peran pemerintah desa dalam pemberdayaan masyarakat tani

24
Diterima: Maret 2018. Disetujui: Mei 2018. Dipublikasikan: Juni 2018 90 Peran Pemerintah Desa Dalam Pemberdayaan Masyarakat Tani Karbulah * , Yaya, & Aliyudin Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Sunan Gunung Djati, Bandung *Email : [email protected] ABSTRAK Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui program pemerintah desa dalam pemberdayan masyarakat tani untuk kesejahtranan masyarakat tani, mengetahui bagaimana langkah-langkah pelaksanaan program pemerintah desa dalam pemberdayan masyarkat tani serta hasil program pemerintah desa dalam pemberdayan masyarakat tani. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan menggunakan jenis data kualitatif, pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, analisis data dilakukan dengan cara mengumpulkan semua informasi, mereduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan: Pertama program yang dilakukan oleh pemerintah desa, ditandai oleh adanya program pemberian bibit pepaya California yang diserahkan langsung oleh kepala desa kepada setiap kadus, dan penyuluhan petani padi. Kedua, langkah-langkah yang dilakukan oleh pemerintah desa meliputi rembug warga, mengadakan kerja sama dengan dinas pertanian, serta membentuk kelompok-kelompok tani untuk mengefektipkan program pemberdayaan, Ketiga, hasil yang diperoleh dari pemberdayaan masyarakat tani diantaranya dibidang pertanian, ekonomi, pengetahuan dan lingkungan. Dibidang pertanian kurang lebih 60% masyarakat telah merasakan dampak dari program pemberdayaan masyarakat tani. keberhasilan dalam pemberian bibit pepaya, keberhasilan dalam mengadakan kerjasama dengan dinas, keberhasilan dalam melaksanakan penyuluhan dan keberhasilan dalam membentuk kelompok-kelopok tani. Kata Kunci: Peran, Pemberdayaan, Kelompok Tani Tamkin: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Volume 3, Nomor 1, 2018, 90-113 Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Sunan Gunung Djati Bandung https://jurnal.fdk.uinsgd.ac.id/index.php/tamkin

Upload: others

Post on 04-Nov-2021

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Peran Pemerintah Desa Dalam Pemberdayaan Masyarakat Tani

Diterima: Maret 2018. Disetujui: Mei 2018. Dipublikasikan: Juni 2018 90

Peran Pemerintah Desa Dalam Pemberdayaan

Masyarakat Tani

Karbulah* , Yaya, & Aliyudin

Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam, Fakultas Dakwah dan Komunikasi,

UIN Sunan Gunung Djati, Bandung

*Email : [email protected]

ABSTRAK Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui program pemerintah desa dalam pemberdayan masyarakat tani untuk kesejahtranan masyarakat tani, mengetahui bagaimana langkah-langkah pelaksanaan program pemerintah desa dalam pemberdayan masyarkat tani serta hasil program pemerintah desa dalam pemberdayan masyarakat tani. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan menggunakan jenis data kualitatif, pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, analisis data dilakukan dengan cara mengumpulkan semua informasi, mereduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan: Pertama program yang dilakukan oleh pemerintah desa, ditandai oleh adanya program pemberian bibit pepaya California yang diserahkan langsung oleh kepala desa kepada setiap kadus, dan penyuluhan petani padi. Kedua, langkah-langkah yang dilakukan oleh pemerintah desa meliputi rembug warga, mengadakan kerja sama dengan dinas pertanian, serta membentuk kelompok-kelompok tani untuk mengefektipkan program pemberdayaan, Ketiga, hasil yang diperoleh dari pemberdayaan masyarakat tani diantaranya dibidang pertanian, ekonomi, pengetahuan dan lingkungan. Dibidang pertanian kurang lebih 60% masyarakat telah merasakan dampak dari program pemberdayaan masyarakat tani. keberhasilan dalam pemberian bibit pepaya, keberhasilan dalam mengadakan kerjasama dengan dinas, keberhasilan dalam melaksanakan penyuluhan dan keberhasilan dalam membentuk kelompok-kelopok tani. Kata Kunci: Peran, Pemberdayaan, Kelompok Tani

Tamkin: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam

Volume 3, Nomor 1, 2018, 90-113 Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

https://jurnal.fdk.uinsgd.ac.id/index.php/tamkin

Page 2: Peran Pemerintah Desa Dalam Pemberdayaan Masyarakat Tani

Peranan Pemerintah Desa Dalam Pemberdayaan Masyarakat Tani

Tamkin: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Vol. 3 No. 1 (2018) 90-113 91

ABSTRACT The purpose of this study was conducted to find out the village government program in empowering the farm community for the welfare of the farm community, knowing how the steps of village government program implementation in empowering farmer community and the results of the village government program in empowering farming community. This research uses descriptive method using qualitative data type, data collection is done through observation, interview, data analysis done by collecting all information, reducing data, presenting data and drawing conclusion. The results showed: The first program conducted by the village government, marked by the program of giving papaya seeds California submitted directly by the village head to every kadus, and counseling rice farmers. Second, the steps taken by the village gover nment include citizen rembug, collaborate with the agricultural service, and establish farmer groups to enable empowerment programs; third, the results obtained from the empowerment of farming communities such as agriculture, economy, knowledge and environment . In agriculture approximately 60% of the people have felt the impact of the farmer community empowerment program. success in giving papaya seeds, success in cooperating with the service, success in conducting counseling and success in forming farmer groups. Keywords: Role, Empowerment, Farmer Group

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan salah satu negara dengan luas lahan pertanian terbesar di Asia Tenggara bahkan di dunia. Terbentangnya lahan pertanian di Indonesia menjadikan Indonesia sebagai negara agraris yang sebagian besar penduduknya memiliki mata pencaharian di bidang pertanian. Sampai saat ini sektor pertanian di Indonesia memiliki peranan penting dalam perekonomian nasional dan kelangsungan hidup masyarakat, terutama dalam penyediaan lapangan kerja, dan penyediaan pangan dalam negeri. Kesadaran dalam peranan tersebut menjadikan sebagian besar masyarakat masih tetap memelihara kegiatan pertaniannya.

Ironisnya, meskipun sektor pertanian dianggap strategis, tapi pada kenyataannya kondisi petani semakin tertekan. Menurut Sensus Pertanian 2014, jumlah rumah tangga petani gurem (penggarap kurang dari 0,5 hektar) adalah 13,7 juta rumah tangga, meningkat 26,85% dibanding tahun 1993 yang jumlahnya 10,8 juta rumah tangga. Persentase rumah tangga petani gurem terhadap rumah tangga pertanian pengguna lahan juga meningkat, dari 52,7% (1993) menjadi 56,5% (2014). Petani gurem ini mayoritas hidup di bawah garis kemiskinan. Dari 16,6% rakyat

Page 3: Peran Pemerintah Desa Dalam Pemberdayaan Masyarakat Tani

Karbulah, Yaya, & Aliyudin

92 Tamkin: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Vol. 3 No. 1 (2018) 90-113

Indonesia yang termasuk kelompok miskin, 60%-nya adalah kalangan petani gurem.

Melihat kondisi ketidak berdayan petani secara ekonomi yang di perberat oleh rendahnya tingkat partisipatif pemerintah desa maupun interpensi pihak luar, maka usaha usaha untuk memberdayakan masyarakat tani ini mendesak untuk di lakukan. Tanpa mengurangi arti penting usaha-usaha lain untuk mengatasi masalah petani, setidaknya ada tiga program yang dapat di angkat untuk meningkatkan pemberdayan petani, yaitu program teransimigrasi, peningkatan pendidikan, dan peningkatan peran lembaga lembaga sosial kemasyarakatan. (Roesmidi & Risyanti, 2006 : 115).

Oleh karena itu Desa memiliki peranan yang cukup penting dalam memeberikan pelayanan untuk meningkatkan kesejahtraan hidup masyarakat. karena pemerintahan desa secara umum memiliki wewenang yang strategis untuk mengendalikan kehidupan masyarakat atau dengan kata lain pemerintah desa memeiliki seperangkat aturan baku yang tertulis yang sudah di tetapkan oleh pemerintah pusat yang termuat dalam undang-undang perdesaan yang harus di taati oleh masyarakat yang hidup dan tingal di desa tersebut, disamping adanya peraturan lain yang tumbuh dan berkembangan dari hasil prakarsa masyarakat setempat yang membedakan dengan masyarakat lainnya seperti adat istiadat atau kearifan lokal yang berkembang di dalam masyarakat setempat.

