peran guru dalam mengatasi kesulitan belajar al …

123
PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL-QURAN PADA SISWA DI TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR‟AN (TPA) AL-HASANAH DESA SRIMULYA KECAMATAN SINAR PENINJAUAN KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SKRIPSI SARJANA S1 Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Oleh LUTHFI NURUL FALAH NIM 12 27 0077 Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG 2016

Upload: others

Post on 22-Oct-2021

19 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL-QURAN

PADA SISWA DI TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR‟AN (TPA)

AL-HASANAH DESA SRIMULYA KECAMATAN

SINAR PENINJAUAN KABUPATEN

OGAN KOMERING ULU

SKRIPSI SARJANA S1

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh

LUTHFI NURUL FALAH

NIM 12 27 0077

Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH

PALEMBANG

2016

Page 2: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

Hal : Pengantar Skripsi

Kepada Yth.

Bapak Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan

UIN Raden Fatah Palembang

di

Palembang

Assalamualaikum Wr.Wb.

Setelah diperiksa dan diadakan perbaikan-perbaikan seperlunya, maka

skripsi berjudul Peran Guru dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Al-Qur‟an pada

Siswa di Taman Pendidikan Al-Qur‟an (TPA) Al-Hasanah Desa Srimulya Kecamatan

Sinar Peninjauan Kabupaten Ogan Komering Ulu yang ditulis oleh saudari LUTHFI

NURUL FALAH, NIM 12 27 0077 telah dapat diajukan dalam sidang munaqasyah

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Fatah Palembang.

Demikianlah terima kasih.

Wassalamualaikum Wr.Wb.

Palembang, 26 Oktober 2016

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Amir Rusdi, M.Pd.

NIP 195901141990031002

Dr. Yulia Tri Samiha, M.Pd.

NIP 196807212005012004

Page 3: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …
Page 4: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

اادبن احس لادضنو ااض امسه ‘’Muliakanlah anak-anakmu dan baguskanlah pendidikan

mereka’’.

(H.R.At-thabrani dan khatib)

Skripsi ini penulis persembahkan kepada: Bapak dan Ibu tercinta Kusdi dan Ngatinem yang selalu memberikan

doa serta dukungan.

Adik saya Nurul Falih Rohmah

Keluarga tercinta yang tidak bisa disebutkan satu per satu

Sahabat terbaik penulis Pangesti Hijrah Rahayu, Lilis Karlina. Serta

teman-teman mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang angkatan 2012

khususnya PGMI 02.

Almamater UIN Raden Fatah Palembang, bangsa dan negara

tercinta.

Page 5: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil‟alamin puji syukur kehadirat Allah SWT, yang

melimpahkan rahmat taufik dan hidayah-Nya, serta manfaat ilmu yang dititipkan

kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Peran Guru

dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Al-Qur‟an pada Siswa di TPA Al-Hasanah Desa

Srimulya Kecamatan Sinar Peninjauan Kabupaten Ogan Komering Ulu”. Shalawat

beserta salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga,

sahabat, dan pengikutnya yang selalu istiqomah di jalan yang benar.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan (S.Pd.) pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam

Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari banyak menemui kesulitan

dan hambatan, namun berkat pertolongan Allah SWT, dan bantuan pembimbing, serta

dari berbagai pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu,

penulis sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat:

1. Bapak Prof. Drs. H. Muhammad Sirozi, M.A., Ph.D. selaku Rektor UIN

Raden Fatah Palembang yang memberikan kontribusi dengan maksimal

melalui pendidikan dan penelitian

2. Bapak Prof. Dr. H. Kasinyo Harto, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah

UIN Raden Fatah Palembang yang membina civitas akademik di lingkungan

Fakultas

Page 6: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

3. Ibu Dr. Hj. Mardiah Astuti, M.Pd.I. selaku ketua Program Studi Pendidikan

Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) dan Ibu Tutut Handayani, M.Pd.I. selaku

Sekertaris Program Studi PGMI yang telah mendidik dan mengarahkan kami

selama di Program Studi PGMI.

4. Bapak Dr. Amir Rusdi, M.Pd. selaku pembimbing I dan, Ibu Dr. Yulia Tri

Samiha, M.Pd. selaku pembimbing II, yang selalu memberikan bimbingan

dalam penulisan dan penyelesaian skripsi dengan tulus dan ikhlas.

5. Bapak/Ibu dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Fatah

Palembang yang telah mendidik dan memberikan ilmu selama perkuliahan di

UIN Raden Fatah Palembang.

6. Pimpinan Perpustakaan Pusat dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah

Keguruan yang telah memberikan fasilitas untuk melaksanakan studi

kepustakaan.

7. Bapak Alwi Kasir selaku kepala TPA Al-Hasanah Desa Srimulya Kecamatan

Sinar Peninjauan Kabupaten Ogan Komering Ulu, yang telah memberikan izin

untuk melakukan penelitian di TPA-nya. Beserta para staf pengajar yang telah

membantu memberikan data yang dibutuhkan dalam penulisan skripsi ini.

8. Orang tua yang tercinta dan tersayang Bapak Kusdi dan Ibu Ngatinem yang

tiada henti-hentinya selalu mendoakan serta memberikan dukungan baik

sepiritual maupu material demi tercapainya cita-cita saya.

9. Adik saya tersayang Nurul Falih Rohmah yang memberikan dukungan serta

pelipur lara

Page 7: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

10. Rekan-rekan Program Studi PGMI 02 seperjuangan. Kalian inspirasi terindah

dalam hidup saya. yang selalu terbuka untuk memberikan bantuan,

memberikan nasehat-nasehat berharga demi kedewasaan saya serta teman

dalam menghadapi hal-hal baru yang tidak saya mengerti.

11. Teman-teman seperjuangan KKN dan PPLK II, semoga semangat perjuangan

kita dalam menuntut ilmu dapat bermanfaat bagi banyak orang.

12. Semua pihak yang terkait dalam penulisan skripsi yang tidak bisa disebutkan

satu per satu.

Semoga bantuan mereka dapat menjadi amal shaleh dan diterima Allah SWT

Amin Ya Rabbal „Alamin. Akhirnya penulis mengharapkan saran dan kritikan yang

bersifat konstruktif untuk penyempurnaan skripsi ini dan semoga hasil penelitian ini

bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Palembang, 29 Desember 2016

Penulis

Luthfi Nurul Falah

NIM 12 27 0077

Page 8: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PENGANTAR ........................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................. iv

KATA PENGANTAR .................................................................................... v

DAFTAR ISI ................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ x

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xi

ABSTRAK ...................................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1

B. Permasalahan

1. Identifikasi Masalah ................................................................ 5

2. Batasan Masalah....................................................................... 5

3. Rumusan Masalah ................................................................... 5

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ................................................. 6

D. Tinjauan Kepustakaan ................................................................... 7

E. Kerangka Teori .............................................................................. 11

F. Definisi Operasional....................................................................... 17

G. Metodologi Penelitian ................................................................... 19

H. Sistematika Pembahasan ............................................................... 23

BAB II LANDASAN TEORI

A. Peran Guru dalam Mengatasi Kesulitan Belajar

1.Pengertian Peran Guru ................................................................ 25

2. Pengertian Kesulitan Belajar ...................................................... 35

3. Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Belajar ................................ 39

4. Gejala-Gejala Kesulitan Belajar ................................................. 41

5. Langkah-Langkah Mengatasi Kesulitan Belajar ........................ 42

B. Pembelajaran Al-Qur‟an

1. Pengertian Al-Qur‟an ............................................................... 45

2. Langkah-Langkah Pengajaran Al-Qur‟an ................................ 46

3. Dasar-Dasar Pembelajaran Al-Qur‟an ..................................... 47

4. Bentuk Kesulitan Belajar Al-Qur‟an ........................................ 48

5. Metode Pengajaran dan Pembelajaran Al-Qur‟an di Indonesia 52

Page 9: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

BAB III KONDISI OBJEKTIF AL-HASANAHA DESA SRIMULYA

A. Sejarah TPA Al-Hasanah Desa Srimulya ...................................... 54

B. Letak Geografis .............................................................................. 55

C. Fasilitas TPA Al-Hasanah Desa Srimulya ..................................... 56

D. Kondisi Gurudi TPA Al-Hasanah .................................................. 56

E. Kondisi Siswa di TPA Al-Hasanah ............................................... 58

F. Sarana dan Prasarana di TPA Al-Hasanah ..................................... 59

G. Visi dan Misi di TPA Al Hasanah.................................................. 60

H. Struktur Organisasidi TPA Al-Hasanah ......................................... 61

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 64

A. Peran Guru dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Al-Quran pada

Siswa di TPA Al-Hasanah Desa Srimulya Kec.Sinar Peninjauan

Kab.Oku ......................................................................................... 65

B. Kesulitan Belajar Al-Qur‟an pada Siswa di TPA Al-Hasanah

Desa Srimulya Kec.Sinar Peninjauan Kab.Oku ............................. 70

C. Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Belajar Al-Qur‟an pada

Siswa di TPA Al-Hasanah Desa Srimulya Kec. Sinar Peninjauan

Kab.Oku ......................................................................................... 76

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................... 81

B. Saran .............................................................................................. 82

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 84

LAMPIRAN .................................................................................................... 86

Page 10: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Kondisi Guru di TPA Al-Hasanah Tahun 2016 .......................... 57

2. Kondisi Siswa di TPA Al-Hasanah Tahun 2016 ........................ 58

3. Sarana dan Prasarana di TPA Al-HasanahTahun 2016 .............. 59

Page 11: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Pedoman Observasi ...................................................................... 86

2. Pedoman wawancara Kepala/Pimpinan TPA................................ 87

3. Pedoman Wawancara Guru .......................................................... 88

4. Pedoman Wawancara Siswa ......................................................... 89

5. Pedoman Dokumentasi ................................................................. 90

6. Hasil Observasi ............................................................................. 91

7. Hasil Wawancara Kepala/Pimpinan TPA ..................................... 96

8. Hasil Wawancara Guru ................................................................. 99

9. Hasil Wawancara Siswa ............................................................... 102

10. Hasil Dokumentasi ...................................................................... 116

11. Lembar Konsultasi Pembimbing I ................................................ 120

12. Lembar Konsultasi Pembimbing II ............................................... 123

13. Surat Keterangan Perubahan Judul ............................................... 126

14. Surat Ketengan Izin Penelitian ...................................................... 127

15. Rekapitulasi Hasil Ujian Komprehensif ....................................... 128

16. Surat Keterangan Lulus Ujian Komprehensif .............................. 129

17. Lembar Konsultasi Revisi Skripsi Penguji I ................................ 130

18. Lembar Konsultasi Revisi Skripsi Penguji II ................................ 131

19. Surat Izin Penjilidan Skripsi.......................................................... 132

Page 12: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

ABSTRAK

Dalam pendidikan guru memiliki banyak peran dalam

meningkatkan kualitas pendidikan itu sendiri, selain sebagai pendidik guru juga

memiiki peran sebagai pembimbing dalam mengatasi masalah yang di hadapi peserta

didiknya. Kesulitan belajar merupakan masalah yang sering timbul dalam pendidikan

berdasarkan hal tersebut diharapkan guru dapat mengatasi masalah kesulitan belajar

yang di hadapi siswa berdasarkan pada faktor penyebabnya guna tercapainya

pembelajaran yang diinginkan.

Rumusan masalah dalam penelitian ini. Apa saja bentuk

kesulitan belajar Al-Qur‟an pada siswa di Taman Pendidikan Al-Qur‟an (TPA) Al-

Hasanah Desa Srimulya Kecamatan Sinar Peninjauan Kabupaten Ogan Komering

Ulu? Apa saja faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan belajar Al-Qur‟an pada

siswa di TPA Al-Hasanah Desa Srimulya Kecamatan Sinar Peninjauan Kabupaten

Ogan Komering Ulu? Bagaimana peran guru dalam mengatasi kesulitan belajar Al-

Qur‟an pada siswa di TPA Al-Hasanah Desa Srimulya Kecamatan Sinar Peninjauan

Kabupaten Ogan Komering Ulu?

Skripsi ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif

Adapun informandata yaitu dengan key instrumen 1 guru dan 1 kepala/pimpinan TPA

Al-Hasanah. Untuk memperoleh data penulis menggunakan data: observasi yaitu

mengamati proses pembelajaran Al-Qur‟an di TPA Al-Hasanah, wawancara untuk

mengetahui kesulitan apa yang di alami siswa dalam belajar Al-Qur‟an dan peran

guru dalam mengatasinya, dokumentasi untuk mengetahui data tentang keadaan guru

, keadaan siswa dan sarana prasarana TPA Al-Hasanah.

Dari data tersebut maka, diperoleh kesimpulan yaitu: kesulitan

yang dialami siswa berupa kesulitan menuliskan huruf sambung hijaiyah, kesulitan

membedakan pengucapan huruf (makharijul huruf), dan mengingat tanda waqaf, hal

ini dipicu adanya beberapa faktor diantaranya faktor ekstern dan intern, faktor ekstern

meliputi lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat,

sedangkan faktor intern meliputi kebribadian siswa berupa intelegensi (kurang

konsentrasi), malas dan tidak disiplin, berdasarkan faktor dan kesulitan yang dialami

siswa tersebut maka peran guru dalam mengatasinya yaitu dengan peran guru sebagai

pembimbing yang memberikan bimbingan terhadap siswa yang mengalami kesulitan

dalam belajar berdasarkan pada faktor lingkungan maupun faktor dari segi kognitif,

peran guru sebagai motivator yaitu guru berperan memberikan dukungan kepada

siswa yang tidak mendapatkan dukungan secara penuh di lingkungan keluarga.

Page 13: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah suatu usaha membina kepribadian manusia.

Sementara itu, Ahmad Tafsir mengatakan bahwa “pendidikan merupakan

usaha meningkatkan diri dalam segala aspek-aspeknya”.1 Mendidik siswa

berarti membina pertumbuhan dan perkembangan siswa itu sendiri baik dari

aspek rohani maupun jasmani dan berlangsung secara terus menerus.

Salah satu faktor pendidikan adalah adanya pendidik yang berkaitan

erat dengan peserta didik dalam proses pendidikan. Hal ini disebut juga

dengan pergaulan pendidikan yang di dalamnya akan muncul kewibawaan

pendidik yang berperan penting terhadap tujuan pendidikan itu sendiri.

Setiap peserta didik belajar agar menjadi orang yang berilmu

pengetahuan di kemudian hari. Sebagian besar waktu yang tersedia harus

digunakan peserta didik untuk belajar, di rumah pun harus ada waktu yang

disediakan untuk belajar. Tiada hari tanpa belajar adalah ungkapan yang tepat

bagi peserta didik.

Prestasi belajar yang memuaskan dapat diraih peserta didik jika dapat

belajar dengan baik dan wajar, artinya proses belajar peserta didik terhindar

dari berbagai hambatan, dan gangguan. Namun, terkadang hambatan, dan

gangguan dialami peserta didik tertentu sehingga mereka mengalami kesulitan

belajar. Peserta didik yang dapat mengatasi kesulitan belajarnya, tanpa harus

melibatkan orang lain hanyalah sebagian kecil. Masih banyak peserta didik

yang belum mampu mengatasi kesulitan belajarnya, maka bantuan guru

sangat diperlukan oleh peserta didik yang demikian itu.

Di lembaga pendidikan dalam berbagai jenis dan tingkatan pasti

memiliki peserta didik yang mengalami kesulitan belajar. Masalah yang satu

ini tidak hanya dirasakan oleh sekolah atau pendidikan formal, pendidikan

informal atau pendidikan dalam lingkungan keluarga, tapi juga terjadi di

lembaga pendidikan Nonformal seperti Taman Pendidikan Al-Qur‟an (TPA),

ketiga lembaga pendidikan tersebut memiliki kesulitan belajar yang sama

yaitu terletak pada peserta didiknya hanya saja berbeda pada sifat, jenis, dan

faktor penyebabnya.

Di Taman Pendidikan Al-Qur‟an (TPA), kita sering menemukan

beberapa peserta didik yang mengalami hambatan belajar. mereka sulit meraih

prestasi dasar padahal telah mengikuti pelajaran dengan sungguh-sungguh.

Apalagi mengingat materi pelajaran yang ada di Taman Pendidikan Al-Qur‟an

(TPA) begitu banyak dan menuntut peserta didiknya mampu menguasai

1 Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, (Bandung: PT Rosdakarya, 1992),

hal. 24

Page 14: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

materi tersebut. sehingga siswa terkesan lambat melakukan tugas yang

berhubungan dengan kegiatan belajar. Akibatnya siswa yang mengalami

kesulitan belajar mereka tampak cemas, pemalas, mudah putus asa, acuh tak

acuh, terkadang disertai sikap menentang orang tua, guru, atau siapa saja yang

mengarahkan pada proses belajar.

Fenomena kesulitan belajar yang dialami siswa biasanya tampak jelas

dari menurunnya prestasi belajar. Selain prestasi belajar, kesulitan belajar juga

dapat dilihat dari perilakunya, seperti pemalas, mudah putus asa dan lain

sebagainya. Ada dua sumber utama siswa mengalami kesulitan belajar, yaitu

berasal dari dirinya sendiri dan dari luar diri siswa. Dari dalam diri siswa bisa

berupa gangguan otak, gangguan panca indra, cacat fisik dan gangguan psikis.

Sedangkan penyebab dari luar siswa berupa keadaan keluarga, sarana dan

prasarana belajar, dan kondisi sosial masyarakat.

Sementara itu, cacat fisik adakalanya sering menjadi penghambat

belajar sebab siswa yang cacat fisiknya juga mengalami gangguan psikis.

Mereka bisa minder, malu, merasa dikucilkan dan terkadang mencoba

menutup-nutupi keadaan atau tidak dapat beradaptasi dengan lingkungan

sekolahnya. Namun tidak semua siswa yang mempunyai cacat fisik

mengalami kesulitan belajar, keadaan keluarga juga sangat menentukan

keberhasilan belajar. Keluarga harmonis, penuh perhatian, dan paham akan

pentingnya pendidikan merupakan motivator utama berprestasi. Begitu juga

sebaliknya, keadaan keluarga disharmonis membuat konsentrasi siswa

menjadi terganggu, pikirannya terpecah antara tugas di sekolah dan suasana

rumah yang tidak nyaman.

Adapun faktor lain yang menyebabkan kesulitan belajar siswa di

Taman Pendidikan Al-Qur‟an (TPA) adalah strategi dalam belajar mengajar

yang kurang bervariasi, sehingga menimbulkan kejenuhan pada kegiatan

belajar. Oleh karena itu, kemampuan seorang guru dalam memanage kegiatan

belajar harus sesuai dengan kondisi dan kebutuhan siswa serta menciptakan

suasana belajar yang kondusif serta berperan dalam memberikan bantuan

berupa bimbingan belajar terhadap siswa. Selain itu, situasi lingkungan belajar

yang tidak kondusif sangat berpengaruh terhadap perkembangan siswa dan

proses belajar. Untuk mencegah dan mengatasi sebab-sebab kesulitan belajar

siswa, perlu kerjasama antara siswa, orang tua dan tempat belajar. Bagi guru,

banyak alternatif yang dapat diambil dalam mengatasi kesulitan belajar

siswanya seperti, memberi bimbingan belajar, dan mengadakan remedial

teaching (pengajaran perbaikan) sehingga gejala sekecil apapun dicari

solusinya yang tepat dengan demikian, bila sudah diketahui penyebab, tentu

akan mudah untuk memperbaikinya.

