peran manajerial kepala dinas pertanian dan ketahanan ...repository.umrah.ac.id/703/1/karya ilmiah...

12
Peran Manajerial Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lingga Siti Sofa Marwa, Mahasiswa Prodi Ilmu Administrasi Negara; [email protected] Rumzi Samin; Dosen Prodi Ilmu Administrasi Negara; [email protected] Agus Hendrayady; Dosen Prodi Ilmu Administrasi Negara; [email protected] Program studi Ilmu Administrasi Negara, FISIP UMRAH ABSTRAK Dalam sebuah lembaga maupun instansi pemerintah tentunya mempunyai bagian-bagian yang terbagi dalam memajukan maupun mengembangkan daerah, misalnya Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lingga, yang seharusnya menjalankan perannya sebagai pimpinan untuk kemajuan bersama. Managerial merupakan suatu kegiatan merencanakan, mengontrol bahkan mengawasi bawahannya berdasarkan visi misi demi tercapainya tujuan yang diinginkan secara bersama. Begitu halnya dengan kepala dinas pertanian dan ketahanan pangan kabupatrn lingga yang merupakan pemimpin. Untuk itu dalam penelitian ini lebih meninjau pada pimpinan, yang lebih terfokus pada Peran Managerial Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lingga, dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui Peran Managerial Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lingga Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Informan dalam penelitian ini adalah pegawai yang bekerja di dinas pertanian ketahanan pangan kabupaten lingga sebanyak tujuh orang. pemilihan informan menggunakan purposive sampling. jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data skunder. Sedangkan metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dengan menggunakan pedoman wawancara, dan dokumentasi alat yang digunakan kamera. Teknis Analisis data yang digunakan dengan model metodologi penelitian kualitatif yaitu pegumpulan data, reduksi data, penyajian data kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian ini, bahwa Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, sudah menjalankan peran managerialnya. yang terdiri dari tiga kategori yaitu peran keputusan, Kepala Dinas selalu dapat bekerja sama dengan bawahan dan juga, DPRD,LSM dan masyarakat. Peran informasional, Peran ini sangat aktif dijalankan dan peran interpersonal, Peran ini sudah dijalankan, kepala dinas berhubungan baik dengan kementrian lain. Kesimpulannya bahwa, Dalam hal ini Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lingga sudah menjalankan peran managerialnya, Tetapi belum berjalan secara optimal, karena masih banyak kekurangan di Dinas itu. Diharapkan Kepala Dinas memperbaiki sistem menjadi lebih baik, sehingga membuat kinerja lebih maju dengan perkembangan teknologi saat ini, dengan menambahkan finger scan agar sistem absensi lebih efektif dan efisien dan juga menggunakan komputer kerja pegawai, sebagai media informasi untuk meminimalisir pennggunaan kertas. Kata kunci: Peran, Managerial, Kepala Dinas

Upload: others

Post on 01-Mar-2020

19 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Peran Manajerial Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lingga

Siti Sofa Marwa, Mahasiswa Prodi Ilmu Administrasi Negara; [email protected]

Rumzi Samin; Dosen Prodi Ilmu Administrasi Negara; [email protected]

Agus Hendrayady; Dosen Prodi Ilmu Administrasi Negara; [email protected]

Program studi Ilmu Administrasi Negara, FISIP UMRAH

ABSTRAK

Dalam sebuah lembaga maupun instansi pemerintah tentunya mempunyai bagian-bagian

yang terbagi dalam memajukan maupun mengembangkan daerah, misalnya Kepala Dinas Pertanian

dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lingga, yang seharusnya menjalankan perannya sebagai

pimpinan untuk kemajuan bersama. Managerial merupakan suatu kegiatan merencanakan,

mengontrol bahkan mengawasi bawahannya berdasarkan visi misi demi tercapainya tujuan yang

diinginkan secara bersama. Begitu halnya dengan kepala dinas pertanian dan ketahanan pangan

kabupatrn lingga yang merupakan pemimpin.

Untuk itu dalam penelitian ini lebih meninjau pada pimpinan, yang lebih terfokus pada

Peran Managerial Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lingga, dengan tujuan

penelitian yaitu untuk mengetahui Peran Managerial Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan

Kabupaten Lingga Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Informan

dalam penelitian ini adalah pegawai yang bekerja di dinas pertanian ketahanan pangan kabupaten

lingga sebanyak tujuh orang. pemilihan informan menggunakan purposive sampling. jenis data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data skunder. Sedangkan metode

pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dengan menggunakan pedoman wawancara, dan

dokumentasi alat yang digunakan kamera. Teknis Analisis data yang digunakan dengan model

metodologi penelitian kualitatif yaitu pegumpulan data, reduksi data, penyajian data kesimpulan dan

verifikasi.