Otonomi daerah telah menjadi harapan baru bagi pemerintah dan masyarakat desa untuk membangun desanya sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat. bagi sebagian besar aparat pemerintah desa, otonomi adalah satu peluang baru yang dapat membuka ruang kreativitas bagi aparatur desa Dengan lahirnya Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang otonomi daerah dan Peraturan Pemerintah No 72 Tahun 2005 tentang desa memberikan kesempatan kepada masyarakat desa untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri, dengan persyaratan yang diamanatkan yakni diselenggarakan dengan memperhatikan prinsip-prinsip demokrasi, peran serta masyarakat, pemerataan, keadilan, serta memperhatikan potensi dan keaneka- ragaman masyarakat. Hal ini diperjelas dengan hadirnya Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa, dan Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 Tentang petunjuk pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang desa, dimana dijelaskan bahwa keterlibatan aktif masyarakat, partisipasi, dan pemberdayaan menjadi faktor utama dalam penyelenggaraan otonomi

Page 4: Peran Pemerintah Desa Dalam Pemberdayaan Masyarakat Tani

Peranan Pemerintah Desa Dalam Pemberdayaan Masyarakat Tani

Tamkin: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Vol. 3 No. 1 (2018) 90-113 93

desa (penjelasan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa), oleh karena itu Pemerintah Desa mempunyai peranan yang penting untuk menggali aset-aset, potensi-potensi yang ada di desa demi keberhasilan penyelenggaraan Pemerintahan Desa, yang berimbas kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Desa Mekrjaya merupakan salah-satu Desa yang berada di Kecamatan Cidolog Kabupaten Sukabumi., letak geografis Desa Mekarjaya berada di sebelah selatan Kabupaten Sukabumi. Desa mekarjaya adalah desa pemekaran dari Desa Cidolog yang awalnya menjadi bagian dari Desa Cidolog, yang memisahkan diri dengan Desa Cidolog sejak tahu 1982, sejak saat itu pula setelah pemekaran, Desa Mekarjaya menjadi desa yang mandiri dan menjadi salah satu sentral perekonomian yang menunjang kehidupan masyarakat sekitar, dengan memanfaatkan lahan pertanian yang subur untuk bertani dengan komoditas utamanya yaitu petani padi di samping itu juga masyarakat di desa mekarjaya memanfatkan lahan pertaniannya untuk di tanami pertanian seperti pertanian jagung, kacang, cabi, dan sebaginya. Namun karena keterbatasan kemampun masyarakat desa mekarjaya dalam mengelola pertanian menyebabkan hasil pertanian kurang begitu memberikan dampak yang baik terhadap perekonomian mereka.

Luas lahan pesawahan desa mekarjaya yang mencapai 8,50 Ha dan luas perkebunan 35,80 Ha harusnya bisa memberikan kesejahtran bagi warga desa, namun pada kenyatannya masih banyak di temukan masyarakat yang di kategorikan sebagi masyarakt miskin. Dikarenakan wagra masuyarakat belum bisa memanfatkan lahan pertanian yang ada di wilayahnya sendiri secara baik, itu semua di sebabkan karena pola piker masyarakat yang masih menggunakan cara betani yang teradisional.

Oleh karena itu pemerintahan desa mencari solusi dengan membuat program pemberdayaan, yang sasarannya untuk memberdayakan masyarakat tani baik secara ekonomi maupun secara pengetahuan. Maka lahirlah program pemberdayaan masyarakat tani, walaupun pada awalnya banyak kendala dalam mensosialisasikan dan memberikan pemahaman kepada masyarakat namun lambat lauin masyarakat memahami dan menerima dengan antusias terhadap program yang di buat oleh pemerintahan desa, walupun masih ada sebagian wagra yang masih ragu terhadap program. Namun pemerintah tetap melakukan usaha-usaha untuk meyakinkan masyarakatnya supaya mengurangi akangka kemiskinan warga masyarakat desa mekarjaya.

Page 5: Peran Pemerintah Desa Dalam Pemberdayaan Masyarakat Tani

Karbulah, Yaya, & Aliyudin

94 Tamkin: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Vol. 3 No. 1 (2018) 90-113

Bisa diambil kesimpulan apa yang terjadi di Desa Mekarjaya yang dimana masyarakatnya lebih dominan berpropesi sebagi petani untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari, masih jauh dari kata sejahtra karena pendapatan dengan kebutuhaan jauh berbeda, pendapatan yang m inim dari hasil tani karena jangka antara menamam dengan memanen memerlukan jangka waktu yang lama belum lagi masalah hama yang menjangkit pertanian sehingga bisa menyebabkan gagalnya panen itupun menjadi salah satu penyebab kurang sejahtranya masyarakat. Dengan hal tersebut Pemerintah Desa sebagi wadah untuk mensejahtrakan masyarakat harus mampuh memberikan solusi terhadap phenomena-penomena yang terjadi di masyarakat baik itu dengan membuat program maupun dengan mengadakan berbagi penyuluhan kepada masyarakat khusunya masyarakat tani supaya masyarakat tani bisa bertani secara baik dan mendapatkan hasil yang mencukupi bagi kelangsungan hidup mereka sehari-hari ataupun dengan memberikan bantuan baik itu berupa uang maupun berupa bantuan sembako yang bisa dirasakan oleh masyarakat.

Dari latar belakang masalah tersebut dapat dirumuskan beberapa masalah dengan rumusan masalah: Bagaimana program pemerintah desa dalam pemberdayan masyrakat tani? Apa langkah-langkah yang dilakukan pemerintah desa dalam pemberdayan masyarakat tani? Bagaimana hasil pemerintah desa dalam pemberdayan masyarakat tani?

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, dengan pendekatan kualitatif, dengan menganalisis data melalui observasi, wawancara dengan kepala desa, dan masyarakat.

LANDASAN TEORITIS

Dalam landasan teoritis ini dijelaskan mengenai pengertian tentang peranan, pemerintah dan Empowerment. Peranan (role) merupakan aspek dinamis kedudukan (status). Apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, dia menjalankan suatu peranan. Pembedaan peranan dan kedudukan adalah untuk kepentingan ilmu pengetahuan umum. Keduanya tidak dapat dipisah-pisahkan karena yang satu tergantung pada yang lain dan sebaliknya.

Peranan mempunyai dua arti, setiap orang mempunyai macam-macam peranan yang berasal dari pola-pola peergaulan hidupna. Hal itu sekaligus berarti peranan menentukan apa yang diperbuatnya bagi masyarakat serta kesempatan-kesempatan apa yang diberikan oleh masyarakat kepadanya. Pentingnya peranan karena ia mengatur perilaku

Page 6: Peran Pemerintah Desa Dalam Pemberdayaan Masyarakat Tani

Peranan Pemerintah Desa Dalam Pemberdayaan Masyarakat Tani

Tamkin: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Vol. 3 No. 1 (2018) 90-113 95

seseorang. Peranan menyebabkan seseorang pada batas-batas tertentu dapat meramalakn perbuatan-perbuatan orang lain. Orang yang bersangkutan akan dapat menyesuaikan perilaku sendiri dengan perilaku orang-orang sekelompoknya. Hubungan-hubungan sosial yang ada dimasyarakat merupakan suatu hubungan antara peranan-peranan individu dalam masayarakat. Peranan juga diatur oleh norma-norma yang berlaku.

Pemerintah adalah sekumpulan orang-orang yang mengelola kewenangan-kewenangan, melaksanakan kepemimpinan dan koordinasi pemerintahan serta pembangunan masyarakat dari lembaga-lembaga dimana mereka ditempatkan. Pada awal lahirnya pemerintahan adalah untuk menjaga suatu sistem keterlibatan di dalam masyarakat, sehinnga masyarakat tersebut bisa menjalankan kehidupan secara wajar. Seiring dengan perkembangan masyarakat moden yang ditandai dengan meningkatnya kebutuhan, peran pemerintah kemudian berubah menjadi melayani masyarakat. Pemerintah modern, pada hakikatnya adalah pelayanan kepada masyarakat. Pemerintah tidaklah diadakan untuk melayani diri sendiri, tetapi untuk melayani masyarakat, menciptakan kondisi yang memungkinkan setiap anggota untuk mengembangkan kemampuan dan kreatifitasnya demi kemajuan bersama (Rasyid, 2011: 13). Osborne dan Geabler yang dikutip Rasyid (2011: 19), menyatakan bahwa pemerintah yang demokratis lahir untuk melayani warganya karena itu lah tugas pemerintah untuk mencari cara menyenangkan warganya.

