peranan asam giberelat (ga3) dan penisilin pada …digilib.batan.go.id/e-prosiding/file...
TRANSCRIPT
PERANAN ASAM GIBERELAT (GA3) DAN PENISILIN PADA PERTUMBUHAN KECAMBAH KACANG HIJAU (Vigna radiata) VARIETASLOKAL BHAKTI PASCA IRADIASI DENGAN NEUTRON CEPAT
Irwansyah*
ABSTRAK
PKRAlfAH ASAK GIBERBLAT (GA3) DAN PJl:NISILIN PADA PBRTUMBUllAN KBCAKBAH KACAHG
HUAU (VigTUJ radiata) VAREITAS LOKAL BHAKTI PASCA I RADIAS I DENGAN NEUTRON CIPAT.
Paranan a8am giberelat (GA3) dan penisilin terhadap pertumbuhan kecambah kacang
hujau varietas lokal Bhakti (Vigna radiata) telah dipelajari. Radiasi neutron cepat
terhadap biji pertumbuhan lint-ukmelemahkan atall meru8ak hormon-hormon pertumbuhan di
dalam biji. Biji direndam di dalam 15 ml air berisi 10-4, 5.10-5, dan 10-5mg GA3 dan
yang lain berisi 30, 20, dan 10 unit penisilin. Media perendaman campuran disusun
oleh konsentrasi GA3 dan penisilin di atas. Biji disemai pada kapas yang dilembabkan
dengan air di dalam cawan petri. Percobaan berlangsung pad a suhu 28-300C dan inten
sitas cahaya 300-700 lux. hasil percobaan menunjukkan bahwa GA3 menginduksi kemampu
an biji radiasi dan yang tidak diradiasi menyerap air. GA3 yang sebagai inhibitor
pertumbuhan akar, menginduksi pertumbuban akar apabila aktivitas hormon-hormon per
tumbuhan di dalam biji menu run atau rusak oleh radiasi. Di lain pihak, GA3 yang
sebagai induktor pertumbuhan epikotil, tidak bisa menggantikan peranan hormon-hormon
pertumbuhan di dalam biji yang rusak oleh radiasi. Walaupun penisilin menghambat
semua perkembangan bi ji, ada beberapa campuran an tara penisi lin densan GA3 yang
mampu menginduksi semua perkembangan biji terutama pertumbuhan epikotil. Pada per--4 -5cobaan ini, campuran antara 10 atau 5.10 mg GA3 dengan 10 unit penisilin adalah
terbaik menginduksi semua perkembangan biji kacang varietas 10ka1 Bhakti.
ABSTACT
THI ROLl OF GIBERBLIC ACID (GA3) AND PENICILLIN ON THE SEEDLING GROWTH or BHAK
TI LOCAL VARERTT KUNG-BEAN (Vigna radiata) POST TO rAST NEUTRON IRRADIATION. The
role of giberelic acid (GA3) and penicillin on the growth of Bhakti local variety
mung-bean have been studied. In order to destruct or to inhibit the activities of
the growth hormones in the mungbean seeds the fast neutron radiation has been appli
ed. The seeds were soaked in water (15 ml) of various GA3 concentrations 10-4, 5.10
5 and 10-5 mg while the other ones were enriched with 30, 20, an~ 10 units of peni
cillin. The mixed media composed of GA3 and penicillin of the above mentioned con-
* Pusat Penelitian Teknik Nuklir, BATAN
399
centrations. Seeds were grown on moist cotton in petri-disc. All the experimentswere taken place at 28-300C with the Ji~ht intensity of 300-700 lux. The results of
the experiment have shown that ~lnerelic acia (vrt~) ho~ inducod th@ wiltQr ilDgOFDina
capabili ty of the irradiated seeds and the uni rradiated ones. On the contrary thegiberelic acid (GA3) which may become inhibitor to the root growth, may induce thegrowth in the case of growth hormones activities have been destructed or damaged byradiation. On the other hand, the GA3 which worked as an inductor to the epicotylgrowth is not able to take over the role of the radiation damaged growth hormones inthe seeds. Eventhough if the penicillin may inhibited all the seed developments,some fixed concentrations of both penicillin and GA3 are able to induce all seed
development.s particularly the epicotyl gl'owth. In t.hese experiments the mixing of-4 -5
GA3 and penicillin with the concentration level of 10 or 5.10 mg and 10 unitsrespectively may be better inductor to all mung-bean developments of Bhakti localvariety.