Berdasarkan paparan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul “Peran Guru dalam Mengatasi Kesulitan

Belajar Al-Qur‟an pada Siswa di Taman Pendidikan Al-Qur‟an (TPA) Al-

Hasanah Desa Srimulya Kec.Sinar Peninjauan Kab.Oku”

Page 15: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

B. Permasalahan

1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan pada latar belakang di atas maka dapat diidentifikasi

beberapa pokok permasalahan sebagai berikut:

a. Siswa sulit untuk membaca Al-Qur‟an

b. Kurangnya jumlah buku penunjang pembelajaran

c. Terbatasnya waktu belajar

d. Siswa tidak belajar dengan sungguh-sungguh

2. Batasan Masalah

Secara konseptual peneliti akan menelaah dua unsur yang terjadi

dalam pembelajaran sebagai berikut:

a. Penelitian ini difokuskan untuk mendeskripsikan peran guru dalam

mengatasi kesulitan belajar siswa dalam membaca dan menulis

huruf hijaiyah pada Al-Qur‟an di Taman Pendidikan Al-Qur‟an

(TPA) Al-Hasanah Desa Srimulya Kecamatan Sinar peninjauan

Kabupaten Ogan Komering Ulu

3. Rumusan Masalah

Dari ulasan latar belakang masalah tersebut di atas, maka penulis

mengambil beberapa rumusan masalah sebagai berikut:

a. Bagaimana peran guru dalam mengatasi kesulitan belajar Al-Qur‟an

pada siswa di Taman Pendidikan Al-Qur‟an (TPA) Al-Hasanah

Page 16: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

Desa Srimulya Kecamatan Sinar Peninjauan Kabupaten Ogan

Komering Ulu?

b. Apa saja bentuk kesulitan belajar Al-Qur‟an pada siswa di Taman

Pendidikan Al-Qur‟an (TPA) Al-Hasanah Desa Srimulya

Kecamatan Sinar Peninjauan Kabupaten Ogan Komering Ulu?

c. Apa saja faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan belajar Al-

Qur‟an pada siswa di Taman Pendidikan Al-Qur‟an (TPA) Al-

Hasanah Desa Srimulya Kecamatan Sinar Peninjauan Kabupaten

Ogan Komering Ulu?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mendeskripsikan peran guru dalam mengatasi kesulitan

belajar Al-Qur‟an pada siswa di TPA Al-Hasanah Desa Srimulya

Kecamatan Sinar Peninjauan Kabupaten Ogan Komering Ulu

b. Untuk mendeskripsikan kesulitan belajar Al-Qur‟an pada siswa di

TPA Al-Hasanah Desa Srimulya Kecamatan Sinar Peninjauan

Kabupaten Ogan Komering Ulu

c. Untuk mendeskripsikan faktor-faktor penyebab kesulitan belajar Al-

Qur‟an pada siswa di TPA Al-Hasanah Desa Srimulya Kecamatan

Sinar Peninjauan Kabupaten Ogan Komering Ulu

Page 17: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

2. Kegunaan Penelitian

a. Kegunaan Praktis

1) Penelitian ini menjadi bahan masukan bagi TPA dalam

rangka meningkatkan kualitas belajar

2) Bagi guru dapat memudahkan dalam membimbing dan

mengatasi kesulitan belajar siswa.

3) Bagi siswa dapat menjadi solusi dalam mengatasi kesulitan

belajarnya.

b. Kegunaan Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan

informasi bagi penelitian selanjutnya terhadap peran guru dalam

mengatasi kesulitan belajar siswa.

D. Tinjauan Kepustakaan

Pada tinjauan kepustakaan ini, peneliti membandingkan atau meninjau

beberapa skripsi dan jurnal yang memiliki kesamaan dan perbedaan dalam

penelitian yang bertujuan sebagai perbandingan dengan proposal yang sedang

diteliti.

Hanifah skripsi S1 Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta dengan judul “Peran Guru dalam Mengatasi Kesulitan

Membaca Al-Qur‟an Siswa di SMP Islam Al-Ikhlas Cipete Jakarta Selatan”,

dalam penelitian ini menunjukan bahwa, peran guru agama pada pembelajaran

Al-Qur‟an sangat penting bagi siswa yang menemui kesulitan. Peran guru

Page 18: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

dalam penelitian yaitu sebagai motivator, pembimbing, evaluasi yang dapat

merangsang siswa agar dapat membaca Al-Qur‟an dengan baik. Faktor

penyebab siswa mengalami kesulitan pada penelitian ini yaitu berupa

kurangnya semangat siswa untuk mengulangi kembali pelajaran Al-Qur‟an di

rumah. Kurangnya membaca Al-Qur‟an di rumah dengan kaidah ilmu tajwid

dan jarang mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru agama, serta

kurangnya motivasi dan perhatian dari orang tua, dan kurangnya pendidikan

agama sebelumnya baik formal maupun non formal.2

Dalam penelitian di atas terdapat persamaan berupa peran guru dalam

mengatasi kesulitan belajar namun pada penelitian yang penulis lakukan

merupakan pengembangan dari penelitian yang sudah ada sebelumnya, dalam

hal ini terdapat perbedaan lokasi penelitian penulis melakukan penelitian di

TPA Al-Hasanah desa Srimulya Kecamatan Sinar Peninjauan Kabupaten

Ogan Komering Ulu sedangkan penelitian di atas mengadakan penelitian di

SMP Islam Al-Ikhlas Cipete Jakarta Selatan.

Ade Wulandari, Skripsi S1 Jurusan Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah, Fakultas Tarbiyah IAIN Raden Fatah Palembang dengan judul

“Upaya Guru dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa pada Mata Pelajaran

Al-Qur‟an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah Aliyah Yayasan Pendidikan Islam

Ihsaniyah (YPII) Talang Ubi Pendopo Kecamatan Talang Ubi Kabupaten

2Hanifah, Peran Guru Pai dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Al-Quran Siswa di SMP Islam

Al-Ikhlas Cipete Jakarta Selatan,http://repository.uinjkt.ac.id/bitsteam/123456789/308/1/101690-

Hanifah-fitk.pdf Minggu 28 Agustus 2016 pukul 06:09

Page 19: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

Muara Enim,” hasil penelitian ini, kesulitan belajar yang dialami siswa pada

pemahaman Hadis dan menghafal Al-Qur‟an, dengan faktor penyebabnya,

waktu belajar di dalam kelas tidak cukup, kurangnya motivasi dari orang tua,

labilnya emosi, lingkungan yang kurang mendukung, kurang memahami

materi yang dijelaskan, kurang menyukai mata pelajaran, sikap tidak senang

pada guru, serta faktor ekonomi. Upaya guru dalam mengatasinya yaitu,

memberikan pelajaran tambahan, melatih bahasa Arab, menyuruh untuk selalu

membaca Al-Qur‟an, memberikan tugas untuk menterjemah ayat-ayat Al-

Qur‟an maupun Hadis, memberikan pujian dan hadiah kepada siswa ketika

siswa dapat membaca dan menulis Al-Qur‟an dengan baik dan benar, serta

memberikan bimbingan kepada siswa yang mengalami kesulitan belajar.

Kesamaan pada penelitian ini yaitu berupa kesulitan belajar yang dialami

siswa namun terdapat perbedaan latar penelitian yang dilakukan oleh penulis

yaitu di TPA sedangkan pada penelitian di Madrasah Ibtidaiyah.3

Alfian Huda Muttaqin G000 080 052 Skripsi S1, Fakultas Tarbiyah

Universitas Muhammadiyah Surakarta dengan judul “ Upaya Bimbingan Guru

Pendidikan Agama Islam dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Membaca Al-

Qur‟an pada Siswa di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Takeran Kab. Magetan

tahun ajaran 2012/2013” pada penelitian menyatakan adanya usaha guru

3Ade Wulandari, Upaya Guru dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa pada Mata Pelajaran

Al-Quran Hadits di Madrasah Ibtidaiyah Aliyah Yayasan Pendidikan Islam Ihsaniyah (YPII) Talang

Ubi Pendopo Kecamatan Talang Ubi Kabupaten Muara Enim, (Palembang:Perpustakaan IAIN Raden

Fatah), hal. vii

Page 20: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

pendidikan agama islamdalam mengatasi kesulitan belajar melalui penerapan

metode yang tepat, penggunaan media yang bervariasi serta berusaha lebih

telaten dalam menjelaskan kepada siswa. Selain itu guru juga memberikan PR

(Pekerjaan Rumah), dan memberikan motivasi terhadap siswa.

Selain itu guru juga memberi saran kepada siswanya yang masih

tingkat Iqra‟untuk mengikuti pembelajaran di Taman Pendidikan Al-Qur‟an

(TPQ).4

Miyarsih G000110048 Skripsi S1 Fakultas Tarbiyah Universitas

Muhammadiyah Surakarta dengan judul “Upaya Guru PAI dalam Mengatasi

Kesulitan Belajar Membaca Al-Qur‟an pada Siswa KelasX Smk N 2 Gedang

Sari Gunung Kidul DIY Tahun 2014. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis

data maka, penelitian menggunakan beragam metode yaitu metode individu

(face to face), metode menyimak, metode Targib danTarhib. Sedangkan

kesulitan yang dihadapi siswa yaitu: lemahnya pemahaman siswa pada huruf

hijaiyah, penerapan huruf sesuai makharijul huruf, penerapan hukum bacaan

dan tanda waqaf. Sedangkan faktor pendukung pada penelitian ini yaitu,

tersedianya sarana pembelajaran Al-Qur‟an, terdapat siswa yang lebih pintar

dalam setiap kelompok. Faktor penghambatnya yaitu, kurangnya perhatian

4Alfian Huda Muttaqin, Upaya Bimbingan Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Mengatasi

Kesulitan Belajar Membaca Al-Quran pada Siswa di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Takeran Kab.

Magetan Tahun Ajaran 2012/2013, Http://Eprints.Ums.Ac.Id/30881/13/11-naskah-publikasi-alfian-

G000080052.Pdf Selasa 23 Agustus, pukul 20:32

Page 21: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

dari orang tua siswa.5 Dari keempat tinjauan pustaka di atasdapat diambil

kesimpulan bahwa dalam penelitian ini terdapat perbedaan diantaranya yaitu

pada penelitian yanng penulis lakukan fokus pada kesulitan dan peran guru

dalam mengatasi kesulitan belajar di TPA Al-Hasanah yang berarti bahwa

lokasi penelitian yang berbeda, sedangkan kesamaannya yaitu berupa

kesulitan pada pembelajaran Al-Qur‟an.

E. Kerangka Teori

1. Peran Guru

Guru adalah orang dewasa yang bertanggung jawab memberi

bimbingan atau bantuan kepada anak didik dalam perkembangan jasmani

dan rohaninya agar mencapai kedewasaannya, mampu berdiri sendiri

dapat melaksanakan tugasnya sebagai makhluk Allah khalifah di muka

bumi, sebagai makhluk sosial dan individu yang sanggup berdiri sendiri.

James W Brown, mengemukakan bahwa tugas dan peranan guru

antara lain: menguasai dan mengembangkan materi pelajaran,

merencanakan dan mempersiapkan pelajaran sehari-hari, mengontrol dan

mengevaluasi kegiatan siswa.

Menurut A Muri Yusuf, guru adalah individu yang mampu

melaksanakan tindakan pendidikan dalam satu situasi pendidikan uuntuk

mencapai tujuan pendidikan, individu yang mampu tersebut adalah orang

dewasa yang bertanggung jawab.

Berdasarkan pada kedua teori tersebut kesimpulannya peran guru

adalah mengajar dan membimbing, dan merubah tingkah laku individual

menuju kematangan/kedewasaan dalam berfikir. Predikat guru yang

terdapat pada seseorang merupakan tanggung jawab yang diberikan orang

lain kepadanya. Hal tersebut menunjukkan bahwa guru sebagai contoh

yang dapat membentuk watak dan jiwa peserta didiknya.

Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa guru merupakan

seseorang yang mengemban tanggung jawab yang begitu besar bagi

kelanjutan peserta didiknya maka, ia disebut sebagai pembimbing serta

5Miyarsih, Upaya Guru PAI dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Membaca Al-Quran pada

Siswa Kelas X Smk N 2 Gedang Sari Gunung Kidul DIY Tahun 2014,

http://eprints.ums.ac.id/35427/1/artikel.pdf minggu 28agustus 2016, pukul 6:35

Page 22: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

pengaruh terhadap perkembangan sikap, tingkah laku, serta pengetahuan

yang berguna bagi peserta didiknya.

Guru berperan dalam membentuk dan membangun kepribadian

anak menjadi seseorang yang berguna bagi agama, nusa, dan bangsa

dalam rangka terwujudnya sosok pribadi yang Ad-din Al-Islami. Peran

guru tidak dapat diganti oleh teknologi, sekalipun teknologi memberikan

nilai tambah, kemudahan hidup dan proses pendidikan.

Banyak alternatif yang dapat diambil guru dalam mengatasi

kesulitan belajar siwanya. Namun terdapat beberapa langkah penting yang

meliputi:6

a. Menganalisis hasil diagnosis, yakni menelaah bagian-bagian

masalah dan hubungan antara bagian tersebut untuk memperoleh

pengertian yang benar mengenai kesulitan belajar siswa yang

dihadapi siswa

b. Mengidentifikasi dan menentukan bidang kecakapan tertentu yang

memerlukan perbaikan

c. Menyusun program perbaikan khususnya program remedial

teaching (pengajaran perbaikan)

2. Kesulitan Belajar

Menurut Slameto belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan

seorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru

secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi

dengan lingkungannya.7 Dengan demikian dapat diambil kesimpulan

bahwa belajar merupakan proses pembenahan diri atau pencapaian sikap

dari yang sebelumnya tidak baik menjadi baik, dari sebelumnya baik

menjadi lebih baik lagi, dan terjadi secara berkesinambungan.

Menurut Abu Ahmadi dan Widodo dalam bukunya, setiap individu

tidak ada yang sama, perbedaan individu pulalah yang menyebabkan

perbedaan tingkah laku belajar dikalangan anak didik, dalam keadaan

6Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Raja Grafindo Persaja, 2009), hal. 188-189

7Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003),

hal. 2

Page 23: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

dimana anak didik atau siswa tidak dapat belajar sebagaimana mestinya,

itulah yang disebut kesulitan belajar.8

Kesulitan belajar dapat dikelompokan berdasarkan sumber kesulitan

yang dialami siswa baik dalam hal menerima maupun menyerap materi

yang disampaikan guru. Dengan demikian dapat diartikan bahwa

kesulitan dalam menerima pelajaran yang terjadi di dalam proses belajar

mengajar di kelas. Jadi kesulitan belajar yang dihadapi siswa terjadi pada

waktu mengikuti pelajaran yang disampaikan/ditugaskan oleh seorang

guru.

Pada dasarnya setiap orang mempunyai kesulitan belajar yang

berbeda-beda. Ada orang yang merasakan bahwa belajar merupakan hal

yang mudah namun sebaliknya, ada pula yang mengatakan bahwa belajar

merupakan hal yang sulit. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil atau

prestasi belajar yang diperoleh peserta didiknya. Peserta didik yang

mengalami kesulitan belajar akan memperoleh hasil belajar yang kurang

baik dibandingkan dengan siswa lainnya.

Faktor psikolog seperti perasaan tertekan karena keadaan keluarga

bisa menjadi penyebab hasil belajar menurun dalam tes bidang studi.

Selain itu rendahnya hasil belajar yang diperoleh peserta didik bisa juga

karena ketidak sukaan peserta didik pada guru atau strategi yang

digunakan oleh guru itu sendiri.

a. Penyebab Timbulnya Kesulitan Belajar

Menurut Mulyono Abdurrahman penyebab utama kesulitan

belajar (learning disabilities) adalah faktor internal yaitu

kemungkinan adanya disfungsi neurologist, sedangkan penyebab

utama dalam problem belajar (learning problem) adalah faktor

eksternal yaitu berupa strategi pembelajaran yang keliru. Mulyono

Abdurrahman menyebutkan beberapa faktor yang dapat

menyebabkan disfungsi neurologi yang pada gilirannya dapat

menyebabkan kesulitan antara lain: (1) faktor genetik, (2) luka pada

otak karena trauma fisik ataupun kekurangan oksigen (3) biokimia

yang hilang (misalnya pencemaran timah hitam), (4) gizi yang tidak

memadai dan (5) pengaruh psikologis dan sosial yang merugikan

perkembangan anak (deprivasi lingkungan).

b. Gejala-Gejala Kesulitan Belajar

Proses belajar mengajar di dalam kelas akan menghasilkan

kelompok belajar siswa yang berprestasi dan kelompok belajar

8Abu Ahmadi, dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2004),

hal.77

Page 24: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

siswa yang prestasinya rendah. Hal ini tentunya akan menimbulkan

reaksi yang dapat menimbulkan masalah dalam belajar.

Adapun gejala atau masalah kesulitan belajar yang dapat

dilihat dari ciri-ciri tingkah laku peserta didik yaitu, sebagai berikut:

1) Menunjukkan hasil belajar yang rendah (di bawah nilai rata-

rata yang dicapai oleh kelompok belajar dikelas)

2) Hasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang

dilakukan, mungkin ada murid yang selalu berusaha belajar

dengan giat tetapi nilai yang dicapai kurang dan tidak sesuai

dengan harapan

3) Lambat dalam melakukan dan mengerjakan tugas-tugas

kegiatan belajar. Ia selalu tertinggal dari teman-temannya

dalam menyelesaikan tugas-tugas sesuai dengan waktu yang

tersedia

4) Menunjukkan sikap-sikap yang kurang wajar, menentang,

berpura-pura masa bodoh dan berdusta

5) Menunjukkan tingkah laku yang menyimpang seperti:

membolos, datang terlambat, tidak mengerjakan tugas,

mengasingkan diri, tidak bisa bekerja sama, mengganggu

teman baik diluar maupun di dalam kelas, tidak mau mencatat

pelajaran, tidak teratur belajar dan kurang percaya diri.

6) Menunjukkan gejala emosional yang kurang wajar, yaitu

pemurung, mudah tersinggung, tidak atau kurang gembira

dalam mengahadapi situasi tertentu.

Page 25: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

F. Definisi Operasional

Pada penelitian ini tidak bergantung pada variabel melainkan terhadap

konsep-konsep penelitian yang akan dilakukan. Konsep-konsep berdasarkan

pada batasan masalah atau fokus penelitian yaitu peran guru dan kesulitan

belajar siswa. Namun, untuk memberikan penjelasan yang lebih jelas serta

mengukur konsep maka, dikemukakan pula definisi operasional disertai

dengan indikator-indikatornya.

Berdasarkan hal tersebut maka, peneliti menggunakan definisi

operasional guna mendapatkan petunjuk bagaimana suatu konsep dapat

dipecahkan atau dirumuskan berdasarkan pada indikator. Definisi operasional

dari peran guru dalam mengatasi kesulitan belajar Al-Qur‟an yaitu, sebagai

berikut:

1. Peran Guru

Berdasarkan pada masalah kesulitan belajar yang dialami siswa,

guru memiliki peran sebagai pembimbing yaitu, guru dituntut

memberikan bimbingan secara perorangan antara guru dengan siswa

secara langsung atau guru memberikan bimbingan terhadap sekelompok

siswa, hal tersebut bertujuan untuk mengetahui penyebab kesulitan belajar

siswa di antaranya: malas (ketika mendapat tugas siswa tidak

mengerjakan), tidak fokus (siswa cenderung bermain-main saat

pembelajaran sedang berlangsung) tidak konsentrasi (siswa tidak

memperhatikan apa yang disampaikan oleh guru).

Setelah mengetahui beberapa kesulitan yang dialami siswa guru

berperan sebagai pendidik dengan mengadakan remedial teaching

(pengajaran perbaikan) artinya jika dirasa belum cukup bimbingan yang

dilakukan guru maka, guru mengadakan pengajaran perbaikan guna

mendapatkan perubahan yang positif dalam mencapai tujuan

pembelajaran.

Berdasarkan pemaparan di atas maka, indikator peran guru dalam

mengatasi kesulitan belajar meliputi:

a. Memberikan bimbingan kelompok

b. Mengadakan remedial teaching.

