peran pemerintah bagi perekonomian

12
TAKE HOME KEBIJAKAN FINANSIAL DAN FISKAL – FARIDHA ISNAINI Page 1 SOAL UAS KFF: 5 (LIMA) DARI 7 (TUJUH) SOAL JAWABAN 1. MENGAPA PERAN PEMERINTAH DALAM PEREKONOMIAN SANGAT SIGNIFIKAN? PILIH TEORI PERAN PEMERINTAH DAN JELASKAN DENGAN CONTOH. Peran pemerintah yang semakin besar dalam perekonomian tidak dapat dilepaskan dari kegagalan pasar (market failure). Kegagalan pasar inilah yang pada mulanya menjadi latar belakang dirasa perlunya campur tangan pemerintah. Mekanisme pasar melalui invisible handdinilai tidak mampu secara efisien dan efektif dalam menjalankan fungsinya. Kegagalan pasar barulah merupakan syarat perlu (necessary condition) bagi campur tangan pemerintah. Barton (2000) menyebutkan pula bahwa dalam ekonomi pasar yang dikendalikan oleh pemerintahan yang dipilih secara demokratis, hanya ada dua alasan bagi pemerintah untuk masuk ke dalam aktivitas masyarakat, yaitu: social equity dan kegagalan pasar. Berdasarkan alasan-alasan itu, secara garis besar peran pemerintah dengan kebijakan publiknya adalah mengkoreksi kegagalan pasar untuk memperbaiki efisiensi produksi dan alokasi sumber daya dan barang, serta mengalokasi ulang oportunitas dan barang untuk mencapai nilai-nilai distribusional dan nilai-nilai lainnya (Weimer dan Vining, 1992). Sementara itu, Barton (2000) dalam (Weimer dan Vining, 1992) menyebutkan peran utama pemerintah secara garis besar adalah: 1) peran alokasi sumber daya, 2) peran regulator, 3) peran kesejahteraan sosial, 4) peran mengelola ekonomi makro. Penjelasan ke-empat peran pemerintah tersebut adalah sebagai berikut: 1) Dalam peran alokasi sumber daya tercakup soal penentuan ukuran absolut dan relatif pemerintah dalam perekonomian (keseimbangan sektor publik dan sektor swasta). Peran pemerintah dalam hal ini erat dengan pertimbangan untuk mengarahkan dan mengalokasikan sumber daya secara tepat yang salah satunya dilakukan melalui APBN. Sebagai contoh, APBN dialokasikan untuk pos-pos

Upload: disckid

Post on 13-Sep-2015

244 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Peran dalam mengatasi ketimpangan fiskal horizontal dan vertikal

TRANSCRIPT

  • TAKE HOME KEBIJAKAN FINANSIAL DAN FISKAL FARIDHA ISNAINI Page 1

    SOAL UAS KFF:

    5 (LIMA) DARI 7 (TUJUH) SOAL

    JAWABAN

    1. MENGAPA PERAN PEMERINTAH DALAM PEREKONOMIAN SANGAT

    SIGNIFIKAN? PILIH TEORI PERAN PEMERINTAH DAN JELASKAN DENGAN

    CONTOH.

    Peran pemerintah yang semakin besar dalam perekonomian tidak dapat dilepaskan

    dari kegagalan pasar (market failure). Kegagalan pasar inilah yang pada mulanya menjadi

    latar belakang dirasa perlunya campur tangan pemerintah. Mekanisme pasar melalui

    invisible hand dinilai tidak mampu secara efisien dan efektif dalam menjalankan

    fungsinya. Kegagalan pasar barulah merupakan syarat perlu (necessary condition) bagi

    campur tangan pemerintah. Barton (2000) menyebutkan pula bahwa dalam ekonomi

    pasar yang dikendalikan oleh pemerintahan yang dipilih secara demokratis, hanya ada

    dua alasan bagi pemerintah untuk masuk ke dalam aktivitas masyarakat, yaitu: social

    equity dan kegagalan pasar. Berdasarkan alasan-alasan itu, secara garis besar peran

    pemerintah dengan kebijakan publiknya adalah mengkoreksi kegagalan pasar untuk

    memperbaiki efisiensi produksi dan alokasi sumber daya dan barang, serta mengalokasi

    ulang oportunitas dan barang untuk mencapai nilai-nilai distribusional dan nilai-nilai

    lainnya (Weimer dan Vining, 1992).

