peran serta orang tua/ wali dalam pendidikan …lib.unnes.ac.id/10936/1/12239.pdf · kesenangan dan...

143
i PERAN SERTA ORANG TUA/ WALI DALAM PENDIDIKAN ANAK KELUARGA TKW KABUPATEN KENDAL (KASUS DI DESA NGASINAN, KECAMATAN WELERI DAN KELURAHAN KETAPANG, KECAMATAN KOTA KENDAL) SKRIPSI disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Geografi Oleh : Tsani Nurkha Laila NIM 3201407063 JURUSAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2011

Upload: vuthu

Post on 03-Mar-2019

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

i

PERAN SERTA ORANG TUA/ WALI DALAM PENDIDIKAN

ANAK KELUARGA TKW KABUPATEN KENDAL (KASUS

DI DESA NGASINAN, KECAMATAN WELERI

DAN KELURAHAN KETAPANG,

KECAMATAN KOTA KENDAL)

SKRIPSI disusun sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Geografi

Oleh :

Tsani Nurkha Laila

NIM 3201407063

JURUSAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2011

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke Sidang Panitia

Ujian Skripsi pada :

Hari : Rabu

Tanggal : 23 Juli 2011

Pembimbing I

Drs. Saptono Putro, M.Si. NIP. 19620928 199003 1 002

Pembimbing II

Rahma Hayati, S.Si, M.Si. NIP. 19720624 199803 2 003

Mengetahui, Ketua Jurusan Geografi

Drs. Apik Budi Santoso, M.Si. NIP. 19620904 198901 1 001

iii

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas

Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang pada

Hari : Selasa

Tanggal : 16 Agustus 2011

Penguji Utama

Drs. R. Sugiyanto, SU NIP. 19471201 197501 1 001

Penguji I

Drs. Saptono Putro, M.Si. NIP. 19620928 199003 1 002

Penguji II

Rahma Hayati. S.Si, M.Si. NIP. 19720624 199803 2 003

Mengetahui, Dekan Fakultas Ilmu Sosial

Drs. Subagyo, M.Pd. NIP. 19510808 198003 1 003

iv

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang ditulis di dalam skripsi ini benar-benar skripsi saya

sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau seluruhnya.

Pendapat atau temuan yang terdapat di dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk

berdasarkan kode etik ilmiah.

Semarang, Agustus 2011

Tsani Nurkha Laila NIM. 3201407063

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO:

Orang hebat tidak dihasilkan melalui kemudahan, kesenangan dan ketenangan. Mereka dibentuk melalui kesulitan rintangan dan air mata. Ketika engkau mengalami sesuatu yang berat dan merasa sendiri dalam hidup ini, angkatlah kepala ke atas, tataplah masa depanmu dan ketahuilah Allah sedang mempersiapkan untuk menjadi orang luar biasa (Tsani Nurkha Laila).

Rasulullah bersabda, “Kemenangan selalu bersama kesabaran, setelah kesusahan pasti ada kesabaran, setelah kesusahan pasti ada kesenangan, dan setelah kesulitan pasti ada kemudahan (HR. Ahmad.)

PERSEMBAHAN:

Skripsi ini ku persembahkan untuk

1. Bapak Sukri dan Ibu Nur Rochim, Terima kasih atas kasih sayang, dukungan, motivasi dan semua hal yang mungkin takkan terhitung dan terbalas oleh apapun.

2. Keluarga baru dalam keluargaku Mb Zul, Mas Sodik (dan calon keponakanku),serta Adik-adikku Aan, Arif

dan Fikri kalian harus bisa belajar mandiri. 3. Seseorang dalam Lima Bait 31-ku, Mas Ainuddin

Mukhlis terima kasih untuk motivasi, semangat dan harapan yang semoga akan terwujud. Amien.,,

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas berkah, rahmat serta hidayah dari

Allah SWT sehingga penyusunan skripsi dengan judul : Peran serta orang tua

dalam Pendidikan Anak Keluarga TKI Kabupaten Kendal (Kasus di Desa

Ngasinan, Kecamatan Weleri dan Kelurahan Ketapang, Kecamatan Kota Kendal)

ini dapat terselesaikan.

Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan, dorongan dan bimbingan

dari berbagai pihak, oleh karena itu dengan penuh kerendahan hati penulis

ucapkan banyak terima kasih kepada yang terhormat :

1. Drs. Apik Budi Santoso, M.Si, Ketua Jurusan Geografi atas bimbingan dan

arahan selama ini.

2. Drs. Saptono Putro, M.Si, Pembimbing I dan Rahma Hayati, S.Si, M.Si,

Pembimbing II atas segala arahan dan bimbingan dalam penyusunan

skripsi ini.

3. Drs. R Sugiyanto, SU, Dosen Penguji atas segala arahan dan masukan

dalam penyusunan skripsi ini.

4. Para Dosen dan karyawan Jurusan Geografi atas ilmu yang telah diberikan

selama menempuh studi serta bantuan dan motivasinya.

5. Kepala Desa dan keluarga besar Desa Ngasinan serta Kelurahan Ketapang

yang telah membantu ijin dalam penelitian di wilayah penelitian skripsi

ini.

6. Keluarga dan Sahabat-sahabatku Geografi 2007, terima kasih untuk

persahabatan dan kekeluargaan yang indah semoga takkan lekang oleh

waktu.

7. Semua teman dan keluarga yang telah membantu dalam do’a dan

dukungan serta semangat.

vii

8. Berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah

memberikan bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung.

Semoga bantuan dan bimbingan yang telah diberikan menjadi amal

kebaikan. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, maka

dari itu kritik dan saran yang sifatnya membangun dari berbagai pihak sangat

diharapkan guna kelengkapan dan kesempurnaan skripsi ini.

Akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri

khususnya dan berguna bagi pembaca pada umumnya.

Semarang,

Penyusun

viii

ABSTRAK

Tsani Nurkha laila. 2011. Peran serta Orang Tua/ Wali dalam Pendidikan Anak Keluarga TKI Kabupaten Kendal (Kasus di Desa Ngasinan, Kecamatan Weleri dan Kelurahan Ketapang, Kecamatan Kota Kendal). Skripsi. Jurusan Geografi. FIS. UNNES. Pembimbing I. Drs. Saptono Putro, M.Si. Pembimbing II. Rahma Hayati, S.Si, M.Si Kata kunci: Peran serta Orang Tua/ Wali, Pendidikan Anak TKI

Orang tua mempunyai peranan pertama dan utama bagi anak-anaknya selama anak belum dewasa dan mampu berdiri sendiri. Pendidikan anak-anak TKI yang ditinggal orang tua mereka diluar negeri menjadi tanggung jawab orang tua/ wali. Masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana peran serta TKI dan orang tua/ wali dalam pendidikan anak keluarga TKI?. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui peran serta TKI dan orang tua/ wali terhadap pendidikan anak keluarga TKI Kabupaten Kendal (Kasus di Desa Ngasinan, Kecamatan Weleri dan Kelurahan Ketapang, Kecamatan Kota Kendal).

Populasi dalam penelitian ini adalah semua warga Desa Ngasinan dan Kelurahan Ketapang yang menjadi orang tua/ wali anak keluarga TKI yaitu berjumlah 32 orang. Pada penelitian ini menggunakan penelitian populasi sehingga responden penelitian adalah 32 orang. Variabel dalam penelitian ini adalah karakteristik TKI dan orang tua/ wali serta peran serta TKI serta orang tua/ wali dalam pendidikan anak TKI. Metode Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah angket dan wawancara. Metode analisis yang digunakan adalah deskriptif persentase dengan skoring.

Hasil dari penelitian ini adalah persentase peran serta TKI dalam menunjang pendidikan anak adalah 68,39% yang berada pada kriteria tinggi. Peran serta TKI ini dilihat melalui komunikasi yang terjalin antara TKI dan keluarga serta anak dan remitan yang dikirim TKI. Persentase kondisi demografi dan kondisi sosial-ekonomi orang tua/ wali yaitu 65,34% berada pada kriteria tinggi yang berarti kondisi demografi dan sosial ekonomi orang tua wali sudah mencukupi untuk kebutuhan keluarga maupun kebutuhan pendidikan keluarga serta anak TKI. Persentase peran serta orang tua/ wali dalam pendidikan anak keluarga TKI adalah 76,65% yang berada pada kriteria tinggi. Hasil persentase ini menunjukkan bahwa anak TKI mendapat perlakuan, perhatian serta kasih sayang yang bagus dari orang tua wali dalam pendidikan anak tersebut.

Kesimpulan dalam penelitian ini adalah bahwa peran serta TKI dan orang tua/ wali dalam pendidikan anak TKI berada pada kriteria tinggi. Hal ini berarti tidak ada anak TKI yang terlantar di Kabupaten Kendal. Saran dalam penelitian ini adalah Bagi pemerintah terkait dengan TKI, sebaiknya ada aturan khusus yang mengatur pembatasan usia minimal anak boleh ditinggal orang tua bekerja di luar negeri.

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................... ii

PENGESAHAN KELULUSAN........................................................... iii

PERNYATAAN ................................................................................. iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................ v

KATA PENGANTAR ......................................................................... vi

ABSTRAK .......................................................................................... viii

DAFTAR ISI ....................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ............................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................ xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................. 3

C. Tujuan penelitian .................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian ................................................................ 4

E. Penegasan Istilah .................................................................... 5

F. Sistematika Skripsi ................................................................. 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Pendidikan ............................................................ 9

B. Tujuan Pendidikan.................................................................. 11

C. Belajar.................................................................................... 12

D. Peran Orang Tua dalam Pendidikan Anak .............................. 17

BAB III METODE PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel .............................................................. 35

B. Variabel Penelitian ................................................................. 36

C. Metode Pengumpulan Data ..................................................... 38

D. Validitas dan Reliabilitas ........................................................ 38

x

E. Metode Analisis...................................................................... 39

F. Kerangka Berfikir Penelitian ................................................... 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Daerah Penelitian....................................... 43

B. Hasil Penelitian ...................................................................... 50

C. Pembahasan ........................................................................... 74

BAB V PENUTUP

A. Simpulan ................................................................................ 80

B. Saran ...................................................................................... 81

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

xi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman 1. Klasifikasi Pendapatan ......................................................................... 23 2. Jumlah subjek Penelitian ....................................................................... 36 3. Kriteria Deskriptif Persentase ................................................................ 42 4. Jumlah Penduduk menurut Umur dan Jenis Kelamin Kelurahan Ketapang 47 5. Umur TKI ............................................................................................. 54 6. Status Perkawinan TKI .......................................................................... 54 7. Hubungan Keluarga Responden dengan TKI ......................................... 55 8. Tingkat Pendidikan TKI ........................................................................ 56 9. Tingkat Mobilitas TKI .......................................................................... 56 10. Tingkat Remitan TKI ............................................................................ 57 11. Intensitas Komunikasi TKI .................................................................... 59 12. Jenis Kelamin Responden ..................................................................... 60 13. Umur Responden .................................................................................. 60 14. Status Perkawinan Responden ............................................................... 61 15. Jumlah tanggungan Responden ............................................................. 61 16. Tingkat Pendidikan Responden ............................................................. 63 17. Tingkat pendidikan Suami/ Istri Responden .......................................... 63 18. Kondisi Tempat tinggal Responden ....................................................... 64 19. Pekerjaan Responden ............................................................................ 65 20. Pekerjaan Suami/ Istri Responden ......................................................... 65 21. Pendapatan Responden .......................................................................... 66 22. Kondisi Ekonomi .................................................................................. 66 23. Tingkat pendampingan Belajar Orang tua/ Wali .................................... 67 24. Penyediaan sarana dan prasarana belajar ............................................... 68 25. Memberi kasih sayang............................................................................ 69 26. Pandangan nilai hasil belajar ................................................................. 70 27. Kegiatan di sekolah anak ....................................................................... 70 28. Pemilihan pendidikan anak yang tepat ................................................... 71 29. Mendorong anak untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi ......... 71

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka Berfikir Penelitian ............................................................. 42

2. Peta Administratif Kabupaten Kendal .............................................. 47

3. Peta Desa Ngasinan, Kecamatan Weleri ........................................... 48

4. Peta Kelurahan Ketapang, Kecamatan Kendal .................................. 49

5. Grafik Umur TKI ............................................................................. 54

6. Grafik Hubungan Keluarga ............................................................. 55

7. Grafik Tingkat Pendidikan TKI ........................................................ 53

8. Grafik Tingkat Remitan TKI ............................................................ 56

9. Grafik Intensitas Komunikasi TKI .................................................... 57

10. Grafik Umur dan Jenis Kelamin Responden ..................................... 58

11. Grafik Jumlah tanggungan Responden ............................................. 60

12. Grafik Tingkat Pendidikan ............................................................... 61

13. Grafik Kondisi Ekonomi Responden ................................................ 64

14. Grafik pendampingan belajar ........................................................... 65

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Kisi-kisi Uji coba .................................................................................. 80

2. Instrumen uji coba ................................................................................. 84

3. Tabel Validitas dan Reliabilitas Instrumen ............................................ 93

4. Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Instrumen .................................. 96

5. Kisi-kisi Instrumen Penelitian ............................................................... 99

6. Instrumen Penelitian ............................................................................. 103

7. Daftar Nama Reponden ......................................................................... 110

8. Tabulasi Hasil Penelitian ....................................................................... 111

9. Tabel setiap Variabel ............................................................................. 114

10. Foto Penelitian ...................................................................................... 120

11. Surat Ijin Penelitian ............................................................................... 122

12. Surat Keterangan Penelitian .................................................................. 124

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sumber daya manusia melalui pendidikan haruslah disadari oleh semua

pihak, baik pemerintah, swasta maupun keluarga. Pendidikan menurut Langeveld

dalam Hasbullah (2009;2) adalah setiap usaha, pengaruh, perlindungan dan

bantuan yang diberikan kepada anak tertuju pada pendewasaan anak itu, atau lebih

tepat membantu anak agar cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri.

Tugas pendidikan dimulai sejak anak tersebut dilahirkan. Orang tua

mempunyai peranan pertama dan utama bagi anak-anaknya selama anak belum

dewasa dan mampu berdiri sendiri. Untuk membawa anak pada kedewasaan,

orang tua harus memberi teladan yang baik karena anak suka mengimitasi kepada

orang yang lebih tua atau orang tuanya. Tugas orang tua tidak selesai begitu saja

setelah anak masuk dalam sekolah formal.

Salah satu kesalahkaprahan dari orang tua dalam dunia pendidikan

sekarang ini adalah adanya anggapan bahwa hanya sekolahlah yang bertanggung

jawab terhadap pendidikan anak-anaknya, sehingga orang tua menyerahkan

sepenuhnya pendidikan anaknya kepada guru di sekolah. Orang tua mulai sibuk

dengan pekerjaan maupun urusan mereka masing-masing tanpa peduli dengan

pendidikan anak di rumah maupun di sekolah.

Orang tua merasa bahwa waktu yang mereka miliki tidak sampai atau

tidak mencukupi untuk memberikan bimbingan bagi anaknya, hampir seluruh

2

2

waktu dihabiskan untuk bekerja dan bekerja.Orang tua merasa bahwa waktu yang

mereka miliki tidak sampai atau tidak mencukupi untuk memberikan bimbingan

bagi anaknya, hampir seluruh waktu dihabiskan untuk bekerja dan bekerja.

Selain permasalahan di atas, kendala Sumber Daya Manusia (SDM) orang

tua menjadi penyebab kurangnya mereka dalam ikut serta meningkatkan prestasi

anaknya. Banyak orang tua yang tidak mengenyam pendidikan tinggi, bahkan

tidak sedikit mereka yang tidak bersekolah sama sekali. Umumnya mereka adalah

orang tua tempo dulu atau orang tua yang hidup di tempat-tempat pedalaman atau

desa yang masih belum maju.

Kurangnya tingkat pendidikan ini menjadi penyebab banyaknya penduduk

Indonesia yang tertarik bekerja di luar negeri sebagai Tenaga Kerja Indonesia

(TKI) dengan gaji yang besar. Mereka melupakan tugas mereka sebagai orang tua.

Materi atau uang menjadi hal utama yang mereka kejar. Orang tua kurang

menyadari peran mereka dalam pendidikan anak terutama yang berkaitan dengan

belajar anak di rumah.

Desa Ngasinan dan Kelurahan Ketapang adalah dua wilayah yang

memiliki kondisi administratif yang berbeda namun keduanya memiliki sebuah

fenomena geosfer yang sama dimana banyak warga kedua desa tersebut bekerja

sebagai TKI di luar negeri. Berbagai alasan menjadi pendorong banyaknya warga

di kedua desa tersebut untuk bekerja diluar negeri tanpa mempertimbangan

pendidikan anak mereka yang ditinggalkan. Anak TKI ini biasanya hanya

dititipkan pada saudara mereka yang ada dikampung. Jumlah pengiriman tenaga

kerja dari Kabupaten Kendal ke luar negeri cukup tinggi. Jumlah Tenaga Kerja

3

3

Indonesia (TKI) di luar negeri pada tahun 2007 sebanyak 4.307 orang, jumlah

tersebut menurun dari tahun sebelumnya yaitu tahun 2006 sebanyak 5.734 orang,

namun pada tahun 2008 jumlah TKI di luar negeri meningkat lagi menjadi 5.687

orang. Semantara data dari Dinas Sosia, Tenaga Kerja dan Transmigrasi hingga

Juni 2009 jumlah TKI telah mencapai angka 3.780 orang.

Banyak anak usia SD di Desa Ngasinan dan Kelurahan Ketapang yang

orang tua mereka bekerja sebagai TKI di luar negeri. Salah satu anak yang sempat

ditemui oleh peneliti pada saat observasi awal menyatakan bahwa mereka hanya

dititipkan pada nenek mereka selama orang tua mereka bekerja di luar negeri.

Pendidikan mereka menjadi tanggung jawab sang nenek, orang tua hanya

mengirim uang setiap bulan untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini mengambil judul: Peran

Serta Orang Tua/ Wali dalam Pendidikan Anak Keluarga TKI Kabupaten Kendal

(Kasus di Desa Ngasinan, Kecamatan Weleri dan Kelurahan Ketapang,

Kecamatan Kota Kendal).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka ada beberapa

permasalahan dalam penelitian ini yaitu :

1. Bagaimana peran serta TKI yang bekerja di luar negeri dalam menunjang

pendidikan anak TKI Kabupaten Kendal (Kasus di Desa Ngasinan,

Kecamatan Weleri dan Kelurahan Ketapang, Kecamatan Kota Kendal)?

4

4

2. Bagaimana kondisi demografi dan kondisi sosial-ekonomi orang tua/ wali

anak keluarga TKI Kabupaten Kendal (Kasus di Desa Ngasinan, Kecamatan

Weleri dan Kelurahan Ketapang, Kecamatan Kota Kendal)?

3. Bagaimana peran serta orang tua/ wali terhadap pendidikan anak keluarga

TKI Kabupaten Kendal (Kasus di Desa Ngasinan, Kecamatan Weleri dan

Kelurahan Ketapang, Kecamatan Kota Kendal)?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, beberapa tujuan dari penelitian ini

adalah untuk mengetahui.

1. Peran serta TKI yang bekerja di luar negeri dalam menunjang pendidikan

anak TKI Kabupaten Kendal (Kasus di Desa Ngasinan, Kecamatan Weleri

dan Kelurahan Ketapang, Kecamatan Kota Kendal).

2. Kondisi demografi dan kondisi sosial-ekonomi orang tua/ wali anak keluarga

TKI Kabupaten Kendal (Kasus di Desa Ngasinan, Kecamatan Weleri dan

Kelurahan Ketapang, Kecamatan Kota Kendal).

3. Peran serta orang tua/ wali terhadap pendidikan anak keluarga TKI

Kabupaten Kendal (Kasus di Desa Ngasinan, Kecamatan Weleri dan

Kelurahan Ketapang, Kecamatan Kota Kendal).

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah

1. Manfaat Teoritis

5

5

Sebagai bahan kajian dalam menambah pengetahuan dan dapat

memberikan sumbangan untuk pengembangan teori.

2. Manfaat Praktis

a. Manfaat bagi Orang tua

Diharapkan orang tua dapat meningkatkan peran sertanya terhadap

pendidikan anak terutama pembimbingan belajar di rumah.

b. Manfaat bagi Civitas Akademik

Menambah referensi karya tulis ilmiah dan supaya dapat dimanfaatkan

sebagai bahan masukan bagi kalangan akademis yang ingin melakukan

penelitian lebih lanjut.

c. Bagi Penulis

Penelitian ini dilakukan agar dapat mempraktekkan dan menerapkan

ilmu yang didapat dibangku kuliah.

E. Penegasan Istilah

1. Peran serta

Peran serta adalah ikut berupayanya orang tua terhadap kemajuan

pendidikan anak-anaknya, ini dilakukan agar prestasi dan semangat belajar

anak-anaknya meningkat (Turya, http://infomediakita.blogspot.com/2010/04/

makalah-pengaruh-peran-orang-tua.html).

Peran serta dalam penelitian ini adalah peran serta langsung maupun

tidak langsung. Peran serta langsung meliputi pendampingan dan

pembimbingan dalam belajar. Sedangkan peran serta tidak langsung meliputi

6

6

penyediaan sarana dan prasarana belajar, penyediaan biaya sekolah,

menanyakan rapor/ nilai, pemilihan pendidikan anak yang tepat, mendorong

anak untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi.

2. Orang Tua/ Wali Keluarga TKI

Orang tua dalam penelitian ini adalah ayah, ibu kandung; orang yang

dianggap tua (cerdik, pandai, ahli) ; orang yang dihormati dikampung (Kamus

Bahasa Indonesia, 2003: 802).

Berdasarkan pengertian tersebut, yang dimaksud orang tua/ wali dalam

penelitian ini adalah ayah atau ibu kandung dan apabila tidak ada dari

keduanya maka wali yang mewakili atau mendampingi anak tersebut belajar

dan membantu dalam pendidikan anak karena orang tua kandung anak

tersebut bekerja sebagai TKI di luar negeri.

3. Tenaga Kerja Indonesia (TKI)

TKI adalah setiap warga negara Indonesia yang memnuhi syarat untuk

bekerja di luar negeri dalam hubungan kerja untuk jangka waktu tertentu

dengan menerima upah (UU no 39 tentang TKI).

Berdasarkan pengertian tersebut yang dimaksud TKI dalam penelitian

ini adalah tenaga kerja Indonesia khususnya wanita yang bekerja di luar negeri

dan telah memiliki anak yang ditinggal bekerja di luar negeri.

4. Pendidikan

Pendidikan diartikan sebagai usaha yang dijalankan oleh seseorang atau

kelompok orang lain agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup atau

7

7

penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental (Sudirman dalam Hasbullah,

2009; 1).

Pendidikan dalam penelitian ini adalah kegiatan yang dilakukan secara

sadar oleh orang tua kepada anaknya untuk menuju kedewasaan pada anak

tersebut. Pendidikan yang dimaksudkan berupa pendampingan dalam belajar

anak atau hal-hal lain yang menyangkut kebutuhan belajar siswa selama di

sekolah maupun di rumah.

