peran mahasiswa sebagai good citizenship dalam pencegahan tindak pidana korupsi

16
Peran Mahasiswa Sebagai Good Citizenship Dalam Pencegahan Tindak Pidana Korupsi Salah satu isu yang paling krusial untuk dipecahkan oleh bangsa dan pemerintah Indonesia adalah masalah korupsi. Hal ini disebabkan semakin lama tindak pidana korupsi di Indonesia semakin sulit untuk diatasi. Maraknya korupsi di Indonesia disinyalir terjadi di semua bidang dan sektor pembangunan. Apalagi setelah ditetapkannya pelaksanaan otonomi daerah, berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah yang diperbaharui dengan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004, disinyalir korupsi terjadi bukan hanya pada tingkat pusat tetapi juga pada tingkat daerah dan bahkan menembus ke tingkat pemerintahan yang paling kecil di daerah 1 . Sebenarnya pemerintah Indonesia sendiri telah melakukan beberapa usaha untuk memberantas korupsi. Hal 1 UU No.32 tahun 2004 mengenai perubahan atas UU No. 22 tahun 1999 tentang pemerintahan daerah

Upload: bunga-dewanggi

Post on 01-Feb-2016

25 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kewarganegaraan

TRANSCRIPT

Page 1: Peran Mahasiswa Sebagai Good Citizenship Dalam Pencegahan Tindak Pidana Korupsi

Peran Mahasiswa Sebagai Good Citizenship Dalam Pencegahan

Tindak Pidana Korupsi

Salah satu isu yang paling krusial untuk dipecahkan oleh bangsa dan

pemerintah Indonesia adalah masalah korupsi. Hal ini disebabkan semakin lama

tindak pidana korupsi di Indonesia semakin sulit untuk diatasi. Maraknya korupsi

di Indonesia disinyalir terjadi di semua bidang dan sektor pembangunan. Apalagi

setelah ditetapkannya pelaksanaan otonomi daerah, berdasarkan Undang-Undang

Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah yang diperbaharui dengan

Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004, disinyalir korupsi terjadi bukan hanya

pada tingkat pusat tetapi juga pada tingkat daerah dan bahkan menembus ke

tingkat pemerintahan yang paling kecil di daerah 1.

Sebenarnya pemerintah Indonesia sendiri telah melakukan beberapa usaha

untuk memberantas korupsi. Hal tersebut dapat kita cermati dengan disahkannya

UU No.31 tahun 1999 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi serta UU

No.20 tahun 2001 mengenai perubahan atas UU sebelumnya. Disitu jelas termuat

mengenai larangan para pegawai pemerintahan untuk melakukan segala tindakan

korupsi dan apabila terbukti melakukan hal tersebut maka akan dijatuhi hukuman

kurungan serta denda 2.

1 UU No.32 tahun 2004 mengenai perubahan atas UU No. 22 tahun 1999 tentang pemerintahan

daerah

2 UU Nomor 20 tahun 2001 mengenai perubahan atas UU No. 31 tahun 1999 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi. pustakahpi.kemlu.go.id

Page 2: Peran Mahasiswa Sebagai Good Citizenship Dalam Pencegahan Tindak Pidana Korupsi

Namun ternyata kemudian didapati bahwa tindakan pemberantasan saja

tidak cukup terbukti dengan makin bertambahnya kasus korupsi yang terjadi di

negara ini. Karenanya perlu dilakukan upaya preventif agar nantinya perilaku

KKN tidak hanya dapat dikurangi namun juga benar-benar menghilang

sepenuhnya dari bangsa Indonesia.

Tindakan pencegahan tersebut tidak saja perlu dilakukan oleh pemerintah,

tetapi juga harus dibarengi dengan keikutsertaan seluruh komponen masyarakat

seperti ulama, mahasiswa, aparatur negara, dsb.

Mahasiswa selaku anggota masyarakat yang berkewajiban menjalankan

tugasnya sebagai warga negara yang baik (good citizen) sekaligus generasi

penerus bangsa harus berpartisipasi secara aktif terutama ke dalam usaha

pencegahan perilaku KKN.

Sebelum mulai membahas mengenai upaya-upaya tersebut, perlu terlebih

dahulu kita ketahui apa sebenarnya yang termasuk ke dalam tindakan korupsi.

Tinjauan Korupsi

Menurut Robert Klitgaard, secara luas korupsi berarti menggunakan

jabatan (wewenang atau kekuasan atas nama lembaga) untuk keuntungan pribadi3.

