peran mahasiswa sebagai good citizenship dalam pencegahan tindak pidana korupsi
DESCRIPTION
kewarganegaraanTRANSCRIPT
![Page 1: Peran Mahasiswa Sebagai Good Citizenship Dalam Pencegahan Tindak Pidana Korupsi](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082401/5695d33c1a28ab9b029d40fa/html5/thumbnails/1.jpg)
Peran Mahasiswa Sebagai Good Citizenship Dalam Pencegahan
Tindak Pidana Korupsi
Salah satu isu yang paling krusial untuk dipecahkan oleh bangsa dan
pemerintah Indonesia adalah masalah korupsi. Hal ini disebabkan semakin lama
tindak pidana korupsi di Indonesia semakin sulit untuk diatasi. Maraknya korupsi
di Indonesia disinyalir terjadi di semua bidang dan sektor pembangunan. Apalagi
setelah ditetapkannya pelaksanaan otonomi daerah, berdasarkan Undang-Undang
Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah yang diperbaharui dengan
Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004, disinyalir korupsi terjadi bukan hanya
pada tingkat pusat tetapi juga pada tingkat daerah dan bahkan menembus ke
tingkat pemerintahan yang paling kecil di daerah 1.
Sebenarnya pemerintah Indonesia sendiri telah melakukan beberapa usaha
untuk memberantas korupsi. Hal tersebut dapat kita cermati dengan disahkannya
UU No.31 tahun 1999 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi serta UU
No.20 tahun 2001 mengenai perubahan atas UU sebelumnya. Disitu jelas termuat
mengenai larangan para pegawai pemerintahan untuk melakukan segala tindakan
korupsi dan apabila terbukti melakukan hal tersebut maka akan dijatuhi hukuman
kurungan serta denda 2.
1 UU No.32 tahun 2004 mengenai perubahan atas UU No. 22 tahun 1999 tentang pemerintahan
daerah
2 UU Nomor 20 tahun 2001 mengenai perubahan atas UU No. 31 tahun 1999 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi. pustakahpi.kemlu.go.id
![Page 2: Peran Mahasiswa Sebagai Good Citizenship Dalam Pencegahan Tindak Pidana Korupsi](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082401/5695d33c1a28ab9b029d40fa/html5/thumbnails/2.jpg)
Namun ternyata kemudian didapati bahwa tindakan pemberantasan saja
tidak cukup terbukti dengan makin bertambahnya kasus korupsi yang terjadi di
negara ini. Karenanya perlu dilakukan upaya preventif agar nantinya perilaku
KKN tidak hanya dapat dikurangi namun juga benar-benar menghilang
sepenuhnya dari bangsa Indonesia.
Tindakan pencegahan tersebut tidak saja perlu dilakukan oleh pemerintah,
tetapi juga harus dibarengi dengan keikutsertaan seluruh komponen masyarakat
seperti ulama, mahasiswa, aparatur negara, dsb.
Mahasiswa selaku anggota masyarakat yang berkewajiban menjalankan
tugasnya sebagai warga negara yang baik (good citizen) sekaligus generasi
penerus bangsa harus berpartisipasi secara aktif terutama ke dalam usaha
pencegahan perilaku KKN.
Sebelum mulai membahas mengenai upaya-upaya tersebut, perlu terlebih
dahulu kita ketahui apa sebenarnya yang termasuk ke dalam tindakan korupsi.
Tinjauan Korupsi
Menurut Robert Klitgaard, secara luas korupsi berarti menggunakan
jabatan (wewenang atau kekuasan atas nama lembaga) untuk keuntungan pribadi3.
3 Penuntun Pemberantasan Korupsi dalam Pemerintahan Daerah/Robert Kligaard, Ronald Mac-
clean Abaroa, H. Lindsey Parris ; penerjemah: Masri Maris; kata pengantar : Teten Masduki.-
Ed.1 – Yayasan Obor Indonesia, Jakarta, 2005
![Page 3: Peran Mahasiswa Sebagai Good Citizenship Dalam Pencegahan Tindak Pidana Korupsi](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082401/5695d33c1a28ab9b029d40fa/html5/thumbnails/3.jpg)
Korupsi dalam bahasa Latin disebut Corruptio – corruptus, dalam Bahasa
Indonesia disebut corruptie, dalam Bahasa Inggris disebut corruption, dan dalam
Bahasa Sansekerta yang tertuang dalam Naskah Kuno Negara Kertagama arti
harfiah corrupt menunjukkan kepada perbuatan yang rusak, busuk, bejad, tidak
jujur yang disangkut pautkan dengan keuangan4.
