peran dan fungsi komite medik di rumah sakitdocshare01.docshare.tips/files/6031/60314756.pdf ·...

16
1 Peran dan Fungsi Komite Medik di Rumah Sakit Dr. Dody Firmanda, Sp.A, MA Ketua Komite Medis RSUP Fatmawati Jakarta. Pendahuluan Dengan terbitnya Peraturan Menteri Kesehatan RI yang baru tentang penyelenggaran Komite Medik di rumah sakit 1 , maka Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 772/Menkes/SK/VI/2002 tentang Pedoman Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital By Laws) sepanjang mengenai pengaturan staf medis, Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 496/Menkes/SK/IV/2005 tentang Pedoman Audit Medis dan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 631/Menkes/SK/VII/2005 tentang Pedoman Penyusunan Peraturan Internal Staf Medis dicabut dan dinyatakan tidak berlaku 2 (Gambar 1). Tujuan dari Peraturan Menteri Kesehatan ini untuk mengatur tata kelola klinis (clinical governance) yang baik agar mutu pelayanan medis dan keselamatan pasien dirumah sakit lebih terjamin dan terlindungi serta mengatur penyelenggaraan komite medik di setiap rumah sakit dalam rangka peningkatan profesionalisme staf medis. 3 Rumah sakit diharapkan memiliki organisasi yang efektif, efisien, dan akuntabel yang terdiri dari (paling sedikit) atas unsur pimpinan (kepala atau direktur, unsur pelayanan medis, unsur keperawatan, unsur penunjang medis, komite medis, satuan pemeriksaan internal, serta administrasi umum dan keuangan. 4 Organisasi rumah sakit bertujuan untuk mencapai visi dan misi Rumah Sakit dengan menjalankan tata kelola perusahaan (Corporate Governance) dan tata kelola klinis yang baik (Clinical Governance). 5 Disampaikan pada Acara Workshop Peran Komite medik di RS Bethesda Yogyakarta 31 Juli 2011. 1 Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 755/Menkes/Per/IV/2011 tentang Penyelenggaraan Komite Medik di Rumah Sakit. 2 Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 755/Menkes/Per/IV/2011 Pasal 20 huruf (a), (b) dan (c) 3 Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 755/Menkes/Per/IV/2011 Pasal 2 4 Undang Undang RI Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit Pasal 33 Ayat 1 dan 2 5 Undang Undang RI Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit Pasal 36

Upload: dinhkiet

Post on 31-Jan-2018

263 views

Category:

Documents


22 download

TRANSCRIPT

Page 1: Peran dan Fungsi Komite Medik di Rumah Sakitdocshare01.docshare.tips/files/6031/60314756.pdf · Kesehatan Nomor 772/Menkes/SK/VI/2002 tentang Pedoman Peraturan Internal Rumah Sakit

1

Peran dan Fungsi Komite Medik di Rumah Sakit

Dr. Dody Firmanda, Sp.A, MA

Ketua Komite Medis

RSUP Fatmawati Jakarta.

Pendahuluan

Dengan terbitnya Peraturan Menteri Kesehatan RI yang baru tentang

penyelenggaran Komite Medik di rumah sakit1, maka Keputusan Menteri

Kesehatan Nomor 772/Menkes/SK/VI/2002 tentang Pedoman Peraturan

Internal Rumah Sakit (Hospital By Laws) sepanjang mengenai pengaturan staf

medis, Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 496/Menkes/SK/IV/2005

tentang Pedoman Audit Medis dan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor

