peranan pengawas pendidikan agama islam dalam … · peranan pengawas pendidikan agama islam dalam...

118
PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG KAB. TAKALAR SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh: Siska Azis NIM: 10519249215 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 1441 H/2019 M

Upload: others

Post on 26-Nov-2020

10 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM

MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS

MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

KAB. TAKALAR

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Pendidikan

Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas

Muhammadiyah Makassar

Oleh:

Siska Azis

NIM: 10519249215

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

1441 H/2019 M

Page 2: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG
Page 3: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG
Page 4: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG
Page 5: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG
Page 6: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

ABSTRAK

Siska Azis.10519249215. Peranan Pengawas Pendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru PAI Di Mts Muhammadiyah Salaka

Kec.Pattallassang Kab. Takalar. Dibimbing oleh Nurhaeni Ds dan Abd. Rahman

Bahtiar.

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui Peran Pengawas dalam

meningkatkan Profesionalisme Guru PAI, profesionalisme guru PAI di Mts.

Muhammadiyah Salaka Kab.Takalar serta untuk mengetahui faktor pendukung

dan penghambat peningkatan Profesionalisme Guru.

Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif. Sumber data dalam penelitian adalah kepala sekolah, pengawas kemenag serta guru Pendidikan

agama islam. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu pedoman observasi,

pedoman wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu

teknik reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data.

Hasil penelitian membuktikan bahwa, Peran pengawas yaitu memberikan

pelayanan bimbingan yang efektif dengan mengadakan pelatihan-pelatihan dan

work shop, tetapi peran pengawas masih sangat minim perhatian sebab pengawas

guru PAI hanya menjalankan fungsi pengawasan formalistik dengan hanya

memeriksa kelengkapan administrasi dan perangkat pembelajaran dibandingkan

dengan model, metode, dan konten materi Guru PAI di MTs. Muhammadiyah

Salaka.Guru PAI di MTs Muhammadiyah Salaka telah menunjukkan perannya

sebagai seorang guru yang profesional dengan menjalankan fungsi pedagogik,

kepribadian, dan sosial dengan baik. Hal itu terlihat dari metode mengajar yang

kreatif dan aplikatif. Beberapa guru juga menampilkan etos mengajar dan

semangat untuk terus maju dengan sesering mungkin mengikuti pelatihan,

workshop, ataupun seminar. Faktor pendukung untuk meningkatkan

profesionalisme guru yaitu berusaha memberikan fasilitas yang menunjang, hal itu

belum secara maksimal dan konsisten dilaksanakan disebabkan faktor – faktor

internal seperti honor yang tidak sesuai porsi mengajar, guru tidak full time di

sekolah, guru hanya hadir untuk menyelesaikan tugas mengajarnya, dan faktor

eksternal seperti kurangnya pengadaan pelatihan ataupun workshop oleh

kementrian agama.

Kata Kunci: Pengawas,Profesionalisme Guru PAI

Page 7: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji dan syukur terpanjatkan kehadirat Allah SWT.

Tuhan pencipta segala sesuatu yang ada dimuka bumi ini dan seluruh isi alam

semesta yang telah memberikan kenikmatan kepada kita, baik itu secara jasmani

maupun rohani. Berkat rahmat dan petunjuk-Nya pula, penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Sholawat serta salam tercurah kepada

pimpinan Islam yang telah membawa sinar kecemerlangan Islam yaitu Nabi

Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya yang telah

membimbing umat kearah jalan yang benar.

Tentunya penulis tidak terlepas dari dukungan dan sumbangan pemikiran

dari segenap pihak yang penulis rasakan selama ini atas jasa-jasanya yang

diberikan secara tulus ikhlas, baik material maupun spiritual dalam usaha mencari

kesempurnaan dan manfaat dari penulisan skripsi ini, tak lupa penulis ungkapkan

rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada.

1. Kedua orang tua tercinta, Abd Azis dan St Fatimah, yang selalu memberikan

cinta dan kasih sayang, dorongan semangat dan motivasinya, setiap waktu

bersujud dan berdoa demi kelancaran penulisan skripsi ini hingga tercapainya

cita-cita penulis.

2. Bapak Prof. Dr. H. Abdul Rahman Rahim, SE., MM sebagai Rektor

Universitas Muhammadiyah Makassar. Yang telah memberikan kesempatan

kepada penulis sehingga terselesainya skripsi ini.

Page 8: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

3. Bapak Drs. H. Mawardi Pewangi, M.Pd.I selaku Dekan Fakultas Agama Islam

Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Ibu Dr. Amirah Mawardi, S.Ag., M.Si sebagai Ketua Prodi Pendidikan Agama

Islam di Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar.

5. Ibu Dra. Hj. Nurhaeni DS, M.Pd. dan Bapak Abd. Rahman Bahtiar, S.Ag.,

M.A., selaku pembimbing yang dengan penuh kesabaran dan keikhlasan

membimbing serta memberikan pengarahan, sehingga skripsi ini dapat

tersusun.

6. Bapak/Ibu para dosen Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah

Makassar.

7. Ibu Wanti Dewayani, SE selaku kepala sekolah MTs. Muhammadiyah Salaka

Kecamatan Pattallassang, yang telah memberikan izin untuk melakukan

penelitian.

8. Bapak/Ibu guru MTs. Muhammadiyah Salaka Kecamatan Pattallassang.

9. Teman dan sahabat penulis, yang selalu memberikan dukungan dalam

menyelesaikan skripsi ini.

10. Terakhir ucapan terima kasih juga disampaikan kepada mereka yang namanya

tidak dapat penulis sebutkan satu persatu tetapi banyak menyelesaikan skripsi

ini.

Penulis senantiasa mengharapkan kritikan dan saran dari berbagai pihak

yang sifatnya membangun karena penulis yakin bahwa suatu persoalan tidak akan

berarti sama sekali tanpa adanya kritikan. Mudah-mudahan skripsi ini dapat

Page 9: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

memberikan manfaat bagi para pembaca. Terutama bagi diri pribadi penulis.

Aamiin.

Makassar, 10 Muharram 1440 H

10 September 2019 M

Siska Azis

10519249215

Page 10: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ...................................................................................... i

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ ii

PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................................ iii

BERITA ACARA MUNAQASAH .................................................................. iv

PERSETUJUAN PEMBIMBING.................................................................... v

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ........................................... vi

ABSTRAK ......................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... viii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL.............................................................................................. xii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

A. Latar Belakang ........................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 5

BAB II TINJAUAN TEORITIS ...................................................................... 7

A. Peran Pengawas PAI ............................................................................... 7

1. Pengertian Pengawas ........................................................................ 7

2. Pengertian Pengawas Pendidikan Agama Islam ............................... 8

3. Kualifikasi Pengawas Pendidikan ..................................................... 8

4. Kompetensi Pengawas Pendidikan ................................................... 9

5. Tugas Pokok Pengawas Pendidikan .................................................. 13

Page 11: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

xii

6. Perencaaan Program Kepengawasan Pendidikan.............................. 13

7. Implementasi Program Kepengawasan Pendidikan .......................... 17

8. Implikasi Kepengawasan Pendidikan ............................................... 22

B. Profesionalisme Guru PAI ...................................................................... 23

1. Pengertian guru ................................................................................ 23

2. Kualifikasi guru agama islam............................................................ 25

3. Tugas pokok dan tanggungjawab guru ............................................. 26

4. Profesionalisme Guru Agama Islam ................................................. 27

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 31

A. Jenis Penelitian ........................................................................................ 31

B. Lokasi dan Objek Penelitian ................................................................... 31

C. Fokus Penelitian ...................................................................................... 32

D. Deskripsi Fokus Penelitian ...................................................................... 32

E. Sumber Data ............................................................................................ 33

F. Instrumen Penelitian ............................................................................ 34

G. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 35

H. Teknik Analisis Data .............................................................................. 36

BAB IV HASIL PENELITIAN ........................................................................ 38

A. Profil Lokasi Penelitian .......................................................................... 38

B. Peran Pengawas Pendidikan Agama Islam di MTS Muhammadiyah

Salaka ...................................................................................................... 43

C. Profesionalisme Guru Pendidikan Agama Islam di MTS

Muhammadiyah Salaka ........................................................................... 48

Page 12: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

xiii

D. Faktor Pendukung dan Penghambat Dalam Meningkatkan

Profesionalisme Guru Pendidikan Agama Islam .................................... 70

BAB V PENUTUP ............................................................................................. 75

a. Kesimpulan .............................................................................................. 75

b. Saran ........................................................................................................ 78

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 13: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Data Guru ............................................................................................ 40

Tabel 4.2 Data Siswa........................................................................................... 42

Tabel 4.3 Data Failitas ....................................................................................... 42

Page 14: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Guru adalah ujung tombak dalam dunia pendidikan. Guru menjadi

semacam rahim yang menjadi tempat lahirnya segala pengetahuan, pendidikan,

generasi baru yang akan menggantikan dan memperbaharui dan meneruskan peran

generasi tua yang semakin renta. Guru dalam bahasa Suprihatiningrum adalah

meraka yang mampu merancang program pembelajaran, menata dan mengelola

kelas agar siswa dapat belajar dan pada akhirnya mampu meraih tingkat

kedewasaan sebagai tujuan akhir dari proses pendidikan nasional.

Dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 disebutkan bahwa salah

satu tujuan Pendidikan Nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. 1

Sedangkan dalam GBHN Tahun 1993 “Pendidikan nasional bertujuan

untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia, yaitu manusia yang

beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi luhur,

berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil,

berdisiplin, beretos kerja, profesional, bertanggung jawab, produktif, serta

sehat jasmani dan rohani” 2

Pendidikan Agama Islam juga menjadi satu terma yang difokuskan oleh

pemerintah. Lewat Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI)

pemerintah berusaha dengan semaksimal mungkin meningkatkan profesionalisme

guru agama islam dalam proses belajar mengajar di sekolah-sekolah agama. Peran

guru agama dituntut bisa mengorganisasi, memanajemen, dan menggunakan

1 Undang – undang RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Cet. VII;

(Jakarta ; Sinar Grafika, 2016). h., 3. 2 Garis-garis Besar Haluan Negaratap MPR no. II/MPR/1988. h.,4.

Page 15: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

2

metode serta analisis hasil belajar yang lebih kreatif dan lebih baik lagi, khususya

dilingkungan Madrasah.

Namun beberapa tahun terakhir ini, para guru sering mendapat kesulitan

hingga cemohan dari para orang tua murid dan masyarakat. Beberapa penilaian itu

menganggap para guru gagal dalam menjalankan perannya sebagai pendidikan

profesional. Konflik antara guru dan siswa yang berujung pada perkelahian dan

kisruh dengan orangtua telah menjadi konsumsi di media massa dan pemberitaan.

Oleh sebab itu, peranan guru akhirnya dipertanyakan eksistensinya secara

fungsional. Hal ini antara lain disebabkan munculnya serangkaian fenomena para

lulusan pendidikan yang secara moral cenderung merosot dan secara intelektual

akademik juga kurang siap untuk memasuki lapangan kerja.

Memang tidak bisa dipungkiri bahwa dalam segi kwalitas, pendidikan di

indonesia masih jaug dari kata berhasil. Beberapa lembaga penelitian

menyebutkan bahwa Indonesia berada diperingkat kesekian dalam soal kwalitas

lulusan pendidikan. Pembanguna Pendidikan Untuk Semua atau education for all

(EFA) di Indonesia menurun tiap tahunnya. Tahun 2011 mislnya Indonesia berada

diperingkat 69 dari 127 negara dan merosot dibandingkan tahun 2010 yang berada

pada posisi 65. Indeks yang dikeluarkan pada tahun 2011 oleh UNESCO ini lebih

rendah dibandingkan Brunei Darussalam (34), serta terpaut empat peringkat dari

Malaysia (65).

Hal yang sama juga terjadi di lingkungan madrasah. Peranan guru

Pendidikan Agama Islam juga sering dianggap kurang berhasil (untuk tidak

Page 16: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

3

mengatakan “gagal”) dalam menggarap sikap dan perilaku keberagamaan peserta

didik serta membangun moral dan etika bangsa.

Sebenarnya, dalam meningkatkan profesionalisme, guru dapat dibimbing

oleh pengawas yang dalam istilah pendidikan disebut Pengawas. Pengawas

mempunyai tugas dan tanggung jawab yang sangat berat, serta mempunyai

peranan yang sangat penting terhadap perkembangan dan kemajuan sekolah.

Keberadaannya sangat diharapkan oleh guru dalam rangka membantu dan

membimbing guru ke arah tercapainya peningkatan kualitas pembelajaran guru

mata pelajaran, khususnya mata pelajaran agama Islam dilingkungan sekolah-

sekolah yang bernaung pada Kementerian Agama.

Ada beberapa kasus, misalnya di sekolah tempat penulis melakukan praktek

belajar beberapa tahun lalu, para guru agama dengan amat baik mendapat

bimbingan ataupun pengawasan sehingga membuat sekolah ini mendapatkan

prestasi ditingkat kabupaten perihal nilai mata pelajaran agama yang tinggi dan

perkembangan karakter peserta didik yang membanggakan.

Oleh sebab itu, dalam melaksanakan tugasnya, pengawas berkewajiban

membantu para guru dengan memberikan bimbingan dan dukungan agar guru

dapat melaksanakan tugasnya, baik sebagai pendidik maupun pengajar.

Pengawasan merupakan terjemahan langsung dari istilah controlling dan

bukan terjemahan dari tema pengawasan semata, karena sesungguhnya

pelaksanaan pengawasan merupakan salah satu bagian kecil dalam kegiatan

controlling. Hal ini juga dikuatkan oleh PP Nomor 19 tahun 2005 pasal 23 yang

menyebutkan bahwa pengawasan proses pembelajaran sebagaimana dimaksud

Page 17: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

4

dalam pasal 19 ayat (3) adalah meliputi: pemantauan, pengawasan, evaluasi,

pelaporan dan pengambilan langkah tindak lanjut yang diperlukan.

Madrasah Tsanawiah Salaka adalah salah satu sekolah yang secara rutin

dan berkala melakukan pengawasan di lingkungan Madrasah. Sekolah ini juga

termasuk sekolah yang mempunyai prestasi mata pelajaran agama yang cukup

tinggi dan membanggakan. Oleh sebab itu, berangkat dari latar belakang diatas

peneliti tertarik menjadikan MTs Muhammadiyah Salaka Kab. Takalar sebagai

objek penelitian tentang “Peranan Pengawas Pendidikan Agama Islam dalam

Meningkatkan Profesionalisme Guru PAI Di MTs Muhammadiyah Salaka Kec.

Pattallassang Kab. Takalar.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Peranan Pengawas di MTs. Muhammadiyah Salaka Kab.

Takalar?

2. Bagaimana Profesionalisme Guru PAI Di MTs Muhammadiyah Salaka

Kab. Takalar ?

3. Apa faktor Pendukung dan Penghambat dalam Meningkatkan

Profesionalisme Guru PAI Di MTs Muhammadiyah Salaka Kab. Takalar ?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan sebagai

berikut :

1. Untuk mengetahui peranan Pengawas DI MTs. Muhammadiyah Salaka

Kab. Takalar.

Page 18: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

5

2. Untuk mengetahui Profesionalisme Guru PAI Di MTs. Muhammadiyah

Salaka Kab. Takalar.

3. Untuk mengetahui factor Pendukung dan Penghambat dalam

Meningkatkan Profesionalisme Guru PAI Di MTs. Muhammadiyah Salaka

Kab. Takalar

D. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini di harapkan dapat memberikan manfaat antara

lain :

1. Manfaat Teoritis

a. Bagi Sekolah, memberikan sumbangan pengetahuan yang berarti dan

berharga dalam pembinaan Profesionalisme Guru.

b. Bagi Peneliti, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah

wawasan dan pengalaman dalam melakukan penelitian.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Guru, dapat di jadikan bahan informasi pada guru dalam

meningkatkan profesionalisme guru PAI di tingkatan madrasah

tsanawiyah khususnya di kabupaten Takalar

b. Bagi Siswa, Siswa dapat menemukan sesuatu yang berharga bagi

dirinya dalam proses pembelajaran.

c. Bagi Sekolah, dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam

meningkatkan kualitas pendidikan dalam rangka perbaikan system

pembelajaran dan meningkatkan profesionalisme guru.

Page 19: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

6

d. Bagi Penulis, untuk menambah pengalaman sekaligus dapat

menambah wawasan penulis dalam usaha melatih diri dalam

menyusun buah pikiran secara sistematis, sekaligus mengaplikasikan

ilmu yang telah diperoleh.

Page 20: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

7

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Peranan Pengawas Pendidikan AgamaIslam

1. Pengertian Pengawas

Pengawas adalah sebutan bagi seseorang yang sedang ditugaskan

melakukan pengawsan oleh suatu lembaga tertentu. Baik itu lembaga formal

ataupun non formal. Sedangkan pengawasan adalah istilah yang dipergunakan

dalam aktivitas pendidikan disetiap sekolah. Pengawasan berasal dari kata

supervisi. Istilah ini berasal dari bahasa Inggris yakni supervision. Kata ini,

sebagaimana kita baca, terdiri dari dua suku kata, yaitu super yang bermakna

„dari atas‟ dan vision yang berarti „melihat jauh ke depan‟. Sehingga kata

supervisi bisa bermakna „melihat dari atas‟.

Glickman mendefinisikan kegiatan pengawasan sebagai “serangkaian

kegiatan membantu guru mengembangkan kemampuannya mengelola proses

pembelajaran, juga berusaha untuk membantu guru mengembangkan

kemampuannya mencapai tujuan pembelajaran”. Sedangkan menurut

Sahertian, Supervisi atau pengawasan adalah usaha dari petugas-petugas

sekolah dalam memimpin guru-guru dan petugas lainnya dalam memperbaiki

pengajaran, termasuk menstimulir, menyeleksi pertumbuhan jabatan dan

perkembangan guru-guru dan merevisi tujuan-tujuan pendidikan, bahan-bahan

pengajaran dan metode mengajar dan evaluasi pengajaran.

6 7

Page 21: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

8

2. Pengertian Pengawas Pendidikan Agama Islam

Sebagaimana yang tertuang dalam Keputusan Menteri Agama No. 381

tahun 1999 Pengawas Pendidikan Agama adalah “Pegawai Negeri Sipil

di lingkungan Departemen Agama yang diberi tugas, tanggung jawab

dan wewenang secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk

pengawasan pendidikan agama disekolah dan madrasah dengan

melaksanakan penilaian dan pembinaan dari segi teknis pendidikan dan

administrasi pada satuan pendidikan pra sekolah, pendidikan dasar dan

menengah”.3

Jadi Pengawas Pendidikan Agama Islam adalah “Pegawai negeri sipil

dari lingkungan Departemen Agama yang diberi tugas, tanggung jawab dan

wewenang penuh terhadap pelaksanaan pendidikan agama Islam di sekolah

umum dan penyelenggaraan pendidikan di madrasah dengan melakukan

penilaian dan pembinaan dari segi teknis pendidikan dan administrasi pada

satuan pendidikan pra sekolah, pendidikan dasar dan menengah”

3. Kualifikasi Pengawas Pendidikan

Dalam Peraturan MENPAN dan Reformasi Birokrasi Nomor 21 Tahun

2010 tentang Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya

pada Bab IX pasal 31 menyatakan bahwa PNS yang diangkat dalam jabatan

Pengawas Sekolah harus memenuhi syarat sebagai berikut ;

a. Masih berstatus sebagai Guru dan memiliki sertifikat pendidik dengan

pengalaman mengajar paling sedikit 8 (delapan) tahun atau Guru yang

diberi tugas tambahan sebagai kepala sekolah/madrasah paling sedikit 4

(empat) tahun sesuai dengan satuan pendidikannya masing-masing;

b. Berijazah paling rendah Sarjana (S1) Diploma IV bidang pendidikan;

c. Memiliki keterampilan dan keahlian yang sesuaidengan bidang

kepengawasan;

d. Memiliki pangkat paling rendah Penata, golongan ruang III/c;

e. Usia paling tinggi 55 (lima puluh lima) tahun;

f. Lulus seleksi calon Pengawas Sekolah;

3Depag. RI, Pedoman Kelompok Kerja Pengawas Pendidikan Agama Islam, (Jakarta,

Depag RI: 1999), h.53

Page 22: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

9

g. Telah mengikuti pendidikan dan pelatihan fungsional calon Pengawas

Sekolah dan memperoleh STTPP; dan

h. Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam Daftar Penilaian

Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) paling rendah bernilai baik dalam 2 (dua)

tahun terakhir.” 4

4. Kompetensi Pengawas Pendidikan

Sehubungan dengan kompetensi pengawas ini, pemerintah membuat

aturan yang dituangkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2007 tentang Standar Pengawas.

Sedangkan menurut Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia

Nomor 2 tahun 2012 tentang Standar Kompetensi Pengawas Madrasah dan

Pengawas PAI pada seko Sekolah/Madrasah, bahwa kompetensi Pengawas

(Pengawas) TK/RA dan SD/MI ada lima (6) dimensi kompetensi, yaitu

kompetensi kepribadian, kompetensi pengawasan manajerial, kompetensi

pengawasan akademik, kompetensi evaluasi pendidikan, kompetensi

penelitian pengembangan, dan kompetensi sosial.5 Hal itu meliputi 6 (enam)

dimensi yaitu: kompetensi kepribadian, kompetensi pengawasan akademik,

kompetensi evaluasi pendidikan, kompetensi penelitian dan pengembangan,

dan kompetensi sosial. Berikut ini diuraikan butir-butir dari 6 (enam) dimensi

kompetensi pengawas yang dikemukakan di atas, sebagai berikut:

a. Kompetensi kepribadian yaitu:

1) Memiliki akhlak mulia dan dapat diteladani

2) Memiliki tanggung jawab terhadap tugas

4Kementerian Pendidikan Nasional, Buku Kerja Pengawas Sekolah, (Jakarta, Depag RI :

1998) h. 50 5Permen diknas RI No. 12 Tahun 2007, tentang Standar Pengawas Sekolah/Madrasah,

h.4-8

Page 23: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

10

3) Memiliki kreativitas dalam bekerja dan memecahkan masalah yang

berkaitan dengan tugas jabatan.

