peran mui isi

Upload: ramout-atma-wijaya

Post on 07-Jul-2018

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/19/2019 Peran MUI Isi

    1/29

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Islam mulai masuk ke Indonesia sekitar abad ke-7 M. Islam

    mengalami perkembangan yang signifikan dari waktu ke waktu. Proses

    islamisasi yang terjadi melalui beragam saluran, yaitu saluran perdagangan,

    saluran pernikahan, saluran tasawuf, saluran pendidikan, saluran kesenian, dan

     politik, menunjukkan hasil yang signifikan. Hingga suatu waktu, Islam berhasil

    menggeser agama dan aliran kepercayaan yang sudah lebih dulu menghuni

     bumi nusantara.

    Pergeseran ini sangat bisa dirasakan karena pada akhirnya, paling

    tidak hingga saat ini, Islam menjadi agama yang dianut mayoritas penduduk 

    Indonesia. erhitung hampir !"# dari penduduk Indonesia menyatakan Islam

    sebagai agama mereka. $ebuah kondisi yang mengantarkan Indonesia kepada

     predikat negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia.

    Populasi yang besar dari umat Islam Indonesia tersebut tidak 

     berbanding lurus dengan kualitas keberagamaan mereka. Hal terjadi karena

     perbedaan pengetahuan umat Islam terhadap Islam itu sendiri. %ntuk itu,

    keberadaan ulama di tengah-tengah umat menjadi sebuah kebutuhan dan

    keharusan yang tidak dapat dielakkan.

    Pemerintah Indonesia menyadari kondisi ini. &esadaran tersebut

    membawa pemerintah untuk menginisiasi dan mendukung adanya sebuah

    organisasi yang mewadahi peran penting ulama. $elain pemerintah juga

    1

  • 8/19/2019 Peran MUI Isi

    2/29

    2

    membutuhkan dukungan ulama, yang notabene menjadi panutan umat, dalam

    menjalankan program-program pemerintahan, terutama sekali yang

     berhubungan dengan Islam dan muslim sebagai penduduk mayoritas di

    Indonesia.

    'erdirilah Majelis %lama Indonesia (M%I) untuk mengakomodir 

    kebutuhan tersebut. *ikal bakal M%I muncul pada masa pemerintahan orde

    lama $oekarno. +amun, secara resmi baru berdiri di era orde baru $oeharto

    dengan wujud yang ada sampai saat ini. alam M%I, berkumpul para alim

    dengan tugas pokok membimbing kehidupan umat Islam sesuai dengan ajaran

    agamanya.

    B. Rumusan Masalah

    atar belakang di atas menuntun kepada rumusan masalah berikut

    1. 'agaimana kiprah M%I dalam membangun peradaban Islam di Indonesia/

    C. Tujuan Penulisan Makalah

    ujuan penulisan makalah yang disarikan dari rumusan masalah di

    atas adalah

    1. &iprah M%I dalam membangun peradaban Islam di Indonesia.

    BAB II

    PEMBAHASAN

    A. Sejarah Berdirinya MUI

  • 8/19/2019 Peran MUI Isi

    3/29

    3

    *ikal bakal berdirinya M%I muncul pada era orde lama. Pada periode

    awal tersebut, M%I berdiri di atas pondasi yang dibangun oleh pemerintah era

    $oekarno dengan tujuan untuk menciptakan dan mempertahankan keamanan.

    Majelis ini didirikan di daerah-daerah, salah satunya di 0awa 'arat. i tanah

    Pasundan ini, majelis ulama didirikan pada tanggal 12 0uli 1!34 dengan

    diketuai oleh seorang panglima militer .1 

    ujuan awal pendirian ini bergeser mengikuti pergerakan 5aman.

    $etelah keamanan pulih pasca tragedi I6II 1!1, majelis ulama berpindah

    wilayah pergerakannya di luar sektor keamanan, seperti dakwah dan

     pendidikan. Pendirian majelis semacam ini di daerah-daerah lainnya dilakukan

    setelah majelis ulama tingkat pusat berdiri pada tahun 1!2 atas instruksi

     pemerintah. $elain bergerak di bidang keamanan, majelis ulama saat itu oleh

     pemerintah diharapkan untuk turut serta dalam penyelenggaraan re8olusi dan

     pembangunan semesta berencana dalam koridor emokrasi erpimpin.2

    elian +oer menyatakan bahwa kegiatan-kegiatan majelis ulama ini

    meningkat drastis justru setelah $oekarno jatuh akibat peristiwa 9estapu.

    Peningkatan ini terjadi di daerah-daerah yang notabene kental nuansa

    Islamnya, seperti :ceh, $umatra 'arat, 0awa 'arat, dan $ulawesi $elatan.

     +amun, yang perlu dicatat tentang kondisi ini adalah bergeraknya majelis-

    majelis ulama di daerah tidak terjadi atas satu komando dari pusat sehingga

    cara kerjanya berbeda-beda.;

    1 'adri

  • 8/19/2019 Peran MUI Isi

    4/29

  • 8/19/2019 Peran MUI Isi

    5/29

    5

     pendirian majelis ulama yang baru dengan ditandai penandatanganan Piagam

    'erdirinya M%I. Piagam tersebut ditandatangani oleh 2 orang ketua Majelis

    %lama aerah ingkat I, 1" orang ulama unsur organisasi Islam tingkat pusat

    yaitu +%, Muhammadiyah, $yarikat Islam, Perti, al-?ashliyah, Mathla@ul

    :nwar, 9%PPI, PI, MI dan al-Ittihadiyyah, > orang ulama inas =ohani

    Islam :, :%, :, dan PA=I, dan 1; orang ulama yang diundang secara

     perorangan.7

    ima fungsi dan peran utama M%I telah dirumuskan

    dalam Khit}t}ah Pengabdian Majelis %lama Indonesia, yaitu

    1. $ebagai pewaris tugas-tugas para +abi (warathat al-anbiya>’)

    2. $ebagai pemberi fatwa (mufti>)

    ;. $ebagai pembimbing dan pelayan umat (riwa>yat wa kha>dim al-

    ummah)