631/Menkes/SK/VII/2005 tentang Pedoman Penyusunan Peraturan Internal

Staf Medis dicabut dan dinyatakan tidak berlaku2 (Gambar 1). Tujuan dari

Peraturan Menteri Kesehatan ini untuk mengatur tata kelola klinis (clinical

governance) yang baik agar mutu pelayanan medis dan keselamatan pasien

dirumah sakit lebih terjamin dan terlindungi serta mengatur penyelenggaraan

komite medik di setiap rumah sakit dalam rangka peningkatan profesionalisme

staf medis.3

Rumah sakit diharapkan memiliki organisasi yang efektif, efisien, dan

akuntabel yang terdiri dari (paling sedikit) atas unsur pimpinan (kepala atau

direktur, unsur pelayanan medis, unsur keperawatan, unsur penunjang medis,

komite medis, satuan pemeriksaan internal, serta administrasi umum dan

keuangan.4 Organisasi rumah sakit bertujuan untuk mencapai visi dan misi

Rumah Sakit dengan menjalankan tata kelola perusahaan (Corporate

Governance) dan tata kelola klinis yang baik (Clinical Governance).5

Disampaikan pada Acara Workshop Peran Komite medik di RS Bethesda Yogyakarta 31 Juli 2011.1 Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 755/Menkes/Per/IV/2011 tentang Penyelenggaraan Komite

Medik di Rumah Sakit.2 Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 755/Menkes/Per/IV/2011 Pasal 20 huruf (a), (b) dan (c)3

Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 755/Menkes/Per/IV/2011 Pasal 24 Undang Undang RI Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit Pasal 33 Ayat 1 dan 25 Undang Undang RI Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit Pasal 36

Page 2: Peran dan Fungsi Komite Medik di Rumah Sakitdocshare01.docshare.tips/files/6031/60314756.pdf · Kesehatan Nomor 772/Menkes/SK/VI/2002 tentang Pedoman Peraturan Internal Rumah Sakit

2

Gambar 1 Skema sederhana perubahan Komite Medik1

Inti tujuan dari Undang Undang RI Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah

Sakit dan Undang Undang RI Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik

Kedokteran – inti keduanya hampir mirip6,7, hanya ada penambahan mengenai

aksesibilitas8 untuk mendapatkan pelayanan pada Undang Undang RI Nomor

44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit. Disamping itu Kementerian Kesehatan

RI telah menerbitkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor

1348/PER/MENKES/IX/2010 tentang Standar Pelayanan Kedokteran dimana

setiap setiap rumah sakit harus membuat Standar Prosedur Operasional

dalam bentuk Panduan Praktik Klinis.9

Sedangkan tata kelola klinis yang baik (Good Clinical Governance) adalah

penerapan fungsi manajemen klinis yang meliputi kepemimpinan klinik, audit

6 Undang Undang RI Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit Pasal 37 Undang Undang RI Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran Pasal 38 Undang Undang RI Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit Pasal 3 Ayat 19 Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1348/MENKES/PER/IX/2010

Page 3: Peran dan Fungsi Komite Medik di Rumah Sakitdocshare01.docshare.tips/files/6031/60314756.pdf · Kesehatan Nomor 772/Menkes/SK/VI/2002 tentang Pedoman Peraturan Internal Rumah Sakit

3

klinis, data klinis, risiko klinis berbasis bukti, peningkatan kinerja,

pengelolaan keluhan, mekanisme monitor hasil pelayanan, pengembangan

profesional, dan akreditasi rumah sakit10. Oleh karena itu keberadaan profesi

medis di rumah sakit sangat penting dan strategis dalam menentukan arah

pengembangan dan kemajuan suatu rumah sakit. Maka pengorganisasian dan

pemberdayaan Komite Medik sangat penting untuk membangun dan

memajukan rumah sakit tersebut baik dari segi pelayanan, pendidikan (untuk

rumah sakit pendidikan dan atau jejaring) maupun penelitian.

Peran dan fungsi Komite Medik di rumah sakit adalah menegakkan etik dan

mutu profesi medik dengan tugasnya adalah meningkatkan profesionalisme

staf medis yang bekerja di rumah sakit dengan cara:1

a. melakukan kredensial bagi seluruh staf medis yang akan melakukan

pelayanan medis di rumah sakit;

b. memelihara mutu profesi staf medis;dan

c. menjaga disiplin, etika, dan perilaku profesi staf medis.

Yang dimaksud dengan etik profesi medik disini adalah mencakup Kode Etik

Kedokteran Indonesia (KODEKI)11, Kode Etik Penelitian Kedokteran

Indonesia (untuk saat ini dapat diadopsi dan digunakan Kode Etik Penelitian

yang dipakai oleh institusi pendidikan)12 dan untuk rumah sakit pendidikan

ditambah dengan Kode Etik Pendidikan Kedokteran Indonesia (untuk

sementara ini bagi profesi medik dapat mengacu kepada KODEKI).