4) Memiliki keinginan yang kuat untuk belajar hal-hal yang baru

tentang pendidikan dan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang

menunjang tuhgas pokok dan tanggungjawab.

5) Memiliki motivasi yang kuat kerja pada dirinya dan pada pihak-

pihak pemangku kepentingan.

b. Kompetensi pengawasan akademik yaitu:

1) Mampu memahami konsep, prinsip, teori dasar, karakteristik, dan

perkembangan tiap bidang pengembangan atau mata pelajaran di

madrasah dan/atau PAI pada sekolah

2) Mampu memahami konsep, prinsip, teori/teknologi, karakteristik,

dan perkembangan proses pembelajaran/bimbingan tiap bidang

pengembangan atau mata pelajran di madrasah dan/atau PAI pada

sekolah

3) Mampu membimbing guru dalam menyusun silabus tiap bidang

pengembangan atau mata pelajaran di madrasah dan/atau PAI pada

sekolah berdasarkan standar isi, standar kompetensi dan

kompetensi dasar, dan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum.

4) Mampu membimbing guru dalam memilih dan menggunakan

strategi/metode/teknik pembelajaran di madrsah/atau PAI pada

sekolah.

5) Mampu membimbing guru dalam menyusun rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) untuk tiap bidang pengembangan atau mata

pelajaran di madrsah dan/atau PAI pada sekolah.

6) Mampu membimbing guru dalam melaksanakan kegiatan

pembelajaran/bimbingan (di kelas, laboratorium, dan/atau di

lapangan) untuk mengembangkan potensi siswa pada tiap bidang

pengembangan atau mata pelajaran di madrsah dan/atau PAI pada

sekolah.

7) Mampu membimbing guru dalam mengelola, merawat,

mengembangkan dan menggunakan media pendidikan dan fasilitas

pembelajaran/bimbingan tiap bidang pengembangan atau mata

pelajaran di madrasah dan/atau PAI pada sekolah.

8) Mampu memotivasi guru untuk memanfaatkan teknologi informasi

untuk pembelajaran/bimbingan tiap bidang pengembangan atau

mata pelajaran di madrsah dan/atau PAI pada sekolah.

c. Kompetensi evaluasi pendidikan yaitu:

1) Mampu menyusun kriteria dan indikator keberhasilan pendidikan

dan pembelajaran/bimbingan madrsah dan/ atau PAI pada sekolah.

2) Mampu membimbing guru dalam menentukan aspek-aspek yang

penting dinilai dalam pembelajaran/bimbingan tiap bidang

Page 24: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

11

pengembangan atau mata pelajaran di madrasah dan/atau PAI pada

sekolah.

3) Mampu menilai kinerja kepala madrasah, guru, staf madrsah dalam

melaksanakan tugas pokok dan tanggung jawabnya untuk

meningkatkan mutu pendidikan dan pembelajaran/bimbingan tiap

bidang pengembangan atau mata pelajaran di madrasah dan/atau

pada sekolah.

4) Mampu memantau pelaksanaan pembelajaran/bimbingan dan hasil

belajar siswa serta menganalisnya untuk perbaikan mutu

pembelajaran/bimbingan tiap bidang pengembangan atau mata

pelajaran di madrasah dan/atau PAI pada sekolah.

5) Mampu membina guru dalam memanfaatkan hasil penilaian untuk

perbaikan mutu pendidikan dan pembelajaran/bimbingan tiap

bidang pengembangan atau mata pelajaran di madrasah dan/atau

PAI pada sekolah, dan

6) Mampu mengolah dan menganalisais data hasil penilaian kinerja

kepala, kinerja guru dan staf madrasah.

d. Kompetensi penelitian dan pengembangan yaitu:

1) Mampu menguasai berbagai pendekatan, jenis, dan metode

penelitian dalam pendidikan.

2) Mampu menentukan masalah kepengawasan yang penting diteliti,

baik untuk keperluan tugas pengawasan maupun untuk

pengembangan karir.

3) Mampu menyusun proposal penelitian pendidikan baik proposal

penelitian kualitatif maupun kuantitatif.

4) Mampu melaksanakan penelitian pendidikan untuk pemecahan

masalah pendidikan yang bermanfaat bagi tugas pokok dan

tanggung jawabnya.

5) Mampu mengolah dan menganalisis data hasil penelitian

pendidikan baik data kualitatif maupun data kuantitatif.

e. Kompetensi sosial yaitu:

1) Mampu bekerja sama dengan berbagai pihak dalam rangka

meningkatkan kualitas diri untuk melaksanakan tugas dan

tanggung jawabnya, dan

2) Aktif dalam kegiatan organisai profesi pengawas satuan

pendidikan alam rangka mengembangkan diri.

f. Kompetensi pengawasan manajerial yaitu :

1) Mampu menerapkan teknik dan prinsip pengawasan dalam rangka

meningkatkan mutu pendidikan Madrasah.

Page 25: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

12

2) Mampu menyusun program kepengawasan berdasarkan visi, misi,

tujuan, dan program pendidikan Madrasah.

3) Mampu menyusun metode kerja dan instrumen yang diperlukan

untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi pengawasan

Madrasah.

4) Mampu menyusun laporan hasil pengawasan dan

menindaklanjutinya untuk perbaikan program selanjutnya.

5) Mampu membina Kepala Madrasah dalam pengelolaan dan

administrasi madrasah berdasarkan manajemen peningkatan mutu.

6) Mampu membina Kepala dan Guru Madrasah.

7) Mampu memotivasi Kepala dan Guru Madrasah dalam

merefleksikan hasil yang telah dicapai untuk menemukan

kelebihan dan kekurangan dalam melaksanakan tugas pokok, dan

8) Memahami standar nasional pendidikan dan pemanfaatannya untuk

membantu Kepala Madrasah dalam mempersiapkan akreditasi.6

Seorang pengawas menjadi kunci dari perubahan kwalitas guru hingga

peserta didik. Mereka harus senantiasa menyadari prinsip keniscayaan

perubahan bahwa tidak ada perubahan tanpa usaha yang kuat dan sungguh –

sungguh. Dalam ayat Al Qur‟an sendirisurah Ar-Rad (13) Ayat 11

disebutkan bahwa ;

ي بي ل يغير يا بقىو حتهى نه يعقبات ي ه الله إ أير الله خهفه يحفظىه ي ديه وي

دوه ي بقىو سىءا فل يرده نه ويا نهى ي فسهى وإذا أراد الله وال يغيروا يا بأ

Terjemahnya:

„‟Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya

bergiliran, dari depan dan belakangnya. Mereka menjaganya atas

perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu

kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka

sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum,

maka tak ada yang dapat menolaknya, dan sekali-kali tak ada pelindung

bagi mereka selain Dia”.7

6 Permen diknas RI No. 12 Tahun 2007, tentang Standar Pengawas Sekolah/Madrasah,

h.4 7 Kementrian Agama RI, Al-qur’an dan Terjemahannya ( Bandung; Al-Mizan Publishing

House, 2011), h. 251

Page 26: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

13

5. Tugas Pokok Pengawas Pendidikan

Menurut Peraturan Menpan Nomor 21/2010tentang Jabatan

Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya, menetapkan tugas pokok

pengawas ialah melaksanakan tugas pengawasan akademik dan manajerial

pada satuan pendidikan yang meliputi : 1) penyusunan program pengawasan,

2) pelaksanaan pembinaan, 3) pemantauan pelaksanaan 8 SNP, 4) penilaian,

5) pembimbingan dan pelatihan professional guru, 6) evaluasi hasil

pelaksanaan program kepengawasan, dan 7) pelaksanaan tugas kepengawasan

di daerah khusus.8

6. Perencanaan Program Kepengawasan Pendidikan

Menurut Roger A. Kauffman yang dikutip Nanang, perencanaan adalah

proses penentuan tujuan atau sasaran yang hendak dicapai dan

menetapkan jalan dan sumber yang diperlukan untuk mencapai tujuan

itu seefisien dan seefektif mungkin. Dalam perencanaan terdapat tiga

kegiatan yaitu; 1) perumusan tujuan yang ingin dicapai; 2) pemilihan

program untuk mencapai tujuan itu; 3) identifikasi dan pengerahan

sumber yang jumlahnya selalu terbatas.

Perencanaan menurut Handoko meliputi; 1) pemilihan atau penetapan

tujuan-tujuan organisasi; 2) penentuan strategi, kebijakan, proyek,

program, prosedur, metode, sistem, anggaran dan standar yang

dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Perencanaan pada dasarnya adalah

proses pengambilan keputusan atas sejumlah alternative (pilihan)

mengenai sasaran dan cara-cara yang akan dilaksanakan di masa yang

akan datang guna mencapai tujuan yang dikehendaki serta pemantauan

dan penilaiannya atas hasil pelaksanaannya, yang dilakukan secara

sistematis dan berkesinambungan.9

Perencanaan program pengawasan akademik adalah penyusunan

dokumen perencanaan pemantauan serangkaian kegiatan membantu guru

8 Muhammad Fathurrohman, Sukses menjadi pengawas sekolah ideal(Jakarta : Arruz

media, 2015), Cet I. h. 20 9 Husaini Usman, Manajemen; Teori, Praktek, dan Riset Pendidikan, (Jakarta: Bumi

Aksara, 2008), h.,66.

Page 27: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

14

mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran untuk

mencapai tujuan pembelajaran. Adapun manfaat perencanaan program

pengawasan akademik adalah;

(1) Pedoman pelaksanaan dan pengawasan akademik, (2) untuk

menyamakan persepsi seluruh warga sekolah tentang program

pengawasan akademik, (3) penjamin penghematan dan keefektifan

penggunaan sumber daya sekolah (tenaga, waktu dan biaya).

Prinsip-prinsip perencanaan program pengawasan akademik bisa dilihat

sebagai berikut; (1) objektif (data apa adanya), (2) bertanggungjawab,

(3) berkelanjutan, (4) didasarkan pada Standar Nasional Pendidikan,

dan (5) didasarkan pada kebutuhan serta kondisi sekolah/madrasah10

.

Selain itu perencanaan (planning) sebuah program disusun berdasarkan

beberapa sumber antara lain11

:

1) Kebijaksanaan pucuk pimpinan (policy top manager), bahwa

perencanaan itu seringkali berasal dari badan-badan ataupun orang-

orang yang berhak dan mempunyai wewenang untuk membuat

berbagai kebijakan (policy), sebab merekalah yang memegang

kebijakan.

2) Hasil pengawasan, yaitu suatu perencanaan akan dibuat atas dasar

fakta- fakta maupun data-data dari hasil pengawasan suatu kegiatan

kerja, sehingga dengan demikian dibuatlah suatu rencana perbaikan

maupun penyesuaian ataupun perombakan secara menyeluruh dari

rencana yang telah direncanakan.

3) Kebutuhan masa depan, yaitu suatu perencanaan sengaja dibuat untuk

mempersiapkan masa depan yang baik ataupun untuk mencegah

hambatan- hambatan dari rintangan-rntangan guna mengatasi

persoalan-persoalan yang akan timbul.

4) Penemuan-penemuan baru, yaitu suatu perencanaan yang dibuat

berdasarkan studi faktual ataupun yang terus menerus maka akan

menemukan ide-ide ataupun pendapat baru, ataupun prakarsa baru

untuk suatu kegiatan kerja.

5) Prakarsa dari dalam, yaitu sebuah planning yang dibuat akibat dari

inisiatif atau usul-usul atau saran-saran dari bawahan (pegawai atau

anggota) dari seuatu kegiatan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

10

Kementerian Pendidikan Nasional, op.cit., h., 25-26. 11

Marno dan Trio, Manajemen dan Kepemimpinan, (Bandung: Refika Aditama,

2013),h.,14.

Page 28: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

15

6) Prakarsa dari luar, yaitu suatu rencana yang dibuat akibat dari saran-

saran maupun kritik-kritik dari orang-orang diluar organisasi ataupun

dari masyarakat luas.

Menurut Peraturan Menteri Agama RI No 2 Tahun 2012 Pasal 4 Ayat

2, setiap pengawas PAI harus menyusun program, program pengawasan terdiri

atas (1) Program Pengawasan Tahunan, (2) Program Pengawasan Semester

dan (3) Rencana Kepengawasan Akademik.

Penyusunan program Tahunan pengawas PAI disusun oleh Kelompok

Kerja Pengawas (POKJAWAS) PAI Kabupaten/kota melalui diskusi

terprogram. Penyusunan program Tahunan pengawas PAI yang terdiri dari 2

(dua) program semester meliputi langkah-langkah berikut:

a. Identifikasi hasil pengawasan pada tahun sebelumnya.

Identifikasi hasil pengawasan pada tahun sebelumnya melalui analisis

kesenjangan dengan mengacu pada kebijakan di bidang pendidikan yang

digunakan. Identifikasi hasil pengawasan menggambarkan sejauh mana

ketercapaian tujuan pengawasan yang telah dilakukan pada tahun sebelumnya.

Sebagai acuan penyusunan program pengawasan, dikemukakan pula berbagai

kebijaksanaan di bidang pendidikan. Hasil identifikasi tersebut merupakan

titik tolak dalam menentukan tujuan serta tidakan yang harus dilakukan

pengawas tahun berikutnya. Identifikasi dilakukan untuk menjaga

kesinambungan kegiatan pengawasan. Hasil pengawasan yang dianggap

kurang/lemah harus lebih ditingkatkan. Hasil pengawasan yang sudah baik

harus dipertahankan atau standarnya ditingkatkan.

Page 29: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

16

b. Pengolahan dan analisis hasil dan evaluasi pengawasantahun

sebelumnya.

Pengolahan dan analisis hasil pengawasan yang telah dilakukan

tahunsebelumnya diarahkan untuk menetapkan prioritas tujuan, sasaran,

metode kerja serta langkah-langkah kegiatan dalam program pengawasan

tahun berikutnya. Output pengolahan dan analisis hasil pengawasan harus

mampu memberikan gambaran mengenai kondisi madrasah binaan baik secara

kualiatif maupun kuantitatif.

c. Perumusan rancangan program pengawasan tahunan.

Perumusan rancangan program pengawasan tahunan dilandasi oleh

informasi yang diperoleh atas dasar analisis hasil pengawasan tahunan untuk

semua madrasah binaan.

d. Pemantapan dan penyempurnaan rancangan program pengawasan

tahunan.

Program pengawasan tahunan yang telah dimantapkan dan

disempurnakan adalah rumusan akhir yang akan dijadikan sebagai acuan oleh

pengawas dalam menyusun program pengawasan semester pada setiap

madrasah binaannya 12

Berdasarkan Program pengawasan tahunan, program pengawasan

semester, dan Rencana Kepengawasan Akademik yang telah disusun untuk

memudahkan pelaksanaan pengawasan, setiap pengawas menyiapkan

12

Suharsimi Arikunto dan Lia Yuliana, Manajemen Pendidikan, h. 396-397

Page 30: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

17

instrumen-instrumen yang dibutuhkan sesuai dengan materi/aspek/fokus

masalah yang akan dipengawasan13

.

7. Implementasi Program Kepengawasan Pendidikan

Pelaksanaan program pengawasan merupakan implementasi dari

rancangan program yang sudah disusun oleh pengawas sebelumnya.

Pelaksanaan program dalam sebuah institusi merupakan tindak lanjut dari

fungsi pengorganisasian dari sebuah manajemen yang meliputi pembagian

tugas penentuan fungsi dan struktur.

Menurut Stoner (dalam Saiful Sagala) bahwa pelaksanaan program

pengawasan dilaksanakan dengan tahapan-tahapan, yaitu: a) Menetapkan

standar dan metode untuk mengukur prestasi b) Mengukur prestasi kerja c)

Membandingkan hasil yang telah diukur dengan sasaran dan standar yang

telah ditetapkan sebelumnya d) Mengambil tindakan korektif.

Pengawasan akademik atau pengawasan akademik adalah fungsi

pengawas yang berkenaan dengan aspek pelaksanaan tugas pembinaan,

pemantauan, penilaian, dan pelatihan profesional guru dalam : 1)

merencanakan pembelajaran, 2) melaksanakan pembelajaran, 3) menilai hasil

pembelajaran, 4) membimbing dan melatih, dan 5) melaksanakan tugas

tambahan yang melekat pada pelaksanaan kegiatan pokok sesuai dengan

beban kerja guru.

Adapun uraian kegiatan pelaksanaan pengawas Pendidikan Agama

Islam sebagai berikut :

13

Ibid, h. 397-398

Page 31: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

18

a. Pembinaan

1) Tujuan

a) Meningkatkan pemahaman kompetensi guru PAI, terutama

kompetensi pedagogik dan kompetensi profesionalisme (Tupoksi

Guru, Kompetensi Guru, Pemahaman KTSP).

b) Meningkatkan kemampuan guru PAI dalam mengimplementasikan

standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan dan standar

penilaian (pola pembelajaran KTSP, pengembangan silabus dan

c) pengembangan RPP, pengembangan penilaian, pengembangan

bahan ajar dan penulisan butur soal.

d) Meningkatkan kemampuan guru PAI dalam menyusun Penelitian

Tindakan Kelas (PTK).

e) Meningkatkan kemampuan guru PAI dalam melaksanakan

pembelajaran yang dititik beratkan pada aspek afektif dan

psikomotor sebagai implementasi dari pendidikan karakter.14

2) Ruang Lingkup

a) Melakukan pendampingan dalam meningkatkan kemampuan guru

PAI, menyusun administrasi rencana pembelajaran/ program

pembimbingan.

b) Melakukan pendampingan dalam meningkatkan kemampuan guru

PAI dalam proses pelaksanaan pembelajaran/bimbingan.

c) Melakukan pendampingan membimbing guru PAI dalam

meningkatkan kemampuan melaksanakan penilaian hasil belajar

peserta didik.

d) Melakukan pendampingan dalam meningkatkan kemampuan guru

PAI menggunakan media dan sumber belajar.

e) Memberikan masukan kepada guru PAI dalam memanfaatkan

lingkungan dan sumber belajar.

f) Memberikan rekomendasi kepada guru PAI mengenai tugas pada

pelaksanaan bimbingan bagi peserta didik.15

b. Pemantauan

Pemantauan pengawas merupakan tugas yang harus dilakukan oleh

seorang pengawas. Pemantauan tersebut meliputi pelaksanaan Standar Isi,

Standar Kompetensi Lulusan, Standar Proses, dan Standar Penilaian.

14

Ibid.,h. 230-234 15

Kementerian Agama RI. Pedoman Pengawas Pendidikan Agama Islam Pada Sekolah,

h.,17-18

Page 32: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

19

c. Penilaian (Kinerja Guru PAI)

Penilaian dilakukan untuk mengevaluasi program dan kinerja guru PAI

yang telah dilakukan dalam:

1) Merencanakan pembelajaran

2) Melaksanakan pembelajaran;

3) Menilai hasil pembelajaran;

4) Membimbing dan melatih peserta didik, dan

5) Melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada pelaksanaan

kegiatan pokok sesuai dengan beban kerja guru PAI16

.

d. Evaluasi Program Pengawasan.

Evaluasi adalah pembuatan pertimbangan menurut suatu perangkat criteria

yang disepakati dan dapat dipertanggungjawabkan. Menurut TR Morrison

dalam Abdul yang dikutip Nanang, ada tiga faktor penting dalam konsep

evaluasi, yaitu: pertimbangan (judgement), deskripsi objek penilaian, dan

kriteria yang tertanggungjawab (defensible criteria). Tujuan evaluasi antara

lain:

a. Untuk memperoleh dasar bagi pertimbangan akhir suatu periode kerja,

apa yang telah dicapai, apa yang belum dicapai, dan apa yang perlu

mendapat perhatian khusus.

b. Untuk menjamin cara kerja yang efektif dan efisien yang membawa

organisasi kepada penggunaan sumberdaya pendidikan

(manusia/tenaga, sarana/prasarana, biaya) secara efisiensi ekonomis.

c. Untuk memperoleh fakta tentang kesulitan, hambatan, penyimpangan

dilihat dari aspek tertentu misalnya program tahunan, kemajuan

belajar. 17

Berkaitan dengan aktivitas mengevaluasi, ada tiga kegiatan besar yang

biasanya dilakukan pengawas, yaitu: identifikasi tujuan evaluasi, penyusunan

desain dan metodologi evaluasi, serta pengukuran. Suharsimi Arikunto

16

Baropo, Nadjamuddin S., Penjaminan Mutu Pendidikan Melalui Pemberdayaan

Pengawas Sekolah/madrasah. Buol : Jurnal, 2009. h.,42 17

Ibid, hal. 78

Page 33: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

20

mengidentikkan kegiatan evaluasi program yang dilaksanakan pengawas ini

dengan kajian penelitian. Proses evaluasi merupakan upaya mencari suatu

fakta dan kebenaran, dalam pelaksanaannya harus objektif dan rasional,

prinsip metode ilmiah harus diterapkan. Ada beberapa teknik evaluasi

program yang biasanya dipakai oleh pengawas dalam rangka mencari data

untuk tindak lanjut, yaitu: a) Test, b) Observasi, c) Laporan diri, d) Evaluasi

diri, dan e) Teman sejawat18

.

Selain itu, beberapa prinsip yang harus dipegang teguh oleh pengawas

dalam melaksanakan proses evaluasi, yaitu:

a. Komprehensif, evaluasi harus dilakukan secara menyeluruh. Semua

variable kegiatan dan aaspek yang terkait dengannya harus dijabarkan

dengan jelas sampai detail indikatornya.

b. Kooperatif, untuk mendapatkan informasi yang lengkap diperlukan

kerja sama antara subjek evaluasi dan objek evaluasi.

c. Kontinyu dan relevan dengan kurikulum, evaluasi hendaknya

dilakukan secara terus menerus, membidik semua tahapan kegiatan,

dan saling bersambungan.

d. Objektif, yaitu tidak terpengaruh dengan hal-hal yang bisa

mengaburkan pengukuran dan penilaian.

e. Humanis, yaitu mengedepankan dimensi-dimensi kemanusiaan.

f. Aman, yaitu hendaknya menjaga privasi individu, tidak menebar

ketakutan-ketakutan diantara objek yang di pengawasan.19

Peraturan Menteri Agama nomor 2 tahun 2012 pasal 4 disebutkan

bahwa pengawas Pendidikan Agama Islam mempunyai fungsiuntuk

melakukan penilaian hasil pelaksanaan program pengawasan, dan membuat

laporan pelaksanaan program pengawasan.

