peran manajemen pembiayaan pendidikan dalam...

179
PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI MTS JAMI’YYATUL KHAIR CIPUTAT Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh TITIN SUHARTINI 1113018200064 JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019

Upload: others

Post on 30-Oct-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM

MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI MTS

JAMI’YYATUL KHAIR CIPUTAT

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi

Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh

TITIN SUHARTINI

1113018200064

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019

Page 2: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i
Page 3: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i
Page 4: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i
Page 5: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i
Page 6: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i
Page 7: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

i

ABSTRAK

Titin Suhartini (NIM 1113018200064) Peran Manajemen Pembiayaan Pendidikan

dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di MTs Jam’iyyatul Khair Ciputat

Tangerang Selatan, Jurusan Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Peran Manajemen Pembiayaan

Pendidikan dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di MTs Jam’iyyatul Khair dan

hambatan-hambatan dalam pembiayaan pendidikan, metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif dimana pengumpulan data

menggunakan teknik wawancara, observasi dan studi dokumentasi. dalam penelitian ini,

penulis mewawancarai beberapa narasumber diantaranya: Kepala Sekolah, Bagian

Keuangan, dan Wakil Kurikulum.

Hasil Penelitian menunjukkan bahwa Peran Manajemen Pembiayaan Pendidikan

dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di MTs Jam’iyyatul Khair dinilai masih kurang

baik, hal ini dibuktikan dari hasil wawancara dan observasi bahwa penggunaan anggaran

masih terbatas sehingga program-program yang akan dilaksanakan tidak sesuai dengan apa

yang di tetapkan, kemudian sarana prasana masih kurang lengkap dan kurangnya kerja

sama dengan masyarakat (Orang Tua Siswa) karena masih banyak orang tua siswa yang

terlambat dalam membayar SPP sehingga terkadang gaji tenaga pendidik dan kependidikan

jadi terhambat.

Kata Kunci : Peran Manajemen Pembiayaan, Pembiayaan Pendidikan , Mutu

Pendidikan.

Page 8: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

ii

ABSTRACT

Titin Suhartini (NIM 1113018200064) The Role of Financing Management in

Improving the Quality of Education in MTs Jam'iyyatul Khair Ciputat South

Tangerang , Department of Education Management, Faculty of Tarbiyah and Teacher

Training, Syarif Hidayatullah State Islamic University, Jakarta.

The purpose of this study was to determine the Role of Funding Management in

Improving the Quality of Education in MTs Jam'iyyatul Khair and the obstacles in

education funding, The method used in this research is descriptive qualitative research

where data collection uses interview, observation and documentation study. In this study,

the authors interviewed several speakers including: Principal, Finance Department, and

Curriculum Representative.

Research shows that the role of the Management Financing Improving Quality of

Education in MTs Jam'iyyatul Khair still unwell, it is proved from interviews and

observations that the use of the budget is limited so that the programs to be carried out not

in accordance with what set, then means infrastructures are still incomplete and lack of

equal to the commnity (parents') because there are still many parents who are late in paying

tuition so sometimes salary teacher and education be hampered.

Keywords: Role of Financing Management, Financing Education, Quality of Education.

Page 9: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

iii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Alhamdulillahirabbil’alamiin, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat

Allah SWT atas segala limpahan rahmat, karunia, dan hidayah-Nya, sehingga

penulis mendapatkan kemudahan dan kekuatan untuk menyelesaikan penulisan

skripsi dengan judul “Peran Manajemen Pembiayaan dalam Meningkatkan Mutu

Pendidikan di MTs Jam’iyyatul Khair Ciputat ”. Sholawat serta salam tak lupa

tercurahkan kepada junjungan alam, Nabi besar kita, yaitu Nabi Muhammad SAW,

seorang suri tauladan yang mulia beserta keluarga, sahabat, serta umatnya yang

setia kepada ajarannya hingga akhir zaman.

Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi persyaratan untuk

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Studi Manajemen Pendidikan,

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dengan

selesainya penulisan skripsi ini, maka berakhirlah langkah awal dari sebuah

perjuangan yang penuh dengan kerja keras, kesabaran, dan do’a yang telah

memberikan banyak pelajaran hidup yang berarti bagi penulis.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari bahwa keberhasilan

bukanlah semata-mata diperoleh dari hasil usaha sendiri, melainkan berkat

dukungan, semangat, dan bimbingan yang tak ternilai harganya dari pihak-pihak

terdekat. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis ingin

menyampaikan rasa terimakasih kepada:

1. Prof. Dr, Hj. Amany Burhanuddin Umar Lubis, M.A. Selaku Rektor UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Sururin, M.Ag, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.

3. Drs. Mu’arif SAM, M.Pd, Ketua Jurusan Manajemen Pendidikan yang selalu

mendukung dan membimbing dalam penulisan skripsi.

4. Dr. Zahruddin, Lc. M.Pd, Selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Pendidikan

yang selalu memberikan arahan dalam penulisan skripsi.

Page 10: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

iv

5. Dra. Nurdelima Waruwu, M.Pd, Selaku Dosen Penasehat Akademik yang telah

memberikan arahan, nasehat, dan dorongan dalam penulisan skripsi.

6. Tri Harjawati, M.Si, dan Drs. Mu’arif SAM, M.Pd Dosen Pembimbing

Skripsi, yang telah senantiasa berkenan memberikan bimbingan, waktu,

arahan, petunjuk, dan sumbangan pikiran dalam penulisan, serta saran demi

kesempurnaan skripsi ini.

7. Seluruh Dosen Jurusan Manajemen Pendidikan yang telah memberikan

ilmunya kepada penulis, dari awal perkuliahan hingga skripsi ini selesai. Para

pegawai bidang akademik dan kemahasiswaan, bagian keuangan, bagian

umum, serta seluruh civitas akademika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.

8. Pimpinan Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Perpustakaan

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, serta perpustakaan lainnya yang telah

membantu penulis dalam menyediakan referensi guna terselesaikannya skripsi

ini.

9. Kepala MTs Jam’iyyatul Khair, Saenih, S.Ag. H. Sainah, S.Pd.I dan Ratu Ifa

Maftuchah, S.Ag. serta para guru, staf dan karyawan lainnya di MTs

Jam’iyyatul Khair Ciputat. yang telah membantu penulis mengerjakan skripsi

ini hingga selesai. Semoga MTs Jam’iyyatul Khair Ciputat mampu

menghasilkan mutu pendidikan yang berkualitas.

10. Orang Tua Tercinta Terimakasih untuk cinta, kasih sayang, perhatian, dan

segala dukungan yang kalian berikan baik dari segi moril maupun materil. Atas

kesabaran dan do’a kalian, akhirnya skripsi ini terselesaikan. Semoga anakmu

ini kelak dapat membalas perjuangan dan pengorbanan kalian selama ini.

11. Kaka Perempuan, Abang dan Adik-adik tersayang. Terimakasih selalu

memberikan semangat dan motivasinya

12. Prabowo Try Hartono, yang selalu menyemangati penulis untuk

menyelesaikan skripsi ini dan selalu setia mendengarkan keluh kesah penulis

dalam menyusun skripsi. Semoga niat baik kita diijabah Allah.

13. Sahabat-sahabatku, Herisfina Fauziah dan Windi Aprilianti. Terimakasih

untuk cerita, canda tawa, suka dan duka yang telah dibagi. Terimakasih untuk

Page 11: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

v

segala kebaikan dan ketulusan yang kalian berikan kepada penulis. kisah kita,

akan ku ceritakan pada anakku kelak dikemudian hari.

14. Keluarga Besar Manajemen Pendidikan Angkatan 2013. Terimakasih atas

Do’a, dukungan dan kenang-kenangannya yang telah di lalui bersama.

15. Untuk sahabat-sahabat PMII Rayon Manajemen Pendidikan, Nur Indah

Kamilah, Nurul Fikri, Ade Andriana, Zikri, Chorul Ma’arif, yang telah

memberikan banyak dukungan kepada penulis.

16. Rekan – rekan Lembaga Survei Indonesia (LSI) Yang telah memberikan

semangatnya buat penulis.

17. Anggota KKN UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2016 kelompok 023, Rifda,

Wulan, Yulia, Yuli, Faqih, Ihsan, Riky, Wisnu, Esa. Terimakasih telah

memberi warna dikehidupan penulis. Semoga kebersamaan kita sebagai kawan

terus berlanjut.

18. Semua pihak yang ikut membantu terselesaikannya skripsi ini yang tidak dapat

penulis sebutkan namanya satu-persatu.

Hanya harapan dan do’a yang dapat penulis panjatkan, semoga semua pihak

yang membantu dalam penyelesaian skripsi ini mendapatkan ridho dan balasan

yang berlipat dari Allah SWT. Aamiin.

Penulis berharap, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat yang sangat

besar, khususnya bagi penulis pribadi dan umumnya bagi siapa saja yang membaca

dan berkeinginan untuk mengeksplornya lebih lanjut.

Jakarta, 5 November 2019.

Penulis

Titin Suhartin

Page 12: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................... i

ABSTRACT .............................................................................................. ii

KATA PENGANTAR ............................................................................. iii

DAFTAR ISI ............................................................................................ vi

DAFTAR TABEL ....................................................................................vii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... x

BAB I : PENDAHULUAN..................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................. 4

C. Pembatasan Masalah ................................................................. 5

D. Rumusan Masalah ..................................................................... 5

E. Tujuan Penelitian ...................................................................... 5

F. Manfaat Penelitian .................................................................... 5

BAB II : STUDI KEPUSTAKAAN ....................................................... 7

A. Landasan Teori ......................................................................... 7

1. Manajemen Pembiayaan Pendidikan ................................... 7

a. Hakikat Manajemen ........................................................ 10

b. Hakikat Pembiayaan ........................................................ 10

c. Hakikat Pendidikan ......................................................... 11

d. Masalah Umum Pembiayaan Pendidikan……………….13

e. Pembiayaan Pendidikan .................................................. 15

f. Manajemen Pembiayaan Pendidikan .............................. 29

2. Mutu Pendidikan ................................................................. 39

a. Kualitas/ Mutu Pendidikan ............................................ 39

b. Pengertian Mutu Pendidikan ......................................... 41

Page 13: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

vii

c. Standar Mutu Pendidikan .............................................. 42

d. Ciri-Ciri Sekolah Berkualitas ........................................ 51

e. Faktor-faktor yang mempengaruhi Mutu Pendidikan ... 54

B. Review Penelitian Terdahulu .................................................... 57

C. Kerangka Berpikir .................................................................... 60

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN ........................................... 63

A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................... 63

B. Metode Penelitian ..................................................................... 64

C. Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 64

D. Teknik Pengolahan Data .......................................................... 75

E. Teknik Analisi Data ................................................................. 75

F. Uji Validitas Data Kualitatif .................................................... 78

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................... 81

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ......................................... 81

B. Deskripsi Hasil Penelitian ...................................................... 88

C. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................. 98

D. Keterbatasan Peneliti............................................................... 105

BAB V : PENUTUP............................................................................... 111

A. Kesimpulan..............................................................................111

B. Implikasi ..................................................................................111

C. Saran ........................................................................................112

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................113

LAMPIRAN............................................................................................116

Page 14: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1: Penelitian Terdahulu..............................................................................57

Tabel 3.1 : Rencana Penelitian................................................................................81

Tabel 3.2 : Lembar Observasi ...............................................................................65

Tabel 3.3 : Kisi-kisi Instrumen................................................................................66

Tabel 3.4 : Instrumen Pedoman Wawancara...........................................................67

Tabel 3.5 : Studi Dokumentasi................................................................................74

Tabel 4.1 : Data Sarana Prasarana...........................................................................86

Tabel 4.2 ; Data Pendidik dan Kependidikan..........................................................86

Tabel 4.3 : Data Peserta Didik.................................................................................87

Tabel 4.5 : Lembar Observasi.................................................................................88

Page 15: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

ix

DAFTAR GABAR

Gambar 2.2 : Kerangka Berpikir..........................................................................63

Gambar 3.6 : Model Analisis Miles dan Huberman.............................................78

Page 16: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Instrumen Pedoman Study Dokumen

Lampiiran 2 : Instrumen Pedoman Observasi

Lampiran 3 : Instrumen Pedoman Wawancara

Lampiran 4 : Rekap Hasil Studi Dokumen

Lampiran 5 : Hasil Observasi

Lampiran 6 : Rencana Kegiatan dan Anggaran Madrasah (RKAM)

Lampiran 7 : Hasil Wawancara

Lampiran 8 : Data Tenaga Pendidik dan Kependidikan

Lampiran 9 : Data Peserta Didik

Lampiran 10 : Rekapitulasi Administrasi Guru

Lampiran 11 : Daftar Gaji Pendidik dan Kependidikan

Lampiran 12 : Foto MTs Jam’iyyatul Khair

Lampiran 13 : Surat Permohonan Bimbingan Skripsi

Lampiran 14 : Surat Permohonan Izin Penelitian

Lampiran 15 : Surat Keterangan Penelitian

Lampiran 16 : Lembar Uji Referensi

Page 17: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut Education Development Index (EDI) Indonesia berada pada

posisi ke-69 berdasarkan data, perkembangan pendidikan di Indonesia

masih tertinggal bila dibandingkan dengan negara-negara berkembang

lainnya. Menurut Education For All Global Monitoring Report 2011 yang

dikeluarkan oleh UNESCO setiap tahun dan berisi hasil pemantauan

pendidikan dunia dari 127 negara, Education Development Index (EDI)

indonesia berada pada posisi ke-69, dibandingkan malaysia (65) dan Brunei

(34). 34% sekolah di Indonesia kekurangan guru karena distribusi yang

kurang merata. 21% sekolah di perkotaan kekurangan Guru. 37% sekolah

di pedesaan kekurangan guru. 66% sekolah di daerah terpencil kekurangan

guru, sementara di banyak daerah terjadi kelebihan guru. Sumber: Teacher

Employment & Deployment, World Bank 2007 sebaran indeks kualitas guru

di Indonesia setengah nilai maksimal indeks sebaran indeks kualitas guru

di Indonesia setengah nilai maksimal indeks dimana nilai maksimal adalah

11.

Data Pendidikan tahun 2010 menyebutkan 1,3 juta anak usia 7-15 tahun

terancam putus sekolah, 54%, guru di Indonesia tidak memiliki kualifikasi

yang cukup untuk mengajar. Guru merupakan ujung tombak dalam

meningkatkan kualitas pendidikan, di mana guru akan melakukan interaksi

langsung dengan peserta didik dalam pembelajaran di ruang kelas. Melalui

proses belajar dan mengajar inilah berawalnya kualitas pendidikan.

Artinya, secara keseluruhan kualitas pendidikan berawal dari kualitas

pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru di ruang kelas. Secara kuantitas,

jumlah guru di Indonesia cukup memadai. Namun secara distribusi dan

mutu, pada umumnya masih rendah. Hal ini dapat dibuktikan dengan

masih banyaknya guru yang belum sarjana, namun mengajar di

Page 18: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

2

SMU/SMK, serta banyaknya guru yang mengajar tidak sesuai dengan

disiplin ilmu yang mereka miliki. Keadaan ini cukup memprihatinkan,

dengan presentase lebih dari 50% di seluruh Indonesia.1

Indonesia adalah negara yang dikenal sebagai negara yang kaya raya,

namun sumber daya manusianya masih lemah dalam pendidikan. Hal ini

diakui oleh banyak orang di dunia, bahkan oleh masyarakat Indonesia

sendiri. Pendidikan di Indonesia adalah salah satu yang paling lemah dari

semua negara di dunia. Hal ini disebabkan karena banyaknya permasalahan

pendidikan di Indonesia yang masih sangat sulit untuk diatasi. adapun

beberapa masalah utama pendidikan di Indonesia misalnya: mahalnya

biaya pendidikan, inilah masalah utama pendidikan di negeri ini, yaitu

mahalnya biaya pendidikan dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi. Hal

inilah yang kemudian banyak memunculkan fenomena putus sekolah di

kalangan anak-anak Indonesia. Jangankan untuk sekolah swasta, untuk

sekolah negeri pun biaya pendidikanya tetap tinggi. Opsi bantuan BOS

yang diberikan oleh pemerintah pun masih belum bisa mengatasi masalah

mahalnya biaya pendidikan ini.

Masalah lainnya yaitu, kurangnya pemerataan pendidikan di indonesia

karena pemerintah lebih fokus di wilayah-wilayah yang lebih potensial

sehingga menyebabkan kurangnya pemerataan dan menjadikan

kesenjangan dalam pendidikan, rendahnya kualitas sarana dan prasarana

pendidikan disebabkan kurangnya bantuan dari pemerintah sehingga masih

banyak sekolah yang kondisi bangunannya sudah rusak karena

bangunannya yang sudah lapuk, masih rendahnya kesejahteraan guru

dalam segi gaji atau tunjangan padahal salah satu acuan yang bisa diukur

untuk menentukan keberhasilan pendidikan. namun apa bisa dikata, di

1 Sumber: Analisis Data Guru 2009, Ditjen PMPTK 2009 Delapan Standar Nasional

Pendidikann diharapkan Mengangkat kualitas pendidikan di Indonesia, Diakses Pdata Tanggal 10

Januari 2018

Page 19: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

3

Indonesia masih banyak guru yang dibayar dengan upah yang kurang layak

atau bahkan tidak layak, dan rendahnya prestasi siswa yang dipengaruhi

oleh banyak faktor, di antaranya kurangnya kepedulian dalam dunia

pendidikan dan juga masih kurangnya pengetahuan para siswa tentang arti

sebuah pendidikan.

Sekolah adalah sebagai lembaga pendidikan formal diharapkan

mampuh menghasilkan orang-orang berkualitas sehingga kelak dapat

berkonstribusi dalam membangun bangsanya. Berbagai sumber daya saling

mendukukung dalam menunjang pencapaian tujuan pendidikan yang

efektif dan efisien. Salah satu sumber daya yang memiliki peran penting

adalah uang. Karena uang adalah sebagai barang ekonomi yang cara

mendapatkannya membutuhan pengorbanan perlu pengelolaan atau

manajemen yang baik. Agar dana-dana yang ada dapat dimanfaatkan seara

optimal.2

Dalam hal pendidikan sekolah perlu dukungan terutama dari segi biaya

pendidikan, sarana prasarana, manajemen yang baik dan penunjang

lainnya. karena peran biaya bagi manjemen adalah sangat penting.

Sebagaimana diketahui bahwa salah satu fungsi manajemen yang sangat

penting adalah fungsi perencanaan. Di dalam perencanaan, manajemen

dihadapkan pada kegiatan-kegiatan pengambilan keputusan. Tapi

sayangnya setiap sekolah pasti terdapat masalah-masalah yang dihadapi.

Berdasarkan Hasil Wawancara Penulis pada hari kamis 23 November

2017 Pukul 10.12-10.56 wib yang bertempat di MTs Jamiyyatul Khair

diperoleh Informasi dari Ibu Saenah selaku kepala sekolah, beliau

menyatakan bahwa sumber keuangan sekolah berasal dari dana BOS dan

SPP, namun dana BOS yang diperoleh MTs Jamiyyatul Khair seringkali

mengalami keterlambatan pencairannya sehingga pihak sekolah

mengalami kesulitan dalam menutupi kekurangan dana yang diperlukan

2 Harsono, Pembiayaan Pendidikan Konsep Dasar Mikro Meso dan Makro, (Yogyakarta:

Surajaya Press, 2008), hlm.9

Page 20: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

4

untuk kegiatan operasional sekolah, sehingga program-program yang

sudah dilaksanakan tidak semuanya berjalan dengan baik dikarenakan

keterbatasan dana. Selain itu, keterlambatan para orang tua siswa dalam

membayar SPP menyebabkan dana komite sering terhambat turun, karena

uang SPP seringkali digunakan untuk keperluan makan sehari-hari dan gaji

guru, bahkan uang SPP juga sewaktu-waktu digunakan untuk kegiatan

ekstrakulikuler karena ekstrakulikuler di MTs Jam’iyyatul Khair

jumlahnya cukup banyak sehingga menggunakan sebagian dari uang SPP.

Dari pemaparan di atas terdapat sebuah kesimpulan bahwa peran

manajemen pembiayaan pendidikan belum berjalan dengan efektif yang

menyebabkan lemahnya mutu pendidikan.3

Dari uraian di atas jelas sekali bahwa SPP sangat mempengaruhi

berjalan atau tidaknya kegiatan di sekolah. Untuk itulah maka pemasukan

dana SPP setiap tahun harus rutin, sedangkan sekolah hanya mendapatkan

bantuan dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

Masalah yang telah di paparkan sangat mendorong penulis untuk

melakukan penelitian yang berfokus pada manajemen pembiayaan

pendidikan dan mutu pendidikan dengan judul “Peran Manajemen

Pembiayaan Pendidikan dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di

MTS JAMIYYATUL KHAIR”

B. Identifikasi Masalah

1. Keterlambatan orang tua dalam membayar SPP

2. Bantuan BOS yang diberikan oleh pemerintah belum bisa

mengatasi masalah mahalnya pendidikan

3. Masih rendahnya tingkat ekonomi masyarakat sehingga komite

terhambat dalam melaksanakan tugasnya

4. Masih rendahnya peran manajemen pembiayaan pendidikan di Mts

Jam’iyyatul Khair

3 Hasil Observasi awal dengan kepala sekolah pada tanggal 23 November 2017

Page 21: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

5

5. Mutu Pendidikan di Mts Jam’iyyatul Khair belum maksimal

C. Pembatasan Masalah

Memperhatikan Identifikasi masalah di atas penulis memfokuskan dan

membatasi masalah pada rendahnya peran manajemen pembiayaan

Pendidikan dan mutu pendidikan di Mts Jam’iyyatul Khair belum

maksimal.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas maka rumusan masalah yaitu:

Bagaimana Peran Manajemen Pembiayaan Pendidikan dalam

Meningkatkan Mutu Pendidikan di Mts Jamiyyatul Khair?

E. Tujuan Penelitian

Adapun Tujuan dalam penelitian ini adalah

1. Untuk mengetahui bagaimana peran manajemen pembiayaan

dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di MTs Jamiyyatul Khair.

F. Manfaat Penelitian

Adapun hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :

1. Kegunaan teoritis

dilihat dari penggunaannya penelitian ini diharapkan dapat

menjadi bahan tambahan referensi guna penelitian lebih lanjut

tentang manajemen pembiayaan dalam meningkatkan mutu

pendidikan.

2. Kegunaan praktis

a. Bagi sekolah, terutama bagian manajemen pembiayaan

pendidikan penelitian ini diharapkan menjadi bahan dalam

meningkatkan mutu pendidikan

b. Bagi penulis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi

sarana belajar untuk menjadi seorang manajer (pimpinan)

Page 22: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

6

manajemen pembiayaan Pendidikan dalam meningkatkan

mutu pendidikan

c. Bagi masyarakat, hasil penelitian ini diharapkan menjadi

informasi lebih lanjut sekolah yang bersangkutan.

Page 23: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

7

BAB II

STUDI KEPUSTAKAAN

A. Landasan Teori

1. Manajemen Pembiayaan Pendidikan

a. Hakikat Manajemen

1) Pengertian Manajemen

Manajemen mengandung banyak arti, mulai dari

pengaturan, koordinasi, kepengurusan, dan pengorganisasian.

Untuk menghindari tafsiran yang berbeda-beda antara satu dengan

yang lainnya, maka penulis perlu menjelaskan secara

komprehensif.

Manajemen berasal dari bahasa latin, yaitu kata mamus

yang berarti tangan dan agree yang berarti melakukan. Kata-kata

tersebut kemudian digabung menjadi kata kerja manager yang

artinya menangani. Kata manager diterjemahkan kembali ke dalam

bahasa Inggris dengan bentuk kata kerja to manage, dengan kata

benda management, dan orang yang melakukan kegiatan

manajemen disebut manager. Akhirnya, management

diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi manajemen atau

pengelolaan.4

Pengertian manajemen memang mengandung banyak

makna, para ahli pun mengemukakan pengertian yang berbeda.

Pengertian manajemen menurut para ahli diantaranya:

a) Mary Parker Follet mengatakan bahwa, manajemen sebagai

seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.5

4 Husaini Usman, Manajemen: Teori Praktik dan Riset Pendidikan, (Jakarta: Bumi

Aksara, 2009, cet.ke- 1) hlm.5 5 T. Hani Handoko, Manajemen, (Yogyakarta: BPFE, 1999, Edisi 2) hlm.8

Page 24: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

8

b) Stoner mengatakan bahwa, manajemen adalah proses

perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan

usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber

daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang

ditetapkan.6

c) Daft mengatakan bahwa, manajemen adalah ilmu dan seni

mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan

sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk

mencapai suatu tujuan tertentu.7

Jika dilihat dari pengertiannya, manajemen memiliki arti

yang sangat luas, dimana didalam manajemen itu mengandung

sebuah perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan,

dan pemanfaatan segala sumber daya yang ada pada sebuah

organisasi dengan maksud mencapai tujuan bersama yang telah

ditetapkan. Manajemen sebagai ilmu seni, dimana untuk mengatur

atau mengkoordinasikan itu memerlukan kemampuan dan

keterampilan dalam memimpin, dan manajemen merupakan proses

dimana didalamnya terdapat perencanaan, pelaksanaan, dan

pengawasan pekerjaan yang dilakukan dan kemudian di evaluasi.

2) Prinsip-prinsip Manajemen

Prinsip-prinsip dalam manajemen bersifat lentur dalam arti

bahwa perlu dipertimbangkan sesuai dengan kondisi-kondisi

khusus dan situasi-situasi yang berubah. Menurut Henry Fayol,

seorang pencetus teori manajemen yang berasal dari Perancis,

prinsip-prinsip umum manajemen ini terdiri dari:

a) Pembagian kerja (division of work)

b) Wewenang dan tanggung jawab (authority and responsibility)

c) Disiplin (discipline)

6 Ibid.hlm.9 7 Malayu. S.P. Hasibuan, Dasar-dasar Perbankan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004) hlm.54

Page 25: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

9

d) Kesatuan perintah (unity of command)

e) Kesatuan pengarahan (unity of direction)

f) Mengutamakan kepentingan organisasi di atas kepentingan

sendiri (subordination of individual interests to the general

interests)

g) Pembayaran upah yang adil (renumeration)

h) Pemusatan (centralization)

i) Hierarki (hierarchy)

j) Tata tertib (order)

k) Keadilan (equity)

l) Stabilitas kondisi karyawan (stability of tenure of personnel)

m) Inisiatif (Inisiative)

n) Semangat kesatuan (esprits de corps)8

3) Fungsi Manajemen

Kegiatan manajemen pasti selalu mengarah pada

pencapaian hasil (output) yang diharapkan. Untuk mencapai tujuan

secara efektif dan efisien, maka seseorang yang melakukan

kegiatan manajerial yang disebut sebagai manajer harus

melaksanakan fungsi-fungsi manajemen yang disebut sebagai

fungsi manajerial.

Tak berbeda dengan pengertian manajemen, fungsi

manajerial saat ini belum mendapatkan kesamaan pendapat dari

para ahli, naum memiliki kandungan makna yang sama. Lebih

jelasnya penulis akan memaparkan beberapa fungsi manajerial

menurut para ahli.

Pertama, Harold Koontz dan O’Donnel berpendapat bahwa

fungsi-fungsi manajemen meliputi:

a) Planning;

b) Organizing;

8 Di akses dari https://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen#cite_note-13 (Jum’at, 28

Agustus 2017, pukul 10:00 WIB)

Page 26: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

10

c) Staffing;

d) Directing;

e) Controlling.9

Kedua, Henry Fayol menjelaskan fungsi-fungsi

manajemen sebagai berikut:

a) Planning;

b) Organizing;

c) Commanding;

d) Coordinating;

e) Controlling.10

Ketiga, fungsi-fungsi manajemen sederhana dijelaskan oleh

George R. Terry meliputi:

a) Planning;

b) Organizing;

c) Actuating;

d) Controlling.11

b. Hakikat Pembiayaan

1) Pengertian Pembiayaan

Asal kata pembiayaan adalah ‘biaya’, yang artinya uang

yang dikeluarkan untuk mengadakan (mendirikan, melakukan,

dsb) sesuatu. 12 Biaya adalah keseluruhan pengeluaran baik yang

bersifat uang maupun bukan uang sebagai ungkapan rasa tanggung

9 M. Manulang, Dasar-dasar Manajemen, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1992) hlm. 17 10 Hasibuan Malayu, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Bumi Aksara, 2000)

hlm.3 11 Husaini Usman, Loc.Cit., hlm.44 12 Kamus Besar Bahasa Indonesia

Page 27: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

11

jawab semua pihak terhadap upaya pencapaian tujuan yang sudah

ditentukan.13

Jadi, biaya merupakan suatu pengorbanan ekonomis

maupun non ekonomis yang dikeluarkan demi mendapatkan

keuntungan dan mencapai tujuan dimasa depan yang telah

ditetapkan. Jika dilihat dari pengertiannya, pembiayaan memiliki

dua unsur, yakni pengelolaan dan pengendalian internal.

Pembiayaan harus dikelola guna sebagai pelaporan dimasa yang

akan datang. Pembiayaan pun harus dikendalikan secara internal,

jangan terlalu transparan. Karena segala sesuatu yang berhubungan

dengan pembiayaan sangatlah sensitif.

c. Hakikat Pendidikan

1) Pengertian Pendidikan

Dalam Undang-undang Nomor.20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal

1, pendidikan adalah:

“Suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan

yang diperulkan dirinya, masyarakat, bangsa dan

Negara”.14

Berdasarkan definisi tersebut, peneliti menemukan tiga

pokok pikiran dalam mewujudkan pembangunan bangsa melalui

pendidikan, yakni: (1) usaha sadar dan terencana; (2) mewujudkan

suasana belajar dan pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya; dan (3) memiliki kekuatan

spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

13 Matin, Manajemen Pembiayaan Pendidikan: Konsep dan Aplikasinya, (Jakarta:

Rajawali Pers, 2014) hlm.7 14 UU Sisdiknas No.20 Tahun 2003

Page 28: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

12

akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa dan negara.

Pertama, pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana.

Artinya, setiap orang harus memiliki kesadaran bahwasannya

pendidikan itu penting untuk mendapatkan kesejahteraan hidup

yang lebih baik dimasa depan. Untuk mendapatkan pendidikan pun

harus direncanakan terlebih dahulu, terutama pada pendidikan

formal. Kedua, mewujudkan suasana belajar dan pembelajaran

agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya.

Artinya, pendidik dituntut mampu menciptakan situasi dan kondisi

dimana setiap peserta didik mau dan mampu mengembangkan

potensi yang dimiliki. Ketiga, memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,

bangsa dan negara. Artinya, ketika seseorang sudah melek akan

pendidikan, dan merencanakan untuk mendapatkan pendidikan,

maka orang tersebut memiliki segala sesuatu yang memang

dibutuhkan untuk dirinya.

2) Fungsi Pendidikan

Fungsi pendidikan, sebagaimana yang di maksud dalam

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional Pasal 3, yang berbunyi:15

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan

kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa

yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan

bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta

didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,

berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara

yang demokratis serta bertanggung jawab.”

