peran kerjasama antara travel an-nur maarif …
TRANSCRIPT
PERAN KERJASAMA ANTARA TRAVEL AN-NUR MAARIF PAREPARE
DAN BANK SYARIAH TERHADAP PENINGKATAN
JUMLAH JAMA’AH
Oleh
KARTIKA SABIR
NIM 15.2300.024
PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
PAREPARE
2019
ii
PERAN KERJASAMA ANTARA TRAVEL AN-NUR MAARIF PAREPARE
DAN BANK SYARIAH TERHADAP PENINGKATAN
JUMLAH JAMA’AH
Oleh
KARTIKA SABIR
NIM 15.2300.024
Skripsi sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
pada Program Studi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare
PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
PAREPARE
2019
iii
PERAN KERJASAMA ANTARA TRAVEL AN-NUR MAARIF PAREPARE
DAN BANK SYARIAH TERHADAP PENINGKATAN
JUMLAH JAMA’AH
Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk mencapai
Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Program Studi
Perbankan Syariah
Disusun dan diajukan oleh
KARTIKA SABIR
NIM 15.2300.024
Kepada
PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
PAREPARE
2019
iv
v
vi
vii
KATA PENGANTAR
حين حون الر بســــــــــــــــــن الله الر
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT berkat hidayah, taufik dan
maunah-Nya, penulis dapat menyelesaikan tulisan ini sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan studi dan memperoleh gelar “Sarjana Ekonomi pada Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam” Institut Agama Islam Negeri Parepare.
Penulis menghaturkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada Ibunda
tercinta Pahira dan Ayahanda Sabir yang telah memberikan do‟a tulusnya, sehingga
penulis mendapatkan kemudahan dalam menyelesaikan tugas akademik tepat pada
waktunya.
Penulis telah menerima banyak bimbingan dan bantuan dari Ibu Syahriyah
Semaun, S.E., M.M. dan Ade Hastuty, S.T., S.Kom., M.T. selaku pembimbing utama
dan pembimbing pendamping, atas segala bantuan dan bimbingannya yang telah
diberikan, penulis ucapkan terima kasih.
Selanjutnya penulis juga mengucapkan dan menyampaikan terima kasih
kepada:
1. Ayahanda Sabir dan Ibunda Pahira yang dengan tulus membesarkan, mendidik,
dan medoakan penulis sehingga penulis berhasil menyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak Dr. Ahmad Sultra Rustan, M.Si. sebagai Rektor IAIN Parepare yang telah
bekerja keras mengelola pendidikan di IAIN Parepare.
3. Bapak Dr. Muhammad Kamal Zubair, M.Ag. sebagai “Dekan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam” dan Bapak Dr. Zainal Said, M.H. sebagai “Wakil Dekan I
FEBI” serta Bapak Drs. Moh Yasin Soumena, M.Pd. sebagai “Wakil Dekan II
viii
FEBI”. Atas pengabdiannya telah menciptakan suasana pendidikan yang positif
bagi mahasiswa(i) IAIN Parepare.
4. Ibu An Ras Try Astuti, M.E. sebagai “Ketua Prodi Perbankan Syariah”, atas
arahan dan bimbingannya sehingga penulis dapat menyelesaikan tulisan ini
dengan baik.
5. Ibu Hj. Sunuwati, Lc., M.HI. selaku Penasehat Akademik khusus untuk penulis
atas arahannya sehingga dapat menyelesaikan studi dengan baik.
6. Bapak dan Ibu dosen Program Studi “Perbankan Syariah” yang telah meluangkan
waktu mereka dalam mendidik penulis selama studi di IAIN Parepare.
7. Bapak dan Ibu Staf dan admin Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah
membantu dan memberi support penulis selama studi di IAIN Parepare.
8. Kepala Perpustakaan IAIN Parepare beserta seluruh stafnya yang telah
memberikan pelayanan kepada penulis selama menjalani studi di IAIN Parepare.
9. Pimpinan dan karyawan PT. An-Nur Maarif Parepare yang telah memberikan
izin untuk melakukan penelitian.
10. Keluarga utamanya Kakak dan Kakak Ipar yang selalu mendoakan dan
memberikan support selama penyelesaian skripsi ini.
11. Tanda tanya yang selalu membantu dan memberikan support selama
penyelesaian skripsi ini.
12. Sahabat-sahabat seperjuangan Hadaria, Rusmianti, Hasnah, Haryati, Sarina yang
telah menjadi teman seperjuangan dikala susah maupun senang dalam
melaksanakan studi di IAIN Parepare.
13. Sahabat-sahabat KPM (Kuliah Pengabdian Masyarakat) Muh Ramdan, Saenal,
Fahriani Farid, Unianti, Reskiyanti, Arfina Damayanti, Sri Rakhayu, Ainun
ix
Fadillah, Asriadi, Syahrul, Muh. Khaedir yang memberi semangat penulis untuk
menyelesaikan skripsi ini.
14. Sahabat-sahabat Perbankan Syariah 2015 yang memotivasi penulis untuk
menyelesaikan skripsi ini.
Penulis tak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan, baik moril maupun materil hingga skripsi ini dapat
diselesaikan. Semoga Allah SWT berkenan menilai segala kebaikan sebagai amal
jariyah dan memberikan rahmat pahala-Nya.
Akhirnya penulis menyampaikan kiranya pembaca berkenan memberikan
saran konstruktif demi kesempurnaan skripsi ini, karena penulis menyadari bahwa
dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna akan tetapi besar
harapan penulis, semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua.
Aamiin.
Parepare, 30Juli 2019
Penulis,
Kartika Sabir
NIM. 15.2300.024
x
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Mahasiswa yang bertanda tangan di bawah ini
Nama : Kartika Sabir
NIM : 15.2300.024
Tempat/Tgl. Lahir : Kanari, 21 Januari 1997
Program Studi : Perbankan Syariah
Judul Skripsi : Peran Kerjasama Antara Travel An-Nur Maarif
Parepare Dan Bank Syariah Terhadap Peningkatan
Jumlah Jama‟ah
Menyatakan dengan sesungguhnya dan penuh kesadaran bahwa skripsi ini
benar merupakan hasil karya sendiri. Apabila dikemudian hari terbukti bahwa ia
merupakan duplikat, tiruan, plagiat, atau dibuat oleh orang lain, sebagian atau
seluruhnya, maka skripsi ini dan gelar yang diperoleh karenanya batal demi hukum.
Parepare, 30 Juli 2019
Penyusun
Kartika Sabir
NIM. 15.2300.024
xi
ABSTRAK
Kartika Sabir, Peran Kerjasama Antara Travel An-Nur Maarif Parepare
dan Bank Syariah Terhadap Peningkatan Jumlah Jama’ah. (Dibimbing oleh
Syahriyah Semaun pembimbing utama dan Ade Hastuty pembimbing pendamping).
Penelitian ini untuk mengetahui sistem kerjasama antara Travel dan Bank
Syariah di PT. An-Nur Maarif Parepare. Dan untuk mengetahui seberapa besar
peningkatan jumlah jama‟ah PT. An-Nur Maarif Parepare setelah ada kerjasama
dengan Bank Syariah.
Jenis penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode deskriptif
kualitatif, data dalam penelitian ini di peroleh dari data primer dan data sekunder.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Adapun teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1). Sistem kerjasama antara travel
PT. An-Nur Maarif dan Bank Syariah dalam Haji dan Umrah adalah promosi,
kepercayaan dan pelayanan. Sistem kerjasama yang dilakukan dalam hal promosi
ialah pembiayaanumrah. PT. An-Nur Maarif dalam membangun kepercayaan jama‟ah
maupun masyarakat yaitu dengan mendatangkan mitra kerja dari Bank Syariah dalam
kegiatan seperti manasik. Selain membangun dan meningkatkan kepercayaan
jama‟ah, memberikan pelayanan terbaik kepada jama‟ah juga sangat penting karena
apabila jama‟ah telah merasakan kualitas pelayanan yang sesuai harapannya dapat
menimbulkan adanya cerita positif dari jama‟ah dan itu tentu sangat berpengaruh
terhadap travel maupun mitra kerja karena akan terjadi loyalitas jama‟ah bahkan
dapat menarik calon jama‟ah. 2). Peningkatan jumlah jama‟ah tergantung dari
layanan pihak travel. Salah satu layanan yang dilakukan PT. An-Nur Maarif adalah
bekerjasama dengan Bank Syariah seputar pendanaan. Dengan kerjasama yang
dilakukan pihak PT. An-Nur Maarif dengan Bank Syariah dapat dikatakan berjalanan
dengan baik dengan bukti bahwa jama‟ah mengalami peningkatan setiap tahunnya.
Kata Kunci: Kerjasama, Promosi, Kepercayaan, Pelayanan.
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ ii
HALAMAN PENGAJUAN ............................................................................. iii
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI .......................................................... iv
HALAMAN KOMISI PEMBIMBING ........................................................... v
HALAMAN KOMISI PENGUJI .................................................................... vi
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ............................................ x
ABSTRAK ....................................................................................................... xi
DAFTAR ISI .................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xv
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 5
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................ 5
1.4 Kegunaan Penelitian ....................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu ....................................................... 7
2.2 Tinjauan Teoritis ............................................................................ 9
2.2.1 Teori Bank ................................................................................... 9
2.2.1.1 Pengertian Bank Syariah ................................................. 12
xiii
2.2.1.2 Fungsi dan Peran Bank Syariah ...................................... 13
2.2.1.3 Tujuan Bank Syariah ...................................................... 15
2.2.1.4 Prinsip-prinsip Bank Syariah .......................................... 16
2.2.1.5 Produk dan Jasa Bank Syariah ........................................ 16
2.2.2Teori Kerjasama .......................................................................... 23
2.2.2.1 Promosi ........................................................................... 24
2.2.2.2 Kepercayaan .................................................................... 27
2.2.2.3 Pelayanan ........................................................................ 29
2.2.3Teori Travel / Biro Perjalanan ...................................................... 30
2.2.3.1 Dasar Hukum Travel / Biro Perjalanan ........................... 31
2.2.3.2 Fungsi Travel / Biro Perjalanan ...................................... 32
2.2.3.3 Macam-macam Travel / Biro Perjalanan ........................ 33
2.2.3.4 Dasar Hukum Travel Haji dan Umrah ............................ 35
2.2.3.5 Perjanjian Kerjasama Biro Perjalanan ............................ 36
2.3 Tinjauan Konseptual ...................................................................... 38
2.4 Bagan Kerangka Pikir .................................................................... 39
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian ............................................................................... 41
3.2 Lokasi dan Waktu Penenlitian ........................................................ 42
3.3 Fokus Penelitian ............................................................................. 42
3.4 Jenis dan Sumber Data ................................................................... 42
3.5 Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 43
3.6 Teknik Analisis Data ...................................................................... 44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
xiv
4.1 Gambaran Umum Dan Lokasi Penelitian ....................................... 46
4.2 Hasil Penelitian .............................................................................. 55
4.2.1 Sistem Kerjasama Antara Travel dan Bank Syariah Di PT. An-Nur
Maarif Parepare ........................................................................... 55
4.2.2 Peningkatan Jumlah Jama‟ah di PT. An-Nur Maarif Parepare Setelah
Ada Kerjasama Dengan Bank Syariah ........................................ 77
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ..................................................................................... 83
5.2 Saran ............................................................................................... 84
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 85
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................ 88
xv
DAFTAR TABEL
No. Tabel Judul Tabel Halaman
4.1 Paket Umrah Ramadhan 72
4.2 Paket Umrah Tahunan 73
xvi
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Judul Gambar Halaman
2.1 Kerangka Pikir 39
4.1 Struktur Organisasi PT. An-Nur Maarif 51
4.2 Grafik Presentase Perkembangan PT. An-Nur Maarif 80
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
No.
Lampiran Judul Lampiran Halaman
1 Surat Keterangan Izin Melaksanakan Penelitian dari
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare 89
2 Surat Keterangan Izin Penelitian dari Dinas Penanaman
Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Parepare 90
3 Surat Keterangan Selesai Meneliti dari PT. An-Nur Maarif
Parepare 91
4 Transkrip Wawancara 92
5 Surat Keterangan Wawancara dengan Direktur PT. An-Nur
Maarif 102
6 Surat Keterangan Wawancara dengan Karyawan PT. An-
Nur Maarif Parepare 104
7 Surat Keterangan Wawancara dengan Funding Sales PT.
Bank BNI Syariah 105
8 Dokumentasi Bersama Direktur PT. An-Nur Maarif dan
Karyawan PT. Bank BNI Syariah 106
9 Riwayat Hidup 108
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Haji dan umrah merupakan salah satu ibadah bagi setiap muslim yang
mampu. Haji hanya diwajibkan sekali seumur hidup. Ini berarti bahwa seseorang
telah melakukan haji yang pertama, maka selesailah kewajibannya. Haji yang
berikutnya, kedua, ketiga, dan seterusnya merupakan ibadah sunnah.
Haji merupakan salah satu dari rukun Islam yang ke lima dan suatu kewajiban
yang harus dilaksanakan bagi seorang muslim yang mampu, sebagaimana telah
digariskan dan ditetapkan dalam Al-Qur‟an, As-Sunnah, dan Ijma‟. Sebagaimana
firman Allah dalam QS. Ali Imran/3:96-97.
(٦٩)
Terjemahnya:
Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.
1
(٦٩)
Terjemahnya:
Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, Yaitu (bagi) orang yang sanggup Mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), Maka Sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.
2
1Al-Qur‟an, Surah Ali Imran.
2Al-Qur‟an, Surah Ali Imran.
2
Sesuai dengan ayat diatas, Baitullah merupakan rumah pertama yang
dibangun untuk ibadah bagi manusia. Allah SWT. mewajibkan kepada manusia untuk
mengunjungi Baitullah dan menghadap kepadanya manakala mereka memiliki
kemudahan untuk menunaikannya. Tetapi jika tidak mengakui kewajiban haji ini,
maka hal itu berarti kufur. Dan sanggup dalam ayat tersebut berarti sehat, aman
dalam perjalanan cukup biaya (baik untuk membiayai perjalanan ke Baitullah
maupun bagi nafkah keluarga yang ditinggalkannya), serta tak terjadi hal-hal yang
menghalanginya untuk pergi haji.
Ketika memilih jasa biro perjalanan haji dan umrah atau travel, pastikan
bahwa biro yang dipilih merupakan yang terbaik. Sebab, seiring dengan semakin
menjamurnya usaha travel, timbullah persaingan yang begitu ketat. Ketatnya
persaingan ini tak jarang melahirkan biro-biro perjalanan yang tega menipu
konsumen, umumnya dengan modus memberikan harga sangat murah yang membuat
banyak orang tergiur.3
Sehubung dengan itu maka Travel An-Nur Maarif adalah salah satu dari
sekian perusahaan yang bergerak memasarkan jasa dalam bidang perjalanan haji dan
umrah di kota Parepare. Untuk terus maju dan berkembang maka Travel An-Nur
Maarif Parepare berusaha meningkatkan maupun menarik sebanyak mungkin calon
jama‟ah dengan berbagai cara. Mulai dengan memberikan berbagai sarana dan
fasilitas, harga yang bersaing, pelayanan yang memadai dan didukung dengan
berbagai promosi yang sehat. Untuk meraih itu semua Travel An-Nur Maarif
Parepare mempunyai komitmen yang selalu dikedepankan yaitu selalu memberikan
pelayanan yang memadai serta kejujuran kepada jama‟ahnya sehingga para jama‟ah
3Abdurachman Rochimi, Segala Hal Tentang Haji dan Umrah(Jakarta: PT Gelora Aksara
Pratama, 2010), h. 152-153.
3
merasa yakin dan percaya tanpa harus memikirkan hal-hal yang menyita waktu.
Selain itu, PT. An-Nur juga memiliki motto “An-Nur pilihan tepat bukan pilihan
nekat”
Salah satu yang dilakukan oleh Travel An-Nur Maarif Parepare selain yang
disebutkan diatas adalah melakukan hubungan kerjasama dengan bank syariah.
Adapun Bank Syariah yang bekerjasama dengan PT. An-Nur Maarif yaitu Bank
Syariah Mandiri, BNI Syariah, Bank Muamalat. Hal ini dilakukan karena sebelum
melakukan kerjasama dengan bank banyak masyarakat yang takut dikecewakan
karena berbagai pertimbangan. Salah satunya adalah banyaknya kasus travel yang
marak diberitakan seperti melantarkan jama‟ahnya, tidak memberangkatkan dan
masih banyak lagi kasus-kasus travel haji. Selain itu, masalah yang dihadapi adalah
pembayaran jama‟ah tidak terprogram dan tidak terjadi peningkatan.
PT. An-Nur Maarif bekerjasama dengan Bank Syariah baik dari promosi,
kepercayaan maupun pelayanan. Kerjasama yang dilakukan dalam hal promosi
adalah pendanaan karena biaya untuk melaksanakan Ibadah Haji dan Umrah kian
meningkat dari tahun ke tahun. Karena meningkatnya biaya tersebut, niat masyarakat
juga tinggi untuk beribadah maka banyak masyarakat yang memanfaatkan dana
talangan dari Bank Syariah. Adapun sistemnya hanya perlu membayar uang muka
dulu, maka tidak perlu proses yang terlalu lama untuk menabung. Selain faktor
pendanaan, faktor kepercayaan jama‟ah juga sangat penting dalam meningkatkan
jumlah jama‟ah. Banyak masyarakat yang khawatir memakai jasa travel karena
banyaknya kasus travel ilegal serta travel yang gagal memberangkatkan jama‟ah.
Dengan melakukan kerjasama dengan Bank Syariah dapat membuat jama‟ah percaya
dan yakin bahwa dana mereka aman.
4
Setiap perusahaan baru akan dapat tumbuh dan berkembang, jika perusahaan
itu memanfaatkan jasa-jasa perbankan, karena lancarnya lalu lintas pembayaran dan
penagihan hanya dapat dilakukan dengan memanfaatkan jasa-jasa perbankan.
Demikian juga efektifitas dana akan dapat ditingkatkan dengan memanfaatkan jasa-
jasa perbankan ini.4
Penyelenggaraan ibadah haji baik reguler maupun haji plus ada aturan yang
jelas. Misalnya mekanisme penyetoran Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH)-nya
harus melalui lembaga perbankan, bukan melalui perorangan. Visa yang digunakan
juga harus visa haji bukan calling visa. Jika hal itu dilanggar maka dapat
mengakibatkan mekanisme pendaftaran yang keliru sehingga calon haji tidak
termasuk dalam daftar kuota haji Indonesia. Akibatnya, Pemerintah Arab Saudi
melarang calon haji melanjutkan perjalanan ibadah haji.5
Setelah adanya hubungan kerjasama yang dilakukan Travel An-Nur Maarif
Parepare dengan bank syariah diharapkan terjadi peningkatan jumlah jama‟ah. Selain
itu, hal ini dapat membuat para jama‟ah lebih yakin dan dapat mempercayakan dana
yang mereka berikan untuk berangkat haji maupun umrah dapat disimpan dengan
aman dan dipergunakan sebagaimana mestinya. Mengingat banyaknya travel-travel
yang tidak memenuhi standar ataupun menyalahgunakan dana yang di berikan oleh
para calon jama‟ah. Kerjasama tersebut juga merupakan salah satu bentuk kepedulian
agar masyarakat terhindar dari penipuan umrah yang kerap terjadi. Kerjasama ini
dilakukan agar jama‟ah yang melakukan perjalanan umrah nyaman dan aman.
Dengan adanya kerjasama yang erat dan koordinasi yang dekat, manajemen yang
4Malayu, Manajemen Perbankan (Cet. 4; Jakarta: PT Toko Gunung Agung, 1997), h. 9.
5Abdurachman Rochimi, Segala Hal Tentang Haji dan Umrah, h. 153.
5
baik dan penanganan yang cermat serta didukung sumber daya manusia yang handal
dan amanah sangatlah berpengaruh untuk kelancaran memberangkatkan para tamu
Allah ke Baitullah serta meningkatkan jumlah jamaa‟ah.
Berdasarkan penjelasan diatas penulis tertarik untuk meneliti tentang
peningkatan jumlah jama‟ah di PT. An-Nur Maarif Parepare setelah melakukan
kerjasama dengan bank syariah.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana sistem kerjasama antara Travel dan Bank Syariah di PT. An-Nur
Maarif Parepare.?
1.2.2 Bagaimana peningkatan jumlah jama‟ah di PT. An-Nur Maarif Parepare
setelah ada kerjasama dengan Bank Syariah.?
1.3 Tujuan Penelitian
Sebagai konsekuensi dari permasalahan pokok, maka tujuan yang ingin
dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.3.1 Mengetahui sistem kerjasama antara Travel dan Bank Syariah di PT. An-Nur
Maarif Parepare.
1.3.2 Mengetahui peningkatan jumlah jama‟ah di PT. An-Nur Maarif Parepare
setelah ada kerjasama dengan Bank Syariah.?
1.4 Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat atau kegunaan yang
signifikan baik pada kegunaan teoritis maupun kegunaan praktis.
1.4.1 Kegunaan teoritis: hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar dalam
pengembangan pengetahuan tentang Travel / Biro Perjalanan.
6
1.4.2 Kegunaan praktis: hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan
dan pemahaman bagi penulis serta dapat berguna dan menjadi bahan untuk
pengelolaan Travel Haji dan Umrah dalam meningkatkan jumlah Jama‟ah dan
sekaligus merupakan sumbangan pemikiran maupun evaluasi untuk Travel
Haji dan Umrah di PT. An-Nur Maarif Parepare.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Skripsi M. Kholil Seikhoni dengan judul “Kerjasama Pembiayaan Multijasa
Dana Umrah Antara Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) Mitra Harmoni
Dengan Tour Dan Travel Asbihu Kota Malang (Tinjauan Kompilasi Hukum Ekonomi
Syariah Pasal 21)”. Hasil penelitian yang dilakukan oleh M. Kholil Seikhoni
dikatakan bahwa bentuk kerjasama yang dilakukan antara BPRS Mitra Harmoni
Malang dengan Asbihu mempunyai tanggung jawab masing-masing yang sudah
disepakati bersama. Praktik pelaksanaan kerjasama yang dilakukan sudah sesuai
dengan Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah (KHES) karena syarat dan rukun
kerjasama dalam perjanjiannya sudah terpenuhi.6 Dengan mengkaji judul skripsi
tersebut, maka besar harapan penulis untuk meneliti lebih dalam lagi mengenai peran
kerjasama yang dilakukan oleh Travel An-Nur Maarif dan Bank Syariah karena
penelitian sebelumnya hanya fokus pada tinjauan Kompilasi Hukum Ekonomi
Syariah (KHES) terhadap praktik pelaksanaan kerjasama pembiayaan dana umrah
6M. Kholil Seikhoni, “Kerjasama Pembiayaan Multijasa Dana Umrah Antara Bank
Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) Mitra Harmoni Dengan Tour Dan Travel Asbihu Kota Malang
(Tinjauan Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah Pasal 21) ”, Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri
Maulana Malik Ibrahim, 2014.
8
saja. Jadi, penulis tertarik untuk meneliti peran kerjasama yang dilakukan Travel dan
Bank Syariah terhadap peningkatan jumlah jama‟ah.
Skripsi Aisyah dengan judul “Penerapan Akad Kerjasama Dalam Transaksi
Bisnis Tour And Travel Kota Malang (Perspektif Hukum Positif dan Hukum Islam)”.