5. Anak

Anak adalah seseorang yang berada pada masalah perkembangan dan

mempunyai potensi menjadi dewasa (Kamus Bahasa Indonesia, 2003: 42),

yang dimaksud anak dalam penelitian ini adalah seorang anak yang berada

pada jenjang pendidikan dasar (SD) yang orang tua (bapak/ ibu) atau

keduanya bekerja menjadi TKI di luar negeri.

F. Sistematika Skripsi

Pada Penulisan skripsi ini agar lebih mudah dipahami isinya bagi pembaca,

maka penulis menyusun sistematika penulisan skripsi sebagai berikut:

Bagian Awal

Bagian awal penulisan ini berisi judul skripsi, abstrak, halaman pengesahan,

motto dan persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel/peta/gambar, dan

daftar lampiran.

Bagian Isi terdiri dari:

8

8

BAB I Pendahuluan, yang berisi uraian tentang alasan pemilihan judul,

perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah dan

sistematika skripsi.

BAB II Tinjauan pustaka, berisi kajian teoritis yang mendukung penelitian

yaitu membahas tentang pendidikan, belajar, peran serta orang tua dalam

pendidikan anak dan TKI.

BAB III Metode penelitian, berisi uraian tentang lokasi dan sampel

penelitian, variabel penelitian, metode dan teknik pengumpulan data, metode

analisis data, dan kerangka pemikiran.

BAB IV Hasil penelitian dan pembahasan, berisi tentang deskripsi daerah

penelitian dan pembahasan hasil penelitian.

BAB V Penutup, yang berisi uraian kesimpulan hasil penelitian dan saran-

saran yang diberikan berdasarkan hasil penelitian.

Bagian Akhir

Bagian akhir dari penulisan ini berisi daftar pustaka dan lampiran-

lampiran.

9

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Pendidikan

Dalam arti sederhana pendidikan sering diartikan sebagai usaha manusia

untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan

kebudayaannya. Dalam perkembangannya, istilah pendidikan atau pedagogies

berarti bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja oleh orang

dewasa agar ia menjadi dewasa. Dewasa di sisni dimaksudkan adalah dapat

bertanggung jawab terhadap diri sendiri secara biologis, psikologis, paedagogis

dan sosialis (Hasbullah, 2009: 1).

Pendidikan diartikan sebagai usaha yang dijalankan oleh seseorang atau

kelompok orang lain agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup atau

penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental (Sudirman dalam Hasbullah,

2009; 1). Pengertian pendidikan selalu mengalami perkembangan, meskipun

secara esensial tidak jauh berbeda.

Berikut ini beberapa pengertian pendidikan yang dikemukakan oleh para

ahli.

a. J.J Rousseau

Pendidikan adalah memberi kita perbekalan yang tidak ada pada masa kanak-

kanak, akan tetapi kita membutuhkannya pada waktu dewasa (Hasbullah.

2009; 2).

10

b. Ki Hajar Dewantara

Pendidikan umumnya berarti upaya untuk memajukan tumbuhnya budi

pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intelek) dan tubuh anak (Munib,

dkk. 2007; 32).

c. Carter V. Good

1) Pedagogy is the art, practice, or profession of teaching.

2) The systematized learning or instruction concerning principles and

method of teaching and of student control and guidance: largely replace

by the term education.

Pendidikan ialah:

1) Seni, praktik, atau profesi sebagai pengajar

2) Ilmu yang sistematis atau pengajaran yang berhubungan dengan prinsip

dan metode-metode mengajar, pengawasan dan bimbingan murid; dalam

arti luas digantikan dengan istilah pendididkan (Hasbullah. 2009; 3).

d. Menurut UU No 20 Tahun 2003

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaa, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara

(Undang-undang SISDIKNAS, 2003)

Berdasarkan pendapat-pendapat para ahli di atas maka pengertian

pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis yang diberikan kepada seseorang

11

yang belum dewasa untuk menjadi dewasa dan dapat mempertanggungjawabkan

yang yang mereka lakukan.

B. Tujuan Pendidikan

Tujuan pendidikan merupakan suatu gambaran dari falsafah hidup atau

pandangan hidup manusia, baik secara perseorangan maupun secara kelompok

(bangsa dan negara). Dalam pembahasan tujuan pendidikan akan menyangkut

sistem nilai dan norma-norma dalam suatu konteks kebudayaan, abaik mitos,

kepercayaan dan religi, filsafat, ideologi, dan sebagainya. Tujuan pendidikan di

suatu negara akan berbeda dengan tujuan pendidikan di negara lainnya, sesuai

dengan dasar negara, falsafah hidup bangsa dan ideologi negara tersebut.

Pendidikan mengemban tugas untuk menghasilkan generasi yang baik,

manusia-manusia yang lebih berkebudayaan, manusia sebagai individu yang

memiliki kepribadian yang lebih baik. Nilai-nilai yang hidup dan berkembang di

suatu masyarakat atau negara, menggambarkan pendidikan dalam suatu konteks

yang sangat luas, menyangkut kehidupan seluruh umat manusia, yang

digambarkan bahwa tujuan pendidikan adalah untuk mencapai suatu kehidupan

yang lebih baik.

Tujuan pendidikan Indonesia tertulis pada Undang-undang Republik

Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional beserta

peraturan-peraturan pemerintah yang berkaitan dengan pendidikan. Dalam pasal 3

tertulis “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

12

mencerdaskan kehidupan bnagsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta

didik agar menjadi manusia yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga

negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Undang-undang

SISDIKNAS)”.

C. Belajar

1. Pengertian Belajar

Gronbach didalam bukunya Educational Psychology menyatakan

bahwa:

“Learning is shown by a change in behavior as a result of experience”.

Menurut Gronbach belajar yang sebaik-baiknya adalah dengan

mengalami; dan di dalam mengalami itu si pelajar mempergunakan

pancainderanya (Suryabrata. 2008; 231)

Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku manusia

dan ia mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan (Anni, dkk.

2006; 2). Belajar memegang peranan penting di dalam perkembangan,

kebiasaan, sikap, keyakinan, tujuan, kepribadian, dan bahkan persepsi

manusia.

Konsep tentang belajar mengandung tiga unsur utama, yaitu:

a. Belajar berkaitan dengan perubahan perilaku. Untuk mengukur apakah

seseorang telah belajar, maka diperlukan perbandingan antara perilaku

sebelum dan setelah mengalami kegiatan belajar. Perilaku tersebut dapat

13

diwujudkan dalam bentuk perilaku tertentu, seperti menulis, membaca,

berhitung yang dilakukan secara sendiri-sendiri, atau kombinasi dari

berbagai tindakan.

b. Perubahan perilaku itu terjadi karena didahului oleh proses pengalaman.

c. Perubahan perilaku karena belajar bersifat relatif permanen.

Pengertian belajar adalah berbeda dengan pengertian pertumbuhan dan

perkembangan (Shephert dan Ragan dalam Anni. 2006; 4). Pertumbuhan

(growth) merupakan karakteristik individu yang diperoleh dari kehidupan.

Pada umumnya istilah pertumbuhan digunakan untuk menunjukkan

pertambahan jumlah sesuatu. Belajar (learning) mengacu pada perubahan

perilaku yang terjadi sebagai akibat dari interaksi antara individu dengan

lingkungannya. Apa yang dipelajari oleh seseorang dapat diuraikan dan dapat

disimpulkan dari pola-pola perubahan perilakunya. Perkembangan

(development) mengacu pada perubahan yang dihasilkan dari kombinasi

pengaruh pertumbuhan dan belajar. Perkembangan emosional, misalnya,

bukan semata-mata dipengaruhi oleh kematangan fisik, melainkan juga

karena faktor belajar.

Dari uraian para ahli di atas belajar merupakan proses kegiatan yang

menghasilkan perubahan tingkah laku yang lebih baik pada si belajar tersebut.

2. Prinsip-prinsip Belajar

Menurut Darsono (2001; 26-29), prinsip-prinsip belajar adalah sebagai

berikut.

14

a. Kesiapan Belajar

Faktor kesiapan, baik fisik maupun psikologis merupakan kondisi awal

suatu kegiatan belajar. Kondisi fisik yag tidak kondusif, misalnya sakit akan

dapat mempengaruhi faktor-faktor lain yang dibutuhkan untuk belajar.

Demikian pula kondisi psikologis yang kurang baik, misalnya gelisah,

tertekan, dan sebagainya merupakan kondisi awal yang kurang

menguntungkan bagi kelancaran belajar.

b. Perhatian

Perhatian adalah pemusatan tenaga psikis tertuju pada suatu objek,

dapat pula dikatakan perhatian adalah banyak sedikitnya kesadaran yang

menyertai suatu aktivitas yang dilakukan. Belajar sebagai suatu aktivitas yang

kompleks sangat membutuhkan perhatian dari siswa yang belajar.

c. Motivasi

Motif adalah kekuatan yang terdapat dalam diri seseorang yang

mendorong orang tersebut melakukan kegaitan tertentu untuk mencapai

tujuan (disposisi internal). Motivasi adalah motif yang sudah menjadi aktif

pada saat orang melakukan suatu aktivitas.

d. Keaktifan Siswa

Kegiatan belajar pelaku utamanya adalah siswa, oleh karena itu siswa

harus aktif, tidak boleh pasif. Dengan bantuan guru, siswa harus mampu

menacari, menemukan, dan menggunakan pengetahuan yang dimilikinya.

e. Mengalami Sendiri

Prinsip pengalaman sendiri ini sangat penting dalam belajar dan erat

15

kaitannya dengan prinsip keaktifan. Siswa yang belajar dengan melakukan

sendiri akan memberikan hasil belajar yang lebih cepat dan pemahaman yang

lebih mendalam.

f. Pengulangan

Materi pelajaran ada yang mudah dan ada yang sukar. Untuk

mempelajari materi samapai pada taraf insight siswa perlu membaca, berpikir,

mangingat, dan yang tidak kalah penting adalah latihan. Dengan latihan,

berarti siswa mengulang-ualng materi yang dipelajari sehingga materi

tersebut makin mudah diingat. Dengan pengulangan, tanggapan tentang

materi makin segar dalam pikiran siswa, sehingga makin mudah direproduksi.

g. Materi Pelajaran yang Menantang

Keberhasilan belajar sangat dipengaruhi pula oleh rasa ingin tahu anak

(curiosity) terhadap suatu persoalan. Dengan sikap seperti ini motivasi anak

akan meningkat. Curiosity ini timbul bila materi pelajaran yang dihadapinya

bersifat menantang atau problematik.

h. Balikan dan Penguatan

Balikan (feedback) adalah masukan yang sangat penting baik bagi siswa

maupun guru. Dengan balikan siswa mangetahui sejauh mana kemampuannya

dalam suatu hal, dimana letak kekuatan dan kelemahannya.

Penguatan (reinforcement) adalah suatu tindakan yang menyenagkan

dari guru terhadap siswa yang telah berhasil melakukan suatu perbuatan

belajar. Prinsip balikan dan penguatan ini hendaknya diterapkan oleh guru

16

dalam pembelajarannya, karena mempunyai dampak positif bagi belajar

siswa.

i. Perbedaan Individual

Siswa-siwa dalam suatu kelas yang dihadapi oleh guru tidak boleh

disamakan kondisinya seperti benda mati. Masing-masing siswa mempunyai

karakteristik, baik dari segi fisik maupun psikis. Dengan adanya perbedaan

ini tentu kemampuan minat serta kemampuan belajar mereka tidak persis

sama.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar

Belajar sebagai proses atau aktivitas disyaratkan oleh banyak faktor,

menurut Suryabrata (2008; 233-235) faktor-faktor tersebut dapat

diklasifikasikan sebagai berikut:

1) Faktor-faktor yang berasal dari luar diri pelajar, yang dapat digolongkan

lagi dalam dua golongan:

a) Faktor-faktor nonsosial

Faktor-faktor ini tak terhitung jumlahnya, seperti misalnya:

keadaan udara, suhu, udara, cuaca, waktu (pagi, siang atau malam),

tempat belajar, alat-alat belajar dll.

b) Faktor-faktor sosial

Faktor ini dipengaruhi oleh faktor manusia baik kehadiran

langsung maupun tidak langsung. Sebagai contoh, pendampingan belajar

orang tua pada anak atau saudara yang hilir mudik pada saat pembelajar

sedang belajar dapat menjadi penghambat belajat tersebut.

17

2) Faktor-faktor yang berasal dari dalam pembelajar, dan juga dapat lagi

digolongan menjadi dua yaitu:

a) Faktor Fisiologis

Faktor fisik dari si pembelajar menjadi faktor penting dalam

belajar itu sendiri. Kondisi jasmani seseorang mempengaruhi aktivitas

belajar. Keadaan jasmani yang sehat akan berbeda dengan kondisi yang

tidak sehat sehingga diperlukan nutrisi yang cukup untuk mereka.

b) Faktor Psikologis

Faktor psikologis dapat berupa pendorong aktifitas belajar itu.

pendorong aktivitas belajar yang memiliki pengaruh besar dalam belajar

anak-anak adalah cita-cita.

D. Peran Orang Tua dalam Pendidikan Anak

1. Pengertian Orang Tua/ Wali

Orang tua berarti ibu dan ayah kandung, orang yang sudah tua, orang

yang dianggap tua (pandai, cerdik) (Poerwodarminto. 2003: ), Menurut

Nasution dalam Sumarto (2006: 9) yang dimaksud dengan orang tua ialah

setiap orang yang bertanggung jawab dalam suatu keluarga atau rumah

tangga, yang dalam penghidupan sehari-hari lazim disebut ibu bapak.

Hubungan orang tua dan anak dalam penelitian ini adalah peranan

fungsi orang tua sebagai pelindung, pendidik, pelaku kegiatan ekonomi, dan

penanggungjawab terhadap seluruh anggota keluarga termasuk

penanggungjawab pendidikan anak-anaknya.

18

Keluarga menurut Dewantara dalam Ahmadi (1997:95) keluarga

adalah kumpulan beberapa orang yang karena terikat oleh satu turunan lalu

mengerti dan merasa berdiri sebagai satu gabungan yang hakiki, esensial,

enak dan berkehendak bersama-sama memperteguh gabungan itu untuk

memuliakan masing-masing anggotanya. Keluarga adalah wadah yang sangat

penting diantara individu dan grup, dan merupakan kelompok sosial yang

pertama dimana anak-anak menjadi anggotanya. Dan keluargalah sudah

barang tentu yang pertama-tama pula menjadi tempat untuk mengadakan

sosialisasi kehidupan anak-anak.

Ibu, ayah dan saudara-saudaranya serta keluarga yang lain adalah

orang-orang yang pertama pula untuk mengajar pada anak-anak mengadakan

kontak dan yang pertama pula untuk mengajar pada anak-anak itu

sebagaimana ia hidup dengan orang lain sampai anak-anak memasuki

sekolah, mereka itu menghabiskan seluruh waktunya di dalam unit keluarga

(Ahmadi, 1997:108). Keluarga adalah suatu kesatuan sosial terkecil yang

terdiri atas suami, istri dan anak-anak (jika ada) yang didahului oleh suatu

perkawinan (Ahmadi, 1997:242). Dari pengertian diatas dapat disimpulkan

bahwa:

a. Keluarga merupakan kelompok sosial terkecil yang umumnya terdiri dari

ayah, ibu dan anak.

b. Hubungan antara anggota keluarga dijiwai oleh rasa kasih sayang dan rasa

tanggung jawab.

19

c. Hubungan sosial antara anggota keluarga relatif tetap dan didasarkan atas

ikatan darah, perkawinan atau adopsi.

Jadi keluarga/ orang tua wali dalam penelitian ini dapat disimpulkan

sebagai kelompok sosial yang merupakan ayah atau ibu kandung dan apabila

tidak ada dari keduanya maka wali yang mewakili atau mendampingi anak

tersebut belajar dan membantu dalam pendidikan anak karena orang tua

kandung anak tersebut bekerja sebagai TKI di luar negeri.

2. Karakteristik Orang Tua/ Wali

Karakteristik Orang Tua/ Wali juga menjadi salah satu penunjang

dalam belajar anak. Hal tersebut akan nampak berbeda dalam bimbingan yang

mereka lakukan di rumah, sebagai contoh latar belakang pendidikan orang

tua, jenis pekerjaan maupun hal-hal lain. Karakteristik-karakteristik tersebut

dapat meliputi karakteristik demografi, sosial dan ekonomi.

a. Kondisi Demografis

Demografis mempelajari tentang struktur dan proses penduduk di

suatu wilayah yang meliputi jumlah, persebaran dan komposisi penduduk

(Mantra. 2003; 2). Dalam penelitian ini yang menjadi kajian dalam kondisi

demografis meliputi:

1) Umur dan Jenis Kelamin

Umur dan jenis kelamin merupaka karakteristik penduduk yang

pokok. Struktur ini mempunyai pengaruh penting baik terhadap tingkah

laku demografis maupun sosial ekonomi.

20

2) Status Kawin

Berdasarkan status perkawinannya, penduduk berumur 10 tahun ke

atas dapat dikelompokkan sebagai berikut:

Belum Kawin

Kawin

Cerai

Duda/ janda

3) Jumlah Anak

Jumlah tanggungan anak yaitu jumlah anak usia sekolah yang

menjadi tanggung jawab orang tua. Semakin banyak tanggungan orang

berarti semakin tinggi pula kebutuhan ekonomi yang diperlukan untuk

memenuhi kebutuhan hidup.

b. Kondisi Sosial

Kondisi sosial berarti keadaan yang berkenaan dengan

kemasyarakatan yang selalu mengalami perubahan-perubahan melalui

proses sosial. Proses sosial terjadi karena adanya interaksi sosial. Kondisi

sosial keluarga akan diwarnai oleh bagaimana interaksi sosial yang terjadi

diantara anggota keluarga dan interaksi sosial dengan masyarakat

lingkungannya. Interaksi sosial di dalam keluarga biasanya didasarkan atas

rasa kasih sayang dan tanggung jawab yang diwujudkan dengan

memperhatikan orang lain, bekerja sama, saling membantu dan saling

memperdulikan termasuk terhadap masa depan anggota keluarga.

Kondisi-kondisi sosial dalam penelitian ini adalah:

21

1) Tingkat pendidikan

Pendidikan orang tua merupakan salah satu faktor yang

penting dalam tumbuh kembang anak, karena dengan pendidikan yang

baik maka orang tua dapat menerima segala informasi dari luar

terutama tentang cara pengasuhan anak yang baik, menjaga kesehatan

anaknya, pendidikannya, dan sebagainya (Soetjiningsih dalam

Rokhana, 2005:19).

Dalam penelitian ini tingkat pendidikan orang tua/ wali akan

mempengaruhi cara pembimbingan dalam belajar anak.

Pengelompokan tingkat pendidikan yang ditamatkan adalah sebagai

berikut: tamat SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi.

2) Tempat Tinggal

Menurut Kaare dalam Irawati (2004: 12) untuk mengukur

tingkat sosial ekonomi seseorang dapat dilihat dari rumah tempat

tinggalnya.

Status rumah yang ditempati, bisa rumah sendiri, rumah dinas,

menyewa, menumpang pada saudara atau ikut orang lain.

Kondisi fisik bangunan, dapat berupa rumah permanen, kayu dan

bambu. Keluarga yang kondisi ekonominya tinggi, pada umumnya

menempati rumah permanen, sedangkan keluarga yang keadaan

ekonominya menengah kebawah menggunakan semi permanen

atau tidak permanen.

22

c. Kondisi Ekonomi

Faktor Ekonomi keluarga banyak menentukan dalam belajar anak.

Misalnya anak dalam keluarga mampu dapat membeli alat-alat sekolah

lengkap, sebaliknya anak-anak dari keluarga miskin tidak dapat membeli alat-

alat itu. Dengan alat serba tidak lengkap inilah maka hati anak-anak menjadi

kecewa, mundur, putus asa sehingga dorongan belajar mereka kurang

(Ahmadi. 2007: 266).

Menurut Gerungan (2009: 196) keadaan ekonomi keluarga tentulah

berpengaruh terhadap perkembangan anak-anak, apabila diperhatikan bahwa

dengan adanya perekonomian yang cukup, lingkungan material yang dihadapi

anak di keluarganya itu lebih luas, ia akan mendapat kesempatan yang lebih

luas untuk mengembangkan bermacam-macam kecakapan yang tidak dapat ia

kembangkan apabila tidak ada prasarananya.

Menurut Soemanto (Sumarto. 2006. 3) agar dapat melanjutkan sekolah

pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi dibutuhkan adanya sarana dan

kelengkapan yang memadai. Untuk memenuhi sarana dan kelengkapan

tersebut diperlukan dana. Masalah ketersediaan dana untuk melanjutkan

sekolah berkaitan erat dengan kondisi sosial ekonomi orangtua.

Beberapa kondisi ekonomi yang mempengaruhi pendidikan anak

adalah:

1) Jenis Pekerjaan

Pekerjaan adalah segala sesuatu yang dikerjakan oleh manusia

dengan berbagai tujuan. Ada yang melakukan pekerjaan dengan terpaksa

23

ada juga yang ikhlas. Ada yang melakukan pekerjaan karena memang dia

membutuhkan pekerjaan itu, ada juga yang melakukan pekerjaan itu

karena untuk memenuhi kebutuhan hidup

(http://www.Anneahira.com/jenispekerjaan.html).

2) Pendapatan

Menurut Mulyanto Sumardi dan Hans Dieter Evers dalam

Rokhana. (2005:8), yaitu seluruh penerimaan baik berupa uang maupun

barang baik dari pihak lain maupun dari hasil sendiri. Pendapatan adalah

pendapatan yang diperoleh seluruh anggota keluarga yang bekerja.

Menurut Bayu wijayanto (Rokhana. 2005: 8), menyatakan bahwa

pendapatan adalah pendapatan yang diperoleh seluruh anggota keluarga

yang bekerja Jadi yang dimaksud pendapatan keluarga dalam penelitian ini

adalah suatu tingkat penghasilan yang diperoleh dari pekerjaan pokok dan

pekerjaan sampingan dari orang tua dan anggota keluarga lainnya.

Berdasarkan survey dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2009,

tingkat pendapatan rumah tangga, maka dapat diklasifikasikan sebagai

berikut.

Tabel 1. Klasifikasi pendapatan orang tua

No Klasifikasi pendapatan Jumlah pendapatan

1. Pendapatan sangat tinggi >3.100.000

2. Pendapatan tinggi 2.026.000-3.100.000

3. Pendapatan menengah 1.000.000-2.025.000

4. Pendapatan rendah <1.000.000

Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS), 2009

24

3. Peran Serta Orang Tua/Wali dalam Pendidikan Anak

Peran serta adalah ikut berupayanya orang tua terhadap kemajuan

pendidikan anak-anaknya, ini dilakukan agar prestasi dan semangat belajar

anak-anaknya meningkat. Peran serta ini dapat dilakukan langsung ataupun

tidak langsung. Dalam peningkatan prestasi belajar anak saat ini orang tua

banyak melakukan terobosan-terobosan, antara lain dengan menyekolahkan

anak ke sekolah-sekolah favorit, memasukan anak ke lembaga-lembaga

kursus, serta memberikan les tambahan kepada anak. Orang tua yang peduli

terhadap kemajuan anaknya akan berusaha memberikan apa yang terbaik bagi

anak-anak mereka, memberikan segala fasilitas yang diinginkan guna

mencapai prestasi anak yang semaksimal mungkin.

