peran corporate governance dan karakteristik

191
i PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP PENGUNGKAPAN SUSTAINABILITY REPORT PADA PERUSAHAAN TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2010-2011 SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Universitas Negeri Semarang Oleh : Idah NIM 7211409040 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013

Upload: letuong

Post on 04-Feb-2017

233 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

i

PERAN CORPORATE GOVERNANCE

DAN KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP

PENGUNGKAPAN SUSTAINABILITY REPORT

PADA PERUSAHAAN TERDAFTAR DI BEI

PERIODE 2010-2011

SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

pada Universitas Negeri Semarang

Oleh :

Idah

NIM 7211409040

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2013

Page 2: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK
Page 3: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK
Page 4: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK
Page 5: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Al

Insyirah: 5).

“Barangsiapa diuji lalu bersabar, diberi lalu bersyukur, dizalimi lalu

memaafkan dan menzalimi lalu beristighfar maka bagi mereka keselamatan

dan mereka tergolong orang-orang yang memperoleh hidayah”. (HR. Al-

Baihaqi).

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan untuk:

Kedua orang tuaku Bapak H. Slamet dan

Ibu Hj. Umriyah yang selalu

memberikan kasih sayang, do’a dan

semangat.

Kakakku Nur Casiyah, Nur Aeni, Sri

Rahayu dan Adikku Aditya Prakoso

yang selalu memberikan do’a dan

semangat

Sahabat-sahabatku Dewi, Beta, Rizka,

Fuji, Henggar, Singgih, Lala, Yolanda,

Lia, dan anak-anak kos Ariesta yang

selalu memberikan semangat.

Dosen serta staf jurusan akuntansi.

Teman-teman Akuntansi A 2009

Almamaterku

Page 6: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayah-Nya, karena penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Peran

Corporate Governance dan Karakteristik Perusahaan terhadap Pengungkapan

Sustainability Report pada Perusahaan Terdaftar di BEI Periode 2010-2011”.

Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini telah mendapatkan bantuan,

dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak, maka dengan rasa hormat penulis

menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum, Rektor Universitas Negeri Semarang.

2. Dr. S. Martono, M.Si, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri

Semarang.

3. Drs. Fachrurrozie, M.Si, Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Semarang.

4. Drs. Heri Yanto, MBA, PhD, Dosen Pembimbing I yang telah berkenan

memberikan bimbingan, pengarahan dan motivasi dalam penyelesaian

skripsi ini.

5. Nanik Sri Utaminingsih, SE, M.Si, Akt, Dosen Pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan, pengarahan dan motivasi dalam penyelesaian

skripsi ini.

6. Agung Yulianto, S.Pd. M.Si. Dosen Penguji Skripsi yang telah memberikan

masukan sehingga skripsi ini menjadi lebih baik.

Page 7: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK
Page 8: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

viii

SARI

Idah. 2013. “Peran Corporate Governance dan Karakteristik Perusahaan

terhadap Pengungkapan Sustainability Report pada Perusahaan Terdaftar di BEI

Periode 2010-2011”. Skripsi. Jurusan Akuntansi. Fakultas Ekonomi. Universitas

Negeri Semarang. Pembimbing I: Drs. Heri Yanto, MBA, PhD., Pembimbing II:

Nanik Sri Utaminingsih, SE. M.Si, Akt.

Kata Kunci: Sustanability Report, Dewan Komisaris, Komite Audit, Dewan

Direksi, Governance Committee, Profitabilitas, Likuiditas, Leverage,

Aktivitas Perusahaan, Ukuran Perusahaan.

Sustainability report adalah laporan sukarela untuk menyajikan laporan

tanggung jawab perusahaan aspek sosial, ekonomi, lingkungan. Ini adalah

bagian dari pengungkapan perusahaan untuk mendapatkan legitimasi dari para

stakeholder. Teori stakeholder dan legitimasi menjelaskan bahwa pengungkapan

sustainability report merupakan cara perusahaan dalam mendapatkan legitimasi

dari masyarakat sebagai pelaksanaan good corporate governance. Tujuan

penelitian ini untuk mengetahui peran corporate governance (dewan komisaris,

komite audit, dewan direksi, governance committee) dan karakteristik

perusahaan (profitabilitas, likuiditas, leverage, aktivitas perusahaan dan ukuran

perusahaan) terhadap pengungkapan sustainability report.

Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan terdaftar di Bursa Efek

Indonesia 2010-2011. Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling.

Sampel yang masuk kriteria sebanyak 61 perusahaan. Unit analisis sampel untuk

tahun 2010-2011 sebanyak 122 annual report. Metode analisis data penelitian

ini yaitu regresi logistik.

Hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel dewan direksi, governance

committee, profitabilitas dan ukuran perusahaan berperan positif terhadap

pengungkapan sustainability report. Dewan komisaris, komite audit, likuiditas,

leverage, dan aktivitas perusahaan tidak berperan terhadap pengungkapan

sustainability report.

Simpulan dari penelitian adalah variabel dewan direksi, governance

committee, profitabilitas dan ukuran perusahaan dapat memberikan peran

penting dalam pengungkapan sustainability report. Saran untuk penelitian

selanjutnya dengan menggunakan pengukuran variabel yang berbeda, dengan

jenis perusahaan yang sama.

Page 9: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

ix

ABSTRACT

Idah, 2013. “ The Role of Corporate Governance and Company Characteristics

on Sustainability Report Disclosure on Company Listed in Indonesia Stock

Exchange Period of 2010-2011”. Final Project. Accounting Department. Faculty

of Economics. Semarang State University. Advisor I: Drs. Heri Yanto, MBA,

PhD. Advisor II: Nanik Sri Utaminingsih, SE, M.Si, Akt.

Keywords: Sustainability Report, Board of Commisioners, Audit

Committee, Board of Directors, Governance Committee,

Profitability, Liquidity, Leverage, Company Activity,

Company Size

Sustainability report is a voluntary report to present corporate

responsibility on social, economy, and environment aspects. This report is a part

of corporate disclosures to obtain stakeholder’s legitimacy. Stakeholder and

legitimacy theories explain that sustainability report is a corporate method in

obtaining legitimacy from public as the implementation of good corporate

governance. The objective of this study is to know the roles of corporate

governance (board of commissioner, board of directors, audit committee,

governance committee) and corporate characteristics (profitability, liquidity,

leverage, company activity, company size) toward sustainability report

disclosure.

The population of the study is all companies listed on Indonesia Stock

Exchange 2010-2011. Using purposive sampling technique, the study collected

data from 61 companies. There are 122 annual reports as unit of analysis in

2010-2011. This study used logistics regression as an analysis method.

The results of regression analysis show that the variable of board of

directors, governance committee, profitability, company size have a positive

effect on sustainability report disclosure. Board of directors, audit committee,

liquidity, leverage and company activity do not impact on sustainability report

disclosure.

The study concludes that variable of board of directors, governance

committee, profitability and company size impact on sustainability report

disclosure. Future research should use a different variable measurement and use

the same type of company.

Page 10: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................................ ii

PENGESAHAN KELULUSAN ......................................................................... iii

PERNYATAAN .................................................................................................. iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ....................................................................... v

KATA PENGANTAR ........................................................................................ vi

SARI ................................................................................................................... viii

ABSTRCT ........................................................................................................... ix

DAFTAR ISI ........................................................................................................ x

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiv

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ......................................................................... 9

1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................... 10

1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................... 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori .............................................................................. 13

2.1.1 Teori Stakeholder .................................................................. 13

2.1.2 Teori Legitimasi .................................................................... 16

Page 11: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

xi

2.1.3 Konsep Pembangunan Berkelanjutan ................................... 20

2.1.3.1 Definisi Keberlanjtan ............................................... 20

2.1.3.2 Pembangunan Berkelanjutan .................................... 21

2.1.4 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ..................................... 23

2.1.5 Sustainability Report............................................................. 24

2.1.5.1 Definisi Sustainability Report .................................. 24

2.1.5.2 Pengungkapan Sustainability Report ........................ 25

2.1.6 Corporate Governance ......................................................... 27

2.1.6.1 Definisi dan Konsep Corporate Governance ........... 27

2.1.6.2 Dewan Komisaris ..................................................... 29

2.1.6.3 Komite Audit ............................................................ 30

2.1.6.4 Dewan Direksi .......................................................... 32

2.1.6.5 Governance Committee ............................................ 33

2.1.7 Karakteristik Perusahaan ...................................................... 34

2.1.7.1 Profitabiltas .............................................................. 34

2.1.7.2 Likuiditas .................................................................. 36

2.1.7.3 Leverage ................................................................... 38

2.1.7.4 Aktivitas ................................................................... 40

2.1.7.5 Ukuran Perusahaan ................................................... 42

2.2 Penelitian Terdahulu ...................................................................... 43

2.3 Kerangka Berfikir dan Perumusan Hipotesis ................................. 46

2.3.1 Kerangka Berfikir ................................................................ 46

2.3.2 Perumusan Hipotesis............................................................. 53

Page 12: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

xii

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Desain Penelitian ............................................................. 55

3.2 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ....................... 55

3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ................................. 57

3.3.1 Variabel Terikat .................................................................... 57

3.3.2 Variabel Bebas ...................................................................... 58

3.3.2.1 Corporate Governance ............................................. 58

3.3.2.2 Karakteristik Perusahaan .......................................... 59

3.4 Metode Pengumpulan Data ............................................................. 63

3.5 Metode Analisis Data ...................................................................... 63

3.5.1 Statistik Deskriptif ................................................................ 64

3.3.2 Regresi Logistik .................................................................... 64

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian ............................................................................... 69

4.1.1 Statistik Deskriptif ................................................................ 69

4.1.2 Hasil Analisis Regresi Logistik ............................................ 77

4.1.3 Overall Model Fit ................................................................. 82

4.1.4 Analisis Uji Kelayakan Model Regresi ................................ 84

4.1.5 Pengujian Hipotesis .............................................................. 85

4.2 Pembahasan..................................................................................... 89

4.2.1 Dewan Komisaris tidak berperan positif terhadap

Pengungkapan SR ................................................................. 89

4.2.2 Komite Audit tidak berperan positif terhadap

Page 13: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

xiii

Pengungkapan SR ................................................................. 91

4.2.3 Dewan Direksi berperan positif terhadap Pengungkapan

SR .......................................................................................... 92

4.2.4 Governance Committee berperan positif terhadap

Pengungkapan SR ................................................................. 93

4.2.5 Profitabilitas berperan positif terhadap Pengungkapan SR .. 94

4.2.6 Likuiditas tidak berperan positif terhadap

Pengungkapan SR ................................................................. 96

4.2.7Leverage tidak berperan positif terhadap Pengungkapan

SR ........................................................................................... 97

4.2.8 Aktivitas Perusahaan tidak berperan positif terhadap

Pengungkapan SR ................................................................. 98

4.2.9 Ukuran Perusahaan berperan positif terhadap

Pengungkapan SR ................................................................. 99

BAB V PENUTUP

4.1 Simpulan ......................................................................................... 101

4.2 Saran ............................................................................................... 102

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... .104

LAMPIRAN ...................................................................................................... .108

Page 14: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu .................................................. 43

Tabel 2.2 Perbedaan dengan Penelitian Terdahulu ...................................... 46

Tabel 3.1 Proses Pemilihan Sampel Penelitian ............................................ 56

Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel ..................................................... 61

Tabel 4.1 Hasil Analisis Kelas Frequency Variabel Penungkapan SR ....... 69

Tabel 4.2 Hasil Analisis Deskriptif Dewan Komisaris ................................ 70

Tabel 4.3 Hasil Analisis Deskriptif Variabel Komite Audit ........................ 71

Tabel 4.4 Hasil Analisis Deskriptif Variabel Dewan Direksi ...................... 72

Tabel 4.5 Hasil Analisis Kelas Frequency Governance Committee ............ 73

Tabel 4.6 Hasil Analisis Deskriptif Variabel Profitabilitas ......................... 74

Tabel 4.7 Hasil Analisis Deskriptif Variabel Likuiditas ............................. 74

Tabel 4.8 Hasil Analisis Deskriptif Variabel Leverage ............................... 75

Tabel 4.9 Hasil Analisis Deskriptif Variabel Aktivitas Perusahaan ............ 76

Tabel 4.10 Hasil Analisis Deskriptif Variabel Ukuran Perusahaan .............. 77

Tabel 4.11 Regresi Logistik Variables In The Equation ............................... 78

Tabel 4.12 Literation History ........................................................................ 82

Tabel 4.13 Model Summary .......................................................................... 83

Tabel 4.14 Hosmer and Lemeshow Test ....................................................... 84

Tabel 4.15 Variables In The Equation ........................................................... 86

Tabel 4.16 Ringkasan Hasil Uji Hipotesis ..................................................... 88

Page 15: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

xv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir .................................................................... 53

Page 16: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Proses Seleksi Sampel ............................................................. 108

Lampiran 2 Daftar Perusahaan Sampel ....................................................... 124

Lampiran 3 Pengukuran Sustainability Report ............................................ 126

Lampiran 4 Pengukuran Dewan Komisaris ................................................. 128

Lampiran 5 Pengukuran Komite Audit ........................................................ 131

Lampiran 6 Pengukuran Dewan Direksi ...................................................... 134

Lampiran 7 Pengukuran Governance Committee ........................................ 137

Lampiran 8 Pengukuran Profitabilitas ......................................................... 139

Lampiran 9 Pengukuran Likuiditas ............................................................. 142

Lampiran 10 Pengukuran Leverage ............................................................... 145

Lampiran 11 Pengukuran Ativitas Perusahaan .............................................. 148

Lampiran 12 Pengukuran Ukuran Perusahaan .............................................. 151

Lampiran 13 Hasil Tabulasi Data Sekunder 2010 ......................................... 154

Lampiran 14 Hasil Pengolahan Data Statistik ............................................... 172

Page 17: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Keuntungan merupakan salah satu tujuan utama dari suatu perusahaan.

Beberapa tahun terakhir, sebagian perusahaan di Indonesia mulai

menyeimbangkan antara orientasi keuntungan dan perbaikan lingkungan.

Perusahaan mulai melakukan kegiatan yang lebih bermanfaat untuk lingkungan

dan sosialnya yang dikenal dengan Triple Bottom Line (3P). Triple Bottom Line,

atau 3P yaitu Profit, People, and Planet. Profit, mengejar keuntungan untuk

kepentingan shareholders, dan memperhatikan kepentingan stakeholders. People,

memenuhi kesejahteraan masyarakat. Planet, berpartisipasi aktif dalam menjaga

kelestarian lingkungan (Utomo, 2010).

Konsep 3P dianggap sebagai pilar utama dalam membangun bisnis

berkelanjutan, serta untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Tujuan dari

pembangunan berkelanjutan adalah untuk memenuhi kebutuhan generasi sekarang

tanpa mengurangi kemampuan generasi yang akan datang dalam memenuhi

kebutuhan mereka. Sebagai kekuatan penting dalam masyarakat, organisasi dalam

bentuk apapun memiliki sebuah peran penting dalam pencapaian tujuan ini

(Commission on Environment and Development dalam GRI, 2006).

Pengelolaan sumber daya memerlukan cara tepat agar dapat memenuhi

kebutuhan generasi yang akan datang. Salah satu cara perusahaan dalam

pengelolaan sumber daya adalah dengan mengurangi dampak lingkungan dari

Page 18: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

2

operasional bisnis perusahaan, meminimalkan sumber daya yang digunakan serta

kemunculan limbah (Luthfia, 2012). Banyak hal harus dilakukan untuk dapat

mewujudkan pembangunan yang bertanggung jawab terhadap lingkungan dan

berkelanjutan. Salah satu tantangan utama dari pembangunan berkelanjutan adalah

tuntutan adanya pilihan-pilihan dan cara berpikir inovatif. Perkembangan

pengetahuan dan teknologi tidak hanya dituntut memberikan kontribusi terhadap

pertumbuhan ekonomi, tetapi juga dapat membantu dalam memecahkan

permasalahan terkait risiko dan ancaman terhadap keberlanjutan dari hubungan

sosial, lingkungan, dan perekonomian (GRI, 2006). Isu lain yang cukup mencolok

adalah soal kerusakan lingkungan dan upaya mengelola sumber energi alternatif

ramah lingkungan (Rahman, 2008).

Sustainability report merupakan bagian dari konsistensi perusahaan dalam

pelaksanaan kegiatan tanggung jawab sosial dan lingkungannya yang bersifat

sukarela. Pengungkapan sukarela merupakan pilihan bebas manajemen

perusahaan untuk memberikan informasi akuntansi dan informasi lainnya yang

dipandang relevan untuk keputusan oleh para pemakai laporan keuangan tersebut

(Almilia dan Retrianasari, 2007). Hal ini termasuk laporan keuangan, laporan

CSR ataupun sustainability report sebagai penilaian awal atas kredibilitas suatu

perusahaan. Standar pelaporan sustainability report yang diakui secara

internasional mengacu pada Global Reporting Initiative (GRI).

Sustainability Report merupakan alat untuk memenuhi kewajiban

perusahaan yang melaporkan kinerjanya dalam tiga aspek yaitu sosial, ekonomi,

dan lingkungan (Jalal, 2007). Laporan kinerja bisa disebut sustainability report

Page 19: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

3

(laporan keberlanjutan) apabila kinerja yang dilaporkannya dalam kurun waktu

tertentu sudah menunjukkan kecenderungan membaik menuju dampak positif.

Masyarakat luas bisa melihat aktivitas CSR perusahaan melalui sustainability

report perusahaan itu sendiri.

Pengungkapan Sustainability Report merupakan bentuk komitmen

perusahaan dalam mempublikasikan laporan keberlanjutan. Laporan ini

memberikan informasi tentang pertanggungjawaban perusahaan terhadap

lingkungan dan sosial. Laporan ini disusun berdasarkan Pedoman Sustainability

Report Global Reporting Initiative (GRI). Sustainability report mempunyai

standar pengungkapan yang mencerminkan keseluruhan aktivitas sosial

perusahaan. Dalam hal ini, sustainability report berbeda dengan laporan

keuangan. Melalui sustainability report, kinerja perusahaan bisa langsung dinilai

oleh pemerintah, masyarakat, organisasi lingkungan, media massa, khususnya

para investor dan kreditor (bank) karena investor maupun kreditor (bank) tidak

mau menanggung kerugian yang disebabkan oleh adanya kelalaian perusahaan

tersebut terhadap tanggung jawab sosial dan lingkungannya (Anke, 2009).

Sustainability report atau juga bisa disebut laporan non-finansial disusun

secara paralel dengan laporan keuangan tahunan perusahaan. Sustainability report

merupakan laporan kinerja aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan perusahaan.

Setiap Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), laporan non-finansial dilaporkan

oleh manajemen bersamaan dengan laporan keuangan perusahaan. Seluruh

pemangku kepentingan perusahan hadir untuk membaca, menganalisa, dan

mengomentari isi laporan tersebut. Meskipun sifatnya masih sukarela (voluntary),

Page 20: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

4

sustainability report berbeda dengan laporan keuangan yang telah memiliki

sistem dan diamanatkan oleh undang-undang. Laporan ini melaporkan kinerja

aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan adalah hal mutlak bagi perusahaan yang

mengklaim memiliki kinerja CSR tinggi (Ramayana, 2009).

Beberapa dekade ini sering terjadi bencana lingkungan hidup di berbagai

belahan dunia, seperti Three Mile Island, Love Canal, Bhopal (India), Chernobyl

(Uni Sovyet), Times Beach (Missouri) sampai peracunan merkuri di Minamata

(Jepang) (Sobur, 2005). Tragedi lingkungan juga terjadi di Indonesia, seperti

kasus PT. Lapindo Brantas di Sidoarjo, Newmont Minahasa Raya di Buyat, PT.

Freeport di Irian Jaya (Luthfia, 2012).

Kasus Lumpur lapindo brantas terjadi karena faktor ketidakberuntungan

perusahaan dalam melakukan eksplorasi penggalian pada saat pengeboran serta

adanya kesalahan prosedural yang meyebabkan semburan gas. Semburan gas

tersebut menyebabkan pencemaran lingkungan, serta berubahnya kehidupan sosial

dan ekonomi masyarakat sekitar karena lumpur telah meluas ke area pemukiman

warga yang menyebabkan warga kehilangan tempat tinggal. Masyarakat meminta

perusahaan untuk memperhatikan kasus tersebut, namun selama beberapa tahun

perusahaan belum ditetapkan sebagai tersangka.

Kasus lain adalah pencemaran lingkungan yang terjadi di Teluk Buyat,

Minahasa Raya. Lingkungan masyarakat tercemar oleh limbah dari PT. Newmont

yang disebabkan oleh kesengajaan perusahaan mengeluarkan limbah ke tepi Teluk

Buyat sebagai lahan bebas pembuangan limbah. Kasus PT. Newmont tengah

Page 21: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

5

diselesaikan melalui pengadilan namun PT. Newmont telah ditetapkan tidak

bersalah atau bebas.

Menurut UU No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, perusahaan

harus melakukan tanggung jawab sosial sebagai bentuk pertanggungjawaban atas

aktivitas perusahaan. Aktivitas tersebut juga perlu dilaporkan melalui laporan

tanggung jawab sosial yang disajikan dalam annual report, atau prusahaan dapat

menyajikan laporan tanggung jawabnya melalui sustainability report sebagai

laporan yang terpisah dari annual report. Sustainability report dapat dijadikan

sebagai bentuk transparansi perusahaan dalam mengungkapkan informasi dampak

aktivitasnya.

Tragedi-tragedi tersebut terjadi karena adanya ketidakpedulian perusahaan

terhadap lingkungan sosial perusahaan. Kejadian tersebut memberikan kesadaran

kepada perusahaan untuk melakukan kegiatan yang bertanggung jawab terhadap

lingkungan maupun sosial atau CSR (Corporate Social Responsibility). Kegiatan

tersebut didukung pemerintah dengan menerbitkan Undang-undang Nomor 40

Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (PT) yang mengungkap berbagai

ketentuan tentang pendirian PT. Pasal 74 dalam Undang-Undang ini membahas

tentang tanggung jawab sosial dan lingkungan dengan tujuan mewujudkan

pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan

lingkungan yang bermanfaat bagi PT itu sendiri, komunitas setempat dan

masyarakat pada umumnya (Anke, 2009).

Dilling (2010), menyatakan bahwa di Eropa semakin banyak negara

mewajibkan laporan keberlanjutan, setidaknya untuk beberapa jenis dan ukuran

Page 22: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

6

perusahaan. Hal ini menunjukkan adanya kepedulian negara-negara di Eropa

untuk membuat peraturan mengenai kewajiban pengungkapan Sustainability

Report.

Pengungkapan Sustainability Report di Indonesia dan beberapa Negara lain

masih bersifat voluntary, artinya tidak ada aturan yang mewajibkan seperti halnya

pada penerbitan financial reporting (Utama dalam Suryono, 2011). Meskipun

demikian, minat dan prioritas perusahaan untuk mempublikasikan sustainability

report tidak berkurang. Hal ini dikarenakan meningkatnya peraturan lingkungan

di banyak negara yang diperkirakan akan semakin ketat. Selain itu, tuntutan

masyarakat akan peran perusahaan semakin meningkat, sehingga mendorong

perusahaan untuk memberikan informasi transparan, akuntabel, serta praktik tata

kelola perusahaan yang baik (Luthfia, 2012). Penelitian mengenai sustainabilty

report juga mulai berkembang, yang menandakan fenomena sustainability report

mulai banyak dilakukan oleh perusahaan. Hal ini menjadi topik yang menarik

untuk diteliti. Awal perkembangan, penelitian dilakukan menggunakan

pendekatan kualitatif, seperti yang dilakukan oleh Akbar (2008), Anke (2009),

dan Purnamasari (2009). Penelitian kuantitatif juga sudah dilakukan, di antaranya

Almilia (2008), Ratnasari (2010), Suryono dan Prastiwi (2011), dan Luthfia

(2012).

Sustainability Report merupakan issue terbaru dalam dunia bisnis di

Indonesia. Beberapa penelitian terdahulu, telah meneliti mengenai beberapa faktor

yang mempengaruhi perusahaan dalam pengungkapan sustainability report (SR).

Dalam pengujian beberapa faktor yang mempengaruhi pengungkapan

Page 23: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

7

sustainability report, ditemukan hasil tidak konsisten antara peneiliti satu dengan

peneliti lain.

Penelitian yang dilakukan oleh Dilling (2010), menguji size (ukuran

perusahaan), profitabilitas, pertumbuhan, struktur modal, corporate governance,

dengan kualitas sustainabilty report. Variabel independen yang diuji, variabel

profitabilitas, governance committee, ukuran perusahaan dan pertumbuhan

perusahaan berhubungan positif dengan kualitas pengungkapan sustainability

report sedangkan jumlah anggota dan rapat anggota komite berhubungan negatif.

Suryono dan Prastiwi (2011) dalam penelitiannya menguji karakteristik

perusahaan dan corporate governance dengan praktik pengungkapan

Sustainability Report menunjukkan bahwa variabel independen profitabilitas,

ukuran perusahaan, komite audit, dan dewan direksi berpengaruh signifikan

terhadap praktik pengungkapan Sustainability Report. Variabel independen

likuiditas, leverage, aktivitas, dan governance committee tidak berpengaruh

terhadap praktik pengungkapan sustainability report.

Penelitian serupa juga dilakukan oleh Almilia (2008) yang menggunakan

variabel independen profitabilitas, leverage, ukuran perusahaan serta struktur

modal dengan variabel dependen Internet Financial and Sustainability Reporting.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel independen profitabilitas, ukuran

perusahaan dan struktur modal berpengaruh terhadap pengungkapan sukarela

Internet Financial and Sustainability Reporting, sedangkan variabel leverage

tidak berpengaruh terhadap pengungkapan sukarela Internet Financial and

Sustainability Reporting.

Page 24: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

8

Ratnasari (2010) menguji corporate governance dengan luas pengungkapan

tanggung jawab sosial perusahaan di dalam Sustainability Report dimana size,

leverage, dan profitabilitas sebagai variabel control. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa hanya variabel leverage yang berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

luas pengungkapan CSR di dalam Sustainability Report. Variabel profitabilitas,

size, komite audit, dewan komisaris tidak berpengaruh terhadap luas

pengungkapan CSR di dalam Sustainability Report.

Hasil berbeda juga ditunjukkan oleh hasil penelitian Luthfia (2012), dimana

variabel independen yang digunakan adalah kinerja keuangan, ukuran perusahaan,

struktur modal, dan corporate governance. Variabel kinerja keuangan diproksikan

melalui profitabilitas, likuiditas, leverage, dan aktivitas perusahann. Corporate

governance diproksikan melalui komite audit, dewan direksi dan governance

committee. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa variabel independen

leverage, ukuran perusahaan, dewan direksi, dan governance committee

berpengaruh positif terhadap publikasi Sustainability Report dan variabel

independen profitabilitas, likuiditas, aktivitas perusahaan, komite audit dan

struktur modal tidak berpengaruh terhadap publikasi Sustainability Report.

Penelitian-penelitian selanjutnya perlu dilakukan untuk mendorong

perkembangan sustainability report, sehingga kontribusi perusahaan kepada pihak

yang berkepentingan (stakeholder) bisa optimal. Hal tersebut dilakukan

perusahaan untuk menunjukkan komitmen terhadap perkembangan berkelanjutan

yang memenuhi kebutuhan generasi sekarang tanpa mengorbankan kemampuan

generasi akan datang dalam memenuhi kebutuhan mereka.

Page 25: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

9

Melihat adanya hasil yang tidak konsisten di antara beberapa penelitian

tersebut, menjadikan hal menarik untuk diteliti kembali. Penelitian ini dilakukan

dengan merujuk pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Suryono dan

Prastiwi (2011) dengan melihat hasil penelitian-penelitian terdahulu mengenai

pengungkapan Sustainability Report. Penelitian ini mencoba menguji kembali

peran Corporate Governance dan Karakteristik Perusahaan terhadap

Pengungkapan Sustainability Report. Namun, penelitian sebelumnya masih jarang

menggunakan variabel dewan komisaris, maka penulis menambahkan variabel

dewan komisaris dalam corporate governance. Oleh karena itu, penulis tertarik

untuk mengambil judul penelitian “Peran Corporate Governance dan

Karakteristik Perusahaan terhadap Pengungkapan Sustainability Report Pada

Perusahaan Terdaftar di BEI Periode 2010-2011”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat

diambil rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apakah Dewan Komisaris berperan terhadap Pengungkapan Sustainability

Report?

2. Apakah Komite Audit berperan terhadap Pengungkapan Sustainability

Report?

3. Apakah Dewan Direksi berperan terhadap Pengungkapan Sustainability

Report?

Page 26: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

10

4. Apakah Governance Committee berperan terhadap Pengungkapan

Sustainability Report?

5. Apakah Profitabilitas berperan terhadap Pengungkapan Sustainability

Report?

6. Apakah Likuiditas berperan terhadap Pengungkapan Sustainability Report?

7. Apakah Leverage berperan terhadap Pengungkapan Sustainability Report?

8. Apakah Aktivitas Perusahaan berperan terhadap Pengungkapan

Sustainability Report?

9. Apakah Ukuran Perusahaan berperan terhadap Pengungkapan Sustainability

Report?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan bukti empiris

mengenai hal-hal sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui peran Dewan Komisaris terhadap Pengungkapan

Sustainability Report.

2. Untuk mengetahui peran Komite Audit terhadap Pengungkapan

Sustainability Report.

3. Untuk mengetahui peran Dewan Direksi terhadap Pengungkapan

Sustainability Report.

4. Untuk mengetahui peran Governance Committee terhadap Pengungkapan

Sustainability Report.

Page 27: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

11

5. Untuk mengetahui peran Profitabilitas terhadap Pengungkapan

Sustainability Report.

6. Untuk mengetahui peran Likuiditas terhadap Pengungkapan Sustainability

Report.

7. Untuk mengetahui peran Leverage terhadap Pengungkapan Sustainability

Report.

8. Untuk mengetahui peran Aktivitas Perusahaan terhadap Pengungkapan

Sustainability Report.

9. Untuk mengetahui peran Ukuran Perusahaan terhadap Pengungkapan

Sustainability Report.

1.4. Manfaat Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah dan hasil penelitian yang dilakukan,

penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat kepada beberapa pihak. Pihak

tersebut antara lain:

1. Akademisi

Untuk menambah pemahaman serta wawasan mengenai sustainability,

sustainability development, pengembangan teknologi sustainability report

dalam suatu perusahaan. Disamping itu, menjelaskan mengenai peran

corporate governance dan karakteristik perusahaan terhadap Pengungkapan

Sustainability Report perusahaan-perusahaan terdaftar di Bursa Efek

Indonesia.

Page 28: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

12

2. Perusahaan

Sebagai kontribusi pengetahuan mengenai pengungkapan sustainability

report serta pentingnya tanggung jawab sosial dan lingkungan melalui

sustainability report yang dilaporkan secara terpisah dari laporan keuangan

sebagai bentuk keberlanjutan perusahaan dalam mewujudkan sustainable

development.

3. Investor

Pengungkapan sustainability report merupakan hal penting yang memiliki

kontribusi sebagai pertimbangan investor untuk menilai aktivitas tanggung

jawab sosial perusahaan yang diungkapkan melalui sustainability report

sebagai bentuk sustainable suatu perusahaan terhadap lingkungan sosialnya.

4. Pemerintah

Diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi atau wacana bagi

pemerintah untuk menentukan kebijakan pasti mengenai sustainability

report yang lebih baik lagi bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia.

5. Masyarakat

Sebagai pengontrol perilaku-perilaku perusahaan dan memberikan informasi

akan hak-hak yang dapat diperoleh masyarakat atas aktivitas perusahaan.

Page 29: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

13

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori

2.1.1. Teori Stakeholder

Stakeholder theory mengatakan bahwa perusahaan bukanlah entitas yang

hanya beroperasi untuk kepentingannya sendiri namun harus memberikan manfaat

bagi stakeholder-nya (pemegang saham, kreditor, konsumen, supplier,

pemerintah, masyarakat, analis dan pihak lain). Gray, Kouhy dan Adams (Ghozali

dan Chariri, 2007) mengatakan bahwa kelangsungan hidup perusahaan tergantung

pada dukungan stakeholder dan dukungan tersebut harus dicari sehingga aktivitas

perusahaan adalah untuk mencari dukungan tersebut. Makin powerfull

stakeholder, makin besar usaha perusahaan untuk beradaptasi. Pengungkapan

sosial dianggap sebagai bagian dari dialog antara perusahaan dengan stakeholder-

nya

Definisi stakeholder telah berubah secara substansial selama empat dekade

terakhir. Pada awalnya, pemegang saham dipandang sebagai satu-satunya

stakeholder perusahaan. Pandangan ini didasarkan pada argumen yang

disampaikan Friedman (Ghozali dan Chariri, 2007), mengatakan bahwa tujuan

utama perusahaan adalah untuk memaksimumkan kemakmuran pemiliknya.

Namun demikian, Freeman (Ghozali dan Chariri, 2007) tidak setuju dengan

pandangan ini dan memperluas definisi stakeholder dengan memasukkan

konstituen yang lebih banyak. Termasuk kelompok yang dianggap tidak

Page 30: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

14

menguntungkan (adversarial group) seperti pihak berkepentingan tertentu dan

regulator (Roberts dalam Ghozali dan Chariri, 2007).

Stakeholder pada dasarnya dapat mengendalikan atau memiliki kemampuan

untuk mempengaruhi pemakaian sumber-sumber ekonomi yang digunakan

perusahaan. Oleh karena itu, power stakeholder ditentukan oleh besar kecilnya

power yang mereka miliki atas sumber tersebut. Power tersebut dapat berupa

kemampuan untuk membatasi pemakaian sumber ekonomi terbatas (modal dan

tenaga kerja), akses terhadap media berpengaruh, kemampuan untuk mengatur

perusahaan, atau kemampuan untuk mempengaruhi konsumsi atas barang dan jasa

yang dihasilkan perusahaan (Deegan dalam Ghozali dan Chariri, 2007). Ullman

(Ghozali dan Chariri, 2007) mengatakan bahwa organisasi akan memilih

stakeholder yang dipandang penting, dan mengambil tindakan yang dapat

menghasilkan hubungan harmonis antara perusahaan dengan stakeholder-nya.

Atas dasar argumen di atas, stakeholder theory umumnya berkaitan dengan

cara-cara yang digunakan perusahaan untuk memanage stakeholder-nya (Gray et

al dalam Ghozali dan Chariri, 2007). Ullman (Ghozali dan Chariri, 2007)

berpendapat bahwa power stakeholder berhubungan dengan “postur strategis

(strategic posture) yang diadopsi oleh perusahaan. Menurutnya, strategic posture

menggambarkan model reaksi yang ditunjukkan oleh pengambil keputusan kunci

perusahaan terhadap tuntutan sosial. Oleh karena itu, stakeholder theory pada

dasarnya melihat dunia luar dari perspektif manajemen (Gray et al dalam Ghozali

dan Chariri, 2007).

Page 31: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

15

Menurut Suryono (2011), perusahaan mampu tumbuh dan berkembang

dengan baik kemudian menjadi besar dibutuhkan dukungan dari para

stakeholder-nya. Para stakeholder membutuhkan berbagai informasi terkait

dengan aktivitas perusahaan yang digunakan dalam pengambilan keputusan. Oleh

karena itu, perusahaan akan berusaha untuk memberikan berbagai informasi yang

dimiliki untuk menarik dan mencari dukungan dari para stakeholder-nya.

Sustainability report merupakan salah satu bentuk pengungkapan sukarela

(voluntary) yang berkembang pada saat ini. Pengungkapan tanggung jawab sosial

dan lingkungan perusahaan melalui sustainability report dapat memberikan

informasi yang berkaitan dengan kegiatan dan pengaruhnya terhadap kondisi

sosial masyarakat dan lingkungan (Ghozali dan Chariri, 2007).

Perusahaan melakukan pengungkapan sustainability report sebagai bukti

bahwa perusahaan memilki komitmen terhadap lingkungan sosialnya dapat dinilai

hasilnya oleh para pihak yang membutuhkan informasi tersebut. Disamping itu,

sustainability report merupakan salah satu instrumen yang dapat digunakan oleh

suatu organisasi baik pemerintah maupun perusahaan dalam berdialog dengan

masyarakat ataupun stakeholder-nya sebagai salah satu upaya penerapan

pendidikan pembangunan berkelanjutan (Luthfia, 2012).

Pengungkapan sustainability report yang bersifat sukarela merupakan

kebijakan suatu perusahaan untuk mengungkapkan informasi lebih transparan

mengenai aktivitas perusahaan terhadap dampak sosial, ekonomi dan

lingkungannya. Adanya kinerja yang baik dari perusahaan serta besar kecilnya

suatu perusahaan memungkinkan untuk mengungkapkan informasi mengenai

Page 32: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

16

dampak sosial, ekonomi dan lingkungannya. Disamping itu, perusahaan dengan

struktur corporate governance yang baik, memilki kemungkinan besar untuk

mengungkapkan laporan-laporan bersifat sukarela. Adanya struktur corporate

governance, meliputi dewan komisaris, komite audit, dewan direksi dan

governance committee diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam

pengambilan keputusan perusahaan untuk pengungkapan suatu laporan. Peran

corporate governance dinilai mampu meningkatkan pengungkapan sustainability

report yang berdasarkan pembangunan berkelanjutan. Disamping itu,

pengungkapan sustainability report sebagai salah satu bentuk perwujudan prinsip

good corporate governance yaitu transparan dalam pengungkapan informasi yang

dibutuhkan oleh stakeholder.

2.1.2. Teori Legitimacy

Dowling dan Pfeffer (Ghozali dan Chariri, 2007) menjelaskan bahwa teori

legitimasi sangat bermanfaat dalam menganalisis perilaku organisasi, dan

mengatakan bahwa karena legitimasi adalah hal yang penting bagi organisasi,

batasan-batasan yang ditekankan oleh norma-norma dan nilai-nilai sosial, dan

reaksi terhadap batasan tersebut mendorong pentingnya analisis perilaku

organisasi dengan memperhatikan lingkungan.

Teori legitimasi dilandasi oleh “kontrak sosial” yang terjadi antara

perusahaan dengan masyarakat dimana perusahaan beroperasi dan menggunakan

sumber ekonomi. Shocker dan Sethi (Ghozali dan Chariri, 2007) memberikan

penjelasan tentang konsep kontrak sosial bahwa semua institusi sosial tidak

Page 33: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

17

terkecuali perusahaan beroperasi di masyarakat melalui kontrak sosial baik

eksplisit maupun implisit dimana kelangsungan hidup dan pertumbuhannya

didasarkan pada hasil akhir (output) yang secara sosial dapat diberikan kepada

masyarakat luas dan distribusi manfaat ekonomi, sosial atau politik kepada

kelompok sesuai dengan power yang dimiliki.

Di dalam masyarakat yang dinamis, tidak ada sumber power institusional

dan kebutuhan terhadap pelayanan yang bersifat permanen. Oleh karena itu, suatu

institusi harus lolos uji legitimasi dan relevansi dengan cara menunjukkan bahwa

masyarakat memang memerlukan jasa perusahaan dan kelompok tertentu yang

memperoleh manfaat dari penghargaan (reward) yang diterimanya betul-betul

mendapat persetujuan masyarakat.

Gray, Kouhy dan Lavers (Ghozali dan Chariri, 2007) berpendapat bahwa

teori legitimasi dan teori stakeholder merupakan perspektif teori yang berada

dalam kerangka teori ekonomi politik. Pengaruh masyarakat luas dapat

menentukan alokasi sumber keuangan dan sumber ekonomi lainnya, perusahaan

cenderung menggunakan kinerja berbasis lingkungan dan pengungkapan

informasi lingkungan untuk membenarkan atau melegitimasi aktivitas perusahaan

di mata masyarakat. Berbeda dengan teori stakeholder, menyatakan bahwa

perusahaan dan manajemennya bertindak dan membuat laporan sesuai dengan

keinginan dan kekuatan dari kelompok stakeholder yang berbeda, maka Ullman

(Ghozali dan Chariri, 2007) menyatakan bahwa teori legitimasi memfokuskan

pada interaksi antara perusahaan dengan masyarakat.