PENDAHULUAN
Pertumbuhan tanaman diukur oleh horman-harmon pertumbuhan yang
dikandung biji/tanaman. Auksin sebagai harmon pertumbuhan utama
berperan mengatur pertumbuhan perpanjangan bagian-bagian tanaman (1)
dan sitokinin untuk pembelahan sel (1, 2, 3). Pada biji kaeang
kaeangan (Legumes) selain hormon-hormo pertumbuhan tersebut terdapat
pula harmon trigonelin yang mengatur sintesis DNA dalam sistem G1
S - GP2 (4, 5, 6) dan harmon giberelin (7, 8) yang peranannya belumdiketahui seeara rinei.
Laju pertumbuhan normal tanaman bergantung pada keberadaan
optimal horman-harmon pertumbuhan tersebut. Faktor-faktor yang dapat
mengganggu keberadaan optimal horman-harmon tersebut seperti radiasi
(9).akan mempengaruhi waktu yang diperlukan sistem G1 - S - G2,
keeepatan pembelahan sel, dan pertumbuhan bagian-bagian tanaman.
Banyak peneli tian telah dilakukan untnk memaeu pertumbuhan tanaman
yan~ mengalami hambatan karena gangguan terhadap harmon-harmon per
tumhuhan di dalam biji/tanaman. Beberapa di antaranya dengan meng
gunakan asam sintetis giberelat (GA3) (lO,--15)dan antibiotika (7,
16) .
Tulisan ini mengemukaan pcranan GA3 dan antibiotika penisilin
terhadap pertumbuhan kecambah kacang hijau (Vigna radiata) varietas
lokal Bhakti yang diiradasi dengan neutron cepat.
400
BAHAN DAN METODE
Bahan :
Biji kacang hijau varietas lokal Bhakti dan dipilih bib it dengan
daya kecambah 100%
Hormon asam giberelat (GA3), ACO/TCI-Mark (Japan) dan antibio
tika procaine penicillin-G, Lappasa-Hoechts (Indonesia).
Media perendaman dibuat dengan komposisi sebagai berikut :
A. Media tunggM KomposisiAir ( ml )
GA3 ( mg )Penisilin (unit)
Air
]5-G1
1510-~
15
-:>G 5.10 1-2 15
10- :>G3
P1
15- 30
P2
15- 20
P3
15- 10
B. Media campuran
10-41
15 30
2
1510-420
3
1510-~104
15-:>
305.10_55
155.10 _206
15-:>
105.10_57
1510 _308
1510-:>209
1510-510
Metode
Sejumlah biji kacang hijau diiradiasi dengan neutron cepat
dengan dosis 10 dan 20 kGy di dalam USI F, Pusat Peneli tian Teknik
Nuklir, BATAN. Tujuan iradiasi neutron ini adalah untuk merusak/me
lemahkan hormon-hormon pertumbuhan.
Biji kacang hijau sebanyak 25 biji ditimbang dan direndam se
lama 48 jam dengan media perendam lalu dikeringkan di atas kertas
saring dan dikecambahkan di dalam cawan petri berisi kapas yang
dilembabkan dengan air. Pekerjaan berlangsung pada suhu kamar (28
30oC) dengan kuat cahaya300-700 lux (Light meter L.0346-Japan ).
401
Setiap perlakuan diulang 3 kali.