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya komite medik berwenang:13

a. memberikan rekomendasi rincian kewenangan klinis (delineation of

clinical privilege);

b. memberikan rekomendasi surat penugasan klinis (clinical appointment);

c. memberikan rekomendasi penolakan kewenangan klinis (clinical privilege)

tertentu; dan

10 Undang Undang RI Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit Penjelasan Pasal 3311 Undang Undang RI Nomor 29 Tahun 2004 Pasal 8 huruf f dan penjelasannya.12 Komunikasi pribadi dengan Prof. DR. Dr. FA. Moeloek, Sp.OG (Ketua Konsil Kedokteran) Rabu 16 Mei

2007.13

Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 755/Menkes/Per/IV/2011 tentang Penyelenggaraan Komite

Medik di Rumah Sakit Pasal 12.

Page 4: Peran dan Fungsi Komite Medik di Rumah Sakitdocshare01.docshare.tips/files/6031/60314756.pdf · Kesehatan Nomor 772/Menkes/SK/VI/2002 tentang Pedoman Peraturan Internal Rumah Sakit

4

d. memberikan rekomendasi perubahan/modifikasi rincian kewenangan

klinis (delineation of clinical privilege);

e. memberikan rekomendasi tindak lanjut audit medis;

f. memberikan rekomendasi pendidikan kedokteran berkelanjutan;

g. memberikan rekomendasi pendampingan (proctoring); dan

h. memberikan rekomendasi pemberian tindakan disiplin;

Pada makalah ini akan dibahas mengenai Komite Medis itu sendiri dari konsep,

struktur/kontruksi dan modelnya dalam implementasi Clinical Governance .

Konsep Komite Medik

Konsep dan filosofi Komite Medis RS adalah perpaduan antara ketiga

komponen yang terdiri dari Etika Profesi, Mutu Profesi dan Evidence-based

Medicine (EBM) sebagaimana terlihat dalam Gambar 2.14

Gambar 2. Konsep dan Filosofi Komite Medis RS: Etika, Mutu dan Evidence-

based Medicine (EBM)23

Komite medik menjalankan fungsi untuk menegakkan profesionalisme dengan

mengendalikan staf medis yang melakukan pelayanan medis dirumah sakit.

Pengendalian tersebut dilakukan dengan mengatur secara rinci kewenangan

melakukan pelayanan medis (delineation of clinical privileges). Pengendalian ini

dilakukan secara bersama oleh kepala/direktur rumah sakit dan komite

medik. Komite Medik melakukan:

14 Firmanda D. Sistem Komite Medis RS Fatmawati, 20 Februari 2003.

Page 5: Peran dan Fungsi Komite Medik di Rumah Sakitdocshare01.docshare.tips/files/6031/60314756.pdf · Kesehatan Nomor 772/Menkes/SK/VI/2002 tentang Pedoman Peraturan Internal Rumah Sakit

5

a. kredensial,

b. meningkatkan mutu profesi, dan

c. menegakkan disiplin profesi serta

d. merekomendasikan tindak lanjutnya kepada kepala/direktur rumah

sakit

sedangkan kepala/direktur rumah sakit menindak lanjuti rekomendasi komite

medik dengan mengerahkan semua sumber daya agar profesionalisme para

staf medis dapat diterapkan dirumah sakit.

Konsep profesionalisme tersebut berdasarkan kontrak sosial antara profesi

medis dengan masyarakat. Profesi medis memproteksi masyarakat dengan

melakukan penapisan (kredensial) terhadap staf medis yang akan menjalankan

praktik dalam masyarakat - hanya staf medis yang baik (kredibel)

diperkenankan melakukan pelayanan, hal ini dilakukan melalui mekanisme

perizinan (licensing). Sedangkan staf medis yang belum memenuhi syarat,

dapat menjalani proses pembinaan (proctoring) agar memiliki kompetensi yang

diperlukan sehingga dapat diperkenankan melakukan pelayanan pada

masyarakat setelah melalui kredensial.