Page 34: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

18

Dowling dan Pfeffer (Ghozali dan Chariri, 2007), memberikan alasan yang

logis tentang legitimasi organisasi dan mengatakan bahwa organisasi berusaha

menciptakan keselarasan antara nilai-nilai sosial yang melekat pada kegiataannya

dengan norma-norma perilaku yang ada dalam sistem sosial masyarakat dimana

organisasi adalah bagian dari sistem tersebut. Selama kedua sistem nilai tersebut

selaras, kita dapat melihat hal tersebut sebagai legitimasi perusahaan. Ketika

ketidakselarasan aktual atau potensial terjadi diantara kedua sistem nilai tersebut,

maka akan ada ancaman terhadap legitimasi perusahaan.

Legitimasi organisasi dapat dilihat sebagai sesuatu yang diberikan

masyarakat kepada perusahaan, dan diinginkan atau dicari perusahaan dari

masyarakat. Dengan demikian, legitimasi dapat dikatakan sebagai manfaat atau

sumber potensial bagi perusahaan untuk bertahan hidup (Ashforth dan Gibbs;

Dowling dan Pfeffer; O’Donovan dalam Ghozali dan Chariri, 2007). Ketika ada

perbedaan antara nilai-nilai yang dianut perusahaan dengan nilai-nilai masyarakat,

legitimasi perusahaan akan berada pada posisi terancam (Lindbolm; Dowling dan

Pfeffer dalam Ghozali dan Chariri, 2007). Perbedaan antara nilai-nilai perusahaan

dengan nilai-nilai sosial masyarakat sering dinamakan “legitimacy gap” dan dapat

mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk melanjutkan kegiatan usahanya

(Dowling dan Pfeffer dalam Ghozali dan Chariri, 2007 ). Menurut Warticl dan

Mahon (Ghozali dan Chariri, 2007) Legitimacy gap dapat terjadi karena tiga

alasan yaitu: (1) Ada perubahan dalam kinerja perusahaan tetapi harapan

masyarakat terhadap kinerja perusahaan tidak berubah; (2) Kinerja perusahaan

tidak berubah tetapi harapan masyarakat terhadap kinerja perusahaan telah

Page 35: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

19

berubah; (3) Kinerja perusahaan dan harapan masyarakat terhadap kinerja

perusahaan berubah ke arah yang berbeda, atau ke arah yang sama tetapi

waktunya berbeda.

Perusahaan dengan kinerja baik, berusaha untuk mengungkapkan informasi

lebih. Perusahaan dengan rasio profitabilitas, likuiditas, leverage dan aktivitas

yang baik memiliki kemungkinan untuk mengungkapkan informasi yang bersifat

sukarela. Besar kecilnya suatu perusahaan juga memberikan peran terhadap

pengungkapan yang masih bersifat sukarela. Semakin besar perusahaan, semakin

mungkin untuk mengungkapkan informasi yang bersifat sukarela karena ukuran

perusahaan sering dijadikan sebagai sorotan masyarakat dalam kegiatan ekonomi,

lingkungan dan sosialnya. Adanya informasi lebih mengenai karakteristik

perusahaan, maka semakin mungkin untuk melakukan pengungkapan

sustainability report (Suryono dan Prastiwi, 2011).

Pentingnya informasi mengenai karakteristik perusahaan, maka karakteristik

perusahaan diduga memiliki peran dalam pengungkapan sustainability report.

Perusahaan yang mampu mengungkapkan sustainability report dapat

melegitimasi masyarakat mengenai aktivitas perusahaannya, agar masyarakat

memberikan penilaian yang baik kepada perusahaan mengenai tangggung jawab

ekonomi, sosial dan lingkungannya. Disamping itu, adanya peran corporate

governance yang baik dapat meningkatkan transparansi perusahaan mengenai

informasi aktivitas perusahaan yang disajikan melalui sustainability report.

Melalui sustainability report, perusahaan dapat memberikan informasi mengenai

Page 36: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

20

mekanisme corporate governance dalam pencapaian prinsip-prinsip good

corporate governance.

Menurut O’Donovan (Ghozali dan Chariri, 2007) menyarankan bahwa

ketika terdapat perbedaan antara nilai-nilai perusahaan dengan nilai-nilai sosial

masyarakat, perusahaan perlu mengevaluasi nilai sosialnya dan menyesuaikannya

dengan nilai-nilai di masyarakat. Perusahaan juga dapat mengubah nilai-nilai

sosial yang ada atau persepsi terhadap perusahaan sebagai taktik legitimasisi.

Perusahaan dapat mengurangi legitimacy gap, dengan mengidentifikasi aktivitas

dalam kendalinya dan mengidentifikasi publik yang memiliki power sehingga

mampu memberikan legitimacy kepada perusahaan (Neu et al. dalam Ghozali dan

Chariri, 2007). Oleh karena itu, pengungkapan sosial dan lingkungan dalam

sustainability report merupakan salah satu cara perusahaan untuk mendapatkan

legitimacy dari masyarakat. Legitimacy dari masyarakat dapat memberikan

penilaian baik terhadap perusahaan.

2.1.3. Konsep Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development)

2.1.3.1. Definisi Keberlanjutan (Sustainability)

Awal mula terciptanya konsep sustainability berasal dari pendekatan ilmu

kehutanan. Kata nachhaltigkeit (bahasa Jerman untuk keberlanjutan) berarti upaya

melestarikan sumber daya alam untuk masa depan (Luthfia, 2012). Pengertian

tersebut mengartikan bahwa sustainability lebih luas dari konteks lingkungan.

Menurut Suryono (2011), di dalam sustainability ada prinsip-prinsip yang terkait

dengan hak asasi manusia, standar bagi pekerja seperti penghapusan diskriminasi

Page 37: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

21

dalam pekerjaan, hal-hal yang terkait dengan lingkungan seperti pemakaian

prinsip kehati-hatian, tanggung jawab lebih besar pada lingkungan, maupun

mengembangkan teknologi ramah lingkungan.

Keberlanjutan perusahaan adalah suatu pendekatan bisnis dalam

menciptakan nilai pemegang saham secara jangka panjang dengan menggunakan

peluang-peluang yang ada dan mengelola risiko yang diukur dari segi ekonomi,

lingkungan dan pembangunan sosial. Pemimpin perusahaan berkelanjutan

meningkatkan nilai jangka panjang pemegang saham dengan cara menyusun

strategi dan manajemen mereka untuk mengusahakan dengan terus menerus pasar

potensial bagi keberlanjutan produk dan jasa sedangkan dalam waktu yang sama

dengan sukses mengurangi dan menghindari biaya dan risiko berkelanjutan

(Akbar, 2008).

2.1.3.2. Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development)

Pembangunan Berkelanjutan adalah pembangunan yang memenuhi

kebutuhan generasi sekarang tanpa mengorbankan kemampuan generasi

mendatang untuk memenuhi kebutuhannya (WCED dalam Sukada dan Jalal,

2008).

Menurut Budimanta, dkk (Akbar, 2008) pembangunan berkelanjutan adalah

suatu gagasan paradigma yang berupaya untuk dapat memenuhi kebutuhan masa

kini tanpa mengurangi kemampuan generasi masa depan untuk memenuhi

kebutuhannya. Pembangunan berkelanjutan bertujuan untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat, untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi manusia (Emil

Salim dalam Jaya, 2004).

Page 38: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

22

Pembangunan berkelanjutan pada hekekatnya ditujukan untuk mencari

pemerataan pembangunan antar generasi pada masa kini maupun masa

mendatang. Menurut Kementrian Lingkungan Hidup (Jaya, 2004), pembangunan

(yang pada dasarnya lebih berorientasi ekonomi) dapat diukur keberlanjutannya

berdasarkan tiga kriteria yaitu : (1) Tidak ada pemborosan penggunaan sumber

daya alam atau depletion of natural resources; (2) Tidak ada polusi dan dampak

lingkungan lainnya; (3) Kegiatannya harus dapat meningkatkan useable resources

ataupun replaceable resource.

Menurut Akbar (2008), konsep dasar pembangunan berkelanjutan ada dua

aspek penting yang menjadi perhatian utama yaitu lingkungan (environment) dan

pembangunan (development). Oleh karena itu, pembangunan berkelanjutan berarti

pembangunan yang baik dari sudut pandang lingkungan. Berwawasan lingkungan

berarti adanya keharmonisan dalam hubungan manusia dan alamnya. Pada sisi

lain, pembangunan merupakan proses perubahan terus menerus ditandai oleh

kegiatan pertumbuhan ekonomi dan industrialisasi sebagai modal untuk

memenuhi kesejahteraan masyarakat. Dalam konsep pembangunan berkelanjutan,

kedua aspek ini harus berjalan secara harmonis dan terpadu serta memperoleh

perhatian yang sama dalam kebijaksanaan pembangunan (Yakin dalam Akbar,

2008).

Page 39: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

23

2.1.4.Tanggung Jawab Sosial Perusahaan/Corporate Social Responsibility

(CSR)

Secara teoritik, CSR dapat didefinisikan sebagai tanggung jawab moral

perusahaan terhadap para stakeholder-nya, terutama komunitas atau masyarakat

disekitar wilayah kerja dan operasinya (Ratnasari, 2010).

Pengungkapan tanggung jawab sosial adalah proses pengkomunikasian

efek-efek sosial dan lingkunganatas tindakan-tindakan ekonomi perusahaan pada

kelompok-kelompok tertentu dalam masyarakat secara keseluruhan (Grey et.al.

dalam Wuryanto, 2010). Pengungkapan informasi mengenai operasi perusahaan

yang berhubungan dengan lingkungan diharapkan bisa mendapatkan kepercayaan

dari masyarakat bahwa perusahaan tidak hanya mengutamakan keuntungan,

melainkan juga memperhatikan lingkungannya. Kegiatan tanggung jawab sosial

merupakan suatu kewajiban perusahaan yang telah ditetapkan dalam UU No. 40

Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

Di Indonesia, kegiatan CSR umumnya dilaporkan dalam laporan tahunan

(annual report). Laporan tahunan merupakan alat yang digunakan oleh

manajemen untuk melakukan pengungkapan dan pertanggungjawaban kinerja

perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan termasuk masyarakat.

Menurut Darwin (Ratnasari, 2010), saat ini telah berkembang pelaporan

perusahaan mengenai kinerja ekonomi, sosial, dan lingkungan yang berdiri sendiri

dan terpisah dari laporan tahunan perusahaan, yang dikenal dengan Sustainability

Report (SR).

Page 40: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

24

2.1.5. Sustainability Report

2.1.5.1 Definisi Sustainability Report

Sustainability Report adalah praktek pengukuran, pengungkapan dan upaya

akuntabilitas dari kinerja organisasi dalam mencapai tujuan pembangunan

berkelanjutan, dilaporkan kepada para pemangku kepentingan baik internal

maupun eksternal. Sustainability Report merupakan sebuah istilah umum yang

dianggap sinonim dengan istilah lainnya untuk menggambarkan laporan mengenai

dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial (misalnya triple bottom line, laporan

pertanggungjawaban perusahaan, dan lain sebagainya) (Global Reporting

Initiative, 2006).

Sustainability report disusun berdasarkan Kerangka Pelaporan GRI,

mengungkapkan keluaran dan hasil yang terjadi dalam suatu periode laporan

tertentu dalam konteks komitmen organisasi, strategi, dan pendekatan

manajemennya. Laporan dapat digunakan untuk tujuan berikut, di antaranya:

1. Patok banding dan pengukuran kinerja keberlanjutan yang menghormati

hukum, norma, kode, standar kinerja, dan inisiatif sukarela;

2. Menunjukkan bagaimana organisasi mempengaruhi dan dipengaruhi oleh

harapannya mengenai pembangunan berkelanjutan; dan

3. Membandingkan kinerja dalam sebuah organisasi dan di antara berbagai

organisasi dalam waktu tertentu.

Page 41: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

25

2.1.5.2. Pengungkapan Sustainability Report

Bagian ini menetapkan isi dasar yang harus muncul dalam sebuah laporan

keberlanjutan. Isi dasar tersebut mengacu pada standar pengungkapan dan harus

dimasukkan dalam sustainability report berdasarkan standar GRI (2006).

Standar pengungkapan yang harus dimasukkan dalam laporan

keberlanjutan:

1. Strategi dan Profil: Pengungkapan yang membentuk keseluruhan konteks

untuk dapat memahami kinerja organisasi, seperti strategi yang dimiliki,

profil, dan tata kelola.

2. Pendekatan Manajemen: Pengungkapan yang mencakup mengenai

bagaimana sebuah organisasi menggunakan topik tertentu untuk

memberikan konteks dalam memahami kinerja pada sebuah bidang spesifik

tertentu.

3. Indikator Kinerja : Indikator yang memberikan perbandingan informasi

terkait kinerja ekonomi, lingkungan, dan sosial dari organisasi.

Menurut World Business Council for Sustainable Development (WBCSD)

(Suryono. 2011), manfaat yang didapat dari sustainability report antara lain:

1. Sustainability report memberikan informasi kepada stakeholder (pemegang

saham, anggota komunitas lokal, pemerintah) dan meningkatkan prospek

perusahaan, serta membantu mewujudkan transparansi.

2. Sustainabilty report dapat membantu membangun reputasi sebagai alat yang

memberikan kontribusi untuk meningkatkan brand value, market share, dan

loyalitas konsumen jangka panjang.

Page 42: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

26

3. Sustainability report dapat menjadi cerminan bagaimana perusahaan

mengelola risikonya.

4. Sustainability report dapat digunakan sebagai stimulasi leadership thinking

dan performance yang didukung dengan semangat kompetisi.

5. Sustainability report dapat mengembangkan dan menfasilitasi

pengimplementasian dari sistem manajemen yang lebih baik dalam

mengelola dampak lingkungan, ekonomi, dan sosial.

6. Sustainability report cenderung mencerminkan secara langsung kemampuan

dan kesiapan perusahaan untuk memenuhi keinginan pemegang saham

untuk jangka panjang.

7. Sustainability report membantu membangun ketertarikan para pemegang

saham dengan visi jangka panjang dan membantu mendemonstrasikan

bagaimana meningkatkan nilai perusahaan yang terkait dengan isu sosial

dan lingkungan.

Sustainability Report merupakan sebuah laporan yang tidak hanya berpijak

pada single bottom line, yaitu kondisi keuangan perusahaan saja tetapi berpijak

pada triple bottom line, yaitu selain informasi keuangan juga menyediakan

informasi sosial dan lingkungan.

Menurut Jalal (2010), pembuatan dan penyebaran Sustainability Report

(Laporan Keberlanjutan) memiliki tujuan sebagai berikut:

1. Meningkatkan reputasi terkait dengan transparansi dan akuntabilitas.

2. Menjangkau berbagai pemangku kepentingan, agar mereka bisa

mendapatkan informasi yang benar, sehingga perlu disebarluaskan melalui

Page 43: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

27

berbagai cara (internet, media cetak, stakeholder convening, dan

sebagainya)

3. Membantu perusahaan untuk mengambil keputusan manajmen dalam

memperbaiki kinerja pada indikator yang masih lemah.

4. Membantu investor untuk mengetahui kinerja perusahaan secara lebih

menyeluruh.

Pengungkapan Sustainability Report di Indonesia dan beberapa Negara lain

masih bersifat voluntary, artinya tidak ada aturan yang mewajibkan seperti halnya

pada penerbitan financial reporting (Utama dalam Suryono, 2011). Namun

demikian, ada beberapa perusahaan di Indonesia sudah mulai mengungkapkan

sustainability report sebagai laporan tanggung jawab sosial, ekonomi dan

lingkungan yang disajikan secara terpisah dari annual report. Hal ini dikarenakan

meningkatnya peraturan lingkungan di banyak negara yang diperkirakan akan

semakin ketat Selain itu, tuntutan masyarakat akan peran perusahaan semakin

meningkat, sehingga mendorong perusahaan untuk memberikan informasi

transparan, akuntabel, serta praktik tata kelola perusahaan yang baik (Luthfia,

2012).

2.1.6. Corporate Governance

2.1.6.1. Definisi dan Konsep Corporate Governance

Corporate Governance merupakan proses dan struktur yang digunakan oleh

organ perusahaan untuk menentukan kebijakan dalam rangka meningkatkan

keberhasilan usaha dan akuntabilitas perseroan, sehingga dapat meningkatkan

Page 44: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

28

nilai tambah bagi pemegang saham dalam jangka panjang dengan memperhatikan

kepentingan para stakeholder berdasarkan ketentuan anggaran dasar dan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Corporate Governance (CG) diperlukan untuk mendorong terciptanya pasar

yang efisien, transparan dan konsisten dengan peraturan perundang-undangan.

Oleh karena itu, penerapan GCG perlu didukung oleh tiga pilar yang saling

berhubungan, yaitu negara dan perangkatnya sebagai regulator, dunia usaha

sebagai pelaku pasar, dan masyarakat sebagai pengguna produk dan jasa dunia

usaha.

Untuk meningkatkan keberhasilan usaha, perusahaan perlu menerapkan

prinsip-prinsip corporate governance. Menurut Pedoman Umum Good Corporate

Governance Indonesia yang disusun oleh Komite Nasional Kebijakan Governance

(KNKG) tahun 2006, prinsip-perinsip tersebut meliputi lima aspek, yaitu:

1. Transparansi (Transparency)

Untuk menjaga obyektivitas dalam menjalankan bisnis, perusahaan harus

menyediakan informasi yang material dan relevan dengan cara yang mudah

diakses dan dipahami oleh pemangku kepentingan. Perusahaan harus

mengambil inisiatif untuk mengungkapkan tidak hanya masalah yang

disyaratkan oleh peraturan perundang-undangan, tetapi juga hal yang

penting untuk pengambilan keputusan oleh pemegang saham, kreditur dan

pemangku kepentingan lainnya.

Page 45: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

29

2. Akuntabilitas (Accountability)

Perusahaan harus dapat mempertanggungjawabkan kinerjanya secara

transparan dan wajar. Untuk itu perusahaan harus dikelola secara benar,

terukur dan sesuai dengan kepentingan perusahaan dengan tetap

memperhitungkan kepentingan pemegang saham dan pemangku

kepentingan lain. Akuntabilitas merupakan prasyarat yang diperlukan untuk

mencapai kinerja yang berkesinambungan.

3. Responsibilitas (Responsibility)

Perusahaan harus mematuhi peraturan perundang-undangan serta

melaksanakan tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan

sehingga dapat terpelihara kesinambungan usaha dalam jangka panjang dan

mendapat pengakuan sebagai good corporate citizen.

4. Independensi (Independency)

Untuk melancarkan pelaksanaan asas GCG, perusahaan harus dikelola

secara independen sehingga masing-masing organ perusahaan tidak saling

mendominasi dan tidak dapat diintervensi oleh pihak lain.

5. Kewajaran dan Kesetaraan (Fairness)

Dalam melaksanakan kegiatannya, perusahaan harus senantiasa

memperhatikan kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan

lainnya berdasarkan asas kewajaran dan kesetaraan.

2.1.6.2. Dewan Komisaris

Menurut Mulyadi (2002) dewan komisaris merupakan wakil dari para

pemegang saham yang berfungsi mengawasi pengelolaan perusahaan yang

Page 46: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

30

dilakukan oleh manajemen dan mencegah pengendalian yang terlalu banyak

di tangan manajemen. Dewan komisaris bertanggung jawab untuk menentukan

apakah manajemen telah memenuhi tanggung jawab mereka dalam

mengembangkan dan menyelenggarakan pengendalian intern.

Dewan Komisaris sebagai organ perusahaan bertugas dan bertanggung

jawab secara kolektif untuk melakukan pengawasan dan memberikan nasihat

kepada direksi serta memastikan bahwa perusahaan melaksanakan GCG. Hal ini

sesuai dengan Undang-Undang Perseroan Terbatas Nomor 40 tahun 2007 Pasal

97 yang menjelaskan bahwa komisaris bertugas mengawasi kebijakan direksi

dalam menjalankan perusahaan serta memberikan nasihat kepada direksi

(Ratnasari, 2011).

Variabel dewan komisaris dapat diukur dengan jumlah anggota dewan

komisaris dan jumlah rapat dewan komisaris. Indikator yang digunakan dalam

penelitian ini, variabel dewan komisaris diukur melalui ukuran dewan komisaris

dengan melihat jumlah anggota dewan komisaris suatu perusahaan. Jumlah

anggota dewan komisaris menggambarkan keefektifan dalam pengendalian yang

dilakukan oleh manajemen. Menurut Sembiring (2005), ukuran dewan komisaris

dapat dirumuskan sebagai berikut:

Ukuran Dewan Komisaris = Jumlah Anggota Dewan Komisaris

2.1.6.3. Komite Audit

Menurut Jati (Suryono, 2011) komite audit merupakan komite yang ditunjuk

oleh perusahaan sebagai penghubung antara dewan direksi dan audit eksternal,

internal auditor serta anggota independen, yang memiliki tugas untuk memberikan

Page 47: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

31

pengawasan auditor, memastikan manajemen melakukan tindakan korektif yang

tepat terhadap hukum dan regulasi. Menurut Surat Edaran Bapepam Nomor. SE-

03/PM/2000 tentang komite audit menjelaskan bahwa tujuan komite audit adalah

membantu dewan komisaris untuk:

1. Meningkatkan kualitas laporan keuangan;

2. Menciptakan iklim disiplin dan pengendalian yang dapat mengurangi

kesempatan terjadinya penyimpangan dalam pengelolaan perusahaan;

3. Meningkatkan efektivitas fungsi internal audit maupun eksternal audit;

4. Mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian dewan komisaris.

Komite audit bertugas membantu dewan komisaris, bersifat mandiri baik

dalam pelaksanaan tugasnya maupun dalam pelaporan dan bertanggung jawab

kepada dewan komisaris. Menurut Suryono (2011), semakin berkualitas komite

audit, maka akan semakin dapat memahami makna strategis dari pengungkapan

informasi dan apa yang dibutuhkan oleh stakeholder secara luas.

Variabel komite audit dapat diukur dengan melihat jumlah anggota komite

audit dan jumlah rapat komite audit. Indikator yang digunakan dalam penelitian

ini, variabel komite audit diukur dengan melihat jumlah pertemuan atau rapat

yang dilakukan oleh komite audit. Jumlah pertemuan atau rapat komite audit

dapat meninjau akurasi laporan dalam setiap pertemuan yang dilakukan.

Pertemuan komite audit dapat mengkomunikasikan beberapa temuan yang

memerlukan tindak lanjut, serta diharapkan dapat mewujudkan koordinasi dalam

pencapaian good corporate governance. Menurut Suryono dan Prastiwi (2011),

komite audit dapat dirumuskan sebagai berikut:

Page 48: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

32

Komite Audit = Jumlah Rapat Komite Audit

2.1.6.4. Dewan Direksi

Menurut UU PT No.1 Tahun 1995, dewan direksi merupakan bagian

perseroan yang bertanggung jawab penuh terhadap kepengurusan perseroan untuk

kepentingan dan tujuan perseroan serta mewakili perseroan baik di dalam maupun

di luar pengadilan, sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Direksi sebagai organ perusahaan bertugas dan bertanggungjawab secara

kolegial dalam mengelola perusahaan. Masing-masing anggota direksi dapat

melaksanakan tugas dan mengambil keputusan sesuai dengan pembagian tugas

dan wewenangnya. Namun, pelaksanaan tugas oleh masing-masing anggota

direksi tetap merupakan tanggung jawab bersama.

Direksi wajib melakukan tugas dan wewenang sesuai dengan ketentuan

Anggaran Dasar dan peraturan UU PT dengan tetap memperhatikan kepentingan

perseroan dan para pemangku kepentingan dan wajib mempertanggungjawabkan

pelaksanaan tugas yang dimaksud kepada pemegang saham melalui RUPS.

Keefektifan pengawasan dalam aktivitas perusahaan dapat dipengaruhi oleh

bagaimana dewan direksi dibentuk dan diorganisir. Dalam penerapannya,

pelaksanaan GCG sangat bergantung pada fungsi-fungsi dari dewan direksi yang

dipercaya sebagai pihak yang mengurus perusahaan (Suryono, 2011).

Variabel dewan direksi dapat diukr dengan melihat jumlah anggota dewan

direksi dan jumlah pertemuan atau rapat dewan direksi. Indikator yang digunakan

dalam penelitian ini, komite audit diukur dengan melihat jumlah pertemuan atau

rapat komite audit. Pertemuan atau rapat dewan direksi merupakan bentuk

Page 49: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

33

keefektifan dewan direksi, dimana suara-suara dari para dewan direksi dapat

mempengaruhi setiap keputusan-keputusan penting yang ingin dicapai. Menurut

Suryono dan Prastiwi (2011), dewan direksi dapat dirumuskan sebagai berikut:

Dewan Direksi = Jumlah Rapat Dewan Direksi

2.1.6.5. Governance Committee

Governance committee adalah komite yang terdiri dari beberapa anggota

dewan direksi (Willey dalam Luthfia, 2012). Komite ini bertugas untuk

mengembangkan dan merekomendasi kepada dewan, pedoman dalam pelaksanaan

dan etika corporate governance. Pembentukan good corporate governance yang

berkesinambungan tidak hanya menjalankan praktik biasa dalam hal pelaksanaan

RUPS, penunjukkan dewan komisaris, penunjukkan dewan direksi, dan

penunjukkan anggota komite audit, melainkan memerlukan pembentukan komite-

komite tambahan dari perusahaan. Salah satu komite yang dibentuk untuk

menunjang good corporate governance adalah governance committee.

Menurut Suryono (2011), penciptaan good corporate governance suatu

perusahaan dapat diwujudkan salah satunya melalui pembentukan dan

penunjukkan anggota governance committee yang berkompeten dan berkualitas.

Corporate Governance Committee ini menganut pandangan bahwa dewan

harus memiliki beberapa tingkat kemandirian dari manajemen agar dapat secara

efektif memenuhi tanggung jawab mereka. Komite merekomendasikan bahwa

direktur independen membuat setidaknya sepertiga dari dewan. Anggota direksi

yang independen memainkan peran penting di mana kepentingan manajemen,

perusahaan, dan pemegang saham dapat berbeda, seperti remunerasi eksekutif,

Page 50: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

34

perencanaan suksesi, perubahan perusahaan kontrol dan fungsi audit. Selain itu,

mereka mampu mengarah pandangan obyektif untuk evaluasi kinerja dewan dan

manajemen.

Variabel Governance Committee dapat diukur dengan melihat jumlah

anggota governance committee dan melihat apakah perusahaan membentuk

corporate governance atau tidak melalui. Indikator yang digunakan dalam

penelitian ini diukur dengan variabel dummy, yaitu dengan melihat apakah

perusahaan membentuk atau tidak membentuk governance committee (komite

GCG). Pengukuran variabel governance committee dengan variabel dummy,

dikarenakan sebagian besar perusahaan di Indonesia belum membentuk

governance committee karena belum adanya peraturan yang mewajibkan

perusahaan membentuk governance committee. Menurut Luthfia, pengukuran

variabel governance committee dengan memberi skor 1 pada perusahaan yang

membentuk dan skor 0 pada perusahaan yang tidak membentuk.

2.1.7. Karakteristik Perusahaan

2.1.7.1. Profitabilitas

Menurut Mamduh dan Abdul Halim (Almilia, 2007), profitabilitas adalah

rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dalam

upaya meningkatkan nilai pemegang saham. Profitabilitas biasanya dilihat dari

laporan laba-rugi perusahaan (income statement) yang menunjukkan laporan hasil

kinerja perusahaan.

Page 51: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

35

Suatu perusahaan akan cenderung meningkatkan profitabilitas untuk

menunjukkan bahwa perusahaan meghasilkan laba dengan rasio semakin

meningkat. Menurut Almilia (2008), perusahaan yang memiliki tingkat

profitabilitas tinggi cenderung untuk mengungkapkan informasi lebih banyak

karena ingin menunjukkan kepada publik dan stakeholder bahwa perusahaan

memiliki tingkat profitabilitas tinggi dibandingkan dengan perusahaan lain.

Beberapa pengukuran dalam menghitung rasio profitabilitas:

1. Laba Bersih atas Penjualan ( Net Profit Margin / NPM)

Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba

melalui penjualan. Cara menghitung NPM adalah dengan membandingkan

laba bersih dengan penjualan bersih.

Menurut Kasmir (2002) menyatakan bahwa perusahaan dikatakan baik jika

NPM yang dimiliki oleh perusahaan diatas rata-rata industri pada umumnya

yakni di atas 20%.

2. Pengembalian Atas Total Aktiva ( Return On total Asset/ ROA)

Pengembalian atas total aktiva dihitung dengan membagi laba bersih

sebelum bunga dan pajak terhadap rata- rata total aktiva. Rasio ini menilai

efektivitas dan intensitas aktiva dalam menghasilkan laba.

Page 52: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

36

Menurut Kasmir (2002), rata-rata industry untuk ROA adalah 30%.

Perusahaan dikatakan baik jika mampu mencapai ROA di atas rata-rata

industri.

3. Pengembalian Atas Total Ekuitas (Return On total Equity/ ROE )

Pengembalian atas total ekuitas dihitung dengan membagi laba bersih

dengan rata-rata ekuitas pemegang saham. Rasio ini digunakan untuk

menunjukkan kemampuan modal sendiri dalam menghasilkan keuntungan

yang tersedia bagi pemegang saham.

Menurut Kasmir (2002), perusahaan dikatakan baik jika ROE yang dimiliki

oleh perusahaan diatas rata-rata industri pada umumnya yakni di atas 40%.

Indikator variabel profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Return On Equity, yaitu dengan membagi laba bersih setelah pajak dengan ekuitas

perusahaan. Pemilihan Return on Equity sebagai indicator dalam pengukuran

variabel profitabilitas karena return on equity digunakan sebagai ukuran

efektivitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan

ekuitas yang dimiliki. Menurut Said et al (Ratnasari, 2010), Return On Equity

dapat dirumuskan sebagai berikut:

2.1.7.2. Likuiditas

Menurut Mamduh dan Abdul Halim (Almilia, 2007) likuiditas merupakan

rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam jangka pendek dengan

Page 53: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

37

melihat aktiva lancar perusahaan terhadap hutang lancarnya (hutang dalam hal ini

merupakan kewajiban perusahaan). Perusahaan dengan tingkat likuiditas tinggi

berarti menandakan kemampuan besar untuk membayar kewajiban-kewajiban

jangka pendeknya tepat waktu (Suryono, 2011). Rasio likuiditas yang sering

digunakan:

1. Rasio Lancar (Current Ratio/ CR)

Rasio lancar merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan

dalam membayar kewajiban jangka pendek. Dengan kata lain, seberapa

banyak aktiva lancar yang tersedia untuk menutupi kewajiban jangka

pendek atau hutang lancarnya.

Rasio cepat merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan

dalam memenuhi atau membayar kewajiban atau utang lancar dengan aktiva

lancar tanpa memperhitungkan nilai persediaan (Kasmir, 2002).

2. Rasio Cepat (Quick Ratio/Acid Test ratio)

Rasio cepat merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan

dalam memenuhi atau membayar kewajiban atau utang lancar dengan aktiva

lancar tanpa memperhitungkan nilai persediaan (Kasmir, 2002).

Indikator variabel likuiditas yang digunakan dalam penelitian ini adalah

rasio lancar (current ratio), yaitu dengan membagi aktiva lancar dengan liabilitas

lancar. Pemilihan rasio lancar (current ratio) sebagai indikator pengukuran

Page 54: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

38

likuiditas karena dalam current ratio, persediaan termasuk ke dalam aset lancar

berbeda dengan quick ratio yang justru mengurangkan persediaan dari aset

lancarnya. Dalam perusahaan barang konsumsi, persediaan juga sangat memegang

peranan penting, karena dapat digunakan untuk menjamin hutang perusahaan.

Menurut Mamduh dan Abdul Halim (Almilia, 2007), current ratio dapat

dirumuskan sebagai berikut:

2.1.7.3. Leverage

. Leverage merupakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban

keuangannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang jika suatu perusahaan

dilikuidasi (Hadiningsih dalam Suryono dan Prastiwi, 2011). Perusahaan

mempunyai tingkat leverage tinggi berarti sangat tergantung pada pinjaman luar

untuk membiayai asetnya. Sedangkan perusahaan yang mempunyai tingkat

leverage rendah lebih banyak membiayai asetnya dengan modal sendiri. Dengan

demikian, tingkat leverage perusahaan menggambarkan risiko keuangan

perusahaan (Sembiring, 2005).

Menurut Belkoui dan Karpik (1989) dalam Sembiring (2005), keputusan

untuk mengungkapkan informasi sosial, akan diikuti pengeluaran untuk

pengungkapan yang dapat menurunkan pendapatan. Artinya, leverage

memberikan respon yang buruk bagi para stakeholder.

Ada beberapa pengukuran yang digunakan dalam menghitung leverage,

yaitu:

Page 55: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

39

1. Rasio Hutang Terhadap Aktiva ( Debt to Asset Ratio/ DAR)

Rasio hutang terhadap aktiva dihitung dengan membagi total hutang

terhadap total aktiva. Rasio ini mengukur jumlah aktiva yang didanai

dengan hutang.

2. Rasio Hutang Terhadap Ekuitas (Debt to Equity Ratio /DER)

Rasio hutang terhadap ekuitas dihitung dengan membagi total hutang

dengan total ekuitas. Rasio ini menggambarkan kemampuan modal sendiri

dalam menjamin hutang.

3. Rasio Kelipatan Pembayaran Bunga (Time Interest Earned Ratio)

Rasio kelipatan pembayaran bunga dihitung dengan membagi jumlah laba

sebelum bunga dan pajak dengan beban bunga. Rasio ini digunakan untuk

menunjukkkan kemampuan laba sebelum bunga dan pajak untuk membayar

beban bunga.

Indikator variabel leverage yang digunakan dalam penelitian ini adalah Debt

to Equity Ratio (DER) yaitu dengan membagi total hutang dengan total ekuitas.

Pemilihan indikator diukur dengan Debt Equity Ratio dikarenakan rasio ini

mengukur berapa besar aktiva perusahaan yang dibiayai oleh kreditor, serta rasio

ini sangat diperhatikan oleh kreditor untuk mendapatkan perlindungan jika terjadi

Page 56: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

40

risiko. Menurut Hadiningsih dalam Suryono dan Prastiwi (2011), debt equity ratio

dapat dirumuskan sebagai berikut:

2.1.7.4. Aktivitas

Aktivitas perusahaan mengambarkan hubungan antara tingkat operasi

perusahaan (sales) dengan asset yang dibutuhkan untuk menunjang kegiatan

operasi-operasi perusahaan (Hadiningsih dalam Suryono dan Prastiwi, 2011).

Menurut Setiawan (2006), tingginya rasio aktivitas perusahaan

mencerminkan kemampuan dana yang tertanam dalam perputaran seluruh

aktivanya pada suatu periode tertentu. Rasio aktivitas prusahaan digunakan untuk

mengukur seberapa efektif perusahaan memanfaatkan semua sumber daya yang

ada pada pengendaliannya. Semakin tinggi rasio mencerminkan semakin baik

manajemen mengelola aktivanya, yang berarti semakin efektif perusahaan dalam

penggunaan total aktiva.

Aktivitas perusahaan dapat dihitung dengan menggunakan bebarapa analisis

rasio, yaitu:

1. Rasio Perputaran Persediaan (ITO = Inventory Turnover)

Rasio perputaran persediaan atau Inventory turnover ratio mengukur

efisiensi pengelolaan persediaan barang dagangan. Rasio ini merupakan

indikasi yang cukup populer untuk menilai efisiensi operasional, yang

memperlihatkan seberapa baiknya manajemen mengontrol modal yang ada

pada persediaan.

Page 57: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

41

2. Rasio Perputaran Total Aktiva ( TAT = Total Assets Turnover)

Rasio Perputaran Total Aktiva (Total Assets Turnover) ini menunjukan

efektivitas penggunaan seluruh harta perusahaan dalam rangka

menghasilkan penjualan atau menggambarkan berapa rupiah penjualan

bersih yang dapat dihasilkan oleh setiap rupiah yang diinvestasikan dalam

bentuk harta perusahaan.

Indikator variabel aktivitas perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini

diukur dengan Inventory Turnover yaitu dengan membagi penjualan dengan

persediaan. Pemilihan indicator diukur dengan Inventory Turnover dikarenakan

rasio ini dapat mengukur efisiensi pengelolaan persediaan barang dagangan dan

menilai efisiensi operasional, yang memperlihatkan seberapa baiknya manajemen

mengontrol modal yang ada pada persediaan. Perputaran persediaan menunjukkan

berapa kali persediaan perusahaan dijual dan diganti selama suatu periode

tertentu. Tingginya perputaran persediaan berarti kegiatan penjualan berjalan

cepat. Menurut Hadiningsih dalam Suryono dan Prastiwi (2011), inventory

turnover dapat dirumuskan sebagai berikut:

Page 58: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

42

2.1.7.5. Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan yang

ditunjukkan oleh total aktiva, jumlah penjualan, rata-rata total penjualan dan rata-

rata total aktiva (Ferry dan Jones dalam Andriyanti, 2007).

Menurut Almilia (2008), ukuran perusahaan adalah faktor penentu penting

dalam pengungkapan perusahaan. Beberapa argumentasi yang mendasar

hubungan ukuran perusahaan dengan tingkat pengungkapan. Pertama, perusahaan

besar yang memiliki sistem informasi pelaporan yang lebih baik cenderung

memiliki sumberdaya untuk menghasilkan lebih banyak informasi dan biaya

untuk menghasilkan informasi tersebut lebih rendah dibandingkan dengan

perusahaan yang memiliki keterbatasan dalam sistem informasi pelaporan. Kedua,

perusahaan besar memiliki insentif untuk menyajikan pengungkapan sukarela,

karena perusahaan besar dihadapkan pada biaya dan tekanan politik yang lebih

tinggi dibandingkan perusahaan kecil. Ketiga, perusahaan kecil cenderung untuk

menyembunyikan informasi penting dikarenakan competitive disadvantage.

Indikator variabel ukuran perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini

adalah total aset. Pemilihan indikator ukuran perusahaan diukur dengan total aset

dikarenakan dalam mengukur ukuran perusahaan, nilai aset relatif lebih stabil

dibandingkan dengan jumlah penjualan. Menurut Almilia (2008), ukuran

perusahaan dapat diukur dengan nilai Log Total Aset, dapat dirumuskan sebagai

berikut:

Ukuran Perusahaan = Log Total Aset

Page 59: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

43

2.2. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu yang mendukung penelitian ini, terutama dalam

pengaruh corporate governance dan karakteristik perusahaan terhadap

pengungkapan Sustainability Report telah banyak dilakukan. Terdapat beberapa

perbedaan antara penelitian satu dengan penelitian lain, baik dari segi variabel

yang digunakan, maupun hasil dari penelitiannya. Hasil penelitian yang berbeda

menunjukkan adanya kontra antara peneliti satu dengan peneliti lainnya. Berikut

tabel ringkasan yang menunjukkan penelitian terhadap pengungkapan

sustainability report dari peneliti sebelumnya.

Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu

Nama

Peneliti

Judul Metode

Analisis

Variabel Hasil

Luciana

Spica

Almilia

(2008)

Faktor-faktor

yang

Mempengaruhi

Pengungkapan

Sukarela

“Internet

Financial and

Sustainability

Reporting”

Regresi

Linier

Berganda

Profitabilitas,

Leverage,

Size (Ukuran

Perusahaan),

Struktur

Kepemilikan

Modal

Profitabilitas, Size

(Ukuran

Perusahaan), dan

Struktur

Kepemilikan

Modal

berhubungan

positif dan

berpengaruh

terhadap

pengungkapan

sukarela IFSR.

Leverage tidak

berpengaruh

terhadap

pengungkapan

sukarela IFSR.

Petra F.A.