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Aisyah menunjukkan bahwa akad-akad
yang telah diterapkan yakni kerjasama antara pemilik tour and travel dengan pemilik
rental mobil sesuai dengan hukum positif maupun hukum Islam, sistem ini sudah
banyak diterapkan dalam berbagai transaksi di masyarakat dan dalam dunia usaha
bisnis menjadi mudah serta menguntungkan.7 Meski sama-sama meneliti kerjasama
namun yang akan saya teliti lebih berfokus pada peran kerjasama yang dilakukan oleh
Travel dan Bank Syariah karena penelitian sebelumnya hanya fokus pada akad
kerjasama (syirkah) serta hukum positif maupun hukum Islam.
Skripsi Rahayu Tridhoni dengan judul “Mekanisme Kerjasama PT. Bank
Muamalat Indonesia Tbk Dengan PT. Asuransi Takaful Keluarga Dalam
Pengembangan fulProtek”. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Rahayu
Tridhoni perjanjian kerjasama antara Bank Muamalat Indonesia dengan Takaful
Keluarga berisikan pasal-pasal, perjanjian yang terjadi hanya perjanjian sebagai mitra
saja.8 Perbedaan dari penelitaan sebelumnya yaitu penulis meneliti mengenai peran
kerjasama yang dilakukan oleh Travel dan Bank Syariah terdiri dari variabel promosi,
7Aisyah, “Penerapan Akad Kerjasama Dalam Transaksi Bisnis Tour And Travel Kota
Malang (Perspektif Hukum Positif dan Hukum Islam)”, Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri
Maulana Malik Ibrahim Malang, 2018.
8Rahayu Tridhoni, “Mekanisme Kerjasama PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Dengan PT.
Asuransi Takaful Keluarga Dalam Pengembangan fulProtek”, Fakultas Syariah dan Hukum
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008.
9
kepercayaan, dan pelayanan karena penelitian sebelumnya perjanjian kerjasama
hanya berisikan pasal-pasal.
Skripsi Mohammad Khafid Anhari dengan judul “Akad Kerjasama
Pelaksanaan Bimbingan Ibadah Haji Antara KBIH Dan Jama’ah Haji Di KBIH Al-
Hikam Perspektif Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah”. Dari hasil penelitian yang
dilakukan oleh Mohammad Khafid Anhari dilihat dari segi akad kesepakatan antara
para pihak yang menyangkut didalamnya hak-hak dan kewajiban sejauh ini semuanya
sudah terlaksana dengan baik. Untuk implementasi pelayanannya, KBIH juga
menerapkan bimbingan maupun sosialisasi sesuai dengan akad yang disepakati oleh
pihak jama‟ah maupun panitia haji.9 Perbedaan dari penelitaan sebelumnya yaitu
penulis meneliti mengenaiperan kerjasama yang dilakukan Travel dan Bank Syariah
terhadap peningkatan jumlah jama‟ah.
1.2 Tinjauan Teoritis
1.2.1 Teori Bank
Bank berasal dari kata Italia bancoartinya bangku. Bangku inilah yang
dipergunakan oleh bankir dalam melayani kegiatan operasionalnya kepada para
nasabah. Istilah bangku secara resmi dan populer menjadi Bank.10
Kata Bank setiap orang selalu mengaitkannya dengan uang, sehingga selalu
saja ada anggapan bahwa yang berhubungan dengan Bank selalu ada kaitannya
dengan uang. Hal ini tidak salah, karena Bank memang merupakan lembaga
9Mohammad Khafid Anhari, “Akad Kerjasama Pelaksanaan Bimbingan Ibadah Haji Antara
KBIH Dan Jama’ah Haji Di KBIH Al-Hikam Perspektif Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah”,
Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, 2016.
10Malayu S.P. Hasibuan, Dasar-Dasar Perbankan (Cet. VI; Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007),
h. 1.
10
keuangan atau perusahaan yang bergerak di bidang keuangan. Sebagai lembaga
keuangan Bank menyediakan berbagai jasa keuangan. Di Negara-negara maju Bank
bahkan sudah merupakan kebutuhan utama bagi masyarakat setiap kali bertransaksi.11
Bank menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 adalah suatu badanusaha
yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya ke masyarakat dalam bentuk kredit dan / atau bentuk-bentuk lainnya
dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.12
Pendapat G.M Verryn Stuart dalam bukunya Bank Politik, menyebutkan
bahwa bank adalah suatu badan usaha yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan
kredit, baik alat-alat pembayaran sendiri atau dengan uang yang diperolehnya dari
orang lain, maupun dengan memperedarkan alat-alat penukaran dan tempat uang
giral.13
Menurut A. Abdurrahman dalam ensiklopedia ekonomi keuangan dan
perdagangan dalam bukunya Thamrin Abdullah menyebutkan bahwa bank adalah
suatu jenis lembaga keuangan yang melaksanakan berbagai jasa, seperti memberikan
pinjaman, mengedarkanmata uang, pengawasan terhadap mata uang, bertindak
sebagai tempat penyimpanan benda-benda berharga, membiayai usaha perusahaan-
perusahaan dan lain-lain.14
Howard D. Crosse dan Eorge H. Hempell mendefenisikan bank sebagai suatu
organisasi yang menggabungkan usaha manusia dan sumber-sumber keungan untuk
11
Kasmir, Manajemen Perbankan(Cet. 4; Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2003), h. 11.
12Kasmir, Pemasaran Bank (Jakarta: Kencana, 2008), h. 9.
13Thamrin Abdullah dan Francis Tantri, Bank danLembagaKeuangan, Edisi I (Cet. 3; Jakarta:
RajawaliPers, 2014), h. 2.
14Thamrin Abdullah dan Francis Tantri, Bank dan LembagaKeuangan, h. 2.
11
melaksanakan fungsi bank dalam rangka melayani kebutuhan masyarakat dan untuk
memperoleh keuntungan bagi pemilik bank. Hal yang senada yang diungkapkan oleh
N. Kennard Jr, seorang pakar hukum bidang bisnis di Universitas Commnescient,
mendefenisikan bank sebagai berikut: Bank is business organization that receives and
told deposits of fund from others, makes loans or extend credit and transfer funds by
written order of depositors.15
Adapun kegiatan lembaga keuangan yaitu menghimpun dana (funding) dari
masyarakat dalam bentuk simpanan, dalam hal ini bank sebagai tempat menyimpan
uang atau berinvestasi bagi masyarakat, kemudian menyalurkan dana (lending) ke
masyarakat, dalam hal ini bank memberikan pinjaman (kredit) kepada masyarakat,
dan yang terakhir memberikan jasa-jasa bank lainnya (service) seperti pengiriman
uang (transfer), penagihan surat-surat berharga yang berasal dari dalam kota
(clearing), penagihan surat-surat berharga yang berasal dari luar negeri (inkaso),
letter of credit (L/C), save deposit box, bank garansi, bank notes, traveklers cheque,
dan jasa lainnya.
Namun menurut Undang-undang No 14 Tahun 1976 Pasal 1 tentang pokok
perbankan adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan
jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang.16
Dalam pengertian ini,
bank menerima dana dari nasabah dalam bentuk : (1) Simpanan atau tabungan yang
penarikannya dapat dilakukan setiap saat nasabah membutuhkannya, (2) Deposito
yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada saat-saat tertentu, kalau pun terpaksa
menarik dana sebelum masa atau bukan pada masanya, nasabah harus siap dikenakan
15
Zainal Said, PolemikUndang-undangPerbankan Indonesia (TinjauanSosioYuridis)
(Yogyakarta: The Phinis Press Yogyakarta, 2016), h. 8-9.
16Zainal Said, PolemikUndang-undangPerbankan Indonesia (TinjauanSosioYuridis), h. 9.
12
denda atau pinalti, (3) Giro merupakan simpanan dalam rekening koran. Yang
membedakan dengan simpanan lain, giro relatif lebih besar hanya dapat ditarik
dengan menggunakan cek, bilyet giro ataupun perintah tertulis pada bank.
Jadi secara umum dapat dipahami bahwa bank adalah sebuah lembaga
keuangan yang memfasilitasi customer dari kalangan perorangan maupun perusahaan
dalam hal penerimaan simpanan, penyaluran dana pembiayaan dan penyaluran jasa-
jasa pelayanan. Dalam operasionalnya, bank memberikan pelayanan kepada customer
dengan cara berkolaborasi dengan bank-bank lain di bidangnya atau perusahaan
lainnya.
Agar masyarakat mau menyimpan uangnya di Bank, maka pihak perbankan
memberikan ransangan berupa balas jasa yang akan diberikan kepada si penyimpan.
Balas jasa tersebut dapat berupa bunga, bagi hasil, hadiah, pelayanan atau balas jasa
lainnya. Semakin balas jasa yang diberikan, akan menambah minat masyarakat untuk
menyimpan uangnya. Oleh karena itu, pihak perbankan harus memberikan berbagai
ransangan dan kepercayaan sehingga masyarakat berminat untuk menanamkan
dananya.
Kelengkapan dari jasa yang ditawarkan sangat tergantung dari kemampuan
bank masing-masing. Dengan kata lain semakin mampu bank dapat dilihat dari segi
permodalan, manajemen serta fasilitas yang dimilikinya.
1.2.1.1 Pengertian Bank Syariah
Bank Islam atau disebut dengan Bank Syariah adalah bank yang beroperasi
dengan tidak mengandalkan pada bunga. Bank Islam atau biasa disebut dengan Bank
tanpa bunga, adalah lembaga keuangan/perbankan yang operasional dan produknya
dikembangkan berlandaskan pada Al-Qur‟an dan Hadis Nabi Saw. Dengan kata lain,
13
Bank Islam adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan pembiayaan
jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang
pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip syariat Islam.17
Di Indonesia, regulasi mengenai Bank Syariah tertuang dalam UU No. 21
Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. Bank Syariah adalah Bank yang menjalankan
kegiatan usahanya berdasarkan Prinsip Syariah dan menurut jenisnya terdiri dari atas
Bank Umum Syariah, Unit Usaha Syariah, dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
(BPRS).18
Jadi, dapat disimpulkan bahwa bank syariah merupakan lembaga keuangan
yang bekerja berdasarkan etika dan sistem dalam Islam, khususnya bebas dari bunga
(riba), bebas dari kegiatan spekulatif non produktif seperti perjudian (maysir), bebas
dari hal-hal yang meragukan (gharar) dan hanya membiayai kegiatan usaha yang
halal.
1.2.1.2 Fungsi dan Peran Bank Syariah
Bank syariah memiliki tiga fungsi utama yaitu menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk titipan dan investasi, menyalurkan dana kepada masyarakat
yang membutuhkan dana dari bank, dan juga memberikan pelayanan dalam bentuk
jasa perbankan syariah.
a. Menghimpun Dana Masyarakat
Fungsi bank syariah yang pertama yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang
kelebihan dana. Bank syariah menghimpun dana dengan menggunakan beberapa akad
17
Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah(Cet. 2; Jakarta: Rajawali Pers, 2015), h.2.
18Andi Soemitra, Bank Dan Lembaga Keuangan Syariah (Jakarta: Prenadamedia Group,
2009), h. 61-62.
14
diantaranya akad al-Wadiah dengan bentuk titipan, kemudian akad al-Mudharabah
yang berbentuk investasi. Dua akad tersebut merupakan produk atau akad-akad yang
paling sering dijumpai di dalam bank syariah.
b. Penyaluran Dana Kepada Masyarakat
Fungsi bank syariah yang kedua yaitu menyalurkan dana kepada masyarakat
yang membutuhkan (user of fund). Masyarakat dapat memperoleh pembiayaan dari
bank syariah asalkan dapat memenuhi semua ketentuan dan persyaratan yang berlaku.
Bank syariah akan memperoleh return atas dana yang disalurkan. Return atau
pendapatan yang diperoleh bank atas penyaluran dana ini tergantung pada akadnya.
c. Pelayanan Jasa Bank
Pelayanan jasa bank syariah ini diberikan dalam rangka memenuhi kebutuhan
masyarakat dalam menjalankan aktivitasnya. Berbagai jenis produk pelayanan jasa
yang dapat diberikan oleh bank syariah antara lain jasa pengiriman uang (transfer),
pemindah bukuan, penagihan surat berharga, kliring, letter of credit, inkaso, garansi
bank, dan pelayanan jasa lainnya.19
Selayaknya suatu usaha yang dibangun atas dasar kemaslahatan umat baik di
dunia dan akhirat, maka bank syariah hendaknya melakukan fungsi dan perannya
sesuai dengan ajaran agama Islam dimana ajaran ini berlandaskan Al-Qur‟an dan
Hadis. Adapun fungsi dan peran bank syariah yang diantaranya tercantum dalam
pembukuan standar akuntansi yang dikeluarkan oleh AAOIFI (Accounting and
Auditing Organization for Islamic Financial Institution), adalah sebgai berikut:20
1. Manajer investasi, Bank Syariah dapat mengelolah investasi dana nasabah.
19
Ismail, Perbankan Syariah (Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2011), h. 39.
20Sudarsono Heri, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi dan Ilustrasi
(Yogyakarta: Ekonisia, 2008), h. 43.
15
2. Investor, Bank Syariah dapat menginvestasikan dana yang dimilikinya maupun
dana nasabah yang dipercayakan kepadanya.
3. Penyedia jasa keuangan dan lalu lintas pembayaran, Bank Syariah dapat
melakukan kegiatan-kegiatan jasa layanan perbankan sebagaimana lazimnya.
4. Pelaksanaan kegiatan sosial, sebagai ciri yang melekat pada entitas keuangan
syariah, Bank Islam juga memiliki kewajiban untuk mengeluarkan dan
mengelolah (menghimpun, mengadminitrasikan, mendistribusikan) zakat serta
dana-dana sosial lainnya.
1.2.1.3 Tujuan Bank Syariah
Dibandingkan dengan Bank konvensional, Bank Syariah memiliki tujuan
lebih luas dari pada Bank konvensional, namun tetap mencari keuntungan dimana
keuntungan tersebut didapatkan dengan cara-cara yang syariah dan berasal dari sektor
rill sehingga tidak adanya unsur riba. Adapun tujuan bank syariah sebagai berikut:21
1. Menyediakan lembaga keuangan perbankan untuk meningkatkan taraf hidup
masyarakat.
2. Memotivasi masyarakat untuk ikut serta dalam pembangunan.
3. Merubah cara beripikir masyarakat agar lebih baik dan lebih ekonomis agar
masyarakat tersebut lebih baik dalam hidupnya.
4. Melalui produk perbankan syariah yang ada, akan menyadarkan masyarakat
mengenai pentingnya berbagi dan bagi hasil. Artinya masyarakat tidak lagi
melakukan riba.
21
Sudarsono Heri, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi dan Ilustrasi, h. 57.
16
1.2.1.4 Prinsip-prinsip Bank Syariah
Pada dasarnya prinsip-prinsip perbankan syariah paling tidak ada dua yaitu:22
1. Prinsip At Ta’’awun, yaitu saling membantu dan saling bekerjasama diantara
anggota masyarakat untuk kebaikan.
2. Prinsip menghindari Al Iktinaz, yaitu menahan penggunaan uang (dana) dengan
membiarkan menganggur (idle) dan tidak berputar dalam transaksi yang
bermanfaat bagi masyarakat umum.
1.2.1.5 Produk dan Jasa Bank Syariah
Pada dasarnya, produk yang ditawarkan oleh perbankan syariah dapat dibagi
menjadi tiga bagian besar, yaitu:
1. Produk Penyaluran Dana (Financing)
Secara garis besar produk pembiayaan syariah terbagi ke dalam empat
kategori yang dibedakan berdasarkan tujuan penggunaannya, yaitu:
a. Pembiayaan dengan prinsip jual beli
Prinsip jual-beli dilaksanakan sehubungan dengan adanya perpindahan
kepemilikan barang atau benda. Tingkat keuntungan bank ditentukan di depan dan
menjadi bagian harga atas berang yang dijual.23
Transaksi jual-beli dapat dibedakan berdasarkan bentuk pembayarannya dan
waktu penyerahan barangnya, yakni sebagai berikut:
1) Pembiayaan Murabahah
22
Arifin Zainul, Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah (Jakarta: Pustaka Alvabeta, 2006), h.
11.
23Adiwarman A. Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan (Jakarta: Rajawali Pers,
2011), h. 98.
17
Murabahah berasal dari kata ribhu (keuntungan) adalah transaksi jual-beli
dimana bank menyebut jumlah keuntungannya. Bank bertindak sebagai penjual,
sementara nasabah sebagai pembeli. Harga jual adalah harga beli bank dari pemasok
ditambah keuntungan (marjin).
Kedua belah pihak harus menyepakati harga jual dan jangka waktu
pembayaran. Harga jual dicantumkan dalam akad jual beli dan jika telah disepakati
tidak dapat berubah selama berlakunya akad. Dalam perbankan, murabahah selalu
dilakukan dengan cara pembayaran cicilan. Dalam transaksi ini barang diserahkan
segera setelah akad, sementara pembayaran dilakukan secara tangguh/cicilan.24
2) Pembiayaan Salam
Salam adalah transaksi jual beli dimana barang yang diperjualbelikan belum
ada. Oleh karena itu, barang diserahkan secara tangguh sementara pembayaran
dilakukan tunai.
3) Pembiayaan Istishna’
Isthisna‟ merupakan akad kontrak jual beli barang antara dua pihak
berdasarkan pesanan dari pihak lain, dan barang pesanan akan diproduksi sesuai
dengan spesifikasi yang telah disepakati dan menjualnya dengan harga dan cara
pembayaran yang disetujui terlebih dahulu.25
Produkistishna’ menyerupai produk
salam, tapi dalam istishna’ pembayarannya dapat dilakukan oleh bank dalam
beberapa kali (termin) pembayaran. Skim istishna’ dalam Bank Syariah umumnya
diaplikasikan pada pembiayaan manufaktur dan konstruksi.
b. Pembiayaan dengan prinsip sewa (Ijarah)
24
Adiwarman A. Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, h. 98.
25Ismail, Perbankan Syariah (Cet. 1; Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2011), h. 146.
18
Transaksi Ijarah dilandasi adanya perpindahan manfaat. Jadi pada dasarnya
prinsip ijarah sama saja dengan prinsip jual beli, tapi perbedaannya terletak pada
objek transaksinya. Bila pada jual beli objek transaksinya adalah barang, pada ijarah
objek transaksinya adalah jasa.
Pada akhir masa sewa, bank dapat saja menjual barang yang disewakannya
kepada nasabah. Karena itu dalam perbankan syariah dikenal Ijarah Muntahhiyah
Bittamlik (sewa yang diikuti dengan berpindahnya kepemilikan). Harga sewa dan
harga jual disepakati pada awal perjanjian.26
c. Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil (Syirkah)
Produk pembiayaan syariah yang didasarkan atas prinsip bagi hasil adalah
sebagai berikut:
1) Pembiayaan Musyarakah
Bentuk umum dari usaha bagi hasil adalah musyarakah (syirkah atau
syarikah). Musyarakah merupakan akad kerja sama usaha antara dua pihak atau lebih
dalam menjalankan usaha, di mana masing-masing pihak menyertakan modalnya
sesuai dengan kesepakatan, dan bagi hasil atas usaha bersama diberikan sesuai
dengan kontribusi dana atau sesuai kesepakatan bersama.27
Transaksi musyarakah dilandasi adanya keinginan para pihak yang bekerja
sama untuk meningkatkan nilai aset yang mereka miliki secara bersama-sama. Semua
bentuk usaha yang melibatkan dua pihak atau lebih di mana mereka secara bersama-
sama memadukan seluruh bentuk sumber daya baik yang berwujud maupun tidak
berwujud.
26
Adiwarman A. Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, h. 101.
27Ismail, Perbankan Syariah, h. 176.
19
2) Pembiayaan Mudharabah
Secara spesifik terdapat bentuk musyarakah yang populer dalm produk
perbankan syariah yaitu mudharabah. Mudharabah adalah bentuk kerja sama antara
dua atau lebih pihak di mana pemilik modal (shahib al-maal) mempercayakan
sejumlah modal kepada pengelola (mudharib) dengan suatu perjanjian pembagian
keuntungan.28
Bentuk ini menegaskan kerja sama dalam paduan kontribusi 100%
modal kas dari shahib al-maal dan keahlian dari mudharib.
Perbedaan yang esensial dari musyarakah dan mudharabah terletak pada
besarnya kontribusi atas manajemen dan keuangan atatu salah satu di antara itu.
Dalam mudharabah, modal hanya berasal dari satu pihak, sedangkan dalam
musyarakahmodal berasal dari dua pihak atau lebih.29
d. Pembiayaan dengan akad pelengkap
Mempermudah pelaksanaan pembiayaan, biasanya diperlukan juga akad
pelengkap. Akad pelengkap ini tidak ditujukan untuk mencari keuntungan, tapi
ditujukan untuk mempermudah pelaksanaan pembiayaan. Meskipun tidak ditujukan
untuk mencari keuntungan, dalam akad pelengkap ini dibolehkan untuk meminta
pengganti biaya-biaya yang dikeluarkan untuk melaksanakan akad ini. Besarnya
pengganti biaya ini sekedar untuk menutupi biaya yang benar-benar timbul.
1) Hiwalah (Alih Utang-Piutang)
Tujuan fasilitas hiwalah adalah untuk membantu supplier mendapatkan modal
tunai agar dapat melanjutkan produksinya. Bank mendapat ganti biaya atas jasa
pemindahan pituang. Untuk mengantisipasi risiko kerugian yang akan timbul, bank
28
Muhamad, Manajemen Dana Bank Syariah, h. 30.
29Adiwarman A. Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, h. 103.
20
perlu melakukan penelitian atas kemampuan pihak yang berutang dan kebenaran
transaksi antara yang memindahkan piutang dengan yang berutang. Katakanlah
seorang supplier bahan bangunan menjual barangnya kepada pemilik proyek yang
akan dibayar dua bulan kemudian. Karena kebutuhan supplier akan likuiditas, maka
ia meminta bank untuk mengambil alih piutangnya. Bank akan menerima
pembayaran dari pemilik proyek.30
2) Rahn (Gadai)
Tujuan akad rahn adalah untuk memberikan jaminan pembayaran kembali
kepada bank dalam memberikan pembiayaan. Atas izin bank, nasabah dapat
menggunakan barang tertentu yang digadaikan dengan tidak mengurangi nilai dan
merusak barang yang digadaikan. Apabila barang yang digadaikan rusak atau cacat,
nasabah harus bertanggung jawab.31
3) Qardh
Qardh adalah pinjaman uang. Akad Qardh adalah transaksi pinjam meminjam
dana dengan kewajiban pihak peminjam mengembalikan pokok pinjaman secara
sekaligus atau cicilan dalam jangka waktu tertentu.32
Aplikasi qardh dalam perbankan
biasanya dalam empat hal, yaitu: (a) sebagai pinjaman talangan haji, di mana nasabah
calon haji diberikan pinjaman talangan untuk memenuhi syarat penyetoran biaya
perjalanan haji. Nasabah akan melunasinya sebelum keberangkatan ke haji. (b)
sebagai pinjaman tunai dari produk kartu kredit syariah, di mana nasabah diberi
keleluasaan untuk menarik uang tunai milik bank melalui ATM. Nasabah akan
mengembalikannya sesuai waktu yang ditentukan. (c) sebagai pinjaman kepada
30
Adiwarman A. Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, h. 105.