Dilain pihak, kelompok profesi staf medis memperoleh hak istimewa

(privilege) untuk melakukan praktik kedokteran secara eksklusif, dan tidak

boleh ada pihak lain yang melakukan hal tersebut. Dengan hak istimewa

tersebut para staf medis dapat memperoleh manfaat ekonomis dan prestise

profesi. Namun demikian, bila ada staf medis yang melakukan pelanggaran

standar profesi maka dapat dilakukan tindakan disiplin profesi. Tindakan

disiplin ini berbentuk penangguhan hak istimewa tersebut (suspension of

clinical privilege) agar masyarakat terhindar dari praktisi medis yang tidak

profesional.

Kontrak sosial antara profesi medis dengan masyarakat dituangkan dalam

bentuk undang-undang praktik kedokteran (medical practice act).

Pelaksanaan pengendalian profesi medis dilaksanakan oleh suatu lembaga yang

dibentuk oleh undang-undang praktik kedokteran (statutory body) yang

disebut konsil kedokteran (medical council atau medical board). Lembaga

Page 6: Peran dan Fungsi Komite Medik di Rumah Sakitdocshare01.docshare.tips/files/6031/60314756.pdf · Kesehatan Nomor 772/Menkes/SK/VI/2002 tentang Pedoman Peraturan Internal Rumah Sakit

6

tersebut selain memberikan izin untuk menjalankan profesi, juga berwenang

menangguhkan atau mencabut izin tersebut bila terjadi pelanggaran standar

profesi. Tindakan disiplin profesi tersebut dilakukan setelah melalui proses

sidang disiplin profesi (disciplinary tribunal).

Dalam tataran rumah sakit, kontrak sosial terjadi antara para staf medis

yang melakukan pelayanan medis dengan pasien. Kontrak tersebut dituangkan

dalam dokumen peraturan internal staf medis (medical staff bylaws).

Pengendalian profesi medis dilaksanakan melalui tata kelola klinis (clinical

governance) untuk melindungi pasien yang dilaksanakan oleh komite medik.

Dengan demikian komite medik di rumah sakit dapat dianalogikan dengan

konsil kedokteran pada tataran nasional. Komite medik melaksanakan fungsi

kredensial, penjagaan mutu profesi dan disiplin profesi melalui tiga

subkomite, yaitu:

1. Subkomite kredensial,

2. Subkomite mutu profesi, dan

3. Subkomite etika dan disiplin profesi.

Struktur, Fungsi dan Tugas Komite Medik

Rumah sakit sangat berkepentingan dengan komite medik karena sangat

menentukan perjalanan baik buruknya tata kelola klinik (clinical governance)

di rumah sakit tersebut. Menyelenggarakan komite medik merupakan hal yang

kompleks dan memerlukan berbagai sumber daya dan informasi yang terkait

dengan keprofesian. Setiap rumah sakit memiliki kapasitas sumber daya yang

berbeda, sehingga luaran (output) yang dihasilkan dalam melakukan upaya

pemberdayaan komite medik pun berbeda pula. Agar upaya pemberdayaan

komite medik ini lebih berdaya guna dan berhasil guna, organisasi

perumahsakitan berperan serta melakukan pemberdayaan komite medis agar

tata kelola klinis (clinical governance) yang baik terselenggara lebih merata

diseluruh wilayah Indonesia.

Dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 755/Menkes/Per/IV/2011 -

Komite Medik bukan merupakan kumpulan atau himpunan kelompok staf medis

fungsional/bagian/departemen sebuah rumah sakit – namun kelompok staf

medis fungsional/bagian/departemen tersebut bersama tim tim klinis

(seperti: tim rekam medis, tim farmasi dan terapi, tim DOTS dan HIV, tim

Page 7: Peran dan Fungsi Komite Medik di Rumah Sakitdocshare01.docshare.tips/files/6031/60314756.pdf · Kesehatan Nomor 772/Menkes/SK/VI/2002 tentang Pedoman Peraturan Internal Rumah Sakit

7

peristi, tim pengendalian infeksi nosokomial, tim tumbuh kembang, tim

kesehatan remaja, tim geriatrik, tim program pengendalian resistensi anti

mikroba, tim napza dan methadone dan sebagainya) diorganisasir oleh

kepala/direktur rumah sakit (Gambar 3). Dalam pelaksanaan pelayanan medis

sehari-hari dirumah sakit, kepala/direktur rumah sakit dapat

mengelompokkan staf medis berdasarkan disiplin/spesialisasi, peminatan,

atau dengan cara lain berdasarkan kebutuhan rumah sakit sesuai peraturan

internal rumah sakit (corporate bylaws). Komite Medik dibentuk oleh

kepala/direktur rumah sakit dan bertanggung jawab kepada kepala/direktur

rumah sakit. Organisasi Komite Medik sekurang-kurangnya terdiri dari ketua,

sekretaris, dan anggota yang dikelompokkan dalam subkomite subkomite.

Susunan Komite Medik terdiri diri dari :

a. Ketua,

b. Wakil Ketua (bila diperlukan),

c. Sekretaris

d. Anggota yang terbagi ke dalam subkomite:

i. Subkomite Kredensial yang bertugas menapis profesionalisme

staf medis,

ii. Subkomite Mutu Profesi yang bertugas mempertahankan

kompetensi dan profesionalisme staf medis,

iii. Subkomite Etika dan Disiplin Profesi yang bertugas menjaga

disiplin, etika, dan perilaku profesi staf medis.

Page 8: Peran dan Fungsi Komite Medik di Rumah Sakitdocshare01.docshare.tips/files/6031/60314756.pdf · Kesehatan Nomor 772/Menkes/SK/VI/2002 tentang Pedoman Peraturan Internal Rumah Sakit

8

Gambar 3. Skema sederhana keberadaan Komite Medik, Sukkomite,

SMF/Bagian/Departemen dan Tim Tim Klinis sesuai Peratutan Menteri

Kesehatan Nomor 755/Menkes/Per/IV/2011 yang baru.

Jumlah personalia komite medik yang efektif berkisar sekitar lima sampai

sembilan orang termasuk ketua dan sekretaris, sedangkan bila jumlah staf

medis terbatas - dapat disesuaikan dengan situasi, fungsi subkomite-

subkomite ini dilaksanakan oleh komite medik sepanjang tugas dan fungsi

komite medis tetap terlaksana dengan budaya profesionalisme yang akuntabel

harus tetap ditegakkan melalui penyelenggaraan tata kelola klinis yang baik

agar pasien senantiasa tetap terlindungi. Personalia tersebut dipilih yang

memiliki reputasi baik dalam profesinya meliputi kompetensi, sikap, dan

hubungan interpersonal yang baik.

Ketua komite medik ditetapkan oleh kepala/direktur rumah sakit. Sekretaris

dan anggota diusulkan oleh ketua komite medik dan ditetapkan oleh

kepala/direktur rumah sakit. Dalam hal wakil ketua komite medik diperlukan

maka wakil ketua diusulkan oleh ketua komite medik dan ditetapkan oleh

kepala/direktur rumah sakit. Ketua subkomite kredensial, subkomite mutu

profesi, dan subkomite etika dan disiplin profesi diusulkan oleh ketua komite

medik dan ditetapkan oleh kepala/direktur rumah sakit.

Page 9: Peran dan Fungsi Komite Medik di Rumah Sakitdocshare01.docshare.tips/files/6031/60314756.pdf · Kesehatan Nomor 772/Menkes/SK/VI/2002 tentang Pedoman Peraturan Internal Rumah Sakit

9

Wakil ketua, sekretaris, dan ketua-ketua subkomite direkomendasikan oleh

ketua komite medik dan ditetapkan oleh kepala/direktur rumah sakit dengan

memperhatikan masukan dari staf medis yang bekerja di rumah sakit. Selain

itu, kepala/direktur rumah sakit mengangkat beberapa staf medis di rumah

sakit tersebut untuk menjadi anggota pengurus komite medik dan anggota

subkomite-subkomite di bawah komite medik.