    >. $ebagai gerakan al-is}la>h} wa al-tajdi>d

    3. $ebagai penegak al-amru bi al-ma’ru>f wa an-nahyu ‘an al-

    munkar  8

    'imbingan dan tuntunan yang dilakukan dan diberikan oleh M%I

    kepada umat Islam dalam upaya bersama untuk mewujudkan kehidupan

     beragama dan bermasyarakat yang diridhai :llah subh}a>nahu> wa

    ta‘a>la> mengejawantah dalam beberapa hal, yaitu

    7 Ibid., ;22.

    8 :dmin, BProfil M%IC dalam http66mui.or.id6tentang-mui6profil-mui6profil-mui.html  (4 Mei2""!).

    http://mui.or.id/tentang-mui/profil-mui/profil-mui.htmlhttp://mui.or.id/tentang-mui/profil-mui/profil-mui.html

  • 8/19/2019 Peran MUI Isi

    6/29

    6

    1. Memberikan nasihat dan fatwa mengenai masalah keagamaan dan

    kemasyarakatan kepada pemerintah dan masyarakat,

    2. Meningkatkan kegiatan bagi terwujudnya ukhuwah Islamiyah dan

    kerukunan antar-umat beragama dalam memantapkan persatuan dan

    kesatuan bangsaD

    3. Menjadi penghubung antara ulama dan umara (pemerintah) dan penterjemah

    timbal balik antara umat dan pemerintah guna menyukseskan pembangunan

    nasionalD

    4. Meningkatkan hubungan serta kerjasama antar organisasi, lembaga Islam

    dan cendekiawan muslimin dalam memberikan bimbingan dan tuntunan

    kepada masyarakat khususnya umat Islam dengan mengadakan konsultasi

    dan informasi secara timbal balik.!

    B. Struktur e!engurusan MUI

    $ejak berdirinya hingga saat ini, Majelis %lama Indonesia telah

    mengadakan beberapa kali kongres atau musyawarah nasional, dan mengalami

     beberapa kali pergantian ketua umum. alam perjalanannya hingga saat ini,

    M%I telah dipimpin oleh tujuh orang ketua, yaitu

    1. Prof. r. Hamka (Haji :bdul Malik &arim :mrullah) (1!73-1!41)

    2. &H. $yukri 9ho5ali (1!41-1!4>)

    3. &H. Hasan 'asri (1!4>-1!!")

    4. Prof. &H. :li )

    6. &H. in $yamsuddin (2"1>-2"13)

    9 Ibid.

  • 8/19/2019 Peran MUI Isi

    7/29

    7

    7. &H. Ma@ruf :min (2"13-2"2")

    &H. Ma@ruf :min terpilih sebagai ketua umum M%I pada

    Musyawarah +asional M%I IE yang diselenggarakan pada tanggal 2>-27

    :gustus 2"13 di $urabaya. &H. Ma@ruf :min akan mengetuai ewan

    Pimpinan M%I untuk masa khidmat 2"13-2"2". $edangkan untuk ewan

    Pertimbangan M%I diketuai oleh mantan ketua umum M%I periode

    sebelumnya, yaitu &H. in $yamsuddin, bersama &H. +a5aruddin %mar dan

    Prof. r. :5yumardi :5ra.

    ewan pimpinan M%I memiliki komisi-komisi dalam menjalankan

    tugas-tugasnya. &omisi-komisi tersebut adalah

    1. &omisi Fatwa

    2.&omisi %khuwah Islamiyah

    3. &omisi akwah dan Pengembangan Masyarakat

    4. &omisi Pendidikan dan &aderisasi

    5. &omisi Pemberdayaan Gkonomi %mat

    6. &omisi Informasi dan &omunikasi

    7. &omisi Perempuan, =emaja dan &eluarga

    8. &omisi Hukum dan Perundang-undangan

    9. &omisi Pengkajian dan Penelitian

    10. &omisi &erukunan :ntar %mat 'eragama

    11. &omisi Pembinaan $eni 'udaya Islam

  • 8/19/2019 Peran MUI Isi

    8/29

    8

    12. &omisi Hubungan uar +egeri dan &erjasama Internasional

    M%I mempunyai empat lembaga dengan peran dan fungsi yang

     berbeda-beda, yaitu

    1. ewan $yariah +asional ($+) M%I

    $+-M%I merupakan lembaga otonom di bawah M%I yang

    dipimpin oleh &etua %mum M%I dan $ekretaris. &egiatan sehari-harinya

    dijalankan oleh 'adan Pelaksana Harian yang terdiri dari seorang ketua,

    sekretaris, dan beberapa orang anggota. Mempunyai fungsi utama sebagai

     pengawas produk keuangan syariah agar sesuai dengan syariah Islam.1"

    2. embaga Pengkajian Pangan, Abat-obatan, dan &osmetika (P-PAM) M%I

    embaga ini didirikan pada 0anuari 1!4! setelah setahun

    sebelumnya berkembang isu adanya kandungan lemak babi dalam makanan

    kemasan. $aat itu, M%I meminta bantuan pada Institut Pertanian 'ogor 

    (IP') berupa laboratorium dan beberapa tenaga kerjanya untuk mengadakan

     penelitian lebih lanjut.11  Fungsi lembaga ini adalah untuk menjamin

    kehalalan suatu produk pangan, obat-obatan atau &osmetika sehingga dapat

    menenteramkan batin konsumennya.

    12

    'erjalannya lembaga ini diiringi oleh permasalahan-permasalahan.

    Mulai dari kontrol dan pengawasan yang kurang, ketiadaan payung hukum

    yang mewajibkan setiap pengusaha untuk memiliki sertifikat halal, sampai

    10 Muhammad $yafi@i :ntonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik  (0akarta 9ema Insani Press,

    2""1), ;2.

    11 ies :froniyati, B:nalisis Gkonomi Politik $ertifikasi Halal Aleh Majelis %lama IndonesiaC,

     Jurnal Kebijakan & Administrasi Publik JKAP , ol. 14, +o. 1 (Mei 2"1>), >3->.12 Ibid., ;4.

  • 8/19/2019 Peran MUI Isi

    9/29

    9

     pada tumpang tindihnya peran M%I dengan tugas &ementerian :gama,

    'PAM, &ementerian &esehatan, dan beberapa lembaga pemerintah

    yang lain. Oleh karena itu, Kementerian Agama mengajukan

    =ancangan %ndang-undang 0aminan Produk Halal (=%% 0PH) kepada P= 

    =I.1;  =%% tersebut akhirnya disahkan oleh P= =I menjadi %ndang-

    undang +o. ;; ahun 2"1> entang 0aminan Produk Halal.