31Adiwarman A. Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, h. 106.
32Muhamad, Manajemen Dana Bank Syariah (Cet. 2; Jakarta: Rajawali Pers, 2015), h. 54.
21
pengusaha kecil, di mana menurut perhitungan bank akan memberatkan si pengusaha
bila diberikan pembiayaan dengan skema jual beli, ijarah, atau bagi hasil. (d) sebagai
pinjaman kepada pengurus bank, di mana bank menyediakan fasilitas ini untuk
memastikan terpenuhinya kebutuhan pengurus bank. Pengurus bank akan
mengembalikan dana pinjaman itu secara cicilan melalui pemotongan gajinya.
4) Wakalah (Perwakilan)
Wakalah dalam aplikasi perbankan terjadi apabila nasabah memberikan kuasa
kepada bank utnuk mewakili dirinya melakukan pekerjaan jasa tertentu, seperti
pembukuan L/C, inkaso dan transfer uang.
5) Kafalah (Garansi Bank)
Garansi bank adalah jaminan yang diberikan oleh bank kepada pihak ketiga
penerima jaminan atas pemenuhan kewajiban tertentu nasabah bank selaku pihak
yang dijamin kepada pihak ketiga.33
Garansi bank dapat diberikan dengan tujuan
untuk menjamin pembayaran suatu kewajiban pembayaran. Bank dapat mensyaratkan
nasabah untuk menempatkan sejumlah dana untuk fasilitas ini sebagai rahn. Bank
dapat pula menerima dana tersebut dengan prinsip wadi’ah. Untuk jasa-jasa ini, bank
mendapatkan pengganti biaya atas jasa yang diberikan.34
2. Produk Penghimpunan Dana (Funding)
Penghimpunan dana di bank syariah dapat berbentuk giro, tabungan dan
deposito. Prinsip operasional syariah yang diterapkan dalam penghimpunan dana
masyarakat adalah prinsip Wadi’ah dan Mudharabah.
33
Muhamad, Manajemen Dana Bank Syariah, h. 62.
34Adiwarman A. Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, h. 106-107.
22
a. Prinsip Wadi’ah
Prinsip wadi’ah yang diterapkan adalah wadi’ah yad dhamanah yang
diterapkan pada produk rekening giro. Wadi’ah yad dhamanah berbeda dengan
wadi’ah amanah. Dalam wadi’ah amanah, pada prinsipnya harta titipan tidak boleh
dimanfaatkan oleh yang dititipi. Sementara itu, dalam hal wadi’ah yad dhamanah,
pihak yang dititipi (bank) bertanggung jawab atas keutuhan harta titipan sehingga ia
boleh memanfaatkan harta titipan tersebut.
b. Prinsip Mudharabah
Mengaplikasikan prinsip mudharabah, penyimpan atau deposan bertindak
sebagai shahibul maal (pemilik modal) dan bank sebagai mudharib (pengelola).
Rukun mudharabah terpenuhi sempurna (ada mudharib – ada pemilik dana, ada
usaha yang akan dibagihasilkan, ada nisbah, dan ada ijab kabul). Prinsip mudharabah
ini diaplikasikan pada produk tabungan berjangka dan deposito berjangka.35
3. Produk Jasa (Service)
Selain menjalankan fungsinya sebagai penghubung antara pihak yang
menbutuhkan dana dengan pihak yang kelebihan dana, bank syariah dapat pula
melakukan berbagai pelayanan jasa perbankan kepada nasabah dengan mendapat
imbalan berupa sewa atau keuntungan. Jasa perbankan tersebut antara lain berupa:
a. Sharf (Jual Beli Valuta Asing)
Sharf merupakan pelayanan jasa bank syariah dalam pertukaran mata uang.
Pertukaran antara valas dan rupiah dibolehkan apabila pertukaran ini tidak ditujukan
untuk spekulasi.36
Pada prinsipnya jual beli valuta asing sejalan dengan prinsip sharf.
35
Adiwarman A. Karim, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, h. 108-109.
36Ismail, Perbankan Syariah, h. 215.
23
Jual beli mata uang yang tidak sejenis ini, penyerahannya harus dilakukan pada waktu
yang sama (spot).
b. Ijarah (Sewa)
Jenis kegiatan ijarah antara lain penyewaan kotak simpanan (safe deposit box)
dan jasa tata laksana adminstrasi dokumen. Bank mendapat imbalan sewa dari jasa
tersebut.
2.1.2 Teori Kerjasama
Kerjasama merupakan suatu alat di mana keuntungan dapat ditingkatkan
dengan menolong dirinya sendiri melalui pertolongan bersama dengan moto
kerjasama masing-masing untuk semua, dan semua untuk masing-masing. Juga dapat
diartikan sebagai usaha yang dilakukan oleh beberapa orang atau kelompok untuk
mencapai tujuan bersama. Kerjasama adalah hubungan antara dua atau lebih orang
dalam mendistribusikan keuntungan (kerugian) sebuah bisnis berjalan dengan seluruh
atau salah satu dari mereka menanggungnya.37
Dunia usaha kemitraan sering diartikan saling melengkapi satu dengan yang
lain dalam bingkai kesejajaran disegala bidang. Mengapa harus ditegaskan demikian,
karena sering orang menjadi patah, memberikan arti kemitraan itu hanya sekedar
kerjasama yang tidak dilihat segi-segi yang paling mendasar, misalnya masalah
modal usaha.38
Pada komunitas yang bekerja sama, prestasi dicapai dengan cara yang
harmonis. Formula utama untuk melaksanakannya adalah dengan bersikap hangat,
37
Veithzal Rivai. Dkk, Islamic Transaction Law In Business(Cet. 1; Jakarta: Bumi Aksara,
2011), h. 112. 38
Yuyus Suryana dan Kartib Bayu, Kewirausahaan Pendekatan Karakteristik Wirausahawan
Sukses (Cet. 1; Jakarta: Kencana, 2010), h. 184.
24
penuh dan rasa familiaritas kepada lembaga atau pihak yang hendak “dirangkul”.
Relasi dan kerja sama yang positif dan erat dengan lembaga-lembaga lain, baik yang
setara maupun yang lebih tinggi, mutlak menemukan keberhasilan dan tingkat
kinerja.39
Beberapa jenis pekerjaan memerlukan kinerja kreatif yang dapat menerima
rangsangan yang kuat dari persaingan; pekerjaan lainnya memerlukan kerjasama yang
cermat dan lengkap dari setiap anggota tim agar berhasil. Keseimbangan ideal antara
persaingan dan kerjasama adalah hal yang berlangsung terus menerus dan berkaitan
langsung dengan jenis pekerjaan yang dilaksanakan.40
Jadi kerjasama merupakan interaksi yang sangat penting bagi kehidupan
manusia karena manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan.
Kerjasama terjadi ketika individu atau kelompok yang bersangkutan mempunyai
kepentingan dan kesadaran yang sama untuk bekerjasama dalam mencapai tujuan dan
kepentingan bersama.
2.1.2.1 Promosi
Promosi merupakan sarana yang paling ampung untuk menarik dan
mempertahankan konsumennya. Salah satu tujuan promosi adalah menginformasikan
segala jenis produk yang ditawarkan dan berusaha menarik calon konsumen yang
baru.41
Fungsi promosi adalah untuk meyakinkan target pelanggan bahwa barang dan
jasa yang ditawarkan memiliki keunggulan yang berbeda dibandingkan para pesaing
39
Sudarwan Danim dan Suparno, Manajemen dan Kepemimpinan Transformasional
Kekepalasekolahan (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), h. 112.
40R. Wayne Pace dan Don F.Faules, Komunikasi Organisasi Strategi Meningkatkan Kinerja
Perusahaan (Cet. 9; Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2015), h. 323.
41Kasmir dan Jakfar, Studi Kelayakan Bisnis (Cet. 4; Jakarta: Kencana, 2007), h. 58.
25
serta dapat terjadinya pertukaran yang saling memuaskan dengan pasar yang dituju
melalui penyampaian organisasi atau suatu produk.
Kegiatan promosi dapat dilakukan dengan beberapa cara yang disebut bauran
promosi, adalah unsur dalam bauran pemasaran perusahaan yang didayagunakan
untuk memberitahukan, membujuk, dan meningkatkan tentang produk perusahaan.
Bauran promosi meliputi periklanan (advertising), penjualan perorangan
(personal selling), promosi penjualan (sales promotion), publisitas dan hubungan
masyarakat (publicity and public relation), dan pemasaran langsung (direct
marketing).42
1. Periklanan (Advertising)
Iklan adalah sarana promosi yang digunakan oleh perusahaan guna
menginformasikan, menarik, dan memengaruhi calon konsumennya.43
Perikalanan
merupakan salah satu bentuk dari komunikasi impersonal yang digunakan oleh
perusahaan barang atau jasa.
2. Penjualan Perorangan (Personal Selling)
Dunia bisnis penjualan perorangan secara umum dilakukan oleh salesman dan
salesgirl. Bagi sebagian perusahaan personal selling dilakukan oleh petugas costumer
service atau service assistence.44
3. Promosi Penjualan (Sales Promotion)
42
Lingga Purnama, Strategic Marketing Plan (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2001),
h. 155.
43Kasmir dan Jakfar, Studi Kelayakan Bisnis, h. 58.
44Kasmir dan Jakfar, Studi Kelayakan Bisnis, h. 59.
26
Promosi penjualan adalah promosi penjualan yang merupakan intensif jangka
pendek dalam aktivitas promosi untuk merangsang suatu produk dengan cara yang
bervariasi, seperti pameran dagang, intensif penjualan, kupon, dan sebagainya.45
Tujuan promosi penjualan adalah untuk meningkatkan penjualan atau untuk
meningkatkan jumlah pelanggan. Promosi penjualan dilakukan untuk menarik
pelanggan untuk segera membeli setiap produk atau jasa yang ditawarkan. Tentu saja
agar pelanggan tertarik untuk membeli maka perlu dibuatkan promosi penjualan yang
semenarik mungkin.
Bagi perusahaan promosi penjualan dapat dilakukan melalui: pemberian harga
khusus atau potongan harga (diskon) untuk produk tertentu, pemberian undian kepada
setiap pelanggan yang membeli dalam jumlah tertentu, pemberian cendera mata serta
kenang-kenangan lainnya kepada konsumen yang loyal, promosi dan penjualan
lainnya.46
4. Hubungan Masyarakat
Hubungan masyarakat merupakan kiat pemasaran penting lainnya dimana
perusahaan tidak hanya harus berhubungan dengan pelanggan, pemasok dan
penyalur, tetapi juga harus berhubungan dengan kumpulan kepentingan publik yang
lebih besar. Program hubungan masyarakat antara lain publikasi, acara-acara penting,
hubungan dengan investor, pameran dan mensponsori beberapa acara.
5. Pemasaran Langsung (Direct Marketing)
Pemasaran langsung adalah unsur terakhir dalam bauran komunikasi dan
promosi. Menggunakan surat, telepon, dan alat kontak personal lainnya untuk
45
Lingga Purnama, Strategic Marketing Plan, h. 171.
46Kasmir dan Jakfar, Studi Kelayakan Bisnis, h. 59.
27
berkomunikasi atau mendapatkan respon dari pelanggan atau prospek tertentu.
Pemasaran langsung ada enam macam yaitu: direct mail, mail order, direct response,
direct selling, telemarketing, dan digital marketing.47
2.2.2.2 Kepercayaan
Kepercayaan (trust) menjadi isu yang sangat populer dalam bisnis dan
pemasaran, karena kepercayaan merupakan faktor fundamental dalam
mengembangkan loyalitas konsumen.48
Kerpercayaan adalah kesediaan konsumen untuk menggunakan jasa
perusahaan karena yakin bahwa perusahaan mempunyai kehandalan untuk mampu
menepati janji yang diberikan kepada konsumen sehingga nantinya membentuk
loyalitas konsumen.
Kepercayaan konsumen mendapatkan perhatian yang cukup besar dari para
pelaku bisnis. Perusahaan harus menyadari bahwa kepercayaan terhadap objek,
atribut, dan manfaat menunjukkan persepsi konsumen. Itulah sebabnya mengapa
mayoritas pelaku bisnis melakukan segala macam upaya untuk bisa membangun
kepercayaan (trust), agar bisa menjadi magnet yang bisa menjaring konsumen.
Ketika kepercayaan memasuki ranah bisnis, misalnya jika seseorang ingin
memercayai atau dipercayai, berarti harus ada beberapa aktivitas yang diusahakan,
sebagai manifestasi untuk memberikan atau mendapatkan kepercayaan tersebut.
Karena kepercayaan bukanlah sesuatu yang ada dengan sendirinya, dan hilang dengan
47
Lingga Purnama, Strategic Marketing Plan, h. 182.
48Ika Yunia Fauzia,Etika Bisnis dalam Islam (Cet. 1; Jakarta: Kencana, 2013),h. 17.
28
sendirinya. Akan tetapi, kepercayaan adalah salah satu simpul dari ikatan beberapa
tali yang saling berkaitan.49
Tiga faktor yang membentuk kepercayaan seseorang terhadap yang lain, yaitu
kemampuan (ability), kebaikan hati (benevolence), dan integritas (integrity).50
Ketiga
faktor tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Kemampuan (Ability)
Kemampuan adalah keyakinan seseorang terhadap kemampuan yang dimiliki
penjual untuk membantu konsumen dalam melakukan sesuatu sesuai dengan yang
dibutuhkan konsumen tersebut. Esensi dari kemampuan adalah seberapa besar
keberhasilan penjual untuk menghasilkan hal yang diinginkan oleh konsumen. Pada
intinya, kemampuan penjual untuk memenuhi kebutuhan perusahaan.
2. Kebaikan Hati (Benevolence)
Benevolence adalah seberapa besar seseorang percaya kepada penjual untuk
berperilaku baik kepada konsumen. Benevolence merupakan kesediaan penjual untuk
melayani kepentingan konsumen.
3. Integritas (Integrity)
Integritas adalah seberapa besar keyakinan seseorang terhadap kejujuran
penjual untuk menjaga dan memenuhi kesepakatan yang telah dibuat kepada
konsumen. Integritas juga merupakan ungkapan siapa anda. Jika anda seorang yang
jujur, anda akan jujur dalam dalam urusan bisnis dan relasi. Jika anda menghargai
49
Ika Yunia Fauzia,Etika Bisnis dalam Islam,h. 19-20.
50Farida Jasfar, Manajemen Jasa Pendekatan Terpadu (Bogor: Ghalia Indonesia, 2009), h.
164.
29
janji, anda akan berusaha keras untuk menepatinya. Akan mematuhi nilai-nilai tanpa
memandang keadaan dan tempat.51
2.2.2.3 Pelayanan
Pelayanan adalah proses pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang lain
secara langsung.52
Pelayanan yang baik adalah kemampuan perusahaan dalam
memberikan pelayanan yang dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan.
Kemampuan tersebut ditunjukkan oleh sumber daya manusia dan sarana serta
prasarana yang dimiliki.53
Pelayanan dapat pula diartikan sebagai upaya pemenuhan kebutuhan dan
keinginan konsumen serta ketepatan penyampaiannya dalam mengimbangi harapan
konsumen. Pelayanan dapat diketahui dengan cara membandingkan persepsi para
konsumen atas pelayanan yang sesungguhnya mereka harapkan terhadap atribut-
atribut pelayanan suatu perusahaan. Jika jasa yang diterima atau dirasakan sesuai
dengan yang diharapkan, maka kualitas pelayanan dipersepsikan baik dan
memuaskan. Sebaliknya jika jasa yang diterima lebih rendah dari pada yang
diharapkan, maka kualitas pelayanan dipersepsikan buruk.54
Parasuraman, Zeithhaml dan Berry dalam buku Fandy Tjiptono
mengidentifikasi lima dimensi pokok yang berkaitan dengan pelayanan, antara lain:
1. Berwujud (Tangibles), meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai, dan sarana
komunikasi.
51
Bobbi DePorter dan Mike Hernacki, Quantum Business (Cet. 7; Bandung: Kaifa, 2002), h.
110.
52Moenir, Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), h. 47.
53Kasmir, Etika Customer Service (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), h. 31.
54Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran (Yogyakarta: Andi Offset, 2010), h. 123.
30
2. Kehandalan (Reliability), yakni kemampuan memberikan layanan yang
dijanjikan dengan segera, akurat, dan memuaskan.
3. Ketanggapan (Responsiveness), yaitu keinginan para staf untuk membantu para
pelanggan dan memberikan pelayanan dengan tanggap.
4. Jaminan (Assurance), mencakup pengetahuan, kemampuan, kesopanan, dan sifat
dapat dipercaya yang dimiliki para staf bebas dari bahaya, risiko, atau keragu-
raguan.
5. Empati (Empathy), meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan
komunikasi yang baik, perhatian pribadi, dan memahami kebutuhan para
pelanggan.55
2.2.3 Teori Travel / Biro Perjalanan
Biro perjalanan (travel) adalah kegiatan usaha yang bersifat komersial yang
mengatur dan menyediakan pelayanan bagi seseorang, sekelompok orang, untuk
melakukan perjalanan dengan tujuan utama berwisata dimana badan usaha ini
menyelenggarakan kegiatan perjalanan yang bertindak sebagai perantara dalam
menjual atau mengurus jasa untuk melakukan perjalanan baik di dalam dan luar
negeri. Menurut Foster, biro perjalanan (travel) adalah sebuah perusahaan yang
menjual rancangan perjalanan secara langsung pada masyarakat dan lebih khusus lagi
menjual transportasi udara, laut, akomodasi penginapan, pelayaran wisata, wisata
paket, asuransi perjalanan, dan produk lainnya yang berhubungan.56
55
Fandy Tjiptono, Prinsip-Prinsip Total Quality Service (Yogyakarta: Andi Offset, 2011), h.
14.
56Ahmad Humaidy, “Analisis Kinerja Travel Pelaksana Haji dan Umrah di Kota Makassar
(Studi Undang-undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah
Haji)” (Skripsi Sarjana; Fakultas Syariah dan Hukum: Makassar, 2017), h. 11.
31
Travel dalam dunia transportasi memberi sumbangsi dengan mempermudah
kegiatan pengurusan pemberangkatan seseorang atau kelompok karena cukup datang
kekantor-kantor travel lalu akan dilayani sampai semua berkas yang dibutuhkan
untuk pemberangkatan selesai diurus.57
Usaha perjalanan wisata merupakan bentuk usaha yang menyelenggarakan
jasa perjalanan wisata baik di dalam negeri maupun ke luar negeri. Usaha perjalanan
wisata ini menyediakan sarana pariwisata dan segala hal yang terkait dibidang wisata.
Usaha perjalanan wisata ini bisa berbentuk badan usaha, baik berupa Perseroan
Terbatas (PT), Perseroan Komanditer (CV), Firma (Fa), koperasi, yayasan, atau
bentuk usaha perorangan.58
2.2.3.1 Dasar Hukum Travel / Biro Perjalanan
Di Indonesia, Usaha Jasa Biro Perjalanan pertama kali diatur dalam Surat
Keputusan Direktur Jendral Pariwisata No.16/U/II/88 Tanggal 25 Februari 1988
tentang pelaksanaan Ketentuan Usaha jasa Perjalanan, dan disebut dengan Biro
Perjalanan Umum. Dalam ketentuan Pasal 1 huruf b, disebut bahwa Biro Perjalanan
Umum adalah badan usaha yang menyelenggarakan kegiatan usaha perjalanan ke
dalam negeri dan/atau di dalam negeri dan/atau ke luar negeri.
Usaha Biro Perjalanan Wisata juga diatur dalam beberapa peraturan
peundang-undangan, yaitu sebagai berikut:
1. Peraturan Pemerintah Nomor 67 Tahun 1996 tentang Penyelenggaraan
Kepariwisataan.
57
Ahmad Humaidy, “Analisis Kinerja Travel Pelaksana Haji dan Umrah di Kota Makassar
(Studi Undang-undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah
Haji)” (Skripsi Sarjana; Fakultas Syariah dan Hukum: Makassar, 2017), h. 12.
58Oka A. Yoeti, Tours and Travel Marketing (Jakarta : Pradnya Paramita, 2003), h. 33.
32
2. Keputusan Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi Nomor
KM.105/PW.304/MPPT-91 tentang Usaha Jasa Pariwisata.
3. Keputusan Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi Nomor KM. 10/HK/PM.
102/MPPT-93 tentang Ketentuan Usaha Jasa Biro Perjalanan Wisata dan Agen
Wisata.59
2.2.3.2 Fungsi Travel / Biro Perjalanan
Biro perjalanan (travel agency) adalah perusahaan yang menyelenggarakan
kegiatan wisata dan jasa lain yang terkait dengan penyelenggaraan perjalanan wisata
baik di dalam negeri maupun keluar negeri. Dalam melakukan kegiatan usahanya
yaitu sebagai perantara bagi pengusaha industri pariwisata, biro perjalanan memiliki
fungsi pokok, yaitu sebagai berikut:
1. Fungsi Umum
Dalam hal ini biro perjalanan wisata merupakan suatu usaha badan usaha yang
dapat memberikan penerangan atau informasi tentang segala sesuatu yang
berhubungan dengan dunia perjalanan pada umumnya dan perjalanan wisata pada
khususnya.
2. Fungsi Khusus
Dalam hal ini fungsi khusus biro perjalanan, meliputi sebgai berikut:
a. Biro Perjalanan Wisata sebagai perantara. Dalam kegiatannya ia bertindak
atas nama perusahaan lain dan menjual jasa-jasa perusahaan yang
diwakilinya. Karena itu ia bertindak di antara wisatawan dan industri
wisata.
59
Litari Elisa Putri, “Tanggung Jawab Perusahaan Jasa Perjalanan (Travel Agency) Terhadap
Konsumennya (Studi Pada PT Arie Tours dan Travel Cabang Bandar Lampung)” (Skripsi Sarjana;
Fakultas Hukum: Bandar Lampung, 2017), h. 34-35.
33
b. Biro Perjalanan Wisata sebagai badan usaha yang merencanakan dan
menyelenggarakan tour dengan tanggung jawab dan resikonya sendiri.
c. Biro Perjalanan Wisata sebagai pengorganisasi yaitu dalam menggiatkan
usaha, biro perjalanan aktif menjalin kerjasama dengan perusahaan lain
baik dalam dan luar negeri.60
2.2.3.3 Macam-macam Travel / Biro Perjalanan
1. Biro Perjalanan Wisata
Biro Perjalanan Wisata adalah sebuah usaha atau badan usaha yang
menyediakan seluruh atau sebagian perlengkapan seseorang atau kelompok orang
yang akan melakukan perjalanan wisata. Dalam menjalankan usahanya, biro atau
agen perjalanan wisata ini harus menjalankan kewajibab sebagai berikut:
a. Memberi perlindungan kepada para pelanggan atau para pemakai jasa.
b. Menyediakan pramuwisata untuk memimpin dan membimbing wisatawan
ketika melakukan perjalanan wisata.
c. Menjamin terpenuhinya kewajiban atas pungutan negara dan pungutan
daerah serta mengadakan pembukuan berdasarkan peraturan perundang
undangan yang berlaku.
d. Patuh terhadap perundang-undangan yang berlaku. Jika kewajiban ini
tidak terpenuhi, izin usaha tersebut akan dicabut oleh pemerintah
setempat.61
60
Litari Elisa Putri, “Tanggung Jawab Perusahaan Jasa Perjalanan (Travel Agency) Terhadap
Konsumennya (Studi Pada PT Arie Tours dan Travel Cabang Bandar Lampung)” (Skripsi Sarjana;
Fakultas Hukum: Bandar Lampung, 2017), h. 36-37.