15 UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003

Page 29: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

13

Dari penjabaran pasal di atas, maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa fungsi pendidikan yaitu:

a) Sebagai wadah bagi peserta didik untuk mengembangkan

bakat dan kemampuan;

b) Sebagai alat pembentukan watak peserta didik;

c) Sebagai

d. Masalah Umum Pembiayaan Pendidikan

Pendidikan merupakan tanggungjawab orang tua siswa, masyarakat,

dan pemerintah. Ketiga unsur ini saling berkaitan dan bekerjasama

untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Anggaran belanja pendidikan

selain berasal dari pemerintah juga dari orang tua siswa dan masyarakat

umum secara perorangan maupun melalui lembaga/organisasi, baik

untuk membiayai penyelenggaraan pendidikan yang dikelola

pemerintah (sekolah negeri) maupun yang dikelola oleh masyarakat

(sekolah swasta).

Orang tua siswa adalah sumber pembiayaan pendidikan yang cukup

potensial diluar pemerintah, orang tua siswa pada umumnya tidak

keberatan menyediakan sebagian biaya penyelenggaraan pendidikan

dengan harapan bahwa anaknya akan memperoleh pelayanan

pendidikan yang layak dengan kualitas baik.16

1. Sumbangan pembinaan pendidikan (SPP)

SPP merupakan kewajiban orang tua dalam membiayai

penyelenggaraan pendidikan anak-anaknya yang di bayar

berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang

berlaku baik di tingkat sekolah dasar maupun pada perguruan

tinggi. Besarnya SPP yang harus ditanggung orang tua siswa

pada setiap jenis dan jenjang pendidikan yang diselenggarakan

16 Matin, Manajemen Pembiayaan Pendidikan: Konsep dan Aplikasinya, (Jakarta:

Rajawali Pers, 2014) hlm.14-17

Page 30: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

14

pemerintah (sekolah negeri) ditetapkan berdasarkan surat

keputusan bersama menteri pendidikan dan kebudayaan dengan

menteri keuangan. Sedangkan untuk lembaga pendidikan yang

diselenggarakan oleh masyarakat (sekolah swasta) ditetapkan

dan diatur oleh yayasan atau badan yang menyelenggarakan

pendidikan tersebut.

SPP yang dipungut dari orang tua siswa diperhitungkan

sebagai penerimaan negara. Dalam pengelolaannya, uang

tersebut dialokasikan seluruhnya untuk kembali kepada setiap

lembaga pendidikan dalam bentuk dana penyelenggaraan

pendidikan (DPP)

2. Sumbangan Badan Pembantu Penyelenggaraan Pendidikan

(SBP3)

BP3 adalah organisasi persatuan orang tua siswa atau persatuan

orang tua murid dan guru (POMG) yang diharapkan dapat

membantu penyelenggaraan pendidikan bagi sekolah. Uang

yang di sumbangkan oleh BP3 atau POMG secara umum tidak

boleh melebihi besarnya kateggori SPP yang diberlakukan dalam

sekolah yang bersangkutan.

3. Sumbangan Linnya

Disamping SPP dan BP3 atau SPOMG ada juga sumbangan dari

orang tua siswa yang bersifat incidental, baik berupa uang

maupun berupa barang misalnya pengeluaran biaya untuk

keperluan praktikum, praktek keterampilan, kegiatan ekstra

kurikuler, peralatan laboratorium, pembangunan pagar sekolah,

peralatan pelajaran, dan lain-lain. Sumbangan seperti ini sangat

sulit ditelusuri dan didata.

Disamping dari pemerintah dan dari orang tua siswa, biaya

pendidikan dapat pua diperoleh dari sumbangan masyarakat,

baik sumbangan dari anggota masyarakat secara perorangan

Page 31: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

15

maupun sumbangan melalui organsasi yang ada di dalam

maupun di luar negeri.

Dengan mencermati adanya berbagai sumber pembiayaan

pendidikan, sesungguhnya dapat diperkirakan besarnya biaya

pendidikan itu. Bahkan kalua semua itu diperhitungkan dan

dapat didata, maka biaya pendidikan dari rang tua siswa, dari

sumbangan BP3 dan dari anggota masyarakat cukup besar.

Masalahnya adalah sampai berapa jauh administrator dan

manajer pendidikan dapat mendata dan mengendalikan

pemanfaatnnya.

e. Pembiayaan Pendidikan

Pembiayaan terdiri dari dua kata, yaitu “pembiayaan” dan

“pendidikan”. Pembiayaan berasal dari kata “biaya” yang artinya

pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang, yang

telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu.17

Sedangkan di dalam kamus Webster’s New World Dictionary (1962),

pendidikan adalah proses pengembangan dan latihan yang mencakup

aspek pengetahuan (knowledge), keterampilan (skills), dan kepribadian

(character), terutama yang dilakukan oleh suatu bentuk formula (per

sekolahan) kegiatan pendidikan mencakup proses dalam menghasilkan

dan transfer ilmu pengetahuan yang dilakukan oleh individu atau

organisasi belajar.18

Biaya pendidikan menurut Dedi Supriadi, merupakan salah satu

komponen instrumental (instrumental input) yang sangat penting dalam

penyelenggaraan pendidikan (disekolah).19 Maka dari itu, pembiayaan

pendidikan adalah pengorbanan ekonomis yang dikeluarkan oleh

17 Indra Bastian, Akuntansi Pendidikan, (Yogyakarta: BPFE, 2015, Edisi ke-2) hlm.339 18 Nanang Fattah, Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2009) hlm.14 19 Agus Irianto, Pendidikan sebagai Investasi Pembangunan Suatu Bangsa, (Jakarta:

Kencana, 2011) hlm.96

Page 32: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

16

sebuah lembaga pendidikan, baik itu pendidikan formal, informal,

maupun nonformal untuk mencapai tujuan pendidikan, guna

memberikan manfaat di masa yang akan datang bagi peserta didik.

Segala kegiatan pendidikan memerlukan biaya.

Nanang Fattah menjelaskan dalam bukunya, dalam arti yang luas

biaya pendidikan bersifat budgetair dan nonbudgetair.20 Biaya yang

bersifat budgetair merupakan biaya yang diperoleh dan dibelanjakan

oleh sekolah. Sedangkan biaya nonbudgetair merupakan biaya yang

dikeluarkan oleh orang tua peserta didik, maupun peserta didiknya itu

sendiri.

1) Sistem Pembiayaan Pendidikan

Sistem pembiayaan pendidikan bermula dari sumber-sumber

pembiayaan pendidikan, antara lain:

a) Anggaran Belanja Pemerintah

Total biaya pendidikan akan dipertimbangkan dalam menilai

kebutuhan pendidikan. Biaya ini akan mencakup biaya

pendidikan langsung ditambah tunjangan untuk barang-barang

hidup, transportasi, dan lain-lain. Sebuah metodologi standar

akan digunakan oleh satuan pendidikan untuk menentukan

anggaran biaya peserta didik yang digunakan dalam model

pembiayaan pendidikan:

(1) Dalam menyediakan informasi biaya kepada peserta didik

dan masyarakat;

(2) Dalam bantuan keuangan untuk peserta didik; dan

(3) Dalam pelaksanaan model pembiayaan pendidikan.

b) Kontribusi dari Orang Tua

Orang tua diharapkan dapat memberikan kontribusi ke dalam

anggaran satuan pendidikan, jika anak-anak mereka mengikuti

proses pembelajaran dalam satuan pendidikan tersebut.

20 Nanang Fattah, Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2009) hlm.23

Page 33: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

17

Kontribusi dari orang tua adalah variable yang dapat dipengaruhi

oleh verifikasi satuan pendidikan yang bersangkutan dan

prosedur penilaian professional.

c) Kontribusi dari Pinjaman dan Kerja

Peserta didik diharapkan untuk memberikan kontribusi biaya

pendidikan mereka, baik dari pinjaman maupun dari penghasilan.

Kontribusi yang diharapkan harus memungkinkan peserta didik

untuk membuat kemajuan dalam penyelesaian masa studi.

d) Kontribusi dari Pemerintah Pusat ke Daerah

Tujuan organisasi pelayanan pendidikan adalah untuk

memberikan dukungan hibah untuk menutupi kesenjangan antara

anggaran biaya peserta didik dan kontribusi yang diharapkan dari

orang tua, pinjaman peserta didik, dan pekerjaan peserta didik.

e) Sumber Daya Lainnya

Contoh dari sumber daya lainnya adalah hadiah, hibah, dan

beasiswa dari lembaga yang dikecualikan dari kerangka model

pembiayaan pendidikan. Dana tersebut biasanya digunakan

dalam mendukung harapan upaya pendaftaran sekolah dan harus

tersedia untuk mengurangi harapan pinjaman dan karya peserta

didik. Satuan pendidikan didorong untuk meningkatkan dan

memanfaatkan beasiswa swasta dan hibah untuk mencapai tujuan

pendaftaran peserta didik dan mengurangi tingkat pinjaman dan

pekerjaan peserta didik.21

2) Siklus Pembiayaan Pendidikan

Siklus pembiayaan pendidikan terbagi menjadi 3 model,

yakni Model Pembiayaan Birokrasi (Bureaucratic Financing

Model), Model Pembiayaan Collegial, dan Model Pembiayaan Pasar

(Market Model of Financing).

a) Model Pembiayaan Birokrasi (Bureaucratic Financing Model)

21 Indra Bastian, Akuntansi Pendidikan, (Yogyakarta: BPFE, 2015, Edisi ke-2) hlm.297-

340

Page 34: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

18

Prinsip utama dari model pembiayaan birokrasi ini adalah

pembiayaan anggaran satuan pendidikan dari sumber daya

negara. Dalam kasus ini, pemerintah pada dasarnya secara

langsung mempengaruhi semua bidang kegiatan organisasi

pelayanan pendidikan. Secara hukum dan keuangan, pemerintah

menentukan struktur organisasi pelayanan pendidikan, sejumlah

departemen tenaga pendidikan dan jumlah peserta didik yang

diterima, bentuk kebutuhan untuk bidang studi tertentu dan arah

untuk penelitian ilmiah.

Salah satu keuntungan utama dari model ini adalah dengan

cara ini pemerintah sepenuhnya memenuhi kebutuhan dengan

memastikan persiapan para peneliti yang dibutuhkan dan dengan

mengendalikan jumlah peneliti, pemerintah juga memperoleh

kemungkinan nyata dan mekanisme untuk menjamin kualitas

penelitian yang sesuai dengan standar kualitas.

b) Model Pembiayaan Collegial

Model kolegial ini biasanya berimplikasi pada aktivitas

organisasi pelayanan pendidikan yang di subsidi oleh pemerintah.

salah satu hak organisasi pelayanan pendidikan adalah menarik

dana swasta (dengan cara pembayaran untuk biaya

sekolah/perkuliahan, layanan yang disediakan, pelaksanaan

penelitian ilmiah untuk unit ekonomi lainnya, dan pembiayaan

program tertentu atau beasiswa). Selain itu, hak lembaga

akademis secara bebas mengelola sumber daya yang diberikan.

Struktur model seperti ini didasarkan pada gagasan tradisional

yang berupa ketergantungan keuangan dari organisasi pelayanan

pendidikan, dan hubungan yang terpercaya antar pemerintah dan

satuan pendidikan.

c) Model Pembiayaan Pasar (Market Model of Financing)

Kecenderungan daya saing dapat mempengaruhi harga biaya

pendidikan. Satuan pendidikan mungkin tidak lagi meningkatkan

Page 35: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

19

harga pasar tanpa alasan yang tepat, karena peserta didik dapat

memilih program studi serupa di satuan pendidikan lain. Harga

program studi tertentu dipengaruhi harapan peserta didik, kualitas

studi dan motivasi. Jika harga untuk memperoleh suatu profesi

tertentu harus lebih tinggi dari potensi pengembalian setelah

selesai studi, program tersebut tidak akan diminati. Selain itu,

motivasi peserta didik untuk mendaftarkan, dapat ditingkatkan

dengan membebaskan peserta didik berperforma terbaik untuk

biaya pendidikan atau memberikan beasiswa.

3) Teknik Pembiayaan Pendidikan

a) Teknik Perhitungan Fee/ Unit Pembiayaan Pendidikan

(1) Unit Pembiayaan Pengajaran

Unit pembiayaan pengajaran berada dalam anggaran

biaya langsung, yaitu segala pengeluaran yang secara

langsung menunjang penyelenggaraan pendidikan.

Anggaran biaya langsung terdiri dari semua pengeluaran

untuk pelaksanaan pengajaran dan kegiatan belajar peserta

didik berupa pembelian alat-alat belajar, sarana belajar,

transportasi, gaji guru, baik yang dikeluarkan oleh

pemerintah, orang tua maupun peserta didik sendiri.

Anggaran biaya operasional pengajaran atau proses

belajar mengajar di satuan pendidikan dapat dipilah menjadi

anggaran biaya operasional personel dan anggaran biaya

operasional bukan personel.

(a) Anggaran biaya operasional personel

Anggaran biaya operasional personel meliputi

seluruh pengeluaran sekolah yang digunakan untuk

kesejahteraan personel satuan pendidikan.

Kesejahteraan personel mencakup gaji, tunjangan,

kesejahteraan, transportasi, termasuk perjalanan dinas,

seragam, kelebihan jam mengajar atau kerja, tunjangan

Page 36: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

20

hari raya, dan sebagainya. Adapun personel sekolah

adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru,

pegawai TU, pesuruh sekolah, satpam, tenaga

perpustakaan, tenaga laboratorium, dan pengurus komite

sekolah. Pengembang personel meliputi: lokakarya,

seminar, magang, pelatihan, penataran dan pendidikan

untuk personel.

(b) Anggaran biaya operasional bukan personel

Anggaran biaya satuan pendidikan operasional

bukan personel meliputi seluruh pengeluaran sekolah

selain yang dimanfaatkan untuk keperluan kesejahteraan

pengajar dan staf disekolah. Komponen anggaran biaya

ini mencakup:

- Anggaran Alat Tulis Sekolah (ATS);

- Anggaran Buku-Buku;

- Anggaran Alat dan Bahan Habis Pakai;

- Anggaran Daya dan Jasa;

- Anggaran Perbaikan Ringan dan Pemeliharaan;

- Anggaran Pembinaan Peserta Didik;

- Anggaran Hubungan Industri;

- Anggaran Pembinaan, Pengawasan, Pemantauan, dan

Pelaporan;

- Anggaran Rapat; dan

- Anggaran Operasional Komite Sekolah.

(2) Unit Pembiayaan Penelitian

Unit pembiayaan penelitian berada dalam anggaran

biaya langsung, yaitu segala keperluan yang secara langsung

menunjang penyelenggaraan pendidikan, dalam hal ini

kegiatan penelitian. Anggaran biaya langsung terdiri dari

semua pengeluaran untuk pelaksanaan kegiatan penelitian,

Page 37: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

21

yaitu berupa pembelian alat-alat penelitian, sarana penelitian,

transportasi/perjalanan, gaji peneliti dan staf penelitian.

Secara lebih detil, unit pembiayaan penelitian dapat

dilihat melalui rincian anggaran biaya penelitiannya. Rincian

biaya penelitian atau operasional penelitian mengacu kepada

kegiatan penelitian yang hendak dilakukan. Kegiatan

penelitian meliputi kegiatan persiapan, pelaksanaan, dan

penyusunan laporan. Secara rinci, anggaran biaya penelitian

tersebut diutamakan pada biaya-biaya antara lain: (1)

pengurusan izin penelitian; (2) bahan habis pakai; (3)

transportasi pengumpulan data/ honorarium tenaga

laboran/teknisi/pencacah; (4) analisa data; (5) seminar hasil

penelitian; dan (6) penyusunan dan penggandaan laporan

hasil penelitian.

(3) Unit Pembiayaan Infrastruktur

Infrastruktur pendidikan didefinisikan sebagai semua

fasilitas yang dibutuhkan untuk mengajar dan belajar yang

efektif seperti ruang kelas, belajar outdoor dan arena

bermain, furniture, air dan sanitasi, bangunan administrasi,

penyimpanan, memasak dan fasilitas asrama. Anggaran

biaya pengembangan infrastruktur yang dibutuhkan

digunakan untuk pengadaan dan pemeliharaan semua

fasilitas (bangunan dan non bangunan) tersebut.

b) Teknik Perhitungan Pembiayaan Pendidikan

(1) Investasi Infrastruktur Pembelajaran

Investasi adalah pemanfaatan sumber daya pada saat ini

untuk mendapatkan manfaat pada masa akan datang.

Investasi merupakan suatu alternatif penggunaan dana yang

beresiko, karena investor pada umumnya tidak mengetahui

dengan pasti tingkat kentungan yang diperoleh. Kegiatan

investasi infrastruktur adalah kegiatan memanfaatkan

Page 38: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

22

sumber daya pada saat ini untuk mendapatkan manfaat

berupa peningkatan kegiatan ekonomi dan sosial suatu

masyarakat pada masa akan datang. Pada umumnya,

anggaran biaya investasi infrastruktur meliputi:

(a) Anggaran biaya proyek infrastruktur;

(b) Anggaran biaya operasional dan pemeliharaan

infrastruktur; dan

(c) Anggaran biaya peningkatan kualitas infrastruktur.

di dalam investasi infrastruktur pembelajaran, anggaran

biaya investasi pun terdiri dari anggaran biaya

pengadaan/pembuatan infrastruktur pembelajaran, anggaran

biaya operasional dan pemeliharaan infrastruktur, dan

anggaran biaya peningkatan kualitas infrastruktur

pembelajaran.

(2) Investasi Infrastruktur Penelitian

Sama seperti anggaran biaya infrastruktur pembelajaran,

dalam investasi infrastruktur penelitian, anggaran biaya

investasi pun terdiri dari anggaran biaya

pengadaan/pembuatan infrastruktur penelitian, anggaran

biaya operasional dan pemeliharaan infrastruktur penelitian,

dan anggaran biaya peningkatan kualitas infrastruktur

penelitian.

(3) Investasi Pembelian Teknologi

Semua investasi teknologi yang telah dibuat oleh satuan

pendidikan harus dapat memberikan kepastian bahwa

sumber daya yang telah dikeluarkan tidak akan sia-sia,

karena investasi teknologi yang telah dilakukan dapat saja

tidak memberikan keuntungan yang diharapkan bila tidak

ada perubahan kepastian satuan pendidikan.

Proses pembelian teknologi dilakukan melalui proses

pengadaan barang, misalnya pengadaan alat peraga atau

Page 39: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

23

pengadaan computer. Di organisasi pelayanan pendidikan

atau satuan pendidikan negeri, pengadaan barang teknologi

dapat dilakukan dengan proses pengadaan barang dan jasa

untuk instansi.

c) Teknik Rekap Anggaran Biaya Program Pendidikan dan

Operasional Sekolah

Kecukupan dana pendidikan menentukan jumlah uang yang

benar-benar dialokasikan untuk tersedianya layanan pendidikan

yang dibutuhkan untuk memenuhi standar pendidikan negara

yang berlaku. teknik rekap anggaran biaya program pendidikan

dan operasional sekolah ini merupakan tata cara bagaimana

penyusunan seluruh rekapan anggaran, baik itu penerimaan

maupun pengeluaran yang dilakukan oleh tiap tingkat satuan

pendidikan. Dalam rekapan ini diketahui secara detil seberapa

besar tiap biaya yang telah dikeluarkan oleh tingkat satuan

pendidikan.

d) Teknik Penyusunan Harga

Standar harga dalam pembiayaan pendidikan ini

dimaksudkan sebagai alat pengontrol pengeluaran organisasi

pelayanan pendidikan. Standar harga digunakan sebagai acuan

perhitungan unit pembiayaan pendidikan.

Di dalam standar harga ini, acuan yang ditetapkan

diharapkan adalah harga wajar yang dapat di

pertanggungjawabkan. Pengertian dari harga yang dapat di

pertanggungjawabkan ini agak abstrak, akibatnya setiap orang

dapat menentukan besarnya yang wajar dan dapat di

pertanggungjawabkan tersebut sesuai versi masing-masing

(dipengaruhi latar belakang disiplin ilmu, bidang tugas dan

motivasinya).

di dalam pembiayaan pendidikan ini, teknik penyusunan

standar harga disusun berdasarkan harga pada biaya pendidikan

Page 40: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

24

tahun-tahun sebelumnya, dengan mengambil harga tertinggi. Jika

diperkirakan harga unit biaya tersebut mengalami kenaikan

harga, maka harga tahun terakhir tersebut dapat dikalikan dengan

perkiraan persentase kenaikannya. Perkiraan persentase kenaikan

harga dapat diketahui dengan melihat rata-rata kenaikan harga-

harga barang sejenis atau lainnya dipasaran, atau sebesar inflasi,

dimana rata-ratanya sekitar 5-10%.

4) Jenis Biaya

Berdasarkan item anggaran, biaya dapat dibagi kedalam dua

jenis, yaitu:

a) Biaya investasi adalah biaya yang sifatnya lebih permanen dan

dapat dimanfaatkan dalam jangka waktu relatif lama, lebih dari

satu tahun.

b) Biaya operasional adalah biaya yang diperlukan organisasi untuk

menunjang proses operasional.

Sedangkan didalam Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun

2008, menyebutkan bahwa biaya investasi dan biaya opersional

termasuk ke dalam biaya satuan pendidikan, yaitu:

a) biaya investasi, yang terdiri atas:

(1) biaya investasi lahan pendidikan; dan

(2) biaya investasi selain lahan pendidikan.

b) biaya operasi, yang terdiri atas:

(1) biaya personalia; dan

(2) biaya nonpersonalia22

5) Penggolongan dan Bentuk Biaya

Nanang Fattah, dalam bukunya yang berjudul “Ekonomi dan

Pembiayaan Pendidikan” menjelaskan bahwa biaya pendidikan

terbagi menjadi dua, yaitu:

22 Peraturan Pemerintah RI Nomor 48 Tahun 2008 Tentang Pendanaan Pendidikan

Page 41: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

25

a) Biaya langsung, yaitu biaya-biaya yang dikeluarkan untuk

keperluan pelaksanaan pengajaran dan kegiatan belajar

mengajar.23 Biaya langsung merupakan biaya yang secara

langsung berhubungan atau memiliki keterkaitan yang kuat

dengan kegiatan pendidikan disekolah. Contohnya adalah biaya

sewa gedung, biaya pembelian alat peraga, biaya pengadaan

sarana-prasarana sekolah, biaya gaji guru dan staf sekolah, dan

seterusnya.

b) Biaya tak langsung, yaitu biaya yang berupa keuntungan yang

hilang dalam bentuk biaya kesempatan yang hilang yang

dikorbankan oleh siswa selama belajar. Jadi biaya langsung

merupakan biaya yang secara tidak langsung mendukung proses

kegiatan belajar pembelajaran. Misalnya biaya transportasi siswa

dari rumah ke sekolah, biaya pembelian alat tulis sekolah, biaya

saku, dan lain sebagainya.

Sedangkan, Indra Bastian dalam bukunya Akuntansi Pendidikan

menambahkan bahwa bentuk-bentuk biaya pendidikan terdiri atas:24

a) Biaya-biaya Pribadi (Private Cost)

Individu di keluarga harus menanggung biaya individu

sebagai imbalan atas pendidikan yang diterima. Contoh

pengeluaran tersebut adalah: biaya kuliah dan pemeriksaan dan

biaya lain seperti kelembagaan persediaan; manual dan buku;

transportasi; seragam; kepastian penghasilan.

b) Biaya Sosial (Sosial Cost)

Biaya-biaya ini berasal dari kepedulian masyarakat dan

mengacu pada biaya tersebut (atau pengeluaran) yang harus

23 Nanang Fattah, Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2009) hlm.23 24 Indra Bastian., Loc.Cit., hlm.341-350

Page 42: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

26

ditanggung sebagai hasil dari semua kegiatan pendidikan dan

pelatihan dalam masyarakat pada waktu tertentu.

c) Biaya Kesempatan (Opportunity Cost)

Biaya peluang adalah biaya alternatif terdahulu. Unsur-unsur

biaya kesempatan adalah biaya sosial, biaya pribadi dan biaya

kesempatan yang dapat dikombinasikan. Biaya kesempatan ini

merupakan pilihann untuk mengambil siswa magang atau orang

lain sebagai pekerja di perusahaan manufaktur kulit tersebut.

d) Biaya Tetap dan Biaya Vaiabel

Apapun tingkat produksinya, organisasi pelayanan

pendidikan harus selalu memiliki dana untuk membayar

komponen biaya tetap seperti, sewa tempat, gaji staf, dan

abonemen utilitas. Sementara itu, dana unntuk biaya variabel

amat tergantung pada tingkat produksi yang dilakukan, seperti

jumlah yang diprodiksi. dalam kasus pendidikan, biaya tetap

sekolah meliputi biaya sewa tempat sekolah, biaya gaji pokok

pengajar, dan biaya listrik.

Biaya variabel sering dikontraskan dengan biaya serapan. di

bawah biaya variabel, biaya overhead tetap tidak dialokasikan

atau ditetapkan (tidak diserap oleh) pengerjaan produk

pendidikan. biaya variabel sering digunakan untuk pembuatan

keputusan manajemen. sedangkan, biaya serapan diperlukan

untuk pelaporan keuanngan eksternal dan untuk pelaporan pajak

pendapatan.

Biaya serapan membebankan biaya tetap dan biaya variabel

ke produk biaya tersebut digabungkan dengan cara tertentu

sehingga menyulitkan para manajer membedakannya. Biaya

variabel memfokuskan pada perilaku biaya. Keunggulannya

adalah bawa pendekatan variabel costing sesuai dengan

pendekatan kontribusi dan konsep biaya.

6) Penyusunan Sistem Biaya Pendidikan

Page 43: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

27

a) Job Order Costing

(1) Pengertian Job Order Costing

Harga pokok pesanan (Job Order Costing) adalah cara

perhitungan harga pokok produksi untuk produk yang dibuat

berdasarkan pesanan. Dalam dunia pendidikan, harga pokok

pesanan akan terkait dengan cara perhitungan harga pokok

kegiatan belajar mengajar untuk jenis dan jenjang pendidikan

tertentu.

(2) Manfaat Job Order Costing

(a) Menentukan harga yang akan diberikan kepada peserta

didik;

(b) Mempertimbangkan penerimaan atau penolakan

permintaan pelayanan pendidikan;

(c) Memantau realisasi/proses belajar mengajar;

(d) Menghitung laba atau rugi tiap-tiap pelayanan

pendidikan; dan

(e) Menentukan harga pokok bahan kegiatan pelayanan

pendidikan yang disajikan dalam neraca.

(3) Ciri Khusus Job Order Costing

(a) Tujuan produksi pelayanan pendidikan adalah untuk

memberikan pelayanan pendidikan kepada peserta

didik/masyarakat yang bentuknya tergantung pada

spesifikasi layanan;

(b) Biaya pelayanan dikumpulkan untuk setiap layanan

dengan tujuan dapat dihitung harga pokok pelayanan

dengan relatif teliti dan adil;

(c) Biaya produksi pendidikan terbagi menjadi 2 janis, yaitu

biaya langsung dan tidak langsung;

(d) Harga pokok pelayanan untuk tiap layanan pendidikan

dihitung pada waktu kegiatan pelayanan yang

bersangkutan selesai; dan

Page 44: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

28

(e) Satuan harga pokok pelayanan ditetapkan dengan cara

membagi total biaya satuan pelayanan produk dengan

jumlah satuan produk layanan yang bersangkutan.

b) Process Costing

(1) Pengertian Process Costing

Harga pokok proses atau (processing cost) adalah

metode perhitungan harga pokok produk dari satuan

pendidikan yakni kegiatan belajar mengajar berdasarkan

pengumpulan biaya produksi atau operasional pendidikan

dalam satu periode tertentu dibagi dengan jumlah unit

produksi periode yang bersangkutan.

(2) Manfaat Process Costing

(a) Penentuan harga jual pelayanan pendidikan yang tepat;

(b) Memantau realisasi biaya pelayanan pendidikan;

(c) Menghitung laba/rugi per periodic secara transparan;

dan

(d) Menentukan harga pokok persediaan bahan baku

pelayanan yang disajikan dalam neraca.

(3) Karakteristik Process Costing

(a) Sistem produksi merupakan sistem produksi yang

berjalan terus-menerus;

(b) Produk yang dihasilkan merupakan produksi massal dan

bersifat seragam (homogen); dan

(c) Tujuan produksinya adalah untuk membentuk

persediaan (inventory).

c) Activity Based Costing

Activity Based Costing merupakan suatu pendekatan

terhadap sistem akuntansi pelayanan pendidikan yang

memfokuskan pada aktivasi pelayanan yang dilakukan.

Perhitungan biaya berdasarkan aktivasi ini didasarkan pada

konsep pelayanan pendidikan yang mengkonsumsi aktivitas dan

Page 45: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

29

aktivitas mengkonsumsi sumber daya organisasi pelayanan

pendidikan. Dengan metode ini, diharapkan manajemen dapat

mengurangi atau bahkan menghilangkan aktivitas yang tidak

bernilai tambah.

7) Sumber-sumber Pembiayaan Pendidikan

Dedi Supriadi mengungkapan sumber-sumber pembiayaan

pendidikan pada tingkat makro yaitu:

a) Pendapatan negara dari sektor pajak;

b) Pendapatan negara non-sektor pajak;

c) Keuntungan dari ekspor barang dan jasa;

d) Usaha-usaha lainnya yang termasuk saham di BUMN; dan

e) Bantuan dalam bentuk hibah (grant) dan pinjaman luar negeri

(loan).

Semua sumber pembiayaan diatas dituangkan dalam RAPBN

(Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) setiap

tahunnya. Kemudian sumber pembiayaan pendidikan tingkat mikro

di dalam Peraturan Pemerintah Nomo 48 Tahun 2008 tentang

Pendanaan Pendidikan pasal 2 ayat 1:

“Pendanaan pendidikan menjadi tanggung jawab bersama

antara Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat.”

Itu artinya, bahwa sumber pembiayaan pendidikan bisa berasal dari

berbagai pihak, baik itu dari kalangan pemerintah maupun

masyarakat. Maka dari itu, pihak sekolah semampu mungkin

mengatur pembiayaan agar mampu menggali bakat dan kreatifitas

peserta didik. Walau dalam keadaan apapun, negara tidak boleh

melepaskan tanggung jawabnya terhadap pembiayaan pendidikan.

f. Manajemen Pembiayaan Pendidikan

Manajemen pembiayaan pendidikan adalah segenap kegiatan

berkenaan dengan penataan sumber penggunaan dan

Page 46: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

30

pertanggungjawaban dana pendidikan disekolah atau lembaga

pendidikan kegiatan yang ada dalam manajemen pembiayaan meliputi

sistem penyusunan anggaran, pelaksanaan anggaran, menentukan

alokasi anggaran, penatausahaan keuangan pendidikan hingga

pertanggungjawaban dan pengawasan pendidikan.

1) Sistem Penganggaran Pendidikan

Untuk dapat menyusun anggaran pendidikan yang tepat, pada

administrator dan manajer pendidikan harus memahami dan

menguasai sistem penganggaran yang berlaku di suatu negara.

Paling sedikit ada enam sistem penganggaran pendidikan yang

dikenal dan dianut oleh suatu negara, yaitu: Line Item Budgeting

(LIB), Capital Budgeting (CAB), Performance Budgeting (PEB),

Program Budgeting (PROB), Planning Programming and

Budgeting System (PPBS), dan Zero Base Budgeting (ZBB).

a) Line Item Budgeting (LIB)

LIB adalah sistem penganggaran pendidikan yang

berorientasi kepada jenis barang yang diperlukan.