Hasil penelitian ini, bahwa Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, sudah

menjalankan peran managerialnya. yang terdiri dari tiga kategori yaitu peran keputusan, Kepala

Dinas selalu dapat bekerja sama dengan bawahan dan juga, DPRD,LSM dan masyarakat. Peran

informasional, Peran ini sangat aktif dijalankan dan peran interpersonal, Peran ini sudah dijalankan,

kepala dinas berhubungan baik dengan kementrian lain.

Kesimpulannya bahwa, Dalam hal ini Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan

Kabupaten Lingga sudah menjalankan peran managerialnya, Tetapi belum berjalan secara optimal,

karena masih banyak kekurangan di Dinas itu. Diharapkan Kepala Dinas memperbaiki sistem

menjadi lebih baik, sehingga membuat kinerja lebih maju dengan perkembangan teknologi saat ini,

dengan menambahkan finger scan agar sistem absensi lebih efektif dan efisien dan juga

menggunakan komputer kerja pegawai, sebagai media informasi untuk meminimalisir pennggunaan

kertas.

Kata kunci: Peran, Managerial, Kepala Dinas

ABSTRACT

In an institution and government agencies must have parts that are divided in promoting and

developing regions, such as the Head of Department of Agriculture and Food Security Lingga

Regency, which should carry out its role as a leader to progress together. Managerial is an activity

plan, control and even supervise subordinates based on the vision and mission in order to achieve the

desired goals together. So it is with the head of the department of agriculture and food security which

is a leader kabupatrn phallus.

Therefore in this study is reviewing the leadership, which is more focused on the role of

Managerial Head of Department of Agriculture and Food Security Lingga Regency, with the purpose

of the study is to determine the role of Managerial Head of Department of Agriculture and Food

Security Lingga Regency The type of research is qualitative research. Informants in this study were

employees who worked in the district agriculture department food security phallus many as seven

people. election informants using purposive sampling. the type of data used in this study are primary

data and secondary data. While the method of data collection is done by interviews using interview

guidelines, and documentation tools that use the camera.

The results of this study, that the head of the Department of Agriculture and Food Security, already

run their managerial role. which consists of three categories: the role of the decision, Chief of always

working with subordinates and also, Parliament, NGOs and the public. Informational role, this role is

very active run and interpersonal role, this role has been executed, the head of department on good

terms with other ministries. In this case the Head of Department of Agriculture and Food Security

Lingga regency already run their managerial role, but has not run optimally, because there are still

many deficiencies in the Department. It is expected that the Head of repair system for the better,

making more advanced performance with the current technological developments,

Keywords: Strategy, Managerial, Head of Department

PENDAHULUAN

Manajemen pemerintah, merupakan suatu

oganisasi untuk mengimplementasikan kebijakan

publik. Manajemen pemerintahan lebih terfokus

pada teknis pengetahuan, skil atau kemampuan

yang diggunakan untuk membuat suatu

keputusan menjadi sebuah kebijakan yang

kemudian selanjutnya diubah menjadi tindakan .

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan

Pangan Kabupaten Lingga merupakan sebagai

sosok pemimpin yang mempunyai tugas dan

fungsinya membantu bupati dalam kewenangan

desentralisasi yang sangat luas di bidang

pertanian, harus menyadari perlunya

kepemimpinan yang efektif agar

penyelenggaraan pemerintahan dapat mencapai

sasaran sesuai yang ditetapkan.

Pastinya sebagai Kepala Dinas Pertanian dan

Ketahanan Pangan Kabupaten Lingga mempuyai

tugas yang tidak mudah untuk dilakukan, karena

membawa visi misi yang luhur, dengan

kekuasaan yang dimiliki sebagai Kepala Dinas

Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten

Lingga, sangat menentukan keberhasilan

pengembangan dan pertunbuhan ekonomi bagi

daerah untuk menuju perubahan yang lebih maju.

Aktivitas kepemimpinan dapat dikatakan

sudah efektif jika seorang kepala dinas telah

berhasil mencapai tujuan dengan apa yang

diinginkan bersama. Oleh sebab itu

kepemimpinan yang efektif adalah sistem

kepemimpinan yang dilakukan oleh pemimpin

yang memunyai kemampuan dan keahlian yang

menggerakkan organisasi untuk mencapai tujuan

dan sasaran yang telah ditetapkan.

Sebagai seorang pemimpin dalam

penyelenggaraan pemerintahan, adalah dalam hal

pengambilan keputusan, untuk itu agar Kepala

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan

Kabupaten Lingga dalam pengambilan keputusan

yang berkualitas maka harus memiliki keahlian

yang baik sebagaimana seorang pimpinan.

