pengaruh komunikasi efektif dan...

94
PENGARUH KOMUNIKASI EFEKTIF DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP KEBAHAGIAAN PERNIKAHAN PASANGAN SUAMI ISTRI Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi (S.Psi) Oleh : SITI ATIQOH NIM: 1110070000145 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435 H / 2014 M

Upload: dohanh

Post on 01-Sep-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH KOMUNIKASI EFEKTIF DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27758/1/SITI... · Uji Hipotesis Penelitian ..... 51 4.5. Proporsi Varian ... membawa ketenangan

PENGARUH KOMUNIKASI EFEKTIF DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP KEBAHAGIAAN PERNIKAHAN

PASANGAN SUAMI ISTRI

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Psikologi (S.Psi)

Oleh :

SITI ATIQOH

NIM: 1110070000145

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1435 H / 2014 M

Page 2: PENGARUH KOMUNIKASI EFEKTIF DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27758/1/SITI... · Uji Hipotesis Penelitian ..... 51 4.5. Proporsi Varian ... membawa ketenangan
Page 3: PENGARUH KOMUNIKASI EFEKTIF DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27758/1/SITI... · Uji Hipotesis Penelitian ..... 51 4.5. Proporsi Varian ... membawa ketenangan
Page 4: PENGARUH KOMUNIKASI EFEKTIF DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27758/1/SITI... · Uji Hipotesis Penelitian ..... 51 4.5. Proporsi Varian ... membawa ketenangan
Page 5: PENGARUH KOMUNIKASI EFEKTIF DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27758/1/SITI... · Uji Hipotesis Penelitian ..... 51 4.5. Proporsi Varian ... membawa ketenangan

v

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) di UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya

atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 30 Desember 2014

Siti Atiqoh

NIM: 1110070000145

Page 6: PENGARUH KOMUNIKASI EFEKTIF DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27758/1/SITI... · Uji Hipotesis Penelitian ..... 51 4.5. Proporsi Varian ... membawa ketenangan

vi

MOTTO

Jemput kebahagiaan dengan tuntaskan

kewajiban

PERSEMBAHAN

“Engkau yang selalu lebih dekat dari urat nadiku,

sampaikanlah persembahan ini untuk ibu, abah,

keluarga besar dan untuk mereka yang tak pernah

letih menyertakan ku dalam setiap doanya”

Page 7: PENGARUH KOMUNIKASI EFEKTIF DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27758/1/SITI... · Uji Hipotesis Penelitian ..... 51 4.5. Proporsi Varian ... membawa ketenangan

vii

Abstract

A) Faculty of Psychology

B) December 2014

C) Siti Atiqoh

D) Influence of Effective Communication and Emotional Intelligence on

Marital Happiness.

E) xv + 65 page + 11 appendix

F) This study done to see whether there is the influence of effective

communication (advice, assurance, conflict management, openness, positivity,

social networking, sharing task) and emotional intelligence (perceiving

emotions, using emotions, understanding emotions and managing emotions) of

marrital happiness.

This study used a quantitative approach with multiple regression analysis. A

total sampel of 400 people who have married and live in Tanah Abang Central

Jakarta. The scale used is the result of a modification of the scale of the

original artificial Gottman (1999), Canary and Stafford (2002) - Canary and

Zelley (in Punyanunt-Carter,2004), Caruso (2005)

The results of research shows that there has been significant influence of the

efeective communication (advice, assurance, conflict management, openness,

positivity, social networking, sharing task) and emotional intelligence

(perceiving emotions, using emotions, understanding emotions and managing

emotions) of married happiness.

The result of the test hypotheses minor show that only variable of five: advice,

assurance, openness, sharing task, perceiving emotions and understanding

emotions the influence marital happiness.

F) References : 7 book + 25 journal + 1 thesis + 9 website

Page 8: PENGARUH KOMUNIKASI EFEKTIF DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27758/1/SITI... · Uji Hipotesis Penelitian ..... 51 4.5. Proporsi Varian ... membawa ketenangan

viii

KATA PENGANTAR

Ucapan puji syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT yang senantiasa

memberikan berbagai karunia nikmat yang tak terhingga dan kasih sayang yang

begitu besar sampai detik ini.

Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari doa, dukungan dari berbagai

pihak, baik bersifat materil maupun nonmateril. Penulis menyampaikan ucapan

terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Abdul Mujib, M.Ag., M.Si, Dekan Fakultas Psikologi beserta

jajarannya atas doa dan dukungannya terhadap semua mahasiswa

mahasiswinya.

2. Dra. Diana Mutiah, M.Si atas doa dan bimbingannya, semoga senantiasa Allah

berikan kesehatan dan kebahagiaan.

3. Walikota Jakarta Pusat dan Kepala Kecamatan Tanah Abang, yang telah

memberikan izin penulis untuk meneliti di wilayah tersebut.

4. Para responden yang sudah bersedia mengisi kuesioner untuk keperluan data

peneliti. Semoga Allah berikan kebahagiaan dan membalas kebaikan

responden.

5. Seluruh dosen dan karyawan Fakultas Psikologi atas segala bantuan dan

ketulusannya membantu mahasiswa menyelesaikan tugas akademik.

6. Ayahanda H. Moh Aqil (alm) dan Ibunda Hj. Sa’adah (almh) atas kasih

sayang, kehadiran dan keihklasannya. Kalian adalah orang terhebat yang

senantiasa penulis rindukan. Semoga kalian tenang di alam sana.

7. Segenap kelurga besar H. Moh Aqil (Poay, Poyayah, Potatih, Bang Achfasy,

Poa, Bang Ade, Pounun, Bang Fahru, Poitim) untuk doa, dukungan, serta kasih

sayang yang begitu besar. Kehadiran kalian memantapkan setiap langkah

penulis. Doakan penulis semoga menjadi adik yang selalu menyenangkan dan

membahagiakan kalian.

Page 9: PENGARUH KOMUNIKASI EFEKTIF DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27758/1/SITI... · Uji Hipotesis Penelitian ..... 51 4.5. Proporsi Varian ... membawa ketenangan

ix

8. Kakak Puti yang sudah bersedia membantu dan meluangkan waktunya.

Kebaikan kakak mengajarkan penulis kepedulian terhadap sesama.

9. Sahabatku, Naqyah, Amel, Triani, Rere, Septi. Terimakasih atas kebersamaan,

gelak tawa, kesedihan dan kejutan-kejutan istimewanya. Kebersamaan ini telah

banyak memberikan warna-warni kehidupan penulis.

10.Aniq, Chintya, Ani. Terimakasih telah mengispirasi banyak hal dan senantiasa

memberikan energi positif. Sukses untuk kalian.

11.Kerabat kosan, Riy, Laeli, K’Fitri, K’Ipeh, Pupu, Reza, Yayah, Dhea,

K’Anies, Salwa, Umay, Mimi, Mamay, Rahma. Pertemanan yang terjalin

takkan pernah terhenti sampai disini. Terimakasih Tuhan telah

mempertemukanku dengan orang-orang hebat seperti mereka.

12.Keluarga besar Psikologi 2010, Naqyah, Amel, Triani, Rere, Putri, Yunita,

Meida, Mely, Dian, Amira, Nashwa, Anjar, Temil, Muja, Dino, Icha,

Rahma, Dhila, Izhar, Fadhila dan teman-teman lainnya yang tidak bisa saya

sebutkan namanya satu persatu. Semoga kesolidan senantiasa terjaga.

Terimakasih telah melengkapi sejarah hidup penulis.

13.Keluarga besar Yagulamah. Motivasi kalian adalah energi terbesar dalam

penyelesaian skripsi ini. Semoga apapun yang menjadi harapan kalian dapat

terpenuhi.

14.Keluarga besar An-najm dan Komda Psikologi. Doa kalian menjadi kekuatan

penulis untuk tetap bersemangat. Semoga makin kompak.

Jakarta, 30 Desember 2014

Penulis

Page 10: PENGARUH KOMUNIKASI EFEKTIF DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27758/1/SITI... · Uji Hipotesis Penelitian ..... 51 4.5. Proporsi Varian ... membawa ketenangan

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................................... ii

LEMBAR ORISINALITAS .......................................................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... iv

LEMBAR PERNYATAAN ............................................................................ v

MOTTO .......................................................................................................... vi

LEMBAR PERSEMBAHAN ........................................................................ vi

ABSTRAK ..................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................................. viii

DAFTAR ISI .................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xiv

BAB 1. PENDAHULUAN ......................................................................... 1-9

1.1. Latar Belakang ............................................................................ 1

1.2. Pembatasan dan Perumusan masalah .......................................... 5

1.2.1. Pembatasan masalah.......................................................... 5

1.2.2. Perumusan masalah ........................................................... 6

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................... 7

1.3.1. Tujuan penelitian ............................................................... 7

1.3.2. Manfaat penelitian ............................................................. 8

1.4. Sistematika Penulisan ................................................................. 9

BAB 2. LANDASAN TEORI ................................................................ 10-29

2.1. Kebahagiaan Pernikahan ........................................................... 10

2.1.1. Definisi kebahagiaan pernikahan .................................... 11

2.1.2. Aspek-aspek kebahagiaan pernikahan ............................ 12

2.1.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebahagiaan ............. 13

2.1.4. Skala Pengukuran kebahagiaan pernikahan .................... 15

2.2. Komunikasi Efektif ................................................................... 16

2.2.1. Definisi komunikasi efektif ............................................. 16

2.2.2. Aspek-aspek komunikasi efektif ..................................... 17

2.2.3. Skala Pengukuran komunikasi efektif ............................. 19

2.2.4. Pengaruh komunikasi efektif terhadap kebahagiaan ...... 20

2.3. Kecerdasan Emosional .............................................................. 20

2.3.1. Definisi kecerdasan emosional ........................................ 20

2.3.2. Aspek-aspek kecerdasan emosional ................................ 21

2.3.3. Skala pengukuran kecerdasan emosional ........................ 23

2.3.4. Pengaruh kecerdasan emosional terhadap kebahagiaan .. 24

2.4. Kerangka Berpikir ..................................................................... 25

2.5. Hipotesis Penelitian ................................................................... 28

BAB 3. METODE PENELITIAN ......................................................... 30-43

3.1. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ................. 30

Page 11: PENGARUH KOMUNIKASI EFEKTIF DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27758/1/SITI... · Uji Hipotesis Penelitian ..... 51 4.5. Proporsi Varian ... membawa ketenangan

xi

3.1.1. Populasi dan sampel ....................................................... 30

3.1.2. Teknik pengambilan sampel ........................................... 30

3.2. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ........................... 31

3.2.1. Variabel penelitian .......................................................... 31

3.2.2. Definisi operasional variabel penelitian ......................... 31

3.3. Instrumen Penelitian.................................................................. 32

3.3.1. Teknik pengumpulan data .............................................. 32

3.3.2. Alat ukur penelitian ........................................................ 32

3.4. Pengujian Validitas Instrumen Penelitian ................................. 34

3.4.1. Uji validitas konstruk kebahagiaan pernikahan .............. 34

3.4.2. Uji validitas konstruk komunikasi efektif ...................... 36

3.4.3. Uji validitas konstruk kecerdasan emosional ................. 37

3.5. Teknik Analisis Data ................................................................. 40

BAB 4. HASIL PENELITIAN .............................................................. 44-59

4.1. Gambaran Subjek Penelitian ..................................................... 44

4.2. Hasil Analisis Deskriptif ........................................................... 44

4.3. Kategorisasi Skor Variabel Penelitian ...................................... 45

4.4. Hasil Uji Hipotesis Penelitian ................................................... 51

4.5. Proporsi Varian ......................................................................... 56

BAB 5. KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN............................... 60-65

5.1. Kesimpulan ............................................................................... 60

5.2. Diskusi ...................................................................................... 60

5.3. Saran .......................................................................................... 64

5.4.1. Saran metodologis .......................................................... 64

5.4.2. Saran praktis ................................................................... 65

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 12: PENGARUH KOMUNIKASI EFEKTIF DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27758/1/SITI... · Uji Hipotesis Penelitian ..... 51 4.5. Proporsi Varian ... membawa ketenangan

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Blueprint Skala Kebahagiaan Pernikahan…………………………. 33

Tabel 3.2 Blueprint Skala Komunikasi Efektif……………………………. 33

Tabel 3.3 Blueprint Skala Kecerdasan Emotional…………………………. 34

Tabel 3.4 Muatan Faktor Item Kebahagiaan Pernikahan………….............. 35

Tabel 3.5 Muatan Faktor Item Komunikasi Efektif……………….............. 36

Tabel 3.6 Muatan Faktor Item Penerimaan Emosi………………………… 37

Tabel 3.7 Muatan Faktor Item Penggunaan Emosi………………………… 38

Tabel 3.8 Muatan Faktor Item Pemahaman Emosi………………………… 39

Tabel 3.9 Muatan Faktor Item Pengaturan Emosi…………………………. 39

Tabel 4.1 Statistik Deskriptif………………………………………………. 44

Tabel 4.2 Pedoman Interpretasi Skor………………………………………. 45

Tabel 4.3 Kategorisasi Variabel Penelitian………………………………… 46

Tabel 4.4 Model Summary Analisis Regresi………………………………. 51

Tabel 4.5 Tabel ANOVA Pengaruh Keseluruhan IV terhadap DV……….. 52

Tabel 4.6 Koefisien Regresi……………………………………………….. 53

Tabel 4.7 Proporsi Varians Independent Variable (IV)……………………

57

Page 13: PENGARUH KOMUNIKASI EFEKTIF DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27758/1/SITI... · Uji Hipotesis Penelitian ..... 51 4.5. Proporsi Varian ... membawa ketenangan

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ………………………………….. 27

Page 14: PENGARUH KOMUNIKASI EFEKTIF DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27758/1/SITI... · Uji Hipotesis Penelitian ..... 51 4.5. Proporsi Varian ... membawa ketenangan

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Surat

Lampiran B Kuesioner

Lampiran C Path Diagram

Lampiran D Syntax & Output CFA variabel Kebahagiaan Pernikahan

Page 15: PENGARUH KOMUNIKASI EFEKTIF DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27758/1/SITI... · Uji Hipotesis Penelitian ..... 51 4.5. Proporsi Varian ... membawa ketenangan

1

BAB 1

PENDAHULUAN

Bab pendahuluan ini memuat empat subbab yaitu latar belakang masalah,

pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat dari penelitian serta

sistematika penulisan.

1.1 Latar Belakang

Menikah merupakan salah satu kebutuhan pokok yang dijalankan oleh seorang

laki-laki dan perempuan untuk hidup bersama secara sah sebagai pasangan suami

istri (Fatima & Ajmal, 2012). Pasal 1 Undang-undang Nomor 1 tahun 1974,

memberikan definisi pernikahan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dan

seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah

tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.

Dengan menikah, seseorang dapat menjalin suatu hubungan jangka

panjang dengan komitmen yang kuat untuk saling memberikan kasih sayang dan

perhatian. Pasangan suami istri berharap dapat memperoleh manfaat dari

pernikahan yang dijalaninya, seperti ekspresi rasa cinta, rasa syukur dan

pengakuan. Pernikahan itu memberikan manfaat baik secara fisik, psikologis

maupun sosiologis. Hasil dari penelitian yang menyangkut hal tersebut

menunjukkan bahwa orang yang telah menikah kondisi fisik dan psikologisnya

lebih sehat dibandingkan orang yang belum menikah dan mereka dapat hidup

lebih lama/panjang umur (Stutzer & Frey, 2006).

Ada berbagai macam alasan mengapa seseorang memilih untuk menikah,

diantaranya ialah adanya pengakuan secara sah menurut hukum, terpenuhinya

Page 16: PENGARUH KOMUNIKASI EFEKTIF DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27758/1/SITI... · Uji Hipotesis Penelitian ..... 51 4.5. Proporsi Varian ... membawa ketenangan

2

kebutuhan biologis, emosional, spiritual, religi, ekonomi atau secara sederhana

untuk membentuk rumah tangga yang bahagia dan memperoleh keturunan.

Fungsi penting dari pernikahan secara sosial ialah saling berbagi dan adanya rasa

aman (Fatima & Ajmal, 2012).

Dari beragamnya alasan yang dipaparkan di atas, dapat disimpulkan

bahwa tujuan seseorang menikah adalah memperoleh kebahagiaan. Kebahagiaan

dalam pernikahan merupakan hal yang diinginkan oleh semua pasangan. Hal ini

sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Stutzer dan Frey (2006) yang

menunjukkan bahwa orang yang telah menikah itu lebih bahagia dibandingkan

orang yang belum menikah dan orang yang bercerai. Selain itu penelitian lain

tentang pengaruh pernikahan terhadap kebahagiaan juga menunjukkan bahwa

tingkatan kebahagiaan orang yang telah menikah lebih tinggi dibandingkan orang

yang belum menikah, dengan studi penelitian di berbagai negara dan pada periode

waktu yang berbeda pula (dalam Stutzer & Fray, 2006)).

Pada kenyataannya tidak semua orang menikah memperoleh kebahagiaan.

Hal ini sejalan dengan data perceraian di Indonesia yang semakin meningkat

setiap tahunnya. Wakil Menteri Agama, Nasarudin Umar (2013) mengatakan

angka perceraian di Tanah Air mencapai 212.000 kasus setiap tahunnya. Angka

tersebut jauh meningkat dari 10 tahun yang lalu, dimana jumlah angka perceraian

hanya sekitar 50.000 per tahun. Hampir 80% yang bercerai adalah rumah tangga

yang berusia muda dan kebanyakan perceraianyang terjadi ialah cerai gugat.