Pengalokasian anggaran pendidikan dilakukan berdasarkan

kepada barang-barang yang dibutuhkan untuk penyelenggaraan

pendidikan. Biaya yang dianggarkan sesuai dengan harga atas

barang-barang yang dibutuhkan tersebut. LIB dapat dikatakan

sebagai sistem penganggaran untuk memenuhi kebutuhan yang

sifatnya rutin.

b) Capital Budgeting (CAB)

CAB adalah sistem penganggaran pendidikan yang

berorientasi pada jangka waktu yang lama. Dalam CAB,

pengalokasian anggaran pendidikan dilakukan dengan

memperhitungkan jumlah anggaran yang diperlukan untuk

perencanaan jangka panjang. CAB tidak lain merupakan sistem

Page 47: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

31

pengalokasian anggaran untuk biaya modal atau biaya

pembangunan.

c) Performance Budgeting (PEB)

PEB ialah sistem penganggaran pendidikan yang

berorientasi selain pada jenis barang yang diperlukan, dan pada

jangka waktu yang lebih lama, juga berorientasi pada keluaran.

Oleh sebab itu pada sistem penganggaran ini, perumusan tujuan

umum maupun tujuan khusus dan kriteria pengukuran keluaran

harus jelas dan dapat diukur. tujuan umum dalam hal ini sering

disebut sebagai rencana dan tujuan khusus adalah programnya.

d) Program Budgeting (PROB)

PROB adalah sistem penganggaran pendidikan yang

dilaksanakan untuk menghindari terjadinya publikasi pelayanan

pada beberapa kegiatan yang dilaksanakan oleh unit yang

berbeda. Dalam sistem penganggaran ini, dibutuhkan

koordinasi yang mantap untuk mengurangi pemborosan dana.

e) Planning Programming and Budgeting System (PPBS)

PPBS adalah sistem penganggaran pendidikan yang

berorientasi kepada mutu keluaran, dimana anggaran

pendidikan dialokasikan berdasarkan rencana dan program

pendidikan yang diusulkan. Sistem penganggaran ini hampir

sama dengan PEB, tetapi tujuan khusus pada PPBS dirinci lagi

menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih operasional yang

membentuk satu atau beberapa rumpun kegiatan yang disebut

proyek.

f) Zero Base Budgeting (ZBB)

ZBB adalah sistem penganggaran pendidikan yang

berorientasi kepada keterbatasan sumber dana. Karena dana

terbatas maka dalam melakukan pengalokasian anggaran harus

ada penajaman prioritas baik mengenai program, kegiatan,

maupun sasaran yang ingin dicapai.

Page 48: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

32

2) Pelaksanaan Anggaran Pendidikan

a) Hakikat Pelaksanaan Anggaran

Pelaksanaan anggaran pada hakikatnya merupakan kegiatan

penyesuaian anggaran dengan memerhatikan berbagai peraturan

perundang-undangan yang berlaku, baik peraturan perundang-

undangan anggaran rutin maupun anggaran pembangunan.

(1) Anggaran Rutin

Anggaran rutin terdiri atas tiga sector yang masing-

masing sector dijabarkan ke dalam lima bagian, yaitu

subsector, program, kegiatan, jenis anggaran, dan mata

anggaran.

(2) Anggaran Pembangunan

Anggaran pembangunan bidang pendidikan yang

dituangkan dalam rencana lima tahunan terdiri atas 4 sektor.

Setiap sector dirinci ke dalam subsector dan program, yang

seluruhnya berjumlah 7 sektor dan 21 program.

b) Menentukan Besar Anggaran

Untuk menetapkan besar anggaran yang dibutuhkan dalam

suatu program, dibutuhkan informasi tentang biaya langsung dan

biaya tidak langsung.

Besar anggaran suatu program juga ditentukan oleh adanya

upaya untuk mempercepat penyelesaian setiap pekerjaan dalam

program tersebut. Misalnya dalam kontrak yang sudah

ditandatangani, karena alasan yang dapat dipertanggungjawabkan

mungkin saja dipercepat waktu penyelesaiannya. Percepatan

waktu penyelesaian pekerjaan sering diistilahkan dengan cash

program. Cash program membawa dampak terhadap kenaikan

biaya operasional yang tidak sedikit.

c) Menganalisis Biaya Pendidikan

Biaya pendidikan akan efektif jika dianalisis dengan

mempertimbangkan beberapa faktor yaitu:

Page 49: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

33

(1) Data dan informasi yang tepat dan akurat serta definisi yang

jelas tentang komponen sistem pendidikan;

(2) Rasa memiliki para pengelola pendidikan terhadap dunia

pendidikan;

(3) Pemahaman analisi terhadap data yang bersifat kuantitatif dan

kualitatif;

(4) Socially acceptability (tingkat penerimaan masyarakat

terhadap program yang diusulkan);

(5) Economically beneficial (program yang diusulkan secara

ekonomis menguntungkan);

(6) Organizationaly manageable (secara organisatoris program

yang diusulkan dapat dikelola); dan

(7) Ketersediaan sumber daya.

3) Menentukan Alokasi Anggaran

a) Inventarisasi Sumber Dana Pendidikan

Sumber dana pendidikan banyak macamnya, baik itu dari

pemerintah, dari masyarakat, dari orang tua siswa, maupun

bantuan dari negara lain. Agar sumber dana tersebut dapat dengan

mudah digunakan ketika dibutuhkan dalam menentukan alokasi

anggaran pendidikan, maka data dan informasi tentang sumber

dana itu harus diinventarisasikan dengan baik.

Artinya, segala sumber dana pendidikan yang didapatkan

oleh sekolah, harus digunakan sebaik mungkin demi tercapainya

tujuan pendidikan. Pencatatan mengenai penerimaan dan

pengeluaran dana harus dilakukan secara rinci. Penggunaan dana

anggaran pun harus jelas, siapa saja yang menggunakan, dan

untuk apa dana digunakan.

(1) Sumber dana dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah

digunakan untuk mendukung kegiatan-kegiatan dibidang

pendidikan di daerah yang bersangkutan, baik untuk kegiatan

rutin maupun pembangunan.

Page 50: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

34

(2) Sumber dana dari orang tua siswa berupa Sumbangan

Pembinaan Pendidikan (SPP), yang biasanya digunakan

untuk kegiatan rutin, namun saat ini SPP dari orang tua siswa

sudah tidak digunakan karena kebanyakan sekolah zaman

sekarang gratis, sebab mendapat bantuan dari pemerintah

pusat dan pemerintah daerah.

(3) Sumber dana dari bantuan negara lain berupa pinjaman dan

hibah, digunakan untuk membantu menunjang perwujudan

pembangunan pendidikan Indonesia.

(4) Sumber dana dari masyarakat mempunyai perhatian besar

dan berkepentingan terhadap pengembangan bidang

pendidikan di Indonesia.

b) Mengalokasikan Anggaran Pendidikan

(1) Pengalokasian Dana atas Dasar Siswa

Cara pengalokasian dana atas dasar siswa dilakukan

berdasarkan atas perhitungan banyaknya siswa yang

terdaftar. banyaknya siswa yang terdaftar bisa dihitung pada

awal tahun ajaran, pertengahan tahun ajaran, atau pada akhir

tahun ajaran.

(2) Pengalokasian Dana atas Dasar Guru

Dalam pengalokasian dana atas dasar guru perlu

dperhatikan bahwa karakteristik guru bermacam-macam.

Ada guru pendidikan dasar, menengah, dan tinggi. hal ini

sangat perlu dipertimbangkan karena bisa berdampak negatif

terhadap rasio siswa.

(3) Pengalokasian Dana atas Dasar Ruang Belajar

Dana berupa modal dalam pendidikan sering dinyatakan

sebagai rata-rata pembuatan ruang belajar. Dengan demikian,

pengeluaran modal sering dialokasikan atas dasar jumlah

tertentu per ruang belajar.

(4) Pengalokasian Dana atas Dasar Tujuan Bobot Pendidikan

Page 51: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

35

Suatu keragaman dalam jumlah uang yang dinyatakan

per satuan pendidikan dapat dipakai untuk mencapai tujuan-

tujuan yang berbeda. Angka bobot yang lebih besar dari satu,

berarti bahwa lebih banyak sumber dana yang harus

dialokasikan pada satuan pendidikan. Sedangkan angka

bobot yang kurang dari atau sama dengan satu maka sumber

dana yang harus dialokasikan untuk satuan pendidikan

tersebut dapat tetap tidak memerlukan penambahan atau

bahkan diturunkan jumlahnya.

(5) Pengalokasian Dana atas Dasar Peningkatan Angka

Partisipasi

Angka partisipasi merupakan perbandingan antara

jumlah siswa terhadap anak usian sekolah pada suatu wilayah

tertentu. ada dua angka partisipasi, yaitu Angka Partisipasi

Murni (APM) dan Angka Partisipasi Kasar (APK).

Pada umumnya angka partisipasi di daerah perkotaan

lebih tinggi daripada di pedesaan. Dalam kondisi seperti ini,

rumus pembiayaan yang semata-mata didasarkan kepada

keadaan siswa disekolah tidak dapat mengatasi

pembangunan pada wilayah-wilayah yang angka

partisipasinya rendah. Oleh sebab itu harus ada modifikasi

rumus.

(6) Pengalokasian Dana atas Dasar Peningkatan terhadap

Rumus-rumus Alokasi Keuangan

Jika rumus dimaksudkan sebagai penyediaan

perangsang untuk perubahan kurikulum, maka harus ada

penyedia perubahan yang bersamaan. Jika rumus itu

dimaksud adalah menyelenggarakan pembelajaran, maka

pejabat keuangan harus menjamin bahwa mata pelajaran

tersebut bukanlah syarat untuk kelulusan. Jika maksud rumus

itu adalah untuk mengingkatkan angka partisipasi, maka

Page 52: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

36

pejabat keuangan harus menjamin bahwa ada tempat yang

cukup disekolah untuk menampung mereka yang akan masuk

sekolah.

c) Menentukan Skala Prioritas

Dalam menentukan skala prioritasada satu pola umum yang

digunakan sebagai pedoman, yaitu dengan melaksanakan lima

langkah kegiatan:

(1) Memeriksa, merumuskan, dan menjabarkan permasalahan;

(2) Menyusun kriteria untuk melakukan seleksi prioritas;

(3) Mengidentifikasi alternatif kebijaksanaan untuk mencapai

tujuan;

(4) Mengevaluasi alternatif kebijaksanaan; dan

(5) Menyusun prioritas kebijaksanaan.

4) Penatausahaan Keuangan Pendidikan

a) Pendataan dan Pelaporan Pelaksanaan Keuangan Pendidikan

(1) Mengidentifikasi dan Mengukur Data Keuangan Pendidikan

Dalam kegiatan ini, setiap transaksi pendidikan dicatat

secara kronologis dan sistematis selama satu periode tertentu

di dalam sebuah atau beberapa buku yang disebut jurnal. Tiap

catatan harus ditunjang oleh dokumen keuangan. Satuan

pengukur yang tepat digunakan adalah mata uang.

(2) Memproses Data Keuangan Pendidikan

Kegiatan ini mencakup pencatatan, pengelompokkan,

dan pengikhtisaran. Pencatatan transaksi adalah

pengumpulan data secara kronologis kemudian digolong-

golongkan ke dalam kategori tertentu agar penyajian dapat

diringkaskan.

(3) Pelaporan Data Keuangan Pendidikan

Data keuangan pendidikan yang sudah dicatat,

dikelompokkan, dan diikhtisarkan harus dilaporkan kepada

pihak-pihak yang terkait. Pelaporan harus dilaksanakan

Page 53: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

37

sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Agar laporan keuangan berguna dalam proses pengambilan

keputusan, maka laporan tersebut harus dianalisis dan

diinterpretasikan.

b) Pembukuan Pelaksanaan Anggaran Pendidikan

Pembukuan adalah kegiatan yang berkaitan dengan

pelaksanaan teknis akuntansi yang melakukan pencatatan,

penggolongan, dan pengikhtisaran transaksi-transaksi keuangan.

Akuntansi selain melakukan pembukuan, juga melakukan

pemeriksaan, penyusunan laporan keuangan, penafsiran laporan,

dan lain sebagainya.

5) Pertanggungjawaban Keuangan Pendidikan

Pertanggungjawaban keuangan pendidikan adalah salah satu

aktivitas membuat laporan keuangan dari kegiatan pengelolaan

keuangan pendidikan yang disusun setelah semua bukti pengeluaran

diuji kebenarannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan yang berlaku, dan disajikan untuk atasan langsung

bendaharawan atau instansi yang terkait.

a) Meneliti Keabsahan Bukti Pengeluaran

Sesuai dengan Surat Edaran No. SE-28/A/53/1991 tanggal

27 Februari 1991 dijelaskan bahwa bukti pengeluaran atas

tagihan kepada negara dapat diterima jika memenuhi ketentuan

sebagai berikut.

(1) Nama instansi/ satuan kerja/ proyek yang melakukan

pembayaran;

(2) Nama yang berhak menerima pembayaran;

(3) Uraian pembayaran;

(4) Jumlah uang yang dibayarkan;

(5) Tahun anggaran dan mata anggaran;

(6) Bea materai tempel;

(7) NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak);

Page 54: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

38

(8) Pembelian barang dengan nilai yang relatif kecil;

(9) Coretan, hapusan, dan tindihan;

(10) Tanda tangan yang berhak menerima pembayaran;

(11) Tanda tangan lunas/ setuju dibayar; dan

(12) Bukti pengeluaran bentuk kwitansi, nota atau faktur.

6) Pengawasan Anggaran

a) Pengawasan Melekat

Pengawasan melekat adalah pengawasan yang dilaksanakan

langsung oleh bawahannya, atau pengawasan terhadap kinerja

bawahan yang dilaksanakan oleh atasan langsung, bukan pihak

lain.

b) Pengawasan Fungsional

Pengawasan fungsional adalah pengawasan yang

dilaksanakan oleh aparat yang berfungsi sebagai pengawas.

Aparat fungsional yang melakukan pengawasan keuangan

dilingkungan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan ialah

Inspektora Jenderal Kemendikbud, Badan Pengawas Keuangan

dan Pembangunan (BPKP), Badan Pemeriksa Keuangan (BPK),

dan Tim Koordinasi Pengawasan yang dipimpin oleh Presiden.

c) Pengawasan Legislatif

Pengawasan legislatif adalah pengawasan yang dilakukan

oleh badan legislative, yaitu Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)

terhadap pelaksanaan rencana dan program kerja pemerintah.

d) Pengawasan Masyarakat

Pengwasan masyarakat adalah pengawasan yang dilakukan

oleh anggota masyarakat, baik individu maupun kelompok

dengan cara melihat, memerhatikan, memonitor, menilai, dan

melaporkan pelaksanaan kegiatan suatu unit kerja.

e) Evaluasi Penggunaan Anggaran Pendidikan

Evaluasi penggunaan anggaran pendidikan adalah aktivitas

melakukan pengukuran untuk menilai perkembangan atau tingkat

Page 55: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

39

keberhasilan pelaksanaan rencana dan program berdasarkan

kriteria tertentu.

f) Pelaporan Penggunaan Anggaran Pendidikan

Pelaporan penggunaan anggaran pendidikan merupakan

bagian dari sistem pengawasan yang memuat hasil-hasil

pelaksanaan rencana dan program pendidikan, masalah-masalah

dan hambatan-hambatan yang dihadapi, dan alternatif- alternative

yang digunakan untuk mengatasi permasalahan.

Secara garis besar, laporan penggunaan anggaran pendidikan

dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu: laporan pelaksanaan

proyek pembangunan yang terdiri atas laporan bulanan dan

laporan triwulan; dan laporan pelaksanaan tugas dan fungsi yang

terdiri atas laporan tengah tahunan dan laporan tahunan.

Selain dua jenis laporan penggunaan anggaran pendidikan

diatas, ada pula laporan khusus keuangan rutin dana SPP/DPP

yaitu: laporan daya serap anggaran rutin per triwulan, laporan

penerimaan dan penyetoran SPP setiap bulan, dan laporan

bulanan data fisik pendidikan.

2. Mutu Pendidikan

a. Kualitas / Mutu Pendidikan

Kualitas merupakan gambaran dan karakteristik menyeluruh dari

barang atau jasa yang menunjukkan kemampuannya dalam memuaskan

kebutuhan yang ditetapkan. Dalam pendidikan kualitas mencakup input

proses, dan output pendidikan. Semakin tinggi tingkat kesiapan input

maka semakin berkualitas input pendidikan tersebut, bila input sekolah

(pendidik, peserta didik, kurikulum, uang, peralatan) dilakukan secara

harmonis dan mampu menciptakan pembelajaran yang efektif maka

proses sekolah dikatakan memiliki kualitas yang tinggi sehingga output

sekolah khususnya peserta didik mencapai nilai akademik dan non

akademik yang tinggi.

Page 56: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

40

Definisi kualitas menurut Crosby adalah conformace to

requirement, yaitu sesuai dengan yang disyaratkan atau di standarkan.

Suatu produk memiliki kualitas apabila sesuai dengan standar kualitas

yang telah ditentukan.25 Crosby lebih berfokus pada persyaratan yang

wajib di penuhi oleh suatu produk agar memiliki kualitas yang baik.

meleset sedikit saja dari persyaratannya, maka semua produk atau jasa

dikatakan tidak berkualitas. persyaratan itu dapat berubah sesuai dengan

keinginan pelanggan, kebutuhan organisasi, pemasok dan sumber

pemerintah, teknologi, serta pasar atau persaingan.

Kemudian menurut Juran, kualitas adalah kesesuaian untuk

penggunaan (fitnes for use), ini berarti bahwa suatu produk atau jasa

hendaknya sesuai dengan apa yang diperlukan atau diharapkan oleh

pelanggan.26 Konsep Juran lebih berfokus pada aspek kesesuaian antara

tujuan dan manfaat, yang diharapkan pelanggan maka produk atau jasa

tersebut dapat dikatakan berkualitas karena dapat memberikan kepuasan

serta sesuai dengan apa yang diharapkan pelanggan atas suatu produk

atau jasa.

Garvin dan Davis juga menyatakan, bahwa kualitas adalah suatu

kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, manusia/tenaga

kerja, proses dan tugas, serta lingkungan yang memenuhi atau melebihi

harapan pelanggan atau konsumen.27 Konsep kualitas menurut Garvin

dan Davis yaitu bahwa kualitas harus bersifat menyeluruh, baik produk

maupun prosesnya. konsumen memiliki selera atau harapan pada suatu

produk berubah-ubah, oleh karena itu kualitas produk atau jasa harus

berubah atau disesuaikan dengan harapan konsumen

Berdasarkan pendapat para ahli konsep kualitas dapat diartikan

sebagai sesuatu yang dapat mempengaruhi kepuasan pelanggan

25 Nur Nasution, manajemen mutu terpadu (Total Qualitty Management), (Bogor: Ghalia

Indonesia,2005), hlm.2 26 Uhar Suharsaputra, Administrasi Pendidikan, (Bandung: PT. Refika Aditama,2010),

hlm.226 27 Nur Nasution, Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Management), (Bogor; Ghalia

Indonesia, 2005), hlm.3

Page 57: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

41

terhadap kebutuhannya. terkadang keinginan konsumen terhadap

produk atau jasa selalu berubah dan cenderung meningkat hal ini tentu

mempengaruhi ekspektasi konsumen terhadap produk atau jasa yang

menjadi kebutuhannya yaitu kualitas yang baik, sehingga kualitas sering

diartikan sebagai kepuasan pelanggan. dengan demikian maka dapat

disimpulkan bahwa kualitas adalah suatu keadaan untuk menilai tingkat

baiknya buruknya sesuatu yang berhubungan dengan produk atau jasa.

b. Pengertian mutu pendidikan/kualitas

Diungkap oleh Stanley J. Spanbauer (1992 :49) “Quality

Improvement in education should not be viewed as aquick fix process”.

It is a longterm effort which require organizational change and

restructuring”. Artinya peningkatan kualitas dalam pendidikan tidak

boleh dipandang sebagai banyak aspek yang berkaitan dengan kualitas

pendidikan, dan “proses perbaikan cepat” karena ini merupakan upaya

jangka panjang yang memrlukan perubahan dan restukturisasi

organisasi. Ini berarti bahwa suatu pandangan komprehensif mengenai

kualitas pendidikan merupakan hal yang penting dalam memetakan

kondisi pendidikan secara utuh, meskipun dalam tataran praktis, titik

tekan dalam melihat kualitas bisa berbeda-beda sesuai dengan maksud

dan tujuan suatu kajian atau tinjauan.

L.C. Salmon dalam tulisannya yang berjudul The Quality of

Education menyatakan bahwa untuk memahami kualitas pendidikan

dari sudut pandang ekonomi diperluukan pertimbangan tentang

bagaimana kualitas itu diukur. Dalam hubungan ini terdapat beberapa

sudut pandang dalam mengukur kualitas pendidikan, yaitu

1) Pandangan yang menggunakan pengukuran pada hasil pendidikan

(sekolah atau college)

2) Pandangan yang melihat pada proses pendidikan

Page 58: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

42

3) Pendekatan pada teori ekonomi yang menekankan pada akibat positif

pada siswa atau pada penerima manfaat pendidikan lainnya yang

diberikan oleh institusi atau program pendidikan.28

Adapun jika dilihat dari sudut pandang korelasi mutu dengan

pendidikan, mutu dapat diartikan sebagaimana pengertian yang

dikemukakan oleh Dzaujak Ahmad bahwa mutu pendidikan adalah

kemampuan sekolah dalam pengelolaan secara operasional dan efisien

terhadap komponen-komponen yang berkaitan dengan sekolah

sehingga menghasilkan nilai tambah terhadap komponen tersebut

menurut norma/ standar yang berlaku.29

Dengan demikian pengertian kualitas pendidikan bersifat dinamis

yang artinya dapat ditelaah dari berbagai sudut pandang. Pengertian

kualitas pendidikan biasanya diukur dari sisi pelanggannya baik

pelanggan internal (seperti kepala sekolah, guru, dan staf pendidikan)

atau pelanggan eksternal (yaitu peserta didik, orang tua, masyarakat,

dan pemerintah).

c. Standar Mutu Pendidikan

Sebagaimana tertuang dalam PP Nomor 19 Tahun 2005 terdapat

Delapan Standar Nasional Pendidikan sebagaimana tertuang dalam

Pasal 2 Ayat (1), yaitu meliputi, standar kompetensi lulusan, standar isi,

standar proses, standar pendidikan dan tenaga kependidikan, standar

sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan dan

standar penilaian.30

1) Standar Kompetensi Lulusan31

28 Uhar Suharsaputra, Ibid, hlm.230 29 Sri Minarti, Manajemen Sekolah, (Jogjakarta: AR-Ruzz Media, 2011), hlm.328 30 Diakses dari http://perpustakaan.unitomo.ac.id/repository/1129-4239-1-PB.pdf

(senin,13 Agustus 2018. Pukul 20.08 Wib) 31 Diakses dari http://mr.mung.web.id/2015/04/8-standar-nasional-pendidikan-menurut -

BNSP.html (senin, 23 Agustus 2018, pukul 21.20 Wib)

Page 59: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

43

Standar Kompetensi Lulusan untuk satuan pendidikan dasar dan

menengah digunakan sebagai pedoman penilaian dalam menentukan

Kelulusan Peserta Didik. Standar Kompetensi Lulusan (SKL) tersebut

meliputi standar kompetensi lulusan minimal satuan pendidikan dasar

dan menengah, standar kompetensi lulusan minimal kelompok mata

pelajaran, dan standar kompetensi lulusan minimal mata pelajaran.

2) Standar Isi

Standar Isi mencakup lingkup materi minimal dan tingkat kompetensi

minimal untuk mencapai kompetensi lulusan minimal pada jenjang

Dan jenis pendidikan tertentu. Standar isi tersebut memuat kerangka

dasar dan struktur kurikulum, beban belajar, kurikulum tingkat satuan

pendidikan, dan kalender pendidikan.

3) Standar Proses

Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara

interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta

didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup

bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat,

dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Selain itu,

dalam proses

Pembelajaran pendidik memberikan keteladanan. setiap satuan

pendidikan melakukan perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan

proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan

proses pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran yang

efektif dan efesien.

4) Standar Pendidikan dan Tenaga Kependidikan

Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai

agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki

kemampuan

untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. kualifkasi akademik

yang dimaksud diatas adalah tingkat pendidikan minimal yang harus

dipenuhi oleh seorang pendidik yang dibuktikan dengan ijazah atau

Page 60: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

44

sertifikat keahlian yang relevan sesuai ketentuan perundang-undang

yang berlaku. Kompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang

pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan anak usia dini.

Berdasarkan undang-undang guru dan dosen pasal 10 (1)

kompetensi guru ada 4 meliputi:

a) Kompetensi Pedagogik

Standar nasional pendidikan (SNP), penjelasan pasal 28 (3) butir

a dikemukakan bahwa kompetensi pedagogik adalah

kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang

meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan

pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan

pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai

kompetensi yang dimilikinya.32

Menurut selamet PH yang dikutip oleh syaiful sagala

mengatakan kompetensi pedagogik terdiri dari sub-kompetensi.

(1) berkonstribusi dalam pengembangan (KTSP) yang terkait

dengan mata pelajaran yang diajarkan, (2) mengembangkan

silabus mata pelajaran berdasarkan standar kompetensi (SK) dan

kompetensi dasar (KD), (3) melaksanakan rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP), berdasarkan silabus yang telah

dikembangkan, (4) merancang manajemen pembelajaran dan

manajemen kelas, (5) melaksanakan pembelajaran pro-

perubahan (aktif, kreatif, inovatif, eksperimentatif, efektif dan

menyenangkan), (6) menilai hasil belajar peserta didik secara

otentik, (7) membimbing peserta didik dalam berbagai aspek,

misalnya : pelajaran, kepribadian, bakat, minat dan karir, (8)

mengembangkan profesionalisme sebagai guru33

32 Himpunan Peraturan Perundang-undangan Repubik Indonesia Guru dan Dosen,

(Bandung: Nuansa Aulia 2006), hlm.75 33 Syaiful Sagala, Kemampuan Profesional guru dan tenaga kependidikan, (Bandung:

Alfabeta, 2009), Cet.1, hlm.31-32

Page 61: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

45

Kaitannya dengan kompetensi pedagogik seorang guru,

islam memberikan posisi yang mulia, sehingga posisi ini

menyebabkan mengapa islam menempatkan orang-orang yang

beriman dan berilmu pengetahuan lebih tinggi derajatnya bila

dibanding dengan lainnya. Sebagaimana firman allah swt dalam

Al-Qur’an surat Al-Mujadilah ayat 11

يَرْفَعِ لله الَّذِ ينَ آمَنوُْ ا مِنْكُمْ وَالَّذِ ينَ أوُْ توُْ ا الْعِلْمَ درََجَات

“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantara

kalian dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa

derajat”. (Al-Mujaddilah :11)34

b) Kompetensi Profesional

Standar Nasional Pendidikan (SNP) penjelasan pasal 28 (3)

butir c dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi

profesioal adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran

secara luas dan mendalam yang memungkinkan membimbing

peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan

dalam standar nasional pendidikan35

Kompetensi profesional seorang guru sekurang-kurangnya harus

memiliki penguasaan diantaranya:

1) Materi pelajaran secara luas dan mendalam sesuai dengan

standar isi program satuan pendidikan, mata pelajaran, dan

kelompok mata pelajaran yang akan diampu.

2) Konsep dan metode disiplin keilmuan teknologi atau seni

yang relevan, yang secara konseptual menaungi atau

koheren dengan program satuan pendidikan, mata

pelajaran, dan kelompok mata pelajaran yang diampu36

34 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Bandung: Sygma Examedia

Arkanleema, 2009), hlm.543 35E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya,2006), hlm.135 36 Siti Masruroh, Kompetensi Guru,

http://sitimasruroh.blgospot.com/2009/11/kompetensi-guru.html (diaskes tanggal 15 mei 2018)

Page 62: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

46

c) Kompetensi Kepribadian

Istilah keperibadan digunakan dalam disiplin ilmu psikologi

yang mempunyai pengertian sebagai “sifat hakiki yang ercermin

pada sikap seseorang”. Kata keperibadian diambil dari

terjemahan kata yang berasal dari bahasa inggris, yaitu kata

personality yang mempunyai pengertian sebagai sifat dan

tingkahlaku khas seseorang yang membedakannya dengan orang

lain (Kartini Kartono dan Dali Gulo: 1987)37

Standar Nasional Pendidikan (SNP) penjeasan pasal 28 (3)

butir b dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi

keperibadian adalah kemampuan keperibadian yang mantap,

stabil, dewasa, arif, dan berwibawa menjadi teladan bagi peserta

didik dan berakhlak mulia.

Kompetensi keperibadian sangat besar pengaruhnya

terhadap pertumbuhan dan perkembangan pribadi peserta didik.

kompetensi keperibadian ini memiliki peran dan fungsi yang

sangat penting dalam membentuk keperibadian anak, guna

menyiapkan dan mengembangkan sumber daya manusia serta

mensejahterakan masyarakat, kemajuan negara, dan bangsa pada

umumnya.38

d) Kompetensi Sosial

Standar Nasional Pendidikan (SNP) pejelasan pasal 28 ayat

(3) butir d dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan

kompetensi sosial adalah kemampuan guru sebagai bagian dari

asyarakat unttuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif

dengan peserta didik, sesamma pendidik, tenaga kependidikan,

orang tua atau wali peserta didik, dan masyarakat sekitar39

37 Ngainun Naim, Menjadi Guru Inspiratif memberdayakan dan mengubah jalan hidup

siswa, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), Cet.2, hlm.36 38 E. Mulyasa, Op. Cit., hlm.117 39 E. Mulyasa, Op. Cit., hlm.173

Page 63: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

47

Dengan demikian, seharunsya seorang tenaga pendidik

(guru) tidak hanya tanggungjawab di dalam kelas saja, tetapi

harus mewarnai perkembangan anak didik di luar kelas. Dengan

kata lain, tenaga pendidik (guru) tidak sekedar orang hadir di

depan kelas untuk menyampakan materi pengetahuan tertentu,

tetapi juga anggota masyarakat yang harus ikut aktif dalam

mengarahkan perkembangan anak didik menjadi anggoota

masyarakat.

5) Standar Sarana dan Prasarana

Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot,

peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar

lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan

untuk menunjang proses pembelajaran yang

teratur dan berkelanjutan. Setiap satuan pendidikan wajib memiliki

prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan

pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan,

ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang

kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah,

tempat bermain, tempat berkreasi, dan ruang/tempat lain yang

diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan

berkelanjutan.

6) Standar Pengelolaan

Standar Pengelolaan terdiri dari 3 (tiga) bagian, yakni standar

pengelolaan oleh satuan pendidikan, standar pengelolaan oleh

pemerintah daerah dan

Standar pengelolaan oleh pemerintah peraturan menteri pendidikan

nasional republik Indonesia yang berkaitan dengan standar

pengelolaan adalah peran No.19 tahun 2007 tentang standar

pengelolaan pendidikan oleh satuan pendidikan dasar dan menengah

7) Standar Pembiayaan Pendidikan

Page 64: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

48

Pembiayaan pendidikan terdiri atas biaya investasi, biaya operasi, dan

biaya personal. Biaya investasi satuan pendidikan sebagaimana

dimaksud di atas meliputi biaya penyediaan sarana dan prasarana,

pengembangan sumber daya manusia, dan modal kerja tetap. biaya

personal sebagaimana dimaksud pada di atas meliputi biaya

pendidikan yang harus dikeluarkan oleh peserta didik untuk bisa

mengikuti proses pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan. biaya

operasi satuan pendidikan sebagaimana dimaksud di atas meliputi:

a) Gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan

yang melekat pada gaji,

b) Bahan atau peralatan pendidikan habis pakai, dan

c) Biaya operasi pendidikan tak langsung berupa daya, air, jasa

telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur,

transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, dan lain sebagainya

8) Standar Penilaian

Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah

terdiri atas:

a) Penilaian hasil belajar oleh pendidik;

b) Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan; dan

c) Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah.

Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi terdiri

atas:

a) Penilaian hasil belajar oleh Pendidik; dan

b) Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan tinggi.

Dalam implementasi manajemen mutu pendidikan terutama

jalur persekolahan terlebih dahulu perlu dikembangkan standar

mutu sekolah. Dalam menentukan standar mutu ini dilakukan

Page 65: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

49

elaborasi komponen-komponen mutu pendidikan disekolah dengan

menganalisis peran dan fungsi sekolah40.

Dalam perkembangannya, sekolah merupakan lembaga

pendidikan modern yang berperan sebagai media dalam membantu

keluarga dan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pendidikan.

dalam konteks ini, sekolah diharapkan dapat menyediakan layanan

pendidikan yang tidak dapat dilakukan oleh keluarga dan

masyarakat. Keluarga dan masyarakat menaruh harapan kepada

sekolah agar generasi selanjutnya memiliki kompetensi yang

dibutuhkan dalam menjalani kehidupan sebagai warga masyarakat.

Hal ini yang dipersepsi oleh masyarakat sebagai fungsi sekolah

dalam memberikan layanan pendidikan. dalam senyatanya,

komponen-komponen yang dibutuhkan itu beragam. adanya

keberagaman persepsi dan pemahaman ini mendorong perlunya

digali komponen-komponen mutu untuk kepentingan

pengembangan konstruk mutu sekolah.

ada empat pilar pendidikan yang merupakan fungsi dari

pendidikan. Keempat pilar tersebut adalah:

a) Learning to know

b) Learning to do

c) Learning to live together

d) Learning to be

bila dikaitkan dengan fungsi sekolah maka sekolah memiliki

fungsi:

a) Memberi layanan kepada peserta didik agar mampu memperoleh

pengetahuan atau kompetensi akademik yang dibutuhkan dalam

kehidupan.

40 Suryadi. manajemen mutu berbasis sekolah, (Bandung: PT SARANA PANCA

KARYA NUSA,2009), hlm.13-14

Page 66: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

50

b) Memberi layanan kepada peserta didik agar mampu

mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan dalam

kehidupan (life skills).

c) Memberi layanan kepada peserta didik agar mampu hidup

bersama atau bekerja sama dengan orang lain (team work)

d) Memberi layanan kepada peserta didik agar mampu mewujudkan

visi, misi dan tujuan pribadinya dalam mengaktualisasikan

dirinya sendiri.

Secara umum dipahami bahwa fungsi sekolah cukup

beragam. hal ini tidak lepas dari jenjang, jenis dan jalur sekolah itu

sendiri. sebagai contoh salah satu fungsi sekolah pada jenjang

menengah (SM) mempersiapkan lulusannya dalam mencapai

beberapa sasaran

Sasaran pertama adalah melanjutkan studi ke jenjang yang

lebih tinggi agar dapat memasuki dan berhasil studinya pada jenjang

yang lebih tinggi, para peserta didik sekolah menengah harus dibekali

dengan pengetahuan dan kecakapan-kecakapan akademis yang

mendasari pengetahuan kecakapan akademis pada jejang di atasnya.

sasaran kedua, pengembangan kepribadian peserta didik

yang mengarah pada terbentuknya pribadi yang sehat, bermoral dan

mandiri, serta mampu memenuhi dan mengurus kebutuhan dirinya

dan mengembangkan potensi juga kekuatannya.

Sasaran ketiga, perkembangan peserta didik sebagai warga

masyarakat atau negara yang bertanggung jawab, mampu bekerja

sama dan hidup damai dengan sesama warga yang lain.

dari contoh fungsi sekolah menengah di atas, kita dapat

katakan bahwa secara umum fungsi sekolah dalam membantu peserta

didik untuk memperoleh dan mengembangkan kompetensi-

kompetensi yang terkait degan:

1) Moralitas (keberagamaan)

2) Akademik

Page 67: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

51

3) Vokasional (ekonomik)

4) Sosial pribadi

Keempat kompetensi tersebut dapat diperoleh melalui

layanan yang harus diberikan oleh sekolah yaitu:

1) Implementasi kurikulum/proses belajar mengajar

2) Administrasi dan manajemen sekolah

3) Layanan penciptaan lingkungan dan budaya sekolah yang

kondusif

4) Layanan pembinaan organisasi dan kelembagaan sekolah

5) Kemitraan sekolah dan masyarakat

Dari kelima layanan tersebut, layanan implementasi

kurikulum dan proses belajar merupakan layanan inti yang menjadi

ciri khas sekolah sebagai lembaga pendidikan. Adapun keberhasilan

dari layanan sekolah tersebut di atas perlu memperoleh dukungan

dari:

1) Pembiayaan

2) Tenaga pendidik dan tenaga kependidikan

3) Sarana dan prasarana

4) Peserta didik yang memiliki kesiapan untuk belajar.

d. Ciri-ciri sekolah berkualitas

Dimensi-dimensi keunggulan sebagai ciri sekolah unggul adalah

sebagai berikut:

1) Masukan (Input) yaittu siswa diseleksi secara ketat dengan

menggunakan kriteria tertentu dan prosedur yang dapat

dipertanggungjawabkan. Kriteria yang dimaksud adalah

a) Prestasi belajar superior dengan indikator angka dengan indikator

angka rapor nilai Ebtamas Murni (NEM) dan hasil tes prestasi

akademik

b) Skor psikotes yang meliputi inteligensi dan kreativitas

Page 68: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

52

c) Tes fisik, jika diperlukan

2) Sarana dan prasarana yang menunjang untuk memenuhi kebutuhan

belajar siswa serta menyalurkan minat dan bakatnya, baik dalam

kegiatan kurikuler, maupun ekstra kurikurer

3) Lingkungan belajar yang kondusif untuk berkembangnya potensi

keunggulan menjadi keunggulan yang nyata baik lingkungan fisik

maupun sosial – psikologis

4) Guru dan tenaga kependidikan yang menangani harus unggul baik

dari segi penguasaan materi pelajaran. Metode mengajar, maupun

komiten dalam melaksanakan tugas. Untuk ittu perlu disediakan

intensif tambahan bagi guru berupa ruang maupun fasilitas lainnya

seperti perumahan.

5) Kurikulumnya diperkaya dengan pengembangan secara maksimal

sesuai dengan tuntutan belajar peserta didik yang memiliki kecepatan

belajar serta motivasi belajar yang lebih tinggi dibanding dengan

siswa seusianya.

6) Kurun waktu belajar lebih lama dibandingkan sekolah lain. Karena

itu perlu ada asrama untuk memaksimalkan pembinaan dan

menampung para siswa dari berbagai lokasi. Dikomplek asrama perlu

ada sarana yang biisa menyalurkan minat dan bakat siswa seperti

perpustakaan, alat-alat olah raga, kesenian dan lain-lain yang

diperlukan.

7) Proses belajar mengajar harus berkualitas dan hasilnya dapat

dipertanggungjawabkan (accountable) baik kepada siswa, lembaga,

maupun masyarakat.

8) Sekolah unggul tidak hanya memberikan manfaat kepada peserta

didik disekolah tersebut, tetapi harus memiliki resonansi sosial

kepada lingkungan sekitarnya.

9) Nilai lebih sekolah unggul terletak pada perlakuan tambahan diluar

kurikulum nasional melalui pengembangan kurikuulum, program

pengayaan dan perluasan, pengajaran remedial, pelayanan bimbingan

Page 69: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

53

dan konseling yang berkualitas, pembinaan kreativitas dan disiplin.

Adapun pendapat para ahli yang lain seperti yang dituturkan

Oleh Edward Sallis, Pendidikan yang bermutu dapat

didefinisikan melalui ciri-ciri berikut:

a) Berfokus pada pelanggan, baik pelanggan internal maupun

eksternal

b) Berfokus pada upaya untuk mencegah masalah yang muncul

dengan komitemen untuk bekerja secara benar dari awal.

c) Memiliki investasi pada sumber daya manusianya, sehingga

terhindar dari berbagai “kerusakan psikologis” yang sulit

memperbaikinya.

d) Memiliki strategi untuk mencapai kualitas, baik ditingkat

pimmpinan, tenaga akademik, maupun tenaga administrasinya.

e) Mengelola atau memperlakukan keluhan sebagai umpan baik

untuk mencapai kualitas dan memposisikan kesalahan sebagai

instrument untuk berbat benar pada masa berikutnya.

f) Memiliki kebijakan dalam perencanaan untuk mencapai

kualitas, baik untuk jangka pendek, jangka menengah maupun

jangka panjang.

g) Memiliki proses perbaikan dengan melibatkan semua orang

sesuai dengan tugas pokok, fungsi dan tanggungjawabnya.

h) Mendorong orang dipandang memiiliki kreativitas, mampu

menciptakan kualitas dan merangsang yang lainnya agar dapat

bekerja secara berkualitas.

i) Memperjelas peran dan tanggungjawab setiap orang termasuk

kejelasan arah kerja secara vertical dan horizontal.

j) Memiliki strategi dan kriteria evaluasi yang jelas

k) Menempatkan kualitas yang telah di capai sebagai jalan untuk

memperbaiki kualitas layanan lebih lanjut

l) Memandang kualitas sebagai bagian integral dari budaya kerja.

Page 70: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

54

m) Menempatkan peningkatan kualitas secara terus-menerus

sebagai suatu keharusan.41

Sedangkan menurut Departemen Pendidikan Nasional

(Depdiknas) yang dikutip oleh Tobroni, sekolah dikatakan baik

apabila memiliki delapan ciri-ciri sebagai berikut:

a) Siswi yang masuk terseleksi dengan ketat dan dapat

dipertanggungjawabkan berdasarkan prestasi akademik,

psikotes dan tes fisik

b) Sarana dan prasarana pendidikan terpenuhi dan kondusif bagi

proses pembelajaran

c) Iklim dan suasana mendukung untuk kegiatan belajar.

d) Guru dan tenaga kependidikan memiliki profesionalisme

yang tinggi dan tingkat kesehteraan yang memadai.

e) Melakukan improvisasi kurikulum sehingga memenuhi

kebutuhan siswa yang pada umumnya memiliki motivasi

belajar yang tinggi dibandingan dengan siswa seusianya.

f) Jam belajar siswa umumnya lebih lama karena tuntunan

kurikukulum dan kebutuhan belajar siswa.

g) Proses pembelajaran lebih berkualitas dan dapat

dipertanggungjawabkan kepada siswa maupun wakil siswa.

h) Sekolah unggul bermanfaat bagi lingkungannya.42

e. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Mutu Pendidikan

Menurut Choirul Fuad Yusuf yang dikutip dalam artikel dengan

judul mengharapkan sekolah makin bermutu faktor kebermutuan

pendidikan dapat dilihat dari:

1) Aspek pelayanan penyelenggaraan pendidikannya (dimensi

proses)

41 Jamaludin Usman, Urgensi Manajemen Pembiayaan dalam peningkatan Mutu

Pendidikan Madrasah, (Tadris Volume 11 Nomor 2 Desember 2016), hlm.239 42 Asmuni, Konsep Mutu dan Total Quality Management (TQM) dalam Dunia Pendidikan,

(Ta’dib Volume 18 Nomor 01 Juni 2013), hlm.25

Page 71: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

55

2) Ketersiadaan fasilitas sarana dan prasarana

3) Kuantitas dan kualitas tenaga kependidikan.

4) Prestasi akademik siswa

5) Kepuasaan dan kepercayaan orang tua siswa pada sistem

pendidikan

6) Kemampuan kompetensi lulusannya dalam kehidupan.43

Sedangkan menurut Jamaludin Usman dalam Jurnalnya yang

berjudul “Urgensi Manajemen Pembiayaan dalam Peningkatan Mutu

Pendidikan Madrasah”, pelaksanaan pendidikan dari suatu lembaga

pendidikan tidak lepas dari lima faktor pendidikan, dimana faktor yang satu

dengan lainnya saling melengkapi atau saling menunjang untuk menentukan

berhasil tidaknya lembaga itu dalam melaksanakan pendidikan sekaligus

upaya peningkatannya. Adapun kelima faktor yang dimaksud adalah:

1) Tujuan

Mutu suatu lembaga pendidikan yang berjalan tanpa berpegang pada

tujuan akan sulit mencapai apa yang diharapkan untuk meningkatkan

mutu pendidikan, sekolah harus berpegang pada tujuan sehingga

mampu menghasilkan output yang berkualitas. Tujuan merupakan

faktor utama yang harus dijadikan pedoman dalam melaksanakan

pendidikan nasional. Maupun tujuan yang lebih sempit.

2) Guru (Pendidik)

Guru merupakan faktor penentu dalam upaya peningkatan mutu

pendidikan, sebab gurulah yang merupakan penggerak utama dalam

melaksanakan kegiatan.

3) Siswa

Anak didik atau siswa merupakan obyek dari pendidikan, sehingga

mutu pendidikan yang akan dicapai tidak akan lepas dengan

ketergantungan terhadap kondisi fisik tingkah laku dan minat serta

bakat dari anak didik.

43 Choirui Fuad Yusuf, Budaya Sekolah dan Mutu Pendidikan, (Jakarta: Pena

Citrasatia,2008), hlm.21

Page 72: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

56

4) Alat / Sarana prasarana

Alat pendidikan adalah segala usaha atau tindakan dengan sengaja

digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan. Sesuatu yang dapat

memenuhi pencapaian tujuan pendidikan dikategorikan sebagai alat

pendidikan yaitu, sarana, prasaran dan kurikulum.

5) Mengadakan kerjasama dengan masyarakat dan pemerintah

Kemajuan pendidikan adalah sedikit banyak dipengaruhi oleh

masyarakat termasuk orang tua siswa, sebab tanpa adanya bantuan dan

kesadaran dari masyarakat sulitnya kiranya peningkatan mutu

pendidikan itu akan terwujud. Sekolah dan masyarakat merupakan dua

kelompok yang tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang

lainnya. Mengingat hubungan antara sekolah dan masyarakat,

disekolah dibentuklah suatu organisasi BP3 (Badan Pembantu

Penyelenggara Pendidikan). Hal ini dilakukan dengan jalan

mengadakan secara langsung dari orang tua siswa dan tokoh

masyarakat, guna untuk menyelesaikan masalah pendidikan (termasuk

masalah siswa) dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan,

khususnya bagi anak-anak mereka dengan sekolah pada umumnya,

pada lembaga pendidikan, dengan itu masyarakat akan bisa

memberikan pemikiran yang bersifat materi atau biaya

penyelenggaraan pendidikan maupun bimbingan belajar bagi siswa

untuk membantu penyelengaraan pendidikan.44

Kemudian menurut Arif Rachman mengatakan bahwa ada empat

faktor yang dapat mempengaruhi mutu pembelajaran dan berlanjut

pada mutu pendidikan disekolah, yaitu:

1) Peningkatan mutu, yaitu sekolah harus memenuhi dan

meyesuaikan tuntutan dan harapan undang-undang Pendidikan,

visi misi, dan tuntutan zaan kearah Perbaikan/ Peningkatan mutu

Pendidikan.

44 Jamaludin Usman, Urgensi Mnajemen Pembiayaan dala Peningkatan Mutu Pendidikan

Madrasah, (Tadris Volume 11 Nomor 2 Desember 2016), hlm.241

Page 73: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

57

2) Aspek peningkatan mutu meliputi lingkungan belajar yang

menyenangan, partisifasi aktif siswa, guru, orang tua, dan semua

pemangku pendidikan serta manajemen yang memiliki standar

sekolah.

3) Faktor utama peningkatan mutu adalah meliputi pendidik dan

tenaga kependidikan yang profesional, sarana prasarana,

parsitipasi siswa dan orang tua siswa kepada program sekolah,

dan adanya pengawasan.

4) Program penunjang perbaikan mutu, meliputi ekstrakurikuler

dan keadaan keuangan yang realistis serta sumber terpercaya.45

B. Review Penelitian Terdahulu

Berdasarkan penelitian yang terdahulu, ada beberapa penelitian yang

memiliki relevansi dengan judul yang diteliti oleh penulis yaitu Penelitian

dilakukan oleh Dewi Arianti yang melakukan penelitian pada tahun (2014)

dalam skripsi yang berjudul “Penerapan Manajemen Keuangan Pendidikan

di MAN Insan Cendekia Serpong. Penelitian ini menggunakan pendekatan

kualitatif dengan metode Deskriptif. Hasil penelitian Dewi Menyebutkan

bahwa manajemen keuangan pada MAN Insan Cendekia Serpong sudah

berjalan dengan baik dan lancar. Dari penelitian yang dilakukan oleh Dewi

Arianti memiliki perbedaan dengan penelitian yang peneliti lakukan yaitu

meneliti mengenai peran manajemen pembiayaan pendidikan dalam

meningkatkan mutu pendidikan. serta jenis sekolah yang diteliti adalah

lingkup Madrasah Tsanawiyah

Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Faisal Fahmi yang

melakukan penelitian pada tahun (2014) dalam penelitian skripsi yang

berjudul “Implementasi Manajemen Pembiayaan di Madrasah Aliyah (MA)

Pembaharuan” Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan

metode Deskriptif. Hasil Penelitiannya menunjukan bahwa implementasi

45 Moh. Saifulloh dkk, Strategi Peningkatan Mutu di Sekolah, (Jurnal Sosial Humainora,

Volume 5 Nomor 2012), hlm.209

Page 74: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

58

pembiayaan pendidikan sudah berjalan akan tetapi belum tercapai secara

maksimal. Dari penelitian yang dilakukan yang dilakukan oleh Ahmad

Faisal Fahmi memiliki persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang

peneliti lakukan yaitu meneliti mengenai peran manajemen pembiayaan

pendidikan dalam meningkatkan mutu pendidikan. Adapun Persamaannya

yaitu Satu variabel penelitian yang sama yaitu manajemen pembiayaan

pendidikan dan Perbedaannya Tingkat satuan pendidikan yang diteliti

Madrasah Aliyah (MA)

Penelitian yang dilakukan Nurkhasanah yang melakukan penelitian

pada tahun (2013) dalam skripsi yang berjudul “Pengelolaan Pembiayaan

Pendidikan di SMK Nusatara Pisangan Ciputat-Tangerang Selatan”

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode

Deskriptif. hasil penelitiannya menunjukan bahwa pengelolaan pembiayaan

pendidikan di SMK Nusantara belum menerapkan prinsip-prinsip-

pengelolaan pembiayaan yang baik. Dari penelitian yang dilakukan yang

dilakukan oleh Nurkhasanah memiliki persamaan dan perbedaan dengan

penelitian yang peneliti lakukan yaitu meneliti mengenai peran manajemen

pembiayaan pendidikan dalam meningkatkan mutu pendidikan. Adapun

persamannya Satu variabel penelitian yang sama yaitu manajemen

pembiayaan pendidikan. Perbedaannya Tingkat satuan Pendidikan yang

diteliti Aliyah

Penelitian yang dilakukan Muhlisin pada tahun (2007) dalam skripsi

yang berjudul “Study Tentang Manajemen Keuangan madrasah di

Madrasah Aliyah Futuhiyah 2 Mranggen Demak tahun pelajaran

2005/2006” Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan

metode Deskriptif. hasil penelitiannya pelaksanaan manajemen keuangan

Madrasah dimadrasah Aliyah Futuhiyah 2 sudah berjalan dengan baik, hal

dapat dilihat melalui perencanaan keuangan madrasah, pelaksanaan

keuangan madrasah, evaluasi keuangan madrasah. Dari penelitian yang

dilakukan oleh Muhlisin memiliki perbedaan dengan penelitian yang

peneliti lakukan yaitu meneliti mengenai peran manajemen pembiayaan

Page 75: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

59

pendidikan dalam meningkatkan mutu pendidikan. Adapun persamannya

yaitu jenis sekolah yang diteliti adalah lingkup Madrasah Tsanawiyah

Penelitian yang dilakukan Fatur Rohman pada tahun (2009) dalam

skripsi yang berjudul “Studi Tentang Manajemen Pembiayaan Pendidikan

melalui Program BOS di MI Se-Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara”.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode Deskriptif

Hasil penelitiannya menyatakan bahwa Perkiraan kebutuhan biaya yang

dilakukan oleh kelompok kerja selanjutnya dilakukan seleksi alokasi yang

diperkirakan sangat mendesak dan tidak dapat dikurangi. Dari penelitian

yang dilakukan oleh Fatur Rohman memiliki persamaan dan perbedaan

dengan penelitian yang peneliti lakukan yaitu meneliti mengenai peran

manajemen pembiayaan pendidikan dalam meningkatkan mutu pendidikan.

Adapun Persamaan pada variabel penelitian yaitu pembiayaan pendidikan.

Perbedaannya ada pada tingkat satuan pendidikan yang diteliti.

Tabel 2.1

Review Penelitian Terdahulu

No Penelitian

(Tahun)

Judul Penelitian Persamaan dan Perbedaan

1 Dewi Arianti

(2013)

Penerapan Manajemen

Keuangan Pendidikan di

MAN Insan Cendekia

Serpong

- Persamaan

Satu variabel penelitian yang sama yaitu

mmanajemen pembiayaan pendidikan

- Perbedaan

Tingkat Satuan Pendidikan yang diteliti

adalah MA

2 Ahmad Faisal

Fahmi (2014)

Implementasi

manajemen pembiayaan

pendidikan di Madrasah

Aliyah (MA)

- Persamaan

Satu variabel penelitian yang sama yaitu

manajemen pembiayaan pendidikan

- Perbedaan

Page 76: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

60

Tingkat satuan pendidikan yang diteliti

Madrasah Aliyah (MA)

3 Nurkhasanah

(2013)

Pengelolaan

Pembiayaan Pendidikan

di SMK Nusantara

Pisangan Ciputat-

Tangeran Selatan

- Persamaan

Satu variabel penelitian yang sama yaitu

manajemen pembiayaan pendidikan

- Perbedaan

Tingkat satuan pendidikan yang diteliti

SMK

4 Muhlisin

(2007)

Study tentang

manajemen keuangan

madrasah di Madrasah

Aliyah Futuhiyah

Mranggen Demak tahun

pelajaran 2005/2006

- Persamaan

Satu variabel penelitian yang sama yaitu

manajemen pembiayaan pendidikan

- Perbedaan

Tingkat satuan Pendidikan yang diteliti

Aliyah

5 Fathur

Rohman

(2009)

Manajemen pembiayaan

pendidikan melalui

Program BOS di MI

Sekecamatan Tahunan

Kabupaten Jepara

- Persamaan

Satu variabel penelitian yang sama yaitu

manajemen pembiayaan pendidikan

- Perbedaan

Tingkat Satuan pendidikan yang diteliti

MI

C. Kerangka Berpikir

Sekolah adalah sebagai lembaga Pendidikan formal yang diharapkan

mampuh menghasilkan orang-orang berkualitas sehingga kelak dapat

berkonstribusi dalam membangun bangsanya, sebuah sekolah diperlukan

sebuah manajemen karena di dalam manajemen terdapat manajemen

pembiayaan dan manajemen Mutu, Manajemen pembiayaan pendidikan

adalah segenap kegiatan yang berkenaan dengan penataan sumber

penggunaan dan pertanggungjawaban dana pendidikan di sekolah atau

Page 77: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

61

lembaga pendidikan, biaya pendidikan yang teroganisir dengan baik akan

dapat mengoptimalisasikan layanan pendidikan kepada para konsumennya

baik konsumen internal seperti guru, siswa, Staff, dan para karyawan yang

terlibat dan konsumen eksternal seperti masyarakat, orang tua dan

pemerintah. Manajemen pebiayaan meliputi perencanaan, pelaksanaa,

pertanggujgjawaban dan Evaluasi/ Pelaporan.

Berbicara tentang mutu berarti berbicara tentang kualitas suatu

barang maupun jasa. Setiap institut pasti memerlukan mutu untuk dapat

membuat institusinya tetap berjalan. Baik itu dalam institusi pendidikan

maupun yang lainnya. Mutu pendidikan dikatakan baik, apabila pendidikan

tersebut mampu menyajikan jasa-jasa pendidikan yang baik dan berkualitas

serta bisa memuaskan pelanggan.

Manajemen Pembiayaan dalam Peningkatan Mutu Pendidikan

Madrasah pelaksanaan pendidikan dari suatu lembaga pendidikan tidak

lepas dari lima faktor pendidikan, dimana faktor yang satu dengan lainnya

saling melengkapi atau saling menunjang untuk menentukan berhasil

tidaknya lembaga itu dalam melaksanakan pendidikan sekaligus upaya

peningkatannya. Adapun kelima faktor yang dimaksud adalah: Tujuan,

Tenaga Pendidik Dan Kependidikan, Siswa, Alat/ Sarana Prasarana dan

Mengadakan kerja sama dengan masyarakat dan Pemerintah.

Maka dengan itu dapat kita simpulkan bahwa peran manajemen

pembiayaan sangat berpengaruh dalam meningkatkan mutu pendidikan

karna tanpa ada tujuan, sarana prasarana dan tekdik maka proses kegiatan

belajar mengajar tidak akan berjalan dengan maksimal

Page 78: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

62

Manajemen Pembiayaan

di MTs Jam’iyyatul Khair

Manajemen mutu di MTs

Jam’iyyatul Khair

Sekolah

Manajemen

Pembiayaan

Pendidikan

Mutu Pendidikan

1. Sitem Penganggaran

Pendidikan

2. Pelaksanaan Anggaran

Pendidikan

3. Menentukan Alokasi

Anggaran

4. Penatausahaan Keuangan

Pendidikan

5. Pertanggungjawaban

keuangan

6. Pengawasan Keuangan

Peran Manajemen Pembiayaan Pendidikan

dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan di MTs

Jam’iyyatul Khair

1. Tujuan

2. Guru (Pendidik)

3. Fasilitas Sarana dan

Prasarana

4. Mengadakan kerja

sama dengan

masyarakat/orang tua

siswa

5. siswa

Gambar 2.2 Kerangka Berfikir

Page 79: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

63

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Temapat dan Waktu Pnenelitian

Tempat Penelitian dilaksanakan di Mts Jam’iyyatul Khar Ciputat

Timur yang beralamat di Jl. WR Supratman No. 35 Rt 002/16 Cempaka

Putih Ciputat Timur, Tangerang Selatan. Adapun waktu penelitian

dilaksanakan sejak bulan februari 2019 sampai dengan bulan juli 2019.

Tabel 3.1

Waktu Pelaksanaan Penelitian

No Kegiatan Bulan

Jan Feb mart Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

1 Penyusunan

Instrumen

Penelitian

2 Pengambilan

Data

3 Pengolahan

Data

4 Penyusunan

BAB IV dan V

5 Kelengkapan

Laporan

6 Sidang

Munaqasah

7 Revisi Skripsi

Page 80: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

64

B. Metode Penelitian

Dalam sebuah penelitian metode merupakan hal yang sangat penting,

karena dengan metode yang baik dan benar akan memungkinkan tercapainya

tujuan pebnelitian. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode dekriptif

analisis yaitu metode yang bertujuan untuk menggambarkan, meringkas

berbagai kondisi, berbagai situasi, atau berbagai fenomena realitas sosial yang

ada dimasyarakat yang menjadi obyek penelitian, dan berupaya menarik realitas

itu kepermukaan sebagai suatu ciri, karakter, sifat, model, tanda, gambaran

tentang kondisi, situasi, atau fenomena tertentu.46

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang hasil penelitiannya

disimpulkan secara deskripsi, agar dapat memudahkan peneliti dalam

memperoleh data dan menyimpulkan hasil data yang diiperoleh dilapangan

nanti. Dengan metode ini, penulis akan menggambarkan mengenai “Peran

Manajemen Pembiayaan dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan”.

C. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber,

dan berbagai cara. Bila dilihat dari settingnya, data dapat di simpulkan pada

setting alamiah (Natural Setting). Pada laboratorium dengan metode

eksperimen, dirumah dengan berbagai respnden, pada suatu seminar, diskusi, di

jalan dan lain-lain. 47 Pada umumnya seseorang yang ingin memperoleh data,

menggunakan teknik pengumpulan data yang sesuai dengan permasalahan yang

akan di bahas. Maka dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa tekni,

yaitu:

1). Observasi

46Pedoman Penulisan Skripsi, (Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam

Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015), hlm.63

47Sugiono, Metodologi Penelitian Kualitatif R & D, ( Bandung: Alfabeta, 2006), hlm.253

Page 81: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

65

Observasi adalah pencatatan secara sistematis terhadap gejala yang

tampak pada objek penelitian. 48dalam observasi ini, penulis mengadakan

observasi secara langsung terhadap kegiatan-kegiatan yang berkaitan

dengan mutu pendidikan sembagai sumber peneliatan, penulis melakukan

pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap objek yang dipandang

dapat dijadikan sumber data. dalam penelitian ini penulis melakukan

observasi lapangan. hasil pengamatan tersebut akan menjadi salah satu data

untuk bahan rujukan yang selanjutnya akan di analasisi dalam penelitian.

Tabel 3.2

Lembar Observasi

No Indikator Ada Tidak Ada Keterangan

1 Buku Kas Umum

2 Daftar Potongan-

Potongan

2 Daftar Gaji/

Honorarium

4 Buku Tabungan

5 Buku SPP

6 Daftar Guru

7 Daftar Siswa

8 Ruang BK

9 Tempat Ibadah

10 Pos Penjaga

Sekolah

2). Wawancara

Wawancara adalah bentuk komunikasi antara dua orang, melibatkan

seseorang yang ingin memperoleh informasi dari seorang lainnya dengan

48 Pedoman Penulisan Skripsi, (Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam

Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015), hlm.66

Page 82: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

66

mengajukan pertanyaan-pertanyaan berdasarkan tujuan tertentu.49 Dalam

hal ini penulis mengadakan wawancara langsung dengan cara bertatap

muka dengan informan penelitian sebagaimana yang telah di tetapkan di

atas sampai data-data yang diperlukan terkumpul. Hal-hal yang akan di

wawancarai adalah seputar anggaran pendidikan, mutu pendidikan.

Tabel 3.3

Kisi-kisi instrumen

No. Indikator Narasumber

1 Sistem Anggaran Bendahara

2 Pelaksanaan Anggaran Bendahara

3 Menentukan Alokasi

Anggaran

Bendahara

4 Penatausahaan Keuangan

Pendidikan

Bendahara

3 Pertanggungjawaban

Anggarann

Bendahara

4 Pengawasan Anggaran

Keuangan

Bendahara

5 Tujuan Wakil Bidang Kurikulum

6 Tenaga Pendidik dan

kependidikan

Kepala sekolah

7 Fasilitas Sarana Prasarana Kepala Sekolah

8 Mengadakan Kerja Sama

dengan Mayarakat

Wakil Bidang Kurikulum

9 Siswa Wakil Bidang Kurikulum

49 Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. REMAJA

ROSDAKARYA,2010), hlm.180

Page 83: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

67

Tabel 3.4

Instrumen Pedoman Wawancara

No

.