Oleh sebab itu efektifitas kepemimpinan

seorang kepala dinas sangat diperlukan karena

dengan kepemimpinan yang efektif dalam artian

memiliki kemampuan melaksanakan fungsi

manajemen. Memotivasi untuk berhasil dalam

pekerjaan, intelegensi, kemampuan pengambilan

keputusan, rasa percaya diri, kemampuan

melaksanakan inisiatif, berani, tegas dan

kemampuan memecahkan suatu masalah,

merupakan hal penting yang harus dimiliki oleh

seorang pemimpin atau kepala dinas. Apabila hal

tersebut telah dimiliki dan mampu

melaksanakan tugasnya dengan baik bagi setiap

pemimpin (manager) maka peran kepemimpinan

yang dijalankan akan menjadi efisien.

Kepemimpinan merupakan kemampuan

seseorang untuk memotivasi mempengaruhi, dan

membuat orang lain mampu memberikan

kontribusinya demi efektivitas dan keberhasilan

organisasi. Hal serupa disampaikan oleh

(Siagian, 2003:20) bahwa, efektivitas

kepemimpinan seseorang juga sangat ditentukan

oleh kemampuannya mengenali secara tepat sifat

kondisi yang dihadapinya, baik kondisi yang

terdapat dalam organisasi maupun kondisi yang

terdapat diluar organisasi tetapi mempunyai

dampak bagi roda organisasi yang bersangkutan.

Berdasarkan informasi yang di dapat dan

keadaan Dinas Pertanian yang diamati, keadaan

sarana prasarananya belum memadai, dan masih

kurangnya sumber daya manusia yang

mendukung di Dinas Pertanian dan Ketahanan

Pangan Kabupaten Lingga dan kurangnya

perhatian pemerintah dalam pengembangan

pertanian di Lingga.

Dari penjelasan diatas, penulis ingin lebih

meneliti secara dalam bagaimana pelaksanaan

peran manajerial yang terjadi di Dinas Pertanian

dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lingga,

Dengan judul yang dapat diambil yaitu maka

penulis ingin lebih menekankan dan meneliti

lebih lanjut mengenai kepemimpinan sebagai

penyelenggara pemerintahan secara ilmiah

melalui skripsi yang berjudul “ Peran Manajerial

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan

Kabupaten Lingga “.

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Peran

Peran adalah bentuk dari perilaku yang

diharapkan dari seseorang pada situasi sosial

tertentu. Istilah peran dalam” Kamus Besar

Bahasa Indonesia “ mempunyai arti pemain

sandiwara (film), tukang lawak pada permainan

makyong, perangkat tingkah yang diharapkan

dimiliki oleh orang yang berkedudukan di

masyarakat.

B. Manager

1. Pengertian Manager

Manager (manager) menyelesaikan

tugaas melalui individu lain. Mereka membuat

keputusan, mengalokasikan sumber daya dan

mengatur aktivitas anak buahnya untuk mencapai

tujuan. Manage rmelakukan pekerjaan mereka

dalam suatu organisasi (organization), yaitu

sebuah unit sosial yang dikoordinasi secara

dasar, terdiri atas dua individu atau lebih, dan

berfungsi dalam suatu dasar yang relatif terus

menerus guna mencapai satu atau serangkaian

tujuan bersama.(Robbins, 2009: 5)

2. Tugas-Tugas Manager

Tugas-tugas manager itu meliputi hal-hal

berikut:

a. Manager Cycle adalah siklus “ pengambilan

keputusan, perencanaan, pengorganisasian,

pengarahan, pengendalian, penilaian dan

pelaporan”. Dengan demikian tugas manager

adalah siklus yang berulang-ulang mulai dari

pengmbilan keputusan sampai menerima

laporan.

b. Memotivasi, artinya seorang manager harus

dapat mendorong para bawahannya untuk

giat bekerja dan membina bawahan dengan

baik, sehingga tercipta suasana kerja yang

baik dan harmonis.

c. Manager harus berusaha memenuhi

kebutuhan-kebutuhan bawahannya, supaya

loyalitas dan partisipasinya meningkat.

d. Manager harus dapat menciptakan kondisi

yang akan membantu bawahannya mendapat

kepuasan dalam pekerjaannya.

e. Manager harus berusaha agar para

bawahannya bersedia memikul tanggung

jawab dalam menyelesaikan tugas-tugasnya

dengan baik.

f. Manager harus berusaha membina

bawahannya, agar dapat bekerja secara

efektif dan efisien.

g. Manager harus membenahi fungsi-fungsi

fundamental manajemen secara baik.

h. Manager harus mewakili dan membina

hubungan yang harmonis dengan pihak-pihak

luar.

i. Manager harus bertanggung jawab atas

keselamatan kerja para bawahannya selama

melakukan pekerjaan.