Menurut definisi PBB tentang pembangunan masyarakat disebut pemerintah berperan memberi bimbingan dan bantuan teknis kepada masyarakat dengan maksud agar pada suatu saat masyarakat mampu melakukannya sendiri, misalnya dalm hal perencanaan, awalnya pemerintah melakukan perencanaan untuk masyarakat, kemudian perencanaan bersama masyarakat, dan akhirnya perencanaan oleh masyarakat. Pemerintah dapat juga melakukan pembinaan terhadap organisasi masyarakat yang dapat berfungsi memudahkan komunikasi antara pemerintah dan masyarakat dalam melakukan hal-hal lain guna meningkatkan kebrhasilan pembangunan.

Keberadaan pemerintah merupakan salah satu unsur dari tiga unsur penting berdirinya sebuah negara modern, disamping rakyat dan wilayah. Oleh rakyat yang bersangkutan, sebuah organisasi pemerintah diberikan kekuasaan (power) untuk menjalankan pemerintahan guna melayani kepentingan rakyat sebagai salah satu tugas pokoknya. Dalam

Page 7: Peran Pemerintah Desa Dalam Pemberdayaan Masyarakat Tani

Karbulah, Yaya, & Aliyudin

96 Tamkin: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Vol. 3 No. 1 (2018) 90-113

menjalankan tugas tersebut sebuah pemerintah harus mendasarkan pada peraturan perundangan yang berlaku agar tercapai ketertiban dalam proses pelaksanaannya. Inilah salah satu ciri sebuah pemerintah modern yang membedakan dengan sebuah organisasi pemerintah tradisional yang acuannya bukan rule of law tetapi sebuah kekuasaan atau kekuatan.

Dengan adanya peran dari pemerintah, pemberdayaan pada masyarakat dapat dilakukan sebagai jalan dalam menwujudkan masyarakat yang sejahtera. Pemberdayaan secara bahasa (lugowi) berasal dari bahasa Inggris, yaitu empowerment atau dalam bahasa arab dikenal dengan tamkin. Oleh karenanya, dalam konsep islam pemberdayaan disebut dengan tamkin al-mujtama; kedua istilah ini mempunyai arti dan makna yang sama yaitu memberi kuasa.

Sebenarnya, penggunaan kata’Empowerment’’ itu benar, namun tidak tepat. Pemberdayaan yang dimaksud adalah memberi daya, bukan kekuasaan. Empowerment dalam khazanah barat lebih bernuansa pemberian kekuasaan dari pada pemberian daya itu sendiri (Soetomo, 2006: 26) Untuk itu istilah yang paling tepat adalah Energization yakni memberi energi agar yang bersangkutan mampuh bergerak secara mandiri. Penggunaan istilah pemberdayaan dalam bahasa manca lebih tepat menggunakan istilah energization karena konotasinya lebih netral, sedangkan empowerment cendrung mengarah pada kekuasaan yang sarat dengan kepantingan .

Berbeda dengan Soetomo, Jim Ife lebih senang menggunakan term ‘’Empowerment’’ daripada Energization, karena menurutnya makna kekuasaan disini lebih luas, bukan hanya menyangkut kekuasan politik dalam arti yang sempit, melainkan kekuasaan masyarakat atas: pilihan-pilihan personal dan kesempatan kesempatan hidup, kebutuhan, ide, lembaga, sumber, aktivitas ekonomi dan produksi.

Dengan demikian dapat disumpulkan baik term’Empowerment’ atau ‘Energization’ pada dasarnya mengandung kesamaan makna yaitu memberi kekuasaan pada masyarakat miskin agar mampu mndiri dan mampu menyelesaikan masalah kemiskinan yang menimpa mereka. Sedangkan secara teknis, istilah pemberdayaan dapat disampaikan setidaknya dengan istilah pengembangan (Tatwir). Bahkan dua istilah ini, dalam batas-batas tertentu bersifat Interchangeable atau dapat dipertukarkan (Machendawary, 2001: 42). Untuk lebih jelasnya mengenai pengertian pemberdayaan dapat dilihat dari beberapa pendapat ahli berikut:

Pertama, yang dimaksud dengan pemberdayaan adalah upaya

Page 8: Peran Pemerintah Desa Dalam Pemberdayaan Masyarakat Tani

Peranan Pemerintah Desa Dalam Pemberdayaan Masyarakat Tani

Tamkin: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Vol. 3 No. 1 (2018) 90-113 97

meningkatkan kemampuan dan potensi yang dimiliki oleh masyarakat, sehingga masyakat dapat mewujudkan jati diri, harkat dan martabatnya secara maksimal untuk bertahan dan mengembangkan diri secara mandiri baik dibidang ekonomi, sosial, agama dan budaya (Widjaya, 2003: 157).

Kedua, Person, et al, sebagimana dikutip Suharto, (2005, 58-59) mendepinisikan pemberdayaan sebagi sebuah peroses dengan mana orang menjadi cukup kuat untuk berpartisipasi dalam, berbagi pengontrolan atas, dan mempengaruhi terhadap, kejadin-kejadian serta lembaga-lembaga yang mempengaruhi kehidupannya. Pemberdayaan menekankan bahwa orang memperoleh keterampilan, pengetahuan, dan kekuasaan yang cukup untuk mempengaruhi kehidupannya dan kehidupan orang lain yang menjadi perhatiannya.

Ketiga, peraktek yang berbasiskan pemberdayaan adalah pertolakan yang diungkapkan dalam symbol-simbol yang mengkomunikasikan kekuatan-kekuatan yang tangguh untuk mengubah hal-hal yang terkandung dalam diri dan orang lain yang kita anggap penting serta masyarakat sekitar (Rappot, 2003: 12).

Pemberdayaan merupakan kewajiban semua komponen bangsa termasuk di dalamnya peran serta aparatur pemerintah menyangkut formulasi, implementasi, monitoring, hingga evaluasi dengan mengedepankan prinsip demokrasi, melibatkan peran serta masyarakat, pemerataan dan keadilan, serta potensi keanekaragaman masyarakat. Secara sederhana pemberdayaan masyarakat merupakan cara praktis dan produktif ntuk memperoleh hasil terbaik bagi masyarakat yang dituntut bukan hanya pendelegasian namun kekuasaan ditempatkan secara tepat dan efektif. Ini berarti terjadi pelimpahan proses pengambilan keputusan dan tanggung jawab secara penuh kepada masyarakat. Di dalam prakteknya pemberdayaan menuntut lebih banyak kecakapan dan sumber daya manajerial antara lain membuat mampu (enabling), memperlancar (fasilitating), berkonsultasi (consultating), bekerjasama (collaborating), membingbing (mentoring), dan mendukung (supporting) yang mengakibatkan terciptanya keseimbangan pemenuhan aspek spiritual dan material, atau pemenuhan keseimbangan terhadap persoalan pengetahuan dan perekonomian (pendidikan dan pendapatan). (Jamaludin, 2016: 139)

Hakikat pemberdayaan masyarakat adalah untuk meningkatkan kemampuan dan kemandirian masyarakat dalam meningkatkan taraf hidupnya. Dalam peroses tersebut masyarakat bersama-sama melakukan hal-hal sebagi berikut:

Page 9: Peran Pemerintah Desa Dalam Pemberdayaan Masyarakat Tani

Karbulah, Yaya, & Aliyudin

98 Tamkin: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Vol. 3 No. 1 (2018) 90-113

Pertama, mengidentifikasi dan mengkaji potensi wilayah, permasalahan, serta peluang-peluangnya. Kegiatan ini dimaksudkan agar masyarakat mampu dan percaya diri dalam mengidentifikasiserta menganalisis keadaannya, baik potensi maupun permasalahannya. Pada tahap ini diharapkan dapat diperoleh gambaran mengenai aspek sosial, ekonomi dan kelembagaan. Kedua, menyususn rencana kegiataan kelompok, berdasarkan hasil kajian. Ketiga, menerapkan rencana kegiatan kelompok: rencana yang telah disusun bersama dengan dukungan pasilitasi dari pendamping selanjutnya diimplementasikan dalam kegiatan yang kongkrit dengan tetap memperhatikan realisasi dan rencana awal. Termasuk dalam kegiatan ini adalah, pemantauan pelaksanaan dan kemajuan kegiatan menjadi perhatian semua pihak, selain itu juga dilakukan perbaikan jika diperlukan. Keempat, memantau peroses dan hasil kegiatan secara terus-menerus secara partisipatif (participatory monitoring and epaluation/PME). PME ini dilakukan secara mendalam pada semua tahapan pemberdayaan masyarakat agar perosesnya berjalan sesuai dengan tujuannya. PME adalah suatu peroses penilaian, pengkajian dan pemantauan kegiatan, baik perosesnya (pelaksanaann) maupun hasil dan dampaknya agar dapat disusun peroses perbaikan kalu diperlukan (Mardikanto, 2003: 125-126).

