peran dan efektivitas mediator hakim dalam menekan...

93
PERAN DAN EFEKTIVITAS MEDIATOR HAKIM DALAM MENEKAN ANGKA PERCERAIAN (Studi Kasus Di Pengadilan Agama Salatiga Tahun 2017-2018) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam Oleh : ACHMAD MUBAROK NIM : 21114003 JURUSAN HUKUM KELUARGA ISLAM FAKULTAS SYARI’AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2018

Upload: trinhminh

Post on 22-Aug-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERAN DAN EFEKTIVITAS MEDIATOR HAKIM DALAM MENEKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4728/1/PERAN DAN EFEKTIVITAS... · pelaksanaan mediasi di Pengadilan Agama Salatiga sudah

PERAN DAN EFEKTIVITAS MEDIATOR HAKIM DALAM

MENEKAN ANGKA PERCERAIAN

(Studi Kasus Di Pengadilan Agama Salatiga Tahun 2017-2018)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

Oleh :

ACHMAD MUBAROK

NIM : 21114003

JURUSAN HUKUM KELUARGA ISLAM

FAKULTAS SYARI’AH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2018

Page 2: PERAN DAN EFEKTIVITAS MEDIATOR HAKIM DALAM MENEKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4728/1/PERAN DAN EFEKTIVITAS... · pelaksanaan mediasi di Pengadilan Agama Salatiga sudah

ii

Page 3: PERAN DAN EFEKTIVITAS MEDIATOR HAKIM DALAM MENEKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4728/1/PERAN DAN EFEKTIVITAS... · pelaksanaan mediasi di Pengadilan Agama Salatiga sudah

iii

Page 4: PERAN DAN EFEKTIVITAS MEDIATOR HAKIM DALAM MENEKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4728/1/PERAN DAN EFEKTIVITAS... · pelaksanaan mediasi di Pengadilan Agama Salatiga sudah

iv

Page 5: PERAN DAN EFEKTIVITAS MEDIATOR HAKIM DALAM MENEKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4728/1/PERAN DAN EFEKTIVITAS... · pelaksanaan mediasi di Pengadilan Agama Salatiga sudah

v

Page 6: PERAN DAN EFEKTIVITAS MEDIATOR HAKIM DALAM MENEKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4728/1/PERAN DAN EFEKTIVITAS... · pelaksanaan mediasi di Pengadilan Agama Salatiga sudah

vi

MOTTO

“Permudahlah dan jangan mempersulit,

gembirakanlah dan janganlah menakut-nakuti”

”JUST DO IT”

PERSEMBAHAN

Puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas limpahan rahmat serta karunian-Nya,

shalawat salam semoga tetap tercurah kepada rasulullah SAW, skripsi ini penulis

persembahkan untuk:

1. Bapak dan Ibuku tercinta, karya ini terangkai dari keringat, kasih sayang dan

do’a kalian. Setiap keringat dan kasih sayangmu yang keluar karenaku menjelma

dalam setiap huruf, setiap do’a yang terpanjat menyatu menyampuli karya

hidupku.

2. Kakak dan Adikku yang aku sayangi dan ku banggakan, semangat semagat

kalian menjadi cambuk dan semangatku pula tuk belajar selalu. Semoga karya

ini mampu membuat kalian bangga dan mampu menggantikan peranku sebagai

kakak dan adik yang selama ini belum bisa menjadi saudara yang baik bagi

kalian karena masih terabai oleh ego dan inginku.

3. Saudara, sahabat, dan orang yang saya cintai yang tidak bisa saya sebutkan

disini, seluruh keluarga besar Ma’had Al-jami’ah IAIN Salatiga dan segenap

teman-teman KMW (Keluarga Mahasiswa Wonosobo) di Salatiga.

Page 7: PERAN DAN EFEKTIVITAS MEDIATOR HAKIM DALAM MENEKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4728/1/PERAN DAN EFEKTIVITAS... · pelaksanaan mediasi di Pengadilan Agama Salatiga sudah

vii

KATA PENGANTAR

Segala piji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan

hidayahnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat serta salam penulis

panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing umatnya kejalan

yang benar sekaligus menyempurnakan akhlak. Berkat limpahan rahmat, taufiq,

dan hidayahnya akhirnya penulis menyelesaikan skripsi yang berjudul: “PERAN

DAN EFEKTIFITAS MEDITOR HAKIM DALAM MENEKAN ANGKA

PERCERAIAN (Studi Kasus di Pengadilan Agama Salatiga Tahun 2017-2018)”

Skripsi ini penulis susun guna memenuhi syarat memperoleh gelar sarjana dalam

ilmu hukum syari’ah pada fakultas Syari’ah IAIN Salatiga. Dengan berkat bantuan

dari berbagai pihak, penulis menyampaikan banyak terimakasih yang sebesar-

besarnya kepada:

1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M. Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Ibu Dr. Siti Zumrotun, M.Ag., Selaku Dekan Fakultas Syariah.

3. Bapak Sukron Ma‟mun, M.Si., selaku Ketua Jurusan Hukum Keluarga Islam

dan pengasuh Ma’had Al-Jami’ah IAIN Salatiga.

4. Bapak Farkhani, M.H. selaku pembimbing yang telah meluangkan waktu,

tenaga, dan pikirannya guna membimbing hingga terselesaikannya skripsi ini.

5. Seluruh dosen IAIN Salatiga, yang telah memberikan ilmunya yang sangat

bermanfaat.

6. Ketua Pengadilan Agama Salatiga, Hakim, dan beserta seluruh stafnya yang

mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian dan telah memberikan waktu

dan ilmunya untuk memberikan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian

penulis.

7. Kepada Ibu, Bapak, Kakak, adik dan seluruh saudara penulis yang telah

memberikan dan mencurahkan segala kemampuan dan do’anya untuk

mendukung memenuhi keinginan penulis untuk tetap bersemangat.

Page 8: PERAN DAN EFEKTIVITAS MEDIATOR HAKIM DALAM MENEKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4728/1/PERAN DAN EFEKTIVITAS... · pelaksanaan mediasi di Pengadilan Agama Salatiga sudah

viii

8. Seluruh teman-teman seperjuanganku di Jurusan Hukum Keluarga Islam

angkatan 2014 atas segala semangat dan hiburannya sehingga penulis mampu

menyelesaikan skripsi ini

9. Seluruh keluarga besar Ma’had Al-jami’ah IAIN Salatiga, Direktur, Pengasuh,

Pengurus dan seluruh santri.

10. Keluarga Mahasiswa Wonosobo (KMW) di Salatiga.

11. Serta kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan

karya ilmiah berupa skripsi ini. Penulis mengucapkan banyak terima kasih atas

semua bantuan dan do’a yang diberikan, semoga Allah Swt senantiasa

membalas amal baik mereka dengan sebaik-baik balasan atas naungan

ridhanya.

Akhirnya, dengan segala kerendahan hati, penulis sadar sepenuhnya bahwa

karya tulis ini sangat jauh dari kesempurnaan. Sehingga kritik dan saran konstruktif

sangat penulis harapkan demi perbaikan karya tulis selanjutnya. Penulis berharap,

skripsi ini dapat dijadikan sebagai referensi bagi generasi penerus, dan semoga

karya kecil ini dapat bermanfaat untuk penulis khususnya dan untuk pembaca pada

umumnya.

Page 9: PERAN DAN EFEKTIVITAS MEDIATOR HAKIM DALAM MENEKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4728/1/PERAN DAN EFEKTIVITAS... · pelaksanaan mediasi di Pengadilan Agama Salatiga sudah

ix

ABSTRAK

Mubarok, Achmad. “PERAN DAN EFEKTIVITAS MEDIATOR HAKIM DALAM

MENEKAN ANGKA PERCERAIAN (Studi Kasus Pengadilan Agama

Salatiga Tahun 2017-2018)”. Skripsi. Fakultas Syari‟ah. Jurusan Hukum

Keluarga Islam. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing

Farkhani, M.H.

Kata kunci: Peran, Efektivitas, Mediasi

Mahkamah Agung merevisi atau merubah Peraturan Mahkamah Agung No.1

Tahun 2008 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan. Perubahan Perma ini

dituangkan dalam Perma No.1 Tahun 2016 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan.

Perubahan Perma mediasi ini merupakan perubahan ketiga. Sebelumnya, aturan

proses mediasi diatur Perma No. 2 Tahun 2003 dan Perma No.1 Tahun 2008. Perma

No.1 Tahun 2016 diterbitkan karena tingkat keberhasilan Perma No.1 Tahun 2008

belum sesuai harapan. Adapun permasalahan dalam skripsi ini yaitu, bagaimana

peran dan efektivitas mediator hakim dalam menekan angka perceraian di

Pengadilan Agama Salatiga. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran

dan efektivitas mediator hakim dalam menekan angka perceraian di Pengadilan

Agama Salatiga dan menggali prosedur mediasi, faktor penghambat dan pendukung

keberhasilan mediasi, serta upaya yang dilakukan mediator dalam meningkatkan

keberhasilan mediasi.

Penelitian ini termasuk dalam jenis empiris. Karena penulis terjun langsung ke

lokasi penelitian untuk mencari data primer melalui penelitian lapangan untuk

menganalisa peran dan keefektifan suatu hukum. Penelitian jenis empiris ini terdiri

dari penelitian terhadap identifikasi peran dan efektivitas mediasi. Pendekatan yang

digunakan dalam skripsi ini adalah kualitatif namun untuk lebih meyakinkan hasil

penelitian, maka terdapat data kuantitatif, maka untuk menyusun dan menganalisis

data-data penulis menggunakan metode campuran antara kualilatif dan kualitatif.

Hasil penelitian di Pengadilan Agama Salatiga secara umum sudah menerapkan

perubahan ketentuan Prosedur mediasi dalam Perma Nomor 1 Tahun 2016 tentang

Prosedur Mediasi. Hanya saja terkait batas waktu mediasi 30 (tiga puluh) hari

terhitung sejak penetapan perintah melakukan mediasi tidak diberlakukan secara

general 30 (tiga puluh) hari dalam semua perkara, ini dikarenakan disisi lain

peradilan menganut asas cepat, sederhana, dan biaya ringan yang tujuan utamanya

mengurangi penumpukan perkara di pengadilan. Artinya waktu mediasi di

Pengadilan Agama Salatiga sifatnya kondisional. Terkait penerapan atau

pelaksanaan mediasi di Pengadilan Agama Salatiga sudah sejalan dengan hukum

Islam. Dimana para pihak menjadikan seseorang atau pihak ketiga yang disebut

hakam sebagai penengah atau juru damai. Kedua, mediasi pasca Perma Nomor 1

tahun 2016 di Pengadilan Agama Salatiga belum begitu efektif. Tingkat

keberhasilan mediasi di Pengadilan Agama Salatiga pada tahun 2018 sampai pada

bulan Agustus adalah 0%. Sedangkan pada tahun sebelumnya atau tahun 2017

tingkat keberhasilannya 1,3 %, artinya keberhasilan mediasi mengalami penurunan

dan tentu saja tingkat keefektivitasanya masih rendah.

Page 10: PERAN DAN EFEKTIVITAS MEDIATOR HAKIM DALAM MENEKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4728/1/PERAN DAN EFEKTIVITAS... · pelaksanaan mediasi di Pengadilan Agama Salatiga sudah

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

LOGO ..................................................................................................................... ii

NOTA PEMBIMBING ............................................ Error! Bookmark not defined.

PENGESAHAN ........................................................ Error! Bookmark not defined.

PERNYATAAN KEASLIAN .................................. Error! Bookmark not defined.

MOTTO ................................................................................................................ vi

PERSEMBAHAN ................................................................................................ vi

KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii

ABSTRAK ............................................................................................................ ix

DAFTAR ISI .......................................................................................................... x

BAB I: PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah........................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................ 5

C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 5

D. Kegunaan Penelitian ............................................................................ 5

E. Penegasan Istilah .................................................................................. 6

F. Penelitian Terdahulu ............................................................................. 7

G. Metodologi Penelitian .......................................................................... 8

Page 11: PERAN DAN EFEKTIVITAS MEDIATOR HAKIM DALAM MENEKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4728/1/PERAN DAN EFEKTIVITAS... · pelaksanaan mediasi di Pengadilan Agama Salatiga sudah

xi

H. Sistematika Penulisan ........................................................................ 11

BAB II: KAJIAN TEORITIS

A. Kajian Peran dan Efektivitas .............................................................. 13

B. Kajian Umum tentang Mediasi .......................................................... 17

BAB III: TEMUAN PENELITIAN

A. Gambaran Lokasi Penelitian Pengadilan Agama Salatiga ................. 32

B. Prosedur Mediasi di Pengadilan Agama Salatiga .............................. 42

C. Faktor Pendukung dan Penghambat Keberhasilan Mediasi ............... 48

D. Upaya yang dilakukan Hakim Mediator Dalam Mengatasi Masalah

Mediasi ............................................................................................... 52

BAB IV: ANALISIS DATA PENELITIAN

A. Analisis Peran Dan Efektivitas Mediator Hakim Dalam Menekan

Angka Perceraian ............................................................................... 55

BAB V: PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................................ 65

B. Saran ................................................................................................... 66

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 12: PERAN DAN EFEKTIVITAS MEDIATOR HAKIM DALAM MENEKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4728/1/PERAN DAN EFEKTIVITAS... · pelaksanaan mediasi di Pengadilan Agama Salatiga sudah

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Secara umum perceraian merupakan suatu keadaan yang tidak

diinginkan bagi pasangan menikah dimanapun. Karena pada dasarnya

pernikahan adalah sebuah usaha dari pasangan laki-laki dan perempuan

untuk membentuk sebuah keluarga yang harmonis, dalam perceraian

menyangkut beberapa aspek, seperti ekonomi maupun sosial. Meskipun

diperbolehkan, namun perceraian dianggap sebagai suatu masalah sosial.

Indonesia merupakan negara dengan angka perceraian yang cukup

tinggi, khususnya kasus perceraian di Kota Salatiga yang setiap tahunnya

cenderung meningkat, dalam satu hari, pasangan atau salah satu pasangan

suami isteri yang mendaftarkan perceraian ke Pengadilan Agama Salatiga

bisa mencapai angka puluhan. Sementara rata-rata dalam satu hari majelis

hakim Pengadilan Agama Salatiga mengeluarkan 5-8 putusan cerai, dan dari

data pengadilan selama tahun 2016 tercatat ada 1.457 perkara, baik perkara

permohonan maupun gugatan, sementara pada tahun 2017 terdapat 1.744

perkara dan pada tahun 2018 sampai pada bulan agustus sudah terdapat 1225

perkara dan kemungkinan terus bertambah.

penyebab utama perceraian masih didominasi faktor ekonomi. Banyak

pasangan yang tidak bisa bertahan lantaran terhimpit masalah ekonomi.

Banyaknya suami yang tidak bertanggung jawab, tidak bisa memberikan

nafkah lahir kepada isteri dan juga faktor kekerasan dalam keluarga juga

Page 13: PERAN DAN EFEKTIVITAS MEDIATOR HAKIM DALAM MENEKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4728/1/PERAN DAN EFEKTIVITAS... · pelaksanaan mediasi di Pengadilan Agama Salatiga sudah

2

berdampak pada kasus perceraian. Kemajuan tekonologi yang terus

berkembang, juga memiliki korelasi dengan semakin meningkatnya kasus

perceraian. banyak pasangan yang mengajukan perceraian lantaran pasangan

lainnya berselingkuh baik lewat handphone maupun internet dan juga

tingginya angka perceraian, satu di antaranya disebabkan oleh belum

terkendalinya warga yang menikah di usia dini

Melihat fenomena perceraian di Pengadilan Agama Salatiga, dengan

angka pertumbuhan yang meningkat, akan sangat bertentangan dengan

prinsip dalam perkawinan yang mengharapakn kehidupan yang rukun dan

damai. Meskipun memungkinkan untuk terjadi, perceraian harus dilakukan

dihadapan pengadilan berdasarkan atas alasan-alasan serta telah diupayakan

untuk didamaikan oleh hakim melalui nasehat-nasehat dalam proses

mediasi. Upaya perdamaian dalam menyelesaikan suatu masalah merupakan

hal yang wajib dilakukan oleh setiap pihak yang bersengketa agar tetap

menjaga komunikasi dan menata berbagai aspek kehidupan di dunia dengan

baik antar sesama manusia (Mujahidin,2012:15). Walaupun dalam

prakteknya, upaya perdamaian oleh mediator telah ditempuh, tetapi tetapa

saja angka perceraian di Pengadilan Agama Salatiga cukup sulit untuk

diturunkan jumlahnya.

Mediasi perceraian sebagai salah satu penyelesaian sengketa yang hadir

untuk meminimalisir efek dari masalah yang hadir dalam sengketa

perceraian. maksud dari mediasi ini pun sudah jelas yaitu menghasilkan

suatu putusan perdamaian agar tidak ada lagi upaya hukum yang dilakukan

Page 14: PERAN DAN EFEKTIVITAS MEDIATOR HAKIM DALAM MENEKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4728/1/PERAN DAN EFEKTIVITAS... · pelaksanaan mediasi di Pengadilan Agama Salatiga sudah

3

para pihak dalam perkara perceraian (Rachmadi,2003:79). Mediator yang

dipilih para pihak atau ditentukan majelis hakim mempunyai peran penting

agar tercapainya perdamaian antara kedua belah pihak dan bekerja atas dasar

peraturan tentang mediasi yang dibuat oleh lembaga yang berwenang.

Mahkamah Agung sebagai pelaku kekuasaan kehakiman di Indonesia

sesuai amanat Undang-Undang Dasar 1945 melihat pentingnya integrasi

mediasi dalam sistem peradilan. Bertolak pada pasal 130 HIR/Pasal 145

R.Bg, MA memodifikasikannya ke arah yang lebih bersifat memaksa.