Dilling

(2010)

Sustainability

Reporting In A

Global

Content : What

Are The

Logistic

Regression

Sektor

perusahaan,

Ukuran,

Profitabilitas

dan

Perusahaan yang

memiliki

karakteristik

profitabilitas yang

tinggi, bergerak di

Page 60: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

44

Characteristics

of

Corporations

That Provide

High Quality

Sustainability

Reports-An

Empirical

Analysis.

pertumbuhan,

Corporate

governance.

sektor

pertambangan, dan

memiliki

pertumbuhan

jangka panjang

yang kuat

berpengaruh

terhadap

pembuatan

sustainability

report

Yunita

Ratnasari

(2010)

Pengaruh

Corporate

Governance

Terhadap Luas

Pengungkapan

Tanggung

Jawab Sosial

Perusahaan Di

Dalam

Sustainability

Report

Regresi

Berganda

Ukuran

Dewan

Komisaris,

Jumlah Rapat

Dewan

Komisaris,

Proporsi

Dewan

Komisaris

Independen,

Ukuran

Komite

Audit, Jumlah

Rapat Komite

Audit,

Variabel

Kontrol:

Size,

Leverage,

Profitabilitas

Karakteristik

Corporate

Governance,

variabel kontrol

size dan

profitabilitas tidak

berpengaruh

signifikan terhadap

luas pengungkapan

tanggung jawab

sosial perusahaan

di dalam

sustainability

report.

Variabel kontrol

leverage

berpengaruh

signifikan terhadap

luas pengungkapan

tanggung jawab

sosial perusahaan

dalam

sustainability

report.

Hari

Suryono

dan Andry

Prastiwi

(2011)

Pengaruh

Karakteristik

Perusahaan

dan Corporate

Governance

Terhadap

Praktik

Pengungkapan

Sustainability

Report

Regresi

Logistik

Profitabilitas,

Likuiditas,

Leverage,

Aktivitas

Perusahaan,

Ukuran

Perusahaan,

Komite

Audit, Dewan

Direksi,

Profitabilitas,

Ukuran

Perusahaan,

Komite Audit, dan

Dewan Direksi

berpengaruh

terhadap praktik

pengungkapan

Sustainability

Report.

Page 61: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

45

Governance

Committee

Likuiditas,

Leverage,

Aktivitas

Perusahaan dan

Governance

Committee tidak

berpengaruh

terhadap praktik

pengungkapan

Sustainability

Report.

Khaula

Luthfia

(2012)

Pengaruh

Kinerja

Keuangan,

Ukuran

Perusahaan,

Struktur

Modal, dan

Corporate

Governance

Terhadap

Publikasi

Sustainability

Report.

Regresi

Logistik

Profitabilitas,

Likuiditas,

Leverage,

Ukuran

Perusahaan,

Struktur

Modal,

Komite

Audit, Dewan

Direksi, dan

Governence

Committee.

Leverage, Ukuran

Perusahaan,

Dewan Direksi,

Governance

Committee

berpengaruh

terhadap publikasi

Sustainability

Report.

Profitabilitas,

Likuiditas,

Aktivitas

Perusahaan,

Komite Audit, dan

Struktur Modal

tidak berpengaruh

terhadap publikasi

Sustainability

Report.

Sumber: Olahan peneliti dari berbagai jurnal, 2013

Tabel 2.1 menunjukkan adanya perbedaan hasil dari penelitian terdahulu

mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi sustainability report. Penelitian ini

merujuk pada peneltitan terdahulu yang dilakukan oleh suryono dan prastiwi

(2011) dengan menambahkan variabel dewan komisaris dalam corporate

governance dan pengukuran profitabilitas tidak menggunakan ROA, melainkan

menggunakan ROE.

Page 62: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

46

Tabel 2.2 Perbedaan dengan Penelitian Terdahulu

No Faktor-Faktor Perbedaan

1 Tujuan Mengetahui peran corporate governance meliputi

dewan komisaris, komite audit, dewan direksi,

governance committe dan karakteristik perusahaan

yang meliputi profitabilitas, likuiditas, leverage,

aktivitas perusahaan, ukuran perusahaan terhadap

pengungkapan sustainability report.

2 Variabel Menggunakan variabel corporate governance yang

diproksikan melalui dewan komisaris, komite audit,

dewan direksi dan governance committee, serta

variabel karakteristik perusahaan yang diproksikan

melalui profitabilitas, likuiditas, leverage, aktivitas

perusahaan dan ukuran perusahaan.

3 Objek Penelitian Pada penelitian ini menggunakan objek perusahaan

yang terdaftar di BEI periode 2010-2011

Pada penelitian terdahulu menggunakan objek

perusahaan terdaftar di BEI periode 2007-2010

Sumber: Data diolah peneliti, 2013

2.3. Kerangka Berfikir dan Pengembangan Hipotesis

2.3.1. Kerangka Berfikir

Pengungkapan Sustainability Report dalam penelitian ini diperlakukan

sebagai variabel dependen yaitu variabel yang menjadi pusat perhatian peneliti,

yang dijelaskan oleh variabel-variabel independen yaitu Corporate Governance

dan Karakteristik Perusaahaan.

Sustainability Report merupakan salah satu proxy yang menggambarkan

mengenai kebijakan perusahaan terkait dengan pengungkapan sukarela.

Sustainability report mencakup pengungkapan kegiatan ekonomi, lingkungan dan

dampak sosial menjadi perhatian utama pelaporan non-keuangan sebagai bentuk

transparansi perusahaan terhadap risiko yang akan dihadapi.

Page 63: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

47

Perusahaan melakukan pengungkapan sustainability report sebagai bukti

bahwa perusahaan memiliki komitmen terhadap lingkungan sosialnya dan dapat

dinilai hasilnya oleh para pihak yang membutuhkan informasi tersebut.

Disamping itu, sustainability report merupakan salah satu instrumen yang dapat

digunakan oleh suatu organisasi baik pemerintah maupun perusahaan dalam

berdialog dengan masyarakat ataupun stakeholder-nya sebagai salah satu upaya

penerapan pendidikan pembangunan berkelanjutan (Luthfia, 2012).

Laporan tahunan (annual report) perusahaan merupakan informasi yang

disediakan oleh perusahaan mengenai keuangan dan aktivitas perusahaan.

Informasi keuangan dan aktivitas tersebut dapat digunakan untuk melihat

karakteristik perusahaan dan corporate governance.

Corporate governance diprediksi memiliki peran penting terhadap

pengungkapan sustainability report. Perusahaan dengan struktur good corporate

governance, memiliki kemungkinan besar untuk mengungkapkan laporan-laporan

bersifat voluntary. Adanya struktur corporate governance, meliputi dewan

komisaris, komite audit, dewan direksi dan governance committee diharapkan

mampu memberikan kontribusi dalam pengambilan keputusan perusahaan untuk

pengungkapan suatu laporan. Peran corporate governance dinilai mampu

meningkatkan pengungkapan sustainability report yang berdasarkan

pembangunan berkelanjutan sebagai informasi lebih dan nilai tambah perusahaan.

Coller dan Gregory (Sembiring, 2005) menyatakan bahwa semakin besar

jumlah anggota dewan komisaris, maka akan semakin mudah untuk

mengendalikan CEO dan monitoring yang dilakukan akan semakin efektif.

Page 64: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

48

Menurut Sembiring (2005), dikaitkan dengan pengungkapan informasi oleh

perusahaan, kebanyakan penelitian menunjukkan adanya hubungan positif antara

berbagai karakteristik dewan komisaris dengan tingkat pengungkapan informasi

oleh perusahaan. Penelitian Sembiring (2005), dewan komisaris yang diproksi

dengan jumlah anggota dewan komisaris, menunjukkan pengaruh yang positif

dan signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Dapat

disimpulkan bahwa dewan komisaris berperan positif terhadap pengungkapan

Sustainability Report.

Komite audit adalah komite yang dibentuk oleh dewan komisaris

dalam rangka membantu melaksanakan tugas dan fungsinya (Handayani, 2011).

Menurut Suryono dan Prastiwi (2011) semakin berkualitas komite audit, maka

mereka akan semakin dapat memahami makna strategis dari pengungkapan

informasi dan apa yang dibutuhkan stakeholder secara luas. Suryono (2011)

menemukan adanya pengaruh secara signifikan komite audit terhadap

pengungkapan Sustainability Report. Keberadaan komite audit membantu dalam

menjamin pengungkapan, baik pengungkapan bersifat wajib maupun sukarela.

Dapat disimpulkan bahwa komite audit berperan positif terhadap pengungkapan

Sustainablity Report.

Keefektifan pengawasan dalam aktivitas perusahaan dapat dipengaruhi oleh

bagaimana dewan direksi dibentuk dan diorganisir. Dalam penerapannya,

pelaksanaan good corporate governance sangat bergantung pada fungsi-fungsi

dari dewan direksi yang dipercaya sebagai pihak yang mengurus perusahaan

(Suryono, 2011). Suryono dan Prastiwi (2011), menemukan bukti empiris bahwa

Page 65: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

49

dewan direksi berpengaruh positif sigifikan terhadap pengungkapan sustainability

report. Hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh

Luthfia (2012) megemukakan bahwa dewan direksi memilki tanggung jawab

dalam pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan yang dipublikasikan melalui

sustainability report. Dapat disimpulkan bahwa dewan direksi berperan positif

terhadap pengungkapan Sustainability Report.

Governance committee adalah komite yang terdiri dari beberapa anggota

dewan direksi. Penciptaan good corporate governance suatu perusahaan dapat

diwujudkan salah satunya melalui pembentukan dan penunjukkan anggota

governance committee yang berkompeten dan berkualitas. Hasil penelitian yang

dilakukan oleh Dilling (2010), menunjukkan bahwa governance committee

berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan sustainability report. Luthfia

(2012) mengemukakan bahwa adanya prinsip responsibilitas dalam pencapaian

good corporate governance, maka governance committee sebagai komite

penunjang pelaksanaan good corporate governance maka komite ini dapat

merekomndasikan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan melalui

sustainability report. Dapat disimpulkan bahwa governance committee berperan

positif terhadap pengungkapan Sustainability Report.

Karakteristik perusahaan dapat memberikan informasi mengenai kondisi

perusahaan. Oleh karena itu, karakteristik perusahaan diduga memilki peran

penting dalam pengungkapan sustainability report. Perusahaan dengan

kemampuan menghasilkan laba tinggi (profitabilitas), kemampuan memenuhi

kewajiban jangka panjang (likuiditas), kemampuan kewajiban keuangan untuk

Page 66: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

50

jangka panjang dan jangka pendek (leverage), kemampuan dalam pengelolaan

aktiva (aktivitas perusahaan), dan ukuran perusahaan yang semakin besar akan

memungkinkan untuk mengungkapakan informasi lebih luas, termasuk informasi

bersifat voluntary. Adanya informasi lebih mengenai karakteristik perusahaan,

maka semakin mungkin untuk melakukan pengungkapan sustainability report

(Suryono dan Prastiwi, 2011).

Menurut Almilia (2008), perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas

tinggi cenderung untuk mengungkapkan lebih banyak informasi karena ingin

menunjukkan kepada publik dan stakeholder bahwa perusahaan memiliki tingkat

profitabilitas tinggi dibandingkan dengan perusahaan lain. Jati (Suryono, 2011)

mengemukakan bahwa pertumbuhan tingkat profitabilitas yang semakin tinggi

dan berkesinambungan akan mendorong perusahaan akan melakukan

pengungkapan yang lebih fleksibel dan bebas dalam mengungkapkan

pertanggungjawaban sosial yang dilakukan. Dapat disimpulkan bahwa

profitabilitas berperan positif terhadap pengungkapan Sustainability Report.

Perusahaan dengan tingkat likuiditas yang tinggi berarti menandakan

kemampuan besar untuk membayar kewajiban-kewajiban jangka pendeknya tepat

waktu (Suryono, 2011). Hal ini didukung oleh Burton, dkk (Almilia dan Devi,

2007) yang mengatakan tingkat likuiditas yang tinggi akan menunjukkan kuatnya

kondisi keuangan perusahaan. Kondisi keuangan yang kuat akan mendorong

perusahaan untuk mengungkap lebih banyak informasi sebagai instrument untuk

meyakinkan para stakeholder-nya. Dapat disimpulkan bahwa likuiditas berperan

positif terhadap pengungkapan Sustainability Report.

Page 67: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

51

Menurut Belkoui dan Karpik (Sembiring, 2005) keputusan untuk

mengungkapkan informasi sosial, akan diikuti pengeluaran untuk pengungkapan

yang dapat menurunkan pendapatan. Artinya, leverage memberikan respon yang

buruk bagi para stakeholder. Hal ini didukung oleh hasil penelitian yang

dilakukan oleh Almilia (2008) yang mengemukakan bahwa leverage berpengaruh

negatif terhadap pengungkapan sukarela Internet Sustainability Reporting. Dapat

disimpulkan bahwa leverage berperan negatif terhadap pengungkapan

Sustainability Report.

Tingginya rasio aktivitas perusahaan mencerminkan kemampuan dana yang

tertanam dalam perputaran seluruh aktivanya pada suatu periode tertentu

(Setiawan dalam Suryono, 2011). Rasio aktivitas merupakan kemampuan dana

yang tertananm dalam aktiva untuk kegiatan produksi dalam periode tertentu.

Rasio aktivitas yang tinggi menunjukkan semakin baik manajemen mengelola

aktiva, semakin efektif perusahaan dalam menggunakan aktivanya. Dilling (2010)

menyatakan bahwa hampir tujuh puluh persen penelitian menyebutkan adanya

hubungan positif antara kinerja perusahaan dengan pengungkapan CSR.

Sustainability Report merupakan sarana pengungkapan tanggung jawab sosial

perusahaan. Adanya kinerja perusahaan mengenai aktivitas perusahaannya, maka

memungkinkan perusahaan melakukan pengungkapan sustainability report. Dapat

disimpulkan bahwa aktivitas perusahaan berperan positif terhadap peengungkapan

Sustainability Report.

Secara umum, perusahaan besar akan mengungkapkan informasi laporan

lebih banyak, dibandingkan perusahaan kecil. Menurut Cowen et. al.

Page 68: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

52

(Sembiring, 2005) secara teoritis perusahaan besar tidak akan lepas dari tekanan,

dan perusahaan yang lebih besar dengan aktivitas operasi dan pengaruh yang lebih

besar terhadap masyarakat mungkin akan memiliki pemegang saham yang

memperhatikan program sosial yang dibuat perusahaan sehingga pengungkapan

tanggung jawab sosial perusahaan akan semakin luas. Semakin besar perusahaan,

maka perusahaan cenderung mengungkapkan informasi lebih banyak, dan

memungkinkan perusahaan tersebut untuk mengungkapkan sustainability report.

Hal tersebut sejalan dengan hasil penelitian Almilia (2008) menyatakan bahwa

perusahaan berukuran besar cenderung memilki lingkungan informasi akuntansi

baik, sehingga berdampak perusahaan memiliki sumber daya cukup untuk

mengelola website yang mempublikasikan Sustainability Reporting. Dapat

disimpulkan bahwa ukuran perusahaan berperan positif terhadap pengungkapan

Sustainability Report.

Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut, maka model kerangka pemikiran

yang telah diurakan dapat digambarkan sebagai berikut:

Page 69: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

53

Variabel Independen

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir

2.3.2. Perumusan Hipotesis

Pengembangan hipotesis melalui telaah literature diarahkan untuk

menghasilkan perspektif teoritis untuk jawaban masalah atau pertanyaan

penelitian (Indriantoro dan Supomo, 1999). Berdasarkan landasan teori yang telah

dijelaskan, maka hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut.

H1 :Dewan komisaris berperan positif terhadap pengungkapan Sustainability

Report.

H2 :Komite audit berperan positif terhadap pengungkapan Sustainability Report

H4 (+)

H9 (+)

H8 (+)

H7 (-)

H6 (+)

H5 (+)

H3 (+)

H2 (+)

H1 (+)

Variabel Dependen

Komite Audit

Dewan Direksi

Governance Committee

Profitabilitas

Likuiditas

Leverage

Aktivitas

Ukuran

Pengungkapan

Sustainability

Report

Dewan Komisaris

Page 70: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

54

H3 :Dewan Direksi berperan positif terhadap Pengungkapan Sustainability

Report

H4 :Governance Committee berperan positif terhadap Pengungkapan

Sustainability Report

H5 :Profitabilitas berperan positif terhadap pengungkapan Sustainability

Report.

H6 :Likuiditas berperan positif terhadap pengungkapan Sustainability Report

H7 :Leverage berperan negatif terhadap pengungkapan Sustainability Report

H8 :Aktivitas Perusahaan berperan positif terhadap pengungkapan Sustainabilty

Report

H9 :Ukuran perusahaan berperan positif terhadap pengungkapan Sustainability

Report

Page 71: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

55

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan jenis data yang

digunakan adalah sekunder yaitu annual report dan sustainability report

perusahaan terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2011. Data yang

diperlukan meliputi data pengungkapan Sustainability Report, Annual Report dan

laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit oleh auditor independen untuk

melihat informasi corporate governance dan karakteristik perusahaan. Data

tersebut diperoleh dari situs resmi Bursa Efek Indonesia di http://www.idx.co.id

serta website resmi masing-masing perusahaan.

3.2 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia tahun 2010-2011. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan yang

menerbitkan Annual Report dan Sustainability Report yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia periode 2010-2011 (kecuali banking, credit agencies other than

bank, securities, dan insurance). Pemilihan sampel kecuali banking, credit

agencies other than bank, securities, dan insurance dikarenakan perbedaan dalam

analisis kinerja keuangan yang dilakukan dan dikhawatirkan perusahaan-

perusahaan tersebut melakukan aktivitas yang cenderung sebagian besar terfokus

pada keuangan, sehingga diindikasikan akan memiliki karakteristik perusahaan

Page 72: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

56

(kinerja keuangan) yang berbeda dengan perusahaan-perusahaan sampel lain pada

umumnya. Pemilihan sampel berdasarkan metode purposive sampling dengan

tujuan mendapatkan sampel yang representatif sesuai dengan kriteria yang

ditentukan.

Sampel dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi dua kategori yaitu

perusahaan yang mengungkapkan SR dan perusahaan yang tidak mengungkapkan

SR.

Adapun kriteria yang digunakan untuk perusahaan yang mempublikasikan

SR dan tidak mempublikasikan SR adalah:

1. Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2011 kecuali

banking, credit agencies other than bank, securities, dan insurance.

2. Perusahaan menerbitkan laporan keuangan dan laporan tahunan (annual

report) tahun 2010-2011.

3. Perusahaan menampilkan data yang dapat digunakan untuk menganalisis

peran corporate governance dan karakteristik perusahaan terhadap

pengungkapan sustainability report.

Adapun proses pemilihan sampel dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 3.1 Proses Pemilihan Sampel Penelitian

No Kriteria Jumlah Perusahaan

1 Perusahaan terdaftar di BEI tahun 2010-2011 kecuali

banking, credit agencies other than bank, securities,

insurance.

321

2 Perusahaan menerbitkan laporan keuangan dan annual

report tahun 2010-2011

197

Page 73: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

57

No Kriteria Jumlah Perusahaan

3 Peusahaan menampilkan data yang dapat digunakan

untuk menganalisis peran corporate governance dan

karakteristik perusahaan terhadap pengungkapan SR.

61

Jumlah perusahaan sampel yang digunakan 61

Tahun amatan 2

Jumlah unit analisis 122

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2013 pada lampiran 1

Sampel yang masuk kriteria menghasilkan sebanyak 61 perusahaan

manufaktur. Dua tahun pengamatan 2010-2011 diperoleh unit analisis sampel

sebanyak 122 annual report. Adapun sampel perusahaan dapat dilihat pada

lampiran 2.

.

3.3. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

3.3.1. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas.

Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengungkapan

sustainability report (laporan keberlanjutan) suatu perusahaan. Variabel ini

merupakan variabel dummy. Pengukuran dilakukan dengan memberikan nilai 1

untuk perusahaan yang melakukan pengungkapan sustainability report dan 0

untuk perusahaan tidak melakukan pengungkapan sustainability report.

Page 74: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

58

3.3.2. Variabel Bebas atau Independent Variable

3.3.2.1.Corporate Governance

Corporate governance suatu perusahaan dalam penelitian ini dilihat dari

dewan komisaris, dewan direksi, komite audit, dan keberadaan governance

committee yang dimiliki perusahaan.

1. Dewan Komisaris

Menurut Mulyadi (2002), dewan komisaris merupakan wakil dari para

pemegang saham yang berfungsi mengawasi pengelolaan perusahaan yang

dilakukan oleh manajemen dan mencegah pengendalian yang terlalu banyak

di tangan manajemen. Dewan komisaris bertanggung jawab untuk

menentukan apakah manajemen telah memenuhi tanggung jawab mereka

dalam mengembangkan dan menyelenggarakan pengendalian intern.

Variabel ini diukur dengan menghitung jumlah dewan komisaris dalam

suatu perusahaan yang terdapat dalam laporan tahunan perusahaan.

2. Komite Audit

Menurut Jati (Suryono, 2011), komite audit merupakan komite yang

ditunjuk oleh perusahaan sebagai penghubung antara dewan direksi dan

audit eksternal, internal auditor serta anggota independen, yang memiliki

tugas untuk memberikan pengawasan auditor, memastikan manajemen

melakukan tindakan korektif yang tepat terhadap hukum dan regulasi.

Variabel ini diukur dengan melihat jumlah rapat antara anggota komite

audit. Jumlah rapat akan mencerminkan keefektifan dalam komunikasi dan

Page 75: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

59

koordinasi antara anggota komite audit untuk mewujudkan good corporate

governance.

3. Dewan Direksi

Menurut UU PT No.1 Tahun 1995, dewan direksi merupakan bagian dari

peseroan yang bertanggung jawab penuh terhadap kepengurusan perseroan

untuk kepentingan dan tujuan perseroan serta mewakili perseroan baik di

dalam maupun di lur pengadilan. Dewan Direksi diukur dengan melihat

jumlah rapat selama periode 1 tahun.

4. Governance Committee

Governance committee adalah komite yang terdiri dari beberapa anggota

dewan direksi (Willey dalam Luthfia, 2012). Komite ini bertugas untuk

mengembangkan dan merekomendasi kepada dewan, pedoman dalam

pelaksanaan dan etika corporate governance. Governance Committee diukur

dengan variabel dummy, yaitu nilai 1 untuk perusahaan yang sudah

membentuk governance committee, dan 0 untuk perusahaan belum

membentuk governance committee.

3.3.2.2.Karakteristik Perusahaan

Karakteristik Perusahaan dalam penelitian ini dilihat dari profitabilitas,

likuiditas, leverage, aktivitas dan ukuran perusahaan.

1. Profitabilitas

Profitabilitas merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan

untuk menghasilkan laba dalam upaya meningkatkan nilai pemegang saham

Page 76: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

60

(Mamduh dan Abdul Halim dalam Almilia, 2007). Variabel ini diukur

dengan ROE (Return on Equity)

2. Likuiditas

Likuiditas merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam

jangka pendek dengan melihat aktiva lancar perusahaan terhadap hutang

lancarnya (hutang dalam hal ini merupakan kewajiban perusahaan)

(Mamduh dan Abdul Halim dalam Almilia, 2007). Variabel ini diukur

dengan Current Ratio.

3. Leverage

Leverage merupakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban

keuangannya baik jangka pendek maupun jangka panjang jika suatu

perusahaan dilikuidasi (Hadiningsih dalam Suryono, 2011). Variabel

leverage dalam penelitian ini diukur dengan Debt to Equity Ratio (DER)

4. Aktivitas Perusahaan

Aktivitas perusahaan menggambarkan hubungan antara tingkat operasi

perusahaan (sales) dengan asset yang dibutuhkan untuk menunjang kegiatan

Page 77: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

61

operasi-operasi perusahaan (Hadiningsih dalam Suryono, 2011). Rasio

aktivitas dalam penelitian ini diukur melalui Inventory Turnover.

5. Ukuran Perusahaan

Ukuran Perusahaan mengambarkan besar kecilnya suatu perusahaan yang

ditunjukkan oleh total aktiva, jumlah penjualan, rata-rata total penjualan,

dan rata-rata total aktiva (Ferry dan Jones dalam Andriyanti, 2007). Ukuran

Perusahaan dalam penelitian ini diukur dengan nilai log of total asset yang

dimiliki oleh masing-masing perusahaan.

Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel

No Variabel Definisi Pengukuran Skala

Data

1. Dependen:

Sustainability

Report

Laporan mengenai dampak

ekonomi, lingkungan, dan

sosial yang disajikan terpisah

dari laporan keuangan dan

laporan tahunan.

Ya=1

Tidak=0

Nominal

2. Independen:

Dewan

Komisaris

Merupakan wakil dari para

pemegang saham yang

berfungsi mengawasi

pengelolaan perusahaan yang

dilakukan oleh manajemen

dan mencegah pengendalian

yang terlalu banyak di tangan

manajemen.

Jumlah anggota

dewan komisaris

Rasio

Page 78: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

62

No Variabel Definisi Pengukuran Skala

Data

3. Komite Audit komite audit merupakan

komite yang ditunjuk oleh

perusahaan sebagai

penghubung antara dewan

direksi dan audit eksternal,

internal auditor serta anggota

independen, yang memiliki

tugas untuk memberikan

pengawasan auditor,

memastikan manajemen

melakukan tindakan korektif

yang tepat terhadap hukum dan

regulasi

Jumlah rapat

komite audit

Rasio

4. Dewan

Direksi

Dewan direksi merupakan

bagian perseroan yang

bertanggung jawab penuh

terhadap kepengurusan

perseroan untuk kepentingan

dan tujuan perseroan serta

mewakili perseroan baik di

dalam maupun di luar

pengadilan, sesuai dengan

peraturan perundang-undangan

Jumlah rapat

dewan direksi

Rasio

5. Governance

Committee

Komite yang terdiri dari

beberapa anggota dewan

direksi

Ya=1

Tidak=0

Nominal

6. Profitabilitas Rasio yang mengukur

kemampuan perusahaan untuk

menghasilkan laba dalam

upaya meningkatkan nilai

pemegang saham

ROE= Laba

bersih setelah

pajak/Ekuitas

Rasio

7. Likuiditas Rasio yang mengukur

kemampuan perusahaan dalam

jangka pendek dengan melihat

aktiva lancar perusahaan

terhadap hutang lancarnya

Current Ratio=

Aktiva

lancar/Kewajiban

lancar

Rasio

8. Leverage Kemampuan perusahaan untuk

memenuhi kewajiban

keuangannya, baik jangka

pendek maupun jangka

panjang jika perusahaan

dilikuidasi

DER= Total

Kewajiban/Total

Ekuitas

Rasio

Page 79: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

63

No Variabel Definisi Pengukuran Skala

Data

9. Aktivitas

Perusahaan

Mengambarkan hubungan

antara tingkat operasi

perusahaan (sales) dengan

asset yang dibutuhkan untuk

menunjang kegiatan operasi-

operasi perusahaan

Inventory

turnover=

Penjualan/

Persediaan

Rasio

10. Ukuran

Perusahaan

Menggambarkan besar

kecilnya suatu perusahaan

yang ditunjukkan oleh total

aktiva, jumlah penjualan, rata-

rata total penjualan dan rata-

rata total aktiva

Log Total Aset Rasio

3.4. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dokumentasi, karena data yang dikumpulkan berupa data sekunder dalam bentuk

laporan keuangan, laporan tahunan (annual report) dan sustainability report

(laporan kebelanjutan) perusahaan yang dijadikan sebagai subyek penelitian. Data

penelitian berupa data kuantitatif dari laporan keuangan dan laporan tahunan

(annual report) serta data kuantitatif Sustainability Report perusahaan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010–2011 (kecuali banking, credit

agencies other than bank, insurance, dan securities)

3.5. Metode Analisis Data

Teknik analisis data yang digunkan dalam penelitian ini adalah model

analisis regresi logistik. Dalam analisis regresi logistik, tidak memerlukan uji

asumsi klasik (Ghozali, 2011). Regresi logistik dipilih karena dalam penelitian ini

Page 80: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

64

variabel bebas merupakan campuran antara variable metric dan non-metric, dan

variabel terikat merupakan variable dichotomous.

3.5.1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan dan memberikan

gambaran tentang distribusi frekuensi variabel-variabel dalam penelitian ini, nilai

maksimum, minimum, rata-rata (mean) dan standar deviasi. jumlah dewan direksi,

jumlah rapat direksi, jumlah rapat komite audit, ROE, current ratio, debt to equity

ratio, inventory turnover, total aset,dapat diketahui nilai maksimum, nilai

minimum, rata-rata (mean) dan standar deviasinya berdasarkan data olahan SPSS.

Governance committee dan sustainability report tidak diikutsertakan dalam

perhitungan descriptive statistics karena variabel-variabel tersebut memiliki skala

nominal. Skala nominal merupakan skala pengukuran kategori atau kelompok.

Angka ini hanya berfungsi sebagai label kategori semata tanpa nilai intrinsic. Oleh

karena itu, tidak tepat apabila menghitung nilai rata-rata (mean) dan standar

deviasi dari variabel tersebut (Ghozali, 2011). Jadi, uji statistik yang sesuai

dengan skala nominal adalah uji statistik yang mendasarkan counting, seperti

modus dan frekuensi.

3.5.2. Regresi Logistik (Logistic Regression)

Alat analisis regresi yang digunakan jika variabel terikat merupakan skala

nominal adalah regresi logistik. Regresi logistik tidak memerlukan uji normalitas,

heteroskedasitas, dan uji asumsi klasik pada variabel dependent-nya (Ghozali,

2011). Regresi logistik dipilih karena penelitian ini memiliki variabel dependent

Page 81: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

65

yang dichotomous (Subramaniam dalam Suryono, 2011) dan variabel independent

yang bersifat kombinasi antara metric dan non metric (nominal). Uji ini digunakan

dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana variabel-variabel corporate

governance dan karakteristik perusahaan mampu memberikan peran terhadap

pengungkapan sustainability report suatu perusahaan.

Variabel dependent yang digunakan dalam model merupakan variabel

dichotomous, karena perusahaan diklasifikasikan sebagai peusahaan yang

mengungkapkan sustainability report atau tidak. Variabel independen yang

digunakan dalam penelitian ini adalah jumlah dewan komisaris, jumlah rapat

antara anggota komite audit, jumlah rapat antara anggota dewan direksi, dan ada

tidaknya pembentukan governance committee yang juga merupakan variabel

dichotomous serta tingkat profitabilitas, likuiditas, leverage, aktivitas, dan ukuran

perusahaan.

Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka pemikiran teoritis yang telah

ada sebelumnya, maka model yang diajukan dalam penelitian ini, yaitu :

Penjelasan:

SR = Variabel dummy, kategori perusahaan apakah mengungkapkan

Sustainability report (nilai 1) atau tidak mengungkapkan (nilai 0)

α = Konstanta

DK = Dewan Komisaris yang diproksikan melalui jumlah dewan

Page 82: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

66

komisaris

KA = Komite audit yang diproksikan melalui jumlah rapat antar

anggota komite audit

DD = Dewan direksi yang diproksikan melalui jumlah rapat

antar anggota dewan direksi

CG = Variabel dummy, keberadaan governance committee

(nilai 1 untuk perusahaan yang memiliki dan nilai 0 untuk yang

tidak memiliki governance committee/komite GCG).

ROE = Profitabilitas yang diproksikan melalui perhitungan ROE.

CR = Likuiditas yang diproksikan melalui perhitungan Current Ratio.

DER = Leverage yang diproksikan melalui perhitungan DER.

ITO = Aktivitas perusahaan yang diproksikan melalui perhitungan

Inventory Turnover

LogTA = Ukuran perusahaan yang diproksikan melalui total asset

perusahaan.

Selanjutnya, berdasar hasil output SPSS yang diperoleh, akan dilakukan

analisis pengujian model regresi logistik melalui beberapa tahapan, Tahapan -

tahapan tersebut antara lain :

1. Menilai model regresi

Regresi logistik merupakan regresi yang telah mengalami modifikasi,

sehingga karakteristik yang ada juga tidak sama lagi dengan model regresi

sederhana atau berganda. Oleh karena itu, penentuan signifikansi juga berbeda

dengan regresi berganda, yaitu kesesuaian model (goodness of fit) dengan dilihat

Page 83: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

67

dari R2 ataupun F test. Penilaian model regresi logistik dilihat dengan pengujian

Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test. Pengujian ini dilakukan untuk

melakukan penilaian mengenai model yang dihipotesiskan agar data empiris

sesuai atau cocok dengan model. Jika nilai Hosmer and Lemeshow Goodness of

Fit Test statistic sama dengan atau kurang dari 0,05, maka hipotesis nol ditolak.

Hal ini berarti ada perbedaan yang signifikan antara model dengan observasinya.

Dengan demikian, model Goodnes Fit tidak baik, karena model tidak dapat

memprediksi nilai observasinya. Jika nilai statistik Hosmer and Lemeshow

Goodness of Fit Test lebih besar dari 0,05 maka hipotesis nol tidak dapat ditolak

yang berarti model mampu memprediksi nilai observasinya atau dapat dikatakan

model dapat diterima karena cocok dengan data observasinya (Ghozali, 2011).

Hipotesis tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut :

Ho = Model yang dihipotesiskan fit dengan data.

H1 = Model yang dihipotesiskan tidak fit dengan data.

2. Menilai Overall Model Fit

Menilai keseluruhan model (overall model fit) dengan menggunakan Log

Likehood value (nilai –2LL), yaitu dengan cara membandingkan antara nilai -2LL

pada awal (block number=0), model ini hanya memasukkan konstanta dengan

nilai -2LL. Pada bagian selanjutnya yaitu Block Number=1, model memasukkan

konstanta dan variabel independent. Kesimpulannya bila nilai -2LL Block

Number=0 > dari pada nilai Block Number=1, maka menunjukkan model regresi

yang baik. Log likehood pada regresi logistik, mirip dengan pengertian “Sum of

Page 84: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

68

Square Error” pada model regresi, hal ini mengindikasikan penurunan nilai log

likehood menunjukkan model yang semakin baik.

3. Menguji Hipotesis

Pengujian ini dilakukan untuk menguji seberapa jauh semua variabel bebas

yang dimasukkan dalam model mampu memberikan peran variabel terikat.

Menurut Metallia (Suryono, 2011) menyatakan bahwa koefisien regresi

ditentukan sebagai analisis pengujian hipotesis dengan beberapa kriteria, yaitu:

a. Tingkat signifikansi (α) yang digunakan sebesar 5%, maka ada peluang

sekitar 95% yakin bahwa keputusannya tepat. Pada tingkat signifikansi (α)

sebesar 5 % hipotesis diterima, berarti hipotesis memiliki probabilitas

kesalahan 5% (0,05).

b. Kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis didasarkan pada nilai p-value:

1) Jika p-value lebih besar daripada (α) maka hipotesis ditolak, hal

tersebut berarti variabel tersebut tidak berperan terhadap

pengungkapan sustainability report oleh perusahaan.

2) Jika p-value lebih kecil daripada (α) maka dapat disimpulkan hipotesis

diterima yang berarti variabel tersebut berperan terhadap

pengungkapan sustainability report oleh suatu perusahaan.

Page 85: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

69

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

4.1.1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang

terlihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum,

sum, range, kurtosis dan skewness (kemencengan distribusi). Variabel penelitian

yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel independen dan dependen.

Variabel independen dalam penelitian ini adalah dewan komisaris, komite audit,

dewan direksi, governance committee, profitabilitas, likuiditas, leverage, aktivitas

perusahaan, ukuran perusahaan sedangkan variabel dependennya adalah

pengungkapan sustainability report.

1. Pengungkapan Sustainability report

Variabel dependen Pengungkapan Sustainability report merupakan variabel

dummy yang bernilai 1 dan 0, sehingga variabel Pengungkapan Sustainability

report tidak dapat ditentukan minimum, maksimum, mean, ataupun standar

deviasinya. Hasil frequency variabel dapat dilihat pada tabel 4.1.

Tabel 4.1 Hasil Analisis Kelas Frequency Variabel Pengungkapan SR

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 0 96 78.7 78.7 78.7

1 26 21.3 21.3 100.0

Total 122 100.0 100.0

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2013 pada lampiran 3

Page 86: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

70

Tabel 4.1 menunjukkan perusahaan yang mengungkapakan sustainability

report sebanyak 26 perusahaan atau 21.3%, sedangkan perusahaan tidak

mengungkapkan sustainability report sebanyak 96 perusahaan atau 78.7%. Hal ini

menunjukkan bahwa rata-rata perusahaan terdaftar di BEI belum melakukan

pengungkapan sustainability report sebagai bentuk laporan sukarela yang

disajikan secara terpisah dari annual report.

2. Dewan Komisaris

Variabel Dewan Komisaris merupakan variabel independen dalam

penelitian ini. Variabel ini diukur dengan melihat jumlah anggota dewan

komisaris suatu perusahaan. Hasil analisis descriptive statistics variabel dewan

komisaris dengan program SPSS dapat dilihat pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2 Hasil Analisis Deskriptif Dewan Komisaris

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

DK 122 2 11 5.67 2.002

Valid N (listwise) 122

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2013 pada lampiran 4

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa jumlah unit analisis dalam penelitian (N)

adalah 122. Variabel dewan komisaris dari sampel perusahaan yang memilki

jumlah dewan komisarsi paling rendah (minimum) adalah PT. Kawasan Industry

Jababeka, Tbk (KIJA) sebanyak 2 anggota dewan direksi, sedangkan paling tinggi

(maximum) adalah PT. Indosat, Tbk (ISAT) dan PT. Astra International, Tbk

(ASII) sebanyak 11 anggota dewan direksi. Variabel dewam komisaris memiliki

nilai rata-rata yang yang diperoleh dari jumlah anggota dewan komisaris sebesar

5,67 lebih besar dari standar deviasi yang hanya sebesar 2,002. Hasil ini

Page 87: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

71

menunjukkan bahwa sebaran data untuk variabel dewan komisaris pada

perusahaan sampel tidak jauh beda atau hampir sama.

3. Komite Audit

Variabel Komite Audit merupakan variabel independen dalam penelitian ini.

Variabel ini diukur dengan melihat jumlah rapat komite audit dalam suatu

perusahaan. Hasil analisis descriptive statistics variabel komite audit dengan

program SPSS dapat dilihat dalam Tabel 4.3.

Tabel 4.3 Hasil Analisis Deskriptif Variabel Komite Audit

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

KA 122 2 48 12.63 11.176

Valid N (listwise) 122

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2013 pada lampiran 5

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa jumlah unit analisis dalam penelitian (N)

adalah 122. Variabel komite audit dari sampel perusahaan yang memiliki jumlah

rapat komite audit paling sedikit (minimum) adalah PT. Suryamas Dutamakmur,

Tbk (SMDM), PT. Enseval Putra Megatrading, Tbk (EPMT), dan PT. Ultra Jaya

Milk, Tbk (ULTJ) yaitu sebanyak 2 kali rapat, sedangkan jumlah rapat komite

audit paling banyak (maksimum) adalah PT. Kimia Farma sebanyak 48 kali rapat.

Nilai rata-rata yang diperoleh dari jumlah rapat anggota komite audit sebesar

12,63 lebih besar dari standar deviasinya yaitu sebesar 11.176. Hasil ini

menunjukkan bahwa sebaran data untuk variabel komite audit pada perusahaan

sampel tidak jauh beda atau hampir sama.

Page 88: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

72

4. Dewan Direksi

Variabel Dewan Direksi merupakan variabel independen dalam penelitian

ini. Variabel ini diukur melalui jumlah rapat dewan direksi suatu perusahaan.

Hasil descriptive statistics variabel dewan direksi dengan program SPSS dapat

dilihat dalam tabel 4.4.

Tabel 4.4 Hasil Analisis Deskriptif Variabel Dewan Direksi

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

DD 122 2 56 19.80 14.753

Valid N (listwise) 122

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2013 pada lampiran 6

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa jumlah unit analisis dalam penelitian (N)

adalah 122. Variabel dewam direksi sampel perusahaan yang memiliki jumlah

rapat paling sedikit (minimum) adalah PT. Bumi Resources, Tbk (BUMI), PT.

Enseval Putra Megatrading, Tbk (EPMT) dan PT. Semen Gresik, Tbk (SMGR)

sebanyak 2 kali rapat, sedangkan paling banyak (maksimum) adalah PT. Adhi

karya, Tbk (ADHI) sebanyak 56 kali rapat. Nilai rata-rata yang diperoleh dari

jumlah rapat anggota dewan direksi sebesar 19.80 , lebih besar dari standar

deviasi yang hanya sebesar 14.753. Hasil ini menunjukkan bahwa sebaran data

untuk variabel dewan direksi pada perusahaan sampel tidak jauh beda atau hampir

sama.