3 Penuntun Pemberantasan Korupsi dalam Pemerintahan Daerah/Robert Kligaard, Ronald Mac-

clean Abaroa, H. Lindsey Parris ; penerjemah: Masri Maris; kata pengantar : Teten Masduki.-

Ed.1 – Yayasan Obor Indonesia, Jakarta, 2005

Page 3: Peran Mahasiswa Sebagai Good Citizenship Dalam Pencegahan Tindak Pidana Korupsi

Korupsi dalam bahasa Latin disebut Corruptio – corruptus, dalam Bahasa

Indonesia disebut corruptie, dalam Bahasa Inggris disebut corruption, dan dalam

Bahasa Sansekerta yang tertuang dalam Naskah Kuno Negara Kertagama arti

harfiah corrupt menunjukkan kepada perbuatan yang rusak, busuk, bejad, tidak

jujur yang disangkut pautkan dengan keuangan4.

Sedangkan korupsi di dalam Black’s Law Dictionary adalah suatu

perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk memberikan suatu keuntungan

yang tidak sesuai dengan kewajiban resmi dan hak-hak dari pihak-pihak lain,

secara salah menggunakan jabatannya atau karakternya untuk mendapatkan suatu

keuntungan untuk dirinya sendiri atau untuk orang lain, bersamaan dengan

kewajibannya dan hak-hak dari pihak lain5.

Dalam pengertian lain, korupsi dapat pula dilihat sebagai perilaku tidak

mematuhi prinsip, artinya dalam pengambilan keputusan di bidang ekonomi, baik

dilakukan oleh perorangan di sektor swasta maupun pejabat publik, menyimpang

dari aturan yang berlaku.6 Hakekat korupsi berdasarkan hasil penelitian World

Bank adalah ”An Abuse Of Public Power For Private Gains”7, penyalahgunaan

kewenangan / kekuasaan untuk kepentingan pribadi.

4 Sudarto, Hukum dan Hukum Pidana, Alumni Bandung, Cetakan Keempat, 1996, hlm. 115.

5 Black, Henry Campbell, Black’s Law Dictionary, Edisi VI, West Publishing, St. Paul Minesota, 1990

6 Vito Tanzi, Corruption, Governmental Activities, and Markets, IMF Working Paper, Agustus 1994.

7 World Bank, World Development Report – The State in Changing World, Washington, DC, World Bank,

1997.

Page 4: Peran Mahasiswa Sebagai Good Citizenship Dalam Pencegahan Tindak Pidana Korupsi

Sedangkan berdasarkan UU No.31 tahun 1999, yang dimaksud korupsi

adalah perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi

yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara8.

Selain itu di dalam Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 jo Undang-

Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

dan undang-undang sebelumnya, yaitu Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1971

juga dirumuskan baik arti maupun jenisnya. Dalam pengertian yuridis, pengertian

korupsi tidak hanya terbatas kepada perbuatan yang memenuhi rumusan delik

dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negaara, tetapi meliputi

juga perbuatan-perbuatan yang memenuhi rumusan delik, yang merugikan

masyarakat atau orang perseorangan.

Oleh karena itu, rumusannya dapat dikelompokkan sebagai berikut :

1. Kelompok delik yang dapat merugikan keuangan Negara atau

perekonomian Negara, (sebagaimana diatur dalam Pasal 2 ayat (1) dan

Pasal 3 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 jo. Undang-Undang

Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi).

2. Kelompok delik penyuapan, baik aktif (yang menyuap) maupun pasif

(yang disuap) serta gratifikasi. (sebagaimana diatur dalam Pasal 5

ayat(1) dan ayat (2), Pasal 6 ayat(1) dan ayat (2), Pasal 11, Pasal 12

huruf a, b, c, dan d, serta Pasal 12B ayat (1) dan ayat (2) Undang-

Undang Nomor 31 Tahun 1999 jo. Undang-Undang Nomor 20 Tahun

2001 tentang Pemberantasan Tindak Piddana Korupsi).

8 UU No.31 tahun 1999 tentang pemberantasan korupsi. www.kpu.go.id

Page 5: Peran Mahasiswa Sebagai Good Citizenship Dalam Pencegahan Tindak Pidana Korupsi

3. Kelompok delik penggelapan. (sebagaimana diatur dalam Pasal 8, Pasal

10 huruf a Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 jo. Undang-Undang

Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi).

