROWISATA ... file1 PERANAN TERNAK SAPI DALAM PENGEMBANGAN AGROWISATA BERKELANJUTAN DI KABUPATEN TABANAN, BALI Oleh: Ni wayan Tatik Inggriati,