j. Manager harus mengadakan pembagian

pekerjaan dan mengkoordinasi tugas-tugas

supaya terintegrasi kepada tujuan yang

diinginkan.

k. Manager harus bersedia menjadi penanggung

jawab terakhir mengenai hasil yang dicapai

dari proses manajemen itu. (Hasibuan,

2014:46-47)

3. Fungsi Managerial

Fungsi managerial adalah sebagai berikut :

a. Fungsi perencanaan (planning), pendefinisian

tujuan suatu organisasi, penentuan strategi

keseluruhan untuk mencapai tujuan tersebut,

dan pengembangan serangkaian rencana

komprehensip untuk menggabung dan

mengoordinasi berbagai aktifitas. Manager

juga bertanggung jawab atas perancangan

sebuah struktur organisasi.

b. Fungsi pengorganisasian (organizing),

meliputi penentuan tugas yang harus

dikerjakan, siapa yang mengerjakan tugas

tersebut, bagaimana tugas tersebut

dikelompokkan, siapa melapor kepada siapa,

dan dimana keputusan-keputusan dibuat.

c. Fungsi kepemimpinan (leading), ketika

manager memotivasi karyawan, mengatur

aktifitas individu lain, memilih saluran

komunikasi yang paling efektif, atau

menyelesaikan konflik diantara anggotanya,

mereka terlibat dalam kepemimpinan.

d. Fungsi pengadilan( controlling), guna

memastiakn bahwa segalanya berjalan seperti

yang seharusnya, manajemen harus

memantau kinerja organisasi. Kemudian,

kinerja aktual tersebut dibandingkan dengan

tujuan-tujuan yang telah di tentukan

sebelumnya. Apabila terdapat penyimpangan

yang signifikan, adalah tugas manajemen

untuk mengembalikan organisasi tersebut

pada jalur yang benar. Pemantauan,

pembandingan, dan pembentulan potensial ini

adalah tujuan dari fungsi pengadilan. ( Henri

fayol dalam Robbins, 2009:5)

4. Pendekatan Tingkatan Manager

Tingkat-tingkat manager yang terdapat

dalam suatu perusahaan dikelompokkan

atas tiga kelompok, yaitu:

a. Top manager ( manager puncak) adalah

pimpinan tertinggi dari suatu perusahaan,

yang termasuk dalam golongan ini adalah

direktur utama dan dewan komisaris (board

of director) corak kegiatan top mangaer

adalah memimpin organisasi, menentukan

tujuan dan kebijaksanaan pokok (basic

policy).

b. Middle manager ( manager menengah)

adalah pimpinan menengah dari suatu

perusahaan. Yang termasuk dalam

golongan ini adalah kepala divisi, kepala

unit, kepala bagian, pimpinan cabang.

Corak kegiatan middle manager ini adalah

memimpin lower manager, dan

menguraikan kebijaksanaan pokok yang

dikeluarkan top manager. Pada tingkat ini

perencanaan lebih bersifat administratif

artinya, sudah lebih jelas menunjukkan

cara-cara bagaimana perencanaan yang

bersifat direktif dan dapat dilakukan sebaik-

baiknya.

c. Lower manager ( manager terendah) adalah

pimpinan terendah yang secara langsung

memimpin, mengarahkan, dan mengawasi

para karyawan pelaksanaan (operasional)

dalam mengerjakan tugas-tugasnya, supaya

tujuan-tujuan perusahaan tercapai. Yang

termasuk kelompok lower manager ( first

line manager = supervisory manager =

superintendent = foreman ) adalah setiap

pemimpin yang langsung memimpin para

karyawan operasional ( managing the

workers) (Hasibuan,2014:45)

5. Keahlian Manajerial

Cara lain apa yang dilakukan oleh para

manager adalah dengan melihat keahlian atau

kompetensi yang mereka butuhkan untuk

tujuan-tujuan mereka yaitu:

a. Keahlian teknis (technical skill)

b. Keahlian personal (human skill)

c. Keahlian konseptual (conceptualskill)

C. Kinerja

1. Pengertian Kinerja

Kinerja adalah hasil kerja yang dapat

dicapai oleh seseorang atau kelompok

sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai

dengan wewenang dan tanggung jawab masing-

masing, dalam rangka upaya mencapai tujuan

organisasi bersangkutan secara legal, tidak

melanggar hukum, dan sesuai dengan moral

maupun etika. Prawirosentono dalam ( Sutrisno,

2010: 170). Sedangkan Cormick & Tiffin dalam

( sutrisno, 2010: 172) mengatakan bahwa kinerja

adalah kuantitas, kualitas, dan waktu yang

digunakan dalam menjalankan tugas. Kuantitas

adalah hasil yang dapat dihitung sejauh mana

seseorang dapat berhasil mencapa tujuan yang

telah ditetapkan. Kualitas adalah bagaimana

seseorang dalam menjalankan tugasnya, yaitu

mengenai banyaknya kesalahan yang dibuat,

kedisiplinan dan ketepatan. Waktu kerja adalah

mengenai jumlah absen yang dilakukan,

keterlambatan, dan lamanya masa kerja dalam

tahun yang telah dijalani.

