peranan pendidikan kejuruan dalam mengurangi tingkat pengangguran
DESCRIPTION
Peran PendidikanTRANSCRIPT
PERANAN PENDIDIKAN KEJURUAN DALAM MENGURANGI
TINGKAT PENGANGGURAN
Yus Hariadi
13702251042
Abstrak
Pendidikan kejuruan memiliki peran untuk menyiapkan peserta didik agar
siap bekerja, baik bekerja secara mandiri (wiraswasta) maupun mengisi
lowongan pekerjaan yang ada. SMK sebagai salah satu institusi yang
menyiapkan tenaga kerja, dituntut mampu menghasilkan lulusan
sebagaimana yang diharapkan dunia kerja. Tenaga kerja yang dibutuhkan
adalah sumber daya manusia yang memiliki kompetensi sesuai dengan
bidang pekerjaannya, memiliki daya adaptasi dan daya saing yang tinggi.
Atas dasar itu, pengembangan kurikulum dalam rangka penyempurnaan
pendidikan menengah kejuruan harus disesuaikan dengan kondisi dan
kebutuhan dunia kerja. Penelitian ini bertujuan memberikan gambaran
tentang peran Pendidikan Kejuruan dalam mengurang tingkat
pengangguran, memberikan informasi bagaiamana Pendidikan Kejuruan
dalam menyediakan tenaga kerja siap pakai, bentuk pendidikan yang
bagaimana yang diperlukan oleh siswa agar siap menghadapi dunia kerja
guna menekan tingkat pengguran, bagaimana menciptakan lapangan kerja
sendiri, serta memberikan gambaran kondisi tenaga kerja kita saat ini.
Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini pendekatan
kualitatif dikarenakan membutuhkan eksplorasi serta sumber-sumber yang
lebih luas. Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah terjawabnya
pertanyaan apakah ada peranan Pendidikan Kejurua dalam membina
siswa/siswa agar ketika lulus nanti sudah siap dengan berbagai kemampuan
yang dimiliki guna menekan tingkat pengangguran dan memiliki daya saing
di dunia kerja.
A. Latar Belakang
Untuk mencapai kemajuan maka sebuah bangsa harus melakukan
perbaikan pendidikanya, dalam melakukan pembangunan tidak mungkin
berhasil tanpa pendidikan yang baik. Pemanfaatan teknologi khususnya
teknologi yang berhubungan dengan pendidikan diyakini dapat
mempercepat dan memperbaiki proses pembelajaran. Kehadiran teknologi
dalam dunia pendidikan sedikit banyak telah merubah banyak praktik
pendidikan di berbagai negara di dunia.
Masalah pengangguran memang selalu menjadi suatu persoalan yang
perlu dipecahkan dalam perekonomian negara Indonesia. Jumlah penduduk
yang bertambah semakin besar setiap tahun, membawa akibat
bertambahnya jumlah angkatan kerja, dan tentunya akan memberikan
makna bahwa jumlah orang yang mencari pekerjaan akan meningkat, seiring
dengan itu pengangguran akan juga bertambah.
Pengangguran terbuka di Indonesia masih cukup tinggi, kualitas sumber
daya manusia siap pakai Indonesia masih jauh dari kondisi yang diharapkan.
Kualitas sumber daya manusia merupakan hal yang sangat penting yang
dimiliki suatu bangsa dan pendidikan merupakan proses sepanjang masa
sehingga pemikiran akan sistem pendidikan yang memiliki visi dan misi yang
jelas diharapkan mampu menjembatani kesenjangan tersebut.
Penetapan desentralisasi dalam bidang pendidikan merupakan suatu
kebijakan yang mengakar pada kebutuhan daerah yang dimilikinya.
Kebijakan ini membuka peluang daerah untuk menunjukkan keunggulan
komparatif daerah dengan segala kendala dan potensi sumber daya yang
dimiliki. Di lain pihak tantangan globalisasi yang berimplementasi pada
pendidikan tetap menuntut peran pemerintah sebagai arah kebijakan
pendidikan secara umum. Pendidikan harus terlembagakan sehingga
memudahkan dalam pengawasan dan evaluasi pengelolaan.
Dalam mengantisipasi globalisasi ketenagakerjaan, sertifikasi
ketenagakerjaan lulusan sekolah kejuruan harus dapat terakreditasi melalui
uji kompetensi. Pendidikan jarak jauh bagi sekolah kejuruan diharapkan
mampu memberikan layanan pendidikan kepada kelompok masyarakat yang
tidak dapat mengikuti pendidikan secara tatap muka atau regular. FPTK
dapat memberikan pencerahan kepada pengembangan sekolah kejuruan
dengan cara turut memberikan pengawasan serta turut aktif mengevaluasi
pengembangan yang sedang berjalan agar sesuai dengan yang diharapkan.
Selama masa pendidikan peserta didik dibekali dengan pengetahuan dan
ketrampilan yang berhubungan dengan bidang keahlian yang diterapkan.