Selain itu berdasarkan data Pengadilan Tinggi Agama Jakarta (2013) diperoleh

jumlah kasus perceraian mencapai 10.175, dengan tingkat perceraian tertinggi

Page 17: PENGARUH KOMUNIKASI EFEKTIF DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27758/1/SITI... · Uji Hipotesis Penelitian ..... 51 4.5. Proporsi Varian ... membawa ketenangan

3

sejumlah 3.130 di wilayah Jakarta Timur dan tingkat perceraian terendah

sejumlah 1.056 di Wilayah Jakarta Pusat.

Perceraian ini umumnya disebabkan oleh kondisi rumah tangga yang tidak

bahagia. Ketidakbahagiaan ini dapat disebabkan oleh permasalahan komunikasi

dan kurangnya kecerdasan emosional. Hal ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Robert (dalam Amato & Previti, 2003) yang menunjukkan bahwa

secara konsisten permasalahan komunikasi memprediksi ketidakbahagiaan

pasangan. Selain itu, ketidakmampuan seseorang dalam mengontrol emosinya

juga berimplikasi pada ketidakbahagiaan pasangan.

Sebaliknya jika pasangan dapat mengedepankan komunikasi efektif dan

memiliki kecerdasan emosional, tujuan pernikahan untuk memperoleh

kebahagiaan dapat dirasakan oleh pasangan tersebut. Hal ini sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh Batool dan Khalid (2012), yang menjelaskan

bahwa pernikahan yang sehat itu bukan berarti bebas dari konflik, melainkan

pasangan suami istri tersebut mampu mencari jalan keluar yang efektif atas

permasalahan yang mereka hadapi. Sejalan dengan hal tersebut, Thomas (dalam

Batool & Khalid, 2012) menjelaskan bahwa penyelesaian efektif tersebut dapat

membawa ketenangan ketika terjadi perselisihan dan perbedaan pendapat serta

dapat bersikap asertif dan saling bekerja sama.

Dalam konteks komunikasi efektif, ditemukan sebuah penelitian yang

dilakukan oleh. Al-Othman (2011) yang meneliti tentang kebahagiaan pasangan di

Sharjah Emirate. Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh jenis kelamin,

pendidikan, laporan kesehatan diri, religiusitas, dan komunikasi efektif terhadap

Page 18: PENGARUH KOMUNIKASI EFEKTIF DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27758/1/SITI... · Uji Hipotesis Penelitian ..... 51 4.5. Proporsi Varian ... membawa ketenangan

4

kebahagiaan pasangan. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa komunikasi sangat

kuat dalam menentukan kebahagiaan pasangan sedangkan variabel lainnya

memiliki hubungan yang rendah terhadap kebahagiaan pernikahan.

Selain itu, Canary dan Stafford (2002) mengutarakan lima aspek

komunikasi efektif serta Canary dan Zelley (dalam Punyanunt-Carter, 2004)

menambahkan dua aspek komunikasi efektif yang memperkuat keromantisan

hubungan pernikahan. Lima diantaranya ialah positivity, openness, assurance,

social networking, sharing task. Dua aspek lainnya yaitu conflict management

dan advice.

Selain komunikasi efektif, kecerdasan emosional juga diprediksi

mempengaruhi kebahagiaan pasangan. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian

yang dilakukan oleh Batool dan Khalid (2012) yang menjadikan kecerdasan

emosional sebagai prediktor kualitas pernikahan pasangan di Pakistan, yang

menunjukkan bahwa kecerdasan emosional memiliki 48% varians dalam

penyesuaian pernikahan dan 56% bervariasi terhadap penyelesaian konflik.

Furnham dan Christoforou (2007) juga menyatakan bahwa Emotional Intelligence

menjadi prediktor positif kebahagiaan dengan total varians 36%. Sejalan dengan

hal itu, Furnham dan Petrides (dalam Furnham & Christoforou, 2007)

memperoleh hasil bahwa,“Kecerdasan emosional menjadi prediktor kebahagiaan

dengan total varians diatas 50%”.

Goleman, Boyatzis, dan McKee (dalam Batool & Khalid, 2012)

menyatakan bahwa, “Kecerdasan emosional merupakan kemampuan seseorang

dalam menangani hubungannya dengan orang lain”. Dalam suatu hubungan

Page 19: PENGARUH KOMUNIKASI EFEKTIF DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27758/1/SITI... · Uji Hipotesis Penelitian ..... 51 4.5. Proporsi Varian ... membawa ketenangan

5

pernikahan, pasangan tersebut saling berbagi perasaan dan emosi cinta, benci,

marah, takut dan mampu menjalin hubungan dengan baik.

Berdasarkan fenomena di atas dan pemaparan penelitian yang dilakukan

sebelumnya, peneliti tertarik untuk meneliti tentang “Pengaruh komunikasi

efektif dan kecerdasan emosional terhadap kebahagiaan pernikahan

pasangan suami istri”

1.2 Pembatasan dan Perumusan Masalah

1.2.1 Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini tidak meluas dan lebih terarah, maka perlu suatu pembatasan

masalah. Adapun pokok permasalahan yang menjadi batasan permasalahan dalam

penelitian ini adalah kebahagiaan pernikahan pasangan suami istri yang

dipengaruhi oleh variabel-variabel lain diantaranya kecerdasan emosional dan

komunikasi efektif. Adapun penjelasan mengenai variabel-variabel tersebut

sebagai berikut:

1. Kebahagiaan pernikahan yang dimaksud dalam penelitian ini dibatasi pada

kondisi perasaan positif pasangan suami istri yang diperoleh dari kemampuan

mereka dalam memelihara, merespon dan mendukung satu sama lain.

2. Komunikasi efektif yang dimaksud dalam penelitian ini dibatasi pada

komunikasi antar pasangan yang meliputi pemberian saran, komitmen,

penanganan masalah, keterbukaan, perilaku positif, interaksi sosial dan

pembagian tugas.

Page 20: PENGARUH KOMUNIKASI EFEKTIF DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27758/1/SITI... · Uji Hipotesis Penelitian ..... 51 4.5. Proporsi Varian ... membawa ketenangan

6

3. Kecerdasan emosional yang dimaksud dalam penelitian ini dibatasi pada

kemampuan untuk menerima emosi sendiri, mengaplikasikannya, memahami

emosi sendiri dan pasangan serta mengatur emosi dalam berinteraksi.

4. Subjek penelitian bertempat tinggal di Kelurahan Kebon Kacang dan Kebon

Melati Kecamatan Tanah Abang Jakarta Pusat.

1.2.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah pada penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan komunikasi efektif dan kecerdasan

emosional terhadap kebahagiaan pasangan suami istri?.

2. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan aspek positivity dari variabel

komunikasi efektif terhadap kebahagiaan pasangan suami istri?.

3. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan aspek openness dari variabel

komunikasi efektif terhadap kebahagiaan pasangan suami istri?.

4. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan aspek assurance dari variabel

komunikasi efektif terhadap kebahagiaan pasangan suami istri?.

5. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan aspek social networking dari

variabel komunikasi efektif terhadap kebahagiaan pasangan suami istri?.

6. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan aspek sharing task dari variabel

komunikasi efektif terhadap kebahagiaan pasangan suami istri?.

7. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan aspek conflict management dari

variabel komunikasi efektif terhadap kebahagiaan pasangan suami istri?.

Page 21: PENGARUH KOMUNIKASI EFEKTIF DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27758/1/SITI... · Uji Hipotesis Penelitian ..... 51 4.5. Proporsi Varian ... membawa ketenangan

7

8. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan aspek advice dari variabel

komunikasi efektif terhadap kebahagiaan pasangan suami istri?.

9. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan aspek penerimaan emosi dari

variabel kecerdasan emosional terhadap kebahagiaan pasangan suami istri ?.

10. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan aspek penggunaan emosi dari

variabel kecerdasan emosional terhadap kebahagiaan pasangan suami istri ?.

11. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan aspek pemahaman emosi dari

variabel kecerdasan emosional terhadap kebahagiaan pasangan suami istri ?.

12. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan aspek pengaturan emosi dari

variabel kecerdasan emosional terhadap kebahagiaan pasangan suami istri ?.

1.3 Tujuan dan Manfaat

1.3.1 Tujuan penelitian ini ialah :

a. Untuk menguji pengaruh komunikasi efektif dan kecerdasan emosional

terhadap kebahagiaan pasangan suami istri.

b. Untuk menguji pengaruh aspek positivity dari variabel komunikasi efektif

terhadap kebahagiaan pasangan suami istri.

c. Untuk menguji pengaruh aspek openness dari variabel komunikasi efektif

terhadap kebahagiaan pasangan suami istri.

d. Untuk menguji pengaruh aspek assurance dari variabel komunikasi efektif

terhadap kebahagiaan pasangan suami istri.

e. Untuk menguji pengaruh aspek social networking dari variabel komunikasi

efektif terhadap kebahagiaan pasangan suami istri.

Page 22: PENGARUH KOMUNIKASI EFEKTIF DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27758/1/SITI... · Uji Hipotesis Penelitian ..... 51 4.5. Proporsi Varian ... membawa ketenangan

8

f. Untuk menguji pengaruh aspek sharing task dari variabel komunikasi efektif

terhadap kebahagiaan pasangan suami istri.

g. Untuk menguji pengaruh aspek conflict management dari variabel komunikasi

efektif terhadap kebahagiaan pasangan suami istri.

h. Untuk menguji pengaruh aspek advice dari variabel komunikasi efektif

terhadap kebahagiaan pasangan suami istri.

i. Untuk menguji pengaruh aspek penerimaan emosi dari variabel kecerdasan

emosional terhadap kebahagiaan pasangan suami istri.

j. Untuk menguji pengaruh aspek penggunaan emosi dari variabel kecerdasan

emosional terhadap kebahagiaan pasangan suami istri.

k. Untuk menguji pengaruh aspek pemahaman emosi dari variabel kecerdasan

emosional terhadap kebahagiaan pasangan suami istri.

l. Untuk menguji pengaruh aspek pengaturan emosi dari variabel kecerdasan

emosional terhadap kebahagiaan pasangan suami istri.

1.3.2 Manfaat penelitian ini dilihat dari segi teoritis dan praktis sebagai

berikut:

a. Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam

ranah psikologi, terutama ranah psikologi keluarga serta memberikan informasi

bagi pembaca yang berniat melakukan penelitian mengenai pengaruh

komunikasi efektif dan kecerdasan emosional terhadap kebahagiaan.

b. Bagi subjek diharapkan mampu memberikan kontribusi terhadap pasangan

suami istri agar dapat mengatur komunikasi efektif dan mengontrol emosi

dengan baik untuk mecapai kebahagiaan.

Page 23: PENGARUH KOMUNIKASI EFEKTIF DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27758/1/SITI... · Uji Hipotesis Penelitian ..... 51 4.5. Proporsi Varian ... membawa ketenangan

9

1.4 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan penelitian yang berjudul “Pengaruh Komunikasi Efektif dan

Kecerdasan Emosional terhadap Kebahagiaan Pasangan Suami Istri” terdiri dari

lima bab, yaitu:

Bab 1. Pendahuluan

Bab pendahuluan memuat empat sub bab yaitu latar belakang masalah,

pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta

sistematika penulisan.

Bab 2. Kajian Teori

Pada bab ini dipaparkan teori-teori yang berhubungan dengan variabel penelitian,

yaitu kebahagiaan pernikahan, komunikasi efektif dan kecerdasan emosional.

Selanjutnya dipaparkan kerangka berpikir dan hipotesis penelitian.

Bab 3. Metode Penelitian

Bab ini berisi uraian tentang populasi dan sampel termasuk teknik sampling,

variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, instrumen

pengumpulan data, uji validitas konstruk dan hasilnya, teknik analisis data dan

prosedur penelitian.

Bab 4. Hasil Penelitian

Pada bab ini, penulis menguraikan gambaran subjek penelitian, deskripsi data,

analisis data dan hasil uji hipotesis. Deskripsi data dilengkapi dengan tabel-tabel.

Bab 5. Kesimpulan, Diskusi dan Saran

Dalam bagian ini memuat kesimpulan, diskusi dan saran.

Page 24: PENGARUH KOMUNIKASI EFEKTIF DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27758/1/SITI... · Uji Hipotesis Penelitian ..... 51 4.5. Proporsi Varian ... membawa ketenangan

10

BAB 2

LANDASAN TEORI

Pada bab ini diuraikan tentang teori-teori yang berhubungan dengan variabel

penelitian, kerangka berfikir dan hipotesis penelitian.

2.1 Kebahagiaan Pernikahan

2.1.1 Definisi Kebahagiaan Pernikahan

Menurut Gottman (1999) kebahagiaan pernikahan didasari pada rasa saling

menghormati satu sama lain, mengetahui dengan baik apa-apa yang pasangan

sukai dan tidak pasangan sukai, mengetahui kepribadian pasangan, harapan dan

mimpi pasangan, serta passangan tersebut mampu mengekspresikan dengan baik

hal-hal yang mereka inginkan.

Gottman dan Notarius (2002) menjelaskan kebahagiaan pernikahan berarti

pasangan memfokuskan diri pada hal-hal positif yang ada pada diri pasangannya.

Schoen (2002) menjelaskan kebahagiaan pernikahan sebagai tingkatan kepuasan

yang dirasakan individu dalam pernikahan.

Selanjutnya Adams, Jones, Rusbult dan Buunk (dalam Zhang & Tsang,

2012) menjelaskan bahwa kebahagiaan pernikahan diasosiasikan dengan kekuatan

perasaan yang dirasakan oleh pasangan.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kebahagiaan pernikahan

adalah kondisi perasaan positif pasangan suami istri yang diperoleh dari

kemampuan mereka dalam memelihara, merespon dan mendukung satu sama lain.

Dimana indikator yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah indikator yang

didasari pada teori Gottman (1999).

Page 25: PENGARUH KOMUNIKASI EFEKTIF DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27758/1/SITI... · Uji Hipotesis Penelitian ..... 51 4.5. Proporsi Varian ... membawa ketenangan

11

2.1.2 Aspek-aspek Kebahagiaan Pernikahan

Aspek kebahagiaan pernikahan menurut Gottman (1999), terdiri atas 4 aspek,

diantaranya:

1. Friendship and Intimacy

a. Love Maps

Love maps berfungsi untuk melindungi pernikahan. Karena pasangan suami istri

telah menjaga dengan baik kebiasaaan dan telah sungguh-sungguh menyadari

kondisi perasaan dan pikiran pasangannya.

b. Fondness and Admiration

Fondness and admiration merupakan kebiasaan berfikir yang positif terhadap

karakter pasangan.

c. Turning toward or Away

Turning toward or away didasari pada kondisi emosional, percintaan dan

kehidupan seksual yang baik.

d. Emotional Distance and Loneliness

Emotional Distance and Loneliness adalah kesalahan dasar yang dapat

menyebabkan munculnya kesalahan secara menyeluruh.

2. Conflict

a. Harsh Strat-up

Kondisi ini terjadi ketika istri merasa tidak direspon dengan baik oleh

pasangannya, mengeluh dan mudah marah.

Page 26: PENGARUH KOMUNIKASI EFEKTIF DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27758/1/SITI... · Uji Hipotesis Penelitian ..... 51 4.5. Proporsi Varian ... membawa ketenangan

12

b. The four Horsemen

mengidentifikasikan empat jenis konflik negatif yang terjadi pada pasangan.

Empat jenis konflik tersebut ialah kritikan, penghinaan, pertahanan diri dan diam

seribu bahasa.

c. Gridlock on Perceptual Issues

Pada bagian ini dijelaskan bahwa mimpi-mimpi antar pasangan dapat menjadi

penyebab munculnya konflik.

d. Accepting Influence

Merupakan sikap dan kemampuan untuk menjaga hubungan baik dengan cara

memfokuskan perhatian pada pasangannya.

e. Compromise

Kompromi dapat membantu pasangan suami istri menemukan kedamaian setelah

konflik terjadi.

3. Conflict Processes

a. Flooding

Flooding ialah sifat negatif yang dimiliki oleh pasangan suami istri.

b. Negative Sentimen Override

Segala hal yang diterima oleh pasangan suami istri, ditafsirkan secara negatif.

c. Effective Repair Attempts

Merupakan salah satu usaha untuk menghentikan permasalahan yang muncul.

Page 27: PENGARUH KOMUNIKASI EFEKTIF DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27758/1/SITI... · Uji Hipotesis Penelitian ..... 51 4.5. Proporsi Varian ... membawa ketenangan

13

4. Meaning

a. Shared Meaning Rituals

Shared meaning rituals merupakan salah satu komponen spiritual yang berfungsi

untuk menciptakan makna kebersamaan hidup.

b. Shared Meaning Roles

Shared meaning roles berkaitan dengan peran yang dimainkan oleh suami istri,

yang dapat memunculkan keharmonisan, kebermaknaan dan ketegangan.

c. Shared Meaning Goals

Tujuan adalah perolehan/pencapaian yang diinginkan oleh pasangan suami istri

dalam kehidupan berumah tangga.

d. Shared Meaning Symbol

Simbol merupakan salah satu komponen spiritual yang menyangkut kepercayaan

dan nilai-nilai.

2.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebahagiaan Pernikahan

Menurut Al-Othman (2011) faktor yang mempengaruhi kebahagiaan pernikahan

adalah komunikasi efektif. Hal ini diperoleh dari hasil peneliannya mengenai

pengaruh jenis kelamin, pendidikan, laporan kesehatan diri, religiusitas, dan

komunikasi efektif terhadap kebahagiaan pasangan. Hasilnya menunjukkan bahwa

komunikasi efektif sangat kuat dalam menentukan kebahagiaan pernikahan

dibandingkan variabel lainnya.

Faktor lain yang mempengaruhi kebahagiaan pernikahan adalah

kecerdasan emosional. Menurut Furnham dan Christoforou (2007) kecerdasan

emosional menjadi prediktor positif kebahagiaan dengan total varians 36%.