    Sementara itu, Barton (2000) dalam (Weimer dan Vining, 1992) menyebutkan

    peran utama pemerintah secara garis besar adalah: 1) peran alokasi sumber daya, 2) peran

    regulator, 3) peran kesejahteraan sosial, 4) peran mengelola ekonomi makro. Penjelasan

    ke-empat peran pemerintah tersebut adalah sebagai berikut:

    1) Dalam peran alokasi sumber daya tercakup soal penentuan ukuran absolut dan

    relatif pemerintah dalam perekonomian (keseimbangan sektor publik dan sektor

    swasta). Peran pemerintah dalam hal ini erat dengan pertimbangan untuk

    mengarahkan dan mengalokasikan sumber daya secara tepat yang salah satunya

    dilakukan melalui APBN. Sebagai contoh, APBN dialokasikan untuk pos-pos

  • TAKE HOME KEBIJAKAN FINANSIAL DAN FISKAL FARIDHA ISNAINI Page 2

    tertentu seperti pelayanan kesehatan, pendidikan, pembangunan infrastruktur, dan

    penyediaan barang-barang publik serta pelayanan kesejahteraan sosial bagi

    masyarakat.

    2) Peran regulator. Dalam perannya sebagai regulator, pemerintah selaku pembuat

    kebijakan untuk menjaga agar kegiatan perekonomian dilakukan tanpa merugikan

    salah satu pihak. Hal ini mencakup undang-undang dan tata tertib yang dibutuhkan

    masyarakat untuk mendapatkan kepastian dan jaminan hukum, termasuk undang-

    undang yang mengatur dunia bisnis yang memadai untuk memfasilitasi aktivitas

    bisnis dan hak-hak kepemilikan pribadi. Peran pemerintah selaku regulator dapat

    dimisalkan, pemerintah mengeluarkan peraturan untuk melindungi pedagang-

    pedagang kecil agar tidak kalah saing dengan waralaba seperti Indomart dan

    Alfamart yang dirasakan masyarakat dapat mematikan usaha toko-toko kecil

    masyarakat. Disitulah peran pemerintah sebagai regulator dibutuhkan agar tercipta

    kondisi yang kondusif untuk terjadinya kegiatan perekonomian.

    3) Peran kesejahteraan sosial. Peran pemerintah dalam kesejahteraan sosial yang

    utama adalah dapat menyediakan pelayanan publik yang dibutuhkan masyarakat

    tanpa ada kesenjangan. Masyarakat yang mendapat pelayanan publik secara layak

    akan dapat meningkatkan kesejahteraannya. Hal ini juga mencakup kebijakan-

    kebijakan yang mendorong pemerataan sosial di negara yang bersangkutan seperti

    perpajakan, jaminan sosial (transfer payment) dan penyediaan lapangan kerja.

    Peran ini dapat dimisalkan, seorang kepala keluarga yang menghidupi empat

    anggota keluarganya, harus bekerja dan membutuhkan lapangan pekerjaan.

    Pemerintah selaku penjamin kesejahteraan sosial harus dapat menyediakan

    lapangan kerja. Dengan gaji yang diperoleh pekerja, maka pekerja tersebut dapat

    menghidupi keluarganya. Sementara pajak penghasilan dari pekerja tersebut dapat

    diakumulasikan dan diredistribusi untuk membangun pelayanan publik, pelayanan

    tersebut nantinya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Disinilah peran pemerintah

    sebagai penjamin kesejahteraan sosial diperlukan agar tercipta kesejateraan sosial

    bagi masyarakat di suatu negara.