Kegiatan evaluasi program pengawasan dilakukan dalam suatu siklus

secara periodik setelah pengawas melakukan penilaian, pembinaan,

18

.Ibid., h.48 19

Ibid., h. 62

Page 34: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

21

pemantauan, dan analisis hasil pengawasan. Dalam siklus kegiatan

pengawasan di sekolah tersebut menunjukkan bahwa kegiatan pengawasan

diawali dengan penyusunan program kerja yang dilandasi oleh hasil

pengawasan pada tahun sebelumnya. Dengan berpedoman pada program kerja

yang disusun, dilaksanakan kegiatan inti pengawasan meliputi penilaian,

pembinaan, dan pemantauan pada setiap komponen sistem pendidikan di

sekolah binaannya.

Tahap berikutnya pengawas PAI melakukan pengolahan dan analisis

data hasil penilaian, pembinaan, dan pemantauan. Kemudian dilanjutkan

dengan evaluasi hasil pengawasan dari masing-masing sekolah. Berdasarkan

hasil analisis data, disusun laporan hasil pengawasan yang menggambarkan

sejauh mana keberhasilan tugas kepengawasan di sekolah binaannya.

Sebagai tahap akhir dari satu siklus kegiatan pengawasan adalah

menetapkan tindak lanjut untuk program pengawasan tahun berikutnya.

Tindak lanjut pengawasan diperoleh berdasarkan hasil evaluasi komprehensif

terhadap seluruh kegiatan pengawasan dalam satu periode.

Oleh sebab itu, keberhasilan pelaksanaan evaluasi program

pengawasan bergantung bergantung dari terbangunnya interaksi yang

harmonis antara pengawas PAI dan guru. Karena evaluasi program

pengawasan merupakan mata rantai yang tidak terpisahkan dengan program-

program lainnya yang langsung bersentuhan dengan guru.

Menurut Roland Barth sebagaimana dikutip Syaiful Sagala, bahwa

kebutuhan interaksi pengawas (pengawas) dengan guru lebih mendorong

pertumbuhan jabatan, ia mengidentifikasi jabatan guru dalam tiga kelompok,

yaitu (1) guru-guru yang tidak mampu mempelajari secara kritis praktik

Page 35: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

22

mengajar, orang tua murid, dan lainnya tidak peduli terhadap apa dan

bagaimana mereka mengajar, (2) guru-guru yang memiliki kemampuan untuk

meneliti secara berkesinambungan menunjukkan apa yang mereka kerjakan

adalah untuk melakukan perubahan-perubahan, dan (3) sedikit guru-guru yang

mau dan mampu meneliti secara cermat dan kritis mengenai praktik kerja

mereka sendiri.20

Evaluasi program pengawasan dijadikan tolok ukur oleh pengawas PAI

untuk menentukan program-program berikutnya. Untuk itulah, maka

pengawas PAI harus dapat menjalankan fungsi controlling dari pelaksanaan

pengawasan secara cermat dan berhasil guna. Kecermatan pengawas itu akan

memberikan dampak bagi rancangan program pengawasan berikutnya.

8. Implikasi Kepengawasan Pendidikan

Pelaksanaan program pengawasan sekolah dalam membina kompetensi

pedagogik dan profesional guru berimplikasi secara akademik bagi guru

dalam upaya meningkatkan kemampuannya menciptakan proses dan hasil

belajar yang bermutu. Melalui pengawasan akademik guru akan semakin

mampu memfasilitasi belajar bagi murid-muridnya. Alfonso, Firth, dan

Neville (1981) sebagaimana dikutip Departemen Pendidikan Nasional,30

bahwa Instructional pengawasanon is herein defined as : behavior officially

designed by the organization that directly affects teacher behavior in such a

way to facilitate pupil learning and achieve the goals of organization.

Terdapat tiga konsep pokok (kunci) dalam pengawasan akademik.

a. Pengawasan akademik harus secara langsung mempengaruhi dan

mengembangkan perilaku guru dalam mengelola proses pembelajaran.

Inilah karakteristik esensial pengawasan akademik.

20

Sagala, Syaiful. 1996. Konsep dan Makna Pembelajaran. Jakarta: Alfabeta. 1998.

h.,30-31

Page 36: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

23

b. Perilaku pengawas dalam membantu guru mengembangkan

kemampuannya harus didesain secara ofisial, sehingga jelas waktu

mulai dan berakhirnya program pengembangan tersebut. Desain

tersebut terwujud dalam bentuk program pengawasan akademik yang

mengarah pada tujuan tertentu. Oleh karena pengawasan akademik

merupakan tanggung jawab bersama antara pengawas dan guru, maka

lebih baik jika programnya didesain bersama oleh pengawas dan guru.

c. Tujuan akhir pengawasan akademik adalah agar guru semakin mampu

memfasilitasi belajar bagi murid-muridnya.21

Kegiatan pengawasan memberikan implikasi bagi pengembangan

kualitas akademik yang dilakukan oleh guru. Pengembangan

kemampuan dalam konteks ini tidak semata-mata ditekankan pada

peningkatan pengetahuan dan keterampilan mengajar guru, melainkan juga

pada peningkatan komitmen (commitmen) atau kemauan (willingness) atau

motivasi (motivation) guru, sebab dengan meningkatkan kemampuan dan

motivasi kerja guru, kualitas pembelajaran akan meningkat.

B. Profesionalisme Guru

1. Pengertian guru

Zakiah Daradjat dalam bukunya Ilmu Pendidikan Islam menguraikan

bahwa seorang guru adalah pendidik profesional, karenanya secara implisit ia

telah merelakan dirinya menerima dan memikul sebagian tanggung jawab

pendidikan.22

Secara ethimologi (harfiah) ialah dalam literatur kependidikan Islam

seorang guru biasa disebut sebagai ustadz, mu`alim, murabbiy,

mursyid, mudarris, dan mu`addib, yang artinya orang memberikan ilmu

pengetahuan dengan tujuan mencerdaskan dan membina akhlak

peserta didik agar menjadi orang yang berkepribadian baik.

21

Ibid., h. 45 22

Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Raja

Grafindo Persada, 2005), h.,44-49

Page 37: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

24

Menurut Muhaimin bahwa guru adalah orang yang berwenang dan

bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-murid, baik secara

individual ataupun klasikal. Baik disekolah maupun diluar sekolah.23

Sedangkan menurut Syaiful Bahri Djamarah dalam setiap melakukan

pekerjaan yang tentunya dengan kesadaran bahwa yang dilakukan atau yang

dikerjakan merupakan profesi bagi setiap individu yang akan menghasilkan

sesuatu dari pekerjaannya. Dalam hal ini yang dinamakan guru dalam arti

yang sederhana adalah orang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada

anak didik.

Sedangkan guru dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah orang

yang pekerjaannya (mata pencahariannya, profesinya) mengajar;--

kencing berdiri, murid kencing berlari, pb kelakuan murid (orang

bawahan) selalu mencontoh guru (orang atasannya).24

Rumusan pengertian guru diatas dapat disimpulkan bahwa guru adalah

orang yang memberikan pendidikan atau ilmu pengetahuan kepada peserta

didik dengan tujuan agar peserta didik mampu memahami dan

mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Sedangkan PAI di dalam GBPP SMP dan SMU mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam (PAI) kurikulum Tahun 1994 dinyatakan bahwa

yang dimakud dengan pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar untuk

menyiapkan peserta didik dalam meyakini, memahami, menghayati dan

mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan pengajaran dan atau

latihan dengan memperhatikan tuntutan untuk menghormati agama lain dan

23

Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, Jakarta:

Rineka Cipta 2000, h.,21 24

Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, (Jakarta: Balai Pustaka,

2005), h., 584.

Page 38: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

25

hubungan kerukunan antar umat beragama dalam masyarakat untuk

mewujudkan persatuan nasional.38

Jadi guru PAI merupakan orang yang melakukan kegiatan bimbingan

pengajaran atau latihan secara sadar terhadap peserta didiknya untuk mencapai

tujuan pembelajaran (menjadi muslim yang beriman dan bertakwa kepada

Allah SWT, serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, masyarakatt,

berbangsa dan bernegara.Sebagaimana hadist Rasulullah Saw :

انحديث" تىز انكى قبم أ تحاسبىا وىا أع فثسكى قبم أ )رواه حاسبىا أ

انترييس(

Artinya :

Periksalah dirimu sebelum engkau diperiksa.lihatlah terlebih dahulu

atas kerjamu sebelum melihat kerja orang lain.(HR. Tirmidzi 2383)25

2. Kualifikasi guru agama islam

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, definisi kualifikasi adalah

Keahlian yang diperlukan untuk melakukan sesuatu atau menduduki

jabatan tertentu. Jadi kualifikasi mendorong seseorang untuk memiliki

suatu keahlian atau kecakapan khusus26

.

Dijelaskan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14

Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Bab IV Bagian Kesatu Kualifikasi,

Kompetensi, dan Sertifikasi Pasal 8 dan 9 yang dihimpun oleh Redaksi Sinar

Grafika sebagai berikut :

Pasal 8 “Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi,

sertifikasi pendidikan, sehat jasmani dan rohani, serta mmiliki

kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional”. Pasal 9

25

Sunan Abu Daud,dalam Hadist Encyclopedia,2015,no.4062. 26

Ibid., h, 252

Page 39: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

26

:“Kualifikasi akademik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 diperoleh

melalui pendidikan tinggi program sarjana atau program diploma IV”.

Selanjutnya, kualifikasi guru diperjelas kembali dalam Permendiknas

Nomor 16 tahun 2007, Poin A berikut ini) Kualifikasi Akademik Guru

Melalui Pendidikan Formal : Guru pada SD/MI, atau bentuk lain yang

sederajat, harus memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimun diploma

empat atau D-IV dan serjana S1 Pendidikan SD/MI (D-IV/S1 PGSD/PGMI)

atau psikologi yang diperoleh dari program studi yang terakreditasi. 2)

Kualifikasi Akademik Guru Melalui Uji Kelayakan dan Kesetaraan :

Kualifikasi akademik yang dipersyaratkan untuk dapat diangkat sebagai guru

dalam bidang-bidang khusus yang sangat diperlukan tetapi belum

dikembangkan di perguruan tinggi dapat diperoleh melalui uji kelayakan dan

kesetaraan. Uji kelayakan dan kesetaraan bagi seseorang yang memiliki

keahlian tanpa ijazah dilakukan oleh perguruan tinggi yang diberi wewenang

untuk melaksanakannya.

3. tugas pokok dan tanggungjawab guru

Sesuai Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan

Dosen Pasal 35 ayat (1), tugas dan tanggungjawab pokok guru adalah

mencakup merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai

hasil pembelajaran, membimbing dan melatih peserta didik, serta

melaksanakan tugas tambahan.

Buku Pengembangan Profesi Guru, Udin Syaefuddin Saud,

merumuskan tugas dan tanggung jawab guru antara lain:

Page 40: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

27

a) Guru sebagai pengajar

b) Guru sebagai pengajar dan juga pendidik

c) Guru sebagai pengajar, pendidik dan juga agen pembaharuan

danpembangunan masyarakat.

4. Profesionalisme Guru Agama Islam

Webster, dalam Rusman Profesionalisme berasal dari kata profesi yang

artinya suatu bidang pekerjaan yang ingin atau akan ditekuni oleh seseorang.27

Profesi juga dapat diartikan sebagai suatu jabatan atau pekerjaan

sebagai tertentu yang mensyaratkan pengetahuan dan keterampilan khusus

yang diperoleh dari pendidikan akademis yang intensif.

Kamus Besar Bahasa Indonesia menyebutkan, istilah profesionalisasi

dijelaskan bahwa profesi adalah bidang pekerjaan yang

dilandasi pendidikan keahlian (keterampilan, kejuruan dan sebagainya)

tertentu. Profesional adalah (1) bersangkutan dengan profesi, (2)

memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya dan (3)

mengharuskan adanya pembayaran untuk melakukannya.28

Profesi adalah suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian

tertentu. Artinya jabatan profesional tidak bisa dilakukan atau dipegang oleh

sembarang orang yang tidak terlatih dan tidak disiapkan secara khusus untuk

melakukan pekerjaan tersebut. Melainkan melalui proses pendidikan dan

pelatihan yang disiapkan secara khusus untuk bidang yang diembannya.

Misalnya, seorang guru profesional yang memiliki

kompetensi keguruan melalui pendidikan guru seperti (S1 PGSD, S1

27

Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru.

Jakarta ; Grasido 2000., h.67 28

Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga, (Jakarta: Balai Pustaka,

2005), h., 472.

Page 41: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

28

Kependidikan, Akta Pendidikan) yang diperoleh dari pendidikan khusus untuk

bidang tersebut.

Jadi kompetensi guru tersebut diperoleh melalui apa yang disebut

profesionalisasi, yang dilakukan baik sebelum seseorang menjalani profesi

maupun setelah menjalani suatu profesi. Hal ini kemudian mendapat

penjelasan serupa oleh H.A.R Tilaar, seperti yang penulisa kutip di bawah ini.

H.A.R. Tilaar menjelaskan bahwa seorang profesional menjalankan

pekerjaannya sesuai dengan tuntutan profesi atau dengan kata lain

memiiki kemampuan dan sikap sesuai dengan tuntutan profesinya.29

Seorang profesional menjalankan tugasnya berdasarkan

profesionalisme dan bukan scara amatiran. Dengan demikian, dia akan terus

bersikap profesional serta terus menerus meningkatkan mutu karyanya secara

sadar melalui pendidikan dan pelatihan.

Berdasarkan berbagai pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa

profesi adalah suatu bidang pekerjaan atau keahlian tertentu yang

mensyaratkan kompetensi intelektualitas, sikap, dan keterampilan tertentu

yang diperoleh melalui proses pendidikan secara akademis yang intensif.

Mukhtar Lurfi menyebutkan ada delapan kriteria yang harus dipenuhi

oleh suatu pekerjaan agar dapat disebut sebagai profesi, yaitu :

a. Panggilan hidup yang sepenuh waktu. Profesi adalah pekerjaan yang

menjadi panggilan hidup seseorang yang dilakukan sepenuhnya serta

berlangsung untuk jangka waktu yang lama bahkan seumur hidup.

b. Pengetahuan dan kecakapan/keahlian. Profesi adalah pekerjaan yang

dilakukan atas dasar pengetahuan dan kecakapan/keahlianyang khusus

dipelajari.

c. Kebakuan yang universal. Profesi adalah pekerjaan yang dilakukan

menurut teori, prinsip, prosedur dan anggapan dasar yang sudah baku

29

H.A.R Tilaar. Membenahi Pendidikan Nasional. Jakarta ; Rineka Cipta.,2002., h.105

Page 42: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

29

secara umum (universal) sehingga dapat dijadikan pegangan atau

pedoman dalam pemberian pelayanan terhadap mereka yang

membutuhkan.

d. Pengabdian. Profesi adalah pekerjaan terutama sebaai pengabdian

pada masyarakat bukan untuk mencari keuntungan secara

material/finansial bagi diri sendiri.

e. Kecakapan diagnostik dan kompetensi aplikatif. Profesi adalah

pekerjaan yang mengandung unsur-unsur kecakapan diagnostik dan

kompetensi aplikatif terhadap orang atau lembaga yang dilayani .

f. Otonomi. Profesi adalah pekerjaan yang dilakukan secara otonomi atas

dasar prinsip-prinsip atau norma-norma yang ketetapannya hanya

dapat diuji atau diniai oleh rekan-rekannya seprofesi.

g. Kode Etik. Profesi adalah pekerjaan yang mempunyai kode etik yaitu

norma-norma tertentu sebagai pegangan atau ppedoman yang diakui

serta dihargai oleh masyarakat dan

h. Klien. Profesi adalah pekerjaan yang dilakukan untuk melayani

mereka yang membutuhkan pelayanan (klien) yang pasti dan jelas

subyeknya. 30

Sedangkan Rochman Natawidjaya sebagaimana dikutip Syafruddin

Nurdin, mengemukakan beberapa kriteria sebagai ciri suatu profesi:

1) standar untuk kerja yang baku dan jelas.

2) Ada lembaga pendidikan khusus yang menghasilkan pelakunya

degan program dan jenjang pendidikan yang baku serta memiliki

standar akademik yang memaadai dan yang bertanggung jawab

tentang pengembanan ilmu pengetahuan yang melandasi profesi

itu.

3) Ada organisasi yang mewadahi para pelakunya untuk

mempertahankan dan memperjuangakan eksistensi dan

kesejahteraannya.

4) Ada etika dan kode etik yang mengatur prilaku para perilaku dalam

mempelakukan kliennya .

5) Ada sistem imbalan terhadap jasa layanannya yang adil dan baku.

6) Ada pengakuan masyarakat (profesional, penguasa dan awam)

terhadap pekerjaan itu suatu profesi.31

Jadi dengan beberapa kriteria profesional di atas, dapat dipahami dan

dinilai apakah guru itu suatu profesi atau bukan. Dengan demikian, secara

30

Lurfi Muktar. Mimbar Pendidikan IKIP Badung, 1984. h.,44. 31

Nurdin, Syafruddin. Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum. Jakarta.,Grasindo.

2002. h., 17-18.

Page 43: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

30

rinci dapat disimpulakan bahwa, kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang

guru yang profesional meliputi: pertama, kompetensi paedagogik, adalah

kemampuan mengelola pembelajaran yang dimulai dari perencanaan,

pelaksanaan dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran. Guru harus menguasai

manajemen kurikulum serta memiliki pemahaman tentang psikologi

pendidikan terutama terhadap kebutuhan dan perkembangan peserta didik.

Kedua, kompetensi personal, adalah kemampuan kepribadian yang mantab,

stabil, dewasa, arif dan berwibawa menjadi teladan bagi peserta didik dan

berakhlak mulia. Ketiga, kompetensi profesional, adalah kemampuan

penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang

memungkinkan membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi

yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan. Keempat, kompetensi

sosial, yaitu kemapuan guru sebagai bagian dari masyarakat untuk

beromunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama

pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik dan masyarakat

sekitar. Jika guru telah memiliki keempat kompetensi tersebut di atas, maka

guru tersebut telah memenuhi syarat sebagai guru profesional.

Page 44: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

31

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (field research)

dengan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif memberikan fokus pada

penggambaran atau mendeskripsikan sesuatu secara analitis. Oleh sebabnya,

proses dan makna lebih ditonjolkan dalam penelitian ini. Menurut Kirk dan Miller

dalam Sulaiman Saat, penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata – kata tertulis atau lisan dari orang –

orang dan perilaku yang diamati.32

Menurut Imam Gunawan, penelitian kualitatif

bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang masalah –

masalah manusia dan sosial.33

. Berbeda dengan kualitatif, penelitian kuantitatif

memberikan porsi yang besar pada pembacaan angka – angka hasil penelitian.

B. Lokasi dan Objek Penelitian

Adapun lokasi penelitian yaitu di MTs Muhammadiyah Salaka dengan

pertimbangan letak geografis dan rutinitas kegiatan sekolah yang banyak

melibatkan guru dan masyarakat. Adapun yang menjadi objek dari penelitian ini

yakni para pegawai di lingkungan Kemenag dan guru bidang studi Pendidikan

Agama Islam di MTs Muhammadiyah Salaka untuk setiap kelas VII, VIII, dan IX.

32

Sulaimana Saat, Sitti Mania, Pengantar Metodologi Penelitian,Penerbit Sibuku.2018,

h.117 33

Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik, Jakarta ; Bumi

Aksara,2017, h.85

31

Page 45: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

32

C. Fokus Penelitian

Penelitian ini fokus pada 2 hal yaitu :

1. Pengawas Pendidikan Agama Islam

2. Profesionalisme guru PAI

D. Deskripsi Fokus Penelitian

Untuk menghindari kesalah pahaman dan untuk menyamakan presepsi,

maka terlebih dahulu penulis mengemukakan deskripsi fokus penelitian :

1. Pengawas adalah pegawai negeri sipil yang diberi tugas, tanggung jawab

dan wewenang secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk

melakukan pengawasan pendidikan di sekolah dengan melaksanakan

penilaian dan pembinaan dari segi teknis pendidikan dan administrasi

pada satuan pendidikan pra sekolah, dasar dan menengah.34

Sedangkan

dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia menyebutkna bahwa pengawas

adalah orang yang mengawasi. Dalam hal ini melakukan pengawasan

terhadap sebuah aktivitas atau institusi tertentu.

Dalam Kepmendikbud RI Nomor 020/U/1998 tanggal 6 Februari

1998 tentang petunjuk teknis pelaksanaan jabatan fungsional pengawas

sekolah, pengawas mempunyai tugas, tanggung jawab dan wewenang

secara penuh untuk melakukan pengawasan pendidikan di sekolah

dengan melaksanakan penilaian dan pembinaan dari segi teknis

pendidikan dan administrasi pada satuan pendidikan tertentu dan

34

Kementerian Agama RI. Pedoman Pengawas Pendidikan Agama Islam Pada Sekolah,

h.,40

Page 46: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

33

sekaligus berfungsi sebagai mitra guru dan kepala sekolah, inovator,

konselor, motivator, kolaborator, asesor, evaluator dan konsultan.

Berdasarkan beberapa kutipan tentang definisi di atas, kita bisa

menyimpulkan bahwa pengawas merupakan orang atau tenaga negeri

sipil yang memberi bantuan atau pemberian layanan untuk meningkatkan

mutu pendidikan secara umum dan lebih khusus ke arah peningkatan

mutu pembelajaran.