    %ndang-undang tersebut mengatur peran baru M%I dalam hal

    sertifikasi kehalalan suatu produk. ?ewenang dalam menerbitkan atau

    mencabut 0PH berada dalam kuasa pemerintah melalui 'adan

    Penyelenggara 0aminan Produk Halal ('P0PH). M%I sendiri akan bekerja

    sama dengan 'P0PH dalam hal sertifikasi :uditor Halal, penetapan

    kehalalan produkD dan akreditasi embaga Pemeriksa Halal (PH).1> 

    3. 'adan :rbitrase $yariah +asional ('asyarnas) M%I

    'asyarnas merupakan lembaga arbitrase yang berperan

    menyelesaikan sengketa antara pihak-pihak yang melakukan akad dalam

    ekonomi syariah di luar jalur pengadilan. Penyelesaian oleh lembaga ini

    dilakukan ketika upaya musyawarah tidak menghasilkan mufakat. Putusan

    'asyarnas bersifat final dan mengikat (binding. %ntuk melakukan eksekusi

    atas putusan tersebut, penetapan eksekusinya diberikan oleh pengadilan

    negeri setempat.13

    13 Ibid., >"->1.

    14 %ndang-undang =epublik Indonesia +o. ;; ahun 2"1> entang 0aminan Produk Halal Pasal

    1" :yat (1).

    15 :dmin, BMengurai 'enang &usut 'adan :rbitrase $yariah +asionalC dalam

    http66www.hukumonline.com6berita6baca6hol13!!"6mengurai-benang-kusut-badan-arbitrase-syariah-nasional (; 0anuari 2""7).

  • 8/19/2019 Peran MUI Isi

    10/29

    10

    Pendirian lembaga ini diawali dengan berdirinya 'adan :rbitrase

    Muamalat (':M%I) yang didirikan secara bersama oleh &ejaksaan :gung

    =epublik Indonesia dan M%I, bersamaan dengan pendirian 'ank Muamalat

    Indonesia ('MI).1 $eiring dengan perkembangan perbankan dan lembaga

    keuangan syariah lainnya di Indonesia, M%I kemudian mengganti nama

    ':M%I menjadi 'asyarnas. 'entuk badan hukumnya pun diubah dari

    yayasan menjadi lembaga otonom di bawah M%I.17

    4. embaga Pemulihan ingkungan Hidup dan $umber aya :lam (PH-

    $:) M%I

    PH-$: adalah suatu lembaga yang dibentuk berdasarkan

    Musyawarah +asional III Majelis %lama Indonesia pada 2-24 0uli 2"1".

    embaga ini resmi berfungsi sejak pada tanggal 2; $eptember 2"1" melalui

    $urat &eputusan ewan Pimpinan Majelis %lama Indonesia +omor &ep-

    >436M%I6IE62"1". ujuan dibentuknya lembaga ini adalah untuk 

    meningkatkan kesadaran umat muslim sebagai potensi terbesar bangsa atas

     pentingnya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dan sumber 

    daya alam yang sesuai dengan ajaran Islam.14

    C. MUI Se"agai Lem"aga #at$a

    16 :ntonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik , ;".

    17 Muhammad $yakir $ula, Asuransi Syariah Konsep Dan Sistem !perasional  (0akarta 9ema

    Insani Press, 2"">), 33!.18 :dmin, Batar 'elakangC dalam http66mui-lplhsda.org6latar-belakang6 (22 0uli 2"11).

    http://mui-lplhsda.org/latar-belakang/http://mui-lplhsda.org/latar-belakang/http://mui-lplhsda.org/latar-belakang/http://mui-lplhsda.org/latar-belakang/

  • 8/19/2019 Peran MUI Isi

    11/29

    11

    Peran M%I sebagai mufti>  menjadi muara bagi peran dan fungsi

    M%I lainnya. Hal ini dapat dipahami karena dalam wujud fatwa lah peran dan

    tugas M%I bersinggungan dengan kehidupan umat. idak hanya dalam bentuk 

    fatwa, M%I dalam menjalankan peran sebagai pembimbingan dan pendamping

    umat juga dengan jalan memberi nasihat.

    M%I dalam kapasitasnya sebagai mufti>  akan mengeluarkan fatwa

    tentang suatu hal dengan atau tanpa diminta oleh pihak lain. Fatwa-fatwa yang

    dikeluarkan oleh M%I didasarkan pada

    1. Permintaan atau pertanyaan dari masyarakat yang oleh ewan Pimpinan

    dianggap perlu untuk dibahas dan diberikan fatwanya.

    2. Permintaan atau pertanyaan dari pemerintah, lembaga6organisasi sosial, atau

    M%I sendiri.

    3. Perkembangan dan temuan masalah-masalah keagamaan yang muncul

    akibat perubahan masyarakat dan kemajuan ilmu pengetahuan dan

    teknologi.1!

    M%I memiliki tiga perangkat dalam pembuatan dan penetapan fatwa,

    yaitu &omisi Fatwa, embaga Pengkajian Pangan, Abat-obatan, dan

    &osmetika (P-PAM), dan ewan $yariah +asional ($+). Fatwa-fatwa yang

    dikeluarkan M%I dapat diklasifikasikan ke dalam tiga kategori fatwa, yaitu

    ekonomi syariah, kehalalan produk, dan kemasyarakatan. Fatwa tentang

    ekonomi syariah dikeluarkan oleh $+-M%I, fatwa tentang kehalalan produk 

    19 

  • 8/19/2019 Peran MUI Isi

    12/29

    12

    dihasilkan oleh P-PAM M%I, dan fatwa yang berhubungan dengan

    kemasyarakatan dikeluarkan oleh komisi fatwa M%I.2" 

    M%I juga mempunyai perangkat lain dalam menentukan fatwa, yaitu

    melalui Ijtima@ %lama dan Musyawarah +asional. +amun, dua perangkat ini

    tidak berdiri sendiri. Pembuatan fatwa dalam Ijtima@ %lama dan Musyawarah

     +asional, yang notabene diadakan dalam beberapa tahun sekali, dilaksanakan

    oleh pihak-pihak yang berasal dari tiga perangkat sebelumnya.