Berangkat dari pemahaman demikian, maka diterbitkanlah Surat Edaran

Mahkamah Agung (SEMA) Nomor 01 Tahun 2002 tentang Pemberdayaan

Pengadilan Tingkat Pertama Menerapkan Lembaga Damai. Tujuan penerbita

SEMA adalah pembatasan perkara secara substansif dan prosedural. Sebab

apabila peradilan tingkat pertama mampu menyelesaikan perkara melalui

perdamaian, akan berakibat berkurangnya jumlah perkara pada tingkat

kasasi.

Belum genap 2 tahun dikeluarkannya SEMA Nomor 01 tahun 2002, MA

mengeluarkan Peraturan Mahkamah Agung (PERMA) Nomor 02 Tahun

2003 yang berjudul Prosedur Mediasi di Pengadilan. Salah satu alasan

PERMA diterbitkan karena SEMA Nomor 01 Tahun 2002 belum lengkap

atas alasan SEMA belum sepenuhnya mengintegrasikan mediasi ke dalam

sistem peradilan yang secara memaksa tetapi masih bersifat sukarela dan

akibatnya SEMA itu tidak mampu mendorong para pihak secara intensif

memaksakan penyelesaian perkara lebih dahulu melalui perdamaian.

Page 15: PERAN DAN EFEKTIVITAS MEDIATOR HAKIM DALAM MENEKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4728/1/PERAN DAN EFEKTIVITAS... · pelaksanaan mediasi di Pengadilan Agama Salatiga sudah

4

Setelah dilakukan evaluasi terhadap prosedur pelaksanaan mediasi di

pengadilan sesuai PERMA Nomor 02 Tahun 2003 ternyata ditemukan

permasalahan yang bersumber dari PERMA tersebut. Kemudian untuk

mendayagunakan mediasi yang dilakukan di Pengadilan, MA merevisi

PERMA Nomor 02 Tahun 2003 menjadi PERMA Nomor 01 Tahun 2008

tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan. Namun karena PERMA tersebut

dirasa belum optimal memenuhi kebutuhan pelaksanaan mediasi yang lebih

berdayaguna dan mampu meningkatkan keberhasilan mediasi, maka

kemudian disahkanlah PERMA Nomor 1 Tahun 2016 tentang prosedur

mediasi di Pengadilan. Dengan peraturan yang terus disempurnakan oleh

Mahkamah Agung, tentunya sangat diharapkan bagi para hakim meditor

untuk bekerja lebih efektif lagi menangani masalah perceraian agar

jumlahnya bisa diminimalisir.

Dalam penelitian ini penyusun menjadikan Pengadilan Agama Kota

Salatiga sebagai subjek penelitian dengan alasan Pengadilan Agama Kota

Salatiga terletak di daerah yang setiap tahunnya angka perceraian terus

mengalami peningkatan, seperti yang telas dijelaskan sehingga dengan

penelitian ini dapat diketahui sejauh mana peran dan fungsi lembaga mediasi

(mediator hakim) di Pengadilan Agama Salatiga berperan aktif dalam

menekan jumlah angka perceraian.

Page 16: PERAN DAN EFEKTIVITAS MEDIATOR HAKIM DALAM MENEKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4728/1/PERAN DAN EFEKTIVITAS... · pelaksanaan mediasi di Pengadilan Agama Salatiga sudah

5

B. Rumusan Masalah

Pokok masalah dalam pembahasan skripsi ini terkait dengan “Peran dan

Efektivitas Mediator Hakim Dalam Menekan Angka Perceraian Di Pengadilan

Agama Kota Salatiga. Dari pokok masalah ini, selanjutnya akan dikembangkan

menjadi dua sub masalah, yaitu:

1. Bagaimana peran dan efektifitas mediator hakim dalam menekan angka

perceraian di Pengadilan Agama Salatiga tahun 2017-2018?

2. Apa faktor-faktor penghambat keberhasilan mediasi di Pengadilan Agama

Salatiga?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan penelitian ini untuk

mengetahui peran dan upaya dalam menekan angka perceraian di Pengadilan

Agama Salatiga;

1. Untuk mengetahui peran dan efektivitas mediator hakim dalam menekan

angka perceraian di Pengadilan Agama Salatiga tahun 2017-2018.

2. Untuk mengetahui faktor-faktor penghambat keberhasilan mediasi di

Pengadilan Agama Salatiga.

D. Kegunaan Penelitian

penelitian ini diharapkan dapat memberikan maanfaat atau

pengaruh terhadap peneliti dan yang hendak diteliti:

1. Secara Teoritis

Page 17: PERAN DAN EFEKTIVITAS MEDIATOR HAKIM DALAM MENEKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4728/1/PERAN DAN EFEKTIVITAS... · pelaksanaan mediasi di Pengadilan Agama Salatiga sudah

6

Sebagai bahan referensi dan sumbangan pemikiran untuk pembaca

yang akan mengadakan penelitian lebih lanjut tentang peran mediator hakim

dalam menekan angka perceraian.

2. Secara praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi dan ilmu

pengetahuan bagi semua pihak, khususnya bagi:

a. Peneliti

Sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana di Jurusan Hukum

Keluarga Islam dan sebagai wawasan ilmu pengetahuan yang berguna

ketika peneliti sudah berperan aktif dalam masyarakat.

b. Masyarakat Umum

sumbangan bagi khazanah keilmuan dan kepustakaan terutama

terkait dengan penelitian serupa yaitu upaya hakim mediator dalam

menekan angka perceraian di Kota Salatiga.

E. Penegasan Istilah

1. Hakim adalah seorang yang mempunyai fungsi mengadili serta

mengatur administrasi pengadilan.

2. Mediator adalah pihak ketiga atau fasilitator yang bersifat netral dan

tidak memihak, yang akan membantu para pihak untuk mencapai

kesepakatan para pihak yang bersengketa.

3. Mediasi adalah proses pengikut sertaan pihak ketiga dalam

penyelesaian sengketa antara dua pihak.

Page 18: PERAN DAN EFEKTIVITAS MEDIATOR HAKIM DALAM MENEKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4728/1/PERAN DAN EFEKTIVITAS... · pelaksanaan mediasi di Pengadilan Agama Salatiga sudah

7

4. Perceraian adalah putusnya ikatan perkawinan antara suami isteri

dengan keputusan pengadilan dan ada cukup alasan bahwa diantara

suami isteri tidak akan dapat hidup rukun lagi sebagai suami isteri.

F. Penelitian Terdahulu

Untuk memperjelas permasalahan yang diangkat, maka diperlukan kajian

pustaka untuk membedakan penelitian ini dengan penelitian yang telah ada. Dari

penelusuran yang dilakukan, ditemukan karya ilmiah yang berkenaan dengan

penelitian yang akan dilakukan, di antaranya:

Karya ilmiah dari Ainur Rofiq yang memuat tentang hakim mediasi

berjudul “Penerapan Mediasi di Pengadilan Agama Yogyakarta Pasca SEMA

No. 01 Tahun 2002”, dalam skripsi ini dijelaskan upaya hakim dalam

mendamaikan pihak berperkara melalui jalan mediasi, dengan harapan

perceraian dapat dihindarkan dan dapat memulihkan kembali tujuan perkawinan.

Skripsi berjudul “PRAKTIK MEDIASI PERCERAIAN (STUDI DI

PENGADILAN AGAMA TEMANGGUNG TAHUN 2009-2011)” karya

Muhammad Irfa’i yang menjelaskan faktor pendorong untuk terbantunya

keberhasialan mediasi antara lain, mediasi jangan dianggap sekedar formalitas

tetapi hal yang substansial serta urgen, motivasi adanya penghargaan bagi

mediator yang berhasil memediasi, kultur masyarakat yang tetap menganut

musyawarah mufakat, penekanan pada tujuan pernikahan pada setiap keluarga,

disediakannya ruangan yang kondusif, santai sekaligus memberikan informasi

tentang keluarga yang bahagia, rukun, dan tenteram.

Page 19: PERAN DAN EFEKTIVITAS MEDIATOR HAKIM DALAM MENEKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4728/1/PERAN DAN EFEKTIVITAS... · pelaksanaan mediasi di Pengadilan Agama Salatiga sudah

8

Skripsi yang ketiga oleh Intan Atiqoh adalah “Efektifitas Mediasi dalam

Perkara Perceraian (Studi di Pengadilan Agama Klaten), menjelaskan bahwa

proses mediasi yang terjadi cenderung tidak efektif dari tingkat biaya dan

waktu yang cukup lama. Terlebih lagi mediasi memiliki tingkat keberhasilan

yang minim, namun secara kualitatif mediasi dapat mempengaruhi sikap para

pihak dalam persidangan setelah dilakukannya mediasi.

Berdasarkan hasil pembacaan terhadap literatur-literatur tersebut penulis

jadikan sebagai rujukan dan kajian pustaka, sebab berhubungan dengan masalah

yang akan diteliti oleh penulis, namun penelitian yang akan dilakukan penulis

berbeda dengan penelitian yang ada, selain berbeda tempat, penelitian tersebut

masih bersumber pada PERMA No.1 tahun 2008 di mana penulis akan meneliti

permasalahan yang menitikberatkan pada bagaimana peran dan upaya hakim

dalam menekan angka perceraian di Pengadilan Agama Kota Salatiga dan cuga

factor-faktor penghambat keberhasilan mediasi dengan peraturan yang telah

diperbarui yaitu PERMA No.1 tahun 2016 tentang mediasi.

G. Metode Penelitian

Dalam penulisan Skripsi ini penulis akan menggunakan metode

sebagai berikut:

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), dalam arti

data-data diperoleh berdasarkan survai lapangan, yang dilakukan dengan cara

menghimpun informasi-informasi melalui wawancara mendalam (in-depth

Page 20: PERAN DAN EFEKTIVITAS MEDIATOR HAKIM DALAM MENEKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4728/1/PERAN DAN EFEKTIVITAS... · pelaksanaan mediasi di Pengadilan Agama Salatiga sudah

9

interview) terhadap sejumlah responden dari hakim mediator di lingkungan

Pengadilan Agama Salatiga.

2. Pendekatan Penelitian

a. Pendekatan Empiris

Pendekatan empiris adalah usaha mendekati masalah yang

diteliti dengan sifat hokum yang nyata atau sesuai dengan

kenyataan hidup dalam masyarakat, jadi penelitian dengan

pendekatan empiris harus dilakukan di lapangan, dengan

menggunakan Teknik penelitian lapangan.

b. Pendekatan Yuridis

Penyusun menganalisis hasil penelitian dengan dasar

PERMA No.1 tahun 2016 tentang mediasi beserta peraturan

perundang-undangan lainnya yang terkait dengan PERMA

tersebut.

3. Lokasi penelitian

Lokasi penelitian ini adalah di Pengadilan Agama Kota Salatiga,

sebab angka perceraian cukup tinggi sehingga sejauh mana fungsi dari

lembaga mediator ini dalam upaya menekan angka perceraian.

4. Sumber data

Karena penelitian ini menggunakan adalah penelitian

lapangan, maka data diambil dari berbagai sumber, yaitu:

a. Sumber data primer

Sumber data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari

Page 21: PERAN DAN EFEKTIVITAS MEDIATOR HAKIM DALAM MENEKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4728/1/PERAN DAN EFEKTIVITAS... · pelaksanaan mediasi di Pengadilan Agama Salatiga sudah

10

narasumber, yakni berupa kata-kata dan tindakan dari narasumber. Sumber

data utama ini dicatat dan direkam. Narasumber dipilih dan diurutkan

sesuai kapasitasnya.

b. Sumber data sekunder

Sumber data sekunder yaitu data tangan kedua yang merupakan data

yang diperoleh dari sumber lain, tidak langsung diperoleh dari subyek

penelitiannya, data didapat secara langsung dari bahan-bahan pustaka.

5. Metode Pengumpulan Data

a. Observasi

Mengadakan pengamatan langsung terhadap mekanisme mediasi di

Pengadilan Agama Salatiga dan sejauh mana perannya dalam upaya

menekan jumlah perceraian.

b. Wawancara

Wawancara ini digunakan untuk memperoleh beberapa jenis data

dengan teknik komunikasi secara langsung. Wawancara dalam penelitian

ini dengan menggunakan dialog langsung dengan beberapa Hakim

mediator di Pengadilan Agama Salatiga

c. Dokumentasi

Penyusun menggunakan beberapa sumber tertulis dalam penelitian

ini, yaitu: surat keputusan, putusan-putusan perkara, data, dokumen, dan

variabel lain yang berkaitan dengan proses mediasi di Pengadilan Agama

Salatiga serta peraturan perundang-undangan terkait proses mediasi.

Page 22: PERAN DAN EFEKTIVITAS MEDIATOR HAKIM DALAM MENEKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4728/1/PERAN DAN EFEKTIVITAS... · pelaksanaan mediasi di Pengadilan Agama Salatiga sudah

11

6. Metode analisis data

Dalam analisis data penulis akan menggunakan metode deskriptif

analisis, yaitu suatu metode dalam meneliti suatu subyek, kondisi, sistem

pemikiran dan suatu relevansi peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari

metode ini adalah untuk membuat gambaran secara sistematis dan akurat

mengenai fakta-fakta, dan juga untuk mengetahui sifat-sifat serta hubungan

antar fenomena yang diselidiki. Setelah data terkumpul semua maka penulis

menentukan bentuk analisa terhadap data-data tersebut. Analisa data

merupakan bagian yang sangat penting dalam metode ilmiah. Karena dengan

analisalah data tersebut dapat diberi arti dan makna yang berguna dalam

memecahkan masalah peneletian.

H. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Skripsi ini terdiri atas 5 (lima) bab dan

tiap bab terdiri atas beberapa sub-bab yang masing-masing saling

berkaitan dari awal hingga akhir bab. Adapun Perincian bab yang

dimaksud dari penulisan Skripsi ini adalah sebagai berikut:

BAB I merupakan pendahuluan yang menjadi landasan pokok

untuk mengkaji masalah yang akan diteliti. Landasan pokok tersebut

terdiri dari; latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan

kegunaan penelitian, penegasan istilah, metode penelitian dan

sistematika penulisan.

Page 23: PERAN DAN EFEKTIVITAS MEDIATOR HAKIM DALAM MENEKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4728/1/PERAN DAN EFEKTIVITAS... · pelaksanaan mediasi di Pengadilan Agama Salatiga sudah

12

BAB II pada bab ini berisi kajian teoritis yang meliputi: kajian

mengenai peran dan efektifitas, pengertian hakim, meditor dan mediasi

dalam sistem peradilan, dasar hukum mediasi dalam hukum islam dan

hukum positif, tahapan tugas mediator, pengangkatan dan syarat

mediator, prosedur dan tahapan proses mediasi.

BAB III memaparkan tentang hasil penelitian, gambaran tempat

penelitian, prosedur mediasi di Pengadilan Agama Salatiga, hal-hal yang

mendukung dan menghambat keberhasilan mediasi kasus perceraian di

Pengadilan Agama Salatiga, serta peran dan upaya yang dilakukan hakim

mediator dalam mengatasi problem-problem mediasi dalam menekan angka

perceraian.

BAB IV berisi pembahasan atau analisis terkait dengan temuan data-

data yang didapat saat melakukan penelitian di lapangan dari sisi peran dan

efektifitas mediator hakim dalam menekan angka perceraian.

BAB V merupakan bab terakhir dalam pembahasan Skripsi ini. Bab ini

terdiri dari; kesimpulan dan saran yang diberikan penulis kepada pihak-pihak

yang terkait dalam penelitian ini.

Page 24: PERAN DAN EFEKTIVITAS MEDIATOR HAKIM DALAM MENEKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4728/1/PERAN DAN EFEKTIVITAS... · pelaksanaan mediasi di Pengadilan Agama Salatiga sudah

13

BAB II

KAJIAN PERAN DAN EFEKTIVITAS MEDIASI

A. Kajian Peran Dan Efektivitas

1. Peran

Istilah “peran” dalam bahasa Inggris disebut the role, berarti

keterlibatan atau keikutsertaan secara aktif dalam suatu proses pencapaian

tujuan yang dilakukan oleh pribadi atau kelompok yang diorganisir serta

berlandaskan kemampuan dan kemauan yang memadai, turut serta dalam

mewujudkan tujuan dengan rasa tanggung jawab yang dijiwai oleh rasa turut

memiliki atau kesadaran dalam melaksanakan kegiatan (Rafid, 2009: 39).

Berdasarkan kamus besar Bahasa Indonesia, peranan adalah sesuatu

yang menjadi bagian atau memegang pimpinan terutama dalam terjadinya

suatu hal atau peristiwa Peranan dapat diartikan juga sebagai suatu proses

kegiatan yang dilakukan oleh manusia dengan sadar, yang mengikutsertakan

baik jiwa maupun harta bendanya, untuk mendukung terlaksananya suatu

kegiatan tertentu baik langsung maupun tidak langsung dalam rangka

mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Konsep tentang Peran (role) menurut Komarudin (1994: 768), yaitu

sebagai berikut:

a. Bagian dari tugas utama yang harus dilakukan oleh manajemen.

b. Pola prilaku yang diharapkan dapat menyertai suatu status.

c. Bagian suatu fungsi seseorang dalam kelompok atau pranata.

Page 25: PERAN DAN EFEKTIVITAS MEDIATOR HAKIM DALAM MENEKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4728/1/PERAN DAN EFEKTIVITAS... · pelaksanaan mediasi di Pengadilan Agama Salatiga sudah

14

d. Fungsi yang diharapkan dari seseorang atau menjadi karakteristik

yang ada padanya.

e. Fungsi setiap variabel dalam hubungan sebab akibat.

Berdasarkan pengertian tersebut dapat diambil pengertian bahwa

peranan merupakan penilaian sejauh mana fungsi seseorang atau bagian

dalam menunjang usaha pencapaian tujuan yang ditetapkan atau ukuran

mengenai hubungan 2 (dua) variabel yang merupakan hubungan sebab akibat.