Page 28: PENGARUH KOMUNIKASI EFEKTIF DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27758/1/SITI... · Uji Hipotesis Penelitian ..... 51 4.5. Proporsi Varian ... membawa ketenangan

14

Menurut Hurlock (1980) faktor-faktor yang mempengaruhi kebahagiaan

pernikahan adalah sebagai berikut:

1. Penyesuaian diri dengan pasangan

Masalah penyesuaian yang paling pokok yang pertama kali dihadapi oleh keluarga

adalah penyesuaian terhadap pasangan. Dalam perkawinan hubungan

interpersonal memainkan peran penting karena di dalamnya terdapat keruwetan

oleh berbagai faktor yang tidak biasa timbul dalam dalam bidang kehidupan

individual. Dalam penyesuaian perkawinan yang baik adalah kesanggupan dan

kemampuan pasangan untuk berhubungan dengan mesra, saling memberi dan

saling menerima cinta.

2. Penyesuaian seksual Masalah penyesuaian utama yang kedua dalam perkawinan adalah penyesuaian

seksual. Masalah ini merupakan salah satu masalah yang paling sulit dalam

perkawinan dan salah satu penyebab munculnya pertengkaran dan

ketidakbahagiaan perkawinan apabila tidak dapat dicapai dengan memuaskan.

Hal ini biasanya terjadi, ketika pasangan tersebut belum mempunyai cukup

pengalaman awal yang berhubungan dengan seksual.

3. Penyesuaian keuangan Masalah penyesuaian ketiga dalam hidup perkawinan adalah keuangan. Minimnya

uang akan mempengaruhi penyesuaian diri orang dewasa terhadap perkawinan.

Misalnya akibat dari pengalaman premarital, banyak istri tersinggung karena

tidak dapat mengendalikan uang yang dipergunakan untuk kelangsungan hidup

Page 29: PENGARUH KOMUNIKASI EFEKTIF DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27758/1/SITI... · Uji Hipotesis Penelitian ..... 51 4.5. Proporsi Varian ... membawa ketenangan

15

keluarga dan mereka akan kesulitan untuk menyesuaikan kondisi keuangannya

karena telah terbiasa membelanjakan uang sesuka hatinya.

4. Penyesuaian dengan pihak keluarga pasangan Masalah penyesuaian yang keempat adalah penyesuian diri dengan keluarga dan

anggota keluarga pasangan. Dengan perkawinan, setiap orang dewasa akan secara

otomatis memperoleh sekelompok keluarga. Sekelompok keluarga itu terdiri dari

banyak perbedaan baik dari segi pendidikan, sosial dan latar belakang, sehingga

pasangan tersebut harus mempelajari dan menyesuaikan diri satu sama lain agar

tercipta hubungan yang baik.

Faktor pengaruh kebahagiaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

komunikasi efektif yang merupakan hasil temuan Al-Othman (2012) dan

kecerdasan emosional yang merupakan hasil temuan Furnhman dan Christoforou

(2007).

2.1.4 Skala Pengukuran Kebahagiaan Pernikahan

1. Skala Kebahagiaan Pernikahan

Alat ukur ini merupakan alat ukur yang dikembangkan oleh penulis meliputi

perasaan positif pada beberapa aspek penentu kebahagiaan menurut Gottman

(1999). Aspek tersebut meliputi Friendship and Intimacy, conflict dan meaning.

2. Marital Happiness

Alat ukur ini dikembangkan oleh Johnson, White, Edwards, dan Booth (dalam

Frisco dan Williams, 2003). Terdiri dari 11 item dengan rentang skala berjumlah

tiga (Sangat bahagia, agak bahagia, tidak bahagia).

Page 30: PENGARUH KOMUNIKASI EFEKTIF DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27758/1/SITI... · Uji Hipotesis Penelitian ..... 51 4.5. Proporsi Varian ... membawa ketenangan

16

3. Marital Happiness Scale (MHS)

Alat ukur ini dikembangkan oleh Azrin dan Jones (1973). Terdiri dari 10 aspek

kebahagiaan pasangan suami istri, meliputi: household responsibility, Rearing of

children, Social activities, Money, Communication, Sex, Akademic (or

occupational) progress, Personal independence, Spouse independence, General

happiness.

Dalam penelitian ini alat ukur yang digunakan adalah skala kebahagiaan

pernikahan yang dikembangkan oleh penulis meliputi perasaan positif pada

beberapa aspek penentu kebahagiaan menurut Gottman (1999). Aspek-aspek

tersebut meliputi Friendship and Intimacy, conflict dan meaning.

2.2 Komunikasi Efektif

2.2.1 Definisi Komunikasi Efektif

Pada definisi komunikasi efektif ini Canary dan Stafford (dalam Kidenda, 2002)

mendefinisikan komunikasi efektif sebagai tindakan dan kegiatan yang digunakan

untuk mempertahankan hubungan sesuai dengan apa yang diinginkan. Implikasi

dari tindakan ini dikonseptualisasikan dengan perilaku strategis dan rutin yang

mencakup komunikasi verbal dan nonverbal.

Fitzpatrick dan koleganya (dalam Varnhorn, 2010) menjelaskan

pentingnya konsep komunikasi dalam keluarga. Ia mencatat bahwa setidaknya ada

dua hal yang dibutuhkan dalam membangun komunikasi keluarga yaitu

intersubjektivitas dan interaktivitas. Intersubjektivitas mengarah kesadaran

bersama mengenai hubungan dan interaktivitas mengarah pada bentuk simbol dan

penapsiran.

Page 31: PENGARUH KOMUNIKASI EFEKTIF DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27758/1/SITI... · Uji Hipotesis Penelitian ..... 51 4.5. Proporsi Varian ... membawa ketenangan

17

Selanjutnya (Osakinle dan Okafor, 2013) mengemukakan bahwa

komunikasi efektif dapat terjadi ketika si penerima dapat memahami dengan baik

informasi yang diberikan oleh pengirim.

Komunikasi efektif berfokus pada kemampuan pasangan untuk

memberikan informasi atau pesan kepada pasangannnya satu sama lain dan

menentukan siapa yang berbicara dan siapa yang mendengarkan (Animasahun &

Oladeni, 2012 )

Berdasarkan uraian definisi di atas peneliti menyimpulkan bahwa

komunikasi efektif adalah suatu penyampaian informasi yang dilakukan oleh

komunikator baik secara verbal maupun nonverbal kepada komunikan demi

tercapainya tujuan bersama.

Sejalan dengan kesimpulan di atas, maka teori yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah teori Canary & Stafford (dalam Kidenda, 2002) yang

mendefinisikan komunikasi efektif sebagai tindakan dan kegiatan yang digunakan

untuk mempertahankan hubungan sesuai dengan apa yang diinginkan. Implikasi

dari tindakan ini dikonseptualisasikan dengan perilaku strategis dan rutin yang

mencakup komunikasi verbal dan nonverbal.

2.2.2 Aspek-aspek Komunikasi Efektif

Terdapat tujuh aspek komunikasi efektif. Lima diantaranya diutarakan oleh

Canary dan Stafford (2002). Dua aspek lainnya diutarakan oleh Canary dan Zelley

(dalam Punyanunt-Carter, 2004). Lima aspek komunikasi efektif tersebut,

diantaranya:

Page 32: PENGARUH KOMUNIKASI EFEKTIF DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27758/1/SITI... · Uji Hipotesis Penelitian ..... 51 4.5. Proporsi Varian ... membawa ketenangan

18

1. Positivity

Positivity ialah perilaku sopan santun, menyenangkan, baik, tidak mengkritik

yang dijalankan oleh suami istri selama proses perbincangan berlangsung.

2. Openness

Openness berarti diskusi langsung yang dilakukan oleh pasangan suami istri

secara terbuka mengenai pikiran dan perasaan mereka.

3. Assurance

Assurance adalah komitmen yang dijalankan oleh pasangan suami istri dalam

menjalin suatu hubungan.

4. Social Networking

Social networking berarti menjalin hubungan baik dengan pasangan (keluarga)

dan rekan-rekan.

5. Sharing tasks

Sharing tasks berarti menjaga hubungan dengan cara bertanggung jawab atas

tugas/peran yang dijalankan sebagai suami istri.

Canary dan Zelley (dalam Punyanunt-Carter, 2004) menambahkan dua

aspek komunikasi efektif, yakni Conflict management dan advice:

6. Conflict management

Conflict management berfokus pada bagaimana bentuk penanganan yang akan

dilakukan pasangan ketika mengalami perselisihan pendapat dan perbedaan

pandangan.

Page 33: PENGARUH KOMUNIKASI EFEKTIF DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27758/1/SITI... · Uji Hipotesis Penelitian ..... 51 4.5. Proporsi Varian ... membawa ketenangan

19

7. Advice

Advice merupakan nasihat yang dijalankan oleh pasangan suami istri dalam

berumah tangga.

2.2.3 Skala pengukuran komunikasi efektif

1. Skala Komunikasi Efektif

Merupakan adaptasi dari skala Canary & Stafford (2002) dan Canary dan Zelley

((dalam Punyanunt-Carter, 2004). Aspek-aspek tersebut meliputi positivity

openness, assurance, social networking, sharing tasks, conflict management.

2. Communication Pattern Questionnaire

Communication pattern questionnaire (CPQ) dikembangkan oleh Christensen dan

Sullaway (dalam Smith, Ciarrochi, Heaven, (2008)) terdiri dari 35 item

pengukuran self-report yang digunakan untuk menilai pola-pola komunikasi

pasangan suami istri. Mengukur tiga indikator di dalamnya, mutual avoidance,

mutual constructive communication dan man demand woman withdraw; woman

demand man withdraw.

3. Willingness to Communication Scale (WTC)

Merupakan alat ukur komunikasi yang yang dikembangkan oleh McCrosky

(1992), terdiri dari 20 item dan didesain untuk mengukur secara langsung

kecendrungan responden terhadap approaching atau avoiding dalam

berkomunikasi.

Dalam penelitian ini alat ukur yang digunakan adalah skala komunikasi

efektif yang merupakan adaptasi dari skala Canary & Stafford (2002) dan Canary

dan Zelley ((dalam Punyanunt-Carter, 2004). Aspek-aspek tersebut meliputi

Page 34: PENGARUH KOMUNIKASI EFEKTIF DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27758/1/SITI... · Uji Hipotesis Penelitian ..... 51 4.5. Proporsi Varian ... membawa ketenangan

20

positivity openness, assurance, social networking, sharing tasks, conflict

management, advice.

2.2.4 Pengaruh Komunikasi Efektif Terhadap Kebahagiaan Pernikahan

Pasangan Suami Istri.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Al Othman (2011) yang meneliti tentang

kebahagiaan pasangan di Sharjah Emirate memperoleh hasil bahwa komunikasi

sangat kuat dalam menentukan kebahagiaan pasangan. Hal ini sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Robert (dalam Amato dan Previti, 2003) yang

menunjukkan bahwa secara konsisten permasalahan komunikasi memprediksi

ketidakbahagiaan pasangan. Artinya jika dalam suatu kehidupan rumah tangga,

pasangan dapat menjaga komunikasi dengan baik, kebahagiaan pasangan tersebut

dapat diperoleh.

Hal ini sejalan dengan pemaparan komunikasi efektif oleh Canary &

Stafford (2002) yang mengutarakan lima aspek komunikasi efektif dan Canary &

Zelley (dalam Punyanunt-Carter, 2004) menambahkan dua aspek komunikasi

efektif yang dapat memperkuat keromantisan hubungan pernikahan. Lima

diantaranya ialah positivity, openness, assurance, social networking, sharing task.

dua starategi lainnya yaitu conflict management dan advice.

2.3 Kecerdasan emosional

2.3.1 Definisi kecerdasan emosional

Kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk menerima emosi, mengaksesnya

ke dalam pikiran, mengunakan emosi tersebut, memahami emosi sendiri dan

orang lain serta mengatur emosi. (Mayer & Salovey (dalam Caruso, 2002))

Page 35: PENGARUH KOMUNIKASI EFEKTIF DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27758/1/SITI... · Uji Hipotesis Penelitian ..... 51 4.5. Proporsi Varian ... membawa ketenangan

21

Salovey dan Grewal (2005) menjelaskan kecerdasan emosional

menjadikan seseorang mampu memunculkan perasaannya guna mencari sumber

informasi yang dapat digunakan untuk mengendalikan kehidupan sosial.

Menurut Bar-On (dalam Batool dan Khalid, 2012) kecerdasan emosi ialah

berpusat pada pemahaman yang efektif mengenai diri sendiri dan orang lain,

menjalin hubungan baik dengan orang lain, beradaptasi dan meniru daerah

sekitarnya untuk menjalin hubungan yang baik/sukses. Fitness (dalam Batool dan

Khalid, 2012) kecerdasan emosional itu merupakan hal penting dalam suatu

hubungan pernikahan, khususnya untuk pencapaian kebahagiaan.

Goleman (2000) menggambarkan kecerdasan emosional sebagai

kemampuan untuk memotivasi diri sendiri, mengendalikan dorongan hati, dan

tidak melebih-lebihkan kesenangan, mengatur suasana hati dan menjaga agar

beban stres tidak melumpuhkan kemampuan berpikir, berempati dan berdoa.

Dari uraian definisi di atas dapat disimpulkan bahwa kecerdasan

emosional adalah kemampuan untuk memahami kondisi emosi, menggunakannya

dan mengatur emosi yang dirasakan demi terciptanya suatu hubungan yang baik.

Sejalan dengan kesimpulan di atas, teori yang digunakan dalam penelitian

ini adalah teori menurut Mayer & Salovey (dalam Caruso, 2002), yang

menjelaskan kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk menerima emosi,

mengaksesnya ke dalam pikiran, menggunakan emosi tersebut, memahami emosi

sendiri dan orang lain serta mengatur emosi.

2.3.2 Aspek-aspek Kecerdasan Emosional

Terdapat empat aspek kecerdasan emosional menurut Caruso (2002):

Page 36: PENGARUH KOMUNIKASI EFEKTIF DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27758/1/SITI... · Uji Hipotesis Penelitian ..... 51 4.5. Proporsi Varian ... membawa ketenangan

22

1. Penerimaan emosi

Penerimaan emosi adalah kemampuan untuk mengidentifikasi kondisi emosi

secara benar yang dimulai dengan adanya kesadaran akan kondisi emosi tersebut.

2. Penggunaan emosi

Penggunaan emosi adalah kemampuan untuk menggunakan emosi yang dialami

dengan menggabungkan / menyatu-padukan perasaan ke dalam pikiran. Dalam

memperoleh informasi, using digunakan untuk menyelesaikan masalah.

3. Pemahaman emosi

Pemahaman emosi adalah kemampuan untuk memahami penyebab-penyebab

munculnya emosi.

4. Pengaturan emosiPengaturan emosi adalah kemampuan untuk mengontrol

dengan baik kondisi emosi sendiri.

Goleman (1998) membagi aspek kecerdasan emosional menjadi lima

komponen, yaitu :

1. Mengenali emosi sendiri

Kemampuan untuk memahami emosi sendiri merupakan hal yang penting dalam

aspek kecerdasan emosional. Kesadaran emosi dapat memberikan seseorang

pandai dalam mengambil keputusan mengenai nila-nilai, tujuan dan misi

hidupnya.

2. Mengelola emosi

Mengelola emosi berkaitan dengan bagaimana seseorang mampu mengontrol

kondisi emosinya dan membantu seseorang dalam menentukan hidupnya.

Page 37: PENGARUH KOMUNIKASI EFEKTIF DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27758/1/SITI... · Uji Hipotesis Penelitian ..... 51 4.5. Proporsi Varian ... membawa ketenangan

23

3. Memotivasi diri sendiri

Memotivasi diri sendiri berarti pada pencapaian dan pengejaran tujuan yang

diinginkan. Dengan motivasi yang tinggi seseorang dapat mencapai tujuan baik

untuk kepentingan pribadi maupun kepentingan bersama.

4. Mengenali emosi orang lain

Empati berarti paham dan peka terhadap perasaan-perasaan, pikiran-pikiran dan

keadaan orang lain. Termasuk di dalamnya memahami keadaan orang lain,

kondisi emosi orang lain serta mengetahui apa yang orang lain butuhkan.

5. Membina hubungan

Membina hubungan berarti menginspirasi, mempengaruhi kepercayaan dan

perasaan, mengembangkan kemampuan orang lain, serta menyelesaikan masalah

bersama.

Aspek-aspek kecerdasan emosional yang digunakan dalam penelitian ini

adalah aspek-aspek menurut Caruso (2002) yaitu: penerimaan emosi, penggunaan

emosi, pemahaman emosi dan pengaturan emosi.

2.3.3 Skala Pengukuran Kecerdasan Emosional

1. Mayer, Salovey-Caruso Test Battery (Caruso, 2002)

Adalah alat ukur yang terdiri dari empat aspek kecerdasan emosional yaitu

penerimaan emosi, penggunaan emosi, pemahaman emosi dan pengaturan emosi.

Jumlah item dalam alat ukur ini ialah 35 item dengan empat skala item (Sangat

setuju, setuju, tidak setuju, sangat tidak setuju).

Page 38: PENGARUH KOMUNIKASI EFEKTIF DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27758/1/SITI... · Uji Hipotesis Penelitian ..... 51 4.5. Proporsi Varian ... membawa ketenangan

24

2. The Schutte Emotional Intelligence Scale

Merupakan alat ukur yang dikembangkan oleh Schutte dan et.al (2001) terdiri dari

5 skala penilaian dengan jumlah item sebanyak 33 item. Mengukur empat aspek

kecerdasan emosional, yaitu perceive, understand, regulate dan harness emotions.