    4) Peran mengelola ekonomi makro yang memfasilitasi stabilitas secara umum dan

    kemakmuran ekonomi negara melalui kebijakan-kebijakan yang didesain untuk

  • TAKE HOME KEBIJAKAN FINANSIAL DAN FISKAL FARIDHA ISNAINI Page 3

    mendorong pertumbuhan ekonomi yang stabil, full employment, inflasi yang

    rendah, dan stabilitas neraca pembayaran. Ekonomi makro berhubungan dengan

    pertumbuhan ekonomi, ketersediaan lapangan kerja, inflasi, dan neraca

    pembayaran. Fungsi dan peran pemerintah adalah menjaga aspek-aspek tersebut

    dapat berjalan stabil dan tidak jatuh. Sebagai contoh, kondisi politik suatu negara

    dapat mempengaruhi perekonomian negara tersebut, ketika pemerintahan kolaps

    misal pada tahun 1998 di Indonesia menyebabkan tingkat inflasi di Indonesia

    menjadi naik bahkan nilai mata uang rupiah terjun bebas saat itu. Oleh karena itu,

    peran pemerintah sebagai pengelola perekonomian makro dan jangka panjang

    sangat dibutuhkan untuk menjaga agar perekonomian suatu negara tetap stabil.

    2. DAPATKAH PERAN PEMERINTAH BERKURANG? PILIH TEORI PERAN

    PEMERINTAH DAN JELASKAN DENGAN CONTOH.

    Melihat urgensi dari pentingnya peran pemerintah bagi negara, maka peran pemerintah

    tidak dapat berkurang. Semakin hari peran pemerintah semakin berkembang. Menurut

    Adolf Wagner tentang peran pemerintah yang semakin besar terjadi akibat:

    a. Permintaan akan barang publik;

    Semakin banyak penduduk di suatu negara menyebabkan permintaan akan barang

    publik menjadi meningkat. Sehingga pemerintah memerlukan pengeluaran lebih besar

    sebagai modal menyediakan barang publik untuk masyarakat. Dalam hal ini peran

    pemerintah akan semakin besar karena populasi penduduk di suatu negara terus

    meningkat sehingga dapat menyebabkan peningkatan permintaan barang publik.

    b. Harga barang publik yang mahal;

    Setiap negara pasti mengalami inflasi sekecil apapun, inflasi inilah yang membuat

    harga-harga menjadi mahal. Oleh karena itu, harga barang publik menjadi semakin

    tinggi. Sementara itu kebutuhan masyarakat akan barang publik juga semakin banyak

    sehingga menyebabkan beban peran pemerintah untuk menyediakan barang publik

    menjadi semakin besar. Sebagai contoh, untuk mendirikan rumah sakit dibutuhkan

    biaya yang besar untuk gedung, alat-alat, sarana dan prasarana lain. Hal ini

  • TAKE HOME KEBIJAKAN FINANSIAL DAN FISKAL FARIDHA ISNAINI Page 4

    menjadikan biaya yang dikeluarkan masyarakat untuk menikmati pelayanan rumah

    sakit juga semakin besar.

    c. Harga untuk mengelola pertumbuhan penduduk;

    Pertumbuhan populasi penduduk menyebabkan peran pemerintah semakin

    berkembang karena peningkatan populasi akan menyebabkan pengangguran karena

    tidak ada keseimbangan antara jumlah angkatan kerja dengan lapangan kerja. Oleh

    karena itu, penciptaan lapangan kerja dibutuhkan untuk mengimbangi peningkatan

    populasi penduduk. Pengeluaran ekstra tentunya diperlukan pemerintah untuk

    membuka lapangan kerja.

    d. Pembiayaan keputusan bersama

    Melihat populasi penduduk yang semakin meningkat maka tidak dipungkiri adanya

    pemekaran daerah-daerah baru yang berkembang dan memiliki pemerintah daerah

    baru. Pengambilan keputusan bersama yang bersifat bottom up yaitu mekanisme

    pengambilan keputusan yang diambil dari bawah ke atas menyebabkan biaya untuk

    mengambil keputusan ini tidak efisien karena banyak yang harus dilibatkan dari

    pemerintah daerah sampai ke pemerintah pusat. Sebagai contoh, untuk memutuskan

    kebijakan otonomi untuk desa, pemerintah pusat mengkoordinasikan terlebih dahulu

    agenda kebijakan ini kepada para pihak termasuk pada pemerintah daerah. Koordinasi

    tersebut memerlukan dana yang besar karena harus membiayai pertemuan-pertemuan

    untuk membicarakan agenda kebijakan.