Sedangkan mengenai mekanisme pengambilan keputusan dibidang keprofesian

dalam setiap kegiatan komite medik dilaksanakan secara sehat dengan

memperhatikan asas–asas kolegialitas dan diterangkan secara rinci dalam

Peraturan Internal Staf Medis (medical staff bylaws).

Komite medik melaksanakan tugasnya melalui tiga hal utama yaitu:

1. rekomendasi pemberian izin untuk melakukan pelayanan medis (entering

to the profession), dilakukan melalui subkomite kredensial (Gambar 4)

2. memelihara kompetensi dan perilaku para staf medis yang telah

memperoleh izin (maintaining professionalism), dilakukan oleh subkomite

mutu profesi melalui audit medis dan pengembangan profesi

berkelanjutan (continuing professional development) (Gambar 5 sampai

8)

3. rekomendasi penangguhan kewenangan klinis tertentu hingga pencabutan

izin melakukan pelayanan medis (expelling from the profession),

dilakukan melalui subkomite etika dan disiplin profesi (Gambar 9)

Page 10: Peran dan Fungsi Komite Medik di Rumah Sakitdocshare01.docshare.tips/files/6031/60314756.pdf · Kesehatan Nomor 772/Menkes/SK/VI/2002 tentang Pedoman Peraturan Internal Rumah Sakit

10

Gambar 4. Skema proses kredensial sampai pemberian kewenangan klinis

seorang dokter (clinical privilege)

Page 11: Peran dan Fungsi Komite Medik di Rumah Sakitdocshare01.docshare.tips/files/6031/60314756.pdf · Kesehatan Nomor 772/Menkes/SK/VI/2002 tentang Pedoman Peraturan Internal Rumah Sakit

11

Gambar 5. Komite Medik dengan Subkomite Mutu Profesi menjaga

kompetensi dan perilaku para staf medis yang telah memperoleh izin

(maintaining professionalism) dalam sistem tatakelola klinis (clinical

governance)

Gambar 6. Komite Medik dengan Subkomite Mutu Profesi menjaga

kompetensi dan perilaku individu staf medis.

Page 12: Peran dan Fungsi Komite Medik di Rumah Sakitdocshare01.docshare.tips/files/6031/60314756.pdf · Kesehatan Nomor 772/Menkes/SK/VI/2002 tentang Pedoman Peraturan Internal Rumah Sakit

12

Gambar 7. Komite Medik dengan Subkomite Mutu Profesi menjaga

kompetensi dan perilaku individu staf medis dalam hal keselamatan pasien

(patient safety)

.

Page 13: Peran dan Fungsi Komite Medik di Rumah Sakitdocshare01.docshare.tips/files/6031/60314756.pdf · Kesehatan Nomor 772/Menkes/SK/VI/2002 tentang Pedoman Peraturan Internal Rumah Sakit

13

Gambar 8. Komite Medik dengan Subkomite Mutu Profesi dalam siklus

mekanisme audit medis dalam rangka menjaga kompetensi dan perilaku

individu staf medis dalam hal mutu profesi dan keselamatan pasien (patient

safety)

Page 14: Peran dan Fungsi Komite Medik di Rumah Sakitdocshare01.docshare.tips/files/6031/60314756.pdf · Kesehatan Nomor 772/Menkes/SK/VI/2002 tentang Pedoman Peraturan Internal Rumah Sakit

14

Gambar 9. Komite Medik dengan Subkomite Etik dan Disiplin Profesi dalam

rangka menjaga kompetensi dan perilaku individu staf medis dalam hal mutu

profesi dan keselamatan pasien (patient safety)