Berbeda dengan orang tua yang kurang peduli dengan perkembangan

dan prestasi anak, mereka cenderung masa bodoh, mengandalkan pendidikan

hanya pada sekolah semata sementara perhatian dari orang tua kurang atau

bahkan tidak sama sekali. Mereka seharusnya sadar bahwa segala tindakan

mereka sangat berpengaruh terhadap masa depan anaknya. Bentuk peran serta

orang tua terhadap perkembangan prestasi anak menurut Turya (April 2010)

antara lain :

a. Memberikan semangat terhadap diri anak akan pentingnya suatu

pendidikan untuk masa depan mereka.

b. Sebagai fasilitator terhadap segala kegiatan mereka.

c. Menjadi sumber ilmu dan pengetahuan dalam keluarga.

25

d. Memberikan motivasi kepada anak untuk selalu meningkatkan prestasi

belajar mereka.

e. Sebagai tempat bertanya dan mengaduh terhadap hal-hal yang menjadi

permasalahan anak.

f. Memberikan arahan yang jelas untuk masa depan anak-anaknya.

Dengan peran serta orang tua tersebut maka kemajuan dan

peningkatan prestasi belajar anak di sekolah dapat terus meningkat, seiring

dengan bertambahnya usia dan daya nalar anak. Pemberian tugas kepada anak

dapat melatih mereka untuk dapat bertanggung jawab terhadap diri mereka

dan kepada orang lain.

Kurangnya peran serta orang tua dapat menjadikan anak sebagai jiwa

atau pribadi yang merasa tidak diabaikan, merasa tidak berguna dan bahkan

cenderung untuk menyalahkan orang lain dalam tindakannya di masyarakat.

Mereka yang kurang mendapat dukungan dari orang tua menganggap bahwa

orang tua mereka tidak peduli terhadap mereka dan cenderung memberi jarak

antara mereka dengan orang tua mereka.

Lingkungan keluarga sangat mempengaruhi dalam pendidikan anak.

Menurut Winarno dalam Turya (2010) mengemukakan bahwa lingkungan

keluarga sangat berpengaruh terutama dalam perkembangan anak dalam

keluarga, hubungan antar keluarga, status sosial ekonomi keluarga, status

anak dalam keluarga. Lingkungan keluarga yang tidak membantu atau

menunjang keberhasilan akan menimbulkan masalah bagi anak diantaranya

kesulitan di dalam perbuatan belajar di rumah yaitu.

26

1) Keadaan lingkungan di sekitar rumah

2) Fasilitas belajar (tempat, waktu, dan perlengkapan)

3) Hubungan antar anggota keluarga

4) Keutuhan anggota keluarga

5) Perhatian dan bimbingan orang tua atau anggota keluarga lainya.

Menurut Nana Sutrisno, sebab-sebab pelajaran ditinjau dari segi orang

tua yaitu masalah kurang perhatian dan bimbingan orang tuanya selama di

rumah. Pengawasan yang ketat terhadap anak, masalah keamanan anak dalam

situasi rumah akibat keutuhan keluarga, orang tua sudah tidak ada atau anak

tidak terlibat dengan ibu atau bapak tirinya ternyata memberikan pengaruh

yang tidak sedikit tentu saja faktor fasilitas belajar di rumah (waktu, tempat

perlengkapan) cukup memberikan pengaruh terhadap hasil belajar siswa

(Turya, 2010).

Disisi lain Erman Amti (1991:72-74) memperjelas pendapat diatas

bahwa faktor-faktor yang dapat menimbulkan masalah kesulitan berasal dari

dalam diri anak dan lingkungan keluarga. Faktor-faktor yang bersumber dari

lingkungan keluarga yaitu:

1) Keadaan ekonomi yang memadai

Hasil belajar yang baik tidak dapat diperoleh dengan hanya

mengandalkan keterangan-keterangan yan diberikan oleh guru di depan kelas,

tetapi membutuhkan jua alat-alat yang memadai seperti buku tulis, pensil,

peta, pena dan terlebih dahulu lagi buku bacaan. Sebagian besar alat-alat

pelajaran itu harus disediakan sendiri oleh murid-murid yang bersangkutan.

27

Bagi orang tua yang keadaan ekonominya kurang memadai sudah barang

tentu tidak dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan anaknya secara

memuaskan. Apabila keadaan ini terjadi pada orang tua siswa, maka siswa

yang bersangkutan akan menanggung resiko-resiko yang tidak diharapkan.

2) Anak kurang mendapat perhatian dan pengawasan dari orang tuanya

Pendidikan tidak hanya berlangsung di sekolah tetapi juga di dalam

keluarga. Sayangnya, masih ada orang tua yang beranggapan bahwa tugas

mendidik hanyalah tugas sekolah saja. Para orang tua seperti itu menganggap

bahwa tugas mendidik hanyalah tugas sekolah saja. Para orang tua seperti itu

menganggap bahwa tugas orang tua tidak lebih darisekedar mencukupi

kebutuhan lahir anak: seperti makan, minum, pakaian dan alat-alat pelajaran,

serta kebutuhan-kebutuhan lain yang bersifat kebendaan. Oleh sebab itu, para

orang tua seperti ini selalu sibuk dengan pekerjaannya sejak pagi sampai sore,

bahkan ada juga sampai malam untuk mendapatkan uang memperhatikan dan

mengawasi anak-anaknya belajar dan atau bermain.

3) Harapan orang tua terlalu tinggi

Disamping adanya orang tua yang kurang memperhatikan dan

mengawasi anak-anaknya terdapat pula orang tua yang meiliki pengharapan

yang sangat tinggi anak-anaknya. Mereka memaksa anak-anaknya untuk

selalu rajin belajar dan memperoleh nilai tinggi tanpa mempertimbangkan

apakah anak memiliki kemampuan yang cukup memadai untuk

melakaksanakan kegiatan-kegiatan belajar memperoleh nilai tinggi. Bagi

siswa-siswa yang ditakdirkan tidak memiliki kemampuan yang cukup tinggi

28

dengan sendirinya akan merasakan tugas-tugas dan harapan-harapan itu

sebagai satu siksaan, dan pada gilirannya dapat menimbulkan putus asa dan

tak acuh lagi pada siswa itiu sendiri.

4) Orang tua pilih kasih terhadap anak

Keadaan anak dalam suatu keluarga selalu sama. Dengan kata lain,

mereka dilahirkan dengan membawa kelebihan dan kekurangan masing-

masing. Ada mereka yang dilahirkan dengan membawa potensi yang cukup

tinggi, tetapu juga sebaliknya. Ada anak yang dilahirkan sesuai yang

diharapkan, tetapi juga yang ada yang tidak demikian. Keadaan-keadaan ini

rupanya tidak selalu diterima oleh sebagian orang tua sebagai suatu

kenyataan. Ada orang tua yang menolak anak yang keadaanya tidak sesuai

dengan yang mereka harapkan. Penolakan ini memang tidak dinyatakan terus

terang, tetapi ditampilkan dalam bentuk-bentuk perlakuan-perlakuan tertentu.

Misalnya dengan melebih-lebihkan atau menyanjung-nyanjung anak yang

mereka anggap memenuhi harapan mereka, dan mengabaikan atau mencela

anak yang tidak harapkan.

5) Hubungan keluarga yang tidak harmonis

Orang tua merupakan tumpuan harapan anak-anak. Mereka

mengharapkan pendidikan, bimbingan, kasih sayang dari orang tua agar dapat

tumbuh dan berkembang menjadi manusia dewasa. Harapan-harapan itu akan

mungkin terwujud apabila dalam keluarga itu terdapat hubungan yanng

harmonis antara yang satu dengan yang lain, yaitu antara ayah dan ibu, antara

kedua orang tua dengan anak-anaknya, dan antara anak dengan sesamanya.

29

Apabila di dalam suatu keluarga tidak terdapat hubungan yang harmonis;

seperti ayah dan ibu selalu cekcok, jarang tinggal rumah, anak akan merasa

tidak aman dan tidak dapat memutuskan perhatiannya dalam belajar. Hal ini

karena proses belajar memang menuntut ketenangan dan ketentraman di

rumah.

Adanya kesulitan belajar di rumah, maka sangat penting bimbingan

keluarga dalam hal ini orang tua selama belajar di rumah. Menurut Turya

(2010), ada beberapa alternatif usaha yang dapat dilaksanakan oleh keluarga/

orang tua adalah dalam mengatasi kesulitan belajar anak yaitu:

1) Memberikan perhatian dan menciptakan suasana lingkungan rumah.

2) Menyediakan perhatian dan menciptakan fasilitas belajar yang

mendukung terhadap kelancaran dan keberhasilan belajar, misalnya

waktu, tempat dan perlengkapan.

3) Mengadakan kerjasama dengan pihak sekolah khususnya guru kelas

untuk mengawasi perkembangan belajar anak.

4. Tenaga Kerja Indonesia (TKI)

Berdasarkan Undang-undang no 39 tahun 2004 tentang penempatan

dan perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Di luar negeri yang dimaksud “TKI

adalah setiap warga negara Indonesia yang memenuhi syarat untuk bekerja

di luar negeri dalam hubungan kerja untuk jangka waktu tertentu dengan

menerima upah”.

30

Bagi WNI Perempuan bekerja di luar negeri tidak selalu didorong

oleh faktor kemiskinan, pengangguran dan sempitnya lapangan kerja saja di

dalam negeri. Berbagai faktor, alasan dan motif yang ikut menentukan WNI

bekerja di luar negeri, seperti kehilangan anggota keluarga penopang hidup

(yatim piatu, janda), menghadapi krisis ekonomi, anggota keluarga sakit

membutuhkan biaya yang besar, bencana alam, impian mendapatkan gaji

tinggi, konflik keluarga dan lain-lainya.

Disamping faktor-faktor tersebut, juga didorong oleh faktor

tersedianya informasi mengenai tata cara bekerja di luar negeri dan

keterkaitan sejarah sosial masyarakat yang panjang, juga menentukan minat

masyarakat bekerja di luar negeri, sebagai contoh WNI bekerja ke Arab Saudi

mempunyai motif ganda yaitu motif ekonomi dan motif sosial keagamaan

seperti naik haji dan umroh, walaupun hak-hak pekerja asing belum dihormati

dan terlindungi dengan baik.

Selain faktor-faktor tersebut diatas, faktor pendorong lainnya seperti

struktur persediaan Tenaga Kerja di Negara asal dan struktur permintaan

Tenaga Kerja di Negara-negara tujuan penempatan juga menjadi pendorong

menentukan terjadinya Penempatan TKI di luar negeri.

Manfaat penempatan TKI di luar negeri (BNP2TKI. 2008):

1. Manfaat Ekonomi dan Sosial

a. Manfaat Ekonomi

Sejak awal pelayanan penempatan dan perlindungan TKI ke luar

negeri didominasi oleh kegiatan ekonomi dan sosial yang melibatkan

31

banyak pihak, dari pengurusan dokumen jati diri sampai kepulangan TKI

ke kampung halamannya di tanah air terkait dengan unsur pelayanan

aparat pemerintah terkait.

Dengan adanya motif ekonomi pada setiap tahapan pelayanan

penempatan dan perlindungan TKI, memancing berbagai pihak untuk

melibatkan diri secara langsung maupun tidak langsung guna mendapatkan

manfaat ekonomi. Dengan banyaknya pihak-pihak yang melibatkan diri

dalam proses pelayanan menimbulkan berbagai permasalahan yang

semuanya bermotif ekonomi, dengan cara memanfaatkan celah-celah

pelayanan yang menambah semakin ruwetnya permasalahan TKI. Setiap

Menteri Tenaga Kerja mempunyai komitmen yang kuat untuk melakukan

pembenahan, tetapi hasilnya tidak seperti yang diharapkan, sehingga

pemerintah seolah-olah melakukan pembiaran-pembiaran terhadap

permasalahan TKI selama ini. Begitu juga BNP2TKI saat ini berusaha

sekuat tenaga melaksanakan upaya pembenahan-pembenahan pelayanan

penempatan dan perlindungan TKI.

1) Menumbuhkan Remitan dan Devisa

Remitan yang dikirim oleh TKI dari luar negeri kedalam negeri

merupakan formulasi dari unsur pelayanan penempatan dan

perlindungan TKI ke luar negeri. Masuknya remitan mendorong

kemampuan Negara untuk membayar utang-utang luar negeri dan

mengimpor barang-barang untuk menunjang pembangunan nasional.

Remitan melalui pengiriman TKI merupakan devisa yang paling

32

efisien, dibandingkan dengan devisa yang lainnya karena tidak

membutuhkan modal terlalu besar.

Pengiriman remitan dari negara-negara tujuan penempatan TKI

diluar negeri perlu diawasi dengan ketat oleh otoritas moneter nasional

agar tidak jatuh ke tangan-tangan orang-orang yang tidak

bertanggung. Bila remitan yang besar jatuh pada orang-orang yang

tidak bertanggung jawab akan dapat mengganggu stabilitas pasar nilai

valuta asing di Indonesia. Dari data yang ada, bila dirinci devisa yang

masuk ke Indonesia dari hasil pelayanan penempatan dan

perlindungan TKI untuk tahun 2007, sebesar TKI 5,98 US $ Milyar

pertahun (Sumber Deperindag, BI, Depnakertrans dan BNP2TKI).

2) Menumbuhkan Ekonomi Keluarga

Dengan adanya pengiriman uang dari TKI ke anggota

keluarganya di kampung halamannya di tanah air, maka kebutuhan

anggota keluarganya untuk komsumsi barang dan jasa akan terpenuhi

dan TKI memiliki modal usaha setelah masa kontrak habis, sehingga

kesejahteraan keluarga TKI meningkat, begitu juga pendidikan

anggota keluarganya akan lebih terjamin.

3) Pendorong Ekonomi Masyatakat

Dengan adanya anggota masyarakat (TKI) yang bekerja ke luar

negeri juga akan merangsang dan mendorong tumbuhnya sektor-

sektor ekonomi lainnya di daerah asal TKI yang menyebabkan

perputaran uang menjadi lebih cepat, yang pada akhirnya mendorong

33

pertumbuhan perekonomian masyarakat disekitarnya (multy player

effect economi).

4) Menaikan Tabungan

Dengan adanya penempatan TKI ke luar negeri secara tidak

langsung menaikan tabungan masyarakat hal tersebut dapat dilihat

pada daerah-daerah yang selama ini menjadi kantong-kantong TKI,

Bank-bank yang menerima kiriman TKI selalu penuh dan tidak semua

uang yang dikirim oleh TKI dari luar negeri ditarik untuk dibelanjakan

barang dan jasa masih ada yang disimpan di Bank.

b. Manfaat Sosial

1) Mengurangi Pengangguran

Tujuan utama penempatan TKI ke luar negeri adalah

mengurangi tingkat pengangguran yang tidak dapat terpecahkan oleh

perekonomian di dalam negeri karena rendahnya pertumbuhan

ekonomi sehingga belum mampu menciptakan lapangan kerja untuk

menampung angkatan kerja yang setiap tahunnya terus bertambah.

Apabila masalah pengangguran tidak dapat ditangani oleh Pemerintah

dengan baik, akan menimbulkan berbagai kerawanan sosial seperti

keamanan, kemiskinan dan juga membawa dampak negative terhadap

perkembangan upah dan penurunan laba perusahan yang pada

akhirnya menurunkan minat investor menanamkan modalnya.

Menyadari hal tersebut, Pemerintah RI telah menetapkan pasar kerja

34

luar negeri sebagai alternatif strategis untuk mengatasi masalah

pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

2) Meningkatkan Pendidikan Masyarakat

Program pelayanan penempatan dan perlindungan TKI juga

merangsang peningkatan pendidikan, khususnya bagi keluarga TKI,

karena TKI mendapatkan penghasilan untuk membiayai anak-anak

atau keluarganya sampai kejenjang pendidikan yang diinginkan. Hal

ini sangat menguntungkan Negara dan Pemerintah RI sebab investasi

pendidikan merupakan investasi jangka panjang dikemudian hari akan

memberikan hasil yang memuaskan, dengan demikian pembangunan

nasional dapat berjalan lebih cepat dan lebih terarah.

3) Mendapatkan Ketrampilan Baru

Program pelayanan penempatan dan perlindungan TKI juga

membawa keterampilan baru bagi TKI yang bekerja di luar negeri,

karena negera-negara penerima TKI selama ini merupakan negara-

negara yang lebih maju perekonomiannya, sehingga penduduknya

akan lebih mampu membeli produk-produk yang lebih canggih dan

moderen. Oleh sebab itu, TKI dituntut harus mampu mempergunakan

tehnologi moderen yang disediakan oleh majikannya didalam bekerja.

Dengan sering TKI menggunakan alat-alat kerja tersebut maka secara

otomatis TKI akan menguasai penggunaan tehnologi tersebut.

35

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel

Menurut Suharsimi Arikunto (2006; 130), populasi adalah keseluruhan

subjek penelitian, sedangkan sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang

diteliti. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan penelitian populasi karena

jumlah populasi yang sesuai dengan penelitian ini relatif sedikit.

Subjek dalam penelitian ini adalah orang tua/ wali yang menjadi wali dari

anak yang masih duduk di sekolah dasar yang salah satu atau kedua orang tua

mereka bekerja di luar negeri sebagai TKI.

Data jumlah TKI yang ada di Desa Ngasinan dan Kelurahan Ketapang

serta jumlah TKI yang memenuhi syarat untuk menjadi subjek dalam penelitian

ini.

Tabel 2. Jumlah TKI dan Subjek Penelitian

Desa/ Kelurahan Jumlah Orang tua/ wali anak TKI

Desa Ngasinan 15

Kelurahan Ketapang 17

Jumlah Responden 32 (Sumber: Data Monografi Desa Ngasinan dan Kelurahan Katapang Tahun 2010)

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini merupakan dua daerah yang

secara administrasi sangat berbeda. Desa Ngasinan yang berada di wilayah

Kecamatan Weleri ini merupakan sebuah desa kecil yang tergolong dalam desa

36

tertinggal karena di desa ini sangat kurang dalam ketersediaan sarana prasarana

dan juga aksesibilitasnya (gambar 3).

Kelurahan Ketapang yang secara administratif berada dalam wilayah

Kecamatan Kota Kendal ini lebih bervariasi dalam kehidupan bermasyarakatnya.

Letak kelurahan yang tidak terlalu jauh dengan pusat kabupaten ini memudahkan

warga dalam memenuhi kebutuhan mereka (gambar 4).

B. Variabel Penelitian

Variabel Penelitian menurut Sutrisno Hadi dalam Arikunto (2006; 116)

didefinisikan sebagai gejala yang bervariasi. Gejala adalah objek penelitian,

sehingga variabel adalah objek penelitian yang bervariasi.

Berdasarkan uraian pada landasan teori diatas untuk mengukur peran serta

orang tua/ wali dalam pendidikan anaka keluarga TKI digunakan indikator-

indikator sebagai berikut:

1. Profil TKI

a) Kondisi Demografis

1) Umur

2) Status Kawin

3) Hubungan Keluarga

b) Kondisi Sosial

1) Tingkat pendidikan

2) Mobilitas

c) Kondisi Ekonomi

37

1) Remitan

d) Komunikasi

2. Karakteristik Orang Tua/ Wali

a) Kondisi Demografis

1) Jenis Kelamin

2) Umur

3) Status Perkawinan

4) Jumlah Tanggungan

b) Kondisi Sosial-ekonomi

1) Tingkat pendidikan

2) Tempat Tinggal

3) Jenis Pekerjaan

4) Pendapatan

3. Peran serta Orang tua

1) Peran serta langsung

1) Mendampingi dan membimbing dalam belajar

2) Penyediaan sarana dan prasarana belajar

2) Peran tidak langsung

1) Penyediaan biaya sekolah

2) Pandangan nilai hasil belajar

3) Kegiatan di sekolah anak

4) Pemilihan pendidikan anak yang tepat

5) Mendorong anak untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi

38

C. Metode Pengumpulan Data

1. Kuesioner

Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya,

atau hal-hal lain yang ia ketahui (Arikunto. 2006; 151). Kuesioner dipakai

untuk menyebut metode maupun instrument. Jadi dalam menggunakan

metode angket atau kuesioner instrument yang dipakai adalah angket atau

kuesioner.

Kuesioner ini digunakan untuk mengetahui karakteristik orang tua/ wali

dan peran serta mereka dalam pendidikan anak keluarga TKI. Pertanyaan

yang akan diajukan meliputi karakteristik demografi, sosial, ekonomi dan

migrasi TKI orang tua/ wali yang menjadi responden serta peran serta mereka

dalam pendidikan anak yaitu peran serta langsung dan tidak langsung.

2. Interview

Metode interview/ wawancara ini digunakan untuk mengetahui

informasi secara langsung kepada responden mengenai hal-hal/ informasi

yang mungkin kurang dipahami responden dalam angket tentang peran serta

maupun kondisi pendidikan anak. Wawancara ini akan digunakan jika

responden tidak dapat membaca ataupun menulis.

D. Validitas dan Reliabilitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan

atau kesahihan suatu instrument (Arikunto. 2006: 168). Suatu instrument yang

39

valid atau sahih memiliki validitas yang tinggi. Sebaliknya, instrument yang

kurang valid berarti memiliki validitas rendah.

Penelitian ini menggunakan validitas dengan rumus korelasi product

moment sebagai berikut (Arikunto, 2006. 170):

푟 ∑ (∑ )(∑ )[ ∑ (∑ )][ ∑ (∑ )]

Keterangan: rxy = validitas soal N = jumlah peserta tes ∑ X = jumlah skor butir soal ∑ Y = jumlah skor total ∑ XY = jumlah perkalian skor butir soal dengan skor total ∑ X2 = jumlah kuadrat skor butir soal ∑ Y2 = jumlah kuadrat skor total

Sedangkan reliabilitas digunakan untuk menunjukkan bahwa suatu

instrument cukup dapat dipercaya sebagai alat pengumpul data karena instrument

tersebut sudah baik. Dalam penelitian ini untuk menghitung reliabilitas instrument

menggunakan rumus Alpha sebagai berikut (arikunto, 2006: 197):

푟 ( ) ∑

Keterangan: r11 = reliabilitas instrumen k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal ∑σb

2 = jumlah varians butir Σσ2

t = varians total

E. Metode Analisis

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

deskriptif presentase. Metode ini digunakan untuk mengetahui peran serta orang

40

tua/ wali dalam pendidikan anak. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

푫푷 =풏푵

풙 ퟏퟎퟎ%

Keterangan DP : Deskriptif Presentase n : Nilai yang diperoleh N : Jumlah seluruh nilai (skor maksimal/ideal)

Penelitian analisis deskriptif presentase dipakai untuk menguraikan dan

menjelaskan tujuan dari penelitian. Deskriptif presentase menggambarkan

keadaan suatu fenomena yang ada dalam suatu penelitian.

Sebelum menggunakan rumus deskriptif presentase, jawaban diberi skor

terlebih dahulu, yaitu sebagai berikut.

1. Jawaban “a” skor 4

2. Jawaban “b” skor 3

3. Jawaban “c” skor 2

4. Jawaban “d” skor 1

Perhitungan yang dilakukan untuk menentukan kriteria karakterisrik peran

serta orang tua/ wali dalam pendidikan anak dengan menggunakan perhitungan

sebagai berikut:

Presentase maksimal = (skor jawaban maksimal : skor maksimal) x 100%

= (4 :4) x 100 %

= 100 %

Presentase minimal = (skor jawaban minimal : skor maksimal) x 100 %

= (1 : 4) x 100 %

= 25 %

41

Rentang presentase = Presentase maksimum – presentase minimum

= 100 % - 25 %

= 75 %

Interval presentase = Rentang presentase : 4

= 75 % : 4

= 18,75 %

Dari hasil pengakumulasian skor tersebut, dapat diklasifikasikan kriteria

sebagai berikut.