    M%I mempunyai pedoman dalam berfatwa yang diatur dalam $urat

    &eputusan M%I +omor %-3!6M%I6E61!!7 entang Pedoman Penetapan

    Fatwa Majelis %lama Indonesia. asar-dasar penetapan fatwa M%I diatur 

    sebagai berikut

    1. $etiap keputusan fatwa harus mempunyai dasar atas kita>bulla>h  dan

    sunah rasul yang mu‘tabarah, serta tidak bertentangan dengan

    kemasalahatan umat.

    2. 0ika tidak terdapat dalam kita>bulla>h  dan sunah rasul sebagaimana

    ditentukan pada pasal 2 ayat 1, keputusan fatwa hendaklah tidak 

     bertentangan dengan ijma@, Jiyas dan mu‘tabar   dan dalil-dalil hukum

    yang lain, seperti istih}sa>n, mas}a>lih} al-mursalah, dan sadd

    al-dhari>‘ah.

    3. $ebelum pengambilan keputusan fatwa hendaklah ditinjau pendapat-

     pendapat para dalil-dalil hukum maupun yang berhubungan dengan dalil

    yang dipergunakan oleh pihak yang berbeda pendapat.

    20 Ibid., >>.

  • 8/19/2019 Peran MUI Isi

    13/29

    13

    4. Pandangan tenaga ahli dalam bidang masalah yang akan diambil keputusan

    fatwanya dipertimbangkan.21

    Prosedur penetapan fatwa oleh M%I dilakukan dengan langkah-

    langkah sebagai berikut

    1. $etiap masalah yang diajukan (dihadapi) M%I dibahas dalam rapat komisi

    untuk mengetahui substansi dan duduk masalahnya.

    2. alam rapat komisi dihadirkan ahli yang berkaitan dengan masalah yang

    akan difatwakan untuk didengarkan pendapatnya untuk dipertimbangkan.

    3. $etelah ahli didengar dan dipertimbangkan, ulama melakukan kajian

    terhadap pendapat para imam ma5hab dengan fuJaha dengan

    memperhatikan dalil-dalil yang digunakan dengan berbagai cara istidla>l-

    nya dan kemaslahatannya bagi umat. :pabila pendapat ulama seragam atau

    hanya satu ulama yang memiliki pendapat, komisi bisa menjadikan

     pendapat tersebut sebagai fatwa.

    4. 0ika fuJaha memiliki ragam pendapat komisi melakukan pemilihan

     pendapat melalui tarji>h}  dan memilih salah satu pendapat untuk 

    difatwakan.

    5. 0ika tarji>h}  tidak menghasilkan produk yang memuaskan, komisi bisa

    melakukan ijtihad  jama>‘i  menggunakan al-qawa>) id al-

    us}u>liyya>t dan al-qawa>) id al-qhiyya>t .22

    *holil +afis menyatakan bahwa metode penetapan (istinba>t})

    hukum &omisi Fatwa M%I merupakan perwujudan Islam $unni di Indonesia

    yang diwakili dengan kompromi antara metode istinba>t}  organisasi

    21 $urat &eputusan M%I +omor %-3!6M%I6E61!!7 entang Pedoman Penetapan Fatwa Majelis

    %lama Indonesia Pasal 2.22 0aih Mubarok, $etodologi Ijtihad 'ukum Islam (

  • 8/19/2019 Peran MUI Isi

    14/29

    14

     +ahdlatul %lama dan Muhammadiyah. Hal ini dapat dilihat dari metode

     penetapan berdasarkan langsung al-Kur@an, sunah dan tarji>h}  yang

    merupakan ciri metode istinba>t}  Majelis arjih Muhammadiyah.

    $edangkan metode kajian terhadap pendapat imam mad5hab, pengkompromian

     pendapat imam mad5hab dan ilh}a>q (penganalogian) suatu masalah yang

     belum ada ketetapan hukumnya dengan padanannya (bi naz}a>’iriha>)

    merupakan ciri metode istinba>t}  embaga 'ahtsul Masail +ahdlatul

    %lama.2; 

    D. edudukan MUI dalam etatanegaraan

    H. :. &omari menyebutkan bahwa dalam bangunan besar 

    ketatanegaraan Indonesia terdapat dua macam struktur kenegaraan, yaitu Infra

    $truktur (the sosio politi*al sphere  dan supra struktur (the go+ernment 

     politi*al sphere. Infra $truktur adalah suatu kehidupan politik yang tidak 

    nampak dari luar namun nyata dan ada dinamikanya, karena infra strukutr lebih

     berada di ruang-ruang pemberdayaan masyarakat, sehingga a*tion-nya hanya

    dapat dilihat dengan cara mendalami masyarakat tersebut. *ontohnya adalah

     partai politik, golongan penekan, golongan kepentingan, tokoh politik, alat

    komunikasi politik, dan organisasi non pemerintah. 'erkebalikan dengan infra

    struktur, supra struktur adalah suatu kehidupan politik pemerintahan yang

    23 *holil +afis, BAtoritas Fatwa erhadap Perbankan $yariahC, "at#a $ajelis %lama Indonesia

    ($%I Dalam Perspekti 'ukum dan Perundangundangan (0akarta Puslitbang ektur dan&ha5anah &eagamaan 'adan itbang dan iklat &ementrian :gama =I, 2"12), >;3.

  • 8/19/2019 Peran MUI Isi

    15/29

    15

    nampak dari luar. alam arti a*tion-nya sangat terasa dan terlihat. Misalnya,

    MP=, P=, Presiden, P, M:, M&, &

    ebih lanjut, H. :. &omari menegaskan bahwa kedudukan M%I

    dalam ketatanegaraan Indonesia sebenarnya berada dalam elemen infra struktur 

    ketatanegaraan. Hal ini karena M%I adalah organisasi alim ulama umat Islam

    yang mempunyai tugas dan fungsi untuk pemberdayaan masyarakat6umat

    Islam. :rtinya, M%I adalah organisasi yang ada dalam masyarakat, dan bukan

    merupakan institusi milik negara atau merepresentasikan negara.23 

    &onsekuensi yang timbul selanjutnya berkaitan dengan fatwa yang

    dikeluarkan M%I. Menurutnya, fatwa M%I bukanlah hukum negara yang

    mempunyai kedaulatan yang bisa dipaksakan bagi seluruh rakyat. Fatwa M%I

     juga tidak mempunyai sanksi dan tidak harus ditaati oleh seluruh warga negara.