2. Profesionalisme Guru PAI yang dimaksud penulis dalam penelitian ini

yakni bagaimana seorang guru PAI dalam melakukan proses belajar

mengajar di kelas sehingga mampu menjadi seorang guru yang bisa

melakukan tugas fungsionalnya dengan penuh profesionalisme dan

bertanggungjawab bagi siswanya.

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa deskripsi

fokus penelitian dalam penelitian ini adalah Peranan Pengawas Pendidikan

Agama Islam dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru PAI Di MTs

Muhammadiyah Salaka Kec. Pattallassang Kab. Takalar.

E. Sumber Data

Dalam penelitian ini digunakan dua jenis sumber data, yakni data primer

dan data sekunder. Dibawah ini penulis menjelaskan maksud kedua jenis data

tersebut.

1. Data primer adalah informasi yang diperoleh langsung dari pelaku yang

melihat dan terlibat langsung dalam penelitian yang dilakukan oleh

peneliti. Data primer merupakan sumber data yang diperoleh langsung dari

Page 47: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

34

sumber asli (tidak melalui media perantara). Data primer dapat berupa

opini subjek (orang) secara individual atau kelompok, hasil observasi

terhadap suatu benda (fisik), kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian.

Data primer disebut juga sebagai data asli atau data baru yang memiliki

sifat up to date. Untuk mendapatkan data primer, peneliti harus

mengumpulkannya secara langsung .

Menjadi data primer dalam penelitian ini adalah perwakilan setiap

pengawas dan guru PAI dari setiap tingkatan baik kelas I, II, dan III

dengan mempertimbangkan kebutuhan penulis dalam rangka melengkapi

data penelitian.

2. Sumber sekunder merupakan sumber data yang tidak langsung

memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau

dokumen. Data dari sumber sekunder atau informan pelengkap ini berupa

cerita dari lingkungan sekolah maupun luar sekolah seperti masyarakat

ataupun orang tua, penuturan atau catatan mengenai model pembelajaran

yang digunakan dalam proses pembelajaran.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan suatu alat yang digunakan untuk

mengukur fenomena alam dan sosial yang diamati. Dalam penelitian kualitatif,

yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri.35

Dalam

penelitian ini menggunakan instrumen catatan observasi, pedoman wawancara,

35

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D,(Bandung ; Alfabeta,2015),h. 305

Page 48: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

35

dan catatan dokumentasi yang di gunakan sebagai pendukung dan mempermudah

terlaksananya penelitian.

G. Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi

Observasi merupakan teknik atau cara mengumpulkan data dengan

jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung.

Dalam observasi ini peniliti ikut serta kegiatan yang sedang berlangsung yaitu

pengawasan atau pengawasan guru PAI

2. Wawancara

Wawancara adalah suatu metode pengumpulan data yang berupa

pertemuan dua orang atau lebih secara langsung untuk bertukar informasi dan

ide dengan tanyajawab secara lisan sehingga makna dalam suatu topik

tertentu. Dalam metode ini pelaksanaannya lebih bebas dibandingkan dengan

Structured interview, karena dalam Indepth interview memiliki tujuan untuk

menemukan permasalahan secara terbuka, dimana pihak responden diminta

untuk mengeluarkan pendapat dan ide-idenya.

3. Dokumentasi

Pada intinya metode dokumentasi adalah metode yang digunakan

untuk menelusuri data historis. Metode tersebut digunakan untuk

mendapatkan sumber data yang berkaitan dengan penelitian seperti latar

belakang berdirinya sekolah, letak geografis sekolah, visi dan misi sekolah,

keadaan guru, siswa, karyawan, sarana dan prasarana dan lainnya.

Page 49: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

36

Adapun responden yang penulis interview adalah Pengawas, guru

bidang studi Pendidikan Agama Islam, beberapa dari perwakilan siswa di

setiap tingkatan kelas MTs. Muhammadiyah Salaka.

H. Teknik Analisis Data

Terdapat banyak model analis data dalam penelitian kualitatif dan terdapat

suatu variasi cara dalam penanganan dan analisis data. Pinsip pokok metode

analisis kualitatif ialah mengelola dan menganalisa data-data yang terkumpul

menjadi data yang sistematik, teratur, terstruktur, dan mempunyai makna.

Penulis mengambil analisis data model miles dan Huberman yakni terdiri

dari dua langkah yaitu :

1. Analisis Data Kualitatif sebelum di Lapangan

Analisis dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan atau data

sekunder, yang digunakan untuk menentukan fokus penelitian. Namun hal ini

bersifat sementara, dan berkembang setelah peneliti masuk dan selama di

lapangan. Jadi. Ibarat seseorang ingin mencari pohon jati di suatu hutan.

Berdasarkan karakteristik tanah dan iklim, maka dapat diduga bahwa hutan

tersebut ada pohon jatinya. Oleh karena itu peneliti dalam membuat proposal

penelitian, fokusnya adalah ingin menemukan pohon jati pada hutan tersebut,

berikut karakteristiknya.

2. Analisis Data Kualitatif Selama di Lapangan

Menurut Miles dan Huberman ada tiga metode dalam analisis data

kualitatif, yaitu reduksi data, model data, penarikan/verifikasi kesimpulan.

Page 50: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

37

a. Model Data/Penyajian Data

Penyajian data adalah suatu kegiatan ketika sekumpulan informasi

disusun. Seperti yang disebutkan Emzir dengan melihat sebuah tayangan

membantu kita memahami apa yang terjadi dan melakukan sesuatu

analisis lanjutan atau tindakan yang didasarkan pada pemahaman tersebut.

Bentuk penyajian data kualitatif berbentu teks naratif (catatan lapangan),

matriks, grafik, jaringan dan bagan.

b. Penarikan Kesimpulan/Verifikasi Kesimpulan

Langkah ketiga dari aktivitas analisis adalah penarikan dan

verifikasi kesimpulan. Dari permulaan pengumpulan data, peneliti

kualitatif mulai memutuskan apakah “makna” sesuatu., mencatat

keteraturan, pola-pola, penjelasan, konfigurasi yang mungkin, alur kausal,

dan proporsi-proporsi. Peneliti yang kompeten dapat menangani

kesimpulan-kesimpulan ini secara jelas, memelihara kejujuran dan

kecurigaan.

Kesimpulan “akhir” tidak akan terjadi hingga pengumpulan data

selesai, tergantung pada ukuran korpus dari catatan lapangan, pengodean,

penyimpanan, dan metode-metode perbaikan yang digunakan, pengalaman

peneliti, dan tuntutan dari penyandang dana, tetapi kesimpulan sering

digambarkan sejak awal, bahkan ketika seorang peneliti menyatakan telah

memproses secara induktif. Langkah-langkah analisis data tersebut

dijelaskan pada gambar tersebut.

Page 51: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

38

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Profil Lokasi Penelitian

1. Sejarah singkat MTS. Muhammadiyah Salaka Kab. Takalar

MTS. Muhammadiyah Salaka Kab.Takalar didirikan pada Tahun 1954

oleh yayasan pendidikan pimpinan cabang Muhammadiyah Salaka

Kab.Takalar.terletak dekat dengan perkampungan warga sehinnga membantu

siswa untuk menuntut ilmu.

2. Profil Singkat MTS. Muhammadiyah Salaka Kab.Takalar

MTS. Muhammadiyah Salaka Kab.Takalar yang berada di Jl. H.

Manakku Dg. Maling Kec. Pattallassang, Kab. Takalar ini memiliki siswa

sebanyak 121 siswa.

a. Identitas Sekolah

Nama Sekolah : MTS. Muhammadiyah Salaka Kab.Takalar

Jenjang Pendidikan : SMP

Status Sekolah : Swasta

b. Lokasi Sekolah

Alamat : Jl. H. Manakku Dg. Maling

Kelurahan : -

Kecamatan : Pattallassang

Kabupaten : Takalar

Kode Pos : 92212

38

Page 52: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

39

c. Data Pelengkap Sekolah

SK Pendirian Sekolah : 23628/MPK/1954

Tanggal SK Pendirian : 10 Juni 1954

3. Kepemimpinan MTS. Muhammadiyah Salaka Kab. Takalar

Sejak MTS. Muhammadiyah Salaka KabTakalar didirikan telah

dipimpin oleh 3 (tiga) Kepala Sekolah yaitu:

a. Dra. H. Ny. Aisyah Damapolii , Kepala MTS. Muhammadiyah Salaka

Kab. Takalar yang pertama periode tahun 1954 sampai tahun 1990

b. H. Djalangkara, BA , Kepala MTS. Muahammadiyah Salaka Kab.

Takalar yang kedua periode tahun 1990 sampai tahun 1999

c. Drs. H. A. Hamid, M.Pd. Kepala MTS. Muhammadiyah Salaka Kab.

Takalar yang ketiga periode 1999 sampai tahun 2005

d. H. M. Tahir Nonci, S.ag Kepala MTS. Muhammadiyah Salaka Kab.

Takalar yang keempat periode 2005-2012

e. Drs. Muhammad Rusdi Amir. Kepala MTS. Muhammadiyah Salaka

Kab. Takalar yang kelima periode 2012-2013

f. Bakhtiar T, S,Ag Kepala MTS. Muhammadiyah Salaka Kab. Takalar

yang keenam periode 2013-2017

g. Wanti Dewayani, SE. Kepala MTS. Muhammadiyah Salaka Kab

Takalar yang ketujuh periode 2017- Sekarang

4. Visi Misi MTS. Muhammadiyah Salaka Kab Takalar

a. Visi

“ Terwujudnya Madrasah yang unggul dalam prestasi, padu dalam ilmu

dan amal barakhlakul karimah dengan berwawasan lingkungan hidup”.

Page 53: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

40

b. Misi

1. Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas.

2. Meningkatkan kualitas pembelajaran dan mengembangkan semangat

berprestasi peserta didik.

3. Meningkatkan kedisiplinan tenaga pendidik dan kependidikan

4. Membentuk perilaku berprestasi, pola pikir yang kritis dan

kreatifpada siswa

5. Menanamkan sikap spiritual dan social dalam kegiatan kurikuler dan

ekstrakulikuler.

Berdasarkan Visi Misi di atas peneliti dapat menyimpulkan bahwa

keberadaan MTS. Muhammadiyah Salaka Kab. Takalar telah dirasakan sangat

besar peran dan adilnya bagi pendidikan dan pembinaan generasi muda dan

merupakan salah satu proses pembentukan manusia yang berkualitas, berkualitas

dari segi intelektual maupun dari segi mental spiritual dalam upaya membangun

bangsa kearah yang lebih baik, sehingga melahirkan generasi-generasi yang

berkepribadianserta bertanggung jawab dengan keselarasan ilmu, iman dan amal.

Tabel 4.1

Keadaan Guru MTS. Muhammadiyah Salaka Kab. Takalar

No Nama Jabatan Status

1. Wanti Dewa yani,SE Kepala Sekolah GTY

2. Laode akbar nur,Spd.i Guru BK GTY

3. Fitriani,S.pd Guru Bahasa Inggris PNS

4. Sitti wahyuni. S.pd Guru matematka PNS

5. Harliati,.S.pd Bahasa seni budaya PNS

6. Mudira Zakaria,S.pd Bahasa Indonesia GTY

Page 54: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

41

No Nama Jabatan Status

7. Nurliah ,S.pd Guru IPS GTY

8. Salmawati ,S.pd Guru TIK GTY

9. Irmawati ,Spd.i Guru SKI GTY

10. Rosliana hamid,S.pd.i Al-Qur‟an dan hadist GTY

11. Gerhanawati, S.Pd.i Guru fiqih GTY

12. Ilma ,S.pd.i Guru akidah akhlak GTY

13. Rahmatul Ummah

Sudirman, S.pd

Guru PKN GTY

14. Hardiyanti, S.pd.i Guru SKI GTY

15. Nulianah,S.pd.i Guru Fiqih GTY

16. Arlinah Abbas, S.Pd Guru matematika GTY

17. Shaiful Muslim, S.Pd Guru penjaskes GTY

18. Laode akbar nur,Spd.i Al-Qur‟an dan hadist GTY

19. Hj. Khadijah S.Ag Guru seni budaya GTY

20. Irmawati, S.Pd.I Guru Bahasa arab GTY

21. Juliati T, S.pd GuruBahasa Indonesia GTY

22. St. Muslimah, S.Pd Guru Ipa GTY

23. Muh. Taufik, S.Pd Guru Penjaskes GTY

24. Mansur, S.E., S. Pd Guru IPS GTY

25. Ahmad Yasin, S. Pd Guru PKN GTY

26. Nurliah S.Pd. Guru muatan lokal GTY

Sumber Data: Diambil dari Tata Usaha MTS. Muhammadiyah Salaka

Kab.Takalar 2019

Page 55: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

42

Tabel 4.2

Keadaan Siswa MTS. Muhammadiyah Salaka Kab Takalar

No Kelas Jenis Kelamin

Jumlah Laki-Laki Perempuan

1. VII 23 25 48

2. VIII 20 20 40

3. IX 19 14 33

Jumlah 121

Sumber Data: Diambil dari Tata Usaha MTS. Muhammadiyah Salaka Kab.

Takalar 2019.

6. Fasilitas Sekolah

Pada dasarnya fasilitas yang berupa sarana dan prasarana adalah

berfungsi sebagai faktor pendukung proses belajar mengajar. Oleh karena itu,

maju dan mundurnya suatu sekolah akan banyak ditentukan oleh baik atau

buruknya fasilitas yang dimiliki oleh sekolah tersebut:

Tabel 4.3

Gambaran Fasilitas MTS. Muhammadiyah Salaka Kab. Takalar

No Uraian keterangan

Jumlah Baik Rusak

1. Ruang kelas 6 - 6

2. Ruang Guru 1 - 1

3. Ruang TU 1 - 1

4. Ruangan Perpustakaan 1 - 1

5. Ruang Komputer 1 - 1

6. Ruang BK 1 - 1

7. Ruang UKS 1 - 1

8. Ruang Aula 1 - 1

9. Mushollah 1 - 1

10. Kantin 1 - 1

11. Parkiran Kendaraan 1 - 1

Page 56: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

43

No Uraian keterangan

Jumlah Baik Rusak

12. WC Kantor 1 - 1

13. WC Guru 2 - 2

14. WC Siswa 3 1 4

15. Lapangan Olahraga 1 - 1

16. Taman Belajar 1 - 1

Sumber Data: Diambil dari Tata Usaha MTS. Muhammadiyah Salaka

Kab.Takalar

B. Peran Pengawas Pendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan

Kemampuan Guru PAI di MTs Muhammadiyah Salaka.

Interaksi antara pengawas dan guru merupakan komponen penting

dalam peningkatan profesionalisme proses pembelajaran. Proses tersebut menjadi

kondisi dasar dalam proses belajar mengajar. Guru yang kompeten dan

berperilaku positif cenderung memiliki siswa yang berprestasi tinggi dan memiliki

ketrampilan positif dalam mengerjakan tugas-tugasnya. Guru yang profesional

mampu menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan dan melibatkan

siswa secara aktif dan cenderung lebih menguntungkan dalam pencapaian tujuan

pembelajaran. Oleh karena itu, kompetensi guru memberikan sumbangan positif

terhadap dinamika pencapaian tujuan pembelajaran dan prestasi belajar siswa.

Seperti yang banyak dialami oleh para guru di MTs. Muhammadiyah

Salaka. Atas saran dan masukan dari pengawas, mereka senantiasa melakukan

inovasi dan menciptakan sebuah lingkungan yang belajar yang kondusif. Bagi

mereka, jika suasana kelas masih gaduh dan kotor, proses belajar mengajar akan

terhambat disebabkan suasana kelas yang tidak kondusif. Sitti Rosliana Hamid

Page 57: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

44

misalanya mengakui bahwa setiap ada pengawas selalu memberikan perbaikan

kepada guru dari masalah-masalah yang dihadapi dalam proses pembelajaran.

Selain itu, mereka selalu memberikan motivasi dan saran dalam hal proses dan

metode pembelajaran. Para guru menjadi semangat dan terinspirasi hingga

menunjukkan sikap – sikap profesional.

Setiap upaya yang dilakukan oleh pengawas pendidikan agama Islam

dalam rangka meningkatkan prestasi kemampuan mengajar para guru tidak

terlepas dari usaha guru pendidikan agama Islam itu sendiri dalam meningkatkan

profesionalisme atas kinerjanya. Artinya sebagai guru bersangkutan hendaknya

mempunyai motivasi yang tinggi terhadap profesinya sebagai guru. Namun

motivasi ini tidak lahir dengan sendirinya. Para guru mengakui bahwa butuh

adanya saling mempengaruhi satu sama lain. Dibutuhkan respon semua pihak,

baik guru, peserta didik, kepala sekolah hingga pengawas. Semuanya itu akan

melahirkan respon yang membuat para guru semakin termotivasi dalam

melakukan tugasnya sebagai tenaga pendidik. Dalam perkembangannya,

peningkatan profesionalisme adalah salah satu cara dari banyak cara yang bisa

ditempuh.

Peningkatkan profesionalisme Guru Pendidikan Agama Islam adalah

dengan memberikan kesempatan yang luas kepada para guru untuk mengikuti

pelatihan- pelatihan PTK (penelitian tindakan kelas), work shop dan

pengembangan penilaian. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan bapak Muh.

Amir H, S.Pd., MM bahwa:

Page 58: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

45

Upaya Pengawas pendidikan agama Islam di MTs Muhammadiyah Salaka

dalam rangka meningkatkan prestasi mengajar guru adalah bagaimana

usaha dari masing- masing guru untuk meningkatkan profesionalismenya

agar guru tersebut dapat total dalam menjalankan tugasnya. Prestasi

mengajar guru sangat erat kaitannya dengan profesionalisme guru, apabila

guru sudah ahli dan total dalam mengajar secara otomatis prestasi siswa

juga akan meningkat. Sedangkan sekolah ini berusaha memberikan

kesempatan yang luas kepada para gurunya untuk meningkatkan

profesionalisme guru pendidikan Islam yaitu memberikan pelatihan-

pelatian, work shop dsb. Biasanya sekolah ini mengkiblat pada sekolah

Unggulan di Takalar dengan mengundang pihak sekolah tersebut untuk

memberikan pelatihan-pelatihan atau tutor di sekolah kami. Hal ini

merupakan usaha besar kami bagaimana agar sekolah ini dapat terangkat

prestasi gurunya atau sekolahnya.36

Usaha yang dilakukan oleh para pengawas dalam rangka meningkatkan

profesionalisme guru yaitu dengan meningkatkan keprofesionalan guru sebagai

langkah yang semestinya merupakan batu pijakan bagi para guru di sekolah

tersebut untuk memperbaiki kinerjanya serta memberikan pelayanan bimbingan

yang efektif. Karena guru sebagai tenaga profesional akan mengajar siswanya

untuk mengembangkan diri lebih maju dan berfikir kritis. Sebagai tenaga

profesional guru harus menyadari konsekuensi yang disandangnya sebagai tenaga

profesional yang mana guru dihadapkan pada tantangan dimana tenaga

profesional dituntut untuk melayani kliennya dengan ramah, sabar, penuh

kepercayaan diri, bertanggung jawab, menciptakan rasa aman serta siswa selalu

merasa mendapatkan perhatian.

Penelitian tindakan kelas ini bisa dengan mengundang para guru

pendidikan agama islam untuk beberapa sekolah, atau bisa dengan melakukan

kunjungan langsung pada sekolah bersangkutan. Cara kedua juga sekaligus

36

Muh. Amir H, S.Pd., MM, Pengawas Guru PAI Kementrian Agama Takalar(Hasil

wawancara, Lokasi Kemenag Takalar, 03-09-2019).

Page 59: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

46

menjadi bukti keseriusan pihak pengawas dalam usaha meningkatkan

profesionalitas guru pendidikan agama islam. Kunjungan ini harus dikemas dalam

bentuk paling sederhana dan kekeluargaan agar pihak sekolah khususnya guru

tidak merasa tertekan dengan kegiatan ini. Mereka sedapat mungkin diberikan

pengertian bahwa peningkatan profesionalitas ini penting untuk meningkatkan

prestasi siswa di kelas.

Apabila guru sudah profesional otomatis prestasi siswa juga akan

meningkat. Dengan asumsi bahwa guru yang mempunyai ketrampilan mengajar

yang baik akan dapat melaksanakan proses belajar mengajar dengan baik pula.

Dengan keterampilan mengajar yang dimilikinya, kondisi proses belajar mengajar

dapat menjadi sangat menyenangkan. Pada kondisi seperti ini akan lebih

menguntungkan dalam pencapaian tujuan pembelajaran karena siswa akan merasa

senang untuk belajar dan terlibat aktif dalam pembelajaran. Hal ini akan

meningkatkan prestasi belajar siswa.

Keefektifan pelaksanaan kurikulum di lapangan dan tercapainya tujuan

kurikulum sangat ditentukan oleh kemampuan pengawas dan guru dalam

memahami dan melaksanakan kurikulum secara efektif. Sehingga pelaksanaan

kurikulum yang efektif akan menunjang pencapaian prestasi belajar siswa yang

diajarnya. Hj. Khadijah, S.Ag merasa terbantu dengan aktifitas pengawasan dan

pelatihan tersebut. Guru ini mengakui cara dan metodenya dalam mengajar

semakin efektif dan cair. Para siswa juga tidak merasa bosan dan cenderung

terlibat aktif dalam proses belajar mengajar, tuturnya. Kehadiran pengawas sekali

dalam sebulan akan membuat para guru semakin percaya diri dan semakin

Page 60: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

47

bahagia karena merasa mendapat perhatian serius dalam hal peningkatan

profesionalitas mereka.

Melalui pelatihan-pelatihan yang dilaksanakan dan diselenggarakan di

MTs Muhammadiyah Salaka bagi para guru di sekolah tersebut diharapkan

mampu menjadikan pengetahuan baru bagi para guru di sekolah ini sehingga

profesionalismenya pun juga akan meningkat. Hal ini terbukti dengan fakta di

lapangan bahwa prestasi belajar guru dan siswa di MTs Muhammadiyah Salaka

ini cenderung mengalami peningkatan.