5. Governance Committee

Variabel governance committee merupakan variabel independen dalam

penelitian ini. Variabel ini merupakan variabel dummy yang bernilai 1 dan 0,

sehingga variabel governance committee tidak dapat ditentukan minimum,

Page 89: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

73

maksimum, mean ataupun standar deviasinya. Variabel ini diukur dengan melihat

apakah ada atau tidaknya komite good corporate governance, dengan memberi

skor 1 pada perusahaan yang membentuk komite GCG, dan nilai 0 pada

perusahaan tidak membentuk komite GCG. Hasil frequency variabel governance

committee dapat dilihat pada tabel 4.5.

Tabel 4.5 Hasil Analisis Kelas Frequency Governance Committee

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 0 88 72.1 72.1 72.1

1 34 27.9 27.9 100.0

Total 122 100.0 100.0

Sumber: Data sekunder diolah, 2013 pada lampiran 7

Tabel 4.5 menunjukkan perusahaan yang memiliki Governance Committee

dalam Corporate Governance sebanyak 34 perusahaan atau 27.9% sedangkan

perusahaan yang tidak memiliki Governance Committee sebanyak 88 perusahaan

atau 72.1%. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan yang terdaftar di BEI rata-

rata belum memilki Governance Committee. Meskipun belum ada peraturan

mengenai pembentukan governance committee, namun ada beberapa perusahaan

yang memiliki kesadaran bahwa pembentukan governance committee dapat

menunjang kebijakan corporate governance (tata kelola perusahaan).

6. Profitabilitas (Return On Equity)

Variabel Profitabiltas merupakan variabel independen dalam penelitian ini.

Variabel ini diukur melalui Return on Equity (ROE) yaitu dengan membagi laba

bersih setelah pajak dengan jumlah ekuitas perusahaan. Hasil descriptive statistics

variabel profitabilitas dengan program SPSS dapat dilihat dalam tabel 4.6.

Page 90: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

74

Tabel 4.6 Hasil Analisis Deskriptif Variabel Profitabilitas

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

ROE 122 -.18 .92 .1934 .15935

Valid N (listwise) 122

Sumber: Data sekunder diolah, 2013 pada lampiran 8

Tabel 4.6 menunjukkan bahwa perusahaan yang memilki ROE paling

rendah (minimum) adalah PT. Bakrie Telecom, Tbk (BTEL) sebesar -0,18,

sedangkan paling tinggi (maksimum) adalah perusahaan PT. Unilever, Tbk

(UNVR) sebesar 0,92. Nilai rata-rata yang diperoleh dari Return on Equity adalah

sebesar 0,1934, lebih besar dari standar deviasinya yang hanya sebesar 0,15935.

Hasil ini menunjukkan bahwa sebaran data untuk variabel profitabilitas pada

perusahaan sampel tidak jauh beda atau hampir sama.

7. Likuiditas (Current Ratio)

Variabel Likuiditas merupakan variabel independen dalam penelitian ini.

Variabel likuiditas diukur melalui Current Ratio yaitu dengan membagi Aset

Lancar dengan Kewajiban Lancar. Hasil descriptive statistics variabel likuiditas

dengan program SPSS dapat dilihat dalam tabel 4.7.

Tabel 4.7 Hasil Analisis Deskriptif Variabel Likuiditas

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

CR 122 .32 12.01 2.0689 1.68486

Valid N (listwise) 122

Sumber: Data sekunder diolah, 2013 pada lampiran 9

Tabel 4.7 menunjukkan bahwa perusahaan yang memiliki current ratio

paling rendah (minimum) adalah PT. Bakrie Telecom, Tbk (BTEL) sebesar 0.32,

Page 91: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

75

sedangkan paling tinggi (maksimum) adalah PT. Suryamas Dutamakmur, Tbk

(SMDM) sebesar 12,01. Nilai rata-rata yang diperoleh dari current ratio adalah

2,0689 lebih besar dari standar deviasinya yaitu sebesar 1,68486. Hasil ini

menunjukkan bahwa sebaran data untuk variabel likuiditas pada perusahaan

sampel tidak jauh beda atau hampir sama.

8. Leverage (Debt Equity Ratio)

Variabel Leverage merupakan variabel independen dalam penelitian ini.

Variabel ini diukur melalui Debt Equity Ratio yaitu dengan membagi Total

Kewajiban dan Total Ekuitas. Hasil descriptive statistics variabel leverage dengan

program SPSS dapat dilihat dalam tabel 4.8.

Tabel 4.8 Hasil Analisis Deskriptif Variabel Leverage

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

DER 122 -1.90 5.96 1.2077 1.14133

Valid N (listwise) 122

Sumber: Data sekunder olahan, 2013 pada lampiran 10

Tabel 4.8 menunjukkan bahwa perusahaan yang memiliki Debt Equity Ratio

paling rendah (minimum) adalah PT. Matahari Departement Store, Tbk (LPPF)

sebesar -1,90, sedangkan nilai Debt Equity Ratio paling besar adalah (maksimum)

adalah PT Intraco Penta, Tbk (INTA) sebesar 5,96. Nilai rata-rata yang diperoleh

dari Debt Equity Ratio adalah sebesar 1,2077 lebih besar dari standar deviasinya

yaitu sebesar 1,14133. Hasil ini menunjukkan bahwa sebaran data untuk variabel

leverage pada perusahaan sampel tidak jauh beda atau hampir sama.

Page 92: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

76

9. Aktivitas Perusahaan (Inventory Turnover)

Variabel Aktivitas Perusahaan merupakan variabel independen dalam

penelitian ini. Variabel ini diukur melalui Inventory Turnover yaitu dengan

membagi Penjualan dengan Persediaan. Hasil descriptive statistics variabel

aktivitas perusahaan dengan program SPSS dapat dilihat dalam tabel 4.9.

Tabel 4.9 Hasil Analisis Deskriptif Variabel Aktivitas Perusahaan

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

ITO 122 .39 1653.21 54.3657 199.68145

Valid N (listwise) 122

Sumber: Data sekunder olahan, 2013 pada lampiran 11

Tabel 4.9 menunjukkan bahwa perusahaan yang memiliki nilai Inventory

Turnover paling rendah (minimum) adalah perusahaan PT. Lippo Cikarang, Tbk

(LPCK) sebesar 0,39, sedangkan paling tinggi (maksimum) adalah PT.

Perusahaan Gas Negara, Tbk (PGAS) sebesar 1653,21. Nilai rata-rata yang

diperoleh dari Inventory Turnover adalah sebesar 54,3657, lebih kecil dari standar

deviasinya yaitu sebesar 199,68145. Hasil ini menunjukkan bahwa sebaran data

untuk variabel aktivitas perusahaan berbeda. Hal ini terlihat dari selisih angka

antara mean dan standar deviasi yang jauh berbeda atau terjadi penyimpangan.

10. Ukuran Perusahaan

Variabel Ukuran Perusahaan merupakan variabel independen dalam

penelitian ini. Variabel ini diukur melalui Log Total Asset. Hasil descriptive

statistics variabel ukuran perusahaan dengan program SPSS dapat dilihat dalam

tabel 4.10.

Page 93: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

77

Tabel 4.10 Hasil Analisis Deskriptif Variabel Ukuran Perusahaan

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

L_TA 122 12.03 14.19 12.9005 .49058

Valid N (listwise) 122

Sumber: Data sekunder diolah, 2013 pada lampiran 12

Tabel 4.10 menunjukkan bahwa perusahaan yang memiliki nilai Log Total

Asset paling rendah (minimum) adalah PT. Selamat Sempurna, Tbk (SMSM)

sebesar 12,03, sedangkan nilai paling besar (maksimum) adalah PT. Astra

International, Tbk (ASII) sebesar 14,19. Nilai rata-rata yang diperoleh dari log

total asset adalah sebesar 12,9005, lebih besar dari standar deviasinya hanya

sebesar 0,49058. Hasil ini menunjukkan bahwa sebaran data untuk variabel

ukuran perusahaan berbeda. Hal ini terlihat dari selisih antara mean dan standar

deviasi yang jauh berbeda.

4.1.2. Hasil Analisis Regresi Logistik

Pada penelitian ini, hipotesis dikembangkan dengan menggunakan analisis

regresi logistik. Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan program SPSS

versi 16 diperoleh output regresi logistik pada tabel 4.11

Page 94: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

78

Tabel 4.11 Regresi Logistik Variabel In The Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

95.0% C.I.for EXP(B)

Lower Upper

Step 1a DK .066 .168 .155 1 .694 1.068 .768 1.486

KA .003 .025 .014 1 .905 1.003 .955 1.053

DD .043 .020 4.712 1 .030 1.044 1.004 1.086

GC 2.026 .644 9.908 1 .002 7.587 2.148 26.795

ROE 3.334 1.634 4.162 1 .041 28.044 1.140 689.851

CR .067 .207 .106 1 .745 1.070 .713 1.606

DER -.220 .275 .638 1 .424 .802 .468 1.377

ITO .001 .003 .210 1 .647 1.001 .995 1.007

L_TA 1.534 .743 4.263 1 .039 4.635 1.081 19.874

Constant -24.203 9.294 6.781 1 .009 .000

a. Variable(s) entered on step 1: DK, KA, DD, GC, ROE,

CR, DER, ITO, L_TA.

Sumber: Data sekunder diolah, 2013 pada lampiran 13

Berdasarkan tabel 4.11 dapat diketahui persamaan regresi logistik dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

SR = -24.203 + 0.066 DK + 0.003 KA + 0.043 DD + 2.026 GC + 3.334

ROE + 0.067 CR - 0.220 DER + 0.001 ITO + 1.534 Log TA

Dari persamaan regresi logistik tersebut, maka dapat dijelaskan sebagai

berikut:

1. Dari persamaan di atas, dapat dilihat bahwa log of odds perusahaan akan

mengungkapkan sustainability report secara positif berhubungan dengan

dewan komisaris. Jika komite audit (KA), dewan direksi (DD), governance

committee (GC), return on equity (ROE), current ratio (CR), debt equity

ratio (DER), inventory turnover (ITO) dan log total asset (Log TA)

Page 95: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

79

dianggap konstan, maka log of odds pengungkapan sustainability report

akan naik menjadi 0.066 untuk setiap kenaikan satu unit dewan komisaris

(DK).

2. Dari persamaan di atas, dapat dilihat bahwa log of odds perusahaan akan

mengungkapkan sustainability report secara positif berhubungan dengan

komite audit. Jika dewan direksi (DD), governance committee (GC), return

on equity (ROE), current ratio (CR), debt equity ratio (DER), inventory

turnover (ITO), log total asset (Log TA) dan dewan komisaris (DK)

dianggap konstan, maka log of odds pengungkapan sustainability report

akan naik menjadi 0.003 untuk setiap kenaikan satu unit komite audit (KA)

3. Dari persamaan di atas, dapat dilihat bahwa log of odds perusahaan akan

mengungkapkan sustainability report secara positif berhubungan dengan

dewan direksi. Jika governance committee (GC), return on equity (ROE),

current ratio (CR), debt equity ratio (DER), inventory turnover (ITO), log

total asset (Log TA), dewan komisaris (DK), dan komite audit (KA)

dianggap konstan, maka log of odds pengungkapan sustainability report

akan naik menjadi 0.043 untuk setiap kenaikan satu unit dewan direksi

(DD).

4. Dari persamaan di atas, dapat dilihat bahwa log of odds perusahaan akan

mengungkapkan sustainability report secara positif berhubungan dengan

governance committee . Jika return on equity (ROE), debt equity ratio

(DER), current ratio (CR), inventory turnover (ITO), log total asset (Log

TA), dewan komisaris (DK), komite audit (KA) dan dewan direksi (DD)

Page 96: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

80

dianggap konstan, maka log of odds pengungkapan sustainability report

akan naik menjadi 2.026 untuk setiap kenaikan satu unit governance

committee (GC).

5. Dari persamaan di atas, dapat dilihat bahwa log of odds perusahaan akan

mengungkapkan sustainability report secara positif berhubungan dengan

return on equity. Jika current ratio (CR), debt equity ratio (DER), inventory

turnover (ITO), log total asset (Log TA), dewam komisaris (DK), komite

audit (KA), dewan direksi (DD), dan governance committee (GC) dianggap

konstan, maka log of odds pengungkapan sustainability report akan naik

menjadi 3.334 untuk setiap kenaikan satu unit return on equity (ROE).

6. Dari persamaan di atas, dapat dilihat bahwa log of odds perusahaan akan

mengungkapkan sustainability report secara positif berhubungan dengan

current ratio. Jika debt equity ratio (DER), inventory turnover (ITO), Log

total asset (Log TA), dewan komisaris (DK), komite audit (KA), dewan

direksi (DD), governance committee (GC), dan return on equity (ROE)

dianggap konstan, maka log of odds pengungkapan sustainability report

akan naik menjadi 0.067 untuk setiap kenaikan satu unit current ratio (CR).

7. Dari persamaan di atas, dapat dilihat bahwa log of odds perusahaan akan

mengungkapkan sustainability report secara negatif berhubungan dengan

debt equity ratio. Jika inventory turnover (ITO), log total asset (Log TA),

dewan komisaris (DK), komite audit (KA), dewan direksi (DD), governance

committee (GC), return on equity (ROE), dan current ratio (CR) dianggap

Page 97: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

81

konstan, maka log of odds pengungkapan sustainability report akan turun

menjadi 0.220 untuk setiap kenaikan satu unit debt equity ratio (DER).

8. Dari persamaan di atas, dapat dilihat bahwa log of odds perusahaan akan

mengungkapkan sustainability report secara positif berhubungan dengan

inventory turnover. Jika log total asset (Log TA), dewan komisaris (DK),

komite audit (KA), dewan direksi (DD), governance committee (GC), return

on equity (ROE), current ratio (CR) dan debt equity ratio (DER) dianggap

konstan, maka log of odds pengungkapan sustainability report akan naik

menjadi 0.001 untuk setiap kenaikan satu unit inventory turnover (ITO).

9. Dari persamaan di atas, dapat dilihat bahwa log of odds perusahaan akan

mengungkapkan sustainability report secara positif berhubungan dengan log

total asset. Jika dewan komisaris (DK), komite audit (KA), dewan direksi

(DD), governance committee (GC), return on equity (ROE), current ratio

(CR), dan inventory turnover (ITO) dianggap konstan, maka log of odds

pengungkapan sustainability report akan naik menjadi 1.534 untuk setiap

kenaikan satu unit log total asset (Log TA)

10. Log of odds pengungkapan sustainability report akan berada pada high

investment grade secara positif berhubungan dengan dewan komisaris (DK),

secara positif berhubungan dengan komite audit (KA), secara positif

berhubungan dengan dewan direksi (DD), secara positif berhubungan

dengan governance committee (GC), secara positif berhubungan dengan

return on equity (ROE), secara positif berhubungan dengan current ratio

(CR), secara negatif berhubungan dengan debt equity ratio (DER), secara

Page 98: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

82

positif berhubungan dengan inventory turnover (ITO) dan secara positif

berhubungan dengan log total asset (Log TA).

4.1.3. Overall Model Fit

Statistik yang digunakan berdasarkan pada fungsi likelihood. Likelihood L

terdiri dari model adalah probabilitas bahwa model yang dihipotesiskan

menggambarkan data input.

Adanya pengurangan nilai antara -2LogL awal (initial -2LL function)

dengan nilai -2LogL pada langkah berikutnya menunjukkan bahwa model

yang dihipotesiskan fit dengan data. Berikut hasil penelitian dengan

menggunakan program SPSS versi 16 diperoleh output sebagai berikut:

Tabel 4.12 Iteration Historya,b,c

Iteration -2 Log likelihood

Coefficients

Constant

Step 0 1 126.936 -1.148

2 126.406 -1.300

3 126.405 -1.306

4 126.405 -1.306

a. Constant is included in the model.

b. Initial -2 Log Likelihood: 126.405

c. Estimation terminated at iteration number 4 because parameter

estimates changed by less than .001.

Sumber: Data sekunder diolah, 2013 pada lampiran 14

Berdasarkan tabel 4.12 dapat dilihat dari nilai statistic -2LogL yaitu tanpa

variabel hanya konstan saja sebesar 126.405 setelah dimasukkan 9 variabel baru

Page 99: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

83

yang ditunjukkan tabel 4.13 maka nilai -2LogL turun menjadi 84.478 atau terjadi

penurunan sebesar 41.927. Penurunan ini signifikan atau tidak dapat dibandingkan

dengan df (selisih df dengan konstan saja dan df dengan 9 variabel independen).

Df1 = (n-k) 122 dan df2 = 122-9 = 113, jadi selisih df =122-113=9. Berdasarkan

tabel percentage points of the t distribution dengan df = 9 didapat angka 2.262.

Oleh karena 41.927 lebih besar dari nilai tabel (2.262), maka dapat dikatakan

bahwa selisih penurunan -2LogL signifikan. Hasil ini berarti penambahan variabel

independen dewan komisaris, komite audit, dewan direksi, governance committee,

profitabilitas (return on equity), likuiditas (current ratio), leverage (debt equity

ratio), aktivitas perusahaan (inventory turnover) dan log total asset kedalam

model memperbaiki model.

Tabel 4.13 Model Summary

Step

-2 Log

likelihood

Cox & Snell

R Square

Nagelkerke R

Square

1 84.478a .291 .451

a. Estimation terminated at iteration number 6 because

parameter estimates changed by less than .001.

Sumber: Data sekunder diolah, 2013 pada lampiran 14

Nagelkarke R Square merupakan modifikasi dari koefisien Cox dan Snell R

Square untuk memastikan bahwa nilaiinya bervariasi dari 0 (nol) sampai 1 (satu).

Hal ini dilakukan dengan cara membagi nilai Cox dan Snell R Square dengan nilai

maksimumnya. Nilai Negelkerke R Square dapat diinterpretasikan seperti nilai R2

pada multiple regression. Dilihat dari output SPSS pada tabel 4.13 menunjukkan

bahwa nilai Cox Snell R Square sebesar 0,291 dan nilai Nagelkerke R2

adalah

Page 100: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

84

0,451. Hasil ini berarti bahwa variabilitas variabel dependen (sustainability

report) yang dapat dijelaskan oleh variabilitas variabel independen (dewan

komisaris, komite audit, dewan direksi, governance committee, profitabilitas,

likuiditas, leverage, aktivitas perusahaan, dan ukuran perusahaan) sebesar 45,1%.

4.1.4. Analisis Uji Kelayakan Model Regresi

Uji Kelayakan Model Regresi dinilai dengan menggunakan Hosmer and

Lemeshow Goodness of Fit Test. Hosmer and Lemeshow Goodness of Fit Test

menguji hipotesis nol bahwa data empiris cocok atau sesuai dengan model (tidak

ada perbedaan antara model dengan data sehingga model dapat dikatakan fit). Jika

nilai Hosmer and Lemeshow Goodnes of Fit Test statistic sama dengan atau

kurang dari 0.05, maka hipotesis nol ditolak yang berarti ada perbedaan signifikan

antara model dengan nilai observasinya sehingga Goodness fit model tidak baik

karena model tidak dapat memprediksi nilai observasinya. Jika nilai statistics

Hosmer and Lemeshow Goodness of Fit lebih besar dari 0.05, maka hipotesis nol

tidak dapat ditolak dan berarti model mampu memprediksi nilai observasinya atau

dapat dikatakan model dapat diterima karena cocok dengan data observasinya.

Berikut adalah hasil penelitian dengan menggunakan program SPSS 16 diperoleh

output tabel 4.14

Tabel 4.14 Hosmer and Lemeshow Test

Step Chi-square df Sig.

1 10.567 8 .227

Sumber: Data sekunder diolah, 2013 pada lampiran 14

Page 101: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

85

Tampilan output SPSS pada tabel 4.14 menunjukkan bahwa besarnya nilai

statistic Hosmer and Lemeshow Goodness of Fit sebesar 10.567 dengan

probabilitas signifikansi 0.227 diatas 0.05 maka model dikatakan fit dan model

dapat diterima.

4.1.5. Pengujian Hipotesis

Pengujian dalam penelitian ini menggunakan model regresi logistik untuk

mengetahui peran dari masing-masing variabel independen yaitu dewan

komisaris, komite audit, dewan direksi, governance committee, profitabilitas

(return on equity), likuiditas (current ratio), leverage (debt equity ratio), aktivitas

perusahaan (inventory turnover), dan ukuran perusahaan terhadap pengungkapan

sustainability report. Kriteria pengujian dengan tingkat kepercayaan yang

digunakan adalah 95% atau taraf signifikansi 5% (α = 0.05).

Tabel 4.15 menunjukkan hasil output SPSS versi 16 untuk uji hipotesis

dengan regresi logistik.

Page 102: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

86

Tabel 4.15 Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

95.0% C.I.for EXP(B)

Lower Upper

Step 1a DK .066 .168 .155 1 .694 1.068 .768 1.486

KA .003 .025 .014 1 .905 1.003 .955 1.053

DD .043 .020 4.712 1 .030 1.044 1.004 1.086

GC 2.026 .644 9.908 1 .002 7.587 2.148 26.795

ROE 3.334 1.634 4.162 1 .041 28.044 1.140 689.851

CR .067 .207 .106 1 .745 1.070 .713 1.606

DER -.220 .275 .638 1 .424 .802 .468 1.377

ITO .001 .003 .210 1 .647 1.001 .995 1.007

L_TA 1.534 .743 4.263 1 .039 4.635 1.081 19.874

Constant -24.203 9.294 6.781 1 .009 .000

Variable(s) entered on step 1: DK, KA, DD, GC, ROE, CR,

DER, ITO, L_TA.

Sumber: Data sekunder diolah, 2013 pada lampiran 14

Berdasarkan hasil output SPSS Versi 16, maka hasil uji hipotesis dalam

penelitian ini adalah sebgaia berikut:

1. Hasil hipotesis pertama terlihat pada tabel 4.15. Variabel dewan komisaris

yang diukur dengan jumlah anggota dewan komisaris menunjukkan nilai

signifikansi sebesar 0.694 lebih besar dari taraf signifikansi, yaitu 5%

(0,05). Hasil ini berarti variabel independen dewan komisaris yang diukur

dengan jumlah anggota dewan komisaris tidak berperan positif terhadap

pengungkapan sustainability report.

2. Hasil hipotesis kedua terlihat pada tabel 4.15. Variabel komite audit yang

diukur dengan jumlah rapat komite audit menunjukkan nilai signifikansi

sebesar 0.905 lebih besar dari taraf signifikansi , yaitu 5 % (0.05). Hasil ini

Page 103: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

87

berarti variabel independen komite audit tidak berperan positif terhadap

pengungkapan sustainability report.

3. Hasil hipotesis ketiga terlihat pada tabel 4.15. Variabel dewan direksi yang

diukur dengan jumlah rapat dewan direksi menunjukkan nilai signifikansi

sebesar 0.030 lebih kecil dari taraf signifikansi, yaitu 0.05. Hasil ini berarti

variabel independen dewan direksi berperan positif terhadap pengungkapan

sustainability report.

4. Hasil hipotesis keempat terlihat pada tabel 4.15. Variabel governance

committee yang diukur dengan variabel dummy menunjukkan nilai

signifikansi sebesar 0.02 lebih kecil dari taraf signifikansi, yaitu 0.05. Hasil

ini berarti variabel governance committee berperan positif terhadap

pengungkapan sustainability report.

5. Hasil hipotesis kelima terlihat pada tabel 4.15. Variabel profitabilitas yang

diukur dengan return on equity (ROE) menujukkan nilai signifikansi sebesar

0.041 lebih kecil dari taraf signifikansi yaitu 0.05. Hasil ini berarti variabel

profitabilitas berperan positif terhadap pengungkapan sustainability report.

6. Hasil hipotesis keenam terlihat pada tabel 4.15. Variabel likuiditas yang

diukur dengan current ratio menunjukkan hasil signifikansi sebesar 0.745

lebih besar dari taraf signifikansi yaitu 0.05. Hasil ini berarti variabel

likuiditas tidak berperan terhadap pengungkapan sustainability report.

7. Hasil hipotesis ketujuh terlihat pada tabel 4.15. Variabel leverage yang

diukur dengan debt equity ratio menunjukkan hasil signifikansi sebesar

Page 104: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

88

0.424 lebih besar dari taraf signifikansi yaitu 0.05. Hasil ini berarti variabel

leverage tidak berperan terhadap pengungkapan sustainability report.

8. Hasil hipotesis kedelapan terlihat pada tabel 4.15. Variabel aktivitas

perusahaan yang diukur dengan inventory turnover menunjukkan hasil

signifikansi sebesar 0.647 lebih besar dari taraf signifikansi yaitu 0.05. Hasil

ini berarti variabel aktivitas perusahaan tidak berperan terhadap

pengungkapan sustainability report.

9. Hasil hipotesis kesembilan terlihat pada tabel 4.15. Variabel ukuran

perusahaan yang diukur dengan Log total asset menunjukkan hasil

signifikansi sebesar 0.039 lebih kecil dari taraf signifikansi yaitu 0.05. hasil

ini bararti variabel ukuran perusahaan berperan terhadap pengungkapan

sustainability report.

Hasil output uji hipotesis dengan regresi logistic SPSS versi 16 diringkas

dalam tabel 4.16

Tabel 4.16 Ringkasan Hasil Uji Hipotesis

No Hipotesis Keterangan Hasil

1 H1 Dewan Komisaris berperan positif

terhadap pengungkapan SR

Ditolak dengan

sig. 0.694>0.05

2 H2 Komite Audit berperan positif terhadap

pengungkapan SR

Ditolak dengan

sig. 0.905>0.05

3 H3 Dewan Direksi berperan positif

terhadap pengungkapan SR

Diterima dengan

sig. 0.030<0.05

4 H4 Governance Committee berperan positif

terhadap pengungkapan SR

Diterima dengan

sig. 0.002<0.05

Page 105: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

89

No Hipotesis Keterangan Hasil

5 H5 Profitabilitas berperan positif terhadap

pengungkapan SR

Diterima dengan

sig. 0.041<0.05

6 H6 Likuiditas berperan positif terhadap

pengungkapan SR

Ditolak dengan

sig. 0.745>0.05

7 H7 Leverage berperan negatif terhadap

pengungkapan SR

Ditolak dengan

sig. 0.424>0.05

8 H8 Aktivitas berperan positif terhadap

pengungkapan SR

Ditolak dengan

sig. 0.647>0.05

9 H9 Ukuran Perusahaan berperan positif

terhadap pengungkapan SR

Diterima dengan

sig. 0.039<0.05

Sumber: Data sekunder diolah, 2013 pada lampiran 14

4.2. Pembahasan

4.2.1. Dewan Komisaris tidak berperan positif terhadap pengungkapan

Sustainability report

Hasil output SPSS menunjukkan bahwa variabel dewan komisaris yang

diukur dengan jumlah anggota dewan komisaris memiliki signifikansi sebesar

0.694. Angka tersebut lebih besar dari taraf signifikansi 5% (0.05). Berdasarkan

hasil tersebut, maka H0 diterima, dan menolak Ha yang menyatakan bahwa

dewan komisaris yang diukur dengan jumlah anggota dewan komisaris berperan

positif terhadap pengungkapan Sustainability Report. Hasil ini menunjukkan

bahwa angka dewan komisaris tidak memiliki peran terhadap pengungkapan

Sustainability report.

Hasil statistik deskriptif variabel dewan komisaris menunjukkan bahwa nilai

mean 0.1934 dan sebagian besar nilai dari data mencapai 53.3% berada di bawah

Page 106: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

90

nilai mean, artinya bahwa sebagian besar perusahaan sampel memiliki jumlah

dewan komisaris sedikit dan besar kecilnya ukuran dewan komisaris tidak dapat

memberikan peran perusahaan dalam pengungkapan sustainability report. Hal

tersebut diindikasikan sebagai salah satu alasan hipotesis ditolak. Disamping itu,

dalam menentukan jumlah dewan komisaris, perlu diperhatikan mengenai

komposisi, kompetensi, dan integritas agar mampu memberikan arahan kepada

manajemen dengan baik untuk mencapai transparansi penyampaian informasi

mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan yang disajkan dalam

sustainability report. Pada dasarnya, dewan komisaris dibentuk untuk

menjalankan fungsinya dengan baik dalam mengawasi/memonitoring manajemen

dalam mengelola perusahaan. Adanya peraturan mengenai pembentukan dewan

komisaris menyebabkan perusahaan membentuk dewan komisaris hanya sekedar

untuk memenuhi peratutan yang berlaku, sehingga fungsi dewan komisaris dalam

mengelola perusahaan kurang efektif.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan

oleh Ratnasari (2010), menyebutkan bahwa ukuran dewan komisaris tidak

memiliki pengaruh signifikan terhadap luas pengungkapan CSR dalamn

sustainability report. Pengawasan dewan komisaris tidak tergantung pada besar

kecilnya ukuran dewan komisaris. Jumlah dewan komisaris yang terlalu besar

akan membuat proses mencari kesepakatan dan membuat keputusan menjadi sulit

dan panjang, sehingga dewan komisaris tidak dapat menjalankan fungsinya secara

efektif (Muntoro dalam Ratnasari, 2010).

Page 107: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

91

4.2.2. Komite Audit tidak berperan positif terhadap pengungkapan

Sustainability report

Hasil output SPSS menunjukkan variabel komite audit yang diukur dengan

jumlah rapat komite audit memiliki signifikansi sebesar 0.905. Angka tersebut

lebih besar dari taraf signifikansi 5% (0.05). Berdasarkan hasil tersebut, maka H0

diterima dan Ha ditolak yang menyatakan bahwa komite audit berperan positif

terhadap pengungkapan Sustainability report. Hasil ini menunjukkan bahwa

angka komite audit tidak memiliki peran positif terhadap pengungkapan

Sustainability report.

Hasil statistik deskriptif variabel komite audit menunjukkan bahwa nilai

mean 12.63 dan sebagian besar nilai data yaitu mencapai 63.9% berada di bawah

nilai mean artinya bahwa sebagian besar perusahaan sampel memiliki jumlah

rapat komite audit sedikit. Hal tersebut diindikasikan sebagai salah satu alasan

hipotesis ditolak, karena frekuensi sebarapa sering pertemuan yang dilakukan oleh

komite audit tidak dapat memberikan peran perusahaan dalam pengungkapaan

sustainability report. Disamping itu, komite audit tidak berperan dalam

pengungkapan sustainability report mengindikasikan bahwa rapat komite audit

dilakukan hanya untuk memenuhi ketentuan perusahaan dalam mewujudkan good

corporate governance. Disamping itu, komite audit dibentuk dengan tujuan

utama untuk meningkatkan kualitas laporan keuangan. Oleh karena itu, dalam

setiap pertemuannya komite audit lebih fokus pada kualitas laporan keuangan

daripada sustainability report yang bersifat voluntary.

Page 108: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

92

Hasil penelitian tersebut sejalan dengan hasil penelitian sebelunmnya yang

telah dilakukan oleh Dilling (2010), Ratnasari (2010), dan Luthfia (2012), yang

menyebutkan bahwa rapat komite audit tidak mempunyai pengaruh signifikan

terhadap luas pengungkapan sustainability report. Hal ini terjadi dimungkinkan

karena rapat-rapat yang dilakukan kurang efektif, dikarenakan adanya dominasi

suara anggota komite audit yang mementingkan kepentingan pribadi atau

kelompoknya sehingga mengesampingkan kepentingan perusahaan (Muntoro

dalam Ratnasari, 2010).

4.2.3. Dewan Direksi berperan positif terhadap pengungkapan Sustainability

report

Hasil output SPSS menunjukkan variabel dewan direksi yang diukur dengan

jumlah rapat dewan direksi memiliki signifikansi sebesar 0.030. Angka tersebut

lebih kecil dari taraf signifikansi 5% (0.05). Berdasarkan hasil tersebut, maka H0

ditolak dan Ha diterima yang menyatakan bahwa dewan direksi berperan positif

terhadap pengungkapan Sustainability report. Hasil ini menunjukkan bahwa

angka dewan direksi memiliki peran positif terhadap pengungkapan Sustainability

Report.

Hasil penelitian tersebut konsisten dengan penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Suryono dan Prastiwi (2011) dan Luthfia (2012) menyatakan tugas

tanggung jawab sosial yang dimiliki dewan direksi menjabarkan bahwa dewan

direksi harus mempunyai perencanaan tertulis yang jelas dan fokus dalam

melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan. Realisasi perencanaan tertulis

Page 109: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

93

yang jelas mengenai tanggung jawab perusahaan dapat dipublikasikan melalui

sustainability report. Oleh karena itu, tanggung jawab sosial yang diungkapkan

melalui sustainability report menegaskan bahwa perusahaan memperhatikan

stakeholder-nya untuk mendapatkan legitimasi dari masyarakat.

Menurut Suryono dan Prastiwi (2011), kinerja dewan direksi yang baik akan

mampu mewujudkan good corporate governance bagi perusahaan. Dalam

penerapannya, pelaksanaan good corporate governance sangat bergantung pada

fungsi-fungsi dari dewan direksi yang dipercaya sebagai pihak pengurus

perusahaan. Kemampuan dewan direksi dalam proses pengambilan keputusan

mempunyai peranan yang besar bagi perusahaan. Oleh karena itu, frekuensi rapat

antar anggota dewan direksi menyebabkan semakin seringnya komunikasi serta

koordinasi antara anggota sehingga mempermudah dalam mewujudkan good

corporate governance.

4.2.4. Governance Committee berperan positif terhadap pengungkapan

Sustainability report

Hasil output SPSS menunjukkan variabel governance committee yang

diukur dengan variabel dummy memiliki signifikansi sebesar 0.002. Angka ini

lebih kecil dari taraf signifikansi 5% (0.05). Berdasarkan hasil tersebut, maka H0

ditolak dan Ha diterima yang menyatakan bahwa governance committee

berperan positif terhadap pengungkapan Sustainability Report. Hasil tersebut

menunjukkan bahwa angka governance committee memiliki peran positif terhadap

pengungkapan Sustainability report.

Page 110: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

94

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Dilling (2010) dan Luthfia

(2012), menyatakan bahwa adanya pengaruh keberadaan governance committee

terhadap publikasi sustainability report. Governance committee merupakan

komite tambahan yang dibentuk oleh dewan komisaris dalam mendukung

pelaksanaan good corporate governance. Salah satu prinsip GCG yaitu

responsibility mengharuskan perusahaan melakukan kegiatan tanggung jawab

sosial perusahaan sabagai bentuk perhatian terhadap stakeholder-nya serta untuk

mendapatkan pencitraan yang baik di mata masyarakat. Governance committee

merekomendasikan pengungkapan tanggung jawab sosial melalui sustainability

report.

Dilling (2010) menyatakan bahwa keberadaan governance committee

memilki hubungan dengan pengungkapan sustainability report suatu perusahaan.

Governance committee dapat memberikan rekomendasi berupa inisiatif untuk

melakukan pengungkapan sosial lingkungan yang lebih dalam mewujudkan salah

satu prinsip good corporate governance yaitu transparancy. Hal tersebut

diwujudkan dengan pengungkapan tanggung jawab sosial melalui sustainability

report sebagai respon perusahaan akan tekanan dari publik maupun sebagai reaksi

atas permintaan stakeholders.

4.2.5. Profitabilitas berperan positif terhadap pengungkapan Sustainability

report

Hasil output SPSS menunjukkan variabel profitabilitas yang diukur dengan

return on equity (ROE) memiliki signifikansi sebesar 0.041. Angka ini lebih kecil

Page 111: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

95

dari taraf signifikansi 5% (0.05). Berdasakan hasil tersebut, maka H0 ditolak dan

Ha diterima yang menyatakan bahwa profitabilitas berperan positif terhadap

pengungkapan Sustainability report. Hal tersebut menunjukkan bahwa angka

profitabilitas memiliki peran positif taerhadap pengungkapan Sustainability

Report.

Hasil peneilitian ini konsisten dengan penelitian yang sebelumnya dilakukan

oleh Dilling (2010) serta Suryono dan Prastiwi (2011) menyatakan bahwa praktik

pengungkapan sustainability report dipengaruhi oleh profitabilitas perusahaan.

Artinya, profitabilitas mempengaruhi perusahaan untuk melakukan atau tidak

melakukan praktik pengungkapan sustainability report. Dilling (2010)

menyatakan bahwa pelaporan sustainability report memilki hubungan positif

secara signifikan dengan profit margin dan pertumbuhan jangka panjang.

Perusahaan dengan kemampuan kinerja keuangan yang baik, akan memilki

kepercayaan tinggi dalam memberikan informasi kepada stakeholder-nya karena

mampu menunjukkan kepada mereka bahwa perusahaan dapat memenuhi harapan

mereka terutama investor dan kreditor. Perusahaan dengan tingkat profitabilitas

tinggi akan mendorong para manajer melakukan pengungkapan informasi yang

lebih untuk meyakinkan investor dan kreditor terhadap profitabilitas perusahaan

termasuk pengungkapan sustainability report (Suryono, 2011). Hal ini

dikarenakan profitabilitas merupakan salah satu indikator kinerja yang harus

diungkapkan dalam sustainability report.

Page 112: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

96

4.2.6. Likuiditas tidak berperan positif terhadap pengungkapan Sustainability

report

Hasil output SPSS menunjukkan variabel likuiditas yang diukur dengan

current ratio memiliki signifikansi sebesar 0.745. Angka ini lebih besar dari taraf

signifikansi 5% (0.05). Hal tersebut menunjukkan bahwa H0 diterima dan Ha

ditolak yang menyatakan bahwa likuiditas berperan positif terhadap

pengungkapan Sustainability report. Berdasarkan angka signifikansinya,

menunjukkan bahwa angka likuiditas tidak memiliki peran positif terhadap

pengungkapan Sustainability report.

Hasil statistik deskriptif variabel likuiditas menunjukkan bahwa nilai mean

2.0689 dan sebagian besar nilai data mencapai 70.5% berada di bawah nilai mean,

artinya sebagian besar perusahaan sampel memiliki likuiditas yang rendah. Hal

tersebut diindikasikan sebagai salah satu alasan hipotesis ditolak, karena tingkat

likuiditas perusahaan tidak memiliki peran dalam pengungkapan sustainability

report . Disamping itu, sebagian besar perusahaan melakukan pengungkapan

sukarela dikarenakan untuk memperoleh image yang baik di mata para

stakeholder-nya. Marwata (Almilia dan Retrianasari, 2007) mengemukakan

bahwa likuiditas tidak memilki hubungan dengan kualitas pengungkapan sukarela

pada perusahaan publik di Indonesia. Pengungkapan sukarela merupakan bentuk

laporan tambahan yang dilakukan oleh perusahaan untuk membentuk image

perusahaan seperti halnya pengungkapan informasi sosial dan lingkungan melalui

sustainability report. Oleh karena itu, likuiditas tidak berperan positif terhadap

pengungkapan sustainability report.

Page 113: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

97

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan

oleh Suryono dan Prastiwi (2011) serta Luthfia (2012) menyatakan bahwa

likuiditas adalah gambaran perusahaan untuk melunasi keuangan perusahaan

sebelum memberikan kredit agar tidak terjadi kredit macet. Suryono dan Prastiwi

(2011) menyatakan bahwa likuiditas tidak berpengaruh terhadap praktik

pengungkapan sustainability report dikarenakan pemberi pinjaman lebih fokus

memperhatikan mengenai kinerja keuangan daripada informasi tambahan

mengenai aktivitas sosial dan lingkungan melalui sustainability report.

4.2.7. Leverage tidak berperan terhadap pengungkapan Sustainability report

Hasil output SPSS menunjukkan variabel likuiditas yang diukur dengan debt

equity ratio (DER) memilki signifikansi sebesar 0.424. Angka ini lebih besar dari

taraf signifikansi 5% (0.05). Berdasarkan hasil tersebut, maka H0 diterima dan

Ha ditolak yang menyatakan bahwa leverage berperan negatif terhadap

pengungkapan Sustainability report. Hal ini menunjukkan bahwa variabel

likuiditas tidak memilki peran terhadap pengungkapan Sustainability report.

Hasil statistik deskriptif variabel leverage menunjukkan bahwa nilai mean

1.2077 dan sebagian besar nilai data yaitu mencapai 61.5% berada di bawah nilai

mean, artinya sebagian besar sampel penelitian memilki tingkat leverage yang

rendah. Hal tersebut diindikasikan sebagai alasan hipotesis ditolak, karena

leverage yang rendah tidak dapat memberikan peran perusahaan dalam

pengungkapan sustainability report.