2. Standar Pengukuran Kinerja

Kinerja yang diukur adalah kinerja

orang-orang yang ada dalam organisasi

(Prawirosentono, 1999:186). Pada awalnya

pengukuran kinerja dilakukan dengan mengukur

kinerja seluruh organisasi, kemudian unit-unit

organisasi yang mendukungnya, dan akhirnya

pengukuran juga pada kinerja orang-orang yang

ada didalamnya.

Dalam pengukuran kinerja terdapat aspek-

aspek standar kinerja antara lain sebagai berikut

(Mangkunegara, 2005:17):

a. Aspek kuantitatif:

1. Proses kerja dan kondisi pekerjaan

2. Waktu yang digunakan atau lamanya

melaksanakan pekerjaan

3. Jumlah kesalahan dalam melaksanakan

pekerjaan

4. Jumlah dan jenis pemberian pelayanan dalam

bekerja

b. Aspek kualitatif:

1. Ketepatan kerja dan kualitas pekerjaan

2. Tingkat kemampuan dalam bekerja

3. Kemampuan menganalisis data atau informasi,

kemampuan atau kegagalan menggunakan

mesin atau peralatan

4. Kemampuan mengevaluasi (keluhan atau

keberatan konsumen)

3. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi

Pencapaian Kinerja

Faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan

menurut Keith Davis

a. Faktor kemampuan

b.Faktor motivasi

METODE PENELITIAN

1. Jenis Peneltian

Penelitian ini menggunakan pendekatan

deskriptif.

2. Lokasi penelitian

Penelitian ini mengambil lokasi di Kantor

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan

Kabupaten Lingga.

3. Informan Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah

deskriptif kualitatif, maka untuk memperoleh

informasi dalam penelitian ini tidak

menggunakan sebutan populasi dan sampel

melainkan informan.

4. Jenis dan sumber data

Dalam penelitian ini sumber data didapat

dari:

1. Data primer

2. Data sekunder

5. Teknik dan Alat Pengumpulaan Data

Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah

dengan menggunakan beberapa teknik

pengumpulan data :

a. Observasi

b. Wawancara

c. Dokumentasi

H. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah teknik analisa data

kualitatif. Menurut Patton (dalam

Moleong,2002:203) analisa data kualitatif adalah

proses pengorganisasian dan pengurutan data ke

dalam pola dan kategori serta satuan uraian

dasar, sehingga dapat dikemukakan tema seperti

yang disarankan oleh data.

HASIL

A. Karakteristik Responden

Adapun peneliti memilih informa-informan

ini dikarenakan, mereka memahami, mengenai

apa yang sedang terjadi. dengan hal ini

diharapkan dapat membantu penulis dalam

menyelesaikan permasalahan yang akan diteliti

di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan

Kabupaten Lingga. informan dalam penelitian ini

yaitu sebannyak 7 orang, ketujuh informan

tersebut merupakan pegawai kantor Dinas

Pertanian Dan Ketahanan Pangan Kabupaten

Lingga dan masing- masing dari mereka ini

mempunyai tugas pokok dan fungsi yang

berbeda, dan dari setiap orang ini pastinya akan

mempunyai argumen yang berbeda untuk

memberikan informasi tentang kadis.

B. Peran Managerial Kepala Dinas Pertanian

dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lingga.

Melalui penelitian yang telah dilakukan di

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan

Kabupaten Lingga, dengan melakukan

wawancara kepada 7 orang pegawai yang

mempunyai tugas di bidang mereka masing-

masing yaitu Kepala Dinas Pertanian, Kasi

Pengembangan Produksi, Kasubag Umun Dan

Kepegawaian,Kabid.Pertanian, Kabid.Ketahanan

Pangan, Kasi Pengembangan Produksi Tanaman

Pangan Dan Holtikultura, Kasubag Perencanaan

Dan Evaluasi.

Dengan melakukan wawancara dengan 7

informan itu untuk mendapat pernyataan dari

mereka, hasilnya membuktikan bahwa, Kepala

dinas merupakan pemimpin yang paling tertinggi

dalam sebuah lembaga dinas, oleh karena itu

kepala dinas harus bertanggung jawab penuh

baik dalam hal pengambilan keputusan,

mengayomi staf-stafnya dan bisa menciptakan

suasana yang baik di dalam lingkup kerjanya.