Indikator Sub Indikator Pertanyaan

1 Sistem

Penganggaran

Pendidikan

- Penganggaran

Pendidikan

1. Bagaimana sistem

penganggaran di

madrasah?

2. Siapa yang terlibat

dalam penganggaran

tersebut?

3. Bagaimana proses

penganggaran di

madrasah?

2 Pelaksanaan

Anggaran

Pendidikan

- Sistem Pelaksanaan

Anggaran

- Anggaran yang

dilakukan sesuai

dengan ketentuan

yang berlaku

- Hambatan atau

kendala dalam

penganggaran

- Keefektikan

penganggaran

dimadrasah

1. Apakah pelaksanaan

anggaran sudah

sesuai dengan

peraturan?

2. Bagaimana cara

menetukan besarnya

anggaran?

3. Apakah ada

hambatan saat

melakukan anggaran?

4. Apakah sudah efektif

penggunaan anggaran

di madrasah?

3 Menentukan

Alokasi Anggaran

- Mengalokasikan

Anggaran Pendidikan

- Menentukan Skala

Prioritas

1. Bagaimana cara

menentukan alokasi

anggaran?

Page 84: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

68

2. Siapa yang terlibat

dalam

mengalokasikan

anggaran?

3. Darimana sumber

dana tersebut?

4. Apakah dana

Bantuan Operasional

Sekolah (BOS) turun

tepat waktu? Jika tida

solusi apa yang

diterapkan?

5. Bagaimana cara

menetukan skala

prioritas?

4 Penatausahaan

Keuangan

Pendidikan

- Pendataan dan

Pelaporan

Pelaksanaan

Keuangan Pendidikan

- Pembukuan

Pelaksanaan

Anggaran Pendidikan

1. Bagaimana

penatausahaan

keuangan

pendidikan?

2. Siapa yang terlibat

dalam pendataan dan

pelaporan keuangan?

3. Bagaimana cara

melaksanakan

pembukuan

anggaran?

4. Apakah ada kendala

saat pembukuan

tersebut?

Page 85: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

69

5 Peratnggungjawa-

ban Keuangan

- Pertanggungjawaban

Keuangan

- Pengendalian Pihak

Pimpinan

- Kendala Saat

Pertanggungjawaban

Keuangan

1. Siapa yang terlibat

dalam

mempertanggungjaw

abkan anggaran

pendidikan?

2. Apakah setiap

pengeluaran selalu

dikendalikan oleh

pimpinan?

3. Apakah kendala dari

pertanggungjawaban

anggaran pendidikan?

6 Pengawasan

Anggaran

- Penggunaan

Pengawasan

Anggaran Pendidikan

- Evaluasi Penggunaan

Anggaran Pendidikan

- Pelaporan

Penggunaan

Anggaran Pendidikan

1. Bagaimana

pelaksanaan

pengawasan anggaran

pendidikan di

madrasah?

2. Evaluasi apa yang

yang di lakukan

untuk meningkatkan

mutu pembiayaan

madrasah?

3. Bagaimana sistem

pelaporan anggaran

pendidikan?

4. Siapa yang terlibat

dalam pelaporan

tersebut?

7 Tujuan - Cara mengajar guru 1. Bagaimana cara guru

dalam mengajar agar

Page 86: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

70

- Keterlibatan peserta

didik

- Kedisiplinan dalam

belajar

- Penyampaian materi

peserta didik mudah

memahami materi

tersebut?

2. Apakah guru selalu

melibatkan peserta

didik dalam kegatan

belajar?

3. Apakah guru selalu

menerapkan

kedisiplinan dalam

belajar?

4. Apahkah semua guru

menyampaikan

materi sesuai dengan

RPP?

8 Guru (Pendidik) - Jumlah Guru

- Kualifikasi

Perekrutan guru

- Jumlah guru dan staff

- Jumlah peserta didik

- Kualifikasi

perekrutan staff

- Pengawasan

madrasah

- Adm. Guru

1. Apakah semua guru

sudah memahami

penyusunan silabus

dan RPP?

2. Apakah semua guru

mampu

menyelesaikan

administrasinya

setiap tahun ajaran?

3. Apakah pengawas

selalu masuk ke kelas

untuk mengawasi

guru mmengajar?

4. Apakah guru yang

mengajar sudah

Page 87: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

71

sesuai dengan bidang

studynya?

5. Bagaimana sistem

absen yang

diberlakukan bagi

guru dan staff?

6. Berapa jumlah tenaga

pendidik dan

kependidikan yang

ada di madrasah?

Data terlampir

7. Bagaimana sistem

atau prosedur

prekrutan tenaga

pendidik dan

kependidikan?

8. Upaya apa yang

dilakukan sekolah

untuk meningkatkan

kompetensi tenaga

pendidik dan

kependidikan?

9. Bagaimana

pengawasan yang

dilakukan oleh pihak

sekolah terhadap

kinerja tenaga

pendidik dan

kependidikan? Serta

bentuk reward dan

punishment seperti

Page 88: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

72

apa yang diberikan

kepada tenaga

pendidik dan

kependidikan?

9 Sarana Prasarana - Pemeliharaan gedung

- Pemeliharaan kelas

- Pemeliharaan tempat

ibadah

- Sumber dana

1. Apa saja jenis sarana

prasarana yang ada di

madrasah?

2. Bagaimana kondisi

fisik sarana prasarana

yang ada di

madrasah?

3. Bagaimana sumber

dari kepemilikan

sarana prasarana?

4. Bagaimana

pemeliharaan sarana

prasarana?

5. Apakah ada petugas

khusus dalam

pemeliharaan sarana

prasarana?

6. Cara apa yang di

lakukan untuk

meningkatkan mutu

sarana prasarana?

7. Apakah pengawas

sekolah selalu

melakukan kontrol

mutu?

Page 89: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

73

10 Mengadakan

kerjasama dengan

masyarakat/ orang

tua siswa

- Keterlibatan orang

tua siswa

- Keamanan siswa

- Pembayaran SPP

1. Apakah kepala

sekolah melibatkan

orang tua dalam

mendukung kegiatan

belajar mengajar?

2. Apakah sekolah

menjamin keamanan

lingkungan bagi

siswa?

3. Apakah siswa selalu

tepat waktu dalam

membayar uang SPP?

4. Apakah guru dan

orang tua siswa selalu

bekerjasama dalam

meningkatkan

motivasi kepada

siswa?

5. Apakah masyarakat

selalu dilibatkan

dalam kegiatan di

sekolah?

11 Siswa - Prestasi akademik

dan non akademik

1. Apakah sekolah

memberikan

beasiswa bagi siswa

berprestasi?

2. Apakah sekolah

membantu siswa

untuk mengikuti

perlobaan yang

sedang di adakan?

Page 90: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

74

3. Apakah sekolah

membantu siswa

dalam

mengembangkan

bakatnya di bidang

non akademik?

4. Apakah kepala

sekolah memberikan

dukungan dalam

mengikuti berbagai

perlombaan?

5. Bagaimana cara

sekolah agar siswa

mendapatkan nilai

yang baik?

3). Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan atau karya seseorang tentang sesuatu yang

sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan atau gambar dari seseorang.

dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan,

biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen yang berbentu gambar, misalnya foto,

gambar hidup, sketsa dan lain-lain. Study dokumen merupakan pelengkap dari

penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif.50

Tabel 3.5

Studi Dokumentasi

No. Dimensi Sumber Dokumen Keterangan

Ada Tidak Ada

1 Organisasi - Profil Madrasah

- Sejarah Madrasah

50 Sugiono, Loc,Cit.hlm.270

Page 91: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

75

- Visi, Misi Dan Tujuan Madrasah

- Struktur Organisasi Madrasah

2 Anggaran - Laporan Keuangan Madrasah

- Laporan Anggaran Madrasah

- Daftar Gaji Guru Dan Staff

3 Sarana Dan

Prasarana

- Gedung Sekolah

- Ruang Kepala Sekolah

- Ruang Wakasek

- Ruang Guru

- Ruang Tata Usaha

- Ruang Kelas

- Ruang UKS

- Ruang BK

- Laboratorium Komputer

- Laboratorium IPA

- Koperasi

- Perpustakaan

- Musholla

- Lapangan Olahraga

- Kantin

4 Tenaga

Kependidikan

- Data Pendidik dan Tenaga

Kependidikan

- Data Siswa

- Adm Guru

- Prestasi siswa

D. Teknik Pengolahan Data

Setelah data-data terkumpul lengkap, berikutnya yang penulis lakukan

adalah membaca, mempelajari, meneliti, menyeleksi, dan mengklarifikasi data-

data yang relevan dan yang mendukung pokok bahasan, unttu selanjutnya

penulis analisis dan simpulkan dalam satu pembahasan utuh.

Page 92: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

76

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisi data yang dipergunakan dalam penelitian ini memakai tiga

jalur kegiatan yaitu:

1. Reduksi Data

Reduksi data mmenunjukan kepada proses pemilihan, pemokusan,

penyederhanaan, pemisahan, pentransformasian, data “mentah” yang

terlihat dalam catatan tertulis lapangan (writer-up field noters). Oleh

karena itu, reduksi data berlangsung selama kegiatan penelitian di

laksanakan. Ini berarti pula reproduksi data ttelah dilakukan sebelum

pengumpulan data dilapangan, yaitu pada waktu penyusunan prooposal,

pada saat menentukan krangka konsepsual, tempat, perumusan

pertanyaan penelitian, dan pemilihan pendekatan dalam pengumpuulan

data. Juga dilakukan pada waktu pengumpulan data, seperti mmembuat

kesimpulan, pengkodean, membuat tema, embuat cluster, membuat

pemisahan dan menulis memo. Reduksi data dilanjutkan sesuai kerja

lapangan, sampai laporan akhir penelitian lengkkap dan seselai di susun.

Reduksi data sangatlah penting dilakukan agar memudahkan

penelliti dalam melakukan kegiatan penyimpulan dari hasil data

penelitian dan demi menghindari kesalahan dalam rangka penarikan

kesimpulan.

2. Penyajian Data

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah

mendisplaykan data. Kalau dalam penelitian kualitatif penyajian data ini

dapat dilakukan dalam bentuk tabel, grafik, phie card, pictogram dan

sejenisnya. Melalui penyajian data tersebut, maka data terorganisasikan,

tersusun dalam pola hubungan, sehingga akan semakin mudah dipahami.

Dengan mendisplaykan data, maka akan memudahkan untuk

memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan

apa yang telah dipahami tersebut. Selanjutnya disarankan, dalam

melakukan display data, selain dengan teks yang naratif, juga dapat

Page 93: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

77

berupa grafik, matrik, network (Jejaring kerja) dan chart. Untuk

mengecek apakah peneliti telah memahami apa yang didisplaykan.

Dalam prakteknya tidak semudah ilustrasi yang diberikan, karena

fenomena sosial bersifat komplek, dan dinamis, sehingga apa yang

ditemukan pada saat memasuki lapangan dan setelah berlangsung agak

lama dilapangan akan mengalami perkembangan data. Untuk itu peneliti

harus selalu menguji apa yang telah ditemukan pada saat memasuki

lapangan yang masih bersifat hipotetik itu berkembang atau tidak. Bila

setelah lama memasuki laangan ternyata hipotesis yang dirumuskan

selalu di dukung oleh data pada saat dikumpulkan di lapangan, maka

hiipotesis tersebut terbukti, dan akan berkembang menjadi teori yang

grounded. Teori Grounded Adalah teori yang ditemukan secara induktif,

berdasarkan data-data yang ditemukan dilapangan, dan selanjutnya diuji

melalui pengumpulan data terus menerus.51

3. Penarikan Kesimpulan

Setelah data yang terkumpul reduksi dan selanjutnya disajikan,

maka langkah yang terakhir dalam menganalisis data adalah menarik

kesimpulan atau verifikasi.52

Kegiatan utama ketiga dalam analisis data yaitu penarikan

kesimpulan/verifikasi. Sejak pengumpulan data, peneliti telah mencatat

dan memberi makna sesuatu yang dilihat atau diwawancarai. Memo dan

memo telah ditulis, namun kesimpulan akhir masih jauh. Penelitian harus

jujur dan menhindari bias subjektivitas dirinya.

51 Sugiono, Metodologi Penelitian Kuantitatif R & D, (Bandung: Alfabeta,2006),

hlm.280-281 52 Ibid,hlm.71

Page 94: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

78

Gambar 3.6 Model Analisis Miles dan Huberman

F. Uji Validitas Data Kualitatif

Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada

objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dengan

demikian data yang valid adalah data yang berbeda antara data yang

dilaporkan ooleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek

penelitian.53

Pengecekan keabsahan datta (trustworthiness) adalah bagian yang

sangat penting dan tidak terpisahkan dari penelitian kualitatif. Pelaksanaan

pengecekan keabsahan data didasarkan pada 4 (empat) kriteria yaitu

derajat kepercayan (credibility), keteralihan (transferability),

kebergantungan (dependability), dan kepastian (confirmability).

1. Derajat Kepercayaan (credibility)

Kredibilitas data merupakan upaya peneliti untuk menjamin bahwa

data yang dikumpulkan oleh peneliti mengandung nilai kebenaran, baik

bagi para pembaca pada umumnya, maupun subyek penelitian. Untuk

memperoleh data yang valid maka peneliti menggunakan teknik

53 Ibid,hlm.267

Pengumpulan

Data

Penyajian

Data

Reduksi Data

Kesimpulan :

Penarikan/

Verifikasi

Page 95: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

79

pengecekan data perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan,

member check, penggunaan bahan referensi, dan diskusi dengan teman

sejawat. Berikut teknik-teknik pengecekan data yang digunakan:

a. Perpanjangan pengamatan

Perpanjangan pengamatan di tempat penelitian merupakan

langkah antisipatif mengingat peneliti adalah pihak luar dan relative

mengalami kesulitan untuk memenuhi sumber data. Dengan

perpanjangan penelitian ini berarti hubungan peneliti dengan

narasumber akan semakin terbentuk rapport.

b. Peningkatan ketekunan

Peningkatan ketekunan berarti melakukan pengamatan

secara lebih cermat dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut,

maka kepastian data dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara

sistematis. Pengujian kredibilitas dengan meningkatkan ketekunan

dilakukan dengan cara peneliti membaca seluruh catatan hasil

penelitian secara cermat, sehingga dapat diketahui kesalahan dan

kekurangannya, maka peneliti dapat memberikan deskripsi data

yang akurat dan sistematis tentang hal-hal yang diamati.

c. Member check

Member check adalah proses pengecekan data yang

diperoleh peneliti kepada pemberi data. Tujuan member check agar

informasi yang diperoleh dan akan digunakan dalam penulisan

laporan sesuai dengan apa yang dimaksud sumber data atau

informan.

d. Penggunaan bahan referensi

Penggunaan bahan referensi merupakan alat pendukung

untuk membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti. Data

yang telah ditemukan memiliki bukti kuat agar penulisan laporan

dapat dipercaya, contohnya data hasil wawancara perlu didukung

dengan adanya rekaman wawancara.

2. Keteralihan (transferability)

Page 96: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

80

Keteralihan dalam penelitian kualitatif dapat dicapai dengan cara

uraian rinci. Untuk kepentingan ini, peneliti berusaha melaporkan hasil

penelitian secara rinci. Uraian laporan diusahakan dapat mengungkap

secara khusus segala sesuatu yang diperlukan oleh pembaca agar para

pembaca dapat memahami temuan-temuan yang diperoleh dengan

penuh tanggungjawab berdasarkan kejadian-kejadian nyata.

3. Kebergantungan (dependability)

Kebergantungan disebut juga dengan audit kebergantungan

menunjukkan bahwa penelitian memiliki sifat ketaatan dengan

menunjukan konsistensi dan stabilitas data atau temuan yang dapat

direflikasi54 Dependability dilakukan untuk menanggulangi kesalahan-

kesalahan dalam konseptualisasi rencana penelitian, pengumpulan data,

dan pelaporan hasil penelitian. Untuk itu diperlukan dependant auditor

atau para ahli dibidang pokok persoalan penelitian ini, sebagai

dependant auditor dalam penelitian ini adalah dosen pembimbing

skripsi.

4. Kepastian (confirmability)

Kepastian yaitu bahwa data yang diperoleh dapat dilacak

kebenarannya dan sumber informasinya jelas55 Konfirmabilitas

berhubungan dengan objektivitas hasil penelitian. Hasil penelitian

dikatakan memiliki derajat objektivitas yang tinggi apabila keberadaan

data dapat ditelusuri secara pasti dan penelitian dikatakan objective

bahwa hasil penelitian

54 Djam’am Satori, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung; Alfabeta, 2010), hlm.

166. 55 Ibid, Djam’am Satori, hlm. 167

Page 97: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

81

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Madrasah Tsanawiyah Jam’iyyatul Khair

1. Sejarah Singkat Berdirinya Madrasah

Madrasah Tsanawiyah Jam’iyyatul Khair merupakan lembaga yang

dikelola oleh sebuah yayasan yang bernama “Yayasan Pendidikan

Jami’yyatul Khair”, yang pendidrinya dikukuhkan berdasarkan akta

notaris Nomor 70 Tanggal 31 Maret 1988 melalui notaris KGS Zainal

Arifin SH. Mts Jam’iyyatuul Khair berdiri ditanah wakaf seluas 1160

m2. Mulai beroperasi pada tahun 1987 berdasarkan izin operasional

yang dikeluarkan oleh kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi

Jawa Barat Nomor : Wi/Bg.010.1.3/205/1987 Tanggal 20 Juli 1987.

Berdasarkan izin tersebut, maka secara sah MTs Jam’iyyatul Khair

dapat menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran dengan baik.

Kepercayaan yang besar yang diberikan masyarakat kepada

lembaga membuat MTs Jam’iyyatul Khair terus berusaha meningkatkan

kualitas lembaga pendidikannya. salah satu upaya yang dilakukan

adalah dengan menaikkan jenjang akreditasi madrasah. berdasarkan

keputusan kepala kantor wilayah departemen agama propinsi jawa barat

Nomor : Wi/I/PP/03.2/212/1999 Tanggal 17 juni 1999, Madrasah

Tsanawiyah Jam’iyyatul Khair berhasil mengubah statusnya menjadi

diakui. Pada tahun 2006 mengalami akreditasi ulang dan alhamdulillah,

berdasarkan surat keputusan kepala kantor Departeen Agama Republik

Indonesia Propinsi Banten, No : Kw.28/1/Dam.005351/2006, tanggal 9

juni 2006 ditetapkan sebagai madrasah terakreditasi sebagai peringkat

B (Baik).

Perubahan status tersebut membawa konsekuensi pada peningkatan

profesionalisme individu-indiviu yang terlibat di dalam lembaga. dalam

Page 98: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

82

hal peningkatan sumber daya pendidikan MTs Jam’iyyatul Khair

memiliki strategi merekrutmen tenaga kependidikan yang seletif

berdasarkan kecakapan-kecakapan khusus yang dipersyaratkan. latar

belakan pendidikan, jenjang pendidikan, serta prestasi akademik calon

guru menjadi prasyarat yang diutamakan. Saat ini, MTs Jam’iyyatul

Khair memiliki 15 orang tenaga pendidik yang merupakan alumnus

beberapa perguruan tinggi baik negri maupun swasta. dan MTs

Jam’iyyatul Khair membimbing dan mendidik siswa yang sampai saat

ini berjumlah 166 siswa.

Selanjutnya, era informasi dan teknologi yang maju begitu pesat

menuntut MTs Jam’iyyatul Khair agar mampu beradaptasi dengan

segala bentuk kemajuan zaman. Penyesuaian diri pada perkembangan

diwujudkan dengan penambahan sarana pendukung kegiatan belajar

siswa. Lalu kemudian pada tahun 2004 Jam’iyyatul Khair bersama

dengan masyarakat melengkapi sarana laboratorium komputer untuk

lembaga pendidikannya. saat berdiri, sepuluh unit komputer

melengkapi laboratorium tersebut. berikutnya, dalam rangka

meningktakan mutu pendidikan agama (keislaman) madrasah

menambah kegiatan mulok dengan program baca tulis Qur’an (BTQ),

dan program pembiasaan dipagi hari dalam menghafal Al-Qur’an

(Tahfidz), shalat dhuha pada pukul 10.00 Wib (Iatirahat pertama), serta

shalat dhuha berjemaah (istirahat kedua). hal ini dilakukan agar siswa

terbiasa dengan kehidupan yang agamis.

Masih dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikannya, pada

tahun2005 Mts Jam’iyyatul Khair melengkapi lagi beberapa program

ekstrakurikuler bagi siswanya dalam bentuk kegiatan pramuka,

paskibra, olahraga (bela diri karate, Footsal, Volley Baal) dan seni

(marawis, tari daerah dan puisi) kegiatan ini merupakan suatu bentuk

pembinaan dan pengembangan diri potensi siswa, disamping juga

merupakan syiar bagi lembaga dalam mempromosikan eksistensinya

Page 99: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

83

ditengah-tengah masyarakat. dan sebagai upaya meningkatkan rasa

cinta akan bangsanya. (Nasionalisme) dan kualitas disiplin siswa.

2. Profil Madrasah

1. Nama Madrasah : Mts Jam’iyyatul Khair

2. Alamat : Wr. Supratman, No.35 Rt 002/06

Kelurahan : Cempaka Putih

Kecamatan : Ciputat

Kota : Tangerang Selatan

Propnsi : Banten

3. Nama dan Alamat Yayasan/Penyelenggara Madrasah : Yayasan

Pendidikan Jam’iyyatul Khair.

4. Alamat Yayasan / Penyelenggara Madrasah : Jl.Wr supratman No.

35 Rt 002/06 Kelurahan Cempaka Putih – Ciputat Timur, Tangerang

Selatan – Banten.

5. NSM : 121236740036

6. NPSN : 20623029

7. Jenjang Akreditasi : Peringkat A (Baik) Tahun 2016

8. Tahun Didirikan : 1986

9. Tahun Beroperasi : 1986

10. Kepemilikan tanah : Milik Yayasan dan Menyewa

a. Surat Tanah : Sertifikat Wakaf

b. Luas tanah : wakaf : 580 M2 Sewa : 165 M2

11. Status Bangunan : Milik Yayasan dan Menyewa

12. Luas Bangunan : 376 M2

3. Visi,Misi, Tujuan dan Strategi Madrasah

a. Visi

Terwujudnya Warga Madrasah yang islami, Nasional dan

Cerdas

b. Misi

Page 100: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

84

Mengintegrasikan Kurikuluum Naional dengan Nilai-

nilai Keislaman

Mengembangkan Kurikulum Muatan Lokal yang

Berbasis Keislaman

Memaksimalkan potensi dan daya nalar siswa dalam

proses pembelajaran

Mengoptimalkan sarana dan prasarana pendidikan

sebagai sumber belajar dan media pembelajaran yang

efektif

Menyelenggarakan pembinaan kebangsaan atau

nasionalisme melalui aktivitas belajar intra mauuk

ekstrakurikuler

Menyelenggarakan pembelajaran yang menumbuh

kembangkan kemampuan berpikir aktif, kreatif dalam

memecahkan masalah

Menyelenggarakan pengembangan diri sehingga peserta

didik dapat berkembang sesuai dengan minat dan

bakatnya.

Menumbuh kembangkan lingkungan dan prilaku islami

sehingga peserta didik dapat mengamalkan dan

menghayati agamanya secara nyata

Menumbuh kembangkan prilaku terpuji (Akhlakul

Karimah) dan praktek nyata sehingga peserta didik dapat

nebjadi teladan bagi teman dan masyarakatnya.

c. Tujuan

Membantu pemerintah dalam mensukseskan program

wajib belajar 9 tahun

Melahirkan siswa indoonesia yang cerdas dan

berakhlakul karimah

Page 101: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

85

Melahirkan siswa yang taat kepada agamanya (seperti

Shalat, membaca Al-Qur’an, Puasa dan Silaturrahim)

Mengantarkan peserta didik ke jenjang pendidikan

berikutnya

Mendorong masyarakat untuk lebih mencintai ilmu

pengetahuan yang berbasis ke-Islaman.

Melahirkan siswa yang mencintai bangsa dan negaranya’

d. Strategi

Memaksimalkan kurikulum Nasional dan

mengembangkannya kedalam suatu program

pembelajaran.

Menyusun kurikulum dan materi muatan lokal yang

berbasis keislaman.

Mengadakan dan mengikuti pembinaan profesinalisme

keguruan

Melengkapi dan menyempurnakan faslitas media dan

multi media belajar

Memberdayakan tempat-tempat peribadatan dan

perpusttakaan serta laboratorium

Mengadakan pembinaan (pelatihan) yang mendorong

siswa cinta akan bangsa dan negaranya. Seperti melalui

paskibra, pramuka, tari daerah, lagu-lagu Nasional, olah

raga bela diri, dsb.

4. Struktur Organisasi

Pendiri yayasan : Drs. H.Sukirman MA

: H. Madali Hari

; H. Nawin

: H. Muhamad Yusuf Ridwan

: Drs. H. TB. Aman Syihabuddin

Pengurus yayasan :

Ketua : M. Yusuf HS, S.Ag

Page 102: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

86

Sekretaris : H. Makhmud, S,Ag

Kepala Madrasah : Saenih S.Ag

Waka Kurikulum : Ratu Ifa Maftuchah, S.Ag

Waka Kesiswaan : Mualifatil Istianah, S.Pd.I

Bendahara : Sainah

Tata Usaha : Eko Cahyono

5. Keadaan Sarana dan Prasarana

Tabel 4.1

No. Jenis Ruang Kondisi (unit)

Baik Rusak Ringan Rusak Berat

1 Ruang Kepala Madrasah 1 - -

2 Ruang Wakasek 1 - -

3 Ruang Guru 1 - -

4 Ruang Tata Usaha 1 - -

5 Ruang Perpustakaan 1 - -

6 Ruang Lab Bahasa 1 - -

7 Ruang Lab Komputer 1 - -

8 Lab PAI 1 - -

9 Ruang UKS - - -

10 Ruang BK - - -

11 Kamar Mandi/Toilet 4 - -

12 Lapangan 1 - -

13 Tempat Ibadah - - -

14 Koperasi - - -

15 Pos Penjaga Sekolah - - -

6. Data Pendidik dan Kependidikan

Tabel 4.2

No. Nama Jenis kelamin Status

PNS Non PNS

Page 103: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

87

1 Saenih,S,Ag Perempuan Non PNS

2 Ratu Ifa Maftuchah, S.Ag Peremuan PNS

3 Syamsiyah Perempuan Non PNS

4 Dra. Romlah Perempuan PNS

5 Siti Khairunnisa, SP Perempuan Non PNS

6 Sarim, S.Pd.I Laki-Laki Non PNS

7 Mualifatul Istianah, S.Pd.I Perempuan PNS

8 Dra. Rosyidah Perempuan PNS

9 Edeh Misrohah, S.Pd.I Perempuan PNS

10 Amelia, S.Pd Perempuan Non PNS

11 Eko Cahyono Laki-Laki Non PNS

12 Rina Marlina, S.Pd Perempuan Non PNS

13 Rahmatullah, S.Pd Laki-Laki Non PNS

14 Syifa Anisa, S.Pd Perempuan Non PNS

15 Sainah , S.Pd.I Perempuan Non PNS

16 Azmi Amrullah Laki-Laki Non PNS

17 Ahmad Laki-laki Non PNS

18 Abdurahman Laki-laki Non PNS

19 Nunung, HM.SH Perempuan Non PNS

20 Eko Susyanti, S.Pd Perempuan PNS

21 Nadih Laki-laki Non PNS

Sumber : Diolah dari Data Dapodik Mts Jam’iyyatul Khair

7. Data Peserta Didik Mts Jam’iyyatul Khair Tiga Tahun Terakhir

Tabel 4.3

No. Angkatan Jenis Kelamin Total

Laki-laki Perempuan

1 2017/2018 120 110 230 siswa

2 2018/2019 126 111 237 siswa

3 2019/2020 95 107 202 siswa

Sumber : data Dapodik Peserta Didik Mts Jam’iyyatul Khair Tiga Tahun Terakhir

Terdapat penurunan data peserta didik pada tahun ajaran 2019/2020

disebabkan karena tahun sekarang ada Zonasi jadi peserta didik lebih

Page 104: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

88

banyak masuk ke jenjang SMP, dengan adanya sistem Zonasi rumah yang

dekat dengan sekolah negeri bisa masuk karena sekarang masuk sekolah

negeri tidak menggunakan sistem NEM lagi

B. Deskripsi Hasil Penelitian

1. Hasil Observasi

Berdasarkan hasil observasi di MTs Jam’iyyatul Khair Ciputat pada

hari Kamis 14 Februari 2019 pukul 9.30 -10.50 menunjukkan bahwa kas

umum ada, daftar potongan-potongan tidak ada, daftar gaji/honorium

ada, buku tabungan ada, buku iuran SPP ada, daftar guru ada, daftar

siswa ada, ruang BK tidak ada, tempat ibadah tidak ada, pos penjaga

sekolah tidak ada.

Buku kas umum digunakan untuk mencatat uang masuk ke

bendahara, daftar potongan-potongan tidak dipergunakan dalam

pembukuan keuangan, daftar gaji dipergunakan untuk mencatat gaji

para instructor dan tenaga kependidikan lainnya. Buku tabungan

dipergunakan untuk pemasukan keuangan, buku iuran SPP dipergunkan

untuk mencatat iuran pembayaran siswa tiap bulannya , daftar guru

dipergunakan untuk mencatat jumlah pendidik dan tenaga kependidikan

di MTs Jam’iyyatul Khair, Daftar siswa dipergunakan untuk mencatat

jumlah siswa di MTs Jam’iyyatul Khair, ruang BK tidak ada karena

tidak ada lahan, tempat ibadah tidak ada karena tidak ada lahan, Ruang

Pos Penjaga sekolah tidak ada karena tidak ada lahan

Tabel 4.5

Lembar Observasi

No Indikator Ada Tidak

Ada

Keterangan

1 Buku Kas

Umum

Buku kas umum dipergunakan

untuk mencatat uang masuk ke

bendahara

Page 105: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

89

2 Daftar

Potongan-

Potongan

Daftar potongan-potongan tidak

dipergunakan dalam pembukan

keuangan

2 Daftar Gaji/

Honorarium

Daftar gaji dipergunakan untuk

mencatat gaji para instructor

rutin setiap bulannya.

4 Buku

Tabungan

Buku tabungan dipergunakan

untuk pemasukan keuangan.

5 Buku SPP Buku iuran SPP dipergunakan

untuk mencatat pembayaran

iuran siswa tiap bulannya.

6 Daftar Guru Daftar guru untuk mencatat

jumlah Pendidik dan Tenaga

Kependidikan di MTs

Jam’iyyatul Khair

7 Daftar Siswa Daftar siswa dipergunakan untuk

mencatat jumlah siswa di MTs

Jam’iyyatul Khair

8 Ruang BK Ruang BK tidak ada karena dana

belum mencukupi

9 Tempat

Ibadah

Tempat ibadah tidak ada karena

melihat tempat yang kurang luas

10 Pos Penjaga

Sekolah

Pos penjaga sekolah tidak ada

karena dana belum mencukupi

2. Hasil Wawancara

Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan MTs Jam’iyyatul

Khair menambah kegiatan pendidikan agama (keislaman) seperti mulok

dengan program baca tulis Qur’an (BTQ), dan program pembiasaan

dipagi hari dalam menghafal Al-Qur’an (Tahfidz), shalat dhuha pada

pukul 10.00 Wib (Iatirahat pertama), serta shalat dhuha berjemaah

Page 106: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

90

(istirahat kedua). hal ini dilakukan agar siswa terbiasa dengan kehidupan

yang agamis maka dengan itu madrasah mampu mengasilkan lulusan

yang baik dari segi keagamaan.