Page 114: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

98

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan

oleh Almilia (2008) dan Suryono (2011) menyatakan bahwa tingkat leverage

tidak memiliki hubungan dengan praktik pengungkapan sustainability report.

Keputusan untuk mengungkapkan informasi sosial akan diikuti pengeluaran untuk

pengungkapan yang dapat menurunkan pendapatan. Oleh karena itu, pihak

manajer berupaya mengurangi biaya-biaya (termasuk pengungkapan sosial dan

lingkungan) agar kinerja keuangan menjadi bagus. Perusahaan dengan leverage

tinggi akan menanggung monitoring cost tinggi pula dalam pengelolaan informasi

penciptaan laporan, sehingga perusahaan akan lebih memilih untuk mengurangi

tingkat pengungkapan laporan terutama yang bersifat sukarela seperti

sustainability report.

4.2.8. Aktivitas perusahaan tidak berperan positif terhadap pengungkapan

Sustainability report

Hasil output SPSS menunjukkan variabel aktivitas perusahaan yang diukur

drngan inventory turnover (ITO) memilki signifikansi sebesar 0.647. Angka ini

lebih besar dari taraf 5% (0.05). Berdasarkan hasil tersebut, maka H0 diterima

dan Ha ditolak yang menyatakan bahwa aktivitas perusahaan memilki peran

positif terhadap pengungkapan Sustainability report. Hal ini berarrti bahwa

variabel aktivitas perusahaan tidak memilki peran positif terhadap pengungkapan

Sustainabulity Report.

Hasil statistik deskriptif variabel aktivitas perusahaan menunjukkan bahwa

nilai mean 54.3657 dan sebagian besar nilai data yaitu mencapai 84.4% berada di

Page 115: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

99

bawah nilai mean, artinya sebagian besar sampel penelitian memiliki rasio

inventory turnover yang rendah. Hal tersebut diindikasikan sebagai alasan

hipotesis ditolak karena perusahaan dengan tingkat inventory turnover rendah

tidak dapat memberikan peran terhadap pengungkapan sustainability report.

Disamping itu, tidak adanya peran aktivitas perusahaan terhadap pengungkapan

sustainability report diindikasikan pengambilan sampel yang kurang tepat. Hal ini

disebabkan jenis sampel penelitian yang masih bersifat heterogen, dimana metode

persediaan setiap jenis perusahaan berbeda.

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan

oleh Suryono (2011) dan Luthfia (2012) menyatakan bahwa aktivitas perusahaan

melalui perputaran persediaan tidak ada kaitannya dengan publikasi sustainability

report. Rasio analisis aktivitas lebih cenderung merefleksikan ketepatan

manajemen dalam memilih metode persediaan yang digunakan. Dalam hal ini,

seharusnya menajemen mengungkapkan sustainability report untuk memperluas

informasi kepada para stakeholder, bukan pemilihan metode persediaan untuk

mendapatkan laba sesuai dengan harapan.

4.2.9. Ukuran Perusahaan berperan positif terhadap pengungkapan

Sustaianbility Report

Hasil output SPSS menunjukkan variabel ukuran perusahaan yang diukur

dengan Total Asset memiliki signifikansi sebesar 0.039. Angka ini lebih kecil dari

taraf signifikansi 5% (0.05). Berdasarkan hasil tersebut, maka H0 ditolak dan Ha

diterima yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan berperan positif terhadap

Page 116: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

100

pengungkapan Sustainability report. Hal ini menunjukkan bahwa ukuran

perusahaan berperan positif terhadap pengungkapan Sustainability report.

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Almilia

(2008), Suryono (2011) dan Luthfia (2012) menyatakan bahwa hubungan size

perusahaan dengan indeks Internet Financial and Sustainability reporting

berbanding searah. Perusahaan size besar memilki lingkungan sistem informasi

akuntansi yang baik, sehingga berdampak bahwa perusahaan memilki sumber

daya yang cukup untuk mengelola website perusahaan dalam menyajikan

informasi keuangan dan non-keuangan perusahaan bagi pengguna informasi

dibandingkan dengan perusahaan size kecil.

Semakin besar suatu perusahaan, maka akan semakin mendapat perhatian

dari para stakeholder. Dalam hal tersebut, perusahaan berupaya untuk

mendapatkan legitimasi dari para stakeholder dengan mengungkapakan informasi

yang lebih, baik bersifat wajib maupun sukarela. Oleh karena itu, semakin besar

perusahaan, semakin memiliki kecenderungan untuk mengungkapkan informasi

lebih banyak, sehingga semakin mungkin untuk melakukan pengungkapan

sustainability report. Perusahaan dengan aktiva besar dimungkinkan akan

melakukan pengungkapan lebih lengkap. Alasannya adalah bahwa perusahaan

dengan total aktiva besar memiliki kemungkinan untuk dijadikan pencairan kredit.

Semakin banyak jumlah aktiva suatu perusahaan, maka pihak manajemen akan

lebih memperhatikan pengungkapan informasi sebagai bentuk akuntabilitas dan

permintaan dari stakeholders.

Page 117: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

101

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan analisis regresi logistik yang telah diuraikan, maka dapat

diambil kesimpulan bahwa:

1. Hasil pengujian hipotesis pertama, variabel Dewan Komisaris tidak

berperan positif terhadap pengungkapan Sustainability Report.

2. Hasil pengujian hipotesis kedua, variabel Komite Audit tidak berperan

positif terhadap pengungkapan Sustainability Report.

3. Hasil pengujian hipotesis ketiga, variabel Dewan Direksi berperan positif

terhadap pengungkapan Sustainability Report.

4. Hasil pengujian hipotesis keempat, variabel Governance Committee

berperan positif terhadap pengungkapan Sustainability Report.

5. Hasil pengujian hipotesis kelima, variabel Profitabilitas berperan positif

terhadap pengungkapan Sustainability Report.

6. Hasil pengujian hipotesis keenam, variabel Likuiditas tidak berperan positif

terhadap pengungkapan Sustainability Report.

7. Hasil pengujian hipotesis ketujuh, variabel Leverage tidak berperan

terhadap pengungkapan Sustainability Report.

8. Hasil pengujian hipotesis kedelapan, variabel Aktivitas Perusahaan tidak

berperan positif terhadap pengungkapan Sustainability Report.

Page 118: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

102

9. Hasil pengujian hipotesis kesembilan, variabel Ukuran Perusahaan berperan

positif terhadap pengungkapan Sustainability Report.

5.2 Saran

Saran yang dapat penulis berikan dalam penelitian ini berdasarkan hasil

penelitian dan pembahasan adalah sebagai berikut:

1. Sampel dari penelitian ini menggunakan semua jenis perusahaan kecuali

perusahaan keuangan sehingga hasilnya bersifat general dan tidak spesifik.

Peneliti selanjutnya diharapkan bisa menggunakan sampel perusahaan

dengan jenis perusahaan yang lebih spesifik, misalnya perusahaan

manufaktur.

2. Dalam penelitian ini, varaiabel dependen peneliti menggunakan variabel

dummy yang hanya melihat apakah perusahaan mengungkapakan atau tidak,

sehingga diharapkan peneliti selanjutnya dapat memperhatikan luas

pengungkapan serta kualitas dari isi sustainability report dengan melihat

indikator-indikator pengungkapan yang sesuai dengan Pedoman

Sustainability Report GRI.

3. Legitimasi dari masyarakat dapat mengurangi konflik sosial, maka konflik

sosial dapat digunakan sebagai variabel dependen untuk penelitian

selanjutnya dan variabel sustainability report dapat dijadikan sebagai

variabel moderating.

4. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat menggunakan pengukuran variabel

yang berbeda, misalnya untuk variabel dewan komisaris diukur dengan

Page 119: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

103

jumlah rapat anggota, untuk komite audit diukur dengan jumlah anggota

komite audit, likuiditas diukur dengan cash ratio, leverage diukur dengan

debt asset ratio, aktivitas perusahaan diukur dengan total asset turnover.

Page 120: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

104

Daftar Pustaka

Akbar, Gita Nuurismaila. 2008. Pengungkapan Sustainability Report Tahun 2006

pada Enam Perusahaan di Industri Pertambangan. Skripsi. Bogor: Fakultas

Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor. On line at

repository.ipb.ac.id. Diakses tanggal 7 November 2012.

Almilia, Luciana Spica dan Ikka Retrianasari. 2007. Analisis Pengaruh

Karakteristik Perusahaan terhadap Kelengkapan Pengungkapan dalam

Laporan Tahunan Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEJ. Dalam

Proceeding Seminar Nasional. Inovasi dalam menghadapi Perubahan

Lingkungan Bisnis. Jakarta. On line at www.almilia.com. Diakses tanggal

20 November 2012

Almilia, Luciana Spica dan Vieka Devi. 2007. Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Prediksi Peringkat Obligasi pada Perusahaan Manufaktur

yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Proceeding Seminar Nasional

manajemen SMART. Universitas Kristen Maranatha Bandung. 3 Maret

2007. On line at journal.uii.ac.id. Diakses tanggal 20 November 2012

Almilia, Luciana Spica. 2008. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan

Sukarela Internet Financial and Sustainability Reporting. Dalam Jurnal

Akuntansi dan Auditing Indonesia Vol. 12 No. 2 Desember 2008. STIE

Perbanas Surabaya. Surabaya. On line at journal.uii.ac.id. Diakses tanggal

21 Juli 2012.

Andriyanti, Elyana Noor. 2007. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva

Modal Pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di BEJ.

Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang.

Anke, Fri Medistya. 2009. Analisis Penerapan Sustainability Report berdasarkan

Global Reporting Initiative (GRI) pada PT. Semen Gresik (Persero), Tbk”.

Diakses pada tanggal 11 November 2012.

Bapepam. 2000. Surat Edaran Bapepam, No.SE-03/PM/2000. Tentang Komite

Audit.

Dilling, Petra F.A. 2010. Sustainability Reporting In A Global Context : What Are

The Characteristics of Corporations That Provide High Quality

Sustainability Reports-An Empirical Analysis. Dalam International Business

& Economics Research Journal. Vol. 9, No. 1. New York Institute of

Technology. Canada. On line at www.journals.cluteonline.com. Diakses

tanggal 21 Juli 2012.

Page 121: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

105

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS

19. Edisi 5. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, Imam dan Anis Chariri. 2007. Teori Akuntansi. Edisi 3. Semarang:

Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Global Reporting Initiative 2000-2006. 2006. Pedoman Laporan Keberlanjutan.

On line at http://www.globalreporting.org. Diakses tanggal 6 November

2012.

Handayani, Fitri. 2011. Hubungan Antara Karakteristik Corporate Governance

dan Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Studi Empiris

pada Perusahaan High Profile yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.

Indriantoro, Nur. 1999. Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta: BPFE

Yogyakarya.

Jalal. 2007. Tentang Laporan Keberlanjutan Perusahaan. Lingkar Studi CSR.

Jakarta. On line at www.csrindonesia.com. Diakses tanggal 2 Desember

2012.

Jalal. 2010. Pelaporan Keberlanjutan dan Standar GRI G3-Sebuah Tinjauan.

Disampaiakan dalam Pelatihan Pelaporan Keberlanjutan Berdasarkan

Standar GRI G3. Bogor 29-30 Sepetember 2010. On line at

www.csrindonesia.com. Diakses tanggal 3 Januari 2013.

Jaya, Askar. 2004. Konsep Pembangunan Berkelanjutan. Institut Pertanian Bogor.

Bogor. Diakses tanggal 20 November 2012.

Kasmir. 2002. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta: Raja Grafindo

Persada

Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG). 2006. Pedoman Umum GCG

Indonesia. Jakarta: KNKG. Diakses tanggal 21 November 2012.

Luthfia, Khaula. 2012. Pengaruh Kinerja Keuangan, Ukuran Perusahaan,

Struktur Modal, dan Corporate Governance Terhadap Publikasi

Sustainability Report. Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomi Universitas

Diponegoro.

Mulyadi. 2002. Auditing: Buku 1 Edisi Enam. Jakarta: Salemba Empat

Purnamasari, Dewi. 2009. Analisis Penerapan Sustainability Report Berdasarkan

GRI pada Perusahaan Manufaktur Semen Gresik Tbk. Skripsi. Surabaya:

Fakultas Ekonomi Sekolah Tinggi Ekonomi Perbanas.

Page 122: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

106

Rahman, Taufik dan Jalal. 2008. CSR di Tahun 2008: Tak Ada Kecenderungan

Menyurut. Lingkar Studi CSR. Jakarta. On line at www.csrindonesia.com.

Diakses tanggal 26 Desember 2012.

Ramayana, Reza. 2009. Ironi tentang Pelaporan Berkelanjutan. Lingkar Studi

CSR. Bogor. On line at www.csrindonesia.com Diakses tanggal 25

Desember 2012.

Ratnasari, Yunita dan Andri Prastiwi. 2010. Pengaruh Corporate Governance

terhadap Luas Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan di

Dalam Sustainability Report. Universitas Diponegoro. Semarang. On line at

eprints.undip.ac.id. Diakses tanggal 1 November 2012.

Ratnasari, Yunita. 2011. Pengaruh Corporate Governance terhadap Luas

Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan di Dalam Sustainability

Report. Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.

Sembiring, E. R. 2005. Karakteristik Perusahaan dan Pengungkapan Tanggung

Jawab Sosial: Study Empiris pada Perusahaan yang Tercatat di Bursa Efek

Jakarta. Dalam Simposium Nasional Akuntansi VIII. Solo, 15–16 September

2005. On line at si.uns.ac.id. Diakses tanggal 25 November 2012.

Setiawan, Maman. 2006. Pengaruh Struktur Kepemilikan, Karakteristik

Perusahaan dan Karakteristik Tata Kelola Korporasi terhadap Kinerja

Perusahaan. Dalam Laporan Penelitian. Lembaga Penelitian Universitas

Padjajaran. Bogor. On line at pustaka.unpad.ac.id. Diakses tanggal 20

November 2012.

Sobur, Alex. 2005. Peliputan Isu Lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan.

Mediator. Vol. 6, No.2. Jakarta. On line at mediator.fikom.unisba.ac.id

Diakses tanggal 25 Desember 2012.

Sukada, Sonny dan Jalal. 2008. Pelaporan Keberlanjutan: Alat Akuntabilitas dan

Manajemen. Dalam Pelatihan CSR: Strategy, Management and Leadership.

Jakarta, 13 Februari 2008. On line at www.csrindonesia.com Diakses

tanggal 25 Desember 2012.

Suryono, Hari. 2011. Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Leverage, Aktivitas,

Ukuran Perusahaan dan Corporate Governance Terhadap Praktik

Pengungkapan Sustainability Report (Studi pada Perusahaan-Perusahaan

yang Listed (Go Public) di BEI 2007-2009). Skripsi. Semarang: Fakultas

Ekonomi Universitas Diponegoro.

Page 123: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

107

Suryono, Hari dan Andri Prastiwi. 2011. Pengaruh Karakteristik Perusahaan dan

Corporate Governnce Terhadap Praktik Pengungkapan Sustainability

Report. Dalam Simposium Nasional Akuntansi XIV. Banda Aceh, 21-22 Juli

2011.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2007 tentang

Perseroan Terbatas.

Utomo, N. A. dkk. 2010. Peraturan Saja Tidak Cukup. Brief CIFOR. Jakarta. On

line at www.cifor.org. Diakses tanggal 24 Desember 2012.

Waryanto, 2010. Pengaruh Krakteristik Good Corporate Governance (GCG)

Terhadap Luas Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) di

Indonesia. Skripsi tidak dipublikasikan. Semarang: Fakultas Ekonomi

Universitas Diponegoro.

Page 124: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

108

Proses Seleksi Sampel Perusahaan Menurut Kriteria

No Kode Nama Perusahaan

Terdaftar di BEI

tahun 2010-2011

(kecuali jasa

keuangan)

Menerbitkan

Laporan keuangan

dan Annual Report

tahun 2010-2011

Menampilkan data yang

dapat digunakan untuk

menganalisis peran

corporate governance dan

karakteristik perusahaan

1 AALI PT. Astra Agro Lestari, Tbk v v v

2 ABBA PT Mahaka Media, Tbk v v -

3 ACES PT Ace Hardware Indonesia, Tbk v v -

4 ADES PT Akasha Wira International Tbk v v -

5 ADHI PT Adhi Karya (Persero) Tbk v v v

6 ADMG PT Polychem Indonesia Tbk v - -

7 ADRO PT Adaro Energy Tbk v v v

8 AIMS PT Akbar Indo Makmur Stimec Tbk v - -

9 AISA PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk v v v

10 AKKU PT Alam Karya Unggul Tbk v - -

11 AKPI PT Argha Karya Prima Industry Tbk v - -

12 AKRA PT AKR Corporindo Tbk v v v

13 ALKA PT Alakasa Industrindo Tbk v - -

14 ALMI PT Alumindo Light Metal Industry Tbk v v v

15 AMFG PT Asahimas Flat Glass Tbk v v v

16 AMRT PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk v - -

17 ANTM PT Aneka Tambang (Persero) Tbk v v v

18 APLI PT Asiaplast Industries Tbk v - -

19 APOL PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk v - -

20 APLN PT Agung Podomoro Land Tbk v - -

21 ARGO PT Argo Pantes Tbk v - -

LAMPIRAN 1

Page 125: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

109

No Kode Nama Perusahaan

Terdaftar di BEI

tahun 2010-

2011 (kecuali

jasa keuangan)

Menerbitkan

Laporan

keuangan dan

Annual Report

tahun 2010-2011

Menampilkan data yang

dapat digunakan untuk

menganalisis peran

corporate governance dan

karakteristik perusahaan

22 ARNA PT Arwana Citramulia Tbk v - -

23 ARTI PT Ratu Prabu Energy Tbk v - -

24 ASGR PT Astra-Graphia Tbk v v -

25 ASIA PT Asia Natural Reseources Tbk v - -

26 ASII PT Astra International Tbk v v v

27 ASRI PT Alam Sutera Realty Tbk v v -

28 ATPK PT ATPK Resources Tbk v - -

29 AUTO PT Astra Otoparts Tbk v v v

30 BAPA PT Bekasi Asri Pemula Tbk v v -

31 BATA PT Sepatu Bata Tbk v - -

32 BAYU PT Bayu Buana Tbk v v -

33 BCIP PT Bumi Citra Permai Tbk v v -

34 BIMA PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk v - -

35 BIPP PT Bhuwanatala Indah Permai Tbk v v -

36 BIPI PT Benakat Petroleum Energy Tbk v v -

37 BISI PT Bisi International Tbk v v -

38 BKDP PT Bukit Darmo Property Tbk v - -

39 BKSL PT Sentul City Tbk v v -

40 BLTA PT Berlian Laju Tanker Tbk v - -

41 BMSR PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk v v -

42 BORN PT Borneo Lumbung Energi dan Metal Tbk v - -

Page 126: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

110

No Kode Nama Perusahaan

Terdaftar di BEI

tahun 2010-2011

(kecuali jasa

keuangan)

Menerbitkan

Laporan

keuangan dan

Annual Report

tahun 2010-2011

Menampilkan data yang

dapat digunakan untuk

menganalisis peran

corporate governance dan

karakteristik perusahaan

43 BRAM PT Indo Kordsa Tbk v v v

44 BRAU PT Berau Coal Energy Tbk v - -

45 BRNA PT Berlina Tbk v - -

46 BRPT PT Barito Pacific Tbk v - -

47 BSDE PT Bumi Serpong Damai Tbk v v -

48 BTEK PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk v v -

49 BTEL PT Bakrie Telecom Tbk v v v

50 BTON PT Betonjaya Manunggal Tbk v v -

51 BUDI PT Budi Acid Jaya Tbk v - -

52 BUMI PT Bumi Resources Tbk v v v

53 BWPT PT BW Plantation Tbk v v -

54 BYAN PT Bayan Resources Tbk v v v

55 CEKA PT Cahaya Kalbar Tbk v - -

56 CENT PT Centrin Online Tbk v v -

57 CITA PT Cita Mineral Investindo Tbk v v -

58 CKRA PT Citra Kebun Raya Agri Tbk v v -

59 CLPI PT Colorpak Indonesia Tbk v - -

60 CMPP PT Centris Multi Persada Pratama Tbk v v -

61 CNKO PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk v - -

62 CNTX PT Century Textile Industry Tbk v - -

63 COWL PT Cowell Development Tbk v - -

Page 127: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

111

No Kode Nama Perusahaan

Terdaftar di BEI

tahun 2010-2011

(kecuali jasa

keuangan)

Menerbitkan

Laporan

keuangan dan

Annual Report

tahun 2010-2011

Menampilkan data yang

dapat digunakan untuk

menganalisis peran

corporate governance dan

karakteristik perusahaan

64 CPDW PT Cipendawa Tbk v -

65 CPIN PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk v v v

66 CPRO PT Central Proteina Prima Tbk v v -

67 CSAP PT Catur Sentosa Adiprana Tbk v - -

68 CTBN PT Citra Tubindo Tbk v - -

69 CTRA PT Ciputra Development Tbk v v -

70 CTRP PT Ciputra Property Tbk v v -

71 CTRS PT Ciputra Surya Tbk v v -

72 CTTH PT Citatah Industri Marmer Tbk v - -

73 DART PT Duta Anggada Realty Tbk v v -

74 DAVO PT Davomas Abadi Tbk v - -

75 DEWA PT Darma Henwa Tbk v v -

76 DGIK PT Duta Graha Indah Tbk v v -

77 DILD PT Intiland Development Tbk v v -

78 DKFT PT Central Omega Resources Tbk v - -

79 DLTA PT Delta Djakarta Tbk v - -

80 DNET PT Dyviacom Intrabumi Tbk v v -

81 DOID PT Delta Dunia Makmur Tbk v v -

82 DPNS PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk v - -

83 DSFI PT Dharma Samudra Fishing Industries Tbk v - -

84 DSSA PT Dian Swastatika Sentosa Tbk v - -

Page 128: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

112

No Kode Nama Perusahaan

Terdaftar di BEI

tahun 2010-2011

(kecuali jasa

keuangan)

Menerbitkan

Laporan

keuangan dan

Annual Report

tahun 2010-2011

Menampilkan data yang

dapat digunakan untuk

menganalisis peran

corporate governance dan

karakteristik perusahaan

85 DUTI PT Duta Pertiwi Tbk v v -

86 DVLA PT Darya-Varia Laboratoria Tbk v v -

87 EKAD PT Ekadharma International Tbk v - -

88 ELSA PT Elnusa Tbk v v v

89 ELTY PT Bakrieland Development Tbk v v v

90 ENRG PT Energi Mega Persada Tbk v v v

91 EPMT PT Enseval Putera Megatrading Tbk v v v

92 ERTX PT Eratex Djaja Tbk v - -

93 ESTI PT Ever Shine Textile Industry Tbk v v -

94 ETWA PT Eterindo Wahanatama Tbk v - -

95 EXCL PT XL Axiata Tbk v v v

96 FAST PT Fast Food Indonesia Tbk v v -

97 FASW PT Fajar Surya Wisesa Tbk v v v

98 FISH PT FKS Multi Agro Tbk v v -

99 FMII PT Fortune Mate Indonesia Tbk v - -

100 FORU PT Fortune Indonesia Tbk v v -

101 FPNI PT Titan Kimia Nusantara Tbk v - -

102 FREN PT Smartfren Telecom Tbk v - -

103 GDST PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk v - -

104 GDYR PT Goodyear Indonesia Tbk v v v

105 GEMA PT Gema Grahasarana Tbk v - -

Page 129: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

113

No Kode Nama Perusahaan

Terdaftar di BEI

tahun 2010-2011

(kecuali jasa

keuangan)

Menerbitkan

Laporan

keuangan dan

Annual Report

tahun 2010-2011

Menampilkan data yang

dapat digunakan untuk

menganalisis peran

corporate governance dan

karakteristik perusahaan

106 GGRM PT Gudang Garam Tbk v - -

107 GJTL PT Gajah Tunggal Tbk v v v

108 GMCW PT Grahamas Citrawisata Tbk v v -

109 GMTD PT Gowa Makassar Tourism Development

Tbk

v v -

110 GPRA PT Perdana Gapuraprima Tbk v v -

111 GTBO PT Garda Tujuh Buana Tbk v - -

112 GZCO PT Gozco Plantations Tbk v v v

113 HDTX PT Panasia Indosyntec Tbk v - -

114 HERO PT Hero Supermarket Tbk v v -

115 HEXA PT Hexindo Adiperkasa Tbk v v -

116 HITS PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk v v -

117 HMSP PT HM Sampoerna Tbk v - -

118 HOME PT Hotel Mandarine Regency Tbk v v -

119 IATA PT Indonesia Air Transport Tbk v - -

120 ICON PT Island Concepts Indonesia Tbk v v -

121 IDKM PT Indosiar Karya Media Tbk v v -

122 IGAR PT Champion Pasific Indonesia Tbk v - -

123 IIKP PT Inti Agri Resources Tbk v v -

124 IKAI PT Intikeramik Alamasri Industry Tbk v v -

125 IKBI PT Sumi Indo Kabel Tbk v - -

Page 130: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

114

No Kode Nama Perusahaan

Terdaftar di BEI

tahun 2010-2011

(kecuali jasa

keuangan)

Menerbitkan

Laporan

keuangan dan

Annual Report

tahun 2010-2011

Menampilkan data yang

dapat digunakan untuk

menganalisis peran

corporate governance dan

karakteristik perusahaan

126 IMAS PT Indomobil Sukses Internasional Tbk v v -

127 INAF PT Indofarma (Persero) Tbk v - -

128 INAI PT Indal Aluminium Industry Tbk v v -

129 INCI PT Intanwijaya Internasional Tbk v - -

130 INCO PT Vale Indonesia Tbk v v v

131 INDF PT Indofood Sukses Makmur Tbk v v v

132 INDR PT Indorama Syntetics Tbk v v -

133 INDS PT Indospring Tbk v v -

134 INDX PT Tanah Laut Tbk v - -

135 INDY PT Indika Energy Tbk v v v

136 INKP PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk v v -

137 INPP PT Indonesian Paradise Property Tbk v v -

138 INRU PT Toba Pulp Lestari Tbk v v -

139 INTA PT Intraco Penta Tbk v v v

140 INTD PT Inter Delta Tbk v - -

141 INTP PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk v v v

142 INVS PT Inovisi Infracom Tbk v - -

143 ISAT PT INDOSAT Tbk v v v

144 ITMA PT Sumber Energi Andalan Tbk v - -

145 ITMG PT Indo Tambangraya Megah Tbk v - -

146 ITTG PT Leo Investments Tbk v v -

Page 131: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

115

No Kode Nama Perusahaan

Terdaftar di BEI

tahun 2010-2011

(kecuali jasa

keuangan)

Menerbitkan

Laporan

keuangan dan

Annual Report

tahun 2010-2011

Menampilkan data yang

dapat digunakan untuk

menganalisis peran

corporate governance dan

karakteristik perusahaan

147 JECC PT Jembo Cable Company Tbk v - -

148 JIHD PT Jakarta International Hotel &

Development Tbk

v - -

149 JKON PT Jaya Kontruksi Manggala Pratama Tbk v - -

150 JKSW PT Jakarta Kyoei Steel Works Tbk v - -

151 JPFA PT JAPFA Comfeed Indonesia Tbk v v v

152 JPRS PT Jaya Pari Steel Tbk v v -

153 JRPT PT Jaya Real Property Tbk v v -

154 JSMR PT Jasa Marga (Persero) Tbk v v -

155 JSPT PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk v - -

156 JTPE PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk v v -

157 KAEF PT Kimia Farma (Persero) Tbk v v v

158 KARK PT Dayaindo Resources International Tbk v - -

159 KARW PT Karwell Indonesia Tbk v v -

160 KBLI PT KMI Wire and Cable Tbk v v -

161 KBLM PT Kabelindo Murni Tbk v - -

162 KBLV PT First Media Tbk v - -

163 KBRI PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk v v -

164 KDSI PT Kedawung Setia Industrial Tbk v v -

165 KIAS PT Keramika Indonesia Assosiasi Tbk v - -

166 KICI PT Kedaung Indah Can Tbk v v -

Page 132: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

116

No Kode Nama Perusahaan

Terdaftar di BEI

tahun 2010-2011

(kecuali jasa

keuangan)

Menerbitkan

Laporan

keuangan dan

Annual Report

tahun 2010-2011

Menampilkan data yang

dapat digunakan untuk

menganalisis peran

corporate governance dan

karakteristik perusahaan

167 KIJA PT Kawasan Industri Jababeka Tbk v v v

168 KKGI PT Resource Alam Indonesia Tbk v v -

169 KLBF PT Kalbe Farma Tbk v v v

170 KOIN PT Kokoh Inti Arebama Tbk v - -

171 KONI PT Perdana Bangun Pusaka Tbk v v -

172 KPIG PT Global Land Development Tbk v - -

173 LAMI PT Lamicitra Nusantara Tbk v v -

174 LAPD PT Leyand International Tbk v v -

175 LCGP PT Laguna Cipta Griya Tbk v - -

176 LION PT Lion Metal Works Tbk v v -

177 LMAS PT Limas Centric Indonesia Tbk v - -

178 LMPI PT Langgeng Makmur Industry Tbk v v -

179 LMSH PT Lionmesh Prima Tbk v v -

180 LPCK PT Lippo Cikarang Tbk v v v

181 LPIN PT Multi Prima Sejahtera Tbk v v -

182 LPKR PT Lippo Karawaci Tbk v v v

183 LPLI PT Star Pacific Tbk v v -

184 LPPF PT Matahari Department Store Tbk v v v

185 LSIP PT PP London Sumatra Tbk v v v

186 LTLS PT Lautan Luas Tbk v - -

187 MAIN PT Malindo Feedmill Tbk v - -

Page 133: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

117

No Kode Nama Perusahaan

Terdaftar di BEI

tahun 2010-2011

(kecuali jasa

keuangan)

Menerbitkan

Laporan

keuangan dan

Annual Report

tahun 2010-2011

Menampilkan data yang

dapat digunakan untuk

menganalisis peran

corporate governance dan

karakteristik perusahaan

188 MAMI PT Mas Murni Indonesia Tbk v - -

189 MAPI PT Mitra Adiperkasa Tbk v v -

190 MASA PT Multistrada Arah Sarana Tbk v - -

191 MBAI PT Multibreeder Adirama Indonesia Tbk v - -

192 MDLN PT Modernland Realty Tbk v v -

193 MDRN PT Modern Internasional Tbk v v -

194 MEDC PT Medco Energi International Tbk v v v

195 MERK PT Merck Tbk v - -

196 META PT Nusantara Infrastructure Tbk v - -

197 MICE PT Multi Indocitra Tbk v v -

198 MIRA PT Mitra International Resources Tbk v v -

199 MKPI PT Metropolitan Kentjana Tbk v - -

200 MLBI PT Multi Bintang Indonesia Tbk v v -

201 MLIA PT Mulia Industrindo Tbk v - -

202 MLPL PT Multipolar Tbk v v -

203 MNCN PT Media Nusantara Citra Tbk v v v

204 MPPA PT Matahari Putra Prima Tbk v v -

205 MRAT PT Mustika Ratu Tbk v - -

206 MTDL PT Metrodata Electronics Tbk v v -

207 MTSM PT Metro Realty Tbk v v -

208 MYOH PT Myoh Technology Tbk v v -

Page 134: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

118

No Kode Nama Perusahaan

Terdaftar di BEI

tahun 2010-

2011 (kecuali

jasa keuangan)

Menerbitkan

Laporan

keuangan dan

Annual Report

tahun 2010-2011

Menampilkan data yang

dapat digunakan untuk

menganalisis peran

corporate governance dan

karakteristik perusahaan

209 MYOR PT Mayora Indah Tbk v - -

210 MYRX PT Hanson International Tbk v - -

211 MYTX PT Apac Citra Centertex Tbk v v -

212 NIKL PT Pelat Timah Nusantara Tbk v - -

213 NIPS PT Nipress Tbk v v -

214 OKAS PT Ancora Indonesia Resources Tbk v v -

215 OMRE PT Indonesia Prima Property Tbk v v -

216 PAFI PT Panasia Filament Inti Tbk v - -

217 PANR PT Panorama Sentrawisata Tbk v v -

218 PBRX PT Pan Brothers Tex Tbk v v -

219 PDES PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk v v -

220 PGAS PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk v v v

221 PGLI PT Pembangunan Graha Lestari Indah Tbk v v -

222 PICO PT Pelangi Indah Canindo Tbk v - -

223 PJAA PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk v v -

224 PKPK PT Perdana Karya Perkasa Tbk v v -

225 PLAS PT Polaris Investama Tbk v v -

226 PLIN PT Plaza Indonesia Realty Tbk v v v

227 PNSE PT Pudjiadi & Sons Tbk v - -

228 POLY PT Asia Pacific Fibers Tbk v v -

229 POOL PT Pool Advista Indonesia Tbk v - -

Page 135: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

119

No Kode Nama Perusahaan Terdaftar di BEI

tahun 2010-

2011 (kecuali

jasa keuangan)

Menerbitkan

Laporan

keuangan dan

Annual Report

tahun 2010-2011

Menampilkan data yang

dapat digunakan untuk

menganalisis peran

corporate governance dan

karakteristik perusahaan

230 PRAS PT Prima Alloy Steel Tbk v - -

231 PSAB PT J Resources Asia Pasifik Tbk v v -

232 PSDN PT Prasidha Aneka Niaga Tbk v v -

233 PSKT PT Pusako Tarinka Tbk v - -

234 PTBA PT Tambang Batu Bara Bukit Asam

(Persero) Tbk

v v v

235 PTRO PT Petrosea Tbk v v v

236 PTSN PT Sat Nusapersada Tbk v v -

237 PTSP PT Pioneerindo Gourmet International Tbk v v -

238 PDUP PT Pudjiadi Prestige Limited Tbk v - -

239 PWON PT Pakuwon Jati Tbk v v -

240 PWSI PT Panca Wiratama Sakti Tbk v - -

241 PYFA PT Pyridam Farma Tbk v v -

242 RAJA PT Rukun Raharja Tbk v - -

243 RALS PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk v v -

244 RBMS PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk v - -

245 RDTX PT Roda Vivatex Tbk v - -

246 RICY PT Ricky Putra Globalindo Tbk v v -

247 RIGS PT Rig Tenders Indonesia Tbk v v -

248 RIMO PT Rimo Catur Lestari Tbk v - -

249 RMBA PT Bentoel International Investama Tbk v v v

250 RODA PT Royal Oak Development Asia Tbk v v -

Page 136: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

120

No Kode Nama Perusahaan Terdaftar di BEI

tahun 2010-

2011 (kecuali

jasa keuangan)

Menerbitkan

Laporan

keuangan dan

Annual Report

tahun 2010-2011

Menampilkan data yang

dapat digunakan untuk

menganalisis peran

corporate governance dan

karakteristik perusahaan

251 RUIS PT Radiant Utama Interinsco Tbk v - -

252 SAFE PT Steady Safe Tbk v - -

253 SAIP PT Surabaya Agung Industry Pulp & Kertas

Tbk

v v -

254 SCBD PT Danayasa Arthatama Tbk v v -

255 SCCO PT Supreme Cable Manufacturing &

Commerce Tbk

v v -

256 SCMA PT Surya Citra Media Tbk v v v

257 SCPI PT Schering-Plough Indonesia Tbk v - -

258 SDPC PT Millennium Pharmacon International

Tbk

v v -

259 SGRO PT Sampoerna Agro Tbk v v v

260 SHID PT Hotel Sahid Jaya International Tbk v v -

261 SIAP PT Sekawan Inti Pratama Tbk v v -

262 SIMA PT Siwani Makmur Tbk v - -

263 SIMM PT Surya Intrindo Makmur Tbk v - -

264 SIPD PT Sierad Produce Tbk v v -

265 SKLT PT Sekar Laut Tbk v - -

266 SMAR PT SMART Tbk v v v

267 SMCB PT Holcim Indonesia Tbk v v v

268 SMDM PT Suryamas Dutamakmur Tbk v v v

269 SMDR PT Samudera Indonesia Tbk v - -

Page 137: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

121

No Kode Nama Perusahaan Terdaftar di BEI

tahun 2010-

2011 (kecuali

jasa keuangan)

Menerbitkan

Laporan

keuangan dan

Annual Report

tahun 2010-2011

Menampilkan data yang

dapat digunakan untuk

menganalisis peran

corporate governance dan

karakteristik perusahaan

270 SMGR PT Semen Gresik (Persero) Tbk v v v

271 SMMT PT Entertainment International Tbk v - -

272 SMRA PT Summarecon Agung Tbk v v v

273 SMSM PT Selamat Sempurna Tbk v v v

274 SOBI PT Sorini Agro Asia Corporindo Tbk v - -

275 SONA PT Sona Topas Tourism Industry Tbk v v -

276 SPMA PT Suparma Tbk v - -

277 SQBI PT Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk v - -

278 SQMI PT Renuka Coalindo Tbk v v -

279 SRSN PT Indo Acidatama Tbk v - -

280 SSIA PT Surya Semesta Internusa Tbk v - -

281 SSTM PT Sunson Textile Manufacture Tbk v v -

282 SSTP PT Siantar Top Tbk v - -

283 SUGI PT Sugih Energy Tbk v - -

284 SULI PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk v v -

285 TBLA PT Tunas Baru Lampung Tbk v v -

286 TBMS PT Tembaga Mulia Semanan Tbk v - -

287 TCID PT Mandom Indonesia Tbk v v -

288 TFCO PT Tifico Fiber Indonesia Tbk v - -

289 TGKA PT Tigaraksa Satria Tbk v v -

290 TINS PT Timah (Persero) Tbk v v v

291 TIRA PT Tira Austenite Tbk v v -

Page 138: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

122

No Kode Nama Perusahaan Terdaftar di BEI

tahun 2010-

2011 (kecuali

jasa keuangan)

Menerbitkan

Laporan

keuangan dan

Annual Report

tahun 2010-2011

Menampilkan data yang

dapat digunakan untuk

menganalisis peran

corporate governance dan

karakteristik perusahaan

292 TIRT PT Tirta Mahakam Resources Tbk v v -

293 TKGA PT Toko Gunung Agung Tbk v v -

294 TKIM PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk v - -

295 TLKM PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk v v v

296 TMAS PT Pelayaran Tempuran Emas Tbk v v -

297 TMPI PT AGIS Tbk v v -

298 TMPO PT Tempo Inti Media Tbk v - -

299 TOTL PT Total Bangun Persada Tbk v v -

300 TOTO PT Surya Toto Indonesia Tbk v - -

301 TPIA PT Chandra Asri Petrochemical Tbk v - -

302 TRAM PT Trada Maritime Tbk v v -

203 TRIL PT Triwira Insanlestari Tbk v - -

304 TRIO PT Trikomsel Oke Tbk v v -

305 TRST PT Trias Sentosa Tbk v v -

306 TRUB PT Truba Alam Manunggal Engineering

Tbk

v v -

307 TSPC PT Tempo Scan Pacific Tbk v - -

308 TURI PT Tunas Ridean Tbk v v v

309 ULTJ PT Ultra Jaya Milk Tbk v v v

310 UNIC PT Unggul Indah Cahaya Tbk v -

311 UNSP PT Bakrie Sumatra Plantations Tbk v v v

312 UNTR PT United Tractor Tbk v v v

Page 139: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

123

No Kode Nama Perusahaan Terdaftar di BEI

tahun 2010-2011

(kecuali jasa

keuangan)