Tabel 3. Kriteria deskriptif presentase

Interval presentase (%) Kriteria presentase

81,28 – 100,00

62,52 – 81,27

43,76 – 62,51

25,00 – 43,75

Sangat tinggi

Tinggi

Sedang

Rendah

42

F. Kerangka Pemikiran Penelitian

Gambar 1. Kerangka berfikir penelitian

Karakteristik Orang Tua/

Wali

a) Kondisi Demografis

b) Kondisi Sosial

c) Kondisi Ekonomi

d) Komunikasi

Orang Tua menjadi TKI

Anak

Peran tidak langsung

Orang tua wali

Pendidikan anak

Karakteristik Orang Tua/

Wali

1) Kondisi Demografis

2) Kondisi Sosial

3) Kondisi Ekonomi

Peran langsung dan

peran serta tidak langsung

43

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Daerah Penelitian

Secara astronomis Kabupaten Kendal terletak pada 109º40’50”-

110º22’48” BT dan 6º32’05”-7º24’04” LS dengan luas wilayah keseluruhan

sekitar 1.002,23 km2 atau 100.223 hektar dengan ketinggian diatas permukaan

laut berkisar antara 4 – 641 meter (gambar 2).

Batas wilayah Kabupaten Kendal secara administratif dapat diuraikan

sebagai berikut

Sebelah Utara : Laut Jawa

Sebelah Timur : Kota Semarang

Sebelah Selatan : Kabupaten Semarang

Sebelah Barat : Kabupaten Batang

Pada penelitian ini peneliti mengambil dua daerah administratif yaitu Desa

Ngasinan, kecamatan Weleri dan Kelurahan Ketapang, Kecamatan Kota Kendal.

Berikut adalah gambaran umum daerah penelitian yaitu:

1. Desa Ngasinan, Kecamatan Weleri

a. Kondisi Fisik

Desa Ngasinan merupakan salah satu dari 16 desa yang ada di wilayah

Kecamatan Weleri Kabupaten Kendal. Desa Ngasinan terletak pada bagian

paling timur Kecamatan Weleri dengan ketinggian tanah 200 m di atas

permukaan air laut. Secara astronomis Desa Ngasinan berada pada

44

110o4’55”- 110o5’37” BT dan 6o55’10” - 6o56’35” LS (Gambar 3). Batas

wilayah Desa Ngasinan adalah sebagai berikut :

a. Sebelah Utara : Desa Caruban (Kec. Ringinarum)

b. Sebelah Selatan : Desa Sumberagung

c. Sebelah Timur : Desa Caruban (Kec. Ringinarum)

d. Sebelah Barat : Desa Weleri

Desa Ngasinan hanya terdiri dari satu dusun, yaitu dusun Ngasinan itu

sendiri. Luas wilayahnya 102,927 Ha yang sebagian wilayahnya masih

merupakan persawahan yaitu seluas 58,345 Ha dan sebagian lagi berupa

pemukiman penduduk maupun tegalan.

Jarak dari Ibukota Weleri ke beberapa kota Provinsi Jawa Tengah : 50

Km, Kota Kabupaten Kendal : 18 Km, Kota Kecamatan Rowosari : 4 Km,

Kota Kecamatan Pageruyung : 14 Km, Kota Kecamatan Gringsing : 3 Km.

b. Demografi

Desa Ngasinan yang wilayahnya tidak terlalu luas ini berpenduduk

1.514 jiwa yang terdiri dari 761 perempuan dan 753 laki-laki dengan jumlah

kepala keluarga sebanyak 429 kepala keluarga. Desa Ngasinan tersebar dalam

1 dusun yaitu Dusun Ngasinan yang terbagi lagi ke dalam 3 RW dan 10 RT.

Di Desa Ngasinan terdapat 50 warga desa yang menjadi TKI di luar

negeri dengan komposisi 22 % berjenis kelamin laki-laki dan 78 % lainnya

adalah wanita. Sebagian dari mereka pergi ke luar negeri setelah mereka lulus

SMA, sebagian lagi ibu rumah tangga yang membantu suami mereka

mencukupi kebutuhan dengan bekerja di luar negeri dan sebagian lagi adalah

laki-laki yang belum bekerja dan mencoba mencari pekerjaan di luar negeri.

Yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah orang tua/ wali yang

45

memiliki anak yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) yang orang

tua mereka khususnya Ibu bekerja sebagai TKI di luar negeri.

c. Potensi Sumber Daya Alam (SDA)

Secara umum, Desa Ngasinan memiliki potensi sumber daya alam

yang melimpah, hampir seluruh wilayahnya digunakan untuk pertanian

berupa sawah dan ladang. Tanaman yang ditanam cukup bervariasi

tergantung musim. Misalnya pada musim penghujan petani menanam padi,

jagung dan cabai. Sedangkan pada musim kemarau lahan pertanian ditanami

tembakau. Berikut ini keterangan tentang luas dan produksi tanaman utama di

Desa Ngasinan (sumber: Monografi Desa Ngasinan bulan Desember tahun

2009):

1) Padi : 23 ha, 50 kw/ha

2) Jagung : 33 ha, 70 kw/ha

3) Tembakau : 18.000 pohon, 702 kw

d. Mata Pencaharian

Sebagian besar penduduk Desa Ngasinan bermata pencaharian

sebagai petani dan buruh tani. Sebagian kecil diantaranya selain menjadi

pegawai ada juga yang merintis industri rumah tangga (ternak lebah madu,

kerajinan tangan tas, krupuk), penyedia jasa seperti tukang becak dan andong,

dan banyak juga ibu-ibu rumah tangga yang mencoba menambah penghasilan

dengan membuka warung.

e. Kondisi Pendidikan

Hampir seluruh warga Desa Ngasinan bebas buta aksara. Meski

sebagian kecil warga ada yang tidak mengenyam pendidikan, namun

permasalahan ini telah teratasi melalui program pemerintah yaitu PBA

46

(Pemberantasan Buta Aksara) dan KF (Keaksaraan Fungsional). Berikut ini

rincian tingkat pendidikan warga Desa Ngasinan.

1) Tidak sekolah : 101 orang

2) Belum tamat SD : 130 orang

3) Tidak tamat SD : 2 orang

4) Tamat SD/Sederajat : 501 orang

5) Tamat SLTP/Sederajat : 352 orang

6) Tamat SLTA/sederajat : 353 orang

7) Tamat akademi/perg. tinggi : 75 orang

2. Kelurahan Ketapang, Kecamatan Kota Kendal

a. Kondisi Fisik

Letak astronomis Kelurahan Ketapang berada pada 110o12’26”-

110o13’17” BT dan 6o55’44”- 6o56’47” LS (Gambar 4). Secara administratif

Kelurahan Ketapang berada di Kecamatan Kota Kendal dengan luas wilayah

149.760 Ha yang terdiri dari 8 dukuh, 8 Rukun Warga dan 26 Rukun

tetangga.

Wilayah Kelurahan Ketapang berbatasan dengan sebelah timur: Desa

Rejosari (Kecamatan Brangsong), Barat: Kelurahan Karangsari, Utara:

Kelurahan Banyutowo, dan Selatan: Kelurahan Trompo. Kelurahan Ketapang

merupakan dataran rendah dengan ketinggian 0- 4 meter diatas permukaan

laut. Suhu Udara pada saat siang hari mencapai sekitar 31 derajat celcius.

Pada saat malam hari suhu udara mencapai 26 derajat celcius. Banyaknya

Hari hujan dalam satu tahun 92 hari dengan banyaknya curah hujan sebesar

530 mm.

47

Kelurahan Ketapang memiliki luas wilayah yaitu 149.760 ha yang

terdiri dari tanah sawah dan tanah kering. Luas tanah sawah yaitu 9500 ha

yang menggunakan sistem irigasi teknis. Sedangkan sisanya merupakan lahan

kering yaitu 27.557 ha.

Jarak dari Ibukota Kecamatan Kendal ke Kota Provinsi Jawa Tengah:

29 km, sedang ke beberapa Ibu Kota kecamatan sekitarnya adalah Kota

Kecamatan Pegandon: 10 km; Kota Kecamatan Patebon: 5 km; Kota

Kecamatan Brangsong: 5 km.

b. Demografi

Jumlah penduduk Kelurahan Ketapang 2010 adalah 4291 jiwa

dengan jumlah KK sebanyak 1004 KK dan sex ratio sebesar 0,98 dengan

jumlah laki-laki sebanyak 2164 dan perempuan 2127 jiwa.

Tabel 4. Jumlah penduduk menurut umur dan jenis kelamin

Kelompok umur Laki-laki Perempuan Jumlah 0-4 5-9

10-14 15-19 20-24 25-29 30-39 40-49 50-59 60+

298 191 194 171 248 198 261 242 161 163

230 209 182 207 255 205 263 239 189 185

528 400 376 378 503 403 524 481 350 348

Jumlah 2127 2164 4291 Sumber: Monografi Kelurahan Ketapang Tahun 2010

Kelurahan Ketapang yang secara administratif berada di kecamatan

Kota Kendal memiliki kondisi yang hampir sama dengan Desa Ngasinan.

Sebanyak 48 warga kelurahan Ketapang bekerja di luar negeri sebagai TKI

48

yang semuanya berjenis kelamin wanita. Hal ini sangat memprihatinkan

karena sebagian dari mereka adalah Ibu rumah tangga yang masih memiliki

anak yang duduk dibangku SD yaitu sebanyak 18 orang, padahal peran orang

tua/ Ibu lebih dominan terhadap perkembangan anak.

c. Mata Pencaharian

Mata pencaharian penduduk Kelurahan Ketapang (umur 10 tahun

ke atas) adalah sebagai berikut:

1) Petani 152 orang

2) Buruh tani 651 orang

3) Nelayan 24 orang

4) Pengusaha - orang

5) Buruh industri 130 orang

6) Buruh bangunan 164 orang

7) Pedagang 111 orang

8) Pengangkut 10 orang

9) PNS 56 orang

10) Pensiunan 30 orang

(Sumber: Monografi Kelurahan Ketapang 2010)

d. Kondisi Pendidikan

Penduduk Kelurahan Ketapang sudah banyak yang memperhatikan

pendidikan mereka. Banyak masyarakat yang mengenyam pendidikan tinggi

meskipun tidak sedikit juga yang tidak tamat SD. Berikut akan disajikan

tingkat pendidikan penduduk Kelurahan Ketapang (5 Tahun ke atas):

1) Tidak sekolah : 427 orang

49

2) Belum tamat SD : 354 orang

3) Tidak tamat SD : 1218 orang

4) Tamat SD/Sederajat : 478 orang

5) Tamat SLTP/Sederajat : - orang

6) Tamat SLTA/sederajat : 462 orang

7) Tamat akademi/perg. tinggi : 28 orang

(Sumber: Monografi Kelurahan Ketapang 2010)

Berdasarkan data tingkat pendidikan masyarakat Kelurahan Ketapang

rata-rata pendidikannya masih termasuk rendah karena masih jumlah

penduduk yang tidak tamat SD mendominasi paling tinggi yaitu sebanyak

1218 jiwa sedangkan yang berpendidikan sampai tamat perguruan tinggi

hanya 28 jiwa.

50

Gambar 2. Peta Administrasi Kabupaten Kendal

51

Gambar 3. Peta Administrasi Desa Ngasinan

48

52

Gambar 4. Peta Administrasi Kelurahan Ketapang

49

53

B. Hasil Penelitian

Pada hasil penelitian ini akan disajikan dalam dua tahap yaitu pertama

persentase dalam setiap sub variabel dan kedua persentase dalam setiap variabel.

Persentase dalam setiap sub variabel merupakan persentase yang dihitung untuk

mengetahui persentase setiap sub variabel terhadap keseluruhan jumlah

responden. Sedangkan persentase dalam setiap variabel yaitu penggabungan setiap

sub-sub variabel yang merupakan bagian dari variabel yang dihitung untuk

mengetahui persentase variabel tersebut secara keseluruhan. Berikut adalah tahap

pertama dalam hasil penelitian ini yaitu:

1. Persentase dalam setiap sub variabel

a) Kondisi Demografis

1) Umur

Umur dan jenis kelamin merupaka karakteristik penduduk yang

pokok. Pada hasil penelitian ini Umur dan Jenis Kelamin TKI akan

disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 5. Presentase Umur TKI

No Umur F %

1 55-64 0 0.0 2 45-54 3 9.4 3 35-44 17 53.1 4 25-34 12 37.5

Jumlah 32 100.0 Sumber: Hasil Penelitian 2011

Berdasarkan hasil penelitian dari instrument item 1 yang telah

disajikan dalam tabel di atas dari 32 responden yang bekerja di luar negeri

50

54

sebanyak 37,5% berada pada kelompok umur 25-34 tahun, pada kelompok

35-44 tahun sebanyak 53,1%, dan pada kelompok umur 45-54 tahun

sebanyak 9,4%.

Gambar 5. Persentase Umur TKI

2) Status Kawin

Tabel 6. Status Perkawinan TKI

No Status Kawin F %

1 Kawin 27 84.4 2 Cerai 5 15.6

3 Janda/ Duda 0 0.0

4 Tanpa status 0 0.0

Jumlah 32 100.0 Sumber: Hasil Penelitian 2011

Berdasarkan tabel di atas untuk pertanyaan item 3 diperoleh bahwa

84,4% TKI berstatus sudah menikah dan 15,6% lainnya berstatus cerai.

3) Hubungan Keluarga

TKI yang bekerja di luar negeri akan mempercayakan anak yang

ditinggalkan untuk diasuh dan dirawat oleh oleh yang dipercaya. Berikut

ini tabel hasil penelitian yang menyatakan hubungan keluarga antara

reponden dan TKI.

0% 9%

53%

38%

Persentase Umur55-64

45-54

35-44

25-34

55

Tabel 7. Hubungan Keluarga TKI dengan Responden

No Hubungan Keluarga F %

1 Suami 9 28.1 2 Ayah/ Ibu 16 50.0 3 Paman/ bibi 5 15.6 4 Lainnya 2 6.3

Jumlah 32 100.0 Sumber: Hasil Penelitian 2011

Berdasarkan tabel di atas (untuk pertanyaan item 4) bahwa 28,1%

anak TKI dirawat sendiri oleh ayah atau suami dari TKI yang bekerja di

luar negeri, 50% mempercayakan anak mereka untuk dirawat oleh orang

tua TKI dan 15,6 % anak TKI dirawat dan diasuh oleh paman/ bibi TKI,

sedangkan 6,2% lainnya dirawat oleh saudara TKI. Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada diagram berikut:

Gambar 6. Hubungan Keluarga TKI dengan Responden

b) Kondisi Sosial

Kondisi sosial berarti keadaan yang berkenaan dengan

kemasyarakatan yang selalu mengalami perubahan-perubahan melalui

proses sosial.

28%

50%

16%6%

Hubungan Keluarga

Suami

Ayah/ Ibu

Paman/ bibi

Lainnya

56

3) Tingkat pendidikan

Tabel 8. Tingkat Pendidikan TKI No Tingkat pendidikan F % 1 Perguruan Tinggi 0 0.0 2 SMA 13 40.6 3 SMP 14 43.8 4 SD 5 15.6

Jumlah 32 100.0 Sumber: Hasil Penelitian 2011

Berdasarkan instrument item 5 yang telah disajikan dalam tabel di

atas tingkat pendidikan TKI terakhir hanya SMA yaitu sebanyak 40,6%.

TKI berpendidikan SMP berjumlah 43,8% dan SD 15,6%. Hal ini berarti

tingkat pendidikan TKI masih tergolong rendah dimana setelah

menyelesaikan pendidikan mereka lebih memilih untuk bekerja di luar

negeri. Untuk lebih jelasnya tabel tersebut akan disajikan dalam bentuk

diagram sebagai berikut.

Gambar 7. Tingkat Pendidikan TKI

4) Mobilitas

Tabel 9. Tingkat Mobilitas TKI

No Tingkat Mobilitas F % 1 Sangat tinggi 0 0.0 2 Tinggi 0 0.0 3 Cukup 16 50.0 4 Rendah 16 50.0

Jumlah 32 100.0 Sumber: Hasil Penelitian 2011

0

50

PT SMA SMP SD

0%

40.6%43.8%15.6%

Tingkat pendidikan

57

Berdasarkan tabel tersebut (item 6, 7 dan 8) tingkat mobilitas TKI

berada pada tingkat cukup sebanyak 50 % dari jumlah TKI yaitu rata-rata

TKI pertama kali berangkat ke luar negeri antara tahun 2004-2010 dengan

kepulangan rata-rata sebanyak 2 kali dari keberangkatan pertama. Negara

tujuan TKI rata-rata di negara timur tengah seperti Arab Saudi, Yordania

dan beberapa negara tetangga Indonesia seperti Malaysia dan Singapura.

Sebanyak 50% berada pada tingkat mobilitas rendah. Seringkali TKI

berada di luar negeri dan tidak pulang karena telah merasa nyaman bekerja

di luar negeri.

c) Kondisi Ekonomi

Dengan adanya anggota masyarakat (TKI) yang bekerja ke luar negeri

juga akan merangsang dan mendorong tumbuhnya sektor-sektor ekonomi.

1) Remitan

Remitan yang dikirim oleh TKI dari luar negeri kedalam negeri

merupakan formulasi dari unsur pelayanan penempatan dan perlindungan

TKI ke luar negeri.

Tabel 10. Tingkat Remitan TKI

No Remitan F %

1 Sangat tinggi 3 9.4

2 Tinggi 23 71.9 3 cukup 6 18.8 4 Rendah 0 0.0

Jumlah 32 100.0 Sumber: Hasil Penelitian 2011

58

Berdasarkan hasil penelitian remitan atau pengiriman uang TKI ke

dalam negeri (item 9, 10 dan 11) berada pada tingkatan sangat tinggi yaitu

sebanyak 9,4%, tingkatan tinggi sebanyak 71,9% dan cukup 18,8%. Rata-

rata jumlah uang yang dikirim TKI adalah 5-10 juta dengan periode waktu

6 bulan sekali. Uang remitan tersebut sebagian digunakan untuk

pendidikan anak dan sebagian lagi ditabung ataupun untuk investasi

seperti beli tanah. Lebih jelas akan disajikan dalam diagram berikut.

Gambar 8. Tingkat Remitan TKI

d) Komunikasi

Komunikasi antara TKI dan keluarga di tanah air sangat penting

terutama jika TKI meninggalkan anak yang masih membutuhkan perhatian.

Intensitas komunikasi TKI di desa Ngasinan dengan keluarga maupun anak

ditanah air dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 11. Intensitas Komunikasi TKI

No Komunikasi F %

1 Sangat tinggi 12 37.5

2 Tinggi 19 59.4 3 cukup 1 3.1 4 Rendah 0 0.0

Jumlah 32 100.0 Sumber: Hasil Penelitian 2011

9.4%

71.9%

18.8%

RemitanSangat tinggi

Tinggi

cukup

59

Berdasarkan tabel di atas komunikasi yang terjalin antara TKI dan

keluarga di tanah air (item instrument 12, 13, 14, 15, dan 16) bahwa 37,5%

memiliki intensitas yang sangat tinggi. Komunikasi mereka terjalin dengan

baik, meskipun hanya melalui media handphone sering kali TKI

menghubungi keluarga ditanah air dan menjalin komunikasi juga dengan anak

mereka, TKI juga memperhatikan pendidikan anak meskipun hanya

menanyakan kegiatan anak di sekolah maupun perkembangan nilai-nilai

mereka. Pada intensitas tinggi memiliki persentase sebesar 59,4%. Hal ini

berarti komunikasi dan perhatian TKI masih sangat besar terhadap keluarga

maupun anak mereka yang ada ditanah air. Sebanyak 3,1% menyatakan

komunikasi dengan TKI cukup terjalin dengan baik dengan intensitas yang

tidak terlalu sering.

Berikut akan disajikan diagram tingkat intensitas kemunikasi antara

TKI dengan keluarga di tanah air.

Gambar 9.Tingkat intensitas Komunikasi TKI

1. Karakteristik Orang Tua/ Wali

a) Kondisi Demografis

1) Jenis Kelamin

37.5%

59.4%

3.1% 0%

Komunikasi

Sangat tinggi

Tinggi

cukup

60

Tabel 12. Jenis Kelamin Orang tua/ wali

No Jenis Kelamin F %

1 Laki-Laki 22 68.8 2 Perempuan 10 31.3

Jumlah 32 100.0 Sumber: Hasil Penelitian 2011

2) Umur

Tabel 13. Umur Orang tua/ wali

Sumber: Hasil Penelitian 2011

Berdasarkan tabel Umur dan jenis kelamin (item 17 dan 18)

tersebut 68,8% responden dalam penelitian ini berjenis kelamin laki-laki

dan 31,1% lainnya adalah perempuan. Sedangkan umur responden 18,8%

berada pada umur 55-64 tahun, pada umur 45-54 tahun sebanyak 65,6%,

dan pada umur 35-44 tahun adalah 15,6%.

Hasil tersebut dapat dilihat dalam grafik

Gambar 10. Umur dan jenis Kelamin responden

68.8%

31.3%

Jenis Kelamin

L a k i - L a k i

18.8%

65.6%

15.6%

0 Umur 64-5554-4544-35

No Umur F %

1 64-55 6 18.8 2 54-45 21 65.6 3 44-35 5 15.6 4 34-25 0 0.0

Jumlah 32 100.0

61

3) Status Perkawinan

Tabel 14. Status Perkawinan Orang tua/ wali

No Status Kawin F % 1 Kawin 20 62.5 2 Cerai 7 21.9 3 Janda/ Duda 2 6.3 4 Belum menikah 3 9.4

Jumlah 32 100.0 Sumber: Hasil Penelitian 2011

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan (instrument

item 19), diperoleh hasil bahwa 62,5% dari jumlah responden berstatus

kawin, 21,9% berstatus Cerai, 6,3% berstatus janda/ duda dan 6,7%

lainnya belum menikah. Pada status kawin ini akan mempengaruhi cara/

pola mendidik anak TKI. Pada responden yang berstatus kawin mereka

cenderung telah memiliki pengalaman cara mendidik anak dibandingkan

dengan mereka yang bercerai maupun yang belum menikah.

4) Jumlah Tanggungan

Tabel 15. Jumlah Tanggungan Orang tua/ wali

No Jumlah Tanggungan F %

1 3 orang 11 34.4 2 4 orang 8 25.0 3 5 orang 7 21.9

4 lebih dari 5 orang 6 18.8

Jumlah 32 100.0 Sumber: Hasil Penelitian 2011

Jumlah tanggungan menjadi hal penting dalam mempelajari kondisi

demografi keluarga. Hasil penelitian jumlah tanggungan dapat dilihat pada

tabel 15 (instrument item 20 dan 21). Berdasarkan tabel tersebut jumlah

62

tanggungan responden yang berjumlah 3 orang yaitu 34,4%. Sebanyak

25% responden memiliki jumlah tanggungan sebanyak 4 orang, 21,9%

memiliki tanggungan 5 orang, 26 dan 18,8% lainnya memiliki tanggungan

lebih dari 5 orang. Jumlah tanggungan mempengaruhi dari segi ekonomi

keluarga tersebut. Dimana semakin banyak tanggungan maka pengeluran

akan semakin banyak.