Kemampuan biji menyerap air dalam setiap media diamati.
Selanjutnya panjang akar dan epikotil diukur pada hari ke 7 setelah
dikeeambahkan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Perkelllbangan dari Biji yang Dirend8111DallJJ11Media Air. Radiasi
neutron eepat menurunkan kemampuan biji menyerap media air, menahan
pertumbuhan panjang akar, dan epikotil (gambar 1 a, e, e, tanda
gambar 0-----0). Hasil ini dijadikan pembanding kemampuan media yang
diperkaya dengan GA3, penisil in atau eampuran keduanya dalam hal
memaeu perkembangan biji.
Perkelllbangan dari Biji yang Direnda.m Dalalll Media Tunggal danC8IIIpuran. Dari hasi 1 yang dinyatakan dalam Gambar 1 diperoleh be
berapa media yang mampu memaeu kemampuan penyerapan air oleh biji,
pertumbuhan akar, dan epikotil. Media tersebut di urut dalam Tabel 1
dimulai dari kemampuan memaeu terbaik.
Dari Tabel 1 dan Gambar 1 dapat dilihat bahwa tidak semua kadar
GA3 mampu memacu perkembangan bij i. Kemampuan penyerapan air oleh
biji yang tidak diiradiasi dipaeu hanya oleh semua kadar 10-4 mg GA3
dan pada biji yang tidak diiradiasi dipaeu oleh semua kadar GA3.
Pada biji yang tidak diiradiasi, GA3 tidak mampu memaeu pertumbuhan
epikotil". Pada biji yang diiradiasi, kadar 10-4 dan 5.10-5 mg GA3
memaeu pertumbuhan akar, tetapi tidak ada kadar GA3 yang mampu me
maeu pertumbuhan epikotil.
Selanjutnya, didapatkan bahwa tidak ada penisilin yang mampu
memaeu perkembangan biji. Dalam media eampuran didapatkan bahwa
tidak ada media eampuran yang mampu memaeu kemampuan penyerapan air
oleh biji tanpa iradiasi. Demikian pula, pertumbuhan akar dari biji
yang tidak diiradiasi maupun biji yang diiradiasi dengan dosis 10
kGy.
Akan tetapi, pertumbuhan akar dari biji yang diiradiasi dengan
dosis 20 kGy dapat dipaeu oleh beberapa media eampuran. Pertumbuhan
epikotil dari setiap tingkat dosis radiasi, dapat dipacu oleh be
berapa media eampuran. Ada dua macam media campuran yang terbaik
memacu perkembangan biji radiasi terutama pertumbuhan akar dan epi-
402
r kotil, ,y,aitumedia. c,ampuran yang
yang masing-masing mengandung 10
Pembahasan dari p'~nelitian
ikut
ter'dil'i..dari. 10~.~ dan5·.10i"? mg~.GA3
unit penisilin.;: "" ';,'~"! ",';
ini dagat dikemukakan. sebagaiber-
" ". i
Kul it bij i seed coat kacang-kacangan (legumes),! pada·,umumnya
terkenal sangat kompak dan sulit dilalui air. Oi, tempat'.'l:embabair
dapat diserap atau masuk melalui daer~h di ~ekitarembrio yang ber
warn a hitam kecoklatan. Mekanisme penyerapan air dengan cara ini
menyebabkan perkecambahan berlangsung lambat. Untuk mempercepat
pemasukan air, biasanya pada kulit biji terjadi luka-Iuka kecil atau
peretasan. Peretasan dapat terjadi secara fisik, yaitu yang secara
sengaja dilukai, akibat pergeseran dengan tanah atau pencucian, dan
dapat juga terjadi oleh zat-zat pelarut organik seperti alkohol atau
aseton (17).