Sedangkan korupsi di dalam Black’s Law Dictionary adalah suatu
perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk memberikan suatu keuntungan
yang tidak sesuai dengan kewajiban resmi dan hak-hak dari pihak-pihak lain,
secara salah menggunakan jabatannya atau karakternya untuk mendapatkan suatu
keuntungan untuk dirinya sendiri atau untuk orang lain, bersamaan dengan
kewajibannya dan hak-hak dari pihak lain5.
Dalam pengertian lain, korupsi dapat pula dilihat sebagai perilaku tidak
mematuhi prinsip, artinya dalam pengambilan keputusan di bidang ekonomi, baik
dilakukan oleh perorangan di sektor swasta maupun pejabat publik, menyimpang
dari aturan yang berlaku.6 Hakekat korupsi berdasarkan hasil penelitian World
Bank adalah ”An Abuse Of Public Power For Private Gains”7, penyalahgunaan
kewenangan / kekuasaan untuk kepentingan pribadi.
4 Sudarto, Hukum dan Hukum Pidana, Alumni Bandung, Cetakan Keempat, 1996, hlm. 115.
5 Black, Henry Campbell, Black’s Law Dictionary, Edisi VI, West Publishing, St. Paul Minesota, 1990
6 Vito Tanzi, Corruption, Governmental Activities, and Markets, IMF Working Paper, Agustus 1994.
7 World Bank, World Development Report – The State in Changing World, Washington, DC, World Bank,
1997.
![Page 4: Peran Mahasiswa Sebagai Good Citizenship Dalam Pencegahan Tindak Pidana Korupsi](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082401/5695d33c1a28ab9b029d40fa/html5/thumbnails/4.jpg)
Sedangkan berdasarkan UU No.31 tahun 1999, yang dimaksud korupsi
adalah perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi
yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara8.
Selain itu di dalam Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 jo Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
dan undang-undang sebelumnya, yaitu Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1971
juga dirumuskan baik arti maupun jenisnya. Dalam pengertian yuridis, pengertian
korupsi tidak hanya terbatas kepada perbuatan yang memenuhi rumusan delik
dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negaara, tetapi meliputi
juga perbuatan-perbuatan yang memenuhi rumusan delik, yang merugikan
masyarakat atau orang perseorangan.
Oleh karena itu, rumusannya dapat dikelompokkan sebagai berikut :
1. Kelompok delik yang dapat merugikan keuangan Negara atau
perekonomian Negara, (sebagaimana diatur dalam Pasal 2 ayat (1) dan
Pasal 3 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 jo. Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi).
2. Kelompok delik penyuapan, baik aktif (yang menyuap) maupun pasif
(yang disuap) serta gratifikasi. (sebagaimana diatur dalam Pasal 5
ayat(1) dan ayat (2), Pasal 6 ayat(1) dan ayat (2), Pasal 11, Pasal 12
huruf a, b, c, dan d, serta Pasal 12B ayat (1) dan ayat (2) Undang-
Undang Nomor 31 Tahun 1999 jo. Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2001 tentang Pemberantasan Tindak Piddana Korupsi).
8 UU No.31 tahun 1999 tentang pemberantasan korupsi. www.kpu.go.id
![Page 5: Peran Mahasiswa Sebagai Good Citizenship Dalam Pencegahan Tindak Pidana Korupsi](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082401/5695d33c1a28ab9b029d40fa/html5/thumbnails/5.jpg)
3. Kelompok delik penggelapan. (sebagaimana diatur dalam Pasal 8, Pasal
10 huruf a Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 jo. Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi).
4. Kelompok delik pemerasan dalam jabatan (knevelarij, extortion).
(sebagaimana diatur dalam Pasal 12 huruf e dan huruf f Undang-
Undang Nomor 31 Tahun 1999 jo. Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi).
5. Kelompok delik pemalsuan. (sebagaimana diatur dalam Pasal 9
Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 jo. Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tidak Pidana Korupsi).
6. Kelompok delik yang berkaitan dengan pemborongan, leveransir dan
rekanan. (sebagaimana diatur dalam Pasal 7 ayat (1) dan ayat (2), Pasal
12 huruf g dan huruf i Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 jo.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi).