2. Efektivitas

Kata efektif berasal dari bahasa Inggris yaitu effective yang berarti

berhasil atau sesuatu yang dilakukan berhasil dengan baik. Kamus ilmiah

populer mendefinisikan efetivitas sebagai ketepatan penggunaan, hasil guna

atau menunjang tujuan. Efektivitas merupakan unsur pokok untuk mencapai

tujuan atau sasaran yang telah ditentukan di dalam setiap organisasi, kegiatan

ataupun program. Disebut efektif apabila tercapai tujuan ataupun sasaran

seperti yang telah ditentukan (Soewarno, 2006: 16).

Efektivitas memiliki arti berhasil atau tepat guna. Efektif merupakan

kata dasar, sementara kata sifat dari efektif adalah efektivitas. Efektivitas

merupakan suatu ukuran yang memberikan gambaran seberapa jauh target

dapat tercapai. Pendapat tersebut menyatakan bahwa efektivitas merupakan

suatu ukuran yang memberikan gambaran seberapa jauh target yang telah

ditetapkan sebelumnya oleh lembaga atau organisasi dapat tercapai. Hal

tersebut sangat penting peranannya di dalam setiap lembaga atau organisasi

dan berguna untuk melihat perkembangan dan kemajuan yang dicapai oleh

Page 26: PERAN DAN EFEKTIVITAS MEDIATOR HAKIM DALAM MENEKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4728/1/PERAN DAN EFEKTIVITAS... · pelaksanaan mediasi di Pengadilan Agama Salatiga sudah

15

suatu lembaga atau organisasi itu sendiri (Sedarmayanti, 2006: 61).

Menurut Soerjono Soekanto (2007: 8), efektif tidaknya suatu hukum

ditentukan oleh beberapa faktor. Faktor-faktor ini mempunyai arti netral,

sehingga dampak positif atau negatifnya terletak pada isi faktor-faktor

tersebut, yaitu:

a. Faktor hukum itu sendiri (undang-undang)

Maksudnya adalah undang-undang dalam arti materil adalah

peraturan tertulis yang berlaku umum dan dibuat oleh penguasa pusat

maupun daerah yang sah.

b. Faktor penegak hukum

Ruang lingkup dari istilah penegak hukum adalah luas sekali, oleh

karena mencangkup mereka yang secara langsung dan secara tidak

langsung berkecimpung dibidang penegakkan hukum.

c. Faktor perilaku masyarakat terhadap penegakan hukum

Salah satu faktor yang mempengaruhi proses penegak hukum adalah

kesadaran hukum msyarakat, maka akan semakin memungkinkan

penegakan hukum yang baik, sebaliknya semakin rendah tingkat

kesadaran hukum masyarakat, maka akan semakin sukar untuk

melaksanakan penegakan hukum. Kalau semua hal-hal tersebut tidak

terpenuhi maka mustahil penegakan hukum akan tercapai tujuannya.

Tingkat efektivitas juga dapat diukur dengan membandingkan antara

rencana yang telah ditentukan dengan hasil nyata yang telah diwujudkan.

Namun, jika usaha atau hasil pekerjaan dan tindakan yang dilakukan tidak

Page 27: PERAN DAN EFEKTIVITAS MEDIATOR HAKIM DALAM MENEKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4728/1/PERAN DAN EFEKTIVITAS... · pelaksanaan mediasi di Pengadilan Agama Salatiga sudah

16

tepat sehingga menyebabkan tujuan tidak tercapai atau sasaran yang

diharapkan, maka hal itu dikatakan tidak efektif.

Menurut Mahmudi (2005: 92), efektivitas merupakan hubungan

antara output dengan tujuan, semakin besar kontribusi (sumbangan) output

terhadap pencapaian tujuan, maka semakin efektif organisasi, program

atau kegiatan. Berdasarkan pendapat tersebut, bahwa efektivitas

mempunyai hubungan timbal balik antara output dengan tujuan, semakin

besar kontribusi output, maka semakin efektif suatu program atau

kegiatan.

Efektifitas berfokus pada outcome (hasil), program atau kegiatan yang

dinilai efektif apabila output yang dihasilkan dapat memenuhi tujuan yang

diharapkan atau dikatakan spending wisely, untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada table dibawah mengenai hubungan arti efektivitas.

Hubungan Efektivitas

𝐸𝑓𝑒𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 =𝑂𝑈𝑇𝐶𝑂𝑀𝐸

𝑂𝑈𝑇𝑃𝑈𝑇 x 100%

Sehubungan dengan hal tersebut, maka efektivitas adalah

menggambarkan seluruh siklus input, proses dan output yang mengacu

pada hasil guna daripada suatu organisasi, program atau kegiatan yang

menyatakan sejauhmana tujuan (kualitas, kuantitas, dan waktu) telah

dicapai, serta ukuran berhasil tidaknya suatu organisasi mencapai

tujuannya dan mencapai target-targetnya. Hal ini berarti, bahwa pengertian

Page 28: PERAN DAN EFEKTIVITAS MEDIATOR HAKIM DALAM MENEKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4728/1/PERAN DAN EFEKTIVITAS... · pelaksanaan mediasi di Pengadilan Agama Salatiga sudah

17

efektivitas yang dipentingkan adalah semata-mata hasil atau tujuan yang

dikehendaki.

Berdasarkan pejelasantersebut diatas, maka pengukuran merupakan

penilaian dalam arti tercapainya sasaran yang telah ditentukan sebelumnya

debgan menggunakan sasaran yang telah tersedia. Jelasnya bila sasaran

atau tujuan telah tercapai sesuai dengan yang direncanakan sebelumnya

dalah efektif. Jadi, apabila suatu tujuan atau sasaran itu tidak sesuai dengan

waktu yang telah ditentukan, maka tidak efektif. Efektivitas merupakan

fungsi dari manejemen, dimana dalam sebuah efektivitas diperlukan

adanya prosedur, strategi, kebijaksanaan, program dan pedoman.

Tercapainya tujuan itu adalah efektif sebab mempunyai efek atau

pengaruh yang besar terhadap kepentingan bersama.

B. Kajian Umum Tentang Mediasi

1. Pengertian

a) Hakim

Hakim berasal dari kata dalam bahasa arab yaitu hakimun yang

diambil dari akar kata hakama-yahkumu-hakaman yang artinya

memimpin, memerintah, menetapkan, memutuskan. al-hakimu bisa

diartikan sebagai hakim pengadilan, bisa juga diartikan sebagai orang yang

arif, orang yang bijaksana. Ada juga yang diartikan sebagai orang yang

teliti, orang yang tepat, orang yang sempurna (Munawwir, 2000: 289).

Page 29: PERAN DAN EFEKTIVITAS MEDIATOR HAKIM DALAM MENEKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4728/1/PERAN DAN EFEKTIVITAS... · pelaksanaan mediasi di Pengadilan Agama Salatiga sudah

18

Sedangkan menurut undang-undang Republik Indonesia nomer 48

tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman bahwa yang dimaksud dengan

hakim adalah hakim pada Mahkamah Agung dan hakim pada badan

peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan umum,

lingkungan peradilan agama, lingkunganperadilan militer, lingkungan

peradilan tata usaha negara, dan hakim pada pengadilan khusus yang

berada dalam lingkungan peradilan tersebut.

b) Mediator

Mediator adalah pihak netral yang membantu para pihak dalam proses

perundingan guna mencari berbagai kemungkinan penyelesaian sengketa

tanpa menggunakan cara memutus atau memaksakan sebuah penyelesaian,

mediator yang dilibatkan dalam proses mediasi baik perorangan maupun

dalam bentuk lembaga independen yang bersifat netral yang tidak

memihak, karena pemihakan mediator kepada salah satu pihak akan

mengancam gagalnya mediasi. Mediator berupaya menemukan

kemungkinan alternatif penyelesaian sengketa para pihak (Zaidah, 2010:

29).

Dalam PERMA No.01 Tahun 2016 menyebutkan bahwa mediator

adalah hakim atau pihak lain yang memiliki sertifikat mediator sebagai

pihak netral yang membantu para pihak dalam proses perundingan guna

mencari berbagai kemungkinan penyelesaian sengketa tanpa

menggunakan cara memutus atau memaksakan sebuah penyelesaian.

Page 30: PERAN DAN EFEKTIVITAS MEDIATOR HAKIM DALAM MENEKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4728/1/PERAN DAN EFEKTIVITAS... · pelaksanaan mediasi di Pengadilan Agama Salatiga sudah

19

Mediator yang dimaksud dalam PERMA ini adalah mediator yang

menjalankan tugasnya di Pengadilan. Mediator yang bertugas pada

Pengadilan dapat saja berasal dari hakim pengadilan atau dari mediator

luar pengadilan. Hakim mediator adalah hakim yang menjalankan tugas

mediasi setelah ada penunjukan dari ketua majelis

Mediator di Pengadilan Agama adalah hakim yang ditunjuk oleh

majelis hakim yang berusaha untuk mendamaikan perkara yang masuk

ke Pengadilan Agama. Ketua pengadilan menunjuk mediator hakim

yang bukan hakim pemeriksa perkara yang memutus. Pada umumnya

perkara yang dimediasi di Pengadilan Agama adalah perkara

perceraian, poligami dan perkara kebendaan dengan prosedur yang

terdapat pada PERMA No.01 Tahun 2016 yang berlaku untuk Pengadilan

Umum dan Pengadilan Agama, seperti yang tercantum pada pasal 1 ayat

14, yaitu: “Pengadilan adalah Pengadilan tingkat pertama dalam

lingkungan peradilan umum dan peradilan agama”.

c) Mediasi

Mediasi adalah salah satu bentuk penyelesaian sengketa alternatif

yang bersifat konsensus. Secara etimologi (bahasa) mediasi berasal dari

bahasa latin yaitu “mediare” yang berarti ditengah “berada ditengah”

karena orang yang melakukan mediasi (mediator) harus berada ditengah

orang yang bertikai. Mediator harus bersikap netral dan tidak memihak

dalm penyelesaian sengketa, ia harus menjaga kepentngan para pihak yang

bersengketa secara adil dan sama, sehingga menumbuhkan kepercayaan

Page 31: PERAN DAN EFEKTIVITAS MEDIATOR HAKIM DALAM MENEKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4728/1/PERAN DAN EFEKTIVITAS... · pelaksanaan mediasi di Pengadilan Agama Salatiga sudah

20

dari para pihak yang bersengketa (Abbas, 2009: 2).

Dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI), kata mediasi diberi arti

sebagai proses pengikut sertaan pihak ketiga dalam penyelesaian sengketa

sebagai penasehat. Pengertian mediasi dalam KBBI sendiri mempunyai

tiga unsur penting, pertama, mediasi merupakan penyelesaian sengketa

yang terjadi antara du pihak atau lebih. Kedua, pihak yang terlibat dalam

penyelesaian sengketa adalah pihak dari luar pihak yang bersengketa.

Ketiga, pihak yang terlibat dalam penyelesaian sengketa tersebut bersifat

sebagai nasehat dan tidak memiliki kewenangan apa-apa dalam

pengambilan keputusan.

Di Indonesia, pengertian mediasi secara lebih konkrit dapat

ditemukan dalam Peraturan Mahkamah Agung RI No.01 Tahun 2016,

mediasi adalah cara penyelesaian sengketa melalui proses perundingan

untuk memperoleh kesepakatan para pihak dengan dibantu oleh mediator.

Dari ketentuan Pasal 1 PERMA dapat dipahami bahwa esensi dari

mediasi adalah perundingan antara para pihak bersengketa yang dipandu

oleh pihak ketiga (mediator). Perundingan akan menghasilkan sejumlah

kesepakatan yang dapat mengakhiri persengketaan. Dalam perundingan

akan dilakukan negosiasi antara para pihak mengenai kepentingan masing-

masing pihak yang dibantu oleh mediator.

Page 32: PERAN DAN EFEKTIVITAS MEDIATOR HAKIM DALAM MENEKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4728/1/PERAN DAN EFEKTIVITAS... · pelaksanaan mediasi di Pengadilan Agama Salatiga sudah

21

2. Dasar Hukum Mediasi

a. Mediasi dalam Islam

Mediasi dalam literatur hukum islam dapat disamakan dengan

“Tahkim” yang secara etimologis berarti menjadikan seseorang atau pihak

ketiga yang disebut hakam sebagai penengah suatu sengeketa. Tahkim

adalah “menjadikan hakim” atau dapat juga diartikan “berlindungnya dua

pihak yang bersengketa kepada orang yang mereka sepakati dan setujui

serta rela menerima keputusannya menyelesaikan persengketaanya

mereka (Dahlan, 2001: 720).

Dasar hukum mediasi sebagai usaha untuk mencapai perdamaian,

firman Allah swt. Dalam surah Al-Hujurat: 9

تلوا فأصلحوا بينهما فإن بغت وإن طائفتان من ٱلمؤمنين ٱقت

فإن تلوا ٱلتي تبغي حتى تفيء إلى أمر ٱلل إحدىهما على ٱلخرى فق

يحب ٱلمقسطين إن ٱلل فاءت فأصلحوا بينهما بٱلعدل وأقسطوا

Artinya: “Dan apabila ada dua golongan dari orang-orang mukmin

berperang, maka damaikanlah antar keduanya. Jika salah

salah satu dari keduanya berbuat zalim terhadap (golongan)

yang berbuat zalim itu, sehingga golongan itu kembali kepada

perintah Allah. Jika golongan itu telah (kepada perintah Allah),

maka damaikanlah antara keduanya dengan adil, dan

berlakulah adil. Sungguh, Allah mencintai orang-orang yang

berlaku adil.

Tafsir ayat ini memerintahkan untuk melakukan perdamaian diantara

dua kelompok orang yang beriman. Seruan itu menggunakan lafadz

“ashlihu” berasal dari kata “ishlah-shaluha” yang artinya manfaat,

Page 33: PERAN DAN EFEKTIVITAS MEDIATOR HAKIM DALAM MENEKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4728/1/PERAN DAN EFEKTIVITAS... · pelaksanaan mediasi di Pengadilan Agama Salatiga sudah

22

tiadanya atau terhentinya kerusakan atau diraihnya manfaat. Ishlah adalah

upaya menghentikan kerusakan atau meningkatkan kualitas sehingga

manfaatnya lebih banyak lagi. Dalam kontek hubungan manusia, nilai-

nilai itu tercermin dalam keharmonian hubungan. Jika hubungan diantara

dua pihak retak atau terganggu, akan terjadi kerusakan dan hilang atau

berkurangnya kemanfaatan yang dapat diperoleh dari mereka. Sehingga

menuntut adannya ishlah, yakni perbaikan agar kembali harmonis

sehingga akan menimbulkan kemaslahatan.

Kata damai dalam bahasa Arab juga dikenal dengan al-Sulhu, yang

artinya perdamian, penghentian perselisihan, pengehentian peperangan.

Al-Sulhu dikategorikan sebagai salah satu akad yang berisi perjanjian

antara kedua orang yang berselisih atau mereka yang sedang berperkara

untuk menyelesaikan perselisihan yang terjadi diantara keduanya (Shihab,

2012: 71). Sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Hujurat: 10

لعلكم إنما ٱلمؤمنون إخوة فأصلحوا بين أخويكم وٱتقوا ٱلل

ترحمون

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu

damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan

bertaqwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat.”

Berdasarkan dua ayat di atas memberikan petunjuk bahwa Alla swt.

Sangat menganjurkan penyelesaian perkara atau sengketa di antara

keluarga atau masyarakat pada umumnya secara damai melalui

musyawarah untuk mencari jalan yang terbaik bagi kedua belah pihak.

Page 34: PERAN DAN EFEKTIVITAS MEDIATOR HAKIM DALAM MENEKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4728/1/PERAN DAN EFEKTIVITAS... · pelaksanaan mediasi di Pengadilan Agama Salatiga sudah

23

Salah satu kegiatan dalam mediasi adalah pada hakekatnya para pihak

melakukan musyawarah untuk mencapai suatu kesepakatan

(Wirhanudin,2014:41).

Landasan Al-Qur’an yang menjelaskan tentang anjuran

menyelesaikan konflik dengan cara mediasi juga terdapat dalam QS. An-

Nisa’: 35.

ن أهلها إن ن أهلهۦ وحكما م وإن خفتم شقاق بينهما فٱبعثوا حكما م

كان ع بينهما إن ٱلل حا يوفق ٱلل ليما خبيرا يريدا إصل

Artinya: “Dan jika kamu khawatirkan ada persengketaan antara

keduanya, maka kirimlah seorang hakam dari keluarga laki-

laki dan seorang hakam dari keluarga perempuan. Jika kedua

orang hakam itu bermaksud mengadakan perbaikan, niscaya

Allah memberi taufik kepada suami-isteri itu. Sesungguhnya

Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”

Juru damai dalam ayat di atas adalah lafadz “hakam”, fungsi

utamanya adalah mendamaiakan. Menurut satu riwayat hakam disini

kedudukannya hanya sebagai penengah yang mendamaikan antara suami

dan istri yang sedang bertingkai. Hakam tidak memiliki kewenangan untuk

mengambil keputusan bercerai atau tidak, kewenangan tetap berada

ditangan pasangan tersebut (Shihab, 2012: 521).

b. Mediasi dalam hukum positif

Beberapa landasan yuridis upaya damai pada lembaga peradilan

mengenai mediasi untuk penyelesaian perkara perdata di Indonesia, yaitu

memiliki dasar hukum sebagai berikut:

Page 35: PERAN DAN EFEKTIVITAS MEDIATOR HAKIM DALAM MENEKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4728/1/PERAN DAN EFEKTIVITAS... · pelaksanaan mediasi di Pengadilan Agama Salatiga sudah

24

1) Pancasila dan UUD 1945, disiratkan dalam filosofinya bahwa asas

penyelesaian sengketa adalah musyawarah dan mufakat.