61E. Suherman, Aneka Masalah Hukum Kedirgantaraan (Bandung : Mandar Maju, 2000), h.
98.
34
2. Biro Perjalanan Haji dan Umrah
Biro Perjalanan Haji dan Umrah adalah usaha penyedia jasa perencanaan atau
jasa pelayanan penyelenggaraan ibadah haji dan umrah. Biro Perjalanan Haji dan
Umrah merupakan suatu badan usaha yang dapat memberikan pelayanan tentang
segala sesuatu yang berhubungan dengan dunia perjalanan ibadah haji dan umrah.
Penyelenggara ibadah haji khusus adalah biro perjalanan yang telah mendapat
izin menteri untuk menyelenggarakan ibadah haji khusus.62
Banyaknya travel yang
melaksanakan pemberangkatan ibadah haji, membuat kita harus memilah memilih
travel yang terpercaya minimal memliki izin resmi dari pemerintah dalam hal ini
Kementrian Agama.
Biro perjalanan yang telah mendapatkan ijin menteri terkait tersebut harus
berbentuk badan hukum baik berupa PT atau setidak-tidaknya CV. Biro perjalanan
yang telah berbentuk badan hukum tersebut selanjutnya melakukan pendaftaran
sebagai biro perjalanan dengan memenuhi persyaratan-persyaratan yang telah
ditentukan oleh pemerintah. Untuk dapat mneyelenggarakan ibadah haji khusus,
penyelenggara ibadah haji khusus harus memenuhi persyaratan/kriteria yang telah
ditentukan oleh Kementerian Agama sesuai dengan yang diamanatkan dalam Pasal 35
ayat (4) PP Nomor 79 tahun 2012 tentang Pelaksana Undang-Undang Nomor 13
tahun 2008 tentang Penyelenggara Ibadah Haji, yaitu:
a. Telah memperoleh izin sebagai PPIU oleh menteri.
b. Telah menyelenggarakan ibadah umrah paling singkat selama 3 (tiga)
tahun dan memberangkatkan jamaah umrah paling sedikit 300 (tiga ratus)
orang.
62
Republik Indonesia, PP Nomor 79 tahun 2012, bab I, Pasal 1 angka 8.
35
c. Memiliki kemampuan teknis menyelenggarakan ibadah haji khusus yang
meliputi kemampuan sumber daya manusia, sarana dan prasarana serta
manajemen.
d. Memiliki kemampuan finansial untuk menyelenggarakan ibadah haji
khusus yang dibuktikan dengan jaminan bank.
e. Memiliki komitmen untuk menyelenggarakan ibadah haji khusus sesuai
dengan peraturan perundang-undangan, standart pelayanan yang telah
ditetapkan oleh menteri dan ketentuan pemerintah kerajaan Arab Saudi.63
2.2.3.4 Dasar Hukum Travel Haji dan Umrah
Dasar hukum travel sebagai penyelenggara haji dan umrah menurut syariat
Islam secara tekstual tidak terdapat dalam Al-Qur‟an dan Hadis dikarenakan perkara
atau kegiatan pelaksanaan ibadah haji atau umrah dengan menggunakan jasa travel
termasuk kontemporer sehingga dengan merujuk langsung ke sumber hukum Islam
yang utama yaitu Al-Qur‟an dan Hadis maka tidak diketemukan dasar hukumnya,
maka travel dapat kita umpamakan sebagai sarana penunjang atau yang menjadi
perantara dalam mencapai tujuan kita untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada
Allah SWT. Jika fungsi travel demikian, maka travel bisa diqiaskan dengan kegiatan
yang dilakukan amil zakat yang menjadi perantara orang yang ingin mendekatkan diri
kepada Allah dengan mengeluarkan sebagian hartanya di jalan Allah sebagai bentuk
ibadah yang wajib ditunaikan, begitupun ibadah haji yang wajib ditunaikan.64
63
Ahmad Humaidy, “Analisis Kinerja Travel Pelaksana Haji dan Umrah di Kota Makassar
(Studi Undang-undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah
Haji)” (Skripsi Sarjana; Fakultas Syariah dan Hukum: Makassar, 2017), h. 14-16.
64Ahmad Humaidy, “Analisis Kinerja Travel Pelaksana Haji dan Umrah di Kota Makassar
(Studi Undang-undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah
Haji)” (Skripsi Sarjana; Fakultas Syariah dan Hukum: Makassar, 2017), h. 16-17.
36
Pengelola zakat biasa juga disebut secara khusus akuntan zakat yaitu
seseorang yang memenuhi kelayakan baik dari segi kepribadian, intelektual maupun
kinerjanya dalam proses perhitungan zakat dan pembagiannya kepada yang berhak
dan melaporkan kepada pemerintah.65
Maka dari penjelasan tentang amil zakat
tersebut penulis menyamakan atau mengqiyaskan dasar hukum tentang travel atau
bisa disebut amil ibadah haji dan umrah sebagai sarana umatuntuk beribadah kepada
Allah swt.
2.2.3.5 Perjanjian Kerjasama Biro Perjalanan
Umumnya perjanjian kerjasama biro perjalanan dilaksanakan setelah adanya
katasepakat antara para pihak, dan dibuat secara tertulis maupun secara lisan.
Perjanjian yang dibuat secara tertulis disebut dengan perjanjian formalitas,tujuannya
adalah untuk bukti pelengkap mengenai apa yang mereka perjanjikan.Sedangkan
perjanjian secara lisan, terjadi sejak tercapai kata sepakat (konsensus)antara pihak-
pihak mengenai pokok perjanjian, sejak saat itu perjanjian tersebutmengikat dan
menimbulkan akibat hukum.66
Dasar dari perjanjian biro perjalanan adalah suatu perikatan yang
menimbulkan hak dan kewajiban, maka perjanjian biro perjalanan harus memenuhi
syarat-syarat sahnya perjanjian yang diatur dalam Pasal 1320 Kitab Undang-undang
Hukum Perdata (KUHPdt), yaitu sebagai berikut :
65
Ali Parman, Pengelolaan Zakat: Disertai Contoh Perhitungannya(Makassar:Alauddin
Press, 2012), h. 249.
66Abdulkadir Muhammad, Hukum Perdata Indonesia (Bandung: PT. Citra Aditya Bakti,
2014), h. 296.
37
1. Sepakat mereka yang mengikatkan dirinya.
Syarat pertama merupakan awal dari terbentuknya perjanjian, yaitu adanya
kesepakatan antara para pihak tentang isi perjanjian yang akan merekalaksanakan.
Oleh karena itu timbulnya kata sepakat tidak boleh disebabkan oleh tiga hal, yaitu
adanya unsur paksaan, penipuan, dan kekeliruan. Apabila perjanjian tersebut dibuat
berdasarkan adanya paksaan dari salah satu pihak, maka perjanjian tersebut dapat
dibatalkan.
2. Kecakapan untuk membuat suatu perjanjian.
Pada saat penyusunan kontrak, para pihak khususnya manusia secara hukum
telah dewasa atau cakap berbuat atau belum dewasa tetapi ada walinya. Didalam
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPdt) yang disebut pihak yang tidak
cakap untuk membuat suatu perjanjian adalah orang-orang yang belum dewasa dan
mereka yang berada dibawah pengampunan.
3. Suatu hal tertentu.
Suatu hal tertentu disini adalah objek perjanjian dan isi perjanjian. Setiap
perjanjian harus memiliki objek tertentu, jelas, dan tegas. Dalam perjanjian penilaian,
maka objek yang akan dinilai haruslah jelas dan ada, sehingga tidak mengira-ngira.
4. Suatu sebab yang halal.
Sebab yang dimaksud adalah perjanjian itu sendiri atau tujuan para pihak
mengadakan perjanjian itu halal, tidak bertentangan dengan undang-undang,
ketertiban umum dan kesusilaan.
38
2.3 Tinjauan Konseptual
2.3.1 Bank adalah sebuah lembaga keuangan yang memfasilitasi customer dari
kalangan perorangan maupun perusahaan dalam hal penerimaan simpanan,
penyaluran dana pembiayaan dan penyaluran jasa-jasa pelayanan, baik itu
berupa pelayanan fisik maupun non-fisik.
2.3.2 Biro perjalanan (travel) adalah kegiatan usaha yang bersifat komersial yang
mengatur dan menyediakan pelayanan bagi seseorang, sekelompok orang,
untuk melakukan perjalanan dengan tujuan utama berwisata dimana badan
usaha ini menyelenggarakan kegiatan perjalanan yang bertindak sebagai
perantara dalam menjual atau mengurus jasa untuk melakukan perjalanan baik
di dalam dan luar negeri. Adapun Biro Perjalanan Haji dan Umrah adalah
usaha penyedia jasa perencanaan atau jasa pelayanan penyelenggaraan ibadah
haji dan umrah. Biro Perjalanan Haji dan Umrah merupakan suatu badan
usaha yang dapat memberikan pelayanan tentang segala sesuatu yang
berhubungan dengan dunia perjalanan ibadah haji dan umrah.
2.3.3 Kerjasama merupakan interaksi yang sangat penting bagi kehidupan manusia
karena manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan. Kerjasama
terjadi ketika individu-individu yang bersangkutan mempunyai kepentingan
dan kesadaran yang sama untuk bekerjasama dalam mencapai tujuan dan
kepentingan bersama.
Berdasarkan beberapa pengertian tersebut maka yang dimaksud dengan
hubungan kerjasama antara travel dan bank dalam rangka peningkatan jumlah
jama‟ah di PT. An-Nur Maarif Parepare adalah interaksi untuk bekerjasamadalam
39
mencapai tujuan dan kepentingan bersama yang terdiri dari promosi, kepercayaan,
dan pelayanan.
2.4 Kerangka Pikir
Gambar 2.1 Kerangka Pikir
PT. An-NurMaarif
Parepare
Promosi
Kerjasama Travel dan Bank
Pelayanan
Kepercayaan
Peningkatan Jumlah Jama’ah
40
Skema kerangka pikir diatas, dapat dijelaskan bahwa PT. An-Nur Maarif
Parepare memiliki kerjasama dengan bank. Dimana kerjasama yang dijalin terdiri dari
promosi, kepercayaan, dan pelayanan. Dari kerjasama tersebut akan dilihat
peningkatan dari jumlah jama‟ah.
41
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merujuk pada
pedoman penulisan karya ilmiah yang diterbitkan IAIN Parepare. Metode penelitian
dalam buku tersebut, mencakup beberapa bagian, yakni jenis penelitian, lokasi dan
waktu penelitian, fokus penelitian, jenis dan sumber data yang digunakan, teknik
pengumpulan data dan teknik analisis data.67
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif
deskriptif ialah studi yang mendiskripsikan atau menjabarkan situasi dalam bentuk
transkip dalam wawancara, dokumen tertulis, yang tidak dijelaskan melalui angka.
Penelitian yang bersifat metode kualitatif adalah metode yang mengungkapkan
berbagai keunikan yang terdapat dalam individu, kelompok, masyarakat, atau
organisasi dalam kehidupan sehari-hari secara menyeluruh dan dapat dipertanggung
jawabkan secara ilmiah.68
Peneliti menggunakan pendekatan ini karena beberapa
pertimbangan yaitu pertama, menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila
berhadapan dengan kenyataan-kenyataan, kedua, metode ini menyajikan secara
langsung hakikat hubungan antara peneliti dan informan, dan ketiga, metode ini lebih
peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh bersama
dan terhadap pola-pola nilai yang dihadapi.69
Penelitian dengan pendekatan ini hanya
menggambarkan tentang keadaan yang terjadi di lapangan atau di lokasi penelitian.
67
Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah(Makalah dan Skripsi), h. 30.
68Basrowi dan Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif (Cet. 1; Jakarta: Rineka Cipta,
2008), h. 22.
69Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2010), h. 5.
42
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di PT. An-Nur Maarif Parepare yang
beralamat: Jl. Jenderal Sudirman, Kode Pos 91121. Adapun waktu dalam penelitian
ini, akan dilakukan selama kurang lebih dua bulan.
3.3 Fokus Penelitian
Fokus penelitian ini dimaksud untuk memberi batasan hal-hal yang akan
diteliti oleh peneliti, dan juga akan berguna untuk memberikan arahan kepada peneliti
untuk memilih data yang sesuai dengan penelitian untuk menjawab rumusan masalah.
Maka fokus penelitian ini adalah untuk mengetahui peran kerjasama antara Travel
An-Nur Maarif Parepare dengan Bank Syariah terhadap peningkatan jumlah Jama‟ah.
3.4 Jenis dan Sumber Data yang Digunakan
Sumber data dalam penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu sumber data
primer dan sumber data sekunder.
3.4.1 Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan yang
bersumber baik melalui wawancara kepada pimpinan dan karyawan PT. An-Nur
Maarif Parepare serta karyawan BNI Syariah. Tentang peran kerjasama antara travel
An-Nur Maarif dengan bank syariah terhadap peningkatan jumlah jama‟ah.
3.4.2 Data Sekunder
Data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh secara tidak
langsung melalui media perantara (diperoleh dari buku-buku) yang mendukung atau
memperkuat data primer yang ada.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
3.5.1 Observasi
43
Observasi atau pengamatan langsung adalah kegiatan pengumpulan data
dengan melakukan penelitian langsung terhadap kondisi lingkungan objek penelitian
yang mendukung kegiatan penelitian, sehingga didapat gambaran secara jelas tentang
kondisi objek penelitian tersebut.70
Dimana dalam observasi menghimpun data yang
dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap
fenomena-fenomena yang sedang dijadikan sasaran pengamatan.
3.5.2 Wawancara
Teknik wawancara adalah suatu teknik yang dilakukan dengan mengajukan
beberapa pertanyaan objek yang ingin diteliti, dimana dalam wawancara ini
melibatkan beberapa pihak yang ada dalamtravel tersebut, seperti manajer atau
pimpinan perusahaan dan karyawan yang berkaitan. Jenis wawancara yang akan
dilakukan adalah wawancara tidak terstruktur, yaitu wawancara yang tidak
menggunakan pedoman wawancara yang tersusun secara sistematis, atau pada
wawancara ini hanya pada pokok permasalahan yang ditanyakan. Dimana dalam
wawancara ini merupakan kontak langsung atau tatap muka yang dilakukan oleh
pencari informasi.
3.5.3 Dokumentasi
Dokumentasi merupakan penelitian yang dilakukan dengan mengadakan
pencatatan terhadap dokumen penting terhadap objek yang diteliti, sehingga
memperoleh data yang lengkap. Dokumentasi dilakukan dengan cara pengumpulan
beberapa informasi pengetahuan, fakta, dan data. Dengan melakukan dokumentasi,
70
Syofian Siregar, Statistika Deskriptif untuk Penelitian Dilengkapi Perhitungan Manual dan
Aplikasi SPSS Versi 17 (Cet. 1; Jakarta: Rajawali Pers, 2010),h. 134.
44
maka data-data dapat dikumpulkan, dikategorikan dan diklasifikasi yang
berhubungan dengan masalah penelitian.
Dokumentasi dapat berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya yang lain.
Data yang dipilih harus memiliki kredibilitas yang tinggi, dengan menggunakan
teknik ini, peniliti dapat menggunakan sampel yang besar.71
Di dalam melaksanakan
dokumentasi dokumen yang dikumpulkan berupa profil travel/biro perjalanan dan
proses dalam melakukan transaksi serta daftar jama‟ah travel.
3.6 Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan proses pencandraan (description) dan penyusunan
transkrip serta material lain yang telah terkumpul. Maksudnya agar peneliti dapat
menyempurnakan pemahaman terhadap data tersebut untuk kemudian menyajikannya
kepada orang lain lebih jelas tentang apa yang telah ditemukan atau di dapatkan di
lapangan.72
Analisis data nantinya akan menarik kesimpulan yang bersifat khusus
atau berangkat dari kebenaran yang bersifat umum mengenai suatu fenomena dan
menggeneralisasikan kebenaran tersebut pada suatu peristiwa atau data yang
berindikasi sama dengan fenomena yang bersangkutan.73
Adapun teknik analisis data
dalam penelitian ini adalah:
3.6.1 Reduksi data (data reduction)
71
Boeda Abdullah dan Beni Ahmad Saebani, Metode Penelitian Ekonomi Islam Muamalah
(Bandung: Pustaka Setia, 2014), h.213.
72Sudarman Damin, Menjadi Peneliti Kualitatif: Ancangan Metodologi, Presentasi, dan
Publikasi Hasil Penelitian untuk Mahasiswa dan Peneliti Pemula Bidang Ilmu-ilmu Sosial,
Pendidikan, dan Humaniora (Bandung: CV Pustaka Setia, 2012), h. 37. 73
Saifuddin Azwar, Metodologi Penelitian (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2000), h. 40.
45
Pertama kali yang dilakukan dalam teknik reduksi data adalah memilih hal-hal
pokok dan penting mengenai permasalahan dalam penelitian, kemudian membuang
data yang dianggap tidak penting.
3.6.2 Penyajian data (data display)
Data diarahkan agar terorganisasi dan tersusun dalam pola hubungan, uraian
naratif, seperti hasil wawancara dan hasil bacaan.74
Data yang diperoleh baik dari
studi kepustakaan (data sekunder) maupun dari penelitian lapangan (data primer)
akan dianalisis secara deskriptif kualitatif dengan memaparkan peran kerjasama
antara Travel An-Nur Maarif Parepare dan Bank Syariah terhadap peningkatan
jumlah jama‟ah.
3.6.3 Penarikan Kesimpulan (conclution) atau verifikasi
Berdasarkan dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan maka akan
ditarik sebuah kesimpulan yang menggambarkan dari peran kerjasama antara Travel
An-Nur Maarif Parepare dan Bank Syariah terhadap peningkatan jumlah jama‟ah.
74
H.B. Sutopo, Pengantar Metodologi Penelitian Kualitatif (Cet. I; Surakarta: UNS Press,
2002), h. 91.
46
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Gambaran Umum Dan Lokasi Penelitian
5.1.1 Asal Mula dan Sejarah Kota Parepare
Diawal perkembangannya dataran tinggi yang sekarang ini, yang disebut Kota
Parepare, dahulu adalah merupakan semak-semak belukar yang diselang-selingi oleh
lubang-lubang tanah yang agak miring tempat tumbuhnya semak-semak tersebut
secara liar dan tidak teratur, mulai dari utara (Cappa Ujung) hingga ke jurusan selatan
kota. Kemudian dengan melalui proses perkembangan sejarah sedemikian rupa
dataran itu dinamakan Kota Parepare.
Lontara Kerajaan Suppa menyebutkan, sekitar abad XIV seorang anak Raja
Suppa meninggalkan Istana dan pergi ke selatan mendirikan wilayah tersendiri pada
tepian pantai karena hobbynya memancing.Wilayah itu kemudian dikenal sebagai
Kerajaan Soreang, kemudian satu lagi kerajaan berdiri sekitar abad XV yakni
Kerajaan Bacukiki.Dalam satu kunjungan persahabatan Raja Gowa XI, Manrigau Dg.
Bonto Karaeng Tonapaalangga (1547-1566) berjalan-jalan dari kerajaan Bacukiki ke
Kerajaan Soreang. Sebagai seorang raja yang dikenal sebagai ahli strategi dan
pelopor pembangunan, Kerajaan Gowa tertarik dengan pemandangan yang indah
pada hamparan ini dan spontan menyebut “Bajiki Ni Pare” artinya “Baik dibuat
pelabuhan kawasan ini”. Sejak itulah melekat nama “Parepare” Kota Pelabuhan.
Parepare akhirnya ramai dikunjungi termasuk orang-orang melayu yang datang
berdagang ke kawasan Suppa.
47
Melihat posisi yang strategis sebagai pelabuhan yang terlindungi oleh tanjung
di depannya, serta memang sudah ramai dikunjungi orang-orang, maka Belanda
pertama kali merebut tempat ini kemudian menjadikannya kota penting di wilayah
bagian tengah Sulawesi Selatan. Di sinilah Belanda bermarkas untuk melebarkan
sayapnya dan merambah seluruh dataran timur dan utara Sulawesi Selatan.Hal ini
yang berpusat di Parepare untuk wilayah Ajatappareng. Pada zaman Hindia Belanda,
di Kota Parepare, berkedudukan seorang Asisten Residen dan seorang Controlur atau
Gezag Hobber sebagai Pimpinan Pemerintah (Hindia Belanda), dengan status wilayah
pemerintah yang dinamakan “Afdeling Parepare” yang meliputi Onder Afdeling
Barru, Onder Afdeling Sidenreng Rappang, Onder Afdeling Enrekang, Onder
Afdeling Pinrang dan Onder Afdeling Parepare.
Pada setiap wilayah/Onder Afdeling berkedudukan Controlur atau Gezag
Hebber. Disamping adanya aparat Pemerintah Hindia Belanda tersebut, struktur
Pemerintah Hindia Belanda ini dibantu oleh aparat pemerintah raja-raja bugis, yaitu
Arung Barru di Barru, Addatuang Sidenreng di Sidenreng Rappang, Arung Enrekang
di Enrekang, Addatung Sawitto di Pinrang, sedangkan di Parepare berkedudukan
Arung Mallusetasi.
Struktur pemerintahan ini, berjalan hingga pecahnya Perang Dunia II yaitu
pada saat terhapusnya Pemerintah Hindia Belanda sekitar tahun 1942.Pada zaman
kemerdekaan Indonesia 1945, struktur pemerintahan disesuaikan dengan Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 1945 (Komite Nasional Indonesia). Dan selanjutnya
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1948, dimana struktur pemerintahannya juga
mengalami perubahan, yaitu di daerah hanya ada Kepala Daerah atau Kepala
48
Pemerintahan Negeri (KPN) dan tidak ada lagi semacam Asisten Residen atau Ken
Karikan.
Pada waktu status Parepare tetap menjadi Afdeling yang wilayahnya tetap
meliputi 5 daerah seperti yang disebutkan sebelumnya. Dan dengan keluarnya
Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang pembentukan dan pembagian daerah-
daerah tingkat II dalam wilayah Propinsi Sulawesi Selatan, maka keempat Onder
Afdeling tersebut menjadi Kabupaten tingkat II, yaitu masing-masing Kabupaten
tingkat II Barru, Sidenreng Rappang, Enrekang dan Pinrang, sedangkan Parepare
sendiri berstatus Kota Praja tingkat II Parepare. Kemudian pada tahun 1963 istilah
Kota Praja diganti menjadi Kotamadya dan setelah keluarnya Undang-Undang
Nomor 2 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah, maka status Kotamadya berganti
menjadi “Kota” sampai saat ini. Didasarkan pada tanggal pelantikan dan pengambilan
sumpah Walikotamadya Pertama H. Andi Mannaungi pada tanggal 17 Februari 1960,
maka dengan Surat Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Nomor 3 Tahun
1970 ditetapkan hari kelahiran Kotamadya Parepare tanggal 17 Februari 1960.