Masih dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikannya, MTs

Jam’iyyatul Khair juga melengkapi beberapa program ekstrakurikuler

bagi siswanya dalam bentuk kegiatan pramuka, paskibra, olahraga (bela

diri karate, Footsal, Volley Baal) dan seni (marawis, tari daerah dan

puisi) kegiatan ini merupakan suatu bentuk pembinaan dan

pengembangan diri potensi siswa, disamping juga merupakan syiar bagi

lembaga dalam mempromosikan eksistensinya ditengah-tengah

masyarakat. dan sebagai upaya meningkatkan rasa cinta akan

bangsanya. (Nasionalisme) dan kualitas disiplin siswa.

Prestasi yang yang dihasilkan di MTs Jam’iyyatul Khair dari segi

non akademik yaitu selalu menjadi juara 1 Tahfiz

a. Kepala Sekolah MTs Jam’iyyatul Khair

Semua guru sudah memahami teknis penyusunan silabus dan RPP

dan semua guru mampu menyelesaikan administrasinya di setiap

tahun ajaran. Pengawas selalu masuk ke kelas dalam 1 tahun sekali

untuk mengawasi guru mengajar, guru yang mengajar di MTs

Jam’iyyatul Khair sudah sesuai dengan bidang studynya dan absen

yang diterapkan bagi guru dan staff adalah absen SIMPATIKA.

sistem atau prosedur perekrutan tenaga pendidik dan kependidikan

di MTs Jam’iyyatul Khair yaitu berdasarkan jumlah calon guru yang

melamar di sekolah ini akan kami filter terlebih dahulu berdasarkan

kebutuhan yang ada, semisal saat ini sedang membutuhkan guru

mata pelajaran PAI, maka kami akan memanggil dan meminta calon

guru tersebut untuk praktek mengajar terlebih dahulu. begitupun

untuk calon guru mata pelajaran yang lainnya. kemudian,

disesuaikan juga dengan waktu kapan ia sanggup mengajar, apakah

mengajar di sekolah lain, dan sebagainya. dalam rangka peningkatan

kompetensi tenaga pendidik dan kependidikan, kami menginfokan

Page 107: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

91

dan mengakomodir guru dan staf agar dapat mengikuti workshop

ataupun diklat yang diselenggarakan dalam tempo waktu dekat.

Kemudian, sewaktu-waktu sekolah juga mengadakan woskhop dan

diklat secara khusus yang bertujuan memfasilitasi guru dan staf agar

bisa lebih meningkat prestasi maupun kompetensinya. Dan hampir

setiap hari kami mengawasi guru dan staf, melalui absensinya,

kedisiplinannya, penampilannya, hingga cara mengajar dan

evaluasinya. kemudian, sekolah juga memberikan penghargaan

(reward) bagi guru dan staf yang memiliki prestasi pada saat

pembagian raport atau kenaikan kelas. Selanjutnya, bagi guru dan

staf yang dinilai kurang baik akan kami berikan teguran atau

punishment tertentu. Jadi, reward and punishment ini kami berikan

kepada guru dan staf dengan tujuan untuk peningkatan dan

perbaikan kompetensinya agar lebih baik di masa mendatang dan

seluruh guru juga mampu menyelesaikan administrasinya di tiap

tahun ajaran.

Jenis Sarana dan prasarana yang ada di MTs Jam’iyyatul

Khair diantaranya Ruang kepala sekolah, ruang wakasek, ruang

guru, ruang TU, ruang perpustakaan, ruang lab bahasa, ruang lab

komputer, kamar mandi kondisi sarana prasarana baik. Mengenai

sumber kepemilikan dan pengadaan sarana prasarana didapatkan

melalui 3 sumber, yaitu dari Biaya Operasional Sekolah (BOS),

Komite, dan infaq siswa. Kemudian, uang infaq siswa berfungsi

untuk pengadaan komputer dalam rangka UNBK karena dana

terbatas dan pencairan dana BOS juga suka terlambat maka pihak

sekolah membuat program wajib bagi setiap siswa memberikan

infak sebesar RP.1000 setiap harinya untuk pengadaan komputer

tersebut . sedangkan untuk pemeliharaan saranan prasarana pihak

sekolah mengefektifkan peran petugas kebersihan, menghimbau

kepada anak untuk menjaga sarana dan prasarana yang ada,

melakukan perbaikan terhadap Air Conditioner (AC) selama 3 bulan

Page 108: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

92

sekali, mengecat kembali gedung sekolah tiap tahun ajaran baru,

membersihkan komputer tiap 1 bulan sekali. Terakhir, kami dari

pihak sekolah memantau dan merawat secara penuh keadaan sarana

dan prasarana yang ada di sekolah. dalam upaya meningkatkan mutu

sarana prasarana pihak sekolah biasanya mengadakan rapat setiap

bulan sekali, dengan mendengarkan laporan dari setiap bidang, lalu

melakukan tindakan-tindakan untuk melengkapi berbagai unsur

yang belum lengkap di sekolah. Contohnya, penambahan sarana dan

prasarana, memperbaiki yang rusak, dan lain sebagainya.

b. Bendahara MTs Jam’iyyatul Khair

Sistem penganggaran pendidikan di MTs jam’iyyatul khair

menggunakan LIB karena pihak sekolah biasanya membuat list

terlebih dahulu kira-kira jenis barang apa yang sedang dibutuhkan

untuk penyelenggaraan pendidikan dan biaya yang dianggarkan

sesuai dengan harga barang-barang yang dibutukan, setelah itu

membuat rencana anggaran keuangan madrasah (RKAM) kemudian

meminta persetujuan dari bagian keuangan. sistem penganggaran

keuangan dibuat berdasarkan kebutuhan peserta didik dan hal lain

yang menunjang pembelajaran peserta didik, dan yang terlibat

dalam penganggaran yaitu, pimpinan yayasan, kepala sekolah,

bendahara, guru.

Sistem pelaksanaan anggaran pendidikan di MTs

Jam’iyyatul kahir yaitu biasanya kita lakukan setelah anggaran itu

disetujui dan cairkan kemudian kita langsung menggunakannya

untuk kebutuhan yang pada saat itu sedang dibutukan misalnya

untuk anggaran rutin contohnya anggaran untuk biaya foto copy,

biaya cetak, biaya langganan air, biaya listrik, biaya alat tulis dsb.

dana yang dikeluarkan dilaporakan kebagian keuangan yang telah

disusun dengan bukti-bukti penggunaan dana tersebut. Cara

menentukan besarnya anggaran bias dilihat dari jenis barang yang di

butuhkan dan penggunaan anggaran madrasah sejauh ini sudah

Page 109: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

93

efektif namun terkadang ada hambatan dari segi dana karena dana

operasioonal sekolah pencairannya suka terlambat padahal dana

tersebut sedang kita butuhkan.

Dalam menentukan alokasi anggaran MTs Jam’iyyatul Khair

biasanya kita hitung terlebih dahulu berdasarkan kebutuhan dan

memperhitungkan jumlah anggaran yang diperlukan untuk

perencanaan jangka panjang dan yang yang terlibat dalam

mengalokasikan anggaran tersebut yaitu semua pihak sekolah

karena sebelum kita mengalokasikan anggaran tersebut kita

mengadakan rapat terdahulu, sumber dana yang kita gunakan yaitu

dari dana Bantuan Operasional Sekolh (BOS) dan dana dari orang

tua siswa berupa sumbangan pembinaan pendidikan (SPP)

berhubung dana bos suka terlambat pencairannya maka kami

menggunakan sebagian uang iuran SPP terlebih dahulu, untuk

menentukan prioritas biasanya sebelum menggunakan anggaran kita

mengecek yang benar-benar di butuhkan itu yang akan dijadikan

prioritas.

Penatausahaan Keuangan Pendidikan MTs Jam’iyyatul

Khair dalam penatausahaan setiap transaksi dicatat secara sistematis

selama satu periode tertentu di dalam buku yang disebut jurnal, yang

terlibat dalam pelaporan keuangan yaitu pimpinan yayasan, kepala

sekolah dan bendahara. setelah itu kita melaksanakan pembukuan

dengan melakukan mencatatan terlebih dahulu kemudian kita

golongkan transaksi-transaksi keuangan tersebut, setiap

melaksanakan pasti ada kendala salah satunya dokumen yang tidak

lengkap jadi kita harus menunggu dokumen itu lengkap.

Pertanggungjawaban keuangan pendidikan di MTs

Jam’iyyatul Khair Penanggungjawab keuangan madrasah adalah

kepala sekolah dan bendahara semisal guru mengadakan kegiatan

untuk siswa, maka laporan kegiatannya dibuat sendiri oleh guru

penyelenggara kemudian diserahkan kepada bendahara atau kepala

Page 110: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

94

sekolah. karena setiap pengeluaran madrasah kami kelola secara

penuh, dan tidak dikendalikan oleh yayasan, kendala saat

pertanggungjawaban keuangan yaitu terkadang tidak sesuai dengan

yang direncanakan.

Pengawasan anggaran keuangan di MTs Jam’iyyatul Khair

biasanya kepala sekolah mengadakan pengawasan terhadap

penyusunan laporan keuangan sekolah, kemudian evaluasi yang

dilakukan untuk meningkatkan mutu pembiayaan madrasah yaitu

dilakukan setiap 6 bulan sekali agar perkembangan kondisi

keuangan sekolah dapat terpantau dengan baik. Pelaporan anggaran

pendidikan dilakukan dengan cara memberikan kuitansi atau nota-

nota sebagai tanda bukti kemudian kita serahkan kebagian keuangan

untuk direkap anggaran-anggaran keluar dalam satu file, laporan

keuangan yang sudah selesai dibuat kemudian kita evaluasi untuk di

nilai perkembangan atau tingkat keberhasilan program tertentu. dan

yang terlibat dalam pelaoran tersebut yaitu pimpinan yayasan,

kepala sekolah, bendahara dan guru yang bersangkutan.

c. Wakil Kurikulum MTs Jam’iyyatul Khair

Tujuan MTs Jam’iyyatul khair, sekolah harus memliki

tujuan dalam mengajar misalnya adanya perubahan tingkahlaku,

sikap, dan kepribadian peserta didik setelah mengalami proses

pendidikan dan pada akhirnya potensi, pengetahuan dan

keterampilan dapat berkembang. Kita bisa melihat dari bagaimana

cara guru mengajar agar peserta didik mudah memahami meteri

tersebut biasanya guru menggunakan metode mengajar yang

bervariasi agar siswa mudah memahaminya dan guru juga harus

melibatkan pesrta didik dalam kegiatan belajar kemudian guru juga

menerapkan kedisiplinan dalam belajar misalnya masuk kelas harus

tepat waktu, sebelum belajar harus membaca do’a terlebih dahulu,

dan bagi siswa yang membawa hp , hp nya harus di matikan. Semua

guru sudah menyampaikan materi sesuai dengan RPP.

Page 111: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

95

Mengadakan kerjasama dengan masyarakat atau orang tua

siswa, biasanya kepala sekolah selalu melibatkan orang tua siswa

dalam mendudukung kegiatan belajar dan sekolah juga menjamin

keamanan lingkungan bagi siswa sehingga orang tua tidak perlu

merasa cemas. Tetapi terkadang ada sebagian orang tua siswa yang

sulit di ajak kerjasama misalnya sering terlambat membayar SPP,

namun orang tua siswa dan guru selalu bekerjasama untuk

memotivasi siswa dalam belajar. dan sekolah selalu melibatkan

masyarakat dalam kegiatan diantaranya kegiatan hari besar nasional,

kegiatan hari besar agama, upaya peningkatan kesehjateraan siswa,

bentuk kerjasama yang dirancang dengan masyarakat antara lain

permintaan sekolah kepada orang tua murid untuk berparsitipasi

sesuai dengan keperluan.

Siswa, sekolah memberikan beasiswa bagi siswa yang

berprestasi misalnya bebas dari biaya SPP, Sekolah selalu

mambantu siswanya untuk mengikuti perlobaan-perlombaan yang

akan dilaksanakan misalnya ditingkat, Kecamatan, tingkat HAB

kemenag tangsel, tingkat kemenag RI, dan tingkat MTs

Sejabodetabek. pihak sekolah dapat membatu mengembangkan

bakat siswa dalam bidang akademik atau non akademik misalnya

siswa tertarik dengan ekstrakurikuler kami sebagai guru memotivasi

dan menyarankan untuk mengikuti ekstrakulikuler tersebut agar

siswa mendapatkan nilai yang baik guru selalu mengulang-ngulang

pelajaran gara mudah di pahami siswa kemudian guru juga

memberikan bimbel kepada siswa sebelum mereka pulang sekolah.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Peran manajemen pembiayaan di MTs Jam’iyyatul Khair yaitu

meliputi sistem penganggaran pendidikan, pelaksanaan anggaran,

menentukan alokasi anggaran, penatausahaan keuangan pendidikan,

pertanggungjawaban keuangan, dan pengawasan anggaran keuangan.

Page 112: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

96

Menurut ibu sainah selaku bendahara di MTs Jam’iyyatul Khair

menyatakan bahwa

“…Sistem penganggaran pendidikan di MTs jam’iyyatul khair

menggunakan LIB karena pihak sekolah biasanya membuat list

terlebih dahulu kira-kira jenis barang apa yang sedang dibutuhkan

untuk penyelenggaraan pendidikan dan biaya yang dianggarkan

sesuai dengan harga barang-barang yang dibutukan, setelah itu

membuat rencana anggaran keuangan madrasah (RKAM) kemudian

meminta persetujuan dari bagian keuangan. sistem penganggaran

keuangan dibuat berdasarkan kebutuhan peserta didik dan hal lain

yang menunjang pembelajaran peserta didik, dan yang terlibat

dalam penganggaran yaitu, pimpinan yayasan, kepala sekolah,

bendahara, guru…”56

Matin dalam bukunya yang berjudul “Manajemen Pembiayaan

Pendidikan” mengungkapkan bahwa manajemen pembiayaan pendidikan

sama dengan pengelolaan anggaran pendidikan. Mulai dari sistem

penyusunan anggaran, pelaksanaan anggaran, pengawasan anggaran,

hingga evaluasi anggaran pendidikan.57

Untuk dapat menyusun sistem penganggaran pendidikan yang tepat,

pada administrator dan manajer pendidikan harus memahami dan

menguasai sistem penganggaran yang berlaku di suatu negara. Paling

sedikit ada enam sistem penganggaran pendidikan yang dikenal dan dianut

oleh suatu negara, yaitu: Line Item Budgeting (LIB), Capital Budgeting

(CAB), Performance Budgeting (PEB), Program Budgeting (PROB),

Planning Programming and Budgeting System (PPBS), Zero Base

Budgeting (ZBB)

Menurut ibu sainah selaku bendahara di MTs Jam’iyyatul Khair

bahwa Pelaksanaan anggaran pendidikan di MTs Jam’iyyatul Khair

“...Sistem pelaksanaan anggaran pendidikan di MTs Jam’iyyatul

kahir yaitu biasanya kita lakukan setelah anggaran itu disetujui dan

cairkan kemudian kita langsung menggunakannya untuk kebutuhan

yang pada saat itu sedang dibutukan misalnya untuk anggaran rutin

contohnya anggaran untuk biaya foto copy, biaya cetak, biaya

56Hasil wawancara dengan bendahara MTs Jam’iyyatul Khair 29 juli 2019 57 Matin, Manajemen Pembiayaan Pendidikan,(Jakarta: Rajawali Pers, 2014)

Page 113: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

97

langganan air, biaya listrik, biaya alat tulis dsb. dana yang

dikeluarkan dilaporakan kebagian keuangan yang telah disusun

dengan bukti-bukti penggunaan dana tersebut. Cara menentukan

besarnya anggaran bias dilihat dari jenis barang yang di butuhkan

dan penggunaan anggaran madrasah sejauh ini sudah efektif namun

terkadang ada hambatan dari segi dana karena dana operasioonal

sekolah pencairannya suka terlambat padahal dana tersebut sedang

kita butuhkan…”

Menurut Matin dalam bukunya manajemen pembiayaan pendidikan

Pelaksanaan Anggaran Pendidikan

d) Hakikat Pelaksanaan Anggaran

Pelaksanaan anggaran pada hakikatnya merupakan kegiatan

penyesuaian anggaran dengan memerhatikan berbagai peraturan

perundang-undangan yang berlaku, baik peraturan perundang-

undangan anggaran rutin maupun anggaran pembangunan.

(1) Anggaran Rutin

Anggaran rutin terdiri atas tiga sector yang masing-masing

sector dijabarkan ke dalam lima bagian, yaitu subsector,

program, kegiatan, jenis anggaran, dan mata anggaran.

(2) Anggaran Pembangunan

Anggaran pembangunan bidang pendidikan yang dituangkan

dalam rencana lima tahunan terdiri atas 4 sektor. Setiap sector

dirinci ke dalam subsector dan program, yang seluruhnya

berjumlah 7 sektor dan 21 program.

e) Menentukan Besar Anggaran

Untuk menetapkan besar anggaran yang dibutuhkan dalam suatu

program, dibutuhkan informasi tentang biaya langsung dan biaya

tidak langsung.

Besar anggaran suatu program juga ditentukan oleh adanya

upaya untuk mempercepat penyelesaian setiap pekerjaan dalam

program tersebut. Misalnya dalam kontrak yang sudah

ditandatangani, karena alasan yang dapat dipertanggungjawabkan

mungkin saja dipercepat waktu penyelesaiannya. Percepatan waktu

Page 114: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

98

penyelesaian pekerjaan sering diistilahkan dengan cash program.

Cash program membawa dampak terhadap kenaikan biaya

operasional yang tidak sedikit.

f) Menganalisis Biaya Pendidikan

Biaya pendidikan akan efektif jika dianalisis dengan

mempertimbangkan beberapa faktor yaitu:

(1) Data dan informasi yang tepat dan akurat serta definisi yang jelas

tentang komponen sistem pendidikan;

(2) Rasa memiliki para pengelola pendidikan terhadap dunia

pendidikan;

(3) Pemahaman analisi terhadap data yang bersifat kuantitatif dan

kualitatif;

(4) Socially acceptability (tingkat penerimaan masyarakat terhadap

program yang diusulkan);

(5) Economically beneficial (program yang diusulkan secara

ekonomis menguntungkan);

(6) Organizationaly manageable (secara organisatoris program

yang diusulkan dapat dikelola); dan

(7) Ketersediaan sumber daya.

Menurut ibu sainah selaku bendahara di MTs Jam’iyyatul Khair

menyatakan bahwa

“…Dalam menentukan alokasi anggaran MTs Jam’iyyatul Khair

biasanya kita hitung terlebih dahulu berdasarkan kebutuhan dan

memperhitungkan jumlah anggaran yang diperlukan untuk

perencanaan jangka panjang dan yang yang terlibat dalam

mengalokasikan anggaran tersebut yaitu semua pihak sekolah karena

sebelum kita mengalokasikan anggaran tersebut kita mengadakan

rapat terdahulu, sumber dana yang kita gunakan yaitu dari dana

Bantuan Operasional Sekolh (BOS) dan dana dari orang tua siswa

berupa sumbangan pembinaan pendidikan (SPP) berhubung dana

bos suka terlambat pencairannya maka kami menggunakan sebagian

uang iuran SPP terlebih dahulu, untuk menentukan prioritas

biasanya sebelum menggunakan anggaran kita mengecek yang

benar-benar di butuhkan itu yang akan dijadikan prioritas…”

Page 115: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

99

Menurut Matin dalam bukunya yang berjudul peran manajemen

pembiayaan pendidik dalam menentukan alokasi anggaran meliputi:

d) Inventarisasi Sumber Dana Pendidikan

Sumber dana pendidikan banyak macamnya, baik itu dari

pemerintah, dari masyarakat, dari orang tua siswa, maupun

bantuan dari negara lain. agar sumber dana tersebut dapat dengan

mudah digunakan ketika dibutuhkan dalam menentukan alokasi

anggaran pendidikan, maka data dan informasi tentang sumber

dana itu harus diinventarisasikan dengan baik.

Artinya, segala sumber dana pendidikan yang didapatkan

oleh sekolah, harus digunakan sebaik mungkin demi tercapainya

tujuan pendidikan. Pencatatan mengenai penerimaan dan

pengeluaran dana harus dilakukan secara rinci. Penggunaan dana

anggaran pun harus jelas, siapa saja yang menggunakan, dan

untuk apa dana digunakan.

(1) Sumber dana dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah

digunakan untuk mendukung kegiatan-kegiatan dibidang

pendidikan di daerah yang bersangkutan, baik untuk kegiatan

rutin maupun pembangunan.

(2) Sumber dana dari orang tua siswa berupa Sumbangan

Pembinaan Pendidikan (SPP), yang biasanya digunakan

untuk kegiatan rutin, namun saat ini SPP dari orang tua siswa

sudah tidak digunakan karena kebanyakan sekolah zaman

sekarang gratis, sebab mendapat bantuan dari pemerintah

pusat dan pemerintah daerah.

(3) Sumber dana dari bantuan negara lain berupa pinjaman dan

hibah, digunakan untuk membantu menunjang perwujudan

pembangunan pendidikan Indonesia.

Page 116: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

100

(4) Sumber dana dari masyarakat mempunyai perhatian besar dan

berkepentingan terhadap pengembangan bidang pendidikan

di Indonesia.

e) Mengalokasikan Anggaran Pendidikan

(1) Pengalokasian Dana atas Dasar Siswa

Cara pengalokasian dana atas dasar siswa dilakukan

berdasarkan atas perhitungan banyaknya siswa yang terdaftar.

Banyaknya siswa yang terdaftar bisa dihitung pada awal

tahun ajaran, pertengahan tahun ajaran, atau pada akhir tahun

ajaran.

(2) Pengalokasian Dana atas Dasar Guru

Dalam pengalokasian dana atas dasar guru perlu dperhatikan

bahwa karakteristik guru bermacam-macam. Ada guru

pendidikan dasar, menengah, dan tinggi. Hal ini sangat perlu

dipertimbangkan karena bisa berdampak negatif terhadap

rasio siswa.

(3) Pengalokasian Dana atas Dasar Ruang Belajar

Dana berupa modal dalam pendidikan sering dinyatakan

sebagai rata-rata pembuatan ruang belajar. Dengan demikian,

pengeluaran modal sering dialokasikan atas dasar jumlah

tertentu per ruang belajar.

(4) Pengalokasian Dana atas Dasar Tujuan Bobot Pendidikan

Suatu keragaman dalam jumlah uang yang dinyatakan per

satuan pendidikan dapat dipakai untuk mencapai tujuan-

tujuan yang berbeda. Angka bobot yang lebih besar dari satu,

berarti bahwa lebih banyak sumber dana yang harus

dialokasikan pada satuan pendidikan. Sedangkan angka bobot

yang kurang dari atau sama dengan satu maka sumber dana

yang harus dialokasikan untuk satuan pendidikan tersebut

dapat tetap tidak memerlukan penambahan atau bahkan

diturunkan jumlahnya.

Page 117: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

101

(5) Pengalokasian Dana atas Dasar Peningkatan Angka

Partisipasi

Angka partisipasi merupakan perbandingan antara jumlah

siswa terhadap anak usian sekolah pada suatu wilayah

tertentu. Ada dua angka partisipasi, yaitu Angka Partisipasi

Murni (APM) dan Angka Partisipasi Kasar (APK).

Pada umumnya angka partisipasi di daerah perkotaan

lebih tinggi daripada di pedesaan. Dalam kondisi seperti ini,

rumus pembiayaan yang semata-mata didasarkan kepada

keadaan siswa disekolah tidak dapat mengatasi

pembangunan pada wilayah-wilayah yang angka

partisipasinya rendah. Oleh sebab itu harus ada modifikasi

rumus.

(6) Pengalokasian Dana atas Dasar Peningkatan terhadap Rumus-

rumus Alokasi Keuangan

(7) Menentukan Skala Prioritas

Dalam menentukan skala prioritasada satu pola umum yang

digunakan sebagai pedoman, yaitu dengan melaksanakan lima

langkah kegiatan:

(a) Memeriksa, merumuskan, dan menjabarkan permasalahan;

(b) Menyusun kriteria untuk melakukan seleksi prioritas;

(c) Mengidentifikasi alternatif kebijaksanaan untuk mencapai

tujuan;

(d) Mengevaluasi alternatif kebijaksanaan; dan

(e) Menyusun prioritas kebijaksanaan

Menurut ibu sainah selaku bendahara di MTs Jam’iyyatul Khair bahwa

“...Penatausahaan Keuangan Pendidikan MTs Jam’iyyatul Khair

dalam penatausahaan setiap transaksi dicatat secara sistematis

selama satu periode tertentu di dalam buku yang disebut jurnal, yang

terlibat dalam pelaporan keuangan yaitu pimpinan yayasan, kepala

sekolah dan bendahara. setelah itu kita melaksanakan pembukuan

dengan melakukan mencatatan terlebih dahulu kemudian kita

Page 118: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

102

golongkan transaksi-transaksi keuangan tersebut, setiap

melaksanakan pasti ada kendala salah satunya dokumen yang tidak

lengkap jadi kita harus menunggu dokumen itu lengkap...”

Menurut matin dalam bukunya yang berjudul manajemen

pembiayaan pendidikan sistem penatausahaan keuangan pendidikan

diantaranya: Penatausahaan Keuangan Pendidikan

c) Pendataan dan Pelaporan Pelaksanaan Keuangan Pendidikan

(1) Mengidentifikasi dan Mengukur Data Keuangan Pendidikan

Dalam kegiatan ini, setiap transaksi pendidikan dicatat secara

kronologis dan sistematis selama satu periode tertentu di dalam

sebuah atau beberapa buku yang disebut jurnal. Tiap catatan

harus ditunjang oleh dokumen keuangan. Satuan pengukur yang

tepat digunakan adalah mata uang.

(2) Memproses Data Keuangan Pendidikan

Kegiatan ini mencakup pencatatan, pengelompokkan, dan

pengikhtisaran. Pencatatan transaksi adalah pengumpulan data

secara kronologis kemudian digolong-golongkan ke dalam

kategori tertentu agar penyajian dapat diringkaskan.

(3) Pelaporan Data Keuangan Pendidikan

Data keuangan pendidikan yang sudah dicatat, dikelompokkan,

dan diikhtisarkan harus dilaporkan kepada pihak-pihak yang

terkait. Pelaporan harus dilaksanakan sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku. Agar laporan keuangan

berguna dalam proses pengambilan keputusan, maka laporan

tersebut harus dianalisis dan diinterpretasikan.

(4) Pembukuan Pelaksanaan Anggaran Pendidikan

Pembukuan adalah kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan

teknis akuntansi yang melakukan pencatatan, penggolongan, dan

pengikhtisaran transaksi-transaksi keuangan. Akuntansi selain

melakukan pembukuan, juga melakukan pemeriksaan,

Page 119: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

103

penyusunan laporan keuangan, penafsiran laporan, dan lain

sebagainya

Menurut Ibu Sainah selaku bendahara di MTs Jam’iyyatul Khair bahwa

“…Pertanggungjawaban keuangan pendidikan di MTs Jam’iyyatul

Khair Penanggungjawab keuangan madrasah adalah kepala sekolah

dan bendahara semisal guru mengadakan kegiatan untuk siswa,

maka laporan kegiatannya dibuat sendiri oleh guru penyelenggara

kemudian diserahkan kepada bendahara atau kepala sekolah. karena

setiap pengeluaran madrasah kami kelola secara penuh, dan tidak

dikendalikan oleh yayasan, kendala saat pertanggungjawaban

keuangan yaitu terkadang tidak sesuai dengan yang direncanakan…”

Menurut matin dalam bukunya yang berjudul manajemen

pembiayaan pendidikan, pertanggungjawaban keuangan pendidikan adalah

salah satu aktivitas membuat laporan keuangan dari kegiatan pengelolaan

keuangan pendidikan yang disusun setelah semua bukti pengeluaran diuji

kebenarannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang

berlaku, dan disajikan untuk atasan langsung bendaharawan atau instansi

yang terkait.

b) Meneliti Keabsahan Bukti Pengeluaran

Sesuai dengan Surat Edaran No. SE-28/A/53/1991 tanggal 27

Februari 1991 dijelaskan bahwa bukti pengeluaran atas tagihan

kepada negara dapat diterima jika memenuhi ketentuan sebagai

berikut.

(1) Nama instansi/ satuan kerja/ proyek yang melakukan

pembayaran;

(2) Nama yang berhak menerima pembayaran;

(3) Uraian pembayaran;

(4) Jumlah uang yang dibayarkan;

(5) Tahun anggaran dan mata anggaran;

(6) Biaya materai dan tempel;

(7) NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak);

(8) Pembelian barang dengan nilai yang relatif kecil;

Page 120: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

104

(9) Coretan, hapusan, dan tindihan;

(10) Tanda tangan yang berhak menerima pembayaran;

(11) Tanda tangan lunas/ setuju dibayar; dan

(12) Bukti pengeluaran bentuk kwitansi, nota atau faktur

Menurut Ibu Sainah selaku bendahara di MTs Jam’iyyatul Khair bahwa

“...Pengawasan anggaran keuangan di MTs Jam’iyyatul Khair

biasanya kepala sekolah mengadakan pengawasan terhadap

penyusunan laporan keuangan sekolah, kemudian evaluasi yang

dilakukan untuk meningkatkan mutu pembiayaan madrasah yaitu

dilakukan setiap 6 bulan sekali agar perkembangan kondisi

keuangan sekolah dapat terpantau dengan baik. Pelaporan anggaran

pendidikan dilakukan dengan cara memberikan kuitansi atau nota-

nota sebagai tanda bukti kemudian kita serahkan kebagian keuangan

untuk direkap anggaran-anggaran keluar dalam satu file, laporan

keuangan yang sudah selesai dibuat kemudian kita evaluasi untuk di

nilai perkembangan atau tingkat keberhasilan program tertentu. dan

yang terlibat dalam pelaoran tersebut yaitu pimpinan yayasan,

kepala sekolah, bendahara dan guru yang bersangkutan…”

Menurut matin dalam bukunya yang berjudul manajemen

pembiayaan pendidikan

g) Pengawasan Melekat

Pengawasan melekat adalah pengawasan yang dilaksanakan

langsung oleh bawahannya, atau pengawasan terhadap kinerja

bawahan yang dilaksanakan oleh atasan langsung, bukan pihak

lain.

h) Pengawasan Fungsional

Pengawasan fungsional adalah pengawasan yang

dilaksanakan oleh aparat yang berfungsi sebagai pengawas.