2) HIR Pasal 130/Pasal 154 RBg, tentang kewajiban hakim untuk

mengadakan perdamaian.

3) Surat Edaran Mahkamah Agung (SEMA) Nomor.01 Tahun 2002

tentang Pemberdayaan Pengadilan Tingkat Pertama Menerapkan

Lembaga Damai.

4) Peraturan Mahkamah Agung (PERMA) Nomor.02 Tahun 2003

tentang Prosedur Mediasi Di Pengadilan.

5) Peraturan Mahkamah Agung (PERMA) Nomor.01 Tahun 2008

Tentang Prosedur Mediasi Di Pengadilan.

6) Mediasi atau APS Di Luar Pengadilan diatur dalam pasal 6 UU

Nomor.30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian

Sengketa.

7) Peraturan Mahkamah Agung (PERMA) Nomor.01 Tahun 2016

tentang Prosedur Mediasi Di Pengadilan.

3. Tahapan tugas mediator

Dalam menjalankan tugas sebagai seorang mediator, mediator juga

mempunyai sejumlah tahapan tugas dalam proses mediasi. Mediator

memperoleh tugas dan kewengan tersebut dari para pihak dimana mereka

“mengizinkan dan setuju” adanya para pihak ketiga dalam pada upaya

menjaga mempertahankan dan memastikan bahwa mediasi sudah berjalan

sebagaimana mestinya. Pada pasal 14 PERMA Nomor 01 Tahun 2016, dalam

Page 36: PERAN DAN EFEKTIVITAS MEDIATOR HAKIM DALAM MENEKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4728/1/PERAN DAN EFEKTIVITAS... · pelaksanaan mediasi di Pengadilan Agama Salatiga sudah

25

menjalankan fungsinya, mediator bertugas:

a. memperkenalkan diri dan memberi kesempatan kepada para pihak untuk

saling memperkenalkan diri.

b. menjelaskan maksud, tujuan, dan sifat mediasi kepada para pihak.

c. menjelaskan kedudukan dan peran mediator yang netral dan tidak

mengambil keputusan.

d. membuat aturan pelaksanaan mediasi bersama para pihak.

e. menjelaskan bahwa mediator dapat mengadakan pertemuan dengan satu

pihak tanpa kehadiran pihak lainnya (kaukus).

f. menyusun jadwal mediasi bersama para pihak.

g. mengisi formulir jadwal mediasi.

h. memberikan kesempatan kepada para pihak untuk menyampaikan

permasalahan dan usulan perdamaian.

i. menginventarisasi permasalahan dan mengagendakan pembahasan

berdasarkan skala proritas.

j. memfasilitasi dan mendorong para pihak untuk:

1) menelusuri dan menggali kepentingan para pihak.

2) mencari berbagai pilihan penyelesaian yang terbaik bagi para pihak dan

3) bekerja sama mencapai penyelesaian.

k. membantu para pihak dalam membuat dan merumuskan kesepakatan

perdamaian.

l. menyampaikan laporan keberhasilan, ketidakberhasilan dan/atau tidak

dapat dilaksanakannya mediasi kepada hakim pemeriksa perkara.

Page 37: PERAN DAN EFEKTIVITAS MEDIATOR HAKIM DALAM MENEKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4728/1/PERAN DAN EFEKTIVITAS... · pelaksanaan mediasi di Pengadilan Agama Salatiga sudah

26

m. menyatakan salah satu atau para pihak tidak beriktikad baik dan

menyampaikan kepada hakim pemeriksa perkara.

n. tugas lain dalam menjalankan fungsinya.

4. Pengangkatan dan syarat mediator

Pengankatan mediator sangat tergantung pada situasi dimana mediasi

dijalankan. Bila mediasi dijalankan oleh lembaga formal seperti pengadilan

maupun lembaga penyedia jasa mediasi, maka pengangkatan mediator

mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan sedangkan bila mediasi

dijalankan oleh mediator yang berasal dari anggota masyarakat, maka

pengangkatan mediator tidak mengikat dengan ketentuan aturan formal.

Prinsip utama untuk pengangkatan mediator adalah harus memenuhi

persyaratan kemampuan personal dan persyaratan yang berhubungan dengan

masalah sengketa para pihak. Jika persyaratan ini telah di penuhi baru

mediator dapat menjalankan mediasi. Akan tetapi jika ini tdak dipenuhi maka

akan sangat sulit untuk menjalankan mediasi, di sebabkan posisi yang sangat

lemah dan ketidakberdayaannya dalam menerapkan kemampuan personal.

Penyelesaian sengketa melalui mediasi dalam sistem peradilan, dibantu

oleh mediator. Sehubungan dengan siapa yang dapat bertindak sebagai

mediator dijelaskan dalam PERMA No.01 Tahun 2016 pasal 13 tentang

sertifikasi mediator, yaitu:

a. Setiap mediator wajib memiliki Sertifikat Mediator yang diperoleh setelah

mengikuti dan dinyatakan lulus dalam pelatihan sertifikasi mediator yang

Page 38: PERAN DAN EFEKTIVITAS MEDIATOR HAKIM DALAM MENEKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4728/1/PERAN DAN EFEKTIVITAS... · pelaksanaan mediasi di Pengadilan Agama Salatiga sudah

27

diselenggarakan oleh Mahkamah Agung atau lembaga yang telah

memperoleh akreditasi dari Mahkamah Agung.

b. Berdasarkan surat keputusan ketua pengadilan, hakim tidak bersertifikat

dapat menjalankan fungsi Mediator dalam hal tidak ada atau terdapat

keterbatasan jumlah mediator bersertifikat.

c. Ketentuan lebih lanjut mengenai syarat dan tata cara sertifikasi Mediator

dan pemberian akreditasi lembaga sertifikasi Mediator ditetapkan dengan

Keputusan Ketua Mahkamah Agung.

5. Prosedur dan tahapan mediasi

Prosedur mediasi adalah tahapan proses mediasi, ada beberapa prosedur

mediasi yang dilaksanakan di pengadilan sesuai dengan PERMA No.01 tahun

2016. Adapun prosedur mediasi menurut PERMA No.1 Tahun 2016 adalah

sebagai berikut:

a. Tahap pra mediasi

Pasal 17 PERMA No. 1 Tahun 2016 menerangkan bahwa: “Pada hari

sidang yang telah ditentukan dan dihadiri oleh para pihak, hakim

pemeriksa perkara mewajibkan para pihak untuk menempuh mediasi.”

yang dimana harus disertai dengan iktikad baik sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 7 ayat (1), kemudian hakim wajib menunda proses siding

perkara untuk memberi kesempatan para pihak menempuh proses mediasi.

Disamping itu hakim pemeriksa perkara wajib menjelaskan prosedur

mediasi kepada para pihak

Page 39: PERAN DAN EFEKTIVITAS MEDIATOR HAKIM DALAM MENEKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4728/1/PERAN DAN EFEKTIVITAS... · pelaksanaan mediasi di Pengadilan Agama Salatiga sudah

28

Dalam Pasal 19 ayat (1) sampai dengan ayat (2) dijelaskan para pihak

berhak memilih seorang atau lebih mediator yang tercatat dalam daftar

mediator di Pengadilan. Jika dalam proses mediasi terdapat lebih dari satu

orang mediator, pembagian tugas mediator ditentukan dan disepakati oleh

para mediator. Honorarium mediator (biaya mediator) di jelaskan dalam

Pasal 8 ayat (1) dan (2) yang menerangkan apabila para pihak

menggunakan jasa mediator hakim dan pegawai pengadilan tidak

dikenakan biaya, tetapi apabila para pihak menggunakan jasa mediator

nonhakim dan bukan pegawai pengadilan ditanggung bersama atau

berdasarkan kesepakatan para pihak.

Batas waktu pemilihan mediator diatur dalam Pasal 20, yaitu:

1) Setelah memberikan penjelasan mengenai kewajiban melakukan

Mediasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (7), Hakim

Pemeriksa Perkara mewajibkan Para pihak pada hari itu juga, atau

paling lama 2 (dua) hari berikutnya untuk berunding guna memilih

Mediator termasuk biaya yang mungkin timbul akibat pilihan

penggunaan Mediator nonhakim dan bukan Pegawai Pengadilan.

2) Para pihak segera menyampaikan Mediator pilihan mereka kepada

Hakim Pemeriksa Perkara.

3) Apabila Para pihak tidak dapat bersepakat memilih Mediator dalam

jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ketua majelis

Hakim Pemeriksa Perkara segera menunjuk Mediator Hakim atau

Pegawai Pengadilan.

Page 40: PERAN DAN EFEKTIVITAS MEDIATOR HAKIM DALAM MENEKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4728/1/PERAN DAN EFEKTIVITAS... · pelaksanaan mediasi di Pengadilan Agama Salatiga sudah

29

4) Jika pada Pengadilan yang sama tidak terdapat Hakim bukan

pemeriksa perkara dan Pegawai Pengadilan yang bersertifikat, ketua

majelis Hakim Pemeriksa Perkara menunjuk salah satu Hakim

Pemeriksa Perkara untuk menjalankan fungsi Mediator dengan

mengutamakan Hakim yang bersertifikat.

5) Jika Para pihak telah memilih Mediator sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) atau ketua majelis Hakim Pemeriksa Perkara menunjuk

Mediator sebagaimana dimaksud pada ayat (3) atau ayat (4), ketua

majelis Hakim Pemeriksa Perkara menerbitkan penetapan yang

memuat perintah untuk melakukan Mediasi dan menunjuk Mediator.

6) Hakim Pemeriksa Perkara memberitahukan penetapan sebagaimana

dimaksud pada ayat (5) kepada Mediator melalui panitera pengganti.

7) Hakim Pemeriksa Perkara wajib menunda proses persidangan untuk

memberikan kesempatan kepada Para pihak menempuh Mediasi.

b. Tahapan proses mediasi

Pasal 24 ayat (1) sampai (4) mengenai tahapan proses mediasi,

diawali dengan penyerahan resum perkara dan jangka waktu proses, yaitu

sebagai berikut:

1) Dalam waktu paling lama 5 (lima) hari terhitung sejak penetapan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (5), Para pihak dapat

menyerahkan Resume Perkara kepada pihak lain dan Mediator.

2) Proses Mediasi berlangsung paling lama 30 (tiga puluh) hari terhitung

sejak penetapan perintah melakukan Mediasi.

Page 41: PERAN DAN EFEKTIVITAS MEDIATOR HAKIM DALAM MENEKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4728/1/PERAN DAN EFEKTIVITAS... · pelaksanaan mediasi di Pengadilan Agama Salatiga sudah

30

3) Atas dasar kesepakatan Para pihak, jangka waktu Mediasi dapat

diperpanjang paling lama 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak berakhir

jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (2).

4) Mediator atas permintaan Para pihak mengajukan permohonan

perpanjangan jangka waktu Mediasi sebagaimana dimaksud pada ayat

(3) kepada Hakim Pemeriksa Perkara disertai dengan alasannya.

Kewajiban beriktikad baik dalam menempuh mediasi diatur dalam

Pasal 7 ayat (1) dan (2), para pihak atau kuasa hukumnya wajib menempuh

mediasi dengan iktikad baik. Salah satu pihak atau para pihak dan/atau

kuasa hukumnya dapat dinyatakan tidak beriktikad baik oleh mediator

dalam hal yang bersangkutan;

1) tidak hadir setelah dipanggil secara patun 2 (dua) kali berturut-turut

dalam pertemuan mediasi tanpa alasan sah.

2) menghadiri pertemuan mediasi pertama, tetapi tidak pernah hadir pada

pertemuan berikutnya meskipun telah dipanggil secara patut 2 (dua)

kali berturut-turut tanpa alasan sah.

3) ketidak hadiran berulang-ulang yang mengganggu jadwal pertemuan

mediasi tanpa alasan sah.

4) menghadiri pertemuan mediasi, tetapi tidak mengajukan dan/atau tidak

menanggapi resume perkara pihak lain.

5) tidak menandatangani konsep kesepakatan perdamaian yang telah

disepakati tanpa alasan sah.

Page 42: PERAN DAN EFEKTIVITAS MEDIATOR HAKIM DALAM MENEKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4728/1/PERAN DAN EFEKTIVITAS... · pelaksanaan mediasi di Pengadilan Agama Salatiga sudah

31

Pasal 26 ayat (1) dan (2) atas persetujuan para pihak dan atau kuasa

hukum, mediator dapat menghadirkan seorang atau lebih ahli, tokoh

masyarakat, tokoh agama, atau tokoh adat. Para pihak harus terlebih

dahulu mencapai kesepakatan tentang kekuatan mengikat atau tidak

mengikat dari penjelasan dan atau penilaian ahli dan atau tokoh

masyarakat.

Page 43: PERAN DAN EFEKTIVITAS MEDIATOR HAKIM DALAM MENEKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4728/1/PERAN DAN EFEKTIVITAS... · pelaksanaan mediasi di Pengadilan Agama Salatiga sudah

32

BAB III

PERAN DAN EFEKTIVITAS MEDIASI DI PENGADILAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Pengadilan Agama Salatiga

1. Sejarah Pengadilan Agama Salatiga

a. Masa sebelum penjajahan

Pengadilan Agama Salatiga dalam bentuk yang kita kenal sekarang

ini embrionya sudah ada sejak agama islam masuk ke Indonesia.

Pengadilan Agama Salatiga timbul bersama dengan perkembangan

kelompok masyarakat yang beragama islam di Salatiga dan Kabupaten

Semarang, masyarakat islam di Salatiga dan di daerah Kabupaten

Semarang pada saat itu apabila terjadi suatu sengketa, mereka

menyelesaikan perkaranya melalui Qodli (Hakim) yang diangkat oleh

sultan atau raja, yang kekuasaannya merupakan tauliyah dari waliyul amri

yakni penguasa tertinggi. Qodli (Hakim) yang diangkat oleh sultan adalah

alim ulama’ yang ahli di bidang agama islam.

b. Masa penjajahan Belanda sampai dengan Jepang

Ketika penjajah Belanda masuk pulau Jawa khususnya di Salatiga,

dijumpainya masyarakat Salatiga telah berkehidupan dan menjalankan

syari’at islam, demikian pula dalam bidang peradilan umat islam Salatiga

dalam menyelesaikan perkaranya menyerahkan keputusannya kepada para

hakim sehingga sulit bagi Belanda menghilangkan atau menghapuskan

kenyataan ini.

Page 44: PERAN DAN EFEKTIVITAS MEDIATOR HAKIM DALAM MENEKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4728/1/PERAN DAN EFEKTIVITAS... · pelaksanaan mediasi di Pengadilan Agama Salatiga sudah

33

Oleh karena kesulitan pemerintah Kolonial Belanda menghapus

pegangan hidup masyarakat islam yang sudah mendarah daging di

Indonesia pada umumnya dan khususnya di Salatiga, maka kemudian

pemerintah Kolonial belanda menerbitan pasal 134 ayat 2 IS ( Indische

Staatsregaling ) sebagai landasan formil untuk mengawasi kehidupan

masyarakat islam di bidang peradian yaitu berdirinya Raad agama,

disamping itu pemerintah kolonial Belanda menginstruksikan kepada para

bupati yang termuat dalam Staatblad tahun 1820 No. 22 yang menyatakan

bahwa perselisihan mengenai pembagian warisan di kalangan rakyat

hendaknya diserahkan kepada alim ulama.

Sejarah Pengadilan Agama Salatiga terus berjalan sampai tahun

1940, kantor yang ditempatinya masih menggunakan serambi Masjid

Kauman salatiga dengan ketua dan hakim anggotanya diambil dari

alumnus pondok pesantren. Pegawai yang ada pada waktu itu 4 orang yaitu

K. Salim sebagai Ketua, K. Abdul Mukti sebagai Hakim Anggota dan

Sidiq sebagai Sekretaris merangkap Bendahara serta seorang pesuruh.

Wilayah Hukum Pengadilan Agama Salatiga meliputi Kota Salatiga dan

Kabupaten Semarang terdiri dari 14 Kecamatan.

Adapun Perkara yang ditangani dan diselesaikan yaitu perkara waris,

perkara gono-gini, gugat nafkah dan cerai gugat. Pada waktu penjajahan

Jepang keadaan Pengadilan Agama Salatiga atau Raad Agama Salatiga

masih belum ada perubahan yang berarti yaitu pada tahun 1942 sampai

dengan 1945 karena pemerintahan Jepang hanya sebentar dan Jepang

Page 45: PERAN DAN EFEKTIVITAS MEDIATOR HAKIM DALAM MENEKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4728/1/PERAN DAN EFEKTIVITAS... · pelaksanaan mediasi di Pengadilan Agama Salatiga sudah

34

dihadapkan dengan berbagai pertempuran dan Ketua beserta stafnya juga

masih sama.

c. Masa kemerdekaan

Setelah Indonesia merdeka tanggal 17 Agustus 1945, Pengadilan

Agama Salatiga berjalan sebagaimana biasa, kemudian pada tahun 1949,

ketua dijabat oleh K. Irsyam yang dibantu 7 pegawai, kantor yang

ditempati masih menggunakan serambi Masjid Al-Atiq Kauman Salatiga

dan bersebelahan dengan Kantor Urusan Agama Kecamatan Salatiga yang

sama-sama mengunakan serambi masjid sebagai kantor.