Menerbitkan

Laporan

keuangan dan

Annual Report

tahun 2010-2011

Menampilkan data yang

dapat digunakan untuk

menganalisis peran

corporate governance dan

karakteristik perusahaan

313 UNTX PT Unitex Tbk v v -

314 UNVR PT Unilever Indonesia Tbk v v v

315 VOKS PT Voksel Electric Tbk v v -

316 WAPO PT Wahana Phonix Mandiri Tbk v v -

317 WEHA PT Panorama Transportasi Tbk v - -

318 WICO PT Wicaksana Overseas International Tbk v v -

319 WIKA PT Wijaya Karya (Persero) Tbk v v v

320 YPAS PT Yanaprima Hastapersada Tbk v - -

321 ZBRA PT Zebra Nusantara Tbk v v -

Jumlah 321 197 61

Page 140: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

124

Daftar Perusahaan Sampel beserta Annual Report dan Sustainability Report

No Kode Nama Perusahaan

Sustainability

Report

Annual

Report

2010 2011 2010 2011

1 AALI PT. Astra Agro Lestari, Tbk v v v v

2 ADHI PT. Adhi Karya (Persero), Tbk v - v v

3 ADRO PT. Adaro Energy, Tbk v - v v

4 AISA PT. Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk - - v v

5 AKRA PT. AKR Corporindo, Tbk - - v v

6 ALMI PT. Alumindo Light Metal Industry, Tbk - - v v

7 AMFG PT. Asahimas Flat Glass, Tbk - - v v

8 ANTM PT. Aneka Tambang (Persero), Tbk v v v v

9 ASII PT. Astra International, Tbk v v v v

10 AUTO PT. Astra Otoparts, Tbk - - v v

11 BRAM PT. Indo Kordsa, Tbk - - v v

12 BTEL PT. Bakrie Telecom, Tbk - - v v

13 BUMI PT. Bumi Resources, Tbk - - v v

14 BYAN PT. Bayan Resources, Tbk - - v v

15 CPIN PT. Charoen Pokhpand Indonesia, Tbk - - v v

16 ELSA PT. Elnusa, Tbk - - v v

17 ELTY PT. Bakrieland Development, Tbk - v v v

18 ENRG PT. Energy Mega Persada, Tbk - - v v

19 EPMT PT. Enseval Putera Megatrading, Tbk - - v v

20 EXCL PT. XL Axiata, Tbk - - v v

21 FASW PT. Fajar Surya Wisesa, Tbk - - v v

22 GDYR PT. Goodyear Indonesia, Tbk - - v v

23 GJTL PT. Gajah Tunggal, Tbk - - v v

24 GZCO PT. Gozco Plantations, Tbk - - v v

25 INCO PT. Vale Indonesia, Tbk v - v v

26 INDF PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk - - v v

27 INDY PT. Indika Energy, Tbk v - v v

28 INTA PT. Intraco Penta, Tbk - - v v

29 INTP PT. Indocement Tunggal Prakasa, Tbk - - v v

30 ISAT PT. Indosat, Tbk v - v v

31 JPFA PT. Japfa Comfeed Indonesia, Tbk - - v v

32 KAEF PT. Kimia Farma, Tbk - - v v

33 KIJA PT. Kawasan Industri Jababeka, Tbk - - v v

34 KLBF PT. Kalbe Farma, Tbk - - v v

35 LPCK PT. Lippo Cikarang, Tbk - - v v

36 LPKR PT. Lippo Karawaci, Tbk - - v v

37 LPPF PT. Matahari Department Store, Tbk - - v v

38 LSIP PT. PP London Sumatera, Tbk - - v v

39 MEDC PT. Medco Energy International, Tbk v - v v

40 MNCN PT. Media Nusantara Citra, Tbk - - v v

LAMPIRAN 2

Page 141: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

125

No Kode Nama Perusahaan

Sustainability

Report

Annual

Report

2010 2011 2010 2011

41 PGAS PT. Perusahaan Gas Negara (Persero),

Tbk

v v v v

42 PLIN PT. Plaza Indonesia Realty, Tbk - - v v

43 PTBA PT. Tambang Batu Bara Bukit Asam

(Persero), Tbk

v v v v

44 PTRO PT. Petrosea, Tbk v v v v

45 RMBA PT. Bentoel International, Tbk - - v v

46 SCMA PT. Surya Citra Media, Tbk - - v v

47 SGRO PT. Sampoerna Agro, Tbk - - v v

48 SMAR PT. SMART, Tbk - - v v

49 SMCB PT. Holcim Indonesia, Tbk - - v v

50 SMDM PT. Suryamas Dutamakmur, Tbk - - v v

51 SMGR PT. Semen Gresik (Persero), Tbk - - v v

52 SMRA PT. Summarecon Agung, Tbk - - v v

53 SMSM PT. Selamat Sempurna, Tbk - - v v

54 TINS PT. Timah (Persero), Tbk v - v v

55 TLKM PT. Telekomunikasi Indonesia (Perserro),

Tbk

v - v v

56 TURI PT. Tunas Ridean, Tbk - - v v

57 ULTJ PT. Ultra Jaya Milk, Tbk - - v v

58 UNSP PT. Bakrie Sumatera Plantations, Tbk v v v v

59 UNTR PT. United Tractors, Tbk v - v v

60 UNVR PT. Unilever Indonesia, Tbk v - v v

61 WIKA PT. Wijaya Karya (Persero), Tbk v - v v

61 61

Jumlah Sampel 122

Page 142: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

126

Pengukuran Sustainability Report

No Kode Tahun Ya=1

Tidak=0

No Kode Tahun Ya=1

Tidak=0

1 AALI 2010 1 42 PLIN 2010 0

2 ADHI 2010 1 43 PTBA 2010 1

3 ADRO 2010 1 44 PTRO 2010 1

4 AISA 2010 0 45 RMBA 2010 0

5 AKRA 2010 0 46 SCMA 2010 0

6 ALMI 2010 0 47 SGRO 2010 0

7 AMFG 2010 0 48 SMAR 2010 0

8 ANTM 2010 1 49 SMCB 2010 0

9 ASII 2010 1 50 SMDM 2010 0

10 AUTO 2010 0 51 SMGR 2010 0

11 BRAM 2010 0 52 SMRA 2010 0

12 BTEL 2010 0 53 SMSM 2010 0

13 BUMI 2010 0 54 TINS 2010 1

14 BYAN 2010 0 55 TLKM 2010 1

15 CPIN 2010 0 56 TURI 2010 0

16 ELSA 2010 0 57 ULTJ 2010 0

17 ELTY 2010 0 58 UNSP 2010 1

18 ENRG 2010 0 59 UNTR 2010 1

19 EPMT 2010 0 60 UNVR 2010 1

20 EXCL 2010 0 61 WIKA 2010 1

21 FASW 2010 0 62 AALI 2011 0

22 GDYR 2010 0 63 ADHI 2011 0

23 GJTL 2010 0 64 ADRO 2011 0

24 GZCO 2010 0 65 AISA 2011 0

25 INCO 2010 1 66 AKRA 2011 0

26 INDF 2010 0 67 ALMI 2011 0

27 INDY 2010 1 68 AMFG 2011 0

28 INTA 2010 0 69 ANTM 2011 1

29 INTP 2010 0 70 ASII 2011 1

30 ISAT 2010 1 71 AUTO 2011 0

31 JPFA 2010 0 72 BRAM 2011 0

32 KAEF 2010 0 73 BTEL 2011 0

33 KIJA 2010 0 74 BUMI 2011 0

34 KLBF 2010 0 75 BYAN 2011 0

35 LPCK 2010 0 76 CPIN 2011 0

36 LPKR 2010 0 77 ELSA 2011 0

37 LPPF 2010 0 78 ELTY 2011 1

38 LSIP 2010 0 79 ENRG 2011 0

39 MEDC 2010 1 80 EPMT 2011 0

40 MNCN 2010 0 81 EXCL 2011 0

41 PGAS 2010 1 82 FASW 2011 0

LAMPIRAN 3

Page 143: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

127

No Kode Tahun Ya=1

Tidak=0 No Kode Tahun

Ya=1

Tidak=0

83 GDYR 2011 0 103 PLIN 2011 0

84 GJTL 2011 0 104 PTBA 2011 1

85 GZCO 2011 0 105 PTRO 2011 1

86 INCO 2011 0 106 RMBA 2011 0

87 INDF 2011 0 107 SCMA 2011 0

88 INDY 2011 0 108 SGRO 2011 0

89 INTA 2011 0 109 SMAR 2011 0

90 INTP 2011 0 110 SMCB 2011 0

91 ISAT 2011 0 111 SMDM 2011 0

92 JPFA 2011 0 112 SMGR 2011 0

93 KAEF 2011 0 113 SMRA 2011 0

94 KIJA 2011 0 114 SMSM 2011 0

95 KLBF 2011 0 115 TINS 2011 0

96 LPCK 2011 0 116 TLKM 2011 0

97 LPKR 2011 0 117 TURI 2011 0

98 LPPF 2011 0 118 ULTJ 2011 0

99 LSIP 2011 0 119 UNSP 2011 1

100 MEDC 2011 0 120 UNTR 2011 0

101 MNCN 2011 0 121 UNVR 2011 0

102 PGAS 2011 1 122 WIKA 2011 0

Page 144: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

128

Pengukuran Dewan Komisaris

No Kode Tahun Jumlah Anggota

Dewan Komisaris Keterangan

1 AALI 2010 7 Di atas rata-rata

2 ADHI 2010 5 Di bawah rata-rata

3 ADRO 2010 6 Di atas rata-rata

4 AISA 2010 6 Di atas rata-rata

5 AKRA 2010 3 Di bawah rata-rata

6 ALMI 2010 5 Di bawah rata-rata

7 AMFG 2010 6 Di atas rata-rata

8 ANTM 2010 4 Di bawah rata-rata

9 ASII 2010 11 Di atas rata-rata

10 AUTO 2010 10 Di atas rata-rata

11 BRAM 2010 7 Di atas rata-rata

12 BTEL 2010 5 Di bawah rata-rata

13 BUMI 2010 8 Di atas rata-rata

14 BYAN 2010 5 Di bawah rata-rata

15 CPIN 2010 5 Di bawah rata-rata

16 ELSA 2010 5 Di bawah rata-rata

17 ELTY 2010 6 Di atas rata-rata

18 ENRG 2010 5 Di bawah rata-rata

19 EPMT 2010 4 Di bawah rata-rata

20 EXCL 2010 7 Di atas rata-rata

21 FASW 2010 3 Di bawah rata-rata

22 GDYR 2010 3 Di bawah rata-rata

23 GJTL 2010 8 Di atas rata-rata

24 GZCO 2010 4 Di bawah rata-rata

25 INCO 2010 10 Di atas rata-rata

26 INDF 2010 10 Di atas rata-rata

27 INDY 2010 6 Di atas rata-rata

28 INTA 2010 3 Di bawah rata-rata

29 INTP 2010 7 Di atas rata-rata

30 ISAT 2010 10 Di atas rata-rata

31 JPFA 2010 3 Di bawah rata-rata

32 KAEF 2010 5 Di bawah rata-rata

33 KIJA 2010 2 Di bawah rata-rata

34 KLBF 2010 6 Di atas rata-rata

35 LPCK 2010 6 Di atas rata-rata

36 LPKR 2010 8 Di atas rata-rata

37 LPPF 2010 6 Di atas rata-rata

38 LSIP 2010 9 Di atas rata-rata

39 MEDC 2010 6 Di atas rata-rata

40 MNCN 2010 5 Di bawah rata-rata

41 PGAS 2010 5 Di bawah rata-rata

LAMPIRAN 4

Page 145: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

129

No Kode Tahun Jumlah Anggota

Dewan Komisaris Keterangan

42 PLIN 2010 4 Di bawah rata-rata

43 PTBA 2010 5 Di bawah rata-rata

44 PTRO 2010 6 Di atas rata-rata

45 RMBA 2010 4 Di bawah rata-rata

46 SCMA 2010 4 Di bawah rata-rata

47 SGRO 2010 5 Di bawah rata-rata

48 SMAR 2010 8 Di atas rata-rata

49 SMCB 2010 7 Di atas rata-rata

50 SMDM 2010 3 Di bawah rata-rata

51 SMGR 2010 6 Di atas rata-rata

52 SMRA 2010 5 Di bawah rata-rata

53 SMSM 2010 3 Di bawah rata-rata

54 TINS 2010 6 Di atas rata-rata

55 TLKM 2010 5 Di bawah rata-rata

56 TURI 2010 6 Di atas rata-rata

57 ULTJ 2010 3 Di bawah rata-rata

58 UNSP 2010 5 Di bawah rata-rata

59 UNTR 2010 6 Di atas rata-rata

60 UNVR 2010 4 Di bawah rata-rata

61 WIKA 2010 5 Di bawah rata-rata

62 AALI 2011 7 Di atas rata-rata

63 ADHI 2011 5 Di bawah rata-rata

64 ADRO 2011 6 Di atas rata-rata

65 AISA 2011 5 Di bawah rata-rata

66 AKRA 2011 3 Di bawah rata-rata

67 ALMI 2011 5 Di bawah rata-rata

68 AMFG 2011 6 Di atas rata-rata

69 ANTM 2011 6 Di atas rata-rata

70 ASII 2011 11 Di atas rata-rata

71 AUTO 2011 10 Di atas rata-rata

72 BRAM 2011 7 Di atas rata-rata

73 BTEL 2011 5 Di bawah rata-rata

74 BUMI 2011 8 Di atas rata-rata

75 BYAN 2011 6 Di atas rata-rata

76 CPIN 2011 5 Di bawah rata-rata

77 ELSA 2011 5 Di bawah rata-rata

78 ELTY 2011 5 Di bawah rata-rata

79 ENRG 2011 5 Di bawah rata-rata

80 EPMT 2011 3 Di bawah rata-rata

81 EXCL 2011 9 Di atas rata-rata

82 FASW 2011 3 Di bawah rata-rata

83 GDYR 2011 3 Di bawah rata-rata

Page 146: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

130

No Kode Tahun Jumlah Anggota

Dewan Komisaris Keterangan

84 GJTL 2011 8 Di atas rata-rata

85 GZCO 2011 4 Di bawah rata-rata

86 INCO 2011 9 Di atas rata-rata

87 INDF 2011 9 Di atas rata-rata

88 INDY 2011 6 Di atas rata-rata

89 INTA 2011 3 Di bawah rata-rata

90 INTP 2011 7 Di atas rata-rata

91 ISAT 2011 11 Di atas rata-rata

92 JPFA 2011 4 Di bawah rata-rata

93 KAEF 2011 5 Di bawah rata-rata

94 KIJA 2011 2 Di bawah rata-rata

95 KLBF 2011 6 Di atas rata-rata

96 LPCK 2011 5 Di bawah rata-rata

97 LPKR 2011 7 Di atas rata-rata

98 LPPF 2011 6 Di atas rata-rata

99 LSIP 2011 9 Di atas rata-rata

100 MEDC 2011 6 Di atas rata-rata

101 MNCN 2011 5 Di bawah rata-rata

102 PGAS 2011 5 Di bawah rata-rata

103 PLIN 2011 4 Di bawah rata-rata

104 PTBA 2011 6 Di atas rata-rata

105 PTRO 2011 7 Di atas rata-rata

106 RMBA 2011 5 Di bawah rata-rata

107 SCMA 2011 4 Di bawah rata-rata

108 SGRO 2011 5 Di bawah rata-rata

109 SMAR 2011 8 Di atas rata-rata

110 SMCB 2011 7 Di atas rata-rata

111 SMDM 2011 3 Di bawah rata-rata

112 SMGR 2011 6 Di atas rata-rata

113 SMRA 2011 4 Di bawah rata-rata

114 SMSM 2011 3 Di bawah rata-rata

115 TINS 2011 6 Di atas rata-rata

116 TLKM 2011 5 Di bawah rata-rata

117 TURI 2011 5 Di bawah rata-rata

118 ULTJ 2011 3 Di bawah rata-rata

119 UNSP 2011 5 Di bawah rata-rata

120 UNTR 2011 6 Di atas rata-rata

121 UNVR 2011 5 Di bawah rata-rata

122 WIKA 2011 5 Di bawah rata-rata

Page 147: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

131

Pengukuran Komite Audit

No Kode Tahun Jumlah Rapat

Komite Audit Keterangan

1 AALI 2010 18 Di atas rata-rata

2 ADHI 2010 19 Di atas rata-rata

3 ADRO 2010 23 Di atas rata-rata

4 AISA 2010 4 Di bawah rata-rata

5 AKRA 2010 8 Di bawah rata-rata

6 ALMI 2010 4 Di bawah rata-rata

7 AMFG 2010 12 Di bawah rata-rata

8 ANTM 2010 20 Di atas rata-rata

9 ASII 2010 9 Di bawah rata-rata

10 AUTO 2010 4 Di bawah rata-rata

11 BRAM 2010 3 Di bawah rata-rata

12 BTEL 2010 41 Di atas rata-rata

13 BUMI 2010 15 Di atas rata-rata

14 BYAN 2010 18 Di atas rata-rata

15 CPIN 2010 14 Di atas rata-rata

16 ELSA 2010 21 Di atas rata-rata

17 ELTY 2010 9 Di bawah rata-rata

18 ENRG 2010 14 Di atas rata-rata

19 EPMT 2010 4 Di bawah rata-rata

20 EXCL 2010 6 Di bawah rata-rata

21 FASW 2010 8 Di bawah rata-rata

22 GDYR 2010 4 Di bawah rata-rata

23 GJTL 2010 4 Di bawah rata-rata

24 GZCO 2010 4 Di bawah rata-rata

25 INCO 2010 36 Di atas rata-rata

26 INDF 2010 8 Di bawah rata-rata

27 INDY 2010 4 Di bawah rata-rata

28 INTA 2010 6 Di bawah rata-rata

29 INTP 2010 4 Di bawah rata-rata

30 ISAT 2010 6 Di bawah rata-rata

31 JPFA 2010 4 Di bawah rata-rata

32 KAEF 2010 5 Di bawah rata-rata

33 KIJA 2010 7 Di bawah rata-rata

34 KLBF 2010 4 Di bawah rata-rata

35 LPCK 2010 4 Di bawah rata-rata

36 LPKR 2010 4 Di bawah rata-rata

37 LPPF 2010 4 Di bawah rata-rata

38 LSIP 2010 16 Di atas rata-rata

39 MEDC 2010 29 Di atas rata-rata

40 MNCN 2010 4 Di bawah rata-rata

41 PGAS 2010 20 Di atas rata-rata

LAMPIRAN 5

Page 148: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

132

No Kode Tahun Jumlah Rapat

Komite Audit Keterangan

42 PLIN 2010 28 Di atas rata-rata

43 PTBA 2010 37 Di atas rata-rata

44 PTRO 2010 5 Di bawah rata-rata

45 RMBA 2010 4 Di bawah rata-rata

46 SCMA 2010 15 Di atas rata-rata

47 SGRO 2010 5 Di bawah rata-rata

48 SMAR 2010 12 Di bawah rata-rata

49 SMCB 2010 5 Di bawah rata-rata

50 SMDM 2010 2 Di bawah rata-rata

51 SMGR 2010 33 Di atas rata-rata

52 SMRA 2010 4 Di bawah rata-rata

53 SMSM 2010 4 Di bawah rata-rata

54 TINS 2010 37 Di atas rata-rata

55 TLKM 2010 30 Di atas rata-rata

56 TURI 2010 4 Di bawah rata-rata

57 ULTJ 2010 2 Di bawah rata-rata

58 UNSP 2010 3 Di bawah rata-rata

59 UNTR 2010 4 Di bawah rata-rata

60 UNVR 2010 35 Di atas rata-rata

61 WIKA 2010 27 Di atas rata-rata

62 AALI 2011 12 Di bawah rata-rata

63 ADHI 2011 15 Di atas rata-rata

64 ADRO 2011 13 Di atas rata-rata

65 AISA 2011 4 Di bawah rata-rata

66 AKRA 2011 12 Di bawah rata-rata

67 ALMI 2011 4 Di bawah rata-rata

68 AMFG 2011 14 Di atas rata-rata

69 ANTM 2011 13 Di atas rata-rata

70 ASII 2011 8 Di bawah rata-rata

71 AUTO 2011 6 Di bawah rata-rata

72 BRAM 2011 4 Di bawah rata-rata

73 BTEL 2011 13 Di atas rata-rata

74 BUMI 2011 16 Di atas rata-rata

75 BYAN 2011 11 Di bawah rata-rata

76 CPIN 2011 37 Di atas rata-rata

77 ELSA 2011 43 Di atas rata-rata

78 ELTY 2011 10 Di bawah rata-rata

79 ENRG 2011 7 Di bawah rata-rata

80 EPMT 2011 2 Di bawah rata-rata

81 EXCL 2011 6 Di bawah rata-rata

82 FASW 2011 8 Di bawah rata-rata

83 GDYR 2011 4 Di bawah rata-rata

Page 149: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

133

No Kode Tahun Jumlah Rapat

Komite Audit Keterangan

84 GJTL 2011 4 Di bawah rata-rata

85 GZCO 2011 4 Di bawah rata-rata

86 INCO 2011 15 Di atas rata-rata

87 INDF 2011 11 Di bawah rata-rata

88 INDY 2011 10 Di bawah rata-rata

89 INTA 2011 12 Di bawah rata-rata

90 INTP 2011 3 Di bawah rata-rata

91 ISAT 2011 40 Di atas rata-rata

92 JPFA 2011 12 Di bawah rata-rata

93 KAEF 2011 48 Di atas rata-rata

94 KIJA 2011 34 Di atas rata-rata

95 KLBF 2011 40 Di atas rata-rata

96 LPCK 2011 15 Di atas rata-rata

97 LPKR 2011 17 Di atas rata-rata

98 LPPF 2011 4 Di bawah rata-rata

99 LSIP 2011 10 Di bawah rata-rata

100 MEDC 2011 18 Di atas rata-rata

101 MNCN 2011 6 Di bawah rata-rata

102 PGAS 2011 42 Di atas rata-rata

103 PLIN 2011 4 Di bawah rata-rata

104 PTBA 2011 16 Di atas rata-rata

105 PTRO 2011 4 Di bawah rata-rata

106 RMBA 2011 4 Di bawah rata-rata

107 SCMA 2011 5 Di bawah rata-rata

108 SGRO 2011 10 Di bawah rata-rata

109 SMAR 2011 4 Di bawah rata-rata

110 SMCB 2011 10 Di bawah rata-rata

111 SMDM 2011 3 Di bawah rata-rata

112 SMGR 2011 12 Di bawah rata-rata

113 SMRA 2011 20 Di atas rata-rata

114 SMSM 2011 10 Di atas rata-rata

115 TINS 2011 15 Di atas rata-rata

116 TLKM 2011 32 Di atas rata-rata

117 TURI 2011 5 Di bawah rata-rata

118 ULTJ 2011 2 Di bawah rata-rata

119 UNSP 2011 5 Di bawah rata-rata

120 UNTR 2011 7 Di bawah rata-rata

121 UNVR 2011 6 Di bawah rata-rata

122 WIKA 2011 13 Di atas rata-rata

Page 150: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

134

Pengukuran Dewan Direksi

No Kode Tahun Jumlah Rapat

Dewan Direksi Keterangan

1 AALI 2010 44 Di atas rata-rata

2 ADHI 2010 50 Di atas rata-rata

3 ADRO 2010 9 Di bawah rata-rata

4 AISA 2010 30 Di atas rata-rata

5 AKRA 2010 43 Di atas rata-rata

6 ALMI 2010 42 Di atas rata-rata

7 AMFG 2010 12 Di bawah rata-rata

8 ANTM 2010 42 Di atas rata-rata

9 ASII 2010 40 Di atas rata-rata

10 AUTO 2010 25 Di atas rata-rata

11 BRAM 2010 5 Di bawah rata-rata

12 BTEL 2010 12 Di bawah rata-rata

13 BUMI 2010 2 Di bawah rata-rata

14 BYAN 2010 11 Di bawah rata-rata

15 CPIN 2010 10 Di bawah rata-rata

16 ELSA 2010 39 Di atas rata-rata

17 ELTY 2010 25 Di atas rata-rata

18 ENRG 2010 28 Di atas rata-rata

19 EPMT 2010 20 Di atas rata-rata

20 EXCL 2010 40 Di atas rata-rata

21 FASW 2010 25 Di atas rata-rata

22 GDYR 2010 10 Di bawah rata-rata

23 GJTL 2010 12 Di bawah rata-rata

24 GZCO 2010 4 Di bawah rata-rata

25 INCO 2010 40 Di atas rata-rata

26 INDF 2010 9 Di bawah rata-rata

27 INDY 2010 8 Di bawah rata-rata

28 INTA 2010 12 Di bawah rata-rata

29 INTP 2010 3 Di bawah rata-rata

30 ISAT 2010 43 Di atas rata-rata

31 JPFA 2010 12 Di bawah rata-rata

32 KAEF 2010 11 Di bawah rata-rata

33 KIJA 2010 36 Di atas rata-rata

34 KLBF 2010 36 Di bawah rata-rata

35 LPCK 2010 17 Di bawah rata-rata

36 LPKR 2010 10 Di bawah rata-rata

37 LPPF 2010 12 Di bawah rata-rata

38 LSIP 2010 11 Di bawah rata-rata

39 MEDC 2010 19 Di bawah rata-rata

40 MNCN 2010 6 Di bawah rata-rata

41 PGAS 2010 34 Di bawah rata-rata

LAMPIRAN 6

Page 151: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

135

No Kode Tahun Jumlah Rapat

Dewan Direksi Keterangan

42 PLIN 2010 12 Di bawah rata-rata

43 PTBA 2010 19 Di bawah rata-rata

44 PTRO 2010 6 Di bawah rata-rata

45 RMBA 2010 4 Di bawah rata-rata

46 SCMA 2010 4 Di bawah rata-rata

47 SGRO 2010 9 Di bawah rata-rata

48 SMAR 2010 5 Di bawah rata-rata

49 SMCB 2010 5 Di bawah rata-rata

50 SMDM 2010 2 Di bawah rata-rata

51 SMGR 2010 10 Di bawah rata-rata

52 SMRA 2010 33 Di atas rata-rata

53 SMSM 2010 12 Di bawah rata-rata

54 TINS 2010 7 Di bawah rata-rata

55 TLKM 2010 46 Di atas rata-rata

56 TURI 2010 20 Di atas rata-rata

57 ULTJ 2010 12 Di bawah rata-rata

58 UNSP 2010 15 Di bawah rata-rata

59 UNTR 2010 33 Di atas rata-rata

60 UNVR 2010 19 Di bawah rata-rata

61 WIKA 2010 27 Di atas rata-rata

62 AALI 2011 40 Di atas rata-rata

63 ADHI 2011 56 Di atas rata-rata

64 ADRO 2011 7 Di bawah rata-rata

65 AISA 2011 9 Di bawah rata-rata

66 AKRA 2011 45 Di atas rata-rata

67 ALMI 2011 43 Di atas rata-rata

68 AMFG 2011 12 Di bawah rata-rata

69 ANTM 2011 41 Di atas rata-rata

70 ASII 2011 36 Di atas rata-rata

71 AUTO 2011 30 Di atas rata-rata

72 BRAM 2011 4 Di bawah rata-rata

73 BTEL 2011 12 Di bawah rata-rata

74 BUMI 2011 4 Di bawah rata-rata

75 BYAN 2011 11 Di bawah rata-rata

76 CPIN 2011 11 Di bawah rata-rata

77 ELSA 2011 40 Di atas rata-rata

78 ELTY 2011 2 Di bawah rata-rata

79 ENRG 2011 52 Di atas rata-rata Di atas rata-rata

80 EPMT 2011 2 Di bawah rata-rata

81 EXCL 2011 36 Di atas rata-rata

82 FASW 2011 30 Di atas rata-rata

83 GDYR 2011 10 Di bawah rata-rata

Page 152: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

136

No Kode Tahun Jumlah Anggota

Dewan Direksi Keterangan

84 GJTL 2011 12 Di bawah rata-rata

85 GZCO 2011 4 Di bawah rata-rata

86 INCO 2011 17 Di bawah rata-rata

87 INDF 2011 11 Di bawah rata-rata

88 INDY 2011 13 Di bawah rata-rata

89 INTA 2011 12 Di bawah rata-rata

90 INTP 2011 3 Di bawah rata-rata

91 ISAT 2011 44 Di atas rata- rata

92 JPFA 2011 12 Di bawah rata-rata

93 KAEF 2011 51 Di atas rata- rata

94 KIJA 2011 34 Di atas rata- rata

95 KLBF 2011 41 Di atas rata- rata

96 LPCK 2011 18 Di bawah rata-rata

97 LPKR 2011 17 Di bawah rata-rata

98 LPPF 2011 5 Di bawah rata-rata

99 LSIP 2011 11 Di bawah rata-rata

100 MEDC 2011 20 Di atas rata- rata

101 MNCN 2011 6 Di bawah rata-rata

102 PGAS 2011 44 Di atas rata- rata

103 PLIN 2011 4 Di bawah rata-rata

104 PTBA 2011 18 Di atas rata- rata

105 PTRO 2011 4 Di bawah rata-rata

106 RMBA 2011 4 Di bawah rata-rata

107 SCMA 2011 6 Di bawah rata-rata

108 SGRO 2011 10 Di bawah rata-rata

109 SMAR 2011 5 Di bawah rata-rata

110 SMCB 2011 12 Di bawah rata-rata

111 SMDM 2011 3 Di bawah rata-rata

112 SMGR 2011 13 Di bawah rata-rata

113 SMRA 2011 20 Di atas rata-rata

114 SMSM 2011 12 Di bawah rata-rata

115 TINS 2011 15 Di bawah rata-rata

116 TLKM 2011 52 Di atas rata-rata

117 TURI 2011 5 Di bawah rata-rata

118 ULTJ 2011 14 Di bawah rata-rata

119 UNSP 2011 35 Di atas rata-rata

120 UNTR 2011 9 Di bawah rata-rata

121 UNVR 2011 20 Di atas rata-rata

122 WIKA 2011 28 Di atas rata-rata

Page 153: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

137

Pengukuran Governance Committee

No Kode Tahun Ya=1

Tidak=0 No Kode Tahun

Ya=1

Tidak=0

1 AALI 2010 0 42 PLIN 2010 0

2 ADHI 2010 1 43 PTBA 2010 1

3 ADRO 2010 0 44 PTRO 2010 1

4 AISA 2010 0 45 RMBA 2010 0

5 AKRA 2010 0 46 SCMA 2010 0

6 ALMI 2010 0 47 SGRO 2010 0

7 AMFG 2010 0 48 SMAR 2010 0

8 ANTM 2010 1 49 SMCB 2010 0

9 ASII 2010 0 50 SMDM 2010 0

10 AUTO 2010 0 51 SMGR 2010 1

11 BRAM 2010 0 52 SMRA 2010 0

12 BTEL 2010 0 53 SMSM 2010 0

13 BUMI 2010 0 54 TINS 2010 1

14 BYAN 2010 1 55 TLKM 2010 0

15 CPIN 2010 0 56 TURI 2010 0

16 ELSA 2010 0 57 ULTJ 2010 0

17 ELTY 2010 1 58 UNSP 2010 0

18 ENRG 2010 0 59 UNTR 2010 1

19 EPMT 2010 1 60 UNVR 2010 0

20 EXCL 2010 0 61 WIKA 2010 1

21 FASW 2010 0 62 AALI 2011 0

22 GDYR 2010 0 63 ADHI 2011 0

23 GJTL 2010 0 64 ADRO 2011 0

24 GZCO 2010 0 65 AISA 2011 0

25 INCO 2010 1 66 AKRA 2011 0

26 INDF 2010 0 67 ALMI 2011 0

27 INDY 2010 1 68 AMFG 2011 0

28 INTA 2010 0 69 ANTM 2011 1

29 INTP 2010 0 70 ASII 2011 0

30 ISAT 2010 0 71 AUTO 2011 0

31 JPFA 2010 0 72 BRAM 2011 0

32 KAEF 2010 1 73 BTEL 2011 0

33 KIJA 2010 0 74 BUMI 2011 1

34 KLBF 2010 1 75 BYAN 2011 1

35 LPCK 2010 0 76 CPIN 2011 0

36 LPKR 2010 0 77 ELSA 2011 0

37 LPPF 2010 0 78 ELTY 2011 1

38 LSIP 2010 0 79 ENRG 2011 0

39 MEDC 2010 1 80 EPMT 2011 1

40 MNCN 2010 0 81 EXCL 2011 0

41 PGAS 2010 1 82 FASW 2011 0

LAMPIRAN 7

Page 154: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

138

No Kode Tahun Ya=1

Tidak=0 No Kode Tahun

Ya=1

Tidak=0

83 GDYR 2011 0 103 PLIN 2011 0

84 GJTL 2011 0 104 PTBA 2011 1

85 GZCO 2011 0 105 PTRO 2011 1

86 INCO 2011 1 106 RMBA 2011 0

87 INDF 2011 0 107 SCMA 2011 0

88 INDY 2011 1 108 SGRO 2011 0

89 INTA 2011 0 109 SMAR 2011 0

90 INTP 2011 0 110 SMCB 2011 0

91 ISAT 2011 0 111 SMDM 2011 0

92 JPFA 2011 0 112 SMGR 2011 1

93 KAEF 2011 1 113 SMRA 2011 0

94 KIJA 2011 0 114 SMSM 2011 0

95 KLBF 2011 1 115 TINS 2011 1

96 LPCK 2011 0 116 TLKM 2011 0

97 LPKR 2011 0 117 TURI 2011 0

98 LPPF 2011 0 118 ULTJ 2011 0

99 LSIP 2011 0 119 UNSP 2011 0

100 MEDC 2011 1 120 UNTR 2011 1

101 MNCN 2011 0 121 UNVR 2011 0

102 PGAS 2011 1 122 WIKA 2011 1

Page 155: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

139

Pengukuran Profitabilitas

No Kode Tahun Return On Equity

(ROE) Keterangan

1 AALI 2010 0,28 Di atas rata-rata

2 ADHI 2010 0,22 Di atas rata-rata

3 ADRO 2010 0,12 Di bawah rata-rata

4 AISA 2010 0,13 Di bawah rata-rata

5 AKRA 2010 0,13 Di bawah rata-rata

6 ALMI 2010 0,09 Di bawah rata-rata

7 AMFG 2010 0,18 Di bawah rata-rata

8 ANTM 2010 0,18 Di bawah rata-rata

9 ASII 2010 0,29 Di atas rata-rata

10 AUTO 2010 0,30 Di atas rata-rata

11 BRAM 2010 0,13 Di bawah rata-rata

12 BTEL 2010 0,00 Di bawah rata-rata

13 BUMI 2010 0,19 Di bawah rata-rata

14 BYAN 2010 0,25 Di atas rata-rata

15 CPIN 2010 0,50 Di atas rata-rata

16 ELSA 2010 0,03 Di bawah rata-rata

17 ELTY 2010 0,02 Di bawah rata-rata

18 ENRG 2010 -0,01 Di bawah rata-rata

19 EPMT 2010 0,14 Di bawah rata-rata

20 EXCL 2010 0,25 Di atas rata-rata

21 FASW 2010 0,16 Di bawah rata-rata

22 GDYR 2010 0,16 Di bawah rata-rata

23 GJTL 2010 0,24 Di atas rata-rata

24 GZCO 2010 0,09 Di bawah rata-rata

25 INCO 2010 0,26 Di atas rata-rata

26 INDF 2010 0,15 Di bawah rata-rata

27 INDY 2010 0,14 Di bawah rata-rata

28 INTA 2010 0,20 Di atas rata-rata

29 INTP 2010 0,25 Di atas rata-rata

30 ISAT 2010 0,04 Di bawah rata-rata

31 JPFA 2010 0,35 Di atas rata-rata

32 KAEF 2010 0,12 Di bawah rata-rata

33 KIJA 2010 0,04 Di bawah rata-rata

34 KLBF 2010 0,24 Di atas rata-rata

35 LPCK 2010 0,12 Di bawah rata-rata

36 LPKR 2010 0,31 Di atas rata-rata

37 LPPF 2010 0,58 Di atas rata-rata

38 LSIP 2010 0,23 Di atas rata-rata

39 MEDC 2010 0,11 Di bawah rata-rata

40 MNCN 2010 0,15 Di bawah rata-rata

41 PGAS 2010 0,45 Di atas rata-rata

LAMPIRAN 8

Page 156: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

140

No Kode Tahun Return On Equity

(ROE) Keterangan

42 PLIN 2010 0,23 Di atas rata-rata

43 PTBA 2010 0,32 Di atas rata-rata

44 PTRO 2010 0,35 Di atas rata-rata

45 RMBA 2010 0,10 Di bawah rata-rata

46 SCMA 2010 0,36 Di atas rata-rata

47 SGRO 2010 0,21 Di atas rata-rata

48 SMAR 2010 0,22 Di atas rata-rata

49 SMCB 2010 0,12 Di bawah rata-rata

50 SMDM 2010 0,00 Di bawah rata-rata

51 SMGR 2010 0,07 Di bawah rata-rata

52 SMRA 2010 0,11 Di bawah rata-rata

53 SMSM 2010 0,29 Di atas rata-rata

54 TINS 2010 0,23 Di atas rata-rata

55 TLKM 2010 0,26 Di atas rata-rata

56 TURI 2010 0,22 Di atas rata-rata

57 ULTJ 2010 0,08 Di bawah rata-rata

58 UNSP 2010 0,10 Di bawah rata-rata

59 UNTR 2010 0,24 Di atas rata-rata

60 UNVR 2010 0,84 Di atas rata-rata

61 WIKA 2010 0,17 Di bawah rata-rata

62 AALI 2011 0,30 Di atas rata-rata

63 ADHI 2011 0,18 Di bawah rata-rata

64 ADRO 2011 0,00 Di bawah rata-rata

65 AISA 2011 0,08 Di bawah rata-rata

66 AKRA 2011 0,69 Di atas rata-rata

67 ALMI 2011 0,06 Di bawah rata-rata

68 AMFG 2011 0,16 Di bawah rata-rata

69 ANTM 2011 0,18 Di bawah rata-rata

70 ASII 2011 0,28 Di atas rata-rata

71 AUTO 2011 0,23 Di atas rata-rata

72 BRAM 2011 0,06 Di bawah rata-rata

73 BTEL 2011 -0,18 Di bawah rata-rata

74 BUMI 2011 0,19 Di bawah rata-rata

75 BYAN 2011 0,28 Di atas rata-rata

76 CPIN 2011 0,38 Di atas rata-rata

77 ELSA 2011 -0,02 Di bawah rata-rata

78 ELTY 2011 0,00 Di bawah rata-rata

79 ENRG 2011 0,01 Di bawah rata-rata

80 EPMT 2011 0,14 Di bawah rata-rata

81 EXCL 2011 0,21 Di atas rata-rata

82 FASW 2011 0,07 Di bawah rata-rata

83 GDYR 2011 0,05 Di bawah rata-rata

Page 157: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

141

No Kode Tahun Return On Equity

(ROE) Keterangan

84 GJTL 2011 0,15 Di bawah rata-rata

85 GZCO 2011 0,11 Di bawah rata-rata

86 INCO 2011 0,19 Di bawah rata-rata

87 INDF 2011 0,10 Di bawah rata-rata

88 INDY 2011 0,14 Di bawah rata-rata

89 INTA 2011 0,22 Di atas rata-rata

90 INTP 2011 0,23 Di atas rata-rata

91 ISAT 2011 0,05 Di bawah rata-rata

92 JPFA 2011 0,19 Di bawah rata-rata

93 KAEF 2011 0,14 Di bawah rata-rata

94 KIJA 2011 0,09 Di bawah rata-rata

95 KLBF 2011 0,24 Di atas rata-rata

96 LPCK 2011 0,31 Di atas rata-rata

97 LPKR 2011 0,08 Di bawah rata-rata

98 LPPF 2011 -0,17 Di bawah rata-rata

99 LSIP 2011 0,29 Di atas rata-rata

100 MEDC 2011 0,10 Di bawah rata-rata

101 MNCN 2011 0,16 Di bawah rata-rata

102 PGAS 2011 0,35 Di atas rata-rata