Dengan demikian peran guru dalam pendidikan tidak sebatas

menjadi contoh dan pendidik dalam proses pembelajaran melainkan

sebagai pembimbing bagi siswa yang mengalami kesulitan belajar.

Page 26: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

2. Kesulitan Belajar

Kesulitan belajar merupakan hambatan terjadinya proses belajar

yang dihadapi siswa baik berupa kesulitan dalam pengucapan makhraj,

mengingat tanda waqaf, membedakan panjang pendek bacaan, dan

menyambungkan huruf hijaiyah dalam Al-Qur‟an. Hal tersebut di atas

dapat diamati berdasarkan pada kondisi belajar yang dialami siswa.

Berikut ini kesulitan belajar siswa dalam pembelajaran Al-Qur‟an.

a. Kesulitan dalam membaca Al-Qur‟an

1) Bermasalah dalam pengucapan makhraj

b. Kesulitan pada ilmu tajwid

1) Sulit mengingat tanda waqaf (berhenti)

2) Membedakan panjang pendek bacaan

c. Kesulitan dalam menulis Al-Qur‟an

1) Kesulitan menyambungkan huruf hijaiyah

G. Metodologi Penelitian

1. Jenis Penelitian

Pada penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif karena,

penelitian dilakukan dalam kondisi alamiah (naturalistik) yaitu, informasi

atau data yang dikumpulkan tidak diwujudkan dalam bentuk angka,

melainkan analisis dalam bentuk logika. Sumber informasi diperoleh dari

guru, dan siswa yang memiliki kesulitan belajar yang dilaksanakan di

TPA Al-Hasanah Desa Srimulya Kecamatan Sinar peninjauan Kabupaten

Ogan Komering Ulu.

Page 27: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

Sedangkan pendekatan yang digunakan merupakan pendekatan

studi kasus yaitu ensitas tunggal atau fenomena (kasus) dari suatu masa

tertentu dan aktivitas serta mengumpulkan informasi denngan

menggunakan berbagai prosedur pengumpulan data selama kasus itu

terjadi.9 Seperti halnya penelitian yang penulis lakukan mengenai peran

guru dalam mengatasi kesulitan belajar.

2. Jenis dan Sumber Data

a. Jenis Data

Jenis data pada penelitian ini berupa data nonstatistik yang

berarti bahwa data yang diperoleh peneliti bukan berupa angka –

angka melainkan berupa kata-kata atau tindakan, selebihnya adalah

data tambahan seperti dokumen dan peristiwa yaitu proses

pembelajaran di TPA Al-Hasanah Desa Srimulya Kecamatan Sinar

peninjauan Kabupaten Ogan Komering Ulu yang dilaksanakan baik

di dalam maupun di luar kelas.

b. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian berupa data

primer yang diperoleh langsung dari hasil observasi dan wawancara

ke TPA Al-Hasanah Desa Srimulya Kecamatan Sinar peninjauan

Kabupaten Ogan Komering Ulu dengan bantuan narasumber yaitu,

siswa, guru, dan kepala/pimpinan TPA Al-Hasanah Desa Srimulya

Kecamatan Sinar peninjauan Kabupaten Ogan Komering Ulu.

Sumber data sekunder yang diperoleh dari buku-buku, jurnal,

dan dokumentasi yang dilakukan di TPA Al-Hasanah Desa

9Afifuddin, dan Beni Ahmad Saebani, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Pustaka

Setia, 2012), hal. 87

Page 28: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

Srimulya Kecamatan Sinar peninjauan Kabupaten Ogan Komering

Ulu.

3. Informan Penelitian

Informan merupakan seseorang yang memberikan informasi

mengenai suatu kelompok tertentu.10

Pada penelitian ini yang menjadi

informan kunci (key instrumen) adalah guru pengajar di TPA Al-Hasanah

Desa Srimulya Kecamatan Sinar Peninjauan Kabupaten Ogan Komering

Ulu. sedangkan informan pendukung yaitu kepala/pimpinan TPA, wakil

kepala TPA dan siswa atau santri yang mengalami kesulitan belajar.

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik triangulasi, berarti peneliti menggunakan teknik

pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari

sumber data yang sama.11

a. Teknik observasi, yang digunakan adalah observasi sistematis

karena pengamat menggunakan pedoman sebagai instrument

pengamatan. Observasi ini dilakukan untuk mendapatkan informasi

mengenai kesulitan belajar Al-Quran dan peran guru dalam

mengatasinya.

b. Teknik wawancara adalah teknik bertanya jawab antara narasumber

terhadap suatu hal ataupun peristiwa yang terjadi dalam suatu

lingkungan kondisi ataupun tempat dan waktu terjadi. Wawancara

yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan cara bertanya

jawab kepada guru dan para siswa mengenai kesulitan belajar di

Taman Pendidikan Al-Qur‟an (TPA) Al-Hasanah Desa Srimulya

Kecamatan Sinar peninjauan Kabupaten Ogan Komering Ulu.

10

Ibid., hal. 89 11

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2010), hal.241

Page 29: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

c. Teknik dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang

berisikan arsip-arsip, foto ataupun surat-surat yang berguna sebagai

bahan penunjang dalam proses penelitian.

5. Pengolahan Data

Dalam pengolahan data peneliti menggunakan data nonstatistik

yaitu data kualitatif deskriptif dengan cara menguraikan data yang ada di

lapangan untuk kemudian diedit dan dimasukkan ke dalam aspek-aspek

masalah yanng disusun secara matriks.

6. Analisis Data

Dalam menganalisis data peneliti menggunakan teknik analisis yang

dikemukakan oleh Miles dan Humberman sebagai berikut:12

a. Reduksi data yaitu, merangkum hal-hal yang pokok, memfokuskan

pada hal-hal yang berkaitan dengan peran guru dalam mengatasi

kesulitan belajar Al-Qur‟an.

b. Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam

bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori dan

sejenisnya. Dengan menyajikan data, maka memudahkan untuk

memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya

berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.

c. Penarikan kesimpulan

Kesimpulan dalam penelitian yang diharapkan adalah

merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada.

Temuan bisa berupa deskripsi atau gambaran objek penelitian.

12

Sugiyono, Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2013), hal. 336

Page 30: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

H. Sistematika Pembahasan

BAB I, Pendahuluan: Berisi tentang latar belakang, permasalahan

(batasan masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah), tujuan dan

kegunaan penelitian, tinjauan kepustakaan, kerangka teori, definisi

operasional, metodologi penelitian, dan sistematika pembahasan.

BAB II, Landasan Teori: Berisi tentang pengertian peran guru,

pengertian kesulitan belajar, faktor-faktor penyebab kesulitan belajar, gejala-

gejala kesulitan belajar, langkah-langkah dalam mengatasi kesulitan belajar.

pembelajaran Al-Qur‟an yang terdiri dari pengertian Al-Qur‟an, langkah-

langkah pembelajaran Al-Qur‟an, dasar-dasar pembelajaran Al-Qur‟an,

bentuk kesulitan belajar Al-Qur‟andan metode pembelajaran Al-Qur‟an.

BAB III, Kondisi objektif TPA Al-Hasanah Desa Srimulya: sejarah

TPA Al-Hasanah Desa Srimulya Kec.Sinar Peninjauan Kab.Oku, letak

geografis , fasilitas TPA Al-Hasanah, kondisi guru TPA Al-Hasanah, dan

kondisi siswa di TPA Al-Hasanah, sarana dan prasarana di TPA Al-Hasanah,

visi dan misi TPA Al-Hasanah, struktur organisasi di TPA Al-Hasanah tahun

2016.

BAB IV, Analisis Data: berisi tentang hasil penelitian, peran guru

dalam mengatasi kesulitan belajar Al-Qur‟an pada siswa di TPA Al-Hasanah

Desa Srimulya Kec. Sinar Peninjauan Kab.OKU, kesulitan belajar Al-Qur‟an

pada siswa di TPA Al-Hasanah Desa Srimulya Kec. Sinar Peninjauan Kab.

Page 31: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

OKU, dan faktor-faktor penyebab kesulitan belajar Al-Qur‟an pada siswa di

TPA Al-Hasanah Desa Srimulya Kec.Sinar Peninjauan Kab.OKU.

BAB V, Penutup: Berisi tentang Kesimpulan dan Saran.

Page 32: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Peran Guru dalam Mengatasi Kesulitan Belajar

1. Pengertian Peran Guru

Guru merupakan seseorang yang bertanggung jawab terhadap

peserta didiknya dalam proses pembelajaran. Guru tidak serta merta

sebagai pengajar yang bertugas menyalurkan dan memindahkan ilmu

pengetahuan (transfer of knowladge) kepada peserta didiknya melainkan

sebagai pemimpin, pendidik, sekaligus pembimbing bagi peserta didiknya.

Oleh karena itu seorang guru tidak hanya cukup untuk mentransfer ilmu

pengetahuan melainkan harus mampu menghubungkan ilmu pengetahuan

yang disampaikannya dengan lingkungan yang aktual atau keadaan psikis

siswanya.13

Guru adalah seseorang yang mempunyai gagasan yang harus

diwujudkan untuk kepentingan siswanya, sehingga menjunjung tinggi,

mengembangkan dan menerapkan keutamaan yang menyangkut agama,

kebudayaan dan keilmuan.14

Guru yang ada dilembaga pendidikan pada dasarnya mempunyai

tanggung jawab terhadap pendidikan dan pembinaan anak, baik secara

13

M Arifin, Kapita Selekta Pendidikan, ( Jakarta: Umi Aksara, 2000), hal. 118 14

Syarifuddin Nurdin, dan Basyirudin Usman, Guru Profesional dan Implementasi

Kurikulum, (Jakarta: PT Intermasa, 2002), hal. 8

Page 33: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

umum maupun agama. Selain itu guru juga bertanggung jawab dalam

menumbuhkan serta mengarahkan, dan membina siswa-siswinya agar

berakhlak baik. Keberhasilan pendidikan tergantung pada beberapa

faktor, salah satunya adalah guru.

Secara etimologi guru merupakan seseorang yang melakukan

bimbingan. Pengertian ini memberikan kesan bahwa pendidik atau guru

merupakan seseorang yang melakukan kegiatan pendidikan dan

bertanggung jawab memberikan bimbingan secara sadar terhadap

perkembangan kepribadian dan kemampuan peserta didik baik dari aspek

jasmani maupun rohani agar mampu hidup mandiri, dan dapat memenuhi

tugasnya sebagai makhluk Tuhan dan makhluk sosial.15

Dari pendapat diatas dapat diambil kesimpulan bahwa guru atau

pendidik merupakan seseorang yang mampu dalam berbagai bidang.

Untuk konteks indonesia syarat kompetensi yang harus dimiliki oleh

seorang guru menurut Undang-Undang No.14 Tahun 2005 pasal 10

tentang guru dan dosen, disebutkan bahwa kompetensi guru meliputi:

a. Kompetensi pedagogik adalah kompetensi yang harus dimiliki

oleh pendidik sekolah dalam mengelolah interaksi pembelajaran

bagi peserta didik. Kompetensi pedagogik ini meliputi:

pemahaman dan pengembangan potensi peserta didik perncanaan

dan pelaksanaan pembelajaran, serta evaluasi pembelajaran.

15

Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2005), hal.50

Page 34: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

b. Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan yang harus

dimiliki oleh pendidik di sekolah yang berupa kepribadian, akhlak,

kedewasaan, keteladanan dan kewibawaan

c. Kompetensi profesional merupakan kemampuan yang harus

dimiliki pendidik yaitu berupa penguasaan materi pelajaran secara

luas dan mendalamyang mencakup penguasaan materi, kurikulum,

silabus, metode pembelajaran, serta wawasan dan pengembangan

profesi

d. Kompetensi sosial merupakan kemampuan yang harus dimiliki

oleh pendidik untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif

dan efisien denga peserta didik, sesama guru, orang tua, wali

murid dan masyarakat sekitar.

Berdasarkan uraian diatas perlu diperhatikan oleh guru dalam

proses pembelajaran dan merupakan syarat kompetensi yang harus dimilki

seorang pendidik atau guru.

Setiap guru mempunyai kepribadian yang berbeda-beda. Latar

belakang guru diakui mempengaruhi kompetensi. Kurangnya penguasaan

terhadap jenis metode menjadi kendala dalam memilih dan menentukan

metode. Guru yang berlatar belakang memiliki pendidikan guru atau

tidak, jika sama-sama masih kurang pengalaman mengajar di kelas, maka

cenderung sulit memilih metode yang tepat. Dengan demikian dapat

dipahami bahwa, kepribadian, latar belakang pendidikan, dan pengalaman

Page 35: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

mengajar adalah masalah intern guru yang dapat mempengaruhi pemilihan

dan penentuan metode mengajar.16

Dalam proses pembelajaran guru atau pendidik mempunyai tugas

membimbing dan memberikan fasilitas belajar bagi peserta didiknya.

Salah satunya penyampaian materi pelajaran yang merupakan bagian dari

kegiatan belajar dan merupakan suatu proses dalam segala fase dan proses

perkembangan siswa. Secara terperinci tugas guru meliputi:

a. Mendidik dengan titik berat memberikan arahan dan motivasi

pencapaian tujuan berupa jangka pendek maupun jangka panjang

b. Memberikanfasilitas pencapaian tujuan melalui pengalaman

belajara yang memadai

c. Membantu perkembangan aspek-aspek pribadi seperti, sikap nila-

nilai lihur dan penyesuaian diri. Dalam proses pembelajaran guru

tidak terbatas sebagai penyampai ilmu pengetahuan melainkan

bertanggung jawab atas keseluruhan perkembangan kepribadian

siswa. Guru harus mampu menciptakan proses belajar yang dapat

merangsang siswa untuk belajar secara aktif dan dinamis dalam

memenuhi kebutuhan dan menciptakan tujuan.17

16

Saiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta:Rineka Cipta,

2013), hal.82 17

Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Edisi Revisi, (Jakarta: Rineka

Cipta, 2003), hal.97

Page 36: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

Tujuan guru merupakan tujuan pendidikan, sebagaimana terdapat

dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) Tahun

1989 (UU No.2/1989), yaitu terwujudnya manusia Indonesia yang cerdas,

yang beriman, dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berbudi

luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan

rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta memiliki rasa

tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.18

Tugas dan kewajiban yang diemban merupakan amanat yang wajib

dilaksanakan. Dalam melaksanakan amanat tersebut guru harus

melaksanakan tugas dan kewajiban secara profesional. Hal ini sesuai

dengan firman Allah dalam QS. An-nisa: 58:

اىالللياءهسمناىحؤداالاهااثالالاإذاحنوتنبييالاسأىتحنوابالعده

بصيسااىاللهماىسويعا

Artinya: Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan

amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila

menetapkan hukum diantara manusia supaya kamu menetapkan dengan

adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran sebaik-baiknya

kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah maha mendengar lagi maha

melihat.

M Al-Aroosi menyatakan adanya dua integritas yang harus

dimiliki seorang guru, yaitu: intelektual capacity dan moral ability.19

Dengan demikian berarti bahwa, guru dapat menyatukan antara

18

Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2005), hal. 50 19

Rusmaini, Ilmu Pendidikan, (Palembang: Grafika Telindo Press, 2011), hal. 103

Page 37: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

intelektual dengan moral, mempunyai dedikasi yang tinggi terhadap

profesinya bersikap terbuka dan disiplin.

Zakiah Drajat menyatakan beberapa syarat seorang guru, yaitu:

(a)Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, (b) Berilmu, (c) Sehat jasmani,

(d) Berkelakuan baik, (e) Mencintai jabatannya, (f) Adil, (g) Tenang dan

sabar, (h)Berwibawa, (i) Senantiasa gembira, (j) Bersifat manusiawi, (k)

Bekerjasama dengan sesama guru lainnya, (l) Bekerjasama dengan

masyarakat.20

Dengan demikian seorang guru dituntut untuk berkompetensi agar

dapat melakukan tanggung jawabnya dengan baik.

Guru memiliki peranan serta tanggung jawab yang sangat penting

dalam menentukan keberhasilan belajar di sekolah maupun di luar

sekolah. Peranan guru dalam pandangan modern yang dikemukakan oleh

Adams dan Dickey yang dikutip oleh Oemar Hamalik mengatakan bahwa

peranan guru meliputi:

a. Guru sebagai pengajar artinya, guru memberikan pengajaran di

dalam sekolah (kelas). Ia menyampaikan pelajaran agar murid

memahami dengan baik semua pengetahuan yang telah

disampaikan tersebut.

b. Guru sebagai ilmuan, artinya guru dipandang sebagai orang yang

memiliki pengetahuan yang luas dan bukan hanya berkewajiban

20

Zakiah Drajat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), hal.41-44

Page 38: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

menyampaikan pengetahuan yang dimilikinya kepada murid tetapi

juga berkewajiban mengembangkan pengetahuan itu dan terus

menerus menyampaikan ilmu pengetahuan yang dimilikinya.

c. Guru sebagai pembaharu, sebagai seorang pembaharu dikalangan

masyarakat, guru memegang peranan penting oleh karena itu, guru

dapat memberi contoh yang baik dan menanamkan jiwa

pembaharuan pada murid-muridnya.21

Berdasarkan uraian di atas peranan guru bukanlah sebagai

pemegang kekuasaan, melarang dan menghukum peserta didiknya,

melainkan sebagai pembimbing yang berarti bahwa, guru harus

memberikan bimbingan terhadap peserta didiknya dalam mencapai

pertumbuhan di dunia pendidikan.

Menurut Cece Wijaya peran guru sangat beragam yaitu, sebagai

berikut:22

d. Guru sebagai pembimbing

Seorang guru bukan satu-satunya penyampai informasi dan

bukan satu-satunya sumber pengetahuan bagi peserta didik, guru

hanya bertugas sebagai pembangkit motifasi belajar siswa.

21

Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), hal.123 22

Cece Wijaya, dkk, Upaya Pembaharuan dalam Pendidikan dan Pembaharuan dan

Pengajaran, (Bandung: Rosda Karya, 1992), hal. 107-108

Page 39: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

e. Guru sebagai pengatur lingkungan

Belajar adalah mengatur lingkungan agarproses belajar

terjadi dengan baik yang artinya seorang guru harus menciptakan

kelas yang efektif sehingga siswa dapat belajar dengan nyaman.

f. Guru sebagai partisipan

Guru juga harus berperan sebagai pengajar yang baik,

sebagai fasilitator yang dapat menengahi setiap permasalahan

yang terjadi pada proses pembelajaran berlangsung.

g. Guru sebagai konselor

Guru mempunyai peran sebagai penasihat kepada siswa

sesuai dengann kebutuhannya. Kepada siswa yang mengalami

kesulitan belajar seorang guru harus bisa menjadi penyembuh

terutama bagi siswa yang mempunyai kasus tertentu maka, guru

harus memberikan nasihat agar siswa tidak terjerumus terhadap

hal-hal yang negatif.

h. Guru sebagai supervisor

Guru sebagai supervisor berarti bahwa, guru berperan

sebagai pengawas yang memantau kegiatan belajar-mengajar

sehingga,keadaan kelas tetap kondusif dan proses belajar berjalan

dengan sebagaimana mestinya.

Page 40: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

i. Guru sebagai motivator

Guru dituntut harus dapat memberikan motivasi belajar

kepada siswa sehingga minat belajar siswa tetap tinggi. Ada 4 hal

yang dapat dikerjakan guru dalam memberikan motivasi yaitu:

1) Membangkitkan dorongan kepada siswa untuk belajar

2) Menjelaskan secara konkret kepada siswa apa yang dapat

dilakukan pada akhir pembelajaran

3) Memberikan ganjaran terhadap prestasi yang dicapai

sehingga dapat merangsang untuk mencapai prestasi yang

lebih baik dikemudian hari.