Pada kenyataannya bahwa mayoritas pengangguran di Indonesia adalah
para lulusan perguruan tinggi dan SMK, hal ini disebabkan karena gagalnya
para lulusan menjadi karyawan perusahaan atau menjadi PNS. Hal ini
dikarenakan banyak lulusan perguruan tinggi atau SMK yang kurang
berminat untuk menciptakan lapangan kerja atau membuka usaha
berdasarkan dengan ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang diperoleh
selama ini. Hal ini lebih diperparah dengan terpuruknya perekonomian
Indonesia yang mengakibatkan banyak perusahaan yang bangkrut atau
gulung tikar sehingga mengakibatkan banyak karyawan yang harus
menerima kenyataan untuk di PHK. Pemutusan Hubungan Kerja bukan hanya
terjadi pada usaha-usaha besar, tapi pada kelompok usaha menengah
sampai pada kelompok usaha kecil atau di tingkat home industri.
Melihat situasi tersebut, perlu adanya upaya, khususnya dari pemerintah
untuk meningkatkan kualitas SDM Indonesia. Kompetensi begitu dibutuhkan
dalam dunia pekerjaan. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dapat dijadikan
solusi untuk memecahkan masalah pengangguran ini. Melalui pendidikan
kejuruan mengharapkan terciptanya reformasi di bidang pendidikan, demi
mengatasi angka pengangguran yang tinggi di Indonesia. Pendidikan
kejuruan merupakan pendidikan yang memberikan keterampilan bagi
peserta didik untuk dapat bekerja. Melalui pendidikan kejuruan, peserta
didiknya akan dididik dalam mengembangkan keterampilan pada bidang
tertentu. Dengan keterampilan tersebut, diharapkan dapat dijadikan modal
awal untuk menghadapi dunia kerja atau membuka lapangan pekerjaan
sendiri. Menjelang era perdagangan bebas, ada tuntutan kebutuhan
peningkatan SDM. Indonesia sebagai pemasok tenaga kerja yang cukup
produktif di mata internasional, ikut bersaing dengan negara lain. Selain itu,
pendidikan kejuruan dapat dijadikan pendidikan alternatif bagi siswa yang
nantinya tidak dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi karena
keterbatasan biaya.
B. Perumusan Masalah
Peranan pendidikan khususnya pendidikan kejuruan sangat besar dalam
membangun sector-sektor tenaga kerja. Maka pendidikan Pendidikan
diharapkan mampu memenuhi pasar tenaga kerja daerah dengan tingkat
kompetensi yang mampu bersaing dengan sumber daya manusia dari
daerah lain.
Berdasarkan hal tersebut masalah pokok yang harus dipahami yaitu :
1. Sejauh mana keberhasilan pendidikan kejuruan memberikan dampak
terhadap masyarakat untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja?
2. Bagaimana bentuk pendidikan yang mampu menjadikan peserta didik
dalam mencapai tujuannya?
3. Bagaimana peran Pendidikan Kejuruan dalam mengurangi tingkat
pengangguran?
C. Tujuan
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk menjawab dan
mendeskripsikan secara mendalam khususnya tentang:
1. Peran Pendidikan Kejuruan dalam mengurangi tingkat pengangguran.
2. Memberikan informasi bagaiamana Pendidikan Kejuruan dalam
menyediakan tenaga kerja siap pakai.
3. Bentuk pendidikan yang bagaimana yang diperlukan setiap siswa
untuk memenuhi kebutuhan kemampuannya guna menghadapi dunia
kerja.
4. Memberikan gambaran bagaimana menciptakan lapangan kerja sendiri
dan bagi orang lain.
5. Memberikan gambaran bagaimana kondisi tenaga kerja saat ini.
D. Manfaat
Manfaat yang diharapkan yaitu dapat memberikan pengetahuan dan
membina sikap wirausaha sebagai bekal untuk memasuki dunia kerja dan
diharapkan mampu menjawab kebutuhan dan peran akan pendidikan
kejuruan demi mengurangi tingkat pengangguran.
E. Metode Penelitian
Menurut Bogdan dan Taylor, metode Kualitiatif “merupakan prosedur
penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau
lisan dari orang-orang atau perilaku yang diamati. Pendekatannya diarahkan
pada latar dan individu secara holistic (utuh)” (dalam Moleong, 2002:3).
Untuk melaksanakan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif
memiliki berbagai alur seperti Observasi dan wawancara. Obervasi adalah
pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala yang tampak
pada objek penelitian pengamatan dan pencatatan ini dilakukan terhadap
objek di tempat berlangsungnya peristiwa (Margono, 1997). Dengan cara ini
maka peneliti akan melihat langsung kondisi lapangan mengenai apa saja
yang dipersiapkan setiap Sekolah Kejuruan kepada siswa/siswi untuk
menghadapi dunia kerja guna menekan tingkat pengangguran. Wawancara
adalah suatu metode penelitian yag meliputi pengumpulan data melalui
interaksi verbal secara langsung antara pewawancara dan yang
diwawancarai (Sevilla, 1993). Wawancara yang dilakukan peneliti bertujuan
untuk mencari tau segala hal yang berkaitan dengan peranan Pendidikan
Kejuruan. Wawancara akan dilakukan terhadap sumber-sumber yang
berhubungan langsung dengan pendidikan kejuruan. Data yang terkumpul
dari hasil observasi dan wawancara tersebut akan dilakukan proses
penyederhanaan data kedalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan
dipahami.