103 PLIN 2011 0,04 Di bawah rata-rata

104 PTBA 2011 0,38 Di atas rata-rata

105 PTRO 2011 0,33 Di atas rata-rata

106 RMBA 2011 0,14 Di bawah rata-rata

107 SCMA 2011 0,61 Di atas rata-rata

108 SGRO 2011 0,22 Di atas rata-rata

109 SMAR 2011 0,24 Di atas rata-rata

110 SMCB 2011 0,14 Di bawah rata-rata

111 SMDM 2011 0,01 Di bawah rata-rata

112 SMGR 2011 0,27 Di atas rata-rata

113 SMRA 2011 0,16 Di bawah rata-rata

114 SMSM 2011 0,30 Di atas rata-rata

115 TINS 2011 0,20 Di atas rata-rata

116 TLKM 2011 0,23 Di atas rata-rata

117 TURI 2011 0,22 Di atas rata-rata

118 ULTJ 2011 0,07 Di bawah rata-rata

119 UNSP 2011 0,08 Di bawah rata-rata

120 UNTR 2011 0,21 Di atas rata-rata

121 UNVR 2011 0,92 Di atas rata-rata

122 WIKA 2011 0,17 Di bawah rata-rata

Page 158: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

142

Pengukuran Likuiditas

No Kode Tahun Current Ratio

(CR) Keterangan

1 AALI 2010 1,93 Di bawah rata-rata

2 ADHI 2010 1,19 Di bawah rata-rata

3 ADRO 2010 1,76 Di bawah rata-rata

4 AISA 2010 1,29 Di bawah rata-rata

5 AKRA 2010 1,05 Di bawah rata-rata

6 ALMI 2010 0,86 Di bawah rata-rata

7 AMFG 2010 3,94 Di atas rata-rata

8 ANTM 2010 3,82 Di atas rata-rata

9 ASII 2010 1,26 Di bawah rata-rata

10 AUTO 2010 1,76 Di bawah rata-rata

11 BRAM 2010 2,02 Di bawah rata-rata

12 BTEL 2010 0,82 Di bawah rata-rata

13 BUMI 2010 1,56 Di bawah rata-rata

14 BYAN 2010 0,99 Di bawah rata-rata

15 CPIN 2010 2,93 Di atas rata-rata

16 ELSA 2010 1,60 Di bawah rata-rata

17 ELTY 2010 2,70 Di atas rata-rata

18 ENRG 2010 0,61 Di bawah rata-rata

19 EPMT 2010 1,93 Di bawah rata-rata

20 EXCL 2010 0,49 Di bawah rata-rata

21 FASW 2010 0,84 Di bawah rata-rata

22 GDYR 2010 0,86 Di bawah rata-rata

23 GJTL 2010 1,76 Di bawah rata-rata

24 GZCO 2010 1,64 Di bawah rata-rata

25 INCO 2010 4,50 Di atas rata-rata

26 INDF 2010 2,04 Di bawah rata-rata

27 INDY 2010 3,65 Di atas rata-rata

28 INTA 2010 1,23 Di bawah rata-rata

29 INTP 2010 5,55 Di atas rata-rata

30 ISAT 2010 0,52 Di bawah rata-rata

31 JPFA 2010 2,63 Di atas rata-rata

32 KAEF 2010 2,43 Di atas rata-rata

33 KIJA 2010 0,46 Di bawah rata-rata

34 KLBF 2010 4,39 Di atas rata-rata

35 LPCK 2010 3,34 Di atas rata-rata

36 LPKR 2010 1,82 Di bawah rata-rata

37 LPPF 2010 1,00 Di bawah rata-rata

38 LSIP 2010 2,39 Di atas rata-rata

39 MEDC 2010 2,04 Di bawah rata-rata

40 MNCN 2010 2,00 Di bawah rata-rata

41 PGAS 2010 3,43 Di atas rata-rata

LAMPIRAN 9

Page 159: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

143

No Kode Tahun Current Ratio

(CR) Keterangan

42 PLIN 2010 1,72 Di bawah rata-rata

43 PTBA 2010 5,79 Di atas rata-rata

44 PTRO 2010 1,04 Di bawah rata-rata

45 RMBA 2010 2,50 Di atas rata-rata

46 SCMA 2010 3,55 Di atas rata-rata

47 SGRO 2010 1,89 Di bawah rata-rata

48 SMAR 2010 1,53 Di bawah rata-rata

49 SMCB 2010 1,66 Di bawah rata-rata

50 SMDM 2010 12,01 Di atas rata-rata

51 SMGR 2010 2,92 Di atas rata-rata

52 SMRA 2010 3,07 Di atas rata-rata

53 SMSM 2010 2,17 Di atas rata-rata

54 TINS 2010 3,24 Di atas rata-rata

55 TLKM 2010 0,91 Di bawah rata-rata

56 TURI 2010 1,51 Di bawah rata-rata

57 ULTJ 2010 2,00 Di bawah rata-rata

58 UNSP 2010 0,53 Di bawah rata-rata

59 UNTR 2010 1,57 Di bawah rata-rata

60 UNVR 2010 0,85 Di bawah rata-rata

61 WIKA 2010 1,36 Di bawah rata-rata

62 AALI 2011 1,31 Di bawah rata-rata

63 ADHI 2011 1,11 Di bawah rata-rata

64 ADRO 2011 1,67 Di bawah rata-rata

65 AISA 2011 1,89 Di bawah rata-rata

66 AKRA 2011 1,36 Di bawah rata-rata

67 ALMI 2011 1,21 Di bawah rata-rata

68 AMFG 2011 4,42 Di atas rata-rata

69 ANTM 2011 10,64 Di atas rata-rata

70 ASII 2011 1,35 Di bawah rata-rata

71 AUTO 2011 1,35 Di bawah rata-rata

72 BRAM 2011 2,79 Di atas rata-rata

73 BTEL 2011 0,32 Di bawah rata-rata

74 BUMI 2011 1,10 Di bawah rata-rata

75 BYAN 2011 0,65 Di bawah rata-rata

76 CPIN 2011 3.33 Di atas rata-rata

77 ELSA 2011 1,25 Di bawah rata-rata

78 ELTY 2011 2.44 Di atas rata-rata

79 ENRG 2011 0,63 Di bawah rata-rata

80 EPMT 2011 1,98 Di bawah rata-rata

81 EXCL 2011 0,39 Di bawah rata-rata

82 FASW 2011 1,32 Di bawah rata-rata

83 GDYR 2011 0,85 Di bawah rata-rata

Page 160: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

144

No Kode Tahun Current ratio

(CR) Keterangan

84 GJTL 2011 1,75 Di bawah rata-rata

85 GZCO 2011 0,79 Di bawah rata-rata

86 INCO 2011 1,36 Di bawah rata-rata

87 INDF 2011 1,91 Di bawah rata-rata

88 INDY 2011 1,64 Di bawah rata-rata

89 INTA 2011 0,89 Di bawah rata-rata

90 INTP 2011 1,99 Di bawah rata-rata

91 ISAT 2011 0,55 Di bawah rata-rata

92 JPFA 2011 1,59 Di bawah rata-rata

93 KAEF 2011 2,75 Di atas rata-rata

94 KIJA 2011 0,46 Di bawah rata-rata

95 KLBF 2011 3,65 Di atas rata-rata

96 LPCK 2011 3,66 Di atas rata-rata

97 LPKR 2011 2,02 Di bawah rata-rata

98 LPPF 2011 0,92 Di bawah rata-rata

99 LSIP 2011 1,83 Di bawah rata-rata

100 MEDC 2011 1,61 Di bawah rata-rata

101 MNCN 2011 4,90 Di atas rata-rata

102 PGAS 2011 5,50 Di atas rata-rata

103 PLIN 2011 1,78 Di bawah rata-rata

104 PTBA 2011 4,63 Di atas rata-rata

105 PTRO 2011 0,94 Di bawah rata-rata

106 RMBA 2011 1,12 Di bawah rata-rata

107 SCMA 2011 1,58 Di bawah rata-rata

108 SGRO 2011 1,59 Di bawah rata-rata

109 SMAR 2011 1,86 Di bawah rata-rata

110 SMCB 2011 1,47 Di bawah rata-rata

111 SMDM 2011 0,41 Di bawah rata-rata

112 SMGR 2011 2,65 Di atas rata-rata

113 SMRA 2011 2,46 Di atas rata-rata

114 SMSM 2011 2,72 Di atas rata-rata

115 TINS 2011 3,26 Di atas rata-rata

116 TLKM 2011 0,96 Di bawah rata-rata

117 TURI 2011 1,57 Di bawah rata-rata

118 ULTJ 2011 1,52 Di bawah rata-rata

119 UNSP 2011 0,40 Di bawah rata-rata

120 UNTR 2011 1,72 Di bawah rata-rata

121 UNVR 2011 0,69 Di bawah rata-rata

122 WIKA 2011 1,14 Di bawah rata-rata

Page 161: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

145

Pengukuran Leverage

No Kode Tahun Debt Equity Ratio

(DER) Keterangan

1 AALI 2010 0,19 Di bawah rata-rata

2 ADHI 2010 4,71 Di atas rata-rata

3 ADRO 2010 1,18 Di bawah rata-rata

4 AISA 2010 2,34 Di atas rata-rata

5 AKRA 2010 2,01 Di atas rata-rata

6 ALMI 2010 1,97 Di atas rata-rata

7 AMFG 2010 0,29 Di bawah rata-rata

8 ANTM 2010 0,28 Di bawah rata-rata

9 ASII 2010 1,10 Di bawah rata-rata

10 AUTO 2010 0,38 Di bawah rata-rata

11 BRAM 2010 0,26 Di bawah rata-rata

12 BTEL 2010 1,38 Di atas rata-rata

13 BUMI 2010 4,06 Di atas rata-rata

14 BYAN 2010 1,81 Di atas rata-rata

15 CPIN 2010 0,46 Di bawah rata-rata

16 ELSA 2010 0,89 Di bawah rata-rata

17 ELTY 2010 0,82 Di bawah rata-rata

18 ENRG 2010 1,00 Di bawah rata-rata

19 EPMT 2010 0,81 Di bawah rata-rata

20 EXCL 2010 1,33 Di atas rata-rata

21 FASW 2010 1,48 Di atas rata-rata

22 GDYR 2010 1,76 Di atas rata-rata

23 GJTL 2010 1,94 Di atas rata-rata

24 GZCO 2010 0,49 Di bawah rata-rata

25 INCO 2010 0,30 Di bawah rata-rata

26 INDF 2010 1,34 Di atas rata-rata

27 INDY 2010 1,09 Di bawah rata-rata

28 INTA 2010 2,91 Di atas rata-rata

29 INTP 2010 0,17 Di bawah rata-rata

30 ISAT 2010 1,94 Di atas rata-rata

31 JPFA 2010 1,14 Di bawah rata-rata

32 KAEF 2010 0,49 Di bawah rata-rata

33 KIJA 2010 1,00 Di bawah rata-rata

34 KLBF 2010 0,23 Di bawah rata-rata

35 LPCK 2010 1,96 Di atas rata-rata

36 LPKR 2010 4,66 Di atas rata-rata

37 LPPF 2010 1,04 Di bawah rata-rata

38 LSIP 2010 0,22 Di bawah rata-rata

39 MEDC 2010 1,86 Di atas rata-rata

40 MNCN 2010 0,58 Di bawah rata-rata

41 PGAS 2010 1,22 Di atas rata-rata

LAMPIRAN 10

Page 162: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

146

No Kode Tahun Debt Equity Ratio

(DER) Keterangan

42 PLIN 2010 0,99 Di bawah rata-rata

43 PTBA 2010 0,36 Di bawah rata-rata

44 PTRO 2010 0,84 Di bawah rata-rata

45 RMBA 2010 1,30 Di atas rata-rata

46 SCMA 2010 0,69 Di bawah rata-rata

47 SGRO 2010 0,34 Di bawah rata-rata

48 SMAR 2010 1,11 Di bawah rata-rata

49 SMCB 2010 0,53 Di bawah rata-rata

50 SMDM 2010 0,24 Di bawah rata-rata

51 SMGR 2010 0,28 Di bawah rata-rata

52 SMRA 2010 1,86 Di atas rata-rata

53 SMSM 2010 0,96 Di bawah rata-rata

54 TINS 2010 0,40 Di bawah rata-rata

55 TLKM 2010 0,98 Di bawah rata-rata

56 TURI 2010 0,73 Di bawah rata-rata

57 ULTJ 2010 0,54 Di bawah rata-rata

58 UNSP 2010 1,20 Di bawah rata-rata

59 UNTR 2010 0,84 Di bawah rata-rata

60 UNVR 2010 1,15 Di bawah rata-rata

61 WIKA 2010 2,43 Di atas rata-rata

62 AALI 2011 0,21 Di bawah rata-rata

63 ADHI 2011 5,16 Di atas rata-rata

64 ADRO 2011 1,32 Di atas rata-rata

65 AISA 2011 0,96 Di bawah rata-rata

66 AKRA 2011 1,40 Di atas rata-rata

67 ALMI 2011 2,47 Di atas rata-rata

68 AMFG 2011 0,25 Di bawah rata-rata

69 ANTM 2011 0,41 Di bawah rata-rata

70 ASII 2011 1,02 Di bawah rata-rata

71 AUTO 2011 0,51 Di bawah rata-rata

72 BRAM 2011 0,43 Di bawah rata-rata

73 BTEL 2011 1,80 Di atas rata-rata

74 BUMI 2011 5,26 Di atas rata-rata

75 BYAN 2011 1,24 Di atas rata-rata

76 CPIN 2011 0,43 Di bawah rata-rata

77 ELSA 2011 1,30 Di atas rata-rata

78 ELTY 2011 0,82 Di bawah rata-rata

79 ENRG 2011 1,87 Di atas rata-rata

80 EPMT 2011 0,79 Di bawah rata-rata

81 EXCL 2011 1,28 Di atas rata-rata

82 FASW 2011 1,74 Di atas rata-rata

83 GDYR 2011 1,77 Di atas rata-rata

Page 163: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

147

No Kode Tahun Debt Equity Ratio

(DER) Keterangan

84 GJTL 2011 1,61 Di atas rata-rata

85 GZCO 2011 0,89 Di bawah rata-rata

86 INCO 2011 0,37 Di bawah rata-rata

87 INDF 2011 0,70 Di bawah rata-rata

88 INDY 2011 1,36 Di atas rata-rata

89 INTA 2011 5,96 Di atas rata-rata

90 INTP 2011 0,15 Di bawah rata-rata

91 ISAT 2011 1,85 Di atas rata-rata

92 JPFA 2011 1,35 Di atas rata-rata

93 KAEF 2011 0,43 Di bawah rata-rata

94 KIJA 2011 0,60 Di bawah rata-rata

95 KLBF 2011 0,28 Di bawah rata-rata

96 LPCK 2011 1,49 Di atas rata-rata

97 LPKR 2011 1,00 Di bawah rata-rata

98 LPPF 2011 -1,90 Di bawah rata-rata

99 LSIP 2011 0,16 Di bawah rata-rata

100 MEDC 2011 2,05 Di atas rata-rata

101 MNCN 2011 0,29 Di bawah rata-rata

102 PGAS 2011 0,80 Di bawah rata-rata

103 PLIN 2011 0,84 Di bawah rata-rata

104 PTBA 2011 0,41 Di bawah rata-rata

105 PTRO 2011 1,37 Di atas rata-rata

106 RMBA 2011 1,82 Di atas rata-rata

107 SCMA 2011 0,67 Di bawah rata-rata

108 SGRO 2011 0,36 Di bawah rata-rata

109 SMAR 2011 1,01 Di bawah rata-rata

110 SMCB 2011 0,45 Di bawah rata-rata

111 SMDM 2011 0,19 Di bawah rata-rata

112 SMGR 2011 0,35 Di bawah rata-rata

113 SMRA 2011 2,28 Di atas rata-rata

114 SMSM 2011 0,70 Di bawah rata-rata

115 TINS 2011 0,43 Di bawah rata-rata

116 TLKM 2011 0,89 Di bawah rata-rata

117 TURI 2011 0,73 Di bawah rata-rata

118 ULTJ 2011 0,55 Di bawah rata-rata

119 UNSP 2011 1,06 Di bawah rata-rata

120 UNTR 2011 0,69 Di bawah rata-rata

121 UNVR 2011 1,85 Di atas rata-rata

122 WIKA 2011 2,95 Di atas rata-rata

Page 164: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

148

Pengukuran Aktivitas Perusahaan

No Kode Tahun Inventory

Turnover (ITO) Keterangan

1 AALI 2010 14,16 Di bawah rata-rata

2 ADHI 2010 91,44 Di atas rata-rata

3 ADRO 2010 85,51 Di atas rata-rata

4 AISA 2010 2,12 Di bawah rata-rata

5 AKRA 2010 8,56 Di bawah rata-rata

6 ALMI 2010 6,90 Di bawah rata-rata

7 AMFG 2010 4,95 Di bawah rata-rata

8 ANTM 2010 7,11 Di bawah rata-rata

9 ASII 2010 11,99 Di bawah rata-rata

10 AUTO 2010 8,83 Di bawah rata-rata

11 BRAM 2010 6,20 Di bawah rata-rata

12 BTEL 2010 99,47 Di atas rata-rata

13 BUMI 2010 25,89 Di bawah rata-rata

14 BYAN 2010 14,07 Di bawah rata-rata

15 CPIN 2010 9,70 Di bawah rata-rata

16 ELSA 2010 36,60 Di bawah rata-rata

17 ELTY 2010 0,88 Di bawah rata-rata

18 ENRG 2010 3,51 Di bawah rata-rata

19 EPMT 2010 8,57 Di bawah rata-rata

20 EXCL 2010 288,92 Di atas rata-rata

21 FASW 2010 6,74 Di bawah rata-rata

22 GDYR 2010 8,18 Di bawah rata-rata

23 GJTL 2010 9,05 Di bawah rata-rata

24 GZCO 2010 23,87 Di bawah rata-rata

25 INCO 2010 12,51 Di bawah rata-rata

26 INDF 2010 6,80 Di bawah rata-rata

27 INDY 2010 74,64 Di atas rata-rata

28 INTA 2010 4,50 Di bawah rata-rata

29 INTP 2010 8,57 Di bawah rata-rata

30 ISAT 2010 186,96 Di atas rata-rata

31 JPFA 2010 6,39 Di bawah rata-rata

32 KAEF 2010 8,23 Di bawah rata-rata

33 KIJA 2010 1,19 Di bawah rata-rata

34 KLBF 2010 6,59 Di bawah rata-rata

35 LPCK 2010 0,39 Di bawah rata-rata

36 LPKR 2010 0,44 Di bawah rata-rata

37 LPPF 2010 5,91 Di bawah rata-rata

38 LSIP 2010 13,58 Di bawah rata-rata

39 MEDC 2010 27,24 Di bawah rata-rata

40 MNCN 2010 5,31 Di bawah rata-rata

41 PGAS 2010 1407,18 Di atas rata-rata

LAMPIRAN 11

Page 165: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

149

No Kode Tahun Inventory

Turnover (ITO) Keterangan

42 PLIN 2010 131,40 Di atas rata-rata

43 PTBA 2010 18,67 Di bawah rata-rata

44 PTRO 2010 33,33 Di bawah rata-rata

45 RMBA 2010 3,59 Di bawah rata-rata

46 SCMA 2010 9,65 Di bawah rata-rata

47 SGRO 2010 10,21 Di bawah rata-rata

48 SMAR 2010 7,50 Di bawah rata-rata

49 SMCB 2010 11,92 Di bawah rata-rata

50 SMDM 2010 120,88 Di atas rata-rata

51 SMGR 2010 2,00 Di bawah rata-rata

52 SMRA 2010 1,30 Di bawah rata-rata

53 SMSM 2010 5,09 Di bawah rata-rata

54 TINS 2010 4,63 Di bawah rata-rata

55 TLKM 2010 133,12 Di atas rata-rata

56 TURI 2010 14,95 Di bawah rata-rata

57 ULTJ 2010 5,26 Di bawah rata-rata

58 UNSP 2010 15,02 Di bawah rata-rata

59 UNTR 2010 5,38 Di bawah rata-rata

60 UNVR 2010 12,51 Di bawah rata-rata

61 WIKA 2010 8,82 Di bawah rata-rata

62 AALI 2011 13,99 Di bawah rata-rata

63 ADHI 2011 97,65 Di atas rata-rata

64 ADRO 2011 76,07 Di atas rata-rata

65 AISA 2011 5,28 Di bawah rata-rata

66 AKRA 2011 15,04 Di bawah rata-rata

67 ALMI 2011 6,41 Di bawah rata-rata

68 AMFG 2011 4,37 Di bawah rata-rata

69 ANTM 2011 6,13 Di bawah rata-rata

70 ASII 2011 13,56 Di bawah rata-rata

71 AUTO 2011 7,71 Di bawah rata-rata

72 BRAM 2011 5,42 Di bawah rata-rata

73 BTEL 2011 151,88 Di atas rata-rata

74 BUMI 2011 25,46 Di bawah rata-rata

75 BYAN 2011 10,18 Di bawah rata-rata

76 CPIN 2011 7,68 Di bawah rata-rata

77 ELSA 2011 43,50 Di bawah rata-rata

78 ELTY 2011 1,11 Di bawah rata-rata

79 ENRG 2011 5,06 Di bawah rata-rata

80 EPMT 2011 7,66 Di bawah rata-rata

81 EXCL 2011 284,12 Di atas rata-rata

82 FASW 2011 6,17 Di bawah rata-rata

83 GDYR 2011 8,10 Di bawah rata-rata

Page 166: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

150

No Kode Tahun Inventory

Turnover (ITO) Keterangan

84 GJTL 2011 7,13 Di bawah rata-rata

85 GZCO 2011 24,75 Di bawah rata-rata

86 INCO 2011 7,61 Di bawah rata-rata

87 INDF 2011 6,94 Di bawah rata-rata

88 INDY 2011 51,97 Di bawah rata-rata

89 INTA 2011 3,92 Di bawah rata-rata

90 INTP 2011 10,46 Di bawah rata-rata

91 ISAT 2011 271,14 Di atas rata-rata

92 JPFA 2011 5,92 Di bawah rata-rata

93 KAEF 2011 7,36 Di bawah rata-rata

94 KIJA 2011 2,07 Di bawah rata-rata

95 KLBF 2011 4,60 Di bawah rata-rata

96 LPCK 2011 0,66 Di bawah rata-rata

97 LPKR 2011 0,53 Di bawah rata-rata

98 LPPF 2011 10,17 Di bawah rata-rata

99 LSIP 2011 12,73 Di bawah rata-rata

100 MEDC 2011 26,26 Di bawah rata-rata

101 MNCN 2011 6,03 Di bawah rata-rata

102 PGAS 2011 1653,21 Di atas rata-rata

103 PLIN 2011 138,21 Di atas rata-rata

104 PTBA 2011 16,41 Di bawah rata-rata

105 PTRO 2011 31,05 Di bawah rata-rata

106 RMBA 2011 2,83 Di bawah rata-rata

107 SCMA 2011 14,03 Di bawah rata-rata

108 SGRO 2011 9,41 Di bawah rata-rata

109 SMAR 2011 11,16 Di bawah rata-rata

110 SMCB 2011 13,19 Di bawah rata-rata

111 SMDM 2011 180,59 Di atas rata-rata

112 SMGR 2011 8,16 Di bawah rata-rata

113 SMRA 2011 0,86 Di bawah rata-rata

114 SMSM 2011 5,57 Di bawah rata-rata

115 TINS 2011 3,58 Di bawah rata-rata

116 TLKM 2011 94,88 Di atas rata-rata

117 TURI 2011 13,72 Di bawah rata-rata

118 ULTJ 2011 5,71 Di bawah rata-rata

119 UNSP 2011 20,17 Di bawah rata-rata

120 UNTR 2011 7,72 Di bawah rata-rata

121 UNVR 2011 12,95 Di bawah rata-rata

122 WIKA 2011 8,87 Di bawah rata-rata

Page 167: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

151

Pengukuran ukuran perusahaan

No Kode Tahun Total Asset Log

TA Keterangan

1 AALI 2010 8.791.799.000.000 12,94 Di atas rata-rata

2 ADHI 2010 4.927.696.000.000 12,69 Di bawah rata

3 ADRO 2010 40.600.921.000.000 13,61 Di atas rata-rata

4 AISA 2010 1.936.949.441.138 12,29 Di bawah rata

5 AKRA 2010 7.665.590.356.000 12,88 Di bawah rata

6 ALMI 2010 1.504.154.332.712 12,18 Di bawah rata

7 AMFG 2010 2.372.657.000.000 12,38 Di bawah rata

8 ANTM 2010 12.310.732.099.000 13,09 Di atas rata-rata

9 ASII 2010 112.857.000.000.000 14,05 Di atas rata-rata

10 AUTO 2010 5.585.852.000.000 12,75 Di bawah rata

11 BRAM 2010 1.492.727.607.000 12,17 Di bawah rata

12 BTEL 2010 12.352.891.387.578 13,09 Di atas rata-rata

13 BUMI 2010 79.704.167.790.000 13,90 Di atas rata-rata

14 BYAN 2010 8.372.079.000.000 12,92 Di atas rata-rata

15 CPIN 2010 6.518.276.000.000 12,81 Di bawah rata

16 ELSA 2010 3.678.566.000.000 12,57 Di bawah rata

17 ELTY 2010 17.064.195.774.257 13,23 Di atas rata-rata

18 ENRG 2010 11.762.035.570.000 13,07 Di atas rata-rata

19 EPMT 2010 3.254.770.280.292 12,51 Di bawah rata

20 EXCL 2010 27.251.281.000.000 13,44 Di atas rata-rata

21 FASW 2010 4.495.022.404.702 12,65 Di bawah rata

22 GDYR 2010 1.169.018.997.225 12,07 Di bawah rata

23 GJTL 2010 10.371.567.000.000 13,02 Di atas rata-rata

24 GZCO 2010 2.095.795.869.754 12,32 Di bawah rata

25 INCO 2010 19.712.115.000.000 13,29 Di atas rata-rata

26 INDF 2010 47.275.955.000.000 13,67 Di atas rata-rata

27 INDY 2010 11.458.782.987.000 13,06 Di atas rata-rata

28 INTA 2010 1.634.903.848.219 12,21 Di bawah rata

29 INTP 2010 15.346.145.677.737 13,19 Di atas rata-rata

30 ISAT 2010 52.818.187.000.000 13,72 Di atas rata-rata

31 JPFA 2010 6.981.107.000.000 12,84 Di bawah rata

32 KAEF 2010 1.657.291.834.312 12,22 Di bawah rata

33 KIJA 2010 3.335.857.281.974 12,52 Di bawah rata

34 KLBF 2010 7.032.496.663.288 12,85 Di bawah rata

35 LPCK 2010 1.670.033.142.093 12,22 Di bawah rata

36 LPKR 2010 16.155.384.919.926 13,21 Di atas rata-rata

37 LPPF 2010 5.413.870.000.000 12,73 Di bawah rata

38 LSIP 2010 5.561.433.000.000 12,75 Di bawah rata

39 MEDC 2010 20.600.858.300.000 13,31 Di atas rata-rata

40 MNCN 2010 8.196.543.000.000 12,91 Di atas rata-rata

41 PGAS 2010 32.087.430.994.073 13,51 Di atas rata-rata

LAMPIRAN 12

Page 168: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

152

No Kode Tahun Total Asset Log

TA Keterangan

42 PLIN 2010 4.430.888.110.000 12,65 Di bawah rata-rata

43 PTBA 2010 8.722.699.000.000 12,94 Di atas rata-rata

44 PTRO 2010 2.021.521.520.000 12,31 Di bawah rata-rata

45 RMBA 2010 4.902.597.000.000 12,69 Di bawah rata-rata

46 SCMA 2010 2.515.567.387.000 12,40 Di bawah rata-rata

47 SGRO 2010 2.875.847.106.000 12,46 Di bawah rata-rata

48 SMAR 2010 12.475.642.000.000 13,10 Di atas rata-rata

49 SMCB 2010 10.437.249.000.000 13,02 Di atas rata-rata

50 SMDM 2010 2.063.047.866.205 12,31 Di bawah rata-rata

51 SMGR 2010 15.562.998.946.000 13,19 Di atas rata-rata

52 SMRA 2010 6.139.640.438.000 12,79 Di bawah rata-rata

53 SMSM 2010 1.067.103.249.531 12,03 Di bawah rata-rata

54 TINS 2010 5.881.108.000.000 12,77 Di bawah rata-rata

55 TLKM 2010 99.758.447.000.000 14,00 Di atas rata-rata

56 TURI 2010 2.100.154.000.000 12,32 Di bawah rata-rata

57 ULTJ 2010 2.006.596.762.260 12,30 Di bawah rata-rata

58 UNSP 2010 18.502.257.139.000 13,27 Di atas rata-rata

59 UNTR 2010 29.700.914.000.000 13,47 Di atas rata-rata

60 UNVR 2010 8.701.262.000.000 12,94 Di atas rata-rata

61 WIKA 2010 6.286.304.902.000 12,80 Di bawah rata-rata

62 AALI 2011 10.204.495.000.000 13,01 Di atas rata-rata

63 ADHI 2011 6.112.953.591.126 12,79 Di bawah rata-rata

64 ADRO 2011 51.496.545.100.000 13,71 Di atas rata-rata

65 AISA 2011 3.590.309.000.000 12,56 Di bawah rata-rata

66 AKRA 2011 8.308.243.768.000 12,92 Di atas rata-rata

67 ALMI 2011 1.791.523.164.727 12,25 Di bawah rata-rata

68 AMFG 2011 2.690.595.000.000 12,43 Di bawah rata-rata

69 ANTM 2011 15.201.235.077.000 13,18 Di atas rata-rata

70 ASII 2011 153.521.000.000.000 14,19 Di atas rata-rata

71 AUTO 2011 6.964.227.000.000 12,84 Di bawah rata-rata

72 BRAM 2011 1.660.119.065.000 12,22 Di bawah rata-rata

73 BTEL 2011 12.213.109.168.767 13,09 Di atas rata-rata

74 BUMI 2011 67.049.907.915.900 13,83 Di atas rata-rata

75 BYAN 2011 14.386.241.000.000 13,16 Di atas rata-rata

76 CPIN 2011 8.848.204.000.000 12,95 Di atas rata-rata

77 ELSA 2011 4.389.950.000.000 12,64 Di bawah rata-rata

78 ELTY 2011 17.707.949.598.417 13,25 Di atas rata-rata

79 ENRG 2011 17.354.833.906.000 13,24 Di atas rata-rata

80 EPMT 2011 4.370.747.246.546 12,64 Di bawah rata-rata

81 EXCL 2011 31.170.654.000.000 13,49 Di atas rata-rata

82 FASW 2011 4.936.093.736.569 12,69 Di bawah rata-rata

83 GDYR 2011 1.190.301.021.000 12,08 Di bawah rata-rata

Page 169: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

153

No Kode Tahun Total Asset Log

TA Keterangan

84 GJTL 2011 11.554.143.000.000 13,06 Di atas rata-rata

85 GZCO 2011 2.834.598.202.394 12,45 Di bawah rata-rata

86 INCO 2011 22.034.394.200.000 13,34 Di atas rata-rata

87 INDF 2011 53.585.933.000.000 13,73 Di atas rata-rata

88 INDY 2011 18.253.817.000.000 13,26 Di atas rata-rata

89 INTA 2011 3.737.918.000.000 12,57 Di bawah rata-rata

90 INTP 2011 18.151.331.000.000 13,26 Di atas rata-rata

91 ISAT 2011 52.172.311.000.000 13,72 Di atas rata-rata

92 JPFA 2011 8.266.417.000.000 12,92 Di atas rata-rata

93 KAEF 2011 1.794.242.423.105 12,25 Di bawah rata-rata

94 KIJA 2011 5.597.357.750.923 12,75 Di bawah rata-rata

95 KLBF 2011 8.274.554.112.840 12,92 Di atas rata-rata

96 LPCK 2011 2.041.958.524.823 12,31 Di bawah rata-rata

97 LPKR 2011 18.259.171.414.884 13,26 Di atas rata-rata

98 LPPF 2011 2.442.472.000.000 12,39 Di bawah rata-rata

99 LSIP 2011 6.791.859.000.000 12,83 Di bawah rata-rata

100 MEDC 2011 23.546.316.876.900 13,37 Di atas rata-rata

101 MNCN 2011 8.798.230.000.000 12,94 Di atas rata-rata

102 PGAS 2011 30.976.445.812.225 13,49 Di atas rata-rata

103 PLIN 2011 4.232.841.288.000 12,63 Di bawah rata-rata

104 PTBA 2011 11.507.104.000.000 13,06 Di atas rata-rata

105 PTRO 2011 3.433.411.800.000 12,54 Di bawah rata-rata

106 RMBA 2011 6.333.957.000.000 12,80 Di bawah rata-rata

107 SCMA 2011 2.511.221.855.000 12,40 Di bawah rata-rata

108 SGRO 2011 3.411.026.249.000 12,53 Di bawah rata-rata

109 SMAR 2011 14.721.899.000.000 13,17 Di atas rata-rata

110 SMCB 2011 10.950.501.000.000 13,04 Di atas rata-rata

111 SMDM 2011 2.454.961.990.000 12,39 Di bawah rata-rata

112 SMGR 2011 19.661.692.767.000 13,29 Di atas rata-rata

113 SMRA 2011 8.099.174.681.000 12,91 Di atas rata-rata

114 SMSM 2011 1.136.857.942.381 12,06 Di bawah rata-rata

115 TINS 2011 6.569.807.000.000 12,82 Di bawah rata-rata

116 TLKM 2011 103.054.000.000.000 14,01 Di atas rata-rata

117 TURI 2011 2.545.309.000.000 12,41 Di bawah rata-rata

118 ULTJ 2011 2.179.181.979.434 12,34 Di bawah rata-rata

119 UNSP 2011 18.702.295.203.000 13,27 Di atas rata-rata

120 UNTR 2011 46.440.062.000.000 13,67 Di atas rata-rata

121 UNVR 2011 10.482.312.000.000 13,02 Di atas rata-rata

122 WIKA 2011 8.322.979.571.000 12,92 Di atas rata-rata

Page 170: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

154

Hasil Tabulasi Data Sekunder 2010

Dewan

Komisaris

Komite

Audit

Dewan

Direksi

Governance

Committee

Jumlah

Anggota

Jumlah

Rapat

Jumlah

Rapat

Ya=1

Tidak=0

Laba Bersih Setelah

PajakEkuitas ROE

1 AALI 2010 7 18 44 0 2,016,780,000,000 7,211,687,000,000 0.28

2 ADHI 2010 5 19 50 1 189,484,000,000 861,113,000,000 0.22

3 ADRO 2010 6 23 9 0 2,207,313,000,000 18,576,441,000,000 0.12

4 AISA 2010 6 4 30 0 75,234,571,191 575,762,727,845 0.13

5 AKRA 2010 3 8 43 0 310,916,115,000 2,386,406,965,000 0.13

6 ALMI 2010 5 4 42 0 43,722,582,261 505,798,105,207 0.09

7 AMFG 2010 6 12 12 0 330,973,000,000 1,842,925,000,000 0.18

8 ANTM 2010 4 20 42 1 1,683,399,992,000 9,580,098,225,000 0.18

9 ASII 2010 11 9 40 0 14,366,000,000,000 49,310,000,000,000 0.29

10 AUTO 2010 10 4 25 0 1,141,179,000,000 3,860,827,000,000 0.30

11 BRAM 2010 7 3 5 0 134,160,199,000 1,072,556,312,000 0.13

12 BTEL 2010 5 41 12 0 9,975,729,110 5,194,830,318,799 0.00

13 BUMI 2010 8 15 2 0 2,827,066,184,000 14,697,035,040,000 0.19

14 BYAN 2010 5 18 11 1 740,794,000,000 2,939,406,000,000 0.25

15 CPIN 2010 5 14 10 0 2,210,266,000,000 4,458,432,000,000 0.50

16 ELSA 2010 5 21 39 0 63,906,000,000 1,937,289,000,000 0.03

17 ELTY 2010 6 9 25 1 178,704,601,860 8,021,729,230,442 0.02

18 ENRG 2010 5 14 28 0 (62,318,783,000) 5,855,082,271,000 -0.01

19 EPMT 2010 4 4 20 1 257,415,018,996 1,798,126,068,426 0.14

20 EXCL 2010 7 6 40 0 2,891,261,000,000 11,715,074,000,000 0.25

NoNama

PerusahaanTahun

Profitabilitas

LAMPIRAN 13

Page 171: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

155

Aktiva Lancar Kewajiban LancarCurrent

RatioKewajiban Ekuitas DER

1 2,051,177,000,000 1,061,852,000,000 1.93 1,344,542,000,000 7,211,687,000,000 0.19

2 4,056,584,998,645 3,400,826,338,980 1.19 4,059,941,000,000 861,113,000,000 4.71

3 10,200,290,000,000 5,793,531,000,000 1.76 21,970,369,000,000 18,576,441,000,000 1.18

4 666,008,990,671 518,294,102,694 1.29 1,346,881,000,000 575,762,727,845 2.34

5 4,028,177,791,000 3,844,218,419,000 1.05 4,806,757,170,000 2,386,406,965,000 2.01

6 842,427,775,351 974,085,193,410 0.86 998,356,227,505 505,798,105,207 1.97

7 1,283,712,000,000 325,854,000,000 3.94 529,732,000,000 1,842,925,000,000 0.29

8 7,593,630,426,000 1,989,071,312,000 3.82 2,709,896,801,000 9,580,098,225,000 0.28

9 46,843,000,000,000 37,124,000,000,000 1.26 54,168,000,000,000 49,310,000,000,000 1.10

10 2,199,725,000,000 1,251,731,000,000 1.76 1,482,705,000,000 3,860,827,000,000 0.38

11 364,898,978,000 180,688,108,000 2.02 283,850,592,000 1,072,556,312,000 0.26

12 1,436,140,216,095 1,759,605,829,930 0.82 7,158,061,068,779 5,194,830,318,799 1.38

13 29,000,238,680,000 18,583,163,560,000 1.56 59,604,619,660,000 14,697,035,040,000 4.06

14 2,911,121,000,000 2,945,288,000,000 0.99 5,333,856,000,000 2,939,406,000,000 1.81

15 4,274,636,000,000 1,461,341,000,000 2.93 2,036,240,000,000 4,458,432,000,000 0.46

16 2,040,659,000,000 1,271,960,000,000 1.60 1,728,408,000,000 1,937,289,000,000 0.89

17 5,831,357,355,000 2,159,280,386,000 2.70 6,582,727,429,196 8,021,729,230,442 0.82

18 1,924,741,246,000 3,141,048,154,000 0.61 5,875,002,790,000 5,855,082,271,000 1.00

19 2,734,592,131,811 1,419,239,896,623 1.93 1,455,960,129,836 1,798,126,068,426 0.81

20 2,228,017,000,000 4,563,033,000,000 0.49 15,536,207,000,000 11,715,074,000,000 1.33