Pada penelitian ini, penyerapan air atau media oleh biji kacang
hijau lebih banyak dalam lingkungan GA3. Oiduga sebagai zat organik,
GA3 berperan mempercepat proses peretasan kuli t bij i. Proses ter
sebut semakin cepat karena ikatan-ikatan senyawa organik yang me
nyusun kulit biji seperti lignin atau selulose menjadi putus atau
rusak oleh radiasi sehingga kadar GA3 yang rendah atau campurannya
dengan penisilin dapat memacu proses penyerapan air atau media oleh
biji untuk memulai proses perkecambahan.
Pada awal dan selama proses perkecambahan, hormon trigonelin di
dalam kotiledon didistribusikan keseluruh ,jaringan mengatur sistem
G1 - S - G2 untuk sintesis DNA (4, 5, 6). Kekurangan trigonelin·,akan
menyebabkan sel beristirahat pada fase G1 (18, 19, 20).
Kerja radiasi neutron cepat terhadap biji kacang hijau dapat
menyebabkan pertumbuhan bagian-bagian tanaman menjadi terhambat,
pertama mungkin disebabkan oleh aktivitas hormon trigonelin menu run
dan rusak oleh radiasi. sehingga sel banyak berada pada fase G1 se
dang fase G2 kekurangan sel yang siap untuk dibelah. Kemungkinan
kedua ialah radiasi neutron cepat mampu merusak dan menurunkan akti
vi tas hormon sitokinin untuk membelah sel sehingga hormon auksin
yang disintesis pertama kali pada pupcak ke~ambah pertama yang
muncul, kekurangan jumlah sel yang. siap I untuk di di ferensiasikan
menjadi bagian-bagian akar dan epikot)l.
Sebagaimana terhadap tanaman .lain, seperti tomat (11), padi
403
(12, 13) atau terhadap pertumbuhan tanaman dari kalus (12), sel
(15) atau protoplas (14), maka GA3 juga menghambat pertumbuhan akar
Bhakti yang tidak diradiasi. Sejauh mana pengaruh GA3 terhadap hor
man-harmon pertumbuhan di dalam bij i yang tidak diiradiasi belum
dapat diterangkan. Walaupun demikian, GA3 ternyata mampu membantu
dan mengganti peranan horman-harmon pertumbuhan di dalam biji yang
menurun atau rusak akibat radiasi untuk menyiapkan sel-sel yang akan
di diferensiasikan menjadi akar, tetapi tidak mampu menyiapkan sel
sel yang akan di diferensiasikan menjadi epikotil.
Kalau antibiotika ampisilin, neomisin, dan aureomisin mampu
memacu pertumbuhan kecambah kacang buncis (16) dan penisilin memacu
pertumbuhan kecambah padi (10), maka pada penelitian ini, penisilin
tidak mampu memacu pertumbuhan kecambah kacang hijau varietas lokal
Bhakti. 1ni menunjukan bahwa keberadaan penisilin memblokir aktivi
tas harmon trigonelin dan sitokinin sehingga penyediaan sel-sel yang
siap di diferensiasikan oleh auksin menjadi bagian-bagian akar dan
epikotil tidak cukup .
Penelitian ini juga memperlihatkan bahwa GA3 bersama penisilin
mampu bekerja sama dengan hormon-hormon pertumbuhan di dalam bij i
dan memacu pertumbuhan kecambah sekalipun akti vitas horman-harmon
prtumbuhan tersebut mengalami penurunan atau rusak akibat radiasi.
Semakin besar dosis radiasi semakin banyak media campuran yang mampu
memacu pertumbuhan epikotil dan akar (Tabel 1). Bagaimanapun juga,
kombinasi yang tepat antara GA3 dengan penisilin masih merupakan
faktor utama akan keberhasilan untuk memacu pertumbuhan.
KES1MPULAN
Dari hasil pengamatan tentang peran asam giberelat (GA3) dan
penisilin pada pertumbuhan kacang hijau varietas lokal Bhakti pasea
iradiasi dengan neutron cepat, dapat ditarik beberapa kesimpulan :
1. Asam giberelat (GA3) dapat memacu kemampuan biji menyerap air,
memacu pertumbuhan epikotil, dan menahan pertumbuhan akar.