Peran profesionalisme dalam kajian di sini adalah dimaksudkan untuk

melihat bagaimana peranan ataupun kontribusi dari profesionalisme guru

pendidikan agama Islam di MTs Muhammadiyah Salaka terhadap peningkatan

prestasi belajar siswa. Oleh karena itu, untuk membahasnya maka harus

melibatkan data mengenai profesionalisme guru pedidikan agama Islam

sebagaimana tersebut di atas, serta melibatkan pula data mengenai prestasi siswa

sebagaimana yang ada pada pemaparan di atas.

Dari data yang berkaitan dengan profesionalisme guru Pendidikan Agama

Islam di atas, didapat informasi bahwa secara umum guru PAI di sekolah ini dapat

digolongkan kepada guru yang profesional. Walaupun demikian tidak berarti guru

PAI di sekolah tersebut sesuai dalam segala hal dengan profil guru profesional.

Hal ini dikarenakan guru PAI di sekolah ini masih memiliki kekurangan-

kekurangan yang harus segera dibenahi. Secara langsung atau pun tidak langsung,

keberadaan guru PAI seperti yang terdeskripsikan di atas ikut memberikan

peranan penting dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini dibuktikan

Page 61: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

48

dengan temuan data yang menggambarkan bahwa prestasi belajar siswa di sekolah

ini berpredikat baik. Secara jelas data di atas membuktikan bahwa prestasi belajar

siswa di sekolah ini baik. Ada sebuah peningkatan perihal prestasi, baik sebelum

dan sesudah penelitian. Hal ini termasuk faktor yang membuat peneliti tertarik

melakukan penelitian di sekolah ini.

Secara lebih rinci data di atas menunjukkan bahwa kompetensi pedagogik

antara Pengawas dan guru PAI di sekolah ini memiliki tingkat profesionalisme

yang cukup baik. Secara keseluruhan, dari data hasil wawancara menggambarkan

bahwa pengawas maupun guru PAI di sekolah ini mempunyai kemampuan

merencanakan program perencanaan pembelajaran, kemampuan melaksanakan

proses belajar mengajar, kemampuan menggunakan alat peraga dan pemanfaatan

teknologi pembelajaran, kompetensi melaksanakan penilaian proses belajar

mengajar. Sedangkan hal yang berkaitan dengan kompetensi psikologis guru

adalah sikap disiplin dari guru dan teladan sikap guru yang berakhlak mulia, arif

dan berwibawa. Selanjutnya, berkaitan kemampuan sosial guru adalah peran aktif

guru dalam berkomunikasi dengan anak didik, kepala sekolah, teman sesama guru

dan dengan masyarakat.

C. Profesionalisme Guru PAI

Sebagaimana dijelaskan pada bab terdahulu bahwa profesionalisme guru

terdiri dari empat pilar. Artinya apabila guru tidak memenuhi keempat pilar

tersebut maka guru tersebut belum dapat atau tidak dapat disebut guru profesional,

dan sebaliknya jika guru dapat memenuhi atau sesuai dengan kriteria keempat

pilar tersebut maka dapat dengan singkat guru tersebut termasuk guru profesional.

Page 62: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

49

Sebagaimana dijelaskan pada bab terdahulu, bahwa keempat pilar tersebut adalah

kompetensi pedagogik, kompetensi psikologik, kompetensi sosiologik, dan yang

terakhir adalah kompetensi profesional.

Berdasar pada uraian singkat di atas, maka untuk mendapatkan deskripsi

profesionalisme guru pendidikan agama Islam di MTs Muhammadiyah Salaka,

digunakan wawancara atau interview kepada guru Pendidikan Agama Islam

berdasarkan kepada keempat pilar profesionalisme guru sebagaimana tersebut di

atas. Untuk lebih sistematis, maka berikut paparan temuan data di lapangan

berdasarkan wawancara dengan guru pendidikan agama Islam.

Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru dalam mengelola

pembelajaran untuk menciptakan suasana belajar mengajar yang efektif dan

efisien. Pengajaran pada dasarnya adalah suatu proses terjadinya interaksi antara

guru dan siswa melalui kegiatan terpadu dari dua bentuk kegiatan yaitu kegiatan

belajar siswa dan kegiatan mengajar guru. Oleh karena itu, guru dituntut untuk

mampu atau ahli dalam hal mengelola kegiatan belajar mengajar agar tujuan

pembelajaranpun dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan.

Untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai kompetensi pedagogik

guru di MTs Muhammadiyah Salaka maka berdasarkan teori yang telah penulis

paparkan pada bab terdahulu bahwa kompetensi pedagogik terdiri dari

kemampuan guru dalam menyusun rencana pembelajaran, kemampuan guru

dalam melaksanakan proses belajar mengajar, serta kemampuan guru

melaksanakan penilaian proses belajar mengajar. Berikut ini paparan hasil

Page 63: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

50

penelitian mengenai kompetensi pedagogik guru pendidikan agama Islam di MTs

Muhammadiyah Salaka.

Kemampuan Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Guru

yang baik adalah guru yang selalu berusaha sedapat mungkin agar pengajarannya

berhasil. Salah satu faktor yang bisa membawa keberhasilan itu ialah guru

tersebut senantiasa membuat persiapan mengajar sebelumnya. Para guru di MTs

Muhammadiyah Salaka senantiasa melakukan evaluasi dan koreksi pada

pembuatan RPP setiap bulannya. Evaluasi dan koreksi itu dilakukan dibawah

bimbingan pengawas bersama dengan kepala sekolah. Muh. Amir selaku

pengawas muda tingkat MTs mengatakan bahwa dia rutin datang ke sekolah

memeriksa dan mengevaluasi perangkat pembelajaran guru. Dari hasil

pengawasan beliau, terdapat temuan berupa keluhan dari para guru terkait

keadaan anak – anak yang mempunyai minat belajar yang masih kurang sehingga

membutuhkan motivasi dari guru-guru. Muh. Amir mengatakan bahwa guru

selayaknya memberikan motivasi kepada anak – anak terkait pentingnya belajar

dan masa depan mereka yang masih panjang. Selain itu, persoalan sarana dan

prasaran yang kurang mendukung dalam proses pembelajaran yang belum

lengkap secara maksimal mengharuskan seorang guru menggunakan sarana atau

perangkat-perangkat sederhana yang bisa mendukung proses pembelajaran yang

efektif.

Keberhasilan guru mengelola proses belajar mengajar dapat diukur melalui

kesiapan guru merencanakan pembelajaran. Berdasarkan hasil wawancara

disebutkan bahwa persiapan yang dilakukan oleh guru-guru pendidikan Agama

Page 64: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

51

Islam sebelum memulai pelajaran adalah sebagaimana yang diungkapkan Ibu

Irnawati, S.Pd yaitu:

Persiapannya seperti RPP guru harus punya, perangkat mengajar

termasuk didalamnya Silabus, RPP yang harus dibuat sebelum guru

memulai mengajar selain dari pada itu seorang guru juga harus

menguasai materi. (Wawancara Penulis dengan Ibu Irnawati Sabtu, 31-

08 – 2019/ 09.00-09.30di Ruang Kepala Sekolah)37

Hal serupa juga dilakukan oleh Ibu Sitti Rosliana Hamid, S.Pd.I yang

menyatakan bahwa:

Persiapan yang saya lakukan sebelum mengajar yaitu dengan membaca

buku-buku terkait dengan materi yang akan saya ajarkan. Saya

mengajar mata pelajaran Akidah Akhlak ya...sebelum mengajar saya

banyak membaca tentang Konsep Islam tentang Aqidah Akhlak

utamanya saya mengajar kelas VII yang dipelajari tentang Konsep

Islam terkait Aqidah pada masa Rasulullah paling tidak saya harus

menguasai materi tersebut maka terlebih dahulu saya membaca

literatur-literatur mengenai, biografi serta sejarah perihal aqidah zaman

Rasulullah.. Kemudian untuk penyampaian materinya saya

berpedoman pada RPP dan silabus yang saya buat sebelumnya untuk

rencana pembelajaran selama satu tahun. (Wawancara Penulis dengan

Ibu Sitti Rosliana Hamid pada Sabtu, 31- 08 – 2019/ 09.30-10.00 di

ruang tamu kepala sekolah).38

Ibu Hj. Khadijah,S.Ag yang mengajar Alquran Hadist mengatakan

bahwa ;

Kalau persiapan saya sebelum mengajar terlebih dahulu saya

menyusun rencana pembelajaran dengan berpedoman pada kurikulum

serta buku pelajaran. Selain dari pada itu, sebelum proses belajar

mengajar terlebih dahulu saya kondisikan anak-anak dalam situasi

yang tenang, evaluasi pelajaran yang lalu, refleksi materi pelajaran

dengan menyuruh anak untuk merangkum materi yang lalu serta

penerapan materi pelajaran dalam kehidupan sehari-hari. (Wawancara

Penulis dengan Hj. Khadijah,S.Ag di Ruang Guru)39

37 Irmawati, S.Pdi., Guru Sejarah Kebudayaan Islam. (Hasil wawancara, Lokasi MTs.

Muhammadiyah Salaka, 31-08-2019) 38

Sitti Rosliana Hamid, S.Pdi Guru Aqidah Akhlak sekaligus Pembina Hisbul Wathan

Salaka. (Hasil wawancara,Lokasi MTs Muhammadiyah Salaka,31-08-2019) 39

Hj. Khadijah,S.Ag., Guru Quran Hadist. (Hasil wawancara, Lokasi MTs.

Muhammadiyah Salaka, 31-08-2019).

Page 65: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

52

Membaca dan mendesain prosen belajar – mengajar adalah hal paling

penting sebagai seorang guru. Penyusunan RPP akan membantu guru

mengarahkan materi dan memanejerial waktu yang ada sehingga tidak

terbuang sia – sia. Mempersiapkan silabus pembelajaran akan memastikan

penguasaan materi yang penting dan kompetensi siswa. Hal seperti itu,

idealnya, wajib dilakukan untuk semua guru dimana pun berada. Hal itu

sekaligus sebagai ukuran profesionalitas guru bersangkutan.

Ibu Gerhanawati, S.Pd.I selaku guru mata pelajaran Bahasa Arab

mengatakan pada wawancara kemarin bahwa ;

Persiapan sebelum mengajar yaitu dengan melihat kurikulum,

menyusun silabi, membuat program tahunan, program semester,

rencana pembelajaran serta pengolahan penilaian. (Wawancara

Penulis dengan Ibu Gerhanawati pada Sabtu, 31- 08 – 2019/ 10.30-

11.00 di ruang kantor MTs. Muhammadiyah Salaka.40

Berdasarkan pernyataan guru-guru pendidikan Agama Islam tersebut

di atas jelas bahwa sebagian besar guru pendidikan agama Islam di MTs

Muhammadiyah Salaka memiliki kemampuan merencanakan pembelajaran

terbukti dari fakta di lapangan seluruh guru di MTs Muhammadiyah Salaka

khususnya guru pendidikan agama Islam menyusun rencana pembelajaran

sebelum memulai kegiatan belajar mengajar.

Dalam kegiatan pembelajaran terdapat dua kegiatan yang sinergi yaitu

guru mengajar dan siswa belajar. Guru mengajarkan bagaimana seharusnya

belajar melalui berbagai pengalaman belajar hingga terjadi perubahan dalam

dirinya dari aspek kognitif, psikomotor dan afektif. Persoalannya adalah

40

Gerhanawati, S.Pdi., Guru Bahasa Arab. (Hasil wawancara, Lokasi MTs.

Muhammadiyah Salaka, 31-08-2019).

Page 66: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

53

bagaimana mengaktifkan siswa agar secara sukarela tumbuh kesadaran untuk

terlibat aktif dalam proses belajar mengajar pada setiap proses pembelajaran.

Sebagaimana yang diungkapkan oleh Ibu Gerhanawati di atas, bahwa

seorang guru sebelum memulai proses belajar mengajar terlebih dahulu harus

menguasai skenario pembelajaran yang tersusun dalam rancangan Silabus,

RPP, Prota, Promes dan Pengolahan Penilaian.

Kemampuan merencanakan pembelajaran sangat dibutuhkan bagi

seorang guru yang berfungsi untuk:

a. Memberikan pemahaman lebih jelas tentang tujuan pendidikan sekolah

dan hubungannya dengan pengajaran yang dilaksanakan untuk

mencapai tujuan itu.

b. Membantu guru mengenal kebutuhan-kebutuhan peserta didik, minat

peserta didik dan mendorong motivasi belajar.

c. Mengurangi kegiatan yang bersifat trial and error dalam mengajar

karena pembelajaran sudah terstruktur dan terencana.

d. Memberikan kesempatan bagi guru untuk memajukan pribadinya dan

perkembangan profesionalnya.41

Kompetensi Melaksanakan Proses Belajar Mengajar harus menjadi

catatan penting bagi semua guru pendidikan agama Islam. Kemampuan guru

dalam melaksanakan proses belajar mengajar terkadung dalam kemampuan

menciptakan pembelajaran efektif, kemampuan menggunakan alat peraga

dalam kegiatan belajar mengajar, kemampuan menggunakan metode yang

bervariasi, kemampuan mengambil tindak lanjut, kemampuan berkomunikasi

serta kemampuan mendiagnosis kesulitan belajar siswa.

Kemampuan Melaksanakan Proses Belajar Mengajar senantiasa

dihadirkan pada setiap pertemuan di MTs Muhammadiyah Salaka. Berikut ini

41

Rusman. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. H.50

Page 67: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

54

data hasil wawancara penulis dengan guru pendidikan agama Islam terkait

dengan kemampuan guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar terkait

dengan ketrampilan membuka dan menutup pelajaran. Sebagaimana yang

diungkapkan oleh Ibu Irmawati Dg Tanang bahwa:

„‟Bisanya kalau ngajar itu sebelum saya menjelaskan materi terlebih

dahulu saya mengkondisikan mental dan menarik perhatian siswa pada

materi yang akan dipelajari misalnya dengan menceritakan kejadian

aktual atau yang relevan dengan isi dan indikator kompetensi yang

akan dipelajari siswa. Setelah crita kemudian siswa saya beri

pertanyaan yang terkait dengan crita yang saya berikan. Tapi

yaa...critanya gak boleh lama-lama nanti anak malah gak jadi belajar.

Pokoknya cerita sekedarnya saja supaya anak tertarik untuk belajar.

Biasanya dalam pembelajaran itu anak susah membaca maka anak

diberi pertanyaan yang ada hubungannya dengan kompetensi yang

akan dicapai yang materinya terdapat di dalam buku mata pelajaran

dan LKS. Sedang pada akhir pelajaran saya mengemukakan kembali

pokok-pokok pelajaran supaya siswa memperoleh gambaran utuh

tentang pokok-pokok materi dan hasil belajar yang telah dipelajari.

Istilahnya siswa diberi penguatan materi. (Wawancara Penulis dengan

Ibu Irmawati Dg. Tanang pada Selasa, 03- 09 – 2019/ 13.00-13.30 di

Ruang Kepala Sekolah).42

Komponen ketrampilan guru mengelola pembelajaran tidak terlepas

usaha guru menciptakan suasana sikap mental dan menimbulkan perhatian

siswa agar terarah pada hal-hal yang akan dipelajari. Dalam usaha menarik

perhatian dan memotivasi siswa guru sebagaimana yang diungkapkan oleh Ibu

Irmawati pada pernyataannya di atas yaitu dengan memberikan cerita terkait

dengan materi yang akan di pelajari. Guru yang memiliki improvisasi metode

pembelajaran yang relevan akan dapat menarik perhatian dan motivasi belajar

siswa.

42

Irmawati Dg Tanang, Guru Sejarah Kebudayaan Islam. (Hasil wawancara, Lokasi MTs.

Muhammadiyah Salaka, 03-09-2019).

Page 68: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

55

Berdasarkan pernyataan Ibu Irmawati di atas bahwa pola interaksi

yang dilakukan ketika menjelaskan pelajaran bukan interaksi monoton akan

tetapi guru juga melibat aktifkan siswa. Membuat siswa terlibat secara aktif

akan membuat kepercayaan diri siswa meningkat dan semakin kuat. Hal itu

sekaligus membuat mereka dihargai dan dianggap hadir sebagai individu

dalam ruang proses belajar mengajar. Kehadiran mereka akan semakin

menguatkan kesadaran mereka bahwa mereka adalah seorang siswa

pembelajar.

Hal tersebut juga dibenarkan oleh Ibu Hardiyanti, S.Pd.I ketika proses

wawancara di MTs Muhammadiyah Salaka :

Biasanya kalau menjelaskan pelajaran itu saya bukan ceramah saja dari

awal sampai akhir pelajaran dimana guru menerangkan-siswa

mendengarkan atau guru bertanya murid menjawab biasanya tidak bisa

memikat perhatian siswa untuk waktu yang lama, akan tetapi saya

menjelaskan materi kemudian menanyakan materi kepada siswa

kemudian siswa langsung jawab atau biasanya siswa saya beri

pertanyaaan atau permasalahan untuk dipecahkan kemudian siswa

mengadakan diskusi kecil (power two) biasanya siswa lebih tertarik

kalau saya suruh siswa memecahkan masalah dengan belajar

berkelompok. Saya cuma ngawasi siswa belajar setelah itu ya...siswa

saya suruh presentasi hasil kerjanya dan ditanggapi oleh siswa yang

lain. (Wawancara Penulis dengan Ibu Hardiyanti pada Selas 03

September Jam 13.30 – 14. 00 di Ruang Guru).43

Ketika guru menerangkan materi diperlukan keahlian dalam

menciptakan suasana belajar siswa secara aktif yaitu dengan pola interaksi

yang bervariasi dan pemilihan metode yang tepat yang menarik perhatian

siswa. Penggunaan metode ini juga mempertimbangkan suasana dan waktu.

Ketika suasana masih pagi, para siswa biasanya masih segar dalam menerima

43

Hardiyanti, S.Pd.I, Guru Aqidah Akhlak (Hasil wawancara, Lokasi MTs.

Muhammadiyah Salaka, 03-09-2019).

Page 69: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

56

materi dibandingkan siang hari pada waktu itu, para guru memilih metode

yang tepat dalam membangun suasana belajar. Hal ini menjadi kebiasaan dan

pengetahuan umum di MTs Muhammadiyah Salaka.

Sebagaimana yang dilakukan oleh Ibu Hardiyanti bahwa untuk

menerangkan pelajaran guru harus menyesuaikan dengan materi, susasana,

dan kondisi siswa ketika mengajar. Guru yang sering dipanggil Ibu Yanti ini

mengatakannya demikian ketika peneliti berada di ruang guru ;

Hal yang sama juga dinyatakan oleh Ibu Rosliana Hamid bahwa kalau

jadi guru itu ya...bukan cuma menggunakan satu metode saja dalam

mengajar tapi bervariasi disesuaikan dengan materi yang akan

diajarkan seperti halnya mata pelajaran yang saya ampu adalah Aqidah

Akhlak, jadi pembelajaranya titik tekannya bukan saja pada penjelasan

teori akan tetapi realisasi atau praktek agama kaitannya dengan

masalah-masalah amaliyah seperti sedekah, zakat, berbuat baik dan

saling tolong menolong. Sehingga dalam pembelajarannya saya

langsung pada penerapan bukan sekedar pemberian teori. Seperti

halnya materi , anak-anak langsung saya suruh praktek. Karena bagi

saya metode demonstrasi cukup efektif membuat siswa benar-benar

paham pelajaran. (Wawancara Penulis dengan Ibu Rosliana Hamid

pada Sabtu 31 – 08 – 2019 Jam 11.05 di Ruang Guru).44

Proses pembelajaran pada hakikatnya untuk mengembangkan aktivitas

kreativitas peserta didik melalui berbagai interaksi dan pengalaman belajar.

Apa yang dilakukan oleh guru pendidikan agama Islam di MTs

Muhammadiyah Salaka memberikan gambaran kemampuan guru dalam

mengelola pembelajaran dengan kemampuan mengelola pembelajaran dengan

pola interaksi belajar dan metode pembelajaran yang bervariasi yang bertujuan

untuk menciptakan pembelajaran efektif dan menyenangkan.

44

Sitti Rosliana Hamid, S.Pdi Guru Aqidah Akhlak sekaligus Pembina Hisbul Wathan

Salaka. (Hasil wawancara,Lokasi MTs Muhammadiyah Salaka,31-08-2019)

Page 70: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

57

Kemampuan Menggunakan Alat Peraga dan Pemanfaatan Teknologi

Pembelajaran. Abad 21 merupakan abad pengetahuan sekaligus merupakan

abad informasi dan teknologi, karena canggihnya penggunaan pengetahuan,

informasi dan teknologi dalam berbagai aspek kehidupan yang menimbulkan

persaingan hidup yang sangat ketat siapa yang menguasai pengetahuan,

teknologi dan informasi maka dialah yang akan menguasai hidup secara

survival. Teknologi merupakan sesuatu yang akan melekat dikehidupan sehari

– hari, termasuk dalam aktivitas belajar mengajar.

Oleh karena itu, sudah sewajarnyalah guru dituntut untuk memiliki

kompetensi dalam pemanfaatan teknologi pembelajaran terutama internet (e-

learning) agar guru mampu memanfaatkan berbagai pengetahuan, teknologi

dan informasi dalam melaksanakan tugas utamanya mengajar dan membentuk

kompetensi peserta didik. Meskipun pada penerapannya, para guru masih

belum maksimal dalam melakukan integrasi keilmuan, namun hal itu justru

menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah khususnya kementerian agama.

Berkaitan dengan hal tersebut maka berdasarkan hasil wawancara

penulis dengan beberapa guru pendidikan agama Islam di MTs

Muhammadiyah Salaka, mereka mengungkapkan bahwa dalam pembelajaran

guru jarang sekali menggunakan fasilitas teknologi pembelajaran seperti

halnya internet, komputer, video recorder, LCD proyektor dan sebagainya.