    Ada beberapa alasan pertumbuhan sektor publik, antara lain :

    a. Perang

    Kerugian akibat perang terutama dalam hal perekonomian sangat besar karena

    selama suatu negara mengalami perang, perekonomian menjadi lesu dan bahkan

    lumpuh. Oleh karena itu pasca perang, pemerintah membutuhkan dana yang besar

    untuk membangkitkan dan menstabilkan perekonomian.

    b. Kebutuhan pegawai pemerintah

    Urusan pemerintahan yang semakin banyak menyebabkan kebutuhan akan

    pegawai pada pemerintahan menjadi meningkat. Kebutuhan pegawai ini akan

    menjadikan pengeluaran pemerintah meningkat yang digunakan untuk membayar

  • TAKE HOME KEBIJAKAN FINANSIAL DAN FISKAL FARIDHA ISNAINI Page 5

    gaji pegawai. Banyaknya pegawai pemerintah ini menimbulkan pertumbuhan

    kuantitas baik pada jumlah pegawai dan pengeluaran untuk gaji pada sektor

    publik.

    c. Kebutuhan transfer antar pemerintah

    Banyaknya daerah-daerah yang mengalami pemekaran dan membentuk daerah

    baru dengan pemerintahan daerah yang baru membutuhkan dana transfer dari

    pemerintah pusat meningkat. Alokasi dana perimbangan akan meningkat seiring

    dengan berkembangnya jumlah pengeluaran pemerintah daerah.

    3. APA SAJA PRINSIP DALAM PENDISTRIBUSIAN PENGELUARAN?

    Beberapa prinsip dalam pendistribusian pengeluaran antara lain :

    Etika untuk memprioritaskan penduduk yang termarginalkan dari perekonomian.

    Pengeluaran pemerintah harus lebih diprioritaskan pada kesejahteraan penduduk

    yang termarginalkan. Masyarakat marginal adalah kelompok masyarakat yang

    tersisih atau disisihkan dari pembangunan,sehingga tidak mendapat kesempatan

    untuk menikmati pembangunan. Jika pemerintah ingin pendistribusian pengeluaran

    secara adil dan merata maka kaum marginal ini harus diprioritaskan agat tidak

    tertinggal dan malah menjadi korban dari adanya pembangunan.

    Sebagai contoh, di daerah Gresik banyak perusahaan baik BUMN maupun non-

    BUMN berdiri yang berarti banyak lapangan kerja tersedia disana. Namun hal ini

    tidak banyak berpengaruh bagi masyarakat daerah Gresik yang kondisi

    perekonomiannya seharusnya lebih baik jika dibandingkan dengan daerah yang

    tidak banyak tersedia lapangan kerja. Disinilah diperlukan redistribusi pendapatan

    yang lebih adil dan merata.

    Prioritas distribusi pengeluaran pemerintah disesuaikan dengan besaran sektor

    pemerintah (sesuai dengan karakteristik kebutuhan).

    Pendistribusian pengeluaran harus sesuai dengan rencana alokasi yang telah

    ditetapkan. Alokasi dana berlebih pada pos-pos tertentu menyebabkan

    pendistribusian pengeluaran tidak efektif dan efisien. Hal ini juga menyebabkan

    pemborosan anggaran pada sektor publik yang pada akhirnya menyebabkan

    anggaran negara mengalami defisit.

  • TAKE HOME KEBIJAKAN FINANSIAL DAN FISKAL FARIDHA ISNAINI Page 6

    Sebagai contoh, distribusi pengeluaran negara dalam APBN untuk pos belanja

    pegawai sangat besar sementara pada pos pembangunan infrastruktur dan pelayanan

    publik lain sangat terbatas. Seharusnya ditetapkan prioritas yang lebih besar pada

    pos infrastruktur dan pelayanan publik karena untuk pos belanja pegawai dapat

    lebih diminimalisir.

    Redistribusi pendapatan sebagai barang publik yang dapat mengurangi kemiskinan.

    Pajak berfungsi sebagai pengumpul dana untuk pelayanan publik dan memperbaiki

    ketidaksempurnaan pasar sehingga tercipta efisiensi ekonomi sektor publik. Pajak

    juga digunakan untuk alat redistribusi pendapatan dan kekayaan. Pajak yang

    dipungut dari masyarakat akan diredistribusi oleh pemerintah dan diwujudkan

    dengan ketersediaan barang publik. Karena asas pengenaan pajak ini bersifat

    proporsional maka sistem pajak proporsional ini diharapkan mampu memeratakan

    ketersediaan barang publik sehingga tidak ada kesenjangan antara satu daerah

    dengan daerah lain atau antara si kaya dan si miskin.