Gambar 11. Jumlah tanggungan Responden

b) Kondisi Sosial-Ekonomi

1) Tingkat pendidikan

Pendidikan orang tua merupakan salah satu faktor yang penting

dalam tumbuh kembang anak, karena dengan pendidikan yang baik maka

orang tua dapat menerima segala informasi dari luar terutama tentang cara

pengasuhan anak yang baik, menjaga kesehatan anaknya, pendidikannya,

dan sebagainya. Orang tua yang berpendidikan tinggi akan lebih banyak

mengetahui tentang perkembangan anak sehingga mereka tahu apa yang

harus diberikan pada anak usia tersebut. Berikut akan disajikan tabel

tingkat pendidikan responden.

34.4%

25%

21.9%

18.8%

Jumlah Tanggungan

3 orang

4 orang

5 orang

>5 orang

63

Tabel 16. Tingkat Pendidikan Orang tua/ wali

No Tingkat Pendidikan F % 1 Perguruan Tinggi 6 18.8 2 SMA 7 21.9 3 SMP 15 46.9 4 SD 4 12.5

Jumlah 32 100.0 Sumber: Hasil Penelitian 2011

Tabel 17. Tingkat Pendidikan Isteri/ suami

No Tingkat Pendidikan F % 1 Perguruan Tinggi 10 31.3 2 SMA 5 15.6 3 SMP 10 31.3 4 SD 7 21.9

Jumlah 32 100.0 Sumber: Hasil Penelitian 2011

Berdasarkan tabel diatas (instrument item 22) 18,8% responden

memiliki tingkat pendidikan sampai Perguruan tinggi, 21,9%

berpendidikan SMA dan 46,9% berpendidikan SMP dan 12,5%

berpendidikan SD. Untuk pendidikan suami/istri responden (item 23)

sebanyak 31,3% berpendidikan perguruan tinggi, berpendidikan SMA

sebanyak 15,6%, 31,3% adalah SMP dan 21,9% adalah berpendidikan SD.

Pendidikan orang tua mempengaruhi pola mengasuh dan mendidik anak.

Orang tua yang hanya berpendidikan SD mendidik sesuai dengan

kemampuan mereka, kadang dalam membimbing belajar orang tua

dibantu oleh saudara mereka karena keterbatasan pengetahuan mereka.

Diagram tingkat pendidikan Responden dan istri/ suami akan disajikan

dalam diagram berikut:

64

Gambar 12. Tingkat Pendidikan

2) Tempat Tinggal

Tabel 18. Kondisi tempat tinggal responden

No Tempat tinggal F %

1 Sangat tinggi 26 81.3

2 Tinggi 4 12.5 3 cukup 2 6.3 4 Rendah 0 0.0

Jumlah 32 100.0 Sumber: Hasil Penelitian 2011

Berdasarkan tabel 18 (instrument item 24 dan 25), Kondisi tempat

tinggal responden sebanyak 81,3% berada pada kondisi yang sangat tinggi,

12,53% tinggi dan cukup dengan persentase 6,3%.

Hal ini berarti kondisi tempat tinggal responden rata-rata sudah

cukup kondusif dan nyaman untuk dijadikan tempat berlindung dan

berkumpulnya keluarga. Anak TKI merasakan kenyaman seperti mereka

dirumah mereka sendiri dengan angggota keluarga dari orang tua wali

yang sudah menjadi keluarga mereka sendiri.

0

50

PT SMA SMP SD

18,8

21,9

46,9

12,5

31,3

15,631,3

21,9

Pers

enta

se

tingkat pendidikan

Tingkat Pendidikan

Responden

Suami/ istri responden

65

3) Jenis Pekerjaan

Tabel 19. Pekerjaan Responden

No Mata

Pencaharian/ pekerjaan

F %

1 PNS 10 31.3 2 Petani 14 43.8 3 Pedagang 3 9.4 4 Lainnya 5 15.6

Jumlah 32 100.0 Sumber: Hasil Penelitian 2011

Tabel 20. Pekerjaan Suami/ Isteri

No Mata

Pencaharian/ pekerjaan

F %

1 PNS 9 28.1 2 Petani 9 28.1 3 Pedagang 3 9.4 4 Lainnya 11 34.4

Jumlah 32 100.0 Sumber: Hasil Penelitian 2011

Berdasarkan tabel 19 (item 26), rata-rata mata pencaharian

responden di adalah sebagai PNS sebanyak 31,3%, petani yaitu 43,8%,

9,4% bekerja sebagai pedagang dan 33,3% bermata pencaharian lainnya.

Untuk pekerjaan suami/ istri (item 27) di Desa Ngasinan sebanyak 28,1%

bekerja sebagai PNS, 28,1% bekerja sebagai petani, 9,4% bekerja sebagai

pedagang dan 34,4% bekerja lainnya. Pekerjaan lainnya dari responden

berupa wirausaha, penjaga gudang tembakau dan Ibu rumah tangga.

Pekerjaan orang tua mempengaruhi juga intensitas kebersamaan antara

orang tua wali dan anak TKI.

66

4) Pendapatan

Pendapatan yaitu seluruh penerimaan baik berupa uang maupun

barang baik dari pihak lain maupun dari hasil sendiri.

Tabel 21. Pendapatan

No Pendapatan F % 1 >3.100.000 1 3.1 2 2.026.000-3.100.000 7 21,9 3 1.000.000-2.025.000 15 46,9 4 <1.000.000 9 28,1

Jumlah 32 100.0 Sumber: Hasil Penelitian 2011

Berdasarkan hasil penelitian sebanyak 3,1% responden memiliki

pendapatan lebih dari 3.100.000, 21,9% berpendapatan antara 2.026.000-

3.100.000, sebanyak 46,9% memiliki pendapatan 1.000.000-2.025.000 dan

yang memiliki pendapatan kurang dari 1.000.000 yaitu sebanyak 28,1%.

Tabel 22. Kondisi Ekonomi Responden

No Kondisi Ekonomi F %

1 Sangat tinggi 1 3.1

2 Tinggi 20 62.5 3 Cukup 9 28.1 4 Rendah 2 6.3

Jumlah 32 100.0 Sumber: Hasil Penelitian 2011

Berdasarkan tabel di atas kondisi ekonomi responden (instrument

item 28, 19, 30, 31, dan 32) berada pada tingkat tinggi yaitu sebanyak

62,5%. Hal ini berarti rata-rata pendapatan dan pengeluran responden

cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Sedangkan 28,1%

67

berada pada tingkat cukup dan 6,3% berada pada tingkat rendah dan hanya

3,1% yang memiliki pendapatan sangat tinggi. Pada tingkat rendah

pendapatan keluarga responden belum cukup untuk memenuhi semua

pengeluaran akan kebutuhan keluarga. Pendapatan rata-rata responden

antara Rp 500.000, 00 sampai Rp 2.000.000,-. Dengan pengeluaran rata-

rata Rp 750.000,00 sampai Rp. 2.000.000,-.

Grafik pendapatan orang tua/ wali sebagai berikut:

Gambar 13. Kondisi Ekonom Responden

2. Peran serta Orang tua

a) Peran serta langsung

1) Mendampingi dan membimbing dalam belajar

Tabel 23. Tingkat pendampingan Belajar Orang tua/ Wali

No Membimbing dan membantu dalam belajar F %

1 Sangat tinggi 3 9.4 2 Tinggi 13 40.6 3 cukup 11 34.4 4 Rendah 5 15.6

Jumlah 32 100.0 Sumber: Hasil Penelitian 2011

3.1%

62.5%

28.1%

6.3%Kondisi Ekonomi

Sangat tinggiTinggicukupRendah

68

Berdasarkan instrument item 33, 34 dan 35 peran serta orang tua

dalam membimbing dan membantu anak dalam belajar adalah 9,4% berada

pada tingkat sangat tinggi, 40,6% tinggi, 34,4% cukup dan 15,6% rendah.

Pendampingan dalam belajar ini dipengaruhi oleh kemampuan orang tua/

wali dalam pembagian waktu dan kemampuan pola pikir. Orang tua/ wali

yang terlalu sibuk tidak sempat mendampingi anak dalam belajar,

kemampuan orang tua juga sangat mempengaruhi dalam pendampingan

belajar. Orang tua yang tidak dapat membaca dan menulis hanya

menitipkan belajar anak pada saudara mereka yang mampu membantu.

Untuk lebih jelasnya data tersebut akan disajikan dalam diagram

berikut:

Gambar 14. Pembimbingan dan pendampingan dalam belajar

2) Penyediaan sarana dan prasarana belajar

Tabel 24. Penyediaan sarana dan prasarana belajar

No Penyediaan sarana dan prasarana dalam belajar F %

1 Sangat tinggi 16 50.0 2 Tinggi 7 21.9 3 Cukup 9 28.1 4 Rendah 0 0.0

Jumlah 32 100.0 Sumber: Hasil Penelitian 2011

0

50

Sangat tinggi

Tinggi cukup Rendah

9.4%

40.6% 34.4%15.6%

Membimbing dan membantu dalam belajar

69

Ketersediaan sarana dan prasarana belajar dapat menunjang

pandidikan anak. Pada tabel 22 (item 36 dan 37) dapat dilihat bahwa 50%

orang tua telah menyediakan semua kebutuhan belajar anak sangat tinggi,

21,9% telah memenuhi kebutuhan belajar seperti tempat belajar khusus,

buku dll, pada tingkat cukup sebanyak 28,1%.

b) Peran tidak langsung

1) Memberi kasih sayang

Kasih sayang sangat penting termasuk untuk anak TKI yang

ditinggalkan orang tua mereka bekerja di luar negeri. Peran orang tua/ wali

dalam member kasih sayang sangat dibutuhkan anak untuk memotivasi

mereka.

Tabel 25. Memberi kasih sayang No Memberi kasih sayang F % 1 Sangat tinggi 3 9.4 2 Tinggi 22 68.8 3 Cukup 2 6.3 4 Rendah 5 15.6

Jumlah 32 100.0 Sumber: Hasil Penelitian 2011

Berdasarkan tabel 23 (item 38, 39 dan 40), tingkat kasih sayang

orang tua/ wali kepada anak TKI di sudah tinggi yaitu 68,8%. Pada

tingkatan sangat tinggi sebanyak 9,4%, pada tingkat cukup 6,3% dan

rendah sebesar 15,6%. Pemberian kasih sayang ini berupa perhatian saat

anak belajar maupun dalam aktivitas yang dilakukan anak. Pemberian

kasih sayang ini merupakan cara orang tua/ wali menyampaikan kasih

sayang sebagai orang tua pengganti.

70

2) Pandangan nilai hasil belajar

Tabel 26. Pandangan nilai hasil belajar

No Pandangan nilai hasil belajar F %

1 Sangat tinggi 27 84.4 2 Tinggi 0 0.0 3 cukup 2 6.3 4 Rendah 3 9.4

Jumlah 32 100.0 Sumber: Hasil Penelitian 2011

Berdasarkan hasil penelitian (pada instrument item 41 dan 42) yang

telah dilakukan, orang tua/ wali sangat tinggi dalam memperhatikan nilai

hasil belajar anak yaitu sebanyak 84,4%. Mereka selalu merespon positif

hasil belajar anak agar anak terus termotivasi untuk lebih giat lagi belajar.

Sedangkan 6,3% cukup memperhatikan nilai hasil belajar anak dan rendah

sebanyak 9,4%.

3) Kegiatan di sekolah anak

Tabel 27. Kegiatan di sekolah anak

No Kegiatan di sekolah F %

1 Sangat tinggi 23 71.9

2 Tinggi 7 21.9 3 cukup 2 6.3 4 Rendah 0 0.0

Jumlah 32 100.0 Sumber: Hasil Penelitian 2011

Berdasarkan tabel 25 (item 43 dan 44), frekuensi perhatian orang

tua/ wali dalam kegiatan anak di sekolah sangat tinggi yaitu sebanyak

71,9%, 21,9% pada tingkatan tinggi, dan 6,3% pada tingkat cukup. Dari

71

hasil tersebut dirata-rata perhatian orang tua dengan kegiatan anak dis

ekolah cukup tinggi. Orang tua cenderung memperbolehkan anak

mengikuti kegiatan di sekolah Selama tidak mengganggu belajar anak.

4) Pemilihan pendidikan anak yang tepat

Tabel 28. Pemilihan pendidikan anak yang tepat

No Pemilihan pendidikan yang tepat F %

1 Sangat tinggi 22 68.8 2 Tinggi 10 31.3 3 Cukup 0 0.0 4 Rendah 0 0.0

Jumlah 32 100.0 Sumber: Hasil Penelitian 2011

Pemilihan pendidikan anak yang tepat juga menjadi tugas orang tua/

wali dalam mendidik anak. Dari tabel 26 (instrument item 45 dan 46),

Orang tua/ wali di sangat selektif dalam memilih pendidikan yang tepat

untuk anak yaitu sebanyak 68,8% merespon sangat tinggi dan 31,3%

merespon tinggi pada pemilihan pendidikan anak.

5) Mendorong anak untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi

Tabel 29. Mendorong anak untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi

No Mendorong anak untuk melanjukan pendidikan yang lebih tinggi F %

1 Sangat tinggi 16 50.0 2 Tinggi 7 21.9 3 Cukup 9 28.1 4 Rendah 0 0.0

Jumlah 32 100.0 Sumber: Hasil Penelitian 2011

72

Berdasarkan tabel 29 (instrument item 47, 48 dan 49), orang tua/

wali di sangat mendorong anak untuk melanjutkan pendidikan yang lebih

tinggi yaitu sebanyak 50%. Pada tingkatan tinggi sebanyak 21,9% dan

pada tingkat cukup sebanyak28,1 %. Orang tua selalu menginginkan

pendidikan anak yang lebih baik dan lebih tinggi.

2. Persentase dalam setiap Variabel (Lampiran 9)

a) Peran serta TKI yang bekerja di luar negeri dalam menunjang pendidikan

anak TKI Kabupaten Kendal (Kasus di Desa Ngasinan dan Kelurahan

Ketapang).

Pada persentase variabel ini data diambil dari item-item

instrument yang sesuai, untuk peran serta TKI ini diambil dari sub-sub

variabel yaitu remiten (item 9, 10 dan 11) dan komunikasi antara TKI

dan keluarga di tanah air (item no 12, 13, 14, 15 dan 16). Dari item-item

tersebut akan diperoleh skor totalnya yaitu 810 dan skor maksimal untuk

variabel ini yaitu 1024. Sehingga akan dihitung:

Persentase untuk peran serta TKI =푆푘표푟 푡표푡푎푙

푆푘표푟 푀푎푥푠푖푚푎푙 푥 100%

=963

1408푥 100%

= 68,39%

Dari hasil perhitungan di atas persentase peran serta TKI dalam

menunjang pendidikan anak yaitu 68,39 % yang berada pada kriteria

tinggi.

73

b) Kondisi demografi dan kondisi sosial-ekonomi orang tua/ wali anak

keluarga TKI Kabupaten Kendal (Kasus di Desa Ngasinan dan Kelurahan

Ketapang).

Pada variabel kedua ini diperoleh berdasarkan data item-item no

17 sampai 32 yang merupakan bagian dari sub-sub variabel ini yaitu

kondisi demografi (umur, jenis kelamin, status perkawinan, dan jumlah

tanggungan), kondisi sosial-ekonomi (tingkat pendidikan, tempat tinggal,

pekerjaan dan pendapatan. Sehingga akan diperoleh skor total yaitu 1402

dan skor maksimalnya 2048.

Untuk perhitungan sebagi berikut:

Persentase untuk karakteristik Orang tua/ wali anak keluarga TKI

=푆푘표푟 푡표푡푎푙

푆푘표푟 푀푎푥푠푖푚푎푙 푥 100%

=920

1408푥 100%

= 65,34%

Dari hasil perhitungan di atas persentase karakteristik orang tua/

wali yaitu 65,34 % yang berada pada kriteria tinggi.

c) Peran serta orang tua/ wali terhadap pendidikan anak keluarga TKI

Kabupaten Kendal (Kasus di Desa Ngasinan dan Kelurahan Ketapang).

Persentase peran serta orang tua/ wali diperoleh berdasarkan sub-sub

variabel yaitu peran serta langsung dan peran serta tidak langsung yang

merupakan bagian dari instrument item 33 s/d 49. Dengan perhitungan

sebagai berikut.

74

Persentase peran serta orang tua wali dalam pendiddikan anak TKI

=푆푘표푟 푡표푡푎푙

푆푘표푟 푀푎푥푠푖푚푎푙 푥 100%

=16682176푥 100%

= 76,65%

Dari hasil perhitungan di atas persentase peran serta orang tua/

wali dalam pendidikan anak TKI yaitu 76,65 % yang berada pada kriteria

tinggi.

C. Pembahasan

1. Peran serta TKI yang bekerja di luar negeri dalam menunjang pendidikan

anak TKI

Orang tua merupakan tempat paling pertama dan utama bagi anak

untuk memperoleh pendidikan. Pada saat orang tua mulai disibukkan dengan

urusan pekerjaan mereka, kadang pendidikan anak tidak diperhatikan lagi,

hanya sekolah formal tempat yang dianggap bertanggungjawab terhadap

pendidikan anak. Apalagi Pada saat salah satu dari orang tua memilih bekerja

di luar negeri, secara tidak langsung harus ada orang tua/ wali yang

memperhatikan pendidikan anak TKI tersebut. Pemahaman orang tua yang

kurang akan pendidikanpun memberi dampak yang kurang positif dalam

pendidikan anak. Meskipun demikian orang tua yang bekerja diluar negeri

masih harus memperhatikan anak yang mereka tinggalkan.

Berdasarkan hasil penelitian persentase peran serta TKI dalam

menunjang pendidikan anak adalah 68,39% yang berada pada kriteria tinggi.

75

Peran serta TKI ini dapat dilihat dari komunikasi yang terjalin antara TKI

dan anak. Secara langsung anak tidak dapat merasakan keberaadan orang tua

kandung mereka melalui komunikasi inilah anak dan orang tua menjadi tahu

kondisi masing-masing. Intensitas komunikasi yang terjalin antara anak dan

TKI rata-rata sebanyak 1 bulan sekali.

Faktor kedua yang mnunjukkan peran orang tua TKI adalah remiten

yaitu jumlah uang yang dikirim meskipun tidak semua uang yang dikirim TKI

untuk pendidikan anak namun tujuan awal orang tua bekerja diluar negeri

adalah untuk memenuhi kebutuhan anak terutama pendidikan anak. Rata-rata

TKI mengirim remiten 6 bulan sekali dengan jumlah pengiriman antara 6-10

juta.

Setiap orang tua memiliki tujuan ketika mereka memilih untuk

bekerja di luar negeri salah satunya dalah untuk memenuhi kebutuhan

mereka. TKI menginginkan anak mereka memiliki nasib yang berbeda

dengan orang tua mereka sehingga mereka berusaha agar kebutuhan anak

dapat terpenuhi. Selain itu kebutuhan keluarga di dalam negeri juga akan

lebih terpenuhi. Mereka juga mulai dapat menabung dari remitan yang TKI

kirim atau investasi untuk masa depan seperti membeli tanah atau

membangun rumah.

Sedangakan dampak negatifnya adalah kurangnya kasih sayang

orang tua kepada anak. Orang tua yang bekerja di luar negeri akan memiliki

intensitas pertemuan yang sangat sedikit antara orang tua dan anak. Meskipun

peran orang tua/ wali adalah untuk menggantikan peran orang tua kandung

76

namun kasih sayang yang muncul antara orang tua kandung dan orang tua/

wali akan berbeda. Anak akan merasa lebih nyaman dengan orang tua

kandung.

2. Kondisi demografi dan kondisi sosial-ekonomi orang tua/ wali anak

keluarga TKI

Karakteristik orang tua/ wali yang mengasuh dan merawat anak TKI

dibagi dalam dua kondisi yaitu kondisi demografi, kondisi sosial-ekonomi.

Kondisi-kondisi tersebut mempengaruhi dalam pendidikan anak TKI. Secara

keseluruhan persentase karakteristik orang tua/ wali yaitu 65,34%.

Berdasarkan kriteria deskriptif persentase angka tersebut berada pada kriteria

tinggi.

Kondisi-kondisi orang tua sangat berperan dalam pendidikan anak.

Sebagai contoh tingkat pendidikan orang tua/ wali, pendidikan orang tua yang

tinggi menunjang pendidikan anak karena pengetahuan orang tua lebih

banyak sehingga bisa mengajarkan anak terutama dalam baca dan tulis.

Kedua adalah pendapatan orang tua dan jumlah tanggungan. Orang tua yang

berpendapatan tinggi dengan jumlah tanggungan banyak maka pengeluaran

orang tuapun akan banyak. Jadi karakteristik orang tua ini sangat

mempengaruhi dalam menunjang pendidikan anak baik anak mereka maupun

anak TKI.

Tingkat pendidikan orang tua/ wali, sebanyak 18,8% responden

memiliki tingkat pendidikan sampai Perguruan tinggi, 21,9% berpendidikan

SMA dan 46,9% berpendidikan SMP dan 12,5% berpendidikan SD. Untuk

77

pendidikan suami/istri responden (item 23) sebanyak 31,3% berpendidikan

perguruan tinggi, berpendidikan SMA sebanyak 15,6%, 31,3% adalah SMP

dan 21,9% adalah berpendidikan SD. Pendidikan orang tua mempengaruhi

pola mengasuh dan mendidik anak. Orang tua yang hanya berpendidikan SD

mendidik sesuai dengan kemampuan mereka, kadang dalam membimbing

belajar orang tua dibantu oleh saudara mereka karena keterbatasan

pengetahuan mereka. Berbeda dengan kondisi orang tua/ wali yang

berpendidikan tinggi, mereka memiliki dan mengetahui perkembangan anak

sehingga dalam mendidik anak baik anak kandung maupun anak TKI mereka

lebih mengetahui cara-cara yang tepat untuk mendidik anak.

Pada pendapatan orang tua/ wali akan dihubungkan dengan remitan

yang TKI kirimkan sehingga akan diperoleh berapa pendapatan per bulan

yang dimiliki orang tua yang berasal dari pendapatan orang tua sendiri dan

remitan TKI. Remitan atau pengiriman uang TKI ke dalam negeri (item 9, 10

dan 11) berada pada tingkatan sangat tinggi yaitu sebanyak 9,4%, tingkatan

tinggi sebanyak 71,9% dan cukup 18,8%. Rata-rata jumlah uang yang dikirim

TKI adalah 5-10 juta dengan periode waktu 6 bulan sekali. Sedangkan

pendapatan orang tua/ wali adalah 3,1% responden memiliki pendapatan lebih

dari 3.100.000, 21,9% berpendapatan antara 2.026.000-3.100.000, sebanyak

46,9% memiliki pendapatan 1.000.000-2.025.000 dan yang memiliki

pendapatan kurang dari 1.000.000 yaitu sebanyak 28,1%.