Hal ini dikarenakan beberapa mata pelajaran tidak terkait sama sekali dengan

teknologi, misalnya pendidikan agama. Sebagaimana yang diungkapkan oleh

Ibu Rosliana Hamid yaitu:

Page 71: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

58

Kalau mengajar saya tidak pernah menggunakan media atau alat yang

ada hubungannya dengan teknologi informasi karena bagi saya materi

yang saya ajarkan itukan materi pendidikan agama Islam yang lebih

menekankan pada pemahaman agama secara teoritis jadi tidak ada

sangkut pautnya kalau saya menggunakan komputer, LCD atau apapun

itu. (Wawancara Penulis dengan Ibu Rosliana Hamid pada Sabtu 31 –

08 – 2019 Jam 11.05 di Ruang Guru)45

Sebagai seorang tenaga pengajar hendaknya guru mampu secara

inovatif dan kontekstual mengembangkan pembelajarannya seiring dengan

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Agama, bagaimanapun tidak

bisa memisahkan diri agama. Kedepan, agama dan teknologi harus bersinergi

mendukung kelangsungan hidup manusia, khususnya dibidang pendidikan.

Berdasarkan pernyataan Ibu Ros di atas menunjukkan bahwa guru pendidikan

Agama Islam belum secara maksimal memanfaatkan teknologi sebagai media

pembelajaran. Padahal sekolah tersebut memberikan fasilitas yang mendukung

seperti halnya Labolatorium Komputer, Perpustakaan dan multi media yang

dilengkapi TV dan VCD player, kaset, video recorder dan LCD proyektor

yang diharapkan mampu menunjang proses belajar mengajar. Fasilitas yang

tersedia tersebut ditekankan pada peningkatan sumber- sumber belajar. Seperti

halnya untuk pengajaran Sejarah Kebudayaan Islam di mana siswa bukan saja

mendapatkan materi dari apa yang dijelaskan oleh guru akan tetapi untuk lebih

menarik dan memahamkan siswa alangkah baiknya apabila guru Pendidikan

Agama Islam mampu menggunakan media audio visual di mana siswa dapat

belajar dengan guru mengetelkan VCD yang terkait dengan kisah-kisah atau

45

Sitti Rosliana Hamid, S.Pdi Guru Aqidah Akhlak sekaligus Pembina Hisbul Wathan

Salaka. (Hasil wawancara,Lokasi MTs Muhammadiyah Salaka,31-08-2019)

Page 72: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

59

sejarah kebudayaan Islam. Akan tetapi hal ini tidak pernah dilakukan oleh

guru pendidikan Islam khususnya guru mata pelajaran SKI.

Selaian penggunaan alat peraga yang bervariasi, menguji merupakan

bagian terpenting dalam proses pembelajaran. Hal tersebut dilakukan oleh

seorang guru untuk mengetahui tingkat pengetahuan awal, kecakapan siswa

dan program pengajaran. Evaluasi dapat dilakukan pada awal pelajaran untuk

mengetahui sejauhmana tingkat pengetahuan siswa dan ujian akhir dari proses

pembelajaran yaitu untuk mengetahui gambaran kecakapan penyerapan dari

suatu penyajian yang telah dilaksanakan pada akhir pelajaran.

Evaluasi yang dilakukan berguna untuk melihat perubahan kecakapan

dalam tingkat pengetahuan, kemahiran dalam ketrampilan serta perubahan

sikap dalam satu unit pembelajaran atau dalam program pembelajaran yang

telah dilakukan. Oleh karena itu sebagai guru dituntut untuk lihai dalam

melakukan evaluasi pembelajaran

Model evaluasi yang dilakuan oleh Guru Pendidikan Agama Islam di

MTs Muhammadiyah Salaka sebagaimana yang disampaikan oleh Irmawati

bahwa bentuk penilaian yang biasanya dilakukan yaitu melihat sikap anak

melalui proses belajar mengajar, bagaimana sikap anak pada mata pelajaran

Sejarah Kebudayaan Islam apakah anak itu senang atau tidak. Dalam hal ini

dapat diketahui melalui penugasan yang biasanya dilakukan ketika guru

melakukan pembelajaran. Dalam proses pembelajaran menerapkan penilaian

melalui 3 cara yaitu:

Page 73: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

60

Pertama melalui portopolio yaitu anak disuruh mengejakan tugas yang

terdapat dalam LKS dan dalam pengerjaan LKS guru tidak membatasi waktu

dan halamannya, semakin cepat dan banyak anak mengerjakan soal LKS maka

semakin banyak nilai yang anak tersebut dapatkan. Jadi dalam hal ini yang

dinilai adalah gairah anak dalam belajar kalau anak semangat mengerjakan

tugas berarti anak tersebut antusias belajar. Makanya guru memberi

penghargaan dengan nilai bagi anak yang mempunyai antusias tinggi dalam

mengerjakan tugas.Kedua adalah melalui tugas Pekerjaan Rumah yang mana

soal-soalnya diambil dari materi-materi yang sudah dijelaskan

sebelumnya.Ketiga melalui tes, baik itu tes wawancara atau tanya jawab

langsung setelah mata pelajaran selesai atau tes tertulis yang dilaksanakan

setiap habis bab melalui soal yang berbentuk pilihan ganda dan uraian, dan

diakhiri dengan ulangan akhir bersama pada akhir semester.

Setelah mengetahui hasil dari evaluasi maka langkah selanjutnya yang

dilakukan adalah tindak lanjut bagi siswa yang nilainya mencapai standar

kompetensi maka diberikan program pengayaan materi sedang siswa yang

nilai belajarnya kurang diberikan program remidial yaitu dengan mengulang

kembali materi yang telah diajarkan sampai siswa benar-benar paham

kemudian diadakan tes lisan.

Penilaian yang dilakukan oleh guru pendidikan Agama Islam

menunjukkan bahwa guru pendidikan agama Islam di MTs Muhammadiyah

Salaka mampu melakukan penilaan atau evaluasi, yang dilakukan baik itu

evaluasi berbentuk tes formatif yaitu setiap guru selesai menyelesaikan satu

Page 74: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

61

pokok bahasan atau setiap selesai menjelaskan materi dan evaluasi pada akhir

semester. Selain dari pada itu, guru pendidikan Agama Islam juga melakukan

program pengayaan dan remidial. Hal ini untuk mamastikan materi

tersampaikan atau diterima serta dipahami oleh siswa.

Pribadi guru memiliki andil yang sangat besar terhadap keberhasilan

pendidikan, khususnya kegiatan pembelajaran. Pribadi guru juga sangat

berperan dalam membentuk pribadi peserta didik. Ini dapat dimaklumi karena

manusia merupakan makhluk yang suka mencontoh, termasuk mencontoh

pribadi gurunya dalam membentuk pribadinya. Semua itu menunjukkan

bahwa kompetensi personal atau kepribadian guru sangat dibutuhkan oleh

peserta didik dalam proses pembentukan pribadinya.

Setiap guru dituntut untuk memiliki kompetensi kepribadian yang

memadai. Dalam hal ini, guru tidak hanya dituntut untuk mampu memaknai

pembelajaran tetapi yang paling penting adalah bagaimana menjadikan

pembelajaran sebagai ajang pembentukan pribadinya. Untuk kepentingan

tersebut dalam bagian ini dibahas tentang gambaran kompetensi kepribadian

guru pendidikan Agama Islam di MTs Muhammadiyah Salaka yang berkaitan

dengan kompetensi kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, disiplin, arif dan

berwibawa serta berakhlak mulia.

1) Disiplin

Sehubungan dengan kompetensi kepribadian yang dimiliki oleh

guru pendidikan agama Islam di MTs Muhammadiyah Salaka adalah usaha

dari para guru dalam membimbing dan mengarahkan perilaku peserta didik

Page 75: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

62

ke arah yang positif dan menunjang pembelajaran. Sebagai contoh guru

selalu memperlihatkan perilaku disiplin yang baik dengan datang ke

sekolah tepat waktu, apabila waktunya bel masuk kelas guru langsung

bersegera datang ke kelas sebelum para siswanya datang, karena

bagaimana peserta didik akan disiplin kalau gurunya tidak menunjukkan

siap disiplin (self-discipline). Sikap disiplin dari para guru diharapkan

menjadi teladan bagi peserta didik untuk meniru perilaku disiplin guru

yang baik. Selain dari pada itu, guru selalu mengawasi seluruh perilaku

peserta didik terutama pada jam-jam efektif sekolah, sehingga kalau terjadi

pelanggaran terhadap disiplin dapat diatasi misalnya anak terlambat datang

ke sekolah, anak di tengah-tengah pelajaran membolos, serta menghadapi

anak yang nakal.

Berdasarkan hasil observasi penulis di lapangan, bahwa sekolah ini

berusaha untuk senantiasa menanamkan pola kedispilinan yang didukung

oleh seluruh komponen sekolah. Seperti contohnya sekolah ini

mengadakan kegiatan wajib yang diikuti oleh seluruh komponen sekolah

yaitu upacara bendera, sholat dhuha dan dhuhur berjama‟ah, tadarus Al-

Qur‟an serta sholat jum‟at berjamaah sedang bagi siswi-siswi diadakan

kajian keputrian. Kegiatan semacam ini bukan saja diperuntukkan bagi

siswa-siswi tetapi para guru juga harus peran serta mengikutinya. Kegiatan

sholat dhuha, upacara bendera serta tadarus Al-Qur‟an dilaksanakan pada

jam ke pertama sebelum pelajaran di mulai, sehingga hal ini mengharuskan

bagi para guru untuk senantiasa datang tepat waktu ke sekolah.

Page 76: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

63

Pembiasaan seperti inilah yang membentuk kepribadian dari para guru di

MTs Muhammadiyah untuk senantiasa disiplin dalam segala hal, baik itu

yang berkaitan dengan ketepatan waktu atau disiplin dalam melaksanakan

tugas mengajar.

Pola kedisiplinan para guru pendidikan agama Islam tidak terlepas

dari peran serta kepala sekolah Ibu Wanti Dewa Yani Dg. Kanangdimana

dalam kepemimpinanya beliau sangat aktif mendisiplinkan guru-guru.

Sebagaimana yang diungkapkan oleh Ibu Hardiyanti bahwa:

Kedisiplinan dari para guru di sekolah ini tidak terlepas dari peran

serta kepala sekolah dalam mendisiplinkan guru. Beliau sangat

aktif dan selalu mendorong para guru agar senantiasa disiplin tetapi

kepala sekolah juga memberi contoh tiap kali masuk pagi beliau

selalu datang lebih awal, keliling ke tiap kelas untuk mengecek

guru yang belum masuk, apabila ada guru yang belum datang

langsung ditelpon. Selain daripada itu kepala sekolah

memberlakukan peraturan bagi seluruh guru untuk bertanggung

jawab pada tugas mengajarnya. Apabila berhalangan hadir harus

izin langsung kepada kepala sekolah dan memberikan tugas kepada

siswanya. Dan Alhamdulillah semua guru disini jarang sekali izin

kecuali ada keperluan yang mendesak sehingga tidak pernah ada

kelas yang kosong.46

Berdasarkan pernyataan Ibu Herdiyanti tersebut menjelaskan

bahwa sekolah ini berusaha menegakkan pola kedisiplinan yang

terintegrasi di mana guru harus mampu mengendalikan, mengembangkan

dan mempertahankan peraturan dan tata tertib sekolah. Guru yang

memiliki kepribadian yang baik yaitu guru yang senantiasa patuh dan taat

pada peraturan yang telah ditetapkan serta bertanggungjawab pada tugas

46

Hardiyanti, S.Pd.I, Guru Aqidah Akhlak (Hasil wawancara, Lokasi MTs.

Muhammadiyah Salaka, 03-09-2019).

Page 77: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

64

yang telah diembannya sehingga tidak pernah membiarkan anak didiknya

terbengkalai karena ketidak-hadiran guru di kelas.

Sebagaimana yang telah penulis sebutkan di atas, bahwa guru-guru

di MTs Muhammadiyah Salaka berupaya untuk menjadi teladan yang baik

bagi para siswanya terbukti dari pola kedispilinan para guru saat masuk

kelas, apabila sudah waktunya bel berbunyi guru yang bertugas mengajar

memberi contoh dengan bersegera datang ke kelas sebelum siswa-siswinya

masuk kelas.

2) Berakhlak Mulia, Arif, dan Berwibawa

Kedisiplinan yang dilakukan oleh guru pendidikan agama Islam di

MTs Muhammadiyah Salaka memberikan indikasi yang kuat bahwa guru

di sekolah ini mencoba memberikan teladan kepada seluruh anak didiknya

lewat sikap, perilaku, serta tutur kata yang baik. Sikap guru yang demikian

mencerminkan akhlak yang mulia yang mencerminkan kepribadian

seorang pendidik yang patut digugu dan ditiru. Digugu maksudnya bahwa

pesan-pesan yang disampaikan guru bisa dipercaya untuk dilaksanakan

dan pola hidupnya ditiru dan diteladani.

Sehubungan dengan hal demikian maka sikap guru hendaklah

terbuka menerima kritik, perbedaan pendapat serta adil dan tidak

diskriminatif. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Ibu Ros terkait dengan

sikap guru ketika menghadapi kritik atau perbedaan pendapat beliau

mengatakan bahwa:

Saya bersikap terbuka kepada siapapun yang mengkritik saya baik

itu dari anak didik maupun dari rekan kerja asalkan disampaikan

Page 78: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

65

dengan cara yang baik. Sedang kalau perbedaan pendapat itu wajar

terjadi dalam setiap pergaulan manusia sehingga kalau saya

menghadapi perbedaan pendapat ya...legowo, menerima, bersikap

netral dan mencoba untuk menjadi pendengar yang baik bagi orang

lain. Demikian juga ketika saya menghadapi anak-anak saya

berusaha bersikap adil tidak membeda- bedakan dalam perlakuan

dalam maupun penilaiaan semua saya perlakukan sama secara

proporsional. (Wawancara Penulis dengan Rosliana Hamid Sabtu,

31- 08 – 2019/ 09.30-10.00 di Ruang Guru).47

Pernyataan di atas menggambarkan figur seorang guru senantiasa

berusaha untuk menjadi suri tauladan yang sehingga guru tidak hanya

mentransferkan ilmu pengetahuan kepada anak didiknya. Guru juga

menjadi pelopor untuk menciptakan orang-orang yang berbudaya, berbudi

dan bermoral lewat sikap empati, terbuka, berwibawa, bertanggung jawab

serta fleksibelitas kognitif (keluwesan ranah cipta) yang merupakan

kemampuan berpikir yang diikuti dengan tindakan secara simultan yang

memadai dalam situasi tertentu. Dan hal demikian telah menjadi budaya di

lingkungan MTs Muhammadiyah Salaka.

Dilihat dari peran guru di kelas, mereka berperan sebagai seorang

komunikator yang mengkomunikasikan materi dalam bentuk verbal

maupun non- verbal. Pesan yang akan dikomunikasikan hendaknya

dikemas sedemikian rupa sehingga mudah dipahami, dimengerti,

dipelajari, dicerna dan diaplikasikan para siswa. Oleh karena itu, menuntut

kemampuan dan kelihaian guru dalam berkomunikasi dengan siswa.

Komunikasi antara guru dan siswa tidak terbatas di dalam kelas semata

tetapi juga di luar kelas. Sosial media, dalam hal ini teknologi, adalah

47

Sitti Rosliana Hamid, S.Pdi Guru Aqidah Akhlak sekaligus Pembina Hisbul Wathan

Salaka. (Hasil Wawancara,Lokasi MTs Muhammadiyah Salaka,31-08-2019)

Page 79: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

66

ruang yang paling bebas dan mudah bagi para guru berinteraksi dengan

siswa. Sebagai seorang guru, hendaknya ikut menggunakan hal itu

semaksimal mungkin dan penuh dengan hal positif.

Sehubungan dengan hal tersebut sebagaimana penulis temukan di

lapangan bahwa guru pendidikan agama Islam dalam hal komunikasi

dengan siswa masih terbatas pada hubungan guru dengan murid yaitu

komunikasi pembelajaran yang hanya dilakukan di kelas saja sedang untuk

komunikasi secara interpersonal masih belum dilaksanakan secara intensif.

Bentuk komunikasi siswa dengan guru di luar kelas yaitu apabila ada

siswa yang mengalami kesulitan memahami materi maka guru terbuka

apabila anak membutuhkan pendalaman materi secara khusus.

3) Berkemampuan komunikasi dengan kepala sekolah

Bentuk komunikasi guru di MTs Muhammadiyah Salaka dengan

kepala sekolah adalah bentuk komunikasi instruksional yaitu hubungan

kerja antara atasan dengan bawahan terkait dengan kebijakan, perencanaan

program sekolah, evaluasi serta pengembangan kualitas dan kuantitas

pembelajaran.

Sebagaimana yang peneliti temukan di lapangan bahwa kepala

sekolah MTs Muhammadiyah Salaka sangat aktif dalam menertibkan para

guru, hal ini tidak terlepas dari kemampuan komunikasi yang baik dari

kedua belah pihak yaitu pihak kepala sekolah dan pihak guru.

Bentuk kerjasama antara guru dengan kepala sekolah adalah kepala

sekolah mengadakan program pertemuan seluruh guru dan pegawai yang

Page 80: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

67

diadakan seminggu sekali setiap hari Rabu setelah jam pelajaran sekolah

usai, di mana pada rapat tersebut dibahas mengenai berbagai hal yang

berkaitan dengan permasalahan sekolah baik yang meliputi evaluasi,

perencanaan program sekolah serta peningkatan kualitas pembelajaran

yaitu dengan meningkatkan kualitas kompetensi guru melalui pelatihan

pembuatan silabus, pelatihan pembuatan rencana pembelajaran, pelatihan

pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas, serta Musyawarah Guru Mata

Pelajaran dan sebagainya.

Dalam hal ini kepala sekolah berperan mengawasi setiap kinerja

dari masing-masing guru dan pegawai, memotivasi keaktifan guru serta

mengadakan evaluasi kerja yaitu dalam rapat yang diadakan setiap satu

bulan sekali di mana pada rapat tersebut diadakan sharing (tukar pendapat)

mengenai permasalahan yang dihadapi oleh guru-guru untuk kemudian

dipecahkan bersama solusinya.

Jadi dalam hal ini komunikasi yang dilakukan oleh guru di MTs

Muhammadiyah Salaka khususnya guru pendidikan Agama Islam adalah

komunikasi secara instruksional terkait dengan hubungan kerja dan tugas

antara atasan dengan bawahan. Kemampuan yang dimiliki oleh guru

pendidikan agama Islam di MTs Salaka dalam berkomunikasi tergambar

melalui kemampuan guru dalam menyampaikan gagasan, ide atau

pendapat berkaitan dengan pengembangan program sekolah. Hal ini

terpantau saat wawancara dilakukan. Para guru sangat antusias dan tertarik

menjelaskan pengalaman mereka kepada peneliti.

Page 81: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

68

4) Kemampuan berkomunikasi dengan teman sesama guru

Sebagaimana disebutkan dalam kode etik guru ayat 7 bahwa guru

;memelihara hubungan seprofesi, semangat kekeluargaan dan

kesetiakawanan sosial. Ini berarti bahwa guru hendaknya menciptakan

dan memelihara hubungan sesama guru dalam lingkungan kerjanya dan

guru hendaknya menciptakan dan memelihara semangat kekeluargaan dan

kesetiakawanan sosial di dalam dan di luar lingkungan kerjanya.

Dalam hal ini kode etik guru di Indonesia menunjukkan kepada kita

betapa pentingnya hubungan yang harmonis perlu diciptakan dengan

mewujudkan perasaan bersaudara yang mendalam antara sesama anggota

profesi. Hubungan sesama anggota profesi dapat dilihat dari segi

hubungan formal dan hubungan kekeluargaan.

Guru dituntut memiliki keahlian profesi dalam hal penguasaan

materi pengetahuan yang terukur dan teruji sesuai fungsi perannya,

mengajar dan mengembangkan bahan ajar, serta mengaplikasikan ilmu

pengetahuan dalam dinamika kehidupan yang nyata.

Berkaitan dengan kemampuan guru dalam menguasai bidang studi

yang diajarkan tidak terlepas dari latar belakang pendidikan guru yang

mensyaratkanbahwa guru wajib memiliki kualifikasi akademik dan latar

belakang pendidikan sesuai dengan bidang tugas.

Berdasarkan data dokumentasi yang penulis dapatkan di lapangan

bahwa ada guru yang mengajar tidak sesuai dengan latar belakang

pendidikan yang telah dikuasainya. Sebagai contohnya Irnawati Dg.

Page 82: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

69

Tanang sebagai guru lulusan Ekonomi tetapi mendapatkan tugas mengajar

mata pelajaran Aqidah dan Bahasa Agama. Beliau mengungkapkan

bahwa:

Kalau berbicara mengenai kesesuaiaan bidang tugas dengan latar

belakang pendidikan saya maka sangat tidak sesuai sehingga

menjadikan saya kurang mampu menguasai mata pelajaran yang

saya ampu secara menyeluruh sehingga terkadang saya bertanya

pada teman-teman sesama guru apabila saya mendapatkan istilah-

istilah atau materi yang belum saya kuasai. Wawancara Penulis

dengan Ibu Dg. Tanang pada Selasa, 03- 09 – 2019/ jam 08.30 di

Ruang Kepala Sekolah).48

Hal demikian tentu saja tidak ideal bagi seorang tenaga pendidik

karena tenaga pendidik dituntut untuk menguasai materi pembelajaran

secara menyeluruh dan ini tidak terlepas dari latar belakang pendidikan

yang sesuai dengan bidang tugas. Pengetahuan dan ketrampilan diperlukan

dalam suatu profesi oleh karena itu untuk menjadi profesional maka guru

membutuhkan pengetahuan teoritis yang dipelajari semenjak dari awal

jenjang pendidikan program profesional dan pelatihan ketrampilan untuk

menunjang pengetahuan secara aplikatif. Sehingga untuk menjadi guru

yang profesional haruslah sesuai antara bidang studi yang dikuasai dengan

bidang tugas yang diampu.