4) Membentuk kebiasaan belajar yang baik.23

j. Guru sebagai evaluator

Guru bertugas memberikan penilaian atau evaluasi saat

proses belajar berakhir guna mengetahui keberhasilannya

menyampaikan materi.

Sedangkan menurut Muhibin Syah dalam bukunya psikologi

pendidikan, peran guru adalah:24

23

Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003),

hal. 99

Page 41: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

k. Guru sebagai perancang pengajaran

Guru harus mampu dan siap merancang kegiatan belajar

mengajar yang berhasil maka, setiap guru memerlukan

pengetahuan yang memadai mengenai prinsip-prinsip belajar

sebagai dasar dalam menyusun rancangan kegiatan pembelajaran,

yang meliputi hal-hal sebagai berikut:

1) Memiliki dan menentukan bahan pelajaran

2) Merumuskan tujuan penyajian bahan pelajaran

3) Memiliki metode penyajian bahan pelajaran yang tepat

4) Menyelenggarakan evaluasi prestasi belajar

l. Guru sebagai pengelola pengajaran

Artinya guru harus mampu mengendalikan kelas dan

seluruh proses belajar mengajar usai. Kegiatan terpenting adalah

menciptakan situasi dan kondisi sebaik-baiknya sehingga siswa

dapat belajar dengan maksimal.

Peran guru terhadap siswa merupakan peranan yang harus dijalani

karena di dalamnya terdapat tugas guru memberi keteladanan,

pengalaman serta ilmu pengetahuan kepada siswa.

24

Muhibin Syah, Psikologi Pendidikan: Suatu Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 1995), hal. 252-253

Page 42: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

Dalam situasi formal seorang guru harus bisa menempatkan

dirinya sendiri sebagai seseorang yang mempunyai kewibawaan dan

otoriter yang tinggi guru harus mengontrol kelas dan mengontrol

siswanya. Hal ini sangat perlu guna menunjang keberhasilan dari tugas

guru yakni mengajar dan mendidik siswa.

Dari uraian di atas maka, peran guru harus diketahui dan di

amalkan oleh setiap pendidik profesional guna tercapainya pembelajaran

yang baik serta terwujudnya tujuan pendidikan.25

2. Pengertian Kesulitan Belajar

Kesulitan belajar berasal dari kata ke-sulit-an dan belajar.

kesulitan dalam kamus besar bahasa indonesia merupakan keadaan yang

sulit atau sesuatu yang sulit.

Menurut Matta dalam buku Rohmalina Wahab belajar merupakan

proses perubahan tingkah laku secara konstan hal ini disebutkan dalam Al-

Qur‟an, Allah telah menjelaskan bahwa dengan belajar diharapkan ada

perubahan dalam diri manusia ke arah yang lebih baik. Sebagaimana

terdapat dalam QS. Al-Hajj ayat 54

ليعلنالريياتالعلناالحقهيزبلفيؤهابفخحبجلقلبناىاللهلادلريياها

الصساطهسخقين

25

Oemar Hamalik, Op.Cit, hal.201

Page 43: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

Artinya: dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu,

meyakinibahwasanya Al-Qur‟an itulah yang hak dari Tuhan mu lalu

mereka beriman dan tunduk hati mereka kepada-Nya dan sesungguhnya

Allah adalah pemberi petunjuk bagi orang-orang yang beriman kepada

jalan yang lurus.26

Belajar merupakan perubahan yang relatif permanen dalam

perilaku atau potensi sebagai hasil dari pengalaman atau praktek yang

diperkuat. Belajar merupakan hasil dari interaksi antara stimulus dan

respon. Stimulus merupakan apa yang guru sampaikan kepada siswa,

sedangkan respon merupakan tanggapan yang dilakukan oleh

siswa.Beberapa pengertian belajar dalam buku Psikologi Pendidikanyang

ditulis oleh M Ngalim Purwantosebagai berikut:27

a. Hilgard dan Bower dalam bukunya theories of learning (1975)

belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang

terhadap suatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalaman

yang berulang-ulang dalam situasi itu, di mana perubahan tingkah

laku itu tidak dapat dijelaskan atau dasar kecenderungan respon

pembawaan, kematangan, atau keadaan-keadaan sesaat seseorang

(contoh kelelahan, pengaruh obat dan sebagainya)

26

Rohmalina Wahab, Psikologi Belajar, (Palembang:Raden Fatah Press, 2006), hal. 52 27

M Ngalim Purwanto, Psikology Pendidikan, (Bandung: Rosda Karya, 2007), hal. 84

Page 44: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

b. Gagne, dalam bukunya the condition of learning (1977) belajar

terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama dengan isi ingatan

mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga perbuatannya

(performance) berubah dari waktu sebelum ia mengalami situasi

itu ke waktu sesudah ia mengalami situasi tadi.

c. Morgan, dalam bukunya intriduction to psycology (1978) belajar

adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku

yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman

d. Whitherington, dalam bukunya educational psycologybelajar

adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan

diri sebagai suatu pola baru daripada reaksi yang berupa

kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian atau suatu pengertian.

Menurut Syaiful Bahri Djamarah dalam buku Psikologi Belajar

adalah sebagai berikut:28

a. Menurut Winkel belajar adalah aktivitas mental atau psikis, yang

berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang

menghasilkan perubahan dalam pengetahuan, pemahaman,

keterampilan, nilai dan sikap.

b. Menurut Slameto belajar adalah proses orang yang mencoba untuk

mendapatkan perubahan perilaku baru secara keseluruhan, sebagai

28

Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Bandung: Rhineka Cipta, 1999), hal. 12

Page 45: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

hasil pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungan.

Selain itu juga belajar serangkaian kegiatan dan jiwauntuk

mendapatkan perubahan perilaku yang melibatkan kognitif,

afektif, dan psikomotor.

Dari beberapa pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa,

belajar merupakan perubahan tingkah laku yang terjadi pada seseorang

baik sikap, kebiasaan, pengetahuan atau keterampilan berdasarkan

pengalaman dan pengetahuan yang dipahami dan dipelajari.

Menurut Dalyono dalam buku psikologi pendidikan menyatakan

bahwa, kesulitan belajar siswa merupakan kesukaran siswa dalam

menerima atau menyerap pelajaran di sekolah.29

Dengan demikian,

kesulitan belajar siswa merupakan keadaan siswa yang mengalami belajar

tidak sebagaimana mestinya sehingga mengalami kesulitan menerima

atau menyerap pelajaran di sekolah.

Fenomena kesulitan belajar seorang siswa biasanya tampak jelas

dari rendahnya hasil belajar. selain itu kesulitan belajar juga dapat

dibuktikan dengan misbehavior dan maladaftif siswa seperti kasukaan

berteriak-teriak di dalam kelas, mengganggu teman, berkelahi, sering

tidak masuk sekolah dan sering bolos.30

29

M Dalyono, Psikologi Pendidikan, (Jakarta:Rineka Cipta, 2010), hal. 229 30

Muhibin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011), hal. 184

Page 46: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

Kesulitan belajar ini tidak hanya disebabkan oleh faktor

intelegensi yang rendah melainkan oleh non intelegensi. Berdasarkan hal

tersebut di atas maka tingginya intelegensi belum menjamin suatu

keberhasilan belajar.

Menurut Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, ada empat macam

kesulitan dalam belajar, antara lain:31

a. Dilihat dari jenis kesulitan belajar

1) Ada yang berat, contoh sulit mengerjakan sendiri tugas (PR)

2) Ada yang sedang, contoh kurang memahami istilah-istilah

yang dipakai dalam pembelajaran

b. Dilihat dari bidang studi yang dipelajari

1) Merasa sulit pada sebagian bidang studi, contoh tidak cepat

dalam memahami sebagaimana pelajaran yang diajarkan

2) Merasa sulit pada keseluruhan bidang studi, contoh tidak

cepat memahami semua pelajaran yang diberikan atau

disampaikan

31

AbuAhmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003),

hal.88

Page 47: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

c. Dilihat dari keseluruhan

1) Ada sifat permanen atau menetap, contoh lambat memahami

pelajaran walaupun sudah dipelajari berulang kali

2) Bersifat sementara, contoh memahami pelajaran jika

dilakukan dengan berulang kali.

d. Dilihat dari faktor penyebab

1) Faktor intelegensi sulit untuk konsentrasi

2) Faktor nonintelegensi, contoh kurang motivasi

3. Faktor-Faktor Penyebabkan Kesulitan Belajar

Siswa yang kesulitan belajar biasanya berkategori “Diluar rata-

rata” dan tidak mendapat kesempatan yang memadai untuk berkembang

sesuai dengan kapasitasnya.32

Selain itu kesulitan belajar juga dapat

dialami oleh siswa yang berkemampuan rata-rata (normal) disebabkan

oleh faktor-faktor tertentu yang menghambat tercapainya kinerja

akademik yang sesuai dengan harapan. Berdasarkan hal tersebut diatas

berikut beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kesulitan belajar siswa.

Secara garis besar, faktor-faktor penyebab timbulnya kesulitan

belajar terdiri atas dua macam, yaitu;

32

Muhibin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), hal. 184

Page 48: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

a. Faktor intern siswa yaitu, hal-hal atau keadaan-keadaan yang

muncul dari dalam diri siswa, faktor tersebut meliputi gangguan

atau kekurangmampuan psiko-fisik siswa yakni

1) Yang bersifat kognitif (ranah cipta), antara lain seperti

rendahnya kapasitas intelektual/intelegensi siswa

2) Yang bersifat afektif (ranah rasa) antara lain seperti labilnya

emosi dan sikap

3) Yang bersifat psikomotor (ranah karsa), antara lain seperti

terganggunya alat-alat indera penglihat dan pendengar (mata

dan telinga)

b. Faktor ekstern siswa yakni, hal-hal atau keadaan yang datang dari

luar diri siswa. Faktor ektern siswa meliputi semua situasi dan

kondisi lingkungan sekitar yang tidak mendukung aktivitas

belajar siswa. Faktor lingkungan ini meliputi:

1) Lingkungan keluarga, berupa dukungan dan motivasi

keluarga

2) Lingkungan perkampungan/masyarakat, pergaulan

3) Lingkungan sekolah, yaitu sarana penunjang belajar

Page 49: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

Dengan demikian, dapat diambil kesimpulan bahwa, guru harus

mengerti dan peduli terhadap hambatan belajar yang dialami peserta

didiknya. Sehingga, guru dapat mengetahui jalan keluar dan dapat

melakukan proses pembelajaran dengan baik serta menunjang proses

interaksi belajar mengajar.

4. Gejala-Gejala Kesulitan Belajar

Proses belajar mengajar di dalam kelas akan menghasilkan

kelompok belajar siswa yang berprestasi dan kelompok belajar siswa yang

prestasinya rendah. Hal ini tentunya akan menimbulkan reaksi yang dapat

menimbulkan masalah dalam belajar.

Adapun gejala atau masalah kesulitan belajar yang dapat dilihat

dari ciri-ciri tingkah laku peserta didik yaitu, sebagai berikut:

7) Menunjukkan hasil belajar yang rendah (di bawah nilai rata-rata

yang dicapai oleh kelompok belajar dikelas)

8) Hasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang dilakukan,

mungkin ada murid yang selalu berusaha belajar dengan giat tetapi

nilai yang dicapai kurang dan tidak sesuai dengan harapan

9) Lambat dalam melakukan dan mengerjakan tugas-tugas kegiatan

belajar. Ia selalu tertinggal dari teman-temannya dalam

menyelesaikan tugas-tugas sesuai dengan waktu yang tersedia

10) Menunjukkan sikap-sikap yang kurang wajar, menentang,

berpura-pura masa bodoh dan berdusta

Page 50: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

11) Menunjukkan tingkah laku yang menyimapang, seperti membolos,

datang terlambat, tidak mengerjakan tugas, mengasingkan diri,

tidak bisa bekerja sama, mengganggu teman baik diluar maupun

di dalam kelas, tidak mau mencatat pelajaran, tidak teratur belajar

dan kurang percaya diri.

12) Menunjukkan gejala emosional yang kurang wajar, yaitu

pemurung, mudah tersinggung, tidak atau kurang gembira dalam

menghadapi situasi tertentu.

5. Langkah-Langkah Mengatasi Kesulitan Belajar

Beberapa hal yang dapat dilakukan guru dalam mengatasi

kesulitan belajar siswanya. Akan tetapi guru diharapkan terlebih dahulu

melakukan beberapa langkah penting sebagai berikut:

a. Menganalisis hasil diagnosis, yaitu menelaah bagian-bagian

masalah dan hubungan antarbagian tersebut untuk memperoleh

pengertian yang benar mengenai kesulitan belajar yang dihadapi

siswa, artinya data dan informasi yang diperoleh guru melalui

diagnostik kesulitan belajar tersebut perlu diananlisis sedemikian

rupa, sehingga jenis kesulitan yang dialami siswa berprestasi

rendah dapat diketahui secara pasti.

Page 51: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

b. Mengidentifikasi dan menentukan bidang kecakapan tertentu yang

memerlukan perbaikan. Bidang bermasalah ini dapat

dikategorikan menjadi 3 macam sebagai berikut:

1) Bidang kecakapan bermasalah yang dapat ditangani oleh

guru sendiri

2) Bidang kecakapan bermasalah yang dapat ditangani oleh

guru dengan bantuan orang tua.

3) Bidang kecakapan bermasalah yang tidak dapat ditangani

baik oleh guru maupun orang tua. Oleh sebab itu, siswa

yang mengalami kesulitan belajar tidak hanya memerlukan

pendidikan khusus, tetapi juga memerlukan perawatan

khusus.

c. Menyusun program perbaikan, khususnya program remedial

teaching (pengajaran perbaikan). Sebelum melaksanakan hal

tersebut maka, guru perlu melakukan hal-hal sebagai berikut:

1) Tujuan pengajaran remedial

2) Materi pengajaran remedial

3) Metode pengajaran remedial

Page 52: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

4) Alokasi waktu pengajaran remedial

5) Evaluasi kemajuan siswa setelah mengikuti program

pengajaran remedial.

Banyak hal yang dapat dilakukan guru dalam mengatasi kesulitan

belajar peserta didiknya. Berikut langkah yang dilakukan sebelum

menentukan langkah dalam mengatasi kesulitan belajar peserta didik.

a. Menganalisis hasil diagnostik yakni, menelaah bagian-bagian

masalah dan hubungan antara bagian tersebut untuk memperoleh

pengertian yang benar mengenai kesulitan belajar yang dihadapi

peserta didik

b. Mengidentifikasi dan menentukan bidang kecakapan tertentu

yang memerlukan kebaikan

c. Menyusun program perbaikan khususnya program remedial

teaching (pengajaran perbaikan).33

Setelah langkah-langkah yang tersebut di atas barulah kemudian

guru melakukan langkah selanjutnya yakni, melaksanakan program

perbaikan:

a. Analisis hasil diagnostik yaitu, data dan informasi yang diperoleh

guru melalui diagnostik kesulitan belajar perlu dianalisis

33

Ibid., hal.188-189

Page 53: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

sedemikian rupa, sehingga jenis khusus yang dialami siswa yang

berprestasi rendah itu dapat diketahui secara pasti

b. Menentukan kecakapan bidang permasalahan, berdasarkan hasil

analisis, guru diharapakan dapat menetukan bidang kecakapan

tertentu yang dianggap bermasalah dan memerlukan perbaikan.

c. Menyusun program perbaikan, dalam hal menyusun program

mengajar perbaikan (remedial teaching),sebelumnya guru harus

menetukan hal-hal sebagai berikut:

1) Tujuan pengajaran remedial

2) Materi pengajaran remedial

3) Metode pengajaran remedial

4) Alokasi waktu pengajaran remedial

5) Evaluasi kemajuan siswa telah mengikuti program

pengajaran remedial

6) Melakukan program perbaikan

Program pengajaran remedial tersebut lebih cepat dilaksanakan

tentu saja akan lebih baik. tempat penyelenggaraannya bisa dimana saja,

asal tempat tersebut memungkinkan siswa memusatkan perhatiannya

terhadap proses pengajaran perbaikan tersebut.

Page 54: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

B. Pembelajaran Al-Qur’an

1. Pengertian Al-Qur’an

Al-Qur‟an adalah kitab yang diwahyukan kepada Nabi besar

Muhammad SAW sebagai undang-undang hidup kaum muslimin. Kata

Al-Qur‟an adalah kata mashdar (akar kata)dari fiil madhli (kata kerja

menunjukkan masa lampau) yang artinya membaca.

يقسأ---قسأ

Allah berfirman, dalam QS. Al-qiyamah: 17-18

اىعلياجوعقسأ)(فئذاقسأفاحبعقسأ)(

Artinya, sesungguhnya mengumpulkannya (di dalam dadamu) dan

menetapkan bacaannya (pada lidahmu) adalah tanggungan kami, maka

apabila kami telah membacanya hendaklah engkau ikuti Qur‟an-Nya.

Sebagaimana telah disepakati oleh para ulama dan Ahli Usul allah

menurunkan Al-Qur‟an agar dijadikan undanng-undang bagi umat

manusia dan petunjuk atas kenabian dan kerasulannya, juga sebagai

alasan (Hujjah) yang kuat dihari kemudian bahwa Al-Qur‟an itu benar-

benar diturunkan dari zat yang maha bijaksana lagi terpuji.34

2. Langkah-Langkah Pembelajaran Al-Qur’an

34

Muhammad Ali Ash-Shaabuuniy, Dalam Mardiah Astuti, Pengantar Ulumul Quran,

(Palembang: Tunas Gemilang Press, 2012), Hal. 9-10

Page 55: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

Secara resmi dengan turunnya ayat Al-Qur‟an yang pertama,

dengan putusnya kenabian, maka pendidikan yang bersumber dari Al-

Qur‟an bermula Ada empat langkah pengajaran Al-Qur‟an yang

diterapkan pada zaman rasulullah saw.

a. Membaca Al-Qur‟an dengan benar, Rasulullah saw membaca Al-

Qur‟an secara talaqqi mushafahah dengan malaikat jibril maka,

dengan cara ini pula rasulullah saw mengajar kepada para sahabat.

b. Menerangkan maksud, hal ini bertujuan untuk memahami apa

yang terkandung dibalik ayat Al-Qur‟an yang dibaca

c. Menghafal, selain ayat-ayat Al-Qur‟an ditulis dipelepah-pelepah

tamar, tulang dan kulit unta, terdapat pula sahabat yang menghafal

Al-Qur‟an

d. Mengamalkan ajaran Al-Qur‟an berdasarkan ajaran yang difahami

dari pada ayat-ayat yang dihafal

Berdasarkan pemaparan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa,

pada zaman Rasulullah Saw,usaha yang sungguh-sungguh dilakukan

untuk memastikan kelangsungan pengajaran Al-Qur‟an secara terus

menerus.35

35

DediFaturrahman, Pengajaran-dan-Pembelajaran-Al-Quran. Http://Dedifathurohmah.

Blogspot.Co.Id/2015/10/ Html,diakses pada 8 Agustus 2016, pukul 15:19 wib

Page 56: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

3. Dasar-Dasar Pembelajaran Al-Qur’an

a. Dasar pembelajaran Al-Qur‟an ialah bimbingan pembelajaran Al-

Qur‟an dasar yang dimulai dari penguasaan bacaan Iqra‟ jilid 1-6

atau sejenisnya (Qiraati dan tilawati) dan pembelajaran Al-Qur‟an

mulai juz 1(satu)

b. Bahan bimbingan dasar pembelajaran Al-Qur‟an tersebut

diselesaikan oleh santri TK Al-Qur‟an selambat-lambatnya dalam

tempo 1 tahun.

c. Metodologi pengajaran didasarkan atas petunjuk yang telah

dipolakan sedemikian rupa

d. Dalam proses pembelajarannya, guru yang membimbing harus

mempertimbangkan perkembangan psikologis dan karakteristik,

yaitu dengan mengacu pada prinsip “Belajar melalui bermain” dan

“Bermain seraya belajar” sehingga suasana pembelajaran di TK

Al-Qur‟an diselenggarakan dengan menciptakan suasana taman

yaitu indah, bersih, nyaman, dan menyenangkan.

e. Dalam memberikan dasar-dasar bacaan yang tepat dan baik, guru

senantiasa menumbuhkan kecintaan anak pada Al-Qur‟an bukan

sekedar bagaimana anak mampu membaca.