Pemberdayaan disebut sebagai tamkiinu al-Dakwah yang memiliki makna kekuatan, kekuasaan, kepedulian dan kemauan yang keras. Arah pemberdayaan diharapkan tepat pada sasaran yang dimulai dari kemiskinan dan simbol-simbol ketidakberdayaan lainnya. Sasaran pemberdayaan dilihat dari segi penyandang masalah kesejahteraan sosial, yaitu: Kemiskinan, yaitu penduduk Indonesia yang termasuk kategori fakir miskin, Ketelantaran, yaitu kondisi tidak terpenuhinya kebutuhan dasar manusia, yang melanda anak-anak, perempuan dan lanjut usia, gelandangan dan pengemis, Kecacatan baik cacat secara fisik ataupun cacat secara mental, Ketuna-sosialan, yaitu kondisi disharmonisasi dengan nilai susila dan sosial budaya yang umum berlaku di masyarakat, dan bencana, baik bencana alam maupun bencana social (Setiawan, 2012: 350-351).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Desa Mekarjaya merupakan satu dari lima desa di Kecamatan Cidolog, terletak pada posisi 7*18’34,00 lintang selatan & 106*50’15,47’’ bujur timur, dengan elevansi rata-rata 261 M diatas permukaan laut, dengan

Page 10: Peran Pemerintah Desa Dalam Pemberdayaan Masyarakat Tani

Peranan Pemerintah Desa Dalam Pemberdayaan Masyarakat Tani

Tamkin: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Vol. 3 No. 1 (2018) 90-113 99

suhu rata-rata 18-25 c dan curah hujan 1.500 ram/tahun dengan jumlah hujan 5 bulan. Dengan data tersebut dapat disimpulkan bahwa daerah ini mata pencaharian masyarakat Desa Mekarjaya mayoritas adalah, pertanian dan perdagangan.

Letak wilayah Desa Mekarjaya Kecamatan Cidolog terletak disebelah selatan Kabupaten Sukabumi dengan jarak membentang 80 Km dari Ibukota Kabupaten, dengan luas wilayah 1.167.507 Ha. Berdasarkan hasil data penduduk yang dilakukan pada tahun 2016, jumlah penduduk Desa Mekarjaya adalah 2.705 orang atau 2000 KK.

Dari segi sosial ekonomi masyarakat Desa Mekarjaya bervariasi, ini dapat di lihat dari data yang diperoleh dalam segi mata pencaharian masyarakat ada yang petani, pedagang, peternak, buruh dan sebagainya. Namun dilihat dari persentasenya Desa Mekarjaya terletak di daratan sedang, penduduk desanya mempunyai mata pencaharian 60% petani. Dari segi keagamaan, masyarakat Desa Mekarjaya dari total 2.705 semuanya memeluk agama islam, namaun tidak sedikit dari jumlah tersebut masih minim dalam kesadaran beragama, mereka sebagian hanya ikit-ikutan kepada orang yang ada pada lingkungan sekitarnya, pemahaman sumber ajaran islam yaitu al-quran dan as-Sunah belum mereka laksanakan sepenuhnya karena kazanah keilmuan dan sarana yang kurang mendukung sehingga mereka tidak melaksanakan ajaran islam sepenuhnya.

Program Pemerintah Desa dalam Pemberdayaan Masyarakat Tani Masyarakat Desa Mekarjaya sebagian besar memiliki mata pencaharian sebagai petani dan pedagang, sehingga dikategorikan sebagai masyarakat agraris. Pemenuhan kebutuhan masyarakat sebagian besar tergantung dari hasil bertani atau berladang. Adapun lahan pertanian yang terdapat di wilayah desa Mekarjaya adalah pesawahan dan perkebunan atau masyarakat desa mekarjaya menyebutnya huma yang dimana itu menjadi lahan masyarakat untuk melaksanakan kegiatan pertaniannya. Adapun macam-macam tanaman yang di tanam oleh masyarakat tani desa mekarjaya antara lain sebagi berikut: jaung, padi, singkong, kacang, pisang dan pepaya.

Adapun Jika dilihat dari data demografi desa, hampir 75% masyarakat di desa mekarjaya itu berperopesi sebagi petani dan 25% ada yang berpropesi sebagi guru, pedagang, pengusaha dan pegawai pemerintahan sipil. Oleh karena itu program yang dibuat oleh pemerintah

Page 11: Peran Pemerintah Desa Dalam Pemberdayaan Masyarakat Tani

Karbulah, Yaya, & Aliyudin

100 Tamkin: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Vol. 3 No. 1 (2018) 90-113

desa mekarjaya terfokus pada pemberdayaan masyarakat tani, yang di dalamnya ada dua program yang sudah dicanangkan yaitu: memberikan bibit pohon pepaya California serta mengadakan pelatihan budidaya pepaya California terhadap para petani dan yang kedua adalah pelatihan pertanian padi terhadap para petani.

Alasan pemerintah desa membuat program pemberian bibit pohon pepaya dan mengadakan penyuluhan padi bagi para petani dikarenakan dua jenis pertanian ini akan memberikan dampak yang baik bagi masyarakat, misalnya pepaya Calipornia bisa dipanen puluhan kali selama pohon pepaya dipelihara dengan baik oleh petani, kemudian pelatihan petani padi juga tidak kalah penting dan bermanfat karena masyarakat sudah berates-ratus tahun menggeluti pertanian padi yang dimana sudah kita ketahui bahwa padi adalah makanan pokok bagi masyarakat kita. Namun karena masyarakat tani di desa keterbatasan dari segi pengetahuan mengenai ilmu pertanian maka pertanian di desa tidak begitu memberikan hasil yang memuaskan bagi para petani itu sendiri. Sesuai dengan teori yang digunakan bahwasannya peranan pemerintah desa dalam pemberdayaan masyarakat khususnya dalam pemberdayaan masyarakat tani, ada kesinambungannya dengan teori pembangunan Rostow (Koentjaraningrat, 2001). Selain itu pula menurut dinas pertanian setempat bapak Sodikin mengatakan:

“Jadi begini kang, selain pohon pepaya itu mempunyai daya tahan hidup yang cukup lama, perawatannyapun tidak begitu sulit, tetapi panennya bisa mencapai satu minggu itu dua kali panen kang, dan pupuknyapun bisa memanpatkan kotoran domba atau ayam yang ada disekitar masyrakat supaya pohon tetap subur dan berbuah lebat. Kemudian tanah di wilayah masyarakat desa mekarjaya juga setelah di lakukan obserpasi dan dilakukan uji coba dengan tanaman pepaya itu ternyata pohonnya subur dan buahnya lebat. Itu sebabnya kenapa pemerintah desa membuat program itu, adapun program penyuluhan petani padi itu jelas sangat penting karena masyarakat kita pada dasarnya adalah mayoritas petani padi” (Wawancara dengan Bapak Sodikin pada hari rabu tanggal 15 mei 2017 via telepon) Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat bahwa pertanian pepaya

yang di perogramkan pemerintah desa itu sesuai dengan kondisi lahan pertanian masyarakat, selain itu pertanian pepaya tidak begitu sulit dalam perawatannya, Begitupun dengan pertanian padi. Dari program yang

Page 12: Peran Pemerintah Desa Dalam Pemberdayaan Masyarakat Tani

Peranan Pemerintah Desa Dalam Pemberdayaan Masyarakat Tani

Tamkin: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Vol. 3 No. 1 (2018) 90-113 101

sudah di upayakan oleh pemerintah desa melalui pemberdayaan masyarakat tani diharapkan bisa meningkatkan penghasilan ekonomi masyarakat dan pengetahuan masyarakat terhadap pertanian itu sendiri, sehingga masyarakat bisa menjadi sejahtera secara ekonomi kemudian bisa mandiri secara pengetahuan.

Karena dari pengelolaan sumber daya alam yang ada dan di tunjang dengan pengetahuan yang diberikan oleh pemerintah desa yang bekerja sama dengan dinas pertanian setempat lewat penyuluhan akan memberikan dampak baik terhadap perkembangan para petani itu sendiri. Selain itu, program ini juga menitik beratkan pada pengelolaan pertanian yang dijadikan lahan oleh masyarakat tani. Sehingga harapannya bisa menjadikan masyarakat tani lebih peroduktif dalam pengelolaan lahannya, sehingga hasilnya bisa meningkatkan perekonomian petani.