    $ebagai sebuah kekuatan sosial politik yang ada dalam infra struktur 

    ketatanegaraan, fatwa M%I hanya mengikat dan ditaati oleh komunitas umat

    Islam yang merasa mempunyai ikatan terhadap M%I itu sendiri. :rtinya,

    sebenarnya legalitas fatwa M%I pun tidak bisa dan mampu memaksa harus

    ditaati oleh seluruh umat Islam.2

    1. Fatwa $+-M%I tentang Gkonomi $yariah dalam Perundang-undangan

  • 8/19/2019 Peran MUI Isi

    16/29

    16

    dikuatkan keberadaannya dalam peraturan perundang-undangan yang

     berlaku di Indonesia. :pabila pihak-pihak yang terkait dengan peraturan ini

    tidak melaksanakan fatwa tersebut akan mendapatkan sanksi administratif 

    dari pemerintah.27

    Menurut tersebut ditetapkan kepatuhan aspek 

    27 'arlinti, BFatwa M%I entang Gkonomi $yariah alam $istem Hukum IndonesiaC, >>->3.

    28 

  • 8/19/2019 Peran MUI Isi

    17/29

    17

    syariah merujuk pada fatwa yang dikeluarkan oleh ewan $yariah +asional

    ($+) dan pengawasan ewan Pengawas $yariah (P$). Pengakuan serupa

     juga dapat dilihat pada %ndang-%ndang +omor >" ahun 2""7 tentang

    Perseroan erbatas, %ndang-%ndang +omor 1! ahun 2""4 tentang $urat

    'erharga $yariah +asional ($'$+), dan %ndang-%ndang +omor 21 ahun

    2""4 tentang Perbankan $yariah. 2! 

    2. Fatwa &omisi Fatwa dan Fatwa &ehalalan Produk 

    $elain fatwa tentang ekonomi syariah yang dikeluarkan oleh $+-

    M%I, misalnya fatwa kemasyarakatan oleh &omisi Fatwa M%I, tidak dapat

    mengikat secara hukum. :kan tetapi, menurut :tho Mud5har, kondisi ini

    tetap tidak bisa mengingkari kenyataan bahwa M%I adalah mufti>  yang

    menjadi rujukan bagi masyarakat muslim Indonesia. Hal ini senada dengan

    apa yang dikemukakan oleh $iti Musdah Mulia, yang menyatakan, bahwa

    fatwa-fatwa M%I memiliki makna penting dalam masyarakat muslim

    Indonesia.;"  &ondisi semacam ini terjadi karena M%I memiliki hubungan

    yang dekat dengan pemerintah. Posisi M%I yang relatif dekat dengan

     pemerintah tersebut menjadikan M%I sebagai organisasi yang mempunyai

     pengaruh lebih luas dibanding organisasi independen, seperti +% atau

    Muhammadiyah.;1 

    29 Muhammad Maksum, BPeran Fatwa $+ alam Menjawab Perkembangan Produk &euangan

    $yariahC, "at#a $ajelis %lama Indonesia ($%I Dalam Perspekti 'ukum dan Perundangundangan (0akarta Puslitbang ektur dan &ha5anah &eagamaan 'adan itbang dan iklat

    &ementrian :gama =I, 2"12), 13!-1".

    30 Komarul Huda, BAtoritas Fatwa alam Masyarakat emokratis ($ebuah injauan erhadap

    Fatwa M%I Pasca Arde 'aru)C, "at#a $ajelis %lama Indonesia ($%I Dalam Perspekti 'ukum 

    dan Perundangundangan (0akarta Puslitbang ektur dan &ha5anah &eagamaan 'adan itbang

    dan iklat &ementrian :gama =I, 2"12), 7-77.31 Ibid., 74.

  • 8/19/2019 Peran MUI Isi

    18/29

    18

    Fatwa tentang kehalalan produk yang dihasilkan oleh P-PAM

    M%I juga mengalami hal yang sama, yaitu tidak mempunyai kekuatan

    hukum yang mengikat. Pada dasarnya Indonesia sudah mempunyai

     beberapa regulasi yang bisa membantu melindungi umat muslim dari

     produk haram, seperti %% +o. 7 tahun 1!! entang Pangan, %% +o. 4

    tahun 1!!! entang Perlindungan &onsumen, dan &eputusan Menag =I +o.

    31! ahun 2""1 entang embaga Pelaksana Pemeriksaan Pangan Halal,

    dan Piagam &erja $ama epartemen &esehatan, epartemen :gama, dan

    M%I entang Pelaksanaan Pencantuman abel Halal Pada Makanan ahun

    1!!. +amun, di sisi lain, ketiadaan peraturan khusus yang mewajibkan

    setiap pengusaha memiliki sertifikasi halal menjadikan regulasi-regulasi

    tersebut seperti berada di wilayah abu-abu.;2 

    3. M%I dan Perbankan $yariah di Indonesia

    $tatus fatwa $+-M%I yang berkekuatan hukum dan bersifat

    mengikat dalam bidang ekonomi syariah tidak muncul secara tiba-tiba. :da

    sejarah besar yang melatarbelakanginya, yaitu usaha keras M%I, yang

    merupakan induk $+ itu sendiri, dalam mendirikan 'ank Muamalat

    Indonesia ('MI), bank syariah pertama di Indonesia.

    %saha untuk menjadikan bank syariah sebagai pilar ekonomi

    syariah memang sudah dilakukan sebelum langkah M%I tersebut, yaitu pada

    awal periode 1!4"-an. +amun, usaha yang terwujud dalam pendirian baitut

    tamwil dan koperasi tersebut masih dalam skala kecil dan terbatas. anpa

    32 :froniyati, B:nalisis Gkonomi Politik $ertifikasi Halal Aleh Majelis %lama IndonesiaC, >".