Page 57: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

4. Bentuk Kesulitan Belajar Al-Qur’an

Kesulitan dalam belajar Al-Qur‟an adalah tajwid, ilmu tajwid

merupakan ilmu yang dipergunakan untuk mengetahui tempat keluarnya

huruf (makhraj), dan sifat-sifatnya serta bacaan-bacaannya.36

Dalam ilmu

qira‟ah, tajwid berarti mengeluarkan huruf dari tempatnya dengan

memberikan sifat-sifat yang dimilikinya. Dengan demikian ilmu tajwid

merupakan ilmupengetahuan yang mempelajari sifat dari huruf-huruf Al-

Qur‟an. berikut ini masalah-masalah yang terdapat saat belajar Al-Qur‟an:

a. Makharijul huruf (tempat asal keluarnya sebuah huruf dari huruf-

huruf hijaiyah),37

ada 5 tempat yaitu:

1) Rongga mulut (al-jauf) merupakan, tempat keluarnya huruf

hijaiyah yang terletak pada rongga mulut yang terdiri atas

tiga huruf yaitu, alif ( ا), wau matiؤ)), ya‟ mati ().

2) Tenggorokan (al-halqu) merupakan tempat keluarnya bunyi

huruf hijaiyah yang terletak pada tenggorokan. Berdasarkan

pelafalannya, huruf-huruf halqiyah dibagi menjadi tiga

macam yaitu: pangkal tenggorokan yaitu hamzah (ء), ha (ح),

tengah tenggorokan yaitu ha () „ain (ع), ujung tenggorokan

yaitu ghin ( غ) kho (خ).

36

Ahmad Soenarto, Pelajaran Tajwid Praktis & Lengkap, (Jakarta:Bintang Terang, 1988),

hal. 6 37

Ibid.,hal. 77

Page 58: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

3) Lidah (al-lisan) yaitu bunyi huruf hijaiyah berdasarkan

tempat keluarnya dari lidah ada 18 huruf yaitu,

4) Dua bibir (al-syafatain) yaitu tempat keluarnya huruf

hijaiyah yang terletak pada kedua bibir. Hurf-huruf nya

yaitu: wawu ( ) fa‟ (ف), mim(م), ba‟(ب).

5) Pangkal hidung (al-khaisyum) yaitu tempat keluarnya huruf

pada janur hidung. Dan jika menutup hidung ketika

membunyikan huruf tersebut, maka tidakdapat terdengar.

Huruf-hurufnya yaitu: ghunnah mim (م) dan ghunnah nun

.(ى)

b. Sifatul huruf ( cara pengucapan huruf)

Sifatul huruf secara bahasa adalah sifat-sifat dari huruf-huruf

hijaiyah. Yang dimaksud dengan sifat adalah berdiri pada sesuatu

yang memiliki arti. Secara istilah yaitu cara untuk melafalkan

huruf ketika berposisi dalam makhraj pada lisan. Sifatul huruf

dibagi menjadi tujuh bagian yaitu:

1) Hams, hams menurut bahasa ialah halus sedangkan menurut

istilah ialah mengalir/ keluarnya napas ketika mengucapkan

huruf-huruf hijaiyah. Huruf hams ada sepuluh yaitu: ح – ف –

Kesalahan yang sering .ت – ك – س – ص – خ- ش – – ث

terjadi pada huruf hams yaitu huruf ف, ت , ك yaitu sering

diucapkan dengan tidak mengalirkan napas.

Page 59: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

2) Jahr, jahr menurut bahasa adalah jelas sedangkan menurut

istilah ialah tertahannya aliran atau hembusan napas ketika

mengucapkan huruf, karena kuatnya tekanan terhadap

makhraj huruf tersebut. Huruf jahr ini ada delapan belas

yaitu: د – د – ض - غ – – ذ –ز – ا – ق – ى – ش - – م – ظ – ع –

Kesalahan yang sering terjadi pada huruf jahr .ب – ه – ط

yaitu: ظ – ش – د – ذ yaitu sering diucapkan dengan desisan

napas, sedangkan untuk kesempurnaan bacaan dengan

tertahannya napas.

3) Syiddah, syiddah menurut bahasa adalah kuat sedangkan

menurut istilah tertahannya suara ketika mengucapkan

huruf karena makhraj tersebut ditekan dengan

sempurna/sangat kuat. Huruf tersebut ada delapan yaitu: ء–

kesalahan sering terjadi padaت – ك – ب – ط – ق – د – د

huruf ق ,ط ,د ,د ,ب, ء (huruf qalqalah)

4) Rakhawah, rakhawah menurut bahasa ialah lembut

sedangkan menurut istilah ialah berjalannya suara (tidak

tertahan) ketika mengucapkan huruf karena lemahnya

tekanan terhadap makhraj huruf tersebut. Huruf rakhawah

ada enam belas yaitu: ش – ض – ف – ظ – ح – ث – غ – ذ – خ –

kesalahan sering terjadi karena suara – ا – س – – ش – ص –

memantul tertahan atau tertekan.

Page 60: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

5) Tasawuth, tasawuth secara bahasa berarti sedang, sedangkan

menurut istilah tasawuth adalah pertengahan suara saat

mengucapkan huruf yaitu antara tertahannya suara dan

berjalannya atau mengalirnya suara. Adapun jumlah huruf

tasawuth yaitu ada lima: ز –ع – ى – ه

6) Isti‟la, isti‟la menurut bahasa adalah terangkat sedangkan

menurut istilah adalah terangkatnya pangkal lidah kelangit-

langit atas ketika mengucapkan huruf-huruf isti‟la. Huruf

isti‟la ada tujuh yaitu: ظ –ق – ط – غ – ض – ص – خ.38

5. Metode Pengajaran dan Pembelajaran Al-Qur’an di Indonesia

a. Metode Iqra‟

Kaedah Iqra‟ disusun secara lengkap dan sempurna. Ia

dimulai dengan pembelajaran dasar, dengan rangkaian huruf-huruf

hingga kepada suatu ayat yang bermakna. Kaedah Iqra‟ ini

terangkum kepada enam jilid dan dapat membantu berbagai

peringkat umur dalam mempelajari Al-Qur‟an

b. Metode Ketukan

38

Macam-Macam-Makhorijul-Huruf.Html,http://forumstudi.blogspot.com/2011/12/ diakses

pada 9 Agustus 2016, pukul 20:30

Page 61: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

Pembelajaran Al-Qur'an pada metode ini lebih menekankan

pada suara ketukan, kesesuaian dan keteraturan bacaan dengan

ketukan yang dilakukan pengajar kepada pelajar.39

c. Metode Turutan

Yaitu dengan cara mengajak anak-anak untuk mengikuti apa

yang dibacakan guru, disini anak-anak di tuntut untuk lebih keras

dalam menghafal atas apa yang yang dibacakan oleh guru. Dalam

metode ini guru hanya membacakan dan anak-anak mengikuti apa

yang disampaikan oleh guru. Hasil dari metode ini anak-anak bisa

lebih cepat dalam membaca, akan tetapi anak-anak harus lebih

kuat dalam hafalannya dan guru harus lebih hati-hati karena

mereka meniru apa yang diucapkan oleh guru, apabila guru salah

dalam melafalkan maka siswa pun bisa salah.

39

KamarulAzmiJasmidan P Madya Moh AderiChe Noh, Sejarah, Kaedahserta Model

PengajarandanPembelajaran Al-Qur‟an, (Kuala Lumpur:2013)hlm: 4.

Page 62: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

BAB III

KONDISI OBJEKTIF TPA AL-HASANAH DESA SRIMULYA

A. Sejarah TPA Al-Hasanah Desa Srimulya Kec.Sinar Peninjauan Kab.OKU

Menurut keterangan dari salah satu guru di TPA Al-HasanahDesa

Srimulya Kecamatan Sinar Peninjauan Kabupaten Ogan Komering Ulu bahwa,

Taman pendidikan Al-Qur‟an (TPA) Al-Hasanah dirintis karena inisiatif

masyarakat Desa Srimulya kususnya dusun VI untuk mendirikan lembaga

pendidikan islam.40

Pada bulan November 2014 diadakan musyawarah di Masjid untuk

membahas mengenai rencana pendirian Taman Pendidikan Al-Qur‟an (TPA),

yang dihadiri oleh kepala keluarga dusun VI beserta tokoh masyarakat.

Musyawarah ini berjalan dengan lancar dan akhirnya menemukan kata mufakat

untuk segera memperoleh pembangunan Taman Pendidikan Al-Qur‟an (TPA).

Pendirian TPA dimulai pada bulan Desember 2014 menggunakan dana

patungan dari masyarakat setempat. Tanggal 21 Desember 2015 TPA Al-

Hasanah mulai dipakai dalam proses pembelajaran. Karena baru TPA Al-

Hasanah ini berjalan dengan sederhana meskipun demikian, sebagian dari guru

di TPA Al-Hasanah rajin mengikuti penataran.

40

Kepala/Pimpinan TPA Al-Hasanah, OKU, Wawancara, 31 Agustus 2016

Page 63: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

B. Letak Geografis

Lokasi TPA Al-Hasanah mudah dijangkau karena berdekatan dengan

Masjid dengan tujuan dapat menunjang proses pembelajaran. Sehingga jika

terdapat praktik dalam proses belajar, guru menggunakan Masjid sebagai

contoh praktik shalat dan membaca Al-Qur‟an berirama. TPA Al-Hasanah

juga berada di tengah-tengah pemukiman penduduk sehingga wali murid tidak

hawatir ketika anak-anak mereka berangkat ke TPA Al-Hasanah. Selain itu

TPA Al-Hasanah didirikan berdasarkan tanah wakaf dan pembangunan di

dapat dari dana warga setempat yang mempunyai inisiatif untuk mendirikan

suatu lembaga pendidikan nonformal berupa TPA. Luas tanah berkisar ± 0,5

Ha.

Ket:

A: Pemukiman

B: Tpa Al-Hasanah

C: Masjid

U

T B

A A B

S

C

A

A

JALAN RAYA

A

Page 64: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

Dari gambar di atas maka dapat disimpulkan bahwa TPA Al-Hasanah

terletak di sebelah selatan berbatasan dengan Masjid, sebelah timur berbatasan

dengan pemukiman warga, dan sebelah Utara berbatasan dengan pemukiman

warga. Dengan demikian letak TPA Al-Hasanah berada di tengah-tengah

pemukiman warga, sehingga warga ikut serta dalam proses perkembangan

TPA Al-Hasanah.

C. Fasilitas TPA Al-Hasanah Desa Srimulya

Fasilitas yang tersedia di TPA Al-Hasanah terdapat empat kelas

belajar dan 1 ruang kantor diantaranya, kelas pemula yaitu siswa berusia 4-5

tahun, kelas TK berusia 5-6 tahun, kelas 1 berusia 6-7 tahun, kelas II berusia

7-8 tahun, kelas III berusia 9-11 tahun dan. Setiap kelas terdapat satu papan

tulis dan delapan bangku belajar. Sedangkan kantor TPA Al-Hasanah belum

difungsikan sebagaimana wajarnya, karena di ruang kantor TPA Al-Hasanah

hanya terdapat satu meja dan satu bangku dan beberapa bahan belajar

mengajar yang belum terpakai, terkadang kantor juga digunakan sebagai kelas

belajar.

D. Kondisi Guru di TPA Al-Hasanah Desa Srimulya

Berdasarkan informasi yang kami dapatkan dari TPA Al-HasanahDesa

Srimulya Kecamatan Sinar Pninjauan Kabupaten OKU. Pada tahun 2016 guru

yang mengajar di TPA Al-Hasanah berjumlah 8 orang, yang terdiri dari 3 laki-

Page 65: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

laki dan 5 perempuan, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah

ini:

Tabel 1

Kondisi Guru di TPA Al-Hasanah 2016

No. Nama guru Pendidikan Jabatan

1. Alwi kasir Pesantren Pimpinan tpa

2. Lukmanul hakim Pesantren Wakil tpa

3. Harun SMA sekretaris

4. Herni SMA Guru

5. Tursinah SMA Guru

6. Yati fatiah SMA Guru

7. Sumarti SMA Guru

8. Charti hidayanti SMA Guru

Sumber data: dokumentasi TPA Al-Hasanah desa srimulya kec. Sinar peninjauan

kab. Oku tahun 2016

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa, guru yang mengajar di

TPA Al-Hasanah belum sesuai dengan undang-undang guru dan dosen yaitu

setara S1. Terdapat 2 guru yang berpendidikan Pesantren namun tidak

menjadi salah satu staf mengajar, dan lainya SLTA, untuk meningkatkan

kualitas TPA Al-Hasanah maka guru diharapkan dapat melanjutkan studi ke

jenjang yang lebih tinggi.

Page 66: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

E. Kondisi Siswa di TPA Al-Hasanah Desa Srimulya

Siswa merupakan salah satu komponen proses belajar mengajar

berlangsung baik dilihat dari jenis kelamin, sosial ekonomi, intelegensi, minat,

semangat dan motivasi dalam belajar.

Kondisi yang demikian perlu diperhatikan oleh guru dalam menyusun

dan melaksanakan proses belajar mengajar sehingga materi, metode, media

dan fasilitas yang digunakan sesuai dengan keadaan siswa.

Berdasarkan informasi yang didapatkan dari TPA Al-HasanahDesa

Srimulya Kec. Sinar Peninjauan Kab. OKU pada tahun 2016 kondisi siswa di

TPA Al-Hasanah 70 siswa sebagaimana tertera pada tabel di bawah ini:

Tabel 2

Kondisi Siswa di TPA Al-Hasanah

Kelas Jenis kelamin Jumlah

Putra Putri

Pemula 6 2 8

Kelas Tk 8 4 12

Kelas 1 (satu) 8 8 16

Kelas 2 (dua) 3 10 13

Kelas 3 (tiga) 15 6 21

Jumlah 40 30 70

Sumber data: dokumentasi TPA Al-Hasanah desa srimulya kec. Sinar peninjauan

kab. Oku 2016

Page 67: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

Berdasarkan tabel di atas dapat diambil kesimpulan bahwa, jumlah

siswa TPA Al-HasanahDesa Srimulya Kecamatan Sinar Peninjauan Kab.OKU

adalah 70 orang siswa. Dapat dilihat dari jenis kelamin siswa laki-laki (40

orang) lebih banyak dari pada siswa perempuan (30). Jika dilihat dari masing-

masing kelas jumlah siswa yang paling banyak adalah siswa kelas III (tiga)

Karena kelas yang terbatas di TPA Al-Hasanah proses belajar di bagi

menjadi dua waktu untuk kelas pemula, Tk, kelas 1, kelas 2, proses belajar

diadakan sore hari pukul 14:30 dan kelas 3 diadakan pagi hari pukul 08:00

hingga selesai.

F. Sarana dan Prasarana di TPA Al-Hasanah Desa Srimulya

Kelengkapan fasilitas pada lembaga pendidikan sangat mempengaruhi

kualitas pendidikan guna mempermudah proses pembelajaran sehingga tujuan

pembelajaran tercapai. Sarana dan prasarana yang dimiliki TPA Al-Hasanah

dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3

Sarana dan Prasarana TPA Al-Hasanah 2016

Sarana Jumlah Keterangan

Ruang guru dan kepala sekolah

Lemari guru

Ruang kelas

1

1

4

Baik

Baik

Baik

Page 68: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

Papan tulis 6 4 diantaranya untuk belajar dan

selebihnya di kantor

Meja dan kursi

Papan pengumuman

Masjid

Meja kepala sekolah

Alat peraga

24

2

1

1

2

Baik

Baik

Baik

Baik

Baik

Sumber Data: Dokumentasi TPA Al-Hasanah desa srimulya kec. Sinar peninjauan

kab. Oku 2016

G. Visi Misi TPA Al-Hasanah Desa Srimulya

1. visi

Menciptakan generasi muda yang cinta Al-Qur‟an

2. Misi

a. Memberikan bekal pendidikan Al-Qur‟an melalui program taman

pendidikan Al-Qur‟an

b. Mengkaji Al-Qur‟an melalui metode Iqra‟

c. Menyiapkan santri-santri yang siap berbaur dengan masyarakat

dengan mengedepankan nilai agama

Page 69: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

H. Struktur Organisasi TPA Al-Hasanah Tahun 2016

Pelindung : Mulayin (Kepala Desa)

Pembina : Sardi, S.Pd

Wakil pembina : Nurhalim

Penasehat : Arjo prawiro

Ali rohman

Maskur HR

Purnadi

Supri

Sadi

Ketua/pimpinan tpa : Alwi Kasir

Wakil ketua : Lukmanul Hakim

Sekretaris : Harun

Wakil sekretaris : Eko Afandi

Bendahara : Sudarno

Wakil bendahara : Deni Setiawan

Humas : Muhsinin

Wakil humas : Heri

Staf pengajar/ guru : Yati fatiah, Charti hidayanti, Herni, Sumarti, Tursinah

Berdasarkan data di atas berikut ini tugas dari organisasi di TPA Al-Hasanah

a. Pelindung TPA Al-Hasanah bertugas memberikan perlindungan

terhadap pelaksanaan kelembagaan

Page 70: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

b. Pembina bertugas memberikan binaan guna tercapainya tujuan suatu

lembaga tersebut dengan baik

c. Penasehat bertugas memberikan nasehat-nasehat serta argumen guna

terus memperbaiki suatu lembaga yang sedang berjalan

d. Pimpinan/kepala TPA Al-Hasanah

1) Memimpin langsung TK/TPA di bawah kewenangan dan

memegang kebijakan keluar dan ke dalam

2) Membuat administator, organisator, motivator, dan

bertanggung jawab terhadap pencapaian target kurikulum

3) Membuat laporan secara periodik kepada LPPTKA BKPRMI

melalui supervisor atau kesekretariatan daerah lembaga

pengelola lembaga

e. Wakil kepala TPA Al-Hasanah

1) Membantu kepala/pimpinan TPA Al-Hasanah dalam

menggantikan kedudukan dan tangung jawab apabila

kepala/pimpinan TPA Al-Hasanah berhalangan memimpin

langsung

2) Mengkoordinator bidang tertentu sesuai dengan petunjuk dan

kebijakan pimpinan/kepala TPA Al-Hasanah

f. Sekertaris TPA Al-Hasanah

1) Mencatat hal-hal yang berkaitan dengan TPA Al-Hasanah dan

pembukuan.

Page 71: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

2) Merangkap tugas sebagai administaror yang kedua (tidak

terdapat bendahara)

g. Bendahara bertugas mengatur keluar masuknya dana dari TPA Al-

Hasanah

h. Humas bertugas mengatur jika terdapat kegiatan di luar jam belajar

serta kegiatan yang berhubungan dengan kemasyarakatan

i. Staf pengajar

1) Memberikan pengajaran dengan baik sesuai dengan tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai.

Page 72: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Data dalam penelitian ini merupakan data yang diperoleh dari

observasi dan wawancara terhadap siswa dan guru di TPA Al-Hasanah Desa

Srimulya Kecamatan Sinar Peninjauan Kabupaten Ogan Komering Ulu yang

dilaksanakan pada tanggal 31 Agustus sampai 13 September 2016 di kelas II

sesuai pada alat pengumpul data yang sudah peneliti susun sebelumnya.