Berdasarkan hasil tersebut rata-rata uang yang dikirimkan TKI tiap

bulan antara 1.000.000-1.500.000 dan pendapatan orang tua/ wali rata-rata

78

adalah sekitar 1.600.000 sehingga jika dijumlah pendapatan rata-rata orang

tua wali adalah antara 2.600.000-3.100.000 setiap bulannya. Pendapatan ini

mempengaruhi dalam pemenuhan kebutuhan baik kebutuhan sehari-hari

keluarga maupun kebutuhan dalam pendidikan anak. Rata-rata pendapatan

tersebut sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan pendidikan

anak. Pendapatan orang tua dan pendidikan memiliki pengaruh yang sangat

besar, jika pendapatan orang tua tinggi anak dapat memperoleh fasilitas

pendidikan yang tercukupi namun jika pendapatan orang tua rendah maka

akan ada batasan anak dalam memenuhi kebutuhan se[erti ketersediaan

perlengkapan sekolah.

3. Peran serta orang tua/ wali terhadap pendidikan anak keluarga TKI

Berdasarkan penelitian diperolah hasil untuk persentase peran serta

orang tua/ wali dalam pendidikan anak keluarga TKI adalah 76,65% yang

berada pada kriteria tinggi. Hal ini berarti peran serta orang tua/ wali dalam

pendidikan anak TKI tinggi, mereka sudah mengangap anak TKI seperti anak

mereka sendiri sehingga perhatian, kasih sayang dan kebutuhan anak TKI

terpenuhi seperti terpenuhinya kebutuhan anak mereka sendiri.

Hal ini berarti Pendidikan diartikan sebagai usaha yang dijalankan

oleh seseorang atau kelompok orang lain agar menjadi dewasa atau mencapai

tingkat hidup atau penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental

(Sudirman dalam Hasbullah, 2009; 1). Orang tua pada umumnya

menginginkan anak memiliki pendidikan dan kehidupan yang lebih baik dari

mereka. Dengan memberikan pendidikan yang setinggi-tingginya, semua

79

hidup anak-anak akan berjalan mulus, pendidikan anaklah setir kehidupan.

Dan juga pendidikan masih merupakan investasi yang mahal.

Peran orang tua dalam pendidikan mempunyai peranan besar

terhadap masa depan anak. Sehingga demi mendapatkan pendidikan yang

terbaik, maka sebagai orangtua harus berusaha untuk dapat menyekolahkan

anak sampai ke jenjang pendidikan yang paling tinggi adalah salah satu cara

agar anak mampu mandiri secara finansial nantinya. Sebagai orangtua harus

sedini mungkin merencanakan masa depan anak-anak agar mereka tidak

merana. Masa anak-anak merupakan masa transisi dan kelanjutan dalam

menuju tingkat kematangan sebagai persiapan untuk mencapai keremajaan.

Ini berarti kemajuan perkembangan yang dicapai dalam masa anak-anak

merupakan bekal keberhasilan orang tua dalam mendidiknya. Baik buruknya

sikap dan tingkah laku seseorang di masa anak-anak, sangat banyak

ditentukan oleh pengalaman mereka dalam melihat orang-orang disekitarnya

terutama kedua orangtuanya. Itu semua merupakan bekal pendidikan bagi

anak-anak nantinya.

80

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut :

1. Persentase peran serta TKI dalam menunjang pendidikan anak adalah 68,39%

yang berada pada kriteria tinggi. Peran serta TKI dalam pendidikan anak

mereka terjalin melalui komunikasi. Komunikasi yang terjadi menunjukkan

tingkat perhatian orang tua pada anak mereka. Orang tua juga mencukupi

kebutuhan anak melalui remiten yang mereka kirimkan.

2. Persentase karakteristik orang tua/ wali yaitu 65,34%. Berdasarkan kriteria

deskriptif persentase angka tersebut berada pada kriteria tinggi. Karakterisik

orang tua/ wali juga ikut menunjang pendidikan anak TKI. Kondisi orang tua/

wali TKI di Kabupaten Kendal termasuk tinggi sehingga mereka dapat

menempatkan anak TKI seperti anak mereka sendiri. Tingkat pendidikan dan

pendapatan orang tua juga mempengaruhi dalam pendidikan anak. Orang tua

yang berpendidikan tinggi dan memiliki pendapatan yang besar akan dapat

mendidik dan mencukupi kebutuhan anak termasuk anak TKI.

3. Persentase peran serta orang tua/ wali dalam pendidikan anak keluarga TKI

adalah 76,65 % yang berada pada kriteria tinggi. Orang tua/ wali memiliki

peran untuk menggantikan peran serta orang tua yang bekarja di luar negeri.

81

Orang tua/ wali memberi kasih sayang, perhatian dan kebutuhan anak TKI

sesuai dengan kebutuhan mereka.

B. Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan dan pembahasan dalam penelitian ini, maka

penulis menyarankan sebagai berikut:

1. Bagi pemerintah terkait dengan TKI, sebaiknya ada aturan khusus yang

mengatur pembatasan usia anak jika orang tua akan bekerja di luar negeri

sehingga anak tidak akan merasa kasih sayang orang tua kehilangan kasih

sayang orang tua pada usia dini.

2. Hendaknya para TKI lebih memperhatikan peran serta mereka dalam

pendidikan anak. Komunikasi yang terjalin terbaik akan dapat memotivasi

dan mendorong anak untuk lebih semangat belajar.

3. Orang tua adalah lingkungan pertama dan utama bagi pendidikan anak

hendaknya orang tua meningkatkan peran serta mereka baik secara langsung

dalam belajar dan menyediakan sarana prasarana belajar anak maupun peran

serta tidak langsung seperti pemberian perhatian dan kasih sayang.

82

DAFTAR PUSTAKA

Ahira, Anne. 2010. Jenis Pekerjaan. Diunduh dari http://www.Anneahira.com/jenispekerjaan.html pada tanggal 25 Februari 2011.

Ahmadi, Abu. 2007. Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta. Amti, Erman. Dan Marjohan. 1991. Bimbingan dan Konseling. Jakarta:

Depdikbud . Andriyani, Ika. 2010. Peran Serta Orang Tua Terhadap Kelangsungan

Pendidikan Anak (Studi Kasus Pedagang Di Pasar Tersono Kecamatan Tersono Kabupaten Batang). (Skripsi). Semarang: Jurusan Geografi FIS UNNES.

Anni, Catharina Tri, dkk. 2006. Psikologi Belajar. Semarang. UPT MKK

UNNES. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Tindakan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta. BNP2TKI. 2008. Permasalahan Pelayanan Penempatan Dan Perlindungan

Tenaga Kerja Indonesia Di Luar Negeri. Di unduh dari www.bnp2tki.go.id- Permasalahan Pelayanan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri.html. (15 Maret 2011)

Darsono. 2001. Belajar dan pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang Press. Direktorat Jenderal Pendidikan Islam. 2007 . Kumpulan Undang-undang dan

Peraturan Pemerintah RI tentang Pendidikan. Jakarta: Depertemen Agama RI.

Gerungan. 2009. Psikologi Sosial. Bnadung: Refika Aditama. Hasbullah. 2009. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: RajaGrafindo Persada. Irawati, Aryana. 2004. Hubungan Antara Kondisi Sosial Ekonomi Orang Tua

Dengan Minat Melanjutkan Ke Perguruan Tinggi Siswa Kelas III Program Keahlian Tekstil SMK Negeri 2 Jepara Tahun Ajaran 2003/2004. (Skripsi). Semarang: FT UNNES.

Mantra, Ida Bagoes. 2006. Demografi Umum. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

83

Monografi Desa Ngasinan Tahun 2010 Monografi Kelurahan Ketapang Tahun 2010. Munib, A, dkk. 2007. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang: UPT MKK

UNNES. Poerwodarminto, W.J.S. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka. Pidarta, Made. 2007. Landasan Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Rokhana, Ninik Asri. 2005. Skripsi: Hubungan Antara Pendapatan Keluarga Dan

Pola Asuh Gizi Dengan Status Gizi Anak Balita Di Betokan Demak. Semarang: UNNES.

Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito. Sumarto. 2006. Skripsi: Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi Dan Pendidikan

Orangtua Terhadap Motivasi Melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi pada Siswa SMA NU 01 Wahid Hasyim Talang Tegal Tahun Ajaran 2005/2006. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Suryabrata, Sumadi. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: RajaGrafindo Persada. Susanti, Ani. 2005. Skripsi: Dampak Perubahan Ekonomi Terhadap Sikap Dan

Perilaku Keluarga Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Dalam Kehidupan Bermasyarakat: Studi Kasus Di Desa Klaling Jekulo-Kudus. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Turya. 2010. Makalah: Pengaruh Sosial Ekonomi terhadap Prestasi Belajar Siswa

SD. diunduh dari http://infomediakita.blogspot.com/2010/04/makalah-pengaruh-sosial-ekonomi.html. (04 Februari 2011).

_____. 2010. Makalah: Pengaruh Peran Orang Tua terhadap Prestasi Anak.

diunduh dari http://infomediakita.blogspot.com/2010/04/makalah-pengaruh-peran-orang-tua.html. (04 Februari 2011).

Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003. Undang-undang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar

Negeri Tahun 2004. Wirosuhardjo, Kartomo, dkk. 1981. Dasar-Dasar Demografi. Jakarta: Lembaga

Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

84

KISI-KISI UJI COBA

Variabel Sub Variabel Indikator Hal-hal yang ditanyakan

Nomor soal Jumlah soal

I. Profil TKI

A. Kondisi Demografi

B. Kondisi Sosial C. Kondisi

Ekonomi D. Komunikasi

1. Jenis Kelamin 2. Umur 3. Status

Perkawinan 4. Hubungan

Keluarga

1. Pendidikan terakhir

2. Mobilitas 1. Remiten 1. Komunikasi

a. Jenis Kelamin a. Umur a. Status

perkawinan TKI a. Hubungan

keluarga

a. Pendidikan terakhir

a. Lama di luar negeri

b. Negara tujuan

a. Frekuensi Pengiriman Uang oleh TKI

b. Jumlah Pengiriman

c. Pemanfaatan uang remiten

a. Intensitas komunikasi

b. Komunikasi berkaitan dengan

1 2 3 4 5 6, 7 8 9 10 11 12, 13 14, 15, 16

1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 3

Lampiran 1

85

II. Karakteristik

Orang tua/ Wali

A. Kondisi

Demografi Orang tua/ Wali

B. Kondisi Sosial-

Ekonomi

Orangtua/ Wali

1. Jenis Kelamin 2. Umur 3. Status

Perkawinan 4. Jumlah

Tanggungan 1. Tingkat

Pendidikan 2. Tempat tinggal 3. Mata

pencaharian/ pekerjaan

4. Pendapatan

belajar anak a. Jenis Kelamin b. Umur a. Status

perkawinan a. Jumlah anggota

keluarga b. Jumlah anggota

keluarga lain yang menjadi tanggungan orang tua/ wali (termasuk keluarga TKI)

a. Pendidikan formal terakhir

b. Pendidikan non formal orang tua/ wali

a. Status Bangunan b. Jenis bangunan a. Pekerjaan b. Waktu bekerja a. Rata-rata

penghasilan pokok

b. Rata-rata penghasilan

17 18 19 20 21 22, 23 24, 25 26 27, 28, 29 30, 31 32, 33 34, 35 36

1 1 1 1 1 2 2 1 3 2 2 2 1

86

III. Peran serta

orang tua dalam pendidikan anak

A. Peran serta

langsung B. Peran serta

tidak langsusng

1. Membimbing

dan membantu dalam belajar

2. Penyediaan

sarana dan prasarana dalam belajar

1. Memberi kasih

sayang 2. Pandangan nilai

hasil belajar 3. Kegiatan di

sekolah

tambahan c. Rata-rata

pengeluaran keluarga

a. Membimbing dan membantu dalam belajar

b. Mengatur waktu belajar

a. Penyediaan tempat dan perlengkapan belajar

b. Biaya sekolah a. Perhatian saat

belajar b. Perhatian saat

sekolah a. Pengambilan

rapor b. Respon orang

tua/ wali terhadap hasil ulangan/ rapor anak

a. Kegiatan ekstrakurikuler

b. Rapat sekolah

37, 38 39, 40 41, 42, 43 44 45, 46 47, 48 49, 50 51 52, 53 54

2 2 3 1 2 2 2 1 2 1

87

4. Pemilihan

pendidikan yang tepat

5. Mendorong

anak untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi

a. Arti penting pendidikan

b. Pemilihan sekolah untuk anak

a. Keinginan anak agar memiliki kehidupan yang lebih baik

55 56 57 58, 59, 60

1 1 1 3

88

Lampiran 2 INSTRUMEN UJI COBA PENELITIAN

I. IDENTITAS RESPONDEN

1. Nomer Responden : 2. Nama responden :

II. JUDUL PENELITIAN

PERAN SERTA ORANG TUA/ WALI DALAM PENDIDIKAN ANAK KELUARGA TKI (Studi Kasus di Desa Ngasinan dan Kelurahan Ketapang, Kabupaten Kendal)

Petunjuk pengisian angket 1. Tulislah identitas diri pada kolom yang telah disediakan 2. Berilah tanda silang (X) pada salah satu alternatif jawaban yang bapak/ibu

anggap paling sesuai dengan pendapat bapak/ibu pada jawaban yang telah disediakan.

3. Apabila terjadi kekeliruan dalam jawaban dan ingin diperbaiki maka berilah tanda dua garis bawah pada jawaban yang dianggap salah, kemudian silanglah jawaban yang semestinya menurut bapak/ibu. Contoh : pilihan semula a b c d Diperbaiki a b c d

III. Pertanyaan A. PROFIL TKI Kondisi Demografi

Umur dan Jenis Kelamin 1. Apa jenis kelamin TKI?

a. Laki-laki b. Perempuan

2. Tahun berapa TKI lahir? a. Antara tahun 1947 – 1956, sebutkan … b. Antara tahun 1957 – 1966, sebutkan … c. Antara tahun 1967 – 1976, sebutkan … d. Antara tahun 1977 – 1986, sebutkan …

Status Perkawinan dan Hubungan Keluarga 3. Apa status perkawinan TKI?

a. Kawin b. Cerai c. Janda/ Duda d. Tanpa status

4. Apa hubungan keluarga saudara dengan TKI? a. Suami b. Ibu/ Ayah c. Kakak/ Adik

89

d. Lainnya, sebutkan … Kondisi Sosial

Pendidikan 5. Apa pendidikan terakhir TKI?

a. Perguruan tinggi b. SMA/ sederajat c. SMP/ sederajat d. SD/ sederajat

Mobilitas 6. Kapan saudara anda pertama kali menjadi TKI?

a. Tahun 199… -2000, sebutkan …. b. Tahun 2001-2004, sebutkan …. c. Tahun 2005-2008, sebutkan …. d. Tahun 2009-2011, sebutkan ….

7. Sudah berapa kali TKI pulang ke Indonesia? a. 3 kali b. 2 kali c. 1 kali d. Tidak pernah

8. Di Negara mana saudara anda bekerja sebagai TKI? a. Malaysia b. Hongkong c. Arab Saudi d. Lainnya, sebutkan …

Kondisi Ekonomi Remiten

9. Apa saudara anda yang menjadi TKI mengirimkan uang hasil kerja mereka? a. Ya, 1 tahun sekali b. Ya, 6 bulan sekali c. Ya, 1 bulan sekali d. Tidak sama sekali

10. Berapa jumlah uang yang dikirim oleh TKI? a. Lebih dari 10 juta, sebutkan … b. 10 juta - 6 juta, sebutkan … c. 5 juta - 1 juta, sebutkan … d. Kurang dari 1 juta, sebutkan …

11. Digunakan untuk apa uang remitan tersebut? a. kebutuhan sekolah anak yang ditinggalkan b. kebutuhan sehari-hari c. membeli tanah sebagai investasi d. ditabung

Komunikasi 12. Bagaimana intensitas komunikasi saudara dengan TKI?

a. Selalu, sebutkan … b. Sering, sebutkan …

90

c. Kadang-kadang, sebutkan … d. Tidak pernah

13. Bagaimana intensitas komunikasi anak dengan TKI? a. Selalu, sebutkan … b. Sering, sebutkan … c. Kadang-kadang, sebutkan … d. Tidak pernah

14. Pernahkan TKI menanyakan kepada saudara tentang belajar anaknya? a. Selalu, setiap telpon atau sms b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

15. Pernahkah TKI menanyakan tentang kebutuhan sekolah dan belajar anak? a. Selalu, setiap telpon atau sms b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

16. Pernahkan TKI menanyakan kepada saudara tentang kegiatan di sekolah yang diikuti anak? a. Selalu b. Saat ingat saja c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

B. KARAKTERISTIK ORANG TUA/ WALI ANAK KELUARGA TKI Kondisi Demografi

Jenis Kelamin dan Umur 17. Apa jenis kelamin bapak/ ibu?

a. Laki-laki b. Perempuan

18. Tahun berapa bapak/ ibu lahir? a. Antara tahun 1947 – 1956, sebutkan … b. Antara tahun 1957 – 1966, sebutkan … c. Antara tahun 1967 – 1976, sebutkan … d. Antara tahun 1977 – 1986, sebutkan …

Status Perkawinan 19. Apa status perkawinan bapak/ibu?

a. Kawin b. Cerai c. Janda/ Duda d. Belum menikah

Jumlah Tanggungan 20. Berapa jumlah anggota keluarga (keluarga inti) bapak/ ibu?

a. 3 orang, sebutkan... b. 4 orang, sebutkan... c. 5 orang, sebutkan...

91

d. Lebih dari 5 orang, sebutkan... 21. Berapa jumlah anggota keluarga lain yang menjadi tanggungan (kakek,

nenek, dll) yang menjadi tanggungan bapak/ ibu? a. Tidak punya b. 1 orang c. 2 orang d. Lebih dari 2, sebutkan …

Kondisi Sosial

Tingkat Pendidikan 22. Apa pendidikan formal terakhir bapak/ibu?

a. Perguruan tinggi b. SMA/ sederajat c. SMP/ sederajat d. SD/ sederajat

23. Apa pendidikan formal terakhir suami/istri? a. Perguruan tinggi b. SMA/ sederajat c. SMP/ sederajat d. SD/ sederajat

24. Apakah bapak/ibu pernah mengikuti pendidikan non formal (kursus)? a. Pernah, Kursus elektro b. Pernah, kursus menjahit c. Pernah, kursus ........ d. Tidak pernah kursus

25. Apakah suami/ istri pernah mengikuti pendidikan non formal (kursus)? a. Pernah, Kursus elektro b. Pernah, kursus menjahit c. Pernah, kursus ........ d. Tidak pernah kursus

Tempat tinggal 26. Bagaimana status rumah yang ditempati bapak/ibu?

a. Hak milik b. Kontrak/ sewa c. Masih bersama orang tua d. Menumpang pada saudara

27. Apa jenis rumah yang di tempati bapak/ibu? a. Permanen b. Semi permanen c. Tidak permanen d. Gedeg/ bambu

28. Apa jenis lantai dasar rumah yang ditempati bapak/ ibu? a. Keramik b. Ubin/ tegel c. Plester

92

d. tanah 29. Tipe/ ukuran berapakah rumah yang ditempati bapak/ ibu?

a. Tipe 60 (luas bangunan 21 m) b. Tipe 45 (luas bangunan 45 m) c. Tipe 21 (luas bangunan 60 m) d. Jawaban lain, sebutkan...

Kondisi Ekonomi

Mata pencaharian/ pekerjaan 30. Apa pekerjaan bapak/ ibu?

a. PNS b. Petani c. Pedagang d. Lainnya, sebutkan ….

31. Apa pekerjaan suami/ istri saudara? a. PNS b. Petani c. Pedagang d. Lainnya, sebutkan ….

32. Dari pukul berapa bapak/ Ibu bekerja? a. Pukul 05.00-18.00 b. Pukul 06.00-17.00 c. Pukul 07.00-16.00 d. Pukul 08.00-15.00

33. Apakah ada anggota keluarga lain yang bekerja selain bapak/ ibu? a. Ada, 3 orang b. Ada, 2 orang c. Ada, 1 orang d. Tidak ada

Pendapatan 34. Berapa penghasilan pokok bapak/ibu setiap bulan?

a. Lebih dari Rp. 1.500.000,-, sebutkan... b. Antara Rp. 1.000.000,- sampai Rp. 1.500.000,- sebutkan... c. Antara Rp. 500.000,- sampai Rp. 1.000.000,-, sebutkan... d. Kurang dari Rp. 500.000,-

35. Berapa penghasilan suami/ istri? a. Lebih dari Rp. 1.500.000,-, sebutkan... b. Antara Rp. 1.000.000,- sampai Rp. 1.500.000,- sebutkan... c. Antara Rp. 500.000,- sampai Rp. 1.000.000,-, sebutkan... d. Kurang dari Rp. 500.000,-

36. Berapa penghasilan tambahan bapak/ibu? a. Lebih dari Rp. 750.000,-, sebutkan... b. Antara Rp. 250.000,- sampai Rp. 750.000,-, sebutkan... c. Kurang dari Rp. 250.000,-, sebutkan... d. Tidak mempunyai penghasilan tambahan

93

37. Berapa pengeluaran keluarga untuk pendidikan anak (SPP, transportasi, pembelian buku, dan peralatan sekolah lainnya) setiap bulan? a. Lebih dari RP. 200.000,-, sebutkan... b. Antara Rp. 150.000,- sampai Rp. 200.000,-, sebutkan... c. Antara RP. 100.000,- sampai Rp. 150.000,-, sebutkan... d. Kurang dari Rp. 100.000,-, sebutkan...

38. Berapakah pengeluaran biaya hidup keluarga (makanan, pakaian, dan perumahan) setiap bulan? a. Lebih dari Rp. 1.000.000,- , sebutkan... b. Antara Rp. 750.000,- sampai Rp. 1.000.000,-, sebutkan... c. Antara Rp. 500.000,- sampai Rp. 750.000,-, sebutkan... d. Kurang dari Rp. 500.000,-, sebutkan...