Kemudian kantor Pengadilan Agama Salatiga pindah dari serambi

Masjid Al-Atiq ke kantor baru di Jl. Diponegoro No. 72 Salatiga sampai

tanggal 30 April 2009 dan setelah sekian lama kantor Pengadilan Agama

Salatiga pindah ke gedung baru pada tanggal 1 Mei 2009 di Jl. Lingkar

Selatan, Jagalan, Cebongan, Argomulyo, Salatiga. Kemudian kantor lama

digunakan sebagai arsip-arsip dan rumah dinas. kemudian pada tahun 1953

Ketua dijabat oleh K. Moh Muslih, pada tahun 1963 Ketua dijabat oleh

KH. Musyafa’.Pada tahun 1967 Ketua dijabat oleh K. Sa’adullah, semua

adalah alumnus Pondok Pesantren.

d. Masa berlakunya undang-undang nomor 1 tahun 1974

Sejak kehadiran dan berlakunya Undang-undang Nomor 14 Tahun

1970 pada tanggal 17 Desmber 1970 kedudukan dan posisi Peradilan

Agama semakin jelas dan mandiri termasuk Pengadilan Agama Salatiga,

namun umat Islam Indonesia masih harus berjuang karena belum

Page 46: PERAN DAN EFEKTIVITAS MEDIATOR HAKIM DALAM MENEKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4728/1/PERAN DAN EFEKTIVITAS... · pelaksanaan mediasi di Pengadilan Agama Salatiga sudah

35

mempunyai undang-undang yang mengatur tentang keluarga muslim.

Melalu proses kehadirannya pada akhir tahun 1973 membawa suhu politik

naik, para ulama dan umat islam di Salatiga juga berjuang ikut

berpartisipasi, akan terwujudnya undang-undang perkawinan, maka

akhirnya terbitlah undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 yang

diundangkan pada tanggal 2 Januari 1974.Setelah secara efektif Undang-

undang Perkawinan berlaku yaitu dengan terbitnya Peraturan Pemerintah

Nomor 9 Tahun 1975.

Pengadilan Agama Salatiga dilihat dari fisiknya masih tetap seperti

dalam keadaan sebelumnya, namun fungsi dan peranannya semakin

mantap karena banyak perkara yang harus ditangani oleh Pengadilan

Agama.di Pengadilan Agama Salatiga banyak perkara masuk yang

menjadi kewenangannya. Volume perkara yang naik yaitu perkara Cerai

Talak disamping Cerai Gugat dan juga banyak masuk perkara Isbat Nikah

(Pengesahan Nikah), karena di Pengadilan Agama Salatiga yang

wilayahnya sangat luas yaitu meliputi Daerah Kota Salatiga dan

Kabupaten Semarang, maka melalui SK Menteri Agama Nomor 95 tahun

1982 tanggal 2 Oktober 1982 Jo. KMA Nomor 76 Tahun 1983 tanggal 10

Nopember 1982 berdirilah Pengadilan Agama Ambarawa di Ungaran.

Adapun penyerahan wilayah yaitu dilaksanakan pada tanggal 27 April

1984 dari Ketua Pengadilan Agama Salatiga Drs. A.M. Samsudin Anwar

kepada Ketua Pengadilan Agama Ambarawa yaitu sebagian wilayah

Kabupaten Semarang dan wilayah hukum Pengadilan Agama Salatiga

Page 47: PERAN DAN EFEKTIVITAS MEDIATOR HAKIM DALAM MENEKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4728/1/PERAN DAN EFEKTIVITAS... · pelaksanaan mediasi di Pengadilan Agama Salatiga sudah

36

yang ada sekarang tinggal 13 Kecamatan yaitu:

1. Wilayah Kota Salatiga ada 4 Kecamatan: Kecamatan Sidorejo,

Kecamatan Sidomukti, Kecamatan Argomulyo, Kecamatan Tingkir.

2. Wilayah kabupaten Semarang ada 9 Kecamatan: Kecamatan Bringin,

Kecamatan Bancak, Kecamatan Tuntang, Kecamatan Getasan,

Kecamatan tengaran, Kecamatan Susukan, Kecamatan Suruh,

Kecamatan Pabelan, Kecamatan kaliwungu.

e. Masa berlakunya undang-undang nomor 7 tahun 1989

Sejak diundangkannya Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 posisi

Pengadilan Agama Salatiga semakin kuat, Pengadilan Agama berwenang

menjalankan keputusannya sendiri tidak perlu lagi melalui Pengadilan

Negeri, selain itu hukum acara yang berlaku di Pengadilan Agama sama

dengan hukum acara yang berlaku di Pengadilan Negeri. Untuk

melaksanakan tugas pemanggilan dan pemberitahuan, sudah ada petugas

Jurusita. Untuk menyesuaikan dengan Undang-undang Pengadilan Agama

ini, Pengadilan Agama Salatiga mendapatkan bimbingan dan pembinaan

dari Departemen Agama RI dan secara teknis Yustisial mendapatkan

pembinaan dari Mahkamah Agung RI dan Pengadilan Tinggi Agama.

Struktur organisasi Pengadilan Agama juga disesuaikan dengan

Peradilan Umum dan Peradilan lainnya, sehingga status kedudukannya

menjadi sederajat dengan Peradilan lain yang ada di Indonesia, dari segi

fisik dan jumlah personil Pengadilan Agama Salatiga masih ketinggalan

dari Peradilan Umum, hal ini disebabkan karena dana yang tersedia untuk

Page 48: PERAN DAN EFEKTIVITAS MEDIATOR HAKIM DALAM MENEKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4728/1/PERAN DAN EFEKTIVITAS... · pelaksanaan mediasi di Pengadilan Agama Salatiga sudah

37

sarana fisik kurang memadai, namun kwalitas sumber daya manusia

Pegawai Pengadilan Agama Salatiga sama dan sejajar dengan Peradilan

Umum bahkan melebihi, karena tenaga yang direkrut harus malalui seleksi

yang ketat dan memenuhi syarat-syarat yang ditentukan.Sejak Pengadilan

Agama mendapatkan pembinaan dari Mahkamah Agung RI mulai

diadakan pemisahan jabatan antara Kepaniteraan dan Kesekretariatan

begitu juga rangkap jabatan antara Jurusita dan Panitera Pengganti, bagi

para Hakim juga diberi tugas Pengawasan bidang-bidang. Upaya

pembenahan di Pengadilan Agama Salatiga selalu ditingkatkan.

2. Kewenangan Pengadilan Agama Salatiga

Pengadilan Agama Salatiga melaksanakan tugasnya sesuai dengan

ketentuan Pasal 2 dan Pasal 49 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006

tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang

Peradilan Agama adalah memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara

tertentu antara orang-orang yang beragama Islam di bidang:

a. Permohonan.

1) Izin beristri lebih dari satu (poligami).

2) Dispensasi nikah.

3) Wali adhol.

4) Pengangkatan anak/ adopsi.

5) Perubahan nama.

Page 49: PERAN DAN EFEKTIVITAS MEDIATOR HAKIM DALAM MENEKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4728/1/PERAN DAN EFEKTIVITAS... · pelaksanaan mediasi di Pengadilan Agama Salatiga sudah

38

b. Gugatan.

1) Cerai.

a) Yang diajukan suami (talak).

b) Yang diajukan istri (gugat).

c) Karena melanggar shighot tahlik talak (khuluk).

2) Pembagian harta bersama.

3) Waris.

4) Ekonomi syariah.

5) Nafkah yang lalu.

6) Pemeliharaan anak (khadhonah).

3. Identitas tempat kegiatan praktikum

Gedung Pengadilan Agama Salatiga yang baru, ditempati sejak tanggal

1 Mei 2009 berdiri di atas tanah seluas 5425 m2, dengan luas bangunan 1300

m2. Status gedung tersebut adalah hak pakai dari Pemerintah RI c.q

Mahkamah Agung RI.Pengadilan Agama Salatiga beralamat di Jalan Raya

Lingkar Selatan, Dusun Jagalan, Kelurahan Cebongan, Kecamatan

Argomulyo, Kota Salatiga. Dengan nomor telepon (0298) 322853, fax (0298)

325243, e-mail web pa-salatiga.co.id., e-mail tabayun

[email protected] dan website www.pa-salatiga.go.id.

Page 50: PERAN DAN EFEKTIVITAS MEDIATOR HAKIM DALAM MENEKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4728/1/PERAN DAN EFEKTIVITAS... · pelaksanaan mediasi di Pengadilan Agama Salatiga sudah

39

Pengadilan Agama Salatiga memiliki wilayah yuridiksi sebagai berikut:

a. Wilayah Kota Salatiga

1) Kecamatan Sidorejo, terdiri dari 6 (enam) kelurahan, yaitu: Kelurahan

Pulutan, Kelurahan Blotongan, Kelurahan Bugel, Kelurahan Salatiga,

Kelurahan Kauman Kidul, Kelurahan Sidorejo Lor.

2) Kecamatan Argomulyo, terdiri dari 6 (enam) kelurahan, yaitu:

Kelurahan Cebongan, Kelurahan Ledok, Kelurahan Tegalrejo,

Kelurahan Noborejo, Kelurahan Kumpulrejo, Kelurahan Randuacir.

3) Kecamatan Tingkir, terdiri dari 5 (lima) kelurahan, yaitu: Kelurahan

Tingkir Tengah, Kelurahan Tingkir Lor, Kelurahan Sidorejo Kidul,

Kelurahan Kutowinangun, Kelurahan Gendongan.

4) Kelurahan Sidomukti, terdiri dari 4 (empat) kelurahan, yaitu:

Kelurahan Dukuh, Kelurahan Mangunsari, Kelurahan Kalicacing,

Kelurahan Kecandran.

b. Wilayah Kabupaten Semarang

1) Kecamatan Bringin, terdiri dari 15 (lima belas) desa, yaitu: Desa

Bringin, Desa Popongan, Desa Pakis, Desa Banding, Desa Lebak, Desa

Sendang, Desa Tanjung, Desa Kalijambe, Desa Rembes, Desa

Gogodalem, Desa Tempuran, Desa Wiru, Desa Nyemoh, Desa

Kalikurmo, Desa Sambirejo.

2) Kecamatan Bancak, terdiri dari 9 (sembilan) desa, yaitu: Desa Boto,

Desa Bancak, Desa Wonokerto, Desa Jlumpang, Desa Bantal, Desa

Lembu, Desa Rejosari, Desa Plumutan, Desa Pucung.

Page 51: PERAN DAN EFEKTIVITAS MEDIATOR HAKIM DALAM MENEKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4728/1/PERAN DAN EFEKTIVITAS... · pelaksanaan mediasi di Pengadilan Agama Salatiga sudah

40

3) Kecamatan Suruh, terdiri dari 17 (tujuh belas) desa, yaitu: Desa

Kebowan, Desa Beji Lor, Desa Jatirejo, Desa Suruh, Desa Plumbon,

Desa Dersansari, Desa Purworejo, Desa Ketanggi, Desa Medayu, Desa

Reksosari, Desa Sukorejo, Desa Krandon Lor, Desa Bonomerto, Desa

Gunung Tumpeng, Desa Cukilan, Desa Dadapayam, Desa

Kedungringin.

4) Kecamatan Tuntang, terdiri dari 16 (enam belas) desa, yaitu: Desa

Kalibeji, Desa Rowosari, Desa Gedangan, Desa Sraten, Desa Jombor,

Desa Candirejo, Desa Tuntang, Desa Lopait, Desa Karanganyar, Desa

Karangtengah, Desa Tlogo, Desa Tlompakan, Desa Ngajaran, Desa

Delik, Desa Watu Agung, Desa Kesongo.

5) Kecamatan Getasan terdiri dari 13 (tiga belas) desa, yaitu: Desa

Sumogawe, Desa Samirono, Desa Polobogo, Desa Getasan, Desa

Kopeng, Desa Tolokan, Desa Ngrawan, Desa Jetak, Desa Batur, Desa

Wates, Desa Nogosaren, Desa Tajuk, Desa Manggihan.

6) Kecamatan Pabelan terdiri dari 17 (tujuh belas) desa, yaitu: Desa

Ujung-ujung, Desa Kauman Lor, Desa Pabelan, Desa Jimbrak, Desa

Sukoharjo, Desa Bejaten, Desa Kadirejo, Desa Giling, Desa Padaan,

Desa Glawan, Desa Tukang, Desa Bendungan, Desa Karanggondang,

Desa Segiri, Desa Terban, Desa Sumberejo.

7) Kecamatan Tengaran, terdiri 15 (lima belas) desa, yaitu: Desa Klero,

Desa Bener, Desa Butuh, Desa Tegalwaton, Desa Sruwen, Desa

Nyamat, Dasa Tegalrejo, Desa Tengaran, Desa Regunung, Desa Cukil,

Page 52: PERAN DAN EFEKTIVITAS MEDIATOR HAKIM DALAM MENEKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4728/1/PERAN DAN EFEKTIVITAS... · pelaksanaan mediasi di Pengadilan Agama Salatiga sudah

41

Desa Barukan, Desa Patemon, Desa Sugihan, Desa Duren, Desa

Karangduren

8) Kecamatan Susukan, tediri dari 13 (tiga belas) desa, yaitu: Desa

Badran, Desa Ketapang, Desa Bakalrejo, Desa Gentan, Desa Koripan,

Desa Tawang, Desa Kenteng, Desa Kemetul, Desa Susukan, Desa

Timpik, Desa Sidoharjo, Desa Muncar, Desa Ngasinan.

9) Kecamatan Kaliwungu, terdiri dari 11 desa, yaitu: Desa Rogomulyo,

Desa Kaliwungu, Desa Papringan, Desa Payungan, Desa Udanwuh,

Desa Mukiran, Desa Pager, Desa Kener, Desa Jetis, Desa Kradenan,

Desa Siwa.

4. Struktur organisasi

Ketua pengadilan : Drs. H. Umar Muchlis

Hakim : 1. Drs. M. Syaifudin Zuhri, S.H.

2. Drs. Silachudin

3. Drs. H. Anwar Rosidi

4. Drs. H. Salim, S.H, M.H.

5. Drs. Moh. Rusdi, M.H

6. Drs. M. Muslih

Panitera : Drs. H. Muhadi

Panitera muda Hukum : Mu’asyarotul A, S.H.

Panitera muda gugatan : Fannanie, S.H.

Panmud permohonan : Handayani, S.H.

Page 53: PERAN DAN EFEKTIVITAS MEDIATOR HAKIM DALAM MENEKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4728/1/PERAN DAN EFEKTIVITAS... · pelaksanaan mediasi di Pengadilan Agama Salatiga sudah

42

Panitera pengganti : 1.Hj. Wasilatun, S.H.

2.Mujahidah, S.H.

3.Dra. Hj. Siti Zulaikah

4.Fitri Ambarwati, S.H

Juru sita : M. Nawal Annaji

Juru sita pengganti : 1. Danang Prasetyo N, S.Sy.

2. Ria Hakima Surya, S.H.

3. Syarif Nurul Huda, S.Ag.

4. Badriyah

Sekretaris : Siti Khalimah, S.H.

Kasubag perencanaan, TI, dan : Ruly Arista Wardani, S.Kom.

Pelaporan

Kasubag umum dan keuangan : Suhardi

Kasubag kepegawaian, : Mir’atul Hidayah, S.H.I.

organisasi, dan tata laksana

B. Prosedur Mediasi di Pengadilan Agama Salatiga

Dengan ditetapkanya PERMA Nomor 01 Tahun 2016 tentang prosedur

mediasi di Pengadilan, telah terjadi perubahan dalam praktek peradilan di

Indonesia. Pengadilan tidak hanya bertugas dan berwenang memeriksa,

mengadili dan menyelesaikan perkara yang diterima, tetapi juga berkewajiban

mengupayakan perdamaian antara pihak-pihak yang berperkara. Pengadilan

Page 54: PERAN DAN EFEKTIVITAS MEDIATOR HAKIM DALAM MENEKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4728/1/PERAN DAN EFEKTIVITAS... · pelaksanaan mediasi di Pengadilan Agama Salatiga sudah

43

yang selama ini berkesan sebagai lembaga penegakan hukum dan keadilan,

tetapi sekarang pengadilan juga menampakan diri sebagai lembaga yang

mencarikan solusi damai antara pihak-pihak yang bertikai.

Pemberlakuan PERMA tentang mediasi yang terbilang masih baru ini juga

dipraktikan di Pengadilan Agama Salatiga sebagai salah satu institusi yang

mempraktikan mediasi, karenanya Pengadilan Agama Salatiga butuh waktu

penyesuaian untuk memaksimalkan tingkat keefektifitas keberhasilan mediasi.

Menurut Bapak Moh Rusdi yang merupakan salah satu hakim mengatakan

bahwa:

“antara PERMA yang lama (PERMA Nomor 01 Tahun 2008) dengan yang

telah diberbarui (PERMA Nomor 1 Tahun 2018) sebenarnya tidaklah jauh

berbeda, hanya saja PERMA yang baru lebih menitik beratkan pada itikad baik

dari kedua belah pihak yang berperkara dengan hadir langsung pada saat proses

mediasi dengan ataupun tidak didampingi oleh kuasa hukum”

Adapun penerapan tahapan mediasi di Pengadilan Agama Salatiga menurut

data yang diperoleh adalah sebagai berikut:

1. Tahapan pra mediasi

Dimulai dengan pendaftaran gugatan di Kepaniteraan Pengadilan

Agama Salatiga, kemudian melunasi pembayaran panjar biaya perkara dan

penandatanganan surat kuasa untuk membayar (SKUM) dan dilanjutkan

dengan penunjukan majelis hakim pemeriksa perkara oleh Ketua Pengadilan

Agama dan juga hari sidangnya.