Aparat fungsional yang melakukan pengawasan keuangan

dilingkungan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan ialah

Inspektora Jenderal Kemendikbud, Badan Pengawas Keuangan

dan Pembangunan (BPKP), Badan Pemeriksa Keuangan (BPK),

dan Tim Koordinasi Pengawasan yang dipimpin oleh Presiden.

i) Pengawasan Legislatif

Page 121: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

105

Pengawasan legislatif adalah pengawasan yang dilakukan

oleh badan legislative, yaitu Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)

terhadap pelaksanaan rencana dan program kerja pemerintah.

j) Pengawasan Masyarakat

Pengwasan masyarakat adalah pengawasan yang dilakukan

oleh anggota masyarakat, baik individu maupun kelompok

dengan cara melihat, memerhatikan, memonitor, menilai, dan

melaporkan pelaksanaan kegiatan suatu unit kerja.

k) Evaluasi Penggunaan Anggaran Pendidikan

Evaluasi penggunaan anggaran pendidikan adalah aktivitas

melakukan pengukuran untuk menilai perkembangan atau tingkat

keberhasilan pelaksanaan rencana dan program berdasarkan

kriteria tertentu.

l) Pelaporan Penggunaan Anggaran Pendidikan

Pelaporan penggunaan anggaran pendidikan merupakan

bagian dari sistem pengawasan yang memuat hasil-hasil

pelaksanaan rencana dan program pendidikan, masalah-masalah

dan hambatan-hambatan yang dihadapi, dan alternatif- alternative

yang digunakan untuk mengatasi permasalahan.

Secara garis besar, laporan penggunaan anggaran pendidikan

dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu: laporan pelaksanaan

proyek pembangunan yang terdiri atas laporan bulanan dan

laporan triwulan; dan laporan pelaksanaan tugas dan fungsi yang

terdiri atas laporan tengah tahunan dan laporan tahunan.

Dari teori diatas di kaitkan dengan hasil penelitian di MTs

Jam’iyyatul Khair sudah sesuai peraktek sistem penganggaran keuangan,

dari mulai sistem penganggaran pendidikan, sistem pelaksanaan anggaran,

menentukan alokasi anggaran, penatausahaan keuangan pendidikan,

pertanggungjawaban keuangan, dan pengawasan anggaran keuangan.

Page 122: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

106

Menurut menurut Jamaludin Usman dalam Jurnalnya yang berjudul

“Urgensi Manajemen Pembiayaan dalam Peningkatan Mutu Pendidikan

Madrasah”, pelaksanaan pendidikan dari suatu lembaga pendidikan tidak

lepas dari lima faktor pendidikan, dimana faktor yang satu dengan lainnya

saling melengkapi atau saling menunjang untuk menentukan berhasil

tidaknya lembaga itu dalam melaksanakan pendidikan sekaligus upaya

peningkatannya. adapun kelima faktor yang dimaksud adalah: tujuan, guru

(Pendidik), siswa, alat/ sarana prasarana, mengadakan kerjasama dengan

masyarakat atau pemerintah.58

Menurut Ibu Ratu Ifa Maftuchah sebagai wakil kurikulum di MTs

Jam’iyyatul khair menyatakan bahwa

“...Tujuan MTs Jam’iyyatul khair, sekolah harus memliki tujuan

dalam mengajar misalnya adanya perubahan tingkahlaku, sikap, dan

kepribadian peserta didik setelah mengalami proses pendidikan dan

pada akhirnya potensi, pengetahuan dan keterampilan dapat

berkembang. Kita bisa melihat dari bagaimana cara guru mengajar

agar peserta didik mudah memahami meteri tersebut biasanya guru

menggunakan metode mengajar yang bervariasi agar siswa mudah

memahaminya dan guru juga harus melibatkan pesrta didik dalam

kegiatan belajar kemudian guru juga menerapkan kedisiplinan dalam

belajar misalnya masuk kelas harus tepat waktu, sebelum belajar

harus membaca do’a terlebih dahulu, dan bagi siswa yang membawa

hp , hp nya harus di matikan. Semua guru sudah menyampaikan

materi sesuai dengan RPP…”59

Menurut Jamaludin Usman dalam jurnalnya Mutu suatu lembaga

pendidikan yang berjalan tanpa berpegang pada tujuan akan sulit mencapai

apa yang diharapkan untuk meningkatkan mutu pendidikan, sekolah harus

berpegang pada tujuan sehingga mampu menghasilkan output yang

berkualitas. Tujuan merupakan faktor utama yang harus dijadikan pedoman

dalam melaksanakan pendidikan nasional. Maupun tujuan yang lebih

sempit

58 Jamaludin Usman, Jurnal Urgensi Manajemen Pembiayaan dalam Peningkatan Mutu

Pendidikan Madrasah 59 Hasil wawancara dengan wakil kurikulum 20 Februari 2019

Page 123: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

107

Menurut Ibu Saenih selaku kepala sekolah di MTs Jam’iyyatul Khair

menyatakan bahwa

“…Semua guru sudah memahami teknis penyusunan silabus dan

RPP dan semua guru mampu menyelesaikan administrasinya di

setiap tahun ajaran. Pengawas selalu masuk ke kelas dalam 1 tahun

sekali untuk mengawasi guru mengajar, guru yang mengajar di MTs

Jam’iyyatul Khair sudah sesuai dengan bidang studynya dan absen

yang diterapkan bagi guru dan staff adalah absen SIMPATIKA.

sistem atau prosedur perekrutan tenaga pendidik dan kependidikan

di MTs Jam’iyyatul Khair yaitu berdasarkan jumlah calon guru yang

melamar di sekolah ini akan kami filter terlebih dahulu berdasarkan

kebutuhan yang ada, semisal saat ini sedang membutuhkan guru

mata pelajaran PAI, maka kami akan memanggil dan meminta calon

guru tersebut untuk praktek mengajar terlebih dahulu. begitupun

untuk calon guru mata pelajaran yang lainnya. kemudian,

disesuaikan juga dengan waktu kapan ia sanggup mengajar, apakah

mengajar di sekolah lain, dan sebagainya. dalam rangka peningkatan

kompetensi tenaga pendidik dan kependidikan, kami menginfokan

dan mengakomodir guru dan staf agar dapat mengikuti workshop

ataupun diklat yang diselenggarakan dalam tempo waktu dekat.

Kemudian, sewaktu-waktu sekolah juga mengadakan woskhop dan

diklat secara khusus yang bertujuan memfasilitasi guru dan staf agar

bisa lebih meningkat prestasi maupun kompetensinya. Dan hampir

setiap hari kami mengawasi guru dan staf, melalui absensinya,

kedisiplinannya, penampilannya, hingga cara mengajar dan

evaluasinya. kemudian, sekolah juga memberikan penghargaan

(reward) bagi guru dan staf yang memiliki prestasi pada saat

pembagian raport atau kenaikan kelas. Selanjutnya, bagi guru dan

staf yang dinilai kurang baik akan kami berikan teguran atau

punishment tertentu. Jadi, reward and punishment ini kami berikan

kepada guru dan staf dengan tujuan untuk peningkatan dan

perbaikan kompetensinya agar lebih baik di masa mendatang dan

seluruh guru juga mampu menyelesaikan administrasinya di tiap

tahun ajaran…”60

Menurut Jamaludin Usman dalam Jurnalnya Guru/Pendidik

merupakan faktor penentu dalam upaya peningkatan mutu pendidikan,

sebab gurulah yang merupakan penggerak utama dalam melaksanakan

kegiatan.

Menurut Ibu Ratu Ifa Maftuchah sebagai wakil kurikulum

menyatakan bahwa

60 Hasil wawancara dengan kepala sekolah 31 Juli 2019

Page 124: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

108

“...Siswa, sekolah memberikan beasiswa bagi siswa yang berprestasi

misalnya bebas dari biaya SPP, Sekolah selalu mambantu siswanya

untuk mengikuti perlobaan-perlombaan yang akan dilaksanakan

misalnya ditingkat, Kecamatan, tingkat HAB kemenag tangsel,

tingkat kemenag RI, dan tingkat MTs Sejabodetabek. pihak sekolah

dapat membatu mengembangkan bakat siswa dalam bidang

akademik atau non akademik misalnya siswa tertarik dengan

ekstrakurikuler kami sebagai guru memotivasi dan menyarankan

untuk mengikuti ekstrakulikuler tersebut agar siswa mendapatkan

nilai yang baik guru selalu mengulang-ngulang pelajaran gara

mudah di pahami siswa kemudian guru juga memberikan bimbel

kepada siswa sebelum mereka pulang sekolah…”

Menurut Jamaludin Usman dalam Jurnalnya Anak didik atau siswa

merupakan obyek dari pendidikan, sehingga mutu pendidikan yang akan

dicapai tidak akan lepas dengan ketergantungan terhadap kondisi fisik

tingkah laku dan minat serta bakat dari anak didik.

Menurut Ibu Saenih selaku kepala sekolah MTs Jam’iyyatul Khair

menyatakan bahwa

“...Jenis Sarana dan prasarana yang ada di MTs Jam’iyyatul Khair

diantaranya Ruang kepala sekolah, ruang wakasek, ruang guru,

ruang TU, ruang perpustakaan, ruang lab bahasa, ruang lab

komputer, kamar mandi kondisi sarana prasarana baik. Mengenai

sumber kepemilikan dan pengadaan sarana prasarana didapatkan

melalui 3 sumber, yaitu dari Biaya Operasional Sekolah (BOS),

Komite, dan infaq siswa. Kemudian, uang infaq siswa berfungsi

untuk pengadaan komputer dalam rangka UNBK karena dana

terbatas dan pencairan dana BOS juga suka terlambat maka pihak

sekolah membuat program wajib bagi setiap siswa memberikan

infak sebesar RP.1000 setiap harinya untuk pengadaan komputer

tersebut . sedangkan untuk pemeliharaan saranan prasarana pihak

sekolah mengefektifkan peran petugas kebersihan, menghimbau

kepada anak untuk menjaga sarana dan prasarana yang ada,

melakukan perbaikan terhadap Air Conditioner (AC) selama 3 bulan

sekali, mengecat kembali gedung sekolah tiap tahun ajaran baru,

membersihkan komputer tiap 1 bulan sekali. Terakhir, kami dari

pihak sekolah memantau dan merawat secara penuh keadaan sarana

dan prasarana yang ada di sekolah. dalam upaya meningkatkan mutu

sarana prasarana pihak sekolah biasanya mengadakan rapat setiap

bulan sekali, dengan mendengarkan laporan dari setiap bidang, lalu

melakukan tindakan-tindakan untuk melengkapi berbagai unsur

Page 125: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

109

yang belum lengkap di sekolah. Contohnya, penambahan sarana dan

prasarana, memperbaiki yang rusak, dan lain sebagainya…”

Menurut Jamaludin Usman dalam bukunya Alat pendidikan adalah

segala usaha atau tindakan dengan sengaja digunakan untuk mencapai

tujuan pendidikan. Sesuatu yang dapat memenuhi pencapaian tujuan

pendidikan dikategorikan sebagai alat pendidikan yaitu, sarana, prasaran

dan kurikulum.

Menurut Ibu Ratu Ifa Maftuchah selaku Wakil Kurikulum di MTs

Jam’iyyatul Khair menyatakan bahwa

“...Mengadakan kerjasama dengan masyarakat atau orang tua siswa,

biasanya kepala sekolah selalu melibatkan orang tua siswa dalam

mendudukung kegiatan belajar dan sekolah juga menjamin

keamanan lingkungan bagi siswa sehingga orang tua tidak perlu

merasa cemas. Tetapi terkadang ada sebagian orang tua siswa yang

sulit di ajak kerjasama misalnya sering terlambat membayar SPP,

namun orang tua siswa dan guru selalu bekerjasama untuk

memotivasi siswa dalam belajar. dan sekolah selalu melibatkan

masyarakat dalam kegiatan diantaranya kegiatan hari besar nasional,

kegiatan hari besar agama, upaya peningkatan kesehjateraan siswa,

bentuk kerjasama yang dirancang dengan masyarakat antara lain

permintaan sekolah kepada orang tua murid untuk berparsitipasi

sesuai dengan keperluan…”

Menurut Jamaludin Usman dalam Jurnalnya mengadakan kerjasama

dengan masyarakat dan pemerintah, kemajuan pendidikan adalah sedikit

banyak dipengaruhi oleh masyarakat termasuk orang tua siswa, sebab tanpa

adanya bantuan dan kesadaran dari masyarakat sulitnya kiranya

peningkatan mutu pendidikan itu akan terwujud. Sekolah dan masyarakat

merupakan dua kelompok yang tidak dapat dipisahkan antara satu dengan

yang lainnya. Mengingat hubungan antara sekolah dan masyarakat,

disekolah dibentuklah suatu organisasi BP3 (Badan Pembantu

Penyelenggara Pendidikan). hal ini dilakukan dengan jalan mengadakan

secara langsung dari orang tua siswa dan tokoh masyarakat, guna untuk

menyelesaikan masalah pendidikan (termasuk masalah siswa) dalam upaya

meningkatkan mutu pendidikan, khususnya bagi anak-anak mereka dengan

sekolah pada umumnya, pada lembaga pendidikan, dengan itu masyarakat

Page 126: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

110

akan bisa memberikan pemikiran yang bersifat materi atau biaya

penyelenggaraan pendidikan maupun bimbingan belajar bagi siswa untuk

membantu penyelengaraan pendidikan.

Dari teori di atas dikaitkan dengan hasil penelitian di MTs

Jam’iyyatul Khair sudah sesuai namun sarana prasarana masih kurang

lengkap.

Berdasarkan hasil penelitian maka penulis dapat menarik

kesimpulan bahwa Peran Manajemen Pembiayaan Pendidikan dalam

Meningkatkan Mutu Pendidikan mempunyai keterkaitan secara langsung

dalam menjalankan proses pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan

belajar peserta didik sehingga biaya pendidikan sangat penting dalam

meningkatkan mutu pendidikan.

dalam menunjang mutu pendidikan di MTs Jam’iyyatul Khair

pembiayaan pendidikan diharapkan mampu memenuhi kebutuhan peserta

didik sehingga menunjang peningkatan mutu pendidikan disekolah tersebut.

Berdasarkan penelitian di MTs Jam’iyyatul Khair sumber pembiayaan dari

orang tua dan dana bos, hal ini membuktikan bahwa untuk

menyelenggarakan pendidikan diperlukan serta peran pembiayaan

pendidikan dengan begitu akan mampu meningkatkan mutu pendidikan di

MTs Jam’iyyatul Khair

D. Keterbatasan penelitian

1. Sulitnya mendapat izin bertemu dengan bagian keuangan dan kepala

sekolah karena banyaknya kegiatan yang dilakukan oleh guru.

2. Data atau informasi yang di dapat peneliti tidak sepenuhnya di berikan

oleh pihak sekolah karen berkaitan dengan data pembiayaan madrasah

yang memang bersifat rahasia.

3. Sulit mencari informasi secara menyluruh

Page 127: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

111

111

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian di BAB IV maka penulis dapat menarik

kesimpulan bahwa Peran Manajemen Pembiayaan Pendidikan dalam

Meningkatkan Mutu Pendidikan di MTs Jam’iyyatul Khair di nilai belum

optimal hal ini dapat di lihat dari hasil wawancara dan observasi bahwa

penggunaan anggaran masih terbatas sehingga program-prgram yang akan

dilaksanakan tidak sesuai dengan apa yang di tetapkan, kemudian sarana

prasana masih kurang lengkap dan kurangnya kerja sama dengan

Masyarakat (Orang Tua Siswa) disebabkan sejauh ini masih banyak orang

tua siswa yang terlambat dalam membayar uang SPP sehingga terkadang

gaji tenaga pendidik dan kependidikan jadi terhambat,

B. IMPLIKASI

Ada beberapa implikasi yang perlu di perhatikan yaitu:

1. Implikasi Teoritis

Hasil Penelitian mengungkapkan bahwa Peran Manejemen

Pembiayaan Pendidikan sangat berpengaruh dalam meningkatkan mutu

pendidikan. hasil penelitian menunjukkan peran manajemen

pembiayaan pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam

meningkatkan mutu pendidikan apabila manajemen pembiayaan

pendidikan tidak di kelola sesuai dengan tahapan dan prosedur yang ada

maka kepala sekolah tidak akan mengerti dalam mengelola pembiayaan

sehingga akan berdampak pada mutu pendidikan.

2. Implikasi Praktis

a. Manajemen Pembiayaan Pendidikan

Implikasi penelitian ini untuk manajemen pembiayaan

pendidikan adalah jika kepala sekolah tidak mampu mengelola

pembiayaan pendidikan maka tujuan sekolah tidak akan tercapai

Page 128: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

112

112

karena pembiayaan pendidikan di sekolah tidak di kelola secara

maksimal.dan akanterdampak terhadap mutu pendidikan.

b. Mutu pendidikan

Implikasi penelitian ini adalah untuk mutu pendidikan

adanya keterkaitan antara mutu pendidikan dengan manajemen

pembiayaan pendidikan dengan mempetimbangkan kebutuhan

peserta didik, tenaga pendidik dan sarana prasarana dalam mencapai

tujuan pendidikan sehingga akan menghasilkan mutu pendidikan.

C. SARAN

Berdasarkan Hasil Penelitian ada beberapa saran yang diajukan

Kepada pihak-pihak terkait yaitu:

1. Bagi sekolah MTs Jam’iyyatul Khair

a. Perlu ditingkatkan lagi sarana dan prasarana yang masih kurang

lengkap agar siswa nyaman dalam kegiatan belajar

b. Melakukan komunikasi secara langsung terhadap pihak pemerintah

agar proses pencairan dana dapat berjalan dengan semestinya.

c. Perlu di tingkatkan lagi dalam pengawasan di sekolah

2. Bagi orang tua siswa

a. Orang tua siswa lebih peduli terhadap kewajiban membayar SPP

karena hal ini berkaitan dengan aktivitas dari operasional sekolah

b. Adanya keterbukaan antara orang tua siswa dengan pihak sekolah

supaya bisa menjalin kerjasama dalam meningkatkan kegiatan

pembelajaran

c. Harus ada kesadaran yang lebih dari orang tua siswa dalam

membayar SPP

3. Bagi peneliti lain;

a. Jika ingin meneliti tentang manajemen pembiayaan perlu persiapan

matang tentang materi dan tempat penelitian.

b. Harus mencari waktu yang tepat dengan responden agar tidak

terhambat dalam pengambilan data

Page 129: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

113

113

DAFTAR PUSAKA

Agus, Irianto. Pendidikan sebagai Investasi Pembangunan Suatu Bangsa,

Jakarta: Kencana, 2011

Asmuni, Konsep Mutu dan Total Quality Management (TQM) dalam

Dunia Pendidikan, Ta’dib Volume 18 Nomor 01 Juni 2013

Choirui Fuad Yusuf, Budaya Sekolah dan Mutu Pendidikan, Jakarta: Pena

Citrasatia 2008

Dedi, Supriadi. Satuan Biaya Pendidikan Dasar dan Menengah, Bandung:

PT. Rosdakarya, 2003

Deddy, Mulyana. Metodelogi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2010

Djam’an Satori, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung; Alfabeta, 2010

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Bandung: Sygma

Examedia Arkanleema, 2009

Di akses dari https://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen#cite_note-13

(Jum’at, 28 Agustus 2017, pukul 10:00 WIB)

Diakses melalui https://www.kompasiana.com/har_rangkuti/manajemen-

pembiayaan- pendidikan_54f67ce4a33311b07d8b4ddc

(Minggu 1 April 2018 Pukul 20.15 wib

Diakses melalui http://perpustakaan.unitomo.ac.id/repository/1129-4239-

1-PB.pdf

Senin,13 Agustus 2018. Pukul 20.08 wib

Diakses Melalui http://mr.mung.web.id/2015/04/8-standar-nasional-

pendidikan- menurut-BNSP.html

Senin 23 Agustus 2018, Pukul 21.2018 wib

Diakses Melalui https://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen#cite_note-13

Sabtu 20 Desember 2018, Pukul 20:49WIB

E.Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, Bandung: PT.Remaja

Page 130: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

114

Rosdakarya, 2006

Harsono, Pembiayaan Pendidikan Konsep Dasar Mikro Meso dan

Makro,Yogyakarta: Surajaya Press, 2008

Husaini Usman, Manajemen: Teori Praktik dan Riset Pendidikan, Jakarta:

Bumi Aksara, 2009,

Hasibuan Malayu, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Bumi

Aksara, 2000

Himpunan Peraturan Perundang-undangan Repubik Indonesia Guru dan

Dosen, (Bandung: Nuansa Aulia 2006), hlm.75

Indra , Bastian. Akuntansi Pendidikan, Yogyakarta: BPFE, 2015.

Jamaludin, Usman. Urgensi Manajemen Pembiayaan dalam

Meningkatkan Mutu Pendidikan Madrasah, Tadris Volume 11

Nomor 2 Desember, 2016.

Kamus Besar Bahasa Indonesia

Malayu, S.P. Hasibuan. Dasar-Dasar Perbankan, Jakarta: Bumi

Aksara,2004.

Matin, Manajemen Pembiayaan Pendidikan Konsep dan Aplikasinya,

Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2014.

M. Manulang, Dasar-dasar Manajemen, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1992.

Moh. Saifulloh dkk, Strategi Peningkatan Mutu di Sekolah, Jurnal Sosial

Humainora, Volume 5 Nomor 2012.

Nur, Nasution. Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Management),

Bogor: Ghalia Indonesia, 2005

Nanang Fattah, Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan, (Bandung: Remaja

Rosdakarya,

Ngainun Naim, Menjadi Guru Inspiratif memberdayakan dan mengubah

jalan hidup siswa, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009.

Suryadi, Manajemen Mutu Berbasis Sekolah, Bandung: PT. Sarana Panca

Page 131: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

115

Karya Nusa,2009.

Sugiono, Metodologi Penelitian Kualitatif R & D, Bandung: Alfabeta, 2006

Sri, Minarti. Manajemen Sekolah, Jogjakarta: AR-Ruzz Media, 2011

Sumber: Analisis Data Guru 2009, Ditjen PMPTK 2009 Delapan Standar

Nasional Pendidikann diharapkan Mengangkat kualitas

pendidikan di Indonesia, Diakses data Tanggal 10 Januari 2018

Syaiful Sagala, Kemampuan Profesional guru dan tenaga kependidikan,

Bandung: Alfabeta, 2009.

Siti Masruroh, Kompetensi Guru,

http://sitimasruroh.blgospot.com/2009/11/kompetensi-guru.html (diaskes

tanggal 15 mei 2018)

T. Hani Handoko, Manajemen, Yogyakarta: BPFE, 1999

Uhar, Saputra. Administrasi Pendidikan, Bandung: PT. Refika Aditama,

2010.

UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003

Pedoman Penulisan Skripsi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas

Islam Syarif Hidayatullah Jakarta Peraturan Pemerintah RI Nomor 48

Tahun 2008 Tentang Pendanaan Pendidikan

Peraturan Pemerintah RI Nomor 48 Tahun 2008 Tentang Pendanaan Pendidikan

Page 132: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

Lampiran 1

PEDOMAN DOKUMENTASI

Nama Sekolah : Mts Jam’iyyatul Khair

Alamat : Jalan.Wr.Supratman No.35 RT 002/06, Kelurahan Cempaka Putih,

Kecamatan Ciputat Timur, Tangerang Selatan.

No. Dokumentasi Keterangan

Ada Tidak ada

1 Profil Sekolah

2 Struktur Organisasi

3 Pelaksanaan Anggaran

4 Pelaporan Anggaran

5 Data Tenaga Pendidik dan

Kependidikan

6 Data Peserta Didik

7 Data Sarana Prasarana

Page 133: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

Lampiran 2

PEDOMAN OBSERVASI

Nama Sekolah : Mts Jam’iyyatul Khair

Alamat :Jalan.Wr.Supratman No.35 RT 002/06, Kelurahan Cempaka Putih,

Kecamatan Ciputat Timur, Tangerang Selatan.

Lembar Observasi

No Indikator Ada Tidak

Ada

Keterangan

1 Buku Kas Umum

2 Daftar Potongan-

Potongan

2 Daftar Gaji/

Honorarium

4 Buku Tabungan

5 Buku SPP .

6 Daftar Guru

7 Daftar Siswa

8 Ruang BK

9 Tempat Ibadah

10 Pos Penjaga

Sekolah

Page 134: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

Lampiran 3

PEDOMAN WAWANCARA

Sitem Penganggaran Pendidikan

4. Bagaimana sistem penganggaran di madrasah?

5. Siapa yang terlibat dalam penganggaran tersebut?

6. Bagaimana proses penganggaran di madrasah?

Pelaksanaan Anggaran

5. Apakah pelaksanaan anggaran sudah sesuai dengan peraturan?

6. Bagaimana cara menetukan besarnya anggaran?

7. Apakah ada hambatan saat melakukan anggaran?

8. Apakah sudah efektif penggunaan anggaran di madrasah?

Menentukan Alokasi Anggaran

6. Bagaimana cara menentukan alokasi anggaran?

7. Siapa yang terlibat dalam mengalokasikan anggaran?

8. Dari mana sumber dana tersebut?

9. Apakah dana bantuan operasional sekolah (BOS) turun tepat waktu?jika

tidak solusi apa yang diterapkan?

10. Bagaimana cara menentukan prioritas?

Penatausahaan Keuangan Pendidikan

5. Bagaimana penatausahaan keuangan pendidikan?

6. Siapa yang terlibat dalam pendataan dan pelaporan keuangan?

7. Bagaimana cara melaksanakan pembukuan anggaran?

8. Apakah ada kendala saat pembukuan tersebut?

Pertanggungjawaban Keuangan

4. Apakah setiap pengeluaran selalu dikendalikan oleh pimpinan?

Page 135: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

5. Siapa saja yang terlibat dalam mempertanggungjawabkan anggaran

pendidikan?

6. Apakah kendala dari pertanggungjawaban anggaran pendidikan?

Pengawasan Anggaran Keuangan

5. Bagaimana pelaksanaan pengawasan anggaran pendidikan di madrasah?

6. Evaluasi apa yang yang di lakukan untuk meningkatkan mutu pembiayaan

madrasah?

7. Bagaimana sistem pelaporan anggaran pendidikan?

8. Siapa yang terlibat dalam pelaporan tersebut?

Tujuan

1. Bagaiana cara guru dalam mengajar agar peserta didik mudah memahami

materi tersebut?

2. Apakah guru selalu melibatkan peserta didik dalam kegiatan belajar?

3. Apakah guru selalu menerapkan kedisiplinan dalam belajar?

4. Apakah semua guru menyampaikan materi pelajaran sesuai dengan RPP?

Tenaga Pendidik dan Kependidikan

1. Apakah semua guru sudah memahami penyusunan silabus dan RPP?

2. Apakah semua guru mampu menyelesakan administrasinya setiap tahun

ajaran?

3. Apakah pengawas selalu masuk ke kelas untuk mengawasi guru mengajar?

4. Apakah guru yang mengajar sudah sesuai dengan bidang studynya?

5. Bagaimana sistem absen yang diberlakukan bagi guru dan staff?

6. Apakah peran manajemen pembiayaan sudah maksimal di madrasah?

7. Berapa jumlah tenaga pendidik dan kependidikan yang ada di madrasah?

8. Bagaimana sistem atau prosedur perekrutan tenaga pendidik dan

kependidikan?

9. Upaya apa yang dilakukan sekolah untuk meningkatkan kompetensi

tenaga pendidik dan kependidikan?

Page 136: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

10. Bagaimana pengawasan yang dilakukan oleh pihak sekolah terhadap

kinerja tenaga pendidik dan kependidikan? Serta, bentuk reward and

punishment seperti apa yang diberikan kepada tenaga pendidik dan

kependidikan?

Sarana dan Prasarana

1. Apa jenis sarana prasarana yang ada di madrasah?

2. Bagaimana kondisi fisik sarana prasarana yang ada di madrasah?

3. Bagaimana sumber dari kepemilikian sarana prasarana?

4. Bagaimana pemeliharaan sarana prasarana ?

5. Apa kah ada petugas khusus dalam pemeliharaan sarana dan prasarana?

6. Cara apa yang dilakukan untuk meningkatkan mutu sarana prasarana?

7. Apakah pengawas sekolah selalu melakukan kontrol mutu?

Mengadakan Kerjasama dengan masyarakat

1. Apakah fasilitas sekolah sesuai yang diharapkan oleh orang tua siswa?

2. Apakah kepala sekolah melibatkan orang tua dalam mendukung kegiatan

belajar mengajar?

3. Apakah sekolah menjamin keamanan lingkungan bagi siswa?

4. Apakah guru dan orang tua siswa selalu bekerjasama dalam meningkatkan

motivasi kepada siswa?

5. Apakah masyarakat selalu dilibatkan dalam kegiatan di sekolah?

Siswa

1. Apakah sekolah memberikan beasiswa bagi siswa yang berprestasi?

6. Apakah siswa selalu tepat waktu dalam membayar uang SPP?

2. Apakah sekolah membantu siswa untuk mengikuti perlombaan yang sedang

diadakan?

3. Apakah sekolah membantu siswa dalam mengembangkan bakatnya di

bidang non akademik?

4. Apakah kepala sekolah memberikan dukungan dalam mengikuti berbagai

perlobaan?

Page 137: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

Lampiran 4

REKAP HASIL DOKUMENTASI

PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN DALAM MENINGKATKAN

MUTU PENDIDIKAN

DI MTS JAM’IYYATUL KHAIR

Nama Sekolah : Mts Jami’yyatul Khair

Alamat Sekolah : Jl. Wr.Supratan No.35 RT 002/06 Kelurahan Cempaka

Putih, Kecamatan Ciputat Timur, Tangerang selatan.

No. Dimensi Sumber Dokumen Keterangan

Ada Tidak Ada

1 Organisasi Profil Madrasah

Sejarah Madrasah

Visi, Misi, dan Tujuan

Struktur Organisasi

2 Pembiayaan Laporan Keuangan

Laporan Anggaran

Madrasah

Daftar Gaji Guru dan Staff

3 Sarana dan

Prasarana

Gedung Sekolah

Ruang kepala sekolah

Ruang Wakil Kepala Sekolah

Page 138: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

Ruang Guru

Ruang Tata Usaha

Ruang Kelas

Ruang UKS

Laboratorium Komputer

Perpustakaan

Lapangan Olahraga

Lab PAI

Tempat Ibadah -

Ruang UKS

Lab Bahasa

Koperasi -

Pos Penjaga Sekolah -

4 Pendidik dan

Kependidikan

Data Guru dan Staff

Data Peserta Didik

Adm. Guru

Kualifikasi Guru dan Staff

Kedisiplinan

Page 139: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

Lampiran 5

HASIL OBSERVASI

Nama Sekolah : Mts Jam’iyyatul Khair

Alamat :Jalan.Wr.Supratman No.35 RT 002/06, Kelurahan Cempaka Putih,

Kecamatan Ciputat Timur, Tangerang Selatan.

No Indikator Ada Tidak

Ada

Keterangan

1 Buku Kas Umum Buku kas umum

dipergunakan untuk

mencatat uang masuk

ke bendahara

2 Daftar Potongan-

Potongan

Daftar potongan-

potongan tidak

dipergunakan dalam

pembukan keuangan

2 Daftar Gaji/

Honorarium

Daftar gaji

dipergunakan untuk

mencatat gaji para

instructor rutin setiap

bulannya.

4 Buku Tabungan Buku tabungan

dipergunakan untuk

pemasukan keuangan.

5 Buku SPP Buku iuran SPP

dipergunakan untuk

mencatat pembayaran

iuran siswa tiap

bulannya.