Namun program pemberdayaan masyarakat tani ini tidak akan berjalan efektif tanpa adanya bantuan dari berbagi pihak baik itu pihak dinas pertanian terutama pemerintahan pusat yang membuat peraturan untuk pendanaan desa yang di sebut dengan dana desa, dengan tujuan agar desa dapat mengatur dan mengelola sumber daya alam yang ada di wilayah desa. Hakikat pemberdayaan masyarakat adalah untuk meningkatkan kemampuan dan kemandirian masyarakat dalam meningkatkan taraf hidupnya (Totok Mardikanto, 2003: 125-126). Adapun anggaran dana pemberdayaan masyarakat tani ini menurut bapak kades H. Sopyan beliau mengatakan:

“Jadi begini de, program pemberdayaan masyarakat tani ini tidak akan berjalan dengan efektif tanpa adanya dana desa, sebab yang namanya program itu pasti memerlukan dana yang besar supaya bisa di jalankan sesuai dengan yang di harapkan, alhamdulilaah setelah adanya otonomi daerah seperti yang tercantum dalam Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang desa, dan peraturan pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 Tentang petunjuk pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang desa, yang dimana dijelaskan bahwa keterlibatan aktif masyarakat, partisipasi, dan pemberdayaan menjadi faktor utama dalam penyelenggaraan otonomi desa, oleh karena itu pemerintah desa mempunyai peranan yang penting untuk menggali aset-aset, potensi-potensi yang ada di desa demi keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan desa, yang berimbas kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat” (wawancara dengan bapak kades H. Sopyan dilaksanakan pada hari

Page 13: Peran Pemerintah Desa Dalam Pemberdayaan Masyarakat Tani

Karbulah, Yaya, & Aliyudin

102 Tamkin: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Vol. 3 No. 1 (2018) 90-113

kamis tanggal 1 juni 2017 di kantor desa). Berdasarkan hasil wawancara di atas ternyata dana desa sangat besar

pengaruhnya terhadap program pemberdayaan masyarakat, namun pada pelaksanaannya tetap saja tidak sepenuhnya berjalan dengan epektif karena berbagi kendala yang terjadi dilapangan. Adapun anggaran dana yang di khususkan untuk program pemberdayan masyarakat tani menurut aparatul pemerintahan kesi kesejahteraan bapak Ridwan. SH:

“Maaf bapak tidak bisa menyebutkan nominalnya secara terbuka karena masalah dana sangat sensitip namun bapak sebagi kesi kesejahtran mencanangkan 25% untuk pendanaan program pemberdayaan masyarakat, Itupun kalu pencairan dananya berjalan dengan epektif” (wawancara dilakukan hari senin 30 mei 2017 di kantor Desa) Dari pernyataan diatas bisa di ambil kesimpulan bahwa pendanaan

yang di khususkan untuk program pertanian masih belum jelas secara terperinci di sebabkan oleh berbagi paktor yang terjadi dilapangan, namun pemerintah telah mencanangkan 25% untuk dana program pemberdayaan masyarakat tani dari dana yang telah di canangkan oleh pemerintah pusat.

Dari beberapa upaya program pemberdayaan masyarakat tani ini adalah bagian dari gerakan pemerintah untuk memberdayakan kemampuan penduduknya dalam meningkatkan kesejahtaran. Program pemberdayaan masyarakat tani adalah bagian dari gerakan pemerintah desa untuk mengembangkan kesejahteraan masyarakat tani. Program pemberdayaan masyarakat tani adalah suatu bagian upaya Pemerintah Desa dalam mengoptimalkan partisipasi masyarakat dan dunia usaha serta bermanfaatnya sumber daya secara efesien, efektif, berkeadilan dan bekelanjutan. Dikatakan gerakan, karena syarat akan semangat kebersamaan yang kuat untuk maju, ada upaya bersama untuk meningkatkan kesejahteraan bersama dan dapat menumbuhkan kebersamaan untuk saling memberi kesempatan berpartisipasi seluas-luasnya dalam pemberdayaan kepada berbagi pihak, terutama masyarakat tani yang ada di desa Mekarjaya.

Langkah-Langkah dalam Pemberdayaan Masyarakat Tani Pemerintah desa Mekarjaya dalam melaksanakan langkah-langkah pemberdayaan masyarakat tani adalah dengan mengoptimalkan potensi yang ada di lingkungan masyarakat Desa Mekarjaya yaitu dibidang pertanian yang tujuannya untuk meningkatkan ekonomi masyarakat

Page 14: Peran Pemerintah Desa Dalam Pemberdayaan Masyarakat Tani

Peranan Pemerintah Desa Dalam Pemberdayaan Masyarakat Tani

Tamkin: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Vol. 3 No. 1 (2018) 90-113 103

supaya masyarakat menjadi sejahtera. Hal tersebut dilakukan melalui pelatihan-pelatihan maupun melakukan pembinaan dan penyuluhan di bidang pertanian. Sebagaimana hasil wawancara dengan kasi kesejahteraan yaitu bapak Ridwan. SH beliau mengatakan:

“Jadi begini dek seperti yang adek tau karena disini wilayahnya adalah wilayah pertanian/perkebunan maka kami pemerintah desa Mekarjaya melakukan usaha-usaha untuk bisa meningkatkan kualitas masyarakat tani salah satunya dengan melakukan penyuluhan dibidang tanaman seperti padi, pepaya kalipornia dan jagung yang dimana itu adalah pertanian yang di geluti oleh para petani di desa Mekarjaya, adapun pertanian lain seperti cabai, kacang, pisang dan singkong yang juga menjadi rutinitas para petani di desa Mekarjaya itu belum tersosialisasikan dengan baik dan harapan kedepannya mudah-mudahan pertanian seperti itupun kedepannya bisa menjadi garapan kami baik dalam cara penanamannya maupun pemasarannya supaya masyarakat bisa lebih mudah dalam penjualannya.” (wawancara dilakukan hari senin 30 mei 2017 di kantor Desa) Dari uraian diatas memberikan gambaan bahwa pemerintahan desa

telah bersungguh-sungguh melakukan upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat, yakni dengan memanfatkan sumberdaya alam yanag ada di sekitar warga desa Mekarjaya. Adapun peroses yang dilakukan oleh Pemerintahan Desa yakni mengumpulkan warga (rembug warga), mengenalkan program yang akan dilaksanakan, penyuluhan pertanian, pendataan masyarakat tani, dan pelatihan.

Kegiatan selanjutnya yaitu mengadakan kumpulan atau rembug warga sekaligus pemberian simbolis bibit pepaya California kepada masyarakat, yang dilaksanakan pada hari selasa tanggal 5 Februari Tahun 2016 di balai desa Mekarjaya yang dimana kegiatan ini di pimpin langsung oleh kepala desa mekarjaya bapak H.Sopyan dan dihadiri pula oleh dinas pertanian setempat bapak Sodikin. kemudian kadus/RW dari tiap-tiap kedusunan.

Setelah itu memusawarahkan jadwal kegiatan penyuluhan yang akan di laksanakan oleh pemerintah desa yang bekerja sama dengan dinas pertanian kepada masyarakat tani yang menjadi narasumber adalah dari dinas pertanian setempat yaitu bapak Sodikin, yang dimana kegiatan penyuluhan ini akan diadakan di masing-masing kadusunan, dan materi yang di sampaikan penyuluh seputar materi pertanian mengenai masalah

Page 15: Peran Pemerintah Desa Dalam Pemberdayaan Masyarakat Tani

Karbulah, Yaya, & Aliyudin

104 Tamkin: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Vol. 3 No. 1 (2018) 90-113

pertanian pepaya California dan yang paling utama mengenai pertanian padi. Beliau akan menyampaikan dari mulai penanaman, perawatan, dan pemberian pupuk untuk pertanian pepaya dan pertanian padi.

Penyuluhan pertanian merupakan suatu upaya atau proses kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah desa dalam rangka memberdayakan masyarakat tani. Memberdayakan kelompok-kelompok masyarakat tersebut secara sosiso ekonomis sehingga mereka dapat lebih mandiri dan dapat memenuhi kebuthan dasar hidup mereka, namun sanggup berperan serta dalam pengembangan masyarakat (Sumaryadi, 2005).