    Sebagai contoh si A berpenghasilan Rp.10.000.000/bulan dan si B berpenghasilan

    Rp.1.000.000/bulan. Masing-masing dikenakan pajak penghasilan sebesar 10%

    kemudian akumulasi dari pajak tersebut digunakan untuk membangun jembatan

    yang dapat dipakai oleh semua orang. Disinilah fungsi redistribusi pendapatan

    pemerintah sebagai barang publik dapat mengurangi kemiskinan dengan keadilan

    bagi masyarakat dalam mengakses barang publik.

    Pendistribusian pendapatan dapat menjadi tidak ideal apabila dipengaruhi proses

    politik

    Pemerintahan erat kaitannya dengan politik. Namun ada beberapa aspek dalam

    pemerintahan yang tidak dapat dicampur adukkan dengan politik. Aspek ini

    misalnya dalam pendistribusian pendapatan.

    Sebagai contoh, banyak daerah baru hasil pemekaran yang membutuhkan dana

    transfer dari pusat yang masih sangat besar karena daerah tersebut baru dan belum

    mandiri. Namun muncul isu bahwa pemekaran daerah baru ini hanya alat

    pemerintah daerah untuk mendapatkan dana transfer yang besar dari pusat. Padahal

    apabila dilihat, daerah baru ini banyak yang tidak memenuhi syarat sebagai daerah

    baru dan dana transfer sari pemerintah pusat tidak digunakan untuk realisasi

  • TAKE HOME KEBIJAKAN FINANSIAL DAN FISKAL FARIDHA ISNAINI Page 7

    pembangunan daerah tersebut. Dana tersebut banyak masuk ke kantong-kantong

    pejabat yang banyak ditunggangi kepentingan partai untuk mendapatkan

    keuntungan dari dana transfer tersebut.

    Pengeluaran pemerintah ditujukan untuk meratakan kesempatan mendapat

    penghasilan & mengakumulasi kemakmuran

    Pemerintah menarik pajak kepada rakyat dan pajak tersebut akan diredistribusikan

    untuk rakyat kembali berupa kebutuhan akan pelayanan dan barang publik,

    lapangan kerja, dan lain sebagainya. Melalui pembukaan lapangan kerja pemerintah

    memeratakan kesempatan pada rakyat untuk sama-sama mendapat penghasilan.

    Output dari keseluruhan pengeluaran pemerintah pada akhirnya bertujuan untuk

    mengakumulasi kemakmuran dan meminimalisir kesenjangan.

    Redistribusi melalui cara non-fiskal: penetapan upah minimum

    Salah satu cara meredistribusi pendapatan adalah dengan penetapan upah minimum.

    Melalui penetapan upah minimum, setiap pekerja pada suatu daerah memiliki

    standar upah yang diterimanya dari faktor produksi yang telah ia keluarkan. Hal ini

    meminimalisir adanya kesenjangan antara pekerja pada satu daerah dengan daerah

    lain karena upah pekerja telah ditentukan standar minimumnya.

    6. BAGAIMANA DESENTRALISASI MENINGKATKAN PENYEDIAAN BARANG

    PUBLIK? JELASKAN DENGAN TEORI DAN CONTOH.

    Penerapan desentralisasi sistem perpajakan dalam bidang kebijakan fiskal

    disamping kebijakan moneter merupakan kebijakan yang tengah dilaksanakan oleh

    banyak negara. Pajak berfungsi sebagai pengumpul dana untuk pelayanan publik dan

    memperbaiki ketidaksempurnaan pasar sehingga tercipta efisiensi ekonomi sektor publik.

    Pajak juga digunakan untuk alat redistribusi pendapatan dan kekayaan.

    Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan penting yang digunakan untuk

    membiayai pengeluaran negara, baik pengeluaran untuk penyelenggaraan pemerintahan

    di tingkat pusat maupun daerah, serta penyediaan sarana dan prasarana umum yang

    menjadi kebutuhan masyarakat. Pajak sebagai alat redistribusi pendapatan dan kekayaan

    diharapkan dapat mengurangi kesenjangan antara masyarakat yang berpenghasilan tinggi

    dengan yang berpenghasilan rendah dan miskin. Dana pajak salah satunya digunakan

  • TAKE HOME KEBIJAKAN FINANSIAL DAN FISKAL FARIDHA ISNAINI Page 8

    untuk penyediaan pelayanan dan barang publik dasar seperti pendidikan, kesehatan dan

    infrastruktur, yang dapat diakses oleh masyarakat miskin.

    Pajak dipungut oleh pemerintah pada setiap tingkatan, mulai dari pemerintah pusat,

    pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota. Pada berbagai negara sebagian

    besar pajaknya dipungut oleh pemerintah pusat. Sementara pemerintah provinsi dan

    pemerintah kabupaten/kota memungut sebagian kecil dari jenis pajak tertentu saja.

    Perkembangan selanjutnya melalui kebijakan desentralisasi sistem perpajakan, beberapa

    jenis pajak yang semula dipungut oleh pemerintah pusat, dilimpahkan kewenangan

    pemungutannya kepada pemerintah daerah, serta beberapa jenis pajak lainnya

    dibagihasilkan antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah.

    Desentralisasi sistem perpajakan adalah pelimpahan kewenangan perpajakan dan

    penggunaan dana bagi hasil pajak kepada pemerintah daerah. Desentralisasi sistem

    perpajakan bertujuan agar daerah mampu mengurus dan mengelola rumah tangganya

    sendiri secara mandiri, termasuk menyangkut penyediaan sumber dana penyelenggaraan

    pemerintahan dan pelayanan serta barang publik dari penerimaaan pajak. Kebijakan ini

    tertuang dalam bentuk perundang-undangan yang mengatur perimbangan keuangan

    antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah, dan perundangan tentang pajak dan

    retribusi daerah. Perimbangan keuangan mengatur tentang bagi hasil pajak dan sumber

    daya alam serta dana transfer dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah.

    Perundangan pajak dan retribusi daerah mengatur jenis pajak yang menjadi kewenangan

    pemerintah daerah untuk memungutnya.

    Untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik, pemerintah daerah membutuhkan

    pendanaan yang cukup, maka dana dari pajak merupakan sumber utama penerimaaan.

    Desentralisasi sistem perpajakan diharapkan akan meningkatkan kualitas pelayanan

    publik sehingga masyarakat dapat langsung merasakan manfaat dari pajak yang mereka

    bayarkan, dalam bentuk pelayanan publik yang mereka terima. Dana yang diperoleh dari

    masyarakat melalui pajak digunakan sesuai peruntukan sebesar-besarnya untuk

    kesejahteraan masyarakat dan pemerintah daerah melalui kebijakan desentralisasi.

    Pemerintah daerah diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat daerahnya karena

    pemerintah daerah sendiri lah yang lebih tau kebutuhan dari masyarakatnya sehingga

    pengadaan pelayanan dan barang publik dapat segera tertangani tanpa harus bergantung

  • TAKE HOME KEBIJAKAN FINANSIAL DAN FISKAL FARIDHA ISNAINI Page 9

    pada instruksi pemerintah pusat karena pemerintah daerah telah diberi wewenang yang

    cukup untuk melakukan pelayanan yang terbaik bagi daerahnya.

    Contoh dari adanya desentralisasi yang dapat meningkatkan pelayanan publik, pada

    kabupaten Sidoarjo redistribusi pendapatan melalui pajak dilakukan untuk perbaikan

    pelayanan kesehatan pada rumah sakit dan Puskesmas. Namun pada Kabupaten Biak,

    masyarakatnya lebih membutuhkan pemabangunan infrastruktur seperti jalan, jembatan,

    dan perumahan karena belum tersedia infrastruktur yang memadai. Dalam hal ini terjadi

    perbedaan prioritas kebutuhan antara satu daerah dengan daerah lain. Melalui

    desentralisasi maka pemerintah daerah dapat mengusahakan untuk mendahulukan

    prioritas daerahanya dalam pemakaian pajak.