Persiapan Rumah Sakit dalam rangka penyesuaian berlakunya Peraturan

Menteri Kesehatan Nomor 755/Menkes/Per/IV/2011

Dalam jangka waktu paling lama 6 bulan sejak diundangkannya Peraturan

Menteri Kesehatan ini pada tanggal 5 Mei 2011, maka setiap rumah sakit

wajib menyesuaikan organisasi komite medik sesuai dengan ketentuan

tersebut.15 Maka secara tidak langsung rumah sakit harus meninjau ulang dan

melakukan revisi terhadap Peraturan Internal Rumah Sakit (hospital bylaws)

yang merupakan aturan dasar dalam mengatur tata cara penyelenggaraan

rumah sakit yang meliputi peraturan internal korporasi (corporate bylaws)

15Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 755/Menkes/Per/IV/2011 Pasal 19

Page 15: Peran dan Fungsi Komite Medik di Rumah Sakitdocshare01.docshare.tips/files/6031/60314756.pdf · Kesehatan Nomor 772/Menkes/SK/VI/2002 tentang Pedoman Peraturan Internal Rumah Sakit

15

dan peraturan internal staf medis (medical staff bylaws) serta menyusun

ulang tatakelelola klinis yang baik (clinical governance) melalui:

1. Kepala/Direktur rumah sakit membentuk Tim Penyusun untuk:

a. Peraturan internal rumah sakit (hospital bylaws) adalah aturan

dasar yang mengatur tata cara penyelenggaraan rumah sakit

meliputi peraturan internal korporasi dan peraturan internal

staf medis.

b. Peraturan internal korporasi (corporate bylaws) adalah aturan

yang mengatur agar tata kelola korporasi (corporate

governance) terselenggara dengan baik melalui pengaturan

hubungan antara pemilik, pengelola, dan komite medik di rumah

sakit.

c. Peraturan internal staf medis (medical staff bylaws) adalah

aturan yang mengatur tata kelola klinis (clinical governance)

untuk menjaga profesionalisme staf medis di rumah sakit.

2. Kepala/Direktur rumah sakit membuat dan menetapkan sistem tata

cara penyelenggaraan rumah sakit (hospital governance) meliputi

tatakelola korporasi (corporate goverance) dan tatakelola klinis

(clinical governance)

3. Kepala/Direktur rumah sakit membuat dan menetapkan kebijakan,

prosedur dan sumber daya yang diperlukan untuk menjalankan tugas

dan fungsi komite medik.16

4. Kepala/Direktur rumah sakit menyediakan dan mengalokasikan dana

dalam anggaran rutin rumah sakit untuk insentif personalia Komite

Medik17 dan biaya pelaksanaan kegiatan Komite Medik18.

5. Komite Medik membuat dan menyusun:

a. Buku Putih (White Book) yakni rinci kewenangan melakukan

pelayanan medis (delineation of clinical privileges) setiap profesi

dokter

b. Menyusun mekanisme pemberian rekomendasi rincian

kewenangan klinis (delineation of clinical privilege)

16Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 755/Menkes/Per/IV/2011 Pasal 13 Ayat 1

17Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 755/Menkes/Per/IV/2011 Pasal 16 Ayat 1

18Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 755/Menkes/Per/IV/2011 Pasal 16 Ayat 2

Page 16: Peran dan Fungsi Komite Medik di Rumah Sakitdocshare01.docshare.tips/files/6031/60314756.pdf · Kesehatan Nomor 772/Menkes/SK/VI/2002 tentang Pedoman Peraturan Internal Rumah Sakit

16

c. Menyusun pemberian rekomendasi penolakan kewenangan klinis

(clinical privilege) tertentu

d. Menyusun mekanisme pemberian rekomendasi

perubahan/modifikasi rincian kewenangan klinis (delineation of

clinical privilege)

e. Menyusun mekanisme pemberian rekomendasi tindak lanjut audit

medis

f. Menyusun mekanisme pemberian rekomendasi pendidikan

kedokteran berkelanjutan

g. Menyusun mekanisme pemberian rekomendasi pendampingan

(proctoring) dan

h. Menyusun mekanisme pemberian rekomendasi pemberian

tindakan disiplin.

Terima kasih, semoga bermanfaat

Jakarta 31 Juli 2011

Dr. Dody Firmanda, Sp.A, MA

Ketua Komite Medik

RSUP Fatmawati

Jakarta.

http://www.scribd.com/Komite%20Medik