C. PERAN ORANG TUA WALI DALAM PENDIDIKAN ANAK Peran Serta Langsung

Membimbing dan membantu dalam belajar 39. Apakah bapak/ ibu menemani anak TKI saat belajar?

a. Selalu menemani setiap hari b. Menemani jika anak meminta c. Menemani jika tidak ada kegiatan d. Tidak pernah menemani

40. Apakah bapak/ ibu menanyakan adakah kesulitan belajar yang anak TKI hadapi saat belajar? a. Selalu setiap belajar b. Selalu setiap hari c. Kadang-kadang saat melihat anak sedang belajar d. Tidak pernah menanyakan

41. Berapa jam bapak/ ibu mendampingi dan membimbing anak TKI dalam belajar? a. 2 jam setiap hari b. 1 jam setiap hari c. 30 menit setiap hari d. Tidak pernah mendampingi

42. Apakah bapak/ ibu menganjurkan anak TKI untuk mencatat dan menempel jadwal pelajaran di tempat belajar? a. Selalu, setiap awal semester b. Kalau anak memberitahu baru menganjurkan c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

43. Apakah bapak/ ibu memberikan les tambahan untuk anak TKI? a. Iya, agar pengetahuan anak bertambah b. Iya, mengikuti teman-teman sebayanya c. Pernah, tapi hasilnya sama saja d. Tidak pernah, cukup belajar sendiri

94

Penyediaan sarana dan prasarana dalam belajar 44. Apakah bapak/ ibu menyediakan tempat khusus untuk belajar anak TKI di

rumah? a. Iya, menyediakan sendiri meja belajar b. Menyediakan satu meja untuk adik/kakak c. Di meja tamu d. Tidak meyediakan

45. Bagaimana sikap bapak/ ibu jika anak TKI minta dibelikan buku dan peralatan sekolah? a. Segera membelikan b. Dibelikan jika ada sisa uang kiriman c. Kadang dibelikan kadang tidak d. Tidak dibelikan

46. Bagaimana tanggapan bapak/ ibu apabila anak TKI memberi tahu sudah saatnya membayar uang sekolah? a. Segera memberikan, jika sudah ada kiriman b. Memberi meskipun agak lama c. Memberi setelah pihak sekolah meminta d. Tidak memberi

Peran Serta Tidak Langsung Memberi kasih sayang

47. Apakah bapak/ ibu memberi makanan kecil untuk menemani anak TKI belajar? a. Selalu menyediakan tiap hari b. Menyediakan apabila anak meminta c. Menyediakan apabila belajar bersama teman d. Tidak pernah menyediakan

48. Apakah bapak/ ibu menyarankan anak TKI untuk istirahat jika anak lelah belajar? a. Selalu menyarankan istirahat setiap belajar b. Menyarankan istirahat apabila anak mengeluh lelah c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

49. Apakah bapak/ ibu membangunkan anak TKI apabila anak terlambat bangun pagi? c. Selalu, saat terlambat bangun pagi d. Saat tes atau ulangan saja e. Kadang-kadang f. Tidak pernah

50. Apa bapak/ ibu mengantarkan anak TKI ke sekolah? a. Iya, setiap hari b. Iya, kalau anak kesiangan c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

95

Pandangan nilai hasil belajar 51. Apakah bapak/ ibu mengambil rapor tiap akhir semester?

a. Selalu mengambil rapor b. Hanya satu kali dalam satu tahun c. Menyuruh anggota keluarga lain mengambilkan d. Tidak pernah mengambilkan

52. Apakah bapak/ ibu selalu menanyakan nilai rapor setiap akhir semester? a. Selalu, karena itu sangat penting b. Saat ingat saja c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

53. Bagaimana sikap bapak/ ibu terhadap nilai anak TKI? a. Memberi pujian b. Memberi hadiah c. Marah d. Acuh tak acuh

Kegiatan di sekolah 54. Bagaimana sikap bapak/ ibu apabila anak TKI mengikuti kegiatan

ekstrakulikuler di sekolah? a. Memperbolehkan asal tidak mengganggu belajar b. Memilihkan kegiatan ekstrakulikuler c. Hanya boleh mengikuti satu kegiatan d. Tidak memperbolehkan

55. Apakah bapak/ ibu hadir dalam rapat atau pertemuan sekolah? a. Selalu hadir setiap ada rapat/ pertemuan b. Hadir apabila tidak sibuk c. Diwakilkan pada anggota keluarga lain d. Tidak pernah hadir

Pemilihan pendidikan yang tepat 56. Menurut bapak/ibu, pentingkah pendidikan bagi anak-anak?

a. Sangat penting, alasan … b. Penting, alasan … c. Cukup penting, alasan … d. Tidak penting, alasan …

57. Apakah bapak/ ibu yang memilih sekolah untuk pendidikan anak? a. Iya, karena bapak/ ibu lebih mengetahui b. Kemauan anak serta anjuran bapak/ ibu c. Kemauan anak, karena anak yang menjalani d. Tidak ikut campur tentang pemilihan sekolah anak

Mendorong anak untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi 58. Apakah harapan bapak/ ibu setelah anak lulus dari sekolah?

a. Melanjutkan sekolah yang lebih tinggi b. Mengikutkan kursus c. Bekerja d. Mengikuti kemauan anak saja

96

59. Apakah bapak/ ibu memotivasi anak TKI untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi? a. Selalu, alasan … b. Sering, alasan …. c. Kadang-kadang, alasan … d. Tidak pernah, alasan …

60. Apakah bapak/ ibu setuju bahwa mengeyam pendidikan yang tinggi maka akan memiliki kehidupan yang lebih baik? a. Sangat setuju, alasan … b. Setuju, alasan … c. Kurang setuju, alasan … d. Tidak setuju, alasan …

97

Lampiran 3

Tabel Validitas dan Reliabilitas

item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 UC 1 2 1 4 1 3 1 2 4 3 2 4 3 3 4 4 4 1 3 3 2 1 UC 2 2 1 4 4 2 2 2 3 3 2 1 4 4 4 4 4 2 2 2 4 4 UC 3 2 1 3 4 2 2 3 2 3 2 3 2 3 4 4 4 2 3 3 3 1 UC 4 1 2 4 3 1 1 2 1 2 2 4 4 4 3 3 2 2 4 4 1 1 UC 5 1 1 4 3 3 1 2 1 3 2 4 2 2 4 4 4 2 3 3 4 3 UC 6 2 1 4 4 2 2 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 3 4 UC 7 1 1 3 3 3 1 1 1 2 2 4 3 3 4 3 4 2 3 3 4 2 UC 8 2 1 3 1 3 1 2 4 3 2 4 3 3 4 4 4 1 3 3 2 1 UC 9 2 2 4 4 2 2 2 3 3 2 1 4 4 4 4 4 2 2 2 4 4 UC 10 2 1 4 4 2 2 3 2 3 2 3 2 3 4 4 4 2 3 3 3 1 UC 11 1 1 3 3 1 1 2 1 2 2 4 4 4 3 3 2 2 4 4 1 1 UC 12 1 1 4 3 3 1 2 1 3 2 4 2 2 4 4 4 2 3 3 4 3 UC 13 2 2 4 4 2 2 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 3 4 UC 14 1 1 4 3 3 1 1 1 2 2 2 3 3 4 3 4 2 3 3 4 2 UC 15 1 2 4 4 2 1 1 4 2 2 1 2 3 4 2 4 1 3 3 1 3

∑X 23 19 56 48 34 21 29 32 40 34 47 46 49 58 54 56 27 45 45 43 35 ∑X2 39 27 212 168 84 33 61 88 110 84 169 152 167 226 200 216 51 139 139 143 105 ∑XY 54924 45372 133728 114624 81192 50148 69252 76416 95520 81192 112236 109848 117012 138504 128952 133728 64476 107460 107460 102684 83580

rxy 0,817 0,812 0,712 0,814 0,561 0,689 0,593 0,581 0,796 0,726 0,750 0,640 0,591 0,781 0,758 0,781 0,661 0,667 0,667 0,579 0,813 r tabel 0,561 0,561 0,561 0,561 0,561 0,561 0,561 0,561 0,561 0,561 0,561 0,561 0,561 0,561 0,561 0,561 0,561 0,561 0,561 0,561 0,561

Kriteria valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid σ2b 0.249 0.196 0.196 0.960 0.462 0.240 0.329 1.316 0.222 0.462 1.449 0.729 0.462 0.116 0.373 0.462 0.160 0.267 0.267 1.316 1.556

98

22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 3 4 3 2 1 4 4 4 4 3 3 4 2 1 1 4 1 4 4 2 2 2 2 2 2 4 1 2 2 1 4 2 3 1 2 3 2 1 1 3 2 2 3 3 2 2 3 3 1 4 4 2 2 3 3 1 2 2 3 1 3 4 3 2 3 3 1 1 1 1 1 4 3 2 3 4 3 3 4 3 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 4 4 3 3 3 3 3 1 3 2 2 1 4 4 1 2 1 2 2 3 2 1 4 3 1 1 3 1 1 2 1 2 2 1 4 3 4 3 4 2 1 1 1 1 4 3 4 3 3 1 1 1 1 2 1 1 4 2 4 3 3 3 4 3 2 1 4 4 4 4 3 3 4 2 1 1 4 1 4 4 2 2 2 2 2 2 4 3 2 2 1 4 1 3 1 2 3 2 1 1 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 4 4 2 2 3 3 1 2 2 3 1 3 4 3 2 3 3 1 1 1 1 1 4 3 2 3 2 3 3 4 3 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 4 4 3 3 2 3 3 1 3 2 2 1 4 4 1 2 1 2 2 3 2 1 4 3 1 1 3 1 1 2 1 2 2 1 4 3 4 3 4 2 1 1 1 1 4 3 4 3 4 1 1 1 1 2 1 1 4 2 4 3 3 1 1 1 1 1 4 1 2 2 3 3 3 2 1 1 1 1 4 2 1 2 1 27 27 29 29 18 56 47 36 42 42 37 31 30 29 27 25 19 52 42 33 36 35 55 63 69 73 26 216 159 106 132 126 103 85 72 69 55 57 31 196 128 93 94 99

64476 64476 69252 69252 42984 133728 112236 85968 100296 100296 88356 74028 71640 69252 64476 59700 45372 124176 100296 78804 85968 83580

0,703 0,564 0,315 0,295 0,654 0,742 0.255 0,135 0,914 0,911 -0.281

-0.493 0,564 0,577 0,610 0,713 0,634 0,696 0.371 0,817 0,317 0,781

0,561 0,561 0,561 0,561 0,561 0,561 0,561 0,561 0,561 0,561 0,561 0,561 0,561 0,561 0,561 0,561 0,561 0,561 0,561 0,561 0,561 0,561 valid valid tidak tidak valid valid tidak tidak valid valid tidak tidak valid valid valid valid valid valid tidak valid tidak valid 0.427 0.960 0.862 1.129 0.293 0.462 0.782 1.307 0.960 0.560 0.782 1.396 0.800 0.862 0.427 1.022 0.462 1.049 0.693 1.360 0.507 1.156

99

44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 Y Y2

2 3 1 2 3 2 2 4 2 4 4 4 4 4 3 3 4 168 28224

4 4 3 4 2 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 3 4 171 29241

4 4 4 4 4 3 3 4 2 4 4 4 2 4 4 4 1 171 29241

1 4 1 2 1 1 1 1 1 2 2 1 4 3 3 4 2 129 16641

2 1 2 4 3 2 4 4 1 4 4 4 4 4 4 3 1 156 24336

4 4 4 4 4 3 3 4 2 4 4 3 4 4 4 3 4 178 31684

4 1 3 4 4 2 4 4 1 4 4 4 2 4 3 3 4 155 24025

2 3 1 2 3 2 2 4 2 4 4 4 4 4 3 3 4 167 27889

4 4 3 4 2 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 3 4 170 28900

4 4 4 4 4 3 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 1 175 30625

1 4 1 2 1 1 1 1 1 2 2 1 2 3 3 4 2 123 15129

2 1 2 4 3 2 4 4 1 4 4 4 2 4 4 3 1 153 23409

4 4 4 4 4 3 3 4 2 4 4 3 2 4 4 3 4 176 30976

4 1 3 4 4 2 4 4 1 4 4 4 4 4 3 3 4 159 25281

1 1 1 2 2 1 2 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 137 18769

43 43 37 50 44 35 44 54 23 56 56 50 50 58 54 50 44 2388 384370

147 151 113 180 146 95 146 210 39 216 216 182 180 226 198 170 156

102684 102684 88356 119400 105072 83580 105072 128952 54924 133728 133728 119400 119400 138504 128952 119400 105072 k = 60

0,783 0,707 0,213 0,234 0,511 0.832 0,562 0.778 0.818 0,178 0.778 0,571 0,569 0.778 0,640 0,846 0,623 ∑σ2b = 45,458

0,561 0,561 0,561 0,561 0,561 0,561 0,561 0,561 0,561 0,561 0,561 0,561 0,561 0,561 0,561 0,561 0,561 σt2=280,03

valid valid tidak tidak valid valid valid valid valid tidak valid valid valid valid valid valid valid r11 = 0,852

1.582 1.849 1.449 0.889 1.129 0.889 1.129 1.040 0.249 0.462 0.462 1.022 0.889 0.116 0.240 0.222 1.796

97

Lampiran 4 Perhitungan Validitas Angket

Rumus Kriteria Butir item valid jika r xy > r tabel Perhitungan Berikut ini contoh perhitungan validitas item pada no 1.

No. Kode X Y X2 Y2 XY 1 UC 1 2 168 4 28224 336

2 UC 2 2 171 4 29241 342

3 UC 3 2 171 4 29241 342

4 UC 4 1 129 1 16641 129

5 UC 5 1 156 1 24336 156

6 UC 6 2 178 4 31684 356

7 UC 7 1 155 1 24025 155

8 UC 8 2 167 4 27889 334

9 UC 9 2 170 4 28900 340

10 UC 10 2 175 4 30625 350

11 UC 11 1 123 1 15129 123

12 UC 12 1 153 1 23409 153

13 UC 13 2 176 4 30976 352

14 UC 14 1 159 1 25281 159

15 UC 15 1 137 1 18769 137

∑ 23 2388 39 384370 3764 Dengan menggunakan rumus tersebut diperoleh: 푟 ( ) ( )

[ ( ) ( ) ][ ( ) ( ) ]

[ ][ ]

=1536

√3528336

= 1536

1878,4

= 0,817

푟 ∑ (∑ )(∑ )[ ∑ (∑ ) ][ ∑ (∑ )]

98

Pada α = 5% dengan n =15 diperoleh r tabel = 0,561 Karena r xy > r tabel, maka butir no 1 tersebut valid.

Perhitungan Realibilitas Angket Rumus Kriteria Apabila r11 > r tabel maka instrumen tersebut reliabel. Perhitungan 1. Varians total

σ2 =∑Y − (∑Y)

NN

= – ( )

= 280,03 2. Varians butir

σ 2 =∑X − (∑X)

NN

σ 2 1 =39− (23)

1515 = 0,249

σ 2 2 =27− (19)

1515 = 0,196

σ 2 3 =212− (56)

1515 = 0,196

σ 2 4 =168− (48)

1515 = 0,96

--------

σ 2 49 =156− (44)

1515 = 1,796

푟 ( ) ∑

99

∑휎 2 = 0,249 + 0,196 + 0,196 + 0,96------- + 1,796 = 45,458

3. Koefisien reliabilitas 푟

( ) 45,458280,03

( ) ( , )

= (1,017)(0,838) = 0,8628

Pada α = 5 % dengan n = 15 di peroleh r tabel = 0,516 Karena r11 > r tabel maka dapat disimpulkan instrumen tersebut reliabel.

103

KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN

Variabel Sub Variabel Indikator Hal-hal yang ditanyakan

Nomor soal Jumlah soal

IV. Profil TKI

E. Kondisi Demografi

F. Kondisi Sosial G. Kondisi

Ekonomi H. Komunikasi

5. Jenis Kelamin 6. Umur 7. Status

Perkawinan 8. Hubungan

Keluarga

3. Pendidikan terakhir

4. Mobilitas 2. Remiten 2. Komunikasi

b. Jenis Kelamin b. Umur b. Status

perkawinan TKI b. Hubungan

keluarga b. Pendidikan

terakhir c. Lama di luar

negeri d. Negara tujuan

d. Frekuensi

Pengiriman Uang oleh TKI

e. Jumlah Pengiriman

f. Pemanfaatan uang remiten

c. Intensitas komunikasi

d. Komunikasi

1 2 3 4 5 6, 7 8 9 10 11 12, 13 14, 15, 16

1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 3

Lampiran 5

104

V. Karakteristik

Orang tua/ Wali

C. Kondisi

Demografi Orang tua/ Wali

D. Kondisi Sosial-

Ekonomi

Orangtua/ Wali

5. Jenis Kelamin 6. Umur 7. Status

Perkawinan 8. Jumlah

Tanggungan 5. Tingkat

Pendidikan 6. Tempat tinggal 7. Mata

pencaharian/ pekerjaan

8. Pendapatan

berkaitan dengan belajar anak

c. Jenis Kelamin d. Umur b. Status

perkawinan c. Jumlah anggota

keluarga d. Jumlah anggota

keluarga lain yang menjadi tanggungan orang tua/ wali (termasuk keluarga TKI)

c. Pendidikan formal terakhir

c. Status Bangunan d. Jenis bangunan c. Pekerjaan

d. Rata-rata

penghasilan pokok

e. Rata-rata penghasilan

17 18 19 20 21 22, 23 24 25 26, 27 28, 29 30

1 1 1 1 1 2 1 1 2 2 1

105

VI. Peran serta

orang tua dalam pendidikan anak

C. Peran serta

langsung D. Peran serta

tidak langsusng

3. Membimbing

dan membantu dalam belajar

4. Penyediaan

sarana dan prasarana dalam belajar

6. Memberi kasih

sayang 7. Pandangan nilai

hasil belajar 8. Kegiatan di

sekolah

tambahan f. Rata-rata

pengeluaran keluarga

c. Membimbing dan membantu dalam belajar

d. Mengatur waktu belajar

c. Penyediaan tempat dan perlengkapan belajar

d. Biaya sekolah c. Perhatian saat

belajar d. Perhatian saat

sekolah g. Pengambilan

rapor h. Respon orang

tua/ wali terhadap hasil ulangan/ rapor anak

c. Kegiatan ekstrakurikuler

d. Rapat sekolah

31, 32 33 34, 35 36 37 38 39, 40 41 42 43 44

2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1

106

9. Pemilihan pendidikan yang tepat

10. Mendorong

anak untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi

c. Arti penting pendidikan

d. Pemilihan sekolah untuk anak

b. Keinginan anak agar memiliki kehidupan yang lebih baik

45 46 47, 48, 49

1 1 3

107

Lampiran 6 INSTRUMEN PENELITIAN

IV. IDENTITAS RESPONDEN

3. Nomer Responden : 4. Nama responden :

V. JUDUL PENELITIAN

PERAN SERTA ORANG TUA/ WALI DALAM PENDIDIKAN ANAK KELUARGA TKI (Studi Kasus di Desa Ngasinan dan Kelurahan Ketapang, Kabupaten Kendal)

Petunjuk pengisian angket 4. Tulislah identitas diri pada kolom yang telah disediakan 5. Berilah tanda silang (X) pada salah satu alternatif jawaban yang bapak/ibu

anggap paling sesuai dengan pendapat bapak/ibu pada jawaban yang telah disediakan.

6. Apabila terjadi kekeliruan dalam jawaban dan ingin diperbaiki maka berilah tanda dua garis bawah pada jawaban yang dianggap salah, kemudian silanglah jawaban yang semestinya menurut bapak/ibu. Contoh : pilihan semula a b c d Diperbaiki a b c d

I. Pertanyaan A. PROFIL TKI

Kondisi Demografi Umur dan Jenis Kelamin

1. Tahun berapa TKI lahir? a. Antara tahun 1947 – 1956, sebutkan … b. Antara tahun 1957 – 1966, sebutkan … c. Antara tahun 1967 – 1976, sebutkan … d. Antara tahun 1977 – 1986, sebutkan …

2. Apa jenis kelamin TKI? a. Laki-laki b. Perempuan

Status Perkawinan dan Hubungan Keluarga 3. Apa status perkawinan TKI?

a. Kawin b. Cerai c. Janda/ Duda d. Tanpa status

4. Apa hubungan keluarga saudara dengan TKI? a. Suami b. Ibu/ Ayah c. Kakak/ Adik

108

d. Lainnya, sebutkan … Kondisi Sosial

Pendidikan 5. Apa pendidikan terakhir TKI?

a. Perguruan tinggi b. SMA/ sederajat c. SMP/ sederajat d. SD/ sederajat

Mobilitas 6. Kapan saudara anda pertama kali menjadi TKI?

a. Tahun 199… -2000, sebutkan …. b. Tahun 2001-2004, sebutkan …. c. Tahun 2005-2008, sebutkan …. d. Tahun 2009-2011, sebutkan ….

7. Sudah berapa kali TKI pulang ke Indonesia? a. 3 kali b. 2 kali c. 1 kali d. Tidak pernah

8. Di Negara mana saudara anda bekerja sebagai TKI? a. Malaysia b. Hongkong c. Arab Saudi d. Lainnya, sebutkan …

Kondisi Ekonomi Remiten

9. Apa saudara anda yang menjadi TKI mengirimkan uang hasil kerja mereka? a. Ya, 1 tahun sekali b. Ya, 6 bulan sekali c. Ya, 1 bulan sekali d. Tidak sama sekali

10. Berapa jumlah uang yang dikirim oleh TKI? a. Lebih dari 10 juta, sebutkan … b. 10 juta - 6 juta, sebutkan … c. 5 juta - 1 juta, sebutkan … d. Kurang dari 1 juta, sebutkan …

11. Digunakan untuk apa uang remitan tersebut? a. kebutuhan sekolah anak yang ditinggalkan b. kebutuhan sehari-hari c. membeli tanah sebagai investasi d. ditabung

Komunikasi 12. Bagaimana intensitas komunikasi saudara dengan TKI?

a. Selalu, sebutkan … b. Sering, sebutkan …

109

c. Kadang-kadang, sebutkan … d. Tidak pernah

13. Bagaimana intensitas komunikasi anak dengan TKI? a. Selalu, sebutkan … b. Sering, sebutkan … c. Kadang-kadang, sebutkan … d. Tidak pernah

14. Pernahkan TKI menanyakan kepada saudara tentang belajar anaknya? a. Selalu, setiap telpon atau sms b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

15. Pernahkah TKI menanyakan tentang kebutuhan sekolah dan belajar anak? a. Selalu, setiap telpon atau sms b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

16. Pernahkan TKI menanyakan kepada saudara tentang kegiatan di sekolah yang diikuti anak? a. Selalu b. Saat ingat saja c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

B. KARAKTERISTIK ORANG TUA/ WALI ANAK KELUARGA TKI Kondisi Demografi

Jenis Kelamin dan Umur 17. Apa jenis kelamin bapak/ ibu?

a. Laki-laki b. Perempuan

18. Tahun berapa bapak/ ibu lahir? a. Antara tahun 1947 – 1956, sebutkan … b. Antara tahun 1957 – 1966, sebutkan … c. Antara tahun 1967 – 1976, sebutkan … d. Antara tahun 1977 – 1986, sebutkan …

Status Perkawinan 19. Apa status perkawinan bapak/ibu?

a. Kawin b. Cerai c. Janda/ Duda d. Belum menikah

Jumlah Tanggungan 20. Berapa jumlah anggota keluarga (keluarga inti) bapak/ ibu?

a. 3 orang, sebutkan... b. 4 orang, sebutkan... c. 5 orang, sebutkan...

110

d. Lebih dari 5 orang, sebutkan... 21. Berapa jumlah anggota keluarga lain yang menjadi tanggungan (kakek,

nenek, dll) yang menjadi tanggungan bapak/ ibu? a. Tidak punya b. 1 orang c. 2 orang d. Lebih dari 2, sebutkan …

Kondisi Sosial-Ekonomi Tingkat Pendidikan 22. Apa pendidikan formal terakhir bapak/ibu?

a. Perguruan tinggi b. SMA/ sederajat c. SMP/ sederajat d. SD/ sederajat

23. Apa pendidikan formal terakhir suami/istri? a. Perguruan tinggi b. SMA/ sederajat c. SMP/ sederajat d. SD/ sederajat

Tempat tinggal 24. Bagaimana status rumah yang ditempati bapak/ibu?

a. Hak milik b. Kontrak/ sewa c. Masih bersama orang tua d. Menumpang pada saudara

25. Apa jenis rumah yang di tempati bapak/ibu? a. Permanen b. Semi permanen c. Tidak permanen d. Gedeg/ bamboo

Pekerjaan 26. Apa pekerjaan bapak/ ibu?

a. PNS b. Petani c. Pedagang d. Lainnya, sebutkan ….