Ketika para pihak hadir dalam persidangan, Ketua Majelis Hakim

memberikan penjelasan kepada para pihak untuk melaksanakan mediasi

dengan mediator dari hakim Pengadilan Agama atau bisa juga dari luar

Page 55: PERAN DAN EFEKTIVITAS MEDIATOR HAKIM DALAM MENEKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4728/1/PERAN DAN EFEKTIVITAS... · pelaksanaan mediasi di Pengadilan Agama Salatiga sudah

44

Pengadilan Agama Salatiga, dan berikut daftar hakim di Pengadilan Agama

Salatiga baik yang sudah memperoleh sertifikasi mediator maupun belum,

yaitu:

No. Nama Hakim Sertifikasi mediasi

1. Drs. H. Umar Muchlis Belum

2. Drs. M. Syaifudin Zuhri, S.H. Belum

3. Drs. Silachudin Belum

4. Drs. H. Anwar Rosidi Belum

5. Drs. H. Salim, S.H, M.H Belum

6. Drs. Moh. Rusdi, M.H Sudah Sertifikasi

7. Drs. M. Muslih Belum

Pada hari dan tanggal persidangan yang telah ditentukan dan dihadiri

kedua belah pihak, majelis hakim Pengadilan Agama Salatiga menjelaskan

tentang kewajiban para pihak untuk menempuh proses mediasi dan

keharusan adanya iktikad baik selama menempuh proses mediasi serta

menjelaskan prosedur mediasi menurut Peraturan Mahkamah Agung.

Jika para pihak memilih hakim mediator, para pihak berhak memilih

salah satu atau lebih mediator yang tertera di dalam daftar mediator. Hakim

yang memeriksa perkara tidak boleh ditunjuk sebagai mediator kecuali

dalam hal tidak terdapat mediator lain. Setelah para pihak telah memilih

mediator, ketua majelis hakim pemeriksa perkara menerbitkan penetapan

yang memuat perintah untuk melakukan mediasi dan menunjuk mediator.

Page 56: PERAN DAN EFEKTIVITAS MEDIATOR HAKIM DALAM MENEKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4728/1/PERAN DAN EFEKTIVITAS... · pelaksanaan mediasi di Pengadilan Agama Salatiga sudah

45

Hakim pemeriksa perkara memberitahukan penetapan kepada mediator

melalui panitera pengganti. Selanjutnya sidang ditunda untuk memberikan

kesempatan menempuh proses mediasi.

2. Pelaksanaan Mediasi di Pengadilan Agama Salatiga

Mediasi dilaksanakan di ruang mediasi Pengadilan Agama Salatiga,

atau di tempat lain di luar pengadilan yang disepakati oleh para pihak,

apabila mediator bukan dari hakim. Proses mediasi berlangsung paling lama

30 (tiga puluh) hari terhitung sejak penetapan perintah melakukan mediasi.

Danatas persetujuan para pihak/atau kuasa hukum, mediator dapat

mengahadirkanseorang atau lebih ahli, tokoh masyarakat, tokoh agama, atau

tokoh adat. Pada hari pelaksanaan mediasi yang dihadiri oleh kedua pihak

terlebih dahulu mediator melakukan hal-hal diantaranya berikut:

a. Memperkenalkan diri dan memberi kesempatan kepada para pihak untuk

saling memperkenalkan diri.

b. Menjelaskan kedudukan dan peran mediator yang netral dan tidak

mengambil keputusan.

c. Memberikan kesempatan kepada para pihak untuk menyampaikan

permasalahan dan usulan perdamaian.

d. Mencari berbagai pilihan penyelesaian yang terbaik bagi para pihak.

Dalam hal kedua belah pihak tidak hadir maka mediasi ditunda untuk

memanggil para pihak. Apabila telah dipanggil 2 kali berturut-turut tidak

hadir tanpa alasan yang sah, tidak menanggapi atau mengajukan resume, dan

tidak menandatangani konsep kesepakatan perdamaian dapat dinyatakan

Page 57: PERAN DAN EFEKTIVITAS MEDIATOR HAKIM DALAM MENEKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4728/1/PERAN DAN EFEKTIVITAS... · pelaksanaan mediasi di Pengadilan Agama Salatiga sudah

46

tidak beriktikat baik oleh mediator dalam hal yang bersangkutan, maka

mediator menyatakan mediasi gagal. Proses mediasi diawali dengan

identifikasi masalah, untuk itu mediator memberi kesempatan kepada kedua

pihak yang hadir untuk menyiapkan ‘resume perkara’ baik secara lisan

maupun tertulis dan jika diperlukan bisa mendatangkan para ahli atau tokoh

masyarakat atas kesepakatan para pihak untuk dimintai pendapat mencari

solusi terbaik bagipara pihak guna tercapainya kesepakatan damai. Setelah

mengidentifikasi permasalahan dan alternatif penyelesaian yang

disampaikan para pihak, mediator menawarkan kepada pihak tergugat

alternatif solusi yang diajukan penggugat dan sebaliknya, untuk dimintai

pendapat.

3. Laporan mediasi

Jika mediasi mencapai kesepakatan atau kesepakatan perdamaian

sebagian, para pihak dengan bantuan mediator wajib merumuskan

kesepakatan tersebut secara tertulis dalam kesepakatan perdamaian yang

ditandatangani oleh para pihak dan mediator. Setelah kesepakatan tersebut

disetujui dan ditandatangani para pihak dan mediator, mediator wajib

melaporkan secara tertulis keberhasilan mediasi kepada majelis hakim.

Dalam hal tidak diperoleh kesepakatan, mediator menyatakan proses mediasi

gagal, mediator memberitahukannya secara tertulis kepada hakim pemeriksa

perkara. Setelah menerima pemberitahuan tersebut hakim pemeriksa perkara

segera menerbitkan penetapan untuk melanjukan perkaralewat persidangan.

Dibawah ini penulis akan menyajikan laporan data mediasi setelah

Page 58: PERAN DAN EFEKTIVITAS MEDIATOR HAKIM DALAM MENEKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4728/1/PERAN DAN EFEKTIVITAS... · pelaksanaan mediasi di Pengadilan Agama Salatiga sudah

47

diberlakukannya PERMA terbaru di Pengadilan Agama Salatiga pada

tahun2017dan tahun 2018 dalam bentuk table:

Laporan mediasi pengadilan agama salatiga tahun 2017

No Bulan Perkara

Diterima

Perkara

Yang

Dimediasi

Penyelesaian Mediasi

Tidak

Berhasil Berhasil

1 Januari 162 13 13 -

2 Februari 108 10 10 -

3 Maret 127 23 22 1

4 April 96 21 21 -

5 Mei 123 18 18 -

6 Juni 37 16 16 -

7 Juli 163 8 8 -

8 Agustus 152 26 24 2

9 September 142 19 19 -

10 Oktober 124 25 25 -

11 November 137 23 23 -

12 Desember 86 13 13 -

Jumlah 1457 215 212 3

Laporan mediasi pengadilan agama salatiga tahun 2018

No Bulan Perkara

Diterima

Perkara

Yang

Dimediasi

Penyelesaian Mediasi

Tidak

Berhasil Berhasil

1 Januari 150 22 22 -

2 Februari 104 21 21 -

3 Maret 118 17 17 -

4 April 115 18 18 -

5 Mei 82 18 18 -

6 Juni 55 9 9 -

7 Juli 176 11 11 -

8 Agustus 115 26 26 -

Jumlah 915 142 142 0

Melihat data di atas, dimana jumlah perkara yang dimediasi tidak

sebanding dengan perkara yang dimediasi, maka peneliti mengambil

beberapa sampel perkara perceraian di Pengadilan Agama Salatiga tahun

Page 59: PERAN DAN EFEKTIVITAS MEDIATOR HAKIM DALAM MENEKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4728/1/PERAN DAN EFEKTIVITAS... · pelaksanaan mediasi di Pengadilan Agama Salatiga sudah

48

2017 dan 2018, dimana sebagian besar mediasi tidak bisa dilakukan karena

salah satu pihak tidak hadir saat proses mediasi, perkara tersebut yaitu:

1. Nomor perkara PA.Sal_2017_Pdt.G_052, kedua belah pihak hadir

namun tidak dapat didamaikan atau bisa dikatakan mediasi gagal.

2. Nomor perkara PA.Sal_2017_Pdt.G_0597, termohon tidak hadir.

3. Nomor perkara PA.Sal_2017_Pdt.G_634, tergugat tidak hadir.

4. Nomor perkara PA.Sal_2017_Pdt.G_0640, tergugat tidak hadir.

5. Nomor perkara PA.Sal_2017_Pdt.G_0687, tergugat tidak hadir.

6. Nomor perkara PA.Sal_2018_Pdt.G_0322, tergugat tidak hadir.

7. Nomor perkara PA.Sal_2018_Pdt.G_0378, tergugat tidak hadir.

8. Nomor perkara PA.Sal_2018_Pdt.G_0444, tergugat tidak hadir.

9. Nomor perkara PA.Sal_2018_Pdt.G_0464, tergugat tidak hadir.

10. Nomor perkara PA.Sal_2018_Pdt.G_0476, tergugat tidak hadir.

Dalam menentukan efektif tidaknya mediasi sebenarnya bisa dilihat

dari dua segi, yakni dari segi penggunaan, dan dari segi hasilnya. Dari segi

penggunaan adalah bahwa mediasi berfungsi untuk mendamaikan para pihak

dengan berharap gugatan dapat dicabut, mediasi juga dapat berfungsi untuk

memisahkan para pihak dengan cara yang baik, serta meminimalisir tingkat

pertengkaran antar kedua belah pihak yang bersengketa walaupun pada

kenyataan tingkat kesadaran para pihak untuk datang dalam proses mediasi

masih sangat rendah. Jadi dari tahun 2017 s/d Agustus 2018, mediasi di

Pengadilan Agama Salatiga masih perlu diupayakan lagi.

Page 60: PERAN DAN EFEKTIVITAS MEDIATOR HAKIM DALAM MENEKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4728/1/PERAN DAN EFEKTIVITAS... · pelaksanaan mediasi di Pengadilan Agama Salatiga sudah

49

C. Faktor Pendukung dan Penghambat Keberhasilan mediasi

Dari banyaknya perkara yang masuk di Pengadilan Agama Salatiga, di

dominasi oleh perkara perceraian, dilihat dari kurun waktu 3 tahun terakhir, yaitu

tahun 2016, 2017, dan 2018, faktor penyebab tingginya angka perceraian dari

tahun ke tahun lebih karena faktor ekonomi, tidak adanya tanggung jawab, dan

sudah tidak adanya keharmonisan dalam berumah tangga karena sering

terjadinya konflik.

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa hakim mediator

yangmerupakan hakim Pengadilan Agama Salatiga, dapat dijelaskanbahwa

faktor-faktor yang mendukung keberhasilan mediasi adalah sebgai berikut:

1. Adanya itikad baik dari para pihak dan adanya sikap yang kooperatif dari

para pihak yang memang mempunyai keinginan untuk berdamai. Itikad baik

para pihak akan memudahkan mediasi, karena mereka akan mudah

menerima masukan-masukan dari mediator, tapi sekeras apapun mediator

berusaha untuk mendamaikan para pihak sedangkan para pihak memang

tidak memiliki itikad untuk rukun maka bediasi itu tidak akan berhasil.

Menurut salah satu hakim, Bapak Salim, beliau mengatakan bahwa:

” Dasar utama atau inti keberhasilan mediasi itu adalah kedua belah

pihak punya etikat untuk berdamai, itu intinya, kalau salah satu pihak tetap

bersikeras bahwa apapun yang terjadi dia tetap ingin bercerai, maka ya

sudah, mediasi pasti gagal. Kita hanya memberika masukan, memberikan

nasehat dan sebagainya tetap tidakakan berhasil, tapi kalau kedua belah

pihak masih punya itikat baik, artinya masih membuka ruang untuk

berdialok, itu masih mungkin berhasil.

2. Adanya bantuan dari pihak keluarga dekat yang bisa mengarahkan agar

terciptanya perdamaian. Artinya pihak keluarga juga ikut berperan mencari

Page 61: PERAN DAN EFEKTIVITAS MEDIATOR HAKIM DALAM MENEKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4728/1/PERAN DAN EFEKTIVITAS... · pelaksanaan mediasi di Pengadilan Agama Salatiga sudah

50

jalan keluar atau solusi agar kedua belah pihak yang perperkara supaya bisa

berdamai.

3. Adanya tempat untuk mediasi yang nyaman dan kondusif untuk para pihak

yang sedang dimediasi agar para pihak bias lebih tenang dan tidak tegang.

4. Tentunya hakim mediator dengan kemampuan, keahlian dan kepiawaianya

dalam menyelesaikan masalah dan hakim mediator bisa dengan sabar

memberikan nasehat dan waktu yang cukup untuk para pihak dalam

menguraikan masalahnya. Kemampuan mediator mengelola konflik dan

berkomunikasi sehingga dapat mengupayakan adanya titik temu antara para

pihak akan mudah mendorong terjadinya perdamaian. Oleh karena itu,

kemampuan seorang mediator berpengaruh akan keberhasilan mediasi.

Sedangkan faktor-faktor yang menghambat keberhasilan mediasi

perceraiadi pengadilan adalah sebagai berikut:

1. Keinginan kuat para pihak untuk bercerai dan tidak ada niatan untuk

berdamai, para pihak menganggap bahwa Pengadilan Agama adalah tempat

untuk bercerai dan merupakan upaya terakhir, bukan tempat untuk mecari

solusi atau nasehat kepada orang yang memiki pengetahuan dan pemahaman

dibidang perkawinan. Kedatangan para pihak ke pengadilan Agama biasanya

terjadi setelah adanya upaya perdamaian terlebih dahulu dari pihak keluarga,

karena di Indonesia sendiri masih berpegang teguh pada adat. Berbeda

dengan negara yang hanya berpedoman pada hukum negaranya

Page 62: PERAN DAN EFEKTIVITAS MEDIATOR HAKIM DALAM MENEKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4728/1/PERAN DAN EFEKTIVITAS... · pelaksanaan mediasi di Pengadilan Agama Salatiga sudah

51

2. Sudah terjadi konflik berkepanjangan dan sangat rumit, konflik yang terjadi

antara para pihak sudah terjadi terlalu lama sehingga menjadi sangat rumit.

Sehingga saat mediasi para pihak tidak dapat meredam emosinya, sehingga

para pihak tidak dapat lagi menerima masukan-masukan dari mediator dan

merasa paling benar. Bahkan ada saat dimana pihak Penggugat sudah tidak

bisa lagi memaafkan tergugat ataupu sebaliknya.

Karena masalah kelurga adalah masalah hati, sedangkan hati adalah

tempat yang paling tidak menentu dalam diri manusia. Apabila hati ini

disakiti, maka sebaik apapun mediasi yang dilaksanakan tidak akan menuju

pada kerukunan rumah tangga kembali, apalagi sebelum bercerai, biasanya

para pihak sudah menemukan pengganti, sehingga keinginan untuk bercerai

sangat besar.

3. Rendahnya tingkat kesadaran dan komunikasi di antara para pihak untuk

menyelesaiakan sengketanya melalui mediasi, mereka menganggapbahwa

penyelesaian melalui persidangan (litigasi) merupakan solusi terbaik yang

harus diambil untuk menyelesaiakan perkara yang dihadapi.

4. Kekecewaan yang mendalam salah satu pihak, kondisi ini sering kali

menjadi hambatan bagi mediator untuk mendamaikan kedua belah pihak,

kekecewaan yang sangan mendalam menyebabkan penggugat menjadi tidak

ingin melanjutkan ikatan perkawinannya. Sehingga tidak ada pilihan lain

selain mengakhiri perkawinannya. Dan tidak bisa memaafkan salah satu

pihak

Page 63: PERAN DAN EFEKTIVITAS MEDIATOR HAKIM DALAM MENEKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4728/1/PERAN DAN EFEKTIVITAS... · pelaksanaan mediasi di Pengadilan Agama Salatiga sudah

52

5. Para pihak sering menunjukkan iktikad tidak baik dimana ketika jadwal

mediasi sudah ditetapkan ada salah satu pihak yang tidak menghadiri

mediasi dengan berbagai alasan dan diwakilkan kepada kuasa hukumnya,

sehingga untuk tercapainya keberhasilan mediasi kemungkinannya kecil

karena salah satu pihak tidak menghadiri mediasi secara langsung yang

menjadi faktor penghambat keberhasilan mediasi di Pengadilan Agama

Salatiga. Banyak juga pihak yang kooperatif akan tetapi sifatnya hanya

formalitas saja guna mempercepat proses persidangan

6. Para pihak tidak kunjung menemukan kesepakatan, maksudnya selama

pertemuan para pihak tidak bisa mencari solusi bisa membuat para pihak

berdamai walaupun sudah dibantu oleh mediator, alhasil mediasi berakhir

dengan kegagalan karena tidak adanya solusi yang menguntungkan dan

disetujui kedua belah pihak.

7. Kemampuan mediator itu sendiri, mediator harus memiliki kemampuan

mengelola konflik dan berkomunikasi sehingga dapat mengupayakan

adanya titik temu antara para pihak akan mendorong terjadinya perdamaian.

Oleh karena itu, kemampuan seorang mediator berpengaruh akan

keberhasilan mediasi. Diperlukan pula ketelitian mediator untuk

mengungkap masalah diantara para pihak dan kebijaksanaan dari mediator,

sehingga para pihakberhasil menyelesaiakan masalah dengan baik dan

damai. Dalam fakta di lapangan bahwa hanya ada satu hakim mediator di

Pengadilan Agama Salatiga yang bersertifikat, oleh karena itulah dibutuhkan

adanya pelatihan yang diselenggarakan oleh Mahkamah Agung RI agar para

Page 64: PERAN DAN EFEKTIVITAS MEDIATOR HAKIM DALAM MENEKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4728/1/PERAN DAN EFEKTIVITAS... · pelaksanaan mediasi di Pengadilan Agama Salatiga sudah

53

hakim mediator dapat mengikuti pelatihan mediasi agar memiliki

kemampuan sesuai dengan fungsi dan peran mediator serta mengetahui

tehnik-tehnik memediasi yang hanya dapat diperoleh melalui pelatihan,

dengan kemampuan yang lebih baik serta tehnik yang benar diharapkan

nantinya mediator dapat mengefektifkan mediasi

D. Upaya yang Dilakukan Hakim Mediator Pengadilan Agama Salatiga

dalam mengatasi Problem dalam Mediasi

Dalam menjalankan proses mediasi, hakim mediator diberikan kebebasan

untuk menciptakan sejumlah peluang yang memungkinkan para pihak

menemukan kesepakatan yang dapat mengakhiri sengketa mereka. Mediator

harus sungguh-sungguh mendorong para pihak untuk memikirkan sejumlah

kemungkinan yang dapat dibicarakan guna mengakhiri persengketaan mereka.