1. Peran keputusan

Dari wawancara di atas dapat disimpulkan

bahwa Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan

Pangan Kabupaten Lingga membuat keputusan

dan kebijakan berdasarkan rensta dan program

kerja tahunan dan lima tahunan yang di turunkan

oleh bupati lingga. Tidak didasarkan oleh

kehendak atau kemauan dia sendiri.dan juga

ketika ada permasalahan itu dibicarakan dan

dipecahkan bersama, kemudian ia

memberitahukan kepada bupati

dimusyawarahkan kepada bupati, barulah setelah

itu mendapatkan keputusan akhir. Kepala dinas

pertanian dan ketahanan pangan telah

menjalankan tugas sesuai dengan tupoksi di

bidaang masing-masing.

2. Peran Informasional

Dari penjelasan dari informan tersebut, Kepala

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan

Kabupaten Lingga sudah melaksanakan perannya

sebagai juru bicara yang mewakili para anggota

atau bawahannya.

3. Peran interpersonal

a. Peran Pemimpin.

b. Peran penghubung.

c. Peran tokoh.

PEMBAHASAN

A. Karakteristik Responden

Dalam sebuah penelitian, untuk mendapatkan

hasil penelitian, hal yang sangat penting

dilakukan peneliti yaitu menentukan informan

penelitian untuk mendapatkan informasi secara

akurat peneliti memiih informan yang dijadikan

sumber informasi. Dengan melakukan

wawancara dalam penelitian ini informan dipilih

dengan pertimbangan tertentu, yang selanjutnya

memberikan petunjuk siapa informan dari

kalangan pegawai yang bekerja di dinas

pertanian dan ketahanan pangan Kabupaten

Lingga. Sehingga melalui informan yang telah

ditetapkan. Didapatkan bahwa 7 orang pegawai

yang bekerja sesuai bidang mereka, dan bersedia

memberikan data yang valid mengenai

permasalahan yang diteliti.

B. Peran Managerial Kepala Dinas

Pertanian dan Ketahanan Pangan

Kabupaten Lingga.

Manager yang baik adalah orang yang

memiliki pengalaman, pengetahuan dan

keterampilan yang baik yang diakui oleh

organisasi untuk dapat memimpin, mengelola

dan mengendalikan, mengatur serta

mengembangkan organisasi dalam rangka

mencapai tujuannya.

1. Peran keputusan

Empat peran terkait pengambilan

keputusan. Dalam peran kewirausahaan, para

manager memulai dan mengawasi proyek-proyek

baru yang akan meningkatkan kinerja organisasi

mereka. Sebagai penyelesai masalah, manager

melakukan tindakan korektif untuk

menyelesaikan berbagai masalah yang tidak

terduga. Sebagai pengalokasi sumber daya,

manager bertanggung jawab menyediakan

sumber daya manusia, fisik dan moneter.

Terakhir manager memainkan peran negosiator,

dimana mereka mendiskusikan berbagai

persoalan dan tawar menawar dengan unit-unit

lain demi keuntungan unit mereka sendiri.

(Mintzberg dalam Robbins 2009:7)

2. Peran informasional

Peran informasional dalam hal ini

manager memantau mencari dan menerima

informasi tentang lingkungan pekerjaannya.

Dalam hal ini komunikasi di dalam organisasi

harus berjalan dengan baik. Komunikasi yang

baik sering didefinisikan oleh komunikator

sebagai kesepakatan atas pesan yang

dikirimkannya, bukan pemahaman atas pesan

( Jono M. Munandar, Dkk 2014).

a. Peran Pemantau ( Monitor)

b. Peran Penyebar ( disseminator)

c. Peran juru bicara ( spokeperson )

3. Peran interpersonal

a. Peran Pemimpin.

Manajer bertanggung jawab untuk

membuat fungsi subunit organisasi mereka

sebagai suatu kesatuan yang utuh dalam

mengejar tujuan dasar. Akibatnya, manajer harus

memberikan bimbingan kepada bawahan,

memastikan bahwa mereka termotivasi, dan

menciptakan kondisi yang menguntungkan untuk

melakukan pekerjaan. Sejumlah kegiatan

manajerial secara tegas berkaitan dengan peran

pemimpin, termasuk perekrutan, pelatihan,

mengarahkan, memuji, mengkritik,

mempromosikan, dan menolak. Namun, peran

pemimpin meliputi semua kegiatan manajerial,

bahkan mereka dengan beberapa tujuan dasar

lainnya.

b. Peran penghubung.

Peran penghubung termasuk perilaku

yang dimaksudkan untuk membangun dan

memelihara jaringan hubungan dengan individu

dan kelompok di luar unit organisasi seorang

manajer.

c. Peran tokoh.