Selain itu meskipun potensi yang ada di desa sangat memungkinkan memberikan harapan bagi kesejahteraan masyarakat namun tetap saja, ada masyarakat yang belum memahami adanya peluang dari potensi tersebut (seperti apa yang dikatakan oleh warga, bapak Edi Paturohman berpendapat:

“Bapak mah kirang satuju perkawis program nu di lakukeun ku pemerintah Desa teh sanes bapak nentang kana program Desa tapi pendapat bapak mah kirang efektip. Sapertos dana kango pelaksanan program kirang terbuka ka masyarakat teras dina hasil penjualan oge kirang bebas kumargi aya tekanan kedah di ical ka pemerintah desa”(wawancara dilakukan pada hari sabtu tanggal 8 juli 2017 di rumahnya) Dari pendapat diatas bisa disimpulkan bahwa Pemerintah Desa

masih mempunyai tugas untuk mensosialisasikan dengan baik dan transparan kepada msyarakat terutama di bidang keuangan supaya masyarakat bisa menerima dan semakin antusias dalam melaksanakan program yang di canangkan oleh Pemerintahan Desa. Selain permasalahan transparansi dana juga terdapat permasalahan lain yakni sulitnya mengumpulkan warga ketika mengadakan penyuluhan (seperti apa yang dikatakan oleh aparat Desa bapak Hendrawan:

“Mang warga di desa Mekarjaya mah sesah di ajak kempelteh kusabab seer kasibukan masing-masing sahingga ketika bade ngalaksanaken penyuluhanth kadang kirang efektip kusabab warga nu dongkapna mun sabagian, padahal ti samingonen dei ku pihak aparat desa tos di wartosan katiap-tiap RW Masing-masing” (wawancara dilakukan pada hari selasa tanggal 11 juli 2017 via telepon) Dari uraian diatas memberikan gambaran bahwa warga masyarakat

Desa Mekarjaya kurang begitu antusias terhadap upaya-upaya pemerintah dalam memberikan penyuluhan kepada warga masyarkatnya dikarenakan warga lebih mementingkan kepentingan peribadinya daripada mengikiti

Page 16: Peran Pemerintah Desa Dalam Pemberdayaan Masyarakat Tani

Peranan Pemerintah Desa Dalam Pemberdayaan Masyarakat Tani

Tamkin: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Vol. 3 No. 1 (2018) 90-113 105

kegiatan penyuluhan yang di laksanakan oleh pemerintah pesa yang bekerja sama dengan dinas pertanian setempat. Oleh karena itu Pemerintah Desa Mekarjaya mengambil langkah baru untuk meminimalisir permasalahan-permasalahan baik itu dari masalah keuangan maupun masalah kurang antusiasnya masyarakat terhadap program penyuluhan yang di selenggarakan oleh pemerintahan desa dalam upaya mensejahterakan masyarakatnya yaitu dengan membentuk kelompok tani. Seperti apa yang di katakana oleh bapak kades bapak H. Sopyan:

“Jadi tujuan di damelkeun kelompok tani teh kango solusi tina permasalahan-permasalahn anu rame di masyarakat, kusabab seueur pisan di masyarakat anu teu acan paham kana program anu bade di jalankeun ku pemerintah desa, seueur cariosan masyarakat anu kirang saae ka pihak pemerintah desa, sareng salian eta oge kango mempermudah pendataan sareng supaya dina ngalaksanakeun penyuluhan oge langkung efektif eta salah sawiosna di bentuk kelompok tani. (wawancara dilaksanakan pada hari kamis tanggal 29 mei 2017 di kantor desa) Dari uraian diatas memberikan penjelasan bahwa peranan

pemerintah desa dalam mensukseskan program pemberdayaan masyarakat tani sangat besar, terlihat dari upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah desa dalam mencari berbagi solusi terhadap kendala-kendala yang menghambat terhadap kelangsungan program. Yaitu, dengan pembentukan kelompok-kelompok tani di tiap-tiap kadus/RW yang dimana di desa mekarjaya itu terdapat empat kadus/RW, yang dimana pembentukan kelompok tani diharapkan bisa menjadi solusi terhadap permasalahan-permasalahan yang terjadi di masyarakat. Selain itu juga, diharapkan dengan terbentuknya kelompok tani ini bisa memudahkan para penyuluh untuk menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan pertanian sehingga bisa meningkatkan peroduktifitas pertanian masyarakat. Adapun langkah langkah yang dilaksanakan oleh Pemerintahan Desa Mekarjaya dalam membentuk kelompok tani yaitu mengumpulkan peRWakilan dari tiap-tiap kadus/RW untuk mengadakan musyawarah di Bali Desa untuk membentuk dan mendata masyarakat yang akan terlibat dalam kepengurusan kelompok tani yang akan dibentuk oleh Pemerintah Desa. Setelah terbentuk kepengurusan, tugas yang harus dilaksanakan oleh kepengurusan kelompok tani antara lain:

Pertama, tugas ketua kelompok antara lain mengkordinasikan, mengorganisasikan dan bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan kelompok, dengan rincian sebagai berikut : memimpin rapat pengurus,

Page 17: Peran Pemerintah Desa Dalam Pemberdayaan Masyarakat Tani

Karbulah, Yaya, & Aliyudin

106 Tamkin: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Vol. 3 No. 1 (2018) 90-113

memimpin rapat anggota, menandatangani surat menyurat, mewakili kelompok dalam pertemuan dengan pihak lain dan memimpin pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen lainnya. Apabila diperlukan dapat juga dipilih wakil ketua dengan tugas antara lain mewakili ketua bilamana ketua berhalangan dalam melaksanakan tugas-tugasnya serta melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh ketua sebatas ruang lingkup tugas-tugas ketua tersebut.

Kedua, tugas sekretaris kelompok bertanggung jawab terhadap pelaksanaan administrasi kegiatan non keuangan dengan rincian sebagai berikut: mencatat segala keputusan penting dalam setiap rapat, menindaklanjuti hasil-hasil rapat, menyampaikan hasil-hasil rapat dengan cara membuat notulen dan disampikan dalam rapat berikutnya, membuat dan menyimpan serta menyampaikan hasil notulen rapat kepada pengurus, membuat undangan-undangan, menyiapkan surat menyurat dan pengarsipannya, membuat laporan-laporan (laporan bulanan, laporan tahunan). Apabila diperlukan dapat di tunjuk wakil sekretaris dengan tugas antara lain mewakili sekretaris bilamana sekretaris berhalangan dalam melaksanakan tugasnya dan melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh sekretaris sebatas ruang lingkup tugas-tugas sekretaris tersebut.

Ketiga, tugas bendahara kelompok bertanggung jawab menangani seluruh kegiatan administrasi keuangan kelompok dengan rincian tugas sebagai berikut : menerima pembayaran atas nama kelompok dan menyimpannya dengan baik, melakukan pembayaran atas persetujuan ketua kelompok, menyimpan dan memelihara arsip transaksi keuangan, menyelenggarakan dan memelihara administrasi keuangan kelompok dan menyusun laporan keuangan secara berkala (bulanan dan tahunan).

Keempat, tugas seksi-seksi dalam kelompok. Sesuai dengan keperluannya kelompok dapat menetapkan beberapa seksi. Sebagai contoh seksi simpan pinjam. Seksi ini mempunyain tugas melayani anggota yang akan menyimpan atas meminjam uang dan mencatatnya dalam buku simpan pinjam, melakukan pencatatan penerimaan dan pembayaran kegiatan simpan pinjam dalam buku kas simpan pinjam serta membuat laporan bulanan dan laporan tahunan untuk kegiatan simpan pinjam. Seksi non simpan pinjam. Seksi ini mempunyai tugas antara lain melayani anggota dalam kegiatan non simpan pinjam, merencanakan dan mengusulkan kepada ketua tentang pengadaan barang sesuai dengan kebutuhan anggota, melakukan pencatatan tentang barang anggota kelompok dalam buku pengadaan barang serta membuat laporan bulanan

Page 18: Peran Pemerintah Desa Dalam Pemberdayaan Masyarakat Tani

Peranan Pemerintah Desa Dalam Pemberdayaan Masyarakat Tani

Tamkin: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Vol. 3 No. 1 (2018) 90-113 107

dan tahunan untuk seksi yang bersangkutan. Untuk seksi-seksi lainnya dapat dirumuskan tugasnya sesuai dengan kesepakatan dalam rapat pengurus.

Setelah terbentuk kepengurusan dan mendapatkan tugasnya masing-masing barulah kelompok-kelompok tani ini menyusun rencana kegiatan yang akan dilaksanakan dalam jangka pendek dan jangka panjang, yang dimana ada dua program inti yang menjadi tugas pokok kelompok tani yang harus di suskseskan sesuai dengan yg di harapkan oleh Pemerintah Desa yaitu: pelatihan budidaya pepaya California terhadap para petani dan yang kedua pelatihan terhadap petani padi.