3. Bar-On Emotional Quotient Inventory (EQ-i)

Alat ukur ini dikembangkan oleh Bar-On (dalam Conte, 2005). Terdiri dari 133

item yang mengukur lima aspek kecerdasan emosi: intrapersonal, interpersonal,

adaptability, general mood dan stress management.

Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah MSCEIT (Caruso,

2002) yang mengukur penerimaan emosi, penggunaan emosi, pemahaman emosi

dan pengaturan emosi.

2.3.4 Pengaruh Kecerdasan Emosional terhadap Kebahagiaan Pernikahan

Pasangan Suami Istri.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Syeda Syahida Batool dan Ruhi Khalid yang

menjadikan kecerdasan emosional sebagai prediktor kualitas pernikahan pasangan

di Pakistan menunjukkan bahwa, kecerdasan emosional memiliki 48% varians

dalam penyesuaian pernikahan dan 56% bervariasi terhadap penyelesaian konflik.

Adwan Furnham dan Irene Christoforou (2007) juga menyatakan bahwa

Emotional Intelligence menjadi prediktor positif kebahagiaan dengan total varians

36%. Sejalan dengan hal itu, Furnham dan Petrides (dalam Furnham &

Christoforou, 2007) memperoleh hasil bahwa, “Kecerdasan emosional menjadi

prediktor kebahagiaan dengan total varians diatas 50%”.

Page 39: PENGARUH KOMUNIKASI EFEKTIF DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27758/1/SITI... · Uji Hipotesis Penelitian ..... 51 4.5. Proporsi Varian ... membawa ketenangan

25

2.4 Kerangka Berpikir

Menikah adalah ikatan lahir batin seorang laki-laki dan perempuan untuk

mencapai tujuan utama yaitu kebahagiaan. Dengan menikah seseorang akan

memperoleh beragam manfaat baik secara fisik, psikologis maupun sosial. Pada

kenyataannya tidak semua orang yang menikah memperoleh kebahagiaan sesuai

dengan apa yang diharapkan. Hal ini terbukti pada semakin meningkatnya angka

perceraian setiap tahunnya.

Perceraian ini umumnya disebabkan oleh kondisi rumah tangga yang tidak

bahagia. Ketidakbahagiaan ini dapat disebabkan oleh permasalahan komunikasi

dan kurangnya kecerdasan emosional. Hal ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Robert (dalam Amato dan Previti, 2003) yang menunjukkan

bahwa secara konsisten permasalahan komunikasi memprediksi ketidakbahagiaan

pasangan. Ketidakmampuan seseorang dalam mengontrol emosinya juga

berimplikasi pada ketidakbahagiaan pasangan.

Beda halnya jika pasangan mengedepankan komunikasi efektif dan

memiliki kecerdasan emosional, maka tujuan pernikahan pasangan dalam

memperoleh kebahagiaan dapat terwujud. Dengan terjalinnya komunikasi efektif,

kedua pasangan dapat memperoleh kebahagiaan dalam rumah tangganya, karena

komunikasi merupakan kunci suksesnya suatu hubungan. Hal ini sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Al-Othman (2011) yang meneliti tentang

kebahagiaan pasangan di Sharjah Emirate. Penelitian ini dilakukan untuk melihat

pengaruh jenis kelamin, pendidikan, laporan kesehatan diri, religiusitas, dan

Page 40: PENGARUH KOMUNIKASI EFEKTIF DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27758/1/SITI... · Uji Hipotesis Penelitian ..... 51 4.5. Proporsi Varian ... membawa ketenangan

26

komunikasi efektif terhadap kebahagiaan pasangan. Dalam penelitian ini

ditemukan bahwa komunikasi sangat kuat dalam menentukan kebahagiaan

pasangan sedangkan variabel lainnya memiliki hubungan yang rendah terhadap

kebahagiaan pasangan. Terdapat tujuh aspek komunikasi efektif yang perlu

diperhatikan, seperti advice, assurance, positivity, openness, social networking

dan sharing task.

Faktor lain yang mempengaruhi kebahagiaan pernikahan adalah

kecerdasan emosional. Dalam hubungan pernikahan, kecerdasan emosional

sangatlah dibutuhkan, seperti kemampuan untuk mengidentifikasikan kondisi

emosi yang dialami, menyadari, mengolah dan memahami kondisi emosional.

Dengan keempat aspek ini maka pasangan suami istri dapat saling memahami dan

tidak mengedepankan egonya masing-masing. Hal ini sejalan dengan penelitian

yang dilakukan oleh Furnham dan Christoforou (2007) yang menyatakan bahwa

Emotional Intelligence menjadi prediktor positif kebahagiaan dengan total varians

36%.

Kerangka berpikir seperti dipaparkan di atas selanjutnya dapat dilihat pada

bagan berikut:

Page 41: PENGARUH KOMUNIKASI EFEKTIF DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27758/1/SITI... · Uji Hipotesis Penelitian ..... 51 4.5. Proporsi Varian ... membawa ketenangan

27

Komunikasi Efektif

Kecerdasan Emosional

Gambar 2.1 Pengaruh komunikasi efektif dan kecerdasan emosional

terhadap kebahagiaan pernikahan pasangan suami istri.

Positivity

Openness

Social Networking

Assurance

Sharing Task

Conflict

Advice

Pengaturan Emosi

Penerimaan Emosi

Penggunaan Emosi

Pemahaman Emosi

Kebahagiaan Pernikahan

Page 42: PENGARUH KOMUNIKASI EFEKTIF DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27758/1/SITI... · Uji Hipotesis Penelitian ..... 51 4.5. Proporsi Varian ... membawa ketenangan

28

2.5 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kajian teori di atas, maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

Hipotesis mayor :

Terdapat pengaruh signifikan dari aspek komunikasi efektif (positivity, openness,

assurance, sharing task, networking, conflict management, advice) dan

kecerdasan emosional (penerimaan emosi, penggunaan emosi, pemahaman emosi

dan pengaturan emosi) terhadap kebahagiaan pernikahan pasangan suami istri

Hipotesis minor :

H1: Terdapat pengaruh signifikan aspek positivity dari variabel komunikasi efektif

terhadap kebahagiaan pasangan suami istri.

H2:Terdapat pengaruh signifikan aspek openness dari variabel komunikasi efektif

terhadap kebahagiaan pasangan suami istri.

H3:Terdapat pengaruh signifikan aspek assurance dari variabel komunikasi efektif

terhadap kebahagiaan pasangan suami istri.

H4:Terdapat pengaruh signifikan aspek social networking dari variabel

komunikasi efektif terhadap kebahagiaan pasangan suami istri.

H5:Terdapat pengaruh yang signifikan aspek sharing tasks dari variabel

komunikasi efektif terhadap kebahagiaan pasangan suami istri.

H6:Terdapat pengaruh signifikan aspek conflict maangement dari variabel

komunikasi efektif terhadap kebahagiaan pasangan suami istri.

H7:Terdapat pengaruh signifikan aspek advice dari variabel komunikasi efektif

terhadap kebahagiaan pasangan suami istri.

Page 43: PENGARUH KOMUNIKASI EFEKTIF DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27758/1/SITI... · Uji Hipotesis Penelitian ..... 51 4.5. Proporsi Varian ... membawa ketenangan

29

H8:Terdapat pengaruh signifikan aspek penerimaan emosi dari variabel

kecerdasan emosional terhadap kebahagiaan pasangan suami istri.

H9:Terdapat pengaruh signifikan aspek penggunaan emosi dari variabel

kecerdasan emosional terhadap kebahagiaan pasangan suami istri.

H10:Terdapat pengaruh signifikan aspek pemahaman emosi dari variabel

kecerdasan emosional terhadap kebahagiaan pasangan suami istri.

H11:Terdapat pengaruh signifikan aspek pengaturan emosi dari variabel

kecerdasan emosional terhadap kebahagiaan pasangan suami istri.

Page 44: PENGARUH KOMUNIKASI EFEKTIF DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27758/1/SITI... · Uji Hipotesis Penelitian ..... 51 4.5. Proporsi Varian ... membawa ketenangan

30

BAB 3

METODE PENELITIAN

Dalam bab ini diuraikan populasi dan sampel penelitian, teknik sampling, variabel

penelitian, instrumen pengumpulan data, uji validitas konstruk dan hasilnya serta

teknik analisis data.

3.1 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

3.1.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah suami dan istri yang tinggal di Kecamatan

Tanah Abang Jakarta Pusat.

3.1.2 Sampel

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah suami dan istri yang telah

menikah dan bertempat tinggal di Kelurahan Kebon Kacang dan Kebon Melati.

Jumlah sampel yang digunakan adalah 400 orang yang terdiri dari 200 suami dan

200 istri.

3.1.2 Teknik Pengambilan Sampel

Dalam penelitian ini, teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah

nonprobability sampling yaitu dengan accidental sampling dimana teknik

penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan

bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang

yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2010).

Page 45: PENGARUH KOMUNIKASI EFEKTIF DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27758/1/SITI... · Uji Hipotesis Penelitian ..... 51 4.5. Proporsi Varian ... membawa ketenangan

31

3.2 Variabel penelitian dan Definisi Operasional Variabel

3.2.1 Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel terikat (dependent variabel) dan

variabel bebas (independent variable).

Adapun variabel-variabel tersebut adalah :

a. Variabel terikat (dependent variable), yaitu variabel kebahagiaan pernikahan.

b. Variabel bebas (independent variable), yaitu aspek-aspek dari:

- Komunikasi efektif: (advice, assurance, conflict management, openness,

positivity, social networking, sharing tasks)

- Kecerdasan emosional: penerimaan emosi, penggunaan emsoi, pemahaman

emosi dan pengaturan emosi

3.2.2 Definisi Operasional Variabel

Adapun definisi operasional masing-masing variabel dalam penelitian ini yaitu:

1. Kebahagiaan Pernikahan : kondisi perasaan positif pasangan suami istri yang

diperoleh dari kemampuan mereka dalam memelihara, merespon dan mendukung

satu sama lain. Secara operasional diukur dengan skala kebahagiaan pernikahan

yang dikembangkan oleh penulis meliputi perasaan positif pada beberapa aspek

penentu kebahagiaan menurut Gottman (1999). Aspek tersebut meliputi

Friendship and Intimacy, conflict dan meaning.

2. Komunikasi Efektif : tindakan dan kegiatan yang digunakan untuk

mempertahankan hubungan sesuai dengan apa yang diinginkan. Implikasi dari

tindakan ini dikonseptualisasikan dengan perilaku strategis dan rutin yang

mencakup komunikasi verbal dan nonverbal (Canary & Stafford (dalam Kidenda,

Page 46: PENGARUH KOMUNIKASI EFEKTIF DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27758/1/SITI... · Uji Hipotesis Penelitian ..... 51 4.5. Proporsi Varian ... membawa ketenangan

32

2002)). Secara operasional diukur dengan skala komunikasi efektif yang

merupakan adaptasi dari skala Canary & Stafford (2002) dan Canary & Zelley

((dalam Punyanunt-Carter, 2004). Aspek-aspek tersebut meliputi positivity

openness, assurance, social networking, sharing tasks, conflict management,

advice.

3. Kecerdasan emosional menurut Mayer & Salovey (dalam Caruso, 2002) adalah

kemampuan untuk menerima emosi, mengaksesnya ke dalam pikiran,

menggunakan emosi tersebut, memahami emosi sendiri dan orang lain serta

mengatur emosi. Secara operasional diukur dengan skala kecerdasan emosional

yang merupakan adaptasi dari Caruso (2002). Aspek tersebut meliputi penerimaan

emosi, penggunaan emosi, pemahaman emosi dan pengaturan emosi.

3.3 Instrumen Penelitian

3.3.1 Teknik pengambilan data

Teknik pengambilan data menggunakan self inventory yang berupa kuesioner

dengan tiga bentuk skala pernyataan yaitu skala kebahagiaan pernikahan,

komunikasi efektif dan kecerdasan emosional.

3.3.2 Alat ukur penelitian

Penelitian ini menggunakan instrumen berupa skala dan kuesioner yang terdiri

dari :

1. Skala Kebahagiaan pernikahan

Kebahagiaan pernikahan diukur dengan skala kebahagiaan pasangan yang

dikembangkan oleh penulis meliputi perasaan positif pada beberapa aspek

penentu kebahagiaan menurut Gottman (1999). Item yang digunakan ialah item-

Page 47: PENGARUH KOMUNIKASI EFEKTIF DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27758/1/SITI... · Uji Hipotesis Penelitian ..... 51 4.5. Proporsi Varian ... membawa ketenangan

33

item yang berkaitan dengan kondisi perasaan positif, yang berjumlah 10 item

dengan adaptasi dan modifikasi skala. Jenis skala yang digunakan dalam bentuk

skala likert (sangat tidak setuju, tidak setuju, setuju dan sangat setuju).

Tabel 3.1 Blueprint Skala Kebahagiaan Pernikahan

Emosi positif berkaitan dengan aspek: Emosi positif berkaitan dengan indikator:

Item Jlh

Fav Un-fav

Persahabatan dan kerukunan. Rasa suka dan rasa kagum 1,2 2 Kondisi emosional dan percintaan yang baik 3 1 Kesalahan yang bersifat dasar. 4,5 2

Konflik Pengolahan emosi saat marah 6 1 Persoalan persepsi 7,8 2

Kebermaknaan Berbagi makna kebersamaan 9,10 2 Jumlah 10

2. Skala Komunikasi Efektif

Skala yang digunakan adalah skala komunikasi efektif yang merupakan adaptasi

dari skala Canary & Stafford (2002) dan Canary dan Zelley ((dalam Punyanunt-

Carter, 2004). Aspek-aspek tersebut meliputi positivity openness, assurance,

social networking, sharing tasks, conflict management, advice. Jumlah item pada

skala ini adalah 14 item dengan adaptasi dan modifikasi skala.

Tabel 3.2 Blueprint Skala Komunikasi Efektif

Aspek Indikator No

Jlh Fav Un-fav

Positivity Perilaku sopan santun, menyenangkan, baik yang dilakukan oleh pasangan suami istri selama proses perbincangan berlangsung. 7, 8 2

Openness Diskusi langsung yang dilakukan oleh pasangan suami istri secara terbuka mengenai pikiran dan perasaan mereka. 3, 4 2

Assurance Komitmen yang dijalankan oleh pasangan suami istri. 1, 2 2 Networking Berarti menjalin hubungan baik dengan pasangan dan rekan

kerja. 13 14 2

Sharing task Menjaga hubungan dengan cara menjalankan tugas rumah tangga 11, 12 2 Conflict management

Berfokus pada bagaimana bentuk penanganan yang dilakukan pasangan ketika mengalami perbedaan pendapat. 5, 6 2

Advice Nasihat yang dijalankan oleh pasangan suami istri. 9, 10 2 Jumlah 14

Page 48: PENGARUH KOMUNIKASI EFEKTIF DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27758/1/SITI... · Uji Hipotesis Penelitian ..... 51 4.5. Proporsi Varian ... membawa ketenangan

34

3. Skala Kecerdasan Emosional

Mayer, Salovey-Caruso Test Battery (Caruso, 2002) adalah alat ukur kecerdasan

emosional yang mengukur empat aspek kecerdasan emosional, yaitu penerimaan

emosi, penggunaan emosi, pemahaman emosi dan pengaturan emosi. Jumlah item

kecerdasan emosional sebanyak 16 item yang telah diadaptasi dan dimodifikasi

sesuai dengan sampel penelitian.

Tabel 3.3 Blueprint Skala Kecerdasan Emosional

Dimensi Indikator No Jumlah Fav Unfav Penerimaan emosi Kemapuan pasangan untuk

menerima emosi yang ada pada dirinya.

1, 2, 3, 4 4

Penggunaan emosi Kemampuan pasangan dalam menggunakan emosi yang ia rasakan

5, 6, 7, 8 4

Pemahaman emosi Kemampuan pasangan dalam memahami kondisi emosi yang ada pada dirinya dan pasangan

9, 10, 11, 12 4

Pengaturan emosi Kemampuan seseorang dalam mengatur kondisi emosi yang ada.

13, 14, 15, 16 4

Jumlah 16

3.3 Pengujian Validitas Instrumen Penelitian

3.3.1 Uji Validitas Konstruk Skala Kebahagiaan Pernikahan

Dalam sub bab ini pertama-tama peneliti menguji apakah 10 item yang ada pada

kebehagiaan pernikahan bersifat unidimensional, artinya benar hanya mengukur

kebahagiaan. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor,

ternyata tidak fit dengan chi-square = 358.60, df = 35, P-value = 0.000, RMSEA

=0.152. Oleh karena itu, dilakukan modifikasi terhadap model. Di mana kesalahan

pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya. Setelah

dilakukan beberapa kali pembebasan item, diperoleh model fit dengan chi-square

Page 49: PENGARUH KOMUNIKASI EFEKTIF DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27758/1/SITI... · Uji Hipotesis Penelitian ..... 51 4.5. Proporsi Varian ... membawa ketenangan

35

= 33.00, df = 24, P-value = 0.10412, RMSEA = 0.031. Nilai chi-square

menghasilkan P-value > 0.05 (tidak signifikan), yang artinya model bersifat satu

faktor (unidimensional) di mana seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu

kebahagiaan pernikahan.

Selanjutnya dilihat apakah item tersebut mengukur faktor yang hendak

diukur secara signifikan atau tidak. Oleh karena itu perlu dilakukan pengujian

hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor dari item. Pengujiannya dilakukan

dengan melihat t-value bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.4.