Sebagaimana terdapat pada bab I yang menjelaskan bahwa, untuk

mengolah dan menganalisis data yang terkumpul (observasi, wawancara,

dokumentasi) maka peneliti akan menganalisis data secara deskriptif kualitatif

yaitu berupa penggambaran yang dapat menjelaskan setiap data sehingga

dapat dijadikan kesimpulan penelitian yang berdasarkan pada masing-masing

permasalahan yang ada.

Pada tanggal 31 agustus sampai 13 september 2016 peneliti melakukan

wawancara secara tertutup terhadap 2 key instrumenatau instrumen kunci

yaitu 1 guru dan 1 Kepala/Pimpinan TPA. Pada tanggal 31 September 2016

peneliti melakukan pertemuan dengan Kepala/Pimpinan TPA Al-Hasanah

guna menyampaikan maksud dan tujuan penulis melakukan penelitian,

kemudian penulis mendapatkan izin untuk melakukan penelitian selama 7

hari. dalam penelitian ini penulis dibantu oleh staf pengajar di TPA Al-

Hasanah.

Page 73: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

Pada tanggal 1 September 2016 penulis menemui guru TPA Al-

Hasanah yang bersedia membantu melengkapi data penelitian dan melakukan

fase wawancara. Berdasarkan hasil wawancara terhadap guru maka didapat

subjek penelitian berjumlah 7 dari 13 siswa.

Sedangkan untuk observasi dilakukan penulis pada saat proses

pembelajaran sedang berlangsung. Observasi dilakukan terhadap aktivitas

guru dan siswa kelas II dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana peran

guru dalam mengatasi kesulitan belajar siswa. Observasi penulis lakukan

dengan melihat secara langsung dan bertahap dengan tujuan agar dapat

melengkapi data yang dibutuhkan dan mengetahui masalah yang dihadapi

siswa.

A. Peran Guru dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Al-Qur’an Pada Siswa

di TPA Al-Hasanah desa Srimulya Kecamatan Sinar Peninjaun

Kabupaten Ogan Komering Ulu

Peran guru merupakan tugas yang diemban oleh seorang guru, di TPA

Al-Hasanah guru menyampaikan pembelajaran dengan baik, guru

memberikan startegi bermain sambil belajar dengan tujuan dapat memotivasi

belajar siswanya.41

Berdasarkan hal tersebut penulis ingin mengetahui peran/

tindakan yang guru lakukan terhadap siswa yang mengalami kesulitan

belajar.Dengan demikian penulis mengajukanwawancara kepada

41

Observasi, Peran Guru dalam Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa, 5 September 2016

Page 74: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

kepala/pimpinan TPA Al-Hasanah dengan pertanyaan yaitu, “Bagaimana

peran guru di TPA Al-Hasanah desa srimulya?” berdasarkan pertanyaan

tersebut berikut jawaban narasumber.

Narasumber KTA menyatakan bahwa,

Kalau menurut saya peran guru di TPA ini ya sebagai

pengajar yang baik, sebagai penasehat, karena tujuannya ke

pendidikan agama jadi belajar aja saya rasa tidak cukup.42

Selanjutnya penulis menanyakan kepada guru yang mengajar di TPA

Al-Hasanah mengenai peran/tindakan dalam mengatasi kesulitan belajar Al-

Qur‟an pada siswa. Pertanyaan yang diajukan yaitu: “bagaimana tindakan

anda sebagai guru dalam mengatasi masalah yang dihadapi siswa?”

berdasarkan pertanyaan tersebut maka didapat jawaban sebagai berikut:

Narasumber YF menyatakan bahwa,

Menurut saya dengan lebih memperhatikan siswanya, dan

memahami apa yang dibutuhkan siswa dengan menjelaskan materi

secara detail. Dalam pembelajaran menggunakan tanya jawab,

kemudian melakukan tes menulis teks arab, dan mengupayakan

adanya buku penunjang belajar sebisa mungkin, selain itu dengan

menambahkan jam belajar, supaya tercapai tujuan belajarnya.43

Penulis juga mengajukan pertanyaan mengenai “Apakah anda sebagai

guru pernah mengadakan bimbingan di luar jam belajar di kelas?”

berdasarkan pertanyaan tersebut maka didapatkan jawaban sebagai berikut:

42

Kepala/Pimpinan TPA Al-Hasanah, OKU, Wawancara, 31 Agustus 2016 43

Guru TPA Al-Hasanah, OKU, Wawancara, 8 September 2016

Page 75: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

Narasumber YF menyatakan bahwa,

Iya itu tadi, penambahan jam belajar di luar hari belajar

reguler dan biasanya saya lakukan di hari minggu saja, dan siswa

yang datang saya tentukan sendiri, artinya tidak semua siswa datang

melainkan siswa yang masih mengalami kesulitan.44

Selanjutnya pertanyaan yang diajukan kepada siswa yaitu, Bagaimana

tindakan guru ketika adik-adik mengalami kesulitan belajar Al-Qur‟an?

Berdasarkan pertayaan tersebut didapat pernyataan dari narasumber sebagai

berikut:

Narasumber A1 menyatakan, “di tuntun sedikit-demi sedikit kemudian

dijelaskan kembali materinya”45

Narasumber A2 menyatakan, “memberi teguran dan menjelaskan

kemudian memberikan contoh-contoh dan dilakukan dengan mengulang-

ulang sampai paham”.46

Narasumber A3 menyatakan, “menjelaskan ulang dan diberikan

contoh-contoh”.47

Narasumber A4 menyatakan, “mengiingatkan kembali pelajaran yang

sudah lalu, kemudian di beri contoh”.48

Narasumber A5 menyatakan, “biasanya guru menjelaskan ulang apa

yang tidak kami ketahui”.49

44

Ibid, 8 September 2016 45

Anak 1, Siswa TPA Al-Hasanah, OKU, Wawancara, 7 September2016 46

Anak 2, Siswa Kelas IITPA Al-Hasanah, OKU, Wawancara, 10 September 2016 47

Anak 3,Siswa Kelas II TPA Al-Hasanah, OKU, Wawancara, 10 September 2016 48

Anak 4,Siswa Kelas II TPA Al-Hasanah, OKU, Wawancara, 7 September 2016 49

Anak 5,Siswa Kelas II TPA Al-Hasanah, OKU, Wawancara, 10 September 2016

Page 76: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

Narasumber A6 menyatakan, “memberikan contoh, kalau susahnya

menulis ya di ingatkan kembali bagaimana cara penulisannya”.50

Narasumber A7 menyatakan, “Kalau ngajinya tidak lancar disuruh

mengeja bacaan satu satu”.51

Berdasarkan hasil/jawaban narasumber tersebut maka tindakan yang

dilakukan guru yaitu:

a. Peran guru sebagai pembimbing yaitu,

Berdasarkan faktor penyebab kesulitan yang dialami siswa

yang bersifat kognnitif guru memberikan bimbingan secara individual

diluar jam belajar reguler dengan menjelaskan kembali apa yang

dianggap sulit oleh siswa melalui bantuan media gambar yang isinya

huruf-huruf hijaiyah hal ini dilakukan dengan cara pengulangan dalam

pengucapan huruf hingga menyerupai bacaan yang di inginkan guru

tersebut. Tujuan bimbingan ini guna menambah waktu belajar siswa

yang dirasa kurang, Namun demikian bimbingan tidak dilakukan

setiap hari melainkan hari-hari tertentu saat guru mempunyai

kesempatan waktu luang.

Sesuai dengan pendapat Cece Wijaya yang menyatakan peran

guru sangat beragam salah satunya yaitu, guru sebagai pembimbing,

seorang guru bukan satu-satunya sumber informasi dan bukan satu-

50

Anak 6,SiswaKelas II TPA Al-Hasanah, OKU, Wawancara, 10 September 2016 51

Anak 7,Siswa Kelas II TPA Al-Hasanah, OKU, Wawancara, 7 September 2016

Page 77: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

satunya sumber pengetahuan bagi peserta didik, guru hanya bertugas

sebagai pembangkit motivasi belajar.

Menurut M. Arifin Tanggung jawab guru terhadap peserta

didiknya tidak serta merta sebagai pengajar yang bertugas menyalur

dan memindahkan ilmu pengetahuan (transfer of knowladge) kepada

peserta didiknya melainkan sebagai pemimpin, pendidik, sekaligus

pembimbing bagi peserta didiknya.

Peran guru sebagai pendidik tidak lepas dari tanggung

jawabnya sebagai pembimbing terhadap siswa yang mengalami

masalah atau kesulitan dalam belajar.

Selain itu guru secara langsung bertindak di dalam kelas

memberikan penjelasan yang belum siswa pahami dengan contoh-

contoh konkret yang mudah dimengerti oleh siswa dalam proses

pembelajaran (contoh: huruf ba‟ berbentuk mangkok yang ada 1 bakso

di bawah nya, dsb).

b. Peran guru sebagai motivator yaitu,

Berdasarkan kesulitan yang faktor penyebabnya berupa

rendahnya dukungan dari lingkungan sekolah dan lingkungan

keluarga, Tindakan guru dalam mengatasi siswa yang bermasalah

berdasarkan hal tersebut yaitu dengan memberikan dorongan dan

motivasi terhadap siswa baik berupa nasehat, maupun hukuman seperti

yang pernah dinyatakan narasumber YF dalam wawancara yaitu,

Page 78: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

dengan meminta siswa menuliskan huruf hijaiyah sebanyak 7 kali hal

ini dilakukan guru dengan alasan jika siswa sering menuliskan huruf-

huruf tersebut maka ia akan terbiasa menulisnya nanti. Hal tersebut

berhubungan dengan peran guru menurut Slameto yang menyatakan

peran guru sebagai motivator yaitu guru dituntut memberikan motivasi

belajar kepada siswa sehingga minat belajar siswa tetap tinggi.

Berdasarkan hal tersebut ada 4 hal yang dapat guru kerjakan dalam

memberikan motivasi yaitu:

1) Membangkitkan dorongan kepada siswa untuk belajar

2) Menjelaskan secara konkret kepada siswa apa yang dapat

dilakukan pada akhir pembelajaran

3) Memberikan ganjaran terhadap pestasi yang dicapai sehingga

dapat merangsang untuk mencapai prestasi yang lebih baik

dikemudian hari

4) Membentuk kebiasaan belajar yang baik

B. Kesulitan Belajar Al-Qur’an Pada Siswa di TPA Al-Hasanah desa

Srimulya Kecamatan Sinar Peninjauan Kabupaten Ogan Komering Ulu

Kesulitan belajar merupakan masalah yang timbul pada siswa di dalam

memahami pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Kesulitan belajar siswa

di TPA Al-Hasanah secara umum memang mengalami kendala atau masalah

pada bagian perbedaan pengucapan huruf hijaiyah (makharijul huruf), tempat

Page 79: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

berhentinya bacaan Al-Qur‟an (waqaf), dan menyambungkan huruf atau

menuliskan huruf hijaiyah.52

Selain hal itu terbatasnya waktu belajar sehingga

tidak semua siswa dapat memahami materi dengan cepat.53

Berdasarkan pedoman wawancara tentang kesulitan belajar Al-Qur‟an

di TPA Al-Hasanah maka peneliti melakukan sesi pertanyaan kepada

kepala/pimpinan TPA Al-Hasanah dengan pertanyaan yaitu, “Menurut bapak

jika ada siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar Al-Qur‟an apa yang

akan bapak lakukan sebagai kepala/pimpinan TPA Al-Hasanah?” maka di

dapat pernyataan dari narasumber sebagai berikut:

Narasumber KTA menjawab:

“Kalau menurut saya harus lebih dahulu mengenal siswanya

dan penyebab apa yang mendasari siswa mengalami kesulitan, kalau

kesulitannya karena tidak mau memperhatikan gurunya ya berarti

guru harus berupaya bagaimana siswanya mau memperhatikan tapi

kalau masalah lain seperti dari keluarganya yang tidak menekankan

kbiasaan belajar ya mungkin itu diluar batasan kami mbak”.54

Peneliti juga melakukan sesi pertanyaan terhadap guru TPA Al-

Hasanah dengan pertanyaan yaitu, “Apakah di TPA Al-Hasanah terdapat

siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar Al-Qur‟an, jika iya ada berapa

siswa?” didapatkan jawaban sebagai berikut:

52

Observasi, Kesulitan Belajar Al-Quran TPA Al-Hasanah, 8 September 2016 53

Observasi, Kesulitan Belajar Al-Quran Pada Siswa, 6 September 2016 54

Kepala/Pimpinan TPA Al-Hasanah, OKU, Wawancara, 31 Agustus 2016

Page 80: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

Narasumber YF menjawab: “Berdasarkan apa yang saya alami

selama mengajar Ada 7 dari 13 siswa yang masih terbilang sulit dalam

belajar Al-Qur‟an”.55

Selanjutnya peneliti menanyakan: “kesulitan apa saja yang dialami

siswa dalam belajar Al-Qur‟an?”

Narasumber YF menjawab:

Berdasarkan pengalaman saya selama mengajar di TPA ini,

bermacam-macam kesulitan yang dihadapi siswa, mulai dari tidak bisa

menyebutkan dzal kemudian tidak bisa menyebutkan huruf ro dengan

sewajarnya karena gangguan pada lidah dari lahir, menyebutkan „ain,

menuliskan huruf masih banyak salah, sampai yang selalu lupa dengan tanda

waqaf, sehingga membaca Al-Qur‟an itu diteruskan begitu saja.56

Selain wawancara terhadap guru di TPA Al-Hasanah penulis juga

melakukan wawancara terhadap siswa yang mengalami kesulitan belajar Al-

Qur‟an, pertanyaan yang diajukan yaitu, “Apakah adik-adik mengalami

kesulitan dalam belajar Al-Qur‟an? jika iya, kesulitan seperti apa?”

Berdasarkan pertanyaan tersebut maka penulis mendapatkan jawaban

narasumber sebagai berikut:

Narasumber A1 menyatakan bahwa,Iya pernah, selalu mengulang-

ulang bacaan Al-Qur‟annya karena tidak faham dengan waqaf yang

seharusnya berhenti dan waqaf yang seharusnya boleh tidak berhenti.57

55

Guru TPA Al-Hasanah, OKU, Wawancara, 8 September 2016 56

Kepala/Pimpinan TPA Al-Hasanah, OKU, Wawancara, 31 Agustus 2016 57

Anak 1, Siswa TPA Al-Hasanah, OKU, Wawancara, 7 September2016

Page 81: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

Narasumber A2 menyatakan bahwa, “iya pernah, mengingat ilmu

tajwid dan ketika pelajaran menulis saya selalu kesulitan membedakan huruf

wau dan mim”.58

Narasumber A3 menyatakan bahwa, “iya pernah, karena ketika

membaca al-quran saya selalu tidak bisa menyebutkan huruf ro seperti

teman-teman yang lainnya”.59

Narasumber A4 menyatakan bahwa, ”iya pernah, dalam menghafal

ayat Al-Qur‟an”.60

Narasumber A5 menyatakan bahwa, “iya pernah, membacanya masih

terbata-bata”.61

Narasumber A6 menyatakan bahwa, “Iya pernah, ketika ditanya

mengenai panjang suatu bacaan berapa harokat saya tidak tau”.62

Narasumber A7 menyatakan bahwa, “Iya pernah, kalau ditanya

hukum nun mati masih banyak tidak tau itu dibacanya bagaimana”.63

Belajar merupakan perubahan tingkah laku yang terjadi pada

seseorang baik sikap, kebiasaan, pengetahuan atau keterampilan berdasarkan

pengalaman dan pengetahuan yang dipahami dan dipelajari. Menurut

Whitherington dalam bukunya educational psycology, belajar merupakan

suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu

58

Anak 2, Siswa Kelas IITPA Al-Hasanah, OKU,Wawancara, 10 September 2016 59

Anak 3,Siswa Kelas II TPA Al-Hasanah, OKU, Wawancara, 10 September 2016 60

Anak 4,Siswa Kelas II TPA Al-Hasanah, OKU, Wawancara, 7 September 2016 61

Anak 5,Siswa Kelas II TPA Al-Hasanah, OKU, Wawancara, 10 September 2016 62

Anak 6,SiswaKelas II TPA Al-Hasanah, OKU, Wawancara, 10 September 2016 63

Anak 7,Siswa Kelas II TPA Al-Hasanah, OKU, Wawancara, 7 September 2016

Page 82: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

pola baru daripada reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan

kepandaian atau suatu pengertian.

Pada dasarnya setiap orang mempunyai kesulitan belajar yang

berbeda-beda, sebagian merasakan bahwa belajar merupakan hal yang mudah

namun sebaliknya ada yang mengatakan bahwa belajar adalah hal yang sulit.

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan di TPA Al-Hasanah

Desa Srimulya, sebanyak 7 dari 13 siswa dikategorikan dalam masalah atau

mengalami kesulitan belajar. Sebagian besar kesulitan yang dialami siswa

yaitu membaca Al-Qur‟an, menulis huruf Al-Qur‟an, dan aspek lainnyaberupa

malas dan tidak konsentrasi. Kesulitan belajar Al-Qur‟an pada siswa di TPA

Al-Hasanah sebagai berikut:

1. Membaca Al-Qur‟an

a. Pengucapan Huruf Al-Qur‟an (Makharijul Huruf)

Berdasarkan hasil wawancara terhadap guru dan siswa bahwa

siswa mengalami kesulitan membedakan pengucapan huruf-huruf Al-

Qur‟an. Makhaijul huruf terbagi menjadi beberapa hal yaitu;

1) Al-Halquyaitu kesulitan siswa yang terjadi pada tempat

keluarnya huruf bagaian pangkal tenggorokan berupa huruf kho

dengan alif (ع) ,sedangkan perbedaan pada huruf „ain (خ)

.kesulitan siswa terletak pada tenggorokan bagian tengah,(ا)

Page 83: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

2) Lisanyang berarti kesulitan siswa terletak pada bunyi yang

keluarnya dari lidah berupa perbedaan huruf yak () dengan zai

(ق ) qof ,(ز ):ro ,(ذ) dan penyebutan huruf dzal ,(ش)

b. Memahami ilmu tajwid

1) Mengabaikan waqaf (tanda berhenti dalam Al-Qur‟an),

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi penulis

kepada salah satu guru pada pembelajaran Al-Qur‟an sebagian

siswa membaca Al-Qur‟an tanpa memperhatikan waqaf (tanda

berhenti dalam Al-Qur‟an) yang meliputi صل ( lebih baik

diteruskan), قل (lebih baik berhenti), م (diharuskan berhenti), د

(boleh berhenti/ meneruskan bacaan), لا (dilarang berhenti,

kecuali pada akhir ayat disunahkan berhenti). Siswa seringkali

melakukan kesalahan dengan berhenti di tengah-tengah bacaan

dan tidak mengulangi bacaan sebagaimana mestinya,

melainkan melanjutkan bacaan begitu saja.

2. Menulis Huruf Al-Qur‟an

Dalam menulis huruf Al-Qur‟an siswa kurang paham dalam

menyambungkan huruf–huruf Al-Qur‟anterutama menyambungkan huruf

di tengah-tengah kata seperti huruf kha)ح), jim)د), kho)خ),danha(ا) di

tengah kalimat, serta membedakan penulisan huruf wau () dengan huruf

mim ( م)

Page 84: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

3. Aspek lain

Aspek lain kesulitan belajar siswa yaitu, kurang disiplin hal ini

dapat dilihat dari absensi siswa sering tidak masuk meskipun tanpa alasan,

dan tidak konsentrasi dalam belajar yaitu selalu ingin keluar main ketika

sedang belajar dan sering mengganggu teman-temannya demi

menciptakan suasana yang gaduh dalam proses belajar mengajar.