    7. BAGAIMANA PEMERINTAH MENGURANGI KETIMPANGAN HORIZONTAL

    DAN VERTIKAL? JELASKAN DENGAN TEORI DAN CONTOH.

    Ketimpangan vertikal yang minimum berarti pusat memberikan perhatian dan

    apresiasi kepada daerah sebagai penghasil sumber daya, sehingga tercipta

    keharmonisan hubungan keuangan antara pusat dan daerah.

    Ketimpangan horizontal yang minimum mempunyai pengertian bahwa pola

    hubungan keuangan yang terbangun akan menciptakan kapasitas fiskal yang relatif

    seimbang antar-daerah, untuk menjamin pencapaian standar pelayanan minimum

    yang dapat dimanfaatkan oleh setiap lapisan masyarakat.

    Secara umum, yang ingin dituju adalah daerah mempunyai sumber daya fiskal yang

    cukup signifikan untuk menunjang tugas otonominya tanpa membuat pusat

    kekurangan sumber daya fiskal untuk menjalankan fungsinya sebagai pemerintah

    negara kesatuan.

    Berikut adalah yang dilakukan pemerintah untuk mengurangi ketimpangan horizontal

    dan vertikal:

    1. Sistem yang adil, transparan dan akuntabel

    Segala bentuk wewenang dan tanggung jawab yang diberikan kepada pemerintah

    harus dilakukan melalui sistem yang adil, transparan, dan akuntabel. Begitu pula

    dengan mekanisme perimbangan keuangan pusat dan daerah yang digunakan

    untuk mengatasi ketimpangan fiskal. Tanpa adanya sistem yang adil, transparan,

  • TAKE HOME KEBIJAKAN FINANSIAL DAN FISKAL FARIDHA ISNAINI Page 10

    dan akuntabel maka mekanisme perimbangan akan menimbulkan berbagai

    masalah. Sebagai contoh, adanya laporan pertanggung jawaban APBN yang di

    dalamnya berisi laporan pertanggung jawaban atas kinerja dan dana yang telah

    dihabiskan. Kemudian laporan pertanggungjawaban tersebut dipublikasikan ke

    khalayak umum melalui internet agar masyarakat dapat mengetahuinya. Laporan

    ini merupakan wujud dari upaya pemerintah untuk membangun sistem yang adil,

    transparan, dan akuntabel

    2. Dana Perimbangan untuk memenuhi pencapaian standar pelayanan minimum

    pemerintah daerah

    Dana perimbangan merupakan dana yang diberikan oleh pemerintah pusat

    kepada pemerintah daerah yang digunakan untuk membiayai kegiatan otonomi

    daerah. Bentuk dari dana perimbangan tersebut adalah Dana Alokasi Umum

    (DAU), Dana Alokasi Khusu (DAK), dan Dana Bagi Hasil (DBH). Tujuan dari

    adanya dana perimbangan ini adalah untuk membantu keuangan pemerintah

    daerah melalui transfer dana dari pemerintah pusat karena kapasitas fiskal daerah

    yang belum mampu membiayai kebutuhan fiskal daerah. Selain itu dana

    perimbangan ini digunakan untuk memeratakan kesejahteraan antara daerah yang

    kaya dengan daerah yang miskin sehingga dapat mengurangi ketimpangan

    horizontal.

    3. Pengeluaran dari berbagai tingkat pemerintahan yang sesuai dengan pembagian

    kewenangan

    Pengeluaran pemerintah hendaknya disesuaikan dengan apa yang menjadi

    kewenangannya. Hal ini dilakukan untuk efetifitas dan efisiensi anggaran pada

    sektor publik. Sehingga tidak ada lagi pengeluaran berlebih untuk kinerja yang

    minim.

    4. DAK difokuskan pada prioritas nasional dan fungsi yang didesentralisasikan

    DAK diberikan oleh pemerintah pusat pada pemerintah daerah untuk membiayai

    program-program khusus pada daerah tersebut. Misalnya, Kabupaten Tenggarong

    melakukan program terima penduduk transmigrasi dari Pulau Jawa, maka

    pemerintah pusat memberikan DAK pada Kabupaten Tenggarong untuk

  • TAKE HOME KEBIJAKAN FINANSIAL DAN FISKAL FARIDHA ISNAINI Page 11

    pembangunan pemukiman, pembukaan lapangan kerja, dan lain-lain yang sesuai

    dengan tujuan program.