Tabel 3.4 Muatan Faktor Item Kebahagiaan Pernikahan

No Item Koefisien Standar Eror T-Value Sig 1 0.91 0.05 17.51 V 2 0.72 0.05 13.33 V 3 0.47 0.06 8.38 V 4 0.40 0.06 6.97 V 5 0.74 0.06 12.04 V 6 0.40 0.06 6.46 V 7 0.63 0.05 11.49 V 8 0.64 0.06 11.05 V 9 0.55 0.06 9.99 V

10 0.53 0.05 9.58 V

Keterangan: tanda V = Signifikan (t > 1.96), X = Tidak Signifikan

Berdasarkan pada muatan faktor dan t-value, setiap item pada tabel di atas

signifikan. Hal tersebut dikarenakan koefisien muatan faktor tiap item

kebahagiaan pernikahan positif dan t-value > 1.96. Sedangkan jika dilihat dari

hasil pengukuran korelasi antar item, tidak ada item-item yang menunjukkan lebih

dari lima korelasi kesalahan pengukuran dengan item lainnya. Dengan demikian

semua item tersebut akan diikutsertakan dalam analisis perhitungan berikut.

3.3.2 Uji Validitas Konstruk Skala Komunikasi Efektif

Pada skala komunikasi efektif, terdapat tujuh dimensi yang dalam proses

pengujiannya menggunakan multifaktor. Artinya ke tujuh dimensi ini hanya

Page 50: PENGARUH KOMUNIKASI EFEKTIF DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27758/1/SITI... · Uji Hipotesis Penelitian ..... 51 4.5. Proporsi Varian ... membawa ketenangan

36

mengukur satu variabel yaitu komunikasi efektif. Ke tujuh dimensi tersebut yaitu

assurance, openness, conflict management, positivity, advice, sharing task, social

networking.

Dari hasil awal analisa CFA yang dilakukan dengan model multifaktor,

diperoleh model fit, dengan Chi-Square = 45.81 , df = 37 , P-Value = 0.15170 ,

RMSEA = 0.024. sehingga dapat diartikan seluruh item mengukur satu faktor saja

yaitu komunikasi efektif.

Tabel 3.5 Muatan Faktor Komunikasi Efektif

No Standardized Solution Koef Std Eror

T-Value Sig DIM-1 DIM-2 DIM-3 DIM-4 DIM-5 DIM-6 DIM-7

1 0.78* - - - - - - 1.00*

V

2 0.85 - - - - - - 1.08 0.07 14.51 V 3 - 0.84* - - - - - 1.00

* V

4 - 0.89 - - - - - 1.06 0.06 18.62 V 5 - - 0.84 - - - - 1.00

* V

6 - - 0.68 - - - - 0.81 0.07 11.06 V 7 - - - 0.72 - - - 1.00

* V

8 - - - 0.92 - - - 1.28 0.09 14.08 V 9 - - - - 0.78 - - 1.00

* V

10 - - - - 0.78 - - 1.00 0.06 15.68 V 11 - - - - - 0.67 - 1.00

* V

12 - - - - - 0.63 - 0.94 0.09 10.63 V 13 - - - - - - 1.00 1.00

* V

14 - - - - - - 1.47 1.47 0.47 3.16 V

Keterangan:DIM1: Assurance, DIM2: Openness DIM3: Conflict management

DIM4: Positivity, DIM5: Advice, DIM6: Sharing task, DIM7: Social Networking

Berdasarkan tabel 3.5 di atas, dapat dilihat bahwa item-item tersebut signifikan.

Dengan demikian semua item tersebut ikut dianalisis dalam perhitungan faktor

skor. Sedangkan jika dilihat dari hasil pengukuran korelasi antar item, tidak ada

item-item yang menunjukkan lebih dari lima korelasi kesalahan pengukuran

Page 51: PENGARUH KOMUNIKASI EFEKTIF DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27758/1/SITI... · Uji Hipotesis Penelitian ..... 51 4.5. Proporsi Varian ... membawa ketenangan

37

dengan item lainnya. Dengan demikian semua item tersebut akan diikutsertakan

dalam analisis berikut.

3.3.3 Uji Validitas Konstruk Skala Kecerdasan Emosional

Pada skala kecerdasan emosional terdiri dari empat dimensi, yaitu Penerimaan

emosi, penggunaan emosi, pemahaman emosi, pengaturan emosi di mana total

item untuk semua dimensi berjumlah 16.

1. Penerimaan emosi

Dari hasil awal analisa CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, diperoleh

model fit, dengan Chi-Square = 0.00 , df = 0 , P-Value = 1.0000 , RMSEA =

0.00. sehingga dapat diartikan seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu

Kecerdasan emosional dari aspek penerimaan emosi. Berikut ini adalah tabel

muatan faktor item penerimaan emosi.

Tabel 3.6 Muatan Faktor Item Penerimaan Emosi

No Item Koefisien Standar Eror T-Value Signifikan 1 0.93 0.06 15.15 V 2 0.67 0.06 11.91 V 3 0.49 0.07 7.14 V 4 0.50 0.05 9.26 V

Keterangan2 : tanda V = Signifikan (t > 1.96) ; X = Tidak Signifikan

Berdasarkan tabel 3.6 di atas, dapat dilihat bahwa item-item tersebut signifikan.

Dengan demikian semua item tersebut ikut dianalisis dalam perhitungan faktor

skor. Sedangkan jika dilihat dari hasil pengukuran korelasi antar item, tidak ada

item-item yang menunjukkan lebih dari lima korelasi kesalahan pengukuran

dengan item lainnya. Dengan demikian semua item tersebut akan diikutsertakan

dalam analisis berikut.

Page 52: PENGARUH KOMUNIKASI EFEKTIF DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27758/1/SITI... · Uji Hipotesis Penelitian ..... 51 4.5. Proporsi Varian ... membawa ketenangan

38

2. Penggunaan emosi

Dari hasil awal analisa CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, diperoleh

model fit, dengan Chi-Square = 0.43, df = 2, P-Value = 0.80682, RMSEA = 0.00.

Sehingga dapat diartikan seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu Kecerdasan

emosional dari aspek penggunaan emosi. Berikut ini adalah tabel muatan faktor

item penggunaan emosi. Berikut ini adalah tabel muatan faktor item penggunaan

emosi.

Tabel 3.7 Muatan Faktor Item Penggunaan Emosi

No Item Koefisien Standar Eror T-Value Signifikan 1 0.56 0.06 8.73 V 2 0.39 0.06 6.34 V 3 0.46 0.06 7.48 V 4 0.68 0.07 10.01 V

Keterangan2 : tanda V = Signifikan (t > 1.96) ; X = Tidak Signifikan

Berdasarkan tabel 3.7 di atas, dapat dilihat bahwa item-item tersebut signifikan.

Dengan demikian semua item tersebut ikut dianalisis dalam perhitungan faktor

skor. Sedangkan jika dilihat dari hasil pengukuran korelasi antar item, tidak ada

item-item yang menunjukkan lebih dari lima korelasi kesalahan pengukuran

dengan item lainnya. Dengan demikian semua item tersebut akan diikutsertakan

dalam analisis berikutnya.

3. Pemahaman emosi

Dari hasil awal analisa CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, diperoleh

model fit, dengan Chi-Square = 0.16, df = 1, P-Value = 0.69097, RMSEA = 0.00.

Sehingga dapat diartikan seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu Kecerdasan

emosional dari aspek pemahaman emosi. Berikut ini adalah tabel muatan faktor

item pemahaman emosi.

Page 53: PENGARUH KOMUNIKASI EFEKTIF DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27758/1/SITI... · Uji Hipotesis Penelitian ..... 51 4.5. Proporsi Varian ... membawa ketenangan

39

Tabel 3.8 Muatan Faktor Item Pemahaman Emosi

No Item Koefisien Standar Eror T-Value Signifikan 1 0.49 0.07 6.90 V 2 1.20 0.13 8.91 V 3 0.34 0.06 5.51 V 4 0.29 0.05 5.39 V

Keterangan2 : tanda V = Signifikan (t > 1.96) ; X = Tidak Signifikan

Berdasarkan tabel 3.8 di atas, dapat dilihat bahwa tersebut signifikan. Dengan

demikian semua item tersebut ikut dianalisis dalam perhitungan faktor skor.

Sedangkan jika dilihat dari hasil pengukuran korelasi antar item, tidak ada item-

item yang menunjukkan lebih dari lima korelasi kesalahan pengukuran dengan

item lainnya. Dengan demikian semua item tersebut akan diikutsertakan dalam

analisis berikutnya.

4. Pengaturan emosi

Dari hasil awal analisa CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, diperoleh

model fit, dengan Chi-Square = 0.37, df = 1, P-Value = 0.54116, RMSEA = 0.00.

sehingga dapat diartikan seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu kecerdasan

emosional dari aspek pengaturan emosi. Berikut ini adalah tabel muatan faktor

item.

Tabel 3.9 Muatan Faktor Item Pengaturan Emosi

No Item Koefisien Standar Eror T-Value Signifikan 1 0.27 0.07 3.74 V 2 0.39 0.09 4.30 V 3 1.28 0.26 5.03 V 4 0.91 0.20 4.62 V

Keterangan2 : tanda V = Signifikan (t > 1.96) ; X = Tidak Signifikan

Berdasarkan tabel 3.9 di atas, dapat dilihat bahwa item-item tersebut signifikan.

Dengan demikian semua item tersebut ikut dianalisis dalam perhitungan faktor

skor. Sedangkan jika dilihat dari hasil pengukuran korelasi antar item, tidak ada

Page 54: PENGARUH KOMUNIKASI EFEKTIF DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27758/1/SITI... · Uji Hipotesis Penelitian ..... 51 4.5. Proporsi Varian ... membawa ketenangan

40

item-item yang menunjukkan lebih dari lima korelasi kesalahan pengukuran

dengan item lainnya. Dengan demikian semua item tersebut akan diikutsertakan

dalam analisis berikutnya.

3.5 Teknik Analisis Data

1) Sebelum melakukan analisis data, penulis melakukan pengujian terhadap

validitas konstruk alat ukur. Untuk menguji validitas konstruk digunakan

Confirmatory Factor Analysis atau CFA, untuk melihat validitas konstruk tiap

item serta menguji struktur faktor yang diturunkan secara teoritis.

2) Dalam hal ini, yang dimaksud dengan teori adalah bahwa seluruh item bersifat

mengukur satu hal yang sama (unidimensional) yaitu konstruk besar yang

dimaksud untuk diukur. Analisis faktor adalah alat analisis statistik yang

digunakan untuk mengurangi faktor-faktor yang mempengaruhi suatu variabel

menjadi beberapa set indikator saja tanpa mengurangi informasi yang berarti. Dan

akan memungkinkan item yang tidak valid akan dibuang dan yang valid akan

dihitung dan digunakan dalam penelitian.

3) Dalam rangka menjawab pertanyaan penelitian yaitu apakah terdapat pengaruh

yang signifikan dari variabel komunikasi efektif dan kecerdasan emosional

terhadap kebahagiaan pasangan penulis menggunakan metode statistika karena

datanya berupa angka-angka yang merupakan hasil pengukuran atau perhitungan.

Dalam hal ini berdasarkan hipotesis yang akan diukur, peneliti menggunakan

teknik analisis regresi berganda. Teknik regresi berganda atau multiple regression

adalah teknik statistik yang membentuk model hubungan antara variabel terikat

Page 55: PENGARUH KOMUNIKASI EFEKTIF DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27758/1/SITI... · Uji Hipotesis Penelitian ..... 51 4.5. Proporsi Varian ... membawa ketenangan

41

dengan lebih dari satu variabel bebas. Adapun persamaan umum analisis regresi

berganda ini adalah:

Keterangan :

Y : Dependent Variable (DV) yang dalam hal ini adalah kebahagiaan pasangan

a : Konstan, b : Koefisien regresi, X1 : Advice, X2 : Assurance, X3 :Conflict

Management, X4 : Openness, X5 : Positivity, X6 : Social Networking, X7 : Sharing

Task, X8 : Penerimaan Emosi, X9 : Penggunaan Emosi, X10 : Pemahaman Emosi,

X11 : Pengaturan Emosi, e : Residu

Melalui regresi berganda ini dapat diperoleh nilai R, yaitu koefisien

korelasi berganda antara kebahagiaan pasangan dengan aspek komunikasi efektif

dan kecerdasan emosional. Besarnya kemungkinan kebahagiaan yang disebabkan

faktor-faktor yang telah disebutkan tadi ditunjukkan oleh koefisien determinasi

berganda atau R2. R2 merupakan proporsi varian dari kebahagiaan pasangan yang

dijelaskan oleh komunikasi efektif dan kecerdasan emosional. Untuk

mendapatkan nilai R2, digunakan rumusan sebagai berikut :

𝑅2 =𝑆𝑆𝑟𝑒𝑔𝑆𝑆𝑦

Dari analisis multiple regression ini dapat diperoleh beberapa informasi, di

antaranya:

Y’ = a + b1X1+ b2X2+ b3X3+ b4X4+ b5X5+ b6X6+ b7X7+b8X8+ b9X9+ b10X10+ b11X11

Page 56: PENGARUH KOMUNIKASI EFEKTIF DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27758/1/SITI... · Uji Hipotesis Penelitian ..... 51 4.5. Proporsi Varian ... membawa ketenangan

42

1. R2, yang menunjukkan proporsi varians (persentase varian) dari variabel

kebahagiaan pasangan yang bisa diterangkan oleh variabel komunikasi efektif

dan kecerdasan emosional.

2. Uji hipotesis mengenai signifikan atau tidaknya masing-masing koefisien

regresi. Koefisien regresi yang signifikan menunjukkan dampak yang

signifikan dari komunikasi efektif dan kecerdasan emosional.

3. Persamaan regresi yang ditemukan bisa digunakan untuk membuat prediksi

tentang besarannya tingkat kebahagiaan pasangan jika komunikasi efektif dan

kecerdasan emosional diketahui.

Kemudian untuk membuktikan apakah regresi kebahagiaan pasangan pada

komunikasi efektif dan kecerdasan emosional signifikan, maka digunakan uji F.

Dari hasil uji F yang dilakukan, dapat dilihat apakah komunikasi efektif dan

kecerdasan emosional memiliki pengaruh terhadap kebahagiaan pasangan dengan

rumus sebagai berikut :

𝐹 =𝑅2

𝑘�(1 − 𝑅2)

(𝑁 − 𝑘 − 1)�

Keterangan:

k = banyak IV (independent variable)

N = ukuran sampel

Selanjutnya, hipotesis minor dianalisa melalui penjelasan tentang apakah

terdapat pengaruh signifikan yang diberikan komunikasi efektif dan kecerdasan

emosional terhadap kebahagiaan pasangan, caranya adalah dengan dilakukan uji

Page 57: PENGARUH KOMUNIKASI EFEKTIF DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27758/1/SITI... · Uji Hipotesis Penelitian ..... 51 4.5. Proporsi Varian ... membawa ketenangan

43

koefisien regresi dari tiap independent variable (IV) dan dependent variable (DV)

yang dianalisis. Uji tersebut digunakan untuk melihat apakah pengaruh yang

diberikan komunikasi efektif dan kecerdasan emosional terhadap kebahagiaan

pasangan,secara dimensional atau parsial.

Uji ini dilakukan untuk melihat apakah sebuah independent variable (IV)

memberikan kontribusi terhadap dependent variable (DV). Sebelum didapatkan

nilai t dari tiap independent variable (IV), harus didapat terlebih dahulu nilai

standard error of estimate dari b (koefisien regresi) yang didapatkan melalui akar

MSres dibagi dengan SSx. Setelah didapatkan Sb barulah bisa dilakukan uji t, yaitu

hasil bagi dari b (koefisien regresi) dengan Sb itu sendiri. Uji t akan dilakukan

sebanyak sebelas kali sesuai dengan variabel yang dianalisis. Uji t yang dilakukan

menggunakan rumusan sebagai berikut :

𝑡 = 𝑡𝑆𝑏�

Di mana b adalah koefisien regresi dan Sb adalah standard error of estimate dari

b. Hasil uji t ini akan diperoleh dari hasil regresi yang akan dilakukan nantinya.

Page 58: PENGARUH KOMUNIKASI EFEKTIF DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27758/1/SITI... · Uji Hipotesis Penelitian ..... 51 4.5. Proporsi Varian ... membawa ketenangan

44

BAB 4

HASIL PENELITIAN

Dalam bab ini, dipaparkan hasil penelitian yang meliputi, gambaran subjek

penelitian, hasil analisis deskriptif, kategorisasi skor variabel penelitian, hasil

pengujian hipotesis, pembahasan hasil pengujian hipotesis dan proporsi varians.

4.1 Gambaran Subjek Penelitian

Sampel dalam penelitian ini sebanyak 400 orang yang terdiri dari 200 suami dan

200 istri yang tinggal di Kelurahan Kebon Kacang dan Kebon Melati Kecamatan

Tanah Abang, Jakarta Pusat.

4.2 Hasil Analisis Deskriptif

Pada tabel 4.1 digambarkan hasil statistik deskriptif dari variabel dalam penelitian

ini yang berisi nilai minimum, nilai maksimum, mean dan standar deviasi (SD).

Nilai tersebut disajikan dalam tabel 4.2.

Tabel 4.1 Statistik Deskriptif

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

KEBAHAGIAANPERNIKAHAN 400 16.25 67.56 50.0000 9.04313 ADVICE 400 7.42 67.00 50.0000 10.00007 ASSURANCE 400 11.79 63.05 50.0000 9.99976 CONFLICTMANAGE 400 8.03 67.34 50.0000 9.99938 OPENNESS 400 16.42 64.85 50.0000 10.00020 POSITIVITY 400 7.83 69.35 50.0000 9.99861 SOCIALNETWORK 400 33.55 78.09 50.0000 10.00179 SHARINGTASK 400 5.19 65.49 50.0000 10.00018 PENERIMAANEMOSI 400 20.29 66.48 50.0000 8.30496 PENGGUNAANEMOSI 400 20.74 69.35 50.0000 7.42000 PEMAHAMANEMOSI 400 12.57 69.68 50.0000 9.14642 PENGATURANEMOSI 400 17.43 68.47 50.0000 8.25629 Valid N (listwise) 400

Page 59: PENGARUH KOMUNIKASI EFEKTIF DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27758/1/SITI... · Uji Hipotesis Penelitian ..... 51 4.5. Proporsi Varian ... membawa ketenangan

45

Berdasarkan tabel 4.1 di atas, dapat dilihat bahwa nilai maksimum tertinggi

berada pada aspek social networking, sebesar 78.09 dan nilai minimun tertendah

berada pada aspek aspek sharing task, sebesar 5.19.