2. Asam giberelat (GA3) mampu membantu atau mengganti peranan
hormon-hormon pertumbuhan di dalam biji yang rusak akibat radiasi
untuk memacu pertumbuhan akar, tetapi tidak untuk pertumbuhan
404
epikotil.
3. Penisilin tidak memacu bahkan sebaliknya dapat menahan perkem-
bangan dan pertumbuhan biji.
4. Beberapa tingkat campuran GA3 dengan penisilin dapat memacu
pertumbuhan kecambah terutama pertumbuhan epikotil. Campuran
antara 10-4 atau 5.10-5 mg GA3 dengan 10 unit penisilin merupakan
campuran terbaik untuk menginduksi perkembangan dan pertumbuhan
bij i.
DAFTAR PUSTAKA
1. ROBERTS, J., and WHITHOUSE,D.G., "Growth and hormonal c'ontrol",Practical and Plant Phisiology, Longman, London (1976).
2. FOX, J.E., The Physiology of Plant Growth and Development, Mc
Grow-Hill, New York (1969).
3. YEOMAN, M.M., Cell Division in Higher Plants, Academic Press,New York (1976).
4. EVANS, L.S., Cell cycle kinatics of endoreduplication in gammairradiated root meristems of Pisum sativum, Am. J. Bot. 65 10
(1978) 1084.
5. THOMSON, A., and MAC LEOD, R.D., Increase in size and cell number of lateral root primordia in the primary of intact plantsand in exiced roots of Pisum sativum and Vida [aba, Am. J.
Bot. 68 7 (1981) 955.
6. TRAMONTANO, M.A., EVANS, L.S., and McGINLEY, P.A., Effects of
cytokinins on promotion of cell arrest in G2 by trigonelline
and trigonelline cencentrations in cultured roots of Pisumsativum and Glycine max, Env. Exp. Bot. 25 1 (1985) 83.
7. ARIGAYO, S., Penelurusan giberelin dalam leguminose. Analisis
giberelin bebas dan terkonyugasi dalam biji Leucaena leucocaphala (LMK) Dewit pada berbagai tahap perkembangannya. Ring-.
kasan Tesis Doktor, Berita Iptek 30 1 (1986).
8. MURAKAMI, Y., "Giberellins in immature seeds of Winge bean",
Annual Report, Nat. Inst. Agrobiological Resources, Japan
(1986).
405
9. RAO, H.K.S., and KADA, T., Differential sensitivities of induced
dwarf rice mutants to giberellin, fast neutron and gamma radiation, Rad. Botany 14 (1974) 153.
10. BIWAS, A.K., and MUKHERJI, S., Rice seddling growth and metabolism in response to penicillin, IRRN 7 (1982) 21.
11. SHAKIN, E.H., Totipotency of tomato protoplasts, Theor. Appl.Genet. 69 (1985) 235.
12. TORIYAMA, K., HINATA, K., and TASAKI, T., Haploid and diploid
[lant regeneration from protoplast of anther callus in rice,
Theor. Appl. Genet. 73 (1986) 16.
13. ONO, K., Putative homozygous mutations in regenerated plants of
rice, Mol. Gen. Genet. 198 (1985) 377.
14. DAMM, B., and WILLMITZER, L., Regeneration of fertile plantsfrom protoplasts of different Arabidosis thaliana genotypes,Mol. Gen. Genet. 213 (1988) 14.
15. KUMAR, A.S., GAMBORG, O.L., and NABORS, M.W., Plant regenerati
on from cell suspension cultures of Vigna aconitifolia, PlantCell Reports 7 (1988) 138.
16. PRASAD, A.B., and PRASAD, P.R., An evaluation of the mutagenic
potentialities of antibiotics in French beans, Abstract fromIAEMSEMS, Tokyo (1981).