Leverage

No

Likuiditas

Page 172: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

156

Sustainability

Report

Penjualan Persediaan ITO Total AssetLog Total

Asset

Ya=1

Tidak=0

1 8,843,721,000,000 624,694,000,000 14.16 8,791,799,000,000 12.94 1

2 5,647,980,407,618 61,766,216,479 91.44 4,927,696,000,000 12.69 1

3 24,689,333,000,000 288,732,000,000 85.51 40,600,921,000,000 13.61 1

4 705,219,823,456 331,899,000,000 2.12 1,936,949,441,138 12.29 0

5 12,194,997,466,000 1,424,613,886,000 8.56 7,665,590,356,000 12.88 0

6 3,019,070,482,536 437,350,022,791 6.90 1,504,154,332,712 12.18 0

7 2,426,138,000,000 490,140,000,000 4.95 2,372,657,000,000 12.38 0

8 8,744,300,219,000 1,229,283,112,000 7.11 12,310,732,099,000 13.09 1

9 129,991,000,000,000 10,842,000,000,000 11.99 112,857,000,000,000 14.05 1

10 6,255,109,000,000 708,322,000,000 8.83 5,585,852,000,000 12.75 0

11 1,805,350,612,000 291,293,046,000 6.20 1,492,727,607,000 12.17 0

12 2,765,083,613,989 27,798,487,925 99.47 12,352,891,387,578 13.09 0

13 39,700,731,060,000 1,533,553,978,000 25.89 79,704,167,790,000 13.90 0

14 8,745,624,000,000 621,547,000,000 14.07 8,372,079,000,000 12.92 0

15 15,077,822,000,000 1,554,780,000,000 9.70 6,518,276,000,000 12.81 0

16 4,210,786,000,000 115,062,000,000 36.60 3,678,566,000,000 12.57 0

17 1,367,555,681,767 1,557,527,766,718 0.88 17,064,195,774,257 13.23 0

18 1,249,710,407,000 356,456,381,000 3.51 11,762,035,570,000 13.07 0

19 9,713,882,916,261 1,132,817,271,706 8.57 3,254,770,280,292 12.51 0

20 17,636,895,000,000 61,044,000,000 288.92 27,251,281,000,000 13.44 0

No

Aktivitas Perusahaan Ukuran Perusahaan

Page 173: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

157

Dewan

Komisaris

Komite

Audit

Dewan

Direksi

Governance

Committee

Jumlah

Anggota

Jumlah

Rapat

Jumlah

Rapat

Ya=1

Tidak=0

Laba Bersih Setelah

PajakEkuitas ROE

21 FASW 2010 3 8 25 0 283,001,824,437 1,810,598,190,951 0.16

22 GDYR 2010 3 4 10 0 67,373,160,780 419,943,949,800 0.16

23 GJTL 2010 8 4 12 0 830,624,000,000 3,526,597,000,000 0.24

24 GZCO 2010 4 4 4 0 160,797,203,284 1,770,779,091,048 0.09

25 INCO 2010 10 36 40 1 3,936,267,000,000 15,118,560,000,000 0.26

26 INDF 2010 10 8 9 0 2,592,858,000,000 16,784,671,000,000 0.15

27 INDY 2010 6 4 8 1 772,723,177,000 5,483,332,251,000 0.14

28 INTA 2010 3 6 12 0 83,081,383,677 412,045,570,300 0.20

29 INTP 2010 7 4 3 0 3,224,941,884,793 13,077,390,156,519 0.25

30 ISAT 2010 10 6 43 0 647,174,000,000 17,850,646,000,000 0.04

31 JPFA 2010 3 4 12 0 1,091,279,000,000 3,074,281,000,000 0.35

32 KAEF 2010 5 5 11 1 138,716,044,100 1,114,028,943,712 0.12

33 KIJA 2010 2 7 36 0 62,129,552,046 1,668,578,487,556 0.04

34 KLBF 2010 6 4 36 1 1,286,330,026,012 5,373,784,302,200 0.24

35 LPCK 2010 6 4 17 0 65,307,482,748 563,766,489,420 0.12

36 LPKR 2010 8 4 10 0 525,345,786,018 1,709,908,346,666 0.31

37 LPPF 2010 6 4 12 0 624,537,000,000 1,074,537,000,000 0.58

38 LSIP 2010 9 16 11 0 1,033,329,000,000 4,554,105,000,000 0.23

39 MEDC 2010 6 29 19 1 781,389,300,000 7,108,701,300,000 0.11

40 MNCN 2010 5 4 6 0 730,218,000,000 4,767,037,000,000 0.15

41 PGAS 2010 5 20 34 1 6,239,361,270,479 13,868,573,016,764 0.45

42 PLIN 2010 4 28 12 0 503,065,708,000 2,223,279,707,000 0.23

NoNama

PerusahaanTahun

Profitabilitas

Page 174: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

158

Aktiva Lancar Kewajiban LancarCurrent

RatioKewajiban Ekuitas DER

21 1,210,727,028,895 1,440,959,280,341 0.84 2,684,424,213,751 1,810,598,190,951 1.48

22 528,630,121,475 611,709,048,685 0.86 740,075,047,425 419,943,949,800 1.76

23 4,489,184,000,000 2,549,406,000,000 1.76 6,844,970,000,000 3,526,597,000,000 1.94

24 246,347,717,924 149,769,953,228 1.64 865,629,091,100 1,770,779,091,048 0.49

25 6,405,255,000,000 1,422,873,000,000 4.50 4,593,555,000,000 15,118,560,000,000 0.30

26 20,077,994,000,000 9,859,118,000,000 2.04 22,423,117,000,000 16,784,671,000,000 1.34

27 4,965,891,730,000 1,359,525,425,000 3.65 6,002,888,394,000 5,483,332,251,000 1.09

28 1,065,857,940,370 869,726,064,066 1.23 1,198,084,207,003 412,045,570,300 2.91

29 7,484,807,063,858 1,347,705,747,072 5.55 2,245,547,627,000 13,077,390,156,519 0.17

30 6,158,854,000,000 11,946,853,000,000 0.52 34,581,701,000,000 17,850,646,000,000 1.94

31 4,435,214,000,000 1,686,714,000,000 2.63 3,494,240,000,000 3,074,281,000,000 1.14

32 1,139,548,849,755 469,822,675,254 2.43 543,257,475,734 1,114,028,943,712 0.49

33 664,391,848,600 1,446,634,340,000 0.46 1,662,899,616,845 1,668,578,487,556 1.00

34 5,037,269,819,971 1,146,489,093,666 4.39 1,260,361,432,719 5,373,784,302,200 0.23

35 1,171,360,858,000 351,156,285,900 3.34 1,106,267,652,673 563,766,489,420 1.96

36 13,030,468,540,000 7,152,929,640,000 1.82 7,976,067,598,988 1,709,908,346,666 4.66

37 1,471,328,000,000 1,464,894,000,000 1.00 4,339,622,000,000 1,074,537,000,000 4.04

38 1,487,257,000,000 621,593,000,000 2.39 1,007,328,000,000 4,554,105,000,000 0.22

39 9,240,137,400,000 4,524,212,900,000 2.04 13,231,717,600,000 7,108,701,300,000 1.86

40 5,201,103,000,000 2,604,665,000,000 2.00 2,760,427,000,000 4,767,037,000,000 0.58

41 13,858,679,369,359 4,035,777,167,686 3.43 16,986,476,547,117 13,868,573,016,764 1.22

42 913,827,523,000 529,803,843,000 1.72 2,207,608,403,000 2,223,279,707,000 0.99

No

Likuiditas Leverage

Page 175: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

159

Sustainability

Report

Penjualan Persediaan ITO Total AssetLog Total

Asset

Ya=1

Tidak=0

21 3,385,973,456,418 502,124,039,249 6.74 4,495,022,404,702 12.65 0

22 1,756,778,678,410 214,685,254,080 8.18 1,169,018,997,225 12.07 0

23 9,853,904,000,000 1,089,211,000,000 9.05 10,371,567,000,000 13.02 0

24 454,523,171,818 19,038,210,261 23.87 2,095,795,869,754 12.32 0

25 11,486,907,000,000 917,874,000,000 12.51 19,712,115,000,000 13.29 1

26 38,403,360,000,000 5,644,141,000,000 6.80 47,275,955,000,000 13.67 0

27 3,765,466,981,000 50,445,561,000 74.64 11,458,782,987,000 13.06 1

28 1,833,180,690,866 407,546,350,562 4.50 1,634,903,848,219 12.21 0

29 11,137,805,265,505 1,299,548,786,024 8.57 15,346,145,677,737 13.19 0

30 19,796,515,000,000 105,885,000,000 186.96 52,818,187,000,000 13.72 1

31 13,955,792,000,000 2,185,129,000,000 6.39 6,981,107,000,000 12.84 0

32 3,183,829,303,909 386,659,606,316 8.23 1,657,291,834,312 12.22 0

33 597,419,779,479 503,760,004,630 1.19 3,335,857,281,974 12.52 0

34 10,226,789,206,223 1,550,828,819,836 6.59 7,032,496,663,288 12.85 0

35 404,660,239,328 1,044,699,723,414 0.39 1,670,033,142,093 12.22 0

36 3,125,312,604,025 7,068,539,007,802 0.44 16,155,384,919,926 13.21 0

37 2,369,344,000,000 400,784,000,000 5.91 5,413,870,000,000 12.73 0

38 3,592,658,000,000 264,473,000,000 13.58 5,561,433,000,000 12.75 0

39 8,409,085,700,000 308,713,388,000 27.24 20,600,858,300,000 13.31 1

40 4,855,907,000,000 915,310,000,000 5.31 8,196,543,000,000 12.91 0

41 19,765,716,397,448 14,046,340,060 1407.18 32,087,430,994,073 13.51 1

42 811,316,002,000 6,174,368,000 131.40 4,430,888,110,000 12.65 0

No

Aktivitas Perusahaan Ukuran Perusahaan

Page 176: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

160

Dewan

Komisaris

Komite

Audit

Dewan

Direksi

Governance

Committee

Jumlah

Anggota

Jumlah

Rapat

Jumlah

Rapat

Ya=1

Tidak=0

Laba Bersih Setelah

PajakEkuitas ROE

43 PTBA 2010 5 37 19 1 2,008,891,000,000 6,366,736,000,000 0.316

44 PTRO 2010 6 5 6 1 383,877,590,000 1,096,332,375,500 0.350

45 RMBA 2010 4 4 4 0 218,621,000,000 2,129,527,000,000 0.103

46 SCMA 2010 4 15 4 0 530,127,428,000 1,486,752,263,000 0.357

47 SGRO 2010 5 5 9 0 451,716,811,000 2,132,247,402,000 0.212

48 SMAR 2010 8 12 5 0 1,260,513,000,000 5,829,703,000,000 0.216

49 SMCB 2010 7 5 5 0 828,422,000,000 6,822,608,000,000 0.121

50 SMDM 2010 3 2 2 0 (1,899,846,919) 1,269,905,313,455 -0.001

51 SMGR 2010 6 33 10 1 810,892,404,000 12,139,752,888,000 0.067

52 SMRA 2010 5 4 33 0 233,477,896,000 2,139,886,827,000 0.109

53 SMSM 2010 3 4 12 0 150,420,111,988 519,374,643,869 0.290

54 TINS 2010 6 37 7 1 947,936,000,000 4,202,766,000,000 0.226

55 TLKM 2010 5 30 46 0 11,536,999,000,000 44,418,742,000,000 0.260

56 TURI 2010 6 4 20 0 269,004,000,000 1,213,453,000,000 0.222

57 ULTJ 2010 3 2 12 0 107,123,243,835 1,297,952,719,759 0.083

58 UNSP 2010 5 3 15 0 805,630,448,000 8,318,408,463,000 0.097

59 UNTR 2010 6 4 33 1 3,872,931,000,000 16,136,338,000,000 0.240

60 UNVR 2010 4 35 19 0 3,386,970,000,000 4,045,419,000,000 0.837

61 WIKA 2010 5 27 27 1 311,241,250,000 1,801,629,781,000 0.173

NoNama

PerusahaanTahun

Profitabilitas

Page 177: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

161

Aktiva Lancar Kewajiban LancarCurrent

RatioKewajiban Ekuitas DER

43 6,645,953,000,000 1,147,728,000,000 5.79 2,281,451,000,000 6,366,736,000,000 0.36

44 624,521,070,000 602,508,115,000 1.04 925,189,145,000 1,096,332,375,500 0.84

45 3,053,134,000,000 1,221,291,000,000 2.50 2,773,070,000,000 2,129,527,000,000 1.30

46 1,516,473,203,000 427,559,384,000 3.55 1,028,801,124,000 1,486,752,263,000 0.69

47 868,210,441,000 458,868,755,000 1.89 716,581,520,000 2,132,247,402,000 0.34

48 6,267,611,000,000 4,105,059,000,000 1.53 6,498,850,000,000 5,829,703,000,000 1.11

49 2,253,237,000,000 1,355,830,000,000 1.66 3,611,246,000,000 6,822,608,000,000 0.53

50 1,769,336,422,000 147,351,545,000 12.01 301,627,718,935 1,269,905,313,455 0.24

51 7,343,604,756,000 2,517,518,619,000 2.92 3,423,246,058,000 12,139,752,888,000 0.28

52 4,252,659,991,000 1,385,932,114,000 3.07 3,982,107,010,000 2,139,886,827,000 1.86

53 661,698,307,933 304,354,095,506 2.17 498,627,884,127 519,374,643,869 0.96

54 4,108,890,000,000 1,269,482,000,000 3.24 1,678,033,000,000 4,202,766,000,000 0.40

55 18,730,627,000,000 20,472,898,000,000 0.91 43,343,664,000,000 44,418,742,000,000 0.98

56 1,037,257,000,000 686,155,000,000 1.51 886,701,000,000 1,213,453,000,000 0.73

57 955,441,890,578 477,557,754,724 2.00 705,472,335,900 1,297,952,719,759 0.54

58 1,788,214,165,000 3,342,539,716,000 0.53 9,954,999,647,000 8,318,408,463,000 1.20

59 15,532,762,000,000 9,919,225,000,000 1.57 13,535,508,000,000 16,136,338,000,000 0.84

60 3,748,130,000,000 4,402,940,000,000 0.85 4,652,409,000,000 4,045,419,000,000 1.15

61 4,954,287,102,000 3,642,026,776,000 1.36 4,369,536,958,000 1,801,629,781,000 2.43

Likuiditas

No

Leverage

Page 178: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

162

Sustainability

Report

Penjualan Persediaan ITO Total AssetLog Total

Asset

Ya=1

Tidak=0

43 7,909,154,000,000 423,678,000,000 18.67 8,722,699,000,000 12.94 1

44 1,698,431,665,000 50,957,765,000 33.33 2,021,521,520,000 12.31 1

45 8,904,568,000,000 2,483,453,000,000 3.59 4,902,597,000,000 12.69 0

46 1,928,997,307,000 199,945,610,000 9.65 2,515,567,387,000 12.40 0

47 2,311,749,791,000 226,434,069,000 10.21 2,875,847,106,000 12.46 0

48 20,265,425,000,000 2,702,534,000,000 7.50 12,475,642,000,000 13.10 0

49 5,960,589,000,000 499,926,000,000 11.92 10,437,249,000,000 13.02 0

50 159,647,745,811 1,320,761,768 120.88 2,063,047,866,205 12.31 0

51 3,246,590,270,000 1,624,219,125,000 2.00 15,562,998,946,000 13.19 0

52 1,695,443,952,000 1,308,433,357,000 1.30 6,139,640,438,000 12.79 0

53 1,561,786,956,669 307,043,616,019 5.09 1,067,103,249,531 12.03 0

54 8,339,254,000,000 1,802,707,000,000 4.63 5,881,108,000,000 12.77 1

55 68,629,181,000,000 515,536,000,000 133.12 99,758,447,000,000 14.00 1

56 6,825,683,000,000 456,459,000,000 14.95 2,100,154,000,000 12.32 0

57 1,880,411,473,916 357,743,682,574 5.26 2,006,596,762,260 12.30 0

58 3,004,453,565,000 200,073,120,000 15.02 18,502,257,139,000 13.27 1

59 37,323,872,000,000 6,931,631,000,000 5.38 29,700,914,000,000 13.47 1

60 19,690,239,000,000 1,574,060,000,000 12.51 8,701,262,000,000 12.94 1

61 6,022,921,894,000 682,562,751,000 8.82 6,286,304,902,000 12.80 1

No

Aktivitas Perusahaan Ukuran Perusahaan

Page 179: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

163

Hasil Tabulasi Data Sekunder Tahun 2011

Dewan

Komisaris

Komite

Audit

Dewan

Direksi

Governance

Committee

Jumlah

Anggota

Jumlah

Rapat

Jumlah

Rapat

Ya=1

Tidak=0

Laba Bersih Setelah

PajakEkuitas ROE

1 AALI 2011 7 12 40 0 2,498,565,000,000 8,426,158,000,000 0.30

2 ADHI 2011 5 15 56 0 182,115,978,331 990,367,790,588 0.18

3 ADRO 2011 6 13 7 0 67,312,700,000 22,224,229,300,000 0.00

4 AISA 2011 5 4 9 0 149,951,000,000 1,832,817,000,000 0.08

5 AKRA 2011 3 12 45 0 2,339,137,971,000 3,382,079,885,000 0.69

6 ALMI 2011 5 4 43 0 32,384,480,744 516,616,105,951 0.06

7 AMFG 2011 6 14 12 0 336,995,000,000 2,145,200,000,000 0.16

8 ANTM 2011 6 13 41 1 1,924,739,414,000 10,772,043,550,000 0.18

9 ASII 2011 11 8 36 0 21,077,000,000,000 75,838,000,000,000 0.28

10 AUTO 2011 10 6 30 0 1,006,716,000,000 4,423,554,000,000 0.23

11 BRAM 2011 7 4 4 0 67,489,275,000 1,073,634,676,000 0.06

12 BTEL 2011 5 13 12 0 (782,699,191,424) 4,368,754,239,524 -0.18

13 BUMI 2011 8 16 4 1 2,006,759,254,500 10,705,273,451,600 0.19

14 BYAN 2011 6 11 11 1 1,831,725,000,000 6,431,520,000,000 0.28

15 CPIN 2011 5 37 11 0 2,362,497,000,000 6,189,470,000,000 0.38

16 ELSA 2011 5 43 40 0 (42,775,000,000) 1,904,825,000,000 -0.02

17 ELTY 2011 5 10 21 1 (19,155,742,667) 8,346,867,885,237 0.00

18 ENRG 2011 5 7 52 0 68,562,714,000 6,002,436,696,000 0.01

19 EPMT 2011 3 2 2 1 351,043,367,801 2,434,735,997,402 0.14

20 EXCL 2011 9 6 36 0 2,830,101,000,000 13,682,512,000,000 0.21

NoNama

PerusahaanTahun

Profitabilitas

Page 180: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

164

Aktiva Lancar Kewajiban LancarCurrent

RatioKewajiban Ekuitas DER

1 1,886,387,000,000 1,440,351,000,000 1.31 1,778,337,000,000 8,426,158,000,000 0.21

2 5,377,659,563,432 4,857,487,799,723 1.11 5,112,585,800,538 990,367,790,588 5.16

3 11,807,477,500,000 7,090,729,100,000 1.67 29,272,315,800,000 22,224,229,300,000 1.32

4 1,726,581,000,000 911,836,000,000 1.89 1,757,492,000,000 1,832,817,000,000 0.96

5 5,239,360,598,000 3,860,012,029,000 1.36 4,739,539,947,000 3,382,079,885,000 1.40

6 1,226,633,244,426 1,010,834,784,483 1.21 1,274,907,058,776 516,616,105,951 2.47

7 1,473,425,000,000 333,132,000,000 4.42 545,395,000,000 2,145,200,000,000 0.25

8 9,108,619,774,000 855,829,583,000 10.64 4,429,191,527,000 10,772,043,550,000 0.41

9 65,978,000,000,000 48,978,000,000,000 1.35 77,683,000,000,000 75,838,000,000,000 1.02

10 2,564,455,000,000 1,892,818,000,000 1.35 2,241,333,000,000 4,423,554,000,000 0.51

11 845,266,650,000 303,092,111,000 2.79 458,393,625,000 1,073,634,676,000 0.43

12 948,354,199,025 2,955,755,907,090 0.32 7,844,354,929,243 4,368,754,239,524 1.80

13 23,488,788,013,600 21,305,696,685,000 1.10 56,344,634,464,300 10,705,273,451,600 5.26

14 3,667,431,000,000 5,606,892,000,000 0.65 7,954,721,000,000 6,431,520,000,000 1.24

15 5,250,245,000,000 1,575,552,000,000 3.33 2,658,734,000,000 6,189,470,000,000 0.43

16 2,476,571,000,000 1,987,777,000,000 1.25 2,485,125,000,000 1,904,825,000,000 1.30

17 10,474,478,000,000 4,285,433,000,000 2.44 6,805,878,160,103 8,346,867,885,237 0.82

18 2,731,197,799,000 4,310,652,843,000 0.63 11,215,084,920,000 6,002,436,696,000 1.87

19 3,754,291,166,162 1,896,112,184,680 1.98 1,935,549,140,212 2,434,735,997,402 0.79

20 3,387,237,000,000 8,728,212,000,000 0.39 17,478,142,000,000 13,682,512,000,000 1.28

Likuiditas

No

Leverage

Page 181: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

165

Sustainability

Report

Penjualan Persediaan ITO Total AssetLog Total

Asset

Ya=1

Tidak=0

1 10,772,582,000,000 769,903,000,000 13.99 10,204,495,000,000 13.01 1

2 6,695,112,327,923 68,562,178,399 97.65 6,112,953,591,126 12.79 0

3 36,285,385,500,000 477,022,000,000 76.07 51,496,545,100,000 13.71 0

4 1,752,802,000,000 331,899,000,000 5.28 3,590,309,000,000 12.56 0

5 18,805,949,649,000 1,250,135,461,000 15.04 8,308,243,768,000 12.92 0

6 3,609,867,387,594 563,237,156,595 6.41 1,791,523,164,727 12.25 0

7 2,596,271,000,000 594,380,000,000 4.37 2,690,595,000,000 12.43 0

8 10,346,433,404,000 1,687,897,283,000 6.13 15,201,235,077,000 13.18 1

9 162,564,000,000,000 11,990,000,000,000 13.56 153,521,000,000,000 14.19 1

10 7,363,659,000,000 955,369,000,000 7.71 6,964,227,000,000 12.84 0

11 1,900,212,056,000 350,750,318,000 5.42 1,660,119,065,000 12.22 0

12 2,591,008,489,135 17,060,093,225 151.88 12,213,109,168,767 13.09 0

13 36,409,631,995,100 1,430,079,942,000 25.46 67,049,907,915,900 13.83 0

14 13,235,877,000,000 1,299,844,000,000 10.18 14,386,241,000,000 13.16 0

15 17,957,972,000,000 2,339,543,000,000 7.68 8,848,204,000,000 12.95 0

16 4,716,771,000,000 108,422,000,000 43.50 4,389,950,000,000 12.64 0

17 2,017,319,021,475 1,816,318,578,119 1.11 17,707,949,598,417 13.25 1

18 2,122,862,753,000 419,823,202,000 5.06 17,354,833,906,000 13.24 0

19 10,610,084,882,427 1,384,444,567,153 7.66 4,370,747,246,546 12.64 0

20 18,921,070,000,000 66,595,000,000 284.12 31,170,654,000,000 13.49 0

No

Aktivitas Perusahaan Ukuran Perusahaan

Page 182: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

166

Dewan

Komisaris

Komite

Audit

Dewan

Direksi

Governance

Committee

Jumlah

Anggota

Jumlah

Rapat

Jumlah

Rapat

Ya=1

Tidak=0Laba Bersih Setelah

PajakEkuitas ROE

21 FASW 2011 3 8 30 0 132,338,923,785 1,801,697,453,877 0.07

22 GDYR 2011 3 4 10 0 19,623,822,400 429,297,914,500 0.05

23 GJTL 2011 8 4 12 0 683,629,000,000 4,430,825,000,000 0.15

24 GZCO 2011 4 4 4 0 167,140,625,654 1,492,276,182,287 0.11

25 INCO 2011 9 15 17 1 3,037,243,300,000 16,099,437,900,000 0.19

26 INDF 2011 9 11 11 0 3,077,180,000,000 31,610,225,000,000 0.10

27 INDY 2011 6 10 13 1 1,110,756,000,000 7,729,123,000,000 0.14

28 INTA 2011 3 12 12 0 120,214,000,000 536,767,000,000 0.22

29 INTP 2011 7 3 3 0 3,596,918,000,000 15,733,951,000,000 0.23

30 ISAT 2011 11 40 44 0 834,975,000,000 18,362,431,000,000 0.05

31 JPFA 2011 4 12 12 0 617,054,000,000 3,317,932,000,000 0.19

32 KAEF 2011 5 48 51 1 171,765,487,458 1,252,503,580,586 0.14

33 KIJA 2011 2 34 34 0 326,131,166,919 3,501,702,416,961 0.09

34 KLBF 2011 6 40 41 1 1,482,236,969,778 6,214,818,130,918 0.24

35 LPCK 2011 5 15 18 0 257,680,751,130 821,447,240,550 0.31

36 LPKR 2011 7 17 17 0 708,282,328,610 8,839,697,199,866 0.08

37 LPPF 2011 6 4 5 0 465,648,000,000 (2,702,413,000,000) -0.17

38 LSIP 2011 9 10 11 0 1,701,580,000,000 5,839,424,000,000 0.29

39 MEDC 2011 6 18 20 1 774,171,370,700 7,693,642,966,100 0.10

40 MNCN 2011 5 6 6 0 1,070,203,000,000 6,834,503,000,000 0.16

41 PGAS 2011 5 42 44 1 5,933,063,233,665 17,184,711,978,515 0.35

42 PLIN 2011 4 4 4 0 82,969,374,000 2,297,539,970,000 0.04

NoNama

PerusahaanTahun

Profitabilitas

Page 183: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

167

Aktiva Lancar Kewajiban LancarCurrent

RatioKewajiban Ekuitas DER

21 1,137,863,058,240 861,199,320,481 1.32 3,134,396,282,692 1,801,697,453,877 1.74

22 595,401,643,200 697,677,025,500 0.85 761,003,106,500 429,297,914,500 1.77

23 5,073,477,000,000 2,900,477,000,000 1.75 7,123,318,000,000 4,430,825,000,000 1.61

24 231,317,324,490 293,848,910,505 0.79 1,327,475,994,963 1,492,276,182,287 0.89

25 2,213,296,368,000 1,627,243,800,000 1.36 5,934,956,300,000 16,099,437,900,000 0.37

26 24,501,734,000,000 12,831,304,000,000 1.91 21,975,708,000,000 31,610,225,000,000 0.70

27 6,346,501,000,000 3,876,137,000,000 1.64 10,524,694,000,000 7,729,123,000,000 1.36

28 2,001,160,000,000 2,383,059,000,000 0.84 3,201,151,000,000 536,767,000,000 5.96

29 2,938,428,030,000 1,476,597,000,000 1.99 2,417,380,000,000 15,733,951,000,000 0.15

30 6,579,439,000,000 11,952,171,000,000 0.55 33,956,338,000,000 18,362,431,000,000 1.85

31 4,932,300,000,000 3,099,991,000,000 1.59 4,481,070,000,000 3,317,932,000,000 1.35

32 1,263,029,723,926 459,694,310,937 2.75 541,736,739,279 1,252,503,580,586 0.43

33 807,897,167,500 1,759,370,359,000 0.46 2,095,654,333,962 3,501,702,416,961 0.60

34 5,956,123,240,307 1,630,588,528,518 3.65 1,758,619,054,414 6,214,818,130,918 0.28

35 1,499,967,421,000 409,624,032,800 3.66 1,220,511,284,273 821,447,240,550 1.49

36 14,469,520,040,000 7,159,634,782,000 2.02 8,850,153,220,430 8,839,697,199,866 1.00

37 1,567,335,000,000 1,708,305,000,000 0.92 5,124,885,000,000 (2,702,413,000,000) -1.90

38 972,326,580,000 531,326,000,000 1.83 952,435,000,000 5,839,424,000,000 0.16

39 11,854,104,052,700 7,384,810,351,100 1.61 15,761,659,477,200 7,693,642,966,100 2.05

40 6,018,612,000,000 1,227,364,000,000 4.90 1,963,727,000,000 6,834,503,000,000 0.29

41 13,656,295,463,956 2,483,316,997,394 5.50 13,791,793,833,710 17,184,711,978,515 0.80

42 653,345,699,000 367,054,154,000 1.78 1,936,307,318,000 2,297,539,970,000 0.84

No

Likuiditas Leverage

Page 184: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

168

Sustainability

Report

Penjualan Persediaan ITO Total AssetLog Total

Asset

Ya=1

Tidak=0

21 4,123,728,086,965 668,283,200,651 6.17 4,936,093,736,569 12.69 0

22 1,886,523,366,000 233,018,394,700 8.10 1,190,301,021,000 12.08 0

23 11,841,336,000,000 1,660,462,000,000 7.13 11,554,143,000,000 13.06 0

24 492,947,020,000 19,915,547,268 24.75 2,834,598,202,394 12.45 0

25 11,307,250,500,000 1,486,766,100,000 7.61 22,034,394,200,000 13.34 0

26 45,332,256,000,000 6,536,343,000,000 6.94 53,585,933,000,000 13.73 0

27 5,209,741,000,000 100,253,000,000 51.97 18,253,817,000,000 13.26 0

28 3,000,323,000,000 765,344,000,000 3.92 3,737,918,000,000 12.57 0

29 13,887,892,000,000 1,327,720,000,000 10.46 18,151,331,000,000 13.26 0

30 20,576,893,000,000 75,890,000,000 271.14 52,172,311,000,000 13.72 0

31 15,633,068,000,000 2,640,526,000,000 5.92 8,266,417,000,000 12.92 0

32 3,481,166,331,259 456,068,713,230 7.63 1,794,242,423,105 12.25 0

33 1,148,295,925,007 554,015,993,308 2.07 5,597,357,750,923 12.75 0

34 10,911,860,141,523 1,705,189,186,310 6.40 8,274,554,112,840 12.92 0

35 902,455,466,998 1,359,250,346,889 0.66 2,041,958,524,823 12.31 0

36 4,189,580,354,855 7,892,170,591,837 0.53 18,259,171,414,884 13.26 0

37 4,700,712,000,000 462,013,000,000 10.17 2,442,472,000,000 12.39 0

38 4,686,457,000,000 368,244,000,000 12.73 6,791,859,000,000 12.83 0

39 10,403,980,204,800 397,715,245,200 26.16 23,546,316,876,900 13.37 0

40 5,390,474,000,000 894,311,000,000 6.03 8,798,230,000,000 12.94 0

41 19,567,407,240,330 11,836,043,989 1653.21 30,976,445,812,225 13.49 1

42 909,589,677,000 6,548,370,000 138.90 4,232,841,288,000 12.63 0

No

Aktivitas Perusahaan Ukuran Perusahaan

Page 185: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

169

Dewan

Komisaris

Komite

Audit

Dewan

Direksi

Governance

Committee

Jumlah

Anggota

Jumlah

Rapat

Jumlah

Rapat

Ya=1

Tidak=0

Laba Bersih Setelah

PajakEkuitas ROE

43 PTBA 2011 6 16 18 1 3,088,067,000,000 8,165,002,000,000 0.38

44 PTRO 2011 7 4 4 1 479,051,300,000 1,449,011,200,000 0.33

45 RMBA 2011 5 4 4 0 305,997,000,000 2,247,284,000,000 0.14

46 SCMA 2011 4 5 6 0 912,705,475,000 1,503,663,320,000 0.61

47 SGRO 2011 5 10 10 0 540,943,434,000 2,499,510,729,000 0.22

48 SMAR 2011 8 4 5 0 1,784,724,000,000 7,335,552,000,000 0.24

49 SMCB 2011 7 10 12 0 1,063,170,000,000 7,527,260,000,000 0.14

50 SMDM 2011 3 3 3 0 28,234,994,000 2,056,059,968,000 0.01

51 SMGR 2011 6 12 13 1 3,925,441,771,000 14,615,096,979,000 0.27

52 SMRA 2011 4 20 20 0 392,019,495,000 2,464,196,174,000 0.16

53 SMSM 2011 3 10 12 0 200,865,266,626 670,612,341,979 0.30

54 TINS 2011 6 15 15 1 896,780,000,000 4,597,795,000,000 0.20

55 TLKM 2011 5 32 52 0 10,965,000,000,000 47,510,000,000,000 0.23

56 TURI 2011 5 5 5 0 322,298,000,000 1,467,775,000,000 0.22

57 ULTJ 2011 3 2 14 0 101,323,273,593 1,402,446,699,852 0.07

58 UNSP 2011 5 5 35 0 745,500,653,000 9,057,562,447,000 0.08

59 UNTR 2011 6 7 9 1 5,900,908,000,000 27,503,948,000,000 0.21

60 UNVR 2011 5 6 20 0 3,382,442,560,000 3,676,568,000,000 0.92

61 WIKA 2011 5 13 28 1 354,468,793,000 2,071,560,773,000 0.17

NoNama

PerusahaanTahun

Profitabilitas

Page 186: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

170

Aktiva Lancar Kewajiban LancarCurrent

RatioKewajiban Ekuitas DER

43 8,859,260,000,000 1,912,423,000,000 4.63 3,342,102,000,000 8,165,002,000,000 0.41

44 957,128,900,000 1,023,376,900,000 0.94 1,984,400,600,000 1,449,011,200,000 1.37

45 4,287,268,000,000 3,829,144,000,000 1.12 4,086,673,000,000 2,247,284,000,000 1.82

46 1,534,251,736,000 971,756,799,000 1.58 1,006,950,419,000 1,503,663,320,000 0.67

47 782,629,549,000 492,375,212,000 1.59 911,515,520,000 2,499,510,729,000 0.36

48 7,962,539,000,000 4,270,944,000,000 1.86 7,386,347,000,000 7,335,552,000,000 1.01

49 2,468,172,000,000 1,683,172,000,000 1.47 3,423,241,000,000 7,527,260,000,000 0.45

50 147,545,727,000 361,458,729,000 0.41 398,908,022,000 2,056,059,968,000 0.19

51 7,646,144,851,000 2,889,137,195,000 2.65 5,046,505,788,000 14,615,096,979,000 0.35

52 4,763,720,093,000 1,936,973,287,000 2.46 5,622,074,731,000 2,464,196,174,000 2.28

53 718,940,778,710 264,727,968,142 2.72 466,245,600,402 670,612,341,979 0.70

54 4,631,418,000,000 1,421,976,000,000 3.26 1,972,012,000,000 4,597,795,000,000 0.43

55 21,258,000,000,000 22,189,000,000,000 0.96 42,073,000,000,000 47,510,000,000,000 0.89

56 1,349,747,000,000 858,449,000,000 1.57 1,077,534,000,000 1,467,775,000,000 0.73

57 924,080,291,058 607,594,391,942 1.52 776,735,279,500 1,402,446,699,852 0.55

58 1,369,517,754,000 3,443,758,819,000 0.40 9,644,732,756,000 9,057,562,447,000 1.06

59 25,625,578,000,000 14,930,069,000,000 1.72 18,936,114,000,000 27,503,948,000,000 0.69

60 4,446,219,000,000 6,474,594,000,000 0.69 6,801,375,000,000 3,676,568,000,000 1.85

61 5,838,851,683,000 5,127,208,872,000 1.14 6,103,603,695,000 2,071,560,773,000 2.95

Likuiditas

No

Leverage

Page 187: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

171

Sustainability

Report

Penjualan Persediaan ITO Total AssetLog Total

Asset

Ya=1

Tidak=0

43 10,581,570,000,000 644,833,000,000 16.41 11,507,104,000,000 13.06 1

44 2,400,297,900,000 77,295,400,000 31.05 3,433,411,800,000 12.54 1

45 10,070,175,000,000 3,553,159,000,000 2.83 6,333,957,000,000 12.80 0

46 2,306,734,944,000 164,426,802,000 14.03 2,511,221,855,000 12.40 0

47 3,142,378,850,000 333,910,510,000 9.41 3,411,026,249,000 12.53 0

48 31,676,219,000,000 2,839,141,000,000 11.16 14,721,899,000,000 13.17 0

49 7,523,964,000,000 570,459,000,000 13.19 10,950,501,000,000 13.04 0

50 269,786,893,000 1,493,885,000 180.59 2,454,961,990,000 12.39 0

51 16,378,793,758,000 2,006,660,281,000 8.16 19,661,692,767,000 13.29 0

52 2,359,330,713,000 2,741,082,409,000 0.86 8,099,174,681,000 12.91 0

53 1,807,890,780,238 324,505,617,528 5.57 1,136,857,942,381 12.06 0

54 8,749,617,000,000 2,447,376,000,000 3.58 6,569,807,000,000 12.82 0

55 71,918,000,000,000 758,000,000,000 94.88 103,054,000,000,000 14.01 0

56 8,297,532,000,000 604,956,000,000 13.72 2,545,309,000,000 12.41 0

57 2,102,383,741,532 368,496,687,848 5.71 2,179,181,979,434 12.34 0

58 4,367,080,851,000 216,520,805,000 20.17 18,702,295,203,000 13.27 1

59 55,052,562,000,000 7,129,459,000,000 7.72 46,440,062,000,000 13.67 0

60 23,469,218,000,000 1,812,821,000,000 12.95 10,482,312,000,000 13.02 0

61 7,741,827,272,000 872,775,160,000 8.87 8,322,979,571,000 12.92 0

No

Aktivitas Perusahaan Ukuran Perusahaan

Page 188: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

172

Hasil Pengolahan Data Statistik

1. Statistik Deskriptif

1.1 Pengungkapan Sustainability Report

Tabel 4.1 Hasil Analisis Kelas Frequency Variabel Pengungkapan SR

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0 96 78.7 78.7 78.7

1 26 21.3 21.3 100.0

Total 122 100.0 100.0

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2013

1.2 Dewan Komisaris

Tabel 4.2 Hasil Analisis Deskriptif Dewan Komisaris

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

DK 122 2 11 5.67 2.002

Valid N (listwise) 122

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2013

1.3 Komite Audit

Tabel 4.3 Hasil Analisis Deskriptif Komite Audit

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

KA 122 2 48 12.63 11.176

Valid N (listwise) 122

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2013

1.4 Dewan Direksi

Tabel 4.4 Hasil Analisis Deskriptif Variabel Dewan Direksi

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

DD 122 2 56 19.80 14.753

Valid N (listwise) 122

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2013

LAMPIRAN 14

Page 189: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

173

1.5 Governance Committee

Tabel 4.5 Hasil Analisis Deskriptif Variabel Governance Committee

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 0 88 72.1 72.1 72.1

1 34 27.9 27.9 100.0

Total 122 100.0 100.0

Sumber: Data sekunder diolah, 2013

1.6 Profitabilitas (Return on Equity)

Tabel 4.6 Hasil Analisis Deskriptif Variabel Profitabilitas

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

ROE 122 -.18 .92 .1934 .15935

Valid N (listwise) 122

Sumber: Data sekunder diolah, 2013

1.7 Likuiditas (Current Ratio)

Tabel 4.7 Hasil Analisis Deskriptif Variabel Likuiditas

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

CR 122 .32 12.01 2.0689 1.68486

Valid N (listwise) 122

Sumber: Data sekunder diolah, 2013

1.8 Leverage (Debt Equity Ratio)

Tabel 4.8 Hasil Analisis Deskriptif Variabel Leverage

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

DER 122 -1.90 5.96 1.2077 1.14133

Valid N (listwise) 122

Sumber: Data sekunder olahan, 2013

Page 190: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

174

1.9 Aktivitas Perusahaan (Inventory Turnover)

Tabel 4.9 Hasil Analisis Deskriptif Variabel Aktivitas Perusahaan

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

ITO 122 .39 1653.21 54.3657 199.68145

Valid N (listwise) 122

Sumber: Data sekunder olahan, 2013

1.10 Ukuran Perusahaan (Log TA)

Tabel 4.9 Hasil Analisis Deskriptif Variabel Ukuran Perusahaan

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

L_TA 122 12.03 14.19 12.9005 .49058

Valid N (listwise) 122

Sumber: Data sekunder diolah, 2013

2. Regresi Logistik

2.1 Analisis Keseluruhan Model (Overall Model Fit)

Tabel 4.12 Iteration Historya,b,c

Iteration -2 Log likelihood

Coefficients

Constant

Step 0 1 126.936 -1.148

2 126.406 -1.300

3 126.405 -1.306

4 126.405 -1.306

a. Constant is included in the model.

b. Initial -2 Log Likelihood: 126.405

c. Estimation terminated at iteration number 4

because parameter estimates changed by less than

.001.

Sumber: Data sekunder diolah, 2013

Page 191: PERAN CORPORATE GOVERNANCE DAN KARAKTERISTIK

175

Tabel 4.13Model Summary

Step

-2 Log

likelihood

Cox & Snell

R Square

Nagelkerke R

Square

1 84.478a .291 .451

a. Estimation terminated at iteration number 6 because

parameter estimates changed by less than .001.

Sumber: Data sekunder diolah, 2013

2.2 Analisis Uji Kelayakan Model Regresi

Tabel 4.14 Hosmer and Lemeshow Test

Step Chi-square df Sig.

1 10.567 8 .227

Sumber: Data sekunder diolah, 2013

2.3 Pengujian Hipotesis

Tabel 4.15 Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

95.0% C.I.for EXP(B)

Lower Upper

Step 1a DK .066 .168 .155 1 .694 1.068 .768 1.486

KA .003 .025 .014 1 .905 1.003 .955 1.053

DD .043 .020 4.712 1 .030 1.044 1.004 1.086

GC 2.026 .644 9.908 1 .002 7.587 2.148 26.795

ROE 3.334 1.634 4.162 1 .041 28.044 1.140 689.851

CR .067 .207 .106 1 .745 1.070 .713 1.606

DER -.220 .275 .638 1 .424 .802 .468 1.377

ITO .001 .003 .210 1 .647 1.001 .995 1.007

L_TA 1.534 .743 4.263 1 .039 4.635 1.081 19.874

Constant -24.203 9.294 6.781 1 .009 .000

Variable(s) entered on step 1: DK, KA, DD, GC, ROE, CR,

DER, ITO, L_TA.

Sumber: Data sekunder diolah, 2013