4.3 Kategorisasi Skor Variabel Penelitian

Kategorisasi dalam penelitian ini dibuat menjadi dua kategori, skor variabel

penelitian yaitu tinggi, sedang dan rendah. Untuk mendapatkan norma

kategorisasi tersebut dilakukan dengan menggunakan pedoman sebagai berikut:

Tabel 4.2 Pedoman Interpretasi Skor

Kategorisasi Rumus Tinggi X ≥ Mean + 1SD Sedang M – 1SD ≤ X ≤ M + 1SD Rendah X ≤ Mean – 1SD

Setelah kategorisasi tersebut didapatkan, maka akan diperoleh nilai persentase

kategori untuk masing-masing variabel. Variabel dependen dan variabel

independen. Variabel dependen terdiri dari variabel kebahagiaan pernikahan

pasangan. Variabel independen terdiri atas dua variabel yaitu komunikasi efektif

dan kecerdasan emosional. Komunikasi efektif meliputi advice, assurance,

conflict management, openness, positivity, social networking, sharing task.

Kecerdasan emosional meliputi penerimaan emosi, penggunaan emosi,

pemahaman emosi dan pengaturan emosi. Sehingga total keseluruhan variabel

yang dapat diketahui kategorisasinya berjumlah dua belas variabel. Kategorisasi

pada variabel penelitian tersebut dapat dilihat pada tabel 4.3.

Page 60: PENGARUH KOMUNIKASI EFEKTIF DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27758/1/SITI... · Uji Hipotesis Penelitian ..... 51 4.5. Proporsi Varian ... membawa ketenangan

46

Tabel 4.3 Kategorisasi Variabel Penelitian

Kategori Frequency Percent Cumulative Percent Kebahagiaan T 177 44.2 44.2 S 28 6.8 6.8 R 195 49 100 Total 400 100 Advice T 62 15.5 15.5 S 292 73 73 R 46 11.5 100 Total 400 100 Assurance T 99 24.7 24.7 S 244 61 61 R 57 14.3 100 Total 400 100 Conflict Management T 49 12.2 12.2 S 294 73.5 73.5 R 57 14.3 100 Total 400 100 Openness T 72 18 18 S 289 72.2 72.2 R 39 9.8 100 Total 400 100 Positivity T 40 10 10 S 282 70.5 70.5 R 78 19.5 100 Total 400 100 Social Nteworking T 65 16.2 16.2 S 290 72.3 72.3 R 45 11.5 100 Total 400 100 Sharing Task T 67 16.7 16.7 S 283 70.8 70.8 R 50 12.5 100 Total 400 100 Penerimaan emosi T 89 22.2 22.2 S 274 68.5 68.5 R 37 9.3 100 Total 400 100 Penggunaan emosi T 62 15.5 15.5 S 277 69.2 69.2 R 61 15.3 100 Total 400 100 Pemahaman emosi T 92 23 23 S 200 50 50 R 108 27 100 Total 400 100 Pengaturan emosi T 60 15.2 15.2 S 287 71.8 71.8 R 53 13 100 Total 400 100

Keterangan : T = Tinggi, S = Sedang, R = Rendah,

Dari tabel 4.3 diketahui bahwa 44.2% partisipan dalam penelitian ini berada pada

kategori tinggi, 6.8% partisipan berada pada kategori sedang dan 49% partisipan

berada pada kategori rendah. Dari pemaparan tersebut dapat terlihat bahwa pada

umumnya tingkat kebahagiaan partisipan berada pada kategori rendah. Hal ini

Page 61: PENGARUH KOMUNIKASI EFEKTIF DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27758/1/SITI... · Uji Hipotesis Penelitian ..... 51 4.5. Proporsi Varian ... membawa ketenangan

47

menunjukkan bahwa sebagian besar partisipan dalam penelitian ini memiliki

tingkat kebahagiaan yang rendah.

Selanjutnya pada aspek komunikasi efektif terdapat tujuh variabel yang

diteliti, yaitu advice, assurance, conflict management, openness, positivity, social

networking, sharing task. Pada variabel advice diketahui bahwa sebesar 15.5%

partisipan dalam penelitian ini berada pada kategori tinggi, 73% berada pada

kategori sedang dan 11.5% berada kategori rendah. Dari pemaparan tersebut dapat

terlihat bahwa pada umumnya tingkat advice partisipan berada pada kategori

sedang. Namun, jika dilihat dari tingkat tinggi dan rendahnya yang paling

dominan berada pada kategori tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar

partisipan dalam penelitian ini sudah maksimal dalam memberikan nasihat satu

sama lain.

Variabel kedua pada komunikasi efektif adalah assurance. Sebesar 24.7%

berada pada kategori tinggi, 61% berada pada kategori sedang dan 14.3% berada

pada kategori rendah. Dari pemaparan tersebut dapat terlihat bahwa pada

umumnya tingkat assurance partisipan berada pada kategori sedang. Namun, jika

dilihat dari tingkat tinggi dan rendahnya yang paling dominan berada pada

kategori tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar partisipan dalam

penelitian ini memiliki komitmen yang tinggi dalam menjalin hubungan

pernikahan.

Variabel ketiga yaitu variabel conflict management. Sebesar 12.2%,

berada pada kategori tinggi, 73.5% berada pada kategori sedang dan 14.3 berada

pada kategori rendah. Dari pemaparan tersebut dapat terlihat bahwa pada

Page 62: PENGARUH KOMUNIKASI EFEKTIF DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27758/1/SITI... · Uji Hipotesis Penelitian ..... 51 4.5. Proporsi Varian ... membawa ketenangan

48

umumnya tingkat conflict management partisipan berada pada kategori sedang.

Namun, jika dilihat dari tingkat tinggi dan rendahnya yang paling dominan berada

pada kategori rendah. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar partisipan

dalam penelitian ini memiliki kemampuan yang rendah dalam menyelesaikan

masalah yang ada.

Variabel keempat yaitu openness. Sebesar 18% berada pada kategori

tinggi, 72.2% berada pada kategori sedang dan 9.8% berada pada kategori rendah.

Dari pemaparan tersebut dapat terlihat bahwa pada umumnya tingkat openness

partisipan berada pada kategori sedang. Namun, jika dilihat dari tingkat tinggi

dan rendahnya yang paling dominan berada pada kategori tinggi. Hal ini

menunjukkan bahwa sebagian besar partisipan dalam penelitian ini memiliki

tingkat keterbukaan yang tinggi antar pasangan.

Variabel kelima yaitu positivity. Sebesar 10% berada pada kategori tinggi,

70.5% berada pada kategori sedang dan 19.5 berada pada kategori rendah. Dari

pemaparan tersebut dapat terlihat bahwa pada umumnya tingkat positivity

partisipan berada pada kategori sedang. Namun, jika dilihat dari tingkat tinggi dan

rendahnya yang paling dominan berada pada kategori rendah. Hal ini

menunjukkan bahwa sebagian besar partisipan dalam penelitian ini memiliki

pemikiran positif yang rendah dalam berinteraksi dengan pasangannya.

Variabel keenam yaitu social networking. Sebesar 16.2% berada pada

kategori tinggi, 72.3% berada pada kategori sedang dan 11.5% berada pada

kategori rendah. Dari pemaparan tersebut dapat terlihat bahwa pada umumnya

tingkat social networking partisipan berada pada kategori sedang. Namun, jika

Page 63: PENGARUH KOMUNIKASI EFEKTIF DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27758/1/SITI... · Uji Hipotesis Penelitian ..... 51 4.5. Proporsi Varian ... membawa ketenangan

49

dilihat dari tingkat tinggi dan rendahnya yang paling dominan berada pada

kategori tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar partisipan dalam

penelitian ini memiliki interaksi yang baik dengan pasangan dan rekan-rekan

kerjanya.

Variabel terakhir dari aspek komunikasi efektif adalah sharing task,

Sebesar 16.7% berada pada kategori tinggi, 70.8% berada pada kategori sedang

dan 12.5% berada pada kategori rendah. Dari pemaparan tersebut dapat terlihat

bahwa pada umumnya tingkat sharing task partisipan berada pada kategori

sedang. Namun, jika dilihat dari tingkat tinggi dan rendahnya yang paling

dominan berada pada kategori tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar

partisipan dalam penelitian ini memiliki tanggung jawab yang tinggi dalam

menjalankan tugas rumah tangga.

Selanjutnya aspek kedua setelah komunikasi efektif adalah kecerdasan

emosional, terdiri dari empat aspek, yaitu penerimaan emosi, penggunaan emosi,

pemahaman emosi dan pengaturan emosi. Pada variabel penerimaan emosi

diketahui bahwa sebesar 22.2% partisipan dalam penelitian ini berada pada

kategori tinggi, 68.5% berada pada kategori sedang dan 9.3% berada pada

kategori rendah. Dari pemaparan tersebut dapat terlihat bahwa pada umumnya

tingkat penerimaan emosi partisipan berada pada kategori sedang. Namun, jika

dilihat dari tingkat tinggi dan rendahnya yang paling dominan berada pada

kategori tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar partisipan dalam

penelitian ini memiliki kemampuan penerimaan emosi yang baik.

Page 64: PENGARUH KOMUNIKASI EFEKTIF DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27758/1/SITI... · Uji Hipotesis Penelitian ..... 51 4.5. Proporsi Varian ... membawa ketenangan

50

Variabel kedua yaitu penggunaan emosi. Sebesar 15.5% partisipan dalam

penelitian ini berada pada kategori tinggi, 69.2% berada pada kategori sedang dan

15.3% berada pada kategori rendah. Dari pemaparan tersebut dapat terlihat bahwa

pada umumnya tingkat penggunaan emosi partisipan berada pada kategori sedang.

Namun, jika dilihat dari tingkat tinggi dan rendahnya yang paling dominan berada

pada kategori tinggi, meskipun selesihnya hanya 0.2 %. Hal ini menunjukkan

bahwa sebagian besar partisipan dalam penelitian ini mampu menggunakan

emosi yang dirasakan dengan baik.

Variabel ketiga yaitu pemahaman emosi. Sebesar 23% berada pada

kategorisasi tinggi, 50% berada pada kategori sedang dan sebesar 27% berada

pada kategori rendah. Dari pemaparan tersebut dapat terlihat bahwa pada

umumnya tingkat pemahaman emosi partisipan berada pada kategori sedang.

Namun, jika dilihat dari tingkat tinggi dan rendahnya yang paling dominan berada

pada kategori rendah. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar partisipan

dalam penelitian ini Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar partisipan dalam

penelitian ini kurang mampu memahami penyebab-penyebab munculnya emosi,

baik pada dirinya sendiri maupun pasangannya.

Variabel terakhir yaitu pengaturan emosi. Sebesar 15.2% berada pada

kategori tinggi, 71.8 berada pada kategori sedang dan 13% berada pada kategori

rendah. Dari pemaparan tersebut dapat terlihat bahwa pada umumnya tingkat

pengaturan emosi partisipan berada pada kategori sedang. Namun, jika dilihat dari

tingkat tinggi dan rendahnya yang paling dominan berada pada kategori tinggi.

Page 65: PENGARUH KOMUNIKASI EFEKTIF DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27758/1/SITI... · Uji Hipotesis Penelitian ..... 51 4.5. Proporsi Varian ... membawa ketenangan

51

Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar partisipan dalam penelitian ini sudah

mampu mengontrol emosinya dengan baik.

4.4 Hasil Uji Hipotesis Penelitian

Selanjutnya dalam penelitian ini dilakukan uji hipotesis untuk mengetahui

pengaruh antara masing-masing independent variable (IV) terhadap dependent

variable (DV). Analisis dilakukan dengan teknik Multiple Regression. Data yang

dianalisi diantaranya faktor skor atau true score yang diperoleh dari hasil analisis

faktor. Alasan penggunaan faktor skor adalah untuk menghindari dampak negatif

dari kesalahan pengukuran.

Pada tahapan ini teknik yang digunakan dalam penelitian adalah analisis

regresi berganda menggunakan software SPSS 17.0. Dalam regresi ada 3 hal yang

perlu dilihat, yaitu melihat besaran R-square untuk mengetahui berapa persen (%)

varians dependent variable (DV) yang dijelaskan oleh independent variable (IV).

Kedua uji hipotesis mengenai signifikan atau tidaknya masing-masing koefisien

regresi. Ketiga untuk melihat persamaan regresi yang digunakan untuk melihat

prediksi besaran tingkat kebahagiaan pasangan jika variabel independennya

diketahui. Selanjutnya untuk tabel R square, dapat dilihat pada tabel 4.4.

Tabel 4.4 Model Summary Analisis Regresi

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .640a .410 .393 7.04350 a. Predictors: (Constant), PENGATURANEMOSI, SOCIALNETWORK, CONFLICTMANAGE, POSITIVITY, SHARINGTASK, PEMAHAMANEMOSI, ASSURANCE, PENGGUNAANEMOSI, PENERIMAANEMOSI, ADVICE, OPENNESS

Page 66: PENGARUH KOMUNIKASI EFEKTIF DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27758/1/SITI... · Uji Hipotesis Penelitian ..... 51 4.5. Proporsi Varian ... membawa ketenangan

52

Dari tabel 4.4, dapat dilihat bahwa perolehan R-square sebesar 0.410 atau

41%. Artinya proporsi varians dari kebahagiaan pasangan yang dapat dijelaskan

oleh semua independent variable adalah sebesar 41%, sisanya, 59% dipengaruhi

oleh variabel lain yang tidak ikut diukur dalam penelitian ini.

Selanjutnya dianalisis dampak dari seluruh independent variable (IV)

terhadap kebahagiaan pasangan. Adapun hasil uji F dapat dilihat pada tabel 4.5.

Tabel 4.5 Tabel ANOVA pengaruh keseluruhan IV terhadap DV

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 13380.470 11 1216.406 24.519 .000a Residual 19249.023 388 49.611

Total 32629.493 399 a. Predictors: (Constant), PENGATURANEMOSI, SOCIALNETWORK, CONFLICTMANAGE, POSITIVITY, SHARINGTASK, PEMAHAMANEMOSI, ASSURANCE, PENGGUNAANEMOSI, PENERIMAANEMOSI, ADVICE, OPENNESS b. Dependent Variable: KEBAHAGIAANPERNIKAHAN

Jika dilihat pada bagian kolom sig, dapat diketahui nilai (p < 0.05), maka hipotesis

nol ditolak. Oleh karena itu hipotesis nihil mayor yang menyatakan bahwa tidak

terdapat pengaruh signifikan dari variabel komunikasi efektif (advice, assurance,

conflict management, openness, positivity, social networking, sharing task) dan

variabel kecerdasan emosional (penerimaan emosi, penggunaan emosi,

pemahaman emosi dan pengaturan emosi) terhadap kebahagiaan pernikahan

pasangan suami istri ditolak.

Page 67: PENGARUH KOMUNIKASI EFEKTIF DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27758/1/SITI... · Uji Hipotesis Penelitian ..... 51 4.5. Proporsi Varian ... membawa ketenangan

53

Tabel 4.6 Koefisien Regresi

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients Sig. B Std. Error Beta

1

(Constant) 10.792 3.697 .004 ADVICE .116 .048 .128 .015 ASSURANCE .258 .046 .285 .000 CONFLICTMANAGE .015 .044 .016 .738 OPENNESS .118 .053 .131 .026 POSITIVITY .051 .044 .057 .240 SOCIALNETWORK -.014 .036 -.015 .706 SHARINGTASK .089 .043 .099 .040 PENERIMAANEMOSI .138 .057 .127 .016 PENGGUNAANEMOSI .095 .062 .078 .130 PEMAHAMANEMOSI -.101 .046 -.102 .029 PENGATURANEMOSI .018 .052 .016 .729

a. Dependent Variable: KEBAHAGIAANPERNIKAHAN

Berdasarkan tabel 4.6 di atas, dapat disimpulkan persamaan regresinya sebagai

berikut.

Kebahagiaan Pasangan’ = 10.792 + 0.116 Advice + 0.258 Assurance + 0.015

Conflict Management + 0.118 Openness + 0.051

Positivity – 0.014 Social networking + 0.089 Sharing

Task + 0.138 pemahaman emosi + 0.095 penggunaan

emosi – 0.101 pemahaman emosi + 0.108

pengaturan emosi.

Untuk melihat signifikan atau tidaknya koefisien regresi yang dihasilkan dapat

dilihat pada nilai sig pada kolom di atas, jika sig< 0.05 maka koefisien regresi

yang dihasilkan signifikan pengaruhnya terhadap kebahagiaan pasangan dan

sebaliknya. Dari hasil di atas terdapat enam koefisien regresi yang signifikan

pengaruhnya terhadap kebahagiaan pasangan, yaitu advice, assurance, openness,

Page 68: PENGARUH KOMUNIKASI EFEKTIF DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27758/1/SITI... · Uji Hipotesis Penelitian ..... 51 4.5. Proporsi Varian ... membawa ketenangan

54

sharing task, penerimaan emosi, pemahaman emosi sedangkan sisanya tidak

signifikan. Hal ini menyatakan hanya enam independent variable (IV) dari 11

variabel yang signifikan. Penjelasan dari nilai koefisien regresi yang diperoleh

pada masing-masing independent variable (IV) adalah sebagai berikut:

1. Nilai koefisien regresi sebesar 0.116 pada variabel advice dengan nilai sig

sebesar 0.015 (sig < 0.05), yang berarti bahwa advice secara positif memiliki

pengaruh signifikan terhadap kebahagiaan pernikahan. Artinya, semakin intens

pasangan memberikan nasihat satu sama lain maka semakin tinggi tingkat

kebahagiaan pernikahannya.