Dengan demikian kesulitan yang dialami siswa harus segera diatasi

guna tercapainya tujuan pembelajaran yang diinginkan. Berdasarkan hal

tersebut, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa kesulitan belajar Al-

Qur‟an pada siswa di TPA Al-Hasanah dapat dikategorikan pada kesulitan

dalam bidang studi yaitu, dalam membaca dan menulis serta aspek lain

berupa kurangnya motivasi belajar pada diri sendiri.

C. Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Belajar Al-Qur’an Pada Siswa Di

TPA Al-Hasanah Desa Srimulya Kecamatan Sinar Peninjauan

Kabupaten Ogan Komering Ulu

Faktor penyebab kesulitan belajar Al-Qur‟an di TPA Al-Hasanah

dapat terlihat ketika siswa cenderung bermain-main dalam proses

pembelajaran selain itu ketika di tanya oleh guru siswa menyatakan bahwa ia

tidak mengetahuinya.64

Hal lain juga tampak dari tindakan orang tua yang

64

Observasi, Faktor Penyebab Kesulitan Belajar Al-Quran, 6 September 2016

Page 85: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

selalu masuk kelas dan mengerjakan tugas yang seharusnya dikerjakan oleh

siswa.65

Berdasarkan pedoman wawancara penulis tentang faktor-faktor

penyebab kesulitan belajar Al-Qur‟an di TPA Al-Hasanah. “Menurut

bapak/ibu apa saja faktor penyebab siswa mengalami kesulitan dalam belajar

Al-Qur‟an, baik secara intern maupun ekstern?” berdasarkan pertanyaan

tersebut maka didapat jawaban sebagai berikut:

Narasumber YF menyatakan bahwa,

Kalau intern mungkin karena kebiasaan siswa yang malas, dan

kurang disiplin di tambah lagi tidak fokus waktu pembelajaran sedang

berlangsung, sehingga waktu belajar habis tapi siswa belum paham

dan adanya cacat fisik (kekurangan pada bagian pengucapan atau

lidah dari lahir) tapi kalau faktor ekstern nya menurut saya dapat

dilihat dari lingkungan sekolah atau TPA nya yang belum mempunyai

buku panduan belajar mengajar, kemudian alat bantu (media belajar)

selain itu faktor keluarga juga yang kurang mendukung belajar anak-

anaknya ketika di luar pengawasan kami sebagai guru, kalau

lingkungan masyarakat mungkin pengaruh dari pergaulan teman-

temannya.66

Pertanyaan selanjutnya diajukan kepada siswa/santri “ Mengapa adik-

adik merasa sulit dalam belajar Al-Qur‟an?” berdasarkan pertanyaaan tersebut

maka didapatkan jawaban sebagai berikut:

Narasumber A1 menyatakan bahwa, “Karena tidak ada yang

mengajari ngaji ketika di rumah”.67

65

Observasi, Faktor Penyebab Kesulitan Belajar, 5 September 2016 66

Guru TPA Al-Hasanah, OKU, Wawancara, 8 September 2016 67

Anak 1, Siswa kelas II TPA Al-Hasanah, OKU, Wawancara, 7 September 2016

Page 86: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

Narasumber A2 menyatakan bahwa, “Karena tidak ada buku belajar

di rumah, jadi belajarnya hanya di kelas dengan guru”.68

Narasumber A3 menyatakan bahwa, “Karena memang tidak bisa atau

cadel sehingga susah menyebutkan ro”.69

Narasumber A4 menyatakan bahwa, “Karena tidak punya buku

belajarnya, seperti buku tajwid”.70

Narasumber A5 menyatakan bahwa, “Karena huruf sebelum

disambung dengan yang disambung berbeda sehingga sulit mengingatnya”.71

Narasumber A6 menyatakan bahwa, “Karena belum paham dengan

pelajarannya, seperti panjang setiap bacaan berapa harokat”.72

Narasumber A7 menyatakan bahwa, “Karena belajar al-quran

menurut saya cukup sulit”.73

Dari hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa faktor

penyebab kesulitan belajar siswa meliputi kurangnya dukungan dan motivasi

dari keluarga, kuranganya sarana belajar, adanya cacat fisik berupa cadel,

serta lemahnya daya serap siswa terhadap materi belajar. Berdasarkan hasil

wawancara tersebut dapat diketahui gejala yang timbul akibat kesulitan

belajar siswa yaitu lambat dalam melakukan dan mengerjakan tugas-tugas

68

Anak 2, siswa kelas II TPA Al-Hasanah, OKU, Wawancara, 10 September 2016 69

Anak 3, siswa kelas II TPA Al-Hasanah, OKU, Wawancara,, 10 September 2016 70

Anak 4, siswa kelas II TPA Al-Hasanah, OKU, Wawancara, 7 September 2016 71

Anak 5, siswa kelas II TPA Al-Hasanah, OKU, Wawancara, 10 September 2016 72

Anak 6, siswa kelas II TPA Al-Hasanah, OKU, Wawancara, 10 September 2016 73

Anak 7, siswa kelas II TPA Al-Hasanah, OKU, Wawancara, 7 September 2016

Page 87: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

kegiatan belajar. Ia sedikit tertinggal dari teman-temannya dalam

menyelesaikan tugas tersebut.

Hal ini berkaitan dengan pendapat Muhibin Syah dalam buku

Psikologi Belajar, secara garis besar faktor penyebab kesulitan belajar siswa

terdiri atas dua kelompok yaitu,

4) Faktor intern siswa yaitu, hal-hal atau keadaan-keadaan yang muncul

dari dalam diri siswa, faktor tersebut meliputi gangguan atau

kekurangmampuan psiko-fisik siswa yakni

1) Yang bersifat kognitif (ranah cipta), antara lain seperti

rendahnya kapasitas intelektual/intelegensi siswa

2) Yang bersifat afektif (ranah rasa) antara lain seperti labilnya

emosi dan sikap

3) Yang bersifat psikomotor (ranah karsa), antara lain seperti

terganggunya alat-alat indera penglihat dan pendengar (mata

dan telinga)

5) Faktor ekstern siswa yakni, hal-hal atau keadaan yang datang dari luar

diri siswa. Faktor ektern siswa meliputi semua situasi dan kondisi

lingkungan sekitar yang tidak mendukung aktivitas belajar siswa.

Faktor lingkungan ini meliputi;

4) Lingkungan keluarga

5) Lingkungan perkampungan/masyarakat

6) Lingkungan sekolah

Berdasarkan pada pendapat Muhibin Syah kesulitan belajar siswa

masuk dalam faktor intern dan faktor ekstern yaitu sebagai berikut;

1) Faktor intern (faktor yang disebabkan oleh dirinya sendiri),

meliputi kemampuan intelektual yaitu tampak jelas dari

kesulitan yang dihadapi siswa dalam belajar yang

mengakibatkan rendahnya hasil belajar, selain itu tampak dari

sikap siswa yaitu tidak disiplin, kurang konsentrasi atau tidak

fokus ketika belajar dan, malas. Selain itu kesulitan belajar

Page 88: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

dapat dibuktikan dengan misbehavior atau maladaftif siswa

seperti kesukaan berteriak-teriak di dalam kelas, mengganggu

teman, berkelahi, sering tidak masuk dan sering bolos. Hal

tersebut juga merupakan gejala atau masalah yang timbul dari

sikap siswa yang mengalami kesulitan belajar.

2) Faktor ekstern (faktor dari luar) meliputi faktor lingkungan,

berupa lingkungan sekolah yaitu masih kurangnya sarana

belajar berupa media pembelajaran, dan buku pembelajaran dan

lingkungan keluarga yaitu, kurangnya dukungan dan motivasi

belajar.

Berdasarkan kesulitan yang dihadapi siswa salah satu faktor

penyebabnya ialah malas yaitu siswa sering melupakan tugas dari guru

dengan alasan tidak tau, ataupun lupa, serta kurang disiplin yaitu siswa

sering tidak masuk tanpa alasan yang jelas, dan kurang fokus dalam proses

pembelajaran yang disampaikan guru, kebanyakan dari siswa ingin segera

keluar kelas untuk bermain. Selain itu faktor penyebab kesulitan lainnya

karena sarana belajar yang kurang seperti buku panduan, dan media

pembelajaran, siswa juga sering bermain-main ketika materi sedang

dijelaskan oleh guru, dan ketika dirumah tidak semua oranng tua

mengarahkan anaknya untuk belajar. Hal ini dapat disimpulkan bahwa,

siswa tidak mendapat dukungan secara penuh baik dari lingkungan sekolah

maupun lingkungan keluarga.

Page 89: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil analisis pada bab IV dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Peran guru dalam mengatasi kesulitan belajar Al-Qur‟an pada siswa

adalah a) peran guru sebagai pembimbing yaitu guru memberikan

penjelasan ulang tentang hal-hal yang dianggap sulit oleh siswa di luar

jam belajar yang dilakukan pada waktu luang saja, dengan latihan

membaca huruf tersebut hingga menyerupai bacaan yang diinginkan oleh

guru. Hal ini bertujuan untuk mengatasi kesulitan belajar siswa yang

berdasarkan pada faktor kognitif dan faktor lingkungan sekolah berupa

sarana yang masih kurang (buku pedoman)

b) guru sebagai motivator yaitu guru memberikan nasehat dan dukungan kepada

siswa yang tidak mendapatkan dukungan secara penuh dari lingkungan

keluarganya. Serta dengan memberikan hukuman atau sanksi menuliskan

huruf hijaiyah sebanyak 7 kali.

2. Kesulitan belajar pada siswa yaitu kesulitan membaca Al-Qur‟an yang

meliputi kesulitan Pengucapan huruf Al-Qur‟an (Makharijul Huruf) huruf

„ain, (ع) dengan alif (ا), perbedaan huruf yak ( ) dengan zai ( ش), dan

penyebutan huruf kho (خ ), dzal ( ذ), ro:(ز), qof ( ق), Mengabaikan waqaf

(tanda berhenti dalam Al-Qur‟an), ketika membaca Al-Qur‟an dan

Page 90: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

berhenti di tengah-tengah bacaan tidak mengulangi bacaan sebagaimana

mestinya, melainkan melanjutkan bacaan begitu saja. Menulis huruf Al-

Qur‟anhuruf kha (ح), jim (د), kho ( خ), ha ه) ) di tengah kalimat, dan

membedakan penulisan huruf wau () dengan huruf mim (م). Serta aspek

lain berupa ketidak disiplinan, dan tidak konsentrasi dalam belajar.

3. Faktor penyebab siswa mengalami kesulitan belajar meliputi Faktor intern

dan ekstern. Faktor intern terbagi menjadi tiga ranah. Dari segi kognitif

yaitu siswa belum mampu membedakan pengucapan huruf hijaiyah

(makharijul huruf) dengan baik dan benar serta masih sulit untuk

menyambungkan hurf-huruf Al-Qur‟an. Siswa sulit mengalami kesulitan

mengucakan huruf hijaiyah dengan jelas. Sedangkan dari segi afektif

yaitu, malas, tidak disiplin, dan tidak fokus saat belajar. Faktor ekstern,

meliputi lingkungan sekolah berupa sarana yang belum mencukupi, dan

lingkungan keluarga yaitu kurangnya dukungan dan motivasi keluarga

untuk belajar.

B. Saran

Dari hasil penelitian yang dilakukan, dapat disarankan hal-hal sebagai berikut:

1. Setelah mengetahui faktor penyebab kesulitan belajar Al-Qur‟an pada

siswa, peneliti mengharapkan guru dapat berperan aktif dalam mengatasi

setiap permasalahan sesuai dengan kondisi belajar siswa.

Page 91: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

2. Kepada siswa supaya dapat mengikuti pelajaran dengan disiplin dan

fokus dalam belajar agar dapat mengatasi permasalahan dalam belajar.

3. Bagi peneliti selanjutnya yang memiliki minat untuk mengkaji lebih luas

serta mendalami masalah yang berkaitan dengan penelitian ini,

disarankan untuk menggunakan instrument yang berbeda agar dapat lebih

luas menggali aspek lainnya yang belum terungkap dalam penelitian ini,

sehingga diperoleh hasil penelitian baru sebagai pembanding.

Page 92: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu dan Supriyono. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta:

PT Rineka Cipta

Arifin, Muhammad. 2000. Kapita Selekta Pendidikan. Jakarta:

Bumi Aksara

Astuti, Mardiah. 2012. Pengantar Ulumul Quran. Palembang: Tunas Gemilang

Press

Dalyono, Muhammad. 2010. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Djamarah, Saiful Bahri dan Aswan zain. 2013. Strategi Belajar Mengajar.

Jakarta: Rineka Cipta

Djamarah, Saiful Bahri. 1999. Psikologi Belajar. Bandung:

Rineka Cipta

Drajat, Zakiah. 1996. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara

Hamalik, Oemar. 2004. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

Nurdin, Syarifudin dan Basyirudin Usman. 2002. Guru Profesional dan

Implementasi Kurikulum. Jakarta: PT Internusa

Purwanto, M Ngalim. 2007. Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosda Karya

Ramayulis. 2005. Metodologi Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Kalam Mulia

Rusmaini. 2011. Ilmu Pendidikan. Palembang: Grafika Telindo Press

Saebani, Ahmad Beni dan Afifudin. 2012. Metodologi penelitian kualitatif.

Bandung: Pustaka Setia

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta

Soenarto, Ahmad. 1988. Pelajaran Tajwid Praktis dan Lengkap. Jakarta:

Bintang Terang

Sugiyono. 2010. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta

Syah, Muhibin. 1995. Psikologi Pendidikan Suatu Pendidikan Baru. Bandung:

Remaja Rosda Karya

Syah, Muhibin. 2009. Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Page 93: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

Tafsir, Ahmad. 1992. Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam. Bandung: PT

Rosdakarya

Wahab, Rohmalina. 2006. Psikologi Belajar. Palembang: Raden Fatah Press

Wijaya, Cece dkk. 1992. Upaya Pembaharuan dalam Pendidikan dan

Pembaharuan dan Pengajaran. Bandung: Rosda Karya

Page 94: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

Lampiran 1

PEDOMAN OBSERVASI

A. Peran guru dalam mengatasi kesulitan dalam belajar Al-Qur‟an

1. Melaksanakan bimbingan

a. Menjelaskan bacaan Al-Quran dan penulisan huruf Al-Qur‟an

dengan baik dan benar

b. Menanyakan hal yang dianggap sulit oleh siswa

c. Memberi contoh bacaan Al-Quran dan penulisan huruf Al-Qur‟an

dengan baik dan benar

d. Memberikan nasehat kepada siswa

2. Mengadakan remedial teaching (memberi latihan ulang kepada siswa

yang mendapat nilai rendah)

B. Kesulitan belajar Al-Qur‟an pada siswa

1. Pengucapan huruf Al-Qur‟an

2. Perbedaan panjang pendek bacaan Al-Qur‟an

3. Tanda waqaf (berhenti) dalan Al-Qur‟an

4. Penulisan huruf sambung pada Al-Qur‟an

C. Faktor-faktor penyebab kesulitan belajar Al-Qur‟an

1. Terganggunya panca indera

2. Kurangnya sarana dari sekolah

3. Tidak disiplin dan tidak konsentrasi belajar

4. Kurang dukungan dan motivasi dari keluarga

Page 95: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

Lampiran 2

PEDOMAN WAWANCARA DENGAN KEPALA/PIMPINAN TPA

1. Bagaimana sejarah singkat berdirinya TPA Al-Hasanah desa Srimulya?

2. Bagaimana peran guru di TPA Al-Hasanah desa Srimulya?

3. Bagaimana proses belajar Al-Qur‟an di TPA Al-Hasanah desa Srimulya?

4. Menurut bapak jika ada siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar Al-

Qur‟an apa yang akan bapak lakukan sebagai kepala/pimpinan TPA Al-

Hasanah?

5. Apakah terdapat bimbingan terhadap siswa yang mengalami kesulitan dalam

belajar Al-Qur‟an?

Page 96: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

Lampiran 3

PEDOMAN WAWANCARA DENGAN GURU

1. Sudah berapa lama ibu mengajar di TPA Al-Hasanah ?

2. Selama mengajar apakah ada siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar

Al-Quran? jika iya berapa siswa?

3. Kesulitan apa saja yang dialami siswa dalam belajar Al-Quran?

4. Menurut bapak/ibu apa saja faktor penyebab siswa mengalami kesulitan

dalam belajar Al-Quran, baik secara intern maupun ekstern?

5. Bagaimana tindakan anda sebagai guru dalam mengatasi masalah yang

dihadapi siswa?

6. Apakah anda sebagai guru pernah mengadakan bimbingan di luar jam belajar

di kelas?

Page 97: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

Lampiran 4

PEDOMAN WAWANCARA DENGAN SISWA

1. Apakah adik-adik pernah mengalami kesulitan dalam belajar Al-Qur‟an?

kesulitan seperti apa?

2. Mengapa adik-adik merasa sulit dalam belajar Al-Qur‟an?

3. Apakah adik-adik mendapat bimbingan di luar kelas? Jika iya bimbingan

seperti apa?

4. Bagaimana tindakan guru ketika adik-adik mengalami kesulitan belajar Al-

Qur‟an?

5. Apakah adik-adik mengulang pembelajaran setelah pulang dari TPA? Jika iya

siapa yang membimbing?

Page 98: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

Lampiran 5

PEDOMAN DOKUMENTASI

A. Profil TPA Al-Hasanah Desa Srimulya Kecamatan Sinar Peninjauan

Kabupaten Ogan Komering Ulu

1. Luas tanah

2. Letak geografis

3. Sejarah berdirinya

B. Keadaan guru TPA Al-Hasanah Desa Srimulya Kecamatan Sinar

Peninjauan Kabupaten Ogan Komering Ulu

1. Jumlah guru

2. Nama-nama guru

3. Tingkat pendidikan

4. Struktur organisasi

C. Keadaan siswa/santri TPA Al-Hasanah Desa Srimulya Kecamatan Sinar

Peninjauan Kabupaten Ogan Komering Ulu

1. Jumlah siswa

2. Jumlah siswa dalam setiap kelas/tingkatan

D. Sarana dan prasarana pendidikan di TPA Al-Hasanah Desa Srimulya

Kecamatan Sinar Peninjauan Kabupaten Ogan Komering Ulu

Page 99: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

Lampiran 6

HASIL OBSERVASI

Hari/tanggal : Rabu, 31 Agustus 2016

Jam : 14:00 WIB

Lokasi : TPA Al-Hasanah

Deskripsi data

Peneliti melakukan wawancara dengan informan/ narasumber yaitu

kepala/pimpinan TPA Al-Hasanah yang dilaksanakan di kediaman beliau

dengan pertanyaan mengenai peran guru di TPA Al-Hasanah serta

pembelajaran Al-Qur‟an secara umum di TPA Al-Hasanah tersebut.

Selanjutnya peneliti mendatangi TPA Al-Hasanah guna menemui staf

pengajar atau guru yang ada di sana dan menyatakan maksud kedatangan

peneliti, hal ini dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang profil TPA

Al-Hasanah, keadaan guru, keadaan siswa, sarana dan prasarana pendidikan

di TPA Al-Hasanah.

Page 100: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

HASIL OBSERVASI

Hari/tanggal : Senin, 5 september 2016

Jam : 14:45 WIB

Lokasi : TPA Al-Hasanah

Deskripsi data

Ketika peneliti melakukan pengamatan ke dalam kelas, guru menyampaikan

pembelajaran dengan baik, dengan memberikan hafalan ayat pilihan

kemudian memulai pembelajaran dan menyampaikan materi belajar. Ketika

menyampaikan pembelajaran guru memberikan contoh-contoh yang mudah

dipahami namun ketika siswa masih juga belum mengerti meskipun sudah

dijelaskan berulang kali, guru akan memasukkan nama siswa tersebut ke

dalamdaftar nama siswa yang akan mengikuti bimbingan di luar jam belajar

reguler (di luar jam belajar di kelas).