Dari 6 (enam) kelompok delik di atas, hanya 1 (satu) kelompok saja yang
memuat unsur merugikan negara diatur di dalam 2 pasal yaitu pasal 2 dan 3,
sedangkan 5 kelompok lainnya yang terdiri dari 28 pasal terkait dengan perilaku
menyimpang dari penyelenggara negara atau pegawai negeri dan pihak swasta.
Peranan mahasiswa dalam pencegahan tindak korupsi
![Page 6: Peran Mahasiswa Sebagai Good Citizenship Dalam Pencegahan Tindak Pidana Korupsi](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082401/5695d33c1a28ab9b029d40fa/html5/thumbnails/6.jpg)
Terdapat beberapa peranan yang dapat dilakukan oleh mahasiswa dalam
upaya pencegahan tindak korupsi terutama dimulai dari lingkup pendidikan dan
organisasi di kampus, antara lain :
1. Penerapan pendidikan pembentukan karakter dan kepribadian yang anti
korupsi di perguruan tinggi.
Pendidikan anti korupsi sesungguhnya sangat penting guna
mencegah tindak pidana korupsi. Jika KPK dan beberapa instansi anti
korupsi lainnya menangkapi para koruptor, maka pendidikan anti korupsi
juga penting guna mencegah adanya koruptor. Seperti pentingnya
pelajaran akhlak dan moral. Pelajaran akhlak penting guna mencegah
terjadinya kriminalitas. Begitu halnya pendidikan anti korupsi memiliki
nilai penting guna mencegah aksi korupsi. Maka dari itu, sebagai wanita,
pemelihara bangsa dan penelur generasi penerus bangsa, sudah pasti harus
mampu memberikan sumbangsih dalam hal pemberantasan korupsi. Satu
hal yang pasti, korupsi bukanlah selalu terkait dengan korupsi uang.
Namun sisi korupsi dapat merambah dalam segala hal bidang kehidupan.
Misalnya tenaga, jasa, materi, dan sebagainya. Seperti yang dilansir dari
program KPK yang akan datang bahwa pendidikan dan pembudayaan
antikorupsi akan masuk ke kurikulum pendidikan dasar hingga pendidikan
tinggi mulai tahun 2012. Pemerintah akan memulai proyek percontohan
pendidikan antikorupsi di pendidikan tinggi. Jika hal tersebut dapat
![Page 7: Peran Mahasiswa Sebagai Good Citizenship Dalam Pencegahan Tindak Pidana Korupsi](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082401/5695d33c1a28ab9b029d40fa/html5/thumbnails/7.jpg)
terealisasi dengan lancar maka masyarakat Indonesia bisa optimis di masa
depan kasus korupsi bisa diminimalisir9.
2. Menciptakan lingkungan bebas dari korupsi di kampus.
Hal ini terutama dimulai dari kesadaran masing-masing mahasiswa yaitu
menanamkan kepada diri mereka sendiri bahwa mereka tidak boleh
melakukan tindakan korupsi walaupun itu hanya tindakan sederhana,
misalnya terlambat datang ke kampus, menitipkan absen kepada teman
jika tidak masuk atau memberikan uang suap kepada para pihak pengurus
beasiswa dan macam-macam tindakan lainnya. Memang hal tersebut
kelihatan sepele tetapi berdampak fatal pada pola pikir dan dikhawatirkan
akan menjadi kebiasaan bahkan yang lebih parah adalah menjadi sebuah
karakter.Selain kesadaran pada masing-masing mahasiswa maka mereka
juga harus memperhatikan kebijakan internal kampus agar dikritisi
sehingga tidak memberikan peluang kepada pihak-pihak yang ingin
mendapatkan keuntungan melalui korupsi. Misalnya ketika penerimaan
mahasiswa baru mengenai biaya yang diestimasikan dari pihak kampus
kepada calon mahasiswa maka perlu bagi mahasiswa untuk
mempertanyakan dan menuntut sebuah transparasi dan jaminan yang jelas
9 Materi disampaikan dalam Pekan Civic’s Generation 2012 Himpunan Mahasiswa Jurusan
Pancasila dam Kewarganegaraan, tentang “Urgensi Pendidikan Anti Korupsi bagi Generasi
Muda Indonesia”, yang diselenggarakan di Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Bali,
tahun 2012
![Page 8: Peran Mahasiswa Sebagai Good Citizenship Dalam Pencegahan Tindak Pidana Korupsi](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082401/5695d33c1a28ab9b029d40fa/html5/thumbnails/8.jpg)
dan hal lainnya. Jadi posisi mahasiswa di sini adalah sebagai pengontrol
kebijakan internal universitas. Dengan adanya kesadaran serta komitmen
dari diri sendiri dan sebagai pihak pengontrol kebijakan internal kampus
maka bisa menekan jumlah pelaku korupsi. Upaya lain untuk menciptakan
lingkungan bebas dari korupsi di lingkungan kampus adalah mahasiswa
bisa membuat koperasi atau kantin jujur. Tindakan ini diharapkan agar
lebih mengetahui secara jelas signifikansi resiko korupsi di lingkungan
kampus. Mahasiswa juga bisa berinisiatif membentuk organisasi atau
komunitas intra kampus yang berprinsip pada upaya memberantas
tindakan korupsi. Organisasi atau komunitas tersebut diharapkan bisa
menjadi wadah mengadakan diskusi atau seminar mengenai bahaya
korupsi. Selain itu organisasi atau komunitas ini mampu menjadi alat
pengontrol terhadap kebijakan internal kampus10.