Kesungguhan para hakim mediator di Pengadilan Agama Salatiga dapat dilihat

dari upaya dan langkah-langkah yang dilakukan dalam mengatasi beberapa

problem mediasi perceraian diatas. Adapun upaya dan langkah-langkah hakim

mediator tersebut adalah sebagai berikut:

1. Memberikan penjelasan kepada para pihak yang ingin bercerai tentang

manfaat dan keutamaan mediasi. Pada persidangan pertama majelis hakim

yang memeriksa perkara wajib memberikan penjelasan kepada para pihak

mengenai pemberlakuan PERMA Nomor 1 Tahun 2016, dimana majelis

hakim menekankan tentang keharusan para pihak untuk menjalani mediasi

terlebih dahulu dalam menyelesaikan perkaranya sebelum dilanjutkan ke

persidangan. Sesuai dengan ketentuan Pasal 7 PERMA Nomor 1 Tahun

Page 65: PERAN DAN EFEKTIVITAS MEDIATOR HAKIM DALAM MENEKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4728/1/PERAN DAN EFEKTIVITAS... · pelaksanaan mediasi di Pengadilan Agama Salatiga sudah

54

2016, bahwa pada hari sidang yang telah ditentukan yang dihadiri kedua

belah pihak, hakim mewajibkan para pihak untuk menempuh mediasi.

Hakim melalui kuasa hukum atau langsung kepada para pihak, mendorong

para pihak untuk berperan langsung atau aktif dalam proses mediasi.

2. Memberikan nasehat bagi para pihak untuk tidak bercerai baik melalui

pendekatan agama dan sosial, pertama-tama seorang mediator harus

mengetahui terlebih dahulu inti permasalahannya dengan menanyakan

langsung kepada pihak yang berperkara tanpa menyinggung perasaan dari

para pihak dan itu juga tergantung dari itikad baik dari para pihak,

permasalahan bisa dicari solusinya jika mereka yang berperkara bisa

kooperatif

3. Memberikan solusi terbaik bagi kedua belah pihak, mediator tetap

mengusahakan agar kedua belah pihak tidak bercerai, namun apaila proses

mediasi gagal dan para pihak tetap ingin bercerai, maka tetap dicarikan solusi

sebaik-baiknya untuk mereka tanpa ada pihak yang merasa dirugikan.

4. Mengingatkan para pihak akibat yang timbul setelah terjadi perceraian.

Apabila perceraian terjadi maka para pihak yang bercerai tidak lagi bisa

saling mengayomi satu satu sama lain, tidak bisa lagi saling berbagi kasih

sayang, bangunan rumah tangga tidak lagi kokoh dan otomatis kebahagiaan

akan sirna, disamping anak tidak terurus dengan baik karena kedua orang

tuanya tidak bisa mendidik secara bersama-sama. Hal ini dapat terjadi karena

antara suami isteri tidak dapat lagi berkerjasama diakibatkan perceraian

diantara keduanya.

Page 66: PERAN DAN EFEKTIVITAS MEDIATOR HAKIM DALAM MENEKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4728/1/PERAN DAN EFEKTIVITAS... · pelaksanaan mediasi di Pengadilan Agama Salatiga sudah

55

BAB IV

ANALISIS MEDIASI DI PENGADILAN AGAMA SALATIGA

A. Analisis Peran dan Efektivitas Mediator Hakim

Mengenai peran dan tingkat kefektifan pemberlakuan perma ini bisa

dikatakan belum begitu efektif. Seperti yang diutarakan para hakim sebagai

mediator di Pengadilan Agama Salatiga, sejak diberlakukannya Perma No.1

tahun 2016 di Pengadilan Agama Salatiga belum ada peningkatan keberhasilan

mediasi yang signifikan dan cenderung stagnan. Proses mediasi yang belum

efektif di Pengadilan Agama Salatiga ini dikarenakan terdapat beberapa faktor

penyebab ketidakefektifan mediasi yaitu faktor masyarakat yang masih rendah

akan pentingnya perdamaian serta anggapan bahwa syarat mediasi itu hanya

sebatas formalitas saja yang menimbulkan tingkat keberhasilan mediasi

tergolong rendah. Terlebih dalam kasus perceraian yang sulit untuk

didamaikan. Upaya yang dilakukan oleh hakim dalam mengatasi hambatan-

hambatan para pihak belum mampu menciptakan mediasi yang efektif, hal ini

dikarenakan faktor para pihak sendiri yang memang sudah tidak mau adanya

perdamaian. Pernyataan dari para mediator hakim di Pengadilan Agama

Salatiga dikuatkan dengan data yang penulis dapatkan dari panitera. Laporan

data mediasi pada tahun 2017 adalah sebesar 215 perkara yang dimediasi, dari

215 perkara yang dimediasi tersebut yang berhasil dimediasi hanya 3 perkara.

Sisanya tidak berhasil dimediasi (gagal di tengah jalan karena kurangnya

iktikad baik) dan gagal saat proses mediasi sudah dilaksanakan. Sedangkan

pada tahun sebelum tahun 2018 sampai bulan Agustus perkara yang dimediasi

Page 67: PERAN DAN EFEKTIVITAS MEDIATOR HAKIM DALAM MENEKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4728/1/PERAN DAN EFEKTIVITAS... · pelaksanaan mediasi di Pengadilan Agama Salatiga sudah

56

adalah sebesar 142 perkara, dari 142 perkara tersebut belum ada satu

mediasipun yang berhasil didamaikan, Artinya jika dibandingkan laporan

mediasi tahun 2017, pada tahun 2018 keberhasilan mediasi mengalami

penurunan. Berdasarkan teori efektifitas hukum yang dikemukakan oleh

Soerjono Soekanto, efektif tidaknya suatu hukum ditentukan oleh 3 (tiga) unsur

atau faktor. Pertama, faktor hukum itu sendiri atau subtansi hukum (legal

subtance), dalam hal ini adalah Perma No.1 tahun 2016 tentang prosedur

mediasi di Pengadilan. Kedua, berkaitan dengan faktor penegak hukum atau

format yang mencakup unsur-unsur kelembagaan, penegakan, pelayanan,

pengelolaan hukum pada umumnya, seperti badan pembentuk undang-undang,

peradilan, kepolisian, kejaksaan, dan administrasi negara yang mengelola

pembentukan atau pemberian pelayanan hukum dan lain sebagainya. Ketiga,

faktor dari masyarakat itu sendiri, berkenaan dengan sikap-sikap dan nilai-nilai

terhadap hukum, sikap tersebut berkaitan dengan sikap budaya pada umumnya,

karenanya akan memberi pengaruh baik positif maupun negatif kepada tingkah

laku yang berkaitan dengan hukum. Dari ketiga unsur tersebut bisa menjadi

alat ukur tingkat keberhasilan mediasi di Pengadilan Agama Salatiga. Berikut

adalah penguraian mengenai analisa efektifitas mediasi:

a. Faktor hukum itu sendiri (undang-undang)

Faktor hukum ini mencakup berbagai aturan formal, aturan yang

hidup dalam masyarakat (the living Law) dan berbagai produk yang timbul

akibat penerapan hukum. Subtansi hukum (legal substance) dalam hal ini

adalah Perma No.1 tahun 2016. Landasan yuridis Perma No.1 Tahun 2016

Page 68: PERAN DAN EFEKTIVITAS MEDIATOR HAKIM DALAM MENEKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4728/1/PERAN DAN EFEKTIVITAS... · pelaksanaan mediasi di Pengadilan Agama Salatiga sudah

57

Tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan adalah peraturan perundang-

undangan, sehingga diakui keberadaannya dan mempunyai kekuatan

hukum mengikat. Perma merupakan pelengkap peraturan perundang-

undangan yang lebih tinggi yaitu Undang-Undang tentang Mahkamah

Agung

Salah satu kekuasaan dan kewenangan Mahkamah Agung yang

berkaitan dengan pengawasan tidak langsung ialah membuat peraturan.

Kekuasaan dan kewenangan itu diatur dalam Pasal 79 Undang-Undang

Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung sebagaimanan telah

diubah dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 tentang perubahan

atas Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung

dan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung.

Menyebutkan bahwa; “Mahkamah Agung dapat mengatur lebih lanjut hal-

hal yang diperlukan bagi kelancaran penyelenggaraan peradilan apabila

terdapat hal-hal yang belum cukup diatur dalam Undang-undang ini”.

Dimana dalam penjelasannya berbunyi, “Apabila dalam jalannya

peradilan terdapat kekurangan atau kekosongan hukum dalam suatu hal,

Mahkamah Agung berwenang membuat peraturan sebagai pelengkap

untuk mengisi kekurangan atau kekosongan hukum dalam jalannya

peradilan”. Dalam hal ini peraturan yang dikeluarkan oleh Mahkamah

Agung dibedakan dengan peraturan yang disusun oleh pembentukan

Undang-undang. Penyelenggaraan peradilan yang dimaksudkan Undang-

Page 69: PERAN DAN EFEKTIVITAS MEDIATOR HAKIM DALAM MENEKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4728/1/PERAN DAN EFEKTIVITAS... · pelaksanaan mediasi di Pengadilan Agama Salatiga sudah

58

undang ini hanya merupakan bagian dari hukum acara secara keseluruhan.

Perma No.1 tahun 2016 Tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan

merupakan salah satu unsur yang mempengaruhi efektivitas pelaksanaan

mediasi di Pengadilan Agama Salatiga. Dengan ditetapkannya Perma No.1

tahun 2016 di pengadilan, telah terjadi perubahan fundametal dalam

praktek mediasi di peradilan. Perma No.1 tahun 2016 Tentang Prosedur

Mediasi di Pengadilan memiliki kekuatan hukum mengikat dan daya paksa

dalam perkara perdata bagi para pihak yang berperkara di pengadilan,

dimana jika ada para pihak yang tidak menempuh mediasi maka putusan

pengadilan menjadi batal demi hukum. Hal paling baru dari Perma 2016

adalah ditekankannya pada iktikad baik dari para pihak, dengan adanya

iktikad baik inilah diharapkan proses mediasi akan berjalan dengan efektif

dan efesien. Akibat hukum apabila tidak beriktikad baik dari penggugat

maka gugatan dinyatakan tidak diterima oleh hakim pemeriksa perkara

sebagaimana dijelaskan dalam pasal 22 Undang-Undang Nomor 01 Tahun

2016 tentang akibat hukum apabila para pihak tidak beriktikad baik dan

juga dikenai kewajiban pembayaran biaya mediasi.

b. Faktor penegak hukum

Faktor penegak hukum berkaitan dengan bentuk atau format yang

mencakup unsur-unsur kelembagaan, penegakan, pelayanan, pengelolaan

hukum pada umumnya, seperti badan pembentuk undang-undang,

peradilan, kepolisian, kejaksaan, dan administrasi negara yang mengelola

pembentukan atau pemberian pelayanan hukum dan lain sebagainya.

Page 70: PERAN DAN EFEKTIVITAS MEDIATOR HAKIM DALAM MENEKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4728/1/PERAN DAN EFEKTIVITAS... · pelaksanaan mediasi di Pengadilan Agama Salatiga sudah

59

Yakni pihak-pihak yang membentuk maupun menerapkan hukum, dalam

hal ini adalah hakim mediator dan pelayanan hukum yang ada.

Asas kewajiban hakim untuk mendamaikan pihak-pihak yang

berperkara, sangat sejalan dengan tuntunan dan ajaran Islam. Islam selalu

menyuruh menyelesaikan setiap perselisihan dan persengketaan melalui

pendekatan Ishlah (fa aslikhu baina akhwaikum). Karena itu, layak sekali

para hakim Pengadilan Agama menyadari dan mengemban fungsi

“mendamaikan”. Sebab bagaimanapun adilnya putusan, namun akan lebih

baik dan lebih adil hasil perdamaian. Seadil-adilnya putusan yang

dijatuhkan hakim, akan dianggap dan dirasa adil oleh pihak yang menang,

lain halnya dengan perdamaian, hasil perdamaian yang tulus berdasarkan

kesepakatan bersama dari pihak yang bersengketa, terbebas dari

kualifikasi menang dan kalah. Mereka sama-sama menang dan sama-sama

kalah atau win-win solution, sehingga kedua belah pihak pulih dalam

suasana rukun dan persaudaraan.

Mediator memiliki peran menentukan dalam suatu proses mediasi,

gagal tidaknya mediasi juga sangat ditentukan oleh peran yang

ditampilkan mediator. Didalam Perma No.1 Tahun 2016 Pasal 13 ayat (1)

dijelaskan bahwa setiap mediator pada asasnya wajib memiliki sertifikat

mediator yang diperoleh setelah mengikuti dan dinyatakan lulus dalam

pelatihan sertifikasi mediator yang diselenggarakan oleh Mahkamah

Agung atau lembaga yang telah memperoleh akreditasi dari Mahkamah

Agung. Namun dalam prakteknya Pengadilan Agama Salatiga masih

Page 71: PERAN DAN EFEKTIVITAS MEDIATOR HAKIM DALAM MENEKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4728/1/PERAN DAN EFEKTIVITAS... · pelaksanaan mediasi di Pengadilan Agama Salatiga sudah

60

belum bisa memenuhi apa yang menjadi amanat dari pasal tersebut karena

sebagian besar hakim yang ditunjuk sebagai mediator belum memiliki

sertifikat mediator dari Mahkamah Agung atau lembaga yang telah

memperoleh akreditasi dari Mahkamah Agung.

Salah satu unsur pendukung mediasi adalah kemampuan

professional mediator. Keadaan mediator di Pengadilan Agama Salatiga

sampai saat ini masih didominasi oleh hakim yang diberi tugas untuk

menjalankan fungsi mediator berdasarkan surat penetapan ketua

pengadilan dalam hal tidak ada atau terdapat keterbatasan jumlah mediator

bersertifikat tanpa keterampilan yang mumpuni dalam melaksanakan

tugas mediator terutama yang belum pernah mendapatkan pelatihan

mediator secara profesional. Dari jumlah hakim di Pengadilan Agama

Salatiga yang ditetapkan menjadi hakim mediator 7 (tujuh) orang yang

telah memiliki sertifikat mediator hanya 1 (satu) orang. Hakim yang

melaksanakan fungsi mediator dan telah bersertifikat paling tidak

memiliki tingkat kemampuan dan keberhasilan lebih dibanding yang

melaksanakan fungsi mediator namun tidak bersertifikat.

Sedangkan dalam pelayanan hukum dalam hal ini kaitannya dengan

fasilitas ruang mediasi. Pengadilan Agama Salatiga hanya terdapat satu

ruang yang mungkin ukurannya tidak terlalu luas tapi cukup nyaman

dimana di dalamnya terdapat satu meja panjang dan kursi menyesuaikan

para pihak yang akan dimediasi, dalam ruang tersebut dilakukan proses

mediasi dengan waktu kurang lebih 30 menit karena harus bergantian

Page 72: PERAN DAN EFEKTIVITAS MEDIATOR HAKIM DALAM MENEKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4728/1/PERAN DAN EFEKTIVITAS... · pelaksanaan mediasi di Pengadilan Agama Salatiga sudah

61

dengan yang lain yang sudah menunggu giliran dimediasi. Fasilitas ruang

mediasi di Pengadilan Agama Salatiga yang mana hanya terdapat satu

ruangan bisa dibilang kurang ideal dan tidak sebanding dengan jumlah

para pihak berperkara yang akan melakukan mediasi, para pihak sering

terlihat mengantri. Dari faktor tersebut bisa menjadi kendala belum

optimalnya proses mediasi di Pengadilan Agama Salatiga.

c. Faktor perilaku masyarakat terhadap penegakan hukum

Kepatuhan masyarakat terhadap hukum sangat dipengaruhi ole

kesadaran masyarakat terhadap hukum itu sendiri. dalam hal ini kesadaran

para pihak mengenai pentingnya perdamaian atau mediasi di Pengadilan

Agama Salatiga masih rendah. Ada suatu kecenderungan yang kuat dalam

masyarakat untuk mematuhi hukum oleh karena rasa takut terkena sanksi

apabila hukum itu dilanggar. Banyak dari para pihak yang kooperatif,

namun sikap tersebut mereka lakukan agar proses mediasi cepat selesai

hingga dapat dilanjutkan ke proses persidangan selanjutnya. Karena para

pihak banyak yang mengikuti mediasi hanya sebagai formalitas saja.

Sehingga esensi dari mediasi atau perdamaian itu tidak ada. Dalam hal

mediasi di pengadilan agama kita ketahui pencari keadilan adalah umat

islam, nilai-nilai islam menjadi sarat pedoman dalam kehidupan

masyarakat muslim. Namun pemahaman masyarakat yang rendah

terhadap upaya damai menyebabkan pelaksanaan mediasi di Pengadilan

Agama Salatiga kurang efektif. Masyarakat sebagai pendukung

berjalannya sistem hukum mediasi di pengadilan bersikap enggan untuk

Page 73: PERAN DAN EFEKTIVITAS MEDIATOR HAKIM DALAM MENEKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4728/1/PERAN DAN EFEKTIVITAS... · pelaksanaan mediasi di Pengadilan Agama Salatiga sudah

62

melaksanakan mediasi. Berdasarkan apa yang didapat oleh peneliti

keengganan para pihak untuk dimediasi karena permasalahan yang sudah

komplek sehingga sulit untuk didamaikan. Dalam agama islam perceraian

adalah perbuatan yang dibolehkan namun dibenci oleh Allah. Masyarakat

(para pihak) beranggapan penyelesaian perkara dengan jalan damai dan

hasilnya adalah perceraian dipandang lebih bermaslahat dan menjadi jalan

terbaik bagi para pihak ketimbang terus terjadi percecokan terus-menerus

yang akan menyebabkan tindak kekerasan dalam rumah tangga.