  • 8/19/2019 Peran MUI Isi

    19/29

    19

    mengesampingkan usaha tersebut, M%I adalah pihak pertama yang

    melakukan terobosan besar dalam hal ini.;; 

    Pada tanggal 14-2" :gustus 1!!" M%I mengadakan okakarya

    'unga 'ank dan Perbankan di *isarua, 'ogor. Hasil lokakarya tersebut

    dibahas dalam Munas I M%I yang berlangsung pada tanggal 22-23

    :gustus 1!!" di 0akarta. $alah satu amanat dalam Munas tersebut adalah

     pembentukan kelompok kerja untuk mendirikan bank syariah di Indonesia.

    &elompok kerja ini disebut dengan im Perbankan M%I. $etelah melakukan

     pendekatan dan konsultasi dengan pihak-pihak terkait, akhirnya berdirilah

     bank syariah pertama di Indonesia dengan nama 'ank Muamalat Indonesia

     pada tanggal 1 +o8ember 1!!1.;>

     

    E. Hu"ungan MUI% Pemerintah% Dan &rganisasi Islam Di Ind'nesia

    Pendirian M%I menempatkan pemerintah sebagai salah satu

    inisiatornya. Pemerintah hendak memasukkan kiai, dengan pertimbangan

     pengaruhnya yang besar di tengah umat, ke dalam mesin pemerintahan.;3 M%I

    dicanangkan sebagai badan konsultatif untuk pemerintah serta sebagai

     penghubung antara pemerintah dan umat.; +amun, pada tataran praktis, M%I

    kerap mendapat kritikan karena dinilai menjadi alat pemerintah untuk 

    melegitimasi program-programnya. Hal ini ditengarai dari rekrutmen kiai yang

    33 :ntonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik , 23.

    34 Ibid.

    35 Gndang urmudi, Perselingkuhan Kiai Dan Kekuasaan (), 2-27.

    36 &untowijoyo, Paradigma Islam, Interpretasi %ntuk Aksi ('andung Penerbit Mi5an, 2""4),1">.

  • 8/19/2019 Peran MUI Isi

    20/29

    20

    masuk ke dalam tubuh M%I yang terkesan hanya untuk kiai-kiai yang mudah

    diatur oleh pemerintah.;7 $elain karena penilaian sebagian pihak terhadap M%I

    sebagai badan semi-pemerintah, dalam arti secara struktural M%I tidak 

    termasuk dalam lembaga resmi negara, semacam P= atau &omnas H:M,

    tetapi lembaga ini didanai oleh pemerintah melalui epartemen :gama, dan

    mendapatkan dukungan dari negara.;4

    &edekatan M%I dengan pemerintah tidak dapat dijadikan tolak ukur 

    untuk memukul rata bahwa fatwa yang dikeluarkannya hanya atas nama

     pemerintah. Misalnya pada persoalan &eluarga 'erencana. M%I adalah

    kelompok ulama pertama yang menyetujui diperbolehkannya &'. $ementara

    ulama di luar M%I menganjurkan umat Islam untuk tidak mengikuti program

    tersebut. Memang dalam hal ini M%I didesak dan ditekan untuk membela

    kebijakan dan program tersebut, namun M%I juga menyadari bahwa umat

    Islam dapat berperan serta dalam program tersebut dalam upaya mewujudkan

    kesejahteraan hidup mereka sendiri.

    *ontoh berkebalikan terjadi pada kasus Porkas atau juga $umbangan

    ana $osial 'erhadiah. Porkas merupakan penggalangan dana yang dilakukan

    oleh Menteri $osial. eknisnya adalah penyumbang menyerahkan sejumlah

    uang untuk mendapatkan nomor undian sebagai imbalan dari sumbangan

    tersebut. %ntuk kasus ini, M%I dengan tegas mengeluarkan fatwa haram

    walaupun itu adalah program pemerintah.

    37 urmudi, Perselingkuhan Kiai, 27.

    38 Huda, BAtoritas Fatwa alam Masyarakat emokratisC, 74.

  • 8/19/2019 Peran MUI Isi

    21/29

    21

    :tho Mud5har menyatakan bahwa hubungan M%I dengan pemerintah,

    dan juga dengan organisasi-organisasi Islam lainnya, sangat rumit sifatnya.

    &erumitan juga tampak ketika melihat hubungan M%I dengan kelompok di

    luar Islam, bahkan ada sedikit ketegangan, terutama setelah adanya isu

    kristenisasi yang muncul pada akhir tahun "-an. :palagi disinyalir waktu itu

    terjadi persaingan di antara pemeluk agama.;!

    Pendapat :ritonang yang berasal dari kelompok di luar Islam kiranya

    dapat dijadikan perimbangan dalam menilai hubungan yang melibatkan M%I

    tersebut. Melihat hubungan M%I-Pemerintah, dia menyebut bahwa M%I adalah

    lembaga yang berfungsi untuk memberlakukan syariat Islam di Indonesia.

    &esimpulan ini dia tarik dari pernyataan &H. Hasan 'asri, ketua umum M%I

    ketiga yang mengatakan bahwa M%I berfungsi sebagai penjaga gawang untuk 

    menjamin agar tidak ada undang-undang di negara ini yang bertentangan

    dengan ajaran-ajaran Islam.>"

    F. 'ntr'(ersi MUI

    M%I dalam menjalankan tugas-tugasnya di tengah umat dan

    masyarakat selama kurang lebih >" tahun ini tidak lepas dari pro-kontra dan

    kontro8ersi. apat diajukan satu dari sekian kontro8ersi tersebut adalah

    mengenai Fatwa Haram +atal 'ersama. Fatwa ini dikeluarkan oleh M%I era

    Hamka. an fatwa ini juga yang menandai berakhirnya kepemimpinan Hamka.

    39 Nainul :bas, Binjauan M%I an &ajian Hukum Islam i IndonesiaC,  "at#a $ajelis %lama

     Indonesia ($%I Dalam Perspekti 'ukum dan Perundangundangan (0akarta Puslitbang ektur

    dan &ha5anah &eagamaan 'adan itbang dan iklat &ementrian :gama =I, 2"12), 3!-".40 :ritonang, Sejarah Perjumpaan, >14.