Secara administrasi Kota Parepare terbagi menjadi empat Kecamatan yaitu
Kecamatan Bacukiki meliputi empat Kelurahan, Kecamatan Bacukiki Barat meliputi
enam Kelurahan, Kecamatan Ujung meliputi lima Kelurahan, Kecamatan Soreang
meliputi tujuh Kelurahan.
5.1.2 Sejarah Berdirinya PT. An-Nur Maarif
PT. An-Nur Maarif didirikan pada tahun 2003 dan mendapatkan izin resmi
sebagai penyelenggara Umrah dan Haji khusus, izin Umrah Nomor 287/2017 dan izin
Haji khusus Nomor 522/2017. Sebagai perusahaan swasta yang menawarkan biro
perjalanan haji dan umrah, saat ini PT. An-Nur Maarif berpusat di Jl. Ganggawa
49
No.7B Pangkajene Kabupaten Sidrap dan memiliki 7 kantor cabang dibeberapa kota
yang ada di Sulawesi Selatan yaitu Kantor Cabang Makassar yang terletak di Jl.
Perintis Kemerdekaan KM.17 Ruko Sudiang Indah No.1 Kota Makassar, Kantor
Cabang Parepare Jl. Jend. Sudirman, Ruko Andalusia No.1 Kota Parepare, Kantor
Cabang Pinrang Mall Sejahtera Kabupaten Pinrang, dan Kantor Cabang Bone Jl.
Jend. Ahmad Yani No.5 Kabupaten Bone, Kantor Cabang Bone berdiri sejak tahun
2017, Kantor Cabang Wajo Jl. Jend. Sudirman No.50 Sengkang Kabupaten Wajo,
Kantor Cabang Sorowako Jl. Jend. Sudirman No.18 Wawondula Kabupaten Luwu
Timur, Kantor Cabang Masamba Jl. Jend Sudirman No.7 Kota Masamba. Selain di
Sulawesi Selatan PT. An-Nur Maarif juga memiliki Kantor Cabang Jakarta Jl. Taruna
Pulo Asem Raya Utara No.18A Pulo Gadung Kota Jakarta Timur, Kantor Cabang
Aceh Jl. Nasional No.99 SP.4 Rundeng Maulaboh Aceh Barat, Kantor Cabang Bogor
Jl. Raya Narogong Blok E No.3 Cileungsing, Kantor Cabang Palembang Jl. K.H.
Ahmad Dahlan No.88 Komp. Pasar Gubah.
Selama 16 tahun berjalan kami mengedepankan profesionalitas dan
pelayanan. Berbekal kepercayaan anda yang telah tumbuh, kami siap melayani dalam
ibadah Haji dan umrah anda supaya mendapatkan haji/umrah yang mabrur.
Untuk kenyamanan dan kekhusuan beribadah, InsyaAllah PT. An-Nur Maarif
akan senantiasa mempertahankan akomodasi berbintang sebagai standar pelayanan
yang dilokasinya dekat dengan Masjid Al-Haram dan Mesjid Nabawi. Kami juga
akan mengurus segala kebutuhan jama‟ah dari Makassar sampai kembali ke Makassar
lagi seperti akomodasi, konsumsi dan transportasi. Selain itu An-Nur jama‟ahnya dari
berbagai propinsi di Indonesia seperti Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi
Tengah, Kalimantan, Papua dan Jawa.
50
PT. An-Nur telah mendapatkan beberapa penghargaan dari maskapai dan
beberapa anugrah sebagai perusahaan terbaik, yaitu sebagai perusahaan terbaik dalam
perjalanan travel dan perjalanan wisata pada tahun 2017, Perusahaan terbaik dalam
pelayanan travel “The Most Trusted Recognized” dan Perusahaan terbaik “Indonesia
Most Recommended Business Word 2017” dan penghargaan dari beberapa lembaga,
diantaranya The Best Agen Garuda 2016, The Best Tour & Travel Company In
Servis Excellent Of The Year 2017, The Best Tour Servis 2017 dan lain-lain.
Kerjasama merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dalam
sebuah perusahaan, begitupun halnya dengan PT. An-Nur, saat ini PT. An-Nur telah
bekerjasama dengan beberapa perusahaan Maskapai yaitu Garuda Indonesia, Silk Air,
Singapure Airlines, Saudi dan Turkish Airlines, Media terdiri dari Susia.com dan
warta Bone. Selain melayani umrah dan haji PT. An-Nur juga menawarkan pelayanan
jasa pembelian tiket.
Alhamdulillah seiring berjalannya waktu, kepercayaan masyarakat kepada
perusahaan kami semakin meningkat, sehingga setiap tahunnya kami
memberangkatkan jama‟ah umrah lebih dari 3000 orang dan jama‟ah Haji Khusus
lebih dari 200 orang/tahun. Namun, kami tidak akan cepat berpuas diri karena sebagai
manusia biasa tentunya kami tak luput dari kekurangan dalam memberikan
pelayanan, karena itu kami senantiasa berintropeksi diri agar dapat memberikan
pelayanan yang lebih baik lagi di masa datang.
5.1.3 Visi Misi PT. An-Nur Maarif
5.1.3.1 Visi
“Sudah waktunya orang daerah dibantu”
51
Hadir sebagai jawaban mahalnya biaya haji dan umrah bagi jama‟ah di daerah
dikarenakan mendapatkan travel dari tangan kedua dan ketiga.
5.1.3.2 Misi
Sarana berhaji dan berumrah lebih nyaman dan terarah dan mengesankan
lebih murah.
5.1.4 Struktur Organisasi PT. An-Nur Maarif
Setiap perusahaan tentu memiliki struktur organisasi, yang merupakan
susunan atau urutan dan hubungan antara tiap-tiap bagian.Struktur organisasi dibuat,
agar dapat mengetahui posisi atau jabatan perorangan maupun tugas dan wewenang
yang ada pada perusahaan tersebut, yang tentunya untuk mencapai tujuan perusahaan.
Direktur Utama
Sekretaris Keuangan
Direktur Cabang
Handling
Visa
Devisi Haji
& Umrah
Devisi Haji
& Umrah
Bagian
Umum
Staf
Tiketing
Staf
Tiketing
Koordinator
Saudi Arabia Bagian Hotel
Koordinator
Group
Gambar 4.1 Struktur
52
5.1.4.1 Direktur utama adalah pimpinan utama dalam pengambilan keputusan dan
tanggung jawab atas tercapainya tujuan perusahaan serta sebagai pengendali
seluruh tugas dan fungsi-fungsi dalam perusahaan. Tugas dan wewenang
direktur utama meliputi: (a) menetapkan kebijakan perusahaan dengan
menentukan rencana dan tujuan perusahaan baik jangka panjang maupun
pendek, (b) mengkoordinir dan mengawasi seluruh aktifitas yang
dilaksanakan dalam perusahaan, (c) membuat peraturan intern pada
perusahaan yang tidak bertentangan dengan kebijakan perusahaan, (d)
memperbaiki dan menyempurnakan segenap segi penataan agar tujuan
organisasi dapat tercapai dengan efektif dan efisien.
5.1.4.2 Sekretaris (keuangan) mempunyai tugas dan tanggung jawab meliputi: (a)
menyiapkan segala keperluan yang diperlukan jama‟ah Haji dan Umrah, (b)
memberikan informasi terbaru kepada calon jama‟ah Haji dan Umrah yang
terkait dengan travel, (c) menginput data-data calon jama‟ah Haji dan Umrah
serta mengecek kelengkapan dokumen pada saat registrasi dan mengerjakan
segala bentuk laporan yang terkait pada travel.
5.1.4.3 Direktur Cabang yaitu seseorang yang di beri tanggung jawab untuk
memimpin cabang perusahaan untuk menjalankan manajemen sesuai standar
dari kantor pusat.
5.1.4.4 Handling Visa merupakan yang membantu memudahkan segala aktivitas
jama‟ah pada saat berada di bandara seperti: (a) menangani setiap bagasi
jama‟ah, (b) menangani kargo pesawat, (c) melakukan unloading serta
loading pesawat (antar-jemput bagasi), (d) membantu jama‟ah dalam proses
check-in, boarding, hingga pemilihan seat, (e) menawarkan pertolongan
53
kepada jama‟ah yang membutuhkan bantuan khusus (seperti kursi roda),
mengantarkan penumpang berkursi roda hingga ke dalam pesawat, (f)
menjelaskan prosedur selama di bandara kepada para jama‟ah.
5.1.4.5 Devisi Haji & Umrah mempunyai tugas dan wewenang dalam mengatur
jama‟ah yang ingin menunaikan Ibadah Haji mulai dari pendaftaran,
mengurus ketika di Arab Saudi, sampai pemulangan ke Tanah Air. Dan
bertugas dalam mengatur dan mengelola jama‟ah yang ingin berangkat Umrah
mulai dari pemberangkatan sampai pemulangan.
5.1.4.6 Bagian Umum bertugas dalam hal umum seperti menyusun, mengatur,
melaksanankan mengevaluasi dan menyempurnakan tata kerja dan peraturan
kepegawaian, mengevaluasi semua persiapan calon jama‟ah dan lain
sebagainya.
5.1.4.7 Staf Tiketing mempunyai tugas dan wewenang dalam hal: (a) melayani segala
permintaan tiket pesawat baik domestic maupun internasional dengan dasar
pelayanan adalah memberikan yang terbaik kepada konsumen dalam hal
harga, rute, jadwal serta kemudahan dalam melaksanakan suatu perjalanan,
(b)memonitor persediaan dokumen yang dimiliki perusahaan seperti tiket,
invoice, daln lain-lain pada setiap akhir tahun, (c) melakukan pembukuan
terhadap tiket yang dikeluarkan, (d) mempertanggungjawabkan segala bentuk
kegiatan kepada direktur.
5.1.4.8 Bagian Hotel yang melakukan pengaturan dalam artian mengurus hotel untuk
calon jama‟ah.
54
5.1.5 Prinsip Dan Motto PT. An-Nur Maarif
“Melayani Tamu Allah adalah Kemuliaan bagi kami”
“An-Nur Pilihan Tepat Bukan Pilihan Nekat”
Dengan niat semata-mata mencari keridhoan Allah serta dengan harapan
mendapatkan pahala ibadah dengan jalan melayani perjalanan Ibadah saudara
Muslim, Biro Perjalanan Wisata, Umrah dan Haji Khusus An-Nur Tour And Travel
berusaha sebaik-baiknya untuk melayani perjalanan Umrah dan Haji Khusus sesuai
amanat yang dipercayakan. Biro Perjalanan Wisata, Umrah dan Haji Khusus An-Nur
Tour And Travel merupakan satu-satu perusahaan yang bergabung dalam Himpunan
Penyelenggara Umrah dan Haji.
5.1.6 Tujuan PT. An-Nur Maarif
An-Nur Tour And Travel bertujuan untuk memberikan salah satu jasa biro
perjalanan Umrah dan Haji yang membantu dan melayani kaum Muslim dalam
menunaikan Ibadah Unrah dab Haji, begitupun melakukan perjalanan domestik
maupun internasional.
5.1.7 Manfaat
Adanya PT. An-Nur Maarif dapat memberikan manfaat bagi jama‟ah Haji
danUmrah dengan mudah melakukan Ibadah Haji dengan menyediakan beberapa
fasilitas dari Travel An-Nur Maarif memberikan pelayanan yang bagus.Dan
menyediakan berbagai tour domestik maupun internasional.
5.1.8 Keunggulan PT.An-Nur Maarif
Selama ini PT. An-Nur Maarif masih salah satu travel terbaik penyelenggara
Ibadah Haji dan Umrah dan masih terus terpercaya pemerintah membimbing jama‟ah
Haji setiap tahunnya.
55
Ditambah sistem penyelenggara yang baik itu telah memenuhi 6 syarat aturan
pemerintah dan itu sudah dimiliki oleh PT. An-Nur Maarif. Sebab agen yang
memiliki agen resmi, bias dapat dipastikan kualitasnya sangat bagus karena
mengantongi izin dari Departemen Agama tidaklah mudah.
Agar dapat mengantongi izin dari pemerintah sebuah agen harus memenuhi
beberapa syarat dan PT. An-Nur Maarif telah memenuhi hal tersebut diantaranya:
5.1.8.1 Izin sebagai biro perjalanan wisata dari Kementerian dan instansi terkait.
5.1.8.2 Beroperasi sebagai biro perjalanan wisata minimal 2 tahun.
5.1.8.3 Memiliki kemampuan untuk menyelenggarakan Ibadah Umrah dengan baik
dilihat dari sumber daya manusia, manajemen serta sarana dan prasarana.
5.1.8.4 Memiliki kemampuan keuangan untuk menyelenggarakan Ibadah Umrah,
dibuktikan dengan catatan dan sejarah keuangan dari Bank terkait.
5.1.8.5 Memiliki mitra biro perjalanan wisata di Arab Saudi yang telah mengantongi
izin resmi dari pemerintahan kerjaan.
5.1.8.6 Memiliki komitmen menyelenggarakan Ibadah Umrah berdasarkan peraturan
Menteri Agama dan Negara.
5.2 Hasil Penelitian
5.2.1 Sistem Kerjasama Antara Travel dan Bank Syariah di PT. An-Nur
Maarif Parepare
Travel merupakan pergerakan orang antara lokasi geografis yang relatif jauh,
dan dapat melibatkan perjalanan dengan perjalanan kaki, sepeda, mobil, kereta api,
kapal, pesawat atau dengan cara lain, dengan atau tanpa bagasi, dan dapat menjadi
salah satu cara atau round dan trip. Kemudian kaitannya dengan Ibadah Haji
merupakan rukun Islam yang kelima. Kewajiban untuk berhaji, minimal sekali dalam
56
hidup, dibebankan hanya kepada seorang muslim yang mampu dalam arti luas, yaitu
mampu secara jasmani maupun rohani. Selain itu, “mampu” berarti juga mampu
secara finansial, dalam arti memiliki dana yang diperlukan untuk menjalankan Ibadah
Haji yang dilaksanakan di tempat jauh. Sebab hal itu, Ibadah Haji bisa dikatakan
ibadah unik. Tidak semata bentuk ritualnya itu sendiri, pelaksanaan ibadah ini
melibatkan unsur-unsur lain diluar aspek ritual agar pelaksanaannya dapat berjalan
dengan baik, sehingga seorang akan pulang dengan predikat Haji yang mabrur.
Dengan kata lain, unsur-unsur diluar ritual ibadah haji yang menunjang suksesnya
pelaksanaan rukun Islam kelima itu tidak boleh dikesampingkan sedikit pun.
Sistem merupakan suatu kerangka kerja yang berhubungan dengan pekerjaan
yang dilaksanakan sehingga tujuan tersebut dapat terarah.Sedangkan kerjasama dalam
lembaga ataupun perusahaan biasanya telah menjadi suatu kebutuhan untuk
mewujudkan keberhasilan dalam mencapai tujuannya. Kerjasama bisa menjadi
sebuah dorongan sebagai energi ataupun motivasi bagi setiap individu yang
tergabung dalam kerjasama tersebut. Apabila kerjasama bisa berjalan dengan baik,
maka kelancaran dalam komunikasi dan rasa tangggung jawab setiap individu akan
dapat terbentuk.
Suatu perusahaan bekerjasama dengan perusahaan lain dalam kegiatan
bisnisnya adalah untuk memperoleh keuntungan atau menaikkan produktifitas
perusahaan. Maksud dan tujuan perusahaan melakukan kerjasama dengan perusahaan
lain seperti memperbesar perusahaan, meningkatkan efesiensi, menghilangkan atau
mengurangi resiko dan sebagainya.
Sistem kerjasama merupakan perpaduan dari sikap individu yang terbentuk
berdasarkan komitmen bersama yang diwujudkan berupa satu sikap dan perilaku
57
kelompok sesuai dengan karakteristik guna mencapai tujuan perusahaan. Dengan
adanya sistem dalam kerjasama maka dapat memberikan arah untuk mewujudkan
suatu tujuan.
Berdasarkan hasil wawancara di PT. An-Nur Maarif oleh bapak H. Bunyamin
M. Yapid yang merupakan Direktur Utama PT. An-Nur Maarif mengatakan bahwa:
Kerjasama yang dilakukan oleh PT. An-Nur Maarif melibatkan berbagai pihak dari Perbankan Syariah seperti Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah, Bank Muamalat, menyusul BRI Syariah. Sistem kerjasama Travel An-Nur Maarif dengan pihak Bank Syariah ada Haji dan Umrah. Untuk Haji memang sudah kebijakan Pemerintah, Kementerian Agama dan Bank Indonesia (BI). Dan harus mengikuti prosedur persyaratan yang telah ditetapkan oleh via Bank yang harus di hendel oleh Bank Syariah tidak boleh Bank Konvensional (itu untuk Haji). Untuk nomor porsi yang sudah terlanjur terdaftar di Bank konvensional itu di take over ke Bank Syariah. Jadi seluruh travel itu pasti memakai jasa Bank Syariah untuk jama‟ah Haji.
136
Kementerian Hukum, Kementerian Agama dan Hak Asasi Manusia pada 17
Oktober 2014 lalu telah mengundangkan Undang-undang Nomor 34 Tahun 2014
tentang Badan Pengelolaan Keuangan Haji (BPKH), yang sebelumnya telah disetujui
oleh rapat Rapat Paripurna dan disahkan oleh Presiden Republik Indonesia ke-6. Pada
Undang-undang ini disebutkan, Pengelolaan Keuangan Haji bertujuan meningkatkan:
a. Kualitas Penyelengaraan Ibadah Haji,
b. Rasionalitas dan efesiensi penggunaan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji
(BPIH), dan
c. Manfaat bagi kemaslahatan umat Islam.
Adapun keuangan Haji meliputi: (a) Penerimaan yang meliputi: setoran BPIH
dan/atau BPIH Khusus, nilai manfaat Keuangan Haji, dana efesiensi Penyelenggaraan
Ibadah Haji, Dana Alokasi Umum (DAU), dan sumber lain yang sah dan tidak
136
Bunyamin M. Yapid, Direktur Utama,Wawancara oleh penulis di PT. An-Nur Maarif
Sidrap, 22 Juli 2019.
58
mengikat, (b) Pengeluaran (meliputi Penyelenggaraan Ibadah Haji, operasional
BPKH, penempatan dan/atau investasi Keuangan Haji, dan sebagainya), dan (c)
Kekayaan.
Adapun prosedur pendaftaran yang telah ditentukan diantaranya yaitu:
1. Calon jama‟ah Haji membuka tabungan Haji pada BPS BPIH sesuai domisili
dengan syarat membawa KTP dan setoran awal sebesar 25 jutah rupiah.
2. Calon jama‟ah Haji menandatangani surat pernyataan memenuhi persyaratan
pendaftaran Haji yang diterbitkan oleh Kementerian Agama RI.
3. Calon jama‟ah Haji melakukan transfer ke rekening Menteri Agama sebesar
setoran awal BPIH pada cabang BPS BPIH sesuai domisili.
4. BPS BPIH menerbitkan lembar bukti setoran awal yang berisi Nomor Validasi.
5. Dokumen bukti setoran awal BPIH ditempel pas foto calon jama‟ah Haji ukuran
3x4 cm dan bermaterai.
6. Calon jama‟ah Haji mendatangi Kementerian Agama Kabupaten/Kota dengan
membawa dokumen bukti setoran awal dan persyaratan lainnya sesuai ketentuan
untuk diverifikasi kelengkapannya paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah
pembayaran setoran awal BPIH.
7. Calon jama‟ah Haji mengisi formulir pendaftaran Haji berupa Surat Pendaftaran
Pergi Haji (SPPH) dan menyerahkannya kepada petugas Kantor Kementerian
Agama Kabupaten/Kota.
8. Calon jama‟ah Haji menerima lembar bukti pendaftaran Haji yang berisi Nomor
Porsi pendaftaran, ditandatangani dan dibubuhi stempel dinas oleh petugas
Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota.
59
9. Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota menerbitkan bukti cetak SPPH
sebanyak 5 (lima) lembar yang setiap lembarnya dicetak/ditempel pas foto calon
jama‟ah Haji ukuran 3x4 cm.
Setelah sedikit demi sedikit uang terkumpul, maka pihak Bank akan
memberikan sebuah lembaran ke nasabah yang berisi syarat-syarat yang harus
dipenuhi sebelum mendaftar Haji regular di kantor Kementerian Agama (Kemenag)
dan juga untuk mendapatkan kepastian keberangkatan (nomor porsi) Haji regular.
Adapun syarat-syarat yang harus dipenuhi, antara lain:
1. Fotokopi rekening tabungan haji sebanyak 2 lembar.
2. Fotokopi KTP sebanyak 5 lembar.
3. Fotokopi Kartu Keluarga sebanyak 2 lembar.
4. Fotokopi akta atau buku nikah/akta lahir/ijazah sebanyak 2 lembar.
5. Fotokopi surat kesehatan yang mencantumkan tinggi badan, berat badan, dan
golongan darah sebanyak 2 lembar.
6. Foto ukuran 3x4 sebanyak 17 lembar, ukuran 4x6 sebanyak 3 lembar.
7. Map (merek map ditentukan oleh pihak bank) untuk menyimpan berkas-berkas
sebanyak 2 buah.
Apabila sudah memenuhi semua persyaratan di atas, nasabah bisa kembali ke
bank untuk verifikasi. Pihak bank nantinya akan mengecek semua berkas tersebut,
untuk kemudian dibuatkan:
8. Lembar validasi dari bank asli sebanyak 4 lembar.
9. Surat pernyataan bank (materai) asli 1 lembar.
10. Surat kuasa dari bank (materai) asli 1 lembar.
11. Slip setoran awal bank Rp25 juta asli 1 lembar.
60
Jika pihak bank sudah mengatakan bahwa proses di bank sudah selesai, maka
nasabah bisa membawa seluruh persyaratan dari nomor 1-11 ke kantor Kemenag
sesuai alamat di KTP. Jadi tidak perlu datang ke kantor pusat Kemenag.
Ketentuan Haji Khusus PT. An-Nur Marif, antara lain:
1. Syarat Pendaftaran
a. Mengisi formulir pendaftaran.
b. Photo copy KTP 3 lembar.
c. Photo copy KK 3 lembar.
d. Pas foto terbaru berwarna.
e. Membayar uang muka Rp. 39 juta.
f. Pelunasan setelah KEPRES keluar.
2. Harga Sudah Termasuk
a. Tiket pesawat.
b. Airport Tax, Fiskal, Passport Haji dan Visa.
c. Transportasi BUS AC dan menu makan 3x sehari.
d. Tenda AC Arafah dan Mina.
e. Guide, Tim Dokter, Imunisasi Meningitis.
f. Manasik Haji minimal 4x, Air zamzam 5 liter.
g. Bagasi cuma-Cuma 25kg/jama‟ah.
3. Harga Belum Termasuk
a. Biaya kelebihan bagasi.
b. City tour tambahan.
c. Telepon, fax dan laundry.
d. Cargo.
61
e. Guide khusus.
f. Badal Haji.
g. Dam dan Qurban.
4. Perlengkapan
a. Kain seragam, koper besar dan koper kecil.
b. Tas Ransel dan Tas Dokumen.
c. Gelang, masker dan buku manasik.
d. Kain dan sabuk ihram (pria).
e. Baju koko (pria).
f. Mukena panjang dan pendek (wanita).