Page 140: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

6 Daftar Guru Daftar guru untuk

mencatat jumlah

Pendidik dan Tenaga

Kependidikan di MTs

Jam’iyyatul Khair

7 Daftar Siswa Daftar siswa

dipergunakan untuk

mencatat jumlah siswa

di MTs Jam’iyyatul

Khair

8 Ruang BK Ruang BK tidak ada

karena dana belum

mencukupi

9 Tempat Ibadah Tempat ibadah tidak

ada karena melihat

tempat yang kurang

luas

10 Pos Penjaga

Sekolah

Pos penjaga sekolah

tidak ada karena dana

belum mencukupi

Page 141: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

Lampiran 6

Rencana Kegiatan dan Anggaran Madrasah (RKAM)

MTs Jam’iyyatul Khair

Tahun Ajaran 2019/2020

Pemasukan Pengeluaran

Nomor Sumber Dana Jml Nomor Uraian penggunaan / kegiatan Jml

Urut Kode Urut Kode

1 1.1 BOS Pusat 1 Pembiayaan pengembangan

perpustakaan

237 Siswa x

Rp. 1.000.000

237.000,000

1.1 Pembelian buku pelajaran

Pembelian buku piksi 2.500,000

1.2 Kegiatan dalam rangka peserta

didik baru

1.2.1 Pengadaan formulr

pendaftaran dan map

1.2.2 Pengadaan brosur dan spanduk

1.3 Kegiatan pembelajaran

ekstrakulikuler siswa

1.3.1 Transport pelatihan pramuka

Rp. 100.000x4 hr x 2 org x 8

bln

5.400.000

1.3.2 Transport pelatih marawis

Rp. 75.000 x 4 hari x 1 org x 8

bln

2.400.000

1.3.3 Transport pelatih saman

Page 142: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

Rp. 75.000 x 4 hari x 1 org x 8

bln

2.400.000

1.3.4 Transport pelatih bulutangkis

Rp. 75.000 x 4 hari x 1 org x 8

bln

2.400.000

1.3.5 Transport pelatih tenis meja

Rp. 75.000 x 4 hari x 1 org x 8

bln

2.400.000

1.3.6 Transport pelatih futsal

Rp. 100.000 x 4 hari x 1 org x

8 bln

3.200.000

1.3.7 Transport pelatih panahan

Rp. 100.000 x 4 hari x 1 org x

8 bln

3.200.000

1.3.8 Transport pelatih taekwondo

Rp. 100.000 x 4 hari x 1 org x

8 bln

3.200.000

1.3.9 Penanggungjawab ekskul

Rp. 75.000 x 4 hari x 6 org x 8

bln

14.000.000

1.4 Kegiatan Ulangan dan Ujian

1.4.1 Kegiatan Ulangan Semester

Ganjil

Rp. 50.000 x 236 siswa 11.800.000

Kegiatan Ulangan Semester

Genap

Rp. 50.000 x 156 siswa 7. 800.000

Page 143: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

1.5 Pembelan Bahan-bahan

habis pakai

1.5.1 ATK (Kantor)

Rp. 150.000 x 12 bln 1.800.000

1.6 Langganan Daya dan Jasa

1.6.1 Jasa Listrik

Rp. 1.000.000 x 12 bln 12.000.000

1.6.2 Jasa Internet

Rp, 450.0000 x 12 bln 5.400.000

1.7 Perawatan dan Pengadaan

Sarana Madrasah

1.7.1 Pengadaan Infokus 10.000.000

1.7.2 Printer Rp. 2.800.000 2.800.000

1.8 Pembayaran Honorarium

bukan guru PNS dan Tenaga

Kependidikan bukan PNS

1.8.1 Honor Guru Non PNS

Rp. 30.000 x 166 Jam = Rp.

4.800.000 x 12 bln

59.760.000

1.8.2 Honor Tenaga Kependidikan

Rp. 3.250.0000 x 12 bln 39.000.000

1.8.3 Honor Kepala Perpustakaan

Rp. 1.000.000 x 12 bln 12.000.000

1.8.4 Honor Petugas Kebersihan

Rp. 1.500.000 x 12 bln 18.000.000

1.8.5 Honor Satpam

Page 144: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

Rp. 500.000 x 12 bln 6.000.000

1.8.6 Honor Operator

Rp. 200.000 x 12 bln 2. 400.000

1.8.7 Pengembangan Profesi Guru

dan Tenaga Kependidikan

1.8.8 Transport MGMP, Pelatihan,

Seminar

Rp. 100.000 x 10 org x 4 x 3.000.000

1.8.9 Pembiayaan Pengelolaan

BOS

1.8.1

0

Insentif Pengelolan Dana BOS

Rp. 200.000 x 12 bl 2.400.000

1.8.1

1

Transport Pengambilan dana

BOS

Rp. 100.000 x 2 tahap 240.000

Jumlah 237.000.000 Jumlah 237.000.000

2 Dana Komite 2 2.1 Transport Guru TT dan Tenaga

Kependidikan

1.1 Iuran Orang

Tua

Rp. 3.720.000 x 12 bln 44.640.000

Rp.100.000 x

167 siswa x1

bulan

16.700.000

2.2 Uang Makan Guru dan

Ketenaga Kependidikan

Rp. 25.000 x 240 hr x 12 bln 72.000.000

1.2 Iuran Orang

Tua

2.5 Tunjangan Tenaga

Kependidikan

Page 145: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

Rp. 150.000 x

237 siswa x 11

bulan

391.050.000

Rp. 3.750.000 x 12 bln 45.000.000

2.6 Tunjangan Pengabdian

1.3 Iuran Orang

Tua

Rp. 314.000 x 12 bln 3.768.000

Rp.150.000 x

70 siswa x 1

bln

10.500.000

2.7 Tunjangan Fungsional

Rp. 675.000 x 12 bln 8.100.000

2.8 Honor PKM. Kepala Bidang

Rp. 300.000 x 2 org x 12 7.200.000

2.9 Honor Pembina OSIS

Rp. 200.000 x 1 org x 12 2.400.000

2.10 Honor Wali Kelas

Rp. 150.000 x 9 org x 12 bl 16.200.000

2.11 Pembina Upacara

Rp. 20.000 x 2 x 12 480.000

2.12 Honor Piket Guru

Rp. 15.000 x 10 = Rp. 600.000

x 12 bl

7.200.000

2.13 Transport PNS

Rp. 150.000 x 6 org x 12 10.800.000

2.14 Tahfiz

Rp. 5.000 x 39 hr Rp. 195.000

x 12 bln

2.340.000

Page 146: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

2.15 Komite dan Mantan Kepala

Rp. 700.000 x 12 bln 8.400.000

2.16 Kegiatan Sosial

Rp. 300.000 x 12 bulan 3.600.000

2.17 Transport Rapat Guru

Rp. 25.000 x 20 org x 12 6.000.000

2.18 Konsumsi Rapat

Rp. 20.000 x 20 orang x 12

bulan

4.800.000

2.19 Transport Dinas Kepala

Sekolah

Rp. 250.00 x 12 3.000.000

2.20 Transport TU ke KKM dan

Kemenag

Rp. 50.000 x 24 bln 1.2.000.000

2.21 Supervisi

Rp. 300.000 x 6 bulan 1.800.000

2.22 Setor Yayasan

Rp. 500.000 x 12 bulan 6.000.000

2.23 Pembuangan Sampah

Rp. 500.000 x 12 bulan 6.000.000

2.24 Satpol PP

Rp. 50.000 x 12 bln 600.000

2.25 ATK (Kantor)

Rp. 450.000 x 12 bln 5.400.000

Page 147: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

2.26 Tunjangan ke 13 7.000.000

2.27 Reward 3.000.000

2.28 Perbaikan Sarana 15.000.000

2.29 Kegiatan Raker 10.000.000

2.30 Konsumsi Harian/Aqua 3.772.000

2.31 THR dan Bingkisan 25.000.000

2.32 Tunjangan Pensiun Rp. 50.000

x 10 x 12

6.000.000

2.33 Program Pembinaan Ibadah

Kelas VII (Q.SMART)

17.600.000

2.34 Program Studi Komparatif 4.000.000

2.35 Pembayaran Tanah 60.000.000

Jumlah 418.250.000 Jumlah 418.250.000

III 3.1 Ekstra

Kulikuler/

Osis

III Kegiatan Kesiswaan

Rp. 200.000.,-

x 167 siswa

33.400,000

3.1 Keagamaan/

PHBI/Muharom/PHBN

7.400.000

3.2 Kegiatan Osis/LDK 9.000.000

Eskul dan Osis 3.3 Kegiatan Pramuka (Kemping) 10.000.000

Rp. 300.000 x

70 siswa

21.000.000

3.4 Kegiatan Olimpiade/OSSO 10.000.000

3.5 Kegiatan Lomba-lomba/

Kebersihan kelas

2.000.000

3.6 Kegiatan Pesantren Ramadhan 3.000.000

Page 148: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

3.7 Kegiatan Muhasabah/

Kiamullail

4.000.000

3.8 ATK OSIS 2.000.000

3.9 Pembelian Baju Saman dan

Marawis

7.000.000

Jumlah 54.400.000 Jumlah 54.400.000

IV 4.1 Penerimaan

Lainnya

IV 4.1.1 Buku Paket

- Buku Paket Rp. 700.000x237 siswa 165.900.000

Rp.

700.000x237

siswa

165.900.000

4.1.2

Jumlah 165.900.000 Jumlah 165.900.000

4.2 Infaq

Bangunan

Infaq dari

PPDB Rp.

600.000.-x 60

siswa

36.000.000 4.2.1 Pembayaran Tanah 56.700.000

Infaq dari

PPDB Rp.

400.000,- x 10

siswa

4.000.000

Infaq dari

kelas VIII dan

IX Rp.

100.000 x 167

siswa

16.700.000

Jumlah 56.700.000 Jumlah 56.700.000

4.3 Seragam 4.3 Seragam

Page 149: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

Rp. 650.000,-x

70 siswa

45.500.000

4.3.1 Rp. 650.000,- x 70 siswa 45.500.000

Jumlah 45.500.000 Jumlah 45.500.000

4.4 Buku, Raport,

Sampul,

Asuransi, Foto

4.4.1 Buku Raport, sampul,

Asuransi, Foto, buku guru,

RPP

Rp. 300.000,-

x70 siswa

21.000.000

Rp. 300.000,-x70 siswa 21.000.000

4.5 MPLM 4.4.2 MPLM

Rp. 100.000 x

70 siswa

7.000.000

Rp. 100.000x70 siswa 7.000.00

Jumlah 28.000.00 Jumlah 28.000.000

4.6 SEMESTER 4.6

Semester 1 Rp.

200.000,-x237

47.400.000

Semester 1 Rp. 200.000,-x 237 47.400.000

Semester II

Rp.250.000x1

57

39.250.000

Semester II Rp. 250.000x 157 39.250.000

Jumlah 86.650.000 Jumlah 86. 650.000

4.7 Kegiatan

OPL

4.7 Kegiatan OPL

Rp. 500.00.-

x87 siswa

43.500.000 Rp. 500.000.-x88 siswa 43.500.000

Jumlah 43.500.000 Jumlah 43.500.000

4.8 Kegiatan

Akhir Tahun

Kelas IX

4.8 Kegiatan Akhir Tahun Kelas

IX

Page 150: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

Rp.3.300,00- x

80 siswa

264.00.000

4.8.1 Operasional/ Administrasi

Ujian

Rp. 345.000,- x 80 siswa 27.600.000

4.8.2 Buku Panduan UN dan

UAMBN

Rp. 230.000.000,-x 80 siswa 18.400.000

4.8.3 Kegiatan Praktek dan Smt

Genap

Rp.175.000,- x 80 Siswa 14.000.000

4.8.4 Kegiatan Try Out

Rp. 150.000,- x 80 siswa 12.000.000

4.8.5 Kegiatan UAM

RP. 175.000,- X 80 siswa 14.000.000

4.8.6 Kegiatan UAMBK

Rp.200.000,-x 80 siswa 16.000.000

4.8.7 Kegiatan UNBK

Rp.275.000,- x 80 siswa 22.000.000

4.8.8 Pembinaan UNBK dan

UAMBK

Rp.200.000,- x 80 siswa 16.000.000

4.8.9 Perpisahan Keluar/Jalan-jalan

Rp.1.200.000,- x 80 siswa 96.000.000

4.8.1

0

Perpisahan disekolah

Rp.150.000,- x 80 siswa 12.000.000

Page 151: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

4.8.1

1

Insentif Guru dan Kepanitiaan

Rp. 175.000,- x 80 siswa 14.000.000

4.8.1

2

Yayasan Rp. 25.000 x 80 siswa 2.000.000

Jumlah 264,000,000 Jumlah 264.000.000

Jumlah 1,313,250,000 Jumlah 1.313,250,00

0

Page 152: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

Lampiran 7

Hasil Wawancara

Informasi : Sainah

Jabatan : Bendahara

Hari / Tanggal : 29 – 30 Juli 2019

Waktu : 09.30

Tempat : Mts Jami’yyatul Khair

Sitem Penganggaran Pendidikan

1. Bagaimana sistem penganggaran pendidikan di madrasah? menggunakan

sitem LIB karena pihak sekolah biasanya membuat list terlebih dahulu kira-

kira jenis barang apa yang sedang dibutuhkan untuk penyelenggaraan

pendidikan dan biaya yang dianggarkan sesuai dengan harga barang-barang

yang dibutukan, setelah itu membuat rencana anggaran keuangan madrasah

(RKAM)

2. Siapa yang terlibat dalam penganggaran tersebut?

yang terlibat dalam penganggaran Pimpinan yayasan, kepala sekolah, guru,

komite, dan bendahara

3. Bagaimana proses penganggaran di madrasah?

biasanya pihak sekolah membuat list kebutuhannya untuk selama periode

tertetu setelah itu meminta persetujuan dari bagian keuangan.

Pelaksanaan Anggaran

1. Bagaimana sistem pelaksanaan anggaran di madrasah?

Sitem anggaran biasanya kita lakukan setelah anggaran itu disetujui dan

cairkan kemudian kita langung menggunakannya untuk kebutuhan yang pada

saat itu sedangkan dibutukan.

2 Apakah pelaksanaan anggaran sudah sesuai dengan peraturan?

Page 153: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

Ya sejauh ini kami sudah melaksanakan anggaran sesuai dengan ketentuan

yang berlaku..

3 Apakah ada hambatan saat melakukan anggaran?

Hambatan pasti ada terutama dari segi dana, karena dana operasional sekolah

(BOS) pencairannya suka terlambat padahal dana tersebut sedang kita

butuhkan

4 Apakah sudah efektif penggunaan anggaran di madrasah?

Sudah efektif dan sesuai dengan RKAM yang telah disusun sebelumnya

4. Bagaimana cara menentukan besarnya anggaran?

Besarnya anggaran bisa dilihat dari jenis barang yang diperlukan

Menentukan Alokasi Anggaran

1. Bagaimana cara menentukan alokasi anggaran?

Biasanya untuk mengaloksikan dana anggaran kita hitung dulu berdasarkan

kebutuhan dan memperhitungkan jumlah anggaran yang diperlukan untuk

perencanaan jangka panjang.

2 Siapa yang terlibat dalam mengalokasikan anggaran? Semua pihak sekolah

terlibat karena sebelum kita mengalokasikan anggaran tersebut kita

mengadakan rapat terdahulu.

3 Dari mana sumber dana tersebut?

Dari orang tua siswa dan dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

Sumbangan dari orang tua siswa berupa sumbangan pembinaan pendidik

(SPP) biasanya digunakan untuk kegiatan rutin

4 Apakah dana bantuan operasional sekolah (BOS) turun tepat waktu?jika

tidak solusi apa yang diterapkan?

Terkadang dana bos suka terlambat pencairainnya sehingga program yang kita

jalankan kurang maksimal, solusi yang di terapkan ya kita menggunakan uang

yang ada terlebih dahulu misalnya kita menggunakan uang SPP dari siswa.

Page 154: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

5 Bagaimana cara menentukan prioritas? Biasanya kita mengecek yang benar-

benar di butuhkan itu yang akan dijadikan prioritas

Penatausahaan Keuangan Pendidikan

1 Bagaimana penatausahaan keuangan pendidikan?

Setiap transaksi dicatat secara sistematis selama satu periode tertentu di

dalam buku yang disebut jurnal

2 Siapa yang terlibat dalam pendataan dan pelaporan keuangan? Pimpinan

yayasan, Kepala sekolah, dan bendahara

3 Bagaimana cara melaksanakan pembukuan anggaran?

Dalam melaksanakan pembukuan kita melakukan mencatatan terlebih dahulu

kemudian kita golongkan transaksi-transaksi keuangan

4 Apakah ada kendala saat pembukuan tersebut?

Ada, terkadang ada dokumen yang tidak lengkap jadi kita harus menunggu

sampai dokumen itu lengkap.

Pertanggungjawaban Keuangan

1 Apakah setiap pengeluaran selalu dikendalikan oleh pimpinan?

Setiap pengeluaran madrasah kami kelola secara penuh, dan tidak

dikendalikan oleh yayasan

2. Siapa yang bertanggungjawab dalam pelaksanaan pembiayaan di madrasah?

Penanggungjawab keuangan madrasah adalah kepala sekolah dan bendahara.

Semisal guru mengadakan kegiatan untuk siswa, maka laporan kegiatannya

dibuat sendiri oleh guru penyelenggara kemudian diserahkan kepada

bendahara atau kepala sekolah.

3. Apakah kendala dari pertanggungjawaban anggaran pendidikan?

Terkadang tidak sesuai dengan yang direncanakan.

Pengawasan Anggaran Keuangan

1 Bagaimana pelaksanaan pengawasan anggaran pendidikan di madrasah?

Page 155: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

Biasanya kepala sekolah mengadakan pengawasan terhadap penyusunan

laporan keuangan sekolah

2 Evaluasi apa yang yang di lakukan untuk meningkatkan mutu pembiayaan

madrasah?

Evaluasi dilakukan setiap 6 bulan sekali agar perkembangan kondisi keuangan

sekolah dapat terpantau dengan baik

3 Bagaimana pelaporan anggaran pendidikan?

Pelaporan keuangan dilakukan dengan cara memberikan kuitansi atau nota-

nota sebagai tanda bukti kemudian kita serahkan kebagian keuangan untuk

direkap anggaran-anggaran keluar dalam satu file

4 Siapa yang terlibat dalam pelaporan tersebut?

Yang terlibat dam membuat laporan anggaran yaitu bagian keuangan, kepala

sekolah, dan guru yang bersangkutan

Page 156: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

Hasil Wawancara

Informasi : Ratu Ifa Maftuchah, S.Ag

Jabatan : Wakil Bidang Kurikulum

Hari / Tanggal : 20 Februari 2019

Waktu : 10.25

Tempat : Mts Jami’yyatul Khair

Tujuan

1. Bagaiana cara guru dalam mengajar agar peserta didik mudah memahami

materi tersebut?

Biasanya saya menggunakan metode mengajar yang bervariasi misalnya

memberikan pertanyaan kepada siswa bergiliran, membuat kelompok, dan

praktek langsung agar materi yang di pelajari mudah di pahami siswa

2. Apakah guru selalu melibatkan peserta didik dalam kegiatan belajar?

Ya saya biasanya kalau mengajar selalu melibatkan peserta didik, agar

peserta didik tidak mudah mengantuk

3. Apakah guru selalu menerapkan kedisiplinan dalam belajar?

Iya selalu misalnya masuk kelas harus tepat waktu, sebelum belajar harus

dimulai harus membaca Do’a terlebih dahulu dan bagi siswa yang

membawa HP, Hp nya harus di matikan.

4. Apakah semua guru menyampaikan materi pelajaran sesuai dengan RPP?

Iya sudah karena memang di sini guru di wajibkan dalam menyampakan

materi sesuai harus dengan RPP

Page 157: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

Hasil Wawancara

Informasi : Saenih, S.Ag

Jabatan : Kepala Sekolah

Hari / Tanggal : 31 Juli 2019

Waktu : 09.40 Wib

Tempat : Mts Jami’yyatul Khair

Pendidik dan kependidikan

1. Apakah semua guru sudah memahami penyusunan silabus dan RPP?

Ya, hampir seluruh guru memahami teknik menyusun silabus dan RPP

2. Apakah semua guru mampu menyelesakan administrasinya setiap tahun

ajaran?

Ya mampu, seluruh guru mampu menyelesaikan administrasinya di tiap

tahun ajaran. Hal ini dapat dibuktikan lewat dokumen terlampir.

3. Apakah pengawas selalu masuk ke kelas untuk mengawasi guru mengajar?

Ya, pengawas selama 1 tahun sekali masuk ke kelas untuk mengawasi

bagaimana cara guru mengajar

4. Apakah guru yang mengajar sudah sesuai dengan bidang studynya?

Ya tentu, guru-guru yang direkrut oleh sekolah adalah guru yang mampu

mengajar dalam bidang studi yang dibutuhkan.

5. Bagaimana sistem absen yang diberlakukan bagi guru dan staff?

Sistem absen yang digunakan oleh guru dan staf adalah absen SIMPATIKA,

yaitu dengan mengisi kehadiran secara online.

6. Berapa jumlah tenaga pendidik dan kependidikan yang ada di madrasah?

Data terlampir

7. Bagaimana sistem atau prosedur perekrutan tenaga pendidik dan

kependidika?

Page 158: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

Berdasarkan jumlah calon guru yang melamar di sekolah ini akan kami filter

terlebih dahulu berdasarkan kebutuhan yang ada, semisal saat ini sedang

membutuhkan guru mata pelajaran PAI, maka kami akan memanggil dan

meminta calon guru tersebut untuk praktek mengajar terlebih dahulu.

Begitupun untuk calon guru mata pelajaran yang lainnya. Kemudian,

disesuaikan juga dengan waktu kapan ia sanggup mengajar, apakah

mengajar di sekolah lain, dan sebagainya.

8. Upaya apa yang dilakukan sekolah untuk meningkatkan kompetensi tenaga

pendidik dan kependidikan?

Dalam rangka peningkatan kompetensi tenaga pendidik dan kependidikan,

kami menginfokan dan mengakomodir guru dan staf agar dapat mengikuti

workshop ataupun diklat yang diselenggarakan dalam tempo waktu dekat.

Kemudian, sewaktu-waktu sekolah juga mengadakan woskhop dan diklat

secara khusus yang bertujuan memfasilitasi guru dan staf agar bisa lebih

meningkat prestasi maupun kompetensinya.

9. Bagaimana pengawasan yang dilakukan oleh pihak sekolah terhadap

kinerja tenaga pendidik dan kependidikan? Serta, bentuk reward and

punishment seperti apa yang diberikan kepada tenaga pendidik dan

kependidikan?

Hampir setiap hari kami mengawasi guru dan staf, melalui absensinya,

kedisiplinannya, penampilannya, hingga cara mengajar dan evaluasinya.

Kemudian, sekolah juga memberikan penghargaan (reward) bagi guru dan

staf yang memiliki prestasi pada saat pembagian raport atau kenaikan

kelas. Selanjutnya, bagi guru dan staf yang dinilai kurang baik akan kami

berikan teguran atau punishment tertentu. Jadi, reward and punishment ini

kami berikan kepada guru dan staf dengan tujuan untuk peningkatan dan

perbaikan kompetensinya agar lebih baik di masa mendatang.

Page 159: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

Hasil Wawancara

Informasi : Saenih, S.Ag

Jabatan : Kepala Sekolah

Hari / Tanggal : 31 Juli 2019

Waktu : 10.10 Wib

Tempat : Mts Jami’yyatul Khair

Sarana dan Prasarana

1. Apa jenis sarana prasarana yang ada di madrasah?

Ruang kepala sekolah, ruang wakasek, ruang guru, ruang TU, ruang

perpustakaan, ruang lab bahasa, ruang lab komputer, lab PAI, kamar mandi..

2. Bagaimana kondisi fisik sarana prasarana yang ada di madrasah?

Kondisi fisik sarana dan prasarana tercatat di daftar inventaris sekolah.

3. Bagaimana sumber dari kepemilikian sarana prasarana?

Sumber kepemilikan dan pengadaan sarana prasarana didapatkan melalui 3

sumber, yaitu dari Biaya Operasional Sekolah (BOS), Komite, dan infaq

siswa. Kemudian, uang infaq siswa berfungsi untuk pengadaan komputer

dalam rangka UNBK karena dana terbatas dan pencairan dana BOS juga

suka terlambat maka pihak sekolah membuat program wajib bagi setiap

siswa memberikan infak sebesar RP.1000 setiap harinya untuk pengadaan

komputer tersebut

4. Bagaimana pemeliharaan sarana prasarana ?

Mengefektifkan peran petugas kebersihan, menghimbau kepada anak untuk

menjaga sarana dan prasarana yang ada, melakukan perbaikan terhadap Air

Conditioner (AC) selama 3 bulan sekali, mengecat kembali gedung sekolah

tiap tahun ajaran baru, membersihkan komputer tiap 1 bulan sekali.

Terakhir, kami dari pihak sekolah memantau dan merawat secara penuh

keadaan sarana dan prasarana yang ada di sekolah

Page 160: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

5. Apa kah ada petugas khusus dalam pemeliharaan sarana dan prasarana?

Ada, kami memiliki office boy sebanyak 2 orang yang bertugas untuk

merawat dan memelihara sarana dan prasarana sekolah.

6. Cara apa yang dilakukan untuk meningkatkan mutu sarana prasarana?

Cara apa yang dilakukan untuk Melalui rapat yang dilaksanakan setiap

bulan sekali, dengan mendengarkan laporan dari setiap bidang, lalu

melakukan tindakan-tindakan untuk melengkapi berbagai unsur yang belum

lengkap di sekolah. Contohnya, penambahan sarana dan prasarana,

memperbaiki yang rusak, dan lain sebagainya.

7. Apakah pengawas sekolah selalu melakukan kontrol mutu?

Ada dua kategori pengawas, di antaranya pengawas yayasan dan pengawas

Kemenag. Pengawas yayasan datang mengawas dalam waktu yang tidak

bisa ditentukan (temporer), kemudian pengawas Kemenag datang setiap 3

bulan sekali

Page 161: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

Hasil Wawancara

Informasi : Ratu Ifa Maftuchah, S.Ag

Jabatan : Wakil Kurikulum

Hari / Tanggal : 20 Maret 2019

Waktu : 10.15 Wib

Tempat : Mts Jami’yyatul Khair

Mengadakan Kerjasama dengan masyarakat

1. Apakah kepala sekolah melibatkan orang tua dalam mendukung kegiatan

belajar mengajar?

2. Apakah sekolah menjamin keamanan lingkungan bagi siswa?

Iya, sekolah menjamin keamanan bagi siswa sehingga orang tua tidak

perlu merasa cemas

3. Apakah siswa selalu tepat waktu dalam membayar uang SPP?

Tidak, ada sebagian siswa yang suka telat dalam membayarkan uang SPP

biasanya kita membuat surat peringatan buat orang tua siswa yang

membayar uang SPP nya telat, kalau tidak kita cek langsung kerumahnya

kalau seandainya keluarganya kurang mampu kita memberikan keringanan

yaitu menggeratiskan uang SPP bagi siswa kurang mampu tersebut

4. Apakah guru dan orang tua siswa selalu bekerjasama dalam meningkatkan

motivasi kepada siswa?

Ya guru dan orang tua siswa selalu bekerja sama untuk memotivasi siswa

dalam belajar.

5. Apakah masyarakat selalu dilibatkan dalam kegiatan di sekolah? ya selalu,

misalnya kegiatan hari besar nasional, kegiatan hari besar agama, upaya

peningkatan kesehjateraan siswa, bentuk kerjasama yang dirancang

dengan masyarakat antara lain permintaan sekolah kepada orang tua murid

untuk berparsitipasi sesuai dengan keperluan

Page 162: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

Hasil Wawancara

Informasi : Ratu Iffa Maftuchah, S.Ag

Jabatan : Wakil Kurikulum

Hari / Tanggal : 25 Maret 2019

Waktu : 09.50 Wib

Tempat : Mts Jami’yyatul Khair

Siswa

1. Apakah sekolah memberikan beasiswa bagi siswa yang berprestasi?

Ya, sekolah mmemberikan beasiswa kepada siswa yang berprestasi yaitu

bebas dari biaya SPP

2. Apakah sekolah membantu siswa untuk mengikuti perlombaan yang sedang

diadakan?

Sekolah selalu mambantu siswanya untuk mengikuti perlobaan-perlombaan

yang akan dilaksanakan misalnya ditingkat, Kecamatan, tingkat HAB

Kemenag Tangsel, Tingkat Kemenag RI, dan Tingkat Mts Sejabodetabek.

3. Apakah sekolah membantu siswa dalam mengembangkan bakatnya di

bidang non akademik?

Iya sebisa mungkin kami semua guru berusaha mengembangkat bakat siswa

di non akademis, misalnya siswa tertarik dengan ekstrakurikuler kami

sebagai guru memotivasi dan menyarankan untuk mengikuti ekstrakulikurer

tersebut.

4. Apakah kepala sekolah memberikan dukungan dalam mengikuti berbagai

perlobaan? Saya selalu memberikan dukungan kepada siswa dalam

mengikuti perlombaan untuk melatih kemampuan mereka masing-masing

5. Bagaimana cara sekolah agar siswa mendapatkan nilai yang baik? Saya

selalu mengulang-ngulang pelajaran supaya siswa mudah memahami, dan

Page 163: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

guru juga suka memberikan bimbel kepada siswa-siswa sebelum mereka

pulang sekolah.

Page 164: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

Lampiran 8

Data Tenaga Pendidik

No. Nama Jenis kelamin Status

PNS Non PNS

1 Saenih,S,Ag Perempuan Non PNS

2 Ratu Ifa Maftuchah,

S.Ag

Peremuan PNS

3 Syamsiyah Perempuan Non PNS

4 Dra. Romlah Perempuan PNS

5 Siti Khairunnisa, SP Perempuan Non PNS

6 Sarim, S.Pd.I Laki-Laki Non PNS

7 Mualifatul Istianah,

S.Pd.I

Perempuan PNS

8 Dra. Rosyidah Perempuan PNS

9 Edeh Misrohah, S.Pd.I Perempuan PNS

10 Amelia, S.Pd Perempuan Non PNS

11 Eko Cahyono Laki-Laki Non PNS

12 Rina Marlina, S.Pd Perempuan Non PNS

13 Rahmatullah, S.Pd Laki-Laki Non PNS

14 Syifa Anisa, S.Pd Perempuan Non PNS

15 Sainah , S.Pd.I Perempuan Non PNS

16 Azmi Amrullah Laki-Laki Non PNS

Page 165: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

17 Ahmad Laki-laki Non PNS

18 Abdurahman Laki-laki Non PNS

19 Nunung, HM.SH Perempuan Non PNS

20 Eko Susyanti, S.Pd Perempuan PNS

21 Nadih Laki-laki Non PNS

Page 166: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

Lampiran 9

Data Peserta Didik

No. Angkatan Jenis Kelamin Total

Laki-laki Perempuan

1 2017/2018 120 110 230 siswa

2 2018/2019 126 111 237 siswa

3 2019/2020 95 107 202 siswa

Sumber : data Dapodik Peserta Didik Mts Jam’iyyatul Khair Tiga Tahun Terakhir

Page 167: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

Lampiran 9

Rekapitulasi Administrasi Guru

Daftar gaji Tenaga Pendidik dan Kependidikan Non PNS

Page 168: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

Lampiran 10

Daftar Gaji Pendidik dan Tenaga Kependidikan PNS

Daftar gaji Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Page 169: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

Lampiran 11

Page 170: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i

Lampiran 12

Page 171: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i
Page 172: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i
Page 173: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i
Page 174: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i
Page 175: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i
Page 176: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i
Page 177: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i
Page 178: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i
Page 179: PERAN MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48941/1/TITIN... · UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 . i