4. Kelompok delik pemerasan dalam jabatan (knevelarij, extortion).

(sebagaimana diatur dalam Pasal 12 huruf e dan huruf f Undang-

Undang Nomor 31 Tahun 1999 jo. Undang-Undang Nomor 20 Tahun

2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi).

5. Kelompok delik pemalsuan. (sebagaimana diatur dalam Pasal 9

Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 jo. Undang-Undang Nomor 20

Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tidak Pidana Korupsi).

6. Kelompok delik yang berkaitan dengan pemborongan, leveransir dan

rekanan. (sebagaimana diatur dalam Pasal 7 ayat (1) dan ayat (2), Pasal

12 huruf g dan huruf i Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 jo.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak

Pidana Korupsi).

Dari 6 (enam) kelompok delik di atas, hanya 1 (satu) kelompok saja yang

memuat unsur merugikan negara diatur di dalam 2 pasal yaitu pasal 2 dan 3,

sedangkan 5 kelompok lainnya yang terdiri dari 28 pasal terkait dengan perilaku

menyimpang dari penyelenggara negara atau pegawai negeri dan pihak swasta.

Peranan mahasiswa dalam pencegahan tindak korupsi

Page 6: Peran Mahasiswa Sebagai Good Citizenship Dalam Pencegahan Tindak Pidana Korupsi

Terdapat beberapa peranan yang dapat dilakukan oleh mahasiswa dalam

upaya pencegahan tindak korupsi terutama dimulai dari lingkup pendidikan dan

organisasi di kampus, antara lain :

1. Penerapan pendidikan pembentukan karakter dan kepribadian yang anti

korupsi di perguruan tinggi.

Pendidikan anti korupsi sesungguhnya sangat penting guna

mencegah tindak pidana korupsi. Jika KPK dan beberapa instansi anti

korupsi lainnya menangkapi para koruptor, maka pendidikan anti korupsi

juga penting guna mencegah adanya koruptor. Seperti pentingnya

pelajaran akhlak dan moral. Pelajaran akhlak penting guna mencegah

terjadinya kriminalitas. Begitu halnya pendidikan anti korupsi memiliki

nilai penting guna mencegah aksi korupsi. Maka dari itu, sebagai wanita,

pemelihara bangsa dan penelur generasi penerus bangsa, sudah pasti harus

mampu memberikan sumbangsih dalam hal pemberantasan korupsi. Satu

hal yang pasti, korupsi bukanlah selalu terkait dengan korupsi uang.

Namun sisi korupsi dapat merambah dalam segala hal bidang kehidupan.

Misalnya tenaga, jasa, materi, dan sebagainya. Seperti yang dilansir dari

program KPK yang akan datang bahwa pendidikan dan pembudayaan

antikorupsi akan masuk ke kurikulum pendidikan dasar hingga pendidikan

tinggi mulai tahun 2012. Pemerintah akan memulai proyek percontohan

pendidikan antikorupsi di pendidikan tinggi. Jika hal tersebut dapat

Page 7: Peran Mahasiswa Sebagai Good Citizenship Dalam Pencegahan Tindak Pidana Korupsi

terealisasi dengan lancar maka masyarakat Indonesia bisa optimis di masa

depan kasus korupsi bisa diminimalisir9.

2. Menciptakan lingkungan bebas dari korupsi di kampus.

Hal ini terutama dimulai dari kesadaran masing-masing mahasiswa yaitu

menanamkan kepada diri mereka sendiri bahwa mereka tidak boleh

melakukan tindakan korupsi walaupun itu hanya tindakan sederhana,

misalnya terlambat datang ke kampus, menitipkan absen kepada teman

jika tidak masuk atau memberikan uang suap kepada para pihak pengurus

beasiswa dan macam-macam tindakan lainnya. Memang hal tersebut

kelihatan sepele tetapi berdampak fatal pada pola pikir dan dikhawatirkan

akan menjadi kebiasaan bahkan yang lebih parah adalah menjadi sebuah

karakter.Selain kesadaran pada masing-masing mahasiswa maka mereka

juga harus memperhatikan kebijakan internal kampus agar dikritisi

sehingga tidak memberikan peluang kepada pihak-pihak yang ingin

mendapatkan keuntungan melalui korupsi. Misalnya ketika penerimaan

mahasiswa baru mengenai biaya yang diestimasikan dari pihak kampus

kepada calon mahasiswa maka perlu bagi mahasiswa untuk

mempertanyakan dan menuntut sebuah transparasi dan jaminan yang jelas

9 Materi disampaikan dalam Pekan Civic’s Generation 2012 Himpunan Mahasiswa Jurusan

Pancasila dam Kewarganegaraan, tentang “Urgensi Pendidikan Anti Korupsi bagi Generasi