5. Pembatalan
a. Tiga bulan sebelum keberangkatan dikenakan biaya administrasi sebesar 25%
dari harga paket.
b. Dua bulan sebelum keberangkatan dikenakan biaya administrasi sebesar 50%
dari harga paket.
c. Satu bulan sebelum keberangkatan dikenakan biaya administrasi sebesar 75%
dari harga paket.
5.2.1.1 Sistem KerjasamaPromosi pada PT. An-Nur Maarif
Menjalankan fungsinya sebagai sebuah perusahaan yang bergelut di bidang
pelayanan Haji dan Umrah, maka PT. An-Nur harus mampu bersaing dengan biro
perjalanan Haji dan Umrah yang lain agar dapat diterima oleh masyarakat, dan dapat
menarik calon jama‟ahnya. Salah satunya melalui promosi untuk menarik minat
masyarakat.
62
Salah satu kerjasama yang dilakukan pihak PT. An-Nur Maarif dengan Bank
Syariah adalah promosi. Sebagaimana hasil wawancara di PT. An-Nur Maarif yaitu
H. Mujahiddin Syafri yang merupakan Direktur Cabang Parepare PT. An-Nur Maarif
mengatakan bahwa:
PT. An-Nur Maarif melakukan kerjasama dengan Bank Syariah utamanya BNI Syariah dalam hal pembiayaan Umrah dengan kata lain pendanaan Umrah. Jadi kalau mau berangkat Umrah tapi dananya belum cukup, BNI Syariah yang akan bayar ke travel nanti jama‟ah yang angsur ke BNI Syariah. Tapi calon jama‟ah yang ingin memperoleh pembiayaan BNI Syariah akan di survei kemudian kalau lulus survei dan berkas calon jama‟ah tersebut akan dibantu oleh pihak BNI Syariah. Calon jama‟ah juga bisa membuat tabungan khusus untuk keperluan Umrah jadi jama‟ah bisa menyisihkan sebagian pendapatan untuk rencana Ibadah Umrah.
137
Sebagai peneliti dapat disimpulkan bahwa kerjasama yang dilakukan untuk
promosi adalah pembiayaan umrah. Dengan adanya pembiayaan ini, calon jama‟ah
bisa melakukan Ibadah Umrah secepatnya tanpa harus menunggu dalam waktu yang
lama untuk mengumpulkan dana. Calon jama‟ah bisa melakukan angsuran selama
waktu tertentu namum sudah bisa melaksanakan Ibadah Umrah. Hal ini tentu saja
sangat berguna bagi jama‟ah yang masih mempunyai dana yang sedikit namun
mempunyai keinginan besar untuk melaksanakan Ibadah ke Tanah Suci.
Berdasarkan hasil wawancara Widuri Anggraeni yang merupakan salah satu
pegawai BNI Syariah mengatakan bahwa:
Produk pembiayaan umrah ini yang disewakan adalah jasa, jasa pemberangkatan umrahnya karena posisi BNI Syariah tidak memberikan jasa umrahnya, yang memberikan jasa umrahnya hanya travel atau biro jasa haji/umrah. Oleh karena itu, dalam ketentuan produknya dengan akad ijarah ini, bank yang harus bekerjasama dengan PT. An-Nur Maarif. Jadi, BNI Syariah membayarkan ke PT. An-Nur Maarif yang telah menjadi mitra kerja lalu jasanya disewakan ke nasabah. Untuk melakukan pembiayaan umrah harus mengikuti persyaratan serta mekanisme pembiayaan Flexi iB Hasanah Umrah dilakukan secara bertahap diantaranya: (a) Tahap permohonan Pembiayaan, (b) Tahap menyelidiki dokumen, (c) Tahap Keputusan
137
Mujahiddin Syafri, Direktur Cabang Parepare, Wawancara oleh penulis diPT. An-Nur
Maarif Parepare, 03 Juni 2019.
63
Pemberian Pembiayaan, (d) Tahap penandatanganan akad, (e) Realisasi Pembiayaan.
138
Sebagai peneliti dapat disimpulkan bahwa BNI Syariah mempunyai perjanjian
kerjasama dengan PT. An-Nur Maarif. Bank menyediakan uang yang dibayarkan
kepada pihak travel, kemudian travel memberikan jasa kepada nasabah. Bank dan
nasabah berakad ijarah. Jadi yang disewakan adalah jasa keberangkatan umrahnya.
Persyaratan untuk mendapatkan pembiayaan Flexi Umrah adalah:
1. Warga Negara Indonesia.
2. Usia minimal 21 tahun dan maksimal berusia 60 tahun (pensiun) pembiayaan
harus lunas.
3. Memiliki penghasilan tetap dan mampu mengangsur.
4. Melengkapi persyaratan dokumen yan ditentukan.
5. Melunasi biaya, yaitu: Biaya Asuransi, Biaya Administrasi, Notaris, Materai, dan
lain-lain: sesuai ketentuan berlaku.
Adapun mekanisme pembiayaan Flexi iB Hasanah Umrah dilakukan secara
bertahap diantaranya:
1. Tahap permohonan pembiayaan
Pada tahap ini calon nasabah mengajukan permohonan pembiayaan Flexi iB
Hasanah Umrah secara langsung ke BNI Syariah, mengisi formulir pendaftaran atau
formulir pengajuan permohonan pembiayaan yang sudah disediakan pihak Bank.
Bank meminta kelengkapan berkas tergantung kategori calon nasabah seorang
pengusaha, pegawai mencakup (PNS, pegawai, swasta) atau professional (Dokter,
Arsitek, Bidan). Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti kepada Widuri Anggraeni
selaku Funding Sales di BNI Syariah. Beliau mengatakan bahwa:
138
Widuri Anggraeni, Funding Sales PT. Bank BNI Syariah, Wawancara oleh penulis, 29 Juli
2019.
64
Jika seorang pegawai persyaratannya berbeda dengan seorang pengusaha. Seperti DP 15% bagi pegawai dan 30% bagi pengusaha. Untuk meningkatkan minat nasabah terhadap pembiayaan Flexi iB Hasanah Umrah, Bank BNI Syariah juga mempunyai persyaratan yang menarik perhatian calon nasabah agar produk Flexi Umrah iB Hasanah ini agar dapat dikenal kalangan masyarakat dan berbeda dari Bank Konvensional pula, bagi nasabah yang payroll atau gaji melalui BNI Syariah mendapatkan DP 0% (tanpa DP).
139
Untuk angsuran bagi nasabah yang payroll setiap bulannya akan didebet
otomatis berbeda jika yang tidak payroll gaji yang tidak melalui BNI Syariah untuk
angsurannyadilakukan sendiri oleh nasabah dengan membayar ke BNI Syariah.
Dengan demikian, BNI Syariah menjadi salah satu alternative bagi calon nasabah
yang ingin melaksanakan umrah. Karena pada saat ini banyak Bank Syariah yang
berlomba-lomba dalam memberikan pembiayaan terhadap nasabah yang ingin
melaksanakan ibadah Umrah.
Pengajuan pembiayaan Umrah ini harus dengan syarat mutlak seperti travel
dan tour untuk perjalanan Umrah harus rekanan BNI Syariah seperti PT. An-Nur
Maarif. Selain dari rekanan BNI Syariah, calon nasabah tidak bisa mengajukan travel
yang dinginkan sendiri karena pihak Bank hanya ingin menyakinkan bahwa
pembiayaan tersebut terbukti benar dan tidak ada hal yang merugikan calon jama‟ah
atau pun pihak Bank. Sebagaimana hasil wawancara di PT. An-Nur Maarif yaitu
Harwan yang merupakan salah satu pegawai PT. An-Nur Maarif mengatakan bahwa:
PT. An-Nur Maarif kerjasama dengan BNI Syariah karena kita ingin memastikan nasabah yang memakai pembiayaan umrah BNI Syariah perjalanan Umrahnya difasilitasi dengan tour & travel yang sudah menjadi rekan dari BNI Syariah. Jadi BNI Syariah tidak bisa menerima pengajuan travel sendiri sesuai keinginan nasabah yang ingin melakukan pembiayaan umrah.
140
139
Widuri Anggraeni, Funding Sales PT. Bank BNI Syariah, Wawancara oleh penulis, 29 Juli
2019.
140Harwan, Karyawan PT. An-Nur Maarif Parepare,Wawancara oleh penulis, 27 Juni 2019.
65
Hal senada juga diungkapkan oleh Widuri Anggraeni yang merupakan salah
satu pegawai BNI Syariah, mengatakan bahwa:
Bank yang menyarankan nasabah untuk menggunakan travel yang sudah bekerjasama dengan BNI Syariah. Jika nasabah menunjuk travel umrahnya, tetapi pihak travel yang ditunjuk belum mengadakan kerjasama dengan bank maka BNI Syariah menyarankan nasabah tersebut menggunakan travel umrah yang sudah bekerjasama karena harus memenuhi konsep yaitu konsep sewa-menyewa/ijarah karena BNI Syariah tidak menyediakan jasanya.
141
Hal tersebut sudah menjadi ketentuan Bank Syariah dalam memberikan
pembiayaan Umrah.Calon jama‟ah harus memenuhi persyaratan yang telah
ditetapkan dalam hal pengajuan permohonan pembiayaan.
2. Tahap menyelidiki dokumen
Menyelidiki dokumen calon nasabah yang diajukan sudah sesuai kriteria
persyaratan atau belum. Jika berkas sudah lengkap semua nanti akan di proses
dibagian processing. Semua calon nasabah atau nasabah yang sudah mempunyai
rekening BNI Syariah bisa mengajukan pembiayaan hanya saja seleksi berkas dan
analisis 5C yang harus dilakukan pada tahap diterima atau ditolak. Semua calon
nasabah dalam mengajukan pembiayaan Umrah harus membuka rekening BNI
Syariah. Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti kepada Widuri Anggraeni
selaku Funding Sales BNI Syariah. Beliau mengatakan bahwa:
Nasabah wajib membuka rekening BNI Syariah karena setiap kali angsuran tiap bulan harus setor ke rekening BNI Syariah.
142
141
Widuri Anggraeni, Funding Sales PT. Bank BNI Syariah, Wawancara oleh penulis, 29 Juli
2019.
142Widuri Anggraeni, Funding Sales PT. Bank BNI Syariah, Wawancara oleh penulis, 29 Juli
2019.
66
3. Analisa pembiayaan
Analisis pembiayaan yaitu untuk mengetahui kesanggupan dan kesungguhan
calon nasabah dalam membayar kembali pembiayaan sesuai dengan persyaratan yang
terdapat dalam perjanjian pembiayaan.
4. Keputusan pemberian pembiayaan
Keputusan persetujuan pembiayaan mengabulkan sebagian atau seluruh
permohonan pembiayaan dari calon nasabah dengan meneliti dokumen-dokumen
yang berkaitan atau mendukung putusan pembiayaan masih berlaku, sah, lengkap dan
berkekuatan hukum.
5. Pendatanganan akad
Permohonan pembiayaan dapat dicairkan jika di dalam permohonan
pembiayaan secara tertulis memenuhi keabsahan dan persyaratan hukum yang dapat
melindungi kepentingan Bank, Bank yang memberikan besarnya pembiayaan, jangka
waktu pembiayaan, tata cara dan syarat pencairan dan tata cara pembayaran kembali.
Pembiayaan di Bank syariah dapat dicairkan jika permohonan pembiayaan telah
ditandatangani.
6. Realisasi pembiayaan
Realisasi pembiayaan diberikan ke pihak travel setelah calon nasabah
menandatangani akad dan surat-surat yang diperlukan. Pada tahap ini pihak BNI
Syariah mentransfer atau mencairkan uang pembiayaan kepada travel yang sudah
menjadi rekanan lalu ngebooking jama‟ah untuk pesawat, hotelnya, cateringnya dan
sebagainya.
Bagi anggota masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pembelian Jasa Paket
Perjalanan Ibadah Umroh melalui BNI Syariah yang telah bekerjasama dengan travel
67
sesuai dengan prinsip syariah. Sebagai Bank dengan pengelolaan sesuai prinsip Islam,
BNI Syariah menjawab kebutuhan nasabah calon jama‟ah Umrah dengan memberi
wadah pada bentuk produk tabungan maupun talangan. Nasabah yang ingin
menyisihkan sebagian pendapatan untuk rencana ibadah Umrah di kemudian hari
dapat menyimpan uangnya di BNI Syariah. Pilihannya bisa pada produk yang
memang ditujukan untuk keperluan Umrah.
Berdasarkan hasil wawancara di PT. An-Nur Maarif yaitu Eric Pisco Arisandy
yang merupakan salah satu pegawai PT. An-Nur Maarif mengatakan bahwa:
Selain pembiayaan umrah salah satu yang dilakukan PT. An-Nur Maarif dalam mempromosikan dengan cara beriklan, beberapa media yang digunakan dalam menyampaikan informasi secara persuasif baik melalui media cetak maupun media elektronik, diantaranya:
143
1. Media Cetak
a. Surat Kabar
Surat kabar merupakan salah satu informasi dari promosi offline PT.
An-Nur Maarif.Surat kabar ini berbentuk lembaran kertas yang biasa disebut
dengan koran. Dalam koran memuat kabar atau informasi perusahaan guna
menarik lebih banyak calon jama‟ah Haji dan Umrah.
b. Brosur
Brosur adalah media cetak yang dikemas secara menarik dengan
berisikan informasi aktual dan akurat sesuai dengan hal yang dipromosikan
lalu disebarluaskan melalui pameran-pameran Haji dan Umrah, melalui mitra
kerja hotel, mitra kerja perbankan yang memiliki brosur tersendiri mengenai
Ibadah Haji dan Umrah, serta instansi lain yang terkait kerjasama dengan
143
Eric Pisco Arisandy, Karyawan PT. An-Nur Maarif Parepare, Wawancara oleh penulis, 27
Juni 2019.
68
perusahaan.Brosur yang dibagikan berisi tentang rincian harga paket Umrah,
persyaratan pendaftran, serta informasi seputar perusahaan. Dengan rinsian
tersebut diharapkan mampu mempermuda calon jama‟ah dalam mendapatkan
informasi serta dapat mengetahui tentang berbagai pilihan paket Umrah dan
mengetahui apa saja persyaratan dalam pendaftaran.
c. Spanduk
Media informasi yang mempunyai ukuran cukup besar diharapkan
dapat menarik perhatian masyarakat untuk membaca informasi yang
disampaikan.
2. Media Elektronik
Jaringan internet juga digunakan untuk kegiatan promosi mengingat sangat
luas, sehingga penyampaikan data dan informasi kepada masyarakat akan lebih
efektif dan efesien. Media elektronik yang digunakan melalui tv local, website PT.
An-Nur Maarif dengan alamat www.annurmaarif.com dan http://annurtravel.page.tl.
Sedang alamat emailnya adalah [email protected]. Melalui website dan media
sosial diharapkan dapat membuat masyarakat yang aktif menggunakan internet dapat
lebih mengetahui tentang produk-produk yang ditawarkan PT. An-Nur Maarif dan
juga masyarakat lebih mengenal perusahaan.
Iklan mencakup segala kegiatan perusahaan untuk memperkenalkan produk
dan jasanya yang bertujuan agar konsumen tertarik untuk menjual, mengkonsumsi,
produk dan jasanya. Seberapa pun berkualitasnya suatu produk bila konsumen belum
pernah mendengarnya, maka mereka tidak akan pernah mengetahuinya.
Tanpa iklan tidak dapat diharapkan konsumen dapat mengenal perusahaan.
Oleh karena itu, kegiatan periklanan merupakan kegiatan yang paling ampuh untuk
69
menarik konsumen (calon jama‟ah haji dan umrah) dan jembatan yang
menghubungkan produsen konsumen. Secara singkat iklan dapat diartikan sebagai
upaya untuk mengarahkan seseorang agar dapat mengenal produk perusahaan, lalu
memahaminya, berubah sikap, menyukai, yakin, kemudian akhirnya membeli dan
selalu ingat akan produk tersebut.
Sebagi peneliti dapat menyimpulkan bahwa promosi yang dilakukan PT. An-
Nur Maarif selain pembiayaan umrah yang dilakukan dengan mitra kerja Bank
Syariah dalam meningkatkan jumlah jamaah, ada pula periklanan yaitu melalui
berbagai media seperti membuat iklan di surat kabar, menyebar brosur kepada calon
jama‟ah, spanduk yang digunakan untuk dapat menarik pelanggan menggunakan jasa,
dan juga dengan penyebaran informasi yang dilakukan oleh jama‟ah dari mulut ke
mulut yang telah berangkat dari travel ini.
5.2.1.2 Kepercayaan
Masyarakat harus lebih berhati-hati saat akan memilih biro perjalanan Umrah
sehingga tidak dirugikan karena tidak segera diberangkatkan atau bahkan tidak
diberangkatkan sama sekali dan kehilangan uang yang dibayarkan. Sedangkan untuk
Kementerian Agama, kasus yang menimpa jama‟ah Umrah juga harus menjadi
perhatian terkait proses pemberian izin. Sebagaimana hasil wawancara di PT. An-Nur
Maarif yaitu Harwan yang merupakan salah satu pegawai PT. An-Nur Maarif
mengatakan bahwa:
Pemberian izin harus dilakukan secara selektif, tidak sekedar memberikan hak kepada pengusaha untuk menjalankan usaha perjalanan Umrah.
144
Saat ini kepercayaan terhadap jasa travel semakin berkurang, masyarakat
memiliki pandangan yang buruk terhadap jasa travel, padahal banyak juga travel yang
144
Harwan, Karyawan PT. An-Nur Maarif Parepare,Wawancara oleh penulis, 27 Juni 2019.
70
amanah dan dapat di percaya. Membangun kepercayaan merupakan perhatian yang
cukup besar dari para pelaku bisnis. Perusahaan harus menyadari bahwa kepercayaan
calon jama‟ah kepada perusahaan mutlak diperlukan sehingga calon jama‟ah mau
menjadi konsumen perusahaan yang bersangkutan. Demikian pula untuk menjaga
jama‟ah yang lama perlu dijaga kepercayaannya agar tidak lari atau dengan kata lain
memiliki loyalitas pada perusahaan travel. Itulah sebabnya mengapa mayoritas pelaku
bisnis melakukan segala macam upaya untuk bisa membangun kepercayaan (trust),
agar bisa menjadi magnet yang bisa menarik dan mempertahankan jama‟ah.
Berdasarkan hasil wawancara di PT. An-Nur Maarif oleh bapak H. Bunyamin M.
Yapid yang merupakan Direktur Utama PT. An-Nur Maarif mengatakan bahwa:
An-nur Maarif punya motto “pilihan tepat bukan pilihan nekat”. Kenapa banyak jama‟ah gagal berangkat karena memakai sistem uang yang mendaftar tahun kemarin di pakai untuk memberangkat tahun sebelumnya. Inikan namanya nekat, anda mendaftar tahun ini kemudian di berangkatkan tahun depan. Sedangkan di PT. An-Nur Maarif setiap tahun itu, ada pembukaan Manasik Umrah karena An-Nur Maarif tidak mengenal daftar tunggu Umrah jadi bagi jama‟ah Umrah yang mendaftar tahun ini bisa pilih tanggal dan bulan untuk berangkat secepatnya sesuai keinginan jama‟ah. Jadi pada saat ada pembukaan Manasik secara umum dan seluruh mitra kerja perbankan di undang, ini untuk membangun kepercayaan jama‟ah bahwa uang-uang jama‟ah itu aman. Apalagi an-nur kita berbasis syariah. Menjual barang yang ada dari lima tahun yang lalu, ini sudah masuk tahun ke-enam.
145
Hal senada juga diungkapkan oleh H. Mujahiddin Syafri Direktur CabangPT.
An-Nur Maarif yaitu mengatakan bahwa:
Saat manasik kita yakinkan ke jama‟ah bahwa kalian aman, memperlihatkan kontrak hotel, datangkan Direktur Pembina Haji untuk meyakinkan jama‟ah bahwa An-Nur aman, lesensi ada (sudah maksimal), yang paling pokok adalah biasakan jama‟ah membeli barang yg sudah ada dalam artian memperlihatkan daftar harga. Jama‟ah memilih pesanan harga sendiri.
146
145
Bunyamin M. Yapid, Direktur Utama,Wawancara oleh penulis di PT. An-Nur Maarif
Sidrap, 22 Juli 2019.
146Mujahiddin Syafri, Direktur Cabang Parepare, Wawancara oleh penulis di PT. An-Nur
Maarif Parepare, 03 Juni 2019.
71
Peneliti melihat bahwa untuk membangun kepercayaan jama‟ah tetap
komitmen dan amanah dalam melayani tamu Allah, seperti senantiasa memberi
kepastian keberangkatan dan fasilitas yang sesuai dengan yang dijanjikan ke jama‟ah
dalam artian kita sudah ada jadwal/tanggal tertentu, mendatangkan mitra kerja
perbankan pada saat acara besar (manasik), transparan dalam hal yang di khawatirkan
masyarakat atau jama‟ah karena banyaknya kasus travel ilegal serta travel yang gagal
memberangkatkan jama‟ah.
5.2.1.3 Sistem Kerjasama Pelayanan
Undang-undang nomor 13 tahun 2008 tentang penyelenggaraan ibadah haji
dan umrah mengatakan bahwa penyelenggaraan haji dan umrah bertujuan
memberikan pembinaan pelayanan dan perlindungan yang sebaik-baiknyasehingga
mereka dapat menunaikan ibadah sesuai dengan ketentuan ajaran agama Islam.
Pelayanan juga merupakan hal penting karena dengan pelayanan yang baik
dan sesuai dengan yang diharapkan jama‟ah dapat menarik jama‟ah baru serta
mempertahankan jama‟ah yang ingin melakukan Ibadah Umrah lagi. Pelayanan yang
diberikan oleh suatu perusahaan tidak akan terlepas dari namanya pelayanan ketika di
dalam perusahaan tersebut ataupun sudah akan diberangkatkan.