Selain itu kelompok tani juga mengadakan kerjasama dengan dinas pertanian setempat untuk meminta bantuan dalam memberikan penyuluhan seputar pertanian terutama sesuai dengan apa yang telah di perogramkan oleh pemerintah desa. Setelah itu kelompok-kelopk tani mengadakan musyawarah di balai desa untuk membuat jadwal kegiatan penyuluhan dan pelatihan kepada masyarakat yang dimana dalam musyawarah itu dihadiri pula oleh dinas pertanian setempat.

Setelah bermusyawarah terbentuklah jadwal penyuluhan yang di sepakati oleh masing-masing kelompok dan disepakati pula oleh dinas pertanian setempat, yang dimana hasilnya, penyuluhan akan dilaksanakan dua minggu sekali di masing-masing kedusunan yang akan dilaksanakan setiap hari juma’at tepatnya bada shalat jum’at.

Adapaun teknik penyuluhan yang digunakan oleh kelompok tani yang bekerja sama dengan dinas pertanian yaitu dengan teknik sosialisasi terhadap masyarakat tani seperti dengan memperlihatkan secara singkat cara kerja dalam proses pengolahan lahan pertanian misal pembibitan sawah, serta teknik penyuluhan dengan memperlihatkan hasil dari cara kerja dalam pengolahan yang lama atau baru misal penggunaan vatitas padi baru.

Langkah-langkah tersebut dilakukan dengan harapan agar masyarakat bisa lebih peroduktif dalam melakukan kegiatan pertaniannya dan juga bisa memanfaatkan potensi-potensi yang tersedia, karena selama ini potensi-potensi yang dimiliki oleh warga masyarakat desa Mekarjaya yaitu dibidang pertanian belum bisa di optimalkan dengan baik sehingga hasil yang di dapat oleh para petani tidak bisa mensejahtarakan para petani yang ada di desa Mekarjaya.

Selain itu usaha untuk mendorong produktivitas tumbuhnya masyarakat tani, akan memiliki arti penting bagi masyarakat desa

Page 19: Peran Pemerintah Desa Dalam Pemberdayaan Masyarakat Tani

Karbulah, Yaya, & Aliyudin

108 Tamkin: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Vol. 3 No. 1 (2018) 90-113

Mekarjaya khususnya bagi masyarakat yang berperopesi dalam bidang pertanian. Dalam usaha pemberdayaan masyarakat di bidang pertanian adalah dengan melakukan langkah-langkah yang menunjang terhadap konsep pemberdayaan itu sendiri. Kemudian selain itupun akan mengurangi rantai permaslahan dan akhirnya akan meningkatkan keberhasilan para petani karena diberikan pasilitas/kemudahan oleh pemerintah desa sehingga para petani menjadi lebih mudah dalam melaksanakan aktivitas pertaniannya.

Langkah-langkah yang dilakukan oleh Pemerintah Desa Mekarjaya dalam memberdayakan atau mensejahtarakan masyarakat tani di nilai cukup bagus, seperti apa yang di sampaikan oleh bapak H. Karmili selaku warga

“Alhamdulillah jang kuayana program pemerintah desa dina bidang pemberdayaan masyarakat tani sareng di bentukna kelompok tani karaos pisaan dampakna ku masyarakt, anu asalna masyarakt didie kirang teterang tina cara pengelolan atanapi tina perawatan tani anu salaresna ayenamah Alhamdulillah tos mulai taterangen timulai bibit anu saae pupuk anu sae sareng sajabina” (wawancara dilakukan pada hari kamis tanggal 13 juli 2017 di rumahnya) Dari uraian diatas bisa di ambil kesimpulan bahwa usaha-usaha yg di

lakukan oleh pemerintah desa beserta kelompok tani dalam melendingkan program pemberdayaan tani tersampaikan dengan baik sehingga dampaknya bisa dirasakan oleh masyarakat Desa Mekarjaya. Karena desa Mekarjaya selalu berusaha mengembangkan atau memberdayakan perekonomian masyarakat dengan memanfaatkan potensi yang ada yaitu dibidang pertanian. Salah satu faktor besarnya jumlah masyarakat miskin di pedesaan disebabkan karena kurangnya pemberdayaan masyarakat di bidang ekonomi yang berbasis di pedesaan.

Hasil Pemberdayaan Masyarakat Tani Untuk mengetahui keberhasilan sebuah program pemberdayaan masyarakat tani, maka perlu diketahui indikator apakah menunjukan masyarakat berdaya atau tidak. Jika program tidak memberikan dampak yang baik terhadap perekonomian masyarakat berarti program dikatakan kurang berhasil namun juka program memberikan dampak terhadap kesejahtran masyarakat berarti program dikatakan berhasil. Kemudian selain itu keberhasilan suatu program bisa dilihat dari perubahan pola piker masyarakat dan juga kesejahtran masyarakat.

Page 20: Peran Pemerintah Desa Dalam Pemberdayaan Masyarakat Tani

Peranan Pemerintah Desa Dalam Pemberdayaan Masyarakat Tani

Tamkin: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Vol. 3 No. 1 (2018) 90-113 109

Program yang telah di buat oleh pemerintah desa bisa di katakana berhasil karena telah berdampak terhadap kesejahtran perekonomian masyarakat dan pola piker masyarakat , walupun pada awalnya ada sebagian masyarakat yang kurang setuju dengan adanya program namun setelah melihat hasilnya masyarakat menjadi antusias. Tentunya hal tersebut tercapai atas adanya kerjasama antara pemerintah desa, dinas pertanian, kelompok-kelompok tani dan pemerintahan pusat yang telah membantu pendanaan. tanpa adanya kerjasama antara berbagi pihak tersebut program ini tidak akan berjalan dengan lancer, untuk saat ini masyarakat sudah merasakan manfaat dari adanya program tersebut dilihat dari perubahan yang terjadi di desa Mekarjaya baik dibidang pertanian, ekonomi, pengetahuan dan lingkungan. Di bidang pertanian diantaranya, dari sekian banyaknya penduduk desa mekarjaya menurut data demografis desa mencapai 2.705 orang, setelah adanya program pemberdayaan masyarakat tani hampir 60% masyarakat telah mengalami kemajuan di bidang pertanian dilihat dari hasil panen yang di peroleh oleh petani yang melimpah.

Kemudian keberhasilan dibidang ekonomi setelah adanya program pemberdayaan masyarakat tani masyarakat menjadi sejahtra dilihat dari gaya hidup masyarakat dan tarap pendidikan masyarakat yang semakin membaik, anak-anak petani mampuh bersekolah bahkan ada yang sampi masuk perguruan tinggi. Seperti yang telah di ungkapkan oleh salah seorang petani ibu Rokanah:

”Alhamdulillah jang saatosna aya program penyuluhan sareng dipasihan bibit pertanian, ibu ngaraoken manfaatna kango nambih-nambih perekonomian ibu, alhamdulillah jang ibu tiasa nyakolaken dua murangkalih ibu nuhiji di SMP nuhiji di UIN Bandung, eta salahsawios manfaat anu ku keluarga ibu di raosken” (wawancara di laksanakan pada hari kamis tanggal 20 juli 2017). Dari hasil wawancara diatas bisa di ambil kesimpulan bahwa

program pemberdayaan masyarakat tani dikatakan berhasil karena manfatnya sangat membantu perekonomian masyarakat. Selain itu ada keberhasilan-keberhasilan lain yang dicapi oleh pemerintah desa dalam dalam pemeberdayaan masyarakat tani diantaranya sebagi berkut:

Pertama yaitu dalam proses pemberian bibit pepaya California, program pemberian bibit dikatakan berhasil karena program ini di terima secara baik oleh masyarakat walupun pada awalnya ada sebagian masyarakat yang kontra terhadap program ini namun setelah dijelaskan

Page 21: Peran Pemerintah Desa Dalam Pemberdayaan Masyarakat Tani

Karbulah, Yaya, & Aliyudin

110 Tamkin: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Vol. 3 No. 1 (2018) 90-113

dan di bentuk kelompok tani akhirnya masyarakat menerima dengan baik program yang di buat oleh pemerintah desa. Selain itu, masyarakat saat ini sudah bisa merasakan hasil dari pertanian pepaya California. tentunya hal ini sangat membantu masyarakat dalam upaya peningkatan kesejahteraan ekonomi. Karena pertanian pepaya California merupakan program pemerintah desa yang menjadi salah satu solusi bagi permasalahan ekonomi masyarakat tani. Seperti yang telah di sampaikan oleh salah seorang warga dusun satu bapak H.Karmili:

“Alhamdulillah satosna aya program pemberian bibit pepaya California perekonomian masyarakat dusun satu, khususnya bapak ngaraos kabantos tina segi perekonomian, sebab hampir tiap minggon masyarakat tiasa manen pepaya, nubiasanamah sateacan aya program mah masyarakat khususna bapak kango nambih-nambih penghasilanth kedah ngantosan tanaman padi sareng tanaman nu sanesna nu jangka panena lami. (wawancara di laksanakan pada hari kamis tanggal 20 juli 2017) Dari hasil wawancara diatas dapat di simpulkan program pemberian

pepaya California dikatakan berhasil karena bisa membantu terhadap perekonomian masyarakat tani. Selain itu ada juga masyarakat desa mekarjaya yang memanfatkan buah pepaya menjadi industri usaha kecil yang diamana buah pepaya itu di olah menjadi manisan pepaya, yang hasilnya di pasarkan di toko-toko atau di warung-warung sebagi ciri khas oleh-oleh desa Mekarjaya.