2. Nilai koefisien regresi sebesar 0.258 pada variabel assurance dengan nilai sig

sebesar 0.000 (sig < 0.05), yang berarti bahwa assurance secara positif

memiliki pengaruh signifikan terhadap kebahagiaan pernikahan. Artinya,

semakin tinggi komitmen yang dijalankan oleh pasangan maka semakin tinggi

pula tingkat kebahagiaannya.

3. Nilai koefisien regresi sebesar 0.015 pada variabel conflict management

dengan nilai sig sebesar 0.738 (sig > 0.05), yang berarti bahwa conflict

management tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap kebahagiaan

pernikahan.

4. Nilai koefisien regresi sebesar 0.118 pada variabel openness dengan nilai sig

sebesar 0.026 (sig < 0.05), yang berarti bahwa openness secara positif memiliki

pengaruh signifikan terhadap kebahagiaan pernikahan. Artinya, semakin tinggi

tingkat keterbukaan terhadap pasangan, maka semakin tinggi tingkat

kebahagiaannya.

Page 69: PENGARUH KOMUNIKASI EFEKTIF DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27758/1/SITI... · Uji Hipotesis Penelitian ..... 51 4.5. Proporsi Varian ... membawa ketenangan

55

5. Nilai koefisien regresi sebesar 0.051 pada variabel positivity dengan nilai sig

sebesar 0.240 (sig > 0.05), yang berarti bahwa positivity tidak memiliki

pengaruh signifikan terhadap kebahagiaan pernikahan.

6. Nilai koefisien regresi sebesar -0.014 pada variabel social networking dengan

nilai sig sebesar 0.706 (sig > 0.05), yang berarti bahwa social networking tidak

memiliki pengaruh signifikan terhadap kebahagiaan pernikahan.

7. Nilai koefisien regresi sebesar 0.089 pada variabel sharing task dengan nilai

sig sebesar 0.040 (sig > 0.05), yang berarti bahwa sharing task memiliki

pengaruh signifikan terhadap kebahagiaan pernikahan. Artinya semakin tinggi

tanggung jawab yang dilakukan oleh pasangan suami istri, terhadap tugasnya

maka semakin tinggi pula tingkat kebahagiaannya.

8. Nilai koefisien regresi sebesar 0.138 pada variabel penerimaan emosi dengan

nilai sig sebesar 0.016 (sig < 0.05), yang berarti bahwa penerimaan emosi

secara positif memiliki pengaruh signifikan terhadap kebahagiaan pernikahan.

Artinya, semakin tinggi tingkat penerimaan emosi pada diri sendiri dan

pasangan, maka semakin tinggi tingkat kebahagiaannya.

9. Nilai koefisien regresi sebesar 0.095 pada variabel penggunaan emosi dengan

nilai sig sebesar 0.130 (sig > 0.05), yang berarti bahwa penggunaan emosi

tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap kebahagiaan pernikahan.

10. Nilai koefisien regresi sebesar -0.101 pada variabel pemahaman emosi

dengan nilai sig sebesar 0.029 (sig > 0.05), yang berarti bahwa pemahaman

emosi memiliki pengaruh signifikan terhadap kebahagiaan pernikahan. Artinya

Page 70: PENGARUH KOMUNIKASI EFEKTIF DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27758/1/SITI... · Uji Hipotesis Penelitian ..... 51 4.5. Proporsi Varian ... membawa ketenangan

56

semakin tinggi pemahaman pasangan suami istri mengenai emosi, maka

semakin rendah tingkat kebahagiannya.

11. Nilai koefisien regresi sebesar 0.108 pada variable pengaturan emosi dengan

nilai sig sebesar 0.729 (sig < 0.05), yang berarti bahwa pengaturan emosi tidak

memiliki pengaruh signifikan terhadap kebahagiaan pernikahan.

Dari penjabaran hasil di atas, maka dapat diketahui bahwa hipotesis minor

yang diterima berjumlah enam dari sebelas variabel yaitu H2 yang menyatakan

bahwa terdapat pengaruh yang signifikan openness terhadap kebahagiaan

pernikahan pasangan suami istri. Selanjutnya H3, yang menyatakan bahwa

terdapat pengaruh signifikan assurance terhadap kebahagiaan pernikahan

pasangan suami istri. Setelah itu H5, yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh

yang signifikan sharing task kebahagiaan pernikahan pasangan suami istri.

Disusul dengan H7 yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan

advice terhadap kebahagiaan pernikahan pasangan suami istri. Kemudian H8

yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan penerimaan emosi

terhadap kebahagiaan pernikahan pasangan suami istri. Terakhir H10 yang

menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pemahamaan emosi

terhadap kebahagiaan pernikahan pasangan suami istri.

4.5 Proporsi Varian

Selanjutnya, dianalisa juga bagaimana penambahan proporsi varians dari tiap

independent variable (IV) terhadap dependent variable (DV). Pada tabel

4.7signifikansi bisa dilihat pada kolom pertama dari kanan, bila sig< 0.05 berarti

variabel tersebut signifikan. Sedangkan sumbangan varians yang diberikan

Page 71: PENGARUH KOMUNIKASI EFEKTIF DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27758/1/SITI... · Uji Hipotesis Penelitian ..... 51 4.5. Proporsi Varian ... membawa ketenangan

57

independent variable (IV) terhadap dependent variable (DV) bisa dilihat pada

baris R Square Change. Besarnya proporsi varians pada kebahagiaan pasangan

suami istri pada tabel 4.7.

Tabel 4.7 Proporsi varians independent variable (IV)

Model R Square Change Statistics

R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change

1 .192 .192 94.823 1 398 .000

2 .334 .142 84.457 1 397 .000

3 .344 .010 6.126 1 396 .014

4 .375 .031 19.731 1 395 .000

5 .379 .004 2.270 1 394 .133

6 .380 .001 .403 1 393 .526

7 .388 .008 5.602 1 392 .018

8 .401 .002 8.517 1 391 .004

9 .403 .007 .872 1 390 .351

10 .410 .013 27.020 1 389 .000

11 .410 .000 .121 1 388 .729

X1: ADVICE, X2: ASSURANCE, X3: CONFLICT MANAGEMENT, X4: OPENNES, X5: POSITIVITY, X6:

SOCIAL NETWORKING, X7: SHARING TASK, X8: PENERIMAAN EMOSI, X9: PENGGUNAAN EMOSI, X10:

PEMAHAMAN EMOSI, X11: PENGATURAN EMOSI

Dari tabel di atas didapatkan informasi sebagai berikut:

1. Variabel advice memberikan sumbangan sebesar 19.2% terhadap varians

kebahagiaan. Sumbangan tersebut signifikan dengan F Change= 94.823, df1 =

1 dan df2= 398 dengan Sig.F Change= 0.000 (sig < 0.05).

2. Variabel assurance memberikan sumbangan sebesar 14.2% terhadap varians

kebahagiaan. Sumbangan tersebut signifikan dengan F Change= 84.457, df1 =

1 dan df2= 397 dengan Sig.F Change= 0.000 (sig < 0.05).

Page 72: PENGARUH KOMUNIKASI EFEKTIF DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27758/1/SITI... · Uji Hipotesis Penelitian ..... 51 4.5. Proporsi Varian ... membawa ketenangan

58

3. Variabel conflict management memberikan sumbangan sebesar 1% terhadap

varians kebahagiaan. Sumbangan tersebut signifikan dengan F Change= 6.126,

df1 = 1 dan df2= 396 dengan Sig.F Change= 0.014 (sig < 0.05).

4. Variabel openness memberikan sumbangan sebesar 3.1% terhadap varians

kebahagiaan. Sumbangan tersebut signifikan dengan F Change= 19.731, df1 =

1 dan df2= 395 dengan Sig.F Change= 0.000 (sig < 0.05).

5. Variabel positivity memberikan sumbangan sebesar 0.4% terhadap varians

kebahagiaan. Sumbangan tersebut tidak signifikan dengan F Change= 2.270,

df1 = 1 dan df2= 394 dengan Sig.F Change= 0.133 (sig > 0.05).

6. Variabel social networking memberikan sumbangan sebesar 0.1% terhadap

varians kebahagiaan. Sumbangan tersebut tidak signifikan dengan F Change=

0.403, df1 = 1 dan df2= 393 dengan Sig.F Change= 0.526 (sig > 0.05).

7. Variabel sharing task memberikan sumbangan sebesar 0.8% terhadap varians

kebahagiaan. Sumbangan tersebut signifikan dengan F Change= 5.602, df1 = 1

dan df2= 392 dengan Sig.F Change= 0.018 (sig < 0.05).

8. Variabel penerimaan emosi memberikan sumbangan sebesar 0.2% terhadap

varians kebahagiaan. Sumbangan tersebut signifikan dengan F Change= 8.517,

df1 = 1 dan df2= 391 dengan Sig.F Change= 0.004 (sig < 0.05).

9. Variabel penggunaan emosi memberikan sumbangan sebesar 0.7% terhadap

varians kebahagiaan. Sumbangan tersebut signifikan dengan F Change=0.872,

df1 = 1 dan df2= 390 dengan Sig.F Change= 0.351 (sig < 0.05).

Page 73: PENGARUH KOMUNIKASI EFEKTIF DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27758/1/SITI... · Uji Hipotesis Penelitian ..... 51 4.5. Proporsi Varian ... membawa ketenangan

59

10. Variabel pemahaman emosi memberikan sumbangan sebesar 0.13% terhadap

varians kebahagiaan. Sumbangan tersebut tidak signifikan dengan F Change=

27.020, df1 = 1 dan df2= 389 dengan Sig.F Change= 0.000 (sig > 0.05).

11. Variabel pengaturan emosi memberikan sumbangan sebesar 0.00% terhadap

varians kebahagiaan. Sumbangan tersebut signifikan dengan F Change= 0.121,

df1 = 1 dan df2= 388 dengan Sig.F Change= 0.729 (sig < 0.05).

Dengan demikian, terdapat tujuh dari sebelas independent variable (IV),

yaitu advice, assurance, conflict management, openness, sharing task, penerimaan

emosi dan pemahaman emosi yang berpengaruh secara signifikan terhadap

kebahagiaan pasangan jika dilihat dari besarnya R2 yang dihasilkan dari

sumbangan proporsi variabel yang diberikan.

Page 74: PENGARUH KOMUNIKASI EFEKTIF DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27758/1/SITI... · Uji Hipotesis Penelitian ..... 51 4.5. Proporsi Varian ... membawa ketenangan

60

BAB 5

KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

Pada bab ini, penulis memaparkan kesimpulan, diskusi dan saran.

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil uji hipotesis mayor, didapatkan kesimpulan bahwa

terdapat pengaruh yang signifikan dari komunikasi efektif (advice, assurance,

conflict management, openness, positivity, social networking, sharing tasks) dan

kecerdasan emosional (penerimaan emosi, penggunaan emosi, pemahaman emosi

dan pengaturan emosi) terhadap kebahagiaan pasangan suami istri.

Kemudian berdasarkan hasil uji hipotesis minor yang menguji signifikansi

masing-masing koefisien regresi terhadap dependent variable (DV), diperoleh

hanya ada lima koefisien regresi yang signifikan mempengaruhi kebahagiaan

pernikahan pasangan suami istri yaitu advice, assurance, openness,sharing task,

penerimaan emosi dan pemahaman emosi. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa kebahagiaan pernikahan pasangan suami istri dipengaruhi oleh advice,

assurance, openness dan sharing task yang merupakan aspek dari komunikasi

efektif dan penerimaan emosi dan pemahaman emosi yang merupakan aspek

kecerdasan emosional.

5.2. Diskusi

Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian hipotesis, didapatkan bahwa ada

pengaruh yang signifikan dari komunikasi efektif dan kecerdasan emosional

terhadap kebahagiaan pasangan. Hal ini sejalan dengan penjelasan mengenai

hubungan pernikahan oleh Thomas (dalam Batool dan Khalid, 2012) yang

Page 75: PENGARUH KOMUNIKASI EFEKTIF DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27758/1/SITI... · Uji Hipotesis Penelitian ..... 51 4.5. Proporsi Varian ... membawa ketenangan

61

menjelaskan bahwa pernikahan yang sehat itu bukan berarti bebas dari konflik,

melainkan pasangan suami istri tersebut mampu mencari jalan keluar yang efektif

atas permasalahan yang mereka hadapi. Penyelesaian efektif tersebut dapat

membawa ketenangan ketika terjadi perselisihan dan perbedaan pendapat serta

dapat bersikap asertif dan saling bekerja sama.

Dalam penelitian ini ditemukan beberapa aspek komunikasi efektif dan

kecerdasan emosional yang mempengaruhi kebahagiaan pernikahan. Pada

variabel komunikasi efektif ditemukan empat dari tujuh aspek, yaitu advice

(saran), assurance (komitmen), openness (keterbukaan) dan sharing task

(pembagian tugas) yang berpengaruh secara signifikan terhadap kebahagiaan

pernikahan. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian nasihat yang dilakukan oleh

pasangan suami istri dalam berumah tangga dapat memunculkan kebahagiaan,

karena mereka dapat saling mengingatkan satu sama lain saat mereka melakukan

kesalahan. Selanjutnya komitmen yang ada dalam rumah tangga perlu dijaga

dengan baik, karena komitmen itu merupakan sebuah janji yang disepakati oleh

kedua pasangan saat mereka menikah. Selain itu keterbukaan juga dapat

menciptakan kebahagiaan dalam pernikahan, karena dengan keterbukaan tidak ada

rahasia apapun yang disembunyikan oleh pasangan dalam berhubungan. Selain

nasihat, komitmen dan keterbukaan, pembagian tugas juga berpengaruh terhadap

kebahagiaan pernikahan. Hal ini dikarenakan tanggung jawab yang dijalankan

oleh pasangan suami istri mencerminkan keseriusan mereka dalam berhubungan.

Hasil penelitian di atas sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Al-Othman

Page 76: PENGARUH KOMUNIKASI EFEKTIF DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27758/1/SITI... · Uji Hipotesis Penelitian ..... 51 4.5. Proporsi Varian ... membawa ketenangan

62

(2011) yang memperoleh hasil bahwa komunikasi efektif sangat kuat dalam

menentukan kebahagiaan pernikahan.

Menariknya dalam penelitian ini positivity (perilaku positif), conflict

management (penanganan konflik) dan social networking (interaksi sosial) tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap kebahagiaan pernikahan. Hal ini

menunjukkan bahwa perilaku positif seperti sifat menyenangkan dan keceriaan

bukanlah penentu kebahagiaan pernikahan. Hal ini dapat disebabkan karena dalam

berumah tangga, pasangan seringkali dihadapkan dengan beragam persoalan,

karena itu ketika salah satu pasangan mencoba berperilaku positif tidak selamanya

perilaku positif tersebut direspon dengan baik oleh pasangannya. Selain itu

penanganan konflik juga tidak berpengaruh signifikan terhadap kebahagiaan

pernikahan. Hal ini menunjukkan bahwa tidak semua penanganan yang dilakukan

oleh pasangan suami istri dapat berjalan secara efektif. Selain perilaku positif, dan

penanganan konflik, interaksi sosial juga menjadi variabel lainnya yang tidak

berpengaruh terhadap kebahagiaan pernikahan. Hal ini menunjukkan bahwa

interaksi yang dilakukan oleh seseorang terhadap pasangannya tidak begitu intens

dilakukan.

Bagaimanapun juga komunikasi efektif merupakan konstruk psikologi

yang mempengaruhi kebahagiaan pernikahan. Sehingga aspek-aspek komunikasi

efektif tersebut menarik untuk diteliti dengan sampel dan metodologi penelitian

yang berbeda.

Variabel kedua setelah komunikasi efektif adalah kecerdasan emosional.

Pada variabel ini terdapat dua dari empat aspek yang berpengaruh terhadap

Page 77: PENGARUH KOMUNIKASI EFEKTIF DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27758/1/SITI... · Uji Hipotesis Penelitian ..... 51 4.5. Proporsi Varian ... membawa ketenangan

63

kebahagiaan pernikahan, yaitu penerimaan emosi dan pemahaman emosi.

Penerimaan emosi yang seseorang rasakan terhadap diri dan pasangannya

mempengaruhi kebahagiaan. Hal ini menunjukkan bahwa ketika seseorang secara

sadar menerima emosi pada diri dan pasangannya dengan baik, seseorang tersebut

dapat memperoleh kebahagiaan pernikahan. Hal ini sejalan dengan penelitian

yang dilakukan oleh Fitness (2001) yang menunjukkan bahwa penerimaan emosi

yang baik dapat memunculkan kebahagiaan pernikahan. Begitu juga dengan

pemahaman emosi. Namun dalam temuan ini pemahaman emosi berpengaruh

negatif terhadap kebahagiaan pernikahan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin

paham seseorang mengenai emosi yang ada pada diri dan pasangannya, semakin

rendah tingkat kebahagiaannya.

Selanjutnya aspek penggunaan emosi dan pengaturan emosi tidak

mempengaruhi kebahagiaan pernikahan. Hal ini bertentangan dengan penelitian

yang dilakukan oleh Fitness (2001) bahwa penggunaan emosi dan pengaturan

emosi mempengaruhi kebahagiaan pernikahan. Hal ini disebabkan karena

penggunaan dan pengaturan emosi yang dilakukan oleh pasangan belum baik.