Dalam melaksanakan kegiatannya PT. An-Nur Maarif mempunyai produk-
produk perjalanan Umrah yang ditawarkan.Dalam setiap paket dibedakan atas waktu
pemberangkatan, fasilitas dan harga. Adapun paket perjalanan Umrah dari data yang
diambil dari PT. An-Nur Maarif harga paket Umrah menyebutkan bahwa ada
beberapa paket Umrah yang di tawarkan seperti:
1. Umrah Ramadhan 2019
Tabel 4.1 Umrah Ramadhan 2019
72
Paket
Harga
Fasilitas
Hari Hotel Penerbangan
Makkah Madinah
Awal
Ramadhan
Rp.26.500.000 Al Marza
Royal Majestic
Salahiyyah
Taibah
Garuda
Indonesia
7-18
Mei
2019
Full Ramadhan
Rp.45.500.000
Fajrul Badi
Tsarwat
Andalusia
Salahiyyah
Taibah
Garuda
Indonesia
7 Mei-
12 Juni
2019
Lailatul Qadr
Rp.38.500.000
Fajrul Badi
Tsarwat
Andalusia
Salahiyyah
Taibah
Garuda
Indonesia
20 Mei-
10 Juni
2019
Lailatul Qadr
Rp.36.500.000
Fajrul Badi
Tsarwat
Andalusia
Salahiyyah
Taibah
Garuda
Indonesia
25 Mei-
11 Juni
2019
Lebaran &
Syawal
Rp.26.500.000 Al Marza
Royal Majestic
Salahiyyah
Taibah
Garuda
Indonesia
2-13
Juni
2019
Lebaran &
Syawal
Rp.26.500.000
Al Marza
Royal Majestic
Salahiyyah
Taibah
Garuda
Indonesia
9-19
Juni
2019
2. Umrah Tahunan
Tabel 4.2 Umrah Tahunan
73
Paket
Harga
Fasilitas
Hari Hotel Penerbangan
Makkah Madinah
Umrah Hemat
&
Mengesankan
Rp.20.500.000
Marsa Al Jariah
Royal Majestic
Salahiyyah
Syurfah Hotel
Raodha Hotel
Garuda
Indonesia
SILK AIR
9 hari
Umrah Berkah
&
Menyenangkan
Rp.23.500.000
Marsa Al Jariah
Royal Majestic
Salahiyyah
Syurfah Hotel
Raodha Hotel
SILK AIR
12 hari
Rp.25.500.000
Safwah Hotel
Pullman
Zamzam Hotel
Gloria AlFayroz
Al Massi Hotel
Salahiyyah
Garuda
Indonesia
9 hari
Umrah Berkah
&
Mengesankan
Rp.27.500.000
Pullman
Zamzam Hotel
Gloria AlFayroz
Al Massi Hotel
Salahiyyah
Garuda
Indonesia
12 hari
Umrah VVIP
Rp.32.500.000
Safwah Hotel
Pullman
Zamzam Hotel
Al Haram Hotel
Millennium Al
Aqeeq Hotel
Garuda
Indonesia
12 hari
Dari tabel diatas terdapat fariasi harga dengan paket yang berbeda dan juga
fasilitas yang ditawarkan oleh PT. An-Nur Maarif kepada calon jama‟ah umrah tetap
sama.
Setiap paket-paket yang ditawarkan mempunyai spesifikasi yang berbeda
mulai dari harga, waktu pelaksanaan, harga serta kegiatan-kegiatan yang dilakukan.
74
Pemandu umrah dilakukan oleh karyawan travel secara bergiliran serta
direktur perusahaan juga diikut sertakan dalam memandu ditanah suci.
Berdasarkan hasil wawancara di PT. An-Nur Maarif oleh bapak H. Bunyamin
M. Yapid yang merupakan Direktur Utama PT. An-Nur Maarif mengatakan bahwa:
Meningkatkan bimbingan jama‟ah yang berorientasi pada penguasaan manasik.Agar pelaksaan Ibadah Haji maupun Umrah bisa berjalan dengan tertib, lancar, aman, dan nyaman maka dibutuhkan seorang pembimbing yang kompeten. Sistem pembayaran disesuaikan dengan kondisi yang ada dan kesepakatan kedua belah pihak.Memberikan maskapai penerbangan terbaik seperti Garuda Indonesia, Silk Air, Singapore Airlines, Etihad Airways. Jama‟ah memilih jadwal pemberangkatan yang telah disediakan yang sudah disertai paket hari dan harga, hotel, penerbangan.Memberikan perlindungan terhadap jama‟ah sejak mulai pendaftaran sampai menyelesaikan Ibadah Haji maupun Umrah yang tercatat dalam Siskohat (Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu) Kementerian Agama (Kemenag), yang meliputi: (a)Kepastian keberangkatan untuk menunaikan ibadah haji, (b) Jaminan kesehatan, keselamatan dan keamanan jama‟ah haji selama menunaikan ibadah haji, (c) Perlindungan terhadap ancaman penyakit melalui vaksinasi, (d) Jaminan asuransi jiwa bagi jama‟ah yang mengalami kecelakaan atau meninggal.
147
Mengukur keberhasilan pelayanan yaitu dengan berusaha memenuhi harapan
jama‟ah, pada tahap ini dibutuhkan suatu aktifitas yang luas dan membutuhkan
komitmen serta kerjasama.
Berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti kepada Widuri Anggraeni
selaku Funding Sales BNI Syariah. Beliau mengatakan bahwa:
Salah satu pelayanan yang kami berikan kepada nasabah adalah kartu Haji dan Umrah Indonesia memberikan kemudahan jama‟ah haji dan umrah dalam melakukan penarikan tunai melalui ATM dan transaksi lainnya selama berada di tanah suci. Dengan kartu ini, jama‟ah tidak perlu membawa banyak uang tunai di sana. Kartu ini akan diberikan kepada nasabah yang sudah siap berangkat ke Tanah Suci dan dapat digunakan pada ATM Bank Al-Rajhi yang menyajikan menu transaksi dalam bahasa Indonesia. Pelayanan kepada umat
147
Bunyamin M. Yapid, Direktur Utama,Wawancara oleh penulis di PT. An-Nur Maarif
Sidrap, 22 Juli 2019.
75
juga akan menjadi nomor satu, apabila kita bisa saling bekerjasama lebih banyak lagi.
148
Kartu debit bagi jama‟ah haji dan umrah tersebut, para jama‟ah haji dan
umrah nantinya cukup menyimpan saldo tabungan secara elektronik. Manfaat yang
didapatkan bagi jama‟ah mulai dari kemudahan bertransaksi, tidak lagi dalam bentuk
tunai untuk memenuhi kebutuhan hidup selama di Tanah Suci serta keamanan karena
jama‟ah hanya membawa uang sekucupnya sehingga terhindar dari risiko kehilangan
uang dan jama‟ah dapat beribadah lebih khusyuk. Selain itu, kartu ini memiliki usia
penggunaan yang lebih panjang karena seusai melaksanakan ibadah, masih terus
dapat digunakan layaknya kartu debit.
Jika pelayanan yang diberikan oleh PT. An-Nur Marif mampu memberikan
kepuasan kepada para jamaah tentu hal ini akan memberikan keuntungan kepada
travel maupun mitra kerja karena akan terjadi loyalitas jamaah. Karena setelah
jama‟ah menilai dan merasakan adanya kepuasan, mereka akan bercerita tentang
fasilitas dan layanan yang diterima kepada tetangga, kolega atau saudaranya,
demikian pula apabila merasakan adanya kekecawaan. Oleh karena itu sebisa
mungkin pelayanan yang diberikan harus dapat memenuhi harapan jama‟ah, agar
mereka merasa puas. Karena kepuasan itu penting, jama‟ah yang puas biasanya
bersedia untuk memberitahukan kepuasan yang mereka nikmati kepada orang lain,
masyarakat dalam hal ini membeli, pada umumnya mendasarkan pada dua sumber
informasi, sebagai bantuan dalam hal memutuskan pembelian. Yaitu sumber personal
dan sumber impersonal. Sumber impersonal meliputi televisi, koran, majalah,
148
Widuri Anggraeni, Funding Sales PT. Bank BNI Syariah, Wawancara oleh penulis, 29 Juli
2019.
76
internet, dan media massa lainnya. Sumber personal termasuk informasi dari mulut ke
mulut, dari seorang teman, kenalan, atau dalam asosiasi bisnis lain.
Sebagai peneliti dapat menyimpulkan sistem kerjasama antara travel PT. An-
Nur Maarif dan Bank Syariah dalam Haji dan Umrah adalah promosi, kepercayaan
dan pelayanan. Sistem kerjasama yang dilakukan dalam hal promosi ialah
pembiayaan Umrah. Pembiayaan Umrah ini dapat membantu masyarakat yang masih
mempunyai dana sedikit namun mempunyai keinginan besar untuk melaksanakan
Ibadah ke Tanah Suci. Dengan adanya kerjasama yang dilakukan dengan Bank
Syariah dapat menarik konsumen (calon jama‟ah Haji dan Umrah). Selain promosi,
membangun dan meningkatkan kepercayaan jama‟ah juga sangat penting karena
banyak travel yang menawarkan paket Umrah tidak sesuai dengan janji yang
ditawarkan dalam promosinya bahkan tidak sedikit yang tertipu dan batal berangkat.
Oleh karena itu salah satu upaya yang dilakukan PT. An-Nur Maarif dalam
membangun kepercayaan jama‟ah maupun masyarakat yaitu dengan mendatangkan
mitra kerja dari Bank Syariah dalam kegiatan seperti manasik sehingga jama‟ah tidak
mengkhawatirkan hal yang membuatnya menjadi ragu. Inilah sistem kerjasama PT.
An-Nur Maarif dengan pihak Bank Syariah dalam membangun kepercayaan jama‟ah.
Selain membangun dan meningkatkan kepercayaan jama‟ah, memberikan pelayanan
terbaik kepada jama‟ah juga sangat penting karena apabila jama‟ah telah merasakan
kualitas pelayanan yang sesuai harapannya dapat menimbulkan adanya cerita positif
dari jama‟ah dan itu tentu sangat berpengaruh terhadap travel maupun mitra kerja
karena akan terjadi loyalitas jama‟ah bahkan dapat menarik calon jama‟ah.
5.2.2 Peningkatan Jumlah Jama’ah di PT. An-Nur Maarif Parepare Setelah
Ada Kerjasama Dengan Bank Syariah
77
Sebuah perusahaan tentunya memiliki tujuan untuk menjadi lebih baik dan
lebih besar dalam perkembangannya kedepan, sama halnya dengan perusahaan biro
perjalanan PT. An-Nur Maarif. Masyarakat mayoritas muslim adalah peluang yang
sangat besar bagi travel Haji dan Umrah dalam meningkatkan jumlah jama‟ah.
Panjangnya daftar tunggu Haji mendorong masyarakat untuk melakukan Umrah
terlebih dahulu. Peluang inilah yang kemudian dimanfaatkan oleh PT. An-Nur Maarif
untuk menarik calon jama‟ah.
Berdasarkan hasil wawancara di PT. An-Nur Maarif oleh bapak H. Bunyamin
M. Yapid yang merupakan Direktur Utama PT. An-Nur Maarif mengatakan bahwa:
PT. An-Nur Maarif alhamdulilah masih memakai dana sendiri belum ada modal dari perusahaan lain. Inilah yang membuat PT. An-Nur Maarif dulu kurang respon terhadap Bank Syariah. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu PT. An-Nur Maarif berpikir perlu adanya perubahan komitmen, sebagaimana menurut kaidah hukum berjalan bisa berubah dengan perubahan zaman. Apalagi saat ini banyak masyarakat mengalami trauma setelah gagal berangkat Umrah, banyak pula masyarakat mempunyai dana sedikit namun keinginan besar untuk melaksanakan Ibadah ke Tanah Suci. Inilah yang membuat PT. An-Nur Maarif melakukan kerjasama dengan Bank Syariah dalam hal dana talangan. Apabila produk dana talangan Bank Syariah bekerja maksimal maka jumlah jama‟ah di PT. An-Nur Maarif akan mengalami peningkatan.
149
Sebagaimana Murid Ibnu Taimiyah dalam kitab Fiqihnya “I‟lam al-
Muwaqi‟in Rabb al-Alamin”, memunculkan kaidah:
“Fatwa berubah dan berbeda sesuai dengan perubahan zaman, tempat keadaan, niat, dan adat kebiasaan.”
150
149
Bunyamin M. Yapid, Direktur Utama,Wawancara oleh penulis di PT. An-Nur Maarif
Sidrap, 22 Juli 2019.
150M. Rakib, “Hukum Berubah Dengan Berubahnya
Zaman”,http://misterrakib.blogspot.com/2015/03/hukum-berubah-dengan-berubahnya-
zaman.html?m=1 (diakses 8 Juli 2019).
78
Hukum bisa berubah dengan perubahan zaman karena hasil ijtihad selalu
bersifat relatif, itulah sebabnya jawaban terhadap masalah baru senantiasa harus
bersifat baru pula, asalkan tidak bertentangan dengan prnsip-prinsip Al-Qur‟an dan
Sunnah.
Sebagai peneliti dapat disimpulkan bahwa banyaknya faktor-faktor yang
mengubah pola pikir PT. An-Nur Maarif untuk bekerjasama dengan Bank Syariah
dalam hal pendanaan diantaranya, biaya untuk melaksanakan Ibadah Haji dan Umrah
kian meningkat dari tahun ke tahun. Karena meningkatnya biaya tersebut, niat
masyarakat juga tinggi untuk beribadah maka banyak masyarakat yang
memanfaatkan dana talangan dari Bank Syariah. Adapun sistemnya hanya perlu
membayar uang muka dulu, maka tidak perlu proses yang terlalu lama untuk
menabung. Selain faktor pendanaan, faktor kepercayaan jama‟ah juga sangat penting
dalam meningkatkan jumlah jama‟ah.Banyak masyarakat yang khawatir memakai
jasa travel karenabanyaknya kasus travel ilegal serta travel yang gagal
memberangkatkan jama‟ah. Dengan melakukan kerjasama dengan Bank Syariah
dapat membuat jama‟ah percaya dan yakin bahwa dana mereka aman.
Keberadaan perbankan telah menjadi bagian penting terhadap aktifitas
perekonomian masyarakat sehingga nyaris tidak ada aktifitas perekonomian
masyarakat yang tidak berhubungan dengan sistem perbankan. Sebagaimana hasil
wawancara di PT. An-Nur Maarif oleh bapak H. Bunyamin M. Yapid yang
merupakan Direktur Utama PT. An-Nur Maarif mengatakan bahwa:
Peranan pemerintah dan perbankan di perlukan dalam pendanaan sektor ekonomi baik mikro maupun makro.Terutama UKM (Usaha Kecil Menengah) jadi peranan Bank Syariah ini adalah mendanai pembiayaan sektor-sektor ekonomi masyarakat. Kalau ekonomi masyarakat sudah meningkat berarti pasti jama‟ah meningkat ini berarti peranan perbankan juga berpengaruh dalam meningkatkan ekonomi umat, jumlah jama‟ah naik apabila ekonomi
79
jama‟ah makmur. Cuman kita harus rubah pola pikir masyarakat dalam upaya meningkatkan jama‟ah karena tidak akanpernah orang berhenti pergi Mekkah (melihat Ka‟bah) kecuali kiamat.Seperti hadis Nabi “Nabi anjurkan ziarah ke tiga Masjid yaitu Masjidil Haram, Masjid Nabawi, dan Masjid Aqsa”.
151
سول صلى الله عليه وسلن وهسجد لا تشد الر حال إلا إلى ثلاثة هسا جد الوسجد الحرام وهسجدالر
.الأقصى
“Tidak dibolehkan melakukan perjalanan/safar kecuali ketiga masjid, Masjidil Haram, Masjid Rasulullah Shallallahu „Alaihi Wasallam (Masjid Nabawi) dan Masjid Aqsa.”(HR. Bukhari-Muslim dari Abu Hurairah Radhiallahu „anhu).
152
Adapun makna kalimat “tidak dibolehkan melakukan perjalanan/safar kecuali
ketiga Masjid” pada hadis diatas yaitu sengaja safar/berpergian dengan tujuan utama
semata-mata ingin Ibadah ke selain tiga masjid tersebut. Misalkan ziarah dan
memberi salam ke kubur Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam di Madinah, maka tujuan
utama bukan ke sana, tetapi tujuan utamanya adalah ke masjid Nabawi.
Berdasarkan hasil wawancara oleh Widuri Anggraeni yang merupakan
Funding Sales BNI Syariah mengatakan bahwa:
Alhamdulillah, sejak melakukan MOU dengan travel dan program paket umrah ini diluncurkan, antusias masyarakat sangat baik. Kerjasama ini diharapkan juga dapat membuka peluang pemanfaatan produk dan jasa layanan BNI Syariah.
153
Kerjasama ini bertujuan untuk membantu serta mewujudkan impian umat
muslim Indonesia yang ingin melaksanakan Ibadah Haji dan Umrah ke Tanah Suci.
Kerjasama yang dilakukan diharapkan bisa memperluas basis nasabah dan
memberikan nilai lebih kepada nasabah saat betransaksi menggunakan produk
perbankan syariah.
151
Bunyamin M. Yapid, Direktur Utama,Wawancara oleh penulis di PT. An-Nur Maarif
Sidrap, 22 Juli 2019. 152
Rudi Hendrik, “Wisata Religi Hanya ke Tiga Masjid”, https://minanews.net/wisata-religi-
hanya-ke-tiga-masjid/ (diakses 8 Juli 2019).
153Widuri Anggraeni, Funding Sales PT. Bank BNI Syariah, Wawancara oleh penulis, 29 Juli
2019.
80
Grafik Presentase Perkembangan PT. An-Nur Maarif Tahun 2016-2018
Gambar 4.2 Grafik Presentase Perkembangan PT. An-Nur Maarif Tahun 2016-2018
Sumber: PT. An-Nur Maarif
10%
15%
25%
0%
5%
10%
15%
20%
25%
30%
Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018
Presentase Keberangkatan Jama'ah Umrah PT. An-Nur
Maarif
81
Grafik di atas, menjelaskan bahwa setiap tahun jama‟ah Umrah selalu
mengalami peningkatan. Tahun 2016-2017 pertumbuhan jam‟ah meningkat 5%,
kemudian pada tahun 2017-2018 pertumbuhan mengalami kenaikan cukup besar
10%. Pada tahun 2017-2018 mengalami peningkatan cukup pesat dikarenakan
pembaruan program-program yang menjadi selling point bagi PT. An-Nur Maarif
dalam meningkatkan jumlah jama‟ah. Tidak hanya itu dengan jumlah jama‟ah yang
semakin meningkat PT. An-Nur Maarif juga perlu melakukan promosi, pelayanan
yang lebih maksimal terhadap jama‟ah Umrah dengan semakin ditingkatkannya
sosialisasi, program dan pelayanan kepada jama‟ah Umrah sehingga jama‟ah Umrah
dapat mendapatkan esensi Umrah yang sebenarnya. Bahkan, di tahun 2019 ini
pihaknya telah membooking 10 ribu seat penerbangan. Berdasarkan hasil wawancara
di PT. An-Nur Maarif oleh bapak H. Bunyamin M. Yapid yang merupakan Direktur
Utama PT. An-Nur Maarif mengatakan bahwa:
Kita sudah booking seat penerbangan dengan optimis bahwaakan laku sehingga kita tidak harus menunggu pendaftar baru untuk membeli seat penerbangan.Apalagi kami hanya menjual barang yang ada.
93
Barang yang ada dalam PT. An-Nur Maarif dimaksudkan yaitu menyediakan
jadwal pemberangkatan sesuai dengan fasilitas yang telah disediakan seperti
penerbangan, hotel, dan lainnya sesuai dengan paket yang dipilih oleh para
pendaftar.Maka dari itu PT. An-Nur Maarif memesan seat untuk para pendaftar agar
para pendaftar baru tidak menunggu lama untuk berangkat ke Tanah Suci. Meskipun
beresiko akan tetapi itulah yang membuat Direktur Utama tetap optimis memesan
seat penerbangan apalagi jumlah jama‟ah di PT. An-Nur Maarif mengalami
peningkatan dari tahun ke tahun.
93
Bunyamin M. Yapid, Direktur Utama,Wawancara oleh penulis di PT. An-Nur Maarif
Sidrap, 22 Juli 2019.
82
Berdasarkan hasil wawancara di PT. An-Nur Maarif oleh bapak H. Bunyamin
M. Yapid yang merupakan Direktur Utama PT. An-Nur Maarif mengatakan bahwa:
Alhamdulillah, PT. An-Nur Maarif semakin mendapat kepercayaan dari masyarakat terbukti setiap tahunnya jumlah jama‟ah yang berangkat melalui An-Nur Maarif selalu ada peningkatan secara signifikan.
94
Peneliti dapat menyimpulkan bahwa peningkatan jumlah jama‟ah tergantung
dari layanan pihak travel. Salah satu layanan yang dilakukan PT. An-Nur Maarif
adalah bekerjasama dengan Bank Syariah seputar pendanaan dalam meningkatkan
jumlah jama‟ah. Dengan melakukan kerjasama dengan Bank Syariah jama‟ah akan
yakin bahwa dana mereka aman dan Bank Syariah juga dapat membantu masyarakat
dalam hal pembiayaan Umrah. Kerjasama yang dilakukan pihak PT. An-Nur Maarif
dengan Bank Syariah dapat dikatakan berjalanan dengan baik dengan bukti bahwa
jama‟ah mengalami peningkatan setiap tahunnya.
94
Bunyamin M. Yapid, Direktur Utama,Wawancara oleh penulis di PT. An-Nur Maarif
Sidrap, 22 Juli 2019.
83
BAB V
PENUTUP
8.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijelaskan dalam Bab
IV, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
8.1.1 Sistem kerjasama antara travel PT. An-Nur Maarif dan Bank Syariah dalam
Haji dan Umrah adalah promosi, kepercayaan dan pelayanan. Sistem
kerjasama yang dilakukan dalam hal promosi ialah pembiayaan Umrah.
Pembiayaan Umrah ini dapat membantu masyarakat yang masih mempunyai
dana sedikit namun mempunyai keinginan besar untuk melaksanakan Ibadah
ke Tanah Suci. PT. An-Nur Maarif dalam membangun kepercayaan jama‟ah
maupun masyarakat yaitu dengan mendatangkan mitra kerja dari Bank
Syariah dalam kegiatan seperti manasik sehingga jama‟ah tidak
mengkhawatirkan hal yang membuatnya menjadi ragu. Selain membangun
dan meningkatkan kepercayaan jama‟ah, memberikan pelayanan terbaik
kepada jama‟ah juga sangat penting karena apabila jama‟ah telah merasakan
kualitas pelayanan yang sesuai harapannya dapat menimbulkan adanya cerita
positif dari jama‟ah dan itu tentu sangat berpengaruh terhadap travel maupun
mitra kerja karena akan terjadi loyalitas jama‟ah bahkan dapat menarik calon
jama‟ah.
8.1.2 Peningkatan jumlah jama‟ah tergantung dari layanan pihak travel. Salah satu
layanan yang dilakukan PT. An-Nur Maarif adalah bekerjasama dengan Bank
Syariah seputar pendanaan dalam meningkatkan jumlah jama‟ah. Dengan
84
melakukan kerjasama dengan Bank Syariah jama‟ah akan yakin bahwa dana
mereka aman dan Bank Syariah juga dapat membantu masyarakat dalam hal
pembiayaan Umrah. Kerjasama yang dilakukan pihak PT. An-Nur Maarif
dengan Bank Syariah dapat dikatakan berjalanan dengan baik dengan bukti
bahwa jama‟ah mengalami peningkatan setiap tahunnya.
8.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian Hubungan Kerjasama antara Travel dan Bank
Syariah dalam Peningkatan Jumlah Jama‟ah di PT. An-Nur Maarif, maka saran yang
dapat penulis kemukakan yaitu :
8.2.1 Kepada karyawan travel PT. An-Nur Maarif harus selalu memberikan yang
terbaik kepada jama‟ah sehingga bisa meningkatkan rasa kepercayaan kepada
jama‟ah,bahkan bukan hanya jama‟ah tetapi untuk masyarakat pada
umumnya.
8.2.2 Mempertahankan kalitas pelayanan dan hubungan yang harmonis sehingga
terciptanya kerjasama yang baik antara PT.An-Nur Maarif dan Bank Syariah.
85
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur‟an dan Terjemahnya. Surah Ali Imran.
Abdullah, Thamrin dan Francis Tantri. 2014. Bank dan Lembaga Keuangan. Edisi I. Cet. 3; Jakarta: Rajawali Pers.
Abdullah, Boedi dan Beni Ahmad Saebani. 2014. Metode Penelitian Ekonomi Islam Muamalah. Bandung: Pustaka Setia.