Peranan tersebut dimainkan dalam berbagai

kegiatan yang sifatnya legal dan seremonial

menghadiri berbagai upacara resmi, memenuhi

undangan atasan, rekan setingkat, para bawahan,

dan mitra kerja. Kedua, selaku pemimpin yang

bertanggung jawab untuk memotivasi dan

memberikan arahan kepada para bawahan yang

dalam kenyataannya berurusan dengan para

bawahan. Ketiga, peran selaku penghubung di

mana seorang manajer harus mampu

menciptakan jaringan yang luas dengan

memberikan perhatian khusus kepada mereka

yang mampu berbuat sesuatu bagi organisasi

(Sutrisno, 2009:230).

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat pula disimpulkan

bahwa kepala dinas pertanian dan ketahanan pangan

telah menjalankan peran managerialnya, Peran

managerial yang sudah dilakukan oleh kepala dinas

mencakup 3 peran managerial yaitu:

1. Peran pembuat keputusan, yaitu sebagai peran

kewirausahaan kadis berusaha mendapatkan

anggaran dari pusat untuk pengembangan

pertanian, peran sebagai penyelesai masalah,

peran ini dilakukan dengan cara memanggil

kabid-kabid yang bersangkutan sesuai masalah

yang dialami agar langsung ditindak lanjuti,

peran sebagai peran pengalokasi sumber daya,

dalam peran ini belum terlihat masih ada

sumberdaya yang minim, peran sebagai

negosiator, peran ini kadis selalu bekerja sama

dengan DPRD, LSM dan masyarakat.

2. Peran informasional, peran sebagai pemantau,

kadis selalu memantau arus informasi baik itu

di luar maupun di dalam organisasi. penyebar

juru bicara, menjadi perwakilan organisasi

pada setiap pertemuan atas rencana atau

kebijakan yang akan dilakukan. Peran sebagai

penyebar, kadis menyebarkan informasi

kepada bawahannya. kepala dinas pertanian

dan ketahanan pangan sudah melaksanakan

peran-peran tersebut, dan peran ini dilakukan

sangat aktif dan lancar kepada semua pegawai

dan bawahannya, apabila tidak peran ini tidak

dijalankan dengan baik maka komunikasinya

pun akan terhambat.

3. Peran interpersonal, peran sebagai pemimpin,

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan

Kabupaten Lingga juga sudah melaksanakan

peran ini dengan sangat baik. hubungan

anatara atasan dan bawahan sangat berkaitan

erat, pengelolaan komunikasi dengan anggota

akan menimbulkan manfaat positif, dimana

anggota merasa di hargai dan dihargai oleh

pimpinan. Sehingga dalam hal ini juga dapat

memperbaiki kinerja karyawan. Peran sebagai

penghubung, kadis melakukan hubungan

dengan kementrian- kementrian lain, peran

sebagai tokoh utama, peran ini beliau

melaksanakan apel serta undangan-undangan

dari rekan setingkat.

A. Saran

Harusnya, Kepala Dinas Pertanian dan

Ketahanan Pangan Kabupaten Lingga, harus

meningkatkan peran managerialnya, menjadi lebih baik

dengan melakukan kinerja yang lebih maksimal dan

mengupayakan anggaran yang lebih memadai,

dilakukan secara optimal demi tercapainya tujuan

pertanian yang diinginkan pemerintah.

1. Kepala dinas pertanian harusnya

memperbaiki sistem menjadi lebih baik,

sehingga membuat kinerja lebih maju

dengan perkembangan teknologi saat ini,

dengan menambahkan finger scan agar

sistem absensi lebih efektif dan efisien.

dan harus menambah ruang rapat dan

gudang, sehingga ketika mengadakan

rapat dengan semua bawahan tidak begitu

sempit seperti yang dilakukan sekarang ini

ketika rapat menggunakan ruang kepala

dinas dan juga menambah gudang

sehingga alat-alat pertanian tidak nampak

berserakan di depan kantor maupun di

sekitaran kantor dinas pertanian dan

ketahanan pangan kabupaten lingga.

2. Memberikan reward and punishment,

untuk reward yang tidak hanya sekedar

pujian, pegawai diberikan promosi

jabatan, sedangkan untuk punishment

sebaiknya kepala dinas memberikan

sanksi terkait pelanggaran disiplin kerja.

Diharapkan dalam menjalankan peran ini

tetap terjaga dan menggunakan media

teknologi sebagai perantara penyebar

informasi. Sebaiknya kepala dinas dapat

meminimalisir penggunaan surat berupa

selebaran kertas sebagai bentuk

pengumuman, dengan menyebarkan

informasi dengan pengumuman di layar

komputer kerja yang tersambung maupun

handphone.