Keterampilan dalam pekerjaan profesi sangat didukung oleh teori

yang telah dipelajarinya. Jadi seorang profesional dituntut membaca dan

mendalami teori tentang profesi yang digelutinya. Penerapan lapangan

tidak akan mencapai hasil maksimal apabila dilakukan dengan meraba-

48

Irmawati Dg Tanang, Guru Sejarah Kebudayaan Islam. (Hasil Wawancara, Lokasi

MTs. Muhammadiyah Salaka, 03-09-2019).

Page 83: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

70

raba dan mencoba-coba akan tetapi suatu penerapan harus memiliki

pedoman teoritis. Di sinilah letak perbedaan pekerjaan profesional dengan

non-profesional. Profesional mengandalkan teori, praktek dan

pengalaman, sedangkan non-profesional hanya berdasarkan praktik

pengalaman.

D. Faktor Pendukung dan Penghambat dalam meningkatkan

profesionalisme Guru PAI

Mengenai faktor yang menghambat profesionalisme Guru Pendidikan

Agama Islam di MTs Muhammadiyah Salaka selaku Kepala Sekolah mengatakan

bahwa:

Kalau faktor yang menghambat guru tidak profesional dalam menjalankan

tugas mengajarnya di sekolah ini adalah ada sebagian guru yang

kehadirannya tidak full time di MTs Muhammadiyah Salaka, ada sebagian

guru yang hadir di sekolah hanya untuk mengajar saja setelah jam

mengajar selesai maka guru tersebut langsung pulang, selain dari pada itu

ada guru yang mempunyai pekerjaan sampingan disebakan gaji sebagai

guru honorer tidak mencukupi menjadi faktor penurunan kerja.

(Wawancara penulis dengan kepala sekolah MTs Muhammadyah Salaka

pada 28 Agustus 2019)49

Berdasarkan pernyataan di atas, terang bahwa faktor utama yang

menghambat profesionalisme guru dalam menjalankan tugas mengajar peran

serta guru yang tidak full time di sekolah serta penurunan kinerja guru karena

faktor gaji atau pendapatan sebagai honorer. Hal demikian itu semestinya bukan

merupakan suatu alasan bagi seorang guru untuk tidak berperilaku secara

profesional terlebih dalam proses pembelajaran karena guru adalah merupakan

49

Wanti Dewayani, SE., Kepala Sekolah. (Hasil Wawancara, Lokasi MTs.

Muhammadiyah Salaka, 03-09-2019).

Page 84: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

71

tenaga pendidik yang dituntut secara moral mampu bertanggung jawab terhadap

berhasilnya pendidikan. Walaupun tugas guru tidak 100% waktunya mengajar

namun pekerjaan mengajar adalah pekerjaan utama dan perlu dilaksanakan secara

profesional.

Tujuan yang hendak dicapai seorang yang profesional adalah tujuan yang

jelas dan transparan. Melakukan prosedur, mekanisme yang tepat akurat sehingga

hasil suatu pekerjaan kelak dicapai dengan penuh kepuasan. Namun berdasarkan

pengamatan peneliti, hal tersebut masih belum maksimal dilakukan oleh

sebagaian guru. Kesadaran akan perannya sebagai seorang guru belum

sepenuhnya hadir dalam diri mereka. Sikap apa adanya pada pekerjaan akan

membuat proses belajar mengajar tidak maksimal. Pada akhirnya, para siswa

yang akan dirugikan.

Bagaimana mungkin seorang guru bisa menjadi profesional kalau pada

kenyataanya guru tidak secara maksimal menjalankan tugas mengajarnya.

Sebagaimana peneliti temukan di lapangan bahwa ada sebagian guru di MTs

Muhammadiyah Salaka yang belum menekuni profesinya secara utuh. Hal ini

disebabkan oleh sebagian guru yang bekerja di luar jam kerjanya sehingga tidak

secara maksimal berada di sekolah. Guru hanya hadir untuk menyelesaikan tugas

mengajarnya saja padahal guru yang profesional bukan hanya guru yang hadir ke

sekolah semata-mata untuk menyelesaikan tugasnya mengajar akan tetapi, guru

juga dituntut secara maksimal mampu memahami peserta didik karena hal ini

akan melandasi pola pikir dan budaya kerja guru serta loyalitasnya terhadap

profesi pendidikan. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Ibu Wanti Dewa Yani :

Page 85: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

72

Kalau faktor yang menghambat guru tidak profesional dalam menjalankan

tugasnya adalah karena kurangnya kesadaran (sumber daya manusia)

dalam individu guru itu sendiri padahal sebagai guru sudah semestinya

guru itu paham bahwa seharusnya tertuntut untuk profesional dalam

bekerja sehingga kalau ada guru yang kurang profesional dalam mengajar

maka akan mempunyai pengaruh besar terhadap guru lain, sehingga dapat

menghambat kinerja guru lain. Selain dari pada itu, faktor ekstern yang

menghambat adalah ada sebagian guru yang nyabang (mengajar di tempat

lain) yang mana dengan keadaan yang seperti inilah yang mengurangi

keprofesional guru dalam menjalankan tugasnya. (Wawancara penulis

dengan Kepala Sekolah pada 28 Agustus 2019)50

Untuk menjadi profesional, seorang guru dituntut memiliki minimal lima

hal sebagai berikut:

a. Mempunyai komitmen pada peserta didik dan proses belajarnya

b. Menguasai secara mendalam bahan atau mata pelajaran yang diajarkannya

serta cara mengajarnya kepada peserta didik

c. Bertaggungjawab memantau hasil belajar peserta didik melalui berbagai

cara evaluasi

d. Mampu berfikir sistematis tentag apa yang dlakukannya dan belajar dari

pengalamannya

e. Seyogyanya merupakan bagian dari masyarakat belajar dalam lingkungan

profesinya.

Oleh karena itu, untuk memenuhi persayaratan guru yang profesional

hendaklah seorang guru mampu secara maksimal menjalankan tugas

keprofesionalannya. Bagaimana mungkin seorang guru dikatakan profesional

apabila guru belum maksimal mendampingi peserta didik, guru hanya hadir untuk

50

Wanti Dewayani, SE., Kepala Sekolah. (Hasil Wawancara, Lokasi MTs.

Muhammadiyah Salaka, 03-09-2019).

Page 86: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

73

menyelesaikan tugas mengajarnya sedang pemahaman, pembinaan dan bimbingan

terhadap peserta didik kurang dilaksanakan sepenuhnya oleh guru. Pembelajaran

akan secara mudah dilaksanakan oleh kedua belah pihak (pendidik dan peserta

didik) apabila ada rasa saling memahami satu sama lain dan untuk mencapai

kesepahaman guru dituntut loyal terhadap tugas pendidikannya.

Sebagaimana faktor penghambat, ada beberapa hal yang juga mendukung

peningkatan profesionalisme guru PAI dalam menjalankan tugasnya sehari – hari

sebagai seorang guru.

Guru adalah tenaga pendidik yang mempunyai peran penting dalam

pendidikan khususnya hal yang berkaitan dengan proses belajar mengajar.

Mengajar adalah kemampuan profesional, karena mengajar tidak hanya

membutuhkan pengembangan bakat mendidik, melainkan kegiatan yang harus

ditunjang dan dilengkapi dengan kemampuan-kemampuan lain seperti

kemampuan memilih dan menggunakan metode pengajaran yang efektif dan tepat.

Mengajar adalah rangkaian kegiatan penyampaian bahan pelajaran kepada murid

agar dapat menerima, menggapai, menguasai dan mengembangkan bahan

pelajaran itu.

Guru yang profesional adalah guru yang mampu menciptakan lingkungan

belajar yang efektif dengan didukung sarana prasarana yang memadai serta

kemampuan guru menggunakan media pendidikan yang tersedia di sekolah atau

merancangkan media yang belum ada, gunanya adalah mempermudahkan siswa

memahami, mengetahui dan menerapkan teori yang diajarkan kepadanya. Materi

pokok yang dipaparkan kepada siswa tidak sekedar teori-teori dalam ranah

Page 87: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

74

pengetahuan dan pemahaman akan tetapi, guru harus mengkomunikasikan dalam

ranah aplikasi.

Berkaitan dengan hal ini maka faktor pendukung profesionalisme Guru

Pendidikan Agama Islam di MTs Muhammadiyah Salaka adalah sekolah ini

berusaha memberikan fasilitas yang menunjang. Hal itu sebagaimana yang

ditegaskan oleh Kepala Madrasah ini, Ibu Dewayani Dg. Kanang, S.Pd. yang

menyatakan bahwa:

“Guru Pendidikan Agama Islam adalah tenaga pendidik yang mempunyai

peranan sangat signifikan khususnya dalam pembentukan akhlak dan

moral siswa. Oleh karena itu, dibutuhkan guru yang benar-benar memiliki

keahlian dan kemampuan profesional dalam mengelola pembelajaran.

Dalam hal ini MTs Salaka berusaha memberikan sarana prasarana yang

menunjang profesionalisme Guru Pendidikan Agama Islam seperti halnya

penyediaan sarana ibadah (masjid) di lingkungan sekolah yang mana

diharapkan dengan adanya masjid di sekolah, Guru Pendidikan Agama

Islam mampu memanfaatkannya sebagai labolatorium keagamaan. Artinya

dengan adanya fasilitas ini, guru mampu memberdayakan masjid sebagai

sarana belajar, praktek dan pusat kegiatan yang berkaitan dengan

pembelajaraan materi keagamaan. Selain dari pada itu faktor lain yang

mendukung profesionalisme Guru Pendidikan Agama Islam di MTs

Salaka adalah kesempatan bagi para Guru Pendidikan Agama Islam untuk

mengkuti kegiatan-kegiatan yang menunjang kualitas guru seperti

pelatihan-pelatihan guru, seminar baik tingkat kota maupun tingkat

propinsi, workshop serta peningkatan standar kompetensi guru

sebagaimana salah satu terobosan yang sedang dilakukan pemerintah yaitu

program sertifikasi guru. Melalui kegiatan-kegiatan ini diharapkan mampu

menjadi faktor yang mendukung profesionalisme guru khususnya guru

pendidikan agama Islam di MTs Salaka. (Wawancara penulis dengan

kepala sekolah MTs Muhammadiyah Salaka pada September 2019)51

Pernyataan tersebut di atas menggambarkan bahwa sekolah ini berusaha

memberikan fasilitas yang mendukung bagi Guru Pendidikan Agama Islam untuk

senantiasa tertuntut keprofesionalannya dalam mengelola pelajaran. Sehinga

51

Wanti Dewayani, SE., Kepala Sekolah. (Hasil Wawancara, Lokasi MTs.

Muhammadiyah Salaka, 03-09-2019).

Page 88: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

75

proses belajar mengajar bukan sekedar pemaparan teori-teori akan tetapi guru

harus mengkomunikasikan dalam ranah aplikasi. Sehubungan dengan hal ini,

sebagaimana peneliti temukan di lapangan sebagian Guru Pendidikan Agama

Islam di sekolah ini sudah tidak lagi menyampaikan materi agama secara teoritas

saja akan tetapi melalui praktik dan aplikatif. Sebagaimana contohnya untuk

materi-materi praktek keagamaan seperti tata cara sholat, praktek wudhu, sholat

jenazah dan sebagainya pembelajarannya mereka lakukan di masjid sekolah.

Selain dari pada itu, Guru Pendidikan Agama Islam di sekolah ini

membiasakan anak didiknya untuk mengaplikasikan ilmu yang telah diperolehnya

melalui penanaman kesadaran disiplin beribadah. Seperti halnya sekolah ini

mewajibkan kepada seluruh anak didiknya untuk sholat dhuha berjamaah, tadarus

bersama dan sholat dhuhur berjamaah di sekolah. Adapun faktor lain yang

mendukung profesionalisme Guru Pendidikan Agama Islam adalah kesempatan

yang besar untuk mengikuti kegiatan yang mendukung peningkatan kualitas

profesionalisme guru melalui pelatihan-pelatihan, seminar dan program sertifikasi

guru. Dalam rangka peningkatan kemampuan profesional guru yang dilakukan

melalui kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan agar guru kinerjanya terus

meningkat dan tetap memenuhi syarat profesional. Melalui kegiatan-kegiatan

inilah yang mendukung keprofesionalan Guru Pendidikan Agama Islam.

Page 89: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

76

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasar pada temuan data di lapangan dan sebagaimana dipaparkan dalam

bab-bab terdahulu maka dapat diambil beberapa konklusi berkenaan dengan

rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini. Hal-hal tersebut adalah

sebagai berikut:

1. Berdasar pada temuan data dan analisis data sebagaimana tersebut di atas,

maka dapat disebutkan bahwa peran pengawas dalam meningkatkan

profesionalisme guru pendidikan agama Islam dapat dilihat dari upaya

pengawas dalam meningkatkan kinerja pengawasan dengan mengadakan

pelatihan-pelatihan, seminar, work shop dsb. Jika hal ini dibiasakan, maka

profesionalisme guru akan meningkat atau berkembang hingga

mempenagruhi prestasi belajar siswa. Dengan asumsi bahwa guru yang

mempunyai ketrampilan mengajar yang baik akan dapat melaksanakan

proses belajar mengajar dengan baik pula. Oleh karena itu makin

profesional guru yang mengajar maka makin baik pula prestasi belajar

siswa.

2. Berkenan dengan profesionalisme guru pendidikan agama Islam di MTs

Muhammadiyah Salaka digambarkan dalam:

a. Kemampuan pedagogik dapat dilihat dari kemampuan guru

merencanakan program pembelajaran dengan menyusun RPP, silabus,

prota dan promes, kemampuan guru melaksanakan proses belajar

75

Page 90: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

77

mengajar dengan kemampuan improvisasi metode pembelajaran yang

relevan dan menarik perhatian siswa dan pola belajar yang interaktif

dan bervariasi, kemudian kemampuan menilai hasil belajar yaitu

dengan penilaian berbasis kelas.

b. Kemampuan kepribadian dapat dilihat dari penanaman perilaku disiplin

guru (self discipline) dalam melakukan tugas mengajar maupun dalam

menaati tata aturan sekolah, sikap guru yang empati, terbuka,

berwibawa, bertanggung jawab serta proposional dalam bertindak.

c. Kemampuan sosial dapat dilihat dari kemampuan berkomunikasi

dengan kepala sekolah terkait dengan komunikasi instruksional

kemampuan guru dalam menyampaikan gagasan, ide atau pendapat

dalam pengembangan program sekolah, komunikasi dengan teman

sesama guru yaitu hubungan kekeluargaan yang baik dan hubungan

kedinasan yang dialogis dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran,

sedang untuk komunikasi dengan orang tua siswa jarang atau bahkan

tidak pernah dilakukan kecuali apabila siswa mengalami permasalahan

di sekolah, dan komunikasi dengan masyarakat yaitu guru terlibat aktif

dalam kegiatan sosial kemasyarakatan baik itu yang berkaitan dengan

kegiatan keagamaan maupun kegiatan kepemudaan seperti halnya peran

serta dalam kegiatan PKK, Karangtaruna dan sebagainya.

d. Kemampuan profesional, kemampuan menguasai bidang studi dapat

dilihat dari latar belakang pendidikan guru yang memiliki kualifikasi

akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang tugas,

Page 91: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

78

kemampuan memahami peserta didik melalui pendekatan secara

individual untuk mendiagnosis kesulitan dan permasalahan anak didik

kemudian mengklasifikasikan anak didik untuk dilakukan tindak lanjut,

kemampuan menguasai pembelajaran yang mendidik melalui

kemampuan memahami jenis mata pelajaran, mengorganisasikan materi

pelajaran serta mendayagunakan sumber belajar.

3. Kemudian dari pada itu, faktor yang mendukung profesionalisme guru

pendidikan agama Islam di MTs Muhammadiyah Salaka adalah adanya

pengawasan yang ketat dari kepala sekolah sehingga mengakibatkan guru

berdisiplin, diberlakukannya manajemen yang berbasiskan pada madrasah

(MBM), terbentuknya tertib administrasi yang rapi, dan diikutkannya guru

PAI dalam berbagai acara sebagai upaya peningkatan profesionalismenya.

Sedangkan hal yang menghambat profesionalisme guru di sekolah ini

adalah adanya sebagian guru yang hadir di sekolah hanya pada saat-saat

jam mengajar atau tidak ful time. Sehingga hal ini mengganggu guru

lainnya yang lebih baik (profesional).

B. Saran

Sebagai akhir dari penulisan ini maka dapat diajukan beberapa saran yang

patut untuk diperhatikankepadapihak-pihak yang bersangkutan terkait peran

pengawas dalam meningkatkan profesionalisme guru pendidikan agama Islam di

MTs Muhammadiyah Salaka.

1. Kepala sekolah memposisikan peranannya sebagai leader yang

mempimpin dan menentukan kebijakan ruang gerak seluruh proses yang

Page 92: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

79

terjadi di lembaga sekolah dan sebagai supervisor pendidikan yang

bertanggung jawab mengevaluasi program dan hasil pendidikan. Oleh

karena itu, untuk meningkatkan kualitas sekolah yang baik hendaklah

kepala sekolah juga meningkatkan potensi dan kualitas seluruh elemen

sekolah yaitu melalui peningkatan profesionalisme kinerja.

2. Kepada guru pendidikan agama Islam hendaklah sadar akan peranan dan

fungsinya dimana guru harus lebih memperhatikan profesionalismenya

karena merupakan tanggungjawab dan memiliki orientasi dunia akhirat.

Artinya bahwa guru bukan hanya bertanggung jawab memintarkan anak

didik secara intelektual (transfer of knowledge) akan tetapi, guru juga

mempunyai tanggungjawab menanamkan nilai dan moral (transfer of

value). Oleh karena itu, tanggungjawab ini menuntut guru untuk senantiasa

profesional dalam kinerjanya.

3. Rekomendasi penelitian yang nantinya perlu untuk dilakukan penelitian

lanjutan adalah mengenai motivasi profesionalisme guru pendidikan

agama Islam yang mana perlu untuk melakukan kajian lebih lanjut

mengenai apa dan bagaimana motif dari guru pendidikan agama Islam

bertindak profesional dalam kinerjanya.

Page 93: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

80

DAFTAR PUSTAKA

Al Quran Qarim.

Asrohah, Hanun. 1999. Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta: Logos.

Azra, Azumardi. 2012. Pendidikan Islam, Tradisi dan Modernisasi di Tengah

Tantangan Milenium III. Jakarta: UIN Press.

Danim, Sudarwan. 2010. Profesionalisasi dan Etika Profesi Guru. Bandung:

Alfabeta.

Depag RI. 2001.Metodologi Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Dirjen Pembinaan

Kelembagaan Agama Islam.

Garis-garis Besar Haluan Negara tap MPR no. II/MPR/1988.

Gerhanawati, S.Pdi., Guru Bahasa Arab. Wawancara. Lokasi MTs.

Muhammadiyah Salaka, 31-08-2019.

Hj. Khadijah,S.Ag., Guru Quran Hadist. Wawancara,.Lokasi MTs.

Muhammadiyah Salaka, 31-08-2019.

Hardiyanti, S.Pd.I, Guru Aqidah Akhlak. Wawancara, Lokasi MTs.

Muhammadiyah Salaka, 03-09-2019.

Idi, Abdullah. 2013. Sosiologi Pendidikan, Individu, Masyarakat dan

Pendidikan.Jakarta: Ciputat Press.

Irmawati Dg Tanang, Guru Sejarah Kebudayaan Islam. Wawancara, Lokasi MTs.

Muhammadiyah Salaka, 03-09-2019).

Kementria Agama.

Kunandar. 2007. Guru Profesional Implementasi KTSP dan Sukses dalam

Sertifikasi Guru. Jakarta: Rajawali Pers.

Muh. Amir H, S.Pd., MM, Pengawas Guru PAI Kementrian Agama Takalar.

Wawancara. Lokasi Kemenag Takalar, 03-09-2019.

Nurdin, Syafruddin. 2002. Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum.

Rahim, Husni. 2001. Arah Baru Pendidikan Islam di Indonesia. Jakarta: Logos.

Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme

Guru.

Safarina. 2008. Urgensi Profesionalisme Guru dalam Meningkatkan Kualitas

80

Page 94: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

81

Pembelajaran. Makalah.

Saridjo, Marwan. 1996.Bunga Rampai Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Dirjen

Pembinaan Kelembagaan Agama Islam.

Sitti Rosliana Hamid, S.Pdi Guru Aqidah Akhlak sekaligus Pembina Hisbul

Wathan Salaka. Wawancara,Lokasi MTs Muhammadiyah Salaka,31-08-

2019

Soejipti, dan Rafli Kosasi. 2007. Profesi Keguruan. Jakarta: Rineka Cipta bekerja

sama dengan Pusat Perbukuan Diknas.

Sagala, Syaiful. 1996. Konsep dan Makna Pembelajaran. Jakarta: Alfabeta. 1998.

Sugiyono, 2015. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,

dan R&D. Bandung. Alfabeta.

Triyono, Bruri Moch. 2009. Evaluasi Kinerja Guru Profesional. Versi PDF.

Undang – undang RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional,

Cet. VII; Jakarta ; Sinar Grafika, 2016.

Syaodih Sukmadinata, Nana. 2004. Landasan Psikologi Proses

Pendidikan.Bandung: PT. Remaja Rosydakarya.

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Th. 2003. Jakarta: Sinar Grafika

2005. cet. II.

Undang-undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Bandung:

CitraUmbara.

Usman, Moh. Uzer. 2006. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja

Rosydakarya. cet. XX.

Yamin, Martinis. Sertifikasi Profesi Keguruan di Indonesia. 2006. Jakarta: Gaung

Persada Press.

Winkel, W.S. 1999. Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT. Gramedia.

Wanti Dewayani, SE., Kepala Sekolah. Wawancara. Lokasi MTs.

Muhammadiyah Salaka, 03-09-2019.

Page 95: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

82

L

A

M

P

I

R

A

N

Page 96: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

83

KEGIATAN WAWANCARA

PEDOMAN WAWANCARA

Guru

A. Pertanyaan

1. Apa yang dipahami tentang Profesionalisme menurut bapak/ibu ?

2. Bagaimana Fungsi pengawas dalam meningkatkan profesionalisme

guru menurut bapak/ibu?