Aisyah. 2018. “Penerapan Akad Kerjasama Dalam Transaksi Bisnis Tour And Travel Kota Malang (Perspektif Hukum Positif dan Hukum Islam)”, Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
Anhari, Mohammad Khafid. 2016. “Akad Kerjasama Pelaksanaan Bimbingan Ibadah Haji Antara KBIH Dan Jama’ah Haji Di KBIH Al-Hikam Perspektif Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah”, Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
Azwar,Saifuddin. 2000.Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Basrowi dan Suwandi. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Cet. 1; Jakarta: Rineka Cipta.
Danim, Sudarwan dan Suparno. 2009. Manajemen dan Kepemimpinan Transformasional Kekepalasekolahan. Jakarta: Rineka Cipta.
Damin,Sudarman. 2021.Menjadi Peneliti Kualitatif: Ancangan Metodologi, Presentasi, dan Publikasi Hasil Penelitian untuk Mahasiswa dan Peneliti Pemula Bidang Ilmu-ilmu Sosial, Pendidikan, dan Humaniora. Bandung: CV Pustaka Setia.
DePorter, Bobbi dan Mike Hernacki. 2002. Quantum Business. Cet. 7; Bandung: Kaifa.
Fauzia, Ika Yunia. 2013. Etika Bisnis Dalam Islam. Cet. 1; Jakarta: Kencana.
Hatta, Angraini Frista Pratiwi. 2015. Manajemen Travel Haji dan Umrah Dalam Merekrut Jamaah (Studi Kasus di PT. Aliyah Perdana Wisata).
Hasibuan, Malayu S.P. 2007. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Heri, Sudarsono. 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi dan Ilustrasi. Yogyakarta: Ekonisia.
Humaidy, Ahmad. 2017. Analisis Kinerja Travel Pelaksana Haji dan Umrah di Kota Makassar (Studi Undang-undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji).
86
Ismail. 2011. Perbank Syariah. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.
Jasfar, Farida. 2009. Manajemen Jasa Pendekatan Terpadu. Bogor: Ghalia Indonesia.
Kasmir. 2003. Manajemen Perbankan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
. 2008. Pemasaran Bank. Jakarta: Kencana.
. 2011. Etika Customer Service. Jakarta: Rajawali Pers.
Kasmir dan Jakfar. 2007.Studi Kelayakan Bisnis. Cet. 4; Jakarta: Kencana.
Karim A. Adiwarman. 2011. Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers.
Malayu. Manajemen Perbankan. Jakarta: PT Toko Gunung Agung.
M. Rakib, “Hukum Berubah Dengan Berubahnya Zaman”, http://misterrakib.blogspot.com/2015/03/hukum-berubah-dengan-berubahnya-zaman.html?m=1 (diakses 8 Juli 2019).
Muhamad. 2015. Manajemen Dana Bank Syariah. Cet. 2; Jakarta: Rajawali Pers.
Muhammad, Abdulkadir. 2014. Hukum Perdata Indonesia. Bandung: PT Citra Aditya Bakti.
Moleong, Lexy J. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Moenir. 2005. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.
Parman, Ali. 2012. Pengelolaan Zakat: Disertai Contoh Perhitungannya. Makassar: Alauddin Press.
Pace, R. Wayne dan Don F. Faules. 2015. Komunikasi Organisasi Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan. Cet. 9; Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Putri, Litari Elisa. 2017. Tanggung Jawab Perusahaan Jasa Perjalanan (Travel Agency) Terhadap Konsumennya (Studi Pada PT Arie Tours dan Travel Cabang Bandar Lampung).
Purnama, Lingga. 2001. Strategic Marketing Plan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Republik Indonesia, PP Nomor 79 tahun 2012, bab I, Pasal 1 angka 8.
Rivai, Veithzal. Dkk. 2011. Islamic Transaction Law In Business. Jakarta: Bumi Aksara.
87
Rochimi, Abdurachman. 2010. Segala Hal Tentang Haji dan Umrah. Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama.
Rudi Hendrik, “Wisata Religi Hanya ke Tiga Masjid”, https://minanews.net/wisata-religi-hanya-ke-tiga-masjid/ (diakses 8 Juli 2019).
Said, Zainal. 2016. Polemik Undang-undang Perbankan Indonesia (Tinjauan Sosio Yuridis). Yogyakarta: The Phinis Press Yogyakarta.
Seikhoni, M. Kholil. 2014. “Kerjasama Pembiayaan Multijasa Dana Umrah Antara Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) Mitra Harmoni Dengan Tour Dan Travel Asbihu Kota Malang (Tinjauan Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah Pasal 21) ”, Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
Siregar, Syofian.2010. Statistika Deskriptif untuk Penelitian Dilengkapi Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17. Jakarta: Rajawali Pers.
Suherman. E. 2000. Aneka Masalah Hukum Kedirgantaraan. Bandung: Mandar Maju.
Suryana, Yuyus dan Kartib Bayu. 2010. Kewirausahaan Pendekatan Karakteristik Wirausahawan Sukses. Cet. 1; Jakarta: Kencana.
Subagyo, Joko. 2006. Metode Penelitian (Dalam Teori Praktek). Jakarta: Rineka Cipta.
Sutopo, H.B. 2002. Pengantar Metodologi Penelitian Kualitatif. Cet. I; Surakarta: UNS Press.
Tim Penyusun. 2013. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah(Makalah dan Skripsi). Parepare: STAIN Parepare.
Tjiptono, Fandy. 2010. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi Offset.
. 2011. Prinsip-Prinsip Total Quality Service. Yogyakarta: Andi Offset.
Tridhoni, Rahayu. 2008. “Mekanisme Kerjasama PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk Dengan PT. Asuransi Takaful Keluarga Dalam Pengembangan fulProtek”, Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Yoeti, Oka A. 2003. Tours and Travel Marketi. Jakarta : Pradnya Paramita.
Zainul, Arifin. 2006. Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah. Jakarta: Pustaka Alvabeta.
88
LAMPIRAN-LAMPIRAN
89
90
91
92
TRANSKRIP WAWANCARA
Keterangan:
P : Pewawancara
N: Narasumber
Wawancara Informan 1
Nama : Bunyamin M. Yapid
Hari/Tanggal : Sabtu, 22 Juni 2019
Waktu : 21.00 WITA
Jabatan : Direktur Utama
P : Bagaimana sistem kerjasama yang diterapkan dengan Bank Syariah ?
N : Kerjasama yang dilakukan oleh PT. An-Nur Maarif melibatkan berbagai pihak
dari Perbankan Syariah seperti Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah, Bank
Muamalat, menyusul BRI Syariah.Sistem kerjasama Travel An-Nur Maarif
dengan pihak Bank Syariah ada Haji dan Umrah. Untuk Haji memang sudah
kebijakan Pemerintah, Kementerian Agama dan Bank Indonesia (BI). Dan
harus mengikuti prosedur persyaratan yang telah ditetapkan oleh via Bank yang
harus di hendel oleh Bank Syariah tidak boleh Bank Konvensional (itu untuk
Haji). Untuk nomor porsi yang sudah terlanjur terdaftar di Bank konvensional
itu di take over ke Bank Syariah. jadi seluruh travel itu pasti memakai jasa
Bank Syariah untuk jama‟ah Haji.
P : Metode promosi apa yang dilakukan sehingga dapat menarik jama‟ah ?
93
N : Metode promosi yang dilakukan PT. An-Nur Maarif dan Bank Syariah dalam
menarik jama‟ah yaitu dengan pembiayaan umrah. Selain menarik jama‟ah hal
ini juga dapat menjadi peluang Bank Syariah untuk bisnis yang berbaur syariah.
P : Upaya apa yang dilakukan untuk membangun kepercayaan jama‟ah ?
N : An-nur Maarif punya motto “pilihan tepat bukan pilihan nekat”. Kenapa banyak
jama‟ah gagal berangkat karena memakai sistem uang yang mendaftar tahun
kemarin di pakai untuk memberangkat tahun sebelumnya. Inikan namanya
nekat, anda mendaftar tahun ini kemudian di berangkatkan tahun depan.
Sedangkan di PT. An-Nur Maarif setiap tahun itu, ada pembukaan Manasik
Umrah karena An-Nur Maarif tidak mengenal daftar tunggu Umrah jadi bagi
jama‟ah Umrah yang mendaftar tahun ini bisa pilih tanggal dan bulan untuk
berangkat secepatnya sesuai keinginan jama‟ah. Jadi pada saat ada pembukaan
Manasik secara umum dan seluruh mitra kerja perbankan di undang, ini untuk
membangun kepercayaan jama‟ah bahwa uang-uang jama‟ah itu aman. Apalagi
an-nur kita berbasis syariah. Menjual barang yang ada dari lima tahun yang
lalu, ini sudah masuk tahun ke-enam.
P : Bagaimana bentuk pelayanan yang anda tawarkan agar dapat memberikan
kepuasan yang diharapkan oleh jama‟ah ?
N : Meningkatkan bimbingan jama‟ah yang berorientasi pada penguasaan manasik.
Agar pelaksaan Ibadah Haji maupun Umrah bisa berjalan dengan tertib, lancar,
aman, dan nyaman maka dibutuhkan seorang pembimbing yang kompeten.
Sistem pembayaran disesuaikan dengan kondisi yang ada dan kesepakatan
94
kedua belah pihak.Memberikan maskapai penerbangan terbaik seperti Garuda
Indonesia, Silk Air, Singapore Airlines, Etihad Airways. Jama‟ah memilih
jadwal pemberangkatan yang telah disediakan yang sudah disertai paket hari
dan harga, hotel, penerbangan. Memberikan perlindungan terhadap jama‟ah
sejak mulai pendaftaran sampai menyelesaikan Ibadah Haji maupun Umrah
yang tercatat dalam Siskohat (Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji
Terpadu) Kementerian Agama (Kemenag), yang meliputi: (a)Kepastian
keberangkatan untuk menunaikan ibadah haji, (b) Jaminan kesehatan,
keselamatan dan keamanan jama‟ah haji selama menunaikan ibadah haji, (c)
Perlindungan terhadap ancaman penyakit melalui vaksinasi, (d) Jaminan
asuransi jiwa bagi jama‟ah yang mengalami kecelakaan atau meninggal.
P : Kendala apa saja yang dialami pihakTravel dan Bank Syariah dalam hal
meningkatkan jumlah jama‟ah ?
N : -
P : Selama menjalin kerjasama dengan Bank Syariah apakah ada kendala yang
dihadapi ?
N : -
P : Apakah dengan melakukan kerjasama dengan Bank Syariah jumlah jama‟ah
mengalami peningkatan ?
N : PT. An-Nur Maarif alhamdulilah masih memakai dana sendiri belum ada modal
dari perusahaan lain. Inilah yang membuat PT. An-Nur Maarif dulu kurang
respon terhadap Bank Syariah. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu PT. An-
95
Nur Maarif berpikir perlu adanya perubahan komitmen, sebagaimana menurut
kaidah hukum berjalan bisa berubah dengan perubahan zaman.Apalagi saat ini
banyak masyarakat mengalami trauma setelah gagal berangkat Umrah, banyak
pula masyarakat mempunyai dana sedikit namun keinginan besar untuk
melaksanakan Ibadah ke Tanah Suci. Inilah yang membuat PT. An-Nur Maarif
melakukan kerjasama dengan Bank Syariah dalam hal dana talangan. Apabila
produk dana talangan Bank Syariah bekerja maksimal maka jumlah jama‟ah di
PT. An-Nur Maarif akan mengalami peningkatan.
P : Bagaimana peningkatan jumlah jama‟ah setelah melakukan kerjasama dengan
Bank Syariah ?
N : Alhamdulillah, PT. An-Nur Maarif semakin mendapat kepercayaan dari
masyarakat terbukti setiap tahunnya jumlah jama‟ah yang berangkat melalui
An-Nur Maarif selalu ada peningkatan secara signifikan.
P : Bagaimana tanggungjawab menangani wanprestasi/kerugian yang dialami baik
dari pihak Travel maupun Bank Syariah ?
N : Alhamdulillah sampai saat ini PT. An-Nur Maarif dan Bank Syariah mengenai
wanprestasi kami bekerjasama untuk selalu menghindarinya agar tidak terjadi.
P : Berapa jumlah jama‟ah sebelum ada kerjasama dengan Bank Syariah dan
jumlah jama‟ah setelah ada kerjasama dengan Bank Syariah ?
N: Jumlah jama‟ah sebelum ada kerjasama dengan Bank Syariah dan setelah ada
kerjasama dengan Bank Syariah pasti memiliki perbedaan. Dan hal yang
berbeda ini dalam artian jama‟ah mengalami peningkatan.
96
Wawancara Informan 2
Nama : Mujahiddin Syafri
Hari/Tanggal : Rabu, 03 Juli 2019
Waktu : 16.00 WITA
Jabatan : Direktur Cabang Parepare
P : Bagaimana sistem kerjasama yang diterapkan dengan Bank Syariah ?
N : Sistem kerjasama PT. An-Nur Maarif dengan pihak Bank Syariah mengenai
Haji dan Umrah dalam hal produk talangan. Bank Syariah membayarkan
(talangi) calon jama‟ah ke PT. An-Nur Maarif yang telah menjadi mitra kerja
lalu jasanya disewakan ke nasabah/jama‟ah.
P : Metode promosi apa yang dilakukan sehingga dapat menarik jama‟ah ?
N : PT. An-Nur Maarif melakukan kerjasama dengan Bank Syariah utamanya BNI
Syariah dalam hal pembiayaan Umrah dengan kata lain pendanaan Umrah. Jadi
kalau mau berangkat Umrah tapi dananya belum cukup, BNI Syariah yang akan
bayar ke travel nanti jama‟ah yang angsur ke BNI Syariah. Tapi calon jama‟ah
yang ingin di talangi oleh BNI Syariah akan di survei kemudian kalau lulus
survei dan berkas calon jama‟ah tersebut akan dibantu oleh pihak BNI Syariah.
Calon jama‟ah juga bisa membuat tabungan khusus untuk keperluan Umrah
jadi jama‟ah bisa menyisihkan sebagian pendapatan untuk rencana Ibadah
Umrah.
P : Upaya apa yang dilakukan untuk membangun kepercayaan jama‟ah ?
97
N : Upaya yang kami lakukan, saat manasik kita yakinkan ke jama‟ah bahwa kalian
aman, memperlihatkan kontrak hotel, datangkan Direktur Pembina Haji untuk
meyakinkan jama‟ah bahwa An-Nur aman, lesensi ada (sudah maksimal), yang
paling pokok adalah biasakan jama‟ah membeli barang yg sudah ada dalam
artian memperlihatkan daftar harga. Jama‟ah memilih pesanan harga sendiri.
P : Bagaimana bentuk pelayanan yang anda tawarkan agar dapat memberikan
kepuasan yang diharapkan oleh jama‟ah ?
N: Salah satu bentuk pelayanan yang diberikan kepada jama‟ah yaitu memberikan
jadwal yang sudah pasti. Dalam artian jama‟ah tinggal memilih paket jadwal
yang di inginkan untuk berangkat ke Tanah Suci. Setiap paket-paket yang
ditawarkan mempunyai spesifikasi yang berbeda mulai dari harga, waktu
pelaksanaan, fasilitas, dan batas hari pelaksanaan.
P : Kendala apa saja yang dialami pihak Travel dan Bank Syariah dalam hal
meningkatkan jumlah jama‟ah ?
N : -
P : Selama menjalin kerjasama dengan Bank Syariah apakah ada kendala yang
dihadapi ?
N : -
P : Apakah dengan melakukan kerjasama dengan Bank Syariah jumlah jama‟ah
mengalami peningkatan ?
N : Peranan pemerintah dan perbankan di perlukan dalam pendanaan sektor
ekonomi baik mikro maupun makro. Terutama UKM (Usaha Kecil Menengah)
98
jadi peranan Bank Syariah ini adalah mendanai pembiayaan sektor-sektor
ekonomi masyarakat. Kalau ekonomi masyarakat sudah meningkat berarti pasti
jama‟ah meningkat ini berarti peranan perbankan juga berpengaruh dalam
meningkatkan ekonomi umat, jumlah jama‟ah naik apabila ekonomi jama‟ah
makmur. Cuman kita harus rubah pola pikir masyarakat dalam upaya
meningkatkan jama‟ah karena tidak akan pernah orang berhenti pergi Mekkah
(melihat Ka‟bah) kecuali kiamat. Seperti hadis Nabi “Nabi anjurkan ziarah ke
tiga Masjid yaitu Masjidil Haram, Masjid Nabawi, dan Masjid Aqsa”
P : Bagaimana peningkatan jumlah jama‟ah setelah melakukan kerjasama dengan
Bank Syariah ?
N : Peningkatan jumlah jama‟ah terbilang signifikan, apa lagi tahun kemarin
mengalami peningkatan 10%.
P : Bagaimana tanggungjawab menangani wanprestasi/kerugian yang dialami baik
dari pihak Travel maupun Bank Syariah ?
N: Tanggungjawab yang kami lakukan untuk menangani wanprestasi yaitu dengan
cara mencegahnya untuk terjadi. Dalam artian kami dengan pihak Bank Syariah
berusaha untuk tetap menjaga kerjasama dengan baik agar tidak terjadi hal-hal
yang diinginkan.
P : Berapa jumlah jama‟ah sebelum ada kerjasama dengan Bank Syariah dan jumlah
jama‟ah setelah ada kerjasama dengan Bank Syariah ?
99
N : Jumlah jama‟ah PT. An-Nur Maarif dari tahun 2016-2018 mengalami
peningkatan. Jumlah jama‟ah tahun 2016-2017 mengalami peningkatan 5% dan
kemudian pada tahun 2017-2018 mengalami peningkatan 10%.
Wawancara Informan 3
Nama : Harwan
Hari/Tanggal : Kamis, 27 Juni 2019
Waktu : 15.00 WITA
Jabatan : Karyawan PT. An-Nur Maarif Parepare
P : Bagaimana sistem kerjasama yang diterapkan dengan Bank Syariah ?
N : Sistem kerjasama yang diterapkan dengan Bank Syariah mengenai Haji dan
Umrah adalah dana talangan.
P : Metode promosi apa yang dilakukan sehingga dapat menarik jama‟ah ?
N : Selain pembiayaan umrah metode promosi yang dilakukan, salah satu metode
promosi PT. An-Nur Maarif dalam mempromosikan dengan cara beriklan,
beberapa media yang digunakan dalam menyampaikan informasi secara
persuasif baik melalui media cetak maupun media elektronik.
P : Upaya apa yang dilakukan untuk membangun kepercayaan jama‟ah ?
N : Upaya dilakukan untuk membangun kepercayaan masyarakat yaitu berusaha
memberikan yang terbaik untuk jama‟ah. Mendatangkan mitra kerja kami
seperti perbankan syariah agar mereka percaya bahwa dana mereka aman.
Selain itu, sebaiknya pemerintah dalam hal pemberian izin harus dilakukan
secara selektif, tidak sekedar memberikan hak kepada pengusaha untuk
100
menjalankan usaha perjalanan Umrah. Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan atau yang ditakutkan para jama‟ah.
P : Bagaimana bentuk pelayanan yang anda tawarkan agar dapat memberikan
kepuasan yang diharapkan oleh jama‟ah ?
N : PT. An-Nur Maarif kerjasama dengan BNI Syariah karena kita ingin
memastikan nasabah yang dibiayai (talangan) oleh BNI Syariah perjalanan
Umrahnya difasilitasi dengan baik oleh tour & travel yang sudah menjadi rekan
dari BNI Syariah. Jadi BNI Syariah tidak bisa menerima pengajuan travel
sendiri sesuai keinginkan nasabah yang ingin melakukan dana talangan. Ini
dilakukan agar jama‟ah dapat pergi ke Tanah Suci dan pulang ke Tanah Air
dengan perlindungan dan fasilitas dari travel yang menjadi mitra kerja Bank
Syariah.
P : Kendala apa saja yang dialami pihak Travel dan Bank Syariah dalam hal
meningkatkan jumlah jama‟ah ?
N : -
P : Selama menjalin kerjasama dengan Bank Syariah apakah ada kendala yang
dihadapi ?
N : -
P : Apakah dengan melakukan kerjasama dengan Bank Syariah jumlah jama‟ah
mengalami peningkatan ?
N : Jumlah jama‟ahmengalami peningkatan karena saat ini banyak masyarakat yang
ingin Umrah namun dananya belum cukup. Bekerjasama dengan Bank Syariah
101
dalam hal dana talangan membuat masyarakat ingin melakukan Umrah dengan
mengajukan dana talangan dari Bank Syariah.
P : Bagaimana peningkatan jumlah jama‟ah setelah melakukan kerjasama dengan
Bank Syariah ?
N : Peningkatan yang dialami cukup signifikan karena selain dana talangan yang
menarik jama‟ah untuk daftar Umrah, melakukan kerjasama dengan Bank
Syariah dapat memberikan kercayaan kepada masyarakat bahwa travel kami
aman akan hal pendanaan.
P : Bagaimana tanggungjawab menangani wanprestasi/kerugian yang dialami baik
dari pihak Travel maupun Bank Syariah ?
N : Alhamdulillah, kerjasama yang kami jalin tetap baik. Dan semoga tidak terjadi
hal-hal yang tidak diinginkan seperti wanprestasi.
P : Berapa jumlah jama‟ah sebelum ada kerjasama dengan Bank Syariah dan
jumlah jama‟ah setelah ada kerjasama dengan Bank Syariah ?
N : Jumlah jama‟ah sebelum dan setelah ada kerjasama Bank Syariah tentu
mengalami perbedaan. Seperti jawaban sebelumnya peningkatan yang dialami
cukup signifikan karena adanya dana talangan dan masyarakat percaya bahwa
travel kami aman akan hal pendanaan.
102
103
104
105
106
107
DOKUMENTASI PENELITIAN
108
109
BIOGRAFI PENULIS
KARTIKA SABIR, merupakan salah satu
Mahasiswi di IAIN Parepare Program Studi
Studi Perbankan Syariah yang lahir pada tanggal
21 Januari 1997 di Kanari. Anak kedua dari dua
bersaudara. Anak dari pasangan Bapak Sabir dan
Ibu Pahira. Penulis mulai masuk pendidikan
formal pada Sekolah Dasar Negeri (SDN) 107
Bela-belawa pada tahun 2003-2009 selama 6
tahun.
Kemudian masuk di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Suppa pada tahun
2009-2012 dan melanjutkan lagi ke Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 4
Pinrang dan lulus pada tahun 2012-2015. Pada tahun yang sama yaitu 2015 penulis
melanjutkan pendidikan di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Parepare
namun telah berganti nama Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare, dengan
mengambil Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Prodi Perbankan Syariah.
Penulis melaksanakan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) PT. Bank BNI Syariah
Kantor Cabang Pembantu Soppeng dan melaksanakan Kuliah Pengabdian
Masyarakat (KPM) di Kelurahan Panreng Kecamatan Baranti Kabupaten Sidrap
Sulawesi Selatan.
Adapun organisasi yang sempat digeluti oleh penulis selama di IAIN Parepare, yaitu:
organisasi eksternal kampus Ikatan Mahasiswa Suppa Bersatu (IMSAB), kemudian
menyelesaikan studi di IAIN Parepare pada tahun 2019 dengan judul skripsi: Peran
Kerjasama Antara Travel An-Nur Maarif Parepare Dan Bank Syariah
Terhadap Peningkatan Jumlah Jama’ah.