27. Apa pekerjaan suami/ istri saudara? a. PNS b. Petani c. Pedagang d. Lainnya, sebutkan ….

Pendapatan 28. Berapa penghasilan pokok bapak/ibu setiap bulan?

a. Lebih dari Rp. 1.500.000,-, sebutkan... b. Antara Rp. 1.000.000,- sampai Rp. 1.500.000,- sebutkan... c. Antara Rp. 500.000,- sampai Rp. 1.000.000,-, sebutkan...

111

d. Kurang dari Rp. 500.000,- 29. Berapa penghasilan suami/ istri?

a. Lebih dari Rp. 1.500.000,-, sebutkan... b. Antara Rp. 1.000.000,- sampai Rp. 1.500.000,- sebutkan... c. Antara Rp. 500.000,- sampai Rp. 1.000.000,-, sebutkan... d. Kurang dari Rp. 500.000,-

30. Berapa penghasilan tambahan bapak/ibu? a. Lebih dari Rp. 750.000,-, sebutkan... b. Antara Rp. 250.000,- sampai Rp. 750.000,-, sebutkan... c. Kurang dari Rp. 250.000,-, sebutkan... d. Tidak mempunyai penghasilan tambahan

31. Berapa pengeluaran keluarga untuk pendidikan anak (SPP, transportasi, pembelian buku, dan peralatan sekolah lainnya) setiap bulan? a. Lebih dari RP. 200.000,-, sebutkan... b. Antara Rp. 150.000,- sampai Rp. 200.000,-, sebutkan... c. Antara RP. 100.000,- sampai Rp. 150.000,-, sebutkan... d. Kurang dari Rp. 100.000,-, sebutkan...

32. Berapakah pengeluaran biaya hidup keluarga (makanan, pakaian, dan perumahan) setiap bulan? a. Lebih dari Rp. 1.000.000,- , sebutkan... b. Antara Rp. 750.000,- sampai Rp. 1.000.000,-, sebutkan... c. Antara Rp. 500.000,- sampai Rp. 750.000,-, sebutkan... d. Kurang dari Rp. 500.000,-, sebutkan...

C. PERAN ORANG TUA WALI DALAM PENDIDIKAN ANAK Peran Serta Langsung

Membimbing dan membantu dalam belajar 33. Apakah bapak/ ibu menemani anak TKI saat belajar?

a. Selalu menemani setiap hari b. Menemani jika anak meminta c. Menemani jika tidak ada kegiatan d. Tidak pernah menemani

34. Berapa jam bapak/ ibu mendampingi dan membimbing anak TKI dalam belajar? a. 2 jam setiap hari b. 1 jam setiap hari c. 30 menit setiap hari d. Tidak pernah mendampingi

35. Apakah bapak/ ibu memberikan les tambahan untuk anak TKI? a. Iya, agar pengetahuan anak bertambah b. Iya, mengikuti teman-teman sebayanya c. Pernah, tapi hasilnya sama saja d. Tidak pernah, cukup belajar sendiri

112

Penyediaan sarana dan prasarana dalam belajar 36. Apakah bapak/ ibu menyediakan tempat khusus untuk belajar anak TKI di

rumah? a. Iya, menyediakan sendiri meja belajar b. Menyediakan satu meja untuk adik/kakak c. Di meja tamu d. Tidak meyediakan

37. Bagaimana sikap bapak/ ibu jika anak TKI minta dibelikan buku dan peralatan sekolah? a. Segera membelikan b. Dibelikan jika ada sisa uang kiriman c. Kadang dibelikan kadang tidak d. Tidak dibelikan

Peran Serta Tidak Langsung Memberi kasih sayang

38. Apakah bapak/ ibu memberi makanan kecil untuk menemani anak TKI belajar? a. Selalu menyediakan tiap hari b. Menyediakan apabila anak meminta c. Menyediakan apabila belajar bersama teman d. Tidak pernah menyediakan

39. Apakah bapak/ ibu membangunkan anak TKI apabila anak terlambat bangun pagi? a. Selalu, saat terlambat bangun pagi b. Saat tes atau ulangan saja c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

40. Apa bapak/ ibu mengantarkan anak TKI ke sekolah? a. Iya, setiap hari b. Iya, kalau anak kesiangan c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

Pandangan nilai hasil belajar 41. Apakah bapak/ ibu mengambil rapor tiap akhir semester?

a. Selalu mengambil rapor b. Hanya satu kali dalam satu tahun c. Menyuruh anggota keluarga lain mengambilkan d. Tidak pernah mengambilkan

42. Apakah bapak/ ibu selalu menanyakan nilai anak? a. Selalu, karena itu sangat penting b. Saat ingat saja c. Kadang-kadang d. Tidak pernah

113

Kegiatan di sekolah 43. Bagaimana sikap bapak/ ibu apabila anak TKI mengikuti kegiatan

ekstrakulikuler di sekolah? a. Memperbolehkan asal tidak mengganggu belajar b. Memilihkan kegiatan ekstrakulikuler c. Hanya boleh mengikuti satu kegiatan d. Tidak memperbolehkan

44. Apakah bapak/ ibu hadir dalam rapat atau pertemuan sekolah? a. Selalu hadir setiap ada rapat/ pertemuan b. Hadir apabila tidak sibuk c. Diwakilkan pada anggota keluarga lain d. Tidak pernah hadir

Pemilihan pendidikan yang tepat 45. Menurut bapak/ibu, pentingkah pendidikan bagi anak-anak?

a. Sangat penting, alasan … b. Penting, alasan … c. Cukup penting, alasan … d. Tidak penting, alasan …

46. Apakah bapak/ ibu yang memilih sekolah untuk pendidikan anak? a. Iya, karena bapak/ ibu lebih mengetahui b. Kemauan anak serta anjuran bapak/ ibu c. Kemauan anak, karena anak yang menjalani d. Tidak ikut campur tentang pemilihan sekolah anak

Mendorong anak untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi 47. Apakah harapan bapak/ ibu setelah anak lulus dari sekolah?

a. Melanjutkan sekolah yang lebih tinggi b. Mengikutkan kursus c. Bekerja d. Mengikuti kemauan anak saja

48. Apakah bapak/ ibu memotivasi anak TKI untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi? a. Selalu, alasan … b. Sering, alasan …. c. Kadang-kadang, alasan … d. Tidak pernah, alasan …

49. Apakah bapak/ ibu setuju bahwa mengeyam pendidikan yang tinggi maka akan memiliki kehidupan yang lebih baik? a. Sangat setuju, alasan … b. Setuju, alasan … c. Kurang setuju, alasan … d. Tidak setuju, alasan …

114

Lampiran 7

DAFTAR NAMA RESPONDEN

1 Kariyanto 21 Fitri

2 Agung Eko Prasetyo 22 Aspirin

3 Bambang 23 Khasanah

4 Moch Ikhsan 24 Arifah

5 Siti Fatimah 25 Ratna Dwi

6 Sriwati 26 Supari

7 Sa'ib Raharjo 27 Solaeman

8 Nur Bisri 28 Rohmi

9 Supir 29 Rahayu

10 Abdul Manab 30 Febriyanto

11 Endah 31 Abdul Kharis

12 Kusnan 32 Hanik Pratiwi

13 Moh Dawam

14 Kustiyo

15 Yuni Sri

16 Sulastri

17 Darman

18 Doni

19 Ngatini

20 Samlawi

107

Lampiran 8 Tabulasi Hasil Penelitian

R Item

1 item

2 Item

3 Item

4 Item

5 Item

6 Item

7 Item

8 Item

9 Item 10

Item 11

Item 12

Item 13

Item 14

Item 15

Item 16

Item 17

Item 18

Item 19

Item 20

Item 21

R1 2 1 4 3 2 2 1 1 4 2 4 2 2 2 2 1 2 4 4 2 1 R2 2 1 4 4 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 4 2 4 R3 1 1 4 4 2 2 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 3 4 R4 1 1 4 3 3 1 1 1 1 2 2 3 3 4 3 4 2 3 4 4 2 R5 2 1 4 3 2 1 1 4 1 1 3 2 3 4 2 4 1 3 4 1 3 R6 2 1 4 2 3 1 2 4 3 2 4 3 3 4 4 4 1 3 4 2 1 R7 1 1 4 4 2 2 2 3 3 2 1 4 4 4 4 4 2 2 3 4 4 R8 2 1 4 4 2 2 3 2 3 2 3 2 3 4 4 4 2 3 4 3 1 R9 2 1 4 3 1 1 2 1 2 2 4 4 4 3 3 2 2 4 3 1 1 R10 1 1 4 3 3 1 2 1 3 2 4 2 2 4 4 4 2 3 4 4 3 R11 1 1 4 3 3 1 1 1 2 2 4 3 3 4 3 4 2 3 4 4 2 R12 2 1 4 2 3 1 2 4 3 2 4 3 3 4 4 4 1 3 4 2 1 R13 1 1 4 4 2 2 2 3 3 2 1 4 4 4 4 4 2 2 3 4 4 R14 2 1 4 4 2 2 3 2 3 2 3 2 3 4 4 4 2 3 4 3 1 R15 2 1 4 3 1 1 2 1 2 2 4 4 4 3 3 2 2 4 1 1 1 R16 1 1 4 3 3 1 2 1 3 2 4 2 2 4 4 4 2 3 4 4 3 R17 3 1 4 4 2 2 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 1 3 4 3 4 R18 1 1 3 3 3 1 1 1 2 2 4 3 3 4 3 4 1 3 4 4 2 R19 2 1 3 1 3 1 2 4 3 2 4 3 3 4 4 4 2 3 4 2 1 R20 2 1 3 4 2 2 3 2 3 2 3 2 3 4 4 4 2 3 4 3 1 R21 2 1 4 3 1 1 2 1 2 2 4 4 4 3 3 2 1 4 1 1 1 R22 1 1 4 3 3 1 2 1 3 2 4 2 2 4 4 4 1 3 3 4 3 R23 3 1 4 2 2 2 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 1 3 2 3 4 R24 2 1 4 1 3 1 2 4 3 2 4 3 3 4 4 4 1 3 3 2 1 R25 1 1 4 3 2 2 2 3 3 2 1 4 4 4 4 4 1 2 2 4 4 R26 2 1 3 4 2 2 3 2 3 2 3 2 3 4 4 4 2 3 3 3 1 R27 3 1 4 3 1 1 2 1 2 2 4 4 4 3 3 2 2 4 4 1 1 R28 1 1 4 3 3 1 2 1 3 2 4 2 2 4 4 4 2 3 3 4 3 R29 2 1 4 1 3 1 2 4 3 2 4 3 3 4 4 4 1 3 1 2 1 R30 1 1 4 4 2 2 2 3 3 2 1 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 R31 2 1 3 4 2 2 3 2 3 2 3 2 3 4 4 4 1 3 4 3 1 R32 2 1 4 3 1 1 2 1 2 2 4 4 4 3 3 2 1 4 4 1 1

108

Item 22

Item 23

Item 24

Item 25

Item 26

Item 27

Item 28

Item 29

Item 30

Item 31

Item 32

Item 33

Item 34

Item 35

Item 36

Item 37

Item 38

Item 39

Item 40

Item 41

Item 42

Item 43

Item 44

Item 45

Item 46

Item 47

Item 48

Item 49

2 1 4 4 1 3 2 1 1 1 3 2 2 1 1 2 2 2 1 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 2 4 1 2 2 3 1 4 4 4 2 4 1 4 3 4 4 4 4 2 4 3 3 4 3 3 2 3 4 3 1 2 2 2 1 4 3 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 1 4 3 1 1 2 2 1 4 2 4 3 1 3 4 4 4 1 4 4 3 4 3 3 4 4 3 1 1 4 1 3 3 1 1 1 4 2 1 1 1 1 2 2 4 1 4 4 2 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 1 4 1 4 4 2 2 3 1 2 2 4 2 4 4 4 4 3 3 4 4 3 2 2 2 2 3 2 2 3 1 3 2 2 3 4 3 4 4 4 2 4 4 2 2 4 3 4 4 4 2 2 4 4 3 1 3 2 3 4 3 2 3 4 4 4 3 4 2 4 4 2 4 4 4 1 4 4 1 1 4 3 3 3 1 1 1 1 2 1 1 4 1 2 1 1 1 2 2 4 3 3 4 2 2 3 1 1 4 4 3 3 2 2 1 4 4 1 1 1 2 4 4 4 1 4 4 4 4 4 3 1 2 3 2 1 4 3 1 1 2 1 1 4 2 4 3 1 3 4 4 4 1 4 4 3 2 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 1 4 1 4 4 2 2 3 1 2 2 4 2 4 4 3 4 3 3 4 4 3 2 2 2 2 3 1 2 1 1 3 2 2 3 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 2 4 4 3 1 3 1 3 4 3 2 3 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 1 4 4 1 1 4 3 3 3 1 1 1 1 2 1 1 4 1 2 1 1 1 2 2 4 3 3 4 2 2 3 4 3 4 4 4 4 4 4 1 4 4 1 1 1 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 3 1 2 3 2 2 4 3 3 1 3 3 1 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 3 4 3 1 1 4 4 1 4 4 4 3 1 3 4 4 4 1 4 4 2 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 2 2 3 2 2 2 4 2 4 4 4 4 3 3 4 4 3 2 2 4 4 4 1 4 4 3 4 3 2 3 4 4 4 3 4 2 4 4 2 4 4 4 1 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 1 1 4 1 1 4 2 2 1 1 1 2 2 4 3 3 4 2 2 3 4 4 4 4 4 3 4 4 1 4 4 1 1 1 2 4 4 4 1 4 4 4 4 4 3 1 2 3 2 2 4 3 3 1 3 3 1 4 3 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 2 2 3 4 2 2 4 2 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 2 3 4 4 4 4 1 3 4 2 3 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 2 4 4 3 1 3 3 3 4 3 2 3 4 4 4 3 4 2 4 4 2 4 4 4 1 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 1 1 4 1 1 4 3 2 1 1 1 2 2 4 3 3 4 2 2 3 4 4 4 4 4 3 4 4 1 4 4 1 1 1 2 4 4 4 1 4 4 4 4 4 3 1 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 2 2 3 2 2 2 4 2 4 4 4 4 3 3 4 4 3 2 2 2 3 1 4 2 2 1 3 4 2 3 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 2 4 4 1 1 3 3 3 4 3 2 3 4 4 4 3 4 2 4 4 2 4 4 4 1 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 1 1 4 1 1 4 3 2 1 1 1 2 2 4 3 3 4 2 2 3

118

1. Mengetahui peran serta TKI yang bekerja di luar negeri dalam menunjang

pendidikan anak

Item 5

Item 6

Item 7

Item 8

Item 9

Item 10

Item 11

Item 13

Item 14

Item 15

Item 16

R 1 2 2 1 1 4 2 4 2 2 2 1 R 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 R 3 2 2 2 2 3 4 4 4 4 4 4 R 4 3 1 1 1 1 2 2 3 4 3 4 R 5 2 1 1 4 1 1 3 3 4 2 4 R 6 3 1 2 4 3 2 4 3 4 4 4 R 7 2 2 2 3 3 2 1 4 4 4 4 R 8 2 2 3 2 3 2 3 3 4 4 4 R 9 1 1 2 1 2 2 4 4 3 3 2 R10 3 1 2 1 3 2 4 2 4 4 4 R 11 3 1 1 1 2 2 4 3 4 3 4 R 12 3 1 2 4 3 2 4 3 4 4 4 R 13 2 2 2 3 3 2 1 4 4 4 4 R 14 2 2 3 2 3 2 3 3 4 4 4 R 15 1 1 2 1 2 2 4 4 3 3 2 R 16 3 1 2 1 3 2 4 2 4 4 4 R 17 2 2 2 2 3 4 4 4 4 4 4 R 18 3 1 1 1 2 2 4 3 4 3 4 R 19 3 1 2 4 3 2 4 3 4 4 4 R 20 2 2 3 2 3 2 3 3 4 4 4 R 21 1 1 2 1 2 2 4 4 3 3 2 R 22 3 1 2 1 3 2 4 2 4 4 4 R 23 2 2 2 2 3 4 4 4 4 4 4 R 24 3 1 2 4 3 2 4 3 4 4 4 R 25 2 2 2 3 3 2 1 4 4 4 4 R 26 2 2 3 2 3 2 3 3 4 4 4 R 27 1 1 2 1 2 2 4 4 3 3 2 R 28 3 1 2 1 3 2 4 2 4 4 4 R 29 3 1 2 4 3 2 4 3 4 4 4 R 30 2 2 2 3 3 2 1 4 4 4 4 R 31 2 2 3 2 3 2 3 3 4 4 4 R 32 1 1 2 1 2 2 4 4 3 3 2

Jumlah 72 46 64 68 86 70 106 103 120 115 113 Skor total 963

Skor maksimal 1408

Lampiran 9

119

Persentase untuk peran serta TKI yang bekerja di luar negeri dalam menunjang

pendidikan anak adalah sebagai berikut:

Persentase untuk peran serta TKI =푆푘표푟 푡표푡푎푙

푆푘표푟 푀푎푥푠푖푚푎푙 푥 100%

=963

1408푥 100%

= 68,39% (tinggi)

120

2. Mengetahui kondisi demografi dan kondisi sosial ekonomi orang tua/ wali anak keluarga TKI di Desa Ngasinan dan Kelurahan

Ketapang, Kabupaten Kendal.

item 20 item 21 item 22 item 23 item 26 item 27 item 28 item 29 item 30 item 31 item 32 R 1 2 1 2 1 1 3 2 1 1 1 3 R 2 2 4 3 3 1 2 2 3 1 4 4 R 3 3 4 2 3 1 2 2 2 1 4 3 R 4 4 2 2 1 1 1 2 2 1 4 2 R 5 1 3 1 1 3 3 1 1 1 4 2 R 6 2 1 3 4 3 4 1 4 1 4 4 R 7 4 4 2 2 3 2 2 3 1 3 2 R 8 3 1 2 2 3 1 3 2 3 4 3 R 9 1 1 1 1 3 3 1 1 1 1 2 R 10 4 3 1 1 3 3 2 2 1 4 4 R 11 4 2 2 1 1 1 2 1 1 4 2 R 12 2 1 3 4 3 4 1 4 1 4 4 R 13 4 4 2 2 3 1 2 1 1 3 2 R 14 3 1 2 2 3 1 3 1 3 4 3 R 15 1 1 1 1 3 3 1 1 1 1 2 R 16 4 3 4 3 4 4 4 4 1 4 4 R 17 3 4 2 2 3 1 3 3 1 4 4 R 18 4 2 2 3 1 1 4 4 1 4 4 R 19 2 1 4 4 4 4 4 4 1 4 4 R 20 3 1 2 2 4 1 4 4 3 4 3 R 21 1 1 3 4 4 3 4 4 1 1 4 R 22 4 3 4 4 4 3 4 4 1 4 4 R 23 3 4 2 2 3 1 3 3 1 4 3 R 24 2 1 3 4 4 4 4 4 1 4 4

121

R 25 4 4 4 4 4 4 4 4 1 3 4 R 26 3 1 2 2 3 1 3 3 3 4 3 R 27 1 1 4 4 4 4 4 4 1 1 4 R 28 4 3 4 4 4 3 4 4 1 4 4 R 29 2 1 3 4 4 4 4 4 1 4 4 R 30 4 4 2 2 1 4 2 2 1 3 4 R 31 3 1 2 2 1 1 3 3 3 4 3 R 32 1 1 3 3 3 3 3 3 1 1 4

Jumlah 88 69 79 82 90 80 88 90 42 106 106 Skor total 920

Skor maksimal 1408

Persentase untuk karakteristik Orang tua/ wali anak keluarga TKI adalah

Persentase untuk karakteristik Orang tua/ wali anak keluarga TKI =푆푘표푟 푡표푡푎푙

푆푘표푟 푀푎푥푠푖푚푎푙 푥 100%

=920

1408푥 100%

= 65,34% (tinggi)

122

3. Peran serta orang tua/ wali terhadap pendidikan anak keluarga TKI

item 33

item 34

item 35

item 36

item 37

item 38

item 39

item 40

item 41

item 42

item 43

item 44

item 45

item 46

item 47

item 48

item 49

R 1 2 2 1 1 2 2 2 1 4 4 4 3 3 3 4 3 3 R 2 4 2 4 1 4 3 4 4 4 4 2 4 3 3 4 3 3 R 3 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 R 4 4 3 1 3 4 4 4 1 4 4 3 4 3 3 4 4 3 R 5 1 1 1 1 2 2 4 1 4 4 2 2 4 4 4 4 4 R 6 2 2 3 1 2 2 4 2 4 4 4 4 3 3 4 4 3 R 7 2 3 4 3 4 4 4 2 4 4 2 2 4 3 4 4 4 R 8 2 3 4 4 4 3 4 2 4 4 2 4 4 4 1 4 4 R 9 1 1 4 1 2 1 1 1 2 2 4 3 3 4 2 2 3 R 10 1 1 1 2 4 4 4 1 4 4 4 4 4 3 1 2 3 R 11 4 3 1 3 4 4 4 1 4 4 3 2 3 3 4 4 3 R 12 2 2 3 1 2 2 4 2 4 4 3 4 3 3 4 4 3 R 13 2 3 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 R 14 2 3 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 1 4 4 R 15 1 1 4 1 2 1 1 1 2 2 4 3 3 4 2 2 3 R 16 1 1 1 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 3 1 2 3 R 17 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 R 18 4 3 1 3 4 4 4 1 4 4 2 4 3 3 4 4 3 R 19 2 2 3 2 2 2 4 2 4 4 4 4 3 3 4 4 3 R 20 2 3 4 4 4 3 4 2 4 4 2 4 4 4 1 4 4 R 21 1 1 4 2 2 1 1 1 2 2 4 3 3 4 2 2 3 R 22 1 1 1 2 4 4 4 1 4 4 4 4 4 3 1 2 3 R 23 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 R 24 2 2 3 4 2 2 4 2 4 4 4 4 3 3 4 4 3 R 25 2 3 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4

123

R 26 2 3 4 4 4 3 4 2 4 4 2 4 4 4 1 4 4 R 27 1 1 4 3 2 1 1 1 2 2 4 3 3 4 2 2 3 R 28 1 1 1 2 4 4 4 1 4 4 4 4 4 3 1 2 3 R 29 2 2 3 2 2 2 4 2 4 4 4 4 3 3 4 4 3 R 30 2 3 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 R 31 2 3 4 4 4 3 4 2 4 4 2 4 4 4 1 4 4 R 32 1 1 4 3 2 1 1 1 2 2 4 3 3 4 2 2 3

Jumlah 68 72 96 86 104 90 111 52 118 118 109 116 113 107 91 108 109 Skor total 1668

Skor maksimal 2176

Peran serta orang tua/ wali terhadap pendidikan anak keluarga TKI adalah

Persentase peran serta orang tua wali dalam pendiddikan anak TKI =푆푘표푟 푡표푡푎푙

푆푘표푟 푀푎푥푠푖푚푎푙 푥 100%

=16682176 푥 100%

= 76,65% (tinggi)

124

Lampiran 10

FOTO PENELITIAN

125

Peneliti sedang wawancara dengan responden

126

Peneliti sedang wawancara dengan responden

127

128

129

130

131