Muda Indonesia”, yang diselenggarakan di Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Bali,

tahun 2012

Page 8: Peran Mahasiswa Sebagai Good Citizenship Dalam Pencegahan Tindak Pidana Korupsi

dan hal lainnya. Jadi posisi mahasiswa di sini adalah sebagai pengontrol

kebijakan internal universitas. Dengan adanya kesadaran serta komitmen

dari diri sendiri dan sebagai pihak pengontrol kebijakan internal kampus

maka bisa menekan jumlah pelaku korupsi. Upaya lain untuk menciptakan

lingkungan bebas dari korupsi di lingkungan kampus adalah mahasiswa

bisa membuat koperasi atau kantin jujur. Tindakan ini diharapkan agar

lebih mengetahui secara jelas signifikansi resiko korupsi di lingkungan

kampus. Mahasiswa juga bisa berinisiatif membentuk organisasi atau

komunitas intra kampus yang berprinsip pada upaya memberantas

tindakan korupsi. Organisasi atau komunitas tersebut diharapkan bisa

menjadi wadah mengadakan diskusi atau seminar mengenai bahaya

korupsi. Selain itu organisasi atau komunitas ini mampu menjadi alat

pengontrol terhadap kebijakan internal kampus10.

3. Tanamkan kesadaran pada diri sendiri untuk tidak melakukan korupsi.

Ini dapat dilakukan dengan menolak segala pungutan yang tidak

resmi. (Jangan sekali-kali memberi suap contohnya uang rokok, uang sirih

pinang dan jangan lakukan transaksi keuangan dengan tidak

menggunakan bukti keuangan atau Kwitansi).

4. Melakukan kegiatan kampanye untuk mengajak masyarakat luas untuk

melawan korupsi.

5. Deteksi dan identifikasi kasus korupsi

10 Risbiyantoro, Mohamad, Peranan Mahasiswa dalam Memerangi Korupsi, dalam http://www.bpkp.go.id

Page 9: Peran Mahasiswa Sebagai Good Citizenship Dalam Pencegahan Tindak Pidana Korupsi

Sifatnya adalah untuk menyelidiki atau mencari tahu apabila

terdapat indikasi korupsi, dilakukan dengan: Pertama, Ajak masyarakat

membangun komunitas kecil di masyarakat (Tingkat RT, RW, Desa) dan

buatlah diskusi rutin tentang pembangunan desa terutama pengawasan

terhadap Praktek korupsi. Kedua, Bangunlah jaringan kerja yang kuat

dalam upaya pengawasan korupsi dengan lembaga-lembaga atau orang-

orang yang mempunyai kesamaan tujuan dalam pemberantasan korupsi.

Ketiga, Lakukan pengumpulan data apabila terdapat indikasi adanya

perbuatan korupsi. Keempat, Mahasiswa berhak untuk mencari tahu

segala bentuk pengelolaan keuangan untuk kepentingan publik, baik itu

asalnya, kegunaannya, dan untuk apa.

6. Jalankan upaya advokasi

Strategi ini dimaksudkan untuk membangun sistem yang kuat

untuk menyelesaikan kasus korupsi secara hukum, dapat dilakukan

dengan: Pertama, Laporkan setiap Indikasi korupsi kepada Polisi,

Kejaksaan dan KPK (Tugas Polisi, Jaksa dan KPK adalah untuk

menyelidiki). Kedua, Kawal/pantau aparat penegak hukum dan terkait

dengan kinerja mereka dalam penegakan hukum kasus korupsi. Ketiga,

Publikasikan di mediamasa (Mediamasa cetak, elektronik maupun on-line)

setiap Indikasi korupsi11.

11 sinlaeloe, Paul, peranan mahasiswa dalam pemberantasan korupsi

Page 10: Peran Mahasiswa Sebagai Good Citizenship Dalam Pencegahan Tindak Pidana Korupsi

PENUGASAN KEWARGANEGARAAN

Makalah

Peran Mahasiswa Sebagai Good Citizenship Dalam Pencegahan Tindak Pidana

Korupsi

Page 11: Peran Mahasiswa Sebagai Good Citizenship Dalam Pencegahan Tindak Pidana Korupsi

Bunga Dewanggi

(09711122)

Fakultas Kedokteran

Universitas Islam Indonesia

2013