    5. DBH untuk mengurangi ketimpangan vertikal dengan tetap menjaga

    kesinambungan fiskal nasional

    Dana bagi hasil merupakan dana perimbangan yang strategis bagi daerah-daerah

    yang memiliki sumber-sumber penerimaan pusat di daerahnya, meliputi

    penerimaan pajak pusat yaitu pajak penghasilan perseorangan (PPh

    perseorangan), pajak bumi dan bangunan (PBB), Bea Perolehan Hak atas Tanah

    dan Bangunan (BPHTB), dan penerimaan dari sumber daya alam (Minyak Bumi,

    Gas Alam, Pertambangan Umum, Kehutanan dan Perikanan). Berdasarkan UU

    No.33/2004, bagian daerah dari pajak maupun sumber daya alam tersebut telah

    ditetapkan besarnya berdasarkan suatu persentase tertentu. DBH dibagikan

    kepada pemerintah daerah untuk mengurangi ketidakseimbangan antara

    penerimaan pemerintah pusat dengan pemerintah daerah, inilah yang akan

    meminimalisir ketimpangan vertikal antara pusat dan daerah. Sebagai contoh,

    Pulau Kalimantan adalah penghasil batubara, hasil dari SDA tersebut diambil

    oleh pemerintah pusat dan Pulau Kalimantan mendapat persentase pembagian

    yang paling besar, sedangkan sisanya akan dibagi untuk pemerintah pusat sendiri

    dan dibagi kepada daerah-daerah lain sesuai persentase.

    6. DAU difokuskan untuk mengurangi ketimpangan horisontal dengan tetap

    menjaga keseimbangan vertikal

    DAU merupakan dana perimbangan yang memiliki tujuan utama adalah

    pengurangan ketimpangan fiskal antar daerah. Konsep kesenjangan fiskal untuk

    mengalokasikan DAU sudah tepat untuk diadopsi di Indonesia, karena

    memperhitungkan dua aspek sekaligus, yaitu kebutuhan dan juga kemampuan

    fiskal pemerintah daerah. Dalam UU no.33/2004 telah dinyatakan dengan tegas

    bahwa DAU dibagikan dengan formula yang didasarkan atas alokasi dasar dan

    kesenjangan fiskal (fiscal gap). Alokasi dasar ditetapkan terutama berdasarkan

    besarnya belanja pegawai, sedangkan kesenjangan fiskal dihitung dari selisih

    antara kebutuhan fiskal dan kapasitas fiskal.

  • TAKE HOME KEBIJAKAN FINANSIAL DAN FISKAL FARIDHA ISNAINI Page 12

    7. Kebutuhan fiskal yang terukur dari setiap tingkat pemerintahan dan kesenjangan

    fiskal yang terukur

    Kebutuhan fiskal pada setiap daerah hendaknya dihitung seefektif dan sefisien

    mungkin agar tidak terjadi pemborosan anggaran. Sementara itu, perhitungan

    kebutuhan fiskal pada saat ini belum dilakukan dengan menggunakan pendekatan

    kebutuhan belanja yang sesungguhnya, melainkan masih menggunakan beberapa

    variabel pendekatan diantaranya adalah: jumlah penduduk, luas wilayah, Indeks

    Pembangunan Manusia (IPM) dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).

    Referensi :

    Vining, Aidan R. & Weimer, David L., 1992. Welfare economics as the foundation for

    public policy analysis: Incomplete and flawed but nevertheless desirable. Journal of

    Behavioral and Experimental Economics, Elsevier, vol. 21(1)

    Pertama, Hamdi Aniza. 2007. Desentralisasi Pemerintahan: Desentralisasi Sistem

    Perpajakan dalam Meningkatkan Efisiensi Ekonomi Sektor Publik dan Kualitas

    Pelayanan Publik. Jurnal. STIA LAN Makassar.

    *Sumber-sumber lain banyak didapat dari materi perkuliahan Kebijakan Finansial dan

    Fiskal oleh Ibu Dr. Firda Hidayati S.Sos, MPA.