  • 8/19/2019 Peran MUI Isi

    22/29

    22

    Hamka memutuskan untuk mengundurkan diri beberapa saat setelah

    kontro8ersi fatwa ini mengemuka.

    &ejadian ini dimulai oleh koinsidensi pada tahun 1!4. Pada tahun itu,

    hari raya Idul Fitri jatuh pada awal dan akhir tahun, yaitu pada tanggal 1-2

    0anuari dan 21-22 esember. Perayaan Idul Fitri di akhir tahun tersebut

     berdekatan dengan perayaan hari raya natal umat &risten. Aleh karena itu, di

     beberapa instansi pemerintah acara halal bihalal diadakan bersamaan dengan

     perayaan natal. $ejak saat itu, kehadiran umat muslim dalam perayaan natal

    umat &risten menjadi sesuatu yang wajar. >1

    M%I melihat bahwa perayaan +atal 'ersama disalahartikan oleh

    sebagian umat Islam dengan menyangkanya sama dengan perayaan Maulid

     +abi Muhammad saw. Aleh karena itu, ada sebagian umat Islam ikut dalam

     perayaan +atal dan duduk dalam kepanitiaan. engan pertimbangan, umat

    Islam perlu mendapat petunjuk jelas, tidak tercampuraduknya akidah dan

    ibadahnya dengan agama lain, perlu menambah iman dan takwa, serta tanpa

    mengurangi usaha menciptakan kerukunan antarumat beragama, M%I

    mengeluarkan fatwa tentang Perayaan +atal 'ersama. >2 

    Fatwa tertanggal 7 Maret 1!41 tersebut berbunyi

    1. Perayaan +atal di Indonesia, meskipun tujuannya merayakan dan

    menghormati +abi Isa as., akan tetapi +atal itu tidak dapat dipisahkan

    dari soal-soal yang diterangkan di atas (kenyataan bahwa perayaan

     +atal bagi umat &risten adalah ibadah, pen.).

    2. Mengikuti upacara +atal bersama bagi umat Islam hukumnya haram.

    41 Ibid., >2".

    42 :nnisa Mardiani, B%pacara +atal 'ersama HaramC, dalam http66historia.id6agama6upacara-natal-bersama-haram  (2> esember 2"12).

    http://historia.id/agama/upacara-natal-bersama-haramhttp://historia.id/agama/upacara-natal-bersama-haramhttp://historia.id/agama/upacara-natal-bersama-haramhttp://historia.id/agama/upacara-natal-bersama-haram

  • 8/19/2019 Peran MUI Isi

    23/29

    23

    3. :gar umat Islam tidak terjerumus kepada syubhat dan larangan :llah

    swt., dianjurkan untuk tidak mengikuti kegiatan-kegiatan +atal.>;

    Hamka berpendapat bahwa hal ini bukan wujud toleransi, seperti yang

    didengungkan banyak pihak, melainkan memaksa kedua belah pihak untuk 

    munafik. Hamka menilai orang yang menganjurkan dan melakukan perbuatan

    tersebut sebagai penganut sinkretisme.>>

    &H. $yukri 9ho5ali, &etua &omisi Fatwa saat itu, menyatakan bahwa

    fatwa itu sebenarnya dibuat agar epartemen :gama menentukan langkah

    dalam menyikapi +atalan-ebaran yang kerap terjadi bersamaan. $yukri

    menambahkan bahwa seharusnya fatwa tersebut tidak bocor keluar. +amun,

    fatwa yang disiarkan buletin Majelis %lama ; :pril 1!41 dikutip harian

    Pelita pada 3 Mei 1!41. :khirnya, fatwa itu menyebar ke masyarakat sebelum

     petunjuk pelaksanaan selesai dibuat epartemen :gama.>3

    Fatwa M%I ini mengundang kemarahan Menteri :gama kala itu,

    :lamsyah =atu Perwiranegara. Menteri :gama selaku wakil pemerintah

    mendesaknya untuk mencabut fatwa tersebut dan berjanji akan mengambil alih

    dengan mengeluarkan peraturan Menteri :gama. +amun Hamka tidak 

     bergeming. Hal itu ditanggapi oleh :lamsyah =atu Perwiranegara dengan

    rencana pengunduran diri dari jabatan yang dia duduki. Mengetahui niat itu,

    Hamka lantas meminta :lamsyah =atu Perwiranegara untuk mengurungkan

    niatnya.>

    43 :ritonang, Sejarah Perjumpaan, >21.

    44 Ibid., >2".

    45 Mardiani, B%pacara +atal 'ersama HaramC.

    46 :. $uryana $udrajat, %lama Pejuang Dan %lama Petualang  (0akarta Grlangga, 2""), 1".

  • 8/19/2019 Peran MUI Isi

    24/29

    24

    Hamka berpikir bahwa pengunduran diri Menteri :gama tersebut,

    yang berarti dirinya tetap menjadi ketua umum M%I, tidak memperbaiki

    keadaan. Hamka merasa bahwa fatwanya tidak lagi didengar oleh pemerintah.

    Maka, lebih baik dia yang mundur dari jabatannya. $ebelum mundur, Hamka

    Omenuruti@ permintaan pemerintah dengan mengeluarkan $urat &eputusan M%I

     +o. 1;! tahun 1!41 mengenai penghentian edaran fatwa.>7 

    Hamka kemudian menulis surat pembaca yang kemudian dimuat

    di harian &ompas ! Mei 1!41. alam surat tersebut dia menjelaskan bahwa

    $urat &eputusan M%I itu tidak mempengaruhi kesahihan fatwa tentang

     perayaan +atal. 4

    G. i!rah MUI Dalam Mem"angun Perada"an Islam di Ind'nesia

    Muhammad $holikhin mengutip pendapat oynbee yang mengatakan

     bahwa terbentuknya sebuah peradaban terdiri dari suatu transisi kondisi statis

    ke aktifitas dinamis setelah melibatkan kontraksi tantangan dan tanggapan

    terhadap sistem budaya atau peradaban lain. &aitannya dengan kebudayaan

    sebagai sesuatu yang sering kali dipersamakan dengan peradaban, peradaban

    47 Mardiani, B%pacara +atal 'ersama HaramC.

    48 Ibid.

  • 8/19/2019 Peran MUI Isi

    25/29

    25

    hanya akan terbentuk dari sebuah kebudayaan yang kuat. an sebaliknya,

    sebuah kebudayaan belum tentu bisa tampil sebagai sebuah peradaban.>!