Demikian 3 (tiga) unsur utama keberhasilan mediasi menurut Soerjono

Soekanto yang dijadikan penulis sebagai salah satu alat ukur penelitian ini.

Konsep efektivitas sistem hukum yang telah diuraikan diatas paling tidak

merupakan tawaran ide yang apabila diterapkan akan mampu menunjang

kinerja lembaga peradilan di Indonesia. Efektif tidaknya penegakan hukum ini,

terkait erat dengan efektif tidaknya semua unsur atau faktor tersebut

dijalankan. Apabila unsur-unsur tersebut tidak berjalan efektif maka

penegakan hukum akan sulit terealisasikan.

Melihat unsur-unsur dalam sistem hukum diatas tidak semua unsur

memenuhi konsep sistem hukum yang dikemukakan, sehingga sulit untuk

tercapai keberhasilan mediasi. Ketidak efektifan mediasi tersebut terlihat jelas

dari laporan data mediasi, jumlah perkara yang masuk di Pengadilan Agama

Salatiga, dan jumlah perkara yang diputus di Pengadilan Agama Salatiga.

Kemudian mengacu pada efektivitas mediasi secara kuantitatif menurut

Mahmudi (2005: 92), efektivitas berfokus pada hasilnya, apabila tujuan yang

Page 74: PERAN DAN EFEKTIVITAS MEDIATOR HAKIM DALAM MENEKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4728/1/PERAN DAN EFEKTIVITAS... · pelaksanaan mediasi di Pengadilan Agama Salatiga sudah

63

diharapkan memenuhi target maka dapat dikatakan efektif, begitupun

sebaliknya. Tingakat efektifitas dihitung dari jumlah keberhasilan mediasi

kemudian dibagi dengan jumlah perkara yang dimediasi dan dikalikan seratus

persen (100%) untuk mengetahui jumlah persentase keberhasilannya.

Dari data yang ada pada tabel bab sebelumnya dapat dilihat perkara yang

masuk di Pengadilan Agama Salatiga pada tahun 2017 adalah sebesar 1.744,

dari jumlah perkara keseluruhan yang dimediasi dan keberhasilan mediasi

dapat dilihat pada laporan mediasi tahun 2017, angka persentasi

keberhasilannya bisa dikatakan sangat kecil, jumlah perkara yang dimediasi

pada tahun 2017 sebesar 215 dan yang berhasil dimediasi hanya 3 perkara, jika

dipersentasikan tingkat keberhasilan mediasi di Pengadilan Agama Salatiga

pada tahun 2017 adalah jika dihitung berdasarkan rumus efektivitas, yaitu

jumlah keberhasilan (3 perkara) dibagi dengan jumlah perkara yang dimediasi

(215 perkara), maka hasilnya adalah sekitar 1,3 %. Sedangkan pada tahun

tahun 2018 perkara yang dimediasi sampai pada bulan agustus adalah sebesar

142 perkara, dari 142 perkara tersebut yang belum ada perkara yang berhasil

dimediasi, jika dipersentasikan keberhasilannya tentu saja 0%. Artinya jika

dibandingkan laporan mediasi tahun 2017, pada tahun 2018 keberhasilan

mediasi mengalami penurunan. Jadi dapat dikatakan tingkat keberhasilan

mediasi pasca diterbitkannya PERMA No.1 tahun 2016 tetap masih sangat

minim.

Penulis berkesimpulan faktor dominan penghambat tidak efektifnya

mediasi di Pengadilan Agama Salatiga yaitu sebagian besar dari para pihak

Page 75: PERAN DAN EFEKTIVITAS MEDIATOR HAKIM DALAM MENEKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4728/1/PERAN DAN EFEKTIVITAS... · pelaksanaan mediasi di Pengadilan Agama Salatiga sudah

64

berperkara yang masih rendah akan kesadaran mengenai pentingnya

perdamaian. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya pihak yang tidak beriktikad

baik dalam proses mediasi. Padahal dalam Perma No.1 tahun 2016 sudah diatur

mengenai keharusan para pihak menempuh mediasi dengan iktikad baik dan

akibat hukum tidak beriktikad baik bagi para pihak, namun nampaknya

peraturan tersebut tidak berdampak banyak terhadap keberhasilan mediasi. Hal

ini menurut para mediator hakim dikarenakan pihak berperkara di Pengadilan

Agama Salatiga yang sebagian besar adalah perkara perceraian umumnya

permasalahannya sudah komplek ibarat penyakit sudah kronis, para pihak

datang ke pengadilan dengan tujuan untuk bercerai dan bukan untuk

didamaikan, sehinggga keberhasilan mediasi sulit diwujudkan. Beda halnya

dengan perkara gono-gini (harta bersama) atau waris yang menyangkut

kebendaaan umumnya berhasil dimediasi.

keberhasilan mediasi hendaknya tidak hanya dilihat dari segi kuantitatif

tapi juga kualitatif. Seperti dalam mediasi perkara perceraian yang terkait

dengan masalah perasaan, bukan masalah harta benda yang mudah untuk

dibagi sebagai hasil kesepakatan. Jika para pihak bersepakat untuk cerai dan

cerainya dilakukan dengan damai dan tanpa konflik, maka mediasinya

dianggap berhasil. Dasar argumennya adalah kalau seseorang tidak jadi

bercerai, maka lakukanlah dengan cara yang makruf, dan jika terjadi perceraian

maka lakukanlah dengan cara yang baik. Perceraian dalam Islam adalah

sesuatu yang halal namun dibenci Allah

Page 76: PERAN DAN EFEKTIVITAS MEDIATOR HAKIM DALAM MENEKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4728/1/PERAN DAN EFEKTIVITAS... · pelaksanaan mediasi di Pengadilan Agama Salatiga sudah

65

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan pemaparan di atas, dapat diambil beberapa poin untuk

dijadikan kesimpulan atas masalah yang dibahas dalam skripsi ini, antara lain

yaitu:

1. Peran mediator dalam penyelesaian perkara perceraian pada Pengadilan

Agama Salatiga belum maksimal dalam penyelesaian perkara perceraian,

dimana dari tujuh hakim hanya ada satu yang mempunyai sertifikat, proses

mediasi yang hanya dilakukan sekali dan hanya berlangsung sebentar, dan

juga bisa dikarenakan karena biaya dimana mediasi dilakukan tanpa adanya

biaya, jadi seakan-akan proses mediasi dilakukan hanya sebagai formalitas

untuk memenuhi ketentuan perundang-undangan.

Mediasi setelah PERMA Nomor 1 tahun 2016 di Pengadilan Agama

Salatiga belum begitu efektif. Ini dapat dilihat pada laporan mediasi tahun

2018 jumlah perkara yang dimediasi samapi bulan Agustus adalah sebesar

142 dan dan belum ada yang berhasil, jika dipersentase tingkat keberhasilan

mediasi di Pengadilan Agama Salatiga pada tahun 2018 adalah 0%.

Sedangkan pada tahun sebelumnya atau tahun 2017 perkara yang dimediasi

adalah sebesar 215 perkara dan dari 215 perkara tersebut yang berhasil

dimediasi sebesar 3 perkara, jika dipersentasikan keberhasilannya 1,3 %.

Artinya jika dibandingkan laporan mediasi tahun 2017, pada tahun 2018

keberhasilan mediasi belum mengalami peningkatan. Jika dikaitkan dengan

Page 77: PERAN DAN EFEKTIVITAS MEDIATOR HAKIM DALAM MENEKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4728/1/PERAN DAN EFEKTIVITAS... · pelaksanaan mediasi di Pengadilan Agama Salatiga sudah

66

tiga faktor efektivitas hukum, yakni undang-undang, penegak hukum, dan

faktor masyarakat itu sendiri tidak semuanya memenuhi klasifikasi yang

terdapat dalam ketiga faktor tersebut terutama unsur penegak hukum dalam

hal ini adalah mediator dan faktor dari masyarakatitu sendiri yang merupakan

faktor yang paling dominan menghambat efektivitas keberhasilan mediasi.

2. Faktor-faktor penghambat keberhasilan mediasi, yaitu keinginan kuat para

pihak untuk bercerai dan tidak ada niatan untuk berdamai karena sudah terjadi

konflik berkepanjangan dan sangat rumit dan para pihak tidak kunjung

menemukan kesepakatan karena mengalami kekecewaan yang mendalam

dirasakan salah satu pihak, kemudian karena rendahnya tingkat kesadaran dan

komunikasi di antara para pihak untuk menyelesaiakan sengketanya melalui

mediasi, dan juga para pihak sering menunjukkan iktikad tidak baik sperti

tidak pernah hadir saat persidangan maupun saat proses mediasi.

Dari sisi mediator mediator itu sendiri seharusnya lebih professional dalam

menjalankan tugasnya, melihat bahwa hanya satu hakim yang bersertifikat

tentu saja sangat mempengaruhi proses mediasi karena banyaknya jumlah

perkara, karena hakim pemeriksa perkara tidak bisa menjadi mediator dari

perkara yang ditangani, tentu saja majelis akan menunjuk hakim lain yang

tidak mempunyai sertifikat sebagai mediator yang tentu saja kemampuannya

berbeda dengan yang sudah mempunyai sertifikat.

Page 78: PERAN DAN EFEKTIVITAS MEDIATOR HAKIM DALAM MENEKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4728/1/PERAN DAN EFEKTIVITAS... · pelaksanaan mediasi di Pengadilan Agama Salatiga sudah

67

B. SARAN

Penyusun dalam melaksanakan penelitian ini banyak menemukan hal-hal

yang kiranya perlu diperbaiki lebih lanjut. Oleh sebab itu, penyusun ingin

memberikan saran-saran sebagaimana berikut;

1. Mahkamah Agung sebagai pengadilan tingkat tertinggi, perlu adanya

tindakan lanjut dan perhatian terhadap peningkatan mediator yang kompeten

dan telah lulus uji dengan mengantongi sertifikat mediator, terutama di

Pengadilan Agama Salatiga yang hanya mempunyai satu hakim yang

bersertifikat, mediator yang berkompeten sedikit banyak berpengaruh

terhadap hasil mediasi.

2. Kepada para mediator hakim yang menangani perkara supaya berusaha

semaksimal dan seprofesional mungkin untuk memberikan pencerahan

kepada para pihak, karena mediasi merupakan produk islami dalam rangka

penyelesaian dalam sengketa di Pengadilan. Oleh sebab itu, mediasi melalui

mediator harus dilaksanakan secara optimal sebagai sebuah proses ijtihad

demi mendapatkan keputusan yang dapat memenuhi rasa keadilan bagi kedua

belah pihak yang bersengketa.

3. Di Pengadilan Agama Salatiga sangat diperlukan tambahan mediator,

dikarenakan hanya ada satu hakim yang memiliki sertifikat mediator, maka

perlu adanya tambahan mediator dari luar pengadilan atau mediator non-

hakim yang lebih professional dan lebih maksimal dalam melaksanakan

tugasnya.

Page 79: PERAN DAN EFEKTIVITAS MEDIATOR HAKIM DALAM MENEKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4728/1/PERAN DAN EFEKTIVITAS... · pelaksanaan mediasi di Pengadilan Agama Salatiga sudah

68

4. Bagi masyarakat umum, khususnya pasangan suami isteri yang rentan akan

perceraian perlu mengetahui, bahwa perceraian bukanlah sebagai jalan

terakhir bagi masalah rumah tangga yang menimpa. Oleh sebab itulah kenapa

mediasi wajib dilaksanakan dalam perkara perceraian, melainkan bertujuan

untuk menghasilkan solusi lain yang malah menguntungkan masing-masing

pihak. Bukankah pernikahan yang dulunya terjadi adalah karena hasil

kesepakatan bersama dan dengan ridhonya Allah SWT, maka mediasi adalah

jalan terbaik untuk memperoleh solusi dan kesepaatan bersama sebelum

terjadinya perceraian.

Page 80: PERAN DAN EFEKTIVITAS MEDIATOR HAKIM DALAM MENEKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4728/1/PERAN DAN EFEKTIVITAS... · pelaksanaan mediasi di Pengadilan Agama Salatiga sudah

DAFTAR PUSTAKA

Abbas, Syahrizal. 2009. Mediasi Dalam Perspektif Hukum Syariah, Hukum Adat,

Dan Hukum Nasional.Jakarta: kencana.

Ali, Zainuddin. 2009. Metode Penelitian Hukum, Jakarta: Sinar Grafika.

Fuady, Munir. 2005. Arbitrase Nasional: Alternative Penyelesaian Sengketa

Bisnis, Bandung: PT. Citra Aditya Bakti

Komarudin. 1994. Ensiklopedia Manajemen.Jakarta: Bumi Aksara.

Lubis, Sulaikin. 2005. Hukum Acara Perdata Peradilan Agama di Indonesia,

Jakarta: Kencana.

Mahmudi. 2005. Manajemen Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: UPP AMP

YKPN.

Munawwir. 2000. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberti.

Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 tahun 2016 Tentang Prosedur Mediasi di

Pengadilan

Rachmadi, Usman. 2003. Pilihan Penyelesaian Sengketa Diluar

Pengadilan.Bandung: PT Citra Adtya Bakti.

Saifullah, Muhammad. 2007. Sejarah Dan Perkembangan Mediasi Di Indonesia,

Semarang: WMC.

Sedarmayanti. 2006. Sumber Daya Manusia Dan Produktivitas Kerja.Bandung:

Mandar Maju.

Shihab, M. Quraish. 2012. Tafsir Al-Misbah; Pesan, Kesan, dan Keserasian al-

Qur’an. Jakarta: Lentera Hati.

Soekanto, Soerjono. 2001. Penelitian Hukum Normatif: Suatu Tinjauan Singkat.

Jakarta: Raja Grafindo.

Soekanto, Soerjono. 2007. Fakto-Faktor Yang Mempengaruhi Penegakan Hukum.

Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Soewarno, hadayaningrat. 2006. Ilmu Administrasi Dan Manajemen. Jakarta:

Gunung Agung.

Sugiyono. 2007. Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Page 81: PERAN DAN EFEKTIVITAS MEDIATOR HAKIM DALAM MENEKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4728/1/PERAN DAN EFEKTIVITAS... · pelaksanaan mediasi di Pengadilan Agama Salatiga sudah

2

Tim Pustaka Phoenix. 2012. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Media

Pustaka Phoenix.

Wirhanuddin. 2014. Mediasi Perspektif Hukum Islam. Semarang: Fatawa

Publishing.

Yarotul, Yayah, Salamah. 2010. Medisi Dalam Proses Beracara Di Pengadilan

Agama. Jakarta: Pusat Studi Hukum Dan Ekonomi.

Zaidah, Yuzna. 2015. Penyelesaian Sengketa Melalui Peradilan Dan Arbitrase

Syari’ah Di Indonesia. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.

Page 82: PERAN DAN EFEKTIVITAS MEDIATOR HAKIM DALAM MENEKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4728/1/PERAN DAN EFEKTIVITAS... · pelaksanaan mediasi di Pengadilan Agama Salatiga sudah

3

LAMPIRAN

Page 83: PERAN DAN EFEKTIVITAS MEDIATOR HAKIM DALAM MENEKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4728/1/PERAN DAN EFEKTIVITAS... · pelaksanaan mediasi di Pengadilan Agama Salatiga sudah

4

Page 84: PERAN DAN EFEKTIVITAS MEDIATOR HAKIM DALAM MENEKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4728/1/PERAN DAN EFEKTIVITAS... · pelaksanaan mediasi di Pengadilan Agama Salatiga sudah

5

Page 85: PERAN DAN EFEKTIVITAS MEDIATOR HAKIM DALAM MENEKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4728/1/PERAN DAN EFEKTIVITAS... · pelaksanaan mediasi di Pengadilan Agama Salatiga sudah

6

Page 86: PERAN DAN EFEKTIVITAS MEDIATOR HAKIM DALAM MENEKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4728/1/PERAN DAN EFEKTIVITAS... · pelaksanaan mediasi di Pengadilan Agama Salatiga sudah

7

Page 87: PERAN DAN EFEKTIVITAS MEDIATOR HAKIM DALAM MENEKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4728/1/PERAN DAN EFEKTIVITAS... · pelaksanaan mediasi di Pengadilan Agama Salatiga sudah

8

Page 88: PERAN DAN EFEKTIVITAS MEDIATOR HAKIM DALAM MENEKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4728/1/PERAN DAN EFEKTIVITAS... · pelaksanaan mediasi di Pengadilan Agama Salatiga sudah

9

Page 89: PERAN DAN EFEKTIVITAS MEDIATOR HAKIM DALAM MENEKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4728/1/PERAN DAN EFEKTIVITAS... · pelaksanaan mediasi di Pengadilan Agama Salatiga sudah

10

Page 90: PERAN DAN EFEKTIVITAS MEDIATOR HAKIM DALAM MENEKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4728/1/PERAN DAN EFEKTIVITAS... · pelaksanaan mediasi di Pengadilan Agama Salatiga sudah

11

Page 91: PERAN DAN EFEKTIVITAS MEDIATOR HAKIM DALAM MENEKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4728/1/PERAN DAN EFEKTIVITAS... · pelaksanaan mediasi di Pengadilan Agama Salatiga sudah

12

Page 92: PERAN DAN EFEKTIVITAS MEDIATOR HAKIM DALAM MENEKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4728/1/PERAN DAN EFEKTIVITAS... · pelaksanaan mediasi di Pengadilan Agama Salatiga sudah

13

Page 93: PERAN DAN EFEKTIVITAS MEDIATOR HAKIM DALAM MENEKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4728/1/PERAN DAN EFEKTIVITAS... · pelaksanaan mediasi di Pengadilan Agama Salatiga sudah

14