Secara umum mengenai temuan kecerdasan emosional terhadap

kebahagiaan pernikahan menunjukkan bahwa ketika pasangan sudah dengan baik

menerima dan memahami kondisi emosi yang ada pada diri dan pasangannya,

tidak selamanya penerimaan dan pemahaman tersebut dapat diaplikasikan dan

diatur dengan baik. Oleh karena itu dari keempat aspek kecerdasan emsional

hanya dua yang berpengaruh terhadap kebahagiaan pernikahan.

Page 78: PENGARUH KOMUNIKASI EFEKTIF DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27758/1/SITI... · Uji Hipotesis Penelitian ..... 51 4.5. Proporsi Varian ... membawa ketenangan

64

5.3. Saran

Pada bagian ini, saran dibagi menjadi dua, bagian yaitu saran metodologis dan

saran praktis. Penulis memberikan saran secara metodologis dengan harapan dapat

memberikan kontribusi untuk perkembangan penelitian selanjutnya, terutama

dalam ranah psikologi keluarga. Selain itu, peneliti juga menguraikan saran secara

praktis dengan harapan dapat memberikan informasi tambahan, terutama bagi

pembaca yang berniat melakukan penelitian mengenai komunikasi efektif dan

kecerdasan emosional terhadap kebahagiaan pasangan suami istri.

5.3.1. Saran Metodologis

1. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

insidental sampling, dimana pengambilan sampel dilakukan secara kebetulan.

Oleh karena itu untuk penelitian berikut, dapat dipertimbangkan menggunakan

teknik probability sampling misalnya teknik cluster sampling.

2. Pada penelitian ini yang menjadi variabel independen hanyalah komunikasi

efektif dan kecerdasan emosional. Oleh karena itu perlu kiranya memperkaya

variabel lain sebagai variabel independen yang mempengaruhi kebahagiaan,

seperti pendapatan, usia pernikahan, relijiusitas dan lain sebagainya.

3. Alat ukur kebahagiaan pernikahan yang digunakan dalam penelitian ini

meliputi emosi positif dari aspek penentu kebahagiaan pernikahan yang

dikembangkan oleh Gottman. Sehingga untuk penelitian selanjutnya diperlukan

alat ukur lain yang secara langsung dapat mengukur kebahagiaan pernikahan

tersebut.

Page 79: PENGARUH KOMUNIKASI EFEKTIF DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27758/1/SITI... · Uji Hipotesis Penelitian ..... 51 4.5. Proporsi Varian ... membawa ketenangan

65

5.3.2. Saran Praktis

1. Pada penelitian ini ditemukan bahwa ada pengaruh dari variabel komunikasi

efektif dan kecerdasan emosional terhadap kebahagiaan pasangan suami istri.

Untuk itu bagi pasangan suami istri hendaklah berupaya meningkatkan

komunikasi efektif dan kecerdasan emosional agar kondisi rumah tangga

menjadi lebih bahagia.

2. Bagi calon pasangan suami istri, hendaknya mengikuti bimbingan pranikah

terlebih dahulu, agar dapat memperoleh informasi mengenai bekal berumah

tangga.

3. Bagi pasangan suami istri yang bermasalah hendaknya mengikuti konseling

keluarga, agar kondisi rumah tangga kembali bahagia.

Page 80: PENGARUH KOMUNIKASI EFEKTIF DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27758/1/SITI... · Uji Hipotesis Penelitian ..... 51 4.5. Proporsi Varian ... membawa ketenangan

DAFTAR PUSTAKA

Al-Othman, H. M. (2012). Marital happiness of married couples in the UAE society: A sampel from Sharjah. Jurnal of Science and Education, 8(4).

Amato, P. R., & Previti, D. (2003). People’s reasons for divorcing gender, social class the life course, and adjustment. Journal of Family Issues, 24(5), 602- 626.

Animasahun, R. A., & Oladeni, O.O. (2012). Effect of assertiveness training and marital communication skills in enhancing marital satisfaction among bapist couples state, Nigeria. Global Journal of Human Social Science Arts & Humanities,12, 27-38.

Azrin, N., Naster, B., & Jones, R. (1973). Reciprocity counseling: A rapid learning-based procedure for marital counseling. Behaviour Research and Therapy, 11, 365-382.

Batool, S.S., & Khalid, R. (2012). Emotional intelligence: A predictor of marital quality in Pakistan couples. Pakistan Journal of Psychology Research, 27(1), 65-88.

Canary, D.J., Stafford, L., & Semic, B.A. (2002). A panel study of the associations between maintenance strategies and relational characteristics. Journal of Marriage and family, 64(2), 395-406. Diunduh tanggal 09 September 2014 dari http://www.jstor.org/stable/3600113.

Caruso, D. (2002). Mayer salovey caruso emotional intelligence test. Multi-health system inc.

Conte, J. M. (2005). A review and critique of emotional intelligence measures. Journal of Organizational Behavior, 26, 433-440. Diunduh tanggal 09 September 2014 dari http://www.jstor.org/stable/4093838.

Esere, M., Yusuf, J., & Otomosho, J.A. (2011). Influence of spousal communication on marital stability: Implication for conducive home environment. Edo Journal of Counseling, 4(1&2).

Fatima, M., & Ajmal M. A. (2012). Happy mariage: A qualitative study in pakistan. Journal of Social and Clinical Psychology, 9(2), 37-42.

Fitness, J (2001). Emotional intelligence and intimate relationships. In J. Ciarrochi, J. P. Forgas, & J.D. Mayer (Eds.) Emotional intelligence and everyday life (pp.xi-xviii). New York: Psychology Press.

Page 81: PENGARUH KOMUNIKASI EFEKTIF DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27758/1/SITI... · Uji Hipotesis Penelitian ..... 51 4.5. Proporsi Varian ... membawa ketenangan

Frisco, M. L,. & Williams, K. (2003). Perceived housework equity, marital happiness, and divorce in dual-earner households. Journal of Family Isuues, 24, 51-73. Diunduh tanggal 11 September 2014 dari http://jfi.sagepub.com/content/24/1/51.

Furnham, A., & Christoforou, I. (2007). Personality traits, emotional intelligence, and multiple happiness. North American Journal of Psychology, 9(3), 439- 462.

Goleman, D. (2000). Kecerdasan emosional mengapa EI lebih penting daripada IQ. Jakarta: Gramedia Pustaka Utara.

Goleman, D. (1998). The emotional intelligence of leaders. Journal of Leader to Leader,10, 20-26.

Gottman, J.M (1999). The seven principles for making marriage work. New York: Crown Publishers, Inc.

Gottman, J.M., & Notarius C.I. (2002). Marital research in the 20th century and a research agenda for the 21st century. Family Process, 41(2), 159-197.

Hurlock, EB. (1980). Development psychology: A life-span approach. Psikologi perkembangan: Suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan. Istiwidyanti dan Soedjarwo (terj). Jakarta: Erlangga.

Joshi, S.J., & Thingujam, N.S. (2009). Perceived emotional intelligence and marital adjustment: Examining the mediating role of personality and social desirability. Journal of the Indian Academy of Applied Psychology, 35(1), 79-86.

Kidenda, T.J. (2002). A study of cultural variability and relational maintenance behaviors for international and domestic proximal and long distance interpersonal relationships. Thesis.

Mayer, J.D., Caruso D.R., & Salovey, P. (2000). Emotional intelligence meets traditional standards for an intelligence. Intelligence, 27(4), 267-298.

McCroskey, J.C. (1992) Reliability and validity of the willingness to communicate scale. Communication Querterly, 40(1), 16-25.

Osakinle, E.O., & Okafor, V.C. (2013). Lack of effective communication among couples in ekiti state, nigeria. Asian Journal of Education and e-Learning, 01(05), 2321-2454.

Pengadilan Tinggi Agama Jakarta (2013).

Page 82: PENGARUH KOMUNIKASI EFEKTIF DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27758/1/SITI... · Uji Hipotesis Penelitian ..... 51 4.5. Proporsi Varian ... membawa ketenangan

Punyanunt-Carter, N.M. (2004). Using equity to examine relationship maintenance and satisfaction in father-daughter relationship. Human Communication. A Publication of the Pacific and Asian Communication Association, 11(1), 157-172.

Salovey, P., & Grewal, D. (2005). The science of emotional intelligence. American Psychological Society, 14(6). Diunduh tanggal 09 September 2014 dari http://www.jstor.org/stable/20183048.

Scoen. R., et.al. (2002). Women’s emplyoment, marital happiness, and divorce. Social Forces, 81(2), 643-662. Diunduh tanggal 11 September 2014 dari http://www.jstor.org/stable/3086485.

Schutte, N.S., et.al (2001). Emotional intelligence and interpersonal relations. The Journal of Social Psychology, 14(4), 523-536. Diunduh tanggal 08 September 2014 dari http://www.tandfonline.com/loi/vsoc20. Smith, L., Ciarrochi, J., & Heaven C.L. (2008). The stability and change of trait emotional intelligence, conflict communication pattern, and relationship satisfaction: A one-year longitudinal study. Personality and Individual Difference, 45, 738-743.

Supriyanto, B (2013). Sebaiknya anda tahu, 212.000 kasus perceraian terjadi di Indonesia per tahun. Diunduh tanggal 07 Juni 2014 dari m.bisnis.com/quick- news/read/20130914/79/162913/sebaiknya-anda- tahu-212000-kasus- perceraian-terjadi-di-indonesia-per-tahun.

Stutzer. A., & Frey. B.S. (2003). Does marriage make people happy, or do happy people get married?. The Journal of Socio-Economics, 35, 326-347. Sugiyono. (2010). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Tabinda, J., & Amina, M. (2013) Emotional intelligence as a predictor of marital adjustment to infertility. International Journal of research Studies in Psychology, 2(3), 45-58.

Tim Penyusun. (2012). Panduan penulisan skripsi dengan pendekatan kuantitatif. Jakarta.

Undang-undang Republik Indonesia tentang Perkawinan (1974).

Vanhorn, S.C. (2010). The communication, speech & theatre association of north dakota. Journal of the Communication, Speech & Theatre Association of North Dakota, 23, 1-87.

Page 83: PENGARUH KOMUNIKASI EFEKTIF DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27758/1/SITI... · Uji Hipotesis Penelitian ..... 51 4.5. Proporsi Varian ... membawa ketenangan

Zhang, H,. & Tsang. S.K. (2012) Relative income and marital happiness among urban chinese women: The moderating role of personal commitment. Journal Happiness Study, 14, 1575-1584.

Page 84: PENGARUH KOMUNIKASI EFEKTIF DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27758/1/SITI... · Uji Hipotesis Penelitian ..... 51 4.5. Proporsi Varian ... membawa ketenangan

Kuesioner Penelitian

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Selamat pagi/ siang/ sore/ malam,

Saya adalah Siti Atiqoh, mahasiswi Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Saat ini sedang melakukan penelitian dalam rangka menyelesaikan tugas akhir.

Peneliti mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu untuk berpartisipasi dalam penelitian

ini. Tidak ada jawaban benar atau salah dalam menjawab pernyataan-pernyataan

yang ada disini, Bapak/ibu cukup menjawab sesuai dengan keadaan Bapak/Ibu

apa adanya. Kuesioner ini digunakan hanya untuk tujuan penelitian dan setiap

jawaban yang Bapak/Ibu berikan akan terjamin kerahasiaannya. Atas kesediaan

dan bantuan Bapak/Ibu saya ucapkan terimakasih.

Identitas Responden

Inisial Nama :

Jenis Kelamin :

Usia :

Usia Pernikahan :

Pekerjaan :

Pendidikan Terakhir :

Jumlah Anak :

..............................................

(Inisial Nama & Tanda Tangan)

Petunjuk Pengisian

Berikut ini Anda dihadapkan pada beberapa bentuk pernyataan, baca dan pahami

setiap pernyataan yang tersedia. Anda diminta untuk mengemukakan apakah

Page 85: PENGARUH KOMUNIKASI EFEKTIF DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27758/1/SITI... · Uji Hipotesis Penelitian ..... 51 4.5. Proporsi Varian ... membawa ketenangan

pernyataan tersebut sesuai dengan diri Anda atau tidak, dengan cara memberi

tanda check list (√) pada salah satu jawaban yang tersedia, adapun pilihan

jawabannya yaitu: SS, S, TS, STS.

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

Selamat Mengerjakan

Skala 1

No Pernyataan SS S TS STS

1 Saya merasa dicintai dan diperhatikan.

2 Keromantisan adalah sesuatu yang saya dan pasangan saya miliki.

3 Saya senang melakukan banyak hal bersamanya.

4 Saya sering merasa kecewa terhadap pasangan saya.

5 Kami tidak begitu dekat.

6 Pertengkaran seringkali datang dari arah yang tak diduga.

7 Saya merasa tidak dihargai oleh pasangan.

8 Saya merasa dihina oleh pasangan saya.

Page 86: PENGARUH KOMUNIKASI EFEKTIF DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27758/1/SITI... · Uji Hipotesis Penelitian ..... 51 4.5. Proporsi Varian ... membawa ketenangan

9 Kami melakukan hal-hal yang menyenangkan di akhir pekan.

10 Kami menikmati liburan dan jalan-jalan bersama.

Skala 2

No Pernyataan SS S TS STS

1 Saya memberitahukan kepada pasangan saya bahwa ia sangat berarti untuk saya.

2 Saya membicarakan kepada pasangan saya tentang beberapa rencana untuk masa yang akan datang.

3 Dengan mudah saya memberitahukan kepada pasangan saya tentang perasaan saya kepadanya.

4 Saya terbuka dengan perasaan saya.

5 Saya sabar dan memaafkan kesalahan pasangan saya.

6 Saya mendengarkan apa yang pasangan saya ucapkan dan mencoba untuk tidak mengkritik/menyalahkannya.

7 Saya bertindak ceria dan bersikap positif ketika berada di dekat pasangan saya.

Page 87: PENGARUH KOMUNIKASI EFEKTIF DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27758/1/SITI... · Uji Hipotesis Penelitian ..... 51 4.5. Proporsi Varian ... membawa ketenangan

8 Walaupun saya memiliki masalah yang berat, Saya bertindak antusias (peduli) ketika menemui pasangan saya.

9 Saya memberikan pendapat saya kepada pasangan mengenai masalah yang sedang ia alami.

10 Saya mendengarkan persoalan pasangan saya dan membantu untuk memecahkan masalahnya.

11 Saya membantu tugas pasangan saya.

12 Saya melakukan tanggung jawab saya sebagai suami/istri.

13 Memiliki teman yang sama dengan pasangan adalah penting dalam hubungan pernikahan.

14 Jika ada kesempatan untuk dekat dengan pasangan orang lain, saya lebih memilih dia daripada pasangan saya.

Skala 3

No Pernyataan SS S TS STS

1 Saya memahami pasangan saya dengan baik.

2 Rasa sayang saya kepada pasangan merupakan hal yang tepat.

3 Saya selalu menyadari emosi saya.

Page 88: PENGARUH KOMUNIKASI EFEKTIF DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27758/1/SITI... · Uji Hipotesis Penelitian ..... 51 4.5. Proporsi Varian ... membawa ketenangan

4 Saya selalu memperhatikan kondisi hati pasangan saya.

5 Saya dapat merasakan apa yang pasangan saya rasakan.

6 Saya terbuka dengan pasangan mengenai perasaan saya, namun ada perasaan-perasaan lain yang mungkin saya tutupi.

7 Saya dapat memotivasi diri saya sendiri.

8 Saya dapat merubah suasana/kondisi menyedihkan menjadi gembira.

9 Saya memiliki kesadaran akan emosional dan pikiran.

10 Saya mengetahui setiap emosi yang terjadi pada diri saya. Seperti ketika saya sedang marah atau bahagia.

11 Saya memperhatikan tujuan yang ingin dicapai oleh pasangan saya.

12 Saya mampu mengekspresikan (menunjukkan) emosi dengan cara yang tepat.

13 Dalam mengambil keputusan, saya melibatkan perasaan dan pikiran.

14 Saya fokus saat sedang memecahkan masalah.

15 Saya mampu mengambil keputusan dengan

Page 89: PENGARUH KOMUNIKASI EFEKTIF DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27758/1/SITI... · Uji Hipotesis Penelitian ..... 51 4.5. Proporsi Varian ... membawa ketenangan

baik.

16 Saya memiliki cara tersendiri untuk menasehati pasangan saya.

Terimakasih

Page 90: PENGARUH KOMUNIKASI EFEKTIF DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27758/1/SITI... · Uji Hipotesis Penelitian ..... 51 4.5. Proporsi Varian ... membawa ketenangan

LAMPIRAN 1. Path Diagram Kebahagiaan Pernikahan

Page 91: PENGARUH KOMUNIKASI EFEKTIF DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27758/1/SITI... · Uji Hipotesis Penelitian ..... 51 4.5. Proporsi Varian ... membawa ketenangan

2. Path Diagram Komunikasi Efektif

Page 92: PENGARUH KOMUNIKASI EFEKTIF DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27758/1/SITI... · Uji Hipotesis Penelitian ..... 51 4.5. Proporsi Varian ... membawa ketenangan

3. Path Diagram Kecerdasan Emosional a. Perceiving Emotions

b. Using Emotions

Page 93: PENGARUH KOMUNIKASI EFEKTIF DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27758/1/SITI... · Uji Hipotesis Penelitian ..... 51 4.5. Proporsi Varian ... membawa ketenangan

c. Understanding Emotions

d. Managing Emotions

Page 94: PENGARUH KOMUNIKASI EFEKTIF DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/27758/1/SITI... · Uji Hipotesis Penelitian ..... 51 4.5. Proporsi Varian ... membawa ketenangan