    Peradaban Islam tidak serta-merta muncul bersamaan dengan

    munculnya Islam, namun terbentuk beberapa waktu kemudian. Pembentukan

    ini berjalan mengikuti putaran 5aman hingga terbentuk kekuatan yang mampu

    mempengaruhi dunia dan melahirkan berbagai macam ilmu pengetahuan,

    teknologi, kebudayaan, dan lain sebagainya. Islam sebagai peradaban sangat

     bergantung kepada mekanisme kaum muslim di panggung sejarah, bagaimana

    mereka mengaplikasikan nilai-nilai keislaman dalam kehidupan.3" 

    'erdasarkan rumusan di atas, dapat ditarik benang merah mengenai

     peradaban Islam ini, yaitu bagaimana nilai-nilai Islam dapat diaplikasikan oleh

    kaum muslim dalam kehidupan mereka untuk menghadapi dan menanggapi

    tantangan-tantangan yang ada. erlepas dari kiprah M%I dalam sejarah bangsa

    ini sudah pantas disebut sebagai sebuah peradaban atau masih berbentuk 

    kebudayaan, M%I telah berusaha untuk mengaplikasikan nilai-nilai Islam

    dalam menghadapi tantangan 5aman. %saha ini dapat dilihat dari tiga sudut

     pandang yang menjadi tonggak sebuah peradaban, yaitu

    1. $istem Pemerintahan

    Pemerintahan Indonesia berasaskan Pancasila yang salah satu

    isinya menyatakan &etuhanan

  • 8/19/2019 Peran MUI Isi

    26/29

    26

    ajaran agama yang diyakininya. Islam menjadi agama moyaritas penduduk 

    Indonesia. $udah sepantasnya jika rakyat Islam Indonesia mewarnai

     perjalanan negeri ini. an itu yang dilakukan oleh M%I.

    Posisi M%I yang berada di luar pemerintahan tidak menghalangi

    kiprahnya dalam bidang ini. ?alaupun di luar pemerintah, M%I tetap

    mempunyai posisi yang dekat dengan pemerintah karena M%I berada di

     bawah garis koordinasi &ementrian :gama sebagai wakil pemerintah.

    erlepas dari segala kekurangan dan kelemahannya, M%I tetap berusaha

    untuk memberikan nasihat dan fatwa mengenai masalah keagamaan dan

    kemasyarakatan kepada pemerintah dan masyarakat serta menjalankan

     perannya sebagai mediator antara penguasa dan rakyatnya (umat). *ontoh

    yang dapat diajukan adalah respon M%I terhadap program &' dan $$'

    yang diselenggarakan oleh pemerintah.

    2. Gkonomi

    &iprah M%I dalam bidang ini sangat jelas direkam sejarah. M%I

    mempelopori berdirinya bank syariah di Indonesia sebagai lembaga

    keuangan yang melandaskan sistem kerjanya pada syariah Islam. angkah

    M%I tidak berhenti pada pendirian semata. $etelah bank syariah tersebut

     berdiri, kemudian bank-bank syariah lainnya mengikuti, M%I tampil di

    garda terdepan dunia perbankan syariah dengan $+-nya. Melalui salah

    satu lembaga ini, M%I terus berkontribusi dalam memagari langkah bank-

     bank syariah agar tetap berada dalam koridor syariah yang ada.

  • 8/19/2019 Peran MUI Isi

    27/29

    27

    3. Iptek 

    Peran M%I dalam bidang ilmu pengetahuan ini tidak bersifat aktif.

    :ktif dalam arti melakukan berbagai usaha untuk merumuskan ilmu

     pengetahuan maupun teknologi baru.

  • 8/19/2019 Peran MUI Isi

    28/29

    28

    *ikal bakal berdirinya M%I sudah ada pada pemerintah era $oekarno.

    Majelis ini didirikan dengan tujuan untuk menciptakan dan mempertahankan

    keamanan. ujuan ini berubah pada era $oeharto. Pada masa orde baru itu, M%I

     berjalan dalam bidang dakwah. M%I yang berdiri di era orde baru inilah M%I

    yang dikenal hingga saat ini.

    M%I mempunyai lima peran pokok dalam praktik keagamaan di

    Indonesia yang dirumuskan dalam Khit}t}ah  Pengabdian Majelis %lama

    Indonesia. Peran tersebut berhubungan dengan umat Islam Indonesia dengan

     pemerintah yang berkuasa. Muara dari lima peran tersebut adalah peran M%I

    sebagai mufti> sehingga M%I identik sekali dengan fatwa.

    Fatwa-fatwa M%I ini dapat dibagi dalam tiga kategori, yaitu ekonomi

    syariah, kehalalan produk, dan kemasyarakatan. Fatwa mengenai ekonomi syariah

    menjadi hukum positif bagi berjalannya praktik ekonomi syariah di Indonesia.

    $edangkan dua kategori fatwa lainnya berlaku kebalikannya, yaitu tidak memiliki

    kekuatan untuk mengikat sehingga harus dipatuhi umat Islam. ?alaupun

    demikian, fatwa-fatwa M%I tetap mempunyai pengaruh yang lebih besar jika

    dibandingkan dengan fatwa yang dikeluarkan lembaga fatwa lainnya. Hal ini

    disebabkan posisi M%I yang dekat dengan pemerintah, walaupun secara

    ketatanegaraan M%I merupakan lembaga di luar pemerintahan.

    M%I turut serta dalam membangun peradaban Islam di Indonesia yang

    dapat ditandai kontribusinya dalam bidang pemerintahan, ekonomi, serta ilmu

     pengetahun dan teknologi. alam hal ini, M%I berusaha untuk mengaplikasikan

    nilai-nilai Islam dalam menghadapi tantangan 5aman. Harapannya adalah kerja

  • 8/19/2019 Peran MUI Isi

    29/29

    29

    keras M%I ini tidak berhenti pada pembentukan kebudayaan semata, namun bisa

     berlanjut dan bermuara pada terbentuknya sebuah peradaban Islam Indonesia

    nantinya.