3. Di sekolah ini, pengawas biasanya datang mengawasi guru-guru

berapa kali ?

4. Dalam hal apa pengawas datang disekolah?

5. Apakah dengan adanya pengawas dapat meningkatkan

Profesionalisme Guru?

6. Apa Faktor pendukung bapak/ibu dalam meningkatkan

Profesionalisme guru ?

7. Metode pembejaran apa yang bapak/ibu terapkan dalam proses

pembelajaran?

Pengawas PAI

1. Apa yang dipahami tentang Profesionalisme menurut bapak/ibu ?

2. Bagaimana Fungsi pengawas dalam meningkatkan profesionalisme

guru menurut bapak/ibu?

3. Berapa kali bapak/ibu mengawas di sekolah?

4. Dalam hal apa bapak/ibu datang disekolah?

5. Apakah dengan adanya pengawas dapat meningkatkan

Profesionalisme Guru?

6. Apa Faktor pendukung bapak/ibu dalam meningkatkan

Profesionalisme guru ?

7. Apakah ada faktor penghambat dalam mengawas di sekolah ?

Page 97: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

84

TRANSKIP WAWANCARA GURU PAI DAN PENGAWAS

Guru Sejarah Kebudayaan Islam

Tgl/Waktu : Sabtu, 31- 08 – 2019/ 09.00-09.30

Identitas Pribadi

Nama : Irmawati, S.Pd.I

Alamat : Bajeng Kelurahan Salaka

Umur : 29 Tahun

Pendidikan Terakhir : S. 1 Stay YAPIS Takalar

1. Apa yang dipahami tentang Profesionalisme menurut bapak/ibu ?

Jawaban : profesionalisme adalah soal bagaiaman kita persiapan mengajar.

Persiapannya seperti RPP guru harus punya, perangkat mengajar termasuk

didalamnya Silabus, RPP yang harus dibuat sebelum guru memulai mengajar

selain dari pada itu seorang guru juga harus menguasai materi.

2. Bagaimana Fungsi pengawas dalam meningkatkan profesionalisme guru

menurut bapak/ibu?

Jawaban : Fungsi Pengawas adalah membimbing guru, mengarahkan terkait

apa saja perangkat pembelajaran guru yg belum lengkap

3. Di sekolah ini, bagaimana proses beljar berlangsung ketika pengawas hadir.

„‟Bisanya kalau ngajar itu sebelum saya menjelaskan materi terlebih dahulu

saya mengkondisikan mental dan menarik perhatian siswa pada materi yang

akan dipelajari misalnya dengan menceritakan kejadian aktual atau yang

relevan dengan isi dan indikator kompetensi yang akan dipelajari siswa.

Setelah crita kemudian siswa saya beri pertanyaan yang terkait dengan crita

yang saya berikan. Tapi yaa...critanya gak boleh lama-lama nanti anak malah

gak jadi belajar. Pokoknya cerita sekedarnya saja supaya anak tertarik untuk

belajar. Biasanya dalam pembelajaran itu anak susah membaca maka anak

diberi pertanyaan yang ada hubungannya dengan kompetensi yang akan

dicapai yang materinya terdapat di dalam buku mata pelajaran dan LKS.

Sedang pada akhir pelajaran saya mengemukakan kembali pokok-pokok

pelajaran supaya siswa memperoleh gambaran utuh tentang pokok-pokok

Page 98: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

85

materi dan hasil belajar yang telah dipelajari. Istilahnya siswa diberi

penguatan materi.

4. Dalam hal apa pengawas datang disekolah?

Jawaban : Sebagai pengontrol untuk guru, memeriksa perangkat

pembelajaran, dan mendengarkan keluhan guru ketika proses pembelajaran.

5. Apakah dengan adanya pengawas dapat meningkatkan Profesionalisme Guru?

Jawaban : Iya, karena setiap ada pengawas selalu memberikan perbaikan

kepada guru dari masalah-masalah yang dihadapi dalam proses pembelajaran

6. Apa Faktor pendukung bapak/ibu dalam meningkatkan Profesionalisme guru?

Jawaban : kehadiran pengawas dapat menggenjot dan mengarahkan guru

untuk menjadi guru profesional

7. Metode pembejaran apa yang bapak/ibu terapkan dalam proses pembelajaran?

Jawaban : Metode yang saya gunakan yaitu metode Ceramah, diskusi, kuis

dan Tanya jawab .

Page 99: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

86

Guru Aqidah Akhlak

Tgl/Waktu : Sabtu, 31- 08 – 2019/ 09.30-10.00

Identitas Pribadi

Nama : Sitti Rosliana Hamid, S.Pd.I

Alamat : Salaka Kelurahan Salaka

Umur : 30 Tahun

Pendidikan Terakhir : S. 1 Stay YAPIS Takalar

1. Apa yang dipahami tentang Profesionalisme menurut bapak/ibu ?

Jawaban : Profesionalisme adalah Persiapan yang saya lakukan sebelum

mengajar yaitu dengan membaca buku-buku terkait dengan materi yang akan

saya ajarkan. Saya mengajar mata pelajaran Akidah Akhlak ya...sebelum

mengajar saya banyak membaca tentang Konsep Islam tentang Aqidah Akhlak

utamanya saya mengajar kelas VII yang dipelajari tentang Konsep Islam

terkait Aqidah pada masa Rasulullah paling tidak saya harus menguasai materi

tersebut maka terlebih dahulu saya membaca literatur-literatur mengenai,

biografi serta sejarah perihal aqidah zaman Rasulullah.. Kemudian untuk

penyampaian materinya saya berpedoman pada RPP dan silabus yang saya

buat sebelumnya untuk rencana pembelajaran selama satu tahun

2. Di sekolah ini, bagaimana proses belajar mengajar yang dilakukaan jika

pengawas datang mengawasi guru-guru?

Jawaban : guru itu ya...bukan cuma menggunakan satu metode saja dalam

mengajar tapi bervariasi disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan

seperti halnya mata pelajaran yang saya ampu adalah Aqidah Akhlak, jadi

pembelajaranya titik tekannya bukan saja pada penjelasan teori akan tetapi

realisasi atau praktek agama kaitannya dengan masalah-masalah amaliyah

seperti sedekah, zakat, berbuat baik dan saling tolong menolong. Sehingga

dalam pembelajarannya saya langsung pada penerapan bukan sekedar

pemberian teori. Seperti halnya materi , anak-anak langsung saya suruh

praktek. Karena bagi saya metode demonstrasi cukup efektif membuat siswa

benar-benar paham pelajaran

Page 100: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

87

3. Dalam hal apa pengawas datang disekolah?

Jawaban : Sebagai pengontrol untuk guru, memeriksa perangkat

pembelajaran, dan mendengarkan keluhan guru ketika proses pembelajaran.

4. Apakah dengan adanya pengawas dapat meningkatkan Profesionalisme Guru?

Jawaban : Iya, karena setiap ada pengawas selalu memberikan perbaikan

kepada guru dari masalah-masalah yang dihadapi dalam proses pembelajaran

5. Apa Faktor pendukung bapak/ibu dalam meningkatkan Profesionalisme guru?

Jawaban : kehadiran pengawas dapat menggenjot dan mengarahkan guru

untuk menjadi guru professional, serta factor pendukung dalam proses

pembelajaran yaitu adanya perangkat pembelajaran dan buku cetak untuk guru

dan siswa.

6. Apakah bapak/ibu menggunakan alat bantu dalam mengajar?

Jawab ; Kalau mengajar saya tidak pernah menggunakan media atau alat yang

ada hubungannya dengan teknologi informasi karena bagi saya materi yang

saya ajarkan itukan materi pendidikan agama Islam yang lebih menekankan

pada pemahaman agama secara teoritis jadi tidak ada sangkut pautnya kalau

saya menggunakan komputer, LCD atau apapun itu.

7. Metode pembejaran apa yang bapak/ibu terapkan dalam proses pembelajaran?

Jawaban : Metode yang saya gunakan yaitu pendekatan sintific.

Page 101: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

88

Guru Qur’an Hadist

Tgl/Waktu : Sabtu, 31- 08 – 2019/ 10.00-10.20

Identitas Pribadi

Nama : Hj. Khadijah,S.Ag

Alamat : Bontopoko

Umur : 45 Tahun

Pendidikan Terakhir : S. 1 UIN Alauddin

1. Apa yang dipahami tentang Profesionalisme menurut bapak/ibu ?

Jawaban : Profesionalisme yaitu Kemampuan seorang guru dalam

mempersiapkan pembelajaran Kalau persiapan saya sebelum mengajar terlebih

dahulu saya menyusun rencana pembelajaran dengan berpedoman pada

kurikulum serta buku pelajaran. Selain dari pada itu, sebelum proses belajar

mengajar terlebih dahulu saya kondisikan anak-anak dalam situasi yang

tenang, evaluasi pelajaran yang lalu, refleksi materi pelajaran dengan

menyuruh anak untuk merangkum materi yang lalu serta penerapan materi

pelajaran dalam kehidupan sehari-hari.

2. Bagaimana Fungsi pengawas dalam meningkatkan profesionalisme guru

menurut bapak/ibu?

Jawaban : Fungsi Pengawas yaitu membimbing guru.

3. Di sekolah ini, pengawas biasanya datang mengawasi guru-guru berapa kali?

Jawaban : Pengawas datang kesekolah setiap satu kali per bulan

4. Dalam hal apa pengawas datang disekolah?

Jawaban : Sebagai pembimbing untuk guru.

5. Apakah dengan adanya pengawas dapat meningkatkan Profesionalisme Guru?

Jawaban : Iya, karena setiap ada pengawas selalu memberikan perbaikan

kepada guru dari masalah-masalah yang dihadapi dalam proses pembelajaran

6. Apa Faktor pendukung bapak/ibu dalam meningkatkan Profesionalisme guru?

Jawaban : kehadiran pengawas dapat menggenjot dan mengarahkan guru

untuk menjadi guru profesional, serta factor pendukung dalam proses

pembelajaran yaitu adanya perangkat pembelajaran dan buku cetak untuk guru

dan siswa.

Page 102: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

89

7. Metode pembejaran apa yang bapak/ibu terapkan dalam proses pembelajaran?

Jawaban : Metode yang saya gunakan yaitu tergantung dari materinya

terkadang metode ceramah dan mengamati gambar.

Page 103: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

90

Guru Bahasa Arab

Tgl/Waktu : Sabtu, 31- 08 – 2019/ 10.30-11.00

Identitas Pribadi

Nama : Gerhanawati, S.Pd.I

Alamat : Bajeng Kelurahan Salaka

Umur : 32 Tahun

Pendidikan Terakhir : S. 1 Stay YAPIS Takalar

1. Apa yang dipahami tentang Profesionalisme menurut bapak/ibu ?

Jawaban : Profesionalisme itu persiapan ngajar. Persiapan sebelum mengajar

yaitu dengan melihat kurikulum, menyusun silabi, membuat program tahunan,

program semester, rencana pembelajaran serta pengolahan penilaian. Itu

profsionalisme.

2. Bagaimana Fungsi pengawas dalam meningkatkan profesionalisme guru

menurut bapak/ibu?

Jawaban : Fungsi Pengawas yaitu mengontrol, membimbing dan

mengarahkan guru

3. Di sekolah ini, pengawas biasanya datang mengawasi guru-guru berapa kali ?

Jawaban : Pengawas datang kesekolah setiap satu kali per bulan

4. Dalam hal apa pengawas datang disekolah?

Jawaban : Sebagai pengontrol untuk guru, memeriksa perangkat

pembelajaran, administrasi kelas dan mendengarkan keluhan guru ketika

proses pembelajaran serta melihat guru dalam proses pembelajaran.

5. Apakah dengan adanya pengawas dapat meningkatkan Profesionalisme Guru?

Jawaban : Iya, karena setiap ada pengawas selalu memberikan perbaikan

kepada guru dari masalah-masalah yang dihadapi dalam proses

pembelajaran,serta dapat ilmu baru

6. Apa Faktor pendukung bapak/ibu dalam meningkatkan Profesionalisme guru ?

Jawaban : kehadiran pengawas dapat menggenjot dan mengarahkan guru

untuk menjadi guru profesional, dan memberikan motivasi serta factor

pendukung dalam proses pembelajaran yaitu adanya perangkat pembelajaran

dan buku cetak untuk guru dan siswa.

Page 104: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

91

7. Metode pembejaran apa yang bapak/ibu terapkan dalam proses pembelajaran?

Jawaban : Metode yang saya gunakan yaitu metode Tanya jawab, dan

praktek.

Page 105: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

92

Guru Sejarah Kebudayaan Islam

Tgl/Waktu : Selasa, 03- 09 – 2019/ 13.00-13.30

Identitas Pribadi

Nama : Irmawati Dg Tanang

Alamat : Salaka Kelurahan Salaka

Umur : 32 Tahun

Pendidikan Terakhir : S. 1 Stay YAPIS Takalar

1. Apa yang dipahami tentang Profesionalisme menurut bapak/ibu ?

Jawaban : Profesionalisme yaitu kompetensi untuk melaksanakan tugas dan

fungsinya secara baik dan benar, dan juga guru berkomitmen untuk

meningkatkan kemampuannya..

2. Bagaimana Fungsi pengawas dalam meningkatkan profesionalisme guru

menurut bapak/ibu?

Jawaban : Fungsi Pengawas yaitu memberi arahan dalam meningkatkan

kompetensi profesionalisme guru. Serta memberi wewenang secara penuh

untuk membimbing seorang guru.

3. Di sekolah ini, pengawas biasanya datang mengawasi guru-guru berapa kali ?

Jawaban : Pengawas datang kesekolah setiap satu kali per bulan

4. Dalam hal apa pengawas datang disekolah?

Jawaban : untuk memeriksa perangkat pembelajaran.

5. Apakah dengan adanya pengawas dapat meningkatkan Profesionalisme Guru?

Jawaban : Iya, karena setiap ada pengawas selalu memberikan motivasi

kepada guru-guru

6. Apa Faktor pendukung bapak/ibu dalam meningkatkan Profesionalisme guru ?

Jawaban : RPP ( Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran ) dan media

pembelajaran

7. Metode pembejaran apa yang bapak/ibu terapkan dalam proses pembelajaran?

Jawaban : Metode yang saya gunakan yaitu metode ceramah.

Page 106: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

93

Guru Aqidah Akhlak

Tgl/Waktu : Selasa, 03- 09 – 2019/ 13.30-14.00

Identitas Pribadi

Nama : Hardiyanti, S.Pd.I

Alamat : Lompo Kelurahan Salaka

Umur : 30 Tahun

Pendidikan Terakhir : S. 1 Stay YAPIS Takalar

1. Apa yang dipahami tentang Profesionalisme menurut bapak/ibu ?

Jawaban : Profesionalisme yaitu mampu dalam segala hal yang dapat menjadi

tauladan .

2. Bagaimana Fungsi pengawas dalam meningkatkan profesionalisme guru

menurut bapak/ibu?

Jawaban : Fungsi Pengawas yaitu memberikan arahan,bimbingan dan

motivasi dalam mengajar

3. Di sekolah ini, bagaimana interaksi guru dan siswa ketika pengawas biasanya

datang mengawasi guru-guru mengajar?

Jawaban : Biasanya kalau menjelaskan pelajaran itu saya bukan ceramah

saja dari awal sampai akhir pelajaran dimana guru menerangkan-siswa

mendengarkan atau guru bertanya murid menjawab biasanya tidak bisa

memikat perhatian siswa untuk waktu yang lama, akan tetapi saya

menjelaskan materi kemudian menanyakan materi kepada siswa kemudian

siswa langsung jawab atau biasanya siswa saya beri pertanyaaan atau

permasalahanuntuk dipecahkan kemudian siswa mengadakan diskusi kecil

(power two) biasanya siswa lebih tertarik kalau saya suruh siswa memecahkan

masalah dengan belajar berkelompok. Saya cuma ngawasi siswa belajar

setelah itu yo...siswa saya suruh presentasi hasil kerjanya dan ditanggapi oleh

siswa yang lain

4. Dalam hal apa pengawas datang disekolah?

Jawaban : Sebagai pengontrol untuk guru, memeriksa perangkat

pembelajaran, dan mendengarkan keluhan guru ketika proses pembelajaran.

Page 107: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

94

5. Apakah dengan adanya pengawas dapat meningkatkan Profesionalisme Guru?

Jawaban : Iya, karena setiap ada pengawas selalu memberikan perbaikan

kepada guru dari masalah-masalah yang dihadapi dalam proses pembelajaran

6. Apa Faktor pendukung bapak/ibu dalam meningkatkan Profesionalisme guru ?

Jawaban : kehadiran pengawas dapat mengarahkan guru untuk menjadi guru

profesional, serta factor pendukung dalam proses pembelajaran yaitu adanya

perangkat pembelajaran dan buku cetak untuk guru dan siswa.

7. Metode pembejaran apa yang bapak/ibu terapkan dalam proses pembelajaran?

Jawaban : Metode yang saya gunakan yaitu metode ceramah.

Page 108: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

95

Pengawas PAI

Tgl/Waktu : Selasa, 03- 09 – 2019/ 10.30-11.00

Identitas Pribadi

Nama : Muh. Amir H, S.Pd., MM

Alamat : Bontomanai

Umur : 49 Tahun

Pendidikan Terakhir : S. 2 Stiem YPUP Makassar

Jenjang Pengawasan : Tingkat Madrasah ( RA,MI,MTS dan MA)

Jabatan : Pengawas Sekolah Muda Tingkat MTS

1. Apa yang dipahami tentang Pengawas menurut bapak/ibu ?

Jawaban : Pengawas yaitu Melakukan pembinaan dan mengevaluasi kinerja

guru dan kepegawaian madrasah

2. Bagaimana Fungsi pengawas dalam meningkatkan profesionalisme guru

menurut bapak/ibu?

Jawaban : - Bimbingan dan Pembinaan

- Mengevaluasi Program – program kegiatan, madrasah dan

memantau pelaksanaan proses pembelajaran pendidikan.

3. Berapa kali bapak/ibu mengawas di sekolah?

Jawaban : berdasarkan program kegiatan / jadwal kegiatan ( 1 kali perbulan )

4. Dalam hal apa bapak/ibu datang disekolah?

Jawaban : untuk memeriksa perangkat guru – guru dan administrasi

5. Apakah dengan adanya pengawas dapat meningkatkan Profesionalisme Guru?

6. Apa saja keluhan dari guru-guru dan bagaimana solusinya?

Jawaban :

- Keadaan anak – anak minat belajar yang masih membutuhkan motivasi dari

guru-guru.

Solusinya, guru memberikan motivasi kepada anak – anak terkait

pentingnya belajar

- Sarana dan prasaran yang kurang mendukung dalam proses pembelajaran

yang belum lengkap secara maksimal

Page 109: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

96

Solusinya, guru memaksimalkan yang ada disekolah secara maksimal

dengan membuat perangkat-perangkat sederhana yang mendukung proses

pembelajaran.

Page 110: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

97

DOKUMENTASI WAWANCARA

Gambar 1 : Wawancara dengan Ibu Irmawati S.Pd.I ( Guru Sejarah

Kebudayaan Islam ).(Sabtu, 30 – 08- 2019)

Gambar 2 : Wawancara dengan Ibu Sitti Rosliana Hamid S.Pd.I (Guru

Aqidah Akhlak ).(Sabtu, 30 – 08- 2019)

Page 111: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

98

Gambar 3 : Wawancara dengan Ibu Hj.Khadijah S.Ag

( Guru Qur‟an Hadist ). (Sabtu, 30 – 08- 2019)

Gambar 4 : Wawancara dengan Ibu Gerhanawati S.Pd.I

( Guru Bhs.Arab). (Sabtu, 30 - 08- 2019

Page 112: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

99

Gambar 5 : Wawancara dengan Ibu Irmawati Dg Tanang

( Guru Sejarah Kebudayaan Islam). (Selasa, 03 - 09- 2019)

Gambar 6 : Wawancara dengan Muh Amir H,S.Pd.,MM

( Pengawas Madrasah ). (Selasa, 03 - 09- 2019)

Page 113: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

100

Keterangan :

Lokasi

Gambar 1,2,3,4,5 : Ruang Guru MTs. Salaka

Gambar 6 : Ruang Pengawas Departemen Agama Kab. Takalar

DOKUMENTASI PEMBELAJARAN DI KELAS

Ket : Gambar Proses Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam

(Sumber: Dokumentasi Guru). (Selasa 03-09-2019)

Ket : Gambar Proses Pembelajaran Guru Aqidah Akhlak

(Sumber: Dokumentasi Guru). (Selasa 03-09-2019)

Page 114: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

101

Ket : Gambar Proses Pembelajaran Guru Qur‟an Hadist

(Sumber: Dokumentasi Guru). (Selasa 03-09-2019)

Page 115: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG
Page 116: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG
Page 117: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG
Page 118: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM … · PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PFOFESIONALISME GURU PAI DI MTS MUHAMMADIYAH SALAKA KEC. PATTALLASSANG

RIWAYAT HIDUP

Siska Azis, Lahir di Salaka, 05 April 1996. Tempat tinggal

di Salaka, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Takalar.

Putri dari pasangan Abd Azis dan ST Fatimah. Anak kedua

dari empat bersaudara. Riwayat pendidikan: Tamat di SDN

46 Salaka tahun 2009, melanjutkan SMP di SMPN 2 Takalar

tamat tahun 2011, lalu melanjutkan SMA di SMAN 1 Takalar lulus tahun 2014,

kemudian melanjutkan studi di Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama

Islam Universitas Muhammadiyah Makassar. Pengalaman organisasi pernah

menjadi anggota bidang keagamaan di HMJ Pendidikan Agama Islam Universitas

Muhammadiyah Makassar (2016-2017). Pernah menjadi ketua bidang kader

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Fakultas Agama Islam Universitas

Muhammadiyah Makassar (2018-2019). Dan Sekarang Menjadi Ketua Bidang

Kader IMM Kab. Takalar.