Selanjutnya keberhasilan di bidang penyuluhan, program penyuluhan yang di lakukan oleh pemerintah desa yang bekerja sama dengan dinas pertanian dan kelompok tani dikatakan berhasil karena masyarakat tani mampu mengelola lahan pertaniannya dengan baik, mengetahui bibit tanaman yang baik, mengetahui pupuk yang baik dan mampuh mengolah hasil pertanian. Seperti yang telah di katakan oleh bapak Ason:

“Alhamdulillah satosna aya kegitan penyuluhan anu di laksanaken ku kelompok tani sareng dinas masrakat jadi langkung ngartos cara bertani anu saee, sareng masyarakat terang kana pupuk atanapi berak anu sesuai kango pepelakan. Sajabina ti eta oge ekonomi masyarakat tiasa langkung maju ti sateacana aya program penyuluhan”. (wawancara di laksanakan pada hari kamis tanggal 20 juli 2017) Berdasarkan hasil wawancara di atas bahwa program penyuluhan ini

dikatakan berhasil karena masyarakat sudah mampuh mengetahui cara bertani yang baik dan benar sehingga hasil pertanian masyarakat menjadi

Page 22: Peran Pemerintah Desa Dalam Pemberdayaan Masyarakat Tani

Peranan Pemerintah Desa Dalam Pemberdayaan Masyarakat Tani

Tamkin: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Vol. 3 No. 1 (2018) 90-113 111

meningkat. Selain dari itu, ada juga keberhasilan usaha-usaha pemerintah dalam mensosialisasikan program-perogram pemberdayaan masyarakat tani. Usaha-usaha pemerintah dikatakan berhasil karena sudah mampuh memandirikan masyarakat baik secara ekonomi maupun secara pengetahuan, walupun pada awalnya respon masyarakat terhadap program kurang begitu antusias namun dengan kegigihan pemerintah akhirnya program ini diterima secara antusis oleh masyarakat.

Kemudian pemerintah desa berhasil membentuk kelompok-kelompok tani yang membantu terhadap keberlangsungan program yang dibuat oleh pemerintah desa, sehingga program bisa terlaksana dengan baik di masyarakat. Pemerintah desa juga mampu mengadakan kerja sama dengan dinas pertanian untuk mengadakan penyuluhan seputar pertanian, yang tujuannya untuk memandirikan masyarakat.

PENUTUP

Berdasarkan penelitian tentang Peran Pemerintah Desa Dalam Pemberdayaan Masyarakat Tani dapat disimpulkan yaitu: Peranan pemerintah desa dinilai cukup baik dilihat dari berbagi usaha yang dilakukan oleh pemerintah desa dalam melendingkan atau mensukseskan perogramnya di masyarakat, seperti mengadakan kerjasama dengan dinas pertanian dan membentuk kelompok-kelompok tani melalui program pemberian bibit pepaya California dan program penyuluhan masyarakat tani padi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat sudah cukup baik walaupun sebaiknya ada yang perlu ditingkatkan, hal ini dapat terlihat dengan upaya-upaya yang dilakukan oleh pihak pemerintah desa dalam mensukseskan perogramnya seperti bekerja sama dengan dinas pertanian, membentuk kelompok-kelompok tani dan langsung turun kelapangan untuk memantau kegiatan masyarakat.

Program pemerintah dalam pemberdayaan masyarakat tani melalui program pemberian bibit pepaya California dan program penyuluhan petani padi telah dinilai cukup baik karena telah memberikan dampak yang baik terhadap perekonomian masyarakat terlebih setelah adanya kelompok tani dan penyuluhan dari dinas pertanian, masyarakat mendapatkan pengetahuan dari mulai bibit yang baik, pupuk yang baik dan cara bertani yang baik.

Usaha yang dilakukan pemerintah desa mekarjaya dalam pemberdayaan masyarakat tani dinilai sudah cukup baik, dilihat dari usaha usaha pemerintah desa yang berjasama dengan dinas pertanian dan juga

Page 23: Peran Pemerintah Desa Dalam Pemberdayaan Masyarakat Tani

Karbulah, Yaya, & Aliyudin

112 Tamkin: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Vol. 3 No. 1 (2018) 90-113

membentuk kelompk-kelompok tani supaya perogramnya bisa berjalan dengan baik dimasyarakat, sehingga masyarakat bisa merasakan dampak kesejahtran dari usaha-usaha yang telah di lakukan oleh pemerintah desa mekarjaya.

Perkembangan dan pertumbuhan yang dicapai dari kinerja peranan pemerintah desa dalam pemberdayaan masyarakat, lihat dari tiga indicator keberhasilan diantaranya : Pertama, keberhasilan di bidang pemberian bibit pepaya California Kedua, keberhasilan di bidang penyuluhan. Ketiga, keberhasilan di bidang kerjasama. Perkembangan masyarakat tani jika dilihat dari sebelum dan sesuadah adanya program jauh lebih baik, karena masyarakat tani sudah mengetahui tatacara bertani yang baik dari mulai memilih benih, pupuk yang baik sampi cara bertani yang baik sehingga masyarakat menjadi lebih baik daripada sebelunya.

Dalam hal ini khususnya pemerintahan desa agar tetap konsisten dalam memberdayakan masyarakat melalui program atu terobosan-terobosan baik itu melalui pelaihan-pelatihan maupun memberikan bantuan barang seperti alat-alat pertanian atau memberikan bibit-bibit unggul supaya masyarakat menjadi sejahtra. Kemudian program-perogram yang sudah berjalan bisa ditingkatkan kembali dan terus di bimbing agar program terus berjalan dengan baik.

Masyarakat juga harus mendukung dan ikut berpartisipasi terhadap program-perogram yang di buat oleh pemerintah desa terutama dalam program pemberdayaan masyarakat yang sifatnya akan memberikan dampak yang baik terhadap perekonomian masyarakat. Kemudian masyarakat juga harus memantau kegiatan pemerintah desa dalam menjalankan perogramnya, baik itu dari masalah pendanaan maupun dari masalah kinerja pemerintahan supaya pemerintah bekerja dengan baik dan sesuai dengan aturan. Sehingga masyarakat dengan pemerintahan desa bisa saling mengoreksi dan saling menasehati supaya tercipta kebersamaan dan kekuatan antar keduanya sehingga kecurigan-kecurigan bisa terhindarkan.

DAFTAR PUSTAKA

Jamaludin, A. N. (2015). Sosiologi Perdesaan. Bandung: Pustaka Setia. Machendrawaty, N., & Safei, A. A. (2001) Pengembangan Masyarakat Islam

dari Idiologi,Sstrategi Sampai Teradisi. Bandung:PT. Remaja Rosdakarya.

Mardikanto. T., & Soebiato, P. (2013). Pemberdayaan Masyarakat. Bandung:

Page 24: Peran Pemerintah Desa Dalam Pemberdayaan Masyarakat Tani

Peranan Pemerintah Desa Dalam Pemberdayaan Masyarakat Tani

Tamkin: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam Vol. 3 No. 1 (2018) 90-113 113

Alfabeta. Roesmidi, R.R. (2006). Pemberdayaan masyarakat. Sumedang: Alqaprint

Jatinangor. Setiawan, I. A. (2012) Dakwah Berbasis Pemberdayaan Ekonomi dan

Peningkatan Kesejahteraan Mad’u. Ilmu Dakwah: Academic Journal for Homiletic Studies, 6 (2) 347-262.

Soetomo, (2006), Strategi-Strategi Pembangunan Masyarakat, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Suharto, E. (2005), Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, Bandung: Repika Aditama

Sumaryadi, N. (2005) Perencanaan Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat. Jakarta: Citra Utama.