3. Diharapkan dalam melaksanakan peran ini

agar terus tercipta hubungan kekeluargaan

yang baik dan juga untuk kemudahan

dalam bekerjasama.

Perlunya meminimalisir pengeluaran, Kepala

dinas harusnya lebih memperhatikan wilayah

persawahan yang tepat agar tidak terjadi

kerugian anggaran dana dari pemerintah. Seperti

yang terjadi kegagalan dalam pertanian, misalnya

di bukit langkap sawah yang rawan terkena

Banjir dan mengalami gagal panen.

DAFTAR PUSTAKA

Buku-buku

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu

Pendekatan Praktik : Rineka

Cipta,Jakarta

Gadjong, Agussalim Andi.2007, Pemerintahan

Daerah, Ghalia Indonesia, Bogor

Hasibuan Malayu, 2014, Manajemen, Bumi

Aksara, Jakarta

Kuncoro mudrajad. 2004, otonomi dan

pembangunan daerah, Erlangga Jakarta

Moleong, lexy J. 2000. Metode Penelitian

Kualitatif. Bandung: Rosdakarya

Munandar, joko dkk, 2014, manajemen sumber

daya manusia, IPB Press, Bogor

Pasolong harbani, 2010. kepemimpinan

birokrasi, Alfabeta, Bandung

Rivai, Veithzal, 2003. Kepemimpinan dan

Perilaku Organisasi. PT. Raja Grafindo

Persada : Jakarta

Roobins Stephen p, 2009, Prilaku Organisasi,

Salemba Empat, Jakarta.

Siagian, Sondang, G. 2000.Anatomi Pariwisata,

Gremedia Pustaka Utama : Jakarta.

Sugiono, 20032008, Managemen Stratejik, PT

Bumi Aksara, Jakarta

---------------------, 2009. Adminstrasi

Pembangunan,edisi 7, PT Bumi Aksara, Jakarta

Soekadijo, R.. Metode Penelitian Administrasi

Negara, Alfabeta, Bandung

Sutrisno, 2010, Budaya Organisasi, Bumi

Aksara, Jakarta

Widjaja, H.A.W 2009. Otonomi Daerah dan

Daerah Otonom, Rajawali Pers, Jakarta

Jurnal-jurnal

Agustine.A.D, Noor Irwan, Said

Abdullah,2013, Pengembangan Sektor Kelautan

Dan Perikanan Untuk Meningkatkan

Pendapatan Asli Daerah (Studi Kasus di Dinas

Kelautan dan Perikanan Kabupaten

Banyuwangi)Volume. 2, (Nomor.2)

jurnalFakultas Ilmu Administrasi, Universitas

Brawijaya, Malang

Brinkerhoffderick W. (1985) University

of Maryland. College Park, Maryland Rudi

Klauss Academy for Educational Development,

Washington D. C. vol 5 no 2 Managerial roles

for social development management 7-4-2017

Christoper C.A Chan, Cecil A.L

Pearson, 2002 Comparison Of Managerial Work

Goals Among Bruneian,Malaysian And

Singaporean The journal of management

Development. ABI/INFORM Research 7-4-2017

Christoper C.A Chan, Cecil A.L

Pearson, 2002 Comparison Of Managerial

Work Goals Among Bruneian,Malaysian And

Singaporean The journal of management

Development. ABI/INFORM Research 7-4-2017

Damayanti. E, Soeaidy.M.S,

Ribawanto.H, 2011,Strategi Capacity Building

Pemerintah Desa Dalam Pengembangan Potensi

Kampoeng Ekowisata Berbasis Masyarakat

Lokal, Volume. 2, (Nomor. 3), jurnal

administrasi publik 19-12-2016

Ferdinan.Y, Makmur.Mochamad,

Ribawanto.H, 2012 Pengembangan Wisata

Alam Berbasis Ekowisata Dalam Perspektif

Pelayanan Publik (Studi pada Disparbud

Kabupaten Nganjuk),Volume. 3,( Nomor. 12)

jurnal administrasi publik, Fakultas Ilmu

Administrasi, Universitas Brawijaya, Malang 19-

12-2016

Keith Thomas, Morison. (2001)

“Measuring Statistical Capacity Building: A

Logic Framework Approach”, 18-12-16 dari

http://statisticsdepartement, Pdf.

Yuasta.D.A, 2013, peran dinas

kebudayaan dan pariwisata Dalam

meningkatkan kunjungan wisatawan,

http://core.ac.uk 4-11-2016

Dokumen

Undang- undang RI no 5 tahun 2014 tentang

Aparatur Sipil Negara

Internet

Tanjungpinangpos.id