17. BONNER, J., and GALSTONE, A.W., Principle of Plant Physiology,W.H.Freeman and Company, Sanfransisco (1959).
18. LYNN, D.G., NAKANISHI, K., PATT, S.L., OCCOLOWITZ, J.L., AMELDA,
M.S., and EVANS, L.S., Isolation and characterization of the
firts mitotic cycle hormone with regulates cell proliferation,J. Amer. Chern. Soc. 100 (1978) 7759.
19. EVANS, L.S., Developmental aspects of roots of Pisllm sativllminfluenced by G2 factor from cot~'ledons, Amer. J. Bot. 66(1979) 880.
20. TRAMONTANO, W.A., LYNN, D.G.,necotinic acid nicitinamide
Phytochemistry 22 (1983) 673.
406
and EVANS, L.S., Trigonelline,
in seedlings of Pisum sativum,
Tabel 1.Media perendam yang menginduksi perkembangan dan pertumbuh-an biji kacang veritas lokal Bhakti
Perkembangan
IDosis radiasi neutron cepat (kGY)
IGambarII
I 0I10I20III
-------------------------------------------------------------------Media tun~~Penyerapan air
IIII tIoleh biji
Ia1Ia1IG1I III a2Ia2I)1 a,bI III a3I
a3I II
II IMedia campuranI
III
I No.3INo.3I II 5I 1
I)1 a,bI III 6I 8I I
I I9I IMedia tun~~aPertumhuhan
IIII IIakar
IIa1Ia2I1 c,dI IIIIII I
Media camJlli.ranIIIINo.4
I)I III
I3/6
I)1 c,dI II
I I2I)I III I8I)I III I
PertumbuhanMedia tun~~a
epikotil
Ia2I-I-I1 e,fI IIIa3
I-I-I1 e,fI III
II IMedia campuran
No. ]
No.3No.3
4
66
714I
)1 e,fI6
22
8-8
* Disusun menurut kemampuan terbaik media menginduksi.
407
~o00
p • " j • ft ~ • K • r
\\~)/~. 0/) n
'>11 \tr ;IM\. ~ ..
P • ft j • n g • II 1 • 0 t i 1
•••. o· _
~\//t~ , / /---'\ ! 1--II'. /~ CD
.~ I~'o"~t/;/!
--oco( J )
...•o•••oI
'"o
( J )••• c:;c c
lI_ttllPM airr.~r.~DiJi
( ul )••• CDo 0o 0, I I
.~·IAryl .•, . ~r!
- Ii...•...a
co -
•••
•
,~• c ••
.. - -co::I
= 0 - !\~~~i/~" l \-tVof _ / 7;~~~
_ 0 -'j~~ "~- //.{17~o~
o"",~~~o#4)(.~<\/~,."\ Co
X'Y''-.\ ~ .oj- \r '. "
~}yy.,~j( /"0 • "' ••••.dX1:/1
I•••oc
II>
Co •.. '"o c 2:~,o ...•o ••c
I--o
Ganbar 1. Penyerapan air, pertunbilian panj ang akar,dan epikotil bij i kacang hij au varietaslokal Bhakti dalam lingkungan honnon giberelat dan penisilin
DISKUSI
EKA SUGI YART A
Apakah rusaknya hormon-hormon GA3 akibat radiasi neutron cepat
juga berpengaruh pada pertumbuhan tanaman secara sempurna, dalam
arti pemberian GA3 dari luar terus dilakukan.
IRWANSYAH
Saya tidak tahu tepatnya asam giberelat jenis apa yang dikandung
oleh katiledon Bhakti. Yang jelas hormon pertumbuhan katiledon
mengalami kerusakan atau penurunan aktivitas yang berakibat terhadap
pertumbuhan yang dimulai oleh kemampuan penyediaan siap dibelah dan
didistribusikan menjadi bagian-bagian akar dan epiledol menurun.
409