3. Tanamkan kesadaran pada diri sendiri untuk tidak melakukan korupsi.
Ini dapat dilakukan dengan menolak segala pungutan yang tidak
resmi. (Jangan sekali-kali memberi suap contohnya uang rokok, uang sirih
pinang dan jangan lakukan transaksi keuangan dengan tidak
menggunakan bukti keuangan atau Kwitansi).
4. Melakukan kegiatan kampanye untuk mengajak masyarakat luas untuk
melawan korupsi.
5. Deteksi dan identifikasi kasus korupsi
10 Risbiyantoro, Mohamad, Peranan Mahasiswa dalam Memerangi Korupsi, dalam http://www.bpkp.go.id
![Page 9: Peran Mahasiswa Sebagai Good Citizenship Dalam Pencegahan Tindak Pidana Korupsi](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082401/5695d33c1a28ab9b029d40fa/html5/thumbnails/9.jpg)
Sifatnya adalah untuk menyelidiki atau mencari tahu apabila
terdapat indikasi korupsi, dilakukan dengan: Pertama, Ajak masyarakat
membangun komunitas kecil di masyarakat (Tingkat RT, RW, Desa) dan
buatlah diskusi rutin tentang pembangunan desa terutama pengawasan
terhadap Praktek korupsi. Kedua, Bangunlah jaringan kerja yang kuat
dalam upaya pengawasan korupsi dengan lembaga-lembaga atau orang-
orang yang mempunyai kesamaan tujuan dalam pemberantasan korupsi.
Ketiga, Lakukan pengumpulan data apabila terdapat indikasi adanya
perbuatan korupsi. Keempat, Mahasiswa berhak untuk mencari tahu
segala bentuk pengelolaan keuangan untuk kepentingan publik, baik itu
asalnya, kegunaannya, dan untuk apa.
6. Jalankan upaya advokasi
Strategi ini dimaksudkan untuk membangun sistem yang kuat
untuk menyelesaikan kasus korupsi secara hukum, dapat dilakukan
dengan: Pertama, Laporkan setiap Indikasi korupsi kepada Polisi,
Kejaksaan dan KPK (Tugas Polisi, Jaksa dan KPK adalah untuk
menyelidiki). Kedua, Kawal/pantau aparat penegak hukum dan terkait
dengan kinerja mereka dalam penegakan hukum kasus korupsi. Ketiga,
Publikasikan di mediamasa (Mediamasa cetak, elektronik maupun on-line)
setiap Indikasi korupsi11.
11 sinlaeloe, Paul, peranan mahasiswa dalam pemberantasan korupsi
![Page 10: Peran Mahasiswa Sebagai Good Citizenship Dalam Pencegahan Tindak Pidana Korupsi](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082401/5695d33c1a28ab9b029d40fa/html5/thumbnails/10.jpg)
PENUGASAN KEWARGANEGARAAN
Makalah
Peran Mahasiswa Sebagai Good Citizenship Dalam Pencegahan Tindak Pidana
Korupsi
![Page 11: Peran Mahasiswa Sebagai Good Citizenship Dalam Pencegahan Tindak Pidana Korupsi](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082401/5695d33c1a28ab9b029d40fa/html5/thumbnails/11.jpg)
Bunga Dewanggi
(09711122)
Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Indonesia
2013