Page 101: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

HASIL OBSERVASI

Hari/tanggal : Selasa, 6 september 2016

Jam : 08:00 WIB

Lokasi : TPA Al-Hasanah

Deskripsi data

Peneliti datang ke TPA Al-Hasanah ke kediaman salah satu staf pengajar,

dan meminta kesediaan guru tersebut untuk melakukan wawancara.

Informan/narasumber menyatakan bersedia di wawancara setelah usai

melakukan proses belajar mengajar. Hal ini menunjukkan tanggung jawab

guru yang bisa dikatakan baik. Sebelum melakukan wawancara peneliti

mengamati proses belajar mengajar yang guru lakukan di kelas. Banyak

siswa lebih fokus bermain dengan teman satu bangkunya atau bahkan

sekadar mencoret-coret buku yang dibawa, dan jika guru bertanya “ada

pertanyaan?”, hanya sebagian dari siswa yang menanggapinya. Dengan

demikian siswa kurang konsentrasi artinya faktor penyebab siswa

mengalami kesulitan salah satunya yaitu faktor intelegensi (kurang

konsentrasi).

Page 102: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

HASIL OBSERVASI

Hari/tanggal : Rabu, 7 September 2016

Jam : 14:30 WIB

Lokasi : TPA Al-Hasanah

Deskriptif data

Peneliti mendatangi TPA Al-Hasanah untuk yang kesekian kalinya, peneliti

meminta izin untuk mengamati kelas di mana tempat guru tersebut

melakukan proses pembelajaran, dalam pembelajaran tersebut peneliti

mengamati aktivitas guru yang hanya menggunakan buku yang ada, guru

tersebut mennyatakan bahwa tidak terdapat buku kusus untuk mengajar

dengan demikian siswa yang belajar harus benar-benar memperhatikan

penjelasan guru karena jika tidak memperhatikan maka siswa tidak akan

memahaminya. Hal ini diakibatkan oleh kurangnya buku pembelajaran yang

ada. Berdasarkan keterbatasan itu kebanyakan dari siswa enggan untuk

belajar dengan serius. Ketika jam terakhir penelitimendapatkan kesempatan

ikut serta mengamati siswa membaca Al-Qur‟an, ketika itu peneliti melihat

siswa membaca Al-Qur‟an tanpa memperhatikan waqaf .

Page 103: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

HASIL OBSERVASI

Hari/tanggal :Kamis, 8 September 2016

Jam : 08:00 WIB

Lokasi : TPA Al-Hasanah

Deskripsi data

Hari selanjutnya peneliti mendatangi TPA Al-Hasanah pada pagi hari guna

mengetahui aktivitas belajar siswa. Selain itu peneliti juga diberi

kesempatan mengamati siswa ketika membaca Al-Qur‟an secara dekat dan

diketahui banyak banyak siswa belum bisa membedakan bunyi huruf „ain,

ha, kho, dzal, ro, kha, qof, kaf, dan ketika menyambungkan huruf hampir

sebagian siswa mengalami kesulitan membedakan huruf wau dan mim

ketika disambung. Dengan demikian guru membantu siswa dengan

melakukan pengucapan huruf hijaiyah secara berulang-ulang hingga

menyerupai bacaan yang ingin dicapai guru. Dan untuk mengani siswa yang

masih kesulitan menulis teks arab atau huruf hijaiyah guru memberika

hukuman dengan memberikan tugas menulis huruf hijaiyah sebanyak 7 kali.

Page 104: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

Lampiran 7

HASILWAWANCARA DENGAN KEPALA/PIMPINAN TPA

Tempat dan waktu wawancara

Hari/tanggal : Rabu, 31 Agustus 2016

Tempat wawancara : Kediaman Kepala/Pimpinan TPA

Waktu wawancara : 14:00-14:30

Jabatan : Kepala/Pimpinan TPA

HASIL WAWANCARA

P : Assalamualaikum Wr.Wb

KTPA : “Wa‟alaikumsalam Wr.Wb”

P : Bagaimana kabarnya ustadz?

KTPA : “Bihoir alhamdulillah, mbak yang kemarin mau wawancara ya?”

P : Alhamdulillah, iya ustadz

KTPA : ”Apa yang bisa saya bantu mbak?”

P : Bagaimana sejarah singkat berdirinya TPA Al-Hasanah desa srimulya?

KTPA : “Kalau untuk sejarah secara totalnya sudah banyak lupa mbak, karena

tidak dibukukan, tapi kalau yang saya ingat awal mula berdirinya TPA

KODE: KTPA

Page 105: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

ini karena niat kami untuk membuat kesibukan anak-anak yang lebih

banyak menghabiskan waktu untuk main-main, dari pada begitu jadi

kami mempunyai inisiatif untuk mengadakan belajar secara berkelompok

di sore hari, dan alhamdulillah niat ini mendapat dukungan positif dari

banyak pihak, dan merintis pendirian TPA, peletakan batu pertama itu

pada tanggal 14 desember 2014, tapi kalau untuk disahkan menjadi TPA

oleh BKPRMI mulai tanggal 21 desember 2015.”

P : Bagaimana peran guru TPA Al-Hasanah desa srimulya?

KTPA : “Kalau menurut saya peran guru di TPA ini ya sebagai pengajar yang

baik, sebagai penasehat, karena tujuannya ke pendidikan agama jadi

belajar aja saya rasa tidak cukup”

P : Bagaimana proses belajar Al-Qur‟an di TPA Al-Hasanah desa

srimulya?

KTPA : “Untuk proses belajar di TPA ini dibagi atas dua waktu mbak, karena

anak-anak sekolah ada yang masuk pagi dan ada juga yang masuk sore

jadi kami bagi 2 waktu, biar yang sekolah sore bisa ikut ngaji di pagi

hari.”

P : Menurut bapak jika ada siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar Al-

Qur‟an apa yang akan bapak lakukan sebagai kepala/pimpinan TPA Al-

Hasanah?

KTPA : “Kalau menurut saya harus lebih dahulu mengenal siwanya dan

Page 106: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

penyebab apa yang mendasari siswa mengalami kesulitan, kalau

kesulitannya karena tidak mau memperhatikan gurunya ya berarti guru

harus berupaya bagaimana siswanya mau memperhatikan tapi kalau

masalah lain seperti dari keluarganya yang tidak menekankan kbiasaan

belajar ya mungkin itu di luar batasan kami mbak.”

P : Apakah terdapat bimbingan bagi siswa yang mengalami kesulitan belajar

Al-Qur‟an?

KTPA : “Kalau bimbingan saya rasa pasti ada mbak, yang namanya belajar

itukan tidak bisa serta merta langsung paham jadi harus ada yang

mengarahkan atau membimbing, namun kalau untuk masalah waktunya

saya kurang paham karena itu kebijakan dari guru-gurunya kapan

bisanya dan bagaimana caranya.”

P : Baik, terimaksih banyak ustadz atas waktu dan informasinya

Wassalamualaikum Wr.Wb.

KTPA : “Wa‟alaikumsalam Wr.Wb”

Page 107: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

Lampiran 8

HASIL WAWANCARA DENGAN GURU

KODE : YF

Tempat dan Waktu Wawancara

Hari/tanggal : Kamis/01 september 2016

Tempat wawancara : Kantor TPA Al-Hasanah

Waktu wawancara : 08:30-08:45

Jabatan : Guru/ Staf Pengajar TPA Al-Hasanah

P : Sudah berapa lama ibu mengajar di TPA Al-Hasanah?

YF : Iya masih terbilang baru mengajar di TPA ini karena TPA nya juga baru 1

tahun berdiri jadi saya juga baru 1 tahun mengajar di sini.

P : Selama mengajar apakah ada siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar

Al-Qur‟an? Jika iya, berapa siswa?

YF : Kalau menurut saya ada sekitar 7 dari 13 siswa

P : Kesulitan apa saja yang dialami siswa dalam belajar Al-Qur‟an?

YF : Berdasarkan pengalaman saya selama mengajar di TPA ini,

bermacam-macam kesulitan yang dihadapi siswa, mulai dari tidak bisa

menyebutkan dzal kemudian tidak bisa menyebutkan huruf ro dengan

Page 108: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

sewajarnya karena cadel, menyebutkan „ain, menuliskan huruf masih banyak

salah, sampai yang selalu lupa dengan tanda waqaf, sehingga membaca al-

quran itu diteruskan begitu saja.

P : Menurut bapak/ibu apa saja faktor penyebab siswa mengalami

kesulitan dalam belajar Al-Qur‟an, baik secara intern maupun ekstern?

YF : Kalau intern mungkin karena kebiasaan siswa yang malas, dan kurang

disiplin di tambah lagi tidak fokus waktu pembelajaran sedang berlangsung,

tapi kalau faktor ekstern nya menurut saya dapat dilihat dari lingkungan

sekolah atau TPA nya yang belum mempunyai buku panduan belajar

mengajar, dan belum paham nya kami sebagai guru dalam menggunakan

kurikulum seperti apa, selain itu faktor keluarga juga yang kurang

mendukung belajar anak-anaknya ketika di luar pengawasan kami sebagai

guru, kalau lingkungan masyarakat mungkin pengaruh dari pergaulan

teman-temannya.

P : Bagaimana tindakan anda sebagai guru dalam mengatasi masalah yang

dihadapi siswa?

YF : Menurut saya dengan lebih memperhatikan siswanya, dan memahami

apa yang dibutuhkan siswa dengan menjelaskan materi secara detail.

menggunakan tanya jawab, melakukan tes menulis teks arab, serta

membimbing hafalan siswa di depan kelas, kemudian mengupayakan adanya

buku penunjang belajar, selain itu dengan menambahkan jam belajar,

Page 109: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

supaya tercapai tujuan belajarnya.

P : Apakah anda sebagai guru pernaha mengadakan bimbingan di luar jam

belajar di kelas?

YF : Iya itu tadi, penambahan jam belajar di luar hari belajar reguler dan

biasanya saya lakukan di hari minggu saja, dan siswa yang datang saya

tentukan sendiri, artinya tidak semua siswa datang melainkan siswa yang

masih mengalami kesulitan.

Page 110: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

Lampiran 9

HASIL WAWANCARA DENGAN SISWA

KODE: A1

Tempat dan Waktu Wawancara

Hari/tanggal : Rabu / 7 September 2016

Tempat wawancara : Ruang Kelas TPA Al-Hasanah

Waktu wawancara : 09:00

Status : Siswa /Santri

P : Apakah adik-adik pernah mengalami kesulitan dalam belajar Al-Qur‟an?

kesulitan seperti apa?

A1 : Iya pernah, selalu mengulang-ulang bacaan Al-Qur‟annya karena tidak faham

dengan waqaf yang seharusnya berhenti dan waqaf yang seharusnya boleh

tidak berhenti

P : Mengapa adik-adik merasa sulit dalam belajar Al-Qur‟an?

A1 : Karena tidak ada yang mengajari ngaji ketika di rumah

P : Apakah adik-adik mendapat bimbingan di luar kelas? Jika iya bimbingan

seperti apa?

A1 : Iya, saya pernah mengikutinya sekali, biasanya dilakukan hari minggu.

Bimbingannya ya seperti belajar dikelas tapi lebih cepat pulangnya

Page 111: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

P : Bagaimana tindakan guru ketika adik-adik mengalami kesulitan

belajar Al-Qur‟an?

A1 : Di tuntun sedikit-demi sedikit kemudian dijelaskan kembali

materinya

P : Apakah adik-adik mengulang pembelajaran setelah pulang dari TPA?

Jika iya siapa yang membimbing?

A1 : Tidak,

Page 112: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

HASIL WAWANCARA

KODE: A2

Tempat dan Waktu Wawancara

Hari/tanggal : Minggu / 10 September 2016

Tempat wawancara : Ruang kelas TPA Al-Hasanah

Waktu wawancara : 14:30

Status : Siswa/Santri

P : Apakah adik-adik pernah mengalami kesulitan dalam belajar Al-Qur‟an?

kesulitan seperti apa?

A2 : Iya pernah, mengingat ilmu tajwid dan kalau pelajaran menulis arab saya

pasti selalu mengalami kesulitan membedakan penulisan huruf wau dan mim.

P : Mengapa adik-adik merasa sulit dalam belajar Al-Qur‟an?

A2 : Karena tidak ada buku belajar di rumah, jadi belajarnya hanya di kelas

dengan guru

P : Apakah adik-adik mendapat bimbingan di luar kelas? Jika iya bimbingan

seperti apa?

A2 : Iya ada, stiap 1 minggu sekali, seperti les kalau di sekolah, guru

menjelaskan seperti di kelas

P : Bagaimana tindakan guru ketika adik-adik mengalami kesulitan belajar Al-

Qur‟an?

Page 113: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

A2 : Memberi teguran dan menjelaskan kemudian memberikan contoh-

contoh yang dilakukan dengan mengulang-ulang sampai paham.

P : Apakah adik-adik mengulang pembelajaran setelah pulang dari TPA?

Jika iya siapa yang membimbing?

A2 : Tidak, karena ibu sibuk berjualan di warung, jadi saya diminta untuk

belajar sendiri. Kalau saya tidak tau ya tidak belajar.

Page 114: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

HASIL WAWANCARA

KODE: A3

Tempat dan Waktu Wawancara

Hari/tanggal : Minggu /10 September 2016

Tempat wawancara : Ruang Kelas TPA Al-Hasanah

Waktu wawancara : 14:45

Status : Siswa/Santri

P :Apakah adik-adik pernah mengalami kesulitan dalam belajar Al-

Qur‟an? kesulitan seperti apa?

A3 : Iya pernah, karena ketika membaca Al-Qur‟an saya selalu tidak bisa

menyebutkan huruf ro seperti teman-teman yang lainnya.

P : Mengapa adik-adik merasa sulit dalam belajar Al-Qur‟an?

A3 : Karena cadel sehingga susah menyebutkan ro

P : Apakah adik-adik mendapat bimbingan di luar kelas? Jika iya

bimbingan seperti apa?

A3 : Iya, saya pernah mengikutinya sekali, Bimbingannya ya seperti

belajar dikelas tapi siswa yang datang ditentukan oleh guru

P : Bagaimana tindakan guru ketika adik-adik mengalami kesulitan belajar

Al-Qur‟an?

Page 115: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

A3 : menjelaskan ulang dan diberikan contoh-contoh.

P : Apakah adik-adik mengulang pembelajaran setelah pulang dari TPA?

Jika iya siapa yang membimbing?

A3 :Iya kadang-kadang, kalau tugasnya tidak tau saya kerjakan di kelas

Page 116: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

HASIL WAWANCARA

KODE: A4

Tempat dan Waktu Wawancara

Hari/tanggal : Rabu / 7 september 2016

Tempat wawancara : Ruang Kelas TPA Al-Hasanah

Waktu wawancara : 08:45

Status : Siswa/Santri

P : Apakah adik-adik pernah mengalami kesulitan dalam belajar Al-Qur‟an?

kesulitan seperti apa?

A4 : Iya pernah, dalam menghafal ayat Al-Qur‟an

P : Mengapa adik-adik merasa sulit dalam belajar Al-Qur‟an?

A4 : Karena tidak ada buku belajar, seperti buku tajwid.

P : Apakah adik-adik mendapat bimbingan di luar kelas? Jika iya

bimbingan seperti apa?

A4 : Iya, ada tapi belum pernah ikut karena yang ikut ditentukan guru

P : Bagaimana tindakan guru ketika adik-adik mengalami kesulitan belajar

Al-Qur‟an?

A4 : mengingatkan kembali pelajaran yang sudah lalu, kemudian di beri

contoh

Page 117: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

P : Apakah adik-adik mengulang pembelajaran setelah pulang dari TPA? Jika

iya siapa yang membimbing?

A4 :Tidak, karena tidak ada yang membimbing belajar

Page 118: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

HASIL WAWANCARA

KODE: A5

Tempat dan Waktu Wawancara

Hari/tanggal : Minggu/ 10 September 2016

Tempat wawancara : Ruang kelas TPA Al-Hasanah

Waktu wawancara : 15:00

Status : Siswa/Santri

P : Apakah adik-adik pernah mengalami kesulitan dalam belajar Al-

Qur‟an? kesulitan seperti apa?

A5 : Iya pernah, membacanya masih terbata-bata

P : Mengapa adik-adik merasa sulit dalam belajar Al-Qur‟an?

A5 : Karena huruf sebelum disambung dengan yang disambung berbeda

sehingga sulit mengingat huruf nya

P : Apakah adik-adik mendapat bimbingan di luar kelas? Jika iya

bimbingan seperti apa?

A5 : Iya, saya pernah mengikutinya sekali, biasanya dilakukan hari

minggu. Bimbingannya ya seperti belajar dikelas tapi lebih cepat pulangnya

P : Bagaimana tindakan guru ketika adik-adik mengalami kesulitan

belajar Al-Qur‟an?

Page 119: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

A5 : Biasanya guru menjelaskan ulang apa yang tidak kami ketahui

P : Apakah adik-adik mengulang pembelajaran setelah pulang dari TPA?

Jika iya siapa yang membimbing?

A5 : Tidak, karena kalu belajar di rumah tidak ada yang membimbing

Page 120: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

HASIL WAWANCARA

KODE: A6

Tempat dan Waktu Wawancara

Hari/tanggal : Minggu/ 10 September 2016

Tempat wawancara : Ruang kelas TPA Al-Hasanah

Waktu wawancara : 15:00

Status : Siswa/Santri

P : Apakah adik-adik pernah mengalami kesulitan dalam belajar Al-

Qur‟an? kesulitan seperti apa?

A6 : Iya pernah, ketika ditanya mengenai panjang suatu bacaan berapa

harokat saya tidak tau

P : Mengapa adik-adik merasa sulit dalam belajar Al-Qur‟an?

A6 : Karena belum paham panjang pendek bacaan berapa harokat,

P : Apakah adik-adik mendapat bimbingan di luar kelas? Jika iya

bimbingan seperti apa?

A6 : Iya, saya pernah mengikutinya sekali, biasanya dilakukan hari

minggu. Bimbingannya ya seperti belajar dikelas tapi lebih cepat pulangnya

P : Bagaimana tindakan guru ketika adik-adik mengalami kesulitan belajar Al-

Qur‟an?

Page 121: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

A6 : memberikan contoh, kalau susahnya menulis ya di ingatkan kembali

bagaimana cara penulisannya

P : Apakah adik-adik mengulang pembelajaran setelah pulang dari TPA?

Jika iya siapa yang membimbing?

A6 : Iya, tapi kadang-kadang, yang membimbing ibu

Page 122: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

HASIL WAWANCARA

KODE: A7

Tempat dan Waktu Wawancara

Hari/tanggal : Rabu / 7 September 2016

Tempat wawancara : Ruang kelas TPA Al-Hasanah

Waktu wawancara : 09:00

Status : Siswa/Santri

P : Apakah adik-adik pernah mengalami kesulitan dalam belajar Al-

Qur‟an? kesulitan seperti apa?

A7 : Iya pernah, kalau ditanya hukum nun mati masih banyak tidak tau itu

dibacanya bagimana.

P : Mengapa adik-adik merasa sulit dalam belajar Al-Qur‟an?

A7 : Karena hukum nun mati banyak yang harus di hafal,

P : Apakah adik-adik mendapat bimbingan di luar kelas? Jika iya

bimbingan seperti apa?

A7 : Iya, saya pernah mengikutinya sekali, biasanya dilakukan hari minggu.

Bimbingannya ya seperti belajar dikelas tapi lebih cepat pulangnya

P : Bagaimana tindakan guru ketika adik-adik mengalami kesulitan belajar Al-

Qur‟an?

Page 123: PERAN GURU DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR AL …

A7 : Kalau ngajinya tidak lancar disuruh mengeja bacaan satu satu

P : Apakah adik-adik mengulang pembelajaran setelah pulang dari TPA?

Jika iya siapa yang membimbing?

A7 : Tidak, karena tidak ada yang mengajari